Academic Legal Writing Guideline ALSA LC UNAIR

Page 1


REFERENSI ALSA Indonesia Legal Writing Guidelines 2020/2021 Penulisan Hukum FH UNAIR

TIM PENYUSUN 1. Azzahra Nabila Nurfirdaus (Vice Director of Academic Affairs 2021/2022) 2. Amiliya Handayani (Manager of Academic Development Division 2021/2022)

1


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb., Shalom, Om Swastiastu Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Puji dan Syukur mari kita panjatkan kepada Tuhan YME oleh karena berkat dan rahmatNya kita

telah diberikan kesehatan, keselamatan, serta kesempatan untuk

memperkenalkan Academic Legal Writing Guideline ALSA LC UNAIR. Saya ucapkan terima kasih kepada kakak-kakak Alumni dan seluruh pihak yang turut berkontribusi dalam menciptakan pedoman penulisan akademik ini yang kami persembahkan untuk member ALSA LC UNAIR yang saya banggakan. Melalui Academic Legal Writing Guideline ALSA LC UNAIR ini, saya harap dapat memberikan manfaat dan kaidah bagi para member untuk sebaik-baiknya dibaca, dipahami, dan dimengerti supaya mempermudah teman-teman dalam melakukan penulisan akademik. Setelah adanya pedoman ini, saya berharap dapat mendorong para member untuk berkarya dan menambah prestasi organisasi yang kita cintai khususnya dalam penulisan akademik. Akhir kata, semoga produk ini dapat dipahami dan berguna bagi kami sendiri maupun siapapun yang membacanya. Apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dalam penulisan produk ini, kami mohon kritik dan saran demi membangun ALSA LC UNAIR semakin baik dan berkualitas kedepannya. Wassalamualaikum Wr. Wb., Shalom, Om Shanti Shanti Shanti Om Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Together We Build, Together We Learn, ALSA, Always Be One! Director of ALSA LC UNAIR Nadhil Putra Fadianto

2


DAFTAR ISI

REFERENSI

1

TIM PENYUSUN

1

KATA PENGANTAR

2

DAFTAR ISI

3

BAB I KLASIFIKASI PENULISAN HUKUM 1.1 Legal Opinion 1.2 Legal Memorandum 1.3 Lex Scripta 1.4 Legal Sharing

5 5 5 7 8

BAB II STRUKTUR PENULISAN HUKUM

10

BAB III METODE PENULISAN HUKUM 3.1 Metode Penulisan IRAC ( Issue, Regulation, Argument/Analysis, Conclusion) 3.2 Metode Penulisan IFRAC dan FIRAC (Issue, Facts, Regulation, Analysis/Application, Conclusion)

17 17

BAB IV METODE PENULISAN SUMBER KUTIPAN (FOOTNOTE/CITATION) 4.1 Footnote/Citation 4.2 Pengulangan Footnote 4.3 Analisis Per-BAB

20 20 25 26

18

3


BAB I KLASIFIKASI PENULISAN HUKUM 1.1 Legal Opinion Legal Opinion merupakan sekumpulan dokumen tertulis yang berisi pendapat hukum berkaitan dengan masalah hukum dari advokat. Adapun tujuan dari pembuatan legal opinion adalah untuk memberikan pandangan kepada klien terhadap suatu permasalahan hukum yang dihadapinya agar dapat diambil suatu keputusan tepat. Legal opinion memuat : 1. Masalah Hukum/Fakta Hukum; 2. Isu Hukum; 3. Dasar Hukum/Inventarisasi Aturan Hukum; 4. Pengaplikasian peraturan terhadap permasalahan; 5. Analisis Hukum; 6. Kesimpulan; dan 7. Saran. 1.2 Legal Memorandum Legal Memorandum merupakan dokumen tertulis informal yang memuat suatu laporan komprehensif untuk melaporkan hasil penelitian hukum penulis yang bersifat umum dan luas. Legal Memorandum bertujuan untuk memberikan informasi dan hasil analisis hukum kepada sesama profesional hukum dengan sudut pandang klien supaya dapat membantu klien dalam mengambil keputusan. Perbedaan antara legal opinion dan legal memorandum terdapat pada subjek pembuatannya, dimana legal opinion biasa dibuat oleh advokat kepada klien, sedangkan legal memorandum dapat dibuat oleh mahasiswa hukum maupun sebagai salah satu bentuk komunikasi pada lingkungan kerja secara informal. Terdapat beberapa jenis format yang bisa digunakan dalam penulisan legal memorandum, seperti :

4


Contoh 1

Contoh 2

● Pernyataan Penugasan;

● Fakta Hukum;

● Isu Hukum;

● Isu Hukum;

● Pengantar Jawaban (singkat);

● Dasar Hukum;

● Fakta Hukum;

● Analisis;

● Analisis;

● Kesimpulan.

● Kesimpulan. Catatan: ● Gunakan bahasa dan redaksi kata yang tepat dan hindari kata-kata yang bersifat multitafsir maupun ambiguitas; ● Jika terdapat fakta yang belum terjawab dalam legal memorandum, maka disarankan

untuk

membuat

asumsi

dan

memisahkan

ataupun

mengidentifikasi fakta dan asumsi; ● Legal memorandum dibuat secara padat, tepat, sederhana, dan akurat supaya tidak terjadi kesalahan dalam pendapat hukum yang diutarakan dalam legal memorandum tersebut; ● Dalam membuat atau menetapkan issue disarankan untuk menjabarkan masalah turunan dari issue yang telah ditetapkan oleh penulis. Dalam hal ini, jabarkan isu yang penting terlebih dahulu, setelah itu dijabarkan sub-issue dari masalah yang dipaparkan; ● Hindari argumen atau dasar-dasar hukum yang tidak pasti. Identifikasi permasalahan yang berkonflik dan ambigu terhadap hukum; ● Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari penulis supaya dapat lebih objektif dalam mengutarakan pendapat hukum dalam legal memorandum; ● Hindari repetisi dalam berargumen atau memberikan analisis dalam legal memorandum; ● Disarankan untuk menganalisis issue secara terpisah supaya permasalahan hukum dianalisis secara komprehensif.

5


1.3 Lex Scripta Lex Scripta merupakan program kerja Academic Development Division ALSA LC UNAIR yang berfokus pada bidang penulisan permasalahan hukum dan kemudian diterbitkan melalui jurnal hukum ber-ISSN. Adapun Lex Scripta yang berbasis student-written, dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan juga member ALSA LC UNAIR . Terdapat beberapa hal yang termuat dalam jurnal Lex Scripta, yaitu : 1. Judul; 2. Nama penulis dan asal universitas; 3. Abstrak; 4. Kata kunci; 5. BAB I Pendahuluan a. Latar Belakang Masalah b. Rumusan Masalah c. Dasar Hukum 6. BAB II Analisis 7. BAB III Penutup a. Kesimpulan b. Saran 8. Daftar Bacaan. Catatan: ● Naskah yang diterima adalah naskah yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya; ● Manuskrip naskah ditulis di kertas berukuran A4 dengan ketentuan memuat minimal 3000 kata sampai dengan 5000 kata (tidak termasuk abstrak, footnote, dan daftar bacaan) serta spasi berukuran 1,5 dengan margin : atas dan kiri 4 cm, bawah dan kanan 3 cm; ● Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia; ● Abstrak pada jurnal ditulis dalam Bahasa Indonesia kemudian selanjutnya ditulis dalam Bahasa Inggris;

6


● Letak penomoran halaman diletakkan di pojok kanan bawah; ● Dilarang menggunakan blog sebagai sumber rujukan, namun dapat menggunakan laman sebagai sumber rujukan apabila kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan; ● Format penulisan footnote dan daftar bacaan wajib menggunakan sistem Oxford University Standard for Citation of Legal Authorities (OSCOLA).

1.4 Legal Sharing Legal Sharing merupakan sebuah produk penulisan hukum singkat atau berupa review yang dibuat untuk meninjau suatu kasus hukum didasarkan pada hukum positif yang berlaku dan dibawahi oleh 3 (tiga) divisi yang ada di Academic Affairs ALSA LC UNAIR. Dalam hal ini, legal review yang digunakan dalam Legal Sharing mengulas

suatu

permasalahan

hukum

yang

anda

tetapkan

dan

mengaplikasikan/menerapkan dengan peraturan yang ada. Pada umumnya, struktur dalam penulisan Legal Sharing berisi : 1. Latar Belakang; 2. Isu Hukum; 3. Pembahasan; 4. Kesimpulan; dan 5. Daftar Bacaan. Catatan: ● Pembahasan Legal Sharing untuk masing-masing divisi dibedakan kedalam kriteria, sebagai berikut: ○ Academic Development Division → Problematika hukum positif di Indonesia. ○ English Development Division → Isu internasional yang ditinjau menggunakan instrumen hukum Internasional dan ditulis menggunakan bahasa Inggris. ○ Moot Court Division

7


→ Problematika sistem peradilan di Indonesia dan hukum pidana. ● Ketentuan batas kata dalam latar belakang pada Legal Sharing berisi maksimal 215 kata, isu hukum berisi maksimal 15 kata, analisis maksimal 300 kata, dan kesimpulan maksimal 100 kata;

8


BAB II STRUKTUR PENULISAN HUKUM Pada bab struktur penulisan hukum, ALSA LC UNAIR menggunakan sistematika penulisan, tata bahasa, dan format dalam berbagai jenis penulisan hukum yang telah diatur dalam bab sebelumnya dengan rincian sebagai berikut : 1. Tata Bahasa a. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia baku yang baik dan benar sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI); b. Bentuk orang pertama atau orang kedua (saya, kami, engkau) tidak boleh digunakan, melainkan harus dikemas dengan kalimat pasif. Misal, kata “saya” diganti dengan kata “penulis”; c. Istilah yang digunakan merupakan istilah Indonesia yang telah dibakukan dan apabila menggunakan istilah asing, maka harus dicetak miring (Italic); d. Kata penghubung tidak boleh digunakan untuk memulai suatu kalimat; e. Kata depan “ke” dan “di” maupun tanda baca harus diketik dengan tepat. 2. Penulisan Tabel, Gambar, dan Penomoran Halaman a. Tabel ● Judul tabel merupakan kalimat pernyataan secara ringkas yang dapat menerangkan arti tabel; ● Judul tabel diletakkan di atas tabel dengan diawali huruf kapital tanpa diakhiri dengan tanda titik; ● Setiap tabel diletakkan di atas tabel dengan diawali huruf kapital tanpa diakhiri dengan tanda titik; ● Setiap tabel yang ada harus dirujuk atau dibahas dalam kalimat; ● Catatan kaki pada tabel merupakan simbol non numerik seperti 1 b. Gambar ● Judul gambar dapat berupa satu kalimat atau lebih; ● Judul gambar diletakkan di bagian bawah gambar dan diawali oleh huruf kapital serta diakhiri dengan tanda titik;

9


● Setiap gambar biasanya memiliki simbol. Untuk itu, setiap simbol harus diberikan keterangan. Ukuran simbol dan keterangannya harus proporsional dengan ukuran gambar dan dapat dibaca dengan jelas; ● Setiap gambar yang terdapat dalam tulisan harus dirujuk di dalam teks. c. Penomoran Halaman ● Penomoran halaman menggunakan angka arab dan diketik pada kanan bawah (1, 2, 3, 4, dan seterusnya); ● Jarak penomoran halaman adalah ○ 3 cm dari tepi kanan ○ 1,5 cm dari tepi bawah 3. Judul Judul merupakan nama yang digunakan untuk menjelaskan secara singkat isi/maksud dari suatu penulisan, atau biasa disebut dengan kepala karangan. Font

Times New Roman

Font Size

14

Line Spacing

1,5

Default Perataan

Center Align (rata tengah)

Jumlah Kata

14

Ketentuan Lain

● Huruf Kapital ● Dicetak tebal (Bold)

4. Nama Penulis, Asal Universitas, dan Alamat Email Ditulis secara lengkap serta apabila penulis lebih dari satu orang maka harus menggunakan kata penghubung ‘dan’ bukan lambang ‘&’. Kemudian untuk nama universitas ditulis secara lengkap dan tidak disingkat. Penempatan tulisan nama penulis, asal universitas, dan alamat email yaitu rata tengah (center). Font size yaitu 12 pt dan untuk nama penulis dicetak tebal (bold).

10


Contoh: Amiliya Handayani Universitas Airlangga amiliya.handayani-2019@fh.unair.ac.id atau Nadhil Putra Fadianto, Azzahra Nabila Nurfirdaus, dan Amiliya Handayani Universitas Airlangga nadhil.putra.fadianto-2019@fh.unair.ac.id , azzahra.nabila.nurfirdaus-2019@fh.unair.ac.id , dan amiliya.handayani-2019@fh.unair.ac.id

5. Abstrak Abstrak memuat alasan dilakukannya penelitian, tujuan penelitian serta pernyataan singkat atas hasil penelitian. Font

Times New Roman

Font Size

12

Line Spacing

1

Jumlah Kata

maksimal 250

Default Perataan

Justify (rata kanan kiri)

Ketentuan lain

● Ditulis dalam 1 (satu) alinea ● Ditulis tanpa catatan kaki ● Beri kata kunci setelah alinea terakhir.

11


6. Kata Kunci Supaya akses semakin mudah, maka artikel diperkaya dengan kata kunci sebanyak 3-5 kata yang mencerminkan konsep yang dikandungnya, sebagai kelengkapan artikel modern. Kata kunci dicetak tebal (bold) dengan ukuran font yaitu 10. 7. Pendahuluan Pendahuluan

merupakan bab

yang mengawali dimulainya

penulisan ini.

Pendahuluan berisi mengenai latar belakang, rumusan masalah, dasar hukum, dan bagian tambahan tergantung masing-masing ketentuan artikel. Font

Times New Roman

Font Size

12

Line Spacing

1,5

Default Perataan

Center (rata tengah)

Ketentuan lain

Dicetak tebal (Bold)

Contoh : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Dasar Hukum

● Latar Belakang Berisikan fakta hukum dan alasan mengapa permasalahan ini menjadi menarik untuk diangkat menjadi sebuah penulisan. Dapat juga mencantumkan alasan penulis ingin menjelaskan permasalahan yang diangkat. Font

Times New Roman

Font Size

12

12


Line Spacing

1,5

Default Perataan

Justify (rata kanan kiri)

● Rumusan Masalah Menjabarkan mengenai permasalahan yang ingin analisis lebih lanjut. Dapat berupa kalimat tanya atau kalimat pernyataan. Contoh : 1.2 Rumusan Masalah Adapun berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang ingin penulis analisis adalah sebagai berikut: 1. … 2. …

● Dasar Hukum Menjelaskan secara singkat landasan hukum yang relevan dengan rumusan masalah. Contoh : 1.3 Dasar Hukum Berikut adalah dasar hukum yang penulis gunakan: 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945; 2. …

8. Analisis Analisis berisi pembahasan mengenai permasalahan yang diangkat. Bab ini menguraikan secara jelas dan komprehensif mengenai permasalahan hukum yang ada dan dasar hukum yang menyertai permasalahan hukum tersebut. Pada bagian ini, diusahakan untuk menampilkan dengan jelas kesenjangan hukum yang ada antara permasalahan hukum yang ada dengan dasar hukumnya, baik berbentuk peraturan perundang-undangan maupun regulasi hukum lainnya.

13


Font

Times New Roman

Font Size

12

Line Spacing

1,5

Default Perataan

Justify (rata kanan kiri) dan menjorok kedalam (paragraf)

Contoh : BAB II ANALISIS 2.1 (Sub-Bab A) 2.2 (Sub-Bab B)

9. Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari hasil analisis. Contoh : BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Saran

● Kesimpulan Memuat poin-poin penting dalam analisis serta jawaban dari isu hukum yang diangkat secara singkat, padat, dan jelas. ● Saran Memuat pendapat penulis dalam mengatasi masalah yang dikemukakan jika diperlukan.

14


10. Daftar Bacaan Daftar bacaan dicantumkan pada bagian akhir penulisan. Tujuan dituliskannya daftar bacaan adalah sebagai ringkasan dan gambaran sumber mana saja yang digunakan penulis untuk menuliskan analisis yang dibuatnya. Daftar bacaan diklasifikasikan berdasarkan jenis yang digunakan, seperti : 1. Buku; 2. Makalah/artikel; 3. Internet; 4. Peraturan perundang-undangan; dan lainnya. Peraturan perundang-undangan diurutkan dari yang tertinggi berdasarkan hierarki perundang-undangan.

15


BAB III METODE PENULISAN HUKUM Berkaitan dengan metode penulisan hukum, pada umumnya dalam berbagai jenis penulisan hukum yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, dibuat dengan metode penulisan dengan rincian sebagai berikut : 3.1 Metode Penulisan IRAC ( Issue, Regulation, Argument/Analysis, Conclusion) IRAC merupakan sebuah metode dalam penyusunan penulisan laporan hukum atau dokumen tertentu yang umum digunakan oleh mahasiswa hukum untuk mendeskripsikan sebuah struktur essay. Adapun struktur penulisan IRAC terdiri dari isu atau permasalahan hukum, aturan hukum yang relevan, analisis, dan kesimpulan. Tujuan dari IRAC sendiri yaitu membantu penulis maupun pembaca untuk memahami alur analisis suatu masalah hukum yang kompleks secara jelas. a) Issue (Permasalahan Hukum) Pada

bagian

mendeskripsikan

fakta

issue atau

atau

permasalahan

peristiwa hukum

hukum,

anda

yang terjadi

dapat sebagai

permasalahan hukum yang dibahas dalam tulisan yang anda buat. Pada bagian ini, anda juga dihimbau untuk mengemukakan urgensi dari permasalahan yang ada. Diharapkan anda mampu untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan hukum yang terjadi. b) Regulation (Regulasi/Kebijakan) Pada bagian ini,anda menyertakan aturan hukum yang relevan dengan tema dan argumen yang telah dibawakan, baik dalam bentuk regulasi maupun kebijakan yang berlaku. Aturan tersebut menjelaskan hukum atau putusan mana yang dapat digunakan untuk tema dan argumen ini. Pada umumnya regulasi dinyatakan sebagai general principle, dan bukan kesimpulan untuk kasus atau argumen tertentu. c) Analysis (Analisis Hukum) Pada bagian ini, anda mengelaborasikan analisis hukum yang dibuat dengan mendeskripsikan kesenjangan yang ada perihal permasalahan hukum

16


yang ada dengan peraturan yang berlaku dan relevan dengan permasalahan hukum yang diangkat dalam tulisan. d) Conclusion (Kesimpulan) Pada bagian ini, anda menjawab permasalahan hukum yang ada secara komprehensif dalam kalimat yang singkat dan padat berdasarkan hasil analisis yang telah anda buat. 3.2

Metode

Penulisan

IFRAC

dan

FIRAC

(Issue,

Facts,

Regulation,

Analysis/Application, Conclusion) Selain IRAC, metode penyusunan penulisan hukum yang umum digunakan oleh mahasiswa hukum untuk mendeskripsikan suatu sebuah struktur penulisan ialah FIRAC. Struktur penulisan FIRAC terdiri dari isu atau permasalahan hukum, fakta, aturan hukum yang relevan, analisis, dan kesimpulan. a) Issue (Permasalahan Hukum) Pada

bagian

mendeskripsikan

fakta

issue

atau

atau

permasalahan

peristiwa hukum

hukum,

anda

yang terjadi

dapat sebagai

permasalahan hukum yang dibahas dalam tulisan yang anda buat. Pada bagian ini, anda juga dihimbau untuk mengemukakan urgensi dari permasalahan yang ada. Diharapkan anda mampu untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai permasalahan hukum yang terjadi. b) Facts (Fakta hukum) Pada bagian ini menjabarkan fakta yang terjadi dalam kasus atau isu hukum yang ada. Kemudian mendeskripsikan fakta dari kasus tersebut dengan menggambarkan tindakan yang terjadi yang menyebabkan suatu perselisihan hukum atau permasalahan hukum. Fakta menggambarkan perilaku “behavior”, siapa atau apa yang terlibat dalam perilaku atau tindakan tersebut. Pada bagian ini juga menjelaskan mengapa atau keadaan di waktu tindakan ini terjadi dan siapa atau apa yang berpengaruh, kemudian berikan penjelasan bagaimana hal tersebut berdampak pada hukum. Beberapa fakta mungkin lebih penting dari fakta yang lain, dan fakta terpenting disebut “key facts” yang menjadi dasar dari hasil kasus yang dibahas. Key facts merupakan faktor terpenting yang mana apabila hal tersebut

17


tidak ada maka hasil dari kasus tersebut akan berbeda karena key facts merupakan elemen dari masalah hukum. c) Regulation (Regulasi/Kebijakan) Pada bagian ini,anda menyertakan aturan hukum yang relevan dengan tema dan argumen yang telah dibawakan, baik dalam bentuk regulasi maupun kebijakan yang berlaku. Aturan tersebut menjelaskan hukum atau putusan mana yang dapat digunakan untuk tema dan argumen ini. Pada umumnya regulasi dinyatakan sebagai general principle, dan bukan kesimpulan untuk kasus atau argumen tertentu. d) Analysis (Analisis Hukum) Pada bagian ini, anda mengelaborasikan analisis hukum yang dibuat dengan mendeskripsikan kesenjangan yang ada perihal permasalahan hukum yang ada dengan peraturan yang berlaku dan relevan dengan permasalahan hukum yang diangkat dalam tulisan. e) Conclusion (Kesimpulan) Pada bagian ini, anda menjawab permasalahan hukum yang ada secara komprehensif dalam kalimat yang singkat dan padat berdasarkan hasil analisis yang telah anda buat.

18


BAB IV METODE PENULISAN SUMBER KUTIPAN (FOOTNOTE/CITATION) Dalam suatu penulisan karya ilmiah, secara garis besar terdapat 2 (dua) jenis metode penulisan sumber kutipan, yakni in-text citation dan footnote citation. Namun umumnya, metode penulisan sumber kutipan yang sering digunakan adalah footnote citation atau catatan kaki. Dalam catatan kaki, terdapat beberapa gaya (style) penulisan sumber kutipan yang dapat dipilih, antara lain: ● Turabian Style ● Harvard Style ● Vancouver Style ● American Psychological Association (APA) Style ● Chicago Style ● Oxford Standard for the Citation of Legal Authorities (OSCOLA) ● Kombinasi dari berbagai style. Dalam perkembangannya, ALSA Local Chapter Universitas Airlangga menerapkan pedoman penulisan menggunakan Oxford Standard for the Citation of Legal Authorities (OSCOLA) dalam penulisan karya ilmiah (artikel, jurnal, laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi). Perlu juga ditekankan terkait konsistensi penggunaan style dalam penulisan karya ilmiah, karena kembali pada hakikat masing-masing gaya metode penulisan memiliki kelebihan serta kekurangannya. 4.1 Footnote/Citation Footnote adalah catatan kaki di halaman untuk menyatakan sumber, pendapat, fakta, atau ikhtisar suatu kutipan ini diperoleh. Dapat juga berisi mengenai hal yang dikemukakan di dalam teks. Font

Times New Roman

Font Size

10

Line Spacing

1 (antar tiap footnote)

19


Default

Justify (rata tengah)

Perataan Ketentuan Lain

● Berjarak dua spasi di bawah garis pemisah ● Ditempatkan setengah spasi di atas baris pertama tanpa dibubuhi ornamen lain

Cara Penulisan Sumber Kutipan (Citation/Footnotes) : 1. Buku Aturan penulisan: Nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada) penulis,

judul

buku

(Cetak miring)

(nama penerbit

(spasi) tahun

terbitan).[halaman kutipan]. Contoh: Hadjon, Philipus M. [et.,al.], Pengantar Hukum Administrasi Indonesia (Gadjah Mada University Press 2005).[213]. Marzuki, Peter Mahmud. Pengantar Ilmu Hukum (Prenada Media 2009).[50].

2. Buku Terjemahan Aturan penulisan: Nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada) penerjemah (tjm), Judul Buku (Cetak miring), Penerbit tahun, halaman. Contoh: Birks, Peter and Grant McLeod (tjm), The Institutes of Justinian (Duckworth 1987) 67.

3. Ensiklopedia/Kamus Aturan penulisan: Nama Ensiklopedia/kamus (edisi, tahun) volume paragraf/halaman.

20


Contoh: Halsbury’s Laws (5th edn, 2010) vol. 57, para 53.

4. Artikel Jurnal Aturan penulisan: Nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada) penulis, ‘judul artikel’ (dengan tanda petik), (Tahun jurnal), volume (spasi) nama jurnal.[halaman]. Contoh: Simamora,

Y

Sogar.

‘Penyalahgunaan

Keadaan

Sebagai

Bentuk

Pelanggaran Terhadap Asas Kebebasan Berkontrak’ (1993) VIII Yuridika.[52]. Winarsi, Sri. ‘Pengelolaan Tanah Kas Desa Di Era Otonomi Daerah’ (2005) 20 Yuridika.[418].

5. Makalah Seminar/Konferensi Aturan penulisan: Nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada) penulis, ‘Judul Makalah’ (dengan tanda petik) (spasi) Nama Seminar, (Penerbit Tahun).[halaman]. Contoh: Yance

Arizona,

‘Konstitusi

Dalam

Intaian

Neoliberalisme:

Konstitusionalitas Penguasaan Negara Atas Sumber Daya Alam Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi’, Konferensi Nasional APHK (Intrans 2016).[7].

6. Skripsi/Tesis/Disertasi Aturan penulisan: Nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada) penulis, ‘Judul’ (Tesis/Disertasi, nama Universitas Tahun).

21


Contoh: Engel, Johannes S. ‘Implementasi Leniency Program Sebagai Optimalisasi Pemberantasan Praktek Kartel di Indonesia’ (Tesis, Universitas Gadjah Mada 2019).

7. Artikel dari laman internet/media online Aturan penulisan: Nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada) penulis, ‘judul tulisan’ (dengan tanda petik), (Publikasi, tahun publikasi), tanggal diakses/unduh (ditulis accessed). Contoh: Fuller, Lon L. ‘The Morality of Law (Eight Ways to Fail to Make Law)’ (Yale

University

Press,

1964)

www.yalepress.yale.edu/book>

accessed 20 September 2014.

8. Wawancara Aturan penulisan: hanya dicantumkan pada sumber kutipan/catatan kaki (footnotes/sitasi), tetapi tidak pada daftar pustaka. Wawancara dengan ..., jabatan, instansi (tempat, tanggal wawancara). Contoh: Wawancara dengan Genoveva Alicia, Researcher, Institute for Criminal Justice Reform (Jakarta, 10 September 2020).

9. Laporan Tahunan Lembaga Negara Aturan penulisan: Nama lembaga negara, nama laporan (nomor, tahun) halaman.

22


Contoh: Department for International Development, Eliminating World Poverty: Building our Common Future (White Paper, Cm 7656, 2009) ch 5 Law Commission, Reforming Bribery (Law Com No 313, 2008).

10. Putusan Pengadilan a. Putusan Perdata atau Tata Usaha Negara Aturan penulisan: Penggugat Vs. tergugat no. perkara nama pengadilan tanggal putusan. Contoh: Hasiholan Samosir, S.E. vs. PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk, No. 14/Pdt.Bth/2016/Pn Yyk, Pengadilan Negeri Yogyakarta, 23 Februari 2016.

b. Putusan Pidana Aturan penulisan: Kasus nama terdakwa no. perkara nama pengadilan tanggal putusan. Contoh: Sugiarto Bin Suyoso Totok Haryanto, Nomor 849 K/Pid/2014, Mahkamah Agung, 12 November 2014.

c. Putusan Mahkamah Konstitusi Aturan penulisan: Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia No. Putusan Mahkamah Konstitusi tanggal putusan. Contoh: Putusan

Mahkamah

Konstitusi

Republik

Indonesia

Nomor

151/PHP.KOT-XIV/2016, Mahkamah Konstitusi, 22 Maret 2016.

23


11. Peraturan Perundang-undangan Aturan penulisan: Nomenklatur peraturan perundang-undangan beserta nomor, tahun dan judulnya, tahun dan nomor lembaran negara. Contoh: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.

8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta.

4.2 Pengulangan Footnote 1. Ibid. -

Ibid adalah ibidem yang memiliki arti “pada tempat yang sama”;

-

Digunakan apabila kutipan dari kalimat diambil dari sumber yang sama dengan kutipan langsung yang mendahului (tidak disela oleh kutipan lain);

-

Penulisan ibid menggunakan halaman hanya digunakan jika kutipan diperoleh dari halaman yang berbeda. Contoh: 1

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, 2005, h.15

2

Ibid.

2. Op.Cit. -

OpCit adalah opere citato yang memiliki arti “dalam karya yang telah disebut”;

-

Digunakan untuk menunjuk sumber yang telah disebut sebelumnya secara lengkap namun telah diselingi oleh sumber lain;

-

Penggunaan OpCit harus diikuti oleh nomor halaman yang berbeda;

24


-

Untuk menghindari kesalahan kutipan pada author yang sama, maka penulis menuliskan angka romawi (I, II, III,..) pada footnote sesudah tahun penerbitan diantara tanda kurung. Contoh: 1

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, 2005, (selanjutnya disingkat Peter Mahmud I), h.15

2

Sudigno Hardjosudarmo, Masalah Tanah di Indonesia Suatu Studi di Sekitar Pelaksanaan Landreform di Jawa dan Madura, Bharata, Jakarta, 1970, h. 54

3

Peter Mahmud I, Op.Cit., h. 139

3. Loc.Cit. -

LocCit adalah loco citato yang artinya “pada tempat yang telah disebut”;

-

Digunakan untuk menunjuk halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebutkan sebelumnya secara lengkap, namun telah diselingi oleh sumber lain. Contoh: 1

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, 2005, h.15

2

Sudigno Hardjosudarmo, Masalah Tanah di Indonesia Suatu Studi di Sekitar Pelaksanaan Landreform di Jawa dan Madura, Bharata, Jakarta, 1970, h. 54

3

Peter Mahmud, Loc.Cit.

4.3 Analisis Per-BAB 1.

Judul Bab -

Ditulis dengan huruf cetak tebal dan rata tengah (center);

-

Menggunakan huruf kapital

-

Jarak pengetikan antar judul bab dan sub-bab yaitu 3 spasi;

25


Contoh: BAB I PENDAHULUAN

2. Sub Bab -

Ditulis dengan huruf cetak tebal dan rata kiri;

-

Menggunakan huruf kapital;

-

Jarak pengetikan antar judul bab dan sub-bab yaitu 3 spasi;

-

Jarak antara sub-bab dan kalimat dibawahnya yaitu 2 spasi;

-

Penomoran menggunakan angka (1.1., 1.2., 1.3., …).

3. Anak Sub Bab -

Ditulis dari sebelah kiri dengan indensi 5 ketukan dan diberi garis bawah;

-

Menggunakan huruf kapital;

-

Penomoran menggunakan angka (1.1.1., 1.1.2., 1.1.3., …).

4. Perincian -

Tingkat keempat;

-

Penomoran menggunakan huruf kecil (a, b, c, …);

-

Tidak dicetak tebal (bold).

5. Sub Perincian -

Tingkat kelima;

-

Penomoran menggunakan angka romawi huruf kecil (i, iii, iii, …);

-

Tidak dicetak tebal (bold).

26


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.