ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

Page 1


Hi ALSAians Alhamdulillah, Puji Syukur kepada Tuhan YME, ALSA LC UNAIR MAGAZINE Vol. I terbit pada bulan Juni 2014 ini. ALSA LC UNAIR MAGAZINE Vol. I kali ini akan memperkenalkan Jajaran Local Board ALSA LC UNAIR 2014 – 2015. Selain itu, topic yang kita bahas kali ini adalah mengenai “Leadership”. Semoga dengan tema yang diusung kali ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan para ALSAians untuk lebih memahami apa itu “Leadership”. Dan yang terakhir, kami menerima dengan baik kritik dan saran dari ALSAians demi kemajuan dan perubahan yang lebih baik lagi di ALSA LC UNAIR MAGAZINE Volume selanjutnya. Saran ALSAians bisa langsung disampaikan melalui ict.alsalcunair@gmail.com. Enjoy Reading ALSAians! ALSA ALWAYS BE ONE! Sincerely, The Magazine Team



DIRECTOR

: ARYO ARVIANTO

SECRETARY I

: ANNISA DENY

SECRETARY II

: INTAN A. MANDATRA

TREASURER : IRMA PRILA SETIABUDI VICE DIRECTOR OF EXTERNAL AFFAIRS : M. ALI MUSTHAFA KEMAL VICE DIRECTOR OF INTERNAL AFFAIRS : DHARAF SIYADIL ALAM


INTERNAL DIVISION MANAGER STAFF

: NASHIRUDDIN SURYA W. : BAGUS MAULANA YUNUS BAGUS SATRIO UTOMO WAHYU RIZKI KARTIKA ILAHI CHRISNA IMMANUEL ADRI NAUFAL SANIY CHRIS MEGANANDA RR. PRATIWI KARINA RAHMAWARDANI SAFIRA ARLINA NUR TIARA SADHRINA ARDINI OCTAVIARINI HADDY S. EXTERNAL DIVISION MANAGER

: ALAN DESTAVIAN

STAFF

: FACHRUL PRAKOSO U. DAMARIO INDRA B. GEDE PAMUNDI RTB. NOLADITA ARLIANAWATI GELZA SECTINE P. FAKHRIY ILMULLAH ANANDA RAYHANA P. INTAN NOVIA P. EDGAR PRATAMA H.

HUMAN RESOURCE AND DEVELOPMENT DIVISION MANAGER

: AMURWANI ESTI MAHARANI

STAFF

: NADIA AMELIA VALENTINUS IAN G. VANIA EMERALDINE A. YULITANIA LAKSMITA Z. N. SANDY ANGGYSATIA ADELIA RAMADHANI S. SAVIRA EVANI W. P. REGINA A. B. DEDE PERKASA


PUBLIC RELATIONS DIVISION MANAGER

: PRAMUDYA ANANTA YUDHA

STAFF

: M. ALFIAN MOEKARDANOE M. TSALIS FIKHRI PUTRI WULANDARI BELLA ANGGRAINY BELLA OKTAVIANI LEYLITA ANDIO RACHMAD HARMOKO AZIZA WINARNI

ACADEMIC DEVELOPMENT DIVISION MANAGER

: GABRIELLA VINCENTIA C.

STAFF

: NI KETUT APRILYAWATHI ALIK CAHYANINGTYAS FITRI NURIL RARAS R. REZA SEPTA HENDRA ABEDNEGO BIMA PUTRA ARI WIJAYA

ALUMNI DIVISION MANAGER

: Rr. ADINDA IMIPRASASTI

STAFF

: LOUISA ADRIANE KRISTIN SANDITARI P. SHOFA ASHILAH D. MARKA KARINA S. WARDINA MUMTAZAH TYO SENDY T. CHRISTIAN ISAL S. R. ADI PRASETYO


INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY DIVISION MANAGER

: NOVITA TRY JAYANTI

STAFF

: ERIZA ‘IZZATI RAHAYU MELIZA MAYA SOEGIH W. RAMADHAN BINTARI A. ARDIAN NUR RAHMAN ANDINI DIAN KUMALASARI

MOOTCOURT DIVISION MANAGER

: ELISABETH KEZIA L.

STAFF

: SAMUEL DHARMA P. FITRAH SYAIFUDIN AHMAD SAHALA FUAD DEA PUTRI FAJARINI AHMAD FIRDAUS M. ISKANDAR DZULQORNAIN VIXKI INTAN P.

FUNDING DIVISION MANAGER

: DANIEL ADI YUDISTIRA

STAFF

: ZERRY AKBAR YUDISETYO PATRIA ERLANGGA M. DANNY WIRAWAN RIZKI AMALIA MULIKA CHAZMIL KARIM M. ARGANATA THAMRIN REZA YUDITYA BIMO ARIO MICHELLE NABILA FIRDAUSI


RECENT ISSUE LET’S ACT FOR A CHANGE ! Pada saat Indonesia dijajah oleh bangsa asing, kondisi masyarakat Indonesia saat itu sangatlah terpuruk dalam kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Para penjajah memonopoli perdagangan dengan harga yang sangat rendah atas hasil rempah- rempah rakyat yang kemudian dijual kembali dengan harga berpuluh- puluh kali lipat. Rakyat banyak yang dijual, bahkan dijadikan budak oleh bangsa asing. Rempah- rempah Indonesia menjadi daya tarik bagi para penjajah untuk datang ke Indonesia. Dan untuk memperoleh rempah- rempah sebanyak mungkin, mereka melaksanakan sistem monopoli dalam perdagangan. Namun sistem monopoli perdagangan belum dapat memuaskan nafsunya, maka mereka berusaha menguasai Indonesia. Sebab, dengan kekuasaan yang diperoleh, mereka dapat berbuat sekehendak hatinya dan mendapatkan hasil yang maksimal. Sementara itu, pendidikan masyarakat Indonesia pun berjalan dengan sangat memprihatinkan. Di zaman yang modern saat ini, generasi penerus sudah sepatutnya mempertahankan kemerdekaan yang telah susah payah direbut oleh generasi-generasi terdahulu. Namun pada kenyataannya, tidak dapat dipungkiri tentang kehidupan pemuda pemudi penerus generasi bangsa saat ini yang mulai tergerus oleh arus globalisasi – neokolim yang notabenenya anak cucu dari kapitalisme. Yang saat ini dilihat bahwa derasnya arus pengaruh tersebut mempengaruhi mental-mental pemuda untuk berbangsa dan bernegara. Menurut bangsa Indonesia, sebagaimana dirumuskan di dalam Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945, adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga penjajahan, yang bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan harus dihapuskan. Apabila “dalil� ini kita analisis secara teoritis, maka hidup berkelompok “baik bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seharusnya tidak mencerminkan eksploitasi sesama manusia (penjajahan) harus berperikemanusiaan dan harus berperikeadilan. Inilah teori pembenaran paling mendasar dari pada bangsa Indonesia tentang bernegara. Hal yang kedua yang memerlukan suatu analisa ialah bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, mengapa dalam penerapannya sering timbul berbagai ragam konsep bernegara yang kadang-kadang dapat saling bertentangan. Namun, masa setelah kemerdekaan belum juga menjadikan kondisi masyarakat Indonesia lebih baik. Pembangunan berkelanjutan belum menjadi kenyataan. Kondisi ekonomi belum menunjukkan hasil yang memuaskan, pengangguran dimana- mana, tidak sedikit diantaranya adalah lulusan perguruan tinggi. Ditambah dengan mahalnya biaya pendidikan, terutama perguruan tinggi yang dirasakan melonjak selangit. Untuk mendapatkan kursi di Perguruan Tinggi Negeri tidak hanya harus bersaing di Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru, namun juga harus membayar biaya pendidikan yang tidak murah. Disaat kondisi bangsa seperti saat ini peranan pemuda atau generasi muda sebagai pilar, penggerak dan pengawal jalannya reformasi dan pembangunan sangat diharapkan. Dengan organisasi dan jaringannya yang luas, pemuda dan generasi muda dapat memainkan peran yang lebih besar untuk mengawal jalannya reformasi dan pembangunan. Permasalahan yang dihadapi saat ini justru banyak generasi muda atau pemuda yang mengalami disorientasi, dislokasi dan terlibat pada kepentingan politik praktis. Seharusnya melalui generasi muda atau pemuda terlahir inspirasi untuk mengatasi berbagai kondisi dan permasalahan yang yang ada. Pemuda atau generasi muda yang mendominasi populasi penduduk Indonesia saat ini mesti mengambil peran sentral dalam berbagai bidang untuk kemajuan, antara lain : 1.

Saatnya pemuda menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan

2.

Pemuda harus bersatu dalam kepentingan yang sama untuk suatu kemajuan dan perubahan

3.

Mengembalikan semangat nasionalisme dan patriotisme dikalangan generasi muda atau pemuda akan mengangkat moral perjuangan pemuda atau generasi muda

4.

Pemuda menjadi aktor untuk terwujudnya demokrasi politik dan ekonomi yang sebenarnya

5.

Pemuda atau generasi muda harus dapat memainkan perannya sebagai kelompok penekan agar kebijakan-kebijakan strategis dapat bermanfaatbagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.


RECENT ISSUE

Icon of a Change Ir. Soekarno merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Tokoh yang dikenal dengan sebutan Bung Karno ini lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1910. Beliau tutup usia pada usianya yang ke 69 di RUmah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta yaitu pada tanggal 21 Juni 1970. Selama masa hidupnya, Soekarno banyak mendapatkan penghargaan dari 26 Universitas (baik luar negeri dan dalam negeri). Hingga beliau menutup usia, Soekarno mendapat penghargaan sebagai bintang kelas satu oleh Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki. Soekarno yang memiliki nama kecil Kusno Sosrodiharjo ini merupakan anak dari Raden Soekemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Soekarno telah mencicipi dunia pendidikan sejak kecil mulai di Eerste Inlandse School yang kemudian pindah di Europeesche Lagere School (ELS), lalu melanjutkan ke Hoogere Burger School (HBS) dan meneruskan ke Technische Hoge School di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil. Sejak remaja, Soekarno telah aktif pada organisasi yaitu pada Tri Koro Darmo yang diganti dengan nama Jong Java. Pada taun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung yang merupakan hasil inspirasi dari Indonesische Studie Club oleh Dr. Soetomo dan menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia tahun 1927. Karena aktivitasnya di PNI, Soekarno ditangkap Belanda pada 1929 dan memunculkan pledoi fenomenalnya yaitu “Indonesia Mengggat”. Setelah dibebaskan pada 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo tahun 1932. Soekarno kembali ditangkap pada tahun 1933 dan diasingkan d Flores. Walaupun hampir dilupakan oleh tokohtokoh nasional, semangatnya tetap berkobar seperti tersirat dalam setiap suratnya. Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Bengkulu dan kemudian bebas pada masa penjajahan Jepang tahun 1942

Pada masa penjajahan Jepang, Soekarno aktif di organisasi Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI, dan PPKI. Selain itu, beliau aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia dengan merumuskan Pancasila, UUD 1945, dasardasar pemerintahan, dan naskah proklamasi Kemerdekaan. Saat 17 Agustus 1945, Soekarno mengumandangkan untuk pertama kalinya teks Proklamasi Indonesia di Jakarta. Kemudian Soekarno dan Moh. Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 dan dikukuhkan pada tanggal 29 Agustus 1945 oleh KNIP. Tidak perlu diragukan, Soekarno sebagai anak bangsa Indonesia telah mencurahkan segenap jiwanya untuk melakukan perubahan pada Negara Republik Indonesia pra kemerdekaan. Soekarno telah menjadi tokoh Proklamator Indonesia yang namanya masih dielu-elukan hingga saat ni dan ajarannya masih melekat pada sebagian penduduk Indonesia. Soekarno telah menjelma sebagai “Icon of a Change” di Indonesia karena jasanya yang telah memerdekakan Bangsa Indonesia dari penjajahan yang membelenggu selama kurang lebih 350 tahun. Sudah saatnya kita yang muda yang menjadi The Next Icon of a Change dengan meneladani sikap-sikap Soekarno yang penuh wibawa dan bijaksana.

“Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang – bintang” - Soekarno


ALSA

EVENTS REVIEW National Video Conference with ALSA LC UNHAS and ALSA LC UNUD National Video Conference hadir kembali bersama ALSA LC UNHAS dan ALSA LC UNUD. Acara ini diadakan pada hari Rabu, 7 Mei 2014 pukul 13.00 WIB – selesai di Ruang Video Conference Fakultas Hukum UNAIR. Kali ini tema yang dibahas adalah “Pengesahan Folklore Berdasarkan UU Hak Atas Kekayaan Intelektual” dengan pembicara yaitu Dr. Nasbir, SH., MH.

ALSA Days Out I Ada yang seru nih dari Divisi Internal yaitu acara ALSA Days Out I. Acara yang ditujukan bagi semua ALSAians khususnya angkatan 2013 ini diadakan pada hari Sabtu, 10 Mei 2014 pukul 16.00 WIB – selesai di Karaoke Keluarga Masterpiece, Jl. Dr. Soetomo Surabaya. Acara ini diisi dengan bernyanyi dan makan-makan bersama, saling mengakrabkan diri dengan satu sama lain, dan juga merupakan ajang bagi ALSAians angkatan 2013 untuk memperkenalkan diri dan mengakrabkan diri dengan ALSAians lainnya.

Moot Court Class Divisi Moot Court kembali lagi dengan Moot Court Class-nya! Acara ini diadakan pada hari Selasa, 13 Mei 2014 pukul 13.00 WIB – selesai di Ruang 309 Gedung A Fakultas Hukum UNAIR. Dalam acara ini, Divisi Moot Court memberi pengetahuan dan wawasan mengenai bagaimana cara beracara di muka persidangan. Selain itu para peserta yang datang baik anggota maupun non-anggota ALSA juga dibekali dengan pengalaman saat delegasi ALSA LC UNAIR mengikuti NMCC ALSA dan apa saja tips untuk menjadi delegasi pada NMCC ALSA.


ALSA EVENTS REVIEW International Mootcourt Class Ada yang terbaru dari divisi Moot Court yaitu International Moot Court Class! Acara ini diadakan pada hari Seni, 19 Mei 2014 pukul 13.00 WIB – selesai di Ruang 309 Gedung A FH UNAIR dan terbuka bagi anggota maupun non anggota ALSA. Dalam acara terbaru ini, dari divisi Mootcourt dibantu oleh Airlangga International Moot Court Society (AIMCS) memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai bagaimana urutan dari International Moot Court, siapa saja pihak-pihaknya, apa bedanya antara International Moot Court dengan arbitrase internasional, dan juga membahas mengenai apa itu ALSA Forum.

ALUMNI CLASS JAKARTA Ada yang terbaru dari Divisi Alumni yaitu Alumni Class Jakarta! Acara yang digagas oleh para alumni sukses yang berada di Jakarta ini terbuka hanya untuk 10 mahasiswa FH UNAIR. Acara yang dilaksanakan pada 1318 Mei 2014 ini diisi dengan berbagai tema yaitu in-house counsel day, law firm day, government and telecommunication day, judicial day, and sharing from the rookies yang diadakan di berbagai tempat. Acara ini sangat membuka pikiran wawasan dan memotivasi para peserta tentang bagaimana besarnya kesempatan berkarir di Jakarta yang berdaya saing berat. Semua peserta yang mengikuti acara ini sangat bersemangat karena banyaknya motivasi dari para alumni. FYI, para alumni ingin mengadakan acara ini lagi melihat antusiasme dari semua peserta. So, wait for this great event again guys!

ALSA LC UNAIR’s Anniversary Happy 21st Anniversary ALSA LC UNAIR! Bertepatan dengan ulang tahun ALSA LC UNAIR yang jatuh pada tanggal 18 Mei 2014, maka diadakan acara perayaan ulang tahun ALSA LC UNAIR pada hari Jumat, 23 Mei 2014 pukul 18.00 WIB – selesai bertempat di Jl. Semalang Indah W11-W12 (Director’s House). Dalam acara ini, hadir para


ALSA EVENTS REVIEW anggota maupun alumni dari ALSA LC UNAIR. Acara dimulai dengan pemutaran video ucapan dari teman – teman LC se-Indonesia dan ucapan dari divisi – divisi ALSA LC UNAIR. Dilanjutkan dengan sambutan dari Director ALSA LC UNAIR, kemudian oleh PO ALSA LC UNAIR Anniversary Hikari, dan sambutan dari Ex-Director ALSA LC UNAIR periode 2013-2014 Kak Mita. Lalu acara selanjutnya yaitu tiup lilin, games, dan menyantap hidangan yang telah disajikan dibarengi dengan bernyanyi bersama untuk saling mengakrabkan diri.

TROFEO ALSA Ada yang terbaru dari Divisi Internal yaitu Trofeo ALSA : Fun Futsal ! Acara ini berbeda dengan acara futsal lainnya loh. Dalam 1 tim terdiri atas 3 orang wanita dan 2 orang pria, dimana bagi pemain pria diwajibkan memakai sarung yang diikat dengan tali rafia di bagian bawah pinggang. Acara ini diikuti oleh tim dari semua divisi ALSA LC UNAIR dan juga 2 tim dari ALSAians angkatan 2013, yaitu tim Hakunamatata dan tim Koloke. Pada acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 21 Juni 2014 pukul 09.00 – selesai di Futsal Arena Kampus C Unair, Tim Divisi Eksternal berhasil merebut Piala Trofeo ALSA 2014 sebagai juara pertama, diikuti oleh Tim Divisi ICT sebagai juara kedua, Tim Divisi Public and Relations sebagai juara ketiga.

Rapimnas 2014 RAPIMNAS 2014 diselenggarakan pada tanggal 16-18 Mei 2014 di Villa Hollanda, Jl. Cempaka Atas No. 78 Pesanggraan – Batu, Malang. Sesuai dengan amanat dari Musyawarah Nasional XXI ALSA Indonesia serta program kerja National Board (NB) ALSA Indonesia periode 2014-2015, maka yang mengadakan acara RAPIMNAS 2014 adalah ALSA LC Universitas Brawijaya yang merupakan Local Chapter tempat Presiden ALSA NC Indonesa periode 2014-2015 berasal. PO dalam acara ini adalah Donny Satya W. RAPIMNAS 2014 ini diikuti oleh NB ALSA NC Indonesia, perwakilan ALSA International Board, delegasi dari setiap Local Chapter di ALSA NC Indonesia.


Delegasi dari ALSA LC UNAIR yang hadir dalam acara ini terdiri dari Board of Director yaitu Aryo Arvianto (DIrector), Muhammad Ali M. Kemal (Vice of Director External), dan Anisa Deny (Secretary General). Pada tanggal 16 Mei 2014, acara diawali dengan registrasi ulang oleh 13 LC sekaligus pengumpulan berkas per-LC yang terdiri dari program kerja Director (sampai akhir kepengurusan Director), ART LC terbaru, data seluruh anggota terbaru, LPJ Triwulan I, dan kalender akademik 1 (satu) tahun ke depan. Tiap-tiap LC juga diminta mengumpulkan presentasi LPJ Triwulan I (bulan Maret-Mei 2014). Dalam RAPIMNAS 2014 ini, dilantik jajaran National Board ALSA NC Indonesia periode 2014-2015 disertai penyematan pin kepada sleuruh Director masing-masing LC. Acara dilanjutkan dengan pembahasan agenda RAPIMNAS 2014, Presentasi Kinerja National Board, dan Presentasi LPJ Triwulan tiap LC. Rangkaian acara pada tanggal 17-18 Mei 2014 terdiri atas : - Progress Report Seminar dan Workshop Nasional 2014 (Host : ALSA LC Universitas Udayana, Bali); - Progress Report POWB 2014 (Host : ALSA LC Unversitas Padjajaran, Bandung); - Progress Report NMCC ALSA Piala MA 2015 (Host : ALSA LC Universitas Syah Kuala, Aceh); - Progress Report Seminar dan Musyawarah Nasional XXI ( Host : ALSA LC Universitas Sam Ratulangi, Manado); - Pembahasan dan pengesahan seluruh program kerja ALSA Indonesia periode 2014-2015; - Perebutan tender Seminar dan Workshop Nasional 2015, dimana ALSA LC Universitas Sriwijaya menjadi calon tunggal untuk menjadi tuan rumah dan disetujui oleh National Board dan 12 LC lainnya; - Fit and Proper Test calon International Board terhadap dua orang yang mencalonkan diri yaitu Shanna Rammadhanti (mencalonkan dri sebagai Secretary General ALSA International) dan Rafif Muhammad (mencalonkan diri sebagai President ALSA International; - Rekapitulasi hasil Rapat Pimpinan Nasional 2014 dan penandatangan ketetapan.

Ideal Leader for ALSAians “Pengen pemimpin yang gak obral janji, jujur, dan mementingkan kepentingan bersama” - Nadia Amelia (2012)

“Pemimpin akan lebih berarti bila pemimpin itu dapat merangkul semua anggotanya” -PO Semlok 2014 Najma Amira (2013)

“Pemimpin yang menepati janji, bertanggung jawab sama semua tindakannya, jujur, dan bijaksana” - Bella Ainggrainy (2012)

“Pemimpin adalah orang yang mau memimpin kelompok dalam mencapai suatu tujuan. Dan juga harus berkarakter kuat agar pantang menyerah.” - PO OLMA 2014 Lintang yudhantaka (2013)


LEGAL REVIEW

sebuah negara yang menganut prinsip-prinsip demokrasi.3

PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2014 Oleh : Fikri Nur Setyansyah1 Latar Belakang Dalam Bangkok

pada

Konperensi Tahun

yang

digelar

1965

di

International

suatu pemerintahan dengan perwakilan atau representative government sebagai “government deriving its power and authority are exercised representative

freely

chosen

and

responsible to them�, dan untuk adanya suatu representative government under the rule of law, konperensi itu menetapkan salah satu syarat adanya

menjunjung asas demokrasi, tentu saja wajib melaksanakan sebuah pemilihan umum (pemilu). Baik dalam hal memilih anggota legislatif maupun pemilihan presiden. Adanya pemilu merupakan amanat dari Konstitusi, khususnya dalam pasal 22

Commision of Jurist memberikan definisi tentang

through

Indonesia, sebagai sebuah negara yang

pemilihan

yang

bebas.

Pemilihan

umumlah yang dimaksud dalam pemilihan yang bebas, dimana pemilihan umum merupakan anak kandung demokrasi yang dijalankan sebagai perwujudan prinsip kedaulatan rakyat. 2 Prinsip-prinsip dalam pemilihan umum yang sesuai dengan Konstitusi antara lain prinsip kehidupan ketatanegaraan yang berkedaulatan rakyat (demokrasi) ditandai bahwa setiap warga negara berhak ikut aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan kenegaraan. Dari prinsipprinsip pemilu tersebut dipahami bahwa pemilu merupakan kegiatan politik yang sangat penting

E. Sejak tahun 2009 dalam sistem pemilihan umum di Indonesia, presiden dipilih langsung oleh rakyat, dimana pada edisi-edisi pemilu sebelumnya presiden dipilih oleh anggota MPR sebagai representasi dari rakyat. Dimana para calon presidennya harus diusung oleh satu atau lebih parpol yang memiliki 20 % suara pada pemilu legislatif. hal ini menyebabkan hanya terdapat lima pasangan calon presiden dan wakil presiden yang dapat mengikuti pemilu, dalam edisi pemilu tahun 2009, peraturan tersebut juga berlaku. Namun pada tanggal 10 Januari 2013, muncul permohonan uji materiil ke Mahkamah Konstitusi terhadap undang-undang nomor 42 tahun 2008 yang diajukan oleh Effendy Ghazali.Pemohon uji materiil ini menganggap bahwa Pemilu yang selama ini dilaksanakan telah melanggar undang-undang dasar 1945. Pemilu yang dilaksanakan selama ini dianggap tidak sesuai dengan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dikarenakan ada perbedaan waktu pelaksanaan antara pemilu legislatif dan pemilu presiden. Akhirnya, pada 23 Januari 2014 Mahkamah Konstitusi memberikan putusannya yang tertuang pada amar putusan berikut “1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk sebagian;

dalam proses penyelenggaraan kekuasaan dalam

1.1. Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 14 ayat (2), dan Pasal 11 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan

1

No. telp : 08993601668 Ditulis oleh Damang, pada februari 2013, diambil dari situs internet : http://www.damang.web.id/2013/02/demokrasidan-pemilu.html, diakses pada 25 Mei 1992 2

3

Lihat nomor 1


Wakil Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4924) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 1.2. Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 14 ayat (2), dan Pasal 112 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4924) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat; 2. Amar putusan dalam angka 1 tersebut diatas berlaku untuk penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2019 dan pemilihan umum seterusnya; 3. Menolak permohonan Pemohon untuk selain dan selebihnya; 4. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana mestinya�4 Putusan Mahkamah tersebut mengabulkan sebagian permohonan dari Effendy Ghozali. Dimana titik tekan dari putusan ini menganggap bahwa pemilu yang dilaksanakan selama ini adalah bertentangan dengan Undang Undang Dasar 1945, sehingga tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Menariknya, pada poin kedua dari amar putusan yang menyatakan bahwa putusan dari Mahkamah

Konstitusi ini baru

dikarenakan undang-undang nomor 42 tahun 2008 yang

Pelaksanaan pemilu 2014 merupakan pemilu terakhir yang menerapkan pemisahan antara pemilu legislatif dan pemilu presiden.. Hal ini 4

Diambil dari www.mahkamah Konstitusi.go.id, melalui situs internet : http://hukum.kompasiana.com/2014/01/25/keputusanmk-tentang-uji-materi-uu-42-tahun-2008-membukapeluang-keluarnya-dekrit-presiden-628875.html, diakses pada 25 Mei 2014

ini

digunakan

sebagai

dasar

pelaksanaan pemilu telah dinyatakan tidak berlaku lagi karena in Konstitusional. Kata in Konstitusional sendiri merujuk pada hal yang bertentangan dengan

Konstitusi

atau dasar negara. Suatu aturan yang dianggap in Konstitusional haruslah dinyatakan tidak berlaku dan tidak memiliki kekuatan hukum. Begitupun dengan Undang Undang Nomor 42 Tahun 2008. Namun

adanya

putusan

Mahkamah

Konstitusi tersebut memungkinkan terjadinya keambiguan, di satu sisi dinyatakan bahwa pemilu serentak baru dilaksanakan pada 2019, tapi disisi lain landasan hukum 2014 telah dinyatakan tidak berlaku. Hal inilah yang menyebabkan terdapat kerancuan terhadap pemilu 2014. Dalam hal ini Mahkamah

Konstitusi sebagai lembaga yang

mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final, membawa arti bahwa putusan tersebut harus dipatuhi dan tidak ada upaya hukum yang lain. Namun dalam hal lain logika hukum juga dipermainkan, karena mana mungkin dua hal yang berbeda dapat dijalankan secara bersama. Dalam argumentasi hukum dijelaskan,

jika

menerangkan

terdapat

satu

hal

dua yang

premis sama

yang namun

pernyataannya berbeda maka salah satunya salah.

berlaku pada 2019. Dalam hal ini timbul permasalahan lalu bagimana dengan pemilu 2014?

selama

Sesuai tugasnya Mahkamah hanya

mempunyai

tugas

Konstitusi menguji

Konstitusionalitas dari sebuah aturan Undangundang bukan untuk menciptakan sebuah norma baru, yang dapat menyebabkan ketidakpastian hukum dalam pemilu 2014. Adanya putusan Mahkamah

Konstitusi ini

juga menyebabkan


kekosongan hukum dalam pelaksanaan pemilu

memiliki dasar hukum merupakan dasar hukum

presiden 2014.5

yang in Konstitusional, oleh karena itu pemilu

Jika dikaitkan dengan kebiasaan dalam hukum tata negara, seorang hakim

2014 bisa dinyatakan in Konstitusional.

Konstitusi

Hal ini didasarkan bahwa undang-undang

dengan

nomor 42 tahun 2008 yang selama ini digunakan

pertimbangan hukum, bukan hanya didasarkan

sebagai dasar pemilu dinyatakan bertentangan

pada asas kemanfaatan semata. Dimana dalam

dengan Undang-undang Dasar 1945 dan undang-

perkara ini Mahkamah Konstitusi menganggap

undang inilah yang dijadikan dasar hukum pada

bahwa

pemilu 2014.

harus

memutuskan

suatu

pelaksanaan

perkara

pemilu

serentak

baru

Hal

ini

dapat

menyebabkan

dilaksanakan pada 2019 sementara dasarnya telah

ketidakabsahan presiden yang akan terpilih nanti

dicabut karena didasarkan pada kemanfaatan yang

dan juga ketidaksahan hasil pemilunya.

besar justru menimbulkan ketidakpastian dalam masyarakat.

yang konstitusional setelah adanya putusan dari

Oleh karena hal tersebut bisa dikatakan keputusan dari Mahkamah menyebabkan

Agar pemilu 2014 menjadi pemilu

pilpres

Konstitusi tersebut 2014

bersifat

in

Mahkamah

Konstitusi, maka negara butuh

peraturan lain yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan

pemilu

2014.

Dimana

aturan

Konstitusional karena tidak memiliki landasan

pengganti terebut harus setara dengan undang-

hukum dan dasar kemanfaatan tidaklah dapat

undang, berarti dalam hal ini yang harus dibuat

menjadi dasar pemilu 2014. Dan dalam konteks

oleh pemerintah adalah undang-undang atau perpu.

pemilu, tidak bisa dibenarkan putusan MK

Tapi dikarenakan jarak waktu yang mendesak,

diberlakukan bersyarat seperti halnya putusan.

dalam hal ini pemerintah sebaiknya menerbitkan

dalam hukum pidana. Implikasinya jauh

peraturan pengganti undang-undang. Jika aturan

lebih besar dan bersifat publik apalagi putusan ini

baru dibuat dan diselesaikan oleh presiden demi

berkaitan dengan hak keterlibatan warga negara

menyelenggarakan Pemilu 2014, secara hukum

dalam pemerintahan pada 2014–2019.6

sah

Adanya keputusan Mahkamah Konstitusi tertanggal 23 Januari 2014 membuat sejarah pemilu di Indonesia, khususnya pada pemilu 2014,

dan

dan pemilu presiden dan pemilu pertama yang

syarat-syarat

untuk

dikeluarkan perppu oleh presiden. Daftar Pustaka 1.

dimana pemilu 2014 adalah pemilu terakhir yang menerapkan pemisahan antara pemilu legislatif

memenuhi

2.

Peraturan Perundang-undangan 

UUD NRI 1945

Undang-undang Nomor 42 tahun 2008 tentang

Situs Internet 

http://budisansblog.blogspot.com/2014/01/mungkin kah-pemilu-2014-in Konstitusional.html

tidak mempunyai dasar hukum, atau kalaupun

http://www.mashikam.com/2014/01/gara-2-putusanmk-pemilu-2014.html

5

Mungkinkah Pemilu 2014 In Konstitusional, oleh Erfandi yang dimuat dalam Koran Sindo 29 Januari 2014, yang diambil dari situs Internet : http://budisansblog.blogspot.com/2014/01/mungkinkahpemilu-2014-in Konstitusional.html, diakses pada 25 Mei 2014 6 Supra footnote 4

http://www.damang.web.id/2013/02/demokrasi-danpemilu.html

http://nasional.sindonews.com/read/2 014/01/29/18/831005/mungkinkah-pemilu2014-in Konstitusional


ALUMNI INTERVIEW


SPECIAL PAGE : ALUMNI ADVICES

"Saya ingin menjadi alumni yang sukses, seperti Mas X yang sekarang menjabat di instansi pemerintah" "Ingin sukses seperti Mbak Y yang gajinya USD xxxxx/bulan di salah satu law firm internasional" "Sukses seperti Kak Z yang dapat Ph.D. dari Universitas S di Perancis" Pernyataanpernyataan di atas sering dilontarkan oleh para mahasiswa menjelang wisuda. Semacam pencanangan tekad meraih sukses. Saya mulai mendengar pernyataan serupa sejak satu dekade lalu, ketika saya baru meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga. Dulu saya hanya mendengar, kini saya acap disodori pertanyaan seperti “Mas, apa kiat agar sukses?” atau “Mas, bagaimana bisa sukses bekerja di luar negeri?” Jujur, enggan saya menjawab ajuan pertanyaan tentang sukses. Sering saya berusaha dengan halus menolak menjawab mengingat saya sendiri belum tahu dan tidak yakin saya akan sukses dalam hidup saya. Meski demikian, tetap saja ada permintaan untuk berbagi kiat dan pengalaman agar adik-adik bisa mengikuti jejak kesuksesan para alumni. Sekali ini saya menyerah, dari pada berdebat panjang, saya berdamai saja. Baiklah, melalui tulisan ini saya sampaikan pemikiran mengenai apa itu sukses. Pertamatama, saya ingin kita semua memikirkan kembali apa makna sukses. Merenungkan apakah benar sukses secara mutlak diukur dengan mentereng dan strategisnya sebuah jabatan yang tengah disandang, besarnya kekayaan, deretan gelar akademis, penguasaan bahasa asing, ketenaran, kenal dengan siapa saja atau --yang sedikit lebih absurd-- berapa negara yang sudah dikunjungi. Mari kita beranikan diri mendefinisikan ulang makna sukses sebagaimana yang dipahami oleh banyak orang. Gunakan tajamnya pisau analisa untuk membedah apakah benar definisi sukses itu parameternya adalah tingginya jabatan atau akumulasi kekayaan atau menterengnya gelar akademis? Jika kita mendefinisikan sukses dengan ukuran-ukuran di atas, disadari atau tidak, kata "sukses" maknanya sudah dipenjara dengan formula „jabatan dan/atau kekayaan dan/atau gelar yang bisa dipamerkan‟. Seiring dengan itu,

“kesuksesan” seperti ini sering berujung ke perasaan jumawa bagi yang yang merasa menyandangnya, sah bagi ia untuk merasa “lebih” dari yang lain dan sering meminta untuk lebih di beri penghormatan. Ciri-cirinya: gelar jabatan selalu di gunakan seakan itu tidak terpisahkan dari namanya, selalu membicarakan apa yang dia sudah dan mampu beli, dan marah bila terjadi salah penulisan gelar akademisnya. Atas pemahaman dan perilaku seperti ini, saya harus maklum. Bagaimana tidak? TV di Indonesia gencar memborbardirkan program infotainment dan sinetron ke hadapan pemirsanya, sehari-hari mempertunjukkan akrobat figur publik yang berperilaku nyeleneh, tidak masuk akal, menggelikan (tapi diam-diam kita menanti-nanti pemberitaannya agar bisa riuh untuk “didiskusikan”). Selain itu, secara pribadi saya menyalahkan terbentuknya pemahaman dan perilaku diatas pada perilaku individual yang bila berkesempatan berbincang dengan adik-adik mahasiswa berusaha menunjukkan apa yang sudah ia capai, mulai dari bercerita sudah pernah berkunjung ke negara mana saja, sudah lulus dari sekolah mana saja, kenal dengan orang penting siapa saja, apa jabatan yang sekarang ia pegang sembari berbahasa campur-campur antara Bahasa Indonesia dan bahasa asing dengan pelafalan yang dicadel-cadelkan seolah sudah sangat lama dan sudah tak biasa lagi ia berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. Dengan perilaku ini, seperti ingin ia menyampaikan bahwa sebagai alumni Fakultas Hukum Universitas Airlangga ia telah mampu mensejajarkan dirinya dengan figurfigur alumni lain yang dianggap sukses. Bagi saya, percakapan semacam ini semakin menjebloskan pemahaman “sukses” pada kurungan-kurungan kerdil. Saran saya, jangan buang waktu anda mendengarkan itu semua karena itu tidak ada manfaatnya. Saya yakin anda sendiri bisa mencapai lebih dari itu semua tanpa perlu memamer-mamerkannya. Namun jujur, saya sendiri sering tergoda untuk melakukan hal yang sama, ada kenikmatan untuk melakukan hal itu. Mudah-mudahan Allah SWT mengampuni dosa-dosa saya atas perilaku pamer tersebut dan memberikan saya kekuatan untuk tidak melakukan itu semua. Kembali ke makna sukses. Mari kita samasama menyelam dalam mencari maknanya. Kalau benar sukses itu diukur dari jabatan, maka penguasa Republik ini selama 32 tahun harus juga kita berikan gelar sukses. Artinya, demi


keadilan, status yang sama harus pula diberikan kepada seluruh manusia yang pernah menjadi pemimpin tertinggi negaranya seperti: Hitler, Pol Pot dan Fir'aun. Bagaimana dengan kekayaan? kalau ini ukurannya maka para terpidana korupsi dengan kekayaan ratusan milyard seharusnya menyandang gelar sukses juga bukan? mari kita lanjutkan dengan gelar akademis? berapa banyak orang dengan gelar berderet yang kita saksikan berakhir dengan status terpidana atau malah di batalkan gelarnya karena plagiasi?. Berkenaan dengan hal di atas, saya yakin bila dilakukan survei (asal jangan Cak Lontong yang melakukan survei), sebagian besar, malah mungkin hampir keseluruhan, responden akan berpendapat individu-individu tersebut tidak bisa dibilang sukses dalam hidupnya (kecuali untuk sang penguasa Republik selama 32 tahun, maklum mendekati Pemilu). Nah, dari contoh-contoh yang telah saya kemukakan, terbukti bahwa pada akhirnya sukses tidak diukur dari hal-hal yang secara umum sering dijadikan ukuran. Oleh karenanya janganlah sampai kita membiarkan diri kita terus berkubang pada kesalahan yang sama. Pada titik ini, ijinkan saya menegaskan: sudahilah menandai sukses dengan atribut - atribut yang dangkal dan melulu materiil semacam jabatan, kekayaan, gelar akademis, ketenaran, siapa saya yang ia kenal, berapa bahasa yang ia kuasai, atau berapa banyak stempel tertera pada passportnya. Lantas, apa sukses itu? Bila saya boleh sedikit berspekulasi, mungkin kita bisa sepakat tanpa keraguan bahwa 3 nama yang saya sebut di bawah ini bisa kita terima sebagai manusiamanusia yang pantas kepadanya kita sematkan status sukses. Mereka adalah: Hatta (Muhammad Hatta tentunya), Muhammad Markam, dan Profesor Mister in de Rechten Soetojo Prawirohamidjojo. Hatta saya daulat untuk mewakili kelompok pejabat yang terbukti tidak berusaha memperkaya diri dengan jabatannya, Muhammad Markam mewakili konglomerat tanpa jabatan, dan Prof Toyo, mewakili akademisi tanpa jabatan dan kekayaan (yang dulu sering saya lihat naik sepeda ke tempat kerjanya, jauh sebelum bike to work populer). Perbedaan dari mereka sudah jelas, mereka memilih untuk berkarya di bidang yang berbeda. Namun persamaan dari ketiganya menurut saya ialah: 1. integritas tanpa kompromi; 2. komitmen untuk memberi manfaat bagi orang banyak; dan 3. tidak mementingkan diri mereka sendiri. Hatta bisa saja memilih tetap di Belanda menikmati status elite pelajar Indonesia atau justru berkolaborasi dengan penjajah bangsanya atau memperkaya diri. Selama hidupnya Hatta hidup bersahaja meski jabatan wakil Presiden pernah ia

sandang. Muhammad Markam tentunya berhak untuk menggunakan emas seberat 38 Kg miliknya untuk kepentingan pribadinya dari pada di sumbangkan kepada Republik ini. Prof Toyo bisa saja memilih untuk berkarya di tempat lain (menjadi pengacara atau politisi, misalnya) dibanding mendidik mahasiswa-mahasiswa yang bisa jadi dikemudian hari menggunakan ilmu yang disampaikannya justru untuk merusak tatatan hukum. Dari hal di atas, kita bisa melihat bahwa pada akhirnya manusia akan dikenang sebagai manusia sukses bukan karena kekayaan (siapa coba yang ingat manusia terkaya di dunia dari tahun ke tahun ?), bukan karena jabatan (siapa gerangan yang mengetahui nama presiden Amerika ke 57? saya yakin tidak ada yang mengetahui karena Presiden Amerika baru sampai 44. Maaf saya agak ketularan Cak Lontong), dan bukan karena gelar akademis (berapa banyak manusia tanpa gelar akademis yang bisa kita sematkan status sukses kepada mereka, termasuk kepada para ibu yang memilih tinggal di rumah dan memastikan anak-anaknya bisa belajar, mudah-mudahan Allah SWT memberkati seluruh ibu-ibu di dunia, termasuk ibu-ibu kita, amiiin). Untuk itu, pesan saya, teruslah belajar bukan dengan niatan menggapai jabatan untuk disalahgunakan atau malah menindas, raihlah kekayaan namun bukan untuk membeli penghormatan, rebut gelar akademis namun bukan semata hanya untuk dibanggakan. Status sukses tidak perlu dideklarasikan, dikampanyekan, atau didengung-dengungkan. sukses itu akan datang dengan sendirinya ketika kita memegang teguh nilai integritas, terus berusaha memberi manfaat kepada orang banyak, dan tidak egois, tanpa mempedulikan seberapa tinggi jabatan anda, berapa banyak uang yang anda miliki dan sementereng apa gelar akademis anda. Sekarang pilihan ada di tangan anda, apakah anda akan mengikuti jejak kesuksesan beberapa individual yang berakhir sebagai manusia-manusia yang dianggap pecundang meski mereka bergelimang harta, memegang tahta atau bersandingkan gelar akademis yang berderet atau manusia tanpa itu semua namun ketika namanya disebut semua orang akan berucap: "mudah-mudahan Tuhan memberkati hidupnya dan saya ingin salah satu keturunan saya bisa seperti dia". Salam, Dhanny Jauhar Alumni FH Unair 1997 Senior Legal Counsel, Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company Dhanny Jauhar


MOVIE

GAME REVIEW

REVIEW

Transformers : Age Of Extinction (2014) Setelah pertempuran epik yang menghancurkan kota namun dunia berhasil diselamatkan. Sekelompok robot jahat ingin mengubah sejarah dan bumi menjadi sasarannya. Berkisah tentang Cade Yeager (Mark Wahlberg) yang membeli sebuah truk rongsokan dan berusaha memperbaikinya. Tapi ternyata truk jelek itu adalah Optimus Prime, pemimpin para Autobot. Disaat pemerintah ingin mengusir Transformers, sebuah kekuatan besar datang menghampiri bumi. Dengan bantuan Optimus Prime (Peter Cullen) dan Autobots bangkit untuk memenuhi tantangan paling menakutkan. Dalam suatu petualangan yang luar biasa, perang antara baik dan jahat yang akhirnya mengarah ke pertempuran klimaks di seluruh dunia.

The Judge (2014) Rilis : 10 Oktober 2014 USA

Bagi ALSAians yang ingin melihat aksi dari Robert Downey Jr selanjutnya, selain peran dia sebagai Iron Man di sequel Marvel dan Sherlock Holmes, inilah movie yang tepat bagi ALSAians. Dimana disini dia berperan sebagai Hank Palmer seorang Lawyer di kota besar. Namun sesaat setelah ibunya meninggal, dia kembali ke kota masa kecilnya dimana ayahnya adalah seorang Hakim di kota tersebut. Namun ketika itu ayahnya dicurigai sebagai seorang pembunuh. Hank harus menyelidiki dan mencari kebenaran sendiri untuk memecahkan kasus tersebut.

LINE COOKIE RUN Siapa tidak kenal dengan game adiktif yang satu ini. Yak, game Cookie Run merupakan salah satu game terbaru keluaran dari media sosial LINE yang berada dibawah naungan NAVER Jepang. Game ini sama seperti game lainnya ex. Mini Ninjas atau Robot Unicorn Attack. Tapi dijamin, game ini berbeda dari keduanya. Game ini bisa dimainkan pada gadget platform iOS dan Android. Memulai gamenya, kita dapat memilih karakter cookie dan pet yang kita suka, lalu lari sambil mengumpulkan koin dan power-ups sebanyak-banyaknya dengan menghindari halangan sebisa mungkin. Selamat bermain ! (EIR)

2048 Selain game Cookie Run diatas, pasti kalian semua sudah tidak asing lagi dengan game yang satu ini. Yak, game 2048 ini merupakan game puzzle angka-angka yang berkelipatan 2,4,8,16, s/d 2048. Cara bermain dari game adiktif yang satu ini yaitu usap layar gadget kalian untuk memindahkan kotak angka-angka yang sama dan menyatukannya, misal 2+2 = 4, 4+4=8, begitu seterusnya hingga kalian mendapatkan 1 kotak yg berisi angka 2048 dan kalian menang! Game ini bisa dimainkan dengan mode multiplayer, sehingga kalian bisa bermain dengan teman kalian loh. Game ini tersedia di perangkat iOS dan Android. Selamat bermain! (EIR)



EDITOR MELIZA MAYA REPORTER

ERIZA ‘IZZATI RAHAYU BINTARI ARIYANI DESIGN AND LAYOUT

NOVITA TRY JAYANTI SOEGIH W. RAMADHAN ARDIAN NUR RAHMAN


GRAB IT

FAST

ALSAIANS! CONTACT PERSON

PATRIA 081233448988

ZERRY 085732907183 Bahan T-Shirt Gildan Apparel DTG Print 100% Preshurnk made in Bangladesh Size S, M, L, XL



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.