Radar Banyuwangi | 10 Juni 2015

Rujukan Informasi Terkini

RABU 10 JUNI TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

Membedah Laporan Akhir Masa Jabatan Bupati Anas (3)

Perbaikan Jalan Rusak Tembus 300 Km per Tahun Selain di bidang ekonomi dan pendidikan, capaian moncer Pemkab Banyuwangi selama hampir lima tahun terakhir juga terjadi di bidang infrastruktur.

Sebagai contoh, panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik meningkat dari 91 persen di tahun 2011 menjadi 95 persen pada 2014.

Shubuh Dzuhur Ashar

DIAKUI atau tidak, kondisi infrastruktur, khususnya jalan, berkaitan erat dengan perekonomian masyarakat setempat.

Dengan kondisi jalan yang mulus, akses transportasi warga, termasuk penyaluran komoditas hasil pertanian maupun barangbarang hasil produksi industri kecil dan menengah (IKM), semakin mudah.

Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus pembangunan Pemkab Banyuwangi di bawah kepemimpinan Bupati Abdullah Azwar Anas dan

Maghrib Isya

04:09 11:22 14:43 17:12 18:27

Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko.

Dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) akhir masa jabatan (AMJ) pada rapat paripurna DPRD Banyuwangi, Bupati Anas membeber capaian kinerja bidang infrastruktur. Dikatakan, proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik meningkat dari 90 persen pada 2011 menjadi 94 persen pada 2014.

Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik pun meningkat signifikan dari 91 persen di tahun 2011 menjadi 95 per-

Danang dan Rasa Percaya Diri DANANG adalah arus besar. Itu keniscayaan yang tidak bisa dibendung saat ini. Bagi masyarakat Banyuwangi dan warga Banyuwangi yang berada di luar daerah, Danang adalah fenomena besar yang menggetarkan hati dan membuat merinding. Saya sebagai satu dari sekian ribu warga Banyuwangi yang pernah berada di rantau bisa merasakan betapa bangganya jika ikon-ikon Banyuwangi disebut dan ditampilkan.

Saat musik Banyuwangi diputar seorang penjual kaset di pinggir jalan, yang notabene hanya di pinggir jalan, bangganya sudah tidak bisa dijelaskan.

OLEH Apalagi, saat Danang di televisi meneriakkan “BaMH. Qowim nyuwangi Jenggirat Tangi”, saya bisa merasakan betapa bangganya masyarakat Banyuwangi, baik yang tinggal di Banyuwangi maupun yang berada di luar kota.

Meskipun kata “jenggitar” bukan leksikon dalam bahasa Oseng melainkan bahasa Jawa, tapi masyarakat Banyuwangi yang identik dengan suku Oseng ini telah menganggap kata itu milik Banyuwangi. Meskipun tagline itu kini tidak digunakan lagi, tapi tagline yang dipopulerkan era Samsul Hadi itu seolah telah melekat dalam hati masyarakat Banyuwangi n Baca Danang...Hal 39

KUCUR

NGOPAI

Seimbangkan Olah Pikir dan Olahraga MESKI usianya terus bertambah, Ketua Harian KONI Jatim, Dhimam Abror Djurait, tetap konsisten menjaga keseimbangan antara olah pikir dan olahraga. Menurut pria berusia 50 tahun itu, dua hal tersebut sangat penting dalam menjaga keseimbangan hidup.

Untuk memenuhi upaya olah pikir, Abror selalu menyempatkan membaca n

Baca Perbaikan...Hal 39

SIGIT HARIYADI/RABA

SIDAK: Bupati Anas meninjau hasil pembangunan jalan dan jembatan di Kecamatan Wongsorejo pertengahan Januari lalu.

Nilai Unas SMP Jeblok Tidak Masuk 10 Besar Jatim

CATATAN

sen di tahun 2014. Selain itu, panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase atau saluran pembuangan air di tahun 2014 mencapai 25.740 kilometer (Km).

Rasio jaringan irigasi di tahun 2014 telah mencapai 85 persen.

Anas mengatakan, infrastruktur jalan, penataan transportasi, dan tata ruang, yang dinilai baik telah membawa Banyuwangi meraih penghargaan tertib pemanfaatan jalan dari Gubernur Jatim n

BANYUWANGI - Prestasi anakanak SMP terkait hasil ujian nasional (unas) tak semoncer seniornya. Jika sebelumnya nilai unas SMA/sederajat tertinggi se-Jatim, nilai SMP/sederajat justru jeblok dibanding tahun lalu. Bahkan, tidak mampu menembus masuk 10 besar peraih nilai unas tertinggi di Jatim.

Juaranya justru disabet Reni Rohania Hidayati siswa SMPN 1 Bangkalan dengan total nilai 398. Yang mengejutkan, nilai tertinggi unas SMP se-Banyuwangi didominasi sekolah ada di Banyuwangi selatan. Nilai unas tertinggi pertama dan kedua diraih siswa SMPN 1 Muncar, Bagus Rifan Ardiansyah, dengan nilai unas 391,5 dan Rudi Setiawan dengan nilai unas 390,0.

Peringkat tiga diraih siswi SMPN 1 Rogojampi, Sri Wahyu Utami, dengan nilai unas juga sama, yakni 390,0 n

Peraih Nilai Unas SMP Tertinggi

Se-Banyuwangi

Se-Jatim Bagus Rifan A

Reni Rohania Hidayati 398,0 Total Nilai

391,5

SMPN 1 Bangkalan

Total Nilai

SMPN 1 Muncar

Rudi Setiawan Audrey Marsha Kusumawardhani 396,0 Total Nilai

390,0 Total Nilai

SMPN 2 Madiun

Sri Wahyu Utami

Eka Nurul Aini

390,0 Total Nilai

395,5 Total Nilai

SMPN 5 Bangkalan

Total Nilai

389,5 Total Nilai

SMPN 1 Surabaya

389,5

389,5 Total Nilai

Baca Nilai...Hal 39

B.INA

B.ING

MTK

98,0

94,0

97,5

SMPN 2 Kalipuro

SMPN 2 Rogojampi

Audrey Roylando J Total Nilai

Tertinggi Se-Jatim SMP Terbuka Amaliya

SMPN 1 Rogojampi

Eva Wulandari

Jonathan Maximilian Surya Atmaja 393,5

SMPN 1 Muncar

IPA

Nabillah Dwi Nurhayati 389,5

100

SMPN 4 Banyuwangi

Total Nilai

SMPN 1 Genteng

B.INA

B.ING

MTK

96,0

98,0

100

B.INA

B.ING

MTK

96,0

94,0

100

B.INA

B.ING

MTK

94,0

96,0

100

B.INA

B.ING

MTK

96,0

96,0

100

B.INA

B.ING

MTK

96,0

96,0

100

B.INA

B.ING

MTK

100

92,0

100

97,5 IPA 100 IPA 100 IPA 97,5 IPA 97,5 IPA 97,5 GRAFIS:REZA/RABA

Polres Seriusi Laporan Pemalakan Kerahkan Resmob dan Provost ke Licin LICIN - Aksi pemerasan yang diduga dilakukan oknum sopir Trooper kepada wisatawan yang hendak ke Ijen mendapat perhatian serius aparat kepolisian.

Kapolres AKBP Bastoni Purnama langsung memerintahkan anggotanya mengusut tuntas aksi pemalakan tersebut.

Perwira dengan dua melati di pundak itu menyiagakan semua jajarannya untuk mengusut dan menindak pelaku pemalakan.

Kapolres juga memerintahkan kasatreskrim menindak pelaku pemalakan n Baca Polres...Hal 39

DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

DISEGEL: Tim Ditreskrimsus Polda Jatim memasang police line di tumpukan botol yang belum terisi jamu kemarin (9/6).

Polda Gerebek Jamu Milik Jumini ROGOJAMPI - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim kembali menggerebek dua pabrik jamu tradisional yang diduga menggunakan bahan kimia obat (BKO) kemarin (9/6). Kedua pabrik jamu tradisional itu berlokasi di Dusun Kebalen Kidul, Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi, dan Dusun Warengan, Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi.

Operasi yang dilancarkan anggota Unit 4, Subdit 4, Tipidter, Ditreskrimsus Polda Jatim, itu dilakukan pukul 14.30. Dalam penggerebekan itu, tim dibagi dua dan datang ke lokasi secara bersamaan n

DOC/RABA

LOLOS DARI PEMALAKAN: Wisatawan menikmati malam di lereng Ijen sebelum mencapai puncak.

Anggarkan Pos Bersama di Lereng Ijen

AKSI pemalakan oknum sopir Trooper yang biasa mengantarkan wisatawan ke Gunung Ijen benar-benar mencoreng citra Banyuwangi. Ulah oknum tidak bertanggung jawab itu kontraproduktif dengan promosi wisata yang gencar dilakukan pemerintah kabupaten berjuluk Sunrise of Java sejak sekitar lima

tahun terakhir.

Tak pelak, kejadian memalukan tersebut membuat gerah Bupati Abdullah Azwar Anas. Anas mengaku mendapat banyak wadulan dari para pengguna media sosial terkait peristiwa tersebut n Baca Anggarkan...Hal 39

Baca Polda...Hal 39

Yang Tersisa dari Opening Ceremony Porprov Jatim V di Banyuwangi

Bupati-Wabup Menunggu Radja hingga Jelang Dini Hari Upacara pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V Tahun 2015 berlangsung meriah Sabtu malam lalu (6/6). Budaya lokal berpadu dengan sentuhan teknologi membuat ajang itu terasa spesial. Sayang, gara-gara guyuran hujan, grup band Radja yang telah siap beraksi gagal tampil.

Baca Seimbangkan...Hal 39

GALIH COKRO/RABA

SIGIT HARIYADI, Banyuwangi PERHELATAN Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V Tahun 2015 resmi dimulai Sabtu malam (6/6). Ajang olahraga paling akbar se-Jatim tersebut dibuka secara langsung oleh Gubernur Jatim, Soekarwo.

GALIH COKRO/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

IPA

SPEKTAKULER: Suasana opening ceremony Porprov V Jatim di Stadion Diponegoro Sabtu lalu (6/6). Sayang gurp band Radja batal tampil karena hujan deras.

Pebdi daftar bacawabup PPP Sekalian daftar lewat Golkar, Bung!

Kapolres seriusi laporan pemalakan Ungkap juga siapa saja pemilik Trooper-nya!

Pembukaan Porprov tersebut ditandai dengan pemukulan drum oleh Gubernur Soekarwo didampingi Bupati Abdullah Azwar Anas. Sejurus kemudian, bendera Porprov Jatim dikibarkan.

Setelah bendera Porpov mencapai puncak tiang bendera yang berada di depan tribun selatan kebanggaan masyarakat Banyuwangi terebut, dua mantan atlet berprestasi asal Bumi Blambangan masuk lapangan membawa obor. n Baca Bupati...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com

POLITIK & PEMERINTAHAN RADAR BANYUWANGI

30

Jawa Pos Rabu 10 Juni 2015

CERMIN DIRI

Jangan Salahkan Turis Lewat Bondowoso

P

OLRES Banyuwangi akhirnya menyeriusi laporan kamus pemalakan wisatawan yang akan berkunjung ke Gunung Ijen. Bahkan, Kapolres AKBP Bastoni Purnama langsung memerintahkan anggotanya mengusut tuntas aksi tersebut.

Bahkan, kapolres juga memerintahkan kasatreskrim menindak pelaku pemalakan. Keseriusan itu tampak dengan dikerahkannya jajaran reserse mobile (resmob) untuk mengawasi dan memburu pelaku pemalakan.

Namun, sekeras apa pun tindakan kepada para pelaku, kabar miring pemalakan pengunjung Ijen itu sudah menyebar lewat media sosial. Intinya, kejadian itu sudah mencoreng wisata Bumi Blambangan. Kabar buruk sudah menyebar ke mana-mana di penjuru dunia. Seolah semua pengorbanan yang dilakukan segenap komponen di Banyuwangi sia-sia. Tanjakan Erek-erek dikepras, banyak mobil bisa melintas. Jalan ke Gunung Ijen kian mulus, semua kendaraan pun lancar menuju Paltuding.

Kalau semua dipaksa naik jip sewaan, lantas apa gunanya semua itu. Kalau begini, jangan salahkan turis nanti bakal memilih mendaki lewat Bondowoso. Oleh karena itu, ayo buktikan bahwa semua pihak serius mengusut kasus pemalakan tersebut. Buktikan polisi tegas membekuk dan memproses pelakunya. Buktikan mobil jip yang digunakan pemalak bukan milik oknum birokrat dan oknum aparat.

Ayo ciptakan situasi lereng Ijen yang aman dan kondusif bagi wisatawan seperti sejuknya hawa Gunung Ijen. (*)

Tahun Pembinaan Wajib Pajak 2015 Laporkan dan Setorkan Pajak Anda Sekarang dan Sanksi Administrasinya pun akan Dihapuskan Itulah hal baru yang ditawarkan Direktorat Jenderal Pajak di tahun 2015 ini. Kekhilafan dan kesalahan terkait pemenuhan kewajiban perpajakan seperti tidak/terlambat menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) atau tidak/terlambat menyetorkan pajak, tidak diwajibkan untuk membayar sanksi denda keterlambatan lapor ataupun sanksi bunga keterlambatan setor dengan beberapa persyaratan tertentu yang tidak memberatkan, sehingga semua orang dapat memenuhinya.

Inilah yang melandasi tahun 2015 ini disebut sebagai Tahun Pembinaan Wajib Pajak.

Penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi berupa sanksi denda dan sanksi bunga diamanahkan dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor PMK-91/PMK.03/2015. Wajib Pajak (WP) terdaftar yang belum menyampaikan SPT maupun orang pribadi ataupun badan yang belum terdaftar sebagai WP dapat memanfaatkan peraturan ini dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. SPT yang disampaikan dan/atau dibetulkan meliputi SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2014 dan sebelumnya, dan/atau SPT Masa Pajak Desember 2014 dan sebelumnya. Lazimnya, penyampaian atau pembetulan SPT dan pembayaran pajak untuk Tahun Pajak atau Masa Pajak yang telah lewat akan dkenai sanksi administrasi berupa sanksi denda atau sanksi bunga. Namun, khusus di Tahun Pembinaan Wajib Pajak 2015 ini pemerintah menghapus sanksi administrasi dengan cara WP mengajukan surat permohonan penghapusan sanksi adminitrasi yang harus ditandatangani oleh pemohon itu sendiri dilengkapi dengan fotokopi SPT yang dilaporkan/dibetulkan, fotokopi Surat Setoran Pajak (SSP) atas pajak yang disetorkan dan fotokopi Surat Tagihan Pajak (STP). Pengajuan surat permohonan tersebut ditujukan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat WP terdaftar.

Selama Tahun 2015, pemerintah memberikan kesempatan seluas-luasnya dan mendorong WP untuk mendaftarkan diri guna memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), melakukan pembayaran pajak, menyampaikan SPT maupun membetulkannya. Untuk itu, marilah kita manfaatkan kesempatan baik ini, demi pencapaian kemandirian pembiayaan pembangunan negara, karena #PajakMilikBersama. (adv)

SIGIT HARIYADI/RABA

PARIPURNA: Bupati Anas (kiri) menyerahkan nota kepada Ketua DPRD Made Cahyana Negara didampingi Wakil Ketua Joni Subagio, Ismoko, dan Sri Utami Faktuningsih.

Pendapatan Daerah Lampaui Target BANYUWANGI - DPRD Banyuwangi menggelar rapat paripurna Nota Penjelasan Bupati atas Diajukannya Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2014 kemarin (9/6). Pada rapat paripurna tersebut, Bupati Anas mengapresiasi kerja dewan sehingga berhasil mengantarkan Banyuwangi meraih berbagai prestasi membanggakan.

Berbagai keberhasilan yang diraih Pemkab Banyuwangi terjadi berkat kerja keras seluruh elemen masyarakat, termasuk eksekutif dan legislatif di Bumi Blambangan. Yang terbaru, laporan keuangan pemerintah kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu berhasil mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Pada forum rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD I Made Cahyana Negara tersebut, Bupati Anas menyampaikan laporan pertanggungjawaban APBD tahun anggaran 2014.

Dikatakan, pendapatan daerah pada tahun 2014 terealisasi sebesar Rp 2,418 triliun, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 2,34 triliun.

Pendapatan daerah di tahun 2014 itu, antara lain berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 283,48 miliar atau 25,93 persen lebih tinggi dari target sebesar Rp 225,1 miliar. Selain berasal dari PAD, pendapatan daerah tersebut juga bersumber dari transfer pemerintah RI alias dana perimbangan senilai Rp 1,38 triliun; transfer pemerintah pusat lain, yakni berupa dana penyesuaian sebesar Rp 304,28 miliar; transfer pemerintah provinsi sebesar 297,11 miliar; dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar 146,45 miliar.

Anas menambahkan, belanja dan transfer daerah tahun anggaran 2014 terealisasi sebesar Rp 2,29 triliun atau sebesar 98,91 persen dari anggaran yang ditetapkan sebesar 2,55 miliar.

Pos belanja daerah ini meliputi belanja operasi sebesar Rp 1,73 triliun, belanja modal senilai Rp 558,54 miliar, belanja tidak terduga sebesar Rp 4,29 miliar, dan transfer ke desa berupa bagi hasil retribusi sebesar 3,17 miliar.

“Sehingga per 31 Desember 2014 terjadi surplus realisasi sebesar Rp 119,65 miliar. Angka ini merupakan hasil realisasi pendapatan daerah dikurangi realisasi belanja daerah,” ujar Anas.

Selain itu, Anas juga membeber pos pembiayaan daerah.

Realisasi penerimaan pembiayaan mencapai 227,69 miliar atau seratus persen dari target anggaran. Pun demikian dengan pengeluaran pembiayaan yang terealisasi seratus persen dari target, yakni sebesar Rp 12,9 miliar. Dengan demikian, jumlah pembiayaan neto di tahun 2014 sebesar Rp 214,79 miliar.

Jika dikalkulasi, sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) di tahun 2014 sebesar Rp 334,44 miliar. Nilai silpa terse-

SIGIT HARIYADI/RABA

Pebdi Daftar Bacawabup PPP BANYUWANGI - Menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015, suhu politik di Banyuwangi mulai menghangat. Parpol-parpol yang perolehan kursinya tidak mencukupi persyaratan mengusung pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) terus “bergerilya” mencari rekan koalisi.

Dua parpol yang akhir-akhir ini gencar melakukan komunikasi untuk menjalin koalisi adalah Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Bahkan, dua parpol “tradisional” yang sama-sama telah ada sejak zaman Orde Baru tersebut kini tengah menggodok nama calon untuk disandingkan sebagai cabup dan cawabup.

Lantaran perolehan kursi Golkar di DPRD Banyuwangi nyaris dua kali lipat dibandingkan kursi

P HA

TA

PPP, yakni tujuh kursi berbanding empat kursi, maka Golkar digadang-gadang mendapatkan jatah cabup, sedangkan PPP mendapat jatah cawabup.

Kabar mengejutkan justru datang dari penjaringan calon wakil bupati yang dilakukan DPD PPP Banyuwangi. Betapa tidak, mantan ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Banyuwangi, Pebdi Arisdiawan, justru mendaftar sebagai calon wakil bupati (cawabup) dari PPP. Pebdi mendatangi kantor DPD PPP di Jalan MH. Thamrin, Banyuwangi, kemarin siang (9/6). Kedatangan Pebdi disambut Ketua Desk Pilbup PPP Banyuwangi, Syahroni, dan Sekretaris DPD PPP Syamsul Arifin.

Pebdi mengatakan, dirinya telah bersilaturahmi sekaligus berkonsultasi kepada pihak keluarga, ulama, dan sejumlah tokoh masyarakat. (sgt/c1/bay)

Bupati Idol Tahap IV

L Isi Ballot Asli dan kirim sebanyak - banyaknya ke : 1. Jawa Pos Radar Banyuwangi Jl. Yos Sudarso 89C Banyuwangi 2. Biro Genteng Ruko Madania Jl. KH Asyari 6 Genteng

: : :

DBHCT kerap kali menimbulkan persoalan lantaran aturan yang sumir. “Daripada timbul masalah di kemudian hari, lebih baik DBHCT tidak kita serap,” kata dia.

Anas berharap, ke depan pemerintah pusat menerbitkan juknis DBHCT lebih awal, misalnya di bulan Januari. “Sebenarnya sayang kalau dana yang cukup besar itu tidak diserap. Tetapi daripada timbul persoalan seperti yang terjadi di banyak daerah lain, lebih baik DBHCT itu tidak diserap,” tuturnya.

Hal senada dilontarkan wakil ketua DPRD, Ismoko. Dia berharap pemerintah pusat menerbitkan juknis lebih cepat sehingga anggaran DBHCT bisa dicairkan tanpa menimbulkan masalah.

“Dana itu bisa digunakan untuk program-program penguatan petani tembakau, peningkatan kualitas bahan baku industri tembakau, dan lain-lain,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)

DAFTAR: Pebdi Arisdiawan (kanan) diterima Sahroni dan Syamsul Arifin di kantor DPD PPP Banyuwangi kemarin.

Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan Account Representative Saudara di Kantor Pelayanan Pajak dimana Saudara terdaftar atau hubungi Kring Pajak 1500200.

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III.

Nama Calon Bupati Idol Pengirim Alamat

but merupakan hasil penjumlahan surplus anggaran dan pembiayaan neto.

Anas mengatakan, laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2014 itu dia sampaikan secara lebih rinci dalam laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) tahun 2014. LKPD tersebut meliputi rancangan peraturan daerah (raperda) pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2014 dan peraturan bupati (perbup) tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2014 yang telah diaudit oleh BPK RI. Dikonfirmasi usai mengikuti rapat paripurna, Anas mengatakan salah satu penyebab cukup tingginya silpa di tahun 2014 adalah pilihan pemkab untuk tidak memanfaatkan dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) yang besarnya mencapai Rp 12 miliar. Sebab, selain petunjuk teknis (juknis)-nya yang kerap terlambat turun, penggunaan

Tahap 4 : (Lolos 20 besar) Q Waktu 11 Mei - 13 Juni 2015 Q Penjaringan 20 besar untuk lolos ke tahap 5 Q Penjaringan berdasarkan jumlah Ballot terbanyak yang terhitung oleh Panitia

IV

3 0 B E S A R TA H A P T IG A C A LON BUPATI ID O L 2 0 1 5 1 2 3 4 5

Eko Susilo Nur Hidayat Ficky Septalinda Toni Hartono Achmad Musta’in Angka Wijaya

415 297 223 110 74

6 7 8 9 10

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Neni Viantin Diyah Martiva Soekardjo Abdullah Azwar Anas Guntur Priambodo Anton Sunartono

50 50 41 40 40

11 12 13 14 15

Michael Edy Heriyanto Ikhwan Arief Rindar Suhardiyansah Arvy Rizaldi Munib Syafa’at

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

25 21 21 14 5

16 17 18 19 20

Ayub Hidayat Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Basuki Rahmat

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

4 0 0 0 0

21 22 23 24 25

dr. Faida Fadjar Isnaini Ipung Purwadi Qutbi Mandiri Ratu Warang Agung Mufti Anam

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

0 0 0 0 0

26 27 28 29 30

Nurmansyah Syukran Makmun Hidayat Teguh Sumarno Umi Kulsum Waridjan

0 0 0 0 0

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers.

SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999.

Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi

RABU 10 JUNI

31

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Sunardi Gugat Kapolres

Cari Akik, Bocah Nemu Granat SITUBONDO - Sebuah granat yang ditemukan dua bocah pencari batu akik di Dam Pintu Lima beberapa waktu lalu, ternyata aktif. Granat berbahaya itu akhirnya diledakkan, karena dikhawatirkan akan meledak dengan sendirinya.

Peledakan granat dilakukan di sebuah tebing sungai, belakang Mapolsek Kota Situbondo, siang kemarin (9/6).

Untuk menghindari kemungkinan buruk saat peledakan dilakukan, tim penjinak bahan peledak (Jihandak) Brimob Polda Jatim meledakkannya jauh dari perkampungan n Baca Cari...Hal 32

Peledakan Granat

Ajukan Pra Peradilan Terkait Kasus Dugaan Korupsi Banpol 2012

Jihandak Polda mengamankan granat.

Niko dan Aldi temukan granat di Dam Pintu Lima.

SITUBONDO - Sunardi, tersangka kasus dugaan korupsi Dana Bantuan Partai Politik (Banpol) tahun 2012, mempraperadilankan polisi ke Pengadilan Negeri (PN) Situbondo, kemarin (9/6). Gugatan ini dilayangkan setelah penyidik Tindak Pidana Korupsi, Satreskrim Polres Situbondo berencana melimpahkan berkas P21 kasus korupsinya ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo.

Praperadilan yang didaftarkan ini sudah yang kedua kalinya.

Pertama, Ketua DPC Partai Demokrat itu mengajukan prape-

Granat diledakkan di jurang sungai.

Granat diserahkan polisi.

GRAFIS: REZA/RABA

radilan karena ditetapkan sebagai tersangka. Namun belakangan, gugatan yang pertama dicabut. Kini, melalui kuasa hukumnya Siti Utami SH, Sunardi kembali menggugat kepolisian.

Dalam materi gugatannya, pria yang tinggal di Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur ini mempraperadilkan jajaran Kepolisian Republik Indonesia.

Di antaranya, Kapolri, Kapolda Jatim, Kapolres Situbondo, Kasat Reskrim Polres Situbondo, serta penyidik tindak pidana korupsi (tipikor) Polres Situbondo n Baca Sunardi...Hal 32

FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/JPRS

BERBAHAYA: Tim Jihandak memasukkan granat dalam tas (kanan), kemudian meledakkan granat di tebing sungai Desa Kalibagor, Kecamatan Situbondo, kemarin (atas).

RENDRA KURNIA/JPRS

Perwosi Situbondo Juara Pertama DWI MILA SITI MAISARAH

Dunia Pendidikan Selamanya GURU telah mendapat predikat sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Banyak orang yang memilih profesi sebagai guru. Salah satu alasannya, menjadi pengajar merupakan pekerjaan yang mulia Dwi Mila Siti Maisarah merupakan satu di antara orang-orang yang memilih menjalani profesi sebagai guru. Bahkan, perempuan berjilbab itu ingin menghabiskan hidupnya di dunia pendidikan. ”Saya ingin akan menjadi guru untuk selama-lamanya,” ujarnya.

Gadis yang hobi membaca ini mengatakan, menjadi guru berarti telah ikut mencerdaskan bangsa. Sebab, karena jasa guru telah banyak melahirkan orang-orang cerdas yang telah banyak berbuat untuk bangsa ini Dengan begitu, Dwi berpendapat, tanpa peran penting guru, dunia ini tidak akan pernah maju. ”Karena pembangunan bangsa tidak mungkin bisa dilakukan,” ujarnya Karena itulah, dia berharap dunia pendidikan ke depan akan lebih baik lagi. Jika dunia pendidikan maju, maka guru akan lebih sejahtera. Dan akhirnya akan menghasilkan generasi yang lebih baik pula. (bib/bay)

Dalam Jambore II Perwosi Jatim SITUBONDO – Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (PERWOSI) Kabupaten Situbondo mengukir prestasi dalam Jambore II PERWOSI Provinsi Jawa Timur.

Tidak tanggung-tanggung, organisasi yang dipimpin Ny Dian Rachmad ini menyabet juara pertama dalam lomba senam.

Ketua Perwosi Situbondo, Ny Dian Rachmad menerangkan, dalam

lomba senam tersebut Kabupaten Situbondo mendapatkan penilaian terbaik dari dewan juri. Mulai dari kostum dan gerakan-gerakan senam. “Sehingga PERWOSI Kabupaten Situbondo meraih Juara I dan mengalahkan Kabupaten Surabaya dan Jember yang berada di posisi II dan III,” terangnya, kemarin.

Dian menerangkan, Jambore II PERWOSI Provinsi Jawa Timur bertempat di Camping Ground Finna Golf & Country Club Resort Prigen Pasuruan. Acara yang dilaksanakan selama tiga hari, yakni Jum’at-

Minggu (5 – 7/6) ini dibuka Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf.

Acara pembukaan diikuti oleh seluruh pengurus PERWOSI Provinsi Jawa Timur. Sebanyak 38 pengurus PERWOSI Kabupaten/Kota masing-masing mengutus sepuluh orang. Kegiatan Jambore diisi dengan sejumlah kegiatan. Antara lain Senam pagi bersama, Outbond, Api Unggun, dan Tracking. “Selain itu juga ada lomba Senam Rekreasi II Perwosi Jawa Timur,” imbuh Dian. (pri/adv)

BERPRESTASI: Ny Dian Rachmad (berdiri tengah) bersama kontingen Perwosi Situbondo dalam Jambore II Perwosi Jatim.

SUDAH DAFTAR: Siti Utami, kuasa hukum Sunardi didampingi beberapa orang menunjukkan surat praperadilan yang masuk di PN Situbondo, kemarin (9/6).

Anggaran Panwaslih Bisa Tambah Rp 3 M SITUBONDO – Berapa besaran anggaran Pilkada untuk panitia pengawas pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Situbondo masih belum bisa diketahui. Hingga saat ini, penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) masih belum bisa dilaksanakan.

Penandatanganan NPHD belum bisa dilaksanakan, karena belum ada kata sepakat berapa anggaran yang akan diberikan Pemda untuk Panwaslih. ”Kita masih terus konsultasi dengan TAPD (tim anggaran pemerintah daerah),” ujar Slamet, salah satu komisioner Panwaslih Situbondo kemarin.

Dia mengaku, kemungkinan anggaran Panwaslih akan ditambah kembali. ”Komunikasi terakhir yang kita laksanakan dengan TAPD, kemungkinan kita akan ditambah Rp 3 miliar,” ujarnya.

Dengan begitu, Pemkab Situbondo secara keseluruhan akan memberikan anggaran kepada Panwaslih sebesar Rp 5,5 miliar. Sebab, sebelumnya pemkab

Komunikasi terakhir yang kita laksanakan dengan TAPD, kemungkinan kita akan ditambah Rp 3 miliar.”

Slamet Komisioner Panwaslih Situbondo

sudah menyetujui anggaran Rp. 2,5 miliar yang diambil dari APBD induk.

Anggaran sebesar Rp. 2,5 miliar itu, selanjutnya oleh Panwaslih dipandang belum cukup.

Oleh karena itulah, Panwaslih beberapa kali mengusulkan tambahan anggaran. ”Kita mengusulkan agar ditambah Rp. 3,6 miliar,” tambah Slamet.

Tapi, pemkab hanya memberi anggaran sebesar Rp.1,5 miliar n Baca Anggaran...Hal 32

ISTIMEWA

Mengunjungi Komunitas Penulis Muda Situbondo (KPMS)

Saling Motivasi agar Rajin Menulis Setiap Saat Penulis asal Kabupaten Situbondo kini terkumpul di salah satu komunitas penulis. Akhir-akhir ini komunitas tersebut mulai dikenal. Seperti apa komunitas tersebut?

HABIBUL ADNAN, Situbondo

HABIBUL ADNAN/JPRS

http://www.radarbanyuwangi.co.id

TERIK matahari siang yang menyengat tak terasa di sebuah rumah yang menghadap ke arah barat itu. Maklum, jarum jam waktu itu menunjuk pukul 10.30.

Yang terjadi malah sebaliknya.

Suasana terasa begitu adem. Di ruang tamu rumah itu terlihat em-

HABIBUL ADNAN/JPRS

BUKU: Anggota KPMS setelah diskusi tentang menulis kemarin.

pat orang sedang asyik berdiskusi. Di depannya ada belasan buku yang berserakan.

Ketika Jawa Pos Radar Situbondo (JPRS) baru saja sampai di tengahtengah obrolan santai itu, salah seorang di antara mereka terlihat sibuk menata buku yang berserakan itu. ”Beginilah kondisinya,” ujarnya sambil mempersilakan Jawa Pos Radar Situbondo duduk.

Mereka itu adalah Komunitas Penulis Muda Situbondo (KPMS).

Itu komunitas yang dijadikan tempat berkumpulnya para penulis asal Situbondo. Siang itu mereka kebetulan sedang berkumpul di salah satu rumah anggota KPMS. KPMS terbentuk pada 23 Agustus 2013. Anggota yang aktif me-

nulis dan sering ikut berdiskusi sekitar 20 orang. Siang itu mereka kebetulan sedang berkumpul di salah satu rumah anggota KPMS. Berdiskusi santai sesama anggota adalah kegiatan yang kerap dilakukan. Banyak hal yang biasanya dibicarakan. Masalah tulismenulis adalah topik yang selalu dibicarakan di setiap kesempatan.

Ketua KPMS, Muhammad Imran mengatakan, berkumpul antar sesama penulis sering dilakukan demi menjaga kebersamaan. Lewat diskusi ringan itu mereka berbagi tips menulis dan lain sebagainya. ”Kita juga saling memotivasi agar anggota tetap produktif menulis,” ujar Imran n Baca Saling...Hal 32 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com

RADAR SITUBONDO

32

AFRICA VAN JAVA Elpiji Meledak, Rumah Terbakar Jawa Pos

ASEMBAGUS

Kawasan Pasar Kampung Asembagus Selalu Macet

HAMPIR setiap pagi hari, jalur Pantura di Kecamatan Asembagus, Situbondo, selalu macet. Terutama di simpang tiga menuju Pelabuhan Jangkar. Kemacetan ini diakibatkan pasar tradisional yang dikenal dengan sebutan Pasar Kampung Asembagus.

Karena itulah, beberapa warga minta agar pasar ini ditertibkan. ”Namanya pasar itu ada lokasinya. Kalau ini menggunakan jalan raya,” ujar Arman , 40, salah satu warga Desa Agel, Kecamatan Jangkar.

Dia mengatakan, di pasar ini, para pedagang berjualan di pinggir jalan raya. ”Ini kan yang membuat jalan selalu macet,” tambah Arman.

Dia berpendapat, para pedagang seharusnya disediakan tempat. Sehingga tidak akan ada lagi pedagang yang berjualan di pinggir jalan. ”Disediakan tempat yang agak dalam. Pokoknya jangan di pinggir jalan,” terangnya.

Kondisi seperti ini juga membahayakan pengguna jalan.

Kendaraan dari arah barat maupun dari arah timur membuat jalan semakin macet. Sebab, pada waktu yang bersamaan, banyak juga kendaraan yang datang dan menuju ke arah utara, arah menuju Pelabuhan Jangkar. ”Saya kira juga rawan terjadinya kecelakaan. Kendaraan yang menuju ke utara berebut masuk. Sementara banyak warga di tempat ini,” terangnya. (bib/bay)

ASEMBAGUS - Ledakan tabung gas elpiji 3 Kilogram (Kg) membuat heboh puluhan warga Kampung Utara, Desa Perante, Kecamatan Asembagus, Situbondo, kemarin (9/6). Beberapa detik setelah ledakan, dapur rumah milik Pak Matli alias Pak Hafit 49, warga setempat terbakar.

Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 10.00 di saat seluruh penghuni rumah sedang berada di luar. Ledakan dan kebakaran membuat warga sekitar panik karena di lokasi kebakaran padat permukiman penduduk.

Tanpa dikomando, sebagian warga yang sudah keluar rumah kembali masuk untuk mengambil air dengan alat seadanya seperti timba. Warga kemudian berbondong-bondong menyiram kobaran api yang membakar rumah Matli.

Data yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Situbondo, kebakaran ini pertama kali diketahui oleh Burawi, 58, tetangga dekat korban. Saat berada dekat jendela, Burawi melihat kobaran api di rumah

NUR HARIRI/JPRS

GOSONG: Sejumlah warga usai memadamkan api yang membakar rumah warga di Desa Perante, Kecamatan Asembagus, Situbondo, kemarin (9/6).

rumah belakang korban.

Beruntung, kebakaran di permukiman yang padat penduduk tersebut berhasil dipadamkan secara bergotong royong sekitar pukul 10.30. Insiden kebakaran ini tidak me-

tetangganya. Sayang, sebelum dirinya sempat berteriak minta tolong, ledakan tabung gas elpiji terjadi dari dapur rumah Matli. Api yang membakar rumah korban semakin membesar dan menghanguskan bagian

renggut korban jiwa. Namun, kerugian materinya mencapai jutaan rupiah. “Saya panik nak, sampai sekarang seperti terdengar suara ledakannya. Apinya langsung besar dan saya takut menjalar ke rumah lain. Ja-

Rabu 10 Juni 2015

di sama warga langsung disiram air pakai timba,” terang Burawi.

Hingga kini, penyebab pasti kebakaran masih diselidiki oleh pihak kepolisian. belum diketahui jelas apakah kebakaran terjadi karena ledakan gas elpiji atau korsleting listrik. Namun, saksi Burawi menyebut, sebelum ada ledakan dirinya sudah melihat ada api di rumah korban.

Pemilik rumah yang terbakar, Matli mengatakan, saat kebakaran terjadi dirinya sedang berada di luar rumah. “Saya tidak tahu penyebabnya. Dari listrik atau kompor gas tidak tahu persis, saya dengan istri kebetulan sedang tidak di rumah,” katanya.

Kepada wartawan, Kapolsek Asembagus AKP H Sugiyono membenarkan terbakarnya rumah warga tersebut. “Penyebab pasti masih diselidiki. Untuk kejadian ini kerugiannya diperkirakan Rp 15 juta. Beruntung tidak merenggut korban jiwa karena kondisi rumah sedang kosong,” terangnya. (rri/bay)

Samakan Persepsi, KPU Bimtek ke Pusat RENDRA KURNIA/JPRS

SELALU BEGINI: Kondisi kemacetan di Pasar Kampung, Kecamatan Asembagus, Situbondo pagi kemarin.

SITUBONDO – Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo berada di Jakarta. Mulai kemarin (8/6), mereka mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) terkait pemutakhiran data pemilih di KPU pusat.

Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Joedo Fadjar Riawan menga-

semua pihak terkait dengan pemutakhiran data pemilih.

Hasil bimtek tersebut nanti akan ditindaklanjuti oleh KPU Kabupaten ke penyelenggara Pilkada di tingkat bawah. Seperti kepada panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS).

takan, Bimtek dilaksanakan selama tiga hari. “Berakhirnya bimtek ini sampai Hari Rabu (10/6) mendatang,” ujar dihubungi melalui telepon, kemarin (8/6).

Dia mengatakan, Bimtek tersebut diikuti seluruh KPU Kabupaten/Kota. Bimtek bertujuan untuk menyamakan persepsi antar

Proses Hukum Berlanjut n SUNARDI...

Sambungan dari Hal 31

Menurut Panitera Muda Pidana, PN Situbondo, Hadiyoso, pendaftaran praperadilan Sunardi sudah diterimanya.

“Ini baru saja kuasa hukumnya mendaftarkan berkas praperadilan. Sudah kami terima dan akan ditindaklanjuti,” katanya.

Di antara isi gugatan praperadilan itu, secara terpisah kuasa hukum Sunardi, Siti Utami menyebut, ada sejumlah poin penting sehingga pihaknya mengajukan praperadilan. Menurutnya, penetapan tersangka kepada Sunardi tidak disertai adanya surat dari BPK RI yang menyebut adanya kerugian negara.

Sebab, dana Banpol yang diduga dikorupsi, dicairkan pada tanggal 15 Agustus 2012 sebesar Rp 60 juta. Sedangkan pada tanggal 16 Agustus, dicarikan Rp 10 juta. “Sampai tanggal 15

Oktober 2012 hampir semua dana terserap. Sisanya sekitar Rp 1.250.000 dicairkan 23 Oktober 2012. Itu sesuai peraturan sebagai mana pasal 10, 11 PP nomor 5 tahun 2009,” kata Siti Utami, kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo.

Pihaknya juga menganggap panggilan polisi terhadap Sunardi dilakukan tanpa prosedural yang benar. “Tanpa izin Gubernur Jatim, seperti diatur Undang-Undang nomor 27 tahun 2009 tentang pemanggilan dan permintaan keterangan untuk penyidik terhadap anggota DPRD kabupaten/kota,” imbuh pengacara asal Jalan Basuki Rahmad, Situbondo tersebut.

Siti Utami menjelaskan, Ketua DPC Partai Demokrat tersebut telah membuat laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran keuangan dana Banpol. Bahkan, nilai pengeluaran justru lebih besar diban-

ding dana Banpol yang diterima. Total dana Banpol yang diterima sebesar Rp 113.393.433 sedangkan total yang dikeluarkan sebesar Rp 113.485.714.

“Khusus anggaran tahun 2012, telah di audit BPK RI dengan hasil dana Banpol lebih besar dari total bantuan,” terangnya.

Dengan beberapa alasan itu, Sunardi melalui kuasa hukumnya meminta para termohon yang dipraperadilankan ke PN Situbondo untuk meminta maaf. Tak hanya itu, Sunardi meminta agar termohon menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), serta meminta termohon membayar ganti rugi sebesar Rp 6 ribu.

“Gugatan prapradilan ini kami meminta Pengadilan Negeri Situbondo mengabulkan permintaan klien kami,” pungkasnya.

Menanggapi gugatan praperadilan tersebut, Kasat Reskrim

Sambungan dari Hal 31

Dia mengatakan, komunikasi antar sesama anggota itu memang tidak pernah terputus.

Sebab, selain bertemu secara langsung, mereka juga memiliki rutin komunikasi melalui jejaring sosial, yaitu grup Facebook.

Grup inilah yang dimanfaatkan untuk mendiskusikan berbagai hal, termasuk rencana kegiatan ke depan. ”Grup itu kita maksimalkan sebagai ajang komuni-

kasi kita,” tambah Imran.

Komunikasi melalui media sosial itu bukan hanya dijadikan media komunikasi antar anggota. Akan tetapi, mereka juga bisa secara bebas berkomunikasi dengan komunitas penulis di luar kabupaten Situbondo. ”Misalnya yang ada di Bondowoso, Jember, dan Lumajang. Bahkan, dengan teman-teman yang ada di Malang dan Surabaya. Iya, kita tanya-tanya program apa saja yang mereka lakukan,” timpal Deta Mukti, anggota lain.

Kini di tangan-tangan mereka sudah banyak karya tulis yang diterbitkan, baik karya individu maupun karya bersama. ”Saya sudah menulis lima judul buku,” ujar Joko Kussuharto, salah satu anggota KPMS. Dia mengatakan, jika digabungkan dengan karya-karya individu, jumlahnya sudah puluhan buku. ”Akan tetapi, karya bersama baru terbit dua buku,” kata sarjana hukum itu.

Kedua buku tersebut adalah antologi cerpen dan puisi.

sering dilakukan KPU. Hal itu dilakukan agar penyelenggara Pilkada lebih maksimal dalam menjalankan tugasnya.

Pihaknya optimistis, Pilkada akan terselenggara dengan sukses.

“Salah satu elemen kesuksesan Pilkada adalah penyelenggara,” pungkas Joedo. (bib/bay)

Langsung Diledakkan Jihandak Polda n CARI...

Sambungan dari Hal 31

AKP Riyanto mengatakan pihaknya akan siap menghadapi praperadilan sesuai prosedur hukum. “Pasti akan kita hadapi, tentunya sesuai prosedur hukum,” tegasnya, sambil menyebut proses hukum akan tetap jalan.

Disinggung terkait adanya gugatan pra peradilan ini, apakah pelimpahan tahap berkas kasus dugaan korupsi dana Banpol tahap kedua akan dilakukan atau tidak, AKP Riyanto menegaskan pastinya akan tetap dilimpahkan ke kejaksaan,” “Kita lihat dulu, yang pasti akan dilimpahkan,” tegasnya.

Seperti diketahui, pelimpahan berkas kedua dari polisi ke kejaksaan rencananya Minggu ini dilimpahkan. Sunardi sendiri ditetapkan menjadi tersangka terkait kasus dugaan korupsi dana Banpol tahun 2012 yang merugikan uang negara sekitar Rp 70 juta.(rri/bay)

Sebelum sampai ke tebing sungai, tim membawa granat melalui areal persawahan milik warga.

Sesampainya di lokasi, tim Gegana KI-3 Den B Polda Jatim itu langsung melakukan perakitan agar meledakkan granat bisa aman. Seluruh anggota polisi selain tim Jihandak serta beberapa orang yang melihatnya dilarang ikut ke tebing sungai.

Dengan cepat, tim Jihandak meledakkan bom di tebing sungai tanpa bisa dilihat, sekali-

pun menggunakan jangkauan lensa tele kamera. Sejumlah orang yang menunggu hanya bisa mendengar suara ledakan keras dari tebing.

Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, peledakan granat dilakukan untuk mengantisipasi agar granat tidak meledak sendiri. Sebab, granat itu masih aktif dan bisa meledak kapan pun. “Granat itu masih aktif. Agar tidak berbahaya granat diledakkan tim Jihandak,” katanya.

Peledakan bom yang dilakukan sekitar pukul 13.00 ter-

sebut menurutnya berjalan lancar dan cepat. “Tidak ada kendala dan bisa dengan mudah dimusnahkan. Yang lama hanya jalan ke lokasinya saja,” pungkas Nanang.

Diberitakan beberapa waktu lalu, puluhan warga heboh dengan penemuan granat di sungai sekitar dam Pintu Lima, Desa Kotakan, Kota Situbondo Senin (18/5) lalu. Yang mengejutkan, granat berbahaya itu ditemukan oleh dua anak Sekolah Dasar (SD) yang sedang mencari batu akik, yaitu Niko, 7, dan Aldi, 6, warga Desa Kotakan, Kota Situbondo.(rri/bay)

Dialokasikan dari APBD Perubahan n ANGGARAN...

Sambungan dari Hal 31

Jumlah tersebut oleh Panwaslih kembali diakui masih kurang. Sehingga Panwaslih meminta Pemda untuk kembali menambahnya.

Setelah itu, badan anggaran (Banggar) DPRD Situbondo diminta untuk mengkaji lagi anggaran panwaslih. Apakah anggaran yang sudah ditambah sebesar Rp.1,5 miliar itu, masih harus ditambah kembali sesuai permintaan Panwaslih.

Hasilnya, Banggar DPRD merekomendasikan tambahan sebesar Rp 2 miliar. Rekomendasi tersebut kembali diserahkan kepada Pemda untuk disetujui. ”Sebelum disetujui, kami (Panwaslih) langsung menemui Sekda agar ditambah. Sebab, Rp. 2 miliar itu tidak cukup,” jelas Slamet kembali.

Dari pertemuan dengan Sekkab

Dambakan Perpustakaan Berisi Karya Anak Situbondo n SALING...

Lebih jauh, Joedo menjelaskan, setelah KPU Situbondo Bimtek di Pusat. Akan dilanjutkan dengan menggelar banyak Bimtek di daerah. Sasarannya adalah PPK, PPS dan penyelenggara tingkat paling bawah. Lelaki asal Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, itu menyebut Bimtek akan

Antologi cerpen tersebut berjudul Dermaga Patah Hati, sedangkan kumpulan puisi berjudul Satu Pena Untukmu.

Kini KPMS berencana menelurkan lebih banyak karya tulis. Sehingga, ke depan akan memunculkan penulis-penulis andal dari Situbondo. Mereka juga berencana menjadikan perpustakaan daerah Kabupaten Situbondo lebih hidup. Bila perlu, buku-buku yang ada di perpustakaan itu diisi karya anak-anak Situbondo. (c1/bay)

itu, ada sinyal pemkab akan kembali menambah anggaran tersebut. ”Tambahan itu belum pasti.

Tapi sepertinya ada peluang ditambah Rp. 3 miliar,” terangnya.

Menurut Slamet, tambahan anggaran sebesar Rp. 3 miliar itu masih belum sesuai dengan yang diminta oleh Panwaslih.

Akan tetapi jumlah tersebut dinilai sudah cukup. ”Kurangnya tidak terlalu banyak. Artinya, bisa kita gunakan,” ujarnya Slamet menjelaskan, tambahan anggaran tersebut kemungkinan tidak akan diambil dari anggaran beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD). ”Akan diambil dari APBD perubahan,” pungkasnya. (bib/bay) STNK Hlg STNK P3612EW an Mukhlas A.MA Kp. Tunjang rt 01/01 Widoropayung-besuki stb Hlg STNK P6294EJ an Moh.Misnatun Y. Kp. Krajan Rt 03/01 Selobanteng-besuki-stb

30 BESAR LOLOS TAHAP EMPAT CALON BUPATI IDOL 2015 No. Nama

Skor

No. Nama

1.

2.

3.

4.

5.

6.

1362 1359 590 582 100 80

7.

8.

9.

10.

11.

12.

H. Dadang Wigiarto SH H. Ridwan Sudiharjo Fathor Rakhman H. Yoyok Mulyadi Habib Muh. Abu Bakar Rahmad SH. M.Hum

Khalilurahman Hadi Wijono Danial Maulana Sumadin KH Abdul Hamid Imam Hidayat

Skor 69 65 61 52 35 22

No. Nama 13.

14.

15.

16.

17.

18.

Zainiye H Zuhri Nirwana Sofwan Hadi Agus Rajana John Hari Santoso Zainuri Ghazali

Skor 21 18 4 2 2 2

No. Nama 19.

20.

21.

22.

23.

24.

H. Fahrudi H. Muhammad Fauzan Masruwi Aqiq Zaman Soeroso HM Rofiq

Skor

No.

Nama

2 1 0 0 0 0

25.

26.

27.

28.

29.

30.

Didiet Soebagyo Sukarso Nyai. Masudah Sigit Prasetyo KH. Saiful Islam Muhyiddin Khotib

Skor 0 0 0 0 0 0

33

EKONOMI BISNIS BLAMBANGAN RAYA R A D A RS A M B BAU NN G Y AUN W A N G I

GULA PASIR

MIGOR CURAH

DAGING SAPI

0

BERAS IR 64

Rabu 10 Juni 2015

DAGING AYAM BROILER

0

Jawa Pos

0

200

9.500

11.500

10.400

107.000

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

CABAI RAWIT

KACANG KEDELAI LOKAL

200

100

300

200

29.200

20.000

9.600

8.700

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

100

1400

1000

16.700

22.400

28.200

BAWANG PUTIH 200

15.900

ISTIMEWA

HardysMalls Basuki Rahmat Banyuwangi, Jl. Basuki Rahmat No. 116 Banyuwangi, pusat perbelanjaan terlengkap di Kabupaten Banyuwangi.

HardysMalls Dibuka Lusa Lokasi di Jalan Basuki Rahmat Banyuwangi

CHIN JULLIEN/RABA

BISA PESAN SEKARANG: Antrean membeli tiket di Stasiun KA Karangasem kemarin.

Tiket Mudik KA Lokal Belum Laku BANYUWANGI - Meski masa mudik sudah dekat, tapi tiket kereta api (KA) lokal, seperti KA Pandanwangi dan Probowangi, nihil pesanan untuk persiapan mudik Lebaran. Padahal, tiket kedua KA bisa dipesan sebulan sebelum hari keberangkatan.

Kepala Stasiun Karangasem, Hadi Purnomo mengungkapkan, hingga hari ini tidak ada pemesanan tiket mudik untuk dua jenis KA tersebut.

KA tersebut sangat diburu ketika H-1 hingga H-7 hari raya. “Sebab, selain harganya bersaing. Fasili-

tasnya juga dianggap lebih layak dibanding harga tiketnya,” jelasnya.

Tarif KA Pandan Wangi yang mengangkut penumpang Banyuwangi-Jember hanya Rp 8.000.

Sedangkan KA Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya Rp 58.000.

Tarif KA Probowangi jurusan Banyuwangi-Sidoarjo menjadi Rp 28.000.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat yang akan menggunakan jasa KA lokal saat mudik Lebaran nanti agar segera memesan tiket sebulan sebelum keberang-

KOMITMEN Grup Hardys Holdings untuk hadir sebagai pusat perbelanjaan terlengkap di Kabupaten Banyuwangi, salah satu unit bisnis HardysRetail yakni HardysMalls Basuki Rachmat Banyuwangi buka operasional pada Jum’at, 12 Juni 2015.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Merchandising HardysRetail, Mega Esti Roh Ani,SE., yang ditemui seusai rapat persiapan terakhir opening HardysMalls Basuki Rachmat Banyuwangi pada Sabtu (6/6). Didampingi Setyanto Budi Nugroho, selaku Direktur Operasi HardysFunzone, Mega menerangkan acara pembukaan akan dilaksanakan dengan sederhana, diawali dengan Istighasah untuk kelancaran pelaksanaan pembukaan maupun operasional HardysMalls Basuki Rachmat Banyuwangi.

Dijelaskan Mega, selain Pusat Kuliner dan Pusat Oleh-Oleh Khas Banyuwangi, HardysMall Basuki Rachmat Banyuwangi juga menyediakan berbagai barang kebutuhan rumah tangga, fresh food serta kebutuhan perabotan rumah tangga yang lengkap di HardysSupermarket dan HardysHardware.

Belum lagi, HardysDepstore yang menyediakan aneka busana trendy yang lengkap dan murah. “Keunggulan kami adalah kelengkapan barang, one stop shopping dan kenyamanan

berbelanja dengan area yang luas dan nyaman”paparnya.

Setyanto, menambahkan selain HardysRetail, HardysFunzone juga tidak mau ketinggalan untuk hadir dan memberikan warna baru bagi masyarakat Kabupaten Banyuwangi dengan menghadirkan mesin mainan terbaru sekaligus Wahana Edukasi Keluarga berupa Pesawat Boeing 737-300 dengan interior lengkap dan asli. “Wahana Edukasi ini merupakan wahana satu-satunya di Banyuwangi, hal ini sejalan dengan visi pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mensosialisasikan Bandara Belimbing Sari Ir. I Gede Agus Hardyawan, Presiden Direktur Grup HardysHoldings ditemui bersama Komisaris Utama, Ibu Ketut Rukmini Hardy,SP., menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Banyuwangi, sehingga HardysMalls Basuki Rachmat Banyuwangi dapat hadir di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Banyuwangi untuk menawarkan konsep belanja nyaman, murah dan one stop shopping “Kami mewakili Direksi dan Komisaris mengucapkan terima kasih atas semua proses yang berjalan lancar dan semoga HardysMalls Basuki Rachmat Banyuwangi benar-benar mampu hadir di tengah masyarakat sebagai alternatif belanja menyenangkan sekaligus menyerap lapangan pekerjaan”pungkasnya. (*)

katan. Pemesanan tiket pun bisa dilakukan di outlet eksternal, seperti di minimarket dan outlet internal stasiun.

Sementara itu, pada balik Lebaran kali ini kereta api lokal tidak akan mendapat tambahan rangkaian kereta. Hanya memaksimalkan

rangkaian kereta yang sudah ada sesuai kapasitas daya angkut lokomotif masing-masing kereta. “Tidak ada penambahan rangkaian kereta atau lokomotif. Kereta Pandanwangi dengan lima lokomotif dan Probowangi delapan lokomotif,” pungkasnya. (cin/c1/aif)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

STNK

Toyota Innova

Honda CRV

Suzuki APV

Dijual Innova 12 G Th 08/05 V Htm/Abu2/ Slv, Splar/Bnsin Hrg Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659086

Dijual Honda CRV Th ‘04, Manual, Hitam Hrg 120 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111

DIJUAL Suzuki APV Thn 2007 warna putih barang istimewa harga nego Hub : 085259580046, 085336460158 Atau 082333785458.

INFO MOBIL MOTOR

Kijang 91

Nissan Grand Livina

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.

Kijang 91 ASTRA model GRAND, Merah Istmw 45 Jt/Ng, Body+Mesin Ok 081336789277

Dijual Nissan Grand Livina XV/Silver Th 2014 Hub: 081 703 948080

Perajin Emas-Perak Kebanjiran Order BANYUWANGI - Seiring berkembangnya peminat batu akik di Banyuwangi, para perajin perak dan emas kebanjiran order. Terutama, order pembuatan emban atau cincin batu akik.

Tidak tanggung-tanggung, peningkatan order mencapai 50 persen hingga 100 persen. Seperti pengakuan Misjuki, 50, salah satu perajin emas dan perak di Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah.

Saking ramainya ia menutup order hingga sebulan ke depan. “Kita

tidak terima order lagi karena permintaan sangat padat,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sejak batu akik marak banyak penghobi atau kolektor yang datang ke kiosnya memesan emban. Sebelumnya hanya satu dua orang yang order membuat emban.

Namun, setelah booming batu akik, pemesan yang datang bisa mencapai 5-10 orang per hari.

Omzet yang ia dapat pun meningkat hingga 100 persen ■

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Perum Bumi Maron

Perum Permata Giri

Rumah Rogojampi

Baca Perajin...Hal 37

Hlg STNK P 3361 ZF an Bambang Suharsono, Jl. Ikan Cakalang RT. 1/3, Kepatihan Hlg STNK P 6698 XL an Buang Santoso, Dsn. Jurang Jero RT. 2/1, Ds. Kalirejo Hlg STNK P 4546 ZZ an Ali Nasta’in, Dsn. Sidorejo Wetan RT. 1/2, Ds. Yosomulyo DIJUAL Cepat Perm. Bumi Maron (Belakang RTH Maron Gntng) Uk. 216 M2 BersertiÀkat, Ruang tamu, 4 kmr tidur, ruang klwrga, taman, garasi dll, hrg nego tnpa perantara. HUB : 085231322444

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

Sewa Rmh Baru Renovasi, Pinggir Jalan Depan Stasiun Rogojampi, Lebar ± 8 m x panjang 18 m, Luas ±150 m2 Bisa Buat Usaha, Kantor, Bank, Supermarket. Hrg 35 Jt/Th Hub: 081291718688

Hlg STNK P 6568 YZ an Tristiana Rahayu Hj, Jl. Wachid Hasyim 36 RT. 9/5 Hlg STNK P 2241 WT an Agus Setiawan, Dsn. Kopen RT. 7/1, Ds. Genteng Kulon Hlg STNK P 2846 ZL an Sisiyatun, Lingk, Wonosari RT. 1/1, Kel. Sobo

BANYUWANGI Tegalan Luas 4.300 m2 Dijual Tegalan Luas 4.300 M2 Ds Sarimulyo Cluring (Barat STIB).

Hub H Eko H Eko 081217957177

BANYUWANGI Tegalan Luas 9.600 m2 D i j u a l Te g a l a n L u a s 9 . 6 0 0 M 2 , Dsn Ngrayut Desa Parijatah Kulon Srono. Hub H Eko 081217957177

BANYUWANGI Sawah Luas 2.290 m2 Dijual sawah Luas 2.290 M2, tepi jalan aspal, Dsn Sraten Clurinng. Hub H Eko 081217957177

Hlg STNK P 5845 TG an Abd. Rohman H. Helmi, Dsn. Curahbleduk RT. 2/3, Klbru

Motor anda belum laku?

Hubungi HP: 08123353502

Baleno

Datsun

Dijual Baleno ‘05 Merah, Istimewa Hubungi: 08123480235

Nissan Datsun DP 18 Jt, Disc 13 Jt Bns Vcr Blj 1 Jt, Vcm Clnr, Vcr Vriasi 081326612000

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

RABU 10 JUNI TAHUN 2015

HALAMAN 36

BAGAIMANA INI...

Pupuk Organik mulai Dilirik Petani Padi

EKO BUDI/JPRG

MANGKRAK: Kondisi tower sumur bor masih belum bisa difungsikan kemarin (9/6).

Sumur Bor Yosomulyo Mangkrak GAMBIRAN - Keberadaan proyek sumur bor di Dusun Sidorejo Wetan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, mulai dipertanyakan warga. Sejak dibangun pada tahun 2012 hingga kini belum beroperasi.

Salah satu tokoh masyarakat, Miseran, 52, mengatakan warga sebenarnya berharap sumur bor itu kembali dikerjakan hingga bisa dimanfaatkan warga. “Warga butuh air bersih,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng.

Tetapi, setelah ditunggu hampir tiga tahun, jelas dia, proyek sumur bor itu tidak jelas. Padahal, warga sudah menunggu saluran air bersih dari sumur bor itu. “Tanda-tanda akan dilanjutkan juga tidak ada,” ungkapnya.

Kepala Desa (Kades) Yosomulyo, Didik Kartika, saat dikonfirmasi mengatakan proyek sumur bor itu memang belum selesai.

Untuk membangun proyek air bersih itu, pemerintah desa sedang mengajukan bantuan ke Pemkab Banyuwangi. “Untuk membuat sumur bor ini sudah habis Rp 100 juta. Itu bantuan dari pemerintah,” katanya.

Untuk menyelesaikan proyek sumur bor itu, pihaknya sedang mengajukan proyek pengadaan pipa kepada pemerintah. Jika itu nanti dikabulkan, rencananya air sumur itu akan disalurkan ke perumahan warga. “Air di sumur bor itu sudah ada cuma belum bisa disalurkan,” ujarnya.

Didik sengaja tidak melepas bambu yang digunakan penopang bangunan tandon. Alasannya, bila dipugar akan kesulitan mencari bambu lagi bila proyek dilanjutkan. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

PERSIAPAN TANAM: Seorang petani menyiapkan lahan untuk ditanami cabai di persawahan Desa Dasri kemarin (9/6).

TEGALSARI - Para petani ternyata sudah mulai melirik pupuk jenis organik. Itu terlihat dari aktivitasnya saat memulai musim tanam di daerah persawahan Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, kemarin (9/6).

Salah satu petani Dusun Krajan, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Suhodo, 59, mengaku sudah lebih dari satu musim panen ini memakai tambahan pupuk organik. Itu dilakukan karena pupuk jenis itu dipercaya bisa menyuburkan tanah.

“Saya memakai organik, tapi pupuk anorganik juga masih pakai,” katanya.

Dibanding pupuk anorganik, pupuk organik itu dalam bekerja lebih lama.

Tetapi, hasilnya bisa untuk jangka panjang.

“Kalau urea itu sekali disebar dampaknya terlihat cepat, beda dengan organik yang butuh waktu agak lama,” ujarnya.

Penggunaan pupuk organik, terang dia, karena ketersediaan pupuk jenis itu mudah didapat. Selain itu, faktor harga juga lebih murah. “Ini lebih murah, satu sak cuma Rp 20 ribu,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

Setiap Warga Dapat Rp 500 Ribu ROGOJAMPI - Bangunan tower di Dusun Krajan, RT 5, RW 1, Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, yang dikeluhkan warga karena pada rangkaian besi yang tidak menyatu dengan fondasi hingga kemarin belum diperbaiki.

Fondasi menara berketinggian 62 meter itu renggang sekitar 10 centimeter. “Tinggi tower seluler itu sekitar 62 meter. Itu kan bahaya sekali,” cetus Hasan, 55, salah satu warga setempat.

Sebelum tower didirikan, warga di sekitar proyek menara itu sempat dikumpulkan di rumah Asma, 55,

pemilik lahan. Dalam pertemuan itu hadir Kepala Desa (Kades) Gintangan, Rusdiana. “Dalam pertemuan itu membahas rencana pembangunan tower. Setiap warga diberi uang Rp 500 ribu,” cetus Wawan, 47, warga lain.

Pemberian uang itu, terang dia, sebagai tali asih sebelum proyek tower dikerjakan. Mengenai dampak dan kondisi menara yang membahayakan, belum dibahas.

Pihaknya berharap pelaksana proyek memperjelas ketentuan bila terjadi bencana ■

MENGKHAWATIRKAN: Konstruksi baut tower dengan fondasi yang renggang sekitar 10 centimeter dikhawatirkan warga Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, kemarin (8/6).

Baca Setiap...Hal 37

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Kader NU Harus Kerja Keras BANGOREJO - Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Bangorejo masa khidmat 2015-2020 dilantik Ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi, KH. Masykur Ali, di halaman Masjid Baitul Muslim, Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, kemarin (9/6).

Yang terpilih sebagai rais syuriah di MWC NU Kecamatan Bangorejo adalah Kiai Muhamad Nurudin, sedang ketua tanfidziyah, Ustad Hasan. “NU harus bisa mengayomi umat, terutama kelompok minoritas,” cetus Ketua PCNU Banyuwangi, KH. Masykur Aly. Usai melantik pengurus MWC NU, Kiai Masykur menyatakan NU memiliki andil besar terhadap bangsa. Malahan, organisasi kemasyarakatan (ormas) yang kali pertama menyatakan NKRI itu harga mati adalah NU. “Warga NU harus berani berhadapan dengan kelompok radikal,” ungkapnya.

Terkait puasa Ramadan, lanjut dia, warga NU diminta bersabar sambil menunggu hasil rukyatul hilal dan sidang isbat. “NU belum

FOTO-FOTO: DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

KOMPAK: Forpimda Banyuwangi, Kepala Badan, Dinas, Camat, dan Kades hadir dalam acara puncak acara BBGRM di RTH Blambangan , kemarin (9/6).

Bupati Anas Buka Puncak BBGRM ke-12 HUMAS PEMKAB FOR JPRG

SEMANGAT BARU: Jajaran pengurus MWCNU Bangorejo yang baru dilantik di halaman Masjid Baitul Muslim, Desa Temurejo, kemarin (9/6).

bisa menentukan awal puasa Ramadan, karena harus menunggu hasil rukyah,” katanya.

Sementara itu, pelantikan MWC NU yang dirangkai dengan peringatan hari lahir NU yang ke-89 itu juga dihadiri Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. “NU harus mencari kader-kader baru yang

tangguh dan mau bekerja keras,” cetus bupati dalam sambutannya.

Sebagai organisasi Islam, terang dia, NU harus bisa mencetak kader baru yang hebat, kader yang mau terus belajar, dan mau turun ke lapangan. “Bukan kader yang hanya mengandalkan kebesaran kelompoknya” katanya. (ddy/c1/abi)

Juga Peringati Kesatuan Gerak PKK ke-43 MUNCAR- Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, membuka puncak peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-12 tahun 2015 kemarin (9/6).

Acara yang dirangkai dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-43 itu, digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Blambangan, Kecamatan Muncar.

Dalam pembukaan BBGRM itu, ditandai dengan pemukulan bedug yang dilakukan oleh Bupati Anas dengan didampingi ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi, Ny. Dhani Azwar Anas, kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah (BPMPD) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo W. Pada puncak acara ini, hadir seluruh kader PKK se-Kabupaten Banyuwangi, organisasi wanita, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Selain itu, juga dipamerkan produk unggulan berupa makanan dan kerajinan yang dihasilkan kader PKK dari

Pemenang Lomba Hari Kesatuan Gerak PKK Ke-43 Lomba Evaluasi 10 Program Pokok PKK Tahun 2014 Juara 1: PKK Ds Genteng Kulon, Kec. Genteng.

Juara 2: PKK Ds Purwoagung, Kec. Tegaldlimo Juara 3: PKK Ds Glagahagung, Kec. Purwoharjo

Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2014 Juara 1: PKK Kecamatan Banyuwangi Juara 2: PKK Kecamatan Gambiran Juara 3: PKK Kecamatan Kalibaru

Lomba Fashion Batik Busana Ibu Hamil Tahun 2014 Juara 1: PKK Kecamatan Genteng Juara 2: PKK Kecamatan Tegalsari Juara 3: PKK Kecamatan Siliragung

FOTO-FOTO: DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

SEREMPAK: Bupati menabuh bedug yang diikuti dengan memukul kentongan secara bersama sebagai tanda puncak gerakan BBGRM, kemarin (9/6).

24 kecamatan, seperti makanan olahan khas Banyuwangi, batik khas Banyuwangi, handy craft, dan hasil perkebunan.

Dalam sambutannya, Bupati Anas mengatakan gotong royong itu merupakan istilah orang Indonesia. Dan itu, kegiatan sosial yang sangat mulia karena tanpa pamrih dalam mencapai tujuan bersama.

“Sayangnya budaya ini sudah mulai berkurang,” katanya.

Untuk menyingkapi itu, jelas dia, Pemkab Banyuwangi telah melakukan upaya dengan menggelorakan semangat gotong royong dengan menggelar berbagai festival, seperti festival bedah rumah dan festival jedhing rijig. “Saya apresiasi kegiatan BBGRM, dan PKK telah memberi bantuan bedah rumah dan beragam lomba seperti pelaksana gotong royong tingkat desa/kelurahan yang banyak melibatkan partisipasi ma-

syarakat dan sangat bagus,” pujinya.

Ketua Tim Penggerak PKK, Ny. Dhani Azwar Anas, menyampaikan sebagai makna dari puncak BBGRM ini adalah meningkatkan kepedulian, kegotongroyongan dan menjalin integritas dengan masyarakat.

“Karena itu saya selalu mengingatkan semua kader PKK untuk tidak pernah berhenti berkarya dalam hal apa pun.

Jadikan PKK sebagai motor penggerak kegiatan di masyarakat, khususnya gotong royong,” ungkapnya.

Pada acara ini bupati Anas menyerahkan piagam dan tropy kepada pemenang lomba yang diadakan PKK, di antaranya pemenang lomba evaluasi 10 Program Pokok PKK tahun 2014, lomba cipta menu, lomba masak ikan, lomba jambore kader posyandu, dan berbagai jenis lomba lainnya. (ddy/adv/abi)

Lomba Masak Ikan Tahun 2015 Juara 1: PKK Kecamatan Genteng Juara 2: PKK Kecamatan Gambiran Juara 3: PKK Kecamatan Kalibaru

Jambore Kader Posyandu Cerdas Cermat Juara 1: Ketua PKK Kecamatan Muncar Juara 2: Ketua PKK Kecamatan Kabat Juara 3: Ketua PKK Kecamatan Purwoharjo

Jambore Kader Posyandu Penyuluh Kesehatan Juara 1: Kecamatan Kalibaru (Ny. Esty R) Juara 2: Kecamatan Glagah (Ny. Ioka L) Juara 3: Kecamatan Siliragung

Lomba Desa dan Kelurahan Integrated Tahun 2014 Juara 1: Desa Setail, Kecamatan Genteng Juara 2: Kelurahan Lateng, Kec. Banyuwangi

Lomba Desa Siaga Harga PAS dan Anak Tokcer Juara 1: Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro Juara 2: Desa Setail, Kecamatan Genteng Juara 3: Desa Yosomulyo, Kec. Gambiran

FOTO-FOTO: DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

SOSIAL: Bupati Anas dan Ny. Dani Anas memberikan santunan pada anak yatim sebelum acara dimulai, kemarin (9/6).

SAMBUNGAN

Jawa Pos

Rabu 10 Juni 2015

BLAMBANGAN RAYA

37

Pemuda Dilatih Kerajinan Monte

NIKLAAS ANDRIES/RABA

MALU: Gunawan dan Nurohmat saat berada di ruang Tipidek Polres Banyuwangi kemarin.

SRONO-Sebanyak 20 pemuda dari Desa Sukonatar, Kecamatan Srono, dilatih membuat gelang, kalung, dan aneka jenis kerajinan lainnya dari monte. Acara itu, dipusatkan di kantor desa setempat.

Salah seorang peserta pelatihan, Erik Mardiyanto, 19, mengaku senang mendapat keterampilan anyaman kerajinan dari monte itu. Setelah bisa membuat aneka kerajinan ini, akan mencoba mengembangkan untuk usaha. “Saya berencana membuka usaha untuk dikirim ke Bali dan ekspor,” katanya.

Kepala Desa (Kades) Sukonatar, Ali Masroni, mengaku sangat terbantu dengan pelatihan yang diadakan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi.

Dengan kegiatan itu, para pemuda akan lebih terlatih dan kreatif dalam menciptakan usaha baru. “Minimal

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

TERAMPIL: Sejumlah pemuda praktik membuat kerajinan dari monte di kantor Desa Sukonatar, kemarin (9/6).

jumlah angka pengangguran berkurang,” cetusnya.

Kepala Disperindagtam Banyuwangi, Hari Cahyo Purnomo, mengatakan hingga kini telah me-

lakukan pelatihan di 24 kecamatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi.

“Sudah ada 2.530 orang yang mendapat pelatihan,” katanya.(ddy/ abi)

Tim Resmob Memburu Porprov Jadi Berkah Pedagang Kaus Penganiaya Anggodo MUNCAR - Tertangkapnya dua pelaku tambahan dalam kasus pengeroyokan yang menyebabkan Priyo Anggodo, 19, tewas semakin membuat polisi bersemangat.

Polisi kini melacak jejak pelaku yang diduga kabur keluar Banyuwangi.

Sebelumnya, polisi telah meringkus Hakim Faris, 20, Nur Rahmat, 19, dan Gunawan, 19. Mereka diringkus petugas di sejumlah kota di Jawa Timur. Tertangkapnya tiga orang itu membuat petugas mengintensifkan pencarian ke luar kota.

Sejumlah kota, seperti Jember, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, dan Probolinggo, menjadi area penyisiran petugas. Diduga, pelaku lain yang kabur usai kejadian

bersembunyi di kota-kota tersebut.

Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Muhamad Wahyudin Latief mengatakan, pihaknya akan terus melakukan perburuan pelaku yang kini masih buron.

Mereka diduga bersembunyi di luar Banyuwangi.

Pihak kepolisian masih melakukan penyisiran ke tempat-tempat yang dicurigai. “Pelaku lain masih diburu,” katanya.

Dengan penangkapan Gunawan dan Nur Rohmat itu, artinya kini sudah empat pelaku yang berhasil diamankan. Keduanya diamankan

polisi setelah sempat bersembunyi di Jember.

Kehadiran mereka melengkapi dua pelaku lain. yakni Hakim Faris, 20, dan Agung Indra Prasetya, 19.

Mereka sempat menjadi buruan polisi pasca kejadian yang mengakibatkan Priyo Anggodo tewas. Keempatnya diduga kuat ikut serta dalam perkelahian yang disebut-sebut mempertemukan dua kelompok pemuda terbesar di Muncar itu.

Tentang hasil penyidikan sementara, kepolisian menemukan indikasi sementara kejadian itu dipicu

minuman keras. Saat kejadian, pelaku dalam kondisi mabuk, kemudian muncul ketersinggungan.

Saat itu Agung hendak menemui teman sekolahnya yang kebetulan ada di dekat korban. Namun, entah kenapa, Agung dan teman lainnya langsung menyerbu korban dan teman-temannya.

Imbasnya, Priyo Anggodo, 28, tewas akibat dianiaya kelompok yang dikenal dengan sebutan Geng Bilis Merah itu. Korban diduga tewas setelah dipukul dan kepalanya dihantam batu. Beberapa teman korban juga mengalami luka akibat insiden tersebut. Sebongkah batu dan barang bukti lain diamankan di Mapolres Banyuwangi. (nic/c1/aif)

Mendatangkan Bahan Baku dari Bali ■ PERAJIN...

Sambungan dari Hal 33

Sebelumnya, per bulan ia meraih omzet sekitar Rp 5 juta. Kini omzetnya berlipat hingga dua kali. “Ratarata omzet per bulan sekarang Rp 10 juta,” paparnya.

Tarif pembuatan emban berbeda-beda tergantung tingkat kerumitan dan kesulitan. Emban berbahan perak per gram dipatok Rp 12 hingga Rp 15 ribu. “Harganya berbeda-beda tergantung tingkat kerumitan,” ungkap Musjuki.

Hal yang sama diungkapkan perajin lain, Suryono, 43, warga Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro. Ia mengalami peningkatan permintaan sangat pesat. Akibatnya, ia harus memesan bahan baku lebih banyak daripada biasa. “Biasanya per bulan habis satu-dua ons. Karena ramai, kini saya bisa menghabiskan bahan baku perak hingga 5 ons,” paparnya.

Diakuinya, peminat perak memang lebih banyak dibanding yang lain. Bahan baku perak ia datangkan dari luar daerah, yakni Bali. (cin/c1/aif)

Tampak Jarak Renggang 10 cm ■ SETIAP...

Sambungan adari Hal 36

“Saya tidak ingin tower itu membawa bencana bagi kami dan keluarga,” katanya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, bangunan tower di Dusun Krajan, RT 5, RW 1, Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, dikeluhkan warga sekitar. Pembangunan menara seluler akhir April 2015 itu oleh warga dianggap membahayakan.

Fondasi dengan plat konstruksi besi yang dihubungkan dengan baut terlihat tidak menyatu dan renggang sekitar 10 centimeter.

“Apa itu (tower) tidak membahayakan, terutama kalau ada hujan dan angin besar,” terang Nurus Salam, 42, salah satu warga yang tinggal di sekitar tower.

Salam menyebut, pembangunan menara seluler yang tidak jauh dari rumahnya itu dianggap belum selesai 100 persen meski sudah berdiri tegak. “Antara fondasi dan konstruksi tower hanya dihubungkan baut,” katanya. (ddy/c1/abi)

CHIN JULLIEN/RABA

ORDER PESAT: Salah satu perajin emas dan perak sedang membuat perhiasan di rumahnya di Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, kemarin (9/6).

GENTENG - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V menjadi berkah bagi para pedagang, terutama penjual kaus.

Sejak digelar Porprov, sejumlah pedagang kaus memasang lapak di depan venue pertandingan, seperti di depan Hotel Mahkota Genteng. Dua lapak yang berada di utara jalan sejak dua hari lalu itu memajang kaus Porprov.

Salah satu penjual kaus dari Jakarta, Doni, mengaku dagangan mereka dibanderol mulai Rp 40 ribu hingga Rp 60 ribu. Saat ini warga yang membeli kaus masih belum ramai. “Yang beli tetap ada.

Sehari dia bisa mendapat omzet Rp 2 juta,” katanya.

Sebelum ajang Porprov berlangsung, mereka mengaku telah membuat ratusan kaus dengan tulisan Porprov. Bagaimana jika kaus itu tidak habis? “Kita sebagai pedagang sudah tahu triknya, itu rahasia perusahaan,” katanya sambil tertawa. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

OBRAL: Penjual kaus memajang dagangannya di tepi jalan depan Hotel Mahkota, Genteng, kemarin (9/6).

Orgil Sekarat di Tepi Jalan GAMBIRAN - Warga yang tinggal di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Gambiran sempat heboh kemarin (9/6). Orang gila (orgil) yang biasanya berseliweran di daerah itu tergeletak lemas di tepi jalan raya.

Sejumlah warga di Dusun Krajan, Desa Gambiran, mengatakan malam sebelumnya sempat melihat orgil itu jalan-jalan dan terlihat sehat. Tetapi, pada esok paginya sudah tergeletak dengan tubuh lemas.

“Didugaorgil,”cetusKepalaUrusan(Kaur)Pemerintahan Desa Gambiran, Binar Cahya Putra, 35.

Binar mengaku mendapat laporan dari warga terkait orgil yang sakit itu. Atas laporan itu, dia langsung mengontak anggota Satpol PP Kecamatan Gambiran. “Akan dibawa ke dinas sosial, tapi tidak jadi,” katanya.

Atas saran warga, orgil yang sedang sakit itu akhirnya dibawa ke RSUD Genteng untuk menjalani perawatan. “Bayangkan kalau ini bapak kita, kasihan kan,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

LEMAS: Seorang gepeng ditemukan Satpol PP tergeletak di tepi jalan raya Desa Gambiran kemarin (9/6).

RADAR BANYUWANGI

38

Jawa Pos Rabu 10 Juni 2015

Juara 1 Fashion Week, STIKES Apresiasi Mahasiswinya STIKES Pelopori Kampus Green and Health Tourism PRESTASI akademik yang diraih mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Banyuwangi sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Terbaru, prestasi non akademik yang diraih anak didik STIKES HARUMKAN KAMPUS: Sri Wahyuni memegang piala juara 1 kategori mahasiswi didampingi Ketua STIKES H Soekardjo.

ini juga tidak kalah mentereng. Adalah Sri Wahyuni, mahasiswi D3 Kebidanan semester empat ini berhasil menjadi salah satu terbaik saat pagelaran Banyuwangi Islamic Fashion Week yang digelar pada (1/6) lalu di Muncar.

Gadis berzodiak Libra ini menggondol juara 1 kategori mahasiswi.

Dalam even rangkaian Banyuwangi Festival itu, Sri Wahyuni mengusung tema busana muslim origami bergaya Jepang. Konsep busana origami yang didesain dan dijahit oleh tangan penjahit yang terampil namun berbiaya efisien ini terlihat sangat elegan saat dipakai oleh

Srwi Wahyuni. “Untuk mengerjakan model busana origami ini hanya seminggu dan biayanya mulai membeli kain dan ongkosnya Rp 250 ribu,” kata Sri Wahyuni kemarin.

Keberhasilan mahasiswinya dalam meraih juara bergengsi ini, Ketua STIKES Banyuwangi Dr H Soekardjo memberikan apresiasi.

Bahkan pihaknya akan hadiah khusus agar prestasi non akademik ini bisa menginspirasi semua mahasiswa/mahasiswi STIKES dalam meraih prestasi. “Kami ingin prestasi anak-anak tidak hanya ditingkat Kabupaten, namun bisa ke jenjang yang lebih tinggi.

Maka untuk membuat prestasi lebih baik, tidak boleh malu namun harus percaya diri,” kata mantan Ketua PPNI Banyuwangi ini.

Ketua Pelti Banyuwangi ini menambahkan sebagai perguruan tinggi kesehatan di Banyuwangi, maka STIKES akan memelopori Kampus Green and Health Tourism. Secara prinsip, kampus Green and Health Tourism ini adalah gaya hidup hijau.

“STIKES menjunjung tinggi prinsip mengenai prinsip perlindungan, , pemanfaatan, dan pengembangan yang lestari terhadap sumber daya alam,” kata Soekardjo. (*)

TOHA/RaBa

SMAN 1 GIRI

Satukan Program Sekolah dengan IDS PTN

JUMLAH

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

1

UNIVERSITAS AIRLANGGA

19

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

12

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2

UNIVERSITAS JEMBER

42

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

15

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

3

PPNS

3

D3 IPB

4

AKA BANDUNG

1

MMTC KEMENINFO

1

POLITEKNIK MALANG

1

TOTAL

105

DARI 20 sekolah di Indonesia, SMAN 1 Giri menjadi salah satu dari sekolah yang mengunakan sistem Integrated Digital School (IDS). Sistem ini menyatukan berbagai program sekolah dengan perangkat digital yang memungkinkan hubungan antara sekolah, siswa dan orang tua bisa terintegrasi hanya melalui perangkat yang dapat mereka genggam.

Tak hanya sistem absensi yang meng-

gunakan teknologi face recognition, sehingga kehadiran siswa bisa dipastikan dengan baik. Sistem IDS juga bisa menyebarkan dengan cepat materimateri pembelajaran terbaru seperti E-Book materi, tutorial praktik, dan referensi lainnya. Semua hal tersebut dengan mudah dapat diakses siswa dari notebook, tablet, atau smartphone mereka.

Semua sistem ini akan diperkenalkan

pada setiap siswa di SMAN 1 Giri pada tahun ajaran 2015/2016. Meski dari awal sudah ada beberapa program berbasis teknologi informasi digagas di sekolah tersebut, dengan adanya IDS penyempurnaan perangkat semakin dimaksimalkan. Sehingga siswa dapat dengan mudah memperoleh akses tersebut. IDS ini pun menjadi salah satu titik dari dunia pendidikan untuk mendukung program Banyuwangi in

Your Hand dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Kepala SMAN 1 Giri, Mujib mengatakan bahwa sistem ini akan menciptakan ekologi sistem sekolah yang melibatkan seluruh komunitas sekolah.

“Sistem ini akan memberikan manfaat langsung bagi siswa dan orang tua, selain itu konten yang ada dapat diakses dimanapun, sehingga mempermudah siswa dalam belajar,” ujarnya. (fre/*/als)

SISTEM BARU: Kepala SMAN 1 Giri, Mujib (kanan) memperoleh bantuan program integrated digital school (IDS) dari salah satu petinggi Telkomsel di depan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono.

ISTIMEWA

Penggunaan Sistem SKS Biasakan Siswa dengan Program Universitas PASKA tidak digunakannya lagi sistem pendidikan akselerasi, setiap sekolah menggunakan sistem kredit semester (SKS) untuk dapat tetap menampung para siswa dengan kecerdasan di atas rata-rata. Di SMAN 1 Giri, sebagai salah satu sekolah yang pertama kali menerapkan SKS di Banyuwangi, program ini pun terus di kembangkan sesuai dengan dengan paradigma pendidikan.

Alasan penggunaan SKS sendiri karena sistem ini memungkinkan setiap siswa mengatur waktu untuk mereka belajar di

sekolah. Tentunya hal ini akan menguntungkan bagi para siswa yang memiliki kegiatan ekstra di luar sekolah. Karena mereka tetap dapat memperoleh porsi belajarnya yang sesuai tanpa meninggalkan kegiatan ekstranya.

Begitu juga untuk siswa yang ingin memperoleh pelajaran keterampilan dari luar sekolah, mereka dapat membaginya dengan sistem SKS ini.

Menurut Kepala SMAN 1 Giri, Mujib, penggunaan SKS juga memberikan pembelajaran bagi siswa sebelum mereka masuk ke Perguruan Tinggi. Mujib

juga menambahkan, tidak hanya siswa yang cerdas saja yang bisa menggunakan sistem ini, tetapi semua siswa.

Karena kata Mujib tidak ada patokan waktu bagi mereka untuk menyelesaikan SKS dalam batasan waktu, hal tersebut menurutnya akan membuat siswa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. “Untuk lulus mereka harus menempuh 137 SKS, jika memanfaatkan waktu dengan baik, mereka bisa menuntaskan hanya 4 semester atau 2 tahun di SMA, sistem ini sesuai bagi siswa yang menjadi atlet atau

selebritis dalam membagi waktunya,” terang Mujib.

Dia juga menambahkan, sistem ini kompatibel dengan rencana pemerintah untuk mempercepat ujian nasional (UNAS) di bulan Februari. Sehingga mereka yang menggunakan sistem SKS dapat segera lulus dan mendaftarkan diri ke Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN). “Tahun ini ada 20 siswa cerdas istimewa yang menyelesaikan kredit 137 SKS dalam 4 semester, 17 dari mereka masuk ke PTN melalui jalur SNMPTN,” katanya. (fre/*/als)

PORPROV JATIM V

BANYUWANGI

6-13 JUNI 2015

T I M P E L I P UT

40

Ali Nurfatoni

Perolehan Medali Kontingen Banyuwangi

Galih Cokro

Sigit H.

Shulhan Hadi

Chien Julien

Dedy J.

HOKI

2013

2013

0

MEDALI

0

0

MEDALI

Niklaas A.

Jawa Pos

Fredy Rizki

Rabu 10 Juni 2015

ATLETIK

TENIS MEJA 2015

Ferdiansyah

MEDALI

2015

2013

1PERAK

1EMAS 1PERAK 5PERUNGGU

Cabor Belum Terbentuk

2015

1EMAS 2PERAK 4PERUNGGU

Tinju Pastikan tanpa Medali CABANG Tinju Banyuwangi gagal bersinar dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015.

Bagaimana tidak, semua petinju tuan rumah tumbang.

Dua petinju keok di fase penyisihan dan satu petinju gugur di perempat final.

Dian Wahyu Nugroho yang tampil di kelas 69 kg gagal melaju dari fase penyisihan. Dia kalah kuat saat bersua Akbar Pratama asal Kota Malang dalam ajang yang digeber di aula SDN Model, Banyuwangi, Selasa lalu.

Petinju lain, Muhamad Mansur, juga tidak bisa berbuat banyak pada fase penyisihan itu. Menghadapi Maulid Soeni asal Kota Malang, dia kalah angka dari tiga ronde yang dilakoni.

Kegagalan dua petinju tuan rumah itu tidak dialami Angga Permana di fase penyisihan. Tampil di kelas 49 kg, petinju satu itu akhirnya bisa menang angka saat menghadapi Deni Hermawan wakil dari Jember.

Hanya saja, dia akhirnya menyusul dua rekannya menjadi penonton di kandang sendiri. Sebab, Angga Permana kalah bersaing saat menghadapi Abdul Aziz dari Kota Kediri kemarin sore. Padahal, jika menang, dia akan tampil di babak semifinal.

Dengan hasil itu, cabang tinju Banyuwangi dipastikan tanpa meraih satu keping medali dalam ajang multieven itu. Tentu saja, catatan buruk itu mengulang kegagalan edisi sebelumnya.

Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Banyuwangi, Pelni Rompis, mengakui bahwa anak didiknya memang kalah. Dia beralasan, faktor kurang pengalaman menjadi kunci kekalahan tiga atletnya. ‘’Kita kalah karena kurang jam terbang,’’ katanya kemarin.

Sementara itu, di cabang tinju terdapat tujuh kelas yang dipertandingkan dalam ajang dua tahunan itu, yaitu kelas 46 kg, 49 kg, 52 kg, 56 kg, 60 kg, 64 kg, dan 69 kg. Tuan rumah tidak turun di empat kelas. (ton/c1/als)

Agenda Hari Ini 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

Tinju Billiard Wushu Bulutangkis Judo Drum Band Senam Tenis Lapangan Voli Pantai Bola Basket Pencak Silat Balap Sepeda Futsal Bridge Catur Panahan Sepak Takraw

SDN Model Banyuwangi Aula Untag Banyuwangi Aula Stikes Banyuwangi Kampus UNIBA Banyuwangi Hotel Mahkota Genteng GOR Tawang Alun Graha Sport Genteng GOR Tawang Alun Bwi Pantai Boom Banyuwangi GOR Sahabat Banyuwangi Aula Hotel Surya Jajag Sirkuit Blambangan, Muncar Lap. Scudetto Balai Diklat Perikanan Aula Hotel Minak Jinggo Lap. Maron Genteng GOR Sukonatar, Srono

Hasil dan Data BILIAR 1.

2.

16 Besar 9 Ball Single Ficky Dwi Hermawan (Bwi) v Kota Malang Tommy Dwi Angga (Bwi) v Kota Malang

3-4 3-4

SEPAK BOLA 1.

2.

1.

2.

3.

Tulungagung v Kab. Pasuruan Banyuwangi v Sidoarjo Klasemen Akhir Grup G Kab. Pasuruan * 2 2 Tulungagung * 2 1 Kab. Malang 2 0

0 0 0

0 1 2

3-1 4-2 2-6

6 3 0

1.

2.

3.

Grup H Banyuwangi * Sidoarjo * Kota Kediri

1 2 1

0 0 1

3-2 3-3 1-2

4 2 1

2 2 2

1 0 0

0-1 2-2

GALIH COKRO/RaBa

KEOK: Pukulan tangan kanan petinju Kota Kediri, Abdul Aziz, mendarat telak di muka petinju Banyuwangi, Angga Permana (biru), di aula SDN Model Banyuwangi kemarin.

Reza Langsung Sabet 3 Medali Danang, pemanah asal Malang.

Menyikapi perolehan tersebut, pengurus Perpani Banyuwangi Bonavita Budi Wijayanto mengatakan, pihaknya cukup puas dengan capaian ini. Sebenarnya, target ini masih meleset dari rencana awal.

Sebelumnya, pihaknya menargetkan dua medali emas di hari pertama. “Target kita dua emas, tapi tidak apa-apa,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, kondisi cuaca yang sempat diguyur hujan dan angin menjadi salah satu sebab hal tersebut. Akibat adanya hujan kemarin, secara teknis kondisi alat bidik busur atlet sedikit terganggu. “Ada yang lensa, ada

KABAR gembira datang dari arena panahan yang dilangsungkan di RTH Maron Genteng kemarin.

Pemanah andalan Kota Gandrung, Fahreza Adam Lazuardy, berhasil menyabet tiga medali sekaligus.

Yakni emas, perak, dan perunggu.

Keberhasilan Fahreza diraih dari nomor 50 meter compound putra sesi pertama, mengungguli Garinca Didi dari Nganjuk yang memperoleh medali perak.

Namun, posisi Fahreza bergeser pada sesi kedua. Garinca Didi berhasil naik di posisi pertama.

Setelah itu, pemanah tuan rumah kembali turun di posisi ketiga setelah kalah shot out dengan

SHULHAN HADI/JPRG

SIAP BIDIK: Para pemanah bersiap membidik sasaran di sesi kedua nomor compound siang kemarin.

yang fiber. Hal ini sedikit pengaruh karena hujan,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya

tidak mau menyalahkan faktorfaktor tersebut. Hari ini, melalui dua nomor yang dipertandingkan,

Voli Putri Tersingkir

*) Lolos ke babak semifinal.

BOLA VOLI PUTRI 1.

Banyuwangi v Kota Probolinggo

2-3

BALAP SEPEDA 1.

2.

3.

Emas Perak Perunggu

Criterium Race Fajar Surya Hadi (Kota Malang) Chendy Septyan (Banyuwangi) M. Bagaskara Jayadi (Bondowoso)

Perolehan Poin Medali Sementara No Kontingen 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

Kota Surabaya Kota Malang Kota Kediri Kab. Malang Kab. Gresik Kab. Sidoarjo Kab. Banyuwangi Kota Blitar Kab. Lamongan Kab. Lumajang Kab. Bojonegoro Kab. Tuban Kab. Tulungagung Kab. Pamekasan Kab. Jombang Kab. Nganjuk Kab. Pasuruan Kota Pasuruan Kota Madiun Kota Probolinggo Kab. Pacitan Kab. Jember Kab. Situbondo Kab. Magetan Kab. Sumenep Kab. Ponorogo Kab. Probolinggo Kab. Bondowoso Kota Mojokerto Kota Batu Kab. Sampang Kab. Blitar Kab. Kediri Kab. Mojokerto Kab. Madiun Kab. Trenggalek Kab. Ngawi Kab. Bangkalan

Total 288 132 84 72 72 44 16 28 20 36 24 20 16 16 16 20 12 16 8 12 12 8 8 8 4 4 4 4 4 0 4 0 0 0 0 0 0 0

88 34 60 42 38 40 24 18 18 6 14 14 10 12 10 6 6 8 12 6 6 12 4 0 2 2 2 0 0 4 0 2 2 2 2 2 0 0

48 31 30 21 14 17 16 6 10 4 8 12 13 7 9 6 13 4 8 9 5 2 3 5 6 2 2 4 4 4 2 2 2 1 0 0 1 0

424 197 174 135 124 101 56 52 48 46 46 46 39 35 35 32 31 28 28 27 23 22 15 13 12 8 8 8 8 8 6 4 4 3 2 2 1 0

Keterangan: Emas 4 poin, perak 2 poin, perunggu 1 poin.

yakni compound putra dan aduan beregu putra dipastikan pemanah Banyuwangi bisa ikut menyumbang perolehan medali. “Besok, semoga Banyuwangi bisa dapat lagi,” tegasnya.

Untuk pemanah putri, pihaknya tidak bisa berharap banyak.

Kondisi ini bukan berarti pemanah putri Banyuwangi kalah sebelum bertanding. Namun, lebih dikarenakan faktor jam terbang masih minim dan usia masih sangat muda. “Pemanah putri masih kelas satu SMP. Lawannya sudah lebih senior dan berpengalaman.

Yang penting capaiannya meningkat,” tegasnya. (sli/als)

GALIH COKRO/RaBa

PARA JUARA: Dari kiri ke kanan, Muhammad Bagaskara Jayadi (Bondowoso), Chendy Septyan, dan Fajar Surya Hadi (Kota Malang), finis beriringan pada nomor criterium race kemarin.

Tambah Perak Lagi, Lampaui Porprov 2013 CABANG balap sepeda Banyuwangi kembali menunjukkan tren positif dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V tahun 2015. Tim binaan Guntur Priambodo itu sukses meraih medali perak pada nomor lomba criterium race kemarin.

Medali perak itu direngkuh Chendy Septyan. Dia berhasil mencapai finis kedua setelah menempuh jarak 50,4 Km. Dia membukukan catatan waktu 1 jam, 19 menit, 27 detik. Start dari Jalan Gajah Mada menuju Jalan Mawar, Jalan Teratai, dan Hos Cokroaminoto, dan kembali ke Jalan Gajahmada dengan 14 lap.

Dengan capaian itu, pembalap satu itu berhasil mendonasikan dua medali dalam ajang multieven itu.

Sebelumnya, dia meraih medali emas

pada nomor lomba individual time trial (ITT) pada Minggu lalu (7/6).

Dengan tambahan satu medali perak itu, maka sementara ini cabang balap sepeda tuan rumah berhasil meraih total 1 medali emas dan 2 perak. Tidak menutup peluang, tuan rumah bisa menambah medali pada nomor lomba XC, downhill dan BMX. Khusus BMX akan dilombakan di Sirkuit BMX Kedungrejo, Kecamatan Muncar, hari ini (10/6).

Chendy Septyan sebetulnya memiliki kans untuk meraih medali emas dalam ajang tersebut. Tapi, pada intermediate sprint 100 meter terakhir, dia kalah bersaing dengan Fajar Surya Hadi dari Kota Malang.

Medali perunggu menjadi milik Muhammad Bagaskara Jayadi asal

Didukung Oleh: KONI

JAWA TIMUR

KONI

BANYUWANGI

Kabupaten Bondowoso.

Ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi, Guntur Priambodo, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya atas capaian tersebut. Menurut dia, tiga medali yang diukir itu telah melampaui target edisi sebelumnya. “Pada Porprov di Madiun 2013 lalu kita dapat satu emas. Sekarang kita lebih,” terangnya.

Prestasi tersebut tidak lepas dari perjuangan tim selama melakoni latihan. Perkembangan balap sepeda di Banyuwangi jelas menunjukkan kemajuan yang positif. “Prestasi akan terus kita tingkatkan. Tujuannya kita memang murni prestasi, bukan yang lain,” tandas kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi itu. (ton/c1/als)

TIM Bola voli putri Banyuwangi gagal berjaya pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V tahun 2015. Puspita Ramadani dkk sudah tumbang di dua laga yang digeber di GOR Tawang Alun, Banyuwangi.

Kemarin tuan rumah dipermalukan Kota Probolinggo dengan skor tipis 2-3. Sebelumnya, tuan rumah dilibas Kota Sidoarjo tiga set langsung. Atas hasil itu, tim bola voli putri Banyuwangi dipastikan tersingkir dari grup Z. Dalam laga itu, sebetulnya tuan rumah berhasil leading pada set pertama dengan skor 26-24. Tetapi, keunggulan itu berhasil disamakan pada set kedua dengan skor sama untuk kemenangan kubu lawan.

Tuan rumah masih menjaga

asa saat kembali keluar sebagai pemenang pada set ketiga dengan raihan poin 27-25. Tetapi, tim tamu berhasil menyamakan kedudukan pada set ketiga.

Bahkan, kali ini skor kekalahan cukup mencolok, yaitu 17-25.

Pada fase penentuan, Banyuwangi justru tampil melempem.

Tak ayal, tim tamu mampu membalikkan keadaan dan keluar sebagai pemenang dengan skor 11-15.

Dengan hasil itu, praktis tim bola voli putri Banyuwangi hanya mengantongi satu poin.

Modal satu poin itu tidak cukup untuk membawa tuan rumah lolos. Dua slot menjadi milik Sidoarjo dan Kota Probolinggo. Keduanya akan bertanding untuk memperebutkan posisi puncak klasemen. (ton/c1/als)

GALIH COKRO/RaBa

BEBAN MENTAL:Tim voli putri Banyuwangi (merah) dipermalukan Kota Probolinggo di GOR Tawang Alun, Banyuwangi, kemarin.

RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Rabu 10 Juni 2015

BERITA UTAMA

39

Nilai Unas MTs Belum Direkap n NILAI...

Sambungan dari Hal 29

Peringkat keempat direbut siswi SMPN 2 Rogojampi, Eva Wulandari, dengan nilai unas 389,5. Sementara itu, peringkat kelima diraih siswa SMPN 4 Banyuwangi, Audrey Roylando Juhandika, dengan nilai 389,5.

Peringkat keenam dengan nilai unas sama, yakni 389,5, berhasil diraih siswi SMPN 1 Genteng, Nabillah Dwi Nurhayati.

Selanjutnya, peringkat ketujuh juga memiliki nilai sama, yakni 389,5, berhasil diraih SMPN 1

Genteng atas nama Eka Novendra Wahyunadi.

Kasi SMP Dispendik Banyuwangi, Sutikno mengatakan, secara umum nilai unas SMP yang keluar kemarin mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Sutikno menilai hal itu disebabkan bobot soal SMP setiap tahun mengalami peningkatan. ”Nilai secara umum memang menurun, tapi secara individual tidak mengalami penurunan,” kata Sutikno.

Dia menambahkan, nilai unas yang diraih siswa SMP se-Banyuwangi itu di tingkat provinsi

mengalami penurunan 5-10 persen. Namun, penurunan nilai di tingkat kabupaten dibandingkan tahun lalu hanya mengalami penurunan satu persen. ”Soal unas setiap tahun memang ditingkatkan kesulitannya. Peningkatan kesulitannya mulai 30 persen sampai 40 persen.

Bobot soal yang semakin tinggi itu yang menjadi penyebab turunnya nilai unas ini,” tambah Sutikno.

Penurunan nilai yang diperoleh para pelajar SMP seBanyuwangi saat ini menyebabkan Banyuwangi tidak masuk

lima besar Jawa Timur. Terkait hal itu, pihak Dispendik tidak terlalu risau. Sebab, hal tersebut bukan merupakan target Dispendik Banyuwangi. ”Yang terpenting prestasi akademis dan nonakademis,” tutur Sutikno.

Secara umum, pihak Dispendik Banyuwangi sudah sangat puas dengan nilai unas yang diperoleh pelajar SMP se-Banyuwangi saat ini. Sesuai perintah pihak Dispendik Provinsi, pelajar yang mendapat nilai rendah harus diberi perhatian khusus.

Nilai yang diperoleh pelajar

SMP Terbuka Raih Nilai Tertinggi se-Jatim SEMENTARA itu, salah satu pelajar SMP terbuka di SMPN 2 Kalipuro berhasil meraih nilai unas tertinggi se-Jawa Timur. Pelajar dengan SMP terbuka dengan nama Amaliya tersebut berhasil menjadi yang terbaik se-Jatim dengan nilai unas 382,5. Dengan rincian nilai bahasa Indonesia 92,0, bahasa Inggris 98,0, matematika 100, dan IPA 92,5.

Kasi SMP Dispendik Banyuwangi, Sutikno mengatakan, pencapaian yang berhasil diraih pelajar Banyuwangi itu sangat patut dibang-

gakan. Secara mengejutkan, nilai terbaik se-Jatim berhasil diraih pelajar dari Banyuwangi. ”Kami diberi tahu kepala dispendik provinsi bahwa pelajar SMP terbuka kita terbaik se-Jatim,” kata Sutikno.

Yang mengejutkan, SMP terbuka tahun lalu belum bisa menunjukkan raihan prestasi tertinggi. Akan tetapi, di tahun ini SMP terbuka di Banyuwangi malah mendapat nilai unas tertinggi se-Jatim. ”Pelajar SMP terbuka yang berhasil meraih nilai tertinggi se-Jatim adalah Amaliya, siswi SMP terbuka SMPN 2

Kalipuro dengan nilai unas 382,5,” pungkas Sutikno.

Kepala SMPN 2 Kalipuro, Supriyadi, mengaku sangat bangga salah satu pelajar SMP terbuka yang dia bina berhasil meraih predikat nilai tertinggi se-Jatim. Hal tersebut dirasa tidak hanya membawa nama baik sekolah, tapi juga membawa nama baik Banyuwangi di tingkat provinsi. ”Dari pihak sekolah kami sangat berterima kasih. Amalia itu anak pondok pesantren,” terang Supriyadi.

Dia berharap dengan nilai tertinggi yang berhasil diraih Amaliya, Dinas Pendidikan Banyuwangi memberikan perhatian lebih kepada Amaliya dan pelajar SMP terbuka lainnya. ”Di SMPN 2 Kalipuro ada 38 pelajar SMP terbuka. Harapan saya, nilai tertinggi yang berhasil diraih itu bisa menjadi motivasi bagi temanteman lainnya untuk mendapatkan nilai yang lebih baik lagi,” pungkas kepsek yang juga ketua MKKS SMP negeri se-Banyuwangi itu. (tfs/c1/aif)

Fenomena yang Mampu Mengikis Minder n DANANG...

Sambungan dari Hal 29

Banyak yang menganggap ajang itu adalah ajang yang sangat membodohi. Terutama, saat pemirsa diminta mengirim SMS sebanyak-banyaknya. Banyak yang menganggap bahwa lebih baik uang SMS itu diberikan kepada fakir dan miskin. Uang sekecil apa pun akan sangat bermanfaat bagi fakir dan miskin. Itu memang benar, apalagi sedekah memang dianjurkan.

Tetapi, mengirim SMS untuk mendukung Danang pun tidak salah bagi yang bersedia.

Saya teringat seorang teman sastrawan cukup terkenal di negeri ini asal Aceh. Di akun Facebook-nya dia menulis, “Saat Aceh dilanda tsunami, banyak negara asing yang memberikan bantuan. Apakah Anda pikir di negara mereka tidak ada orang miskin?” Itu politik luar negeri negara masing-masing.

Meskipun persoalannya berbeda dengan fenomena Danang, paling tidak saya ingin menyampaikan bahwa mendukung Danang demi menaikkan rasa percaya diri generasi muda Banyuwangi bukanlah hal yang keliru. Setiap pribadi tentu memiliki kebijakan “politik luar negeri” sendiri-sendiri. Percaya diri bagian dari karakter. Dan

menurut Sukarno, membangun karakter adalah yang paling utama sebelum membangun hal-hal lain. Meskipun Danang dalam hal ini mengejar karir pribadi, harus diakui bahwa dia telah menumbuhkan rasa percaya diri satu generasi Banyuwangi.

Tentu kita masih ingat, betapa tingginya tingkat kepercayaan diri masyarakat Banyuwangi saat lagu Fatrah Abal dinyanyikan Ike Nurjannah. Betapa tingginya tingkat kepercayaan diri pemuda Banyuwangi saat lagu-lagu Yon’s DD dan Catur Arum menembus batas negara hingga Malaysia. Kepercayaan diri telah melahirkan banyak karya fenomenal. Setelah Yon’s DD dan Catur Arum menembus batas negara, seniman-seniman muda Banyuwangi pun tumbuh bak jamur di musim hujan. Saya pun berharap Danang mampu memicu lahirnya artis-artis nasional asal Banyuwangi.

Stasiun televisi mengambil keuntungan melalui suatu acara bukanlah hal baru. Itu bukan rahasia. Kemungkinan besar semua orang sudah tahu. Itu pun wajar, karena tidak satu orang pun di dunia ini yang ingin rugi.

Mencari keuntungan adalah naluri manusia. Tetapi, kita juga harus paham bahwa saat ini televisi merupakan media paling mahal. Biaya promosi di tele-

visi diukur per detik. Jika ingin promosi di televisi, Kabupaten Banyuwangi harus membayar bermiliar-miliar. Apalagi, jika berpromosi terus-menerus dan jangka panjang. Bedanya, jika mempromosikan Banyuwangi melalui Danang, masyarakat harus rela merogoh sebagian rezekinya dari kantong pribadi.

Diakui atau tidak, selama ini masyarakat Banyuwangi tengah mengalami krisis kepercayaan diri. Menurut para pakar, krisis itu diakibatkan keberhasilan komunikasi massa negatif yang dilakukan berbagai media. Apalagi, kini media berkembang pesat hingga mampu menembus ruang pribadi.

Tayangan-tayangan televisi yang selalu berkiblat kepada asing; menganggap negara lain hebat, lebih maju, lebih modern, dianggap telah menyebabkan kepercayaan diri masyarakat Indonesia menurun. Pun demikian dengan masyarakat Banyuwangi. Tayangan televisi yang kebanyakan menampilkan orangorang Jakarta, telah menumbuhkan rasa minder dalam diri masyarakat Banyuwangi. Muncul persepsi bahwa orang-orang Jakarta itu lebih hebat, lebih pintar, dan lebih berkelas. Akibatnya, jika berbicara tidak bercampur bahasa Betawi, rasanya kurang percaya diri. Juga kurang

lengkap kiranya jika berbicara tidak bercampur bahasa Inggris.

Menurut saya pribadi, orang Banyuwangi itu kurang percaya diri. Beberapa contoh, seminarseminar tentang Banyuwangi dirasa kurang afdal jika tidak menghadirkan profesor dan doktor dari luar Banyuwangi. Penulisanpenulisan sejarah Banyuwangi dirasa kurang pas kalau tidak ada kutipan dari VOC, museum Leiden, dan para penulis Belanda. Itu salah satu bentuk ketidakpercayaan diri. Keminderan. Padahal, secara empiris masyarakat Banyuwangi jauh lebih tahu tentang Banyuwangi.

Membangun ini dan itu baru keren jika arsiteknya orang luar Banyuwangi. Apa orang Banyuwangi tidak ada yang bisa mendesain dan membangun?

Dengan tampilnya Danang di televisi dengan berbagai kelebihannya sedikit mengikis rasa minder itu. Karena ternyata pemuda Banyuwangi juga mampu.

Berapa banyak kini anak-anak yang mengatakan ingin seperti Danang. Tentu bukan ingin menjadi Danang secara pribadi.

Perkara apakah setelah kontes tersebut Danang menjadi artis sungguhan ataukah hanya numpang lewat, yang jelas Danang adalah fenomena yang mampu mengangkat rasa percaya wong Banyuwangi. (mh.qowim@yahoo.co.id)

Isi Waktu Luang dengan Membaca n SEIMBANGKAN...

Sambungan dari Hal 29

Seperti sekarang ini, jika mempunyai waktu luang di hotel, Abror menamatkan buku Political Order and Political Decay Volume I dan II tulisan Francis Fukuyama.

“Alquran juga harus dibaca,” ujarnya saat ditemui di media center Porprov V di Gedung Wanita Paramitha Kencana kemarin.

Baginya tidak ada alasan berhenti membaca. Sebab, bagi mantan pemimpin redaksi Jawa Pos tahun 1999 hingga 2003 itu, mem-

baca merupakan salah satu upaya menstimulasi otak. Ia juga tidak pernah meninggalkan olahraga.

Bahkan, selama mendampingi Porprov Jatim V di Banyuwangi, Abror kerap futsal bersama para panitia dan kawan-kawan wartawan.

Kebetulan selama di Banyuwangi

mantan pengurus provinsi PSSI Jawa Timur itu gemar wisata kuliner. “Saya sudah mencoba makanan tren di sini,” ujar pria yang suka seafood dan nasi tempong itu. “Saya gemar makan tapi badan tidak pernah gemuk.

Itu karena rajin berolahraga,” kelakarnya. (cin/c1/aif)

Hujan Deras Atlet Berhamburan Menepi n BUPATI...

Sambungan dari Hal 29

Dua atlet tersebut masuk dari sisi utara, berlari di depan panggung tamu kehormatan, lalu berhenti di sisi selatan lapangan.

Api obor yang berasal dari blue fire Gunung Ijen itu digunakan memantik obor besar Porprov Jatim yang berdiri kokoh di sisi selatan sebelah timur Stadion Diponegoro.

Sesaat setelah api besar Porprov menyala, suasana di dalam stadion yang semula sangat khidmat berbalik menjadi riuh tepuk tangan. Ya, penonton langsung histeris lantaran pesta kembang api dimulai.

Kala itu cahaya aneka warna langsung berpendar di langit.

Tak ayal, langit di atas Stadion Diponegoro yang semula tampak hitam pekat lantaran tertutup mendung, berubah menjadi lautan cahaya nan elok.

Suara letupan khas kembang api semakin menambah semarak suasana. Atraksi kembang api itu berlangsung sekitar setengah jam.

Setelah kembang api yang

terakhir meletup, master of ceremony (MC) meneriakkan nama grup band papan atas tanah air, yakni Radja. Sontak penonton yang didominasi kalangan remaja berteriak histeris mengelu-elukan grup band asal Samarinda, Kalimantan Timur, tersebut.

Sayang, hujan lebat tiba-tiba mengguyur. Para atlet yang memadati tengah lapangan Stadion Diponegoro pun berhamburan menepi. Para kru sibuk menutup alat-alat musik yang berada di atas panggung terbuka sisi timur stadion. Grup band Radja yang sudah siap tampil pun tak kunjung menampilkan performanya.

Sejurus kemudian, suara sirine mobil Patroli dan Pengawalan (Patwal) milik kepolisian menderu. Rupanya, rombongan tamu kehormatan, di antaranya Gubernur Jatim, Soekarwo bersama istri, pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pusat, dan sejumlah tamu kehormatan yang lain meninggalkan stadion.

Sementara itu, sebagian besar penonton yang berada di tribun

sisi selatan memilih tetap berada di tempat. Selain mereka setia menantikan performance grup band yang dimotori Ian Kasela tersebut, sebagian penonton yang lain memutuskan tetap berada di tribun untuk menghindari guyuran hujan.

Saat hujan reda sekitar pukul 23.15, lantaran sudah larut malam, banyak penonton yang meninggalkan stadion. Namun demikian, ribuan orang yang lain memilih bertahan.

Wartawan lantas mencari kepastian apakah Radja akan tampil ataukah tidak. Kejutan pun didapat. Tanpa disangka, Bupati Abdullah Azwar Anas dan istri, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko bersama istri, Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Soedirman, dan beberapa tamu kehormatan yang lain, masih belum meninggalkan stadion.

Bupati, wabup, dan para tamu kehormatan, itu berbincang di ruang tunggu yang diberi nama Lounge Stadium. Wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi sempat ikut “mencicipi” suasana di lounge notabene berlo-

kasi di kolong tribun stadion sebelah selatan.

Meski berada di kolong tribun, ternyata suasana di lounge yang satu itu sangat nyaman. Dilengkapi televisi LED, air conditioner (AC), meja dan kursi bergaya minimalis, serta hidangan kue basah dan polo pendem. Lantai yang dilapisi karpet warna merah membuat lounge itu semakin terkesan luks.

Sementara itu, di tengah perbincangan mengenai pelaksanaan opening ceremony Porprov yang menuai apresiasi gubernur dan pengurus KONI pusat, tiba-tiba Kepala Dispenda Soedirman nyeletuk. “Mungkin hujan turun karena sang pawang mengira pesta kembang api tadi merupakan penutup kegiatan. Makanya hujannya dilepas, tidak ditahan lagi,” ujarnya disambut gerrr Bupati Anas dan Wabup Yusuf.

Cukup lama Bupati Anas berada di lounge tersebut.

Setelah mendapat kepastian grup band Radja urung tampil, Bupati Anas bersama istri meninggalkan tempat diikuti wabup dan istri. (c1/aif )

SMP kemarin banyak yang 100.

Dispendik Banyuwangi akan memberikan reward kepada murid yang berhasil meraih nilai maksimal tersebut. ”Guru mata pelajaran yang mendapat-

kan nilai 100 juga akan diberi reward nanti,” pungkas Sutikno Sementara itu, data nilai MTS se- Banyuwangi hingga kemarin belum direkap. Kasi Pendidikan Madrasah, Suciningsih menga-

takan, data nilai unas akan keluar hari ini. ”Data nilai MTs se-Banyuwangi masih belum kita rekap. Besok (hari ini) baru bisa dilihat nilainya,” pungkas Suci. (tfs/c1/aif)

Kinerja Sektor PU Terus Meningkat n PERBAIKAN...

Sambungan dari Hal 29

Banyuwangi juga meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) serta penghargaan pengendalian ruang terbaik dari Kementerian Pekerjaan Umum RI. Menurut Anas, berbagai upaya pengelolaan terus ditingkatkan dalam pengembangan dan peningkatan infrastruktur jalan dalam kondisi baik. Di tahun 2010 pembangunan dan pemeliharaan jalan di Banyuwangi hanya sepanjang 149 Kilometer (Km). Panjang jalan yang dibangun pada 2011 naik menjadi 222 Km. Pembangunan jalan di Banyuwangi selama 2012 naik signifikan menjadi 250 Km. Panjang jalan yang dibangun kembali meningkat pada 2013, yakni mencapai 373 Km. Bahkan, panjang jalan yang dibangun pada 2014 melejit hingga mencapai 420 Km dalam setahun.

Pembangunan jalan itu dilakukan dengan melibatkan publik, misalnya pada Program Pemeliharaan Jalan Perdesaan (P2JD).

Pemkab Banyuwangi juga menyediakan ribuan drum aspal.

Warga di tingkat RT atau desa bisa mengajukan proposal perbaikan atau pembangunan jalan.

“Jadi, aspal dan alatnya disiapkan Pemkab, warga swadaya ikut menjadi relawan perbaikan atau pembangunan jalan. Ini lebih efisien dan efektif,” tuturnya.

Demikian pula dunia usaha ikut dilibatkan, terutama di jalurjalur yang menjadi kepentingan produksi atau distribusi mereka.

Dengan skema itu, imbuh Anas, Banyuwangi bisa membangun sekitar ratusan Km jalan per tahun. “Banyuwangi super luas, daerah terluas di Jatim. Jika tidak pakai skema keroyokan banyak pihak, APBD tidak akan bisa mencukupi pembangunan semua jalan di Banyuwangi. Apalagi dana APBD juga digunakan untuk pendidikan, kesehatan, pertanian, dan sebagainya,” jelasnya.

Identifikasi kerusakan secara cepat juga dilakukan Pemkab Banyuwangi, yakni melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di kecamatan Banyuwangi, Genteng, Bangorejo, dan Srono.

Sementara itu, kalangan dewan mengatakan, kontribusi sektor pekerjaan umum (PU) sangat menentukan capaian visi dan misi pemkab, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana publik.

Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ismoko mengatakan, dalam kurun hampir lima tahun terakhir, kinerja sektor PU terus meningkat. Hanya saja, dia mengatakan urusan pekerjaan umum masih menyisakan beberapa permasalahan. Misalnya masih banyak ruas jalan yang belum memiliki drainase; adanya sebagian jalan, jembatan, dan jaringan irigasi yang masih di bawah besaran teknis (bestek); maupun kurangnya tenaga pengawas di lapangan.

Ke depan, kata Ismoko, Pemkab Banyuwangi diharapkan mampu mendorong peningkatan kinerja urusan pekerjaan umum tersebut.

Salah satunya dilakukan dengan menambah tenaga pengawas lapangan. “Sehingga kualitas fasilitas publik berupa jalan, drainase, trotoar, jembatan, jaringan irigasi, dan lain-lain semakin baik,” pungkasnya. (sgt/c1/aif/bersambung)

Bawa Wisatawan Dari Jakarta-Bandung n POLRES...

Sambungan dari Hal 29

Keseriusan itu tampak dengan dikerahkannya jajaran reserse mobile (resmob) untuk mengawasi dan memburu pelaku pemalakan.

Mulai kemarin (9/6) tim resmob yang beranggota beberapa orang sudah mulai meluncur ke arah Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Hingga kini belum diperoleh kabar hasil kerja tim resmob yang kebanyakan diisi polisi senior di jajaran Reskrim Polres Banyuwangi itu. “Ya pasti pelakunya akan kami tindak.

Perkara ini akan segera kami tangani,” tegas Kasatreskrim AKP Muhamad Wahyudin Latief usai mengikuti rapat koordinasi di Polres Banyuwangi kemarin.

Soal perbedaan penafsiran pasal dalam laporan yang dibuat polisi dengan pengaduan korban, kepolisian akan mencoba bersikap hati-hati dalam bertindak. Terkait adanya sangkaan pemalakan, Latief menyatakan akan berusaha membuktikan.

Bila nanti ada unsur paksaan dalam kejadian di rest area tersebut tentu pihaknya akan memproses sesuai hukum berlaku.

Sejauh ini pihaknya masih akan melakukan pemeriksaan beberapa orang terkait masalah itu.

Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, Polres Banyuwangi juga menerjunkan Provost ke Polsek Licin. Itu dilakukan demi menindaklanjuti laporan dan pengaduan korban yang merasa dipingpong petugas saat melakukan laporan.

Selain itu, kedatangan Provost itu untuk menelusuri dugaan keterlibatan aparat dalam aksi pemalakan tersebut.

Seperti diberitakan kemarin, sopir Trooper yang biasa mengantar wisatawan ke Gunung Ijen kembali berulah. Kali ini rombongan Trooper itu meminta uang kepada 17 rombongan wisatawan dari Jakarta dan Bandung. Mereka dipaksa turun dari mobil Izusu Elf dan pindah ke Trooper.

Ulah sopir Trooper itu membuat belasan wisatawan yang didampingi seorang gaet bernama Ari Restu Kurniawan, 32, tidak bisa berkutik. Semula sopir Trooper minta Rp 400.000.

Namun, setelah terjadi negosiasi akhirnya gaet yang mewakili wisatawan menyerahkan uang Rp 300.000. (nic/c1/aif )

Bupati Berharap Polisi Tegas n ANGGARKAN...

Sambungan dari Hal 29

Dikonfirmasi usai mengikuti rapat paripurna di kantor DPRD Banyuwangi kemarin (9/6), Bupati Anas mengatakan, pemalakan oleh oknum sopir Trooper tersebut sangat memalukan.

“Harapan kami, kepolisian menindak tegas oknum-oknum yang melakukan pemalakan itu,” ujarnya.

Menurut Anas, aksi yang terjadi di kawasan Pos Jambu, Kecamatan Licin, itu merupakan bagian dari proses “mencari bentuk” kawasan wisata Ijen. Hal serupa juga kerap terjadi di kawasan lain. “Ini trial and error. Tetapi, kejadian seperti ini tidak boleh lama-lama, harus segera diatasi,” kata dia.

Nah, mencegah peristiwa itu terulang, Anas mengaku Pemkab

Banyuwangi akan mengalokasikan dana pembangunan Pos Bersama di sekitar Pos Jambu. Pemkab akan menganggarkan dana senilai Rp 400 juta pada Perubahan APBD 2015 untuk pembangunan pos petugas kepolisian; Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP); dan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) itu. (sgt/c1/aif)

Banyak Diedarkan di Luar Banyuwangi n POLDA...

Sambungan dari Hal 29

“Operasi kita bagi dua, karena sasaran ada dua,” terang Kanit 4, Subdit 4, Tipidter, Ditreskrimsus Polda Jatim, Ipda Wardi Waluyo.

Dari dua tim itu, tim yang pertama mendatangi pabrik jamu tradisional milik Jumini, 48, di Dusun Kebalen Kidul, Desa Lemahbang Dewo. Tim lain menggerebek pabrik jamu tradisional di Dusun Warengan, Desa Bubuk.

“Yang di Warengan pemiliknya kabur, jadi kita belum tahu pemiliknya,” katanya.

Dalam operasi itu, tim pertama mengendarai tiga mobil pribadi.

Saat masuk ke pabrik jamu merek Dua Singa itu, polisi mendapati karyawan sedang sibuk beraktivitas mengolah, mengisi jamu, dan mengepak jamu dalam kardus. Para pekerja terlihat tidak ada yang takut saat anggota polisi datang berpakaian preman.

Mereka mengira polisi itu datang bertujuan membeli jamu.

Saat tim dari Polda Jatim itudatang, pemilik pabrik jamu tradisional itu sedang tidak ada. Pengelolaan jamu itu dipercayakan kepada Fauzi, 55, salah satu karyawan kepercayaannya. Selama berada di pabrik jamu, polisi mengecek izin usaha hasil produksi.

Hasil pemeriksaan diketahui pabrik jamu itu ternyata sudah bero-

MANUAL: Para pekerja menunjukkan cara mengisi dan menutup botol jamu kemarin (9/6).

perasi sejak tahun 2006. Di pabrik itu ditemukan 36 tungku yang digunakan memasak air jamu. Tungku yang mampu menampung 200 liter air itu sering digunakan membuat jamu dengan bahan yang diduga mengandung BKO. Usai dimasak, oleh karyawan dimasukkan ke dalam botol dan dipasangi tutup kemasan dengan alat manual. Selanjutnya, botol dicap label jamu sesuai ukuran dan khasiat. Khasiat jamu yang diproduksi itu adalah mengobati pegal linu, asam urat, dan jamu kuat lelaki. “Sebagian barang kita sita untuk uji laboratorium dan pabrik kita segel dengan police line,” tegasnya.

Di kemasan jamu itu tertulis “Jamu Jawa tradisional”. Tetapi, praktiknya menyimpang karena

diduga kuat telah dicampur bahan kimia. Jamu yang diproduksi itu ada dua ukuran, yakni kemasan 150 ml dan 600 ml. Tiap satu dus jamu 150 ml berisi 60 botol. Tiap satu dus jamu kemasan 600 ml berisi 12 botol.

Satu botol jamu berukuran 150 ml dijual seharga Rp 3.000 per botol.

Sementara itu, yang berukuran 600 ml dijual Rp 6.000 per botol. “Itu harga dari pabrik. Kalau dijual kepada konsumen bisa dua kali lipat,” cetus seorang karyawan yang enggan disebutkan namanya.

Jamu yang telah diproduksi tersebut banyak diedarkan di luar Banyuwangi, seperti Kabupaten Jember, Bondowoso, Lumajang, dan Bali. Sebagian juga dijual ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat. (ddy/c1/abi)