Radar Banyuwangi | 10 November 2015

Rujukan Informasi Terkini

SELASA 10 NOVEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

KASUS PERKOSAAN

Kos-kosan Pria dan Wanita Harus Dipisah BANYUWANGI - Aksi perkosaan yang menimpa mahasiswi asal Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, mendapat perhatian serius aparat kepolisian. Selain memproses hukum para pelaku tindak asusila, polisi juga mulai meningkatkan pengawasan dan menertibkan sejumlah rumah kos yang dicurigai rawan tindakan serupa. Sasaran utamanya adalah rumah kos yang menerima penghuni pria dan perempuan dalam satu lokasi n Baca Kos-kosan...Hal 39

FREDY/RABA

ADA YANG MENGGERAKKAN?: Siswa SMA 17 Agustus Banyuwangi berlarian ke jalan raya usai mengejar anggota Intelkam yang memantau jalannya aksi, kemarin.

Dua Kubu Berebut Perpenas

CUACA

Sugihartoyo otomatis telah memisahkan diri dari akta nomor 42 alias memisahkan diri dari kepengurusan Perpenas. Dari 12 unit yang ada di lingkungan Perpenas, 10 unit menolak akta yang dipegang Pak Sugihartoyo�

RENDRA/RABA

TERBANG RENDAH: Aktivitas di Bandara Blimbingsari kembali normal. Pesawat Wings Air dan pesawat latih terbang tanpa hambatan.

Debu Menjauh, Hujan Belum Pasti BANYUWANGI - Aktivitas erupsi Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani, Lombok, masih berlangsung. Namun, abu gunung yang terlepas ke udara itu sepertinya semakin jauh dari Banyuwangi.

Berdasar citra satelit Himawari 8 yang dipantau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, kemarin (9/11) angin di wilayah timur Indonesia dan membawa abu vulkanik berembus ke arah barat daya n Baca Debu...Hal 39

KUCUR

NGOPAI

Lampiaskan Penat Lewat Fotografi KESIBUKAN sebagai wakil Administratur Perhutani Banyuwangi Utara tidak membuat Fajar Arif Wicaksono lupa hobinya sejak duduk di bangku SMA, yakni fotografi. Menurutnya, seni fotografi bisa dijadikan sebagai pelampiasan melepas penat atas kesibukan di kantor n

Waridjan Ketua Perpenas 2010-2015

Pantau Situasi, Anggota Intelkam Dikejar-kejar Siswa BANYUWANGI - Konflik kepemimpinan di internal Perkumpulan Gema Pendidikan Nasional (Perpenas) 17 Agustus 1945 Banyuwangi mencuat ke permukaan. Dua kubu yang samasama mengklaim sebagai pimpinan sah Perpenas berebut kantor persatuan pendidikan yang membawahi 12 unit lembaga pendidikan di Banyuwangi tersebut kemarin (9/11) n

Kami sudah memegang akta kepengurusan Perpenas. Dengan memiliki bukti legalformal, sebetulnya kita punya hak yang dijamin oleh hukum untuk mengelola Perpenas�

Sugihartoyo Ketua Perpenas Terpilih

Baca Dua...Hal 39

Warga Minta Adak Dijatuhi Hukuman Berat

Tangkapan Narkoba Selama Dua Pekan Q Jumlah tersangka 21 orang, satu perempuan Q Mereka terlibat dalam 12 kasus narkoba Q Kasusnya didominasi sabu dan obat daftar G Q Jumlah sabu 18 paket dengan berat 13,12 gram Q Jumlah pil treks 2.872 butir Q Uang tunai Rp 2.580.000, 19 unit HP dan 4 unit sepeda motor Q Lokasi penangkapan di tujuh kecamatan (Glenmore, Kalipuro, Gambiran, Genteng, Rogojampi, Kabat dan Banyuwangi Tersangka Wilayah Banyuwangi Q Moch. Syahroni, 45, warga Kelurahan Bulusan, Kalipuro Q Sampurna Efendi, 47, asal Desa/Kecamatan Rogojampi Q Hendra Wahyudi, 24, tinggal di Kelurahan Tamanbaru, Banyuwangi Q Achmad Danu Kurniawan, 22, warga Jalan Ikan Pesut Kelurahan Sobo, Banyuwangi

Baca Lampiaskan...

Hal 39 REZA FAIRUZ / RABA

catat ada 18 paket sabu dengan berat 13,12 gram, 2.872 butir trihexypenidyl, uang tunai Rp 2.580.000, 19 unit HP, dan 4 unit motor. “Para tersangka kita tangkap di tujuh kecamatan. Ada yang dari Glenmore, Kalipuro, Gambiran, Genteng, Rogojampi, Kabat, dan Banyuwangi n

SEMENTARA itu, tertangkapnya Adam alias Adak, bandar kakap sabu-sabu asal Ketapang, mendapat perhatian serius warga setempat. Mereka berharap kasus Adak terus dikawal sampai proses pengadilan. Warga mencurigai ada gelagat kurang baik terkait kasus yang kini bergulir ke ranah hukum itu.

Seorang warga yang enggan disebut namanya meminta aparat penegak hukum menjatuhkan hukuman yang setimpal kepada Adak. Adak disebut-sebut kerap mempengaruhi anak muda agar mengonsumsi narkoba. “Masyarakat harus mengawal kasus ini. Jangan sampai Adak dihukum ringan,’’ ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.

Kasatnarkoba Polres Banyuwangi AKP Agung Serta Budi mengatakan, kasus Adak masih dalam proses penyidikan.

Terkait kelengkapan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), pihaknya kini masih menunggu hasil uji laboratorium barang bukti sabu-sabu yang disita dari Adak. “Barang buktinya dua paket sabu-sabu.

Ada juga uang tunai hasil transaksi narkoba,’’ jelas Agung.

Dalam perkara itu, pihaknya menjerat Adak dengan Pasal 114 jo 112 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara n

Baca 2 Pekan...Hal 39

Baca Warga...Hal 39

RENDRA KURNIA/RABA

PAMER TANGKAPAN: Kapolres Bastomi Purnama didampingi Kasat Narkoba AKP Agung Setya Budi dan Kasubag Humas AKP Subandi dalam ekspose tersangka narkoba, kemarin.

2 Pekan Dapat 21 Tersangka Narkoba BANYUWANGI - Polres Banyuwangi mengekspose hasil tangkapan kasus narkoba selama dua pekan belakangan. Selama dua pekan, Polres Banyuwangi mampu meringkus 21 tersangka. Yang menarik, satu tersangka adalah seorang perempuan.

Dalam ekspose kemarin (9/11) juga dibeber sejumlah barang bukti milik tersangka. Ter-

Antusias Petani dan Ibu Rumah Tangga Ikut Kursus Bahasa Asing

Eko Malu kepada Anak, Febri Harus Sabar TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Sejak Mei 2015 lalu program kursus bahasa asing berbasis desa mulai digalakkan di setiap desa yang tersebar di seluruh kecamatan di Banyuwangi.

Kursus tersebut diberikan secara cuma-cuma kepada semua kalangan tanpa mengenal profesi dan batasan usia.

TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi

http://www.radarbanyuwangi.co.id

MINGGU pagi kemarin kelas-kelas di SMKN 1 Banyuwangi dipenuhi banyak orang dengan berbagai macam

RENDRA KURNIA/RABA

SEMANGAT BELAJAR: Peserta uji kompetensi nasional (UKN) bahasa asing di SMKN 1 Banyuwangi kemarin.

usia dan berbagai macam profesi. Mereka adalah peserta ujian kompetensi nasional (UKN) kursus bahasa asing yang diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah kepada warga di seluruh desa yang tersebar di semua kecamatan di Banyuwangi.

Total peserta UKN adalah 321 orang.

Kursus bahasa yang diberikan tidak hanya bahasa Inggris. Ada bahasa Mandarin dan juga bahasa Arab.

Namun, kursus bahasa Inggris lebih banyak digandrungi masyarakat desa ketimbang bahasa lain.

Saat melihat UKN di SMKN 1 Banyuwangi kemarin, Jawa Pos Radar Banyuwangi tertuju kepada salah satu peserta pria yang bisa dikatakan sudah berumur n

Warga Ketapang minta Adak dihukum berat Biar kapok dilayar ke Nusakambangan saja!

Saling klaim yang sah, dua kubu berebut kantor Pepernas Kemarin kerahkan siswa, besok bisa mahasiswa yang turun!

Baca Eko...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com

radar sport Ribut Santoso Arsiteki Persewangi RADAR Banyuwangi

30

Jawa Pos

DOK.RaBa

FULL LOCAL: Striker Persewangi, M. Ikrom Syafi’I, mencoba melewati dua pemain PSS Sleman dalam kompetisi Divisi Utama musim lalu.

BANYUWANGI - Laga Persewangi versus Persebaya akan digulirkan pada 29 November mendatang. Duel kedua tim untuk memperebutkan trofi kapolres itu akan dipusatkan di Stadion Diponegoro, Banyuwangi.

Dalam menghadapi even friendly match itu, Persewangi diprediksi kuat akan dihuni pemain lokal. Meski pemain asli daerah, tapi tetap berkualitas.

Ada beberapa pelatih yang masuk dalam bursa untuk membesut The Lasblang (Laskar Blambangan), julukan Persewangi. Setelah mengikuti perkembangan di lapangan, manajemen akhirnya memutuskan Ribut Santoso sebagai juru taktik Persewangi.

Hal itu diungkapkan Manajer Persewangi, Iwan Rudiyanto, kemarin. Dia menjelaskan, Ribut Santoso diberi kepercayaan menangani Persewangi. ‘’Mulai hari ini Pak Ribut bisa bekerja,” katanya.

Dia menjelaskan, penunjukan Ribut Santoso sebagai pelatih Persewangi itu melibatkan publik Banyuwangi. Maka dari itu, yang bersangkutan bisa bertugas dengan maksimal. ‘’Soal siapa yang mendampingi, kita serahkan sepenuhnya kepada Pak Ribut,” kata tokoh asal Muncar itu.

Manajemen, jelas dia, meminta Ribut Santoso segera melakukan seleksi. Tujuannya, agar bisa dilakukan penjaringan pemain. ‘’Ada semacam kompetisi, jadi pemain tidak bisa main-main,”

Selasa 10 November 2015

DOK. RaBa

Ribut Santoso

terangnya.

Jika komposisi pemain sudah tepat, terang dia, maka setiap pemain yang bersangkutan akan dikontrak sementara. “Kita kelola tim ini dengan sangat profesional,” tukasnya. (ton/c1/als)

BSM Dirikan ATM di Wilayah Ketapang

FOTO-FOTO Istimewa

DOORPRIZE: Branch Manager BSM Banyuwangi Edhi Mulyono, dan Cash Outlet Ma­na­ger BSM Ketapang Indra Meita Revia saat memberikan kenang-kenangan kepada nasabah.

KEMANUSIAAN: Karyawan BSM Kantor Kas Ketapang turut donor darah.

BANYUWANGI - Bank Syariah Mandiri (BSM) genap berusia 16 tahun. Di milad yang ke-16 itu, BSM Banyuwangi menandai dengan acara donor darah dan launching pengoperasian ATM di Kantor Kas BSM Ketapang. Donor darah ini diikuti oleh undangan serta masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Branch Manager BSM Banyuwangi Edhi Mulyono mengatakan, pengoperasian ATM di Kantor Kas BSM Ketapang ini adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri BSM ke nasabahnya yang ada di wilayah Ketapang dan sekitarnya.

Fasilitas ATM ini diharapkan akan memberikan kemudahan nasabahnya saat hendak mengambil uang tunai melalui mesin anjungan ini. Bahkan keberadaan Kantor Kas BSM ini juga akan memberikan kemudahan akses sama seperti cabang BSM Banyuwangi. “Jadi tidak perlu jauh-jauh harus ke kantor cabang BSM, transaksi dan menabung bisa dilakukan di Kantor Kas Ketapang ini,” kata Eko. Hal senada juga dikatakan oleh Indra Meita Revia, Cash Outlet Manager BSM Ketapang.

Menurut Meita, BSM Kantor Kas Ketapang akan memberikan pelayanan yang sama seperti kantor cabang BSM Banyuwangi.

Keberadaan Kantor Kas dilengkapi ATM ini salah satu wujud apresiasi BSM ke nasabah di wilayah Banyuwangi Utara, khususnya Ketapang.

“Jadi mari masyarakat yang hendak mengenal produk-produk BSM bisa langsung datang di BSM Kantor Kas Ketapang,” ujar Meita. (*/als)

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

BANYUWANGI

BANYUWANGI

STNK

Honda Jazz

Dump Truk

Truk Dyna

Hlg SIM C+STNK P 5570 WG an Rido’i, Dsn. Maduran RT. 1/1, Gang Sawo Ds. Rgjmpi

Djl Jazz Silver, M/T, IDSI 2007 Plat DK KM 41 Rb, 120 Jt (Nego) Hub: 085338228415

Dijual Dump Truk Mitsubishi HD125PS Tahun 2012 Hub. 081358339500

Djl Truck Tyt Dyna Th ‘05, 115 ET, Ban-Accu Br, Pol. S 79, Jt Nego H: 081216015781

Hlg STNK P 5726 XB an Paulus Budiarto, SE, Jl. Prambanan Gg V-14 RT. 1/1, Kel.Tamanbaru Hlg STNK P 4568 WW an Imam Subadi, Dsn. Sumberwadung RT. 2/6, Ds. Kaligondo

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Hlg STNK P 2069 an Amelia Kristanti, Jl. Letkol Istiqlah No 15 RT 3/3, Singotrunan

BANYUWANGI

Pasang Saja

IKLAN JITU 0333 412224

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

SITUBONDO

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

 Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Rumah Rogojampi Jual/Sewa Rumah+Toko Rp. 27,5 Jt/Th, Cck Buat Bank, Koperasi, Kantor dll, Pnggr Jln Raya Dpn Stasiun Rgjmpi (Kmr 3+Toko) H: 081291718688/08121068792

BANYUWANGI

ROGOJAMPI

Hlg STNK P 3170 WP an Ismail, Jl. Ahmad Yani No. 100 RT 00/ RW00 Bwi

Belakang Kantor BPN

Rogojampi Indah Concrong

Hlg STNK P 6521 XI an Niken Widyawati, Dsn Wonorekso RT 1/1, Alasmalang

Djl Rmh Tngh Kota Blkng BPN Bwi, LT 265 m2 lb ± 200 m2, 400 Jt Ngo H:081287489909

Hlg STNK P 4819 YT an Nur Setiawan, Dsn Kedungringin RT 04/02 Ds Muncar

Jl. Lingkar Ketapang Djl Rmh 490 m2, SHM, Jl. Lingkar Sblh Htl Lingkar Ktpng Bwi H: 081336440899

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Djl 2 Unit Rmh di Prmhn Rogojampi Indah Concrong LB/LT 84/89 & 80/85 Lgk. Strategis Investasi Masa Depan Bagus Karena Jalan Menuju Bandara H: 085233343535

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

 Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Informasi Promo & Pemasangan Iklan, Hubungi:

Radar Banyuwangi

0333 412224 Radar Situbondo

0338 671982 Radar Genteng

0333 845860

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers.

SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999.

Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

 Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi

EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Selasa 10 November 2015

BERAS IR 64 0

10.000

GULA PASIR 0

MIGOR CURAH

DAGING SAPI

0

11.200

0

9.500

109.000

DAGING AYAM BROILER

200

27.200

33

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

0

16.200

0

8.900

KACANG KEDELAI LOKAL 0

8.100

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

0

11.000

0

6.600

BAWANG MERAH 0

15.000

BAWANG PUTIH 0

19.000

GERDA SUKARNO/RABA

SDN 1 Lateng Sabet Juara Silat dan Renang POR SD BANYUWANGI – Tim silat dan renang SDN 1 Lateng menyabet prestasi memuaskan di Pekan Olah Raga (POR) SD dan MI di Tulungagung yang berlangsung pada 2 hingga 7 November 2015 kemarin. Tim silat menyabet juara 1 pada ganda putra, juara 3 tunggal putra dan juara 3 ganda putri.

Juara 1 ganda putra diperoleh pasangan Andika Raga dan Heru Juniawan, Juara 3 tunggal putra diperoleh Adam Dwi Ananda, Juara 3 ganda putrid didapatkan Nanda Putri Aprilia dan Nova Eliza Siti F. Kemudian dua juara lain Difa Wulandari dan Ni Luh Gede Ratih C mendapatkan juara di kategori renang.

Kepala SDN 1 Lateng Emmy Tri Astuti mengatakan, prestasi para siswa ini adalah buah kerja sama antara pelatih, komite dan guru-guru. Selain itu program sekolah yang memfasilitasi para siswa untuk mengeksplorasi kemampuan siswa melalui ekstra kulikuler juga menjadi faktor pendukung lainnya.

Para siswa yang memperoleh juara tersebut diumumkan di hadapan para siswa saat upacara bendera Senin (9/11) kemarin. “Kita kirim delapan siswa untuk mengikuti dua cabang olahraga pada POR SD kemarin , hasil tersebut bisa mereka gunakan sebagai bekal melanjutkan sekolah ke SMP melalui jalur prestasi,” ungkap Emmy. (fre)

CHIN JULLIEN/RABA

JAMINAN KESEHATAN: Suasana pelayanan peserta JKN di kantor BPJS Kesehatan di Jalan Letkol Istiqlah, Banyuwangi, kemarin.

300 Perusahaan Belum Ikut JKN BANYUWANGI - Jumlah perusahaan yang belum mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Banyuwangi masih cukup besar. Dari 1.041 perusahaan, hanya sekitar 700 perusahaan atau sekitar 67 persen yang sudah mengikuti program JKN. Sisanya sekitar 300 perusahaan belum mendaftarkan karyawannya sebagai peserta JKN. Padahal, batasan waktu pendaftaran JKN yang ditetapkan pemerintah sudah berakhir Januari 2015 lalu.

Kepala Unit Pemasaran BPJS Kesehatan Banyuwangi, Bagus Prihantono, menyebutkan jumlah peserta JKN dari sekitar 700 mencapai 41.662 orang. Jumlah tersebut termasuk minim karena kewajiban kepesertaan perusahaan diwajibkan awal tahun lalu. “Tahun ini kami targetkan 50 perusahaan atau lima persen dari seluruh perusahaan yang ada mendaftar BPJS Kesehatan,” terang Bagus.

Meski terbilang kecil dibanding jumlah keseluruhan, tapi Bagus mengakui upaya menggaet 50 perusahaan dalam waktu dua bulan tidak mudah. Pihaknya harus

bekerja ekstra untuk mengupayakan pencapaian target yang minim tersebut.

Untuk mengejar target itu, BPJS meningkatkan porsi kunjungan pada perusahaan yang belum mengikuti program JKN. “Kawankawan (petugas BPJS) turun ke lapangan juga reminder by phone setiap hari kepada perusahaanperusahaan yang belum menjadi peserta,” bebernya.

Menurutnya, minimnya kesadaran pemberi kerja terhadap pentingnya jaminan kesehatan karyawan menjadi penyebab alotnya pendaftaran perusahaan.

Kesadaran perusahaan mendaftarkan karyawannya menjadi peserta merupakan aspek penting dalam percepatan peningkatan cakupan peserta BPJS Kesehatan.

Selain itu, mayoritas perusahaan yang belum mendaftar tersebut berdalih masih mempertimbangkan manajemen dan tambahan biaya pengeluaran perusahaan.

Sisi lain ada penolakan dari pihak karyawan karena merasa telah mendaftar di asuransi kesehatan lain. “Karena ini melibatkan ke-

luarga karyawan juga. Kadang benturan datang dari karyawan juga. Mereka tidak mendaftar BPJS karena sudah mendaftar asuransi kesehatan swasta,” ungkapnya.

BPJS Kesehatan akan lebih tegas memberikan sanksi terhadap perusahaan yang tidak segera mendaftar setelah diberi warning beberapa kali. Itu dilakukan mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang tata cara pengenaan sanksi administratif kepada pemberi kerja selain penyelenggara negara dan setiap orang, selain pemberi kerja, pekerja dan penerima bantuan iuran dalam penyelenggaraan

jaminan sosial.

Sementara itu, untuk menyukseskan cakupan perusahaan sebagai peserta BPJS Kesehatan pada 29 September lalu, Pemkab Banyuwangi sudah mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2015 tentang tata cara pengenaan sanksi tidak mendapat pelayanan publik tertentu dalam program BPJS. Dalam perbup tersebut disebutkan pendaftaran BPJS Kesehatan merupakan salah satu syarat wajib setiap badan usaha dan badan hukum yang melakukan perizinan terkait usaha di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT). (cin/c1/afi)

TOHA/RABA

NGE-ROCK: Salah satu penampilan band rock yang tampil histeris pada Sabtu malam (8/11) di Gesibu Blambangan, Banyuwangi.

Komunitas Rock Ramaikan Konser BWI Kingdom BANYUWANGI—Puluhan komunitas rock dari berbagai wilayah di Jawa Timur dan Bali memberikan hiburan kepada komunitas pecinta lagu rock di Banyuwangi pada Sabtu malam kemarin (8/11) di Gesibu Blambangan. Even yang diberi nama Banyuwangi Metal Gerilya ini dihadiri ribuan komunitas pecinta rock, tema yang diusung adalah Blambangan Kingdom. Mereka ada yang berasal dari Jember, Situbondo, Lumajang, Malang, Kediri, Bali, dll.

Penyelenggara even, Beres Klaindestein mengatakan even ini digelar yang ke-10. Setiap tahun atau dua tahun sekali ini, even ini selalu digelar. Tujuannya adalah memberikan wadah kepada pemuda-pemuda Banyuwangi dalam menyalurkan bakatnya terhadap musik rock. Banyuwangi Metal Gerilya ini adalah sebuah komunitas yang bergerak dalam musik ekstrem metal underground yang mengarah pada Death Metal, Black Metal, Gothic dengan budaya-budaya atau subkultur yang ada di dalamnya yang lebih

mengedepankan pengaruh death/black metal di era lawas 80-90an. “Sebenarnya yang bergabung dalam komunitas ini memiliki filosofi agar mengutamakan sikap yang ada dalam ideologi metal itu sendiri. Yaitu mengajarkan bagaimana hidup dinamis, survive, tidak cengeng, dan mempunyai semangat individu tanpa melihat fenomena musiman atau hal yang nge-trend di kalangan masyarakat tanpa memperhitungkan kualitas dan manfaatnya,” ujar Beres kemarin.

Sementara itu, vokalis Eternal Madness; Moel Madness mengatakan komunitas musik seperti ini memiliki manfaat lain. Potensi-potensi musik yang dimiliki kawula muda Banyuwangi sangat bagus.

Dengan potensi itu pastinya diharapkan dapat memiliki dampak terhadap daerah. Misalnya, ketika ada sebuah band melejit namanya hingga ibu kota, maka nama daerah pun akan ikut harum. “Dari sisi pariwisata juga bisa berdampak,” kata Moel. (*)

ISTIMEWA

PENGAWASAN : Plt Kepala Dinas Kesehatan dr Widji Lestariono memberikan sambutan pada kegiatan BPOM RI di Hotel Santika Jumat lalu.

31 Usaha OT tak Punya Izin Edar BANYUWANGI - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mewarning warga Banyuwangi agar waspada sebelum mengonsumsi obat tradisional (OT) yang beredar bebas di pasaran. Sebab, belum semua pelaku usaha obat dan jamu tradisional di Banyuwangi memiliki izin edar.

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen (BPOM) RI, Ondri Dwi Sampurno, mengungkapkan di Banyuwangi ada sekitar 36 pelaku usaha jamu yang beroperasi. Dari jumlah itu, baru sekitar lima pelaku usaha yang mengantongi nomor izin edar. 31 sisanya ilegal karena belum memiliki izin edar.

Ondri mengatakan, jika semua pelaku usaha obat tradisional sudah mendapat nomor izin edar, maka pengawasannya akan mudah ■ Baca 31 Usaha...Hal 37

GERDA SUKARNO/RABA

SMAN 1 Giri Raih Peringkat Satu OKI 2015 GIRI - Raihan memuaskan ditunjukkan tim Olimpiade Kimia SMAN 1 Giri dalam Olimpiade Kimia Indonesia (OKI) se-Jatim-Bali yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Kimia (Himaki) Universitas Jember. Setelah melewati babak semifinal, mereka menjadi juara pertama.

Olimpiade yang mempertandingkan siswa-siswi tingkat SMA dan SMK sewilayah Jawa Timur dan Bali itu dianggap cukup menantang bagi pasangan tim olimpiade kimia SMAN 1 Giri, yaitu Faisal Fariz dan Vian Chandra. Setelah melewati babak penyisihan, mereka bertanding di babak final dengan mengerjakan soal berwaktu dan cerdas cermat.

“Dari awal kita tahu ada kompetensi ini kita sudah siapkan diri, termasuk menjaring rekan satu tim yang sesuai,” kata siswa kelas 12 MIA 1 itu.

Sigit Haryanto, guru kimia yang membimbing tim olimpiade tersebut, menjelaskan dia rutin membimbing siswa-siswa itu setiap minggu. “Nil satis nisi optimum tidak ada kepuasan selain memberikan yang terbaik.

Itu motto saya bagi para siswa,” kata Sigit.

Selain juara dalam OKI, sekolah yang dikenal dengan sebutan Smada itu juga menampilkan beberapa siswa yang telah berkompetisi dalam Olimpiade Siswa Nasional (OSN) 2015 di Jogjakarta.

Mereka adalah Resa Hardodianto juara 1 ilmu kebumian, Titan Al Mutafani juara 1 astronomi, Faisal Faris juara 3 matematika, Vivin Agusandi juara 3 ekonomi, Vian Chandra juara 1 kimia, Muhammad Al Fithra juara 3 kebumian, dan Lorna Asprillia Juwita. Mereka di bimbing Edy Dwi Retnani pada ilmu kebumian dan Tunis Dinafsia Ratri.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Giri, Mujib, mengaku bangga dengan prestasi siswa-siswanya itu. Berkat polesan para guru dan potensi siswa, prestasi tersebut dapat diraih. Dia berharap yang telah diperoleh para siswa tersebut dapat digunakan sebagai bekal masuk perguruan tinggi negeri. “Terbukti dengan sistem pendidikan yang baik kita bisa menghasilkan siswa berprestasi. Oleh karena itu, para siswa yang ingin melanjutkan ke tempat kami, jangan ragu,” ujarnya. (fre/c1/afi)

SELASA 10 NOVEMBER TAHUN 2015

HALAMAN 36

Tukang Azan Meninggal di Saluran

Kronologi Hanyutnya Tukang Azan di Saluran

GENTENG - Nasib tragis menimpa Muhammad Syafii, 55, warga Dusun Cangaan, RT 5, RW 5, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Lelaki itu ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia dengan tubuh tengkurap di saluran sungai di kampungnya pagi kemarin (9/11).

1 Syafii diduga mandi di saluran.

Korban yang tidak mengenakan pakaian itu diduga hanyut saat mandi di saluran tersebut. Lokasi korban ditemukan berjarak sekitar 1,5 kilometer dari sungai tempat korban biasa mandi. “Pak Syafii biasa mandi di sungai,” cetus Kusnen, ketua RW 5, yang juga tetangga korban.

Menurut Kusnen, korban ditemukan sekitar pukul 05.00. Sebelumnya, warga mencari Syafii karena pihak keluarga

ada yang melaporkan bahwa Syafii tidak pulang setelah pamitan mandi di sungai. “Kita cari dengan cara menelusuri sungai. Kebetulan air sungai mengalir,” katanya.

Berdasar keterangan warga, terang dia, korban yang berprofesi sebagai tukang becak itu becaknya sudah parkir di pinggir sungai pada pukul 24.00. “Kata keluarga sampai pukul 03.00 tidak pulang. Becak masih di pinggir sungai,” terangnya.

Dengan ditemukan becak milik korban di pinggir sungai itu, dirinya yakin salah satu warganya itu hanyut di sungai.

Makanya, warga melakukan pencarian dengan menelusuri aliran sungai.

“Akhirnya kita temukan di bawah dengan jarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi,” cetusnya.

Penemuan korban dengan kondisi sudah tidak bernyawa itu membuat warga geger. Selanjutnya, mereka membawa korban ke RSUD Genteng untuk dilakukan pemeriksaan. “Kami temukan tengkurap dan tidak memakai pakaian,” katanya ■ Baca Tukang...Hal 37

6

2

Jenazah korban diperiksa di RSUD Genteng. Hasil pemeriksaan diduga korban tenggelam saat mandi.

Warga melihat becak Syafii masih parkir di tepi saluran air pukul 24.00 tengah malam.

3

Syafii tidak pulang hingga pukul 03.00 dini hari.

4 Keluarga lapor, warga sekitar melakukan pencarian di sepanjang saluran sungai. Syafii diduga hanyut saat mandi si tempat tersebut.

ECNALUBMA

5 FOTO-GRAFIS: SHULHAN HADI-REZA FAIRUZ/JPRG

PEMAKAMAN: Warga mengantar jenazah Syafii di pemakaman Kiai Kholil, Cangaan, Desa Genteng Wetan, Genteng, Banyuwangi, kemarin (9/11).

APA kata MEREKA

Syafii ditemukan sudah meninggal dunia di lokasi 1,5 Km dari tempat semula pada pukul 05.00.

Perahu Layar ’’Drag Race’’ 300 Meter ROGOJAMPI - Para nelayan di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, menggelar balapan perahu layar kemarin (9/11). Lomba kecepatan perahu dalam berlayar itu digelar untuk menyemarakkan petik laut dan tahun baru Islam 1437 Hijriah.

Balap perahu layar yang dimulai sejak

Minggu (8/11) itu dibuka Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan, dengan ditandai tembakan ke udara.

Begitu mendengar suara tembakan, sejumlah perahu yang sudah berjejer di garis pemberangkatan langsung bergerak ■ Baca Perahu...Hal 37

BALAPAN: Perahu milik para nelayan adu kecepatan di perairan Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin (9/11).

SHULHAN HADI/JPRG

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MEREMBET: Api menjalar membakar daun kering di bawah tegakan jati di Hutan Pecinan, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, kemarin (9/11).

Hutan Jati Pecinan Blokagung Terbakar TEGALSARI - Hutan jati di Petak 83, kawasan RPH Pecinan, BKPH Genteng, KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, atau masuk wilayah Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, terbakar kemarin (9/11).

Belum diketahui asal api yang membakar hutan yang berdekatan dengan perumahan penduduk itu. Hingga pukul 11.00 kemarin api terlihat masih terus membara dan merembet ke tengah hutan.

Dilihat dari luas hutan yang terbakar, api yang telah mem-

AKP HERI PURNOMO

Blusukan dengan Trail PADA musim kemarau yang berkepanjangan ini intensitas Kapolsek Tegaldlimo AKP Heri Purnomo berpatroli ditingkatkan, terutama dalam memantau wilayah yang kekurangan air bersih.

Dengan naik motor trail, Kapolsek Heri menuju dusun dan desa terpencil di wilayahnya. “Sebagai pelayan dan abdi masyarakat, kita tidak harus duduk diam di kantor. Kita juga harus tahu kondisi riil di lapangan,” katanya.

Untuk mengetahui lebih dekat kondisi yang terjadi di lingkungan dusun dan desa, Heri mengajak anggota blusukan naik motor. “Banyak manfaat dengan naik motor,” ujarnya ■ Baca Blusukan...Hal 37

bakar itu sepertinya masih baru.

Sebab, lahan hutan yang terbakar masih belum luas. Api berasal dari tepi hutan di daerah utara dan merembet ke selatan.

Api yang membakar hutan itu bergerak cukup cepat. Dari jalan raya jurusan Kecamatan Genteng menuju Pondok Pe san tren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, api yang membara itu terlihat sangat jelas ■ Baca Hutan...

Hal 37

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Melihat Rombongan Sedekah Jalanan (RSJ) di Kecamatan Rogojampi

Memiliki 2.000 Anggota, Aktif Menggelar Kegiatan Santunan Berkat pertemuan di dunia maya melalui jejaring sosial, terbentuklah komunitas Rombongan Sedekah Jalanan (RSJ). Komunitas media sosial itu sering melakukan aksi nyata menyalurkan bantuan kepada anak yatim dan duafa.

DEDY JUMHARDIYANTO, Rogojampi RUMAH milik Bambang Sutiyono, 48, di Dusun Jagalan, Desa/Kecamatan Rogojampi, terlihat cukup ramai siang itu. Di halaman rumahnya terlihat ada puluhan motor yang parkir berjejer rapi.

Selain itu, juga ada beberapa mobil pribadi.

Tidak jauh dari halaman rumah itu, puluhan anak dan para orang tua duduk lesehan beralas tikar. Mereka terlihat serius mendengarkan ceramah agama.

Usai doa, anak-anak yang ternyata anak yatim itu diminta berdiri.

Sambil melantunkan selawat, anakanak yatim itu berdiri berjejer. Bersamaan dengan itu, satu per satu pengurus rumah sedekah jalanan itu memberikan amplop berisi uang kepada anak-anak yatim itu.

Itulah sedikit gambaran aktivitas yang dilakukan Rumah Sedekah Jalanan (RSJ) yang rutin dilakukan setiap bulan.

Kegiatan sedekah yang dilakukan komunitas RSJ itu sudah yang kali ketujuh dilaksanakan sejak dibentuk pada Mei 2015. Komunitas itu awalnya wadah warga Banyuwangi di media sosial Facebook. Karena dianggap tidak ada manfaat yang diperoleh selain hubungan per-

temanan, salah satu anggota komunitas melontarkan gagasan membuat gerakan sosial nyata kepada masyarakat. “Awal terbentuknya tidak sengaja, ada anggota yang mengunggah foto warga miskin dan rumahnya reyot,” cetus Ketua RSJ, Mahmudi.

Prihatin dengan kondisi warga yang miskin itu, anggota grup di media sosial itu membuat gerakan aksi peduli dengan melakukan iuran. Tanpa disangka, kegiatan itu mendapat sambutan besar dan berhasil menyantuni warga miskin yang diunggah di grup medsos itu.

Belajar dari pengalaman itu, komunitas Facebook tersebut mulai membentuk pengurus atau koordinator kecil-kecilan di dunia maya. “Semua pengurus ini tidak ada hubungan darah atau tetangga.

Semua kenal di media sosial,” terangnya.

Dalam mengumpulkan donasi, admin

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

PEDULI: Pengurus dan anggota Rombongan Sedekah Jalanan menyantuni anak yatim di Dusun Jagalan, Desa/Kecamatan Rogojampi, Minggu lalu (8/11).

grup hanya mengundang anggota agar menyisihkan sebagian rezekinya melalui rekening bank yang sudah tertera.

Selanjutnya, pengurus akan me-update pengiriman uang yang masuk ke rekening pada grup media sosial, termasuk nama dan jumlah uang yang ditransfer. “Biasanya sesudah transfer akan langsung telepon atau SMS,” katanya.

Setelah uang masuk, pengurus akan mencatat perolehan, nama pengirim, dan jumlah. Selanjutnya, diunggah di grup. Dengan demikian, akan ada koreksi dari para donatur yang sudah memberi bantuan. “Semua pelaporan selalu kita update, mulai rincian pemasukan hingga pengeluaran,” ujar Hendry Setyowanto, 35, bendahara RSJ. Uang yang berhasil dikumpulkan komunitas RSJ itu sangat luar biasa ■ Baca Memiliki...Hal 37

RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 10 November 2015

BLAMBANGAN RAYA

37

Masuk Pantai Bayar Rp 5.000 ■ PERAHU...

Sambungan adari Hal 36

Mereka mengatur layar agar bisa menjadi yang tercepat di garis finis dengan jarak pendek mirip drag race sejauh 300 meter. “Kalau nelayan yang sudah biasa ya mudah,” cetus Giman Rossi, 46, salah satu peserta balapan perahu layar.

Meski lomba itu dilaksanakan dengan sederhana dan hadiahnya tidak besar, para peserta tetap bersemangat. Mereka menganggap balap perahu layar itu sebagai adu ketangkasan. “Hanya berebut gengsi. Hadiahnya tidak seberapa,” kata Giman yang kemarin dinobatkan menjadi juara pertama.

Meski sudah terbiasa melaut menggunakan perahu layar, sejumlah nelayan mengaku masih kesulitan mengembangkan layar perahu. Selain butuh ketenangan dan tenaga ekstra, mereka dituntut cekatan dan tidak grogi. “Kuncinya tenang dan tidak gugup,” terang Udin, 34, salah seorang nelayan asal Dusun Krajan, Desa Blimbingsari.

Para nelayan berharap lomba balap perahu layar itu terus diadakan dengan hadiah yang lebih besar. Sehingga, jumlah peserta bisa lebih banyak. “Lomba perahu layar ini dulu pernah ada, lalu vakum lama, tapi empat tahun terakhir diadakan lagi,” ungkapnya.

Penonton yang menyaksikan balap perahu layar itu mengaku cukup terhibur. Apalagi, lomba seperti itu jarang digelar. “Sangat bagus dan menarik. Kalau perlu diadakan tiap dua minggu sekali sebagai hiburan pengunjung pantai,” terang Wulandari, 23, salah satu pengunjung asal Kecamatan Muncar.

Meski puas dengan kegiatan yang digelar panitia dalam menyemarakkan acara petik laut itu, tapi tidak sedikit pengunjung yang kecewa karena untuk masuk ke wilayah pantai harus membayar tiket Rp 5.000. “Ini pesta rakyat kok disuruh bayar tiket masuk.

Kalau bayar parkir sih tidak masalah,” ujarnya. (ddy/c1/abi)

Kombinasi Puntung Rokok dan Cuaca Panas SHULHAN HADI/JPRG

KAPAN MENYALA: Lampu lalu lintas di simpang tiga Desa Setail masih belum berfungsi kemarin (9/11).

Sambungan adari Hal 36

Lampu tak Berfungsi, Dua Lokasi Rawan Laka GENTENG - Meski sudah terpasang hampir sebulan, traffic light di Simpang Tiga Jayus, Desa Setail, Kecamatan Genteng, belum berfungsi hingga kemarin (9/11).

Pemandangan serupa juga terlihat di lampu merah simpang tiga Desa Benculuk, Kecamatan Cluring.

Padahal, simpang tiga di Desa Setail dan Desa Benculuk itu selalu padat setiap hari. Kepadatan lalu lintas meningkat pada saat jam masuk kerja dan sekolah. Kendaraan sering kali antre cukup lama.

“Rawan sekali jalan di Desa Setail itu. Lampunya (traffic light) belum menyala juga,” cetus Edi, 26, salah satu pedagang keliling yang biasa mangkal di simpang tiga itu.

Bila lampu traffic light itu berfungsi, maka akan membantu arus lalu lintas. Kendaraan yang datang dari arah selatan bisa melaju dengan normal. “Setiap hari ngeri macetnya, terutama pada pagi dan siang,” kata Edi. Kemacetan gara-gara traffic light tidak segera berfungsi juga terlihat di simpang tiga Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. “Kalau pagi dan siang, jalannya semrawut,”

■ BLUSUKAN...

Sambungan dari Hal 33

“Kualitas produknya dijamin aman dan tidak mengandung bahan kimia obat (BKO). Tetapi, kalau masih ilegal, kita susah mengawasi,” ungkap Ondri saat melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi, dengan pelaku usaha OT Banyuwangi di Hotel Santika Jumat (6/11) lalu.

Ondri mengatakan, kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi, dengan sejumlah pelaku usaha obat tradisional itu bertujuan

SHULHAN HADI/JPRG

BELUM BERFUNGSI: Traffic light di simpang tiga Benculuk belum menyala kemarin (9/11).

terang Jumroni, 37, salah satu warga Desa Benculuk.

Setiap pagi dan siang simpang tiga Benculuk dipadati pengendara roda dua dan empat. Selama ini di lokasi itu sering terjadi kecelakaan. “Simpang tiga itu jalan menuju Kecamatan Purwoharjo dan Gambiran,” ujarnya.

Dengan dibangunnya traffic light itu, diharapkan lalu lintas di simpang tiga itu lancar dan tertib.

Hanya saja, sudah hampir sebulan dibangun dan berdiri tegak, lampu itu belum difungsikan. “Sudah lama dibangun tapi belum beroperasi,” terangnya.

Meski lampu belum berfungsi,

traffic light itu sudah dapat membantu masyarakat. Sebab, saat ini warga melintas pelan-pelan karena melihat lampu lalu lintas tersebut.

“Sampai di simpang tiga banyak yang pelan-pelan sambil melihat traffic light,” cetus Syaifudin Zuhri, 30, warga Desa Benculuk. (sli/ ddy/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

PASANG: Pemilik motor mengganti onderdil standar motornya di halaman Polsek Genteng kemarin (9/11).

harus di polsek,” cetus Kapolsek Genteng, Kompol Sumartono.

Sejumlah pemilik motor yang mengganti onderdil motornya di polsek, seolah halaman polsek berubah seperti bengkel. “Motor

milik saya itu bannya kecil,” cetus Basir, 17, asal Desa/Kecamatan Sempu.

Sebagian besar motor yang disita polisi merupakan motor yang dimodifikasi oleh bengkel. Meski

motornya tidak standar dan sedikit protolan, tapi tidak pernah digunakan balapan liar. “Tidak dirancang untuk balapan,” katanya.

Tindakan aparat kepolisian yang mengamankan motor protolan itu mendapat dukungan masyarakat. Penertiban yang dilakukan polisi itu dianggap tepat. “Penertiban itu bisa menekan angka kriminalitas,” cetus Asrof, 30, salah satu guru di kota Genteng.

Asrof berharap razia motor yang tidak standar itu rutin dilakukan.

Dalam operasi itu juga dirazia kendaraan yang tidak lengkap, seperti tidak ada lampu dan knalpot bising. “Anak-anak itu biasanya tidak menyalakan lampu pada malam hari, atau lampunya malah bikin silau,” ujarnya. (sli/c1/abi)

memberantas OT yang mengandung bahan kimia obat (BKO) di pasaran. Di hadapan para pelaku usaha jamu, Ondri menyampaikan pentingnya edukasi dan komunikasi kepada produsen jamu.

Selama ini BPOM RI kerap menemukan obat tradisional yang beredar di pasaran masih mengandung BKO. Yang mengkhawatirkan, masyarakat tidak mengetahui hal tersebut. Yang mereka yakini, minum jamu tradisional baik bagi tubuh. Padahal, jika jamu tradisional mengandung BKO dan dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama,

maka akan berbahaya bagi kesehatan.

Oleh karena itu, lanjut Ondri, BKO seharusnya dikonsumsi dengan takaran dosis dan indikasi penyakit yang tepat, bukan diminum sembarangan untuk segala macam penyakit. Jika BKO tersebut dicampur OT, maka penggunaannya akan tidak terkontrol. “Produsen OT harus lebih bertanggung jawab terhadap produk jamu tradisional.

Mereka harus paham bahwa jamu tidak boleh dicampur bahan kimia supaya tidak membahayakan kesehatan konsumen,” ujar Ondri.

Untuk mempersempit ruang

pemakaian bahan kimia obat pada obat tradisional, Ondri berharap pemerintah kabupaten (pemkab) turut ambil bagian dalam upaya penanggulangan. Peran pemkab bisa melalui pembuatan regulasi yang memudahkan para pelaku usaha jamu untuk mendapatkan izin usaha. Dengan izin usaha itu, pelaku usaha OT bisa mengurus izin sertifikasi cara pembuatan jamu yang benar. Setelah itu, baru mereka akan mendapatkan nomor izin edar yang artinya produk jamu tersebut dijamin aman dan bermutu. (c1/afi)

Punya Relawan yang Kerja di Taiwan dan Hongkong ■ MEMILIKI...

Sambungan adari Hal 36

Kapolsek menyebut, naik motor bukan hanya hemat biaya tapi juga lebih efektif. Sebab, jalan di daerahnya banyak yang belum diaspal atau aspalnya sudah rusak.

“Kalau pakai mobil biayanya mahal dan tidak bisa

Minta Pemkab Ikut Menanggulangi ■ 31 USAHA...

Anehnya, tidak ada warga atau petugas Perhutani yang datang memadamkan. “Sering ada kebakaran di hutan itu,” cetus Eko, 33, salah satu warga sekitar hutan.

Kepala BKPH Genteng, Sukirno, saat dikonfirmasi mengakui di hutan yang menjadi wilayahnya itu sering terjadi kebakaran. Malam sebelumnya, hutan itu terbakar. “Pembakaran itu tidak

bisa dibenarkan,” katanya.

Sukirno dengan tegas menyatakan pihaknya tidak tahu-menahu terkait asal api yang telah membakar itu. Pihaknya tidak pernah membakar hutan meski untuk membersihkan daun yang berserakan. “Saya yakin juga bukan para pesanggem,” ujarnya.

Sukirno menduga, kebakaran hutan itu diduga ada oknum yang sengaja membakar demi kepentingan tertentu. “Kebanyakan yang saya temui itu setiap patroli pada

malam hari, ada orang nyuluh (mencari) burung,” ucapnya.

Selain ada unsur kesengajaan, jelas dia, cuaca panas juga dianggap menjadi penyebab munculnya api.

“Cuacanya seperti ini, ada orang membuang puntung rokok bisa jadi api dan membakar,” cetusnya.

Untuk mengantisipasi kebakaran serupa, masih kata dia, pihaknya akan mengintensifkan patroli.

“Setiap hari saya melakukan patroli bersama sembilan anggota,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

Sekalian Kirim Bantuan Air Bersih

Garuk Belasan Sepeda Motor Protolan GENTENG - Anggota Polsek Genteng pada Sabtu malam (7/11) menggelar razia motor protolan yang dilakukan di sekitar ruang terbuka hijau (RTH) Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng.

Dalam operasi itu, ada 18 unit motor yang berhasil diamankan.

Semua motor dengan beraneka jenis itu, oleh polisi langsung dibawa ke polsek untuk diamankan. Polisi menjamin para pemilik bisa mengambil motor dengan syarat mengganti onderdil yang tidak standar.

Para pemilik motor yang terkena razia, seharian kemarin banyak yang datang ke polsek untuk mengambil motornya. Mereka datang sambil membawa onderdil standar dan menggantinya di polsek. “Mengganti onderdil

■ HUTAN...

Sambungan adari Hal 36

Hingga bulan ini sedikitnya sudah terkumpul dana Rp 23 juta. Uang sebanyak itu diperoleh dari para anggota di komunitas RSJ. Terkadang, ada juga yang belum menjadi anggota grup dan konfirmasi melalui telepon saat akan transfer.

Anggota grup media sosial yang jumlahnya sudah mencapai 2.151 itu tidak semua warga Banyuwangi. Di antara anggota ada yang berasal dari Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.

Bahkan, juga ada anggota yang berasal dari luar negeri, seperti Taiwan, Hongkong, Saudi Arabia, dan Brunei Darussalam. “Kalau yang di luar

negeri itu kebanyakan teman-teman TKI asal Banyuwangi,” jelasnya.

Sejak awal terbentuk hingga November 2015 ini, sudah diselenggarakan tujuh kali pertemuan dengan melakukan kegiatan santunan yatim dan kaum duafa. Agar adil dan merata, pembagian bantuan dilakukan per kecamatan di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Anggota yang masuk dalam grup dan bersedia ditempati wajib menyediakan atau menghubungi anak yatim dan kaum duafa yang akan disantuni.

“Jadi, sekalian ketemu darat dan silaturahmi ke rumah anggota. Kita juga adakan bakti sosial di lingkungan sekitar,” bebernya.

Tidak hanya kegiatan formal dengan santunan anak yatim dan duafa saja, aktivitas grup media

sosial RSJ juga melakukan kegiatan sosial lain, seperti santunan terhadap korban kebakaran, korban bencana, dan kegiatan sosial lain. “Kita anggota grup ini murni PLT atau pekerja lillahi taala tanpa mengharap imbalan,” terangnya.

Meski sudah banyak beraktivitas, grup media sosial tersebut belum memiliki legal-formal.

Tetapi, mereka sudah berencana mengurus izin. Sehingga, kepengurusan bisa dibentuk mulai tingkat pusat hingga daerah. Harapannya, anggota grup lain yang berada di luar pulau dan luar negeri bisa melakukan hal yang sama di lingkungan sekelilingnya. “Kita ingin berbuat yang nyata untuk negara, sesuai motto kita, yakni Berbagi Kebahagiaan Meraih Keberkahan,” terangnya. (c1/abi)

leluasa di jalan yang sulit dan sempit,” ungkapnya.

Selama blusukan ke kampung-kampung itu, dia sering membaur dengan masyarakat, mulai di warung kopi hingga di perumahan penduduk. Dengan blusukan, dia banyak mendapat masukkan, saran, dan kritik. “Bantuan air bersih yang kita berikan itu, termasuk hasil blusukan yang kita lakukan,” katanya. (ddy/c1/abi)

Murni Meninggal karena Kecelakaan ■ TUKANG...

Sambungan adari Hal 36

Di mata Kusnen, Syafii sangat baik. Setiap hari selalu bangun pagi dan azan di musala kampungnya. “Bapak memang sedang sakit. Katanya sudah waktunya jamu,” terang salah satu anak korban, Zainul Arifin, 26.

Kapolsek Genteng Kompol H. Sumartono mengatakan, meninggalnya korban itu murni akibat kecelakaan. Korban diduga kuat hanyut saat mandi di sungai. “Dari keterangan saksi, itu murni kecelakaan,” katanya. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

MENGALIR: Saluran lokasi korban hanyut di Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, kemarin (9/11).

RADAR BANYUWANGI

kesehatan Cuaca Panas Picu Mimisan

38

Jawa Pos

RSI Fatimah

RSIF For JP-RaBa

SIAP MELAYANI: Dokter gigi selalu stand by di Poli Gigi RSI Fatimah.

Poli Gigi Tanpa On Call BANYUWANGI - Kita tentu selalu ingat bagaimana cara sederhana menjaga kesehatan gigi dan mulut. “Gosoklah gigi 2 kali sehari, pada pagi hari dan sebelum tidur“. Nampaknya hal ini sudah melekat pada keseharian kita. Menjaga gigi dan mulut adalah keharusan supaya tidak menimbulkan sakit di kemudian hari. Saat kita memeriksakan diri ke dokter gigi, banyak hal yang selalu dianjurkan oleh dokter gigi.

Terkait perawatan gigi, ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Mulai scalling (pembersihan karang gigi), perawatan gigi berlubang, pencabutan, sampai yang bernilai estetik seperti pemasangan kawat gigi (breket), pemasangan diamond pada gigi, dan lain sebagainya.

Pelayanan perawatan gigi tersebut juga tersedia di Poli Gigi Rumah Sakit Islam Fatimah Banyuwangi. Dengan layanan dokter organik tanpa On Call. Sehingga pasien tidak perlu menunggu karena dokter yang selalu stand by. Hal ini menjadikan pelayanan menjadi lebih efektif dan efisien. Tidak sedikit masyarakat yang memanfaatkan jasa layanan tersebut. Mulai dari pasien umum, hingga pasien peserta asuransi.

Salah satu dokter gigi di RSI Fatimah drg Asriningtyas Megawati mengatakan, rata-rata permasalahan gigi masyarakat adalah gigi berlubang, karang gigi, dan lain sebagainya. “Kebanyakan masalah mereka ada pada gigi berlubang, pembersihan karang gigi, kadang pemasangan kawat gigi karena indikasi gigi yang berantakan/mal oklusi, bahkan tak jarang mereka hanya ingin sebagai nilai estetik/kecantikan saja,“ ujar dokter berkulit putih tersebut n  Baca Poli Gigi...Hal 39 ISTIMEWA

MEMERIKSA: dr Karel Anggrek SpA sedang memeriksa pasien di Klinik anak RSAH Genteng.

RS Yasmin

Waspada Diare pada Anak Diare merupakan kondisi buang air besar dengan konsistensi cair atau lembek yang dapat disertai lendir atau darah dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam sehari.

Diare dapat menyerang anak kecil maupun orang dewasa.

Kasus diare dapat terjadi disebabkan adanya infeksi baik bakteri atau virus ataupun akibat faktor makanan. Penyebab tersering yang banyak ditemui ialah infeksi virus dan bakteri yang didapat dari konsumsi makanan/ minuman dengan higiene yang kurang baik. Sedangkan faktor makanan penyebab diare contoh yang sering ditemukan yaitu baru berganti susu pada anak atau alergi penggunaan susu/ susu formula (susu pengOleh ganti ASI). dr. Chakra Putra Pratama Berbeda pada orang dewaDokter Umum RS Yasmin sa, pada anak kecil timbulnya Banyuwangi perlu mendapat perhatian serius. Hal ini dikarenakan pada usia kanak komposisi cairan tubuhnya lebih banyak air dibanding orang dewasa, sehingga dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh lebih cepat terjadi. Gejala penyerta diare dapat berupa mual-muntah, demam, dehidrasi, bahkan kejang.

Adapun gejala dehidrasi, pada kasus yang ringan sampai sedang, dapat ditemukan antara lain mata cekung atau cowong, ubun-ubun cekung, anak nampak rewel dan haus, cubitan pada kulit perut kembali lambat, bibir kering, menangis tidak keluar air mata. Kasus dehidrasi yang berat dapat berupa lama kelamaan anak yang awalnya nampak haus dan lahap minum berubah menjadi malas minum dan lemas, cubitan perut sangat lambat (lebih dari dua detik). Penting bagi orang tua untuk memahami gejala dehidrasi yang tampak pada anak sehingga penanganan yang baik akan menghindari penyulit yang lebih serius atau fatal pada anak.

Gejala dehidrasi ringan apabila anak masih mau minum dapat dilakukan upaya pergantian cairan tubuh melalui mulut dengan memberikan larutan oralit atau larutan garam-gula jika oralit tak tersedia. Larutan garam gula tersebut dapat dibuat dengan mencampurkan setengah sendok teh garam, 2 sendok teh gula, dan air sebanyak satu gelas sekitar 240 ml. Pemberian cairan untuk merehidrasi tersebut dengan diminumkan kepada anak atau disendok sebanyak yang anak mau. Namun apabila anak masih mengalami muntah, masih menunjukkan gejala dehidrasi atau gejala dehidrasi yang timbul sudah berat, sebaiknya segera ke UGD atau pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Silahkan mengkonsultasikan kesehatan anda di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit Yasmin dan untuk keadaan darurat silakan hubungi UGD 24 JAM RS YASMIN di (0333) 423118, info seputar RS YASMIN di www.yasminhospital.com. (*)

GENTENG - Panik! Pasti itu yang dirasakan setiap orang tua melihat anaknya berdarah darah.

Seperti yang dirasakan ibu Rizky.

“Panik gak karuan melihat darah keluar dari hidung anak saya.

Padahal, saat itu dia baru bangun tidur,” curhatnya pada acara PKRS di Rumah Sakit Al Huda Genteng, Sabtu (7/11) lalu.

Mimisan adalah perdarahan yang terjadi dari hidung. Darah dapat keluar dari salah satu atau kedua lubang hidung dengan durasi yang berbeda-beda. Ada yang mengalaminya hanya selama beberapa detik dan ada yang lebih dari lima menit. Mimisan juga dapat terjadi saat sedang tidur. Begitu yang disampaikan dr Karel anggrek SpA, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Al Huda.

Lebih lanjut Karel mengatakan, ada beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami mimisan, salah satunya anakanak. “Kondisi ini umumnya tidak berbahaya. Meski demikian, kita tetap perlu berhati-hati terhadap adanya kemungkinan penyakit tertentu,” tutur Karel.

Dikatakan, mimisan dapat disebabkan oleh berbagai hal.

Bisa karena faktor keturunan, penggunaan obat-obatan, dan beberapa penyakit seperti demam berdarah dll. Sedangkan beberapa pemicunya, di antaranya adalah buang ingus yang terlalu keras dan tidak sengaja melukai dinding hidung saat mengorek hidung.

“Udara yang kering dan panas seperti saat ini juga bisa men-

Selasa 10 November 2015

gakibatkan lapisan dalam hi­ dung kering dan rentan terluka.

Apalagi ditambah dengan aktivitas anak-anak yang kebanyakan berada di luar rumah, menambah mudahnya mimisan terjadi.

Ini nampak pada meningkatnya kasus anak mimisan yang periksa ke klinik anak RSAH,” imbuh alumnus Sam Ratulangi Manado ini.

Meskipun begitu, lanjut dia, orang tua tetap perlu waspada, bila mimisan yang terjadi berlangsung lebih dari 30 menit.

Frekuensinya sering, darah yang keluar volumenya banyak. Sehingga membuat anaknya pucat, ataupun mimisan yang disertai gejala lain seperti panas, dan atau disertai perdarahan di bagian tubuh lain,” terang Karel.

Menariknya, Karel juga memberikan beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan bila mimisan. “Duduk tegak dan jangan berbaring. Posisi duduk akan mengurangi tekanan pada pembuluh darah hidung sehingga dapat menghentikan pendarahan. Sedangkan berbaring justru akan menambah tekanan. Condongkan tubuh ke depan sehingga darah keluar lewat hidung dan tidak masuk ke tenggorokan. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk memencet hidung selama sekitar 10 menit.

Jangan lupa untuk bernapas lewat mulut. Bila perlu letakkan kompres dingin pada pangkal hidung untuk menghambat perdarahan. Dan kalau dengan cara ini mimisan belum juga teratasi, segera bawa ke rumah sakit,” pungkasnya. (*/als)

Dokter Selamat Resmi Direktur RSI Fatimah BANYUWANGI - Tampuk pimpinan Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi resmi berganti kemarin (9/11). Adalah dr Selamat Widodo, M.Kes., Sp.OG dilantik menjadi direktur RSI Fatimah periode 2015-2019.

Pelantikan yang dilakukan di hall lantai 2 RSI Fatimah itu dilakukan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Prof Dr Tohir Luth, MA disaksikan Wakil Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Drs Budi Utomo, M.Kes, Ketua PD Muhammadiyah Banyuwangi Drs Syuhadak Asy’ari, M.Pd, Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono dan mitra kerja RSI Fatimah Banyuwangi.

Dalam sambutannya, Direktur RSI Fatimah Banyuwangi dr Selamat Widodo, M.Kes., Sp.OG mengatakan, pelantikan dirinya

SEHAT: Kondisi jantung pada anak bisa dideteksi di RS Krikilan, Kecamatan Glenmore.

ISTIMEWA

TOHA/RaBa

FOTO BERSAMA: Dari kiri, Prof DR Tohir Luth, MA, dr Selamat Widodo, M.Kes, Sp.OG, Drs Budi Utomo, M.Kes dan Drs Syuhadak Asy’ari, M.Pd saat pelantikan direktur RSI Fatimah kemarin.

menjadi direktur adalah yang ke-9 semenjak usia RSI Fatimah yang saat ini mencapai 27 tahun. Berbagai kemajuan yang dicapai RSI Fatimah ini berkat pemimpin sebelumnya yang telah secara ikhlas berjuang memajukan RSI Fatimah ini.

Pembangunan sarana prasarana, infrastruktur, pelayanan

yang semakin matang hingga kompetensi SDM yang semakin berkembang menunjukkan hasil yang telah dicapai oleh para pendahulu. “Oleh sebab itu, kami akan meneruskan program-program yang sudah dijalankan oleh para direktur sebelumnya,” kata dokter ahli bedah ini n  Baca Dokter...Hal 39

ISTIMEWA

KOORDINASI: BPJS Kesehatan sengaja mengundang jajaran TNI dan Polri untuk melakukan rekonsiliasi data peserta, Kamis (5/11) lalu.

BPJS Rekonsiliasi Data Peserta TNI/Polri BANYUWANGI – Untuk memvalidasi data peserta BPJS Kesehatan dari anggota TNI dan Polri, pada hari Kamis lalu (5/11), BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi melaksanakan rapat koordinasi dengan jajaran Polres Banyuwangi, Kodim 0825 Banyuwangi, Polres Situbondo, Kodim 0823 Situbondo, Yonif

514 Situbondo, Polres Bondowoso, dan Kodim 0822 Bondowoso di Aula BPJS Kesehatan Banyuwangi.

Dalam rapat rekonsiliasi data kepesertaan anggota TNI dan Polri itu, langsung ditemukan selisih jumlah peserta yang dirilis oleh BPJS Kesehatan Banyuwangi dengan data yang dikeluarkan

oleh dua instansi tersebut.

BPJS dalam rilisnya menjelaskan bahwa salah satu penyebab perbedaan data tersebut salah satunya disebabkan karena ada anggota TNI atau Polri yang belum melapor ke kantor BPJS Kesehatan setelah pindah satuan kerja, pensiun, atau meninggal dunia n  Baca BPJS...Hal 39

Deteksi Kelainan Jantung di RS Krikilan GLENMORE - Banyak orang tua menanyakan pada dokter mengenai penyebab jantung pada anaknya bocor. Apa mungkin jantung mengalami kebocoran? Mungkinkah darahnya melimpah ke mana-mana?

Bagi sebagian orang tua, itu sangat menyeramkan. Tapi setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata yang disebut kebocoran itu adalah kebocoran pada sekat-sekat yang ada di antara bilik atau serambi jantung. Dan itu, bagian dari penyakit jantung bawaan (PJB) atau congenital heart diseases.

Ahli jantung dari RS Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore, dr. Nur Wahyudi Sp.J , mengatakan penampakan kelainan biasanya ditandai adanya titik hitam di jantung. Titik itu bisa jadi lubang kecil atau hanya sekedar titik. Pemeriksaan ulangan biasanya dilakukan di usia tiga bulan. Karena pada usia tiga bulan, jantung bayi sudah berkembang sehingga memudahkan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

PJB merupakan penyakit yang berbahaya. Penyakit itu bisa terjadi pada masa kehamilan, baik awal kehamilan atau pada masa pertumbuhan janin. Penyakit itu sangat bervariasi dari yang ringan hingga berat. Yang perlu diwaspadai adalah bagaimana

mengetahui kelainan sejak awal, riwayat kehamilan, ibu dengan penyakit diabetes militus atau kencing manis, bayi lahir dengan ketuban pecah, bayi terlahir biru, dan riwayat keluarga penderita jantung. Melalui alat echocardiography semuanya dapat dideteksi kelainan jantung sejak dini. “RS Krikilan punya alat untuk mendeteksi kelainan jantung sejak dini,” katanya.

Ciri ciri kelainan jantung pada anak yang perlu diwaspadai itu antara lain, anak sering cepat lelah meski kegiatannya tidak sebanyak anak yang lain, anak merasakan nyeri pada dada, anak sering pingsan, berdebar-debar yang merupakan gangguan irama jantung Dengan peralatan yang baru, RS Bhakti Husada, Krikilan, akan melakukan pelayanan untuk mendeteksi kelainan jantung pada anak secara dini. Tentu, ini kabar yang menggembirakan bagi keluarga dengan anak yang mengalami kelainan jantung. “Itu bentuk komitmen dari pengembangan layanan RS Krikilan pada masyarakat,” cetus direktur RS Krikilan, dr.

Zunita Ahmadah Kusuma Dewi, seraya menyebut layanan jantung itu dibuka setiap Selasa dan Kamis mulai pukul 13.00 hingga selesai.(*/abi)

c atata n

Kenali Ciri Penyakit Jantung Koroner Jantung merupakan organ yang sangat vital dalam tubuh manusia, karena berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Oleh karena itu, kesehatan jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu yang perlu dihindari adalah penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu penyakit yang berbahaya yang bisa menyebabkan serangan jantung. Masyarakat biasa menyebutnya “angin duduk”.

Penyakit jantung koroner merupakan penyakit jantung yang disebabkan oleh adanya penyumbatan dan penyempitan oleh zat lemak dan kolesterol pada arteri koroner yang menyuplai darah

ke jantung. Penyakit ini merupakan pembunuh nomor satu di dunia, termasuk di Indonesia. Kita tidak bisa lagi menutup mata, bahwa jumlah penderita penyakit jantung koroner kian meningkat dari tahun ke tahun.

Yang lebih mengkhawatirkan, usia penderita kini semakin muda. Jika dahulu mayoritas penderita penyakit jantung adalah orang lanjut usia, kini semakin banyak penderita penyakit ini yang masih usia remaja atau dewasa muda.

Beberapa faktor risiko seperti bertambahnya usia, jenis kelamin lakilaki, wanita yang sudah menopause, memiliki keluarga yang mengalami sakit jantung, dan suku ras kulit putih merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner yang tidak dapat dimodifikasi atau dirubah. Adapun faktor

risiko yang masih dapat dimodifikasi antara lain: kolesterol tinggi, diabetes, tekanan darah tinggi, merokok, minuman beralkohol, kelebihan berat badan, malas berolahraga, perasaan depresi, dan stres berat. Hal-hal tersebut di atas dapat mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner.

Gejala yang sangat khas dari penyakit jantung koroner adalah nyeri dada, biasanya di dada sebelah kiri/bagian tengah yang menjalar ke lengan kiri, leher, bahkan tembus ke punggung. Nyeri ini biasanya timbul ketika melakukan aktivitas fisik dan berkurang saat istirahat. Gejala lain yang dapat menyertai penyakit ini adalah sesak napas, irama jantung tidak beraturan, sering keringat dingin, mual, dan muntah. Jika gejala tersebut terjadi pada Anda hal yang

Oleh Citra Indra Gustian, Amd.Kep Perawat ruang ICCU RSUD Blambangan

perlu dilakukan adalah hentikan segera semua pekerjaan apa pun yang sedang Anda lakukan lalu duduk atau berbaringlah sembari menarik napas dalamdalam. Jika Anda sendirian sementara gejala tersebut berlangsung lebih dari beberapa menit segera hubungi nomor telepon darurat setempat dan katakan Anda terkena serangan jantung. Atau hubungi orang di sekitar Anda dengan memberikan informasi yang sama.

Jika ada yang bisa mengantar Anda ke rumah sakit lebih cepat, segeralah minta bantuannya mengantar Anda ke ruang gawat darurat di rumah sakit.

Lebih cepat ditangani akan lebih baik.

Di RSUD Blambangan Banyuwangi sudah ada dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah. Jadi, tidak salah bila Anda menjadikan

RSUD Blambangan sebagai tujuan untuk mendapatkan pelayanan pasien dengan penyakit jantung.

Di RSUD Blambangan telah ada ruang ICCU (Intensive Cardio Care Unit) full AC dengan fasilitas 7 bed pasien ICCU, bed side monitor central, oksigen sentral, ventilator, mesin EKG, DC Shock, Syringe pump, infus pump, dan tenaga para medis dengan sertifikat kegawat daruratan jantung. Sedangkan pasien yang rawat jalan di RSUD Blambangan Banyuwangi bisa mengunjungi PoliKlinik Jantung dengan fasilitas Mesin EKG, Treadmiltest, Echocardiografi, serta akan dilayani langsung oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah (dr. Nelly Mulyaningsih, Sp.JP) dan perawat dengan berkemampuan khusus di bidang jantung. (*)

RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 10 November 2015

BERITA UTAMA

39

Sugihartoyo Dapat Dukungan Tiga Suara n DUA...

Sambungan dari Hal 29

Ironisnya, perebutan pucuk pimpinan Perpenas itu menjalar hingga kalangan siswa. Puluhan siswa SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi mengejar satu personel Satuan Intelkam Polres Banyuwangi yang tengah bertugas di sekolah yang berlokasi di kompleks Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi tersebut. Kedatangan anggota Intelkam itu dalam rangka dimintai bantuan pihak Pepernas untuk monitoring situasi.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, ketegangan mulai memanas saat kubu Sugihartoyo yang mengklaim sebagai ketua Perpenas terpilih hasil rapat pemilihan ketua persatuan pendidikan datang ke kantor Perpenas, tepatnya di kompleks kampus Untag Banyuwangi. Sugihartoyo yang kala itu telah membawa akta notaris kepengurusan Perpenas berusaha memasuki kantor persatuan pendidikan yang satu itu.

Kedatangan Sugihartoyo membawa akta kepengurusan Per-

KLAIM YANG SAH: Ketua Perpenas terpilih, Sugihartoyo, menjelaskan kepada wartawan terkait legalitas kepengurusan Perpenas, kemarin.

FREDY/RABA

penas tersebut memantik reaksi kubu ketua Perpenas periode 2010-2015, Waridjan.

Gesekan antar kedua kubu pun tidak bisa dihindari.

Entah bagaimana ceritanya, ratusan siswa SMA 17 Agustus Banyuwangi ikut terpancing dengan dualisme kepemimpinan tersebut. Para siswa tersebut berusaha mengusir kubu Sugihartoyo dari kantor Perpenas.

Diduga, ada yang menggerakkan

siswa turun ke lapangan.

Bahkan, satu anggota Satuan Intelkam Polres Banyuwangi yang berjaga di lokasi menjadi sasaran amarah siswa. Tak ingin terjadi sesuatu, anggota Intelkam itu berusaha meninggalkan tempat.

Versi kepolisian menyebutkan, pada saat meninggalkan tempat, anggota Intelkam itu malah dikejar ratusan siswa. Anggota polisi yang satu itu terus berlari menghindari amarah siswa

hingga kantor unit pengujian kendaraan bermotor Banyuwangi.

Jawa Pos Radar Banyuwangi sempat mengonfirmasi salah satu siswa yang berada di sekitar kerumunan pelajar tersebut.

Siswa yang mengaku bernama Gilang tersebut mengatakan, dirinya mendapat informasi bahwa jika kubu Sugihartoyo memimpin Perpenas, SMA 17 Agustus Banyuwangi akan dipindah.

Pelaku Terancam Hukuman Sembilan Tahun n KOS-KOSAN...

Sambungan dari Hal 29

Bila nanti ditemukan hal demikian, polisi akan memberi sanksi khusus kepada pengelola kos tersebut. “Nanti yang tidak mengindahkan aturan ini akan kami tindak,” tegas AKP Ketut Redana, Kapolsek Banyuwangi.

Ketut menambahkan, sejauh ini masih banyak pengusaha rumah kos yang menerima penghuni kos dengan jenis kelamin berbeda dalam satu rumah.

Meski berbeda kamar, tapi lakilaki dan perempuan tidak boleh dalam satu rumah kos.

Pihaknya sudah sering memberikan imbauan dan sosialisasi kepada pengusaha rumah kos agar sebuah rumah kos hanya menerima satu jenis kelamin.

“Kami harap kamar kos itu jika menerima perempuan ya perempuan saja. Jangan dicampur, nanti bisa muncul perkosaan,” terangnya.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Polsek Banyuwangi akan meningkatkan penertiban.

Hal itu dilakukan demi keamanan dan ketertiban rumah kos dan lingkungan sekitar. Rumah kos yang penghuninya laki-laki dan perempuan jelas-jelas melanggar perda tentang rumah

kos. Pengusaha rumah kos yang masih menerima laki-laki dan perempuan dalam satu rumah kos akan diproses sesuai aturan.

Ketut menegaskan, proses hukum atas keempat orang yang diduga melakukan pemerkosaan terus berjalan. Para pelaku terancam hukuman sembilan tahun penjara sesuai Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Seorang mahasiswi berusia 21 tahun diperkosa secara bergilir oleh empat pemuda Jumat lalu (7/11). Aksi pemerkosaan itu dilakukan di kamar kos pacar korban. Tragisnya, sebelum digilir empat pemuda, korban

dipaksa menenggak minuman keras (miras) oplosan.

Peristiwa memilukan itu menimpa PVJ, 21, mahasiswi asal Perum Griya Giri Mulya, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Beruntung, tak seberapa lama pelaku bisa dibekuk Unit Reskrim Polsekta Banyuwangi.

Salah satu pelaku pemerkosaan merupakan penyewa kamar kos dalam satu rumah kos yang sama. Akibat pemerkosaan tersebut, korban tidak sadarkan diri alias pingsan. Begitu selesai menyalurkan nafsu bejatnya, para pelaku meninggalkan korban yang tidak sadarkan diri begitu saja. (nic/c1/aif)

Suhu Siang Hari 34 Derajat Celcius n DEBU...

Sambungan dari Hal 29

Dengan kata lain, abu akan terbawa ke Samudera Hindia.

Dengan arah itu, jangankan sampai Banyuwangi, bahkan abu itu tidak sampai wilayah Bali. “Kecepatan angin sekitar lima knot ke arah barat daya.

Kemungkinan kecil bisa berdampak ke Banyuwangi, tapi

tetap harus dilihat pergerakan angin, baik angin bawah maupun atas,” terang Yustoto Windiarto, prakirawan BMKG Banyuwangi.

Selain itu, intensitas sebaran abu juga semakin berkurang dan tidak sepekat biasa. Sehingga, kemungkinan dampaknya tidak akan sebesar sebelumnya. Toto menambahkan, arah angin yang menjauh dari daratan Bany-

uwangi itu membuat kondisi gelombang terbilang stabil.

Di Selat Bali tinggi gelombang signifikan antara 0.3 sampai 0,8 meter. Di Laut Selatan antara 0,5 sampai 2 meter. Sementara itu, terkait perkiraan cuaca, Toto menyebut hujan ringan berpotensi turun di Banyuwangi Barat, seperti Kecamatan Licin, Songgon, Glagah, Glenmore, dan Kalibaru.

Akan tetapi, intensitasnya cukup kecil, sehingga sangat sulit diprediksi. “Kita lihat awannya tipis. Jadi hujan ringan kemungkinan bisa turun antara sore sampai malam hari. Suhu maksimal di siang hari masih di angka 34 derajat Celcius. Tidak adanya awan yang menangkal sinar matahari membuat panas terasa menyengat,” tandas Toto. (fre/c1/aif)

Harus Pintar-pintar Pilih Angle n LAMPIASKAN...

Sambungan dari Hal 29

”Kalau lagi di lapangan, sambil kerja kadang ya iseng-iseng saja foto-foto hutan dan pemandangan,” kata bapak dua anak itu.

Meski hanya menggunakan media kamera hand phone, ter-

nyata hasil foto pria kelahiran 10 Mei 1981 itu juga tidak kalah bagusnya dengan hasil foto yang diambil menggunakan kamera DSLR. Beberapa koleksi foto di hand phone miliknya juga sangat banyak, di antaranya objek kebakaran hutan, mata air di dalam

hutan, gunung, dan lain-lain.

Foto-foto cukup bagus meski hanya menggunakan kamera hand phone.

Selain mudah dibawa dan simpel, mengabadikan objek menggunakan kamera hand phone ternyata juga dirasa tidak terlalu ribet. Tidak perlu ribet juga

mengatur kontras warna seperti di kamera DSLR. Sebab, setting kamera hand phone yang dia miliki sudah otomatis. ”Yang terpenting dalam mengambil foto itu kita harus pintar-pintar memilih angle dan momen,” pungkas pria asal Grobogan, Jawa Tengah, itu. (tfs/c1/aif)

“Kami kurang tahu. Tetapi, katanya kami disuruh mengusir orangorang yang mau mengambil alih pihak 17 Agustus 1945 (Perpenas).

Setahu saya yang menyuruh kami ya pak kepala sekolah, Pak Anton Sunartono,” kata dia.

Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi, Sugihartoyo mengatakan, pihaknya sudah memegang akta kepengurusan Perpenas. “Berarti legal-formal sudah kami miliki. Dengan memiliki bukti legal-formal, sebetulnya kita punya hak yang dijamin oleh hukum untuk mengelola Perpenas,” ujarnya.

Perkara ada pihak lain yang tidak puas, imbuh Sugihartoyo, mestinya mereka menuntut akta lewat pengadilan, bukan dengan model pengerahan masa. “Pengerahan massa dan bengok-bengok (teriakteriak) ini kan bukan tempatnya intelektual. Intelektual itu selalu mendahulukan kepentingan yang terkait pikiran yang baik dan caracara yang konstruktif,” cetusnya.

Sugihartoyo menambahkan, dalam sidang pemilihan ketua

Perpenas, dirinya mendapat dukungan tiga suara dari lima orang yang berpendapat. “Dengan demikian, sesuai anggaran dasar, itu sudah terpenuhi. Kami bergerak berdasar anggaran dasar, bukan pada yang lain,” terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Anton Sunartono, menampik mengerahkan siswa untuk menghadang kelompok Sugihartoyo. “Tidak ada pengerahan,” ujarnya.

Anton menambahkan, kekacauan yang terjadi kemarin akibat perbedaan penafsiran akta notaris. Menurut dia, Perpenas masih status quo (kembali ke kepengurusan lama). Tetapi, kelompok Pak Sugihartoyo melakukan penyerobotan. Saya tidak tahu mengapa sampai chaos seperti ini. Seharusnya rundingan saja baik-baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Perpenas periode 2010-2015, Waridjan, mengatakan kepengurusan Perpenas untuk periode lima tahun ke belakang itu berakhir pada 21 Oktober. Oleh karena itu, di tanggal yang sama, pengurus melakukan rapat untuk membentuk kepengurusan yayasan periode 2015-2020.

Waridjan menuturkan, rapat pada 21 Oktober tersebut deadlock. Sebagai pimpinan rapat, dirinya memutuskan menghentikan forum tersebut, sehingga kepengurusan Perpenas bersifat status quo alias kembali ke kepengurusan lama. Kepengurusan lama yang dimaksud adalah kepengurusan yang disahkan akta nomor 42 yang dikeluarkan notaris Woro Indah Soeryandari pada tahun 2010.

Menurut Waridjan, keunggulan 3 suara melawan dua suara pada pemilihan ketua Perpenas merupakan klaim sepihak Su-

gihartoyo. Dijelaskan, dalam menuju komposisi pengurus, pihaknya mengacu Pasal 11 Anggaran Dasar (AD) Perpenas.

“Selain itu, ada keputusan rapat kerja (raker) dalam bidang kelembagaan. Dalam raker tersebut ada keputusan semua unit dapat mengusulkan kepengurusan Perpenas lima tahun ke depan,” ujarnya kemarin (9/11).

Waridjan menambahkan, semua peserta raker, termasuk Sugihartoyo, menyepakati hasil rapat tersebut. Namun belakangan, imbuh dia, pada rapat periodesasi Sugihartoyo menolak keputusan raker bahwa usul unit dipertimbangkan menjadi salah satu penentuan pengurus. “Saya sudah mencoba menjelaskan, tapi malah terjadi saur-manuk.

Akhirnya, rapat ditutup dan pimpinan Perpenas kembali ke kepengurusan lama seraya menunggu pembentukan pengurus baru,” kata dia.

Selain itu, kata Waridjan, dalam anggaran dasar, pihak yang dipilih menjadi pengurus berjumlah enam orang. Enam orang itu yang bertugas memilih ketua Perpenas. “Saat rapat satu pengurus sakit dan membuat pernyataan mendukung saya secara tertulis. Tetapi, sebelum pernyataan tersebut dibacakan, sudah terjadi saur-manuk. Jika pernyataan itu dibacakan, skor akan menjadi imbang 3-3.

Dengan membentuk akta baru, imbuh Waridjan, Sugihartoyo membentuk pengurus Perpenas tandingan. Artinya, Sugihartoyo otomatis telah memisahkan diri dari akta nomor 42 alias memisahkan diri dari kepengurusan Perpenas. “Dari 12 unit yang ada di lingkungan Perpenas, 10 unit menolak akta yang dipegang Pak Sugihartoyo,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Ayong Tertangkap di Kamar Kos n 2 PEKAN...

Sambungan dari Hal 29

Semua pelaku merupakan pemain lama,” tegas Kapolres AKBP Bastoni Purnama didampingi Kasatnarkoba AKP Agung Setya Budi dalam ekspose kemarin.

Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, tangkapan terbaru adalah Agus Kusuma alias Ayong, warga Jalan Ikan Lumba-lumba, Kelurahan Karangrejo. Pria berusia 39 tahun

itu ditangkap atas tuduhan peredaran narkoba. Ayong dibekuk di sebuah kamar kos di Jalan Borobudur, Kelurahan Taman Baru, Banyuwangi, Minggu (8/11) kemarin.

Dari tangannya, disita barang bukti berupa satu paket sabusabu seberat 0,88 gram, alat isap sabu, dan sebuah timbangan.

Polisi yang mendapati adanya transaksi narkoba segera menyanggong rumah kos tersangka.

Saat ditangkap dia baru saja mendapat pasokan sabu dari

kenalannya di Surabaya. “Saat digerebek dia hanya sendiri.

Temannya itu sudah pergi sebelum polisi datang,” beber Agung Setyo Budi.

Dalam menjalankan aksi, Ayong diduga sengaja menggunakan kamar kos tersebut untuk melindungi aksinya. Modus itu sering digunakan pengedar narkoba untuk menghalangi pelacakan polisi. Namun, usaha itu gagal setelah praktik jual-beli yang dijalankan polisi itu terendus. (nic/c1/aif)

Adak Tertangkap di Studio Dekat Rel KA n WARGA...

Sambungan dari Hal 29

“Tersangka ini tergolong residivis. Dia pernah dihukum kasus pembunuhan di Singojuruh,’’ ungkap Agung.

Dua pekan lalu Adam alias Adak, 38, dibekuk anggota Satnarkoba Polres Banyuawngi. Warga Dusun Rowo, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, itu disergap di sebuah studio musik dekat rel kereta api Jalan Lingkar Ketapang. Saat me-

nangkap Adak polisi harus hatihati. Sebab, studio berlantai dua itu dipasangi kamera CCTV. Gerak-garik polisi memasuki kawasan itu bakal terpantau lewat CCTV. Beruntung, polisi bersikap cerdik. Setelah melewati pantauan CCTV, polisi berhasil meringkus Adak. Sebelum dibekuk, Adak baru saja transaksi sabu-sabu dengan seorang pembeli.

Modus pengambilan sabu itu tergolong unik. Adak dan pem-

beli melakukan kontak telepon lebih dulu. Setelah janjian ketemu di studio, Adak menurunkan dompet yang diikat tali dari lantai dua. Begitu dompet turun, si pembeli memasukkan uang ke dalam dompet lalu ditarik lagi pakai tali ke atas. “Ketika uang sudah dipegang, Adak gantian menurunkan barang dengan dompet yang diikat tali,’’ beber Agung terkait modus penjualan narkoba yang dijalankan Adak. (c1/aif)

Absen Kursus ketika Ada Konser Dangdut Kemajuan Harus Dipertahankan n EKO...

Sambungan dari Hal 29

Meski sudah berumur, semangatnya menimba ilmu tampaknya belum luntur. Sambil mengeluselus kepalanya, pria yang diketahui bernama Eko Priyono, 40, warga RT04/RW02, Dusun Bulusari, Desa Grajagan, Purwoharjo, itu sedang menyelesaikan soal ujian bahasa Inggris. ”Soalnya lumayan sulit. Saya ini seorang petani di desa saya, Mas, tapi ingin sekali bisa bahasa Inggris,” kata pria yang sehari-hari bertani padi itu.

Dia pun menceritakan awal mula ketertarikannya mengikuti kursus bahasa Inggris secara gratis. Selain karena mumpung gratis, Eko merasa malu jika anaknya yang masih duduk di bangku SMP mendapat PR bahasa Inggris dari sekolah.

“Saya malu tidak bisa menjawab PR bahasa Inggris anak saya,’’ akunya.

Atas dasar itu, dia sangat ingin belajar bahasa Inggris di tempat kursus di balai desa secara gratis tersebut. ”Mumpung gratis, manfaatnya juga banyak kalau ikut kursus kan,” katanya.

Ternyata dia tidak sendiri. Bersama puluhan temannya yang juga berprofesi sebagai petani,

Eko selalu aktif mengikuti kursus bahasa Inggris di balai desa tiga kali dalam seminggu. Usia dia dan teman-temannya terbilang sudah tidak muda lagi. Namun, semangat mereka belajar bahasa Inggris belum sirna sampai kini. ”Teman-teman saya, seperti Joko dan Yosep, itu petani.

Mereka saya ajak juga belajar bahasa Inggris. Ternyata mereka juga antusias,” terang Eko. Banyak manfaat yang dia peroleh dengan mengikuti kursus bahasa Inggris secara gratis tersebut. Dengan terus mengasah kemampuan berbahasa Inggris, kosa kata yang dia ketahui semakin hari semakin bertambah.

Seringnya berdialog dengan sesama teman dan dengan pengajar menggunakan bahasa Inggris juga dirasa cukup ampuh dalam membiasakan diri menggunakan bahasa Inggris dengan baik dan benar. ”Kalau tidak kursus, saya dan teman-teman di rumah sehari-hari ngomong bahasa Inggris. Ben tambah lancar,” ujar Eko lantas tertawa.

Selain ingin menularkan ilmunya kepada anaknya, tujuan lain dia mengikuti kursus tersebut adalah ingin maju. Sebab, di Grajagan banyak tempat wisata yang sering dikunjungi turis mancanegara. Dengan bisa ber-

bahasa Inggris, harapannya kelak jika bertemu bule bisa menjelaskan secara mendalam potensi-potensi yang dimiliki desanya. ”Tapi sangat disayangkan, ada kursus gratis begini yang mengikuti malah yang tua-tua.

Anak-anak muda di desa saya ini kurang berminat ikut kursus bahasa Inggris,” keluhnya.

Cerita menarik tidak hanya datang dari peserta kursus bahasa asing saja, para pengajar yang terjun langsung ke desadesa juga punya cerita. Apalagi, usia peserta yang mengikuti kursus gratis tersebut sudah tua-tua.

Febriana, 21, salah satu pengajar di Desa Badean, Kecamatan Rogojampi, misalnya. Kebetulan di desa tempat dia mengajar pesertanya banyak sekali dari kalangan ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga yang belajar bahasa Inggris itu belajar dari nol. Artinya, mereka tidak mengetahui bahasa Inggris sedikit pun. Lulusan ibu-ibu rumah tangga di sana juga bermacam-macam. Ada yang hanya jebolan SMP, dan ada juga yang sampai SMA. Dari segi kemauan, Febriana melihat kemauan ibu-ibu rumah tangga di Desa Badean belajar bahasa Inggris sangat bagus.

Namun, perlu waktu cukup panjang untuk mendidik ibu-ibu rumah tangga itu agar lancar berbahasa Inggris dengan benar.

Kesulitan Febriana saat memberikan kursus bahasa Inggris adalah jika waktunya bersamaan dengan konser dangdut di tempat wisata di Desa Badean.

Meski sudah waktunya kursus, ibu-ibu rumah tangga yang jumlahnya belasan itu sudah dipastikan absen. Mereka memilih nonton musik dangdut.

Febriana juga harus bersabar dan menunggu hingga ibu-ibu rumah tangga tersebut selesai menonton konser, baru kurus dimulai. ”Apalagi, kalau yang datang artis ibu kota, pasti ibuibu tidak mau belajar bahasa Inggris dan memilih menonton dangdut,” ujar Febriana.

Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Masyarakat Dispendik Banyuwangi, Sunari, mengatakan program kurus bahasa asing berbasis desa itu dilakukan agar masyarakat desa mengerti dan bisa berbicara bahasa Inggris dengan lancar. ”Kalau warga sudah pintar bahasa Inggris, warga tidak perlu lagi repotrepot mencari guide untuk sekadar ingin berkomunikasi dengan bule yang datang ke desanya,” ujar Sunari. (c1/aif)

n DOKTER...

Sambungan dari Hal 38

Ketua PD Muhammadiyah Banyuwangi Drs Syuhadak Asy’ari, M.Pd memberikan apresiasi kepada direktur Dr. Rusdi Dziban, Sp.B, FINACS yang telah mengabdikan diri di RSI Fatimah. Selama kepemimpinan dr Rusdi sebanyak kemajuan yang dila-

kukan. “Maka dari itu, saya berharap agar kemajuan ini harus tetap dipertahankan,” ujar Syuhadak.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono turut memberikan selamat kepada dr Rusdi Dziban dan penggantinya dr Selamat Widodo.

Pria yang akrab dokter Rio ini menjelaskan jika didalam RPJMD

tahun 2010-2015 konsepsi dasar pembangunan kesehatan dititikberatkan pada pelayanan.

Namun pada RPJMD tahun 20162021 fokusnya adalah peningkatan kualitas pelayanan. “Maka dari itu saya berharap agar rumah sakit dan puskesmas terus meningkatkan kualitas pelayanannya kepada pasien,” kata Rio. (*)

Berharap Ada Koordinasi dari TNI n BPJS...

Sambungan dari Hal 38

“Tapi kami memaklumi, mungkin karena padatnya tugas yang harus dilaksanakan oleh saudara dari TNI dan Polri,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Banyuwangi Santhu

Harianja, melalui Kanit Manajemen Kepesertaan dan UPMP4, Rinaldi Wibisono.

Rinaldi dalam sesi diskusi juga sempat menjelaskan bahwa perbedaan data tersebut juga bisa disebabkan karena kesalahan dari petugas entri BPJS Kesehatan.

Oleh karena itu, Rinaldi berharap koordinasi dan bantuan dari pihak TNI dan Polri dalam pelaksanaan rekonsiliasi data kali ini bisa mempercepat validasi data peserta BPJS itu sendiri, sehingga program pelayanan kepada peserta bisa terus meningkat. (*/als)

Gelar Sosialisasi Kesehatan Gigi n POLI GIGI...

Sambungan dari Hal 38

Poli gigi juga sering mengadakan sosialisasi menjaga kesehatan gigi dan mulut, serta pemeriksaan gigi gratis di beberapa

Taman Kanak-Kanak di Banyuwangi.

Bagi masyarakat yang ingin mendapat layanan poli gigi, bisa datang setiap hari di Poliklinik RSI Fatimah Banyuwangi, setiap Senin-Sabtu. Dengan jam

pelayanan, Senin-Kamis mulai pukul 07.00-13.30 WIB, Jumat mulai pukul 07.00-10.30 WIB, Sabtu mulai pukul 07.00-12.30 WIB. Untuk poli gigi sore, SeninJumat mulai pukul 18.00-20.00 WIB, Sabtu sore libur. (*)

40

Jawa Pos Selasa 10 November 2015

Contoh Surat Suara Belum Masuk Dok/RaBa

SURAT SUARA: Contoh suara suara seperti ini yang sedang ditunggu KPU untuk dimintakan persetujuan pasangan calon bupati.

BANYUWANGI - Proses cetak masal surat suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 segera dimulai. Setelah penandatanganan kontrak dengan rekanan pemenang lelang dilakukan pada Kamis sore (5/11), Komisi Pemilihan Umum (KPU) kini tinggal menunggu contoh surat suara untuk dimintakan persetujuan dua pasangan calon (paslon).

Sekretaris KPU, A. Faruq Eriyono, mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan perusahaan pemenang lelang surat suara pilbup, yakni PT. Pura Barutama. “Pihak perusahaan segera mengirimkan contoh surat suara,” ujarnya kemarin.

Jika contoh surat suara itu sudah

diterima KPU, kata Faruq, KPU akan meminta persetujuan kedua tim sukses paslon. Persetujuan kubu Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) dan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyuwidodo (Su-Si) itu akan dicantumkan dalam berita acara. “Jika sudah ada berita acara persetujuan dua kubu, pihak perusahaan bisa langsung melakukan cetak masal surat suara,” terangnya.

Menurut Faruq, jangka waktu pengerjaan pencetakan dan pelipatan surat suara Pilbup Banyuwangi 2015 maksimal 15 hari. Jangka waktu 15 hari itu dihitung

setelah pencetakan masal dimulai. “Sehingga, tidak mengurangi hak rekanan pemenang tender,” tuturnya.

Seperti diberitakan, kubu Dahsyat dan SuSi sudah menyerahkan foto surat suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Foto yang diserahkan kedua paslon tidak berbeda dengan foto yang terpasang pada alat peraga kampanye (APK) yang sudah beredar.

“Kedua pihak mengirimkan foto yang sama dengan foto yang dicetak di APK dan bahan kampanye,” ujar Kasubag Teknis dan Hubungan Partisipasi

Masyarakat KPU, Andi Tri Prawono Andi menambahkan, pihak rekanan yang akan melakukan pencetakan dan pelipatan surat suara pilbup 2015 juga telah mengirimkan tiga contoh desain surat suara pesta demokrasi memilih bupati dan wakil bupati periode 2016-2021.

Pencetakan secara masal akan dilakukan setelah sampel surat suara yang dilengkapi foto paslon telah di-approve KPU dan tim sukses (TS) calon. Unit Layanan Pengadaan (ULP) menyebut penandatanganan kontrak tender pengadaan surat suara itu sudah dilakukan pada Selasa lalu (3/11). Lelang dengan nilai pagu sebesar Rp 1,309 M itu dimenangkan PT. Pura Barutama dengan nilai penawaran Rp 236 juta. (sgt/c1/afi)

Pilbup

Panwaslih Gelar FGD Pengawasan BANYUWANGI - Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi kembali menegaskan pengawasan pelaksanaan pesta demokrasi kali ini bisa dilakukan seluruh lapisan masyarakat. Warga yang mendapati terjadinya pelanggaran pilbup bisa melapor kepada panitia pengawas, mulai tingkat Panitia Pengawas Lapangan (PPL), Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), hingga Panwaslih.

FGD di setiap Partisipasi masyarakat pengawas pesta dekecamatan mokrasi memilih bupati diagendakan dan wakil bupati Banyudiikuti 40 peserta wangi periode 2016-2021 asal lintas elemen akan semakin optimal.

Dalam rangka meningkatkan pengawasan, PanPrima Jabara Kharisma waslih Banyuwangi bakal Sekretaris Panwaslih menggelar Focus Group Discussion (FGD).

Sebelum merealisasikan FGD, Panwaslih Banyuwangi mengundang ketua komisioner, kepala sekretariat, dan bendahara sekretariat Panwascam seBumi Blambangan kemarin. Pada pertemuan yang digelar di kantor Panwaslih Banyuwangi tersebut, para komisioner, ketua sekretariat, dan bendahara sekretariat Panwascam, mendapat penjelasan teknis penyelenggaraan FGD. Sekretaris Panwaslih, M. Prima Jabara Kharisma mengatakan, FGD diperlukan untuk menyosialisasikan pengawasan partisipatif masyarakat. “Bentuk kegiatan berupa penyampaian apa saja yang bisa diawasi dan akses pelaporan pelanggaran tersebut.

Harapannya, pengawasan lebih efektif,” ujarnya kemarin (9/11).

Dikatakan, FGD bakal mulai digeber pada 16 November sampai 19 November mendatang. Dalam sehari, FGD bakal dihelat di enam kecamatan. “FGD di setiap kecamatan diagendakan diikuti 40 peserta asal lintas elemen,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

SOSIAL: Abdullah Azwar Anas memberikan santunan kepada anak yatim dan piatu di Dusun Jagalan, Desa/ Kecamatan Rogojampi, kemarin (8/11).

Puluhan Anak Yatim Doakan Anas Jadi Bupati Lagi

ROGOJAMPI - Calon Bupati Abdullah Azwar Anas menghadiri kegiatan pengajian dan santunan yatim piatu di Dusun Jagalan, Desa/Kecamatan Rogojampi, Sabtu Malam lalu (8/11). Dalam kesempatan itu, puluhan anak yatim mendoakan Anas terpilih lagi menjadi Bupati Banyuwangi pada Pemilih Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 9 Desember 2015.

Santunan anak yatim piatu itu dilaksanakan di rumah Ketua Ikawangi Dewata, H. Bambang Sutiyono, dalam rangka syukuran haji dan aqiqah yang dirangkai pemberian santunan yatim piatu oleh Rombongan Sedekah Jalanan (RSJ) Banyuwangi.

Bambang Sutiyono mengatakan, kegiatan syukuran haji dan aqiqah itu sengaja digelar bersamaan dengan kegiatan santunan anak yatim.

Sebelum memberikan santunan, puluhan warga dan anak yatim berdoa bersama. Salah satu doa mereka adalah semoga pelaksanaan pilbup berjalan lancar, tertib, dan aman. “Semoga Pak Anas bisa terpilih kembali menjadi bupati, dan bisa memimpin Banyuwangi lebih baik lagi,” harap Bambang Sutiyono diamini seluruh anak yatim dan hadirin. (ddy/c1/afi)

pemerintahan REWARD: Pj Bupati Zakarsi (kiri) berfoto bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang Fery Mursyidan Baldan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat M. Basuki Hadimuljono usai penyerahan secara simbolis hadiah penghargaan PKPD bidang tata ruang kemarin malam.

HUMAS FOR RABA

Terima Hadiah Penghargaan PKPD Tata Ruang JAKARTA - Pj Bupati Zarkasi kemarin malam (8/11) menerima penghargaan peningkatan kinerja pemerintah daerah (PKPD) bidang tata ruang dari Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Fery Mursidan Baldan. Penyerahan penghargaan PKPD itu dilakukan bersamaan dengan peringatan puncak Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional di Kementerian Agraria dan Tata Ruang Jakarta.

Penghargaan PKPD itu diberikan kepada tiga bupati, tiga wali kota, dan tiga gubernur. Penghargaan PKPD bidang tata ruang diberikan kepada

Pemkab Banyuwangi karena berhasil menjadi pemenang pertama dalam lomba pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang tahun 2014 yang diselenggarakan Kementerian Agraria dan Tata Ruang RI. Kepala Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Mujiono mengatakan, dalam puncak peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional itu, Pj Bupati Zarkasi menerima secara simbolis reward berupa satu unit eksavator senilai Rp 1,8 miliar. Penghargaan PKPD sudah diserahkan pada akhir tahun 2014 lalu.

Menurut Mujiono, penyerahan reward itu merupakan rangkaian kegiatan penghargaan PKPD tahun 2014. Penyerahan penghargaan PKPD dilakukan pada 2014, tapi penyerahan reward PKPD itu baru dilakukan tahun 2015. “Hadiah berupa satu unit eksavator sudah ada di Banyuwangi. Sekarang hanya penyerahan simbolis dari menteri kepada Bupati Banyuwangi,” ujar Mujiono tadi malam.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, hadiah satu unit eksavator itu akan menjadi aset Pemkab Banyuwangi. Penggunaan alat berat

itu akan menjadi tanggung jawab Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang.

Eksavator itu, lanjut Mujiono, akan dimanfaatkan untuk kegiatan pengawasan dan pengendalian bangunan yang melanggar ketentuan pemanfaatan tata ruang. Selama ini Dinas PU Bina Marga dan Satpol PP tidak bisa berbuat banyak terhadap sejumlah bangunan yang melanggar ketentuan tata ruang. “Eksavator itu sangat membantu kelancaran kegiatan penertiban bangunan yang melanggar ketentuan pemanfaatan tata ruang,” katanya. (c1/afi)

Kecamatan Blimbingsari Tunggu Kode Area BANYUWANGI - Eksekusi Kecamatan Blimbingsari tampaknya belum bisa dilakukan tahun ini. Sebab, Pemkab Banyuwangi hingga saat ini belum mendapat kode area dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta.

Kode area kecamatan merupakan syarat mutlak pembentukan kecamatan baru. Kemendagri akan memberikan kode area, jika ada permohonan dari pemerintah daerah yang menambah jumlah kecamatan. “Hingga saat ini kita belum mengajukan permohonan kode area Kecamatan Blimbingsari,” ujar Kabag Pemerintahan Anacleto Da Silva.

Menurut Anacleto, permohonan kode area Kecamatan Blimbingsari belum dilakukan karena masih menunggu selesainya proses verifikasi Peraturan Daerah (Perda) Kecamatan Blimbingsari dari Gubernur Jatim Soekarwo. Perda tersebut masih dalam proses kajian setelah disahkan DPRD Banyuwangi.

Setelah proses verifikasi selesai, kata Anacleto, Pemkab Banyuwangi segera mengirim permohonan kode area dengan dasar perda yang sudah disahkan

DPRD itu. Kode area kecamatan itu penting, karena menyangkut beberapa kebijakan pemerintah pusat di daerah.

“Seperti pemberian nomor identitas kependudukan (NIK). Kalau tidak ada kode area, NIK warga kecamatan baru itu tidak bisa diterbitkan,” katanya.

Lalu, bagaimana persiapan eksekusi kecamatan baru itu? Menurut Anacleto, Pemkab Banyuwangi sedang mempersiapkan infrastruktur kecamatan ke 25 itu. Walau perda pembentukan kecamatan baru itu sudah terbentuk, tapi hingga saat belum memiliki calon kantor.

Tim Pemkab Banyuwangi sedang mempersiapkan calon kantor Kecamatan Blimbingsari. Langkah pertama adalah proses pengadaan lahan kantor. Tim sudah mengantongi tujuh lokasi lahan sebagai kantor kecamatan.

Hanya saja, tujuh titik itu tidak bisa langsung diproses karena belum melakukan public hearing dengan warga setempat. “Kita melakukan pendekatan dulu apakah lahan yang kita pilih itu mau dijual ataukah tidak. Lahan yang kita pilih itu milik warga,” katanya. (c1/afi)