Radar Banyuwangi | 10 September 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

KAMIS 10 SEPTEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

Sungai Tambong Makan Korban Mandi di Sungai, Bocah SLB Tenggelam

TENGGELAM ENAM JAM: Warga mengevakuasi jasad S o i m s e t e l a h d i t e mu k a n tenggelam di Sungai Tambong kemarin malam (9/9).

KABAT - Musibah anak tenggelam kembali terjadi di Banyuwangi. Setelah Dadang Permana, 14, tewas terseret arus Pantai Boom, kemarin (9/9) giliran seorang bocah asal Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, meninggal saat mandi di sungai. Bocah nahas itu adalah Mohamad Soim, 15, warga Dusun Krajan, Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat. Petaka terjadi saat Soim mandi di Sungai Tambong. Setelah dilakukan pencarian selama enam jam, Soim ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Nasuha, 65, ayah Soim, menuturkan putranya tersebut diajak mandi ke Sungai Tambong oleh beberapa temannya. Tidak jelas siapa yang mengajak anaknya sore itu pergi ke sungai n

Mandi di Sungai Berujung Maut

1 Sekitar pukul 16.00, Soim dan teman-temannya mandi di sungai Tambong, Desa Pakistaji, Kabat. Mereka asyik main air di sungai tersebut.

2

Baca Sungai...Hal 39

Teman-temannya pulang, Soim tetap berada di sungai. Dia malah menolak diajak pulang. Soim pun kembali nyemplung ke sungai sendirian.

FOTO-FOTO: DEDY-FREDY/RABA

TINGGAL KENANGAN: Nasuha, 65, dan Farida, 45, menunjukkan foto Mohamad Soim (kanan), anak ke lima mereka, yang meninggal karena tenggelam di Sungai Tambong, Kabat, kemarin (9/9).

3 Orang tua Soim, Nasuha, berusaha mencari anaknya yang belum pulang. Begitu sampai sungai, dia hanya mendapati pakaian dan sandal Soim yang tergeletak di pinggir sungai.

4 Puluhan warga akhirnya dikerahkan untuk mencari Soim. Warga menyisir lokasi hilangnya Soim sampai lima puluh meter ke timur.

5 Pukul 22.00, Soim ditemukan tidak jauh dari titik awal pencarian dalam kondisi tak bernyawa.

GRAFIS: REZA FAIRUS/RABA

FESTIVAL JAZZ

Makkah Diterpa Badai Pasir Listrik Mati, Dua Jamaah Muncar Terjebak Lift

DOK.RABA

REVITALISASI OBJEKWISATA: Beach Jazz Festival tahun lalu mampu menyedot ribuan penonton.

Perkuat Posisi Banyuwangi BANYUWANGI - Ajang Banyuwangi Beach Jazz Festival alias Jazz Pantai semakin dekat, tepatnya Sabtu malam (12/9) mendatang. Para penonton perhelatan musik jazz yang dilangsungkan di Pantai Boom, Banyuwangi, itu bakal disuguhi sajian spesial. Lokasi acara yang berada tidak jauh dari bibir pantai Selat Bali itu bakal berpadu dengan penampilan memukau sejumlah artis papan atas nasional. Penyanyi yang bakal perform pada Banyuwangi Beach Jazz Festival tahun ini, antara lain Marcell Siahaan, Vina Panduwinata, Once Mekel, Citra Scholastika, dan Shena Malsiana. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, Jazz Pantai sengaja digelar di Pantai Boom sebagai bagian dari revitalisasi objek wisata yang berlokasi tak jauh dari pusat kota Banyuwangi tersebut. Sebelum “tersentuh” penataan pemkab dengan bersinergi bersama PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III dan kelompok masyarakat sekitar, pantai tersebut relatif kotor. Namun, kini kebersihan Pantai Boom selalu terjaga, sehingga menjadi salah satu jujugan wisata favorit di Bumi Blambangan n Baca Perkuat...Hal 39

MAKKAH - Badai pasir menyerang Kota Makkah pukul 20.30 WIB atau sekitar pukul 16.30 Waktu Arab Saudi kemarin. Meski hanya berlangsung sekitar lima menit, badai tersebut menyebabkan jamaah calon jamaah haji (JCH) panik. Kecepatan badai tercatat 15 Km/jam. Badai yang menerpa Kota Makkah tersebut mengakibatkan samLaporan bungan listrik di hotel JUHDY JCH Banyuwangi semdari Makkah pat terputus. Gara-gara listrik mati, dua JCH Banyuwangi terjebak di lift hotel tempat jamaah menginap. ”Dua jamaah yang terjebak lift adalah ibu Suharmi beserta suaminya. Mereka berasal dari Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar,” terang Juhdy, petugas haji Banyuwangi. Mengetahui ada jamaah terjebak lift, petugas hotel dan petugas haji langsung bertindak n

RENDRA KURNIA/RABA

REWARD: dr. Taufik Hidayat menyerahkan penghargaan kepada karyawan RSUD yang berprestasi. Berita terkait baca halaman 38.

Buka Layanan Medical Check Up Calon TKI BANYUWANGI - Permasalahan tenaga kerja Indonesia (TKI) seolah menjadi benang kusut yang sulit diurai. Hampir sepanjang tahun selalu ada saja kabar duka dari para pahlawan devisa yang bekerja di luar negeri itu. Mulai TKI yang menjadi korban kekerasan sang majikan, TKI yang terkena hukuman di negara tempat bekerja, hingga TKI ilegal yang mengalami musibah saat pergi atau pulang ke tanah air melalui jalur ilegal. Oleh karena itu, upaya perlindungan terhadap para TKI dilakukan Pemkab Banyuwangi n

Baca Makkah...Hal 39 TERTUTUP DEBU: Suasana Masjidilharam saat diterpa badai selama lima menit Selasa (8/9) malam kemarin.

Baca Buka...Hal 39

JUHDY FOR RABA

Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (29)

Pantai Lampon; Perpaduan Tempat Wisata dan Latihan Perang Setelah berjibaku dengan medan berat Pantai Rowo Biru, tim ekspedisi jelajah Jawa Pos Radar Banyuwangi mampir ke Pantai Lampon. Pantai yang pernah disapu tsunami tahun 1994 itu menarik dikunjungi.

Panwascam dibekali pengawasan kampanye Percuma, saat pembekalan banyak yang tidur! Asap mengepul di Gunung Raung Habis hujan abu, kini hujan asap!

TAUFIK FERDIANSYAH, Pesanggaran SETELAH dari Pantai Rowo Biru, Kecamatan Siliragung, tim ekspedisi jelajah mengunjungi Pantai Lampon di Desa/ Kecamatan Pesanggaran. Selain terkenal sebagai tempat wisata, pantai tersebut juga sering digunakan Marinir berlatih perang n Baca Pantai...Hal 39 http://www.radarbanyuwangi.co.id

RENDRA KURNIA/RABA

BEROMBAK BESAR:Tim ekspedisi jelajah berpose di sebuah batu di Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

RADAR SPORT

30

Jawa Pos

Kamis 10 September 2015

Tarif Stadion Diponegoro Naik BANYUWANGI - Seiring semakin lengkapnya sarana dan prasarana di Stadion Diponegoro, pemerintah daerah menaikkan tarif retribusi penggunaan stadion kebanggaan masyarakat Kota Gandrung tersebut. Kenaikannya berkisar 25 hingga 50 persen.Sebelumnya, tarif untuk keperluan yang dikomersilkan sebesar Rp 7,5 juta dan kini meningkat 33 persen menjadi Rp 10 juta per hari. Kabid Pendataan dan Peneta-

pan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Banyuwangi, Sujiati Andriani, mengatakan perubahan tarif retribusi itu disebabkan perubahan fisik stadion yang lebih lengkap. “Ada lampu, tribun berkapasitas lebih besar, tempat ibadah, toko-toko, dan kamar mandi,” katanya. Jika sebelumnya tarif retribusi berlaku dalam hitungan hari, kali ini dalam hitungan jam. Ia juga mengatakan retribusi pemakaian stadion pada malam

hari lebih mahal. Mengingat perlu solar 200 liter per jam untuk lampu genset stadion. Seperti diketahui, ada empat tower yang masing-masing memiliki 30 unit lampu yang tiap unit berkapasitas 2.000 watt. Kapasitas stadion juga lebih banyak, yakni bisa menampung 15 ribu penonton. Perubahan tarif itu sudah disetujui dalam pembahasan bersama anggota legislatif. “Saat ini tinggal menunggu persetujuan gubernur,” tandas Suji. (cin/c1/als)

ALI NURFATONI/RABA

SIMBOLIS: Ketua Umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi, menyerahkan tumpeng kepada Plt Kadispora, Wawan Yadmadi, dalam peringatan Haornas di Gedung Korpri Banyuwangi, kemarin.

Sarpras Porprov Jangan sampai Terbengkalai BANYUWANGI - Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V yang digeber di Banyuwangi Juni lalu berdampak positif terhadap perkembangan olahraga Banyuwangi. Sebab, adanya even itu membuat Kota Gandrung memiliki sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai. Kondisi itu sangat menguntungkan dunia olahraga Kota Gandrung. Adanya venue olahraga itu bisa membangkitkan semangat baru bagi atlet Banyuwangi. Sekadar tahu, banyak venue yang dibangun dalam menghadapi ajang multi even itu. Sebagian venue juga dipoles

menjadi lebih baik. Venue yang baru didirikan itu antara lain, sirkuit BMX Muncar, sirkuit downhill Jambu, Licin dan wall Panjat Tebing di Taman Blambangan, Banyuwangi. Sedangkan, venue yang dipoles lebih baik antara lain, kolam renang GOR Tawang Alun, lintasan atletik GOR Tawang Alun, dan Stadion Diponegoro, yang kini telah memiliki fasilitas lampu penerangan. Dengan fasilitas lengkap itu, maka semestinya semua venue itu bisa digunakan sebaik-baiknya. Jangan sampai sarana dan prasarana yang memadai itu justru terbengkalai. Seruan itu diung-

kapkan Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Wawan Yadmadi, dalam puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-32 di Gedung Korpri, Banyuwangi, kemarin sore. Dia mengungkapkan, jika Banyuwangi semakin maju. Adanya fasilitas lengkap itu harus dijadikan salah satu modal penting dalam menghadapi persaingan yang ketat. ‘’Mari kita bersamasama bina anak-anak kita menuju prestasi,” ajaknya. Ketua umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi menjelaskan, jika peringatan Haornas kali ini bisa dijadikan momentum untuk

bangkit. Berdasar pertemuan dengan Kemenpora, menghadapi Asian Games 2018, setiap daerah diharapkan mencetak satu cabor unggulan dan lima cabor alternatif. ‘’Semoga kita bisa untuk mewujudkan harapan itu,” harapnya. Sementara itu, puncak peringatan Haornas ke-32 itu dihadiri para kepala UPTD, kalangan ketua cabor, dan atlet berprestasi. Acara bertema gelorakan olahraga, wujudkan prestasi nyata itu juga diselingi acara penyerahan penghargaan kepada tim yang juara pada Liga Voli Pelajar Banyuwangi 2015 tingkat SD. (ton/c1/als)

RENDRA KURNIA/RABA

FASILITAS LENGKAP:Tarif pemakaian Stadion Diponegoro pada siang hari lebih murah dibanding malam hari.

KONI BANYUWANGI Mengucapkan Selamat

Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke - 32

POSSI Akui Kesulitan Cari Atlet Under 21 BANYUWANGI - Cabang olahraga (cabor) selam Banyuwangi nyaris tanpa cacat saat tampil dalam berbagai kejuaraan di Jawa Timur. Tetapi, capaian prestasi itu gagal diwujudkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015. Tak ayal, kegagalan meraih sekeping medali dalam hajatan itu membuat mereka dijadikan kambing hitam. Sebab, even mayor itu dianggap menjadi barometer keberhasilan pembinaan. Padahal, selama ini pembinaan atlet tetap berjalan. Para atlet rutin mengikuti latihan di kolam renang GOR Tawang Alun, Banyuwangi. Hanya saja, memang mayoritas atlet yang dibina masih kategori usia dini. Termasuk tim yang berlaga

dalam ajang multi even Juni lalu masih tergolong kelompok usia (KU) rata-rata 15 tahun. Sehingga, kemampuan mereka masih kalah bersaing dengan kontingen lain yang rata-rata

berusia 21 tahun. Keputusan menurunkan atlet kategori usia rata-rata 15 tahun itu bukan tanpa alasan. Mengingat, cabor selam mengaku kesulitan menggaet atlet yang

berusia under 21. Hal itu diakui ketua harian Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Banyuwangi, Yusuf Widodo. Dia menjelaskan, sebetulnya tim yang turun dalam ajang dua tahunan itu nyaris membawa hasil positif. Tapi, faktor stamina memang membuat atlet tuan rumah dipaksa menyerah. ‘’Yang pasti, anak-anak sudah susah payah dan berusaha sekuat tenaga,’’ tandasnya. Saat ini, papar dia, POSSI Banyuwangi tetap menyiapkan atlet secara serius. Persiapan itu dalam rangka menghadapi eveneven terdekat di Jatim. ‘’Bagi atlet Porprov lalu, mereka kita siapkan untuk Porprov selanjutnya,” tandasnya. (ton/c1/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Jl. Batur

Rumah Gardenia

Hlg STNK P 4177 ZA an Erniwati, Dsn. Krajan RT. 2/7, Ds/Kel. Ketapang, Kalipuro

Suzuki Ertiga

All New Xenia

Mitsubishi Pajero

Djl Sgr Tanah SHM L 775 m2 ada rmh ±300 m Blkng Suzuki Motor Jl. Batur 22, Singotrunan H: 085203287226/085230625412

Djl Rmh Gardenia Lt. 96, Lb. 54, 2 kmr, 1 gdg, 1 toilet+pemanas, AC, Carport 450 Jt (Nego) Hp. 082233615369

Hlg STNK P 5362 YN an Sehani, Dsn. Kedasri RT. 2/1, Karangrejo, Rogojampi

Karangagung

Perum Griya Mahkota

Djl Tanah Kavling , SHM, Siap Bangun Lt. 680 m2, Tepi Sungai Sukowidi di Karangagung Dkt Hardys H:081336611511 TP

Jual 2 Unit Rmh Tipe 36 Perum Griya Mahkota Kr. Rejo Bwi LT 103 dan 91 m2, Hrg 230 Jt 2 unit, TP, Hub: 087806620001

DIJUAL Suzuki Ertiga/karimun tahun 013/05 pth htm PMK hrg 141/75 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 slv/htm PMK hrg 127,5/129,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Mitsubisi Pajero Exeed tahun 011 htm PMK hrg 275 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Jl. Mahoni

Rumah Klatak

Djl Tnh Tepi Jalan L 2570 m, SHM Jl. Mahoni, Giri H:085230531870/087712416130

Djl BU sgr rmh+Gdng ±3000 m2, Rmh+Kos2n 6 Kmr CP Ifa 081336349287 Klatak

Chevrolet Spin

All New Avanza

DIJUAL Chevrolet spin/aveo tahun 014/06 htm/pth PMK hrg 141/79 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Avanza tahun 013 slv/htm PMK hrg 130/128,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

ALI NURFATONI/RABA

BELAJAR: Ketua Harian POSSI, Yusuf Widodo (kiri), memberikan arahan kepada atlet eks Porprov di GOR Tawang Alun, Banyuwangi.

‘’Gelorakan olahraga, mari kita buktikan prestasi nyata’’

Bambang Wahyudi Ketua Umum

ASSKAB, POSSI, PERBAKIN, PBVSI, POBSI, PSTI, PTMSI, PBSI, ISSI, IPSI, TI, PODSI, IKASI, PDBI, FORKI, PERPANI, KODRAT, PGSI, PERKEMI, PERCASI, PABBSI, PERBASI, PELTI, WI, PERTINA, PASI, GABSI, FPTI, FHI, PJSI

Hlg STNK P 2156 YR an K. Suradi, Drs, Dsn. Krajan RT. 2/2, Ds. Pesucen, Kalipuro Hlg STNK P 5722 YH an Damayanti, Perum Permata Giri DA 025 RT. 1/6, Giri Hlg STNK P 3818 VA an Abdul Mukti, Jl. Kalilo No. 30 RT. 1/3, Pengantigan Hlg STNK P 3983 ZA an Lillanupita, Lingk. Krajan RT. 3/2, Bulusan, Kalipuro Hlg STNK P 0391 XA an Ermulyan,RMD,Spd Jl. Widuri Gg. Anggrek 9, Sukorojo RT. 01

Nissan Big Promo

Hlg STNK P 3055 ZF an Sudiono, Lingk. Jogolatri RT. 3/1 Kel. Sumberrejo Hlg STNK P 2520 X an Syamsuri Sidik, Jl. Rinjani RT. 1/2, Singotrunan, Banyuwangi

Nissan Big Promo DP Mulai 21 Jt.an, Tenor 1-7 Th & Dapatkan 2 Th Free Jasa Servis. Info dan pemesanan: ANDI 081359944425 BB 2881226A

BANYUWANGI SITUBONDO

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Jl. Anggrek

Avanza Avanza DP 25% Ang 3,8 Jt, Agya DP 27 Jt Ang 2,7 Jt, Dyna DP 35 Jt H: 082301059000

Djl.Tanah 2 Kapling L+- 40m2 blkg K. Dinsos Jl. Anggrek stb 150jt Hub.08563639318

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

M. Khoirul Abas Sekretaris Umum

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

HATI-HATI Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


KAMIS 10 SEPTEMBER

TAHUN 2015

Halaman 31

Koranna Oreng Situbendeh

Bupati-Wabup Akui tak Kompak ‘Kekayaan belum tentu menjamin kesenangan kita’ Agus Prataming W.K SMKN 1 Situbondo

Dalam Malam Pelepasan Masa Purna Tugas SITUBONDO – Ketidakharmonisan hubungan mantan Bupati dan Wakil Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dan Rahmad selama memimpin Situbondo sudah menjadi rahasia umum. Bahkan, keadaan itu secara khusus diungkap langsung oleh keduanya dalam acara

Malam Pelepasan Masa Purna Tugas yang digelar di obyek Wisata Pasir Putih, Selasa (8/9) malam. Dadang mengungkap cukup panjang ketidakharmonisan hubungannya dengan Rachmad. Mantan bupati yang kembali berlaga dalam Pilbub tahun ini mengakui jika hubungannya kurang harmonis. Menurutnya, keretakan hubungan tersebut karena adanya ketidaksamaan pemikiran serta persepsi. Sehingga, menyebabkan problem pribadi antara dirinya

dengan Rahmad. Meski mengakui hubungannya tidak harmonis, namun dalam kesempatan tersebut Dadang tidak menjelaskan secara gamblang masalah pribadi dengan Rahmad. Dia hanya berharap apa dialaminya menjadi sesuatu yang berharga dan tidak akan menjadi sia-sia. “Mungkin saya ada problem secara pribadi dengan Pak Rahmad, tetapi Insyaallah semuanya yang terbaik,” katanya n  Baca Bupati...Hal 32

NUR HARIRI/JPRS

PAMITAN: Malam Pelepasan Masa Purna Tugas yang digelar di obyek Wisata Pasir Putih, Selasa (8/9) malam.

PILBUP

Jumlah Calon Pemilih Disabilitas 1.146 Orang SITUBONDO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo sudah melakukan pendataan kepada para disabilitas di Kota Santri. Jumlah penyandang cacat yang masuk di Data Pemilih Sementara (DPS) berjumlah 1.146 orang. Calon pemilih disabilitas ini lebih banyak jenis kelamin perempuan yang mencapai 604 0rang. Sedangkan laki-laki berjumlah 542 orang. Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Jodeo Fadjar Riawan mengatakan, jumlah disabilitas yang masuk DPS saat ini lebih banyak dibandingkan dengan pemilihan umum sebelumnya. Baik pada pemilihan legislatif (Pileg) maupun pemilihan presiden (Pilpres). ”Akan tetapi jelas masih ada yang belum terdata,” ujarnya. Disabilitas terbanyak yang masuk DPS adalah tuna daksa (cacat fisik). Jumlahnya mencapai 359 orang. Terbanyak kedua tuna netra (cacat pengelihatan) yang berjumlah 287 calon pemilih. Selanjutnya disabilitas yang sudah masuk DPS adalah tuna rungu/wicara (cacat pendengaran/ pembicaraan) yang mencapai 210 orang. Berikutnya adalah tuna grahita (kelemahan dalam berpikir) yang mencapai 116 orang. Menurut Joedo, KPU akan terus mencoba mendata disabilitas sebelum ditetapkan menjadi data pemilih tetap (DPT) n  Baca Jumlah...Hal 32

INVESTIGASI

HABIBUL ADNAN/JPRS

MASIH GELAP: Inilah tempat yang belum teraliri listrik hingga saat ini di Dusun Lendut, Desa Curah Suri, Kecamatan Jatibanteng.

Masih Banyak Tempat Belum Teraliri Listrik JATIBANTENG – Masih banyak masyarakat di Kabupaten Situbondo yang belum bisa menikmati aliran listrik. Terutama di tempat-tempat terpencil. Seperti yang dialami warga Dusun Lendut, Desa Curah Suri, Kecamatan Jatibanteng. Kepala Desa Curah Sari, Suliman mengatakan, di Dusun Lendut ini seluruh warga belum menikmati aliran listrik. ”Di sini ada 330 rumah. Semuanya pasti membutuhkan jaringan listrik,” ujarnya.

Sulaiman mengaku, pemerintah desa sebenarnya sudah beberapa kali mengajukan permohonan kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) Situbondo agar tempat tersebut mendapatkan aliran listrik. Akan tetapi sayang sekali belum ada jawaban dari PLN. ”Saya usulkan melalui kantor rayon di Besuki. Tapi sampai saat ini tidak ada tindak lanjut,” ujarnya. Dia berharap, dalam waktu dekat ini Dusun Lendut segera mendapatkan aliran listrik.

Sebab, dengan tidak adanya listrik, sangat menyulitkan warga dalam melakukan aktifitas. Terutama aktifitas pada malam hari. ”Sangat gelap di sini soalnya. Kalau ada listrik nanti akan menerangi pemukiman warga dengan maksimal,” katanya lagi. Musleh, 40, salah satu warga, mengatakan, di sekitar dusun ini sudah ada warga yang sudah mendapatkan aliran listrik. “Ada sekitar sepuluh KK yang sudah teraliri listrik,” ujarnya.

Akan tetapi jaraknya dengan perumahan warga cukup jauh. Inilah yang membuat warga yang lain kesulitan untuk mengaliri secara langsung ke rumah-rumahnya ”Paling dekat 2 kilometer. Bahkan ada yang hingga 6 kilometer,” imbuhnya. Selain itu, tiang listrik juga tidak ada. Karena itu juga yang menyebabkan warga enggan mengaliri jaringan listrik. Kabel yang dibutuhkan tentu sangat panjang. (bib/pri)

NUR HARIRI/JPRS

SEPI: Polisi mendatangi TKP pemerkosaan siswi SMP di sebuah gudang di Desa Sumberanyar, Kecamatan Mlandingan.

Polisi Cek TKP Pemerkosaan Siswi SITUBONDO - Polres Situbondo terus menyelidiki kasus pemerkosaan yang dialami MJ, siswi SMP asal asal Kecamatan Bungatan. Pagi kemarin (9/9), polisi mendatangi lokasi kejadian, di sebuah gudang kosong yang terletak Desa Sumberanyar, Kecamatan Mlandingan. Dalam gudang tersebut, polisi melakukan penyisiran untuk mencari bukti-bukti tambahan. Polisi tiba dengan diantar warga sekitar yang lokasinya tak jauh dari air terjun Desa Sumberanyar, Kecamatan Mlandingan. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Ipda Nanang Priambodo menyebutkan, hasil olah TKP memang ada bekas orang yang masuk. “Bekas orang masuk ada, tetapi untuk jelasnya sampai saat ini masih belum n  Baca Polisi...Hal 32

FORJASI Kian Solid Dukung Da-Di Gelar Pertemuan Susun Langkah Pemenangan SITUBONDO – Sejumlah pengurus Forum Jasa Kontruksi Situbondo (FORJASI) kemarin (09/09) melakukan pertemuan. Ini dilakukan untuk kian menyatukan langkah sehubungan dengan kian dekatnya pelaksanaan pilkada 09 Desember 2015 mendatang. Ketua Forjasi, Amiruddin mengaku bersyukur karena sebagian besar

anggotanya solid untuk mendukung pasangan Dadang Wigiarto – Yoyok. “Sejak pembentukan dan pertemuan awal Forjasi, teman-teman Forjasi sudah mantap mengusulkan dan mendukung pencalonan H Yoyok,” terangnya. Dalam pertemuan kemarin juga dilakukan langkah-langkah untuk pemenangan pasangan nomor urut tiga tersebut. Bahkan, sejumlah rekanan anggota baru Forjasi juga menyampaikan dukungannya. Seperti yang disampaikan Zakki

Yamini. Pria ini terpanggil untuk ikut dalam gerakan FORJASI untuk memenangkan pasangan Dadang dan Yoyok Mulyadi. Menurut Zakki, dirinya mendukung bukan tanpa alasan. Selain H. Dadang dan Yoyok Mulyadi (Da-Di) berpengalaman di bidang birokrasi, juga sudah terbukti selama menjabat banyak kemajuan yang dialami Kota Santri. Mulai dari pembangunan ujung barat sampai timur sudah Syamsuri/J0PRS mulai merata n SATUKAN LANGKAH: Sejumlah pengurus FORJASI  Baca FORJASI...Hal 32 berpose pegang poster pasangan Dadang–Yoyok kemarin.

Kecamatan Panji Borong Juara Sabet Sebelas Juara Dalam Perlombaan Harganas 2015

APA POLEH

Lunasi Kendaraan, Malah Kena Tipu BESUKI - Membayar angsuran sepeda motor sebaiknya langsung datang ke kantor penjualan. Atau membayar secara online melalui transfer bank seperti petunjuk awal saat melakukan pembelian. Jika tidak, bisa saja modus penipuan kawanan penjahat yang justru dilancarkan. Seperti yang dialami Tomy Nofela, warga Desa/ Kecamatan Besuki. Pria 20 tahun ini jadi korban penipuan pada saat dirinya melunasi angsuran sepeda motor. Akibatnya, bukan BPKB kendaraan yang didapat tetapi kehilangan uang sebesar Rp 2.580.000. Kasus penipuan ini berawal pada waktu Tomy Nofela didatangi seorang pria yang mengaku sebagai petugas BAF. Pria itu mengaku berinisial DD dan akan menagih angsuran sepeda motor yang dibeli Tomy. Usai menagih di hari Minggu (6/9) itu, DD langsung kembali pulang tanpa membawa uang n  Baca Lunasi...Hal 32 http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

PANJI – Kekompakan dan sinergitas Kecamatan Panji sudah tidak perlu diragukan lagi. Sebagai buah dari semua itu, kecamatan yang dipimpin oleh Nugroho ini mampu menyabet banyak prestasi.

Iya, sejak menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur sebagai juara 1 lomba sinergitas kecamatan Tingkat Provinsi Jawa Timur, Kecamatan Panji memang terus eksis membangun kekompakan dan sinergitas dengan semua komponen ada di wilayahnya n  Baca Kecamatan...Hal 32

HABIBUL ADNAN/JPRS

BERSATU: Pengurus DPC Partai Demokrat berpegangan tangan dengan CabupCawabup Faqih-Untung, dalam peringatan HUT yang ke-14, kemarin.

HUT ke-14, Demokrat Tingkatkan Kekompakan SITUBONDO – Hari ulang tahun Partai Demokrat ke-14 akan dijadikan sebagai momentum meningkatkan kebersamaan antar pengurus partai. Sebab, langkah tersebut sejalan dengan semangat yang dibangun partai saat ini. Wakil ketua DPC Partai Demokrat, Hadi Priyanto mengatakan, pada usia ke-14 tahun ini, Partai Demokrat akan menjadikannya sebagi momentum konsolidasi. ”Semua pengurus akan bahu-membahu menyatukan hati dan raga dalam rangka melaksanakan program-

program partai,” ujarnya pada peringatan ulang tahun di Pantai Patek, kemarin (9/9). Motto pada ulang tahun ini adalah: Partai untuk rakyat, Demokrat peduli dan beri solusi. “Artinya, kami akan mengabdikan diri untuk rakyat, bekerja di eksekutif maupun legislatif dalam memberikan pelayanan terbaik,” tambah Hadi. Anggota Komisi II DPRD itu menambahkan, DPC Demokrat saat ini sudah melakukan aksi-aksi nyata n  Baca HUT...Hal 32

Istimewa

SELALU KOMPAK: Forpimcam Panji, UPTD Pendidikan Panji dan K3S memulai acara jalan santai dalam rangka Harjakasi dan HUT RI ke-70.

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


R A D A R situbondo

afriCa Van java

32

Jawa Pos

Kamis 10 September 2015

Abdul Mujib, Bocah Penderita Kanker Ganas itu Akhirnya Tiada

Sering Ingat, Saat Kerja pun Sang Bapak Masih Nangis Siapa yang tidak merasa kehilangan jika ditinggal orang yang dicintainya. Zainurrahman setelah sekitar satu tahun menemani anaknya menderita kanker, kini harus menerima kenyataan itu. Putra satusatunya yang amat dicintainya sudah meninggal dunia. HABIBUL ADNAN, Kapongan

HABIBUL ADNAN/JPRS

SEBATANG KARA: Zainurrahman ditemui di rumahnya beberapa waktu lalu.

Wajahnya tetap terlihat sendu. Jelas sekali dalam diri lelaki itu menyimpan kesedihan mendalam. Bahkan, di tengah kesibukannya, dia kerap meneteskan air mata. Tangisnya sulit dibendung. Lelaki itu adalah Zainurrahman, 45. Duda asal Dusun Nyior Cangka, Desa Kesambirampak, Kecamatan

Kapongan, itu kini tinggal sebatang kara. Putra semata wayangnya yang amat dicintainya telah pergi untuk selama-lamanya. Abdul Mujib, 12, bocah penderita kanker ganas selama satu tahun telah meninggal dunia Bulan Juli lalu. Inilah yang membuat Zainur merasa kehilangan. Bahkan dua bulan lebih setelah ditinggalkan putranya, rasa kehilangan masih tetap membekas. ”Kalau disinggung masalah anak saya, saya bawaannya mau menangis terus,” ujarnya dengan suara lirih. Karena itulah dia meminta kepada Jawa Pos Radar Situbondo yang menemuinya agar tidak menanyakan masalah anaknya yang sudah meninggal dunia. ”Tanya yang lain saja mas,” ujarnya sambil mengalihkan pembicaraan. Zainur lantas menceritakan kesibukannya saat ini. Dia mengaku, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dirinya harus mencari pekerjaan kepada orang lain. ”Membantu men-

Meriahkan Aksi Tari Ular n Bupati...

Sambungan dari Hal 31

Sebelum menjadi bupati dulu, Dadang mengaku 18 tahun kehidupannya sangat keras sebagai pengacara. Watak yang keras belum bisa berubah hingga dirinya menjadi pemimpin bersama Rahmad. Karenanya, Dadang meminta maaf dengan kerendahan hatinya kepada semua pihak. “Jika ada gesekan atas nama keluarga saya dan istri memohon maaf. Mudah mudahan apa yang selama dikerjakan ini dapat menjadi sesuatu yang berharga bagi bangsa dan negara. Terutama untuk kabupaten,” katanya. Dadang juga mengaku dirinya tidak pernah bermimpi menjadi pemimpin. Hanya karena desakan sesepuh, dia berusaha untuk tidak menikmati manisnya jabatan. “Keinginan menjadi pemimpin itu wajar, akan tetapi saya terus berupaya melawannya supaya saya tidak menikmati sebagai seorang pejabat,” terangnya. Selama menjadi pemimpin, Dadang juga sering dicaci maki, dihujat, bahkan, difitnah. “Mutiara dilempar ke lumpur, namanya tetap mutiara. Tetapi jika kotoran dilapisi emas, akan tetap menjadi kotoran. Kebenaran milik Allah, saya yakin ini pembelajaran bagi masyarakat, walapun saya dihujat saya tidak mereaksi berlebihan agar masyarakat tumbuh dewasa,” pungkasnya. Sementara itu, mantan Wakil Bupati Situbondo, Rahmad juga menceritakan karer politiknya. Tanggal 17 Ramadan, Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal

Bakri silaturrahmi ke Pondok Pesantren Wali Songo dan disambut oleh (alm) Kiai Akhmad Sufyan, Kiai Kholil As’ad, serta sejumlah orang. Di situlah, Dadang dan Rahmad ‘dinikahkan’. “Di ruang pertemuan, Pak Ical menyebut kalau ini besanan dan itu disambut iya. Kalau anak saya Pak Dadang, sedangkan anak Pak Ical, pak Rahmad, sebagai suami istri,” kata Rahmad menirukan ucapan Icak dan Kiai Sufyan, dalam pembukaan sambutannya. Layaknya pasangan suami istri, maka hak dan kewajiban keduanya harus saling dipenuhi. Rahmad menyebutkan, keharmonisan rumah tangga dan pemimpin ada tiga macam. Bisa harmonis, apabila ada pembagian rejeki yang proporsional. Pembagian tugas, serta pembagian istri dalam tugas lain. “Istri bupati dan wakil bupati sudah jelas, itu adalah ketua penggerak PKK dan wakil penggerak PKK,” katanya. Ketua DPD Golkar Situbondo yang tidak mencalonkan bupati atau wakil bupati ini juga mengungkapkan awal mula ketidakharmonisannya dengan mantan Bupati Dadang. Menurutnya, bulan pertama menjabat sebagai wabub, dia didatangi tokoh masyarakat dan anggota DPRD Bondowoso. Orang tersebut meminta Rahmad mundur dari posisi Wabub Situbondo. Diapun meminta alasan yang tepat kenapa harus mundur. “Mundur gampang, tapi saat itu saya menyimpulkan akan menjadi istri solehah dan menjaga kehormatan mertua saya. Yakni (almarhum) Kiai Sofyan

NUR HARIRI/JPRS

DISUGUHI: Untuk memeriahkan acara dipertunjukkan tari ular.

dan Kiai Kholil. Seandainya saya tidak bersikap, maka saya tidak akan seperti sekarang,” jelasnya. Sikap sebagai ‘istri solehah’ itu juga disampaikannya kepada kader partai serta kepada masyarakat. Meski harus diam dan tugas pemerintahan sangat minim, dia tetap menyampaikan harus sampai diakhir masa jabatan menjadi ‘istri solehah’. “Tidak gampang saya menjalani hidup, ketika tiga persoalan tidak berjalan proporsional. Teman-teman dekat, kepala SKPD saya ingat Ada 17 kepala SKPD bersalaman. Apapun menjadi pemimpin jangan sampai memutus tali silaturahmi,” terangnya. Selama lima tahun berjalan, Rahmad juga menganggap ada yang unik. Hal itu disampaikan oleh teman-teman Rahmad yang ada di luar kota. “Teman-teman bertanya, Pak Rahmad, wakil bupatinya ganti ya, di samping pak bupati kok ada perempuan. Tanda tanda itu butuh kesabaran dalam bersikap,” tegasnya. Mengenai orang yang berwatak keras, Rahmad dan istrin-

ya sama-sama anak seorang TNI. Dia mengaku dididik untuk siap dalam siatuasi apapun. “Saya maaf, karena masih punya tanggungan di bank, karena bagi saya lebih terhormat pinjam di bank, dari pada minta kepada SKPD. Ini sikap hidup saya. Ini pelajaran berharga bagi kami dalam lima tahun ini lebih dewasa dan matang karir berpolitik,” ucapnya. Pria yang tidak berlaga seperti Dadang ini, diakhir pernyataan membacakan sebuah pantun. “kadeje entara ngarakat,ollenah sapoloh tembeh. sadejeh masyarakat ampon seepakat, Situbendeh bektona Aobeeh” (Ke utara pergi jaring ngarakat, dapatnya sepuluh timba. Semua masyarakat sudah sepakat Situbondo waktunya berubah) pungkas Rahmad. Pelepasan atau pisah kenang Dadang dan Rahmad tersebut dihadiri Forum Pimpindan Daerah (Forpimda), seluruh kepala SKPD, serta seluruh camat yang ada di Kabupaten Situbondo. Acara pelepasan dimeriahkan dengan aksi tari ular. (rri/pri)

Gelar Lomba Harjakasi dan HUT RI n KECAMATAN...

Sambungan dari Hal 31

Baik dengan unsur forum pimpinan kecamatan (camat,kapolsek, danramil), dinas intansi, kepala desa dan lurah, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat. Kekompakan ini pun membuahkan hasil yang luar biasa. Dalam lomba-lomba yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Situbondo ke-197 baru-baru ini, Kecamatan Panji memborong sejumlah juara. Diantaranya juara 1 lomba stand pameran dan produk unggulan yang diikuti 14 utusan kabupaten/ kota SKPD, 17 kecamatan, dan pelaku usaha lainya. Untuk lomba mobil hias dalam rangka Harjakasi, Kecamatan Panji yang juga dimotori ke-

pala UPTD pendidikan dan K3S meraih juara 1 dan juara 3. “Alhamdulillah, Kecamatan Panji meraih juara 1 dan 3. Ini berkat kekompakan dan kerja keras semuanya, khusunya kelompok kerja kepala sekolah (K3S),” ungkap Yon Dirianto, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Panji. Hal senada juga disampaikan Ketua K3S Kecamatan Panji, Agus. Dia mengakui keberhasilan ini berkat kekompakan semua pihak. Sementara itu, dalam kegiatan peringatan Hari Keluarga Nasional HARGANAS tahun 2015 yang dilaksankan pada hari Sabtu (5/09) lalu, Kecamatan Panji kembali menorehkan prestasi yang luar biasa. Dari 19 katagori lomba yang dipertandingkan, Kecamatan Panji mendapatkan delapan juara. Lomba-lomba tersebut adalah, juara motivator KB Pria terbaik 1 diraih Drs Nugroho MSi,Camat

Panji; kelompok KB pria terbaik 1 kelompok Kresna Kelurahan Ardirejo (di tingkat provinsi Jawa Timur juara 3); Juara terbaik 1 lomba kesatuan gerak PKK tingkat Kabupaten Situbondo dari PKK Kelurahan Mimbaaan, Kecamatan Panji (di tingkat propinsi juara ke 2) Selain itu, dalam lomba Harganas, Kecamatan Panji juga memborong juara terbaik 1 lomba puskesmas terbaik dalam pelayanan KB IUD tingkat kabupaten (juara 2 di tingkat propinsi); jura terbaik 1 kades instusi, masyarakat atas nama Eka Nuryani PPKBD Desa Sliwung, “Kita juga menyabet terbaik 1 PIK Remaja diraih PIK Remaja MAN 2 Panji, dan katagori ke 8 adalah terbaik 1 kader BKR atas nama Rofikoh,” terang Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Panji, Pur Supartini S,Sos.

Hal senada disampaikan Camat Panji Nugroho. “Alhmadulillah Kecamatan Panji dalam Harganas tahun 2015 total mendapatkan sebelas penghargaan. Masing-masing tiga penghargaan di tingkat Propinsi Jawa Timur dan delapan penghargaan di tingkat Kabupaten Situbondo,” ungkapnya. Sementara itu, untuk kegiatan di tingkat Kecamatan Panji dalam rangka memperingati HARJAKSI dan HUT RI ke-70, Kecamatapan Panji mengadakan sejumlah perlombaan. Diantaranya, lomba gapura, lomba kreatifitas dan gebyar lembaga sekolah, lomba pidato kebangsaan dan, lomba lagu perjuangan untuk anak SD/MI, gebyar fashion islamic nusantara untuk anak PAUD, dan dimeriahkan dan ditutup dengan kegiatan jalan sehat bersama. (pri/adv)

Juga Dihadiri Paslon Nomor Satu n HUT...

Sambungan dari Hal 31

Seperti mendorong secara langsung program-program pemerintah yang pro rakyat. ”Selanjutnya, kita akan terus bekerja dengan aksi-aksi nyata itu,” kata Hadi. Kerja nyata itu, juga ditunjukkan dengan mengadakan

kegiatan-kegiatan sosial. Kegiatan tersebut sudah dijalankan pengurus DPC Demokrat Kabupaten Situbondo dengan baik. Kata hadi, dalam waktu dekat ini, Partai Demokrat juga sudah mengagendakan beberapa kegiatan sosial lainnya. Misalnya pekan ini sudah diagendakan donor darah dan satunan anak yatim piatu.

Selain untuk membina kebersamaan, Partai Demokrat juga memanfaatkan peringatan hari ulang tahun dengan sosialisasi partai terkait dengan pemilihan bupati dan wakil bupati. Hal itu setidaknya terlihat dengan tema yang diusung. Pada banner terpampang, tulisan ”Sosialisasi dan konsolidasi pemili-

han bupati dan wakil bupati”. Peringatan hari ulang tahun itu juga kemarin dihadiri oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati Faqih Gufran-H.Untung. Pasangan nomor urut 1 ini adalah pasangan yang diusung koalisi Situbondo Hebat (koalisi PDIP-Demokrat). Terlihat juga ketua DPC PDIP Kabupaten Situbondo, Narwiyoto. (bib/pri)

cangkul di sawah orang lain. Kalau saya tidak punya sawah,” terangnya. Pekerjaan inilah yang sering dilakukannya. Di tengah musim kemarau, pesanan mencangkul memang cukup banyak. ”Kalau ada yang minta, saya pasti mencangkul,” ujarnya lagi. Jika tidak mencangkul, Zainur juga kerap memupuk tanaman padi warga. Akan tetapi baik mencangkul maupun memupuk padi, penghasilan yang didapatkannya tidak seberapa. ”Yang penting ada dan halal. Itu saja,” katanya lagi. Untuk mencangkul, sang pemilik sawah menghitung perpetak dengan uang Rp.35 ribu. Sedangkan untuk pekerjaan memupuk lebih sedikit lagi. Perpetak Rp.12 ribu. ”Tetapi harus tetap dijalani dengan sabar,” ucapnya. Untuk pekerjaan yang lain, Zainur mengaku belum mendapatkan tawaran. Termasuk tawaran melanjutkan pekerjaannya beberapa tahun yang lalu, yaitu menjadi kernet. ”Belum ada yang ngajak. Terus terang,

untuk mencangkul ini saya tidak terbiasa,” imbuhnya. Sedangkan untuk membuka usaha sendiri sepertinya sangat sulit, bahkan tidak mungkin. Jangankan mendapatkan modal membuka usaha, hutang selama perawatan anaknya masih banyak yang belum dilunasi. Kondisi inilah yang membuat Zainur hanya bisa pasrah. Akan tetapi, dia juga mengaku yakin, suatu saat nanti dirinya mendapatkan penghidupan yang lebih baik. ”Saya sudah lama mendapatkan cobaan. Nanti ada saatnya cobaan ini akan ada balasan yang lebih baik,” katanya. Cobaan yang dihadapinya selama ini telah dijalaninya dengan penuh sabar dan ikhlas. Termasuk juga keadaan yang menimpanya sekarang. Dia mengaku sangat ikhlas dalam menjalaninya. ”Sabar dan ikhlas kunci dalam menghadapi setiap cobaan. Itu yang sering saya dengar,” pungkasnya. (pri)

Dikira Gila, Ternyata Perempuan Bertapa PANARUKAN - Puluhan warga Dusun Langai, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, dikejutkan dengan seorang perempuan yang bertapa di dalam hutan daerah setempat. Wanita itu bernama Siti, warga Kabupaten Bondowoso. Aksi perempuan sekitar 50 tahun ini terungkap setelah ada warga yang menagadu ke Polsek Panarukan. Awal mulanya, warga yang berprofasi sebagai pencari kayu bakar, menduga bahwa Siti adalah orang gila. Namun, setiap kali pencari kayu bakar masuk ke dalam hutan, perempuan berselimut hitam tersebut masih tetap ada di lokasi semedi. Dari situ, pencari kayu bakar curiga karena dugaan orang gila salah. “Kalau orang gila pasti makan, ini tidak,” kata salah seorang warga. Kecurigaannya itu kemudian menyebar dari mulut ke mulut hingga ada warga yang menginformasikannya ke Mapolsek Panarukan. Berdasarkan in-

BERTAPA: Sejumlah polisi menyapa Siti di tengah hutan Dusun, Langai, Desa Sumberkolak, dini hari kemarin (8/9). NUR HARIRI/JPRS

formasi warga, polisi langsung mendatangi lokasi, dini hari kemarin (8/9). Oleh polisi, wanita misterius yang sempat membuat warga curiga akhirnya diinterogasi. Wanita itu mengaku bernama Siti dan sudah 24 hari berada di dalam hutan untuk bertapa. Selama tiga minggu lebih, Siti menyebut dirinya hanya minum air meneral tetapi tidak makan. Polisi yang tiba di lokasi terus berusaha berkomunikasi, namun Siti marah karena dirinya khawatir apa yang di-

lakukan selama bertapa tidak diterima. Sayangnya, Siti tidak menjelaskan, apa tujuan dirinya bertapa di dalam hutan Dusun Langai tersebut. Kapolsek Panarukan, AKP Supadi menjelaskan, setelah pihaknya tiba di lokasi terus melakukan komunikasi agar wanita itu bisa keluar dari hutan dan kembali ke rumahnya. “Setelah tiba di lokasi, kami sudah berkomunikasi, tetapi masih alot. Prinsipnya dia tidak mau diganggu,” terangnya.(rri/pri)

Satukan Langkah FORJASI n FORJASI...

Sambungan dari Hal 31

Hal tersebut sudah benarbenar dirasakan oleh masyarakat. Belum lagi masalah laju pertumbuhan perekono-

mian sudah mulai tumbuh di atas rata–rata. Bahkan, pertumbuhannya di atas pertumbuhan perekonomian provinsi Jatim. Sekedar tahu, secara pendidikan moral kepada masyarakat

pemerintahan Bupati Dadang Wigiarto selama ini juga sudah membangun mental spritual masyarakat Situbondo melalui pengamalan selawat nariyah, mulai dari tingkat dusun sampai tingkat kabupaten. (bib/pri)

DPS Pilbup 2015 Berjumlah 508.971 n JUMLAH...

Sambungan dari Hal 31

”Sebab, mereka ini memiliki hak suara. Tidak ada satu pun warga yang tidak memiliki hak pilih,” katanya. Selain calon pemilih disabilitas, KPU juga sudah mencatat pemilih baru. Berdasarkan data di DPS, pemilih baru berjumlah 12.792. Pemilih baru bisa juga disebut pe-

milih pemula. Mereka ini adalah pemilih yang baru menyalurkan hak suaranya pada Pilkada tahun ini. Sedangkan pada pemilihan umum sebelumnya, mereka belum tercatat sebagai pemilih. Jodeo mengatakan, ada beberapa sebab warga masuk kategori pemilih baru. Misalnya pensiunan TNI/Polri, pindahan dari daerah lain. ”Dan baru bisa memiliki hak suaranya karena

faktor usia,” ujarnya. Kata dia, dari seluruh jumlah pemilih baru itu, 6.545 diantaranya pemilih laki-laki. Sisanya, 6.245 orang pemilih baru perempuan. Sementara itu, DPS berjumlah 508.971. Itu adalah hasil pencocokan dan penelitian (coklit) petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) yang sudah diplenokan KPU beberapa waktu lalu. (bib/pri)

Terlapor Juga Akan Dipanggil n POLISI...

Sambungan dari Hal 31

Ada barang atau tidak yang diamankan juga masih belum kami terima,” terangnya. Nanang menegaskan, kasus asusila yang dialami MJ akan terus diproses dengan mengumpulkan bukti-bukti terlebih dahulu. “Dimintakan visum sudah, hasilnya masih menunggu. Untuk

pelapor dan korban juga sudah dimintai keterangan,” jelasnya. Dalam waktu dekat, Nanang menyebut bahwa terlapor berinisial FD, warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Mlandingan, juga akan dipanggil. “Terlapor akan kita mintai keterangannya. Baru kemudian bisa disimpulkan,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, MJ, 14, pelajar SMP asal Keca-

matan Bungatan jadi korban pemerkosaan di sebuah gudang, Desa Sumberanyar, Kecamatan Mlandingan. Insiden itu terjadi pada saat korban berpacaran dengan pacarnya, tiba-tiba ditegur seorang warga setempat berinisial FD. Pria 35 tahun ini kemudian mengajak dan memperkosa MJ di dalam gudang, setelah menyuruh pacar MJ keluar dari gudang. (rri/pri)

Laporkan Penipuan Kepada Polisi n LUNASI...

Sambungan dari Hal 31

Minggu (6/9) malam, DD ternyata mengirim SMS kepada Tomy agar dirinya menghubungi sebuah nomor telepon yang disebutnya sebagai atasan di BAF. Senin (7/9) siang, Tomy kemudian menghubungi nomor telepon yang dikirim DD dan korban diminta untuk melunasi pembayaran uang kredit melalui transfer bank. Sekitar pukul 13.00, Tomy langsung datang ke mesin ATM dan mentransfer uangnya ke salah satu nomor rekening BNI. Usai mentransfer uang sebesar Rp 2.580.000, Tomy

kembali pulang ke rumahnya. Pada hari Selasa (8/9), Tomy mendatangi kantor BAF untuk bermaksud mengambil BPKB sepeda motor miliknya. Tomy datang karena dirinya sudah menganggap seluruh angsuran sepedanya sudah lunas. Sayang, Tomy harus terkejut karena sesampainya di pelayanan BAF, angsuran sepeda motor korban masih tetap utuh. Uang pembayaran yang dia transfer ke sebuah rekening seseorang yang mengaku sebagai petugas BAF ternyata bagian modus penipuan. Mengetahui dirinya ditipu, Tomy berusaha mencari pria berinisial DD. Tomy juga berusaha menghubungi nomor

telepon orang yang mengaku pejabat BAF. Sayang, upayanya sia-sia dan kedua orang yang dihubungi menghilang. Sadar akan usahanya tidak berhasil, Tomy kemudian melaporkan kasus penipuan tersebut kepada polisi. Tomy berharap pelaku penipuan bisa ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan laporan penipuan dengan modus menagih angsuran kendaraan tersebut. “Laporannya sudah kami terima. Untuk saat ini, petugas masih melakukan penyelidikan,” katanya. (rri/pri)


Jawa Pos

Kamis 10 September 2015

BERAS IR 64

GULA PASIR

0

33

EKONOMI BISNIS R A D A R

MIGOR CURAH

0

DAGING SAPI 0

DAGING AYAM BROILER

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

600

200

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

0

0

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

5400

400

10.400

RENDRA KURNIA/RABA

SIAP BERSAING: Seorang petani kelapa sedang menderes kelapa di Desa Sukojati, Kecamatan Kabat beberapa waktu lalu

Kelapa Deres Siap Sambut Pasar MEA BANYUWANGI - Hasil produksi perkebunan Banyuwangi dinilai paling siap bersaing di pasar ASEAN saat pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun ini. Sebelum MEA diberlakukan, sebagian produksi perkebunan sudah memasok kebutuhan pasar ASEAN. Beberapa komoditas, seperti kakao, kopi, cengkih dan kelapa, sudah menjadi langganan beberapa negara ASEAN. “Produksi perkebunan, seperti cengkih, kopi cokelat, dan kelapa, kualitasnya mengungguli negara ASEAN lain,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (PKP) Banyuwangi Ikrori Hudanto melalui Kepala Bidang Perkebunan, Muhammad Khoiri ■

FOTO-FOTO: NIKLAAS ANDRIES/RABA

Baca Kelapa...Hal 37

Partai Demokrat Konsen Jaga Stabilitas Harga

400

9.500

PERKEBUNAN

BAWANG PUTIH 0

100

10.100

BAWANG MERAH

111.000

30.000

18.400

8.900

8.100

42.400

18.000

14.500

18.400

APBD 2015 Ditambah Rp 458 Miliar BANYUWANGI - Rapat paripurna DPRD mengesahkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2015 menjadi Rp 3,007 triliun dari sebelumnya Rp 2,57 triliun dilakukan Senin malam lalu (7/9). Pada rapat paripurna yang digelar malam hari itu, semua fraksi sepakat mengesahkan usul penambahan anggaran sekitar Rp 458 miliar. Berdasar hasil pembahasan Banggar dan TAPD, pendapatan daerah pada APBD-P ditetapkan Rp 2,672 triliun. Pendapatan daerah tersebut terdiri atas pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 303,235 miliar atau naik 21,76 persen dibandingkan APBD induk 2015. Dana perimbangan sebesar Rp 1,592 triliun atau meningkat 4,05 persen, serta lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp 840,323 miliar atau naik 24,36 persen. Peningkatan juga terjadi pada pos belanja daerah yang mencapai Rp 3,007 triliun. Belanja daerah terdiri atas belanja tidak langsung senilai Rp 1,633 triliun, naik 4,13 persen, belanja langsung yang meroket sekitar 36,89 persen menjadi Rp 1,373 triliun. Sementara itu, pos pembiayaan daerah ditetapkan sebesar Rp 334,447 miliar. Keputusan DPRD atas APBD perubahan itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) Nomor 188/19/429.050/KPTS DPRD/2015. Rapat paripurna pengesahan itu dipimpin langsung Ketua DPRD I Made Cahyana Negara. Pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) APBD perubahan itu dilakukan sejak awal Agustus lalu. Pembahasan maraton dilakukan Banggar DPRD dan TAPD. Pembahasan awal dilakukan pasca rapat paripurna penyampaian nota pengantar Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) Bupati Abdullah Azwar Anas pada 3 Agustus lalu. Setelah KUPA-PPAS disahkan, Bupati Anas menyampaikan nota pengantar atas diajukannya rancangan peraturan daerah tentang P-APBD 2015 pada forum rapat paripurna di kantor DPRD Banyuwangi Selasa pekan lalu (1/9). Selanjutnya, fraksi-fraksi melakukan pencermatan. Hasil pencermatan lantas

RENDRA KURNIA/RABA

JADI PERDA: Bupati Anas dan Ketua DPRD I Made Cahyana Negara menandatangani berita acara pengesahan Perda APBD Perubahan Senin malam.

dituangkan pada Pandangan Umum (PU) fraksi pada rapat paripurna Rabu lalu (2/9). Sehari berselang, tepatnya Kamis (3/9) giliran eksekutif menyampaikan tambahan jawaban bupati terhadap PU fraksi. Mekanisme selanjutnya, pembahasan dilakukan di internal Banggar DPRD maupun antara Banggar dengan TAPD. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, dengan persetujuan dewan atas raperda APBD 2015 perubahan, eksekutif, dan legislatif, telah berhasil menetapkan produk hukum daerah yang menjadi landasan penganggaran semua kegiatan pembangunan di Banyuwangi. Anas mengatakan, melalui APBD-P, eksekutif akan memprioritaskan sejumlah kegiatan pembangunan yang mendesak dilakukan.

Termasuk jalan menuju Gunung Raung dan akses ke desa-desa terpencil di Bumi Blambangan. Anas mengaku pemkab menyiapkan anggaran Rp 2 miliar untuk menuntaskan pembangunan jalan menuju PPGA Raung. Pengalokasian APBD untuk menuntaskan pembangunan jalur evakuasi Gunung Raung itu dinilai perlu dilakukan karena dana APBN tidak kunjung turun meskipun akses jalan tersebut sudah rusak sejak beberapa tahun lalu. “Kalau harus menunggu APBN lama. Sudah sekitar tiga tahun belum turun,” cetusnya. Selain akses ke Gunung Raung, imbuh Anas, pemkab juga mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan menuju desa-desa terpencil di Banyuwangi. “Akses menuju desa terpencil akan selesai tahun ini setelah

jembatan penghubung lintas barat dan tengah Banyuwangi selesai dikerjakan,” bebernya. Seperti diketahui, pembangunan jembatan terpanjang di Banyuwangi, yakni Jembatan Wiroguno di Desa/Kecamatan Gambiran telah rampung dilaksanakan. Peresmian pengoperasian jembatan yang menghubungkan tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Gambiran, Tegalsari, dan Genteng, itu dilakukan Bupati Abdullah Azwar Anas Jumat lalu (4/9). “Dengan selesainya pembangunan jembatan ini, diharapkan bisa membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujar Anas saat meresmikan jembatan yang menggunakan dana APBD Banyuwangi tahun 2013 dan 2014 dengan total Rp 14 miliar tersebut. (sgt/ c1/afi)

Kegiatan Ultah DiawaliPUpacara Bendera eringatan ulang tahun ke-14 Partai Demokrat juga dirayakan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrat Banyuwangi kemarin (9/9). Pertanda itu diperlihatkan dengan upacara yang digelar di halaman samping kantor partai berlambang Mercy merah putih itu. Upacara itu diikuti seluruh pengurus DPC, ranting, dan anak cabang. Lima anggota Fraksi Partai Demokrat pun turut hadir mengikuti kegiatan tersebut. Persis pukul 09.45 upacara digelar. Bertindak sebagai inspektur upacara dalam kegiatan itu Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edi Hariyanto. Selain upacara, kegiatan mengisi peringatan ulang tahun itu diisi kegiatan sosial, santunan anak yatim, dan bersih kali, serta jalan raya. Michael Edi Hariyanto mengatakan upacara ini juga digelar serentak ini di seluruh DPD dan DPC Demokrat se-Indonesia. “Demokrat di seluruh Indonesia semua serentak melakukan upacara,” katanya. Dalam amanatnya sebagai inspektur upacara, Michael yang membacakan pidato Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemulihan ekonomi menjadi hal

yang harus dilakukan. Pemulihan ekonomi dititikberatkan di daerah dengan menjaga stabilitas harga, pencegahan PHK, dan bansos bagi rakyat miskin diprioritaskan. Ditambahkannya, Demokrat tidak berusaha menggurui pemerintah. Namun mencari solusi atas permasalahan yang terjadi saat ini.“Partai Demokrat juga pernah mengalami, tapi tanpa menyalahkan pihak lain, hasilnya ada dan konkret. Upaya membantu pemerintah sebagai tugas sekaligus prioritas,”ujarnya. Prosesi ulang tahun Partai Demokrat ke-14 ini juga ditandai dengan tasyakuran dan sosialisasi pemilihan bupati dan wakil bupati. Prosesi tasyakuran ini dihadiri sejumlah petinggi partai di antaranya dari Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional. Potongan tumpeng menjadi simbolisasi peringatan hari jadi partai ini. Bupati Abdullah Azwar Anas juga menyempatkan diri menghadiri hari bahagia Partai Demokrat ini. Dalam pesannya, bupati meminta agar seluruh kader dan awak partai untuk menyukseskan pelaksanaan pilbup mendatang. “Pilkada mendatang harus berjalan dengan baik,” pesannya. (nic/c1/afi)

EKSISTENSI: Ketua DPC PD Michael Edi Hariyanto memberikan potongan tumpeng sebagai pertanda HUT PD.

BAKTI SOSIAL: Bupati Anas bersama Michael Edi Hariyanto menyerahkan bantuan sembako kepada masyarakat kurang beruntung.

KEBANGSAAN: Ketua DPC PD Michael Edi Hariyanto menjadi irup dalam upacara peringatan HUT Partai Demokrat.

PEDULI LINGKUNGAN: Kader dan simpatisan PD turut menggelar bakti social dalam rangka peringatan HUT PD ke-14. LOYALITAS: Yusieni anggota DPRD Banyuwangi membacakan sumpah setia kader Partai Demokrat.

SEMANGAT: Sekretaris DPC PD Banyuwangi Julies Setyo Puji Rahayu memberikan sambutan peringatan HUT PD.

PILKADA: Selain upacara dan tasyakuran, HUT PD juga diisi dengan sosialisasi pilbup.

TAMU KEHORMATAN: Bupati Banyuwangi AA Anas hadir dalam peringatan HUT Partai Demokrat.


KAMIS 10 SEPTEMBER TAHUN 2015

HALAMAN 36

ADA APA LAGI

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

KEMALINGAN: Lokasi hilangnya motor trail Husqvarna di dalam rumah Nukholis Hermawan di Sempu kemarin (8/9).

Motor Trail Seharga Rp 138 Juta Amblas SEMPU - Aksi pencurian kendaraan bermotor terjadi di rumah Nukholis Hermawan, 35, juragan cabai yang tinggal di Dusun Karanganyar, RT 6, RW 1, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, kemarin malam (7/9). Dalam pencurian itu, satu unit motor trail Husqvarna 250 cc dibawa kabur maling. Belum diketahui jumlah pelaku yang beraksi. Yang pasti, motor seharga Rp 138 juta itu belum diketahui jejaknya ■ Baca Motor...Hal 37

BAGAIMANA INI...

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

BERDUKA: Ibu korban, Evi Emi Cahya (dua dari kiri), sempat histeris di atas peti jenazah Bella Vioela Jaya di Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin (9/9).

Disambut Histeris Keluarga CLURING - Jenazah Bella Vioela Jaya, 18, tenaga kerja Indonesia (TKI), yang menjadi korban kapal karam di Selat Malaka pada Kamis (3/9) lalu tiba di rumah orang tuanya di Dusun Krajan, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, sore kemarin (9/9). Kedatangan jenazah korban itu langsung disambut hujan tangis keluarga. Para tetangga yang ikut menyambut kedatangan jenazah korban juga banyak yang tidak kuasa menahan tangis. Mobil ambulans milik Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Surabaya yang mengangkut jenazah korban tiba di rumah duka sekitar pukul 15.05 ■ Baca Disambut...Hal 37

Tidak Yakin Bella Jadi TKI

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DIKUBUR: Peti jenazah saat diberangkatkan ke pemakaman umum Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin (9/9).

SEMENTARA itu, Bella Vioela Jaya, 18, diduga berangkat ke Malaysia hanya untuk pelesir alias travelling. Pihak keluarga kurang yakin putri pasangan Jaya dan Evi Emi Cahya asal Dusun Krajan, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, itu pergi ke Negeri Jiran menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Keraguan itu berdasar lama Bella tinggal di Malaysia hanya tiga bulan. Selain itu, korban ternyata sudah biasa bepergian. “Saya jarang ketemu Bella, karena dia sudah biasa bepergian,” cetus paman korban, Muhamad Safuan ■ Baca Tidak...Hal 37

Asap Mengepul di Gunung Raung Perhutani Akan Mengecek Lokasi Kebakaran Hari Ini

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

KURANG MAKSIMAL: Tandon air bersih di RTH Desa Lemahbang Kulon kemarin (9/9).

Pompa Air Belum Fungsi

SONGGON - Hutan di lereng Gunung Raung terbakar. Asap terlihat mengepul di bagian timur puncak gunung yang memiliki ketinggian 3.332 meter dari permukaan air laut (dpl) tersebut. Hanya saja, hingga kemarin (9/9) KPH Perhutani Banyuwangi Barat masih belum berani memastikan letak kebakaran tersebut. Humas Perhutani Banyuwangi Barat, Adi Rahardjo mengatakan, lokasi kebakaran hutan di lereng Gunung Raung itu diperkirakan tidak masuk wilayah KPH Perhutani Banyuwangi Barat. Tetapi, ada kemungkinan asap bersumber dari wilayah

SINGOJURUH - Proyek pengadaan air bersih untuk RTH Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, belum berfungsi normal. Air tidak bisa disedot karena pompa air yang dipakai tidak standar. Untuk mengisi dua tandon air dengan total daya tampung 500 liter, ternyata hanya menggunakan pompa air kecil yang biasa dipakai untuk rumah tangga. Sehingga, proyek milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi yang dibangun pada Juli 2015 itu, kurang berfungsi. Kepala Desa Lemahbang Kulon, Agin Sunyoto, mengatakan pengerjaan proyek pengadaan instalasi air bersih untuk RTH itu selesai sekitar dua bulan lalu ■

TERBAKAR: Kepulan asap putih akibat kebakaran hutan di lereng Gunung Raung terlihat dari pusat kota Banyuwangi kemarin (9/9).

Baca Pompa...Hal 37

Kabupaten Bondowoso. Namun, untuk memastikan itu, pihaknya akan cek langsung ke lokasi. “Saya masih rapat di Banyuwangi. Rencananya besok (hari ini, Red) akan cek lokasi di Bondowoso,” katanya saat dihubungi Jawa Pos Radar Genteng melalui telepon seluler siang kemarin (9/9). Lokasi hutan yang terbakar di lereng Gunung Raung itu cukup jauh. Jika ditempuh perjalanan kaki dari BKPH Bayu, KPH Perhutani Banyuwangi Barat, memakan waktu sekitar enam hingga delapan jam. “Lokasinya sangat sulit dijangkau. Kemungkinan masuk wilayah Bondowoso,” ujarnya. Keterangan KPH Perhutani Banyuwangi Barat itu berbeda dengan keterangan salah satu anggota Polsek Songgon. Anggota polisi yang menolak namanya disebutkan itu mengatakan kebakaran hutan tersebut masuk wilayah hutan lindung Petak 1D, wilayah BKPH Bayu, RPH Perhutani Banyuwangi. Terbakarnya hutan itu sudah diketahui sejak Senin (7/9) sekitar pukul 23.00. (ddy/c1/abi)

RENDRA KURNIA/JPRG

SEMANGAT: Abdul Qodir Jailani belajar di kelas bersama teman-temannya di SMK Ibnu Sina Kecamatan Sempu kemarin (9/9).

ABDUL AZIZ/RABA

PENUTUPAN: Rektor IAIDA Ahmad Munif Syafaat M.E.I., saat memberi kata sambutan sekaligus menutup kegiatan KKN di Kecamatan Glagah dan Kabat. SHULHAN HADI/JPRG

Abdul Qodir Jailani, SBK Asal Desa Jambewangi, Sempu

Hampir Putus Sekolah karena Terkendala Biaya Abdul Qodir Jailani, 21, siswa jurusan Perbankan Syariah di SMK Ibnu Shina, Desa Jalen, Kecamatan Sempu, patut menjadi teladan. Meski kondisi tubuhnya kurang normal dan menjadi siswa berkebutuhan khusus (SBK), tapi semangat belajarnya cukup tinggi dan bisa membaur dengan siswa lain. SHULHAN HADI, Genteng

SIANG itu di ruang kelas XII Jurusan Perbankan Syariah, SMK Ibnu Shina, Desa Setail, Kecamatan Genteng, para siswa terlihat serius mengikuti pelajaran bahasa Inggris. Dari puluhan siswa di ruang kelas itu, Abdul Qodir Jailani yang duduk di bangku terdepan bagian kanan tampak paling serius. Pada mata pelajaran bahasa Inggris, Abdul Qodir Jailani termasuk yang menonjol. Apalagi, pelajaran tersebut termasuk yang paling disukai. Setiap pertanyaan dari guru, selalu dijawab dengan benar. Itulah Abdul Qodir Jailani, putra pasangan almarhum Rusmanto dan Siti Qomariah, 40, yang biasa di sapa Qodir, selalu bersemangat dalam menerima pelajaran di sekolahnya.

Keterbatasan organ tubuh yang ada pada dirinya, tidak membuatnya minder untuk menyatu dengan teman-temannya yang semua normal. Dalam pendidikan, Qodir tidak pernah putus sekolah. Untuk tingkat SD diselesaikan di desanya. Selanjutnya, menempuh pendidikan di SMPLB Banyuwangi hingga lulus. Setelah lulus dari SMPLB, sekolahnya nyaris kandas. Saat sekolah di MAN Banyuwangi, banyak tantangan yang dihadapi, di antaranya faktor ekonomi. Bahkan, karena faktor ekonomi itu akhirnya harus keluar. “Keluar dari MAN Banyuwangi, tahun berikutnya pindah ke SMK ini,” cetus Abdul Qodir Jailani ■ Baca Hampir...Hal 37

Puas, Camat, dan Kades Minta KKN IAIDA Diperpanjang GLAGAH - Puas karena program bisa berjalan baik, dan mahasiswa bisa akrab dengan masyarakat. Itulah kesan yang dirasakan oleh para kepala desa di Kecamatan Glagah dan Kabat yang ditempati Kuliah Kerja Nyata Partisipatory Action Research (KKN PAR) Institute Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung, Kecamatan Tegalsari, selama sebulan lalu. Saat penutupan KKN PAR IAIDA di Aula Kecamatan Glagah kemarin siang, Kades Karanganyar, Suwedi, yang mewakili para kades se-Kecamatan Glagah dan Kabat mengaku puas dengan pelaksanaan KKN PAR Mahasiswa IAIDA Blokagung. Sebab baru kali ini, ada mahasiswa KKN PAR yang bisa menjalankan kegiatan bersama masyarakat. Mereka juga akrab dengan lingkungan yang ditempati.“Kami benar-benar puas dan bangga bisa ditempati oleh adik-adik mahasiswa. Sayang waktunya cuma sebulan. Sebenarnya kami ingin lebih lama lagi,” ujarnya, yang langsung disambut aplaus para hadirin.

Hal sama juga disampaikan Camat Glagah Setyo Puguh Widodo. Menurutnya, KKN PAR yang dilakukan oleh para mahasiswa IAIDA memiliki kelebihan tersendiri. Selain berbasis akademik, mahasiswa IAIDA yang berbasis di pesantren Darussalam, Blokagung, juga memiliki keunggulan di bidang lain, yaitu keagamaan. “Tahun depan kalau ada KKN lagi dari IAIDA, kami berharap bisa bertempat di sini lagi,” harapnya. Sementara itu, Ketua Panitia KKN PAR IAIDA Alaika Nasrullah, menambahkan, bahwa jumlah mahasiswa peserta KKN PAR kali ini mencapai 278. Mereka tersebar di 12 desa di Kecamatan Kabat dan delapan desa di Kecamatan Glagah. Selama 30 hari pelaksanaan KKN PAR., banyak hal yang dilakukan mahaiswa dan masyarakat, di antaranya mendirikan TPQ dan musala, serta pengajian. “Kami juga sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang ikut mendukung kegiatan ini, khususnya para camat dan kades, masyarakat dan para alumni yang

kebetulan ketempatan mahasiswa KKN PAR. Mereka banyak membantu,” tuturnya. Rektor IAIDA H. Ahmad Munif Syafaat MEI menuturkan, KKN PAR IAIDA Blokagung bisa berjalan baik karena kekompakan dan dukungan semua pihak. Lelaki yang akrab disapa Gus Munif menjelaskan, selain melaksanakan tugas akademik sebagai mahasiswa, peserta KKN PAR juga tidak bisa lepas dari tanggung jawabnya menjaga nama baik pesantren. “Karena mahasiswa IAIDA ini basisnya adalah pesantren. Maka dari itu, kami senang tadi mendengar tanggapan dari para kades dan camat yang sangat positif dengan kehadiran adik-adik mahasiswa IAIDA,” tuturnya, disambut aplaus para hadirin. Sekadar tahu, penutupan KKN PAR yang dilaksanakan mahasiswa Institute Agama IAIDA Blokagung, dihadiri oleh jajaran Forum Pimpinan Kecamatan Glagah dan Kabat, para kepala desa, Rektorat IAIDA, para dosen pembimbing lapangan dan para peserta KKN PAR. (azi/adv)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Kamis 10 September 2015

BLAMBANGAN RAYA

37

Lokasi Relokasi Pedagang Belum Tuntas SRONO - Tempat relokasi untuk para pedagang Pasar Srono, ternyata pengerjaannya belum tuntas. Padahal, sebagian los di pasar sudah diratakan dengan tanah. Pengelola pasar juga telah meminta para pedagang untuk pindah ke tempat yang baru. Lokasi untuk tempat relokasi para pedagang pasar yang berada di Desa Kebaman, Kecamatan Srono, itu di lahan kosong milik perorangan. Selama menempati lahan itu, maka pengelola pasar harus menyewa. “Pengelola pasar menyewa,” cetus Kepala Desa Kebaman, Adi Sucipto. Sucipto mengaku tidak tahu

besar sewa lahan yang ada di depan SDN 4 Kebaman tersebut. Untuk tempat itu, peme rintah desa hanya memban tu mem fa silitasi. Apalagi, se bagian besar pe dagang itu ada lah warganya. “Hampir 85 persen pedagang warga Desa Kebaman,” ungkap nya. Kepala SDN 4 Kebaman, Seh Komari, mengaku tidak mempermasalahkan pedagang yang berada di dekat sekolahnya. Karena sebagian besar siswa di sekolahnya, orang tuanya jualan di pasar Srono. “Jadi murid kami ini kalau pulang tidak langsung ke rumah, tapi ke pasar,” katanya.

Hanya saja, lanjut dia, bila lahan kosong depan sekolah dibuat tempat relokasi para pedagang, sekolah akan mengubah pintu pagar. Untuk jalan, sekolah akan mengoptimalkan pintu gerbang yang ada di sebelah timur . Dari pantauan wartawan Jawa Pos Radar Genteng, sejumlah pedagang yang menempati los pasar yang telah dibongkar, sebagian masih bertahan dengan membuka lapak di emperan los yang tidak dibongkar. “Tempat relokasi belum selesai, ya terpaksa dipindah ke rumah dulu,” pungkas Triono, salah seorang pedagang. (ddy/c1/abi)

DIKEBUT: Pekerja menyelesaikan pengerjaan tempat relokasi pedagang Pasar Srono di lahan depan SDN 4 Kebaman kemarin (9/9).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

2014 Produksi Kelapa Deres 15,32 Ton ■ KELAPA...

Sambungan dari Hal 33

Khoiri menyebutkan, sekitar 70 persen hasil perkebunan kopi dipesan eksporter untuk dikirim ke Singapura. Kopi Banyuwangi diekspor melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Meski demikian, bukan berarti semua produk hasil perkebunan siap bersaing di pasar bebas ASEAN. “Kita sedang gencar melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas hasil perkebunan,” katanya. Guna meningkatkan mutu kopi,

kata Khoiri, petani diimbau mengubah sistem olah kopi konvensional. “Petani kopi Banyuwangi masih banyak menggunakan sistem olah kering. Agar kualitas lebih baik, kami menganjurkan petani menggunakan sistem olah basah,” terang Khoiri. Sistem olah basah tersebut memang tidak semudah olah kering. Khoiri memaparkan, selain membutuhkan waktu dan biaya operasional yang lebih tinggi, juga dibutuhkan mesin khusus. Pihaknya terus melakukan penyuluhan kepada kelompok petani dan

memberikan bantuan alat olah basah, yakni pulper machine. “Meski sulit, tapi biji kopi memiliki kualitas tinggi dan daya jual tinggi,” paparnya. Tidak hanya kopi, kelapa dan kopra juga memiliki potensi jual yang menjanjikan. Selain di ekspor ke luar negeri, hasil perkebunan kelapa seperti gula kelapa juga banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan pabrik makanan nasional. “Selama ini masih banyak petani penderes kelapa yang beranggapan sulfit baik digunakan untuk memberi kesan warna yang

menarik pada gula kelapa. Padahal gula nonsulfit harganya lebih mahal,” ungkapnya. Sementara itu, produksi kelapa kopra di Banyuwangi lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Tahun 2010 produksi kelapa deres mencapai 6.309 ton dan tahun 2011 meningkat menjadi 7.011 ton. Tahun berikutnya, 2012, produksi kelapa deres melejit menjadi 10.458 ton disusul 11.406 ton pada tahun 2013. “Tahun lalu produksi kelapa deres kembali meningkat menjadi 15.321 ton,” pungkasnya. (cin/c1/afi)

Pesawat Delay, Kedatangan Jenazah Mundur ■ DISAMBUT...

Sambungan adari Hal 36

Ibu kandung korban, Evi Emi Cahya, yang mulanya duduk langsung berteriak histeris saat peti jenazah dibawa ke rumah. “Anakku. Minggiro-minggiro aku pingin ndelok anakku (Anakku. Minggirminggir, saya ingin melihat anakku),” cetus Evi Emi Cahya sambil menangis histeris. Sejumlah kerabat tampak berusaha menenangkan ibu korban yang terus menangis dengan histeris itu. Jenazah korban tidak lama berada di rumah duka, hanya sekitar 30 menit. Setelah disalatkan, peti jenazah kembali dimasukkan mobil ambulans dan dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Aktivis Lembaga Buruh Migran Banyuwangi, Mariatul Qibtiyah, yang ikut mendampingi pemula-

ngan jenazah Bella Vieola Jaya mengatakan, pihaknya baru mengetahui meninggalnya korban setelah diberi kabar Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui telepon seluler pada Selasa (8/9). “Dari informasi itu, saya langsung menyampaikan ke P4TKI di Banyuwangi,” katanya. Dari koordinasi itu, diketahui Bella menjadi salah satu korban tenggelam kapal laut yang mengangkut TKI di Selat Malaka pada Kamis (3/9) lalu. Setelah itu, salah satu staf P4TKI melakukan kroscek ke rumah korban. “Saya hanya mendapat kabar dan langsung menindaklanjuti pemulangannya,” ungkapnya. Pemulangan jenazah korban sempat tertunda beberapa jam. Sebelumnya, jenazah Bella dijadwalkan dipulangkan dengan pesawat dari Malaysia ke Bandara

Soekarno Hatta, Jakarta, lalu lanjut ke Bandara Juanda, Surabaya. Sedianya jenazah tiba di rumah keluarga pada Rabu pagi pukul 04.00. “Tetapi, pesawat delay, jadi kedatangan jenazah mundur,” cetusnya. Sementara itu, paman korban yang bernama Mohammad Safuan mengatakan, keluarga sangat terpukul dengan meninggalnya korban. Atas nama keluarga, pihaknya minta maaf dan berterima kasih kepada semua tetangga dan kerabat yang telah membantu pemulangan dan pemakaman korban. “Kami hanya bisa memohon maaf bila Bella punya salah,” katanya. Seperti diberitakan Jawa Pos Radar Genteng sebelumnya, satu dari puluhan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjadi korban kapal yang karam di sekitar perairan Selat Malaka pada Kamis (3/9) ternyata berasal dari Kabupaten Banyuwangi. TKI yang bernasib malang itu adalah

Bella Vioela Jaya, 18, asal Dusun Krajan, RT 1, RW 4, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring. Bella ikut menjadi korban saat perjalanan dari Malaysia menuju Sumatera. “Bella berangkat ke Malaysia sekitar tiga bulan lalu,” cetus paman korban, Muhamad Safuan. Safuan yang tinggal hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumah keluarga korban mengaku tidak tahu saat keponakannya itu berangkat ke Malaysia. Saudara yang lain juga banyak yang tidak tahu. “Berangkatnya itu sebelum Lebaran,” katanya. Menurut Safuan, keluarga baru tahu Bella pergi ke Malaysia setelah dia tiba di Negeri Jiran itu. Saat itu keponakannya telepon kepada ibu kandungnya, Evi Emi Cahya. “Tiba di Malaysia kontak dengan keluarga, termasuk kepada ibunya,” ujar mantan anggota DPRD Banyuwangi itu. (ddy/c1/abi)

Sudah Dilarang Naik Kapal Laut ■ TIDAK...

Sambungan adari Hal 36

Selama tiga bulan berada di Malaysia, Safuan mengaku tidak pernah kontak dengan keponakannya itu. Sebab, biasanya Bella hanya berkomunikasi dengan ibu kandung dan beberapa saudara yang seusia dengannya. “Kenapa pergi ke Malaysia, tidak ada yang tahu. Dia cuma

mengabari ada di Malaysia,” katanya. Safuan menduga Bella pergi ke Malaysia untuk menemui ayah kandungnya, Jaya, yang sudah lama bekerja di negeri tersebut. Selain itu, dia juga menemui sejumlah anggota keluarga lain. “Saya dengar sempat bertemu bapaknya,” ujar mantan anggota DPRD Banyuwangi itu. Disinggung mengenai keponakannya itu

pergi ke Malaysia secara ilegal? Safuan buruburu menyebut keponakannya itu tidak mungkin melalui jalur yang tidak benar atau ilegal. “Saya yakin dia punya paspor,” cetusnya. Hanya, dirinya tidak tahu kenapa saat akan pulang dia memilih naik kapal dan tidak naik pesawat. “Bella sempat bilang akan pulang naik kapal. Oleh ibunya dilarang dan diminta naik pesawat,” terangnya. (c1/c1/abi)

Motor Jenis Lain tak Diambil ■ MOTOR...

Sambungan adari Hal 36

Menurut Nukholis Hermawan, pencurian motor di rumahnya itu terjadi Selasa pagi (8/9) sekitar pukul 04.00. Saat itu motor trail built up tersebut diparkir di gudang belakang rumahnya dengan motor dan mobil miliknya. “Saya tahu pada pagi hari setelah dibangunkan penjaga rumah,” katanya.

Saat kejadian itu Hermawan mengaku tidur dengan lelap. Apalagi, saat itu dia bersama istri dan anaknya baru pulang sekitar pukul 01.00 dini hari. “Saya pulang dan langsung tidur. Saat pulang itu motor masih ada,” ujarnya. Saat dibangunkan penjaga, terang dia, gembok pintu gerbang sudah terbuka. Motor trail kesayangannya pun sudah tidak ada di tempatnya. “Penjaga malam tertidur. Kunci

gerbang yang ditaruh di bawah bantal berhasil diambil maling,” ungkapnya. Hermawan menyebut, gembok dan kunci pintu gerbang ditemukan tidak jauh dari pintu atau sekitar 10 meter sebelah barat rumahnya. Sebelum membawa kabur motor trail senilai Rp 138 juta itu, pelaku diduga membuka sadel motor Honda Scoopy dan mengambil peralatan bengkel.

“Motor lain tidak diambil,” sebutnya. Kapolsek Sempu AKP Jainur Kholiq melalui Kanitreskrim Aiptu Subakti mengatakan kerugian akibat pencurian itu diperkirakan Rp130 juta. Sejauh ini pihaknya sudah berupaya melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku pencurian tersebut. “Korban sudah kita mintai keterangan dan masih kita dalami,” katanya. (ddy/c1/abi)

Kapasitas Mesin Terlalu Kecil ■ POMPA...

Sambungan adari Hal 36

Sejak selesai dibangun, warga belum pernah mencoba sama sekali. “Belum ada serah terima, kunci juga belum diberikan,” katanya. Sunyoto mengaku mengetahui jika tandon air bersih untuk RTH tersebut tidak berfungsi saat ada pelaksanaan proyek RTH Lemahbang Kulon akan

mengambil air untuk adonan semen dan pasir. “Keran dibuka, ternyata tidak bisa,” cetusnya. Karena tidak berfungsi, jelas Sunyoto, pihak desa menelepon salah satu staf DKP Banyuwangi dan minta membuka kunci tandon air bersih. Setelah kunci dibuka, ternyata air dari sumur bor tidak bisa terangkat ke tandon yang ada di tower dengan ketinggian enam

meter itu. “Kapasitas mesin pompa terlalu kecil,” ungkapnya. Sebagai penerima bantuan pengadaan air bersih untuk RTH, lanjut dia, pihaknya berharap segera ada perbaikan dari pelaksana proyek. Sehingga, tandon air bersih bisa berfungsi normal dan tidak menimbulkan masalah. Dari pantauan wartawan Jawa Pos Radar Genteng, proyek air

bersih dengan dana dari APBD Banyuwangi sebesar Rp 197 juta itu, mesin pompa air yang dipakai bertegangan 220 volt dengan memiliki daya isap sembilan meter, daya dorong 16 meter, dengan kapasitas air 280 liter per menit. Sayangnya hingga berita ini ditulis pukul 20.00 tadi malam, pihak DKP belum berhasil dikonfirmasi. (ddy/c1/abi)

Pihak Sekolah Tidak Membedakan ■ HAMPIR...

Sambungan adari Hal 36

Dengan keterbatasannya, penggila puisi karya Emha Ainun Najib itu mengaku bisa melakoni setiap aktivitas dengan mudah. Untuk bergaul bersama teman-teman di sekolah, juga dianggap tidak masalah. “Hidup itu tidak sulit kalau kita permudah,” dalihnya. Terkait kekurangan fisik yang dialami, Qodir menyebut setiap orang termasuk dirinya memiliki kelebihan dibanding orang lain. “Sebenarnya kita itu punya kelebihan, caranya saja yang belum bisa,” ujarnya. Dengan percaya diri, Qodir menceritakan

pengalamannya selama mengikuti Praktik Kerja Industri (Prakerin) di BMT Sidogiri selama sebulan lebih. “Saya itu kesulitan kalau menghadapi nasabah baru,” ungkapnya. Mengenai persoalan pendidikan yang dirasakan, dengan serius Qodir menyampaikan pemenuhan dan akses publik harus banyak disediakan oleh pemerintah. Menurutnya, di kabupaten yang memiliki gerakan Semangat Kasih sayang (Compassion City) itu, masih banyak ruang yang kurang bisa diakses kelompok difabel. “Saya berharap ada fasilitas yang nyaman dan semua bisa menikmati,” ucapnya. Qodir juga menyebut kurangnya akses ruang baca di Kota Genteng. Seharusnya, Kecamatan Genteng yang banyak memiliki lembaga

pendidikan itu memiliki sebuah taman baca, dan bisa dijangkau dengan mudah oleh semua kalangan dan kelompok. “(Perpustakaan) yang sejuk dan yang nyaman,” harapnya. Selama berada di sekolah, semua siswa dianggap sama. Meski tergolong SBK, Qodir diperlakukan sama dengan siswa lainnya. “Awalnya ada sekolah yang kurang merespons, lalu kita terima dengan tangan terbuka,” cetus kepala SMK Ibnu Shina, Muhamad Nasih. Terkait kebutuhan dan sarana yang disediakan secara khusus kepada Qodir, pihak sekolah tidak pernah membedakan. Selama ini, sekolah membangun suasana yang kompetitif di sekolah. “Qodir anak Indonesia seperti lainnya,” katanya. (c1/abi)

Maling Spesialis Burung Diringkus GEMBIRAN - Diduga terlibat pencurian burung, Ulum Malindo, 20, warga Dusun Gembolo, RT 3, RW 1, Dusun Gembolo, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, dibekuk anggota polsek di rumahnya kemarin malam (8/9). Untuk keperluan penyelidikan, tersangka yang diduga sudah sering beraksi itu, sementara dijebloskan ke ruang tahanan polsek. Barang bukti delapan burung cucak ijo dan sangkarnya juga diamankan di polsek. “Masih kita periksa,” kata Kapolsek Gambiran, AKP Suwanto Barri, melalui Kanitreskrim Iptu Subagiyo. Menurut kanitreskrim, penangkapan maling spesialis burung itu bermula dari laporan warga. Dalam laporannya, warga melihat sangkar dan burungnya berada di rumah tersangka. “Katanya sangat mirip,” katanya. Berdasar laporan itu, polisi langsung bergerak. Dari hasil penyelidikan dengan mendengar keterangan sejumlah saksi, maka burung yang ada di rumah korban itu diduga kuat hasil curian. “Tersangka sempat mengelak, tapi akhirnya mengakui perbuatannya,” ujarnya. Karena di rumah tersangka banyak sangkar dan burung, polisi melakukan pengembangan. Hanya, pemuda ini membantah burung yang ada di rumahnya itu hasil pencurian. “Katanya beli di beberapa tempat, lalu kita cek ke sejumlah tempat,” ungkapnya. Menurut kanitreskrim, dari delapan BB yang diamankan itu semua burung cucak ijo. Setiap burung itu, harganya Rp 2 juta per ekor. Untuk sangkar, nilainya sekitar Rp 500 ribu per unit. “Saya juga melihat sangkar di rumah maling itu milik saya yang hilang,” terang Wawan, 29, warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Bangorejo. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

SIDIK: Polisi menggelandang tersangka ke sejumlah tempat di Desa Bangorejo yang diduga menjadi penadah burung hasil curiannya kemarin (9/9).


38

KESEHATAN Ruang Singgah RSUD Blambangan Diresmikan RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/RaBa

SIMBOLIS: Bupati Abdullah Azwar Anas (tengah) didampingi Direktur RSUD Blambangan dr H Taufiq Hidayat, Sp.And memotong pita saat peresmian fasilitasi ruang singgah di RSUD Blambangan kemarin (9/9).

UNTUK MASYARAKAT: Peresmian program peningkatan pelayanan Rumah Sakit dan fasilitasi ruang singgah RSUD Blambangan ‘’Umah Sambang Dulur’’ Sarana Kesehatan Pelaksanaan ‘’Medical Check Up Calon TKI

UNDANGAN: Peresmian ‘’Umah Sambang Dulur’’ Sarana Kesehatan Pelaksanaan ‘’Medical Check Up Calon TKI dihadiri mitra RSUD Blambangan.

CEK LANGSUNG: Bupati Anas saat melihat langsung pelayanan online RSUD Blambangan.

MASYARAKAT Banyuwangi boleh berbangga. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan dipercaya sebagai satu-satunya rumah sakit milik pemerintah di Jatim sebagai penyelenggara layanan pemeriksaan kesehatan calon tenaga kerja Indonesia (TKI). Layanan tersebut tidak hanya bisa dijangkau para calon TKI asal Bumi Blambangan, tetapi juga oleh para calon TKI asal Situbondo, Bondowoso, dan Jember. Layanan pemeriksaan kesehatan calon TKI itu diresmikan Bupati Abdullah Azwar Anas kemarin (9/9). Untuk sementara layanan tersebut buka selama delapan jam per hari, yakni mulai pukul 08.00 sampai 16.00. “Tetapi mulai Januari 2016, layanan ini akan dibuka selama 12 jam, yakni mulai pukul 08.00 sampai 20.00,” ujar direktur RSUD Blambangan, dr Taufiq Hidayat Sp.And. Sementara itu, untuk meningkatkan kenyamanan keluarga pasien, RSUD Blambangan Banyuwangi membangun sebuah ruang singgah bagi keluarga pasien. Peresmian ruang singgah yang bernama “Umah Sambang Dulur” dilaksanakan berbarengan dengan peresmian layanan medical check-up calon TKI kemarin. Ruang singgah ini ditujukan untuk menampung keluarga pasien. Selama ini, para keluarga pasien yang tempat tinggalnya jauh kesulitan mencari lokasi bermalam. Mereka sering kali turut bermalam di ruang pasien atau tidur keleleran di lorong-lorong rumah sakit. “Ruang ini dibangun untuk memfasilitasi keluarga pasien yang lokasinya jauh. Kasihan kalau mereka harus tidur di selasar rumah sakit. Ini salah satu solusi kami memberikan kenyamanan bagi pasien, selain juga kerapian lingkungan rumah sakit,” kata Anas. Ruang singgah ini terdiri dari bangunan dua lantai dengan luas masingmasing 200 meter persegi. Lantai ba-

APRESIASI: RSUD Blambangan juga memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi.

Kamis 10 September 2015

dr H Taufiq Hidayat, Sp.And

wah untuk para lelaki, lantai atasnya untuk perempuan. Di setiap lantai, disediakan toilet, televisi, serta fasilitas penunjang dasar lain. Direktur RSUD Blambangan dr. Taufiq Hidayat, Sp.And menambahkan, pengguna fasilitas untuk keluarga pasien ini akan dikenakan tarif yang sangat terjangkau, yakni sekitar Rp 3 ribu hingga Rp 5 ribu per orang per hari. “Tidak kami gratiskan, tapi kami tetapkan tarif yang terjangkau. Ini agar mereka tertib dan fungsi ruang singgah bisa digunakan bergantian. Biayanya juga kami gunakan untuk merawat kebersihan ruangan,” pungkasnya. Sementara itu, RSUD Blambangan terus menunjukkan kinerja yang sangat baik selama beberapa tahun terakhir. Setidaknya itu tergambar dari meningkatkan kepercayaan masyarakat memanfaatkan jasa layanan kesehatan di RS pelat merah tersebut. Pendapatan RSUD Blambangan pun terus meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah pendapatan pada 2012 “hanya” sebesar Rp 24,616 miliar, naik signifikan menjadi Rp 21,81 miliar pada 2013. Di tahun 2014, pendapatan RSUD Blambangan kembali meroket menjadi 46,89 miliar. “Ini berkat dukungan dari berbagai pihak,” pungkas Taufiq. (sgt/*/als)

TINTA EMAS: Bupati Abdullah Azwar Anas saat membubuhkan tanda tangan di atas prasasti ‘’Umah Sambang Dulur’’ RSUD Blambangan kemarin.

Sebar Ikan untuk Stop Nyamuk Berkembang KABAT - Dikarenakan wilayah Kecamatan Kabat merupakan endemis demam berdarah (DB), Puskesmas Kabat terus berupaya meminimalisasi perkembangbiakan nyamuk mematikan ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan penyebaran ikan pemakan jentik atau Ikanisasi. Hari pertama kegiatan ikanisasi digelar Jumat (4/9) di Dusun Krajan Utara, Desa Macan Putih. Camat Kabat

H.M.Luqman, S.Sos, MBA, MM bersama Kapolsek, Danramil, Kepala Desa Macan Putih dan Puskesmas Kabat menyampaikan, bahwa kegiatan yang berbasis masyarakat melalui pemberantasan sarang nyamuk, yaitu 3M dan ikanisasi seperti ini, agar selalu dilaksanakan secara kontinu, dan bisa diikuti oleh semua desa yang ada di wilayah Kecamatan Kabat. Sebanyak 700 ikan nila pada kegiatan ikanisasi tersebut telah diberikan pada 475 KK

sebagai tanda dimulainya kegiatan ikanisasi di semua desa wilayah Puskesmas Kabat. “Ini merupakan bagian strategi pencegahan untuk menekan angka kejadian demam berdarah. Selain ikanisasi, juga ada program-program yang lain antara lain Gerakan Satu Rumah, Satu Jumantik dan PSN Anak Sekolah,” ujar Kepala Puskesmas Kabat H. Dadang Tripitoko, S.Kep. Salah satu warga yang menerima ikan, Hj. Latifah, mengaku

senang dengan program yang dilakukan puskesmas bersama Forpimka Kabat untuk memberantas nyamuk demam berdarah. “Kita masyarakat sangat senang dengan program ini. Namun kita berharap tetap ada upaya pencegahan lain agar demam berdarah benar-benar bisa hilang. Meski ini memerlukan waktu dan juga usaha bersama dan juga kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan,” katanya. (*/als)

MINIMALISASI DB: Camat Kabat, Luqman, bersama Forum Pimpinan Kecamatan memberikan ikan sebagai tanda di mulainya kegiatan Ikanisasi pada 4 September lalu.

ISTIMEWA


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

BERITA UTAMA

Kamis 10 September 2015

39

”Orang Tetap Memanggil Saya Tuhan” Setelah berada di Jakarta, pemilik nama Tuhan, 43, akhirnya pulang ke kampung halamannya di Desa Kluncing, Kecamatan Licin. Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) kemarin kembali menemui Tuhan. Berikut wawancara JP-RaBa, Chien Jullien, dengan pria yang sehari-hari menjadi tukang kayu tersebut. Apa kegiatan Anda setelah pulang dari Jakarta? Seperti biasa. Bekerja (menjadi tukang kayu). Mencari rambanan untuk hewan ternak saya. Ada yang berbeda setelah pulang dari Jakarta? Tidak banyak yang berubah. Hanya saja, ketika sampai di rumah, banyak tetangga yang berkunjung. Mereka menanyakan kabar dan oleh-oleh. Ada juga yang menunjukkan rasa tidak suka. Tidak suka bagaimana? Ya, katanya saya hanya mau jual nama ke

televisi. Suka terkenal. Bagaimana tanggapan Anda dengan pendapat tetangga yang seperti itu? Alah, sudah biasa orang sewot seperti itu. Saya bukan orang seperti itu; jual nama dan ingin terkenal. Yang penting anak-istri dan pekerjaan saya aman. Kalau mau cari uang, di sini (Banyuwangi) juga saya cari uang. Lebih enak di sini. Memang di Jakarta kemarin tidak enak? Pusing. Saya tidak terbiasa naik mobil. Sering menahan mual selama di Jakarta kemarin. Bisa diceritakan pengalaman Pak Tuhan saat di undang stasiun televisi beberapa waktu lalu? Ya itu tadi. Saya lebih banyak pusing dan mual jika perjalanan jauh. Sebenarnya saya heran mengapa orang-orang kaget dengan nama saya. Hari pertama di hotel, saya ditelepon banyak orang, bikin saya pusing. Mereka minta alamat hotel dan nomor kamar. Ya saya beri tahu saja. Eh, sebentar kemudian ada tiga orang wartawan minta masuk kamar. Saya diwawancarai. Saya lalu ditelepon oleh orang televisi yang membawa saya pertama. Dia bilang kepada saya tidak boleh mengizin-

kan wartawan mana pun menemui saya. Lalu, waktu di gedung televisinya, saya diajak foto sama artis-artis. Rata-rata fotonya dua kali. Pusing saya. Beberapa waktu lalu Anda bilang masih ada stasiun televisi yang mau mengundang Anda. Apakah Anda iyakan? Benar. Ada tiga. Kemarin ada lagi yang telepon dan menawari. Semuanya belum saya jawab. Saya masih berat dengan pekerjaan di sini. Lama saya tinggalkan.

CHIN JULLIEN/RABA

SEMPAT BIKIN HEBOH: Tuhan kembali menekuni pekerjaannya sebagai tukang kayu di rumahnya Desa Kluncing, Kecamatan Licin.

Kenapa berat? Lagi pula bukannya diberi honor saat diundang? Apa bos tidak memberi izin? Bos memberi izin. Hanya saja ya, tidak enak saja. Seperti semaunya sendiri. Saya kan punya tanggung jawab. Ini pekerjaan saya sampai nanti. Ya, memang diberi honor dari televisi, tapi masih tetap enak bekerja di sini. Berapa uang honor dari TV itu? Rp 3 juta. Masing-masing per acara Rp 1,5 juta. Saya diundang di dua acara. Bagaimana dengan pekerjaan Anda yang sempat terbengkalai? Tidak ada masalah. Karena pekerjaan sistem borongan. Bisa diselesaikan kapan

saja. Tetapi, setelah dari Jakarta semakin banyak orderan. Makanya saya belum mau memastikan untuk menghadiri undangan TV-TV itu. Apakah Anda terganggu dengan pemberitaan media? Awalnya iya. Kaget. Namun, lama-kelamaan biasa saja. Ternyata masih banyak di luar sana yang namanya sama seperti saya. Bagaimana jika wartawan masih banyak yang datang ke rumah Bapak? Ya tidak apa-apa. Mereka kan tamu. Saya harus melayani dengan baik. Hanya saja anak dan istri saya yang sering takut. Tapi sudah saya bilangi berkali-kali agar tetap berlaku baik. Bagaimana jika ada tokoh agama yang masih mempermasalahkan nama bapak dan mengharuskan ganti nama? Tidak bisa. Untuk apa? Toh orang akan tetap memanggil saya Tuhan. Saya dulu tidak mengenal kata Tuhan sebagai pencipta. Tetapi Allah. Makanya bagi saya atau penduduk di sini nama saya tidak aneh. Saya tidak pernah melakukan perbuatan kriminal atau kejahatan. Jadi untuk apa diganti. Banyak yang namanya seperti saya ternyata. (c1/aif )

Pencarian Kerahkan Puluhan Warga n SUNGAI... Sambungan dari Hal 29

Menurut Nasuha, anaknya yang sedikit memiliki keterbelakangan mental tersebut gampang sekali diajak orang. Kemungkinan yang mengajak adalah anak-anak kecil yang biasa bermain dengan Soim. Ketika hari mulai sore Soim dan teman-temannya pun mentas dan meninggalkan sungai. Tetapi, tiba-tiba anaknya tersebut kembali lagi ke sungai dan mandi. Saat ditegur teman-temannya dan diajak pulang, Soim justru menangis. Sehingga, temantemannya meninggalkan Soim sendirian di sungai. Nasuha baru mengetahui anaknya hilang se-

telah Muti, salah seorang teman Soim, mengabari bahwa anaknya tak ada lagi di sungai. Nasuha hanya menemukan pakaian dan sandal Soim yang ditumpuk di pinggir sungai. “Saya dan istri saya tahu sekitar jam setengah lima sore. Langsung saya lari ke sana, tapi sudah tidak ada,” kata Nasuha. Begitu mendengar kabar salah satu warganya hilang, Kepala Desa Pakistaji, Mustain, langsung mengerahkan warga. Sekitar 40 warga ikut mencari siswa SDLB Rogojampi yang hilang pada sore itu. Sebagian dari mereka membawa lampu penerangan berupa petromaks dan lampu diesel karena pencarian dilakukan sampai malam hari. Warga menyisir lokasi hilang-

nya Soim sampai lima puluh meter ke timur. Fathur Rahman, salah seorang perangkat Desa Pakistaji, mengatakan beberapa warga menyelam ke dasar sungai. Sampai akhirnya—sekitar pukul 22.00—jenazah Soim ditemukan tidak jauh dari titik awal pencarian. Padahal, warga sudah mencari di lokasi yang sama berkali-kali. “Munculnya tidak jauh dari titik ditemukan baju korban, sekitar dua meter, padahal sudah diselami sebelumnya. Pas pukul 22.00 tiba-tiba mayatnya ditemukan,” kata Fathur. Setelah ditemukan, keluarga langsung membawa korban pulang. Rabu pagi (9/9) korban langsung dimakamkan tidak jauh

dari rumahnya di RT 1/RW 13 Dusun Krajan, Desa Pakistaji. Farida, 45, ibu Soim, tidak bisa berkata banyak tentang musibah yang menimpa anaknya. Meski tak banyak tersenyum, ibu enam anak itu tampak tegar dengan musibah yang menimpanya. Menurutnya, Soim adalah anak yang periang dan rajin sekolah. Meski kesulitan berbicara, anak laki-lakinya itu cukup disenangi orang-orang di sekitarnya. “Tidak ada firasat sebelumnya. Cuma sebelumnya dia suka sekali menggunakan minyak wangi milik almarhumah budenya. Pas sorenya Soim tenggelam, minyak wanginya pas habis. Kata orang pintar ada perempuan yang ngajak anak saya ke tengah sungai,” terang Farida. (fre/c1/aif)

FREDY RIZKI/RABA

TELAN KORBAN: Di sunga inilah Soim dan teman-temannya mandi.

Targetnya Melayani 50 CTKI per Hari Ikhtiar Kembalikan Kejayaan Boom n BUKA... Sambungan dari Hal 29

Salah satunya, membuka sarana kesehatan pelaksana pemeriksaan kesehatan (medical check up) calon TKI di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan. Hebatnya, di tingkat Jatim, RSUD Blambangan menjadi satu-satunya rumah sakit (RS) milik pemerintah yang ditunjuk menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan bagi para calon TKI. Di tingkat nasional hanya 99 RS yang dipercaya melakukan medical check up bagi warga yang hendak bekerja di luar negeri. Layanan kesehatan bagi calon TKI di RSUD Blambangan itu diresmikan Bupati Abdullah Azwar Anas kemarin (9/9). “Ini ikhtiar kami dalam memberikan perlindungan kepada calon TKI. Sekaligus menjadi portal daerah dalam memberikan data valid secara online, sehingga lebih terkontrol dan tidak akan ada pemalsuan,” ujarnya. Anas mengatakan, permasalahan TKI menjadi salah satu perhatian pemerintah daerah. Dengan berbagai program yang dilakukan untuk menggerakkan ekonomi lokal, diharapkan jumlah TKI

dari Banyuwangi terus berkurang. Mereka bisa bekerja di negeri sendiri dengan berbagai peluang yang tersedia, seperti sektor pariwisata dan industri yang dikembangkan di Banyuwangi. Kalaupun harus bekerja di luar negeri, warga Banyuwangi diupayakan bekerja di sektor formal. “Sering saya katakan, ini bukan seperti kita main sulap. Sekarang bikin berbagai program, besok jumlah TKI sudah nol. Semua harus dilakukan berkelanjutan,” kata Anas. Menurut Anas, selama ini para calon TKI asal Banyuwangi harus melakukan pemeriksaan kesehatan di luar daerah. Nah, dengan adanya layanan pemeriksaan kesehatan calon TKI di RSUD Blambangan bisa menjadi portal bagi pemerintah daerah. “Sebab, begitu melakukan pemeriksaan kesehatan di RSUD Blambangan, data mereka sudah terdaftar secara online yang terhubung dengan pusat,” tuturnya. Anas menambahkan, pengoperasian layanan pemeriksaan calon TKI tersebut bukan semata-mata untuk “mengejar” pendapatan daerah. Lebih dari itu, sarana kesehatan tersebut dimaksudkan untuk melindungi

para calon TKI agar tidak sampai menjadi korban. Dijelaskan, selama ini kerap terjadi praktik kongkalikong antara calon TKI dan oknum laboratorium swasta. Hasil pemeriksaan calon TKI yang sebenarnya tidak sehat dinyatakan sehat. “Jika itu terjadi, justru TKI tersebut yang berpotensi jadi korban. Sebab, sesampai di luar negeri, dia terpaksa dipulangkan karena tidak sehat,” paparnya. Masih menurut Anas, layanan pemeriksaan kesehatan calon TKI di RSUD Blambangan merupakan ikhtiar Pemkab Banyuwangi untuk memberikan perlindungan kepada para TKI sesuai ruang lingkup yang bisa dikerjakan pemerintah daerah. “Karena tidak mungkin semua permasalahan TKI diselesaikan pemkab,” cetusnya. Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufiq Hidayat SpAnd mengatakan, sejak surat keputusan (SK) dari Menteri Kesehatan (Menkes) RI turun pada Agustus lalu, RSUD Blambangan berkomitmen siap melayani calon TKI asal empat kabupaten, yakni Banyuwangi, Bondowoso, Jember, dan Situbondo. Layanan medical check up tersebut ditargetkan mampu me-

layani 50 calon TKI per hari. Layanan kesehatan dimaksud meliputi pemeriksaan fisik, kejiwaan, laboratorium, dan radiologi. Selain itu, ada pula pemeriksaan kesehatan tambahan sesuai yang disyaratkan negara tujuan calon TKI tersebut. Taufiq mengaku menyiapkan lima dokter yang siaga pada layanan tersebut, di antaranya dokter spesialis penyakit dalam, dokter jiwa, psikologi, dan dua dokter umum. Selain itu ada paramedis, tenaga laboratorium dan radiologi yang selalu siap melayani para calon TKI. Sementara itu, selain meresmikan layanan kesehatan calon TKI, pada kesempatan kemarin Bupati Anas juga meresmikan fasilitas ruang singgah bagi keluarga pasien RSUD Blambangan. Fasilitas ruang singgah tersebut diberi nama “Umah Sambang Dulur”. Menurut Anas, fasilitas ruang singgah tersebut dibuka untuk memberikan pelayanan bagi keluarga pasien yang menunggu kerabat yang tengah menjalani perawatan di RSUD Blambangan. “Sehingga, tidak ada lagi keluarga pasien yang tidur keleleran di depan ruang perawatan,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Batu Bekas Benteng Pertahanan masih Kokoh n PANTAI... Sambungan dari Hal 29

Menuju pantai ini jika bergerak dari kota Jajag, Kecamatan Gambiran, terus saja ke arah selatan sampai Desa Sanggar, Kecamatan Pesanggaran. Jarak tempuh yang harus dilewati dengan perjalanan darat sejauh kuranglebih 30 Km. Sesampai di dekat pantai, laut yang ada di Pantai Lampon sudah bisa dilihat dari pinggir jalan. Di pintu masuk menuju Pantai Lampon juga tertera bahwa di sana adalah daerah latihan intai Amfibi Marinir TNI AL. Namun, saat kami mengunjungi Pantai Lampon beberapa waktu lalu tidak ada aktivitas para Marinir yang latihan di sana. Kami pun memilih untuk pergi lebih jauh ke bibir pantai. Pasir hitam terhampar sangat luas di sepanjang Pantai Lampon ini. Saat kami ke sana, angin yang berem-

bus sangat begitu sangat besar. Sehingga membuat deburan ombak dari tengah laut bertambah besar. Kami pun memilih untuk lebih menjauh dari air demi keselamatan bersama. Meski ombak lumayan besar, namun tidak sampai membuat warna air laut yang ada di Pantai Lampon menjadi keruh. Warna air laut tetap berwarna biru muda dan bersih. Hal ini menjadi daya tarik pemandangan tersendiri bagi para pengunjung yang datang di Pantai Lampon. Warna biru laut di Pantai Lampon sangat memanjakan mata wisatawan. Ombak yang ada di pantai ini juga memang tampak begitu sangat besar. Tidak jarang, ombak-ombak yang datang dari tengah laut menghantam bebatuan besar yang terdapat di Pantai Lampon. Di Pantai Lampon memang terdapat satu buah batu paras besar yang berdiri di

Pantai Lampon. Sepertinya, batu tersebut adalah batu bekas fondasi dari benteng pertahanan pada zaman perang dulu. Batu besar yang ada di laut Pantai Lampon ini terlihat sangat bagus jika diambil dalam sebuah jepretan kamera. Kami pun mencoba naik ke atas batu untuk berpose bersama di atas batu. Namun, perlu adrenaline yang cukup untuk dapat naik ke atas batu. Sebab, deburan ombak pastinya menghantam batu tersebut dengan kuat yang dapat membuat jantung berdetak kencang. Di sekitar Pantai Lampon juga banyak jenis terdapat tumbuhan pantai yang dapat kita jumpai. Sebut saja pohon kelapa, palem laut dan lain sebagainya. Namun, yang mendominasi tanaman di sekitar Pantai Lampon adalah pohon kelapa. Banyaknya pohon kelapa dan palem laut yang ada di pantai ini bisa kami gunakan sebagai tempat berteduh karena

memang pada saat kami ke sana panas begitu menyengat. Setelah berjalan-jalan di sekitar pantai, kami yang beranggota Pemred JP-RaBa Bayu Saksono, Wapemred Syaifuddin Mahmud, Kabiro Genteng Agus Baihaqi, pemasaran Gerda Sukarno, Thomy Sila, Wahyu Nugroho, Eko Budiyono fotografer Rendra Des Kurnia, serta wartawan Ali Nurfatoni dan Taufik Ferdiansyah, memilih bersantai di bawah pohon sambil menikmati pemandangan laut yang sangat biru. Angin semilir saat kami berada di bawah pohon sangat begitu kami rasakan. Sadar akan pantai yang akan kami kunjungi masih banyak, kami pun menyudahi untuk menikmati suasana alam di Pantai Lampon. Tim ekspedisi jelajah pun melanjutkan perjalanan ke selatan untuk menuju pantai yang saat ini sangat populer, yakni Pulau Merah. (*/c1/aif/ bersambung)

n PERKUAT... Sambungan dari Hal 29

Taman Digital dengan amphitheatre dibangun bersinergi dengan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Food court yang bersih dan fasilitas ibadah juga selesai dibangun. Saat ini Pantai Boom kian ramai dikunjungi wisatawan dan telah memberi denyut ekonomi untuk warga sekitar. Menurut Anas, Banyuwangi Beach Jazz Festival mampu memperkuat posisi Banyuwangi dalam peta persaingan pariwisata di Indonesia. ”Pantai menjadi salah satu destinasi wisata alam di Banyuwangi. Dengan even tersebut, berarti kami menjual

even sekaligus destinasi wisata alam. Jazz Pantai terbukti telah menjadi daya tarik pariwisata di Banyuwangi,” jelas Anas. Pada 12 September juga akan dilakukan peluncuran pengembangan dermaga kapal pesiar (marina) di Pantai Boom. PT. Pelindo III bakal menanamkan investasi Rp 200 miliar untuk membangun pelabuhan marina tersebut. ”Kami ikhtiar mengembalikan kejayaan Pantai Boom. Pantai ini dulu menjadi salah satu simpul gerak ekonomi masyarakat. Inggris bahkan pernah memasuki Banyuwangi melalui Pelabuhan Boom. Itulah mengapa di Banyuwangi ada Kampung Inggrisan yang menjadi penanda

keberadaan para pedagang Inggris di Banyuwangi,” jelas Anas. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) M. Yanuarto Bramuda mengatakan, kapasitas tempat duduk yang disediakan untuk penonton dalam Jazz Pantai mencapai 1.200 penonton. Pembelian tiket bisa dilakukan secara online di www.banyuwangibeachjazz.com atau tempat penjualan tiket yang ditunjuk. Bramuda menambahkan, penonton yang tidak kebagian tiket memiliki kesempatan menyaksikan even tersebut secara langsung lewat layar berukuran besar di amphitheatre Pantai Boom. (sgt/c1/aif)

Perbanyak Umrah Sunah dan Ziarah n MAKKAH... Sambungan dari Hal 29

Tidak lama kemudian, keduanya bisa dievakuasi dari dalam lift yang macet karena listrik padam itu. ”Kita langsung lapor ke pihak sektor dan hotel sebagai bahan evaluasi. Alhamdulillah, sudah tidak ada lagi lift yang macet,” kata Juhdy. Badai pasir yang menerpa Kota Makkah kemarin memang hanya berlangsung lima menit. Akibat badai itu, debu beterbangan di langit selama satu jam lebih. Jamaah di Masjidilharam pun harus berteduh di tempat yang aman agar terhindar dari serangan debu. ”Debunya terlihat dengan kasat mata. Jamaah banyak yang berlindung,” imbuh Juhdy. Beruntung badai pasir kemarin tidak sampai membuat kese-

hatan JCH Banyuwangi terganggu secara serius. Hanya saja, sebagian jamaah ada yang batuk. Di posko kesehatan haji Banyuwangi jumlah jamaah yang mengalami batuk meningkat dibanding hari biasa. ”Dua hari terakhir jamaah yang mengeluh batuk ada sekitar 80 persen. Tapi tidak terlalu serius sakitnya,” kata dr. M. Nizam Fahmi, petugas haji lain. Dia menambahkan, badai debu yang sempat menyerang Kota Makkah kemarin kecepatannya mencapai 11–15 Km/jam. Saat badai debu berlangsung kemarin dibarengi hujan ringan dengan intensitas 48 persen. ”Jamaah tetap harus waspada dengan kondisi seperti ini,” imbau Nizam. Menyikapi hal itu, para petugas kesehatan terus melakukan penyuluhan ke kamar-kamar jamaah

haji Banyuwangi. Penyuluhan yang diberikan berupa imbauan memakai masker, penutup kepala, dan semprotan air yang bisa disemprotkan ke wajah. Hal itu untuk melindungi jamaah dari debu yang beterbangan agar tetap sehat selama menjalankan ibadah. ”Jamaah juga harus banyak minum air putih, tapi minuman yang dingin harus dihindari,” pungkas Nizam. Sementara itu, kegiatan JCH Banyuwangi kemarin masih sama seperti hari sebelumnya. Masih banyak yang melakukan ibadah berjamaah di Masjidilharam. Ada juga sebagian jamaah yang memperbanyak umrah sunah dan ziarah. ”Jamaah juga ada yang ke tempat penyembelihan kambing. Ada juga yang ke Jeddah,” timpal Juhdy. (tfs/c1/aif )

Edarkan Sabu, IRT Dituntut 6,5 Tahun BANYUWANGI - Titin Sugiarti, 35, warga Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, hanya bisa tertunduk lesu usai menjalani persidangan kemarin. Perempuan yang berprofesi murni sebagai ibu rumah tangga (IRT) itu dianggap jaksa penuntut umum (JPU) bersalah melanggar Pasal 112 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Atas perbuatannya tersebut, Titin dituntut hukuman enam tahun enam bulan penjara dalam

perkara kepemilikan sabu-sabu itu. Selain pidana penjara, jaksa yang menyidangkan perkaranya juga menjatuhkan sangsi denda Rp 800 juta. Bila tidak dibayar, maka terdakwa wajib menggantinya dengan kurungan tiga bulan. Dalam tuntutan yang dibacakan JPU Hari Utomo tersebut, dikemukakan alasan yang meringankan dan memberatkan perbuatan terdakwa. Pertimbangan yang memberatkan, perbuatannya tidak sejalan dengan program pemerintah

dalam pemberantasan narkoba. Yang meringankan, Titin berterus terang, menyesali perbuatannya, dan belum pernah dihukum. Menanggapi tuntutan tersebut, kuasa hukum terdakwa, Siti Nurhayati, langsung mengajukan pembelaan (pleidoi). Dijelaskan, dalam kasus tersebut sebenarnya terungkap bahwa Titin tidak memegang langsung sabu yang dijadikan bukti. Dia pun meminta majelis hakim menjatuhkan pidana seringan-ringannya.(nic/c1/aif)


40

Jawa Pos Kamis 10 September 2015

9 Desember 2015

Rendra/RaBa

TAMBAH KAPASITAS SDM : Anggota Panwascam mengikuti bimbingan teknis pengawasan kampanye Pilbup 2014 di Aula Bank Jatim kemarin.

Segera Pasang APK Cabup Panwaslih Minta KPU Kerja Cepat BANYUWANGI - Lambatnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi menyiapkan alat peraga kampanye (APK) untuk dua pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) mulai mendapat sorotan Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih). Lembaga pengawas pilbup itu minta KPU kerja cepat dan kerja cerdas menyiapkan APK untuk dua pasangan cabup dan cawabup. Seperti diketahui, tahap kampanye Pilbup Banyuwangi 2015 sebenarnya sudah dimulai sejak 27 Agustus lalu. Jika merujuk Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015, pengadaan dan pemasangan APK tersebut dibiayai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan difasilitasi KPU. APK yang pengadaan dan

pemasangannya difasili­tasi K P U, a n t a r a lain baliho, span­d uk, dan umbul-umbul. Hanya saja, sekitar dua pekan musim kampanye berlangsung, hingga kemarin (9/9) belum satu pun APK pasangan calon (paslon) yang telah dipasang. Yang ironis, KPU baru melakukan pengadaan APK berupa baliho Selasa lalu (8/9). Mengingat APK merupakan sarana penting untuk menyosialisasikan hajatan pilbup 2015, Panwaslih meminta pihak KPU secepatnya memasang atribut kampanye tersebut. Komisioner Panwaslih, Lilikh Maslikah, mengatakan Panwaslih berharap KPU segera memasang APK pesta demokrasi memilih bupati dan

wakil bupati. “Hasil koordinasi kami dengan KPU beberapa hari lalu, KPU mengatakan pencetakan baru dilakukan setelah tim sukses paslon menyerahkan desain baliho. Pemasangan baliho tersebut akan dilakukan tujuh hari setelah desain baliho diserahkan dua tim sukses calon,” ujarnya. Lilikh mengaku akan mengawasi proses pemasangan baliho pilbup 2015 agar cepat dilakukan. “Kami akan terus berkoordinasi dengan KPU terkait pemasangan APK tersebut,” kata dia. Selain itu, kata Lilikh, Panwaslih akan terus melakukan pengawasan melekat pada proses pengadaan sampai pemasangan baliho paslon yang akan berlaga pada pilbup Banyuwangi tahun ini. “Pengawasan kami lakukan untuk memastikan kedua paslon mendapat alokasi yang adil, mulai desain, ukuran, jumlah, dan lokasi pemasangannya,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

KOMPAK: Puluhan perwakilan GHIPPA usai monitoring foto bersama usai meninjau dam air.

Panwascam Dibekali Pengawasan Kampanye

DOK.RaBa

Lilikh Maslikah

SEMENTARA itu, Panitia Pengawas Pemilihan Bupati (Panwaslih) Banyuwangi mengadakan bimbingan teknis (bimtek) Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) kemarin (9/9). Bimtek kali ini digelar khusus untuk meningkatkan kemampuan jajaran pengawas pemilu tingkat kecamatan terkait pelaksanaan kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Bimtek yang digeber di aula Bank Jatim, Jalan Basuki Rahmat, Banyuwangi, diikuti para anggota Panwascam asal 24 Kecamatan se-Bumi Blambangan. Kegiatan dilakukan sejak pagi hingga sore kemarin. Panwaslih menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten pada bimtek kali ini. Selain dari internal Panwaslih,

narasumber pada bimtek kemarin antara lain berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), kepolisian, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP. Satpol PP memberikan materi terkait penertiban alat peraga kampanye (APK) yang tidak sesuai aturan. “Selain itu, koordinasi terkait APK antara Panwascam dan Satpol PP diharapkan berjalan dengan baik,” ujar Komisioner Panwaslih, Lilikh Maslikah. Lilikh berharap, setelah mengikuti bimtek, seluruh anggota Panwascam memiliki pemahaman yang komprehensif terkait pelaksanaan pengawasan tahap kampanye pilbup 2015. “Kami juga berharap agar tingkat pelanggaran kampanye pilbup bisa diminimalkan,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

TELATEN: Guntur Priambodo (tengah) didampingi Kasi Kerjasama dan Pemberdayaan Masyarakat Donny Arsilo Sofyan dan Kabid Bina Manfaat dan kemitraan Ir. Suparlan.

Dinas Pengairan Optimalisasi Jaringan Irigasi Guntur Harap WISMP II Rangsang Kemandirian GHIPPA BANYUWANGI—Dinas PU Pengairan Banyuwangi memberikan pengarahan dan bimbingan kepada pengurus Gabungan Himpunan Petani Pemakai Air (GHIPPA). Kegiatan yang difokuskan di Dam Air Pakel Kecamatan Singojuruh itu dii-

kuti 26 perwakilan GHIPPA. Dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, DR Ir H Guntur Priambodo dengan telaten memberikan bimbingan agar Water Resources and Irrigation Sector Management Program (WISMP) II dapat meningkatkan kapasitas Sumber Daya Air (SDA) Banyuwangi. Proyek hibah yang sudah berlangsung dalam periode tahun 2013-2015 ini meru-

pakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian melalui penyempurnaan sistem pengaturan, pengelolaan kelembagaan, keberlanjutan fiscal, pengelolaan dan kinerja dalam pengelolaan sumber daya air. Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur menjelaskan, dalam pelaksanaan, program WISMP II tersebut dilaksanakan kelompok masyarakat yang tergabung dalam GHIPPA.

FOTO-FOTO: TOHA/RaBa

TINJAU LAPANGAN: Kadis PU Pengairan Guntur Priambodo (kanan) saat melihat DAM air yang ada di wilayah pakel, Singojuruh.

Sebelum menerima program itu, mereka telah dilatih dalam membuat konstruksi bangunan irigasi. “Program WISMP ini sifatnya stimulan, sehingga masyarakat didorong untuk mandiri,” kata pria yang hobi bersepeda ini. Guntur menambahkan tujuan program WISMP adalah meningkatkan kapasitas pengelolaan SDA wilayah sungai dan irigasi serta produktivitas pertanian di lahan yang memiliki irigasi. Adapun komponen kegiatan WISMP II antara lain meliputi peningkatan pengelolaan SDA wilayah sungai, peningkatan pengelolaan irigasi partisipatif, serta rehabilitasi sistem irigasi. “Harapan saya agar kelompok masyarakat yang tergabung dalam GHIPPA ini bisa mandiri. Termasuk bisa memelihara atau mengatur irigasi untuk pertanian sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ujarnya kemarin. Guntur menambahkan GHIPPA dan kelompok tani harus bekerja sama dan bersinergi dalam menyukseskan program pertanian dan ketahanan pangan. Semua ini penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dae-

rah serta meningkatkan kesejahteraan petani. Potensi terbesar Banyuwangi salah satunya adalah pertanian. Untuk itu pembangunan sektor pertanian termasuk program pengelolaan air irigasi partisipatif harus digarap dengan serius. “Jangan sampai air yang begitu melimpah yang seharusnya cukup untuk semua petani baik di hilir dan hulu hanya dapat dinikmati oleh sebagian petani saja. Oleh sebab itu penataan pengelolaan air ini sangat penting dilakukan agar air bisa dinikmati oleh semua petani Banyuwangi,” ujar Ketua pembina BRCC ini. Untuk tahun depan, program WISMP tahun anggaran 2016 telah merencanakan untuk pelaksanaan kegiatan pemberdayaan GHIPPA dengan empat sasaran daerah irigasi sesuai dengan annual work plan (AWP) dari NPMU pusat yaitu rehabilitasi daerah irigasi sumber Kajar dengan areal 204 Ha; rehabilitasi daerah irigasi Poncowati dengan arela 516 Ha; rehabilitasi daerah irigasi Barumanis dengan areal 439 Ha; dan rehabilitasi daerah irigasi Telapak dengan jumlah areal 231 Ha. (*)

EVALUASI: Guntur memberikan pembinaan kepada perwakilan GHIPPA dalam monitoring WISMP II kemarin.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.