Rujukan Informasi Terkini
RABU 11 NOVEMBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 29
5
Tabung Elpiji Meledak, Dapur Rumah Ludes
Hujan Perdana Bawa Petaka
Berkat kerja keras warga dan pemilik rumah, api akhirnya bisa dipadamkan
SEMENTARA itu, kebakaran rumah kembali terjadi. Kali ini menimpa rumah Artoso, 52, warga Lingkungan Wangkal, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro. Kebakaran tersebut terjadi akibat ledakan keras tabung elpiji. Tabung tersebut meledak karena tersulut api. Dalam sekejap api sudah melalap dapur rumah dan an kandang sapi milik Astoso. Musibah itu terjadi pukul 13.30 Senin lemarin (9/11). Saat itu Artoso sedang memperbaiki pipa air minum. Ketika membuat sambungan pipa di dapur miliknya, Artoso menyalakan korek gas. 4 Begitu korek gas menyala, api tiba-tiba Kobaran api menyambar kompor elpiji di sebelahnya. semakin besar hingga Seketika itu api langsung membesar membakar dan melalap bagian dalam dapur milik dapir rumah Artoso yang secara kebetulan terbuat dan kandang dari bambu. �Kompor gas meledak, sapi. Sepeda motor milik langsung membakar dapur. Seluruh Artoso ikut isinya hangus terbakar,� terang terbakar Kapolsek Kalipuro, AKP Supriyadi n
n Disapu Puting-Beliung, Atap Melayang, Pohon Tumbang GENTENG - Hujan perdana yang mengguyur wilayah Genteng dan sekitarnya siang kemarin membawa musibah. Hujan disertai angin dan petir itu mengakibatkan belasan atap rumah warga melayang. Bahkan, satu dapur rumah warga ambruk akibat disapu puting-beliung. Belasan pohon juga tumbang.
Puting-beliung kemarin menyapu Dusun Jepit dan Dusun Kaliwadung. Tidak ada korban jiwa dalam musibah pukul 14.00 itu. Hanya saja, dapur rumah milik Sriatin, 45, rata tanah. Saat kejadian berlangsung Sriatin berada di dapur bersama Caca, 3, anaknya. Dia sempat terjebak di bawah bangunan tersebut dan mengakibatkan
punggungnya memar. Sementara itu, Caca mengalami memar di pelipis dan punggung. “Saya sempat teriakteriak, lalu ditolong orang,� ujar Sriatin. Tidak hanya milik Sriatin, rumahrumah penduduk yang berada di sekitar selep padi Siu juga mengalami kerusakan n Baca Hujan...Hal 39
W el co m e
Baca Tabung...Hal 39
2 Saat benah-benah pipa itu, Artoso menyalakan korek gas. Dia tidak tahu kalau tabung elpiji di dekatnya ngowos
3 Nyala api menyulut gas elpiji yang ngowos. Tabung tersebut langsung meledak dan terlempar ke atas
1 Pukul 13.30, Artoso memperbaiki pipa air minum yang rusak. Dia pun membuat sambungan pipa
Elpiji Ngowos, Dapur Rumah Terbakar
SHULHADI HADI/RABA
TINGGAL PUING: Sriatin menunjukkan lokasi dapur rumahnya yang ambruk disapu puting-beliung siang kemarin. REZA FAIRUZ / RABA
PUNGLI PRONA
Jangan Libatkan Siswa-Mahasiswa
Ferdinard Tersangka tapi Tidak Ditahan
Dua Kubu Perpenas Siap Tempuh Jalur Hukum
BANYUWANGI - Kasus dugaan pungutan liar (pungli) dalam Program Operasi Nasional Agraria (Prona) di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, tahun 2013 memasuki tahap baru. Kepala Desa Taman Suruh, Ferdinard B., Iwannowsky, ditetapkan penyidik sebagai tersangka dalam kasus Prona. Dia diduga menerima gratifikasi atas program yang dijalankan di desanya tersebut n Baca Ferdinard...Hal 39
KEKERINGAN
RENDRA KURNIA/RABA
TEBAR BENIH: Kepala Pusat Penyuluhan Pemberdayaan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Endang Suhaidy, melepas sidat jenis anguilla bicolor ke kolam BPPP Bangsring kemarin.
Banyuwangi Pilot Project Budi Daya Sidat RENDRA/RABA
DAMPAK KEMARAU: Warga Kampung Tengah antre air bersih yang didroping Polres Banyuwangi Senin sore kemarin (9/11).
Water Cannon Dropping Air Bersih WONGSOREJO - Kemarau panjang di Banyuwangi rupanya menarik simpati berbagai kalangan, di antaranya aparat kepolisian. Mereka mengirimkan bantuan air bersih kepada penduduk di Dusun Kampung Tengah, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Ada 9.000 liter air bersih yang disalurkan kepada 65 kepala keluarga yang tinggal di sana n Baca Water...Hal 39
http://www.radarbanyuwangi.co.id
WONGSOREJO - Sidat alias oleng memiliki keunggulan luar biasa. Dari segi kualitas, sidat Banyuwangi memiliki kualitas paling bagus dibandingkan sidat di daerah lain. Dengan baiknya kualitas sidat, saat ini Banyuwangi dijadikan sebagai pilot project budi daya sidat di seluruh Indonesia. Kepala Pusat Penyuluhan Pemberdayaan
Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Endang Suhaidy, mengatakan saat ini Indonesia sudah terkenal sebagai pusat pembenihan sidat di dunia. Dari berbagai macam sidat di dunia, yang paling disukai masyarakat dunia—khususnya orang Jepang—adalah sidat di Indonesia, yakni jenis anguilla bicolor.
Jenis sidat ini banyak terdapat di muaramuara sungai di Banyuwangi. �Pasar sidat anguilla bicolor sangat luar biasa di dunia,� kata Endang. Meski belum bisa memenuhi permintaan sidat dari luar negeri, sidat Banyuwangi memang layak dijadikan sebagai sidat unggulan dunia n
BANYUWANGI - Konflik kepemimpinan di lingkungan Perkumpulan Gema Pendidikan Nasional (Perpenas) 17 Agustus 1945 Banyuwangi berlanjut. Dua kubu yang sama sama mengklaim se- Kami akan melakubagai ketua kan langkah-langsah Perpenas, kah persuasif agar yakni Waridjan dan Sugihar- hak saya memimpin toyo, mengaku Perpenas tidak siap membawa persoalan ter- dihalangi pihak lain. sebut ke ranah Kalau tidak bisa, ya hukum. Konflik di kami akan memakai tataran elite jalur hukum� perkumpulan Sugihartoyo pendidikan Ketua Perpenas Terpilih yang membawahi 12 unit lembaga, mulai TK, SMP, SMA/SMK, hingga universitas di Banyuwangi itu, menuai reaksi kalangan mahasiswa. Puluhan mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi menggelar aksi damai tadi malam (10/11). Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, dalam aksinya n Baca Jangan...Hal 39
Baca Banyuwangi...Hal 39
Cara Unik Sepuluh Eksekutif Perempuan Peringati Hari Pahlawan
Kenakan Kebaya, Nyanyikan Indonesia Raya di Puncak Ijen Gagal merealisasikan rencana mendaki Gunung Ijen untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi 17 Agustus tidak menyurutkan semangat Uni Lubis dan kawan-kawan. Mereka lantas mendaki gunung setinggi 2.443 meter di atas permukaan laut pada momentum yang tepat, yakni peringatan Hari Pahlawan 10 November. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi
Konflik Perpenas jangan libatkan siswa dan mahasiswa Kalau memang ada yang menggerakkan, ditangkap saja! Hujan perdana guyur Genteng dan sekitarnya Berkah sekaligus musibah!
ISTIMEWA
MENGENANG PAHLAWAN: Sepuluh eksekutif perempuan mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Ijen Minggu lalu (8/11).
DIAKUI atau tidak, keindahan Gunung Ijen sudah tersohor di seantero jagat. Terbukti, gunung yang menjadi
salah satu dari segitiga berlian pariwisata Banyuwangi itu tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, baik wisatawan
domestik (wisdom) maupun wisatawan mancanegara (wisman) n Baca Kenakan...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SPORT Voli Putri Turun Kasta RADAR BANYUWANGI
30
Jawa Pos
Yovida Sabet Juara BMX BANYUWANGI - Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi memiliki atlet potensial. Dia adalah Yovida Ade Aradea. Pembalap satu ini sukses meraih juara dalam kejuaraan Siak Internasional BMX Supercross Circuit tahun 2015. Rider satu ini sukses meraih hasil terbaik pada kategori putra usia 10-12 tahun. Dia sanggup menyisihkan pembalap terbaik dari dalam dan luar negeri. Atas hasil itu, dia digadang-gadang bisa menjadi andalan Indonesia dalam berbagai level internasional. Capaian terbaik itu menunjukkan pembinaan atlet di tubuh ISSI Banyuwangi berjalan. Prestasi hebat itu juga menunjukkan bahwa cabang olahraga BMX juga sanggup berjaya. Sebelumnya, BMX di Banyuwangi kalah bersaing dalam berbagai kejuaraan. Pada momen itu, Yovida sukses mengalahkan Aditya Fajar dari DSC Racing Yogyakarta
Jadi Juru Kunci Livoli Divisi Utama 2015 BANYUWANGI - Perjuangan tim putri Banyuwangi pada Kejurnas Liga Voli Divisi Utama berakhir antiklimaks. Betapa tidak, tim asuhan Bambang Hermanto itu kalah bersaing dan dipaksa degradasi ke Divisi Satu pada musim berikutnya. Kepastian itu menyusul hasil negatif laga pemungkas yang digeber di GOR Citra Arena, Bandung, Jawa Barat. Tim terbaik asal Kota Gandrung itu dipaksa takluk saat menghadapi tim kuat, Bank Jatim dengan skor 0-3. Praktis, tim putri Banyuwangi gagal mempertahankan posisi di liga voli teratas di tanah air. Dengan begitu, maka tim kebanggaan Lare Oseng itu harus kembali ke kasta kedua pada musim berikutnya. Sebetulnya, tim putri Banyu-
ISTIMEWA
KEBANGGAAN: Yovida Ade Aradea berhasil menjadi juara BMX internasional 2015.
dan Fajar Alfarezi dari Amazone Novanira BTKS Sumatera Utara yang masing-masing berada di posisi kedua dan ketiga. Ketua ISSI Banyuwangi, Guntur Priambodo sangat semringah dengan prestasi itu. Apalagi, Yovida merupakan satu-satunya atlet yang berlaga dalam even tersebut. ‘’Alhamdulillah kita
syukuri atas hasil ini,’’ tuturnya, kemarin. Dia menjelaskan, jika prestasi itu bisa menambah spirit baru di masa yang akan datang. Menurut dia, atlet tersebut bisa dijadikan andalan pada masa-masa yang akan datang, termasuk saat menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim. (ton/c1/als)
DOK.RaBa
Bambang Hermanto
wangi memiliki kans agar terhindar dari degradasi. Namun, tim yang dihadapi merupakan tim tangguh asal Jawa Timur. Sebelum menghadapi Bank Jatim, tim putri Banyuwangi telah bersua dengan tuan rumah, Alko Bandung. Hasilnya, tim putri Banyuwangi harus tertunduk setelah tumbang di kandang lawan. Ironisnya, dua tim yang berhasil mengalahkan tim putri
Banyuwangi akhirnya tampil di final. Alko Bandung sukses merebut juara dari tangan Bank Jatim. Selain tim putri Banyuwangi, Vita Solo juga memastikan degradasi ke divisi satu. Kedua tim itu terpaksa turun kasta setelah hanya mampu finis di posisi dua terakhir atau peringkat keenam dan ketujuh. Pelatih tim putri Banyuwangi, Bambang Hermanto tidak bisa menyembunyikan kesedihannya
Rabu 11 November 2015
setelah timnya harus kembali ke level dua pada musim depan. Menurutnya, perjuangan timnya dianggap luar biasa. “Kita kurang beruntung,” tandasnya. Dia menjelaskan, secara kualitas, sebetulnya timnya sepadan dengan tim lain. Hanya saja, dewi fortuna kurang berpihak kepada timnya. “Memang persaingan sangat ketat, tapi kita harus lupakan kegagalan dan bangkit pada musim berikutnya,” tandasnya. (ton/c1/als)
INSENTIF PAJAK
Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro telah mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi Jilid V yang berisi revaluasi aset tetapdi Istana Negara, Kamis (22/10/2015). Kebijakan tersebut tertuang dalam PMK-191/PMK.010/2015 tanggal 15 Oktober 2015 tentangPenilaianKembaliAktivatetapUntukTujuanPerpajakanBagiPermohonan Yang DiajukanPadaTahun 2015 danTahun 2016. Wajib Pajak dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan dengan mendapatkan perlakuan khusus apabila permohonan penilaian kembali diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu berlakunya PMK-191 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Perlakuan khusus yang dimaksud berupa Pajak Penghasilan (PPh) yang bersifat final sebesar : a) 3% untuk permohonan yang diajukan sejak berlakunya PMK-191 sampai dengan 31 Desember 2015; b) 4% untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Januari 2016 sampai dengan 30 Juni 2016; atau c) 6% untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, yang dikenakan atas selisih lebih nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali oleh Wajib Pajak di atas nilai sisa buku fiskal semula. Tarif tersebut ini lebih kecil dibandingkan dengan tarif yang diatur dalam PMK-79/PMK.03/2008 yaitu sebesar 10%. Wajib Pajak yang berhak mengajukan permohonan adalah : Wajib Pajak Badan dalam negeri, Bentuk Usaha Tetap (BUT) dan Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan pembukuan, termasuk Wajib Pajak yang memperoleh izin menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat, dan Wajib Pajak yang pada saat penetapan kembali aktiva tetap belum melewati jangka waktu 5 (lima) tahun sejak penilaian kembali aktiva tetap berdasarkan PMK-79/PMK.03/2008. Aktiva yang dapat dilakukan penilaian kembali adalah : sebagian atau seluruh aktiva tetap berwujud yang terletak di atau berada di Indonesia, yang dimiliki dan dipergunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak Nilai aktiva tetap diperoleh dari : 1) hasil penilaian kembali oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)/ahli penilai yang telahmemperolehijindariPemerintah, atau 2) hasil perkiraan penilaian kembali oleh Wajib Pajak.
Persyaratan pengajuan permohonan bagi Wajib Pajak yang telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap (nilai aktiva didapat dari hasil penilaian KJPP/ ahli penilai) : a) Mengajukan permohonan menggunakan formulir lampiran I PER-37/PJ/2015 b) Melampirkan SSP PelunasanPPhatasselisihlebihrevaluasiaktiva c) Melampirkan Daftar Aktiva tetap hasil penilaian kembali menggunakan formulir lampiran III PER-37/PJ/2015 d) Laporankeuangantahunbukuterakhirsebelumpenilaianaktivatetap e) Fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah yang berwenang menerbitkan surat izin usaha tersebut. f) Laporan penilaian aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik/ahli penilai. Persyaratan pengajuan permohonan bagiWajib Pajak belum melakukan penilaian kembali aktiva tetap (nilai didapat dari hasil perkiraan Wajib Pajak) : a) Mengajukan permohonan menggunakan lampiran II PER-37/PJ/2015 b) Membuat perkiraan nilai aktiva tetap c) Melampirkan SSP Pelunasan PPh atas selisih lebih perkiraan revaluasi aktiva d) Melampirkan Perkiraan Nilai Daftar Aktiva tetap yang akan direvaluasi menggunakan lampiran IV PER-37/PJ/2015 Nilai aktiva tetap hasil perkiraan oleh Wajib Pajak (poin b) harus dilakukan penilaian kembali oleh KJPP atau ahli penilai , paling lambat tanggal : 31 Desember 2016, untuk permohonan 20 Oktober 2015 s.d. 31 Desember 2015 31 Juni 2017, untuk permohonan 1 Januari 2016 s.d. 30 Juni 2016 31 Desember 2017, untuk permohonan 1 Juli 2016 s.d. 31 Desember 2016 Setelah dilakukan penilaian kembali aktiva oleh KJPP/ahli penilai, Wajib Pajak menyampaikan : a) SuratTambahanDokumenKelengkapan sebagaimana pada lampiran V PER-37/ PJ/2015 b) Melampirkan SSP pelunasan pajak yang terutang atas selisih lebih revaluasi berdasarkan penilaian KJPP (poin e) terhadap perkiraan nilai revaluasi aktiva tetap yang dilakukan Wajib Pajak (poin b). c) Melampirkan daftar aktiva tetap hasil penilaian kembali seperti pada lampiran VI PER-37/PJ/2015 d) Fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah yang berwenang menerbitkan surat izin usaha tersebut. e) Laporan penilaian aktiva tetap oleh KJPP/ahli penilai f) Laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum penilaian aktiva tetap Penilaian kembali aktiva tetap tidak dapat dilakukan kembali sebelum melewati jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak penilaian kembali aktiva tetap yang dilakukan berdasarkan PMK-191/PMK.010/2015.
Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan Account Representative Saudara di Kantor Pelayanan Pajak dimana Saudara terdaftar atau hubungi Kring Pajak 1500200. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III.
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.
STNK
• PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PA5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 DAT, KENCANG • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA INFO MOBIL MOTOR
Hlg STNK P 4568 WW an Imam Subadi, Dsn. Sumberwadung RT. 2/6, Ds. Kaligondo
ROGOJAMPI
BANYUWANGI
Rogojampi Indah Concrong
Belakang Kantor BPN
Hlg STNK P 3170 WP an Ismail, Jl. Ahmad Yani No. 100 RT 00/ RW00 Bwi
Djl Rmh Tngh Kota Blkng BPN Bwi, LT 265 m2 lb ± 200 m2, 400 Jt Ngo H:081287489909
Hlg STNK P 6521 XI an Niken Widyawati, Dsn Wonorekso RT 1/1, Alasmalang
Jl. Lingkar Ketapang
Hlg STNK P 5687 VU an Suyanto, Dsn. Darungan RT. 1/4, Tegalarum, Sempu
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Hlg STNK P 4552 ZH an Irwan Sunjoyo, Jl. Kapten Piere Tendean RT. 1/3, Karangrejo
Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.
Jual/Sewa Rumah+Toko Rp. 27,5 Jt/Th, Cck Buat Bank, Koperasi, Kantor dll, Pnggr Jln Raya Dpn Stasiun Rgjmpi (Kmr 3+Toko) H: 081291718688/08121068792
SITUBONDO
BANYUWANGI
Truk Dyna
Honda Jazz
Djl Truck Tyt Dyna Th ‘05, 115 ET, Ban-Accu Br, Pol. S 79, Jt Nego H: 081216015781
Djl Jazz Silver, M/T, IDSI 2007 Plat DK KM 41 Rb, 120 Jt (Nego) Hub: 085338228415
Djl 2 Unit Rmh di Prmhn Rogojampi Indah Concrong LB/LT 84/89 & 80/85 Lgk. Strategis Investasi Masa Depan Bagus Karena Jalan Menuju Bandara H: 085233343535
IKLAN JITU
0333 412224
!
radarbwi@gmail.com
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Rumah Rogojampi
Djl Rmh 490 m2, SHM, Jl. Lingkar Sblh Htl Lingkar Ktpng Bwi H: 081336440899
Rumah atau Mobil Anda Belum Laku? Pasang Saja
BANYUWANGI
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Radar Ba nyu wangi menghimbau un tuk was pada dan ber hati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda me nerima tele pon, SMS dengan mengatas nama kan pe tugas dari Radar Banyu wa ngi maka segera kon fir masi ke Radar Ba nyu wangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwa ngi tidak ber tang gung jawab atas semua transaksi yang ter jadi selain pema sa ngan iklan secara res mi di Radar Banyuwangi.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
Rabu 11 November 2015
BERAS IR 64
GULA PASIR
0
0
MIGOR CURAH
DAGING SAPI
0
DAGING AYAM BROILER
0
2000
33
B A N Y U W A N G I
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
0
KACANG KEDELAI LOKAL
0
CABAI RAWIT
0
CABAI BIASA
BAWANG MERAH
0
0
BAWANG PUTIH 0
0
10.000
11.200
9.500
107.000
27.200
16.200
8.900
8.100
11.000
6.800
15.000
19.000
Muncar Jadi Sentra Kedelai VUB
CHIN JULLIEN/RABA
LOWONGAN: Rektor Untag Banyuwangi, Tutut Hariyadi, dan rombongan memantau stan lowongan pekerjaan di bursa efek di aula Untag Banyuwangi kemarin (10/11).
Atasi Pengangguran, PM Organizer Gelar Bursa Kerja BANYUWANGI - PM Organizer menggelar bursa kerja di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi kemarin (10/11). Gelar bursa kerja itu dibuka Rektor Untag, Tutut Hariyadi, dan akan berlangsung selama dua hari. Ketua PM Organizer, Totok Budi H., mengungkapkan ada 40 perusahaan skala nasional dan multi nasional yang berpartisipasi dalam bursa kerja tersebut. Seperti perusahaan perbankan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bank BTPN, Per-
modalan Nasional Madani (PNM), Bank Danamon, dan usaha industri skala nasional lain juga membuka banyak lowongan pekerjaan. Bursa kerja tersebut , kata Totok, digelar untuk membantu pemerintah dalam penyediaan lapangan kerja. “Ini peluang yang sangat sayang dilewatkan. Sebab, perusahaan-perusahaan besar mau melakukan perekrutan langsung ke daerah,” ujarnya. Perusahaan yang berpartisipasi tersebut
membuka kesempatan mulai lulusan SMA sederajat hingga perguruan tinggi. Pelamar hanya perlu menyiapkan berkas lamaran dan membeli tiket masuk untuk bisa mengikuti job fair. Totok juga menyarankan agar calon pekerja mengenakan pakaian formal atau semi formal. Hal itu untuk mengantisipasi adanya walk interview atau wawancara di tempat perusahaan. “Kalau bisa datang ke sini mengenakan pakaian resmi. Jika beruntung, perusahaan akan melakukan interview
saat itu juga,” ucapnya. Bursa kerja yang dilaksanakan kedua kalinya di Banyuwangi itu merupakan dukungan PM Organizer kepada pemerintah dalam menanggulangi pengangguran. Totok berharap ada antusias para pencari kerja agar aktif menjadi bagian dari kesempatan semacam itu. Rektor Untag, Tutut Hariyadi, berharap para pencari kerja bisa memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya dan bisa mengurangi angka pengangguran di Banyuwangi. (cin/c1/afi)
BANYUWANGI - Kementerian Pertanian (Kementan) RI menetapkan Banyuwangi sebagai salah satu sentra pengembangan kedelai varietas unggul baru (VUB). Produktivitas kedelai VUB mencapai 3 ton per hektare atau melampaui rata-rata produktivitas kedelai nasional yang hanya 1,5 ton per hektare. Banyuwangi merupakan salah satu daerah percontohan “Gelar Inovasi Teknologi” Kementan untuk peningkatan produksi kedelai dengan bibit VUB karena potensinya. Banyuwangi menyumbang lebih dari 20 persen terhadap total produksi kedelai di Jatim. “Kami pilih Banyuwangi karena berpotensi untuk pengembangan kedelai. Hasilnya memuaskan, produktivitasnya tinggi. Kesuksesan ini harus bisa direplika di daerah lain di berbagai agroekosistem dalam rangka perluasan areal tanam (PAT),” kata Direktur Budi Daya Aneka Kacang dan Umbi (Buakabi) Kementan RI, Maman Suherman, beberapa waktu lalu. Banyuwangi dipilih menjadi salah satu daerah pengembangan kedelai VUB sejak pertengahan 2015 lalu dengan luas lahan awal 100 hektare di Kecamatan Muncar. Ada 10 jenis kedelai yang ditanam di Banyuwangi, seperti Burangrang, Dega 1, Dena 1, Devon 1, GH
Toleran Genangan 8, dan Anjasmoro. Sepuluh VUB kedelai itu mampu menghasilkan rata-rata 3 ton per hektare. Bahkan, varietas Dena 1 mampu menghasilkan 3,55 ton per hektare. Kepala Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Kementan, Didik Hernowo, mengaku gembira dengan kebersihan produktivitas kedelai VUB di Banyuwangi. “Alhamdulillah tantangan Pak Menteri bisa kami realisasikan di Banyuwangi,” kata Didik. Didik membeberkan, bibit kedelai VUB memiliki beberapa keunggulan dibanding bibit kedelai pada umumnya. VUB cocok ditanam pada lahan dengan intensitas panas matahari yang lama, tahan terhadap penyakit karat daun dan hama pengerek polong yang menjadi momok petani kedelai dan lebih irit pupuk. Bibit VUB, imbuh Didik, merupakan bibit pokok dan bukan bibit hibrida, jadi biji kedelai hasil panen bisa ditanam kembali sebagai bibit baru. Dari sisi produktivitas, bibit tersebut tidak kalah dengan produktivitas panen bibit pokok. Perlu diketahui, pada 2013 produksi kedelai Banyuwangi mencapai 67.441 ton. Itu tumbuh sekitar 15 persen dibanding 2012 sebesar 58.648 ton. (cin/c1/afi)
SIGIT HARIYADI/RABA
SUPERVISI: Gogot Cahyo Baskoro menyampaikan pembekalan ketua dan komisioner divisi sosialisasi PPK di kantor KPU Banyuwangi kemarin.
Cermati Daerah Rawan Konflik! Instruksi KPU Jatim kepada PPS dan KPPS BANYUWANGI - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim, Gogot Cahyo Baskoro, turun gunung ke Banyuwangi untuk memantau tahap pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi (Pilbup) 2015 kemarin (10/11). Dia datang dalam rangka supervisi, monitoring, dan evaluasi tahap pemilu yang dilakukan KPU di Banyuwangi. Kedatangan Gogot itu dimanfaatkan KPU untuk memberikan pembekalan kepada para ketua dan komisioner divisi sosialisasi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Bumi Blambangan kemarin. Pada kesempatan tersebut Gogot menekankan sejumlah hal yang perlu mendapat perhatian dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih Pilbup Banyuwangi. Para anggota PPK dan Panitia Pemilihan Suara (PPS) harus memprioritaskan sasaran sosialisasi kepada lima segmen masyarakat. Lima segmen yang dinilai sangat perlu mendapat sosialisasi pilbup, antara lain kelompok pemilih pemula,
kelompok perempuan, kelompok disabilitas, kelompok agama, dan kelompok pinggiran. Selain lima kelompok tersebut, ada daerah dengan tipologi khusus yang juga perlu mendapat perhatian. Sosialisasi dinilai mendesak
dilakukan di daerah dengan tipologi khusus, misalnya daerah rawan konflik, daerah rawan bencana, kawasan pinggiran, dan kawasan yang tingkat partisipasi pemilihnya rendah ■ Baca Cermati...Hal 37
FOTO-FOTO: TOHA/RABA
PELANTIKAN: Ketua III Ika Unair Pusat DR. dr. Poedjo Hartono, Sp.OG(K) melantik Ika Unair Banyuwangi Periode 2015 - 2019 di Pendopo, Selasa (10/11).
Pengurus Ika Unair Banyuwangi Dilantik
Diminta Berkontribusi dalam Pembangunan BANYUWANGI - Seiring berdirinya Universitas Airlangga (Unair) Kampus Banyuwangi, para alumnus Unair yang berdomisili di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini membentukk Ikatan Alumni Universitas Airlangga (Ika Unair) Banyuwangi. Para pengurus Ika Unair Banyuwangi ini dilantik Ketua III Ika Unair Pusatt DR. dr. Poedjo Hartono, Sp.OG(K) di Pendopo, Selasa (10/11). Ika Unair Banyuwangi Periode 2015 - 2019 ini diketuai Choiril Ustadi yang juga merupakan Asisten Pemerintahan Setda Pemkab Banyuwangi. Sejumlah tokoh Banyuwangi juga dudukk dalam pengurusan kali ini. Sebut saja dr. Indro Zaeni Sp.A dan Direktur RSUD Genteng dr. Indah Lestari sebagai penasehat, dr. Taufik yang Direktur RSUD Blambangan sebagai Ketua II. Poedjo menaruh harapan besar terhadap para almamater dan pengurus Ika Banyuwangi. Nama besar Banyuwangi, kata dia, hendaknya mampu diimbangi dengan kinerja pengurus saat ini. “Tantangan buat almamater kali ini, harus bisa berkontribusi terhadap perkemba-
Ke tua Ika Un air SA LIN G SIN ER GI: adi secara simbolis Ust l Banyuwangi Choiri Unair Pusat DR. dr. saat dilantik Ketua III Ika . (K) OG Sp. o, ton Poedjo Har
ngan Banyuwangi, B i mengingat i perkemba k b ngan Banyuwangi yang fenomenal ini. Yang paling penting juga, almamater harus membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”ujar Poedjo. Poedjo saat itu juga menekankan agar para pengurus yang berasal dari berbagai profesi ini bisa saling sinergi. “Sengaja pengurusnya
dari lintas fakultas dan profesi, biar bonding antar alumnus ini semakin kuat dan saling mengisi,” kata Poedjo. Sejumlah pengurus Ika Unair Banyuwangi periode ini terdiri dari beragam profesi. Mulai dari dokter, dokter gigi, dokter hewan, birokrat, apoteker, hingga pengusaha. Para alumnus Unair yang ada di Banyuwangi sendiri mencapai 200 orang lebih. Dalam kesempatan itu, hadir pula Wakil Rektor IV Unair, Junaidi Khotib bersama sejumlah pengurus Ika Unair Pusat. Dalam kesempatan itu, Junaidi menekankan para almamater untuk terus berperan dalam masyarakat. “Salah satu indikator keberhasilan sebuah perguruan tinggi adalah kiprah alumnusnya yang memiliki peranan kunci di sektor kemasyarakatan. Untuk itu, para alumnus harus terus berkiprah dengan baik, apalagi Unair saat ini sudah masuk 4 besar perguruan tinggi di Indonesia. Kita pun sedang berkonsentrasi menuju 500 besar perguruan tinggi dunia” ujar Junaidi. (*)
KOMPAK: Pengurus IKA Unair Banyuwangi berasal dari berbagai profesi ini diharapkan bisa saling sinergi.
RABU 11 NOVEMBER TAHUN 2015
HALAMAN 36
Pencari Rumput Tewas Disambar Petir GAMBIRAN - Sejumlah daerah di wilayah Banyuwangi Selatan mulai diguyur hujan kemarin (10/11). Dengan disertai suara petir yang cukup keras, hujan yang turun di hari pertama itu makan korban jiwa. Tohirin, 38, warga Dusun Sidotentrem, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, tewas disambar petir kemarin (10/11). Saat kejadian, korban bersama temannya, Toha, 42, sedang mencari rumput di sawah tidak jauh dari rumahnya. Peristiwa tragis yang menimpa korban itu terjadi sekitar pukul 14.30. Saat itu Tohirin bersama temannya, Toha, sedang mencari rumput di sawah dekat rumahnya. “Saat kita sedang mencari rumput, tiba-tiba turun hujan deras disertai petir,” terang Toha. Takut dengan suara petir yang cukup keras, Toha mencari tempat yang aman untuk berteduh. Tetapi, Tohirin masih terus mencari rumput. “Hujan lumayan deras, suara petir cukup keras,” ungkapnya. Toha mengaku, saat petir menyambar itu, Tohirin sudah diajak berteduh. Tetapi, temannya itu tidak mau dan terus mencari rumput. “Saya ajak pulang juga, tapi tetap tidak mau,” ungkapnya. Toha mengaku saat turun hujan disertai petir itu, dirinya bermaksud pulang. Tetapi, baru akan berdiri dari tempat duduknya, terdengar suara petir cukup keras. “Saya lihat Tohirin sudah ambruk ke sawah,” katanya. Melihat temannya ambruk, Toha hanya berdiri hingga beberapa saat. Selanjutnya, korban yang terlihat tidak bergerak itu dihampiri. “Saya datangi, ternyata Tohirin sudah meninggal,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Tohirin yang meninggal karena disambar petir itu, oleh Toha langsung disampaikan kepada warga. Hanya dalam hitungan menit puluhan warga berdatangan ke sawah. “Jenazah kita antar ke rumahnya,” terangnya. Menurut Toha, Tohirin yang meninggal karena disambar petir itu tidak mengalami luka sama sekali. Hanya saja, topi yang dikenakan gosong seperti terbakar. “Tidak ada luka, hanya topinya gosong,” cetusnya. (c1/abi)
ADA APA LAGI
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
PANEN: Muslim memetik cengkih menggunakan anak tangga di Kebun Bayu Kidul, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, kemarin (10/11).
Musim Panen Cengkih Segera Berakhir SONGGON - Musim petik cengkih di Kebun Bayu Kidul, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, segera berakhir. Dibanding musim panen pada tahun 2013, tahun ini kualitasnya relatif jelek. Sejak musim panen yang dimulai September 2015, satu pohon cengkih dapat dipanen dua kuintal. “Hasilnya cukup bagus, cuma kualitas cengkih masih bagus musim panen sebelumnya,” ujar Sutikno, 45, salah seorang buruh petik cengkih. Kualitas cengkih yang menurun itu diduga akibat pengaruh cuaca panas. Beberapa bulan ini musim kemarau berkepanjangan dengan panas yang sangat tinggi ■ Baca Musim...Hal 37
EKO BUDIYONO/JPRG
EVAKUASI: Warga menggotong jenazah Tohirin menuju rumahnya di Dusun Sidotentrem, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, kemarin (10/11).
Sembilan Kecamatan Diguyur Hujan GENTENG - Musim kemarau yang berkepanjangan akhirnya berakhir kemarin (10/11). Itu ditandai dengan turunnya hujan yang cukup deras di sejumlah wilayah di daerah Banyuwangi Selatan. Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Genteng, sedikitnya ada delapan kecamatan yang telah diguyur hujan hampir serempak kemarin. Kedelapan kecamatan itu meliputi Kecamatan Genteng, Sempu, Songgon, Srono, Cluring, Tegaldlimo, Tegalsari, Gambiran, dan Purwoharjo. “Ini hujan yang pertama, dan deras sekali,” cetus Bayu Krisnhadi, 26, warga Desa/Kecamatan Purwoharjo, kemarin (10/11). Hujan yang turun di sejumlah wilayah itu mulai pukul 12.30. Sebelum turun hujan, sempat terdengar suara petir cukup keras. “Hujan cukup deras, juga ada kilat dan petir,” kata Toha, warga Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. Hujan deras juga terjadi di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Hanya saja, di daerah itu hujan sudah turun sejak sehari sebelumnya. “Dua bulan kering, sekarang baru turun hujan,” terang Mukimin, 47, warga setempat. Turunnya hujan yang cukup deras di daerah pegunungan itu disambut suka cita warga. Hujan akan berdampak baik terhadap sumber air. “Kalau hujan turun di Songgon, otomatis sungai di bawahnya tidak kering lagi,” katanya. Warga banyak yang tidak menyangka akan turun hujan. Sehingga, saat hujan deras banyak warga yang tidak siap jas hujan. Sejumlah pelajar di Kecamatan Genteng terpaksa pulang dengan kondisi basah kuyup. “Hampir dua jam turun hujan, masih belum reda juga,” sebut Titin, 23, salah seorang karyawan di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. (ddy/c1/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
MULAI REDA: Petugas mengamati amplitudo gempa tremor yang terekam dalam seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin (11/10).
Status Gunung Raung Turun Satu Level
BERKAH: Hujan turun dengan deras di simpang tiga Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng, kemarin (10/11).
SHULHAN HADI/JPRG
SONGGON - Pasca diturunkan statusnya dari siaga atau level III menjadi waspada atau level II pada Senin (24/8), aktivitas kegempaan Gunung Raung cenderung turun dan terpantau membaik. Tetapi, status gunung dengan tinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (MDPL) itu masih tetap waspada. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, aktivitas kegempaan tremor mulai turun drastis. Seismograf juga tidak menunjukkan getaran cukup besar. Salah satu petugas PPGA Raung, Bambang Santoso, mengatakan aktivitas gunung berapi itu terus menurun. Biasanya aktivitas kegempaan tremor dominan di kisaran 15-19 milimeter, kini satu hingga 14 milimeter. “Biasanya seismograf bergerak cepat dan lebar, kini cenderung melambat hingga menyerupai goresan garis kecil,” katanya.
Gunung yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso itu kemarin (10/11) terlihat jelas, cuaca terang, angin berembus tenang, dan suhu udara terpantau di kisaran 26-34 derajat Celcius. Sementara itu, berdasar pengamatan seismograf terjadi satu kali gempa dengan amplitudo enam milimeter dan lama gempa 40 detik. Selain itu, juga sempat terjadi dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo sembilan milimeter dengan lama gempa 60-170 detik. “Gempa tremor terusmenerus dengan amplitudo satu hingga empat milimeter dengan dominan satu milimeter,” imbuh Bambang Santoso. Sekadar tahu, sejak 29 Juni 2015 status Gunung Raung naik dari waspada menjadi siaga. Saat itu ada peningkatan aktivitas vulkanik berupa erupsi strombolian dari kawah gunung hingga sejumlah bandara di Jawa Timur dan Bali ditutup hingga beberapa hari. (ddy/c1/abi)
Muhamad Syafii, 55, Sang Muazin yang Meninggal di Sungai Genteng Wetan
Khusus Urusan Salat, Dikenal Keras kepada Anak-anaknya Muhamad Syafii, 55, warga Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, yang meninggal karena terseret arus sungai pada Senin (9/11) tidak hanya menyebabkan pihak keluarga berduka. Para tetangga juga banyak yang merasa kehilangan.
TABAH: Almarhum Moh. Syafii yang meninggal terseret arus sungai di Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, pada Senin pagi (9/11).
SHULHAN HADI, Genteng SUARA azan terdengar berkumandang di sejumlah musala dan masjid di Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Bagi warga yang tinggal di RT 5, RW 5, azan magrib di musala pada Senin (9/11) sedikit berbeda. Suara melengking Muhamad Syafii yang biasanya rutin terdengar, sejak petang itu tidak terdengar
SHULHAN HADI/JPRG
lagi. Mulai saat itu tugasnya mengajak warga salat berjamaah telah digantikan orang lain. “Mungkin saya yang akan menggantikan,” cetus Abdul Hijab, 49, adik kandung Muhamad Syafii. Kesedihan atas meninggalnya bapak empat anak itu tampaknya tidak hanya dirasakan keluarganya. Warga sekitar juga banyak yang merasa kehilangan sosok yang cukup sabar itu. “Suara azannya tidak akan terdengar lagi,” katanya. Bagi keluarga, Syafii yang meninggal karena terseret arus sungai itu cukup mengagetkan. Sebab, selama ini tidak ada firasat apa pun. “Tidak ada tanda-tanda sama sekali. Meski agak sakit juga tetap azan dan bekerja,” ujarnya. Hanya saja Hijab menyebut, sebelum kakak kandungnya itu meninggal, nasi di rumahnya cepat basi. Padahal, itu tidak biasa. Keanehan itu juga dialami keluarga di Bali. “Saya hanya berpikir nasi kok cepat basi. Saya telepon keluarga di Bali katanya tidak apa-apa,” ungkapnya. Sambil geleng-geleng kepala Hijab menyam-
paikan tidak menyangka nasi yang cepat basi itu ternyata firasat dari kakaknya. Sebab, pada Senin pagi (9/11) kakaknya ditemukan dengan posisi tengkurap di sungai. “Saya juga ikut mencari dan menemukan di sungai,” terangnya. Di mata Hijab, kakaknya yang setiap hari berprofesi sebagai abang becak itu adalah sosok yang mudah bergaul dan cukup ketat dalam mendidik anak. Dia termasuk ayah yang pekerja keras. “Dia pandai bergaul kepada semua orang,” terangnya. Bukti keluarga dan warga yang merasa kehilangan itu bisa dilihat di rumahnya kemarin. Sejumlah warga dan keluarga-jauh masih banyak yang datang. “Mas Syafii itu sangat keras kepada anakanaknya untuk salat,” sebut Mukholidah, salah satu adik Muhamad Syafii. Meninggalnya almarhum sudah diikhlaskan keluarga. Semua itu, oleh keluarga dianggap ujian dan pasti ada hikmahnya. “Kami semua sudah ikhlas,” terang M. Yusuf, 24, salah satu anak Syafii. (c1/abi)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 11 November 2015
BLAMBANGAN RAYA
37
Sebelas Balita Kurang Gizi BANGOREJO - Program Posyandu yang kini sedang digalakkan pemerintah Kecamatan Bangorejo ternyata kurang mendapat dukungan para pengusaha di wilayah itu. Selama ini para pengusaha di daerah itu hampir belum ada yang membantu. Anggaran kegiatan posyandu, mengandalkan swadaya masyarakat. “Perhatian pengusaha sangat kurang terhadap posyandu,” cetus Kepala Urusan Kesejahteraan (Kaur Kesra) Kecamatan Bangorejo, Purwandi. Secara umum, terang dia, kegiatan posyandu di Kecamatan Bangorejo sudah bagus. Hanya saja, itu perlu ditingkatkan. “Bila para pengusaha bisa membantu, kualitas akan semakin meningkat,” katanya saat mengunjungi Posyandu Jalak Putih di Desa Ringin Telu, Kecamatan Bangorejo. Kepala Desa (Kades) Ringintelu, Dodik HS, mengatakan selama ini biaya operasional posyandu mengandalkan dana swadaya masyarakat. “Kami memang belum menggandeng pengusaha, jadi posyandu kita lakukan berdasar kemampuan,” katanya. Kegiatan posyandu, jelas dia, memang sangat digalakkan. Apalagi, di desanya ada 11 anak yang dinyatakan kekurangan gizi. “Ada 11 anak kekurangan gizi, mereka itu dari keluarga yang tidak mampu,” cetusnya. (sli/c1/abi)
EKO BUDIYONO/JPRG
MINTA HUJAN: Salat istisqa dilaksanakan warga di lapangan Desa Tegalsari kemarin (10/11).
Warga Tegalsari Salat Istisqa TEGALSARI - Jajaran Forpimka Tegalsari bersama pengurus MWCNU Tegalsari, para siswa SD, hingga SMA/SMK, dan instansi menggelar salat istisqa di lapangan Desa/Kecamatan Tegalsari kemarin (10/11). Salat minta hujan yang dimulai pukul 08.00 itu dipimpin KH. Hambali Mukti. “Mari kita selalu bersyukur kepada Allah, karena selama ini sudah
SHULHAN HADI/JPRG
TUMBUH: Kader posyandu menimbang balita di Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, kemarin.
Upah Buruh Pemetik Cengkih Naik ■ MUSIM...
Sambungan adari Hal 36
“Kalau panen tahun lalu masih ada hujan, jadi cengkih masih ada isi. Kali ini cengkih banyak susut karena terkena sinar matahari terus,” ungkapnya. Musim petik cengkih tersebut cukup menguntungkan sejumlah buruh kebun yang tinggal di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum. Saat panen perdana dua bulan lalu, hasil kerja buruh
petik cengkih dihargai Rp 30 ribu per sepuluh kilogram. “Kalau lebih dihitung Rp 2.000 per kilogram,” jelasnya. Jika pohon cengkih itu lebat, memetik 10 kilogram cengkih bisa selesai dalam waktu satu hingga 2 jam. Tetapi, kalau pohon cengkih pernah dipanen, yang tersisa tinggal beberapa kilogram saja. “Sekarang tinggal di bagian ujung atau puncak pohon,” terang Muslim, 40, buruh petik cengkih lain. Jika pohon cengkih pernah dipanen, tingkat kesulitan memetik cengkih semakin sulit. Untuk
menjangkau, buruh kebun harus menggunakan anak tangga. “Memanjat dan bergelantungan di ranting pohon itu berisiko,” katanya. Mengenai harga cengkih kering, para buruh petik cengkih itu tidak tahu pasti. Sebab, harga cengkih hanya diketahui pihak kebun. Saat musim panen akan berakhir, upah buruh petik cengkih naik. Saat ini upah yang diterima Rp 5.000 per kilogram. “Lumayan sehari bisa dapat Rp100 ribu, tapi risikonya juga berat,” katanya. (ddy/c1/abi)
Formulir C-6 Bukan Undangan ■ CERMATI...
Sambungan dari Hal 33
“Ini perlu diperhatikan agar target partisipasi pemilih yang ditetapkan KPU RI sebesar 77,5 persen bisa tercapai,” ujarnya. Selain menyangkut segmentasi dan tipologi yang perlu mendapat perhatian khusus, kata Gogot, jajaran KPU hingga tingkat Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dituntut mendongkrak
partisipasi pemilih. Tetapi di sisi lain, anggaran sosialisasi tidak diback up maksimal. “Pengakuan teman-teman PPK, hal itu juga terjadi di Banyuwangi,” ungkapnya. Karena itu, dia berharap para anggota PPK, PPS, dan KPPS sebagai penyelenggara ad hoc kreatif agar bisa tetap melaksanakan sosialisasi tanpa menunggu anggaran dari KPU. “Misalnya dengan memanfaatkan aktivitasaktivitas warga, seperti pengajian,
pertemuan RT, dan lain-lain,” tuturnya. Gogot juga menginstruksikan PPK agar melanjutkan informasi ke pada para anggota PPS dan KPPS. KPPS perlu diberi penegasan bahwa formulir C-6 yang akan dibagikan sebelum pemungutan suara bukan surat undangan, tetapi surat pemberitahuan. “Ketika masyarakat memaknai itu sebuah undangan, jika tidak mendapat undangan mereka tidak
akan datang ke TPS,” cetusnya. Karena itu, saat menyampaikan formulir C-6 tersebut, KPPS diinstruksikan membangun dialog dengan masyarakat. “Masyarakat perlu diberi tahu jika masih ada anggota keluarga yang belum mendapat formulir C-6, tugas KPPS memberitahukan bahwa mereka masih dapat menyalurkan hak pilih dengan menggunakan KTP, KK, atau dokumen kependudukan yang lain,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
PENDIDIKAN
Fakultas Teknik Untag Akreditasi B BANYUWANGI-Akreditasi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi telah mendapatkan peringkat B. Nilai totalnya mencapai 311. Keputusan BAN-PT dalam SK BAN-PT Nomor: 1011/SK/BAN-PT/Akred/S/IX/2015, dengan memperhatikan hasil keputusan rapat pleno BAN-PT tanggal 19 September 2015 tersebut berlaku selama lima tahun ke depan. Dekan Fakultas Teknik Untag, Ir. Heri Sujatmiko, MT mengaku bersyukur atas keberhasilan tersebut. Menurutnya, prestasi itu berkat kerjasama tim fakultas teknik yang solid, sehingga peringkat akreditasi Program Studi Teknik Sipil mengalami peningkatan dari C menjadi B. “Hal ini juga menunjukan bahwa sistem yang terjadi didalam prodi dan fakutas teknik berjalan sesuai track-nya. Terima kasih,” tuturnya.
UNTAG FOR JP-RABA
MENINGKAT: Dekan Fak Teknik Untag Heri Sujatmiko (kanan) menjabat tangan asesor BAN-PT.
Heri menegaskan, komitmennya sebagai perguruan tinggi swasta
yang taat asas, sehingga fakultas teknik berusaha berjalan sesuai
koridor yang ada. “Senatiasa memperbaiki dan mengevaluasi dari beberapa aspek yang menjadi titik lemah, khususnya dalam hal re-akreditasi,” imbuhnya. Heri menambahkan, fakultas teknik selalu berusaha meningkatkan pelayanannya kepada mahasiswa melalui Tri Dharma perguruan tinggi. Di antaranya telah merealisasikan penambahan saran laboratorium Teknik Sipil yang semakin lengkap. “Agar sasaran mutu pendidikan tinggi bisa tercapai sesuai harapan masyarakat,” katanya. Diakui, saat ini nilai atau status akreditasi program studi sangat penting bagi alumni yang akan mencari suatu pekerjaan. Sebab, instansi pemerintah maupun swasta secara umum telah mensyaratkan nilai akreditasi harus B. “IPK juga harus memenuhi standar instansi pemerintah,” ujarnya. (*)
SD Al Irsyad Pawai Hari Pahlawan BANYUWANGI-Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) Al Irsyad Banyuwangi berpawai memperingati Hari Pahlawan, kemarin (10/11). Siswa dari kelas 1 hingga 6 itu menyusuri jalan di wilayah Kelurahan Singotrunan bersama dewan guru dan paguyuban wali murid. Kepala SD Al Irsyad Banyuwangi, Harun Thahir, SPd mengatakan, pawai diberangkatkan dari halaman sekolah pada pukul 06.30. Kegiatan itu sebagai bagian dari aktualisasi langsung pembelajaran yang sudah siswa dapatkan di kelas. Setiap kelas mengusung tampilan sesuai tema dan tokoh yang diperankan. Tema nya meliputi dari masa perjuangan sebelum dan setelah 1908, serta masa jelang proklamasi kemerdekaan dengan tokoh Soekarno dan M. Hatta. Selain itu, tema masa mempertahankan kemerdekaan, yakni heroism peristiwa 10 November 1945 di Surabaya dengan sosok Bung Tomo. “Ada juga yang mengu-
SD AL IRSYAD FOR JP-RABA
SEMANGAT 45: Siswa SD Al Irsyad membacakan pesan pahlawan di halaman sekolah, kemarin.
sung tema masa pembangunan,” terangnya. Selesai pawai, lanjut dia, beberapa siswa SD Al Irsyad tampil berorasi tentang kepahlawanan. Ada yang
membacakan puisi dan pesan dari beberapa tokoh pahlawan. Semua warga sekolah juga diajak mendoakan para syuhada dan pahlawan. Menurut Harun, kegiatan itu
bertujuan agar semua siswa sebagai generasi muda mengenal lebih dekat, mencintai, dan bisa meneladani semangat juang yang dimiliki para pahlawan bangsa. “Giat belajar dan tidak mudah putus asa dalam menuntut ilmu, tentunya selaras dengan cita–cita para pahlawan,” imbuhnya. Wali murid menyambut baik dan mendukung program sekolah tersebut. Terbukti, paguyuban wali murid menyelenggarakan baazar. Stand bazaar mengusung tema kepahlawanan, seperti Kedai Teuku Umar dan Markas Diponegoro. Yang menarik, makanan minuman yang dijual juga bertema kepahlawanan, seperti roti bakar gerilya, pop ice Suroboyo, dan piscok bambu runcing. Fikri Ainur Rosyid, siswa kelas 6 mengaku senang bisa memerankan Bung Tomo dalam pawai. Apalagi, dia tampil membacakan pesan Bung Tomo. “Bung Tomo adalah sosok yang tegas dan religius taat beribadah,” ujarnya. (*)
banyak diberi rahmat,” cetus Kiai Hambali saat salat istisqa itu. Camat Tegalsari, Hariono, mengatakan dengan salat istisqa itu diharapkan hujan segara turun. Itu tentu akan membawa berkah bagi semua warga. “Kami berharap hujan segera turun untuk keberkahan,” katanya. (*/c1/abi)
RADAR BANYUWANGI
DAERAH SEKITAR Pasutri Sekongkol Curi Motor
38
Jawa Pos
ASUSILA
Rabu 11 November 2015
Pasangan Selingkuh Diarak Setengah Bugil
JEMBRANA - Pasangan selingkuh, SL, 35, dan SD, 45, yang ditangkap warga saat sedang beradegan mesum di rumah wanita, Senin (9/11) malam diarak warga dalam kondisi setengah bugil menuju balai banjar. Keduanya langsung diadili di balai banjar atas perlakukan tidak senonoh mereka. Usai diadili, pasangan lelaki diamankan di Mapolsek Kota Negara demi menghindari amuk massa. Informasi yang diperoleh Bali Express di lokasi kejadian menunjukkan, SL yang tinggal di Banjar Pendem, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, menikah dengan suaminya dan memiliki seorang anak. Saat suaminya sedang tidak berada di rumah karena menemani anaknya yang sakit dan dirawat di RSUP Sanglah, sang istri justru bermain gila dengan lelaki idaman lain. Ya, sejak beberapa hari ditinggal suaminya karena menemani anaknya dirawat di RSUP Sanglah, SL tinggal di rumahnya bersama anak kandung yang masih kecil. Namun, rupanya, kesempatan itu dimanfaatkan SL untuk bertemu pria selingkuhannya untuk melakukan adegan mesum. Setelah membuat janji dengan selingkuhannya, dia lalu mengajak SD, 45, asal Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, ke kamar tidur untuk bermesum ria. Padahal, saat itu banyak saudara SL yang rumahnya masih satu pekarangan, sedang asyik ngobrol di luar rumah. “Banyak warga yang melihat SD lalu lalang di jalan depan rumah SL mengendarai motor. Setelah itu, ia masuk ke rumah SL. Warga mengira SD membawa kabar tentang keadaan anak tirinya yang dirawat di rumah sakit,” terang salah seorang warga yang enggan ditulis namanya, Selasa (10/11). Salah seorang kerabat SL kemudian mengecek ke rumah dan bermaksud menanyakan perkembangan kesehatan anak tirinya yang sedang dirawat di RSUP Sanglah. “Saat pintu diketuk, SL membuka pintu hanya mengenakan celana dalam. Ketika ditanya soal keadaan anak tirinya, SL terlihat gelagapan,” ujar warga yang juga masih kerabat dan tetangga SL. Mengetahui hal itu, kerabat SL menghubungi warga dan kerabat lain dan langsung mendobrak pintu rumah SL. Saat digerebek, pasangan selingkuh ini hanya mengenakan celana dalam. Sementara SD bersembunyi di belakang lemari. Tanpa banyak tanya, warga langsung mengarak pasangan selingkuh ini menuju balai banjar setempat. (don/mus/jpnn)
KEBAKARAN
Modus Baru, Korban Diajak Tidur Istri Pelaku CHIN JULLIEN/RaBa
TULARKAN SIKAP SELEKTIF: Anggota Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh memberikan paparan di hadapan ibu-ibu dalam forum komunikasi masyarakat kemarin (10/11).
Harus Cerdas Memilih Obat BANYUWANGI – Alih-alih menyehatkan masyarakat, jamu sebagai obat tradisional dengan bahan herbal justru membahayakan kesehatan masyarakat yang berujung pada turunnya aktivitas ekonomi masyarakat. Hal itu karena masih banyak produk jamu yang beredar namun belum berizin dan masih mengandung bahan kimia berbahaya. Kondisi ini membuat anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Nihayatul Wafiroh, menginisiasi komunikasi dengan masyarakat mengenai penggunaan obat tradisional yang aman. Masyarakat yang menjadi sasaran komunikasi adalah kalangan ibu rumah tangga, perempuan aktivis,organisasi masyarakat seperti Muslimat, Fatayat, Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU), Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Posyandu bertempat di gedung Korpri kemarin (10/11). Forum komunikasi tersebut membahas
penggunaan jamu terutama untuk bahan kimia yang berbahaya dalam kandungan jamu tradisional. Dalam hal ini, wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Jawa Timur itu fokus membahas produk obat tradisional yang telah tertera Nomor Izin Edar (NIE) dalam kemasannya. Produk dengan NIE dijamin lebih aman dikonsumsi karena telah memiliki rekomendasi dari pihak yang berwenang. Keamanan tersebut tentunya meliputi jenis kandungan dalam jamu itu sendiri. Sebab, di Banyuwangi sebagai sentra produksi jamu, masih banyak produsen yang belum memiliki izin edar. Itu berarti baik dari segi administratif maupun fisik jamu tersebut belum layak beredar dan tidak aman untuk dikonsumsi. Tidak hanya memberikan informasi zat berbahaya dalam obat tradisional dan makanan, Nihayatul juga mengimbau ibuibu agar menghindari kosmetik dengan bahan-bahan berba-
haya. Menurutnya, wanita zaman sekarang mudah tersugesti dengan pengaruh promosi dan harga murah pada suatu kosmetik. Padahal jelas mengandung bahan berbahaya. Seperti hidroquinon dan zat lain yang memiliki senyawa logam. “Kita sudah cantik dengan kondisi kita sekarang. Harus banyak bersyukur dengan pemberian Allah,” katanya. Penting menurutnya menularkan informasi ini kepada wanita, terutama ibu-ibu rumah tangga. Sebab, wanita berperan sebagai pengelola, konsumen, serta pengawas produk. “Ibu rumah tangga itu berperan mendidik keluarga. Harapannya informasi yang kami sampaikan bisa dilanjutkan ke suami dan anak-anak,” harapnya. Kegiatan komunikasi informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan obat tradisional ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan masa reses Nihayatul Wafiroh di Dapil 3 Jawa Timur. (cin/*/als)
BARU SADAR: Korban diduga keracunan CO dari mesin pompa menjalani perawatan di Puskesmas Wuluhan kemarin.
JUMAI/ RADAR JEMBER/JPNN
DIPADAMKAN: Petugas PMK Jember melakukan pemadaman pada tumpukan serbuk kayu Selasa (10/11) kemarin.
Serbuk Pembakar Gamping Terbakar JEMBER – Warga Dusun Kapuran, Desa Grenden, Kecamatan Puger, Jember, mendadak panik. Pasalnya tumpukan serbuk kayu yang biasa digunakan untuk membakar gamping terbakar mulai pukul 10.00 hingga pukul 14.00. Tumpukan serbuk itu berada di lahan tempat pembakaran gamping milik Jumadi, 50, warga Lumajang terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja Suraji, 52, pemilik rumah yang bersebelahan dengan tumpukan panik. Warga yang mengetahui tumpukan itu terbakar langsung melakukan pemadaman menggunakan timba. Karena angin bertiup kencang, api semakin besar dan membakar tumpukan serbuk kayu tersebut. Untuk menjaga agar tidak merembet ke rumah lain, beberapa warga langsung berdiri di tumpukan kayu di belakang rumah milik Suraji. Warga semakin takut karena api yang tertiup angin sudah mulai membakar dapur milik Suraji. Dua unit mobil PMK turun ke lokasi untuk memadamkan api yang membakar serbuk tersebut. Meskipun sudah dipadamkan menggunakan dua tangki mobil PMK, api masih membesar. Menurut Usman, 45, saksi mata, api mulai membakar serbuk mulai pukul 10.00. “Selanjutnya merembet ke tumpukan yang lebih besar,” kata Usman. Dia kian cemas karena di dalam gudang rumah Suraji ada residu dan tumpukan kayu untuk membakar gamping juga. (jum/c1/sh/jpnn)
RADAR JEMBER/JPNN
Satu Meninggal, Dua Pingsan Diduga Keracunan CO dari Mesin Pompa JEMBER – Tiga petani yang ber tetangga di Dusun Pomo, Desa Ampel, Wuluhan, Jember, menjadi korban keracunan gas berbahaya di dalam sumur. Satu orang meninggal dunia dan dua orang lainnya berhasil diselamatkan, meski sempat kritis. Ketiga korban itu adalah Mustama, Wahyu, dan Bakir. Korban meninggal bernama Bakir. “Saya tidak ingat apa-apa lagi. Hanya pusing yang saya rasakan. Lan-
tas pingsan dan baru sadar di Puskesmas ini,” kata Mustama, salah seorang korban selamat, saat ditemui di Puskesmas Wuluhan kemarin (10/11). Dia menjelaskan, saat itu dirinya dan sejumlah petani lainnya berniat mengairi sawah mereka. Karena air irigasi di sawah tak bisa diandalkan, mereka lantas memanfaatkan sumur yang ada tidak jauh dari sawahnya. Sumur yang berkedalaman sampai puluhan meter itu ternyata tidak bisa dipompa dengan mesin diesel, kecuali mesinnya diturunkan ke dalam sumur.
Namun naas, saat korban Bakir turun ke sumur untuk mengontrol gas diesel, dia langsung tak sadarkan diri. “Korban pertamanya Pak Bakir,” kata Mustama. Melihat rekannya pingsan, Mustama ikut turun menolong Bakir. Bukannya berhasil menyelamatkan Bakir, dia akhirnya juga menjadi korban zat beracun di dalam sumur. Setelah Mustama dan Bakir sama-sama pingsan, baru Wahyu korban selamat lainnya, berusaha menolong dua pria tersebut. Sayang, Wahyu kemudian menjadi korban berikutnya. (rul/sh/jpnn)
JEMBER – Andy Subagio, 32, bersama Lia Noviani, 24, istrinya, yang kos di rumah Ervin, warga Dusun Gedangan, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Jember, kompak melakukan kejahatan. Pasangan suami istri (pasutri) itu berurusan dengan polisi setelah mencuri sepeda motor milik Arif Lukman Hakim, 24, warga Jl Kauman, Kelurahan Mangli, Kaliwates, Senin (9/11). Pelaku yang mengaku sebulan kos di rumah Ervin ini nekat mencuri sepeda motor Honda Mega Pro nopol P 5286 SY milik korban. Informasi koran ini di Polsek Puger, Minggu malam sekitar pukul 20.30 Lia bersama Andy, suaminya, keluar dari kosnya ke warung yang tidak jauh dari jalan raya. Setelah di warung kopi, keduanya yang mengaku sudah menikah siri selama dua tahun itu melanjutkan perjalanannya hingga di depan Koramil Puger. Namun, setelah itu keduanya mulai berpisah, Lia berjalan ke arah barat hingga di jembatan Sungai Besini dengan jalan kaki. Sedangkan Andy juga berjalan hingga ke Alun-Alun Puger.
Lia yang yang berparas lumayan itu melanjutkan perjalannya hingga di warung menuju pantai yang tidak jauh dari jembatan Sungai Besini. Setelah duduk di depan warung itu, pelaku disapa oleh korban yang baru keluar dari eks Lokalisasi Puger. Selanjutnya, korban mengajak Lis untuk masuk ke eks lokalisasi untuk diajak tidur. Tetapi, Lia menolak dan mengajak korban ke tempat kos di Dusun Gedangan. Setelah sepakat, korban berboncengan dengan Lia menuju tempat kos. Sementara, teman korban ditinggal di warung kopi sendirian. Rupanya saat Lia sedang dibonceng korban, Andy langsung membuntuti dan ikut pulang ke tempat kos dengan jalan kaki. “Setelah tiba di tempat kos, langsung (korban, Red) saya ajak tidur di dalam kamar kos,” ujar Lia. Setelah selesai tidur, Lia langsung ke kamar mandi. Tidak lama kemudian korban juga ikut ke kamar mandi. Setelah korban berada di kamar mandi, pelaku Andy langsung masuk ke kamar untuk untuk mengambil kontak sepeda motor yang ada di dalam jaket milik korban. Selanjutnya, Andy langsung menuju motor korban yang diparkir di teras tempat kos dan dibawa kabur. (jum/sh/jpnn)
JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN
MODUS BARU: Andy dan Lia Noviani diperiksa petugas Polsek Puger.
Pelaku Curat Didor BANYUWANGI - Spesialis pembobol rumah diciduk tim Resmob Polres Banyuwangi malam kemarin. Mereka adalah Mohamad Sholeh, 23, dan Misman, 48. Keduanya warga Dusun Dadapan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu. Untuk melumpuhkan Miswan, polisi terpaksa dibuat ngos-ngosan. Mengetahui dirinya diincar polisi, Miswan nekat kabur. Dor..!. Satu timah panas polisi bersarang di kaki kiri Miswan. Pria tersebut tak bisa berkutik. Dalam catatan polisi, keduanya diduga terlibat aksi pencurian dengan pemberatan (curat) di wilayah Srono. Korbannya adalah Munawaroh, 18, warga Dusun Suwaloh, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono. Kala itu pelaku masuk dengan cara merusak ventilasi rumah. Laporan korban, dia kehilan-
gan sejumlah barang berharga, seperti hand phone, uang, dan perhiasan. Laporan korban itu menjadi petunjuk polisi. Setelah dilacak, hand phone korban sudah pindah ke tangan Mohamad Sholeh. Sholeh ditangkap di rumahnya dengan hand phone di tangan. Pengakuannya, dia mendapat hand phone itu dari Miswan. Polisi langsung ditindaklanjuti dengan mengepung rumah buruan kedua itu. Pria tersebut akhirnya bisa ditangkap meski harus mengeluarkan tembakan di kaki. “Semua barang bukti sudah di tangan. Pelaku terancam dijerat Pasal 363 KUHP dan 480. Soal uang Rp 400 ribu sudah habis dipakai oleh tersangka,” ujar AKP Muhamad Wahyudin Latief, kasatreskrim Polres Banyuwangi kemarin. (nic/c1/aif)
Melihat Gudang Arsip Pengadilan Negeri Banyuwangi
Arsip Lawas Berbahasa Belanda masih Tersimpan Rapi Gudang arsip menjadi salah satu bagian dari layanan yang diberikan Pengadilan Negeri Banyuwangi. Di dalamnya terdapat rangkuman dokumen yang berisi perkara pidana dan perdata yang pernah ditangani korp pengadil di Banyuwangi itu. Bagaimana bentuk kearsipan yang dimiliki tersebut? NIKLAAS ANDRIES, Banyuwangi RUANG arsip Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi memang tidak terlalu besar. Ruang di bagian belakang kantor di Jalan Adi Sucipto itu berukuran 6x6 meter. Meski terkesan kecil untuk ukuran ruang penyimpan dokumen, tapi penataan dalam ruang itu terbilang rapi. Beberapa rak tinggi berjajar rapi. Di rak tersebut terdapat wadah plastik yang berisi dokumen perkara yang pernah ditangani. Agar memudahkan inventarisasi dokumen, di setiap plastik berwarna pink itu terdapat nomor urut perkara dan jenis perkara. Kode perkara perdata diawali “PDTG”. Kasus pidana diberi dua sandi. Pertama, “PIDsus” untuk pidana khusus seperti korupsi. Kedua,
“PIDb” untuk pidana biasa. Setiap dokumen dalam rak diberi nomor perkara dan tahun perkara itu ditangani. Ruang arsip tersebut memang khusus arsip perkara perdata dan pidana yang sudah memiliki ketetapan hukum tetap alias inkracht. “Perkara yang sudah putus saja yang disimpan di sana. Khususnya yang memiliki kekuatan hukum tetap,” ujar Sony Dwi Wicaksono, Panmud Hukum Pengadilan Negeri Banyuwangi. Meski menyimpan seluruh dokumen yang pernah diputus, dokumen tersebut ternyata memiliki umur batasan penyimpanan. Arsip yang disimpan bisa berada di gudang arsip maksimal hingga 25 tahun. Setelah melewati usia seperempat abad, dokumen yang masuk kriteria tersebut akan dimusnahkan. Namun, usia perkara tersebut tidak berlaku bagi beberapa kasus yang dirasa menonjol atau menarik antusiasme masyarakat. Salah satunya, berkas perkara huruhara dukun santet tahun 1997 silam di Banyuwangi. Hingga kini berkas kasus itu masih tersimpan rapi di rak arsip. Selain kasus tersebut, beberapa kasus korupsi yang sempat melanda Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi juga tersimpan rapi. Selain itu, beberapa kasus menonjol, seperti pencabulan hingga pembunuhan. “Dokumen khusus ini disimpan sampai sekarang,” imbuh Sony.
NIKLAAS ANDRIES/RaBta
DIBERI KAPUR BARUS: Agar dokumen bertahan lama, petugas secara rutin membersihkan gudang dan memberi kapur barus setiap rak.
Dokumentasi arsip itu juga mencakup beberapa arsip perkara lama tahun 1950-an. Arsip putusan perkara pidana dan perdata itu menggunakan bahasa Belanda. Dokumen itu masih disimpan karena memiliki nilai histori
berbagai masalah hukum di Banyuwangi. Dibanding dokumen lain, arsip lawas itu mendapat perhatian ekstra dari petugas gudang arsip. Pasalnya, kertas yang berusia tua berpotensi mudah rusak. Dalam merawatnya,
setiap minggu dokumen itu dibersihkan dari debu dan benda lain yang dapat merusak. Salah satu cara yang ditempuh memberikan karbol alias kapur barus. Cara itu dilakukan untuk mencegah kerusakan kertas dari serangga dan hewan lain. “Dibersihkan rutin dan diberi karbol atau kapur barus. Cuma itu perawatannya,” imbuh Sony. Kini gudang arsip di Pengadilan Banyuwangi berpotensi penuh. Setiap tahun ada sekitar 700 hingga 1.000 perkara, baik perdata maupun pidana yang masuk. Untuk mengantisipasi lonjakan tumpukan arsip itu, pengadilan bersiap-siap melakukan inovasi. Salah satunya, pemberian kode khusus setiap arsip. Dengan metode kodefisikasi tersebut, dijamin dalam tempo 30 menit arsip yang diinginkan bisa ditemukan. Selain itu, elektronik arsip juga tengah dipersiapkan operator gudang arsip. Diharapkan, tahun ini program elektronik arsip itu bisa diterapkan. Sehingga, kalangan jaksa, pengacara, dosen, mahasiswa, dan masyarakat, yang ingin mendapat berkas perkara tinggal klik, maka dokumen bisa dicari dengan mudah. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat perombakan yang dilakukan terhadap gudang arsip selesai,” pinta Bakrie, ketua Pengadilan Negeri Banyuwangi. (c1/als)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 11 November 2015
BERITA UTAMA
Dinding Pagar Selep Padi Ikut Roboh n HUJAN... Sambungan dari Hal 29
Kebanyakan atap rumah rusak dan terbang terbawa angin. Sekretaris Desa Kaligondo, Dartana, menuturkan rumahnya yang berlokasi tidak jauh dari rumah Sriatin juga mengalami dampak puting-beliung, Dia menuturkan, saat angin bergerak kencang suaranya cukup keras. Bahkan, tumpukan botol air minum yang dia simpan di dalam karung semburat terbawa angin. “Botol air minum saya
tata di depan rumah. Saat ada angin langsung ikut terbang,” imbuhnya. Sementara itu, Jainul, 42, salah satu warga yang atap rumahnya rusak mengatakan, angin kencang tersebut diperkirakan berputarputar selama sepuluh menit. Saat melewati atas rumahnya, asbes penutup atap langsung melayang. “Suaranya kencang, seperti yang televisi. Atap rusak, beruntung tidak ada yang terluka,” ucapnya. Selain merusak rumah warga, angin juga merobohkan pohon-
pohon di ladang milik warga. Dinding pagar selep Siu juga roboh diterpa angin. Supoyo, 61, warga yang bekerja di selep Siu mengatakan, saat hujan turun disertai angin, dirinya langsung berinisiatif mematikan mesin selep. Saat itu sebagian atap selep sudah terangkat angin. Tidak berselang lama, dinding yang berada di sisi utara roboh. “ Mesin saya matikan, kemudian dinding roboh,” kata Supoyo. Sementara itu, hingga sore kemarin tim dari Forpimka Genteng yang terdiri atas Satuan
Polisi Pamong Praja, Babinsa, dan Babinkamtibmas, masih melakukan pendataan. Danramil Genteng Kapten (Arm) Sutoyo mengatakan, hingga sore kemarin tim masih melakukan pendataan terkait jumlah kerusakan total. Direncanakan, hari ini petugas gabungan akan kembali ke lokasi untuk melakukan kerja bakti membenahi rumah warga yang rusak. “Petugas di lapangan masih belum melaporkan, tapi besok kita bersama yang lain ke sana untuk kerja bakti,” janjinya. (sli/c1/aif )
Tiga Bulan Krisis Air Bersih n WATER... Sambungan dari Hal 29
Menariknya, distribusi air bersih itu menggunakan kendaraan water canon. Kendaraan itu biasanya digunakan untuk menghalau aksi unjuk rasa. Pengiriman air bersih itu cukup jauh. Kendaraan lapis baja itu harus membelah hutan dengan medan yang terjal dan berbatu. Pengerahan satu unit water canon sebagai pengangkut air bukan tanpa alasan.
Kapasitas air yang lebih besar dari truk tangki menjadi alasannya. Hal itu yang menyebabkan mobil rantis tersebut dijadikan sarana mengangkut air menuju permukiman warga. “Kapasitasnya lebih besar. Truk tangki cuma 4.000 liter, kalau mobil ini bisa sampai 9.000 liter,” ujar AKP Samirin, Kasatlantas Polres Banyuwangi. Pengiriman air bersih tersebut merupakan bentuk kepedulian kepolisian. Sudah tiga bulan
lokasi tersebut krisis air bersih. Selama ini warga mengandalkan mata air di dekat permukiman. Tetapi, selama kemarau ini sumber air tersebut kering. Alhasil, warga harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kiriman air pun kadang tidak menentu. “Lumayan dapat kiriman gratis. Bisa buat kebutuhan sehari-hari,” ujar Masruroh, penduduk setempat. Sebelum pembagian air bersih,
Kasubaghumas Polres Banyuwangi AKP Subandi lebih dulu melakukan survei lokasi. Warga yang menghuni dusun itu ratarata kaum pendatang yang berprofesi sebagai penegal di hutan. “Kita pernah dengar, lantaran sulit air urusan ibadah juga terganggu. Kondisi mereka benar-benar memprihatinkan. Kepada kita mereka berujar jarang mendapat bantuan air, padahal kekeringan selalu melanda tiap tahun,” kata Subandi. (nic/c1/aif)
39
Sepeda Motor RC 100 Tinggal Rangka n TABUNG... Sambungan dari Hal 29
Beruntung, saat api berkobar besar, Artoso bisa lari menyelamatkan diri. Dia pun lolos dari sambaran api. Dalam kondisi panik, korban bersama warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Apesnya, motor Suzuki RC 100 rakitan tahun 1980 dan perabotan dapur tak bisa diselamatkan. ”Rangka kendaraan
itu masih tersisa dalam kondisi hangus. Pas kejadian sepeda motor itu ada di dalam dapur,” tambah Supriyadi. Berkat kerja keras warga dan pemilik rumah api bisa dipadamkan tanpa bantuan mobil pemadam kebakaran. Mobil damkar tidak bisa masuk ke lokasi karena akses menuju rumah korban tidak bisa dilewati mobil. ”Mobil pemadam tidak bisa masuk karena jalan menuju
rumah warga itu kecil,” ujar Komandan Pemadam Kebakaran (Damkar) Banyuwangi, Muhammad Sugeng Widjaja. Saat petugas kepolisian datang, kepulan asap masih membumbung ke udara. Hasil penyelidikan polisi, penyebab kebakaran karena tabung elpiji ngowos. Saat elpiji bocor, korek gas dipantik. ”Kerugian belasan juta rupiah,” pungkas Supriyadi. (tfs/c1/aif)
BPPP Bangsring Bangun 24 Kolam Sidat n BANYUWANGI... Sambungan dari Hal 29
Setiap bulan sidat Banyuwangi yang diekspor ke mencapai 3 sampai 4 kontainer. ”Tapi jumlah tersebut masih sangat sedikit dibandingkan permintaan. Produksi sidat kita masih sedikit saya kira,” tambah Endang. Masih minimnya ekspor itu disebabkan Indonesia belum memiliki teknologi yang mumpuni untuk mengembangbiakkan bibit sidat. Selama ini bibit sidat yang diperoleh adalah hasil tangkapan para warga yang telah dikumpulkan menjadi satu di Balai Pelatihan dan Penelitian Perikanan (BPPP) Bangsring. ”Meski masih belum ditemukan bagaimana cara membudidayakan benih sidat, dengan adanya techno park di BPPP ini kita akan merintis
bagaimana cara mengembangbiakkan benih sidat,” terang Endang. Banyuwangi dijadikan pilot project budi daya sidat di Indonesia karena kualitasnya lebih unggul. Keunggulan itu disebabkan kualitas air sungai sangat mendukung dan sangat memenuhi syarat bagi tumbuh kembangnya sidat dengan baik. ”Perusahaan sidat terbesar di Indonesia, yakni PT. Erohasidat, juga ada di Banyuwangi. Ini menandakan sidat Banyuwangi memang berkualitas,” timpal Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, I Wayan Suarya. Dia menambahkan, proses pembibitan sidat memang berbeda dengan ikan lain. Itu menjadi kendala utama mengapa produksi sidat di Banyuwangi
belum bisa memenuhi permintaan pasar dunia. Sidat sebenarnya ikan laut yang mulai bergerak ke arah sungai air tawar. Proses pembenihan secara alami, sidat selalu memilih berada di air payau dengan kedalaman 1 km dalamnya. ”Teknologi pembibitan itu yang belum kami temukan. Karena itu, kami sudah sediakan kolam-kolam sidat di BPPP untuk digunakan sebagai tempat sharing bagaimana menemukan teknologi pembibitan,” pungkas Wayan. Sekadar diketahui, saat ini BPPP sudah membangun 24 kolam sidat dengan ukuran 2x4 meter. Kolam-kolam tersebut terbuka untuk umum. Sampai saat ini kolam-kolam tersebut telah dipenuhi 1.000 bibit sidat yang didapat dari warga di muaramuara sungai di Banyuwangi. (tfs/c1/aif)
Kades Terima Gratifikasi Rp 12 Juta Waridjan Jadi Ketua 13 Tahun Lebih n JANGAN...
n FERDINARD...
Sambungan dari Hal 29
Sambungan dari Hal 29
Didampingi kuasa hukumnya, Jaenuri, Ferdinard datang ke kantor Kejaksaan Negeri Banyuwangi pukul 09.00. Sebelum dia datang, puluhan massa yang merupakan penduduk di Desa Tamansuruh lebih dulu datang ke kejaksaan. Mereka datang secara khusus untuk memberikan support kepada kepala desanya tersebut. Salah seorang warga Tamansuruh, Purwadi, menuturkan program Prona di desanya tidak ada masalah. Malah banyak penduduk yang merasa terbantu dengan keberadaan program itu. Dia pun meminta agar Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan kepala desa mengadakan kembali program Prona di desanya. “Tidak ada masalah. Semua yang diurus sertifikatnya rampung,” ujarnya. Pelaksanaan program Prona sudah dijalankan sesuai prosedur. Salah satunya melibatkan panitia yang dibentuk masyarakat pemohon. Jumlahnya sekitar 200 pemohon. Mereka memberikan donasi dana pengurusan persyaratan pengurusan untuk KTP, fotokopi, sidang waris, dan lainlain, dengan nominal maksimal Rp 600 ribu.
NIKLAAS/RABA
TERSANGKA PRONA: Kades Tamansuruh, Ferdinard, dikawal pendukungnya ketika berada di Kejaksaan Banyuwangi kemarin.
Kehadiran massa tersebut mendapat penjagaan ketat aparat Polres Banyuwangi. Mereka memberikan pengamanan langsung saat kepala desa dan kuasa hukumnya menjalani pemeriksaan di ruang pidana khusus kejaksaan. Pemeriksaan itu berlangsung lebih-kurang empat jam. Ada sepuluh pertanyaan yang diajukan penyidik kepada Ferdinard. Pukul 12.55 pemeriksaan rampung. Beruntung,
penyidik tidak sampai melakukan penahanan terhadap orang nomor satu di Tamansuruh tersebut. Penasihat hukum Ferdinard, Jaenuri, mengakui penyidik sudah menetapkan kliennya sebagai tersangka. “Sejak hari ini dia sudah ditetapkan menjadi tersangka. Ini pemeriksaan yang ketiga kalinya. Sebelumnya, dia masih sebatas saksi,” kata Jaenuri. Tentang sangkaan yang dijatuhkan, kliennya dijerat Pasal 11, 5, dan 12, undang-undang tentang
pemberantasan korupsi. Dalam kasus tersebut, Ferdinard diduga telah menerima gratifikasi dengan menerima sejumlah uang. Nominalnya mencapai Rp 12 juta. Sementara itu, sumber internal kejaksaan menuturkan, Ferdinard tidak ditahan karena beberapa hal. Selain dianggap kooperatif, Ferdinard masih dalam masa perawatan kesehatan. “Dia masih harus menjalani kemoterapi penyakitnya,” ujar sumber di kejaksaan. (nic/c1/aif)
Kunjungi Pulau Merah, Baluran, dan Pantai Boom n KENAKAN... Sambungan dari Hal 29
Keindahan Gunung Ijen itu pula yang menjadi salah satu pendorong niat sepuluh eksekutif perempuan berlatar belakang lintas profesi datang ke Bumi Blambangan. Para perempuan dengan rentang usia 28 tahun sampai 65 tahun itu rela jauhjauh datang dari Jakarta untuk menikmati keindahan gunung yang tersohor dengan fenomena blue fire yang menawan tersebut. Uni Lubis, salah satu anggota rombongan sepuluh eksekutif perempuan tersebut mengatakan, dirinya sudah lama mendengar keindahan Gunung Ijen. Awalnya, dia dan sembilan rekannya berniat mendaki gunung yang berlokasi di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso itu pada 17 Agustus lalu. “Kami ingin mengibarkan bendera merah putih dan mengenakan kebaya di puncak Ijen pada peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus lalu,” ujarnya. Namun sayang, kala itu Bandara Blimbingsari kerap ditutup lantaran imbas erupsi Gunung Raung. Uni Lubis dan kawankawan pun terpaksa mengurungkan niat itu. Uni mengaku cukup sulit mengatur waktu untuk merealisasikan rencana yang sempat tertunda itu. Sebab, dia dan sembilan rekannya memiliki kesibukan masing-masing. Maklum, latar belakang sepuluh perempuan tersebut beragam. Ada yang
berprofesi sebagai lawyer, entrepreneur, banker, jurnalis, dosen, dan lain-lain. Singkat cerita, mereka mengunjungi Gunung Ijen pada Minggu lalu (8/11). Hari itu dipilih lantaran berdekatan dengan momentum peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November kemarin. Tidak ingin rencana kedua itu kembali gagal, Uni dan kawankawan pun menyiapkan rencana cadangan alias plan B. Apalagi, lantaran beberapa hari sebelumnya aktivitas penerbangan di Bandara Blimbingsari kembali ditutup akibat imbas aktivitas vulkanik Gunung Barujari. “Karena khawatir Bandara Blimbingsari kembali ditutup, kami membeli tiket kereta api untuk cadangan transportasi yang kami gunakan dari Surabaya ke Banyuwangi,” ujar managing director Rappler Indonesia tersebut. Hingga akhirnya, Uni dan kawankawan memulai pendakian ke Gunung Ijen pukul 02.30 Minggu lalu. Dengan keinginan kuat, mereka akhirnya berhasil mencapai puncak gunung tersebut. Sepuluh eksekutif perempuan itu pun merealisasikan niat mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Ijen. Bukan hanya mengibarkan sang merah putih, mayoritas di antara sepuluh perempuan tangguh itu juga menunaikan keinginan mengenakan kebaya di puncak gunung berapi aktif tersebut. Sementara itu, Uni Lubis dan rombongan sebenarnya datang
di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini sejak Jumat (6/11) lalu. Setelah menginjakkan kaki di Bumi Blambangan, mereka langsung menuju satu spot destinasi wisata andalan Banyuwangi yang lain, yakni Pantai Pulau Merah. Mereka sebenarnya ingin menikmati sunset di pantai yang namanya melejit sejak beberapa tahun terakhir tersebut. Namun sayang, lantaran pesawat yang dinaiki dari Surabaya menuju Banyuwangi sempat mengalami delay, mereka baru sampai di Pulau Merah setelah fenomena sunset berlalu. Meski begitu, rombongan asal Jakarta itu mengaku dapat menangkap keindahan Pulau Merah tersebut. Setelah ke Pulau Merah, mereka meneruskan agenda wisata kali ini dengan mengunjungi Taman Nasional Baluran. Mereka juga sempat bertandang ke Pantai Boom dan pendapa Sabha Swagata Blambangan. Uni Lubis mengungkapkan, dirinya dan beberapa anggota rombongan cukup aktif di media sosial. Karena “kicauan” di media sosial itu pula, pada Minggu siang lalu (8/11) mantan Bupati Abdullah Azwar Anas datang ke hotel tempat dia dan rombongan menginap. Kepada Anas, Uni mengatakan kekagumannya tentang Banyuwangi. Kekaguman itu pula dia sampaikan saat wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi mewawancarainya di hotel tersebut. “Kesan pertama teman-teman tentang Banyuwangi adalah, kota
ini bersih. Masyarakatnya juga sangat ramah,” kata dia. Salah satu anggota rombongan yang lain, yakni Managing Director Inmark Digital, Ventura Elisawati mengatakan, nilai plus Banyuwangi yang lain adalah peran tour guide dalam menginformasikan tempat-tempat wisata menarik di Banyuwangi. Bahkan bukan hanya memberi info tempat wisata, para pemandu wisata itu juga menginformasikan berbagai program pemerintah di bidang pariwisata, kebersihan, dan lainlain. “Misalnya, saat perjalanan menuju Ijen, tour guide yang memandu kami menyampaikan bahwa jalan yang mulus menuju Ijen tersebut dibangun dengan dana Anggaran dan Pendapatan Belanja Banyuwangi (APBD),” kata dia. Ventura menambahkan, dia juga mendapat informasi dari pemandu wisata itu tentang petugas kebersihan yang dibagi dalam tiga shift dalam menjaga kebersihan Banyuwangi selama 24 jam per hari. “Tour guide kami sepertinya tahu detail tentang program-program yang dilakukan Pemkab Banyuwangi,” tuturnya. Kepala Biro Rappler Indonesia, Natashya Guiterrez menambahkan, seandainya Banyuwangi hanya memiliki Gunung Ijen, itu sudah cukup untuk menjadi daya tarik yang luar biasa bagi wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. “Banyuwangi luar biasa,” kata perempuan asal Filipina tersebut. (aif)
para mahasiswa Kampus MerahPutih itu mendesak para elite Perpenas segera menyelesaikan dualisme kepemimpinan tersebut. Para mahasiswa juga mendesak kalangan siswa dan mahasiswa yang menempuh studi di lembaga pendidikan di bawah bendera Perpenas tidak dilibatkan dalam perebutan tampuk pimpinan perkumpulan pendidikan tersebut. Sementara itu, dua kubu yang sama-sama mengklaim sebagai ketua sah Perpenas sama-sama tetap pada pendirian masingmasing. Kubu Waridjan merasa masih berhak memimpin Perpenas dengan dasar Akta Notaris Nomor 42 Tahun 2010, sedangkan kubu Sugihartoyo menyatakan berhak menjadi ketua Perpenas dengan Akta Notaris Nomor 9 Tahun 2015. Ketua Perpenas periode 20102015, Waridjan, mengatakan sebenarnya setelah konflik di intern perkumpulan yang membawahi 12 unit lembaga pendidikan se-Bumi Blambangan itu terjadi, peluang kembali melakukan musyawarah masih ada. Namun, peluang itu otomatis sirna lantaran Sugihartoyo membuat akta kepengurusan Perpenas yang baru. “Dengan demikian, Pak Sugihartoyo sudah memisahkan diri dari akta yang lama, yakni Akta Notaris Nomor 42 yang dikeluarkan notaris Woro Indah Soeryandari pada tahun 2010,” ujarnya kemarin (10/11). Waridjan menambahkan, rapat periodesasi Perpenas yang digelar 21 Oktober lalu mengalami deadlock. Oleh karena itu, kondisi perkumpulan pendidikan tersebut status quo alias kembali ke kepengurusan lama. Lantaran status qou, kata Waridjan, tidak boleh ada satu pihak pun yang membuat akta baru. Selain itu, dasar membuat akta baru tidak ada. Sebab, dalam rapat periodesasi yang digelar pada 21 Oktober lalu belum ada keputusan. “Menurut saya (akta) milik Pak Sugihartoyo itu ilegal. Dan menurut saya, notaris jangan gegabah. Karena landasan yang digunakan untuk pembuatan akta tersebut tidak sesuai fakta yang sebenarnya,” cetusnya. Waridjan berencana membawa persoalan tersebut ke ranah hukum. Sebab, persyaratan yang digunakan membuat akta tersebut tidak sesuai fakta di lapangan. “Itu bisa digugat,” tegasnya. Waridjan memastikan proses belajar di 12 unit lembaga pendidikan di bawah bendera Perpenas, mulai jenjang TK, SMP, SMA/SMK, hingga universitas, tetap berjalan seperti biasa. Dia mengaku sudah mengumpulkan pimpinan 12 unit lembaga pendidikan tersebut untuk memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan lancar tanpa terpengaruh konflik tersebut. “Peningkatan pelayanan adalah muara kegiatan kami,” tegasnya. Kubu Waridjan juga menuding
ISTIMEWA
ORASI: Mahasiswa Untag menggelar aksi damai, tadi malam. Mereka menghendaki dualisme Perpenas tidak melibatkan siswa dan mahasiswa.
kubu Sugihartoyo mencatut nama Waridjan pada akta kepengurusan Perpenas di bawah kepemimpinan mantan rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi tersebut. Sebab, nama dalam akta nomor 9 yang dikeluarkan notaris Abdul Malik tersebut tercantum nama Waridjan sebagai dewan kehormatan Perpenas. Pencantuman nama itu tanpa melalui persetujuan dan tanda tangan Waridjan. Dikonfirmasi terpisah, Sugihartoyo balik menuding kubu Waridjan berbicara tanpa bukti dan fakta, sehingga menjurus ke perbuatan fitnah. “Kalau bicara tanpa bukti dan fakta, yang muncul adalah fitnah, tuduhan, dan caci-maki,” tuturnya. Dijelaskan, pihaknya memasukkan nama Waridjan sebagai dewan kehormatan Perpenas dengan dasar anggaran rumah tangga (ART) Perpenas. ART merupakan produk yang dihasilkan kepengurusan yang dia pimpin sebagai penghormatan kepada Waridjan. “Tidak ada hubungannya dengan yang bersangkutan (Waridjan) harus bertanda tangan dan lain sebagainya. Dewan kehormatan diatur dalam anggaran rumah tangga (ART), bukan dalam anggaran dasar (AD). Itu pun karena keinginan kami menghormati beliau. Kalau beliau tidak sepakat, dicabut pun tidak masalah. Karena tidak memerlukan legalitas itu,” papar Sugihartoyo. Mengenai tuduhan bahwa dirinya memisahkan diri dari Perpenas karena membuat akta baru, imbuh Sugihartoyo, yang terjadi justru sebaliknya. Menurut dia, Waridjan yang keluar dari akta nomor 42 karena yang bersangkutan berusaha membuat akta baru. Hanya saja, lantaran syaratsyarat membuat akta baru gagal dipenuhi pihak Waridjan, maka upaya membuat akta baru tersebut gagal. Pernyataan yang dimaksud, antara lain daftar hadir peserta rapat periodesasi Per-
penas dan dukungan menjadi ketua Perpenas tidak sampai dua per tiga dari peserta rapat. “Syaratsyarat tidak terpenuhi, sehingga tidak mungkin mendapatkan akta. Kalau sampai ada akta, yang jelas itu ilegal. Artinya, kemungkinan ada pemalsuan,” kata dia. Sugihartoyo mengaku akan melakukan langkah-langkah persuasif agar haknya memimpin Perpenas tidak dihalangi pihak lain. “Kalau tidak bisa, ya kami akan memakai jalur hukum,” cetusnya. Sementara itu, selain memasukkan Waridjan sebagai dewan kehormatan, dalam ART Perpenas yang dipimpin Sugihartoyo ada klausul yang mengatur setelah masa jabatan sebagai ketua selesai, seseorang tidak boleh mencalonkan dan dicalonkan sebagai ketua Perpenas periode selanjutnya. Dia bisa kembali mencalonkan atau dicalonkan setelah jeda lima tahun dari berakhirnya masa jabatan tersebut. “Itu cara kita untuk memotong agar tidak ada orang yang memegang jabatan terus-menerus. Pak Waridjan sudah menjadi ketua Perpenas selama 13 tahun lebih,” pungkasnya. Seperti diberitakan kemarin, konflik kepemimpinan di internal Perpenas 17 Agustus 1945 Banyuwangi mencuat ke permukaan. Dua kubu berebut kantor persatuan pendidikan yang membawahi 12 unit lembaga pendidikan, mulai jenjang TK sampai universitas, di Banyuwangi tersebut Senin (9/11). Ironisnya, perebutan pucuk pimpinan Perpenas itu menjalar hingga kalangan siswa. Puluhan siswa SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi mengejar satu personel Satuan Intelkam Polres Banyuwangi yang tengah bertugas di sekolah yang berlokasi di kompleks Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi tersebut. Kedatangan anggota Intelkam itu dalam rangka dimintai bantuan pihak Pepernas untuk monitoring situasi. (sgt/c1/aif)
40
Jawa Pos
Rabu 11 November 2015
JADI SAUDARA:H Sulistiyono dan Hj Dayu Ummu Kholisyah bersama Danang D2 usai acara penyerahan bedah rumah
FOTO-FOTO:TOHA/RABA
SIMBOLIS: H Sulistiyono dan Hj Dayu Ummu Kholisyah memberikan duplikat kunci rumah hasil bedah rumah Danang D2 disaksikan orang tua, pejabat serta tokoh masyarakat Senin (9/11)
Dari Developer Sobo Asri
Danang D2 Terima
TERHARU: Danang D2 menangis tidak percaya rumahnya dibedah total oleh pengusaha developer PT Sobo Asri
Kunci Bedah Rumah KABAT— Bedah rumah artis dangdut Danang D2 akhirnya mencapai klimaksnya. Bangunan yang terlihat berbeda dari awalnya itu kini bisa ditempati oleh keluarga besar Danang. Pembangunan yang secara resmi diserahkan dari donatur pasangan suami istri, H Sulistiyono dan Hj Dayu Ummu Kholisyah ke keluarga Danang berlangsung pada Senin (9/11) di Lingkungan Dusun Krajan Kalirejo Kecamatan Kabat disaksikan langsung oleh Danang D2, Camat Kabat HM Lukman, Kapolsek Kabat dan keluarga disaksikan masyarakat dan tokoh setempat. Hunian layak untuk sang bintang ini sudah seharusnya diterima oleh Danang yang sudah turut menjadi bagian membumikan nama Banyuwangi di nusantara. Melalui daya tarik suara, Danang berhasil mengharumkan nama Banyuwangi. Rumah yang sudah jadi terlihat sangat istimewa ini merupakan hasil sentuhan dari developer, H Sulistiyono. Pengusaha ini mengerti betul bagaimana membuat rumah yang
layak huni. Sekedar gambaran, ada empat kamar tidur, ruang keluarga, ruang makan, musala, dapur, garasi serta kamar mandi. Dalam sambutannya, Danang D2 berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada H Sulistiyono dan Hj Dayu Ummu Kholisyah yang telah peduli dan ikhlas dalam membedah rumah orang tuanya. Rumah yang besar dan layak huni ini akan menjadi bagian kesuksesan Danang dalam mencari jati diri. “Alhamdulillah dan terima kasih kepada H Sulistiyono dan Hj Dayu Ummu Kholisyah semoga rejekinya diganti dan berlipat. Akhirnya cita-cita saya punya rumah keramik terwujud,” ujar Danang yang secara khusus pulang kampung untuk menyaksikan penyerahan hasil bedah rumah ini. Hal senada juga dikatakan oleh kedua orang tua Danang, Ahmadi dan Eva Tristian Elti. Kedua orang tua ini tidak henti-hentinya mengusap air matanya. Ungkapan syukur sesekali terucap dari kedua bibirnya. “Saya tidak menyangka jika ada
benar-benar ada orang yang seikhlas ini membangun rumah kami yang dulu gedek menjadi bangunan yang sangat bagus ini. Sekarang sudah tidak bocor lagi,” kata Ahmadi. Sementara itu, H Sulistiyono dan Hj Dayu Ummu Kholisyah saat dimintai konfirmasi hal ini mengaku bedah rumah yang dilakukan ini hanya berusaha untuk membantu mewujudkan impian Danang yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya. “Tidak ada maksud apa-apa, hanya ingin membantu saja. Bantuan ini tidak sebanding apa yang sudah dilakukan Danang dalam mengharumkan nama Banyuwangi,” kata owner properti PT Sobo Asri itu. Hj Dayu Ummu Kholisyah juga berharap agar bedah rumah yang dilakukan ini memberikan manfaat untuk semua orang. Bagi dia, Danang adalah sosok pemuda yang semangat, pandai, ramah. “Sikap seperti ini harus menjadi jati diri orang Banyuwangi,” kata PNS yang berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Kertosari ini. (*)
SELAMETAN: Keluarga besar H Sulistiyono dan Hj Dayu Ummu Kholisyah bersama Camat Lukman dan Kapolsek Kabat usai menikmati pecel petek
POSE BERSAMA: Masuk dirumah Danang D2 yang baru terasa sangat nyaman dengan ventilasi yang cukup
TINGGAL KENANGAN: Rumah asli Danang sebelum dibongkar, atap bocor, dinding berlubang. Kini sudah layak huni setelah dibedah
TEMPAT TIDUR: Salah satu ruangan kamar yang sangat layak untuk dihuni Danang dan keluarganya
HARI PAHLAWAN: Para Veteran foto bersama guru purna tugas dan komite SMAN 1 Genteng.
FOTO-FOTO: EKO BUDIYONO/JPRG
SMAN 1 Genteng Gelar Konser Peduli Pejuang Daftar Prestasi Siswa SMAN 1 GENTENG JL. KH. WAHID HASYIM 20 GENTENG BANYUWANGI PHONE (0333) 845134 KP 68465 E-MAIL : sman1genteng@gmail.com Website : www.sman1genteng.sch.id NO
NAMA
JENIS LOMBA
PENYELENGGARA
JUARA
TINGKAT
TAHUN
1
Ahmad Muzaki Fahim
Lomba Tata Ruang
1
Propinsi
2014
2
Dina Nur Kamila
Sosiologi
Un. Brawijaya Mlg
1
Propinsi
2015
3
Ilham Ramadhan
Sosiologi
Un. Brawijaya Mlg
4
Propinsi
2015
4
Ahmad Muzaki Fahim I.
Clean and Recicle
3
Kabupaten
2014
5
Finola T
Pemuda Pelopor Lain
Diknas
3
Kabupaten
2015
6
Kelompok
Empat Pilar
MGMP PKN BWI
1
Kabupaten
2014
Propinsi
2015
7
Tartil
8
Farah Qurota A’yun
Lomba Siswa Berprestasi
Diknas
4
Kabupaten
2015
9
Akbar Renaldy, Andri S
Uji Kompetensi Koperasi
Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jatim
3
Propinsi
2015
10 Akbar Renaldy
Debat Koperasi
Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jatim
1
Propinsi
2015
11 Akbar Renaldy, Andry S.
Rapat Anggota Tahunan
Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jatim
4
Propinsi
2015
12 Ghisella Ayu, Rizkina M.
Padusa
Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jatim
3
Propinsi
2015
13 Rizkina Mubruroh
Reporter
Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jatim
4
Propinsi
2015
14 VitioriTentry Agoestino
UAN IPA
1
Kabupaten
2015
15 Ahmad Rifai Habibulloh
UAN IPA
2
Kabupaten
2015
16 Dwi Aprilianda Sari
UAN IPA
3
Kabupaten
2015
17 Hafis Bara’as
UAN IPA
4
Kabupaten
2015
18 Jimy Shakti LP
UAN IPA
5
Kabupaten
2015
19 Pinka Aprila Sari
UAN IPS
1
Kabupaten
2015
20 Dimas Agung Yulia
UAN IPS
2
Kabupaten
2015
21 Finda Agnesia
UAN IPS
3
Kabupaten
2015
22 Yulia Erina Sari
UAN IPS
4
Kabupaten
2015
23 Khofifa Ratna Dewi
UAN IPS
5
Kabupaten
2015
24 Desi Kurnia Fadila
Tartil Qur’an
UNM Malang
3
Jawa Bali
2015
25 Zidna Amalia Firdausy
Tartil
UNM Malang
Harapan 2
Jawa Bali
2015
26 Dinda Viery Kurnia
Tilawah
UNM Malang
Harapan 3
Jawa Bali
2015
27 Lexy Rizal
Festival Teater Pelajar
UNESA Surabaya
Juara Terbaik Sutradara
Propinsi
2015
28 Syina Dalila
Aktris Terbaik
UNESA Surabaya
Juara 2
Propinsi
2015
Artistik Terbaik
UNESA Surabaya
Propinsi
2015
Bioet@nol
UNEJ Jember
Jawa Bali
2015
29 Robert Arya, Gede Setya, Arry P Gilang, Pingkan Putra, Rio Aji P, Dimas Firmansyah 30 Farah Qurrota Ayun
Juara 3
GENTENG – Konser Penduli Pejuang kembali digelar keluarga besar SMAN 1 Genteng kemarin (10/11). Dalam konser menyambut hari pahlawan itu, panitia mengundang 40 veteran, Forpimka Genteng, Komite Sekolah, dan beberapa guru yang sudah purna tugas. Acara konser peduli pejuang ke 14 tahun itu rutin digelar SMAN 1 Genteng setiap tahun. Dalam acara itu, sekolah memberikan bingkisan dan cendera mata untuk para veteran yang kemarin hadir dalam acara tersebut. Kasek SMAN 1 Genteng Sunyoto Edy Sanyoto mengatakan, kegiatan konser peduli pejuang tersebut merupakan agenda tahunan keluarga besar SMAN 1 Genteng.” Konser peduli pejuang ini untuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan bentuk kepedulian kepada para pejuang veteran,” ujar Sunyoto. Konser peduli pejuang tahun ini mengambil tema ” Menghidupkan Lentera Perjuangan Demi Abadinya Rona Senja Sang Bunga Bangsa” tersebut mendapat sambutan luar biasa dari para undangan dan keluarga besar SMAN 1 Genteng. Kepala Veteran Banyuwangi , Mayor Mashud mengapresiasi kegiatan yang secara langsung melibatkan para pejuang veteran tersebut. Menurut Mashud, kegiatan konser peduli pejuang yang digagas SMAN 1 Genteng ini jarang sekali dilihat di sekolah lain.” Ini merupakan kepedulian yang tinggi kepada para veteran. Dan ini satunya yang pernah saya lihat dan saya berharap bisa diikuti sekolah dan instansi lain,” harapnya. Dalam acara itu juga diadakan pemberian hadiah kepada para juara S2L tingkat kabupaten yang di gelar hari minggu (08/11) untuk tingkat SMP kemarin. Para juara lomba SMANSA Sosial League tersebut mendapat hadiah uang pembinaan dan trofi bergilir. Ketua Panitia Konser Peduli Pejuang Wijayanti mengatakan, kegiatan konser peduli pejuang tahun ini ditangani langsung siswa yang tergabung dalam SMANSA Sosial Community (SSC) yang dipimpin Miftakhul Ikhlas. “Semoga kegiatan ini siswa bisa lebih peduli lagi dengan para pejuang kemerdekaan,” ujar Wijayanti. Selain itu SMAN 1 Genteng juga berhasil meraih juara baik di bidang akademik maupun nonakademik. Untuk kegiatan non akademik siswa SMAN 1 Genteng telah berhasil meraih juara festival teater pelajar se Jawa Timur yang dilaksanakan oleh UNESA Surabaya beberapa waktu lalu. Bahkan masih banyak siswa SMAN 1 Genteng yang telah berhasil meraih prestasi baik di tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. (*)
BANGGA: Para juara lomba S2L SMAN 1 Genteng foto bersama usai menerima hadiah uang pembinaan dan trofi.
BERBAGAI ELEMEN: Para Undangan Veteran saat menghadiri acara Konser Peduli Pejuang.
GUYUB: Kasek SMAN 1 Genteng foto bersama para veteran juga didampingi istri para veteran.
SIMBOLIS: Kasek Edy Sanyoto saat menyerahkan tropy juara 1 S2L kepada siswa SMPN 1 Cluring.
KASEK SMAN 1 GENTENG: Sunyoto Edy Sanyoto.