11 OKTOBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
Lebih Banyak Penonton Lebih
Spektakuler
HALAMAN 29
Sugiatik Ditemukan Tewas di Kamar
BANYUWANGI - Puncak acara Banyuwangi Batik Festival (BBF) dengan tema motif paras gempal berlangsung spektakuler di Lapangan Taman Blambangan Banyuwangi tadi malam (10/10). Ajang BBF yang ketiga kali itu terasa berbeda dengan ajang BBF tahun lalu. Pemilihan lokasi fashion di pentas terbuka lapangan Taman Blambangan memberi kesempatan masyarakat umum menonton ajang fashion bergengsi itu. Tak pelak ribuan warga menyemut di taman pusat kota Banyuwangi tersebut tadi malam. Apalagi, even gratis tersebut diramaikan Diva Indonesia, Krisdayanti. Penyanyi yang ngetop dengan lagu “Menghitung Hari” tersebut turut menjadi bagian dari acara BBF dengan mengenakan busana batik motif paras gempal khas Banyuwangi n Baca Lebih...Hal 35
RAMAI: Suasana puncak acara Banyuwangi Batik Festival di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, tadi malam (bawah). Parade busana batik bermotif paras gempal (kiri).
n Katanya Gantung Diri, Polisi Temukan Banyak Keganjilan GLAGAH - Warga Dusun Tembakon, Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, geger pagi kemarin. Seorang warga bernama Sugiatik, 35, ditemukan meninggal dunia dengan posisi tergantung pada seutas tali di dalam sebuah kamar. Mayat tersebut kali pertama ditemukan suaminya, Istriyono, 42, sekitar pukul 05.30. Sebelum menemukan korban
tewas, Istriyono memandikan anaknya. Setelah memandikan anaknya, sang anak menanyakan keberadaan ibunya. Begitu bocah itu berjalan menuju ruang tengah, Istriyono bergegas menyusul. Saat akan mengambilkan seragam di dalam kamar, dia terkejut melihat istrinya sudah dalam posisi tergantung pada seutas tali di atap kamar. n Baca Sugiatik...Hal 35
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
POLICE LINE: Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah Sugiatik di Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin (10/10). FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/RABA
KUCUR
NGOPAI
Kerasan Nggak Ingin Pulang LARAS Maranatha Tobing, lima besar Putri Indonesia, mengaku kurang antusias ketika menginjakkan kaki pertama kali di Banyuwangi. Namun, dia terkejut ketika diajak makan rujak soto di sebuah warung yang memiliki fasilitas wifi n Baca Kerasan...Hal 35
Renovasi Pasar Srono Dipantau Mendag BANYUWANGI - Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag RI) Thomas Lembong memantau tiga pasar tradisional di Banyuwangi kemarin (10/10). Tiga pasar yang dipantau menteri adalah Pasar Banyuwangi, Pasar Sobo, dan satu pasar yang sedang direnovasi, yakni Pasar Srono. Menteri yang baru dilantik Agustus 2015 lalu itu didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam perjalanan meninjau tiga pasar tradisional itu. Mendag Lembong juga berinteraksi dengan sejumlah pedagang di tiga pasar tersebut. Di tengah kunjungan tersebut, Mendag Lembong memberikan apresiasi terhadap kebersihan dan penataan pasar di Banyuwangi. Menurutnya, dampak renovasi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi membentuk penataan dan kebersihan yang baik. “Ini mencerminkan dampak penertiban dan renovasi cukup besar,” ujarnya ketika
dikonfirmasi di Pasar Banyuwangi kemarin. Meski demikian, Lembong mendorong Pemkab Banyuwangi memperbaiki beberapa sarana pasar. Dia meminta pemkab tidak ragu menambah anggaran untuk memperbaiki pasar agar lebih optimal. Pemkab juga diminta tidak menunda pembangunan pasar induk di Banyuwangi. Sebab, kata dia, keberadaan pasar tradisional merupakan motor penggerak perekonomian lokal. “Mesin utama di daerah adalah pasar rakyat dan pasar induk,” cetusnya kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Lembong menambahkan, penguatan perekonomian domestik salah satunya adalah mengoptimalkan peredaran barang dan jasa melalui pasar rakyat dan pasar induk. Pembangunan pasar rakyat dan pasar induk merupakan salah satu prioritas pemerintah pusat n
INSPEKSI MENDADAK: Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong mengunjungi Pasar Banyuwangi kemarin.
Baca Renovasi...Hal 35 RENDRA KURNIA/RABA
Tips Mengecek Keaslian Batu Rubah, Gemstone Khas Banyuwangi
Rendaman Batu Rubah Palsu Airnya Berasa Pahit RENDRA KURNIA
PAMOR batu rubah asli Banyuwangi makin tinggi. Sayang, pamor batu tersebut Sa dimanfaatkan orang untuk menjual batu rubah palsu. Bagaimana cara membedakan batu rubah asli dan palsu? FREDY RIZKI, Banyuwangi SEJAK pertengahan tahun 2015 nama batu rubah melejit menjadi primadona di kalangan penggemar batu akik. Bahkan, jika ditakar, bolehlah kita menyebut pamornya nyaris sama dengan booming-nya batu klawing Purbalingga atau batu bacan doko
http://www.radarbanyuwangi.co.id
FREDY RIZKI/RABA
CEK ASPAL: Adi Riyanto, 37, menunjukkan air rendaman batu rubah.
dari Maluku Utara. Akan tetapi, seiring semakin banyaknya penggemar gemstone tersebut, rupanya tidak diimbangi tersedianya barang. Menurut penuturan Ari Bagus, 25, warga yang pernah menambang batu rubah di Gumuk Gedek, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, tidak semua orang yang pergi ke Gunung Gedek bisa memperoleh batu rubah. Banyak yang mesti mencari berkali-kali, bahkan melakukan ritual dahulu sebelum memperoleh batu rubah asli. Penambang hanya sering memperoleh batu kalsedon berwarna putih. Akibat sulitnya memperoleh batu rubah yang asli dan semakin meningkatnya permintaan n
Bayi Cahya Diambil Dinsos Jatim Semoga Bertemu Keluarga yang Lebih Baik Renovasi Pasar Srono Dipantau Mendag Sekalian Pantau juga Harga-harganya agar Tidak Terus Naik
Baca Rendaman...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
EKONOMI BISNIS
30
memberi makan tukik. Kepala TK Saba School, Ayu Novitasari, SPd yang didampingi empat guru lainnya merasa medapatkan pengalaman baru. “Tidak menyangka, anak-anak bisa melihat langsung bahkan ikut memberi makan tukik,� ujar Ayu. Dengan begitu TK Saba School berkeinginan menjadikan hal ini sebagai agenda tahunan. Kegiatan semacam ini bisa membelajari siswa untuk berinteraksi langsung dengan binatang, sehingga turut menyanyangi binatang dan melestarikan hewan yang dilindungi. Keasyikan siswa TK Saba School tidak hanya memberi makan tukik saja. Setelah itu didampingi wali murid dan guru mereka makan bersama sambil menikmati pemandangan pantai. Sebab, tempat penangkaran Penyu milik BSTF memiliki pemandangan pantai selat Bali. (*/als)
Jaminan Pengembalian Selisih Jika Kemahalan BERBAGAI media telah disiapkan oleh Hardys untuk mengarahkan pelanggan setianya mendapatkan kebutuhan sehari-hari  dengan harga termurah.  Setidaknya ada 5 jenis promo produk yang terus digencarkan sebagai bagian dari budaya Hardys menomorsatukan pelanggan yakni; promo produk paling murah,  promo beli lebih banyak lebih murah, promo mailer/ katalog, promo harga jual member dan promo produk baru. Hal ini menjadi salah satu materi yang disampaikan oleh Anak Agung Gede Semaraputra, ST., Director Of HCGA Grup Hardys Holdings dalam general meeting bersama seluruh Manajemen HardysMalls Basuki Rahmat Banyuwangi pada Kamis (1/10) lalu.
GERDA SUKARNO/RABA
INTERAKSI ASIK: Siswa TK Saba School memberi ransuman tukik berupa kerang segar kemarin.
45 Pasangan Ikuti Nikah Isbat Gratis Digelar di Kantor Kecamatan Purwoharjo PURWOHARJO-Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), bekerjasama dengan Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Banyuwangi, mengelar sidang isbat nikah di kantor Kecamatan Purwoharjo, Jumat lalu (9/10). Sebanyak 45 Pasangan yang berasal dari enam kecamatan, yakni Kecamatan Purwoharjo, Tegaldlimo, Bangorejo, Siliragung, Cluring, Srono, dan Pesanggaran, dinikahkan secara masal tanpa dipungut biaya sepeserpun. Camat Purwoharjo Zen Castoloni menjelaskan, sebelum acara nikah masal berlangsung, terlebih dulu diadakan santunan kepada 50 anak yatim dan empat puluh kaum duafa yang diserahkan secara simbolis oleh Ny. Mukorim, Pokja I TP PKK, mewakili ketua umumnya Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, “Terima kasih untuk TP PKK Banyuwangi yang telah memprakarsai sidang isbat ini,� tuturnya. Ditambahkan pula oleh Zen Casto-
Agung Semara yang didampingi Putu Suwini selaku Head Operation Hardys Depstore dan Ketut Sudar, Head Of Promotion & Visual Merchandising mengatakan seluruh unit bisnis Hardys Retail termasuk Hardys Malls Basuki Rahmat Banyuwangi harus berperan aktif dalam upaya memberikan pelayanan terbaik dan menjadi solution maker bagi pelanggan setia Hardys baik di Bali maupun Jawa Timur. Pria 36 tahun yang mengawali karir sebagai sales minuman energi ini menjelaskan salah satunya adalah promo belanja hemat Katalog Belanja Hardys, dimana barang-barang kebutuhan pokok dan kebutuhan lain dengan harga murah yang tertera di Katalog, bisa didapatkan melalui petunjuk jelas  di masingmasing rak. “Promo ini adalah salah satu dari 5 jenis promo yang didedikasikan khusus kepada Pelanggan Setia Hardys terutama untuk
mengantisipasi krisis ekonomi yang terjadi,�ungkapnya. Di seluruh unit bisnis Hardys, hampir disetiap rak tampak semarak  dengan petunjuk berbagai jenis promo. Hal ini diharapkan lebih memudahkan pelanggan setia Hardys untuk segera mendapatkan barang lengkap dengan promo-promo yang diharapkan. Ir. Gede Agus Hardyawan, Presiden Direktur Grup Hardys Holdings mengungkapkan program promo yang diberlakukan diseluruh unit bisnis HardysRetail diharapkan mampu mendorong pelanggan setia Hardys untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan harga termurah. “Ini adalah komitmen kami untuk merealisasikan  budaya perusahaan nomor 1 yakni menomorsatukan pelanggan, dan strategi untuk terus memperbaiki kebijakan harga,� kata Gede Hardy. (*/als)
WAHYU NUGROHO/JPRG
SUDAH TERCATAT: Camat Purwoharjo, Zen Castoloni (paling kiri) menyerahkan buku nikah secara simbolis kepada salah satu pasutri.
loni, bahwa ada warganya pasangan suami istri (pasutri) Sunanto dan Fatimah dari Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, mengaku bangga sekali setelah langsung dapat surat nikah,
karena sudah 21 tahun menikah siri tidak punya surat. “Semoga kegiatan TP PKK ini bisa bermanfaat bagi para pasutri yang baru menikah,� pungkasnya. (*/als)
ISTIMEWA
PETUNJUK KONSUMEN: Promo belanja hemat dengan menggunakan katalog belanja Hardys.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Perum Kalipuro Asri
Citra Harmoni Genteng
Perum Griya Dadapan
Admin
Luas 335 m2
Chevrolet Aveo
Honda Brio
Dicari karyawati bag. Admin bisa menguasai komputer, lamaran bawa lgsg ke KSU Kompas Jl. MH Thamrin Ruko Bukit Mas Regency Blok A1 BWI. Hari Senin-Kamis Pukul 10.00-15.00 WIB. (Bagian Selatan)
Dijual Tanah luas 335m2 SHM. diblkg TMP Banyuwangi Hub. 0811394175
DIJUAL Chevrolet Aveo 1.5L tahun 05 hitam mtl PMK hrg 78,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Honda Brio tahun 013 putih PMK hrg 125,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Suzuki Ertiga
Kijang Innova
DIJUAL Suzuki Ertiga tahun 013 putih PMK hrg 139,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual kijang Innova tipe X disel th 2013 warna abu-abu MTL istimewa stnk baru perpanjang, tangan pertama hrg nego Hb. 081252695197 (tanpa perantara)
Suzuki Ertiga
Toyota Innova
Dijual ertiga th 2012 GL abu-abu istimewa hrg 132 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 082142194111
DIJUAL Toyota Kjg Innova tahun 014 (solar) htm mtl PMK hrg 235 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
All New Xenia
Toyota Innova
DIJUAL All New Xenia tahun 013 putih PMK hrg 126,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Innova th 2013 G putih disel hrg 235 jt nego bisa cash & kredit atau tukar tambah Hb. 08123453975
Dijual T/B SHM 120/90 M2 Perum Kalipuro Asri BWI Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Macan Putih Dijual Tanah SHM 3.120 M2 Macanputih Kabat arah ke Licin Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Bayar Separo Sisa Kapan2. Hny dg mmbyr 100jt. Anda bisa memiliki rumah shrg 300jt. Tanpa mmbyr sisanya. Hanya di Citra Harmoni Genteng. Hub.081 333 810 177
Djl Rumah Type 75+,LT 168m2,KT 2,KM 2,Garasi,Gazebo,Taman,PDAM,PLN 1.300 w,SHM Perum Griya Dadapan Indah L No. 8 (Dpn Istana Gandrung) H: 082 277 858 535
Banyuwangi
Malang
SITUBONDO SITUBONDO Luas Âą 40 m2
Dijual T/B SHM 359/250 M2 gintangan rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Gladag
Dijual T/B SHM 255/150 M2 ketapang Kalipuro Barat Pom Bensin Kapuran Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Dijual cepat Rumah Modern Minimalis PLN Gg. 1 Rt.II/Rw.II Ling. Parse Dawuhan LT:198, LB:138 3KT, 2KM Garasi IMB SHM Hub. 085640256802 / 081356354608 Djl Rmh Lok. Jantung Kota Bwi, Dkt Fasum, Fas:Musholla,GarasiLuas,R.Tamu,R.Keluarga, 3 KT, PDAM & Smr Bor (Air Jrnh), 2 KM, 1 Dpr, Gudang, SHM H: Bu Lia 08124946056
• PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PA5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 DAT, KENCANG • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
Sehubungan dengan makin maraknya aksi peni puan yang meman faat kan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhatihati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatas nama kan pe tugas dari Radar Banyuwangi maka segera kon fir masi ke Radar Ba nyu wangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwa ngi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang ter jadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
VITOP JAYA
!
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
! " # $
Hlg STNK P 5953 ZG an Riyanto, Dsn. Krasak RT. 1/2 Kaotan, Rogojampi
'
! " " # # $ % $ # &
J Wartawan
!
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Hlg STNK P 6815 YS an Siyamah, Dsn. Krajan RT. 3/4, Badean, Kabat
Djl Rmh Minimalis Lok di Jntng Kota Malang, Dkt Kmps ABM,Unibraw,Widyagama,Dkt Psr Blimbing,Dkt carefour,Pertokoan&Perbankan, SHM, Bp. Agus 082141496296
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.
PEMBERITAHUAN
Djl Tanah 2 Kapling L Âą 40 m2 Blkng K.Dinsos Jl. Anggrek Stb 150 Jt H:08563639318
Lingk. Parse Dawuhan
Dijual T/B SHM 110/110 M2 gladag rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Ketapang
Rogojampi Dijual Tanah Rogojampi Luas 1.600 m2 Hubungi: 081938616777
Gintangan
J
Minggu 11 Oktober 2015
Pakai Katalog Belanja Hardys, Dapatkan Diskon Langsung
Pengalaman Pertama Berinteraksi dengan Penyu KALIPURO – Pembelajaran di luar kelas merupakan salah satu kurikulum dalam sekolah. Untuk setingkat Taman Kanak-kanak (TK), pembelajaran di luar kelas bisa berbentuk pengenalan yang bersifat interaksi secara langsung. Contohnya seperti yang dilakukan TK Saba School yang memilih berinteraksi dengan binatang. Kemarin (11/10), bertempat di kolam pembesaran sementara milik Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), sebanyak 20 siswa memberikan pakan kepada anak Penyu. Tukik yang ditetaskan oleh yayasan tersebut untuk sementara ditangkarkan dengan tujuan sosialiasi kepada masyarakat terutama edukasi kepada siswa. Awalnya, para siswa sekolah yang beralamat di Jalan Ciliwung 11 Banyuwangi ini terlihat canggung. Namun, begitu melihat lincahnya tukik menyantap kerang segar, mereka pun berebut
Jawa Pos
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
BERITA UTAMA RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Minggu 11 Oktober 2015
31
100 Pendaftar Pertama dapat Kaus SEMOGA LEBIH BAIK: Bayi yang ditelantarkan orang tua kandung, Cahya Abraham Putra, akhirnya dibawa Dinsos Jatim. Sebelumnya, bayi 5 bulan itu ditinggal di RSUD Blambangan dalam keadaan sakit parah.
FREDY RIZKI/RaBa
Bayi Cahya Diambil Dinsos Jatim BANYUWANGI - Tak kunjung kembalinya orang tua Cahya Abraham Putra yang selama 19 hari dirawat RSUD Blambangan, akhirnya Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur membawa bayi berusia lima bulan tersebut. Jumat sore (9/10) sekitar pukul 17.00 perwakilan Dinsos Provinsi Jatim memindahkan Cahya dari ruang anak Mas Alit menuju UPT Pelayanan Asuhan Anak Balita Terlantar, Sidoarjo. Direktur RSUD Blambangan dr. Taufiq Hidayat dan Kepala Dinsos Banyuwangi Alam Sudrajat langsung menyerahkan Cahya ke perwakilan Dinsos Jatim. Beberapa perawat yang selama ini turut merawat sang bayi tampak berkaca-kaca melihat bayi
nya. Alam menjamin perawatan Cahya akan lebih baik karena dia akan bersama anak-anak seusianya saat tumbuh. Bagi orang yang ingin mengadopsi Cahya, kata Alam, harus mengurus melalui Dinsos Provinsi Jatim. Namun, kata Alam, jika warga Banyuwangi ingin mengadopsi Cahya bisa melalui Dinsos Banyuwangi. Nanti akan diteruskan ke Dinsos Jatim. Tentu dengan beberapa syarat yang ada. “Semua perawatan akan ditanggung Dinsostrans Jatim. Mereka yang mau mengadopsi, izinnya ke sana. Tentu syarat, seperti kondisi sosial-ekonomi, usia, berapa lama tidak memiliki anak, harus terpenuhi,� jelas Alam. (fre/c1/als)
yang lebih dari setengah bulan tidak dirawat orang tuanya itu dibawa. dr. Taufiq mengatakan, kondisi Cahya sudah sangat sehat. Sudah jauh berbeda daripada kondisinya saat pertama kali tiba. Ketika pihak provinsi mengambil bayi tersebut, kondisinya sudah memungkinkan dibawa bepergian. “Kita sudah merawat dengan baik sampai bayi sudah sehat. Selanjutnya, kepengurusan bayi itu berada di bawah pengawasan Dinsos Jatim. Dia akan dirawat di tempat pengasuhan bayi di Sidoarjo,� kata dr. Taufiq. Sementara itu, Kadinsos Banyuwangi Alam Sudrajat mengatakan, Cahya akan tinggal bersama sekitar 50 bayi dan balita yang memiliki nasib seperti-
Kejaksaan Fokus di Gakkumdu Pilkada BANYUWANGI - Pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati Banyuwangi periode 2015/2020 juga menjadi atensi jajaran Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Menghadapi Korps Adhyaksa pelaksanaan pesta demokrasi masyarakat Oseng tersebut, Kejaksaan Negeri bersiap diri dengan berkonsentrasi penuh di dalam Gakkumdu Pilkada. Potensi kerawanan berupa pelanggaran selama pilkada membuat Kejaksaan Negeri Banyuwangi akan bersinergi dengan semua elemen yang ada dalam Gakkumdu Pilkada. �Kami akan fokus pada Gakkumdu Pilkada bersama elemen lain, seperti
kepolisian dan pengadilan,� ujar Anak Agung Sayang Adyana, kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi. Sinergitas pola kerja sama antar semua elemen dalam Gakkumdu nanti akan menjadi perhatian utama. Meskipun diakuinya jajaran kejaksaan memiliki otoritas untuk melakukan penanganan perkara langsung dalam sebuah masalah di pilkada nanti. Tetapi, keterkaitan kerja bersama itulah yang akan diterapkan dalam pilkada nanti. Disinggung soal pembentukan tim khusus dalam menghadapi pilkada, AGS Adyana menyatakan hal itu belum mendesak. Sebab, dia menilai beberapa kom-
ponen kejaksaan yang ada saat ini sudah bisa mengawal pelaksanaan pilkada di Banyuwangi. “Tidak ada tim. Semua normal-normal saja seperti biasa,� ujarnya. Meski demikian, kejaksaan secara prinsip siap menerima laporan adanya dugaan pelanggaran dalam pilkada nanti. Termasuk soal adanya kemungkinan pelanggaran penyalahgunaan anggaran pilkada. Kejaksaan siap memproses setiap laporan yang masuk. “Kami tunggu saja bila ada laporan yang masuk. Sebab, meski APBD meraih predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) belum tentu tidak ada pelanggaran di dalamnya,� tegasnya. (nic/c1/als)
BANYUWANGI - Seratus pendaftar pertama Lomba Foto Pengairan akan mendapat suvenir cantik berupa kaus. Panitia mengimbau agar pendaftar yang telah mengisi formulir segera menyerahkan form pendaftaran kepada panitia sebelum 17 Oktober mendatang. Seperti diketahui, pendaftaran peserta berakhir pada tanggal tersebut. Sehari selang pendaftaran terakhir, yakni 19 Oktober, panitia akan mengundang peserta mengikuti temu teknik. Temu teknik yang rencananya diadakan di kantor Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) Pengairan itu nanti akan membahas mengenai teknis fotografi secara mendalam sesuai ketentuan. Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, melalui Kasi Kerjasama Pemberdayaan Masyarakat, Donny Arsilo Sofyan, mengatakan temu teknik tersebut akan menghadirkan tiga narasumber dari tiga elemen, di antaranya dari kalangan jurnalis, kalangan profesional, dan kalangan teknik dasar fotografi. “Ketiganya juga akan menjadi tim penilai sesuai bidang masing-masing. Ada yang menilai dari sisi jurnalistik, sisi seni foto, dan teknik dasar,� katanya ditemui di kantornya kemarin (10/10). Seperti diwartakan sebelumnya, olah teknik diperbolehkan tapi dibatasi. Donny menguraikan, olah digital yang diizinkan meliputi brightness, contrast, burning, dan cropping. Khusus cropping, foto tidak boleh dikurangi dan menggabungkan dua atau lebih foto. Hasil foto akan diserahkan kepada panitia berupa soft copy (dengan format JPEG) dan hard copy (ukuran 10R atau 10RS). Sedangkan untuk angka resolusi minimal menggunakan 300 dpi. “Akan dikupas secara mendetail di temu teknik nanti,� ujar Donny. Sesuai tema yang diangkat yakni Wisata Air, Konservasi dan Irigasi peserta Nantinya
CHIN JULLIEN/RaBa
Salah satu pendaftar sedang mendengarkan penjelasan dari panitia Lomba Foto Pengairan di kantor Pengairan jalan Adi Sucipto No 84C Banyuwangi.
bisa membidik objek tempat wisata air, saluran irigasi, dam, sumber mata air dan sejenisnya. Dalam hal ini, Donny meminta peserta untuk aktif mengeksplorasi potensi-potensi pengairan di Banyuwangi. “Satu peserta bisa kirim lebih dari satu foto. Dengan objek berbeda. Jadi kesempatan menang lebih terbuka lebar,� kata Donny.
* !+ !,*- . * / *0+ *-
SHULHAN HADI/JPRG
Lampu Jalan Padam Selalu
, & -.
/ ! 0 !1 22 34 2 4
" #
! $ % " & # $%& $%&' ' $ !,* . ( ( # ( ( # ( !,. ! ( ) " ) # ! !
" '
! " #$
" $* "
( ) * # $ ' +
%( )
% &&&%
)+ , &
- #
* !+ !,*- . * / *0+ *-
! " # $ %& '&
&# ' ( ) (* +,,
! " ! # ! $ %
! " #" $ %
- , ' ,& &. /
, , #"
GENTENG - Sejumlah lampu penerangan jalan umum (LPJU) di sepanjang Jalan Imam Bahri, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, tepatnya barat simpang tiga kampus IAI Ibrahimy hingga SMK Muhammadiyah, padam sudah hampir dua pekan terakhir. Sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan ada perbaikan. Padahal, di sepanjang jalan itu cukup ramai arus lalu lintas. Selain itu, Jalan Imam Bahri sering dijadikan lokasi nongkrong kawanan remaja. “Kalau gelap sering dibuat mesum,� cetus Sunyoto, 43, warga setempat. Menurut Sunyoto, LPJU di daerahnya sering mati. Cuma kali ini sudah hampir dua pekan dan tidak diperbaiki. “Kami berharap segera diperbaiki,� harapnya. (sli/c1/abi)
LAMA: LPJU padam di Jalan Imam Bahri, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.
Foto yang akan diterima adalah foto yang belum dipublikasikan dan merupakan karya sendiri. Pengambilan foto sendiri baru diizinkan setelah tanggal temu teknik. Seperti diketahui, total hadiah yang disediakan panitia tahun ini cukup besar, yakni Rp 45 juta. Tidak hanya itu, yang beruntung bisa mendapatkan piala bupati. (cin/c1/als)
.
.
.
.
.
.
BBF 2015
34
Jawa Pos Minggu 11 Oktober 2 2015
BA N Y U WA N G I BAT I K F E S T I VA L
Renada JUARA I : Penampilan pertama yang berkesan bagi Renada Yulia Amartha di Banyuwangi Batik Festival. Siswi SMPN 1 Siliragung ini berkolaborasi dengan desainer Aris Rhasya mengangkat baju batik yang disulap menjadi baju pesta berwarna merah marun.
Karyawan Bank Jatim Masuk 10 Besar AYU NINGTYAS, salah seorang karyawan Bank Jatim Banyuwangi berhasil menyuguhkan motif batik Paras Gempal di Festival Batik pada Jumat (9/10). Bahkan Ayu berhasil masuk 10 besar dalam festival batik ini. Motif tersebut merupakan salah satu dari 44 motif batik yang dimiliki Kabupaten Banyuwangi. “Paras” adalah batu cadas dan “Gempal” artinya runtuh. Jika disatukan “Paras Gempal” bermakna kerukunan terhadap sesama. Sebelumnya Banyuwangi Batik Festival telah mengangkat tema motif batik “Gajah Uling” dan “Kangkung Setingkes”. (*)
BUDAYA Bicara Oleh Uwan Urwan*
S
EKARANG sudah pukul 11:32 pm. Tahu apa artinya ini? Tengah malam? Iya benar—hampir. Ini sudah hampir tengah malam dan aku sedang muak mendengarkan radio yang pembawa acaranya terlalu banyak bicara. Laki-laki. Dia laki-laki dan aku pernah bertemu dengan orangnya dua kali. Aku mendengarkan siaran yang dinamakan ‘curhat galau’. Nama yang menjijikkan. Sama menjijikkan dengan setiap ucapan yang dilontarkan aneh dan terkesan tidak penting. Sayangnya selama hampir setengah jam lebih aku bertahan mendengar suaranya mati-matian dengan earphone warna merah. Laki-laki itu masih berbicara. Laki-laki itu menggebugebu di malam-malam buta. Laki-laki itu masih punya banyak tenaga di malam-malam seperti ini. mungkin sudah bertahun-tahun dia begini. Aku tidak tahu. Aku baru kebosanan di dalam kamar karena menunggu kantuk. Kantuk tak datang-datang juga. Laki-laki itu masih banyak berbicara. Laki-laki itu terus berbicara dengan bahasa yang aneh, menurutku. Aku muak dengan laki-laki itu karena masih saja berbicara dan mengganggu telingaku. Dan sayangnya aku tidak memindah channel di saluran yang lain. Aku masih bertahan dengan kemuakan suara laki-laki itu. Aku benci karena dia masih berbicara tidak penting. Dia berbicara tentang cinta yang menurutku dia tak mengerti tentang cinta. Dia berbicara tentang perasaan yang sama sekali dia tidak merasakan. Dia berbicara tentang solusi yang sebenarnya menyalahkan solusi itu sendiri. Dia berbicara dan terus berbicara. Aku tahu laki-laki itu. Dia munafik. Dia berbicara tentang halal dan haram. Dia berbicara tentang perkawinan. Dia berbicara tentang mantan pacar yang beristri. Dia masih saja berbicara. Aku bosan. Aku muak. Aku benci suaranya karena masih terngiang-ngiang di telingaku. Tapi sayangnya aku tidak memindah channel. Aku masih bertahan dengan suaranya yang memuakkan itu. Tidak hanya laki-laki itu yang suka berbicara. Banyak orag juga suka berbicara. Ibuku suka berbicara panjang lebar. Saudaraku juga suka berbicara panjang lebar. Tetanggaku suka berbicara tentang tetangganya. Mereka bergosip sesama ibu-ibu. Lalu menanggapi dengan panjang lebar dengan ekspresi yang dibuat-buat. Temantemanku juga suka berbicara. Mereka suka sekali menasehatiku. Mereka juga sering menceramahiku seolaholah aku adalah binatang bodoh yang berak sembarangan. Banyak orang yang suka berbicara. Semua orang suka berbicara panjang lebar. Semua orang suka berbicara hal tidak penting. Semua orang suka berbicara dengan orang tidak dikenal. Semua orang ingin berbicara panjang lebar. Kecuali aku yang tidak bisa berbicara panjang lebar. Aku tidak bisa berbicara banyak dengan orang lain. Aku tidak bisa menanggapi pembicaraan orang lain dengan baik. Aku bodoh. Aku merasa bodoh sendiri. Aku ingin bisa berbicara seperti mereka. Seperti kebanyakan orang yang bisa meraup uang banyak karena bisa
berbicara. Banyak orang yang bahagia karena mereka bisa berbicara. Mereka melakukan promosi kepada orang lain. mereka mempromosikan dirinya untuk dirinya sendiri. Aku juga ingin. Aku muak! Aku benci! Aku hanya seonggok tahi kucing besar yang bau. Semua orang menjauh. Semua orang
tidak ingin dekat-dekat. Mereka bahkan mengambil sekrup lalu disekrup setumpuk pasir dan ditindih di atas tubuhku. Hilang sudah bau yang mengganggu hidung mereka. Aku juga bukan pemandangan yang elok. Aku membuat mereka tidak nafsu makan. Aku tidak bisu. Aku hanya tidak bisa menjelaskan dengan
baik apa yang kupikirkan. Apa itu salah? Dan hampir semua orang yang kuajak berbicara selalu salah prasangka. Semua orang yang aku ajak bicara selalu mengartikan lain. Untuk itulah aku diam. Aku memilih untuk diam daripada membuat orang salah paham. Aku muak karena laki-laki itu masih saja berbicara. Aku muak karena acaranya belum berakhir. Tapi sayangnya aku tidak mengganti channel. Aku masih bertahan dengan suara laki-laki yang memuakkan itu. Lalu aku berpikir, siapakah yang munafik? Aku? Atau laki-laki yang masih saja berbicara di radio itu. Menjijikkan! Siapa yang menjijikkan? Entah. Aku tidak tahu. Aku tidak bisa menjawab apa pun dan siapa pun. Aku benci dengan orang-orang yang pandai bercakapcakap. Aku benci dengan mbak-mbak atau mas-mas MLM saat mereka mempresentasikan produk mereka kepadaku dengan panjang lebar dan membuat hatiku terketuk untuk bergabung dengan MLM yang mereka geluti. Aku muak dengan petugas bank yang bisa menjelaskan dengan panjang lebar ketika aku menanyakan hal kecil. Aku pernah bertanya tentang bagaimana cara berinvestasi— camkan itu, aku hanya bertanya. Lalu mereka mengeluarkan selembar kertas sambil mencorat-coret dan menjelaskan dengan rinci segala hal yang diketahuinya. Belum lagi senyumnya selalu menawan—perempuan. Tidak hanya mengeluarkan kertas, tapi dia juga mencatat namaku beserta nomor ponselku. Lalu mereka membuat rincian perencanaan masa depan untukku 20 tahun ke depan. Setelah beberapa minggu petugas bank itu menghubungiku lewat ponsel dan bertanya kapan aku akan mulai berinvestasi. Dan tidak hanya sekali, lebih dari dua kali. Lalu terakhir aku menjelaskan kalau aku tidak punya penghasilan untuk berinvestasi dan ternyata itulah akhir dari hubunganku dengan petugas bank itu. Dia tidak lagi ingin berhubungan denganku karena masa depan yang suram. Aku cemburu dengan para SPG di mall-mall yang dengan manis mempromosikan produk mereka. Ada pakaian, sepatu, perabotan rumah tangga dan banyak lagi. Aku benci. Aku tidak bisa berbicara seperti mereka. Aku benci dengan para motivator. Aku benci dengan para penyiar radio. Aku benci dengan semua orang yang senang berbicara. Ingin sekali kumasukkan tiang listrik di dalam mulut mereka ketika berbicara. Aku satu-satunya orang yang kesulitan berbicara. Aku bodoh. Dan orang yang tidak bisa berbicara tidak akan pernah bisa sukses. Tidak bisa meraup kekayaan. Tidak bisa mendapatkan wanita jelek apalagi yang cantik. Tidak bisa mendapatkan kenyamanan hidup. Dan aku salah seorang yang tidak bisa berbicara. Kantukku belum juga datang. Tapi aku sudah kepalang muak. Aku gatal-gatal karena acara radio itu masih berlangsung dan suara laki-laki itu meracuni sarafku. Tapi aku akan berusaha tidur karena dengan tidur aku tidak akan bicara. Aku juga tidak akan berpikir. Aku akan berhenti merasa muak. Sekaligus aku juga akan berhenti menyalahkan diriku. Tapi aku tidak bisa tidur. Aku cacat. *) Pencinta cerpen asal Situbondo.
SAJAK-SAJAK ANGGI PUTRI
Waktu
/1/ mentari telah memulai sang waktu dan lepas segala kenyataan lusuh kau pinang aku bersama detak jantung kian gemuruh buat gaduh; penjuru ruang kalbu /2/ senyum itu menakar candu memulangkanku pada resah paling lasah tudung tunggu masih bertengger setia di atas meja yang akan kita pakai habiskan waktu dalam ngarai /3/ ingin kudengar napasmu sepanjang hari dengan menyeruput kopi dan membaca akasara yang kita tulis bersama doa
pinta pada-Nya di sela airmata buat sajadah makin basah
Amuk Rindu lewat tarian gerimis dengan geraknya yang gemulai sebait kata memuisi terjaring dalam bingkai potret parasmu menggetah sejak petang menuai dingin mengiris malam beringsut di tepi pelataran angin airmata meradang pada tepian masa saksi sebuah rasa beku di hati belantara rengkuhmu dulu menawar sembilu ketiadaan seolah candu menikam kelu O, spektrum kasihmu jelma depan tunggu
Na, lebur letihmu di dada malam biar kenangan duduk terbatuk-batuk mengisap napas babat tangis tanpa ampas
antara kita Na, malam telah berpagar dingin dan selimut resah masih membalut tubuhku yang tiada henti memasung namamu biar tak kabur dan sembunyi di lorong waktu sudikah kau ijinkan aku memandumu dan mengungkung segala pilu pun sakit dalam tubuh yang tak henti sisakan kasih; gemigil rasaku padamu merunut detik bersamamu Na
Na, biar luruh seluruh tunggu memindai jarak tanpa malu pun ragu rindu kental akan genap memintal rasa;
: bersamamu /1/ belum habis kopi di cangkir kaca namun embun-embun di jendela mulai basah
kini terasa deru dalam jantung nan ngilu arung pencarian sepanjang rentang kemarau napasku masih tersaruk jaring ingatan kepul rindumu jerat kebisuan
NA,
Setapak
dan tak terarah maknanya hingga jam berarah pada angka lima ketika mentari bertutur sebuah kisah; pertempuran malam legam yang hitam dibubuhi aroma cinta; tenggelam dalam sepotong temaram /2/ ada makna dalam tatap mesra ada dahaga yang tak sempat terangkai kata ada mahligai terurai sebatas waktu tercebur dalam tembang rindu dan akhirnya mulai melesak seketika itu menjerumuskan pada jurang tualang cerita yang kita buat sepanjang temu; sepanjang ratan rimba berlalu *) Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Minggu 11 Oktober 2015
BERITA UTAMA
35
Calon Pendaki Ijen Diminta Mawas Diri Perlu Posko Kesehatan di Paltuding LICIN - Meninggalnya Kamarul Jaman, 46, pengunjung asal Bogor, Jawa Barat, yang sakit saat mendaki Gunung Ijen direspons cepat pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur. Selaku pengelola Gunung Ijen, BKSDA Jatim mengimbau masyarakat agar lebih mengenal kemampuan tubuh diri sendiri sebelum melakukan pendakian. Kepala Seksi (Kasi) BKSDA Wilayah V Banyuwangi, Pujiadi, mengatakan calon pendaki kawah Gunung Ijen sebaiknya lebih mawas diri terhadap kondisi tubuhnya sebelum melaku-
kan pendakian. Sebab, sudah lama BKSDA memasang peringatan di Pos Paltuding dan di sekitar pintu masuk jalur pendakian. Papan peringatan itu mengimbau pengunjung yang memiliki riwayat penyakit, seperti asma, jantung, dan tekanan darah tinggi, agar tidak mendaki. Ditanya mengenai penyediaan surat perjanjian atau jaminan bagi pendaki yang berisiko tinggi, pihak BKSDA akan memikirkan hal itu. Ke depan, BKSDA akan berkoordinasi dengan atasannya dan juga kepada Pemkab Banyuwangi untuk mendirikan posko kesehatan di Pos Paltuding sebagai pos kesehatan pertolongan pertama bagi pendaki yang sakit atau kecelakaan. ”Kalau hari-hari besar, seperti tahun baru, pasti ada posko kesehatan. Tetapi, kalau hari biasa akan kami koordi-
nasikan lagi agar secepatnya berdiri Posko Kesehatan di Pos Paltuding,” jelas Pujiadi. Yang terpenting, kata dia, agar tidak lagi ada korban yang meninggal saat melakukan pendakian di kawah Gunung Ijen, para pengunjung diminta lebih mengenal kondisi tubuhnya. Pendaki juga diharapkan tidak memaksakan diri naik ke jalur pendakian apabila sedang mengalami sakit atau kurang fit. ”Papan peringatan sudah kami sediakan. Kondisi fisik harus dipastikan fit sebelum mendaki,” pungkasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Kamarul Jaman, 46, pendaki asal Bogor, itu sakit lalu meninggal dunia saat melakukan pendakian ke kawah Gunung Ijen. Dia mendaki bersama istrinya, Titik, 45, dan ke-
dua anaknya. Saat mendaki, Kamarul mengalami sesak napas. Karena kondisinya memburuk, dia dibawa para penambang ke Puskesmas Licin. Namun, nyawanya tidak tertolong sesaat sampai di puskesmas. Kapolsek Licin AKP Jupriyadi menjelaskan, korban meninggal dunia murni karena sakit, bukan karena asap atau gas yang dikeluarkan Gunung Ijen. Berdasar keterangan petugas kesehatan, korban meninggal karena menderita serangan jantung (heart attack). “Korban merasa sesak sekitar 1 kilometer dari start pendakian. Selanjutnya, dia dinaikkan di atas kereta dorong oleh penambang. Sayang, nyawanya tidak tertolong. Begitu tiba di Puskesmas Licin, dia langsung kejang kemudian meninggal,” jelas Jupriyadi. (tfs/c1/bay)
Penyidik masih Menunggu Hasil Otopsi n SUGIATIK... Sambungan dari Hal 29
Istriyono pun langsung berteriak histeris dan memanggil tetangga. Kemudian, dia berusaha menurunkan tubuh istrinya. Saat diperiksa, Sugiatik menurutnya masih bernapas. Namun, tidak lama berselang Sugiatik meninggal dunia. Saat petugas datang, jasad perempuan itu sudah dalam posisi tertidur di atas ranjang. Kematian Sugiatik itu memantik kecurigaan warga setempat. Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga menemukan sejumlah kejanggalan dalam insiden itu. Sejumlah fakta mengarahkan pada tidak adanya tanda-tanda bahwa korban meninggal karena gantung diri. Petugas tidak menemukan cairan di kemaluan dan kotoran di anus korban. Padahal, kondisi itu merupakan ciri umum yang hampir pasti ditemukan pada setiap kasus gantung diri. Selain itu,
RENDRA KURNIA/RABA
SEDIH: Keluarga Sugiatik menunggu proses pemeriksaan di teras ruang IKK RSUD Blambangan Banyuwangi kemarin (10/10).
posisi kayu yang digunakan bunuh diri juga sangat tinggi. Oleh karena itu, untuk memastikan kematian Sugiatik, polisi langsung membawa jasad korban ke RSUD Blambangan untuk keperluan otopsi. “Kita duga korban tidak meninggal akibat gantung diri. Bekas jeratan di leher memang ada. Tetapi, ciri umum orang gan-
tung diri nihil, itu membuat kita sangsi. Apalagi, keterangan suami korban berubah-ubah dan agak ganjil,” terang Kapolsek Glagah, AKP Ibnu Mas’ud. Ibnu Mashud mengatakan, pihaknya masih mendalami perkara kematian Sugiatik. Keganjilan memang ditemukan saat menggelar olah tempat
kejadian perkara. Keganjilan itu tergambar saat Istriyono, 42, menerangkan kronologis kematian istrinya. Sepuluh menit sebelum ditemukan gantung diri, Sugiatik duduk di ranjang kamar. Saat itu Istriyono bergegas ke belakang untuk memandikan anaknya, Abdul Manik, yang masih berumur tujuh tahun. “Jeda waktu yang sangat singkat itu melahirkan kecurigaan. Ditambah lagi kesaksian warga yang menjelaskan bahwa rumah tangga korban kerap dilanda masalah. Keduanya sering cekcok,” jelas Kapolsek Ibnu Mashud. Hingga sore kemarin suami korban masih dimintai keterangan di Mapolsek Glagah. Sementara itu, Abdul Manik belum bisa dimintai penjelasan lantaran kondisinya belum memungkinkan. Selain itu, kepolisian kini juga masih menunggu hasil otopsi korban untuk memastikan sebab kematiannya. (nic/c1/bay)
Perbaikan Pasar Terkendala Dana yang Terbatas n RENOVASI... Sambungan dari Hal 29
Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI mengusulkan separo dari Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) milik Kemendag, yakni sekitar Rp 1,7 triliun, untuk pembangunan pasar tradisional. “Namun, kami masih menyelidiki cara-cara kreatif, bagaimana menggalang dana lebih dari itu,” ujarnya. Dalam hal ini, Kemendag fokus menggarap kualitas pasar bukan kuantitas. Cara yang kreatif menurutnya adalah membangun
pasar percontohan. Di tiap daerah, misalnya, bisa dibangun dua hingga tiga pasar tradisional yang canggih dan bersih bahkan bisa menjadi tempat wisata. Sementara itu, Bupati Anas mengakui Pemkab Banyuwangi tengah mengusulkan pembangunan pasar seperti yang disebutkan menteri tersebut. Saat ini revitalisasi pasar yang dilakukan memang masih darurat. “Karena anggarannya terbatas, jadi revitalisasi pasar induk masih bertujuan jangka pendek,” katanya. Meski demikian, hal-hal kecil yang sudah diperbaiki, seperti
perbaikan drainase, pavingisasi, perbaikan atap dan pemberian penerangan, sudah dirasakan manfaatnya oleh pedagang pasar. Revitalisasi pasar rakyat Pasar Sobo, misalnya, kata Anas, dilakukan untuk memudahkan konsumen membeli barang yang diinginkan dengan mudah dan nyaman. Selama ini konotasi masyarakat tentang pasar tradisional adalah kumuh dan kotor. Akibatnya, masyarakat enggan membeli barang di pasar tradisional. “Dengan pasar terpadu ini, harapan pemerintah bisa menjadi alternatif utama dalam berbelanja. Rencananya, pasar terpadu
di Sobo nanti akan kita atur per blok. Mana yang menjual ikan, menjual daging, sembako atau sayur. Kelebihan Pasar Sobo nanti adalah pasar tradisional yang juga menjual oleh-oleh bagi wisatawan, sehingga bisa menjadi pilihan utama masyarakat,” katanya. Selama empat tahun terakhir ini Banyuwangi telah memproteksi pasar rakyat agar tidak tergerus pasar modern. Caranya, merevitalisasi sejumlah pasar tradisional agar lebih bersih dan tertata. Selain itu, juga mengeluarkan kebijakan pembatasan pasar modern di Banyuwangi. (cin/c1/bay)
Dulu Dikenal dengan Sebutan Batu Dhemit n RENDAMAN... Sambungan dari Hal 29
beberapa orang memutar otak untuk dapat menjual batu rubah. Salah satunya membuat batu rubah serupa tapi tak sama alias batu rubah palsu. Batubatu palsu itu tentu membuat para pembeli kecewa. Jawa Pos Radar Banyuwangi pun mencoba mencari informasi ke beberapa orang yang selama ini sering melakukan transaksi batu rubah. Mohammad Nidhom, 33, salah satunya. Pria yang selama ini sering menjual batu rubah asli Banyuwangi hingga ke wilayah Papua, Sumatera, dan Malaysia, itu mengaku memang sulit memperoleh batu rubah asli. Apalagi, jumlah rubah berkualitas baik sangat sedikit. Batu jenis tersebut tidak ditemukan di lokasi lain selain di Gumuk Gedek, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi. Nidhom menjelaskan, cara paling tepat untuk menguji keaslian rubah adalah dengan menggunakan jasa laboratorium. Batu yang palsu akan menunjukkan indikasi treatment (dengan perawatan), sedang batu rubah yang asli tanpa perawatan. Namun, setelah diminta JPRaBa, pria dengan jenggot tipis itu akhirnya mau menunjukkan sedikit tips menguji keaslian batu rubah. Tips tersebut bergu-
na bagi mereka yang akan membeli batu rubah di tempat yang tidak memungkinkan menunggu lama. Yang pertama, kata Nidhom, merendam batu rubah di dalam air. Dia membawa dua buah batu yang jika dipandang sekilas bentuknya dan warnanya benar-benar sama. Saat dimasukkan ke dalam air, rubah yang palsu dengan cepat menyemburkan warna merah pekat ke seluruh air yang diletakkan di dalam gelas plastik. Batu rubah yang asli membutuhkan waktu lebih lama dan hanya menyemburkan warna merah muda. “Kalau yang asli warnanya hanya merah muda seperti ini. Tidak pekat, tapi batu rubah yang palsu warnanya merah pekat,“ jelas Nidhom. Yang paling ekstrem menurutnya, jika berani, calon pembeli bisa mencicipi air rendaman batu. Jika memiliki rasa atau pahit, maka dipastikan batu itu palsu karena menggunakan pewarna. Jika rasa airnya tawar tanpa aroma, itulah batu rubah asli. selanjutnya adalah mengenali keaslian batu rubah dengan mengamati karakternya. Batu kalsedon asal Banyuwangi itu menurut Nidhom diberi nama rubah karena bisa berubah-ubah. Yang asli, kata dia, akan berwarna semakin merah atau berubah motif menjadi lebih pekat saat cuaca dingin, dan akan kembali memutih atau pudar
saat suhu mulai panas. Selain itu, ada lagi cara melihat keasliannya, yakni melalui tampilan. Batu rubah palsu akan tampak selalu basah ketika dalam kondisi panas, terkena cahaya matahari sekalipun. Sementara itu, batu rubah asli akan tampak kering jika terkena panas terusmenerus. “Yang paling mudah adalah membedakan warna merahnya; yang asli berwarna merah darah, bukan merah-merahan,” terangnya sambil menunjukkan salah satu koleksinya. Selain itu, bisa juga dengan mengoleskan minyak zaitun atau baby oil. Jika saat diolesi minyak itu warna dan motifnya tetap, maka dipastikan batu rubahnya palsu. Tetapi, jika saat diolesi semakin keluar warna merahnya, maka batu rubah itu asli. “Batu palsu itu sebenarnya juga jenis rubah, hanya saja dia yang bagian pinggir sehingga warnanya tidak merah, jadi agar terlihat merah banyak yang dicampur dengan tinta printer atau dicampur buah naga. Tetapi, yang palsu ini kalau direndam beberapa kali lamalama merahnya hilang,” terangnya. Selain menjelaskan keaslian rubah, Nidhom juga menegaskan bahwa batu rubah ada dua jenis, yaitu bentuk mengapur dan mengkristal. Jenis yang mengapur tampak pekat dan tidak bisa ditembus cahaya senter. Jenis yang mengkristal akan
mudah ditembus cahaya senter. Jenis mengapur memerlukan perawatan dan penanganan khusus ketika akan digosok menjadi akik. Jika salah menggosok, warna merahnya akan hilang dan berganti putih biasa. Karena itu para pembeli menurutnya lebih suka membeli jenis rubah yang mengkristal. Riwayat batu rubah, kata Nidhom, sebenarnya adalah batu berkarakter mistis. Dia menuturkan, dulu cincin akik batu rubah miliknya pernah dilihat orang tua. Dikatakan bahwa dulu batu rubah Banyuwangi itu bernama batu dhemit. Tidak seorang pun berani menggunakannya karena mereka percaya para pengguna batu dhemit itu akan lebih cepat mati. Oleh karena itu, banyak orang luar Jawa yang tertarik bukan hanya karena motifnya, tapi juga karena nilai mistisnya. Terakhir, dia mengatakan bisnis batu rubah memang menggiurkan. Tetapi, orang memang harus berhati-hati supaya tidak memperoleh yang palsu. “Harganya memang menggiurkan. Bongkahannya yang sebesar kepalan tangan orang dewasa saja bisa sampai Rp 5 juta kalau memang bagus. Tetapi, ya harus hati-hati, jangan sampai keluar uang banyak untuk beli batu palsu,” ungkap pria yang mendapatkan batu rubah dari penambang tradisional tersebut. (c1/bay)
RENDRA KURNIA/RABA
SEDIH: Keluarga Sugiatik menunggu proses pemeriksaan di teras ruang IKK RSUD Blambangan Banyuwangi kemarin (10/10).
Kesengsem Teluk Hijau n KERASAN... Sambungan dari Hal 29
“Wah, keren nih,” serunya saat konferensi pers pada Banyuwangi Batik Festival di Pendapa Sabha Swagatha Blambangan pagi kemarin (10/10). Laras kembali terkejut ketika menyaksikan video Discovery Banyuwangi yang menunjukkan
destinasi wisata kebanggaan Banyuwangi. Gadis asal Lampung itu tampak antusias menyaksikan video yang berdurasi kurang dari 20 menit tersebut. Ia lalu mengomentari kalimat bupati yang diucapkan di akhir video. “Jadi, kalau Pak Bupati bilang datang ke Banyuwangi, pasti Anda ingin kembali. Kalau saya datang ke Banyuwangi nggak
ingin pulang tuh,” ujarnya disambut riuh tawa yang hadir. Gadis kelahiran 7 Desember 1990 itu mengaku sangat tertarik dengan Teluk Hijau dan blue fire kawah Gunung Ijen. “Sayang, besok sudah harus pulang. Kalau masih ada waktu pengen deh ke Teluk Hijau atau lihat blue fire. Semoga diundang ke sini lagi deh,” ujarnya. (cin/c1/bay)
Krisdayanti Jadi Bintang Tamu n LEBIH... Sambungan dari Hal 29
Para model lokal telah diseleksi dalam acara sehari sebelumnya, yakni Fashion On the Pedestrian. Sebanyak 45 model yang terdiri atas anak-anak, remaja, dan dewasa, menampilkan berbagai konsep busana batik bermotif paras gempal sesuai tema BBF tahun ini. Busana rancangan desainer lokal tersebut tak kalah elok dengan rancangan para desainer top. Tidak hanya menampilkan sisi tradisional, busana yang dikenakan para model tersebut terlihat tidak monoton dengan paduan warna segar. Batik paras gempal yang merupakan batik khas Banyuwangi tersebut ternyata mampu mengalami transformasi. Ada yang memadukan motif tersebut dengan busana pesta, formal, ready to wear, bahkan baju-baju kasual yang santai. Desainer batik nasional, Priscilla Saputro, juga menampilkan 60 busana desainnya yang dikenakan Putri Indonesia Anindya Kusuma Putri dan dua putri Indonesia juara dua serta juara tiga, Greysia Amanda Maaliwuga dan Laras Maranatha. Priscilla mengangkat tema Dramatic Carnival Off Beat yang terinspirasi kemegahan even Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Penampilan kostum BEC yang
terkesan megah dengan warnawarna mencolok juga dinilai senada dengan warna-warni batik Banyuwangi yang cerah. “Warna batik Banyuwangi yang neo (menyala) ini cocok dengan budaya pop yang membidik segmen anak muda. Inilah batik yang saat ini kita kembangkan karena pasaran batik segmen anak muda sedang meningkat,” kata Priscilla. Selain itu, desain busana batik Banyuwangi dibuat standar internasional. Dari segi desain dan motif dibuat luwes dan mengikuti selera pasar mancanegara tapi tetap menegaskan jati diri batik sebagai busana luhur warisan bangsa. “Dari awal kami berkomitmen membawa batik Banyuwangi untuk dunia,” katanya. Sementara itu, Irma Lumiga, desainer asli Banyuwangi yang sukses di Bali mengusung 26 koleksi busana batik dengan tema Gemah Ripah. Menurutnya, tema tersebut menginterpretasikan keberadaan Banyuwangi saat ini yang sedang mengalami pembangunan dan kemajuan pesat. Konsep busananya memadukan sisi elegan dan ready to wear. Busananya diperagakan model asing. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, BBF tidak hanya ajang fashion melainkan juga gathering antar pelaku usaha kecil dan menengah bidang batik. Ia mengatakan even
tersebut sebagai jembatan untuk menyejahterakan rakyat. “Industri batik ini berkembang sangat cepat. Pemerintah selalu mengupayakan bagaimana caranya hal tersebut jadi kendaraan untuk menyejahterakan rakyat. Pada tingkat tertentu, inovasi batik mulai tumbuh. Melalui acara itu diharapkan industri batik terus bergeliat hingga supply and demand akan berimbang,” bebernya. Anas menambahkan, tidak hanya menggelar even fashion, upaya memajukan industri batik daerah juga dilakukan dengan kebijakan pemakaian batik selama tiga hari kerja khusus pegawai negeri sipil (PNS). “Jadi, kalau sebelumnya hanya dua hari seminggu, kali ini kita tambah jadi tiga hari seminggu. Selama satu bulan penuh, yakni Desember, seluruh karyawan instansi swasta maupun instansi negara akan mengenakan batik,” katanya. Tidak hanya itu, untuk mengembangkan batik, Pemkab Banyuwangi juga melakukan penyiapan SDM melalui jalur akademik. Caranya, membuka sekolah menengah kejuruan (SMK) batik yang saat ini sudah berjalan selama satu semester. “Ini investasi jangka panjang. Kita berharap semua cara itu akan membuat batik Banyuwangi semakin maju dan berkembang,” tandasnya. (cin/c1/bay)
Berangkat ke Bali Tiap Pukul 14.00 n TUJUAN... Sambungan dari Hal 36
Biasanya, mobil pengangkut sayuran itu berangkat pada pukul 14.00. Jika tidak ada halangan berarti dalam perjalanan, maka kendaraan tersebut tiba di Pasar Kumbosari, Badung, pada pukul 20.00 hingga 21.00. ‘’Perjalanan
bisa rata-rata 6 jam. Tapi kadang bisa lebih cepat sampai 5 jam sudah tiba,” kata Sudik. Jarak tempuh itu tergantung pengemudinya. Yang pasti, jika kendaraan lebih cepat datang, maka lebih mudah. Sebab, barang sudah ditunggu pelanggan dan kemudian segera diturunkan. ‘’Kalau barang datang lebih ce-
pat, maka barang bisa cepat habis,” tukasnya. Selama ini, tidak ada kendala yang berarti ketika dalam perjalanan. Hanya saja, masalah yang dihadapi tentu saja jika terjadi kemacetan di jalan raya. “Kalau sudah macet, ya terpaksa tidak bisa tepat waktu, bisa datang terlambat,” paparnya. (ton/c1/als)
Angkutan Harus Seimbang n ANGKUT... Sambungan dari Hal 36
Sudiyono mengaku butuh kecerdikan dalam penataan sayur tersebut. Sebab, jumlahnya yang bervariasi dituntut untuk kreatif. ‘’Sayur paling belakang,’’
terangnya, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dia menjelaskan, setiap jenis ada yang dibungkus menggunakan plastik besar. Selain itu, juga ada bahan yang diikat menggunakan tali. ‘’Ada yang dimasukkan bekas bungkus beras,’’ tandasnya.
Butuh kecermatan agar angkutan itu seimbang. Yang jelas, semua aneka sayur itu diikat kencang dengan menggunakan tali tambang dan ditutupi terpal. ‘’Butuh dua jam dalam penataan,’’ jelas suami Yuyun Indarti itu. (ton/c1/als)
Sudah Kirim Sayur Sejak 2010 n KERJA... Sambungan dari Hal 36
Distributor sayur, Sudiyono, mengaku peluang pasar itu bisa dijadikan garansi keberhasilan. Meski awalnya pengiriman sayuran itu diragukan karena harganya murah, tapi ternyata cukup menghasilkan. ‘’Saya waktu kirim sayur daun singkong ke Bali, banyak yang meledek. Makanan kambing kok di bawa ke Bali,’’ terangnya mengisahkan Tapi, segala macam ejekan itu
tidak pernah dihiraukan. Bahkan, hal itu menjadi justru menjadi bekal semangat dalam bekerja. ‘’Saya bekerja empat bulan kirim sayur, hasilnya sudah bisa beli dua mobil L-300. Itu pun masih ada sisanya,’’ paparnya. Selama ini, Sudiyono mengirimkan aneka sayuran di pasar Kumbosari, Badung, Bali. Dia menjelaskan, pengiriman aneka sayuran itu berlangsung bertahuntahun. ‘’Sebenarnya, saya mengirimkan sayuran ini ke Bali mulai tahun 2010,’’ paparnya.
Kalangan petani di Songgon pun diuntungkan. Sebab, Sudiyono menampung sayuran hasil panen petani. ‘’Sudah banyak yang berlangganan,’’ terangnya pria yang biasa dipanggil Sudik itu. Selain mengandalkan pasokan hasil petani, Sudiyono juga menyiasati dengan menanam sendiri. Selain lahan milik sendiri, juga ada yang menyewa. ‘’Sekarang yang bekerja di sawah ada 46 orang. Kalau di gudang hanya 14 orang,’’ sebutnya. (ton/c1/als)
36
Jawa Ja wa P Pos os
Bumbu & Sayur yang Biasa Dikirim ke
Bali
Bumbu-Bumbu
Sayur Mayur
1. Asem Jawa 2. Bawang putih 3. Bawang merah 4. Cabai 5. Daun bawang 6. Daun seledri 7. Tomat 8. Ranti, dll.
1. Bayam 2. Buncis 3. Jagung 4. Jamur 5. Buncis 6. Kacang panjang 7. Kacang tanah 8. Kangkung
Minggu Min gg 11 Ok ggu Oktob Oktober tober tob er 20 2015
9. Kecambah 10. Kentang 11. Kubis 12. Selada 13. Petai 14. Serai 15. Terong 16. Timun 17. Wortel, dll.
FOTO-FOTO: ALI NURFATONI/RaBa
SEGAR: Sayur seladah diletakkan di bagian belakang bak mobil. Pengiriman ke Bali hanya memakan waktu lima jam.
Manisnya Bisnis Pengiriman Sayur ke Pulau Dewata
tiap hari sayur bwi bali penuhi Komoditas pertanian, khususnya tanaman sayur, di Banyuwangi memang melimpah. Bahkan, hasil panen milik petani Bumi Gandrung sanggup memenuhi permintaan pasar di Bali. GEMAH ripah loh jinawi yang artinya kekayaan alam yang melimpah memang terbukti di Banyuwangi. Bagaimana tidak, segala macam tanaman bisa tumbuh subur. Maka dari itu, hasil pertanian khususnya sayur mampu meningkatkan perekonomian rakyat. Sebagai contohnya, tanaman sayur di lahan pertanian di Kecamatan Songgon. Hasil panen daerah tersebut mampu memenuhi kebutuhan pasar, bukan hanya lokal Banyuwangi, melainkan menembus pasar di Pulau Dewata. Seladah, daun singkong, dan pakis, adalah contoh sayur yang selama ini dipasok ke Bali. Meski harganya ekonomis, tapi permintaan aneka sayur di Bali ternyata sangat tinggi. Tak ayal, permintaan konsumen yang tinggi itu mengakibatkan harga bisa naik. Selama ini sayur-sayur tersebut telah menjadi kebutuhan bukan hanya pasar tradisional. Tapi, menjadi menu khas di berbagai restoran. Maka dari itu, distribusi sayuran tersebut tidak pernah berhenti dan malah kuota permintaan semakin tinggi. Biasanya, distribusi segala macam sayuran itu diangkut menggunakan Mitsubishi L 300.
Karena permintaan pasar yang besar, maka jumlah kendaraan yang mengirim aneka sayuran itu bukan hanya satu dua unit, melainkan mencapai puluhan. Distributor sayur, Sudiyono menjelaskan, jika tercatat ada puluhan mobil yang rutin melayani permintaan di pasar Bali. ‘’Ada kalau 22 orang dari Banyuwangi yang menjadi distributor di Bali,’’ terang warga Dusun Pasar, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, itu. Setiap orang, jelas dia, ada yang mengoperasikan lebih dari satu unit kendaraan. Diprediksi, ada sekitar 50 unit mobil yang bergerak ke Bali. ‘’Pengiriman sayuran itu setiap hari. Berangkat sore, di sana malam, pagi menjelang siang sudah tiba lagi,” katanya. Menurut dia, khusus sayuran seladah, daun singkong, dan pakis, memang menjadi khas utama hasil petani Kecamatan Songgon. Sebab, aneka tanaman tersebut sangat melimpah. ‘’Sayuran asal Songgon memang sudah terkenal,” terangnya. Pada musim kemarau ini, masih kata dia, harga sayuran memang tergolong naik. Sebab, sayur seperti pakis sulit dicari. Itu berbeda dengan musim penghujan. “Tapi, tetap saja ada. Ini pakis setiap hari juga kirim,” jelasnya. (ton/c1/als)
BAHU MEMBAHU: Sejumlah pekerja tengah menata sayur di bak pikap di Dusun Pasar, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.
Angkut 30 Jenis Komoditas Pertanian SELAIN sayur-mayur, ternyata aneka macam hasil tanaman juga dikirim rutin setiap hari ke Bali. Dalam satu unit kendaraan terdapat aneka jenis hasil pertanian yang diangkut. Selain seladah, pakis, dan daun singkong, ada sekitar 30 macam jenis hasil pertanian. Seperti terong welut, jahe, kunyit, cabai besar, seledri, tomat, brambang prei, hingga petai. Dengan banyaknya jenis itu, maka butuh penataan saat ditampung di bak kendaraan itu. Jika tidak hati-
BERTENAGA: Seorang pekerja memanggul satu karung terong welut di penimbangan.
SESUAI UKURAN: Pekerja menimbang daun bawang sebelum dikemas.
Baca Kerja...Hal 35
Baca Angkut...Hal 35
DITIMBANG: Seorang pekerja tengah menimbang serai di gudang.
Kerja Empat Bulan Hasilkan Dua Mobil SEMENTARA itu, hasil panen pertanian, seperti sayur, tidak bisa dianggap sepele. Hal itu mengacu pada permintaan pasar di Bali yang terus naik. Nah, permintaan yang melimpah itu menjadi peluang pasar bagi Banyuwangi untuk meningkatkan usaha. Karena tingginya permintaan pasar di Bali itu, maka penghasilan bagi pelaku distributor sayuran pun menghasilkan banyak keuntungan. Bagaimana tidak, keuntungan yang diraih bisa berlipat ganda. Tingginya permintaan pasar di Bali itu memang berbeda dengan pasar di Banyuwangi. Hal itu yang memicu harga bisa jomplang. Perbedaan pasar itu yang bisa menjadi peluang dalam mencari menghasilkan n
hati, maka aneka jenis hasil sayuran itu bisa rusak. Bahan-bahan seperti Singkong, Jahe, Kunyit biasanya ditaruh di bagian dasar. Pada bagian tengah diisi sayur yang rentan rusak. Seperti tomat dan sebagainya. Agar tomat tidak rusak, maka ada bahan pelindungnya. Salah satu yang dijadikan penahan itu menggunakan kayu. Aneka jenis itu ditata rapi sedemikian rupa hingga bisa dibawa sempurna ke Bali n
Tujuan Badung, Ditempuh 5 Jam PELAKU distributor sayur mayur memang melibatkan banyak orang. Yang paling utama jelas melibatkan petani. Semakin banyak hasil panen, maka semakin besar peluang meraih keuntungan. Sebab, barang yang dikirim ke Bali otomatis lebih banyak. Dengan aneka jenis bahan yang bervariasi, tentu dibutuhkan kekompakan tim. Maka dari itu, proses mulai barang datang hingga tertampung di bak kendaraan itu
harus selesai tepat waktu. Pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, barang-barang milik petani mulai berdatangan. Setiap jenis yang baru tiba langsung ditimbang. Ada yang menggunakan alat timbang besar dan kecil. Hal itu disesuaikan barang. Walhasil, semua barang yang dibutuhkan bisa tertampung dengan baik dan tepat waktu n Baca Tujuan...Hal 35