11 OKTOBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
Lebih Banyak Penonton Lebih
Spektakuler
HALAMAN 29
Sugiatik Ditemukan Tewas di Kamar
BANYUWANGI - Puncak acara Banyuwangi Batik Festival (BBF) dengan tema motif paras gempal berlangsung spektakuler di Lapangan Taman Blambangan Banyuwangi tadi malam (10/10). Ajang BBF yang ketiga kali itu terasa berbeda dengan ajang BBF tahun lalu. Pemilihan lokasi fashion di pentas terbuka lapangan Taman Blambangan memberi kesempatan masyarakat umum menonton ajang fashion bergengsi itu. Tak pelak ribuan warga menyemut di taman pusat kota Banyuwangi tersebut tadi malam. Apalagi, even gratis tersebut diramaikan Diva Indonesia, Krisdayanti. Penyanyi yang ngetop dengan lagu “Menghitung Hari” tersebut turut menjadi bagian dari acara BBF dengan mengenakan busana batik motif paras gempal khas Banyuwangi n Baca Lebih...Hal 35
RAMAI: Suasana puncak acara Banyuwangi Batik Festival di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, tadi malam (bawah). Parade busana batik bermotif paras gempal (kiri).
n Katanya Gantung Diri, Polisi Temukan Banyak Keganjilan GLAGAH - Warga Dusun Tembakon, Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, geger pagi kemarin. Seorang warga bernama Sugiatik, 35, ditemukan meninggal dunia dengan posisi tergantung pada seutas tali di dalam sebuah kamar. Mayat tersebut kali pertama ditemukan suaminya, Istriyono, 42, sekitar pukul 05.30. Sebelum menemukan korban
tewas, Istriyono memandikan anaknya. Setelah memandikan anaknya, sang anak menanyakan keberadaan ibunya. Begitu bocah itu berjalan menuju ruang tengah, Istriyono bergegas menyusul. Saat akan mengambilkan seragam di dalam kamar, dia terkejut melihat istrinya sudah dalam posisi tergantung pada seutas tali di atap kamar. n Baca Sugiatik...Hal 35
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
POLICE LINE: Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah Sugiatik di Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin (10/10). FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/RABA
KUCUR
NGOPAI
Kerasan Nggak Ingin Pulang LARAS Maranatha Tobing, lima besar Putri Indonesia, mengaku kurang antusias ketika menginjakkan kaki pertama kali di Banyuwangi. Namun, dia terkejut ketika diajak makan rujak soto di sebuah warung yang memiliki fasilitas wifi n Baca Kerasan...Hal 35
Renovasi Pasar Srono Dipantau Mendag BANYUWANGI - Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Mendag RI) Thomas Lembong memantau tiga pasar tradisional di Banyuwangi kemarin (10/10). Tiga pasar yang dipantau menteri adalah Pasar Banyuwangi, Pasar Sobo, dan satu pasar yang sedang direnovasi, yakni Pasar Srono. Menteri yang baru dilantik Agustus 2015 lalu itu didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam perjalanan meninjau tiga pasar tradisional itu. Mendag Lembong juga berinteraksi dengan sejumlah pedagang di tiga pasar tersebut. Di tengah kunjungan tersebut, Mendag Lembong memberikan apresiasi terhadap kebersihan dan penataan pasar di Banyuwangi. Menurutnya, dampak renovasi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi membentuk penataan dan kebersihan yang baik. “Ini mencerminkan dampak penertiban dan renovasi cukup besar,” ujarnya ketika
dikonfirmasi di Pasar Banyuwangi kemarin. Meski demikian, Lembong mendorong Pemkab Banyuwangi memperbaiki beberapa sarana pasar. Dia meminta pemkab tidak ragu menambah anggaran untuk memperbaiki pasar agar lebih optimal. Pemkab juga diminta tidak menunda pembangunan pasar induk di Banyuwangi. Sebab, kata dia, keberadaan pasar tradisional merupakan motor penggerak perekonomian lokal. “Mesin utama di daerah adalah pasar rakyat dan pasar induk,” cetusnya kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Lembong menambahkan, penguatan perekonomian domestik salah satunya adalah mengoptimalkan peredaran barang dan jasa melalui pasar rakyat dan pasar induk. Pembangunan pasar rakyat dan pasar induk merupakan salah satu prioritas pemerintah pusat n
INSPEKSI MENDADAK: Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong mengunjungi Pasar Banyuwangi kemarin.
Baca Renovasi...Hal 35 RENDRA KURNIA/RABA
Tips Mengecek Keaslian Batu Rubah, Gemstone Khas Banyuwangi
Rendaman Batu Rubah Palsu Airnya Berasa Pahit RENDRA KURNIA
PAMOR batu rubah asli Banyuwangi makin tinggi. Sayang, pamor batu tersebut Sa dimanfaatkan orang untuk menjual batu rubah palsu. Bagaimana cara membedakan batu rubah asli dan palsu? FREDY RIZKI, Banyuwangi SEJAK pertengahan tahun 2015 nama batu rubah melejit menjadi primadona di kalangan penggemar batu akik. Bahkan, jika ditakar, bolehlah kita menyebut pamornya nyaris sama dengan booming-nya batu klawing Purbalingga atau batu bacan doko
http://www.radarbanyuwangi.co.id
FREDY RIZKI/RABA
CEK ASPAL: Adi Riyanto, 37, menunjukkan air rendaman batu rubah.
dari Maluku Utara. Akan tetapi, seiring semakin banyaknya penggemar gemstone tersebut, rupanya tidak diimbangi tersedianya barang. Menurut penuturan Ari Bagus, 25, warga yang pernah menambang batu rubah di Gumuk Gedek, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, tidak semua orang yang pergi ke Gunung Gedek bisa memperoleh batu rubah. Banyak yang mesti mencari berkali-kali, bahkan melakukan ritual dahulu sebelum memperoleh batu rubah asli. Penambang hanya sering memperoleh batu kalsedon berwarna putih. Akibat sulitnya memperoleh batu rubah yang asli dan semakin meningkatnya permintaan n
Bayi Cahya Diambil Dinsos Jatim Semoga Bertemu Keluarga yang Lebih Baik Renovasi Pasar Srono Dipantau Mendag Sekalian Pantau juga Harga-harganya agar Tidak Terus Naik
Baca Rendaman...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com