Rujukan Informasi Terkini
SABTU 12 SEPTEMBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 33
Mengikuti Perjalanan Wisata Pelanggan Koran ke Thailand (2)
Sawer Uang, Boleh Selfie dengan Artis Waria
IRWAN/JP-RABA
TERAPUNG: Ipung (tengah) dan Irwan membeli martabak durian yang dijual di perahu.
Pattaya dikenal dengan kehidupan malam. Ipung Purwadi, pelanggan koran Jawa Pos Radar Banyuwangi yang baru pulang dari liburan gratis ke Thailand, sempat menikmatinya. Bagaimana kesannya? Berikut ini laporan Manajer Pengembangan Usaha dan Pemasaran Langganan Jawa Pos Radar Banyuwangi, E. Irwan Suryanto, yang mendampinginya selama di Negeri Gajah Putih, 6-9 September 2015 lalu:
PATTAYA merupakan pusat pariwisata terbesar di Thailand. Letaknya di pesisir Teluk Thailand, tenggara Bangkok di Provinsi Chon Buri. Awalnya, Pattaya hanya sebuah desa nelayan kecil. Namun, keberadaan pangkalan militer Amerika Serikat ketika perang Vietnam telah mengubahnya menjadi kota pariwisata yang tumbuh pesat. Terutama, tumbuhnya pariwisata hiburan malam. Nah, Ipung yang mengunjungi Pattaya bersama
istrinya, Yuni Arfita Sari, dan putri semata wayangnya, Billa Amara Bittaqwa, sempat menikmati hiburan malam di Pattaya. Yang paling seru adalah Alcazar Cabaret Show. Seluruh penari kabaretnya adalah waria yang berparas cantik dan bertubuh seksi, seperti perempuan. Beberapa seni tari yang dipadu dengan nyanyian lagu dari beberapa budaya asal wisatawan yang menonton, ditampilkan dengan apik n Baca Sawer...Hal 43
Yuk, Nonton Jazz Pantai Once, Vina, dan Citra, Siap Menggebrak Boom Malam ini BANYUWANGI - Gong perhelatan Banyuwangi Beach Jazz Festival 2015 bakal ditabuh malam ini (12/9). Lima penyanyi papan atas tanah air bakal tampil menggebrak pada perhelatan musik jazz yang digeber di kawasan Pantai
Boom, Banyuwangi, mulai pukul 19.00 hingga 24.00 tersebut. Para penikmat musik bakal dimanja dengan puluhan lagu hits. Sebab, saat tampil di ajang yang juga dikenal dengan istilah Jazz Pantai malam ini, masing-masing performer, yakni Elvonda Mekel alias Once, Marcell Siahaan, Citra Sholastika, Shena Malsiana, dan Vina Panduwinata, akan menden-
dangkan delapan lagu. Jawa Pos Radar Banyuwangi punya bocoran beberapa lagu hits yang akan ditampilkan para talent malam ini. Once bakal menyanyikan hits berjudul “Dealova. Marcell Siahaan akan mendengdangkan lagu berjudul “Semusim” yang sudah tak asing lagi di belantika musik tanah air. Performer asal ibu kota lainnya, yakni Citra Scholastika, akan menggebrak panggung pertunjukan dengan lagu “Every Body Knew” n Baca Yuk...Hal 43
VIEW SELAT BALI: Panggung raksasa berukuran 28 meter kali 12 meter dan tinggi 3 meter berdiri megah di Pantai Boom. Panggung tersebut dilengkapi tata cahaya nan megah plus ornamen bambu menyerupai ombak.
Once Citra Sholastika
Vina Panduwinata
RENDRA KURNIA/RABA
Kemacetan Jalan Raya Kabat Parah KABAT - Proyek pelebaran jalan yang dilakukan pemerintah pusat mulai wilayah Kecamatan Kabat hingga Rogojampi menimbulkan kemacetan luar biasa. Kondisi itu sangat mengganggu jalur perekonomian Rogojampi-Banyuwangi. Karyawan kantoran dan perbankan yang melintas di jalan tersebut pun harus rela antre n
HAJI
Makkah Diguyur Hujan 20 Menit MAKKAH - Suhu udara di Makkah, Arab Saudi, akhir-akhir ini memang cukup panas. Bahkan, suhu udara di Makkah kemarin berada di angka 43° Celcius. Uniknya, meski cuaca panas begitu menyengat, Kota Makkah sempat diguyur hujan cukup lebat sekitar 20 menit pada Kamis (11/9) malam kemarin. Laporan Meski hujan hanya berladr. Nizam ngsung sekitar 20 menit, tapi dari Makkah hal itu dapat menurunkan panas yang dirasakan jamaah haji Indonesia n Baca Makkah...Hal 43
Baca Kemacetan...Hal 43 BAGI DUA: Seorang pekerja proyek ikut mengatur lalu lintas macet di Jalan Nasional III, Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, kemarin (11/9) FREDY RIZKI/RABA
Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (31)
Garis Pantai Pasir Putih Melengkung di Pantai Mustika Tim ekspedisi jelajah Jawa Pos Radar Banyuwangi didukung Toyota Auto 2000 Banyuwangi kali ini berada di Pantai Mustika. Pantai ini terletak di Dusun Pancer, Desa Sumber Agung, Pesanggaran. Kawasan pantai ini masih masuk kawasan KPH Perhutani Banyuwangi Selatan.
Dana hibah APK Rp 7 miliar cair Pak Kajari monggo dipelototi, siapa tahu ada penyimpangan! Kerja sehari dibayar Rp 7,15 miliar Jangan mau “disunat” sepeser pun!
TAUFIK FERDIANSYAH, Pesanggaran TIDAK jauh dari Pulau Merah yang sudah begitu dikenal masyarakat, ada lagi pantai di Kecamatan Pesanggaran yang patut dikunjungi, yakni Pantai Mustika n Baca Garis...Hal 43 http://www.radarbanyuwangi.co.id
RENDRA KURNIA/RABA
MELENGKUNG: Pemandangan Pantai Mustika saat difoto dari atas bukit menyuguhkan hamparan pasir putih email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
RADAR SPORT
34
Jawa Pos
Sabtu 12 September 2015
Tolak Tawaran Jadi Manajer Pra-PON BANYUWANGI - Hoki Banyuwangi tercatat sebagai cabang olahraga (cabor) yang baru berdiri. Meski belum genap setahun terbentuk, tapi cabor tersebut langsung menunjukkan bukti. Salah satu bukti sahih adalah meraih medali perak dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V yang digeber Juni lalu. Padahal, cabor tersebut sama sekali belum mendapatkan
dana pembinaan secara reguler. Hal itu bisa dijadikan referensi bagi cabor lain. Ternyata meraih prestasi tidak harus mengandalkan uang pembinaan. Itu yang dibuktikan cabor Hoki Banyuwangi. Catatan prestasi itu yang membangkitkan semangat para atlet. Bahkan, baru-baru ini tiga dari tujuh atlet berhasil lolos penjaringan Pemusatan Latihan
Daerah (Puslatda) Jatim. Tentu saja tiga atlet itu kini masuk dalam skuad Pra-PON Jatim. Tiga atlet yang sukses menembus skuad Hoki Pra-PON Jatim itu adalah Husnan Atiq Nizar, Wafi Faturohman, dan Erviana Tri Anggraini. Dua atlet putra lolos dalam penjaringan skuad hoki outdoor. Erviana Tri Anggraini masuk dalam tim hoki indoor n Baca Tolak...Hal 43
Mahasiswa Stikes Punguti
Sampah Pantai Boom
Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru D3 Farmasi ALI NURFATONI/RABA
PERKENALAN: Muay Thai dikenalkan kepada beberapa warga Banyuwangi pekan lalu. Olahraga bela diri itu akan dicek lebih lanjut oleh KONI Banyuwangi.
KONI Selidiki Muay Thai Butuh Proses Panjang agar Diakui sebagai Cabor Resmi BANYUWANGI – Bela diri Muay Thay mulai bergeliat di Banyuwangi. Namun, sampai saat ini cabang olahraga (cabor) tersebut masih belum resmi menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banyuwangi. Oleh karena itu, cabor bela diri asal Thailand itu menghendaki agar bisa berlaga dalam berbagai kejuaraan, termasuk even resmi, mulai tingkat Jawa Timur hingga nasional. Oleh karena itu, mereka butuh legitimasi agar bisa meraih predikat sebagai cabor resmi di bawah naungan KONI Banyuwangi.
Keberadaan cabor Muay Thai dianggap mampu membawa harapan besar bagi pencinta olahraga di Kota Gandrung. Sebab, olahraga tersebut terus menunjukkan asa di tengah-tengah masyarakat. Bahkan, berbagai kalangan tertarik bergabung dan berlatih bela diri tersebut. Gerakan dalam Muay Thai tidak terlalu rumit. Gerakan dalam Muay Thai menggunakan semua anggota tubuh. Mulai dari pukulan, tendangan, sikutan, hingga memiting, menjadi menu khas bela diri asal Negeri Gajah Putih tersebut. Bela diri Muay Thai memiliki prospek yang patut dijadikan referensi bagi Banyuwangi. Sebab, pelopor sekaligus pelatih Muay Thai adalah mantan atlet nasional yang tampil di berbagai kejuaraan internasional.
Dia adalah Wasith Haulawi asal Kecamatan Srono. Wasith kini fokus mengembangkan Muay Thai di Banyuwangi. Tujuannya, ingin membawa nama harum daerah dengan prestasi. KONI Banyuwangi pun menyambut baik keberadaan cabor Muay Thai itu. Tetapi, ada beberapa tahap agar bisa menjadi bagian dari KONI Banyuwangi. ‘’Ada prosedur yang harus dijalankan,” ungkap Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) KONI Banyuwangi, Ahmad Yani, kemarin (11/9). Jika memang ada keinginan menjadi anggota KONI, jelas Yani, pengurus Muay Thai harus mengajukan permohonan. Pengajuan itu dilampiri struktur kepengurusan yang lengkap dan jelas. ‘’Silakan diajukan,” ujarnya. Yang pasti, kata Yani, KONI
Banyuwangi tidak serta merta mengabulkan permohonan pengajuan cabor itu. Menurutnya, KONI akan melakukan tinjau lapangan terkait keberadaan Muay Thai. ‘’Kita cek dulu di lapangan. Mulai kapan latihan dan di mana tempatnya, kita selidiki dulu,” tukasnya. Setelah pengecekan itu selesai, maka KONI Banyuwangi akan menyimpulkan apakah permohonan Muay Thai bisa dikabulkan ataukah tidak. ‘’Nanti kita akan lakukan pendataan. Setelah tak ada masalah, maka kita rekomendasikan kepada Jatim,” katanya. Sebab, kata Yani, yang berhak memberikan surat keputusan (SK) itu adalah Muay Thai Jawa Timur. “Kita sifatnya hanya memberikan rekomendasi dan restu. Kalau oke, jalan,” pungkasnya. (ton/c1/bay)
BANYUWANGI - Sebanyak 195 mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi dari Diploma 3 Keperawatan, D3 Kebidanan, dan S1 Keperawatan menjalani salah satu fungsi pengabdian masyarakat. Masih dalam Pengenalan Program Studi (PPS) itu, mahasiswa/mahasiswi yang dipersiapkan menjadi tenaga kesehatan andal ini bersih-bersih pantai Boom pada Kamis sore (10/9). Dengan berjalan kaki dari Kampus di Jalan Letkol Istiqlah Banyuwangi, ratusan mahasiswa/ mahasiswi ini menuju Pantai Boom. Ketua Stikes Banyuwangi DR H Soekardjo mengatakan, para mahasiswa/mahasiswi ini ikut menjadi bagian dalam usaha kabupaten yang sedang menggalakkan pariwisata Banyuwangi. Sejauh ini, Pantai Boom menjadi ikon destinasi wisata baru di Banyuwangi. Pantai Boom yang sedang dirancang menjadi pelabuhan marina/ dermaga kapal pesiar rencananya akan diresmikan pada Sabtu (12/9). “Oleh sebab itu, Stikes ingin ikut menjadi bagian sejarah berdirinya destinasi wisata Pantai Boom dengan wajah barunya kelak,” kata penghobi tenis ini. Soekardjo menjelaskan, PPS sebenarnya adalah salah satu upaya untuk mengenalkan dan
TOHA/RABA
TUNGGU KOMANDO: 195 mahasiswa baru Stikes Banyuwangi bersiap rijig-rijig Pantai Boom pada Kamis sore lalu (10/9). memberikan pemahaman terhadap lingkungan kampus sebagai suatu lingkungan akademis serta memahami mekanisme yang berlaku di dalamnya. Salah satu kegiatan lainnya, adalah sosialisasi bahaya narkoba dan kenakalan remaja. Dua topik ini dibahas tuntas oleh Kasatbinmas Polres Banyuwangi AKP Imron SH MH dan Kasatnarkoba AKP Agung Setia Budi SH. Menurut Imron, salah satu kenakalan remaja yang sering dilakukan adalah penyalahgunaan narkoba. Terjadinya kenakalan remaja ini karena banyak faktor, salah satu pendukungnya adalah lingkungan pergaulan dan krisis identitas. Dalam kesempatan itu, perwira polisi itu juga melakukan sample tes urine perwakilan mahasiswa. Setelah tes urine, hasil pemeriksaan mahasiswa itu dinyatakan negatif. “Peran orang tua dalam pembinaan remaja sangatlah vital karena pendidikan moral, agama, dan pengetahuan berawal dari
keluarga,” kata Kasatbinmas Polres Banyuwangi AKP Imron, SH, MH. Dalam kesempatan itu, Soekardjo menambahkan jika saat ini STIKES telah mengantongi izin program studi (Prodi) Farmasi Diploma Tiga (D3) dengan SK Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No 511/M/Kp/ IX/2015. Dengan dikeluarkannya D3 Farmasi ini, maka STIKES membuka pendaftaran mahasiswa baru yang dimulai tanggal 10 September hingga 10 Oktober 2015. Prospek Kerja lulusan D3 Farmasi memiliki peluang kerja pada Rumah Sakit Negeri dan swasta, Puskesmas, Apotek, Industri Farmasi dan Kosmetik, Departemen kesehatan, PNS, Poliklinik dan Balai Pengobatan, Penyalur alat Kesehatan, dll. “Lulusannya akan memiliki kompetensi dalam bidang pelaksanaan pelayanan kesehatan di bidang Farmasi serta menguasai pelaksanaan pelayanan kefarmasian di apotek, rumah sakit, puskesmas,” jelas Soekardjo. (*)
ISTIMEWA
PENUH TALENTA: Ovilia Riza Wulandari (kiri) bersama rekanrekannya saat audisi PB Djarum Kudus.
Olivia Lolos Grand Final PB Djarum BANYUWANGI - Satu atlet bulu tangkis asal Bumi Blambangan berhasil lolos dalam audisi grand final PB Djarum Kudus. Dia adalah Ovilia Riza Wulandari (U-13 putri). Olivia dinyatakan lolos setelah melakukan serangkaian tes yang digelar di Kudus, Jawa Tengah, mulai 4 hingga 6 September 2015 lalu. Saat ini siswa kelas VII SMPN 1 Cluring itu sedang mengikuti masa karantina. Sebetulnya ada enam atlet Banyuwangi yang mengikuti audisi terakhir di Kudus. Mereka lolos dalam penjaringan tahap awal beberapa waktu lalu. Selain Ovilia, lima atlet yang lolos dalam audisi umum itu adalah Moh. Rendra Budi Utama (U-13 putra), Andi Kurnia Hakim (U-13), Danial Ahmad (U-15 putra), dan Satryawan Kusuma Yudha (U-15 putra). Empat atlet berbakat itu berasal dari PB Sari Agung Genteng. Satu atlet lain berasal dari PB Pemda Banyuwangi. Dia adalah Muhamad Sodik alias Soget (U-15 putra). Sayang, tidak semua atlet itu lolos tahap final. Wakil Bany-
uwangi hanya meloloskan satu atlet asal PB Sari Agung. Lima atlet lain masih kalah bersaing. Sebetulnya ada dua atlet Banyuwangi yang memiliki kans lolos dan masuk karantina. Selain Ovilia juga ada nama Andi Kurnia Hakim. Tetapi, Andi Kurnia belum beruntung saat tes fisik. Pelatih PB Sari Agung Genteng, Jainul, mengatakan persaingan untuk lolos sangat ketat. ‘’Yang lolos dalam audisi grand final itu hasil penjaringan sembilan kota di Indonesia,” katanya kemarin (11/9). Meski begitu, Jainul merasa bangga meski hanya satu atlet yang nyantol. Apa pun hasilnya, hal itu menjadi bahan pelajaran bagi semua atlet. “Bagi yang tidak lolos tidak boleh putus asa. Masa depan masih panjang. Yang lolos harus berkembang selama mengikuti karantina,” serunya. Ketua PBSI Banyuwangi, Mujiono, menyambut gembira capaian tersebut. Menurutnya, generasi baru sarat prestasi terus bermunculan. ‘’Ini keberhasilan kita bersama dalam melakukan pembinaan,” tandasnya. (ton/c1/bay)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SaBTU 12 SEPTEMBER
TAHUN 2015
Halaman 35
Koranna Oreng Situbendeh
Akan Hapus Aset Senilai Rp 92 Miliar
Kasus narkoba
NUR HARIRI/JPRS
DIKAWAL: Syaiful Aziz di keler ke ruang sel milik PN Situbondo usai divonis 1,6 tahun penjara.
Masuki Tahap Finalisasi, Tunggu SK Plt Bupati
Dituntut 8 Tahun, Divonis 1,6 Tahun
SITUBONDO –Dinas Penda patan, Pengelolaan Aset dan Kekayaan Daerah (DPPKAD) Kabupaten Situbondo akan melakukan penghapusan aset senilai Rp 92 miliar. Saat ini sedang memasuki tahap finalisasi verifikasi seluruh aset-aset milik Pemkab Situbondo. Kabid Aset Daerah DPPKAD Kabupaten Situbondo, Bahtiar mengatakan, aset senilai 92 miliar rupiah. Aset sebesar 92 miliar yang akan dihapus tersebut berupa tanah dan bangunan. Itu tersebar di beberapa tempat di Kabupaten Situbondo. “Prosedurnya, kalau nilai aset di atas Rp 5 miliar, maka harus meminta persetujuan DPRD. Sebaliknya, jika aset berada di bawah angka Rp 5 miliar, tidak perlu persetujuan DPRD,” ujar Bahtiar, kemarin. Bahtiar menambahkan, proses penghapusan aset masih berada di meja Bupati Situbondo. Karena itulah untuk finalisasinya masih menunggu pelaksana tugas (Plt) Bupati. ”Pada tahap verifikasi aset sudah dibentuk tim yang berisikan pegawai dari DPPKAD dan Inspektorat,” tambah Bahtiar. Pria yang pernah bertugas di Inspektorat itu menambahkan, terkait masalah penghapusan aset
SITUBONDO - Pengedar narkoba golongan satu jenis sabu-sabu (SS), divonis hukuman penjara selama 1,6 tahun, di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo. Dia adalah Saiful Aziz, 35, warga Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Vonis yang dijatuhkan majelis hakim yang diketuai I Gusti Darpawan, SH. kepada Saiful Aziz, lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo. Sebab, Jaksa menginginkan pemilik SS sebesar 0,32 gram ini dituntut JPU selama delapan tahun penjara. Selain itu, JPU Yuzak SH yang merupakan pengganti dari JPU Moh Nizar SH juga mewajibkan terdakwa Saiful Aziz untuk membayar denda. Dalam tuntutannya JPU menuntut denda sebesar Rp 1 miliar dengan subsider 6 bulan penjara n Baca Dituntut...Hal 36
LAKA lantas
HABIBUL ADNAN/JPRS
Bahtiar Efendi
mengacu pada sejumlah instrumen hukum. Diantaranya adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 17 tahun 2007 tentang pedoman tehnis pengelolaan barang milik daerah. “Selain itu, kami juga mengacu pada Perda (Peraturan Daerah) nomor 3 tahun 2013 dan Perbup (Peraturan Bupati) nomor 55 tahun 2014,” beber Bahtiar. Lebih jauh, Bahtiar mengatakan, jika dalam tahap verifikasi ada temuan barang masih bagus atau layak pakai, maka selanjutnya tim akan memasukkan kembali dalam aset untuk difungsikan sebagaimana mestinya. Dengan catatan, barang pengganti aset yang dihapus tersebut belum ada. ”Sehingga tidak mengganggu pekerjaan tiap personel pegawai. Yang jelas, penghapusan aset ini sudah melalui audit BPK RI,” pungkas Bahtiar. (bib/pri)
NUR HARIRI/JPRS
BABAK BELUR: Satu dari tiga pelaku penjambretan ditembak polisi. Mereka diringkus anggota Polres Situ bondo, dini hari kemarin (11/9). HABIBUL ADNAN/JPRS
MASIH SELAMAT: Petugas pemasok air dibantu warga mengevakuasi truk tangki kemarin.
Antarkan Air Bersih, Mobil BPBD Masuk Jurang JANGKAR – Mobil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo mengalami kecelakaan. Saat mengantarkan air bersih ke daerah kekeringan kemarin (10/9), mobil tangki tersebut terjerembab ke jurang. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Meski demikian, pasokan air ke daerah kekeringan sempat tersendat. Waktu itu, petugas sedang memasok air bersih ke Dusun Nangger, Desa Sopet, Kecamatan Jangkar. Yayak, salah satu personel pemasok air mengatakan, sebelum kejadian, mobil melintas di jalan menanjak dan sempit. Terus pada bagian tepi jalan, tanahnya berair dan sedikit licin. Roda truk tangki langsung meleset ketika mobil melewati tanah berair tersebut n Baca Antarkan...Hal 36
Otak Penjambretan Dihadiahi Timah Panas Dua Pelaku Lainnya Juga Ditangkap ASEMBAGUS – Pelaku aksi penjambretan di wilayah Situbondo timur berhasil diringkus Unit Resmob Polres Situbondo, dini hari (11/9) kemarin. Satu dari tiga pelaku terpaksa ditembak karena berusaha melarikan diri saat akan ditangkap di pinggir jalan Kecamatan Asembagus. Pria yang dihadiahi timah panas adalah Asun Riyanto, warga Desa Gadingan, Kecamatan Jangkar. Pria 30 tahun itu mengalami luka tembak di kaki kanannya. Sementara dua penjambret lain adalah Hendrik Susanto, 30, warga Kecamatan Asembagus dan Sufyan Dunianto,
32, warga Kecamatan Banyuputih. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, Asun sedang berada di rumah pacarnya, di Desa Gadingan, Kecamatan Jangkar. Dia rencananya akan melangsungkan pernikahan dua minggu mendatang bersama seorang gadis yang dicintainya. Namun, sebelum sampai ke pelaminan Asun ditembak polisi. Pria ini sebelumnya sudah menjadi incaran polisi karena dicurigai sebagai otak terjadinya beberapa aksi penjambretan di Situbondo timur. Dalam melancarkan aksinya, Asun dikenal sadis. Sebab, dirinya tidak segan-segan untuk menarik barang atau tas sasaran korbannya yang mengendarai sepeda motor. Akibat ulahnya, banyak warga yang sampai
terjatuh dari sepeda motor dan barangnya dibawa kabur pelaku. Serangkaian kasus yang diotakinya akhirnya terbongkar. Dari beberapa keterangan korban, ciri-ciri pelaku bisa diungkap polisi. Tim Resmob yang mengetahui bahwa Asun sedang berada di rumah pacarnya, kontan meluncur ke lokasi. Pihak kepolisian dengan cepat menangkap dan membawa Asun menuju Mapolres Situbondo. Namun, dalam perjalanan, Asun berusaha melarikan diri di pinggir jalan Asembagus. Polisi yang tidak ingin kehilangan hasil tangkapannya langsung menembak kaki Asun. Dari keterangan Asun inilah, dua pelaku lain kemudian berhasil ditangkap polisi n Baca Otak...Hal 36
Istimewa
BERI SEMANGAT: Kabid Dikmen, didampingi Kepala SMKN 1 Panji, Hj. Kumudawati membuka Lomba Kompetensi Siswa (LKS).
Dispendik Lombakan Kopetensi Siswa SMK SITUBONDO - Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) menggelar Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat SMK selama tiga hari. Yakni, sejak tanggal 24 hingga 26 Agustus 2015. Kegiatan ini mengusung Tema
“Siswa SMK menuju Peradaban Indonesia yang unggul dalam pembentukan Akhlak sikap dan karakter”. Itu sebagaimana tema LKS Tingkat Nasional. Sedangkan motto yang dipilih adalah “SMK Bisa” dengan lambang acungan jempol n Baca Dispendik...Hal 36
Belajar Semangat dan Ketekunan dari Tukang Sate Depan DPRD
Setengah Abad Lebih Tak Pernah Ganti Pekerjaan
Istimewa
BERBAUR: Tokoh muda Panarukan bersama sejumlah pedadang tradisional di Pasar Kilensari makan mie lontong bareng Cabup-Cawabup Dadang-Yoyok, kemarin.
Da-Di Berbaur Makan Mie Lontong di Pasar Panarukan Da-Di Galakkan Salat Subuh Berjama’ah SITUBONDO – Pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup - cawabup) Dadang Wigiarto – Yoyok Mulyadi Jum’at (11/09) kemarin berbaur bersama masyarakat Panarukan. Dimulai dari Salat Subuh berjamaah hingga berbaur dengan warga, makan mie lontong di pasar tradisional Panarukan. Kehadiran pasangan yang akrab dipanggil dengan Da-Di ini mendapat sambutan http:\\www.radarbanyuwangi.co.id
antusias oleh masyarakat. Apalagi, selama bersama warga keduanya tampak berbaur. Menyapa, bercengkrama hingga bercanda saat berada di pasar. Acara di kecamatan yang pernah menjadi pusat pemerintahan ini dimulai dengan melakukan Salat Subuh berjamaah, yakni di masjid kebanggaan masyarakat Panarukan, Masjid Jamik Nurul Abror di Desa Kilensari. Dalam kesempatan tersebut pasangan DaDi mencanangkan program salat subuh berjama’ah di masjid n Baca Da-Di Berbaur...Hal 36
Bekerja setiap hari biasanya mudah membuat seseorang jadi jenuh bahkan stres. Tetapi, bila dinikmati justru akan melatih kesabaran. Seperti penjual sate yang sudah bekerja selama 50 tahun ini. NUR HARIRI, Situbondo Kepulan asap menutupi wajah Salwi yang mengipasi puluhan tusuk sate. Jelang adzan magrib, wajahnya semakin samar lantaran cahaya matahari sudah tak bersinar. Lampu penerang jalan umum (PJU) maupun lampu temple milik Salwi belum dinyalakan. Salwi yang baru saja datang langsung melayani pesanan dua orang yang menginginkan sate ayam. Sambil membereskan persiapan dagangannya, Salwi tak bisa menolak pesanan dua orang yang datang di awal. Dia langsung menyalakan arang dan memanggang sate ayam. Sesekali, pria kelahiran 75 tahun silam ini berdiri untuk menghampar tikar.
Setelah mempersilakan dua orang untuk duduk, Salwi kembali duduk di kursi mini yang terbuat dari kayu. Dia membolakbalik sate ayam pesanan agar kematangannya merata. Setelah matang, dia mengambil daun pisang untuk meracik bumbu, lalu memberikan pesanan sate kepada dua orang yang diakuinya sudah lama menjadi langganan. “Orang itu sudah langganan, jadi sudah biasa beli duluan. Kadangkadang, saya belum datang sudah menunggu di sini,” kata pria yang tinggal di Dusun Barat Kebun, Desa Wringin Anom, Kecamatan Panarukan itu. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Salwi menjelaskan bahwa dirinya sudah lama berjualan sate. Dirinya tidak mengingat pasti tahun berapa mulai jualan. Salwi hanya mengingat kalau dirinya sudah keliling sejak usia belasan tahun. “Sudah lama saya jualan, mulainya waktu saya remaja. Setelah 10 tahunan (jualan sate) saya baru menikah. Jadinya lupa kapan berjualan. Saya di depan DPRD ini sudah 15 tahun. Sebelum di sini saya pindah-pindah. Kalau yang keliling
NUR HARIRI/JPRS
BARU BUKA: Salwi memanggang sate ayam pesanan konsumen di depan gedung DPRD Situbondo.
waktu masih remaja,” terangnya. Selama berjualan sate, Salwi terkadang merasa heran dengan orang-orang yang sudah memiliki pekerjaan tetapi berhenti. Sebab, untuk mencintai pekerjaan
menurutnya butuh waktu yang lama. Jika seseorang suka pindahpindah pekerjaan maka orang tersebut akan sulit merasakan nikmatnya pekerjaan n Baca Setengah...Hal 36 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
R A D A R situb o nd o
afriCa Van java Cabuli Siswi SMP, Sopir Truk Dibekuk 36
Jawa Pos
ASEMBAGUS - Ilyas Sarif, seorang sopir truk ditangkap polisi di lapangan PG Asembagus, kemarin (11/9). Pria asal Dusun Utara, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus dibekuk polisi karena diduga mencabuli gadis SMP berinisial IA, 14, warga Kecamatan Banyuputih. Pria 21 tahun ini diamankan polisi pada saat dirinya menyopiri sebuah truk dan menunggu antrean untuk melakukan bongkar muat tebu. Ilyas Sarif langsung diamankan ke Mapolres Situbondo berdasar laporan kasus pencabulan yang dialami korban dan didukung beberapa alat bukti seperti hasil visum. Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, Ilyas Syarif disebut-sebut
menjalin hubungan dengan korban. Keduanya berpacaran hampir sekitar satu tahun. Pada akhir bulan Agustus 2015 lalu, konon Ilyas mengajak korban untuk bermain ke rumahnya, di Desa Bantal. Di rumahnya itulah, Ilyas mengajak korban untuk berhubungan layaknya suami istri. Ajakan pelaku sempat ditolak IY. Namun, siswi SMP tersebut kalah dengan rayuan dan janji manis yang keluar dari mulut Ilyas. IY hanya bisa pasrah saat Ilyas menggaulinya. Usai disetubuhi, Ilyas kemudian mengantar korban pulang di tepi jalan dekat rumahnya. Namun, setelah ditinggal, IY tidak berani pulang ke
NUR HARIRI/JPRS
DIPERIKSA: Iyas syarif, dimintai keterangan penyidik PPA setelah ditangkap, kemarin (11/9).
TUGAS BERSAMA: Kondisi taman kota Asembagus yang terus dikunjungi warga setiap saat.
HABIBUL ADNAN/JPRS
Warga Harus Jaga Taman Kota Asembagus ASEMBAGUS – Taman kota Asembagus menjadi tempat Ruang Terbuka Hijau (RTH) favorit masyarakat sekitar Kecamatan Asembagus. Karena itulah, keasriannya harus dijaga. Untuk kepentingan itu, membutuhkan kesadaran semua masyarakat. Seperti yang di sampaikan Kabid Pertamanan Dinas Cipta Karya (DCK) Kabupaten Si-
tubondo, Ali Munir kemarin (11/9). Dia mengimbau kepada semua masyarakat agar ikut merawat semua fasilitas yang ada di taman kota. Seperti rerumputan taman, pohon dan fasilitas lainnya. ”Sebab ini baru tumbuh,” ujarnya. Yang paling utama adalah rerumputan yang ada di dalam taman kota. Sebab, seluruh
rumput tersebut masih dalam perawatan. Jika diinjak saja, maka bisa langsung layu. ”Jangan lewat di atas rumput dulu. Tunggu tumbuh dengan baik,” tambah Ali Munir. Dia mengatakan, taman kota itu milik seluruh masyarakat Situbondo. Karena itulah, menanamkan rasa memiliki itu sangat penting. ”Tanpa merasa memi-
liki, kita tidak akan menjaganya,” katanya. Selain itu, agar suasana tetap terasa nyaman, dia juga berharap agar ikut menjaga kebersihan sekitar taman kota. Caranya, tidak membuang sampah secara sembarangan. ”Kalau sampah berserakan dimana-mana, otomatis terasa tidak nyaman,” katanya lagi. (bib/pri)
Mengaku Beraksi di Empat TKP Berbeda n Otak...
Sambungan dari Hal 35
Menurut keterangan Asun, Hendrik Susanto dan Sufyan Dunianto berperan sebagai penadah dari hasil kejahatan yang dilakukannya. Kasus penjambretan terbaru yang dilakukan kawanan penjahat ini terjadi Selasa (8/9) lalu, di jalan raya Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa. Korbannya adalah Cici Mita Dwi Lestari, 23, warga Desa Bayeman, Kecamatan Arjasa.
Dalam aksinya, Asun mengikuti korban yang baru pulang dari tempat bekerjanya. Tiba-tiba, Asun menarik tas selendang korban. Kerasnya penjambretan membuat Cici terjatuh dari sepeda motornya. Cici mengalami kerugian jutaan rupiah karena tas miliknya berisi uang tunai, Hp jenis Oppo, serta sejumlah surat penting. Ironisnya, aksi penjambretan dilakukan Asun saat Cici membonceng dua anaknya. “Untungnya pada saat jatuh korbannya tidak terlindas truk. Su-
dah tinggal beberapa centi saja kepalanya di bawa ban truk,” kata Julkifli, salah seorang saksi mata saat kejadian di jalan Raya Kecamatan Arjasa. Dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Situbondo menegaskan, kasus penjambretan yang berhasil dibongkar ini masih akan dikembangkan lagi. Selain mengamankan tiga pelaku, polisi juga mengamankan beberapa jenis HP, dan dua unit sepeda motor jenis Yamaha Vixion serta Yamaha Vega. “Pengakuan pelaku yang
manjadi otak penjambretan sejauh ini ada empat TKP. Tetapi masih terus dikembangkan karena aksi ini cukup sering terjadi di wilayah timur,” katanya. Dikatakan, pihaknya terpaksa menembak pelaku karena berusaha kabur meski sudah diringkus. “Digerebek dini hari. Dia baru selesai minum miras yang dicampur dengan pil dextro. Untuk penembakan dilakukan karena pelaku kabur saat dikeler aparat,” pungkasnya. (rri/pri)
Lomba Futsal Putra Diikuti 12 Tim n Dispendik...
Sambungan dari Hal 35
“Motto tersebut menggambarkan keteguhan SMK dalam menjawab berbagai tantangan guna meningkatakan kualitas sumberdaya manusia menuju generasi cerdas, jujur terampil dan kompetitif,” ungkap Kasi SMA, H. Achmad Fauzan. Menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan mengembangkan iklim berkompetisi bagi siswa SMK serta meningkatkan citra SMK melalui unjuk kemampuan dan prestasi di bidang kejuruan. “Ini juga sebagai sarana promosi potensi siswa SMK kepada du-
nia usaha dan Industri sebagai calon pengguna tamatan,” imbuh H. Ahmad Fauzan Peserta LKS ini bersifat perseorangan dan tim yang dibagi ke dalam dua kelompok. Yaitu olah raga dan keahlian yang diikuti oleh 506 siswa SMK se-Kabupaten Situbondo. Sedangkan cabang olah raga yang dilombakan adalah Bola Voli Putra dan Putri, Futsal. Khusus Lomba Bola Voli paling banyak diminati. Bahkan, pesertanya hampir mencapai 200 lebih siswa yang berlaga. “Sedangkan penyelenggaraan lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Kabupaten Situ-
bondo 2015 khusus bagi siswa SMK adalah sebagai wujud nyata salah satu upaya dalam pengembangan sumberdaya manusia di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo,” terangnya. Kegiatan lomba ini ditempatkan di tiga tempat dengan bermacam lomba. Untuk Lomba Bidang Keahlian bertempat di SMK Negeri 1 Panji Situbondo Jalan Gunung Arjuno No. 17 Situbondo, dan untuk Lomba Olahraga Volly putra/putri bertempat di Lapangan SMK Negeri 1 Situbondo Jalan Baluran No. 17 Situbondo. Untuk Lomba Olahraga Futsal ditempatkan di
Lapangan Futsal Akbar Jalan Anggrek (Utara RSUD) Data peserta lomba, terdiri dari lomba Akuntansi diikuti sebanyak sepuluh peserta dari delapan SMK negeri – swasta, lomba busana diikuti sepuluh Peserta dari lima SMK negeri – swasta, lomba design grafis diikuti 20 Peserta dari 14 SMK negeri – swasta, lomba Networking Support diikuti 20 Peserta dari 16 SMK negeri – swasta. “Untuk lomba volly putra/putri diikuti 14 tim dari sepuluh SMK negeri – swasta. Sedangkan untuk lomba Futsal Putra diikuti 12 Tim dari 12 SMK negeri – swasta,” pungkas H. Ahmad Fauzan. (pri/adv)
Berharap Harga Kebutuhan Stabil n Setengah...
Sambungan dari Hal 35
“Ada orang yang sudah jadi PNS berhenti. Jadi pegawai di perusahaan berhenti. Itu bisa saja dialami orang-orang, tapi untuk tahu enaknya pekerjaan masih belum,” kata pria yang mengaku bahwa dirinya jualan sate karena orang tuanya adalah pedagang. Setelah lama berjualan sate, Salwi kemudian menikah dengan istri tercintanya. Bersama istrinya itu, kini dia sudah menjadi seorang kakek. Sebab dari tiga orang anaknya dia memiliki enam cucu. Sebagai keluarga yang paspasan, Salwi selalu menekankan kepada istri dan keluarganya agar hidup sederhana. Den-
gan begitu, Salwi yakin akan bisa menyekolahkan anak serta cucunya. “Walaupun saya tua harus tetap rajin kerja. Harus ingat anak cucu. Jadi kalau berkeluarga jangan lupakan pendidikan anak. Kalau sudah punya cucu juga harus diperhatikan,” katanya. Hasil dari penjualan sate menurutnya tidak erlalu besar. Apalagi sate yang dijual adalah sate ayam dan tempatnya di pinggir jalan. Tetapi, bila itu ditekuni, Salwi yakin akan bisa memberikan barokah kepada keluarganya. Karenanya, sejak remaja Salwi tak pernah ganti pekerjaan. Hingga kini, dirinya cukup dikenal oleh banyak orang dan memiliki beberapa pelanggan. “50 tahun lebih jualan sate kalau dipikir pasti stres. Jangan dipikir,
kerjakan dengan baik. Pasti pikiran pusin akan hilang. Apapun pekerjaan yang halal pasti akan diberkati,” paparnya. Salwi mengaku, beberapa tahun terakhir ini, omset jualan sate ayamnya dalam semalam bisa mencapai Rp 500 ribu. Jika penghasilan itu dipotong dengan biaya modal serta ongkos capek, maka keuntungan bersih sekitar Rp 100 ribu. “Kalau jualannya setahun mungkin belum sampai karena belum banyak yang tahu. tetapi kalau ditekuni pasti banyak orang tahu dan semakin kenal banyak orang rejekinya bisa saja bertambah. Kuncinya satu itu, tekun bekerja,” tegasnya. Berjualan sate ayam, memang tidak membutuhkan modal yang besar. Akan tetapi bila orang
yang berjualan tidak laku, maka bisa saja akan rugi setiap hari. Karenanya, dia selalu mengikuti harga bahan yang ada di pasaran. Jika harga daging ayam naik, maka dirinya langsung menyampaikan kepada para pembeli bahwa harga ayam masih tidak stabil. Harga bahan untuk sate ayam diharapkannya tidak terlalu mahal. Dengan begitu, dirinya akan tetap bisa jualan sate dan penghasilannya bisa untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. “Harapannya pemerintah bisa membantu warga kecil agar hidupnya sejahtera. Harga kebutuhan pokok setiap hari harus selalu stabil. Jangan sampai tiba-tiba naik tinggi, tiba-tiba turun sampai tidak ada harganya,” pungkas Sahwi. (pri)
rumahnya dan menelepon Ilyas. Pelaku ini kontan kembali ke tepi jalan dan menjemput IY untuk dibawa kembali ke rumahnya. Korban yang masih tidak berani pulang akhirnya bermalam di rumah Ilyas. Sayang, nafsu berahi Ilyas kembali memuncak hingga IY disetubuhi lagi. Bahkan, sebelum korban pulang ke rumahnya, Ilyas kembali mencabuli IY untuk kali ketiga. IY kemudian pulang dari rumah pelaku siang hari. Kedatangan IY yang bermalam di luar, kontan membuat kedua orang tua di rumahnya kebingungan. Setelah IY dicecar berbagai pertanyaan, beberapa hari kemudian IY mengakui insiden yang dialaminya. Tidak terima
Sabtu 12 September 2015
dengan perlakukan Ilyas, orang tua korban langsung melapor kepada polisi. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan penangkapan pria yang diduga pelaku cabul tersebut. “Sekarang pelakunya sudah diamankan dan akan menjalani pemeriksaan penyidik PPA Satreskrim. Pelaku ditangkap saat antre bongkar muat tebu di lapangan PG Asembagus,” katanya. Kepada wartawan koran ini, Ilyas mengaku dirinya benar-benar mencintai korban. “Punya niat baik, saya dengan dia sudah lama pacaran. Saya juga berniat melamarnya bersama orang tua setelah musim giling tebu selesai,” ucapnya. (rri/pri)
Disabilitas Baru Terdata Separo SITUBONDO – Disabilitas Situbondo kemungkinan masih banyak yang belum terdata sebagai pemilih pada Pilkada 2015. Dari 2.600 lebih jumlah penyandang cacat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru mendata 1.146 disabilitas. Itu artinya baru separo yang sudah didata petugas pendataan. Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Situbondo, Luluk Ariyantini mengatakan, petugas harus masih melakukan kroscek lagi data yang didapatkan itu. ”Melihat data yang didapatkan KPU, banyak yang tidak bisa menyalurkan hak suaranya,” tambahnya. Dia menambahkan, dari jumlah sekitar seribu lebih yang belum masuk sebagai calon pemilih itu, kata Luluk, memang ada sebagian yang tidak memiliki hak suara karena faktor usia. Akan tetapi tidak mungkin jumlah tersebut lebih banyak yang berusia di bawah 17 tahun. ”Masak jumlahnya segitu,” ujarnya kembali.
Bagi Luluk, penyandang disabilitas memiliki ke du du kan yang sama dengan warga negara lainnya. K ar e n a HABIBUL/JPRS itulah me Luluk Ariyantini reka juga memiliki hak suara pada pemilihan bupati, layaknya warga Situbondo yang lain. Selain itu, untuk memfasilitasi disabilitas pada pemilihan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Situbondo, Luluk meminta kepada penyelenggara Pilkada untuk melakukan sosialisasi khusus kepada para penyandang cacat. Sebab, sosialisasi ini tidak pernah dilakukan. Bagi Luluk, pada pemilihan umum tahun-tahun sebelumnya, banyak disabilitas yang sudah terdata. Akan tetapi meraka tidak bisa menyalurkan hak
suaranya. ”Karena tidak ada sosialisasi kepada mereka itu. Artinya hanya dilakukan pendataan saja,” terangnya. Bukti tidak adanya sosialisasi itu, terbukti dengan banyaknya disabilitas yang tidak tahu ada nya Pilkada. Jika pun ada yang sudah tahu, mereka tidak mengerti bagaimana mereka akan menyalurkan hak suaranya. Karena itulah sosialisasi sangat penting dilakukan. Selain itu, fasilitas bagi disabilitas ini haru terpenuhi. Misalnya bagi tuna netra (cacat pengelihatan). Untuk bisa membaca surat suara, mereka harus dibantu dengan fasilitas berupa surat suara templet. ”Tulisannya menggunakan brail. Ini baru bisa dibaca,” pungkas Luluk. Sekedar tahu, munculnya ang ka 1.146 disabilitas, merupakan hasil pencocokan dan penelitian (coklit) yang dilakukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP). Setelah dilakukan pleno oleh KPU, disabilitas yang masuk di Data Pemilih Sementara (DPS) berjumlah 1.146 orang.(bib/pri)
Nizar Menilai Sebagai Pasangan Ideal n Da-di Berbaur...
Sambungan dari Hal 35
”Saya sengaja menggalakkan program salat subuh berjama’ah di masjid, karena fadilah salat subuh berjama’ah di masjid cukup banyak. Kegiatan ini juga akan dilakukan di sejumlah masjid di Kabupaten Situbond,” kata Cawabup ir H Yoyok Mulya di M.Si. Usai Salat Subuh berjamaah, pasangan Da-Di juga melakukan silaturrahmi kepada sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama di Kecamatan Panarukan dan Kecamatan Mangaran. Keduanya berdialog untuk menerima masukan dan keluhan masyarakat. Setelah melakukan silaturrahmi, Dadang dan Yoyok blusukan ke sejumlah pasar tradisional di Kecamatan Panarukan. Saat waktu makan siang tiba, calon pemimpin daerah yang diusung PKB dan Partai Gerindra ini menyempatkan makan mie lontong bersama masyarakat yang kebetulan datang ke pasar. Ikut dalam momentum ini, Mohammad Nizar, tokoh mu da Panarukan yang juga sa lah seorang anggota DPRD Situbondo dari Partai Hanura. Term asuk juga tak mau ke tinggalan ikut nimbrung, para pedagang di pasar tradisional Desa Kilensari, Kecamatan
Istimewa
SALAT SUBUH BERJAMAAH: Cawabup H Yoyok Mulyadi (dua dari kiri) bersama pengurus ta’mir Masjid Jamik Nurul Abror di Desa Kilensari.
Panarukan, Situbondo. Usai makan mie lontong bareng bersama Paslon Da-Di dan para pedagang di pasar tradisional Desa Kilensari, Panarukan, Moh Nizar mengatakan, secara struktur Partai Hanura memang belum menentukan sikap koalisinya. ”Namun, secara pribadi sebagai kader partai Hanura, saya tegaskan untuk memilih Paslon Da-Di,” tegasnya. Ada beberapa pertimbangan yang disampaikan Nizar. Diantaranya, akan memberi-
kan kesempatan lagi kepada Pak Dadang untuk melanjutkan program yang belum terealisasi pada periode sebelumnya. “Pertimbangan kedua, pasangan Da-Di merupakan Paslon Cabup-Cawabup yang sangat ideal. Saya yakin keduanya tidak akan mengedepankan kepentingan pribadi dari pada kepentingan masyarakat Situbondo. Kita tidak ingin mempunyai peminpin atau bupati dan wabup dari luar daerah. Sebab, konsekwensinya sangat fatal,”pungkasnya. (pri)
JPU Kecewa Putusan Hakim n Dituntut...
Sambungan dari Hal 35
Dalam sidang amar putusan yang dibacakan majelis hakim PN Situbondo, Saiful Aziz hanya duduk menunduk di kursi ruang sidang. Dia tampak seksama mendengarkan pembacaan amar putusan.
“Berdasarkan fakta selama proses persidangan dan keterangan beberapa saksi, terdakwa Saiful Aziz terbukti menyalahgunakan narkoba. Karena itu, terdakwa Saiful Aziz divonis selama 1,6 tahun penjara,” kata ketua majelis hakim PN Situbondo, I Gusti Darpawan SH, saat membacakan putusannya.
Sementara itu, Yuzak SH JPU pengganti dari Moh Nizar mengaku kecewa dengan vonis yang dijatuhkan majelis hakim. Meski begitu, JPU masih pikir-pikir untuk melakukan banding. “Kami berkeyakinan terdakwa terbukti memiliki Narkoba SS seberat 0,32 gram. Kami berencana untuk banding,” katanya. (rri/pri)
Medan Pengiriman Banyak yang Berat n Antarkan...
Sambungan dari Hal 35
”Daerah yang dimasuki memang sangat pelosok. Jadi masuk kemana-mana,” terangnya. Petugas pemasok air selamat. Truk tangki juga tidak sampai langsung masuk hingga ke bawah jurang. Sebab, pada saat truk keluar dari jalan, sopir dengan cepat memberhentikan laju
kendaraan. Beberapa meter ke depan juga ada tanah lapang. Sekitar satu jam kemudian, kendaraan bermuatan air bersih itu berhasil dievakuasi. Dengan bantuan warga setempat, petugas BPBD menarik kendaraan menggunakan tali. ”Kita bersyukur masih selamat,” ujar Yayak kembali. Dia mengaku, lokasi pemasokan air bersih memang banyak
tempat-tempat pelosok. Selain itu, jalan menuju lokasi terdiri dari jalan menanjak dan sempit. Akan tetapi karena lokasi kekeringan tersebut harus mendapatkan air bersih, petugas tetap berangkat. ”Ini setiap hari. Akan tetapi karena tugas, kami harus tetap jalan. Mungkin ke depan infrastruktur jalan perlu diperhatikan.” Pungkasnya. (bib/pri)
Jawa Pos
BERAS IR 64 0
Sabtu 12 September 2015
GULA PASIR
MIGOR CURAH
0
10.100
37
EKONOMI BISNIS R A D A R
0
10.400
DAGING SAPI
9.500
TELUR AYAM RAS
DAGING AYAM BROILER
400
0
110.000
B A N Y U W A N G I
KACANG KEDELAI IMPOR
0
28.600
KACANG KEDELAI LOKAL
0
18.300
CABAI RAWIT 1400
600
38.400
17.000
0
8.900
8.100
CABAI BIASA
BAWANG PUTIH
BAWANG MERAH 0
0
14.500
18.400
PERKEBUNAN
SHULHAN HADI/JPRG
BERSAING: Koko menjual buah pepaya di kawasan Jembatan Talang, Desa/Kecamatan Bangorejo, kemarin (11/9).
Jembatan Talang Jadi Sentra Pepaya BANGOREJO - Koko Prasetyo, 35, warga Desa/ Kecamatan Bangorejo, punya lokasi sendiri untuk berjualan buah pepaya. Dalam upaya mencegat pembeli, dia berjualan di kawasan Jembatan Talang, Desa/Kecamatan Bangorejo. Kawasan Jembatan Talang selama ini sering dijadikan lokasi istirahat warga. Di tempat itu banyak warung berdiri dengan bangunan semi permanen. “Biar tambah pemasukan,” cetus Koko Prasetyo. Koko menyebut, hasil jualan buah pepaya dengan cara mengecer di Jembatan Talang lebih bagus dibanding dengan jualan di pasar. “Kalau jualan di pasar sering diutang oleh pedagang pasar,” katanya. Dengan jualan di Jembatan Talang, Koko mengaku dalam sehari bisa mengantongi uang Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu. Harga buah pepaya yang dijual itu mulai Rp 5.000 hingga Rp 12.000 per buah. “Saya ambil kepada petani Rp 1.500 per kilogram,” ungkapnya. Saat ini, jelas dia, harga pepaya naik dibanding beberapa hari sebelumnya. Hanya saja, tingkat penjualan sedikit lesu. “Ya mungkin karena rupiah melemah itu lo,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. (sli/c1/abi)
PERKEBUNAN
134 Koperasi Terancam Bubar BANYUWANGI - Sekitar 134 unit koperasi dari 866 koperasi di Banyuwangi diketahui tidak aktif. Dari 134 koperasi yang tidak aktif itu, sekitar lima koperasi akan dibubarkan karena sudah tidak ada aktivitas sama sekali. Plt Kepala Dinkop UMKM Banyuwangi Alief Kartiono melalui Kepala Bidang Kelembagaan, Irfan, mengatakan lima koperasi yang akan dibubarkan itu sudah diberi peringatan tertulis Juli lalu. Dinas Koperasi dan UMKM memberikan waktu agar menyampaikan interupsi secara tertulis jika keberatan dengan peringatan tersebut ■ Baca 134 Koperasi...Hal 43
CHIN JULLIEN/RABA
BELUM RAMAI: Konter BBM pertalite di salah satu SPBU Banyuwangi belum ramai pembeli.
Pertalite Sehari Terjual 1,5 Kiloliter Pertalite Resmi Masuk Banyuwangi ANYUWANGI - Bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite mendapat sambutan
positif warga Banyuwangi. Sejak masuk Banyuwangi empat hari lalu, dalam sehari BBM produk terbaru PT. Pertamina itu terjual sekitar 1,5 kiloliter. Walau pertalite sudah beredar di Banyuwangi, tapi belum semua stasiun pengisian bahan
bakar umum (SPBU) menyediakan BBM pertalite. Di Banyuwangi baru ada empat SPBU yang menyediakan. Dua SPBU ada di Banyuwangi kota dan dua SPBU lain di Kecamatan Gambiran dan Purwoharjo. Assistant Manager External Relation
Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V, Heppy Wulansari, menganggap dalam uji pasar ini penjualan pertalite cukup bagus. “Tahap awal di Banyuwangi pertalite dijual di empat SPBU ■ Baca Pertalite...Hal 43
Belanja Daerah Terserap Rp 1,1 T Sebagian Besar Terserap Gaji Pegawai BANYUWANGI - Walau tahun anggaran 2015 hanya tersisa empat bulan lagi, tapi realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 belum terserap maksimal. Hingga 10 Agustus 2015 lalu, realisasi belanja APBD baru mencapai 42,86 persen atau setara Rp 1,1 triliun dari target belanja Rp 2,57 triliun. Berdasar laporan realisasi anggaran yang dipublikasikan Pemkab Banyuwangi secara online, realisasi belanja terbesar tersedot anggaran belanja tidak langsung sekitar 57,99 persen atau sekitar Rp 831 miliar. Belanja tidak langsung itu meliputi belanja pegawai, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, dan belanja bantuan keuangan kepada
ISTIMEWA
BELANJA GAJI APARATUR : Belanja daerah sebagian besar tersedot belanja pegawai. Salah satu komponen belanja pegawai untuk membayar honor pegawai.
provinsi dan kabupaten. “Pagu anggaran belanja tidak langsung dalam APBD 2015 sebesar Rp 1,56 triliun,” tulis Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Djadjat Sudrajat dalam laporan secara online itu. Sementara itu, pos belanja langsung baru terserap sekitar 27,01 persen. Tahun 2015 sebelum perubahan APBD, belanja langsung diproyeksi Rp 1, 003 triliun lebih. Dana yang sudah dibelanjakan hingga 10 Agustus baru terserap Rp 270 miliar. Pos belanja langsung itu meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja modal. Belanja pegawai sudah terserap 26,96 persen dari target Rp 88 miliar lebih, belanja barang dan jasa terserap 30,36 persen atau sekitar Rp 140 miliar lebih dari target Rp 463 miliar. Belanja modal baru terserap 23,58 persen atau sekitar Rp 106 miliar dari target Rp 450 miliar. (c1/afi)
JEMBER
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Jl Karimata
Karangagung
All New Xenia
Mitsubishi Pajero
DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 slv/htm PMK hrg 127,5/129,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Mitsubisi Pajero Exeed tahun 011 htm PMK hrg 275 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Chevrolet Spin
All New Avanza
DIJUAL Chevrolet spin/aveo tahun 014/06 htm/pth PMK hrg 141/79 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Avanza tahun 013 slv/htm PMK hrg 130/128,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Djl Tanah Kavling , SHM, Siap Bangun Lt. 680 m2, Tepi Sungai Sukowidi di Karangagung Dkt Hardys H:081336611511 TP
Rumah Gardenia Jual Cpt 2 Ruko 2,5 lantai, murah @ Rp. 750 Jt Cocok Utk Kos/Usaha Jl. Karimata Jbr Hub: 08123329102
Djl Rmh Gardenia Lt. 96, Lb. 54, 2 kmr, 1 gdg, 1 toilet+pemanas, AC, Carport 450 Jt (Nego) Hp. 082233615369
Perum Griya Mahkota SITUBONDO
Jual 2 Unit Rmh Tipe 36 Perum Griya Mahkota Kr. Rejo Bwi LT 103 dan 91 m2, Hrg 230 Jt 2 unit, TP, Hub: 087806620001
Jl. Anggrek Djl. Tanah 2 Kapling L+- 40m2 blkg K. Dinsos Jl. Anggrek stb 150jt Hub.08563639318
BANYUWANGI BANYUWANGI
Hlg STNK P 2520 X an Syamsuri Sidik, Jl. Rinjani RT. 1/2, Singotrunan Hlg STNK P 2349 ZB an Ira Rusdiyana, Lingk. Pelampang RT. 2/1, Pakis
BANYUWANGI
Suzuki Ertiga
HATI - HATI
Truck Mitshubisi Nissan Big Promo
Dijual Cpt BU Dump Truck Mitsh ‘12, HDV 125 ps, Istimewa Hubungi: 081358339500
Motor anda belum laku? Hubungi HP: 08123353502
DIJUAL Suzuki Ertiga/karimun tahun 013/05 pth htm PMK hrg 141/75 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Nissan Big Promo DP Mulai 21 Jt.an, Tenor 1-7 Th & Dapatkan 2 Th Free Jasa Servis. Info dan pemesanan: ANDI 081359944425 BB 2881226A
Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
SABTU 12 SEPTEMBER TAHUN 2015
HALAMAN 40
IMIGRAN
Serukan Qunut Nazila TEGALSARI - Eksodus besar-besaran warga Syiria ke daratan Eropa mengundang reaksi Rabitah Maahid Islamiyah (RMI) atau Asosiasi Pondok Pesantren Kabupaten Banyuwangi. Mereka menyerukan umat Islam melakukan Qunut Nazila Ketua RMI Kabupaten Banyuwangi, H. Ahmad Munib Syafaat, mengaku prihatin atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Timur Tengah itu. Apalagi, para pengungsi SHULHAN HADI/JPRG itu kondisinya saAhmad Munif Syafaat ngat memprihatinkan. “Kami prihatin mereka mengungsi ke Eropa, kenapa tidak ke Arab,” cetus alumnus Universitas Yaman itu. Apalagi, tidak sedikit dari para pengungsi itu akhirnya harus pindah keyakinan demi menjaga keamanan dirinya. Seharusnya itu tidak terjadi kalau negara Arab mau membuka diri. “Kami minta pemerintah Indonesia membantu pengungsi Syiria itu,” tuntutnya. Untuk membantu para pengungsi itu, Gus Munib, sapaan Ahmad Munif Syafaat, menyerukan seluruh pondok pesantren di Kabupaten Banyuwangi membantu dengan doa. “Kami minta pesantren menggelar Qunut Nazilah. Setiap hari sudah kita upayakan Qunut Nazilah,” serunya. (sli/c1/abi)
ADA APA LAGI
BENDUNGAN UMBUL LANGGANAN TEMPAT BOLOS GLENMORE GLEN GL ENM MORE E - Bendungan Bend Be ndun u gan Umbul yang berada da di di Desa Sumbergondo, Sum mbe b rgondo, Kecamatan Glenmore, Glenmo more re,, hampir hamp ha mpir ir tiap hari banyak di di-kun ku nju jungi jung ngii warga. a Mes Meski eski k minim ffasilitas, asil as ilit itas, tempatnya ya yang ng cuk cukup ukup up aasri srii da sr dan rindang rind dan ng itu membuat memb me mbuaat wa warg warga rgaa ba banyak ak yyang ang b an be betah. etaah. h Sebelum Sebe Se b lu lum mke ke k b bendungan endu en dung ngan
Um Umbul, mbu bul, l, biasanya para pen pengunjung ngu gunjun ng it itu u bermain berm be rmain di dua tempat wisata wisa wi sata di sekitarnya. seki k tarnya. Akibatnya, Akib ibat atny nya, bendung bendungan ngan itu tid tidak dak a pernah sepi. sepi se p . Tempatt itu itu sering ser erin ng dijadikan dija j dikan lokasi lo oka kasi si nongkrong n no ngkron o gp para araa siswa ar sisw si swaa ya yang n bolos o sek sekolah. ekol ek olah ah.. Saatt jam Sa jam sek sekolah, kolah h, se ssejumlah juml ju mlah ah ssiswa isswa w terlihat ter e liliha hatt bersantai bers san anta t i di d bendungan bendu d nggan a Umbul Umb mbul ul ■ Ba B Baca ca Bendungan...Hal Bend ndun unga gan....Ha Hall 41 4
B BOLOS: Dua pelajar terlihat bermain bermai aiin dii sekitar bendungan Umbul, d Desa Sumbergondo, Kecamatan D Glenmore, Kamis lalu (10/9). G
SHULHAN HADI/JPRG
Jenazah Tertahan Tiga Bulan di Arab DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
DIAMANKAN: Asmi Rois mendekam di ruang tahanan Polsek Purwoharjo kemarin (11/9).
Buruh Jual Mobil Rental PURWOHARJO - Dilaporkan telah menggelapkan mobil rental, Asmi Rois, 35, warga Dusun Karang, RT 2, RW 3, Desa Talang, Kabupaten Tulungagung, ditangkap anggota Polsek Purwoharjo kemarin (11/9). Pria yang sehari-hari sebagai buruh di Dusun Sidodadi, Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, itu sementara dijebloskan ke ruang tahanan polsek. “Tersangka kita tangkap saat minum kopi di rumahnya di Tulungagung,” cetus Kapolsek Purwoharjo, AKP Ali Ashari. Dugaan penggelapan mobil yang dilakukan tersangka itu, terang dia, terjadi pada 16 Agustus 2015. Tersangka yang akan pulang kampung itu menyewa mobil Toyota Avanza warna putih bernomor polisi P 1973 VQ milik Abu Hasan, 35, asal Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo. “Serah-terima mobil di Karetan,” terangnya. Saat menyewa mobil itu, terang dia, tersangka menyampaikan kepada korban akan pulang selama empat hari ■ Baca Buruh...Hal 41
TKI Asal Desa Cluring Meninggal Kecelakaan CLURING - Satu lagi jenazah tenaga kerja Indonesia (TK) asal Kabupaten Banyuwangi meninggal di negara
tempatnya bekerja. Kali ini TKI yang meninggal itu adalah Diana Suratman alias Tiyana Suratman alias Satiyem, 40, warga Dusun Karangrejo, Desa/ Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Selama ini Satiyem bekerja di Arab Saudi. Jenazah korban yang sempat
tertahan di Tanah Haram selama tiga bulan itu akhirnya tiba di rumahnya di Dusun Karangrejo, Desa Cluring, sekitar pukul 16.00 kemarin (11/9). “Meninggal karena kecelakaan,” cetus Syaiful Anas, staf advokasi Migrant Care ■ Baca Jenazah...Hal 41
EKO BUDIYONO/JPRG
JUARA: Para pemenang lomba renang usai menerima piagam dan uang pembinaan didampingi ketua PRSI Banyuwangi, I Gede Eka Dharma Yasa dan Fitra Eka kemarin (11/9).
Sun East Mall Gelar Lomba Renang BERDUKA: Peti jenazah Diana dipikul warga untuk diberangkatkan ke pemakaman umum Desa/ Kecamatan Cluring kemarin (11/9).
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
GENTENG - Dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional, Sun East Mall Genteng menggelar lomba renang untuk siswa tingkat SD/MI hingga SMA kemarin (11/9). Kegiatan yang digelar hingga hari ini, diikuti ratusan peserta Lomba renang yang dilaksanakan selama dua hari itu, Sun East Mall menggandeng Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kabupaten Banyuwangi. Pada hari pertama kemarin, panitia melombakan dua kategori yaitu gaya kupu-kupu dan gaya bebas. Dalam lomba renang yang di-
gelar di kolam renang lantai tiga Sun East Mall Genteng itu diikuti 100 peserta putra dan putri. “Ini untuk mencari bibit atlet renang,” cetus ketua PRSI Banyuwangi, I Gede Eka Dharma Yasa. Menurut Gede, selain untuk mencari bibit atlet renang, dalam lomba ini juga untuk persiapan seleksi POR tingkat SD yang akan dilaksanakan di Kabupaten Tulungagung pada November mendatang. “Lomba renang ini hari pertama untuk siswa SD/ MI, hari kedua untuk siswa SMP dan SMA,” cetus humas Sun East Mall, Fitri. (*/abi)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Sabtu 12 September 2015
BLAMBANGAN RAYA
41
Panen Tangkapan Pengecer Togel ROGOJAMPI - Aparat kepolisian tampaknya sedang panen tangkapan judi. Empat polsek, yakni Polsek Rogojampi, Srono, Muncar, dan Purwoharjo, berhasil menangkap pelaku judi di daerahnya kemarin (11/9). Polsek Rogojampi berhasil mengungkap judi online dengan pelaku Suwarno, 65, warga Dusun Karanganyar, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi. “Tersangka kita tangkap di rumahnya saat transaksi,” terang Kapolsek Rogojampi, Kompol Toha Choiri. Permainan judi yang dilakukan tersangka itu cukup rapi. Mereka berjudi melalui sistem online menggunakan hand phone (HP) merek Smartfren. di rumah tersangka polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti (BB) berupa buku tabungan BCA, ATM BCA, dan dua lembar resi bukti transfer uang. “Kalau tembus saldo bertambah, kalau kalah ya berkurang,” ungkapnya. Dalam beraksi, Suwarno juga melayani transaksi togel menggunakan HP. Pengumuman nomor yang keluar juga diperoleh dari alat yang sama. Uang hasil transaksi judi tersebut dikirim ke bandar melalui transfer bank. “Pelaku ini salah satu pejudi online jaringan Singapura,” jelasnya. Sementara itu, pejudi yang berhasil ditangkap Polsek Srono adalah
SHULHAN HADI/JPRG
RUSAK: Jembatan penghubung Desa Yosomulyo dengan Desa Wringinrejo , Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, sempit dan rusak kemarin (11/9).
Jembatan Yosomulyo Sangat Sempit FOTO-FOTO: DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
JUDI: Suwarno diamankan di Polsek Rogojampi dengan BB buku tabungan dan kartu ATM kemarin (kiri). Hartatik dijebloskan ke ruang tahanan Polsek Muncar untuk proses hukum.
Sidik, 60, warga Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono. Kakek tua itu dicokok petugas dalam perjalanan menuju Dusun Dadapan, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono. “Kita tangkap saat akan setoran kepada pengepul,” terang Kapolsek Srono, AKP Ali Masduki. Dari tangan pelaku, polisi berhasil menyita sejumlah BB berupa uang tunai senilai Rp 350 ribu dan hasil rekap togel, termasuk motor Honda Grand DK 8516 EW yang dinaiki tersangka. “Pengepul togel masih kita buru,” katanya.
Tidak mau kalah, Polsek Purwoharjo berhasil menangkap pelaku judi, yakni Suwarno alias Banyak, 47, pengecer togel asal Dusun Bulusari, RT 5, RW 1, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. Dari tangan pelaku, polisi menyita BB berupa uang tunai Rp 219 ribu, 15 lembar rekap togel, HP merek Nokia, buku tafsir mimpi, buku nomor togel, dan dompet berwarna hitam. “Masih akan kita kembangkan,” Kapolsek Purwoharjo, AKP Ali Ashari. Pengungkapan perjudian juga dilakukan Polsek Muncar. Seorang
ibu rumah tangga, Hartatik, 45, warga Dusun Krajan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, ditangkap karena jualan togel. Dari tangannya, polisi berhasil menyita BB berupa dua lembar sobekan kertas bertulisan angka togel, ponsel, dan uang tunai Rp 33 ribu. Dalam pemeriksaan, tersangka mengaku terpaksa jualan togel karena terbelit utang. “Pelaku yang kita tangkap itu hanya pengecer. Pengepul dan bandarnya akan kita buru,” ancam Kapolsek Muncar, Kompol Agus Dwi Jatmiko. (ddy/ c1/abi)
GAMBIRAN - Kondisi jembatan yang menjadi penghubung Dusun Sidotentrem, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, dengan Desa Wringinrejo, Kecamatan Gambiran, banyak dikeluhkan warga. Jembatan yang setiap hari ramai arus lalu lintas itu rusak dan membahayakan pengguna jalan. Selain itu, jembatan yang menjadi pembatas desa itu juga cukup sempit. “Jembatannya sempit. Jika berpapasan cukup membahayakan,” cetus Sirojul Munir, 24, salah satu
warga Desa Wringinrejo. Selain badan jembatan yang sempit, pengamanan di kiri dan kanan jembatan juga terlalu rendah. Agar tidak membahayakan, oleh warga dipasangi pagar bambu. “Jembatan itu termasuk prioritas dalam pembangunan desa,” cetus Sekretaris Desa Yosomulyo, Asrofi. Dalam musyawarah rencana pembangunan desa (musrenbangdes) dan musyawarah rencana pembangunan kecamatan (musrenbangcam) telah diusul-
kan agar dilakukan perbaikan. “Sudah pernah diusulkan pada musrengbangdes dan musrengbangcam,” terangnya. Menurut Asrofi, jembatan itu termasuk jalur utama di desanya. Kegiatan perekonomian dan pertanian dua desa sangat bergantung terhadap jembatan tersebut. Bukan hanya itu, jembatan itu juga menjadi akses pendidikan. “Saya berharap ada perhatian dinas terkait agar jembatan tersebut segera dibangun,” harapnya. (sli/c1/abi)
Dimakamkan di TPU Desa Cluring ■ JENAZAH...
Sambungan adari Hal 40
Menurut Syaiful, jenazah Diana alias Satiyem dipulangkan menggunakan pesawat SV 820. Pesawat itu mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis sore (10/9). Selanjutnya, jenazah dipulangkan melalui jalan darat didampingi Migrant Care dan BNP2TKI Jakarta. “Ibu Satiyem ini bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT),” terangnya. Kecelakaan yang menimpa Satiyem terjadi pada 13 Juni 2015. Saat itu korban diajak majikannya bertamasya. Mobil yang mereka naiki menabrak dan rusak parah. “Semua yang ada di mobil meninggal, termasuk majikan dan anaknya,” ungkapnya. Saat korban mengalami kecelakaan dan meninggal, salah satu temannya pada 15 Juni 2015 mengabarkan kepada keluarga di Dusun Karangrejo, Desa Cluring. Tiyana alias Satiyem itu mulai bekerja di Arab Saudi pada tahun 2010. Setelah sempat pulang, pada tahun 2014 dia kembali ke Arab. “Berangkat melalui PJTKI di Kerawang,” cetusnya seraya mengaku tidak tahu nama PJTKI tersebut. Proses pemulangan jenazah hingga hampir tiga bulan itu
SHULHAN HADI/JPRG
PARKIR: Truk berhenti untuk mendinginkan suhu roda di RTH Maron Genteng kemarin (11/9).
RTH Maron Jadi Parkiran Truk
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
DUKA: Putri korban, Khusnulika Amalia (duduk kanan), 17, menangis saat peti jenazah ibunya datang kemarin (11/9).
karena Migrant Care mengalami kesulitan tentang alamat. Korban memiliki dua identitas berbeda, yakni atas nama Diana Suratman dan Tiyana Suratman. Untuk memastikan hal itu, keluarga meminta pemerintah mengirimkan fotokopi paspor. Berdasar foto dalam paspor, keluarga di Dusun Karangrejo, Desa Cluring, yakin Tiyana Suratman itu adalah Diana Suratman
atau Satiyem. “Setelah yakin bahwa Tiyana Suratman itu Diana Suratman, baru kami mendampingi pemulangan jenazah almarhumah,” jelasnya Jenazah almarhumah tiba di rumah duka sekitar pukul 16.00. Puluhan warga yang sudah menunggu langsung menurunkan jenazah dari mobil ambulans milik BNP2TKI. Hujan tangis sempat mewarnai saat peti
jenazah dimasukkan ke rumah duka. Setelah disalati, jenazah korban langsung dimakamkan di pemakaman umum di desa setempat. Korban yang berstatus janda itu pernah menikah dengan Poniran. Dari pernikahannya itu, dia dikaruniai satu putri, Khusnulika Amalia, 17. Kini Khusnulika Amalia belajar di SMK 17 Agustus 1945 Cluring. (ddy/c1/abi)
Keberadaan Mobil Belum Jelas ■ BURUH...
Sambungan adari Hal 40
Biaya sewa mobil sehari dan semalam disepakati Rp 400 ribu. “Tetapi, setelah empat hari mobil tidak dikembalikan,” terangnya.
Korban berupaya menghubungi pelaku melalui telepon seluler, tapi selalu tidak ada jawaban. Karena curiga, korban melaporkan kasus itu ke Polsek Purwoharjo. “Penyerahan mobil dilakukan di Dusun Sidoagung, Desa Karetan,” ungkapnya.
Berdasar laporan korban, polisi langsung menyelidiki keberadaan tersangka dengan mendatangi rumahnya di Dusun Karang, Desa Talang, Kabupaten Tulungagung. “Saat kita datang ke rumahnya, tersangka sedang ngopi di rumah,” cetusnya.
Sayang, saat ditangkap mobil Toyota Avanza milik korban sudah tidak ada. Keterangan pelaku, mobilnya sudah dijual kepada seseorang yang tidak dikenal. “Mobil milik korban masih kita buru,” katanya. (ddy/c1/abi)
Pengunjung Tampil Lebih Cantik dan Semakin Tirus Bentuk Wajahku Terbanyak dari Luar Glenmore ■ BENDUNGAN...
Sambungan adari Hal 40
Berdasar atribut yang dikenakan, mereka berasal dari beberapa sekolah. “Ini sudah pulang, Pak,” cetus salah satu siswa sambil pergi. Kepala Desa Sumbergondo, Nurman, mengaku sudah berupaya agar para siswa tidak bolos sekolah. Nyatanya, masih ada pelajar yang bermain di tempat wisata itu pada saat jam belajar. “Pihak sekolah kita minta melakukan pengawasan terhadap siswa,” katanya. Para siswa yang datang ke tempat wisata itu, lanjut dia, banyak yang berasal dari luar desa. Malahan, juga ada yang berasal dari luar Kecamatan Glenmore. “Yang banyak itu dari luar desa,” ujarnya. (sli/c1/abi)
NAMAKU Lia Agustina, 30 tahun, pekerjaan swasta, tinggal di Jalan Muding Gatsu Barat, Denpasar. Berawal diajak teman yang sudah lama menjadi customer di New Nias 4 (cabang dari Gardenia Nias Spa Banyuwangi), Lia mencoba ikut terapi setrika wajah special karena bermasalah pada pipi yang sangat tembem dan berjerawat. Kondisi seperti itu membuat dia tidak percaya diri. Akhirnya dia datang ke Nias Sauna 4. Benar saja, setelah mengikuti paket setrika wajah langsung spesial dan terapi jerawat. Kini setelah beberapa kali terapi, wajahnya kelihatan lebih cerah, kencang, tidak berjerawat, dan semakin tirus. Sehingga banyak teman dan tetangganya yang memujanya. “Terima kasih New Nias telah membantu saya,” kata Lia. Sementara itu, Owner Gardenia Nias Sauna, Andriyani, SH, M.Hum mengatakan, pihaknya memiliki lima perawatan, yaitu penurunan berat badan, satu kali terapi langsung bisa turun satu hingga empat kilogram. Kedua, perawatan setrika body yaitu mengecilkan perut (body) satu kali terapi langsung turun lingkaran tubuh satu hingga 10 cm. Ketiga, setrika wajah yaitu mengencangkan wajah dan membentuk wajah. Keempat, memutihkan wajah untuk menghilangkan flex dan jerawat. Lima, memutihkan tubuh dan menghilangkan bekas luka, terapi rambut rontok (botak), juga terapi rambut uban serta terapi
memperbesar payudara. Gardenia Nias Sauna juga melayani spa mata, spa bibir, spa tangan, perut, leher serta beberapa massage. “Kami menggunakan teknologi Galvanic Body Shaping Age LocI,” katanya. Untuk mendapatkan perawatan ini, Gardenia Nias Sauna memberikan diskon mulai 10 hingga 50 persen. Datang dan kunjungi langsung ke All New Nias di Perum Gardenia Blok G-165 (depan Fitness Center) Jalan S. Parman Banyuwangi buka pukul 10.00-19.00. Telepon 087862546210; 081353318838. All New Nias Denpasar di Jalan Mertanadi 97X Kerobokan Kuta Bali; Serta di Jalan Gunung Sangiang 23D Padang Sambian Denpasar; cabang lainnya di Jalan Teruna Jaya Delod Puri Kediri Tabanan. (*)
GENTENG - Ada pemandangan baru di pinggir jalan raya sekitar Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Deretan truk berukuran besar tampak parkir di lokasi tersebut setiap siang. Para sopir truk ternyata sengaja memarkir kendaraannya di sekitar RTH. Itu dilakukan untuk mendinginkan suhu roda. “Suhu di jalan sangat panas. Bawa muatan berat kalau tidak berhenti, ban bisa meletus,”
cetus Aris Sujono, 25, salah satu sopir truk asal Kabupaten Bojonegoro. Alasan memilih lokasi di RTH Maron, Sujono menyebut, lokasinya cukup strategis. Apalagi, di tempat itu ada bahu jalan yang bisa dijadikan lokasi parkir. “Suasananya cukup bagus,” ujarnya. Aris menyebut muatan yang dibawa adalah material proyek Jalur Lintas Selatan (JLS) di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Material itu berupa campuran
pasir batu dan material lain yang diambil dari Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro. “Sehari paling banyak dua kali angkutan,” katanya. Sopir truk lain, Sustiyo, 47, mengatakan memarkir di RTH Maron itu hanya pada siang hari saja. Kalau pada malam hari di lokasi itu penuh motor pengunjung. Selain itu, jika malam hari kondisi aspal jalan tidak sepanas siang hari. “Kalau malam tidak panas, kita jalan terus,” ujarnya. (sli/c1/abi)
RADAR BANYUWANGI
OPINI
42
Sabtu 12 September 2015
Rasulullah, Kurma, dan Rakyat Lemah Madinah
KEKERINGAN
SHULHAN HADI/JPRG
SEDOT: Mesin pompa milik para petani menyedot air dari sungai Pekalen Sampean di Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, kemarin (11/9).
Petani Ramai-ramai Sedot Air Sungai BANGOREJO - Para petani tampaknya benar-benar kelimpungan. Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan lahan pertanian menjadi kering. Untuk mengairi sawahnya, mereka banyak yang menyedot air dari sungai dengan mesin pompa. Para petani yang menyedot air itu bisa dilihat setiap hari di Sungai Pekalen Sampean yang menjadi pembatas Desa/ Kecamatan Tegalsari dengan Desa Kebodalem, Kecamatan Bangorejo. Tidak hanya di lokasi itu, para petani di Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, juga menyedot air di sungai di daerahnya. “Setiap hari harus memelototi tanaman,� cetus Edi, 30, warga Dusun Balokan, Desa Dasri, yang mengaku sedang menanam cabai. Selama musim kemarau ini, terang dia, sungai di daerahnya mengalir secara bergantian. Jika waktu penyiraman air tidak ada, satu-satunya cara yang dilakukan adalah menyedot air di sungai. “Kalau tidak disiram, tanaman bisa mati,� ungkapnya. (sli/c1/abi)
KURMA adalah salah satu pohon berbuah—dari hanya beberapa pohon buah saja—yang bisa hidup di tanah Arab. Konon, bercocok tanam pohon kurma adalah cara Rasulullah dalam membangkitkan perekonomian kaum miskin di Madinah. Salah satu jenis kurma yang dibudi daya oleh Rasulullah adalah kurma ajwa (lazim dengan sebutan kurma nabi). Kurma ajwa adalah sebuah kurma yang bentuknya kecil berwarna hitam pekat dan memiliki tekstur yang keriput. Sudah pasti secara kasat mata kurma ajwa tidak menarik dibanding kurma lain, seperti kurma sukari atau kurma sukali yang (terbiasa dikonsumsi oleh para raja dan orang-orang pembesar di Madinah). Kurma tersebut memiliki tekstur sangat memesona berwarna kecokelatan dan di ujungnya ada warna yang berbeda, yaitu warna agak kekuningan. Yang pasti, kurma sukari atau kurma sukali memikat mata yang memandang. Rasulullah mengajarkan berbudi daya kurma ajwa kepada kaum kecil dengan filosofi ber-
DALAM hukum positif antikorupsi, khususnya Pasal 1 angka 1 Bab Ketentuan Umum UU No.30 Tahun 2002, disebutkan tentang tindak pidana korupsi. Di sekian banyak pasal dijelaskan tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori korupsi adalah penyuapan, penggelapan, penipuan, pemerasan, kolusi, dan nepotisme. Sejatinya, semua kategori itu adalah perbuatan rusak, busuk, bejat, dan tidak jujur yang disangkutpautkan dengan keuangan. Di Indonesia maraknya kasus
TOHA/RaBa
Kelurahan Taman Baru Luncurkan Jumat Sedekah
Aktif Bantu Perbaikan Gizi
Arief Baliawan
Baru yang berjumlah 7.000 lebih menjadi faktor utama kesuksesan acara ini. “Alhamdulillah untuk tahun ini acaranya meriah dan sukses,� terang Lurah yang berhasil membawa Kelurahan Taman Baru ini sarat prestasi. Arief menjelaskan, Kelurahan Taman Baru kini memiliki program berbagi dengan sesama. Program ini dinamakan Jumat sedekah. Di setiap hari Jumat,
budi tanam kasih sayang. Rasulullah mengajarkan bahwa pohon kurma ajwa harus dirawat dengan kasih sayang agar nanti pohonnya yang lebat dapat dijadikan tempat berteduh. Kanjeng Nabi menjadikan kurma ajwa sebagai alat perekonomian kaum-kaum lemah di kota Madinah. Kanjeng Nabi bersabda, “Barang siapa memakan kurma ajwa tujuh buah bersama satu gelas zamzam di pagi hari, maka niscaya Allah akan melindungi orang tersebut dari segala macam musibah dan marabahaya,�. Begitulah cara Rasulullah membesarkan dan menggerakkan semangat kaum lemah dalam menantang dan bersaing dengan sistem ekonomi kaumkaum kaya yang semena-mena. Masih segar diingatan kita King Faishal, salah seorang raja Arab Saudi yang bisa kita banggakan (bahkan mungkin satu-satunya raja yang bijaksana dalam memimpin Arab Saudi, yang berani mendeklarasikan perlawanan terhadap Amerika. Raja Faishal menolak memberikan hasil minyak bumi Arab Saudi kepada Amerika. Wal-
O L E H
FATCHAN HIMAMI HASAN * hasil, Amerika mengembargo secara masif negeri Arab Saudi. Raja Faishal tetap saja tak gentar melawan perlakuan Amerika itu. Dalam satu kesempatan di podium agung dengan lantang dan berapi-api dia berkata, “Biarlah semua negara-negara bajingan itu mengucilkan Saudi Arabia. Kami tidak gentar dengan sikap kalian yang sombong, Rakyat Saudi Arabia bisa hidup cukup dengan tujuh kurma ajwa dan segelas air zamzam. Itu adalah
pesan Rasulullah. Itu adalah janji nabi agung kita. Shollu ala nabi,�. Begitukah pesan raja agung itu kepada rakyatnya. Nah, di Banyuwangi sebentar lagi kita akan kembali berpesta dalam pilbup Banyuwangi. pesta rakyat lima tahunan tersebut adalah ajang dan momen untuk masyarakat Banyuwangi dalam menentukan ke mana dan bagaimana Banyuwangi ke depan. Meskipun pesta tak begitu menarik atau tidak begitu seru. Akan tetapi, tetap saja kita sebagai warga negara yang baik harus memilih pemimpin demi masa depan yang lebih baik. Tentu dengan menggunakan pikiran yang jernih dan jiwa yang tenang kita bisa menentukan sikap; sikap yang akan mengantarkan kita kepada Banyuwangi yang lebih baik. Kuncinya adalah bagaimana cara kita menyeleksi dan menentukan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin. Tentu salah satu tolok ukurnya adalah siapa di antara pemimpin kita yang mendekati atau sukur-sukur kalau ada yang mirip-mirip dengan sikap
Baginda Agung Muhammad Rasulullah. Rasulullah adalah seorang pemimpin yang bijaksana dan bersahaja. Dia adalah pemimpin yang cerdik dalam menghadapi tantangan-tantangan zaman, baik dari segi budaya, hukum, maupun ekonomi. Dia adalah seorang pemimpin yang tak hanya memikirkan dirinya sendiri. Justru dia benar-benar menggadaikan dirinya, jiwanya, dan hidupnya kepada rakyatnya. Gusdur pernah berpesan, “Meniru sikap mulia manusia agung Muhammad Rasulullah bukanlah hal yang mustahil bagi siapa saja yang beriman�. Ingat, pesta telah tiba. Saatnya kita menentukan memilih merah ataukah kuning. Bahkan, Anda bisa dengan leluasa memilih putih sebagai warna favorit Anda. Sementara hanya ini sumbangsih yang dapat saya tulis dari Madinah; semoga bermanfaat. Ya rosul salam alaika, ya habib salam alaika, sholawatullah alaika wa ashabika ajma’in. *) Koordinator Jaringan Gusdurian Banyuwangi.
Negara Bangkrut, Korupsi masih Trendi
BERBAGI SESAMA: Lurah Arief saat memberikan santunan di puncak hari jadi Kelurahan Taman Baru ke-15 pada Rabu lalu (9/9).
BANYUWANGI - Peringatan HUT ke-15 Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi, berlangsung pada Rabu (9/9). Pagi hari pukul 05.00, digelar khataman Alquran di Balai Kelurahan Taman Baru. Semaan Alquran ini berlangsung hingga sore hari. Kemudian, acara dilanjutkan dengan santunan kepada anak yatim, kaum duafa, pemungut sampah, dan tukang becak. Kepala Kelurahan Taman Baru, Arief Baliawan mengatakan, tahun ini rangkaian HUT Kelurahan Taman Baru ke-15 memang dirancang berbeda dari tahuntahun sebelumnya. Momen hari Kemerdekaan RI ke-70 dan HUT Kelurahan Taman Baru ke-15 dijadikan satu rangkaian, sehingga dalam kegiatannya digelar sangat meriah. Dukungan support warga Kelurahan Taman
Jawa Pos
Taman Baru memberik an santunan kepada anak yatim, pemungut sampah, tukang becak, kaum duafa. Selain itu, Kelurahan Taman Baru juga aktif memberikan perbaikan gizi di sekolah dalam lingkup Kelurahan Taman Baru. “Semua dana yang digunakan berasal dari warga serta pegawai Kelurahan Taman Baru,� ujar pria penggemar batu akik ini. Arief menambahkan seiring perkembangan lingkungan di Kelurahan Taman Baru, pencapaian visi Kelurahan meliputi penciptaan pelayanan yang prima, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berbasis partisipatif. �Usia Kelurahan Taman Baru sudah menginjak ke-15 maka kami bertekad untuk meningkatkan profesionalisme aparatur kelurahan. Serta membangun kerangka administrasi/data yang akurat dan berkesinambungan sebagai pendukung kegiatan pelayanan,� ujar Arief. (*/bay)
korupsi kian menunjukkan angka yang sangat memprihatinkan. Bahkan, di tubuh KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) pun ternyata banyak yang tersangkut kasus korupsi. Dari ketua KPK, kapolri, kepala daerah, hingga anggota dewan, banyak yang terseret ke dalam kubangan korupsi. Fakta lain yang terekspos media dan membuat hati miris adalah banyaknya kaum perempuan yang terlibat bahkan menjadi otak kasus korupsi di Indonesia. Sebut saja Angelina Sondakh, Miranda Goeltom, dan Nunun Nurbaiti. Mereka adalah sederet nama yang tersangkut korupsi dan suap. Kasus terbaru yang cukup fenomenal dan mencengangkan adalah saat KPK menetapkan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pudjo, dan Istrinya, Evi Susanti, sebagai tersangka kasus suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan. Kejadian itu menambah panjang daftar korupsi yang dilakukan pasutri di Indonesia. Meski kasus korupsi menjadi hal biasa didengar dan dilakukan, tapi tidak semua kalangan memahami seluk-beluk korupsi yang membuat negara bangkrut dan terpuruk itu, sehingga makin bertambah dan sulit sekali diberantas.
Telaah Akar Persoalan Korupsi adalah masalah besar yang dihadapi negara-negara dengan perkembangan ekonomi pesat seperti halnya Indonesia. Organisasi antikorupsi dunia yang lebih dikenal Transparency International setiap tahun mengeluarkan laporan korupsi global. Dari 174 negara Asia Pasifik yang diperiksa, Indonesia berada di peringkat 107 di tahun 2015 ini. Sementara pada 2014 Indonesia sempat menduduki peringkat 114. Secara Angka memang bisa dikatakan In-
O L E H
WIDYA TANTINA * donesia berhasil melakukan pengurangan jumlah korupsi. Namun, kenyataannya korupsi makin menjamur bak kanker stadium lanjut yang makin menggerogoti tubuh. Itu menyebabkan stabilitas perekonomian terganggu. Di Indonesia banyak pengamat yang menilai bahwa meningkatnya angka kasus korupsi disebabkan banyak faktor. Seperti yang dikemukakan Ermansjah Djaja, di antaranya karena budaya masyarakat yang kondusif KKN, sistem penyelenggaraan yang keliru, kompensasi PNS yang rendah, pejabat yang serakah, law enforcement yang tidak berjalan, hukuman yang ringan terhadap koruptor, dan pengawasan yang tidak efektif. Belum lagi jika ditinjau dari aspek moral. Moral bangsa juga menentukan kondisi penegakan hukum dan kesadaran masyarakat terhadap korupsi. Masyarakat yang baik moralnya tentu akan patuh dan tidak akan melakukan kejahatan. Namun, lagi-lagi moral bangsa Indonesia masih dipertanyakan. Sehingga, semakin jelas dan tampak bahwa merajalelanya korupsi di Indonesia akan sulit diberantas dan memakan waktu
yang sangat lama. Berdasar penjelasan di atas, korupsi di Indonesia dapat dikategorikan sebagai korupsi yang sistemik. Dari keseluruhan proses apa pun, baik dari awal hingga akhir, dapat ditemukan adanya tindakan korupsi. Hal itu ditandai juga dengan adanya pembenaran sikap bahwa dirinya bukanlah satu-satunya yang korupsi. Dengan demikian, untuk menyelesaikan korupsi di Indonesia dibutuhkan perbaikan berbagai dimensi, yakni lingkungan, sistem, dan perseorangan. Liberalisme dan sekulerisme yang merupakan ajaran kapitalis telah menjadikan manfaat (bukan benar dan salah menurut agama) sebagai standar kehidupan. Kejahatan kerah putih semacam korupsi dan suap akan cenderung dilakukan secara berjamaah atau sistemik. Karena perbuatan tersebut bisa ditutupi dan diselamatkan secara berjamaah pula dengan suara terbanyak. Di samping itu, dalam sistem kapitalis, uang yang menentukan segalanya. Koruptor bisa divonis bebas jika berhasil menyuap para penegak hukum; polisi, jaksa, hakim dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam kasus Nunun Nurbaiti bahkan dia bisa mengendalikan dokter, sehingga bersedia memberikan pernyataan bahwa Nunun mengalami amnesia. Itu bertolak belakang dengan kesimpulan dokter KPK. Jadi, sistem kapitalislah yang menjadi akar masalah terjadinya berbagai tindak korupsi dan suap.
Saatnya Berantas Korupsi hingga Akarnya Dalam sistem Islam setiap orang dikondisikan memiliki ketakwaan individu. Masyarakat berfungsi sebagai kontrol sosial, karena ada anjuran beramar
ma’ruf nahi munkar, juga saling menasihati dalam kebenaran seperti yang tercantum dalam QS Al-Asr ayat terakhir. Negara bertugas menerapkan hukumhukum Islam secara keseluruhan sekaligus memberikan sanksi bagi siapa pun yang melanggarnya. Kejituan dan keagungan hukum-hukum Islam bisa menjadi pencegah bagi siapa saja yang berniat melakukan kejahatan. Selain itu, juga bisa memberikan efek jera bagi orang yang telanjur melakukan kejahatan. Oleh karena itu, wajib bagi setiap orang yang mengaku muslim berjuang mewujudkan kembali sistem Islam dalam kehidupannya. Solusi dalam memberantas korupsi yang tepat sebenarnya hanya satu, yaitu ganti sistem kapitalis dengan sistem Islam yang menerapkan hukum-hukum atau syariah kepada siapa saja tanpa pandang bulu. Seiring perjuangan penegakan sistem Islam, wajib pula bagi setiap muslim menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang syariat Islam, termasuk korupsi. Ketetapan tersebut ada di QS At-Tahrim: 6 yang artinya; “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikatmalaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.� Selain itu, seorang muslim juga memiliki kewajiban dakwah untuk membangkitkan umat kembali meraih kehidupan Islam yang penuh berkah dengan menerapkan syariah.
2UJDQL]HG E\ 7RS 3URGXFWLRQ ZZZ WRSQLQHLQGRQHVLD FRP #WRS QLQH LQGRQHVLD 6XSSRUWHG E\ ,NDWDQ 3HQJXVDKD -HPEHU
6HPLQDU )HQRPHQD %LVQLV $NLN
3HODWLKDQ +LGURSRQLN 6HPLQDU (QWUHSUHQHXU
,QIR $FDUD GDQ 3HPHVDQDQ 6WDQG 3DQGX <HQL 0XNKOLV
*) Aktivis Muslimah HTI Situbondo.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Sabtu 12 September 2015
BERITA UTAMA
43
Bisa Nonton Lewat Layar Raksasa n YUK... Sambungan dari Hal 33
Sementara itu, diva musik tanah air, Vina Panduwinata, bakal menyajikan lagu-lagu cinta bernuansa nostalgia. Penyanyi berjuluk Si Burung
Camar itu akan menyanyikan sejumlah lagu hits, antara lain, “Biru”, “Surat Cinta”, “Di Dadaku Ada Kamu”, dan “September Ceria”. Tidak berhenti di situ, Vina Panduwinata dan Shena Malsiana akan mendendangkan lagu Oseng yang dia-
ransemen ulang dengan irama jazz, yakni “Cemeng Manggis” dan Ulan Andung-andung. Sehari menjelang penyelenggaraan Banyuwangi Beach Jazz Festival, kesan spektakuler perhelatan ajang bergengsi itu telah tersaji di Pantai Boom
kemarin (11/9). Panggung “raksasa” berukuran 28 meter kali 12 meter dan tinggi 3 meter telah terpasang. Panggung tersebut akan dilengkapi tata cahaya nan megah plus ornamen bambu menyerupai ombak. Di sisi kanan-
Saf Terdepan Disediakan Tempat Duduk
kiri panggung akan dipasang LED (light emitting diode) dengan ukuran yang cukup besar. “Panggung raksasa itu disiapkan untuk memberikan kenyamanan kepada penonton yang memegang tiket, baik kelas platinum, gold, maupun
Mencicipi Martabak Durian
Sambungan dari Hal 33
Sambungan dari Hal 33
khususnya jamaah calon haji (JCH) asal Banyuwangi. ”Hujan yang turun justru baik untuk menurunkan suhu udara yang panas di Makkah. Hujan yang turun itu juga dapat mengurangi debu,” ujar petugas haji Banyuwangi, dr. M. Nizam Fahmi. Saat hujan turun sebelum salat isya tersebut banyak jamaah yang terkena hujan. Tetapi, hal itu tidak sampai mempengaruhi kesehatan jamaah yang terkena hujan. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin kesehatan jamaah tidak banyak yang terpengaruh akibat terkena hujan tersebut. ”Alhamdulillah tidak terlalu berdampak serius terhadap kesehatan jamaah. Hanya masih ada jamaah yang mengeluh batuk dan linulinu,” tambah Nizam. Sementara itu, kegiatan JCH Banyuwangi kemarin karena bertepatan dengan hari Jumat, jamaah lebih banyak menghabiskan waktu untuk beribadah di sekitar maktab. Jamaah haji laki-laki kemarin melaksanakan salat Jumat di Masjid Ibnu Ubaid yang berjarak 300 meter dari maktab. Jamaah
Ada tarian Sumatera dengan iringan lagu Melayu, tarian India, Tiongkok, Jepang, bahkan Timur Tengah. Penampilannya mengundang decak kagum penonton yang mengisi 1.200 kursi. Selain bertubuh mirip perempuan asli, lemah gemulai tariannya dan lips sing-nya menjadi perpaduan seni yang menarik ditonton. “Apakah penarinya semua waria ya? Kok mirip sekali dengan perempuan,” celetuk Ipung penasaran. Tontonan kabaret lady boy, sebutan waria di Thailand, itu tidak hanya menyuguhkan seni koreografi dan teater, melainkan juga keindahan karya busana yang dipakai penari. Tata panggung menyajikan lighting dan suara yang menakjubkan. Benarbenar sebuah hiburan modern. Tak ayal, Ipung berulang kali merekam pertunjukan teater kabaret itu dengan HP android. Namun, jangan salah! Ada banyak jenis hiburan lady boy di Pattaya. Jika keliru memilih, maka akan diajak ke tempat hiburan dewasa. Seperti yang dialami pasangan wisatawan lanjut usia asal Surabaya yang keliru memesan tiket pertunjukan teater dewasa. Tetapi, memang banyak wisatawan dewasa yang sengaja menontonnya. Di Pattaya tidak hanya wisata hiburan malam yang menjadi andalan. Banyak objek menarik lain yang menggerakkan industri pariwisata di kawasan pesisir tersebut. Pantai Pattaya yang indah berpasir putih juga menjadi primadona. Rombongan sempat mengunjungi pasar terapung yang menjual aneka kuliner dan suvenir. Pengunjung bisa mencoba aneka makanan seafood, tradisional, dan unik, seperti cumi-cumi atau gurita bakar, bahkan sate buaya. Orang Thailand juga suka mencampuri buah-buahan dalam makanan, seperti martabak berisi adonan buah durian. Ada
JUHDY FOR RABA
SALAT JUMAT: JCH Banyuwangi melaksanakan salat Jumat di Masjid Ibdu Ubaid, Makkah, kemarin.
memilih tidak melaksanakan salat di Masjidilharam dengan alasan menghemat tenaga. Juhdy, petugas haji lain, menyampaikan bahwa jamaah yang menjalankan salat Jumat di Masjid Ibnu Ubaid itu mayoritas jamaah yang umurnya sudah tua. Jamaah lanjut usia itu diarahkan salat di masjid tersebut agar tidak terlalu kecapaian. ”Ada
juga jamaah yang masih muda salat Jumat di Masjidilharam. Kalau yang tua-tua kasihan ke sana terlalu jauh. Cuaca juga sangat panas,” terang Juhdy. Tampaknya suasana salat Jumat di Arab Saudi dengan Indonesia sangat berbeda. Lihat saja, dalam foto yang dikirim petugas haji Banyuwangi kemarin terlihat ada sebuah kursi yang disedia-
kan di dalam masjid untuk jamaah yang paling depan. Sementara jamaah salah Jumat di saf belakang tidak disediakan kursi, melainkan duduk di lantai beralas sajadah. Tentu hal itu sangat berbeda dengan di Indonesia. Di Indonesia, saat di dalam masjid, semua sama. Semua jamaah duduk sama rata di atas lantai tanpa ada kursi. (tfs/c1/aif)
Disarankan Lewat Jalur Alternatif Sambungan dari Hal 33
Kendaraan merambat pelan karena ada aktivitas pelebaran jalan. Banyuwangi-Rogojampi yang biasanya ditempuh dalam hitungan menit, kini harus berjam-jam. Dalam mengurangi kemacetan, diberlakukan sistem buka-tutup jalur. Warga pun diminta menggunakan jalan alternatif, yakni lewat Kelurahan Pakis dan melalui Desa Lemahbang Dewo, Kecamatan Rogojampi. Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (11/9), kemacetan yang terjadi tidak separah saat awal proyek dikerjakan. Kini telah tampak beberapa petugas yang menga-
tur buka-tutup jalur dan mengarahkan pengendara ke jalurjalur alternatif. Sehingga, penumpukan kendaraan tidak begitu parah. Kepala Bidang Perhubungan Darat, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Banyuwangi, Harry Iswadi, mengatakan pelebaran jalan memang menimbulkan kemacetan. Namun, jika sudah ada petugas dari kepolisian dan LLAJ, kemacetan sedikit terurai. Proyek itu, lanjut Harry, ditargetkan selesai sebelum akhir tahun, sehingga pengerjaannya akan terus dikebut. Kemungkinan ketidaklancaran arus lalu lintas dari kedua arah akan berlangsung hingga proyek tersebut selesai. Berdasar pantauannya, pada jam-
jam tertentu kemacetan terjadi cukup parah, yakni pagi pukul 07.00 sampai 09.00 dan sore dari pukul 14.00 sampai 16.00. Pada jam-jam tersebut petugas telah ditugaskan untuk mengatur lalu lintas. Terutama, di titiktitik penyempitan yang menimbulkan kemacetan. “Proyek ini sudah mengajukan izin khusus ke polres. Mau tidak mau sampai usai kondisinya masih sama. Tapi kita sudah sarankan pengendara menggunakan jalur alternatif, terutama saat jam sibuk,” terang Harry. Pengerjaan proyek pelebaran jalan Rogojampi-Banyuwangi itu dilakukan mulai pertigaan Dadapan menuju selatan sampai utara lapangan Kedayunan, Kecamatan Kabat. Sampai saat
ini proses pengerjaan jalan dengan lebar 2,75 meter yang menggunakan Anggaran Pemerintah Belanja Negara (APBN) itu masih terus berlangsung. Panjang jalan yang akan diperlebar itu nanti sejauh 1.300 meter atau 1,3 km. Proyek pelebaran jalan itu sudah berlangsung sejak satu setengah bulan lalu. Targetnya, proyek pelebaran jalan itu akan berlangsung sampai November mendatang. Proyek pelebaran jalan yang dikerjakan PT. Ridhatama Bahtera Konstruksi itu masih berlangsung di sisi timur jalan. Pengaspalan juga masih belum berlangsung. Tanah yang ada di samping jalan aspal masih terlihat dikeruk alat berat. (fre/c1/aif )
Pintu Masuk Menuju Wedi Ireng Sambungan dari Hal 33
IRWAN/JP-RABA
HIBURAN MALAM: Ipung sekeluarga berfoto di depan patung teater kabaret show Alcazar Pattaya.
juga makanan tradisional berupa ketan yang dinikmati bersama buah mangga. “Enak rasanya martabak durian dimakan saat hangat begini,” cetus Yuni, istri Ipung, seraya mencicipi martabak spesial tersebut. Hiburan yang tak kalah mengagumkan adalah atraksi gajah di Desa Nong Nooch. Selama ini Thailand dikenal dengan populasi gajah terbesar di Asia Tenggara. Kawasan seluas ribuan hektare itu merupakan kebun raya dengan aneka tanaman bunga dan semua jenis palem dari seluruh dunia. Ada sekolah gajah di situ. Pengunjung akan dihibur atraksi gajah yang bisa bermain bola, joget, gowes sepeda, dan permainan unik lain. Kalau di Indonesia seperti di Way Kambas, Lampung, yang ada sekolah gajahnya. Penampilan tarian budaya asli Thailand juga tak ketinggalan ditampilkan di panggung berbeda.
Wisata edukasi dan kesehatan juga ada. Rombongan mengunjungi peternakan lebah dan industri madu di Pattaya. Awalnya, peternakan itu dikembangkan Ratu Sirikit untuk mengubah masyarakat Thailand utara yang menanam opium atau pohon candu. Kini masyarakat itu sudah tidak menanam opium dan berhasil beternak lebah hingga menghasilkan madu terbaik. Rombongan, termasuk Ipung sekeluarga, terkesan dengan penjelasan guide perempuan asal Indonesia tentang khasiat madu dan produk peternakan lebah lainnya. Apalagi, rombongan bisa mencicipi produk madu, bio folen, dan royal jelly yang dihasilkan lebah. Mereka pun memborong aneka produk yang menyehatkan tersebut. Pengunjung juga bisa mencoba terapi disengat lebah untuk menyembuhkan penyakit. (c1/bersambung)
Banyak Kerjaan di Banyuwangi n TOLAK... Sambungan dari Hal 34
Prestasi atlet itu tidak lepas dari jerih payah pengurus. Bahkan, berkat capaian itu Ketua Federasi Hoki Indonesia (FHI) Banyuwangi, Rudi Susanto, ditawari menjadi manajer Pra-PON Jatim dalam menyongsong PON Jabar 2016. Tetapi, pengusaha batik asal
n GARIS... Pemandangan alam di Pantai Mustika tidak kalah indah dengan Pulau Merah. Pasir di Pantai Mustika berwarna putih, air larutnya jernih kehijauan, dan ombaknya tidak terlalu besar. Menuju Pantai Mustika tidak sulit. Jalur yang dilewati menuju Pantai Mustika sebenarnya bisa dilewati dengan berjalan kaki melewati bibir pantai dari Pulau Merah ke arah barat sejauh 3 km. jika menggunakan kendaraan bisa melewati jalan desa. Jaraknya juga hampir sama, yakni 3 km dari Pulau Merah ke arah barat. Jika kami lihat pada alat global positioning system (GPS) yang kami bawa, Pantai Mustika terletak di titik koordinat 8,590’83 Lintang Selatan (LS) dan 114,000’24 Bujur Timur (BT). Pantai ini terletak di Dusun Pancer, Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran. Letak Pantai Mustika memang bersebelahan langsung dengan tempat pelelangan ikan (TPI) nelayan Pancer. Para pengunjung yang datang ke Pantai Mustika tidak perlu khawatir jika membawa kendaraan. Di sekitar pantai sudah terdapat lahan parkir yang bisa digunakan parkir kendaraan roda empat maupun roda dua. Lahan parkir yang tersedia juga sudah tampak di-paving semuanya. Pantai Mustika bisa dikatakan masih perawan. Pengunjung yang datang juga tidak terlalu banyak. Pantai ini cukup nyaman digunakan sebagai tempat bersantai para keluarga. Ombak di Pantai Mustika ini tergolong aman bagi anak-anak yang hanya sekadar bermain air dan mandi di bibir pantai Pancer. Uniknya, kontur pantai yang
nyiapkan LED yang ditempatkan di amphitheatre Pantai Boom. “Ini kami siapkan khusus penonton yang tidak kebagian tiket, bisa lihat Jazz Pantai secara langsung lewat layar raksasa di amphitheatre Pantai Boom,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)
n SAWER...
n MAKKAH...
n KEMACETAN...
silver . Mereka bisa enjoy dan leluasa menikmati konser ini,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) M. Yanuarto Bramuda. Selain LED yang dipasang di sisi panggung, panitia juga me-
Rogojampi itu memilih bertahan di Banyuwangi. Dia beralasan masih banyak hal yang harus dilakukan di Banyuwangi. ‘’Saya memang ditawari Jatim, tapi saya pilih bertahan di Banyuwangi,” katanya. Dia sangat terkejut atas tawaran itu. Sebab, dirinya masih belum genap setahun memegang hoki Banyuwangi. ‘’Entah apa
yang mendasari sampai saya ditawari jadi manajer Pra-PON,” ujarnya geleng-geleng. Tetapi, dengan berbagai pertimbangan, termasuk mencermati perkembangan di lapangan, dia memilih tetap membina olahraga di Banyuwangi. ‘’Biar saya dan teman-teman kembangkan dulu hoki di sini,” pungkasnya. (ton/c1/bay)
Disambut Antusias Masyarakat n PERTALITE... Sambungan dari Hal 37
RENDRA KURNIA/RABA
PENANDA PANTAI : Pantai Mustika ada di sebelah timur Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Dusun Pancer, Desa Sumber Agung, Pesanggaran.
ada di Pantai Mustika ini tidak memanjang lurus. Akan tetapi berbentuk seperti setengah lingkaran. Untuk pasir di sepanjang Pantai Mustika seluruhnya berpasir putih. Pasirnya juga sangat halus. Tampaknya selain cocok digunakan untuk bermain anakanak, dengan pasir putih yang sangat halus ini juga cocok digunakan pengunjung yang datang untuk berolahraga. Di pinggir-pinggir pantai, banyak sekali kami menjumpai pohon-pohon yang tumbuh. Kehadiran pohon-pohon yang ada di sekitar pantai ini juga bisa digunakan oleh pengujung untuk berteduh dan istirahat. Angin sepoi pasti terasa saat berada di bawah pohon-pohon yang rindang di bawah pohon itu. Selain pemandangan pasir putih dan laut bersih, di pantai ini kami juga disuguhi oleh pemandangan bukit kecil yang ada di samping dan seberang Pantai Mustika. Nah, bukit yang ada di seberang Pantai Mustika itu
juga memiliki nama sendirisendiri. Ada Pulau Mustaka dan Pulau Bedil. Kabarnya, pemandangan terumbu karang yang ada di sekitar Pulau Bedil dan Mustaka itu juga tampak masih sangat alami. Keanekaragaman terumbu karang dan ikan laut juga banyak terdapat di sana. Banyaknya perahu nelayan juga banyak yang sedang sandar di tengah laut juga menjadi daya tarik pemandangan lain jika berkunjung di Pantai Mustika. Perahu yang sandar di pinggir pantai juga tidak kalah banyak. Tampak berwarna-warni perahu yang sandar di tepi pantai ini. ”Perahunya bagus-bagus. Bentuk dan ukurannya juga hampir sama semua,” kata Kabiro JPRadar Genteng, Agus Baihaqi, yang ikut ekspedisi jelajah. Banyaknya perahu yang ada di Pantai Mustika ini selain dipergunakan untuk keperluan nelayan mencari ikan di laut, juga digunakan sebagai alat transportasi para pengunjung
yang ingin berkeliling di laut sekitar Pantai Mustika. Untuk biaya sewa, informasi yang kami peroleh dari salah satu nelayan setempat, pengunjung yang ingin naik perahu harus membayar ongkos kepada nelayan Rp 25 ribu untuk satu orang. Oh iya, Pantai Mustika juga merupakan pintu masuk bagi masyarakat menuju Pantai Wedi Ireng yang ada di balik bukit. Untuk menuju Pantai Wedi Ireng, bisa dilewati dengan jalur laut dan jalur darat dari Pantai Mustika. Setelah menikmati pemandangan Pantai Mustika yang begitu sangat menawan. Tim ekspedisi yang beranggota beranggota Pemred JP-RaBa Bayu Saksono, Kabiro Genteng Agus Baihaqi, pemasaran Gerda Sukarno, Thomy Sila, Wahyu Nugroho, fotografer Rendra Des Kurnia, serta wartawan Ali Nurfatoni dan Taufik Ferdiansyah, melanjutkan perjalanan menuju Pantai Wedi Ireng di seberang bukit. (aif/c1/bersambung)
Jika animo masyarakat positif, akan kita tambah secara bertahap. Sejauh ini angka penjualan di SPBU cukup bagus, rata-rata berkisar 1 hingga 1,5 kiloliter setiap hari,” jelas Heppy. Heppy menegaskan Pertamina tidak menentukan jatah setiap SPBU. Hanya saja pada saat uji pasar di Banyuwangi sekarang ini setiap SPBU dipasok delapan kiloliter “Karena ini bukan BBM bersubsidi, maka tidak ada jatah. Berapa pun permintaan dan omzet SPBU akan kami penuhi,”
bebernya. Dalam uji pasar tersebut Pertamina juga tidak mematok target. Pertamina mengamati penjualan harian. Harapannya pada akhir tahun ini setiap SPBU bisa menjual minimum lima kiloliter per hari. Heppy mengatakan, dengan research octane number (RON) 90, pertalite menyebabkan pembakaran di dalam mesin kendaraan lebih baik dibandingkan premium yang memiliki RON 88. Kehadiran pertalite tersebut untuk memberikan pilihan kepada masyarakat terkait BBM dengan RON lebih tinggi.
Setelah melakukan uji pasar pertalite pada tanggal 23 Juli 2015 lalu di 33 SPBU wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto, Pertamina Marketing Operation Region V terus memperluas wilayah dan jumlah SPBU yang menjual pertalite. Hingga kini sekitar 263 SPBU di Jatim dan Bali sudah menjual pertalite. Heppy mengungkapkan, perluasan wilayah itu dilakukan karena respons masyarakat dinilai sangat positif pada uji pasar pertalite. Sejak uji pasar pertalite digulirkan, konsumsi pertalite terus mengalami peningkatan. (cin/c1/afi)
Gara-gara Tidak Melaksanakan RAT n 134 KOPERASI... Sambungan dari Hal 37
Lima koperasi yang beralamat di Kelurahan Lateng, Kampung Mandar, Sobo, Kalipuro, dan Songgon, tersebut melakukan kesalahan cukup fatal, yakni tidak pernah laporan dan tidak melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) selama dua tahun berturut-turut. “Yang paling mendasar adalah aspek organisasi dan usaha mereka tidak jalan,” cetus Irfan. Pembubaran koperasi itu patut disesali. Pasalnya, eksistensi koperasi berperan dalam mening-
katkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Oleh karena itu, ia meminta seluruh lembaga koperasi agar menjaga usaha tetap aktif dan tumbuh positif. Pembubaran koperasi itu merupakan langkah akhir yang dilakukan Pemkab Banyuwangi karena koperasi tidak bisa dipertahankan. Sebelum dibubarkan, Dinas Koperasi dan UMKM sudah melakukan pembinaan berapa kali. Harapannya, pihak koperasi bisa memperbaiki permasalahan yang ada. Jika belum aktif, Dinas Koperasi akan menganjurkan agar
lembaga koperasi tersebut mau dimerger dengan yang lain. “Tetapi, merger ini paling sulit terwujud. Alasannya tidak ada kesepakatan antara koperasi yang hendak dimerger,” katanya. Jika langkah kedua yang diupayakan tidak membuahkan hasil, Dinas Koperasi belum serta merta membubarkan. Aset dan tanggungan lembaga kepada anggota atau pihak ketiga ditinjau ulang. Pemerintah mendorong koperasi menyelesaikan tanggungan, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan ketika koperasi ditutup. (cin/c1/afi)
40
44
Jawa Pos
Jawa Pos
Sabtu 12 September 2015
Jumat 21 Agustus 2015
9 DESEMBER 2015
Dana Hibah Belanja APK Diam-diam Cair
DOK. RABA
HONOR KPPS: Dua petugas KPPS pemilu legislatif 2014 membantu pemilih memasukkan surat suara setelah melakukan pencoblosan.
Kerja Sehari Dibayar Rp 7,15 M Honor Petugas KPPS Pilbup BANYUWANGI - Walau tahap pengadaan alat peraga kampanye (APK) pasangan calon bupati belum rampung, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi sudah mulai membuka rekrutmen anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS). Untuk merekrut personel KPPS itu, KPU menyiapkan dana gede Rp 7,15 miliar. Dana jumbo itu disiapkan untuk
membayar honor petugas penyelenggara pilbup di tingkat tempat pemungutan suara (TPS) tersebut. Ketua KPPS akan menerima honor Rp 400 ribu dan anggota KPPS menerima Rp 350 ribu. Membayar ketua KPPS saja dibutuhkan dana Rp 1, 144 miliar dan anggota Rp 6,006 miliar, sehingga total honor KPPS mencapai Rp 7,15 miliar. Komisioner KPU, Edi Syaiful Anwar, mengatakan jumlah TPS yang akan digunakan coblosan pada pilbup 2015 mencapai 2.860 unit dan tersebar di
24 kecamatan. Jumlah personel KPPP yang bertugas di masing-masing TPS sebanyak tujuh orang. “Artinya, total kebutuhan tenaga KPPS dalam rangka pilbup tahun ini mencapai 20.020 orang,” ujarnya kemarin (11/9). Edi menuturkan, rekrutmen anggota KPPS dilakukan masing-masing Panitia Pemungutan Suara (PPS) di 217 desa dan kelurahan. Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat diangkat sebagai anggota KPPS. Salah satu syarat tersebut adalah berpendidikan paling rendah SMA/sederajat.
Persyaratan lain yang tidak kalah penting, imbuh Edi, seseorang yang telah dua kali menjabat anggota KPPS tidak diperkenankan kembali bertugas sebagai petugas penyelenggara pemilihan di tingkat TPS tersebut. “Persyaratan ini harus dipenuhi,” tegasnya. Edi mengaku, KPU telah mengalokasikan anggaran Rp 7,15 miliar untuk membayar honor para personel KPPS. “Setiap KPPS terdiri atas satu ketua dan enam anggota. KPPS bertugas menyelenggarakan coblosan dan penghitungan suara di TPS,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
BANYUWANGI - Diam-diam hibah dana tambahan untuk pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 senilai Rp 7 miliar sudah cair. Hibah tambahan yang akan digunakan untuk pengadaan alat peraga kampanye (APK) calon bupati dan wakil bupati itu sudah masuk rekening Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi. Tambahan dana hibah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 itu dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan anggaran APK dan kegiatan kampanye pasangan calon (paslon). Sesuai Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015, pengadaan dan pemasangan APK dan bahan kampanye dibiayai APBD dan difasilitasi KPU. Jenis-jenis APK yang difasilitasi KPU, antara lain baliho, umbul-umbul, dan spanduk. Dari tiga jenis APK tersebut, pengadaan satu jenis atribut kampanye, yakni baliho, sudah dilakukan. Bahan kampanye yang difasilitasi KPU meliputi selebaran (flier), brosur (leaflet), pamflet, dan poster. Dari empat jenis bahan kampanye yang difasilitasi KPU, pengadaan yang sudah dilakukan baru berupa selebaran. Setelah anggaran tambahan cair, KPU Banyuwangi langsung menggelar lelang untuk menentukan rekanan yang akan pengerjaan pengadaan beberapa jenis APK dan bahan kampanye pilbup 2015 itu. Sekretariat KPU sudah memasukkan
dokumen lelang ke kantor Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Banyuwangi. Berdasar dokumen lelang yang masuk LPSE, nilai lelang yang dimasukkan KPU Banyuwangi Rp 2,606 miliar untuk kegiatan pengadaan bahan dan alat kampanye pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2015. Sekretaris KPU, Ahmad Faruq Eriyoni, membenarkan proses lelang pengadaan APK dan bahan kampanye telah dilakukan. Dia mengaku lelang dilakukan setelah tambahan dana hibah daerah kepada KPU sudah dicairkan. “Penandatanganan nota perjanjian naskah hibah daerah (NPHD) telah dilakukan beberapa hari lalu,” ujarnya kemarin (11/9). KPU Banyuwangi mengajukan tambahan anggaran Rp 7 miliar untuk keperluan pengadaan APK dan bahan kampanye pesta demokrasi memilih bupati dan wakil bupati Banyuwangi tahun ini. Pengajuan tambahan anggaran itu dilakukan lantaran dana hibah daerah yang telah dicairkan belum mencakup keperluan pengadaan atribut kampanye pilbup 2015. Sebab, saat dana hibah daerah tersebut dicairkan, ketentuan pengadaan APK dan bahan kampanye pilbup dibiayai APBD belum terbit. Pengadaan APK dan bahan kampanye difasilitasi KPU dengan dibiayai APBD. Desain APK dan bahan kampanye itu diadakan dan dibiayai tim kampanye paslon. (sgt/c1/afi)
DOK. RABA
ANGGARAN SUDAH ADA : Belanja pengadaan spanduk seperti ini untuk pasangan cabupcawabup sudah cair. KPU dituntut kerja cepat untuk menyelesaikan pemasangan spanduk calon.
PEMERINTAHAN Dispendik Efektifkan Hotline BANYUWANGI - Keterbatasan informasi masyarakat mengenai akses pendidikan direspons Dinas Pendidikan Banyuwangi dengan mengoptimalkan hotline layanan pendidikan. Konseling melalui media telepon dan media sosial ini diharapkan bisa membuat sistem pendidikan di Banyuwangi lebih terbuka. Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono, mengatakan selama ini banyak keluhan masyarakat terkait masalah di dunia pendidikan. Namun, karena tidak tertata, dia melihat keluhan masyarakat itu tidak teratasi dengan baik. Oleh karena itu, sarana komunikasi melalui hotline Dinas Pendidikan diharapkan dapat mengatasi kendala tersebut. Hotline tersebut akan dikelola tim yang ada di ruang layanan Dinas Pendidikan. Sehingga, DOK. RABA Sulihtiyono semua keluhan akan ditampung melalui tim tersebut sebelum dibaca kepala Dinas Pendidikan. “Selanjutnya, akan didisposisikan ke masing-masing bidang supaya menanggapi keluhan yang ada. Bukan hanya komplain dari masyarakat, dari siswa, wali murid dan guru sekalipun akan kita akomodasi,” kata Sulih. Jenis keluhan yang masuk, kata Sulihtiyono, di antaranya terkait penarikan uang di sekolah, pembiayaan saat ujian, kenaikan pangkat guru, dan pembayaran honor. Sulihtiyono menambahkan, semua pihak boleh menyampaikan keluhan terkait dunia pendidikan di Banyuwangi. Tidak perlu mencantumkan identitas lengkap, tapi keluhannya harus jelas. “Model komunikasi di hotline ini kita usahakan dua arah, jadi bukan cuma mereka yang mengeluh, tapi kita bisa jawab. Jika keluhannya memang ada, akan langsung kita telusuri,” ujarnya. (fre/c1/afi)
Jumlah Pasien Cuci Darah Meningkat BANYUWANGI - Jumlah pasien cuci darah yang berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan setiap tahun mengalami peningkatan. Sejak tahun 2012 sampai tahun 2015 sudah ada penambahan nyaris 300 pasien. Tren itu dianggap terus meningkat sejak pemerintah menanggung biaya cuci darah pasien gagal ginjal dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Di Banyuwangi terdapat dua rumah sakit (RS) yang dapat menangani cuci darah atau proses hemodialisis, yaitu RSUD Blambangan dan RS Al-Huda. Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufik Hidayat, melalui Kepala Ruangan Sudiro mengatakan, pasien yang datang berasal dari berbagai wilayah di Banyuwangi. Rentang usianya mulai 45 sampai 75 tahun. Berdasar pengamatannya, jumlah pasien memang terus meningkat sejak tahun 2013. Dan 99 persen pasien yang menggunakan fasilitas cuci darah adalah pemilik kartu Badan Penyeleng-
Pasien Gagal Ginjal Yang Cuci Darah 2015 2014 2013 2012 2011
: 805 Pasien* : 956 Pasien : 832 Pasien : 668 Pasien : 667 Pasien
Pasien non cuci darah 2015 : 64 Pasien** *: Sampai Bulan Agustus **:Sampai Bulan Juni REZA FAIRUZ/RABA
RENDRA KURNIA/RABA
KESEHATAN : Salah seorang pasien sedang melakukan cuci darah di RSUD Blambangan Banyuwangi.
gara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Oleh karena itu, sudah dapat dipastikan para pasien tersebut tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun. “Dari jumlah yang ada hanya satu pasien yang non-BPJS. Itu pun ditanggung perusahaan. Tentu sangat meringankan beban pasien,
sehingga mungkin semakin banyak yang cuci darah,” terang Diro. Diro mencontohkan, satu kali cuci darah, pasien membutuhkan biaya sekitar Rp 900 ribu. Rata-rata para pasien dapat melakukan proses hemodialisis dua kali sampai empat kali dalam satu minggu. Jika dua kali saja dalam seminggu,
Diro memperkirakan setiap pasien minimal harus merogoh kantong sampai Rp 7 juta sebulan. Nominal tersebut menurutnya pasti cukup memberatkan warga. “Peningkatan jumlah pasien kemungkinan bukan karena semakin banyak warga yang ginjalnya rusak. Tetapi, karena orang-orang yang dulu tidak
berani periksa sekarang sudah mau ke rumah sakit,” jelasnya. Diro mengakui, jumlah pasien gagal ginjal memang cukup banyak. Setiap bulan sampai 10 pasien yang meninggal dunia. Namun, di bulan yang sama, datang 13 sampai 14 pasien gagal ginjal. Sehingga, jumlahnya terus meningkat. “Kebanyakan yang meninggal adalah pasien yang tidak patuh, jadi mereka makan sembarangan dan sering telat kontrol. Jadi sudah sulit diatasi,” terangnya. Di RSUD Blambangan ada delapan fasilitas mesin hemodialisis untuk mengatasi pasien cuci darah. Sekali cuci darah, tiap pasien membutuhkan waktu sampai 4 jam. Mereka adalah pasien yang kemampuan ginjalnya hanya berfungsi 15 persen. ”Yang di atas itu masih dapat ditangani dengan obatobatan,” tandasnya. (fre/c1/aif)