Radar Banyuwangi | 13 Oktober 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SELASA 13 OKTOBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 37

Sugiatik Dihabisi Suaminya Leher Dijerat Tali, Seolah Bunuh Diri GLAGAH - Polisi bergerak cepat mengungkap kematian Sugiatik, 35, yang sejak awal disebut gantung diri. Setelah melakukan penyelidikan dan didukung hasil otopsi, polisi meyakini kematian warga Dusun Tembakon, Desa Banjarsari, Kecamatan

Suami Jerat Istri sampai Mati

Glagah, itu sengaja dibunuh. Siapa pelakunya? Dari serangkaian pemeriksaan saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi yakin pelakunya adalah Istriyono yang tak lain adalah suami Sugiatik. Begitu cukup bukti, pria berusia 42 tahun itu langsung ditetapkan sebagai tersangka. “Tersangka langsung kita tahan n

Jengkel Lantaran Istrinya Banyak Tagihan Utang

SELAIN berhasil menguak aksi pembunuhan terhadap Sugiatik, polisi juga berhasil menemukan motif di balik kejadian yang menggegerkan warga Dusun Tembakon, Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, tersebut. Pengakuannya di hadapan penyidik, Istriyono mengaku jengkel lantaran perempuan pujaan hatinya itu memiliki banyak utang. Menurut keterangan warga sekitar, pasangan suami istri itu sering cekcok n Baca Jengkel...Hal 47

Baca Sugiatik...Hal 47

2

Lima menit kemudian Istriyono bangun untuk mengambil tali tampar sepanjang 3 meter. Tali itu lantas diikatkan pada kayu blandar di atap kamar depan dengan posisi tergantung.

1

3

5

Pukul 05.40 Istriyono melihat korban berada dalam kamar depan sedang duduk di tepi ranjang.

6

Setelah itu Istriyono melilitkan tali itu ke leher istrinya 3 lilitan. Tali ini dijeratkan sampai korban meninggal dunia seketika.

Istriyono lantas membuat sandiwara dengan memeluk Sugiatik sambil berteriak minta tolong seolah-olah istrinya bunuh diri

Sabtu (10/10) pukul 04.30, .30, 30, Sugia Sugiatik atik terbangun dari ari tidur lalu pergi ke kamar mandi. ndi. S Setelah Set etelah itu Sugiatik Su tidur lagi bersama ma suami s dan anaknya di depan an TV di ruang te ten tengah.

4 Saat itu Istriyono belum mengeksekusi istrinya. Dia terlebih dulu membangunkan putranya, Abdul Marik, 7, dan M m mengajaknya mandi.

GRAFIS: REZA FAIRUZ / RABA

BWI CERDAS

Start Pukul 08.00, Selesai Pukul 11.00

Dispendik Jamin Beasiswa Lancar BANYUWANGI - Penerima beasiswa pendidikan tidak perlu cemas menyusul terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 900/4627/SJ. SE tersebut berisi dana hibah hanya bisa diberikan kepada lembaga yang memiliki badan hukum. Terkait turunnya SE tersebut, para penerima beasiswa sempat ketar-ketir karena tidak akan mendapatkan sokongan dana dari pemerintah n Baca Dispendik...Hal 47

KUCUR

NGOPAI

Penasaran Masakan Baru MESKI sudah menjadi owner Pesona Ikan Bakar, Marsono tampaknya tidak puas begitu saja. Hingga kini dia masih sering mencicipi menu masakan baru di berbagai rumah makan lain. Harapannya, dia bisa menciptakan inovasi baru mengenai menu masakan n Baca Penasaran...Hal 47 TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

NIKLAAS ANDRIES/RABA

SEMBUNYIKAN WAJAH: Kapolsek Ketut Redana memberikan nasihat kepada tiga pasangan yang terjaring di sebuah hotel di pusat kota kemarin.

Siang Bolong Mesum di Hotel Tiga Pasangan Terjaring Razia BANYUWANGI - Aparat Polsek Banyuwangi mengamankan tiga pasangan yang asyik ngamar di sebuah hotel di pusat kota Banyuwangi siang kemarin.

Para lelaki dan perempuan yang terjaring razia itu berstatus bukan suami istri. Selain itu, mereka juga tidak memiliki kartu identitas, seperti kartu tanda penduduk (KTP). Kehadiran petugas mengejutkan pasangan yang sedang kasmaran

itu. Beragam alasan dikemukakan saat polisi memeriksa dokumen mereka di dalam kamar. Ada yang mengaku menjenguk saudara, bahkan sekadar mampir di kamar hotel n

Geliat Komunitas Perajin Batu Akik Banyuwangi

Andalkan Sisi Historis Bernilai Magis Perajin, penggemar, dan kolektor batu akik di Banyuwangi semakin meluas. Mereka terus menggali potensi batu khas dari Bumi Blambangan. Rupanya beberapa batu di Banyuwangi memiliki kualitas yang layak bersanding dengan batu bacan dan batu berkelas lain.

KEBERADAAN batu akik berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian mikro. Bagaimana tidak, transaksi jual-beli batu akik bisa me-

CHIN JULLIEN/RABA

PUNYA NILAI MISTIS: Batu macan tutul dan kelabang yang diperoleh dari Gua Istana, Alas Purwo.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

nambah penghasilan bagi beberapa kalangan. Sayang, pertumbuhan transaksi tersebut tidak diiringi persaingan positif. Justru persaingan harga antar perajin tidak sehat. Tidak adanya standar harga membuat harga batu akik di pasaran kacau. Berangkat dari kondisi itu, segelintir masyarakat Banyuwangi membentuk wadah bagi perajin batu akik. Komunitas tersebut bernama Kumbang atau kepanjangan dari Komunitas Batu Akik Banyuwangi. Ketua Kumbang, Edi Suryadi, mengatakan komunitas tersebut merupakan salah satu cabang dari Asosiasi Kerajinan Kaus Aksesori dan Batik (AKRAB) Banyuwangi yang merupakan binaan Disperindagtam Banyuwangi n

Golkar kubu Hidayat aktifkan kantor Bahasa kasarnya kudeta! Sugiatik dihabisi suaminya sendiri Sandiwara gantung diri itu akhirnya terkuak!

Baca Andalkan...Hal 47

' ( ) * " + ,-) #

. .

! " # $ % &

Baca Start...Hal 47

Baca Siang...Hal 47

CHIN JULLIEN, Banyuwangi

BANYUWANGI - Seminar “Fenomena Gangguan Pada Ginjal dan Solusinya� persembahan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Hotel Ketapang Indah pada Sabtu mendatang (17/10) dijadwalkan berlangsung tiga jam. Kegiatan seminar itu akan dimulai pukul 08.00 dan sudah tuntas pukul 11.00. Oleh karena itu, untuk memaksimalkan kesempatan peserta dalam memperoleh solusi dan pemaparan masalah ginjal dari DOK.RABA dokter Roger Tan Roger Tan Choon Hian Choon Hian MBBS, panitia menyarankan peserta mempersiapkan pertanyaan untuk pakar ginjal tersebut. Sementara itu, masalah ginjal tidak dimungkiri secara perlahan tumbuh secara masif di Banyuwangi. Tak hanya masyarakat berusia lanjut yang terkena penyakit tersebut n

' (* " + 3 #

& ' ( ! ) * " # +, $,

.4 0

' (* " + -/ +

! " # $ %

01 2

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


radar sport RADAR Banyuwangi

38

Selasa 13 Oktober 2015

BRCC Sabet Runner Up

Sepak bola

Persewangi Terancam Tamat BANYUWANGI - Masa depan Persewangi semakin suram. Sejak promosi ke Divisi Utama tahun 2012 lalu kiprah The Lasblang (Laskar Blambangan) selalu melahirkan persoalan. Faktor utama terpuruknya Persewangi adalah masalah finansial. Tim dengan warna khas Merah-hitam yang menjadi ikon Banyuwangi itu kini terancam tamat jika tidak ada kepedulian pemerintah daerah. Sorotan tajam itu disuarakan mantan manajer Persewangi, Pebdi Arisdiawan, yang meng­ antarkan Persewangi dari Divisi III hingga Divisi I. Dia mene­ gaskan, Persewangi bisa bubar ka­l au pemerintah daerah tidak turun tangan. ‘’Persewangi ini menjadi klub kebanggaan rakyat Banyuwangi. 80 persen rakyat gandrung sepak bola,” se­butnya kemarin. Pebdi menyebut, bupati periDOK.RaBa ode sebelumnya telah menunPebdi Arisdiawan jukkan bukti kepedulian terhadap Persewangi. Kecintaan Bupati Samsul Hadi terhadap Persewangi tidak diragukan lagi. Sebab, Persewangi merupakan ikon sepak bola milik semua rakyat Banyuwangi. ‘’Zaman bupati Ratna, Persewangi juga diperhatikan,” tandasnya. Kalau pemerintah daerah tidak peduli terhadap Persewangi, jelas itu mencederai pencinta sepak bola di Banyuwangi. ‘’Persewangi itu membina generasi muda yang lebih baik untuk berprestasi. Membina generasi muda itu tugas pemerintah. Jadi, tidak boleh lepas tangan,” katanya emosional n  Baca Persewangi...Hal 47

Tour de Singkarak

Agenda kota

Halaqoh di Pendapa Hari ini, Selasa (13/10) sekitar pukul 09.00, Bupati Abdullah Azwar Anas membuka kegiatan halaqoh di Pendapa Shaba Swagata Blambangan. (*)

Jawa Pos

ISTIMEWA

BEST INDONESIAN RIDER: Pembalap BRCC Nandra Eko Wahyudi (duduk) meraih posisi runner up pembalap terbaik Indonesia.

lagi, pembalap kelas dunia level one tampil dalam even tersebut. Even tersebut diikuti 24 tim BANYUWANGI - Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) dari 36 negara. BRCC menja­ membuktikan kualitas dalam di bagian tim asal Indonesia yang dipilih Persa­ perhelatan Tour de tuan Besar Ikatan Singkarak (TdS) taSepeda Sport Indo­ hun 2015. Bagaimanesia (PB ISSI). na tidak, tim balap Even tahunan itu sepeda profesional berlangsung mulai milik Banyuwangi Ini bukan tanggal 3 Oktober lalu itu meraih hasil tiakhir. Kita dan berakhir kemadak mengecewakan dalam even tersebut. akan lanjutkan rin. Para pembalap melahap jarak 1.343,1 Satu pembalap pada even kilometer (Km) yang BRCC, Nandra Eko berikutnya” terbagi dalam semWahyudi, sanggup bilan etape dengan menembus posisi Guntur Priambodo melewati 18 kaburunner up dalam dafKetua BRCC paten/kota di Sumatar klasemen pembaltera Barat. ap terbaik Indonesia Ketua BRCC, Guntur Priamboatau the best Indonesian rider. Nandra Eko Wahyudi diapit do tidak bisa menyembunyikan dua pembalap Pegasus Conti- kegembiraan atas capaian tersenental. Terbaik pertama direng- but. Menurut dia, hasil tersebut kuh Dadi Suryadi dan Aiman memang menjadi bidikan sejak awal. ‘’Alhamdulillah ini hasil Cahyadi. Selain prestasi itu, Nandra Eko yang luar biasa,’’ katanya. Dia mengungkapkan, prestasi Wahyudi juga masuk nominasi pembalap terbaik Asean. Dia itu diraih dengan persiapan hanya kalah dengan Dadi Sury- matang. Maka dari itu, keberadi di posisi pertama dan Felipe hasilan itu sesuai upaya yang telah dilakukan selama ini. ‘’Ini Marcelo dari Filipina. Hasil tersebut bukan merupak- bukan akhir. Kita akan lanjutkan an hasil buruk. Sebab, persaingan pada even berikutnya,” pungkasmeraih podium sangat ketat. Apa- nya. (ton/c1/als)

Kandas Jelang Empat Besar BANYUWANGI - Tim bola voli putra Banyuwangi tampil oke dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jatim 2015. Meski begitu, nasib tim asuhan Bambang itu kurang beruntung di babak terakhir. Bagaimana tidak, mereka tampil meyakinkan mulai dari fase penyisihan. Tetapi, laju tim binaan Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, itu terhenti di babak delapan besar. Satu-satunya tim yang menga-

lahkan tim putra Banyuwangi memang bukan tim sembarangan, yaitu tim Putra Semeru Polda Jatim. Meski menghadapi lawan berat, tim putra Banyuwangi mampu memberikan perlawanan. Ilham Prayuda dkk mampu meladeni tim Putra Semeru Polda Jatim dalam pertandingan lima set. Tetapi, perjuangan mereka akhirnya terhenti. Skor akhir 3-2 untuk kemenangan tim lawan. Pelatih tim putra Banyuwangi, Bambang, mengaku tim-

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

nya telah bekerja keras demi meraih asa juara dalam ajang yang dipusatkan di GOR Indoor Lembu Petteng, Tulungagung, itu. Tetapi, perjuangan itu hanya mampu menembus babak kedua. ‘’Kita kalah di babak penentuan menuju empat besar,” terangnya kemarin. Sebetulnya, tim putra Banyuwangi menunjukkan kemampuan terbaik dalam ajang tahunan itu n  Baca Kandas...Hal 47

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

 Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

 Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

 Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 13 OKTOBER TAHUN 2015

Koranna Oreng Kota Santri

HALAMAN 39

Desak Lilur Ditahan

SITUBONDO - Ribuan orang yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Rakyat (Gempur) mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Polres Situbondo untuk menahan tersangka kasus informasi dan transaksi elektronik (ITE), Khalilur R Syahlawi. Massa mengancam, jika dalam waktu sepekan tidak ada kepastian, maka massa akan menahannnya sendiri. Mereka yang terlibat dalam aksi ini ini datang dari sejumlah desa di Situbondo. Massa turun

ke jalan karena marah kepada Lilur (panggilan untuk Khalilur R Syahlawi). Sebab, Lilur dinilai telah menuduh sejumlah kiai di Situbondo sebagai maling. Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, massa pertama kali mendatangi kantor Kejari Situbondo. Mereka datang menggunakan sekitar 500 sepeda motor, sejumlah pikap, kendaraan truk lengkap dengan sound sistemnya. Di depan kejaksaan, massa meminta agar tersangka ITE ditahan. Direktur LSM Gem-

pur, Junaidi juga mempertanyakan lemahnya kinerja aparat dalam menangani kasus ITE. “Tersangka ITE itu sudah berjalan delapan bulan. Kalau aparat tidak mampu, maka rakyat yang akan menangkapnya,” teriaknya. Junaidi juga menegaskan penghinaan dan caci maki terhadap sejumlah kiai adalah fitnah. “Yang tidak masuk akal, dia (Lilur) mengaku sebagai staf kepresidenan. Itu tidak mungkin,” katanya. Massa aksi kemudian bergeser dari kejaksaan menuju Polres Si-

tubondo. Di depan polres, massa tetap satu komando. Yaitu, meminta agar Lilur ditahan. Massa menyayangkan lambatnya penanganan kasus ITE yang sudah berjalan delapan bulan. Dalam desakannya, Junaidi meminta agar polisi memberi tenggat waktu penahanan Lilur. Bahkan, emosi yang sudah memuncak sempat membuat ribuan massa berniat untuk mendatangi rumah Lilur, di Dusun sokaan, Desa Tribungan, Kecamatan Mangaran n Baca Desak...Hal 40

NUR HARIRI/JPRS

EMOSI: Massa ‘Gempur’ mendesak polisi agar menangkap Lilur yang sudah menjadi tersangka kasus ITE di depan Polres Situbondo, kemarin (12/10).

SDI Nurul Anshar Raih Juara 3 Lomba PKS PANJI – Sekolah Dasar Islam (SDI) Terpadu Nurul Anshar Kecamatan Panji menerima penghargaan berupa Tropy atas prestasi yang diraihnya dalam Lomba Patroli Keamanan Sekolah (PKS). Lembaga pendidikan favorit di Kota Santri ini meraih Juara III kategori Performen Tingkat Jawa Timur yang dilaksanakan Polda Jatim pada 15 September lalu. Lomba PKS rutin dilaksanakan setiap tahun oleh Polda Jatim. Sebelum keluar sebagai juara, SDI Terpadu Nurul Anshar harus bersaing

dengan peserta lainnya yang datang dari kabupaten/kota Jawa Timur. Kegiatan PKS laksanakan di Nurul Anshar dilatih oleh tim Polres Situbondo yaitu Ipda Supoyo, SH dan Ipda Kusmiani, SH. “Kita Mengucapkan banyak terima kasih kepada Polres Situbondo, Dinas Pendidikan, Yayasan Nurul Anshar, UPTD Kecamatan Panji serta wali murid yang telah memberikan dukungan,” terang Kepala SD Nurul Anshar, Hadi Suko Mulyono. Penyerahan Tropy kemarin dilakukan oleh Polda Jatim melalui Polres Situbon-

do yang di wakili oleh Kanit Dikyasa Polres Situbondo, Ipda Supoyo, SH, Sebelumnya ada penampilan dari siswa yang mengikuti perlombaan. Prestasi ini disambut meriah para siswa dan wali murid. Sementara itu, Kepala UPTD Pendidikan Panji, Yon Dirianto mengaku sangat mengapresiasi prestasi yang diraih SDI Terpadu Nurul Anshar. “Tentu kita berharap dan percaya ke depan SDI Terpadu Nurul Anshar ini bisa lebih maju dan berkembang,” terangnya. (pri/adv)

MARJHONO/JPRS

BERPRESTASI: Siswa SDI Terpadu Nurul Anshar peserta lomba PKS berpose bersama tim Polres Situbondo, kepala sekolah, guru dan UPTD.

Pemkab Situbondo Peringati HUT ke-70 Provinsi Jawa Timur

Gelar Upacara, Potong Tumpeng Hingga Bupati Serahkan Hadiah SITUBONDO – Pemerintah Kabupaten Situbondo, Senin (12/10) kemarin, menggelar upacara peringatan hari jadi ke70 Provinsi Jawa Timur. Selain diperingati dengan pelaksanaan upacara bendera yang ditempatkan di Alun–alun Kota, juga dilakukan tasyakuran yang ditandai dengan pemotongan tumpeng di pendapa. Pemotongan tumpeng langsung dilakukan PJ Bupati Situbondo, Zainal Muhtadien. Potongan tumpeng pertama diberikan kepada Bagian Pemerintahan Sekretariat Pemkab Situbondo. Acara tasyakuran

diikuti jajaran kepala SKPD di lingkungan Pemkab Situbondo serta jajaran forum pimpinan daerah (forpimda). Dalam kesempatan ini, Pj Bupati, Zaenal Muhtadien juga menyerahkan hadiah kepada perwakilan Korpri Situbondo yang keluar sebagai juara lomba dalam rangka HUT ke-70 Pemprov Jawa Timur se-Bakorwil Malang. Yakni, Kepala Bagian Humas, H. SugengYuwono yang meraih juara II lomba Tenis Lapangan. Selain itu satu orang lagi yang juga menyabet juara II Senam Korpri. Dalam sambutannya, PJ Bupati

juga berharap kepada seluruh SKPD di Kabupaten Situbondo agar bersikap netral dalam pelaksanaan Pilkada 09 Desember mendatang. “Termasuk juga menjaga kondusifitas pada pelaksanaan nanti,” tegasnya. Jika ada PNS yang terbukti terlibat dalam dukung mendukung pasangan calon pilkada, PJ Bupati mengancam akan memberikan sanksi tegas. “Kami tidak akan segan-segan menindak tegas sebagaimana diatur oleh undang-undang,” tegas Zaenal Muhtadien. Sementara itu, dalam pelaksanaan upacara Pj Bupati

memberikan amanat, peringatan hari jadi Provinsi Jawa Timur sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas perjalanan sejarah Jawa Timur yang penuh dinamika hingga bisa mencapai kemajuan seperti saat ini. Termasuk yang dirasakan masyarakat Kota Santri. “Kami berharap, peringatan hari jadi ke-70 Provinsi Jawa Timur harus dijadikan sebagai momentum untuk bekerja lebih keras guna memasuki MEA 2015 yang bisa memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat,” tegasnya. (pri/adv)

HIKMAT: Pelaksanaan upacara bendera puncak peringatan HUT ke-70 Provinsi Jatim di Alun-alun Kota Situbondo.

BANGGA: PJ Bupati, Zainal Muhtadien menyerahkan tropy kepada Kabag Humas Pemkab Situbondo, Sugeng Yuwono yang telah berhasil menyabet juara II loma tenis lapangan se-Bakorwil Malang dalam rangka HUT ke-70 Provinsi Jatim.

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

TASYAKURAN: PJ Bupati, Zainal Muhtadien memotong tumpeng peringatan HUT ke-70 Provinsi Jatim di pendapa Kabupaten Situbondo usai pelaksanaan upacara bendera. Potongan tumpeng pertama diberikan kepada Bagian Pemerintahan.

http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

SEREMONIAL: Acara silaturahmi dan tasyakuran HUT ke-70 Provinsi Jatim di pendapa Kabupaten dihadiri jajaran Forpimda dan kepala SKPD dan sejumlah pihak terkait.

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA

40

Jawa Pos

Selasa 13 Oktober 2015

Pertigaan Suboh Darurat Traffic Light SUBOH – Pertigaan di jalan raya Suboh hingga saat ini belum memiliki traffic light. Padahal, masyarakat sejak lama menginginkan adanya rambu-rambu pengatur lalu lintas tersebut. Budiono, salah satu warga mengatakan, di pertigaan ini, kepadatan kendaraan kerap terjadi. Itu karena aktifitas warga sangat padat. ”Setiap saat pasti ramai di sini,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, belum lama ini. Apalagi pada jam-jam sibuk. Misalnya waktu pagi hari hingga siang hari. Pada pagi hari dipenuhi anak-anak sekolah. Begitu juga saat anak sekolah pulang. ”Pokoknya sangat padat

mas,” tambahnya. Belum lagi aktifitas warga sekitar. Budiono menerangkan, banyaknya aktifitas warga di tempat ini sangat wajar. Sebab, di pertigaan tersebut sebagai penghubung warga menuju beberapa tempat keramaian atau tempat-tempat pelayan publik. Dia mencontohkan, warga yang akan menuju ke pasar, pasti akan melewati jalan tersebut. Belum lagi ke sebelah selatan ada puskesmas. Beberapa meter dari pertigaan ada puskesmas dan kantor Camat Suboh. ”Sebelah selatan maupun utara ada sekolah,” kata Budiono. Yang ironis, di tengah kepadatan yang tidak bisa ter-

hindarkan tersebut, petugas yang membantu ketertiban sangat minim. Bahkan, saat jam kepadatan, seringkali tidak ada petugas. Malah yang mengatur lalu lintas para tukang becak yang sering mangkal di sana. Mereka inilah yang mengatur jalannya lalu lintas. ”Kalau petugas, seperti polisi, jarang sekali,” tambahnya Karena itulah, menurut Budiono, sudah saatnya di pertigaan Suboh di di beri traffic light. Apalagi kecelakaan sudah terjadi beberapa kali. ”Jika tidak, pasti akan lebih sering kecelakaan,” pungkasnya. (bib/pri)

HABIBUL ADNAN/JPRS

BAGAIMANA INI: Beginilah kondisi proyek drainase di Desa Bantal Kecamatan Asemabagus yang sudah mengalami kerusakan.

Baru 4 Bulan, Sudah Hancur ASEMBAGUS – Kualitas sejumlah proyek di Kabupaten Situbondo perlu dipertanyakan. Sebab, dari beberapa proyek yang sudah selesai dikerjakan, sudah banyak yang rusak. Contohnya adala proyek drainase di Dusun Pariopo, RT 17, RW 04, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus. Proyek yang selesai dikerjakan sekitar empat bulan lalu, kini ditemukan sudah rusak. Kepala Desa Bantal, H. Sahijo waktu ditemui wartawan koran ini menduga, kerusakan

diakibatkan karena truk pengangkut tebu. ”Kendaraan yang mengangkut muatan berat, seperti truk tebu lewat sini terus. Mungkin saja karena itu,” ujarnya. Selain truk tebu, kendaraan dengan muatan berat juga sering lewat. Misalnya truk pengangkut hasil panen petani. ”Intinya, kendaraan berat sering lalu-lalang di jalan ini,” terang Sahijo. Karena itulah, Sahijo berpendapat, kerusakan sejumlah proyek bukan semata karena kualitasnya yang kurang bagus.

Seperti campuran materialnya yang asal-asalan. Akan tetapi ada sebab lain. Sahijo menerangkan, proyek tersebut diambilkan dari Anggaran Dana Desa (ADD). Dia mengaku, terkait dengan kerusakan tersebut, dirinya pernah meminta agar drainase yang rusak tersebut segera diperbaiki. ”Sekitar tiga bulan yang lalu, kita sudah mengusulkan agar diperbaiki. Tapi tidak kunjung di perbaiki sampai sekarang,” terangnya. Volume proyek drainase diperkirakan 40 x 60 sentimeter dan panjang sekitar 300 meter.

Memang, di sejumlah titik terdapat kerusakan hingga puluhan meter. Gorong-gorong dibuat juga menghawatirkan. lebar gorong-gorong sekitar 70 sentimeter dan panjang 2,5 meter, ketebalan cornya antara 8 - 10 sentimeter.. Mahyari, salah satu warga berharap agar kerusakan itu diperbaiki. Sebab, jika tidak diperbaiki, Mahyari berpendapat sama saja dengan membuang anggaran. ”Dan saya kira anggarannya tidak kecil,” ujarnya. (bib/pri)

Pisah Ranjang, Petani Gantung Diri PANJI - Gara-gara pisah ranjang dengan istrinya sekitar lima bulan terakhir, Misnawi, warga Dusun Krajan, Desa Kayuputih, Kecamatan Panji nekat gantung diri. Nyawa pria 39 tahun ini pun kemarin (12/10) tidak bisa diselamatkan. Data yang berhasil dikumpulkan, Misnawi ditemukan gantung diri oleh Rasima, 60, ibu kandungnya sendiri. Saat itu, sekitar pukul 07.00 Rasiman mendatangi rumah Misnawi. Begitu membuka pintu samping rumah, Rasima terkejut melihat tubuh anaknya tergantung di kayu atap rumahnya. Sang ibu ini lantas berteriak minta tolong. Teriakan Rasima lantas mengundang sejumlah warga sekitar. Para tetangganya kontan berusaha menurunkan tubuh Misnawi. Jasad korban kemudian dibawa ke Puskesmas Mangaran. Sayang, begitu Misnawi diperiksa dokter nyawanya sudah tidak ada. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, polisi yang mendapati informasi langsung mendatangi lokasi kejadian.

MENGEJUTKAN: Warga menunjukkan lokasi Misnawi yang tewas gantung diri di rumahnya, Dusun Krajan, Kecamatan Panji, Desa Kayuputih.

HABIBUL ADNAN/JPRS

TAK TERATUR: Tidak adanya traffic light membuat lalu-lalang kendaraan di pertigaan suboh semrawut.

Tegur Pengamen, Pemuda Dianiaya SITUBONDO - Jefri Riskia, 19, warga Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, jadi korban penganiayaan sejumlah pengamen. Akibatnya, pria ini mengalami luka cukup serius di bagian kiri atas kepalanya. Pemuda ini sebelumnya menaiki sepeda motor dan berhenti di depan warung Sari Asih, utara perempatan Alun-alun Kota Situbondo. Dia menghentikan laju kendaraannya karena traffic light menunjukkan lampu merah. Pada waktu berhenti bersama kendaraan lain, Jefri kemudian didatangi oleh beberapa pengamen. Jefri kemudian menegur agar

p e n g e m e n m e n ga m e n d i tempat lain. Sayang, para pengamen tidak terima dengan ucapan Jefri. Seketika, pengamen mengeroyoknya. Diduga kuat, salah satu pengamen juga ada yang menggunakan benda tajam. Sebab, kepala kiri atas Jefri langsung mengucurkan darah alias terluka. Usai mengeroyok korban, para pengamen langsung kabur meninggalkan lokasi. Sementara Jefri ditolong warga sekitar untuk berobat ke rumah sakit. Jefri kemudian melaporkan kasus pengeroyokan yang dialaminya ke Polres Situbondo. Dikonfirmasi, Kasubag Humas

Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan laporan penganiayaan oleh pengamen tersebut. “Kasusnya dalam lidik. Karena terlapor belum diketahui identitasnya. Saat ini petugas memburu pelaku penganiayaan,” katanya. Nanang menghimbau kepada masyarakat, apabila merasa resah dengan adanya pengamen di perempatan jalan, sebaiknya mengadukan hal itu kepada polisi. “Kalau ada pengamen yang membuat resah, jangan ditegur sendiri untuk menghindari kekerasan. Laporkan saja kepada polisi atau kepada Satpol PP agar mereka ditertibkan,” imbaunya. (rri/pri)

NUR HARIRI/JPRS

Dari hasil olah TKP, Misnawi meninggal karena tergantung dengan menggunakan kain taplak meja. “Saat diperiksa dokter, korban sudah meninggal dunia. Polisi yang datang sudah melakukan olah TKP,” katanya. Nanang menambahkan, berdasar keterangan keluarga, ko-

rban yang nekat gantung diri diduga depresi sehingga putus asa dan mengahiri hidupnya dengan cara tersebut. “Keterangan orang tuanya, korban sudah lima bulan pisah ranjang dengan istrinya. Jadi korban diduga depresi,” imbuhnya. Atas kejadian tersebut, polisi

langsung menyerahkan jasad Misnawi kepada pihak keluarga. “Korban murni bunuh diri, karena kemaluan korban mengeluarkan sperma dan duburnya mengeluarkan kotoran. Jadi jasadnya langsung diserahkan agar dimakamkan,” pungkasnya. (rri/pri)

NUR HARIRI/JPRS

Tempat Kejadian: Di sekitar lampu merah Alun-alun Situbondo hingga di depan rumah makan Sari Asih sering ada pengamen yang meresahkan warga.

Massa Ancam Tangkap Lilur Sendiri n DESAK... Sambungan dari Hal 39

“Kalau hari ini Lilur tidak ditahan, maka masyarakat sendiri yang akan menangkapnya,” teriak Junaidi. Massa kemudian meminta agar polisi memberikan pernyataan terkait kapan Lilur ditahan. Saat diminta menjelaskan, Waka Polres Situbondo Kompol Dony Setyawan Handoko mengucapkan terima kasih, karena massa telah menjaga ketertiban. Menurutnya, kasus ITE berkas perkaranya masih ada di kejaksaan. “Kami masih menunggu pengiriman berkas tersebut,” katanya. Massa tampaknya tidak puas dengan wakapolres. Massa mendesak Kasat Reskrim, AKP Riyanto memberikan penjelasan kasus Lilur. “Berkas yang dikembalikan akan segera mungkin dipenuhi dan biar di P-21,” tegas mantan KBO Reskrim Polres Pasuruan tersebut. Dengan jawaban tersebut, tampaknya massa tetap tidak puas.

Emosi mereka sudah kadung memuncak. Massa ngotot ingin mendatangi rumah Lilur. Beruntung emosi warga dapat diredam koordinator aksi dan beberapa tokoh massa. Aksi ngeluruk rumah Lilur pun tidak terjadi. Massa kemudian memberikan waktu satu minggu kepada polisi agar menahan Lilur yang sudah lama ditetapkan sebagai tersangka kasus ITE. Jika dalam waktu seminggu Lilur tidak ditahan, ribuan massa mengancam akan menahan Lilur dengan caranya sendiri. “Jangan salahkan kami, jika dalam waktu satu Minggu polisi tidak menahan Lilur, maka ribuan orang yang akan menahannya sendiri. Kami akan datang lagi dengan ribuah orang sepuluh kali lipat dari jumlah massa aksi hari ini,” pungkas Junaidi, seraya mengajak massa untuk tetap damai dan membubarkan diri. (rri/pri)

Polres Dikado Pakaian Dalam Wanita SEMENTARA itu, ribuan massa menilai hukum di Situbondo sudah mati. Utamanya dalam penanganan kasus informasi dan transaksi elektronik (ITE). Massa yang membawa keranda, kemudian melakukan salat mayit di jalan raya depan Polres Situbondo. Salat mayit ini dilakukan karena massa menilai kasus ITE dengan tersangka Khalilur R Syahlawi penanganannya sudah terlalu lama. Namun, hingga kini masih belum disidangkan. “Kasusnya sudah lama, sampai sekarang belum selesai. Kami sudah bosan audiensi-audiensi terus, sekarang tangkap Lilur,” kata Junaidi, Direktur LSM Gempur. Pria ini kemudian mengambil sebuah kardus untuk dihadiahkan kepada polisi. Kasat Reskrim dikado pakaian daster sedangkan Kanit Pidana Umum (Pi-

dum) Polres Situbondo pakaian dalam wanita. “Kado ini sebagai bentuk lambanya proses penegakan hukum kasus ITE dan belum ditahannya Lilur oleh kepolisian,” imbuhnya. Sementara itu, orator lain Zainuri Ghazali menanyakan apakah para kiai yang selama ini dihina Lilur sudah dilaporkan kepada polisi. Pertanyaan Zainuri ini berdasar tudingan dari Lilur yang menuduh Kiai Zakki dan Ra Malung sebagai maling. “Saya sebagai santri dan kader NU menangis, ketika pengurus NU diteriaki maling dan divonis tanpa diadili yang dimaling-malingkan di tengah masyarakat. Saya tidak akan pernah terima,” kata pria yang pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Jatim tersebut. Mengenai urusan hukum kasus ITE yang sudah berjalan, dia menyerahkan sepenuhnya kepada polisi. Oleh karenan-

ya, dia meminta kepolisian, agar tidak mengijinkan unjuk rasa yang menyimpang dari subtansi. “Coba bayangkan, kalau Kapolres tanpa diproses pidana, diumunkan dan diteriakin maling, apakah anak buanhnya tidak sakit hatinya dan marah. Kalau urusan bupati dan wakil bupati disoal tidak ada masalah, tapi kenapa harus nama kiai. Jika tidak bisa mengamankan, jangankan salahkan kami bersama ribuan masyarakat yang akan tuurun dan bertindak sendiri,” teriaknya. Mengahiri orasinya, Zainuri Gazali mengajak ribuan orang untuk bersama-sama mengucapkan sumpah santri. Dengan kompak, massa mengucapkan sumpah santri. “Jika kiai dihina, darah yang akan jadi taruhannya,” pungkas Zainuri menutup sumpahnya. (rri/pri)

NUR HARIRI/JPRS

SALAT MAYIT: Ribuan warga Situbondo menilai hukum di Situbondo sudah mati, di depan Polres Situbondo, kemarin (12/10).


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Selasa 13 Oktober 2015

BERAS IR 64

GULA PASIR

MIGOR CURAH

100

100

DAGING SAPI

DAGING AYAM BROILER

0

600

TELUR AYAM RAS 0

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

0

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

0 200

11.150

9.900

110.000

25.000

17.700

8.900

BAWANG PUTIH

BAWANG MERAH

0

50

10.000

41

B A N Y U W A N G I

8.100

11.000

5.800

400

200

15.200

19.200

Kirania Juara Umum Lomba Kreasi Anak

Tingkat Jawa Timur 2015

GERDA SUKARNO/RABA

MERDU: Siswi Dirgantara Aviation Banyuwangi angkatan kedua menyanyikan lagu umbul-umbul Blambangan untuk mengiringi kelulusan kakak tingkatan mereka.

Dirgantara Aviation Meluluskan 10 Siswa BANYUWANGI – Sekolah pramugari Dirgantara Aviation Banyuwangi, kemarin (11/10) pagi meluluskan siswa-siswi angkatan pertama mereka. Acara kelulusan yang diadakan di Hall Room Ijen, Hotel Santika Banyuwangi itu juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Perhubungan Banyuwangi, Dinas Pendidikan, Bandara Kelas 3 Blimbingsari, Kadek Modeling School serta orang tua dari 10 siswa-siswi yang diluluskan pada hari itu. Sukanti Swastikawati, SH, MM, selaku owner dan direktur Dirgantara Aviation Banyuwangi mengatakan jika para lulusan pertamanya ini menjadi tolak ukur awal pendidikan yang mereka selenggarakan. Dia pun mengaku jika seluruh tenaga pendidik yang disediakan di tempatnya adalah tenaga-tenaga yang berkompeten di bidangnya. Sehingga dirinya pun yakin jika lulusan yang dihasilkannya akan dapat bersaing di dunia kerja. Bahkan tiga dari 10

LULUS: Direktur Dirgantara Aviation Banyuwangi, Sukanti Swastikawati, SH, MM, memberikan Ijazah kelulusan kepada salah satu siswi angkatan pertama.

lulusan di angkatan pertama Dirgantara Aviation Banyuwangi, sudah di terima di PT Gapura Angkasa Surabaya, PT Sriwijaya Surabaya dan CV Radiya Avio Banyuwangi. Dan sisanya untuk 7 siswasiswi lainnya juga telah diterima sebagai siswa magang yang memungkinkan untuk bisa direkrut sebagai pegawai tetap. “Ilmu yang mereka dapat dari dosen berkualifikasi semuanya, sesuai bidang dari setiap kompetensi keahlian, seperti untuk pelatihan Bahasa Inggris mereka yang kami serahkan pada Mr Sibon,” Kata Sukanti. Dia pun berharap ke depannya, lulusan dari tempatnya dapat meraih cita-cita sesuai dengan harapan mereka. Selain itu mantan Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas 1 Manggar, Bangka Belitung itu juga menegaskan memberikan kesempatan bagi putraputri asli Banyuwangi maupun dari luar kabupaten untuk bergabung bersama mereka. Menjadi bagian dari transportasi udara di Indonesia. (fre)

BANYUWANGI—Grand Opening lomba kreasi anak bangsa 2015 yang digelar di Mendut Sport Center pada Minggu (11/10) menorehkan sejarah baru bagi Zavira Kirania Surachman. Gadis yang masih kelas 2 di SDN 4 Penganjuran ini berhasil dinobatkan menjadi juara umum dalam lomba yang memperebutkan piala Wakil Bupati Banyuwangi. Dalam lomba itu, putri pasangan Andri Ali Surachman dan Indah Dwi Wijiastuti ini menggondol juara 1 untuk kategori A (usia 4-8 tahun) fashion show busana batik nasional dan juara harapan 1 foto model on the spot untuk kategori A. Karena berhasil menjadi juara di dua kategori akhirnya, Zahira Kirania Surachman juara umum. “Terima kasih atas dukungan untuk ayah dan ibu. Mereka tidak pernah melarang bakat saya, maka apa pun yang saya lakukan ini adalah untuk mengasah kreatif saja,” kata Kirania yang hobi menari dan mewarnai ini. Surachman mengaku terharu atas prestasi yang diraih oleh anaknya. “Mudah-mudahan lomba kreasi ini akan menjadi cikal bakal anak saya dalam mencari jati dirinya kelak,” katanya. Sementara itu, lomba kreasi anak bangsa 2015 tingkat Jatim ini digelar berkat kerja sama antara IFA, Syam Modelling School Jember dan didukung oleh RT. 01/RW 04 Perumahan Mendut serta Mendut Sport Center. Lomba memperebutkan piala Wakil Bupati Banyuwangi. (*)

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

BERBAKAT: Zavira Kirania Surachman saat menerima piala juara umum lomba kreasi anak bangsa pada Minggu malam (11/10) di Mendut Sport Center.

MELENGGANG: Usai menerima piala, Zavira Kirania Surachman menuju podium kejuaraan

Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Emilia Contessa Ajak Masyarakat Kembali ke ”PBNU” KABAT – Empat Pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang-Undang Dasar 1945, menjadi materi pokok sosialisasi yang dilakukan Anggota MPR RI, Hj Emilia Contessa di Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, Kamis (8/10) lalu. Dalam sosialisasi yang dihadiri sekitar 150 orang dari TNI, Polri, Aparat Pemerintah Desa, BPD, LPMD, PKK, Karang Taruna, Kelompok Tani, dan warga, Emilia mengajak masyarakat untuk mencermati berbagai kenyataan yang berkembang saat ini, yakni mulai merosotnya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kemerosotan akhlak dan degradasi wawasan kebangsaan. “ Fenomena ini bisa kita lihat dari perilaku yang lebih mengedepankan individualisme, pragmatisme, dan liberalisme. Jika hal ini dibiarkan, lambat laun akan menggerus nilai-nilai gotong royong, musyawarah mufakat, toleransi dan persatuan dan kesatuan.“ ujar Emilia, yang juga merupakan anggota DPD RI Komite III tersebut. Menurut perempuan asli Banyuwangi ini, empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara harus dipahami seluruh masyarakat karena mengandung nilai-nilai luhur bangsa. Dalam kesempatan itu, Emilia dengan gamblang mengupas dan menjelaskan masing-masing pilar. Pancasila, pada Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bermakna setiap orang Indonesia, bertuhan menurut agama dan kepercayaannya, menjalankan agama dan kepercayaannya secara berkeadaban serta saling menghormati setiap agama dan kepercayaan mendapat tempat dan perlakuan yang sama. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, bentuknya adalah perlakuan terhadap manusia secara adil, tidak memihak dan berpegang kepada kebenaran, Beradab maksudnya berbudi luhur, sopan dan bersusila. Sila Persatuan Indonesia, mengajarkan tentang persatuan dalam arti yang luas, melindungi

FOTO- FOTO : ISTIMEWA

segenap bangsa, dan Bersatu dalam keberagaman. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan, bermakna rakyat memiliki kedaulatan, nilai-nilai demokrasi, prinsip musyawarah dan rakyat memiliki perwakilan. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, memiliki makna Perlakuan yang adil

terhadap rakyat, adil dalam segala aspek kehidupan, Perlindungan terhadap rakyat agar hidup sejahtera. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara, kata Emilia, undang-undang dasar menempati tata urutan peraturan perundangundangan tertinggi dalam negara. Dalam konteks institusi negara, konstitusi bermakna

pemaklumatan tertinggi yang menetapkan antara lain pemegang kedaulatan tertinggi, struktur negara, bentuk negara, bentuk pemerintahan, kekuasaan legislatif, kekuasaan peradilan dan berbagai lembaga negara serta hak-hak rakyat. “Undang-Undang Dasar mengatur 3 hal penting yaitu pembatasan kekuasan organ-organ negara, mengatur hubungan antar organ-

organ negara dan mengatur hubungan kekuasaan antar lembaga-lembaga negara dengan warga negara, “ jelasnya. Dalam negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Emilia menegaskan bahwa negara kesatuan adalah suatu negara yang hanya mempunyai satu pusat pemerintahan yang mengatur seluruh daerah dalam wilayah Negara, memiliki satu pemerintahan, satu kepala negara, satu badan legislatif yang berlaku bagi seluruh wilayah negara. Bhinneka tunggal ika sebagai semboyan negara dan juga sangat tepat menjadi moto bangsa, karena Indonesia adalah negara dengan kekayaan yang sangat beragam. Yakni keragaman bahasa, lebih dari 700 bahasa daerah, keragaman flora dan fauna, Indonesia memiliki 1.128 suku bangsa dan 6 Agama, keragaman budaya, dan keragaman adat istiadat. Emilia Contessa mengajak seluruh warga masyarakat untuk terus menjaga dan meningkatkan toleransi, saling menghargai dan menghormati, dan gotong royong, serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan tetap melestarikan budaya. “Yang terpenting, kita harus kembali kepada PBNU, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar 1945, “ pungkasnya. (*)


SELASA 13 OKTOBER TAHUN 2015

HALAMAN 44

ADA APA LAGI

Bocah 4 Tahun Penuh Luka ■ Curiga Korban Kekerasan, Pihak Keluarga Lapor Polisi

SHULHAN HADI/JPRG

UJI NYALI: Salah satu peserta meluncur menggunakan tali di Gunung Srawet, Kecamatan Bangorejo, Minggu lalu (11/10).

Uji Nyali Flying Fox di Gunung Srawet BANGOREJO - Ratusan pencinta alam dari berbagai sekolah di Banyuwangi Selatan melakukan kegiatan bersama flying fox di Gunung Srawet, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Minggu lalu (11/10). Beberapa orang yang berasal dari beberapa organisasi pencinta alam, seperti Orspala SMK Muhammadiyah Siliragung, Hispala SMAN Pesanggaran, Pangrekso Buana SMAN Bangorejo, Silangsa SMAN Purwoharjo, dan Andalas SMAN Gambiran, serta beberapa komponen lain, kemarin melakukan kegiatan flying fox di Kawasan Gunung Srawet, Kecamatan Bangorejo. Dalam latihan gabungan itu, mereka juga mendokumentasikan jalur lintasan dengan model peta pita yang dikombinasi ilmu medan peta kompas. Setelah kegiatan itu rampung, semua peserta uji nyali dengan bermain flying fox sepanjang 150 meter dari atas gunung dengan sudut kemiringan 30 derajat. (sli/c1/abi)

EKONOMI

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

KREATIF: Kosiah menyelesaikan anyaman bambu untuk tobos di Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin (12/10).

Perajin Tobos kian Gembos CLURING - Perajin tobos bambu di Dusun Tanjungrejo, Desa Sembulung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, masih bertahan di tengah kepungan alat angkut barang yang modern. Meski pesanan menurun, mereka terus menganyam bambu demi bertahan hidup ■ Baca Perajin...Hal 45

Partai

GENTENG - Diduga menjadi korban kekerasan, FK, bocah di bawah lima tahun (balita) dilarikan oleh kerabatnya ke RSUD Genteng siang kemarin (12/10). Di sekujur tubuh bocah berumur empat tahun itu terlihat banyak bekas luka. Selain itu, di dahi sebelah kiri terlihat ada luka cukup parah. Di bawah mata sebelah kiri tampak lebam. “Selama ini FK diasuh orang lain,” cetus Titin S., 50, salah satu kerabat FK yang membawa ke RSUD Genteng. Menurut Titin, orang tua FK, yakni pasangan Kiki Kurniawati dan Darminto, asal Dusun Jatisari, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, selama ini tidak tinggal serumah. “Ibu FK bekerja di Hongkong,” ungkapnya. Pengasuhan FK, jelas Titin, orang tuanya menyerahkan kepada Mashudi Ari, 32, salah satu kenalan orang tua korban yang tinggal di Desa Sragi, Kecamatan Songgon. “Tadi malam (kemarin malam) Mashudi menelepon bahwa FK sakit dan dirawat di Puskesmas Singojuruh,” terangnya. Dilihat ada kejanggalan, lanjut dia, FK dibawa ke RSUD Genteng. Di sekujur tubuh bocah itu penuh bekas luka. “Ini punggungnya juga ada bekas luka,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Pihak keluarga juga telah melapor kepada aparat Polsek Singojuruh. Pihaknya berharap, dugaan kekerasan terhadap FK itu ditelusuri. “Kita ingin diselidiki penyebab bekas luka itu,” ujarnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Mashudi membantah FK mengalami kekerasan. “Demi Allah saya tidak pernah melakukan kekerasan terhadap FK,” katanya saat dihubungi melalui telepon seluler. Selama diasuh, Mashudi mengaku sempat memarahi FK. Saat itu FK diketahui buang air besar di kasur. Tetapi, bocah itu tidak diapa-apakan. FK lari dan jatuh di kamar kecil. “Dia (FK) sempat takut saat saya marahi karena buang air besar di kasur,” ungkapnya seraya menyebut bahwa FK sering jatuh di kamar kecil. Mashudi mengaku selama ini komunikasi dengan orang tua kandung FK cukup baik. Bahkan, sebelum FK dilarikan ke puskesmas, dirinya masih merekam beberapa aktivitas FK. “Rekamannya ada di what apps,” jelasnya. Dengan nada serius Mashudi menegaskan pengasuhan FK dilakukan dengan baik. Terkait pengasuhan itu juga ada kesepakatan yang ditulis di atas kertas. “Pengasuhan ini ada surat kuasanya,” tegasnya. Kapolsek Singojuruh AKP Priono saat dikonfirmasi mengatakan laporan terkait dugaan kekerasan anak itu sudah masuk di kantornya. “Laporan baru masuk sore ini (kemarin sore). Kita sudah perintahkan anggota menindaklanjuti,” katanya. (sli/c1/abi) BEKAS LUKA: Kondisi tubuh FK yang penuh bekas luka menjalani perawatan di RSUD Genteng kemarin (12/10).

SHULHAN HADI/JPRG

Dari Sawah, Tabrakan, Meninggal GENTENG - Tabrakan motor Yamaha FIZ R dengan Honda Vario hingga menyebabkan satu korban tewas terjadi di jalan raya Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, kemarin (12/10). Korban adalah Sarni, 45, pengendara motor Yamaha FIZ R asal Dusun Kaligesing, Desa Karangmulyo, Kecamatan Tegalsari. Pengendara motor Honda Vario, Fuad Ibrahim, 14, asal Dusun Krajan, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, luka serius di bagian kepala. Kecelakaan pada pukul 11.30 itu bermula saat Yamaha FIZ R dengan nopol DK 2477 EF melaju dari utara. Saat itu korban baru pulang dari sawah. Setiba di lokasi, tiba-tiba Sarni belok kanan. “Pengendara motor Yamaha FIZ R belok kanan,” cetus Kapolsek Genteng, Kompol Sumartono, melalui Kanitlantas Iptu Indah Citra. Sedangkan dari arah selatan meluncur Honda Vario nopol P 3459 YW yang dinaiki Fuad. Lantaran jarak sudah dekat, kedua motor itu tabrakan. Sarni mengalami luka parah di kepala dan meninggal saat akan dibawa ke puskesmas. “Ibrahim dirawat di puskesmas,” katanya. (sli/c1/abi)

Pemulung Tewas Tercebur di Dermaga MUNCAR - Para nelayan yang tinggal di pesisir Pantai Muncar digegerkan penemuan mayat berkelamin laki-laki kemarin (12/10). Mayat itu ditemukan nelayan mengapung di sekitar dermaga Pelabuhan Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Korban yang akhirnya diketahui bernama Maderi, 65, warga Dusun Tratas, Desa Kedungringin, Ke-

camatan Muncar, itu ditemukan sekitar pukul 07.00. “Hasil pemeriksaan medis tidak ada tanda-tanda kekerasan,” cetus Kapolsek Muncar, Kompol Agus Dwi Jatmiko, melalui Kanitreskrim Ipda Sutarkam. Berdasar keterangan sejumlah saksi dan hasil pemeriksaan medis, terang dia, penyebab meninggalnya korban adalah serangan jantung ■ Baca Pemulung...Hal 45

DOK LANTAS GENTENG

OLAH TKP: Tim Polantas Polsek Genteng dan Polsek Tegalsari mempelajari kejadian kecelakaan di Jalan Raya Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, kemarin (12/10).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

IDENTIFIKASI: Polisi dan tim medis memeriksa korban di rumah duka di Dusun Tratas, Desa Kalimati, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin pagi (12/10).

Gerindra Gelar Rakerda untuk Songsong Pilbup 2015

GENTENG - Untuk menghadapi pemilihan bupati (Pilbup), DPC Partai Gerindra Kabupaten Banyuwangi menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) yang dilaksanakan di Hotel Mahkota, Genteng Sabtu lalu (10/10). Dalam acara itu, hadir pengurus DPC Partai Gerindra Banyuwangi dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra se Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, Ketua DPC PKS Banyuwangi, Mandiri Warang Agung, dan fungsionaris DPC PDIP Banyuwangi Ficky Septalinda juga hadir. Rapat ini merupakan langkah konsolidasi alias merapatkan barisan internal Partai Gerindra dalam rangka pemenangan pasangan cabup Abdullah Azwar Anas dan Cawabup Yusuf Widiyatmoko. “Semua pengurus Partai Gerindra siap memenangkan pasangan Dahsyat,” cetus ketua DPC Partai Gerindra Banyuwangi, H. Naufal Badri. Naufal menyebut rapat ini sesuai aspirasi dan dukungan Partai Gerindra dalam menghadapi Pilbup 9 Desember 2015 mendatang. “Amanah partai harus dilaksanakan,” cetusnya. Dalam acara Rakerda Partai Gerindra itu juga disampaikan program Partai Gerindra yaitu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Penyampaian program itu disampaikan oleh wakil bendahara DPD Partai Gerindra Provinsi Jatim, H. Eko Susilo Nur Hidayat. Program peningkatan kesejahteraan dari Partai Gerindra itu, terang Eko, memberikan pelayanan penambahan modal untuk pengusaha lewat

MESRA: Ketua DPC Gerindra Banyuwangi, H. Naufal Badri bersama Bupati Abdullah Azwar Anas.

RAKERDA: Bupati Anas didampingi M. Safuan dan para pengurus Partai Gerindra di hotel Mahkota Genteng Sabtu lalu (10/10).

FOTO-FOTO: EKO BUDIYONO/JPRG

DAHSYAT: Bupati Abdullah Azwar Anas memberi sambutan dalam Rakerda Partai Gerindra Banyuwangi Sabtu lalu (10/10).

koperasi Garuda (Koga), dan pelayanan kesehatan klinik kesehatan Indonesia raya (Klinik Kesra) dan warung desa mandiri (WDM)). “Program itu diadakan oleh Partai Gerindra untuk kesejahteraan rakyat Indonesia,” cetusnya. Sementara itu, Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih pada Partai Gerindra atas dukungan untuk maju kembali sebagai Cabup dan Cawabup Banyuwangi untuk lima

tahun ke depan. “Semoga upaya bersama kita berhasil,” katanya. Di hadapan kader Partai Gerindra, Bupati Anas membeberkan keberhasilannya dalam membawa Banyuwangi menuju lebih baik dari sebelumnya. “Banyuwangi saat ini sudah menjadi kabupaten terbaik pembangunan infrastruktur tingkat ke2 tingkat Provinsi Jatim, dan terbaik ke-3 tingkat nasional,” ungkapnya.(adv/abi)

KOMPAK: Para pengurus Partai Gerindra dalam Rakerda di Hotel Mahkota Genteng Sabtu lalu (10/10).


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 13 Oktober 2015

BLAMBANGAN RAYA

Mampu Angkut Muatan 1 Kuintal â– PERAJIN...

Sambungan adari Hal 44

Para perajin anyaman bambu pembuat tobos itu umumnya sudah berusia lanjut. Dalam sehari, mereka mampu menyelesaikan lima tobos. “Lumayan sepi. Ramai kalau musim panen,� cetus Kosiah, 50, salah satu perajin tobos asal Dusun Tanjungrejo, Desa Sembulung. Pembuatan tobos itu digarap satu per satu. Jika satu pasang anyaman berbentuk kubus selesai, baru dipasang dan dihubungkan menggunakan kayu. Lebar antara kubus satu dengan yang lain harus disesuaikan ukuran jok motor dan sepeda pancal. “Kalau tobos kecil ukuran sepeda pancal harganya Rp 75 ribu dan yang besar untuk sepeda motor harganya Rp 100 ribu,� jelasnya. Dua kubus tobos karyanya, terang dia, bisa

mengangkut barang dengan berat mencapai satu kuintal. Tobos anyaman bambu banyak diminati masyarakat. Selain unik, harganya relatif terjangkau. Tobos anyaman bambu juga lebih kuat dan tahan lama dibandingkan tobos dari kain terpal yang harganya relatif lebih mahal. Tobos karya perajin Desa Sembulung itu tidak hanya dibeli warga di Kecamatan Cluring, tapi juga dari daerah lain, seperti Bali, Kabupaten Jember, Lumajang, dan Situbondo. “Cuma sekarang sepi,� katanya kepada wartawan Jawa Pos Radar Genteng. Sepinya permintaan pembuatan anyaman tobos diduga karena banyak kendaraan angkutan kecil. Saat ini banyak sepeda motor yang digunakan untuk angkutan. “Saya juga buat caping, sangkar burung, kurungan ayam, dan peralatan anyaman tradisional lain, seperti tempat sampah dan kukusan,� ujarnya. (ddy/c1/abi)

45

SMPN 1 Gambiran Juara 2 Toilet Bersih GAMBIRAN - Lomba Toilet Bersih Jeding Rijig yang Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Banyuwangi, mendapat dukungan penuh dari SMPN 1 Gambiran. Dalam lomba itu, sekolah di bawah kepemimpinan Kasek Elis Suprihati berhasil menjadi juara ke-2. Selama ini kepala SMPN 1 Gambiran, Elis Suprihati, banyak melakukan terobosan dan inovasi. Semua itu, untuk menciptakan tempat belajar yang nyaman, indah, dan bersih. “Keberhasilan ini atas kerja sama yang baik antara guru, komite, dan masyarakat,� kata Elis Suprihati. Salah satu wali murid SMPN 1 Gambiran, Rohmatun, menyatakan SMPN 1 Gambiran kini sudah banyak perubahan, itu mulai dari keindahan dan kebersihan. “SMPN 1 Gambiran terlihat lebih cantik dan bersih,� ujarnya.(*/abi)

BANGGA: Perwakilan siswa dan guru foto bersama di toilet SMPN 1 Gambiran kemarin (12/10).

EKO BUDIYONO/JPRG

Tidak Ada Unsur Penganiayaan â– PEMULUNG...

Sambungan adari Hal 44

“Korban terkena serangan jantung, lalu tercebur ke laut,� katanya. Pada malam sebelum korban ditemukan meninggal, lanjut dia, ada nelayan yang sempat melihat korban mondar-mandir di sekitar pelabuhan. “Korban

memang kurang waras dan kemungkinan tercebur ke laut pada Minggu malam (11/10),� ungkapnya. Usai ditemukan nelayan, salah satu warga ada yang mengenali identitas korban. Saat itu juga jenazahnya diantar ke rumahnya di Dusun Tratas, Desa Kedungringin. Di rumah korban itu petugas medis dan polisi datang untuk memeriksa. “Tidak ada dugaan penganiayaan,� katanya. (ddy/c1/abi)

FOTO-FOTO: BENNY SISWANTO/RABA

SERIUS: Peserta menyimak paparan narasumber Bimtek Adiwiyata di Aula Minak Jinggo Pemkab Banyuwangi siang kemarin (12/10).

BLH Banyuwangi Gelar Bimtek Adiwiyata

Bimbingan Teknik Pengisian Dokumen Adiwiyata Mandiri

D

alam rangka memberikan penyegaran dan pengetahuan serta sebagai panduan bagi sekolah Adiwiyata predikat Nasional menuju Adiwiyata Mandiri. Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Adiwiyata bertempat di ruang rapat Minak Jinggo Pemkab Banyuwangi, siang kemarin (12/10). Acara Bimtek Adiwiyata dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pemantuan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan BLH Banyuwangi, Ir. Hartoyo Mochtar yang mewakili Plt. Kepala BLH Banyuwangi, Dra. Husnul Chotimah, MSi yang sedang ada tugas luar daerah yang tidak bisa diwakilkan. Dalam kesempatan ini, BLH Banyuwangi menghadirkan Dedy Trinur Afrianto, ST dari Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur dan Sutikno, MP.d selaku ketua forum Adiwiyata Jawa Timur sebagai narasumber. Adapun materi yang disampaikan adalah tentang komponen kebijakan, kurikulum, partispatif serta komponen sarana dan prasarana. Kompak hadir dalam Bimtek Adiwiyata kemarin, adalah tim penilai dan pembina Adiwiyata Kabupaten Banyuwangi, 4 lembaga sekolah berpredikat Adiwiyata Nasional. Dan, 42 lembaga sekolah binaan dan tim Adiwiyata Sekolah se-Kabupaten Banyuwangi yang terdiri mulai dari sekolah tingkat SD, SMP dan SMA sederajat negeri/swasta di Banyuwangi. Dalam sambutan Bimtek Adiwiyata Plt. BLH Banyuwangi Husnul Chotimah yang dibacakan oleh Kepala Bidang Pemantuan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan BLH Banyuwangi, Hartoyo Mochtar, kemarin mengatakan bahwasannya kita patut berbangga hati dengan munculnya upayaupaya penyelamatan lingkungan dari

KOMPAK : Dari kiri Samsul Arif MPd MM, Ir. Hartoyo Mochtar dari BLH Banyuwangi, Dedy Trinur Afrianto ST, dan Sutikno MPd narasumber Bimtek Adiwiyata.

berbagai pihak. Pemerintah sudah memprogram kegiatan penataan, pelestarian, pengawasan dan pemulihan lingkungan. “Dan yang paling menggembirakan adalah meningkatnya sikap yang peduli dan berbudaya lingkungan dari para guru dan siswa melalui program Adiwiyata� ujarnya. Program Adiwiyata merupakan salah satu program strategis untuk mengubah perilaku dengan membangun kesadaran anak sejak usia dini terhadap pelestarian lingkungan dengan mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran seluruh warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan. Menurut Husnul, pelaksanaan program Adiwiyata di kabupaten Banyuwangi masih belum optimal, hal ini terbukti dari prestasi

yang diraih dalam penerimaan penghargaan Adiwiyata sampai tahun 2015 masih berkisar 12 lembaga. “Jadi masih sangat minim sekali kali ditinjau dari jumlah lembaga pendidikan yang ada untuk semua jenjang di kabupaten Banyuwangi� ungkap Husnul. Husnul berpesan, semua sekolah yang mengikuti Bimtek Adiwiyata hari ini agar segera membuat dan melengkapi syarat dan dokumen yang dibutuhkan terkait Adiwiyata. Karena tim Adiwiyata kabupaten Banyuwangi segera melakukan visitasi dan tinjau lapangan bulan depan. “Ini kita persiapkan untuk Adiwiyata tahun 2016, semoga semakin banyak sekolah-sekolah di Banyuwangi yang meraih predikat Adiwiyata nantinya� harap Husnul. (bay/adv)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Citra Harmoni Genteng

Malang

Banyuwangi

Luas 335 m2

Hlg STNK P 5953 ZG an Riyanto, Dsn. Krasak RT. 1/2 Kaotan, Rogojampi

Admin

Dicari karyawati bag. Admin bisa menguasai komputer, lamaran bawa lgsg ke KSU Kompas Jl. MH Thamrin Ruko Bukit Mas Regency Blok A1 BWI. Hari Senin-Kamis Pukul 10.00-15.00 WIB. (Bagian Selatan)

Dijual Tanah luas 335m2 SHM. diblkg TMP Banyuwangi Hub. 0811394175

Hlg STNK P 5423 XT an Agnes Wulan Diana, Dsn. Kedungrejo RT. 1/2, Smbmulyo

Rogojampi Dijual Tanah Rogojampi Luas 1.600 m2 Hubungi: 081938616777 Bayar Separo Sisa Kapan2. Hny dg mmbyr 100jt. Anda bisa memiliki rumah shrg 300jt. Tanpa mmbyr sisanya. Hanya di Citra Harmoni Genteng. Hub.081 333 810 177

BANYUWANGI

Djl Rmh Minimalis Lok di Jntng Kota Malang, Dkt Kmps ABM,Unibraw,Widyagama,Dkt Psr Blimbing,Dkt carefour,Pertokoan&Perbankan, SHM, Bp. Agus 082141496296

SITUBONDO

Gintangan Dijual T/B SHM 359/250 M2 gintangan rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang

Gladag Dijual T/B SHM 110/110 M2 gladag rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang

Djl Rmh Lok. Jantung Kota Bwi, Dkt Fasum, Fas:Musholla, Garasi Luas, R. Tamu, R. Keluarga, 3 KT, PDAM & Smr Bor (Air Jrnh), 2 KM, 1 Dpr, Gudang, SHM H: Bu Lia 08124946056

BANYUWANGI

Jawa Pos Radar Banyuwangi 0333-412224

Hlg STNK P 6490 VR an Andika Eka Saputra, Dsn. Rejomulyo RT. 4/1, Cluring

SITUBONDO

Hlg STNK P 5970 XJ an Suprapto, Lingk. Krobokan RT. 3/1, Kampung Mandar

Luas Âą 40 m2

Hlg STNK P 4780 EL an Heny Idayani, Jl. A. Yani VII/35 RT. 5/4, Dawuhan,Stb

Djl Tanah 2 Kapling L Âą 40 m2 Blkng K.Dinsos Jl. Anggrek Stb 150 Jt H:08563639318

HATI-HATI Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Perum Kalipuro Asri Lingk. Parse Dawuhan Dijual cepat Rumah Modern Minimalis PLN Gg. 1 Rt.II/Rw.II Ling. Parse Dawuhan LT:198, LB:138 3KT, 2KM Garasi IMB SHM Hub. 085640256802 / 081356354608

Dijual T/B SHM 120/90 M2 Perum Kalipuro Asri BWI Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang

Macan Putih Dijual Tanah SHM 3.120 M2 Macanputih Kabat arah ke Licin Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang

Bumi Ayu Iklankan Semua Produk Anda Di Harian

Hlg STNK P 6828 XM an Siswo Mujiono, Perm Permata Giri C. 06 RT. 4/6, Kel. Giri

Djl cpt rmh bumi ayu F1 Stb. LT.9x17m LB.100m2 SHM 2KT 1KM Hub:081249437798

Ketapang Dijual T/B SHM 255/150 M2 ketapang Kalipuro Barat Pom Bensin Kapuran Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

'

! " " # # $ % $ # &

!


R A D A R B A NYUW A NGI

kesehatan Kerja Keras, Kerja Cerdas

46

Jawa Pos

ISTIMEWA

WEANING: Penyapihan ventilator 15 jam pasca operasi tumor otak di ruang perawatan intensif (ICU) RSAH Genteng.

Tiga Ventilator Lengkapi Ruang ICU RSAH GENTENG - Komitmen Rumah Sakit Al-Huda (RSAH) Genteng dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan di Banyuwangi tidak main-main. Ini terbukti dengan dihadirkannya tiga unit sekaligus ventilasi mekanik ventilator guna melengkapi ventilator yang sebelumnya sudah ada di unit perawatan intensive (ICU) RSAH. Berita gembira ini disampaikan dr Suryadinata, Manajer Pelayanan Medis RSAH, beberapa waktu yang lalu. “Dengan pertambahan alat ini akan menjadi solusi tersendiri bagi masyarakat Banyuwangi yang membutuhkan layanan dengan bantuan ventilator. Pasien tidak perlu harus dirujuk ke rumah sakit lain atau-

pun ke kota lain. Tentu saja ini akan mempercepat penanganan pasien dan bisa menekan biaya perawatan yang harus dikeluarkan,” ujar Surya. Dokter spesialis anestesi di Rumah Sakit Al-Huda Dr Ririe Julita R, Sp An. menjelaskan ventilator atau alat bantu nafas adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh proses pernafasan (ventilasi) untuk mempertahankan oksigenasi atau kecukupan oksigen dalam tubuh. “Seperti kita tahu sepanjang hidupnya manusia membutuhkan oksigen terus menerus dan tidak boleh berhenti. Sel sel tubuh akan rusak bahkan mati bila tidak mendapatkan oksigen

dalam jangka waktu tertentu,” tuturnya. Menurut dr Julita, tujuan pemakaian alat ini antara lain adalah mengurangi kerja pernapasan, meningkatkan tingkat kenyamanan pasien, mengatasi ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi serta menjamin hantaran oksigen ke jaringan supaya adekuat. “Pada tiga bulan terakhir ini kasusnya semakin meningkat di RSAH, dan tidak menutup kemungkinan di tempat lainpun sama,” jlentreh spesialis alumnus Universitas Gajah Mada Jogjakarta tersebut. Lebih lanjut dikatakan, banyak faktor yang menyebabkan pasien jatuh dalam kondisi yang mengharuskan pemakaian

ventilator. Pasien dengan gagal nafas, henti nafas (apnu) maupun hipoksia yang tidak teratasi dengan pemberian oksigen. “Kondisi ini banyak terjadi pada kasus kelainan di paru seperti penyumbatan jalan napas, Edema paru, kelainan tulang iga atau patah tulang iga. Payah jantung dan gangguan kesadaran (disfungsi neurologis) ataupun tindakan operasi yang berisiko gagal nafas karena pemakaian anestesi dan sedative pada kasus seperti cidera otak berat, stroke perdarahan, Tumor otak dll. Idealnya, pasien telah mendapat intubasi dan pemasangan ventilator sebelum terjadi gagal nafas yang sebenarnya,” pungkas Julita. (*/als)

C ATATA N

Deteksi Dini Kanker Payudara itu, bila terdapat mempunfaktor-faktor re­ yai beberapa s i ko t e r s eb u t, macam mobiasakanlah me­ dalitas pengolakukan deteksi batan kanker dino sebaik-baipayudara, knya. Di samping yaitu operasi, itu yang dapat penyinaran, mengurangi re­ chemoterapy, siko adalah ma­ t e r a p i h o rka na n re n d a h mon, dan l e­m a k , c u ku p terapi biolosa­y ur dan buah gi. Biasanya Oleh: (vitamin- vitadipakai cara dr. Abdul Hanan SpB min), olah raga kombinasi tiDokter Spesialis Bedah teratur, menyusui dak hanya satu RSUD Blambangan bayinya 1,5 tahun macam untuk sampai 2 tahun, mendapatkan dan konsultasi dokter bila akan hasil maksimal. Sesudah dimenggunakan obat yang men- pastikan stadiumnya dan gragandung hormon esterogen. dasi keganasannya, maka akan Baga i ma na p e ng o b at a n dibuatkan skema pengobatan, kanker payudara? Saat ini, kita yang mana dulu dilaksanakan,

yang kedua dan seterusnya agar hasilnya maksimal. Sampai saat ini operasi merupakan cara tercepat dan berhasil membebaskan penderita dari kanker payudara asal masih dini dan benjolannya mudah dibersihkan. Kemudian dilanjutkan dengan pengobatan lainnya sebagai penguatan. Bila stadiumnya lanjut, maka urutan pengobatan mungkin di balik urutan-urutan tersebut. Sudah diteliti hasilnya mana yang terbaik oleh ahli-ahli kedokteran. Kalau sementara ini banyak yang takut operasi mungkin disebabkan rasa takut nyeri, takut kehilangan payudara dsb. Atau dikiranya kanker tidak terus berkembang dan menyebar seiring waktu. Atau mengira kankernya dapat sembuh hanya dengan obat-obat saja. (*)

p

Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: Yuana Leksana - Marketing Manager PT. DuPont Indonesia Tel: 021 780 2371 / 0811 1040285. Fax: 021 780 2785. SMS Center: 0811 366 3333. Arief N. Judhanto – District Sales Manager Eastern East Java PT. DuPont Indonesia Tel: 0811 293 289

N A R I A G N E P O T angi O F

onserv K , r i A a t a “Wisa

Tem

Raih Hadiah Total

45

KATEGORI 1. PELAJAR 2. MAHASISWA 3. UMUM

didaya jagung dan menghubungkan dengan para pemangku kepentingan.

P35 Banteng DuPont memberikan pilihan solusi berupa produk jagung hibrida terbaru, P35 Banteng. P35 Banteng dapat dipanen cepat, sekitar 100 Hari Setelah Tanam (HST). Karena lebih cepat panen, jagung P35 Banteng lebih pendek masa perawatannya dan biaya produksi lebih efisien. Potensi hasil P35 Banteng mencapai 12,1 MT / ha pipilan kering, dengan kualitas pipilan sangat baik berwarna merah cerah dan kadar air rendah. P35 Banteng juga memiliki ketahanan genetis alami terhadap penyakit bulai, sehingga menjadi nilai tambah bagi petani karena menghemat biaya produksi. Yuana Leksana - Marketing Manager PT. DuPont Indonesia menyatakan bahwa Pemerintah dan Petani telah mengetahui bahwa penggunaan varietas berdaya hasil tinggi dan toleran cekmanan, serta benih bermutu adalah kunci dalam peningkatan produksi pangan. Dalam situasi alam yang kurang mendukung seperti sekarang, penggunaan benih berkualitas baik dan telah terbukti berdaya hasil tinggi mutlak diperlukan. Pioneer berkomitmen melakukan pendampingan kepada Petani dalam aplikasi teknologi bu-

untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pola hidup sehat,” cetusnya. (*)

LOiaMlaBbAupati banasyi duanwIrigasi”

DuPont Pioneer berkomitmen mendukung Peningkatan Produksi Pangan Nasional dan bekerjasama dengan berbagai Pemangku Kepentingan di Indonesia

Edukasi Budidaya Jagung Bagi Elemen Masyarakat Selain dukungan penyediaan benih, DuPont secara aktif melibatkan elemen masyarakat untuk mendukung program swasembada pangan, khususnya dalam pendampingan kepada Petani. Pioneer bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Penyuluh Pertanian dan juga Perhutani dalam menyediakan pendampingan untuk Petani. Di beberapa tempat di Pulau Sumatera dan Jawa, Program Sekolah Lapang bagi anggota Babinsa untuk berbagi teknik budidaya jagung telah dilakukan. Peran dan keterlibatan Babinsa ini penting karena dalam program swasembada pangan, anggota Babinsa ditugaskan untuk mendistribusikan benih bantuan dari pemerintah dan melakukan pendampingan terhadap petani. Karenanya, sangat penting bagi anggota Babinsa untuk memiliki pengetahuan budidaya pertanian yang memadai agar dapat membantu petani mencapai hasil panen maksimal. Yuana Leksana menambahkan, salah satu bentuk nyata dari komitmen kami ini adalah turut berpartisipasi aktif dalam pendampingan kepada petani agar dapat mengelola tanaman jagung dengan baik. DuPont Pioneer tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh petani pemakai benih Pioneer. Sehingga petani tidak perlu kuatir, dalam setiap program Ketahanan Pangan, petugas Pioneer akan selalu siap sedia membantu petani dari sisi teknis budidaya terbaik, sehingga produktivitas petani dapat ditingkatkan,” kata Yuana. (*)

kerja keras dan kerja cerdas bersama dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah

DINAS PU. PENGAIRAN BANYUWANGI

DuPont Pioneer Berpartisipasi dalam Program Ketahanan Pangan Nasional KETAHANAN Pangan di Indonesia, tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga harus mendapat dukungan penuh seluruh masyarakat. PT. DuPont Indonesia, produsen benih jagung dan padi hibrida merek Pioneer, menyadari betapa pentingnya keterlibatan pihak swasta untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Sebagaimana telah diberitakan di beberapa media massa, fenomena El Nino diperkirakan baru akan berakhir pada bulan Februari 2016. Kondisi alam tersebut menyebabkan musim kemarau yang berkepanjangan dan telah menimbulkan kekhawatiran bagi para petani akan berkurangnya ketersediaan air. Dalam situasi ini, peningkatan produktivitas pertanian dan Ketahanan Pangan menjadi tantangan yang harus diperhatikan oleh semua pihak. Untuk mencapai Ketahanan Pangan Nasional, hasil panen petani jagung dan padi harus ditingkatkan. PT. DuPont Indonesia mendukung penuh program Ketahanan Pangan dengan menyediakan benih jagung dan padi hibrida berkualitas unggul dalam program tersebut. DuPont Pioneer selama ini dikenal baik oleh para Petani sebagai penyedia benih jagung dan padi hibrida berdaya hasil tinggi dan memiliki toleransi terhadap kekeringan dan beberapa penyakit utama jagung, termasuk peyakit bulai.

IRWAN/JP-RaBa

APEL PAGI: Seluruh pegawai Puskesmas Kertosari mendapatkan arahan setiap hari.

JUTA RUPIAH

PENDAFTARAN 28 SEPT - 17 OKT 2015

GRATIS TEMU

TEKNIK

19 OKT 2015

Syarat & Ketentuan Lomba

1. Peserta wajib mendaftarkan diri & mengisi form pendaftaran yang disediakan panitia. 2. Foto hasil karya sendiri (bukan duplikasi/milik orang lain/hasil rekayasa). 3. Obyek foto meliputi: Tempat Wisata Air, Saluan Irigasi, Dam, Sumber Mata Air yang ada di wilayah Banyuwangi. 4. Foto belum pernah dipublikasikan/diikutsertakan dalam kompetisi apapun. 5. Foto adalah hasil foto kamera digital/analog (kamera konvensional). 6. Peserta wajib menyerahkan Soft Copy foto dengan format JPEG dan Hard Copy (cetak 10R/10RS) resolusi min 300 dpi. 7. Peserta bisa mengikutkan lebih dari 1 (satu) foto. PENDAFTAR 8. Olah digital diperbolehkan sebatas brightness, contrast, burning, cropping, PERTAMA DAPAT tanpa menambah, mengurangi dan menggabungkan dua atau lebih foto. Souvenir 9. Foto yang masuk ke panitia menjadi hak panitia dan dapat dipublikasikan dalam bentuk apapun. 10. Dibalik setiap foto wajib dicantumkan: Lokasi Foto, Judul Foto, Waktu Pengambilan dan Identitas Peserta.

00

Kantor Dinas PU. Pengairan Banyuwangi Jl. Adi Sucipto No 84C Banyuwangi Telp. (0333) 424676

Informasi & Pendaftaran

Kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi

Ira Diah 087 755 741 600 Rahmita Okky 087 806 672 777 Gerda 087 763 555 566 Benny 082 331 102 936

Jl. Yos Sudarso No. 89C Banyuwangi Telp. (0333) 412224

kontak person

Mengapa deteksi dini kanker payudara dianggap penting? Karena hanya pada stadium dini (Stadium I, IIA) kanker payudara dapat disembuhkan secara tuntas. Yaitu bila kankernya masih jauh kurang dari 5 cm dan penyebaran ke kelenjar ketiak masih kecil (biasanya agak sulit diraba). Bila kankernya sudah lebih dari 5 cm, apalagi kelenjar ketiak sudah membesar (Stadium IIB, III ) maka pada stadium lanjut ini lebih sukar disembuhkan. Pada stadium sangat lanjut (Stadium IV) di mana anak sebarnya luas, maka tidak dapat di sembuhkan secara tuntas. Yang menjadi masalah adalah perjalanan penyakit kanker payudara dari 1 cm ke 2 cm dan seterusnya bertambah cepat sehingga mencapai 10 cm hanya dalam waktu kurang lebih 3 tahun yang berarti sudah Stadium IV. Oleh karena itu, setelah kankernya teraba sebesar 1 cm harus segera dilakukan penanganan menyeluruh. Sebab dalam waktu 6 bulan berikutnya sudah menjadi 2 cm dan seterusnya semakin cepat membesar dan menyebar. Bagaimana melakukan deteksi dini kanker payudara? Deteksi dini dilakukan dengan tiga cara. Cara pertama adalah SARARI (periksa payudara sendiri. Cara ini dilakukan sendiri oleh setiap wanita sejak usia subur setiap bulan. Bagaimana caranya dapat meminta penjelasan kepada puskesmas (dokter/ bidan), dokter praktek, dan rumah sakit. Cara kedua adalah pemeriksaan medis tiap wanita sejak usia 25 tahun, dilakukan setiap tahun. Sedangkan cara ketiga adalah pemeriksaan mammografi atau USG setiap wanita sejak usia 35 tahun setiap 1-2 tahun sesuai permintaan dokter yang memeriksa. Selanjutnya bila ada kecurigaan, maka dokter yang memeriksa akan mengirim yang bersangkutan ke rumah sakit guna pemeriksaan lainnya untuk memastikan adanya tumor atau kanker. Bagaimana mencegah kanker payudara? Banyak faktor yang menyebabkan seorang wanita lebih mudah terkena kanker payudara. Antara lain usia haid pertama kurang dari 12 tahun, usia menopause lebih dari 50 tahun, tidak pernah hamil atau hamil pertama usia lebih tua, riwayat keluarga kanker payudara atau kanker kandungan, kelainan-kelainan tertentu payudara dan bertambahnya usia menambah resiko. Oleh karena

BANYUWANGI-Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kertosari, Kecamatan Banyuwangi menanamkan semangat “Kerja Keras dan Kerja Cerdas”. Hal itu selalu disampaikan Kepala Puskesmas Kertosari drg. Wahyu Primawati, MAP dalam arahan setiap apel pagi di halaman Puskesmas tersebut. Menurutnya, sekarang tidak cukup hanya kerja keras, tetapi harus diimbangi dengan kerja cerdas. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, lanjut Wahyu, pihaknya selalu menekankan pentingnya koordinasi, integrasi, sinergi, dan sinkronisasi. Keempat unsur yang disingkat KISS itu diterapkan pada lintas sektor dan program. “Kinerja harus dimaksimalkan untuk mencapai satu target program,” tandasnya. Saat ini, imbuh dia, peran pemberdayaan masyarakat sangat penting. Pemberdayaan tersebut mendapatkan dukungan dari Pemkab Banyuwangi. Terbukti, peran pemkab mulai meningkat dengan adanya anggaran untuk kader pos pelayanan terpadu (Posyandu). “Tahun ini, kader posyandu mendapatkan anggaran dalam bentuk bantuan seragam,” ungkapnya. Sayangnya, sesal Wahyu, promosi terkait kesadaran masyarakat masih dinilai kurang. Prilaku hidup sehat di kalangan masyarakat masih butuh perhatian. Seperti prilaku buang air besar (BAB) di sungai dan selokan. Nah, Puskesmas Kertosari membuat terobosan untuk menggugah kesadaran masyarakat tersebut. Selain dilakukan dalam bentuk sosialiasi kepada masyarakat, Puskesmas Kertosari juga memiliki media promosi dalam bentuk website. “Perlu

Selasa 13 Oktober 2015

Pendaftaran bisa dilakukan via email : iradiah575@gmail.com

FORMULIR LOMBA FOTO PENGAIRAN

DINAS PU. PENGAIRAN BANYUWANGI

Kategori

:

Judul Foto

: ................................................................................................................................................

Lokasi

: ................................................................................................................................................

Waktu

( HH - BB - TT ) : ................................................................................................................................................

Nama

: ................................................................................................................................................

Pelajar

Mahasiswa

Umum

No. Telp./Hp : ................................................................................................................................................ POTONG FORMULIR INI DAN TEMPELKAN DI BELAKANG FOTO


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 13 Oktober 2015

BERITA UTAMA

47

Istriyono Dijerat Pembunuhan Berencana n SUGIATIK... Sambungan dari Hal 37

Alat bukti yang mendukung kejadian pembunuhan cukup kuat,’’ tegas Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama ditemui di markasnya kemarin. Diungkapkan, meninggalnya korban bukan lantaran gantung diri, melainkan dibunuh dengan cara dicekik menggunakan tali tampar. Sebelumnya, pelaku beralibi bahwa kematian istrinya karena gantung diri. Berdasar alat bukti dan hasil visum yang dikeluarkan Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan, korban diketahui meninggal bukan lantaran kendat alias gantung diri. Barang bukti yang diamankan, antara lain tali, kayu yang diduga digunakan mengaitkan tali, dan hasil visum IKK RSUD Blambangan. “Korban bukan meninggal karena gantung diri, tapi karena dijerat tali oleh suaminya,” ungkap Bastoni Purnama. Ketika dimintai keterangan penyidik, Istriyono akhirnya mengakui perbuatannya menghabisi nyawa istrinya. Aksinya itu dilakukan pukul 05.40 Sabtu lalu (10/10). Peristiwa biadab

itu dilakukan saat istrinya tidur. Leher korban dijerat menggunakan seutas tali. Korban meninggal seketika tanpa bisa melakukan perlawanan lantaran tengah sakit kepala. Dalam penyidikan itu, Istriyono juga membeberkan kronologi menghabisi nyawa istrinya. Sekitar pukul 04.30 istrinya bangun tidur lalu pergi ke kamar mandi. Setelah itu, korban tidur lagi bersama suami serta anaknya di depan TV di ruang tengah. Lima menit kemudian, Istriyono bangun untuk mengambil tali tampar sepanjang 3 meter di kamar belakang tempat penyimpanan alat-alat bangunan. Tali itu diikatkan pada kayu blandar di atap kamar depan dengan posisi tergantung. Selanjutnya, Istriyono bergegas ke belakang rumah untuk membuat pagar. Pukul 05.40 Istriyono melihat istrinya berada di dalam kamar depan sedang duduk di tepi ranjang. Kepalanya bersandar di dinding tepat di bawah tali yang baru saja dipasang suaminya. Saat itu pelaku belum mengeksekusi istrinya. Dia terlebih dulu membangunkan putranya, Abdul Marik, 7, dan mengajaknya mandi.

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

DILARANG MELINTAS: Rumah pasutri Istriyono dan Sugiatik di Dusun Tembakon, Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah hingga kemarin masih dipasang police line.

Putra korban sempat menanyakan keberadaan ibunya. Detikdetik aksi pembunuhan itu dimulai pelaku saat mengambil baju seragam Abdul Manik di kamar. Ketika itu korban duduk di lantai menghadap dinding dengan kepala bersandar di

tembok dengan kondisi lemas lantaran pusing. Tiba-tiba pelaku melilitkan tali itu ke leher istrinya tiga lilitan. Tali itu dijeratkan sampai korban meninggal dunia seketika. Setelah korban tewas, Istriyono beralibi seolah-olah istri-

nya meninggal karena gantung diri. Namun, alibinya itu berhasil diendus pihak kepolisian yang melihat banyak kejanggalan. Kejanggalan itu di antaranya tidak adanya cairan yang keluar dari kemaluan korban dan kotoran dari dubur. Di samping

itu, jeratan tali di leher tidak simetris alias berbentuk V. Kejanggalan lain adalah tumpuan kayu yang digunakan untuk gantung diri berukuran sangat kecil dan mustahil digunakan untuk tempat gantung diri. Untuk memastikan dan melengkapi hasil penyelidikan, pihak penyidik berencana akan menggelar rekonstruksi kejadian tersebut hari ini. Polisi kini masih mempertimbangkan apakah lokasi reka ulang tetap di lokasi kejadian ataukah cukup di Polres Banyuwangi. Polisi mencium usaha pembunuhan berencana yang dilakukan Istriyonoo. Bila terbukti bersalah, dia terancam hukuman maksimal penjara seumur hidup atau hukuman mati. “Unsur pembunuhan berencana ada,” Imbuh Bastoni. Seperti diberitakan sebelumnya, Sugiatik ditemukan meninggal dunia dengan posisi tergantung pada seutas tali di dalam kamar. Mayat tersebut kali pertama ditemukan suaminya, Istriyono, 42, sekitar pukul 05.30. Sebelum menemukan korban tewas, Istriyono memandikan anaknya. Setelah memandikan anaknya, sang anak menanyakan keberadaan ibunya. Begitu bocah

itu berjalan menuju ruang tengah, Istriyono bergegas menyusul. Saat akan mengambilkan seragam di dalam kamar, dia terkejut melihat istrinya sudah dalam posisi tergantung pada seutas tali di atap kamar. Istriyono pun langsung berteriak histeris dan memanggil tetangga. Kemudian, dia berusaha menurunkan tubuh istrinya. Saat diperiksa, Sugiatik masih bernapas. Namun, tidak lama berselang Sugiatik meninggal dunia. Saat petugas datang, jasad perempuan itu sudah dalam posisi tertidur di atas ranjang. Kematian Sugiatik itu memantik kecurigaan warga setempat. Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga menemukan sejumlah kejanggalan dalam insiden itu. Sejumlah fakta mengarahkan pada tidak adanya tanda-tanda bahwa korban meninggal karena gantung diri. Petugas tidak menemukan cairan di kemaluan dan kotoran di anus korban. Padahal, kondisi itu merupakan ciri umum yang hampir pasti ditemukan pada setiap kasus gantung diri. Selain itu, posisi kayu yang digunakan bunuh diri juga sangat tinggi. (nic/c1/aif)

Korban Kerap Didatangi Bank Titil Peserta Bisa Siapkan Pertanyaan n JENGKEL... Sambungan dari Hal 37

Sugiatik yang sehari-hari membuka usaha pracangan dan jualan rujak itu kerap didatangi bank harian alias bank titil. Wanita itu sering meminjam sejumlah dana kepada rentenir tersebut. Utang-utang itu akhirnya me-

nyebabkan peseteruan antara Istriyono dan Sugiatik. “Suaminya jengkel karena istrinya banyak utang. Banyak yang menagih setiap hari ke rumahnya,” beber AKBP Bastoni Purnama, Kapolres Banyuwangi, kemarin. Kehidupan keluarga tersebut memang cukup sederhana. Istriyono ditopang istrinya yang bekerja sebagai penjual rujak

dan membuka usaha pracangan. Sementara itu, Istriyono memiliki pekerjaan tidak menentu alias serabutan. Di kampungnya, tersangka dikenal sebagai pembuat kandang ternak, seperti kambing dan sapi. Di sela kehidupan rumah tangganya tersebut, rupanya Istriyono menaruh kejengkelan atas ulah istrinya yang kerap utang

tanpa sepengetahuan dirinya. Puncak kejengkelan itu terjadi pada Sabtu (10/10) pagi. Istriyono yang kalap menjerat leher istrinya dengan tali tampar. Untuk memastikan aksinya berhasil, pelaku melilitkan tali tampar berwarna biru itu berulang kali ke leher istrinya. Pelaku beralibi korban tewas lantaran gantung diri. (nic/c1/aif)

Penerima Beasiswa Sempat Risau n DISPENDIK... Sambungan dari Hal 37

Tetapi, Dinas Pendidikan Banyuwangi menjamin pendistribusian dana tersebut akan lancar. Kepala Dispendik Banyuwangi Sulihtiyono melalui Sekretaris Dinas, Dwi Yanto, menjelaskan bahwa ada penafsiran berbeda mengenai ketentuan dalam SE Mendagri tersebut. Dwi menjelaskan, tidak mungkin siswa atau mahasiswa yang memperoleh beasiswa membuat badan hukum sendiri. Oleh karena itu, dalam rapat yang digelar Dispendik ditafsirkan bahwa beasiswa tetap

bisa disalurkan kepada para penerima. “Tidak mungkin individu, seperti siswa, harus membuat organisasi sendiri, mengurus akta notaris, dan lain sebagainya. Karena itu kita menafsirkan SE Mendagri itu dengan berbeda,” ujar Dwi. Pihaknya menjamin pendistribusian dana beasiswa tidak ada masalah, baik bagi mahasiswa yang memperoleh beasiswa Banyuwangi Cerdas maupun bantuan siswa miskin. Dwi menambahkan, beberapa perguruan tinggi yang menampung mahasiswa Banyuwangi Cerdas sudah melakukan kerja sama supaya

uang beasiswa dapat disalurkan. Para mahasiswa yang memperoleh beasiswa Banyuwangi Cerdas yang tersebar di berbagai Universitas di Indonesia akan tetap dikirimi seperti biasa, bahkan tanpa melalui universitas atau badan hukum lain. “Yang jelas kita upayakan supaya terus lancar,’’ kata Dwi. Sementara itu, Misrawi, salah seorang mahasiswa yang memperoleh beasiswa Banyuwangi Cerdas yang kini berkuliah di IAIN Jember mengatakan, kabar terkait SE Mendagri itu sempat merisaukan teman-temannya. Terutama mereka yang berku-

liah di kampus Universitas Jember. Menurut mahasiswa Fakultas Tarbiyah tersebut, pemberian uang beasiswa di Unej berbeda dengan di IAIN. Sejak awal, penyaluran di IAIN sudah melalui kampus, sedangkan di Jember melalui perorangan. “Mungkin kita juga butuh ada yang menginformasikan kepada kita bahwa ada perkembangan terkait beasiswa. Kalau di sini (IAIN) dari awal melalui kampus, jadi tidak ada masalah. Tapi yang di Unej kan melalui personal. Kadang mereka kebingungan,” terang Misrawi. (fre/c1/aif)

Kebersihan Tetap Nomor Satu n PENASARAN... Sambungan dari Hal 37

”Harus sering dilakukan agar timbul inovasi baru mengenai cita rasa masakan,” kata bapak

dua anak itu. Pria kelahiran Surabaya 31 Maret 1965 itu juga berbagi tips agar pelanggan betah makan di restoran. Selain menu masakan yang enak, pelayanan kepada

konsumen juga harus diperhatikan. Kenyamanan dan kebersihan harus diutamakan. Dengan kondisi rumah makan yang bersih, secara otomatis pelanggan menjadi betah dan

pasti ingin kembali lagi. ”Menu masakan enak tapi kebersihan tidak dijaga, itu sama saja. Kebersihan itu nomor satu, agar pelanggan nyaman,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)

Berusaha Kabur Naik Becak n SIANG... Sambungan dari Hal 37

Bahkan, beberapa di antaranya ada yang berpura-pura pingsan saat petugas masuk kamar. Namun, petugas tidak percaya begitu saja dengan alasan yang diungkapkan mereka. “Pas datang

pingsan. Pas difoto petugas malah langsung cepat sadarnya,” ujar Ponco, salah satu petugas Polsek Banyuwangi. Tidak hanya itu, seorang dari mereka ada yang berusaha kabur. Dengan berpura-pura buang air kecil, salah seorang perempuan berusaha kabur menunggang becak.

Namun, usaha melarikan diri itu gagal. Meski sudah berhasil naik ke atas becak, mereka berhasil digiring menuju mobil polisi. Di Polsek Banyuwangi ketiga pasangan yang diduga mesum itu langsung didata. Bagi mereka yang tidak memiliki kartu identitas, polisi akan menerapkan sanksi tipiring.

Mereka yang punya KTP, hanya dikenai sanksi pembinaan. “Kami beri sanksi berbeda. Ada yang ditipiring dan ada yang cukup dibina. Intinya, mereka bukan pasangan sah dan masingmasing masih punya suami dan istri,” beber Kapolsek Banyuwangi AKP Ketut Redana. (nic/c1/aif)

Berencana Mendirikan Laboratorium Batu Akik n ANDALKAN... Sambungan dari Hal 37

“Secara tidak langsung Kumbang merupakan wadah bagi perajin akik yang dibina pemerintah,” katanya. Kumbang baru berdiri sekitar dua bulan lalu. Tujuan pendirian komunitas tersebut, kata Edy, adalah untuk mengangkat potensi batu mulia yang dimiliki Banyuwangi. “Banyuwangi ini punya banyak potensi batu yang tak kalah unggul dengan daerah lain. Cita-cita kami adalah bisa mengangkat nama Banyuwangi hingga ke level nasional bahkan internasional melalui batu akik ini,” katanya. Banyuwangi memiliki batu khas yang tak kalah menarik dengan daerah lain. Hanya saja batu tersebut tidak diketahui penggemar akik nasional, bahkan oleh masyarakat Banyuwangi sendiri. Sebut saja batu macan tutul purwo, batu kelabang (kaki seribu) purwo, dan batu rubah.

Batu macan tutul dan kelabang purwo dinamakan demikian sesuai motif yang seperti bulu macan tutul dan hewan kaki seribu. “Yang sedang tenar saat ini memang batu rubah itu. Batu itu memiliki kemampuan berubah warna ketika suhu berubah,” ungkapnya. Selain motif, batu Banyuwangi mengunggulkan sisi historis yang merujuk pada dunia magis. Batu kelabang dan macan tutul didapat dari tempat yang sama, yakni di sekitar Gua Istana di Alas Purwo. Menurut observasi tim Kumbang, masyarakat setempat yakin tidak semua orang mampu selamat dari sana. Sebab, Gua Istana terkenal gua yang penuh misteri. Benda-benda yang berada di sana juga dipercaya menerima radiasi positif dari tokohtokoh nasional yang pernah bermeditasi di gua tersebut. “Masyarakat juga percaya batu di sekitar Gua Istana merupakan perwujudan dari kekuatan ma-

gis di sana. Batu ini dipercaya sebagai sarana bagi pelaku magis,” katanya. Nilai magis tersebut yang diunggulkan Tim Kumbang jika mengikutkan batu Banyuwangi pada kontes tingkat regional maupun nasional. Saat ini Kumbang sedang mengusahakan penelitian kualitas batu akik Banyuwangi melalui gemolog atau orang yang ahli di bidang gemologi. Upaya Kumbang mendapat respons dari pemerintah, dikabarkan, Disperindag akan menyusun rencana pembangunan laboratorium batu akik. “Ini memang belum pasti, tapi setidaknya sudah ada respons positif,” ujar Edi. Saat ini anggota Kumbang sudah mencapai ratusan orang. Mereka merupakan gabungan dari penggemar, perajin, dan kolektor batu akik. Sekretaris Umum AKRAB Banyuwangi, Yudho Prayitno, mengatakan Kumbang diharapkan bisa merepresentasikan potensi batu

akik Banyuwangi. “Harapannya, dengan menggaungkan batu akik khas Banyuwangi di dalam maupun di luar daerah, muncul batu yang menjadi ikon Banyuwangi. Atau paling tidak bisa membawa batu khas Banyuwangi bersanding dengan batu-batu yang sedang tenar di tingkat nasional,” harapnya. Meski baru dibentuk dua bulan lalu, komunitas tersebut bertekad mencapai tujuan. Salah satunya dengan melaksanakan kontes akik. Terhitung sudah dua kali kontes akik dilaksanakan di Banyuwangi. Animo masyarakat pun cukup tinggi. Terakhir, kontes yang dilaksanakan di Taman Blambangan pada pergelaran Banyuwangi Batik Festival (BBF) diikuti sekitar 300-an peserta. Yudho mengatakan, Kumbang juga akan berintegrasi dengan dinas terkait, seperti Dinas Koperasi, Dinas Pariwisata, dan Dinas Pemuda, untuk meningkatkan kualitas program-program Kumbang. (c1/aif)

n START... Sambungan dari Hal 37

bahkan anak-anak pun mulai terkena penyakit serta gangguan ginjal. Fenomena itu terlihat dari semakin tingginya jumlah pasien cuci darah di beberapa fasilitas kesehatan di

Bumi Blambangan. Sementara itu, kesempatan berdiskusi langsung dengan pakar ginjal asal Singapura itu cukup langka. Oleh karena itu, warga Banyuwangi diharapkan memanfaatkan momen seminar itu dengan sebaik-baiknya. Peserta bisa berinteraksi langsung

dengan dokter Roger Tan dalam sesi tanya-jawab. “Pada seminar nanti ada sesi tanya-jawab yang akan dibantu translator. Jadi, peserta bisa menanyakan beberapa hal terkait masalah ginjal yang akan dijawab langsung pakarnya,” Ketua Panitia, Bayu Saksono. (fre/c1/bay)

Kantor Dibuka Gelar Konsolidasi n DPD GOLKAR... Sambungan dari Hal 48

Selain mau membongkar pagar pembatas, pemilik lahan juga bersedia menurunkan papan bertulisan “lahan dijual”. “Yang membongkar pagar pembatas itu bukan kita, tapi karyawan H. Tatang sebagai pemilik sebagian lahan kantor Golkar,” kata mantan anggota DPRD itu. Pengaktifan kantor DPD Golkar, lanjut Hidayat, menjadi prioritas kerja DPD Golkar hasil Musda IX.

Itu penting dilakukan dalam rangka mendukung kelancaran konsolidasi partai dalam menjalankan program kerja hasil musda dalam lima tahun mendatang. Setelah pagar pembatas dibongkar Sabtu lalu (10/10), DPD Partai Golkar langsung gotongroyong membersihkan kantor Golkar. Kegiatan bersih-bersih itu masih berlanjut pada Minggu pagi. Soal lahan milik warga yang belum dibebaskan, tambah Hidayat, pihaknya sedang menyiapkan solusi yang saling

menguntungkan bagi pemilik lahan dan Partai Golkar. Setelah tuntas membersihkan kantor, DPD Golkar langsung menggelar konsolidasi pada Minggu (11/10) siang. Konsolidasi itu dihadiri pimpinan kecamatan (PK) dan Wakil Ketua DPD Golkar Jatim Edi Budi Prabowo. “Kami akan berkantor di Jalan Adi Sucipto Nomor 76. Semua program kerja Partai Golkar akan kita kendalikan dari kantor DPD Golkar Banyuwangi itu,” tambah Hidayat. (c1/afi)

Harus Ada Modal Awal n PERSEWANGI... Sambungan dari Hal 38

Ada dua pilihan, jelas Pebdi, Persewangi bisa hidup jika ada dukungan pemerintah daerah. Kalau dibiarkan, maka solusi terakhir adalah menjual Persewangi. ‘’Kalau sudah dijual, bisa ditebak bagaimana kecewanya rakyat Banyuwangi,” tukasnya. Memang, masih kata dia, Persewangi tidak bisa mendapatkan anggaran dari APBD. Tetapi, hal itu bukan berarti pemerintah daerah diam begitu saja. ‘’Ba-

nyak cara kok untuk membantu. Kalau manajemen Persewangi sulit dipercaya, maka kita juga siap mereformasi,” janjinya. Percuma jika ada reformasi tapi tidak ada support dari pemerintah daerah. Sebab, hasilnya juga tidak akan jauh beda dengan era sebelumnya. ‘’Perlu diluruskan, Persewangi itu bisa mengangkat pariwisata dan mampu membangkitkan ekonomi masyarakat,” tandasnya. Dia mencontohkan, jika Persewangi lolos ISL, maka ekonomi rakyat Banyuwangi otomatis bergerak. Akan datang

tim-tim elite ke Banyuwangi. ‘’Segala lini akan terangkat. Uang yang beredar di Banyuwangi ini semakin banyak,” sebut tokoh yang pernah meraih penghargaan sebagai pembina olahraga terbaik Jatim itu. Dengan begitu, tidak ada salahnya jika pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap tim kebanggaan lare Banyuwangi itu. Dengan hanya membantu modal awal, uang yang masuk ke Banyuwangi jelas pasti akan bertambah. ‘’Kembalinya juga kepada rakyat Banyuwangi,” pungkasnya. (ton/c1/als)

Bersaing dengan PDAM Sidoarjo n KANDAS... Sambungan dari Hal 38

Dukungan total dari AKBP Bastoni Purnama selaku ketua umum PBVSI Banyuwangi mampu membangkitkan semangat mereka. ‘’Tim ini menghadapi tim Polda Jatim,” jelas Bambang. Meski kalah, jelas Bambang, timnya tetap merasa bangga. Sebab, secara permainan tidak kalah dengan tim lawan yang diisi materi pemain kelas nasional. ‘’Tim Polda Jatim

diisi materi pemain yang berlaga di Proliga. Jadi, dengan skor 3-2 bukan hasil yang terlalu mengecewakan,” tandasnya. Sebanyak 28 tim bersaing dalam ajang tahunan itu. Rinciannya, 18 tim putra dan 10 tim putri. Banyuwangi yang tampil adalah tim putra, sedangkan tim putri setingkat lebih baik dan tampil di Livoli Divisi Utama yang digeber di Bandung, Jawa Barat, awal November mendatang. Tim putra Banyuwangi bersaing

dengan PDAM Sidoarjo, Pangeran Kabupaten Madiun, Porkes Surabaya, Putra Semeru Polda Jatim, Trunojoyo Sampang, Spinx Bojonegoro, Indolakto Pasuruan, dan Berkah Mulia Ponorogo. Selain itu ada juga Apotex Yos Soedarso Tulung Agung, Putra Situbondo, Putra Ngawi, AVC Koarmatim Surabaya, Dinas Pengairan Bondowoso, Bhayangkara Trenggalek, Amphibi Surabaya, JVC Tulungagung dan BUVC Kota Malang. (ton/c1/als)

Belum Sertakan Konsep Pedestrian Proyek Pelebaran Jalan Raya Kabat-Rogojampi BANYUWANGI - Pelebaran jalan provinsi dari wilayah Kecamatan Kabat sampai Kecamatan Rogojampi dan dilanjutkan ke Kecamatan Srono tampaknya belum menyertakan konsep untuk trotoar atau jalur pejalan kaki (pedestrian). Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Banyuwangi, Arief Setiawan, mengatakan yang dibahas baru lampu penerangan jalan umum

(PJU) yang kemungkinan terkena dampak. Jalur pedestrian masih harus menunggu proyek usai. Apakah disediakan saluran air di pinggiran jalan yang sudah selesai dibangun, pihaknya juga mengaku belum tahu. Trotoar dapat dibangun di atas saluran air di tepi jalan, sehingga memiliki dua manfaat. Namun, sebagian besar tanah di pinggir jalan adalah milik warga. Sehingga, butuh sosialisasi kepada warga yang memiliki tanah di tepi jalan supaya

mau jika nanti dibangun trotoar. “Sementara proyeknya masih fokus pada pelebaran. Kita masih memperhatikan delapan PJU yang dipindahkan karena pelebaran jalan itu,” ujar Arief. Terkait jalur pedestrian, Arief mengatakan Pemkab Banyuwangi sudah memiliki rencana ke arah itu. Apalagi, para turis asing lebih menyukai jalan kaki daripada berkendara. Sehingga, pembangunan trotoar juga mendukung pengembangan pariwisata Banyuwangi. (fre/c1/aif)


48

Jawa Pos Selasa 13 Oktober 2015

Melihat Suara Parpol Pendukung Pasangan Cabup Pada Pileg 2014 (2-habis)

Andalkan 151.131 Suara Parpol, Su-Si Yakin Menang 60 Persen Dua pasangan calon bupati (cabup) sama-sama sesumbar akan menang. Pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) yang diusung dan didukung koalisi delapan parpol pasang target menang 54 persen. Sedangkan pasangan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (Su-Si) merasa yakin akan menang di angka 60 persen. Target menang di angka 54 persen yang dipatok pasangan Dahsyat jauh di bawah total perolehan suara delapan parpol pengusung dan pendukung Dahsyat pada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014 lalu yang mencapai 81,36 persen. Berbeda dengan kubu Dahsyat yang memasang target kemenangan jauh dibandingkan total perolehan suara parpol pada Pileg 2014, target kubu Su-Si jauh melam-

Peluang menang terbuka lebar. Kami optimistis bisa menang di atas 60 persen,”

paui realitas perolehan suara dua partai pengusung (parpol) pengusung pada Pileg 2014 lalu, yakni Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Total perolehan suara Golkar dan Hanura pileg tahun lalu hanya sebesar 18,64 persen. Sementara target raihan suara pasangan SuSi pada pilbup mendatang sekitar 60 persen. Jumlah perolehan suara Golkar di lima

Sumantri Soedomo Cabup Partai Golkar dan Hanura

daerah pemilihan (dapil) di Bumi Blambangan sekitar 103.257 suara. Perolehan suara Golkar itu setara 12,74 persen dari jumlah suara sah yang berhasil dikumpulkan 10 partai yang berhasil mengantarkan kadernya masuk gedung DPRD Banyuwangi. Sedangkan jumlah perolehan dukungan yang berhasil dikumpulkan Hanura sebanyak 47.874 suara atau setara dengan 5,91 persen dari total perolehan suara sah. Jika dikalkulasi, total perolehan suara Golkar dan Hanura pada Pileg 2014 mencapai 151.131 suara. Jika dikalkulasi, dengan total 810.683 suara sah yang berhasil diraih sepuluh parpol, jumlah perolehan suara Golkar dan Hanura itu hanya sebesar 18,64 persen.

Calon bupati (cabup) Sumantri Soedomo kepada wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi mengaku, tidak memasang target muluk-muluk. Pria yang juga ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar kubu Aburizal Bakrie ini mengaku optimistis menang di atas 60 persen suara. “Peluang menang terbuka lebar. Kami optimistis bisa menang di atas 60 persen,” ujarnya. Disinggung koalisi yang mengusung pasangan Su-Si tidak sebesar koalisi pendukung Dahsyat, Sumantri mengatakan, justru dengan koalisi yang ramping tersebut, langkah-langkah pemenangan Su-Si akan lebih efektif. “Justru dengan koalisi ramping ini, gerak kita semakin lincah,” katanya. (sgt/c1/afi-habis)

DPD Golkar Baru Aktifkan Kantor Setelah Satu Tahun Vakum Disegel Pemilik Lahan BANYUWANGI - Setelah me­ ngantongi SK pengesahan dari DPP Partai Golkar, DPD Golkar Banyuwangi langsung melakukan konsolidasi internal. Langkah pertama yang dilakukan adalah mengaktifkan kantor DPD Golkar di Jalan Adi Sucipto yang sudah sekitar satu tahun lebih vakum. Kantor DPD Golkar vakum karena sebagian lahan milik warga belum tuntas pembebasannya. Luas lahan kantor Golkar sekitar 3.260 meter. Dari luas itu, pembebasan lahan sekitar 1.200 meter belum beres dilakukan. Karena pembebasannya belum beres, pemilik lahan akhirnya memasang pagar pembatas

ISTIMEWA

TEMPATI KANTOR: Ketua DPD Partai Golkar Muhammad Hidayat (kaus kuning) menyaksikan pembongkaran pagar pembatas lahan yang dilakukan pekerja pemilik lahan Sabtu lalu.

antara lahan milik Golkar dan lahan miliknya. Pemasangan pagar pembatas itu dilakukan

persis di depan pintu utama kantor partai politik warisan Orde Baru itu. Pagar pembatas itu

menyebabkan aktivitas kantor terganggu dan akhirnya vakum. Ketua DPD Golkar, H. Muham-

mad Hidayat, mengatakan untuk mengaktifkan kantor Golkar itu butuh perjuangan keras. Sebab, pemilik lahan awalnya tidak mau membuka segel dan pagar pembatas karena sudah kecewa dengan DPD Golkar. Sebelum memasang pagar pembatas, kata Hidayat, pemilik lahan sudah pernah menghubungi pengurus DPD Golkar sebelumnya untuk membicarakan persoalan pembebasan lahan yang belum beres itu. Hanya saja, pemilik lahan mengaku tidak mendapat tanggapan serius. “Setelah mendapat pengesahan dari DPP, kami mencoba lagi berkomunikasi dengan pemilik lahan,” kata Hidayat. Setelah beberapa kali mela­ kukan komunikasi, ungkap Hi­dayat, maka pemilik lahan ber­s edia membongkar pagar yang dipasangn  Baca DPD Golkar...Hal 47

JELANG PURNA BAKTI idyatmoko l Bupati Yusuf W ki a W sa n A r a Azw Bupati Abdullah

20 Oktober 2010 - 20 Oktober 2015

8

HARI LAGI

Segera Gelar

Asia Islamic Week

Fashion

BANYUWANGI - Usai menampilkan desain rancangannya pada even Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2015, desainer Priscilla Saputro menyerahkan maha karyanya kepada Pemkab Banyuwangi. Puluhan desain elegan itu diserahkan pemilik “Batik Nyonya Indo” itu secara simbolis kepada Bupati Abdullah Azwar Anas dan Ny. Dhani Azwar Anas di lounge Pemkab Banyuwangi Senin kemarin (12/10). Baju-baju yang diserahkan desainer batik nasional itu merupakan sentuhan tangan dan canthingan sang desainer sendiri. Persisnya ada sekitar 33 busana berbahan tenun sederhana dan bertekstur yang dipadukan dengan motif batik kontemporer Banyuwangi. Desainnya sangat menarik, menggunakan pewarnaan yang berani tapi tetap elegan. Kesannya mencolok, segar, tapi tetap soft. Seperti warna-warna shocking pink, fluorescent yellow, vivid orange, dan blue dory. Istemewanya koleksi-koleksi itu telah dipakai model-model kenamaan Priscilla, seperti Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri, dan 2 finalis Putri

KOLEKSI DESAINER BATIK: Designer Priscilla Saputro menyerahkan maha karyanya kepada Bupati Anas dampingi Ny. Ipuk Festiandani di lounge Pemkab Banyuwangi kemarin.

EVEN INTERNASIONAL: Bupati Anas melakukan diskusi rencana pelaksanaan Asia Islamic Fashion Week Banyuwangi bersama tim Priscilla di lounge Pemkab Banyuwangi.

Indonesia 2015 lainnya. “Rancangan ini sengaja kami serahkan kepada Banyuwangi untuk dijadikan aset pemerintah. Saya berharap ke depan akan ada museum yang bisa menyimpan sejumlah hasil karya

desainer,” kata Priscillia didampingi suaminya, Mozes Saputro, sebelum meninggalkan Banyuwangi kemarin. Bupati Anas menyampaikan terima kasih kepada Priscilla Saputro yang telah mem-

berikan koleksi busana batiknya kepada rakyat Banyuwangi. “Koleksi ini menjadi inspirasi bagi desainer-desainer lokal Banyuwangi untuk lebih kreatif membuat rancangan yang lebih bagus,” ujar Bupati Anas.

Sebelumnya, Priscilla juga menyerahkan 60 koleksinya kepada pemkab Banyuwangi usai ditampilkan di Indonesia Fashion Week (IFW) di Jakarta awal tahun lalu. Begitu juga koleksi rancangan Priscilla di BBF 2014 lalu juga diserahkan kepada Banyuwangi. Koleksi-koleksi busana ini akan simpan dalam bingkai kaca yang terpelihara. Koleksi ini juga bisa digunakan pada eveneven tertentu yang membutuhkan busana kotempoter dan elegan. Bahkan, saat pengambilan gambar untuk shooting Banyuwangi Paradise, artisnya juga memakai koleksi busana Priscilla. Saat bertemu Priscilla Saputro, Bupati Anas juga menyampaikan ide dan rencana Pemkab Banyuwangi menggelar Asia Islamic Fashion Week Banyuwangi. Menurut Anas, acara itu digelar dalam rangka menyambut pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akhir tahun 2015. Priscilla menyambut baik ide Bupati Anas untuk menggelar even internasional itu. Priscilla menyatakan sanggup mendukung kegiatan internasional yang direncanakan Pemkab Banyuwangi itu. (c1/afi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.