Radar Banyuwangi | 14 Desember 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SENIN 14 DESEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Berusaha Perbanyak Bagikan Kail SENIN pekan lalu, saya memantau proses seleksi calon tenaga pelaksana (kesekretariatan) Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kabupaten Banyuwangi di aula kantor Kemenag Banyuwangi. Prediksi saya salah besar. Ternyata peserta seleksinya cukup banyak. Pelamarnya belasan orang. Yang lolos seleksi dan ikut test wawancara

MAN

Senin itu berjumlah 12 orang. Dengan latar belakang pendidikan yang beragam. Test wawancara itu untuk memilih enam peserta terbaik. Sesuai kebutuhan di badan pelaksana Baznas Banyuwangi. Yakni, dua tenaga bagian pengumpulan ZIS (zakat, infaq, sedekah), dua tenaga bagian pendistribusian ZIS, satu tenaga

NAHNU

Oleh SAMSUDIN ADLAWI 43

Balapan Perahu Terganggu

Cuaca Buruk

bagian administrasi, dan satu tenaga bagian keuangan. Dalam melaksanakan tugas kesekretariatan mereka dipimpin oleh Kepala Badan Pelaksana (semacam sekjen) Syamsul Huda. Namun dalam hal kebijakan mereka bertanggung jawab kepada empat wakil ketua Baznas. Karenanya, proses

KALIPURO – Lomba balap perahu layar kembali digelar pagi kemarin. Kali ini, lomba dilaksanakan di Pantai Waru Doyong, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro. Even ini merupakan rangkaian pesta rakyat Pantai Waru Doyong yang melaksanakan petik laut Rebo Wekasan di bulan Sapar (kalender Jawa). Sebanyak 37 perahu beradu cepat

wawancara saya serahkan langsung kepada empat wakil ketua. Yakni, Drs H. Sumiran Al Muhtad (Wakil Ketua I) yang mencari dua tenaga pelaksana pengumpulan, H. Herman Suyitno M.Pd.I. (Wakil Ketua II) juga butuh dua tenaga pelaksana pendistribusian ■

mengarungi lautan Selat Bali untuk menjadi yang tercepat. Mengambil start dari Pantai Waru Doyong, puluhan perahu yang hanya mengandalkan tenaga angin ini bergerak menuju pantai di Gilimanuk dan kembali finish di Pantai Waru Doyong. Perahu yang kembali ke Pantai Waru Doyong dengan urutan terdepan adalah juaranya ■ Baca Balapan...Hal 39

Baca Berusaha...Hal 39

ADU CEPAT: Sebanyak 37 perahu dari Banyuwangi dan Gilimanuk balapan di Pantai Waru Doyong, Kelurahan Bulusan, kemarin.

RENDRA KURNIA/RABA

Partisipasi Pemilih Rendah DPT 1,3 Juta, yang Hadir 777 Ribu Orang

SEMINAR

Momen Persatukan Persepsi Bahasa Oseng BANYUWANGI – Seminar Bahasa Oseng yang digelar Dewan Kesenian Blambangan (DKB) bersama Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) hari ini digelar di Pendapa Sabha Swagata. Ratusan guru SD hingga SMP serta para akademisi bahasa dari berbagai perguruan tinggi dipastikan hadir. Sekretaris DKB Bambang Lukito yang juga ketua panitia Seminar Nasional Bahasa Oseng tersebut mengatakan, seminar DOK. RABA Bambang Lukito tersebut sebagai wadah untuk memperjelas perbedaan Bahasa Jawa dan Oseng yang selama ini diperdebatkan oleh beberapa pakar bahasa ■

BANYUWANGI – Setelah terus menanjak dalam dua kali pemilihan umum (pemilu) terakhir, angka partisipasi pemilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 anjlok. Di antara 1.306.877 jiwa yang terdaftar, jumlah warga yang menggunakan hak pilih pada pesta demokrasi memilih bupati dan wakil bupati periode lima tahun ke depan itu “hanya” sebanyak 777.239 orang atau sebesar 59,47 persen. Tingkat kehadiran pemilih 59,47 persen itu meleset dari target KPU RI. Target tingkat partisipasi pemilih yang diberikan KPU RI untuk Pilbup Banyuwangi sebesar 77,5% ■

Partisipasi Pemilih Meleset dari Target Pilbup 2015 Jumlah pemilih : 1.306.877 orang Gunakan hak pilih : 777.239 orang (59.47 %) (paling rendah dari tiga pemilu sebelumnya) Pilbup 2010 Jumlah pemilih : 1.233.883 orang

Pileg 2014 Jumlah pemilih : 1.253.292 orang Gunakan hak pilih : 853.596 orang (68,11 %) Pilgub Jatim 2013 Jumlah pemilih : 1.242.589 orang Gunakan hak pilih : 787.739 orang (63,39 %)

Gunakan hak pilih : 755.909 orang (61,26 %) Pilpres 2014 Jumlah pemilih : 1.262.168 orang Gunakan hak pilih : 907.213 orang (71,88 %)

Baca Partisipasi...Hal 39 GRAFIS: REZA FAIRUZ/RABA

Awan Cb Kepung Banyuwangi Hujan Merata di 24 Kecamatan

Baca Momen...Hal 39

KESEHATAN Data Produsen Jamu Jumlah produsen jamu : 40 Yang kantongi izin : 5 Q Akar Daun Q Putri Sakti Q Dua Singa Q Putri Kembar Q Sari Alam

Mengikuti Seminar Internasional Persiapan MEA di Kampus Stikes Banyuwangi

Dihadiri Perwakilan Mahasiswi dari Negara ASEAN

Terkait 35 produsen jamu yang belum berizin, Dinkes berulang kali menegurnya. Meski ditegur, sampai sekarang belum ada respons dari para produsen. GRAFIS: REZA FAIRUZ/RABA

Lima Kantongi Izin, Selebihnya Bodong BANYUWANGI – Untuk memberikan dukungan terhadap perusahaan jamu tradisional yang taat hukum, tiga produsen jamu di Banyuwangi memperoleh hadiah berupa alat memasak jamu seharga Rp 30 juta dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pusat. Produsen jamu itu dianggap bebas dari Bahan Kimia Obat (BKO) sehingga dianggap layak dikembangkan dengan pemberian alat produksi tersebut ■ Baca Lima...Hal 39 http://www.radarbanyuwangi.co.id

RENDRA KURNIA/RABA

MENGGUMPAL: Awan Cumulonimbus (Cb) berwarna hitam pekat saat berada di atas langit Banyuwangi sejak sore kemarin.

BANYUWANGI – Hujan lebat melanda wilayah Banyuwangi dan sekitarnya sejak sore kemarin. Dari laporan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, hujan merata di seluruh kecamatan di Banyuwangi. Namun, untuk intensitas hujan paling lebat terjadi di wilayah Banyuwangi barat seperti Licin, Kalibaru, Glenmore, Songgon dan sekitarnya. Hujan lebat kemarin juga diawali dengan datangnya angin kencang sesaat yang cukup kuat. Meski angin cukup kuat, namun hal ini tidak sampai menyebabkan kerusakan yang berarti di seluruh wilayah Banyuwangi. Laporan BPBD menyebutkan, dengan adanya angin kencang sesaat kemarin satu pohon kecil yang ada di depan Kejaksaan Banyuwangi roboh dan sempat mengganggu lalu lintas Baca Awan...Hal 39 kendaraan yang melintas ■

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku bulan Desember ini membuat hampir semua elemen di Banyuwangi mempersiapkan diri. Termasuk dari dunia kesehatan, yaitu kebidanan dan keperawatan yang menyelenggarakan seminar internasional kemarin. FREDY RIZKI, Banyuwangi RATUSAN mahasiswa ilmu kesehatan, khususnya keperawatan dan kebidanan

Partisipasi pemilih masih rendah Sajian jamu gratis usai nyoblos ternyata tidak mempan!

Di Banyuwangi, hanya 5 produsen jamu yang kantongi izin Selebihnya memproduksi racun!

FREDY RIZKI/RABA

FOTO BARENG: Soekardjo (tiga dari kiri), Leonard Ivan T Melana (empat dari kiri), dan Nursalam (lima dari kiri) usai seminar internasional di kampus Stikes Banyuwangi, kemarin.

memenuhi ruang auditorium Stikes Banyuwangi pagi kemarin. Para calon tenaga kesehatan tersebut mendengarkan

berbagai materi yang disampaikan oleh narasumber. Mereka ingin memperoleh tips dan trik agar tetap eksis di negeri sendiri

saat tenaga kesehatan dari berbagai negara akan menyerbu tanah air ■ Baca Dihadiri...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI

30

Jawa Pos

Senin 14 Desember 2015

Kejurkab Bisa Pecahkan Rekor BANYUWANGI – Pertarungan antar pesilat tingkat pelajar tampaknya bakal menjadi pusat perhatian nasional. Sebab, ajang tersebut diprediksi berlangsung dengan tensi tinggi. Animo peserta yang melimpah menjadi penyebabnya. Maka wajar jika persaingan merebut juara bakal sangat ketat. Bahkan, yang terbaru jumlah peserta telah menembus angka seribu peserta. Hal itu diungkapkan sekretaris panitia Kejurkab pencak silat antar pelajar IPSI Banyuwangi, Suyanto, kemarin. Dia menyebut, para peserta akan berjuang mati-matian demi bisa meraih juara. ‘’Meski jumlah besar, bukan berarti kualitas menurun,’’ tegasnya. Dia menilai jika kuantitas peserta yang besar menunjukkan kalau

pencak silat di Kota Gandrung semakin maju. Bukan hanya itu, keberadaan olahraga pencak silat disambut positif di lingkungan sekolah. ‘’Itu dibuktikan dengan prestasi,’’ tukasnya. Dia menjelaskan, kalau jumlah peserta di atas seribu, IPSI Banyuwangi mencatatan sejarah di pentas nasional. Sebab, terang dia, selama ini agenda serupa yang digagas kota/kabupaten lain tidak sampai menembus angka sekian besar. ‘’Bisa jadi kejurkab kali ini sukses pecahkan rekor nasional,’’ paparnya. Dengan jumlah peserta yang melimpah itu, masih kata dia, bukan berarti terjadi gesekan antar perguruan. Sebab yang terjadi selama ini antar perguruan kompak dan rukun. ‘’Hal ini yang

perlu kita pertahankan, pertarungan di gelanggang tidak sampai terjadi di luar arena. Ini membanggakan bagi kita semua,’’ bebernya. Sekedar tahu, sejumlah perguruan yang memastikan ikut ambil bagian dalam ajang tersebut. Diantaranya, Kera Sakti, Satya Wira Nanggala, Suaka Pasung Laksa, Kujang Padjajaran, Merpati Putih, PSGL, Tapak Suci, Pamur, dan Walet Putih. Selain itu ada Panca Sakti, Panca Bela, Singo Wongso, Persaudaraan Rasa Tunggal, Perisai Diri dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). (ton/als) SEGERA: IPSI segera menggelar kejuaraan pencak silat antar pelajar akhir bulan ini. ISTIMEWA

IRWAN/JP-RABA

KONSENTRASI: Yus Kardiman (kanan) bertanding catur dengan Surip dari Bali di aula Dispendik kemarin sore.

80 Pecatur Ramaikan Lomba Dispendik BANYUWANGI-Sebanyak 80 pecatur meramaikan turnamen catur Open Non Master se Jawa Bali. Lomba yang digelar di aula Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi sejak 12 hingga 13 Desember 2015 itu diikuti peserta dari Banyuwangi, Jember, Kediri, Bali, Lumajang, Sampang, Situbondo, dan Jakarta. Mereka memperebutkan piagam dari kepala Dispendik dan hadiah uang pembinaan total Rp 5 juta. Panitia menetapkan 30 peserta terbaik dari turnamen kemarin. Juara pertama disabet Luhur AK dari Bali, sehingga berhak mengantongi uang pembinaan Rp 1 juta. Juara kedua ditempati Guntur dari Jember dengan hadiah Rp 750 ribu. Sedangkan juara ketiga diraih Surip dari Bali dengan hadiah uang Rp 500 ribu. Juara harapan pertama direbut oleh Yus Kardiman, kepala SMKN 1 Kalipuro dan harapan kedua Ali Guru. Keduanya berhak atas uang pembinaan Rp 250 ribu. Semua juara tersebut juga

menerima piagam dari kepala Dispendik. Hadiah dan piagam juara itu diserahkan oleh Drs. Muhlis, MM mewakili kepala Dispendik, kemarin sore. Selanjutnya pemenang keenam hingga 30 menerima penghargaan uang pembinaan masing-masing Rp 200 ribu. Humas Panitia Imam Ashari Hadi mengatakan, turnamen catur itu sengaja diadakan untuk mencari bibit-bibit baru. Selama ini tidak ada yang mengarahkan anak muda untuk menggemari olahraga catur sebagai bentuk kegiatan positif. Padahal, banyak anak muda yang terlibat kasus pidana, seperti narkoba. Nah, Dispendik terpanggil untuk mengarahkan generasi muda agar terhindar dari bahaya narkoba dengan mengadakan turnamen catur. “Hadiah untuk pemenang merupakan hasil swadaya. Pesertanya mulai dari anak kelas 4 SD hingga usia tua dan banyak perempuannya,” ungkapnya. (*)

?

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Bisnis Barang Impor Bisnis Brg Import Untung 100% Modal Kcl & Minim Resiko Promoku Net 085330200800

Kucing Persia Djl Murah Kucing Persi Mdm 3 Ekor, umr 3 bln, Sdh Vaksin & PKS H: 085335734023

Rumah Hotel santika

SRONO

BANYUWANGI

Tanah & Rumah Kebaman

Honda CRV

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.

BANYUWANGI Komplek KGI Klatak Djl Rmh Komp. KGI Klatak, LT 104, LB 84, Hrg 165 Jt Nego Hub: 082335717152

Dijual New CRV Hitam, Manual/Matic Th 013/011. Hrg 310/240 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hub: 082142194111

J

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Belakang TMP

BANYUWANGI

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

STNK Hlg STNK P 4049 VL an Slamet Riyanto Jl DI Panjaitan RT 03/RW I Kampung Mandar, BWI

Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

BANYUWANGI

Tanah dijual luas 335 m2 dibelakang TMP Banyuwangi. Hub : 0811394175 - 08123484149

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

Dump Truck Dijual Cpt 2 Unit Dump Truk Mits 125 HD 12/13 Hub: 081358333950 BU

Djl Tnh & Rmh L 285 m2,150 Jt, Kebaman Srono,Bwi, SHM an Siti Maryam PPJB No. 61 Notaris Wibowo Ibo Sarwono 031-8988308

Rmh djl LT.280;LB.187 IMB,1RTM,1RKL,3KMT, 1KMakan, K.Mandi dlm&luar, gudang,garasi. Bag.blkg cor siap ditingkat.Lok 400m timur Hotel Santika.Hrg Rp 600jt nego.H 081937676945;0333421127(sore)

BANYUWANGI

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Senin 14 Desember 2015

BERAS IR 64

GULA PASIR

0

10.500

MIGOR CURAH

25

11.875

DAGING SAPI

0

9.000

DAGING AYAM BROILER

250

50

108.750

29.750

33

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

75

200

150

3700

1900

3400

800

18.875

9.000

8.250

21.500

17.500

27.000

20.000

Hasil Seminar Internasional dalam Menghadapi MEA

Demi Pasien, Tenaga Kesehatan Harus Kolaborasi BANYUWANGI—Seminar Internasional yang menghadirkan keynote speaker Leonard Ivan T Melana, RN, MAN dari Ifugao State University Lamu Philippine berlangsung gayeng. Seminar yang digelar pada Minggu (13/12) di Auditorium Kampus STIKES Banyuwangi ini dihadiri kurang lebih 700 peserta dari kalangan mahasiswa dari berbagai sekolah kesehatan seKaresidenan Besuki. Beberapa mitra juga tampak hadir, seperti Plt Kepala Dinas Kesehatan dr Widji Lestariono, Ketua PPNI Banyuwangi, NS. Supriyadi Bintoro, Perwakilan Perwakes I Wayan Artha, dan Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi Rahman Bayu Saksono. Selain menghadirkan narasumber dari Filipina, narasumber nasional juga turut memberikan materi seminar dengan tema Inter Professional Education and Care (IPE & IPC) as a Strategy in Improving Health Service

Quality Towads Asean Economic Community Era dan Roles of Midwives dan Nurses in Facing Asia Economic Community. Ketua STIKES DR H Soekardjo mengatakan seminar ini membahas tentang peningkatan pelayanan kualitas kesehatan dalam menghadapi pasar MEA. Salah satunya strateginya adalah pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan, utamanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan sesuai kompetensi yang diharapkan dalam mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan. “Pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dilakukan melalui peningkatan komitmen dan koordinasi semua pemangku kepentingan dalam pengembangan tenaga kesehatan menjadi hal yang sangat penting,” kata Soekardjo. Ditambahkan, didalam seminar ini juga

APRESIASI: Ketua IBIcabang Banyuwangi, Hj, U.Wediningsih, Amd. Keb, SKM, MPH mendapat sertifikat penghargaan dari STIKES yang diberikan oleh Waka II Erik Toga, M.Kes.

FOTO-FOTO: TOHA/RABA

PEDULI KOMPETENSI: Kiri, Ketua PPNI Jatim, Prof DR Nursalam, M.Nurs (Hons), Leonard Ivan T Melana, dari Ifugao State University Lamu Philippine, Ketua STIKES Dr H Soekardjo bersama undangan dan peserta seminar internasional Minggu (13/12).

terjadi MoU antara tiga perguruan tinggi, yakni Stikes, Akademi Kesehatan Rustida Krikilan, Stikes Dr Soebandi Jember dengan Ifugao State University Lamu Philippine. Dimana isi kerja sama ini tentang pertukaran mahasiswa antar tiga perguruan tinggi dengan Ifugao State

SUPPORT: Kiri, Ketua PPNI Banyuwangi NS Supriyadi Bintoro, Pemred JP Radar Banyuwangi Rahman Bayu Saksono dan Perwakilan Perwakes I Wayan Artha.

University Lamu Philippine serta peningkatan SDM berjenjang S2/S3 ke Ifugao Philippine. Ketua Ikatan Badan Indonesia (IBI) cabang Banyuwangi, Hj, U.Wediningsih, Amd.Keb, SKM, MPH. memberikan apresiasi terhadap seminar internasional yang digagas STIKES itu. Seminar ini adalah bukti jika STIKES tanggap kondisi terkini tenaga kesehatan. Namun, dia berpesan agar tenaga kesehatan tidak perlu khawatir dengan adanya MEA. “Salah satu tips agar bisa bersaing saat MEA adalah pelajari antropologi budaya dan tingkatkan ilmu serta keterampilan,” ujarnya. Guest Moderator dr. Amandha Boy Timor R, dosen FK UNS mengatakan sudah saatnya tenaga kesehatan yang meliputi dokter, perawat dan bidan untuk berkolaborasi dalam menangani pasien dalam upaya mencapai upaya penyembuhan dan memperbaiki kualitas hidup. “Bekerja bersama dalam kesetaraan adalah esensi dasar dari kolaborasi yang kita gunakan untuk menggambarkan hubungan perawat dan dokter,” kata Best oral presenter IPE symposium in Makasar ini.

Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI ) Jatim, Prof DR Nursalam, M.Nurs (Hons) berharap agar profesi perawat bisa lebih bagus, baik di mata masyarakat. Dalam menghadapi MEA harus kompeten dalam interpersonal, salah satunya dalam komunikasi dan etika dalam komunikasi. “Ini yang harus dibenahi agar ke depan profesi perawat dan bidan bisa menjadi lebih baik,” kata Guru Besar Ilmu Keperawatan Unair ini. Sementara itu, speaker Leonard Ivan T Melana, RN, MAN dari Ifugao State University Lamu Philippine menjelaskan pelayanan kesehatan selama ini belum terkolaborasi dengan baik, sehingga hasilnya pun tidak optimal dan hanya menghabiskan banyak biaya. Dalam hal ini, kita sedang mencari inovasi, solusi, dan sistem transforming yang dapat menjamin suplai tenaga kesehatan yang cukup. Salah satu dari sekian banyak pilihan yang untuk menjamin suplai tenaga kesehatan yang cukup, adalah adanya Interprofessional Collaboration. “Kolaborasi interprofesi penting untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas sistem pelayanan kesehatan,” pungkasnya. (*)

Nasabah Korporasi Pegadaian Naik BANYUWANGI – Triwulan terakhir tahun 2015, nasabah PT. Pegadaian Cabang Banyuwangi segmen korporasi meningkat. Hal itu ditandai dengan pembelian secara kolektif oleh nasabah yang bersifat korporasi.

Kepala Cabang Kerja Induk Pegadaian Banyuwangi, Supardi mengatakan pihaknya memang tidak hanya menggarap pasar perorangan. “Kita mulai menyasar pelanggan segmen korporasi. Seperti instansi pemerintah

dan swasta serta koperasi,” ucapnya. Pelanggan korporasi, kata Supardi, mendongkrak omzet Pegadaian cukup signifikan ■ Baca Nasabah...Hal 39

CHIN JULLIEN/RABA

AKAN DILELANG: Barang gadai nasabah Pegadaian dipajang di display kantor Pegadaian Banyuwangi.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


halaman 36

Senin 14 Desember

Tahun 2015

Pusaka Perang Puputan Bayu Dikirab

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

SAKRAL: Ratusan pusaka perang Puputan Bayu oleh sesepuh desa dikirab menuju petilasan Prabu Tawang Alun, kemarin (13/12).

SONGGON-Napak tilas perang Puputan Bayu yang digelar dalam rangka memperingati hari jadi Banyuwangi (Harjaba), di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, berlangsung semarak kemarin pagi (13/12). Berbeda dengan napak tilas yang biasa digelar selama ini, untuk tahun ini warga Desa Bayu mengarak pusaka perang puputan. Selain itu, tumpeng raksasa berisi hasil bumi juga dikirab mulai Pasar Songgon hingga wana wisata Rowo Bayu yang berjarak sekitar tiga kilometer. Kepala Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Sugito, mengatakan kirab pusaka perang Puputan Bayu ini baru kali pertama dilakukan. Kegiatan ini, untuk melestarikan pusaka warisan leluhur yang ada di desanya. “Jumlah pusaka itu ratusan, kita kirab menuju petilasan Prabu Tawang alun,” katanya. Sesampai di petilasan Prabu Tawang Alun yang berada di kawasan wana wisata Rowo Bayu, pusaka peninggalan leluhur seperti keris dan tombak dimandikan air bunga. Selanjutnya, kembali dimasukkan dalam peti senjata untuk disimpan kembali. “ Kami meyakini pusaka itu pernah digunakan untuk perang Puputan Bayu,” cetusnya. Dalam napak tilas itu, juga digelar drama kolosal terjadinya perang Puputan Bayu oleh warga Desa Bayu, Kecamatan Songgon. “Kami ingin menyajikan hal yang berbeda dan me­ narik, sehingga peserta napak tilas akan jauh lebih berkesan,” ujar ketua panitia napak tilas, Taufid, 50. Drama kolosal perang Puputan Bayu yang digelar itu, terang dia, untuk mengingat kembali dan merenung akan sejarah yang pernah terjadi pada tahun 1771-1772. Saat itu, terjadi perang besar dan tercatat perang paling kejam dengan menewaskan banyak korban. Rakyat Blambangan yang tidak rela tanahnya diinjak-injak penjajah, berusaha memperta­ hankan wilayahnya sekuat tenaga dengan bekal pedang, tombak, dan keris. “Kalau ada fragmen, minimal anak-anak akan mengetahui akan sejarah perang Puputan Bayu ini,” ungkapnya. (ddy/abi)

Santri Blokagung Dikirim ke Masamba

Kuliner

SHULHAN HADI/ JPRG

ANEKA RASA: Kru Jawa Pos Radar Genteng me­­­nikmati sajian makanan di Daipoeng, Genteng.

Mencicipi Masakan Daipoeng Genteng

TEGALSARI-Sebanyak 21 santri Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, mengikuti bakti sosial (baksos) dengan berdakwah ke luar daerah kemarin (13/12). Dari 21 santri yang dilepas oleh pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, KH. Ahmad Hisyam Syafaat, itu 11 santri putra dikirim ke Masamba, Sulawesi Selatan (Sulsel), dan 10 santri putri dikiirm ke Bali. “Para santri itu akan membaur de­ ngan masyarakat, kalau kuliah ini masa KKN (kuliah kerja nyata),” cetus KH. Ahmad Munib Syafaat, salah

satu pengasuh Pondok Pesantren Darussalam. Menurut Gus Munib, sapaan KH. Ahmad Munib Syafaat, selama mengikuti baksos ini tugas santri harus membaur dengan masyarakat. Selain itu, mereka juga diminta memberi pengarahan dan pelajaran dasar seputar ke-Islaman. “Mereka mengajari cara merawat jenazah, mengajari generasi muda seni baca Alquran, pidato, dan kegiatan Islam lainnya,” katanya. Program santri dengan baksos selama dua pekan ke luar daerah itu, terang dia, telah berlangsung lebih

dari sepuluh tahun. Di samping program dari pesantren, masyarakat di beberapa daerah sengaja meminta pada pesantren untuk mengirimkan santrinya. “Untuk santri putri yang ke Bali, itu juga silaturahmi kebangsaan, kita sudah koordinasi dengan umat Hindu setempat,” ujarnya. Salah satu peserta baksos, Sururi, menyampaikan selama baksos akan menggelar kegiatan bersama masyarakat sekitar, terutama dalam peningkatan kesadaran beragama dan bermasyarakat. “Kita akan melaksanakan kegiatan muamalah,” cetusnya. (sli/abi) SHULAN HADI/JPRG

MONTOK: Bayi yang sempat jadi rebutan warga kini diserahkan pada orang tuanya.

GENTENG-Kedai Kampoeng (Daipoeng) membuka cabang di Kota Genteng. Dalam pembukaan pada Sabtu (12/12), kru Jawa Pos Radar Genteng mencicipi aneka masakan dan mi­numan yang sudah cukup terkenal cita rasanya. Beralamat di Ruko Centra Niaga, Blok 5, 6, 7, di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Dai­poeng Genteng yang buka mulai pukul 09.00 hingga pukul 21.00, itu lokasinya cukup luas dan nyaman. “Tempat parkirnya lumayan luas,” cetus Thomy Sila, salah satu kru Jawa Pos Radar Genteng. Daipoeng Genteng merupakan restoran keluarga dengan hidangan spesial, seperti Iga sapi, daging ayam, dan bebek. Paduan bahan lokal berkualitas dengan teknik memasak yang unik, diolah oleh tangan ahli dan berpengalaman. “Iga bakar enak sekali, tekstur dagingnya empuk,” katanya. (abi)

peluang usaha

Orang Tua Bayi Diamankan

SHULHAN HADI/JPRG

DAKWAH: KH. Hisyam Syafaat melepas 21 santri yang dikirim ke Masamba, Sulsel.

GLENMORE-Penyidik Polsek Glenmore masih terus mengusut dugaanpembuanganbayidimusala Al Mukhtar, Dusun Gunungsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, pada Kamis (10/12). Kedua orang tua kandung bayi, Husnah Muhtaro, 22, dan pacarnya, AD, asal Kecamatan Srono, yang telah menyerahkan diri ke polsek, untuk sementara diamankan di polsek. “Ibu kandung bayi dan pacarnya kita minta di polsek dulu,” cetus Kapolsek Glenmore, Iptu Mujiono. Kapolsek mengaku ibu bayi

dan pacarnya tidak dimasukkan ke ruang tahanan. Tapi, tetap berada di polsek dengan pengawasan dari anggota. “Untuk bayi yang sempat ditaruh di musala, kita serahkan lagi pada ibu kandungnya itu, sekarang semua berada di polsek,” katanya. Langkah yang dilakukan ini, terang dia, agar kondisi orang tua kandung bayi stabil dan tidak berakibat buruk pada bayi yang diasuh. “Semuanya ini demi kebaikan dan masa depan bayi,” ujarnya n  Baca Orang Tua...Hal 37

Bryan Arsanta Mukti, Bocah dengan Kelamin Ganda

Keluarga Tidak Punya Uang, Kontrol Terpaksa Ditunda DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

BISNIS RUMAHAN: Ahmad memeriksa ternak kelinci di kandangnya, kemarin (13/12).

Urine Kelinci untuk Kesuburan Tanah SEMPU-Beternak kelinci ternyata cukup menguntungkan. Selain kelincinya yang laris manis, air kencingnya mulai banyak diburu oleh para petani untuk kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Salah satu peternak kelinci, Ahmad, 43, asal Dusun Plaosan, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, mengatakan pemanfaatan air kencing untuk kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman, tergolong masih baru. Malahan, banyak petani yang belum mengetahui. “Untuk kajian secara ilmiah, sepertinya juga belum ada,” katanya n  Baca Urine...Hal 37

Bryan Arsanta Mukti, bocah berumur dua tahun yang memiliki kelamin ganda asal Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, nasibnya mengenaskan. Upaya orang tuanya Nur Kumalasari, 35, dan Joko Tri Julihariadi, 43, untuk memperjelas statusnya, hingga kini masih belum berhasil SHULHAN HADI, Gambiran Selintas kondisi Bryan Arsanta Mukti tidak ada yang berbeda dengan bocah pada umumnya. Dari penampilannya, tampak seperti anak laki-laki. Tapi tingkah lakunya, lebih menyerupai seperti anak perempuan. Keluarga merasa ada yang aneh dari anaknya itu saat Bryan berumur setahun. Meski bentuk fisiknya seperti anak lelaki, tapi suaranya seperti perempuan. “Saya heran kok seperti ini,” cetus Nur Kum-

alasari, ibu kandung Bryan. Khawatir dengan masa depan anaknya, Kumalasari mencoba memeriksakan ke dokter. Dari salah satu dokter, disarankan ke RSUD dr. Soebandi, Jember. “Terus disarankan untuk ke rumah sakit dr. Soetomo di Surabaya,” ungkapnya. Saat periksa ke Surabaya itu, Bryan sempat diperiksa mengenai kejiwaan dengan di masukkan dalam ruangan berisi mainan anak-anak. Selain itu, juga diambil sampel darah. “Saat dibawa ke ruang mainan anak-anak, yang diambil mainan anak perempuan,” ungkapnya. Kumalasari menyampaikan sudah tidak ingat berapa kali anak kesayangannya itu diperiksakan ke dokter, rumah sakit, atau klinik. Malahan, anaknya pernah disuntik dengan biaya Rp 600 ribu sekali suntik. “Kalau tidak salah enam kali disuntik, katanya suntikan untuk memperjelas kejiwaannya,” katanya. Dari hasil pemeriksaan, dokter menyebut kondisi Bryan itu ambigu genetalia, yakni kondisi gen yang membingungkan. Dari data laboratorium Yayasan Geneka, diketahui jumlah kromosom yang dimi­

liki anaknya 46, XX. “Anak saya ini secara fisik laki-laki tapi jiwanya kok perempuan, saya ingin kejelasan,” ujarnya,” ucapnya. Kumalasari dan suaminya selama ini telah berupaya keras untuk pengobatan anaknya. Dan kini, upaya pengobatan terhambat dengan biaya yang dianggap cukup tinggi. “Biaya untuk transportasi BanyuwangiSurabaya sudah tinggi,” katanya. Pengobatan yang sudah dilakukan oleh orang tua Bryan telah menelan banyak biaya. Dan kini, belum ada tanda-tanda kejelasan status kelamin anaknya. “Saya itu hanya jual­ an bakso, suami pegawai lepas,” cetusnya. Untuk sekali perjalanan ke Surabaya, harus menyiapkan uang Rp 200 ribu. Biaya kos di Surabaya, itu mencapai Rp 80 ribu per hari. “Sekali ke Surabaya itu minimal kos hingga seminggu, jadi biaya­ nya banyak sekali,” terangnya. Pemeriksaan itu, biasanya dilakukan setiap Selasa. Sesuai dengan jadwal, Selasa besuk (15/12), waktunya untuk periksa. “Saya sudah bilang pada dokter kalau Selasa besuk, tidak bisa datang karena tidak punya uang,” ujarnya. (abi)

SHULHAN HADI/JPRG

GANDA: Bryan bersama ibunya di warung bakso miliknya, kemarin (13/12).


R A D A R genteng

Blambangan Raya 37 Industri Arang Kayu Lesu Yosomulyo Rawan Puting Beliung

Jawa Pos

Senin 14 Desember 2015

GAMBIRAN-Angin kencang yang melanda Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, pada Sabtu sore (12/12), bukan hanya menyebabkan atap selep kabur. Dua rumah milik warga, juga menjadi korban. Kedua rumah yang gentingnya sempat terbang itu milik Purwanto, 34, dan I Wayan Budiyono, 42, warga Dusun Sidorejo Wetan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran. “Angin besar sekali, genting banyak yang jatuh,” cetus Purwanto. Menurut Purwanto, desanya memang sering diterjang angin besar atau puting beliung. Tapi, untuk di kampungnya jarang terjadi. “Yang sering terkena angin besar atau puting beliung itu kampung lain,” katanya. Korban lainnya, I Wayan Budiyono, 41, menyebut kerugian yang diderita akibat rumahnya diterjang angin besar tidak banyak. Hanya beberapa genting terbang dan mengenai asbes

RAWAN : Atap selep di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran kabur diterjang angin besar pada Sabtu Sore (12/12).

SHULHAN HADI/JPRG

yang ada di teras rumah. “Asbes pecah terkena genting yang rontok,” cetusnya. Sekretaris Desa Yosomulyo, Asrofi, mengatakan telah berkoordinasi dengan kecamatan mengenai bencana angin besar ini. Untuk mengantisipasi

datangnya angin besar, pemerintah desa telah menyerukan pada warga untuk mengepras pohon yang rawan roboh. “Kami sudah musyawarah dan hasilnya pohon yang rawan tumbang harap dikepras,” katanya. Menurut Asrofi, dari ket-

erangan yang diperoleh dari BMKG, desanya memang jalur yang biasa dilintasi angin dan berpotensi menimbulkan puting beliung. “Warga harus waspada, apalagi saat ini sering datang angin besar,” cetusnya. (sli/abi)

Berharap Diselesaikan Cara Kekeluargaan n Orang Tua...

Sambungan dari Hal 36

Menurut Kapolsek, pihaknya sudah memanggil keluarga dari ibu kandung bayi dan keluarga AD. Dalam pertemuan itu, mereka bisa mengerti dengan kondisi yang menimpa anaknya.

“Semuanya sudah memaklumi,” sebutnya. Salah satu kesepakatan yang telah diambil dalam pertemuan itu, jelas dia, ibu kandung bayi, Husnah dan AD, pacarnya, akan segera dinikahkan. “Akan segera dinikahkan, rencananya Jumat depan (18/12),” cetusnya.

Sementara itu, Ikhsan Masruri dari Satuan Bakti Pekerja Sosial Perlindungan Anak (Sakti Pesos PA) Kabupaten Banyuwangi, menyambut baik upaya yang dilakukan pihak kepolisian. Sejak awal, dirinya berharap kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. “Kita meminta kepoli-

sian untuk mengedepankan sisi kemanusiaan,” katanya. Ikhsan mengaku tidak bermaksud mencampuri proses hukum. Pihaknya menduga pelaku tidak bermaksud membuang bayi, tapi menitipkan kepada orang lain karena terdesak faktor tertentu. (sli/abi)

Setahun Kelinci Bisa Beranak 7 Kali n Urine...

Sambungan dari Hal 36

Hanya saja, terang dia, sejumlah petani yang mengolah lahannya banyak yang datang untuk mencari air kencing kelinci. “Yang pesan air ken­cing kelinci cukup banyak, katanya bagus untuk kesuburan tanah,” ujarnya. Dari pengalaman para pe­tani yang telah mencoba urine kelin-

ci sebagai pupuk, terang dia, hasil panen menjadi meningkat. Selain itu, bisa menghemat biaya operasional. “Kata petani air kencing kelinci itu bagus untuk pupuk,” ungkapnya. Ahmad menyebut untuk petani yang mencari air kencing kelinci itu, hanya diminta Rp 1.500 per liter. “Sudah banyak petani yang mencoba, katanya bisa mengurangi beli pupuk dan hasil panen cukup bagus,”

cetusnya. Menurut Ahmad, beternak kelinci dianggap sangat me­ nguntungkan dibanding beternak sapi atau kambing. Sebab, kelinci itu sudah siap kawin ketika masih berumur enam bulan. Masa kehamilannya juga singkat, yakni antara 30 hari hingga 40 hari. Kelinci itu, lanjut dia, sekali beranak bisa lima hingga sepuluh ekor. Untuk perawatan sangat

mudah dan biaya pakan juga murah. “Kalau sapi atau kam­ bing baru setahun bisa produksi, kalau kelinci setahun bisa empat sampai tujuh kali,” ungkapnya. Untuk harga kelinci, sebut dia, jauh lebih terjangkau dibanding kambing maupun sapi. Kelinci lokal dengan umur satu bulan, dijual dengan harga sekitar Rp 35 ribu sampai Rp 50 ribu per ekor. “Tergantung jenis induknya,” katanya. (ddy/abi)

Piveri Lombakan Lagu Banyuwangi BANYUWANGI-Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia (Piv­ eri) bersama Bina Vokalia dan Musika mengadakan lomba ka­ raoke lagu daerah Banyuwangi “Kidung Gemilang”, kemarin. Lomba yang dihelat di restoran Istana Gandrung, Kabat itu dii­ kuti oleh 65 peserta dari dinas, instansi, TNI AD dan AL, Polri, organisasi wanita, pengusaha, dan umum. Yang menarik, para juru parkir juga turut meramaikan lomba tersebut. Mereka tampil penuh percaya diri melantunkan tem­ bang-tembang daerah Banyu­ wangi. Begitu juga peserta lainnya tampil all out bak ar­ tis profesional di pentas yang ada di lantai 2 Istana Gandrung tersebut. Maklum, lomba ber­ gengsi tersebut memperebut­ kan tropi Bupati Banyuwangi. Hj. Chasiastoeti Soeherman, pengurus Piveri Banyuwangi

MEMUKAU: Salah satu peserta lomba karaoke lagu daerah tampil di Istana Gandrung, kemarin sore.

IRWAN/JP-RaBa

mengatakan, lomba tersebut diadakan dalam rangka mem­ peringati Hari Jadi Banyuwangi ke-224 dan Hari Pahlawan. Piveri hanya memiliki semangat untuk selalu ikut serta membangun

Banyuwangi di segala bidang. Khususnya melestarikan lagulagu daerah Banyuwangi. ”Lom­ ba ini juga memberikan wadah kepada generasi muda agar bersemangat dalam mem­

peringati Harjaba dan Hari Pahlawan dengan melestari­ kan lagu daerah Banyuwangi ,” cetus ibu dari Inne Soeherman, pengelola Bina Vokalia dan Musika itu. (*)

Diikuti Ribuan Peserta, Satpol PP Kawinkan Juara SONGGON – Peringatan Hari Jadi Banyu­ wangi (Harjaba) ke 244 melalui napak tilas perang puputan Bayu berlangsung meriah kemarin. Betapa tidak, perayaan tahunan itu diikuti ribuan peserta. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Banyuwa­ ngi, Slamet Karyono melepas ribuan peserta dari start di depan Balai Desa/Kecamatan Songgon, kemarin pagi. Para peserta itu melewati rute sejauh 10 Kilometer (Km) menuju finis di Rowo Bayu. Saking membludaknya peserta, perebut­ an regu terbaik pun sangat ketat. Untuk itu dibutuhkan kecermatan khusus untuk menentukan dan memilih siapa peserta terbaik. Regu Satpol PP Banyuwangi akhirnya dinobatkan sebagai yang terbaik. Tim bi­ naan Khoirul Ustadi itu sukses menyabet predikat terbaik untuk tim putra dan putri kategori umum. Juara kedua putra disabet regu Dispen­ dik Banyuwangi. Kemudian disusul RSUD Blambangan, Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang dan PDAM Banyu­ wangi sebagai juara kelima. Juara kedua putri menjadi milik RSUD

ALI NURFATONI/RaBa

MERIAH : Sekkab Slamet Karyono melepas ribuan peserta napak tilas perang puputan Bayu di Desa/Kecamatan Songgon, kemarin.

Blambangan. Posisi ketiga disabet lagi oleh Dispendik Banyuwangi dan Darma Wanita Kecamatan Songgon serta Puske­ mas Wonosobo masing-masing merebut juara harapan pertama dan kedua. Pada kategori pelajar putra, SMK Pus­ pa Bangsa menjadi yang terbaik dengan koleksi 626 poin. Juara kedua direngkuh SMK Pradana Banyuwangi. Juara ketiga hingga kelima disabet SMK Muhammadi­ yah Glenmore, SMAN 1 Banyuwangi dan

SMKN 1 Glagah. Kategori pelajar putri, masing-masing juara diraih SMAN 1 Cluring, SMKN 1 Gla­ gah, SMKN Kalipuro, SMKN 1 Glagah II dan SMAN 1 Banyuwangi. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyu­ wangi, Wawan Yadmadi mengucapkan selamat kepada para tim juara. Para tim juara itu berhak mendapatkan total Rp 30 juta. (ton/*)

SEMPU-Usaha kerajinan arang kayu, kini semakin lesu. Permintaan arang kayu yang dulu sempat ramai, akhir-akhir ini banyak berkurang, termasuk permintaan dari daerah Bali. Salah seorang pembuat arang kayu asal Dusun Plaosan, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Ahmad Sugito, 39, mengatakan permintaan arang kayu dari Bali biasanya dalam sepekan bisa mencapai enam sampai tujuh ton. “Permintaan sudah lesu, pembayaran juga kurang lancar,” katanya. Untuk sekali produksi, terang dia, tujuh kubik kayu bisa menjadi arang sebanyak enam hingga tujuh kuintal. Untuk pembuatannya, membutuhkan waktu sekitar seminggu. “Kayu dimasukkan dalam tungku pembakaran yang tertutup dengan cerobong pembuangan asap,” ujarnya. Untuk menghasilkan kualitas arang yang bagus, lanjut dia, dipilih jenis kayu keras, seperti kayu pohon asam, pohon rambutan, dan pohon kenitu. “Keba­ nyakan pohon buah-buahan yang keras,” terangnya. Untuk penjualan arang kayu, lanjut dia, paling banyak dipesan dari Bali. Untuk lokal Banyuwangi, selama ini penjualan sangat kecil. “Penjualan di pasar Banyuwangi itu ramai kalau Idul

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

LESU: Ahmad Sugito menjemur arang yang baru saja diangkat dari tungku, kemarin (13/12).

Adha,” cetusnya. Harga arang kayu jauh lebih murah dibanding arang batok kelapa. Jika arang batok kelapa dijual dengan harga Rp 5.000 per kilogram, maka harga arang kayu dijual Rp 2.500 per kilogramnya. (ddy/abi)


42 38

Jawa Pos Jawa Pos

Alat Teknik Industri Paling Lengkap

Awet Muda dengan Anti Aging JIKA Anda berpikir untuk menunda melakukan perawatan anti aging, coba pertimbangkan kembali. Sebab proses penuaan dapat terjadi lebih cepat dari yang kita duga. Kerusakan sel dan jaringan kulit yang merupakan akibat dari paparan radikal bebas, sinar ultraviolet, polusi, asupan gizi dan sebagainya, sebenarnya langsung terjadi. Dan hal ini tak dapat dihindari, karena radikal bebas terdapat di mana-mana. Pastikan daya tahan tubuh Anda selalu siap untuk menghadapi radikal bebas tersebut. Pengelola AMC Skincare, Dr Dewi Nur Wahyuni, Dipl. Cibtac mengatakan proses penuaan dimulai sejak usia 20 tahun. Pada usia tersebutlah kita seharusnya sudah mempersiapkan kulit kita sebaik-baiknya untuk menghadapi radikal bebas. Banyak dermatologis yang menyarankan untuk mulai menggunakan produk yang berfungsi sebagai anti aging sejak dini. Tidak hanya bagi kaum hawa, namun hal ini juga berlaku bagi kaum pria. Beragam produk anti aging ditawarkan. Maka itu kita haruslah pintar-pintar dalam memilih produk anti aging yang tepat bagi kondisi kulit kita. “Namun salah satu cara untuk mengatasi anti aging ini adalah minum air putih yang cukup, istirahat, hindari stres dan makanan alami,” kata dr Dewi kemarin. Di AMC Skin care akan memberikan konseling konsultasi dan terapi anti aging ini. Jika diagnosa tepat, maka perawatan anti aging ini terlihat hasilnya secara maksimal. Bagi anda yang ingin konsultasi kepada AMC skin care akan langsung ditangani dokte yang ahli dibidangnya. Untuk promo bulan ini AMC memberikan diskon 5 hingga 20 persen. Informasi bisa diperoleh di Banyuwangi; Jl. Raden Wijaya No. 14-16 Giri Telp, 0333-423552; Genteng; Jl. Gajah Mada 159 Genteng, Telp, 085101733752; Kesilir Jl H Ichsan Kesilir Telp 085103620222. (*)

Sabtu 14 21 Desember November 2015 2015 Senin

PUTRA Jaya Fastec merupakan store dengan konsep one stop shoping untuk semua kebutuhan rumah, mulai dari mem bangun, mengisi dan mempercantik rumah hingga kebutuhan untuk kenyamanan dan gaya hidup Anda. Toko yang beralamat di Jalan Yos Sudarso Sukowidi ini menyediakan berbagai alat hardware industri terpercaya, berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan tool, mechine, dan fastner ini sangat lengkap. kualitas barangnya pun tidak perlu diragukan. Barang dengan kualitas bagus akan meningkatkan daya penggunaan jangka waktu yang lebih lama ketimbang dengan barang miring namun akan merusak barang lainnya. Andi, Manager Putra Jaya Fastec menjelaskan, tokonya adalah pilihan tepat dan lengkap untuk memenuhi kebutuhan peralatan teknik, industri dan permesinan dengan aneka produk dari jenis dan berbagai merk berkualitas. Jika Anda membutuhkan berbagai macam mur/baut maka

ISTIMEWA

SERBA ADA: Toko Putra Jaya Fastec menjadi jujugan berbagai kalangan untuk mencari berbagai peralatan industri skala kecil, sedang dan besar.

direkomendasikan untuk beli di sini. Berbagai ukuran mur/ buat bisa Anda beli di sini. Selain itu, ada perlengkapan pengelasan (welding, cutting, dan heating). Peralatan dan perlengkapan set untuk las seperti brander las/welding torch for welding, cutting, heating, regulator,

electrode holder, earth clamp, welding cable, helmet, wire brush, safety gloves, safety google.dll. “Kami berani memberikan jaminan harga dan kualitas dapat diandalkan,” cetusnya. Informasi Jl Yos Sudarso No. 17 telepon 0333413928,” kata Andi. (*)

ISTIMEWA

DITANGANI AHLINYA: Sudah banyak pasien AMC Skincare yang mendapat manfaat dari perawatannya. Salah satunya anti aging treatment.

Perawatan Gardenia Nias Diskon 50 Persen Ada Lima Perawatan, Satu Kali Langsung Ada Hasil WANITA cantik ini bernama Uchi, tinggal di Jalan Mekar Pemogan Denpasar. Awalnya mengenal All New Nias (cabang dari Gardenia Nias Spa Banyuwangi) di Koran Jawa Pos Radar Bali mengenai berbagai keluhan yang dialami. Wanita yang berumur 29 tahun ini memiliki keluhan dipaha yang terlalu besar dan wajah terasa kusam dan kendur sehingga merasa tidak percaya diri saat bekerja. Dalam bekerja perlu penampilan yang menarik sehingga kepercayaan diri bisa timbul. Pada saat itu dia datang ke All New Nias sauna tanggal 7 Juli 2014 dan mengikuti terapi paket setrika body (mengecilkan paha) dan juga mengambil paket setrika wajah untuk membentuk wajah, mengencangkan serta mencerahkan wajah. Benar saja saat proses terapi memang terasa terbukti lingkaran paha langsung berkurang 2hingga 5cm dan saat proses terapi wajah sungguh terasa menakjubkan, langsung putih secara drastis, selain wajah lebih kencang juga kelihatan semakin cerah muda dan berseri. “Kini saya merasa lebih bangga dengan penampilan body. Nampak lebih seksi dan proporsional,” kata Mbak Uci. Owner Gardenia Nias Sauna, Andriyani, SH,M.Hum mengatakan pihaknya memiliki lima perawatan, yaitu penurunan berat badan, satu kali terapi langsung bisa turun satu hingga empat kilogram. Kedua,

EKO BUDIYONO/JPRG

NYAMAN: Coffeezone di Jalan Diponegoro 364 Genteng tempat yang pas untuk bersantai.

Coffeezone Tempat Bersantai di Genteng perawatan setrika body yaitu mengecilkan perut (body) satu kali terapi langsung turun lingkaran tubuh satu hingga 10 cm. Ketiga, setrika wajah yaitu mengencangkan wajah dan membentuk wajah. Keempat, memutihkan wajah untuk menghilangkan flex dan jerawat. Lima, memutihkan tubuh dan menghilangkan bekas luka, terapi rambut rontok (botak), juga terapi rambut uban serta terapi memperbesar payudara. Untuk mendapatkan lima perawatan ini, Gardenia Nias Sauna memberikan diskon mulai 10 hingga 50 persen. Datang dan kunjungi langsung ke All New Nias di Perum Gardenia Blok G-165 (depan Fitnes Center)

Jalan S. Parman Banyuwangi buka pukul 10.00-19.00. Telepon 087862546210; 081353318838. All New Nias Denpasar di Jalan Mertanadi 97X Kerobokan Kuta Bali; Serta di Jalan Gunung Sangiang 23D Padang Sambian Denpasar; cabang lainnya di Jalan Teruna Jaya Delod Puri Kediri Tabanan. Gardenia Nias Sauna memberikan potongan harga untuk pelanggannya. Korting harga mulai 10 hingga 50 persen tersebut berlaku hingga 31 Desember 2015. Tempat untuk memanjakan badan agar tetap sehat dan fit ini sudah memiliki banyak pelanggan setianya. Bahkan saat ini Gardenia Nias Sauna memiliki cabang dibeberapa kota besar. (*)

GENTENG-Telah dibuka tempat yang pas untuk berkumpul bersama keluarga, teman, maupun relasi bisnis. Gerai Coffeezone Banyuwangi bisa menjadi alternatif buat menikmati seduhan kopi khas Indonesia. Gerai Coffeezone yang berada di Jalan Diponegoro 364 GentengBanyuwangi menyajikan berbagai menu kopi khas Indonesia. Dengan fasilitas Wifi dan live

music, dapat menemani dalam bersantai menikmati kopi. Bukan hanya kopi saja yang bisa dinikmati di Gerai Coffeezone Banyuwangi. Di tempat itu juga menyediakan sajian alternatif bagi penyuka minum teh, cokelat, yoghurt, dan soda. Selain itu, Coffeezone juga ada berbagai macam snack dan makanan seperti panvake, waffle, bebek saus telur asin, dan cheesy

saucejug. Makanya tidak salah lagi untuk menikmati khas kopi Indonesia dan menu makanan kekinian, bisa datang ke Gerai Coffeezone Genteng- Banyuwangi. Dan yang pastinya, Coffeezone juga bisa untuk tempat mengisi liburan di akhir pekan bersama keluarga tercinta. Coffeezone Banyuwangi buka setiap hari pukul 10.00 hingga pukul 22.00.(*/abi)

Tabrak Pelajar Sampai Klenger JEMBER - Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalan raya Tanggul, tapatnya di Dusun Curahbamban, Desa Tanggul Wetan, Kecamatan Tanggul, Jember. Pengendara motor dan siswa SMP yang tertabrak, mengalami luka serius hingga harus dirujuk ke RSD Soebandi. Ito, salah seorang saksi mata mengungkapkan ada dua pemuda yang mengendarai motor bebek melaju kencang dari arah timur. Tiba-tiba, ada pelajar lain yang diketahui bernama Noval memotong jalan dengan menuntun sepedanya. Karena jarak begitu dekat, motor yang dikendarai Jafar, pemuda asal Dusun Gondang, Desa Manggisan, Tanggul, itu langsung menabrak sepeda yang dituntun Noval. Karena kerasnya benturan, Noval pun ikut

terpental. Sementara Jafar dan temannya yang dibonceng, juga jatuh ke jalan beraspal. “Jafar dan Noval parah. Sedangkan teman yang dibonceng Jafar tidak apa-apa,” ungkapnya. Sejumlah warga sibuk merujuk kedua korban ke Puskesmas Tanggul. ”Teman yang dibonceng Jafar kabur sambil membawa lari motor yang mereka kendarai,” kata Ito, warga sekitar yang juga ada di lokasi kejadian. Masih kata Ito, Jafar saat masih dirawat di Puskesmas Tanggul, kondisinya tidak sadarkan diri. Rupanya, dia mengalami luka cukup serius di beberapa organ vitalnya. Sementara Noval, mengalami luka robek pada bagian kepala. “Lukanya Noval tak seserius Jafar,” imbuhnya. (rul/hdi/jpnn)

IRWAN/JP-RABA

TAMPIL MAKSIMAL: Peserta perempuan berfoto bersama Inne Soeherman (duduk).

Warga Tionghoa Lomba Nyanyi Banyuwangian

RULLY EFENDI/RADAR JEMBER/JPNN

PINGSAN: Jafar, pengendara motor yang menabrak Noval tidak sadarkan diri akibat luka serius yang dideritanya.

BANYUWANGI-Meriah! Satu kata yang tepat untuk mengungkapkan suasana lomba karaoke lagu Banyuwangi di hall karaoke Griya Dadapan Regency, Kabat, kemarin sore. Tidak tanggungtanggung, lomba khusus bagi warga Tionghoa itu diikuti oleh 60 peserta. Acara seru itu diselenggarakan oleh Bina Vokalia dan Musika Banyuwangi. Menurut Inne Soeherman, pengelola Bina Vokalia dan Musika, lomba

karaoke lagu daerah khusus bagi warga Tionghoa tersebut sengaja diadakan untuk memperingati Hari Jadi Banyuwangi ke-224. “Seluruh pesertanya adalah warga Tionghoa dari Banyuwangi dan sekitarnya,” ungkapnya. Suasana lomba berlangsung sangat meriah. Peserta tak hanya menyanyikan lagu daerah Banyuwangi dengan penuh penghayatan. Tetapi mereka juga mengenakan kostum kebaya layaknya jebeng bagi peserta

perempuan. Sedangkan peserta pria mengenakan busana thulik lengkap dengan udeng dan kain batik gajah uling. Tak ayal, aplaus penonton pun sering terdengar. Bahkan, ada penonton dan peserta yang berjoget. Mereka benar-benar hanyut dalam suasana kemeriahan yang berbalut keguyuban. Saking banyaknya peserta, hingga berita ini ditulis kemarin petang peserta perempuan masih tampil satu per satu dan belum diketahui siapa juaranya. (*)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Senin 14 Desember 2015

BERITA UTAMA

39

KPU Gencar Sosialisasi Secara Masif ■ PARTISIPASI...

Sambungan dari Hal 29

Dibandingkan tiga pemilu terdahulu, jumlah warga yang menggunakan hak pilih pada pilbup kali ini merupakan yang paling rendah. Catatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, tingkat partipasi pemilih pada Pemilihan Gubernur dan

Wakil Gubernur (Pilgub) Jatim 2013 lalu mencapai 63,39 persen. Dari 1.242.589 pemilih yang terdaftar, masyarakat yang menggunakan hak pilih mencapai 787.739 orang. Pada pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2014, tingkat partisipasi pemilih meningkat menjadi 68,11 persen. Kala itu, di antara 1.253.294 pemilih

yang terdaftar, pengguna hak pilih mencapai 853.596 orang. Di tahun yang sama, tepatnya ketika Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 digelar, tingkat partisipasi pemilih menanjak menjadi 71,88 persen. Kala itu, jumlah penduduk yang terdaftar sebagai pemilih sebesar 1.262.168 orang, sedangkan masyarakat yang memanfaatkan hak

konstitusionalnya mencapai 907.213 orang. Namun sayang, partisipasi pemilih pada Pilbup Banyuwangi 2015 turun drastis dibanding Pilpres 2014 lalu. Pada pesta demokrasi paling akbar tingkat kabupaten tersebut, partisipasi pemilih hanya sebesar 59,47 persen. Bahkan, meskipun jumlah pemilih yang terdaftar jauh lebih banyak diban-

Berencana Gandeng Disperindag dan Diskop-UMKM ■ BERUSAHA...

Sambungan dari Hal 29

Sementara Tommy Anwar M.Pd.I (Wakil Ketua III) dan Lukman Hakim M.HI (Wakil Ketua IV) masing-masing menyeleksi satu tenaga pelaksana keuangan dan administrasi. Dengan mewancarai langsung para peserta seleksi, para wakil ketua saya di Baznas itu bisa memilih langsung figur yang tepat untuk menjalankan program-programnya. Selain itu, bisa langsung membangun chemistry sedari awal. Benar juga. Saat rapat pleno penentuan dan penetapan enam tenaga pelaksana itu masingmasing wakil ketua mengajukan calon-calon pendampingnya. Tentu saja, pilihannya sesuai dengan ranking hasil wawancara. Kami memang bersepakat untuk memilih yang terbaik di antara yang baik. Terutama yang memiliki attitude baik. Dan, tidak kalah penting juga memiliki dua hal: etos kerja dan keikhlasan. Harus ikhlas menjadi pelayanan orang-orang yang membutuhkan. Caranya, bekerja keras mengumpulkan ZIS dari orang-orang berada di Banyuwangi untuk didistribusikan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Makin banyak ZIS yang masuk akan makin banyak orang yang bisa dibantu. Rumusnya hanya itu. Sederhana tapi tidak semua orang bisa memahami rumus itu.

Kecuali mereka yang memikili hoby melayani. Hoby yang oleh Allah SWT diberikan tidak kepada sembarang orang. Bila melihat potensi yang ada, tugas pengumpulan ZIS sebenarnya tidak terlalu berat. Banyak sekali orang kaya di Bumi Blambangan. Banyak sekali orang yang secara syara’ (hukum agama) memenuhi kewajiban untuk berzakat, berinfaq, dan sedekah. Tapi, sayang pemahaman mereka terhadap ‘lezatnya’ tiga amalan itu masih kurang. Nah, untuk mendekati mereka butuh perjuangan. Makanya, selain menyusun program kerja untuk pengumpulan, Pak H. Sumiran sebagai Wakil Ketua I sudah menyusun program sosialisasi ZIS. Sosialiasi itu akan digalakkan dalam berbagai kesempatan. Dengan gol yang diharapkan: kelak makin banyak orang berada yang punya hoby mengamalkan ZIS. Akan banyak muzakki (orang yang berzakat, juga infaq dan sedekah) baru dalam waktu mendatang. Khusus untuk distribusi ZIS, H. Herman dan timnya sudah menyusun banyak program. Tentu saja programnya diselaraskan dengan delapan asnaf (para pihak yang berhak menerima ZIS). Salah satu program andalannya adalah mengoptimalkan bantuan produktif. Namun, demikian bantuan konsumtifnya tetap jalan. Hanya, tokoh asal Wongsorejo itu

ingin lebih banyak memberi kail daripada ikan. Tanpa diskusi yang panjang, program yang cukup bagus itu langsung saya dok dalam rapat. Baznas memang harus membuat mustahik (penerima bantuan dana ZIS) berdaya. Caranya memberi modal usaha untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Kami akan menggandeng Disperindag dan Diskop-UMKM untuk melatih para mustahik yang membutuhkan pelatihan. Setelah punya ilmu membuat sesuatu baru kami modali. Dengan begitu, kami berharap, para mustahik akan mentas. Dan, kelak dengan bangga mereka akan berkata: alhamdulillah, kami sudah tidak layak mendapat bantuan dari Baznas. Kalau sudah banyak mustahik yang bisa berkata seperti itu niscaya Banyuwangi akan semakin maju. Rakyatnya makin sejahtera. Dan, itulah tugas utama Baznas: membantu pemerintah daerah mengurangi beban rakyat yang tidak mampu. Wa ba’du. Karpet merah kami hamparkan bagi siapa saja yang bergabung dengan Baznas Banyuwangi. Terutama memercayakan distribusi sebagian rezekinya untuk kami kelola. Saya selalu mengingatkan kepada segenap pengurus Baznas Banyuwangi tentang akuntabilitas. Keterbukaan dalam mengelola dana ZIS. Itu sebabnya, kami selalu siap diingatkan kapan saja dan oleh siapa saja. (*) (kaosing93@gmail.com, @AdlawiSamsudin)

Perahu Milik Dasuki Tercepat ■ BALAPAN...

Sambungan dari Hal 29

”Balapan kita bagi dua sesi. Setiap sesi akan kita ambil sepuluh peserta dan kita adu lagi,” kata Ketua Panitia Petik Laut Rebo Wekasan, Sujarno. Sayang, balap perahu layar yang digelar sejak pukul 08.00 itu kurang didukung oleh cuaca. Pada sesi pertama, meski cuaca cerah namun arus Selat Bali sedang tidak bersahabat. Untuk sesi kedua yang dilakukan pada sore hari, cuaca tambah buruk karena hujan dan angin kencang. Sejatinya perahu-perahu ini bisa kembali finish dengan waktu 20 menit. Karena terkendala cuaca

buruk, perahu-perahu ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk kembali ke finish, yakni sekitar satu jam lamanya. ”Cuaca lagi buruk, untuk perahu tercepat adalah perahu milik Dasuki, warga Ketapang. Durasi waktu sampai finish 60 menit lebih,” ujar Sujarno. Sementara itu, acara petik laut Rebo Wekasan tidak dilaksanakan pada saat puncak acara kemarin. Petik laut Rebo Wekasan sudah dilaksanakan beberapa hari sebelumnya, yakni pada tanggal 9 Desember 2015 lalu. Karena tanggal 9 Desember lalu bertepatan dengan Pilkada, maka puncak acara dilaksanakan kemarin. ”Kalau selamatan dan larung sesaji tidak boleh di-

tunda. Karena tanggal 9 Desember adalah Rabu terakhir di bulan sapar, petik laut tetap harus dilaksanakan hari itu juga,” tambah Sujarno. Sekadar diketahui, ritual petik laut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan para nelayan setiap satu tahun sekali pada hari Rabu terakhir di bulan Sapar (kalender Jawa). Tradisi ini sudah dilakukan warga Bulusan secara turuntemurun sejak zaman dahulu kala. Menurut kepercayaan warga setempat, hari Rabu terakhir pada bulan Sapar dianggap sebagai hari turunnya wabah penyakit dan bencana, sehingga warga menyelenggarakan petik laut

Rebo Wekasan. Petik laut yang dilaksanakan bertujuan agar warga bisa terhindar dari bencana dan penyakit, terutama saat melaut untuk mencari ikan. Petik laut Rebo Wekasan dilakukan dengan cara melarung perahu berisi sesaji yang terdiri dari berbagai umbi-umbian (polo pendem) dan sebuah kepala kambing sebagai simbol untuk membuang segala macam penyakit dan bencana dari nelayan Desa Bulusan.”Selain agar terhindar dari mala petaka. Dengan petik laut ini kita juga berharap kepada Allah agar panen ikan nelayan di sini selalu melimpah,” pungkasnya. (tfs/aif)

Hujan Deras, Listrik Byar-pet ■ AWAN...

Sambungan dari Hal 29

”Pohon yang tumbang kecil, tapi cukup mengganggu. Langsung kami evakuasi. Untuk daerah lainnya belum ada laporan musibah,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Kusiyadi melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Eka Muharam Suryadi. Eka menambahkan, datangnya hujan kemarin memang diawali dengan datangnya awan gelap yang cukup pekat. Awan tersebut bergerak dari arah barat dan menyebar ke arah timur ke seluruh wilayah Banyuwangi. Dengan adanya awan tersebut, secara

otomastis daerah yang dilintasi awan gelap bisa dipastikan terjadi angin kencang sesaat disusul dengan hujan yang cukup lebat. ”Dari laporan petugas di lapangan, seluruh kecamatan yang ada di Banyuwangi mengalami hujan kemarin,” tegas Eka. Diprediksi, untuk beberapa hari ke depan wilayah Banyuwangi masih terus dilanda hujan yang cukup lebat. Sebab, saat ini untuk wilayah Banyuwangi telah berada pada akhir musim pancaroba dan akan menuju ke musim penghujan. Untuk itu, pihak BPBD mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada jika mengetahui adanya pertumbuhan awan gelap

cukup pekat di daerahnya. Karena awan tersebut bisa memicu terjadinya angin kencang sesaat disertai petir dan juga angin puting beliung. Untuk potensi angin puting beliung, Eka mengatakan, daerah yang cukup rawan terkena musibah angin putting beliung adalah daerah yang memiliki kondisi topografi yang cukup datar. Daerahdaerah tersebut seperti di wilayah Genteng, Jajag, Cluring, Srono dan sekitarnya. ”Di sana hampir tidak kita temui bukit-bukit penghalang angin. Jadi kalau ada angin kencang, angin bisa berembus sangat kuat. Untuk Banyuwangi kota putting beliung minim terjadi, paling hanya

angin sesaat saja,” pungkasnya. Sementara itu, akibat cuaca buruk kemarin membuat saluran listrik di berbagai daerah yang ada di Banyuwangi padam. Dengan matinya listrik di wilayah Banyuwangi tentu sangat mengganggu aktivitas warga. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, listrik padam terjadi di Jalan Brawijaya dan sekitarnya Tercatat tiga kali listrik mengalami byar-pet. Kondisi seperti ini jelas sangat merepotkan warga. Pada saat hujan deras, mereka kegelapan di dalam rumah. “Mati listrik sampai tiga kali.’’ ujar seorang warga perumahan Kebalenan Indah. (tfs/aif)

Pelayanan Kesehatan Belum Terkolaborasi dengan Baik ■ DIHADIRI...

Sambungan dari Hal 29

Ada tiga pemateri yang rencananya hadir dalam kesempatan itu. Satu di antaranya adalah pemateri dari Filipina, yaitu Leonard Ivan T Melana, RN, MAN. Pemateri satunya adalah Ketua Persatuan Perawatan Nasional Indonesia (PPNI) Jatim, Prof. DR. Nursalam, M.Nurs (Hons). Secara singkat Nursalam memberikan materi kepada para mahasiswa perihal gambaran dan solusi tentang tantangan para tenaga kesehatan dalam menghadapi MEA. Dengan menggunakan penyampaian bilingual, Nursalam mengatakan, jika para perawat dan bidan yang ada di Indonesia, terutama Banyuwangi tidak perlu khawatir dengan adanya MEA. Asalkan, mereka mampu melakukan beberapa syarat yang membuat nilai mereka jauh lebih baik daripada pekerja asing. Pertama adalah masalah sikap, kemudian skill dari bidan itu sendiri, baik dalam kode etik, kemampuan praktik dan legalitas. Dan yang terakhir adalah menjadikan semua itu sebuah kebiasaan. “Bukan sesuatu yang bersifat temporer atau musiman yang setelah habis masanya akan kembali menjadi buruk,’’ kata Nursalam mengawali seminar. Nursalam juga menampilkan bagan yang berisi standar kualitas untuk perawat dan bidan yang ada di masing-masing negara ASEAN. Dalam bagan tersebut, terlihat jika standar yang diterapkan di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Brunei, Myanmar dan negara lainnya tak jauh berbeda. Hanya syarat dari dunia kebidanan yang harus

memperoleh gelar S1 saja yang tampak berbeda. Namun hal itu, kata Nursalam, dapat diatasi. Karena tahun depan, untuk jurusan kebidanan akan diprioritaskan menjadi sarjana. Baik dari D4 menjadi S1 maupun D3 yang ke S1. Satu hal lagi, menurut bapak empat anak ini, yang terpenting adalah kerjasama antara komponen tenaga kesehatan yang ada. baik dokter, perawat dan bidan. Dengan kerjasama itu, akan tercipta layanan yang baik karena kolaborasi tenaga kesehatan sesuai Inter-professional education and care (IPE & IPC). “Satu hal yang kita kuasai lebih adalah bahasa kiat sendiri. Selain itu kita juga harus kuasai Bahasa Inggris dengan lancar. Sebab, mayoritas negara-negara ASEAN menggunakan bahasa tersebut, apalagi kalau bisa lebih. Jangan lupakan sense of belong and responsibility, tenaga kesehatan harus merawat pasien dengan merasakan seolah mereka itu kita, teman kita atau saudara kita,” pungkasnya. Pemaparan dari mantan Ketua Pokja (Kelompok Kerja) Keperawatan Jawa Timur itu berhasil menarik minat dari para audiens. Bahkan, seorang mahasiswi dari Thailand yang sedang menjalani pertukaran pelajar di Unej menanyakan kurikulum pendidikan Indonesia yang diterimanya. Mahasiswi itu bertanya apakah kurikulum yang dipelajari sesuai dengan kebutuhan MEA. Nursalam pun menjawab bahwa banyak keunggulan yang dimiliki kurikulum di Indonesia dan hanya diperlukan sedikit saja modifikasi jika ingin diaplikasikan ke negara lain. Kesempatan selanjutnya giliran pemateri dari Ifugao State University Lamu Philippine Leonard

Ivan T Melana, RN, MAN . Dia mengungkapkan, pelayanan kesehatan selama ini belum terkolaborasi dengan baik. Kondisi ini juga terjadi di negaranya. Sehingga hasilnya pun tidak optimal dan hanya menghabiskan banyak biaya. Leonard Ivan mengajak para calon tenaga kesehatan yang ada di hadapannya untuk mencari inovasi, solusi, dan sistem transforming yang dapat menjamin suplai tenaga kesehatan yang cukup. Salah satu dari sekian banyak pilihan untuk menjamin suplai tenaga kesehatan yang cukup adalah adanya interprofessional colaboration. “Kolaborasi interprofesi penting untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas sistem pelayanan kesehatan. Praktik kolaborasi perawat dengan dokter memerlukan pengetahuan, sikap yang profesional mulai dari komunikasi, cara kerjasama dengan pasien maupun dokter sampai kepada keterampilan perawat dalam membuat keputusan,” bebernya. Dalam seminar kemarin, ketua Stikes Banyuwangi DR. H. Soekardjo turut menyampaikan jika fungsi seminar ini adalah untuk memacu peningkatan pelayanan kualitas kesehatan dalam menghadapi pasar MEA. Salah satu strateginya adalah pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan utamanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan sesuai kompetensi yang diharapkan dalam mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan. “Pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dilakukan melalui peningkatan komitmen. Kordinasi semua pemangku kepentingan dalam pengembangan tenaga kesehatan menjadi hal yang sangat penting,” tandas Soekardjo. (aif)

dingkan Pilgub 2013, jumlah pengguna hak pilih pada pilbup tahun ini lebih rendah 10.500 orang. Padahal seperti diketahui, berbagai upaya telah dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyosialisasikan hajatan demokrasi paling akbar tingkat kabupaten tersebut. Sosialisasi dilakukan dengan menyasar berbagai elemen masyarakat, bahkan hingga ke kalangan pemilih pemula dan pemilih difabel. Sejak beberapa bulan lalu pihak KPU intens menyosialisasikan hajatan pilbup kepada kalangan organisasi masyarakat (ormas) dan kelompok perempuan. Pihak KPU juga menyasar melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk menyasar pemilih pemula. Bahkan,

sosialisasi juga dilakukan ke kalangan penyandang disabilitas. Berbagai upaya yang telah dilakukan tidak berbanding lurus dengan tingkat partisipasi pemilih. Kuat dugaan, banyaknya warga yang bekerja di luar daerah dan perubahan aturan tentang kampanye menjadi penyebab rendahnya partisipasi pemilih pada Pilbup Banyuwangi 2015. Seperti diketahui, pada pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) serentak tahun ini, pengadaan dan pemasangan alat peraga kampanye (APK) difasilitasi KPU. Hal ini menyebabkan pasangan calon (paslon) maupun tim sukses tidak bisa leluasa melakukan pengadaan maupun memasang atribut kampanye.

Namun sayang, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Sosialisasi KPU Banyuwangi, Jamaludin, belum memberikan tanggapan. Tiga kali panggilan telepon dilayangkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi sejak siang hingga sore kemarin (13/12) belum mendapat tanggapan. Hanya saja, saat dikonfirmasi sehari sebelum coblosan pilbup digelar, Jamaludin mengatakan KPU dan jajaran di bawahnya, termasuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) telah melakukan sosialisasi secara masif. “Upaya sosialisasi sudah kami lakukan. Maka kita tinggal menunggu hasilnya,” ujarnya Selasa lalu (8/12). (sgt/aif)

Usulkan Ada Hari Bahasa Oseng ■ MOMEN...

Sambungan dari Hal 29

“Ini juga sebagai momen untuk menyatukan persepsi Bahasa Oseng berdasar ilmu kebahasaan,” ujarnya. Beberapa hal yang masih diperdebatkan di antaranya adalah ejaan dan asal-usul bahasa. “Selama ini beberapa orang yang mengaku pakar bahasa menganggap bahasa Oseng adalah dialek bahasa Jawa. Padahal sejumlah lembaga penelitian bahasa sudah berhasil menemukan ribuan kata yang berbeda dengan bahasa Jawa dan persentase perbedaannya sangat tinggi,” beber pria yang mengajar ilmu seni budaya di SMK Negeri 1 Banyuwangi ini. Hal itu membuat Bahasa Oseng sulit dikukuhkan menjadi bahasa daerah secara mutlak. Padahal kepastian bahasa Oseng sebagai bahasa asli daerah merupakan salah satu syarat agar bisa menjadi pelajaran muatan lokal (mulok) di lingkungan pendidikan formal. “Pemprov meminta kita untuk memilih bahasa Jawa sebagai mulok. Lalu kapan kita (warga Banyuwangi) bisa melestarikan bahasa Banyuwangi kalau begini?” ucapnya.

Untuk itu, kata Bambang, melalui seminar tersebut akan dicapai satu kesepakatan dalam meneguhkan bahasa Oseng sebagai salah satu kekayaan budaya daerah Banyuwangi. Lebih jauh Bambang menjelaskan, dalam seminar ini akan disosialisasikan tentang sistem ejaan baru. Menurutnya, sejak saat ini bahasa daerah Banyuwangi harus ditulis “oseng”, bukan “using”. Sebab, sudah bertahun-tahun bahasa daerah Banyuwangi itu ditulis “using”. Dengan ejaan itu, nyatanya bahasa daerah Banyuwangi tidak mampu mempertahankan eksistensinya. Hal itu disebabkan para pemerhati bahasa Banyuwangi sendiri tidak mampu menyampaikan argumentasi yang masuk akal dengan bukti-bukti ilmiah. “Selama tetap ditulis using, sampai kapan pun bahasa kita akan dianggap dialek bahasa Jawa, karena banyak kata yang beda tapi tulisannya sama. Oseng adalah harga mati,” tegas Bambang. Ia menegaskan, dalam seminar itu perbedaan bahasa Oseng dan Jawa akan dipertegas. Bambang menambahkan, dalam seminar tersebut juga akan dibahas mengenai desakan masyarakat

yang menginginkan adanya Hari Bahasa Oseng. Terkait hal itu, DKB akan memfasilitasi para pemerhati bahasa untuk mendiskusikannya. “Hasil diskusinya akan disampaikan kepada Pemkab Banyuwangi agar ditindaklanjuti,” katanya. Secara keseluruhan, hasil seminar tersebut akan disampaikan kepada Pemprov Jatim agar pergub yang tidak mengakomodasi bahasa Oseng diajarkan di sekolah direvisi. Bambang mengingatkan, acara tersebut murni kepedulian DKB dan DPD RI bersama masyarakat dalam mempertahankan harga diri bahasa Oseng, bukan eksistensi diri atau kelompok tertentu. Oleh karena itu, Bambang berharap tidak ada satu pun pihak yang salah persepsi. Termasuk, terkait upaya memperbaiki ejaan yang akan dilakukan. Atas nama DKB, Bambang meminta upaya itu jangan dianggap sebagai sikap tidak hormat kepada para pendahulu. Justru memperbaiki ejaan adalah satu bentuk menghargai perjuangan para pendahulu. “Kalau bahasa Oseng diakui mutlak sebagai bahasa, maka perjuangan mereka sejak dulu tidak akan siasia,” pungkasnya. (cin/aif)

Kerap Ditegur, Produsen Belum Merespons ■ LIMA...

Sambungan dari Hal 29

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi, Mujito, kemarin (13/12) menjelaskan, di Banyuwangi sebenarnya ada sekitar 40 produsen jamu yang beroperasi. Namun, hanya lima produsen yang memiliki izin operasional atau produksi. Sedangkan sisanya tidak jelas alias beroperasi tanpa izin. Tiga dari lima produsen jamu yang terdaftar dan legal itulah yang kemudian kata Mujito memperoleh hadiah di Jakarta sekitar sepuluh hari yang lalu karena bebas BKO. Jamu yang mereka produksi terjamin bebas dari obat kimia macam Dexametason, Paracetamol, Antalgin dan lainnya. Kelima produsen itu sendiri memiliki pabrik di wilayah Kecamatan Rogojampi dan Muncar, yaitu jamu Akar Daun, Putri Sakti, Dua Singa, Putri Kembar

dan Sari Alam. Dengan status bebas BKO, produksi jamu yang dikeluarkan kelima produsen jamu itu aman untuk dikonsumsi. Karena tidak memiliki efek berbahaya baik jangka panjang maupun jangka pendek. Karena seringkali produsen pengguna BKO, tidak menggunakan takaran yang jelas untuk mencampurkan obat kimia di dalam jamu mereka. “Yang memperoleh hadiah awalnya tiga produsen yang saat itu bisa hadir ke Jakarta, sisanya yang dua kemungkinan menyusul. Di antara produsen jamu yang dapat hadiah kalau tidak salah Akar Daun dan Dua Singa,” ujarnya. Saat pertemuan di Jakarta tersebut dirinya memperoleh laporan jika cukup banyak jamu yang bertuliskan di produksi di Banyuwangi beredar di pasaran. Padahal jamu itu sendiri diproduksi di wilayah Jawa Barat. Pihaknya mengimbau

agar masyarakat berhati-hati, meskipun tertulis di produksi di Banyuwangi tetap harus diperiksa dengan seksama. Sementara itu, terkait 35 produsen jamu yang belum berizin, Dinkes berulang kali menegurnya. Meski ditegur, sampai sekarang belum ada respons dari para produsen itu untuk mengikuti prosedur. Yang tersulit adalah para produsen jamu ilegal itu seringkali berpindahpindah. Mereka menggunakan tempat yang berbeda untuk memproduksi jamu, sehingga sulit sekali ditangkap apalagi diawasi. “Kita tetap berupaya untuk membina mereka. Jika mereka tidak menggunakan BKO dan mau mengurus izin, kita akan permudah mereka untuk mendapat rekomendasi dari Dinas Kesehatan. Jamu itu juga industri kecil, potensial dalam persaingan MEA nantinya,” terang Mujito. (fre/aif)

Target Rp 24 M Tercapai 98 Persen ■ NASABAH...

Sambungan dari Hal 33

Target omzet Rp 42 miliar ditetapkan sudah tercapai sekitar 98 persen. Meski demikian misi Pegadaian yakni membantu ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah, tetap dipertahankan. Sementara itu menjelang akhir tahun , rupanya tidak membawa peningkatan jumlah nasabah. Jumlah nasabah perorangan terbilang stagnan. Puncak peningkatan nasabah terjadi pada momen hari raya Idul Fitri dan tahun ajaran baru. Secara umum kondisi nasabah Pegadaian mengalami fluktuasi pada triwulan terakhir. Kondisi ini kemungkinan dipengaruhi oleh panen cabai. Anjloknya

harga cabai membuat banyak nasabah yang melakukan kredit. Namun jika harga cabai mahal maka nasabah cenderung melakukan pengambilan barang. “Nasabah yang kredit dan menebus tidak imbang,” kata Supardi Barang gadai yang disimpan di gudang Pegadaian mencapai 7000 unit. Dalam waktu dekat, barangbarang yang tidak mampu dilunasi dalam tempo waktu yang ditentukan akan dilelang. Barang gadai akan dijual lebih murah dibanding di pasaran. “Barang akan kami pajang di outlet-outlet Pegadaian,” katanya. Pihaknya optimistis mampu mencapai omzet sesuai target sebelum akhir tahun. Sebab pihaknya telah menyiapkan strategi untuk menarik minat nasabah dengan memberikan free administrasi dan reward bagi nasabah dengan barang gadai tertentu. (cin/afi)

Batas Boleh PHPU hanya 0,5 Persen ■ SUARA... Sambungan dari Hal 40

Komisioner Divisi Hukum KPU Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar, mengatakan walau selisih perolehan suara antar kedua paslon lebih dari 0,5 persen, paslon dengan perolehan suara lebih sedikit tetap bisa mengajukan permohonan PHPU ke MK. “Karena pihak yang menerima gugatan PHPU adalah panitera MK. Tugas panitera menerima dan me-registrasi pengajuan gugatan,” ujarnya kemarin (13/12). Hanya saja, jika selisih suara antara paslon yang mengajukan gugatan PHPU dengan pasangan calon peraih suara terbanyak lebih dari 0,5 persen, maka dalam persidangan di MK, gugatan tersebut akan ditolak hakim MK. “Karena pada dasarnya pengajuan gugatan itu tidak sesuai dengan UU Nomor 8 Tahun 2015 dan Peraturan MK Nomor

1 Tahun 2015,” tuturnya. Sebelumnya, Komisioner Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi, Lilikh Maslikah, mengatakan sesuai Peraturan MK Nomor 1 Tahun 2015, pengajuan PHPU pada pilbup bisa dilakukan jika selisih suara antar paslon paling banyak 0,5 persen. Sebab, jumlah penduduk Banyuwangi lebih dari 1 juta jiwa. Dikatakan, apabila selisih suara antar paslon lebih dari 0,5 persen, otomatis paslon peraih suara terbanyak langsung menang. “Karena pada Pilbup 2015 tidak ada putaran kedua dan ketiga,” ujarnya beberapa waktu lalu. Sekadar diketahui, berdasar Data Agregat Kependudukan 2015 yang diterima KPU dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk Banyuwangi mencapai 1.656.309 jiwa. (sgt/afi)


40 Hitungan Manual

Rekap Hasil Pilbup Digelar Kamis BANYUWANGI – Hasil akhir coblosan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 segera diketahui. Setelah rekapitulasi perolehan suara tingkat kecamatan tuntas dilakukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi segera menggelar rekapitulasi tingkat kabupaten pada Kamis menda­ tang (17/12). Diperoleh keterang­ an, 18 PPK melakukan rekapitulasi tingkat k e­­c a m a t a n p a d a Ka­m is (10/12) a­t au se­h ari setelah pe­ mu­­ngutan dan peng­ h i­t u n g a n s u a r a di­­­­lakukan di tempat p e­m u n g u t a n s u ara (TPS). PPK yang DOK.RaBa melakukan rekapitu­ Syamsul Arifin lasi sehari setelah co­ blosan itu antara lain, PPK Glagah, Kabat, Pesanggaran, Gambiran, Licin, Singojuruh, Purwoharjo, Rogojampi, dan Kalibaru. Rekapitulasi di hari yang sama juga dilakukan oleh PPK Muncar, Bangorejo, Srono, Siliragung, Glenmore, Cluring, Tegaldlimo, Wongsorejo, dan Tegalsari. Sehari berselang, tepatnya Jumat (11/12), giliran PPK Genteng, Kalipuro, Songgon, Sempu, dan Giri. Sedangkan PPK Banyuwangi merampungkan proses rekapitulasi suara pilbup pada Sabtu malam (12/12). Ketua KPU Syamsul Arifin, mengatakan, pihaknya mengagendakan rekapitulasi perolehan suara pilbup tingkat kabupaten pada Kamis (17/12). Rencananya, proses rekapitulasi suara tersebut digeber di Gedung Wanita Paramitha Kencana, Banyuwangi. “Insya Allah rekapitulasi tingkat kabupaten digelar di Gedung Wanita,” ujarnya kemarin (13/12). Syamsul menuturkan, pada proses rekap suara tingkat kabupaten tersebut, KPU bakal melibatkan PPK dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) . “Kami juga mengundang Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banywuangi,” tuturnya. Bukan itu saja, pada proses rekapitulasi manual tingkat kabupaten tersebut KPU juga akan melibatkan saksi pasangan calon (paslon) peserta pilbup 2015. “Selain itu, kedua paslon, baik pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) maupun Sumantri Soedomo-Sigit Wahyuwidodo (Su-Si) juga kami undang,” tambahnya. (sgt/afi)

Jawa Pos Senin 14 Desember 2015

Suara Anas dan Su-Si Selisih 595 Ribu Pilbup Berpeluang tanpa Gugatan PHPU BANYUWANGI – Masyarakat Banyuwangi tampaknya tidak perlu terlalu menunggu lama penetapan pasangan calon (paslon) terpilih hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 pada 9 Desember lalu. Sebab, hasil hitungan cepat dan hasil scan formulir C1 yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), perolehan suara pasangan calon (paslon) petahana, Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) unggul jauh meninggalkan perolehan suara penan­tangnya, Sumantri Soedomo-Sigit Wahyuwidodo (Su-Si). Sebagaimana dilansir di situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, hasil rekapitulasi suara berdasar scan formulir hasil penghitungan suara (Formulir Model C1) di 2.860 tempat pemungutan suara (TPS), Dahsyat berhasil meraup dukungan sebanyak 679.906 suara alias 88,96 persen. Angka itu jauh lebih besar dibandingkan perolehan dukungan pasangan Su-Si yang hanya 84.384 suara atau 11,04 persen. Jika dikalkulasi, total selisih suara yang berhasil dikumpulkan pasangan Dahsyat dan Su-Si mencapai 595.522 suara atau 77,92. Meski scan Formulir Model C1 itu bukanlah hasil resmi pilbup 2015, namun formulir hasil penghitungan suara yang ditampilkan di situs resmi KPU RI telah ditandatangani Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS), maka penghitungan tersebut mendekati valid. Artinya, hasil rekapitulasi suara yang ditampilkan di situs resmi KPU RI itu nyaris dipastikan tidak jauh berbeda dengan hasil rekapitulasi manual yang akan dilakukan KPU Banyuwangi pada 16 Desember sampai 18 Desember mendatang.

PEMILIH LANSIA: Walau usia sudah lanjut namun tidak menghalangi warga ini menggunakan hak pilihnya pada coblosan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 9 Desember 2015.

Dok/RaBa

Sementara itu, lantaran selisih perolehan suara antara Dahsyat dan Su-Si mencapai 77,92 persen, maka pasangan Dahsyat diprediksi akan ditetapkan sebagai pasangan calon (paslon) terpilih hasil Pilbup 2015 tanpa harus menunggu hasil gugatan sengketa hasil pemilihan umum (PHPU). Sebab, mengacu pada Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2015, untuk kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta jiwa, maka pengajuan perselisihan perolehan suara dilakukan jika terdapat perbedaan paling banyak sebesar 0,5 persen dari penetapan hasil penghitungan perolehan suara oleh KPU kabupaten/kota. Ketentuan tersebut dipertegas dengan Peraturan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 1 Tahun 2015. Pada Pasal 6 ayat (2) huruf d Peraturan MK Nomor 1 Tahun 2015 disebutkan, kabupaten dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta jiwa, pengajuan permohonan dilakukan jika

terdapat perbedaan perolehan suara paling banyak 0,5 persen antara pemohon dengan pasangan calon peraih suara terbanyak berdasar penetapan hasil penghitungan suara oleh termohon atau KPU. Sementara itu, mengacu pada Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015 tentang tahap, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan/atau wali kota dan wakil wali kota, jika tidak ada permohonan PHPU, penetapan pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) bisa dilakukan antara 21 Desember sampai 22 Desember. Sedangkan jika terdapat sengketa PHPU, penetapan cabupcawabup terpilih akan dilakukan pada 12 Februari Maret sampai 13 Maret 2016 mendatang. Dikonfirmasi mengenai peluang pengajuan PHPU oleh kubu yang dinyatakan kalah pada pilbup, n  Baca Suara...Hal 39

GABUNGAN PERUSAHAAN PERKEBUNAN GPP JATIM WILAYAH VIII BANYUWANGI

Ir. H. Arief Budiyanto, MM Ketua

Ir. Ery Warman, MM Sekretaris


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.