15 MARET TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
Penggemar Fashion Padati Pantai Boom
BANYUWANGI - Gelaran Green and Recycle Fashion Week yang dilaksanakan di Pantai Boom, Banyuwangi, dipadati para penonton dan penggemar fashion siang kemarin (14/3). Ajang fashion untuk kalangan pelajar itu tak kalah memesona dengan Fashion On The Street yang
HALAMAN 25
sebelumnya digelar di Jalan A. Yani, depan kantor bupati Jumat malam lalu (13/3). Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, para penonton memadati arena amphitheater di Pantai Boom Banyuwangi n Baca Penggemar... Hal 31
Fashion Recycle TRI KARYANTO FOR RABA
MERIAH: Suasana kawasan amphitheater sebagai venue Green and Recycle Fashion Week di Pantai Boom Banyuwangi sore kemarin (14/3). PENGUMUMAN PEMENANG, BACA HALAMAN 31.
Shubuh Dzuhur Ashar
Maghrib Isya
04:16 11:38 14:48 17:43 18:53
KUCUR
NGOPAI
Suka Lalui Jalur Berbeda SEJAK bertugas menjadi kepala SMPN 3 Muncar, Ahmad Hoiri harus menempuh perjalanan lebih jauh. n
Bekuk Pengedar Kakap Kronologi Tertangkapnya Bandar Trex 1
2
Tahu ada cekcok, warga lapor ke petugas Koramil.
Barang Bukti Puluhan Ribu Butir Pil Koplo
Bukti dihitung: pil dextro
BANGOREJO - Wawan Suprianto, 32, pengedar pil koplo kelas kakap di Banyuwangi Selatan ditangkap aparat Jumat malam lalu (13/3). Dari tangan warga Dusun Krajan, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, itu petugas berhasil menyita 15.000 butir pil dextro dan sekitar 5.000 butir pil trihexyphenidyl (trex). Penangkapan Wawan itu awalnya berawal dari laporan warga. Malam itu Wawan terlibat cekcok dengan istrinya, Saripah, 34, di tepi jalan di Dusun Sereh, Desa/Kecamatan Bangorejo. Rupanya pertengkaran Wawan dan istrinya itu menarik perhatian warga sekitar. Karena terusik, warga setempat, H. Mispan, 52, melaporkan pertengkaran pasutri di tepi jalan itu kepada anggota Koramil Bangorejo, Pelda Suparmin n
pil trex
Wawan Suprianto cekcok dengan istrinya di tepi jalan Dusun Sereh, Desa/Kecamatan Bangorejo.
4 Malam itu juga, Dandim 0825 menyerahkan tersangka dan bukti ke Polres Banyuwangi.
Baca Suka... Hal 31
3
Pelda Suparmin datang melerai. Wawan semakin kalap. Setelah digeledah, ditemukan bungkusan hitam berisi obat. Wawan diamankan ke Koramil.
Baca Bekuk...Hal 31 GRAFIS:REZA/RABA
Oknum Satpol PP Didakwa Pasal Berlapis FREDY RIZKI/RABA
SAVE SEATURTLE
Mahasiswa UB Pelajari Penyu BANYUWANGI - Banyaknya penyu yang mendarat di Pantai Boom Banyuwangi menyebabkan kalangan akademisi tertarik melakukan penelitian. Seperti yang akan dilakukan beberapa mahasiswa dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Brawijaya (UB) Malang. Dalam waktu dekat, mereka akan melakukan tugas kuliah praktik kerja lapangan (PKL) terkait penyu di Pantai Boom. Adanya fenomena penyu yang mendarat di Pantai Boom untuk bertelur itu menjadi alasan utama bagi mereka untuk melakukan penelitian di pantai dekat pusat kota Banyuwangi tersebut. ”Di sini unik, padahal pantainya ada di tengah-tengah kota. Tapi kok ada ya penyu yang mendarat dan bertelur di sini. Kita tertarik dengan itu,” kata Desy Wahyutami, salah satu mahasiswa UB n Baca Mahasiswi...Hal 31
SEMENTARA itu, perkara penyalahgunaan narkoba yang melibatkan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi, Slamet Santoso, 47, terus dikebut pelaksanaannya di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. Dalam persidangan sebelumnya, pria warga Jalan Pajajaran, Gang III 10, Kelurahan Taman Baru, itu didakwa melanggar Pasal 114 ayat 1 subsider Pasal 112 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. Oknum Satpol PP tersebut dianggap memiliki dan mengedarkan zat psikotropika jenis sabu-sabu seberat 0,44 gram yang terkemas dalam dua plastik di ru-
mahnya. Bila terbukti, bukan mustahil Slamet Santoso akan menghuni buih dalam waktu cukup lama. Dalam ketentuan perundangan itu pria yang tercatat sebagai pegawai negeri sipil itu terancam hukuman sembilan tahun penjara. Di persidangan Kamis lalu (12/3), majelis hakim yang menyidangkan perkara itu memeriksa keterangan saksi. Dalam keterangan di persidangan, sejumlah saksi mulai menyudutkan terdakwa. Slamet dianggap sebagai pemasok barang kepada pelaku lain yang juga tersandung kasus narkoba n Baca Oknum...Hal 31
NIKLAAS ANDRIES/RABA
LESU: Slamet Santoso didampingi kuasa hukumnya saat mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Banyuwangi Kamis lalu (12/3).
Stikes Banyuwangi Mencetak Tenaga Kesehatan Berkualitas
Sebelum Praktik, Mahasiswa Ners Diambil Sumpah “Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui kepada orang lain karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai ners”. Kalimat itu merupakan salah satu isi sumpah yang dilakoni 45 mahasiswa strata satu (S1) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi saat menjalani pelantikan dan pengambilan profesi kemarin (14/3). FREDY RIZKI, Banyuwangi
TNI bekuk pengedar dextro kelas kakap di Banyuwangi Selatan Ini kan zaman perang, perang melawan narkoba Tersandung kasus sabu, oknum Satpol PP dijerat pasal berlapis Perda sulit ditegakkan bila penegak perdanya teler
SIDROTUL MUNTAHA/RABA
SAKRAL: Lulusan Stikes Banyuwangi diambil sumpahnya sebelum diterjunkan ke dunia kerja kemarin (14/3).
LAYAKNYA pengambilan sumpah, pengucapan janji untuk calon bidan dan perawat itu disaksikan juga beberapa pemuka agama.
Kebetulan hari itu ada perwakilan tiga mahasiswa yang berbeda agama dari lulusan yang dihasilkan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(Stikes) Banyuwangi. Sehingga ketiga mahasiswa itu didampingi para pemuka agama n Baca Sebelum...Hal 31
RADAR BANYUWANGI
26
POLITIK & PEMERINTAHAN
Jawa Pos Minggu 15 Maret 2015
Sumantri Siap Nonaktif
LEGISLATIF
Tidak Dilibatkan Bahas PU Fraksi, PKS Meradang
Jika Pemerintah Memenangkan Kubu Agung Laksono
BANYUWANGI - Perbedaan pandangan di internal DPRD Banyuwangi menyangkut dua rancangan peraturan daerah (raperda) yang diajukan eksekutif berlanjut. Setelah perbedaan pandangan terjadi di antara fraksi-fraksi yang ada di lembaga legislatif tingkat kabupaten tersebut, kali ini hal serupa juga terjadi di internal fraksi, yakni Fraksi Gerindra Sejahtera (Gasa). Dalam rapat paripurna pandangan umum (PU) fraksi atas diajukannya dua raperda di kantor DPRD Banyuwangi Kamis lalu (12/3), Fraksi Gasa menyatakan menolak dua raperda yang diajukan eksekutif. Dua raperda tersebut adalah raperda pemberian insentif dan atau pemberian kemudahan penanaman modal serta raperda pendirian PT. Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Syariah. Namun, belakangan terungkap, sikap fraksi yang anggotanya terdiri atas wakil rakyat asal Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut merupakan sikap sepihak para anggota fraksi asal Gerindra. “Anggota Fraksi Gasa memang gabungan dari anggota dewan asal Gerindra dan PKS. Namun, khusus pembahasan PU di internal fraksi, anggota fraksi asal PKS tidak dilibatkan,” ungkap anggota DPRD asal PKS, Neni Viantin Diyah Martiva, kemarin (13/3). Neni mengatakan, dua anggota fraksi asal PKS, yakni dirinya dan Sukarni sama sekali tidak dilibatkan dalam pembahasan PU fraksi Gasa. Dikatakan, pada Rabu lalu (11/3) rencananya akan dilakukan rapat internal Fraksi Gasa. Namun, kala itu dirinya tengah ada acara penting di Surabaya. “Dari PKS lantas diwakili Pak Sukarni. Pak Sukarni sendiri sebenarnya mau menyampaikan masukan. Ternyata ditolak anggota Fraksi Gasa asal Gerindra dan dinyatakan PU fraksi sudah selesai tanpa kita diberi kesempatan memberikan masukan,” bebernya. Intinya, imbuh Neni, PU Fraksi Gasa yang disampaikan dalam rapat paripurna Kamis lalu memang atas nama Fraksi Gasa. Namun, PKS tidak diajak komunikasi. “Ke depan, kami berharap komunikasi dilakukan lebih baik. Fraksi Gasa itu terdiri atas dua partai. Kita harus berdiskusi sebelum menentukan sikap,” cetusnya. Sementara itu, ketua Fraksi Gasa, Naufal Badri, menampik tudingan anggota fraksi asal PKS tidak dilibatkan dalam pembahasan PU di internal fraksi yang dia pimpin tersebut. “Sebenarnya teman-teman dari PKS dilibatkan. Cuma saat (pembahasan di internal fraksi) itu pihak PKS ada halangan, yakni sedang ke luar kota,” kata pria yang juga ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Banyuwangi tersebut. Naufal menambahkan, berdasar kesepakatan awal, anggota fraksi menolak dua raperda tersebut. “Yang jelas, mereka (PKS) sudah sepakat menolak. Cuma saat pengetikan draf PU, mereka tidak tahu karena sedang di luar kota,” pungkasnya n Baca Tidak...Hal 35
DOK.RaBa
Sumantri Soedomo
BANYUWANGI - Deklarasi Forum Penyelamat Partai Golkar (FPPG)Banyuwangidisikapidingin Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Banyuwangi, Sumantri Soedomo. Deklarasi FPPG yang dilanjutkan pembentukan kepengurusan DPD Golkar
Banyuwangi itu dilakukan tanpa melalui mekanisme yang berlaku di internal parpol berlambang beringin tersebut. Dikonfirmasi via sambungan telepon kemarin (13/3), Sumantri mengatakan, pergantian kepemimpinan DPD Partai Golkar seharusnya dilaksanakan sesuai mekanisme yang ada, yakni melalui musyawarah daerah (musda). “Pergantian kepemimpinan di DPD kabupaten seharusnya dilakukan melalui
musda yang melibatkan pimpinan kecamatan (PK). Sedangkan pergantian kepemimpinan DPD Provinsi melalui musda yang melibatkan pengurus tingkat kabupaten/kota,” ujarnya. Sumantri menepis tudingan ketua FPPG, Sarjono Hadi Atmojo, yang mengatakan masa kepemimpinannya sudah berakhir 20 Januari lalu. “Surat keputusan (SK) saya sebagai ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi sampai November 2015,” cetusnya.
Menurut Sumantri, pihak-pihak yang mendeklarasikan FPPG Banyuwangi itu adalah orangorang yang mendukung kubu Musyawarah Nasional (Munas) Ancol pimpinan Agung Laksono. Sebaliknya, sebagai pihak yang hadir di Munas Bali, Sumantri mengaku mendukung kubu Aburizal Bakrie (ARB). “Kalau saya disuruh memilih, karena saya hadir dan menyetujui Munas Bali, maka saya akan memilih Pak ARB,” kata dia n Baca Sumantri...Hal 35
KIA Pregio 2005
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Dijual 1 KIA Pregio 2005, Mulus Plat P Pajak Baru Harga Murah H: 081358192679
Daihatsu Xenia
Toyota Avanza
Suzuki Karimun
DIJUAL All New Xenia/Terios tahun 013/014/012/05 PMK slv hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Avanza/LGX tahun 013/02/01 PMK htm hrg 137,5/110 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Suzuki karimun Estilo tahun 011/06 hitam mtl PMK hrg 90/85 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Truck
Toyota Kijang Innova
Kijang Innova G
DIJUAL Truck tahun 80/81/82/83/84 PMK hrg 80/82,5/85/115 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 PMK slv hrg 237,5/187.5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Innova Type G Th 2012/2011, Solar/ Bensin, Abu-abu,Hitam/Silver Hrg Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hub: 082331659086
AGENDA KOTA
Ujian TOEFL ITP DESY Educaton kembali menggelar ujian TOEFL ITP pukul 12.00 hari ini (15/3). Ujian kali ini diikuti oleh para dosen Institut Agama Islam Darussalam (IADA) Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi. Jadwal Test TOEFL ITP berikutnya adalah tanggal 29 Maret 2015 mendatang. Informasi lengkap silakan hubungi Desy Education di Jalan Hayam Wuruk 75-77 Kecamatan Giri, Banyuwangi. Atau hubungi telepon (0333) 424476, 085258036777, PIN: 740EB849. Dapatkan juga info beasiswa ke luar negeri. (*)
Perum Permata Giri Marketing Dbthkn Marketing di Tmptkn di Glm & Rgj, Pria, Min SMA/Sdrjt, Kndraan Sndri, SIM C, Lmrn, CV, SKCK Lngsng / Via Post KSU Metro Jl. Patimura No. 82, Glm/Ruko Mandana Jati A1-A2 Gladag Rgj T: 0333-630939
Admin, Sales dan Checker BTH SGR: 1) Admin: berpengalaman, menarik, jujur, mampu bekerja dlm tekanan. 2) Sales: mampu bekerja dlm tim, memiliki kendaraan sendiri, mampu mengejar target. 3) Checker: jujur, teliti & mampu bekerja dlm tekanan. Kirimkan CV ke UD. Wisma Jaya Jalan Adi Sucipto No. 43 Banyuwangi
ELF 2007 Djl ELF 2007 New Body Hartono 2013, Over Kredit 90 Jt BUC 081230474222 Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
Sidamta Kertosari I Jual Cepat Rumah & Tnh Kavling Sidamta Kertosari 1 Siap Bngun SHM/Kav.LokTngh Kota Bwi, Trbts, Mul Hrg 20 Jt-an 082257987699, 0852365100667 Pin BB 52283720
STNK Hlg STNK P 5508 YX an Jam’iyah, Sumberagung RT. 7/5 Rejoagung, Srono
• PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PA5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 DAT, KENCANG • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Promo Menarik! Nissan All New Grand Livina Angsuran Rp. 120 Ribuan/Hari, Ready Stock Hubungi Miftah 082 141 847 778
PERUM KALIPURO ASRI Djl Rmh Perum Kalipuro Asri 2 Lantai, Luas 145m2, SHM Rumah Baru H: 081913900030
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000
VITOP JAYA
Nissan Grand Livina
J Wartawan
PERUM SOBO INDAH Djl Rmh Perum Sobo Indah Permai K 21 Type 36, SHM, Renovasi, H: 0821411508148
RAYA BANYUWANGI Djl. Tnh 31000m. cck perum, rmh. makan, dll Ry. BWI. Seberang jln ada perum dan sawah 22000m. Rmh Wallet full cor tkt dkt pelabuhan Hub. 081336078507
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan pe tugas dari Radar Banyu wa ngi maka segera konfir masi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang ter jadi selain pema sa ngan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Toyota Avanza G Toyota Vios
Vios Limo 200X Kondisi Siap Pakai, Mulus, Plat P Bwi an Sendiri, Ban Tebal. Hrga 90 Jt Nego Hub: 082333053333
MOBIL ANDA BELUM LAKU? HUBUNGI: 0333412224
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Dijual Avanza Th 2011 G Silver Hrg 127,5 Jt, Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hub. 082331659126
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
DAERAH SEKITAR
Minggu 15 Maret 2015
Gadaikan Mobil Kredit, Terancam Bui SITUBONDO - Demi meraup keuntungan besar, R menggadaikan mobil kreditnya yang belum lunas. Mobil yang sudah digadaikan itu pun akhirnya disita aparat kepolisian. Korbannya adalah Tohari, warga Bondowoso. Mobil itu disita polisi, padahal Tohari sudah membayar uang gadai. Akibatnya Tohari mengalami kerugian hingga Rp 36 juta. Tohari beberapa waktu lalu pun melapor ke Polres Situbondo. Dia melaporkan tindak pidana penipuan dan penggelapan yang dilakukan R. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priam-
HABIBUL ADNAN/JPRS
Ipda Nanang Priambodo
bodo, membenarkan adanya laporan tersebut. Dia mengaku pihaknya sudah mener-
ima laporan tindak pidana penipuan yang dilakukan terlapor. Sesuai isi laporan tersebut, pelapor dan terlapor sepakat melakukan akad gadai. Akad tersebut dilakukan pada Juni 2014 silam. Terlapor menggadaikan mobil Pickup L 300 bernopol P 9309 G. ”Terlapor berjanji dua bulan akan menebus mobil tersebut,” terang Nanang. Akan tetapi, sampai batas waktu yang dijanjikan, terlapor tidak menebus mobil tersebut. Bahkan, sampai dengan jangka waktu tiga bulan, mobil tersebut masih di tangan pelapor.
Alih-alih ditebus, mobil tersebut malah disita polisi. Mobil disita anggota kepolisian Jember. ”Disita karena ternyata mobil tersebut adalah salah satu kredit macet,” tambah Nanang kembali. Polres Situbondo pun akan mengecek laporan korban tersebut. Lalu, akan melakukan penyelidikan. Jika terlapor terbukti melakukan perbuatan sesuai laporan tersebut, terlapor telah melakukan dua tindak pidana, yaitu penipuan dan penggelapan. ”Terlapor bisa dijerat Pasal 378 dan 372 KUHP,” pungkas Nanang. (bib/c1/als)
Memburu Belalang dapat Biawak
27
Inovasi Tiada Henti dari Athalia Spa! DUNIA digemparkan dengan kehadiran Kuteks yang mampu menyerap air dan oksigen ke dalam kuku/Kuteks Halal. Kali ini produsen cat kuku atau kuteks menciptakan kuteks yang dapat digunakan para wanita muslim. Sebelumnya para wanita muslim memang hanya boleh mewarnai kukunya dengan menggunakan hana atau inai. Sejenis tanaman yang memiliki zat pewarna (life.viva.co.id) Kuteks ini mampu menjaga kuku kita dalam kondisi terbaik. Produk terbaru ini menggunakan bahan polimer. Bahan yang juga digunakan untuk pembuatan lensa kontak, yang memungkinkan oksigen menembus kuku dan memberikan kelembapan. Sama halnya dengan produk
hena atau pelembab tubuh. Segera percantik kuku Anda dengan koleksi Kuteks Halal o2m breathable kami. Reservasi ke BBM 51ff5376/0821 31 899 899/Jalan MH Thamrin Ruko Rizky Residence A-8 Banyuwangi. (*/als)
Perawatan Bulu Mata dengan Metode Korea ATHALIA juga memberikan pelayanan bulu mata, dengan terobosan baru Athalia “Eyelash Extension” dengan metode terbaru Korea. Aman, awet, dan tahan air! Free voucher
Rp. 150.000 untuk 10 pendaftar pertama. Segera daftar yuk. By SMS/By Whatsapp ke 0857 480 676 11 (Andriani). Juga terima kursus eyelash extension+jual alat. (*/als)
PESANGGARAN-Sejumlah warga yang sedang memburu belalang di hutan kawasan KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, tepatnya di sekitar Pantai Lampon, Dusun Kampung Baru, Desa/Kecamatan Pesanggaran, sempat dibuat heboh, Jumat lalu (13/3). Mereka memergoki seekor biawak berukuran cukup besar. Para pencari belalang itu, langsung memburu hewan yang dianggap bisa menambah keperkasaan pria tersebut. Untuk menangkap, mereka sempat kejar-kejaran. “Ada biawak, langsung kita kejar,” cetus Bima Soleh, 30, warga sekitar Pantai Lampon. Bima ternyata juga sering memburu biawak. Biasanya, satu ekor biawak itu laku dijual Rp 15 ribu. “Menangkapnya agak susah, sehingga kita harus kejar-kejaran,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng, kemarin. (sli/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
TANGKAP: Pencari belalang memburu biawak di sekitar Pantai Lampon, Kecamatan Pesanggaran.
Selama Nyepi, X-Ray Dimaksimalkan KALIPURO - Rencana penutupan Pelabuhan Ketapang selama perayaan Hari raya Nyepi menjadi perhatian serius aparat kepolisian. Untuk menjaga kekhusyukan ibadah dan keamanan selama perayaan tersebut, Polres Banyuwangi meningkatkan keamanan di pintu masuk menuju Pulau Bali tersebut. Selain menyiagakan personel gabungan dari Polri dan TNI,
kepolisian juga akan melengkapi diri dengan alat keamanan khusus. Salah satunya mempersiapkan sinar X-ray sebelum dan sesudah perayaan nyepi. Kendaraan yang akan menyeberang wajib melewati alat khusus itu. Kasat Sabhara AKP Sudarmaji mengatakan, pengamanan selama Nyepi memang akan ditingkatkan. Selain menempatkan personel Polri yang
didukung TNI, pengamanan tersebut juga akan dilengkapi sejumlah peralatan. “Ini sifatnya antisipasi saja,” katanya. Selain pendeteksi logam, kepolisian juga akan menggunakan sinar X untuk meminimalkan gangguan keamanan. Biasanya alat tersebut digunakan memeriksa penumpang secara acak atau random sampling. Selama Nyepi petugas akan
menggunakan alat itu untuk memeriksa semua kendaraan yang masuk ke Ketapang. Selain menggunakan alat tersebut, petugas juga akan memperketat pengamanan dengan memeriksa kartu identitas calon penumpang. Pemeriksaan kelengkapan kendaraan berupa surat nomor kendaraan dan surat izin mengemudi juga akan tetap dilakukan. (nic/c1/als)
K LAS EM E N SE M E N T A RA P E R O L E H A N SUA RA CA L ON BUPA TI IDOL 2 01 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Ficky Septalinda Abdullah Azwar Anas Rindar Suhardiyansah Angka Wijaya Mandiri Ratu Warang Agung Arvy Rizaldi Toni Hartono Anton Sunartono Neni Viantin Diyah Martiva Michael Edy Heriyanto Sugihartoyo
63 34 31 20 19 16 16 14 13 11 11
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Ali Sodiqin Waridjan Guntur Priambodo Agus Dani T Agus Edy Riyanto Ayub Hidayat Samsudin Adlawi Achmad Musta’in Sunarko Wijaya Achmad Wahyudi
10 9 7 3 3 3 3 2 2 1
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
dr. Faida Ikhwan Arief Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Taufik Hidayat Teguh Sumarno Achmad Taufiq Agung Mulyana Agus Tarmidi Ahmad Fauzan
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
Zaenal Arifin Salam Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat Eko Sukartono Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini Munib Syafa’at Hermanto Heru Pratista
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.
Husin Matamin Joni Subagyo Juliesetyo Puji Rahayu Masykur Ali Mufti Anam Nanang Nur Ahmadi Nurmansyah Saiful Bahri Satiyem Soekardjo
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61.
AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP II (50 BESAR).
Sri Utami Faktuningsih Sumantri Soedomo Supono Syaifunnar Syukran Makmun Hidayat Umi Kulsum Wahyudi, SE Wiwik Pudjiastuti Yusuf Noeris Yusuf Widyatmoko
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RADAR BANYUWANGI
BUDAYA
30
Jawa Pos
Minggu 15 Maret 2015
SAJAK-SAJAK
Sinta sejak Subuh kusampaikan diri pada rembulan bersama wangi melati yang kering di sanggul hitam air mata lewat tapak-tapak kaki di bawah lengkung janur tataplah aku yang sedang gelap dirundung gulita kugantungkan sajak-sajak di mega agar dapat kau lihat mendung kala itu aku berupa Sinta yang menantinmu sejak subuh hujan hingga siang, di timur ada pelangi kau belum juga nampak berupa Rama orang-orang datang membawa bingkisan duduk heran menatap kasihan gelas-gelas kosong penuh cacian gamelan mengalun bertangis-tangisan hingga mentari berganti bulan, aku sendirian di pelaminan MAESAROH. Pencinta sastra, mahasiswa Sastra Indonesia UNEJ.
Surya tak Lagi Bersinar Aku seorang diri bersimpuh dalam linangan isak sedu sedan Meratapi kesunyian Yang senantiasa melukiskan sisa kenangan Terlukis utuh klise akan kerinduan Hingga kepahitan ini menusuk melilit hingga sakit Menumpat gundah isak dalam guyuran tak sampai Seakan sudut netra meringkai Garis seringai terbenam membeo sang
Nama: Arin Sekolah TK Pembina
KHILMA VITA. Siswa SMAN 1 Pesanggaran.
Jeritan Buku Oleh N Fata (Santa)*
A
KU baru saja turun dari bus mini. senang terasa dalam hati. Akhirnya aku tiba di kota buku. Kota yang sudah lama menjadi impianku untuk berkunjung. dikata, kota ini tempat gudang buku terbesar dunia. Jelas banyak pembaca di kota ini. Semua orang menggenggam buku ditangannya; pengemis, tukang becak, sopir angkot, pelajar, mahasiswa, pejabat daerah. Aku bingung di sudut terminal kota buku ini. Hendak ke mana kaki kulangkahkan. Mulai dari tukang ojek, tukang becak, juga tak kalah saing seorang sopir angkot menawarkan jasanya kepadaku. Aku menolaknya santun. Aku berjalan gontai menuju warung terdekat di terminal itu. perjalanan yang sangat jauh, membuat badanku terasa remuk. Setiba di warung, kuletakkan tas ransel dan koper besar sebagai persediaan buku-buku boronganku nanti. Kutemui penjual di warung itu sedang membaca buku. Tampak jelas judul buku yang dibacanya di mataku “Makanan Alternatif Pengganti Beras.” Di warung aku hanya menuang lelah dengan segelas minuman air es. Kemudian aku berjalan lagi usai membayar minuman. Menelusuri ruas–ruas jalan di dalam terminal. Aku belum kepikiran di mana letak gudang buku itu, sebab aku masih bingung mencari pintu keluar dari terminal ini. Aku benar – benar merasa orang yang sangat asing di kota ini. Orang-orang di sekitar terminal menyadari kebingunganku. Namun, mereka tak satu pun menyapaku. Saat itu aku baru sadar akan pepatah kuno yang sering didengungdengungkan para petuah “malu bertanya sesat di jalan”. Mungkin apa yang terjadi kepadaku merupakan bentuk nyata dari pernyataan petuah tadi. Aku mulai bertanya, satu per satu orang – orang menjawab dengan jawaban yang berbeda. Jawaban yang menambah seorang pengelana kebingungan. Terpaksa aku harus mencari pintu keluar sendiri. Sebuah petunjuk Ilahi memperlihatkanku petunjuk arah jalan keluar dari terminal. Aku pun mengikuti petunjuk arah yang tertera di pintu. ternyata benar aku lepas dari cengkaraman terminal yang membosankan ini. Lalu kemana aku harus melangkah lagi. Sungguh aku tak paham arah. Para pedagang asongan menawariku berbagai macam makanan dan minuman. Lain daripada yang lain, pedagang yang satu ini jauh lebih muda dariku. Bukan jauh lebih muda lagi, tapi pedagang ini usianya benar – benar masih dini. Masih seusia adikku yang masih duduk di bangku sekolah dasar kelas tiga. Ada rasa belas kasih dalam hatiku. Kubeli saja air putih darinya. Dan kuberikan uang kembalian kepadanya. Sejenak pikiranku mencari–cari arah menuju gudang buku terbesar di kota ini. Tak ada tanda–tanda jawaban di sekitar terminal. hanya para pemudik naik turun bus dan angkot. Begitu pula bus dan angkot keluar masuk terminal mengantar para penumpang. Kulangkahkan kaki menuju sebatang pohon rindang di sebelah pintu masuk terminal. Banyak orang berteduh dibawah pohon itu melepas penat. Lagi–lagi aku bingung harus ke mana kaki ini kubawa. Alam mulai tidak bersahabat. Angin kencang dari setiap penjuru, mengharuskan orang beranjak dari bawah pohon. Takut pohon itu tumbang. Orang – orang menjauh. Begitupun aku. Tak tinggal diam, aku harus meneruskan perjalananku meski awan hitam pekat di langit kota buku ini. Gumpalan awan membentuk rak–rak buku. Seperti gambar yang sengaja dilukis oleh seniman–seniman kota ini untuk dipamerkan kepada para pendatang. Gemuruh hujan berlarian mengejar di belakangku. Aku lekas–lekas mencari tempat berteduh. Para pengendara motor dan pejalan kaki turut menepi di depan pertokoan. Sedangkan aku berteduh di teras pos polisi. Sambil menunggu hujan reda kulepas sepasang sandal untuk dijadikan alas dudukku. “Kenapa pos polisi ini sepi, tak satu pun petugas berjaga di dalam, tak apalah yang penting aku bisa berteduh,” gumamku. Hujan semakin mengguyur kota buku, tempias air hujan membasahi punggungku. Aku tetap duduk dengan tangan memeluk tekukan kaki, menikmati gemercik air hujan pada tanah aspal. Dingin menggigil tubuhku. Aku bermohon semoga tetap sehat. Aku takut penyakit asma kambuh. Sempat aku berandai–andai ada orang yang menjemputku, membawaku kerumahnya, lalu menyuruhku mandi dan tidur. Namun sayang, itu hanya menjadi angan– angan yang mengisi kekosongan benakku. Nestapa kurasakan di negeri tetangga. Tak punya teman apalagi keluarga. Sedih. Aku melirik telepon genggamku. Tapi siapa yang ingin aku hubungi. Jauh dari sanak keluarga, kerabat dan tetangga. Tak sempat kupikirkan sebelumnya terjadi hal semacam ini. Hujan mulai reda menyisakan gerimis. Kesempatanku
mencari gudang buku di kota ini sebelum hujan turun lagi. Aku gendong tas ranselku dan kuambil koper hitam. Lalu kubawa barang-barangku bergegas dari pos polisi itu. Satu kali melangkah, terdengar lamat-lamat suara teriakan seseorang. Membuat langkah kakiku terhenti. Aku menoleh ke belakang. Mencari–cari dari mana sumber suara yang meminta pertolongan itu. Sedikit ada yang mengganjal. Kenapa hanya aku yang mendengar suara itu. Apakah orang lain tidak mendengarnya. Sepertinya mereka biasa–biasa saja berlalu–lalang. Kutatap seluruh penjuru tak satu pun orang yang terlihat meminta pertolongan. Hanya buku yang tampak tergeletak di tanah aspal. Entah milik siapa buku setebal enam sentimeter itu. tak seorang pun yang mengambilnya. Semakin aku mendekat pada buku yang terkapar itu, lantang suara teriakan tampak jelas. Apakah suara itu bersumber dari buku? ah!!! Tak mungkin, mana ada buku bisa berteriak. Seperti dalam dongeng saja. Ini bukan cerita dalam buku Harry Poter yang hidup di dunia sihir. Aku harus berhati–hati mengambil buku itu. bisa saja hal yang tak diinginkan terjadi padaku, misal aku dituduh pencuri. Tapi eman–eman buku itu kalau tak diambil. Kupaksa tanganku mengangkat buku itu dari tanah aspal. Tanganku gemetar, bulu kudukku bergidik. Benar apa terkaku sebelumnya. Suara itu. suara itu. bersumber dari buku yang ada dalam genggamanku. Air hujan membasahi sampulnya. Separo halaman menyerap air. Ku-
buka perlahan lembar per lembar. Suara jeritan menjadi–jadi. “Sudah ambil saja bila kamu suka buku itu.” Suara itu mengagetkanku. Seorang pemuda gagah, kekar tegap berdiri di depanku. Pemuda tampan dengan jenggot memenuhi dagu dan pelipisnya itu tersenyum ramah kepadaku. Kubalas ia dengan senyuman pula. “Kamu suka?” tanyanya lagi. Aku tak menjawabnya. Aku susah membuka bibirku. Seolah ada mantra mencekam bibirku. Aku berdiri mematung di depan lelaki itu. Apakah dia mahasiswa di kota ini? Hatiku membatin. “Siapa namamu?” “Eo e Jalal, Bang.” Jawabku kaku. “Aku Jamil, ke mana tujuanmu?” “Aku ingin membeli buku ke…” “Ke gudang buku.” Ia memotong kata-kataku dan mendahuluiku menyebut gudang itu. “Sudahlah kamu tak perlu memikirkan buku itu, yang kamu dengar hanya jeritan pengarang buku itu dan itu masih belum seberapa.” Aneh. Aku tak paham apa yang dikatakan lelaki tinggi itu. “Jika kamu ingin membeli buku lebih banyak lagi mari aku antar. Tapi sebelum itu kamu harus istirahat dulu di tempat aku tinggal. Sebab, hari sudah mulai petang,” “Mari ikut bersamaku,” tawarnya mengodaku, “Sudah jangan takut, aku bukan penjahat, aku hanya seorang pengamat hidup.” ujarnya. Tampa sepatah kata dan rasa keragu–raguan dalam diriku, aku pun mengikuti ajakannya. Ternyata di tengah– tengah kota besar ini masih ada orang yang peduli antar sesama, gumamku. Pemuda tampan itu membawaku dengan sepeda motornya melesat jauh. Menyelundup di celah-celah ramainya kendaraan lainnya. Dengan lincah Jamil meliukkan sepedanya. Dia terus membawaku menelusuri gang – gang lengang. Tak satu pun pintu rumah kebuka. Lalu dia menghentikan
sepedanya perlahan di depan rumah tua berlantai dua. Dia mempersilakan aku masuk. Rumah yang lengang, sepi dari sapaan orang, seperti rumah tak berpenghuni. Banyak lukisan dan coretan pada dinding gedung itu. Beraneka warna menghias dinding. ruangan yang sempit. Aku mengikutinya menaiki tangga kayu itu. Ada tulisan jelas di sana. Ia tinggal di salah satu kamar di lantai dua. “Mungkin kamu gerah, silakan mandi dan cari sendiri kamar mandinya. Rumah ini tidak begitu besar, kamu akan menemukannya sendiri.” Ucap lelaki itu seraya melepas bajunya. Aku pun mengikuti perkataannya. Kucari di mana kamar mandi yang ia maksud. Kubuka pintu– pintu dalam rumah itu satu per satu. Belum aku temukan. Tinggal dua pintu yang belum kubuka. Mungkin saja salah satu dari pintu itu, terkaku meyakin-
kan. Seperti rumah angker memang. Tapi aku berusaha memberanikan diri. Kubuka pintu itu berderik perlahan. Tempat apa ini? Tanyaku dalam hati. Buku–buku bertumpukan. Anehnya darah segar mengaliri buku–buku itu. Bulu kudukku bergidik. Tangan dan kakiku gemetar kencang. Apakah aku berada di alam mimpi? Ah tidak, ini nyata. “Jalal apa yang kamu lakukan di sana?” suara itu mengagetkanku. “E..eh tidak-tidak.” “Jangan takut itu hanya halusinasimu.” Ujarnya. Aku menatapnya ketakutan. “Dan itu darah para pengarang buku itu.” “Sana kamu cepat mandi, lalu beristirahatlah di kamarku.” Ia seraya menunjukkan kamar mandi yang masih belum aku buka pintunya. Kemudian ia pergi menaiki tangga lagi. Usai mandi, mengeringkan tubuhku lalu kurebahkan tubuh kerimping ini di atas kasur yang sudah menipis. Kupandangi sekitar ruangan itu. tak ada tanda–tanda yan mencurigakan dalam ruangan itu. aku bangun dari rebahan semula. Ada yang aneh mengganjal dibalik kasur itu. ada apa gerangan dibalik kasur yang aku tiduri? Mataku menatap sekelilingku. Tampaknya pemuda itu ada di luar sibuk berbicara dengan seseorang melalui narahubung di seberang sana. Sembunyi–sembunyi kusibak kasur itu, tanganku meraba–raba di bawah kasur. Ada semacam batangan yang kudapatkan. Aku tercengang setelah mendapati benda itu. Aku mengeluarkannya. Sebatang benda tajam, Samurai. Kucoba melepas bungkus yang membalut benda mengilap itu. Tiba–tiba pemilik benda itu muncul dari balik pintu. “Itu hanya sebatas hiasan, sengaja aku letakkan benda
itu di bawah kasur supaya kamu tidak ketakutan.” Ia berusaha menenangkanku. “benar ini hanya sebatas hiasan?” tanyaku meyakinkan. “bukan itu alat untuk membegal orang yang menginap di sini, maka dari itu kamu harus berhati–hati.” Lalu ia tertawa terbahak. “ tidak, tidak aku sekadar bercanda, silakan kamu tidur duluan, aku menyusul. Dan esok kita pergi ke gudang buku.” Kata–katanya mengakhiri malamku. *** Esok harinya aku mengajak pemuda itu, mengantarkanku ke gudang buku. Ia menyuruhku menunggu. Lagi– lagi menunggu. Bosan aku menanti–nanti. Aku jua tak betah terus menerus tinggal di kamar itu. kenapa tidak, suara jeritan sering kudengar dari balik gedung. Aku tak berani menanyakan hal itu. apa mungkin jeritan orang– orang itu korban yang disandra lelaki yang bersamaku ini. Kalau terbukti kebenarannya, bisa–bisa pada akhirnya aku juga dijadikan tumbal. “kamu demam berobat dulu. Kamu tunggu di sini, aku keluar belikan kamu obat.” Benar badanku panas. Kepalaku pusing. terbersit dalam benakku. Jika aku tidak segera sembuh, lelaki itu dengan mudah mencuri kesempatan membunuhku. Tapi biarlah, aku serahkan pada Tuhan. Aku sudah tiga hari bermalam di rumah itu. semakin mengerikan saja. Teriakan itu melengking setiap malam. Aku acapkali ketakutan. Namun Jamil selalu menenangkanku. Ia menjanjikan buku–buku setiap kali aku hendak memejamkan mata. Di malam yang berbeda dia mengajakku pergi
ke gudang sejuta buku itu. Diambilnya pedang samurai yang menggantung pada dinding kamar. Lalu dibukanya pembungkus pedang itu. aku ketakutan melihatnya. Tiba–tiba pedang itu dihunuskannya ke salah satu tembok kamar. Seolah–olah aku hidup di dalam dongeng. Sebuah pintu terbuka setelah mendapat hunusan pedang tadi. Sepertinya pemuda itu ingin menunjukkan suatu jawaban yang selama ini kutanya–tanyakan padanya. Benar aku bilang. Ia menunjukkan sumber suara jeritan orang–orang itu. Tapi tak satu pun seseorang berada dalam ruangan itu. Hanya tumpukan buku–buku. Jamil melangkahkan kakinya ke dalam gudang itu. Aku pun membuntutinya. Dinding–dinding itu terdiri dari buku–buku tebal. “Di mana orang–orang yang menjerit itu?” tanyaku. “Di dalam buku–buku.” Jawabnya. Semakin ke dalam riuh suara itu menjadi–jadi. “Di sini banyak karya–karya para penulis terkemuka yang harus diapresiasi, tapi semua itu tak berharga. Buku–buku ini dijual dengan harga yang sangat rendah. buku–buku ini asli, tapi palsu. Begitu pula dengan karya–karyamu, pada akhirnya akan seperti ini.” Jelas pemuda tampan itu. Ada buku yang menarik perhatianku di tumpukan buku itu. “Buku Ajaib” seperti itulah judul yang tertera di sampulnya. Kuambil dan membukanya perlahan. Pemeran– pemeran dalam buku itu meronta–ronta hendak keluar dalam cerita di dalamnya. “Hai orang di luar sana, gantikan posisiku. Kamu akan merasakan kehidupan yang sebenarnya.” Kata seorang wanita dalam buku itu. Aku heran, bukannya aku yang berada dalam kehidupan nyata yang sebenarnya. Mengapa ia berkata seperti itu? Tanpa kusadari, Jamil meloncat ke dalam buku itu. Melihat ulah Jamil, aku tak kalah dengannya ikut terjun ke dalam buku itu. Gelap. Gelap. Gelap. Hitam pekat dunia ini. Aku tak menemukan jalan keluar. Terpaksa aku hidup bersandiwara dalam cerita itu selamanya. *) Pencinta Sastra Indonesia.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Minggu 15 Maret 2015
BERITA UTAMA
31
Tersangka dan Bukti Langsung Diserahkan Polisi n BEKUK... Sambungan dari Hal 25
Tak lama kemudian, Pelda Suparmin berusaha mendamaikan pasutri itu. Namun, upaya mendamaikan pertengkaran itu tidak membuahkan hasil. Cekcok pasutri itu tampak semakin menjadi-jadi. Wawan yang terlihat dalam kondisi setengah mabuk memancing kecurigaan Pelda Suparmin. Anggota TNI itu pun langsung menggeledah tubuh Wawan. Tak dinyana, anggota TNI itu menemukan bungkusan hitam di tubuh Wawan. Setelah dibuka, ternyata bungkusan hitam itu berisi belasan
ribu butir obat jenis dextro dan trihexyphenidyl (trex). Pelda Suparmin langsung melaporkan kejadian itu ke Danramil Bangorejo, Kapten Inf. Suparman. Atas perintah Danramil Suparman, Pelda Suparmin membawa Wawan dan barang bukti 20 paket obat tersebut ke Koramil Bangorejo. “Awalnya sang istri mengatakan tidak ada apa-apa. Tetapi, suaminya terlihat mencurigakan. Benar, ternyata dia membawa dextro,” kata Suparmin. Tak berselang lama, Komandan Kodim 0825 Banyuwangi Letkol Mangapul Hutajulu langsung menuju Koramil Bangorejo un-
tuk mengetahui kronologi kejadian. Kepada Dandim Mangapul, Wawan mengakui bahwa dirinya sudah selama tiga tahun ini menjadi pemakai dan pengedar obat di Banyuwangi Selatan. Wawan mengatakan, belasan ribu butir obat itu didapat dari seorang pria bernama Didik asal Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Setelah itu, Dandim Hutajulu langsung menghubungi Polres Banyuwangi. Selanjutnya, barang bukti dan tersangka diserahkan kepada anggota polisi, yakni Aiptu Umar Santoso dan Brigadir Risqi, untuk diproses di Mapolres Banyuwangi. “Setelah pasti dia pengguna dan
pengedar narkoba, langsung kita berikan ke yang berwajib,” kata Dandim Hutajulu. Sementara itu, Kasatreserse Narkoba Polres Banyuwangi AKP Agung Setya Budi membenarkan adanya penangkapan tersebut. Setelah dihitung, barang bukti yang diamankan dari Wawan adalah 15.000 butir pil dextro dan 5.000 butir pil trex. “Yang kita amankan pelaku yang lakilaki sebagai penanggung jawab. Nanti kasus ini akan kita kembangkan lagi. Sementara tersangka kita jerat UndangUndang RI Pasal 36 Tahun 2009 tentang kesehatan,” tegas AKP Agung. (fre/c1/bay)
Cara Kreatif untuk Kurangi Volume Sampah n PENGGEMAR... Sambungan dari Hal 25
Cuaca mendung ternyata tak menyurutkan aksi peserta untuk menunjukkan bakat berlenggok-lenggok di atas pentas terbuka itu. Mereka tampil percaya diri dengan kostum rancangan terbaik masingmasing. Acara tersebut juga dimeriahkan live music yang dimainkan Lalare Orkestra. Indah dan uniknya busana yang dikenakan peserta membuat para penonton yang hadir tidak ingin melewatkan aksi para peserta. Selama sekian menit peserta Green and Recycle Fashion Week menampilkan busana berbahan kertas bekas yang disulap menjadi busana yang memiliki nilai seni tinggi. Tidak hanya itu, panggung dan berbagai macam ornamen yang menunjang Banyuwangi Festival (B-fest) episode ke empat itu juga tak kalah memesona. Sebagian besar ornamen itu terbuat dari barang bekas. Pondok para tamu undangan yang ditempati pejabat forum pimpinan daerah (forpimda) dibuat menggunakan bambu yang ditutup paranet. Hiasan tenda terbuat dari gelas plastik minuman bekas. Ban bekas juga tak luput dari tangan kreatif Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) menjadi meja undangan. Goody bag untuk para undangan sengaja dibuat dari kertas koran bekas. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memberikan apresiasi positif terhadap pergelaran itu. Dalam pidato pembuka, Anas mengatakan bahwa tujuan utama acara tersebut tetap mengelola dan mengurangi volume sampah. Namun, dikemas dengan cara yang kreatif dan inovatif. Ia juga mengingatkan bahwa terdapat nilai edukasi yang patut dipelajari dalam cara itu; bahwa dalam mengelola sampah pun bisa berinovasi. Dengan adanya program tersebut, Bupati Anas berharap masyarakat semakin tergugah mengelola sampah dengan cara kreatif. Sebab, selama ini ia menilai program pengelolaan sampah kurang mengena. “Mudah-mudahan acara ini mampu memicu ide-ide kreatif lain untuk mengelola sampah,” katanya. Sementara itu, Kepala DKP Banyuwangi, Arief Setiawan mengatakan, acara itu merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk mengurangi volume sampah dan global warming. Ia berharap acara tersebut memberikan impact positif kepada masyarakat. “Mudah-mudahan usai acara ini lebih banyak yang berkontribusi mengurangi volume sampah,” pungkasnya. (cin/c1/bay)
Pemenang Green and Recycle Week KATEGORI TK Juara 1: peserta no 3 Nikmatul Khoiriyah (TK AL HIKMAH WONGSOREJO) Juara 2: peserta no 12 Kirani Felishia Anugrah W (TK KHADIJAH 119 JAJAG) Juara 3: peserta no 10 Naila Zahra Fadilla (TK KHADIJAH 119 JAJAG) Juara Har 1: peserta no 20 Chynata Rfg (TK KHOTIJAH 6 LICIN) Juara Har 2: peserta no 6 Mahira Alfuzahra (TK ABA I MUNCAR) Juara Har 3: peserta no 30 Khanza Shazia A Priambodo (TK AL QOMAR) Desain terbaik TK: pesesta no. 2 Arsyla Aurelia (TK DARURROHMAH KALIPURO)
Juara 1: peserta no 9 Nantika Herniyanti (SDN 1 SONGGON) Juara 2: peserta no 24 Jihan Ainy (SDN 1 WONGSOREJO) Juara 3: peserta no 10 Athirah Sausan Prasetya Putri (SDN 1 TEMBOKREJO) Juara Har 1: peserta no 35 Shela Sabrina (SDN MODEL BANYWUWANGI) Juara Har 2: peserta no 29 Humizda Izza Maharani (SDN 2 KALIREJO) Juara Har 3: peserta no 36 Ananda Devina Maharani (SDN PENGANJURAN) Desain terbaik SD: peserta no. 3 Giza Nabiela A ( SDN 1 MOJOPANGGUNG) KATEGORI SMP Juara 1: peserta no 35 Firsta Yufi A.P (SMPN 1 BANYWUANGI) Juara 2: peserta no 15 Sindy Rusita Anggraini (MTSN ROGOJAMPI) Juara 3: peserta no 6 Ananda Natasha (SMP 2 SRONO) Juara Har 1: peserta no 46 Vidia Rosa Putri (SMPN 1 GIRI) Juara Har 2: peserta no 31 Destania Diana Fitri (SMPN 1 GLENMORE) Juara Har 3: peserta no 8 Selvi AngGuning Sari (MTs NAHDLATULWATHON) Desain terbaik SMP: pesesta no. 50 Intan Shelly (MTS ROUDLOTUL MUTAKIM) KATEGORI SMA Juara 1: peserta no 15 Olivia G (SMAN 1 BANYUWANGI) Juara 2: peserta no 9 Fachris Morica ( SMAN 1 BANYUWANGI) Juara 3: peserta no 20 Melinda Ulin N (SMK AL AHZAR SEMPU) Juara Har 1: peserta no 40 Isnindya Ramadhani M.P (SMA NEGERI 1 GENTENG) Juara Har 2: peserta no 30 Frenzy Dhyan N (SMAN 1 PURWOHARJO) Juara Har 3: peserta no 31 Maya Resti (SMKN DARUL ULUM MUNCAR) Desain terbaik SMA: pesesta no. 15OLIVIA G (SMAN 1 BANYUWANGI)
Pemenang Fashion On The Street : Ema Rizki Novinda (RS. YASMIN) : Rani Indriasari (PDAM) : Gebby Francifa (Dinas Peternakan) : Novike Nurul Wahyuni (PDAM) : Ayu Wilda (BTN Banyuwangi) : Evvy Wahyu (Dinas Kesehatan) : Indrawati (Umum)
Ekspose Karya Ilmiah melalui Internet n SEBELUM... Sambungan dari Hal 25
Masing-masing pemuka agama menaruh kitab suci di atas kepala mahasiswa/mahasiswi yang disumpah. Ada 13 ikrar sumpah yang harus diucapkan. Semua isi sumpah itu hakikatnya, saat terjun di dunia kerja, ingat dua hal, yakni ikhlas dan profesional. Dengan melandasi semua kerja dengan rasa ikhlas sebagai ibadah, kemudian profesional dalam melayani semua orang sesuai tuntutan profesi perawat. Ketua Stikes Banyuwangi, Dr. H. Soekardjo, S.Kep, MM mengatakan, prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah harus dilakukan oleh semua mahasiswa S1 keperawatan yang telah lulus dari jenjang profesi. Sebagai salah satu bagian dari tim kesehatan, perawat tidak hanya dituntut memberikan pelayanan yang baik kepada pasien. Maka sebelum praktik ke lapangan, mereka harus disumpah terlebih dahulu. Ikrar sumpah itu merupakan tahap akhir dari perjuangan para lulusan sebagai perawat yang telah mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Oleh karena itu, sumpah tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab lulusan sebagai seorang perawat. Pengambilan sumpah itu, kata Soekardjo, bertujuan mengembangkan tanggung jawab
profesi perawat kepada para lulusan agar ketika dihadapkan langsung ke masyarakat, para lulusan dapat menjadi perawat yang bertanggung jawab. “Setiap mereka yang lulus dari jenjang profesi, sebelum masuk ke lapangan, mereka harus diambil dulu sumpahnya sebagai perawat. Agar pada saat turun ke lapangan, mereka betul-betul memiliki komitmen bahwa mereka ingin menjadi perawat profesional yang betul-betul bertanggung jawab terhadap dirinya, profesinya, dan Tuhan,” ujar mantan ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia Cabang Banyuwangi itu. Dijelaskan, sebelum pengambilan sumpah profesi perawat, untuk jenjang sarjana wajib ada pengambilan sumpah sebagai mahasiswa praktik keperawatan. Sumpah tersebut merupakan tolok ukur bagi pengambilan sumpah profesi perawat saat mereka melanjutkan ke program profesi. Mereka diambil janjinya sebagai mahasiswa praktik yang bisa memberikan pelayanan kepada pasien dan menghormati guru-guru yang ada, baik yang ada di lapangan maupun di akademik. Selanjutnya, perawat pun akan langsung terjun ke lapangan. Soekardjo menambahkan, masih banyak instansi atau daerah yang masih membutuhkan tenaga perawat. Stikes berharap
mereka menjadi perawat yang profesional, yang bukan saja memiliki pengetahuan yang baik. Mereka juga dituntut memiliki keterampilan yang baik. “Selain itu, perawat pun ditekankan harus memiliki sikap dan perilaku yang baik, karena sekarang perawat itu benar-benar dihadapkan dengan masyarakat. Tujuannya pun betul-betul ingin melayani pasien dengan baik dan ingin meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” ujarnya kemarin. Maka untuk menghasilkan lulusan yang dapat diserap oleh pasar itu, Stikes telah berupaya untuk tidak hanya meningkatkan kualitas SDM dosen saja, namun penambahan sarana dan prasarana juga telah terus dibenahi. Bahkan komitmen ini diapresiasi oleh tim asesor BAN-PT yang datang ke Stikes tanggal (2/3) lalu. Tiga asesor yang berlatar belakang guru besar seperti, Prof. DR. Ir. Johny Wahyudi Mudaryoto Soedarsono, DEA dari Universitas Indonesia, Prof. DR. Ir. dr. Hj. Suryani As’ad Armyn, M.Sc, Sp.GK dari Universitas Hasanuddin dan Prof. DR. Ir. Sholahuddin Alfaliehy, MS dari Universitas 11 Maret, memberikan apresiasi khusus kepada Stikes Banyuwangi. “Saat tinjau lapangan, kami melihat fasilitas–fasilitas yang sudah tersedia, dan memang luar biasa untuk ukuran usia kampus yang baru
ISTIMEWA
Asal Sabu Diduga dari Genteng n OKNUM... Sambungan dari Hal 25
Tidak hanya sekali, beberapa saksi telah memesan barang haram itu beberapa kali. Sidang itu akhirnya ditunda hingga pekan depan dengan agenda yang masih sama, yakni memeriksa saksi. Itu dilakukan demi memperjelas
berusia delapan tahun. Berkas visitasi ini akan saya bawa, dan akan saya serahkan ke pusat,” kata Prof. Jhony kala itu. Tidak hanya itu, langkah Stikes juga selangkah lebih maju dari perguruan tinggi lainnya. Sebagai upaya implementasi good university, Stikes Banyuwangi telah mengembangkan sistem informasi terpadu untuk mendukung layanan one stop service. Penyediaan layanan ICT (Information and Communication Technology) ini untuk menjamin keberlangsungan proses studi mahasiswa, Stikes Banyuwangi menyediakan fasilitas yang memadai. Penyediaan fasilitas ICT ini bertujuan agar mahasiswa Stikes memperoleh kemudahan dalam pengurusan administrasi akademik, keuangan, dan aspek akademik lain. Lebih dari itu penyediaan fasilitas ICT diharapkan agar mahasiswa dapat memperoleh informasi terkini terkait dengan bidang ilmu yang sedang dipelajari. Selain itu diharapkan mahasiswa dapat mengekspose karya ilmiah yang dibuat guna diketahui oleh masyarakat melalui internet. “Dengan layanan ICT ini, maka orang tua pun bisa mengakses langsung sehingga kontrol terhadap anak saat kuliah bisa dilakukan. Dan layanan ICT ini kami perkenalkan hari ini,” pungkas Soekardjo kemarin. (c1/bay)
status Slamet Santoso dalam rangkaian peredaran narkoba. Sekadar mengingatkan, Slamet Santoso disergap tim Resnarkoba pada Oktober 2014 lalu. Dia ditangkap di rumahnya saat itu. Dari penangkapan itu, polisi menemukan sedikitnya dua paket sabu-sabu seberat 0,44 gram. Selain itu, polisi mene-
mukan dua potongan sedotan dan bukti transfer. Slamet Santoso ditangkap atas pengembangan dua tersangka lain, Hendra Yuniar dan Rusdi Susanto. Keduanya diduga baru saja membeli sabu seberat 0,23 gram dari oknum Satpol PP itu. Barang haram itu diduga berasal dari Genteng. (nic/c1/bay)
Idolakan Sosok Reinald Kasali n SUKA... Sambungan dari Hal 25
KATEGORI SD
Juara 1 Juara 2 Juara 3 Juara Harapan 1 Juara Harapan 2 Juara Harapan 3 Desain Terbaik
TERTANGKAP: Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Mangapul Hutajulu (baju putih) menyerahkan tersangka pengedar pil koplo, Wawan Suprianto, ke penyidik Satresnarkoba Polres Banyuwangi kemarin (14/3).
Jika dihitung, jarak tempuh dari rumahnya menuju sekolah sekitar 45 kilometer (Km). Untuk mengusir rasa bosan dalam perjalanan itu, pria murah senyum itu sering kali melewati jalur yang berbeda. Jalur favorit yang dilaluinya adalah dari Jalur Lintas Timur (JLT) yang dilaluinya dari Keca-
matan Banyuwangi sampai Kecamatan Muncar. Jika ada jalurjalur baru, dia akan bersemangat menelusurinya. Tak jarang dia tersesat gara-gara salah mengambil jalan. Meski begitu, pria yang mengidolakan Prof. Reinald Kasali itu mengaku senang saat tersesat dalam perjalanan kerja itu. Sebab, banyak lingkungan hijau baru dan masyarakat baru yang bisa dia temui saat tersesat itu. Men-
jajal rute baru itu biasa dia lakukan sepulang bekerja. Satu hal yang diingatnya adalah kutipan Reinald Kasali, bahwa untuk menjadi manusia berkualitas, maka harus melalui dulu zona yang berbeda dan menantang. “Sering kali kesasar, kena jalan buntu, jadi harus berputar semakin jauh. Tetapi, dari situ saya puas, karena bisa melihat banyak hal baru,” terangnya. (fre/c1/bay)
Menarik Menjadi Materi Penelitian n MAHASISWI... Sambungan dari Hal 25
Desy bersama enam temannya akan melakukan penelitian di Pantai Boom pada bulan Juli 2015 mendatang. Penelitian yang dilakukan meliputi bagaimana habitat penyu, bagaimana pembesaran tukik dan seluruh kegiatan terkait penyu di Pantai Boom mulai bertelur sampai menetas. ”Selain penyu, kita juga akan melakukan penelitian
tentang mangrove dan terumbu karang,” tambahnya. Tampaknya, dipilihnya Banyuwangi sebagai lokasi praktik mahasiswa itu sangat tepat. Sebab, Banyuwangi memiliki banyak lokasi penelitian penyu, mangrove, dan terumbu karang. Penelitian penyu dan mangrove mereka melakukannya di Pantai Boom. Sementara itu, penelitian terumbu karang, beberapa mahasiswa itu bisa melakukannya di Pantai Bangsring, Keca-
matan Wongsorejo. Sementara itu, pendiri Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), Wiyanto Haditanojo, mengakui pihaknya membuka lebar kepada siapa saja yang ingin melakukan penelitian terkait penyu di Pantai Boom. ”Kita dukung itu. Kami mempersilakan jika mereka ingin melakukan penilitian tentang penyu-penyu di Pantai Boom,” kata pria yang akrab disapa Wiwit itu. (tfs/c1/bay)
Khawatir Mirip Bank Umum n TIDAK... Sambungan dari Hal 26
Seperti diberitakan kemarin, pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) pemberian insentif dan atau pemberian kemudahan penanaman modal serta raperda pendirian PT Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Syariah yang diajukan eksekutif kepada DPRD Banyuwangi disikapi beragam fraksifraksi. Lima di antara tujuh fraksi sepakat dengan raperda tersebut, sedangkan dua fraksi lain menolak. Lima fraksi yang sepakat dengan dua raperda tersebut adalah Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Fraksi Partai Demokrat (PD), Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Fraksi Partai Golongan Karya-Partai Amanat Nasional (Golkar-PAN), dan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dua fraksi yang menolak adalah Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya-Partai Keadilan Sejahtera (Gasa) dan Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat-Partai Nasional Demokrat (Hanura-NasDem). Fraksi-fraksi yang sepakat menyatakan mendukung upaya pemkab menarik investor menanamkan modalnya di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Regulasi yang pro kepada investor tersebut diharapkan mampu meningkatkan investasi yang ditanamkan di Bumi Blambangan. Dengan banyaknya investor yang masuk ke Banyuwangi, kesejahteraan masyarakat akan meningkat dan jumlah pengangguran bisa dikurangi. Terkait pendirian PT. BPR Syariah, fraksi-fraksi yang mendukung raperda pendirian badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut beralasan, BPR syariah akan menjadi solusi bagi masyarakat yang menjaga harta dari
praktik riba. Selain itu, dengan adanya BPR syariah, akses permodalan bagi pelaku usaha kecil semakin mudah. Di sisi lain, dua fraksi yang menolak dua raperda tersebut beralasan, bentuk insentif yang diberikan kepada penanam modal yang memenuhi kriteria bisa berupa pengurangan, keringanan, atau pembebasan pajak daerah; pengurangan, keringanan, atau pembebasan retribusi daerah, pemberian dana stimulan, atau pemberian bantuan modal akan mengurangi kekuatan keuangan daerah. Selain itu, soal pendirian PT. BPR Syariah, Fraksi Gasa mengatakan, dalam menjalankan usaha, BPR Syariah dikhawatirkan sama dengan bank umum. Oleh karena itu, fraksi gabungan anggota dewan asal Gerindra dan PKS itu meminta pemkab mengoptimalkan bank-bank yang sudah ada. (sgt/c1/bay)
Akui Hadiri Munas Bali n SUMANTRI... Sambungan dari Hal 26
Sebagai konsekuensi atas pilihannya tersebut, Sumantri mengaku siap nonaktif dari jabatannya sebagai ketua DPD Golkar Banyuwangi jika kepengurusan dewan pimpinan pusat (DPP) di bawah komando Agung Laksono dimenangkan pemerintah. “Saya siap dengan konsekuensi tersebut. Saya siap nonaktif,” tegasnya. Seperti diberitakan kemarin, perpecahan Partai Golkar di tingkat pusat mulai merambat ke daerah. Sejumlah tokoh senior Partai Golkar mendeklarasikan Forum Penyelamat Partai Golkar (FPPG) Banyuwangi di Hotel Minak Jinggo Rabu lalu (11/3). Mereka mengklaim berasal dari pimpinan kecamatan (PK), pimpinan desa (pimdes), dan pimpinan sayap organisasi. Dalam
kesempatan itu, mereka melakukan sosialisasi hasil Mahkamah Partai (MP) Golkar yang memenangkan kubu Munas Ancol pimpinan Agung Laksono. “Pertemuan itu untuk menyikapi keputusan mahkamah partai,” cetus ketua panitia, Saman Hadi. Usai melakukan pertemuan dengan para kader dan simpatisan, beberapa tokoh senior FPPG yang dikomandani Sarjono Hadi Atmojo menggelar pertemuan khusus. Dalam pertemuan itu, mereka menyusun kepengurusan DPD Partai Golkar Banyuwangi versi Munas Ancol. Dalam pertemuan khusus itu disepakati mantan anggota DPRD Muhamad Hidayat sebagai ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi. Hidayat tidak sendiri. Dia didampingi tiga wakil ketua, Sarjono, Saman Hadi, dan Soekarno. Yang ditunjuk sebagai sekretaris adalah Sutikman, dan
Agus Sukmonowati sebagai bendahara. Ketua FPPG Sarjono Hadi Atmojo mengatakan, pihaknya sudah membentuk kepengurusan Partai Golkar Kabupaten Banyuwangi yang akan diajukan ke DPP Partai Golkar hasil keputusan MP. “Forum membentuk pelaksana tugas (Plt) yang akan disahkan DPP dan Pak Dayat terpilih menjadi ketua,” katanya. Penetapan struktur Plt itu, jelas dia, selain amanat MP, juga karena masa kepemimpinan Partai Golkar di Banyuwangi sudah habis. “Masa kepemimpinan Sumantri sudah habis sejak 20 Januari lalu,” ujarnya. Pembentukan Plt itu merupakan salah satu langkah menindaklanjuti hasil Munas Ancol. Sekaligus untuk penyelamatan Partai Golkar, khususnya di Banyuwangi. “Yang kita selamatkan itu Golkar,” jelasnya. (sgt/c1/bay)
32
Jawa Pos
PERCAYA DIRI: Khansa Sazia Aneska Priambodo, duta dari Kecamatan Giri yang diwakili oleh siswi TK Al Qomar.
Minggu 15Maret 2015
PEMBUKA: Tari Gandrung sebagai awal acara Fashion Green and Recycle.
GERDA SUKARNO/RaBa
GALIH COKRO/RaBa
PENYU: Peserta dari MTsN Rogojampi menampilkan ikon baru Banyuwangi
DARI TK PEMBINA: Brina Elysia Shafira tampil dengan lugu dan lucu.
GERDA SUKARNO/RaBa
Dari
Sampah Jadi unik JUARA HARAPAN: Novike andalan PDAM Banyuwangi berlenggak lenggok.
MESKI langit sedikit mendung, masyarakat Banyuwangi yang hadir di Pantai Boom tetap antusias menikmati pergelaran Green and Recycle Fashion Week. Penampilan ratusan siswi TK hingga SD yang beraksi bak model dengan busana yang terbuat dari kertas bekas itu memang sayang dilewatkan. Meski terbuat GERDA SUKARNO/RaBa
dari kertas bekas, tapi busana yang dikenakan tidak tampak monoton. Desain, aksesori, dan pewarnaan busana tiap peserta sangat beragam. Tampaknya desainer masing-masing peserta tidak setengah-setengah dalam menumpahkan kreativitas dan inovasi mereka. Hal itu terlihat dari rumit dan uniknya busana
yang dipakai peserta. Ornamen-ornamen unik yang terpasang ternyata juga terbuat dari barang bekas. Itu menambah kesan recycle dalam acara itu tidak hanya sekadar sebagai tontonan. Namun, patut dicontoh. Kalau kita peduli dan mau, barang bekas, bahkan sampah pun, bisa dijadikan barang bermanfaat yang penuh nilai. (cin/c1/als) GERDA SUKARNO/RaBa