SABTU 15 SEPTEMBER
33
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
TAHUN 2012
Memupuk Kolusi dan Harmoni Bersama Putra Daerah Oleh: A. CHOLIQ BAYA
SUNGGUH enak punya putra daerah yang sukses atau memiliki jabatan strategis di pemerintahan maupun swasta. Terlebih lagi, bila putra daerah itu memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan daerahnya. Dan, lebih klop lagi manakala kepala daerahnya juga tanggap dan mampu ‘’memanfaatkan’’ putra daerah yang sukses di rantau. Terutama dimanfaatkan untuk membantu mendorong percepatan pembangunan di daerah sesuai kemampuan dan
kapasitas yang dimiliki. Kalau kebersamaan itu bisa menunjang kemajuan daerah, berarti itu tergolong praktik kolusi dan nepotisme yang positif he.. he.. he.. Banyaknya putra daerah dari Banyuwangi yang sekarang menjadi pejabat atau orang penting di luar daerah mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Bupati Banyuwangi. Buktinya, saat mereka mudik pada Idul Fitri lalu, bupati menyiapkan agenda khusus untuk mempertemukan mereka di pendapa kabu-
paten. Putra daerah yang sedang merantau itu pun merasa ‘’diorangkan’’ dan dihargai keberadaannya. Apalagi, dimintai masukan sekaligus diajak berpartisipasi membangun dan memajukan daerahnya. Tak hanya putra daerah yang sedang mudik saja yang diperhatikan, mereka yang berada di perantauan juga mendapatkan perhatian bupati. Terutama, mereka yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi). Dalam paguyuban itu juga banyak putra
daerah yang jadi pejabat pemerintah, militer, politisi, pengusaha, seniman, dan orang-orang berpengaruh. Biasanya, bupati juga menyempatkan hadir dalam acara yang digelar Ikawangi, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Denpasar. Salah satu agenda kegiatan yang beberapa hari lalu dihadiri bupati adalah halalbihalal dan pentas seni di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang diselenggarakan Ikawangi Jakarta ■ Baca Memupuk...Hal 43
Delapan Gempa selama 10 Hari BANYUWANGI - Gempa bumi seolah tak berhenti menggoyang wilayah selatan Bumi Blambangan. Dalam catatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sudah delapan kali gempa terjadi di wilayah Banyuwangi selama sepuluh hari terakhir. Yang terbaru, gempa berskala sedang kembali menggoyang wilayah Banyuwangi pagi kemarin (14/9). Berpusat di 278 Kilometer (Km) arah barat daya Banyuwangi, getaran gempa tercatat menembus level 5,3 Skala Richter (SR). Goyangan gempa yang dirasakan pukul 06.40 tersebut berada di kedalaman 10 Km dari permukaan bumi. Petugas stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Anjar Triyono Hadi mengatakan, gempa tersebut berada di koordinat 10,83 derajat Lintang Selatan (LS) dan 113,7 derajat Bujur Timur (BT). Sama seperti gempa sebelumnya, fenomena alam itu dirasakan beragam oleh masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya. “Skala gempanya hanya 5,3 SR,” kata Anjar.
ABDUL AZIZ/RaBa
DIALOG: Mahfud MD menjawab pertanyaan para santri di Ponpes Darusslam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, kemarin.
Minta tak Menyebut Figur Capres BANYUWANGI - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Mahfud MD melakukan kunjungan ke pondok pesantren (ponpes) Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, pagi kemarin (14/9). Dalam kunjungan tersebut, Mah-
fud berdialog dengan ribuan santri dan simpatisan pesantren di dalam Masjid Darussalam. Selain itu, Mahfud juga melakukan salat Jumat di Masjid Jamik Baiturrahim, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, dilanjutkan dialog dengan alumni Universitas Islam Indonesia
Jogjakarta di Hotel AJM, Genteng. Sementara itu, saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi usai berdialog dengan ribuan santri Pesantren Blokagung, Mahfud menolak jika seringnya dia melakukan silaturahmi ke sejumlah daerah dan para kiai adalah bagian dari agenda menuju
kursi presiden dan wakil presiden. Menurut Mahfud, intensitas silaturahmi ke sejumlah pesantren belakangan itu dilakukan semata-mata karena bisikan hati menjelang seribu hari wafatnya almarhum KH. Abdurrahman Wahid ■ Baca Minta...Hal 43
KASUS LAPTER
Berkas Dakwaan Ratna Disusun di Banyuwangi BANYUWANGI - Para jaksa yang menangani dugaan korupsi mantan Bupati Banyuwangi Ratna Ani Lestari dalam kasus pengadaan Lapangan Terbang (Lapter) Blimbingsari ternyata masih belum selesai menyusun dakwaan hingga kemarin (14/9). Materi dakwaan yang sedang disusun itu sebelumnya sudah dibahas sembilan jaksa dari Kejaksaan Agung (Kejagung), KejaksaDOK. RaBa an Tinggi (Kejati) JaRatna Ani Lestari tim, dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi yang akan menangani kasus tersebut ■ Baca Berkas...Hal 43
Baca Delapan...Hal 43
GEMPA DI BARAT DAYA BANYUWANGI Tanggal 4 Sept
5 Sept ISTIMEWA
MERANCANG: Peserta BEC 2 mengikuti pelatihan membuat kostum barong modern dan kontemporer di BPPP Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, kemarin.
Peserta Mulai Potong Kain WONGSOREJO - Peserta Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2 tahun 2012 belajar memodifikasi kostum barong. Meski sebagian peserta masih pemula, tapi mereka maksimal mempersiapkan kostum. Mereka juga berlatih koreografi dan tata rias wajah jauh hari sebelum acara digelar. Workshop yang digelar di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Kementerian Kelautan
EKONOMI
Gempa yang terjadi pukul 7 kurang 20 menit itu dinyatakan aman dari kemungkinan gelombang Tsunami. Dengan gempa yang terjadi kemarin, berarti sudah delapan kali Banyuwangi digoyang gempa. Gempa yang lumayan besar dirasakan pada 4 September 2012 lalu, yaitu berkekuatan 6,5 SR. Terkait aktivitas gempa terbaru, Anjar menyebut posisinya tidak jauh dari gempa yang terjadi sebelumnya. Di kawasan tersebut diperkirakan sedang terjadi tumbukan lempeng Asia dan lempeng Australia. Tumbukan dua lempeng continent tersebut dalam rangka mencari kestabilan setelah rentetan gempa sebelumnya. Terkait kemungkinan munculnya gempa susulan, pihak BMKG menyebut hal itu bisa saja terjadi. Skala gempa susulan bisa saja lebih kuat, dan bisa juga lebih ringan. Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi mengingat posisi dan titik gempa yang terjadi saat ini persis di patahan bumi yang terkenal aktif ■
dan Perikanan di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, itu rencananya akan digelar hingga tanggal 28 September 2012 mendatang. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Suprayogi mengatakan, selama proses pendi-
8 Sept 11 Sept 14 Sept
Pukul 01.23 11.27 20.31 04.19 07.48 00.41 21.21 06.40
Skala 6,5 SR 5,4 SR 5,1 SR 5,2 SR 5,0 SR 5,2 SR 5,0 SR 5,3 SR
Posisi 11,07 LS-113,86 BT 11,01 LS-113,78 BT 10,99 LS-113,89 BT 11,01 LS-113,91 BT 10,85 LS-113,83 BT 10,68 LS-113,81 BT 10,90 LS-113,70 BT 10,83 LS-113,7 BT
Dalam 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km 10 Km
Jarak ke Bwi 301 Km 296 Km 293 Km 294 Km 293 Km 259 Km 285 Km 278 Km
dikan, seluruh peserta BEC-2 akan dikarantina. Sebab, dalam workshop itu, semua peserta akan digembleng tim kreatif JFC. Hal itu bertujuan agar saat tampil, mereka mampu mempertontonkan warna berbeda dengan mengolaborasikan unsur fashion show, seni modern, kontemporer, dan tradisional. “Tema BEC tahun 2012 ini adalah ReBarong Using,” katanya ■ Baca Peserta...Hal 43
Siswanto dan Nanang Suryanto 22 Tahun Jadi Juru Kunci Sound System Pemkab ICHSAN RASYID/RaBa
IDOLA: Salah satu peternakan sapi perah di Kecamatan Licin, Banyuwangi.
Populasi Sapi Perah Naik Berlipat-lipat BANYUWANGI - Populasi sapi perah di Banyuwangi berkembang pesat dalam setahun terakhir. Saat ini, jumlah sapi perah di Bumi Blambangan sudah mencapai 1.200 ekor. Padahal, dua tahun sebelumnya, populasi sapi perah stagnan di angka 200 ekor ■ Baca Populasi...Hal 43
Sulit Menyiasati Pejabat yang Bersuara Dalam Sejak kecil Siswanto dan Nanang Suryanto bercita-cita menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Namun, mereka tak menyangka akan bertugas menjadi juru kunci sound system milik Pemkab Banyuwangi selama 22 tahun. A.F. ICHSAN RASYID, Banyuwangi SAAT pertama kali meniti karir di dunia PNS, Siswanto dan Nanang tidak langsung diangkat sebagai PNS. Pertama kali bekerja di lingkungan Pemkab Banyuwangi, mereka me-
http://www.radarbanyuwangi.co.id
nyandang status sebagai pegawai honorer dengan gaji Rp 25 ribu per bulan. Keduanya diterima sebagai pegawai honorer pada era pemerintahan Bupati Herwin Wasisto. Herwin menjabat sebagai Bupati Banyuwangi mulai tahun 1988 hingga 1991. Satu tahun sebelum Bupati Herwin lengser, Susanto dan Nanang mendapat tugas sebagai “juru kunci” sound system. Tugasnya adalah menyiapkan sound system guna mendukung kelancaran kegiatan yang dilaksanakan pemerintah daerah. Pemkab memiliki beberapa sound system. Ada yang melekat di setiap ruang utama, dan ada pula yang bisa bergerak atau bisa dibawa ke luar kantor. Siswanto dan Nanang diberi tanggung jawab mengawal sound yang bergerak ■ Baca Sulit...Hal 43
Gempa delapan kali mengguncang Banyuwangi selama sepuluh hari terakhir
Semoga tidak ada gempa-gempa politik
Populasi sapi perah naik berlipat
Populasi sapi perah lokalisasi malah menyusut drastis
ICHSAN RASYID/RaBa
SOUNDMAN: Siswanto dan Nanang Suryanto di ruang peralatan Pendapa Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi. email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com