Radar Banyuwangi | 16 April 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

KAMIS 16 APRIL TAHUN 2015

Shubuh Dzuhur Ashar

Maghrib Isya

04:10 11:27 14:46 17:25 18:35

HALAMAN 25

Tarif Feri Turun Rp 500 Berlaku mulai 15 April Dini Hari Kemarin KALIPURO - Tarif penyeberangan kapal feri rute Ketapang–Gilimanuk mengalami penurunan. Penurunan tarif itu berlaku untuk semua golongan kendaraan dan mulai berlaku sejak pukul 00.00 Rabu (15/4) kemarin. Penurunan tarif penyeberangan itu karena harga bahan bakar minyak (BBM),

CATATAN

Eceran Rp.5.750

yaitu solar, mengalami penurunan harga. Plt. General Manajer (GM) PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Saharuddin Koto, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, penurunan tarif penyeberangan tersebut berdasar instruksi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 63 Tahun 2015 tanggal 26 Maret 2015 bahwa sejak pukul 00.00 tanggal 15 April 2015 penyesuaian tarif penyeberangan mulai diberlakukan n Baca Tarif...Hal 35

Oseng: Milik Siapa? TELAH lama saya mendapat serangan bertubi-tubi dari berbagai pihak. Tepatnya sejak tahun 2009. Istilah kerennya sekarang di-bully. Terutama oleh orang yang mengaku paham bahasa. Juga oleh orang yang hanya mengakungaku saja, yang aslinya tidak paham. Terutama saat saya menulis kata /oseng/. Banyak yang protes kenapa tidak ditulis /using/. Saya pernah menjelaskan, tapi tidak diterima. MunOLEH gkin penjelasan saya terlalu teoritis, sehingga MH. Qowim sulit dipahami. Saya pun bingung hendak menjelaskan lebih jauh. Karena menurut Imam Syafi’i, percuma berbicara kepada orang yang tidak mengerti apa yang kita bicarakan n

Tarif Baru Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk Penumpang Dewasa Anak-anak Kendaraan Golongan i ( Sepeda Dayung ) Golongan ii ( Sepeda Motor ) < 500 cc Golongan iii ( Sepeda Motor ) > 500 cc Golongan IV ( panjang sampai 5 m) Q Kendaraan Penumpang Q Kendaraan Barang Golongan V ( panjang >5m s/d 7m ) Q Kendaraan Penumpang Q Kendaraan Barang Golongan V (panjang >7 s/d 10m) Q Kendaraan Penumpang Q Kendaraan Barang Q Kendaraan 10m s/d 12m barang Q Kendaraan lebih 12m s/d 16m Q Panjang lebih dari 16m

: 8.000 : 6.000

menjadi menjadi

7.500 5.500

: 9.000 : 25.000 : 39.000

menjadi menjadi menjadi

8.500 24.500 37.500

: 150.000 : 135.000

menjadi menjadi

148.000 133.000

: 285.000 : 230.000

menjadi menjadi

281.000 227.000

: 475.000 : 380.000 : 500.000 : 755.000 : 1.120.000

menjadi 468.000 menjadi 374.000 menjadi 493.000 menjadi 744.000 menjadi 1.104.000

Baca Oseng...Hal 35

KUCUR

NGOPAI NGO

Kagum Anak Buah KEPALA Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnaketrans) Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, sangat kagum dengan stafnya. Sebab, pekerjaan yang dijalani anak buahnya tergolong berat. Setiap hari mereka harus berkutat dengan orang gila (orgil) n

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

TARIF BARU: Kendaraan yang telah melakukan pembayaran di loket ASDP Ketapang, Kecamatan Kalipuro, kemarin.

GRAFIS:REZA/RABA

Unas Hari Ketiga Kacau Naskah Soal dan Jawaban Bahasa Inggris Tidak Sinkron

SRBC Favorit Juara, BRCC Siap Melawan BANYUWANGI - Animo masyarakat dalam menyambut Banyuwangi City Tour and Race 2015 sangat antusias. Bagaimana tidak, even bersepeda mengelilingi kawasan kota Banyuwangi itu akan diikuti sekitar 10 ribu peserta. Even tersebut merupakan edisi kedua. Sebelumnya, ajang serupa berakhir sukses dengan peserta yang melimpah. Pada even tersebut ada dua kategori, yaitu city tour dan race (balap sepeda). City tour berkonsep fun cycling, yakni bersepeda santai sambil menikmati keindahan kota Banyuwangi. Maka dari itu, masyarakat umum bisa tampil dalam ajang yang masuk dalam rangkaian Banyuwangi Festival 2015 itu. Perhelatan akbar itu akan digeber Sabtu mendatang (18/4). Yang menarik, para peserta city tour akan mendapatkan suguhan pembalap yang berkelas dalam kategori race (balapan). Pasalnya, setelah city tour dilanjutkan kategori race yang dimulai pukul 09.00 dan start di Taman Blambangan, Banyuwangi n

BANYUWANGI - Hari ketiga pelaksanaan ujian nasional berbasis paper base test (PBT) atau ujian dengan naskah soal tingkat SMA/MA dan SMK kacau kemarin (15/4). Pasalnya, sebanyak 15 soal bahasa Inggris tidak sinkron antara listening dan jawaban yang ada. Kesalahan jawaban dan soal listening itu terjadi di seluruh sekolah SMA atau MA di seluruh Banyuwangi n Baca Unas...Hal 35

Baca Kagum...Hal 35

Baca SRBC...Hal 35 TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

KRIMINALITAS GALIH COKRO/RABA

BIKIN BINGUNG SISWA: Anton Sunartono, menunjukkan CD berisi mata ujian bahasa Inggris kemarin (kanan). Siswi SMA 17 Agustus 1945 serius mengerjakan soal unas.

Peserta Wajib Gunakan Pensil 2B

ISTIMEWA

SPESIALIS PENCURI MOBIL: Subekan dan Asadil Ulum setelah tertangkap di Blitar, tiga hari lalu.

Komplotan Suheri Tertangkap di Blitar BANYUWANGI - Upaya polisi memburu dua rekan Suheri akhirnya membuahkan hasil. Setelah melalui perburuan yang melelahkan, dua anggota komplotan Suheri tertangkap. Keduanya dibekuk di sebuah desa di Blitar Sabtu lalu (11/4) n Baca Komplotan...Hal 35

SEMENTARA itu, menjelang pelaksanaan tryout ujian nasional (unas) SMP/MTs se-Banyuwangi yang akan digelar Senin (20/4) mendatang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan peserta. Pada lembar jawaban komputer (LJK) yang telah disiapkan panitia, peserta wajib mengisi dengan baik dan benar nama peserta, asal sekolah, kelas, dan kode sekolah. Nomor peserta tidak perlu diisi.

Khusus kolom kode sekolah, panitia telah memberikan kode khusus tiap sekolah yang telah mendaftar menjadi peserta tryout. Tujuan pengkodean itu guna mempermudah panitia dalam mengoreksi LJK. Nomor kode sekolah

Baca Peserta...Hal 35

DOC. RABA

ADU CEPAT: Pertarungan antara tim SRBC dan BRCC pada even city tour tahun lalu berlangsung seru.

Mustakbilal, Tunadaksa yang Giat Berseni demi Mencari Nafkah

Sejak Kecil Mahir Memahat, SMP Lihai Main Kendang Keterbatasan fisik tidak halangan dalam berkarya. Mustakbilal alias Bilal, 32, membuktikan itu semua. Meski menderita tunadaksa, Bilal punya kelebihan. Warga Dusun Karangasem, Kelurahan Bakungan, itu punya kemampuan memahat patung kepala barong. CHIN JULLIEN, Banyuwangi TANPA kaki dan tangan yang utuh, Bilal masih semangat mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Ya, pria yang tidak memi-

http://www.radarbanyuwangi.co.id

nanti dapat dilihat pada amplop LJK yang dibagikan panitia saat distribusi soal dan LJK di SMPN 2 Srono, Banyuwangi, mulai pukul 08.00 WIB Jumat besok. Panitia tryout, Benny Siswanto mengatakan, seluruh peserta tryout harus memperhatikan apa saja yang wajib diisi dan yang tidak perlu diisi oleh peserta di LJK n

CHIN JULLIEN/RABA

TERUS BERKARYA: Bilal (berkacamata) bersama Trio, pemilik kios barong di sebelah selatan lampu merah Sukowidi, kemarin.

liki dua kaki dan tangan kanan itu memiliki tanggungan biaya hidup atas

ibunya yang sudah sepuh, Suniyah. Ketiga kakaknya sudah menikah

dan membiayai hidupnya sendiri, sedangkan ayahnya telah lama meninggal. Berbekal keterampilan yang ia kuasai sejak belasan tahun, yakni memahat dan mengukir, Bilal kini menekuni pekerjaan sebagai pembuat barong di produsen barong asal Singotrunan. Di kios ukuran 6x5 meter yang beralamat di Jalan Basuki Rahmat, tepatnya sebelah selatan lampu merah Sukowidi, itu Bilal menghabiskan waktu pagi hingga sore hari untuk membuat barong dan servis barong. Pria berkacamata itu memiliki keterampilan memahat barong sejak berusia 11 tahun. Masa kecilnya memang tidak jauh dari hal-hal yang berkaitan dengan atraksi kesenian lokal n

Setelah Agung, Suyanto ikut daftar lewat Gerindra Punya visi sama, sama-sama penggembira! Tarif penyeberangan turun Rp 500 Harga nasi bungkus mestinya juga turun..

Baca Sejak...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

POLITIK & PEMERINTAHAN

26

Tahun Depan Gaji THL Dinaikkan

CERMIN DIRI

Tetap Waspada terhadap Pelaku Kejahatan

Bupati Anas Makan Nasi Bungkus Bersama 1.000 THL

M

ASIH ingat Suheri, alap-alap pencuri mobil mewah yang ditembak mati di daerah Garahan, Kecamatan Silo, Jember, akhir bulan Maret lalu? Tiga hari lalu dua rekannya yang sempat buron akhirnya tertangkap. Mereka adalah Subekan, 36, warga Desa Karangbendo, Kecamatan Tekung, Lumajang, dan Asadil Ulum, 25, warga Dusun Besukan, Desa Karangbendo, Kecamatan Tekung, Lumajang. Keduanya disergap di persembunyian di sebuah desa di Blitar. Untuk pengembangan kasus itu, Subekan dan Asadil menjalani pemeriksaan maraton di Mapolres Jember. Itu bisa dimaklumi karena komplotan spesialis pencuri mobil mewah itu ditangkap personel Polres Jember. Tanpa harus menyoal siapa yang menangkap, yang pasti komplotan penjahat yang meresahkan warga itu sudah tertangkap. Polisi Banyuwangi juga terus mengorek keterangan dari Mulut Subekan dan Asadil Ulum. Pengakuan sementara, gembong pencuri mobil itu mengaku beraksi di wilayah Banyuwangi. Terhitung ada delapan TKP pencurian mobil yang telah disatroni. Aksi kejahatan itu dilakukan tahun 2014 sampai 2015. Yang mengejutkan, komplotan itu juga mengaku telah menggasak mobil dinas milik kancab PT. ASDP beberapa waktu lalu. Jenis mobil yang diembat adalah Pajero. Bukan hanya itu, komplotan itu juga mencuri mobil Innova milik Kabag Hukum Pemkab Banyuwangi. Dengan tumpasnya Suheri, Subekan, dan Asadil, Kita berharap tensi kejahatan—khususnya pencurian mobil mewah—di Banyuwangi menurun. Sehingga, masyarakat bisa tenang kembali setelah sekian lama diacak-acak aksi pecah kaca mobil dan pencurian mobil mewah. Kendati begitu, masyarakat juga harus tetap waspada terhadap aksi kejahatan lain. Waspadalah.. waspadalah... kejahatan ada di sekitar kita. (*)

BANYUWANGI - Bupati Abdullah Azwar Anas dan Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko kemarin (15/4) mengumpulkan ribuan tenaga harian lepas (THL) di halaman kantor Pemkab Banyuwangi. Pada kesempatan itu Bupati Anas mengajak para THL olah raga dan makan nasi bungkus bersama. Sebelum olahraga, Bupati Anas mendengarkan keluh kesah para THL yang tersebar di semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) itu. Beberapa THL memanfaatkan kesempatan itu untuk menyampaikan testimoni dan harapannya kepada orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi itu. Salah satu harapan yang disampaikan para THL adalah permin-

“Pak Bupati kami sudah 15 tahun mengabdi. Kalau bisa gaji kami dipikirkan,” kata salah seorang THL asal Muncar, Nur Yasin. Bupati Anas langsung memberikan tanggapan terhadap aspirasi yang disampaikan para THL itu. Menurut Anas, kemajuan pembangunan yang dicapai Banyuwangi merupakan hasil kerja

keras semua rakyat Banyuwangi. Walau sudah menunjukkan hasil, Anas minta semua THL tidak berpuas diri dan tetap melanjutkan kerja keras untuk mencapai cita-cita Banyuwangi yang lebih baik lagi. Anas juga minta para THL terus belajar dan membaca berita positif agar memberikan inspirasi kepada lain.

Kepada THL yang berprestasi dan memiliki disiplin yang tinggi, Anas berjanji untuk menyelenggarakan Diklat ESQ agar memiliki kemampuan lebih. “Khusus THL terbaik, bisa ikut diklat kepemimpinan selama dua hari satu malam,” ungkap Anas. Terkait permintaan kenaikan gaji itu, Bupati Anas janji akan memperhatikan secara serius kesejahteraan para THL itu. Oleh karena itu, mantan anggota DPR RI itu berencana mengusulkan kenaikan gaji THL pada pembahasan APBD 2016 mendatang. Rencana Bupati Anas mengusulkan kenaikan gaji THL itu disambut gembira ribuan THL. Untuk itu, para THL minta semua pihak untuk mendung upaya Bupati Anas untuk meningkatkan kesejahteraan THL pada pembahasan APBD mendatang. Selain Wabup Yusuf, hadir dalam acara itu Sekkab Slamet Kariyono dan semua pimpinan SKPD. Usai menggelar olahraga, acara ditutup makan nasi bungkus bersama dengan ribuan THL. (c1/afi)

STNK

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Hlg STNK P 2309 ZJ an Drs. Chaerullah Putra, Jl. Andalas No. 52 A RT. 3/3

Suzuki Ertiga

Daihatsu Xenia

Mitsubishi Pajero

DIJUAL Suzuki Ertiga tahun 015/013 putih mtl PMK hrg 159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 htm/slv PMK hrg 136/137 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Mitsubishi Pajero Sp 5D (Jeep) tahun 2012 putih PMK hrg 285 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Honda Jazz

Toyota Innova

DIJUAL Honda Jazz GE8 1.5 tahun 09/011Merah muda mtl/abu-abu PMK hrg 169/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 htm/slv PMK hrg 239/189 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

ISTIMEWA

AJAK KERJA KERAS: Bupati Anas didampingi Wabup Yusuf dan Sekkab Slamet Kariyono menyampaikan motivasi kepada ribuan THL kemarin.

taan agar gaji mereka dinaikkan. Sebelummenyampaikanpermintaan gaji dinaikkan, para THL berharap Bupati Anas mempertahankan dan meningkatkan kemajuan pembangunan yang telah dicapai.

Setelah Agung, Suyanto Ikut Daftar BANYUWANGI - Setelah dr. Agung Mulyono mengambil berkas pendaftaran calon bupati di Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), kemarin (15/4) giliran bakal cabup HM. Suyanto melakukan hal yang sama. Suyanto datang sendiri dan bertemu beberapa anggota tim di Kantor DPC Partai Gerindra Banyuwangi. Suyanto mengatakan, sebagai putra daerah dia merasa tergugah untuk maju sebagai calon pemimpin Banyuwangi periode 2015-2020. Suyanto memilih Partai Gerindra sebagai kendaraan karena memiliki daya tarik tersendiri. ”Saya juga sudah berkomunikasi dengan Gerindra pusat dan DPC Gerindra Banyuwangi. Gerindra mempunyai peran dan potensi

INFO SUARA PEMBACA O O

Jawa Pos Kamis 16 April 2015

Anda punya permasalahan dengan pelayanan publik? Silakan tulis uneg-uneg melalui suara pembaca Radar Banyuwangi di email artikelradarbwi@gmail.com

AGENDA KOTA

Strategi Kaya dari Bisnis Internet ANDA sudah punya usaha tetapi sepi? Punya produk tetapi tidak tahu cara memasarkannya? Ingin bisnis tetapi sewa tempat saja mahal banget?. Inilah kesempatan bapak dan ibu untuk menghadiri workshop revolusi bisnis internet bersama praktisi, penulis best seller & trainer nasional. Banyuwangi, Minggu 19 April 2015. Situbondo, Senin 20 April 2015. #Daftar via SMS: RBI # NAMA # KOTA → Kirim ke: 0823-0234-0456. (*)

yang bagus di Banyuwangi ” puji Suyanto. Ketua Badan Seleksi (Baleksi) Cabup Gerindra, Muhammad Safuan mengatakan, Baleksi Partai Gerindra hanya memiliki kewenangan menampung bakal cabup yang mendaftar. Sebab, yang berhak menentukan cabupcabup yang telah mendaftar itu adalah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra. ”Nama calon yang menyerahkan berkas itu akan diserahkan ke DPP. Keputusan dan rekomendasi cabup ada di tangan DPP,” terang Safuan. Safuan menambahkan, pihaknya telah melakukan koalisi dengan partai-partai politik di Banyuwangi. Harapannya, dengan koalisi tersebut, Gerindra bisa mendapatkan satu kursi untuk pencalonan bupati. (tfs/c1/afi)

Bongkar Rahasia Sukses Bisnis Kiriman Kilat GRATIS!!! Peluang usaha spektakuler bisnis kiriman kilat hasil segunung dengan modal minim dan bukan MLM. Pelajari bisnisnya tangkap peluangnya dan kami akan kupas tuntas tips dan trik-nya. Tunggu apa lagi hadiri acara kami, Minggu 19 April 2015 di Hotel Santika Letjen S Parman Banyuwangi. Sesi I : 10.00 Sesi II : 14.00. Daftar Via SMS, format SMS : RB#NAMA#SESI#KOTA kirim ke : 085733341308 terbatas. (*)

Luas 553 m2

Luas 2170 m2

Luas 553 m2 Di Kota Tepi Jl Cck Unt Rmh +Toko 570 Jt Nego Tukar + H: 081909915577

Djl Tnh Luas 2170 m2 Jl. Ahmad Dahlan Gtg Wetan Hrg Nego Hub: 081914765427

PEMBERITAHUAN

Tanah Bangunan 4000 m

Sehubungan dengan ma kin marak nya aksi peni puan yang meman faat kan iklan jitu di Koran Radar Banyu wa ngi kami himbau kepada masya rakat teru tama pema sang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi un tuk was pada dan ber hati-hati. Bila Anda me nerima telepon, SMS dengan mengatas nama kan pe tugas dari Radar Banyu wa ngi maka segera kon fir masi ke Radar Ba nyu wangi (0333) 412224. Radar Banyuwa ngi tidak ber tang gung jawab atas semua transaksi yang ter jadi selain pema sa ngan iklan secara res mi di Radar Banyuwangi.

Djl Tanah Bangunan 4000 m, Jl. Ry Kalibaru, SHM, Cck U/ Gudang Hub: 082230921133

Sawah 3614 m2

Hlg STNK P 2272 YK an Hj. Musyarofah, Dsn. Krajan Wetan RT. 4/7, Ds. Temuguruh Dijual sawah luas 3614 m2,SHM lokasi dekat jalan karangsar i arah paiton harga 250 jt bisa nego Hub Bp. Ali puskesmas Gendoh 081336304277

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

Hlg Buku KIR SB208233K an Sugeng Hermanto, Tnh Mrh 11/33 RT. 4/4, Kedinding

BANYUWANGI Perum Permata Giri

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Gran Max Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

Tanah anda belum laku?

Hubungi: 0333-412224

Taft

Jual Taft Hiline Long 1994, Solar, Plat P, 55 Jt Nego, Mesin Ker ing, AC, CD Changer, Hub: 085731900000

Ready Stock Gran Max, DP mli 10 Jt-an. Hub Hadi 081 233 432 555 / 0811 354 1818

INFO MOBIL MOTOR Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.


KAMIS 16 APRIL

Belajar adalah investasi seumur hidup.”

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Tangkis Penahan Jalan Ambrol

MANGARAN – Sebuah proyek tangkis penahan jalan di Desa/Kecamatan Mangaran, ambrol sejak Senin (14/4) lalu. Rusaknya tangkis tersebut disebabkan karena pengerjaannya diduga asal-asalan. Sehingga, ketika hujan mengguyur tangkis itu tidak mampu menahan debit air. Pengamatan wartawan koran ini, rusaknya tangkis setidaknya terjadi di dua

titik. Titik pertama kondisinya bolong. Satu titik lagi kondisinya ambrol sekitar lima meter. Keadaan tersebut membuat warga, utamanya yang kerap melaluinya sangat menyayangkan. Sebab, mereka merasa terganggu karena akses jalan desa nyaris putus dan tinggal satu meter saja. “Karena tangkisnya jebol, jalannya tinggal satu meter. Jalan ini ada-

lah jalan penghubung antara Desa Mangaran dan Desa Tanjung Pencinan,” kata Halili, salah seorang warga Mangaran. Warga meminta agar pemerintah segera memperbaiki tangkis yang jebol tersebut. “Jika tidak segera diperbaiki, jalan itu akan bisa putus. Jadi sebagai warga kami minta segera diperhatikan,” imbuhnya n Baca Tangkis...Hal 28

Djulian Nur P.

ASUSILA

DOK/JPRS

H Abdul Ghafur

Desak Dituntaskan Secara Hukum SITUBONDO – Keluarga NG, siswi SMP yang dicabuli kakak kelasnya beberapa waktu lalu, berharap agar proses hukum yang ditangani kepolisian terus dituntaskan. Ini semata-mata untuk memberikan keadilan bagi remaja yang masih berumur 15 tahun tersebut. H Abdul Ghafur, salah satu keluarga NG mengatakan, akibat perbuatan asusila itu, kini keponakannya mengalami trauma mendalam. “Makanya saya sangat berharap agar penyidik terus memproses hukum kasus ini,” katanya, kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Menurut pria asal Desa Talkandang, Kecamatan Kota itu, dirinya beberapa kali harus mendampingi saat NG dimintai keterangan. “Dia (NG) ketakutan, masih sangat trauma,” tegas H Ghafur n Baca Desak...Hal 28

NUR HARIRI/JPRS

JEBOL: Tangkis sepanjang sekitar lima meter merotol usai diguyur hujan (kiri). Tangkis penahan jalan bolong setelah di guyur hujan, di jalan Desa/Kecamatan Mangaran.

Mantan Kades Wonokoyo Disel SITUBONDO - Mantan Kepala Desa (Kades) Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Becky Yurisman, dijebloskan ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Situbondo. Dia ditahan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari), karena diduga korupsi uang ADD (alokasi dana desa) di desanya tahun 2011 - 2012. Kejari Situbondo mengambil

langkah tegas setelah menerima pelimpahan dari penyidik Polres Situbondo. Setelah menjalani pemeriksaan, pihak kejaksaan kemudian menggiring Becky ke Rutan Situbondo. Kepada sejumlah wartawan, Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Situbondo, Priya Agung menyebutkan, penahanan Becky dilakukan Senin (14/4)

SMPN 1 Suboh Raih Juara II OSN 2015 Untuk Mata Pelajaran Matematika Tingkat Kabupaten SUBOH - Bahjatul Imaniyah kembali mengharumkan nama SMP Negeri 1 Suboh. Siswa asal Mlandingan Timur, Mlandingan tersebut mampu meraih juara dua untuk mata pelajaran (mapel) Matematika dalam pelaksanaan Olimpiade Sains Na-

sional (OSN) 2015 tingkat kabupaten, belum lama ini. Prestasi Imaniyah ini kian menyempurnakan dan melengkapi koleksi yang pernah diraih sebelum-sebelumnya. Pada 2014, dia meraih juara dua dalam lomba Matematika tingkat kecamatan.

“Saya juga pernah juara pertama pada lomba pidato tingkat Kecamatan Suboh tahun 2012 dan juara dua lomba MIPA tingkat kecamatan tahun 2013,” terang siswa kelas VIII A di Kelas Unggulan Akademik SMPN 1 Suboh itu n Baca SMPN 1...Hal 28

HARUMKAN SEKOLAH: Kepala SMPN 1 Suboh M Fadli, MPd bersama Imaniyah dan dua Guru pembina.

ISTIMEWA

Kera Liar Diburu Penembak KAPONGAN – Serangan kera liar yang melukai pantat Bunga Imaraniyah, di Desa Pokaan, Kecamatan Kapongan, masih membuat warga resah. Karenanya warga memutuskan untuk memburu kera tersebut. Perburuan kera liar dibantu oleh komunitas Perbakin Baluran Shoting Club (BSC), kemarin (15/4). Puluhan warga yang berada di sekitar rumah Bunga, sudah

mulai berkumpul sekitar pukul 07.00. Setelah club penembak tiba di lokasi, sekitar pukul 08.00 perburuan terhadap kera liar mulai dilakukan. Selama memburu, warga dan club penembak dibagi menjadi tiga kelompok. Mereka menyebar untuk mencari keberadaan kera liar, di sekitar Dusun Pokaan Timur. “Biasanya kera itu kalau siang ada di belakang masjid,” kata Adi salah seorang warga.

Informasi dari Adi kemudian dicek oleh warga. Sekitar pukul 11.00 ternyata benar, kera liar sedang berada di pepohonan belakang masjid. Tiga kelompok penembak selanjutnya mengambil posisi masing-masing. Sayang, meski sempat dikepung, kera itu masih bisa lolos. “Mungkin keranya ngerti, padahal belum ditembak sudah lari,” kata Riri warga lain n Baca Kera...Hal 28

lalu. “Betul, kemarin (14/4) sudah kita tahan. Tersangka (Becky Yurisman) kita titipkan di Rutan Situbondo,” katanya, kemarin (15/4). Dikatakan salah satu alat bukti yang dikorupsi oleh Becky adalah uang hasil korupsi yang sudah dikembalikan. “Uang yang dikembalikan oleh tersangka nilainya mencapai Rp 59 juta, itu di-

jadikan barang bukti (BB),” tegas Priya Agung. Data dikumpulkan koran ini menyebutkan, Becky Yurisman diduga melakukan tindak pidana korupsi ADD tahun 2011 – 2012 yang diterima Desa Wonokoyo. Pada tahun tersebut, Becky Yurisman menjabat sebagai kepala desa n Baca Mantan...Hal 28

Uang yang dikembalikan oleh tersangka nilainya mencapai Rp 59 juta, itu dijadikan barang bukti (BB).” Priya Agung Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri

Bupati Dadang Wigiarto Menyerahkan Bantuan Kaki Palsu SITUBONDO – Peringatan hari ulang tahun Persatuan Penyandang Difabel Indonesia (PPDI) Kabupten Situbondo yang ketiga membawa berkah bagi sejumlah anggotanya. Sebab, dalam momentum spesial ini, mereka mendapatkan kado istimewa. Terutama bagi difabel yang menderita cacat kaki. Iya, kemarin (15/4) beberapa anggota difable mendapatkan bantuan kaki palsu (protese) dari salah satu lembaga sosial yang berkedudukan di Surabaya. Penyerahan dilakukan di pendapa kabupaten oleh Bupati Situbondo Dadang Wigiarto. Usai acara serah terima, orang nomor satu di Pemkab Situbondo ini meminta kepada pengurus dan anggota PPDI untuk terus membuka komunikasi dengan lembaga-lembaga sosial lainnya. Termasuk harus intens berkomunikasi dengan Pemda Situbondo. “Komunikasi harus tetap dibangun secara bertahap dengan semua pihak. Dengan begitu, para penyandaang difabel di Situbondo nantinya akan mendapatkan pelayanan yang memadai,” terang Bupati Dadang Wigiarto. Dia menambahkan, meski belum benar-benar sesuai yang diharapkan PPDI, namun Pemkab Situbondo selama ini telah banyak berbuat untuk para difabel. Ini terjadi juga karena PPDI membuka dan membangun komunikasi dengan Pemda. “Pemda siap melayani kebutuhan difabel. Sebab, kebutuhan difabel itu menjadi tangggung jawab semua pihak, termasuk di dalamnya adalah pemerintah. Makanya, kita tidak akan tinggal diam. Kami akan berusaha memenuhi apa saja yang menjadi kebutuhan,”

HABIBUL ADNAN/JPRS

SIMBOLIS: Bupati menyerahkan kaki palsu kepada salah satu perwakilan difabel kemarin

pungkas Bupati. Ketua PPDI Kabupaten Situbondo, Luluk Ariyantiny mengatakan, ada sebelas kaki palsu yang dibagikan dalam kesempatan tersebut. “Kita mendapat bantuan sebelas kaki palsu karena memang hanya sebelas difabel yang bisa didata PPDI Situbondo. Selebihnya, masih belum bisa kita data. Informasinya masih ada yang membutuhkan,” kata Luluk Dia mengaku kesulitan mencari orang-orang yang akan mendapatkan bantuan kaki palsu. Padahal, pihaknya

jauh-jauh hari sudah mensosialisasikan ada bantuan kaki palsu. ”Bahkan, banyak relawan kita yang turun ke desa-desa untuk memberikan informasi ini bahwa ada pembagian kaki palsu,” terangnya. Luluk menambahkan, PPDI tidak hanya akan mencari bantuan berupa kaki palsu saja. Akan tetapi pihaknya akan mencoba mencari bantuan dalam bentuk yang lain. ”Bagaimana teman-teman yang tuna rungu misalnya bisa mendapatkan alat bantu dengar,” ujarnya. (bib/pri/*)

Pemda siap melayani kebutuhan difabel. Sebab, kebutuhan difabel itu menjadi tangggung jawab semua pihak, termasuk di dalamnya adalah pemerintah. Makanya, kita tidak akan tinggal diam. Kami akan berusaha memenuhi apa saja yang menjadi kebutuhan.” HABIBUL ADNAN/JPRS

RENDRA KURNIA/JPRS

Dadang Wigiarto, Bupati Situbondo

BERI PERHATIAN: Bupati memberikan sambutan sebelum menyerahkan kaki palsu kepada para difabel di pendapa kemarin.

MERESAHKAN: Sebelum memburu kera liar, sejumlah warga dan anggota club penembak berkumpul di rumah korban di Desa Pokaan. http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA Naila Ingin Sekolah di Banyuwangi Soal Unas Bahasa Inggris Bermasalah 28

Jawa Pos

BANYUPUTIH – Terbongkarnya kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan ibu tiri, Fatimah, membuat Naila Sintia Dewi hingga kemarin (15/4), tidak mau sekolah. Korban yang diduga masih trauma itu mengungkapkan isi hatinya untuk berencana pindah sekolah ke Kabupaten Banyuwangi. Rencana kepindahan sekolah Naila terungkap ketika rombongan polisi dari Polres Situbondo, mendatangi rumahnya, di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, sore kemarin (15/4). Rencana pindahnya sekolah tersebut disampaikan oleh Fauzi, bapak Naila. “Naila akan kami sekolahkan di Banyuwangi, di sana (Naila) ada neneknya,” kata Fauzi. Bocah kelas 2 SD ini juga membenarkan apa yang disampaikan bapaknya. Naila mengaku ingin sekolah di Banyuwangi. “Iya, saya mau sekolah di Banyuwangi saja,” kata gadis delapan tahun tersebut dengan suaranya yang lirih. Sementara itu, kunjungan se-

Nomor Satu Hingga nomor Lima Belas SITUBONDO – Hari ketiga pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) SMA/SMK/MA dan sederjat tahun 2015 ditemukan permasalahan, kemarin (15/04). Sebab, pada mata pelajaran (Mapel) Bahasa Inggris, yaitu soal listening, tidak dijumpai jawaban yang cocok di LJK yang tersedia. Meski demikian, ketidaksesuaian ini tidak terjadi pada semua soal. Akan tetapi hanya pada soal dari nomor urut 1 sampai dengan nomor urut 15 saja. Selebihnya tidak ada permasalahan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Situbondo, Fathor Rakhman membenarkan tentang adanya temuan tersebut. Dia mengatakan, hal itu terjadi di semua sekolah penyelenggara Unas di Kabupaten Situbondo. Bahkan, beredar informasi kalau ke-

RENDRA KURNIA/JPRS

BEREMPATI: Sejumlah anggota polisi Polres Situbondo, mengunjungi naila di rumah neneknya di Dusun Nyamplong, Desa Sumberwaru, kemarin (15/4).

jumlah anggota polisi kemarin ke rumah Naila, tak lain untuk memberi support agar anak tersebut bisa kembali masuk sekolah. Bahkan, sebelum meninggalkan rumah Naila, mereka memberi seperangkat alat sekolah. Kapolsek Banyuputih, AKP Aryo Pandanaran mengatakan, kunjungannya ke rumah Naila tidak ada maksud lain, kecuali hanya karena rasa empati terhadap anak yang diduga men-

jadi korban penganiayaan tersebut. “Berempati terhadap hal yang dialami Naila. Kita berikan seperangkat alat sekolah untuk memotifasi Naila agar mau masuk sekolah lagi,” terangnya. Diberitakan sebelumnya, Naila Sintia Dewi, 8, siswi SDN kelas 2 diduga menjadi korban penganiayaan ibu tirinya, Fatimah, 38. Korban juga diduga hendak disekap di rumahnya di Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih. (rri/pri)

jadian janggal itu terjadi di kabupaten/ kota lain di profinsi Jawa Timur. ”Ada beberapa kabupaten/kota yang mengalami permasalahan yang sama. Bahkan mungkin se-Jawa Timur,” ujarnya Fathor mengaku menyayangkan kejadian itu. Sebab, hal tersebut seharusnya tidak terjadi. ”Apalagi ini baru diketahui pada saat pelaksanaan ujian berlangsung,” tambahnya. Dengan kejadian tersebut, Dispendik Kabupaten Situbondo langsung mengambil langkah. Yaitu sekolah penyelenggara diminta langsung membuat berita acara tentang adanya kesalahan pada satu Mapel itu. Menurut Fathor, hal itu menjadi tanggung jawab Dispendik Profinsi Jawa Timur. Bahkan, katanya, Kementerian Pendidikan juga harus ikut bertanggung jawab. ”Pemerintah harus mencarikan jalan keluar. Artinya, dengan kejadian ini, pa-

Kamis 16 April 2015

ra siswa jangan sampai dirugikan pada sisi penilain. Itu titik tekannya,” ujar Fathor kembali. Terkait dengan solusi, Dispendik akan tetap menunggu keputusan dari profinsi. ”Kita menunggu langkah-langkah yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi,” terangnya Akan tetapi ada beberapa kemungkinan jalan keluar dari kejadian itu. Kemungkinan pertama nilai yang diberikan pada Mapel itu disesuaikan dengan nilai kelulusan siswa. ”Kemungkinan kedua ada ujian ulang. Tapi untuk ujian ulang kita tidak memiliki waktu yang cukup banyak,” kata Fathor Dari pengakuan Fathor, kejadian tersebut pertama kali terjadi dalam sejarah pelaksanaan Unas di Kabupaten Situbondo. Pada tahun-tahun sebelumnya, tidak pernah ditemukan adanya ketidaksamaan antara materi yang dikerjakan siswa dengan isi listening yang muncul. (bib/pri)

Agar Kejadian Serupa Tak Terulang n DESAK... Sambungan dari Hal 27

Kata dia, ada beberapa alasan kenapa dirinya berharap menyelesaikan kasus itu secara hukum. Selain masalah keadilan, juga untuk memberikan efek jera kepada pelaku. Sehingga, kejadian serupa di kemudian hari tidak terjadi lagi. “Saya kira kejadian semacam

ini sangat meresahkan, khususnya bagi orang tua. Makanya, tindakan tegas dari kepolisian sangat ditunggu oleh masyarakat,” pungkas H Ghafur. Diberitakan sebelumnya, kisah pilu dialami NG, salah satu siswi SMP di Situbondo. Dia disetubuhi kakak kelasnya sendiri. Korban yang tinggal di Kecamatan Panji ini, akhirnya melaporkan pria berinisial FD,

16, yang juga berasal dari Panji kepada polisi. Kasus asusila yang menimpa siswi SMP kelas 2 ini diduga terjadi setelah korban dicekoki minuman keras (miras) hingga teler. Insiden ini terjadi pada Senin (6/7) malam lalu, di sebuah kebun mangga di Dusun Bantungan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. (bib/pri)

Dana Sebesar Rp 90 Juta n TANGKIS... Sambungan dari Hal 27

Kepala Dinas Cipta Karya, Sumadi mengatakan, pihaknya akan meminta rekanan yang mengerjakannya untuk memperbaiki proyek tangkis jalan itu. “Kita akan meminta per-

NUR HARIRI/JPRS

PENGHUNI BARU: Petugas kejaksaan menggiring mantan Kades Wonokoyo Becky Yurisman masuk ke Rutan Situbondo.

Kembalikan Uang Rp 59 Juta n MANTAN... Sambungan dari Hal 27

Dugaan korupsi yang dilakukan Becky, konon karena dirinya tidak melibatkan tim pelaksana selama mengelola dana ADD. Becky kemudian diduga menyelewengkan dana ADD.

Sejumlah kegiatan yang dikerjakan tanpa melibatkan tim pelaksana tersebut selanjutnya disinyalir ada yang fiktif. Ada juga yang diduga terjadi pengurangan volume pembangunan. Akibat ulahnya itulah, Becky Yurisman tidak dapat mempertanggung jawabkan uang ADD

sebesar senilai 59 juta. Dugaan korupsi ini terbongkar setelah kegiatan fiktif tiba-tiba muncul dalam laporan pertanggung jawaban APBDes Wonokoyo. Ketika kasus dugaan korupsi ini mulai ditangani polisi, Beki Yurisman langsung mengembalikan uang Rp 59 juta. Uang

tanggungjawaban kontraktor, karena proyek itu masih masa pemeliharaan,” tegas Sumadin. Sebelumnya pernah diberitakan, proyek tangkis penahan jalan tersebut dibangun dengan dana APBD tahun 2014 sebesar Rp 90 juta. Saat pembangunan dilakukan, sejumlah warga De-

Jadi Lembaga Pendidikan Dambaan n SMPN 1... Sambungan dari Hal 27

sebesar Rp 59 juta itulah yang kemudian menjadi salah satu bukti korupsi yang dilakukan Becky Yurisman. Pengembalian uang hasil korupsi dari tangan Becky kepada polisi, tidak menggugurkan dugaan perbuatannya untuk diproses secara hukum. (rri/pri)

Kepala SMPN 1 Suboh, Mo-

hammad Fadli, MPd menjelaskan, pihaknya ke depan berusaha menjadikan lembaga pendidikan yang kini dipim-

Berburu Kera Liar Sampai Sore n KERA... Sambungan dari Hal 27

Pengamatan wartawan koran ini, kera liar itu sempat berloncat ke Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang lokasinya tepat di samping masjid. Usai melompat di atas genteng madrasah, kera tersebut terus berlari dan hilang di areal tanaman tebu, belakang masjid. Salah seorang guru MI, Muhammad Ilyas mengatakan, keberadaan kera itu sudah dilihat oleh sejumlah guru serta puluhan siswa beberapa hari te-

rakhir ini. Dikatakan, kera liar itu juga sempat turun ke areal sekolah untuk mengambil pisang. “Tadi pagi ada di belakang sekolah. Sudah beberapa hari ini saya melihat kera, kadang di atas genteng,” katanya. Ilyas berharap kera liar yang meresahkan warga kampung serta puluhan siswa itu bisa segera ditangkap. Sebab, selain meresahkan keberadaannya juga mengganggu anak-anak sekolah. “Apalagi korban gigitan kera itu adalah siswi PAUD di sini,” terangnya. Harapan serupa juga disampai-

kan oleh Misari warga setempat. Dikatakan kera liar yang menggigit keponakannya Bunga, tidak tentu keberadaannya. “Semoga cepat kena, karena kadang-kadang datang, langsung hilang dan datang lagi, tidak nentu waktunya,” paparnya. Hingga siang sekitar pukul 13.00, kera liar masih menghilang. Meski begitu warga dan sejumlah club penembak akan terus memburu kera tersebut hingga sore. “Kita akan buru sampai sore. Karena keberadaan kera liar itu sudah meresahkan. Ini contohnya kera peliharaan

sa/Kecamatan Mangaran sudah mengeluh karena pembangunan tidak disertai papan nama. Warga juga menyinggung kualitas campuran bahan material yang diduga jelek. Sehingga, sempat dilakukan penghentian. Tapi, karena tak ada respon, warga pun hanya bisa pasrah. (rri/pri)

warga juga diserang,” ujar salah satu anggota club penembak. Diberitakan sebelumnya, seorang balita bernama Bunga Imaraniyah, 3, diserang kera liar saat bermain di halaman rumahnya. Beruntung, saat kera sedang menggigit korban, sang nenek Jamiatin, 52, berhasil mengusirnya. Putri pasangan suami istri Poniran dan Qibtiyah itu mengalami luka parah di bagian pantatnya. Korban selanjutnya dilarikan ke IGD RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo untuk menjalani perawatan medis. (rri/pri)

pinnya kian didambakan siswa maupun masyarakat. “Minimal untuk Kecamatan Suboh sendiri,” imbuhnya. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memacu kegiatan akademik maupun non akademik. Sehingga, prestasi siswa dalam dua bidang tersebut bisa terus meningkat dan berjalan seimbang. “Makanya, kita terus berupaya menciptakan efektifitas dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru. Kelengkapan sarana-prasarana pendidikan yang kita miliki juga akan banyak mempengaruhi prestasi siswa,” imbuh pengganti Baidlowi tersebut. (pri/adv) SITUBONDO TANAH Dijual Lahan 5,6 Hektar. SHM. Ada 780 Pohon Mangga, Lokasi di Kalibagor Situbondo. Cocok untuk Program pemerintah Rumah Sederhana.Hub.082 315 151 405

50 BESAR LOLOS TAHAP TIGA CALON BUPATI IDOL 2015 No. Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

H. Yoyok Mulyadi H. Dadang Wigiarto SH Agus Rajana H Ridwan Sudiharto Sigit Prasetyo Fathor Rakhman Habib Sholeh AL Muhdlar H. Muhammad Habib Muh. Abu Bakar Mahmudi Baijuri

Skor 60 12 12 10 2 0 0 0 0 0

No. Nama 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Danial Maulana Imam Hidayat Hadi Wijono Sumadin Rahmad SH. M.Hum H. Fahrudi KH. Saiful Islam Zainuri Ghazali Zainiye Jamaluddin

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

No. Nama 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.

Soeroso Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Didiet Soebagyo John Hari Santoso Khalilurahman Moh. Jufri Syaifullah KH. Mursyid Romli

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

No. Nama 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.

Hadi Prianto Hj Umi Kulsum Fathor Rasjid Rudi Afiyanto Muhyiddin Khotib KH Abdul Hamid Sofwan Hadi Sunardi Demokrat Taufoqurrahman Fauzan Masruwi

Skor

No.

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.

Nama H Zuhri Nirwana HM Rofiq KH Syaiful Muhyi Ningsih MS. Slamet Basuki Sukarso Umar Said Bainu Ali Imron Nyai. Masudah Saiful Bahri

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0

0

10.400

0

10.500

DAGING AYAM BROILER

DAGING SAPI

TELUR AYAM RAS

0

0

9.200

MIGOR CURAH

104.000

KACANG KEDELAI IMPOR

0

GULA PASIR

24.800

KACANG KEDELAI LOKAL

0

BERAS IR 64

Kamis 16 April 2015

B A N Y U W A N G I

15.700

9.800

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

400

0

Jawa Pos

29

EKONOMI BISNIS R A D A R

8.800

BAWANG MERAH

0

15.400

BAWANG PUTIH

0

13.400

27.000

200

13.600

CHIN JULLIEN/RABA

MASIH MANUAL: Salah seorang konsumen rumah makan Bik Atik menggunakan uang cash kemarin.

Sebagian Besar Toko Dilengkapi Mesin EDC BANYUWANGI - Bank Indonesia (Bik) Perwakilan Jember dan Pemkab Banyuwangi menetapkan Jalan Ahmad Yani sebagai zona percontohan penerapan Gerakan Nasional Nontunai (GNNT). Sebagian besar toko dan aktivitas ekonomi di sepanjang jalan poros nasional itu sudah menyiapkan mesin electronic data capture (EDC) untuk mendukung suksesnya gerakan nontunai. Walau sebagian besar sudah menyediakan EDC, tapi masih ada beberapa pelaku ekonomi yang bertahan menggunakan transaksi pembayaran tunai. Salah satunya, rumah makan Bik Atik. Owner rumah makan Bik Atik, Duhita Hayuningtyas, mengaku belum mengetahui bahwa sepanjang Jalan Ahmad Yani menjadi zona percontohan GNNT. Duhita mengaku sudah mengetahui bahwa mayoritas aktivitas perekonomian di kawasan Jalan Ahmad Yani menggunakan sistem pembayaran nontunai. Pihaknya belum menyediakan EDC karena beberapa pertimbangan. Salah satu pertimbangannya, karena konsumennya tidak hanya segmen kelas atas, tapi juga masyarakat kecil yang membeli makanan dengan jumlah sedikit. “Konsumen kami kelas bawah hingga atas. Kelas bawah kalau belanja sering kurang dari Rp 50 ribu. Menggunakan kartu kredit atau deBikt kan minimal harus belanja Rp 50 ribu,” jelas wanita yang akrab disapa Wiwit itu.

Wiwit mengungkapkan, harga menu di rumah makan Bik Atik sebagian besar merakyat. Meski demikian, Wiwit mengaku siap melengkapi rumah makannya itu dengan mesin EDC demi mendukung GNNT. “Sebagai salah

satu penghuni Jalan Ahmad Yani, ya harus siap menerapkan sistem pembayaran nontunai,” tegas Wiwit. Menurut dia, walau sudah ditetapkan menjadi kawasan percontohan, tapi tidak Biksa semua Biksa dipaksa menerapkan sistem

pembayaran nontunai. “Paling tidak ada satu dua konsumen yang menggunakan pembayaran tunai. Sebab, namanya konsumen, tidak semua mengerti perkembangan teknologi, apalagi menggunakan mesin gesek,” jelasnya. (cin/c1/afi)

5 0 B E S A R TA H A P T IG A C A LO N BUPATI ID O L 2 0 1 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Ayub Hidayat Michael Edy Heriyanto Basuki Rahmat Guntur Priambodo Angka Wijaya Teguh Sumarno Ikhwan Arief Ficky Septalinda Arvy Rizaldi

71 60 22 15 12 6 5 5 3

10 11 12 13 14 15 16 17 18

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Anton Sunartono Rindar Suhardiyansah Soekardjo Toni Hartono Joni Subagyo Satiyem Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq

2 2 2 1 1 1 0 0 0

19 20 21 22 23 24 25 26

Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Dani T Agus Edy Riyanto Agus Tarmidi Ali Sodiqin Bambang Purwanto Bambang Surtiyono

27 28 29 30 31 32 33 34

dr. Faida Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini Heru Pratista Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Juliesetyo Puji Rahayu Mandiri Ratu Warang Agung

0 0 0 0 0 0 0 0

35 36 37 38 39 40 41 42

Masykur Ali Mufti Anam Munib Syafa’at Neni Viantin Diyah Martiva Nurmansyah Samsudin Adlawi Sri Utami Faktuningsih Sugihartoyo

0 0 0 0 0 0 0 0

43 44 45 46 47 48 49 50

Sunarko Wijaya Syukran Makmun Hidayat Taufik Hidayat Umi Kulsum Waridjan Wiwik Pudjiati Yusuf Widyatmoko Zaenal Arifin Salam

0 0 0 0 0 0 0 0

AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP III (30 BESAR).

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

0 0 0 0 0 0 0 0

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


KAMIS 16 APRIL TAHUN 2015

HALAMAN 32

EKONOMI

Plafon Atap Ruang Kelas SDN 1 Bomo Morat-marit

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

TAMPAK BARU: Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemetrologian Jember mengecat timbangan yang telah diperbaiki di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, kemarin (15/4).

Sebelumnya Pernah Melukai Dua Siswa

Tera Ulang Kurang Diminati Pedagang

ROGOJAMPI - Kondisi atap ruang kelas di SDN 1 Bomo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, memprihatinkan. Ruang kelas untuk belajar itu sudah banyak yang jebol. Para guru khawatir plafon yang rusak itu bisa mengancam keselamatan para siswa. Setahun lalu, salah satu ruang kelas yang sedang digunakan belajar para siswa pernah ambruk secara tiba-tiba. Dua siswa yang sedang menerima pelajaran pun sempat terluka dan harus menjalani perawatan serius. “Dua siswa tertimpa kayu dan asbes,” terang Imam Syafii, salah satu guru SDN 1 Bomo. SDN 1 Bomo, Kecamatan Rogojampi, itu memiliki delapan ruang kelas yang digunakan untuk proses belajar mengajar (PBM). Dari jumlah itu, tiga ruang kelas kondisinya memprihatinkan. Satu ruang yang ditempati kelas IIB tidak pakai plafon karena telah ambruk. Plafon ruang kelas IV banyak yang jebol. Sedang ruang kelas III, lantai keramiknya retak dan protol. Bukan hanya itu, ruang kelas 1 dan IIA, ruang kelasnya berlantai semen. “Lantai semen itu hasil swadaya wali murid sebulan lalu,” ungkapnya.

MUNCAR - Minat masyarakat, terutama para pedagang, mengikuti sidang tera ulang alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP) di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, menurun dibanding tahun lalu. Pimpinan Sidang dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemetrologian Jember, R. Sigit Pramudito, mengatakan dibanding tahun 2014, minat masyarakat mengikuti sidang tera ulang tahun ini cukup terasa. Terutama, jenis timbangan besar dengan kapasitas 300 kilogram (Kg). “Saya tidak tahu penyebabnya, apa karena telah ikut di kecamatan pekan lalu,” katanya. Semua pemilik UTTP, kata dia, sebenarnya wajib mengikuti sidang tera ulang ■ Baca Tera...Hal 33

BAGAIMANA INI...

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MEMBAHAYAKAN: Plafon yang jebol di ruang kelas empat SDN 1 Bomo, Kecamatan Rogojampi, siang kemarin (15/4).

Kita khawatir juga kalau tiba-tiba jebol seperti setahun lalu. Saat itu dua siswa tertimpa kayu dan asbes.” IMAM SYAFII Guru SDN 1 Bomo

Meski kondisi ruang kelas yang sudah memprihatinkan, semuanya masih dipakai untuk PBM. Sebab, di sekolah itu sudah tidak ada ruang lainnya. “Kita khawatir juga kalau tiba-tiba jebol seperti setahun lalu,” katanya. Kondisi ruang kelas banyak yang rusak itu, ternyata sudah berlangsung sejak setahun lalu. Plafon yang jebol, karena kayunya sudah banyak yang rapuh. “Padahal rehab baru dilaksanakan tahun 2006 lalu,” ungkapnya. Untuk perbaikan, jelas dia, sekolah sudah mengajukan. Malahan, UPTD Pendidikan Kecamatan Rogojampi dan pengawas sekolah juga sudah datang untuk melihat kondisi sekolahnya. “Sampai sekarang belum ada bantuan untuk perbaikan,” ujarnya. (ddy/c1/abi)

Bongkar Warung di Sempadan Jalan SHULHAN HADI/JPRG

MENGGANGGU: Tumpukan tanah galian dan material yang berada di sisi utara Jalan Gajah Mada, Kecamatan Genteng, kemarin (15/4).

Tepi Jalan Genteng Penuh Material GENTENG - Warga yang melintas di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Genteng, terutama yang datang dari arah barat, harus berhati-hati. Sebab, di pinggir jalan utama itu banyak tumpukan tanah dari galian parit. Akibatnya, material galian itu membuat badan jalan menyempit. Beberapa hari terakhir, selokan yang berada di tepi Jalan Genteng itu sedang diperlebar. Sebab, saluran itu sudah tidak menampung debit air saat turun hujan ■ Baca Tepi...Hal 33

ROGOJAMPI - Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Rogojampi membongkar paksa sejumlah warung liar di tepi jalan raya Dusun Puspan, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, kemarin (15/4). Warung itu oleh petugas penertiban terpaksa dibongkar karena dianggap kumuh dan melanggar sempadan jalan. “Sudah sepekan ini warung tidak dipakai, jadi kondisinya terlihat semakin kumuh,” cetus Kepala Seksi (Kasi) Trantib, Kecamatan Rogojampi, Munaji. Menurut Munaji, warung yang banyak berdiri di sepanjang jalan raya Kecamatan Rogojampi hingga Kecamatan Srono itu mengotori pemandangan. “Kami ingin menemui pemilik agar mereka membongkar sendiri, tapi tidak pernah ketemu,” dalihnya. Dalam bongkar paksa itu, jelas dia, anggotanya tidak menyita meja dan kursi yang ada di warung itu. Semua barang ditumpuk di lokasi yang tidak jauh dari warung. “Kita harap pemiliknya membersihkan sendiri,” katanya. Dalamkegiatanitu,SatpolPPjugamemberiwarning kepada para pedagang kaki lima (PKL) agar tidak

mendirikan bangunan permanen di pinggir jalan raya. “Silakan berjualan asal tidak mengganggu ketertiban,” pinta Munaji kepada para pedagang. Operasi yang dilakukan Satpol PP itu tidak hanya terhadap warung dan bangunan yang melanggar sempadan jalan. Tetapi, mereka juga menertibkan spanduk dan baliho yang melanggar dan tak berizin. Razia itu digelar dalam rangka menciptakan situasi kota Rogojampi yang tertib, bersih, dan asri. Apalagi, Banyuwangi juga akan menggelar sejumlah kegiatan seperti Porprov, MTQ, dan Banyuwangi Festival. (ddy/c1/abi)

Warung Liar Ditindak Tegas Lokasi: Sempadan jalan raya di Dusun Puspan, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Pelanggaran:  Menempati sempadan jalan  Menimbulkan kesan kumuh Langkah Petugas:  Peringatan  Pemilik diminta membongkar sendiri  Pembongkaran paksa

Suro Mamang, Pen Penata Musik Spesialis Lagu Etnik Osing

Putuskan Menyanyi setelah 20 Tahun Kerja di Belakang Layar Suro Mamang yang populer dengan sebutan S. Mamang, 58, mungkin masih asing bagi sebagian warga Bumi Blambangan. Padahal, seniman asal Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, itu sudah berhasil mengaransemen ratusan lagu daerah. Akhirakhir ini dia siap menyanyi di atas panggung.

SHULHAN HADI/JPRG

SHULHAN HADI, Genteng PENAMPILAN NYA terlihat nyentrik. Dengan mengenakan setelan kaus warna hijau dengan celana jeans dan sepatu kulit, S. Mamang tampak duduk santai bersama sejumlah pegawai di pendapa Kantor Kecamatan Genteng kemarin sore (15/4). Pria berkumis panjang dengan rambut dikuncir itu tampak mendengar santai setiap ada

pegawai kecamatan yang berkomentar. Hanya sesekali saja lelaki tinggi kurus itu terlihat menimpali. Itulah S. Mamang, seniman Banyuwangi yang dikenal mahir memainkan alat musik keyboard dan kendang. Akhir-akhir ini pria yang tinggal di Perumahan Kalirejo, Kecamatan Kabat, itu sering berada di Banyuwangi Selatan. “Saya sedang mempersiapkan lagu,” katanya. S. Mamang selama ini lebih banyak berada di balik kesuksesan sebuah lagu Osing. Dia adalah penata musik. Tetapi, kali ini dia menjajal keberuntungan dengan menyanyi sendiri. “Saya lama menjadi penata musik lagu dan membantu pembuatan video klip,” ujarnya. Mamang sudah lupa berapa lagu yang telah diaransemen. Yang pasti, jumlahnya sudah banyak. Di antara lagu yang pernah hits berjudul “Garangan” karya Yono Leong dan dinyanyikan Catur Arum. “Lagu Garangan itu aransemennya saya yang garap,” ungkapnya. Mamang yang sudah 20 tahun menjadi penata musik menyebut saat ini perkembangan musik di Banyuwangi cukup bagus. Banyak seniman muda yang telah menciptakan lagu dengan kualitas bagus. “Tren musik etnik akan muncul lagi,” cetusnya. Tren musik yang akan membaik itu salah satu alasan Mamang terjun ke dunia penyanyi, bukan hanya sekadar mengaransemen lagi. “Saya akan ambil lagu etnik Osing,” katanya. Munculnya talenta muda, khususnya di bidang seni suara di Banyuwangi, tidak membuat para seniman yang sudah berumur tersaingi. Tetapi, itu justru membuatnya jadi bangga ■ Baca Putuskan...Hal 33

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

MELANGGAR: Personel Satpol PP membongkar warung liar di Dusun Puspan, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin (15/4).


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Kamis 16 April 2015

BLAMBANGAN RAYA

33

Sungai Dikeringkan, Warga Berburu Ikan BANGOREJO - Warga yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Pekalen Sampean, wilayah Kecamatan Bangorejo, ramai-ramai turun ke sungai untuk mencari ikan kemarin (15/4). Sebab, air

sungai sedang surut. Dengan membawa peralatan tangkap ikan, seperti jaring, mereka memburu ikan yang terlihat cukup banyak. Untuk menangkap ikan di sungai, di antara warga ternyata

ada yang membawa setrum. Daerah yang paling banyak diserbu warga adalah sekitar bendungan di Desa/Kecamatan Bangorejo dan di Desa Ringin Telu, Kecamatan Bangorejo.

“Ikannya banyak. Saya dapat empat kilogram ikan tawes dan melem,” cetus Rizal Ihsanudin, 15, warga Desa Ringin Telu. Selama ini, setiap air sungai menyusut, warga memang kerap

mencari ikan. Dengan setia warga menunggu sampai air di sungai kering. “Kalau sudah dangkal, warga langsung turun ke sungai,” sebut Tondo Edi, 57, warga Desa Ringintelu lainnya. Ikan di aliran Sungai Pekalen Sampean, jelas dia, memang sangat banyak. Setiap mencari ikan, dirinya rata-rata mendapat lima

kilogram ikan. “Saya dapat satu kepis (bubu, Red). Beratnya sekitar lima kilogram,” ujarnya. Terkait pengeringan sungai itu, Koordinator Eksploitasi Air irigasi (Korek) Pesanggaran, Sugiyono, 45, mengatakan pengeringan aliran sungai itu untuk menggelontorkan endapan lumpur di kawasan pintu air

primer di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. “Ini bukan spai, ini penggelontoran walet (lumpur),” katanya. Kegiatan itu, jelas dia, merupakan wewenang Korek Bangorejo. Hanya saja, sungai di Kecamatan Pesanggaran kering. “Sejumlah sungai di beberapa kecamatan sementara kering,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

Besi Menganga di Jalan Sambimulyo

SHULHAN HADI/JPRG

BUKA: Warga siap mencari ikan di sekitar Bendungan Pekalen Sampeyan di Desa Ringin Telu, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, kemarin (15/4).

Konsumen Bisa Lihat Tanda Hologram ■ TERA...

Sambungan dari Hal 32

Sebab, itu untuk menjamin konsumen dalam bertransaksi. Biaya sidang tera tergantung jenis timbangan. Timbangan meja dengan kapasitas 10 Kg itu dipungut retribusi Rp 6.500. Tetapi, jika timbangan itu ber-

masalah dan harus di-service, maka para wajib tera (pemilik timbangan) harus membayar ongkos biaya service dan spare part. “Biaya tergantung tingkat kerusakan dan ganti spare part,” terangnya. Timbangan dengan kapasitas 300 Kg, jelas dia, jika masih layak hanya dipungut retribusi Rp16.500.

Semua timbangan yang telah mengikuti sidang tera akan diberi tanda cap metrology dengan angka 15. Angka itu menyesuaikan tahun dilaksanakannya sidang tera. “Kita beri tanda stiker hologram, bila timbangan 300 Kg kita pasang di gandar, untuk timbangan meja di besi dan anak timbangan,” ungkapnya.

Sambungan dari Hal 32

“Selokan diperlebar,” terang Edi Susanto, salah satu pekerja pelebaran selokan.

Di sepanjang Jalan Gajah Mada, Genteng, setiap turun hujan sering menjadi langganan banjir. Banyak gang di daerah itu berubah seperti sungai yang mengalir ke jalan raya. “Bila selokan diperlebar, semoga tidak banjir lagi,” katanya.

Kegiatan pelebaran selokan itu, dijadwalkan akan selesai dalam waktu 10 hari. Sampai kemarin (15/4) kegiatan sudah dilaksanakan empat hari. “Targetnya itu satu minggu lagi sudah selesai,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

Tidak Merasa Tersaingi Penyanyi Muda ■ PUTUSKAN...

Sambungan dari Hal 32

“Tidak merasa tersaingi, karena masing-masing punya karakter,” jelasnya. Ayah dari Pitara Mahesa Mangku Baru, 17, dan Windu Lawalandung, 9, itu berkey-

BAKAT: Tsanaya Uyun dengan tropi dan sertifikat juara pertama Jebeng Thulik Cilik tingkat SMP.

akinan melejitnya musik etnik tidak akan menggeser musik Banyuwangi dengan nada pop. Itu malah meramaikan belantika musik yang ada di Bumi Blambangan ini. “Sama-sama diterima, karakternya beda, dan masing-masing punya penggemar,” ujarnya.

Banyaknya penyanyi dengan warna vokal pop, nanti juga akan mengubah arah pasar musik Banyuwangi ke model lagu etnik full. Selain itu, dorongan dari para seniman di Banyuwangi juga menjadi motivasi tersendiri baginya. (c1/c1/abi)

Tsanaya Uyun, Jebeng Cilik 2015 GENTENG -Berbekal pengalaman sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Tsanaya Uyun, 13, siswi kelas VII, SMP Negeri 1 Genteng, terpilih menjadi Jebeng Cilik 2015 kategori SMP di gedung Wanita Banyuwangi Minggu malam lalu (12/4). Dengan predikat itu, putri ketiga pasangan Ahmad Zaini dan Nasikah yang tinggal di Dusun Jenisari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng itu berhasil membawa pulang tropi, sertifikat, dan tabungan. Menurut Naya, sapaan Tsanaya Uyun, prestasi sebagai juara tingkat Kabupaten Banyuwangi, sebenarnya bukan kali ini saja. Saat masih kelas lima SD, dia pernah

mendapatkan gelar peserta terfavorit Jebeng Thulik. Pada tahun 2014, di even yang sama juga berhasil merebut juara pertama tingkat SD. “Saya dibimbing oleh Kak Serly, dan selebihnya belajar sendiri, “ jelas penggemar nasi goreng ini. Tidak ada kiat khusus untuk memenangi lomba. Hanya saja, semua harus dilakukan dengan serius, latihan rutin, dan pengenalan materi yang akan dipakai dalam lomba. Sebelum lomba jebeng thulik cilik ini digelar, Naya mengaku sudah mempersiapkan diri dengan berlatih selama tiga bulan. “Dari sekitar 200 peserta, hanya saya yang memakai pembukaan dan perkenalan menggunakan bahasa Inggris,” katanya dengan bangga. Naya mengaku kalau dirinya memang menyukai modeling. Selama ini, sering mengikuti even hingga di luar Kabupaten Banyuwangi. (adv/abi)

WAHYU NUGROHO/JPRG

Bimbel dan Sanlat 2015 Dibuka Lagi GENTENG - Kabar gembira bagi para siswa SMA sederajat yang tahun ini lulus dan berniat melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) idamannya. Untuk masuk PTN, Bimbingan Belajar (Bimbel) dan Pesantren Kilat (Sanlat) 2015, akan dibuka lagi. Untuk Bimbel dan Sanlat 2015 kali ini, rencananya akan ditempatkan di MAN Genteng. Untuk pendaftaran, kini sudah dibuka dan akan ditutup pada 29 April 2015. “Mulai hari ini, Bimbel dan Sanlat 2015 kita buka,” cetus Direktur Bimbel dan Sanlat 2015, Habib Sirojul Munir. Menurut Habib, Bimbel dan Sanlat 2015 ini terbuka untuk umum. Para siswa kelas XII SMA/ MA/SMK atau sederajat bisa mendaftar di sekretariat di MAN Genteng atau di SMK Bustanul Falah, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. “Yang berminat bisa langsung mendaftar,” katanya.

ISTIMEWA

LULUS: Para peserta Bimbel dan Sanlat 2014 ini sebagian besar lolos ke PTN Favorit.

Seluruh peserta yang telah mendaftar, terang dia, akan dijaring melalui seleksi pada 30 April 2015, bersamaan dengan peserta Bimbel dan Sanlat 2015 di kabupaten dan kota lainnya secara Nasional. “Nanti akan kita seleksi secara serentak di seluruh Indonesia,” terangnya. Untuk Bimbel dan Sanlat 2015

ini, jelas dia, akan dilaksanakan selama sebulan yang dimulai pada 4 Mei 2015 hingga 4 Juni 2015. Dalam kegiatan ini, para peserta tidak hanya dibekali kemampuan akademik, tapi juga akan menerima berbagai pembinaan, seperti capacity building, konseling, out bond, meet the leader, dan beberapa kegiatan lainnya.

SHULHAN HADI/JPRG

RAWAN: Jembatan besi di depan kantor Desa Sambimulyo ini semakin membahayakan warga kemarin (15/4).

Terkait jembatan yang rusak dan membahayakan itu, Kades mengaku sudah melapor ke Dinas Pekerjaan Umum Bina Mar-

ga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (Dis PU BM, CK, TR) Banyuwangi. “Katanya bulan ini akan diperbaiki,” katanya. (sli/c1/abi)

Untuk tera ulang ini, lanjut dia, petugas juga mengecat timbangan meja yang telah selesai diperbaiki. Para pembeli bisa mengetahui perbedaan timbangan yang telah mengikuti tera ulang dan belum. “Konsumen bisa melihat tanda hologram dan cap angka 15 pada bagian timbangan,” cetusnya. (ddy/c1/abi)

Target Pekerjaan Tuntas Satu Minggu ■ TEPI...

BANGOREJO - Ruas Jalan Gajah Mada, tepatnya di depan kantor Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, kini semakin membahayakan para pengguna jalan. Di kawasan itu banyak besi menganga. Bila tidak segera diperbaiki, jembatan kecil itu bisa mengancam keselamatan warga yang melintas. “Jarak besi dan jalan agak dekat. Itu jelas bahaya sekali,” sebut Hasan, 30, warga sekitar jembatan. Kepala Desa (Kades) Sambimulyo, Wintoyo, mengaku banyak warga yang mengeluh terkait jembatan di depan kantor desanya itu. “Jembatan itu memang membahayakan warga, besinya mengancam,” cetusnya.

“Tidak hanya Bimbel, tapi juga kita tingkatkan kemampuan pribadinya, biar tambah baik dan lulus masuk PTN,” cetusnya. Bagi siswa-siswi yang tertarik untuk bergabung dengan Bimbel dan Sanlat 2015 ini, bisa menghubungi panitia di nomor ponsel 087806577797-081234525010 (Habib), dan 082338996030 (Silvi). (sli/adv/tabi)

KERJASAMA: Rumah milik Supinah di lingkungan Klatakan RT. 02/RW 01 Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, ditinjau oleh unsur maritim Tanjung Wangi kemarin. TOHA/RABA

Unsur Maritim Tinjau Hasil Bedah Rumah KALIPURO - Unsur Maritim Pelabuhan Tanjung Wangi mengecek progres dua bedah rumah yang menjadi tanggung jawabnya. Kemarin (15/4) beberapa unsur Maritim Pelabuhan Tanjung Wangi bersama-sama melihat rumah tersebut, selain melihat mereka juga bergotong royong untuk membantu para tukang dalam menyelesaikan rumah tersebut. Unsur maritim yang menjadi leader dalam bedah rumah ini adalah KSOP, PT Pelindo III (Persero), PT Pertamina, Asosiasi INSA dan ALFI, Polsek kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi, UPP

Ketapang, dan Kangean Energy. Perwakilan PT Pelindo III (Persero) cabang Tanjung Wangi Nizar mengatakan, tinjau lapangan dua rumah ini adalah upaya untuk melihat langsung proses pembangunan beda rumah yang dilakukan oleh Pokmas. Dari hasil pantauan lapangan, pembangunan dua rumah ini mencapai 60 persen. “Bedah rumah ini merupakan tindak lanjut instruksi dari program Festival Bedah Rumah. Dan kedatangan kami ini ingin mengerjakan ini bersama-sama dengan rasa senang sekaligus untuk

meningkatkan solidaritas bersama,” kata Nizar kemarin. Hal yang sama dikatakan oleh Camat Kalipuro, Nurhadi. Menurut Nurhadi, Kecamatan Kalipuro mendapat jatah dua rumah untuk dibedah. Rumah pertama milik Supinah lingkungan Klatakan RT. 02/01 dan Sunamwati RT. 03/01 lingkungan Secang Kalipuro. “Hari ini kita tinjau lapangan bersama-sama dengan unsur maritim Pelabuhan Tanjungwangi dan hasilnya masih 60 persen,” kata Nurhadi kemarin didampingi Lurah Klatak Efendi Kusumo. (*/bay)


Gedigu RADAR BANYUWANGI

34

UNTUK teman-teman yang ingin berpartisipasi di rubrik ini, baik ide maupun ingin nampang l a n g s u n g b i s a m e n g i r i m k a n e m a i l ke fredyaspire@gmail.com atau follow twitter wartawan penulis rubrik di @fredyraskin. Thanks.

G e n e r a s i Mu d a - mu d i

Apa cita-citamu saat masih kecil? Dan apa yang cita citamu sekarang? Novin Sofiana, 19 Novinda (Kelas XII Multimedia (Kel 2, SMKN 1 Banyuwangi) B WAKTU masih kecil saya ingin jadi dokter, perawat, atau bidan. Sejak kecil pun orang tua k suka membelikan su mainan yang benma tuknya peralatan dokter. tukny Tapi, waktu wa lulus SMP mau sekolah kesehatan di luar kota malah gak diizinkan sama orang tua. Dari situ minat saya mulai turun. Sampai akhirnya jurusan ini yang saya pilih, he he. Tapi nantinya saya berharap masih bisa bekerja di perusahaan yang masih ada hubungannya sama kesehatan. Mungkin mengurusi administrasi di apotik atau rumah sakit. (fre/als)

Siapa orang yang menginspirasi citacitamu? Jelaskan alasanmu! Alfain Soimy, 16 (Kelas (Kel 9A SMPN 1 Glagah) Gl Kakek saya. Dulu kakek saya seorang k guru. Banyak dihormati orang karena dia mengajari banyak orang menjadi pintar. Saya juga ingin menS jadi ja guru, untuk bisa membuat orang pintar. me Selain Sela itu kerjanya juga santai. (fre/als)

Setelah lulus sekolah nanti, apa yang bakal kamu lakukan untuk cita-citamu? Novi Wijayanti, nti, 19 (Kelas XII Multimedia ia 2, SMKN 1 Banyuwangi) gi) YANG jelas, insyaa Allah saya lanjut ke bangku kuliah. Karena di sisi lain saya menyukai modeling. Saya akan cobaa kembangkan sambil il terus menuntut ilmu. u. Di kuliah nanti saya akan kan mengambil jurusan bisnis. Kalau tidak, pokoknyaa yang ada hubungannya dengan perbankan. Planning saya setelah menemukan fakultas yang sesuai saya akan mencari tempat untuk mengembangkan bakat. (fre/als)

Bagaimana pendapat Anda bagi siswa SMA yang akan menempuh cita-citanya? Astorik, 47 Astori (Kabid Pengadaan (Kab dan Mutasi Pegawai, da Badan Kepegawaian B Daerah Banyuwangi) D BAGI yang baru lulus, yang jelas jangan gegabah memilih perguruaan tinggi hanya karena ikut-ikutan teman. Lebih ik baik berkonsultasi dulu ba dengan orang-orang yang deng sudah dianggap sukses di bidang yang dicita-citakan. Untuk yang tidak melanjutkan kuliah, segeralah mencari pekerjaan sesuai dengan keahlian atau yang disukai. Jika ada kelebihan penghasilan, gunakan untuk menabung supaya bisa melanjutkan kuliah. Karena saat ini pendidikan sangatlah penting. Selain itu jangan lupa berusaha keras, berdoa dan bersedakah. Karena manusia yang berusaha, tetapi Tuhan-lah yang menentukan. (fre/als)

G au l

Jawa Pos

Kamis 16 April 2015

Cita-Cita,

Impian yang

Bisa Jadi Nyata Kosmonaut tersebut selalu mengkonsumsi makanan berkalsium tinggi dan berolahraga sejak usia muda. Selepas sekolah, dia mengambil jurusan Astrofisika, lalu ketika fasilitas ruang angkasa pemerintah membuka lowongan Kosmonaut, dirinya langsung mendaftar. Karena jurusannya sesuai dan tubuhnya sehat, maka tidak ada penghalang bagi anak tersebut. Kisah itu hanya sedikit contoh saja bagi kamu yang memiliki cita-cita tetapi belum ada gambaran jelas untuk menuju kesana. Memang cita-cita seolah mudah dicapai saat kita masih duduk di bangku SD, SMP dan SMA. Tetapi selepas SMA barulah kita mulai berfikir, benar atau tidak jalan yang kita tempuh. Apalagi selepas kuliah, dipastikan kita bisa lupa apa yang kita cita-citakan karena dikejar tuntutan bekerja. Yang jelas, jika memang pembaca rubrik Gedigu memiliki cita-cita yang tinggi, jangan takut untuk mempersiapkan dari sekarang. Dan jangan malu untuk bertanya kepada mereka yang sudah menggapai apa yang kamu cita-citakan. Kecuali presiden, karena sebagian besar presiden tidak pernah bercita-cita jadi presiden, hehehehe. Seperti untuk yang mau jadi TNI atau Polri, mulai lah berolah raga rutin dan hindari makanan atau kebiasaan hidup yang tidak sehat. Untuk yang mau jadi dokter, perawat atau sebagainya, belajarlah yang rajin. Usahakan bisa memperoleh beasiswa agar tidak terlalu berat biayanya. So, impossible is nothing, begitu motto salah satu produk olahraga yang memprovokasi generasi muda agar tidak mudah patah arang. Salam Gedigu! (fre/als)

APA cita-cita mu ketika masih kecil? Sepertinya jawabannya tidak jauh dari dokter, polisi, tentara, pilot atau presiden. Jelas saja, karena saat masih di usia SD, hanya profesiprofesi itu saja yang sering kita lihat muncul di buku pelajaran maupun televisi. Saat itu, pun mungkin kita tidak bisa memperkirakan bagaimana kesulitan yang harus dihadapi sebelum dapat meraih cita-cita yang kita pilih. Seperti cita-cita menjadi dokter. Kita dulu pasti tidak tahu betapa mahalnya biaya yang kita keluarkan untuk cita-cita ini. Dengan jalur SNMPTN saja, minimal biaya yang kita keluarkan per semesternya bisa sampai Rp 100 juta! Belum lagi untuk mengambil profesi setelah kita lulus S1 Kedokteran, bisa dipastikan kalau orang tua kita bukan pejabat tinggi atau pengusaha sukses, kita bisa berhenti di tengah jalan. Sama juga dengan cita-cita presiden yang sering diucapkan anak-anak SD di lomba pidato. Pekerjaan yang satu ini tidak bisa didapatkan hanya dengan mengisi formulir dan mengisi kertas tes. Tapi ada rangkaian panjang yang membuat kamu harus bisa mengambil perhatian dari 250 juta rakyat Indonesia. Untuk cita-cita yang satu ini boleh mungkin ya kalau kita mengatakan sedikit mendekati mimpi. Tetapi, bukan berarti dengan sulitnya meraih cita-cita tersebut, semuanya menjadi hanya mimpi saja. Jika kita benar-benar memahami dan menaruh minat yang sangat tinggi dengan cita-cita kita, bisa jadi kenyataan ada di depan mata. Seperti kisah salah seorang Kosmonaut (Astronot Rusia) yang sudah bercita-cita dari usia sekolah dasar. GRAFIS: REZA. FOTO: FREDY/RaBa


RADAR BANYUWANGI

BERITA UTAMA 35 Kekacauan Terjadi di Seluruh Jatim Jawa Pos

Kamis 16 April 2015

n UNAS... Sambungan dari Hal 25

Soal mata pelajaran bahasa Inggris pada tahap listening tidak sesuai suara yang dikeluarkan pada rekaman (compact disk). Siswa yang mengetahui hal tersebut langsung menghentikan pengerjaan soal. Seperti yang terjadi di SMA 17 Agustus Banyuwangi. Para siswa sebenarnya sudah merasakan keganjilan sejak mengerjakan soal nomor satu. Tetapi, para siswa itu tetap menunggu barang kali mereka yang salah pemahaman. Namun, setelah didengarkan lebih lanjut, ternyata apa yang diucapkan speaker itu tidak sesuai lembar soal ujian. Siswa pun melaporkan kejadian tersebut kepada pengawas. Kekacauan itu langsung diteruskan kepada penanggung jawab unas di satuan pendidikan, yaitu kepala sekolah. “Soal listening berulang kali kita ajarkan ke siswa dalam la-

tihan sebelum unas. Jadi, anakanak langsung menyadari kesalahan dan melapor kepada pengawas,” ujar Anton Sunartono, kepala SMA 17 Agustus Banyuwangi. Setelah menyadari kesalahan tersebut dan memperoleh konfirmasi dari Dinas Pendidikan Banyuwangi, Anton meminta pengawas memasukkan kejadian tersebut ke dalam berita acara. Menurut Anton, soal unas tidak bisa diintervensi. Setiap terjadi kesalahan langsung ditunjukkan ke pusat. Para guru dan panitia pun tidak dapat memeriksa isi paket unas. Sehingga, tidak bisa memprediksi ada kesalahan di dalamnya. “Mungkin kalau bisa dicek dulu kita bisa laporkan dari awal. Tapi ini tidak bisa, jadi siswa kita suruh mengerjakan soal selain listening,” ujarnya Kekacauan soal bahasa Inggris juga terjadi di SMAN 1 Giri. Hal itu diakui Kepala SMAN 1 Giri, Mujib. Akhirnya, mereka sepakat

mengerjakan soal selain nomor 1 sampai 15 yang berisi soal listening. Ketua Sub Rayon 1 SMK Suparman mengatakan, ketidaksesuaian soal listening juga terjadi di SMK, seperti di SMKN 1 Glagah. Para siswa awalnya berusaha tetap mengerjakan soal, tapi semakin menemui kesulitan. Sampai akhirnya diketahui bahwa soal dan yang diucapkan speaker tidak sesuai. “Kita sampai ngecek ke polsek untuk memastikan bahwa CD soal tidak tertukar. Ternyata benar, memang isinya tidak sesuai,” ujar Suparman. Plt. Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono, melalui Kasi SMP Sutikno membenarkan adanya kesalahan salah satu materi unas paper base test (PBT) atau ujian dengan naskah soal itu. Sesuai instruksi Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, setiap sekolah yang mengalami kendala terkait soal listening bisa menulis hal itu dalam berita

acara. Itu supaya menjadi koreksi tersendiri bagi panitia, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Sutikno menambahkan, setiap sekolah yang mengalami kendala tersebut sudah diberi penjelasan yang sama. Kemungkinan soal listening tersebut tidak akan dimasukkan ke dalam penilaian unas. “Kendalanya bisa jadi dari perusahaan yang menyediakan CD listening dan paper unas, kejadian itu juga tidak hanya terjadi di Banyuwangi,” jelas Sutikno. Sementara itu, ketika siswa pelaksana unas PBT mengalami kendala, pelaksana unas online tenang-tenang saja. Inonu Thaimya, kepala SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi, mengaku pelaksanaan unas pada hari ketiga berjalan lancar. Siswa yang mengerjakan soal listening dengan perangkat komputer tidak mengalami kendala apa pun. Begitu juga penyelenggara unas CBT lain di SMKN 1 Banyuwangi.

Lembar Jawaban Tidak Boleh Kotor n PESERTA... Sambungan dari Hal 25

“Jangan lupa siapkan pensil 2B, karet penghapus dan tatakan LJK agar saat mengerjakan tidak menemui kendala,” imbau Benny.

Benny mengingatkan LJK tidak boleh kotor, basah, robek, atau terlipat. Gunakan hanya pensil 2B untuk mengarsir jawaban pada LJK. Tujuannya, agar arsiran yang berbentuk bulat pada LJK itu nanti terkoreksi dengan

baik oleh scanner. “Ini menjadi media berlatih siswa agar mengetahui dengan baik dan benar tentang tata cara mengarsir atau menghitamkan salah satu jawaban pada LJK” ungkap Benny. Tryout tingkat SMP sederajat tahun

ini merupakan kerja bareng Jawa Pos Radar Banyuwangi dengan Dispendik Banyuwangi bersama MKKS SMP se-Kabupaten Banyuwangi, yang didukung Lembaga Bimbingan Belajar Sony Sugema College (SSC) Banyuwangi area Jember. (c1/aif)

Penumpang Anggap Terlalu Nanggung n TARIF... Sambungan dari Hal 25

”Iya, penyesuaian tarif berlaku untuk semua golongan kendaraan,” kata Saharuddin kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Dia menambahkan, penurunan tarif penyeberangan yang berlaku untuk semua golongan itu bervariasi. Ada yang mulai dari Rp 500 sampai Rp 10.000. Namun, pihaknya merata-rata penurunan

tarif tiket kendaraan yang menyeberang itu mulai Rp 1.000 sampai Rp 1.500. ”Tapi kalau kita rata-rata dari ke-13 golongan, tarifnya mengalami penurunan mulai Rp 1.000 sampai Rp 1.500,” terang pejabat pelabuhan kelahiran Padang itu. Penurunan terbanyak terjadi pada kendaraan barang yang memiliki panjang lebih dari 16 meter dari Rp 1.120.000 menjadi Rp 1.104.000. Sedangkan penurunan tarif terendah adalah

golongan penumpang dan kendaraan roda dua. Penurunan hanya Rp 500. ”Penumpang dewasa dan anak-anak turun Rp 500. Sepeda dayung dan kendaraan roda dua di bawah 500 cc juga hanya turun Rp 500,” tambah Saharuddin. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, penurunan tarif yang tidak terlalu banyak itu mendapat tanggapan beragam dari para pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan ASDP Ke-

tapang. Menurut salah satu penumpang, penurunan yang hanya sekitar Rp 500 tersebut dirasa sangat nanggung. Para penumpang berharap penurunan harga bisa ditambah lagi. ”Iya, baru tahu ini tarif turun, tapi cuma Rp 500. Kalau turun sekalian Rp 1.000 biar kembaliannya nggak repot,” ujar Imam, 20, pengendara motor asal Negara, Bali, yang baru saja membeli tiket di loket Pelabuhan ASDP Ketapang. (tfs/c1/aif)

Kamus “Using” Itu Opini Penyusunnya n OSENG... Sambungan dari Hal 25

Sampai berbusa-busa pun, sampai cangkem gyagem, atau sampai untu coplok, pun percuma. Hanya akan melahirkan “kuciwa”. Walaupun lawan tutur manggut-manggut, sebetulnya tidaklah mereka mengerti. Akhirnya saya memilih diam sambil mesam-mesem. Tanpa disangka beberapa hari lalu Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi, yang sekaligus ketua Dewan Kesenian Blambangan memberi saya majalah cukup terkenal di negeri ini. Ada sebuah artikel menarik di dalamnya. Judulnya “Bahasa baku: Catatan ala Kadarnya”. Yang menulis adalah Eko Endarmoko. Seperti judulnya, penjelasannya sangat ala kadarnya. Tapi mudah dimengerti. Saya pun terinspirasi: menggunakan alur dan logika Eko Endarmoko dalam menjelaskan kenapa saya menulis / oseng/ dan bukan /using/, apalagi /osing/. Saya awali dari kamus bahasa “Using”. Dari manakah ribuan kata yang menghuni kamus itu? Tentu jawabannya adalah dari proses memilih dan menimbang dari teks maupun khazanah lisan. Proses njelimet itu pernah dije-

laskan Simon Winchester dalam buku berjudul The Profesor and The Madman. Dia menyebut, kamus tidak lebih hanya inventaris bahasa, sama sekali bukan panduan penggunaan suatu bahasa. Itu terbukti; meskipun tidak ada kamus, bahasa tetap bisa digunakan dengan baik oleh penggunanya. Oleh karena itu, perlu dipertegas, tugas para penyusun kamus bukan memilih dan menimbang secara pribadi. Kamus adalah produk demokrasi. Setiap orang berwenang menggunakan kosakata secara merdeka tanpa harus tunduk pada aturan yang dibuat segelintir orang. Bahasa adalah milik penggunanya, bukan segelintir orang yang mengaku sebagai pakar dan peneliti. Peneliti hanya berwenang meneliti lalu mengaidahkan agar mudah dipahami, bukan mengatur apalagi memaksakan aturan. Dengan kata lain, kamus bukan merupakan produk absolutisme dan ortokrasi. Tentu pendapat itu berseberangan dengan banyak pakar bahasa yang menginginkan bahasa harus teratur dan seragam, sehingga perlu diatur dan dibakukan. Golongan yang menginginkan bahasa harus teratur menyebut bahasa

yang tidak baku adalah ndeso, ngawur, tak berpengetahuan, kasar, tak mendidik, dan semrawut. Sementara itu, golongan yang menganggap bahasa adalah produk budaya menyebut bahasa yang baku itu justru menjauhkan bahasa dari penggunanya. Istilah baku memang terkesan menjauhi khazanah lisan (dialektal). Artinya, khazanah lisan cenderung dianggap tidak baku, dan yang baku cenderung bukan khazanah lisan. Dalam kamus bahasa “Using” hal itu direpresentasikan dengan menulis kosakata menggunakan ejaan yang berbeda dengan khazanah lisan yang hidup di tengah masyarakat. Lihat saja kata /kamu/ yang ditulis /rika/ bukan /riko/ dan kata /ada/ yang ditulis /ana/ bukan /ono/. Orang menulis / ono/ dan /riko/ disalahkan karena dianggap tidak baku. Sementara orang menulis /rika/ dan /ana/ dibenarkan, meskipun si pengguna bahasa kesulitan membaca dan tidak merasa memiliki kosakata tersebut. Penolakan atas penulisan yang berbeda dengan khazanah lisan tidak berhubungan dengan rendah atau tingginya penguasaan linguistik seseorang. Penolakan itu adalah naluri, sebagaimana

bahasa yang merupakan produk naluriah manusia. Linguistik hanya sebagai alat untuk mempelajari bahasa verbal yang sudah terbentuk itu, bukan mengaturnya. Para perencana bahasa yang biasanya mengemban misi mencari bentuk baku kerap bekerja secara deduktif. Itulah sebabnya banyak kosakata baku yang justru tidak dimengerti penggunanya, alias jauh dari empiris. Lantas, jika ukuran baku adalah salah dan benar, lalu saya menulis / oseng/ bukan /using/, apakah saya dianggap salah? Jika iya, berarti bahasa Oseng bukan milik penggunanya melainkan milik segelintir orang yang membakukan. Setelah itu, muncul pertanyaan: apakah ukuran baku itu? Kamus “Using” disusun berdasar opini dan interpretasi penyusunnya tentang bagaimana bahasa Oseng yang benar dan resmi. Mungkin saja interpretasi itu didasarkan atas teori yang diyakini kebenarannya secara pribadi. Akhirnya, bahasa Oseng pun didasarkan atas keputusan pribadi, bukan kenyataan empiris-linguistik sehari-hari. Padahal, bahasa adalah penanda identitas penggunanya. (mh.qowim@yahoo.co.id)

Pernah Jadi Pengemis, Seminggu Dapat Rp 1,3 Juta n SEJAK... Sambungan dari Hal 25

Setelah cukup lama mengamati kakaknya yang pernah membuat barong, Bilal mencoba membuat sendiri. Awalnya ia memang mengalami kesulitan memegang peralatan pahat. “Berkali-kali terluka karena tidak bisa menggunakan alat, terutama palu,” ceritanya. Seiring berjalannya waktu, ia memiliki ide mengikat palu di sisa lengan kanannya. Palu tersebut diikat erat menggunakan tali. Dengan begitu, Bilal bisa mengerjakan pembuatan patung dengan kecepatan normal. Melihat apresiasi yang bagus dari para tetangganya, kemudian ia memanfaatkan kemampuannya mencari nafkah. Selain butuh biaya hidup, Bilal juga butuh biaya pendidikan. “Ayah sudah mening-

gal, ibu sudah tua, dan kakakkakak sudah fokus mengurus keluarganya sendiri,” ujar pria yang memiliki ibu tukang pijat itu. Berkat usahanya tersebut, beruntung Bilal bisa menyelesaikan pendidikannya hingga tamat sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) pada 2012 lalu. Bilal mengaku pendidikannya sempat terhambat beberapa kali. Lulus SDLB dia menganggur lima tahun. Saat itu dia membuka usaha pesanan barong. Karirnya tidak begitu lancar. “Peminat sedikit. Malam hari kadang saya ikut orkes musik,” kenang Bilal. Dalam grup musik yang bernama Al-Mumtaz tersebut, posisi Bilal adalah penabuh kendang atau ketipung. Keterampilan itu ia dapatkan sejak kecil secara otodidak. Beberapa tahun kemudian, ia memutuskan melanjutkan pendidikan ke SMPLB. Bilal semakin

aktif dalam grup musik bentukan sekolahnya itu. Sebelum ujian kelulusan SMP, Bilal tertarik dengan tawaran saudara salah satu temannya. “Saya dan dua sahabat saya ditawari orang Madura bekerja di Kalimantan sebagai penjaga toko kitab dengan gaji Rp 1,5 juta per bulan,” ceritanya. Sayang, ketika berada di tempat tujuan, Bilal dan kedua kawannya bukannya bekerja di tempat yang dijanjikan. Dia malah dipekerjakan sebagai pengemis. Mereka tidak kuasa menolak. “Kami tidak bisa apa-apa. Hanya bisa menangis dalam hati,” ceritanya. Bilal kebagian tempat di pasar lokal di Samarinda. Ia bersikeras kepada dirinya agar tidak menengadahkan tangan. “Tetapi, tetap ada saja yang memberi uang. Tidak sampai seminggu, saya dapat Rp 1,3 juta. Langsung saya setor ke bos,” ceritanya.

Bilal dan kawannya berdiskusi untuk melarikan diri. Bersyukur, mereka menemukan jalan kabur. “Kita jual HP kita masing-masing untuk ongkos pulang,” katanya lagi. Pulang dari Kalimantan, ia segera melanjutkan ke SMALB hingga lulus tahun 2012 lalu. Bersyukur, pembeli barong langganannya dulu mengajaknya bekerja sama mendirikan usaha kecil pembuatan barong. Bilal dipekerjakan secara tetap. Bilal mempunyai harapan, ia bisa menjadi guru kesenian di sekolah luar biasa. Namun, ia menyadari tidak bisa melaksanakan cita-cita tersebut karena tidak memiliki gelar sarjana. “Ingin kuliah kalau ada kesempatan. Di Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta. Tetapi, sepertinya tidak bisa karena tidak ada biaya,” pungkasnya. (c1/aif)

Siswa yang mengerjakan unas online dalam tiga tahap di sekolah itu tidak menemukan kejanggalan yang disampaikan speaker.

Hanya saja, mereka harus lebih cepat mengeklik mouse agar tidak tertinggal dengan soal listening. “Tidak ada masalah. Dua

gelombang yang kita laksanakan lancar semua,” terang Wahyudin, salah satu guru SMKN 1 Banyuwangi. (fre/c1/aif)

Pengamanan Libatkan 675 Personel n SRBC... Sambungan dari Hal 25

Sekadar tahu, balapan tersebut terbagi dalam kategori semi profesional dan profesional. Semi pro akan diikuti siswa SD, SMP, dan SMA se-Banyuwangi. Kategori profesional akan diikuti peserta yang biasa ikut lomba, baik tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Tingkat itu terbagi dalam kelas pemula, junior, executive, man elite, dan women elite. Para pembalap pro tersebut akan menempuh rute kriterium sepanjang 2,4 KM dengan sejumlah putaran. Kelas pemula (< 16thn) 2 lap, junior (< 18thn) 4 lap, woman 4 lap, executive 5 lap, dan man elite sebanyak 10 lap. Rute kriterium, start Taman Blambangan, PLN, pendapa menuju ke arah Simpang Lima (Perliman), lalu Jl. dr. Sutomo. Setelah lap terakhir, para pembalap akan langsung melaju ke garis finis di Pos 1 Tawonan, Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Sejumlah peserta luar kota telah menyatakan siap berlaga di balapan ini. Pengda ISSI Malang, Bali, Probolinggo, Jember, Gresik, Surabaya Road Bike Community (SRBC), KFC, dan atlet tim andalan tuan rumah, Banyuwangi Road Cycling Commu-

nity (BRCC), menyatakan siap. Yang menarik, para pembalap akan bersaing ketat untuk menjadi juara dalam memperebutkan Piala Bupati Banyuwangi itu. Tim BRCC Banyuwangi jelas mewaspadai ancaman tim SRBC. “Tim yang digawangi Mas Azrul (Azrul Ananda, red) itu tangguh,’’ ungkap Ketua BRCC, Guntur Priambodo. Pada tahun lalu Azrul Ananda sukses finis di posisi terdepan pada kelas executive. Meski begitu, tim BRCC akan berusaha mematahkan dominasi tim asal kota metropolitan itu. ‘’Kami akan merebut piala bergilir yang diraih tim BRCC,” tandasnya. Menurut dia, kategori eksekutif kali ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu usia 30-35, 3640, dan 41 ke atas. Menurut dia, setiap tim beregu diisi 3 sampai 6 orang. ‘’Jadi, persaingan kali ini sangat kompetitif,’’ pungkas pria yang juga ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi itu. Sementara itu, ajang balap sepeda bertajuk Banyuwangi City Tour and Race 2015 tinggal dua hari lagi digelar. Ajang permulaan bagi gelaran Banyuwangi Tour de Ijen itu mendapat perhatian banyak kalangan. Pihak kepolisian siap menutup sejumlah jalur utama di dalam kota selama pelaksanaan berlangsung.

Kabagops Polres Banyuwangi Kompol Sujarwo mengatakan, terkait banyaknya ruas jalan yang perlu diawasi selama pelaksanaan, pihaknya sudah mempersiapkan personel gabungan. Petugas gabungan TNI dan Polri sejumlah 675 orang akan mengamankan sejumlah jalur simpul yang dilalui oleh peserta balapan. “Mereka nanti akan dibantu teman-teman Satpol PP, Dishub, Senkom, dan lain-lain. All out pengamanan,” ujarnya. Karena menggunakan sebagian besar ruas jalan di tengah kota Banyuwangi, Sujarwo juga mengingatkan agar memperhatikan kondisi jalan saat kegiatan itu berlangsung. Kendaraan dari arah selatan akan dialihkan melalui Jalan Brawijaya. Dari utara, kendaraan bisa lewat bay pass pertigaan Sukowidi ke barat kemudian ke Jalan Brawijaya. Lokasi kantong parkir, kepolisian bersama panitia sudah mempersiapkan lima kantong parkir. Kantong parkir itu meliputi Jalan Veteran untuk roda empat, Jalan Diponegoro untuk roda empat, dan Gedung Wanita bisa menampung roda dua dan empat. Dua kantong parkir lagi, yakni Gedung Juang dan SD Kepatihan, untuk roda dua. (ton/nic/c1/als)

Orgil Kerap Dipandang Sebelah Mata n KAGUM... Sambungan dari Hal 25

Ada yang memandikan, memotong rambut, dan menggantikan baju orgil. Memang, orgil kerap dipandang sebelah mata. Jangankan menyentuh, mendekat saja orang berpikir dua kali. Selain kumuh, mereka juga bau.

”Staf saya tidak gilo dalam ngerumat orang gila. Mereka dengan ikhlas melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat. Itu yang membuat saya kagum dengan anak buah,” aku kepala dinas yang akrab disapa Alam itu. Kepatuhan stafnya saat menjalankan tugas itu membuat rasa kagum Alam Sudrajat ber-

tambah. Malam hari pun stafnya bersedia diperintah ke kantor. Padahal, tujuannya hanya sekadar memotong rambut orang gila. ”Itu yang membuat hati saya trenyuh. Kadang saya ikut ke kantor juga untuk menemani staf yang sedang motong rambut orang gila itu,” terang Alam. (tfs/c1/aif )

Delapan Kali Beraksi di Banyuwangi n KOMPLOTAN... Sambungan dari Hal 25

Mereka adalah Subekan, 36, warga Desa Karangbendo, Kecamatan Tekung, Lumajang, dan Asadil Ulum, 25, warga Dusun Besukan, Desa Karangbendo, Kecamatan Tekung, Lumajang. Keduanya kabur ke desa tersebut demi menghindari buruan petugas. Namun, upaya polisi akhirnya membuahkan hasil. Lewat pengintaian terhadap keluarga yang dilakukan selama lebih-kurang tiga pekan, polisi

akhirnya bisa melacak keberadaan pelaku. Keduanya ditangkap tanpa perlawanan berarti. Kedua pelaku kini sedang menjalani proses hukum di Polres Jember. Sebab, selain beraksi di Banyuwangi, polisi juga memiliki catatan kriminal di Jember. “Keduanya masih menjalani pemeriksaan dan proses hukum di sana lebih dulu,” ujar Muhamad Wahyudin Latief, Kasatreskrim Polres Banyuwangi, kemarin. Keduanya mengaku telah beraksi di wilayah Banyuwangi sebanyak delapan kali selama

2014 hingga 2015. Termasuk, mencuri mobil dinas jenis Pajero milik Kancab PT. ASDP dan mobil Innova milik Kabag Hukum Pemkab Banyuwangi kala itu. Mereka sedikitnya telah mencuri mobil dengan aneka merek, seperti Jazz, Innova, dan Pajero. Hanya saja, polisi kini masih melacak ke mana barang bukti pencurian mobil itu. Sebab, Subekti dan Asadil mengaku tidak tahu ke mana mobil itu dijual. “Setelah dicuri, mobilmobil itu yang mengurus Suheri,” imbuh Latief. (nic/c1/aif)

Tabrakan Maut, 1 Kritis, 2 Luka Berat BANYUWANGI - Jalan raya kembali meminta korban. Kali ini tiga penunggang motor harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit setelah mengalami kecelakaan di jalan raya. Ketiga korban adalah Mira Vitaia, 35, warga Jalan Cliwung, Nuke Maya Kusumawati, 36, warga Jalan dr. Soetomo, Banyuwangi, dan Suyit, 22, warga Dusun Kopencungking, Desa Kampunganyar, Glagah. Motor yang dikendarai korban bertabrakan di Jalan Jagung Suprapto Selasa (14/4) kemarin. Akibat kejadian itu, Nuke harus

dilarikan ke RSU Soebandi Jember karena luka di bagian kepala. Sementara itu, rekan yang dibonceng korban, Mira, juga mengalami cedera di kepala. Suyit hanya mengalami luka ringan. Kronologis kejadian mengerikan itu berawal saat motor Yamaha Jupiter Z bernopol P 4257 WH yang dikemudikan Suyit muncul dari jalan sebelah timur Stadion Diponegoro. Suyit melaju dari arah utara. Motor itu hendak berbelok ke arah barat. Tak dinyana dari arah barat melaju mobil yang tidak diketahui identitasnya. Di belakangnya ada motor Hon-

da Vario bernopol P 4317 ZM. Jarak kedua moncong kendaraan itu terlalu dekat, sehingga pedal rem tidak sempat diinjak. Brak, ketiganya terjungkal ke aspal. Warga yang mengetahui kejadian itu segera memberikan pertolongan. Kanitlaka Polres Banyuwangi Iptu Soemono mengatakan, insiden berdarah itu disebabkan kelalaian pengendara Yamaha Jupiter Z. Dia kurang hati-hati saat berkendara. “Kami menjerat Suyit dengan Pasal 310 ayat 3 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas,” ujarnya. (nic/c1/aif)

Truk Janur Nyungsep ke Sawah SEMENTARA itu, akibat kelelahan karena perjalanan jauh, truk muatan janur tercebur ke sawah di wilayah Giri pukul 05.00 kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Banyaknya warga yang melihat peristiwa tersebut sempat mengganggu arus lalu lintas di dekat rel kereta api tersebut. Seorang saksi mata, Yudi, 28, menuturkan, kejadian tersebut bermula saat Mulyadi, 36, sopir truk bernopol DK 9403 BA berangkat dari Lumajang menuju Pulau Bali. Saat melintas di jalan yang sedikit menikung tersebut, dia tidak mengurangi kecepatan. Tak pelak, truk bermuatan janur tersebut langsung terperosok ke sawah. Beruntung tidak ada kendaraan lain di daerah terse-

TERJUN BEBAS: Truk pengangkut janur terperosok ke sawah di wilayah Giri pagi kemarin (15/4).

FREDY RIZKI/RABA

but karena kondisi masih pagi. Sang sopir langsung dievakuasi warga. “Kemungkinan sopirnya kelelahan. Habis mengirim janur ke Bali langsung ke Lumajang lagi mengambil barang,” terang Yudi. Sekitar pukul 08.30 truk yang terperosok itu ditarik oleh truk

bernopol L 8594 US milik Taufik, 39, yang sama-sama bekerja sebagai pengirim janur. Tidak ada kerusakan berarti. Hanya beberapa sisi yang lecet. Arus kendaraan pun kembali lancar setelah warga yang menonton peristiwa tersebut membubarkan diri. (fre/c1/aif)


ROAD TO

51 64

PORPROV JATIM V

HARII LAGI

BANYUWANGI

6-13 JUNI 2015

T I M P E L I P UT

36

Ali Nurfatoni

Galih Cokro

Sigit H.

Shulhan Hadi

Chien Julien

Dedy J.

Ferdiansyah

Niklaas A.

Kilas Balik Capaian Kontingen Banyuwangi selama Perhelatan Porprov Jatim (7)

lomba yang dipertandingkan bertambah. Saat itu sebanyak 20 cabang olahraga dipertandingkan yang memperebutkan 188 medali emas, 188 perak, dan 239 perunggu. Tentu saja, kegagalan mempertahankan posisi lima besar seperti edisi dua tahun sebelumnya menjadi pukulan telak bagi kontingen Banyuwangi. Hingga saat ini, hasil negatif itu akan terus dikenang. Bahkan, menjadi tinta hitam dalam keikutsertaan Banyuwangi selama perhelatan Porprov Jatim. Hal itu jelas menjadi sebuah catatan yang perlu diperhatikan bagi Banyuwangi. Kegagalan tersebut bisa dijadikan referensi.

Sehingga, kontingen Banyuwangi bisa berbicara banyak dalam even yang sama. Apalagi, persaingan antar kontingen semakin meningkat. Bahkan, cabang olahraga hampir merata di setiap daerah di Jatim. Dengan demikian, maka pembinaan atlet Banyuwangi harus ditingkatkan. Meski kontingen Banyuwangi tengah terpuruk, tapi cabang silat Banyuwangi tetap eksis. Bahkan, cabang silat Banyuwangi tetap menorehkan catatan apik. ‘’Silat meraih 1 medali emas dan 1 perak pada Porprov Jatim II,” ungkap pelatih cabang silat Banyuwangi, Bambang Wahyuono, kemarin.

DOK.RaBa

Dinda Maulidya

Kamis 16 April 2015

Hasil Porprov Jatim II Malang (2009)

Peringkat Melorot Tajam, Cabang Silat Tetap Bersinar CAPAIAN manis yang diraih kontingen Banyuwangi dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim I gagal diukir pada edisi kedua. Bahkan, prestasi panji-panji Laskar Blambangan itu melorot tajam dan terpuruk di posisi 24 klasemen akhir. Kiprah kontingen Banyuwangi dalam ajang multieven kedua tahun 2009 lalu tidak membanggakan. Bagaimana tidak, kontingen Bumi Blambangan hanya meraup 6 medali dalam ajang yang digeber di Malang itu. Rinciannya, 2 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Padahal, jumlah nomor

Jawa Pos

Fredy Rizki

Yang menarik, satu medali emas itu juga diukir Dinda Maulidya. Padahal, pesilat putri satu ini juga meraih medali emas pada edisi sebelumnya. ‘’Dinda meraih medali emas secara beruntun,” jelas Bambang. Pesilat satu ini berhasil mempertahankan prestasi di kelas B putri. Sedangkan, satu medali perak di ukir Umi Lailiyah yang turun di kelas A putri. ‘’Silat tetap meraih hasil maksimal,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Saat itu cabang silat Banyuwangi meloloskan lima pesilat. Sebagian pesilat yang lain gagal melaju pada prakualifikasi. (ton/c1/als)

Kontestan 1. Kota Surabaya 2. Kota Malang 3. Kabupaten Sidoarjo 4. Kota Kediri 5. Kabupaten Malang 6. Kabupaten Gresik 7. Kabupaten Jember 8. Kabupaten Jombang 9. Kota Blitar 10. Kabupaten Mojokerto 11. Kabupaten Lumajang 12. Kabupaten Ponorogo 13. Kabupaten Lamongan 14. Kota Madiun 15. Kabupaten Tuban 16. Kota Probolinggo 17. Kabupaten Bojonegoro 18. Kabupaten Blitar 19. Kota Batu 20. Kabupaten Nganjuk 21. Kabupaten Pasuruan 22. Kota Pasuruan 23. Kabupaten Tulungagung 24. Kabupaten Banyuwangi

Emas

Perak

47 42 11 8 6 8 8 7 5 5 5 6 5 4 2 2 0 2 3 1 1 0 2 2

42 24 12 8 9 7 5 4 5 4 5 1 4 2 4 4 6 2 1 4 4 7 2 1

Perunggu 33 40 13 14 20 7 7 13 7 8 3 5 3 6 4 4 8 7 3 4 4 2 1 3

Jumlah 305 256 81 62 62 53 49 49 37 36 33 31 31 26 20 20 20 19 17 16 16 16 13 13

Gulat

ISTIMEWA

SIAP DONGKRAK MEDALI: Para atlet gulat Banyuwangi bisa diandalkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V Juni mendatang.

Berdiri 2014, Gulat Langsung Moncer PEKAN Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015 sangat prestisius bagi Banyuwangi. Tentu saja, target prestasi terbaik itu bisa membawa nama harum Kota Gandrung. Sebagai tuan rumah, selayaknya prestasi tersebut bisa di raih dengan sempurna. Nah, target masuk lima besar dalam perolehan medali sepenuhnya masih terbuka. Ada beberapa cabang olahraga (cabor) yang berpotensi mendulang medali dalam ajang multieven itu. Salah satunya cabang gulat. Induk organisasi gulat di Banyuwangi memang baru berdiri pada tahun 2014. Meski resmi terbentuk, tapi capaian gulat ternyata langsung menonjol. Seperti meraih medali emas dalam kejurkab di Lamongan tahun 2014. Pada tahun yang sama, cabang gulat Banyuwangi berhasil meraih medali perunggu dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) 2014 di Gresik. Berkaca pada catatan itu, maka cabang gulat Banyuwangi diprediksi mampu berbicara banyak dalam ajang dua tahunan di Banyuwangi. ‘’Kami target dua emas pada Porprov nanti,” ungkap Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Banyuwangi, Eko Budi Ristanto, kemarin. Dia menegaskan, jika para atlet terus fokus dalam berlatih. Selama ini, para atlet tengah intens berlatih yang dipusatkan di SMPN 1 Muncar. ‘’Anak-anak masih terus TC. Hanya hari Minggu saja yang libur latihan,’’ katanya. Cabang Gulat Banyuwangi yakin bisa mendongkrak medali dalam perhelatan akbar yang ditabuh Juni mendatang. Potensi untuk mendulang prestasi dianggap tidak terlalu berlebihan. ‘’Target dua emas itu realistis,’’ paparnya. Sebelum tampil di Porprov, cabang gulat Banyuwangi bakal mengirimkan atlet pada kejurda di Kediri. Ajang tersebut akan digelar pada tanggal 22 hingga 24 April mendatang. ‘’Pada kejurda nanti sekaligus untuk mengukur kemampuan atlet kami,’’ jelasnya. Dalam ajang itu, masih kata dia, cabang gulat Banyuwangi menerjunkan 13 atlet. Eko yakin jika para atlet tersebut bisa membawa pulang medali. ‘’Kalau dilihat dari statistik, kita incar tiga emas,’’ pungkasnya. Sekadar tahu, cabang gulat baru dipertandingkan resmi pada Porprov edisi kelima. Sebelumnya, cabang gulat hanya digelar secara ekshibisi. (ton/c1/als)

RAMADA KUSUMA/RaBa

PANASKAN PERSAINGAN: Tim balap sepeda proyeksi Porprov Jatim V akan terjun kategori race pada BCTR Sabtu besok (18/4).

Tim Balap Porprov Panaskan Mesin Semi pro akan diikuti oleh siswa SD, SMP, dan SMA se-Banyuwangi. Kategori profesional akan diikuti peserta yang biasa ikut lomba, baik tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Itu terbagi dalam kelas pemula, junior, executive, man elite, dan women elite. Para pembalap pro tersebut akan menempuh rute kriterium sepanjang 2,4 KM dengan sejumlah putaran. Kelas pemula (< 16thn) 2 lap, junior (< 18thn) 4 lap, woman 4 lap, executive 5 lap, dan man elite

TIM balap sepeda Banyuwangi proyeksi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V akan memanfaatkan betul ajang Banyuwangi City Tour and Race tahun 2015. Ajang tersebut bisa dijadikan laga pemanasan sebelum berlaga dalam ajang dua tahunan pada Juni mendatang. Sekadar tahu, ada kelas race (balapan) dalam even tersebut. Sesuai rencana, itu akan dimulai pukul 09.00 atau setelah finis kategori city tour. Balapan tersebut terbagi kategori semi profesional dan profesional.

Kobarkan semangat atlet bwi menuju porprov. Seperti atlet sea games. 08223346429xx

Banyuwangi dengan bangga menjadi tuan rumah Porprov Jatim V. Sebagai warga Bumi Blambangan, ayo sukseskan gawe besar ini.

Tulis dukungan Anda (max 100 karakter) melalui: ALI NURFATONI/RaBa

7EA7ECDC

@radarbwi 085232571587

itu akan dijadikan patokan dalam ajang dua tahunan Juni mendatang. “Anak-anak agar bisa mengasah kemampuan,” ungkap ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi, Guntur Priambodo, kemarin. Dia menyebut, ada enam atlet yang disiapkan untuk menghadapi ajang yang masuk kalender Banyuwangi Festival 2015 itu. Menurut dia, jika para atlet akan bersaing dengan pembalap di berbagai daerah di Jatim. (ton/c1/als)

Panjat Tebing Belajar dari Kegagalan

TRET TET TET...

Radar Banyuwangi

sebanyak 10 lap. Rute criterium akan mengambil start dari Taman Blambangan, PLN, pendapa, menuju ke arah Simpang Lima (Perliman), Jl. Dr. Sutomo. Setelah menempuh lap terakhir, semua kelas akan langsung mengakhiri balapannya di Pos 1 Tawonan, Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Dengan komposisi itu, tim balap sepeda proyeksi Porprov Banyuwangi akan all out dalam even tersebut. Sebab, capaian

PERSAINGAN KETAT: Dua atlet saat tampil dalam kejuaraan sirkuit panjat tebing di wall Taman Blambangan, Banyuwangi, beberapa waktu lalu.

Didukung Oleh: KONI

JAWA TIMUR

KONI

BANYUWANGI

PANJAT tebing merupakan cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015. Tercatat ada 42 medali yang diperebutkan dalam ajang tersebut. Rinciannya, 14 medali emas, 14 perak, dan 14 perunggu. Dengan medali yang cukup banyak itu, tuan rumah harus bisa mengambil kesempatan. Hal itu yang menjadi rujukan cabang panjat tebing Banyuwangi untuk menorehkan catatan manis dalam ajang tersebut. Berkaca pada Kejuaraan Panjat Tebing Sirkuit Jawa Timur tahun 2015, tuan rumah terlempar dari posisi lima besar. Juara umum masih dipegang kontingen Surabaya dalam ajang yang digeber di wall Taman Blambangan, Banyuwangi, akhir Maret lalu. Maka dari itu, cabang panjat tebing Banyuwangi langsung melakukan evaluasi. Sebab, ajang tersebut bisa dijadikan bahan koreksi. “Kelemahan di berbagai sisi akan kita benahi,” ungkap Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI)

Skuad Panjat Tebing PUTRA 1. Alex Hermawan 2. Sandi Anggara 3. Ahmad Nurudin 4. Erico Yoga A.S 5. Vebri Gusdi Hidayat 6. Kasiyanto 7. Habib Ali Mustofa 8. Roni Adi Saputra 9. Rohman Gunawan

Speed Clasic, dan Speed Team Boulder, Lead Team, Boulder Team, dan Lead Boulder, Lead Team, Boulder Team, dan Lead Boulder, Lead Team, Boulder Team, dan Lead Boulder, Speed Team, Boulder Team, dan Speed Clasic Speed Clasic, dan Speed Team Lead, dan Lead Team Speed Word Record Speed Clasic, dan Speed Team

Banyuwangi, Anton Sunartono, kemarin. Menurut dia, persaingan antar kontingen akan berlangsung ketat. Hal itu yang dijadikan bahan evaluasi. “Semangat anak-anak dalam berlatih masih membara,” tukas kepala sekolah SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi itu. Dia menjelaskan, para atlet saat tersebut masih terus fokus berlatih. Sebab, latihan keras menjadi modal berharga dalam mendulang prestasi. ‘’Kita tidak mainmain, target masuk lima besar lho,” tandas wakil ketua umum KONI Banyuwangi itu.

PUTRI 1. Novala Putri Boulder, Speed Team, Lead, dan Speed Clasic 2. Tarissa Preity W. Speed Team, Lead Team, Lead, dan Speed Clasic 3. Nila Nur Azizah Boulder, Lead Team, dan Lead

Sebab itulah, masih ada waktu untuk berbenah. Dengan durasi waktu yang mepet, bukan mustahil untuk meraup prestasi. ‘’Kita usahakan segala cara agar anak-anak membawa hasil terbaik,’’ pungkasnya. Sementara itu, cabang panjat tebing akan menurunkan atlet terbaik dalam ajang multi even itu. Tercatat ada 12 atlet terbaik yang dipersiapkan turun di berbagai kelas. Mereka jelas termotivasi untuk meraih medali emas karena iming-iming Rp 20 juta sebagai bonus. (ton/c1/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.