Radar Banyuwangi | 16 Januari 2016

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 16 JANUARI TAHUN 2016

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Penyeberangan masih Siaga Satu Antisipasi Teroris Menyusup ke Bali, Jumlah Personel Pengamanan Ditambah KALIPURO - Jalur penyeberangan Ketapang menjadi pintu masuk menuju Bali. Lewat pelabuhan itu pelaku teror dimungkinkan menyeberang ke Pulau Dewata. Tak ingin ada teroris menyusup ke Bali, pengamanan penyeberangan Ketapang diperketat.

Pasca teror bom Jakarta, jumlah personel yang berjaga di pintu masuk penyeberangan ditambah. Total ada 60 personel yang dilengkapi senjata api. Rupanya siaga satu masih berlaku di kawasan Ketapang.

Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama melalui Kasubag Humas Polres Banyuwangi, AKP Subandi, menegaskan pengamanan dan pemeriksaan di jalur darat satu-satunya menuju Pulau Bali ini masih diperketat pasca insiden teror di Jakarta dua hari lalu ■

TNI AL Intensifkan Patroli Laut TAK MAU KECOLONGAN: Seluruh kendaraan dan penumpang yang akan menuju Bali lewat Pelabuhan ASDP Ketapang menjalani pemeriksaan ekstra ketat oleh anggota kepolisian kemarin.

MENGANTISIPASI terjadinya aksi teror, aparat gabungan di Banyuwangi langsung melakukan pengamanan ketat di berbagai sektor. Bukan hanya menyasar sisi darat Pelabuhan Ketapang, petugas dari unsur TNI dan Polri juga mengintensifkan patroli di kawasan perairan kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini.

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan, mengatakan setelah peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan pelaku teror di Jakarta Kamis siang (14/1), pihaknya melakukan rapat bersama sejumlah stake holder

terkait pada Kamis sore. Selain dari unsur Lanal Banyuwangi, rapat tersebut juga diikuti General Manager (GM) PT. ASDP Indonesia Ferry Ketapang dan Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi.

Dikatakan, setelah melakukan rapat, pihak-pihak terkait langsung melakukan pengetatan pengamanan, khususnya di kawasan Pelabuhan Ketapang.

“Kendaraan dan orang yang akan menyeberang ke Bali kita periksa semua. Pengamanan dilakukan untuk menghindari teror di Jakarta menular ke Banyuwangi,” ujar Wahyu dikonfirmasi usai memimpin Upacara Hari Dharma Samudera Tahun 2015 di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, kemarin (15/1) ■ Baca TNI AL...Hal 39

FOTO-FOTO: TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

PATROLI LAUT: Personel TNI AL berpatroli di perairan Selat Bali menggunakan armada patkamla, kemarin. Sejak teror Jakarta meletus, pengamanan juga dilakukan di kawasan pelabuhan rakyat yang tersebar di Banyuwangi.

Baca Penyeberangan...Hal 39

BWI DISCOVERY

Dinkes Membuka Layanan Posbindu BANYUWANGI - Even Banyuwangi Discovery yang diselenggarakan untuk mengeksplorasi pengetahuan siswa tentang Banyuwangi menarik perhatian beberapa pihak. Kemarin (15/1) giliran Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, memberikan dukungan.

Dalam even Banyuwangi Discovery nanti, Dinkes berpartisipasi dengan cara memberikan layanan pemeriksaan kesehatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu).

Menurut pria yang akrab disapa Rio itu, layanan Posbindu dapat digunakan untuk memeriksakan kondisi kesehatan, seperti tensi, gula darah, dan kolesterol dalam tubuh ■ Baca Dinkes...Hal 39

Harga BBM Turun, Tarif Ferry Menyesuaikan Penyesuaian Tarif Penyeberangan

KALIPURO - Tarif penyeberangan di Pelabuhan ASDP Ketapang mengalami penurunan harga. Penurunan tarif itu berlaku mulai Sabtu (16/01) pukul 00.00 dini hari kemarin. Penurunan harga tiket itu berlaku untuk semua golongan kendaraan dan penumpang yang menggunakan jasa pelayaran Ketapang– Gilimanuk.

Turunnya tarif penyeberangan itu menyusul harga bahan bakar minyak (BBM), yakni solar, yang mengalami penurunan harga sejak beberapa waktu lalu ■

1. Penumpang Q Dewasa Rp 7.000 turun menjadi Rp 6.000.

Q Anak-anak Rp 5.000 turun menjadi Rp 4.000 2. Kendaraan Q Gol I Rp 8.000 turun menjadi Rp 7.000 Q Gol II Rp 24.000 turun menjadi Rp. 23.000

diterima langsung Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama di ruang kerjanya.

Ikut hadir dalam pertemuan kemarin Kasubag Humas Polres Banyuwangi, AKP Subandi ■

BANYUWANGI - Kasak-kusuk seputar banyaknya laporan orang hilang di berbagai daerah terkait keikutsertaan dalam ormas tertentu belum berdampak signifikan di Banyuwangi. Sejak tahun 2015 hingga awal tahun ini Polres Banyuwangi hanya menerima satu laporan orang hilang. Laporan itu pun disampaikan ke kepolisian tertanggal 30 Oktober 2015.

Orang yang dilaporkan hilang itu adalah Vina Eka Indrayani, 17, warga Jalan PB. Sudirman, Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi. Perempuan itu dilaporkan hilang oleh suaminya, Abdul Razak. Dia dilaporkan hilang sesaat setelah berpamitan pergi belanja ke pasar.

Tak dinyana hingga hari ini ibu muda itu belum kembali ke rumahnya ■

Baca Baznas...Hal 39

Baca Ibu...Hal 39

Baznas Siap Tampung Zakat Anggota Polres

ROGOJAMPI - Merebaknya penyakit demam berdarah dengue (DBD) di beberapa wilayah kecamatan di Banyuwangi itu tampaknya mulai membuat masyarakat sadar pentingnya menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing.

Seperti kegiatan bersih-bersih yang dilakukan warga Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, kemarin pagi (15/1) ■ Baca Gotong...Hal 39

BANYUWANGI - Pengurus Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banyuwangi terus melakukan silaturahmi ke instansi-instansi.

Kemarin (15/1) rombongan pengurus yang dipimpin Ketua Komisioner Samsudin Adlawi mengunjungi Polres Banyuwangi. Rombongan

DOK. RABA

Kasusnya sudah dilaporkankePolres. Kami belum bisa berspekulasi soal penyebab hilangnya dia” AKP SUBANDI Kasubag Humas Polres Banyuwangi

Uniknya Pemilihan Ketua Takmir Masjid di Lingkungan Tamansari, Tamanbaru

Mekanisme Coblosan Mirip Pilkada, Bilik Suara Pinjam KPU Lazimnya memilih ketua takmir masjid dilakukan lewat musyawarah mufakat.

Mekanisme itu rupanya tidak berlaku untuk pemilihan ketua takmir Masjid AtTa’aawuun Lingkungan Tamansari, Kelurahan Tamanbaru. Dalam memilih ketua takmir, mereka menerapkan pilihan layaknya pemilihan kepala daerah.

FREDY RIZKI, Banyuwangi

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Q Gol VI B Rp 368.000 turun menjadi Rp. 354.000 Q Gol VII Rp. 485.000 turun menjadi Rp. 467.000 Q Gol VIII Rp 733.000 turun menjadi Rp. 706.000 Q Gol IX Rp 1.087.000 turun menjadi Rp. 1.047.000

Ibu Muda Hilang sejak Oktober

GERDA SUKARNO/RABA

Gotong-royong Bersihkan Sampah

Q Gol IV A Rp 146.000 turun menjadi Rp 141.000 Q Gol IV B Rp 131.000 turun menjadi Rp. 126.000 Q Gol V A Rp 277.000 turun menjadi Rp. 267.000 Q Gol V B Rp. 223.000 turun menjadi Rp. 214.000

GRAFIS: REZA FAIRUZ/RABA

SOSIALISASI ZAKAT: Ketua Komisioner Baznas Banyuwangi, Samsudin Adlawi (dua dari kiri), menyerahkan kalender 2016 kepada Kapolres Bastoni Purmana kemarin.

DIAN EFFENDI/RABA

Q Gol VI A Rp 461.000 turun menjadi Rp. 444.000

Baca Tarif...Hal 39

DEMAM BERDARAH

SEBELUM DIBAKAR: Murid SD Negeri 2 Gintangan membersihkan sampah di lingkungan sekolahnya.

Kegiatan bersih-bersih itu dilakukan setelah DB merebak di desa tersebut.

Q Gol III Rp. 37.000 turun menjadi Rp. 35.500

TNI AL intensifkan patroli laut Kejar teroris sekaligus buru pengebom ikan!

Ibu muda hilang sejak Oktober Pamitnya ke pasar, siapa tahu gabung Gafatar!

FOTO-FOTO: FREDY RIZKI/RABA

DEMOKRATIS: Warga RW2 Lingkungan Tamansari, Kelurahan Tamanbaru, memilih ketua takmir masjid melalui proses pemilihan umum di Aula Masjid At-Ta’aawuun.

MALAM itu, dua bilik suara tampak terpasang dengan rapi di aula Masjid At-Ta’aawuun RW 2, Lingkungan Tamansari, Kelurahan Tamanbaru,

Kecamatan Banyuwangi. Di tengahnya ada kotak suara yang bertulisan kotak suara takmir ■ Baca Mekanisme...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com

082140262676; Si Hem 081249298008. (*)

OLAHRAGA RADAR BANYUWANGI

30

Desy Gelar TOEFL ITP DESY Education kembali menggelar Test TOEFL ITP, pada tanggal 24, 25 dan 26 Januari 2016, bertempat di Desy International Education , Ruko Karibia Center Jl. Jaksa Agung Suprapto 39 Banyuwangi. Info lengkap: www.desyeducation.com , Telp.

(0333) 424476, HP. 085258036777, PIN: 740EB849. Buruan, daftar kuota terbatas. Dapatkan Free TOEFL Preparation. (*)

AGENDA KOTA

Seminar Dahsyat Menanam 12 Pohon PABRIK membuat lingkungan kita tercemar, kendaran bermotor dengan asapnya bikin polusi. Rumah kaca bikin lapisan ozon bocor. Tapi ada satu bisnis yang bukan hanya kita yang merasakan manfaatnya tapi juga seluruh alam.

Tidak hanya manusia tapi juga hewan-hewan merasakan sumbangan oksigen. Akar pohon menahan banjir, udara menjadi lebih bersih, petani mendapatkan tambahan penghasilan dan banyak manfaat lainnya.

Mari menanam pohon. Modal jutaan hasil miliaran. Sangat cocok untuk wiraswasta, pensiunan, karyawan, ibu rumah tangga, profesional, dan berbagai jenis profesi lainnya. Hadiri seminar dahsyat bagaimana memiliki aset miliaran rupiah hanya dengan menanam enanam 12 pohon. Segera daftarkan seminarnya tempat terbatas: s: Minggu, 17 Januari 2016 pukul: 10.00 di Ruko Balito Residence dence (Selatan Pom Bensin Tegalyasan) an) Jl. Raya Sempu, Genteng, Banyuwangi. uwangi.

Bersama: H. Wira Pradana, ST peraih penghargaan rgaan The Winner Indonesian Award rd 2012 yaitu penghargaan untuk pribadi yang berkualitas, energik, intelek, memiliki loyalitas dan dedikasi ikasi yang tinggi, profesional dan n berprestasi.

Sebuah penghargaan yang ditanda tangani oleh 3 menteri.

Sudah menanam m pohon dan menggerakkan 200 ribuan pohon yang telah ah tertanam.

Manfaatkan moment oment langka ini! Sekecil apapun pun kontribusi kita bisa menyelamatkan matkan banyak manusia “Save The Earth”.

Contact Person: n: 081231130234-081937687234.

87234. (*) Wira Pradana

Jawa Pos

Sabtu 16 Januari 2016

Plt Harus Dari Unsur Waketum Berdasar Petunjuk dari KONI Jatim BANYUWANGI – Usulan paguyuban cabang olahraga yang memilih Mukayin sebagai pelaksana tugas (Plt) KONI Banyuwangi tampaknya gagal terwujud. Hal itu merujuk dari surat jawaban KONI Jawa Timur terkait dengan langkah-langkah dalam menentukan Plt pasca mundurnya Bambang Wahyudi.

Bagaimana tidak, KONI Jatim memberikan gambaran umum agar seorang plt diputuskan melalui pembahasan rapat pleno atau setidaknya rapat pengurus harian KONI Banyuwangi.

Surat balasan KONI Jatim itu diterima kemarin. Atas petunjuk itu, KONI Banyuwangi bakal segera menjalankan amanah tersebut dengan segera. ‘’Petunjuk dari KONI Jatim sudah jelas, akan kita jalankan,’’ tegas wakil sekretaris KONI Banyuwangi, Edy Syaiful Anwar, kemarin.

Surat dari KONI Jatim itu ternyata ada beberapa poin. Poin paling penting adalah tentang

penunjukan Plt. ‘’Plt yang ditunjuk itu adalah dari unsur wakil ketua umum,’’ kata Komisioner KPU Banyuwangi itu.

Jika Plt itu telah ada, maka KONI Banyuwangi diminta untuk segera mengusulkan nama Plt tersebut ke KONI Jatim. Tujuannya agar Plt tersebut mendapatkan pengesahan. ‘’Itu mekanisme atau prosedur dari KONI Jatim,’’ terangnya.

Ditanya seputar pengusulan dari kalangan cabor yang memutuskan Mukayin menjadi Plt, Edy tidak bisa memberikan kepastian.

Hal itu sesuai dengan petunjuk dari KONI Jatim telah menggambarkan kejelasan mengenai mekanisme Plt. ‘’Kita ikuti petunjuk dari KONI Jatim,’’ tukasnya.

Dia menggarisbawahi, KONI Jatim memiliki pedoman khusus dalam memberikan petunjuk seputar Plt. Pasal 29 anggaran rumah tangga KONI tahun 2014 yang menjadi dasar penunjukan pejabat Plt. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, polemik terus terjadi pasca mundurnya Bambang Wahyudi sebagai ketua umum KONI

Banyuwangi. Nasib induk organisasi semua cabang olahraga (cabor) itu masih belum jelas.

Masalah baru muncul hingga menimbulkan perang terbuka yang melibatkan Paguyuban cabor versus pengurus internal KONI Banyuwangi. kedua kubu memiliki pandangan berbeda terkait langkah-langkah penyelamatan

organisasi olahraga tersebut.

Ketua Paguyuban Cabor, Mukayin, telah ditunjuk mayoritas cabor untuk mengisi pelaksana tugas (Plt) Ketua KONI Banyuwangi. Sebaliknya, pengurus internal KONI Banyuwangi tidak sependapat dengan hal itu.

Alasannya, paling tidak Plt itu diisi unsur pengurus KONI Ba-

nyuwangi. Penegasan calon plt dari unsur KONI Banyuwangi itu disuarakan Wakil Sekretaris KONI Banyuwangi, Edy Syaiful Anwar.

Gara-gara pernyataan itu, Paguyuban Cabor kebakaran jenggot. ‘’Kita sudah menentukan Pak Mukayin sebagai Plt,” tegas Ketua Harian FORKI Banyuwangi, Yuli Sudariyanto. (ton/als)

NOTIS PENGIKLANAN MAHKAMAH SYARIAH SINGAPURA SAMAN PERMULAAN NO: 48274

ISTIMEWA

Lomba Lagu Banyuwangi IKUTI, lomba karaoke lagu daerah Banyuwangi se-Karisedenan Besuki dan Lumajang. Untuk usia 40 tahun ketas putra/putri.

Lomba digelar Minggu 17 Januari 2015, pukul 12.00 di Café VW/Fafan Jalan Raya Jember KM 7 Dadapan-Kabat. Pendaftaran Rp 100 ribu. Kejuaraan dibagi dua kategori. Hadiah uang pembinaan dan tropy. Informasi Eddy 085102631173; 082140262676; Si Hem 081249298008. (*)

Desy Gelar TOEFL ITP DESY Education kembali menggelar Test TOEFL ITP, pada tanggal 24, 25 dan 26 Januari 2016, bertempat di Desy International Education , Ruko Karibia Center Jl. Jaksa Agung Suprapto 39 Banyuwangi. Info lengkap: www.desyeducation.com , Telp.

(0333) 424476, HP. 085258036777, PIN: 740EB849. Buruan, daftar kuota terbatas. Dapatkan Free TOEFL Preparation. (*)

Diantara

Nooraini Binte Talib - Plaintif Dan

Samad Bin Yusof - Defendan AMBIL PERHATIAN bahawa satu saman pemula telah di failkan oleh Nooraini Binte Talib dan Samad Bin Yusof dikehendaki hadir di Mahkamah Syariah, Family Link @ Lengkok Bahru, 8, Lengkok Bahru, #03-01, Singapore 159052 pada 25/1/2016 jam 09:45 pagi. Jika anda tidak hadir, Mahkamah akan membicarakan kes ini dan memberi keputusan tanpa kehadiran anda.

Sesiapa sahaja yang dapat memberikan maklumat tentang di mana adanya Samad Bin Yusof, boleh menghubungi Mahkamah Syariah, menerusi Telefon Nombor

+65 63548371.

BULU TANGKIS

DOK.RABA

PENUH TALENTA: Dari kiri, Moh Rendra Budi Utama, Andi Kurnia Hakim dan Ovilia Reza Wulandari.

Andi-Kenny Susul Rendra BANYUWANGI – Talenta atlet bulu tangkis di Banyuwangi semakin bermunculan. Berkat prestasi di berbagai level, sejumlah pebulu tangkis Kota Gandrung direkrut tim besar tanah air.

Sebelumnya, Ovilia Reza Wulandari yang sukses lolos dalam audisi umum PB Djarum Kudus. Saat ini, atlet asal Desa Taman Agung, Kecamatan Cluring menjadi bagian skuad PB Djarum Kudus. Tak berselang lama, Moh Rendra Budi Utama juga diminati PB Mutiara Kardinal, Bandung. Klub yang menjadi pesaing PB Djarum Kudus itu sukses membawa salah satu atlet terbaik Banyuwangi itu.

Ternyata, belakangan diketahui bahwa ada dua rekan Moh Rendra Budi Utama yang direkrut PB Mutiara Kardinal Bandung. Keduanya adalah Andi Kurnia Hakim dan Kenny Woen. Saat ini, baik Rendra, Andi dan Kenny Woen telah berada di Bandung. Hal itu diungkapkan pelatih PB Sari Agung, Genteng, Jainul, kemarin. Dia mengatakan, bahwa tiga atlet binaannya itu direkrut oleh klub besar di Bandung. ‘’Ini kebanggaan bagi Banyuwangi,’’ terangnya.

Dia mengungkapkan, kalau mereka itu sebelumnya memang mencoba dalam audisi umum PB Djarum Kudus. Tapi, mereka belum beruntung dan kalah bersaing saat berada audisi tahap akhir. ‘’Tapi, kualitas mereka juga luar biasa, hanya kalah selisih poin tipis,’’ tukasnya.

Meski begitu, dia meminta kepada para atlet yang gagal lolos untuk tidak patah arang. Terbukti, masih ada tim besar yang melirik atlet asal Banyuwangi. ‘’Kalau berlatih disiplin dan pantang menyerah pasti membawa berkah,’’ tandasnya. (ton/als)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers.

SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999.

Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi

sAbtu 16 JAnuARi

tAHun 2016

HALAMAn 31

SUBOH

HAbibuL ADnAn/JPRs

tiDAK bERtAHAn LAMA: inilah lokasi proyek jalan di Desa Gunung Putri, Kecamatan suboh yang sudah rusak.

Baru Satu Bulan, Proyek Sudah Rusak BARU berusia satu bulan, pekerjaan proyek jalan desa di Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh sudah mengalami kerusakan. Informasi dari beberapa warga, ini adalah proyek dari dana desa yang dikucurkan oleh pemerintah pusat.

Didik, salah satu warga mengatakan, pekerjaan jalan rabat beton tersebut sudah banyak yang berlubang. Dia mencontohkan pada salah satu bagian selokan jembatan yang sudah berlubang. ”Kawatnya sudah terlihat,” ujarnya sambil menunjukkan tempat yang berlubang tersebut.

Dia mengatakan, ini imbas dari pekerjaan yang dilakukan secara asal-asalan. Misalnya pada selokan tersebut hanya menggunakan kawat ukuran enam. ”Dimana-mana kalau rabat beton itu paling tidak menggunakan kawat (ukuran) 12,” tambahnya.

Menurutnya, setelah dicek, ternyata kualitas pekerjaan sangat jelek n  Baca Baru...Hal 32

nuR HARiRi/JPRs

siAGA sAtu: Mobil warga yang memasuki halaman Polres situbondo diperiksa oleh polisi. ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi terorisme susulan, kemarin (15/1).

Memperketat Semua Akses Masuk di Kota Santri SITUBONDO - Polres Situbondo terus memperketat akses masuk di sejumlah tempat di Kota Santri, kemarin (15/1). Ini menyusul ditetapkannya Indonesia dengan keadaan siaga satu usai tragedi meledaknya bom dan baku tem-

bak yang menewaskan beberapa orang di pos polisi Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta.

Beberapa lokasi yang dijaga adalah lokasi perbatasan serta gedunggedung pemerintahan seperti DPRD dan gedung pemkab. Tak

hanya itu, polisi juga memperketat setiap warga yang masuk ke Polres Situbondo, seperti yang terjadi seharian kemarin.

Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, setiap warga baik pejalan kaki,

pengguna sepeda motor dan pengendara mobil yang masuk ke polres langsung diperiksa. Polisi juga melakukan pemeriksaan menggunakan miror detektor.

Kasat Sabhara, AKP Hariyono mengatakan, pihaknya menyebar

Divonis Satu Tahun Penjara Gara-gara Nyoblos Dua Kali di Pilbup SITUBONDO - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN)

Situbondo menjatuhkan vonis kepada Sri Handayani, warga Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, kemarin (15/1). Ibu rumah tangga berusia 38 tahun ini dijatuhi hukuman satu tahun

penjara dan denda Rp 12 juta subsider sebulan kurungan.

Yang menarik, vonis mejelis hakim ini terjadi dissenting opinion (perbedaan pendapat). Hakim Ketua, Mira Senandung dan hakim

anggota dua, Novi Nuradhayanty memutuskan Sri Handayani bersalah, dengan memvonis hukuman setahun penjara. Sedangkan hakim anggota satu, I Ketut Darpawan memvonis Sri Handayani bersalah.

PANWASKAB

KDRT

Didorong Suami, Lapor ke Polisi SITUBONDO – Perlakuan DD, 31, terhadap istrinya harus berakhir di kantor polisi. Kepala rumah tangga itu harus berhadapan dengan hukum setelah mendorong pasangan hidupnya itu.

Iya, Nurhalila, istri DD lapor ke Polres Situbondo setelah mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya. DD dilaporkan dengan tindak pidana penganiayaan dalam rumah tangga (KDRT).

Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan tentang adanya laporan tersebut. Dia mengatakan, pihaknya akan segera memanggil suami korban untuk dimintai keterangan.

Perwira polisi berkumis tebal itu juga membenarkan kalau pelapor adalah istri sah terlapor.

Hal ini dikuatkan dengan kutipan akta nikah keduanya dengan nomor 0243/004/XI/2014.

Nanang menjelaskan, korban dalam laporannya tidak menjelaskan awal mula kejadian penganiayaan yang dilakukan suaminya. Yang jelas, waktu itu, DD mendorong terlapor hingga terbentur ke pintu n  Baca Didorong...Hal 32

Namun dia memilih menjatuhi vonis hukuman percobaan untuk Sri Handayani.

Dalam sidang putusan yang digelar sejak sekitar pukul 10.00 ini n  Baca Divonis...Hal 32

Pedagang Ikan Cekcok Ditagih Utang

PPL di Enam Kecamatan Belum Terima Honor SITUBONDO – Tugas Pengawas Pemilihan Lapangan (PPL) sudah berakhir tanggal 4 Januari lalu. Akan tetapi sebagian dari pengawas pilkada di tingkat desa itu belum menerima honor.

Ketua Panitia PenHAbibuL ADnAn/JPRs gawas Pemilihan Kabupaten (Panwask- Agus tjahjono basoeki ab) Situbondo, Agus Tjahjono Basoeki membenarkan tentang hal tersebut. Dia mengaku, hal ini terjadi karena Panitia pengawas Kecamatan (Panwascam) belum menyelesaikan lapoaran surat pertanggungjawaban (SPj). ”Sehingga berimbas terhadap pembayaran PPL. Kalau SPj sudah diselesaikan, langsung dibayar. Uangnya sudah ada,” terangnya.

Sampai saat ini, ada enam Panwascam yang belum menyelesaikan SPj. Yakni, Kecamatan Panji, Mangaran, Sumbermalang, Banyuputih, Jatibanteng, dan Panwascam Kendit. Seluruh PPL yang ada di bawah enam Panwascam itu otomatis tidak bisa mendapatkan honornya.

Agus menerangkan, ini sudah menjadi komitmen bersama. Panwaskab baru bisa memberikan honor PPL jika pertanggungjawaban diselesaikan terlebih dahulu. ”Jika Panwascam tidak menyelesaikan SPj, maka PPL juga tidak bisa menerima gajinya,” terang Agus.

Hal ini berkaitan dengan laporan Panwaskab di Pemkab nanti n  Baca PPL...Hal 32

beberapa anggotanya untuk mengamankan beberapa lokasi. Itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya teroris yang pindah tempat dari satu kota ke kota lain n  Baca Memperketat...Hal 32

PANJI - Kasus penganiayaan membuat heboh sejumlah orang yang ada di Pasar Mimbaan Baru, Kecamatan Panji, kemarin (15/1).

Seorang pedagang ikan diduga tidak terima karena utangnya ditagih pedagang lain. Insiden ini pun berujung adu mulut hingga terjadi aksi pemukulan.

Pelaku dan korban penganiayaan ini sama-sama berasal dari Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Pelaku berinisial RBT, 37, warga Dusun Semangkaan. Sedangkan kor-

ban adalah Maryana, 40, warga Kampung Pesisir.

Awal mulanya, Maryana mendatangi lapak penjualan ikan milik RBT di pasar Mimbaan Baru. Maryana kemudian menagih hutang sisa pembelian ikan yang belum dibayar RBT sebesar Rp 50 ribu. Diduga, RBT kesal karena ditagih di depan banyak orang sampai terjadi adu mulut antar keduanya.

Tidak disangka, RBT tidak bisa menahan emosinya n  Baca Pedagang...Hal 32

HAbibuL ADnAn/JPRs

bisA KERinG LAGi: sejumlah sungai di Kabupaten situbondo sudah mulai terjadi kekeringan.

Warga Mulai Kekurangan Air Bersih SITUBONDO –Curah hujan di Kabupaten Situbondo yang tidak menentu bukan tidak mungkin akan berakibat terhadap kian minimnya persediaan air bersih. Setidaknya beberapa desa sudah mulai mengalaminya.

Seperti yang terjadi di Desa Sopet, Kecamatan Arjasa menjadi salah satu contohnya. Berdasarkan keterangan yang disampaikan Kepala

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Zainul Arifin, Kepala Desa (Kades) setempat pernah meminta kiriman air bersih. ”Di sana sudah kekeringan,” ujarnya.

Zainul menerangkan, bagi desa yang kekurangan air, harus segera minta usulan kepada bupati. Kades segera memasukkan pengajuan

agar kembali dikirimkan air bersih. ”Sudah kita sarankan agar segera mengajukan. Nanti kita tindaklanjuti,” terang Zainul.

Dia menjelaskan, BPBD sudah tidak mungkin lagi mendistribusikan air bersih. Makanya, satu-satunya cara harus meminta kepada pemerintah daerah melalui persetujuan bupati n  Baca Warga...Hal 32

nuR HARiRi/JPRs

tiDAK tERiMA: Maryana (kiri) melaporkan kasus penganiayaan yang dialaminya di Polsek Panji, kemarin (15/1).

sufiyana, Penyedia tunggal Jasa sewa Kamar Mandi Di Pantai Pathek

Sumur Bor Bikin Sendiri Setelah Yakin Potensi Wisata Akan Pesat Usai mandi di pantai, orang biasanya cari tempat mandi air tawar untuk membersihkan diri. Pantai wisata Pathek, meski masih belum dikelola secara profesional, namun ada pihak yang kreatif menyediakan tempat mandi.

NUR HARIRI, Panarukan.

ANGIN sepoi-sepoi mengusir hawa panas bagi orang yang ada di pinggir pantai. Apalagi duduk di bawah pohon waru, seperti yang dilakukan Ibu Sufiyana. Salah satu pedagang kopi di tempat Wisata Pantai Pathek, Desa Gelung Kecamatan Panarukan ini menikmati hembusan angin segar sambil duduk di depan tempat usaha sampingannya.

Sufiyana merintis usaha warung dan kamar mandi umum sudah puluhan tahun silam. Ibu berusia 40 tahun itu memulai jualan warung kopi bersama suaminya, Misdiyanto, 45, sewaktu kondisi Pathek

masih cukup sepi.

Perempuan ini tersenyum saat ditanya pengalaman masa lalu dan kondisi saat ini. Baginya Pantai Pathek sudah jauh lebih maju dari sebelumnya. Tetapi itu bukan pada sarana wisatanya melainkan karena banyak dikunjungi orang setiap hari. “Saya ini jualan di warung kopi ini sudah lama n  Baca Sumur...Hal 32 bERJAJAR: Dua warga memanfaatkan kamar mandi milik sufiyana di Pantai Pathek, Desa Demung kemarin (15/1).

nuR HARiRi/JPRs

RADAR situbondo

afriCa Van java Seorang Hakim Anggota Dissenting Opinion

32

Jawa Pos

n divonis...

Sambungan dari Hal 31

hakim ketua langsung membacakan amar putusan. Ketiga hakim saling bergantian membacakan putusan dari awal hingga

akhir. Selama itu, JPU Suryani, Terdakwa Sri Handayani, dan kuasa hukum terdakwa, Fathol Bari mendengarkan dengan seksama.

Menurut pendapat Hakim Ketua Mira Senandung dan

Hakim Novi Nuradhayanty, terdakwa terbukti bersalah karena menghilangkan hak orang lain atas nama Sri Indayana. Terdakwa menggunakan undangan model C-6 milik Sri Indayana untuk mencoblos di TPS 19 serta

menggunakan undangannya sendiri di TPS 20, Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan.

“Terdakwa terbukti melanggar pasal 178 Undang-undang RI nomor 8 tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati

dan Walikota. Maka terdakwa divonis hukuman 12 bulan penjara dan denda Rp 12 juta subsider sebulan kurungan,” kata Mira Senandung membacakan pendapat hukumnya yang sama dengan Novi Nuradhayanty.

Sedangkan Hakim I Ketut Darpawan, menyatakan kesalahan kasus pidana pemilu ini tidak hanya pada Sri Handayani. Dia menilai kesalahan ada pada penyelenggara pemilu yang memberikan undangan serta menyalahkan Sri Handayani yang menggunakan undangan dengan sengaja. “Terdakwa mencoblos dua kali tanpa dibayar oleh salah satu pasangan calon.

Tapi, karena dasar keinginannya sendiri dan berdasar kerelaan dan hati nurani. Ini bukan kejahatan yang terorganisir dan merupakan kesalahan pengiriman undangan dan dengan sengaja digunakan terdakwa,” kata I Ketut Darpawan.

Hakim ini pun menjatuhkan vonis yang berbeda dengan dua hakim lain.

“Menjatuhkan hukuman 12 bulan penjara dan denda Rp 12 juta. Tetapi terdakwa tidak perlu menjalani hukumannya, kecuali melakukan tindak pidana lain,” terang Ketut Darpawan.

Terjadinya dissenting opinion ini tetap menjadi satu kesatuan putusan majelis hakim. Namun berdasar hukum, majelis hakim kemudian menjatuhkan hukuman dari mayoritas pendapat hakim. “Sebagai peringatan un­ tuk terdakwa, warga Situbondo, dan warga Indonesia pada umumnya. Meski terjadi perbedaan pendapat, namun Majelis Hakim tetap memvonis terdakwa dengan kurungan selama 12 bulan penjara dan denda Rp 12 juta subsider sebulan penjara,” putus hakim ketua seraya menutup sidang.

Atas vonis yang dijatuhkan ha­

Sabtu 16 Januari 2016

kim, JPU masih pikir-pikir. Sedangkan terdakwa akan melakukan upaya banding, seperti disampaikan kuasa hukum terdakwa, Fathol Bari. Pria ini menyebut pihaknya menyatakan banding karena putusan dinilai tidak memenuhi rasa keadilan.

“Apa yang dikatakan majelis hakim anggota satu, ini bukan kejahatan yang terorganisir, tidak ada politilk uang. Maka hal ini kami rasa tidak adil.

Yang jelas tiga hari ke depan kami sudah ajukan banding,” pungkasnya.

Sementara itu, terdakwa Sri Handayani terlihat sedih usai sidang. Bahkan, dirinya meneteskan air mata karena tidak menyangka putusan hakim sama dengan tuntutan jaksa.

Yaitu sesuai dengan ancaman minimal dalam peraturan pemilu. “Tidak menyangka Pak, apa yang saya lakukan akan begini,” katanya. (rri/pri)

NUR HARIRI/JPRS

VONIS MINIMAL: Terdakwa Sri Handayani mendengarkan putusan yang dibacakan majelis hakim di PN Situbondo, kemarin (15/1).

Lakukan Pemeriksaan pada Pengendara n memperketat...

Sambungan dari Hal 31

“Di beberapa tempat kami lakukan penjagaan. Selain itu petugas juga melakukan pemeriksaan kepada pengendara utamanya di perbatasan kota. Untuk mengantisipasi lebih jauh, kantor pemerintahan termasuk

polres kita amankan,” paparnya.

Ditambahkan, selain Indonesia dinyatakan siaga satu oleh Menteri Dalam Negeri, penjagaan juga dilakukan berdasar intruksi Kapolri. “Kami tetap memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Kemudian sebagai wujud perlindungan kami melakukan pengamanan

agar Kabupaten Situbondo tetap aman dari bahaya teroris,” paparnya.

Disinggung sampai kapan penjagaan di sejumlah tempat dilakukan, AKP Hariyono belum bisa memastikan. Pihaknya mengaku akan terus memperketat pengamanan di Kota Santri sampai kondisi negara benar-

benar aman. “Untuk itu kami menunggu perintah,” tegasnya.

Sekedar diketahui, ledakan bom bunuh diri pelaku teror terjadi Kamis (14/1) lalu di Jakarta. Akibatnya, beberapa orang tewas termasuk polisi dan warga sipil. Insiden ini kemudian membuat banyak orang merasa cemas. (rri/pri)

Hujan Normal Diprediksikan Februari n warga...

Sambungan dari Hal 31

”Bukannya apa, kalau BPBD sudah tidak ada anggaran,” tambahnya.

Orang nomor satu di lingkungan BPBD Kabupaten Situbondo itu mengaku, beberapa kecamatan di wilayah timur lebih terancam kekurangan air dibandingkan dengan di wilayah barat. ”Untuk wilayah barat su-

dah ada sumber air karena ada hujan dari daerah lain,” katanya.

Selain itu, dengan kondisi jarangnya hujan, juga berdampak terhadap pertanian petani. Sebagaimana yang diketahui, hampir seluruh petani sudah mulai bercocok tanam. ”Petani sudah tanam padi semua sekarang,” terangnya.

Akibat dari kekeringan ini, tidak sedikit petani yang menggunakan sumur bor. Hal ini ten-

tu saja berpengaruh terhadap biaya produksi petani. ”Sudah banyak yang mengeluh karena setiap pagi harus menggunakan sumur bor,” ujar Zainul.

Sedangkan debit air dari sungai sampeyan baru juga tidak tidak signifikan. Kata Zainul, hal ini menjadi pukulan telak para petani yang ada di wilayah utara Kabupaten Situbondo. ”Sebut saja di Kecamatan Man-

garan yang terus-terusan menggunakan sumur bor,” terangnya.

Sementara itu, BPBD sendiri memperkirakan hujan mulai turun normal sekitar Bulan Februari. Ini juga berdasarkan ramalan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). ”Untuk Jawa Timur, termasuk Situbondo, puncak hujan Bulan Februari,” pungkasnya. (bib/pri)

Laporan Kasus Diterima Polsek Panji n pedagang...

Sambungan dari Hal 31

Dengan cepat, RBT memukulkan nampan ikan yang dia pegang ke kepala Maryana.

Akibatnya, nampan ikan pecah dan membuat kepala korban mengalami luka memar atau benjol.

Tak hanya itu, RBT masih merasa belum puas. Dia selanjutnya mengambil ikan dagangannya dan dilemparkan ke wajah korban. Beruntung insiden ini bisa diredam oleh pedagang lain. Kerduanya dilerai dan kembali ke lapaknya masing-masing.

Namun, Maryana yang merasa

sudah dianiaya mengaku tidak terima dengan perbuatan yang dilakukan RBT. Maryana selanjutnya mendatangi Mapolsek Panji guna melaporkan RBT. “Kepala saya sampai benjol, makanya dia saya laporkan,” kata Maryana di Polsek Panji.

Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Ipda Nanang Pri-

ambodo membenarkan kasus penganiayaan antar pedagang ikan tersebut. Menurutnya, Maryana masih dimintai keterangannya. “Laporan kasus ini baru diterima di Polsek Panji. Sekarang pelakpor masih diperiksa. Nanti kita akan minta keterangan saksi-saksi lain,” paparnya. (rri/pri)

HABIBUL ADNAN/JPRS

AMBROL: Penggunaan kawat di proyek jalan di Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh yang sudah rusak, juga dinilai tidak memenuhi standar.

Akan Dilaporkan ke Kejaksaan n baru...

Sambungan dari Hal 31

Material yang digunakan asalasalan. Misalnya campuran semennya yang sangat tipis. ”Intinya, tidak sesuai dengan yang diharapkan,” katanya lagi.

Menurutnya, desa seharusnya memaksimalkan dana tersebut. Gelontoran dari pusat yang diambilkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) itu bukan jumlah yang sedikit. ”Pemerintah pusat menggelontorkan dana desa dari ang-

garan APBN harus diapresiasi.

Tapi kenyataannya, di bawah banyak diduga penyimpangan.

Contoh di Desa Gunung Putri yang dialokasikan ke pekerjaan rabat beton,” terangnya lagi.

Didik mengaku, dari keterangan yang didapatkan dari perangkat desa, kerusakan proyek rabat tersebut diakibatkan karena bencana. Akan tetapi, setahu dirinya, tidak pernah terjadi bencana. ”Hujan saja tidak pernah terjadi,” kata Didik.

Selain itu, papan proyek tersebut juga tidak ada. Sejak mulai

dikerjakan pada Bulan Desember 2015 lalu, tidak ada papan nama proyek. ”Makanya saya sendiri juga tidak tahu berapa anggarannnya, berapa volumenya,” terangnya lagi.

Terkait masalah ini, menjadi tugas masyarakat untuk ikut melakukan pengawasan. Didik mengatakan, sebagai bentuk kepeduliannya terhadap dana desa itu, dirinya akan melaporkan kepada pihak terkait. ”Nanti saya akan laporkan ke kejaksaan. Berkas-berkasnya sudah jadi,” pungkasnya. (bib/pri)

akan berakhir. ”Dalam satu bulan ini semua sudah harus selesai,” terang Agus.

Yadik, PPL Desa Curahjeru, Kecamatan Panji membenarkan kalau dirinya belum menerima honor. Dia mengatakan, hal ini sangat merugikan PPL yang ada di desa. ”Kami tidak bisa terima honor karena SPj belum selesai,” terangnya.

Makanya, Yadik berharap agar

Panwascam selaku petugas di atasnya segera menyelesaikan SPj. ”Kasian teman-teman belum dapat honor. Pekerjaan kan sudah selesai ini,” terangnya.

Baginya beberapa PPL sudah banyak yang mengeluh. Apalagi tugasnya sudah habis sekitar satu pekan yang lalu. ”Ini akibat dari kelalaian Panwascam yang berimbas kepada petugas yang ada di bawahnya,” pungkas Yadik. (bib/pri)

Menjadi Satu-satuya Pemilik Kamar Mandi Diakui Sangat Merugikan pada PPL n sumur...

n ppl...

Sambungan dari Hal 31

Saya asli orang sini saja, Desa Demung, Panarukan,” kata Sufiyana seraya beranjak pergi dari depan kamar mandi menuju warungnya. Dia melayani dua orang pemuda yang baru datang dan memesan kopi susu.

Setelah menyajikan pesanan orang, Sufiyana kembali menceritakan kisahnya. Dulu, sebelum tahun 2000, dirinya yakin jika Pantai Pathek akan terus ramai dikunjungi orang.

Dari situ, Sufiyana meminta agar suaminya membuat sumur bor.

Tahun 2000 usaha jualan warung kopi membuahkan hasil.

Dirinya menabung sedikit-demi sedikit untuk membuat sumur bor. Begitu uang terkumpul, Sufiyana memanggil tukang untuk menggali sumur. “Sejak tahun 2000 akhir saya punya sumur bor. Kemudian saya bikin kamar mandi pakai seng, disesuaikan dengan uang yang ada,” paparnya.

Kini Sufiyana menjadi satusatuya pemilik kamar mandi terbanyak diantara warung-warung kopi lainnya. Jika pedagang lain hanya memiliki ada satu atau dua kamar mandi, tetapi Sufiyana memiliki sepuluh kamar mandi.

Sufiyana lagi-lagi berdiri. Kali ini dia berbincang dengan dua perempuan yang usianya lebih tua. Mereka bertanya apakah

Sambungan dari Hal 31

”Kalau kita memberikan ke­­l ong­g aran, khawatir kita nanti kita yang kena. Makanya harus diselesaikan dulu,” katanya lagi.

Agus mengaku sudah memerintahkan kepada Panwascam agar segera menyelesaikan laporan SPj. Apalagi akhir Januari ini, masa tugas Panwsacam juga

Sempat Memelintir Tangan Korban n didorong...

Sambungan dari Hal 31

NUR HARIRI/JPRS

SANTAI: Sufiyana (duduk) menunggu usaha kamar mandi miliknya di pinggir pantai Pathek, Desa Demung, kemarin (15/1).

ada kamar mandi. Sambil tersenyum perempuan ini menunjukkan pintu-pintu kamar mandi miliknya.

Banyaknya warga yang menggunakan jasa kamar mandi membuat Sufiyana memiliki penghasilan sampingan. “Satu hari tidak tentu. Kadang ada 20 orang kadang kurang dari itu dan kadang-kadang lebih.

Namanya rejeki tidak tentu, tapi sabar saja,” ucapnya.

Dia menjelaskan, pengun-

jung yang sering menggunakan penyediaan jasa kamar mandi adalah pengunjung yang mandi di pantai. Selain itu, orang yang sekedar buang air kecil juga ada. “Paling banyak orang yang sudah mandi di laut terus mandi disini. Kalau untuk buang air besar, saya tidak menyediakan,” katanya sambil menyebut di beberapa warung lain ada yang menyediakannya.

Untuk menjaga agar pengunjung merasa tetap nyaman, Sufi-

yana dan suaminya kerap membersihkan kamar mandi umum tersebut. jika sepi, dirinya tidak membuka semua kamar mandi.

Hal itu dilakukan agar membersihkannya tidak terlalu banyak.

“Setiap hari dibersihkan.

Kadang-kadang kalau banyak pengunjung saya langsung lihat apakah ada yang kotor atau tidak. Semoga saja dengan menyediakan kamar mandi ini bisa membantu banyak orang,” pungkasnya. (pri)

”Sebelumnya, terlapor meme­ lintir tangan kiri pelapor dan langsung mendorongnya,” ujar Nanang.

Sedangkan kondisi pelapor

dalam keadaan hamil. Berdasarkan isi laporannya, saat membentur pintu, sempat mengenai perutnya. ”Pelapor mengaku mengalami kesakitan pada bagian perutnya,” kata Nanang kembali.

Sementara itu, jika terlapor terbukti melakukan perbuatannya,

dia bisa dikenai tindak pidan penganiayaan dalam rumah tangga. Hal ini sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 45 Undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang penganiayaan dan kekerasan dalam rumah tangga (PKDRT). (bib/pri)

EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

BERAS IR 64

Sabtu 16 Januari 2016

GULA PASIR

0

MIGOR CURAH

0

DAGING SAPI

0

DAGING AYAM BROILER

0

0

33

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR 0

100

CABAI RAWIT

KACANG KEDELAI LOKAL 0

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

0

BAWANG PUTIH

400 400

10.500

12.500

9.200

109.000

32.800

21.900

8.600

7.600

33.600

200

16.800

34.400

25.000

Luas Tanaman Buah Naga Bertambah BANYUWANGI - Budi daya buah naga kian diminati warga Banyuwangi. Saat ini tanaman buah naga yang dulu terkonsentrasi di Kecamatan Bangorejo dan Purwoharjo sudah merambah beberapa kecamatan lain.

Lima tahun terakhir konsentrasi pertanian buah naga hanya di Kecamatan Bangorejo dan Purwoharjo saja. Data tahun 2014 luas panen buah naga di Banyuwangi mencapai 1.152 hektare. “Pendataan total tahun 2015 masih belum tuntas.

Namun, kami memprediksi ada

kenaikan hingga 10 persen. Sebab, per November saja luas panen mencapai 1.180 hektare,” ungkap Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan, Ikrori Hudanto, melalui Kepala Bidang Hortikultura, Saifullah.

Seiring meningkatnya luas lahan dan produksi, kata Saifullah, pasar buah naga juga menjanjikan di tingkat nasional. Di pasar regional Jawa Timur, pangsa pasar buah naga Banyuwangi lebih luas dibanding Lumajang dan Lamongan ■ Baca Luas...Hal 39

CHIN JULLIEN/RABA

LAYANAN NASABAH: Suasana transaksi pelayanan nasabah BRI Cabang Banyuwangi kemarin. Untuk mengembangkan KUR mikro, BRI akan mengucurkan KUR Rp 317 miliar.

BRI Akan Kucurkan KUR Rp 317 M BANYUWANGI - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Banyuwangi menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mikro tahun 2016 hingga Rp 317 miliar. Target tersebut lebih tinggi dari realisasi KUR tahun 2015 sebesar Rp 120 miliar.

Pimpinan Cabang BRI Banyuwangi, Puguh Puji Wibowo, melalui Junior Staff Yoni Setiawan mengaku optimistis target tersebut akan tercapai. Sebab

melihat perkembangan kredit tahun lalu sangat pesat. “Tahun lalu saja Agustus hingga Desember tercapai Rp 120 miliar, makanya tahun ini kami optimistis bisa mencapai target yang ditetapkan,” ujar Yoni kemarin.

Untuk mencapai target tersebut, kata Yoni, salah satu upaya BRI adalah mengandalkan ekspansi nasabah. Selain itu, faktor eksternal seperti berkembangnya usaha mikro masyarakat serta dorongan

pemerintah juga mempengaruhi capaian penyaluran KUR. “Kita juga akan menawarkan nasabah yang sudah tuntas untuk mengambil kredit kembali guna pengembangan usaha mereka,” jelasnya.

Untuk non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah, Yoni percaya akan terjaga dengan baik. Tahun lalu, NPL KUR Mikro hanya Rp 237 juta dari penyaluran Rp 120 miliar. Sedangkan NPL dari KUR retail sebesar Rp 13 miliar

CHIN JULLIEN/RABA

KIAN MENJANJIKAN: Seorang pembeli sedang memilih buah naga di Jalan Yos Sudarso Klatak, Kecamatan Kalipuro.

hanya Rp 100 juta. “ Hanya nol sekian persen. Kita percaya kualitas kredit tetap terjaga,” katanya.

Secara umum, NPL untuk total kredit tahun 2015 juga di bawah tiga persen.

Dari total penyaluran kredit sebesar Rp 514 miliar, tercatat NPL hanya 1,28 persen. Sementara untuk KUR retail, tahun ini BRI menargetkan Rp 18 miliar atau lebih tinggi dari capaian 2015 senilai Rp 13 miliar. (cin/c1/afi)

Harga Cabai Rawit Naik-turun GENTENG - Harga cabai rawit terus berubah-ubah. Cabai rawit merah sudah tiga hari ini mengalami kenaikan. Harga cabai rawit hijau dan putih di pasaran mengalami penurunan.

Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, harga cabai rawit merah di Pasar Genteng itu harganya tembus Rp 35 ribu per kilogram. Padahal, tiga hari sebelumnya masih bertahan pada Rp 28 ribu per kilogram. “Harga cabai rawit merah sejak tiga haru lalu naik,” cetus Pak No, 50, salah satu pedagang cabai di Pasar Genteng II. Kenaikan harga cabai itu, terang

dia, dipicu banyaknya tanaman cabai yang mengalami pertumbuhan kurang baik. Sehingga, itu sangat berpengaruh terhadap hasil panen. “Banyak tanaman cabai lengger atau rusak,” terangnya.

Menurunnya hasil panen dari para petani itu, jelas dia, sangat berpengaruh terhadap stok cabai.

Biasanya, setiap kiriman itu mendapat jatah hingga tiga kuintal.

“Sekarang dibatasi paling banyak hanya dua kuintal,” cetusnya.

Harga cabai rawit merah yang naik itu, ternyata tidak berlaku bagi harga cabai rawit putih dan hijau. Saat ini,

harga cabai rawit putih dan hijau hanya Rp 12 ribu per kilogram.

“Sebelumnya mencapai Rp 18 ribu per kilogram,” terang Abdul Hafid, pedagang cabai lainnya.

Harga cabai yang tidak menentu itu, juga terjadi di pasar Desa/ Kecamatan Pesanggaran. Harga cabai merah rawit, kini tembus Rp 36 ribu per kilogram. Harga itu naik dari harga sebelumnya yang hanya Rp 35 ribu per kilogram. “Harga cabai rawit tidak menentu naik turun terus,” ungkap, Rusmidah, 51, salah satu pedagang eceran di Pasar Pesanggaran. (sli/c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

MURAH: Pedagang membungkus cabai rawit untuk dijual di Pasar Genteng kemarin (15/1).

BANYUWANGI Toyota Innova

BANYUWANGI Honda New CRV

BANYUWANGI

STNK

Espass

Hlg STNK P 5465 YH an Nurma Anita, Jl. Indra Giri RT. 3/5, Penataban, Giri

Djl Mobil Espass Th 96, Istmw, Ungu Mtlk Siap Pakai Plat DK, 38,5 Jt H:081338415837

Hlg STNK P 4319 XH an Lila Susanti, Dsn. Krajan RT. 3/1, Ds. Rogojampi, Bwi Hlg STNK P 4120 VK an Mohammad Ali, Dsn. Pekarangan RT. 4/1, Kel. Kelir Hlg STNK P 2774 WE an Immanuel Tambaru, Jl. Ikan Kerapu 69 RT. 3/1, Krngrjo

Dijual Innova Thn 09 disel silver hrg 176 jt nego bisa cash & kredit atau tukar tambah HB : 08123453975

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Dijual New CRV Thn 013/011 manual/ matic hitam hrg 305/225 jt nego bisa cash & kredit atau tukar tambah HB: 082142194111

BALI SOPIR Dcr Supir Serabutan Punya SIM A Max. 35 Th Untuk di Bali Hub: 085237237215

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI BLK

Rumah Jl. Tengiri

Dijual Rumah Luas 240 m2, Lt Atas 4 Kmr, Lt Bawah 3 Kmr, Garasi. Bisa dibuat Kos2an, Lokasi Jl. Tengiri Sekitar MAN Bwi Hrg Rp. 777 Juta Nego Hub: 082382689998

Tanah 611m2 Djl Tanah SHM Luas 611 m2, Ada Bangunan Semi Permanen, LB 18X8 m Tanpa Perantara, Lok. Jl. Lingk Lalangan Ds. Rejosari Hrg 125 Jt Nego H: 085204588246

Bth sgr kepala BLK-LN Penglmn L/P S1 Ekonomi Max.35 th,Staf D3 wanita Max.30 th,Satpam & Sopir max 35 th Sim B1 pengalmn krm lmrn ke Jl. Diponegoro 342 Gambiran,Genteng-Bwi Hub: 0813288889955

Mau pasang lowongan?

Hubungi HP: 08123353502

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com

OPINI RADAR BANYUWANGI

38 PUTING BELIUNG

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

BERJALAN PELAN: Dua anggota Polantas Polres Jember mengangkat kabel listrik dengan tongkat agar KA Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya bisa melintasi rel, kemarin (15/1).

Kabel PLN Halangi KA JEMBER – Hujan deras yang turun di Kaliwates, kemarin (15/1) sore, membawa korban. Hujan yang diikuti angin puting beliung itu merobohkan tempat cuci mobil milik Najib, di Jl Hayam Wuruk, Kaliwates.

Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Hanya, tempat cuci yang belum lama dibangun itu ambruk. Dan sebuah los terbang tersapu angin dan terlempar hingga ke rel kereta sekitar 20 meter di utara tempat cuci mobil tersebut.

Selain meluluhlantakkan tempat cuci mobil, angin puting beliung itu juga memorakporandakan baliho ukuran besar milik Alfamart setelah diterjang puting beliung. Bahkan, baliho ukuran besar yang terbawa angin langsung jatuh dan menimpa jaringan PLN. Kerusakan juga terjadi pada papan baliho milik sebuah percetakan di depan Rumah Makan (RM) Terapung Mangli.

Menurut anggota polantas yang saat itu melintas di Jl LumbaLumba, dirinya sempat melihat ada jaringan PLN yang jatuh dan mengganggu perjalanan kereta api.

Selanjutnya, kejadian itu langsung dilaporkan ke PLN Jember. Hanya, dalam tempo singkat petugas PLN langsung datang dan memperbaiki jaringan listrik yang terlepas dari tiang. (jum/c1/har/jpnn)

TAMBANG LIAR

Jawa Pos

Sabtu 16 Januari 2016

MEA 2016, Harapan atau Ancaman?

TAHUN ini Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara resmi membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA merupakan realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Dengan MEA, akan tercipta kesatuan pasar dan basis produksi yang akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah besar, dan skilled labor, menjadi tidak ada hambatan di kawasan Asia Tenggara.

Kebijakan pasar bebas itu dirancang untuk pasar tertutup menjadi pasar terbuka bagi produk negara-negara makmur. Atas nama pembangunan, negara-negara miskin tapi kaya potensi SDA dan SDM-nya akan mendapatkan limpahan investasi dan modal dari multinational corporation (MNC) yang juga berasal dari negara maju. Selain itu, juga akan menjadi lahan untuk menghasilkan remitansi bagi tenaga ahli ekspatriat. Demi memperebutkan perhatian MNC global, negara-negara di kawasan yang sama, sebagaimana ASEAN, tentu akan saling berkompetisi membuktikan negaranya paling layak mendapatkan aliran investasi dan capital itu.

Kondisi itu tentu memaksa negaranegara tersebut memberikan penawaran terbaik kepada pihak asing dengan membebaskan dari hambatan tarif dan nontarif, termasuk pengurangan pajak dan jaminan tata kelola pemerintahan yang baik. Akibatnya, pemerintah berpotensi meninggalkan tanggung jawabnya dalam mengelola ekonomi secara mandiri. Bahkan, pemerintah berpotensi tidak menjalankan fungsi sebagai pelayan hajat hidup masyarakat.

Pemerintah yang telah menjalin hubungan bilateral secara komprehensif dengan AS bakal menelan mentah-mentah strategi neoliberalisasi ekonomi itu. Apalagi, jika kebijakan itu menjadi prasyarat untuk mendapatkan utang luar negeri.

Apabila MEA telah berjalan, maka persaingan pasar di Indonesia dengan

Oleh: Sri Winarsih Ibu Rumah Tangga Desa Sempu

negara ASEAN lain akan semakin kentara.

Sudah barang tentu Indonesia akan tertinggal jauh mengingat kondisi SDM yang masih jauh dibanding negara ASEAN lain yang sudah tersertifikasi. Walaupun faktanya pemerintah berencana melakukan sertifikasi para pekerja, tapi itu hanya akan menjadi syarat tertulis untuk bersaing dengan negara lain. Kenyataannya, secara soft skill tetap jauh tertinggal. Selain itu, ketertinggalan Indonesia dari segi SDA, bukan karena SDA di Indonesia minim, tapi karena saat ini Indonesia masih terikat beberapa perjanjian dengan negara asing.

Sehingga, banyak SDA yang dikelola oleh asing dan tidak menjadikan Indonesia sebagai negara yang miskin.

Selain itu, peralatan produksi yang tersedia masih minim. Apabila akan ditambah kapasitas alatnya, maka harus dengan biaya yang sangat mahal. Tentu itu dibebankan kembali kepada rakyat yang menjalankan usaha tersebut.

Apabila dianalisis, tentu Indonesia belum siap menghadapi pasar bebas di kawasan Asia Tenggara tersebut. Bahkan, terkesan memaksakan diri dan pada akhirnya rakyat yang akan menelan kesengsaraan akibat persaingan yang ketat.

Sebelumnya, pada Januari 2010, Indonesia juga pernah mengadakan perjanjian dengan China terkait perdagangan bebas ACFTA. Nyatanya hal itu pun lebih banyak merugikan rakyat Indonesia karena faktanya China semakin gencar dan bebas menjual produkproduknya di Indonesia. Tentu hal itu merugikan pengusaha-pengusaha besar dan kecil di Indonesia.

Prinsipnya, pasar bebas merupakan bagian dari paket liberalisasi ekonomi.

Liberalisasi ekonomi, selain berarti menghilangkan peran dan tanggung jawab pemerintah dalam sektor ekonomi, juga

menyerahkan semua hal kepada individu dan mekanisme pasar (kekuatan penawaran dan permintaan).

Bahaya Pasar Bebas bagi Keluarga dan Generasi Akibat yang paling berbahaya dari pasar bebas adalah dampak sosial yang bermuara tidak saja pada kehancuran keluarga, tapi juga kehancuran peradaban.

Saat beban hidup makin menyesak, para laki-laki akan terpaksa menggadaikan tanggung jawabnya sebagai pencari nafkah keluarga. Kesulitan mendapatkan akses pekerjaan bisa menjadikan mereka rela melepas status terhormat sebagai kepala keluarga. Apalagi, strategi massif pemberdayaan perempuan membuat kewajiban mereka beralih tangan. Wajar jika saat ini di dunia muslim, fungsi kepala keluarga bagi laki-laki perlahanlahan tereduksi.

Konsekuensi logis yang harus dihadapi keluarga, jika ibu-ibu mereka harus berangkat mencari penghasilan, adalah meninggalkan tanggung jawab sebagai pengurus rumah tangga, termasuk kewajiban melakukan pengasuhan bagi anak yang masih membutuhkannya.

Fatalnya, pemerintah bukannya memastikan fungsi ibu berjalan optimal, tapi justru menerbitkan aturan yang memfasilitasi fenomena mobilisasi pekerja perempuan. Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 2013 tentang pengembangan anak usia dini holistik–integratif menyebutkan bahwa salah satu unsur pendidikan anak usia dini adalah penyediaan tempat pengasuhan anak berwujud day care atau tempat penitipan anak. Padahal, yang terjadi sebenarnya adalah kapitalisasi atas keberadaan pekerja perempuan.

Institusi terkecil dalam struktur

kemasyarakatan yang seharusnya berperan dalam pembangunan peradaban bisa rusak karena peran dan fungsi anggota keluarga tak lagi selaras. “Keluarga terminal” akan menjadi fenomena; keluarga hanya menjadi tempat sejenak melepas lelah, kemudian semua anggotanya tersibukkan kembali dengan kepentingan duniawi yang tak hendak berhenti.

Pejabat Indonesia seperti halnya Menag, Lukman Hakim Saifuddin, prihatin dengan tingginya angka perceraian dari tahun ke tahun. Data Badan Penasihat Pembinaan Pelestarian Perkawinan (BP4) menyebutkan lebih dari 60 persen perceraian terlebih dahulu dilayangkan pihak perempuan. Wajar jika generasi saat ini menderita krisis identitas karena kehilangan figur ayah-ibunya. Wajar pula jika kasus asusila dan kriminal saat ini juga diperankan oleh kaum muda.

Oleh karena itu, Prof. Dr. Mohd. Kamal Hassan dari Institut Antarbangsa Tamadun dan Pemikiran Islam (ISTAC) Malaysia mengungkapkan bahwa Malaysia dengan visi 2020 amat rentan dilanda sindrom budaya seperti di Chicago dan New York.

Yakni masyarakat yang mempunyai taraf kehidupan dan teknologi begitu tinggi tapi miskin peradaban.

Tidak cukup dengan merusak kualitas generasi, kepunahan generasi juga bakal menjadi momok masa depan. Tuntutan karir membuahkan keinginan perempuan pekerja menunda kehamilan, membatasi jumlah anak, atau bahkan tak ingin memilikinya.

Semua ekses buruk itu tak mustahil menimpa Indonesia. Semua berawal dari visi pembangunan kapitalistik yang hanya bertumpu pada pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah hanya mengejar angka-angka semu yang tidak pernah menyentuh realitas permasalahan. Padahal, masyarakat tidak hanya menginginkan kekayaan, tapi juga penghargaan atas nilai-nilai kemuliaan yang bersumber pada ajaran agama. (*)

Buku dan Perpustakaan di Era Ini

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

TERSANGKA: Empat penambang liar emas di wilayah Perhutani RPH Pace, Silo, diamankan di Mapolsek Silo.

Tangkap 4 Penambang JEMBER – Saat berbagai kalangan memberi atensi pada penambangan liar emas di Gunung Manggar, Wuluhan, Kamis (14/1) malam, petugas Perhutani bersama puluhan warga Desa Pace, Silo, berhasil menangkap penambang emas di desanya. Empat orang diamankan di Mapolsek Silo.

Aktivitas penambangan liar itu ditemukan di petak 16B Perhutani RPH Silo di Dusun Curahwungkal, Desa Pace.

Saat digerebek sekitar pukul 22.00, warga sempat menghajar empar pelaku yang tertangkap. Bahkan, empat motor milik pelaku juga dibakar oleh massa. Sedangkan empat pelaku yang lain berhasil melarikan diri.

Selanjutnya para pelaku diamankan di Mapolsek Silo.

Setelah menjalani pemeriksaan, empat penambang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Muslim, 38, warga Dusun Sumberlanas Timur; Marzuki, 40, warga Dusun Curahwungkal, keduanya sama-sama dari Desa Pace, Silo. Lalu, Tekad Riadi, 42, warga Dusun Tanjungrejo, Desa Kebun Dalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi; dan Tatang, 50, warga Desa Ciladaen, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten.

Bersama keempatnya, polisi menyita sejumlah barang bukti. Yakni, empat sak batu mangan yang diduga mengandung emas, dua motor masing-masing Suzuki Smash dan Honda Supra, dua bethel, sebuah palu, sebuah karpet warna biru, dan dua sak plastik. (jum/c1/har/jpnn)

Orang menyebutnya jendela kehidupan.

Mahasiswa menganggapnya sebagai penuntun kesejahteraan. Sedangkan anak kecil memanggilnya sebagai surga hiburan. Ya, dia adalah buku. Banyak orang mengenalnya sebagai salah satu faktor pendorong kehidupan. Khususnya, di era kekinian ini. Banyak orang menuntut buku mengandung segudang subjek yang apik dan menarik dengan keterbukaan ruang yang disebut open minded di berbagai macam bidang.

Hingga hal tersebut menyebabkan banyak penulis sedikit kewalahan menerima keinginan pasar.

Sebagai salah satu dari sekian negara berkembang, Indonesia memang memiliki segudang impian untuk menjadikan buku sebagai patokan dalam segala sumber. Kalau bisa, seluruh bidang kehidupan, menjadikan buku sebagai salah satu pokok tepercaya yang paling ampuh dan mujarab.

Berbicara tentang buku, maka tak lazim apabila tak “memanggil” pula ruang publik yang memiliki keterkaitan dengan keberadaan buku yang sering disapa dengan sebutan perpustakaan.

Dalam berbagai macam konteks kegiatan dan pembicaraan, perpustakaan sering disebut sebagai salah satu ruang lingkup masyarakat yang menyediakan layananlayanan, baik itu buku maupun informasi lain, yang mampu ditata dengan jaminan mutu dan kualitas yang mumpuni. Bacaan yang ada dalam ruang lingkup perpustakaan pun dianggap sebagai bacaan yang apik dan menarik. Keberadaan

Oleh: Aninditya Ardhana Riswari Mahasiswi Sastra Indonesia Unair Surabaya asal Banyuwangi

bangunan dan tata ruangnya diharuskan memiliki kenyamanan, sehingga banyak orang berbondong-bondong, bahkan rela menjadikan perpustakaan sebagai rumah kedua.

Baru-baru ini sempat terkecoh mendapati banyak berita “lalu lalang” dengan segudang kritik tajam mengenai perpustakaan. Kebanyakan perpustakaan di Indonesia, termasuk Banyuwangi, kini dianggap sebagai suatu ruang publik yang tidak layak. Bahkan, ada yang mengatakan perpustakaan justru menjadi ruang publik yang sia-sia.

Tidak ada yang patut disalahkan dengan komentar buta macam demikian. Namun, ada satu hal yang harus digarisbawahi, bahwa sebagai negara berkembang dengan keterbatasan sumber daya manusia (SDM), sebetulnya salah satu aspek terbesar adalah rendahnya minat baca generasi muda. Hal tersebut diakibatkan anggapan dan pemikiran negatif terhadap bacaan yang ada. Oleh karena itu, pula kaget jika perpustakaan semakin sepi peminat dan kurang pengunjung.

Perlu diketahui, minat baca mulanya adalah kesanggupan dan keinginan dari dalam diri seorang individu untuk melakukan kegiatan yang disebut membaca, baik membaca majalah, buku, koran, maupun yang lain. Kian ke mari,

minat baca orang terhadap hal-hal yang dianggap konkret atau nyata layaknya buku semakin berkurang. Itu juga disebabkan beredarnya buku-buku elektronik yang dapat dengan mudah diakses melalui telepon genggam. Selain itu, keberadaan dunia maya dengan situs lengkapnya yang akrab disapa Mbah Google memberi fasilitas masyarakat dalam mendapatkan informasi dengan cukup diteliti dalam waktu sepersekian detik. Hal itu kini menjadi sebagian kecil penyebab masyarakat malas bertandang ke perpustakaan.

Melalui beberapa faktor tersebut, maka perpustakaan saat ini dianggap mati pengunjung. Hal itu yang juga mendorong beberapa perpustakaan dianggap sebagai salah satu ruang publik yang tidak layak.

Sepinya pengunjung dan kurangnya pelayanan yang bermutu juga menjadikan perpustakaan dianggap kurang mampu memberikan dan mendongkrak minat baca masyarakat.

Namun, kembali lagi pada penjelasan sebelumnya, bahwa tidak ada yang patut disalahkan dalam keadaan itu. Melalui kondisi yang demikian, hendaknya seluruh kalangan dan lapisan masyarakat turut serta membangun perpustakaan agar menjadi ruang publik yang asri dan inovatif, yang dalam hal ini mampu memberikan kenyamanan bagi siapa pun saat

berkunjung.

Langkah awal dalam mendongkrak eksistensi perpustakaan di era sekarang ini adalah mengembalikan dan menstabilkan angka minat baca masyarakat terhadap suatu media yang konkret, yakni buku. Keberadaan perpustakaan keliling yang masuk ke desa hingga ke bagian pelosok sebenarnya merupakan langkah awal dalam meningkatkan minat baca dan sebagai ajakan yang tepat agar masyarakat kembali berkunjung ke perpustakaan.

Langkah lain dapat ditempuh dengan memperbaiki layanan dan jaminan mutu buku-buku di perpustakaan. Jika koleksi buku-bukunya baru dan berkualitas, maka akan menarik minat pengunjung. Hal itu dapat dibenahi dengan melakukan uji kelayakan buku dan kelengkapan buku sesuai harapan dan minat pengunjung.

Cara lain yang harus ditempuh adalah menumbuhkan kembali kesadaran masyarakat menjadikan buku sebagai “jembatan peradaban dunia”, dan menyejajarkan buku sebagai harga diri bangsa. Selain itu, juga menjadikan perpustakaan sebagai patokan ruang publik yang berguna sebagai komoditas utama sumber ilmu. Dengan demikian, meskipun tergerus oleh zaman yang kian modern, maka masyarakat akan tetap sadar membaca, banyak wawasan, dan tentu tidak mati ilmu. Masyarakat pun akan terus menjadikan perpustakaan sebagai lembaga terbuka dan ruang publik yang nyaman dikunjungi dan dinikmati siapa pun. Salam Perpustakaan!

Uneg -Uneg INFO Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini:

OPINI Naskah Opini panjang tulisan sekitar 680 kata.

Kirim ke: artikelradarbwi@gmail.com Sertakan pula identitas pengirim dan foto close up.

UNEG-UNEG Tulisan tidak boleh menghujat dan menyerang pihak-pihak tertentu.

Diutamakan terkait dengan fasilitas publik.

Kirim ke: beritaraba@gmail.com atau Radar Banyuwangi radarbwi Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi naskah yang dimuat.

Pendidikan Butuh Terobosan

Hasil Konfercab GMNI

DALAM beberapa tahun terakhir, PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) Kabupaten Banyuwangi menunjukkan peningkatan pesat.

Menjadi sebuah keharusan untuk mendukung perbaikan dan peningkatan penyediaan pelayanan pemerintah di sektor Pendidikan guna menjaga pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi agar tetap positif.

Hubungan pertumbuhan ekonomi dan pendidikan tinggi sangat jelas. jika pendapatan perkapita meningkat, maka kebutuhan terhadap pendidikan tinggi juga meningkat.

Meningkatnya kualitas kemampuan dan kapasitas SDM sebagai hasil dari proses pendidikan, maka hal tersebut dapat mendukung usaha pertumbuhan ekonomi untuk tetap positif, sehingga mengakibatkan demand/permintaan terhadap layanan pendidikan tinggi pun juga akan terus mengalami peningkatan.

Dunia pendidikan di Bany-

HASIL-hasil konferensi cabang GMNI Banyuwangi ke XIII, antara lain: 1. Menetapkan saudara Made Brian Mahararta., S.sos( bung ibenk) dan saudara Faeruza Firdaus., SE. sebagai ketua dan sekretaris DPC GMNI periode 2015-2017.

2. Menetapkan hasil-hasil sidang komisi organisasi, komisi program, dan komisi kaderisasi.

Kami mengucapkan selamat kepada Bung Made Brian P.M.

Pendidikan bukan hanya sebagai fasilitator dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. uwangi membutuhkan terobosan-terobosan besar dari seluruh stakeholder Kabupaten Banyuwangi untuk menunjang putera-puteri Banyuwangi mendapatkan kualitas pendidikan tinggi.

Pendidikan bukan hanya sebagai fasilitator dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berperan sebagai GERBONG pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Majulah pendidikan tinggi di Banyuwangi, untuk #banyuwangilebihbaik Arif Dharmawan Tinggal di DKI Jakarta

S.Sos (sebagai ketua) dan bung Faeruza Firdaus., SE.(sebagai sekretaris), semoga terpilihnya kalian mampu membangun serta membesarkan organisasi sehingga organisasi mampu menciptakan kader-kader yg kompeten dan berprinsip.

Sekali lagi selamat!

Sunandiantoro Sang Revolis Pernah belajar di Untag Banyuwangi

ERNA DHARMAWATI OONK FOR RABA

Ini Contoh Positif

Terima Kasih RS BWI

WAKTU melewati daerah Kalibaru, saya sempat melihat kerumunan warga. Saya kira kecelakaan atau berjudi.

Setelah saya lihat segerombolan anak muda ini berjualan hp scond, hp jadul, aksesoris hp, dll. Komunitas yang bagus dan positif dari pada diisi kegiatan yang tidak bermanfaat.

Komunitas ini di namakan BLC (Banyuwangi Lapak Community). Mereka buka lapak di berbagai daerah seKab. Banyuwangi.

Erna Dharmawati Oonk Pernah belajar di Universitas PGRI Banyuwangi. Tinggal di Kendari.

Terima kasih kepada pihak apapun/manapun yang telah memberi bantuan kesehatan kepada masyarakat dengan memberikan operasi katarak secara gratis di RS Banyuwangi.

Sudar Jaji Pernah belajar di SMKN 1 Banyuwangi. Tinggal di Banyuwangi

Kurikulum Bahasa Oseng Saudara, yang punya kurikulum bahasa Oseng.

Saya butuh secepatnya.

Heni Kurniawati Mahasiswa jurusan S3 Bahasa Oseng di IKIP PGRI Banyuwangi

halaman 36

Sabtu 16 Januari

Tambang Pasir Sukorejo Ditutup

BANGOREJO - Penambangan pasir yang diduga tidak mengantongi izin ternyata masih cukup marak. Itu seperti di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo. Di tempat itu penambang mengeruk lahan yang berdekatan de­ ngan perumahan penduduk.

Karena sering diprotes warga, tambang

Tuna Wisma

pasir milik Khotib, 37, warga Dusun Sukomukti, Desa Sukorejo, yang sudah berlangsung lama itu akhirnya ditutup Camat Bangorejo, Hardiono, Rabu (13/1). Dalam penutupan itu, camat didampingi kepala desa (kades) dan perwakilan warga. “Sebelum tambang pasir itu kita tutup, kita kumpulkan pemilik tambang pasir dan

warga,” terang Camat Bangorejo, Hardiono.

Berdasar keterangan pemilik tambang, terang camat, kegiatan penambangan pasir di wilayahnya itu belum mengantongi izin. “Kita tutup karena belum ada izin,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng kemarin (15/1) n  Baca Tambang...Hal 37

Tahun 2016

ILEGAL: Lokasi penambangan pasir di Desa Sukorejo yang berdekatan dengan perumahan penduduk Rabu (13/1).

KANTOR CAMAT BANGOREJO FOR JPRG

Cluring Berpotensi Terserang DBD

Peluang Usaha

Sembilan Warga Dirawat di Puskesmas Benculuk

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

TELATEN: Untung Hariono menyelesaikan pembuatan baterai ayam petelur di rumahnya kemarin (15/1).

CLURING - Wilayah di Kecamatan Clu­ ring berpotensi terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD). Daerah yang rawan terserang penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti itu berada di sembilan desa di kecamatan itu.

Selama 2016 ini pasien yang menjalani rawat inap di Puskesmas Benculuk, Kecamatan Cluring, karena dinyatakan positif

terkena DBD berjumlah sembilan orang. “Selama Januari 2016 ini sudah sembilan pasien yang terkena DBD,” terang Plt. Kepala Puskesmas Benculuk, drg.

Slamet.

Dari sembilan pasien DBD itu, terang dia, tujuh pasien sudah membaik. Oleh keluarganya, dia sudah dibawa pulang. Hingga kemarin tinggal dua pasien yang masih dirawat. “Sekarang tinggal dua pasien,” katanya seraya menolak menyebut nama

pasien itu.

Menurut Slamet, sembilan pasien yang menjalani rawat inap di Puskesmas Benculuk memang tidak semua berasal dari wilayah Kecamatan Cluring. Sebagian besar dari wilayahnya. “Hanya dua yang dari luar Clu­ ring, yakni dari Srono dan Jajag,” terangnya.

Tujuh pasien yang berasal dari wilayah Kecamatan Cluring itu berasal dari Desa Plampangrejo, Tampo, Sraten, Tamana-

Kandang Ayam Dikirim ke Bali SRONO - Maraknya peternak ayam petelur di Banyuwangi membawa berkah tersendiri bagi Untung Hariono, 40, pembuat kandang baterai ayam petelur berbahan bambu asal Dusun Krajan Kulon, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono.

Pria yang sudah membuat kerajinan kandang ayam sejak tahun 2005 itu kini kebanjiran pesanan. Para peternak yang memesan itu berasal dari berbagai daerah di Kabupaten Banyuwangi. “Awal tahun ini ada pesanan dari Bali,” katanya.

Bersama 15 karyawan, Untung dalam sebulan mampu membuat 100 kandang ba­terai ayam petelur. Bambu yang dipilih untuk membuat kandang itu adalah jenis benel, apus, dan ori. “Bambu yang dipilih tebal dan sudah tua,” ujarnya.

Kandang baterai itu, terang dia, tempat hidup ayam petelur. Ayam merasa nyaman saat berkembang biak dan bisa menghasilkan telur yang berkualitas n  Baca Kandang...Hal 37

gung, Sarimulyo, dan Sembulung. “Semua desa di Kecamatan Cluring berpotensi DBD,” cetusnya.

Pasien yang datang ke Puskesmas Benculuk, terang dia, dalam kondisi demam tinggi.

Setelah masuk dan menjalani rawat inap, pasien itu langsung diinfus.

Selanjutnya, dilakukan cek darah dan diperiksa di laboratorium. “Hasil laboratorium diketahui pasien itu terkena DBD. Pasien tersebut kita pantau terus perkembangannya,” ungkapnya n  Baca Cluring...Hal 37

Kunjungan Turis Asing tak Terpengaruh Bom Sarinah

SHULHAN HADI/JPRG

RAMAI: Turis asing masih berdatangan ke pantai Pulau Merah untuk bermain surfing kemarin (15/1).

PESANGGARAN - Aksi teror berupa ledakan bom di sekitar gedung Sarinah, Jalan MH. Thamrin, Jakarta, pada Kamis (14/1) tampaknya tidak berpengaruh terhadap wisatawan asing di pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

Para pelaku wisata menganggap teror bom di Jakarta itu satu hal yang biasa. Para turis asing banyak yang tidak menanggapi serius teror itu. “Mereka tahu ada bom, tapi tetap biasa saja,” cetus Tejo Sastro, 27, salah satu guide wisatawan asing.

Para turis asing yang dia kawal, terang dia, juga tidak merasa risau saat tahu ada bom meledak di sejumlah titik di ibu kota. “Sikap para turis tidak ada perubahan apa-apa. Juga tidak ada yang takut,” ungkapnya.

Menurut Tejo, sikap tidak panik para turis asing itu dianggap wajar. Malahan, saat di Gunung Tumpang Pitu ada kerusuhan dengan aksi bakar, para turis asing juga tidak ada yang takut.

“Semua itu tergantung para guide yang mendampingi,” ungkapnya.

Meski tidak takut, tapi untuk komunikasi dengan orang yang baru dikenal, para turis asing itu sangat hati-hati, terutama terkait agama. “Jangan tanya masalah agama, itu termasuk sensitif,” cetusnya.

Tejo mengaku saat ini sedang mengawal turis asing dari Rusia. Mereka adalah Yana, 31; Stas, 43; dan Dimitry, 43. Ketiga wisatawan itu sudah tiga hari tinggal di Pulau Merah. Selama berada di Pesanggaran, mereka suka bermain selancar. “I am not afraid,” sebut Yana. (sli/c1/abi)

Mengunjungi Distributor Kaset VCD Banyuwangi

Marak Produksi Lokal, Harga VCD Jadi Anjlok Slamet, 45, warga Dusun Banje, Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, sejak tahun 1999 menjadi distributor video compact disc (VCD) dan kaset pita untuk lagu-lagu di Banyuwangi.

Ribuan keping VCD diedarkan hingga pelosok desa di Kabupaten Banyuwangi.

DEDY JUMHARDIYANTO, Rogojampi Di ruang tamu berukuran tiga meter kali enam meter tampak penuh kepingan VCD berisi aneka jenis lagu mulai lagu Banyuwangi, dangdut, pop, dan album lain. Semua VCD itu tampak tersusun rapi dalam kardus, rak plastik, dan etalase.

Tidak hanya di ruang tamu, tumpukan VCD juga ada di salah satu kamar dengan ukuran tiga meter kali tiga meter yang berada di sisi timur rumahnya. Ribuan keping VCD itu sangat terawat dan dipilah sesuai jenis lagu dan rumah produksi rekamannya.

VCD yang dikamar dibandel rapi dalam rak dan tidak disusun dalam etalase.

Ribuan keping VCD itu yang setiap hari di bolak-balik Slamet, sang distributor, untuk disalurkan ke tokotoko dan penjual VCD di seluruh penjuru Banyuwangi. Saking seringnya mengotak-atik VCD, pria itu sampai hafal jenis lagu, warna cover, dan tempat penyimpanannya. “Mau cari lagu apa, saya hafal tempatnya,” cetus Slamet.

Profesi jualan VCD sudah dilakoni Slamet sejak tahun 1999. Saat itu kaset pita masih ramai dan mendominasi sejumlah toko dan pusat perbelanjaan di Kabupaten Banyuwangi. “Kaset dalam format VCD masih jarang dite-

mukan, para konsumen yang memiliki VCD player juga masih terbatas,” ungkapnya.

Memasuki era tahun 2000 mulai terjadi transisi dari kaset pita ke VCD. VCD player mulai banyak dijual dan ditemukan di toko-toko elektronik.

Bersamaan dengan itu, VCD mulai muncul dan merambah dunia rekaman di Banyuwangi. Satu-satunya produksi rekaman lokal di Banyuwangi saat itu masih Aneka Safari, selebihnya diproduksi oleh perusahaan rekaman asal Surabaya.

Pada tahun 2000 hingga tahun 2005 penjualan VCD sangat luar biasa.

Dalam satu kali produksi, penjualan VCD lagu Banyuwangi sangat luar biasa dan bisa menembus hingga 20 ribu keping. Maklum selain harga VCD saat itu masih relatif murah, minat masyarakat untuk menonton VCD juga sangat tinggi. “Dulu itu 20 ribu keping VCD habis dalam waktu tiga bulan,” katanya n  Baca Marak...Hal 37

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

ULET: Slamet, 45, menata kaset (VCD) di rumahnya di Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, kemarin (15/1).

R A D A R g e n te n g

Jawa Pos

Sabtu 16 Januari 2016

Blambangan Raya

37

Seminar & Training Bisnis Praktis LULUS : Para wisuda Diploma III dan Perwira Remaja Akaba bersama Komandan Lanal Banyuwangi, Direktur Akaba Banyuwangi.

Istimewa

Prodi Nautika Hadir di Akaba KALIPURO – Akademi Ke­ lautan Banyuwangi (Akaba) kembali meluluskan kembali para tenaga handal dibidang kelautan.

Selasa (12/1) menyelengga­ rakan wisuda perwira remaja Angkatan XII. Wisuda tersebut dilaksanakan di aula Akaba Ja­ lan Transmigrasi 5 Ketapang, Kalipuro. Dalam wisuda tersebut dihadiri Komandan Pang­kalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi. Turut hadir juga Pejabat Kesyahban­ daran dan Otoritas Pelabuhan Tanjungwangi, Kepala UPP Ke­ las III Ketapang, Dinas Pendidi­

kan Kabupaten Banyuwangi, Kantor Bea Cukai, PT. ASDP Ketapang, PT. Semen Bosowa Banyuwangi, Bank Syariah Man­ diri Kantor Kesehatan Pelabuhan dan para pimpinan perusahaan pelayaran di wilayah pelabuhan Ketapang dan Tanjung Wangi Banyuwangi.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam wisuda yang meluluskan 20 taruna tersebut adalah Direktur Akaba Banyu­ wangi, Ir. Andi Dachlan Sadly, MM. Lulusan Akaba merupakan bagian dari potensi insansi un­ tuk meneruskan pembangunan di bidang kemaritiman. Dalam

pendidikan formalnya, ujar di­ rektur Akaba pada sambutan acara, para taruna Akaba telah dilatih untuk memiliki sum­ berdaya manusia yang disiplin dengan penalaran yang logis, kritis, sistematik dan konsisten.

“Tujuannya untuk memben­ tuk struktur ilmu dan pengeta­ huan yang kokoh,” lanjut Andi Dachlan. Dengan bekal terse­ but, lulusan Akaba, terutama para perwira remaja Akaba ang­ katan XII bisa mengembangkan daya kreatifitas serta inovatif yang tinggi.

Untuk menjawab tantan­ gan program pemerintah

dalam mengembalikan keja­ yaan kemaritiman serta untuk memenuhi kebutuhan tena­ ga perwira laut, maka Akaba Banyuwangi membuka pro­ gram Studi (Prodi) Nautika dam KPNK pada tahun akademik 2016 – 2017. Pendaftaran gel­ ombang I dibuka sejak 1 Januari hingga 11 Maret mendatang.

Sedangkan gelombang II akan dilaksanakan pada 6 Juni hing­ ga 25 Agustus. Untuk informasi bisa kunjungi web Akaba di www.akaba-bwi.ac.id atau da­ ting langsung di kampus Akaba Banyuwangi Jalan Transmigrasi No.05 Ketapang. (*)

Meledakan Omzet 100 Juta dalam 3 Bulan dari Bisnis Travel BANYUWANGI-Secara umum industri pariwisata memiliki potensi jual yang sangat tinggi.

Bahkan dari hari-kehari menga­ lami peningkatan yang signifi­ kan. Oleh karenanya, membuka bisnis travel adalah peluang besar dan pilihan yang tepat saat ini. Cukup dengan modal murah, bisnis ini menghasil­ kan peluang besar yang terus berkembang.

Pada tahun 2014. Menpar A­rief Yahya pernah menyatakan dalam acara “Indonesia Tourism Investment Day” di Jakarta, be­ berapa data yang ditunjukan bahwa di Indonesia membu­ tuhkan 120 ribu kamar hotel, 15 ribu restoran, dan 10 ribu agen travel.

H.M. Asrofuddin selaku owner MMBC INDO Cabang Pasuruan mengatakan, kini membuka usaha tour & travel semudah membuka sebuah gadget atau smartphone yang bisa dibawa kemana saja. Tentunya, dengan kemudahan ini para Entrepre­ neur Tour & Travel tidak perlu khawatir dan repot lagi. “Ap­ likasi ini bahkan sangat cocok

untuk para calon pembisnis travel pemula” Ujar Asrofuddin.

Pria yang kini berprofesi se­ bagai pebisnis Tour & Travel ini akan membongkar habis jurus-jurus jitu yang sudah di praktekkan olehnya bersama Yudha Eris Setiawan, salah satu trainer laris MMBC INDO Akademi.

“Menjadi pembisnis sejak di­ ni, bisa menjadi sebuah pilihan tepat bagi kaum muda yang ingin menambah pendapatan income mereka sehari-hari” ungkap Asrofuddin.

Seminar ini cocok untuk sia­ papun yang ingin berbisnis travel tanpa harus mening­ galkan pekerjaan utamanya.

Baik itu anda sebagai seorang

karyawan, PNS, Guru, Mahasiswa, bahkan ibu rumah tangga sekalipun yang ingin mem­ bantu keuangan keluarganya.

Ayo ikuti seminar dan trainingnya bersama MMBC INDO Pasuruan, untuk Jember digelar Sabtu, 16 Januari 2016 di Hotel Istana Jember. Sedangkan di Banyu­ wangi digelar hari Minggu, 17 Januari 2016 di Hotel Santika Banyuwangi, START pukul 17.00 WIB – selesai.

Cara mengikuti seminar cu­ kup mudah. Cukup ketik: Radar_Nama Kota_Nama_No HP, kirim ke 081-5555-0888.

HTM Rp. 100 Ribu, 2 orang Rp. 150 Ribu. Khusus hari ini harga Rp. 50 Ribu hanya untuk 10 pendaftar pertama !!! Dijamin !!!

Pulang seminar jadi pengusaha travel. Dapatkan juga bonus tambahan berupa voucher um­ roh senilai 1 Juta, PPOB System untuk Transaksi Pulsa, PLN,TV Berbayar dan Leasing. (*)

Petani Wringinpitu Gagal Tanam Padi Benih Mati karena Kekurangan Air TEGALDLIMO - Meski sudah sering turun hujan, para petani di Dusun Bayatrejo, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, masih banyak yang belum bisa mengairi sawahnya secara maksimal. Malahan, ada yang gagal tanam karena benih mati akibat kekurangan air.

Para petani yang menanam padi dengan sistem gogo juga terancam gagal panen lantaran air di daerah tersebut minim. “Prediksi Januari ini akan turun hujan deras hingga bisa mengaliri sawah, ternyata meleset,” cetus Misdi, 60, salah seorang petani asal Dusun Bayatrejo, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo.

Sampai saat ini, terang dia, pet-

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

GAGAL TANAM: Misdi, 60, meratapi benih padinya yang layu karena kekurangan air kemarin (15/1).

ani di daerahnya masih belum bisa mengairi sawahnya. Sejumlah petani gagal menanam padi dengan sistem pengolahan lahan.

Padahal, petani sudah menyiapkan lahan. “Rugi benih saja, belum sampai tanam,” ungkapnya.

Terkait kekurangan air itu,

petani sudah mengantisipasi dengan melakukan penanaman padi dengan metode gogo atau penanaman padi tanpa me­ ngolah atau membajak sawah.

Benih padi yang masih berbentuk gabah ditanam langsung ke lahan seperti menanam kedelai.

Tetapi, sistem yang mengandalkan air dari hujan itu juga gagal.

Padi tidak bisa tumbuh maksimal lantaran kekurangan air.

“Kalau ada air hujan, mungkin masih bisa tumbuh. Tanaman padi layu karena terkena sinar matahari langsung,” terangnya.

Akibat minimnya air irigasi di sawah, sejumlah petani di Dusun Bayatrejo, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, mengaku hanya bisa pasrah.

“Kita sekarang menunggu aliran air hingga maksimal,” cetusnya. (ddy/c1/abi)

Harus Terapkan Hidup Bersih dan Sehat n Cluring...

Sambungan dari Hal 36

Sejauh ini, masih kata dia, pasien yang menjalani rawat inap masih terpantau cukup baik dan bisa ditangani. Tetapi, jika hasil pemeriksaan rutin kurang baik

dan drop, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit. “Sementara ini masih aman-aman saja,” katanya.

Dokter Slamet mengimbau masyarakat segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami demam tinggi. Biasanya demam itu bersifat bifasik (seperti pelana

kuda), yakni panas akan turun di hari ketiga atau keempat, tapi hari berikutnya naik lagi. “Telat pemeriksaan bisa fatal,” ujarnya.

Cara mudah mencegah penularan DBD, lanjut dia, dengan melakukan gerakan 3M, yakni menguras bak mandi, mengu-

bur tempat (wadah) yang bisa menampung air, dan menutup bak mandi sebagai tempat berkembangnya nyamuk. “Intinya jaga pola hidup bersih dan sehat di sekitar tempat tinggal dan pakai lotion anti nyamuk,” pungkasnya. (ddy/c1/abi)

Bahan dari Bambu Bertahan 10 hingga 15 Tahun n Kandang...

Sambungan dari Hal 36

“Kalau kandang baterai dari bambu, telur ayam banyak yang utuh. Tapi kalau dari besi, kemungkinan retak-retak tinggi karena benturan yang kuat,” terangnya.

Kandang baterai dinilai me­ mudahkan peternak, terutama dalam pengawasan ayam yang sakit dan mengontrol pakan.

Ayam pun tidak banyak kehilangan energi, dan telur selalu dalam kondisi bersih. Meski terbuat dari bambu, kandang baterai buatannya mampu

bertahan hingga 10 hingga 15 tahun. “Jika bambu direndam air selama sebulan, akan lebih tahan lama,” ungkapnya.

Kandang baterai ayam buatannya itu panjang dua meter, lebar sekat 30 centimeter, dan tinggi 35 centimeter. Satu kandang baterai seukuran itu

bisa muat sepuluh ekor ayam.

Harga satu kandang baterai Rp 75 ribu. Jika dibandingkan kandang baterai berbahan besi, harganya jauh lebih murah dan ringan. “Kandang berbahan besi harganya dua kali lipat le­b ih mahal. Awetnya sama sa­ja,” katanya. (ddy/c1/abi)

Tambang Pasir Ilegal Terus Dipantau n Tambang...

Sambungan dari Hal 36

Saat dilakukan pertemuan bersama, jelas dia, pemilik tambang

pasir menerima penutupan itu.

Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan pemantauan.

“Tambang pasir yang tidak ada izinnya akan terus kita pantau,”

cetusnya.

Meski penanganan tambang pasir itu berada di tangan Pemprov Jatim, pihaknya meminta warga tidak main-main den-

gan tambang pasir. Bila ingin berope­rasi, harus mengurus izin dulu. “Sebelum izin keluar, kegiatan tambang pasir jangan dimulai dulu,” pintunya. (sli/c1/abi)

Dulu 20 Ribu Keping, Kini hanya 5.000 Keping n Marak...

Sambungan dari Hal 36

Hampir setiap hari permintaan VCD album lagu Banyuwangi sangat tinggi. Peminatnya tidak hanya warga asli Oseng yang tinggal di Banyuwangi, tapi juga warga berbagai daerah, seperti Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, dan Bali.

Saking banyaknya permintaan, Slamet mempunyai banyak lapak dagangan di pasar-pasar dan tempat keramaian. “Dulu pedagang ratusan orang, karena hasilnya memang sangat menjanjikan,” cetus bapak dua anak itu.

Menjual VCD lagu Banyuwa­ ngi, para pedagang bisa meraup untung bersih Rp100 ribu. Harga kaset VCD yang harganya hanya Rp 8.000 per keping dijual ke-

pada konsumen dengan harga Rp 12.500 per keping. “Saat itu untung besar,” ujarnya.

Sayang kondisi itu sangat berbeda jauh dengan sekarang. Pesatnya produksi rekaman lokal di Banyuwangi membuat harga jual VCD melorot jauh. Harga VCD untuk lagu-lagu dijual seharga Rp 10 ribu per keping. “Sekarang ini di Banyuwangi ada 11 rumah produksi,” ungkapnya.

Banyaknya rumah produksi itu membuat peredaran VCD album lagu-lagu Banyuwangi bertambah pesat. Hampir tiap minggu setiap rumah produksi itu mengeluarkan album baru dengan materi dan jenis lagu berbeda-beda. “Dalam sepekan itu sampai ada lima album yang beredar di pasaran,” katanya.

Akibatnya, para penikmat album lagu-lagu Banyuwangi

tidak sempat mendengarkan satu per satu koleksi lagu yang banyak beredar. “Banyak VCD album lagu Banyuwangi yang mengendap dan tak laku terjual,” cetusnya.

Meski dari sisi kualitas audio dan video, materi album lagu-lagu Banyuwangi saat ini sangat berkelas dibanding pada era tahun 2000 hingga 2005. Tetapi, tidak mampu mendongkrak penjualan.

“Sekarang laku 5.000 keping saja sudah bagus,” ujarnya.

Makin pesatnya perkemba­ ngan teknologi, membuat penjualan VCD album lagu-lagu juga turun drastis. Tidak sedikit para penikmat musik cukup download dan mendengarkan melalui situs Youtube. Belum lagi mudahnya proses copy melalui perangkat komputer dipindah ke flash disc. “Sekarang

sangat mudah. Tak perlu lagi beli VCD sudah bisa menikmati lagu-lagu,” jelasnya.

Meski penjualan VCD album lagu-lagu lesu, masih saja produser rekaman memberanikan diri memproduksi album lagu-lagu Banyuwangi dengan berbagai genre, mulai dangdut, koplo, disco, dan berbagai aliran musik lain.

Padahal, satu kali proses produksi membutuhkan biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Biaya satu kali produksi itu, di antaranya untuk honor artis, arranger musik, shooting video, dan rekaman suara. Semua proses tersebut butuh waktu yang tidak singkat dengan anggaran yang tidak murah. “Kalau dipikir memang unik Banyuwangi itu. Yang penting bagi saya tetap bekerja seperti biasa,” ungkapnya. (c1/abi)

Empat Desa Kekurangan Air PESANGGARAN - Selama dua pekan pada tahun 2016 curah hujan di wilayah Kecamatan Pesanggaran sangat minim. Akibatnya, para petani di daerah itu banyak yang resah karena tanaman padi miliknya terancam mati.

Para petani menyebut bebe­ rapa hari terakhir mulai ke­ ku­rangan air. Itu mengancam ta­namannya. “Saya terpaksa me­ ngalirkan air dari Sungai Gonggo menggunakan selang 1.000 meter untuk mengaliri tanaman buah naga,” terang Nyono, 60, petani buah naga asal Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

Masalah air itu dianggap cukup serius karena akan berpengaruh terhadap perkembangan buah naga miliknya. “Kalau kekurangan air pohonnya bisa rusak, juga buahnya,” ungkapnya.

Petani lain, Suyanto, 55, juga mengeluhkan air yang masih sulit. Sehingga, tanaman jeruk miliknya di daerah Desa Sumberagung tumbuh kurang baik.

Sementara itu, menyedot air dirasa juga sangat sulit. “Lahan di tanaman jeruk mulai kering,” katanya.

Untuk mengaliri sawahnya, Su­yanto mengaku hanya meng­ andalkan air hujan. “Kalau me­ ngaliri dengan menyewa mobil tangki, saya tidak mampu, terlalu banyak dan mahal,” sebutnya.

Akibat kekurangan air, Tulus Sukarno, 22, setiap 15 hari sekali harus mengairi tanaman buah naga miliknya dari Sungai Gonggo. “Saya sedot air dari Sungai Gonggo. Jauhnya hampir satu kilometer,” ucapnya.

Menanggapi keluhan para petani itu, petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL) Kecamatan Pesanggaran, Sugito, mengaku sudah mengusahakan berbagai cara. Salah satu cara yang akan dilakukan adalah memompa air besar-besaran dengan meminjam pompa milik Kodim Banyuwangi. “Sudah kita upayakan dengan pihak Koramil untuk meminjam alat pompa dari Kodim,” cetusnya.

Rencananya air yang akan dipompa dari Sungai Kalibaru.

Pembahasan lebih lanjut de­ ngan para petani akan dilakukan Minggu malam besok. “Ini masih akan dibahas,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng.

Persawahan di Pesanggaran ini bukan kekeringan, tapi kekurangan air. Secara umum kondisi sawah yang membutuhkan air di Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, mencapai 75 hektare. Selain itu, juga di Dusun Ringinsari, Desa/Kecamatan Pesanggaran, seluas 20 hektare.

Para petani di Desa Sarongan dan Desa Kandangan, masih kata dia, tepatnya di sekitar Kalibuyuk, juga kekurangan air. Tanaman milik para petani di sana terancam karena kekurangan air. Di daerah itu sebenarnya ada sumber air, tapi terkendala korositas tanah yang tinggi. Sehingga, saat penyaluran air dari mata air menuju sawah, air habis di jalan.

“Tanahnya mudah menyerap air.

Sebelum tiba di sawah, air sudah habis,” terangnya. (sli/c1/abi)

RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 16 Januari 2016

BERITA UTAMA

Polisi juga Siagakan Anjing Pelacak ■ PENYEBERANGAN...

Sambungan dari Hal 29

Penyesuaian tarif itu berdasar Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 5 Tahun 2016 tanggal 12 Januari 2016 tentang Tarif Penyeberangan Lintas Antar Provinsi dan Keputusan Direksi PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Nomor

Sambungan dari Hal 29

Dari pengurus Baznas, ada Wakil Ketua Baznas Banyuwangi, H. Sumiran Al-Muhtad (Wakil Ketua I); H. Herman Suyitno (Wakil Ketua II); Tommy Anwar (Wakil Ketua III); H. Lukman Hakim (Wakil Ketua IV); dan Syamsul Huda (Sekretaris).

RENDRA KURNIA/RABA

STERIL: Mobil boks yang kerap mengirim barang-barang ke Bali lewat Ketapang tak luput dari pemeriksaan petugas.

rapa anggota polisi juga masih terlihat menenteng senjata laras panjang menandakan pengamanan di pelabuhan masih ketat.

Sebelumnya diberitakan, aksi teror bom di Jakarta mengusik aparat kepolisian di daerah, tak terkecuali di Banyuwangi. Mulai pukul 15.00 Kamis kemarin (14/1) akses ke Bali lewat penyeberangan Ketapang diperketat. Puluhan polisi bersenjata lengkap disebar di pintu masuk ASDP Ketapang.

Pemeriksaan dipimpin langsung Kabag Ops Polres Banyuwangi Kompol Sujarwo. Setelah apel dilaksanakan, seluruh personel menyebar di segala penjuru loket di

pintu masuk ASDP Ketapang. Segala jenis kendaraan diperiksa. Anjing pelacak pun dikerahkan untuk mengendus barang-barang yang dirasa mencurigakan dan berbahaya.

Sujarwo mengatakan, khusus di Pelabuhan ASDP Ketapang ini, Polres Banyuwangi memberikan perhatian lebih. Sebab, pelabuhan itu merupakan jalur darat satusatunya menuju Bali dari Pulau Jawa. Penjagaan dan pemeriksaan ekstra ketat di Pelabuhan ASDP Ketapang itu dilakukan dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.

Antisipasi dilakukan sampai kondisi benar-benar aman. ”Setiap hari sebenarnya sudah

kami lakukan pemeriksaan ini.

Tetapi, menyikapi kejadian di Jakarta itu, sesuai perintah Menpan, kekuatan akan kami lipat gandakan dua kali,” terangnya.

Mengingat teror bom di Jakarta terjadi di dekat pos polisi, Sujarwo mengimbau pasukannya ekstra waspada. Dia juga mengimbau agar pos-pos polisi di Banyuwangi dijaga minimal oleh dua petugas kepolisian.

Sujarwo menegaskan, untuk mengantisipasi gangguan keamanan, seperti teror dan lain-lain, kepolisian akan menambah kekuatan pengamanan. Konsentrasi pengamanan tersebut akan difokuskan di sejumlah objek vital. (fre/c1/aif)

KD.11/OP.404/ASDP-2016 tentang tarif terpadu lintas antar provinsi pada pelabuhan penyeberangan di lingkungan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Manajer Operasional ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto, mengatakan penyesuaian tarif penyeberangan yang berlaku untuk semua golongan dengan

nominal bervariasi. Rata-rata penurunan tarif kendaraan 4,5 persen dan untuk penumpang pejalan kaki 17,14 persen. ”Mulai tarif penumpang sampai kendaraan golongan dua turun Rp 1.000,” kata Wahyudi.

Dia menambahkan, penurunan tarif tersebut bukan berarti menurunkan kualitas pelayanan di

pelabuhan. Pihak ASDP Ketapang terus meningkatkan kualitas layanan meskipun tarif yang diberlakukan turun. Kualitas pelayanan yang baik menjadi sasaran utama pihak ASDP Ketapang. ”Sesuai perintah, kalau ada naik-turunnya harga BBM otomatis tarif penyeberangan juga akan menyesuaikan,“ pungkasnya. (tfs/c1/aif)

Selama di polres, mereka berbincang tentang manfaat zakat dan prosedur penyaluran zakat oleh Baznas Banyuwangi. Samsudin Adlawi dan beberapa pengurus Baznas tidak hanya menjelaskan zakat dan prosedur penyalurannya, pihaknya juga mengajak polres menyalurkan zakat melalui Baznas bagi anggota yang muslim. ”Baznas siap menampung zakat para ang-

gota kepolisian Banyuwangi. Mudah-mudahan dengan zakat yang disalurkan nanti, seluruh anggota polres kerjanya tetap lancar,” kata Samsudin.

Kapolres AKBP Bastoni Purnama sangat mendukung programprogram yang disampaikan Baznas. Perwira polisi dengan dua melati di pundak itu meminta Baznas menyampaikan sosialisasi

tentang program Baznas kepada anggota polisi pada Senin besok (18/1) di Mapolres Banyuwangi. ”Senin setelah apel kami mohon pihak Baznas menyosialisasikan kepada anggota kami. Apel nanti akan dihadiri seluruh kapolsek.

Mudah-mudahan sosialisasi itu nanti disosialisasikan kepada istri anggota di rumah,” tandas Bastoni. (tfs/c1/aif)

Tumpukan Sampah Jadi Sarang Nyamuk ■ GOTONG...

Sambungan dari Hal 29

Hampir seluruh warga kompak membersihkan sampah di lingkungan masing-masing, termasuk di sekolah di desa tersebut.

Misalnya, di SD Negeri 2 Gintangan, ratusan murid bersama orang tuanya melaksanakan kegiatan bersih-bersih. “Kami khawatir dengan kejadian meninggalnya salah satu murid SD Negeri 1 Gintangan karena DB,“ ujar Nurhadi, guru sekolah.

Kegiatan bersih-bersih juga dilakukan di SD Negeri 1 Gintangan.

Sambungan dari Hal 29

Selain melakukan pengetatan pengamanan di kawasan pelabuhan, Danlanal juga mengintensifkan patroli laut di kawasan perairan Banyuwangi. Patroli laut tersebut dilakukan dengan memanfaatkan dua unit armada patroli keamanan laut (patkamla) dan

satu unit kapal. “Kepolisian juga mengeluarkan kapal untuk patroli,” kata dia.

Wahyu menambahkan, pengamanan juga dilakukan di kawasan pelabuhan rakyat yang tersebar di Banyuwangi. Pengamanan di kawasan pelabuhan rakyat itu dilakukan anggota TNI AL yang bertugas di 12 pos yang tersebar di 12 titik se-Banyuwangi. (sgt/c1/aif )

Sambungan dari Hal 29

Senin Besok Sosialisasi di Hadapan Anggota Polres ■ BAZNAS...

■ TNI AL...

■ DINKES...

Rata-rata Penurunan Tarif 4,5 Persen ■ TARIF...

Pakai Dua Unit Armada Patkamla

Tingkatkan Kecintaan Generasi Muda

Sambungan dari Hal 29

Fokus pemeriksaan masih meliputi bahan peledak (handak), senjata tajam (sajam), minuman keras (miras), dan tindak pidana lain. ”Pemeriksaan masih diperketat. Masih siaga satu,” tegasnya.

Pengamanan ekstra ketat pelabuhan yang dilakukan petugas kepolisian Polres Banyuwangi masih belum diketahui sampai kapan berlangsung. Yang pasti, pengamanan di Pelabuhan ASDP Ketapang ini masih siaga satu sampai kondisi memang benar-benar kondusif. ”Siaga satu kita laksanakan sampai kondisi sudah benar-benar aman dan kondusif,” tambahnya.

Tampaknya pengamanan dan pemeriksaan ekstra ketat di pelabuhan itu perlu dilakukan mengingat Pulau Bali sangat rawan dijadikan sasaran para teroris untuk melakukan aksi. ”Nanti malam pukul 20.00 (kemarin) personel akan kita tambah dari polres. Jadi, nanti ada 60 personel. Anjing pelacak juga tetap kita siagakan,” pungkasnya.

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian juga masih ekstra ketat di pelabuhan. Barang-barang bawaan para penumpang, termasuk bagasi kendaraan, diperiksa dengan teliti oleh pihak kepolisian. Bebe-

39

Di tempat bersekolah korban DB, Imro’atul Muntafiah, 7, tumpukan sampah di belakang ruang kelas sisi barat yang diduga sebagai tempat bersarangnya nyamuk Aedes aegypti menjadi sasaran utama pembersihan. Selain itu, tanaman-tanaman liar di sekitar sekolah juga dibabat habis.

Sebelumnya, pada Rabu (13/1) pihak Puskesmas Gladag melakukan sosialisasi pemberantasan dan pencegahan penyakit DBD di Balai Desa Gintangan. “Dari situ, warga diinstruksikan kepala desa melalui ketua RT agar melakukan kegiatan bersih-bersih,“

jelas Nurhadi.

Salah satu warga, Agus Salim, 34, berharap kegiatan bersih-bersih lingkungan itu terus dilakukan.

“Minimal satu bulan sekali ada gerakan bersih-bersih, sehingga penyakit DB dapat dicegah,’’ harapnya.

Yang paling penting adalah sosialisasi tentang penyakit DB, karena sebagian besar masyarakat tidak mengetahui tanda-tanda penyakit mematikan itu. “Paling kita tahunya kena tifus,” ujar Agus Salim.

Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian memilukan menimpa Imro’atul Muntafiah, 7. Anak pasangan suami istri Slamet dan Siti

Naqiyah asal Dusun Kedungsari RT 02/RW 02, Desa Gintangan, itu meninggal akibat DBD Sabtu dini hari (9/1).

Menurut Slamet, anak keduanya itu sempat mengalami kejang hebat sebelum dirujuk ke RSNU. “Padahal, sebelumnya dia sehat dan masuk sekolah seperti biasa. Tetapi, setelah pulang sekolah di hari Kamis itu (7/10) dia sakit, malah gurunya sempat merawatnya di sekolah,“ jelasnya kala itu.

Berdasar keterangan rumah sakit yang merawatnya, anak pasangan Slamet dan Siti Naqiyah itu datang sudah dalam kondisi kritis. (c1/aif)

Layanan itu hanya dapat dilakukan orang berusia 15 tahun ke atas. Fungsinya, sebagai pencegahan penyakit tidak menular (PTM).

“Saat ini penyakit tidak menular justru semakin meningkat daripada penyakit menular. Jadi, kita buka layanan Posbindu supaya bisa dimanfaatkan guru atau pengantar siswa yang sedang mengikuti Banyuwangi Discovery,” tegas Rio. Hasil pemeriksaan kesehatan di Posbindu, pasien akan dirujuk ke puskesmas terdekat sesuai domisili. Selain layanan Posbindu, Dinkes akan memberikan dukungan berupa pelayanan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) di lokasi Banyuwangi Discovery. “Nanti kita tetap sediakan layanan darurat dari puskesmas terdekat, baik dokter, perawat, obat

FREDY RIZKI/RABA

DUKUNG KEGIATAN: Kadinkes Widji Lestariono (kiri) memberikan masukan kegiatan Banyuwangi Discovery kepada tim JP-RaBa.

maupun ambulans,’’ imbuhnya.

Menurut Rio, even Discovery Banyuwangi dapat meningkatkan kecintaan generasi muda kepada Bumi Blambangan. Sebab, sebelum mengikuti Banyuwangi Discovery, para siswa kelas 4, 5, dan 6, akan belajar terlebih dahulu. “Kita mendukung kegiatan ini untuk Banyuwangi. Bagaimanapun juga mereka akan menjadi corong promosi di

mana pun mereka berada,” ujarnya.

Selain Dinkes, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi rencananya akan turut berpartisipasi. Meski belum dijabarkan secara teknis, Ketua IDI dr. Nuraini Anggraini mengatakan akan berpartisipasi dalam acara tersebut. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi juga menyatakan siap mendukung even tersebut. (fre/c1/aif)

Polres tak Mau Berspekulasi ■ IBU...

Sambungan dari Hal 29

Sang suami pun melaporkan hilangnya istrinya itu ke kepolisian. “Kasusnya sudah dilaporkan ke Polres Banyuwangi sejak yang bersangkutan hilang,” beber AKP Subandi, Kasubag Humas Polres Banyuwangi, kemarin.

Terkait penyebab hilangnya Vina Eka Indrayani, kepolisian masih melakukan penyisiran dan

menelusuri keberadaan perempuan itu. Kerja sama dengan polres samping dan seluruh jajaran kepolisian sudah dilakukan demi menemukan Vina.

Disinggung tentang kemungkinan bergabung dengan kelompok dan ormas Gafatar, Subandi belum bisa memastikan. Sejauh ini pihaknya masih melacak keberadaan perempuan berusia belasan tahun itu.

“Kami belum bisa berspekulasi soal penyebab hilangnya dia,’’ tegasnya. (nic/c1/aif)

Utamakan Brand Berlabel Organik ■ LUAS...

Sambungan dari Hal 33

Sayangnya, petani Banyuwangi cenderung menggunakan pupuk kimia. Padahal, kata Saifullah, perilaku konsumen telah berubah.

“Mereka lebih selektif. Sekarang ini kan zamannya back to nature,” ujarnya.

Petani buah naga di Banyuwangi lebih mudah terpengaruh informasi dari pedagang yang mengutamakan tampilan fisik buah. Akibatnya, petani lebih memilih melakukan

perawatan menggunakan bahan kimia untuk mendapatkan tampilan buah sempurna tanpa mempertimbangkan kandungan residu bahan kimia pada buah.

Misalnya saja, berdasar temuannya petani banyak menggunakan pupuk GA3 untuk memperbesar ukuran buah. Saifullah tidak menampik, tampilan buah memang menjadi salah satu syarat untuk menambah nilai jual namun harus petani pandai membaca perilaku konsumen serta mengikuti selera pasar.

Apalagi, kata Saifullah, pada era

perdagangan bebas ini konsumen mengutamakan brand yang berlabel organik. Untuk itu Dinas Pertanian sendiri gencar memberikan sosialisasi terhadap petani maupun pengepul agar kualitas buah naga yang diincar konsumen.

Dinas Pertanian sendiri melalui penyuluh menyampaikan teknik budi daya off session, yakni teknik budi daya di luar waktu semestinya. Teknik tersebut meliputi teknik pemberian nutrisi yang tepat, teknik pemangkasan sulur dan pemberian hormon perangsang ukuran buah. (cin/c1/afi)

Masuk Rumah, Curi Dompet dan Uang BANYUWANGI - Satu lagi residivis pencurian kembali beraksi. Kali ini Mohamad Farid, 18, warga Kelurahan Singotrunan yang menunjukkan kelihaiannya memasuki rumah orang tanpa permisi. Kali ini rumah milik tetangganya, Siti Muktiningsih, 53, yang menjadi sasaran.

Sayang, aksi yang dijalankan pemuda itu gagal total. Kehadirannya terendus salah satu pemilik rumah. Alhasil Farid pun kepepet dan berusaha kabur. Sayang, saat meloncat keluar rumah korban, dia dihadang warga yang sudah berkerumun setelah mendengar teriakan minta tolong dari rumah korban.

Saat digeledah, warga menemukan dompet dan uang Rp 20 ribu yang diduga milik korban.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Farid langsung diserahkan warga ke polisi. “Dia sudah diamankan dan diproses di sini,” ujar AKP Ketut Redana, Kapolsek Banyuwangi.

Saat beraksi, korban masuk rumah korban lewat jendela. Aksinya itu dimulai pukul 00.15. Sialnya, karena belum semua penghuni rumah tidur, aksi pelaku itu diketahui salah seorang anak korban.

Dia berteriak minta tolong karena pelaku melintas di depannya.

Pengakuannya, Farid diduga tidak hanya beraksi di rumah milik Siti Muktiningsih. Dia juga pernah beraksi di kamar kos milik Yuyun yang tidak lain adalah tetangganya. Dalam aksi kala itu, pelaku berhasil menggondol uang dan hand phone satu unit tablet. Beruntung, barang yang hilang itu ditemukan bersama tertangkapnya pelaku.

Atas perbuatannya, Farid terancam Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

“Dia dikenal sering meresahkan masyarakat, makanya kami akan proses sesuai aturan yang ada,” tegasnya. (nic/c1/aif)

75 Dokter RS dan Puskesmas Penjaringan Munculkan Tiga Pasang Calon Dilatih Kelola Pasien Diabetes

■ MEKANISME...

Sambungan dari Hal 29

Pada hari itu warga di RW 2 sedang bersiapsiap memilih pemimpin masjid untuk periode lima tahun ke depan.

Layaknya suasana pemilihan kepala daerah, ada panitia yang duduk berjejer di samping bilik suara dengan tumpukan surat suara.

Beberapa panitia lain mengedarkan surat undangan mirip form C3 atau A5 yang dapat digunakan warga menggunakan hak pilih.

Warga yang memiliki hak suara dalam pemilihan itu sebagian besar adalah jamaah pengajian. Terhitung ada sekitar 200 jamaah yang terdiri atas bapak-bapak dan ibu-ibu.

Setelah salat isya berjamaah, masing-masing warga yang telah memperoleh undangan atau yang menjadi pemilih mulai dipanggil satu per satu. Mirip situasi saat pilkada berlangsung, para pemilih yang diawali para ibu jamaah pengajian itu memperoleh surat suara. Di dalam surat suara terpampang gambar tiga pasang calon pemimpin takmir Masjid At-Ta’aawuun.

Nomor urut 1 pasangan H. Abdul Rauf dan Syamsul Hadi, nomor 2 pasangan Achmad Hamim dan Arief Prasetyo, dan nomor 3 pasangan petahana H. Soewarno dan H. Suryatmoko. Meski boleh dibilang pemilihan itu berskala kecil, tapi panitia tampak benarbenar membuat suasana pemilihan ketua

takmir masjid tersebut sangat serius.

Seperti poster-poster yang bertulisan, “Jangan Lupa Memilih” dan “Masa Depan Masjid Ada di Tangan Kita”. Hal itu membuat para pemilih larut dalam suasana pemilihan ala pilkada tersebut. Sampai-sampai para manula tetap ikut memilih meski harus didampingi panitia. Yang berbeda hanya seusai mencoblos, mereka tidak perlu mencelupkan jari kelingking ke dalam tinta.

Suroso, 52, salah seorang panitia bagian penjaringan, menuturkan ide pemilihan ketua takmir dengan model pilkada itu setelah ketua panitia Hadi Suwondho ingin pemilihan ketua takmir kali ini lebih demokratis. Sebab, meski hanya dalam skala kecil, tetap saja jabatan itu berhubungan dengan uang dan kepentingan orang banyak.

Jika salah ambil keputusan, maka bisa menimbulkan pro-kontra di tengah masyarakat. Oleh karena itu, Suroso yang kebetulan memiliki teman yang bekerja di Komisi Pemilihan Umum (KPU) tiba-tiba memiliki ide membuat pemilihan layaknya pilkada.

“Bagaimanapun juga cara seperti ini lebih demokratis dan terbuka,’’ ujarnya.

Setelah ide itu disetujui panitia lain, barulah Suroso bergerak. Sebulan sebelum hari H coblosan, dia sudah menjaring terlebih dahulu orang-orang yang bersedia mencalonkan diri sebagai ketua takmir. Ada

beberapa pertimbangan dalam menentukan calon ketua dan pasangannya.

“Saya pinjam bilik suara sama kotak suara ke teman di KPU, kebetulan sama-sama agen koran. Calon ketua juga kita pilih yang bersedia dan punya komitmen kuat mengembangkan masjid,” papar Suroso.

Persiapan teknis pun dikebut seperti mencetak banner dan 200 lembar surat suara. Hal lain yang ditekankan dalam proses pemilihan ketua takmir adalah netralitas. Jadi, semua yang terlibat menjadi panitia tidak boleh menunjukkan dukungan kepada salah satu calon. Bahkan, sebagian besar panitia tidak ikut memilih agar tetap independen. “Temanteman panitia ini sampai kalau ditanya memilih siapa ya diam saja. Jadi, biar benar-benar demokratis, tidak ada pengondisian,” ujarnya.

Pada akhir pemilihan yang selesai sekitar pukul 23.00, akhirnya terpilihlah pasangan calon nomor 3 sebagai pemenang. Pasangan incumbent ini memperoleh 59 suara dari 123 suara sah. Pasangan nomor urut 1 menjadi runner up dengan perolehan 45 suara. Yang terakhir adalah pasangan nomor 2 yang memperoleh 19 suara. Akhirnya, pasangan yang terpilih berhak mengelola kebijakan masjid untuk periode 2016-2021. “Pemilihannya lancar. Kita harap ketua yang terpilih memegang amanah dengan terus mengembangkan masjid,” tandas Suroso. (c1/aif)

BANYUWANGI - Meningkatnya penyakit diabetes saat ini menjadi perhatian Kementerian Kesehatan dan Perhimpunan Endokrenologi Indonesia (Perkeni). Kemarin (14/5) mereka mengumpulkan para dokter dari rumah sakit (RS) dan puskesmas untuk memperoleh materi mengenai pengobatan diabetes.

Sebanyak 75 dokter asal Banyuwangi dan 5 dokter kabupaten lain dilatih agar bisa mendeteksi dan memberikan solusi pengobatan pasien diabetes sejak dini.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Banyuwangi, dr.

Nurani Anggraini, mengatakan penderita diabetes di Banyuwangi sudah menyentuh ke tingkat pedesaan. Jika sebelumnya penyakit yang berhubungan dengan gula

darah itu dianggap hanya menjadi penyakit orang kaya, kini penderitanya sudah menyeluruh. “Lewat pelatihan ini diharapkan para dokter dapat menangani penyakit diabetes secara tepat,’’ harapnya.

Para dokter yang diundang dalam pelatihan sebagian besar adalah dokter umum yang melayani layanan primer. Nanti selama tiga hari para dokter itu akan dilatih mengatasi diabetes dalam rangkaian pengobatan. Mulai cara mengubah gaya hidup pasien, pola diet, dan pola pengobatan. Diharapkan, para dokter yang sebagian besar berada di puskesmas itu dapat memberikan pelayanan tepat ketika menemui pasien diabetes.

“Kita upayakan para penderita diabetes kualitas hidupnya tetap

terjaga dengan baik. Selama ini penderita diabet identik dengan lemas dan tidak produktif. Padahal dengan penanganan yang tepat, harapan hidup mereka lebih baik,” bebernya.

Pelatihan selama tiga hari yang berlangsung secara cuma-cuma di Hotel Santika itu mendatangkan beberapa narasumber dari Kemenkes dan Perkeni. Selain diharapkan dapat menangani pasien diabet dengan baik, para dokter itu nanti dapat mengambil data mengenai jumlah penderita diabet, sehingga dapat ditemukan angka real penderita penyakit diabetes. “Kalau bisadideteksisejakdini,pengobatannya tidak akan semahal mereka yang penanganannya terlambat,” pungkasnya. (fre/c1/aif)

pemerintahan RADAR Banyuwangi

40

Jawa Pos Sabtu 16 Januari 2016

Dewan Adendum Properda Untuk Masukkan Tunggakan Raperda Tahun Lalu

GERDA SOEKARNO/RABA

FONDASI : Pj Bupati Zarkasi, Danlanal Letkol Wahyu Edriawan, meletakkan batu pertama pembangunan monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali kemarin.

Bangun Monumen Operasi Laut Jawa-Bali BANYUWANGI - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) bersama PT. Pelindo Properti Indonesia (PPI) membangun monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali tahun 1946 di kawasan pantai wisata Boom.

Peletakan batu pertama monumen itu dilakukan Penjabat (Pj) Bupati Zarkasi dan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan, kemarin (15/1).

Danlanal Wahyu mengatakan, monumen tersebut bertujuan mengenang Operasi Lintas Laut Jawa-Bali pada 5 April 1946 silam. Kala itu Pasukan M yang dipimpin Kapten Markadi berhasil mengalahkan pasukan Belanda yang mencoba kembali menancapkan kekuasaan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2945.

Menurut Wahyu, dengan ke-

beradaan monumen tersebut, diharapkan masyarakat Banyuwangi tahu sejarah dan mampu mengambil nilai positif dari peristiwa sejarah tersebut. “Sehingga nilai-nilai positif tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Dikatakan, monumen tersebut akan dibangun dengan dana corporate social responsibility (SCR) PT. PPI yang merupakan anak perusahaan PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III. PT. Pelindo III akan membangun pelabuhan marina di Pantai Boom.

Wahyu tidak menyebutkan nominal anggaran yang akan digunakan membangun Monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali tersebut. Hanya saja, dia memberi bocoran bahwa bangunan monumen itu akan dibuat mirip kapal yang digunakan pasukan M saat melancarkan Operasi Lintas Laut Jawa-Bali.

“Pasukan M yang dipimpin Kapten

Markadi berhasil mendekat ke kapal Belanda dan berhasil membakar kapal Belanda tersebut,” kata dia.

Agar bangunan monumen sesuai sejarah yang ada, pihak-pihak terkait meminta masukan keluarga Markadi. “Kami ingin monumen ini diba­ngun yang benar-benar mirip kapal Kapten Makardi. Kalau untuk pembangunan seperti ini yang pas bisa dikerjakan Pak Gunadi. Seorang perupa profesional dari Yogyakarta. Sebab, beberapa kali perupa itu sudah mengerjakan proyek yang sama di Bali,” kata Dewangkara, salah seorang perwakilan keluarga Markadi, yang kemarin hadir pada acara peletakan batu pertama pembangunan monumen tersebut.

Selain akan dibangun di Banyuwangi, Monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali sudah berdiri di Bali.

Namun, kata Wahyu, monumen yang

berada di Pulau Dewata itu menonjolkan kekhasan TNI AL. monumen di Banyuwangi akan dibuat seperti kapal kapten Markadi atau mirip kapal nelayan Banyuwangi. “Sehingga saat monumen itu jadi bisa merefleksikan sejarah tanpa mengurangi nilai ba­ngunan yang masih mempertahankan kearifan lokal, bukan menonjolkan TNI-AL,” tuturnya.

Sementara itu, sebelum peletakan batu pertama Monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali dilakukan, rangkaian acara diawali upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera 2016. Acara untuk mengenang pertempuran Komodor Yos Sudarso di Laut Aru itu diikuti Pj. Bupati Banyuwangi, Zarkasi; forum pimpinan daerah (forpimda); TNI Angkatan Laut; TNI AD/Polri; dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). (sgt/c1/afi)

Pengandaran Belajar Sistem Perencanaan BANYUWANGI - Penjabat (Pj) Bupati Pangandaran Jawa Barat, Daud Achmad, berkunjung ke Banyuwangi kemarin (15/1).

Kedatangan Daud dalam rangka belajar dan studi banding tentang pemanfaatan sistem informasi manajemen perencanaan pembangunan daerah.

Kedatangan rombongan Pj Bupati Daud itu karena Banyuwangi dinilai berhasil dan leading dalam mengembangkan sistem informasi perencanaan daerah. Daun datang tidak sendiri melainkan didampingi kepala Bappeda, Sekretaris DPPKAD, Kabag Hukum dan Kabag Organisasi.

Daud Achmad mengatakan, pihaknya sangat ingin mene­ rapkan di daerahnya, sistem

ISTIMEWA

Daud Achmad

yang sudah diterapkan Banyuwangi. “Maklum, kabupaten kami baru berdiri 25 Oktober 2012 lalu, pemekaran dari Kabupaten Ciamis. Dan kami juga hanya punya tujuh dinas, empat badan dan staf ahli yang

menangani banyak hal di tempat kami,” ujar Daud.

Kedatangan Daun diterima Asisten Administrasi Pemba­ ngunan dan Kesra, Wiyono yang mewakili Pj Bupati Zarkasi di Kantor Pemkab Banyuwangi.

Wiyono menekankan bahwa pembangunan teknologi informasi dan komunikasi di masa kini harus dikuasai dengan baik demi menyukseskan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien.

Wiyono mempersilakan Daud dan rombongan untuk me­nimba ilmu sebanyak-ba­nyaknya dari Banyuwangi. Ke­sempatan itu pun tak disia-si­akan Kabupaten Pangandaran yang kemudian mengikuti paparan dari Kepala Bappeda, Agus Siswanto.

Agus menjelaskan tentang Sistem Pengelolaan Sumber Daya Pemerintahan yang oleh Bappeda diberi nama e-Gemas atau e-Government Resources Management System. Disebutkan, proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pekerjaan melalui eGemas.

Selain itu, kata Agus, Banyuwangi juga memiliki sistem pengembangan Information Technology (IT) baik internet maupun intranet yang menghubungkan seluruh desa/kelurahan, kecamatan dan SKPD yang ada di Banyuwangi. Sistem itu dilakukan karena fungsi IT yang mampu memotong jarak dan mendekatkan layanan pada masyarakat. (c1/afi)

Tingkatkan Layanan Pengaduan BANYUWANGI - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Yuddy Chrisnandi meminta Polres Banyuwangi lebih gencar menyosialisasikan layanan pengaduan masyarakat demi meningkatkan pelayanan publik.

Menurut Yuddy, layanan pengaduan itu sangat pen­ ting karena masyarakat yang membutuhkan rasa aman dan melihat sesuatu yang ganjil bisa langsung menghubungi petugas. Sehingga, kalau layanan pengaduan itu diketahui masyarakat secara luas, maka angka kriminalitas bisa diteken serendah mungkin.

Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Bali, kata Yuddy, potensi kerawanan di Banyuwangi harus ditekan seminimal mungkin. Posisi Banyuwangi sebagai tempat penyeberangan berpotensi melahirkan kerawanan.

“Perlu perkuat kerja sama de­n gan semua pihak, mulai kepolisian, TNI, intelijen,

RENDRA KURNIA/RaBa

LIHAT FASILITAS: Menteri Yuddy mengunjungi ruang pelayanan SIM di Mapolres Banyuwangi Kamis lalu.

pemkab, hingga masyarakat.

Kalau Banyuwangi secure, ma­ ka Bali yang merupakan pusat pariwisata Indonesia juga akan aman,” tegas Yuddy saat me­ ngunjungi Mapolres Kamis lalu.(15/1) Yuddy juga menyempatkan diri melihat langsung pelayanan

pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Pelayanannya SIM dinilai sudah tertib, berjalan cepat, dan ruang tunggu nyaman untuk masyarakat. Yuddy meminta Polres Banyuwangi tidak berhenti berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Selain mengunjungi Mapolres, Menpan Yuddy melihat lounge layanan publik milik Pemkab Banyuwangi. Ruang tunggu yang terkoneksi dengan internet tersebut, menurut Yuddy, menunjukkan Banyuwangi merupakan daerah dengan akuntabilitas yang baik. (c1/afi)

BANYUWANGI - Tugas anggota DPRD melakukan pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) tahun 2016 belum dimulai.

Meski demikian, anggota dewan sudah ancang-ancang melakukan adendum program peraturan daerah (properda) 2016.

Sebelumnya, DPRD telah menetapkan properda tahun 2016 sebanyak 20 raperda. Belakangan kalangan wakil rakyat berencana memasukkan tambahan raperda ke dalam properda yang telah ditetapkan akhir 2015 lalu itu.

Ketua Badan Pembentuk Peraturan Daerah (BPPD) DPRD, Khusnan Abadi mengatakan, secara etik adendum properda 2016 belum pantas dilakukan pada awal tahun. Hanya saja, adendum tersebut dinilai perlu dilakukan dalam rangka mengefektifkan waktu untuk menyelesaikan raperda yang menjadi kebutuhan masyarakat Bumi Blambangan.

Menurut Khusnan, adendum bakal dilakukan untuk memasukkan beberapa tunggakan properda 2015. Sebab, beberapa raperda yang tahun lalu belum sempat dibahas karena naskah akademik (NA)-nya belum siap, kini sudah ready.

Beberapa raperda tunggakan properda 2015 yang kini telah benar-benar siap dibahas antara lain, raperda rencana detail tata ruang kecamatan (RDTRK) Wongsorejo dan raperda Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD).

Selain dua raperda tersebut, ada pula beberapa raperda lain yang NA-nya sudah siap dan tinggal menunggu paripurna internal dalam rangka penjelasan pihak pengusul raperda. “Beberapa raperda yang tinggal menunggu paripurna penyampaian peng­ usul adalah raperda tentang tata kelola air dan raperda pengelolaan wisata serta beberapa raperda usul eksekutif,” kata

SIGIT HARIYADI/RABA

Khusnan Abadi

politikus PKB tersebut.

Menurut Khusnan, DPRD akan menggelar rapat paripurna aden­dum properda 2016 pada Rabu mendatang (20/1). “Dan itu berarti di akhir Januari sudah bisa dilakukan nota pengantar pengajuan raperda. Baik raperda usul legislatif maupun eksekutif,” kata dia.

Kalau dibahas mulai Januari, kata Khusnan, pihaknya optimistis tahun ini bisa mengesahkan lebih banyak raperda dibanding tahun 2015. “Tahun lalu tidak bisa menuntaskan properda selain faktor NA-nya belum siap, juga waktu pembahasan yang dimulai pada akhir Maret. Kalau start Januari, Insya Allah tahun ini kita bisa mengesahkan lebih banyak raperda,” pungkasnya.

Sekadar mengingatkan, di tahun 2015 lalu DPRD hanya berhasil menuntaskan 15 raperda dari 24 properda. Sedangkan yang sembilan raperda lainnya menjadi tunggakan pembahasan tahun ini.

Dari sembilan perda yang gagal dibahas tahun lalu, dua raperda akan dibahas pada properda tahun 2016. sedangkan tujuh lain dikembalikan ke eksekutif karena tidak dilengkapi naskah akademik. Di antara sembilan raperda yang belum dituntaskan, dewan memprioritaskan dua raperda untuk disahkan pada 2016.

Dua raperda tersebut merupakan usul anggota dewan, masing-masing adalah raperda tata kelola air dan pengelolaan wisata. (sgt/c1/afi)