Radar Banyuwangi | 16 Maret 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SENIN 16 MARET TAHUN 2015

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25

Welcome Liverpool FC Hotel Pertama di Dunia INI pertanyaan bagi Liverpudlian: di mana letak Liverpool FC Hotel?. Yang bukan fans berat Liverpool juga boleh ikutan menjawab. Pasti tidak ada yang tahu letak hotel Liverpool FC. Sebab, hotel dengan nama tim berjuluk The Reds itu memang belum berdiri di negara mana pun. Termasuk di Kota Liverpool, Inggris, sekali pun.

MAN

Liverpool FC Hotel masih dalam rencana. Jika benar sudah berdiri, maka ia akan tercatat sebagai Hotel Liverpool pertama di dunia. Dan, jika rencana itu berjalan sesuai rencana, nama Banyuwangi akan ikut terangkat. Dalam waktu cepat, Bumi Blambangan akan terkenal ke seluruh dunia. Terutama di mata para suporter dan fans Liverpool.

NAHNU Oleh SAMSUDIN ADLAWI 6

Data mutakhir mencatat, jumlah suporter Liverpool di dunia mencapai 600 juta orang. Yang terbesar tinggal di Indonesia. Yakni, 60 juta suporterfans. Dari data itu, 10% saja suporter dan fans Liverpool dari Indonesia yang ke Banyuwangi, akan mengatrol angka kunjungan wisatawan ke daerah bertujuk The Sunrise of Java itu. Apalagi

bisa tembus 15%, akan kalahkan Bali. Apa kaitannya Hotel Liverpool dengan Banyuwangi. Kaitannya sangat erat. Ceritanya pun baru dimulai. Baru tahap pemaparan. Tapi kelihatannya serius. Informasi awal itu berupa kesepakatan: Hotel Liverpool akan dibangun di Banyuwangi! ■ Baca Welcome...Hal 35

FOTO-FOTO: GALIH COKRO-ISTIMEWA/RABA

SEBELUM DAN SESUDAH DIBEDAH: Rumah tak layak huni milik warga Kelurahan Sobo, Banyuwangi ini masuk daftar Festival Bedah Rumah (kiri). Kondisi rumah milik warga Sobo setelah direnovasi, sayang belum dicat.

”Face Off” 245 Rumah untuk Warga Tidak Mampu

Tentang Bedah Rumah

BEDAH RUMAH

BIKIN WARGA

Ruang Lingkup

Sumber Dana

Penerima

Q Besaran dana yang diperlukan untuk renovasi rumah sebesar Rp 7,5 juta sampai Rp 10 juta disesuaikan dengan kebutuhan material dan ongkos kerja Q Dana berasal dari masyarakat maupun perusahaan yang peduli terhadap program ini. Q Penyaluran dan langsung ke MBR (sesuai data BPMPD) maupun Pokmas dengan pengawasan pemkab melalui dinas terkait.

: Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan hunian tidak layak huni yang diusulkan oleh masing-masing kecamatan. Teknis Pelaksanaan : Dikordinasi oleh BPMPD yang membentuk tim pelaksana Kabupaten. Tim Pelaksana : Tim pelaksana di tingkat kecamatan bertugas mendata MBR calon penerima bedah rumah kemudian mengirimkan ke tim pelaksana kabupaten.

Alur Pelaksanaan

SEMRINGAH FESTIVAL bedah rumah Masih dalam rangkaian Banyuwangi yang dicanangkan Pemkab Festival (B-Fest), pemkab telah meBanyuwangi sejak pertenlaunching festival bedah rumah. Tahap gahan Februari lalu, hingga kemarin (15/3) sudah mengpertama yang diluncurkan bulan Februari hasilkan empat rumah yang 2015 lalu, target pemkab ”me-face off” selesai diperbaiki. Rumah 245 rumah warga tidak mampu. Seperti itu dibangun berkat partisipasi empat donatur ■ Baca Bedah Rumah...Hal 35 perkembangannya?

Q MBR adalah warga masyarakat yang tinggal di wilayah Banyuwangi dinyatakan layak memperoleh bantuan dengan bukti (Foto copy KTP asli, izin tertulis pemilik tanah, ukuran rumah yang akan dibangun, foto rumah tidak layak huni). Q Masing-masing Kecamatan mengusulkan 10 unit rumah tidak layak huni kepada BPMPD paling lambat tanggal 20 Januari 2015 (kecuali Kecamatan Banyuwangi yang mengusulkan 20 unit rumah) Q BPMPD menawarkan proposal bedah rumah ke beberapa donatur baik individu maupun perorangan yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Pelaksanaan dimulai pada tanggal 18 Pebruari hingga Mei 2015

SUMBER: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Banyuwangi GRAFIS: REZA/RABA

Shubuh Dzuhur Ashar

04:16

11:38

KUCUR

14:48

Maghrib

Isya

17:43

18:53

Siswa Banyak yang Enggan Ikut SNMPTN

semarak. Ribuan penonton yang didominasi kalangan anak muda benar-benar puas dalam menyaksikan ajang tersebut ■

BANYUWANGI - Pendaftaran bagi siswa yang ingin masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) akan ditutup besok Semua (15/3). Berdasar pantauan siswa Jawa Pos Radar Banyuwangi, beberapa sekolah kita motivasi menengah atas telah meuntuk ikut nyelesaikan tugasnya mengisi data Pangkalan Data SNMPTN. Bagi Sekolah dan Siswa (PDSS) yang tidak mamsebagai syarat siswa menpu kita daftarkan gikuti SNMPTN. Namun, ternyata ada lewat beasiswa beberapa siswa yang tidak Bidik Misi. ingin didaftarkan sebagai peserta SNMPTN. AlasanMUJIONO nya bermacam-macam, Kasek SMAN 1 ada yang ingin melanjutkan Banyuwangi di perguruan tinggi swasta, ada yang ingin mendaftar sebagai tentara atau polisi, dan ada juga yang terang-terangan mengaku tidak memiliki biaya kuliah ■

Baca Kejurnas...Hal 35

Baca Siswa...Hal 35

NGOPAI

GALIH COKRO/RABA

START: Pembalap saling adu cepat dalam kejurnas drag bike seri perdana di sirkuit Jalan Ahmad Yani, Banyuwangi, siang kemarin.

Kepincut Kopi Luwak

Kejurnas Drag Bike Tuntas, Penonton Puas

BERTUGAS di Bumi Blambangan merupakan kebetulan bagi Djoko Saptadi, Kepala Cabang Bank Mandiri Syariah Banyuwangi ini. Selama bertugas di Banyuwangi, pria yang menggemari fotografi ini kerap menjelajah alam serta menikmati kopi khas Osing ■

BANYUWANGI – Kejuaraan nasional drag bike seri perdana sukses digelar kemarin. Even olahraga motor sport yang menjadi agenda Banyuwangi Festival tahun 2015 itu berlangsung

Olivia Gunawan, Juara Utama Green and Recycle Fashion Week

Habiskan 10 Kg Koran, Kostumnya Dipakai Ayu Ting Ting

Baca Kepincut...Hal 35

Pergelaran Green and Recycle Fashion Week yang dihelat Sabtu sore lalu (14/3) benarbenar menghibur penonton. Fashion daur ulang koran bekas dan plastik itu mampu menyuguhkan tontonan yang spektakuler. Juara pertama kategori SMA disabet oleh Olivia Gunawan.

kali ini berbeda dengan fashion lainnya. Bedanya terletak pada kostum yang digunakan peserta. Untuk kostum yang digunakan para model yang berlenggak-lenggok di atas catwalk ini bahan dasar yang digunakan harus dari barang-barang bekas, yaitu koran atau jenis kertas bekas lainnya. Fashion yang merupakan rangkaian Banyuwangi Festival

(B-fest) ini tampaknya mampu memicu ide-ide kreatif lain para pemuda untuk mengelola sampah ■

Siswa banyak yang enggan ikut SNMPTN Maunya kalau lulus langsung jadi TKI!

Baca Habiskan... Hal 35

Sumantri siap nonaktif jika pemerintah menangkan kubu Agung Laksono Hidup-mati ikut ARB!

CHIN JULLIEN/RABA

TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi

http://www.radarbanyuwangi.co.id

AJANG fashion untuk kalangan pelajar itu tak kalah memesona dengan Fashion On The Street yang sebelumnya digelar di Jalan A. Yani, depan kantor bupati Jumat malam lalu (13/3). Ajang fashion

ANGGUN: Olivia Gunawan saat beraksi di atas catwalk di Amphitheater di Pantai Boom Banyuwangi. GERDA SUKARNO/RABA

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

26

POLITIK & PEMERINTAHAN

Jawa Pos Senin 16 Maret 2015

Pagu Anggaran Kecamatan Rp 110 M

CERMIN DIRI

Butuh Ketulusan Mengentas Warga Miskin

BANYUWANGI – Berbagai keberhasilan dan kemajuan yang berhasil dicapai Banyuwangi coba dipertahankan Pemkab Banyuwangi. Salah satunya melalui sinkronisasi dan penyempurnaan rencana kerja (renja) satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Sinkronisasi dan penyempurnaan renja itu dilakukan melalui Forum SKPD yang digeber sejak Kamis (12/3) hingga Jumat (13/3) lalu. Seluruh kepala SKPD, camat, kepala

P

ROGRAM festival bedah rumah warga miskin yang dilakukan Pemkab Banyuwangi patut mendapat apresiasi dari semua pihak. Program ini mendorong munculnya partisipasi publik untuk ikut peduli terhadap tempat tinggal warga miskin yang tidak layak. Melalui program ini, publik bisa berpartisipasi untuk membangun rumah warga miskin yang layak. Pemerintah daerah tidak campur tangan karena tidak menggunakan dana APBD, namun hanya memfasilitasi dan menghubungkan donatur dengan warga miskin. Kalau belum bisa dikatakan berhasil, program ini cukup mendapat respon dari publik. Bayang saja, sejak program ini di launching pada 18 Februari lalu, setidaknya sudah ada sekitar 90 donatur yang siap memperbaiki rumah warga miskin. Inovasi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi ini mestinya dicontoh pemerintah pusat dalam mengentas warga miskin di Indonesia. Patut dicontoh karena program ini lebih praktis dari aturan pada program bedah rumah warga miskin yang menggunakan dana APBN dan APBD. Program bedah rumah yang mengandalkan dana partisipasi publik ini, tidak memasang syarat yang memberatkan bagi warga miskin. Jika program bedah rumah dari APBN dan APBD, syarat utamanya rumah harus berdiri di atas lahan milik sendiri yang dibuktikan dengan sertifikat hak milik. Sementara syarat bedah rumah partisipasi publik di Banyuwangi cukup izin pemilik lahan saja. Karena kepemilikan lahan menjadi syarat utama, maka bagi warga miskin yang belum memiliki lahan sendiri jangan banyak berharap mendapat program bedah rumah dari APBN atau pun APBD. Syarat ini, sejatinya tidak perlu ada karena sebagian besar warga tidak hanya miskin namun fakir miskin. Bagi fakir miskin, jangankan memiliki lahan untuk membangun rumah, untuk kebutuhan makan sehari-hari saja sudah sulit. Karena itu, syarat kepemilikan lahan untuk mendapat program bedah rumah layak, kesannya pemerintah tidak tulus untuk memperbaiki rumah warga miskin dan fakir miskin. Program ini hanya jadi komoditas politik para elite untuk dapat simpati dari warga miskin. Kalau memiliki niat yang tulus, mestinya tidak membuat aturan yang sulit dipenuhi warga miskin. Bikin aturan yang lebih mudah dan lebih realistis untuk bisa dilaksanakan. Selagi tidak ada ketulusan dari pemerintah untuk mengentas kemiskinan, maka sampai kapan persoalan kemiskinan tidak akan selesai dan hanya akan menjadi ‘proyek’ pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari program pengentasan kemiskinan saja. Ide Festival bedah rumah warga miskin yang digagas Bupati Anas ini merupakan jawaban dari aturan jelimet yang dibuat pemerintah pusat. Banyak warga miskin yang tidak memiliki lahan sendiri, tidak pernah tersentuh program pemerintah pusat dan daerah. Sementara, warga miskin yang belum memiliki lahan sendiri itu jumlahnya tidak lebih kecil dari warga miskin yang sudah memiliki lahan. Melalui festival bedah rumah ini, warga miskin yang belum punya lahan bisa ikut mengakses. Semoga pemerintah punya niat tulus. (*)

kelurahan (lurah), dan kepala desa (kades) dilibatkan dalam kegiatan yang di Aula Rempeg Jogopati kantor Pemkab Banyuwangi tersebut. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono turun langsung memimpin forum. Slamet menyatakan, forum SKPD dilaksanakan untuk menyamakan visi masing-masing satuan kerja agar berjalan dengan baik dan sesuai aturan. Menurut Slamet, kerja pemkab di tahun 2014 sudah cukup baik. Bahkan, Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) menilai kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini sukses menyelenggarakan even Banyuwangi Festival (B-Fest). Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Agus Siswanto menambahkan tahun 2016 nanti, total pagu anggaran indikatif untuk masingmasing kecamatan sebesar Rp 110 miliar. Saat musyawarah rencana pembangunan kecamatan (musrenbangcam) ada usul rencana kerja SKPD sebesar Rp 17,5 miliar. (sgt/afi)

PEMBANGUNAN 2016: Sekkab Selamat Kariyono (kanan) memimpin rapat Forum SKPD didampingi Asisten Administrasi Sulihtiyono. GALIH COKRO/RABA

AGENDA KOTA

Gelar Diklat Perhotelan TEMPAT Uji Kompetensi Perhotelan Indonesia (TUK PI) Desy Education kembali menggelar Diklat Perhotelan, Angkatan ke-5 pada Minggu, 22 Maret 2015, pukul 08.00 s/d selesai, Bertempat di Hotel Santika Banyuwangi. Informasi lengkap : Desy Education Jl. Hayam Wuruk 75 Giri, Banyuwangi Telp.(0333) 424476, HP. 085258036777, PIN: 740EB849. Buruan daftar karena tempat terbatas. (*)

Marketing

Perum Permata Giri

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Daihatsu Xenia

Toyota Avanza

Suzuki Karimun

DIJUAL All New Xenia/Terios tahun 013/014/012/05 PMK slv hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Avanza/LGX tahun 013/02/01 PMK htm hrg 137,5/110 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki karimun Estilo tahun 011/06 hitam mtl PMK hrg 90/85 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Toyota Kijang Innova

Kijang Innova G

DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 PMK slv hrg 237,5/187.5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Innova Type G Th 2012/2011, Solar/ Bensin, Abu-abu,Hitam/Silver Hrg Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hub: 082331659086

Truck

Toyota Avanza G

DIJUAL Truck tahun 80/81/82/83/84 PMK hrg 80/82,5/85/115 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Avanza Th 2011 G Silver Hrg 127,5 Jt, Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hub. 082331659126

Dbthkn Marketing di Tmptkn di Glm & Rgj, Pria, Min SMA/Sdrjt, Kndraan Sndri, SIM C, Lmrn, CV, SKCK Lngsng / Via Post KSU Metro Jl. Patimura No. 82, Glm/Ruko Mandana Jati A1-A2 Gladag Rgj T: 0333-630939

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

Sidamta Kertosari I Jual Cepat Rumah & Tnh Kavling Sidamta Kertosari 1 Siap Bngun SHM/Kav.LokTngh Kota Bwi, Trbts, Mul Hrg 20 Jt-an 082257987699, 0852365100667 Pin BB 52283720

Admin, Sales dan Checker BTH SGR: 1) Admin: berpengalaman, menarik, jujur, mampu bekerja dlm tekanan. 2) Sales: mampu bekerja dlm tim, memiliki kendaraan sendiri, mampu mengejar target. 3) Checker: jujur, teliti & mampu bekerja dlm tekanan. Kirimkan CV ke UD. Wisma Jaya Jalan Adi Sucipto No. 43 Banyuwangi

LOWONGAN Perush ternama butuh 2 staff gudang. Syarat SLTA sdrjt; 1 OB min SMP. Pria usia max 25thn. Gaji UMK. Lamaran kirim email ke ktragmbwi@gmail.com. Max 20 Maret 2015

VITOP JAYA

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Vios Limo 200X Kondisi Siap Pakai, Mulus, Plat P Bwi an Sendiri, Ban Tebal. Hrga 90 Jt Nego Hub: 082333053333

KIA Pregio 2005

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PA5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 DAT, KENCANG • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

Toyota Vios

Dijual 1 KIA Pregio 2005, Mulus Plat P Pajak Baru Harga Murah H: 081358192679

ELF 2007

PERUM KALIPURO ASRI Djl Rmh Perum Kalipuro Asri 2 Lantai, Luas 145m2, SHM Rumah Baru H: 081913900030

Djl ELF 2007 New Body Hartono 2013, Over Kredit 90 Jt BUC 081230474222

INFO MOBIL MOTOR

PERUM SOBO INDAH Djl Rmh Perum Sobo Indah Permai K 21 Type 36, SHM, Renovasi, H: 0821411508148 RUMAH TANAH ANDA BELUM LAKU? HUBUNGI: 0333412224

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SENIN 16 MARET

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Nenek Asyani Sempat Dimintai Rp 4 Juta Seharusnya Pasal Pencurian, Bukan Ilegal Logging

Agar Kasusnya tidak Diproses Hukum SITUBONDO – Seandainya Nenek Asyani orang yang memiliki cukup banyak uang, mungkin dia tidak akan pernah merasakan pengapnya jeruji tahanan hingga tiga bulan terakhir ini. Sebab, sebelum dijebloskan ke dalam sel, dia sempat dimintai uang oleh oknum Perhutani. Temuan itu disampaikan oleh Anggota DPR RI, Nihayatul Wafiroh usai mengunjungi Nenek Asyani di rumah tahanan negara (Rutan) Situbondo, Sabtu (15/03), lalu. “Ternyata sempat ada permintaan uang Rp 4 juta dari (oknum) Mantri Hutan. Ini pengakuan dari Mbah (Nenek Asyani) n

JERATAN hukum terhadap Asyani yang menggunakan Undang-undang nomor 18 tahun 2013, dinilai banyak kalangan tidak tepat. Sebab, penerapan UU tentang pencegahan dan pemberantasan pengrusakan hutan tersebut, disebut hanya untuk pencuri kelas kakap atau gembonggembong besar. Pernyataan ini disampaikan oleh salah satu anggota presidium Dewan Kehutanan Nasional (DKN), Sungging Seftifian. Menurutnya, apabila Asyani memang benar melakukan pencurian kayu milik perhutani, maka hukum yang dijeratkan adalah kasus pencurian biasa yakni menggunakan pasal 362 tentang pencurian. “Kasus ilegal loging tidak seperti yang dituduhkan kepada nenek Asyani n

Baca Nenek...Hal 28

Ternyata ada permintaan uang. Kalau tidak mau diproses ya harus sedia uang Rp 4 juta. Mbah itu ngomong, beh pesse deri ka’emmah neng (Loh dapat uang dari mana saya?).”

Baca Seharusnya...Hal 28

RINDU NENEK: Cucu Asyani menangis melihat sang nenek berada dalam sel tahanan di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo, dalam sidang kamis (12/3).

Nihayatul Wafiroh Anggota DPR RI RENDRA KURNIA/JPRS

Juara Umum Marching Band Tingkat Provinsi SDI Nurul Anshar Sabet Enam Juara Kategori PANJI – Sekolah Dasar Islam (SDI) terpadu Nurul Anshar terus berpacu menja-

ISTIMEWA

SHIERLYANA MAHARANI S.

Emoh Jadi Polisi ‘Kejam’ SHIERLYANA Maharani Syafitri tak mau dikatakan sebagai anggota polisi yang ‘kejam’. Namun, ‘kejam’ yang dimaksudnya bukan dalam artian sadis. “Kejam yang saya maksud adalah ketinggalan jaman n Baca Emoh...Hal 28

RENDRA KURNIA/JPRS

JUARA UMUM: Siswa, guru dan wali murid SDI Nurul Anshar berpose bersama dengan tropi yang didapatkan dalam lomba Marching Band Jawa Timur.

di sekolah berprestasi baik akademik maupun non akademik. Ini dibuktikan dengan tidak hanya mernjadi juara di tingkat kabupaten saja, melainkan juga juara di tingkat provinsi maupun nasional. Salah satunya, baru-baru ini SDI Nurul Anshar menunjukkan kebolehannya dalam ajang lomba marching band tingkat provinsi Jawa Timur yang ditempatkan di Kraksaan Probolinggo, pada tanggal 7-8 maret 2015. “Alhamdulillah kita mampu meraih juara Umum,” ungkap Kepala SDI

Nurul Anshar , Hadi Suko Mulyono. Sejumlah kategori juara Marching Band yang diraih oleh SDI Nurul Anshar meliputi Juara 1 Koreografi, Juara 1 colour guard, juara 1 gita pati, juara 1 general effect, juara 1 paramanandi, dan juara 1 unjuk gelar. Sedangkan untuk bidang akademik SDI Nurul Anshar, mampu menjadi juara III seeks Karesidenan Besuki dalam event Imanuel Championship. “Untuk meraih juara ini tentu tidak mudah n Baca Juara...Hal 28

Istri Nekat Laporkan Mantan Suami SITUBONDO – Gara-gara tidak diberi tunjangan gaji mantan suaminya, Mulipa melapor ke Polres Situbondo. Warga Dusun Krajan, Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan itu melaporkan MS, 65, yang telah lama meninggalkannya. MS dilaporkan ke Polres Situbondo dengan tindak pidana penggelapan dalam rumah tangga. Sebab, tunjangan gaji yang diterimanya tidak pernah diberikan kepada perempuan yang pernah menjadi istriya itu. Karena itulah, MS dilaporkan ke Polres Situbondo. Laporan masuk pada di Polres pada 12 maret lalu. Kasubag Humas Polres Situbondo, Nanang Priambodo membenarkan tentang adanya laporan tersebut. ”Laporannya sudah kita terima,” ujarnya. Kepada Jawa Pos Radar Situbondo, Nanang mengatakan, kini kepolisian masih menyelidiki kebenaran laporan tersebut. Nanang menjelaskan, pelapor dan terlapor adalah suami istri. Keduanya berpisah sejak tahun 1990 silam. Kini, terlapor sudah menikah dengan perempuan lain. Sejak itulah, pelapor tidak pernah mendapatkan tunjangan gaji dari terlapor. Kasus tersebut masuk dalam tindak pidana penggelapan dalam keluarga. Jika terlapor terbukti melakukan perbuatan itu, terlapor bisa dikenai pasal 376 KUHP. (bib/pri)

Menjaring Bibitbibit Handal Pemain Futsal SITUBONDO – Akbar Futsal menggelar pertandingan futsal yang diikuti oleh klubklub yang ada di Situbondo dan Bondowoso. Kegiatan ini bertujuan mencari bibit-bibit handal pemain futsal. Sebanyak 39 klub berlaga di lapangan Futsal yang beralamat di Desa Alasmalang, Panarukan tersebut n Baca Menjaring...Hal 28

SAMSURI/JPRS

HUT PDAM: Bupati Dadang Wigiarto bersama Dir. PDAM Ir. Djamal (empat dari kanan) melepas peserta Fun Bike, pagi kemarin.

Ribuan Peserta Ikuti Fun Bike HUT PDAM SITUBONDO –Ribuan peserta dari berbagai komunitas baik dalam maupun luar kota, bahkan manca negara memeriahkan Fun Bike yang digelar PDAM Situbondo, pagi kemarin (15/03). Acara yang mengambil start di jalan tembus Perumahan Istana Mutiara, Sumber Kolak, Panarukan itu dilepas Bupati Dadang Wigiarto. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Situbondo tersebut memberikan apresiasi khusus dengan membeludaknya para peserta. Mereka terbagi menjadi tiga. Pertama yang berjarak tempuh 25 km, kedua jarak tempuh 17 km dan peserta ketiga berjarak tempuh 5 km. “Membeludaknya peserta Fun Bike karena komunikasi yang dilakukan secara langsung jaringan PDAM. Jadi, tidak hanya mengandalkan pengumuman. Apalagi PDAM Situbondo memiliki rutinitas kegiatan-kegiatan dalam satu tahun untuk bertemu. Sehingga animo peserta dari luar kota juga sangat banyak sekali,” kata Bupati Dadang. Dengan keterlibatan orang luar dae-

rah, kata Bupati, mereka akan melihat langsung keelokan Situbondo dalam perspektif yang berbeda dengan kabupaten lain. Ini juga mampu menambah secara sederhana rangkaian promosi daerah. Direktur PDAM Situbondo, Ir. Djamal menambahkan, total peserta Fun Bike diperkirakan sekitar 10 ribu orang. Selain pelanggan PDAM, mereka adalah masyarakat umum. Fun Bike yang digelar PDAM bertujuan menggelar silaturahmi antara pelanggan PDAM, dan PDAM se-Jawa Timur dengan konsumen PDAM Situbondo. Sehingga, akan terjalin keakraban. Diantara PDAM-PDAM di-JawaTimur yang hadir adalah, PDAM Blitar, Pamekasan, Sampang, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, Sidoarjo, dll. Satker di Jawa Timur yang sering membantu kemajuan PDAM, khususnya di Situbondo juga ikut hadir. “Yang menjadi harapan paling besar adalah bantuan dari masyarakat tentang pelayanan PDAM selama ini. Apakah ma-

sih kurang atau sudah cukup. Sehingga, kita dapat informasi secara langsung dari pelanggan. Dengan begitu, PDAM ke depan lebih mantap, lebih maju lagi bersama masyarakat luas baik itu yang belum menjadi pelanggan dan yang sudah menjadi pelanggan,” papar Djamal Dia optimistis dengan berbekal keakraban dengan pelanggan maupun dengan berbagai pihak, maka itu akan menjadi kunci kesuksesan mengembangkan PDAM Situbondo ke depan. “Saat ini saja dengan banyaknya peserta maka sangat berdampak terhadap perekonomian Situbondo. Sebab, peserta luar kota banyak yang menginap hotel-hotel seperti di Pasir Putih,” terangnya. Bukan hanya itu, toko-toko sepeda, pertokoan, warung makanan dan minuman juga akan laku. Termasuk bengkelbengkel sepeda, karena banyak sepeda yang diservis sampai harus antri “Intinya dalam kegiatan ini bisa ikut mengangkat perekonomian masyarakat kabupaten Situbondo,” ungkapnya. (adv)

HABIBUL ADNAN/JPRS

TERTANGKAP : NH dimintai keterangan di Polres Situbondo minggu dini hari kemarin.

Curi Motor karena Cinta Pacar SITUBONDO – Pepatah yang mengatakan cinta itu buta ada benarnya. Sebab, dengan alasan cinta, orang bisa melakukan apapun. Termasuk perbuatan tidak terpuji sekalipun. Nur Hadi, 42, salah satu contohnya n Baca Curi...Hal 28 http://www.radarbanyuwangi.co.id

SAMSURI/JPRS ISTIMEWA

BERPOSE: Panitia bersama juara pertandingan futsal di lapangan Akbar.

MERIAH: Sekitar 10 ribu peserta mengikuti Fun Bike HUT PDAM (kiri). Bupati Situbondo dengan Direktur PDAM, Ir Djamal bersama peserta Fun Bike dari Amerika Serikat.

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA Bak Terbuka Kerap Angkut Penumpang 28

Jawa Pos

MLANDINGAN – Satlantas Polres Situbondo sudah sering menindak kendaraan dengan bak terbuka yang mengangkut penumpang. Namun, larangan polisi dengan maksud mencegah kecelakaan tersebut sering diabaikan masyarakat. Seperti yang terlihat di Jalan Pantura, Mlandingan. Kendaraan pikap, melaju dengan kecepatan

cukup tinggi datang dari arah barat menuju timur. Pikap yang tidak diketahui identitasnya ini pada bak terbukanya membawa sejumlah penumpang yang seluruhnya adalah ibu-ibu dan anak-anak. Pengamatan wartawan Koran ini, kendaraan pikap yang mengangkut penumpang tak hanya terjadi di Mlandingan. Akan tetapi di beberapa jalur pantura juga

masih sering melintas kendaraan pikap yang membawa manusia. Atas kejadian ini, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priyambodo menghimbau agar masyarakat mematuhi peraturan lalu-lintas. Tujuannya, tidak lain untuk keselamatan jiwa. “Kami sudah sering melakukan sosialisasi. Kalau nanti ketemu petugas akan ditindak

Senin 16 Maret 2015

tegas,” katanya. (rri/pri)

Kami sudah sering melakukan sosialisasi. Kalau nanti ketemu petugas akan ditindak.”

DILARANG: Kendaraan pikap mengangkut sejumlah orang melintas di jalan Pantura, Kecamatan Mlandingan.

Ipda Nanang P., Kasubag Humas

RENDRA KURNIA/JPRS

Wajar jika Nenek Asyani Histeris n NENEK... Sambungan dari Hal 27

Jadi gila banget,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin. Tawaran yang sangat tidak berprikemanusiaan tersebut, lanjut Nihaya, disampaikan sebelum kasus pencurian kayu jati diproses hukum di kepolisian. “Kalau tidak mau diproses ya harus sedia uang Rp 4 juta. Mbah itu ngomong, beh pesse deri ka’emmah neng (Loh dapat uang dari mana saya?),” ungkap politisi PKB tersebut menirukan pengakuan Nenek Asyani. Sebab itulah, Nihaya mengaku wajar jika Nenek Asyani sempat histeris saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Situbondo

ISTIMEWA

ANTRI: Anggota DPR RI Komisi IX, Nihayatul Wafiroh di depan pintu masuk Rutan Situbondo, untuk menemui nenek Asyani.

begitu melihat oknum Perhutani yang melaporkannya. Kemungkinan besar dia menahan

jengkel bahkan amarah karena sudah didholimi. “Dia sampai histeris melihat

mana kalau sudah berusan dengan hukum. “Ini sampai tiga bulan (ditahan) baru muncul ke permukaan,” katanya. Sebab itulah, Nihaya berharap fungsi aktifis ditingkat lokal harus kian terkuatkan dan termaksimalkan. Sehingga, untuk memberikan hak-hak hukum kepada masyarakat yang tertindas tidak perlu menunggu kasusnya ramai dibe-

wajah Mantri (Perhutani) itu, ya karena Mbah merasa sangat didholimi. Dia menahan jengkel. Seandainya dia mampu membayar, mungkin tidak akan seperti ini (dihukum),” papar perempuan berjilbab tersebut. Menurut Nihaya, dalam kasus Nenek Asyani proses hukum tidak berjalan dengan baik. Sebab, dari pengakuan yang didengarnya dari Nenek Asyani, penahanan perempuan renta dengan empat anak itu dilakukan dengan sembarangan. “Surat penangkapannya seperti apa, itu masih perlu dipertanyakan,” terangnya. Selain itu, proses keadilan nurani juga tidak berjalan. Yang begitu tampak adalah, masyarakat tidak tahu harus melangkah ke-

Sambungan dari Hal 27

Kalau nenek ini benar melakukan pencurian satu atau dua kayu, itu tidak masuk UU 18 tahun 2013. Tetapi itu merupakan pencurian biasa. Jadi UU 18 digunakan bagi gembonggembong besar,” kata Sungging, anggota DKN utusan kamar masyarakat wilayah Jawa tersebut. Sungging menjelaskan, penerapan UU illegal loging sejauh ini memang banyak memakan korban. Di Indonesia, kasus seperti yang dialami Asyani tidak hanya satu atau dua orang saja. Tetapi cukup sering terjadi di sejumlah wilayah. Penerapan UU 18 tahun 2013 dianggapnya banyak yang sa-

lah persepsi. Sehingga, antara pemerintah pusat dengan Perhutani yang ada di daerah, sering terjadi miskomunikasi. Akibatnya, warga yang mencuri satu kayu milik hutan dianggap mejadi pelaku illegal loging. “Memang, setiap orang dalam proses pemotongan atau menebang kayu jati, memiliki, mengangkut dan sebagainya harus memiliki surat yang sah. Tetapi ini sosialisasinya tidak sampai menyeluruh. Apalagi orang yang usianya sudah tua pasti tidak mengerti. Makanya kalau satu pohon bukan termasuk illegal loging, hanya pencurian biasa,” terangnya. Dengan tidak tepatnya penerapan UU illegal loging yang dijeratkan terhadap Asyani, pihaknya merasa prihatin dan

akan berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI. Menurutnya, masyarakat sudah waktunya mendesak pemerintah agar penerapan hukum dijalankan dengan adil. “Antara pemerintah pusat dengan perhutani di daerahdaerah terjadi miss koordinasi. Karenanya kami mendesak pemerintah (Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup) agar segera memperbaiki ini semua,” imbuhnya. DKN wilayah Jawa meminta agar jeratan hukum menggunakan UU 18 tahun 2003 dihentikan, dan nenek Asyani segera dibebaskan. Selain jeratan hukum yang dinilai tidak tepat, apa yang dilakukan Asyani menurutnya tidak masuk kategori

n MENJARING... Sambungan dari Hal 27

Pertandingan dimulai sejak tanggal 09 Januari 2015 hingga 14 Maret 2015. “Hasilnya, juara I Klub Futsal Sunan Drajat Besuki, Juara II Socerwee Situbondo dan juara III Martapura Cermee, Bondowo-

ilegal loging. “Kami tetap menghormati proses persidangan. Tetapi dengan kasus yang demikian sangat tidak tepat jika memakai UU 18 tahun 2013. Karena itu kami berharap agar nenek dibebaskan,” katanya. Data yang diperoleh wartawan Koran ini menyebutkan, kasus nenek Asyani yang didakwa mencuri kayu milik Perhutani sudah sampai kepada Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya. Menteri asal Partai Nasdem tersebut dikabarkan akan mengunjungi Nenek Asyani. Tak hanya itu, Siti juga disebut sudah meminta pihak Perhutani untuk mengambil langkah nyata demi penyelesaian kasus yang menjerat Asyani. (rri/pri)

Sambungan dari Hal 27

Perlu kerja keras dengan berlatih selama empat bulan penuh dengan menghadirkan pelatih yang dipimpin langsung oleh Mario CS,” imbuh Hadi Suko Mulyono. Selain itu, raihan prestasi juga tak lepas dari dukungan semua SITUBONDO TANAH Djl. Tnh 31000m. cck perum, rmh. makan, dll Ry. BWI. Seberang jln ada perum dan sawah 22000m. Rmh Wallet full cor tkt dkt pelabuhan Hub. 081336078507

pihak. Mulai dari ketua Yayasan Nurul Anshar, H. Imam Asy’ari; Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, PCNU Cabang Situbondo, DPKAD, Komite sekolah SDI Nurul Anshar serta orang tua peserta didik. “Tanpa dukungan semua pihak, lembaga yang kami pimpin mungkin tidak bisa maju dan terus berprestasi seperti ini. Mudah-mudahan apa yang telah dilakukan oleh para pembina ini bisa terus ditingkatkan dan terus terjalin kerjasamanya,” terang Hadi Suko Mulyono Dia berharap, ke depan apa yang menjadi cita-cita para wali murid sebagaimana motto SDI Nurul Anshar bisa terwujud.

“Motto kita adalah, berahlakul karimah, mandiri dan berberprestasi dan mejadikan anak didik sholeh dan sholehah. Sehingga nanti setelah menjadi pemimpin mereka menjadi pemimpin yang amanah dan berguna bagi masyarakat, agama, nusa dan bangsa indonesia khususnya Kabupaten Situbondo tercinta ini,” Harap Hadi Sukomulyono Kepala UPTD Kecamatan Panji, Yon Dirianto sangat mengapresiasi pretasi yang dicapai oleh SDI Nurul Anshar. Sebab, itu dapat mengharumkan nama baik Situbondo, khususnya Kecamatan Panji di mata masyarakat luar daerah. “Ini sungguh

so serta Juara IV, Fakazumi, Situbondo,” terang Ketua Panitia, Brigadir Polisi H Rahman. Menurut dia, sebanyak 39 klub Futsal tersebut berlaga dengan sistem pertandingan setengah kompetisi. “Selain mendapat trophy, para juara futsal juga mendapat uang pembinaan,” Imbuh Rahman.

Dia mengungkapkan, pertandingan futsal baru kali pertama dilaksanakan di lapangan Akbar Futsal. “Selain untuk mencari bibit-bibit pemain futsal, kegiatan ini juga untuk membantu asosiasi cabang (Ascab) PSSI Situbondo dalam melakukan pembinaan,” pungkasnya. (pri)

Agar tak Ketinggalan Informasi n EMOH... Sambungan dari Hal 27

Khususnya, dalam masalah perkembangan informasi terkini,” terang cewek yang akrab dipanggil Shierly itu. Sebab itulah, dia selalu menyempatkan mengakses internet. Bagi dia, membuka internet tak harus melalui komputer. Sebab, saat ini sudah banyak HP pintar. “Jadi saya paling su-

ka baca berita-berita agar tidak ketinggalan informasi,” kata anggota Mapolsek Panji yang bertugas di Unit Perlindungan, Perempuan dan Anak tersebut. perempuan 19 tahun tersebut menjadi penegak hukum sudah sekitar empat bulan. Selama menjalankan tugas, banyak hal yang membuat dirinya harus meninggaklan kesukaan pribadi. Perempuan yang juga menyukai dunia fashion ini, kini

sudah tak lagi punya banyak waktu seperti sebelum menjadi polisi. Karenanya, Shierly harus pandai-pandai mengatur waktu untuk tetap mengikutui perkembangan model. “Kalau pas pusing, saya biasanya buka media sosial. Selain menghilangkan stres gunanya juga bisa melihat perkembangan model dan lainnya. Jadi bagi saya berita itu penting untuk kemajuan,” pungkas Shierly. (rri/pri)

Kekasih Minta Dibelikan Rumah n CURI... Sambungan dari Hal 27

Ka UPTD Panji Beri Apresiasi n JUARA...

bukti, tak mungkin melarikan diri,” tegasnya. Terkait dengan kepentingan penangguhan penahanan, Nihaya sudah menghubungi kuasa hukum Nenek Asyani. Dia mengaku akan menjadi salah satu penjamin penangguhan penahanan nenek Asyani. “Termasuk Bupati Situbondo, kapan hari kami sudah berkoordinasi untuk kepentingan ini,” terangnya. (pri)

Pembantu Asosiasi Cabang

Menteri Siti akan Kunjungi Nenek Asyani n SEHARUSNYA...

ritakan. “Jadi bagi saya ini sebenarnya sudah sangat terlambat,” tandasnya. Aparat hukum sendiri, lanjut Nihaya, punya sumbangsih besar dalam memenuhi rasa keadilan masyarakat. Saat masuk penyidikan, penyidik pasti bisa mempertimbangkan, seorang nenek yang sudah tua renta barangkali tak perlu ditahan. “Karena tak mungkin menghilangkan barang

Karena hanya ingin menunjukkan besarnya rasa cinta kepada sang kekasih, dia nekat mencuri sejumlah sepeda motor. Dia juga beberapa kali melakukan penipuan. Tersangka memanfaatkan keahliannya pada bidang reparasi elektronik dalam melancarkan aksi kejahatannya. Warga Perum Panji Griya Mulya, Panji ini beraksi ketika mendapatkan panggilan membetulkan barang elektronik di rumah warga. Sasarannya adalah sepeda motor pemilik rumah. Pelaku membawa kabur sepeda motor si pemilik rumah saat berdalih hendak membeli alat-alat eletronik yang di servisnya. ”Saat beralasan membeli barang itu, pelaku tidak kembali,” Ujar Ka-

prestasi yang cukup luar biasa,” terangnya. Yon mengatakan, prestasi membanggakan tersebut berkat dukungan dari wali murid, komite sekolah serta pengurus yayasan. Itu juga dibarengi dengan kesungguhan kepala SDI dan dewan Guru Nurul Anshar. “Sehingga mereka dapat menyapu bersih piala marching band tingkat provinsi Jawa Timur yang menyisihkan lawanlawannya sekitar kurang lebih 60 group dari berbagai kabupaten/kota. Mudah-mudahan prestasi ini dapat menjadi motivasi terhadap SD-SD yang lain khususnya di Kecamatan Panji,” harap Yon Dirianto. (pri/*)

subag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo. Nanang menjelaskan, tercatat sudah beberapa kali Nur Hadi berhasil membawa kabur Sepeda motor. Pertama dia berhasil menggondol Honda Beat Nopol P. 3744 EZ milik Lukman, 35, warga Desa Sumberrejo, Kecamatan Banyuputih. Kemudian Honda Vario CW F1 Nopol P. 6737 FF milik Siti Susmiyati, 38, warga Kecamatan Jangkar. Tak hanya itu, pelaku juga melakukan aksi penipuan sebesar Rp 3,7 juta terhadap Solihin, 40, pengusaha batako asal Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Pelaku juga pernah membawa kabur sepeda motor jenis Supra Fit nopol P. 5381 ZW milik Titin, warga Wongsorejo, Banyuwangi. Nur Hadi dibekuk unit Resmob Polres Situbondo pada Minggu dini hari kemarin

(15/03). Dia dibekuk di rumahnya. Ada enam unit sepeda motor yang diamankan polisi dari rumah Nur Hadi. Polisi juga menyita sejumlah peralatan servis eletronik yang sering digunakan pria paruh baya melancarkan aksinya. ”Sepeda motor hasil kejahatannya bukan dijual tapi dikoleksi untuk dipakai kekasihnya,” terang Nanang kembali. Nur Hadi ketika dimintai keterangan membenarkan kalau perbuatannya itu untuk menyenangkan kekasihnya. ”Saya begini karena kekasih saya minta sepeda motor terus. Dia juga minta dibelikan rumah kalau saya mau menikahi. Bagaimana lagi, saya cinta sama dia,” ujar duda dua anak itu. (bib/pri)

PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP 2 No. Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Agus Rajana Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Danial Maulana Didiet Soebagyo Djon Hari Santoso Fatah Yasin Fathor Rakhman Fathor Rasjid Fauzan Masruwi H Zuhri Nirwana

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 101 0 0 0

No. Nama 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

H. Dadang Wigiarto SH H. Fahrudi H. Muhammad H. Yoyok Mulyadi Habib Muh. Abu Bakar Habib Sholeh AL Muhdlar Hadi Prianto Hadi Wijono Hj Umi Kulsum HM Rofiq KH Abdul Hamid KH Syaiful Muhyi

Skor 132 0 0 366 0 160 0 3 0 0 0 0

No. Nama 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.

Khalilurahman Ningsih MS. Rudi Afiyanto Lora Fadoil Lora Malung Lora Zakky Mahmudi Baijuri Muhyiddin Khotib Moh. Jufri Rahmad O. W. (Khing) Rahmad SH. M.Hum Reno Widigdyo

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0

No. Nama 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.

Sayonara Slamet Basuki Soeroso Sofwan Hadi Sukarso Sumadin Sunardi Demokrat Supriyono SH. M.Hum Syaifullah Yuli Asiska Zainiye Zainuri Ghazali

Skor

No.

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.

Nama Umar Said Bainu Ali Imron Taufoqurrahman Nyai. Masudah KH. Mursyid Romli Sigit Prasetyo KH. Saiful Islam Imam Hidayat Saiful Bahri Jamaluddin Kumudawati Suharto Dinar

Skor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


EKONOMI BISNIS MIGOR CURAH

DAGING AYAM BROILER

0

0

0

9.100

DAGING SAPI

10.600

104.000

TELUR AYAM RAS

200

200

25.400

15.600

KACANG KEDELAI IMPOR 0

0

10.500

GULA PASIR

9.700

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

0

BERAS IR 64

B A N Y U W A N G I

8.700

Jawa Pos

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

200

200

800

32.000

12.200

19.800

Senin 16 Maret 2015

BAWANG PUTIH 0

29

R A D A R

13.200

Harga Buah Impor Stabil Tidak Terpengaruh kenaikan Dolar AS BANYUWANGI – Melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), ternyata tidak serta merta memicu sejumlah komoditas impor melonjak. Harga beberapa jenis buah impor tidak mengalami lonjakan namun malah turun. Seperti di Pasar Banyuwangi, harga jual buah apel New Zealand yang awalnya dijual Rp 600 ribu

APEL IMPOR: Buah apel New Zealand ini dua kali mengalami turun harga sejak dolar AS naik.

CHIN JULLIEN/RABA

Umroh Itu Mudah, Bahkan Bisa Gratis! BANYUWANGI – Bagi setiap muslim pasti memiliki untuk bisa ke tanah suci Makkah. Baik untuk ibadah haji maupun umrah. Tujuan mulia itu bisa terwujud tanpa harus memikirkan biaya, bahkan bisa gratis. Itulah yang disampaikan Dra Hj Anis Kurniyawati, Leader Nasional PT. Arminareka Perdana dihadapan peserta seminar The Miracle of Baitullah Mudahnya Umroh dan Kaya Berkah, di Hall Mendut Sport Center, kemarin (15/3). Perempuan energik yang terus menyiarkan semangat menuju Baitullah itu memiliki kiat jitu untuk menjalankan ibadah umrah gratis. “Caranya mudah, setiap orang cukup membayar uang muka (DP) umrah Rp 3,5 juta, fungsi lain uang itu untuk mendapat hak jual produk pembayaran umrah. Satu orang berhasil diajak, agen mendapat bonus Rp 1,5 juta, “ ujarnya. Dengan metode itu, dalam kurun waktu dua bulan dia sudah berhasil memberangkatkan empat belas keluarga untuk beribadah umrah. Selain itu dia juga sukses meraih reward Rp 137,5 juta, bahkan dalam waktu dekat dia akan menuju Rp 250 juta yang nanti akan

ISTIMEWA

NIAT MULIA: Dra Hj Anis Kurniyawati.

ISTIMEWA

LENGKAP: Contoh kain kaus motif di Laris Textile Banyuwangi.

Laris Textile Sediakan Kain Kaus BANYUWANGI –Pakaian berbahan kaus semakin diminati. Untuk mendukung minat konsumen itu, toko Laris Textile menyediakan beragam kain untuk bahan pembuatan kaus. Di toko ini tersedia kain kaus polos dan motif. Untuk kain kaus polos, tersedia kain Spandek, Jersey Korea, dan Hyget. Sedangkan untuk kain kaus bermotif tersedia banyak pilihan bahan dan motif. “Kami sediakan kain kaus dengan kualitas dan harga terbaik,” ujar Faiz Gasim, owner Laris Textile Banyuwangi. Di toko ini Anda juga dapat berbelanja kain jenis lainnya sesuai dengan kebutuhan. Ayo datang berbelanja di Toko Laris Textile, Jalan DI Pandjaitan 13 (Timur lampu merah Lateng) Banyuwangi. (*)

terus menembus angka Rp 750 juta. Selain itu, dia telah memiliki enam travel umrah dan haji yang membawahi ratusan perwakilan dengan jamaah sekitar 4000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Berkeliling Indonesia selalu dia lakukan untuk menyebarkan semangat menuju Baitullah dengan sering menjadi nara sumber di media terkemuka nasional bahkan internasional. Seperti Tabloid Peluang Usaha Nasional, Majalah Umroh Haji Hijrah, dan Radio VIS FM . Beberapa stasiun TV luar negeri dan beberapa TV lokal juga sempat menjadikan dirinya sebagai sosok perempuan yang mampu menginspirasi. “Saya berpikir bagaimana caranya orang berangkat umrah tanpa terhalang biaya bahkan bisa gratis. Saya ingin mengadakan gerakan umrah di Kabupaten Banyuwangi “ kata perempuan kelahiran Banyuwangi ini. Untuk masyarakat yang ingin tahu lebih banyak tentang kemudahan beribadah umrah secara gratis , hubungi Dra Hj Anis Kurniyawati, Hp 081253324861, 087739834253, BBM 7494BEA8. (*)

dalam satu karton atau setara dengan 18 kg sejak dolar tinggi sudah dua kali turun. “Pertama itu turun jadi Rp 580 ribu. Beberapa hari lalu turun lagi jadi Rp 570 ribu,” ujar Nahrayu, salah seorang pedagang buah. Sementara harga buah impor lainnya seperti jeruk mandarin, apel fuji dan buah pear juga tidak naik dan cenderung stabil. Buah pear masih seharga Rp 220 ribu per kardus. Jeruk mandarin masih dijual dengan harga Rp 95 ribu dan apel fu-

ji masih dihargai Rp 360.000 per kardus. Menurut Nahrayu, dari informasi yang diterima para pedagang buah dari pemasok buah, stabilnya harga buah impor di tengah melonjaknya nilai tukar dolar karena dipicu melimpahnya stok buah di negara pengekspor. “Bisa saja terpengaruh, seperti tahun-tahun sebelumnya, dollar tinggi harga barang impor juga naik, tapi kalau tahun ini sepertinya tidak begitu terpengaruh,” kata Nahrayu. (cin/afi)


HALAMAN 32

SENIN 16 MARET

TAHUN 2015

Mesin Pabrik Gula mulai Datang

CURANMOR

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

DICONGKEL: Isniyah menujukkan pintu rumahnya yang telah dirusak maling, kemarin (15/3).

Kawanan Maling kembali Beraksi ROGOJAMPI-Pencurian kendaraan bermotor (curanmor), mulai marak lagi. Satu unit sepeda motor Honda Spacy warna hitam, milik Isniyah, 38, warga dusun Gumukagung Sumberan, RT 1, RW 3, Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, raib dibawa kabur maling, kemarin (14/3). Dugaan curanmor di rumah korban ini terjadi pada Jumat malam (13/3). Korban, baru tahu motornya hilang pada Sabtu (14/3). Saat itu, sekitar pukul 08.00 akan mengantarkan tetangga rumahnya, Niswati, 50, ke salah satu bank di Rogojampi. “Akan ke Rogojampi, motor sudah tidak ada,” kata Isniyah. Isniyah mengaku, saat bangun tidur tidak sempat melihat motornya. Dirinya tahu motor hilang setelah melihat kelambu dari jarit yang dibuat untuk menutup kamar, berada di samping rumah. “Saya kaget kelambu di luar, saya ke kamar motor sudah tidak ada,” ujarnya n Baca Kawanan...Hal 33

SHULHAN HADI/JPRG

BERDIRI: Barak untuk para pekerja sudah hampir selesai pembangunannya, kemarin (15/3).

GLENMORE-Peralatan untuk pembangunan Pabrik Gula Terpadu Glenmore (PGTG) di lahan milik PTPN XII Kebun Kalirejo, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, terus berdatangan. Iring-iringan truk trailer tang mengangkut mesin, kemarin (15/3) tiba di lokasi. Dalam iring-iringan truk trailer itu, ada dua truk terlihat mengangkut turbin, satu truk mengangkut boiler, dan tiga truk trailer lagi membawa kerangka barak. “Yang dibawa truk trailer itu ada mesin turbin dan boiler,” terang Dudi Gunardi, manajer dari Rekayasa Industri. Pekerjaan untuk PGTG, terang dia, kini terus dilakukan. Saat ini, pihaknya tengah melakukan pekerjaan untuk pondasi gilingan dan infrastruktur jalan yang ada di area pagar. “Kita kerjakan jalan di dalam kompleks,” katanya. Dirtektur Utama PT. Industri Gula Gllenmore (IGG), Ade Prasetyo, saat dikonfirmasi mengatakan proses pengerjaan di lokasi memang mulai berjalan. Pengiriman barang sudah dilakukan secara beruntun. “Untuk pengiriman barang, akan terus kita lakukan,” ujarnya. Beberapa komponen, terang dia, ada yang masih terhenti di daerah Probolinggo karena ada masalah kecil, tapi secara umum pengiriman barang berjalan lancar. “Ada gangguan kecil, tapi tidak ada masalah,” ujarnya. Komponen yang saat ini sudah dalam perjalanan, jelas dia, itu adalah boiler dan turbin. Sejauh ini, pengerjaan di lokasi pembangunan PGTG berlangsung sesuai rencana. “Kita minta dukungan dan doa agar pelaksanaan lancar terus,” cetusnya n Baca Mesin Pabrik...Hal 33

Rayakan Melasti, Larung Sesaji ke Laut PESANGGARAN-Ribuan umat Hindu se Kabupaten Banyuwangi, memadati area Pura Segara Tawang Alun di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaaran, untuk merayakan Melasti, kemarin (15/3). Tiga pandita dengan didampingi sejumlah pinandita dan para pemangku, sejak pagi memimpin kegiatan doa di dalam pura tersebut. “Ini upacara Melasti, dalam ritual ini untuk penyucian diri sebelum memasuki hari raya Nyepi,” cetus Susanto, sekretaris Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Banyuwangi. Upacara Melasti yang dipusatkan di Pura Segara Tawang Alun, kali ini memang cukup ramai. Selain diikuti umat Hindu dari enam Pura Kahyangan Jagat yang ada di Kabupaten Banyuwangi, sekitar 19 bale ganjur hadir untuk memeriahkan ritual

SHULHAN HADI/JPRG

LARUNG: Para pemuka agama Hindu melarung sesaji ke laut selatan, kemarin (15/3).

ini. “Tadi terhitung ada 19 bale ganjur,” ujarnya. Menurut Susanto, pelaksanaan upacara Melasti itu selalu dipusatkan di Pulau Merah. Pelaksanaan Melasti di bebera-

pa tempat seperti Pantai Boom Banyuwangi dan Rowo Bayu di Songgon, itu tempat baru karena banyaknya umat. “Sejak dulu kalau Melasti ya di Pulau Merah,” ungkapnya.

Upacara Melasti ini, terang dia, dilakukan untuk penyucian diri umat Hindu dari berbagai dimensi mikro dan makro kosmos. “Membersihkan buana alit dan buana gede,” jelasnya pada Jawa Pos Radar Genteng. Pemangku Pura Dharma Marga, Desa Sambirejo, Kecamtan Bangorejo, Suwono, 52, menjelaskan usai upacara Melasti, umat Hindu melakukan tawur kesanga dan dilanjutkan dengan upacara ogoh-ogoh. “Untuk tawur kesanga ini dilaksanakan pada Jumat,” jelasnya. Dalam upacara Melasti itu, para umat Hindu terlihat melakukan ritual keagamaan. Acara itu diakhiri dengan larungan ke laut. Sejumlah sesaji dan kelengkapan upacara seperti julen, senjata dewa nawa sanga diusung menuju ke pantai. Semua sesaji itu, selanjutnya dibuang ke laut. (sli/abi)

Melihat Perajin Ogoh-ogoh di Desa Rejoagung, Srono

Untuk Membuat, Sempat Berguru ke Bali

DEDY JUMHARDIYANTO, Srono

masih sepi dari lalu lalang kendaraan bermotor. Di sudut desa itu terlihat tidak seperti biasanya. Anak-anak usia SD hingga orang dewasa, tampak berkerumun di tepi jalan raya. Mata mereka memandang ke arah depan rumah milik Eko Santoso, 34, yang ada patung dengan tinggi sekitar empat meter dan lebar tiga meter. Patung mirip raksasa itu, seolah menceritakan sebuah pertarungan hebat. Patung yang berada di bawah, digambarkan Arjuna lengkap dengan busur panah di tangan tampak diinjak kaki kanan raksasa n Baca Untuk Membuat...Hal 33

PAGI itu suasana di Dusun Sumberagung, RT 5, RW 3, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, terlihat masih lengang. Jalanan desa pun, tampak

TERAMPIL: Eko Santoso, 34, bersama pekerja sedang finishing dalam pembuatan ogoh-ogoh, kemarin pagi (15/3).

Mendekati perayaan hari raya Nyepi, umat Hindu mulai banyak yang membuat Ogoh-ogoh. Di Dusun Sumberagung, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, kakak beradik Eko Santoso, 34, dan Andi Susanto, 24, dikenal jago membuat Ogoh-ogoh. Bagaimana pembuatannya ?.

EKO BUDIYONO /JPRG

JUARA: Finalis Miss Sun East Mall foto bersama direktur, Feryanto.

Miss Sun East Mall Berlangsung Semarak GENTENG-Ajang pemilihan Miss Sun East Mall 2015, berlangsung meriah, kemarin (15/3). Dalam acara ini, peserta bukan hanya dari Kabupaten Banyuwangi saja, tapi juga banyak yang berasal dari Bandung, Jember, Bondowoso, dan Situbondo. Miss Sun East Mall ini merupakan rangkaian acara dalam rangka menyambut hari ulang tahun (HUT) pusat pembelanjaan terbesar di Kota Genteng. Untuk pemilihan Miss Sun East Mall kali ini, panitia mendatangkan juri kawakan Deny Djowardi, ketua ikatan perancang muda Indonesia. Juri lain dari budayawan Banyuwangi, Yuda Tri, Risky dari Latulip, dan Indah Wuri dari Banyuwangi. Dalam pemilihan Miss Sun East Mall 2015, panitia mengambil beberapa kategori

pemenang. Selain juara Miss Sun East Mall 2015, juga diambil juara untuk runner up 1 dan 2, Miss Talent, dan Miss Favorit. Padada pemilihan kali ini terpilih sebagai juara 1 dan berhak mendapat mahkota Miss Sun Eas Mall 2015 adalah Firsta Yufi. Untuk juara runner up, 1 di raih Alsyahailah Winoza, dan runner up 2, Elmeydina Laras Lintang. Miss Talent diraih Funky Septia, sedangkan Miss Favorit disabet Rachel Ratih. Miss Sun East Mall 2014, Gusti Ayu Apsari Wirawan, hadir dalam acara ini. Malahan, Gusti Ayu yang ditunjuk untuk mengenakan mahkota Miss Sun East 2015 pada Firsta Yufi. Atas keberhasilannya ini, Firsta mendapatkan uang tunai dari Sun East Mall, Genteng. Para juara ajang pemilihan Miss

Sun East Mall 2015, semua mendapat voucer belanja, discount belanja, serta banyak hadiah lainnya. Feryanto selaku direktur Sun East Mall, Genteng, mengatakan kegiatan ini digelar dalam rangka menyemarakkan ulang tahun Sun East Mall yang ke- 2. “Di usia yang muda, kami bersyukur Sun East Mall telah mendapat hati di masyarakat,” katanya. Selain Miss Sun East Mall, untuk merayakan ulang tahun ini juga akan digelar jalan sehat The Colour Walk yang akan dilaksanakan pada Minggu (22/3) dengan hadiah utama satu unit motor Honda Revo. “Jalan sehat kita gelar Minggu besuk, yang mau ikut segera daftar hanya Rp 20 ribu dapat kaus,” ungkapnya.(*/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

K LAS EM E N SE M E N T A R A P E R O L E H A N SUA RA CA L ON BUPA T I IDOL 2 01 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Ficky Septalinda Rindar Suhardiyansah Guntur Priambodo Arvy Rizaldi Abdullah Azwar Anas Toni Hartono Angka Wijaya Mandiri Ratu Warang Agung Anton Sunartono Neni Viantin Diyah Martiva Michael Edy Heriyanto

http://www.radarbanyuwangi.co.id

81 60 57 50 34 29 20 19 14 13 11

12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

Sugihartoyo Ali Sodiqin Waridjan Agus Dani T Agus Edy Riyanto Ayub Hidayat Samsudin Adlawi Achmad Musta’in Sunarko Wijaya Achmad Wahyudi

11 10 9 3 3 3 3 2 2 1

22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.

dr. Faida Ikhwan Arief Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Satiyem Sri Utami Faktuningsih Taufik Hidayat Teguh Sumarno Yusuf Widyatmoko Achmad Taufiq

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.

Agung Mulyana Agus Tarmidi Ahmad Fauzan Zaenal Arifin Salam Bambang Purwanto Bambang Surtiyono Basuki Rahmat Eko Sukartono Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.

Munib Syafa’at Hermanto Heru Pratista Husin Matamin Joni Subagyo Juliesetyo Puji Rahayu Masykur Ali Mufti Anam Nanang Nur Ahmadi Nurmansyah

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61.

Saiful Bahri Soekardjo Sumantri Soedomo Supono Syaifunnar Syukran Makmun Hidayat Umi Kulsum Wahyudi, SE Wiwik Pudjiastuti Yusuf Noeris

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP II (50 BESAR).

email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@jawapos.co.id


RADAR GENTENG

Jawa Pos

Senin 16 Maret 2015

BLAMBANGAN RAYA

Berharap RSNU Layani VCT-CSP ROGOJAMPI-Setelah sukses menggelar Bakti Sosial (baksos) Kesehatan. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi melalui Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) kini gencar melakukan penanggulangan HIV/AIDS. Pada Sabtu (14/3), menggelar seminar dan sosialisasi pencegahan penyakit yang mematikan itu di aula lantai dua RSNU Mangir, Rogojampi. Dalam acara itu, hadir ketua LKNU Banyuwangi, dr. Ali Mansyur SpB, pengurus MWC NU, Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, IPNU, IPPNU, dan BEM se Kabupaten Banyuwangi. Acara berlangsung seru dengan dipandu moderator Pimred Jawa Pos Radar Genteng, Agus Baihaqi. Dalam seminar itu, ketua LKNU PWNU Jatim, dr Edy Su-

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

AMBIL PERAN: Ketua LKNU Banyuwangi, dr. Ali Mansur memberi sambutan dalam seminar HIV/AIDS, Sabtu (14/3).

yanto, SpF, SH, yang juga dari tim forensik RSUD Dr. Soetomo Surabaya menjelaskan berbagai hal tentang bahaya HIV/AIDS. “Tidak boleh ada lagi layanan kesehatan menolak pasien HIV/ AIDS,” katanya. Suyanto dalam paparannya juga mengungkap data tentang

penderita HIV/AIDS, berikut dengan cara pengobatannya. “HIV/AIDS penularannya tidak mudah, jadi jangan takut tertular dengan orang yang terkena penyakit ini,” terang Sekretaris Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Banyuwangi, Waluyo.

Rektor IAIDA Blokagung, Dr. KH. Kholiq Syafaat, mengatakan setiap agama membawa misi kemanusiaan demi melepaskan manusia dari penderitaan. Dalam konteks ini, harus ada kepedulian tokoh agama untuk menekan risiko penularan HIV/ AIDS. “Konsep Islam diharapkan bisa memberi kontribusi dalam penanggulangan HIV/ AIDS,” harapnya. Dalam seminar yang sempat diselingi testimony dari orang yang terkena HIV/AIDS, para peserta banyak yang berharap RSNU Mangir, bisa menjadi tempat pelayanan Voluntary Counseling Test (VCT) dan Care And Support Treatment (CSP) untuk ODHA. “Kalau memang diharapkan, saya siap untuk membantu RSNU Mangir,” cetus dr. Edy Suyanto. (ddy/adv/abi)

Yayasan Al Uswah Gelar Standarisasi Guru TK/PAUD BANYUWANGI-Guru Kreatif, Pendidikan Berkualitas, itulah tema pelatihan Sekolah Guru Perubahan (SG) yang digelar Jaringan Sekolah Islam terpaduk (JSIT) Korwil 3 Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo. Pelatihan yang dibuka pada Sabtu (14/3) di Gedung PGRI Jalan A Yani Banyuwangi itu dilakukan oleh Kepala UPTD Kecamatan Banyuwangi Drs Nurhamim. Hadir pula Sekretaris PGRI Banyuwangi Drs Siswaji, Pengawas SMP Triyono serta Ketua JSIT Korwil 3 Karyono, ST, MM. Selain pemateri local, pelatihan ini juga diisi oleh trainer dari Jawa Timur dan nasional. Dalam sambutannya Ketua JSIT Korwil 3 Karyono, ST, MM mengatakan pelatihan SGP ini diikuti kurang lebih 80 peserta dari Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo. Diantaranya, TKIT Al Hafidz, Permata Mandiri Billah-2, PMB 3 Al Uswah, Al Uswah 4, Al Uswah 5, RAIT Al Hikmah Wongsorejo, TKIT Watukebo, Al Uswah Genteng. Pelatihannya

TOHA/RaBa

SAMBUTAN: Dari kiri, Ketua UPTD Kecamatan Nurhamim, sekretaris PGRI Siswaji, pengawas SMP Triyono dan Ketua JSIT Korwil 3 Karyono di gedung PGRI pada Sabtu (14/3). selama enam bulan kedepan, dan dilakukan setiap minggu kedua, hari Sabtu dan Minggu. Peserta juga mendapatkan pemaparan materi oleh Bendahara Yayasan Al Uswah Suci Suwandiani dan Yulius Agustina sebagai Ketua pelaksana kegiatan. “Pelatihan ini dilaksanakan

sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan mutu belajarmengajar dan mencetak guru model kreatif di bidang strategi pembelajaran di tingkat sekolah dasar serta membuat sekolah dasar percontohan untuk pembelajaran display ruang kelas,” kata Ketua Yayasan Pendidikan Islam

Al Uswah Banyuwangi ini. Sementara itu, Kepala UPTD Kecamatan Banyuwangi Drs Nurhamim mengatakan tantangan dalam dunia pendidikan adalah kompetensi. Dimana siswa mampu berkomunikasi, berpikir jernih dan kritis, mempertimbangkan segi moral suatu masalah. Peran guru sangat besar dalam mewujudkan pendidikan bagi anak. Ia mengatakan sebaiknya guru harus lebih fleksibel dan kreatif. Hal senada juga dikatakan oleh Sekretaris PGRI Banyuwangi Drs Siswaji, guru berperan besar dalam memotivasi dan memberikan contoh ide-ide kreatif di dalam proses pembelajaran kepada peserta didik. Proses pembelajaran yang baik mampu membuka wawasan, kreatifitas anak didik sehingga mampu berpikir mandiri. “Konsep belajar kreatif dan inovatif pada dasarnya merupakan penerapan teori dan praktik dalam kehidupan sehari-hari. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh para guru,” ujarnya. (*)

Hijaukan Jalur Bandara dengan Trembesi ROGOJAMPI – Gaung Banyuwangi Festival terasa di seluruh pelosok Banyuwangi. Tidak terpusat di Banyuwangi Kota saja. Di Rogojampi pun, acara untuk mensukseskan rangkaian Banyuwangi Festival dilaksanakan dengan gegap gempita dan penuh warna. Dimotori Camat Banyuwangi dengan merangkul seluruh stake holder yang ada, seperti beberapa sekolah mulai tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bergabung pula Loka Pendidikan dan Pelatihan Pilot Banyuwangi (LP3B) serta Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) PKU Muhammadiyah Rogojampi tumplek blek dilokasi sekitar Bandar Udara (Bandara) Blimbangsari. Kegiatan yang berlangsung Jumat (13/3) kemarin diawali dengan senam masal yang dilanjutkan dengan gerakan sedekah oksigen,

HANDRI IRAWAN FOR RaBa

SEDEKAH OKSIGEN: Karyawan RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi menanam Trembesi sepanjang jalur menuju Bandara.

bedah rumah dan Jeding Rijig. RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi sendiri menyumbang tigapuluh batang pohon trembesi/ pohon-pohon tersebut ditanam sepanjang jalan menuju Bandara Blimbingsari. Sudah tentu dipilihnya Trembesi karena pohon yang berdaun lebat itu bisa menghisap karbondioksida dan menghasilkan

oksigen dengan kapasitas lebih banyak jika disbanding pohon lain. Dr. Handri Irawan, MMRS, direktur RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi berkomentar ditanamnya pohon Trembesi sepanjang jalur menuju Bandara memiliki tujuan untuk memperbaiki kualitas udara di Rogojampi

dan sekitarnya. “Untuk menjaga kesehatan masyarakat tetap baik maka lingkungan juga harus baik. Kadar oksigen tinggi maka udara yang dihirup juga sehat.” Terang Handri penggemar berat Rhoma Irama ini. Camat Rogojampi, Lukman menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang mensukseskan acara tersebut. Diharapkan tidak hanya sekedar menanam, tapi bersamasama turut merawat dan menjaga pohon yang sudah ditanam. RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi yang berlokasi di Jalan Diponegoro 20 Rogojampi berkomitmen dalam kegiatan yang bersifa sosial. Donor darah dan bakti sosial salah satu contoh agenda rutin yang dikemas dalam Rogojampi Berdonor. Selain itu, RSIA PKU Muhammadiyah Rogojampi juga menerima pasien peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan Banyuwangi. (*)

Fokus Pengerjaan Barak n MESIN PABRIK... Sambungan dari Hal 32

Sementara itu, Nur Kholis, 40, salah satu forman PT Weltes yang mengawasi kegiatan di

lokasi PGTG menyampaikan pekerjaan yang dilakukan difokuskan untuk pengerjaan barak. “Crane dekat kantor karena belum ada erection (pengangkatan),” jelasnya.

Pengerjaan barak untuk lokasi menginap pekerja, jelas dia, sudah hampir selesai. Satu bangunan barak, pembangunannya sudah mencapai 50 persen. Peralatan teknis pendukung

seperti alat las, diesel, dan kompresor juga baru dikeluarkan dari kotak penyimpanan.“ Ini ada kompresor untuk plasma cutting atau pemotongan stainless,” ujarnya.(sli/abi)

Paling Susah Serasikan Tangan, Kaki, dan Kepala n UNTUK MEMBUAT... Sambungan dari Hal 32

Patung raksasa yang berada di atas terlihat meringis seperti kesakitan karena terkena panah yang diluncurkan sang Arjuna hingga tembus tepat mengenai bagian jantungnya. Itulah cerita yang disampaikan Eko Santoso, kreator sekaligus perajin ogoh-ogoh asal Dusun Sumberagung, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono. Membuat ogoh-ogoh sudah ditekuni oleh Santoso sejak empat tahun lalu. Saat itu, dia mencoba patung ogoh – ogoh bersama Andi Susanto, 24, adik kandungnya. Sayang, ogoh-ogoh yang dibuatnya tidak sebagus yang dibuat di Bali. Saat itu, dia membuat ogoh-ogoh menggunakan kertas semen dan spon.

Karena penasaran cara pembuatan ogoh-ogoh, bersama adik kandungnya, Andi bermain ke daerah Gianyar, Bali, untuk melihat langsung pembuatan ogoh-ogoh. Bahkan, hanya untuk mengetahui detail cara pembuatan kepala ogoh-ogoh, terpaksa memesan dan membelinya. “Saya terpaksa beli Rp 1 jutaan, padahal hanya ingin tahu alat serta teknik cara membuatnya saja,” ujarnya. Dua hari berada di Gianyar, Bali, selanjutnya pindah ke tempat lain. Tidak lupa, saat belajar itu mendokumentasikan dalam foto. Jika orang yang ditemui enak diajak komunikasi, langsung bertanya mengenai cara dan teknik pembuatannya. “Saya belajar secara otodidak, mengamati lalu praktik sendiri di rumah,” katanya.

Dengan bekal keterampilan yang dimiliki. Bersama Andi, mencoba mempraktikkan dengan membuat ogoh-ogoh secara telaten. Rancangan rangka besi utama yang telah disatukan dengan las, kemudian mulai dibentuk seperti tubuh. Khusus kepala, dibuat terpisah menggunakan sterofoom. Dengan keuletan dan ketelatenan, bagian tubuh yang mulai tampak langsung diserasi dari bagian kaki hingga leher. Sterofom yang ditempel menggunakan lem pada rancangan besi tersebut, kemudian disayat sedikit demi sedikit hingga menyerupai bentuk tubuh yang diinginkan. “Yang paling susah itu menyerasikan antara tangan, kaki, dan kepala,” terangnya. Karena berbahan sterofom,

untuk satu ogoh-ogoh membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Satu patung ogoh-ogoh biasanya menghabiskan dana sekitar Rp 3,5 juta. Itu pun masih untuk pembelian bahan dasar, belum termasuk ongkos pembuatannya. Jika beserta ongkos, satu patung ogoh-ogoh biasa dijual hingga Rp 4,5 juta. Agar tampak indah dan menyerupai lakon patung sesungguhnya, ditambah aksesori seperti sarung, serta hiasan mahkota di bagian kepala, kalung, dan gelang pada bagian tubuh patung ogoh-ogoh. Aksesori itu terbuat dari kertas karton yang terlebih dulu dipahat dan dicat warna emas. “Kita sengaja buat dengan maksimal dan total menyerupai patung sesungguhnya,” ujar bapak dua anak ini. (abi)

33

Kecewa Wasit, Bakar Kaus CLURING-Kejuaraan bulu tangkis Rimba Raya Cup II se Kabupaten Banyuwangi yang digelar di GOR Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, berlangsung panas kemarin malam (14/3). Dalam putaran final ganda umum yang mempertemukan klub PB Nusantara dengan klub Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (Dis PU BM,CK,TR) Banyuwangi, itu diwarnai dengan aksi bakar kaus. Klub PB Nusantara yang merasa dipecundangi, tidak terima dengan keputusan wasit yang dianggap tidak fair. Wasit dituding telah menguntungkan lawannya. “Bola (shuttlecock) jelas keluar, kok disebut masuk,” cetus Santoso, salah satu anggota klub PB Nusantara. Peristiwa memalukan itu, jelas dia, saat Zaki dan Bram dari Dinas PU BM,CK,TR memimpin pertandingan dengan skor 29 dan skor 26 untuk Awang dan Acos dari PB Nusantara. “Zaki smas silang ke kanan dan keluar

THOMY SILA/JPRG

EMOSI: Anggota klub PB Nusantara membakar kaus di depan GOR Benculuk, kemarin (15/3).

garis, tapi oleh wasit disebut masuk,” katanya. Saat itu, jelas dia, linesman sebenarnya sudah memberi aba-aba kalau shuttlecock keluar. Tapi anehnya, wasit tetap bersikukuh masuk. “Wasitnya itu katanya kaliber nasional, tapi masak kayak gitu,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng. Santoso mengaku sempat protes dengan keputusan wasit itu. Tapi anehnya, wasit itu bergeming dan malah marah. “Saya tidak mempermasalah-

kan menang atau kalah, tapi sportifitasnya mana,” cetusnya. Ketua panitia kejuaraan bulu tangkis, Erwan Aji, menerima ungkapan kekecewaan yang dilakukan klub PB Nusantara. Tapi dalam pertandingan, keputusan wasit garis telah dianulir oleh wasit. Selain itu, pemain juga tidak melakukan protes dan telah berjabat tangan. “Wasit memutuskan pertandingan berakhir, kami sebagai panitia juga harus mengikuti aturan yang ada,” katanya.(abi)

Marinir Lepas Tukik dan Fun Bike PESANGGARAN-Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Batalyon Intai Amfibi (Yon taifib) Marinir, dirayakan secara meriah oleh Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 7, Marinir, Lampon, Kecamatan Pesanggaran, kemarin (15/3). Berbagai acara digelar untuk memeriahkan HUT pasukan khusus Mariner tersebut. Siang kemarin, puncak acara diisi dengan fun bike yang diikuti ribuan peserta baik dari komunitas maupun individu. Acara ini memperebutkan hadiah utama sepeda motor. Sebelum fun bike, jajaran perwira Marinir dari Kolatmar Grati, Pasuruan, melakukan aksi pelestarian lingkungan dengan melepas tukik ke laut. Komandan Puslatpur 7, Marinir, Lampon, Venny T Wuaten, menyampaikan melalui agenda ini pihaknya berharap Marinir bisa semakin menjalin keakra-

SHULHAN HADI/JPRG

KUAT BERSAMA RAKYAT: Jajaran perwira Kolatmar bersama Forpimka Pesanggaran dan Forpimda melepas peserta fun bike.

ban dan kerja sama dengan masyarakat secara luas. “Marinir itu tentara rakyat, bersama rakyat Marinr kuat,” katanya. Venny juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kampung Baru, Desa Pesanggaran yang telah membantu Puslatpur dalam membangun sinergitas dan pembangunan di masyarakat. “Semoga jalinan

ini dipertahankan dan semakin baik,” harapnya. Acara ini istimewa karena para pejabat di jajaran Kolatmar seperti Wadan Kolatmar Grati Pasuruan, Letkol Marinir Hadi Sumarto; Komandan Puslatpur 5, Baluran, Letkol Marinir Darwin Tambunan; dan Komandan Sekolah Khusus, Letkol Marinir Edy Cahyanto. (sli/adv/abi)

Jangan Parkir Motor Sembarangan n KAWANAN... Sambungan dari Hal 32

Isniyah sempat lemas melihat motornya hilang. Saat itu juga, istri Kusno itu langsung teriak histeris. Dengan diantar tetangganya, Supandi, 45, perempuan yang ditinggal suaminya kerja di Bali itu selanjutnya melapor ke Polsek Rogojampi. “Saya mo-

hon sepeda motor saya bisa lekas ditemukan, saya baru saja selesai melunasi angsuran,” pintanya dengan nada merengek-rengek. Curanmor juga terjadi di jalan raya Songgon, dekat persawahan Dusun Blumbang Lor, Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh. Satu unit sepeda motor Honda Beat warna putih milik Gunawan, warga Dusun Garit,

Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, dibawa kabur maling, Jumat siang (13/3). Kapolsek Singojuruh, AKP Priono, membenarkan ada laporan kehilangan motor tersebut. Pihaknya meminta pemilik kendaraan bermotor waspada dan tidak memarkir sembarangan “Selain dikunci stir juga perlu kunci tambahan,” harapnya. (ddy/abi)


Her es

34

Punya usulan pahlawan masa kini? Kirim datanya ke

beritaraba@gmail.com plus alasan mengapa dia layak disebut pahlawan. Kami akan memuatnya di rubrik ini.

Jawa Jawa Pos Pos

Senin Februari 2015 Senin216 Maret 2015

Selalu Sisipkan Pesan Moral

Suwarno alias

Bodos FOTO-FOTO: CHIEN JULIEN/RaBa

Suwarso alias Bodos, Pelestari Seni Lawak Blambangan

SemuajadBerawal i Tukang Lampu

Menjadi pelawak sebenarnya tidak masuk list cita-cita Bodos saat muda. Bisa dibilang, pria yang terlahir bernama Suwarso ini tidak memiliki daftar impian. Pria kelahiran Banyuwangi, 3 Agustus 1957, ini harus ditinggal ayah kandungnya saat berusia dua tahun. Tidak selang lama, ibunya menikah lagi. Ayah tirinya tersebut cukup perhatian dengan pendidikan Bodos. SULUNG enam bersaudara ini menempuh pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bomo, Rogojampi. Namun sayang, baru duduk kelas lima, pendidikannya harus berakhir. Bodos muda tidak ingat apa yang membuatnya mandeg di kelas lima. “Lupa saya. Yang saya ingat waktu itu, orang tua saya bercerai. Dan ibu saya menikah dengan pria lain,” cerita Bodos. Suami ketiga ibunda Bodos ini kemudian menyarankan Bodos untuk nyantri di Pondok Pesantren Nahdlatut Thullab, Kaliogoro, Kepundungan, kecamatan Srono. Bodos muda mempelajari agama bertahun-tahun di sana. Ketika ditanya berapa lama dia nyantri di situ, kakek empat cucu ini tidak ingat berapa tahun tepatnya. “Pokoknya lama,” katanya. Lulus menjadi santri, Bodos kembali ke kampung halaman di Dusun Jatisari, Kelurahan Bomo, Rogojampi. Saat itu, barangkali usianya mencapai 19 tahunan. Kala itu, usia tersebut sudah cukup untuk matang untuk mencari pekerjaan tetap. “Kalau dulu, umur sekian sudah harus punya kerjaan apalagi saya anak pertama,” katanya. Bodos cukup kesulitan mencari pekerjaan. Selain tidak memiliki ija-

BAHAGIA: Bodos bersama istri terakhirnya, Titin Hariyani.

zah, Bodos juga merasa tidak memiliki keterampilan untuk mencari mata pencaharian. “Bingung waktu itu mau kerja apa. Sambil cari-cari pekerjaan, ya bantu-bantu orang tua kerja di sawah,” ungkap Bodos. Hingga akhirnya ia mendapatkan tawaran untuk menjadi bagian dari kru panggung di daerah tempat tinggalnya. Kru tersebut bekerja mempersiapkan dan menyediakan fasilitas panggung untuk pementasan grup kethoprak. Bodos kebagian menjadi pemasang lampu pentas. Awal mula karir Bodos sebagai pelawak pun dimulai dari sini. “Waktu itu saya mempersiapkan lampu pentas. Eh lampunya mati. Setelah diganti dan nyala kembali. Pemain Ketoprak kekurangan peran. Kemudian tanpa basa basi mereka memilih saya,” cerita Bodos. Bodos kemudian didandani seperti pelawak dan bergabung dengan grup Ketoprak tersebut. Bakat lawaknya secara naluriah pun keluar.

Mendapat tanggapan antusias dari masyarakat, Bodos mulai diperhitungkan oleh grup Ketoprak tersebut. Nama Bodos, ia pakai untuk mengenang almarhum ibunya. Cerita Bodos, dulu ketika masih kecil ia kerap mengetahui sang ibu dipanggil dengan sebutan ‘Dos’ oleh tetangga maupun kerabat. “Sanasini manggilnya Dos, Dos. Eh ternyata Bodos. Saya pikir namanya pantas untuk saya juga,” katanya. Seiring berjalannya waktu, Bodos mulai menjalani perannya dari panggung ke panggung. Hingga suatu hari tanpa sengaja bertemu Ganjur (Sujito) dan Memet (Slamet Urip) di pentas. Pertemuan tanpa sengaja dengan dua orang tersebut seringkali terjadi dan membuat mereka semakin dekat. Apalagi, keduanya kemudian mengajari Bodos teknik menyanyi dan menari untuk menunjang lawaknya.“Sering ketemu, lalu cocok kemudian kita bikin grup lawak sendiri. Namanya Pelos. Pelawak

Lare Osing,” kenangnya. Dua orang tersebut hingga kini menjadi sahabat karib dan partner lawaknya. Meski kerap berselisih, karena ide, satu dari mereka selalu menjadi penengah. Jika ada waktu luang, mereka saling bertandang satu sama lain. Kata Bodos, ketiganya menggantungkan pendapatan dari melawak untuk mencukupi keseharian mereka. Seiring berjalannya waktu, karir mereka bertiga melejit sekitar tahun 2004 hingga 2007. Pada tahun-tahun tersebut, Bodos mengakui bisa manggung tujuh kali dalam sehari. Wilayah pentasnya juga tidak hanya di Banyuwangi saja, namun pernah mencapai Bali dan Jakarta. Kalau sudah tampil di luar Banyuwangi, Bodos memilih tidak ikut. “Tidak mau, saya mengutamakan untuk tampil di Banyuwangi. Pokoknya kalau ada tawaran manggung di luar Banyuwangi, saya suruh kawan-kawan saja yang datang. Saya di sini saja. Menghibur orang Banyuwangi saja,” cerita Bodos. Pernah Bodos menolak tawaran untuk tampil di saluran televisi nasional milik pemerintah. Awalnya, sikapnya tersebut membuat Ganjur dan Memet jengkel. Namun akhirnya mereka memahami maksud Bodos. (cin/als)

Data Diri NAMA : Suwarso alias Bodos Lahir : Bwi, 3 Agustus 1957 Pendidikan : 1. Madrasah Ibtidaiyah Bomo (kelas 1 hingga kelas 5) 2. PP Nahdlatut Thullab, Kepundungan, Srono Anak : 1. Semi Susanto 2. Winarti 3. Siti Nurbaya 4. Dura Firdausy Profesi : 1. Pelawak 2. Petani 3. Pedagang

“HARAPANNYA, ya mudahmudahan panjang umur dan sehat supaya tetap bisa menghibur banyak orang,” kata Bodos usai pementasan seni di Taman Blambangan, beberapa waktu lalu. Jawaban tersebut dilontarkan pria paruh baya ini saat ditanya harapannya tentang dunia seni lawak yang ia geluti. Ia mengulangi kalimat itu saat Jawa Pos Radar Banyuwangi menanyakan hal yang sama saat bertandang ke rumahnya di Dusun Jatisari, Kelurahan Bomo, Kecamatan Rogojampi. Saat ini, Suwarso alias Bodos akan memasuki usia 58 tahun pada 3 Agustus tahun ini. Meski telah berumur, Bodos masih aktif melakoni lawak. Beberapa tahun belakangan ini, pamor Bodos dan dua partnernya, Ganjur dan Memet, nampak redup. Jangan salah, ia masih sering tampil baik solo maupun kelompok di acara hajatanhajatan masyarakat. “Kadang njanger, kadang lawak, campur sari, kadang diminta samrah dan sebagainya, tergantung permintaan,” jelas Bodos. Berkat konsistensinya dalam dunia lawak tersebut, Bodos diberi piagam penghargaan sebagai

pelestari seni lawak oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas pada tahun 2013 lalu. Ia tidak berniat untuk meninggalkan dunia lawak yang membesarkan namanya tersebut. Bagaimana tidak, selain untuk menghibur banyak orang, ia juga menggantungkan kebutuhan hidupnya dari hasil melawak tersebut. Bisa dibilang, penghasilan dari melawak merupakan pendapatan yang paling besar dibanding bertani dan berdagang. Sekali tampil, ia bisa mendapatkan upah hingga Rp 500.000. “Ini bangun toko juga karena bisa menyisihkan uang dari manggung,” ucapnya sembari menunjuk toko yang ia bangun di samping rumahnya. Jika sedang ramai, Bodos bisa manggung tujuh kali dalam sehari. “Biasanya itu mendekati tahun baru, atau setelah lebaran,” ceritanya. Tapi ia sendiri membatasi jam terbangnya jika mendekati bulan Ramadan. “Peraturannya seperti itu. Hiburan mandeg saat bulan puasa,” katanya. Sedangkan jika sepi, paling lama biasanya dua bulan ia tidak mentas n Baca Selalu...Hal 35

BERKEBUN: Bodos Mengisi waktu di sela-sela menjadi pelawak.

Harus Tetap Lucu Meski Ada Masalah ADA kalanya menjadi pelawak bukanlah perkara yang mudah bagi Bodos. Ia harus pandai-pandai mengatur mimik wajahnya ketika harus pentas meski dirundung masalah. “Ya, memang harus seperti itu. Walaupun sedang berduka sekalipun, kita harus tetap lucu saat manggung,” ungkapnya. Seperti keluarga normal lainnya, keluarga yang dipimpin Bodos juga tak luput dari terpaan masalah. Hal ini terbukti ketika ia harus memutuskan untuk dua kali berturut-turut cerai dengan istrinya. Ya, setelah bercerai dengan istrinya yang kedua, Bodos menjalani pernikahan ketiganya dengan Titin Hariyani, 36, warga muncar. Ia tinggal bersama anak bungsunya, Dura Firdausy, 12. Tiga orang anak lainnya telah hidup mandiri di Pulau Dewata. Pria yang sedikit sukar menggunakan Bahasa Indonesia ini mengakui keadaan rumah tangganya cukup stabil setelah putri-putrinya beranjak dewasa dan mulai membina rumah tangga sendiri. “Ya, Alhamdulillah, mereka sudah pada besar-besar. Tahu bagaimana menghadapi masalah. Tapi sepi juga tidak ada mereka,” ceritanya. Sejak anaknya satu persatu pergi

dari rumahnya. Bodos merasa kesepian. Rumah peninggalan orangtuanya yang cukup besar yang tadinya ditempati anakanaknya dia pinjamkan secara gratis ke salah satu tetangganya. Tidak ada biaya sewa. Tetangganya yang menempati rumahnya tersebut hanya membayar konsumsi listrik dan air saja. “Ya hitung-hitung biar ramai di sini,” ujarnya. Meskipun sangat lucu ketika melawak, sikap Bodos bertolak belakang ketika berada di rumah. Diakui sendiri oleh Bodos, ketika di rumah, dia harus bersikap layaknya orangtua yang bijak di depan anak-anak dan istrinya. Sedangkan di lingkungannya sendiri, ia bersikap layaknya warga yang santun. Tak ayal, karena perangainya ini, Bodos disegani dilingkungannya sendiri. Hal itu diakui tetangga di depan rumahnya, Kasiyadi, 61. “Ya, Pak Bodos ini termasuk salah satu tokoh masyarakat yang disegani. Orangnya rajin ke masjid, lulusan pesantren juga,” ceritanya saat bertandang ke toko milik Bodos. Sekembalinya dari pesantren, Bodos mengatakan tidak bisa meninggalkan kebiasaan berjamaah di masjid. Seperti yang biasa ia lakukan di pesantren. (cin/als)

GREEN AND RECYCLE FASHION WEEK

Beraksen Penyu hingga Pelepah Pisang BANYUWANGI – Tampil percaya diri menjadi modal utama dalam mengikuti lomba fashion bertajuk Green and Recycle Fashion Week yang digelar di Pantai Boom Banyuwangi, Sabtu (14/3) lalu. Siswi Taman Kanak-Kanak (TK) Khadijah 119 Jajag, Kirani Felishia dengan nomor penampilan 12 LENGGAK LENGGOK: Prima, siswi SDN 4 Penganjuran, berbalut bahan pelepah pisang.

untuk kategori TK mengusung aksesoris Penyu dan logo Porprov Jatim V. Alhasil, Kirani felishia akhirnya dinobatkan sebagai juara II dalam kategori TK. Sementara, Prima, salah satu siswi SDN 4 Penganjuran juga tak kalah heboh melenggaklenggok di catwalk Pantai Boom. Mengusung bahan dari pelepah pisang, dia mampu menyedot perhatian pengunjung yang ingin FOTO-FOTO: GERDA SUKARNO/RaBa mengabadikan gambarnya. (*/als) CENTIL: Kirani Felishia tampil di atas catwalk berbalut warna kecoklatan dan aksen penyu.


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

BERITA UTAMA

Senin 16 Maret 2015

35

Umat Tri Dharma Berdoa di Depan Makam Pengawal Kongco KALIPURO – Sebuah makam yang berada di atas tebing Pantai Watudodol kemarin (14/3) pagi ramai-ramai disambangi beberapa anggota umat Tri Dharma dari Klenteng Hoo Tong Bio. Makam yang dipercaya sebagai tempat peristirahatan terakhir dua pengawal Kongco Tan Hu Cin Jin ini (leluhur umat Tri Dharma) memang selalu didatangi umat Tri Dharma sebelum perayaan ulang tahun klenteng. Rombongan yang datang sekitar pukul 06.30 pagi, itu langsung mempersiapkan sesaji bagi yang terdiri dari buah-buahan, tanaman biji-bijian, jenang merah dan air minum. Sesaji tersebut kemudian dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama diberikan untuk sembahyang ke-

pada Dewa Bumi (Hok Tek Sin Cin), sedangkan yang kedua diberikan untuk dua pengawal dari kongco. Untuk persembahan kepada Dewa Bumi, sesaji yang diberikan dihitung dengan jumlah ganjil. Sedangkan untuk makam pengawal diberi sesaji dengan hitungan genap. Perhitungan itu sendiri bila tepat, dipercaya umat dapat membuang sial dan memberikan kemakmuran. Biokong Klenteng Hoo Tong Bio, Sutrisno, yang hadir di acara sembahyang tersebut mengatakan, jika umat Tri Dharma Banyuwangi mempercayai bahwa yang berada di atas tebing tersebut adalah milik pengawal kongco. Yaitu Ida Bagus Den Kayu dari kasta Brahmana dan I Gusti Ngurah Subuh dari kasta ksatria.

FREDY RIZKI/RABA

Kedua pengawal tersebut konon berasal dari kerajaan Mengwi, Bali. Meski mungkin kepercayaan lain mem-

RANGKAIAN ULTAH KLENTENG: Umat Tri Dharma Klenteng Hoo Tong Bio Banyuwangi bersembahyang di depan Altar Mini Dewa Bumi di depan makam pengawal Kongco, Pantai Watu Dodol, Kemarin (15/3).

percayai dua makam tersebut dengan berbeda, tetapi dirinya dan umat percaya jika dua pengawal yang membawa kongco

menyebrangi selat Bali bersemayam disana. “Kita memang tidak bisa memastikan jika ada jasad disana, apalagi berdasarkan kepercayaan Tao orang suci seperti mereka biasanya moksa (menghilang), tidak ada jasadnya,” terang Sutrisno. Setelah sesaji di bagi rata, para umat pun kemudian sembahyang di masing-masing tempat. Sembahyang pertama ditujukan untuk ”permisi” kepada penguasa bumi dan palawija. Yang kedua barulah kepada dua pengawal kongco, dimana seusai sembahyang, Sutrisno juga membacakan tanggal akan dilaksanakannya hari ulang tahun klenteng. “Kita sekalian memberi kabar kepada dua pengawal bahwa kita akan merayakan ulang tahun kongco, jadi kami mengha-

rap mereka bisa hadir dan membantu menjaga acara,” terang Sutrisno. Seusai sembahyang baru lah para umat Tri Dharma tersebut makan bersama. Dengan menu jenang merah dan beberapa jenis buah-buahan yang dibawa berlebih. Sementara itu, perayaan Klenteng Hoo Tong Bio yang dijadwalkan pada tanggal 21 Maret mendatang sepertinya akan dilaksanakan tanpa kirab. Wakil Ketua TITD, Beny Purnomo mengatakan jika perayaan kali ini kemungkinan akan dilaksanakan se-sederhana mungkin mengingat kondisi klenteng yang masih dalam tahap renovasi. “Mungkin untuk kirab seperti tahun sebelumnya diadakan pada waktu selesai pembangunan, untuk ulang tahun besok tidak dulu,” terang Beny. (fre/aif)

Lebih Cantik Bila Dicat Masal ■ BEDAH RUMAH...

Sambungan dari Hal 25

Di luar jumlah itu, sudah terdata 40 donatur yang bersedia membiayai renovasi rumah

tidak layak huni tersebut. Dari jumlah tersebut, kemungkinan ada 100 rumah lebih yang nantinya bisa ditangani. ”Kepastiannya tergantung dari para donatur,’’ kata Kepala Badan Pem-

berdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Suyanto Waspo Tondo W melalui Kabid Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Heru Eko Wahyudi.

Menurut Heru, ada tiga cara penyaluran dana pekerjaan bedah rumah, yaitu metode langsung dengan melakukan pembangunan yang diawasi sendiri oleh donator, Kedua melalui Pokmas yang di-

Ikut Membantu Majukan Sepak Bola Banyuwangi ■ WELCOME...

Sambungan dari Hal 25

Kabar gembira itu dibawa oleh seorang investor dari Singapura. Awal pekan lalu dia datang ke Banyuwangi. Menghadap Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Namanya Fredy Law. Owner PT. Affluente Alto. Kebetulan saya ikut mendapinginya saat presentasi di depan bupati. Pertemuan penting itu juga diikuti Dirut PT. Panca Wira Usaha (BUMD Pemprov Jatim), Arif Afandi yang mantan Wali Kota Surabaya. Juga Chief Editor Globe Asia Soeb Zaenuddin Kagda. Fredy menjelaskan, PT. Affluente Alto adalah pemegang lisensi Liverpool Hotel. Jika terealisasi kelak, Liverpool FC Hotel Banyuwangi akan menjadi Hotel Liverpool pertama di dunia. Konsepnya: hotel berbasis fun base. Brand sampai dengan desain interior disesuaikan dengan salah satu klub sepak bola tebaik di dunia itu. Pokoknya serba Liverpool. Begitu masuk ke dalam hotel mata pengunjung akan tersedot oleh segala pernak-pernik bernuansa Liverpool. Serasa sedang berada di markas Liverpool. Termasuk kemungkinan nonton bareng secara live pertandinganpertandingan Liverpool di semua ajang. PT. Affluente Alto akan berpatner dengan PT. Panca Wira Usaha. Liverpool FC Hotel akan berdiri di lahan milik PWU. Di bekas pabrik es Mandar yang sudah dirata-tanahkan. Sebetulnya desain hotel milik PWU itu sudah jadi. Namun, karena berpatner

ISTIMEWA

PRESENTASI: Fredy Law (paling kiri) saat paparan di hadapan Bupati Abdullah Azwar Anas, awal pekan lalu.

dengan PT. Afflu ente Alto konsepnya harus direvisi. Disesuikan dengan semangat Liverpool. Mulai lantai pertama sampai lantai teratas. Dari lantai atas, bisa melihat dua view sekaligus: gunung Ijen di barat dan pulau Bali di timur. PT. PWU dan PT. Affluente Alto sudah sepakat. Bupati juga menyambut baik. Sisanya dukungan moral dari masyarakat Banyuwangi. Doa bersama agar hotel bernuansa sepak bola itu cepat segera dibangun. Cepat berdiri. Itu sangat penting. Untuk kemajuan Banyuwangi. Sebab, sesekali para pemain Liverpool kelak ketika bermain di Indonesia akan mampir ke Liverpool FC Hotel di Banyuwangi. Bukan hanya pemain. Para fans Liverpool dari seluruh dunia akan berusaha untuk bisa menginap di Liverpool FC Hotel satu-satunya

di dunia. Apalagi para suporter fanatik Stevan Gerrad dkk yang ada di Indonesia. Pasti mereka penasaran. Ingin menikmati suasana di hotel kebanggaan klub kesayangannya. Foto di dalamnya untuk kenang-kenangan. Dan, yang terpenting dari berdirinya Liverpool FC Hotel di Banyuwangi adalah: kemajuan sepak bola Banyuwangi. Fredy menegaskan, selain membangun hotel, dia punya misi yang tidak kalah penting. Yakni ikut membantu sepak bola Banyuwangi. Memajukan persepakbolaan Bumi Blambangan. Liverpool lewat PT. Affluente Alto akan membangun akademi sepak bola di Banyuwangi. Pemain-pemain muda berbakat Banyuwangi akan dilatih di akademi bola itu. Terutama bagi anakanak Banyuwangi dari keluarga kurang mampu tapi punya talenta

sepak bola yang luar biasa. ’’Itu CSR yang bisa kami berikan ke Banyuwangi. Berupa akademi sepak bola,’’ tandas Fredy. Karena standar internasional, sudah pasti akademi sepak bola tersebut akan dilengkapi fasilitas kelas satu. Lapangan standar internasional didukung fasilitas lainnya. Seperti ruang-ruang kelas dan mess untuk para siswanya. Dan, para siswa yang dianggap menonjol prestasinya punya kans besar bergabung dengan tim Liverpool. Suatu kebanggaan jika kelak ada anak Banyuwangi bermain di Liverpool. Lebih dari itu. Nilai tambahnya adalah ini: prestasi sepak bola Banyuwangi otomatis akan ikut terkatrol. Tidak seperti sekarang. Nasib tim kebanggan warga Banyuwangi, Persewangi, tidak jelas. Hidup segan mati tak mau. Benar? (kaosing93@gmail.com)

Daftarkan 50 Siswa Lewat Bidik Misi ■ SISWA...

Sambungan dari Hal 25

Sehingga, para siswa itu memilih tidak melakukan verifikasi data sebagai peserta SNMPTN. Padahal, menjadi mahasiswa di PTN adalah harapan bagi sebagian besar siswa. Seperti yang disampaikan Kepala SMAN 1 Banyuwangi, Mujiono, kemarin (13/3). Dari 248 siswa kelas 3 di tempatnya, 5 orang di antaranya tidak ingin mendaftarkan diri di SNMPTN. Mereka beralasan ingin menjadi chef, pelayaran, dan TNI atau Polri. Tetapi, sisanya yaitu 243 siswa didata ke PDSS dan telah mendaftar sebagai pe-

serta PTN. “Semuanya dimotivasi untuk ikut SNMPTN, yang tidak mampu kita daftarkan ke beasiswa Bidik Misi, masuk ke PTN kan kesempatan bagus,” terang Muji. Sedangkan untuk siswa yang didaftarkan ke program beasiswa Bidik Misi di SMAN 1 Banyuwangi, ada 32 orang. Tetapi, diterimanya siswa tersebut dalam program beasiswa itu, menurut Muji, tergantung PTN yang bersangkutan. Karena ada beberapa syarat seperti kondisi rumah dan penghasilan orang tua yang tidak boleh lebih dari Rp 750 ribu saat dibagi dengan anggota keluarga. Sementara itu, di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Banyuwangi,

dari 358 siswa kelas 3, hanya 180 siswa yang mendaftar SNMPTN. Kepala MAN Banyuwangi, Mohamad Anwar, melalui guru BK, Amelia, mengatakan bahwa ada bermacam alasan yang disampaikan siswa yang tidak ingin mendaftar. Ada yang tidak ingin jauh dari orang tua, ada yang ingin bekerja dan ada yang merasa tidak mampu jika harus kuliah. Padahal, guru sudah melakukan bimbingan dari penawaran beasiswa Bidik Misi hingga penyediaan fasilitas bagi siswa yang ingin mendaftarkan diri. Tetapi, sepertinya tidak ada penambahan jumlah siswa yang ingin ikut SNMPTN. “Untuk pendaftaran dilaku-

kan di sekolah, kita batasi sampai Kamis (12/3) supaya nanti tidak banyak yang telat, sudah ada 50 siswa juga yang kita daftarkan di Bidik Misi,” jelas Amelia. Di MAN Banyuwangi sendiri, Amelia mengatakan jika banyak siswa yang lebih memilih masuk ke PTN daripada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN). Meskipun sebenarnya ada prioritas berbeda untuk siswa MA yang ingin masuk ke PTAIN daripada siswa yang berasal dari sekolah menengah umum. “Mungkin nanti anak-anak yang tidak lolos di SNMPTN bisa memilih SMPMB di PTAIN,” ujar Guru BK tersebut. (fre/c1/bay)

Dijahit Desainer, Kostum Selesai Lima Hari ■ HABISKAN...

Sambungan dari Hal 25

Lihat saja, meski bahan-bahan yang digunakan terbuat dari kertas bekas, namun tampilan kostum dari bahan-bahan bekas ini sangat menarik dan indah dipandang. Sekilas, tidak seperti kostum yang tersebut dari barang bekas. Dalam ajang fashion yang diikuti pelajar Taman Kanak-kanak (TK) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) kemarin, terdapat beberapa pemenang-pemenang yang dinobatkan. Pemenang kategori SMA, juara pertama diraih Olivia Gunawan, siswi SMA Negeri 1 Banyuwangi (Smanta). Tidak hanya menyabet juara pertama, kostum yang dia kenakan juga dinobatkan sebagai desain kostum terbaik. Olivia Gunawan, pelajar kelas 11 Smanta yang mewakili Kecamatan Banyuwangi tersebut tidak menyanga menyabet juara pertama. Yang mengejutkan lagi, untuk desain kostum yang dia kenakan juga dinobatkan sebagai kostum terbaik. ”Awalnya deg-degan, karena saingannya banyak. Tapi ternyata saya

berhasil juara pertama,” kata putri pasangan Guntur Topan dan Ketut Sudarmi itu. Selain kostum Olivia yang mampu mencuri perhatian dewan juri, pengalaman dia menjadi model juga menjadi dasar mengapa bisa menjadi juara pertama. Menjadi model dan berlenggak-lenggok di atas catwalk sudah biasa dia lakoni. ”Sudah sejak kecil saya suka fashion. Jadi sudah terbiasa. Selain menjadi juara pertama, kostum yang saya kenakan juga menjadi yang terbaik. Terus terang saya makin bangga,” aku Olivia. Ocha Thansan, desainer kostum milik Olivia ini mengaku sangat bangga bahwa kostum yang dia rancang ternyata menjadi kostum terbaik. Menurutnya, ajang fashion seperti ini bisa menyadarkan masyarakat bahwa sampah ternyata bisa dijadikan bahan yang lebih berguna dan memiliki nilai seni dan daya jual yang tinggi. Untuk membuat kostum yang dikenakan Olivia ini ternyata semuanya berbahan baku dari koran. Banyak kesulitan-kesulitan yang dia hadapi saat membuat kostum dari bahan koran ini. Butuh kehati-hatian untuk membuat kostum

dari bahan dasar koran ini. Kostum yang dia rancang hampir 100 persen berbahan dasar Koran bekas. ”Satu kostum ini habis 10 kilogram koran. Tapi nggak semuanya koran. Dasar kostumnya tetap kain. Saya tambahi juga tutup minuman soda untuk pemanis,” bebernya. Kesulitan yang paling diingat Ocha dalam membuat kostum ini adalah pada saat dia menjahit. Mesin jahit miliknya sampai rusak karena tekstur koran berbeda dengan kain. Dia berharap, ajang fashion yang menggunakan bahan dasar dari bahan-bahan bekas ini bisa berlanjut di kesempatan yang akan datang. Menurutnya, semakin banyaknya ajang fashion seperti ini juga bisa menjadikan wadah bagi para pemuda untuk mengekspresikan kreativitasnya. ”Selain itu, juga agar masyarakat tahu bahwa ternyata barang-barang bekas ini bisa dijadikan karya seni yang menarik. Rencananya, kostum yang dipakai Olivia ini akan digunakan Ayu Ting Ting dalam konser Ultah sebuah stasiun televisi swasta di Jakarta,” pungkas Ocha. (tfs/aif)

tunjuk kecamatan, dan ketiga metode gabungan yang memberikan dana langsung kepada penerima bantuan namun diawasi oleh Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK). Selama ini tugas dari BPMPD adalah menawarkan proposal bedah rumah yang berisi spesifikasi dan lokasi rumah kepada perusahaan maupun perorangan. Dari 41 orang donatur yang telah terdata, mereka terdiri dari SKPD, Polsek, perusahaan, serta perorangan. Sebagian dari donatur ini, lanjut Heru, memilih lokasi bedah rumah yang berdekatan dengan tempat kerja donator. Ini semata untuk lebih mudah mengawasi perjalanan pembangunan. “Sebagian besar donatur memilih metode penyaluran dana yang pertama. Jadi mereka bisa mengawasi langsung,” terang Heru. Untuk penawaran yang diberikan kepada para donatur, jumlah no-

minalnya antara Rp. 7,5 juta sampai Rp. 10 juta. Itu sudah termasuk ongkos tukang dengan model dan spesifikasi bangunan sesuai dengan yang telah disiapkan oleh BPMPD. Kendati begitu, beberapa donatur ada yang tidak tega melihat kondisi rumah yang akan direnovasi. Sehingga mereka melakukan penambahan batu-bata atau menembok rumah yang direnovasi. “Tapi tetap kita sarankan sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan. Ini untuk memudahkan pengawasan dan tidak ada pembengkakan biaya,” tandas Heru. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, dari rencana 245 rumah yang dibedah, hingga kemarin sudah selesai empat unit. Lokasinya di Lingkungan Wonosari, Kelurahan Sobo, Banyuwangi. Empat unit rumah itu sudah tuntas tuntas 100 persen. Sayang, dari empat rumah itu belum terlihat indah karena belum semuanya dilaku-

kan pengecatan. Seandainya ada gerakan pengecatan serentak untuk rumah-rumah yang dibedah tersebut, akan lebih cantik dan sedap dipandang mata. Lebih jauh Heru menjelaskan, kegiatan bedah rumah ini merupakan rangkaian B-Fest tahun 2015. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal warga yang tidak layak huni menjadi rumah yangs ehat dan layak huni. Pemkab Banyuwangi melaksanakan kegiatan Festival Bedah Rumah dengan menyediakan data by name bay address beserta foto rumah. masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sumber dana dari bedah rumah ini adalah CSR perusahaan maupun anggota masyarakat yang berkeinginan untuk membantu program ini. ”Diharapkan warga masyarakat yang menerima bantuan dari festival bedah rumah ini dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya,’’ kata Heru. (fre/aif)

Jumlah Peserta 430 Orang ■ KEJURNAS...

Sambungan dari Hal 25

Para penonton memadati tepi lintasan sirkuit sepanjang 200 meter itu. Meski cuaca panas lalu diguyur hujan, mereka tetap memadati arena perlombaan yang dipusatkan di Jalan Ahmad Yani, Banyuwangi itu. Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko membuka langsung drag bike. Bupati Abdullah Azwar Anas tidak bisa hadir karena sedang berada di Malaysia. Ajang olahraga motor sport dengan trek lurus ITU terbilang spesial. Sebab, Banyuwangi dipercaya menjadi tuan rumah seri perdana region dua dari lima seri yang akan dilakoni pada tahun 2015. Perlu diketahui, even tersebut merupakan bagian dari kejuaraan drag bike tingkat nasional yang berlangsung di lima region. Region pertama meliputi Sumatera, kedua Jawa, ketiga Bali dan Nusa Tenggara, region empat Kalimantan, serta region lima Sulawesi. Sebenarnya, ajang seri pertama tersebut akan dilaksanakan di DKI Jakarta, tapi atas permintaan Bupati Abdullah Azwar Anas, kompetisi ini pun digeser ke

Kota Gandrung. ‘’Kita merasa terhormat menjadi tuan rumah kejurnas drag bike yang pertama. Ini memang permintaan Bupati Anas kepada IMI (Ikatan Motor Indonesia) agar kejuaraan ini masuk dalam rangkaian peringataan Hari Jadi Banyuwangi yang dikemas dalam Banyuwangi Festival. Ini melengkapi even sport dalam agenda B-Fest yang telah ada sebelumnya, seperti balap sepeda Internasional tour de Banyuwangi Ijen dan International Surfing Competition, ” ungkap Wabup Yusuf. Dia menambahkan, jika even drag bike tersebut juga untuk mewadahi anak-anak muda yang punya hobi balapan. Sehingga, mereka bisa menyalurkan hobinya itu dengan benar dan tidak menyalahi aturan. “Di sini mereka juga bisa berkompetisi dengan sehat dan memperoleh prestasi. “ jelasnya. Ketua IMI Jatim Bambang Hariwibowo mengatakan, bibit-bibit pembalap drag bike di Banyuwangi sangat potensial. Hal itu terlihat dari antusiasme peserta lokal yang sangat tinggi. “Ini juga salah satu alasan kita menggelar kejunas di Banyuwangi. Kita juga ingin lihat lewat pembalap-pembalap lokal bisa mun-

cul di level nasional” terang Bambang. Bambang menambahkan, starter-starter yang berlaga pada seri perdana itu jelas berlomba mengumpulkan poin tertinggi untuk keluar sebagai pemenang di region dua. Para pemenang masing-masing kelas yang dilombakan akan masuk grand final untuk bertarung melawan para pemenang dari region yang lain. “Mudah-mudahan pebalap Banyuwangi ada yang mewakili dari region dua,” harapnya. Sementara itu, peserta yang mengikuti ajang tersebut lebih besar dari estimasi awal. Jumlah starter atau peserta mencapai 430 orang. Selain peserta dari region dua juga diikuti pebalap dari wilayah lain seperti dari Sulawesi, Kalimantan Timur dan Bali. Beberapa nama pebalap drag bike nasional ikut unjuk kebolehan dalam ajang tersebut. Misalnya, starter perempuan Sabrina Sameh dari Pell’s Kawahara Trijayasakti Bandung. Pembalap wanita satu ini tampil di kelas Matic 200 CC. Kelas lainnya yang dilombakan juga ada kelas Bebek 4-tak Tune-up 130 cc, Bebek 4-Tak Tune-up 200 cc, dan Sport 2T 155 cc Rangka Standar. (ton/aif)

Alumni UI yang Hobi Fotografi ■ KEPINCUT...

Sambungan dari Hal 25

Baru enam bulan di Banyuwangi, pria yang lahir pada 18 September ini selalu update informasi destinasi wisata yang lagi ngetren di kabupaten berjuluk Sunrise of Java tersebut. “Ke Baluran sudah dua kali. Pe-

lesir ke Pulau Merah juga sudah, tinggal ke Teluk Ijo, Wedi Ireng dan Kawah Ijen,” urai Djoko. Momen bertandang ke destinasi alam ia manfaatkan juga untuk menyalurkan hobi fotografinya. Djoko paling suka memainkan keahlian jeprat-jepret dengan teknik landscape. Alumni Universitas Indonesia

(UI) jurusan Psikologi sebenarnya paling kepincut dengan kopi Banyuwangi. Djoko yang telah lama menjadi pencinta kopi, kagum dengan rasa khas kopi Robusta dan kopi Arabica yang tumbuh di Banyuwangi. “Apalagi kopi luwak saya sangat suka. Di Banyuwangi harganya lebih murah daripada tempat lain,” ujarnya. (cin/aif)

Belum Miliki Generasi Penerus ■ SELALU... Sambungan dari Hal 34

Ia mengisi waktu senggang tersebut dengan bertani dan berkebun. Pekarangan belakang rumahnya ia manfaatkan untuk menanam buah naga. Kadang, ia juga menyambangi sawah warisan dari orang tua yang terletak berseberangan dengan kebunnya. Namun ia sadar, seiring berkembangnya zaman, pamornya tergantikan dengan pelawak-pelawak baru yang lebih muda dan bermunculan. Bodos mengaku tidak ada masalah dengan hal itu. “Setiap orang diberikan takaran rezeki masing-masing. Memang ada waktunya di atas dan ada waktunya di bawah,” katanya. Justru yang sering digelisahkan Bodos sendiri adalah penerusnya. Semakin tua, ia semakin sadar sebagai pelestari lawak ia harus menurunkan bakatnya tersebut ke generasi baru. “Sering ditanya, mana ini penerusnya? Saya bingung sendiri,” cerita Bodos. Anak-anaknya yang semuanya perempuan, jelas-jelas dari awal tidak memiliki minat

untuk menjadi seperti ayahnya. Ternyata anak-anak tetangga, yang selalu turut setiap Bodos manggung ingin diajari bagaimana cara melawak seperti Bodos. Ia kemudian segera mengatur jadwal untuk melatih pemuda-pemuda yang tertarik mempelajari seni lawaknya. Baru dua bulan berjalan, latihan tersebut sudah buyar. “Wah, itu sudah berapa kali seperti itu. Buka latihan, buyar lagi. Buka latihan lagi, buyar lagi,” ceritanya. Kata Bodos, seni lawak memang sulit dipelajari. Ketika di atas panggung, ide kejenakaan itu muncul secara spontan dari otak. Bukan menghapal. Belum lagi berimprovisasi jika lawan main memiliki bertingkah di luar tema yang ditentukan. Meski yang dibawakan Bodos, Ganjur, dan Memet adalah seni peran lawak, mereka sepakat untuk menyisipkan pesan moral maupun keagamaan. Lama menjadi santri, Bodos merasa memiliki kewajiban untuk membagi ilmunya walaupun sedikit. Ia ingin seni lawak yang ia bawakan tidak hanya menjadi hiburan semata, namun juga memberikan edukasi bagi masyarakat. (cin/als)


RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI

36

Senin 16 Maret 2015

Juara Bertahan Menang Besar

SEPAK BOLA A

ALI NURFATONI/RaBa

RAPATKAN BARISAN: Pengurus Asskab Banyuwangi tengah membahas persiapan menghadapi Porprov.

Asskab Tunjuk Ribut Santoso Jadi Pelatih BANYUWANGI – Cabang sepak bola Banyuwangi secara bertahap terus melakukan persiapan demi menjaga pamor sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V/2015, 6-13 Juni mendatang. Tahap pertama adalah menunjuk pelatih. Untuk itu, kriteria pelatih harus benar-benar memiliki kualitas. Selain itu, pelatih tersebut telah berpengalaman dengan menorehkan catatan prestasi. Karena itulah, cabang sepak bola enggan bersepekulasi terkait pilihan pelatih. Hasil pembahasan manajemen, pelatih tim sepak bola Porprov Banyuwangi diberikan kepada Ribut Santoso. Pria satu ini dianggap memiliki potensi untuk bisa membawa tim sepak bola Banyuwangi berjaya dalam ajang multi even itu. Hal itu berdasar keputusan akhir manajemen yang digelar di resto Gama, Banyuwangi. ‘’Dengan berbagai pertimbangan, kita resmi menunjuk Pak Ribut Santoso sebagai pelatih kepala tim sepak bola Porprov Banyuwangi,’’ ungkap manajer tim sepak bola Porprov Banyuwangi, Andik Purwanto. Meski begitu, Ribut Santoso tetap akan dimintai tanggapan mengenai penunjukan itu. Setidaknya, kesiapan dan tanggung jawab mengelola tim benarbenar diperhatikan. ‘’Tugas memang berat. Apakah Pak Ribut siap atau tidak, nanti akan kita panggil,’’’ tandasnya. Jika deal, maka ada agenda seleksi yang menjadi tanggung jawab pelatih. Seleksi itu akan digelar pada Rabu mendatang (18/3). ‘’Seleksi akan digelar di Stadion Jajag,’’ kata anggota DPRD Banyuwangi itu. (ton/als)

Jawa Pos

Langsung Puncaki Klasemen Grup A

ALI NURFATONI/RaBa

KELAS TINGGI: Seorang wanita menjadi penumpang tanpa helm dalam freestyle di jalan Ahmad Yani, depan Pemkab Banyuwangi, kemarin.

Freestyle Dadakan Pukau Penonton BANYUWANGI – Kejuaraan nasional drag bike seri perdana benar-benar sukses menyita perhatian penonton. Antusiasme masyarakat Banyuwangi dalam even olahraga motor sport itu memang luar biasa.

Ajang yang masuk agenda Banyuwangi Festival tahun 2015 itu juga semakin heboh dengan penampilan freestyle. Bagaimana tidak, secara mengejutkan, sejumlah pengendara melakukan aksi memukau di

luar sirkuit. Aksi spontanitas di luar arena perlombaan itu berlangsung di sisi selatan lintasan, tepatnya di depan Pemkab Banyuwangi. Beragam atraksi dari beberapa orang memukau penonton. (ton/als)

GENTENG – Juara bertahan, tim SMAN 1 Banyuwangi menunjukkan potensi kuat untuk bisa kembali merengkuh gelar Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi pada tahun ini. Bagaimana tidak, laju tim asuhan Roni Nurdiansyah itu kian tidak terbendung. Bagaimana tidak, mengawali laga di babak delapan besar, mereka sukses melibas tim MAN Pesanggaran dengan skor 8-0 dalam laga yang digelar di Lapangan Maron, Genteng kemarin sore. Tentu saja, kemenangan telak itu membuat juara zona I itu memuncaki klasemen grup A yang diisi tim MAN Pesanggaran, SMAN 2 Genteng dan SMK Muhammadiyah Rogojampi. Pada grup B, juara edisi tahun 2013, tim SMAN 1 Rogojampi juga sukses mengawali laga dengan hasil positif. Tim asuhan Nursyamsi itu

berhasil meraih tiga poin saat menghadapi tim SMAN 1 Purwoharjo dengan skor tipis 2-1. D e n ga n c at at a n p o s i t i f itu, tim SMAN 1 Rogojampi sementara masih menjadi pemuncak klasemen grup B dengan meraup tiga angka. Sebaliknya, bagi tim SMAN 1 Purwoharjo, kekalahan itu membuat mereka berada di posisi juru kunci grup dengan raihan nol poin. Menyisakan dua laga, tim asuhan Budi Santoso itu dituntut untuk bisa meraih hasil maksimal. Jika meleset, maka mereka masuk dalam bayang-bayang kegagalan. Posisi dua dan tiga ditempati tim SMA Muhammadiyah 2 Genteng dan SMK PGRI Banyuwangi. Pada tingkat SMP, tim SMPN 1 Cluring berhasil meraih tiga angka atas lawannya, tim MTsN Banyuwangi dengan skor tipis 2-1 di grup A. Sedangkan, grup B, tim SMPN 1 Srono berhasil menggenggam tiga poin atas lawannya, tim SMPN 2 Genteng. (ton/als)

Anggota FKB DPR RI, Hj. Nihayatul Wafiroh, MA

Akan Bantu Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Warga BANYUWANGI - Masa reses II DPR RI untuk tahun anggaran 2015, dimanfaatkan secara maksimal oleh anggota FKB DPR RI, Hj. Nihayatul Wafiroh, MA, dengan mengunjungi sejumlah lembaga pemerintah dan swasta. Selain itu, juga menemui konstituen dan aktivis Non Goverment Organization (NGO) dan Civil Sosiety Organization (CSO) di Kabupaten Banyuwangi. Hj. Nihayatul Wafiroh yang terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) III yang meliputi Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso, untuk masa reses II ini hanya memusatkan kegiatannya di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Untuk kunjungan ke konstituen di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso, akan dilakukan pada masa reses III dan IV. “Ini biar maksimal,” dalih Hj. Nihayatul Wafiroh. Meski demikian, keponakan Rais Syuriah PCNU Banyuwangi yang juga pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, KH. Ahmad Hisyam Syafaat, itu juga datang ke Situbondo dan Bondowoso. “Saya ke Situbondo menemui Nenek Asyani, dan saya siap jadi jaminan biar nenek itu bisa keluar dari penjara,” kata politisi muda PKB yang biasa disapa Ndok Nik ini. Dalam reses II dengan tema “Memperkuat Sinergi Pemerintah Pusat, Daerah, dan Civil Society”, anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan, ini telah menemui Dinas Kesehatan (Diskes) Banyuwangi, dan Dinas Sosial, Tenaga, Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Banyuwangi. “Saya mengunjungi Puskesmas, bertemu para dokter, bidan, sampai kader Posyandu,” katanya. Ndok Nik mengaku sengaja tidak mengunjungi Puskesmas yang direkomendasi oleh Diskes Banyuwangi. Itu dilakukan untuk menghindari acara seremonial dan pertemuan formal. “Informasi kita peroleh lebih bagus dengan cara blusukan,” ujarnya. Saat mengunjungi sejumlah Puskesmas, Ndok Nik mengaku kaget karena di Kabupaten Banyuwangi, itu ternyata belum ada satu pun Puskesmas yang terakreditasi. Sejumlah Puskesmas tidak punya apotek dan Puskesmas lainnya sering telat dan kesulitan mendapatkan obat. “Ini kondisinya, dan saya akan perjuangkan di pusat demi peningkatan pelayanan kesehatan,” janjinya. Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi, jelas dia, juga tergolong besar. Sampai Januari 2015, tercatat ada 2.099 kasus yang ditemukan. Dengan jumlah penderita setinggi itu, ARV hanya bisa diperoleh di dua rumah sakit, yakni di RSUD Blambangan dan Genteng. “Ini akan kita upayakan agar rumah sakit lain bisa melayani ARV,” ungkapnya. Untuk masalah ketenagakerjaan dan kependudukan, Ndok Nik mengaku

EDUKASI: Para ibu-ibu dilatih membuat proposal kegiatan.

SUMRINGAH: Bersama para kader Posyandu. FOTO-FOTO: ISTIMEWA

RAMAH: Hj. Nihayatul (kiri) menemui para pasien yang sedang antre di Puskesmas.

PEKERJA SOSIAL: Bersama aktivis NGO dan CSO Banyuwangi.

MENINJAU: Menemui dokter, perawat, & karyawan Puskesmas Kembiritan, Genteng MASUKAN: Nihayatul Wafiroh bersama Plt Kepala Diskes Banyuwangi dr. Widji Lestariono.

telah mendapat masukan dari masyarakat, terutama para aktivis NGO dan CSO. Selain itu, masukan juga datang dari lembaga profesi dan Disosnakertran Banyuwangi. “Nasib para TKI dan mantan TKI, ternyata banyak yang mengenaskan,” katanya. Di Kabupaten Banyuwangi, jelas dia, termasuk daerah yang banyak mengirim warganya menjadi TKI. Tapi, TKI itu ternyata banyak yang tidak terdata di Disosnakertran karena para PJTKI dari luar daerah tidak mendaftarkannya. “Banyak pernikahan tidak tercatat, akhirnya anak kesulitan saat mengurus persyaratan sekolah,” ujarnya. Ndok Nik mengaku akan menindaklanjuti semua hasil temuan selama

SOSIAL: Nihayatul Wafiroh didampingi dr. Asiyah Aswin menemui pasien rawat inap di Puskesmas Tegalsari.

SESAMA: Banyak masukan saat bertemu bidan yang tergabung IBI Banyuwangi.

masa reses II ini pada pemerintah pusat, terutama kementerian terkait. “Sebagai warga asli Banyuwangi, saya punya tanggung jawab untuk membantu penuh masyarakatnya, juga yang ada di Situbondo dan Bondowoso,” ungkapnya. Dengan semangat, Ndok Nik menyampaikan selama masa reses II ini juga

menggelar sosialisasi empat pilar pada para pelajar di Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, juga menggelar workshop tentang pengembangan proposal program untuk aktifis perempuan pada organisasi kemasyarakatan. “Kita latih buat proposal, tiga terbaik akan kita support untuk implementasinya,” katanya.(adv/abi)

BLUSUKAN: Menemui keluargaTKI dan mantanTKI Banyuwangi.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.