Radar Banyuwangi | 16 November 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SENIN 16 NOVEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Cobaan itu Bernama Hidup Lapang HIDUP ini berpasang-pasangan. Begitulah pernyataan yang sering kita dengar. Mulai dalam ceramah agama sampai ceramah ilmiah. Ada yang telaten mencatat pasangan-pasangan itu. Tapi, mungkin, banyak juga yang mencatatnya sambil lalu – di dalam otaknya. Tidak masalah. Coba sebut satu per satu pasangan-

MAN

pasangan itu! Sudah? Saya bantu menuliskannya ya: ada siang ada malam, ada gelap ada terang, ada tua ada muda, ada lelaki ada perempuan, ada pintar ada bodoh, ada hidup ada mati, ada kalah ada menang, dan masih banyak lagi yang lainnya (silakan diingat-ingat dan dicatat sendiri ya!). Tak mungkin menyebutkan semuanya di sini.

NAHNU

Oleh SAMSUDIN ADLAWI 39

Apalagi mengulasnya. Bisa bersambung-sambung sampai beberapa edisi. Saya hanya berselera membahas yang satu ini: kaya dan miskin. Sebab, pasangan itu yang paling bersentuhan dengan kita. Tapi persentase persentuhannya tidak sama dengan pasangan yang lainnya. Pasangan yang satu ini terasa akrab dengan kehidupan kita. Bahkan,

RENDRA KURNIA/RABA

HASIL EKSPEDISI: Pemred JP-RaBa Bayu Saksono memaparkan isi buku hasil ekspedisi jelajah Pantai Timur Jawa di gedung Toyota Auto2000 Jalan S. Parman 28 Banyuwangi, kemarin.

Bikin Penasaran

BANYUWANGI – Master buku Jelajah Pantai Timur Jawa kerja bareng Jawa Pos Radar Banyuwangi dengan Toyota Auto 2000 Banyuwangi dipaparkan kepada tamu undangan, kemarin. Paparan yang berlangsung di kantor Toyota Auto 2000 Banyuwangi itu diikuti berbagai kalangan. Ada pengusaha hotel dan rumah makan, fotografer, pejabat, dan agen travel wisata. Paparan buku jelajah Pantai Timur Jawa ini dilaksanakan sebagai bahan evaluasi maupun untuk menampung masukan agar buku jelajah Pantai Timur Jawa nanti benar-benar sempurna hasilnya. Sejak awal banyak yang penasaran tentang buku yang mengeksplore 42 pantai di Banyuwangi tersebut ■

Minimal 4 Tahun, Denda Rp 1 Miliar

RENDRA KURNIA/RABA

KALIPURO - Penyidik Satnarkoba Polres Banyuwangi terus mengebut penyidikan lima tersangka kasus narkoba yang tertangkap di tempat dugem Green Diamond dan Hotel Watudodol. Berita Acara Pemeriksaan (BAP) lima tersangka dibagi menjadi empat. Hanya BAP Sug alias Gen, 37, dan Int, 25, yang jadi satu berkas. Untuk tersangka lain, yaitu IS, 44, Hot, 33, dan Wib, 44, berkasnya sendiri-sendiri. Dari lima tersangka itu, barang bukti paling banyak didapati dari tersangka IS. Saat digeledah di ruang kerjanya, polisi menemukan seabrek barang bukti dari IS. Di kamar berukuran 3x 4 meter itu ditemukan beraneka macam narkoba ■

SEGERA DICETAK: Sebagian isi buku Jelajah Pantai Timur ditunjukkan kepada undangan yang hadir.

Materialan Proyek Resahkan Warga

Baca Minimal...Hal 39

Tak sedikit warga yang melewati jalan tersebut menemui celaka. Selain tidak ada rambu, kondisi jalan memang gelap

Materialan batu untuk perbaikan jalan maupun plengsengan seenaknya ditaruh di pinggir jalan. Kadang tumpukan material itu sampai memakan badan jalan

DOK. RABA

Ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal mati atau seumur hidup serta denda minimal Rp 1 miliar dan maksimal Rp 10 miliar” AKP AGUNG SETYA BUDI Kasatnarkoba Polres Banyuwangi

4

3 2

1

LOMBA FOTO

Baca Cobaan...Hal 39

Ancaman Hukuman Tersangka Narkoba Green Diamond

Buku Jelajah Pantai Timur

Baca Buku...Hal 39

setiap detik kita merasakannya. Baik sebagai orang miskin maupun sebagai orang kaya. Kedua status tersebut bisa mempengaruhi orang yang menyandangnya. Sering kita jumpai orang kaya merasa lebih hebat daripada orang miskin ■

Sabtu malam lalu (14/11) tiga warga Kelir, Kecamatan Kalipuro menabrak gundukan material di jalan desa setempat

Satu luka ringan, dua terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Kejadian serupa juga terjadi di jalan raya yang menghubungkan Singojuruh-Desa Padang

REZA FAIRUZ/RABA

Tumpukan Material Proyek Makan Korban Di Desa Kelir Tiga Pengendara Sepeda Motor Terluka Parah KALIPURO – Ini peringatan bagi rekanan proyek infrastruktur agar tidak seenaknya

menaruh materialan di pinggir jalan. Garagara tumpukan materialan yang ditaruh sembarangan tersebut, sejumlah pengguna jalan kena imbasnya. Tak sedikit pengguna jalan menabrak gundukan materialan hingga terluka parah.

Peristiwa kecelakaan hampir terjadi pada malam hari. Sebab, tumpukan materialan itu tidak diberi rambu atau lampu penerang. Kejadian terbaru menimpa tiga pengendara sepeda motor di Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro Sabtu malam kemarin (14/11).

Akibat batu proyek pembangunan plengsengan jalan yang diletakkan sembarangan itu, tiga pengendara mengalami kecelakaan. Satu orang mengalami kecelakaan ringan sehingga dapat langsung pulang ■ Baca Tumpukan...Hal 39

Kisah Penderes Pinus yang Sukses Sekolahkan Anak ke Jepang

Penghasilan Pas-pasan, Kadang Ngutang Tetangga RENDRA KURNIA/RABA

DEKAT KOTA: Wisata air Kedung Lumpang, Desa Paspan, bisa dijadikan objek lomba foto pengairan.

Hasil Jepretan Mulai Dikumpulkan Hari Ini BANYUWANGI – Sudah satu bulan panitia memberikan batas waktu bagi peserta untuk membidik objek foto dalam lomba foto yang digelar Dinas PU Pengairan. Mulai hari ini, bagi peserta 2 yang sudah memiliki 0 hasil karya foto bisa 1 langsung dikumpulkan 5 kepada panitia di kantor Foto Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi atau di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi ■ Baca Hasil...Hal 39 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Kerja keras serta perjuangan Bambang Sutejo, 68, ini patut kita tiru. Betapa tidak, meski taraf ekonominya tergolong pas-pasan, dia bisa menyekolahkan anakanaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Bermodal sebagai penderes getah pinus, Bambang bisa menyekolahkan anaknya hingga ke Jepang. TAUFIK FERDIANSYAH, Kalipuro RENDRA KURNIA/RABA

ALASAN agar anak-anaknya tidak bernasib sama seperti bapaknya menjadi

KERJA KERAS: Bambang Sutejo sedang mengambil getah pohon pinus di Dusun Sumber Nanas, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro.

faktor utama mengapa Bambang Sutejo, begitu semangat untuk menyekolahkan anak-anaknya. Bapak dua anak yang hanya bekerja sebagai tukang nderes getah pinus di wilayah KPH Perhutani Banyuwangi Utara ini ternyata mampu menyekolahkan anaknya. Anak pertama yang bernama Mulyadi, 28, merupakan lulusan dari salah satu universitas di Jepang. Untuk anak keduanya, Ahmad Fauzi,18, saat ini masih duduk di bangku sekolah kejuruan negeri di Banyuwangi. ”Pendidikan itu ternyata penting. Makanya saya sangat ingin sekali agar anakanak saya sekolah semua setinggi-tingginya. Kalau tidak berpendidikan, nanti akan seperti saya takutnya,” kata Bambang. Dia mengaku tidak menyangka sekali bisa menyekolahkan anak pertamanya Mulyadi sampai ke Negeri Sakura ■

Kekayaan Anas Rp 6,3 M, Sumantri Rp 1,2 M Ibarat bumi dengan langit!

Tumpukan material proyek makan korban Kontraktornya layak “dijewer”!

Baca Penghasilan...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Radar Banyuwangi | 16 November 2015 by alsod - Issuu