Radar Banyuwangi | 16 September 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

RABU 16 SEPTEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

Blimbingsari Masuk Kecamatan ke-25 Sudah Disetujui Mendagri, Bawahi Sepuluh Desa BANYUWANGI - Tiga puluh tujuh hari menjelang Bupati Abdullah Azwar Anas dan Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko lengser, rapat paripurna DPRD mengesahkan peraturan daerah (perda) pembentukan Kecamatan Blimbingsari Senin lalu (14/9). Dengan terbentuknya Kecamatan

Blimbingsari, maka jumlah kecamatan di Banyuwangi bertambah menjadi 25 kecamatan. Kecamatan ke-25 di Banyuwangi itu terdiri atas sepuluh desa. Delapan desa di antaranya sebelumnya masuk wilayah Kecamatan Rogojampi dan dua desa lain sebelumnya termasuk teritorial Kecamatan Kabat. Desa yang berasal dari Kecamatan Rogojampi adalah Blimbingsari, Kaotan, Gintangan, Bomo, Kaligung, Watukebo, Patoman, dan Karangrejo. Dua desa asal Kecamatan

Kabat yang masuk ke Kecamatan Blimbingsari adalah Badean dan Sukojati. Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pembentukan Kecamatan Blimbingsari DPRD Banyuwangi, Ruliyono mengatakan, tahap pembentukan Kecamatan Blimbingsari telah melalui kajian pemkab sesuai Pasal 222 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah n

Profil Kecamatan Blimbingsari Q Pembentukan Kecamatan Blimbingsari telah mendapat persetujuan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor 138.2/1221/PUM tertanggal 27 Mei 2015. Q Masuk kecamatan ke-25 di Banyuwangi Q Bawahi sepuluh desa

Baca Blimbingsari...Hal 39

Delapan Desa dari Kecamatan Rogojampi: 1. Blimbingsari 2. Kaotan 3. Patoman 4. Gintangan 5. Bomo 6. Kaligung 7. Watukebo 8. Karangrejo Dua desa asal Kecamatan Kabat: 9. Badean 10. Sukojati

Rogojampi 2 6

4

7

8 3

5

1

9

10

GRAFIS: REZA FAIRUS/RABA

ADA APA LAGI

RENDRA KURNIA/RABA

PUNYA KEUNIKAN: Pantai Sukamade yang eksotis mengundang daya tarik wisatawan untuk berkunjung di tempat wisata masuk area Taman Nasional Meru Betiri.

Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (Habis) NIKLAAS ANDRIES/RABA

DIGELAR: Barang bukti judi tersangka Mustain dan Untung saat diperiksa petugas Polsek Kabat kemarin.

Pak Haji Ditangkap saat Main Judi Ceki KABAT - Predikat haji rupanya tidak berpengaruh bagi Mustain dalam meninggalkan maksiat. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan warga Dusun Cungkingan, Desa Badean, Kecamatan Kabat, itu di sel tahanan Mapolsek Kabat. Pria berusia 45 tahun itu ditangkap polisi lantaran kedapatan menggelar judi kartu. Dari lokasi penggerebekan di sebuah rumah tak jauh dari kediaman Mustain, polisi berhasil mengamankan satu pelaku lain, yakni Mohamad Untung, 43. Pria itu ditangkap bersama Mustain saat bermain judi kartu ceki n

Empat Spesies Penyu Bertelur di Sukamade Usai sudah perjalanan panjang tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi didukung Toyota Auto 2000 Banyuwangi menyusuri pantai timur Pulau Jawa. Di akhir perjalanan, tim ekspedisi jelajah mengunjungi Pantai Sukamade, Desa Sukamade, Pesanggaran. Pantai ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB). TAUFIK FERDIANSYAH, Pesanggaran MESKI masih gelap gulita, tim ekspedisi jelajah yang waktu itu berangkat bareng dengan 18 mobil Fortuner yang tergabung dalam Jatim Fortuner Club (JFC) tetap semangat untuk pergi ke

Pantai Sukamade, Desa Sukamade, Kecamatan Pesanggaran. Jarum jam waktu kami berangkat masih menunjukkan pukul 05.00 pagi n Baca Empat...Hal 39

RENDRA KURNIA/RABA

LANGKA: Penyu dan burung elang bisa dijumpai di Sukamade.

Baca Pak Haji...Hal 39

KUCUR

Disambangi Menag Lukman Saifudin

NGOPAI

Ingin Jadi Traveler BAGI pembaca yang pernah mengalami masalah pernapasan dan berobat ke RSUD Blambangan, pasti pernah bertemu dr. Ririek Parwitasari, Sp.P. Berdasar penampilannya, ibu tiga anak tersebut tampak cukup serius menangani pasien-pasiennya. Siapa sangka dokter spesialis paru-paru itu lebih menyukai jalan-jalan menikmati alam daripada duduk di balik meja dengan seragam putih-putih. Kegemaran itu menurut ibu tiga anak tersebut, muncul sejak dirinya masih kuliah dulu n Baca Ingin...Hal 39 FREDY RIZKI/RABA

JUHDY FOR RABA

MONITORING: Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin usai mengunjungi pondokan jamaah calon haji Banyuwangi di Makkah.

MAKKAH - Kegiatan jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi kemarin masih meliputi ibadah sunah di sekitar Masjidilharam, Makkah. Beberapa jamaah lain juga ada yang melakukan aktivitas di sekitar maktab. Nah, di sela-sela kesibukan kemarin, JCH Banyuwangi didatangi langsung Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin. Juhdy, petugas haji Banyuwangi mengatakan, Lukman Hakim datang ke Makkah kemarin dalam rangka melakukan monitoring secara keseluruhan pelayanan haji di Makkah, terutama

Baca Disambangi...Hal 39

Saridjo, Pensiunan Polisi Penanam Umbi Raksasa

Biar Cepat Besar Pakai Kompos dan Kotoran Kambing 75, adalah seorang pencinta tanaman. Di halaman rumahnya sudah menjalar tanaman buah naga dan suruh di sudut-sudut pagar. Belum lagi tanaman-tanaman buah dan daun lebar yang dia jejer rapi sebagai pagar hidup. Ketika Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) tiba di rumahnya, kakek empat cucu tersebut sedang mencuci tanaman uwi yang baru dia panen. Sebuah umbi dengan bentuk menyerupai meja akar berwarna hitam. Setelah menyingkirkan tanah dari kulit si umbi, barulah Saridjo membawa tanaman tersebut ke hadapan JP-RaBa. Dia menceritakan bahwa tanaman itu dia tanam sejak satu tahun silam n

Tanaman umbi (Dioscorea alata) sejatinya memang bisa tumbuh sampai memiliki berat 50 kilogram. Namun, seiring perkembangan zaman, tanaman umbi kini menjadi langka. Salah seorang pensiunan polisi berusia 75 tahun berhasil menanam umbi dengan berat nyaris mendekati setengah kuintal. FREDY RIZKI, Banyuwangi DARI bentuk rumahnya, orang pasti sudah dapat menilai Saridjo,

http://www.radarbanyuwangi.co.id

pelayanan di bidang transportasi. Lukman juga sempat menyambangi rombongan jamaah haji Banyuwangi dan menanyakan bagaimana pelayanan transportasi yang diterima JCH Laporan Banyuwangi seJuhdy lama ada di dari Makkah Tanah Suci. �Pak Menteri menanyakan itu n

FREDY RIZKI/RABA

UMBI JUMBO: Saridjo menunjukkan tanaman umbi raksasa seberat 40 kilogram.

Molor 19 hari, baliho cabup mulai terpasang Tapi, gaungnya masih adem ayem saja... Blimbingsari masuk kecamatan ke-25 Nama camatnya masih digodok!

Baca Biar...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

RADAR SPORT

30 SURFING

Hari Ini Dispora Tinjau Pulau Merah BANYUWANGI – Even selancar kelas dunia bertajuk Pulau Merah Banyuwangi International Surfing Competition 2015 akan kembali digelar. Sedianya, even kedua dalam rangkaian Banyuwangi Festival itu akan digeber selama tiga hari, mulai tanggal 25 hingga 27 September mendatang. Even tersebut telah ditunggu para peselancar kelas dunia. Seperti even sebelumnya, peserta yang tampil melibatkan lokal dan internasional. Tentu saja, even itu sangat ditunggu publik. Dalam ajang olahraga air itu, ada dua jenis kategori. Peserta lokal akan berlaga pada hari pertama. Sedangkan, kelas elite internasional akan digeber DOK.RABA pada hari kedua dan terakhir Wawan Yadmadi ketiga. Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Wawan Yadmadi menjelaskan, jika even tersebut diprediksi bakal berlangsung meriah. Persaingan antar peserta juga akan sengit. ‘’Momen ini sangat dinanti pecinta surfing,’’ ujarnya, kemarin. Dia mengungkapkan, jika panitia telah melakukan berbagai upaya demi menyukseskan even tersebut. Termasuk peserta lokal yang hendak mengikuti even bertaraf internasional itu. ‘’Kita jauh-jauh hari sudah berkumpul dengan ahli surfing di Pulau Merah,’’ jelasnya. Bagi surfer lokal, pendaftaran masih dibuka. Proses pendaftaran juga gampang dan bisa dilakukan di kantor Dispora Banyuwangi. ‘’Beberapa hari jelang hari H, juga bisa langsung daftar di sana,’’ sebutnya. Yang pasti, masih kata dia, even tersebut memang mengedepankan sport tourism. Mengingat, Pulau Merah menjadi destinasi wisata yang menjadi kebanggaan Banyuwangi. ‘’Keindahan Pulau Merah tidak terbantahkan, eksotik,’’ tukasnya. Sedianya, hari ini tim Dispora bersama dengan SKPD terkait akan meninjau lokasi. Tinjau lapang itu bukan pertama kali dilakukan. ‘’Besok kita cek lagi. Nanti akan ada bahan evaluasi setelah dari sana nanti,’’ pungkasnya. (ton/als)

Jawa Pos

Rabu 16 September 2015

Prestasi Jeblok, FPTI mulai Berbenah

ALI NURFATONI/RABA

SERIUS: Erico Yoga saat berlatih di wall panjat tebing Taman Blambangan, Banyuwangi, Senin (15/9) sore.

BANYUWANGI - Cabang olahraga (cabor) panjat tebing terpuruk pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015. Hasil tersebut mengulang tragedi serupa pada edisi sebelumnya. Tentu saja, prestasi jeblok tersebut menjadi pukulan telak bagi Banyuwangi. Sebab, prestasi yang diharapkan justru tidak mampu dicapai. Hal itu menunjukkan pembinaan tidak jalan alias gagal total. Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Banyuwangi, Anton Sunartono menegaskan tidak akan meletakkan jabatan meski selama ini tidak membawa prestasi yang dibanggakan. Kekalahan dalam ajang multi even itu memang karena kualitas kontingen lain yang lebih superior. FPTI Banyuwangi tampaknya tidak ingin mengulang tragedi serupa dalam even-even berikutnya. Apalagi, kini ada fasilitas wall panjat tebing di Taman Blambangan, Banyuwangi. Tentu saja, hal itu perlu dimanfaatkan dengan baik. Artinya, latihan atlet perlu digenjot secara kontinu sehingga bisa menghasilkan tujuan prestasi yang dibanggakan. Meski begitu, FPTI Banyuwangi menyadari jika saat ini tengah gencar mencari atlet. Semakin banyak kuota atlet, maka semakin baik dalam menentukan atlet terbaik. ‘’Kita sedang promosi mencari atlet,’’ kata pelatih FPTI Banyuwangi, Awiyono, kemarin. Awiyono mengakui jika mencari atlet memang tidak gampang. Sebab, diakui atau tidak, olahraga tersebut membutuhkan nyali yang besar. ‘’Kita memang minim atlet, tapi kita sudah lakukan langkah dengan sosialisasi di sekolahsekolah,’’ katanya. Sementara itu, sebanyak delapan atlet panjat tebing Banyuwangi berlaga dalam kejuaraan tingkat nasional yang diselenggarakan Organisasi Pencinta Alam (PA) Ganendra Giri Politeknik Negeri Malang (Polinema). Dalam ajang itu, tidak satu pun pemanjat Banyuwangi yang meraih hasil menggembirakan. Hanya ada Erico Yoga, eks atlet Porprov Banyuwangi, yang meraih juara harapan dua dalam ajang tersebut. (ton/c1/als)

Proses Mutasi Ovilia tak Mudah Minimal Harus Selesaikan Studi Satu Semester BANYUWANGI - Keberhasilan pebulu tangkis putri Banyuwangi, Ovilia Riza Wulandari, masuk skuad PB Djarum memang pantas dibanggakan. Sebab, kesuksesan itu menjadi langkah awal baginya dalam meniti karir sebagai atlet hebat di masa yang akan datang. Setelah dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan beasiswa PB Djarum Foundation 2015, Ovilia harus segera hijrah dari sekolahnya saat ini SMPN 1 Cluring. Meski begitu, dia tidak serta merta langsung pergi dari sekolah. Sebab, proses mutasi tidak gampang. Padahal, siswa kelas VII itu harus kembali ke PB Djarum tanggal 25 September mendatang. Dikonfirmasi terkait hal itu, kepala sekolah SMPN 1 Cluring, Sudarman mengakui jika proses mutasi Ovilia itu membutuhkan waktu. Paling tidak, Ovilia harus menyelesaikan satu semester. ‘’Karena proses mutasi itu harus melampirkan rapor, karena dia masih kelas VII,” kata Sudarman. Dia menjelaskan, semester pertama akan dilaksanakan Desember mendatang. Oleh karena itu, Ovilia harus menyelesaikan sisa studinya dulu. “Tapi, kita dukung penuh mutasi itu demi karir dia,” jelasnya.

Mengenai Ovilia harus balik lagi ke PB Djarum pada tanggal 25 September, Kasek Sudarman mengakui jika siswanya itu akan segera berkumpul dalam waktu dekat. Hanya saja, Ovilia bukan langsung sekolah di sana melainkan karantina lanjutan. ‘’Selama di sana, status Ovilia masih

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

siswa kami,’’ jelasnya. SMPN 1 Cluring, jelas dia, merasa kehilangan atas kepergian siswanya itu. Meski begitu, sekolah tetap bangga dan merelakan untuk melepas siswa terbaiknya itu. ‘’Dia bukan sebatas membawa nama almamater, tapi juga nama

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Banyuwangi,’’ jelasnya. Namun, bagaimanapun juga, SMPN 1 Cluring akan mendukung penuh proses hijrah menuju ke Kudus itu. Prestasi itu diharapkan bisa merembet kepada siswa yang lain. ‘’Semoga karir Ovi nanti cemerlang,’’ harap Sudarman. (ton/c1/als)

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


RABU 16 SEPTEMBER

TAHUN 2015

pikiran terisi tujuan, ingatan dengan ilmu yang bermanfaat, dan masa depan dengan harapan.” Eva Nurfajariya SMKN 1 Situbondo

KECELAKAAN

NUR HARIRI/JPRS

SEMPAT MACET: Satu ton ikan yang diangkut pikap tumpah ke Jalan Raya Pantura, Kecamatan kapongan, kemarin (13/9).

Pikap Terguling, Ikan Satu Ton Berserakan SITUBONDO - Mobil pikap Nopol P 9774 G mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Pantura, Kecamatan Kapongan, kemarin (15/9). Akibatnya, ribuan ekor ikan segar tumpah ruah berserakan di jalan raya. Kecelakaan tunggal ini terjadi pada waktu mobil jenis pikap yang disopiri Heri, 32, warga Dusun Jagalan, Desa Pesisir, Kecamatan Besuki, melaju dari arah barat ke timur Setelah melintas di lokasi kejadian, roda mobil sebelah kiri tibatiba meletus n  Baca Pikap...Hal 32

Halaman 31

Koranna Oreng Situbendeh

Disdukcapil Bersedia Bantu KPU

Lintah Masuk Hidung, Satu Bulan Mimisan PANARUKAN – Bagaimana jika seekor lintah ada dalam hidung bocah hingga satu bulan lamanya? Iya, itulah yang dialami Muhammad Arisandi. Hidung bocah berumur lima tahun yang tinggal di RT 1 RW 1, Dusun Pesisir Utara, Desa Kilensari ini tanpa disadari kemasukan lintah hingga satu bulan lamanya. Tak pelak, Arisandi pun terus menerus mengalami keluar darah dari hidung (mimisan). Beruntung setelah beberapa lama di rawat di rumah sakit, hewan penghisap darah itu pun keluar dari lubang hidung sebelah kirinya. Informasi yang diterima koran ini menyebutkan, peristiwa lintah yang masuk ke dalam tubuh Muhammad Arisandi tidak diketahui secara pasti. Hanya saja, kedua orang tua Arisandi, Haeri dan Eryun, menduga lintah itu masuk pada saat Arisandi mandi di laut dekat aliran sungai, di Kecamatan Muncar Banyuwangi. “Saya ingat-ingat, dia pernah mandi di laut dekat sungai di Muncar. Itu sudah satu bulan yang lalu. Tapi anak saya memang mulai sakit setelah mandi di Muncar itu,” kata Eryun, kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin (15/09). Sepulang mandi dari Muncar, Haeri juga membenarkan anaknya mulai tidak enak badan. Sakit yang diderita badannya sering panas disertai dengan adanya darah yang keluar dari hidung (mimisan). “Anak saya sudah mulai sekolah Tapi sejak itu sering tidak masuk karena sering keluar darah dari hidungnya,” katanya n  Baca Lintah...Hal 32

Sempurnakan Data Kependukan untuk Kepentingan DPT SITUBONDO – Keinginan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo selaku penyelenggara Pilkada untuk mendapatkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berkualitas akan lebih mudah tercapai. Sebab, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) siap membantu KPU. Kesanggupan Dispendukcapil itu disampaikan saat rapat dengan KPU kemarin (14/9). ”Kita buka kerja sama untuk menyehatkan data pemilih. Dispenduk terbuka untuk mengkroscek data kependudukan,” ujar Joedo Fadjar Riawan, ketua KPU Kabupaten Situbondo, usai melakukan rapat. Misalnya yang berkaitan dengan Nomor Kepala Keluarga (NKK) atau Nomor Induk Kependudukan (NIK). Seperti yang diketahui, banyak warga yang tidak memiliki NIK atau NKK. Selain itu ditemukan juga warga yang memiliki data kependudukan ganda. ”Untuk NIK atau NKK yang belum sempurna itu, siap dibantu,” terang Joedo. Caranya, Dispendukcapil

SUDAH MATI: Muhammad Arisandi dipangku orang tuanya, Haeri, menunjukkan lintah yang berada di hidung anaknya, kemarin (15/9)

akan memerintahkan jajarannya di bawah untuk melakukan pendataan. Misalnya pegawai Dispendukcapil yang ada di desa-desa. ”Mereka ini yang akan lebih proaktif memproses warga yang tidak memiliki NKK dan NIK. Yang penting syaratsyarat sudah terpenuhi,” ujarnya Bahkan, Dispendukcapil akan langsung datang ke desa-desa untuk melakukan pendataan untuk menyempurnakan data. Misalnya warga yang belum terdata, Dispendukcapil akan membantu langsung untuk memasukkannya dalam data kependukakan. Begitu juga dengan warga yang tidak memilik NIK atau NKK, petugas akan langsung memprosesnya. Seperti yang akan dilakukannya pada Hari Kamis (17/9) mendatang. Petugas dari Dispendukcapil akan datang ke Desa Dawuhan, Kecamatan Suboh. ”Di tempat-tempat lain juga akan dilakukan hal serupa,” kata Joedo lagi Lelaki asal Desa Sumberkolak itu menambahkan, Dispendukcapil siap memperbaikai data kependudukan secara langsung asalkan ada permintaan. ”Asalkan dibanyak tempat yang yang butuh, mereka akan datang. Ini istilahnya by request,” ujar Joedo. (bib/pri)

NUR HARIRI/JPRS

Empat Hari Mahasiswa Unars Situbondo Digembleng melalui PKKMB

Optimalkan Pendidikan Karakter untuk Tingkatkan Nilai Moral

HARI TERAKHIR: PKKMB ditutup dengan kegiatan bertemakan green living movement. Yakni penanaman bibit pohon jati.

MEMUKAU: Mahasiswa Unars Situbondo membawakan tari-tarian tradisional kolosal dalam acara pembukaan PKKBM di Alun-alun Kota Situbondo.

BERI SAMBUTAN: Ketua Pembina Yayasan Unars, H. RB. Muh. Rofik Kosoemodilogo.

http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

SITUBONDO – Universitas Abdurahman Saleh (Unars) Situbondo menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Dalam kegiatan yang digelar selama empat hari (10-14/09) ini, mahasiswa diberi materi wajib tentang wawasan kebangsaan atau pengenalan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, kegiatan ini dapat dijadikan titik tolak inisiasi pembinaan idealisme, menanamkan dan membina sikap cinta tanah air. Selain itu juga memupuk kepedulian terhadap lingkungan dalam rangka menciptakan generasi yang berkarakter jujur, cerdas, peduli, bertanggungjawab dan tangguh. Melalui PKKMB mahasiswa baru juga diharapkan akan mendapat informasi yang tepat mengenai sistem pendidikan di perguruan tinggi. Baik bidang akademik maupun non-akademik. Penyelengaraan PKKMB tahun ini mengambil tema: “optimalisasi pendidikan karakter guna meningkatkan nilai moral dan etika mahasiswa sebagai agen perubahan masa depan”. Sebab itulah, segenap civitas akademika Unars berharap para calon mahasiswa dapat mengasah diri untuk menjadi insaninsan yang unggul di masa depan. Kegiatan PKKMB dibuka dengan upacara penerimaan mahasiswa baru di Alun-alun Kota Situbondo. Bertindak sebagai pembina upacara adalah rektor Unars, Hadi Wijono. “Commited to be excellent sudah menjadi visi bagi segenap civitas akademika Unars Situbondo. Ini sebagai wujud dari aktualisasi sains dan internalisasi pendidikan karakter menuju kampus peradaban,: kata Hadi saat menyampaikan amanatnya dalam upacara. Kegiatan PKKMB padat dengan materimateri pembinaan mental yang disampaikan oleh tokoh-tokoh berkompeten di bidangnya. Misalnya, oleh Dandim 0823, Letkol Inf, Polsan Situmorang; Kepala BNK, Rahmad SH.MHum; Ka Dinkes, Drs. Abu Bakar Apt; Ketua MUI; KH Syaifullah. Pemateri juga dari Kejaksaan Negeri, Polres Situbondo dan Bakesbangpol Kabupaten Situbondo. Ketua Pembina Yayasan Unars, H. RB. Muh. Rofik Kosoemodilogo juga memberikan sendiri materi tentang pancasila sebagai ideologi bangsa. Nilai-nilai patriotisme mahasiswa baru diuji dengan menyanyikan lagulagu kebangsaan yang sudah jarang dinyanyikan. Latihan baris berbaris yang melibatkan aparat dari Kodim 0823 diharapkan mampu menanamkan

FOTO-FOTO: zzISTIMEWA

LEPAS BALON: Sekda Syaifullah (tiga dari kanan) dan Rektor Unars Situbondo, Hadi Wijono buka kegiatan PKKMB, disaksikan Ketua Pembina Yayasan Unars, H. RB. Muh. Rofik Kosoemodilogo (tiga dari kiri) dan jajaran pembantu rektor.

rasa disiplin sebagai generasi penerus. Para alumni juga turut terlibat memberikan materi berupa motivasi dan kiat sukses belajar dan berprestasi. Pada hari terakhir ditutup dengan kegiatan yang bertemakan green living movement. Yakni berupa penanaman bibit pohon jati yang diawali dengan jalan santai dari kampus I ke kampus II Unars Situbondo. Sementara itu, Ketua PMB Unars Situbondo, Endang Suhesti menjelaskan, kegiatan penerimaan mahasiswa baru merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh setiap perguruan tinggi di awal tahun akademik. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan masa orientasi studi dan pengenalan kehidupan kampus. “Dulu dikenal dengan ospek,” katanya. Tahun ini berdasarkan surat edaran Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) Nomor 01/DJ-belmawa/SE/VII/2015 dikenal dengan istilah PKKMB. Yaitu, Pengenalan Kehidupan Kampus bagi

BINA MENTAL: Pidato Dandim 0823 Letkol Polsan Situmorang.

PEMBINA UPACARA: Rektor Unars, Hadi Wijono.

Mahasiswa Baru. “Merujuk pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 25/DIKTI/Kep/2014 ada materi-materi wajib yang harus

diberikan selama kegiatan PKKMB. Misalnya wawasan kebangsaan atau pengenalan kehidupan berbangsa dan bernegara. (pri/adv)

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


R A D A R situbondo

afriCa Van java Pelaku Pencabulan Dituntut 6 Tahun Agen Jawa Pos Dibacok Orang Tidak Dikenal

32

Jawa Pos

SITUBONDO – Nasib naas menimpa salah satu agen Jawa Pos, nyonya Sameul. Senin (14/9) sekitar pukul 18.00 lalu, dia dibacok orang tak dikenal. Akibatnya, perempuan yang sering dipanggil Tacik itu menderita luka di lengannya sebelah kiri. Samuel, suami korban membenarkan tentang pembacokan yang terjadi terhadap istrinya. Waktu dihubungi wartawan koran ini, Samuel mengaku, orang tak dikenal datang ke tokonya. Tiba-tiba orang tersebut mengeluarkan pisau. ”Di depan istri saya mengeluarkan pisau, langsung bacok,” ujarnya. Korban langsung dibawa ke RSUD Asembagus untuk mendapatkan perawatan. Beruntung, pembacokan yang

HABIBUL ADNAN/JPRS

PILIH SISWA: Pelaku pembacokan dimintai keterangan di Polsek Asembagus

dilakukan pelaku segera bisa dihentikan. Korban langsung berteriak minta tolong. ”Pelakunya ketakukan karena istri saya berteriak. Dia (pelaku) langsung keluar,” terang Samuel lagi. Saat ini, pelaku sudah dia-

makan di Polsek Asembagus. Sayang, Jawa Pos Radar Situbondo belum mendapatkan identitas lengkap pelaku. Kanit penyidik Polsek Asembagus tidak bisa dihubungi. Ditelepon beberapa kali, hand phone (HP)

miliknya tidak aktif. Sedangkan untuk proses hukumnya, Samuel menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. ”Terserah polisi. Akan tetapi saya minta agar segera diproses,” pungkasnya. (bib/pri)

Pembahasan KUA PPAS Akan Ditunda SITUBONDO – Beberapa kegiatan anggota DPRD Kabupaten Situbondo yang sudah terjadwal bulan ini tidak bisa dilaksanakan. Artinya, kegiatan-kegiatan tersebut harus ditunda pelaksanaanya. Karena itulah Badan Musyawarah (Banmus) DPRD kemarin (14/9) melakukan rapat penjadwalan ulang terhadap kegiatan itu. ”Benar, beberapa kegiatan di reschedule,” ujar Bashori Shanhaji, ketua DPRD, usia melakukan rapat dengan Banmus. Menurutnya, kegiatan yang dijadwal ulang tidak bisa dipaksakan. Malah, jika tetap dilaksanakan sesuai jadwal, akan terjadi banyak kesalahan. Seperti paripurna pelepasan aset daerah yang kini ditempati sebagai kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebab, setelah Komisi I DPRD melakukan evaluasi, tanah tersebut masih belum sepenuhnya milik daerah. ”Dalam sertifi-

Sambungan dari Hal 31

Awalnya, Haeri dan Eryun menduga sakit yang diderita Arisandi hanya sakit biasa. Jika harus mimisan, itu hanya sebagai dampak dari sakit yang dideritanya. Eryun dan Haeri membawanya periksa ke dokter. Karena dokter juga tidak mengetahui kalau dalam tubuh korban ada lintah, dokter hanya memberi obat untuk meredakan mimisan. Akibatnya, tak ada obat dari dokter yang manjur. Oleh orang tuanya, Arisandi juga dibawa ke beberapa dokter serta ke rumah sakit. Namun hasilnya sama saja. Darah masih saja terus keluar dari hidung Arisandi. Sakit yang dialami Arisandi terus berlangsung hingga sebulan lamanya. Lantaran darah yang sering keluar dari hidungnya, tubuh anak tersebut juga mengalami penurunan berat badan. Tidak

HABIBUL ADNAN/JPRS

TUNDA KEGIATAN: Banmus DPRD rapat penjadwalan ulang kegiatan DPRD bulan ini

kat belum tuntas. Masih ada yang dikuasai provinsi,” terang Bashori Selain itu, jadwal pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) juga tidak bisa

disangka, Selasa malam (14/9) lalu, tetangga Haeri bernama Mas Jo, berkunjung ke rumah Arisandi yang terus-terusan menangis. Begitu diamati, Mas Jo melihat darah dalam hidung Arisandi bergerak-gerak. Malam itu sekitar pukul 11.30, Arisandi dibawa ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. Namun, setelah diobati sementara oleh pihak rumah sakit Arisandi diminta untuk kembali Rabu pagi (15/9). “Tadi pagi Arisandi dibawa lagi ke rumah sakit,” kata Haeri. Arisandi yang sudah sakit satu bulan akhirnya diputuskan harus menjalani perawatan lebih intensif. Arisandi kemudian diminta untuk istirahat dan berbaring di ruang perawatan. Siapa sangka, begitu korban beristirahat, lintah yang selama ini hidup di dalam tubuh korban keluar dari lubang hidungnya. “Nah, pada saat itu (lintah keluar) ada perawat yang tahu. Lalu perawat datang menghampiri korban dan menarik lintah yang

Akui Alami Rugi Hingga Rp 10 Juta n PIKAP...

Sambungan dari Hal 31

Mobil pikap yang penuh dengan muatan ikan, kontan miring ke kiri. Usai ban meletus, pikap terguling dan terseret beberapa meter. Di waktu yang sama, ikan yang total beratnya mencapai satu ton yang dimuat tumpah hingga memenuhi setengah jalan raya. Beruntung kecelakaan ini tidak membuat Heri sampai terluka parah. Sopir pikap hanya mengalami luka ringan di bagian tangannya karena terjepit setir mobil. “Saya dari Besuki. Mau kirim ikan ke Jangkar, tidak tahunya ban kiri belakang pecah, langsung terguling,” kata Heri. Lokasi kecelakaan yang berada di barat Kantor Kecamatan Kapongan, kontan mengundang perhatian puluhan warga sekitar. Polisi dari Polsek Kapongan

NUR HARIRI/JPRS

DIPERIKSA: Samsul Arifin diinterogasi di Polres Situbondo.

sannya, pencabulan dilakukan hingga lima kali dengan disertai ancaman. Jika nantinya putusan hakim sesuai tuntutan jaksa, maka pihak korban kemungkinan akan kembali melawan. “Korban tadi memang tidak datang, tapi kami harap putusannya lebih berat dari tuntutan. Kalau sesuai tuntutan atau lebih rencah, mungkin kami akan banding. Karena korban masih di bawah umur dan kejadiannya disertai ancaman menggunakan pisau,” kata Irwan Rahdai, pria yang ikut mendampingi korban. Secara terpisah, pengacara terdakwa, Fathul Bary mengatakan, tuntutan enam tahun penjara, denda Rp 60 juta dengan subsider 2 bulan, dirasa cukup berat. Sebab, sejak Samsul Arifin ditangkap polisi hingga menjalani sidang, terdakwa sudah berterus terang tanpa menyembunyikan perbuatannya.

“Klien kami sudah mengakui kesalahannya. Apa yang terjadi sudah disebutkan semua tanpa ada yang disembunyikan. Klien kami menyadari apa yang dilakukannya salah dan merasa kecewa. Jadi kami harap hakim memutuskan lebih ringan dari tuntutan,” terangnya. Diberitakan beberapa waktu lalu, polisi menangkap Samsul Arifin, 34, warga Desa Bantal, Kecamatan Asembagus. Pria ini sudah memiliki istri, tetapi nekat menggauli LT, 15, yang merupakan tetangganya sendiri. Dalam aksinya yang pertama, pelaku mengambil foto bugil korban. Foto itu kemudian dijadikan alat untuk memperdayai LT. Setiap kali nafsu seks pelaku kumat, dia langsung mengajak korban dengan ancaman akan menyebarkan foto bugil korban. (rri/pri)

Penipuan Online Masih Makan Korban dilakukan. Itu karena ada edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang ketentuan hibah Bantuan Sosial (Bansos). Dalam undang-undang (UU) nomor 23 tahun 2014 ada ketentuan baru tentang Bansos. Karena alasan tersebut, pem-

bahasan KUA PPAS akan ditunda. DPRD akan mersvisi terlebih dahulu draft KUA PPAS yang sudah disusun. ”Harus direvisi ulang karena akan disesuaikan dengan edaran Mendagri,” pungkas Bashori. (bib/pri)

Lintah di Hidung Arisandi Ditarik n LINTAH...

SITUBONDO - Masih ingat kasus pencabulan yang dialami LT, 15, siswi salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Situbondo? Kabar terbaru, pelakunya, Samsul Arifin, 34, kini telah dituntut enam tahun penjara di Pengadilan Negeri Situbondo, siang kemarin (15/9). Sidang dengan agenda pembacaab tuntutan tersebut, dipimpin Hakim Meirina, SH. Sidang terus berlangsung meski korban pencabulan tidak datang. Begitu sidang dimulai, hakim langsung memberikan waktu kepada jaksa penuntut umum (JPU), Yuzak, SH, untuk membacakan tuntutannya. Beberapa isi tuntutan disebutkan, Samsul Arifin, warga Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, melakukan pencabulan disertai ancaman kepada korban yang merupakan tetangganya itu. Bahkan, pelecehan seks yang dilakukan terdakwa tidak hanya sekali. Karenanya, jaksa menuntut agar terdakwa dihukum 6 tahun penjara. Selain itu jaksa juga menambahkan tuntutan denda sebesar Rp 60 juta, dengan subsider 2 bulan penjara. Mendengar tuntutan jaksa, Samsul Arifin tampak tertunduk lesu. Setelah pembacaan tuntutan selesai, hakim memberikan kesempatan kepada terdakwa dan pengacaranya, Fathul Bary untuk mempersiapkan pledoi pembelaan minggu mendatang. “Sidang ditunda dan dilanjutkan Minggu depan,” kata hakim Meirina. Setelah sidang selesai, dari pihak korban meminta agar hakim menghukum berat pelaku pencabulan terhadap LT. Ala-

Rabu 16 September 2015

yang kantornya juga tidak begitu jauh langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi. Menurut Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo, mobil pikap yang terguling langsung dievakuasi ke pinggir jalan. Selain itu, dengan dibantu warga, ribuan ikan yang berserakan juga dievakuasi. “Kecelakaan murni terjadi karena ban pecah. Di lokasi memang sempat macet saat kejadian. Tetapi setelah evakuasi kendaraan dan ikan dibersihkan, arus lalu lintas kembali lancar,” kata Nanang. Data yang berhasil dikumpulkan, tumpahnya ribuan ikan ke jalan raya membuat Heri mengalami kerugian yang cukup besar hingga mencapai sekitar Rp 10 juta. Sebab, ikan dagangan yang akan dikirim kondisinya banyak yang rusak. (rri/pri)

ada di hidung korban. Setelah lintah keluar, Arisandi langsung agak mendingan,” terang Haeri, sambil menyebut siangnya Arisandi langsung pulang. Dengan keluarnya lintah yang selama ini membuat Arisandi

mimisan, pihak keluarga mengucapkan rasa syukur. Eryun dan Haeri juga berharap anaknya bisa sehat seperti sebelum kemasukan lintah dan bisa kembali masuk sekolah. (rri/pri)

BANYUPUTIH - Transaksi online sebaiknya memilih jasa perusahaan yang dapat dipercaya. Jika transaksi online dilakukan secara langsung antara pembeli dan penjual, maka bisa saja itu bagian dari modus penipuan. Seperti kasus yang dialami Dimas Turangga Wuisan, Warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih ini. Pemuda 24 tahun tersebut tertipu hingga sebesar Rp 8 juta, karena barang yang dibelinya secara online tak kunjung datang. Data yang berhasil dihimpun, pada 31 Agustus 2015 lalu, Dimas Turangga Wuisan membeli sebuah ponsel kepada seorang penjual berinisial YN. Transaksi ponsel kemudian disepakati oleh Dimas dan YN dengan harga sebesar Rp 5 juta. Sebagai pembeli, Dimas langsung mengirimkan uang Rp 5 juta ke rekening salah satu bank

atas nama YN. Namun, setelah uang Rp 5 juta dikirim, YN meminta uang asuransi sebesar Rp 3 juta. YN beralasan kurir yang digunakan meminta agar barang diasuransikan. Permintaan uang asuransi sebesar itu juga dipenuhi Dimas. Sayang, setelah uangnya yang masuk ke rekening YN mencapai Rp 8 juta, namun ponsel yang dibelinya tidak datang sampai sekarang. Lantaran ponsel tak kunjung datang, Dimas sudah berusaha menghubungi YN melalui internet di situs penjualan online. Sayang, upayanya itu sia-sia dan ponsel yang dibelinya tidak pernah diterima. Dimas akhirnya curiga bahwa dirinya terkena tipu. Pria inipun melaporkannya kepada polisi, kemarin (14/9). Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang

Priambodo membenarkan laporan penipuan online tersebut. “Korban mengaku dirinya melakukan transaski secara langsung dengan penujualnya. Begitu uang dikirim sampai Rp 8 juta, ternyata barangnya tidak datang,” katanya. Kasus penipuan online ini menurutnya akan langsung diselidiki. Jika nantinya pelaku terbukti melakukan penipuan kepada korban dan tertangkap, maka polisi akan menjerat pelaku dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan. “Penipuan secara online sebenarnya sudah banyak korban. Makanya kami himbau kepada masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan jual beli online, apalagi transaksinya dilakukan dengan pembeli langsung. Lebih baik jual beli online dilakukan melalui jasa peruhaan,” imbaunya. (rri/pri)


Jawa Pos

Rabu 16 September 2015

BERAS IR 64

GULA PASIR

0

10.100

0

MIGOR CURAH

DAGING SAPI

0

10.400

33

EKONOMI BISNIS R A D A R

DAGING AYAM BROILER

0

9.700

TELUR AYAM RAS

0

110.000

B A N Y U W A N G I

KACANG KEDELAI IMPOR

0

27.800

0

18.200

8.900

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT 400

200

36.800

15.800

0

8.100

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

0

0

14.400

18.400

Penjualan Sepeda Baru mulai Bangkit Awal Tahun 2015 Sempat Lesu

SHULHAN HADI/RABA

MAKSIMALKAN PASAR LOKAL: Salah seorang pekerja sedang menyelesaikan order pasar lokal Banyuwangi.

Sempu Stop Ekspor Sepatu Dampak Tekanan Dolar terhadap Rupiah BANYUWANGI - Industri sepatu rumahan kualitas ekspor di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, terkena dampak melemahnya rupiah terhadap dolar AS. Beberapa bahan baku sepatu yang diperoleh dengan cara impor, seperti lem dan tekson,

harganya melonjak drastis. Salah satu pelaku home industry sepatu, Ahmad Sururi, mengungkapkan kegiatan usaha tidak bisa menghindari dampak tekanan dolar AS terhadap rupiah. “Karena kita mempertahankan kualitas, bahan dasar tidak bisa asal pilih. Sementara lem yang bagus ya dari Taiwan,” katanya. Tidak hanya mahal, beberapa

bahan baku juga sulit didapat. Mahalnya harga produk impor membuat importer menyediakan barang terbatas dan pada akhirnya konsumen berebut untuk mendapatkannya. “Kalau mahal mungkin tidak begitu masalah. Yang masalah kalau sudah mahal dan sulit dicari. Produksi tersendat,” cetusnya. Meski demikian, Sururi mengaku masih beruntung karena bahan

BANYUWANGI - Setelah mengalami kelesuan pada awal tahun 2015, pasar otomotif di Banyuwangi perlahan bangkit. Pada awal semester tiga, penjualan kendaraan baru sudah menebus angka 5.147 unit. Berdasar data yang masuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendapatan Provinsi Jatim di Banyuwangi, pada bulan Juli penjualan kendaraan roda dua atau sepeda motor mencapai 4.817 unit dan kendaraan roda empat mencapai 330 unit. Total penjualan bulan Juli mencapai 5.147 unit. Pada bulan sebelumnya penjualan kendaraan baru di Banyuwangi rata-rata mencapai 3.000 hingga 4.500 unit. Setelah bulan Juli, angka penjualan kendaraan baru terbesar kedua adalah bulan Februari yang mencapai 4.900 unit. Kepala UPT Dispenda Jatim Banyuwangi Purnomosidi melalui Administrator Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Samsat Banyuwangi, Wiyono mengungkapkan, momen Ramadan lalu mendongkrak minat masyarakat membeli kendaraan baru dan puncaknya terjadi pada bulan Juli. Bulan Agustus, penjualan kendaraan baru yang terdaftar di Samsat turun lagi menjadi 4.651 unit. Rinciannya 4.380 unit kendaraan roda dua dan 271 unit kendaraan roda empat. Secara umum penjualan kendaraan tahun ini terbilang turun drastis dibanding tahun lalu. Tahun lalu pada akhir semester dua kendaraan baru yang terdaftar di Samsat rata-rata mencapai 5.000 hingga 6.000 unit. Tahun ini hanya berada di kisaran 4.000 unit per bulan. Menurut Wiyono, omzet sejumlah dealer juga anjlok drastis. Dia menye-

RAMADA KUSUMA/RABA

MEMBAIK: Februari dan Juli penjualan sepeda motor baru di Banyuwangi meningkat tajam dari bulan lainnya.

butkan, salah satu diler mobil di Banyuwangi mengalami penurunan omzet hingga 50 persen. “Waktu kita survei, omzet beberapa diler turun cukup signifikan tahun ini. bahkan ada yang sampai 50 persen,” sebut Wiyono. Wiyono mengatakan, sektor otomotif mengalami penurunan sejak awal tahun. Penyebabnya secara

global adalah lambannya laju perekonomian ditambah meningkatnya kurs dolar terhadap rupiah yang menyebabkan komponen otomotif mahal. “Semoga dengan keluarnya paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah bisa mendongkrak sektor otomotif sebelum akhir tahun,” harapnya. (cin/c1/afi)

baku lain merupakan produk lokal. Meski harga bahan baku melambung, tapi Sururi masih mempertahankan harga produknya. “Sementara ini harga produk tetap. Dampak tingginya dolar memang sudah terasa. Namun, jika dikalkulasi ulang, tekanannya belum begitu besar. Sejak dolar tinggi, kita belum melakukan ekspor produk,” kata Sururi. (cin/c1/afi)

Pelamar Bisa Langsung Wawancara BANYUWANGI - Bursa kerja yang digelar mulai 18 hingga 20 September 2015 di GOR Tawang Alun Banyuwangi yang diikuti 50 perusahaan dalam dan luar negeri akan menyiapkan 10.698 lowongan pekerjaan. Pencari kerja bisa memilih jenis pekerjaan yang dibutuhkan lebih dari satu dan bisa langsung melakukan wawancara langsung di lokasi bursa. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnaketrans) Alam Sudarajat mengatakan, tahun 2015 ini adalah tahun ketiga

Alam Sudrajat

Job Fair atau bursa kerja digelar Pemkab Banyuwangi. Tahun ini perusahaan yang sudah mendaftar ikut sebanyak 50 perusahaan. Sebanyak 698 lowongan kerja dari perbankan, rumah sakit, instansi, retail, otomotif, leasing, penambangan, dan cold storage. Sementara itu, perusahaan pelayaran membutuhkan 1.100 tenaga kerja, perusahaan pengerah tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) 1.900 orang, dan lembaga pendidikan keterampilan (LPK) membutuhkan 7.000 tenaga kerja. “Total

ada 10.698 lowongan pekerjaan di dalam bursa kerja ini,” kata Alam kemarin. Alam menambahkan, bursa kerja tersebut rencananya akan dibuka Bupati Abdullah Azwar Anas pada Jumat (18/9). Masyarakat yang sedang mencari kerja diminta datang dengan membawa surat lamaran dan curriculum vitae lengkap. “Bawa surat lamaran kerja sebanyak-banyaknya. Setiap orang bebas memilih perusahaan yang dikehendaki,” kata Alam. (cin/ c1/afi)

JEMBER

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Jl Karimata

Hlg STNK P 4091 VC an Moh. Salim, Lingk. Kebun Jeruk RT. 3/2, Kel. Lateng

Karangagung

Suzuki Ertiga

All New Xenia

Mitsubishi Pajero

Toyota Fortuner

Hlg STNK P 4617 YH an Sugiyati, Dsn. Krajan RT. 1/3, Ds. Kedayunan, Kabat

Djl Tanah Kavling , SHM, Siap Bangun Lt. 680 m2, Tepi Sungai Sukowidi di Karangagung Dkt Hardys H:081336611511 TP

DIJUAL Suzuki Ertiga/karimun tahun 013/05 pth htm PMK hrg 141/75 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 slv/htm PMK hrg 127,5/129,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Mitsubisi Pajero Exeed tahun 011 htm PMK hrg 275 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Fortuner Th ‘012 G TRD Putih, Manual Nopol Cantik Hrg 325 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659086

Chevrolet Spin

All New Avanza

Honda Jazz

Avanza

DIJUAL Chevrolet spin/aveo tahun 014/06 htm/pth PMK hrg 141/79 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Avanza tahun 013 slv/htm PMK hrg 130/128,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz RS Th ‘014/’010 Abu-abu Manual Km 7 ribu Hrg 203/162 Jt Nego, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659126

Dijual Avanza Th ‘010/’011 G Silver Hrg 122/117 Jt Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111

DOK. RABA

Hlg STNK P 1639 VK an Durahim, Jl. Banterang RT. 3/3, Kampung Melayu Hlg STNK P 3799 ZL an Gunawan, Dsn. Krajan RT. 1/XII Ds. Wonosobo Jual Cpt 2 Ruko 2,5 lantai, murah @ Rp. 750 Jt Cocok Utk Kos/Usaha Jl. Karimata Jbr Hub: 08123329102

Hlg STNK L 9609 M an Kopkar Prm Bulog DIV Jatim Jl. A.Yani 146-148 Gayungan, Sby

Nissan Big Promo

BANYUWANGI Rumah Gardenia Djl Rmh Gardenia Lt. 96, Lb. 54, 2 kmr, 1 gdg, 1 toilet+pemanas, AC, Carport 450 Jt (Nego) Hp. 082233615369

Cari Kontrakan Kami Cari Kontrakan Ruko/Rmh Yg Bisa Dibayar Bulanan 081336524718 Tdk SMS

BANYUWANGI

BANYUWANGI Cari Tambahan Modal Kami Cari Tmbhn Modal u/ Usaha dg Sistim Bagi Hasil Per Bln 081238304634 Tdk SMS

Motor anda belum laku? Hubungi HP: 08123353502

Nissan Big Promo DP Mulai 21 Jt.an, Tenor 1-7 Th & Dapatkan 2 Th Free Jasa Servis. Info dan pemesanan: ANDI 081359944425 BB 2881226A

Truck Mitsubishi Dijual Cpt BU Dump Truck Mitsh ‘12, HDV 125 ps, Istimewa Hubungi: 081358339500


RABU 16 SEPTEMBER TAHUN 2015

HALAMAN 36

Isi Sumur dengan Air Sungai GAMBIRAN - Musim kemarau kali ini tampaknya sangat terasa bagi warga di Desa/Kecamatan Gambiran. Selain sawah kering, sumur-sumur juga kering hingga warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk mengisi sumur yang kering itu, warga di Dusun Stembel, Desa /Kecamatan Gambiran, menyedot air di Sungai Kalisetail di kampungnya ■ Baca Isi...Hal 37

SHULHAN HADI/JPRG

MENGALIR: Warga menyedot air di sungai untuk mengairi sumur di Dusun Stembel, Desa Gambiran, Banyuwangi, kemarin (15/9). Pengisian sumur tetap dilakukan meskipun air sungai melintasi aspal jalan.

TKI

Ramai-ramai Datangi Polsek Menanyakan Kasus Pencabulan yang Belum Diproses SHULHAN HADI/JPRG

BERHARAP: Orang tua Sugiayem, Sukarman dan Marsiyah, bersama Yusuf, salah satu staf DPR RI, di rumahnya di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, kemarin (15/9).

Sugiayem Akhirnya Diizinkan Pulang

TAK JELAS: Keluarga mendatangi Polsek Rogojampi untuk menanyakan perkembangan laporan kasus pencabulan dengan korban ER kemarin (15/9).

ROGOJAMPI - Sedikitnya sepuluh warga Dusun Pancoran, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, mendatangi kantor polsek setempat kemarin (15/9). Mereka menanyakan laporan dugaan pencabulan anak di bawah umur yang dianggap tidak ada perkembangan. Warga mengaku pada Minggu (6/9) datang ke Polsek Rogojampi untuk melaporkan dugaan pencabulan dengan korban berinisial ER, 10, salah satu anak yang mengalami keterbelakangan mental ■ Baca Ramai-ramai...Hal 37

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Pencuri Burung Dilepas

TEGALSARI - Ada kabar terbaru dari Sugiayem, 40. Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, yang sakit parah dan menjalani perawatan di Taoyuan Hospital, Taiwan, kini kondisinya sudah membaik ■ Baca Sugiayem...Hal 37

PENDIDIKAN

ISTIMEWA

BERBAGI: Para mahasiswa baru IAI Ibrahimy Genteng membagikan paket sembako kepada warga Kecamatan Genteng Sabtu lalu (12/9). WAHYU NUGROHO/JPRG

BENCANA: Kepala SMPN 1 Songgon, Sunoto Prayitno (kiri), bersama Misdarno dari BPBD Provinsi Jatim kemarin (15/9).

Latihan Bencana di SMPN 1 Songgon SONGGON - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur dan BPBD Banyuwangi, menggelar bimbingan teknis penanggulangan bencana di sekolah yang dipusatkan di SMPN 1 Songgon kemarin (15/9). Acara yang dibuka kepala BPBD Banyuwangi, Kusiyadi, itu diikuti ratusan peserta dari kalangan guru, pegawai kecamatan, perangkat desa, pelajar, dan warga di sekitar kawasan rawan bencana ■ Baca Latihan...Hal 37

OSCAr dengan Membagi Paket Sembako GENTENG - Ratusan mahasiswa baru dan jajaran Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Agama Islam (IAI) Ibrahimy, Genteng, menggelar bakti sosial Sabtu lalu (12/9). Dalam acara itu, mereka membagi paket sembako pada warga kurang miskin di Kota Genteng. Dalam kegiatan itu, mereka berjalan kaki dari kampus menuju simpang tiga traffic light Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Jalan Gajah Mada, Jalan KH. Wahid Hasyim, dan jalan raya Dusun Jenisari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, hingga

kembali ke kampusnya di Jalan KH. Hasyim Asyari, Genteng. Selama dalam perjalanan, mereka membagikan paket sembako yang berisi beras, mi instan, dan kebutuhan dapur lainnya. “Itu merupakan rangkaian dari kegiatan Orientasi Studi Cinta Almamater (OSCAr) yang wajib diikuti para mahasiswa baru,” cetus Rektor IAI Ibrahimy, Genteng, Kholilur Rahman. Menurut Gus Lilur, sapaan Kholilur Rahman, OSCAr itu rangkaian pengenalan kehidupan kampus. Melalui kegiatan itu, diharapkan mahasiswa

bisa membiasakan berbagi dalam semua dimensi kehidupan. “Teman-teman (mahasiswa) yang sedang OSCAr ini biar terbiasa melakukan kegiatan sosial, baik di lingkungan kampus maupun di tengah masyarakat,” katanya. Kegiatan ini, terang dia, mengawali perilaku mahasiswa atas asas tri dharma perguruan tinggi berupa pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. “Saat ini kita butuh aksi nyata, lebih dekat dengan masyarakat dengan amal yang ilmiah dan ilmu yang amaliah,“ terangnya. (sli/*/c1/abi)

PURWOHARJO - Andi Bastian, 22, warga Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, ditangkap anggota polsek setempat karena diduga mencuri burung milik Suharto, 49, warga Dusun Kaliboyo, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, kemarin (14/9). Aksi pencurian itu terungkap saat Rudi, 20, pencinta burung asal Dusun Simbar II, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, memergoki pelaku keluar rumah korban dengan tergesa-gesa sambil membawa sangkar berisi burung kenari. “Saya datang untuk membeli burung. Saya tahu itu (pelaku) keluar sambil bawa burung,” kata Rudi. Saat bertemu korban, Rudi menyampaikan melihat pemuda yang keluar dari rumahnya tergesa-

gesa. Orang aneh itu pergi sambil membawa sangkar berisi burung. “Ternyata pemuda itu mencuri burung. Pak Suharto langsung lapor polsek,” ujarnya. Berdasar ciri-ciri yang ditunjukkan Rudi, korban mengetahui pelaku bernama Andi. Atas laporan itu, polisi segera meluncur ke rumah pelaku. “Pelaku berhasil kita tangkap di rumahnya. Burung kenari yang dicuri juga ada,” sebut Kapolsek Purwoharjo AKP Ali Ashari. Tetapi, pelaku masih beruntung. Kasus pencurian burung dengan kerugian sekitar Rp 250 ribu itu tidak diproses hukum. Pelaku dan korban dipertemukan untuk menyelesaikan secara kekeluargaan dengan disaksikan perangkat desa. “Kerugiannya kecil,” dalihnya. (ddy/c1/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DAMAI: Pelaku (pegang bolpoin) dipertemukan dengan korban disaksikan perangkat desa di Polsek Purwoharjo kemarin (14/9).

Mengunjungi Para Penghafal Alquran di Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh

Setor Hafalan 4 Kali Sehari, Umur 10 Tahun Hafal 17 Juz Program pembibitan penghafal Alquran di Pondok Pesantren Darul Quran, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, ternyata cukup luar biasa. Dalam waktu 40 hari, santri sudah diwisuda hafal Alquran 30 juz. Seperti apa aktivitasnya? DEDY JUMHARDIYANTO, Singojuruh PONDOK Pesantren Darul Quran Banyuwangi berada di Dusun Gombol, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh. Lokasi pesantren yang ada di

pinggir jalan raya jurusan Kecamatan Rogojampi-Kecamatan Genteng itu cukup mudah dijangkau. Lahan pesantren itu termasuk cukup luas, yakni sekitar 2,5 hektare. Dari jalan raya terlihat bangunan masjid yang masih dalam tahap pembangunan. Pintu gerbang pondok pesantren berbahan kayu dan bambu tampak berdiri kokoh. Di samping kiri pintu gerbang pesantren itu telah dibangun ruang mirip kelas dan asrama para santri. Bangunannya biasa dan jauh dari kesan mewah. Hanya lantainya sudah dilapisi keramik. Pembangunan pondok pesantren itu sebenarnya masih belum tuntas. Di tempat itu sejak 26 Agustus 2015 sudah mulai ada aktivitas para santri penghafal Alquran. “Tahap awal ini baru diikuti sembilan santri,” cetus salah satu pengajar,

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

HAFIZ: Santri Darul Quran, Desa Benelan Kidul, di musala pesantrennya kemarin (15/9).

Ustad Habib Mustofa. Para santri penghafal Alquran itu setiap hari tinggal dan menetap di asrama pesantren. Mereka ditargetkan hafal Alquran 30 juz dalam 40 hari. Agar bisa mencapai target, ada teknik khusus yang diberikan sang ustad. “Para santri ini 15 jam dari 24 jam harus bersama Alquran. Selebihnya untuk kegiatan lain, seperti istirahat, makan, mandi, dan bermain,” jelas jebolan Pondok Pesantren Minhajut Thulab, Desa Sumberberas, Muncar, itu. Dari sembilan santri yang sedang menghafal Alquran itu, di antaranya berasal dari Surabaya, Pasuruan, dan Banyuwangi. Setiap santri yang akan masuk pesantren itu harus sudah bisa membaca Alquran dengan lancar. Selain itu, memiliki kemauan menghafal Alquran ■ Baca Setor...Hal 37


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Rabu 16 September 2015

BLAMBANGAN RAYA

37

Uang Kertas Berlafal Allah Bertambah SRONO - Kolektor barang kuno dan antik di Banyuwangi, Beni Bento, 42, warga Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, memiliki koleksi baru berupa uang pecahan kertas Rp 5.000 dan Rp 10 ribu bergambar Presiden Soekarno. Seperti koleksi uang pecahan Rp 1.000 yang sudah dimiliki, uang kertas bergambar Presiden Soekarno yang dikeluarkan Bank Indonesia tahun

1952 dan 1964 itu juga mengandung lima lafal “Allah” dan “kun fayakun” dalam bahasa Arab jika dilihat dengan bantuan lampu ultraviolet (UV). Beni mengaku mendapatkan uang itu tidak beda dengan uang Rp 1.000 yang dimiliki. Uang itu baru didapat pada Minggu malam (13/9). Saat itu dia mendapatkan wangsit melalui mimpi agar pergi ke Gua Istana di Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo.

Di tempat itu diberi mata uang pecahan berjumlah Rp 40 ribu dengan rincian dua pecahan Rp 10 ribu dan dua pecahan Rp 5.000. Uang kertas pecahan Rp 5.000 yang baru ditemukan itu masih tampak gres. Ukuran lebar dan panjangnya juga tak jauh beda dengan uang pecahan Rp 1.000 dan Rp 10.000. Uniknya lagi, uang kertas miliknya itu juga bisa ngeluntung (membentuk

lipatan melingkar) saat diletakkan di atas telapak tangan, atau gelas berisi air hangat. Meski demikian, Beny masih bingung mencari pembanding dan belum mengetahui apakah mata uang tersebut asli seperti yang tercetak Bank Indonesia pada tahun 1952 dan 1964 ataukah tidak. “Yang saya pegang tiga uang ini. Lainnya masih dipegang teman,” katanya. (ddy/c1/abi)

Beda Pendapat Masalah Visum ■ RAMAI-RAMAI...

Sambungan adari Hal 36

Diduga, pelaku pencabulan berinisial SP, 50, tetangga korban. “Kasus ini terkesan diperlambat prosesnya,” cetus Irfan Hidayat, salah satu keluarga korban. Lantaran kasus ini tidak segera ditangani, terang dia, saat ini SP yang diduga kuat sebagai pelaku menghilang. Warga juga tidak ada yang tahu tempat persembunyiannya. “Ini kasus lex specialis, butuh penanganan cepat dan khusus,” kata mantan anggota KPU Banyuwangi itu.

Menurut Irfan, dugaan pencabulan itu terjadi pada Jumat (4/9). Tiga hari kemudian, keluarga yang mendapat pengakuan dari korban langsung melapor polsek. Karena kebetulan hari libur, oleh polisi yang jaga di polsek disarankan datang lagi pada Senin (7/9) untuk visum. “Kita lapor hari Minggu, katanya visum akan dilaksanakan pada Senin,” terangnya. Pada Senin (7/9), jelas dia, korban sempat dibawa polisi ke RSUD Blambangan untuk dilakukan visum. Tetapi, visum tidak bisa dilaksanakan karena dokter yang bertugas sedang haji. Sampai

kemarin (15/9), terang dia, korban masih belum divisum. “Di RSUD Blambangan hanya diberi kuitansi pembayaran pemeriksaan,” jelasnya Keterangan petugas kepolisian itu, kata Irfan, ternyata berbeda dengan keterangan Humas RSUD Blambangan, Faiz, yang menyebut satu dokter yang dinas tetap bisa melakukan visum. “Makanya kami datang ke sini (polsek) untuk menanyakan kejelasan kasus ini agar tidak terkesan diabaikan karena pelapornya orang tidak mampu,” cetusnya. Kapolsek Rogojampi Kompol Toha Choiri saat dikonfirmasi

mengatakan, pihaknya telah melaksanakan tugas sesuai prosedur. Terkait pelaku pencabulan yang telah kabur, dirinya tidak menargetkan segera dilakukan penangkapan. “Kita gak menargetkan. Nanti pasti akan kita tangkap,” katanya. Saat korban datang ke polsek untuk melapor, dirinya langsung memerintahkan anggotanya memburu dan menangkap pelaku. Sayang, saat akan ditangkap pelaku sudah kabur. “Kalau ada yang tahu dan bisa menangkap pelaku, akan saya beri reward,” janjinya. (ddy/c1/abi)

Tarif Penyedot Rp 20.000 per Jam ■ ISI...

Sambungan adari Hal 36

“Semua sudah kering. Sumur airnya habis,” cetus Sofia, 44, salah satu warga setempat. Sofia menyebut, musim kemarau kali ini lebih parah dibanding tahun lalu. Sehingga,

warga harus menyedot air dari sungai untuk mengisi sumurnya. “Air tidak langsung masuk ke sumur, tapi kita buang ke sekitar sumur biar merembes,” katanya. Menurut Sofia, sumur di rumahnya yang memiliki kedalaman sekitar 17 meter saat ini airnya hanya setinggi 0,5 meter dari dasar sumur.

ISTIMEWA

OPTIMIS: Camat Pesanggaran menyambut tim penilai desa siaga Provinsi Jatim di Desa Sumberagung kemarin (15/9).

Sumberagung Ikuti Lomba Desa Siaga se-Jatim PESANGGARAN - Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, ditunjuk mengikuti lomba desa siaga tingkat Provinsi Jatim mewakili Kabupaten Banyuwangi. Kemarin (15/9) tim penilai lomba desa siaga teraktif tingkat provinsi datang ke desa itu. Rombongan tim penilai itu dipimpin drg. Mahanani. Mereka didampingi wakil ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Banyuwangi, Ny. Hj. Slamet Kariyono. Selain itu, ikut juga petugas dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Banyuwangi, UPTD Puskesmas se-Kabupaten Banyu-

wangi, Forpimka Plus Pesanggaran, para kepala sekolah, kepala desa, kader posyandu, dan tokoh masyarakat. Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono, dalam sambutannya mengatakan tujuan mengikuti lomba desa siaga ini bukan semata mata mencari kemenangan. Tapi, melalui gerakan ini pihaknya ingin ada perubahan perilaku hidup bersih dan sehat warga. “Ada perubahan sikap warga dari kurang baik menjadi lebih baik,” katanya. Saat ini, terang dia, Desa Sumberagung layak untuk dibanggakan, sekaligus dijadikan contoh bagi

desa lainnya. Sebab, desa yang dipimpin Suryanto itu masuk dalam enam besar desa siaga teraktif tingkat Provinsi Jatim. “Desa ini lumayan, berkat kerja keras masyarakat dan pemerintah setempat bisa masuk enam besar provinsi,” ucapnya. Pjs. Kepala Desa Sumberagung, Suryanto, dalam kesempatan itu mendeklarasikan Desa Sumberagung sebagai desa open defication free (ODF), yakni desa yang terbebas dari perilaku buang air besar di sembarang tempat. “Di Desa Sumberagung tidak ada yang BAB di sungai,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

“Sumur milik warga lain banyak yang kering, punya saya masih ada tapi sedikit,” ujarnya. Untuk mengairi sumurnya menggunakan mesin sedot itu, Sofia mengaku harus mengeluarkan uang. Tarif mesin sedot sekitar Rp 20 ribu per jam. “Ini masih dua jam, kayaknya agak lama,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

Dilarang Menggunjing Masalah Politik ■ SETOR...

Sambungan adari Hal 36

“Kelihatannya memang rumit dan sangat tidak mungkin, tapi kalau memiliki kemauan kuat, pasti bisa, kok,” katanya. Metode pembelajaran santri dalam menghafal Alquran tidak terlalu sulit. Pertama, sebelum masuk asrama pesantren, para santri harus mampu membaca 30 juz Alquran dalam waktu enam hari. Selanjutnya, ditingkatkan lagi membaca Alquran sampai khatam dalam waktu tiga hari. Jika proses itu tercapai dengan bacaan yang benar, maka para santri baru bisa mengikuti proses lanjutan, yakni masuk karantina. Setelah masuk pesantren, para santri tidak diperkenankan melanggar peraturan yang sudah diucapkan dalam janji santri. “Di antaranya para santri dilarang menggunjing dan membicarakan

urusan politik,” tutur Ustad Habib Mustofa. Para santri diwajibkan setor hafalan Alquran kepada ustad empat kali dalam sehari. Setoran hafalan itu dilakukan usai melaksanakan salat subuh, duhur, asar, dan isya. Jeda waktunya, dua jam setelah salat dilaksanakan. “Bergantung hafalan anaknya sendiri. Kalau semangat setorannya banyak dan cepat hafal,” ungkapnya. Tahap awal ini santri di Darul Quran Banyuwangi digratiskan alias tidak ada biaya apa pun. Kebutuhan hidup sehari-hari, mulai makan, minum, hingga kegiatan lain sudah ada donatur yang mendanai. Sejak dibuka pada 26 Agustus 2015 banyak donatur yang mendaftar untuk menanggung biaya hidup para calon penghafal Alquran itu. Para donatur yang menanggung biaya hidup para calon penghafal Alquran itu berkeyakinan jika memenuhi kebutuhan hidup para santri, maka akan mendapat pahala seperti para santri

yang tengah membaca dan menghafal Alquran itu. “Untuk biaya hidup santri ini sekitar Rp 650 ribu per bulan,” jelasnya. Dari sembilan santri Darul Quran itu, hafalannya tidak sama. Dari sembilan santri itu ada yang cukup menarik, yakni Mohammad Nizarudin Azhari, yang masih berumur 10 tahun. Dia sudah hafal 17 juz. “Sudah setor hafalan 17 juz,” ungkapnya. Selain Nizarudin Azhari, ada juga Al-Faruq, santri asal Dusun Pekiringan, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, yang baru dua minggu mengikuti karantina telah setor hafalan Alquran sebanyak tiga juz. Dalam sehari semalam para santri memang dituntut disiplin mengikuti jadwal yang sudah terpampang di pesantren. “Insya Allah wisuda angkatan pertama Pesantren Darul Quraan awal Oktober 2015 ini. Mohon doanya, semoga sudah ada yang hafal 30 juz,” harapnya. (c1/abi)

Pemulangan Difasilitasi Pemprov Jatim ■ SUGIAYEM...

Sambungan adari Hal 36

Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Genteng, perempuan dengan dua anak itu akan diterbangkan ke tanah air. “Nanti malam (tadi malam) pukul 19.00 waktu setempat ibu Sugiayem akan terbang pulang,” cetus Muhamad Imron Yusuf, staf DPR RI yang mengawal kepulangan TKI itu. Bila penerbangan normal, terang dia, pesawat yang membawa Sugiayem akan tiba di Bandara Juanda, Surabaya, pada pukul 24.00. “Dari Surabaya ini kalau kondisi sehat bisa langsung ke Banyuwangi, tapi kalau perlu perawatan bisa dibawa ke RSU Dr. Soetomo, Surabaya,” ungkapnya. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kabupaten Banyuwangi, Saiful Alam Sudrajat, membenarkan Sugiayem akan segera pulang. Pemulangan itu sepenuhnya difasilitasi Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur. “Pemulangan difasilitasi pemerintah Provinsi Jatim,” jelasnya. Alam mengaku sudah siap men-

jemput Sugiayem. Setiba di rumahnya di Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Sugiayem akan menjalani perawatan di RSUD Blambangan. “Rumah sakit sudah siap. Sugiayem akan dirawat hingga sehat,” katanya. Terkait status Sugiayem sebagai tenaga kerja, Alam tidak mau mengomentari secara detail. Dia menegaskan, pemerintah akan melakukan upaya semaksimal mungkin tanpa melihat latar belakang status warga di luar negeri. “Siapa pun warga Banyuwangi harus kita layani secara maksimal,” ungkapnya. Hanya saja, lanjut dia, jika TKI itu berstatus resmi, maka akan mendapat hak-hak di luar pelayanan yang bisa diperoleh. “Kalau TKI itu berangkat secara legal lebih enak, ada haknya,” cetusnya. Sementara itu, suasana di rumah Sugiayem di Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, masih terlihat biasa. Marsiyah, ibu kandung Sugiayem, mengatakan keluarga direncanakan dijemput di Bandara Juanda. “Ada saudara dari Kalimantan yang ke Surabaya,”

Dijanjikan Bantuan Laboratorium Komputer ■ LATIHAN...

Sambungan adari Hal 36

Bimbingan teknis penanggulangan bencana yang akan berlangsung tiga hari itu pada hari pertama akan diisi edukasi kepada fasilitator. Hari kedua khusus pelajar, dan hari terakhir dilaksanakan simulasi. Dalam acara itu hadir menjadi narasumber anggota DPRD Provinsi Agung Mulyono. Selain itu, juga hadir anggota BPBD Provinsi, Forpimka Songgon, dan para tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Songgon. Kepala SMPN 1 Songgon, Sunoto Prayitno, mengatakan sekolahnya dipilih BPBD Provinsi untuk melaksanakan acara tersebut, karena secara geografis seko-

lahnya cukup strategis dengan jarak sekitar 20 kilometer dari puncak Gunung Raung. Rencananya, tahun depan akan dibangun shelter untuk tempat berkumpul para pengungsi bila ada bencana alam. “Ke depan SMPN 1 Songgon akan menjadi sekolah dengan predikat sekolah tanggap bencana (STB),” jelasnya. Meski sekolahnya berlokasi di lereng gunung, terang dia, SMPN 1 Songgon masuk enam sekolah pelaksana kurikulum 2013 (K13) di Kabupaten Banyuwangi. Pihaknya selalu aktif dan terus berupaya menjadi sekolah yang terbaik di Kabupaten Banyuwangi. “Kita dijanjikan akan diberi bantuan laboratorium komputer oleh Bapak Agung Mulyono,” katanya. (*/c1/abi)

terangnya. Terkait perawatan setelah tiba di Banyuwangi, pihak keluarga tidak berharap banyak. Mereka mengaku

sudah sangat senang Sugiayem bisa pulang. “Syukur sudah tiba di negeri sendiri, syukur lagi kalau di rumah,” ucapnya. (sli/c1/abi)

ISTIMEWA

MENARIK: Suasana seminar motivasi yang digelar lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation.

Satukan Misi Orang Tua dan Murid

Seribu Peserta Ikuti Seminar Motivasi Ganesha Operation BANYUWANGI - Lembaga bimbingan belajar Ganesha Operation (GO) Banyuwangi mengadakan seminar motivasi bertajuk Meeting on Maximizing Motivation di empat unit, yaitu unit Brawijaya di gedung Bhayangkara Jalan Letkol Istiqlah Banyuwangi, Minggu (6/9); unit Rogojampi di aula Ganesha Operation Rogojampi (4-28/9), unit Purwoharjo di aula SMAN 1 Purwoharjo, Minggu (6/9), dan unit Genteng di Aula IAI Ibrahimy (4-5/9). Luar biasa. Ribuan peserta mulai siswa tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA hadir

beserta orang tuanya untuk mengikuti kegiatan tiga sesi tersebut. Mereka tampak antusias memperhatikan penjelasan dari motivator. “GO adalah lembaga bimbingan belajar yang sadar terhadap pentingnya motivasi bagi anak didik. Lewat kegiatan ini, kami ingin memberi semangat sekaligus membuat orang tua maupun wali satu misi dengan anak masing-masing, karena kesuksesan itu 80 persen motivasi dan 20 persen IQ,” jelas Kepala Cabang GO Banyuwangi, Anggara Ardi, S.Tp. (adv/abi)


.

.

Inspirasi

38

Jawa Pos

Rabu 16 September 2015

PERJUANGAN: Camat Nanik melihat manik-manik hasil karya eks PSK dan mucikari Sumberloh.

Perjuangan Camat Nanik Machrufi di Eks Lokalisasi Sumberloh

Pantang Mundur Meski Pulang Tinggal Nama PERJUANGAN Camat Singojuruh, Nanik Machrufi, dalam upaya menyelesaikan masalah yang terjadi di eks lokalisasi Sumberloh, Dusun Padang Bulan, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh, tidak terbantahkan. Hingga kini, camat berkacamata itu tetap gencar menggalakkan pembinaan agar aktivitas di eks lokalisasi itu benar-benar berakhir. Memang, upaya memberantas bisnis lendir di eks lokalisasi itu belum sepenuhnya tuntas. Sebab, diduga masih ada aktivitas esek-esek secara sembunyi-sembunyi. Hal itu membuat Camat Nanik bersama forum pimpinan kecamatan (forpimka) tetap meningkatkan kewaspadaan. Sebelum ditutup resmi pada 30 April 2014 lalu, keberadaan lokalisasi Padang Bulan itu memang sudah tersohor. Sebab, para Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menghuni bukan hanya warga lokal Banyuwangi, melainkan warga luar daerah, bahkan jumlahnya lebih banyak. Camat Nanik pun melakukan berbagai langkah agar aktivitas dunia hitam itu klir. Terhitung sejak tahun 2011, dia sudah melakukan upaya pembinaan, baik terhadap mucikari maupun PSK. Tidak main-main, Camat Nanik mencatat, penghuninya mencapai lebih dari 500 orang. Sedangkan, jumlah wisma yang tercatat lebih sekitar 100 unit. Tentu saja, data itu membuat Camat

Saya sering sekali diteror dengan berbagai ancaman. Sampaisampai, saya pernah dihadang ketika dalam perjalanan. Saya masih ingat. Waktu malam sebelum esoknya lokalisasi itu ditutup, saya berpesan kepada keluarga, kalau saya pulang tinggal nama, relakan saja. Perjuangan saya ini hanya ingin menerangkan mereka yang masih dalam kegelapan. Nanik Machrufi, Camat Singojuruh Nanik dituntut untuk cerdas. Artinya, tidak langsung ujug-ujug langsung ditutup. Sebab, penolakan yang berujung aksi perlawanan bakal besar. Pelan namun pasti, dia bersama forpimka rajin melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokalisasi itu. Dalam sidak itu juga selalu dibarengi dengan pembinaan terhadap mucikari maupun PSK yang kepergok beroperasi. Tindakan itu dilakukan secara terusmenerus dan konsisten. Bagi PSK luar daerah, maka Camat Nanik bertindak dengan cara memulangkan mereka. Kebijakan itu dianggap berhasil. Lantas bagaimana dengan PSK lokal maupun mucikari setempat? Camat

Nanik pun tidak tinggal diam. Demi mengentaskan mereka dari lembah hitam, maka perlu ada pembinaan secara bertahap. Berbagai pelatihan digalakkan agar mereka bisa bekerja secara mandiri tanpa menggantungkan hidup di lembah hitam. Camat Nanik menekankan agar bisnis hitam itu ditiadakan demi masa depan generasi yang lebih baik. Dia tetap optimistis langkah itu semata-mata demi tugas yang mulia. Sampai saat ini, perjuangan dalam membina eks lokalisasi itu tidak pernah pudar sedikit pun. Walaupun, tindakan itu mendapatkan perlawanan. Teror sampai ancaman seringkali diterima dia. Secara psikologis, rangkaian teror membuat sebagian orang keder. Tapi, bagi Camat Nanik, dia tidak pernah mundur sedikit pun. Dia menceritakan, teror itu berlangsung selama bertahun-tahun. Sehari sebelum tindakan penutupan, dia terus diteror. ‘’Tapi, saya bersama forpimka kompak tetap maju terus,’’ jelasnya. Menurut dia, tindakan itu dianggap sebagai langkah kebenaran. Meskipun, kedholiman yang selama ini menimpa dirinya selalu menyertai. ‘’Kita percaya, mereka punya hati nurani yang suatu saat akan terbuka untuk kebenaran dan kebaikan. Semoga Allah selalu melindungi kita semua. Amin,” harapnya. (ton/c1/als)

FOTO-FOTO: ALI NURFATONI/RaBa

ALIH PROFESI: Saat ini banyak eks PSK maupun mucikari yang pindah profesi sebagai penjual batu akik, distributor gas, manik-manik, bordir, hingga tukang rongsokan.

Kini, PSK Banyak yang Jual Batu Akik LOKALISASI Sumberloh itu akhirnya resmi ditutup 30 April 2014. Sejak saat itu aktivitas di eks lokalisasi itu berhenti total. Segala aktivitas lendir di tempat tersebut merupakan pelanggaran. Penegakan hukum pun berbicara. Dengan berbagai pembinaan yang kontinu, kini mulai membawa dampak yang positif. Tidak sedikit mucikari maupun PSK yang beralih profesi. Hal itu sungguh menggembirakan. Sebab, tujuan itu memang murni

LEBIH MANDIRI: Camat Nanik bersama warga perajin manik-manik di salah satu home industry di Kecamatan Singojuruh.

perjuangan yang selama ini didengungkan. Mereka sudah banyak yang mentas. Dari data yang dicatat Camat Nanik, tidak sedikit yang bekerja secara mandiri tanpa harus mengadu nasib di lembah hitam. Banyak yang sudah mentas dan alih profesi dengan bekerja di luar eks lokalisasi. Seperti menjadi perajin batu akik, manik-manik, bordir, tukang rongsokan (bahan bekas), perbengkelan hingga membuat kue tradisional.

Eks mucikari dan PSK itu diberdayakan dengan baik-baik. Jika tidak bekerja mandiri, Camat Nanik menitipkan kepada UMKM di kecamatan itu sebagai tenaga kerja. Seperti pabrik jaket dan distributor gas. Dia menggarisbawahi, prinsip bekerja itu adalah ibadah. Tentu saja, itu merupakan amanah yang harus dikerjakan dengan ikhlas. ‘’Jangan sampai mengeluh, jika pekerjaan itu ditekuni, maka akan membawa berkah,’’ pesannya. (ton/c1/als)

DAERAH SEKITAR Ada 15.735 Pemilih Ganda di Badung BADUNG - Dari tahun ke tahun, masalah kesalahan pendataan penduduk menjelang pemilihan tetap muncul. Dengan sisa waktu kurang dari tiga bulan, tantangan pembenahan tetap bukan pekerjaan ringan. Butuh peran aktif warga. Di Kabupaten Badung, Bali, jumlah pemilih selalu mengalami perubahan cukup signifikan. Tiga kecamatan, Kuta Utara, Kuta dan Kuta Selatan menunjukkan grafik naik turun. Tingginya mobilitas penduduk serta kedatangan kaum urban dituding sebagai biang keladi. Belum lagi ditambah dengan jumlah penduduk yang baru menginjak usia

17 tahun (pemilih pemula). Kondisi tersebut diperparah dengan habisnya blangko KTP elektronik (E-KTP), sudah sebulan lebih. Data pemilih sementara (DPS) yang dirilis KPUD Badung saat ini pun berpotensi besar berubah. Ketua KPUD Badung, AA Gede Raka Nakula Kamis (10/9) mengaku potensi untuk perubahan data cukup besar. Pasalnya, data sinkronisasi awal dari Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilihan (DP4) pilpres yakni sebesar 393.825 pemilih. Namun setelah dilakukan pencocokan dan penelitian ulang atau coklit, hasil DPS berubah

menjadi 363.966 pemilih. Sementara jumlah penduduk di Badung sebesar 461.631 orang. Bahkan, hasil dari coklit yang dilakukan ditemukan pemilih ganda 15.735 orang, di bawah umur 18 orang, pindah domisili 11.389 orang, tidak dikenal 4.285 orang. “Bagi yang belum terdaftar akan didata, bagi data yang kurang lengkap diperbaiki PPS. Jadi akan terjadi perubahan jumlah DPT-nya,” jelas Nakula. Bagaimana dengan pemilih pemula? Nakula mengatakan, untuk pemilih ganda dilakukan identifikasi melalui sistem aplikasi daftar

pemilih. Setelah diidentifikasi, maka akan diturunkan ke PPS dan dikoordinasikan dengan kepala lingkungan (kaling). Kaling akan memastikan nama pemilih memang ganda atau tidak. Sementara untuk pemilih pemula (17 tahun ke atas), dicari melalui pemilih pemula yang tercecer dalam DP4. Pihaknya harus kerja ganda karena ada beberapa data harus dikirim ke server pusat. Ada beberapa data yang setelah dilakukan coklit belum lengkap baik itu NIK dan tanggal lahir. “Pemilih pemula ini lahir maksimal tanggal 9 Desember 1998,” terang Nakula. (pit/jpnnt)

RADAR BALI/JPNN

CEGAH PEMILIH GANDA: Warga Denpasar sedang menyelesaikan sesi pemotretan e-KTP. Sinkronisasi data perlu cermat untuk mencegah pemilih ganda pada Pilkada serentak 9 Desember.


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Rabu 16 September 2015

BERITA UTAMA

39

Bisa Menjadi Kecamatan Percontohan n BLIMBINGSARI... Sambungan dari Hal 29

Pembentukan Kecamatan Blimbingsari tersebut telah mendapat persetujuan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor 138.2/1221/PUM tertanggal 27 Mei 2015. Selain itu, pembentukan kecamatan yang wilayahnya meliputi Bandara Blimbingsari, itu juga mendapat rekomendasi Gubernur Jatim tanggal 11 Juni 2015. Ruliyono mengatakan, pembentukan Kecamatan Blimbingsari diharapkan mampu mengoptimalkan potensi dan sumber daya

yang ada di wilayah tersebut. Desa-desa yang masuk wilayah kecamatan baru ini juga diharapkan mampu melakukan percepatan pembangunan dan meningkatkan layanan publik. “Sehingga spirit utama pemekaran wilayah ini akan terwujud,” ujarnya. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan pembentukan Kecamatan Blimbingsari disadari sejumlah pertimbangan. Alasan pertama, wilayah Kecamatan Rogojampi sangat luas dan jumlah desa di kecamatan tersebut cukup banyak. “Sehingga coverage Kecamatan Rogojampi dalam mengurus problem desa sangat ba-

nyak. Harapan kami, setelah Kecamatan Blimbingsari terbentuk, penanganan permasalahan desa menjadi lebih baik,” kata dia. Anas menambahkan, setelah Perda Pembentukan Kecamatan Blimbingsari disahkan, pihaknya berharap DPRD Banyuwangi menggodok peraturan daerah (perda) perlindungan lahan pertanian abadi, khususnya di sekitar kawasan Bandara Blimbingsari. “Selama ini perlindungan lahan pertanian dilakukan dengan peraturan bupati (perbup), sehingga lahan abadi pertanian kita lebih terjamin. Mumpung ini kecamatan baru, hara-

pan ini menjadi kecamatan percontohan dengan lahan abadi pertanian yang lebih banyak meskipun ada bandara di sekitarnya,” kata dia. Raperda Pembentukan Blimbingsari sebenarnya sudah masuk Program Legislasi Daerah (Prolegda) Banyuwangi di tahun 2014 lalu. Bahkan, kala itu lembaga dewan telah membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengkaji raperda tersebut. Namun di akhir 2014, pembahasan raperda pembentukan Kecamatan Blimbingsari itu resmi ditunda. Penundaan pembahasan kala itu terjadi lantaran

petunjuk teknis (juknis) UndangUndang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah belum terbit.

Selain mengesahkan Perda Pembentukan Kecamatan Blimbingsari, melalui rapat paripurna kemarin kalangan dewan juga

mengesahkan Perda Pedoman Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa (Kades). (sgt/c1/afi)

Ramai-ramai Datangi Posko Kesehatan n DISAMBANGI... Sambungan dari Hal 29

Alhamdulillah pelayanan transportasi yang kami terima tidak ada masalah,” kata Juhdy. Juhdy menambahkan, kedatangan Lukman Hakim ke Makkah kemarin tidak hanya untuk menyambangi jamaah haji Banyuwangi. Secara keseluruhan jamaah haji Indonesia juga dikunjungi Lukman Hakim. Lukman juga melakukan pengecekan langsung ke dalam alat transportasi (bus) jamaah di Makkah. ”Pak Lukman cuma sebentar mengunjungi rombongan Banyuwangi. Dia hanya memastikan bahwa pelayanan transportasi yang kami terima sudah nyaman,” tambahnya. Sementara itu, petugas haji Banyuwangi lain, dr. M. Nizam Fahmi, mengatakan pelayanan kesehatan yang biasanya dila-

CEK KESEHATAN: Akibat cuaca buruk, sebagian jamaah mendatangi posko kesehatan di Makkah.

kukan di kamar petugas haji, sejak kemarin dipindah ke ru-

angan khusus di lobi hotel. Pemindahan itu, menurut Nizam,

sangat bermanfaat. Selain lebih nyaman, ruangan pelayanan kesehatan yang baru itu juga lebih mudah dijangkau jamaah yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Nizam menambahkan, JCH Banyuwangi kemarin banyak yang datang ke posko kesehatan, Kebanyakan jamaah yang datang ke posko kesehatan mengeluh batuk dan linu-linu. Hal itu disebabkan cuaca Makkah yang masih relatif panas dan berdebu. Lebih lanjut, karena waktu Armina yang merupakan puncak ibadah haji sudah dekat, Nizam mengimbau jamaah menghemat tenaga. Jamaah juga diimbau mengurangi ibadah yang sifatnya sunah demi menjaga kesehatan agar tetap prima. ”Iya, ini penting agar saat wukuf di Arafah nanti kondisi jamaah tidak terlalu kelelahan yang dapat mengakibatkan sakit,” harapnya. (tfs/c1/aif)

Sukamade Masuk Segitiga Berlian n EMPAT...

Sambungan dari Hal 29

Tanaman yang memiliki batang menjalar itu dia tanam di belakang rumahnya tepat di bawah pohon randu. Suami Sumarti itu mengatakan batang uwi miliknya itu menjalar terus atas pohon randu setinggi 10 meter. Umumnya, besar umbi yang ditanam orang hanya seukuran dua kepalan tangan orang dewasa. Beratnya pun maksimal hanya tiga kilogram. Tetapi, umbi yang ditanam Saridjo lebih besar dari itu dengan ukuran sebesar anak kambing dan berat mencapai 40 kilogram. Kemudian, Saridjo menunjukkan lokasi

n PAK HAJI... Sambungan dari Hal 29

Barang bukti berupa dua set kartu dan uang tunai Rp 450 ribu diamankan sebagai barang bukti. “Ini bukan kali pertama. Mustain dan Untung dulu juga pernah ditangkap karena kasus judi juga,” beber AKP Heri Subagio, Kapolsek Kabat, di ruang kerjanya kemarin. Penangkapan dua pelaku judi itu berkat infor-

masi warga. Warga yang kesal perilaku Mustain dan Untung memberikan kabar kepada polisi. Benar, saat dicek, polisi mendapati adanya judi kartu ceki di sebuah rumah milik Kholid. Pemilik rumah sekaligus orang ketiga yang ikut berjudi kabur saat polisi datang. Saat dimintai keterangan, Mustain menjawab dengan enteng tentang alasan dirinya bermain judi. Permainan kartu itu dia

sebut sekadar iseng dan mengisi waktu belaka. Rupanya tiga bulan dipenjara yang pernah dia jalani tidak membuatnya kapok bermain judi. Kini dengan kasus yang sama, Mustain dan Untung harus mendekam di sel tahanan lagi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Pelaku adalah residivis dalam kasus ini. Mudah mudahan ini bisa menjadi awal mereka insaf,” imbuhnya. (nic/c1/aif)

Tekuni Pengobatan Herbal n INGIN... Sambungan dari Hal 29

dara itu tidak lagi dapat menyalurkan kegemarannya. Dia hanya bisa berencana jika nanti sudah mulai berkurang tugasnya atau pensiun, dia akan kembali menyempatkan diri menjelajah alam. Untuk mengobati rindunya kepada alam, wanita kelahiran Jakarta 47 tahun lalu itu memilih berkebun dan

menekuni pengobatan herbal. Berkat kesibukannya tersebut, dia dapat mengunjungi beberapa tempat baru ketika mencari tanaman obat. “Nanti kalau ada waktu ingin ke Papua. Banyak lokasi eksotis di sana sekalian mengabdikan ilmu,” ujar penggemar nasi padang tersebut. (fre/c1/aif)

Ingin Revitalisasi Posyandu n APBDES... Sambungan dari Hal 40

RENDRA KURNIA/RABA

DILINDUNGI: Burung hantu banyak dijumpai di kawasan Sukamade.

Keempat spesies tersebut adalah penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivaceae), dan penyu belimbing (Dermochelys coriaceae). ”Hampir setiap hari, utamanya malam hari pasti ada penyu bertelur di sini. Satu penyu bisa menetaskan 100 telur,” kata Kepala Resor Sukamade, Hartono. Di Pantai Sukamade, selain bisa menikmati banyaknya telur yang bertelur di sana juga bisa menikmati pemandangan pantai yang sangat bagus. Pasir di Pantai Sukamade berwarna kecokelatan, tekstur pasirnya juga sangat halus. Karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, tidak salah jika ombak di Pantai Sukamade sangat besar. Bukit-bukit juga terdapat di sekitar Pantai Sukamade, tentunya habitat hewan hutan yang ada di

Pantai Sukamade juga masih sangat banyak. Kami pun tidak kesulitan untuk menjumpai burung elang, rangkok, burung hantu yang ada di Pantai Sukamade. Tampaknya, pemandangan ini menandakan bahwa memang kawasan Pantai Sukamade ini memang masih sangat alami. Suasana di Pantai Sukamade juga sangat tenang. Letak Pantai Sukamade yang jauh dari keramaian bisa dijadikan pengunjung yang ingin melepas penat di Pantai Sukamade. Pantai Sukamade juga merupakan segitiga berlian yang dimiliki Banyuwangi selain Gunung Ijen dan dan Pantai Plengkung yang ada di Taman Nasioanl Alas Purwo (TNAP). Di Pantai Sukamade ini merupakan pantai akhir kami yang kami kunjungi selama melakukan ekspedisi dari Pantai Bama yang ada di Taman Nasional

Baluran. Selama tujuh hari lamanya melakukan ekspedisi jelajah pantai, kami banyak sekali menjumpai pantai yang beraneka ragam. Mulai dari pantai berpasir hitam, putih dan kecokelatan. Ekspedisi yang kami lakukan ini tidak hanya sekadar untuk kami kunjungi saja. Melainkan, agar seluruh masyarakat Banyuwangi ini tahu, bahwa pantaipantai yang ada di timur Pulau Jawa sangat bagus-bagus khususnya yang ada di Banyuwangi. Tentunya juga, harapan kami dengan ekspedisi jelajah pantai yang kami lakukan ini, pemerintah bisa lebih mengembangkan lagi wisata pantai yang dimiliki oleh Banyuwangi. Sebab, tidak sedikit kami menemui pantai yang sebenarnya bagus akan tetapi masih kurang perhatian atau perawatan. (c1/aif)

Di Masa Perang sebagai Pengganti Nasi n BIAR...

Main Kartu untuk Isi Waktu Luang

Jika ada kesempatan, dirinya akan menghabiskan waktu bersama teman-temannya menjelajahi gunung atau menyusuri pantai-pantai. Akan tetapi, sejak menjadi seorang dokter, bungsu empat bersau-

Sambungan dari Hal 29

Suhu dingin pun menemani kami selama perjalanan dari Desa Sarongan ke Pantai Sukamade. Jarak yang harus ditempuh tim ekspedisi jelajah untuk menuju Pantai Sukamade dari Teluk Hijau memang hanya berjarak 15 Km saja. Namun, kami butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai di Pantai Sukamade. Mengingat, jalan yang kami lewati adalah jalan tanah bebatuan yang ada di tengah Taman Nasional Meru Betiri (TNMB). Kami juga harus menyeberangi sebuah sungai untuk sampai di pantai yang terkenal dengan tukiknya ini. Sekitar pukul 07.00 pagi akhirnya kami sampai juga di Resor Sukamade. Sesampai di sana, kami harus memarkir kendaraan kami di resort Sukamade. Sebab, untuk menuju bibir pantai Sukamade harus dilewati dengan jalan kaki sekitar 1 Km melewati hutan. Tidak masalah bagi kami meski harus berjalan kaki. Di resort tersebut juga ada beberapa penginapan yang disediakan oleh pihak TNMB kepada para pengunjung yang ingin menginap. Karena di sana adalah pantai tempat penyu bertelur, di Resor Sukamade juga ada tempat penangkaran penyu. Pengunjung bisa dengan bebas melihat telur maupun tukik yang telah diselamatkan. Selain itu, para pengunjung juga bisa melepas tukik di Pantai Sukamade. Pantai Sukamade memang punya keunikan berupa sebagai habitat penyu bertelur. Dari tujuh spesies penyu yang tersisa di dunia, Indonesia merupakan tempat bertelur bagi enam spesies penyu. Dan empat dari spesies penyu itu bertelur di Pantai Sukamade.

RENDRA KURNIA/RABA

KECAMATAN BARU: Bupati Anas (dua dari kiri) berbincang serius dengan Ketua DPRD Made Cahyana Negara (tiga dari kiri) dalam rapat paripurna pengesahan pembentukan Kecamatan Blimbingsari Senin lalu.

penanaman umbinya tersebut. Tampak sebuah lubang dengan lebar 75 centimeter kali 40 centimeter sedalam 50 centimeter dikelilingi pohon pisang dan alpukat. Saridjo bercerita, mengangkat uwi seberat hampir setengah kuintal itu dirinya butuh waktu selama tiga hari. Karena umbi tersebut cukup berat, menurut kakek berbadan kurus itu, dia kesulitan mengangkatnya sendirian. Awalnya dia tidak menyangka tanamannya itu akan besar. Sebab, di permukaan tanah yang terlihat hanya umbi seukuran singkong. “Saya angkat sendiri. Pelan-pelan mengambilnya jadi lama. Apalagi, beratnya ternyata 40 kilogram lebih, jadi saya harus cangkul

dulu pinggir-pinggirnya,” kata Saridjo. Ditanya tentang resepnya menanam umbi hingga sebesar itu, Saridjo mengaku hanya menggunakan pupuk kompos. Sesekali ditambahkan kotoran kambing di atas tanahnya supaya semakin subur. Pria yang tinggal di Gang III, Jalan Penataran, Banyuwangi, itu melihat tanah di wilayah Banyuwangi secara umum subur. Sehingga, tidak memerlukan macam-macam pupuk. Tanaman umbi, menurut pria yang pernah merasakan sulitnya masa perang itu, kerap digunakan sebagai pengganti nasi. Istri Saridjo, Sumarti, mengatakan dulu ketika gaji polisi masih ke-

cil, dia sering mengukus dan menggoreng umbi untuk dimakan. Akan tetapi, karena kini maraknya jenis makanan praktis, umbi sudah dilupakan orang. “Yang menanam sekarang sudah jarang. Padahal ini enak kalau dikukus atau digoreng. Tidak kalah dengan singkong,” katanya. Umbi raksasa itu, kata Saridjo, akan dia simpan. Barangkali ada orang yang ingin melihat. Menurutnya, tanaman berkulit mirip singkong itu mampu bertahan berbulan-bulan, sehingga tidak akan busuk jka disimpan. “Nanti kalau ada yang mau ya saya masakkan sekalian, biar bisa dimakan di sini. Saya persilakan, kalau bupati mau juga boleh diambil,” kata Saridjo. (c1/aif)

“Seiring dengan meningkatnya anggaran di desa, maka kami meminta agar masalah tersebut juga menjadi bagian program di tingkat desa. Minimal 5 persen harus dialokasikan untuk gerakan perempuan, salah satunya untuk program kesehatan keluarga,” pintanya. Untuk itu, Bupati Anas meminta pada kader posyandu dan istri kepala desa (kades) agar lebih aktif dan terlibat langsung dalam (musrenbangdes). Para kader diharapkan mampu menyuarakan program-program yang terkait kesehatan ibu dan anak yang merupakan salah satu target Millennium Development Goals (MDG’s). Pada kesempatan tersebut, Anas

menegaskan keinginan merevitalisasi posyandu. Selain mengurus masalah kesehatan balita yang rutin tiap bulan, kader posyandu juga diimbau mampu mendorong dan memperjuangkan keberpihakan desa pada program-program kesehatan ibu dan anak. “Para camat juga kami memverifikasi desa yang tidak memasukkan program kesehatan ibu dan anak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)-nya,” kata dia. Menurut Anas, jika APBDes berpihak pada program pemberdayaan posyandu, pelaksanaan program peningkatan gizi anak semakin mudah dilaksanakan. “Saat pelaksanaannya di tingkat kabupaten, dana pembelian kacang hijau dan telur untuk dibagikan ke anak-anak harus di lelang dulu. Jadinya

lama dan membutuhkan proses panjang. Tapi kalau nanti bisa dianggarkan di APBDes, pengadaannya akan lebih mudah karena tidak perlu dilelang karena nominalnya yang kecil,” cetusnya. Pada kegiatan itu hadir Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Banyuwangi, Ipuk Festian Dana Azwar Anas. Bupati Anas menyerahkan bantuan seragam batik pada 11.325 kader posyandu. Batik tersebut dirancang khusus untuk kader posyandu. Bermotif dasar paras gempal, motif asli Batik Banyuwangi, kain batik berwarna biru tersebut dihiasi logo posyandu dan logo Gema Insani (Gerakan Masyarakat Ibu dan Anak Sehat Serta Mandiri) yang merupakan slogan baru kader posyandu. (sgt/c1/afi)

Berharap Hak Desa Diberikan 100 Persen n BPD... Sambungan dari Hal 40

Misalnya tidak ada petugas verifikasi di tingkat kecamatan yang mumpuni untuk membina dan memverifikasi APBDes. “Sehingga desa harus bolakbalik ke Banyuwangi untuk menyelesaikan APBDes yang hanya ditangani satu atau dua pegawai BPM-PD,” cetusnya. Rudi berharap, pada APBD 2016

mendatang, Pemkab Banyuwangi mengalokasikan hak desa secara penuh, yakni sebanyak Rp 151 miliar. “Dana desa digunakan untuk pelaksanaan pembangunan, jalannya pemerintahan, dan pemberdayaan masyarakat,” kata dia. Ketua DPRD I Made Cahyana Negara mengatakan, perwakilan Askab dan BPD Banyuwangi tersebut berharap hak desa dialokasikan seratus persen. “Itu memang hak desa, jadi harus dipenuhi,”

kata politikus PDIP tersebut. Hanya saja, kata Made, ada sejumlah persoalan teknis yang harus diselesaikan, seperti kesiapan desa. Sebab, fakta ada beberapa desa yang belum siap. “Memang ada kelemahan-kelemahan, termasuk petugas verifikasi dan pembinaan yang belum optimal. Tetapi fakta memang ada desa yang belum siap karena ada beberapa persoalan di desa tersebut,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Setahun 37 Polisi Lepas Masa Tugas BANYUWANGI - Sepanjang tahun 2015 ini Polres Banyuwangi dipastikan akan kehilangan banyak anggota. Anggota polisi yang akan meninggalkan kepolisian tahun ini paling banyak. Tercatat dalam setahun ini ada 37 polisi yang akan mengakhiri masa tugas. Khusus bulan Februari hingga September ada sekitar 16 polisi yang masuk masa purna tugas. Dari belasan polisi itu dua di antaranya berpangkat ajun komisaris polisi (AKP) dan empat orang berpangkat inspektur

dua polisi (ipda). Sisanya adalah berpangkat bintara. “Mereka akan masuk masa pensiun. Ada total 37 polisi. Tapi awal ini ada sekitar 16 polisi yang masuk masa purna tugas,” beber Kompol Mustaqim, Kabag Sumda Polres Banyuwangi, di ruang kerjanya kemarin. Disinggung mengenai kemungkinan njomplangnya komposisi personel kepolisian akibat banyak yang pensiun, Mustaqim mengatakan sejauh ini masih cukup. “Ploting untuk kegiatan pilkada sudah dilakukan. Ini

artinya, pengamanan yang berlangsung nanti tidak ada masalah sama sekali. Meskipun secara jumlah mengalami penurunan, tapi semua sudah diatasi dengan anggota dan bantuan personel dari satuan lain nanti,’’ jelasnya. Untuk menghormati polisi yang pensiun, Polres Banyuwangi siap memberikan reward khusus. Penghormatan itu akan diwujudkan dengan menggelar seremoni pelepasan pada akhir bulan ini. “Kita akan adakan seremoni khusus,” ujarnya. (nic/c1/aif)


40

Jawa Pos Rabu 16 September 2015

apa kata mereka

Saya belum tahu kapan coblosan pilihan bupati Banyuwangi dilakukan. Saya juga tidak tahu siapa saja calon-calon yang akan bertanding,” Kusni Penjual es di Jalan Brigjen Katamso

Molor 19 Hari, Baliho Terpasang BANYUWANGI - Walau molor 19 hari Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya bisa menuntaskan pengadaan baliho dua pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup). Baliho dua kandidat bupati dan wakil bupati itu mulai dipasang di sejumlah titik di Bumi Blambangan pada Senin malam (14/9). Salah satu lokasi yang sudah terpasang baliho pasangan cabup adalah simpang tiga Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Lokasi lainnya di Kecamatan Banyuwangi, Muncar, dan Gambiran, hingga kemarin belum terpasang. “Di wilayah Kecamatan Banyuwangi, pemasangan baliho akan kami lakukan nanti malam (tadi malam),” kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU, Edi Syaiful Anwar. Edi mengatakan, sesuai kesepakatan tim kampanye, Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) dan KPU, baliho milik dua paslon dipasang sejajar. Setiap pasangan calon akan mendapat alokasi lima baliho. Empat di antara lima baliho tersebut dipasang di lokasi strategis di Bumi Blambangan, sedangkan satu baliho sisanya digunakan tim sukses paslon untuk kegiatan kampanye. Pengadaan baliho yang sudah dilakukan itu merupakan sebagian kecil dari kewajiban KPU dalam menyiapkan atribut kampanye bagi setiap paslon. Sebab, Peraturan KPU No-

mor 7 Tahun 2015 juga mengamanatkan KPU memfasilitasi pengadaan APK lain berupa umbulumbul dan spanduk. Tidak tanggung-tanggung, jumlah umbulumbul yang pengadaannya harus difasilitasi KPU Banyuwangi mencapai 480 lembar per paslon. Jumlah spanduk yang juga harus difasilitasi KPU juga tidak sedikit. Peraturan KPU mengamanatkan spanduk bagi masing-masing paslon paling banyak dua per paslon di setiap desa atau kelurahan. SULHAN HADI/RaBa Sedangkan jumlah MEDIA KAMPANYE: Baliho pasangan Anas-Yusuf dan Sumantri-Sigit terpasang di simpang tiga Desa Genteng desa dan kelurahan se- Wetan, Kecamatan Genteng kemarin. Banyuwangi mencapai 217. Artinya, KPU harus memfasilitasi pengadaan bahan kampanye yang difasilitasi KPU tersebut wangi, pengadaan APK tersebut masih sampai spanduk sebanyak 434 lembar setiap paslon. maksimal sebanyak kepala keluarga (KK) di tahap lelang. Artinya, masih ada beberapa Selain itu, KPU juga ditugaskan menyediakan Banyuwangi. Jumlah KK di Bumi Blambangan tahap yang harus dilalui sebelum pengadaan bahan kampanye bagi masing-masing paslon. mencapai kurang lebih 618 ribu. APK dan bahan kampanye tersebut dituntasNamun berdasar informasi yang berhasil kan, mulai penentuan pemenang tender dan Bahan kampanye itu antara lain, selebaran paling, brosur (leaflet), dan poster. Pengadaan dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyu- proses pencetakan. (sgt/c1/afi)

pemerintahan SERAGAM POSYANDU: Bupati Anas secara simbolis menyerahkan bantuan kain batik khas Banyuwangi kepada perwakilan kader posyandu di Pendapa Shaba Swagata Blambangan kemarin. RENDRA KURNIA/RABA

APBDes Harus Ikut Berdayakan Posyandu BANYUWANGI - Berbagai upaya dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berdaya saing tinggi itu perlu mendapat dukungan pemerintah desa dan kelurahan. Oleh karena itu, pemerintah desa dan kelurahan diminta melibatkan kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam perencanaan pembangunan

desa dalam forum musyawarah rencana pembangunan desa (musrenbangdes). Permintaan itu disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas saat bertemu kader posyandu dan penyerahan seragam batik bagi kader posyandu secara simbolis di Pendapa Shaba Swagata Blambangan kemarin (15/9). Anas mengatakan,

ISTIMEWA

KEJUTAN: Ir. Mujiono (tiga dari kiri) menerima kado piala bergilir Kapolres Banyuwangi Cup dari Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Ebta Adharisandi dan para staf.

Ultah ke 49, Kadis PU Dapat Kado Piala Futsal BANYUWANGI – Ada yang berbeda di Kantor Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (PU BMCKTR) Banyuwangi pagi kemarin (15/9). Usai melaksanakan apel pagi, Kepala Dinas PU BMCKTR Banyuwangi, Ir Mujiono mendapatkan kejutan dari para pegawai. Ya, kemarin adalah hari ulang tahun Mujiono yang ke-49. Usai melaksanakan apel pagi, tanpa dikomando semua pegawai langsung menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Bersamaan dengan itu, mereka ramai-ramai memberikan ucapan selamat. Suasana semakin terlihat ramai, karena para pegawai juga menyerahkan kado piala bergilir Kapolres Banyuwangi dalam kejuaraan futsal antar-instansi. Kebetulan tim futsal dari Dinas PU BMCKTR dalam laga final

di lapangan scudeto Jumat malam lalu (11/9), mereka mampu mengandaskan tim Wings Foods dengan score 5-4. Akhirnya, tim dinas PU terpilih menjadi juara. Usai menerima penyerahan piala bergilir Kapolres dari tim futsal, Mujiono kemudian memotong tumpeng ulang tahun yang disiapkan oleh para pegawai. Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan pada Dinas PU BMCKTR, Ebta Adharisandi mengatakan, acara pagi itu merupakan kejutan dari para pegawai. Hal ini dilakukan bersama rekan-rekannya secara spontan dan tanpa memberi tahu Kadis PU Mujiono. “Kita sengaja buat kejutan, termasuk piala bergilir Kapolres Cup kita serahkan bersamaan ulang tahun beliau. Ini adalah kado istimewa buat beliau,” ujarnya. (azi/*/bay)

pelibatan kader posyandu dalam musrenbangdes perlu dilakukan agar program penguatan kesehatan keluarga bisa dijalankan hingga level peme­ rintahan terendah. Selama ini program pembangunan di desa masih terfokus pada pembangunan fisik, contohnya perbaikan jalan, pembangunan plengsengan, dan

lain-lain. Sedangkan urusan pemberdayaan keluarga seperti kegiatan posyandu masih kurang mendapatkan perhatian. Anas menuturkan, selama ini masalah kesehatan ibu dan anak belum masuk program pembangunan di desa, melainkan masih diserahkan kepada Pemkab Banyuwangi n  Baca APBDes...Hal 39

BPD Minta ADD Rp 151 M Anggota Askab Datangi Dewan BANYUWANGI - Anggota Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (Askab) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mendatangi kantor DPRD kemarin (15/9). Mereka mendesak agar jatah Alokasi Dana Desa (ADD) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi 2016 dinaikkan. Perwakilan Askab dan BPD se-Banyuwangi itu diterima langsung Ketua DPRD, I Made Cahyana Negara. Made lantas menggelar audiensi dengan perwakilan pemerintah desa se-Bumi Blambangan tersebut. Ketua BPD Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Rudi Hartono, mengatakan pihaknya menuntut hak atas ADD dan

bagi hasil pajak dan retribusi yang dipungut pemerintah daerah. Dikatakan, sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 47 Tahun 2015, semestinya desa mempunyai hak atas ADD minimal sepuluh persen dari Dana Alokasi Umum setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. Jika dihitung berdasar dana yang ditransfer pemerintah pusat kepada Pemkab Banyuwangi, mestinya 189 desa se-Banyuwangi mendapat hak Rp 138,728 miliar. Selain itu, desa juga berhak mendapat alokasi sepuluh persen dari pajak dan retribusi yang dipungut pemerintah daerah. Untuk tahun 2015 mestinya desa mendapat pengembalian pajak dan retribusi daerah sebesar Rp 12,344 miliar. “Sehingga jika ditotal, hak desa mencapai Rp

151,072 miliar,” ujarnya. Namun pada praktiknya, kata Rudi, pada APBD 2015, Desa hanya mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 61 miliar plus tambahan Rp 7 miliar pada PAPBD 2015. “Ini baru sekitar 40 persen dari hak desa,” cetusnya. Menurut Rudi, pada dasarnya pemerintah desa siap menerima dana tersebut. Hanya saja, dia tidak menampik ada beberapa desa yang lamban menyelesaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Namun, menurut dia, hal itu tidak semata-mata terjadi akibat ketidakmampuan desa. Dia mengatakan, keterlambatan penyusunan APBDes itu disebabkan beberapa hal. Termasuk akibat sistem yang dibangun oleh pemkab belum berjalan dengan baik n  Baca BPD...Hal 39


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.