Rujukan Informasi Terkini
SENIN 17 AGUSTUS TAHUN 2015
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25
Restorasi Pechinan dan Kampung Arab, Mungkinkah? ADA pemandangan baru di Banyuwangi. Akhirakhir ini, sering kita jumpai wisatawan mancanegara (wisman) keliling kota. Menyusuri trotoar jalanjalan protokol. Seperti jalan Achmad Yani, jalan Panglima Sudirman, jalan Jaksa Agung Suprapto sampai jalan KH. Wahid Hasyim, jalan Mayjen Sungkono, jalan dr. Soetomo, jalan Satsuit Tubun,
sampai jalan Surati. Mereka tampak asyik. Menikmati ibu kota Bumi Blambangan. Berjalan sambil bercengkerama. Berdua atau berjamaah empat sampai delapanan orang. Sambil sesekali memotret. Apapun yang menurut mereka menarik. Terutama objek yang tidak ada di negara asalnya.
MAN
NAHNU
Oleh SAMSUDIN ADLAWI 26
Saat city tour itu ada yang didampingi pemandu (guide). Tapi juga banyak yang memilih jalan-jalan sendiri. Mereka memilih dipandu GPS (Global Positioning System) yang ada di HP-nya. Karena Kota Banyuwangi kecil. Tidak banyak jalan. Dan, belum terlalu ramai. Sangat kecil kemungkinan akan tersesat. Kalaupun tersesat, seperti yang biasa
saya lakukan ketika muter-muter di luar negeri, cukup berbalik arah. Menyusuri kembali jalan yang sudah dilalui. Dijamin akan sampai lagi di posisi start: hotel/penginapan. Mulai banyaknya wisman muter-muter di kota Banyuwangi tentu saja sangat membanggakan ■ Baca Restorasi...Hal 31
Bus Akas Sarat Muatan Terguling BANYUGLUGUR – Kecelakaan hebat terjadi di tikungan tajam jalan raya Banyuglugur, Sabtu sore kemarin (15/8). Bus PO Akas berpenumpang 30 orang bertabrakan dengan truk tanpa muatan. Saking kerasnya tabrakan, bus yang melaju dari arah barat itu langsung terguling di jalan raya. Tidak ada korban jiwa dalam insiden pukul 15.00 itu. Semua penumpang bus selamat. Demikian juga dari pihak truk, juga selamat. Hingga kemarin, Satlantas Polres Situbondo masih terus menyelidiki kecelakaan bus Akas yang menabrak sebuah truk di jalan raya, Kecamatan Banyuglugur, Sabtu (15/8) kemarin tersebut. Diperoleh keterangan, kecelakaan kendaraan umum dan truk ini bermula ketika bus melaju dari arah Surabaya menuju terminal Situbondo ■ Baca Bus...Hal 31
CAHAYA DOK. RABA
Para pejuang 45 boleh habis, boleh mati, tetapi semangat 45 tidak akan pernah mati” I KETUT SIDERA Dewan Penasihat DHC 45 Banyuwangi
RENUNGAN
Mengisi Kemerdekaan Memerlukan Integritas PROKLAMATOR Soekarno dan Muhammad Hatta telah pergi selama-lamanya. Proklamasi yang dipersembahkan atas nama Bangsa Indonesia telah menjadi tonggak sejarah yang sangat fenomenal, karena dengan Proklamasi itulah perjalanan sejarah bangsa telah berubah dari terjajah menjadi negara bangsa yang merdeka. Hari ini genap 70 tahun kemerdekaan telah kita peroleh, hari ini pula seluruh Oleh: rakyat Indonesia dengan Sugihartoyo * gegap gempita memperingatinya dengan disertai upacara-upacara, bendera merah putih perlahan-lahan merambat ke atas tiang untuk dikibarkan dengan diiringi lagu kebangsaan Indonesia raya yang penuh dengan khidmat ■ Baca Mengisi...Hal 31
EKSOTIK
1945 LAMPION
BANYUWANGI - Langit di atas kawasan Pantai Boom Banyuwangi, mendadak dipenuhi kerlapkerlip cahaya lampion tadi malam. Pemandangan eksotis itu terjadi tersaji setelah 1945 lampion berwarna merah putih dilepas ke udara dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-70 Kemerdekaan RI tahun 2015. Pemkab Banyuwangi sengaja membagikan ribuan lampion berwarna merah putih kepada masyarakat yang berkunjung ke Pantai Boom tadi malam. Jumlah balon yang dilepas ke udara tersebut disesuaikan dengan angka tahun kemerdekaan RI, yakni 1945. Setiap warga yang mendapat lampion diminta
Kecelakaan Maut di Banyuglugur
menuliskan doa dan harapan untuk kemajuan dan kejayaan Indonesia dan kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Bupati Abdullah Azwar Anas yang hadir pada acara yang dipusatkan di Pantai Boom tersebut mengatakan, melalui pelepasan lampion ke udara tersebut, pihaknya ingin mengajak masyarakat bersama-sama berdoa dan menyampaikan harapan terbaik demi kemajuan daerah dan negara yang mereka cintai ini.(sgt/aif)
1
Sabtu (15/8) pukul 15.00, bus Akas yang mengangkut 30 penumpang melaju dari arah barat.
KERLAP-KERLIP LAMPION: Warga menyaksikan pelepasan 1945 lampion kemerdekaan di Amphitheather Pantai Boom tadi malam. ADI KURNIAWAN FOR RABA
Gerak Jalan Sambimulyo Bikin Macet Wisatawan Pulau Merah Banyak yang Kesasar BANGOREJO – Kemacetan kendaraan roda dua maupun roda empat terjadi di jalan raya Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, kemarin. Kemacetan tersebut dipicu adanya gerak jalan tingkat desa dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-70. Gara-gara gerak jalan itu iring-iringan mobil yang pulang dari arah Pulau Merah banyak yang terjebak kemacetan. Meski diarahkan ke jalan alternatif, kemacetan tak kunjung teratasi. Malahan, beberapa wisatawan dari Pulau Merah yang lewat jalan tersebut malah banyak yang kesasar. Tak sedikit dari mereka ngomel-ngomel menyalahkan panitia gerak jalan. ”Gelar gerak jalan memperingati Kemerdekaan sah-sah saja ■ Baca Gerak...Hal 31
2 Sampai di tikungan tajam Banyuglugur, tiba-tiba kemudi bus tidak berfungsi. Bus tetap melaju kencang.
4
3
Saat bus melaju dari arah berlawanan, muncul truk tanpa penumpang.
Truk tersebut langsung menghajar moncong bus. Saking kerasnya tabrakan, bus Akas terguling di jalan raya.
5 EKO BUDIYONO/RABA
SEMRAWUT: Kondisi kemacetan di jalan Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo saat adanya gerak jalan tingkat desa, sore kemarin.
Sopir dan dua penumpang bus terluka. Sedangkan puluhan penumpang lainnya selamat dari maut. REZA FAIRUZ/RABA
Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (5)
Pantai Bimo, Tempat Sandar Perahu Nelayan Bimorejo Usai sudah menjelajahi pantaipantai timur Pulau Jawa yang ada di Kabupaten Situbondo. Kali ini tim ekspedisi jelajah mulai bergerak ke pantai yang ada di Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi. Pantai Bimo menjadi awal tujuan tim dalam jelajah di Banyuwangi kali ini
EKSOTIK: Sunset terlihat indah dilihat dari Pantai Bimo, Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo.
TAUFIK FERDIANSYAH, Wongsorejo PANTAI Bimo terletak di Dusun Krajan, Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo. Tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi bekerja sama dengan Toyota Auto2000 akhirnya sampai juga di pantai ini. Tidak sulit untuk menuju Pantai Bimo. Karena http://www.radarbanyuwangi.co.id
RENDRA KURNIA/RABA
banyak jalan untuk menuju Pantai Bimo ini. Yang kami ketahui, ada tiga jalur untuk menuju Pantai Bimo. Jalur pertama untuk menuju
Pantai Bimo bisa dilewati melalui Desa Bajulmati. Tepatnya di samping masjid yang ada di perbatasan Kabupaten Situbondo dan
Banyuwangi ada jalan ke arah timur. Nah, kita bisa melewati jalur itu ■ Baca Pantai...Hal 31 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
26 HALAMAN 36
SABTU 15 AGUSTUS TAHUN 2015 SENIN 17
Nelayan Muncar Panen Tongkol MUNCAR-Para nelayan dan pedagang ikan di TPI Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, sepekan terakhir ini semringah. Sebab, ikan hasil tangkapan, terutama jenis tongkol dan cumi-cumi lumayan tinggi. Yang membuat para nelayan itu tersenyum, saat ini harga tongkol dan cumi-cumi sedang naik. “Tangkapan banyak tongkol dan cumi-cumi dengan ukuran kecil hingga besar,” cetus Samidin, 48, salah seorang nelayan Muncar. Untuk cumi-cumi berukuran besar, terang dia, itu biasanya didapat dengan cara memancing. Sedang cumi-cumi yang ukuran kecil, diperoleh melalui jaring. “Sekali kerja hasilnya cukup lumayan,” katanya. Samidin menyebut sekali berlayar bisa membawa pulang ikan tongkol hingga lima kuintal dan cumi-cumi antara dua hingga empat kuintal. “Tongkol itu bisa dipancing dan dijaring,” ujarnya. Untuk harga, Samidin mengungkapkan kalau ikan tongkol itu harganya pada kisaran Rp 15 ribu per kilogram. Sementara untuk cumi-cumi jenis sotong, harganya Rp 40 ribu per kilogram. Tapi kalau cumicumi manis, harganya Rp 35 ribu per kilogramnya. Jika satu perahu sekali berlayar itu bisa mendapatkan tiga kuintal ikan, maka pendapatan
AGENDA KOTA
Bupati Anas Ziarah ke TMP HARI ini, Senin (17/8) pukul 06.00 Bupati Abdullah Azwar Anas upacara ziarah nasional di TMP Wisma Raga Satria. Setelah itu, pada pukul 09.00 menjadi inspektur upacara detik-detik upacara HUT RI ke 70 di Taman Blambangan. Sementara, pada pukul 16.00 Anas menghadiri upacara penurunan bendera merah putih. Terakhir, pada pukul 19.00 Anas akan menghadiri resepsi kenegaraan di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. (*)
berkah bagi para pedagang yang berada di pelelangan ikan Muncar. Banyaknya tangkapan ikan yang didapat para nelayan, para pedagang ikut kebanjiran berkah. “Ikan segar ramai diburu pembeli, apalagi harganya juga relatif terjangkau, ” ujar Nuryati, salah seorang pedagang ikan
di TPI Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo. Salah seorang pengepul ikan di Muncar, Dian, 29, mengaku saat ini ikan jenis cumi-cumi mendatangkan hasil yang menjanjikan. Apalagi, kualitas ikan cumi-cumi tangkapan nelayan Muncar itu rata-rata berukuran cukup besar.
Untuk cumi-cumi sotong, jelas dia, banyak diminati pasar tradisional. Malahan, juga ramai di Surabaya dan Bali. Sementara cumi-cumi jenis manis, masuk pasar ekspor, terutama Taiwan. “Satu cumi-cumi beratnya bisa satu kilogram, bahkan lebih,” terangnya.(ddy/abi)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Perum Kalipuro Asri
Honda Jazz
Honda Jazz
Toyota Rush
DJL Rmh Lok. Perum Kalipuro Asri LT 204 m2 LB 12x7. Fas: 3KT, 1KM, R-Keluarga & R-Tamu. Hrg Nego berminat hub: 081336080627
DIJUAL Honda Jazz/Freed tahun 012 pth/htm PMK hrg 156/166 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda jazz RS 10 manual/metik pth/ htm hrg 175/165 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 082331659086
Jual cepat New Rush TRD white 2015, harga Rp. 228 juta nego. Hubungi 081252732000
TANAH
Chevrolet Spin
Daihatsu Xenia
Grand Livina
DIJUAL Chevrolet Aveo/spin tahun 05/014 htm/pth PMK hrg 77,5/143,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New xenia tahun 013 htm/ pth PMK hrg 128,5/126,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Nissan Grand Livina/evalia tahun 011/013 htm/pth PMK hrg 142/137 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
SITUBONDO
Sirion
New Higrade
DIJUAL Sirion M60 2KS MT tahun 013 pth PMK Hrg 125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual new higrade 2000 abu-abu Mtl hrg 85 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 082331659126
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
PANEN: Pedagang di TPI Brak Kalimoro, Kedungrejo dengan jualan ikan tongkol, kemarin (14/8).
mereka bisa mencapai Rp 10 juta. “Hasilnya ya lumayan,
tapi itu kan dibagi beberapa orang,” terangnya.
Musim panen tangkapan tongkol juga banyak membawa
Tampil Proporsional dan Seksi PEREMPUAN yang cantik ini bernama Nurhayati. Usia 40 tahun, pekerjaan swasta. Perempuan ini merasa tidak percaya diri dalam berpenampilan, dengan tinggi badan 170 cm dan berat badan 80 Kg sungguh merasa tidak ideal. Padahal dalam tempat bekerja, dia dituntut agar berpenampilan menarik dan percaya diri. Sebab pekerjaan yang dilakoni berhubungan dengan banyak orang yaitu konsumen. Berat badan inilah merupakan salah satu faktor penyebab tidak pede. Namun setelah mendengar dari beberapa teman, bahwa All New Nias (cabang dari Gardenia Nias Spa Banyuwangi) mampu mengatasi berbagai keluhan kecantikan yang dialami, akhirnya perempuan yang tinggal di Jalan Perum Citra Sari Indah Denpasar ini memutuskan untuk datang ke All New Nias tanggal 10 Juli 2014. Dia mengikuti program penurunan berat badan dan setrika body. Benar saja, setelah melakukan satu kali saja terapi berat badan langsung turun sekitar 1 hingga 2 Kg.
ISTIMEWA
Nurhayati
Lingkar perut pun langsung turun sekitar 2 hingga 7 cm saat terapi. Kini rasa percaya diri pun kembali tumbuh, dengan penampilan yang sudah proporsional dan seksi dan tampil percaya diri. Owner Gardenia Nias Sauna, Andriyani, SH,M.Hum mengatakan pihaknya memiliki lima perawatan, yaitu penurunan berat badan, satu kali terapi langsung bisa turun satu hingga empat
BANYUWANGI
kilogram. Kedua, perawatan setrika body yaitu mengecilkan perut (body) satu kali terapi langsung turun lingkaran tubuh satu hingga 10 cm. Ketiga, setrika wajah yaitu mengencangkan wajah dan membentuk wajah. Keempat, memutihkan wajah untuk menghilangkan flex dan jerawat. Lima, memutihkan tubuh dan menghilangkan bekas luka, terapi rambut rontok (botak), juga terapi rambut uban serta terapi memperbesar payudara. Untuk mendapatkan lima perawatan ini, Gardenia Nias Sauna memberikan diskon mulai 10 hingga 50 persen. Datang dan kunjungi langsung ke All New Nias di Perum Gardenia Blok G-165 (depan Fitnes Center) Jalan S. Parman Banyuwangi buka pukul 10.00-19.00. Telepon 087862546210; 081353318838. All New Nias Denpasar di Jalan Mertanadi 97X Kerobokan Kuta Bali; Serta di Jalan Gunung Sangiang 23D Padang Sambian, Denpasar. Cabang lainnya di Jalan Teruna Jaya, Delod Puri, Kediri, Tabanan, Bali. (*)
Rumah Rogojampi
Dswkn Rumah+Toko Rp. 27,5 Jt/Th, Cck Buat Bank, Koperasi, Kantor dll, Pnggr Jln Raya Dpn Stasiun Rgjmpi (Kmr 3+Toko) Hub: 081287778099/081291718688
BANYUWANGI Administrasi
Jl. Raya Kabat
Adm, Pria, SMA/SMK, Menguasai Ms. Office, Domisili: Situbondo, Banyuwangi, Probolinggo, Penempatan Situbondo, Kirim ke UD Surya Indah Jl. Kaliagung No. 8 Sby 60162 / hrd.agpsby@gmail.com
Djl Tnh L 3300 m2 Jl. Raya Kabat Rgjmpi H 1,5 Jt/m2 Nego H: 087802186847
Motor anda belum laku? Hubungi HP: 08123353502
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfir masi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Carnival Djl mbl carnival th 2000 Silver gold bensin.brg Istmwa 45jt H.082315151405
Daihatsu Xenia Jual Daihatsu Xenia R Sporty ‘14 Htm MT 145 Jt Ngo Pjk Juli ‘16 H: 0817373327
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Telp : (0338) 671982.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SENIN 17 AGUSTUS
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
Jalan Sehat Berhadiah 70 Sepeda Gunung ASEMBAGUS – Jalan sehat yang digelar oleh Pabrik Gula (PG) Asembagus dalam rangka menyemarakkan HUT RI ke-70 berlangsung semarak, kemarin (16/8). Ribuan masyarakat begitu antusias mengikuti acara yang dilepas oleh General manager (GM) PG Asembagus, HM. Lukman Hidayat dan Camat Asembagus, Masyahari tersebut. Yang menarik, jalan sehat ini menyediakan hadiah 70 buah sepeda gunung. Jumlah 70 itu disesuaikan dengan usia kemerdekaan RI. Sehingga, jangan heran jika warga begitu antusias untuk mengikutinya. GM PG Asembagus, HM. Luk-
http:\\www.radarbanyuwangi.co.id
HABIBUL ADNAN/JPRS
PELEPASAN: GM PG Asembagus, Lukman Hidayat (kiri) didampingi Camat Asembagus melepas peserta jalan sehat, kemarin.
man Hidayat mengatakan, door prize berupa 70 sepeda gunung tersebut disediakan langsung oleh
Kementerian BUMN. ”Semua kabupaten/kota tempat dilaksanakannya jalan sehat dikirimi
70 sepeda gunung untuk dijadikan hadiah,” ujarnya. Lukman menjelaskan, pelaksanaan jalan sehat merupakan instruksi langsung dari Kementerian BUMN. Semua BUMN yang ada di Kabupaten/kota diminta untuk melaksanakan kegiatan yang sama. ”BUMN di seluruh Indonesia serentak mengadakannya pada tanggal 16 Agustus,” tambahnya. Kata dia, jalan sehat yang bertemakan ‘BUMN Hadir Untuk Negeri’ itu dilaksanakan dalam rangka memeriahkan peringatan 17 Agustus. Hal tersebut sebagai bentuk partisipasi BUMN dalam merayakan hari
kemerdekaan yang ke-70. ” seluruh BUMN diwajibkan oleh Menteri BUMN mengadakan jalan sehat,” tambahnya. Semua instansi BUMN yang ada di Situbondo juga ikut hadir. Seperti Bank BRI, BNI, Mandiri, PLN, dan Kantor Pos. Masyarakat umum beserta para petani tebu juga terlihat. ”BUMN yang ada di situbondo kita hadirkan disini untuk bersama memeriahkan peringatan 17 Agustus,” katanya. Untuk kepentingan ini, panitia mencetak tujuh ribu kupon dan dibagikan kepada masyarakat secara gratis. “Acara Ini sekaligus sebagai bentuk kepedulian BUMN kepada masyarakat. Kita
para anak yatim dan para fakir miskin. Kata Lukman, hal itu dilakukan karena saat ini PG terus membina hubungan baik dengan masyarakat. Lukman mengaku, kegiatan BUMN untuk memeriahkan hari HABIBUL ADNAN/JPRS kemerdekaan itu buANTUSIAS: Ribuan warga Kecamatan kan hanya gerak jalan. Asembagus dan sekitarnya mengikuti Akan tetapi juga ada jalan sehat, kemarin. lomba-lomba lain yang mengajak masyarakat yang di tempatkan di beberapa intansi ada di sini untuk berbaur ber- BUMN di Situbondo. Misalnya lomba balap karung ditempatkan sama,” ujar Lukman. Selain itu, PG Asembagus juga di PG Wringin Anom, Kecamatan membagikan sembako kepada Panarukan. (bib/pri/adv)
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
30
Agustusan
Jawa Pos Senin 17 Agustus 2015
FREDY RIZKI/RaBa
Berdoa untuk Arwah Pahlawan WARGA Kelurahan Bakungan memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke-70 dengan mengkhatamkan kitab suci Alquran. Kegiatan ini sendiri sudah berlangsung sekitar dua minggu sebelumnya. Pesertanya adalah guru-guru ngaji
dan pemuda dari lingkungan setempat. Ketua Panitia Kegiatan, Suroto mengatakan, kegiatan semacam ini dilakukan untuk mendoakan arwah para pahlawan yang telah gugur untuk memperjuangkan NKRI. Sekretaris Kelurahan,
Fathur Rofik menambahkan, selama pengajian itu berlangsung, seluruh warga berpartisipasi mulai dari ikut mengaji sampai memberi konsumsi. “Hal ini juga ditujukan agar ada barokah bagi masyarakat sekitar,” ujar Rofik. (fre/als)
Ribuan Peserta Meriahkan Jalan Sehat BUMN untuk Negeri BANYUWANGI—Seribu lebih karyawan BUMN yang tersebar di wilayah Kabupaten Banyuwangi mengikuti jalan sehat di Pantai Boom Minggu kemarin (16/8). Selain karyawan, jalan sehat tersebut juga dihadiri direksi BUMN. Terlihat juga masyarakat umum turut meramaikan jalan sehat yang memberikan doorprize 70 sepeda gunung itu. Secara simbolis kegiatan jalan sehat ini dibuka oleh Fajar Suasana, Asisten Administrasi Umum Pemkab Banyuwangi. Dalam sambutannya, Fajar Suseno memberikan apresiasi yang diberikan atas peran serta BUMN yang ada di Banyuwangi dalam membantu programprogram Pemkab Banyuwangi. Selama ini para BUMN ini telah banyak memberikan kontribusinya dalam pembangunan Banyuwangi. “Sangat terasa sekali dalam lima tahun ini peran BUMN yang sangat aktif dalam mewarnai pembangunan Banyuwangi,” kata Fajar kemarin. Sementara itu, perwakilan BUMN Bangun Swastanto mengatakan dalam acara jalan sehat ini diikuti 24 BUMN yang wilayah kerjanya terdapat di Banyuwangi. Nah, pada Agustus tahun 2015 ini adalah hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Dimana sudah 70 tahun Indonesia mengalami kemerdekaan. “Maka melalui kegiatan ini dirancanglah program BUMN Hadir untuk Negeri, BUMN ingin dekat dengan masyarakat dan masyarakat lebih mengenal BUMN,” kata General Manager PT Pelindo III (Persero) cabang Tanjungwangi itu. Diharapkan, dengan kegiatan tersebut, BUMN selalu kompak dalam melaksanakan berbagai kegiatan menyambut HUT RI ke-70 tahun yang jatuh hari ini (17/8). Rencananya program serupa nantinya akan dilaksanakan setiap tahun, khususnya setiap peringatan HUT RI. “Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, BUMN akan semakin dikenal masyarakat di daerah ini,” cetusnya. (*/als)
MERAH PUTIH: Asisten Administrasi Umum Fajar Suasana bersama direksi BUMN melakukan pelepasan balon ke udara sebagai tanda acara jalan sehat dimulai.
TOHA/RaBa
HUT RI, Santika Gelar Lomba Mewarnai PULUHAN siswa-siswi Taman Kanak-kanak mengikuti lomba mewarnai di Hall lantai 2 Hotel Santika Banyuwangi Minggu (16/8) kemarin. Peserta tampak
antusias dalam mengikuti lomba mewarnai dengan tema Santika bersama anak-anak mewarnai Indonesia. “Lomba ini baru pertama dia-
dakan, dan ini digelar dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 70,” kata General Manager Hotel Santika Fabian C Hadi kemarin. (*/als)
ITUNGAN MUNDUR: GM Pelindo III Bangun Swastanto mengibarkan bendera start jalan sehat di Pantai Boom kemarin
BERUNTUNG: Karyawan BUMN dan warga masyarakat umum turut ketiban hadiah sepeda gunung. Disediakan 70 door prize sepeda gunung.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Senin 10 Agustus 2015
BERITA UTAMA
Sopir dan 2 Penumpang Terluka ■ BUS...
Sambungan dari Hal 25
Begitu bus sampai di tikungan jalan Raya Kecamatan Banyuglugur, setir bus tiba-tiba tidak berfungsi. Kontan, sopir bus tidak bisa mengendalikan kemudinya. Lantaran setir bus tak berfungsi, laju bus tetap lurus. Sayang, saat bersamaan sebuah truk dari arah timur mendadak muncul dari balik tikungan. Jarak yang sangat dekat membuat kecelakaan tak dapat dihindari. Moncong bus menabrak truk hingga bus terguling. Kecelakaan tersebut membuat puluhan penumpang bus berteriak. Beberapa saat setelah bus terguling, para penumpang mulai sadar dan berteriak minta tolong. Para penumpang, akhirnya dievakuasi oleh polisi serta sejumlah pengendara yang berada di belakang bus
NUR HARIRI/JPRS
MACET: Kondisi bus umum usai menabrak truk di jalan Raya Pantura, Kecamatan Banyuglugur, Sabtu (15/8) lalu.
dan truk. Dalam evakuasi tersebut, diketahui ada tiga warga yang terluka dan langsung dibawa ke puskesmas terdekat. Mereka adalah sopir bus
dan dua orang penumpang. Untungnya, luka yang diderita hanya luka ringan seperti luka lecet dan memar di beberapa bagian tubuhnya. Kanit Laka Satlantas Polres
Situbondo, Ipda Sutanto mengatakan, setelah evakuasi penumpang selesai. Pihaknya langsung mengevakuasi truk dan bus yang terguling. Sejak kecelakaan terjadi hingga evakuasi kedua kendaraan selesai kondisi lalu lintas macet total. “Ada tiga orang korban, yaitu sopir dan dua penumpang bus. Beruntung, ketiga korban luka ringan. Kemudian untuk evakuasi langsung kami lakukan dan sekitar satu jam kemudian arus lalu-lintas kembali lancar,” kata Ipda Sutanto. Dikatakan, kecelakaan bus dan truk itu diduga dipicu karena setir bus tidak berfungsi. Untuk memastikan penyebab sebenarnya, polisi terus melakukan penyelidikan. “Pengakuan sopir bus, setirnya tibatiba tidak berfungsi. Kita masih meminta keterangan saksi-saksi untuk memastikan penyebabnya,” terang Sutanto. (rri/pri)
Panitia Sudah Koordinasi dengan Polisi ■ GERAK...
Sambungan dari Hal 25
Tapi kalau merepotkan pengguna jalan, ya kita yang dirugikan,’’ protes salah seorang pengguna jalan yang mengaku dari Surabaya. Pantuan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, kemacetan tersebut disebabkan karena kurang sigapnya panitia pelaksana kegiatan Agustusan tersebut. Karena tidak adanya kordinasi yang bagus, kemacetan yang terjadi di jalan tersebut mengakibatkan para
penguna jalan merasa jengkel. Bahkan kemacetan tersebut banyak dikeluhkan para pengguna jalan yang baru saja mengunjungi pantai Pulau Merah. Banyak para wisatan lokal tersebut merasa kesal dengan ulah panitia penyelenggara gerak jalan tingkat desa tersebut. Apalagikemacetantersebutjugatidak adanya pihak dari kepolisian yang membantuuntukmenguraikecamatan tersebut.Padahalkalausajaadaanggota kepolisianyangikutmengaturaruslalu lintas saat ada kegiatan gerak jalan
kemarin,kemungkinanbesarkemacaten itu tidak akan terjadi. Kemacetan tersebut terlihat di garis finish kegiatan gerak jalan yang diadakan oleh pihak Desa Sambimulyo. Kemacetan tersebut juga membuat para pengguna jalan menjadi emosi. Apalagi petugas dari Linmas terkesan cuek karena tidak bisa mengatur arus lalu lalang kendaraan yang lewat. Kepala Desa Sambimulyo Wintoyo, saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi mengatakan, bahwa sebenarnya
pihak panitia kegiatan gerak jalan tersebut sudah berkordinasi dengan pihak kepolisian. Namun, kerena kurangnya komunikasi terjadilah kemacetan tersebut. “Sudah kordinasi dengan pihak kepolisian, mungkin polisinya masih di garis start, jangan asal menyalahkan pantia,’’ ujarnya. Camat Bangorejo Hardiyono saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon tidak ada jawaban sama sekali. Padahal terdengar nada sambung,tetapi tidak mau mengangkat telepon. (aif)
Tumbuhkan Sikap Kejujuran ■ MENGISI...
Sambungan dari Hal 25
Sudah selayaknya saat-saat kita memperingati kemerdekaan ini dibarengi dengan pemaknaan yang mendalam akan arti sebuah kemerdekaan. Kemerdekaan yang telah kita raih 70 tahun ini hendaknya menjadi pelajaran penting dan menjadi cermin bening. Terhitung perjalanan sebuah bangsa, sudahkah dengan usia 70 tahun ini kita semakin perkasa dan semakin bijak. Komitmen dan konsisten kita dalam menjaga bangsa dan negara sudahkan semakin baik dan benar. Untuk itu semua kita harus menyadari sepenuhnya bahwa kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para Founding Father kita bukan untuk dihancurkan, bukan untuk dilenyapkan tetapi untuk ditumbuhkembangkan menjadi negara bangsa yang penuh dengan keadilan, ketentraman dan kesejahteraan. Di saat kondisi berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat seperti ini utamanya kita yang berada di Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo, maka bangunan integritas yang harus kita wujudkan dalam memaknai kemerdekaan kali ini adakah keunggulan budi dan keunggulan karakter, karena dengan modal keunggulan budi dan karakter akan mampu menghasilkan kerja dan kinerja yang unggul dalam bidang apapun sesuai dengan kapasitas kita masing-masing. Sekadar bercermin dari kondisi yang mendera dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang tidak kita sadari secara terang adalah budaya massa yang sangat membahayakan, bahkan dapat
melenyapkan identitas bangsa. Penjajahan saat ini tidak lagi bersifat keras dan benderang tetapi lewat konsep hegemoni, dimana kita terjajah tetapi tidak menyadari dan bahkan merasa aman dan nyaman, walaupun dalam bentuk “penindasan” karena semua dinilai dengan biasa-biasa saja atau wajarwajar saja, namun jangan lupa, bahwa budaya massa adalah bentuk penjajahan atas budaya bangsa. Hal ini bisa kita simak mulai nama-nama anak akhir-akhir ini yang sudah berubah dibanding 20 tahun sebelumnya. Anak-anak merasa lebih keren kalau memakai nama-nama barat seolah-olah yang dari barat superior, belum lagi tentang mode dan lain-lain. Budaya massa yang dikemas caracara mirip industri menjadikan bangsa Indonesia yang tadinya populer dan adiluhur tergerus oleh budaya massa dan bahkan kehilangan pendukungnya. Persoalan yang demikian muncul karena identitas bangsa atas jati diri bangsa hilang, dimana orang-orang merasa modern dan menginternasional apabila melakukan hal-hal yang berbau barat dan menganggap rendah budaya sendiri. Inilah ancaman serius kedaulatan negara terutana ancaman terhadap ajaran Soekarno, “Tri Sakti”. Senyampang kita memperingati kemerdekaan, maka hal yang cukup hakiki yang perlu kita teguhkan adalah bahwa kemerdekaan itu pada gilirannya harus mampu memberi rasa keadilan dan kesejahteraan, untuk itu jalan yang harus ditempuh adalah semua pihak harus mau dan mampu untuk menjaga integritas yang purna dan komitmen terhadap identitas bangsa Indonesia. Bila jalan ini kita tempuh secara simultan
oleh seluruh anak bangsa, maka roda pemerintahan, berpolitik, berekonomi dan berkebudayaan akan tetap mampu mandiri dan berdaulat. Ini sebenarnya yang dicita-citakan oleh para proklamator yang sering disebut dengan “Jembatan Emas”. Kita sebagai generasi penerus harus mampu mengisi kemerdekaan ini dengan spirit untuk membangun negara yang kompetitif di era global ini, khususnya bagi pemimpin dan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo. Lebih lanjut, pemaknaan kemerdekaan dalam rangka memberikan keadilan dan kesejahteraan tersebut bisa paripurna sesuai dengan cita-cita proklamasai, maka seluruh anak bangsa juga harus mampu dan mau serta harus mengembalikan Pancasila kedalam jiwa bangsa. Pancasila bukan hanya sekadar dasar dan pandangan hidup berbangsa bernegara tetapi lebih dari itu, harus menjadi perilaku dalam berbangsa bernegara, dengan kata lain Pancasila bukan untuk “dibicarakan” saja tetapi harus dipraktekkan. Pancasila jangan hanya dijadikan pembicaraan tanpa makna, artinya Pancasila selalu dipidatokan, selalu diwacanakan, selalu didiskusikan tetapi tidak di implementasikan, tidak dibudayakan maka akan berakibat hancurnya tatanan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kita sebagai bangsa Indonesia harus mengakui dan percaya bahwa kesetiaan warga negara yang diwujudkan dalam laku pikir, laku ucap, laku sikap dan laku tindak yakni mau menghayati, mau mengamalkan serta mengamankan Pancasila adalah keniscayaan untuk semakin memantapkan dan
meyakini kebenaran dan kebaikan serta keunggulan Pancasila guna membangun masyarakat, bangsa dan negara. Yang tidak boleh dilupakan juga dalam memaknai kemerdekaan bahwa saat ini rakyat masih tetap berdiri di depan pintu gerbang untuk menatap kedepan negara tercinta Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur. Oleh karena itu para pemimpin baik nasional, regional, lokal baik eksekutif, legislatif, yudikatif jangan disia-siakan kemerdekaan yang sudah 70 tahun ini, mari berikan yang terbaik untuk Indonesia Raya. Kita memerlukan Soekarno-Hatta baru yang sungguh-sungguh tidak “terlalu tertarik oleh kehendak kecil-kecil” tetapi kepada langkah besar yaitu bangkitnya Indonesia. Akhirnya, dengan memperingati Kemerdekaan 70 tahun ini marilah kita jadikan kejujuran menjadi cermin bening untuk mengatakan hal yang benar agar kita tidak terpojok pada area abu-abu, hidup yang kontraproduktif dan tidak bermanfaat bagi sesama. Dengan kejujuran kita melihat sesuatu itu putih sehingga menjadi lebih bijak, lalu dengan bijak dan amanah orang akan bisa percaya sekaligus menumbuhkan kepercayaan terhadap hasil kerja, ini semua bisa menjadi etos kerja untuk meraih cita-cita dab harapan sebagai bangsa Indonesia. Semoga Negara Indonesia menjadi “rumah” yang mengayomi dan memberikan kedamaian bagi warganya sepanjang masa sebagaimana lagu “Indonesia Tanah Air Beta”. Dirgahayu Republik Indonesia, Jaya Bangsaku, Jaya Negaraku. (*) * Ketua DHC ’45 Banyuwangi
Cocok Dipakai Menghabiskan Waktu Sore ■ PANTAI...
Sambungan dari Hal 25
Dengan jalur itu, untuk menuju pantai kami harus menempuh perjalanan lagi sejauh kirakira 4 km. Untuk jalur kedua, bisa dilewati melalui Desa Sidodadi. Tepatnya di selatan Pasar Galekan ada sebuah jalan masuk ke arah timur sejauh kira-kira 6 km untuk menuju Pantai Bimo. Jalur ketiga untuk menuju Pantai Bimo juga bisa dilewati melalui Desa Sumberkencono. Dari desa ini jarak untuk menuju pantai Bimo lebih jauh dibandingkan jalur-jalur lainnya, yakni sekitar 10 km untuk menuju Pantai Bimo. Karena kami yang akan menuju Pantai Bimo bergerak dari arah utara, maka kami memilih untuk menuju Pantai Bimo dari jalur yang pertama. Yakni dari jalan masuk ke arah timur yang ada di samping masjid yang ada di perbatasan Situbondo-Banyuwangi dengan menggunakan mobil Toyota New Fortuner. Selama perjalanan menuju Pantai Bimo, kami melewati perkampungan-perkampungan warga. Kami juga melewati sungai besar yang biasa digunakan masyarakat setempat untuk keperluan mandi dan lain sebagainya. Bahkan, air sungai tersebut juga digunakan warga sebagai sumber air pertanian warga setempat. Meski berada di pesisir pantai, tampaknya masyarakat Bimorejo banyak juga yang berprofesi sebagai petani. Lahan pertanian di sana sangat luas sekali. Ada lahan pertanian bawang merah,
jagung, padi, cabai dan lain sebagainya. Tapi dilihat dari tanaman yang ada di lahan pertanian warga, tanaman bawang merah lebih mendominasi dibandingkan dengan tanaman lainnya. Sekitar 1 km dari Pantai Bimo, kami juga banyak menjumpai tambak-tambak berjejeran di dekat pantai. Sepertinya, tambak-tambak tersebut adalah tambak udang. Jalan darat sejauh 4 km sudah kita lewati, akhirnya kami sampai juga di Pantai Bimo yang memang menjadi tujuan kami. Pantai Bimo memang tidak se-eksotik Pantai Kelor. Dari segi visual, pantai ini hampir sama seperti Pantai Pandean yang ada di Desa Wonorejo, Situbondo. Pasir pantai semuanya berwarna hitam, tekstur pasir juga lumayan halus. Pohonpohon kelapa juga tampak berdiri gagah di pinggir Pantai Bimo. Deburan ombak yang menuju pantai juga tidak terlalu tinggi. Pantai ini cocok kami kira digunakan untuk masyarakat untuk menghabiskan wakti sore harinya. “Kalau hari libur utamanya sore hari banyak warga yang ke pantai untuk bermain. Lautnya biru muda warnanya kalau cuaca lagi baik, “ ujar Sutriano, 57, warga setempat. Sutrisno mengatakan, warga sekitar Pantai Bimo ini memang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan. Hal ini bisa dilihat banyaknya perahu-perahu nelayan yang sedang sandar. Karena secara kebetulan saat kami ke sana angin sedang kencang sehingga perahu nelayan tidak pergi melaut. “Ini anginnya lagi kencang, jadi perahu diparkir oleh nelayan. Selain nelayan banyak juga kok warga yang bertani
di Desa Bimorejo ini,” tambahnya. Di Pantai Bimo ini juga ada satu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) berdiri di pinggir pantai. Tidak besar ukurannya memang. Luas bangunan TPI hanya sekitar 5x5 meter. Meski kecil dengan adanya TPI ini menunjukkan kalau di Pantai Bimo memang setiap harinya terjadi transaksi jual beli ikan. “Karena lagi sepi ikan jadi tidak ada transaksi saat ini, kalau lagi panen ikan ya ramai TPI itu. Ikannya macam-macam ada tongkol, lemuru, dan lain sebagainya,” terang Sutrisno. Sayangnya, potensi-potensi yang ada di Pantai Bimo ini tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan pantai. Di sekitar pantai pemandangan sampah menumpuk memang mendominasi. Bahkan pasir di Pantai Bimo hampir seluruhnya tertutup oleh sampah. Mendengar komentar dari Sutrisno tadi yang mengatakan kalau Pantai Bimo banyak dikunjungi warga saat hari libur maupun sore, alangkah lebih baiknya kalau kebersihan pantai lebih dijaga lagi. Agar pantai lebih terlihat bersih dan rapi. Kami yakin dengan pantai yang lebih bersih lagi, masyarakat yang berkunjung bisa lebih banyak lagi untuk menghabiskan waktu di Pantai Bimo. Dengan banyaknya warga yang mengunjungi Pantai Bimo nantinya bisa dijadikan alternatif warga sekitar untuk meraup rupiah dari segi pariwisata.Itung-itung bisa dibuat tambahan pendapatan warga sekitar jika sedang paceklik ikan seperti saat ini. (als/bersambung)
31
Bisa Ajak Rembugan Pemilik Rumah ■ RESTORASI...
Sambungan dari Hal 25
Tidak hanya bagi pemerintah kabupaten yang sudah mati-matian memromosikan kota berjuluk The Sunrise of Java. Tapi juga bagi masyarakat Banyuwangi umumnya. Stakeholder lainnya seperti agen perjalanan juga berhak bangga. Apa yang telah dikerjakan bahu membahu selama ini mulai bisa dirasakan hasilnya. Apa yang sudah ditanam bersama mulai ada yang bisa dipanen. Tapi, tidak boleh berpuas diri dulu. Untuk benarbenar bisa menikmati panen raya di ladang pariwisata, masih butuh kerja lebih keras lagi. Dibutuhkan kerja sama yang lebih kuat lagi. Bukan sekadar bahu-membahu, tapi harus mau pikul-memikul. Masyarakat sebagai tuan rumah harus lebih ramah lagi. Harus memberi jaminan kepada wisman: silakan jalan-jalan, tidak akan kami ganggu. Sebaliknya kami akan sambut dengan senyum mengembang. Keramahan orang Banyuwangi sudah sangat terkenal. Orang Banyuwangi sangat egaliter. Sangat welcome kepada siapa saja yang datang ke daerahnya. Kalau ada yang macam-macam terhadap tamu, berarti ia layak diragukan ke-Banyuwangi-annya. Sebab, dari sono-nya orang Banyuwangi memang sudah ramah dan familiar. Keramahan itu modal utama dalam mengembangkan pariwisata. Dan, sangat mungkin makin membanjirnya wisatawan ke Kota Gandrung karena keramahan tersebut. Wisman yang datang ke Banyuwangi saat ini boleh jadi karena provokasi dan provokasi famili dan temannya yang sudah mengunjungi Banyuwangi: Anda layak ke Banyuwangi. Di sana ada blue fire yang sangat indah. Ada Pulau Merah yang tak kalah dari pantai Kuta, Bali. Juga ada ribuan senyum yang akan menyambutmu. Masyarakatnya sangat ramah. Kalau provokasi itu benar adanya, maka mulai sekarang yang belum bisa senyum harus berlatih senyum. Terutama masyarakat yang tinggal di sekitar destinasi. Bila perlu dikursus oleh Dinas Pariwisata Banyuwangi –sekaligus bahasa Inggis dasar. Itu saja modalnya. Tidak perlu mengubah gaya penampilan. Tidak usah mengganti model berpakaian khas Banyuwangi dengan kebiasaan wisman. Mereka sudah terbiasa jalan-jalan dengan busana minim. Keseharian mereka di negara asalnya memang seperti itu. Justru kalau pakai sarung malah dianggap aneh. Kalau di antara kita ada yang coba-coba meniru kebiasaan berpakaian mereka di sini, bisa-bisa kena garuk satpol PP. Dianggap sudah owah isi batok kepala kita. Alias belajar stres. Ha ha ha.... Sebaliknya, kalau kita berani mengenakan pakaian adat Banyuwangi mereka akan senang sekali melihatnya. Bahkan, bisa-bisa, kita akan jadi foto model dadakan. Dianggap jadi obyek foto paling menarik. Turis yang ‘berkeliaran’ di kota Banyuwangi sangat mungkin
akan terus bertambah. Selain belajar senyum, masyarakat seyogianya juga mulai menata lingkungannya. Rumah dan toko yang berada dipinggir jalan raya dipercantik. Tapi jangan sampai mengubah bentuk aslinya. Terutama, rumah-rumah kuno yang berada di kawasan tertentu. Selain Inggrisan yang memiliki nilai sejarah tinggi, Pemkab Banyuwangi kiranya perlu mempercantik kawasan Pechinan dan Kampung Arab. Kenapa pemerintah perlu merevitalisasi dua tempat terakhir yang saya sebuta tadi? Karena keduanya berada di jantung dan sekitar ibu kota Banyuwangi. Bagi yang berwisata ke Singapura, rasanya belum lengkap sebelum mengunjungi Little India. Sebuah kawasan wisata yang berada di Seragoon Road Singapura. Tempat itu menarik karena suasana Indianya kental sekali. menyusuri lorong-lorong di kawasan itu hidung akan disengat aroma rempah-rempah dan harum dupa yang menjadi khas minyak wangi India. Juga tak ketinggalan deretan lapak yang menjual CD dan VCD lagu-lagu Bollywood. Bangunan di Little India juga menonjolkan pernak-pernik India. Satu lagi kawasan di suatu negara yang dieksploitasi menjadi destinasi wisata. Baik itu di benua Asia maupun Eropa: kampung Tionghoa atau lebih dikenal dengan sebutan China Town. Sama dengan Little India di Singapura, China Town juga menonjolkan bangunan dengan pernak-pernik arsitek khas Tiongkok dipadu dengan kulinernya. Kita punya Pechinan dan Kampung Arab. Tidak ada salahnya kalau kita angkat kedua kawasan tersebut menjadi salah satu destinasi unggulan. Kedua kawasan itu direstorasi. Bangunan dan rumah kunonya dipercantik. Kalau belum bisa dicat seperti bangunan aslinya dulu, biar cepat dicat seragam dulu. Misalnya yang simpel dicat semua. Tanpa terkecuali. Biayanya dari mana? Bagaimana kalau yang punya rumah tidak mampu mempercantik bangunannya dengan cepat? Di situlah kehadiran pemerintah ditunggu. Warga pemilik rumah dan ‘penguasa’ kawasan diajak rembugan. Mencari solusi bersama. Toh itu untuk kepentingan bersama. Harus memberi untuk yang sama. Tidak ada yang tidak bisa dipecahkan kalau dimusyawarahkan, bukan. Kalau Pechinan dan Kampung Arab sudah tuntas direstorasi, kita tidak bingung lagi menjawab pertanyaan yang bisa diajukan saat datang ke Banyuwangi: di Banyuwangi apa ada Pechinan, apa ada Kampung Arab? Tentu saja, kelak kalau Pechinan dan Kampung Arab sudah menjadi destinasi yang ramai, masyarakat setempat bisa lebih kreatif. Membuka restoran dengan menu khas Tiongkok dan Arab. Tak ketinggalan juga toko-toko suvenir. Prospektif, bukan? Sekarang tinggal menunggu siapa yang akan memulai. (kaosing93@ gmail.com, @AdlawiSamsudin)
Akan Gelar Rapat Pleno ■ TERIMA... Sambungan dari Hal 32
“Untuk laporan Bu Satiyem terkait persoalan pribadi calon,” ungkap Ketua Panwaslih, Atim Hariyadi Atim mengatakan, klarifikasi dilakukan dengan tujuan melengkapi informasi terhadap dugaan pelanggaran yang dilaporkan pihak pelapor. “Setelah mengklarifikasi pelapor, Panwaslih akan melakukan rapat pleno untuk menentukan apakah hal yang dilaporkan itu merupakan pelanggaran pemilu ataukah tidak. Jika tidak masuk unsur pelanggaran pemilu, tentu laporan itu tidak bisa ditindaklanjuti,” ujarnya kemarin (16/8). Sebaliknya, jika ternyata hal yang dilaporkan tersebut masuk kategori pelanggaran pemilu, kata Atim,
akan dikaji lebih jauh apakah termasuk pelanggaran administrasi, pidana, kode etik, atau sengketa. Penanganan pelanggaran administrasi akan dilakukan Panwaslih dengan berkoordinasi dengan KPU. Sedangkan jika disimpulkan pelanggaran pidana, maka Panwaslih akan melimpahkan penanganan kasus itu kepada kepolisian atau kejaksaan. Namun jika pelanggaran itu masuk kategori sengketa, tutur Atim, pihaknya akan berupaya menyelesaikan sengketa itu di tingkat Panwaslih untuk memfasilitasi musyawarah mufakat antar pihak yang bersengketa. “Jika tidak tercapai mufakat, Panwaslih akan membuat keputusan. Keputusan Panwaslih itu akan dijadikan acuan kepada
pihak yang tidak puas untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN),” cetusnya. Sedangkan pelanggaran pemilu tersebut masuk ke ranah kode etik penyelenggara Pemilu, kata Atim, penindakan akan dilakukan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). “Sampai sejauh ini kami belum mengeluarkan rekomendasi terkait pelanggaran pemilu,” kata mantan komisioner KPU itu. Ditanya laporan apa saja yang hingga kini telah diterima Panwaslih Banyuwangi, Atim mengungkapkan, selain laporan menyangkut surat keputusan (SK) partai, ada pula pelapor yang melaporkan tentang hal-hal yang menyangkut hukum dan pribadi salah satu calon. (sgt/afi)
32
Jawa Pos Senin 17 Agustus 2015
9 DESEMBER 2015
Terima Dua Laporan Panwaslih Langsung Lakukan Klarifikasi BANYUWANGI- Menjelang penetapan pasangan calon (paslon) pada 24 Agustus mendatang, Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) melaksanakan klarifikasi kepada beberapa pihak yang melaporkan dugaan pelanggaran. Sedikitnya Panwaslih telah melakukan klari-
fikasi dua pi hak yang melaporkan indikasi pemilu dalam dua hari berturut-turut. Panwaslih melakukan DOK.RaBa klarifikasi Atim Hariyadi terhadap pelapor yang juga mantan kandidat bakal calon bupati (bacabup) yang
maju dari jalur perseorangan, yakni Satiyem pada Sabtu lalu (15/8). Sehari berselang, lembaga pengawas pemilu tingkat lokal itu mengklarifikasi terhadap pelapor yang berasal kalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM) kemarin (16/8). Laporan LSM terkait pelaksanaan Pilbup Banyuwangi. Laporan LSM itu merupakan kasus pelimpahan dari Bawaslu Jatim terkait pelaksanaan pilbup n Baca Terima...Hal 31