Radar Banyuwangi | 17 Januari 2015

Page 1

17 JANUARI

TAHUN 2016

KUCUR

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 25

Belasan Dermaga Nelayan Diawasi

NGOPAI

EKO SUMARYANTO

Rutin Gowes Bareng KESIBUKAN sebagai kepala Kantor Pos Banyuwangi tidak membuat Eko Sumaryanto lupa berolahraga. Saat ini olahraga yang dia tekuni adalah olahraga bersepeda. Setiap pekan dia selalu menyempatkan diri gowes keliling kota bersama rekan-rekan kantor. Hal itu dilakukan selain untuk menjaga kebugaran tubuh, juga untuk mempererat silaturahmi antar karyawan di Kantor Pos Banyuwangi. ”Hari Minggu pagi saya selalu gowes bareng karyawan. Sambil gowes biasanya juga sambil sebar brosur,” terang bapak dua anak itu lantas terkekeh. Selain olahraga, gowes juga untuk menghilangkan jenuh di waktu senggang selepas kerja. Eko juga selalu menyempatkan diri menyaksikan kesenian-kesenian daerah di Banyuwangi. Di sekitar tempat tinggalnya di Kecamatan Rogojampi bermacam kesenian, seperti kuntulan, janger, gandrung, dan sebagainya, sangat mudah dijumpai. Dia pun sangat gemar menyaksikan aneka kesenian daerah itu sekalipun bukan kelahiran Banyuwangi. ”Ya, suka sekali lihat kesenian-kesenian seperti itu. Itu juga bisa saya jadikan sarana r e f r e s h i n g ,” pungkas lelaki kelahiran Ngawi 9 September 1970 itu. (tfs/ c1/bay)

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

EKONOMI

Realisasi Kredit Capai Rp 5,41 T

FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/RABA

GELADI: Alat musik petik tradisional dari Nusa Tenggara Timur ikut meramaikan Festival Kampong Temenggungan, Banyuwangi, kemarin.

Seniman Asing Manggung di Kampong BANYUWANGI - Beberapa ruas jalan kampung di Kelurahan Temenggungan, Kecamatan Banyuwangi, mendadak dijejali pengunjung sejak sore kemarin (16/1). Mereka datang ke ruas jalan itu untuk menyaksikan Festival Kampong Temenggungan yang dihelat sejak sore sampai hari ini (17/1). Dalam Festival Kampong Te-

BANYUWANGI - Pengamanan objek vital, seperti pelabuhan penyeberangan dan bandara, terus dilakukan aparat gabungan TNI dan Polri untuk mempersempit ruang gerak teroris hingga kemarin (16/1). Selain itu, aparat kepolisian juga turut mengawasi belasan pelabuhan nelayan yang berpotensi digunakan pelaku kejahatan dan teroris untuk menjalankan aksi. Guna menekan potensi kerawanan tersebut, Satpol Air Polres Banyuwangi meningkatkan kewaspadaan. Selain memperketat pengamanan di Selat Bali, petugas juga mengawasi beberapa pelabuhan nelayan di Banyuwangi. Pelabuhan nelayan dianggap salah satu titik rawan. Sebab, ada potensi pelabuhan kecil itu digunakan teroris untuk memulai aksi. Polisi pun menggandeng kelompok nelayan untuk bersama-sama menjaga keamanan di lingkungan masing-masing ■ Baca Belasan...Hal 31

menggungan itu, enam seniman mancanegara berkolaborasi dengan grup musik bambu (patrol) asli Banyuwangi. Selain seniman luar negeri, sebanyak 20 musisi kontemporer Indonesia juga akan meramaikan festival yang digelar untuk pertama kali di Kelurahan Temenggungan itu ■ Baca Seniman...Hal 31

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

BANYUWANGI - Realisasi kredit perbankan Banyuwangi meningkat 12 persen dari tahun lalu. Data Bank Indonesia (BI) perwakilan Jember hingga November 2015, jumlah kredit yang dikucurlam perbankan mencapai Rp 5,41 triliun. Kepala BI Perwakilan Jember, Achmad Bunyamin, melalui Kepala Unit Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan, Gede Agus Wijaya, menyebutkan pertumbuhan sektor pengangkutan paling tinggi dibanding yang lain. “Pertumbuhannya memang paling tinggi dengan pangsa pasar hanya 2,56 persen. Capaian kredit pengangkutan pada November mencapai Rp 143 miliar,” katanya ■

TETAP SIAGA: Petugas kepolisian mengecek kendaraan di pintu masuk Pelabuhan ASDP Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, kemarin (16/1).

Baca Realisasi...Hal 31

SEMENTARA itu, pengamanan di pintu masuk menuju Pulau Bali, yakni Pelabuhan ASDP Ketapang, masih diperketat. Petugas kepolisian dan TNI masih melakukan penjagaan di pintu masuk pelabuhan dan melakukan pemeriksaan secara intensif kepada penumpang dan barang bawaan di dalam kendaraan yang menuju Bali. Tidak mau kecolongan, pihak Polres Banyuwangi setiap malam menambah satu peleton personel. Kabag Ops Polres Banyuwangi, Kompol Sujarwo, menegaskan pengamanan ekstraketat di pintu masuk Pelabuhan ASDP Ketapang itu masih terus diterapkan sampai kondisi benar-benar aman dan kondusif. Sejauh ini, pasca terjadinya teror di Jakarta, petugas kepolisian yang melakukan penjagaan di pelabuhan masih belum menemukan benda-benda mencurigakan yang dibawa penumpang menuju Bali. ”Mudah-mudahan tidak ada,” tegasnya. Sujarwo menambahkan, tambahan personel pada malam hari di areal pelabuhan memang perlu dilakukan. Hal itu karena pada malam hari penyelundupan barang-barang mencurigakan, seperti bahan peledak (handak), senjata tajam (sajam), dan minuman keras (miras), sangat rentan dilakukan. ”Setiap malam akan kita tambah personel satu peleton (30 personel) menyebar di areal pelabuhan,” terang Sujarwo. Mengingat jalur menuju Pulau Bali tidak hanya melalui Pelabuhan ASDP Ketapang, pihak kepolisian juga akan intensif melakukan pengawasan di pelabuhan-pelabuhan nelayan di Banyuwangi ■

Belum Temukan Barang yang Mencurigakan

BAGAIMANA INI... ALAT TIUP: Gilles Saisi asal Prancis memainkan clarinet sore kemarin.

DANCER: Mallory Eddy dari negara bagian Georgia, Amerika Serikat, beraksi di Kelurahan Temenggungan, Banyuwangi, kemarin.

Baca Belum...Hal 31

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

TERBENGKALAI: Rambu di jembatan perbatasan Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh, dan Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono, dibiarkan rusak, kemarin (16/1).

Rambu Lalu Lintas Rusak Dibiarkan SINGOJURUH - Sebuah rambu lalu lintas di jembatan yang menjadi pembatas Desa Gambor, Kecamatan Singojuruh, dan Desa Parijatah wetan, Kecamatan Srono, sudah lama hilang dan rusak tapi tidak segera diperbaiki. Di sekitar jembatan itu sedikitnya ada tiga rambu lalu lintas berupa peringatan. Dari jumlah rambu itu ada yang hilang dan ada yang rusak. Padahal, rambu-rambu yang di antaranya pemberitahuan batas tonase kendaraan itu sangat penting. “Bahaya kalau tidak ada rambu-rambu,” cetus Solihin, 34, salah satu warga di sekitar jembatan. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, rambu lalu lintas di sekitar jembatan itu ada yang hilang dan kelihatannya dicuri. Sebagian besi rambu-rambu juga telah berkarat dan keropos. Satu rambu tertutup papan peringatan. (ddy/c1/abi) http://www.radarbanyuwangi.co.id

Meracik Temulawak dengan Lidah Buaya, Minuman Sehat yang Kaya Serat

Kurang Hati-hati Bisa Tertusuk Duri dan Gatal Kena Getah Minuman temulawak merupakan minuman herbal yang memiliki banyak manfaat. Dua sahabat, Angga, yang berstatus mahasiswa, dan Indah, mantan perawat, berkreasi menciptakan temulawak rasa lidah buaya. CHIEN JULLIEN, Banyuwangi MASYARAKAT Banyuwangi tidak asing dengan minuman temulawak. Bahkan, tidak sedikit warga yang mengonsumsinya sehari-hari. Kita bisa

menemui minuman temulawak di warung hingga restoran. Di warung, kemasan temulawak nyaris serupa, yakni botol kaca atau botol plastik ukuran 600 ml. Dengan tampilan sederhana tersebut, minuman temulawak hanya dikonsumsi oleh kalangan terbatas. Padahal, temulawak sebenarnya bersifat preventif terhadap penyakit. Itulah yang menyebabkan Indah Mutia Handayani, 40, tergerak mengubah wajah temulawak menjadi sedikit “premium”. Harapannya, temulawak semakin diminati anak muda. Kebetulan, Indah bertemu Aditya Rangga Wisnu, 28, yang memiliki usaha kecil minuman temulawak. Kemudian, mereka berdiskusi untuk menciptakan produk temulawak yang memiliki nilai plus ■ Baca Kurang...Hal 31

Polisi belum menemukan barang mencurigakan di Ketapang Kalau razia digeser ke rumah-rumah kos, pasti dapat

Selama latihan, pemain Persewangi dapat sangu Semoga bukan sangu doa semata

CHIEN JULLIEN/RABA

KREATIF: Aditya Rangga Wisnu dan Indah Mutia Handayani meracik temulawak lidah buaya di Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, kemarin. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


BERITA UTAMA

26

R A D A R

B A N Y U W A N G I

AGENDA KOTA

Wira Pradana ISTIMEWA

ADA APA LAGI

Tanah Sempadan Sungai Bisa Dijual?

Minggu 17 Januari 2016

Pendapatan Kereta Kelinci Menurun

Seminar Dahsyat Menanam 12 Pohon PABRIK membuat lingkungan kita tercemar, kendaran bermotor dengan asapnya bikin polusi. Rumah kaca bikin lapisan ozon bocor. Tapi ada satu bisnis yang bukan hanya kita yang merasakan manfaatnya tapi juga seluruh alam. Tidak hanya manusia tapi juga hewan-hewan merasakan sumbangan oksigen. Akar pohon menahan banjir, udara menjadi lebih bersih, petani mendapatkan tambahan penghasilan dan banyak manfaat lainnya. Mari menanam pohon. Modal jutaan hasil miliaran. Sangat cocok untuk wiraswasta, pensiunan, karyawan, ibu rumah tangga, profesional, dan berbagai jenis profesi lainnya. Hadiri seminar dahsyat bagaimana memiliki aset miliaran rupiah hanya dengan menanam 12 pohon. Segera daftarkan seminarnya tempat terbatas: Minggu, 17 Januari 2016 pukul: 10.00.hari ini di Ruko Balito Residence (Selatan Pom Bensin Tegalyasan) Jl. Raya Sempu, Genteng, Banyuwangi. Bersama: H. Wiraa Pradana, ST peraih penghargaan The Winner Indonesian Award 20 2012 012 12yyyaitu a tu pengharai gaan untuk pribadi di yang berrkualitas, energik,, intelek, memiliki loyalitas tas dan dedikasi yang tinggi, ggi, profesional dan berprestasi. asi. Sebuah penghargaan yang ng ditanda tangani oleh 3 menteri. teri. Sudah menanam pohon n dan menggerakkan 200 00 ribuan pohon yang telah elah tertanam. Manfaatkan tkan moment langka ini! Sekecil apapun konontribusi kita bisa menyelamatkan banyak yak manusia “Save The Earth”. Contact Person: son: 081231130234-0811937687234. (*)

Jawa Pos

SHULHAN HADI/JPRG

SEPI: Kereta kelinci diparkir di barat jembatan Gambiran, Desa /Kecamatan Gambiran, jumat lalu (15/1).

GAMBIRAN - Setiap perayaan Maulid Nabi Muhammad, biasanya pemilik kereta kelinci itu panen karena para penyewa naik drastis. Tapi pada tahun ini, pendapatan mereka malah menurun. Salah satu pemilik kereta kelinci, Fajar Syaiful, 29, asal Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng, mengatakan pada perayaan Maulid kali ini sangat sepi. Bahkan, dibanding setahun lalu pendapatannya menurun hingga 50 persen. “Penyewa tetap ada, tapi menurun,” katanya. Sepinya penyewa itu, terang dia, karena para penyewa itu kebanyakan dari kalangan sekolah yang me-

ngadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad. Sementara saat ini, Maulid Nabi Muhammad bersamaan dengan libur panjang. “Tahun lalu hampir setiap hari disewa,” ujarnya. Untuk setiap penyewaan, Fajar menyebut menarik harga sekitar Rp 350 ribu untuk satu kali kegiatan dengan kekuatan penumpang mencapai 50 anak kecil. Hal senada juga disampaikan Nur Yasin, 39, pemilik kereta kelinci dari Desa/KecamatanSempu.Menurutnya, untuk peringatan Maulid tahun ini sepi. Selain karena liburan, perayaan Maulid juga bersamaan dengan musim tanam padi. (sli/c1/abi)

Penderita DBD mulai Menurun GLENMORE - Sejumlah daerah yang tahun lalu warganya banyak terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) kali ini relatif aman. Tetapi, potensi terserang penyakit yang disebabkan nyamuk aedes aegypti itu masih ada. Daerah yang tahun lalu warganya banyak terserang DBD itu adalah Kecamatan Glenmore. “Akhir Desember 2015 ada warga Sumbergondo (Kecamatan Glenmore) yang terkena DBD, tapi penderita itu tinggal di Genteng,” terang Kepala Puskesmas Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, dr. Bambang Hariyono. Penderita DBD asal Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, itu adalah Rafif Izal, 9. Pasien itu oleh keluarganya dibawa

ke RS Al-Huda, Genteng. “Tahun ini kondisi masyarakat lebih baik,” ungkapnya. Menurunnya angka penderita DBD juga disampaikan Kepala Puskesmas Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, dr. Sugeng Purnomo. Menurutnya, daerahnya memang rentan DBD. Hal itu karena banyaknya tanaman buah jeruk dan buah naga. Tetapi, saat ini di daerahnya nihil DBD. “Sempat ada kabar warga terkena DBD, ternyata bukan,” katanya. Sugeng mengimbau warga yang memiliki saudara atau kerabat mengalami panas tinggi segera dibawa ke puskesmas. “Warga itu kalau ada anggotanya panas, sering divonis kena DBD, padahal belum tentu,” ujarnya. (sli/c1/abi)

ROGOJAMPI - Sebidang lahan di tepi jalan raya Dusun Krajan, Desa Lemahbangdewo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, cukup membingungkan warga. Lahan di tepi jalan raya dan jelas ada patok biru milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan itu ada papan bertulisan “dijual” lengkap dengan nomor telepon. Warga banyak yang mempertanyakan status tanah yang ”dijual” tersebut. Selain berada di tepi jalan raya dan tepi sungai, lahan itu merupakan sempadan sungai. “Kok bisa sempadan sungai dijual, pembelinya mesti pikir-pikir,” ujar Haryono, 36, salah seorang warga Kecamatan Rogojampi ■

PERIKSA: Dua petugas Puskesmas Tulungrejo sedang memeriksa data warga yang berpotensi terserang DBD Kamis lalu (14/1).

Baca Tanah...Hal 31 SHULHAN HADI/JPRG

AKBAR KONSTRUKSI AN HLI MENGERJAK

A

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Toyota Innova

Honda New CRV

BANYUWANGI Espass Djl Mobil Espass Th 96, Istmw, Ungu Mtlk Siap Pakai Plat DK, 38,5 Jt H:081338415837

BAJA BERAT

Antara Lain :

DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL

081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI

STNK Dijual Innova Thn 09 disel silver hrg 176 jt nego bisa cash & kredit atau tukar tambah HB : 08123453975

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Mau pasang lowongan? Hubungi HP: 08123353502

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

J Wartawan

Dijual New CRV Thn 013/011 manual/ matic hitam hrg 305/225 jt nego bisa cash & kredit atau tukar tambah HB: 082142194111

Hlg STNK P 2774 WE an Immanuel Tambaru, Jl. Ikan Kerapu 69 RT. 3/1, Krngrjo

HATI-HATI! BANYUWANGI

BANYUWANGI

Rumah Jl. Tengiri

Dijual Rumah Luas 240 m2, Lt Atas 4 Kmr, Lt Bawah 3 Kmr, Garasi. Bisa dibuat Kos2an, Lokasi Jl. Tengiri Sekitar MAN Bwi Hrg Rp. 777 Juta Nego Hub: 082382689998

Tanah 611m2 Djl Tanah SHM Luas 611 m2, Ada Bangunan Semi Permanen, LB 18X8 m Tanpa Perantara, Lok. Jl. Lingk Lalangan Ds. Rejosari Hrg 125 Jt Nego H: 085204588246

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Radar Banyuwangi menghimbau un tuk was pada dan ber hati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyu wa ngi maka segera kon fir masi ke Radar Ba nyu wangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwa ngi tidak bertang gung ja wab atas semua transaksi yang ter jadi selain pema sa ngan iklan secara res mi di Radar Banyuwangi.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Minggu 17 Januari 2016

27

Tiga Penari BEC Berangkat ke Madrid BANYUWANGI - Atensi Kementerian Pariwisata terhadap perkembangan Kabupaten Banyuwangi kembali terlihat. Kemarin (16/1) tiga penari Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) diberangkatkan menuju Madrid, Spanyol, untuk menjadi salah satu dari penampil yang diunggulkan Kementerian Pariwisata sebagai perwakilan Republik Indonesia. Ketiga penari BEC tersebut adalah M. Budi, 21; Olivia Gunawan, 17; dan Niluh Ratih, 16. Mereka akan menyajikan kostum terbaik bersama daerah lain untuk mewakili Indonesia selama sembilan hari mulai 18 hingga 26 Januari. Ketiganya juga akan membawakan beberapa tarian tradisional seperti tari gandrung dan tari cengkir gading. Olivia, salah seorang penari BEC, mengatakan sebelum

HUKUM PERDATA

Bisa Berperkara di Bawah Rp 200 Juta BANYUWANGI - Masyarakat yang memiliki sengketa perdata kini terbuka lebar kesempatan menyelesaikannya di pengadilan. Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 2 Tahun 2015 tentang tata cara penyelesaian gugatan sederhana memberikan ruang bagi masyarakat untuk melayangkan gugatan ke meja hijau. Berdasar peraturan itu, masyarakat bisa mengajukan gugatan perdata dengan nilai gugatan paling banyak Rp 200 juta. Itu artinya, gugatan dengan nominal di bawah ambang batas tersebut bisa dilakukan. Tetapi, gugatan sederhana yang diajukan melingkupi perkara cedera janji atau melawan hukum itu diberi tenggat waktu penyelesaian hanya 25 hari sejak sidang pertama. Dibandingkan gugatan perdata umumnya, proses perdata kali ini lebih sederhana dan lebih cepat. Humas Pengadilan Negeri Banyuwangi, Heru Setiadji, mengatakan meski peluang nilai gugatan berkisar di ambang batas Rp 200 juta, aturan itu tidak berlaku untuk perkara yang penyelesaian sengketanya dilakukan melalui pengadilan khusus sebagaimana diatur di dalam perundang-undangan n

PERTANIAN

Bakal Bentuk Desa Organik Buah Naga

Baca Bentuk...Hal 31

ditunjuk mereka terlebih dahulu diseleksi. Ada lebih dari 20 penari BEC yang mengikuti seleksi hingga akhirnya ditentukan tiga orang sesuai kuota Kementerian Pariwisata. Siswi SMAN 1 Banyuwangi itu menambahkan,

mereka yang terpilih itu memiliki kemampuan make up dan menari. “Kemarin yang menyeleksi dari paguyuban BEC. Saya senang bisa berangkat n Baca Tiga...Hal 31

BUMN PNM Siap Salurkan Modal Usaha

Baca Bisa...Hal 31

BANYUWANGI - Pesatnya perkembangan budi daya buah naga di kawasan Banyuwangi Selatan membuat wilayah tersebut kerap menjadi jujugan wisatawan yang berminat di segmen plantation. Membaca kondisi tersebut, pemerintah akan memanfaatkan potensi wisata tersebut dalam sebuah konsep Desa Organik Buah Naga. Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (PKP) Banyuwangi, Ikrori Hudanto, melalui Kepala Bidang Hortikultura, Saifullah, mengatakan tahun ini pihaknya akan memulai program tersebut dengan pembangunan demonstrasi plot (demplot) seluas satu hektare di Kecamatan Pesanggaran. “Program ini akan dibiayai APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara),” ujarnya kemarin (16/1). Langkah pertama yang dia lakukan adalah melakukan sinergi dengan petani setempat. Saifullah menyampaikan ada beberapa hal yang harus dibenahi oleh petani demi mendukung terwujudnya Desa Organik Buah Naga, yakni dari sisi sistem budi daya. Sejak persaingan buah naga semakin ketat, Saifullah mengatakan petani cenderung menggunakan bahan kimia dalam mendukung pertumbuhan buah naga agar maksimal. Padahal, perilaku konsumen belakangan ini berubah mengincar produk yang organik. Namun, Saifullah memaklumi keputusan petani yang menggunakan pupuk dan obat-obatan karena faktor lain n

FREDY RIZKI/RABA

GO INTERNASIONAL: Olivia Gunawan, M. Budi, dan Niluh Ratih.

RENDRA KURNIA/RABA

ADU KEPALA: Guntur Ariyadi (merah) saat tampil menghadapi Persebaya. Dia dipanggil lagi untuk memperkuat Persewangi menghadapi Persela.

Selama Ikut Latihan Pemain Dapat Sangu BANYUWANGI - Manajemen Persewangi ingin menunjukkan komitmen yang tinggi dalam membangun tim yang solid. Sikap disiplin menjadi kunci tim meraih prestasi. The Lasblang (Laskar Blambangan) akan menghadapi Persela di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, 31 Januari mendatang. Meski hanya bertajuk ekshibisi, tapi Tim Merah-Hitam itu dituntut meraih kemenangan di laga tersebut. Oleh karena itu, semua penggawa Persewangi harus benar-benar menyiapkan diri dengan maksimal. Jika tidak, maka target meraih hasil positif bisa meleset. Hal itu dipahami

betul asisten manajer Persewangi, Ardiansyah. Dia mengetahui calon lawan telah melakukan beragam persiapan untuk meladeni Persewangi. Tim tamu itu datang dengan skuad terbaik. ‘’Kita memang harus antisipasi dini,” jelasnya. Ditambahkan, melihat komposisi pemain tim tamu, skuad Persewangi bisa memberikan perlawanan. Menurut dia, kualitas para pemain Persewangi sepadan dengan tim lawan. ‘’Kita memang mengandalkan pemain lokal, tapi tidak berarti kualitasnya jelek,” tegasnya n Baca Selama...Hal 31

BANYUWANGI—PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero cabang Banyuwangi resmi dibuka pada Sabtu (16/1). Peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti ini dilakukan di Galeri Batik Satrio di Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, dan langsung diteken oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijaya. Disaksikan Direktur Utama PNM, Parman Nataatmadja, President PNM Arief Mulyadi, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Alief Rachman Kartiono, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Camat Siliragung, dan pemilik Galeri Batik Satrio Nanang, beserta undangan lainnya. Dalam sambutannya, Direktur Utama PNM, Parman Nataatmadja mengatakan, PNM adalah milik BUMN yang memberikan jasa layanan berupa pembiayaan kepada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sekaligus memberikan pelatihan usaha kepada para pelaku UMK. PNM berkomitmen untuk terus memperbanyak kantor cabang dan juga Unit layanan Modal Mikro (UlaMM) dari Sabang hingga Merauke. Targetnya, pada tahun 2017, PNM akan memiliki 1.200 unit kantor UlaMM di seluruh Indonesia. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijaya mengatakan, program pengembangan kapasitas usaha ini bertujuan untuk memotivasi sekaligus melatih serta membina para pelaku UMK agar menjadi pengusaha dan dapat menciptakan produk-produk yang mampu bersaing baik di dalam maupun

WAHIDA/RABA

BUBUHKAN TINTA EMAS: Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijaya didampingi Direktur Utama PNM, Parman Nataatmadja (dua dari kiri) di Galeri Batik Satrio Seneporejo kemarin SIMBOLIS: Kantor cabang PNM di Jalan Adi Sucipto Banyuwangi resmi dibuka oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijaya didampingi Direktur Utama PNM, Parman Nataatmadja

luar negeri. “Kami optimistis geliat ekonomi di Banyuwangi, khususnya pada sektor UMKM ini. Mudah-mudahan dengan pembukaan ULaMM Banyuwangi ini mempermudah para pelaku UMK mendapatkan pendampingan serta modal usaha. Dan PNM Banyuwangi telah berhasil membina Galeri Batik Satrio,” kata Azam kemarin. Sementara itu, Pimpinan Cabang PNM Banyuwangi Andrea Prasetyo mengatakan kantor

cabang PNM Banyuwangi telah beroperasi sejak Agustus 2015 dengan cakupan wilayah kerja di 24 kecamatan dan memiliki 1.068 pelaku UMK. PNM cabang Banyuwangi sendiri pada penutupan tahun 2015, mencatat pertumbuhan yang positif, terbukti dengan outstanding per Desember sebesar Rp 64.623.347.016 dengan penyaluran usaha Rp 255 miliar dan telah dimanfaatkan sebanyak 2.726 pelaku UMK se-Banyuwangi. (*)

Uneg -Uneg INFO Kirim tulisan Anda ke alamat di bawah ini:

OPINI Naskah Opini panjang tulisan sekitar 680 kata. Kirim ke: artikelradarbwi@gmail.com Sertakan pula identitas pengirim dan foto close up.

UNEG-UNEG Tulisan tidak boleh menghujat dan menyerang pihak-pihak tertentu. Diutamakan terkait dengan fasilitas publik. Kirim ke: beritaraba@gmail.com atau Radar Banyuwangi radarbwi

Cari Kerajinan Berbahan Daur Ulang Assalamu’alaikum... Maaf sebelumnya, saya mau minta bantuan. Teman-teman di grup ini ( Radar Banyuwangi), ada yang tahu tempat kerajinan dari bahan daur ulang atau kerajinan apapun. Asalkan bahannya mudah didapat, terjangkau dan tidak

Minta Foto Wisata Asslamualaikum Wr Wb... Sedolor kabeh yang tinggal di Banyuwangi. Tolong upload gambar-gambar tempat-tempat menarik & bagus-bagus di Banyuwangi di group ini ( Radar Banyuwangi).

terlalu sulit. Barangnya ada di daerah Banyuwangi. Kalau ada yang tahu, harap komen di wall FB saya. Terima Kasih. Sa’adatur Rohmah Mahasiswa Jurusan Tarbiah IAIN Jember asal Banyuwangi

Jualan VCD Berbahaya Mohon ditertibkan ada penjual kaset DVD smack down di sekolah di SDN 1 Sumber baru, Singojuruh. Sebab, akan sangat mempengaruhi perilaku anak-anak. Warsono Tjomal Deck Officer di PT Jembatan Nusantara Group. Kini tinggal di Pemalang.

Jalan Desa Jajag Rusak #jalan jajag petahunan. Setiap hari puluhan truk besar, bus, dll. lewat di jalan desa kami. Karena itu jalan desa kami rusak dan butuh perbaikan. Kalau bisa dilebarkan harapan warga desa, karena jalan terlalu sempit. Padahal ini jalan poros pariwisata Banyuwangi selatan. Mohon partisipasinya. Didin Arfianto Pernah belajar di SMAGAM. Tinggal di Banyuwangi

Maaf, kami tidak menyediakan imbalan apapun bagi naskah yang dimuat. Khusus opini akan dimuat tiap Sabtu. DIDIN ARFIANTO FOR RABA

Misalnya tempat wisata andalan Banyuwangi ya. Biar bisa mengobati kerinduan saya. Terima kasih. Edi Masaro Asli Banyuwangi, kini tinggal di Jayapura

PUTU WARDANA FOR RABA

Maskot Dipakai Tetangga MASKOT Gandrung dipakai oleh tetangga. Bagaimana kesan pendapat pandangan Anda sebagai warga Banyuwangi Laros. BY. shere Kang Bobby. Putu Wardana Pernah belajar di SMK Diponegoro Banyuwangi. Kini tinggal di Kota Samarinda

Salam Persahabatan SALAM kenal buat sobatku di group ini ( Radar Banyuwangi). Terima kasih dah bergabung sama karakter di group ini. Perkenalkan ini saya Banyuwangi

juga, tapi ada di Malaysia. Salam persahabatan. Aini Aini Asli Banyuwangi. Saat ini bekerja di Shah Alam, Malaysia


BUDAYA

30

R A D A R

B A N Y U W A N G I

Jawa Pos

Minggu 17 Januari 2016

Kisah Dua Biji Kacang dan Lelaki Pengkhayal Oleh Sandza

Inilah kisahnya... DI zaman almanak sudah bergelar modern, hiduplah seorang pemuda pengkhayal bernama Jaka. Ia tinggal di sebuah kampung yang sudah mendapat kutukan tak akan makmur. Konon, kegersangan yang sudah melegenda di kampungnya itu akibat para warganya yang bak kacang lupa akan kulitnya ketika sudah sukses menjadi perantau. Entah benar atau tidak, yang jelas kampung tersebut tak pernah berganti wujud. Para perantau pun tak pernah ada yang datang kembali, kecuali jika di perantauan tak mendapatkan jodoh, mereka membawa gadis kampung untuk dijadikan istri untuk dibawa ke perantauan. Seperti kebanyakan pemuda lainnya, Jaka pun menjadi perantau. Berbekal selembar surat sakti yang dikeluarkan sekolah lanjutan atas yang berdiri rapuh –karena sudah lama tak direnovasi, tepat di mulut jalan kampung dekat jalan raya, Jaka mencoba peruntungan hidup di ibu kota. “Jangan khawatir, Bu. Jaka tak akan menjelma seperti pemuda-pemuda kampung terdahulu. Akan kusulap kampung ini menjadi taman yang subur makmur,” begitulah ujar Jaka dengan bangga ketika berpamitan kepada ibunya. “Kau kalahkan dulu penyakit yang ada di dirimu, Nak. Baru kau boleh sesumbar,” ibu Jaka menanggapi celoteh anaknya dengan seiris senyum kecut. Bukan tanpa alasan, ibu Jaka melampirkan sekerat tanda pesimis itu ketika melepas kepergian anak bungsunya. Semua teman bermain dan teman sekelasnya sudah mengetahui perihal penyakit yang disebutkan ibunya itu. Bahkan orang sekampung yang mengenalnya sudah mengetahui penyakit aneh yang diderita Jaka. Penyakit aneh tersebut tak lain adalah suka mengkhayal. Ketika remaja masih menyelimuti usianya, di mana teman-temannya sehabis pulang sekolah sibuk membantu orang tua mereka membelah cadas di bantaran sungai yang begitu langka dihuni air, Jaka malah berjongkok di atas cadas besar dan memandang sungai yang sedang merana karena air yang mengaliri tubuhnya hanya setinggi mata kaki. “Lihatlah, tiga bidadari sedang tertawa riang mandi di sungai. Kita tunggu ada diantara mereka yang meninggalkan selendang dan bisa berjodoh dengan kita.” Teman-teman Jaka hanya menggelengkan kepala dan menaruh jari di depan kening masing-masing. Satu persatu meninggalkannya karena takut virus khayalan Jaka menulari mereka. “Saya sedang terkagum dengan dandanan Cleopatra yang Ibu kenakan sambil mengajar sekarang. Sungguh cantiknya,” kapur tulis pun melayang dari tangan Bu Delka akibat Jaka menjawab pertanyaan guru Sejarah tersebut mengapa ia melamun. Walau apa yang keluar dari lidah Jaka ini mengundang tawa seisi kelas, namun kejadian akhirnya sudah bisa ditebak oleh seisi kelas; Jaka harus menghormat tiang bendera di lapang sekolah hingga jam pelajaran Sejarah tandas.

Begitulah, Jaka kerap mengkhayal. Di mana ada kesempatan untuk mengkhayal, ia tak menyia-nyiakan waktu tersebut. Tak salah jika kepergian Jaka ke ibu kota disambut gembira seluruh warga kampung. Tak terkecuali dengan ibunya yang telinganya kerap disusupi cerita tak sedap dan memalukan perihal kelakuan anaknya tersebut. Biarlah ia kini menjadi urusan kakaknya yang sudah mengunyah kehidupan ibu kota lima tahun lamanya. *** Cerita pun bergulir cepat. Jaka sudah mencium aroma ibu kota. Sayangnya, penyakit suka mengkhayalnya menjadi malapetaka

baginya. Ia tak pernah berhasil mendapatkan gaji kedua dalam setiap pekerjaan. Ketika mendapatkan gaji pertama, ada lampiran yang tertulis atau lisan berupa pemecatan dirinya karena takut akan berdampak kerugian terhadap perusahaan jika ia lebih sering mengkhayal. Setahun lamanya Jaka hidup tak menentu, pindah kerja dari satu tempat ke tempat lain. Tapi ia tak bisa melepaskan diri dari jerat khayalan yang seperti sudah melekat dengan dirinya. “Bawalah sepasang ayam kampung ini. Mungkin memelihara ayam adalah pekerjaan yang cocok bagimu,” dengan berat hati, Rama harus mengusir adiknya dengan halus. Istrinya yang sudah memberikannya dua anak selalu berkata kalau Jaka yang sudah tiga bulan lamanya menganggur dan hanya bisa mengkhayal saja di kontrakan sempit mereka, itu sama artinya dengan memperpendek jatah hidup kedua anaknya. Semua impian Jaka untuk membuat kampungnya subur makmur, kandas seketika. Ia hanya bisa menganggukkan kepala. Sudah habis cadangan kata-kata di dalam lidahnya untuk menolak agar ia tak dipulangkan.

*** Cerita pun bergulir lagi lebih cepat. Jaka sudah terlempar ke dalam desak-desakan bus ekonomi yang akan mengantar raganya ke kampung halaman. Di tempat inilah, awal mula Jaka bertemu dengan dua biji kacang. “Anak muda, hendak ke mana arah tujuanmu?”sebaris tanya menegur Jaka yang terlihat sedang menikmati khayalan di kursi belakang. “Ke kota Intan,” Jaka menjawab sekedarnya. Melirik tak acuh seorang nenek yang dirasanya telah membuyarkan khayalannya. “Kalau boleh tahu, siapa nama Kisanak?” “Jaka,” Jaka melipat kening. Ditatapnya lekat-lekat nenek tersebut. Sapaan kisanak yang menyentuh telinganya itu seperti telah melemparnya ke dunia dongeng. “Nama yang tepat. Sudah sangat lama saya menanti nama ini terdengar di telinga. Ini akan mengubah hidupmu, Kisanak,” nenek itu mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya, “Kau adalah reinkarnasi Jack di masa lampau.”

B o l a mata Jaka berbinar. Kilauan sinar yang memancar dari dua biji kacang di tangan nenek tersebut memudarkan pandangannya, “Tapi, aku tak punya apapun untuk bisa memiliki itu.” Bibir nenek tersebut menyimpul. Sudut matanya mengisyaratkan sesuatu. Tanpa berpikir panjang, Jaka menerima tawaran tersebut. Ditukarnya sepasang ayam kampung pemberian kakaknya dengan dua biji kacang itu. Sepanjang perjalanan, Jaka dibuat resah. Ia ingin segera sampai ke kampung halamannya. Tak sabar rasanya ia melihat keajaiban biji kacang tersebut. Karena kesabarannya tak bisa ditahan, Jaka berhenti di tengah perjalanan ketika ia melihat di ujung pandangannya ada sebuah lapangan cukup besar. Padahal untuk sampai kota kelahirannya masih harus melewati dua kota lagi. Selama lima belas menit menyusuri pematang sawah, akhirnya Jaka sampai pada tanah lapang yang dimaksud.

Tak menunggu lama, ia melempar dua biji kacang tersebut ke tanah lapang yang kering dan menyiramnya dengan air botol kemasan yang dibelikan kakaknya di terminal. “Lihat, Kak! Adikmu yang pengkhayal ini akan segera melepaskan kutukan kampung kita dari kemiskinan yang melegenda! Kau yang sudah mengucurkan peluh di ibu kota bertahun-tahun pun tak mampu berbuat apa-apa!” binar mata Jaka takjub tak bisa dikendalikan karena dua biji kacang yang baru saja disiramnya tumbuh melesat mencakar langit. Dengan sigap Jaka memeluk salah satu ranting, membiarkan raganya ikut tercabut dari bumi. Khayalannya semakin liar, ia sudah membayangkan kalau pohon kacang raksasa ini akan membawanya ke negeri awan. Di sana ia akan bertemu dengan seorang putri cantik yang sedang ditawan oleh raksasa jahat. Lantas dengan gagah berani, ditaklukkannya raksasa tersebut dan membawa pulang sang putri untuk dijadikannya pendamping hidup di kampung halaman. Kepala Jaka memutar kenangan kala ia di tolak mentahmentah oleh Kemala, anak pak RT di kampungnya. Dengan membawa dan mempersunting putri negeri awan, ia yakin akan membuat Kemala merasa menyesal karena telah menolaknya. Khayalan liar Jaka pun kembali mengular, ia akan membawa seluruh harta yang tersimpan di kerajaan negeri awan untuk dibawanya ke kampung halaman. Akan direnovasinya seluruh rumah penduduk yang sampai detik ini masih berdindingkan bilik bambu. Tak sampai sebelas menit, Jaka sudah tiba di negeri awan. Alangkah terkejutnya Jaka, kala beberapa langkah kakinya menginjak, tak ditemuinya taman rimbun yang ditumbuhi pohon-pohon dengan buah ranum. Matanya menangkap padang tandus yang luas. Pohon-pohon kering dengan batang yang terkelupas tumbuh dalam jarak berjauhan. Jaka tetap melangkah. Ia percaya kalau ini adalah negeri yang sudah lama ditinggalkan penghuninya dan harta karun masih tersimpan di istana. “Manusia! hari ini kita akan pesta Guling Manusia!” sekelompok makhluk seperti manusia hanya saja segala tulang belulang mereka menonjol tanda hanya sedikit daging yang bermukim di tubuh mereka, berteriak. Negeri apakah ini? Siapakah raja negeri ini? Mengapa rakyatnya dibuat kelaparan seperti ini? Sambil mencari jawab atas pertanyaan-pertanyaannya ini, Jaka berlari balik arah karena kumpulan makhluk ini merangkak ke arahnya. Sayang, dari belakang, mereka menunggu juga. Jaka terkepung. Ia memanjat pohon kering yang ada di dekatnya. Dari bawah, mereka menggoyang-goyangkan pohon dengan mulut menganga. Jaka hanya bisa menutup mata, berharap ini hanyalah khayalan. “Sekarang, kau percaya kalau yang di atas tak semuanya lebih beruntung dari yang di bawah?” suara ini terdengar Jaka bersamaan dengan tepukan seseorang di pundaknya. Jaka membuka matanya, melihat sekeliling. Tak ada seseorang yang ditangkap matanya kecuali dua biji kacang merah biasa yang berada di hadapannya. Ia hanya ingat terakhir kali berbincang dengan seorang nenek di bus dan setelah itu tak ingat apa-apa lagi. Jaka teringat pesan terakhir kakaknya agar ia hati-hati di sepanjang perjalanan pulang karena tipu muslihat selalu menampakkan wujud dengan berbagai cara. *** *) Pengajar Aritmatika di Jatinangor, Jawa Barat.

Sajak-sajak Hasan Bisri BFC

BATIK GAJAH OLING :buat Fitriatur Rohmah Juni telah mengiriammu jauhjauh ke Semarang meniti misteri, menyunggi bunagabunga harapan selepas malam, kautumpahkan tangis dan kesedihan dialirkan dari gurat dan garis tangan yang berhulu dari masa lalu 25 tahun perjalanan ayahbunda dalam rantauan --- kapan pulang dari jiran? hanya sepasang tangan ditangkupkan pada wajahmu yang pualam Fitri, pandanglah batik yang kaukenakan itu Gajah Oling! Ada pula bunga pinang dan kupukupu bukankah itu pesan nenekmu bahwa segala gundah akan larut pada gulagula Tuhan? ya, aku pun tahu bahwa dari kelopak matamu kelak lahir kupukupu bersayap biru

DI PANTAI PLENGKUNG pada pasir lembut itu,kakimu menyisir lengkung pantai sambil menahan gemuruh ombak di dada, kau terus menuruti lari angin seperti ada yang tertahan misteri dan kesedihan lihatlah jejak kakimu Fitri, pasir yang dijilat ombak, akhirnya kering sendiri begitulah hidup: ada yang jadi kenangan ada yang tersisa: harapan

sebab awan hitam yang bergelantungan akan disapu sayap camar yang beterbangan maka, lihatlah peselancar asing itu menuruti ombak, merangkul angin dan memainkan tubuhnya seperti hidup juga: ia senantiasa menjejakkan kenangan meski ia tahu bakal dihapus gelombang dimanakah musim takkan menukar hari dan segala kesedihan akan lambaikan tangan hingga kelak warna langit kembali biru

DI PANTAI SUKAMADE :buat najdja sadine eldiena setelah cangkang terbuka, penyu itu memulai tualangnya mencium buih pantai dan mengukur kedalaman lautan merenangi samudra beratus mil jaraknya “kasihan dia, gimana kalau kehilangan bundanya?” wajah lucumu memikat iba “nenekmoyangnya telah mengajarinya, bagaimana ia mesti setia,” hiburku, “maka ia telah menggarit tilastilas kerinduan dan cinta.” pada jurang malam, kelak, penyu itu akan kembali menapaktilasi jejak cintanya sendiri “barangkali telah setahun ia pergi,” ujar rumah pasir yang menerimanya kembali

TARI GANDRUNG 1/ Jejer menarilah Semi, selembut beludru hitammu

tak lupa kerlipkan pada malam emas-emas di dadamu sebab Dewi Seri telah menunggu sesiang yang berpeluh waktu dan rindu maka, liukan kepala berkoprok Antasena disatukan dengan gamelan dan gesekan biola 2/ maju kemarilah lelaki, rayu Semi berkalikali malam telah membakar berahi dan anakanak telah pulang ke peraduan majulah lelaki Blambangan, kemarilah Semi mengibas-kibaskan kipas merah nyala para lelaki ingin disebut perkasa lantunan lagu memecah malam perempuan-perempuan gigih bertahan 3/ seblang subuh rintih biola tak tertahan malam pecah jadi pagi Subuh menanti Seblang Lokento menyayat-nyayat hati Semi, sembuhlah Semi, rintihan biola akan memekarkan saraf-sarafmu dan kelak para lelaki gandrung pada langkah-langkah kecil dan kilatan matamu

DEWI PERSSIK ia menari sekenang tembang ngilani lebar dan panjang panggung dan pukau mata tak terbendung pada liukan tubuh yang membayang bibirnya membisikkan riwayat Eva Peron dan Roro Mendut yang menggali gairah lelaki dan kesumat serupa rayuan lembut sehalus lugut sang Dewi sedang dipeluk Tuhan karena ada beribu alasan cara Dia mengucuri kasih sayang pada jiwa yang kesepian

MUSIM DINGIN DI MEXICO di negeri bermilmil jaraknya dari cinta aku kehilangan arah kiblat musim telah mengganti dingin daundaun berganti selera guguran salju menelan mantel dan sepatu di jalanan, adeganadegan ciuman serupa pemain telenovela yang kusaksikan di kamar hotel di sampingku, Andriena Pella seperti hendak memamerkan bulubulu halus di kemilau tangannya Tuhan, kutahu jarak setan dan iman hanya sekelebatan maka tiupkan rasa kangenku pada cinta di hati paling gulita

MELANCHOLIA hujan meredupkan lampulampu kota membayang pohonpohon tua dihinggapi burungburung dengan sayap basah butiranbutiran mutiara menetes dari telinga daunan dihanyutkan alir air bah demikianlah nasibku kelak di tempayan tempat musafir melepas dahaga ataukah di penampung limbah tempat manusia meratap sepanjang usia?

KELAHIRAN

ah, setipis labirin apakah ia mencoba memisah ruh dari bumi sedang jiwa enggan bertaruh dan segalanya berharap abadi segera kutiupkan kereta cahaya di telinga kanannya agar melesat sampai Lauhul Mahfudh dan mendung jadi butiranbutiran embun menepis segala angkara

OBSESIA :bagi laony althova kiromi Pagi ini, kutemukan lagi kau dalam pelukan setansetan yang pernah mendiami hati Hawa menurunkan jejak Adam dan api pertikaian Inilah gelisahku yang makin gesit memanjat tanggatangga pikiran menurunkan hujan pada hamparan sejadah malammalam doadoa seakan tak bisa dilambungkan diberati isak dan timbunan batu di kerongkongan Pada dhuha, kecupan hangat matahari di bulu kening kanakmu tak juga mendinginkan kelam di dadamu dan juga di impianimpianku Anakku, betapa kutemukan jejakjejakmu di sepanjang rimpang jalan berbatu menggaris tumpukan dosa dan debu menghanguskan bijibiji tasbih dalam genggaman

:Nadmi Tsaqova Robbany dari rahim yang teduh dan sunyi jemarimu menggandeng sayap Izrail sambil bersiul neteskan butirbutir keringat di leher dan kening bunda

Tuhan, karena kutahu tabiat pembangkangan tak surut oleh usia dunia tak hentihenti aku mengepalkan jarijemari dan meratapkan doa di setiap bilah waktu *) Penyair.


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Minggu 17 Januari 2016

BERITA UTAMA

31

TNI AL Punya 12 Pos di 12 Pelabuhan Rakyat ■ BELASAN...

Sambungan dari Hal 25

“Pelabuhan nelayan kami awasi. Nelayan juga kami libatkan untuk menciptakan keamanan,” ujar Kasatpol Air Polres Banyuwangi, AKP Basori Alwi, kemarin. Basori menambahkan, sejak aksi teror di Jakarta, pihaknya meningkatkan pengawasan di wilayah perairan. Beberapa pelabuhan nelayan yang berhadapan dengan Pulau Bali mendapat perhatian

ekstra. Sebab, ada peluang para pelaku kejahatan dan teroris menggunakan jalur pelabuhan rakyat untuk memulai aksi. Selain melakukan patroli rutin, petugas juga giat melakukan pendekatan langsung kepada para nelayan. Polisi bersinergi dengan nelayan terkait keberadaan orang asing yang menggunakan pendaratan kapal nelayan. “Kami minta informasi dan laporannya kepada nelayan bila ada orang yang mau menyeberang ke Pulau Bali melalui

pelabuhan nelayan,” imbuhnya. Komunikasi dengan kelompok nelayan juga ditingkatkan. Selain sebagai bagian kemitraan menjaga keamanan dan ketertiban, kegiatan itu bagian tugas Satpolair dalam mengantisipasi kejahatan lain, seperti illegal fishing dan penggunaan bom ikan. Tidak hanya itu, Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi juga mengintensifkan patroli laut di Selat Bali dan sekitarnya. Patroli laut tersebut dilakukan dengan memanfaatkan dua unit armada patroli keamanan

laut (patkamla) dan satu unit kapal pendukung. “Kepolisian juga mengeluarkan kapal untuk patroli,” kata Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan Danlanal Wahyu menambahkan, pengamanan juga dilakukan di kawasan pelabuhan rakyat yang tersebar di Banyuwangi. Pengamanan di kawasan pelabuhan rakyat itu dilakukan anggota TNI AL yang bertugas di 12 pos yang tersebar di 12 titik se-Banyuwangi. (nic/tfs/c1/bay)

Tiap Malam Dapat Tambahan Personel ■ BELUM...

Sambungan dari Hal 25

Selain itu, pihak Polres Banyuwangi juga telah menginstruksikan Satpolair Polres Banyuwangi melakukan patroli laut secara rutin sampai kondisi pasca teror normal. ”Patroli laut Satpolair akan diintensifkan,” tegasnya. Diberitakan sebelumnya, aksi teror bom di

Jakarta mengusik aparat kepolisian di daerah, tak terkecuali di Banyuwangi. Mulai pukul 15.00 Kamis (14/1) akses ke Bali lewat penyeberangan Ketapang diperketat. Puluhan polisi bersenjata lengkap disebar di pintu masuk ASDP Ketapang. Pemeriksaan dipimpin langsung Kabag Ops Polres Banyuwangi Kompol Sujarwo. Setelah apel dilaksanakan, seluruh personel menyebar di segala penjuru loket di pintu

masuk ASDP Ketapang. Segala jenis kendaraan diperiksa. Anjing pelacak pun dikerahkan untuk mengendus barang-barang yang dirasa mencurigakan dan berbahaya. Sujarwo mengatakan, khusus di Pelabuhan ASDP Ketapang, Polres Banyuwangi memberikan perhatian lebih. Sebab, pelabuhan itu merupakan jalur darat satu-satunya menuju Bali dari Pulau Jawa. (tfs/c1/bay)

Berlangsung Dua Hari Berturut-turut ■ SENIMAN...

Sambungan dari Hal 25

Enam musisi mancanegara yang akan tampil, antara lain Gilles Saisi (pemain clarinet asal Prancis), Marios Manelaou (pemain bass ethno asal Cyprus), Lucas Paltanavicius (pemain violin dari Lithuania), Isi Wolf (pemain light clarinet dari Inggris), Sarka Bartuskova (penari dari Ceko), dan Matilda Minibrook (fire dancer dari Lithuania). Musisi Indonesia yang tampil di Festival Kampong Temenggungan itu berasal dari Jogjakarta, Solo, Tuban, Bali, NTT, Kalimantan Timur, Bandung, dan Malang. Tidak hanya itu, para musisi

kontemporer ini juga akan berkolaborasi dengan grup musik tradisional asal Banyuwangi. Grup musik Banyuwangi yang akan berkolaborasi adalah Banyuwangi Putra Junior dan Banyuwangi Putra Senior (grup musik patrol), grup musik akustik etnik Ala-ala Athung, dan Kuntulan Keradenan dari Temenggungan. Kuntulan Kampung Melayu dan grup musik akustik Gedoh Kopiyer dari Banyuwangi juga akan berkolaborasi. Tidak ketinggalan, kesenian jaranan dari Gombengsari akan ditampilkan. Kepala Kelurahan Temenggungan, Suko Priyanto, mengatakan Festival Kampong Temenggungan itu digelar untuk mengeksplorasi kesenian, tradisi, sejarah, dan potensi

lain di kampungnya. Selain itu, kata Suko, dengan adanya Festival Kampong Temenggungan, kampungnya diharapkan bisa dijadikan jujugan wisata para wisatawan. Hal itu tentu akan meningkatkan perekonomian warga setempat. ”Festival ini juga dilengkapi pasar kuliner, pameran foto, lukisan, dan batik. Semua potensi budaya kami hadirkan,” ujar Suko kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Meski acara masih belum berlangsung sore kemarin, tampak warga sudah memenuhi jalanan di Kelurahan Temenggungan. Dua stage musik telah dipersiapkan untuk pementasan kolaborasi musik dan tari serta kebudayaan-

kebudayaan yang ada. Para pemain musik juga tampak berlatih di aula kantor Kelurahan Temenggungan kemarin. ”Festival dimulai nanti malam (kemarin) sampai besok (hari ini). Ayo datang ke Temenggungan,“ seru pak lurah bergaya nyentrik itu. Sementara itu, beberapa seniman Banyuwangi juga tampak hadir pada Festival Kampong Temenggungan kemarin. Sebut saja pelukis senior S. Yadi K, Ketua DKB Samsudin Adlawi, para pengurus DKB, dan Kepala Dinas Koperasi UMKM Banyuwangi Alief Rachman Kartiono. Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi juga hadir di Temenggungan sore kemarin. (tfs/c1/bay)

Tampil Memakai Kostum Pengantin Oseng ■ TIGA... Sambungan dari Hal 27

Saya sudah mempersiapkan diri dengan latihan fisik, termasuk melatih make up dan body painting,” ujarnya. Dua dari ketiga penari tersebut nanti akan menggunakan kostum BEC bertema pengantin Oseng, yaitu Mupus Braen.

Kostum dengan warna dominan merah dan taburan emas itu akan disajikan dalam pertunjukan di Madrid. Lalu, seorang penari lagi masih dengan tema yang sama menyajikan kostum Sembur Kemuning dengan warna dominan ungu dan tambahan warna biru dan oranye. Masing-masing penari membawa sendiri kostum tersebut

hingga di Madrid nanti. Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Banyuwangi, Alvin Kuriawan, menambahkan pengiriman penari BEC itu komitmen Kemenpar dalam mendukung pariwisata di Banyuwangi. Sebelumnya, kata Alvin, lima orang sudah dikirim ke Milan, Italia, untuk menunjukkan tarian gandrung dan

BEC. Kali ini BEC kembali diberi kesempatan oleh Kemenpar. “Kebetulan Kepala Disbudpar juga berangkat ke Madrid untuk paparan manajemen pariwisata. Semoga dengan dikirimnya BEC, menambah pertimbangan dunia internasional terhadap perkembangan wisata di Banyuwangi,” kata Alvin. (fre/c1/als)

Bisa Datang Sendiri Tanpa Kuasa Hukum ■ BISA... Sambungan dari Hal 27

Selain sengketa hak atas tanah tidak bisa dilayani lewat gugatan sederhana itu. Agar bisa beracara dengan gugatan sederhana itu ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Ketentuan itu, di antaranya pihak dalam gugatan sederhana itu terdiri atas penggugat

dan tergugat yang masing-masing tidak boleh lebih dari satu. Kecuali, memiliki kepentingan hukum yang sama. Yang perlu diingat, tergugat yang tidak diketahui tempat tinggalnya tidak dapat diajukan. Heru menambahkan, penggugat dan tergugat dalam gugatan sederhana itu berdomisili di daerah hukum pengadilan yang sama. Selain itu, penggugat dan tergugat

wajib menghadiri secara langsung setiap persidangan dengan atau tanpa didampingi kuasa hukum. “Jadi, pakai kuasa hukum atau datang sendiri bisa,” imbuhnya. Selanjutnya, tata cara gugatan sederhana itu, penggugat dapat langsung mendaftarkan gugatan di kepaniteraan pengadilan setempat. Penggugat dapat mendaftarkan gugatan dengan mengisi

blangko gugatan yang disediakan di kepaniteraan. Blangko itu nanti memuat identitas penggugat dan tergugat, penjelasan ringkas duduk perkara, dan tuntutan penggugat. Kemudian, penggugat wajib melampirkan bukti surat yang sudah dilegalisasi pada saat mendaftarkan gugatan sederhana. “Dari sana akan kami proses hingga disidangkan,” pungkasnya. (nic/c1/als)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MEMBINGUNGKAN: Tanah di sempadan sungai dan ada patok biru milik Dinas PU Pengairan terpasang papan ”Dijual” di Dusun Krajan, Desa Lemahbangdewo, kemarin (16/1).

Kurang Tiga Meter dari Sungai ■ TANAH...

Sambungan dari Hal 26

Jawa Pos Radar Genteng yang coba konfirmasi ke nomor yang tertera di papan itu mengatakan tanah di pinggir sungai itu milik pribadi dan besertifikat. “Ingin lebih jelas silakan datang ke rumah,” terang pemilik nomor telepon yang mengaku bernama Ginah asal Desa/Kecamatan Rogojampi itu. Sementara itu, koordinator Eksploitasi Air Irigasi (Korek) wilayah Rogojampi, Suwadi, mengaku tidak tahu lahan yang masuk sem-

padan sungai dipasangi papan “Dijual”. “Saya malah baru tahu dari sampean,” katanya saat ditemui Jawa Pos Radar Genteng di kantornya Jumat lalu (15/1). Suwadi mengaku heran dan bingung jika sempadan sungai di Dusun Krajan, Desa Lemahbangdewo, itu dijual. Apalagi, konon yang membuat papan pengumuman itu memiliki sertifikat. “Aturannya, sempadan sungai itu hingga tiga meter dari bibir sungai,” jelasnya Pemilik lahan di sempadan sungai yang akan melakukan pemba-

ngunan, seperti pelengsengan, harus mendapat rekomendasi Dinas PU Pengairan Banyuwangi “Di wilayah sempadan sungai itu tidak boleh berdiri bangunan permanen,” katanya. Suwadi menyebut lahan sempadan sungai tidak pernah dijual. Terkait pemasangan papan “Dijual” yang masuk dalam patok sempadan sungai, pihaknya akan klarifikasi dengan yang bersangkutan. “Akan kita cek dan klarifikasi dulu. Yang jelas lahan itu masuk daerah sempadan sungai,” cetusnya. (ddy/c1/abi)

Bidang Konstruksi Naik 15 Persen ■ REALISASI...

Sambungan dari Hal 25

Sementara itu, kredit yang paling terpuruk adalah kredit listrik. November lalu kredit listrik turun hingga 83 persen. Pangsa pasar kredit listrik juga paling rendah di antara yang lain, yakni hanya 0,02 persen. Turunnya kredit listrik tersebut diprediksi karena terpengaruh perlambatan ekonomi. “Kredit listrik

pada per November hanya Rp 974 juta,” ujarnya. Sementara itu pertumbuhan kredit perdagangan, pertanian dan konstruksi rata-rata di atas 15 persen. Penyaluran kredit perdagangan masih mendominasi, yaitu Rp 2,4 triliun. Nomor dua di tempati sektor industri sebesar Rp 494 miliar. “Penyaluran kredit pertanian juga lumayan besar, yakni Rp 461 miliar. Kredit konstruksi meningkat 15 persen dengan total nominal Rp 118 miliar,” tandasnya. (cin/c1/afi)

Kelola Desa Organik sebagai Tujuan Wisata ■ BENTUK... Sambungan dari Hal 27

“Misalnya karena kesuburan tanah berkurang dan lain-lain. Untuk itu, harus ada formulasi cara baru untuk mendukung pengembangan budi daya buah naga yang bersifat lebih alami,” ucapnya. Dinas PKP akan menyosialisasikan teknologi tanam off-session. Teknologi tersebut selain memangkas waktu perawatan juga lebih

dekat dengan alam dengan hasil yang memuaskan. “Yang penting itu pertama mengubah mindset petani bagaimana meyakinkan mereka bahwa bertani buah naga tetap menjanjikan tanpa menggunakan bahan kimia. Kita akan melakukan pelatihan-pelatihan agar petani siap mental mengelola Desa Organik sebagai tujuan wisata,” ungkapnya. Ia menambahkan, budi daya

buah naga makin diminati karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Tahun 2014 luas panen buah naga mencapai 1.152 hektare dengan produksi 28.820 ton. Sedangkan tahun 2015, per November saja luas panen mencapai 1.180 hektare. Saat ini jumlah keseluruhan produksi Januari-Desember 2015 masih ditotal. Dinas PKP memprediksi ada kenaikan luas lahan dan produksi 5 hingga 10 persen dibanding tahun 2014. (cin/c1/als)

Akan Diperkuat Sejumlah Pilar ISL ■ SELAMA... Sambungan dari Hal 27

Jika melawan Persebaya, terang dia, Persewangi bisa memaksa imbang sepanjang 90 menit, tidak menutup kans Persewangi bisa meledak dan meraih hasil menggembirakan saat meladeni Persela. ‘’Kita memiliki keyakinan tentang itu,” tukasnya.

Dia menegaskan, ada beberapa pilar tim eks Indonesia Super League (ISL) yang diajak untuk memperkuat Persewangi, seperti Bayu Cahyo yang merupakan pilar utama Pusamania Borneo FC. ‘’Dia pemain berkualitas,” tukasnya. Selain itu, juga ada nama Guntur Ariyadi yang notabene punggawa Barito Putra. Pemain satu itu tampil

ciamik mengawal pertahanan Persewangi saat bersua Persebaya. ‘’Tim kita ini sudah solid,” tuturnya. Karena tim sudah solid, maka manajemen Persewangi memberikan garansi kepada semua pemain. Salah satunya mengenai honor pertandingan. ‘’Selama latihan saja semua pemain kita beri sangu,” pungkasnya. (ton/c1/als)

PENUH WARNA: Para siswa melukis bertema HIV/AIDS di Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) kemarin (16/1).

Dicampur Madu agar Muncul Sensasi Soda ■ KURANG...

Sambungan dari Hal 25

Baik plus nilai jualnya, plus manfaatnya, dan plus tampilannya. Indah yang kebetulan pernah mendalami ilmu herbal telah lama ingin menciptakan minuman temulawak dengan campuran bahan herbal lain. Komposisi bahan hingga proses mengolah sudah terkonsep di kepalanya sejak jauh-jauh hari. Akhirnya, dia memilih lidah buaya (Aloe vera) dan madu sebagai bahan campuran temulawak. Perempuan lulusan Akademi Keperawatan Blambangan itu sudah melakukan eksperimen sebelumnya. Minuman temulawak yang memiliki manfaat menjaga kesehatan liver itu dipadukan dengan lidah buaya yang mengandung banyak serat. Lidah buaya yang digunakan merupakan bahan pilihan. Mantan perawat di RSUD Blambangan itu mengatakan, dirinya memesan langsung kepada petani lidah buaya. “Lidah buaya yang kita pakai tentu yang layak dikonsumsi. Proses pembuatan saya serahkan kepada Angga,” ujarnya. Angga membeberkan, proses pembuatan temulawak-lidah buaya lebih sulit dibanding minuman temulawak varian lain. Bisa dibilang prosesnya dua kali, yakni mengolah lidah buaya kemudian memproses temulawak. Proses pengolahan lidah buaya memakan waktu hampir empat jam. “Memotong, mengupas, dan merebus,

benar-benar menyiksa. Selain risiko terkena duri, kita juga harus siap gatal-gatal terkena getah,” bebernya. Proses pembuatannya juga tidak bisa menggunakan alat sembarangan. Hal itu sematamata bertujuan menjaga cita rasa agar tetap alami. Suhu api juga sangat diperhatikan Angga. Itu demi mendapatkan tingkat kematangan yang pas. Dengan begitu, produk tersebut tidak memerlukan bahan pengawet. Setelah semua bahan dipadukan, temulawaklidah buaya memiliki tekstur mirip jeli. Itu akan menjadi daya tarik bagi anak-anak yang ogah minum produk herbal cair. Temulawak yang dicampur lidah buaya memiliki manfaat melancarkan menstruasi dan memenuhi kebutuhan tubuh terhadap serat. Selain temulawak-lidah buaya, hal yang unik juga terdapat pada temulawak-madu. Angga menyebutkan, proses pembuatan temulawaklidah buaya menyiksa, sedangkan proses pembuatan temulawak madu sangat rumit dan membutuhkan ketelitian tinggi. Angga harus menakar madu dengan cermat agar tidak produk yang dihasilkan tidak terlalu manis atau justru hambar. Dia juga memperhatikan dengan detail kandungan gula alami pada madu agar tidak berbahaya bagi konsumen yang memiliki riwayat diabetes. Uniknya lagi, temulawak-madu tersebut memiliki sensasi seperti minuman berkarbonasi.

“Seperti minum minuman bersoda,” katanya. Indah mengatakan, temulawak-madu selain bermanfaat untuk diet karena memiliki kadar gula rendah, juga sangat bermanfaat dalam mendukung proses detoksifikasi pada pagi hari. Sementara itu, meski memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan, mereka sengaja mengemas semua minuman temulawak produksinya dengan kemasan 250 ml. Selain untuk menciptakan kesan praktis, kata Indah, temulawak hanya minuman pendukung kesehatan. “Yang paling utama adalah mengonsumsi air putih. Jadi, tidak perlu dikemas banyak-banyak,” katanya. Mereka mengaku tidak main-main dalam menciptakan minuman temulawak beragam rasa tersebut. Selain menggunakan bahan yang segar dan gula original, mereka berdua memilih bahan campuran lain dengan kualitas super. “Risiko yang harus kami hadapi adalah protes konsumen karena menjual produk dengan harga mahal,” kata Indah. Indah memiliki obsesi temulawak menjadi welcome drink di bandara dan hotel di Banyuwangi, sehingga temulawak bisa menjadi salah satu produk khas Banyuwangi. Sementara itu, Angga mengaku bisnisnya tersebut sudah mewakili prinsipnya untuk saling berbagi. “Hidup adalah berbagi manfaat. Membuka usaha ini insya Allah kita sudah berbagi rezeki dengan teman-teman pegawai. Produknya juga insya Allah memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat,” tandasnya. (c1/bay)

FREDY RIZKI/RABA

Lukisan Ekspresi Cegah HIV/AIDS BANYUWANGI - Sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan pencegahan penyakit AIDS sejak dini, ratusan siswa dari 107 sekolah menengah mengikuti ajang prestasi pelajar di Kampus Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) kemarin (16/1). Dalam kegiatan tersebut, siswa mengekspresikan dukungan mereka melalui berbagai macam media, seperti lukisan, nyanyian, dan tulisan. Di halaman Uniba para siswa yang sebagian besar terdiri atas duta HIV/AIDS di sekolah masingmasing itu menampilkan karyanya. Ada yang membuat lukisan bertema HIV/AIDS. Kemudian, ada juga beberapa grup paduan suara dan musik yang menciptakan jinglejingle tentang HIV/AIDS. Selain itu, ada juga siswa yang mempresentasikan penelitian kecil mereka mengenai fenomena HIV/ AIDS. Semua karya siswa-siswi

SMP, SMA, SMK, MTs, dan MA, itu dibuat langsung di lokasi. Khusus pembuatan jingle lagu sudah disiapkan dari rumah. Meski cuaca terbilang panas, para siswa yang terlibat tampak bersemangat. Manajer Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banyuwangi, Erna Agustina, mengatakan ajang tersebut menjadi moment untuk membuat para siswa mengenal lebih kenal penyakit HIV/AIDS, termasuk bahaya dan pencegahannya. Erna menambahkan, dengan mengikuti kegiatan tersebut para siswa menjadi lebih mengenal penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia itu. Sehingga, selain dapat menjaga diri dari penularannya, para siswa juga dapat menjadi duta menghilangkan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di sekeliling mereka. “Selama ini

banyak yang melihat ODHA seperti monster, padahal cara penularan HIV/AIDS tidak sembarangan. Dengan banyak memahami apa itu HIV/AIDS, KPA, Dinas Pendidikan, dan Kementerian Agama, berharap para siswa dapat memotivasi lingkungan sekitarnya agar dapat menerima ODHA,” ujar Erna. Sementara itu, Sekretaris KPA Banyuwangi, Waluyo, menambahkan angka penderita AIDS di Banyuwangi yang mencapai 2.445 orang memerlukan perhatian khusus. Apalagi, dengan tekad Banyuwangi menjadi kabupaten bebas AIDS. “Di sekolah kita sibukkan para siswa melalui kegiatan mengenai HIV/AIDS yang dikemas dalam hobi dan kegiatan ekstrakurikuler supaya mereka sibuk dan tidak mendekati faktor-faktor yang bisa menularkan HIV/AIDS. Sebab, pelajar masuk kategori risiko rendah,” kata Waluyo. (fre/c1/bay)


32

Jawa Pos

Minggu 17 Januari 2016

Semut Jepang Bukan

Semut Biasa Nama semut jepang (tenebrio molitor) mungkin belum terlalu familiar bagi sebagian besar orang. NAMUN, serangga yang awal mulanya berasal dari Negeri Sakura itu perlahan mulai dibudidayakan beberapa orang di Banyuwangi. Serangga berwarna cokelat tua itu dipercaya berkhasiat mengobati penyakit asam urat dan diabetes. Di Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, salah satunya. Beberapa warga memelihara binatang berkaki enam itu di kotak-kotak plastik yang diisi kapas. Mudahnya cara merawat dan modal yang tidak terlalu besar menjadi alasan warga banyak memelihara semut jepang. Suhan Wahyu, 49, salah seorang pemelihara semut jepang mengatakan, hanya memerlukan modal kurang dari Rp 30 ribu untuk memelihara serangga itu. Awalnya, dia membeli 10 ekor induk semut jepang dengan harga per ekor Rp 2.500. Kemudian, dia membeli ragi tape seharga Rp 15.000 rupiah untuk pakan semut jepang itu selama satu bulan. Setelah itu, tinggal menyiapkan media tempat tinggal semut berupa kotak plastik atau toples yang diisi kapas. Setelah menunggu sekitar dua bulan, jumlah semut Jepang yang Wahyu miliki mencapai 200 ekor lebih. Belum termasuk larva-larva yang berjumlah ribuan. Serangga yang memiliki sayap itu, kata Wahyu, cukup cepat dalam bereproduksi. Yang penting, menurutnya, jangan sampai diberi ragi tahu sebagai makanan. “Sehari untuk 100 ekor semut jepang bisa diberi makan dua butir ragi tape. Yang penting jangan sampai telat biar tidak berebut makanan. Kemudian, jangan sampai lembab kapasnya, harus kering terus,” terangnya. Angka kematian larva semut jepang, kata Wahyu, terbilang sedikit. Minimal 70 persen larva yang menetas dipastikan akan hidup hingga dewasa. (fre/c1/als)

FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/RABA

RUMAH SEMUT: Budidaya semut Jepang hanya membutuhkan toples, kapas, dan ragi tape.

CARA KONSUMSI: Selain bisa dimakan langsung, semut Jepang juga bisa dimasukkan ke dalam kapsul atau pisang.

Soal Harga, Lumayan Menjanjikan TERKAIT pemasaran, Wahyu menerangkan, memang belum terlalu ramai. Namun, ada saja pembeli yang datang kepadanya. Minimal satu pembeli membeli 10 sampai 20 ekor semut jepang. Dia menjual dengan harga sekitar Rp 2.500 sampai Rp 4.000 per ekor. Tergantung ketersediaan semut jepang yang dia miliki.

Dengan harga segitu, Wahyu mengatakan, dapat memperoleh untung puluhan kali lipat dari modal awal. Jika dalam tempo empat bulan 20 ekor semut jepang sudah berubah menjadi 800 ekor, maka modal Rp 50 ribu dapat kembali menjadi Rp 2 juta. Dikurangi ongkos pakan seharga Rp 60 ribu.

Oleh karena itu, saat ini pria dua anak itu sedang berusaha memperbanyak serangga peliharaannya itu. Jika nanti tiba-tiba ada permintaan banyak, dia dapat memenuhinya. “Sekarang masih melayani tetangga-tetangga saja, tapi nanti kalau sudah banyak, saya berani menawarkan ke mana-mana,” tegasnya. (fre/c1/als)

Dipercaya Bisa Mengobati Diabetes dan Asam Urat SEMUT jepang yang memiliki sebutan “ari” oleh masyarakat Jepang ternyata dipercaya memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Semut jepang digolongkan sebagai serangga yang setia bagi masyarakat Jepang. Semut tersebut sangat setia terhadap teman satu kelompok. Wahyu mengatakan, warga Desa Kelir sudah banyak yang memelihara semut jepang. Tetapi, sebagian masih untuk konsumsi pribadi. “Kata mereka yang habis mencoba, setelah minum semut Jepang, asam uratnya tidak terlalu sakit. Menurut kepercayaan yang berkembang, jumlah semut jepang yang dikonsumsi harus ganjil dan minimal lima ekor. Sebelum dikonsumsi, semutnya dibersihkan dulu dengan air panas. Supaya ragi tapenya tidak

Sebelum dikonsumsi, semutnya dibersihkan dulu dengan air panas. Supaya ragi tapenya tidak katut. katut,” ujarnya. Tata cara mengonsumsi semut jepang itu, kata Wahyu, cukup mudah. Bisa dimakan bersama pisang. Bisa dimasukkan ke dalam selongsong kapsul, dan bisa juga ditelan mentah-mentah. Dengan rasa sedikit pedas mirip rasa semut api, kata Wahyu, semut jepang semakin berkhasiat ketika dikonsumsi dalam keadaan hidup. Khasiat semut jepang yang

dipercaya warga, di antaranya meringankan penyakit jantung, meringankan diabetes, mengatur tekanan darah, meningkatkan vitalitas, mengatasi penyakit asam urat, dan membantu mengobati stroke. “Memang belum ada penelitian khusus. Saya sih tahunya dari teman-teman yang sudah mencoba. Kadang juga saya gunakan sendiri,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi (PKF) Dinkes Banyuwangi, Mujito, mengatakan belum ada riset resmi mengenai khasiat semut jepang. Namun, jika nanti warga berniat mengemasnya sebagai obat tradisional, dia mengatakan masyarakat bisa berkomunikasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) guna memastikan keamanannya. (fre/c1/als)

CEPAT BERKEMBANG: Perkembangbiakan semut Jepang cukup cepat. Dari 10 ekor indukan, dalam sebulan sudah bisa mencapai 200 ekor lebih.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.