Radar Banyuwangi | 17 September 2015

Rujukan Informasi Terkini

KAMIS 17 SEPTEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 37

Simpan Sabu di Sela Tali Kutang RENDRA KURNIA/RABA

GEMULAI: Para penari Gandrung Sewu berlatih di halaman SDN Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi, sore kemarin.

Gandrung Sewu Libatkan 1.230 Penari BANYUWANGI - Festival Gandrung Sewu tahun ini akan digelar Sabtu mendatang (26/9). Di tahun ini Festival Gandrung Sewu akan melibatkan 1.230 penari dari kalangan pelajar dan umum.

Tema yang diusung dalam Festival Gandrung Sewu tahun ini adalah Podho Nonton. Tema tersebut terinspirasi sesi podho nonton dalam sebuah pertunjukan gandrung asli.

Pada pertunjukan gandrung,

podho nonton adalah sesi pertama yang bertujuan mengundang masyarakat agar ikut menonton pertunjukan gandrung.

Tidak hanya tarian gandrung, Festival Gandrung Sewu kali ini

juga menyuguhkan drama teater yang menceritakan bahwa gandrung dulu digunakan sebagai alat perjuangan nenek moyang dalam menumpas penjajah n Baca Gandrung...Hal 47

BANYUWANGI - Seorang perempuan muda diciduk di rumahnya oleh tim Resnarkoba Polres Banyuwangi dini hari kemarin. Putri Purnamasari, 20, warga Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, ini diamankan setelah polisi menemukan tujuh paket sabusabu seberat 3,55 gram.

Bahkan, saking ingin aman, bahan psikotropika itu diselipkan di tali bra yang dikenakan gadis belia tersebut.

Berkat kejelian petugas, akhirnya perempuan itu tidak berkutik. Putri yang disebut sebagai istri siri Imam

Rofii alias Pocong, salah satu terdakwa narkoba yang diganjar enam tahun penjara, itu langsung digiring menuju ruang pemeriksaan Satnarkoba Polres Banyuwangi.

“Dia ditangkap atas kepemilikan sabu-sabu. Putri namanya dan kini sudah ada di sel tahanan,” ujar AKP Agung Setyo Budi, Kasatnarkoba Polres Banyuwangi, kemarin.

Pengakuannya, Putri berdalih bahwa sabu-sabu di tangannya itu merupakan titipan seorang temannya bernama Eko n Baca Simpan...Hal 47

Gadis Belia Kesandung Sabu-sabu Tersangka Q Putri Purnamasari, 20, warga Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Muncar

Habiskan 3.000 Ayam, 6 Ton Beras

Q Ditangkap di rumahnya pukul 02.00 kemarin

Malam Ini Ritual Tumpeng Sewu di Desa Kemiren GLAGAH - Malam ini ritual adat Tumpeng Sewu akan digelar di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. Tumpeng Sewu diyakini merupakan selamatan yang dilakukan warga Desa Kemiren sebagai media tolak bala alias menghindarkan warga dari segala bencana dan penyakit. Sebanyak 3.000 ayam kampung siap disajikan dalam tumpeng-tumpeng yang akan dimakan bersama-sama warga Desa Kemiren nanti malam n Baca Habiskan...Hal 47 TRADISIONAL: Salah satu warga Desa Kemiren memanggang ayam kampung untuk selamatan Tumpeng Sewu nanti malam.

RENDRA KURNIA/RABA

Barang Bukti Q 3,55 gram sabu, uang Rp 50 ribu, dan HP Q Benda psikotropika tersebut disembunyikan di talu kutang Asal sabu Q Putri mengaku titipan dari Eko Q Gadis belia itu mengaku tiga kali nyabu Q Putri disebut-sebut sebagai istri siri Imam Rofii alias Pocong, salah satu terdakwa narkoba yang diganjar enam tahun penjara.

GRAFIS: REZA FAIRUS/RABA

HAJIAN

Sugiayem Tempati Bekas Kamar Sihatul TKW yang Koma di Taiwan Tiba di RSUD BANYUWANGI - Tenaga kerja wanita (TKW) asal Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, bernama Sugiayem, 40, yang sebelumnya dirawat di Taiwan selama empat bulan kemarin (16/9) berhasil dipulangkan ke Banyuwangi. Wanita yang bekerja di Taiwan sejak tahun 2011 itu tiba di RSUD Blambangan pukul 05.30.

Begitu sampai RSYD, Sugiayem

langsung dimasukkan ke ruang ICU. Raungan tersebut pernah ditempati Sihatul Alfiya, 24, TKI asal Cluring yang meninggal setelah koma selama sembilan bulan.

Didampingi tim dokter General Hospital Taoyuan Taiwan dan staf Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI), Sugiayem langsung mendapatkan perawatan khusus.

Kondisi warga Karangdoro ketika tiba di RSUD Blambangan tampak lemah dan hanya sesekali menunjukkan reaksi gerakan n Baca Sugiayem...Hal 47

FREDY RIZKI/RABA

RUANG KHUSUS: Sugiayem yang sakit sejak empat bulan lalu di Taiwan kini menjalani perawatan di ruang ICU RSUD Blambangan.

JUHDY FOR RABA

SEMPAT TERSESAT: Istingaroh, 75, saat beristirahat di maktab malam kemarin.

JCH Tegalsari Kesasar ke Masjidilharam MAKKAH - Salah satu jamaah calon haji (JCH) asal Desa Tegalsari, Kecamatan Gambiran, sempat tesasar ke Masjidilharam Rabu (16/9) kemarin. Jamaah haji perempuan atas nama Istingaroh, 75, itu akhirnya ditemukan salah satu petugas haji Banyuwangi di sekitar Masjidilharam sekitar 1,5 jam setelah dinyatakan hilang.

Juhdy, petugas haji BanyLaporan uwangi mengatakan, Ibu Juhdy Istingaroh awalnya menjadari Makkah lani perawatan kesehatan di luar maktab. Setelah menjalani pemeriksaan rutin tim dokter, Ibu Istingaroh langsung dibawa kembali ke maktab bersama rombongan lain menggunakan bus n Baca JCH...Hal 47 http://www.radarbanyuwangi.co.id

Eko Susanto, Spesialis Perajin Wayang Kulit Turun-temurun

Wayang Tunggu Pesanan, Omprog Lebih Laris Eko Susanto, 38, adalah generasi ke-14 yang melanjutkan usaha mbah buyutnya membuat wayang kulit. Sebenarnya, pria asli Tapanrejo, Muncar, itu tidak pernah tertarik melanjutkan usaha orang tuanya. Namun, berkat motivasi kuat yang diterima, dia akhirnya menjadikan pembuatan wayang kulit sebagai bagian dari hidupnya.

CHIN JULLIEN, Banyuwangi

CHIN JULLIEN/RABA

LESTARIKAN BUDAYA: Eko sedang mengerjakan wayang kulit di rumahnya di kawasan Jalan Borobudur, Banyuwangi, kemarin.

“AWALNYA saya tidak tertarik sama sekali. Tetapi, karena diberi motivasi oleh orang-orang dekat, saya sadar Banyuwangi butuh pelestari wayang,” ujar Eko saat ditemui di rumahnya di Jalan Borobudur, Banyuwangi, kemarin (16/9).

Nasihat yang dilontarkan kepada Eko sebenarnya sederhana, yakni harus ada pelestari wayang kulit di Banyuwangi demi memudahkan masyarakat yang masih tertarik dengan wayang.

“Kalau tidak ada yang buat wayang di sini (Banyuwangi) kasihan orangorang harus cari ke Jawa Tengah dulu,” ujar Eko menirukan nasihat yang diucapkan kepadanya beberapa waktu lalu n

Gadis belia simpan SS di sela kutang Rasanya dijamin beda!

Bantuan ADD naik Rp 83,018 miliar Wajah para kades langsung semringah...

Baca Wayang...Hal 47 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com

RADAR BANYUWANGI

RADAR SPORT

38

Jawa Pos

Kamis 17 September 2015

Rider Jatim Berebut Juara Kejurda Drag Bike Seri IV

DOK. RABA

POTENSIAL: Riki Ali Sadewa (kanan) saat berlatih bersama kakaknya, Sulthan Ali Sadewa, di PTM Walet Genteng, beberapa waktu lalu.

Riki Sabet Perunggu POPNAS BANYUWANGI - Petenis meja Banyuwangi, Riki Ali Sadewa, tampil dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XIII 2015. Atlet satu itu sukses menjaga asa juara dalam ajang yang digeber di lapangan tenis indoor Telkom Geger Kalong, Bandung, Jawa Barat, itu.

Bahkan, atlet binaan PTM Walet Genteng itu berhasil meraih medali perunggu dalam even skala nasional itu. Medali perunggu itu diraih pada kelas beregu putra.

Bahkan, bertindak sebagai kontingen Jatim, dia merupakan satu-satunya atlet asal Banyuwangi yang masih duduk di bangku SMP. Status rekan-rekannya sudah SMA. Tidak menutup peluang jika Riki bakal bisa meraih medali.

Sebab, putra bungsu Agus itu berlaga di kelas ganda putra.

Sampai saat ini yang bersangkutan masih terus melaju.

Pembina PTM Walet Genteng, dr. Taufik Hidayat, menjelaskan bahwa prestasi Riki patut dibang-

gakan. Sebab, kata dia, selama ini jarang ada petenis meja Bumi Blambangan yang sukses di level nasional. ‘’Ini prestasi yang perlu kita apresiasi,’’ jelasnya.

Direktur RSUD Blambangan, Banyuwangi, itu menambahkan, prestasi memang menjadi bidikan dalam pembinaan. Oleh karena itu, support terhadap atlet perlu ditingkatkan. ‘’Kami sangat mendambakan agar anak-anak kita bisa tembus internasional,” jelasnya.

Oleh karena itu, masih kata dia, pembinaan harus intens dan lebih

fokus. Sehingga, talenta-talenta terbaik di Kota Gandrung bisa melesat menjadi atlet besar. ‘’Karena prestasi adalah segalanya,” jelasnya dihubungi kemarin.

Disinggung mengenai prestasi Banyuwangi secara global, dia memiliki pandangan bahwa prestasi Kota Gandrung masih kalah dengan daerah lain, seperti Kediri. Menurut dia, ada beberapa faktor yang membuat prestasi Banyuwangi tertinggal. ‘’Maka pembinaan harus lebih ditingkatkan lagi,” harapnya. (ton/c1/als)

Optimistis Naik Podium Kejurnas Downhill Seri IV BANYUWANGI - Cabang olahraga (cabor) downhill Banyuwangi tetap menunjukkan eksistensi.

Capaian medali emas dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015 menjadi bukti suksesnya pembinaan.

Kali ini dua atlet siap menghadapi Kejurnas Nasional (Kejurnas) Indonesia Downhill (IDH) seri IV di Klemuk, Malang. Keduanya adalah Hafan Kholik yang turun di kelas men sport dan Ardian yang berlaga di kelas junior.

Berkaca pada seri kedua di Telaga Sarangan, Magetan, satu atlet Banyuwangi sukses besar dengan finis di posisi terdepan. Dia adalah Ayu Tria Andriana. Atlet peraih emas Porprov Jatim V itu mencatatkan waktu 05.07,749 detik dari jarak tempuh 2,5 kilometer.

Tetapi, kali ini pembalap asal Muncar itu berhalangan hadir.

Meski begitu, dua atlet putra siap memberikan kejutan dalam even yang digelar selama tiga hari mulai tanggal 18 hingga 20 September.

Pelatih downhill Banyuwangi, Dhama Andrea Paputra, menyebut bahwa dua atlet telah berlatih keras demi meraih hasil dalam seri keempat itu. Oleh karena itu, dia optimistis dua atlet yang tampil bakal memukau dan membawa hasil positif. ‘’Anak-anak sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi kejurnas itu,’’ katanya, kemarin.

Mengenai skill, dia tidak meragukan kualitas kedua atletnya itu. Selama melakoni latihan, mereka telah banyak mengalami perkembangan. ‘’Stamina anak-anak juga bagus. Jadi, kita berharap anak-anak nanti all out dan sukses,’’ serunya.

Dia menjelaskan, jika ada lima seri dalam Kejurnas IDH selama tahun 2015. Tiga seri sebelumnya,

Banyuwangi hanya turun sekali. Sedangkan, dua lainnya hampir bersamaan dengan agenda Porprov. “Satu seri di Pekalongan, kita memang absen karena jauh,” tukasnya.

Meski begitu, dua seri terakhir bakal diikuti. Menurut dia, para atlet terus berlatih keras karena telah memiliki sirkuit di kawasan Jambu, Kecamatan Licin. “Memang adanya sirkuit di Banyuwangi banyak manfaat bagi kita,” pungkasnya. (ton/c1/als)

BANYUWANGI - Banyuwangi akan kembali menjadi tuan rumah dalam even balap motor drag bike. Setelah sukses menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Drag Bike seri pertama 2015, kini Banyuwangi akan menjadi tuan rumah even yang sama seri IV. Even tersebut akan digelar pada Minggu mendatang (20/9).

Hanya saja, kali ini lintasan yang bakal dilewati adalah Jalan MH. Thamrin, Banyuwangi. pada kejurnas yang digelar Januari lalu sirkuit yang digunakan adalah trek lurus Jalan Ahmad Yani.

Seperti pada edisi sebelumnya, ajang tersebut diprediksi bakal berlangsung meriah. Para pembalap di berbagai daerah di Jatim dipastikan akan terjun untuk meramaikan ajang balap motor tersebut.

Even tersebut merupakan agenda resmi Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Timur. Dalam even itu, para pembalap nasional jelas bakal bersaing sengit.

Tentu saja, hasil dalam tiga seri sebelumnya bakal menjadi catatan khusus. Pemimpin klasemen berusaha mempertahankan posisi dalam even tersebut.

Dalam even itu, ada beberapa kelas pendukung yang dilombakan. Rinciannya, kelas bebek TU 4T 130 CC, kelas bebek 2 T

DOK. RABA

SEGERA: Ratusan rider bakal beradu cepat Minggu besok (20/9) di Jalan MH. Thamrin Banyuwangi.

116 CC, kelas bebek standar 4 T FU, kelas sport 2 T 155 CC, dan kelas bebek standar 116 CC lokal Banyuwangi.

Drag bike itu juga bertujuan menampung antusiasme pembalap lokal Banyuwangi. Terbukti, balapan liar yang sebelumnya marak kini nyaris tak terdengar. Para pembalap liar itu bisa terjun ke arena yang benar-benar mengedepankan faktor safety.

Ketua IMI Banyuwangi, Aslani,

mengungkapkan bahwa even itu akan memperebutkan juara di berbagai kelas. Tercatat ada 15 kelas yang dilombakan. ‘’Kelas drag lokal juga ada,” katanya.

Menurut dia, pendaftaran masih dibuka. Meski begitu, biaya pendaftaran berbeda saat menjelang hari pelaksanaan. ‘’Sekarang sampai Sabtu pukul 15.00 biaya pendaftaran Rp 400 ribu. Lewat dari itu biaya menjadi Rp 500 ribu,’’ sebutnya. (ton/c1/als)

DOK.RABA

PEMBUKTIAN: Dua atlet downhill Banyuwangi bakal berlaga di Kejurnas.

Agenda Kota

Tumpeng Sewu di Kemiren HARI ini Kamis (17/9) pukul 16.00 Bupati Abdullah Azwar Anas menghadiri tumpeng sewu di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. (*)

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers.

SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999.

Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi

KAMIS 17 SEPTEMBER

TAHUN 2015

Halaman 39

Koranna Oreng Situbendeh

Dua Rumah Warga Ludes Terbakar Salah Satunya Sentral Saluran TV Kabel SITUBONDO - Kebakaran dahsyat membuat dua rumah warga di di RT 5 RW 1, Dusun Krajan, Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, rata dengan tanah, siang kemarin (16/9). Masing-masing rumah adalah milik Wani alias Bu Jatmo, 70, serta rumah milik pasangan suami istri Soni, 37, dan Nur Laila, 35. Rumah Bu Jatmo sebelumnya baru saja direhab yang dananya berasal dari bantuan. Sedangkan rumah Soni penuh dengan alat-alat elektronik dan beberapa parabola. Sebab rumah

tersebut menjadi central saluran kabel TV di Desa Paowan.

Sebelum terjadi kebakaran, Jatmo keluar rumah mencari kayu bakar karena dirinya masih memasak menggunakan tungku.

Soni bekerja cukup jauh dari rumahnya.

Sedangkan Nur Laila mengembala ternak yang dipeliharanya di persawahan.

Tidak disangka, kabel listrik di sekitar meteran yang ada di depan rumah Bu Jatmo diduga korslet hingga membakar rumah korban. Lantaran tidak ada orang di dalam rumah, api terus menjalar ke rumah Soni.

Dua rumah yang bergandengan itu terus dilalap si jago merah sampai membesar n  Baca Dua Rumah...Hal 40

PAKAI EMBER: Warga berusaha memadamkan kebakaran yang menghanguskan rumah seorang nenek dan rumah saluran TV kabel di Desa Paowan, kemarin (16/9).

FOTO-FOTO: NUR HARIRI/JPRS

RATA: Petugas BPBD menyemprotkan air ke areal dua rumah yang hangus terbakar di Desa Paowan, kemarin (16/9).

Kasus Naik, Anggaran Dikepras Lebih baik merasakan sulitnya pendidikan sekarang, daripada pahitnya kebodohan kelak’’

PPT KPPA Minta Pemkab Serius Atasi Kekerasan Pada Anak SITUBONDO – Angka pelecehan seksual serta kekerasan terhadap anak di bawah umur di Kabupaten

Situbondo terus meningkat. Sayang, keadaan ini tidak diimbangi dengan anggaran yang memadai.

Bahkan, yang terjadi pemerintah setiap tahunnya justru mengurangi anggaran yang dikelola Pusat Pelayanan Terpadu Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak (PPT KPPA) Situbondo.

Divisi Hukum (PPT KPPA) Situbondo, Jayadi mengungkapkan, untuk menekan tingginya kekerasan anak di bawah umur perlu komitmen semua pihak yang harus terus dipegang. Salah satunya itu bisa ditunjukkan dengan anggaran yang pro terhadap upaya untuk menekan angka pelecehan

SMKN 1 Situbondo

Disnak Jamin Pasokan Daging Mencukupi

pendidikan

Minta Operator Sekolah Ferval Data SITUBONDO – Dana Operasional Sekolah (BOS) tahap II untuk sekolah menengah, baik SMA maupun SMK, pencairannya akan dilakukan antara Bulan Juni - Desember. Karena itulah, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Situbondo meminta sekolah untuk melakukan Ferivikasi dan validasi (Ferval) data terlebih dahulu.

Kasie SMA Dispendik, Muhammad Fauzan mengatakan, Ferval data harus segera dilakukan oleh operator sekolah. Sebab, jika sekolah sudah menyelesaikan, maka pencairan BOS sudah bisa dilakukan.

Hingga saat ini, pencairan tahap kedua belum dilakukan. Belum ada sekolah yang sudah mendapatkan dana BOS. Akan tetapi, Fauzan sendiri mengaku tidak tahu kapan sekolah mendapatkan dana BOS untuk tahap kedua n  Baca Minta...Hal 40

curanmor

pemerintah,” kata Jayadi kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin (16/09).

Jayadi menambahkan, PPT sudah pernah mendeklarasikan kalau Situbondo telah start melangkah menuju Kabupaten Layak Anak (KLA) n  Baca Kasus...Hal 40

Idul Adha Butuh 4.200 Sapi dan 5.600 Ekor Kambing

Nazzelia Ula

HABIBUL ADNAN/JPRS

TIDAK KURANG: Salah satu penjual daging sapi di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji.

SITUBONDO – Menghadapi perayaan Hari Raya Idul Adha 1436 H, Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Situbondo menjamin kebutuhan daging hewan korban tahun ini aman. Kepastian tentang hal itu disampikan langsung Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Situbondo, Aries Marhaento.

Disnak menjamin cukupnya pasokan daging itu karena melihat jumlah sapi dan kambing yang terus meningkat. Populasi kambing misalnya yang naik sekitar 0,7 persen. ”Melihat jumlahnya, sangat mencukupi,” ujar Aries.

Berdasarkan data yang didapatkan di Disnak, populasi sapi potong di Situbondo pada tahun 2014 lalu, mencapai 169.978 ekor. Sedangkan populasi kambing mencapai 54.110 ekor, dan domba 83.586 ekor.

Sedangkan tahun ini, sampai dengan

triwulan kedua, populasi sapi potong sebanyak 171.225 ekor. Jika dirinci, pejantan berjumlah 57.910 ekor dan betina 113.315 ekor. ”Jadi kalau dirata-rata ada kenaikan sekitar 0,7 persen dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya.

Sedangkan populasi kambing pada triwulan kedua tahun 2015, mencapai 50.333 ekor dan populasi domba mencapai 63.437 ekor.

Itu artinya, jumlah kambing dan domba lebih besar pada tahun 2014. ”Dengan selisih itu, tidak akan sampai mengurangi pasokan daging,” tambah Aries.

Pemotongan sapi untuk konsumsi harian, lanjut Aries, mencapai 17-18 ekor. Sedangkan kambing dan domba mencapai 5-7 ekor per harinya. “Jika dikalkulasi secara global, kebutuhan akan sapi setiap tahunnya mencapai 6.205 ekor,” ungkapnya lagi.

Aries menyebutkan, kebutuhan pemotongan sapi untuk Idul Adha mencapai 4.200 ekor. Sedangkan kambing dan domba mencapai 5.600 ekor,” urainya n  Baca Idul Adha..Hal 40

Jamalia, Hidup Sebatang Kara, Tiga Tahun Menderita Stroke

Tidak Pernah Dapat Bantuan, Tidur di Gubuk 2 x 2 Meter

NUR HARIRI/JPRS

LOKASI KEJADIAN: Di sekitar jalan raya depan BRI Cabang Situbondo ini, sepeda motor milik Yulianti dibawa kabur temannya.

Pinjam, Sepeda Motor Dibawa Kabur Teman SITUBONDO - Penggelapan sepeda motor terjadi di warung lesehan depan BRI Situbondo.

Korbannya adalah Yuliati Sudarningsih, 39, warga Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo.

Perempuan yang berprofesi sebagai guru ini langsung melapor kepada polisi.

Ceritanya, sepeda motor Yamaha Nopol P 2425 FG milik Yulianti dipinjam keponakannya bernama Angga Krismantiyo n  Baca Pinjam...Hal 40 http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

seksual serta kekerasan terhadap anak di bawah umur.

“Beberapa tahun terakhir ini angka kekerasan serta pelecehan seks terhadap anak terus meningkat. Namun, anggaran untuk menekan itu semua terus turun. Jadi perlu ada langkah dengan disertai ketulusan dari

Potret kemiskinan masih mudah ditemui di Situbondo. Seperti yang dialami Jamalia, 60, warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Bertahuntahun perempuan yang menderita stroke itu hidup digubuk reot yang sempit.

HABIBUL ADNAN, Panarukan Di lihat dari luar, gubuk kecil itu terlihat sudah reot. Beberapa bagian bahan bangunannya sudah termakan rayap. Anyaman bambu yang menjadi pagar gubuk terlihat lusuh. Entah, berapa tahun sudah gubuk itu dibangun.

Pemandangan serupa juga terlihat di dalam gubuk. Di atas lantai tanah, hanya ada satu lapis kain tipis yang tergelar. Kain itulah menjadi alas lantai. Sedangkan perabotannya hanya terlihat satu gelas plastik dan

satu buah sendok.

Kemudian di atas alas kain tipis, seorang perempuan tua sedang tertidur lemas. Pandangannya kosong, kondisinya begitu memprihatinkan. Tubuhnya yang sudah lemas itulah yang membuat perempuan tua itu hanya bisa terbaring di tempat tidur.

Yang lebih memprihatinkan lagi, gubuk tersebut sangat sempit.

Ukurannya hanya 2x2 meter persegi. Inilah yang membuat gubuk tersebut hanya bisa didiami satu orang. Sedangkan bahan bangunan gubuk reot itu hanya terbuat dari kayu dan anyaman bambu.

Iya, tempat inilah yang menjadi tempat berlindung nenek tua yang memiliki nama lengkap Jamalia itu dari sengatan matahari dan dinginnya malam.

Yang lebih menyayat hati, Jamalia menderita stroke. Sudah tiga tahun dia bergelut dengan penyakitnya itu. ”Sebelum sakit saya jualan ikan, tapi sekarang tidak bisa berbuat apa apa. Saya tidak

HABIBUL ADNAN/JPRS

MEMPRIHATINKAN: Jamalia hanya bisa terbaring lemas di gubuknya.

bekerja lagi seperti dulu,” katanya dengan suara lirih ketika didatangi Jawa Pos Radar Situbondo.

Jamalia sudah tidak memiliki

siapa-siapa. Dari pengakuannya, dirinya sudah cukup lama berpisah dengan suaminya. Sedangkan dari hasil perkawinan dengan suaminya

itu, Jamalia dikaruniai seorang putra. Namun, putra satu-satunya sudah lama meninggalkannya n  Baca Tidak...Hal 40 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com

R A D A R situbondo

afriCa Van java Hutan Kering, Kawanan Monyet Turun Gunung 40

BUNGATAN - Kemarau panjang yang melanda Situbondo membuat sejumlah perbukitan kering kerontang. Tak hanya itu, pohon dan rerumputan banyak yang mati. Akibatnya, binatang jenis kera (monyet) mulai turun gunung alias keluar hutan.

Seperti yang terjadi di beberapa pinggir Jalan Raya Pantura, sekitar tempat wisata Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, kemarin (16/9). Beberapa ekor kera mulai berani mendekati warung milik warga untuk mencari makan dan minum.

Menurut salah seorang pemi-

lik warung, Surti mengatakan, banyaknya kera yang mendekati jalan raya sudah terjadi sekitar tiga bulan terakhir.

Kera-kera mulai mendekati warung dikatakan karena kondisi hutan sudah sangat kering.

Bahkan, rumput-rumput yang ada di bawah pohon jati juga ikut mati.

Kera yang totalnya bisa mencapai belasan menurut Surti datang sekitar pukul 08.00 dan akan kembali ke dalam hutan pada sore hari. “Ke sini sudah agak lama. Keranya mau minum sama cari makan. Di hutan mung-

kin sudah tidak ada,” katanya.

Tak hanya di warung Surti, kera-kera itu juga mendekati warung-warung lain yang berdiri di pinggir jalan Pantura. “Yang lain juga didatangi.

Kalau ada makanan ya kami kasik. Biasanya sisa-sisa yang diberikan,” terangnya.

Selain pemilik warung, beberapa pengendara yang biasanya mampir ke warung juga sering memberi makanan untuk kera. Biasanya, warga yang suka memberi pakan adalah pengunjung tempat wisata.

Namun, jika sejak pagi kera-kera

itu tidak diberi makanan, biasanya semakin berani dan mencuri makanan yang dijual di warung.

Diantara makanan yang dicuri adalah mie instan, kerupuk, serta makanan jenis lain.

Data yang diperoleh wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, beberapa waktu lalu kera yang berani ke pinggir jalan hanya ada satu dua ekor. Akan tetapi sejak musim kemarau, belasan ekor juga ikut-ikutan.

Kera keluar dari hutan karena buah-buahan sudah tidak ada dan air sungai di lokasi hutan mengering. (rri/pri)

Jawa Pos

Kamis 17 September 2015

NUR HARIRI/JPRS

AKIBAT KEMARAU: Sejumlah monyet turun mendekati jalan raya di sekitar Wisata Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, kemarin (16/9).

Angka Kekerasan Masih Selidiki Kepastian Sebab Kebakaran Ada 152 Kasus n Kasus...

n Dua Rumah...

Sambungan dari Hal 39

Sambungan dari Hal 39

Dua rumah yang terbakar selanjutnya diketahui oleh anak SD bernama Via yang baru pulang sekolah. Bocah SD ini kemudian berteriak kebakaran hingga mengundang puluhan warga yang ada di sekitar rumah korban. “Yang tahu pertama anak kecil. Dia baru pulang sekolah,” kata Imam Tolak Riyanto, warga setempat.

Warga yang berkerumun di sekitar lokasi kebakaran langsung berusaha memadamkan api. Beberapa alat yang mereka gunakan adalah sanyo ukuran mini, belasan timba, serta alat-alat lain. Sayang, upaya warga memadamkan api tidak berhasil. Sebab, air yang yang dipakai memadamkan harus mengambil dari sumur.

Warga tidak menyerah meski beberapa saat kemudian rumah Jatmo dan Soni ambruk tak sadarkan diri. Dari rumah yang sudah rata dengan tanah kemudian terdengar ledakan tabung gas LPJ. Kepanikan warga terus berlangsung hingga diantara mereka ada yang melapor kepada polisi dan pemadam ke-

Itu dilakukan pada saat Menteri PPPA Linda Gumelar datang ke Situbondo.

“PPT Situbondo merupakan salah satu bagian dari 31 indikator yang harus dipenuhi untuk bisa menyandang Kabupaten Layak Anak,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, PPT menurutnya sudah secara nyata menjadi lembaga yang terbentuk berdasar perundang-undangan

NUR HARIRI/JPRS

INGIN TAHU: Puluhan warga masih berada di sekitar dua rumah yang terbakar setelah api dipadamkan.

bakaran.

Kedua rumah beserta seluruh isinya ludes terbakar. Bahkan, sepeda motor, televisi, beberapa parabola dan alat elektronik TV kabel di rumah Soni habis terbakar. Perabotan rumah tangga di dalam rumah juga tidak bisa diselamatkan.

Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, dari kejauhan Soni berlari ke are­ al rumahnya. Beruntung, pria yang menangis histeris tersebut langsung dipegang warga. Keba-

karan tidak mengakibatkan korban jiwa. Namun kerugiannya ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. “Rumah saya habis ya Allah,” teriak Soni yang baru datang dari tempat kerja.

Puluhan warga terus berusaha memadamkan api hingga terlihat beberapa anggota polisi dan TNI tiba di lokasi. Aparat tersebut langsung membantu warga dengan alat seadanya.

Sekitar 10 menit kemudian, mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Setelah disiram

de­ngan tiga tangki mobil pemadam, kebakaran rumah yang sudah rata berhasil dipadamkan.

Dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Panarukan, Aiptu Thobron mengatakan pihaknya masih akan menyelidiki penyebab pasti kebakaran dua rumah tersebut.

“Dugaan sementara kebakaran terjadi akibat korsleting listrik.

Untuk kepastiannya terus diselidiki dan unit identifikasi polres akan melakukan olah TKP,” ka­ tanya. (rri/pri)

Tugaskan Tim Pengawasan Ternak n IDUL ADHA...

Sambungan dari Hal 39

Masih kata Aries, jelang Idul Adha, pihaknya telah memberikan informasi perihal ciri-ciri hewan layak konsumsi kepada masyarakat. Diantaranya, mata hewan normal, bulu halus dan tidak cacat. Selain itu, umur sapi kurang lebih dua tahun, dan kambing dan domba kurang lebih satu tahun.

“Yang jelas, untuk memantau

tata niaga ternak jelang Idul Adha ini, kami menugaskan tim pengawasan lalu lintas ternak.

Nanti setelah Salat Idul Adha, seluruh tempat pemotongan hewan akan diperiksa tim ke­ sehatan ternak,” katanya.

Sebagaimana yang diketahui, saat ini di Kabupaten Situbondo ada tiga lokasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Yakni satu RPH di kota. Dua sisanya di Kecamatan Besuki dan Kecamatan Asembagus. (bib/pri)

MAHAL: Pedagang daging sapi di Pasar Mimbaan, Kecamatan Panji sedang melayani pembeli.

HABIBUL ADNAN/JPRS

Berharap Jamalia Mendapat Bantuan n Tidak...

Sambungan dari Hal 39

Putra tuggal nenek tua tersebut beberapa tahun yang lalu pamitan untuk merantau ke luar Jawa. ”Sampai sekarang ini tidak pernah ada kabar,” katanya lagi.

Dalam kondisi lemas, untuk makan saja Jamalia hanya mengharapkan bantuan dari tetangga.

Jika tidak ada yang memberikan

makanan, sudah pasti hari itu perutnya tidak terisi.

Beruntung ada tetangganya yang selalu berbaik hati. ”Setiap hari saya yang membantu.

Menyuapi makan, memandikan hingga ganti baju, saya yang bantu,” ujar Maimuna, salah satu tetangganya.

Maimuna yang selalu datang setiap pagi dan sore untuk memandikan Jamalia. Maimuna mengaku ikhlas membantu

nenek Jamalia. Kata Maimuna, dirinya sangat kasian dengan kondisi nenek Jamalia. ”Saya kasian karena tidak ada keluarganya,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu tokoh pemuda, Jauhari mengatakan, selama ini, Jamalia tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.

Baik itu bantuan pelayanan kesehatan maupun bantuan sosial yang lain.

RALAT Ada kesalahan dalam penulisan caption foto berita berjudul “Empat Hari Mahasiswa Unars Situbondo Digembleng melalui PKKMB; Optimalkan Pendidikan Karakter Untuk Tingkatkan

B E R I S A M B U TA N : Ke t u a Pembina Yayasan Unars, H. RB. Muh. Rofik Kosoemodilogo.

Nilai Moral” yang dimuat di Jawa Pos Radar Situbondo halaman 31 edisi 16 September 2015, kemarin. Yang benar caption dan foto adalah sebagai berikut:

PEMBINA UPACARA: Rektor Unars, Hadi Wijono.

BINA MENTAL: Dandim 0823, Letkol Inf, Polsan Situmorang menyampaikan materi PKKBM.

Menurut jauhhari, hal ini harus diperhatikan oleh pemerintah. Sebab dengan kondisi hidup sebatang kara, nenek Jamalia sangat mengharapkan bantuan. Baik dari pemerintah maupun dari dermawan. ”Ini sangat memprihatinkan.

Saya sendiri tidak tahu kenapa tidak pernah dapat bantuan uang atau bantuan yang lain.

Kami akan mencoba mencari tahu,” katanya. (pri)

yang sudah lama berjalan. Tujuannya untuk melakukan advokasi terhadap korban kekerasan.

“Perhatian pemkab belum cukup, apalagi anggaran PPT dari tahun ke tahun dikepras.

Sekarang coba kita lihat, angka kekerasan atau pelecehan seks terus meningkat,” terangnya.

S e m e nt a ra i tu , Jaya d i menjelaskan bahwa hingga pertengahan September 2015 ini, angka kekerasan sudah mencapai 152 kasus. Dari total sebanyak itu, kekerasan dan

pelecehan seks terhadap anak di bawah umur menembus angka 71 kasus. “71 anak jadi korban kekerasan itu angka yang cukup besar,” ujarnya.

Dia menyebut, tidak semua korban kekerasan atau pelecehan seks melapor ke PPT. “Para korban butuh keberanian dan support untuk menceritakan peristiwa buruknya. Untuk mengantisipasinya, sebagai orang dewasa atau orang tua harus menjaga dan mengawasinya dengan baik,” pungkasnya. (rri/pri)

Langsung Cair ke Rekening Sekolah n Minta...

Sambungan dari Hal 39

”Kurang tahu saya, yang jelas Juli-Desember pencairannya.

Antara bulan itu sudah (ada pencairan),” terang Fauzan kembali.

Sementara itu, pencairan dana BOS tahap pertama sudah rampung semua. Semua sekolah sudah menerima. Pencairannya dilakukan secara bertahap hingga bulan Juni lalu.

Dalam pencairan tahap per-

tama beberapa waktu lalu, Fauzan memastikan tidak ada masalah. ”Pelaksanaan penyaluran dana BOS itu sudah ada Juknis (petunjuk tehnis). Ketika tidak sesuai dengan juknis, itu berarti ada temuan. Untuk SMA juknisnya berjalan sesuai juknis yang ada,” terangnya.

Untuk jenjang pendidikan menengah, baik SMA maupun SMK, untuk penetuan bos langsung dari pusat berdasarkan Data Pokok Pendidikan Menen-

gah (Dapodikmen).

Sedangkan pencairannya langsung ke rekening sekolah.

Dispendik tidak tahu berapa besaran dana BOS yang diterima sekolah. ”Sebab, langsung ke sekolah. Namun kita (Dispendik) tetap dilibatkan, seperti ketika ada monitoring,” terangnya.

Fauzan menerangkan, pencairan langsung ke rekening sekolah mulai dilakukan sejak 2014 lalu. ”Sudah satu tahun yang lalu,” pungkasnya. (bib/pri)

Kerugian Mencapai Rp 10 Juta n Pinjam...

Sambungan dari Hal 39

Pemuda 28 tahun ini pada Selasa (15/9) malam, membawa sepeda motor tersebut ke sebuah warung lesehan yang ada di depan BRI Situbondo.

Begitu sampai di warung lesehan, Angga dihampiri oleh temannya berinisial JJ, 25, warga Jalan Merak, Situbondo.

JJ datang untuk meminjam sepeda motor yang dibawa Angga dengan alasan untuk mengambil HP miliknya yang tertinggal.

Karena merupakan teman sendiri Angga percaya begitu saja kepadsa JJ. Sepeda motor Yamaha Nopol 2425 FG yang dipinjam pelaku tidak diketahui jelas di bawa ke mana. Sayang, hingga waktu tengah malam, JJ tetap saja tidak nongol.

Sepeda motor yang dibawa kabur pelaku masih belum kembali hingga kemarin (16/9), Angga pun menyampaikan kepada Yuliati kalau sepeda motor yang dipinjam dirinya dibawa kabur JJ, temannya. Tak ingin kehilangan sepeda motor, Yuliati kemudian melaporkannya kepada polisi.

Angga dan Yuliati berharap agar sepeda motor Yamaha yang dipinjam JJ segera ditemukan. Jika tidak, Yuliati akan mengalami kerugian hingga mencapai Rp 10 juta.

Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang

Priambodo membenarkan laporan sepeda motor yang duibawa kabur dari tempat lesehan tersebut. “Laporannya sudah kami terima. Untuk saat ini pelaku yang membawa kabur sepeda motor dalam pencarian. Semoga bisa ditemukan,” katanya. (rri/pri)

Jawa Pos

Kamis 17 September 2015

BERAS IR 64 0

10.100

GULA PASIR

41

EKONOMI BISNIS R A D A R

MIGOR CURAH

0

DAGING SAPI

0

10.400

DAGING AYAM BROILER

0

9.700

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

100

0

110.000

B A N Y U W A N G I

27.800

0

18.100

8.900

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT 6400

600

30.400

15.200

0

8.100

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

200

200

14.600

18.600

Permintaan Semen Puger Naik Semester Dua BANYUWANGI - Pada semester pertama kinerja penjualan semen Puger di Banyuwangi turun sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya.

Namun, pada semester dua PT. Cement Puger Jaya Raya Sentosa Banyuwangi optimistis penjualan akan tumbuh melampui penjualan semester pertama.

Optimisme itu bersamaan de-

ngan penyelesaian sejumlah proyek pemerintah yang akan dikebut menjelang tahun anggaran. “Siklus (penjualan) biasanya seperti itu.

Potensi ada di semester dua,” ujar Pimpinan distributor Semen Puger Banyuwangi, Menlu.

Untuk mengatrol turunnya penjualan selama delapan bulan kemarin (Januari-Agustus), kata Menlu, pi-

haknya memasang target pertumbuhan 20 hingga 30 persen pada akhir tahun. Target tersebut bergantung sejumlah paket pengerjaan infrastruktur, seperti pelebaran jalan raya.

Berdasar perhitungannya, performance pasar Semen Puger turun hingga 30 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya ■ Baca Permintaan...Hal 45

CHIN JULLIEN/RABA

STOK CUKUP: Seorang pekerja mengangkut semen di gudang semen Puger Ketapang kemarin (16/9).

19 Desa Belum Cairkan Bantuan ADD dan DD BANYUWANGI - Tahun anggaran 2015 tersisa empat bulan lagi. Namun, pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) baru mencapai 55 persen.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat

dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Suyanto Waspo Tondo melalui Kabid Pemerintahan dan Kelembagaan Masyarakat Desa, Ahmad Faishol, mengatakan BPMPD sudah proaktif menghubungi desa yang belum mengajukan pencairan dana desa, baik ADD maupun Dana

Desa (DD), yang bersumber dari APBN. “Ada 19 desa yang belum mengajukan pencairan ADD dan DD sama sekali tahap satu dan tahap dua. Sekarang mereka sedang dalam proses pengajuan,” katanya ■ Baca 19 Desa...Hal 45

Sailing Internasional

Kembali Membuka Pendaftaran Kelas Eksekutif BANYUWANGI – Setelah sukses mengantarkan 13 mahasiswanya lulus tes di Kapal Pesiar Royal Caribbean International Cruise Line, Sailing International Cruise Line and Hospitality Training Center Banyuwangi kembali membuka penerimaan peserta Diklat program kelas Eksekutif.

Kelas eksekutif adalah program cepat bekerja di kapal pesiar. Proses belajar mengajar hanya dilakukan selama dua bulan. Program ini dikhususkan bagi siapa pun yang memiliki penguasaan bahasa Inggris yang baik.

Dalam proses belajarnya, para mahasiswa akan diberikan penguasaan segala bidang pekerjaan di kapal pesiar, seperti Food and Beverage Production (Koki), Food and Beverage Service (Waiter/Waitress), House Keeping, dan lainnya.

“Setelah dua bulan mengikuti diklat kelas

eksekutif, mahasiswa akan langsung kami salurkan bekerja di kapal pesiar dengan gaji antara Rp 40 sampai Rp 50 juta, seperti 13 mahasiswa yang sudah berhasil lolos tes dan siap berangkat berkarir di Kapal Pesiar Eropa dan Amerika “ ujar Rudi Cahyono, Direktur Sailing Internasional.

Seperti diberitakan sebelumnya, ada 13 mahasiswa Sailing

Internasional yang akan berangkat bekerja di Kapal Pesiar Royal Caribbean International Cruise Line. Mereka berhasil lolos tes yang dilakukan pada Jum’at (4/9) lalu. Dari 13 mahasiswa yang lolos tersebut, 11 di antaranya adalah mahasiswa asli Kabupaten Banyuwangi.

Untuk informasi lebih lengkap, silahkan datang langsung ke kampus Sailing Interna tional, jalan raya Jember Km 2, Kalirejo, Kabat, Banyuwangi.

T e l p (0333) 414494, 087802175999, 0822 4 4 208777, PIN 7D5B4FE9. (*)

SIAP BERANGKAT : Rudy Cahyono, Direktur Sailing Internasional (pegang Tongsis) bersama 13 mahasiswanya saat mengurus kelengkapan dokumen untuk bekerja di Kapal Pesiar.

TERLENGKAP: Segala merk dan semua ukuran ban sepeda motor tersedia lengkap di Istana Ban Banyuwangi.

DIAN EFFENDI/JP-RABA

Istana Ban, Pertama dan Satu-satunya Pusat Penjualan Ban Sepeda Motor Terlengkap dan termurah di Banyuwangi BANYUWANGI – Saat ini sudah tidak jamannya mengganti ban sepeda motor dengan sistim manual, dicongkel hingga menyebabkan kerusakan pada velg sepeda motor anda. Saatnya ada beralih ke sistim penggantian ban dengan peralatan canggih hanya di Istana Ban Banyuwangi. “ Kami memiliki alat canggih Tire Changer (mesin ganti ban otomatis), dan anda juga akan mendapat tambahan layanan free nitrogen,” ujar Revin, Manager Operasional Istana Ban Banyuwangi.

Revin menambahkan, pelanggan Istana Ban juga bebas menggunakan fasilitas Free Wifi, juga mendapatkan free Welcome Drink. Dengan ruang tunggu ber AC yang dilengkapi dengan TV maupun fasilitas lainnya, pelanggan dijamin tidak akan merasa bosan saat menunggu proses penggantian ban berlangsung.

Selain sistim yang modern, Istana Ban juga memberikan jaminan harga ban termurah dan terlengkap. “ Jangan lupa, kami juga memberikan diskon hingga 25 persen untuk pembelian ban, diskon hingga 15 persen untuk spare part. Dan kami akan berikan kaus secara cuma – cuma untuk pembelian paket lengkap yaitu ganti ban dan oli, “ tambah Revin.

Istana Ban yang terletak di Jl PB Sudirman No 14 Banyuwangi ( Sebelah Selatan Bank UOB Buana) Perliman Banyuwangi ini juga menjual aneka ragam oli dan spare part sepeda motor.

Dengan ditangani mekanik yang handal dan berpengalaman, tentu kecepatan, ketepatan, dan keamanan kendaraan anda sudah dijamin.

Untuk layanan pelanggan dan informasi silahkan hubungi, Revin 082336611512, (0333) 415206. (*)

ISTIMEWA

BANYUWANGI

JEMBER

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Hlg STNK P 4091 VC an Moh. Salim, Lingk. Kebun Jeruk RT. 3/2, Kel. Lateng

Jl Karimata

Suzuki Ertiga

All New Xenia

Mitsubishi Pajero

Toyota Fortuner

Jual Cpt 2 Ruko 2,5 lantai, murah @ Rp. 750 Jt Cocok Utk Kos/Usaha Jl. Karimata Jbr Hub: 08123329102

DIJUAL Suzuki Ertiga/karimun tahun 013/05 pth htm PMK hrg 141/75 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 slv/htm PMK hrg 127,5/129,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Mitsubisi Pajero Exeed tahun 011 htm PMK hrg 275 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Fortuner Th ‘012 G TRD Putih, Manual Nopol Cantik Hrg 325 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659086

BANYUWANGI

Chevrolet Spin

All New Avanza

Honda Jazz

Avanza

DIJUAL Chevrolet spin/aveo tahun 014/06 htm/pth PMK hrg 141/79 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Avanza tahun 013 slv/htm PMK hrg 130/128,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz RS Th ‘014/’010 Abu-abu Manual Km 7 ribu Hrg 203/162 Jt Nego, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659126

Dijual Avanza Th ‘010/’011 G Silver Hrg 122/117 Jt Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111

Hlg STNK P 4617 YH an Sugiyati, Dsn. Krajan RT. 1/3, Ds. Kedayunan, Kabat Hlg STNK L 9609 M an Kopkar Prm Bulog DIV Jatim Jl. A.Yani 146-148 Gayungan, Sby Hlg STNK P 8040 VB an Drs. El Andoko, Srono RT. 2/1, Kebaman, Srono Hlg STNK P 2824 V an Slamet Santoso, Jl. Jogopati RT. 3/2, Kampung Melayu Hlg STNK P 6837 YL an Barur Rohim, Patoman Timur RT. 03/02, Ds. Patoman, Rgj

Rumah Gardenia BANYUWANGI

Djl Rmh Gardenia Lt. 96, Lb. 54, 2 kmr, 1 gdg, 1 toilet+pemanas, AC, Carport 450 Jt (Nego) Hp. 082233615369

Cari Tambahan Modal Kami Cari Tmbhn Modal u/ Usaha dg Sistim Bagi Hasil Per Bln 081238304634 Tdk SMS

HATI - HATI Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224.

Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Cari Kontrakan

BANYUWANGI

Kami Cari Kontrakan Ruko/Rmh Yg Bisa Dibayar Bulanan 081336524718 Tdk SMS

Karangagung

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi : Toha HP: 08123353502.

Djl Tanah Kavling , SHM, Siap Bangun Lt. 680 m2, Tepi Sungai Sukowidi di Karangagung Dkt Hardys H:081336611511 TP

BANYUWANGI Truck Mitsubishi Dijual Cpt BU Dump Truck Mitsh ‘12, HDV 125 ps, Istimewa Hubungi: 081358339500

Nissan Big Promo Nissan Big Promo DP Mulai 21 Jt.an, Tenor 1-7 Th & Dapatkan 2 Th Free Jasa Servis. Info dan pemesanan: ANDI 081359944425 BB 2881226A

KAMIS 17 SEPTEMBER TAHUN 2015

HALAMAN 44

Dispora Akhirnya Cek Lapangan Berjanji Lebih Semarak Dibanding Tahun Lalu PESANGGARAN - Panitia International Surfing Competition mematangkan persiapan kemarin (16/9). Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Banyuwangi langsung bergerak demi kesuksesan acara yang akan berlangsung pada 25 hingga 27 September 2015 di pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

Bersama Dinas Pendidikan (Dispendik), Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo), BPBD, dan Forpimka Plus Pesanggaran, pihak Dispora mengunjungi pantai Pulau Merah dan menemui semua stakeholder yang ada.

Mereka juga meninjau venue pameran, pembukaan, dan beberapa kelengkapan pendukung lain. “Kami bertekad lebih meriah dibanding tahun lalu,” cetus Plt. Kepala Dispora Kabupaten Banyuwangi, Wawan Yadmadi.

Selaku penanggung jawab kegiatan, Wawan menyebut akan melakukan beberapa perubahan konsep acara, di antaranya lokasi venue pembukaan akan ditempatkan sejajar dengan posisi pulau, sehingga menghasilkan pemandangan dengan latar Pulau Merah. “Besok lokasinya di sini, menghadap pulau. Jadi yang motret-motret background-nya bisa langsung ke pulau,” katanya.

Acara Internasional Surfing Competition yang akan berlangsung tiga hari itu, terang

dia, akan didukung berbagai acara, seperti pameran produk UMKM. Tahun ini pameran tersebut akan diramaikan stan di luar produk UMKM, salah satunya pameran alutsista Marinir. “Stan pameran akan kita siapkan,” ujarnya.

Dukungan segi keamanan juga menjadi prioritas panitia. Pihaknya telah menggandeng polres, lanal, TNI AD, dan Puslatpur Marinir di Lampon.

“Untuk komunikasi, kesehatan, dan penginapan, sudah kita siapkan,” ungkapnya ■ Baca Dispora...Hal 45

SHULHAN HADI/JPRG

KERJA SAMA: Kepala Dispora Wawan Yadmadi (dua dari kanan) berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait pelaksanaan International Surfing Competition di Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kemarin (16/9).

Sampah Pulau Merah Dikubur SEMENTARA itu, sampah yang menumpuk di kawasan pantai Pulau Merah, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, akhirnya dibersihkan kemarin (16/9). Untuk membersihkan sampah itu, sebuah alat berat diterjunkan ke lapangan.

Puluhan petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Banyuwangi ikut diterjunkan untuk membersihkan sampah yang telah membuat warga dan pengunjung resah itu ■ Baca Sampah...Hal 45 PEMBERSIHAN: Petugas kebersihan mengubur sampah yang menumpuk di kawasan pantai Pulau Merah dengan alat berat kemarin (16/9).

SHULHAN HADI/JPRG

ADA APA LAGI

SHULHAN HADI/JPRG

LARI: Motor milik korban dibawa polisi menuju Pos Lantas Genteng Selasa lalu (15/9).

Kepala Bocor, Penabrak Kabur GENTENG - Tabrak lari terjadi di jalan raya Jember Dusun Curahketangi, Desa Setail, Kecamatan Genteng kemarin (15/9). Dalam kejadian itu, seorang pengendara motor Honda Supra dengan nomor polisi DK 6788 KO, Parmuji, 48, warga Dusun Wadung Dolah, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, mengalami luka serius ■ Baca Kepala...Hal 45

Rumah Ketua HKTI Dibobol

Penampungan Limbah di Kalimati Terbakar

CLURING - Rumah ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Banyuwangi, Muhamad Safuan, di Dusun Krajan, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, dibobol maling dini hari kemarin (15/9).

Dalam aksi itu, pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang itu berhasil membawa kabur uang tunai Rp 25 juta, proyektor, dan sejumlah perhiasan. “Total kerugian sekitar Rp 35 juta,” kata mantan anggota DPRD Banyuwangi itu.

Safuan mengaku tidak tahu pasti kapan pencurian yang terjadi di rumahnya itu terjadi. Hanya saja, pelaku diperkirakan masuk rumahnya pada Selasa (15/9) dini hari. “Senin malam (14/9) masih belum,” katanya.

Saat kejadian, terang dia, dirinya bersama istri tidur di rumah orang tua Bella Vioyela Jaya, 18, TKI yang menjadi korban kapal karam di Selat Malaka. “Pas tujuh harinya Bella, saya sama istri tidur di rumah ibunya,” ujarnya ■

MUNCAR - Lahan kosong yang dijadikan lokasi pembuangan sampah di Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, terbakar kemarin (16/9). Api yang terus membesar itu sempat membakar atap pabrik pengalengan ikan PT. Pasifik di lokasi itu.

Beruntung, mobil pemadam

Baca Rumah...Hal 45

kebakaran (damkar) dari kantor Kecamatan Muncar, Gambiran, dan dari pabrik ikan PT. Sumberyala Samudera segera datang ke lokasi kebakaran. Api yang sudah menjulang tinggi itu pun dapat dipadamkan. “Sampah menumpuk cukup tinggi,” cetus Tatang, 52, warga sekitar lokasi ■ Baca Penampungan...Hal 45

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DICONGKEL: Mohammad Safuan menunjukkan pintu kamar yang dirusak maling di Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin (16/9).

HANGUS: Petugas memadamkan api yang membakar tumpukan sampah di Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (16/9).

Mengunjungi Puncak Gua Macan di Desa Sumberagung, Pesanggaran

Jalan Penuh Tantangan, Paling Bagus Melihat Matahari Terbit Gua Macan yang hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari pantai Pulau Merah di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesangaran, Banyuwangi, ini memang belum populer. Tetapi, lokasi wisata tersebut berpotensi menjanjikan bila dikelola dengan baik.

SHULHAN HADI, Pesanggaran SIANG itu cuaca cukup panas. Secara kebetulan, saat menikmati keindahan pantai Pulau Merah, saya bertemu

SHULHANAHDI/JPRG

ANTI MAINSTREAM: Seorang pengujung menikmati angin segar sambil membaca buku di puncak Gua Macan kemarin (16/9).

Najibulloh, 22, dan Rony Chandra, 21.

Mereka mengajak saya ke objek wisata yang menurut mereka penuh tantangan dengan panorama yang cukup elok.

Berdasar keterangan kedua pemuda itu, dari objek wisata yang disebut Gua Macan itu panorama pantai Pulau Merah bisa dinikmati dengan cara lain. “Ayo ke puncak, pokoknya lokasi itu anti mainstream,” cetus Rony Chandra, asal Dusun Pancer, Desa Sumberagung.

Penasaran dengan lokasi wisata yang disebut-sebut itu, saya turuti ajakan mereka. Dari gerbang masuk Pulau Merah dibutuhkan waktu sekitar 10 menit menuju titik pendakian Gunung Macan. Menuju lokasi itu ada dua jalur yang bisa ditempuh. Pertama, dari gerbang Pulau Merah lurus ke utara hingga tikungan dan lurus dengan cara jalan

kaki. Di tikungan itu kendaraan harus diparkir karena jalan tidak bisa dilalui kendaraan. “Motor diparkir. Kita jalan kaki menuju Gua Macan,” terangnya.

Jalur kedua lebih mudah, yakni dari tikungan ke timur hingga 500 meter.

Selanjutnya, motor dititipkan di rumah warga dan berjalan melalui jalan setapak. Menuju ke Gua Macan memang belum ada jalan khusus karena sampai saat ini tempat wisata itu belum dikelola secara penuh. “Jalur tracking cukup landai dan aman untuk semua umur,” katanya.

Saat musim kemarau, jalur menuju Gua Macan dan puncak lumayan berdebu.

Jalan agak teduh ketika berada di tengah perjalanan. Di tempat itu bebatuan berukuran besar terlihat banyak ■ Baca Jalan...Hal 45

RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Kamis 17 September 2015

BLAMBANGAN RAYA

45

Pokmas Janji Atur Parkir yang Rapi ■ DISPORA...

Sambungan adari Hal 44

Wawan menegaskan kompetisi surfing tersebut gawe Pemkab Banyuwangi. Sehingga, tidak menggunakan event organizer (EO).

Keterlibatan beberapa pihak itu sebagai konsultan perlombaan. “Kita garap bareng-bareng,” cetusnya.

Ditambahkan Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Dispora Banyuwangi, Marhaen Yono, sebelum acara nanti panitia akan mengadakan bersih-bersih di bibir pantai. Selain itu, juga khataman Alquran di sekitar pantai. “Saya ajak warga ikut rijigrijig pantai,” katanya.

Usai dikunjungi panitia International Surfing Competition,

Pokmas wisata Pulau Merah langsung melakukan rapat konsolidasi.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas persiapan kompetisi surfing, parkir, dan penginapan.

“Besok parkir kita atur serapi mungkin. Kita pastikan celah-celah kecil akan kita tutup biar rapi dan tertib,” kata Poniran, ketua Pokmas wisata Pulau Merah. (sli/c1/abi)

Pelaku Diduga Lebih Satu Orang ■ RUMAH...

Sambungan adari Hal 44

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

TELATEN: Siswati, 52, membuat kendil di Kampung Limo, Dusun Bayatrejo, Desa Wringinpitu, Kecamatan Teagaldlimo, Banyuwangi, kemarin (16/9).

Perajin Gerabah Banjir Pesanan TEGALDLIMO - Musim kemarau ternyata menjadi berkah bagi perajin gerabah di Kampung Limo, Dusun Bayatrejo, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi. Panas yang cukup menyengat ternyata menyebabkan produksi gerabah semakin lancar.

Yang membanggakan lagi, omzet para perajin itu meningkat drastis hingga 80 persen. “Akhir-akhir ini pemesan semakin banyak. Bahkan, juga datang dari kota-kota di luar

Banyuwangi,” cetus Siswati, 52, salah satu perajin gerabah asal Kampung Limo, Dusun Bayatrejo, Desa Wringinpitu.

Siswati menyebut, pesanan yang meningkat pada musim kemarau ini karena kualitas gerabah dianggap lebih baik dan kuat. “Proses pengeringan jauh lebih sempurna dibanding saat musim hujan,” katanya.

Selama musim kemarau ini Siswati mampu membuat hingga 50 gerabah jenis kendil per hari. Saat musim

penghujan biasanya hanya mencapai 20 biji. “Musim hujan pengeringan lama dan pembuatannya lebih sulit,” ujarnya sambil menyebut harga kendil karyanya itu dijual Rp 2.000.

Salah satu pengepul gerabah asal Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, Mulyono, merasa senang dengan musim kemarau seperti saat ini. Sebab, pesanan gerabah dapat dilayani sesuai permintaan pasar. Kualitas gerabah jauh lebih bagus dibanding saat musim

penghujan. “Kualitas bagus, pembeli juga meningkat,” katanya.

Mengenai permintaan pasar, Mulyono menyebut gerabah jenis kendil masih banyak diminati pedagang pasar tradisional. Kendil produksi warga itu dijual ke seluruh kecamatan diKabupatenBanyuwangi.

Bahkan, juga ada pesanan dari luar daerah,sepertiPasarTanjung,Jember, dan Asembagus, Situbondo. “Harga naiksedikit,tapipermintaantetaptinggi,” tandasnya. (ddy/c1/abi)

Warga Mengeluhkan Bau Busuk ■ PENAMPUNGAN...

Sambungan adari Hal 44

Menurut Tatang, tumpukan sampah yang terbakar di belakang pabrik PT. Pasifik di Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, itu sudah terjadi sejak Selasa (15/9). Tetapi, tidak ada petugas yang datang memadamkan. “Api sudah besar, tapi tetap dibiarkan,” katanya.

Api yang membakar tempat penampungan sampah itu kemarin

(16/9) cukup besar. Warga sekitar tidak ada yang tahu siapa yang membakar sampah di tepi Sungai Kalimati tersebut. “Saya tahu api sudah besar,” jelasnya.

Saat api membesar dan mulai membakar atap pabrik, warga memberitahu karyawan pabrik.

Tidak berselang lama, mobil damkar PT. Sumberyala Samudera dibantu dari kantor Camat Muncar dan kantor Camat Gambiran datang dan langsung memadam-

kan si jago merah.

Tempat sampah yang terbakar itu, sebut Mohammad Djufri, 39, warga Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo lain, sebenarnya bukan tempat penampungan sampah sementara (TPS). Itu lahan kosong yang digunakan warga membuang sampah. “Warga selama ini membuang sampah di tempat itu,” terangnya.

Bila sampah sudah menumpuk, jelas dia, biasanya oleh warga dibakar.

Bila tidak, sampah akan menumpuk

tinggi dan meluber ke sungai. “Warga berharap sampah diambil mobil petugas kebersihan, tapi selama ini tidak pernah,” katanya.

Warga yang tinggal di sekitar lokasi penampungan sampah itu sebenarnya banyak yang resah.

Sebab, sampah yang menggunung itu menimbulkan bau tidak sedap.

“Pemkab harus turun tangan mengatasi sampah ini dan tidak hanya mengandalkan masyarakat,” tandasnya. (ddy/c1/abi)

Camat Didik: Pemkab sedang Sulapan ■ SAMPAH...

Sambungan adari Hal 44

Dengan alat berat itu, semua sampah disisir habis menggunakan alat berat.

Selanjutnya, petugas kebersihan memilah sampah plastik, bekas makanan, dan batok kelapa, yang cukup banyak. Sampah plastik

dikumpulkan dan dibawa ke tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro. Sementara itu, sampah batok kelapa ditanam di sekitar pantai.

Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono, yang memimpin pembersihan sampah itu mengatakan pembersihan sampah tersebut

dilakukan setelah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk masyarakat. “Kita sudah bersihkan.

Ini pemkab sedang sulapan,” katanya.

Setelah melakukan pembersihan sampah tersebut, terang dia, pihaknya akan melakukan evaluasi ulang pengelolaan wisata, terutama terkait sampah agar bisa lebih baik.

“Persoalan sampah akan segera kita tuntaskan,” ujarnya.

Didik mengaku sampai saat ini di wilayahnya masih belum ada TPA. Namun, saat ini masih melakukan koordinasi dengan KPH Perhutani Banyuwangi Selatan. “Kita ajukan TPA di lahan milik Perhutani,” cetusnya. (sli/c1/abi)

Terkait pencurian di rumahnya itu, Safuan mengaku baru tahu Selasa (15/9) sekitar pukul 13.30.

Saat pulang ke rumah, dilihat pintu samping sudah terbuka. Padahal, sebelumnya semua pintu terkunci rapat. “Saya masuk, jendela samping terbuka dan ada jejak bekas kaki,” ungkapnya.

Safuan menduga, pelaku masuk ke rumah setelah merusak jendela samping itu. Apalagi, terali jendela juga rusak. Setelah berhasil masuk rumah, pelaku merusak kunci kamar pribadinya. “Isi kamar berantakan,” cetusnya.

Saat berada di kamar rumahnya itu, jelas dia, uang simpanan sebesar Rp 25 juta, proyektor, dan sejumlah perhiasan telah raib. Sehingga, kerugian akibat pencurian itu diper-

kirakan mencapai Rp 35 juta. “Saya lapor kepada perangkat desa, tidak lama kemudian petugas Polsek Cluring datang,” katanya.

Kapolsek Cluring, AKP I Nyoman Supartha, saat dikonfirmasi membenarkan kabr pencurian di rumah Safuan itu. Anggotanya juga telah melakukan olah TKP bersama tim identifikasi Polres Banyuwangi.

“Pelaku diduga lebih dari seorang,” ujarnya. (ddy/c1/abi)

Termasuk Jalur Rawan Laka ■ KEPALA...

Sambungan adari Hal 44

Oleh warga sekitar, korban yang menderita bocor di kepala itu dilarikan RS Al-Huda Genteng.

“Saya tahu korban sudah jatuh dari motor, kepalanya bocor,” cetus Poniran, 64, salah satu warga di sekitar lokasi kejadian.

Poniran mengaku tidak tahu pasti kronologi kecelakaan. Orang yang menabrak korban diduga sudah kabur. Di lokasi kejadian siang itu sudah tidak ada kendaraan lain yang terlibat kecelakaan. “Saya ada di toko, oleh warga korban dibawa ke toko saya,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Genteng kemarin (15/9).

Kapolsek Genteng Kompol Sumartono melalui Kanitlantas Iptu Indah Citra Fitriani mengatakan, korban sudah menjalani perawatan di rumah sakit. Motor yang menabrak korban masih dalam penyelidikan.

“Semua pengendara motor harus lebih hati-hati. Berdasar catatan, jalur tersebut memang cukup rawan,” ucapnya. (sli/c1/abi)

Realisasi Tahap Dua Capai 3,37 Persen ■ 19 DESA...

Sambungan dari Hal 41

Saat ini BPMPD fokus mendorong desa melakukan pencairan ADD tahap pertama. Targetnya minggu depan seluruh desa di Banyuwangi yang berjumlah 189 menyelesaikan pencairan ADD tahap pertama. Saat ini baru 177 desa yang menyelesaikan tahap pertama dengan realisasi pencairan anggaran Rp 32 miliar. “Insyaallah minggu depan pencairan tahap pertama 100 persen,” katanya.

Pencairan ADD tahap kedua saat ini baru tercapai 4,18 persen atau telah tersalur Rp 1,34 miliar ke sembilan desa. Secara umum, kata Faishol, pencairan ADD baik tahap pertama maupun tahap kedua telah mencapai 55 persen dari total anggaran Rp 61,9 miliar. “Kita menjalin komunikasi lebih intensif kepada aparat desa dan kecamatan.

Salah satunya, membuka klinik konsultasi ADD dan DD di kantor BPMPD,” kata Faishol.

Klinik konsultasi tersebut bisa membantu aparatur desa mengatasi

CHIN JULLIEN/RABA

NGAJARI PENCAIRAN: BPMPD membuka klinik konsultasi pencairan bantuan ADD dan DD untuk mempercepat pencairan dana.

kendala yang sering ditemui di lapangan demi percepatan pencairan anggaran. Kendala yang kerap ditemui pemerintah desa, di antaranya terkait perubahan regulasi administrasi yang membutuhkan waktu penyesuaian.

Desa diminta segera merampungkan persyaratan pencairan

bantuan keuangan desa tahap pertama hingga segera bisa memproses pencairan tahap kedua.

Pencairan DD tahap pertama sudah mencapai 82,86 persen atau Rp 19,8 miliar yang disalurkan pada 157 desa. Pencairan tahap kedua baru terealisasi 3,73 persen atau Rp 892 juta. (cin/c1/afi)

Pengunjung Tidak Boleh Berbuat Macam-macam Semen Puger Pakai SNI PPC ■ JALAN...

Sambungan adari Hal 44

Bebatuan di sekitar jalan setapak itu relatif masih bersih, hanya ada satu coretan tangan jahil. Di jalan itu, terlihat pengunjung Gua Macan mulai banyak. Sejumlah pengunjung terlihat ada yang membakar ikan.

Sebelum menuju puncak harus melewati tumpukan batu ukuran raksasa. Sela-sela tumpukan batu itulah yang disebut Gua Macan oleh warga sekitar. Celah batu itu tidak terlalu

luas, hanya bisa dimasuki satu orang. Pengunjung yang penasaran disarankan berhati-hati dan tidak sendirian.

Selain rawan binatang berbahaya, seperti ular, dikhawatirkan di tumpukan ranting pohon ada serangga berbisa, seperti lipan dan kalajengking.

Setelah melewati tumpukan batu besar, sampailah di puncak bukit. Dari tempat itu, Pulau Merah terlihat cukup jelas. Pemandangan pantai selatan tampak cukup elok. Garis pantai dari timur bersambung bukit yang ada di bagian barat terlihat jelas. Cekungan Teluk Pancer pun

bisa dilihat cukup bagus.

Di atas puncak itu sejumlah pengunjung sepertinya tidak mau meninggalkan momen dengan cara mengambil gambar. “Di tempat ini bisa melihat matahari terbit sangat bagus.

Jangan bangga dengan julukan Sunrise of Java kalau belum pernah main ke sini,” sebut Najibulloh.

Sayang, saya tidak bisa melihat matahari terbit itu. Sebab, saya datang ke tempat wisata itu pada siang bolong. “Pokoknya ke sini jangan macammacam. Beberapa kali ada yang kesurupan kalau berbuat tidak baik,” cetusnya. (c1/abi)

Bagikan Seratus Zakat Cerdas BANYUWANGI – Badan Amil Zakat (BAZ) Kecamatan Banyuwangi selama ini sudah bekerja sama dengan kalangan pendidikan untuk penerimaan dan pembagian zakat. Terutama kalangan Unit Pendidikan Teknik Daerah (UPTD) Kecamatan Banyuwangi bersama Sekolah Dasar (SD) di wilayahnya.

Kemarin (16/9) bertempat di aula SDN 4 Penganjuran Banyuwangi dilaksanakan distribusi zakat oleh BAZ Kecamatan Banyuwangi. Selain dihadiri pengurus BAZ kecamatan Banyuwangi dan kepala UPTD Kecamatan Banyuwangi juga dihadiri 37 kepala SD. Di kesempatan itu dibagikan Zakat Cerdas kepada 100 siswa penerima zakat. Masing-masing siswa mendapatkan Rp 250.000.

Sebelumnya ,BAZ Kecamatan Banyuwangi telah mendistribusikan zakat konsumtif kepada 115 lansia yang masing-masing menerima Rp 300.000.

Kemudian, pemberian makanan tambahan sebesar Rp 3 juta, perbaikan rumah roboh dan rumah kebakaran sebesar Rp 4 juta, serta program kesehatan MCK sebesar Rp 13 juta.

Sehingga totalnya dan yang disalurkan mencapai Rp. 79,5 juta.

Ketua BAZ Kecamatan Banyuwangi, Dra Sucijati Andriani MM dalam sambutan mewakili Camat Banyuwangi mengatakan, jumlah muzzaki saat ini 100 orang yang terdiri dari kalangan PNS 85 orang dan kalangan umum 15 orang. Sementara jumlah munfiq

GERDA SUKARNO/RABA

SIMBOLIS: Pembagian Zakat cerdas oleh BAZ Kecamatan Banyuwangi di Aula SDN 4 Penganjuran Banyuwangi kemarin.

sebesar 300 orang. Untuk penerimaan sampai dengan akhir Agustus BAZ Kecamatan Banyuwangi telah menerima Rp. 332.973.736.

Hadir dalam acara tersebut Kepala KUA Kecamatan Banyuwangi Mustain Hakim dan Kepala UPTD Kecamatan Banyuwangi, Purwanto . BAZ Kecamatan Banyuwangi berencana lebih menguatkan Gerakan Tunaikan Zakat (Getukat). Selain itu, mereka juga berencana reformasi pengurus BAZ yang sesuai dengan UU dan Peraturan

Pemerintah yang baru. “Target pengumpulan Zakat Infaq dan Shodaqoh (ZIS) ditingkatkan dari Rp 30 juta menjadi Rp 40 juta,” tegas Sucijati.

Sementara itu, BAZ Kecamatan Banyuwangi berharap kerja sama dengan kalangan UPTD Kecamatan Banyuwangi ini semakin diperluas dengan menggandeng ketua RT se-Kecamatan Banyuwangi. ‘’Dengan demikian pengurangan angka kemiskinan yang menjadi target pemerintah bisa dicapai,’’ ujar Sucijati. (*/bay)

■ PERMINTAAN...

Sambungan dari Hal 41

Penurunan volume penjualan itu sangat dirasakan pada Januari-Februari dan Juni-Juli. “Hampir sama seperti di daerah-daerah lain, penyerapan anggaran masih rendah, akibatnya penjualan semen lesu,” katanya.

Serapan anggaran pemerintah daerah yang rendah, kata Menlu, berdampak pada proyek-proyek pemerintah yang mengonsumsi semen dengan volume besar.

Produk Puger dipercaya sejumlah rekanan yang tengah

mengerjakan proyek pelebaran jalan, pembangunan waduk, dan pembangunan pabrik gula.

Dengan menyandang SNI berjenis portland pozzolan cement (PPC), Menlu optimistis produknya masih akan digunakan sejumlah kontraktor, sehingga kinerja penjualan meningkat signifikan pada akhir tahun.

Terkait konsumen retail, Menlu tidak berharap banyak. Daya beli masyarakat tahun ini dirasa turun.

“Semoga penyerapan anggaran daerah dipercepat agar proyek pemerintah berjalan lancar. Kalau banyak yang tidak kerja, daya beli ikut lemah,” tandasnya. (cin/c1/afi)

Bulan Diskon Beli Kayu BANYUWANGI – Saat nilai tukar rupiah terus tertekan dolar, perekonomian Indonesia sedikit lesu. Namun momen tersebut dimanfaatkan betul oleh Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Komersil Wilayah Banyuwangi.

KBM Komersil yang menangani penjualan kayu dari hasil tanam Perhutani, memberikan diskon pembelian kayu hingga akhir tahun. Selain diskon yang besar-besaran KBM Komersil wilayah Banyuwangi yang bermarkas di jalan Gajah Mada Banyuwangi ini juga mempermudah masyarakat untuk membeli kayu. Manajer KBM Komersil Wilayah Banyuwangi, Joko Santoso mengatakan, masyarakat bisa langsung membeli kayu Perhutani langsung melalui KBM. “Jika belum memiliki SIUPP atau berbadan hukum.

Bila perorangan ingin membeli kayu bisa menggunakan KTP,” ujar Joko di ruang kerjanya kemarin (16/9).

Hal senada juga dikuatkan oleh Muhammad Rifai, Asisten Penjualan KBM Komersil Wilayah Banyuwnagi.

Dia menambahkan, untuk pembelian kayu jati kurang dari 100 meter kubik dan kayu rimba kurang dari 200 meter kunik dalam satu transaksi, masyarakat terutama perorangan bisa berhubungan langsung dengan KBM Komersil Wilayah Banyuwangi. ‘’Biasanya, kayu tersebut untuk kepentingan membuat rumah,’’ ujar Rifai.

Rifai mengatakan, selain itu KBM

ISTIMEWA

BERBAGAI UKURAN: Tumpukan kayu yang dihasilkan Perhutani siap dipasarkan melalui KBM Komersil Wilayah Banyuwangi.

juga memberikan diskon yang berlaku mulai 14 September hingga akhir Desember 2015 mendatang.

Contohnya, untuk kayu Jati dengan diameter 16-19 cm kategori A1 dengan panjang 2 meter, KBM memberikan Harga Jual Dasar (HJD) plus 15 persen sedangkan untuk kayu Jati dengan Gubal Tebal berdiameter 16-19 cm mutu T-up diberikan HJD + 10 persen.

Apabila masyarakat ingin Kayu jenis lain, yang masuk kategori kayu Rimba

seperti Mahoni, Pinus, Damar dan Manting KBM Komersil juga memberikan harga special dari biasanya. Untuk kayu Mahoni diameter 33 – 39 cm diberikan HJD - 5 persen, sementara untuk Mahoni diameter 40cm up diberikan HJD -10 persen.

Pun demikian dengan kayu Damar A3 diameter 30-39 cm diberikan HJD -5persen. Masih menurut Rifai, semua harga dan potongan harga tersebut tidak termasuk sub charge. (*/bay)

DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI

46

Motivasi Kader Posyandu dan PKK, Tingkatkan Layanan ke Masyarakat TEGALSARI – Bertempat di Pedapa Kecamatan Tegalsari, para kader Posyandu dan Program Kesejahteraan Keluarga (PKK), mendapat bantuan seragam dari Ketua PKK Kabupaten Banyuwangi Ny. Hj. Dani Azwar Anas, kemarin (16/9).

Bantuan sebanyak 1.270 seragam tersebut diberikan kepada para kader Posyandu dan PKK yang berada di tiga kecamatan. Yaitu Tegalsari, Genteng dan Gambiran.

Usai menyerahkan bantuan, Mbak Dani –sapaan akrabnya- berharap, para kader Posyandu dan PKK di semua tempat, khususnya Tegalsari, Genteng dan Gambiran, bisa lebih meningkatkan peran dan kerja nyatanya di masyarakat.

“Karena peran para kader Posyandu dan PKK sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat,” ujarnya.

Selain memberi motivasi dan arahan, dalam kesempatan tersebut, Mbak Dani juga menyampaikan kepada semua kader yang hadir, bahwa untuk tahun depan akan ada

ABDUL AZIZ/JP-RaBa

UNTUK KADER : NY. Dani Azwar Anas (tengah) menyerahkan bantuan seragam kepada kader Posyandu dan PKK untuk Kecamatan Tegalsari, Gambiran dan Genteng.

tambahan insentif dan PMT untuk Posyandu dan PKK. “Saya sudah mengajukan dana tambahan untuk kader dan PMT kepada bapak Bupati Banyuwangi, mudahmudahan juga bisa disetujui oleh DPRD,” harapnya.

Sementara itu, Camat Tegalsari Hariono menyambut baik dengan diberikannya bantuan seragam untuk kader Posyandu dan kader PKK tersebut. ”Saya berha-

rap hal ini bisa memotivasi para kader dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat,” harapnya.

Sekadar tahu, selain dihadiri kader Posyandu dan kader PKK dari tiga kecamatan tersebut, kegiatan kemarin juga dihadiri jajaran dinas intansi terkait di Kecamatan Tegalsari, Forum Pimpinan Kecamatan Tegalsari, dan para kepala desa se-Kecamatan Tegalsari. (adv)

“Jadi, selain penilaian versi juri, ada juga juara favorit hasil penilaiannya pembaca yakni lewat dukungan ballot,” jelas Benny.

Menurut pria bertubuh subur ini, untuk memilih foto favorit caranya cukup mudah. Cukup gunting ballot dukungan yang tercetak di bagian bawah halaman ini. Lalu isi dengan lengkap ballot dukungan. Yakni nomor foto yang dipilih, nama pengirim, dan nomor telepon atau handphone pengirim yang bisa dihubungi.

“Semakin banyak ballot dukungan yang dikirim maka kesempatan menjadi pemenang juara versi pembaca terbuka lebar,” pungkas mantan Paskibra Banyuwangi itu. (*)

Kamis 17 September 2015

Masuk LP, Pembunuh Engeline Dikeroyok DENPASAR - Kasus pembunuhan bocah mungil Engeline mendapatkan simpasti secara internasional. Ternyata kasus ini mulai memanas.

Bahkan tersangka Agustinus Tae, langsung dikeroyok ketika masuk Lembaga Pemasarakatan (LP) Kerobokan. Dia dihajar oleh tiga orang sampai penghilatannya kabur.

Terkait pengeroyokan Agustinus, itu dibenarkan oleh pengacaranya, Haposan Sihombing. “Saya malah dapat info dari Pak Hotman Paris (Pengacara Agus juga), beliau bilang bahwa klien kami dikeroyok di Lapas Kerobokan,” ungkap Haposan kemarin.

Atas kondisi ini, akhirnya dia meluncur ke Lapas Kerobokan. Kemudian menemui Agus, ternyata memang benar. “Benar, ternyata Agus dikeroyok tiga orang. Bahkan kejadian ini terjadi pada Senin (7/9) lalu, artinya persis setelah tahap dua di Kejari,

baru masuk sudah dihajar,” tegasnya.

Bagaimana ceritanya? Dia mengatakan ketika Agus selesai menjalani tahap dua di Kejari Denpasar, sekitar pukul 12.30 meninggalkan Kejari Denpasar menuju Lapas Kerobokan. Setelah sampai di Lapas, dilakukan proses administrasi dan akan masuk ke mapenaling (Masa Pengenalan Lingkungan) di Lapas Kerobokan. Saat masuk mapenaling itulah, Agus dikeroyok tiga orang.

“Kondisinya parah, dadanya sampai sekarang sakit, matanya sampai sekarang merah.

Padahal sudah satu minggu lalu kejadiannya. Sampai sekarang juga penglihatanya masih kabur,” imbuhnya.

Atas kondisi ini, Haposan sudah menanyakan ke KPLP yaitu Agus Miarta. Pihak Lapas sudah melakukan penindakan. Dengan memindahkan Agus ke blok G dan

Dicari! Foto Terbaik Versi Pembaca BANYUWANGI-Mulai hari ini (17/9), panitia lomba fotogenik nuansa merah putih menayangkan foto-foto peserta yang berhasil masuk Top Ten. Lomba foto yang digelar untuk memeriahkan Kemerdekaan RI ke-70 itu ditayangkan di halaman ini selama dua minggu ke depan.

Penayangan Top Ten ini bertujuan memilih juara favorit versi pembaca lewat dukungan ballot. Dan, mulai hari ini, ballot dukungan versi pembaca bisa digunting di bagian bawah halaman ini.

Ketua panitia lomba foto Benny Siswanto mengatakan, foto sepuluh peserta yang ditayangkan dari masing-masing kategori.

Jawa Pos

RENDRA KURNIA/RaBa

TINGGAL JUARA VERSI PEMBACA: Tim juri saat menilai foto-foto yang menjadi peserta lomba fotogenik.

tiga orang yang mengeroyok ini juga sudah meminta maaf.

“Tiga orang pelaku sudah minta maaf. Mereka intinya mengaku salah, apalagi sudah jelas

posisinya Agus saat ini bukan pelaku, tapi kesaksian Agus memastikan bahwa Margrieth pelaku utama,” ungkapnya. (art/rdr/dot/jpnn)

RADAR BANYUWANGI

BERITA UTAMA 47 Setiap KK Sediakan Dua Tumpeng

Jawa Pos

Kamis 17 September 2015

n HABISKAN...

Sambungan dari Hal 37

Sekretaris Desa Kemiren, Eko Suwilin Adiyono, mengatakan sebelum selamatan Tumpeng Sewu dilaksanakan, warga juga menggelar ritual mepe kasur.

Mepe kasur adalah tradisi menjemur kasur yang berwarna merah dan hitam di sepanjang jalan Desa Kemiren. Hal itu diyakini masyarakat dapat men-

ghilangkan berbagai macam penyakit. Warga memang memiliki kepercayaan, sumber penyakit adalah kasur.

Selanjutnya, sekitar pukul 13.00 warga akan berkunjung ke makam Buyut Chili untuk melaksanakan selamatan di sana dan dilanjutkan mengarak barong.

Tidak hanya itu, dalam rangkaian kegiatan selamatan Tumpeng Sewu hari ini juga dilaksanakan lomba jajan khas Oseng

masyarakat Desa Kemiren. ”Jajanan khas Oseng ini nanti akan dijual kepada para pengunjung yang datang,” ujar Suwilin.

Sementara itu, dalam selamatan Tumpeng Sewu hari ini, warga telah menyiapkan ribuan ayam kampung untuk dipanggang. Pethetheng ayam kampung adalah menu utama tumpeng yang akan dimakan bersamasama di Desa Kemiren nanti malam.

”Di Kemiren ada sekitar 1.129 KK. Setiap KK minimal membuat dua tumpeng. Jadi, ada sekitar 2.358 ayam kampung yang akan dipotong. Belum lagi untuk tumpeng tamu-tamu yang datang, ada sekitar 3.000 ayam yang akan dipotong,” tambah Suwilin.

Selain menghabiskan ribuan ayam, Tumpeng Sewu juga membutuhkan sekitar enam kuintal beras. Asumsinya, satu tumpeng

menghabiskan 2 kg beras. Kalau 3.000 tumpeng berarti butuh 6.000 kg (6 ton) beras.

Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata Banyuwangi, Choliqul Ridho, menambahkan ritual adat Tumpeng Sewu tahun ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bedanya, setiap dinas, SKPD, perbankan dan BUMN di Banyuwangi akan memesan beberapa tumpeng dari masy-

arakat Desa Kemiren untuk dimakan bersama saat selamatan kampung nanti. ”Ini merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat Desa Kemiren,” kata Ridho.

Dalam acara selamatan Tumpeng Sewu nanti malam, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dijadwalkan akan hadir dan ikut makan bareng tumpeng dengan menu pecel pithik bersama warga. Untuk menganti-

sipasi terjadinya kemacetan, para pengunjung yang akan datang ke Desa Kemiren diharapkan datang lebih awal. ”Tumpeng Sewu digelar pukul 18.00 besok (nanti malam).

Pukul 16.00 jalur menuju Desa Kemiren dari timur sudah ditutup demi menghindari kemacetan. Kendaraan bisa parkir di sekitar pintu gerbang menuju Desa Kemiren,” pungkas Ridho. (tfs/c1/aif )

Artis Denada Jadi Sayu Wiwit n GANDRUNG...

Sambungan dari Hal 37

Sebagai pembuka, dalam Festival Gandrung Sewu tahun ini sebanyak 50 anak yang tergabung dalam Lalare Orkestra akan menyuguhkan sajian musik tradisional. Dalam pembukaan Festival Gandrung Sewu nanti Lalare Orkestra akan menyajikan

dua lagu, yakni Pantai Boom dan Gandrung Sewu.

Meski masih kurang sepuluh hari, latihan tari sudah dilakukan sejak Selasa (8/9) lalu.

Latihan yang dilakukan tidak dipusatkan di Banyuwangi, melainkan di setiap kecamatan di Banyuwangi.

Sore kemarin (15/9), sebagian penari dari Kecamatan Bany-

uwangi dan sekitarnya melakukan latihan di SDN Kepatihan. ”Penarinya adalah kalangan pelajar. Kalau drama teater dari kalangan umum. Nanti yang jadi Sayu Wiwit adalah Denada, anak Emilia Contessa,” kata Kepala Bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Choliqul Ridho.

Ridho menambahkan, Festival Gandrung Sewu ini bertujuan

menegaskan bahwa gandrung adalah sebuah tarian asli Banyuwangi. Disajikannya drama teater tari kolosal itu bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gandrung dulu tidak hanya digunakan sebagai hiburan atau tarian saja, tapi juga sebagai alat perjuangan mengusir penjajah dari Bumi Blambangan. (tfs/c1/aif)

Ngaku Dititipi Barang oleh Eko JUHDY FOR RABA

n SIMPAN...

Sambungan dari Hal 37

Sembari menitipkan barang haram tersebut, dia diberi uang Rp 50 ribu. Namun, perempuan yang sejak 2012 jadi istri siri Imam itu berkelit bahwa sabu-sabu itu akan dijual kepada seseorang.

“Saya cuma dititipi Eko,” akunya di hadapan penyidik Satnarkoba Polres Banyuwangi kemarin.

Putri tidak menyangkal bahwa dia juga memakai sabu-sabu.

Dia mengaku baru dua kali nyabu. Lebih kurang tiga hari sebelum ditangkap, dirinya sempat menggunakan zat berbahaya itu.

Sebelumnya lagi adalah saat kali pertama kenal Imam Rofii alias Pocong.

Penangkapan Putri kini menjadi perhatian petugas. Pengembangan terhadap kemun-

gkinan jaringan di sekitar perempuan muda itu terus diburu.

Penangkapan Putri berawal dari adanya pengiriman sabusabu kepada warga Muncar tersebut.

Setelah dikroscek kebenarannya, sekitar pukul 02.00 polisi menggerebek rumah Putri. Kehadiran petugas sempat membuatnya kaget. Kemudian, polisi memeriksa setiap sudut

ruangan kamar Putri. Namun, barang bukti sabu baru ditemukan setelah gelagat mencurigakan pemilik kamar yang berusaha melindungi bagian pinggangnya.

Setelah diperiksa, tujuh paket sabu tersebut disembunyikan di tali bra. Selain sabu-sabu, polisi mengamankan barang bukti uang tunai Rp 50 ribu dan hand phone. (nic/c1/aif)

Siapkan Tim Beranggota 9 Dokter Spesialis n SUGIAYEM...

Sambungan dari Hal 37

Tim dokter yang dibentuk RSUD Blambangan langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap ibu dua anak tersebut. Hasil pemeriksaan tim dokter yang dikepalai dr. Heri Subiakto menemukan beberapa jenis kesalahan yang dialami Sugiayem.

Di antaranya ada gangguan otak ganda, tensi tinggi, infeksi saluran kencing, radang paru, gangguan pernapasan, dan anemia. Kondisi itu menyebabkan gerak motorik dan kesadaran yang ditunjukkan Sugiayem sangat lemah.

Selain itu, juga ditemukan luka cukup besar di punggung akibat kurang gerak selama dirawat di Taiwan. “Ada penyumbatan, pecah pembuluh darah, dan ada gumpalan di otaknya.

Hal tersebut memungkinkan pasien mengalami kejang-kejang,” terang Heri Subiakto.

Terkait penanganan Sugiayem, pihaknya perlu berkoordinasi dengan dokter spesialis lain. Hal itu mengingat kompleksnya penyakit yang diderita Sugiayem.

Heri berjanji dalam kurun waktu seminggu akan menyampaikan laporan penanganan pasien tersebut. “Ada infeksi yang sudah menyebar. Kita harus meneliti dulu sebelum memutuskan penanganannya, karena penyakitnya kompleks. Nanti kita sampaikan lagi bagaimana prosedur penanganannya,” beber Heri.

Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufiq Hidayat, menambahkan Sugiayem akan dirawat hingga sembuh di ruang ICU. Selain menyiapkan sebuah tim yang terdiri atas sembilan dok-

UNTUK SUGIAYEM: Direktur KDEI Taiwan, Devriel Sogia memberikan santunan dari Kementerian Tenaga Kerja RI kepada orang tua Sugiayem di RSUD Blambangan, kemarin.

FREDY RIZKI/RABA

ter spesialis dan seorang tenaga para medis, pihaknya berjanji akan memberikan pelayanan intensif. “Kita akan rawat sampai sembuh. Yang jelas prioritas kita saat ini adalah kondisi pasien.

Jangan ditanyakan dulu tentang biaya, Sihatul dulu juga kita rawat dengan maksimal selama sembilan bulan,” jelas Taufik.

Sementara itu, Direktur KDEI Taiwan, Devriel Sogia, menceritakan sebelum diketahui sakit, Sugiayem pernah mendatangi kantornya. Kala itu dia menyatakan ingin pulang ke tanah air. Wanita yang bekerja menjadi pembantu rumah tangga itu juga mengungkapkan bahwa dirinya kabur dari rumah majikannya karena alasan gaji tidak sesuai. “Kita sarankan mengurus ke bagian imigrasi karena statusnya ilegal.

Saat itu kita sampaikan bahwa kemungkinan dia harus membayar denda,” kata Devriel.

Namun, hanya beberapa hari setelah laporan tersebut, Devriel memperoleh kabar bahwa Sugiayem sudah dirawat di salah satu rumah sakit di Taiwan. Ketika disambangi, awalnya Sugiayem masih dalam kondisi bisa diajak berbicara. Akan tetapi, tidak lama kemudian wanita kelahiran 20 Juni 1975 itu tidak bisa diajak berkomunikasi. “Keluarga kita kabari langsung dan meminta supaya Sugiayem dipulangkan. Rupanya pihak rumah sakit belum memperbolehkan karena masih demam. Pihak penerbangan juga tidak mau,” beber Devriel.

Baru setelah kondisi Sugiayem stabil, KDEI Taiwan bersama pihak rumah sakit berani memulangkannya ke Indonesia.

Dalam kasus tersebut, Devriel mengatakan tidak ada unsur kekerasan dan murni karena sakit. “Kita juga meluruskan

kasus Sihatul dulu. Sugiayem juga tidak mengalami kekerasan fisik, jadi murni sakit,” jelasnya.

Kepala Dinas Sosial Banyuwangi, Alam Sudrajat, mengharapkan kasus seperti itu tidak terulang. Dia melihat status Sugiayem yang ilegal karena kabur dari majikannya membuat pemerintah kesulitan. Jika TKW berstatus ilegal, tidak ada jaminan dari pemerintah baik negara bekerja maupun negara asal. Padahal, sebelum berangkat, TKI selalu dibekali pengetahuan dan pemeriksaan kesehatan.

Meski begitu, pihaknya akan tetap menangani Sugiayem dan memantau perkembangannya hingga membaik. “Tingginya gaji memang menggiurkan para pekerja ke luar negeri. Tetapi, kesiapan mental dan fisik juga harus dipertimbangkan. Beruntung kita memiliki rumah sakit yang siap merawat pasien semacam ini,” ujarnya. (fre/c1/aif)

Datangkan Kulit Sapi dari Solo dan Bali n WAYANG...

Sambungan dari Hal 37

Akhirnya, setengah memaksakan diri, Eko mempelajari cara membuat wayang yang terbuat dari kulit sapi dan kambing tersebut. Lambat laun ia bisa memproduksi wayang kulit dengan hasil yang lebih bagus daripada sebelumnya.

Pria yang juga berprofesi sebagai penabuh dalam rombongan pedalangan wayang itu tidak hanya mampu membuat wayang, tapi juga piawai membuat omprog gandrung. Akhirnya, Eko memutuskan melanjutkan usaha turuntemurun tersebut.

Hingga kini ia tidak memiliki pekerja. Semua dia lakukan sendiri, mulai proses membersihkan kulit sapi atau kambing, natah (membentuk pola), hingga pewarnaan.

Hal itu ia putuskan karena be-

lum menemukan pegawai yang cocok. Sesekali dia membuat wayang kulit bersama ayahnya.

Namun, itu tidak rutin. Jika masih sanggup dikerjakan sendiri, Eko memilih menyelesaikan pesanan seorang itu sendiri.

Meski sudah bertahun-tahun menjalani usaha tersebut, Eko mengakui bahwa proses pembuatan wayang atau omprog cukup sulit. Apalagi, pada saat pewarnaan yang bisa menghabiskan waktu hingga 10 hari.

“Proses pewarnaan itu paling sulit. Butuh ketelitian dan kehati-hatian ekstra,” ungkapnya.

Memang, jika diamati warna yang menempel di wayang kulit itu dihasilkan dari proses yang rumit. Hamparan tiap petak warna sangat kecil.

Beberapa pembuatan wayang tidak bisa dibuat sembarangan, misalnya membuat gunungan.

Saat membuat gunungan Eko

harus puasa terlebih dulu. “Ini kata orang-orang tua. Untuk membuat Gunungan, karena tingkat kesulitannya tinggi, paling tidak sebelum membuat harus puasa satu atau dua hari,” jelasnya.

Harga wayang buatan Eko berada di kisaran Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta per unit. Yang membanggakan, karyanya pernah dibeli pemerhati seni asal Prancis. Beberapa waktu lalu omprog dan jaranan butonya dibeli warga Suriname. “Sekarang pasaran wayang kulit selain di Banyuwangi, terbesar juga di Kalimantan,” katanya.

Pasaran wayang kulit di Banyuwangi masih terbilang kecil.

Sebab, peminat wayang masih sedikit. Dibandingkan dengan wayang kulit, omprog lebih banyak peminatnya. Apalagi, tiga tahun belakangan ini banyak sanggar tari dan sekolah yang menjalin kemitraan dengan di-

rinya. “Baru-baru saja saya menyelesaikan 60 unit omprog,” tuturnya.

Terkait permintaan yang sedang tinggi itu, Eko bersyukur dan tidak menemukan kesulitan. Dua tahun sebelumnya ia sering menemui kesulitan mencari bahan baku.

Bisa dibilang saat itu Eko bersaing dengan usaha rambak yang juga membutuhkan kulit sapi.

Eko pun harus mendatangkan kulit dari Solo dan Bali. Tetapi, harganya terpaut jauh. Jika di Banyuwangi satu lembar kulit sapi dihargai Rp 600 ribu per lembar, di Solo dan Bali bisa mencapai Rp 1 juta lebih. “Alhamdulillah sekarang mudah.

Tidak seperti dulu. Yang sulit ya ini tidak ada tenaga kerjanya.

Jadi, kalau ada order banyak kelabakan. Seharian untuk menyelesaikan pekerjaan. Jeda hanya salat dan makan,” bebernya. (c1/aif)

CEK LOKASI: Suasana lokasi Armina yang telah dikunjungi petugas haji Banyuwangi kemarin.

Jamaah Cek Lokasi Armina n JCH...

Sambungan dari Hal 37

Namun, saat semua jamaah turun di maktab, Ibu Istingaroh tidak turun dan tetap berada di dalam bus. Sementara itu, bus tersebut terus melanjutkan perjalanan menuju Masjidilharam.

Petugas haji dan jamaah lain yang sudah turun di maktab pun bingung dengan tidak adanya Ibu Istingaroh bersama rombongan yang sudah turun itu. ”Saat saya hitung kok jumlah jamaah kurang satu. Terus saya

sadar bahwa Ibu Istingaroh masih di dalam bus menuju Masjidilharam,” terang Juhdy.

Mengetahui ada satu jamaah yang masih terbawa bus, Juhdy langsung mengejar bus yang membawa Ibu Istingaroh menuju Masjidilharam itu. Setelah sampai di Masjidilharam, Juhdy tidak langsung menemukan Istingaroh di kawasan Masjidilharam.

Dia harus menunggu 1,5 jam hingga akhirnya bertemu Istingaroh di Masjidilharam. ”Tapi akhirnya ketemu Ibu Istingaroh dan langsung saya bawa kem-

bali ke maktab. Saya sempat menangis di Masjidilharam saat bingung mencari,” jelas Juhdy.

Sementara itu, untuk mempersiapkan ibadah selanjutnya, beberapa jamaah dan petugas haji Banyuwangi kemarin melakukan cek lokasi Armina (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Peninjauan lokasi Armina itu difasilitasi pemilik hotel tempat jamaah haji Banyuwangi menginap. ”Wukuf insya Allah akan dilaksanakan pada Rabu 23 September. JCH seluruh dunia akan berkumpul di sana nanti,” pungkas Juhdy. (tfs/c1/aif)

Pasangan Calon Boleh Buat Kaus n CALON...

Sambungan dari Hal 48

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar ini mengaku sudah mendatangi konstituen di 21 dari 24 kecamatan, sedang tiga kecamatan lainnya belum dikunjungi. Sumantri berharap KPU segera menyelesaikan pengadaan APK dan bahan kampanye masing-masing paslon yang akan bertarung pada pilbup 2015. Sebab, APK yang akan dipasang di tempat-tempat strategis merupakan sarana yang sangat dibutuhkan dalam rangka memperkenalkan pasangan calon. “Sedangkan bahan kampanye diperlukan saat kami melakukan kampanye. Jika bahan kampanye sudah tersedia, minimal saat turun ke lapangan kami bisa memberikan bekal materi sosialisasi, misalnya berupa brosur atau selebaran yang bisa dibaca masyarakat,” kata dia.

Untuk diketahui, Peraturan

KPU Nomor 7 Tahun 2015 mengamanatkan pengadaan APK dan bahan kampanye difasilitasi KPU. APK yang difasilitasi KPU berupa baliho, billboard, atau videotron paling besar ukuran 4 meter (m) kali 7 m. Kuota baliho/ billboard, dan videotron tersebut paling banyak lima unit untuk masing-masing paslon untuk wilayah kabupaten.

Selain itu, KPU juga diamanatkan mengadakan umbul-umbul paling besar ukuran 5 m kali 1,15 m paling banyak 20 buah untuk setiap paslon untuk setiap kecamatan. Pengadaan APK lain yang difasilitasi KPU adalah spanduk. Spanduk dalam rangka kampanye pilbup kali ini dibatasi paling besar ukuran 1,5 meter kali 7 meter dan maksimal dua unit untuk setiap pasangan kandidat untuk setiap desa atau kelurahan.

Sedangkan bahan kampanye yang pengadaannya difasilitasi KPU antara lain, selebaran paling

besar ukuran 8,25 centimeter (cm) kali 21 cm, brosur (leaflet) paling besar ukuran 21 cm kali 29,7 cm, serta poster paling besar ukuran 40 cm kali 60 cm.

Pengadaan bahan kampanye yang difasilitasi KPU tersebut maksimal sebanyak kepala keluarga (KK) di Banyuwangi.

Sementara itu, selain APK dan bahan kampanye yang difasilitasi KPU, paslon maupun tim pemenangan punya kesempatan mengadakan bahan kampanye sendiri. Bahan kampanye yang diperbolehkan diadakan paslon atau tim kampanye itu antara lain, kaus, topi, mug, kalender, kartu nama, dan lain-lain. Paslon juga diperbolehkan mengadakan stiker paling besar ukuran 10 cm kali 5 cm. Sesuai ketentuan, apabila di konversi dalam bentuk uang, nilai per unit kampanye bahan kampanye yang diadakan paslon atau tim sukses itu maksimal sebesar Rp 25 ribu. (sgt/c1/afi)

Minta Jaminan Kesehatan, Honorer Istighotsah BANYUWANGI - Honorer K2 Banyuwangi yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Banyuwangi menggelar istighotsah di Musala Al-Ikhlas, Perumahan Sutri, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, Selasa (15/9) kemarin.

Istighotsah itu dilakukan untuk memberikan dukungan kepada para honorer kategori dua (K2) yang melakukan demo besarbesaran di Jakarta kemarin.

Ketua Koordinator FHK2I Banyuwangi, Subhan, mengatakan para honorer K2 yang melakukan demo di Jakarta kemarin mendesak pemerintah secepatnya mengangkat para K2 menjadi calon pegawai negeri Sipil (CPNS). Selain itu, mereka yang demo kemarin di Jakarta juga menuntut agar upah yang diterima para honorer lebih layak.

Demonstran itu juga menuntut pemerintah memberikan jaminan kesehatan melalui peserta BPJS dan beberapa tuntutan lain.

Nah, istighotsah yang dilakukan FHK2I Banyuwangi kemarin merupakan suatu dukungan kepada honorer yang melakukan aksi demo di Jakarta.

Selain itu, dalam istighotsah yang dilakukan itu, FHK2I Banyuwangi juga mendoakan para honorer yang sedang demo

RENDRA KURNIA/RABA

ISTIGHOTSAH: Para anggota FHK2I melakukan aksi dukungan dengan istighotsah bersama di Musala Al-Ikhlas, Perumahan Sutri, Sobo

di Jakarta agar tetap sehat dan selamat. ”Ini bentuk dukungan kita kepada teman seperjuangan yang demo di Jakarta. Istighotsah ini juga dilakukan agar Banyuwangi tetap kondusif,” kata Subhan.

Dalam istighotsah yang dipimpin langsung Ustad Wahyudi kemarin tersebut tidak diikuti seluruh anggota FHK2I. Meski tidak dihadiri seluruh anggota FHK2I Banyuwangi, acara istighotsah kemarin berjalan aman dan lancar. Selain istighotsah, kemarin juga dilangsungkan

santunan kepada anak yatim.

Subhan menambahkan, saat ini jumlah honorer K2 Banyuwangi sudah mencapai 1.924 orang. Menurutnya, dengan jumlah tersebut Banyuwangi berada di peringkat pertama yang memiliki honorer K2 terbanyak se-Indonesia. ”Tuntutan kita sebenarnya juga sama dengan teman-teman di Jakarta. Tapi kami punya cara lain, yakni hanya menggelar istighotsah dan berdoa bersama agar tuntutan kami benar-benar dikabulkan,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)

48

Jawa Pos Kamis 17 September 2015

apa kata mereka

Kapan ya?

September bukan ? calonnya cuma pak Anas yang saya tahu,” Ulya Husna Mahasiswa Ekonomi Untag

CHIN JULLIEN/RaBa

Saya belum tahu kapan pilihan bupati.

Katanya mau ada pilihan, tapi calonnya siapa tak tahu’’ Karyono Tukang, Dusun Pasar, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon

Calon Desak Tuntaskan Alat Peraga

Malam Dipasang, Siang Baliho Rusak BALIHO dua pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) telah terpasang di tapi Jalan Wahidin Sudirohusodo, tepatnya di sebelah selatan Taman Blambangan, Banyuwangi, sejak Selasa malam (15/9). Sayang, hanya selang beberapa jam kemudian, tepatnya kemarin siang, salah satu di antara dua alat peraga kampanye (APK) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 itu telah rusak.

Belum diketahui secara pasti penyebab kerusakan media sosialisasi pilbup tersebut.

Diduga kuat, hal itu disebabkan konstruksi rangka baliho kurang kuat, sehingga patah saat diterpa angin. (sgt/c1/afi)

BANYUWANGI - Tahap kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 sudah start sejak 27 Agustus atau sudah berlangsung 20 hari lalu. Walau sudah berlangsung cukup lama, tapi dua pasangan calon bupati (cabup) dan wakil bupati (cawabup) belum ada yang menggelar kampanye.

Pasangan cabup tidak menggelar kampanye, karena masih menunggu rampungnya pengadaan alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye pilbup lain yang disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pasangan calon akan menggelar kampanye setelah menerima APK untuk selanjutnya dibagiRENDRA/RaBa

pemerintahan

ADD 2016 Naik Rp 83 M BANYUWANGI - Permintaan Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (Askab) dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) mendapat respons cepat Pemkab Banyuwangi. Bupati Abdullah Azwar Anas berkomitmen meningkatkan jatah Alokasi Dana Desa (ADD) bagi 189 desa dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016.

Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono mengatakan, pada P-APBD 2015 jatah bantuan ADD yang disalurkan kepada seluruh desa sebesar Rp 69,254 miliar. Dalam pembahasan RAPBD 2016, jatah bantuan akan dinaikkan sebesar Rp 13,764 miliar menjadi Rp 83,018 miliar.

“Rencana menaikkan bantuan ADD itu sudah masuk tahap pembahasan KUA-PPAS yang sedang dibahas bersama eksekutif dan legislatif,” ujar Slamet.

Sekkab Slamet menuturkan, Pemkab Banyuwangi berkomitmen memenuhi hak desa terhadap ADD tersebut secara bertahap. Pemenuhan alokasi ADD perlu dilakukan secara bertahap lantaran pemerintah juga harus menjalankan urusan lain yang tidak kalah urgen dan harus dilaksanakan secara proporsional.

Dia mencontohkan, di antara total anggaran senilai Rp 3 triliun lebih pada P-APBD 2015, dana yang dialokasikan untuk urusan wajib pemerintah, yakni pendidikan dan kesehatan, mencapai 51 persen lebih. Rinciannya, bidang pendidikan dialokasikan sebesar Rp 1,2 triliun atau 41,2 persen dan bidang kesehatan sebesar Rp 325 miliar atau 10 persen.

Selain itu, pelayanan publik menyedot anggaran senilai Rp 671 miliar atau 22 persen dari total anggaran. Pemberdayaan ekonomi masyarakat dianggarkan sebesar Rp 108 miliar atau 3,6 persen. Pembangunan infrastruktur dianggarkan Rp 516 miliar atau 17 persen.

“Pembangunan infrastruktur itu juga menyasar wilayah di desa-desa di Banyuwangi,” ujar Sekkab yang sekaligus Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Banyuwangi tersebut kemarin (16/9).

Slamet menambahkan, Pemkab Banyuwangi berkomitmen mendukung pelaksanaan desentralisasi desa melalui peningkatan pemenuhan ADD secara bertahap sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014. Pengalokasian ADD di Banyuwangi meroket beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2014, ADD yang dikucurkan ke desa hanya sebesar Rp 30,6 miliar. Setahun berselang, tepatnya pada APBD induk 2015,

ADD yang dialokasikan ke desa naik menjadi Rp 61,9 miliar.

Jatah ADD di tahun 2015 lantas dinaikkan lagi melalui P-APBD menjadi sekitar 69,254 miliar.

Sedangkan pada KUA-PPAS 2016, ADD dianggarkan senilai Rp 83,018 miliar. Alokasi dana sebesar itu belum termasuk sharing hasil pajak dan retribusi daerah. Selain mendapat kucuran ADD, desa-desa se-Banyuwangi juga bakal mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat. Dana desa ini merupakan kebijakan pemerintah pusat sebagai upaya mempercepat penguatan peran daerah dalam penyediaan pelayanan publik.

Dana ini digunakan untuk

DOk.RaBa

Slamet kariyono

pembangunan infrastruktur, operasional desa dan kegiatankegiatan yang mampu memacu perekonomian desa. Sosialisasi tentang kebijakan penggunaan dana desa di pendapa Senin lalu

(31/8). Sosialisasi ini digelar agar desa bisa memanfaatkan dana tersebut dengan tepat dan meminimalkan kesalahan administrasi yang dilakukan para aparat desa.

Hadir dalam acara tersebut anggota DPR RI dari Komisi XI, Sumail Abdullah; Kasubdit Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian RI (DJPK), Sukarni M. Amin; Kepala Bagian Keuangan, Desky Wijaya; Kepala seksi Dana Bagi Hasil Pajak I, Jaka Sucipta; dan Kepala Seksi Administrasi Pemerintahan Desa Kemendagri, Mei Rahayuningsih. Selain itu, hadir pula para kepala desa se-Kabupaten Banyuwangi. (sgt/c1/afi)

kan kepada konstituen.

Cabup Partai Golkar dan Partai Hanura, Sumantri Soedomo mengatakan, meskipun tahap kampanye sudah dibuka sejak bulan lalu, sejauh ini pihaknya belum melakukan kampanye sama sekali. “Bahan kampanye yang difasilitasi belum ada.

Jadi, yang bisa kami lakukan sampai saat ini (kemarin) hanya sebatas silaturahmi kepada konstituen,” ujar Sumantri kemarin (15/9).

Menurut Sumantri, lantaran bahan kampanye yang difasilitasi KPU belum tersedia, hal yang bisa dia lakukan hanyalah melakukan road show dari satu titik ke titik yang lain n  Baca Calon...Hal 47