Radar Banyuwangi | 18 Agustus 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SELASA 18 AGUSTUS TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 43

Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (6)

Mayoritas Nelayan, Sepanjang Pantai Dipenuhi Sampah Setelah dari Pantai Bimo, tim ekspedisi jelajah melanjutkan perjalanan ke arah selatan. Kali ini tim berada di Pantai Andelan di Desa Sumberkencono, Kecamatan Wongsorejo. TAUFIK FERDIANSYAH, Wongsorejo

MASIH di Kecamatan Wongsorejo. Tim ekspedisi jelajah Jawa Pos Radar Banyuwangi kerja bareng Toyota Auto 2000 menuju pantai yang tidak jauh dari Pantai Bimo, yakni Pantai Andelan. Pantai Andelan terletak di Desa Sumberkencono, Kecamatan Wongsorejo. Tim ekspedisi jelajah yang bergerak dari Pantai Bimo menuju ke arah selatan tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di pantai tersebut. Tidak sampai satu jam bergerak ke selatan dari jalan menuju

Pantai Bimo, tim ekspedisi jelajah yang menggunakan mobil Toyota New Fortuner menemukan satu perempatan. Nah, dari perempatan di Desa Sumberkencono itu kami menuju ke arah timur. Ke arah timur hanya ditempuh sejauh 1 km sudah sampai pantai. Di situlah Pantai Andelan berada. Pemandangan pantai itu hampir sama dengan Pantai Bimo. Pantai berpasir hitam. Perahu nelayan banyak di pantai tersebut n Baca Mayoritas...Hal 53

Ditutup dengan Upacara Bendera SEMENTARA itu, perjalanan tujuh hari ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa yang dilakukan Jawa Pos Radar Banyuwangi didukung Toyota Auto 2000 Banyuwangi resmi berakhir kemarin (17/8). Closing ceremony ditandai dengan upacara bendera di Pantai Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Ba-

nyuwangi, sekitar pukul 08.00 pagi kemarin. Upacara tersebut tidak hanya diikuti seluruh anggota tim ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa. Puluhan anggota Jatim Fortuner Club (JFC) juga ikut berpartisipasi n Baca Ditutup...Hal 53

RENDRA KURNIA/RABA

RINDANG: Tim ekspedisi mengunjungi Pantai Andelan di Desa Sumberkencono, Kecamatan Wongsorejo, sesaat setelah azan magrib berkumandang.

KHIDMAT: Suasana upacara bendera HUT Proklamasi Kemerdekaan RI sekaligus closing ceremony ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa yang diikuti Jatim Fortuner Club (JFC) di Pantai Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, pagi kemarin (17/8).

RENDRA KURNIA/RABA

14 Orang Langsung Bebas Lapas Bagi-Bagi Remisi

Jumlah Penghuni Lapas: 714 orang Jumlah Napi yang memperoleh SK remisi: 278 orang Penerima Remisi Khusus 2 (RK2): 14 orang (langsung bebas) Penerima Remisi Biasa: 264 orang (masih ditahan)

Penerima Remisi Dasawarsa: Q Jumlah tidak disebutkan. Q Di dalamnya terdapat 6 orang pelaku pidana korupsi Lama Remisi: Q 6 bulan, 3 bulan, 2 bulan, 1 bulan, 15 hari Syarat pemeroleh remisi: Q Administrasi, penilaian kelakuan di dalam lapas.

Lapas Bagi-bagi Remisi untuk 278 Napi BANYUWANGI - Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70 kemarin menjadi berkah bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi. Sebanyak 278 narapidana (napi) menda-

patkan remisi dari pemerintah. Secara simbolis penyerahan remisi diberikan oleh Bupati Abdullah Azwar Anas usai upacara detik-detik Proklamasi di lapangan Blambangan siang kemarin. Kepala Lapas ,Banyuwangi Marlik Subiyanto mengatakan, napi yang mendapat remisi adalah yang perilakunya baik selama ada di lapas n Baca 14 orang...Hal 53

Forpimda Adu Cepat Lomba Balap Karung MERIAHNYA lomba Agustusan tidak hanya menjadi milik warga yang tinggal di pelosok desa. Pejabat ternyata juga mahir mengikuti lomba Agustusan. Seperti yang diperagakan jajaran forpimda usai upacara HUT Kemerdekaan RI di Taman Blambangan kemarin. Mereka beradu ketangkasan dalam lomba Agustusan, di antaranya lomba balap karung, balap klompen, dan balon romantis. Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan menjadi juara satu pada lomba balap karung disusul juara kedua Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama. Meski lomba tersebut sederhana, tapi para pesertanya tampak antusias. Dandim 0825 Letkol (Inf) Mangapul Hutajulu bahkan sampai jatuh-bangun karena terlalu bersemangat saat balap karung. Tak ketinggalan Asisten Admi-

nistrasi Pembangunan dan Kesra Pemkab Banyuwangi, Wiyono, ikut menampilkan kebolehannya saat bermain balap klompen bersama Plt. Kadispora, Wawan Setiyadi, dan Kadisperindagtam, Harry Cahyo. Sementara itu, Bupati Anas berhasil menjadi juara lomba balon romantis bersama istri tercinta. Sambil berjoget, Bupati Anas bersama Ny. Ipuk Festiandani, istrinya, menahan balon warna merah muda yang diapit di kedua kening mereka. Beradu dengan danlanal, kapolres, dan dandim, Bupati Anas terlihat lebih lihai n Baca Forpimda...Hal 53

NIKLAAS ANDRIES/RABA

TOUR NASIONALIS THE IJEN: Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan di lapangan Paltuding, lereng Gunung Ijen, kemarin.

Puncak Ijen Kental Nuansa Merah-Putih FREDY/RABA

JUARANYA DANLANAL: Kapolres Bastoni Purnama saling kejar dengan Danlanal Wahyu Endriawan dalam lomba balap karung kemarin.

DETIK-detik upacara HUT Kemerdekaan RI ke-70 juga digelar di kawasan Paltuding, lereng Gunung Ijen, pukul 09.30 kemarin (17/8). Upacara tersebut

diikuti ratusan pengunjung Ijen. Ada wisatawan mancanegara, domestik, dan kalangan mahasiswa n Baca Puncak...Hal 53

Mengintip Upacara Bendera di Kampus Merah Putih Untag

Serba Merah, Baca Ikrar Kesetiaan Perpenas Yayasan Perkumpulan Gema Pendidikan Nasional (Perpenas) 17 Agustus 1945 Banyuwangi bersama civitas akademika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi selalu memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia secara istimewa. KEMARIN pagi (17/8) mulai pukul 07.00 upacara pengibaran bendera merah putih digelar di halaman Kampus Merah Putih Untag. Bagaimana suasananya? suara korsik gabungan SMP dan SMK 17 Agustus 1945 Tehttp://www.radarbanyuwangi.co.id

Kampanye akbar digelar sekali Sisanya dilakukan sembunyi-sembunyi!

KHIDMAT: Ketua Perpenas Waridjan memimpin upacara pengibaran bendera di halaman Untag kemarin pagi (17/8).

Lapas bagi-bagi remisi untuk 278 napi Yang pasti tidak gratis!

UNTAG FOR JP-RABA

galdlimo membahana di halaman kampus Untag pagi kemarin. Tiupan terompet, dentingan balera, dan ta-

buhan drum, berpadu rancak nan khidmat pada prosesi upacara HUT Kemerdekaan RI ke-70 tersebut. Su-

asananya terasa layaknya upacara militer yang penuh khidmat n Baca Serba...Hal 53 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

44

OLAHRAGA & KESEHATAN Jawa Pos

Selasa 18 Agustus 2015

Gabung PSIR, Nanda Ikut Piala Kemerdekaan

ISTIMEWA

FULL: Ruang ICU RS Al Huda Genteng dipenuhi pasien dengan kasus PJK.

Waspadai Rasa Nyeri di Dada Bisa Serangan Jantung, Dikenal Angin Duduk GENTENG – Jangan abaikan nyeri dada kiri mendadak yang disertai penjalaran ke rahang, bahu, punggung atau lengan, yang biasanya dapat berkurang dengan istirahat atau oleh obat nitrogliserin. Nyeri dirasakan seperti terbakar, ditusuk-tusuk, tertindih benda berat, atau seperti diremas-remas. Bisa jadi hal tersebut merupakan serangan jantung mendadak atau Heart Attack dan dapat menyebabkan kematian. Dimana Masyarakat awam lebih mengenalnya dengan angin duduk. Seperti yang disampaikan Mujiyono, 55, warga Setail, Genteng, yang sempat dirawat di ICU RSAH selama tiga hari. Saat serangan pertama dia merasakan seperti ada beban berat yang menindih dadanya, yang membuat dirinya merasa lemas tidak berdaya. Bahkan, untuk bicara saja seperti tidak punya kekuatan dan sampai terjatuh. “Saya memang peminum kopi, perokok, bahkan bisa dikatakan pecandu berat.

Alhamdulillah setelah disuntik di UGD dan disuruh nelan obat sebentar dada sudah mulai terasa longgar. Dan, setelah empat hari dirawat, saya sudah diizinkan pulang tanpa membayar sepeserpun. Karena saya memiliki kartu BPJS,” ujar Mujiyono dengan penuh syukur. Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSAH, yang juga penanggung jawab ruang ICU/ Intensive Care Unit dr, Jamal SpPD mengatakan, beberapa waktu terakhir ini, kejadian serangan jantung mendadak cenderung meningkat. “Di RS Al Huda, dilaporkan jumlah pasien penyakit jantung koroner (PJK) seperti IMA dan Unstable Angina masih menduduki 10 besar kasus terbanyak di ruang rawat ICU. Rata-rata 269 pasien dirawat dengan PJK setiap tahunnya, dan 6% dari jumlah tersebut meninggal dunia saat dirawat,” ujarnya. Dijelaskan, Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteri koronaria akibat proses kekakuan pembuluh darah jantung (aterosklerosis) atau spasme atau kombinasi keduanya. Penyakit yang sangat menak-

utkan ini, masih menjadi masalah di negara maju maupun negara berkembang. “Penyakit yang ditandai dengan nyeri dada kiri seperti terbakar, dada seperti tertindih benda berat, atau seperti diremas-remas dan menjalar ke.rahang, bahu, punggung atau lengan ini seringkali dicetuskan oleh kerja fisik atau stres emosional,” lanjut Jamal. Dikatakan, faktor risiko penyebab penyakit ini dapat dibedakan menjadi dua. Yakni faktor risiko yang dapat dirubah dan faktor risiko yang tidak dapat dirubah. “Faktor risiko yang dapat dirubah. Yaitu merokok, darah tinggi, diabetes melitus, kegemukan, stres, diet tinggi kaloridan lemak, kurang olahraga, dll. “Faktor risiko tersebut dapat dihindari dengan merubah gaya hidup dari gaya hidup tidak sehat menjadi gaya hidup yang sehat. Seperti berhenti merokok, menghindari makanan berlemak, kontrol tekanan darah dan kontrol gula darah yang baik, berolahraga, menjaga BB ideal. Sedangkan faktor risiko yang tidak dapat dirubah, antara lain usia, riwayat keluarga, jenis kelamin, dan etnis,” pungkas Jamal. (*/als)

BANYUWANGI - Persewangi memutuskan tidak tampil dalam Piala Kemerdekaan. Padahal, even tersebut menjadi even perdana pemerintah setelah PSSI dibekukan. Meski absen, tapi Kapten The Lasblang (Laskar Blambangan), Nanda Pradana ternyata ikut dalam even tersebut. Penjaga gawang itu bergabung dengan PSIR Rembang. Bahkan, pemain asal Sempu itu didapuk menjadi kapten tim berjuluk Dampo Awang itu. Tapi, tim yang dia bela masih kurang beruntung di laga perdana Sabtu lalu. Timnya dipaksa menyerah saat bersua tuan rumah Persiba di Stadion Sultan Agung, Bantul, dengan skor 2-0. Meski gagal meraih poin penuh di grup C, PSIR masih memiliki kans untuk bisa memperbaiki diri. Tim yang bakal dihadapi adalah Persis Solo. Dia langsung bergabung bersama PSIR setelah Persewangi memastikan absen dalam turnamen yang digulirkan tim transisi bentukan Kemenpora itu. Dia bertolak ke Rembang pasca Persewangi melakoni turnamen Sunrise of Java Cup 2015. Dia tampaknya merupakan pemain Persewangi satu-satunya yang tampil di Piala Kemerdekaan itu. ‘’Saya ikut PSIR Rembang. Saat ini, saya dipercaya menjadi kapten,” kata Nanda Pradana kemarin. PSIR Rembang memang bukan tim yang baru bagi Nanda Pradana. Sebab, sebelum memperkuat Persewangi, PSIR Rembang pernah diperkuat dia selama beberapa musim. ‘’Jadi, saya sudah kenal dengan temanteman di sana,’’ paparnya. Nanda Pradana tampaknya

DOK. RABA

BEDA JALAN: Nanda Pradana (berdiri) dan Arif Purnama saat masih membela Persewangi musim lalu.

menjadi pemain pertama yang memperkuat Persewangi musim lalu yang tampil di Piala Kemerdekaan. Pemain lain tidak ikut dalam ajang yang memperebutkan hadiah utama senilai Rp 500 juta itu. ‘’Kalau yang lain, saya tidak tahu,’’ paparnya. Pada bagian lain, rekan setim Nanda Pradana, kiper Persewangi yang lain, Arif Purnama, untuk sementara ini memilih gantung sepatu di usia yang masih muda. Dia memilih bekerja di Perusa-

haan Batu Bara, Samarinda, Kalimantan Timur. ‘’Setelah Persewangi selesai turnamen kemarin, saya kerja di Batu Bara,’’ kata pemain asal Pesanggaran itu. Pemain lain, Dadang juga absen di Piala Kemerdekaan. Dia mengatakan, jika saat ini menunggu perkembangan sepak bola berikutnya. ‘’Saya gak ikut Piala Kemerdekaan,’’ katanya saat berada di Pantai Wedi Ireng, Kecamatan Pesanggaran, Minggu lalu. (ton/c1/als)

Cabang Dayung Bisa Diandalkan BANYUWANGI - Cabang olahraga (cabor) Dayung tampaknya bisa menjadi andalan bagi Banyuwangi dalam berbagai even. Sebab, kiprah mereka telah dibuktikan. Salah satunya dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V Juni lalu. Meski hanya pertandingan ekshibisi, tapi tim dayung Banyuwangi dinilai sukses besar. Bagaimana tidak, cabor Dayung sukses mengumpulkan medali terbanyak dalam lomba yang dipusatkan di Dermaga Boom, Banyuwangi itu. Dalam hajatan itu, cabor Dayung sukses mengemas 5 medali emas, 3 perak dan 1 perunggu. Jika tidak digeber ekshibisi, maka cabor Dayung bisa membantu kontingen Banyuwangi dalam memperbaiki posisi. Sekadar tahu, ada tiga cabor yang dipertandingkan secara ekshibisi. Sebab, jumlah kontestan kurang dari 10 daerah. Salah satunya cabor dayung. ‘’Porprov kemarin hanya ada 8 kontingen,’’ sebut ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Banyuwangi, Afan Ruli Arnanta, kemarin. Meski hanya ekshibisi, tapi cabor Dayung Banyuwangi mampu berbicara banyak. Dengan demikian, keberadaan cabor dayung di Banyuwangi bukan asal membentuk tanpa prestasi. “Ini potensi besar bagi kita,” katanya. Meski ekshibisi, tapi para

atlet dayung pun tetap semringah. Pasalnya, mereka tetap mendapatkan reward khusus yang disiapkan KONI Banyuwangi. ‘’Nilainya memang beda, satu emas kita dapat Rp 5 juta,” kata Afan. Dia berharap supaya cabor dayung dipertandingkan resmi pada Porprov berikutnya. Maka dari itu, perlu ada penambahan kontestan agar bisa tampil memperebutkan medali dalam even yang digeber di Gresik-Lamong-

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

an tahun 2017 nanti. ‘’Itu tugas pengprov kita sangat berharap agar dipertandingkan resmi,” tukasnya. Sebelum Porprov, Cabor dayung Banyuwangi moncer dalam even yang telah diikuti. Bahkan, prestasi emas langsung diraih dalam ajang Kejuaraan PPNS Dragon Boat Jawa Timur Open tahun 2014 lalu. Kala itu, tim dayung Banyuwangi memang all out dalam mengikuti ajang yang digeber di aliran

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Kali Mas Surabaya. Hasilnya, kontingen Kota Gandrung berhasil menyabet juara pertama setelah finis di posisi terdepan. Ajang tersebut merupakan yang pertama diikuti Dwi Wahyu Utomo dkk. Karena itulah, atlet dayung Banyuwangi yang terdiri dari 12 atlet itu sempat diremehkan kontestan lain. Namun, Banyuwangi bisa menjawab keraguan dan berhasil menyabet prestasi emas. (ton/c1/als)

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 18 AGUSTUS

45

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Empat Orang Langsung Bebas

PERIKANAN

82 Napi Dapat Remisi Kemerdekaan

HABIBUL ADNAN/JPRS

BIKIN RESAH: Aparat kepolisian bersama belasan warga menunggu perahu gardan di perairan patek.

Perahu Gardan Picu Kemarahan Warga Patek

SITUBONDO – Empat nara pidana (napi) di Rumah Tahahan Negara (Rutan) Situbondo, juga merasakan manisnya Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) yang ke-70. Bagaimana tidak, setelah bendera merah putih berkibar, mereka langsung menghirup udara bebas, kemarin (17/8). Bebasnya empat nara pidana asal Situbondo itu terjadi setelah mereka mendapatkan remisi. Pemberian remisi secara simbolis disampaikan oleh Bupati Dadang Wigiarto, di Pendapa Kabupaten Situbondo. Keempat pria tersebut mengaku tidak akan mengulangi perbuatan yang mengantarkan-

nya masuk penjara. Mereka sadar bahwa perbuatan yang melanggar hukum merupakan kesalahan dan harus diperbaiki. Para napi yang langsung bebas pastinya akan kembali kepada keluarga dan berkumpul dengan masyarakat. “Rasanya sangan senang. Untuk ke depan saya akan hidup baik lagi,” kata Anton, salah seorang napi yang mendapat remisi bebas, kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin (17/8). Selain empat napi yang langsung bebas, ada puluhan napi lain yang juga mendapat remisi. Kepala Rutan Situbondo, Toro Wiarto mengatakan, setidaknya ada 78 orang lain yang mendapat remisi berupa pemotongan masa tahanan. “Seluruhnya 82 napi yang mendapat remisi. Dari sebanyak itu ada empat orang langsung bebas,” katanya n Baca Empat...Hal 46

NUR HARIRI/JPRS

TERHARU: Empat napi (kanan) langsung bebas bersalaman dengan Bupati Situbondo (kiri), di pendapa kemarin (17/8).

PANARUKAN – Belasan warga di Perairan Patek, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan ricuh. Pemicunya karena kehadiran perahu nelayan jenis gardan yang beroperasi dan melakukan penangkapan ikan di perairan mereka. Tak pelak, belasan nelayan langsung mengejar perahu tersebut. Jika saja warga berhasil menangkap perahu beserta pemiliknya, warga yang sudah tersulut emosi itu akan langsung melakukan penangkapan. Itu terjadi pada, Sabtu (15/8) lalu. Beruntung, jenis perahu yang bisa merusak ekosistem laut itu berhasil melarikan diri. ”Jika berhasil ditangkap, perahunya akan kita bakar,” ujar H. Jasmoto, salah satu warga sekitar n Baca Perahu...Hal 46

APA POLEH

EDY SUPRIYONO/JPG

NASIONALIS: Ribuan santri di Ponpes Wali Songo, Mimbaan Panji kemarin juga ikut menggelar upacara bendera untuk memperingati hari kemerdekaan RI ke-70.

NUR HARIRI/JPRS

LAYANI PEMBELI: Seorang pedagang melayani pembeli daging sapi di pasar Mimbaan.

Stok Dagung Sapi Banyak, Harga Stabil SITUBONDO – Mahalnya harga daging sapi di sejumlah daerah membuat Dinas Peternakan (Disperta) Pemkab Situbondo, turun tangan. Sejumlah petugas menemui sejumlah pedagang dan pengusaha, agar harga daging sapi di pasaran tetap stabil. Mahalnya harga daging sapi di tempat-tempat lain menurut kepala Disperta Situbondo, Aries Marhaen, tidak berpengaruh di Kabupaten Situbondo. Apalagi, sejauh ini stok daging sapi masih cukup melimpah. Sehingga, kenaikan harga sangat tidak mungkin terjadi. “Untuk di Kabupaten Situbondo stok daging sapi banyak, tidak menipis seperti di daerah lain. Kemudian untuk harganya sampai sekarang masih stabil. Yaitu sekitar Rp 100 ribu perkilogram,” katanya, kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin (16/8). Dijelaskan, salah satu pengaruh yang membuat harga daging sapi naik adalah kelangkaan daging. “Pada prinsipnya daging sapi di Situbondo banyak. Kalau langka, maka perlu ada yang menyelidiki, karena selama ini kita tidak pernah kekurangan stok daging sapi,” jelasnya. Marhaen menegaskan, jika terjadi kelangkaan daging sapi di Situbondo, maka bisa dipastikan ada oknum atau pengusaha yang bermain. Untuk mencegahnya, Disperta secara rutin turun ke lapangan untuk mengetahui stok sapi yang ada di tangan pengusaha n Baca Stok Daging...Hal 46

LOWONGAN LAYOUT Jawa Pos Radar Situbondo Membutuhkan Tenaga layout bagi yang memenuhi syarat: 1. Pria usia maksimal 25 tahun. 2. Bisa program Indesign, Corel Draw, Photoshop, AI. 3. Pendidikan minimal SMA/sederajat 4. Pekerja keras, tanggung jawab, dan mampu bekerja dalam tim. 5. Menyertakan portofolio layout/desain. 6. Prioritas yang berdomisili di Situbondo. Kirim lamaran ke:

Jl Yos Sudarso 89 C Banyuwangi *) Lamaran paling lambat Sabtu, 22 Agustus 2015. http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

Baca Yasin, Tahlil, Hingga Upacara Pakai Sarung

BANYUPUTIH – Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus, kemarin juga dilakukan oleh sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Situbondo. Tentu, mereka memiliki cara sendiri-sendiri untuk ikut ambil bagian dalam mensyukuri kemerdekaan. Seperti yang terjadi di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah

(P2S2) Sukorejo. Para pengurus pesantren dan seluruh santri di pesantren yang telah berusia seratus tahun ini, memperingatinya dengan pembacaan Surat Yasin dan Tahlil. Sekretaris P2S2, Ahmad Fadail mengatakan, baik santri putra dan santri putri semuanya diarahkan untuk membacakan Yasin dan

Gelar Lomba Mewarnai Siswa TK- SD

Tahlil. ”Untuk putri di musala putri, dan santri putra ditempatkan di Masjid Jami’ Ibrahimy,” terangnya. Ra Fadail, panggilan akrab Ahmad Fadail mengaku, pembacaan Yasin dan do’a secara bersama itu sudah rutin dilakukan di pesantren yang kini diasuh oleh KHR Azaim Ibrahimy tersebut n Baca Baca Yasin...Hal 46

Pengurus Fatayat Harus Tanggalkan Almamater

SITUBONDO – Ratusan siswa SD dan TK kemarin (17/08) mengikuti lomba mewarnai yang digelar oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah di Gedung Bhayangkara Jananuraga. Acara ini untuk kian menyarakkan peringatan 17 Agustus serta Pameran dan Bursa Buku 2015. SAMSURI/JPRS Kepala Kantor Perpustakaan KONSENTRASI: Peserta lomba mewarnai yang digelar Kantor Perpusdan Arsip Daerah, Hj. Tutik Pri- takaan dan Arsip Daerah di Gedung Bhayangkara Jananuraga, kemarin. handayani menerangkan, kreteria penilaian lomba mewarnai dian- menggunakan crayon dua belas Peserta bisa membawa CD sendiri, taranya, harmoni atau komposisi warna,” imbuhnya. flashdisk atau memakai alat musik warna, motorik atau kecermatan/ Selain lomba mewarnai, juga ada yang disediakan panitia. “Kalau ketelitian dan yang terakhir adalah lomba prestasi kreasi anak untuk kriteria penampilan diantaranya, finishing atau kerapihan dan ke- tingkat TK. Kreasi yang ditampilkan overall performance atau keselubersihan. “Untuk merk krayon tari modern atau tradisional atau ruhan penampilan, n yang digunakan bebas, dengan musik performance/menyanyi. Baca Gelar...Hal 46

Jika Jadi Tim Sukses Cabup dalam Pilkada SITUBONDO – Kader dan anggota Fatayat Situbondo diminta untuk tidak memanfaatkan kebesaran organisasinya dalam menghadapi pelaksanaan pilkada 09 Desember mendatang. Sebab itulah, jika ada diantara mereka yang akan

menjadi tim sukses pasangan calon bupati dan wakil bupati tertentu, maka harus menanggalkan almamater Fatayat terlebih dahulu. Pernyataan tersebut disampaikan oleh pembina PC Fatayat NU Situbondo, Nyai Hj Djuwairiyah dalam pelantikan PAC Fatayat NU se-Kabupaten Situbondo, Sabtu (15/08) lalu n Baca Pengurus...Hal 46

ISTIMEWA

BERPOSE: Ketua PC Fatayat NU Situbondo, Zeiniye (lima dari kiri) bersama PAC Fatayat NU Kabupaten Situbondo, usai pelantikan.

Imam Subakti, Veteran yang Kerap Menangis setiap Mendengar Kata ‘Merdeka’

Tak Dapat Tunjangan, Terbantu Hasil Penjualan Batu Akik Negara belum seratus persen menjamin hidup pahlawan yang pernah membela kemerdekaan Indonesia. Semangat untuk hidup mereka tetap besar, meski perjuangannya dilupakan. NUR HARIRI, Asembagus SEORANG kakek tua menangis di dalam rumahnya yang sangat sederhana. Dia memegangi bendera merah putih, sebuah simbol kenegaraan yang pernah dibelanya 70 tahun silam. Warna kain yang dipegangnya, kini telah menjadi bendera Negara Indonesia. Mendekatai tanggal 17 Agustus, Balok Imam Subakti selalu menyempatkan diri untuk melihat beberapa kenangan hebat di masa lalu. Kenangan itu bercampur antara keberanian, hilangnya rasa putus asa, serta harapan untuk

hidup berbangsa yang sejahtera. Sambil menunjukkan beberapa kenangannya seperti kartu anggota veteran dan sebuah bintang, kakek yang lahir 11 Nopember 1928 itu menceritakan kisah hidupnya selama berjuang. Setiap hari, dirinya selalu membawa parang dan celurit untuk ikut melawan penjajah. Pria yang memperistri Maimuna dan tinggal di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus itu sudah mengenal kata perjuangan sejak kecil. Sampai-sampai, dia ikut menjadi tentara sukarela dengan sebutan laskar. Perjuangannya melawan penjajah sempat terdesak hingga bersembunyi di dalam hutan utara Gunung Ijen. Di dalam hutan itu dirinya tetap terorganisir melakukan serangkaian serangan gerilya melawan penjajah Jepang. Hidupnya di dalam hutan tak hanya sehari dua hari. Dia berada di hutan belantara bersama beberapa anggota veteran lain hingga berbulan-bulan. “Kalau diminta bantuan agar ikut berperang, kami saat itu selalu siap,” katanya n Baca Tak Dapat...Hal 46

NUR HARIRI/RaBa

BUTUH KEPASTIAN: Balok Imam S. tunjukkan tanda baktinya selama menjadi pejuang melawan belanda dan Jepang, di rumahnya Desa Bantal. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA

46

Imron Rosyidi Tidak Dapat Remisi Agustusan n EMPAT... Sambungan dari Hal 45

Remisi berupa potongan masa tahanan untuk puluhan warga binaan Rutan Situbondo berbeda-beda. Ada yang hanya mendapat potogan masa tahanan selama satu bulan hingga dua bulan. “Beda-beda, ada juga yang dapat remisi sampai

tiga bulan,” imbuh Toro Wiarto. Pemberian remisi ini didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan. Salah satu yang menjadi kreteria penting adalah napi yang memiliki kelakuan baik selama menjadi warga binaan. “Untuk remisi dasawarsa semuanya dapat tanpa kecuali,” tegasnya. Sementara itu, mengenai napi dengan kasus korupsi, menurut

Toro, juga ada yang dapat remisi. Akan tetapi remisi itu hanya diberikan kepada napi yang putusan vonisnya di bawah empat tahun penjara. “Tapi saya lupa jumlahnya, yang jelas ada,” ujarnya. Pemberian remisi terhadap napi kasus korupsi ini juga hanya diberikan kepada mereka yang putusannya sudah ingkrah. Hal itu tidak menyalahi

Peraturan Pemerintah nomor 99 tahun 2012, asalkan putusan napi di bawah empat tahun. Disinggung mengenai napi korupsi kasus P2SEM, Imron Rasyidi, Toro memastikan tidak dapat remisi. Itu karena putusan kasusnya masih belum ingkrah. “Belum (tidak dapat remisi), kasusnya masih kasasi,” pungkasnya. (rri/pri)

Suguhkan Teatrikal Perjuangan Kiai As’ad n BACA YASIN... Sambungan dari Hal 45

”Tahlil dan doa ini kita khususkan untuk para pahlawan Syuhada,” katanya Setelah pembacaan Yasin dan Tahlil, acara dilanjutkan dengan tausiyah keagamaan kepada para santri. Dalam tausiyah disampaikan motivasi kepada para santri. Di kompleks santri putri, ceramah agama disampaikan oleh Pengasuh P2S2 KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy. Sedangkan ceramah agama kepada santri putra disampaikan oleh Ustad Musyirin MZ. Berbeda dengan P2S2 Sukorejo, di Pondok Pesantren Wali Songo digelar upacara bendera. Yang menarik, para santri tetap menggunakan pakaian kebesarannya. Yakni, peci dan sarung. Demikian juga santri putri. Upacara peringatan HUT RI ke-70, di pesantren yang diasuh oleh KHR Kholil As’ad ini, dihadiri Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dan Kepala Dinas Pendidikan, dr Fathor Rakhman. Bupati bertindak sebagai pembina upacara. Sedangkan, pemimpin upacara, tetap dipegang oleh santri. Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Situbondo, Fathorrahman, tidak semua peserta upacara menggunakan pakaian santri. “Seperti pemimpin upacara pakai celana karena untuk memudahkan upacara. Untuk peserta lain, baru disesuaikan dengan pakaian santri,” kata pria yang membina para santri sebelum upacara dilakukan itu. Upacara yang digelar kesekian kalinya berjalan dengan baik. Begitu seluruh rangkaian upacara selesai, acara langsung ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin kiai Kholil.

EDY SUPRIYONO/JPG

RELIGIUS: Ribuan santri putra pagi kemarin berkumpul di Masjid Jamik Ibrahimy untuk membaca Surat Yasin dan Tahlil.

Disinggung lebih jauh, mengapa santri Wali Songo juga menggelar upacara kemerdekaan, Fathor mengatakan perjuangan kemerdekaan juga tidak lepas dari para santri. “Pondok juga punya andil besar terkait perjuangan kemerdekaan. Misalnya saja Hasyim Asyari yang menjadi pahlawan, untuk Situbondo kita sedang mengusulkan Kiai As’ad,” terangnya. Selain itu, ada beberapa alasan yang mendasari Wali Songo menggelar upacara. Diantaranya agar pondok persantren tidak selalu dianggap sarang teroris, serta menjadi bagian dari pelajaran nasionalisme kepada para santri. “Bahkan, kiai dawuh bahwa santri wajib membela negara dan memperingati kemerdekaan bangsanya,” pungkas Fathur. Di Alun-alun Kota Situbondo, ada yang berbeda dalam upacara HUT RI ke- 70. Sebab, juga menampilkan sebuah drama kolosal perjuangan Kiai As’ad Syamsul Arifin dengan barisan Pelopor. Suguhan ini mampu membius perhatian ribuan orang yang hadir. Setelah bendera merah putih berkibar, drama teaterikal dimainkan. Ada yang berperan sebagai Kiai As’ad, anggota barisan Pelopor, warga sipil, TNI, hingga

berperan sebagai penjajah. Di salah satu adegan, Kiai As’ad tampak langsung turun tangan setelah mengetahui kondisi Tentara Nasional Indonesia (TNI) terpuruk. Bahkan, usai markas di TNI Baluran dibom penjajah, kawasan itu dikuasai penjajah. Berangkat dari keterdesakan TNI, Kiai As’ad membentuk barisan Pelopor. Hebatnya, sebagian besar anggota pelopor adalah mantan bajingan seperti pencuri yang telah sadar. Namun, sejumlah warga sipil juga banyak yang bergabung menjadi anggota pelopor. Di tengah pembentukan barisan Pelopor, penjajah masih semakin ganas. Bahkan, ada sebuah desa di Banyuputih yang diserang tanpa ampun. Tak hanya itu, seorang kepala desa dihabisi. Sedangkan istrinya diberikan kepada penghianat karena telah membantu penjajah. Terdesaknya TNI serta warga sipil semakin menjadi-jadi karena penjajah mulai bergerak dari Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. Rencana serangan penjajah kemudian disiasati oleh Kiai As’ad dengan cara bergerilya. Merekapun berjalan melintasi gunung dan jurang-jurang untuk pergi ke Bondowoso. Anggota pelopor dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu ke-

lompok melalui jalur sungai dan beberapa kelompok menyusuri hutan belantara. Begitu sampai dan bergabung dengan TNI, mereka kemudian menggempur markas TNI di Baluran yang sempat dikuasai penjajah. Pada saat perang, Yusuf, sorang santri yang memaksa ikut menjadi anggota Pelopor tertembak. Dia jatuh diantara pejuang yang sedang berperang. Tak lama kemudian, TNI dan Pelopor berhasil memenangkan perang dan merebut kembali markas Baluran. “Merdeka, merdeka, merdeka! Kita menang,” teriak puluhan Anggota Pelopor. Drama kolosal yang menampilkan perjuangan Kiai As’ad dan anggota Pelopor, menurut seorang seniman, Agus Sukandar merupakan fakta sejarah. “Itu benar adanya dan drama yang ditampilkan adalah sejarah. Perjuangan Kiai As’ad yang membentuk Pelopor juga ada dalam Novel Pahlawan Kuda Putih. Kejadian yang hebat, 24 senjata berhasil diambil untuk menyerang balik,” katanya. Meski membentuk Pelopor, Agus Sukandar menyebut bahwa Kiai As’ad tidak lupa dengan tugasnya sebagai pengasuh pondok pesantren. “Seperti Yusuf yang meninggal dimedan perang, sudah dilarang karena dia harus tetap mencari ilmu,” ujar pria asal Jalan Plaosa, Kelurahan Patokan, Kecamatan Situbondo. Sementara itu, menurut Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto, teaterikal perjuangan tersebut bertujuan menanamkan nasionalisme kepada masyarakat. “Ini bukan hanya yang sudah dewasa atau senior, tapi juga kepada para pelajar. Kita harapkan, bisa menjadi semangat untuk membangun Situbondo semakin maju,” terangnya. (bib/rri/pri)

Berharap Indonesia Kian Sejahtera n TAK DAPAT... Sambungan dari Hal 45

Suatu ketika, Balok mendapat informasi bahwa perjuangan melawan penjajah hampir usai. Akan tetapi, seluruh pejuang harus memiliki tekad untuk memerdekakan Indonesia. Bermula dari kabar itulah, Balok dan puluhan orang lain keluar untuk bergabung dengan pejuang lain, guna melawan penjajah Jepang. Berkat persatuan tentara serta sejumlah veteran dari warga sipil, perlawanan terhadap Jepang bisa dilakukan. Tak hanya di beberapa wilayah di Indonesia, Jepang yang sempat menduduki Situbondo juga berhasil diusir. “Kami dengar

teriakan kata merdeka. Ternyata di beberapa tempat masih ada tentara Jepang. Akhirnya kami harus terus berjuang sampai Jepang kalah dan angkat kaki dari sini,” jelasnya dengan semangat. Begitu keadaan negara kondusif, pria yang sering berkata dengan Bahasa Belanda ini mendapat penghargaan dari pemerintah. Tahun 1964, Balok diangkat menjadi pegawai Departemen Penerangan Republik Indonesia. Sayang, menjadi pegawai dirinya merasa kurang tepat. Sehingga, dia mundur dan menjadi warga biasa di tahun 1966. “Menteri penerangan saat itu adalah Roeslan Abdulgani, saya kerja sebagai staf dan dua tahun kemudian saya mundur,” terangnya.

Balok, kemudian kembali ke Situbondo dan bekerja di Pabrik Gula Asembagus hingga pensiun tahun 80-an. Sayang, usai pensiun hidup pria yang dikaruniai tiga anak tersebut kurang beruntung di persoalan ekonomi. Sejak itu, dirinya bekerja serabutan dan menjadi kolektor batu akik. “Sudah 20 tahun lebih saya suka batu akik. Jadi selain serabutan saya jual beli itu. Saya tetap kerja karena sampai sekarang tunjangan veteran tidak ada,” terangnya. Dengan batu akik koleksinya, Balok memang mendapatkan keuntungan yang cukup untuk makan. Akan tetapi, nasibnya sebagai Veteran seakan tak diperhatikan oleh pemerintah.

“Teman-teman saya banyak yang dapat, hanya saya sampai sekarang tang tidak menerima tunjangan,” terangnya. Beberapa hari jelang 17 Agustus ini, Balok mengaku kerap menangis. Dirinya tak kuat menahan rasa sakit bercampur rasa haru selama memperjuangkan Indonesia dulu. Balok, kadangkadang langsung meneteskan air mata ketika mendengar katakata merdeka. “Setiap bertemu dengan warga dan para pejuang, saya dan mereka selalu memekikkan kata merdeka. Kata-kata itu tetap ada di hati kami dan pejuang lain yang lebih dulu gugur. Harapan kami, Indonesia sejahtera dan tidak ada warganya yang kelaparan,” pungkasnya. (pri)

Jawa Pos

Selasa 18 Agustus 2015

Tidak Berafiliasi Dengan Parpol n PENGURUS... Sambungan dari Hal 45

“Menyalurkan pilihan politik adalah menjadi hak politik pribadi masing-masing kader dan anggota Fatayat. sehingga jika ada kader Fatayat yang mau menjadi TS (tim sukses) calon tertentu, maka tanggalkan almamater Fatayat, jgn memanfaatkan kebesaran Fatayat,” tegasnya. Istri Almarhum KHR Achmad Fawaid tersebut meminta, agar para pengurus fatayat dalam menjadi pemimpin jangan hanya menjadi buih. Tapi, harus mampu menciptakan gelombang yang bisa menggerakkan organisasi untuk kemanfaatan umat. “Pemimpin harus lebih dari orang yang dipimpinnya. sehingga kader Fatayat harus terus meningkatkan kualitas diri karena kita semua punya potensi,” imbuhnya. Pelantikan PAC Fatayat NU seKabupaten Situbondo ditempatkan di aula Gedung NU, sebelah timur terminal Kota Situbondo. Hadir dalam kesempatan ini, Ketua PC NU, H Fauzan Masruw, semua Banom NU dan semua

PAC dan PR se-Kabupaten Situbondo serta stake holder fatayat lainnya. Acara yang dikemas dengan halal bihalal ini mengusung tema “Sukses Fatayat NU, Sukses Perempuan Indonesia”. Dalam kesempatan ini, juga dilakukan pemberian hadiah kepada para pemenang lombalomba yang telah digelar dalam rangka harlah Fatayat ke-65. Ada lomba hadrah modern, lomba senam Fatayat NU, lomba mars Fatayat, lomba MC. Semua itu bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi kader Fatayat. Termasuk juga menumbuhkan semangat dan integritas kefatayatan Ketua PC NU Situbondo, H Fauzan Masruwi dalam sambutannya, berharap agar Fatayat harus menjadi bagian dari NU. Sehingga, harus bersama NU untuk tetap menjaga kemurnian Aswaja dari paham-paham Islam liberal. “Fatayat juga harus melakukam rekrutmen kader perempuan muda NU sampai ke pelosok-pelosok desa,” pintanya. Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU, Zeiniye mengatakan,. Tugas PAC Fatayat

setelah dilantik adalah segera melakukan musranting untuk di semua ranting se-Kabupaten Situbondo selama dua bulan ke depan. Setelah itu akan dilakukan raker bersama PC dan PAC untyk menyusun program kerja Fatayat selama empat tahun. Ini agar ada sinergitas program dari PC, PAC dan PR yang lebih menekankan pada pemberdayaan ekonomi perempuan.”Tentunya, selain konsolidasi organisasi dan penguatan nilai-nilai aswaja,” imbuh Zainiye. Dia juga mengucapan terimakasih pada seluruh stake holder Fatayat NU, Dispendik, Diskop, Disperindag, Disnakertrans, Bpmp, Dinkes, Kantor KB , PT IPMOMI , Bhasa Fm dan lainnya yang telah banyak bermitra dengan Fatayat. “Fatayat adalah ormas dan banom NU, tidak berafiliasi dengan parpol manapun, termasuk dalam menghadapi pilkada, Fatayat netral. Berbeda boleh, tapi harus saling menghargai dan tetap bersatu untuk kebesaran Fatayat dan NU. Kita harus selalu bersatu dalam perbedaan,” pungkas Zeiniye. (pri/*)

Pameran Digelar Setiap Tahun n GELAR... Sambungan dari Hal 45

penguasaan pangung, audiense response serta time atau juga ketepatan waktu,” terang Tutik. Para pemenang lomba mulai dari tingkat PAUD, TK, SD dan masyarakat umum, piala dan sertifikatnya dibagikan pada malam penutupan pameran, yakni tadi malam (17/08). “Mudah-mudahan dengan adanya pameran-dan bursa buku ini pengetahuan masyarakat Situbondo semakin bertambah. Sehingga dari tahun-ke tahun masyarakat Situbondo dapat

lebih meningkat dalam minat membaca. Dengan begitu, pengetahuan dan wawasannya akan semakin bertambah,” harapnya. Tutik menerangkan, apa yang dilakukan pihaknya adalah sebagai upaya untuk terus memacu masyarakat sejak usia dini untuk mewujudkan kualitas pendidikan generasi muda, mencerdaskan anak bangsa dan membangun wawasan kebangsaan serta kesadaran tentang membaca buku. Ini demi terciptanya kesadaran masyarakat Situbondo menjadikan budaya membaca buku sebagai kebutuhan pokok.

“Untuk mewujudkan itu semua tentu perlu ada penanganan yang sangat serius dengan beberapa cara. Salah satunya melalui ajang pameran dan bursa buku yang dilakukan rutin setiap tahun. Namun, biar tidak terlalu jenuh, maka kita gelar juga bermacam-macam lomba mulai dari tingkat PAUD, TK, SD dan masyarakat umum. Setelah acara lomba selesai, para peserta lomba dan pendampingnya bisa melihat buku-buku, dan berbelanja langsung di arena pameran dan bursa buku yang disediakan panitia,” pungkas Tutik. (pri/adv)

Juga Melaut ke Perairan Jangkar n PERAHU... Sambungan dari Hal 45

Jasmoto mengaku, perahu gardan sudah sering ditemukan nelayan di Perairan Patek. Bahkan, jika cuaca sedang normal, ada belasan perahu yang beroperasi. ”Kalau tadi (Sabtu, 15/8) hanya ada dua perahu. Sekarang ombaknya sedang tinggi,” terangnya. Ketua Forum Masyarakat Gelung itu menjelaskan, zona pelayaran perahu gardan itu sudah diatur. Sehingga jika melaut secara sembarangan, maka akan merusak beberapa ekosistem laut. ”Dinas Kelautan yang lebih tahu itu. Kalau tidak salah diperbolehkan melaut dengan jarak dua mil dari bibir pantai,” terangnya Jasmoto menyebutkan, perahu gardan selama ini menjadi

penyebab kerusakan terumbu karang. Rumpon atau tempat sarang ikan yang dibuat oleh para nelayan. ”Ada alat mesin di bagian bawah (kapal gardan) yang membuat kerusakan pada rumpon dan terumbu karang,” tambah Jasmoto. Hal itulah yang membuat warga marah dengan kehadiran perahu gardan. Karena itulah, dia berharap agar pemerintah segera bertindak. Jasmoto mengaku, beberapa waktu lalu, para nelayan mengundang Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) Kabupaten Situbondo. Waktu itu DKP mengadakan sosialisasi kepada para nelayan tentang hukum kelautan. Akan tetapi, sosialisasi itu tidak ada tindaklanjutnya. Buktinya, belum ada usaha dari pemerintah untuk segera menindak

keberadaan perahu gardan. ”Saya heran, tidak ada tindakan. Padahal sudah lama warga meminta solusi,” ujarnya Sementara itu, Kapolsek Panarukan, AKP Supadi mengatakan, dalam waktu dekat ini akan mengumpulkan para nelayan. ”Kita akan duduk bersama bagaimana baiknya,” ujarnya. Dia juga mengaku akan melibatkan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi tindakan kekerasan warga. Karena itu dia meminta kepada warga untuk menahan diri. Kuat dugaan, pemilik perahu tersebut bukan nelayan setempat. Disebut-sebut belasan perahu itu milik nelayan Dusun Semangkaan, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Mereka juga melaut hingga ke perairan Jangkar. (bib/pri)

Warga Diminta Tetap Pro Aktif n STOK DAGING... Sambungan dari Hal 45

“Kami sering-sering menemui pedagang dan pengusaha sapi. Kita kontrol yang terjadi dilapangan. Dengan begitu, kelangkaan daging sapi tidak ada terjadi. Karena kita bisa cek berapa kebutuhan daging setiap hari dan berasa sapi yang

dibutuhkan” kata Marhaen. Pengawasan terhadap permainan dagang dan pengusaha, menurut Aries Marhaen harus dilakukan secara bersama-sama. Di samping pemerintah kabupaten yang melakukan kontrol secara langsung, warga juga diminta tetap pro aktif untuk menginformasikan adanya kecurigaan permainan pengusaha.

“Dengan saling mengawasi pengusaha dan pedagang sapi, maka kelangkaan serta naik turunnya harga daging sapi bisa diantisipasi. Kami minta warga juga ikut mengawasi agar tidak terjadi permainan harga di pasaran,” imbaunya. (rri/pri)

Berlaku untuk tanggal 18 -19Agustus 2015

LOLOS 10 BESAR BUPATI IDOL 2015 102

H. Dadang Wigiarto SH

81

H. Yoyok Mulyadi

44

Fathor Rakhman

12

0

7

9

0

0

0

Habib Muh. Abu Bakar

H. Ridwan Sudiharjo

Sumadin

Imam Hidayat

Rahmad SH. M.Hum

Hadi Wijono

Danial Maulana


Jawa Pos

BERAS IR 64 0

9.600

Selasa 18 Agustus 2015

GULA PASIR 0

MIGOR CURAH

DAGING SAPI

0

11.500

47

EKONOMI BISNIS R A D A R

10.300

DAGING AYAM BROILER

0

0

113.200

32.400

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

0

19.300

KACANG KEDELAI LOKAL

0

0

9.300

8.500

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

2600

1400

51.800

21.600

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

0

0

13.800

16.000

Enam Bulan Kucurkan Kredit Rp 5,2 Triliun Paling Besar Diserap Sektor Perdagangan BANYUWANGI - Enam bulan pertama tahun 2015 perbankan Banyuwangi sukses mengucurkan kredit Rp 5,2 triliun. Realisasi kredit sejumlah perbankan itu meningkat sekitar 12,18 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya sekitar Rp 4,6 triliun. Kepala Perwakilan BI Jember, Achmad Bunyamin, melalui Kabag Humas Lukman Hakim mengatakan, potensi pertumbuhan penyaluran kredit sebe-

narnya bisa lebih tinggi daripada angka tersebut. Namun, kondisi ekonomi nasional mempengaruhi kinerja perbankan di daerah meski tidak signifikan. “Hampir semua daerah terkena dampak perlambatan ekonomi nasional. Namun, angka pertumbuhan penyaluran kredit Banyuwangi cukup baik di atas 10 persen,” ujar Lukman Hakim. Pangsa penyaluran kredit terbesar sektor ekonomi ada di bidang perdagangan, yakni 45 persen atau sekitar Rp 2,3 triliun. Sektor perdagangan masih menjadi pilar utama ekonomi di Banyuwangi karena dukungan sejumlah infrastruktur yang mumpuni, seperti pelabuhan

penyeberangan antarpulau. Peringkat kedua, sebut Lukman, adalah sektor industri dengan penyaluran kredit terbesar, yakni Rp 504 miliar. Penyaluran kredit bidang pertanian sebesar Rp 438 miliar. Kredit sektor jasa konstruksi mencapai Rp 99 miliar. Penyaluran kredit sektor angkutan mencapai Rp 91 miliar. Jika dilihat dari sisi pertumbuhan, lanjut Lukman, penyaluran kredit yang sedang tumbuh signifikan pada semester pertama adalah bidang pertambangan dengan pertumbuhan 115 persen. Pertumbuhan kredit untuk sektor konstruksi juga meningkat signifikan 55 persen. (cin/c1/afi)

CHIN JULLIEN/RABA

MENGGELIAT: Dalam beberapa tahun belakangan ini, sektor pedagangan dan jasa tumbuh pesat di Banyuwangi.

DAYA BELI TURUN: Salah seorang pedagang melayani pembeli di Pasar Banyuwangi kemarin (17/8).

Cabai Rawit dan Bawang Merah Merosot BANYUWANGI - Harga cabai rawit mulai berangsur turun. Minggu lalu harga cabai mencapai Rp 60 hingga 65 ribu per kilogram. Saat ini harga cabai rawit turun menjadi Rp 50 ribu. Para pedagang mengaku tidak tahu persis pemicu anjloknya harga cabai itu. Pedagang tidak bisa memprediksi apakah dalam waktu dekat harga cabai akan semakin turun ataukah naik lagi. Meski harga turun, tapi harga Rp 50 ribu

dinilai masih cukup mahal oleh konsumen. “Beberapa bulan terakhir daya beli masyarakat juga turun. Masyarakat masih takut membeli cabai dengan jumlah banyak,” ungkap salah seorang pedagang, Asmuni. Asmuni mengungkapkan, sebagian besar konsumen cabai mengurangi jumlah pembelian. Pelanggan yang biasanya beli lebih dari satu kilogram, kini hanya berani beli dalam jumlah ons.

Hal yang sama diakui pedagang lain, Wiwit. Meskipun harga cabai turun, tapi dia mengaku mengurangi pengambilan kepada pemasok. Pengambilan barang terpaksa dilakukan, karena pembeli sangat sepi. “Distribusi cabai terbilang lancar dan stoknya memenuhi permintaan pasar. Namun, pembelinya sepi,” kata Wiwit Selain harga cabai rawit, harga cabai merah besar juga mengalami penurunan. Cabai merah besar

yang awalnya berkisar Rp 25 ribu kini turun menjadi Rp 22 ribu per kilogram. Selain itu, harga bawang merah juga terus merosot. Juli lalu harga bawang merah masih Rp 40 ribu per kilogram, kini anjlok menjadi Rp 14 ribu. Harga bawang putih relatif stabil dari tiga bulan lalu yang sempat bergejolak. Harga bawang putih yang semula hanya Rp 13 ribu kini naik jadi Rp 20 ribu per kilogram. (cin/c1/afi)

Penjualan Produk Otomotif Lesu Berat BANYUWANGI - Dampak lesunya industri otomotif dalam negeri juga dirasakan di Banyuwangi. Pada semester pertama tahun ini penjualan kendaraan bermotor, terutama kendaraan roda empat di Kota Gandrung, sedang seret dibandingkan tahun lalu. Key Account Head Nissan-Datsun Banyuwangi, Sandi Panji mengatakan, penurunan penjualan dirasakan sejak awal tahun. Pada Maret hingga Juni penjualan turun tajam hingga 15 persen per bulan. “Tahun lalu penjualan NissanDatsun rata-rata setiap bulan 30 hingga 40 unit. Namun, sejak April hingga Juni, penjualan rata-rata 15 hingga 20 unit,” kata Sandi. Momen Lembaran, kata Panji, tidak memberikan dampak signifikan, tapi penjualan berangsur normal hingga saat ini. “Sekarang mulai normal lagi, tapi belum mencapai penjualan seperti tahun

ON CLINIC: Mengharmoniskan Hubungan Intim Suami Isteri! Gratis Konsultasi & Diskon Pengobatan TAK ada suami yang menginginkan gangguan fungsi seksual, seperti ejakulasi dini & impotensi. Jika kejadiannya hanya satu atau dua kali, pasangan masih dapat memakluminya. Mungkin suami sedang banyak pikiran, terlalu lelah, atau sedang stres berat. Namun, suami yang sering mengalami ejakulasi dini akan selalu merasa gagal dan depresi. Mereka cenderung menghindari hubungan suami-istri dan menjaga jarak. Jika hal ini tak diobati dengan cepat, risiko impotensi bisa terjadi. Bahkan, menurut survei Menshealth.com, lebih kurang 10 persen perempuan memutuskan hubungan karena sang pria mengalami ejakulasi dini. Ejakulasi dini bisa terjadi karena faktor psikologi, depresi, stres, kurang percaya diri, atau adanya konflik yang memengaruhi intimasi emosional dengan pasangan. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menimbulkan masalah pada hubungan suami-istri dikarenakan ketidakpuasan dari pihak perempuan. Masalahnya, hampir 90 persen pasien merasa sungkan dan malu untuk berkonsultasi ke dokter. Karena itu prinsip utama di On Clinic, memberikan tingkat penyembuhan yang tinggi dan menjaga kerahasiaan dan privasi pasien seutuhnya. Padahal, hubungan suami-istri yang dilakukan secara rutin memberikan banyak manfaat yang dapat meningkatkan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Sebagai aktivitas fisik, hubungan suami-istri termasuk salah satu olahraga yang paling aman sekaligus menyenangkan. Pasalnya, hal ini bisa meregangkan dan menyervis hampir setiap otot dalam tubuh dan membakar kalori yang menumpuk dalam tubuh. Dari sudut medis, hubungan suami-istri diyakini sebagai obat instan paling aman untuk mengatasi sakit kepala dan depresi

ringan. Hal ini terkait dengan pelepasan endorfin ke dalam aliran darah yang menghasilkan rasa euforia dan meninggalkan perasaan nyaman. Penelitian lain menyatakan, banyak manfaat positif yang didapat bila seseorang bisa melakukan hubungan SEX secara reguler : * SEX: Terhindar dari resiko serangan jantung & stroke. * SEX: Terhindar dari resiko kanker prostat. * SEX: Terhindar dari resiko Atrofi (pengecilan) penis karena jarang digunakan. * SEX: Obat instan untuk atasi stres & depresi dengan melepaskan endorfin sehingga memberi rasa nyaman. * SEX: Obat penenang yang paling aman di dunia, 10x lebih efektif dari valium. * SEX: Dapat memperpanjang usia pria,10 tahun lebih panjang dibandingkan dengan orang yang jarang melakukannya. * SEX: Dapat membuat penampilan seseorang selalu gembira & bahagia Untuk mengharmoniskan hubungan intim suami isteri, Anda bisa menghubungi On Clinic Indonesia. On Clinic Indonesia merupakan jaringan layanan kesehatan yang dapat mengatasi problem seksual pria, yaitu ejakulasi dini & impotensi, serta problem seksual perempuan yang mengalami gangguan orgasme, frigid, dan kurang gairah. Pengobatan di On Clinic memberikan tingkat penyembuhan yang tinggi diatas 90%, sesuai standar On Clinic International yang berpusat di Australia dengan tetap menjaga kerahasiaan dan privasi pasien.

catat penjualan mencapai sekitar 180 unit mobil. Dengan varian mobil paling banyak adalah Grand Livina dan Datsun. Hal yang sama dialami owner diler Viar, Jemmy Sundoyo. Pen-

jualan Viar motor semester pertama mengalami penurunan 20 persen dibanding tahun lalu. Meski demikian, tingkat penjualan motor Viar tetap tinggi. “Karena Viar merupakan motor niaga yang sekarang banyak dibutuhkan,” bebernya. Berbeda dengan dua industri otomotif tersebut, sales manager Tata Motors Banyuwangi, Ivan Alexander, mengatakan penjualan terus growth setiap bulan. Diler yang resmi dibuka Januari lalu itu hingga Juni telah menjual 35 unit mobil. “Pertumbuhannya mencapai 15 persen,” ungkapnya. Ivan mengatakan, meningkatnya penjualan tersebut disebabkan kebutuhan masyarakat terhadap mobil niaga cukup tinggi. Tata Motors sangat mengandalkan produk mobil niaga yang cukup beragama. Hingga Desember Ivan menargetkan bisa menjual 100 unit mobil. (cin/c1/afi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Administrasi

Honda Jazz

Honda Jazz

Toyota Rush

DIJUAL Honda Jazz/Freed tahun 012 pth/htm PMK hrg 156/166 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda jazz RS 10 manual/metik pth/ htm hrg 175/165 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 082331659086

Jual cepat New Rush TRD white 2015, harga Rp. 228 juta nego. Hubungi 081252732000

Chevrolet Spin

Daihatsu Xenia

Grand Livina

DIJUAL Chevrolet Aveo/spin tahun 05/014 htm/pth PMK hrg 77,5/143,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New xenia tahun 013 htm/ pth PMK hrg 128,5/126,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Nissan Grand Livina/evalia tahun 011/013 htm/pth PMK hrg 142/137 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI

Sirion

New Higrade

DIJUAL Sirion M60 2KS MT tahun 013 pth PMK Hrg 125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual new higrade 2000 abu-abu Mtl hrg 85 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 082331659126

CHIN JULLIEN/RABA

PERIKSA: Key Account Head Nissan-Datsun Banyuwangi, Sandi Panji, mengecek mobil Datsun Go Panca di diler Nissan-Datsun Banyuwangi kemarin (7/8).

sebelumnya,” terangnya. Untuk mendongkrak penjualan, Panji mengatakan pihaknya membuat program kepada konsumen. Pada semester pertama Nissan-Datsun Banyuwangi men-

DOK. RABA

Perum Kalipuro Asri

Gratis Konsultasi dan Diskon Pengobatan 15 % Dalam rangka HUT RI ke-70, On Clinic Indonesia memberikan Paket Sehat Merdeka dalam bentuk gratis konsultasi dan diskon pengobatan 15 %, kepada penderita problem seksual PRIA dan PEREMPUAN selama Agustus 2015.

Informasi lebih lanjut, hubungi 1500-001 (pulsa lokal), SMS : 085 5105 0005, PIN : 29FD2F5F, WA: 081314922776, www.onclinic.co.id, : On Clinic Indonesia : @onclinic_id Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik.

Adm, Pria, SMA/SMK, Menguasai Ms. OfÀce, Domisili: Situbondo, Banyuwangi, Probolinggo, Penempatan Situbondo, Kirim ke UD Surya Indah Jl. Kaliagung No. 8 Sby 60162 / hrd.agpsby@gmail.com

DJL Rmh Lok. Perum Kalipuro Asri LT 204 m2 LB 12x7. Fas: 3KT, 1KM, R-Keluarga & R-Tamu. Hrg Nego berminat hub: 081336080627

Rumah Rogojampi

Dswkn Rumah+Toko Rp. 27,5 Jt/Th, Cck Buat Bank, Koperasi, Kantor dll, Pnggr Jln Raya Dpn Stasiun Rgjmpi (Kmr 3+Toko) Hub: 081287778099/081291718688

Motor anda belum laku? Hubungi HP: 08123353502

BANYUWANGI Jl. Raya Kabat Djl Tnh L 3300 m2 Jl. Raya Kabat Rgjmpi H 1,5 Jt/m2 Nego H: 087802186847

HATI-HATI

Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Daihatsu Xenia Jual Daihatsu Xenia R Sporty ‘14 Htm MT 145 Jt Ngo Pjk Juli ‘16 H: 0817373327

SITUBONDO Carnival Djl mbl carnival th 2000 Silver gold bensin.brg Istmwa 45jt H.082315151405


SELASA 18 AGUSTUS TAHUN 2015

HALAMAN 50

SHULHAN HADI/JPRG

CANTIK: Pasangan Ully Laila dan Sigit dengan bayi mereka kemarin (17/8).

SHULHAN HADI/JPRG

PENGHANGAT: Bayi dari Ny. Siti Kalimah di RS Al-Huda, Genteng, kemarin (17/8).

SHULHAN HADI/JPRG

MUNGIL: Ny. Mainanda dengan bayi laki-laki yang baru dilahirkan kemarin (17/8).

Lahir 9 Bayi di HUT Proklamasi GENTENG - Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70 kemarin (17/8) tampaknya menjadi hari yang berbahagia bagi sejumlah pasangan suami istri (pasutri). Sebab, buah hati mereka lahir bertepatan dengan hari bersejarah tersebut. Ada sembilan bayi yang lahir pada hari kemerdekaan RI yang selalu dirayakan setiap 17 Agustus. Dari jumlah itu, enam bayi lahir di RS Al-Huda, Genteng. Dua bayi lainnya lahir di RSUD Genteng. Dari enam bayi yang lahir di RS Al Huda itu, satu bayi harus menjalani perawatan di ruang perinatologi karena beratnya di bawah standar. Bayi itu adalah putra pasangan Siti Kalimah dan Eko Hari, warga Dusun Maron, Desa

Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. “Tapi bayinya nya normal dan sehat,” cetus Istiqomah Yusri, salah h satu petugas medis, seraya menyebut beratt bayi tersebut hanya 2,2 kilogram. Bayi yang lahir di RS Al-Huda lainnya adalah h putra pasangan Meinanda Prista, 22, dan Hudii Asrori, 28, warga Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. n. “Ini putra kami yang pertama,” cetus Asrori, ayah ah bayi, kepada Jawa Pos Radar Genteng. Menurut Asrori, berdasar hitungan bidan yang selama ini merawat masa kehamilan istrinya, putranya ranya itu seharusnya lahir pada 27 Juli 2015. Tetapi, ternyata

mo hingga 20 hari lamanya. “Tapi saya malah molor ssenang, karena lahir bersamaan dengan hari kemerdekaan Indonesia,” katanya seraya k menyebut bahwa putranya itu akan diberi nama m Adhyasta. A Rasa bahagia itu juga ditunjukkan pasangan Ully U Laila Isnia dan Sigit A. asal Desa Bagorejo, Kecamatan Srono. Pada hari bersejarah itu putri Ke kedu duanya lahir. “Saya memang ingin anak lahir pada 17 Agustus. Selain hari libur, juga mudah diingat,” dalihnya. diinga Bayinya yang lahir dengan berat 3,2 kilogram itu, terang

dia, sudah disiapkan nama khusus. Tetapi, pasangan suami istri itu menolak menyebutkan. “Pokoknya ada, Naura. Kalau lengkapnya ya nanti dulu,” ungkapnya sambil tertawa. Selain ketiga bayi itu, lima bayi lain yang lahir pada 17 Agustus di RS Al Huda, Genteng, adalah putri pasangan Septi Nurastuti dan Adi Sungkono, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Gambiran. Kemudian, bayi dari Siti Barokah dan Mugi Siswono asal Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, dan bayi dari Leni Indrawati dan Ali Rahmat warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran ■ Baca Lahir...Hal 51

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

KHIDMAD: Petani dan nelayan Grajagan menggelar upacara HUT Kemerdekaan RI di tanah pusaka Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, kemarin (17/8).

Nelayan-Petani Kumpul di Tanah Pusaka PURWOHARJO - Ratusan petani dan nelayan yang menempati tanah pusaka di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, menggelar upacara bendera di tepi pantai Grajagan kemarin (17/8). Dalam upacara bendera itu, mereka melaksanakan upacara dengan pakaian seadanya seperti ala nelayan

dan petani. Untuk petugas upacara mengenakan kaus oblong, celana, dan bersandal japit. Petugas pengibar bendera, dilakukan oleh ibu-ibu dengan mengenakan kaus oblong dan berkacamata hitam. Mereka, melaksanakan upacara bendera dengan tertib dan penuh khidmat ■ Baca Nelayan...Hal 51

EKO BUDIYONO/JPRG

SEMANGAT: Para nasabah BPR Nusamba Genteng saat mengikuti gerak jalan umum di Kecamatan Gambiran.

BPR Nusamba Ikut Meriahkan Kemerdekaan GAMBIRAN - Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-70, PT BPR Nusamba Genteng tidak mau ketinggalan dengan menurunkan regu gerak jalan umum di Kecamatan Gambiran. Dengan semangat kemerdekaan, para nasabah BPR Nusamba Genteng mengenakan seragam kaus berlogo BPR Nusamba Genteng, mengikuti gerak jalan dengan start di lapangan Desa/Kecamatan Gambiran dan finish di lapangan Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. Melalui semangat HUT Kemerdekaan RI ke-70, BPR Nusamba Genteng berusaha terus meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada bara nasabahnya. Selain itu, BPR Nusamba Genteng juga memberikan berbagai program yang sangat menguntungkan bagi para nasabah yang selama ini telah menabung di BPR Nusamba Genteng. Program yang kini sedang gencar digalakkan oleh BPR Nusamba Genteng, yaitu tabungan banjir hadiah langsung. Dalam program gebyar tabungan banjir hadiah langsung itu, para nasabah bisa mendapatkan

berbagai hadiah secara langsung tanpa harus diundi. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti tabungan itu syaratnya sangat mudah, cukup datang ke kantor BPR Nusamba Genteng dengan membuka rekening tabungan, dan Anda sudah bisa membawa pulang hadiah yang telah disediakan oleh BPR Nusamba Genteng. Direktur utama BPR Nusamba Genteng, Bambang Edy Yuwono, mengatakan tabungan banjir hadiah langsung itu bisa di ikuti siapa yang ingin merasakan palayanan terbaik dari BPR Nusamba Genteng.“Silakan datang ke kantor BPR Nusamba Genteng, kantornya hampir ada di seluruh kecamatan di Banyuwangi,”katanya. Ditambahkan oleh Bambang, untuk program tabungan banjir hadiah langsung itu juga berlaku syarat dan ketentuan yang berlaku. BPR Nusamba Genteng juga telah membuka kantor di Kecamatan Asembagus dan di Kota Situbondo. “Untuk wilayah Kabupaten Situbondo, bisa datang langsung ke kantor BPR Nusamba Genteng yang berada di wilayah Situbondo, dan program tabungan banjir hadiah ini juga berlaku di Situbondo,” ungkapnya. (*/abi)

FOTO -FOTO: ABDUL AZIZ/JPRG

PANEN PERDANA : Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Dikreksi PT BSI Cahyono Seto serta jajaran Forpimda saat panen perdana.

Panen Perdana Program SRI- PT Bumi Suksesindo

Produksi Padi Meningkat 37,21 Persen PESANGGARAN - Budi daya padi oleh CSR PT Bumi Suksesindo (BSI) dengan menggunakan metode system of rice intensification (SRI) telah memasuki masa panen. Pelaksanaan seremonial panen perdana SRI - BSI ini dilaksanakan pada Minggu (16/8) bertempat di demplot SRI Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Gelaran panen perdana padi SRI ini berlangsung meriah dengan dihadiri oleh Bupati Banyuwangi, H. Abdullah Azwar Anas, beserta jajaran Forpimda Kabupaten Banyuwangi, Direktur PT. Bumi Suksesindo, Cahyono Seto, beserta jajaran manajemen site PT. BSI Pulau Merah. Kegiatan yang dilangsungkan di tengah hamparan persawahan tersebut diawali dengan prosesi pemotongan padi oleh Bupati Banyuwangi, Direktur PT. BSI, dan jajaran Forpimda Banyuwangi. Setelah acara pemotongan padi, kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai metode SRI dan seremoni panen perdana. Di sela-sela kegiatan, Ketua Kelompok Tani Sekar Arum Sumberagung, Nyono Subagio, mengatakan dengan metode SRI perolehan padi bisa meningkat signifikan mencapai 37,21 % dibanding metode

PENJELASAN: Tim dari SRI memberikan penjelasan tanam padi dengan petode SRI kepada Bupati Anas.

JUMPA PERS: Bupati Anas dan Direksi PT BSI Cahyono Seto didampingi Kadis Pertanian dan Tim SRI. tanam konvensional. Dengan metode tanam konvensional, hasil panen berkisar pada 6,17 ton per hektare (Ha) sedangkan dengan metode SRI ini bisa mencapai 8,46 ton per Ha. Nyono tidak bisa menutupi kegembiraannya. Hasil ini membuat usahanya bersama temantemannya beberapa bulan terakhir menunjukkan hasil signifikan. “Kami sangat senang karena metode SRI berhasil meningkatkan produksi panen dan bisa menghemat biaya,” terang Nyono. Dengan hasil ini, pihak PT. BSI turut berbahagia karena program CSR-nya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Cahyono Seto selaku Direktur BSI mengatakan bahwa target awal dari program ini bukan pada hasil tapi pada minat petani untuk mau beralih pada metode SRI. “Kita akan berupaya untuk terus mendukung program ini. Harapannya semakin banyak petani yang menerapkan metode SRI di kemudian hari,” terang Seto, begitu dia biasa dipanggil. Bupati Banyuwangi, H. Abdullah Azwar Anas, juga menyambut baik program yang digarap oleh PT.BSI ini. Anas mengatakan bahwa program ketahanan pangan tidak bisa datanggung oleh

pemerintah saja. “Harapan saya ketahanan pangan tidak hanya jadi program pemerintah, perusahaan juga terlibat. (Yang dilakukan) BSI ini saya kira bagus,” kata Anas. Anas juga menambahkan bahwa kegiatan semacam ini bisa mendorong program-program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah. “ Pemerintah akan terus mendorong keterlibatan swasta untuk andil di dalamnya,” tandasnya. Panen perdana SRI di Sumberagung ini berada di demplot SRI Kelompok Tani Sekar Arum Sumberagung, yang merupakan satu dari dua kelompok binaan PT. BSI untuk budi daya padi dengan menggunakan metode SRI. Kelompok lainnya adalah Kelompok Tani Mawar Sumbermulyo. Kedua kelompok ini dilatih dan didampingi oleh tenaga ahli SRI dari Yayasan Dewi Sri Bakti Nusa yang dihadirkan oleh PT.BSI. Pihak PT.BSI berharap kelompok-kelompok yang dilatih dan didampingi ini nantinya menjadi kader SRI yang akan mengubah paradigma dan kebiasaan masyarakat dalam menanam padi. Sehingga, metode SRI ini bisa diterapkan oleh semua petani dan hasilnya bisa dirasakan bersama. (azi/adv)


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Selasa 18 Agustus 2015

BLAMBANGAN RAYA

51

Gunung Raung Tidak Lagi Semburkan Asap Gempa Tremor Turun Drastis ROGOJAMPI - Aktivitas vulkanik Gunung Raung mulai membaik dalam sepekan terakhir. Pantauan Pusat Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Rogojampi, mencatat aktivitas kegempaan tremor turun drastis. Minggu pagi lalu (16/8) gunung dengan ketinggian 3.332 meter dari permukaan air laut (mdpl) itu terlihat jelas. Asap kelabu dengan tekanan lemah setinggi 500 meter condong ke arah barat dan barat laut. Terjadi tremor terus-menerus dengan amplitudo 1-32 milimeter dan tremor dominan 11 milimeter. Sementara itu, pada minggu siang pukul 12.00 – 18.00 aktivitas kegempaan tremor sempat terjadi

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

SOSIAL: Pelajar dan pemuda menanam mangrove di Pantai Kawang, Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, Minggu lalu (16/8).

DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

TAK BERASAP: Gunung Raung tak lagi menyemburkan asap kelabu difoto dari Kecamatan Singojuruh kemarin (17/8).

sebanyak 21 kali dengan amplitudo 2-7 milimeter dan lama gempa 25-48 detik. ”Gempa tremor dominan turun dengan amplitudo 2 milimeter,” ujar Burhan Alathea, petugas PPGA Raung.

Meski aktivitas vulkanik Raung sudah berangsur-angsur turun, status gunung masih tetap siaga. Warga tetap dilarang melakukan aktivitas di radius 3 kilometer dari puncak gunung.

Sekadar tahu, dua pekan lalu Gunung Raung menyemburkan asap kelabu bercampur abu vulkanik dan menyebar hampir di 24 kecamatan di Banyuwangi. (ddy/c1/aif)

Pemuda Tanam Seribu Bibit Mangrove MUNCAR - Ratusan pelajar dan pemuda di wilayah Kecamatan Muncar dan Kecamatan Tegaldlimo menggelar kegiatan sosial dengan menanam seribu bibit mangrove di Pantai Kawang, Desa Kedungringin, Kecamatan, Muncar, Minggu (16/8). Kegiatan itu merupakan wujud kepedulian para pelajar dan pemuda dalam gerakan Muncar Rumahku (Gemuruh) demi pelestarian lingkungan dari ancaman abrasi. “Ini untuk menjaga ancaman abrasi dan lingkungan,” cetus koordinator Gemuruh, Ari Ananto. Ancaman abrasi, terang dia, dianggap sudah memprihatinkan. Itu seperti yang terjadi di Pantai Watudodol, Pantai Blimbingsari, dan pantai lain di Kabupaten Banyuwangi. Jika mangrove terus ditanam di sepanjang garis pantai Banyuwangi, terang dia,

maka kerusakan lingkungan bisa dihindari. “Dengan gerakan kecil ini, kita ingin berbuat dalam rangka penyelamatan lingkungan sekitar laut,” ujarnya. Sebagai pemuda yang dilahirkan dan besar di Muncar, dirinya juga mempertanyakan kondisi limbah dan sekitar pantai yang kotor dan kumuh. “Jika pemuda sadar pentingnya menjaga lingkungan, maka akan meninggalkan hal yang bermanfaat bagi anak cucu,” jelasnya. Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya hanya melakukan penanaman mangrove sebanyak-banyaknya. Dia juga belum berpikir rencana ke depan tentang pengelolaan hasil penanaman mangrove tersebut. “Kalau ada pihak yang akan mengelola dengan baik, kami justru senang,” katanya. (ddy/c1/abi)

Harga Jeruk Kalipait Melorot

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DIPROTES: Pekerja menyelesaikan proyek jalan hotmix di Dusun Sukorejo, Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh, Minggu (16/8).

Warga Protes Pengerjaan Jalan Hotmix SINGOJURUH - Warga Dusun Sukorejo, Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, memprotes pengerjaan proyek hotmix di kampungnya. Sebab, panjang jalan yang diaspal tidak sesuai usul yang disampaikan. Warga kecewa pihak pelaksana proyek yang mengerjakan itu juga tidak memasang papan proyek. Yang membuat warga tambah kecewa, aspal hotmix itu dianggap tipis. “Seperti asal-asalan,” cetus Yanto, 31, salah satu tokoh pemuda setempat.

Menurut Yanto, warga usul pengaspalan sepanjang 650 meter. Tetapi, yang dikerjakan jauh dari harapan warga. “Para pekerja kita tanya mengaku tidak tahu-menahu,” katanya. Kepala Desa Lemahbang Kulon, Agin Sanyoto, mengaku tidak tahu pasti mengenai pengerjaan proyek aspal hotmix di desanya itu. Setahunya, alat berat sudah datang dan mulai beraktivitas. “Panjang jalan yang akan diaspal hotmix itu berapa, saya tidak tahu dan tidak diberi tembusan,” ujarnya.

Sanyoto mengaku pemerintah desa pernah mengajukan permohonan pengaspalan jalan ke Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (DIS PU BM,CK,TR) Banyuwangi, dengan panjang 650 meter dan lebar 3 meter. “Warga banyak yang mengadu, katanya jalan yang di-hotmix itu panjangnya cuma 300 meter,” cetusnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas PU BM,CK,TR Banyuwangi, Mujiono, mengatakan pengaspalan jalan di Dusun Sukorejo, Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan

Singojuruh, itu sudah sesuai spek dan usul pihak desa. “Hotmix latasir dengan tebal dua centimeter,” ujar Mujiono saat dihubungi via telepon seluler Minggu (16/8). Pengerjaan aspal hotmix itu, terang dia, menggunakan dana APBD Kabupaten Banyuwangi tahun anggaran 2015 dengan nilai Rp 113 juta. Mengenai kekurangannya, akan dianggarkan pada APBD 2016 mendatang. “Panjangnya memang sementara ini 300 meter, kekurangannya tahun depan,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)

Musim Kemarau Tembakau Mahal MUNCAR - Musim kemarau kali ini ternyata menjadi berkah bagi para petani tembakau di wilayah Kecamatan Muncar. Saat ini harga tembakau di daerah yang dikenal penghasil ikan itu sedang naik. Harga tembakau milik para petani itu kini terjual dengan harga Rp 30 ribu per kilogram. “Selama ini harga tembakau terus anjlok, dan baru kali ini mulai ada kenaikan,” cetus Agus Winarto, 35, pemilik home industry tembakau di Dusun Krajan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Menurut Winarto, kondisi cuaca dan minimnya hama membuat kualitas daun tembakau tahun ini semakin baik. Tanaman tembakau yang baik itu membuat harga tembakau juga naik. “Tahun lalu harga tembakau hanya Rp 25 ribu per kilogram (Kg),” katanya. Winarto mengaku, produksi tembakau sempat terganggu hujan abu vulkanik. Kualitas tembakau juga sempat terganggu dan harganya turun. “Daun tembakau yang dijemur menjadi kehitam-hitaman,” ujarnya sambil menyebut produksi tembakau miliknya dikirim ke Temanggung, Jateng. (ddy/c1/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DAUN EMAS: Pekerja menjemur daun tembakau yang sudah dirajang di Dusun Krajan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, kemarin (17/8).

Esti Melahirkan Bayi Kembar ■ LAHIR...

Sambungan adari Hal 50

Bayi lainnya lahir dari pasangan Budiani dan Ali Furqon asal Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, dan bayi dari Siti Kalimah dan Eko Hari, asal Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng.

“Alhamdulillah, semua bayi yang lahir sehat,” kata Istiqomah Yusri, petugas medis di RS Al-Huda. Sementara itu, tiga bayi lain yang lahir bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-70 itu dua di antaranya kembar dan kini menjalani perawatan di RSUD Genteng. Bayi kembar itu putra pasangan

suami istri Esti Ermaningsih-Bahrul Mutamat, warga Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. “Bayi kembar itu sebenarnya lahir di rumah, lalu dibawa ke sini (RSUD Genteng),” terang salah satu petugas medis RSUD Genteng yang menolak menyebut namanya.

Satu bayi lagi yang lahir di RSUD Genteng. Dia bayi laki-laki putra pasangan Siti Nur Sairiyah dan Dian Rusdi, warga Dusun Darungan, Desa/Kecamatan Sempu. “Ini baru saja lahir dengan normal,” kata perawat kepada Jawa Pos Radar Genteng kemarin sore (17/8). (sli/c1/abi)

Terbelit Persoalan Lahan 314 Ha ■ NELAYAN...

Sambungan adari Hal 50

Ketua Forum Masyarakat Peduli, Khoirul Anam, mengatakan upacara bendera yang dilaksanakan di tanah pusaka itu merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahun. Peserta upacara adalah

semua warga yang menempati tanah pusaka di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, mulai orang tua, remaja, dan anak-anak. “Semua masyarakat terlibat, dan ini bentuk nasionalisme kita sebagai anak negeri,” katanya Dalam upacara bendera itu, Anam juga menyampaikan perjuangan masyarakat peduli

tanah pusaka yang selama ini menjadi konflik internal, sudah mulai menemui titik terang. Tanah hak masyarakat dari nenek moyang seluas 314 hektare, sudah direspons oleh pemerintah pusat melalui Komisi II DPR RI. “Hasil perjuangan kita sudah di ambang pintu,” tegas Anam selaku inspektur upacara. (ddy/c1/abi)

TEGALDLIMO - Para petani jeruk manis di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, tampaknya harus mengelus dada. Mereka mengeluh karena pada masa panen kali ini harga jeruk itu malah anjlok. Sebelumnya, harga jeruk manis di tingkat petani itu tembus angka Rp 9.000 per kilogram (Kg). Tetapi saat para petani panen, harga merosot hingga Rp 5.000 per Kg. “Harga jeruk yang murah ini merata,” cetus Slamet Supriyanto, 42, salah seorang petani jeruk asal Dusun Kutorejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo. Harga jeruk yang terjun bebas itu, terang dia, karena musim panen jeruk kali ini bersamaan dengan beberapa daerah lain di Jawa Timur. “Sekarang jeruk sedang musim panen, jadi harga terjun,” katanya. Petani jeruk lainnya, Partomin, 51, mengaku hasil panen perdana tanaman jeruk miliknya hanya dibeli Rp 5.000 per Kg. “Harga jeruk Rp 5 ribu per Kg ini paling murah dibandingkan masa panen tahun sebelumnya. Saya coba jual Rp 6.000 per Kg, tidak ada yang mau membeli,” ujarnya. Lantaran tidak ada yang membeli, terang dia, Partomin terpaksa menjual dengan harga Rp 5.000

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MEROSOT: Petani memilah jeruk manis di Dusun Kutorejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, kemarin (17/8).

per Kg. “Terpaksa saya jual Rp 5.000 per Kg daripada membusuk dan malah tidak laku,” ungkapnya. Partomin mengaku lahan kebun jeruk miliknya yang hanya seperempat hektare bisa memproduksi jeruk hingga delapan kuintal. Bila harga jeruk hanya Rp 5.000 per Kg, maka itu belum membuahkan hasil.

“Kebutuhan untuk pengelolaan dan perawatan tinggi,” cetusnya. Merawat tanaman jeruk, sebut dia, membutuhkan waktu cukup lama dengan biaya hingga puluhan juta rupiah. “Jika harga jeruk merosot, kami harap pemerintah membantu agar harga tetap aman,” harapnya. (ddy/c1/abi)


RADAR BANYUWANGI

52

Agustusan

Jawa Pos

Selasa 18 Agustus 2015

HEROIK: Aksi siswa SMA Negeri Rogojampi dalam pertujukan teatrikal Perang Puputan Bayu di Lapangan Lugjag, Desa Pengatigan, Rogojampi, kemarin (17/8). DIAN EFFENDI/JP-RaBa

IRWAN/JP-RaBa

Teatrikal Perang Puputan Bayu Tampil dalam Upacara HUT RI Di Rogojampi ROGOJAMPI – upacara peringatan HUT ke-70 Republik Indonesia, di Lapangan Lugjag, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi kemarin (17/8) tampak berbeda dari kegiatan tahun sebelumnya. Kali ini, teatrikal Perang Puputan Bayu episode Umbul-Umbul Blambangan dipertontonkan dihadapan peserta upacara. Teatrikal ini mempunyai maksud tersendiri, seperti yang diungkapkan oleh Danramil Rogojampi, Capt Infanteri I Made Danukusuma. Menurutnya, panitia sengaja menampilkan teatrikal ini agar masyarakat lebih mengenal sosok pahlawan-pahlawan asli Banyuwangi yang rela berkorban

untuk mengusir penjajah di bumi Blambangan. “Utamanya untuk generasi muda dan pelajar supaya tahu bagaimana perlawanan rakyat Banyuwangi terhadap penjajah, dan agar supaya kita terus mengenang jasa para pahlawan kemerdekaan,“ ujarnya. Dalam teatrikal tersebut, sekilas digambarkan heroiknya perjuangan rakyat Blambangan melawan penidasan penjajah Belanda yang dipimpin Pangeran Jogopati dan Sayu Wiwit. Dengan tampilan yang apik, teatrikal yang dibawakan oleh 70 siswa SMA Negeri Rogojampi tersebut tak jarang membuat decak kagum peserta upacara. Menurut Drs Yaseni, Kepala SMA Negeri Rogojampi, dibutuhkan waktu satu minggu untuk menyiapkan siswanya agar tampil maksimal dalam

teatrikal untuk memperingati HUT RI Ke 70 ini. Sekedar tahu, yang bertugas membimbing dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan teratrikal ini adalah Koramil Rogojampi yang langsung dikomandani oleh Danramil Rogojampi, Capt Infanteri I Made Danukusuma dan Serma Gatot Suharsono sebagai pelatih lapangan, dan dibantu oleh Kepala SMA Negeri Rogojampi, Drs Yaseni dan Drs Suharsono. Sementara itu, dalam pelaksanaan upacara kemarin, bertindak sebagai inspektur adalah Camat Rogojampi, Lukman Hakim, dan pasukan pengibar bendera (Paskibraka) berjumlah 70 orang berbeda dari biasanya yang berjumlah 45 orang. Hal ini disesuiakan dengan 70 tahun usia kemerdekaan Indonesia. (*/als)

TASYAKURAN: Ratusan ancak dinikmati ribuan warga di sepanjang jalan Kelurahan Sumberrejo, Banyuwangi, Minggu malam (16/8).

Tasyakuran, Warga Santap 500 Ancak BANYUWANGI-Ribuan warga Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Banyuwangi tumplek blek di jalan kelurahan sepanjang 400 meter, Minggu malam (16/8). Mereka menggelar sekitar 500 ancak dan diterangi 500 obor di sepanjang jalan tersebut. Warga sengaja merayakan malam tasyakuran memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-70. Ketua panitia Imam Ashari Hadi mengatakan, kegiatan tersebut sengaja dilakukan untuk melestarikan budaya lokal. Meski baru kali pertama diadakan, kata dia, tetapi partisipasi masyarakat sangat besar. “Sebenarnya setiap RT hanya dimintai sumbangan

sepuluh ancak, tetapi setiap warga justru menyumbang dua ancak, sehingga terkumpul sekitar 500 ancak,” ungkapnya. Imam menambahkan, kegiatan syukuran dengan ancak itu diikuti warga dari 22 RT dan lima RW. Tema yang diangkat adalah “Janganan Jeruk Pakis” sebagai menu sayur khas dari Kelurahan Sumberrejo. “Jadi ini mengangkat budaya lokal, setiap ancak ada menu sayur pakisnya,” tutur Imam. Dalam sambutannya, Lurah Sumberrejo Imam Bukani, SSos mengaku bangga karena tanggapan masyarakat luar biasa. Tidak hanya pada tasyakuran, tetapi juga kegiatan jalan

sehat Minggu pagi (16/8) yang berlangsung meriah. “Harapannya dengan kegiatan ini, Kelurahan Sumberrejo bisa dikenal luas oleh masyarakat Banyuwangi,” harapnya. Kegiatan di jalan Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Banyuwangi itu tak hanya dihadiri warga setempat. Warga sekitar yang penasaran juga memadati sepanjang jalan tersebut. Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi Drs. H Asmai Hadi menyempatkan hadir, bahkan membacakan doa. Perwakilan Dinas Pendidikan serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi juga turut menikmati ancak bersama warga. (*)

Siswa SD Lazuardi Bagi-bagi Balon Berisi Pesan Moral EKO BUDIYONO/JPRG

SEMANGAT: Drama perjuangan sebelum upacara HUT Kemerdekaan RI ke- 70 di lapangan Tegaldlimo, kemarin (17/8).

Gelar Drama Perjuangan Koptu Ruswadi TEGALDLIMO-Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-70 yang dilaksanakan di lapangan Desa/Kecamatan Tegaldlimo, sedikit berbeda kemarin (17/8). Sebelum detik-detik Proklamasi diawali penampilan drama kemerdekaan yang menggambarkan perjuangan tentara Indonesia dalam melawan penjajah Belanda.

Upacara yang diikuti oleh semua instansi dan sekolah di wilayah Kecamatan Tegaldlimo, sempat terkesima melihat penampilan drama kolosal yang menggambarkan pertempuran rakyat Indonesia yang dipimpin Koptu Ruswadi melawan Belanda. “Untuk membangkitkan semangat nasionalisme anak-anak muda,” cetus sutradara

drama, Punjul Ismu Wardoyo. Camat Tegaldlimo, Ahmad Laini, mengapresiasi drama perjuangan yang ditampilkan sebelum detik-detik Proklamasi itu. “Bisa mengaplikasikan semangat juang anak-anak muda dan bisa mengulas kembali sejarah perjuangan dalam meraih kemerdekaan,” katanya. (adv/abi)

BANYUWANGI— Siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) Lazuardi Tursina Banyuwangi turut memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-70 dengan memberikan pesan moral. Kegiatan yang difokuskan di Pantai Boom ini digelar pada Minggu (17/8) kemarin. Siswa-siswi SD Lazuardi kelas ini berjumlah 27 anak. Dengan didampingi para guru, mereka mengawalinya dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dirigennya pun diperagakan oleh siswi sekolah berkurikulum Cambridge. Usai menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, para siswa-siswi diajari berdiskusi tentang hari Kemerdekaan. Setelah menyelesaikan diskusi, kegiatan siswa-siswi ini menyerahkan balon kepada setiap pengunjung pantai Boom, setiap balon disertakan pesan moral. Misalnya, marilah kita hidup rukun supaya negara kita aman dan damai. “Rasa cinta tanah air dan bangsa yang terangkum dalam semangat patriotisme harus selalu tertanam dalam setiap sanubari. Apalagi, akhir-akhir ini rasa nasionalisme tersebut kian dirasakan tidak sekuat dahulu. Untuk itu perlu digalakan kembali semangat kebangsaan ini. Semangat inilah yang ingin juga ditumbuhkembangkan demi menciptakan generasi yang sangat mencintai tanah airnya,” kata

TOHA/RaBa

AWALI KEGIATAN: Sebelum membagikan balon ke pengunjung pantai Boom, siswa-siswi SD Lazuardi Tursina menyanyikan Indonesia Raya kemarin.

panitia Happy Independence Day, Happy Kusumawati. Hal senada dikatakan Kepala SD Lazuardi Tursina Banyuwangi, Nur Wiarsih, M.Pd. Menurut Nur Wiarsih kapan patriotisme itu seharusnya ditumbuhkan atau dikembangkan? Sejak anak usia dini, inilah waktu yang paling tepat. Anak adalah investasi bangsa. Guru hendaknya bisa menggali potensi dan menanamkan

kebanggaan untuk bisa mencintai negerinya sendiri. “Kegiatan pembelajaran yang cenderung terfokus pada indikator yang ada pada kurikulum, kadang membuat guru lupa untuk mengembangkan kreasinya dalam mengolah tema pembelajaran. Maka dari itu, SD Lazuardi memberikan materi kemerdekaan ini dengan cara yang kreatif,” kata Nur Wiarsih kemarin. (*)

TOHA/RaBa

BERDOA: Pengurus DPD Nasdem Banyuwangi saat ziarah di TMP dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-70 kemarin.

Perjuangan Nasdem Diawali di TMP PARTAI Nasional Demokrat (Nasdem) Banyuwangi menggelar doa bersama untuk para pahlawan atasjasa-jasanya membela tanah air semasa meraih kemerdekaan. Upacara bersama keluarga besar DPD Nasdem Banyuwangi ini dilakukan di Tempat Makam Pahlawan (TMP) Banyuwangi, kemarin (17/8). Doa bersama ini langsung dikomando oleh Wakil Ketua Partai Nasdem H Abdul Hadi.

Dalam sambutan Ketua DPD Nasdem Banyuwangi Supriyadi mengatakan ziarah kubur di TMP Pahlawan Banyuwangi ini sebagai langkah awal untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah rela mengorbankan jiwanya untuk tanah air Indonesia. Ziarah ini juga merupakan langkah awal untuk membesarkan bangsa ini, karena membesarkan bangsa ini harus berangkat dari TMP karena ruh

cita-cita nasional berada disini dari para pendiri bangsa ini. “Kami kader Nasdem menyampaikan penghormatan setinggi-tingginya kepada para pahlawan dan jalan yang mereka tempuh adalah jalan kami juga. Kami juga berharap kepada semua kader dan simpatisan Nasdem untuk selalu siap menjadi agen perubahan dan jangan pernah berhenti menyintai Indonesia,” kata Supriyadi kemarin. (*/als)

AGUS/JPRG

Penyerahan Hadiah Jalan Sehat MANAJER PTPN XII Kebun Kali Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Mulyadib (tengah bertopi hitam) bersama jajarannya berfoto usai penyerahan hadiah jalan sehat

dan penyerahan hadiah kepada karyawan berprestasi dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-70, Minggu (16/8) lalu. (*/abi)


RADAR BANYUWANGI

53

Tema Ayo Kerja Jangan hanya Jadi Jargon

Bupati Anas Juara Lomba Balon Romantis

Jawa Pos

Selasa 18 Agustus 2015

BERITA UTAMA

n 14 ORANG... Sambungan dari Hal 43

”Mereka tidak pernah melanggar hukum atau peraturan selama di lapas. Para napi itu memperoleh remisi mulai satu hingga enam bulan,” ujarnya usai menghadiri upacara di Taman Blamabangan. Marlik menambahkan, dari 278 napi yang mendapatkan remisi, 14 napi langsung bebas. Sementara itu, 264 napi sisanya remisi biasa. “Ada narapidana yang memperoleh remisi dasawarsa, di antaranya enam koruptor. Namun, baru tiga yang diajukan, sisanya adalah pelaku asusila, narkoba, dan kriminal lain. Sampai hari ini Lapas Banyuwangi dihuni 714 napi,” beber Marlik. Sementara itu, upacara detikdetik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-70 di Taman Blambangan kemarin berlangsung lancar. Bertugas sebagai inspektur upacara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas didampingi Wakil Bupati Yusuf Widiyatmoko bersama jajaran forum pimpinan daerah (forpimda).

FREDY RIZKI/RABA

SIMBOLIS: Bupati Anas menyerahkan SK remisi kepada perwakilan narapidana usai upacara kemerdekaan diTaman Blambangan kemarin.

Naskah Proklamasi dibacakan Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara. Upacara itu juga diikuti para veteran, pelajar, mahasiswa, purnawirawan, jajaran TNI/Polri, PNS, dan organisasi kemasyarakatan. Momen pengibaran bendera merah-putih oleh Paskibra berjalan lancar meskipun waktu pengerekan lebih cepat dari-

pada lagu Indonesia Raya. Bertindak sebagai pengibar bendera, Ahmad Aufa, Lutfi Ahmad Dani P., dan Angga Cahya. Yang didaulat sebagai pembawa bendera adalah Karinka Bella Prasetya dan Oky Ulfia D. Mereka adalah siswa-siswi pilihan dari SMA/SMK/MA negeri/ swasta di Banyuwangi. Dalam kesempatan tersebut

Bupati Anas mengajak masyarakat agar tak hanya menyikapi peringatan Proklamasi sebagai acara seremonial yang diperingati setiap tahun. Tetapi, harus dijadikan momen introspeksi untuk terus berinovasi dan berkreasi. ”Sebab, tantangan kita ke depan jauh lebih berat,” ujarnya. Terutama masalah perekonomian yang melilit negara dan berimbas hingga ke tingkat daerah. “Perlu ada pemikiran-pemikiran baru agar bisa menyelesaikan semua problem masyarakat, terpenuhinya kesejahteraan ekonomi baik tingkat nasional maupun lokal. ”Tema Ayo Kerja cukup membumi tidak hanya sebagai jargon. Ayo disiplin berinovasi, target masih banyak,” ajaknya. Usai upacara tersebut, penonton dihibur tari kolosal yang diperagakan siswa sekolah dan prajurit TNI. Puncak tari kolosal dengan lakon perang di Alas Keluwih itu adalah penyerahan keris kepada Bupati Abdullah Azwar Anas sebagai simbol pemegang kekuasaan dan amanah rakyat. (fre/c1/aif)

n FORPIMDA... Sambungan dari Hal 43

“Kompak ya kami tadi. Lomba ini juga simbol bahwa kerja keras kami tidak ada artinya bila tanpa dukungan keluarga di rumah. Jadi, memang harus se-

laras,” kata Anas yang kemarin terlihat serasi bersama istrinya berpakaian nuansa merah-putih. Selain diikuti forpimda, lomba tersebut juga diikuti para sopir forpimda. Meski awalnya terlihat kikuk, setelah disemangati para pimpinannya, mereka mulai unjuk ketang-

kasan balap klompen. Lomba tersebut menjadi tontonan menarik para warga. Mereka riuh menyemangati para pimpinan daerah. “Kalau sudah pidato sepertinya gagah tapi kalau sudah jatuh bikin ketawa,” kata Sumiyati, salah seorang warga. (fre/c1/aif)

FREDY/RABA

PERANG DI ALAS KELUWIH: Tarian kolosal yang diperagakan siswa dan prajurit TNI dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI di Lapangan Blambangan kemarin.

Berharap Jalan Wisata Dibenahi Birokrasi Diajak Tingkatkan Layanan SEMENTARA itu, upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kemerdekaan RI juga digelar di halaman kantor Pemkab Banyuwangi pagi kemarin (17/8). Pada momentum upacara kali ini, Bupati Abdullah Azwar Anas mengajak seluruh birokrasi bekerja secara sungguh-sungguh dan meningkatkan layanan publik di Bumi Blambangan. Sebagaimana diketahui, Pemerintah RI telah menetapkan tema “Ayo Kerja” pada peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI tahun 2015. Untuk itu, Bupati Anas mengajak segenap birokrat

n DITUTUP... Sambungan dari Hal 43

JFC bersama keluarga mengerahkan 17 unit Toyota Fortuner dalam upacara bendera bersama di Pantai Sukamade itu. Mereka juga dikawal mobil Toyota Fortuner milik Patwal Detasemen Polisi Militer TNI AD. Meski berlangsung sederhana, upacara penghormatan bendera merah putih pagi itu berlangsung sangat khidmat. Upacara bendera memperingati hari kemerdekaan itu tampak begitu spesial karena dilakukan di tepi hamparan pantai berpasir putih yang luas di Sukamade. Dalam upacara kemarin salah satu anggota Denpom Kodam V Brawijaya bertindak sebagai pemimpin upacara. Sementara itu, seluruh peserta upacara berbaris rapi membentuk formasi huruf ‘’U’’ di tepi pantai. Penghormatan kepada bendera merah putih pun langsung mengharukan dan semua peserta upacara menyanyikan lagu Indonesia Raya. Peserta lantang dan tegas menyanyikan lagu Indonesia Raya. Maklum, mereka harus berjuang keras melintasi gunung dan menyeberangi sungai dengan mobil masing-masing untuk menuju pantai eksotik habitat penyu hijau yang dilindungi itu. Oleh karena itu, meski peserta upacara hanya puluhan orang, tapi suara lagu Indonesia Raya yang dikumandangkan terdengar begitu kencang dan menggema. ‘’Saya terharu saat penghormatan dan menya-

Sambungan dari Hal 43

Ketua Yayasan Perpenas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Drs. Waridjan, bertindak sebagai instruktur upacara. Di jajaran undangan hadir para pengurus Yayasan Perpenas 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Rektor Untag beserta jajarannya. Kepala SMK Sritanjung dan SMA 17 Agustus 1945 Banyuwangi. Pengurus Persatuan Wanita Nasional (Perwanas) dan Ikatan Wanita 17 Agustus 1945 (Ikawita) juga hadir. Para dosen, staf, dan mahasiswa Untag, berdiri di barisan peserta upacara. Begitu juga guru, staf, dan siswa SMA 17 Agustus 1945, serta SMK Sritanjung. Seragam mereka didominasi warna merah. Seperti upacara HUT Kemerdekaan RI pada umumnya, prosesi upacara tersebut meliputi pembacaan teks Proklamasi, UUD 45, dan Pancasila. Namun, yang membedakan dengan prosesi upacara di tempat lain adalah pembacaan Ikrar Kesetiaan Perpenas. Di antara isi ikrar kesetiaan tersebut menyatakan setia kepada Pancasila, UUD 45, dan kebhinekaan. Upacara yang berlangsung selama 42 menit itu dimulai pukul 07.00 tanpa menunggu detikdetik Proklamasi pukul 10.00. Selesai upacara di halaman

Menurut Bupati Anas, berbagai prestasi dan kemajuan yang telah diraih Banyuwangi selama ini merupakan hasil kerja keras semua elemen masyarakat bersama dengan pemerintah. Dia berharap, semua prestasi itu dapat menjadi pelecut semangat untuk terus menjadikan Banyuwangi lebih baik. “Semua prestasi hanyalah indikator adanya progress atas kerja keras kita, tapi jangan sampai kita berpuas diri. Justru ini harus menjadi motivasi untuk terus melakukan yang terbaik untuk Banyuwangi,” pungkasnya. (sgt/c1/aif )

Kibarkan Merah-Putih di Puncak Ijen RENDRA KURNIA/RABA

SEGALA MEDAN:Toyota New Fortuner tim ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa dikawal rombongan Jatim Fortuner Club melintasi Gunung Sukamade, Desa Sarongan, Pesanggaran, Banyuwangi, pagi kemarin (17/8).

nyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama,” tutur Ali Nurfatoni, anggota tim ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa. Sementara itu, Ketua JFC, Hanes Hakiki, dalam amanat inspektur upacara mengatakan, pihaknya sangat bangga bisa melaksanakan upacara bendera di Pantai Sukamade. Yang terpenting lagi, dalam memperingati kemerdekaan RI tersebut, semua peserta upacara diminta jangan sekadar melakukan pengibaran dan penghormatan bendera merah putih. Menurut Hanes, kita sebagai warna Negara Kesatuan Republik Indonesia juga harus lebih

mengerti makna kemerdekaan saat ini. ”Sekarang alutsista tentara kita bisa dikatakan sudah canggih. Tapi bagaimana kakek buyut kita dahulu memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara kita, mereka hanya berbekal bambu runcing. Kita patut menghargai jasa-jasa pahlawan kita yang telah memperjuangkan Indonesia,” tegas Hanes. Setelah sambutan selesai, seluruh peserta upacara mengheningkan cipta untuk mendoakan arwah-arwah para pejuang yang telah gugur. Upacara sederhana pun selesai, pimpinan upacara pun membubarkan seluruh peserta upa-

cara bendera. Sekadar tahu, sebelum melakukan pengibaran bendera kemarin, rombongan tim Jelajah Pantai Timur Jawa dan JFC juga melakukan pelepasan tukik yang telah diselamatkan petugas Taman Nasional Meru Betiri. Seluruh rombongan, terutama anak-anak, sangat antusias dalam melepas puluhan tukik hijau kemarin. ”Pantai Sukamade sangat bagus. Kita juga bisa melepas tukik di sini. Ini istimewa bagi kami. Tapi akses jalan menuju pantai ini tampaknya perlu dibenahi lagi,” pungkas Henes kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. (tfs/c1/bay)

Diawali Renungan Diakhiri Tasyakuran n SERBA...

di lingkungan pemkab mengimplementasikan tema tersebut dalam menjalankan tugas dan aktivitas sehari-hari. Menurut Anas, tema Ayo Kerja sangat tepat digaungkan saat ini. Tema tersebut juga relevan untuk diterapkan oleh para birokrat dan seluruh masyarakat Banyuwangi. “Tema ini tidak hanya mengajak kita untuk sekadar bekerja, tapi bagaimana bekerja secara bersungguhsungguh dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang tujuan akhirnya mampu mewujudkan kepuasan dan kesejahteraan bagi rakyat,” ujarnya.

Untag, sebagian peserta kembali mengikuti upacara detikdetik Proklamasi di lapangan Blambangan. Dalam amanatnya sebagai inspektur upacara, Waridjan berpesan jangan melupakan konsep Trisakti yang disampaikan Soekarno, presiden RI pertama, dalam pidatonya tahun 1963. Konsep itu terdiri atas berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosialbudaya. Menurut Waridjan, ada banyak hikmah yang bisa diambil dari kemerdekaan RI. “Selama 49 tahun mengabdi pada bangsa dan negara lewat Perpenas, berapa banyak yang telah kita perbuat?” cetusnya. Untag sebagai kampus merah putih, lanjut dia, identik dengan sumber-sumber perubahan. Ada banyak intelektual di kampus. Waridjan mengimbau, dari kampus ada suara yang diteriakkan kepada para pemimpin di Jakarta. “Jangan khawatir, suara kita pasti didengarkan,” tegasnya berapi-api. Di samping tugas-tugas akademik, Waridjan meminta para akademisi sering menulis dan melakukan penelitian, seperti menulis artikel di surat kabar dan jurnal. “Jadikan kampus sebagai tempat penggemblengan kader-kader bangsa,” pintanya. Waridjan memiliki harapan besar dalam pengembangan in-

ternal melalui momentum HUT Kemerdekaan RI ke-70. Dia berharap Untag bisa meningkatkan pelayanan, baik di bidang akademik, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Ke depan, harap dia, Untag bisa membuka prodi-prodi baru yang dibutuhkan masyarakat. “Sebagai kampus perjuangan, calon-calon kader bangsa masa depan bisa digembleng di Untag,” harapnya. Rektor Untag Drs. Tutut Hariyadi, MSi sepakat dengan pidato Waridjan bahwa mengisi kemerdekaan perlu konsep Trisakti dari Soekarno. Jika ingin menjadi negara yang disegani, kata rektor, konsep Trisakti perlu diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk penerapan empat konsensus dasar. Dengan begitu, Indonesia akan menuju masyarakat adil dan makmur. “Meski masih jauh, tapi optimistis bisa asalkan korupsi mampu diberantas,” cetusnya. Harapan ke depan, lanjut Tutut, melalui momentum HUT RI ke70 Untag bisa menumbuhkan kepercayaan dari masyarakat. Tentu harus dibangun dari dalam dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM), seperti meningkatkan jenjang kesarjanaan dengan menambah dosen yang sudah S-3. Jabatan akademik dosen juga sudah meningkat. Secara kelembagaan, imbuh

dia, prodi tidak puas hanya dengan akreditasi C, sehingga bertekad naik menjadi akreditasi B. “Bangunan ini akan memperkokoh Untag,” katanya. Sinyal dari Yayasan Perpenas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, ungkap Tutut, Untag diharapkan menambah prodi baru. Rencananya, akan dibuka pendidikan pasca sarjana master manajemen. Di fakultas teknik juga akan dibuka jurusan teknologi informasi. Di FKIP akan dibuka jurusan pendidikan guru sekolah dasar (PGSD). “Ini sebagai tindak lanjut dari mengamati kepercayaan masyarakat yang sudah tumbuh,” imbuhnya. Selain upacara kemarin pagi, Minggu malam (16/8) juga diadakan malam renungan di kampus Untag. Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan hadir dalam malam renungan tersebut. Acara renungan itu tak hanya dihadiri keluarga besar Perpenas dan Untag. Tokoh masyarakat dan tokoh nasionalis Banyuwangi juga hadir. Nah, tadi malam (17/8) tasyakuran juga dihelat di auditorium kampus Untag. Tak ketinggalan, keluarga besar Perpenas dan Untag hadir. Tokoh masyarakat dan tokoh agama juga diundang dalam acara pemotongan tumpeng tersebut. (*/c1/aif)

n PUNCAK... Sambungan dari Hal 43

Supriyadi yang merupakan owner Pesona Tour and Travel bertindak sebagai inspektur upacara. Dialah yang menggagas Tour Nasionalis The Ijen dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI. Upacara tersebut tidak terlalu formal. Bahkan, beberapa peserta upacara dan komandan upacara menggunakan celana pendek. Meski demikian, hal itu tidak menyurutkan semangat wisatawan untuk tetap khidmat mengikuti upacara. “Yang penting kita bisa mengambil keteledanan para pahlawan kemerdekaan. Keteladanan mereka ingin kami gali dan tanamkan kembali. Karena itu, kami memilih kawasan Ijen sebagai sentral peringatan Agustusan tahun ini,” ujar Supriyadi. Jawa Pos Radar Banyuwangi meliput langsung upacara di Paltuding tersebut. Suasananya

benar-benar bernuansa Agustusan. Rangkaian Tour Nasionalis The Ijen ini cukup meriah. Minggu (16/8) pukul 19.00 rombongan berdoa di Taman Makam Pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria Banyuwangi. Pukul 01.00 rombongan sampai di Paltuding. Kemudian, digelar malam keakraban, api unggun, dan game-game menarik. Usai api unggun, rombongan mendaki puncak Ijen. Sampai di puncak, rombongan mengibarkan bendera merah-putih. ”Ada sekitar 300 wisatawan yang ikut pengibaran sang merah-putih di puncak Ijen,” kata Supriyadi. Usai pengibaran bendera, rombongan turun. Sampai di Paltding pukul 09.00 dan langsung digelar upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan. ”Kami puas. Acara ini sukses. Peserta juga dapat konsumsi yang disediakan Hotel Santika,” imbuhnya. Pantauan JP-RaBa, berbekal bendera dan lampu senter yang

dimiliki, ratusan orang tampak menyemut menuju kawah Ijen. Meski menempuh perjalanan yang dibungkus dinginnya udara malam, debu tanah, dan yang cukup pekat, tapi hal itu tidak menyurutkan niat mereka mencapai puncak Ijen. Selama perjalanan menuju puncak Ijen, deretan lampu senter peserta tampak memanjang. Setelah lebih-kurang 1,5 jam perjalanan akhirnya gunung yang memiliki ketinggian 2443 meter di atas permukaan laut tersebut bisa ditaklukkan. “Medannya menantang. Mendakinya benerbener gila,” ujar Ayu, peserta yang baru kali pertama naik Ijen. Sesampai puncak Kawah Ijen, suasana Agustusan sangat ketara. Ijen seperti lautan manusia. Suasananya pun tidak ubahnya pasar malam. Tujuan mereka nyaris sama, yakni melongok blue fire, sunrise, dan berfoto dengan bendera merah-putih. (nic/c1/aif)

Dipenuhi Sampah Rumah Tangga n MAYORITAS... Sambungan dari Hal 43

Sepanjang perjalanan menuju ke timur untuk sampai di pantai tim ekspedisi jelajah banyak menjumpai rumah-rumah warga yang berada di perkampungan. Areal persawahan pagi juga terhampar luas. Saat kami lewati, akses jalan agak sedikit terganggu karena banyak batu fondasi yang menumpuk di pinggir jalan untuk perbaikan saluran irigasi sawah. Sekitar 15 menit akhirnya kami sampai di Pantai Andelan. Tampaknya pantai ini memang jarang dikunjungi oleh masyarakat untuk berlibur atau tamasya. Di Pantai Andelan lebih banyak dijumpai nelayan pekerja pencari ikan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya perahu yang sandar di pinggir pantai. Namun, saat kami mengunjungi pantai, sore itu sedang tidak ada aktivitas nelayan yang datang maupun akan mencari ikan. Cuaca yang sedang tidak bersahabat menjadi penyebabnya. Angin kencang akhir-akhir ini membuat nelayan yang ada di sana sedang libur melaut. Kami juga hanya menjumpai

satu nelayan saja di pinggir pantai sedang berada di samping perahu. Nelayan tersebut tampak sedang membersihkan perahu miliknya sembari menghabiskan waktu senggang karena tidak melaut. “Ikan sepi, karena angin kencang. Nelayan di sini sedang paceklik,” ujar salah seorang warga sekitar. Memang benar. Angin yang berembus saat kami mengunjungi Pantai Andelan memang lagi kencang. Sampai-sampai membuat air laut yang ada di bibir pantai berubah warna menjadi kecokelatan. Karena angin kencang yang membuat ombak menjadi besar, air laut yang menuju pantai banyak juga membawa sampah sehingga mengotori pasir yang ada di Pantai Andelan. Di sepanjang Pantai Andelan, sampah-sampah juga banyak. Banyaknya sampah juga hampir menutupi sepanjang pantai yang ada. Sampah dapur, kayu, plastik, dan lain sebagainya tampak berserakan begitu saja di atas pasir. Sungguh sangat disayangkan. Bagaimana mau dikunjungi warga untuk berlibur atau tamasya, kalau pantainya saja tidak bersih seperti ini.

Warga sekitar juga tampaknya perlu kesadaran yang lebih agar ikut menjaga kebersihan pantai dari sampah. Mestinya warga harus cepat tanggap untuk hal seperti ini. Kalau sudah banyak sampah yang mengotori pantai, hendaknya sampah-sampah tersebut dibersihkan dari pantai. “Pantainya kotor sekali, seperti tidak diperhatikan,” kata salah satu anggota tim jelajah, Ali Sodiqin. Meski tidak ada yang istimewa dari pantai ini. Paling tidak, jika pantai ini nanti akan bersih dari sampah. Kami yakin warga juga banyak yang datang ke pantai untuk berlibur atau menghabiskan waktu libur di pantai. “Kalau kotor begini ya pantas saja sepi warga yang ke pantai ini,” tambah Ali. Setelah beberapa lama berada di Pantai Andelan, tim ekspedisi jelajah yang beranggota Pemred Radar Banyuwangi Bayu Saksono, Redaktur Ali Sodiqin, wartawan Taufik Ferdiansyah, fotografer Rendra Des Kurnia, dan pemasaran Gerda Sukarno, memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke pantai lain ke arah selatan. (c1/als/ bersambung)


54

Jawa Pos Selasa 18 Agustus 2015

9 DESEMBER 2015

PEMERINTAHAN

Serahkan Aset Kampus Poliwangi Rp 5,3 Miliar BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi menyerahkan aset Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) senilai Rp 5,3 miliar kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Dengan penyerahan aset itu, maka aset Poliwangi resmi menjadi hak milik Kemenristekdikti RI. Penyerahan dokumen aset tersebut dilakukan Asisten Administrasi Umum Fajar Suasana kepada Kepala Bagian Umum Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Jatmiko, di aula Poliwangi Jumat lalu (14/8). Kemenrisetdikti menerima aset berupa aula Poliwangi dan landscape yang nilainya mencapai Rp. 5,3 M. Penyerahan dua aset itu melengkapi penyerahan sebagian aset Poliwangi yang sebelumnya telah diserahkan. Dengan begitu, sekarang Poliwangi secara resmi berada di bawah pengelolaan Kemenristekdikti. “Poliwangi telah menjadi bagian dari 127 perguruan tinggi (PT) negeri di Indonesia di bawah pengelolaan Kemenrisetdikti,” kata Jatmiko. Terkait pengembangan Poliwangi, Jatmiko mengungkapkan, kementerian akan menghilirisasi kegiatankegiatan riset dan praktik industri agar lebih dikembangkan lagi. “Sesuai amanat Menteri Ristekdikti, kita ingin perguruan tinggi daerah terus berkembang,” ujarnya. Direktur Poliwangi Asmuji mengatakan, penyerahan aset yang dilakukan Pemkab Banyuwangi kepada Kemenrisetdikti tidak hanya aula Poliwangi dan landscape, tapi semua sertifikat-sertifikat tanah dan bangunan di Poliwangi. Total luas lahan Poliwangi saat ini yang diserahkan 9,5 hektare. “Penyerahan aset dan sertifikat itu sangat penting artinya bagi Poliwangi, karena memberikan kepastian hukum bagi keberlangsungan pengembangan pendidikan Poliwangi ke depan,” kata Asmuji. Asmuji menjelaskan, dengan adanya kepastian hukum tersebut, Kemenristekdikti akan leluasa mengembangkan berbagai program studi. Apalagi, menurut Asmuji, Kementerian telah memiliki banyak rencana pembangunan di lokasi tersebut. “Kementerian punya rencana membangun sejumlah laboratorium sains terapan untuk mendukung program studi yang baru di sini, seperti laboratorium agrobisnis dan pariwisata,” terang Asmuji. Belum lagi, lanjut Asmuji, ada dua prodi yang merupakan amanat langsung Menteri Ristekdikti yang akan diluncurkan Poliwangi, yakni prodi pengelasan dan jaringan. Kedua, prodi tersebut akan dilengkapi laboratorium. “Untuk pengembangan Poliwangi ke depan, kami juga akan mengajukan lagi 40 hektare lahan untuk perluasan Poliwangi kepada Kementerian melalui dana APBN. Itulah salah satu keuntungan dengan adanya kepastian hukum Poliwangi di bawah Kemenristekdikti,” imbuh Asmuji. (c1/afi)

DOK.RaBa

KAMPANYE TERBUKA: Iring-iringan kendaraan kampanye akbar Partai Golongan Karya (Golkar) pada pemilihan umum (Pemilu) legislatif tahun lalu di Banyuwangi.

Kampanye Akbar Digelar Sekali Debat Publik Maksimal 3 Kali BANYUWANGI - Pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) hanya mendapat satu kesempatan menggelar kampanye akbar selama kampanye. Itu berbeda dengan kampanye pemilihan bupati dan wakil bupati (pilbup) sebelumnya, yang masing-masing calon mendapat kesempatan menggelar kampanye akbar di setiap daerah pemilihan (dapil). Pemberlakuan kebijakan baru itu disampaikan Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU, Edi Syaiful Anwar, kemarin

(16/8). Edi mengungkapkan, kampanye akbar setiap pasangan calon hanya boleh dilakukan satu kali. Tentang debat publik, setiap pasangan calon maksimal melakukan tiga kali yang disiarkan secara langsung oleh lembaga penyiaran publik. Debat publik tersebut akan dipandu moderator independen seperti halnya debat publik pemilihan presiden (pilpres) RI tahun 2014 lalu. Selain memfasilitasi pelaksanaan kampanye akbar dan debat calon, KPU juga bakal memfasilitasi iklan kampanye calon di media massa. Iklan kampanye yang difasilitasi KPU itu akan ditayangkan pada 14 hari sebelum masa tenang. Masa tenang

berlangsung tiga hari, yakni mulai 6 hingga 8 Desember. “Sedangkan coblosan pilbup dijadwalkan 9 Desember mendatang,” ujarnya kemarin. Edi mengingatkan, lantaran pengadaan dan pemasangan alat peraga kampanye (APK) sudah difasilitasi KPU, maka pasangan calon dan tim pemenangan dilarang memproduksi dan memasang alat peraga kampanye sendiri. “Paslon dilarang memproduksi dan memasang APK di luar APK yang telah difasilitasi KPU,” tuturnya. Meski dilarang memproduksi dan menyebarkan APK, pasangan calon dan tim sukses masih memiliki kesempatan mengadakan dan menyebarkan bahan

kampanye. Sesuai Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015, bahan kampanye yang dapat dibuat pasangan calon atau tim kampanye, antara lain kaus, topi, mug, kalender, kartu nama, pin, bolpoin, payung, dan stiker paling besar 10 centimeter (cm) kali 5 cm. Hanya saja, dalam Peraturan KPU Nomor 7 disebutkan, apabila dikonversi dengan uang, nilai maksimal setiap bahan kampanye yang dibuat atau dicetak pasangan calon atau tim sukses senilai Rp 25 ribu. “Pasangan calon atau tim kampanye tidak boleh memproduksi bahan kampanye yang nilainya melebihi Rp 25 ribu per unit,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

Waktu Pengundian Nomor Belum Ditetapkan BANYUWANGI - Tahap Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 terus bergulir. Agenda terdekat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal melakukan penetapan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati (cawabup) yang akan berlaga pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut Senin pekan depan (24/8). Setelah itu, nomor urut masing-masing pasangan kandidat ditentukan pada 25 Agustus atau 26 Agustus. Sesuai regulasi Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015 tentang tahap, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan/atau wali kota dan wakil wali kota, penentuan nomor urut masing-masing pasangan calon akan dilakukan dengan cara diundi. Ketua KPU, Syamsul Arifin, mengatakan pihaknya belum

menentukan kapan pengundian nomor urut pasangan calon dilakukan, apakah dilakukan pada 25 Agustus ataukah 26 Agustus. “Kita konsentrasi ke penetapan pasangan calon terlebih dahulu,” ujarnya.

Kita masih konsentrasi prosess an a n penetapan pasangan calon terlebih an dahulu. Pengundian 6 apakah 25 atau 26 Agustus belum ditetapkan Syamsul Arifin Ketua KPU

Sementara itu, usai pengundian, tahap yang juga tidak kalah krusial adalah masa kampanye. Mengacu Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015, masa kampanye bakal berlangsung mulai 27 Agustus hingga 5 Desember. (sgt/c1/afi)

TOHA/RaBa

BAHAGIA: Pinca Bank Jatim bersama karyawan berfoto bersama Bupati Anas dan anggota Forpimda di sela-sela acara.

Kinerja Terbaik Ketiga Se-Jatim Bank Jatim Genap Berusia 54 Tahun BANYUWANGI-Bank Jatim genap berusia 54 tahun, hari jadi yang bertepatan dengan hari Kemerdekaan RI ke 70 ini digelar secara sederhana namun khidmat. Kali ini, hari jadi Bank Jatim ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Abdullah Azwar Anas pada Minggu (17/8) di lantai 2 aula Bank Jatim di Jalan Basuki Rahmat Banyuwangi. Hadir dalam acara itu Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Forpimda, GM Pelindo III Tanjung wangi Bangun Swastanto, pensiunan Bank Jatim serta mitra dan nasabah Bank Jatim Banyuwangi. Dalam sambutannya Pemimpin Bank Jatim Banyuwangi Hermanto mengatakan di usia yang ke 54 ini Bank Jatim berusaha melayani nasabahnya dengan sepenuh hati, terutama pelayanan kepada Pemkab Banyuwangi sebagai salah satu pemegang saham. Selama ini peran Pemkab Banyuwangi dalam mendukung Bank jatim sudah sangat maksimal dan ini dibuktikan dengan kinerja Bank Jatim cabang Banyuwangi terbaik ketiga seJawa Timur. Untuk mempertahankan posisi kinerja itu, kata Hermanto, seluruh karyawan Bank Jatim bertekad untuk memberikan pelayanan terbaiknya. Yakni dengan motto aktif. Aktif memasarkan produk dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, kreatif mencari terobosan apa pun yang dapat menghasilkan produk yang bermanfaat bagi nasabah, Inovatif dengan berpikir untuk menghasilkan solusi dan gagasan dan Komunikatif terhadap semua nasabah, calon nasabah serta

YATIMAN: Hari Jadi Bank Jatim ke 54 diselingi pembagian santunan anak yatim.

BERBAUR: Mitra dan nasabah Bank Jatim cabang Banyuwangi turut merayakan HUT Bank Jatim ke 54 kemarin.

semua lapisan masyarakat. Hermanto menambahkan, untuk saat ini Bank Jatim Banyuwangi memiliki enam cabang pembantu yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti Genteng, Pesanggaran, Rogojampi, Gambiran, Glenmore dan Wongsorejo. Selain kantor cabang pembantu, Bank Jatim Banyuwangi juga memiliki kantor kas yang berada di beberapa kecamatan. Bupati Anas dalam sambutannya memberikan ucapan selamat hari jadi Bank

Jatim. Menurut Bupat Anas, peran Bank Jatim selama ini sudah sangat baik dalam mendorong pembangunan Banyuwangi. “Ini yang kita harapkan kepada perbankan untuk selalu bersama-sama membangun Banyuwangi,” katanya. Peringatan ke-54 ini, diawali dengan lomba kreasi antar karyawan Bank Jatim. Suasana meriah dan kekeluargaan tercipta hangat dalam lomba kreasi ini. Selain lomba kreasi, bank Jatim juga memberikan santunan anak yatim. (*)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.