Radar Banyuwangi | 18 Juni 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

KAMIS 18 JUNI TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

Sopir Dump Truck Turun Jalan n Tolak Penutupan Tambang Pasir, Jalanan Lumpuh BANYUWANGI - Menyusul ditutupnya sejumlah tambang pasir, ratusan sopir dump truck seantoro Banyuwangi turun jalan kemarin. Mereka berunjuk rasa di depan kantor Pemkab Banyuwangi. Sebelum berorasi, sopir truk memarkir kendaraannya di Stadion Diponegoro sebelah barat. Terhitung ada sekitar 400 UNJUK dump truck yang parkir di RASA stadion. Tak pelak, kehadiran kendaraan roda empat pengangkut material itu memacetkan arus lalu lintas menuju kota Banyuwangi. Antrean kendaraan dari arah selatan mulai terasa sejak Rogojampi. Demikian juga yang dari arah utara lumpuh total n Baca Sopir...Hal 35

TAMBANG DITUTUP, SOPIR DUMP TRUCK MERADANG Q Pukul 08.00 rombongan dump truck dari wilayah selatan dan utara Banyuwangi mulai merangsek ke kota Q Pukul 09.00 truk yang berjumlah sekitar 400 unit akhirnya diparkirkan di lapangan barat Stadion Diponegoro Q Pukul 10.00 long march dari Stadion Diponegoro menuju kantor Pemkab Q Pukul 10.30 demonstran tiba di depan kantor Pemkab dan langsung melakukan orasi Q 15 menit menunggu, Bupati Abdullah Azwar Anas kemudian menemui mereka Q Bupati berjanji akan mengumpulkan pengusaha untuk menyelesaikan izin pertambangan supaya tambang bisa dibuka kembali.

GALIH COKRO/RABA

LONG MARC: Sopir dump truck memarkir kendaraannya di Stadion Diponegoro sebelah barat. Selanjutnya, mereka long march menuju kantor Pemkab Banyuwangi kemarin.

Dari 91 Tempat hanya Sembilan yang Berizin

Tuntutan Sopir Q 9 lokasi yang memiliki izin diperbolehkan beroperasi Q Tambang pasir dan batu yang ditutup bisa diizinkan beroperasi Q Selama pengurusan izin oleh pengusaha, tambang tetap dibuka

Q Minta Bupati agar menyampaikan kepada Kapolres untuk memerintahkan anggotanya untuk membiarkan aktivitas pertambangan

GALIH COKRO/RABA GRAFIS: REZA FAIRUZ/RABA

DIALOG: Bupati Anas didampingi Wabup Yusuf Widyatmoko menemui pendemo di depan kantor pemkab kemarin.

KEPALA Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (KPPT) Banyuwangi, Abdul Kadir mengatakan, selama ini pengusaha tambang banyak yang melakukan kecurangan. Sembilan izin tambang yang dimiliki pengusaha rupanya digunakan mereka untuk melakukan penambangan di tempat berbeda. Akibatnya, banyak penambangan yang tidak mengantongi izin. Melihat maraknya tambang ilegal itu, pemkab lewat Satpol PP akhirnya melakukan penutupan. �Itulah mengapa akhirnya semua tambang kemudian harus ditutup. Meski sudah berpindah tempat, kadang pengusaha tetap meng-

Kapal Rusak Sandar Dekat ZPB WONGSOREJO - Kapal besar yang ditengarai sebagai kapal pengangkut semen sejak tiga bulan lalu sandar di dekat Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Sandarnya kapal semen dekat Zona Perlindungan Bersama

(ZPB) Pantai Bangsring tersebut ditakutkan akan merusak terumbu karang. Tidak hanya itu, nelayan sekitar juga mengeluhkan adanya kapal semen yang sandar di dekat perairan dangkal Pantai Bangsring tersebut. Nelayan sangat ter-

ganggu dengan adanya kapal semen yang ditengarai rusak tersebut. Sebab, dikhawatirkan, jika kapal tersebut terlalu lama di sana bisa menyebabkan terumbu karang rusak dan ikan sepi n Baca Kapal...Hal 35

ADA APA LAGI

TERUMBU KARANG

BELUM DIEVAKUASI: Kapal yang ditengarai mengangkut semen sandar di dekat bibir Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, sejak tiga bulan lalu.

NIKLAAS ANDRIES/RABA

MENUNDUK: Holil dan Iskandar saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin.

Cium Leher Diganjar Lima Tahun Penjara BANYUWANGI - Hati-hati memberikan ciuman kepada seseorang. Hanya karena ingin mengungkapkan rasa sayang kepada orang terkasih, tapi malah berujung ke penjara. Itu yang dialami Holil Andriyono, 21, warga Dusun Kaliselogiri, Desa Ketapang, dan Joni Iskandar, 20, warga Lingkungan Papring, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro n Baca Cium...Hal 35

Baca Dari...Hal 35

Tersangka Bedah Rumah tak Kunjung Ditahan BANYUWANGI - Penyidik tindak pidana korupsi Kejaksaan Negeri Banyuwangi tancap gas menuntaskan perkara dugaan korupsi Program Bedah Rumah di Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah. Kendala penghitungan kerugian negara sudah Kami akan turun teratasi. Penyidik sudah langsung mendatangkan tim ahli untuk mengetahui mengecek kondisi tingkat kerugian negara bangunan aslinya atas kasus itu. Hal itu rupanya bedi sana� lum cukup bagi pihak penyidik untuk menun- Mohamad Arief Abdullah taskan perkara terseKasi Pidsus Kejari but. Kejaksaan berencana me ngecek langsung kondisi penerima bantuan bedah rumah n Baca Tersangka...Hal 35

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

Menelusuri Dokumen Pasutri Rosidi-Hamidah

Keluar-masuk Bali Pakai KTP Kakaknya Angeline pergi untuk selamanya. Selasa malam kemarin (17/6) jenazahnya sudah dimakamkan di TPU Dusun Wadungpal, Desa Tulungrejo, Glenmore. Di balik pemakaman bocah malang itu, ternyata masih terselip beberapa dokumen keluarga yang belum lengkap. SHULHAN HADI, Glenmore SUASANA duka masih terasa di rumah keluarga besar Angeline di Dusun Wadungpal. Tenda biru yang berdiri di rumah neneknya seolah masih me-

http://www.radarbanyuwangi.co.id

gunakan izin lama yang sudah tak berlaku,� ungkap Kadir. Sementara itu, unjuk rasa yang dilakukan para sopir dump truck dianggap sedikit kurang tepat karena pihak yang bertanggung jawab terhadap penutupan, yaitu pengusaha, tidak hadir. Kadir mengatakan, alasan penutupan tambang-tambang itu karena para pengusaha tidak memiliki izin. Dari 91 lokasi tambang di Kabupaten Banyuwangi, menurut Kadir, hanya sembilan tempat yang memiliki izin. Selain sembilan tempat itu dianggap ilegal dan layak ditutup penegak hukum n

nahan rasa haru para pelayat yang ikut menyaksikan pemulangan jenazah bocah berusia 8 tahun tersebut. Deretan karangan bunga juga masih berbaris rapi di kanan-kiri rumah Misyah, sang nenek. Hilir-mudik warga dan kalangan jurnalis bergantian menemui si empunya rumah. Mereka tak henti-hentinya mencari kabar terbaru seputar kematian Angeline. Sehari pasca pemakaman anaknya, ibu kandung Angeline, Hamidah, masih terlihat sedih. Ketika ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi, wanita itu menceritakan seputar dirinya. Anehnya, perempuan yang nekat merantau ke Bali sejak tahun 2004 itu ternyata belum mengantongi KTP. Selama ini dirinya bisa lolos dari pemeriksaan petugas keamanan

Sopir dump truck se-Banyuwangi unjuk rasa Pengusaha tambang tepuk tangan dari belakang! Pilbup tanpa peserta independen Pesertanya tumbang sebelum perang!

SHULHAN HADI/JPRG

TERCECER: Petugas kecamatan dan desa menanyakan keberadaan dokumen keluarga Hamidah di rumah neneknya di Desa Tulungrejo siang kemarin.

Bali menggunakan KTP kakaknya, Sahani. Kemiripan wajah menjadikan

dirinya lolos pemeriksaan n Baca Keluar...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


POLITIK & PEMERINTAHAN RADAR BANYUWANGI

26

Jawa Pos Kamis 18 Juni 2015

Jembatan Kramasan tak Lagi Menikung

CERMIN DIRI

Pengusaha Tambang Harus Introspeksi

S

EPANJANG sejarah baru kali ini sopir dump truck pengangkut materialan turun ke jalan dengan jumlah cukup banyak. Mereka membawa hampir 400 lebih kendaraan hingga masuk jalan protokoler perkotaan. Akibatnya, kemacetan terjadi di mana-mana. Kendaraan yang hendak menuju kota terpaksa merambat pelan. Sebenarnya tuntutan sopir kemarin hanya satu, yaitu minta pemkab membuka kembali lokasi penambangan pasir yang sudah ditutup. Gara-gara tambang pasir berhenti beroperasi, mereka mengaku rugi besar. Kendaraan tidak bisa beroperasi karena minim muatan, terutama material batu dan pasir. Ujung-ujungnya asap dapur mereka tak bisa ngebul. Alasan yang disampaikan sopir cukup masuk akal. Bayangkan kalau ada 400 dump truck, berarti ada sekitar 400 kepala keluarga yang menggantungkan hidup dari bongkar-muat tambang pasir. Jelas kalau truk-truk tersebut tidak beroperasi, mereka tidak bisa mencukupi kebutuhan ekonomi, termasuk biaya sekolah anak. Yang lebih menyesakkan dada lagi, cicilan untuk pembelian dump truck tersendat gara-gara tambang pasir tutup. Nah, alasan-alasan itu yang disampaikan sopir hingga turun jalan. Soal tuntutan itu Bupati Abdullah Azwar Anas tidak serta merta mengabulkan. Dia bisa memaklumi tuntutan sopir. Namun, yang perlu dipahami adalah perilaku pengusaha tambang pasir yang terkesan mengeruk keuntungan sendiri. Mereka menggunakan surat izin lama untuk melakukan penambangan di tempat lain. Bila yang terjadi demikian, perilaku pengusaha tambang patut ditentang. Mereka seenaknya mengeruk tambang tanpa memikirkan kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Apalagi, sampai diungkapkan Kepala BPPT Abdul Kadir bahwa dari 91 lokasi tambang pasir, yang mengantongi izin hanya sembilan tempat. Selebihnya bodong alias tidak mengantongi izin. Dari sisi lingkungan, maraknya penambangan liar itu juga sangat merugikan masyarakat. Lihat saja, kubangan bekas galian bisa mengancam lingkungan sekitar. Sah-sah saja sopir dump truck menyampaikan tuntutannya, tapi pengusaha tambang juga harus memenuhi kewajibannya untuk segera mengurus izin. Kalau semua persyaratan itu dipenuhi, kami yakin tidak akan ada gejolak seputar galian C. Sekali lagi, pengusaha tambang harus introspeksi diri apakah yang dilakukan selama ini sudah prosedural. (*)

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

MASIH PROSES: Pembangunan Jembatan Kramasan, Kecamatan Wongsorejo, masih mencapai 17 persen.

WONGSOREJO - Sejak April lalu proyek pembangunan jembatan Kramasan di Dusun Krajan, Desa Wongsorejo, mulai dikebut. Pembangunan jembatan yang menghubungkan jalur darat Situbondo-Banyuwangi itu diharapkan bisa mengurangi angka kecelakaan yang memang kerap terjadi di atas jembatan Kramasan tersebut. Pelaksana proyek, Sandi Purnomo, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi mengatakan, n Baca Jembatan...Hal 35

Pilbup tanpa Peserta Independen BANYUWANGI - Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 dipastikan tanpa peserta calon bupati (cabup) dari unsur independen. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi sudah menutup kesempatan bagi cabup perseorangan mendaftar sebagai peserta pilbup. Ketua KPU Syamsul Arifin mengatakan, pihaknya sudah memberikan kesempatan kepada warga Indonesia yang berminat menjadi cabup independen agar menyerahkan dukungan rakyat sejak

11 hingga 15 Juni 2015. Dalam kurun waktu lima hari itu, kata Syamsul, tidak banyak yang memanfaatkan kesempatan itu. “Hingga penyerahan berkas dukungan ditutup, hanya satu pasangan yang menyerahkan dukungan,” kata Syamsul. Penyerahan dukungan itu, jelas Syamsul, belum masuk tahap pendaftaran calon. Bagi pasangan calon independen, dukungan warga itu menjadi salah satu syarat administrasi untuk mendaftar sebagai peserta pilbup. “Calon independen bisa mendaftar sebagai peserta pilbup apabila

sudah memiliki pendukung 6,5 persen dari total rakyat Banyuwangi,” jelas Syamsul. Menurut Syamsul, satu kandidat cabup independen, yakni pasangan Misbah Imam Subari-Satiyem, sudah menyerahkan daftar dukungan kepada KPU. Hanya saja, setelah dilakukan penghitungan, jumlah dukungan yang diserahkan tidak memenuhi syarat 6,5 persen sesuai ketentuan UU. Lantaran jumlah dukungan tidak memenuhi syarat, lanjut Syamsul, maka secara otomatis yang bersangkutan tidak bisa melanjutkan ke tahap berikut.

“Syarat dukungan rakyat 6,5 persen dari jumlah penduduk itu merupakan syarat untuk ikut mendaftar,” jelasnya. Sejatinya, jika dukungan pasangan Misbah-Satiyem memenuhi syarat, masih ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satu satunya, proses verfikasi faktual di masing-masing kecamatan. “Namun, dalam proses penelitian dukungan sudah tidak terpenuhi 6,5 persen, maka tidak bisa lanjut pada tahap proses verifikasi faktual,” katanya n Baca Pilbup...Hal 35

JUARA I: Plt. BLH Banyuwangi, Husnul Chotimah mengangkat piala bersama pengasuh Ponpes Mamba’ul Huda Kecamatan Tegalsari.

CHIN JULLIEN/RABA DAN HUMAS PEMKAB FOR RABA

BANGGA: Para pemenang lomba Ponpes Berseri, tim juri Banyuwangi Hijau dan Bersih foto bersama Plt. Kepala BLH Banyuwangi, Husnul Chotimah di depan lounge Pemkab Banyuwangi seusai upacara Hari Kesadaran Nasional yang dirangkai dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, pagi kemarin (17/6).

Pemenang Banyuwangi Hijau dan Bersih Terima Penghargaan

JUARA II: Pengasuh Ponpes Mihtahul Ulum Wongsorejo mengangkat piala bersama Plt. Kepala BLH Banyuwangi, Husnul Chotimah.

PELESTARI LINGKUNGAN: Imam Syafi’i, pelestari lingkungan yang berhasil melestarikan tanaman Mangrove di Kecamatan Tegaldlimo.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

BANYUWANGI-Pemenang Banyuwangi Hijau Dan Bersih menerima hadiah penghargaan pada upacara Hari Kesadaran Nasional (HKN) yang digelar di kantor pemerintah kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kemarin (17/6). Piala penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis Bupati Abdullah Azwar Anas, Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko serta Sekertaris Daerah Slamet Kariyono kepada ke empat pemenang kategori. Mereka adalah Ikhwan Arief yang masuk kategori penyelamat lingkungan bersama kelompok Nelayan Samudra Bakti yang berhasil melakukan penyelamatan terumbu karang di Desa Bangsring. Serta Imam Syafi’I kategori pelestari lingkungan perorangan sebagai pelestari lingkungan berupa tanaman mangrove di Tegaldlimo. Sementara itu, kategori pondok pesantren berseri diraih Ponpes Mamba’ul Huda dari Kecamatan Tegalsari. Posisi ke dua Ponpes Miftahul Ulum Kecamatan Wongsorejo. Dan, peringkat ketiga diraih Ponpes Sunan Ampel dari Kecamatan Bangorejo. Sementara itu, perwakilan pemenang dari kategori lomba kampung berseri juga menerima reward pada hari yang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu. Pada kategori ini juara pertama diraih Kelurahan Klatak Kecamatan Kalipuro, selanjutnya Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar sebagai peringkat kedua, dan juara ketiga ditempati Kelurahan Lateng Kecamatan Banyuwangi.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Bupati Anas mengatakan, program Banyuwangi Hijau dan Bersih tersebut merupakan salah satu inovasi Pemkab untuk melestarikan lingkungan. Ia mengingatkan agar masyarakat memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam langkah-langkah pemerintah dalam melestarikan lingkungan. “Mengingat jumlah penduduk yang bertambah namun sumber daya tetap.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Kita harus bergandengan tangan untuk perhatian dan menjaga lingkungan,” ungkapnya. Dia berharap para penerima reward Banyuwangi Hijau dan Bersih tersebut bisa memotivasi yang lain untuk melakukan hal yang sama bahkan lebih untuk mewujudkan Banyuwangi yang hijau dan bersih. Usai menerima piala penghargaan tersebut, para pemenang Banyuwangi Hijau dan Bersih menuju lounge Pemkab untuk ramah tamah. Plt. Kepala BLH Banyuwangi Husnul Chotimah menambahkan informasi gembira lainnya. Masih berkaitan dengan lingkungan hidup, yakni tiga sekolah di Banyuwangi resmi meraih predikat sekolah Adiwiyata Provinsi. Tiga sekolah tersebut adalah SDN Kebalenan, SMPN 1 Glenmore dan SMKN 1 Glagah. (cin/afi)

BERHASIL: Tim Adiwiyata Kabupaten Banyuwangi foto bersama tim juri Banyuwangi Hijau dan Bersih di depan lounge Pemkab Banyuwangi, Siang kemarin (17/6).

JUARA III: Bupati Anas memberikan piala pada pengasuh pondok pesantren Sunan Ampel dari Kecamatan Bangorejo.

PENYELAMAT LINGKUNGAN: Bupati Anas menyerahkan piala kepada Ikhwan Arief, ketua kelompok Nelayan Samudra Bakti penyelamat lingkungan terumbu karang di Desa Bangsring.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


29

EKONOMI BISNIS BLAMBANGAN RAYA R A D A RS A M B BAU NN G Y AUN W A N G I

MIGOR CURAH 0

0

0

9.500

DAGING SAPI

11.600

10.400

DAGING AYAM BROILER

0

GULA PASIR

107.000

TELUR AYAM RAS

400

200

30.000

20.800

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

200

200

1400

2000

9.400

8.500

14.000

22.400

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

0

BERAS IR 64

Kamis 18 Juni 2015

0

Jawa Pos

22.600

16.000

TM

ISTIMEWA

RAMAI: Suasana parkir Hardys Malls di Jalan Basuki Rahmat Banyuwangi dipenuhi pengunjung, mereka belanja untuk keperluan Ramadan dan Lebaran.

CHIN JULLIEN/RABA

VIDEOTRON BARU: Kerangka videotron yang telah terpasang di antara Jalan Wachid Hasyim dan Jalan Dr. Sutomo, Banyuwangi.

Sekaligus Belanja Kebutuhan Bulan Puasa

Videotron Abaikan UU LLAJ BANYUWANGI - Tiga tahun lalu Pemkab Banyuwangi galak melakukan aksi bersih-bersih papan reklame yang berdiri di sejumlah titik. Ratusan papan reklame yang sudah habis masa izin operasionalnya tidak diperpanjang, dan langsung dibongkar paksa setelah pemiliknya menolak membongkar.

Setelah melakukan aksi bersihbersih papan reklame itu, kini Pemkab Banyuwangi mulai “mengobral” izin pendirian papan reklame baru. Beberapa papan reklame dengan izin baru marak berdiri, baik di dalam kota Banyuwangi di luar kota Banyuwangi. Yang terbaru, Pemkab Banyu-

wangi sudah mengeluarkan izin berdirinya videotron di Simpang Lima, Banyuwangi. Satu reklame di ujung Jalan Jaksa Agung Suprapto sudah beberapa bulan lalu berdiri. Satu videotron lagi di ujung Jalan Wahid Hasyim dan Jalan dr. Soetomo sedang dalam proses pembangunan.

Walau sudah memiliki izin resmi dari Pemkab Banyuwangi, tapi beberapa reklame masih terkesan “mengabaikan” undang-undang yang berlaku. Seperti yang terlihat pada videotron di ujung Jalan Jaksa Agung Suprapto yang dibangun di atas trotoar jalan ■

BANYUWANGI

Satpam

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Perum Bumi Maron

Perum Permata Giri

Sawah Parijatah Dijual Sawah Lokasi Etan Melik Parijatah Wetan Luas 3600 m2 Hrg Rp. 325.000.000 (nego) Hub: 081333167977

Dicari Satpam Laki2 Tinggi Min 168 cm, Satpam prmpuan Tinggi Min 160 cm, Berat Badan Proposional, Pendidikan Min SMA/ Sederajat, Siap Mengikuti Gada Pratama (Bagi yg Belum) untuk Penempatan Surabaya, Bwi dan Pelabuhan Bali Kirim Ke: PT. Diana Abadi Santosa Jl. Budiono No. 42 Banyuwangi Telp. (0333) 411000

Experience Buka Puasa di Pesawat Boeing 737-300

Baca Videotron...Hal 33

MOMEN bulan puasa telah datang. Hal yang spesial dan bahkan akan menjadi kejutan bagi keluarga atau sahabat adalah buka puasa bersama di dalam kabin Pesawat Boeing 737-300 series. Kelihatan mungkin mustahil, namun mimpi tersebut bisa diwujudkan di Hardys Malls Basuki Rachmat Banyuwangi. Wahana Pesawat Terbang asli yang dikelola Hardys Funzone. Menurut Setyanto Budi Nugroho,SH, selaku Direktur Operasi. Hardys Funzone meluncurkan paket buka puasa bersama di Pesawat Terbang Boeing 737-300 selama bulan puasa. “Ini adalah salah satu program unggulan kami selama bulan puasa,” kata Setyanto. Menurut Setyanto, sambil mengunjungi wahana pesawat terbang, masyarakat Banyuwangi bisa sekaligus berbelanja kebutuhan bulan Puasa di Hardys Supermarket atau aneka busana murah di Hardys Dep store. “Apalagi kita

ada promo heboh ambil 4 hanya bayar 1,” timpal Slamet Raharjo, Manager Hardys Malls Basuki Rachmat Banyuwangi. Barang kebutuhan pokok fresh seperti buah, sayur, daging, ayam, ikan dan beragam produk fresh dengan jaminan terlengkap, juga menjadi unggulan untuk Hardys Supermarket. “Kami juga bersinergi dengan UMKM untuk menjadi media distribusi produk oleh-oleh dan kerajinan khas Banyuwangi serta pusat kuliner,”jelasnya. Ir. Gede Agus Hardyawan, Presiden Direktur sekaligus founder Grup Hardys Holdings menyampaikan, momen bulan puasa dan hari Raya Idul Fitri 1436 H, Hardys Malls Basuki Rachmat Banyuwangi menyediakan berbagai kebutuhan selama bulan Puasa dan menyambut Hari Raya Idul Fitri. ”Kami undang seluruh masyarakat Banyuwangi untuk hadir bermain di Hardys Funzone mengunjungi pesawat terbang sekaligus berbelanja kebutuhan pokok di Hardys Supermarket, busana di Hardys Dept. Store, dan oleh-oleh di Pusat Oleh-Oleh Khas Banyuwangi,” tambahnya. (*)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Mitsubishi

Daihatsu Xenia

Toyota Alphard

DIJUAL All New xenia tahun 013/014/05 PMK slv/htm/pth hrg 127,5/132,5/87,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Toyota Alphard/avanza tahun 05/013 PMK htm hrg 252,5/137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Suzuki Karimun

Nissan Evalia

DIJUAL Suzuki karimun – estilo tahun 011/06 PMK htm hrg 87,5/80 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Nissan Grand Livina/evalia tahun 011/012 PMK pth/htm hrg 132,5/142,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Mitsubishi Pajero

Honda Jazz ‘013

DIJUAL Mts pajero exeed tahun 012 PMK pth hrg 282,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Honda Jazz RS Th ‘013/’08, Putih/ Abu-abu Manual Hrg 205/152 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659126

Dijual Mitsubishi all tipe, baru, second, cash/ kredit. Harga murah. Hub. Fahmi. 082330446233

Nissan Grand Livina Dijual Nissan Grand Livina XV/Silver Th 2014 Hub: 081 703 948080

PT. GHM Ditempatkan di Bandara Ngurah Rai DenpasarBali:Security/AVSEC, SMA max 35 Th Pnya SKP/STKP lamaran lgkap + SKCK Denpasar , PORTER, SMA max 35 Th Lmrn lngkp+SKCK Denpasar Lamaran bawa lgs ke PT. GHM Jl. Raya Tuban Komp. Pertokoan Kuta Indah Permai blok C no 3 Kuta Bali Hp.0818356054, 083856830493 plng lmbt 28 Juni 2015

DIJUAL Cepat Perm. Bumi Maron (Belakang RTH Maron Gntng) Uk. 216 M2 BersertiÀkat, Ruang tamu, 4 kmr tidur, ruang klwrga, taman, garasi dll, hrg nego tnpa perantara. HUB : 085231322444

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

Masih belum laku? Hubungi HP: 08123353502

Toko Jl. S. Parman Over Kontrak Toko 2 Stand Jln. S. Parman, Pakis Hub: 082144509922

Toko Jl. Raya Benculuk Dijual Cepat Toko 2 Lantai, Luas Tanah 230 m2, Full Bangunan, Siap Pakai Alamat. Jl. Raya Benculuk No. 109 Hub:082142958999

STNK Hlg STNK P 3592 VJ an Nurhidayati, Dsn. Blangkon RT. 2/4 Kebaman, Srono

Toko Jl. SMAN 1 Purwoharjo

Hlg STNK P 6684 VM an Saminah, Dsn. Krajan Kulon RT. 4/4, Ds. Wonosobo, Srono Hlg STNK L 2693 VV an El Muzammil, Manukan Tama A-2/50 RT.11/6, Surabaya Hlg STNK F 5396 WR an Putri Triana, Jl. Mariwati No. 24, Cipanas, Cianjur

Dijual Cepat Toko Luas Tanah 960 m2, Luas Bangunan 240 m2, Siap Pakai Alamat Jl. SMAN 1 Purwoharjo Hub: 082142958999

Hlg STNK P 2706 YJ an Ismail, Dsn. Krajan Barat RT. 1/4, Ds. Labanasem Kec. Kabat Hlg STNK P 6287 YA an Erni Yuliatik, Jl. Kerinci RT. 2/3, Kel. Singotrunan

Rumah Rogojampi

Hlg STNK P 4683 TK an Heru Santoso, SH, IR, Jl. Kyai Mojo 5 RT. 1/6, Kaliwates

Sewa Rmh Baru Renovasi, Pnggr Jalan Depan Stasiun Rgjmpi, Lebar ± 8 m x panjang 18 m, Luas ±150 m2 Bisa Buat Usaha, Kantor, Bank, Supermarket. Hrg 35 Jt/Th NegoHub: 081291718688

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.

Jl. SMAN 1 Purwoharjo

Masih belum laku? Hubungi HP: 08123353502

Djl Cpt Rumah Mewah 2 Lntai , 7 KT, 5 KM, Carport, Pemanas Air, Taman, LT 2720 m2, LB 650 m2, SHM, Harga Nego,Almt Jl.SMAN1 Purwoharjo Hub: 082142958999

BANYUWANGI

Tegalan Luas 9.600 m2 D i j u a l Te g a l a n L u a s 9 . 6 0 0 M 2 , Dsn Ngrayut Desa Parijatah Kulon Srono. Hub H Eko 081217957177

Tegalan Luas 4.300 m2 Dijual Tegalan Luas 4.300 M2 Ds Sarimulyo Cluring (Barat STIB). Hub H Eko H Eko 081217957177

Toyota Fortuner Sawah Luas 2.290 m2 Dijual sawah Luas 2.290 M2, tepi jalan aspal, Dsn Sraten Clurinng. Hub H Eko 081217957177

Tanah Kalipuro Djl Tanah Kav. L 160 m2, SHM, Lok. 75 m Sbrg SMP K.Puro, Kalipuro H: 081236781489

Prima Mobil

All New Avanza,PU G.Max 1.5ACPS,PUT120SS,Mobilio RS(new). Avanza’11’12’13,Jazz’13,Inova’08,Xenia’10’11.Melyani pinjaman dana.Hub 0811301676,0333411655

Motor anda belum laku? Hubungi HP: 08123353502

Dijual Fortuner Th ‘013 VNT, TRD Putih, Pajak Baru Hrga 375 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111


KAMIS 18 JUNI TAHUN 2015

HALAMAN 32

Stok Raskin Aman hingga 10 Bulan

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

PERSEDIAAN AMAN: Tumpukan beras yang disimpan di gudang Bulog Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi, kemarin (17/6).

Mensos: Raskin Jelek Bisa Ditukar SEMENTARA itu, Menteri Sosial (Mensos) RI, Khofifah Indar Parawansa, sempat melakukan inspeksi mendadak ke gudang Bulog di Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Selasa lalu (16/6). Kunjungannya ke gudang Bulog itu, Mensos Khofifah ingin memastikan ketersediaan beras selama Ramadan dan Lebaran. Selain itu, juga untuk evaluasi di kementeriannya sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) beras miskin (raskin). Setiba di gudang Bulog Desa Wonosobo, Khofifah langsung melangkah menuju gudang tempat penyimpanan beras untuk keluarga miskin (gakin) dan memeriksa kantong beras dengan menusuk menggunakan alat probe. “Ayo kita lihat barengbareng,” pinta Khofifah pada para wartawan. Tidak hanya melihat kondisi beras, Khofifah juga melihat langsung gudang penyimpanan gabah kering. Meski harus jalan kaki sejauh 200 meter di bawah terik matahari, Ketua Umum PP Muslimat NU itu terlihat tetap semangat. Menurut Khofifah, selama ini distribusi raskin sering terkendala oleh Surat Perintah Alokasi (SPA)

yang dikeluarkan oleh bupati dan wali kota atas pengajuan Tim Koordinasi (Tikor) raskin. “Jika SPA lancar, maka pendistribusian raskin tidak akan mengalami hambatan, di Banyuwangi sudah baik dan realisasi bulan Juni ini sudah 100 persen,” katanya. Mengenai masih ada raskin yang tidak layak konsumsi, seperti berubah warna kecokelatan, ada kutu, dan kotoran. Secara tegas, Khofifah menyebut kalau itu menjadi kewenangan Tikor raskin. “Sudah kita beri garansi, untuk beras raskin yang ada kutu dan tak layak konsumsi, itu harus cepat diganti,” ungkapnya. Makanya, lanjut dia, sebelum raskin didistribusikan sampai ke titik sasaran, Tim Tikor raskin yang terdiri dari bagian perekonomian, dinas sosial pemkab, kepolisian, kejaksaan, dan instansi terkait di bawah pimpinan sekretaris daerah, itu harus benar-benar memeriksa dengan seksama. “Tim Tikor raskin harus mengecek langsung ke divre dan sub divre, jadi jika ditemukan jelek di gudang harus diganti, jangan sampai di titik penerima baru diganti,” imbuhnya. (ddy/c1/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DISIDAK: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengecek langsung kondisi beras raskin dan gabah menggunakan probe di gudang Bulog Wonosobo, Kecamatan Srono, Selasa lalu (16/6).

Makam Angeline Banyak Dikunjungi Warga GLENMORE - Almarhum Angeline yang meninggal dunia di usia delapan tahun karena diduga dianiaya di Bali ternyata menyedot perhatian warga. Makamnya di kompleks tempat pemakaman umum (TPU) Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, banyak didatangi warga kemarin (17/6). Jenazah Angeline yang baru tiba di rumah neneknya di Dusun Wadung Pal, Desa Tulungrejo, langsung dimakamkan Selasa malam lalu (16/6). Sejak itu makamnya ramai dikunjungi warga ■ Baca Makam...Hal 33

teng, orgil dan gepeng banyak yang berkeliaran di sepanjang jalan raya yang ada wilayah Kecamatan Genteng. Tetapi, mereka bebas berlalu lalang tanpa ada penertiban. Sementara itu, kemarin (17/6) sejumlah anggota Satpol PP Genteng terlihat mendatangi ruko di eks Terminal Genteng. Petugas penertiban itu mengaku mendapat informasi bahwa ruko itu dijadikan markas gepeng ■ Baca Orgil...Hal 33

siap. “Surat perintah alokasi (SPA) dari bupati sudah keluar, tinggal kita distribusikan ke titik sasaran,” ujarnya. Meski stok beras di gudang Bulog masih aman hingga 10 bulan ke depan, Sopran mengaku masih terus berupaya melakukan penambahan stok dengan cara pengadaan gabah dan beras. Gabah itu dibeli dari petani sesuai harga yang telah ditentukan. Sesuai Inpres Nomor 5 Tahun 2015, harga pembelian gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp 3.700/Kg, di tingkat penggilingan Rp 4.600/Kg, dan di gudang Bulog Rp 4.650/Kg. Sementara itu, harga pembelian beras di gudang bulog Rp 7.300/Kg. Saat ini Bulog bersama Disperindagtam Banyuwangi telah menggelar operasi pasar murah di sejumlah pasar tradisional di Banyuwangi. Kegiatan itu untuk mengantisipasi naiknya harga kebutuhan pokok saat Ramadan. Dalam operasi pasar itu, beras premium dijual seharga Rp 8.500/Kg, gula pasir premium Rp 9.500/Kg, minyak goreng Rp10.000/Kg, dan tepung terigu Rp 7.500/Kg. (ddy/c1/abi)

MAN Genteng, Sekolah Berbasis Teknologi dan Pesantren

Swadaya Membangun Masjid Senilai Rp 2 Miliar GENTENG - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Genteng, terus melakukan pembenahan. Sekolah yang beralamat di Jalan KH. Hasyim Asyari, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, itu mengembangkan pendidikan melalui teknologi. Sebagai sekolah agama, MAN Genteng meningkatkan pendidikan agama pada para siswa dengan menggembleng melalui Ma’had Al Qasimy. “Mencetak kader bangsa dengan pendekatan agama,” cetus kepala MAN Genteng, H. Kasim. Ma’had Al Qasimy, terang dia, pondok pesantren yang ada di sekolah. Para siswa yang sudah mendapatkan pelajaran ilmu agama, ditambah dengan keilmuan agama seperti yang diajarkan di pesantren. “Ada masjid dan pondok bagi para siswa,” katanya. Masjid sebagai pusat kegiatan, jelas dia, kini sedang dilakukan perbaikan. Saat ini, sekolah sedang membangun masjid yang akan menghabiskan dana sekitar Rp 2 miliar. “Kita sedang membangun masjid senilai Rp 2 miliar, dana dari swadaya,” ujarnya. Nuansa keagamaan sangat kentara di sekolah ini. Kemarin (17/6), saat pembagian rapor bagi siswa kelas X dan XI, dilakukan dengan pengajian akbar mendatangkan mubalig Ustad HM Wahyudi. Semua siswa dan wali murid hadir dalam pengajian ini.“Pengajian dalam akhirus sanah (akhir tahun) dengan 1001 tumpeng,” ungkapnya.

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

RELIGIUS: Ustad HM Wahyudi dalam akhirus sanah pendidikan dan Ma’had Al Qasimy di MAN Genteng kemarin (17/6).

Dalam pengajian akhirus sanah ini, hadir kepala Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, H. Santoso, para pengawas sekolah agama, dan sejumlah kiai yang ada di wilayah Kecamatan Genteng. Kasim menyebut, MAN Genteng kini terus melakukan peningkatan pendidikan melalui pendekatan teknologi. Berbagai sarana, dilengkapi demi peningkatan kualitas siswa.“Untuk absen siswa, kita pakai fingerprint (sidik jari),”terangnya. Bagi siswa yang tidak masuk, jelas dia akan terdeteksi secara langsung dan itu tidak hanya

diketahui oleh sekolah, tapi juga oleh orang tuanya melalui sambungan telepon seluler (ponsel). “Kalau siswa tidak masuk, orang tua akan tahu melalui ponsel,” ungkapnya. Pemantauan siswa bukan hanya melalui fingerprint saja, sekolah juga telah memasang closed-circuit television (CCTV) di semua ruang kelas dan tempat tertentu. Proses belajar dan mengajar, akan bisa terpantau. “Melalui CCTV ini bukan hanya memantau siswa, guru yang tidak masuk juga kita ketahui,” cetusnya. (adv/abi)

PROFESIONAL: Kepala Kemenag Banyuwangi, H. Santoso, Kasek Kasim, dan Ustad. HM Wahyudi. KUALITAS: Kasek Kasim menyerahkan hadiah bagi para siswa yang berprestasi, kemarin (17/6).

SHULHAN HADI/JPRG

HENING: Warga bergantian mendatangi makam Angeline di pemakaman umum Desa Tulungrejo kemarin (17/6).

Orgil dan Gepeng Merebak Kembali GENTENG - Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Genteng terkesan mulai kendur menggelar razia ketertiban umum. Razia yang menyisir para remaja yang sering cangkruan sambil pesta minuman keras (miras) di tepi jalan raya juga tidak pernah terdengar lagi. “Yang cangkruan itu masih banyak, kok tidak pernah ada operasi lagi, ya,” cetus Salim, warga Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Pantauan Jawa Pos Radar Gen-

SRONO - Ketersediaan beras selama Ramadan dan Lebaran bagi warga di Kabupaten Banyuwangi terjamin aman. Malahan, stok beras di gudang Bulog masih cukup untuk kebutuhan hingga 10 bulan ke depan. Pernyataan itu disampaikan kepala Sub Divre Bulog Banyuwangi, Sopran Kenedi. Menurutnya, stok beras cadangan Bulog mencapai 20.500 Ton yang tersimpan di lima gudang Bulog, itu mulai dari Bulog Ketapang dan Argopuro, di Kecamatan Kalipuro; Bulog Lemahbang, Kecamatan Singojuruh; Bulog Desa Wonosobo, Kecamatan Srono; hingga Bulog di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. “ Persediaan beras ada 20.500 Ton. Itu cukup untuk 10 bulan lagi,” katanya. Saat ini, jelas dia, beras raskin yang tersimpan di lima gudang Bulog itu mencapai 1.958 Ton atau 1.958.989 kilogram (Kg). Pendistribusian beras raskin di Banyuwangi sementara ini tidak ada kendala. Koordinasi sub divre bulog dan tim koordinasi raskin kabupaten sudah terjalin baik. Bahkan, realisasi raskin pada Juli 2015 juga sudah

JAMAAH: Para siswa dan wali murid dalam pengajian akhirus sanah di MAN Genteng, kemarin (17/6).


SAMBUNGAN

Jawa Pos

BLAMBANGAN RAYA

Kamis 18 Juni 2015

33

Tinggi 6 Meter Lebar 5 Meter ■ VIDEOTRON...

Sambungan dari Hal 29

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

MERAYAP: Iring-iringan dump truck dari Kecamatan Singojuruh berkonvoi melewati jalan raya Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin pagi (17/6).

Jalan Raya Rogojampi Sempat Macet Parah ROGOJAMPI - Arus lalu lintas di jalan raya Kecamatan Rogojampi sempat macet kemarin (17/6). Itu terjadi saat para sopir dump truck yang tergabung dalam Asosiasi Armada Material Banyuwangi (AAMBI) menggelar aksi di Banyuwangi. Iring-iringan dump truck itu membuat ruas jalan semakin sempit. Apalagi, kendaraan pengangkut bahan material itu berjalan dengan kecepatan rendah. “Jalan jadi macet, penumpang susah ini,” cetus salah satu sopir Mobil Pe-

numpang Umum (MPU) di jalan raya Rogojampi. Jalan raya di Kecamatan Rogojampi itu macet karena tempat bertemunya para sopir dump truck yang bergerak dari arah Kecamatan Singojuruh dan dari arah Kecamatan Srono. Tepat pukul 08.00, rombongan itu berangkat beriringan hingga membuat jalan raya simpang tiga Lincing, Dusun Lugonto, Desa Rogojampi, macet total. “Kami mohon maaf jika perjalanan terganggu, karena kami ingin menyampaikan aspirasi ke

Banyuwangi,” ujar salah seorang orator melalui pengeras suara. Satuan lalu lintas Polsek Rogojampi sempat kelimpungan dengan aksi tersebut. Puluhan personel diterjunkan untuk mengatur arus lalu lintas di titik-titik keramaian dan rawan macet. Terutama, di simpang tiga Lincing dan depan Kantor Pos Rogojampi. Selain itu, juga di simpang tiga depan Terminal Rogojampi. “Biasanya lima menit sudah sampai. Ini sudah 30 menit belum sampai,” keluh Ja’far, 45, salah seorang warga yang terjebak macet.

Salah satu koordinator aksi, Zaenuri, 48, mengatakan aksi unjuk rasa para sopir dump truck itu merupakan puncak kekesalan. Sudah 15 hari ini tidak bisa bekerja karena sejumlah lokasi tambang pasir di tutup. Dia berharap, pemkab memberikan izin pengusaha tambang pasir membuka kembali tambang pasirnya. Sehingga, para sopir armada material bisa bekerja. “Kalau keluhan kita tidak ada tindak lanjut, kami akan turun lagi dengan jumlah armada yang lebih banyak,” tegasnya. (ddy/c1/abi)

Videotron yang dibangun di atas Pos KTL itu jelas-jelas melanggar Pasal 28 ayat (2) UU 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ). Dalam pasal itu disebutkan, setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi perlengkapan jalan sebagaimana dimaksud Pasal 25 ayat (1). Dalam Pasal 25 ayat (1) disebutkan, setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum wajib dilengkapi perlengkapan jalan. Perlengkapan jalan itu berupa rambu lalu lintas, markah jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat penerangan jalan, alat pengendali dan pengamanan pengguna jalan, alat fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki, penyandang cacat, dan fasilitas pendukung lain yang berada di jalan dan di luar badan jalan. Trotoar itu berfungsi sebagai area

pejalan kaki. Meski tidak sampai menghilangkan fungsi trotoar, tapi bangunan di atas trotoar tentu mengganggu fungsi trotoar sebagai area pejalan kaki. Videotron yang sedang dibangun di ujung Jalan Wahid Hasyim dan Jalan dr. Soetomo juga berpotensi mengganggu fungsi trotoar. Meski tidak dibangun di atas trotoar, tapi fondasi videotron itu berdekatan dengan trotoar dan saluran air. Proses pembangunan videotron itu jelas-jelas menghilangkan fungsi trotoar karena harus membongkar trotoar. Padahal, UU lalu lintas sudah jelas-jelas melarang setiap orang melakukan perbuatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi perlengkapan jalan. Data di Badan Perizinan Pelayanan Terpadu (BPPT) Banyuwangi, videotron tersebut milik PT. Cipta Pradipta Saran Surabaya. Kepala BPPT Banyuwangi Abdul Kadir melalui Kabid Perizinan Tri Setya mengatakan, pembangunan videotron itu sudah memiliki izin resmi

dari Pemkab Banyuwangi. “PT. Cipta Pradipta telah mengantongi izin dari kelurahan setempat dan Dinas Pertamanan,” ungkap Tri Setya Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arief Setiawan, mengaku tidak pernah dilibatkan dalam proses pembangunan vediotron tersebut. “Pihak pelaksana belum melakukan koordinasi dengan kita. Kita tidak pernah mengeluarkan izin apa pun,” kata Arief. Meski demikian, kata Arief, pengerjaan proyek videotron tersebut tidak berdiri di atas drainase atau trotoar. “Jika membangun di atas trotoar pasti sudah kami hentikan,” tegasnya. Videotron yang sedang dibangun itu bertinggi enam meter dan lebar tiga meter. Fondasinya berdekatan dengan trotoar dan saluran drainase. Pihak pelaksana membongkar drainase untuk mempermudah pemasangan fondasi videotron, tapi berjanji akan mengembalikan seperti semula. (cin/c1/afi)

Laporan Warga Tidak Valid ■ ORGIL...

Sambungan adari Hal 32

“Saya mendapat laporan lewat SMS (short message service),” ujar Rusmiyadi, salah satu anggota Satpol PP Genteng. Laporan melalui pesan singkat itu ternyata tidak benar. Saat petugas penertiban mendatangi ruko, tidak ada satu pun ruko

yang dipakai oleh gepeng, dan anggota Satpol PP ini akhirnya harus balik kandang. “Dulu pernah ada, sekarang tidak ada,” dalih Rusmiyadi. Saat anggota Satpol PP Genteng ini akan kembali ke kantor, mereka sempat menemui seorang perempuan tua yang diduga gepeng. Setelah berkomunikasi sesaat, gepeng yang mengaku dari Jember

itu ternyata juga dibiarkan. “Gepeng itu memang tidak kita amankan,” katanya. Rusmiyadi mengaku belum ada penertiban terhadap gepeng dan orgil, karena belum ada surat perintah dari atasan. Bila surat perintah itu turun, pihaknya juga akan segera menindaklanjuti. “Belum ada perintah,” cetusnya. (sli/c1/abi)

ISTIMEWA

PERPISAHAN: Kasek beserta guru SDN 1 Lateng menyanyikan lagu kelangan di Gedung Wanita Selasa lalu (16/6). MUSIMAN: Penjual bunga banyak bertebaran di pinggir Pasar Genteng, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, kemarin (17/6).

SHULHAN HADI/JPRG

Penjual Bunga Tabur Ketiban Rezeki GENTENG - Menjelang Ramadan, pedagang bunga banyak bermunculan di sejumlah daerah. Mereka sengaja menyiapkan bunga bagi warga yang akan melakukan ziarah ke makam. Para penjual bunga tidak sedikit yang jualan hanya menjelang Ramadan. Mereka biasanya membuka lapak di jalan menuju makam atau jalan simpang tiga dan empat. “Saya buka setiap Ramadan,” cetus Siti Juwarsah, 63, warga Dusun

Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Juwarsah yang membuka lapak di simpang empat Maron mengatakan, bunga dia jual seharga Rp 2.000 per bungkus. Selama berjualan, dia mendapat hasil sampai Rp 300.000 per hari. “Mendekati Ramadan bisa dapat Rp 300.000 per hari,” katanya. Warga yang jualan bunga di Genteng itu ternyata juga ada yang datang dari luar kecamatan. Sumini, 40, warga Desa Rejoagung, Kecamatan Srono,

berjualan bunga di belakang pos polisi di Desa Genteng Kulon. “Sudah dua hari ini jualan bunga, per hari dapat Rp 500 ribu,” ungkapnya. Para penjual bunga itu sudah mulai buka sejak pagi hingga menjelang Magrib. Bagi mereka, menjelang Ramadan ini musim panen. “Lumayan, bisa menambah penghasilan keluarga,” cetus Uut Permatasari, 25, salah satu pedagang bunga asal Dusun Gurit, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi.

Banyuwangi Cerdas

Pesankan Pendidikan Berkarakter BANYUWANGI – Usai sudah tugas membimbing anak didik untuk ajaran tahun ini. Setelah menjalani Ujian Nasional (UN) Sekolah Dasar (SD), biasanya ada sebuah acara pelepasan siswa kelas enam. SD Negeri 1 Lateng juga melakukan pelepasan siswa Selasa lalu (16/6). Seluruh siswa kelas enam didampingi orang tua masing-masing berkumpul di Gedung Wanita, Jalan Kartini Banyuwangi. Di awal acara pelepasan, Kepala Unit Pelaksana Teknik Daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan Banyuwangi, Purwanto, menyampaikan beberapa pesan dan kesan terhadap SDN 1 Lateng. Menurut Purwanto, sekolah yang berlokasi di jalan Basuki Rahmat ini sudah berimbang dalam memajukan dan meningkatkan prestasi. “Prestasi akademik maupun non-akademik di SDN 1 Lateng sudah berimbang,” ujarnya. Contohnya bulan lalu, SDN 1 Lateng mendapat

gelar juara II tari daerah se Jawa Timur. Siswa sekolah ini juga meraih juara I renang dan pencak silat pada Porseni. Sedangkan di bidang akademik, SDN 1 Lateng juga menjuarai OSN dan Olimpiade Matematika tingkat kabupaten. Namun, kata Purwanto, ada hal yang tidak kalah penting dalam hal belajar mengajar yakni pendidikan yang berkarakter. Hal yang sudah dilakukan sekolah yang dipimpin Kasek Emmy Tri Astuti MPd ini, seperti mengucap asmaul husna sebelum pelajaran dimulai. Sementara itu, puncak acara pelepasan siswa kali ini ditandai dengan pelepasan atribut sekolah secara simbolis. Kasek bersama guru dan pengawas bersamasama menyanyikan lagu daerah berjudul Kelangan. Menurut Kasek Emmy, yang dipopulerkan Wandra tersebut memiliki makna tersendiri setelah enam tahun mendidik siswa hingga tuntas. (*/bay)

Untuk jualan bunga ini, Uut membuka lapak di tepi jalan raya yang tidak jauh dari rumahnya. Para pembeli paling banyak warga yang melintas. “Bunga dari Gurit itu sudah terkenal, jadi banyak warga yang sudah tahu,” katanya. Uut menyebut, harga bunga itu Rp1.000. Dalam satu hari, dirinya bisa mendapatkan omzet Rp 200 ribu. “Bunga kita dapat dari daerah sini saja. Hampir semua warga punya bunga,” ujarnya. (sli/ddy/c1/abi)

Tenda Sengaja Tidak Dibongkar ■ MAKAM...

Sambungan adari Hal 32

Peziarah ada yang sengaja datang ke tempat pemakaman itu untuk berdoa. Hanya, juga ada di antara warga yang datang itu untuk sekadar melihat-lihat dan memotret makam Angeline. Mereka yang datang berziarah bukan hanya warga

sekitar Kecamatan Glenmore, tapi juga ada dari daerah lain. “Tadi malam (kemarin malam) lihat di TV, di koran juga ada, saya ingin lihat,” cetus Budiyanto, 40, salah satu pegawai swasta yang mengaku dari Kecamatan Genteng. Budiyanto mengaku datang ke lokasi makam Angeline sebagai bentuk simpati. Apalagi, bocah itu meninggal dengan cara yang

tragis. “Ini kasus besar, Angeline menjadi korban kekerasan terhadap anak,” katanya. Untuk membantu warga agar tidak kepanasan saat ziarah ke makam Angeline, hingga kemarin (17/6) tenda yang ada di makam sengaja tidak dibongkar. Sejumlah karangan bunga masih ada di sekitar makam tersebut. “Tenda akan kita pasang sampai tujuh hari pemakaman,”

cetus Kepala Desa (Kades) Tulungrejo, Widi Purnomo. Menurut Widi, sampai kemarin sore warga yang datang ke makam Angeline terlihat banyak yang berdatangan. Warga yang sedang ziarah kubur di pemakaman umum itu, hampir semua menghampiri makam Angeline. “Juga banyak yang datang khusus ke makam Angeline,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

2 0 B E S A R TA H A P T IG A C A LO N BUPATI ID O L 2 0 1 5 1 2 3 4

Toni Hartono Guntur Priambodo Umi Kulsum Soekardjo

50 25 0 0

5 6 7

Rindar Suhardiyansah Neni Viantin Diyah Martiva Munib Syafa’at

0 0 0

8 Michael Edy Heriyanto 9 Ipung Purwadi Qutbi 10 Ikhwan Arief

0 0 0

11 Ficky Septalinda 12 Fadjar Isnaini 13 Eko Susilo Nur Hidayat

0 0 0

14 Basuki Rahmat 15 Anton Sunartono 16 Angka Wijaya

0 0 0

17 18 19 20

Agus Edy Riyanto Agus Dani T Achmad Musta’in Abdullah Azwar Anas

0 0 0 0


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Kamis 18 Juni 2015

BERITA UTAMA

35

Ancam Demo Lebih Besar Lagi n SOPIR... Sambungan dari Hal 25

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, iring-iringan dump truck yang biasa mengangkut pasir dan batu itu sudah tampak sejak pagi. Saking banyaknya, beberapa jalan besar yang mengarah ke Banyuwangi kota mengalami kemacetan. Kemudian, setelah sampai di kota, truk yang berjumlah sekitar 400 unit itu diparkir di lapangan barat Stadion Diponegoro. Setelah semua truk berkumpul, para sopir langsung turun dan berjalan kaki dari Stadion Diponegoro menuju halaman kantor Pemkab Banyuwangi. Selama perjalanan, ratusan sopir itu meneriakkan aspirasinya yang menuntut agar tambang-tambang pasir yang telah ditutup diizinkan beroperasi kembali. Banyaknya jumlah sopir yang

turun ke jalan itu membuat arus lalu lintas di Simpang Lima, Banyuwangi, sempat terhenti beberapa saat. Ketika sudah tiba di depan kantor pemkab, para sopir langsung meneriakkan aspirasinya sambil meminta Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, menemui mereka. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Anas keluar dari kantor pemkab dan menemui para sopir truk. Ketika menemui para sopir, bupati ditemani wakilnya, Yusuf Widytamoko. Melihat bupati keluar, perwakilan para sopir tersebut langsung menyampaikan tuntutannya. ”Sudah lima belas hari kami tidak bekerja karena tambang pasir dan batu ditutup. Kalau kami paksakan, kami bisa diciduk ke polres. Kami meminta segera dibuka lagi agar bisa bekerja lagi,” ujar Herman, salah seorang sopir.

Mendengar keluhan dari sopir itu, Anas berjanji akan secepatnya bertindak. Menurut Anas, membuat tambang pasir ditutup karena para pengusaha tambang tidak tertib izin. Sehingga, pemerintah terpaksa menindak dengan menutup aktivitas pertambangan. Belum lagi, lanjut Anas, regulasi pertambangan sejak tanggal 19 Desember 2014 menjadi kewenangan provinsi. Hal itu membuat pemerintah daerah tidak berwenang lagi menerbitkan dan mengelola perizinan tambang. “Saya akan mengumpulkan pemilik tambang siang ini (kemarin, Red) agar mereka bisa mengurus izin dengan benar. Jadi, para sopir dan pekerja tidak dikorbankan dan bisa segera bekerja,” jelas Anas. Selain itu, Anas mengingatkan, dalam peraturan baru kendaraan tambang baik truk maupun alat berat tidak diperkenankan

menggunakan solar bersubsidi. Terkait penanganan oleh aparat kepolisian, Anas mengatakan hal tersebut menjadi tugas penegak hukum untuk menegakkan peraturan selama izin pertambangan itu tidak sesuai. “Para sopir bisa menyampaikan juga kepada bosnya agar segera mengurus izin. Jadi bisa bekerja kembali, tapi kita juga upayakan menyampaikan kepada provinsi terkait jalan keluar masalah ini,” tegas Anas. Merasa aspirasinya didengar, satu-per satu sopir meninggalkan halaman pemkab. Pascademo itu, mereka akan terus memantau pemkab apakah aspirasi sopir dump truck itu dipenuhi. ”Kalau tidak ada jalan keluar kita akan demo lebih besar dengan membawa anak dan istri. Supaya mereka tahu kesulitan kita,” kata Lukmanul Hakim, salah satu demonstran. (fre/c1/aif)

Masih dalam Proses Perbaikan n KAPAL... Sambungan dari Hal 25

Junaidi, 42, nelayan sekitar menuturkan, kapal besar tersebut sudah ada di sana sekitar tiga bulan lalu. informasi yang dia dapat, kapal tersebut mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa beranjak dari tempat dia sandar sejak tiga bulan lalu. ”Kapal itu ada yang narik. Sudah lama itu sandar di situ. Katanya

sih rusak,” terang Junaidi. Dia menuturkan, dengan adanya kapal yang sandar di dekat ZPB tersebut dikhawatirkan bisa merusak terumbu karang yang mulai ditransplantasi nelayan sekitar. Selain itu, adanya kapal tersebut dirasa sangat mengganggu jalur pelayaran wisata dari Pantai Bangsring menuju Pulau Tabuhan maupun Menjangan, Bali. ”Kita ingin kapal itu secepatnya pindah dari dekat Pantai Bangsring. Jelas me-

rusak terumbu karang kalau terlalu lama sandar di sana,” harap Junaidi. Sementara itu, Kasatpolair Banyuwangi, AKP Basori Alwi menuturkan, kapal tersebut dulu adalah kapal pengangkut semen. Data yang dia dapat, kapal tersebut bernama lambung HAIDI milik PT. Pandawa. ”Kapal itu dulu mengangkut semen Tiga Roda. Kalau karena rusak atau karena izinnya, lebih baik tanya Syah-

bandar,” terang Basori. Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi, Agus Sularto, saat dikonfirmasi menuturkan, kapal tersebut sandar lantaran mengalami kerusakan. Ditanya mengapa kapal tersebut sampai saat ini belum dievakuasi, menurutnya karena kapal itu masih dalam proses perbaikan. ”Masih menunggu spare part. Kapal masih dalam perbaikan,” tegas Agus. (tfs/c1/aif)

Estimasi Kerugian Negara Rp 500 Juta n TERSANGKA... Sambungan dari Hal 25

Itu dilakukan sebagai pembanding dan memastikan besaran bantuan yang benar-benar diterima penerima bantuan. Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Banyuwangi Mohamad Arief Abdullah mengatakan, timnya akan sering turun ke lapangan. Sasarannya adalah penerima bantuan bedah rumah. Sebab, ada indikasi penerima bantuan menerima tidak sesuai yang semestinya. “Kami akan turun langsung mengecek kondisi bangunan aslinya di sana,” katanya. Selain mengecek kondisi langsung bangunan penerima ban-

tuan bedah rumah, kejaksaan juga akan memaksimalkan keberadaan tim ahli. Tim ahli itu akan bertugas mengecek kondisi fisik bangunan rumah yang mendapat bantuan itu. Tugas yang mirip itu lebih pada untuk mengetahui seberapa besar kerugian negara yang ditimbulkan kasus itu. “Tim akan segera turun ke lapangan untuk mengecek dan menghitung kerugian riil. Sebab, hitungannya tidak bisa dilakukan hanya dengan menghitung bahan,” imbuh Arief Abdillah. Sekadar tahu, dalam perkara itu pihak penyidik sudah menetapkan tersangka. Dia adalah Sulihono yang tidak lain adalah penggarap

proyek. Dia diduga telah merugikan negara lebih-kurang Rp 500 juta dalam proyek yang didanai APBD 2013 tersebut. Meski ditetapkan sebagai tersangka, belum ada upaya penahanan Sulihono. Selain Sulihtiyono, Kejaksaan Negeri Banyuwangi juga telah menetapkan pejabat BPM, Anggrid, sebagai tersangka. Sumber dana program itu berasal dari APBD 2013 senilai lebih-kurang Rp 945 juta. Pelaksanaannya, setiap rumah idealnya mendapat bantuan pemugaran Rp 7,5 juta. Nyatanya, dalam pelaksanaannya, rumah yang mendapat bantuan pemugaran tidak semua diterima. Warga yang rumahnya mendapat

sentuhan renovasi hanya mendapat Rp 3 juta hingga Rp 4 juta. Indikasi kejanggalan penggunaan dana itu juga diusut berdasar aliran dana ke toko material yang menyuplai keperluan pemugaran. Di sana hanya ditemukan dana Rp 110 juta untuk keperluan belanja bahan bangunan. Atas hasil pemeriksaan sejumlah saksi dan Sulihono sebagai penggarap proyek bedah rumah itu, kejaksaan berkesimpulan proyek tersebut ada indikasi korupsi. Estimasinya pun cukup lumayan mencapai lebih-kurang Rp 500 juta. “Setelah tim ini turun semoga kasus ini bisa semakin jelas dan segera ada ending-nya,” imbuhnya. (nic/c1/aif )

Melanggar UU Perlindungan Anak n CIUM... Sambungan dari Hal 25

Lantaran mencium Saritem (nama samaran) yang masih di bawah umur, keduanya harus berurusan dengan hukum. Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin, keduanya harus mendekam selama lima tahun di penjara atas perbuatan tidak senonoh kepada anak bau kencur itu. Selain pidana penjara, Holil dan Iskandar juga didenda Rp 100 juta. Bila tidak dibayar, keduanya harus menggantinya

dengan pidana kurungan selama dua bulan. Menurut pandangan hakim, keduanya terbukti melanggar Pasal 76 junto Pasal 82 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak. Meski diputus lima tahun penjara, keduanya patut bersyukur. Sebab, putusan yang didok Majelis Hakim Syaifuddin Zuhri itu lebih ringan dua tahun daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Dalam tuntutannya, jaksa meminta majelis hakim menjatuhkan pidana tujuh tahun plus denda Rp 100 juta

subsider empat bulan kurungan. Didampingi kuasa hukumnya, kedua terdakwa akhirnya menerima putusan yang didok hakim asal Tulungagung tersebut. “Saya rasa ini sudah pas. Hukuman yang dijatuhkan sudah minimal sekali sesuai perundangan. Makanya kami menerima,” ujar Tomy Yudianto, kuasa hukum terdakwa. Aksi cabul yang dilakukan kedua terdakwa itu dilakukan 13 Maret lalu. Saat itu Saritem tengah berolahraga di sekitar Lingkungan Wangkal, Kecamatan Kalipuro. Saat itu kedua terdakwa sedang

duduk di sebuah gardu bersama seorang temannya, Nurhidayat. Saat olahraga itu, korban minta bonceng karena capek sehabis olahraga. Setelah berhenti tiba-tiba korban dicium lehernya oleh Iskandar. Tidak sekadar dicium, korban juga dipeluk oleh pria itu. Setelah itu, datang Holil ke lokasi kejadian. Mereka menidurkan korban di atas tanah. Terdakwa lain yang kini masih disidang, Nurhidayat, ikut menindih korban. Holil dan Iskandar memegang kaki dan tangan Saritem. (nic/c1/aif)

Hamidah Sudah Memiliki Suami Baru n KELUAR... Sambungan dari Hal 25

“Dia pinjam milik (KTP) mbaknya,” ucap Salamah, sepupu Hamidah, yang menemani menjawab pertanyaan wartawan dan petugas kecamatan. Terkait dokumen Hamidah, kemarin petugas kecamatan dan desa mengorek keterangan ibu kandung Angeline tersebut. Keterangan itu penting karena terkait persyaratan pemberian bantuan. Setelah ditanyakan ternyata banyak dokumen yang hilang dan tercecer. Dokumen yang berisi namanama anggota keluarga juga tidak ada. Yang tersisa hanya selembar salinan kartu keluarga (KK) pada selembar kertas putih. Bentuknya pun sudah mulai usang. Kondisi itu membuat para petugas kecamatan dan pemerintah desa harus bekerja

GALIH COKRO/RABA

ORASI: Ratusan sopir dump truck menyampaikan tuntutannya di kantor pemkab kemarin’

lebih keras. Pasalnya, komitmen pemerintah kabupaten untuk memberikan beasiswa kepada saudarasaudara Angeline harus didukung dengan kelengkapan dokumen. Penuturan Hamidah, saat ini dokumen yang masih asli berupa surat nikah dan paspor. Paspor tersebut dia dapatkan saat menjadi TKI di Malaysia. Dokumen itu saat ini tidak dia pegang. Menurutnya, dokumen tersebut berada di keluarga Rosidi di RT 2/RW 3, Lingkungan Gombeng, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro. Banyaknya lembar dokumen yang tercecer itu menyebabkan pihak pemerintah harus sedikit bersabar. Pasalnya, pengurusan beasiswa dan urusan mengenai Angeline harus disertai kelengkapan dokumen. Pemerintah harus memiliki beberapa doku-

men tersebut sebagai acuan pembuatan KTP dan dokumen pendukung lain. Tidak ingin berlama-lama, camat Glenmore beserta staf siang kemarin langsung menelepon Rosidi yang sudah berada di Denpasar. Mereka memastikan agar dokumen tersebut bisa diambil guna melengkapi pengurusan beasiswa. Melalui percakapan telepon tersebut, terungkap bahwa Hamidah sudah memiliki suami baru. Hanya saja, secara administrasi mereka belum bercerai. “Masih status perkawinan, ya masih kawin,” ucap Rosidi saat menjawab pertanyaan Camat Glenmore, Susanto Wibowo, seputar statusnya di KTP melalui sambungan telepon. Dari percakapan telepon itu diketahui, Inayah, kakak Angeline, masih masuk di kartu keluarga orang tua Rosidi. Anak

yang diasuh Rosidi yang duduk di bangku SDN Telemung 3 itu juga masih masuk KK Saniman, orang tua Rosidi . Dia mengaku belum sempat mengurus. “Masih ke bapak saya, belum ngurus kemarin itu. Kartu keluarga bapak saya, Saniman namanya,” ucapnya. Di sisi lain, kabar kurang sedap sempat mewarnai prosesi pemakaman jenazah Angeline. Salah satunya adalah laporan tetangga yang menyebut ada oknum yang mengaku sebagai keluarga Angeline. Saat jenazah tiba, mereka memanfaatkan kondisi itu untuk menerima bantuan yang diserahkan sebagian dermawan. “Kata tetangga malam itu ada yang mengaku neneknya. Diberi amplop. Ya saya tidak tahu. Warga memang bilang begitu,” ucap Salamah, kerabat Hamidah. (c1/aif )

Pengusaha Diminta Urus Perizinan n DARI... Sambungan dari Hal 25

“Kalau izinnya sudah habis ya sudah mati. Tidak bisa digunakan, apalagi di tempat lain. Mereka harus mengurus izin supaya bisa menggunakan tambang lagi. Seka-

rang domain perizinan menjadi kewenangan provinsi,” kata Kadir. Bupati Anas usai menemui pendemo mengatakan, para sopir itu hanya pekerja. Para pengusaha tambang yang kaya itulah yang harus memperhatikan pekerjanya dengan mengu-

rus perizinan supaya para sopir dan pekerja bisa bekerja kembali. “Kita minta pengusaha segera memastikan perizinan mereka. Kalau tidak bisa ya terpaksa disesuaikan dengan peraturan, yakni ditutup,” tegas Anas. (fre/c1/aif)

Digerojok Anggaran Rp 9,5 M n JEMBATAN... Sambungan dari Hal 26

pembyangunan jembatan itu bertujuan mengurangi angka kecelakaan di atas jembatan tersebut. Diharapkan, dengan selesainya pembangunan jembatan itu, nanti angka kecelakaan berkurang. ”Kalau jembatan sudah jadi, pengendara tidak perlu lagi berkelok-kelok, karena jembatan ini akan dibuat lurus,” beber Sandi. Nanti jembatan itu akan dibangun dengan panjang sekitar 70 meter dari arah selatan ke utara. Lebar jalan yang ada di atas jembatan sekitar 10 meter, termasuk trotoar untuk pejalan kaki. ”Jembatan yang baru strukturnya balok beton. Apakah nanti jembatan

yang lama nanti dibongkar ataukah tidak kita masih belum tahu,” tambah Sandi. Sandi menuturkan, sampai saat ini pembangunan jembatan masih dalam tahap awal. Berdasar persentase, pembangunan jembatan itu baru 17 persen. Saat ini pihaknya masih fokus terhadap pemasangan fondasi sumuran sebanyak enam titik. ”Dalamnya sumuran empat meter, sementara fondasi betonnya nanti 10 meter. Jembatan itu awal Desember harus selesai,” jelas Sandi. Berdasar papan pelaksana proyek, bangunan jembatan tersebut di bawah naungan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan

Nasional V Provinsi Jawa Timur dengan nomor kontrak KU.08.09/1303/498623.05/2015. Yang bertindak sebagai kontraktor adalah PT. Galory Jasa Sarana dan konsultan supervisi PT. Adiyasa Decicon, menggunakan biaya senilai Rp 9.591.612.000. Sementara itu, warga sekitar juga menyambut baik dibangunnya jembatan tersebut. Diharapkan, dengan selesainya jembatan yang baru, masyarakat tidak lagi melihat kecelakaan yang mengerikan di jembatan tersebut. Sebab, kecelakaan di atas jembatan hampir terjadi setiap bulan. ”Banyak juga pengendara yang meninggal karena kecelakaan di jembatan ini,” terang Astuti, warga sekitar. (tfs/c1/aif)

Dukungan Rakyat Syarat Mendaftar n PILBUP... Sambungan dari Hal 26

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pasangan kandidat calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup), Misbah Imam Subari-Satiyem, harus menerima kenyataan pahit tidak bisa melaju ke arena Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Pasangan yang maju dari jalur perseorangan itu tidak lolos seleksi administrasi berkas dukungan seperti yang disyaratkan Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2015. Kegagalan duet Misbah-Satiyem itu terjadi lantaran berkas dukungan tidak dinyatakan memenuhi syarat oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi. Setelah dilakukan verifikasi administrasi, dari total 109.422 dukungan yang disera-

hkan, hanya 96.991 dukungan yang memenuhi syarat (MS). Sedangkan 12.975 dukungan lain tidak memenuhi syarat (TMS). Ada beberapa faktor yang menyebabkan berkas dukungan yang diserahkan pasangan Mesem dinyatakan TMS. Penyebabnya, antara lain berkas dukungan tidak dilengkapi tanda tangan pemberi dukungan dan ada pula pemberi dukungan yang tercatat ganda. Setelah dilakukan verifikasi administrasi, ditemukan fakta jumlah dukungan pasangan Misbah-Satiyem yang memenuhi syarat hanya 96.991 dukungan. Padahal, sesuai Pasal 41 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, calon perseorangan diperbolehkan mendaftarkan diri sebagai calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) di kabupaten/kota berpenduduk

lebih dari satu juta jiwa jika memenuhi dukungan 6,5 persen dari total penduduk. Berdasar data agregat kependudukan (DAK) yang diterima KPU RI dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah penduduk Bumi Blambangan 1.656.309 jiwa. Jika dikalkulasi dengan persyaratan dukungan yang harus dikumpulkan cabup independen, maka syarat dukungan minimal yang dibutuhkan mencapai 107.660 dukungan. KPU Banyuwangi telah melakukan rapat pleno untuk menentukan kelanjutan pasangan Misbah-Satiyem. Hasilnya, berkas dukungan pasangan Mesem itu dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke tahap verifikasi administrasi. “Berita acara rapat pleno itu sudah kita berikan kepada pasangan MisbahSatiyem,” kata Syamsul. (c1/afi)

Jalan Berlubang Ditanami Pisang GIRI - Jalan berlubang di Jalan Gajah Mada, tepatnya dekat Pasar Mojopanggung, ini tidak kunjung diperbaiki. Padahal, lubang di jalan di ruas jalan raya sebelah barat itu sangat membahayakan pengendara, apalagi pada malam hari. Lubang di jalan raya itu memang tidak begitu besar. Pantauan

Jawa Pos Radar Banyuwangi, lubangnya mungkin hanya berdiameter 30 centimeter. Namun, lubang tersebut cukup dalam, sehingga memungkinkan kendaraan yang melintasi lubang tersebut terjatuh. Lantaran tidak kunjung diperbaiki pihak berwenang, akhirnya jalan tersebut ditanami pohon

pisang oleh warga sekitar. Tujuannya, agar pengendara yang melintas menghindar. ”Di kasih pohon pisang biar tidak dilewati pengendara. Karena banyak warga yang terjatuh saat lewat jalan berlubang itu karena tidak tahu, apalagi malam hari,” kata Siswanto, 23, warga sekitar. (tfs/c1/aif)

PROTES WARGA: Jalan berlubang di Jalan Gajah Mada ini bisa membahayakan pengendara.

GALIH COKRO/RABA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.