Radar Banyuwangi | 18 Oktober 2015

Page 1

18 OKTOBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 29

RENDRA KURNIA/ RABA

TRANSFER ILMU: Pakar ginjal asal Singapura, Dr. Roger Tan Choo Hian MBBS, berbagi ilmu seputar masalah ginjal dan solusinya di Hall Blambangan, Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi, kemarin (17/10).

Ganti Ginjal Butuh Rp 800 Juta Seminar Medis Internasional Disambut Antusias BANYUWANGI - Seminar medis internasional yang dihelat Jawa Pos Radar Banyuwangi disambut antusias ratusan peserta di Hall Blambangan, Hotel Ketapang Indah,

Banyuwangi, kemarin (17/10). Pakar ginjal asal Singapura, Dr. Roger Tan Choon Hian MBBS, blak-blakan berbagi ilmu dan pengalaman seputar transplantasi organ tubuh tersebut. Penyampaian materi dalam bahasa Inggris dengan diselingi terjemahan tidak mengurangi minat para peserta. Menariknya, topik yang dibicarakan membuat beberapa peserta berani

menyampaikan langsung pertanyaan mereka menggunakan bahasa internasional. Acara yang dimulai sekitar pukul 08.30 itu diawali pengenalan profil dokter Roger Tan. Selanjutnya, ada pemberian penghargaan yang diberikan Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi, kepada Dr. Roger Tan. Penghargaan itu diberikan atas kesediaan dokter asal Gleneagles

Hospital Singapura itu menjadi narasumber dan berbagi ilmu dengan masyarakat Banyuwangi. Selanjutnya, Roger mulai memaparkan materinya di hadapan 250 peserta. Dia mulai dengan penjelasan mengenai faktor penyebab terjadinya gagal ginjal. Faktor hipertensi dan kencing manis menjadi penyebab paling besar yang mempengaruhi kerusakan ginjal. Ditambah lagi, gaya

hidup tidak sehat dari pola makan, jenis makanan yang dimakan, dan jarang berolah raga, juga menjadi faktor penyebab gagal ginjal. Dokter lulusan National University of Singapore itu menambahkan, gagal ginjal sering diketahui saat fungsi ginjal sudah kurang dari 15 persen atau masuk kategori parah. Sehingga, dalam fase tersebut langkah yang bisa dilakukan hanya hemodialisis (cuci

darah) atau bahkan transplantasi (cangkok) ginjal. Namun, untuk mencegah hal itu terjadi, dokter berusia 43 tahun itu menyarankan agar peserta melakukan deteksi dini. Tanda-tanda kerusakan ginjal yang selama ini diketahui warga menurutnya banyak yang keliru, seperti mudah lelah dan sakit di seputar pinggang n Baca Ganti...Hal 35

LOMBA FOTO

Besok Temu Teknik BANYUWANGI - Lomba foto pengairan akan memasuki tahap temu teknik di kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan di Jalan Adi Sucipto 84C, Banyuwangi, Senin besok (19/10) pukul 15.00. Seluruh peserta wajib menghadiri temu teknik tersebut dengan memakai pakaian rapi. Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, DR. Guntur Priambodo, melalui Kepala Seksi (Kasi) Kerjasama Pemberdayaan Masyarakat, Donny Arsilo Sofyan, mengimbau seluruh peserta agar hadir dalam temu teknik tersebut. “Sebab, kita akan membahas ketentuan lomba secara mendalam,” ucapnya dikonfirmasi kemarin (17/10). Dalam temu teknik itu, informasi yang disampaikan akan bermanfaat bagi peserta, baik kalangan fotografer pemula maupun para penghobi. Narasumber datang dari beragam elemen, yakni jurnalis, profesional, dan perwakilan Dinas PU Pengairan n Baca Besok...Hal 35 RENDRA KURNIA/RABA

ADA APA LAGI

Kulakan Sabu Lewat Internet BANYUWANGI - Perkembangan teknologi yang semakin maju rupanya membuat pelaku kejahatan semakin kreatif. Seolah tidak ingin ketinggalan zaman, jaringan internet dan jejaring sosial mereka gunakan untuk melakukan tindak kriminal. Seperti bisnis terlarang yang dijalani Iis Handayani, 32, warga Perum Mas Gading Permai, Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Perempuan itu menjalankan praktik haram lewat media sosial. Dia kulakan narkoba jenis sabu-sabu lewat internet. Sayang, sebelum menikmati uang hasil penjualan sabu-sabu, perempuan itu diciduk Satuan Resnarkoba Polres Banyuwangi. Dia ditangkap di sebuah rumah di Dusun Muncar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi Iis ditangkap atas pengembangan satu pelaku lain n

PADAT: Penonton menyemut menyaksikan Banyuwangi Ethno Carnival di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, siang kemarin (17/10).

Menyemut Nonton Karnaval Kemanten BANYUWANGI - Perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2015 ini benar-benar mampu menyuguhkan tontonan yang menghibur kemarin (17/10). Dimulai pukul 13.00, karnaval budaya yang kali ini mengusung tema “The Usingnese Royal Wedding” tersebut sukses mengangkat busana pengantin

asli Banyuwangi menjadi suguhan apik bertaraf internasional dalam sebuah karnaval. “The Usingnese Royal Wedding” dipilih sebagai tema BEC tahun ke-5 ini dengan tujuan menunjukkan sebuah gambaran umum tentang busana adat pengantin masyarakat Banyuwangi n Baca Menyemut...Hal 35

SEMENTARA itu, banyaknya even yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dirasa mampu mendatangkan wisatawan lokal dan mancanegara ke Banyuwangi. Setahun terakhir yang kegiatan Banyuwangi Festival (B-

Fest) ini, kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Banyuwangi meningkat drastis. Itu versi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia n Baca B-Fest...Hal 35

Mengenal Lebih Dekat Sosok Dokter Roger Tan, Pakar Ginjal Asal Singapura Meng

Dalami Ginjal karena Anaknya Miliki Satu Ginjal Dr. Roger Tan dikenal sebagai salah seorang pakar ginjal yang mumpuni di Asia. Bagaimana keseharian dokter yang praktik di Gleneagles Hospital Singapore tersebut?

Baca Kulakan...Hal 35

FREDY RIZKI, Banyuwangi

RENDRA KURNIA/RABA

DINNER: RogerTan mencicipi menu belut goreng. http://www.radarbanyuwangi.co.id

B-Fest Genjot Kunjungan Turis

BEGITU tiba di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, pada Jumat sore lalu (16/10) sosok dokter Roger Tan Choon Hian yang awalnya dikira serius dan ingin diperlakukan khusus seketika luntur. Tiba dengan menggunakan kaus sporty, Roger

tampak begitu energik. Pembawaannya juga lumayan bersahaja. Bahkan, dalam perjalanan dari bandara menuju hotel, dia sengaja memilih duduk di kursi mobil paling belakang. Padahal, tim penjemput sudah mempersilakan dia duduk di kursi deretan tengah. Saat melintasi jalanan Banyuwangi, pria berkaca mata itu tampak begitu antusias. Hampir setiap detail bangunan dan sudut kota diamati dengan seksama. Dia pun memuji kota Banyuwangi yang menurutnya bersih untuk ukuran sebuah kota kecil di Indonesia. Begitu melewati papan-papan baliho tentang festival lari internasional yang akan diselenggarakan di Banyuwangi, dokter yang menyukai bunga

anggrek itu mengatakan lari adalah salah satu hobi yang dilakukannya sejak 20 tahun lalu. Saat itu Roger muda memiliki tubuh yang cukup gemuk. Lantaran malu dengan pasien dan teman-temannya, Roger mencari cara untuk mengecilkan tubuh. Akhirnya dia mulai melakoni rutinitas olahraga berlari. Sejak saat itu pula dia pun rutin berlari di sekitar rumah sakit tempatnya bekerja. Kebetulan di depan Gleneagles Hospital terdapat Singapore Botanical Garden yang sangat luas. Bahkan, dalam seminggu Roger menargetkan harus mengitari taman Botanical di sekitar tempatnya bekerja itu antara empat sampai lima putaran n

Kulakan Sabu Lewat Internet Mumpung WiFi Gratis Purna Tugas Dilepas Lewat Pedang Pora Jangan Lupa Sangunya, Ndan!

Baca Dalami...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

BERITA UTAMA

30

Jawa Pos

Minggu 18 Oktober 2015

Hari Ini Ulang Tahun Partai Demokrat Pengunjung AIL Digratiskan ROGOJAMPI - Puncak peringatan Ulang Tahun Partai Demokrat ke-14 akan diperingati secara meriah di Agrowisata Alam Indah Lestari, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, hari ini. Selain diisi pesta dan hiburan rakyat, peringatan

hari jadi partai berlambang Mercy itu juga akan dihadiri salah satu anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Jenderal (Purn) TNI Pramono Edhi Wibowo. Selain hadir dan memperingati hari jadi Partai Demokrat di Banyuwangi, mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu juga akan bertatap muka langsung dengan pengurus dan anggota legislatif (DPRD) Banyuwangi.

Pramono Edhi Wibowo sudah menginjakkan kakinya di Bumi Blambangan kemarin (17/10). Selain hadir dalam rangkaian hari jadi Partai Demokrat, Pramono menyempatkan diri menghadiri beberapa kegiatan di Banyuwangi. Salah satunya adalah kegiatan Banyuwangi Festival bertitel Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) di lapangan Taman Blambangan.

Kehadiran ipar Susilo Bambang Yudhoyono itu menjadi hal istimewa bagi Partai Demokrat dan masyarakat Banyuwangi. Sebab, kehadirannya persis berada di rangkaian puncak peringatan ulang tahun Partai Demokrat yang digelar tahun ini. Sebelumnya, partai tersebut sudah menggelar beberapa kegiatan, di antaranya upacara bendera, sosialisasi pilbup,

dan silaturahmi antaranggota. Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edi Hariyanto, mengatakan puncak peringatan ulang tahun partainya memang disuguhkan berbeda. Rangkaian kali ini merupakan puncak hari jadi partai ke-14. Sederet hiburan dan pesta rakyat digelar di Agrowisata Alam Indah Lestari. “Silakan semua datang dan bersama Partai

Demokrat,� katanya. Selain itu, Michael juga menegaskan posisi Partai Demokrat sebagai partai penyeimbang yang tidak memihak kekuatan yang ada. Partai Demokrat sesuai misi dan visinya terus berusaha menjadi partai yang prorakyat, tetap peduli, dan memberikan solusi terhadap semua problematika yang dihadapi masyarakat dan negara. (nic/c1/bay)

Musda FKMPI Sukses, Poliwangi Panen Pujian

BANYUWANGI—Musyawarah Daerah (Musda) Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI) V Jatim berhasil memilih koordinator baru. Dia adalah Eryc Tica Siti, mahasiswa Politeknik Negeri Kediri ini memimpin FKMPI periode 2015-2016. Dalam musda tersebut juga berhasil merumuskan sembilan program kerja utama. Di antaranya adalah FKMPI peduli terhadap tanggap darurat, dimana jika ada daerah terjadi bencana maka FKMPI akan siap terjun membantu meringankan korban bencana. Program lainnya adalah desa binaan. Sebelum ditetapkan menjadi sebuah desa binaan, terlebih dahulu di data desa yang benarbenar perlu ditingkatkan menjadi sebuah desa yang lebih baik. Biasanya ciri-ciri desa yang terdapat di daerah terpencil yang belum memiliki fasilitas pendidikan dalam jumlah yang memadai, selain itu desa yang tingkat ekonominya masih rendah.

desa binaan. “Ada sembilan program FKMPI ini yang dihasilkan dalam musda hari ini,� kata Ketua BEM Poliwangi Achmad Syukron makmun. Sementara itu, musda FKMPI ke-V Jatim resmi dibuka pada Jumat (16/10) di Kampus Politeknik Negeri Banyuwangi, Musda ke-V ini akan digelar mulai tanggal 16-18 Oktober 2015, tema yang diusung adalah Organization As a Mode to Build National Character. Sebagai tuan rumah, Poliwangi mengawali acara dengan pemutaran video paradise Banyuwangi untuk memperkenalkan kekayaan budaya Banyuwangi kepada peserta musda, dilanjutkan persembahan lima mahasiswa Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata dengan menampilkan Tarian Gandrung Marsan. Direktur Poliwangi Ir H Asmuji mengatakan musda merupakan wadah komunikasi dan koordinasi lembaga kemahasiswaan Politeknik yang bertaraf nasional dengan tujuan mewujudkan

dan menjaga persatuan dan kesatuan antar mahasiswa politeknik se-Indonesia. “Musda FKMPI ini momentum tepat untuk mahasiswa Poliwangi untuk saling bertukar informasi tentang dunia intelektualitas. Harapannya menjadi ajang diskusi-diskusi ilmiah; sharing ilmiah; kajian teknologi dan keilmuan serta pelatihan kreatifitas mahasiswa,� ujar Asmuji kemarin. Ketua BEM Poliwangi Achmad Syukron makmun mengatakan didalam musda ke-V ini panitia mendatangkan pemateri Drs. H.M. Affandi, MA dan Firdaus Malik, mantan sekjen FKMPI Indonesia yang memberikan materi tentang organisasi dan leadership. Musda hari terakhir diisi dengan kegiatan field trip ke Pulau Merah dilanjutkan dengan closing ceremony. Yudhistira perwakilan peserta musda dari Politeknik Negeri Malang memberikan apresiasi dari tuan rumah yang sangat luar biasa menyambut peserta musda. (*)

NIKLAAS ANDRIES/RABA

TERIMA KASIH: Belasan anggota Polri memasuki masa pensiun dilepas dengan prosesi pedang pora kemarin.

Purna Tugas Dilepas Lewat Pedang Pora BANYUWANGI - Belasan anggota Polres Banyuwangi yang memasuki masa pensiun alias purna tugas dilepas Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama Selasa kemarin (13/10). Dalam sebuah prosesi pedang pora, ada 13 anggota kepolisian yang menjalani wisuda purna tugas. Dari sejumlah mereka yang

pensiun, sebanyak lima di antaranya merupakan perwira dan sisanya adalah bintara. Ketiga belas purnawirawan itu memasuki masa pensiun tidak dalam waktu yang bersamaan. Mereka tercatat telah memasuki masa purna bakti sejak Mei hingga Oktober 2015. Pensiunan polisi itu dilepas dengan upacara khusus, yakni

pedang pora sebagai simbol pengabdian yang tidak pernah cacat. “Itu upacara penghormatan kepada para taruna polisi yang telah menjalankan tugas secara baik dan memenuhi kode etik kepolisian,� beber AKP Subandi, Kasubag Humas Polres Banyuwangi. Sebelum dilepas dengan prosesi pedang pora, mereka di-

kumpulkan di Aula Dhira Brata Mapolres Banyuwangi. Dalam kesempatan itu Bastoni Purnama mengucapkan selamat jalan dan semoga bisa menjalani kehidupan sebagai warga sipil. “Terima kasih sudah mengabdi sebagai anggota polisi dengan baik. Semoga ini bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat,� pesannya. (nic/c1/aif)

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Banyuwangi

Malang

Luas 335 m2

Suzuki Ertiga

All New Xenia

Grand Livina / Evalia

DIJUAL Suzuki Ertiga/karimun tahun 013/06/011 htm/pth PMK hrg 139/79/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 htm/pth PMK hrg 118,5/128,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Grand Livina/evalia tahun 011/013 htm/pth PMK hrg 137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Mitsubishi Pajero

Daihatsu Grand Max

Nissan Grand Livina

DIJUAL Mitsubishi Pajero sprot GLX 4x4 tahun 012 htm km 60 ribu (solar) m/t PMK hrg 277,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Daihatsu Grand Max tahun 013 slv/ pth PMK hrg 99,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

NISSAN Pesta DP Ringan Grand Livina DP Awal 41 juta.an menjadi 16 juta.an Hubungi Dian 085 204 927 775

ISTIMEWA

POSE BERSAMA: Perwakilan FKMPI se-Jatim usai musda di Kampus Poliwangi.

Dijual Tanah luas 335m2 SHM. diblkg TMP Banyuwangi Hub. 0811394175

Lingk. Parse Dawuhan

Olehsari Dijual cepat Rumah Modern Minimalis PLN Gg. 1 Rt.II/Rw.II Ling. Parse Dawuhan LT:198, LB:138 3KT, 2KM Garasi IMB SHM Hub. 085640256802 / 081356354608

Bumi Ayu

Djl Tanah Pnggr Jalan Raya Olehsari Luas 400 m2, SHM, Hub: 087806620001 TP Djl Rmh Lok. Jantung Kota Bwi, Dkt Fasum, Fas:Musholla,GarasiLuas,R.Tamu,R.Keluarga, 3 KT, PDAM & Smr Bor (Air Jrnh), 2 KM, 1 Dpr, Gudang, SHM H: Bu Lia 08124946056

Djl Rmh Minimalis Lok di Jntng Kota Malang, Dkt Kmps ABM,Unibraw,Widyagama,Dkt Psr Blimbing,Dkt carefour,Pertokoan&Perbankan, SHM, Bp. Agus 082141496296

Djl cpt rmh bumi ayu F1 Stb. LT.9x17m LB.100m2 SHM 2KT 1KM Hub:081249437798

BANYUWANGI Gintangan Dijual T/B SHM 359/250 M2 gintangan rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang

Gladag Dijual T/B SHM 110/110 M2 gladag rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PA5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 DAT, KENCANG • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Dijual T/B SHM 255/150 M2 ketapang Kalipuro Barat Pom Bensin Kapuran Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang

Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfir masi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Djl Tnh L 1600m2 (20x80) Jl. Raya Kabat Rogojampi H. 2,5 jt/m2 Ng H: 087802186847

Perum Kalipuro Asri Dijual T/B SHM 120/90 M2 Perum Kalipuro Asri BWI Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang

Macan Putih Dijual Tanah SHM 3.120 M2 Macanputih Kabat arah ke Licin Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Jl. Raya Kabat

Ketapang

J

Djl LT Âą 14.000 m2 Jl. Protokol Yos Sudarso Bwi Hub. 085230531870

HATI-HATI

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Jl. Yos Sudarso

J Wartawan

!

Hlg STNK P 2883 VJ an Tekad Hariyanto, Jl. Hayam Wuruk RT. 01/04, Penataban

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

! " # $

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Minggu 18 Oktober 2015

31

Sprinter Kenya Rajai Lintasan 10 K EVEN lari maraton bertajuk Banyuwangi International Run 2015 menjadi ajang pembuktian bagi sprinter luar negeri. Pelari asal Kenya mendominasi dalam perebutan juara pada kelas 10 K dan 5 K kemarin. David Mutai finis di posisi terdepan pada kategori 10 K putra. Dia sukses finis tercepat dengan catatan waktu 32 menit 6 detik. David Mutai mengisi, 29, asal Kenya menjadi jawara kategori 10 kilometer dengan catatan waktu 32 menit 6 detik. Sedangkan, pada kategori 5 K putra direngkuh rekan senegara David yaitu Charles Kipsang. Sprinter satu ini sanggup menyelesaikan waktu tercepat dengan hanya 16 menit 10 detik. Pada kategori 10 K women, sprinter asal Kenya juga sanggup mengunci finis tercepat. Dia adalah Edinah Koech yang mengumJAWARA: Pelari Kenya David Mutai pulkan waktu tercepat finis tercepat di lintasan 10 K. yaitu 37 menit 35 detik. Sedangkan, pada kategori 5 K women dimenangkan Zeine Ihsani. Sprinter non lokal itu meraih posisi terdepan dengan capaian 22 menit, 41 detik. Pada kategori 5 K pelajar putra, juara menjadi milik Fajar Gilang dengan catatan waktu 19 menit, 47 detik. Dan untuk kategori 5 K pelajar putri, juara pertama dinobatkan kepada Septa Ari dengan waktu 25 menit 10 detik. Kompetisi lari international tersebut diikuti sekitar seribu peserta. Para sprinter itu terdiri dari berbagai daerah di tanah air. Tercatat ada 7 sprinter asal Kenya yang ikut berpartisipasi dalam even tersebut. Lomba lari internasional yang pertama kali digelar ini melengkapi agenda Banyuwangi Festival. Meski baru pertama digelar lomba ini berhasil menarik animo peserta dari luar kota Banyuwangi. Banyuwangi International Run itu berlangsung sukses. Even yang mengangkat tema Run and Enjoy The Culture itu menyita perhatian dari berbagai pihak. (ton/*/als)

PENUH SESAK: Penonton memadati sepanjang jalur yang dilalui peserta Banyuwangi International Run 2015.

FOTO-FOTO: ALI NURFATONI & RENDRA KURNIA/RaBa

SPORT TOURISM: Bupati Abdullah Azwar Anas (dua dari kiri) dan Wabup Yusuf Widyatmoko (kanan) bersama peraih juara Banyuwangi International Run lintasan 10 K kemarin.

Banyuwangi International Run 2015

Sukses Besar dan Spektakuler BANYUWANGI – Meski baru pertama kali digelar, Banyuwangi International Run 2015 berlangsung sukses dan spektakuler. Even dengan konsep pariwisata berbasis olahraga (sport tourism) itu berakhir manis. Lomba lari tersebut terselip pesan khusus yaitu Berlari Untuk Berbagi (BUB). Even itu diramaikan sekitar seribu peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Lintasan yang dilalui kawasan perkotaan dan melewati Pantai Boom, yang menjadi destinasi wisata Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas melepas para peserta di depan Pendapa Shaba Swagata Banyuwangi, kemarin pagi. Setelah itu, para peserta menempuh jalur perkotaan. Even tersebut tampak meriah dengan aneka pertunjukan seni dan budaya di sepanjang rute. Setidaknya tercatat ada 32 titik yang menampilkan kesenian tari gandrung, hadrah, barong dan gamelan. Ratusan anak-anak juga kompak

DI TEPI TAMAN: Para peserta melintasi area Taman Sritanjung depan MAB.

menampilkan gerakan senam khas daerah untuk menghibur para peserta. Bahkan di sepanjang jalan dipenuhi oleh masyarakat yang ikut memberikan semangat pada para pelari. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menyambut baik kehadiran para kontestan yang meramaikan even tersebut. ‘’Selamat datang di Banyuwangi. Ini adalah bagian dari Banyuwangi dan BUB serius dalam mengusung sport tourism,’’ kata Anas.

Banyuwangi memang gencar melakukan serangkaian promosi wisata. Menurut Anas, even tersebut bisa membangkitkan semangat berolahraga. Ini sekaligus mengajak para peserta untuk melihat dari dekat keindahan Banyuwangi. Dalam acara seremonial, Bupati Anas didapuk menyerahkan trofi kepada juara 10 K putra yang diraih David Mutai. Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko dan pengusaha muda sukses, Sandiaga Uno bergantian memberikan hadiah kepada para juara kelas elite itu. (ton/*/als)

DI TEPI PANTAI: Para peserta melintasi kawasan Pantai Boom kemarin.

Ikuti 10 K, Guntur Emosional Ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi itu tampil pada kategori 10 K putra. Hasilnya, tokoh olahraga itu sukses menembus 20 besar. Ya, ketua BRCC itu lebih dikenal dengan hobinya yaitu balap sepeda. Tapi, dia ternyata mempersiapkan diri dengan matang dalam menghadapi perhelatan lomba lari tersebut. Dia tampak emosional saat sukses mencapai garis finis di depan Pendapa

BANYUWANGI International Run 2015 memang menyita perhatian. Banyak sprinter kelas kakap bersaing dalam even lomba skala internasional itu. Momen tersebut ternyata tidak dia-siakan oleh kalangan pejabat untuk ikut berpartisipasi. Salah satunya yang beraksi adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan, Banyuwangi, Guntur Priambodo.

AKHIRNYA FINIS JUGA: Kadis PU Pengairan Guntur Priambodo (kanan) bersama kepala dinas lainnya ikut menjadi peserta.

Shaba Swagata, Banyuwangi itu. Berkat persiapan yang matang itu, kondisi fisiknya terlihat bugar dan nyaris tanpa kelelahan. Dia rupanya memiliki resep khusus dalam menjaga stamina. Salah satunya rutin berolahraga. ‘’Jangan sampai menghilangkan kebiasaan berolahraga. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat,’’ ujarnya lantas tertawa. (ton/*/als) RAMADA KUSUMA/RaBa


RADAR BANYUWANGI

BUDAYA

34

Jawa Pos

Minggu 18 Oktober 2015

Muharam Oleh Kazuhana El Ratna Mida*

M

ATA tajam itu terus menatap. Penuh kesal. Sesekali menarik napas dan mengembuskannya dengan kasar. “Bocah cilek dikandani wongtuo kok gak nurut.” Cerutunya mengepulkan asap. “Pokokke bapak orak setuju.” Tatapannya berkilat. “Eleng, Mid. Pamali gegawean sasi suro.” Khamid hanya diam bergelut dengan hatinya. Dia harus mencari cara yang baik untuk menjelaskan perihal mitos dan bid’ah yang seharusnya tidak diimani itu. Agar tidak menyinggung bapaknya. Muharam itu bulan berkah. ~*~ Khamid menghela napas. Tidak habis pikir saja. Entah kenapa hal-hal yang berbau mistis dan konyol itu disangkutpautkan dengan bulan Muharam—kalau orang Jawa menyebutnya Suro. Diidentikkan dengan bulan yang penuh bencana, kesialan dan musibah. Sehingga warga harus mengantisipasinya dengan ruwatan—pembersihan. Harus mencuci gaman misalnya. Atau tolak balak. Yah, kalau tolak balak dengan cara sesuai syariat sih tidak masalah. Tapi, kenyataan yang ada ke-bid’ah-an yang lebih meraja. Bahkan mendekati syirik. Ah, apakah itu boleh? Belum lagi masalah kesialan tentang acara walimah yang dilarang di bulan Muharam— khususnya daerah Jepara. Pamali katanya. Kalau tetap nekat juga, bisa jadi biduk rumah tangganya tidak akan tenteram. Atau ..., salah satu bahkan dua mempelai meninggal dunia. Konyol sekali. Itulah yang ada di kepala Khamid. Kenapa harus menyalahkan bulan Muharam? Bencana atau musibah ada itu ya karena memang sudah ketentuan Allah. Bukan karena waktu apalagi disangkutkan bulan yang membawa kesialan. Muharam itu bulan berkah. Itulah yang diyakini Khamid.

Sebagaimana yang diterangkan gurunya ketika nyantri. “Satu tahun itu ada 12 bulan. Ada empat bulan mulia dalam penanggalan Hijriah. Yaitu; Zul Qa’dah, Dzul Hijjan, Muharram dan Rajab. Kita harus mengisi bulan-bulan itu dengan memperbanyak amalan ibadah. Seperti puasa sedekah dan menyantuni anak yatim.” “Sudah, Mid. Anut bapakmu ae. Jangan mencari perkara.” Bu Pingit—ibu Khamid menepuk pundak putra keduanya. Membuyarkan segala lamunan yang sedari tadi menjajah. “Tapi, Bu—,” Khamid tidak meneruskan ucapannya. Pandangannya tertubruk raut wajah sang ibu yang begitu cemas. “Mid, tunggulah sampai bulan Sapar. Bisakan?” Bu Pingit menatap Khamid dengan lekat. “Kamu ini tiba-tiba ingin menikah. Apa kamu—,” Nyi Pingit lidahnya terasa kelu. “Astagfirullah hal adzim, Bu. Khamid masih punya iman. Apa gunanya mondok kalau akhlak tetap seperti hewan.” “Yo wes, nunggu sampai Sapar tidak jadi masalah, kan? Kenapa harus buru-buru ingin menikah di bulan Suro ini. Seperti tidak ada bulan yang lain.” “Khamid hanya ingin menjalankan sunah Nabi, Bu. Kalau sudah mampu kenapa harus ditunda-tunda?” Brak! Meja dipukul dengan keras, membuat Khamid dan Bu Pingit kaget dan menatap asal suara. Pak Karno—bapaknya Khamid menatap bulat-bulat pada putranya itu. sedari tadi dinasihati ternyata tidak mempan juga. “Koe iki arep dadi opo to, Mid. Dikandani wongtua kok gak gelem gugu. Gunane kue mondok iku opo?” Pak Karno membetulkan letak kacamatanya. Khamid hanya diam sambil menunduk. Khamid memilih mengalah. Meninggalkan bapaknya. Dia butuh ketenangan, begitupun sang bapak. Kalau dia ikut ngo-

tot maka yang ada hanyalah debat kusir yang tidak akan ada jalan keluar. Khamid memegang keningnya beberapa kali. Berpikir. Mencari solusi yang terbaik. Dia harus memberikan pengertian agar bapaknya yang memang masih memegang teguh adat Jawa itu tidak tersinggung. ~*~ Bukan tanpa alasan kenapa tiba-tiba Khamid ingin segera melamar Ningsih—gadis lembut yang dikenalnya ketika mondok dulu. Dia tidak mau perasaannya itu berbuah fitnah jika tidak segera menghalalkannya dalam ikatan pernikahan. Lagipula, kata Nabi Muhammad kalau memang sudah mampu maka bersegeralah untuk menjalankan sunah itu. Apalagi dia pun sudah bisa dibilang mapan untuk masalah keuangan. Profesinya sebagai guru cukuplah untuk biaya pernikahan. Kenapa niat sucinya harus terhalang karena mitos yang tidak sahih itu? Khamid tidak habis pikir. Namun pada kenyataan yang ada kuatnya adat Jawa yang dipegang sang bapak memang menjadi ganjalan untuk menuju surga karena Allah. Dan dia harus menjelaskan duduk perkara agar bapaknya mengerti. Bahwa menikah di bulan Muharam bukanlah kesialan atau bencana. Tapi anugerah. Karena bulan itu sejatinya bulan pilihan yang istimewa. “Kamu itu sungguh keras kepala, Mid.” Pak Karno mengepulkan asap dari mulut. Menatap Khamid yang sepertinya belum menyerah soal permintaannya untuk melamarkan Ningsih. “Kowe ngerti rak ...,” Pak Karno kembali mengisap cerutu itu. Masih menatap lekat. Khamid hanya mendengarkan dengan diam. Dia harus sabar. Yah, lagi-lagi cerita dongeng tentang masalah bulan Muharram akan kembali didengar. Kali ini bapaknya menceritakan tentang Isah—tetangga yang akhirnya meninggal ketika di-

nikahkan di bulan Muharram. Lalu sang ibu ikut menceritakan tentang Kang Soleh yang rumah tangganya tidak tenteram karena dulu juga tidak mau menuruti nasihat orang tua. Percekcokan sering terdengar dan kabar terakhir katanya Kang Soleh selingkuh dan istrinya meminta cerai. “Kamu ingin mengulang kejadian yang sama? Menjadi anak durhaka?” “Bukan begitu, Pak, Bu. Kalau menurut Khamid semua itu bukan karena bulan Muharam, tapi memang sudah takdir dari Allah. Kebetulan saja terjadi di bulan itu.” Khamid menjelaskan dengan lembut. Khamid menghela napas. “Bukannya mau menggurui, Pak.” Kini dia menatap ibu dan bapaknya bergantian. “Khamid hanya takut pada Allah dan berserah padaNya,” lanjutnya. “Kalau dalam kitab-kitab yang dulu Khamid pelajari tidak pernah menyebutkan larangan untuk menikah di bulan Muharam atau keharusan memandikan gaman.” Khamid menarik napas sambil melirik bapaknya yang terlihat berang. “Di Al-Quran juga tidak menjelaskan masalah itu. Nabi pun tidak pernah mencontohkan. Hal ini malah menjadi bi’dah yang tidak baik.” “Kepercayaan tinggi dari warga sendirilah yang sejatinya membuat segala kejadian seperti yang diberitakan. Semua hanya sugesti.” Khamid menarik napas. “Selama ini Bapak yang mengajari Khamid belajar mengaji, mengkaji berbagai ilmu. Bukankah dulu Bapak pernah bilang, kita boleh melakukan ritual sebagaimana adat Jawa yang ada, tapi jangan sampai mengimaninya dan berbuah syirik.” Pak Karno menatap putranya. Lekat. Lalu menarik napas panjang. Putranya ini semakin pintar dalam bermain kata. Memahami berbagai ilmu dan budaya dalam sudut pandang yang berbeda. Dadanya bergemuruh. Matanya

berkaca-kaca. Bu Pingit pun merasakan hal sama. Apa yang dikatakan putranya memang benar. Mereka saya yang terlalu ngotot dengan adat budaya yang sudah menjalar sejak zaman dulu. “Yo wes. Kalau itu memang keputusanmu bapak maupun ibu sudah tidak bisa menghalangi niatmu. Bapak manut. Semoga segala urusan dimudahkan oleh Allah.” Khamid bernapas lega tidak lupa mengamini doa bapaknya. ~*~ Suara azan Magrib menggema dan panggilan Ningsih membuyarkaan Khamid dari kisah masa lalu. Kejadian satu tahun silam. Kini Muharam telah menyapa lagi. Dia masih bersama Ningsih ditambah Nilam gadis kecilnya. Hanya Allah-lah yang patut dipercaya, bukan berbagai mitos yang meraja, hingga takut mengambil langkah. *) Alumnus Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Unisnu Jepara.

Perkilo Cuma Rp 35 Ribu, Bisa untuk Tiga Orang Kerang Kiloan Bang Jono BANYUWANGI – Sejak dilaunching pada 15 Oktober lalu, warung Kerang Kiloan Bang Jono ramai dikunjungi pembeli. Menjadi pendatang baru dalam bisnis kuliner di Banyuwangi justru membuat penasaran para penikmat kuliner untuk mencoba kenikmatan menu spesial yang ditawarkan warung yang terletak di Dapur Oesing (Selatan Roxy) Banyuwangi itu. Seperti yang diutarakan Diana, warga Rogojampi, yang awalnya mengetahui warung Kerang Kiloan Bang

Jono saat lewat di Jalan Ahmad Yani Banyuwangi. “Saya kira jualan kerang mentah, karena tempatnya terbuat dari box kontainer. Tapi setelah sore hari saya lewat, eh..ternyata warung. Karena penasaran, saya langsung mampir,“ ujarnya. Menurut Diana, selain menu spesial kerang yang disajikan sangat lezat dan nikmat, tempatnya sangat asyik dan nyaman. “Apalagi harganya sangat murah,“ tambahnya. Memang warung Kerang Kiloan Bang Jono memiliki pilihan menu yang

NANDA NISA APRILIA IPUNX SE-PHOTOGRAPHY FOR RABA

Pengantin Kaum Bangsawan

Kelas Menengah untuk Mupus Braen

Seblang Bakungan Penolak Bala

SEKAR Kedaton Wetan merupakan upacara adat untuk pengantin kaum bangsawan yang nantinya akan diperagakan penampil dengan kostum dominasi warna hijau dan perak. Dan Rokip mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) Manajemen Bisnis Pariwisata mampu mengenakannya dengan baik. (*)

NANDA NISA APRILIA, mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) program studi Managemen Bisnis Pariwisata mengenakan custom Mupus Braen Blambangan. Didominasi warna merah, hitam dan emas, Mupus Braen merupakan upacara adat pengantin masyarakat kelas menengah. (*)

SEBLANG Bakungan tema BEC 2014, merupakan upacara penyucian desa. Upacara ini dilakukan satu malam, tepatnya pada satu minggu setelah Hari Raya Idul Adha. Tujuan dari tari ini adalah menolak balak. Prosesi diawali ider bumi, yaitu parade oncor (obor) berkeliling desa yang diikuti penduduk desa. Seblang Bakungan diperankan oleh Roni Sianturi mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi (*)

ROKIP

RONI SIANTURI RENDRA RABA

IPUNX SE-PHOTOGRAPHY FOR RABA

menggugah selera, yakni kerang hijau, kerang dara dan kerang batik dengan aneka saus seperti Gajah Oling (sambal balado), Sayu Wiwit (bumbu sate), Pecah Manggis (asam manis), Wedi Ireng (saus tiram), Paras Gempol (bumbu gulai) dan Sweet Mayo (mayonnaise). Beragam pilihan menu tersebut dijual cukup murah, yakni mulai Rp 35 Ribu perkilogram, dan bisa dinikmati untuk tiga orang. “Jadi kita hanya menghabiskan Rp 12 ribu per orang,“ pungkas Diana. (*/als)

DIAN EFFENDI/JP-RABA

RAMAI: Warung Kerang Kiloan Bang Jono di Dapur Oesing (Selatan Roxy) Banyuwangi selalu ramai dikunjungi penikmat kuliner.

Diah Ayu Wijayanti, Mupus Braen 11

Tri Setia Putra Bintara, Mupus Braen,1

Sanggar Seni Kromo Sono Budoyo, Bangorejo

SMA Negeri 1 Glagah, Banyuwangi

ANAK pasangan Tuu Mariyono dan Ririn Dwi Setyowati ini tampil sangat memukau dalam pelaksanaan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) The Usingnese Royal Wedding 2015 kemarin (17/10). Memakai kostum Mupus Braen hasil ciptaan ibunya sendiri, membuat Diah merasa bangga dan tampil percaya diri.

UNTUK Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) tahun 2015 ini, SMA Negeri 1 Glagah, Banyuwangi memberi kepercayaan kepada siswa kelas X IPA 3 ini untuk tampil mengenakan kostum Mupus Braen. Kepala SMA Negeri 1 Glagah, Drs Sudiwinoto MSi merasa bangga atas penampilan Tri Setia dihadapan ribuan penonton yang menyaksikan BEC kemarin (17/10).


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Minggu 18 Oktober 2015

BERITA UTAMA

35

Waspadai ketika Air Seni Berbuih n GANTI... Sambungan dari Hal 29

Menurutnya, cara mudah melihat tanda gagal ginjal adalah kaki bengkak, kencing darah,

kencing berbuih banyak, dan pemeriksaan langsung ke lab dokter. Setelah menjelaskan tentang fenomena gangguan ginjal, Roger menjelaskan beberapa solusi penanganan gagal ginjal yang

selama ini dilakukan terhadap pasien, baik yang menggunakan obat-obatan, pemberian terapi pengaturan pola hidup, maupun dengan cangkok ginjal. “Ada banyak metode yang bisa dila-

kukan, tapi yang terbaik tetaplah pencegahan,” terang Roger. Usai pemaparan, ada sekitar tujuh peserta yang menyampaikan pertanyaan dalam dua sesi. Salah satu pertanyaan yang

muncul adalah tentang keraguan atas pernyataan Roger yang menyebut orang dengan satu ginjal tetap bisa hidup normal. Pertanyaan itu disampaikan salah satu dosen Stikes Banyuwangi. menurut pandangannya, pasien yang hanya memiliki satu ginjal tentu berbeda dengan orang yang punya dua ginjal. Pertanyaan yang disampaikan dalam bahasa Inggris itu langsung direspons dengan jawaban lugas. Menurut Roger, jika seseorang memiliki satu ginjal, maka lambat laun ukuran ginjal itu akan membesar. Akhirnya, fungsi satu ginjal itu sama dengan dua ginjal. Dengan penanganan yang tepat, si pendonor ginjal tetap dapat hidup dengan normal. “Memang ada beberapa hal yang harus dihin-

dari dan dilakukan pasien dengan satu ginjal. Tapi, semua bisa berjalan normal,” katanya. dr. Taufik Hidayat, kepala RSUD Blambangan, mengajukan pertanyaan seputar harga operasi transplantasi ginjal. Roger dengan terbuka menjelaskan, biaya yang diperlukan sekitar 80.000 dolar Singapura (SGD) atau sekitar Rp 800 juta. Meski mahal, dia menjelaskan, nilai itu jauh lebih murah daripada biaya tindakan serupa di Australia, Amerika, dan Eropa. Berbagai jawaban yang disampaikan pria berkewarganegaraan Singapura itu pun dirasa cukup memuaskan para peserta. Terlihat dengan banyaknya aplaus yang mengiringi jawaban dokter Singapura tersebut. Me-

ski tidak semua penanya bisa diakomodasi karena waktu terbatas, tapi secara keseluruhan peserta tampak dapat menyerap materi yang bagi mereka cukup berharga. “Jarang ada penjabaran dari narasumber sejelas ini, jadi terlihat kualitasnya sebagai dokter kelas internasional,” ujar Windhy B. Surya Putri, salah seorang mahasiswa Stikes Banyuwangi. Sementara itu, usai acara, panitia menyediakan sesi foto bersama narasumber. Selain itu, ada juga kuis dari panitia yang menyediakan hadiah berupa satu unit telepon genggam. Namun, bagi peserta yang tidak memperoleh hadiah, panitia tetap menyediakan suvenir di map para peserta. (fre/c1/bay)

Dibekuk dari Pengakuan Tersangka Lain n KULAKAN... Sambungan dari Hal 29

RENDRA KURNIA/RABA

MENYEMUT: Penonton pawai Banyuwangi Ethno Carnival memadati ruas Jalan Veteran Banyuwangi siang kemarin.

Tahun Depan Tampilkan History of Sri Tanjung n MENYEMUT... Sambungan dari Hal 29

Perhelatan BEC 2015 kemarin terbagi menjadi tiga sub tema busana pengantin, yakni sekar kedaton, sembur kemuning, dan mupus braen Blambangan. Selain tiga sub tema tersebut, hadir pula barisan peserta BEC cilik yang mengusung tema “Pengapit Kemanten” atau dayang. The Best BEC 2014 juga ditampilkan dalam perhelatan BEC 2015 kemarin. Tidak ketinggalan, dalam iring-iringan peserta BEC kemarin juga disuguhkan display tema BEC tahun depan. Tahun depan tema yang diusung adalah “The History of Sri Tanjung”. Pada barisan paling belakang ditampilkan dua talent yang menjadi Sidopekso dan Sri Tanjung. Dalam iring-iringan tersebut ada penari gandrung bule. Tema busana pengantin asli Banyuwangi memang benar-

benar membuat masyarakat lebih tahu bahwa Banyuwangi memiliki busana pengantin lokal yang tak kalah bagus dibanding busana pengantin daerah lain. ”Ternyata busana pengantin lokal Banyuwangi ini bagus juga ya. Saya rasa busana pengantin lokal Banyuwangi ini tidak kalah dengan busana pengantin lokal daerah lain,” kata Dyah Ayu Wulandari, 24, salah satu penonton asal Kecamatan Cluring. Selain menjadi kebanggaan penonton, perhelatan BEC kemarin juga membuat tamu undangan yang hadir tampaknya terpukau. Kursi-kursi tamu undangan di dalam Taman Blambangan dan Jalan Veteran tampak penuh tamu undangan. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata republik Indonesia (Kemenpar RI), Esthy Reko Astuty, yang mewakili Menpar RI, Arief Yahya, yang tidak

bisa hadir, dalam sambutannya mengaku sangat takjub dengan hadirnya ribuan masyarakat menyaksikan perhelatan BEC. ”Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ini dapat merangsang dampak ekonomi di Banyuwangi,” kata Esthy. Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas, mengatakan BEC merupakan sebuah jembatan budaya tradisional dengan budaya modern. Anas mengakui bahwa melalui BEC pengembangan budaya lokal akan terus dikembangkan di tengah berkembangnya budaya global. ”BEC tahun keempat dan kelima ini sudah berada di tempat yang terhormat di hati masyarakat Banyuwangi. Dan juga sudah mendapatkan respons yang positif dari masyarakat dunia,” kata Anas. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, meski karnaval BEC digelar sejak pukul

13.00, masyarakat sudah memenuhi jalan-jalan protokol yang dilewati peserta BEC sejak pukul 12.00. Meski panas begitu menyengat tidak menyurutkan niat para penonton menyaksikan perhelatan BEC 2015. Perlu menjadi catatan, banyak penonton tanpa id card dengan mudah masuk ke area kursi tamu undangan dan tempat awak media serta tempat khusus fotografer. Hadirnya penonton tanpa tanda pengenal itu dirasa cukup mengganggu para awak media yang sedang bertugas. Bagaimana tidak, saat peserta BEC hendak turun dari panggung, banyak penonton yang maju dan mendekat ke arah peserta. Tidak jarang para petugas harus menghalau para penonton yang nekat itu. Namun, meski beberapa kali dihalau, beberapa penonton tersebut tetap maju dan mendekati peserta. (tfs/c1/bay)

Tersangka yang mencokot Iis adalah Agus Supriyanto, 35, warga Dusun Patoman Timur, Desa Patoman, Kecamatan Rogojampi. Sebelumnya, Agus ditangkap di sebuah rumah di Villa Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Dari tangan Agus, polisi menyita dua paket sabu seberat 1,57 gram, 1 pipet kaca, bong, sedotan, satu bungkus rokok, ponsel Nokia, aluminium foil,

dan satu unit motor Honda Vario 125 warna putih bernopol P 6982 YH. Berdasar pengakuan Agus, polisi mendapati nama Iis Handayani. Dia diduga menjadi pemasok sabu kepada Agus. Tidak lama berselang, Iis berhasil diciduk. Iis akhirnya buka suara bahwa sabu yang dijual kepada Agus merupakan kiriman seseorang yang dikenalnya lewat Facebook. “Agus merupakan jaringan Iis. Sabu yang didapat Agus berasal dari perempuan tersebut. Iis

mendapatkan sabu itu dari lelaki berinisial BD yang dikenal lewat Facebook,” beber AKP Agung Setyo Budi, Kasatnarkoba Polres Banyuwangi. Keduanya transaksi saat chatting di media sosial tersebut. Setelah disepakati besaran barang dan nominal harga, pembayaran dilakukan dengan cara transfer ke bank. Pengiriman barang dilakukan dengan pola ranjau. Sebuah rumah makan di Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, dipilih sebagai lokasi menyerahkan sabu tersebut. (nic/c1/bay)

Seluruh Peserta Wajib Hadir n BESOK... Sambungan dari Hal 29

Pemaparan ketiga narasumber tersebut diharapkan memberikan pandangan baru tentang karya foto. “Nah, temu teknik ini harapannya peserta sudah siap dari segi teknik,” ujar Donny. Adapun ketentuan lomba yang utama adalah orisinalitas atau keaslian foto. Selain itu, foto juga belum pernah dipublikasikan atau diikutkan kompetensi foto apa pun. Sejumlah hal mengenai olah teknik sesuai ketentuan lomba juga akan disampaikan dalam

temu teknik itu. Itu menyangkut pengaturan brightness, kontras, burning, dan cropping. Donny menambahkan, foto yang diserahkan berupa soft copy dengan format JPEG dan hard copy dengan ukuran tertentu. Oleh karena itu, kegiatan temu teknik tersebut sangat penting dihadiri agar mengetahui lebih detail penjelasan mengenai olah teknik. Seperti dibertikan sebelumnya, lomba foto pengairan ini mengusung tema “Wisata Air, Irigasi, dan Konservasi”. Lokasi pengambilan foto tidak terbatas asal masih di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Lokasi objek foto,

kata Donny, tidak harus yang sudah eksis. “Kita bisa gunakan lokasi yang tidak pernah diekspos sama sekali dan memiliki view yang bagus. Ternyata itu sangat banyak di Banyuwangi. Diharapkan, peserta bisa mengeksplorasi potensi-potensi lokasi seperti itu,” tuturnya. Informasi terbaru, panitia masih membuka pendaftaran besok. Donny berharap kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik bagi yang ingin mendaftar tapi pendaftaran telah ditutup. Total hadiah lomba ini mencapai Rp 45 juta dan memperebutkan piala bupati. (cin/c1/bay)

BEC Bisa Dicontoh Daerah Lain n B-FEST... Sambungan dari Hal 29

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Esthy Reko Astuty, mengatakan berdasar data Kemenpar, kunjungan wisatawan ke Banyuwangi setahun terakhir meningkat drastis. Tren ini terjadi karena banyak even yang diadakan Pem-

kab Banyuwangi. Pihaknya juga mengapresiasi yang telah dilakukan Pemkab Banyuwangi. Kunjungan wisatawan mancanegara ke Banyuwangi juga meningkat drastis setahun terakhir, yakni sampai 250 persen. Sementara itu, kunjungan wisatawan Nusantara meningkat 5 persen dalam setahun terakhir. ”Setahun ini sudah ada 1,6 juta wisatawan Nusantara yang ber-

kunjung ke Banyuwangi. Wisatawan mancanegara ada 300 ribu lebih,” ujar Esthy dalam sambutannya. Selain even-even yang digelar Pemkab Banyuwangi, pesona alam dan budaya yang dimiliki Banyuwangi dirasa sangat potensial untuk dikembangkan. Pihak Pemkab Banyuwangi juga dirasa telah memberikan service yang baik dalam mengolah dan mengem-

bangkan potensi alam dan budaya yang dimiliki Banyuwangi. ”Kalau produk wisata alam terus kita lestarikan, maka tentu akan menimbulkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya. Khusus BEC, karena dirasa sukses dan makin dikenal dari tahun ke tahun, BEC juga bisa dijadikan contoh bagi daerah lain di Indonesia yang ingin mengembangkan budaya lokal. (tfs/c1/bay)

Hobi Olahraga Lari dan Memelihara Bunga Anggrek n DALAMI... Sambungan dari Hal 29

“Waktu itu badan saya cukup besar, saya jadi kesulitan. Kemudian, saya pilih olahraga lari yang akhirnya terus saya lakukan sampai sekarang,” katanya. Nah, begitu tiba di Hotel Ketapang Indah, beberapa hal yang diamati dokter ahli cangkok ginjal itu adalah tanaman anggrek di beberapa sudut hotel. Dia pun menceritakan bahwa dari sekian banyak hobi, memelihara anggrek adalah favoritnya. Dia menjelaskan bahwa sebagian besar rumahnya dihiasi koleksi bunga anggrek. Bahkan, di kantornya pun ada bunga anggrek. ‘’Bunga itu bisa bertahan sampai enam bulan. Luar biasa,

enam bulan lamanya,” tegasnya. Sambil memegangi daun bunga anggrek di lobby hotel, Roger mengatakan bahwa anggrek putih adalah tanaman yang sangat disukai. Ada keindahan tersendiri baginya, apalagi jika anggrek miliknya bisa berbunga. “Di rumah saya memiliki banyak koleksi anggrek, tapi saya harus berhati-hati karena anak saya merawat kelinci yang dilepas ke mana-mana,” ujarnya sambil tersenyum. Begitu seminar berlangsung keesokan harinya, Roger tampak bersemangat memberikan materi mengenai solusi dari masalah gagal ginjal. Bahkan, beberapa kali dia mengatakan bahwa mendonorkan ginjal adalah cara yang cukup baik untuk dapat menolong pasien. Itu tidak

berisiko tinggi bagi pendonornya. Pernyataannya itu sempat membuat peserta kebingungan. Sebab, selama ini pendonoran ginjal di Indonesia adalah sesuatu yang mungkin sangat dihindari. Sebab, meski dapat menolong orang lain, pendonor mengkhawatirkan kondisinya sendiri. Tetapi, Roger beberapa kali mematahkan kekhawatiran itu. Menurutnya, justru itulah alasan kenapa Tuhan memberikan dua ginjal kepada manusia. Yang satu untuk dirinya sendiri, karena satu ginjal menurut hasil penelitian sudah cukup untuk menopang kehidupan manusia. Ginjal satunya lagi bisa bermanfaat untuk diberikan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Terutama, diberikan

kepada orang-orang yang kita sayangi. Bahkan, terang-terangan pria berusia 43 tahun itu menceritakan bahwa anaknya terlahir dengan satu ginjal. Hal itulah yang membuatnya belajar dengan tekun tentang cara menangani penyakit ginjal. Dengan mendalami persoalan tersebut, dia dapat merawat anaknya dengan baik. Bahkan, di hadapan lebih dari 250 peserta seminar, Roger mengatakan bahwa dia sudah berjanji jika suatu saat anaknya mengalami kerusakan ginjal, dia siap memberikan satu ginjal miliknya untuk buah hatinya. “Ginjal yang kita miliki adalah untuk berbagi, karena itu Tuhan memberikan dua kepada kita,” ujarnya. (c1/bay)

FREDY RIZKI/RABA

SERIUS: Ratusan ibu Dharma Wanita mengikuti pelatihan jurnalistik di Aula Minak Jinggo, kantor Pemkab Banyuwangi, kemarin (15/10).

Dharma Wanita Belajar Jurnalistik BANYUWANGI - Ibu-ibu Dharma Wanita di lingkungan Pemkab Banyuwangi rupanya tak ingin hanya berkecimpung dalam kegiatan sosial. Kemarin (15/10) mereka mengundang Wakil Pimpinan Redaksi (Wapimred) Jawa Pos Radar Banyuwangi, Syaifudin Mahmud, untuk memberikan pelatihan jurnalistik. Narasumber lain adalah Kartini, seorang guru SMA di Bany-

uwangi. Materi teknik menulis artikel dan berita itu sebagai bekal mengikuti lomba menulis artikel yang akan digelar Dharma Wanita dalam waktu dekat. Pelatihan singkat itu dihadiri langsung Ketua Dharma Wanita Banyuwangi, Susi Slamet Karyono. Tutik Hary Cahyo, wakil ketua Dharma Wanita Banyuwangi, mengatakan pelatihan jurna-

listik itu masuk agenda rutin. Kali ini mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba pidato dan menulis artikel pada ulang tahun Dharma Wanita. “Kita juga memiliki tabloid sendiri. Jadi, selain untuk mempersiapkan lomba, kita juga ingin tulisan yang kita isi di tabloid tampak menarik dan sesuai kaidah jurnalistik,” kata Tutik. (fre/c1/aif )


SEMINAR MEDIS RADAR BANYUWANGI

36

Jawa Pos

Minggu 18 Oktober 2015

Seminar Pertama yang Dijejali Peserta BERBAGAI permasalahan tentang ginjal dibahas secara detail dalam Seminar Medis Internasional kemarin (17/10). Pakar ginjal dari Parkway East Hospital Singapura Dr Roger Tan Choon Hian MBBS didatangkan secara khusus oleh Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) sebagai penggagas acara. Acara seminar internasional ini kali pertama digelar oleh JP-RaBa. Yang menarik, seluruh kursi yang tersedia di Hall Blambangan Hotel Ketapang Indah, dipenuhi peserta. Mereka berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari kalangan mahasiswa, dosen, guru, kiai, dokter, pengusaha, hingga masyarakat umum. Berikut suasana seminar yang terekam lensa JP-RaBa. (*) FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/RaBa

FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/RaBa

KERJA BARENG: Dr Roger Tan (pakai jas) bersama Direktur JP-RaBa Samsudin Adlawi (baju putih), Direktur RSUD Blambangan dr Taufiq (baju kuning), dan pihak sponsor.

Kegiatan seminar kesehatan semacam ini cukup bagus. Karena dapat mempengaruhi kepedulian serta masyarakat tentang kesehatan. Ke depan, semoga bisa terus terselenggara agar budaya kesehatan juga menular kepada masyarakat.� Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi

Apa Kata Mereka?

Seminarnya sangat bermanfaat untuk masyarakat umum. Ini pengetahuan penting agar kira bisa menjaga ginjal jangan sampai sakit. Kita akhirnya jadi tahu beragam pilihan penanganan penyakit ginjal yang tepat. Bisa dengan obat, cuci darah atau transplantasi ginjal. Yang utama sebenarnya adalah mencegah melalui pola hidup sehat.� Dr Taufiq Hidayat, Dirut RSUD Blambangan

Saya puas dengan penjelasan yang diberikan nara sumber. Begitu jelas dan tahu solusi permasalahan yang saya derita. Saya pernah melakukan operasi batu ginjal enam tahun lalu, tapi setelah itu tidak ada perawatan lanjutan. Dari sana sampai saya diopname karena kencing darah selama 11 hari.� Untung, pasien pengidap batu ginjal

Banyak yang kita pelajari di sini. Dan nantinya akan saya gunakan ilmunya untuk kita beritahukan kepada keluarga dan anggota saya. Apalagi narasumbernya adalah orang yang berpengalaman. Sehingga penjelasan yang diberikan kepada kita terpercaya.� Mince Bastoni Purnama, Ketua Bhayangkara Banyuwangi

Acara seminarnya sangat bermanfaat bagi orang awam seperti kami. Kami jadi melek tentang fenomena gagal ginjal. Pola hidup zaman sekarang rentan menimbulkan penyakit tersebut. Suasana seminar yang dikemas dengan mewah dan nyaman membuat saya mudah menyerap materi yang disampaikan dr Roger Tan,� Muhammad Firmansyah, 18, Mahasiswa

IKUT HADIR: Bupati Anas (tengah) di tengah-tengah peserta Seminar Medis Internasional tentang penyakit ginjal.

Seminar ini sangat penting untuk kami sebagai calon tenaga kesehatan. Apalagi banyak hal yang dibahas berisi solusi dan inovasi penanganan ginjal yang selama ini kita anggap cukup riskan dan sulit dilakukan, seperti transplantasi ginjal. Ilmu ini bisa kita sharing-kan kepada teman-teman lainnya.� Siti Fatima Dwi Wulansari, Mahasiswi Keperawatan tingkat pertama Stikes Banyuwangi

PENGHARGAAN: Direktur JP-RaBa Samsudin Adlawi menyerahkan piagam kepada nara sumber Dr Roger Tan.

* !+ !,*- . * / *0+ *-

INTERAKTIF: Ahli gizi dr Finda Ferdiana bertanya seputar masalah ginjal kepada nara sumber Dr Roger Tan kemarin.

BILINGUAL: Astrid Soares dari Parkway East Hospital perwakilan Surabaya menjadi penerjemah paparan Dr Roger Tan.

DARI BERBAGAI KALANGAN: Perwakilan Jasa Baruna Persada Group ikut menanyakan masalah penyakit ginjal.

! " ## $%

" #

! $ % " & # $%& $%&' ' $ !,* . ( ( # ( ( # ( !,. ! ( ) " ) # ! !

&# ' ( ) (* +,, - #

! " #" $ %

, , #"

ANTRE: Para peserta Seminar Medis Internasional mengisi absen sebelum masuk ke ruang acara di Hall Blambangan Hotel Ketapang Indah pagi kemarin.

! " ! # ! $ %

* !+ !,*- . * / *0+ *-

COFFEE BREAK: Peserta seminar menyerbu kopi, teh, dan snack yang tersedia di sisi barat Hall Blambangan.

PENUH: Ratusan peserta Seminar Medis Internasional memadati Hall Blambangan Hotel Ketapang indah.

.

.

.

.

.

.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.