Rujukan Informasi Terkini
RABU 19 AGUSTUS TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 25
Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (7)
Pantai Bekicot, Pantai Berpasir Putih Terdekat dari Kota Mau tahu pantai berpasir putih TIM ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa Banyuwangi yang paling dekat jaraknya yang dimotori Jawa Pos Radar dan didukung dengan pusat kota Banyuwangi? Toyota Auto 2000 Banyuwangi Namanya Pantai Bekicot. kali ini menuju Lokasinya di Dusun Krajan, pantai di Dusun Desa Bengkak, Kecamatan Krajan, Desa Bengkak. Kami Wongsorejo. TAUFIK FERDIANSYAH, Wongsorejo
menyebut pantai ini dengan nama Pantai Bekicot. Mengapa demikian? Karena di pantai ini banyak sekali cangkang bekicot yang berserakan di atas pasir putih.
Dari pusat kota Banyuwangi, Pantai Bekicot di Dusun Krajan, Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, hanya berjarak sekitar 23 kilometer (Km). Dari jalan poros Banyuwangi-Situbondo kami berbelok ke timur. Kami masuk jalan tanah di selatan kantor Desa Bengkak n Baca Pantai...Hal 35 JARANG DIKUNJUNGI: Hamparan pasir putih di Pantai Bekicot, Dusun Krajan, Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.
RENDRA KURNIA/RABA
Pengeroyok Eko Farja Dituntut 4,5 Tahun Penjara
20 NEGARA IKUTI
BANYUWANGI - Aksi pengeroyokan yang menewaskan Eko Farja, 23, sudah berlalu lebih-kurang sebulan. Nah, kini kasus yang menggegerkan warga Dusun Rampan, Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, itu mulai masuk tahap persidangan. Imam, satu dari 12 pelaku, yang lebih dulu duduk di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Banyuwangi. Pemuda Dusun Padang Kidul, Desa Padang, Kecamatan Singojuruh, itu disidang lebih awal dan terpisah karena usianya masih tergolong anak-anak n Baca Pengeroyok...Hal 35
KITE SURFING WONGSOREJO - Kompetisi olahraga selancar layang kembali digelar. Kompetisi bertajuk Tabuhan Island Pro Kite Boarding 2015 itu akan dipusatkan di pantai Pulau Tabuhan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, tanggal 21 hingga 22 Agustus mendatang. Even internasional itu dinilai lebih meriah dibandingkan even serupa tahun 2014 lalu. Kali ini jumlah peserta berasal dari 20 negara di berbagai benua. Bahkan, hanya benua
Saya merasa belum merdeka jika masih banyak warga Banyuwangi yang miskin. Karena itu, kami akan mendorong program-program pembangunan pro rakyat” I Made Cahyana Negara Ketua DPRD Banyuwangi
Afrika yang absen dalam ajang tersebut. Even tersebut bakal dijadikan momentum bagi Banyuwangi untuk terus meningkatkan dunia pariwisata. Sebab, even olahraga itu sengaja didesain berbasis sport tourism. Apalagi, Pulau
Tabuhan sangat indah. Sekadar tahu, Pulau Tabuhan mulai dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam unggulan. Pasir putih halus, air laut jernih, dan biota laut menawan, adalah daya tariknya. Apalagi infrastruktur penunjang di sekitarnya sudah mulai memadai, seperti keberadaan resor, olahraga air, snorkling, dan rumah apung dengan penangkaran hiu n Baca 20 Negara...Hal 35 NIKLAAS ANDRIES/RABA
MUDAH DAN HEMAT: Penambang kawah Ijen menggunakan troli sebagai alat angkut pengganti pikulan.
Penambang Belerang Ijen Pakai Troli LICIN - Ada yang berbeda dengan para penambang belerang di kawah Gunung Ijen. Kini mengangkut belerang menggunakan pikulan dirasa sudah tidak efisien. Sebagai gantinya, kini penambang menggunakan alat yang lebih praktis, yaitu troli. Alat angkut beroda itu digunakan mengangkut belerang dari puncak sampai ke pusat penampungan belerang di Paltuding. Sudah hampir dua bulan alat beroda dua itu digunakan para penambang n
Kalau sudah bisa menjadi insan yang lebih baik, terutama daripada yang dulu. Itu baru disebut merdeka, baik rakyat maupun pemimpinnya”
Baca Penambang...Hal 35
RENDRA KURNIA/RABA
EVEN INTERNASIONAL: Empat peselancar mengapit Kapolres AKBP Bastoni, Bupati Abdullah Anas, dan Co-Host Tabuhan Island Pro Kite Boarding, Jeroen Van Kooij, usai konferensi pers di Hotel Bangsring Breeze kemarin sore.
Sandi Warga Binaan Lapas Banyuwangi
Guru Malas Bisa Dipecat BANYUWANGI - Langkah Pemkab Banyuwangi meningkatkan sumber daya manusia (SDM) selalu diimbangi pengawasan terhadap kinerja guru di lapangan. Kinerja guru akan terus diawasi secara internal maupun eksternal sekolah. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono di sela menghadiri upacara HUT Kemerdekaan RI di lapangan Blambangan Senin lalu (17/8) Menurut Sulih, guru harus memenuhi sasaran kerja pegawai (SKP), mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Dia menambahkan, jika para guru tidak dapat memenuhi, tentu akan ada teguran, baik tertulis maupun langsung. Sebab, hak-hak guru sudah dipenuhi, terutama yang PNS n
DOK/RABA
MANUVER: Seorang peselancar beraksi pada even kite surfing tingkat internasional di Pulau Tabuhan tahun lalu.
Baca Guru...Hal 35
Heboh Pekerja Bangunan Bernama Tuhan
Kerap Ditanya Petugas Administrasi hingga Polisi Pria berusia 43 tahun yang bertempat tinggal di Dusun Krajan, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, itu tidak tahu bahwa foto kartu tanda penduduk (KTP) miliknya menjadi bahan pemberitaan di media sosial. Bagaimana tidak, KTP tersebut sangat unik. Tertera nama pemiliknya adalah Tuhan. CHIN JULLIEN, Licin
CHIN JULLIEN/RABA
http://www.radarbanyuwangi.co.id
CUKUP lama Jawa Pos Radar Banyuwangi menunggu kedatangan Tuhan di rumahnya
PAK HAN: Tuhan bersama istrinya, Husnul Hotimah, di rumahnya di Desa Kluncing, Kecamatan Licin. KTP milik Tuhan (kanan).
yang terletak di RT I/RW II, Dusun Krajan, Desa Kluncing, Licin. Istrinya, Husnul Hotimah, menjelaskan bahwa suaminya sedang menyelesaikan pekerjaannya di desa sebelah. “Biasanya jam segini sudah pulang kok,” ujarnya sambil melihat jam dinding yang
Baru 55 persen warga Situbondo yang tahu pilkada Selebihnya cuek, pilih kerja ke sawah saja! Penambang belerang Gunung Ijen kini pakai troli Multifungsi, bisa untuk angkut turis!
sudah menunjuk pukul 15.00 lewat. Belakangan, Tuhan bekerja sebagai tukang bangunan. Bisa dirasakan, Husnul tampak tidak nyaman dengan kehadiran Jawa Pos Radar Banyuwangi n Baca Kerap...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
RADAR SPORT
26
Jawa Pos
Rabu 19 Agustus 2015
Tarkam masih Bergeliat
DOK.RABA
BUTUH PENGAKUAN: Hingga saat ini pengurus POBSI Banyuwangi belum memiliki SK dari POBSI Jatim.
Biliar Belum Kantongi SK BANYUWANGI - Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Banyuwangi telah terbentuk pada awal tahun 2015 lalu. Namun, ternyata kepengurusan induk cabang olahraga (cabor) biliar itu belum mengantongi surat keputusan (SK). Hingga kemarin pengesahan dari POBSI Jawa Timur masih belum diterima POBSI Banyuwangi. Padahal, cabor biliar sudah tampil dalam Pekan Olah-
raga Provinsi (Porprov) Jatim V Juni lalu. Dalam pembentukan POBSI Banyuwangi, Marsindi terpilih menjadi ketua. Tetapi, kiprah sang ketua belum terlihat. Selama ini Try Sudaryono selaku sekretaris yang mengurus even dan menyiapkan atlet dalam ajang multieven beberapa waktu lalu. Marsindi juga tidak hadir dalam turnamen bertajuk Wakil Bupati (Wabup) Cup edisi perdana
pada Maret lalu. Hal itu yang mengundang pertanyaan besar bagi POBSI Banyuwangi terkait SK yang masih belum turun. Terkait hal itu, Sekretaris POBSI Banyuwangi, Try Sudaryono, memang mengakui bahwa sampai saat ini POBSI Banyuwangi belum mengantongi SK. Padahal, SK tersebut sangat diperlukan demi perkembangan atlet biliar. “Kita butuh SK,” tandasnya. Dia tidak mengetahui secara
persis terkait belum turunnya SK itu. Apakah ada polemik di tubuh POBSI Banyuwangi ataukah tidak, dia enggan berspekulasi. ‘’Yang saya tahu, karena SK itu tidak ada rekomendasi dari KONI,” paparnya. Perlu digarisbawahi, POBSI Banyuwangi bisa berkembang. Oleh karena itu, tidak ada alasan tidak memberi rekomendasi. ‘’Semoga segera ada perkembangan berarti dan SK bisa turun,” harapnya. (ton/c1/als)
Persewangi Absen Piala Kemerdekaan BANYUWANGI - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) masih dibekukan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Tak ayal, segala aktivitas sepak bola dihentikan. Kompetisi yang digulirkan PSSI, mulai ISL hingga Divisi Utama pun vakum. Meski begitu, tim transisi PSSI bentukan Menpora melakukan langkah seribu dengan menggelar turnamen. Kali ini, turnamen yang sudah berjalan adalah Piala Kemerdekaan. Turnamen yang digeber di empat zona itu melibatkan tim-tim yang berlaga di kompetisi Divisi Utama. Tercatat, ada 24 tim yang bersaing dalam even tersebut. Semua tim mendapatkan garansi penuh atas even tersebut. Match fee yang besar dan hadiah trofi yang menggiurkan membuat banyak tim ikut ambil bagian. Dalam sekali bertanding, tim mendapatkan jatah Rp 50 juta. Jika lolos terus, match fee akan bertambah menjadi 75 juta hingga Rp 100 juta. Tim juara akan mendapatkan hadiah senilai Rp 500 juta dan runner up sebesar Rp 300 juta. Tentu saja, keikutsertaan tim dalam turnamen itu membuat pemain diuntungkan. Sebab, sepak bola kembali hidup. Yang
pasti, pemain yang tampil dalam even itu jelas semringah. Bagaimana tidak, nilai gaji dianggap jelas. Kondisi itu yang membuat para pemain merasa diuntungkan dan berharap agar sepak bola terus berjalan dengan baik. ‘’Kita ingin sepak bola maju,” ungkap Yanu Mahendra, salah satu pilar Persinga Ngawi yang tampil di Piala Kemerdekaan. Dia menjelaskan, jika even itu
mampu menggairahkan sepak bola di tanah air. Bagi dia, turnamen itu bisa menjadi momentum bagi perkembangan sepak bola yang tengah dirundung segudang problem. “Saya bersyukur bisa main di Piala Kemerdekaan,” tandas pemain asal Tegaldlimo itu. Persewangi memutuskan absen dalam turnamen resmi pemerintah itu. Padahal, para pemain dan publik Banyuwangi sangat
BANYUWANGI - Kompetisi resmi yang digulirkan PSSI memang dihentikan. Meski begitu, kevakuman tersebut tidak berlanjut di daerah. Sebab, turnamen antar kampung (tarkam) tetap bergairah di Banyuwangi. Kali ini, ada dua lokasi tarkam yang masih berlangsung di Kota Gandrung, yaitu di Lapangan Temuasri, Kecamatan Sempu dan Lapangan Concrong, Rogojampi. Tarkam di Temuasri telah memasuki babak delapan besar. Sedangkan, tarkam di Desa Concrong memasuki tahap enam belas besar. Keberadaan tarkam itu cukup membantu pemain. Bahkan, tarkam tersebut menyita perhatian. Pemain profesional banyak yang ambil bagian dalam turnamen tersebut. Bukan hanya pemain lokal, tapi pemain asal luar Banyuwangi juga tetap eksis. Pilar Persewangi, seperti Putut Waringin Jati membela Gorat Tojo di tarkam Temu Asri. Sedangkan, rekan dia di Persewangi, Decky Rolias membela Tawang Alun, Songgon. Sejumlah pemain profesional itu terpaksa tampil di tarkam setelah Persewangi absen di Piala Kemerdekaan. Bukan hanya itu, pemain sekaliber Ferdinand Sinaga pernah tampil dalam tarkam di Concrong, Rogojampi beberapa waktu lalu. Hal itu menunjukkan jika tarkam masih bergeliat. Memang, penyelenggara tarkam itu bukan digagas PSSI Banyuwangi. Meski begitu, tarkam itu juga melibatkan perangkat
ALI NURFATONI/RABA
EKSIS: Dua tim Divisi Utama PSSI, Perintis Srono dan Rekam FC, mengikuti tarkam di Desa Temuasri, Kecamatan Sempu.
pertandingan yang didistribusikan PSSI Banyuwangi. Karena itu, tarkam masih eksis meski segala aktivitas sepak bola nasional dihentikan. Yang menarik, banyak pemain top yang meramaikan tarkam itu. ‘’Turnamen yang aktif masih ada dua. Sampai sekarang masih belum berakhir,’’ kata ketua Pengawas Pertandingan PSSI, Ahmad Zarkasy, kemarin. Tim yang berlaga dalam tarkam itu sebagian tercatat dalam tim
yang berlaga di Divisi Utama PSSI Banyuwangi. Seperti Perintis Srono, Stem Gendoh dan Rekam FC Sempu. ‘’Juga ada klub spesialis tarkam, seperti Tawang Alun,’’ sebutnya. Empat tim itu lolos dalam babak delapan besar tarkam di Desa Temuasri, Kecamatan Sempu. Format pertandingan menggunakan sistem gugur ganda. Kemarin sore, Tawang Alun menang melawan Stem Gendoh via adu penalti. (ton/c1/als)
berharap agar The Lasblang (Laskar Blambangan) dengan even tersebut. “Saya tidak tahu kenapa Persewangi tidak ikut,” tandas Yanu. Dalam match day perdana, tim yang dibela Yanu menang meyakinkan atas Persibangga Purbalingga dengan skor 4-1. Persinga Ngawi juga diperkuat eks pemain Persewangi, Slamet Sempurno. “Saya ikut Persinga,” kata Slamet. (ton/c1/als)
PEMBETULAN Ada kesalahan penyebutan atas berita advertorial Bank Jatim edisi Selasa (18/8). Kinerja Bank Jatim cabang Banyuwangi terbaik ketiga se-Jawa Timur. Yang benar adalah jumlah aset Bank Jatim cabang Banyuwangi terbaik ketiga setelah Surabaya dan Jakarta. (*)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RABU 19 AGUSTUS
27
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
Baru 55 Persen Warga Tahu Pilkada
1818 - 2015
Tentu harus lebih baik lagi ke depan. Apalagi dengan momentum pilkada ini, saya sangat berharap siapa pun yang terpilih nanti adalah pemimpin yang terbaik untuk Situbondo. Pemimpin yang kreatif dan inovatif dalam membangun Situbondo.”
Terungkap dari Hasil Pengumpulan Pendapat IRDeS NUR HARIRI/JPRS
LIHAT JADWAL: Beberapa calon jamaah haji melihat papan pengumuman di Kemenag Situbondo kemarin (18/8).
Kuota Haji Berkurang 179 Kursi
Bashori Shanhaji Ketua DPRD Situbondo
Dijatah 453 Orang
KEBAKARAN
SITUBONDO - Jatah kursi Calon Jamaah Haji (CJH) untuk Kabupaten Situbondo turun drastis. Untuk tahun ini CJH yang bakal diberangkatkan melalui Kementerian Agama (Kemenang) Kabupaten Situbiondo hanya sebanyak 453 orang. Dengan demikian, ada pengurangan sebanyak 179 kursi, dibandingkan dengan kuota haji pada 2014 lalu, yang mencapai 632 kursi. Kepala Kemenag Situbondo, Nur Sjamsudin mengatakan, turunnya jumlah CJH yang berangkat ke tanah suci hingga mencapai 20
NUR HARIRI/JPRS
LUDES: Sebuah bengkel dan kios tape terbakar di pinggir Jalan PB Sudirman, Situbondo, kemarin (18/8).
Kios Tape-Bengkel Ludes SITUBONDO - Kios tape bantuan pemerintah dan satu unit kompresor bengkel tambal ban terbakar di pinggir Jalan Raya PB Sudirman, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota Situbondo, kemarin (18/8). Peristiwa yang membuat heboh puluhan warga ini terjadi akibat pembakaran sampah. Pemilik kios tape dan bengkel tersebut adalah Abdul Hadi, 50, warga Lingkungan Karang Asem, Kelurahan setempat. Akibat kebakaran tersebut korban mengalami kerugian hingga mencapai sekitar Rp 8 juta n Baca Kios Tape...Hal 28
EKONOMI
persen. Penyebabnya beberapa faktor. Salah satunya adalah pembangunan di tanah suci masih belum rampung sepenuhnya. Dia menambahkan, jumlah 453 CJH tersebut disesuaikan dengan kuota yang diberikan pemerintah pusat. Selain itu, CJH yang bakal berangkat disesuaikan dengan kondisi pendaftar pada tahun 2009 lalu. “Tahun ini jumlahnya 453 CJH yang diberangkatkan dan tidak mungkin ada tambahan,” katanya. Mantan Kepala Kemenag Mojokerto tersebut menjelaskan, keberangkatan CJH Situbondo akan dilepas pada 24 Agustus men-
datang. Dari sebanyak 453 CJH itu akan dibagi menjadi dua kelompok terbang (kloter), yaitu kloter 6 dan 7. “Berangkatnya tanggal 24 Agustus. CJH kloter 6 akan digabung dengan CJH asal Surabaya dan Bondowoso. Sedangkan untuk kloter 7 semuanya diberangkatkan di Situbondo,” terang Nur Sjamsudin. Untuk kendaraan yang akan mengantar CJH ke Surabaya, menurutnya panitia haji sudah menyiapkan sebelas unit bus. “Proses pemberangkatan 453 CJH ditambah lima orang pendamping haji tetap, dibagi menjadi tiga lokasi, timur, tengah dan barat,” pungkasnya. (rri/pri)
SITUBONDO – Pelaksanaan Pilkada di Kabupaten Situbondo tinggal beberapa bulan lagi. Namun, masih banyak masyarakat Kota Santri yang belum tahu bahwa akan ada pemilihan bupati dan wakil bupati pada 09 Desember 2015 nanti Keadaan tersebut terungkap berdasarkan hasil pengumpulan pendapat masyarakat yang diselenggarakan oleh Institute for Regional Development and Studies (IRDeS) Kabupaten Situbondo. ”Tidak banyak masyarakat yang mengetahui apa, dimana, kapan dan siapa yang akan berkompetisi dalam pilkada Kabupaten Situbondo di tahun 2015 ini,” terang Arif Rahman, Koordinator IrDes Situbondo kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin.
Dia menjelaskan, dari survey yang dilakukan, bisa disimp u l k a n hingga saat ini sebanyak 45 persen HABIBUL/JPPRS publik yang Arif Rahman masih belum mengetahui kapan dan siapa yang akan maju dalam Pilkada Situbondo. Sedangkan sisanya, 55 persen yang sudah tahu. ”Itu pun didominasi oleh masyarakat dengan pendidikan terakhir SMA sebesar 30 persen,” tambahnya Dengan begitu, menurut Arif, bisa dikatakan bahwa pengetahuan tentang Pilkada lebih banyak diketahui di kalangan elit politik saja. ”Masih belum tersebar secara masif ke berbagai kalangan masyarakat,” ujar lelaki asli Pulau Raas itu n Baca Baru...Hal 28
Selamatan, Curah Jeru Hadirkan 700 Hafiz PANJI- Pemerintah Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji, menggelar acara Selamatan Desa, Senin malam (17/08). Acara yang ditempatkan di Halaman Kantor Desa Curah Jeru ini juga dirangkai dengan Selamatan HUT RI Ke-70. Selamatan Desa dan HUT RI ke70 mengusung tema “Curah Jeru bersholawat”. Acara ini diawali dengan dengan Haul pembabat Desa Curah jeru yaitu “Wira Akrama” yang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus. Puncak acara 17 Agustus 2015, yaitu pelaksanaan Selamatan
ISTIMEWA
SELAMATAN DESA: KHR. Mohammad Kholil As’ad mengisi Selawat bersama dan pengajian umum.
Desa dan HUT RI Ke 70. Secara khusus, dilaksanakan Hotmil Qur’an yang mengundang 700
orang penghafal Al-Qur’an (hafiz) dari wilayah Situbondo n Baca Selamatan...Hal 28
Harga Ayam Potong Turun SITUBONDO – Harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional mengalami penurunan drastis. Bahkan, keadaan tersebut sudah terjadi lebih dari satu pekan terakhir ini. Santono, 46, salah satu peternak ayam potong mengatakan, harga daging ayam potong saat ini berkisar antara Rp 25 ribu sampai Rp 27 ribu perkilogram. Harga tersebut cukup membuat para peternak dan penjual kebingunangan. Itu karena mereka menganggap penurun harga tersebut cukup drastis. Saat harga masih stabil beberapa waktu lalu, kata Santono, untuk jenis ayam kecil dengan berat antara 1-1,2 kilogram, dijual Rp 30 ribu perkilogram. Sedangkan ayam kategori besar dengan berat 1,2 sampai 2 kilogram ke atas, dijual Rp 35 ribu perkilogram n Baca Harga Ayam...Hal 28
http:\\www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA
28
Jawa Pos
Rabu 19 Agustus 2015
Kesadaran Warga Situbondo Patuh Lalu Lintas masih Rendah Banyak Warga Malas Bawa STNK dan SIM
NUR HARIRI/JPRS
TILANG: Polisi menulis surat tilang dalam operasi lalu lintas di Panji kemarin (18/8).
PANJI - Kendaraan bermotor sudah menjadi kebutuhan warga setiap hari. Sayang, itu tidak dibarengi dengan kesadaran mematuhi peraturan lalu lintas. Buktinya, surat tilang Satlantas Polres Situbondo masih banyak yang dikeluarkan lantaran warga tidak membawa STNK dan SIM. Seperti operasi lalu lintas yang dilakukan polisi di jalan Raya Kecamatan Panji, kemarin (18/8).
Sebagian dari mereka yang ditilang bukan karena melanggar arus lalu lintas. Tetapi, karena tidak membawa dan tidak bisa menunjukkan surat-surat kendaraan. Salah seorang warga yang distop polisi mengaku dirinya tidak membawa surat kendaraan karena terburu-buru. Lantaran itu, dirinya lupa membawa dompet. “Cuma mau ke warung kopi, jadi tidak nyangka ada operasi,” kata pria yang tidak mau disebutkan namanya tersebut. Kasat Lantas Polres Situbondo, AKP Yudi Wahyu Hindarto mengatakan, untuk kondisi jalan raya di Situbondo sebenarnya sudah baik.
Hanya saja, ada sebagian warga yang belum menyadari pentingnya mamatuhi peraturan lalu lintas. Dia menyebutkan, pengendara yang ada di jantung Kota Situbondo sudah sangat baik. Akan tetapi, di beberapa jalan Pantura yang agak jauh dari kota masih banyak warga yang kesadaran berlalu lintasnya rendah. “Kita menekankan pengemudi untuk patuh peraturan lalu lintas. Seperti helm dan kelengkapan kendaraan. Saya lihat di beberapa titik masih banyak warga yang belum sadar. Tidak pakai helm dan ada warga yang menyeberang masih kurang hati-hati,” katanya kepada wartawan
Jawa Pos Radar Banyuwangi. Yudi menjelaskan, demi meningkatkan kesadaran warga maka pihaknya akan melakukan patroli secara rutin. Selain itu, sosialisasi dan pendekatan langsung akan rutin dilakukan sehingga kondisi lalu lintas di Situbondo akan semakin tertib. “Kesadaran pengemudi masih kurang. Untuk saling pengertian sesama pengendara di jalan raya masih sulit. Sehingga perlu dilakukan pendekatan secara persuasif. Kami menghimbau agar masyarakat mematuhi peraturan lalu lintas, demi keselamatan masing-masing,” pungkasnya. (rri/pri)
Akan Dijadikan Masukan oleh KPU n BARU... Sambungan dari Hal 27
Menurut Arif, hal tersebut disebabkan karena hampir semua tokoh politik masih terfokus pada persoalan pencalonan. Mereka lupa bahwa ada hal yang tidak kalah penting dalam mensukseskan pelaksanaan Pilkada. ”Yakni masyarakat yang akan menjadi pemilih. Mereka masih buta akan hal tersebut. Akrobat politik hanya men-
jadi tontonan kalangan elit semata,” katanya Dengan alasan itulah, sudah saatnya masyarakat diberikan pemahaman bahwa akan ada Pilkada. Jika tidak, bukan tidak mungkin pesta demokrasi di Kota Santri akan kurang sukses. Misalnya, angka partisipasi masyarakat sangat kecil. Jika dibiarkan, keadaan ini akan berimbas terhadap pelanggaran-pelanggaran. “Selain itu imbas yang sudah pasti adalah
akan banyak masyarakat yang tidak akan menyalurkan hak suaranya. Banyak yang golput. Sebab sampai sekarang mereka belum banyak tahu tentang Pilkada,” katanya. Terpisah, ketua KPU Kabupaten Situbondo, Joedo Fadjar Riawan mengatakan, sebenarnya KPU sudah beberapa kali melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Bahkan, penyelenggara Pilkada itu sudah melakukannya sejak Bulan
April lalu ”Sejak PKPU (peraturan KPU) turun, sebenarnya kita sudah melakukan sosialisasi. PKPU itu kan turun 14 april. Mulai saat itu kita sudah sosialisasi kepada masyarakat,” terangnya Menyinggung soal hasil survey itu, Joedo mengaku hal tersebut menjadi bahan masukan yang bagus buat KPU. ”Hasil survey teman-teman ini akan menjadi bahan evaluasi KPU,” pungkasnya (bib/pri)
Warga Berdoa Minta Kesejahteraan n SELAMATAN... Sambungan dari Hal 27
Yang menarik, acara Khotmil Quran ini tersebar di 89 titik. Yaitu di masjid, musala dan perumahan Warga. Kegiatan tersebut dimotori langsung oleh KH. Ubet Amin, Pengasuh Pondok Pesanten Corah Saleh, Desa Seletreng,
Kecamatan Kapongan. Selain kegiatan Haul dan Hotmil Qur’an, malam harinya dilanjutkan Sholawat bersama dan Pengajian umum. Acara ini dihadiri oleh KHR. Mohammad Kholil As’ad, para habaib, Muspika Kecamatan Panji, para kepala desa, pengurus BPD, LPM, tokoh masyarakat serta
masyarakat Desa Curah Jeru. Dalam sambutannya, Kepala Desa Curah Jeru, Setyawan, S.Pd, mengucapkan banyak terima kasih atas partisipasi masyarakat Desa Curah Jeru untuk ikut serta mensukseskan acara selamatan Desa dan Selamatan HUT RI Ke-70. “Insyaallah kegiatan ini akan terus dilakukan
setiap tahun,” terangnya. Sejumlah tokoh masyarakat Desa Curahjeru mengaku menyambut dengan baik adanya kegiatan selamatan desa yang dirangkai dengan peringatan HUT RI ke-70. Dengan acara tersebut, diharapkan Desa Curahjeru kian menjadi desa yang sejahtera, berkembang dan bermartabat. (pri/adv)
NUR HARIRI/JPRS
TINGGAL PUING: Bengkel dan kios tape terbakar di pinggir Jalan PB Sudirman, Situbondo.
Api Berhasil Dipadamkan n KIOS TAPE... Sambungan dari Hal 27
Insiden kebakaran di pinggir jalan itu bermula dari kebiasaan Abdul Hadi yang sering membakar sampah. Daun-daun kering serta timbunan sampahsampah plastik di selokan dia bakar. Setelah sampah dibakar, pria tersebut meninggalkan kios tape dan bengkelnya karena harus menjalankan ibadah salat. Api yang membakar sampah kemudian diduga menjalar mendekati kios Abdul Hadi. Lantaran kios dibangun menggunakan kayu dan kondisinya sudah kering, api tersebut lang-
Pemasok Luar Daerah Jual dengan Harga Murah n HARGA AYAM...
sung membakar kios tape milik korban. Terbakarnya kios tape membuat api semakin besar. Bahkan, sebuah bengkel yang hanya berjarak sekitar tiga meter ikut terbakar. Sebuah kompresor yang biasa digunakan untuk mengisi angin ban kendaraan juga menjadi sasaran si jago merah. Terbakarnya kios dan bengkel kontan membuat tontonan sejumlah pengendara di jalan PB Sudirman. Beberapa saat kemudian, warga sekitar memanggil Abdul Hadi untuk memberi tahu bahwa kios dan bengkelnya terbakar. Melihat insiden itu, Abdul Hadi tak bisa berbuat banyak.
Insiden itu kemudian dilaporkan ke PMK Situbondo. Dua unit mobil pemadam kemudian datang ke lokasi untuk menyemprotkan air ke titik api. Hanya beberapa menit, api berhasil dipadamkan. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, kebakaran di pinggir jalan PB Sudirman tersebut berasal dari sampah yang dibakar. “Kebakaran itu diduga karena kelalaian pemilik kios dan bengkel. Dari keterangan korban, dirinya membakar sampah dan meninggalkan lokasi untuk pulang,” katanya. (rri/pri)
LOWONGAN LAYOUT
Sambungan dari Hal 27
Kata lelaki asal Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji itu, hal tersebut mengancam para peternak. ”Karena jelas merugikan. Sebab tidak sedikit modal harus dikeluarkan hanya untuk menutupi harga daging ayam di pasaran,” terangnya. Selain itu, yang membuat peternak kebingungan adalah stok ayam milik peternak yang meningkat. Hal itu tidak seimbang dengan harga yang terjun bebas. ”Semestinya tetap stabil. Kalau seperti ini, ayam peternak mau dijual kemana,” ujarnya. Kata dia, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab turunnya harga daging ayam potong. Salah satunya karena banyaknya stok dari luar Situbondo yang masuk ke pasar-pasar tradisional di Situbondo. Kemungkinan ayam dari luar daerah ini yang membuat harga daging ayam lokal turun drastis. ”Ayam-ayam ini dari luar yang membuat harga ayam lokal jatuh. Sebab pemasok dari luar daerah menjual dengan harga yang murah,” ujarnya.
Jawa Pos Radar Situbondo Membutuhkan Tenaga layout bagi yang memenuhi syarat: 1. Pria usia maksimal 25 tahun. 2. Bisa program Indesign, Corel Draw, Photoshop, AI. 3. Pendidikan minimal SMA/sederajat 4. Pekerja keras, tanggung jawab, dan mampu bekerja dalam tim. 5. Menyertakan portofolio layout/desain. 6. Prioritas yang berdomisili di Situbondo. Kirim lamaran ke:
Jl Yos Sudarso 89 C Banyuwangi
HABIBUL ADNAN/JPRS
HARGA TERJUN: Salah satu penjual ayam potong bersiap memasarkan daging ayam miliknya. *) Lamaran paling lambat Sabtu, 22 Agustus 2015.
Penyebab lain, dipicu oleh cuaca panas. Pada musim kema-
rau, biasanya tidak bisa memproduksi ayam potong men-
capai berat maksimal. ”Kedua faktor tersebut membuat harga
daging ayam menurun,” pungkasnya. (bib/pri)
Berlaku untuk tanggal 19 -20 Agustus 2015
LOLOS 10 BESAR BUPATI IDOL 2015 102
H. Dadang Wigiarto SH
81
H. Yoyok Mulyadi
44
Fathor Rakhman
12
0
7
9
0
0
0
Habib Muh. Abu Bakar
H. Ridwan Sudiharjo
Sumadin
Imam Hidayat
Rahmad SH. M.Hum
Hadi Wijono
Danial Maulana
Jawa Pos
Rabu 19 Agustus 2015
BERAS IR 64
GULA PASIR
0
29
EKONOMI BISNIS R A D A R
MIGOR CURAH
0
DAGING SAPI
0
DAGING AYAM BROILER
0
0
B A N Y U W A N G I
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
0
KACANG KEDELAI LOKAL
0
0
9.300
8.500
CABAI RAWIT 1600
CABAI BIASA
BAWANG MERAH
0
BAWANG PUTIH
0 400
9.600
11.500
10.300
113.200
32.400
19.300
50.200
21.600
13.800
16.400
HARGA PASAR
CHIN JULLIEN/RABA
PENJUALAN NORMAL: Pedagang ayam sedang menunggu pembeli di Pasar Banyuwangi kemarin
Harga Daging Ayam Belum Kembali Normal BANYUWANGI - Usai Hari Raya Idul Fitri harga daging ayam belum normal. Pada Lebaran lalu harga daging ayam menyentuh angka Rp 40 ribu per kilogram atau hingga minggu ini masih fluktuatif di atas harga Rp 30 ribu Daging ayam di pasaran dijual di kisaran Rp 32 ribu hingga Rp 34 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga daging ayam rata-rata dijual seharga Rp 25 hingga Rp 27 ribu per kilogram. “Sekarang sepertinya masih belum bisa kembali ke harga normal di bawah Rp 30 ribu. Harga dari pengepul juga naik,” ujar salah seorang pedagang daging ayam, Wiwit. Pedagang lain, Agus Hariyadi, menyatakan tingginya harga daging ayam tersebut bisa jadi karena stok ayam peternak disiapkan untuk persiapan Lebaran Idul Adha. “Saat Idul Adha permintaan daging ayam biasanya naik. Karena daging sapi atau kambing lebih dominan, daging ayam menjadi variasi menu,” kata Hariyadi. Pedagang memprediksi harga daging ayam akan terus mengalami fluktuasi hingga Idul Adha. Saat ini stok yang diterima pedagang sedikit mengalami penurunan. “Tidak banyak, kira-kira 30 persen stok turun,” ujar Hariyadi. Walau harga daging ayam potong tergolong tinggi, tapi tidak mempengaruhi omzet penjualan. Konsumen tidak terpengaruh dengan tingginya harga di tingkat pengecer. (cin/c1/afi)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Administrasi
Perum Kalipuro Asri
Penjualan Tiket Feri Tembus Rp 16 M Selama Masa Angkutan Lebaran 2015
Manager Operasional PT. ASDP Indonesia Ferry (IF) Ketapang, Saharuddin Koto, menyebutkan sejak H-15 hingga H+10 jumlah penumpang pejalan kaki tercatat sekitar 1.293.925 orang. Penumpang kendaraan roda dua (R2) sebanyak
173.071 unit dan kendaraan roda empat (R4) mencapai 175.115 unit. “Total penumpang kendaraan roda dua dan roda empat mencapai 348.1896 unit,” ungkap Saharuddin beberapa waktu lalu. Berdasar Peraturan Menteri
(Permen) Perhubungan RI Nomor 63 Tahun 2015, tarif tiket penyeberangan Ketapang-Gilimanuk untuk penumpang dewasa ditetapkan Rp 7.500 dan Rp 5.500 untuk anak-anak ■
KALIPURO - Selama masa angkutan Lebaran tahun 2015 pelabuhan penyeberangan KetapangGilimanuk mencatat transaksi keuangan hingga Rp 16 miliar lebih. Angka itu belum termasuk
aktivitas ekonomi lain. Itu hanya hasil penjualan tiket kapal penyeberangan. Transaksi itu diperoleh berdasar penjualan tiket kepada pemudik yang menyeberang di Selat Bali mulai H-15 hingga H+10 Lebaran. Tahun ini jumlah penumpang penyeberangan Ketapang-Gilimanuk meningkat rata-rata sekitar dua persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Daihatsu Xenia
Honda Jazz
Honda Jazz
Toyota Rush
DIJUAL Honda Jazz/Freed tahun 012 pth/htm PMK hrg 156/166 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda jazz RS 10 manual/metik pth/ htm hrg 175/165 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 082331659086
Jual cepat New Rush TRD white 2015, harga Rp. 228 juta nego. Hubungi 081252732000
Sirion
Daihatsu Xenia
Grand Livina
DIJUAL Sirion M60 2KS MT tahun 013 pth PMK Hrg 125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New xenia tahun 013 htm/ pth PMK hrg 128,5/126,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Nissan Grand Livina/evalia tahun 011/013 htm/pth PMK hrg 142/137 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Chevrolet Spin
New Higrade
DIJUAL Chevrolet Aveo/spin tahun 05/014 htm/pth PMK hrg 77,5/143,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual new higrade 2000 abu-abu Mtl hrg 85 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 082331659126
Rumah Rogojampi
Adm, Pria, SMA/SMK, Menguasai Ms. OfÀce, Domisili: Situbondo, Banyuwangi, Probolinggo, Penempatan Situbondo, Kirim ke UD Surya Indah Jl. Kaliagung No. 8 Sby 60162 / hrd.agpsby@gmail.com
Dswkn Rumah+Toko Rp. 27,5 Jt/Th, Cck Buat Bank, Koperasi, Kantor dll, Pnggr Jln Raya Dpn Stasiun Rgjmpi (Kmr 3+Toko) Hub: 081287778099/081291718688
Sales Dcr Sales Bwi Peng 3 Th Max 35 Th, UMR Sby Lam Ke Darmo Indah Timur 7/J21 Sby H3ndr4.W@gmail.com Hub: 031 7311173
DOK. RABA
SUMBER UANG: Aktivitas penyeberangan kendaraan roda dua di pelabuhan Ketapang-Gilimanuk pada masa angkutan Lebaran Juli lalu.
DJL Rmh Lok. Perum Kalipuro Asri LT 204 m2 LB 12x7. Fas: 3KT, 1KM, R-Keluarga & R-Tamu. Hrg Nego berminat hub: 081336080627
Baca Penjualan...Hal 33
Jual Daihatsu Xenia R Sporty ‘14 Htm MT 145 Jt Ngo Pjk Juli ‘16 H: 0817373327
SITUBONDO Carnival Djl mbl carnival th 2000 Silver gold bensin.brg Istmwa 45jt H.082315151405
Tukang Masak Dcr Tukang Masak Pengalaman, Prasmanan, Gaji+Komisi+Tmpt Tinggal Lokasi Bali Hub: 081380880069 (No SMS)
Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.
BANYUWANGI Jl. Raya Kabat
STNK
Djl Tnh L 3300 m2 Jl. Raya Kabat Rgjmpi H 1,5 Jt/m2 Nego H: 087802186847
H l g S T N K P 4 0 4 6 E Y a n M . Ya s i n Jl.Pemuda Rt 02/02 Ardirejo-Panji Stb
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
BANYUWANGI
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Hlg STNK DK 5508 EI an Ida Bagus Putu Jaya, Br Ubud Kelud, Gianyar, Bali
RABU 19 AGUSTUS TAHUN 2015
HALAMAN 32
EKONOMI
Maling Sial 2 Gara-gara Pukul 04.03 : Wagiyono Setrum masuk 1
Pukul 04.00 : Wagiyono mencongkel jendela toko dengan linggis kecil. Temannya memantau situasi.
4
Pukul 04.06 : Warga curiga melihat tumpukan barang di bawah jendela toko. Warga lapor polsek.
dan menguras uang dan rokok di toko.
3
5
Pukul 04.10 : Pelaku sembunyi di atas plafon. Polisi memberi tembakan peringatan.
6
Pukul 04.05 : Wagiyono kesetrum alat listrik dalam toko. Jeritan pelaku membangunkan warga.
Pukul 04.15 : Wagiyono menyerahkan diri. Begitu turun dari plafon, warga langsung menyerbu hingga pelaku babak belur.
SHULHAN HADI/JPRG
MERANGKAK: Harga bawang merah di Pasar Induk Genteng mulai naik kemarin (18/8).
Bawang Merah mulai Merangkak Naik GENTENG - Setelah sempat bertahan lama dengan harga Rp 8.000 per kilogram (Kg), harga bawang merah mulai merangkak naik kemarin (18/8). Di Pasar Induk Genteng harga bawang merah naik menjadi Rp 9.000 per Kg. Salah satu pedagang bawang merah, Ahmad Agustam, 40, mengatakan harga bawang merah sebenarnya hanya naik sebesar Rp 1.000 ■ Baca Bawang...Hal 33
KESEHATAN
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
SIMBOLIS: Camat Rogojampi Lukman Hakim (tiga dari kiri), kepala Puskesmas Gitik dan Puskesmas Gladag, memberikan obat cacing kepada siswa SDN 2 Rogojampi kemarin (18/8).
REZA FAIRUZ/RABA
Residivis Babak Belur Dimassa GENTENG - Wagiyono, 32, residivis asal Dusun Gunung Remuk, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, babak belur dihajar warga kemarin (18/8). Dia tertangkap massa setelah membobol toko milik Ahmad di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, kemarin. Untuk keperluan pemeriksaan, Wagiyono langsung dibawa polisi ke polsek. Dari lokasi kejadian, ditemukan sejumlah barang bukti (BB) berupa 60 bungkus rokok beraneka merek, uang Rp 250 ribu, linggis kecil, tang pemotong baja, tas warna hitam, dan tali plastik. “Pelaku dan BB kita amankan di polsek,” cetus Kapolsek Genteng, Kompol Sumartono. Pelaku pencurian itu sebenarnya dua orang. Tetapi, satu pelaku yang bertugas mengawasi sekitar lokasi kejadian kabur setelah warga banyak yang datang. “Pelaku yang kabur itu
Pencurian Toko di Pandan Tersangka: Wagiyono, 32, warga Dusun Gunung ung Remuk, Desa Ketapang, ang, Kecamatan Kalipuro. o. Korban: Ahmad, warga Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. Kejadian: Pukul 04.00 (18 Agustus 2015) Barang Bukti: 60 bungkus rokok beraneka merek, uang Rp 250 ribu, linggis kecil, tang pemotong baja, tas warna hitam, dan tali plastik. Keterangan: Satu pelaku kabur dan DPO
identitasnya sudah kita ketahui, dan kita masukkan DPO (daftar pencarian orang),” katanya.
Aksi pencurian di toko milik korban itu terjadi sekitar pukul 04.00. Wagiyono masuk ke toko dengan cara mencukit jendela. Di dalam toko itu pelaku mengambil 60 bungkus rokok beraneka merek dan uang sekitar Rp 250 ribu. “Barang m hasil curian itu dikeluarkan lewat jendela,” ujarnya. Meski sudah berhasil mengambil rokok dan uang, sepertinya pelaku belum puas. Makanya, masih terus mencari barang berharga yang bisa diambil. Tetapi sial, saat jalan-jalan di toko itu badannya terkena aliran listrik hingga spontan menjerit. “Saat menjerit itu, terdengar oleh warga yang tinggal di samping toko,” jelasnya. Curiga dengan suara dari dalam toko, tetangga itu menghampiri dan melihat ada barang yang mencurigakan di bawah jendela. Selanjutnya, orang itu memberi tahu warga lain dan melapor ke polsek. “Kita datang ke lokasi, warga sudah banyak, dan pelaku berada di atas plafon,” ungkapnya.
Warga yang sudah banyak di sekitar toko tampaknya membuat pelaku ketakutan. Meski sudah diminta turun dan menyerahkan diri, pelaku hanya diam dan sesekali berjalan-jalan di atas plafon. “Terpaksa kita beri tembakan peringatan agar pelaku turun,” katanya. Upaya polisi itu ternyata jitu. Mendengar suara tembakan, tersangka turun dan menyerahkan diri. Tapi apes, saat maling itu mulai keluar dari rumah, puluhan warga langsung menyerbu dan menghajarnya hingga babak belur. “Jumlah warga terlalu banyak,” ujarnya. Keterangannya kepada polisi, tersangka mengaku sudah beberapa kali melakukan pencurian. Saat mencuri di toko Pandan, Desa Kembiritan, itu dibantu salah satu teman yang bertugas mengawasi lokasi sekitar. “Teman tersangka kabur saat warga mulai berdatangan,” ungkapnya. (c1/abi)
Rogojampi Canangkan Minum Obat Cacing ROGOJAMPI - Kantor Kecamatan Rogojampi memulai pencanangan minum obat cacing kemarin (18/8). Kegiatan yang melibatkan Puskesmas Gitik dan Puskesmas Gladag itu dilaksanakan di SDN 2 Rogojampi. Selain Camat Rogojampi, Lukman Hakim, hadir dalam acara pencanangan minum obat cacing itu kepala Puskesmas Gitik, dr. Didik Rusdiyono dan kepala Puskesmas Gladag, dr. Zainal Abidin. Saat mencanangkan minum obat cacing itu, Camat Rogojampi, Lukman Hakim, mengatakan kegiatan pencanangan itu merupakan kegiatan serentak yang dilaksanakan hingga 22 Agustus 2015. “Kegiatan pemberian obat cacing ini dilakukan sekali dalam setahun,” ujarnya Kepala Puskesmas Gitik, dr. Didik Rusdiyono, menyampaikan pencanangan minum obat cacing serentak itu dilakukan untuk anak mulai umur setahun hingga 12 tahun. Khusus untuk anak di bawah usia tujuh tahun, diberikan di Posyandu desa. “Untuk anak umur tujuh tahun hingga 12 tahun, kita berikan di sekolah,” katanya. Menurut dr. Didik, anak yang terserang cacingan dapat menurunkan kemampuan belajar. Selain itu, anak juga akan menderita anemia atau kurang darah. Sebab, cacing mengisap darah dalam tubuh. “Biasanya anak mudah lelah dan rewel, dan anak juga kurang gizi karena cacing mengisap makanan dari usus,” ujarnya. Dengan gerakan pencanangan minum obat cacing itu, terang dia, diharapkan bisa membantu anak usia sekolah dasar. Sehingga, mereka bisa meningkatkan konsentrasi dan kemampuannya dalam belajar. “Anak bisa lebih sehat dan cerdas demi generasi masa depan yang lebih baik,” tandasnya. (ddy/adv/c1/abi)
PENUH SESAK: Kendaraan roda dua dan empat terjebak macet di Pertigaan Lincing, Dusun Lugonto, Desa/Kecamatan Rogojampi, kemarin siang (19/8).
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
Jalan Utama Kecamatan Rogojampi Macet Lincing Penuh Kendaraan Parkir
ROGOJAMPI - Karnaval dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-70 di Kecamatan Rogojampi mpi berlangsung meriah kemarin (18/8). Puluhan n ribu warga tumplek blek di sepanjang jalan n utama mulai garis start di depan bekas kantorr kecamatan di Desa Lemahbang Dewo hinggaa finis di depan Terminal Rogojampi. Karnaval dengan peserta siswa SMP/MTs dan n SMA/SMK se-Kecamatan Rogojampi ini lebih bih meriah dibanding tahun lalu. Sebanyak 14 sekolah olah mengirimkan peserta untuk ikut turun jalan dalam karnaval tersebut ■ Baca Jalan...Hal 33
SEMENTARA itu, karnaval Agustusan di Kecamatan Rogojampi juga menimbulkan antrean panjang kendaraan dari arah selatan dan utara. Upaya polisi mengalihkan arus kendaraan ternyata tidak mampu mengurangi antrean tersebut. Antrean kendaraan itu mulai terjadi di pertigaan Lincing, Dusun Lugonto, Desa/Kecamatan Rogojampi hingga Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi ■
SESAK: Ribuan orang berjubel menyaksikan karnaval di sepanjang jalan utama Rogojampi siang kemarin (19/8).
Baca Lincing...Hal 33 DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
Melihat Perajin Perlengkapan Karnaval Asal Rogojampi
Hanya Butuh Waktu 24 Jam untuk Bikin Replika Kapal Setiap Agustusan para perajin aksesori kebutuhan karnaval kebanjiran order. Banyaknya pesanan menyebabkan mereka harus kerja keras. Salah satu sentra perajin perlengkapan karnaval berada di Dusun Prejengan, Desa/ Kecamatan Rogojampi, DEDY JUMHARDIYANTO, Rogojampi KAYU dan bilah bambu terlihat berserakan dan belum jelas akan dibuat apa. Sejumlah alat, seperti gergaji, parang, kawat, dan lain-lain, juga menumpuk. Kemudian, satu per satu kayu dan bilah bambu dirangkai dan disatukan dengan kawat pengait. Hanya dalam hitungan jam, rancangan kayu
dan bilah bambu itu menyerupai perahu. Dengan penuh kesabaran, Nursalim, 47, Ilham, 39, dan Bayu Bahtiar, 33, terus mengaitkan bilah bambu yang sudah disayat itu sesuai pola yang diharapkan. Itulah pekerjaan sampingan yang dilakukan sekelompok pemuda asal Gang Sawo, Dusun Prejengan, Desa/Kecamatan Rogojampi. Usaha membuat replika untuk karnaval rutin dilakukan setiap tahun. Bila ikut karnaval, hampir semua sekolah di wilayah Kecamatan Rogojampi menggunakan jasa para pemuda di Gang Sawo itu. “Kalau keburu, sehari semalam bisa selesai,” ujar Ilham, salah seorang perajin. Selama Agustusan ini pemesan replika tidak hanya datang dari Kecamatan Rogojampi, pesanan juga datang dari kecamatan lain di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Dalam mengerjakan, Ilham mengaku dibantu sejumlah pemuda di kampungnya. Untuk mempercepat pengerjaan, mereka membagi tugas sesuai keahlian. Bahan dikerjakan
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
satu orang dan lainnya membantu. Dengan cara itu, pengerjaan bisa cepat selesai. “Kalau cuaca bersahabat, bahan dan alat lengkap, maka cepat selesai,” katanya. Ada berbagai bahan yang digunakan untuk hiasan karnaval. Itu tergantung permintaan pemesan. Jika kualitas sedang, maka bahannya menggunakan kertas semen dan busa. Hiasan pada mobil, becak, dan tulisan, menggunakan sterofom. “Yang paling bagus dan mahal bahannya sterofom,” ungkapnya. Terkait biaya pembuatan replika, Ilham tidak mematok harga. Apalagi, hiasan tersebut untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI. Hal itu beda jika hiasan itu digunakan untuk kegiatan lain, seperti karnaval kabupaten dengan anggaran yang besar. Untuk menjamin kepuasan dan kepercayaan sekolah, hanya tinggal mengerjakan sesuai pesanan, karena bahan sudah dibelikan pemesan. “Tidak sampai jutaan, hanya ratusan ribu,” katanya ■
LEMBUR: Bayu Bahtiar (kanan) menyelesaikan replika kapal untuk karnaval Agustusan kemarin (18/8).
Baca Hanya...Hal 33
SAMBUNGAN
Jawa Pos
Rabu 19 Agustus 2015
BLAMBANGAN RAYA
33
Sehari Pasarkan Dua Ton Bawang ■ BAWANG...
Sambungan adari Hal 32
FOTO-FOTO: SHULHAN HADI/JPRG
SEGEL: Anggota Satpol PP Banyuwangi saat memasang papan segel pada tower BTS di Desa Sambirejo pada Kamis 6 Agustus 2015 lalu.
Siang Disegel, Malam Langsung Dicopot BANGOREJO - Penertiban tower yang diduga tidak punya izin oleh anggota Satpol PP, diduga hanya abalabal. Sebab, setelah memasang papan yang berisi bangunan disegel siang harinya, hanya beberapa jam kemudian, ternyata papan segel itu sudah dicopot lagi pada malam hari. Penertiban tower yang diduga kurang serius itu seperti yang ada di Dusun Pasembon, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo. Pada Kamis dua pekan lalu (6/8), Satpol PP Banyuwangi menyegel tower di Dusun Sembon, Desa Sambirejo, karena tidak mengantongi izin. “Setelah menyegel dan difoto wartawan, Satpol PP datang lagi dan mencopot,” cetus salah satu warga yang tinggal di dekat tower tersebut. Warga yang tidak mau menyebut namanya itu menyampaikan, petugas penertiban memang tidak langsung datang dan mencopot. “Datang dan mencopot pada malam hari,” katanya.
Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Kepala Satpol PP Banyuwangi, Choirul Ustadi, melalui Kepala Bidang (Kabid) Penyidikan dan Penindakan, Ripai, membantah pihaknya langsung mencopot papan segel di tower di Dusun Pasembon, Desa Sambirejo. “Kita mencopot setelah tiga hari dari pemasangan segel,” ujarnya. Papan berisi penyegelan di tower yang dicopot itu, terang Ripai, karena surat izin pendirian tower sudah turun. “Karena izinnya turun, segel ya kita copot, kita mencopot tiga hari setelah pemasangan,” ujarnya. Meski sudah mencopot papan segel, Ripai mengatakan akan kembali melakukan cek pada warga yang ada di sekitar tower. Sebab, ada laporan warga yang masih belum setuju dengan pendirian tower itu. “Akan kita data ulang, katanya ada warga yang belum terdata pada radius 62 meter dari bangunan tower,” cetusnya. (sli/c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
DILEPAS: Papan segel di tower Dusun Pasembon, Desa Sambirejo, yang dipasang Satpol PP Banyuwangi sudah bersih kemarin (18/8).
Terakhir Finis Menjelang Isya ■ JALAN...
Sambungan adari Hal 32
“Tahun ini pesertanya lebih banyak dibanding tahun lalu,” cetus H. Hasan Basri, panitia karnaval. Meski karnaval ini dimulai pada pukul 13.00, tapi sekitar pukul 11.30, ribuan warga terlihat sudah
mulai berdatangan dengan berdiri dan duduk di sepanjang jalan yang akan dilewati. Pada pukul 12.00, jalur utama jurusan Banyuwangi-Jember, itu sudah macet total. Meski di bawah terik matahari, warga tidak mau menyerah. Mereka, terus berderet di pinggir jalan raya.
“Peserta karnaval bisa menghibur dan beragam, tapi penonton yang kurang tertib,” cetus Suwanto, 43, salah seorang penonton. Kemacetan tidak bisa dihindari saat peserta karnaval sudah mulai berjalan. Apalagi, para penonton yang membeludak merangsek maju hingga nyaris menutup badan jalan.
Saking banyaknya penonton, hingga mengganggu peserta karnaval. Hingga magrib, karnaval di Kecamatan Rogojampi ini masih belum tuntas. Peserta terakhir, baru masuk ke garis finis di terminal Rogojampi itu menjelang Isya. “Jalannya terhambat penonton,” katanya. (ddy/c1/abi)
Truk Lima Jam Terjebak Kemacetan ■ LINCING...
Sambungan adari Hal 32
Untuk mengurangi penumpukan kendaraan, kendaraan dari arah selatan, dari simpang empat Gladag, Kecamatan Rogojampi, dialihkan ke barat menuju Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi. Untuk arus lalu lintas dari arah Genteng, dari jalan simpang tiga Lugjag, Desa Pengatigan, Kecama-
tan Rogojampi, dialihkan ke kiri menuju Desa Labanasem, Kecamatan Kabat. Sayang, upaya polisi itu masih tidak mampu mengatasi kemacetan di pusat kota Rogojampi. Arus lalu lintas di wilayah Kota Rogojampi, hingga pukul 19.00 masih macet total. Kemacetan terparah terjadi di jalan simpang tiga menuju ke Kecamatan Songgon dan depan Pasar Rogojampi hingga Terminal Rogojampi. “Saya hampir
Tiket Kendaraan R2 Sumbang Rp 4 M ■ PENJUALAN...
Sambungan dari Hal 29
Jika harga tiket itu dikalikan jumlah penumpang pejalan kaki dewasa yang menyeberang sebanyak 1.293.925 orang, maka pundipundi yang terkumpul dari hasil penjualan tiket sekitar Rp 9,704 miliar lebih. Untuk transaksi penjualan tiket penumpang kendaraan R2 menghasilkan uang cash sekitar Rp 4,24 miliar lebih. Itu dengan asumsi harga tiket kendaraan R2 senilai Rp 24.500 dikalikan dengan 173.071 unit kendaraan pemudik yang menyeberang. Sementara itu, tiket penumpang kendaraan R4 pribadi yang jumlahnya mencapai 175.115 unit,
maka tiket yang terjual sekitar Rp 2,59 miliar lebih. Harga tiket kendaraan R4 pribadi yang ditetapkan permen senilai Rp 148 ribu. Selain menggunakan kendaraan R2 dan R4, pemudik dari Bali dan dari Jawa juga menggunakan angkutan umum yang jumlahnya belum diketahui secara pasti. Yang jelas, harga tiket penyeberangan untuk bus-sedang sebesar Rp 281 ribu dan bus besar Rp 468 ribu. Itu artinya, penjualan tiket penyeberangan tidak hanya dari penjualan tiket pejalan kaki, kendaraan R2, dan R4, tapi juga tiket kendaraan bus. Hanya tiket truk yang tidak terjual maksimal. Sebab, di masa itu pelabuhan hanya melayani penyeberangan truk yang membawa barang kebutuhan pokok. (c1/afi)
Lembur Garap Pesanan sambil Jaga Kampung ■ HANYA...
Sambungan adari Hal 32
Selain aneka replika dan hiasan untuk kepentingan pawai karnaval, perajin pemuda Gang Sawo di Dusun Prejengan itu juga bisa mengerjakan berbagai jenis hiasan lain, mulai tulisan berbahan sterofoam, kaligrafi, hiasan dinding, dan berbagai ornamen indoor. Yang terpenting bagi Ilham, kegiatan membuat replika dan hiasan Agustusan itu bisa menambah
kesibukan pemuda kampung yang masih belum bekerja. Selain itu, juga untuk melatih kekompakan, kerukunan, dan kreasi. “Waktu lembur hingga tengah malam sambil jaga keamanan kampung,” terangnya. Tidak sedikit dari pemuda yang mulanya hanya membantu kini sudah bisa menghias sendiri. Mereka bisa merancang dan membuat replika sendiri. “Banyak pemuda yang berhasil, dan itu membantu saya kalau kebanjiran pesanan,” katanya. (c1/abi)
lima jam antre dan berhenti,” ujar Santoso, 45, salah seorang sopir truk tebu. Hal senada juga dialami, Arifin, 52. Sopir truk asal Kapongan, Situbondo, yang mengangkut ikan
harus berulang kali mematikan mesin kendaraan karena terjebak macet. “Saya itu kejebak macet mulai pukul 16.00 dan pukul 19.00 belum bisa jalan,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)
Tapi, bagi para pedagang kenaikan itu juga terasa. “Harga bawang merah Rp 9.000 per Kg itu masih murah, tapi pembeli banyak yang mengeluh juga,” katanya. Menurut Agustam, penyebab harga bawang merah itu naik karena stok yang menipis. Hal itu, terjadi karena banyak bawang merah dari Banyuwangi dikirim ke Kalimantan dan Banten. “Bawang merah yang bagus dikirim ke luar daerah, itu membuat stok berkurang dan harga
naik,” ujarnya. Para pengepul bawang merah di Kota Genteng, mengirim bawang merah ke luar daerah karena harganya dianggap lebih tinggi. Selain itu, barang juga cepat terbeli. “Yang dikirim ke luar daerah itu bawang merah yang besar,” terangnya. Agustam menyebut, untuk harga bawang merah berukuran besar, di Pasar Induk Genteng itu hanya laku terjual dengan harga Rp 10 ribu per kilogram. Tapi di luar daerah, bisa tembus pada harga Rp 13 ribu per Kg. “Di luar daerah harga lebih menjanjikan,” ungkapnya.
Pedagang bawang merah lain, Hj. Asih, 45, mengungkapkan dengan harga bawang merah yang mulai naik itu, pembeli di tempatnya menurun. “Biasanya itu, saya sehari habis tiga ton, sekarang hanya dua ton,” cetusnya. Sementara itu, untuk harga cabai di pasar induk Genteng menurun drastis. Sebelumnya, harga cabai rawit mencapai Rp 60 ribu per Kg, dan kini turun menjadi Rp 40 ribu per Kg. Sedang untuk cabai besar yang sebelumnya Rp 26 ribu per Kg, turun menjadi Rp 20 ribu per Kg. (sli/c1/abi)
RADAR BANYUWANGI
34
Agustusan
Jawa Pos
Rabu 19 Agustus 2015
Tari Perang Kolosal Ingatkan akan Perjuangan Pahlawan BANYUWANGI – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 yang diselenggarakan di Banyuwangi selalu menampilkan kegiatan yang berbeda. Jika pada HUT yang ke-69 lalu ditutup dengan memerdekakan (melepaskan) tukik ke laut lepas, maka tahun ini ada tari peperangan kolosal yang diselenggarakan oleh Kodim 0825 Banyuwangi bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Bangkesbangpolinmas). Ada sekitar 280 orang yang terdiri dari Anggota TNI AD dari Kodim 0825, siswa sekolah dan beberapa masyarakat sipil yang ikut dalam tari kolosal yang diadakan di Taman Blambangan tersebut. Dengan lakon perang alas kluwih, para penari menampilkan atraksi yang menceritakan suasana perjuangan para pahlawan melawan penjajah. Ampak pasukan berkuda khas kompeni yang mengelilingi dan mengancam rakyat. Namun, akhirnya penjajah berhasil dikalahkan dengan
FREDY RIZKI/RaBa
HUT RI KE-70: Pasukan TNI dari Kodim 0825 memayungi Srikandi Blambangan yang akan membawa keris pusaka di Taman Blambangan, Senin (17/8).
kegigihan para pejuang. Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol INF Mangapul Hutajulu mengatakan, tari kolosal digunakan untuk membentuk kembali ingatan masyarakat tentang perjuangan kemerdekaan. Sehingga mereka tidak lupa jika apa yang dinimkati saat ini adalah jerih
payah pahlawan yang harus dihormati dan diperjuangkan. “Kegiatan ini juga kita selenggarakan di semua wilayah kecamatan. Kecuali Giri dan Banyuwangi. Supaya masyarakat ingat bahwa kemerdekaan kita adalah perjuangan. Bukan hadiah,” ujar Dandim Hutajalu. (fre/*/als) DIAN EFFENDI/JP-RaBa
SEBLANG: Salah satu budaya asli Banyuwangi yang ditampilkan oleh siswa SMK PGRI Rogojampi saat karnaval di Kecamatan Rogojampi kemarin (18/8). JAGA HUTAN: Kalangan LDMH, LSM, Muspika, BLH, dan TN Baluran dalam acara tanggapan publik yang digelar Perhutani utara kemarin.
GERDA SUKARNO/RaBa
Perhutani Utara Gelar Tanggapan Publik KPH Perhutani Banyuwangi Utara selaku penanggung jawab dan pengelola hutan seluas 51.811 ha yang berada di Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo menyelenggarakan tanggapan publik. Tidak hanya asisten Perhutani (Asper) yang hadir, tetapi juga dari luar Perhutani. Di antaranya Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH), bebebarapa LSM, kalangan Muspika bahkan Badan Lingkungan
Hidup (BLH) dan TN Baluran. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendapatkan masukan serta ide-ide untuk mengelola kawasan hutan yang ternyata tidak hanya berupa kayu Jati saja. Di kawasan tersebut juga ada Sumber Daya Alam (SDA) lainnya seperti hewan-hewan langka yang dilindungi. Di antaranya kerbau liar, burung rangkong dan beberapa jenis elang.
Selain itu ada juga kawasan konservasi tinggi yang bersentuhan dengan masyarakat langsung atau sosial, diantaranya tempat tempat religi dan situs-situs peninggalan sejarah. Diharapkan dengan adanya masukan-masukan dari berbagai kalangan, KPH Perhutani Utara yang dipimpin oleh Ir Artanto bisa lebih maksimal dalam mengelola dan melestarikan hutan. (*/als)
SMK PGRI Rogojampi
Tonjolkan Budaya Banyuwangi ROGOJAMPI – Pelaksanaan karnaval untuk memperingati HUT RI ke-70 yang berlangsung kemarin (18/8), terlihat semakin menarik saat rombongan siswa siswi SMK PGRI Rogojampi melewati ribuan penonton yang menyaksikan langsung karnaval terbesar di Kecamatan Rogojampi itu. Decak kagum dan pujian silih berganti keluar dari mulut penonton saat menyaksikan tampilan siswa SMK PGRI Rogojampi. “Sangat atraktif dan menarik. Banyak kebudayaan lokal dan nasional yang ditampilkan,“ ujar Sumarni, salah satu penonton. Dalam karnaval tahun ini, SMK PGRI Rogojampi lebih menonjolkan budaya asli Banyuwangi. Seperti tari seblang, kebo-keboan, hingga pengantin Mu-
pus Braen, tampil memukau di hadapan penonton. Jadi peserta tidak sekedar jalan kaki, melainkan juga menampilkan teatrikal yang menarik. Misalnya saat teatrikal tari Seblang, terlihat seorang perempuan penari seblang yang didampingi oleh beberapa penari kolosal berkostum BEC (Banyuwangi Ethno Carnival) bertemakan The Mystic Dance of Seblang sedang menari-nari seolah tak sadarkan diri. Bahkan, ritual nyolok menyan juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tarian tersebut. Menurut Kepala SMK PGRI Rogojampi, Drs Muh Thoha, dalam karnaval kali ini, pihaknya sengaja mengambil tema budaya, hal ini semata-mata untuk lebih mengenalkan kekayaan
budaya Banyuwangi dan Indonesia kepada khalayak. “Dengan tampil semacam itu, tentu menarik bagi penonton, dan juga untuk menjaga kelestarian budaya,“ ujar Thoha. Dari total 250 siswa yang ikut ambil bagian dalam karnaval kali ini, ada beberapa siswa yang tampil bernuansa kemerdekaan, seperti pejuang dan lainnya. Sekedar tahu, SMK yang terletak di Jalan Terminal Gitik, Rogojampi, ini baru saja mendapat penghargaan juara 1 lomba sekolah contoh tingkat SMK PGRI se-Jawa Timur. Dengan prestasi ini, SMK PGRI Rogojampi akan terus meningkatkan kualitasnya untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang sukses. (*/als)
Tampil All Out di Karnaval Agustusan SALAH satu Tampilan Siswa MTs Negeri Rogojampi dalam Karnaval HUT RI ke-70 Kecamatan Rogojampi, kemarin (18/8). Dalam karnaval kali ini, MTs Negeri Rogojampi melibatkan 250 siswanya. (*/als)
EKO BUDIYONO/JPRG
Forpimka Tegalsari Gelar Tabur Bunga FORUM Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Tegalsari bersama kepala Desa Dasri, Juandi, menggelar doa bersama di tiga makam pejuang yang gugur melawan
Belanda. Acara yang juga diikuti para siswa ini dilanjutkan dengan tabur bunga di pusara ketiga makam tersebut. (*/abi)
DIAN EFENDI/RaBa
Musim Kemarau, Optimistis Target Padi Tercapai JEMBER – Musim kemarau yang diprediksi lebih panjang pada tahun ini membuat para petani telah melakukan antisipasi. Sebagian petani kini mulai menanam palawija, seperti jagung dan kedelai, yang tidak terlalu butuh air. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Disperta) Jember Hari Wijayadi mengakui, musim kemarau menjadi permasalahan umum bagi para petani. Hal ini terjadi seiring makin minimnya persediaan air di persawahan. “Ancaman kekeringan pasti ada karena musim penghujan mulai berkurang,” katanya. Dia mengakui, hampir semua debit air di jaringan irigasi mulai berkurang.
Tetapi, bukan berarti terjadi kekeringan karena walaupun sudah ada laporan mulai terjadi kekurangan suplai air di persawahan. “Daerah yang terdampak rawan kekeringan tidak hanya satu atau dua kecamatan, tetapi hampir semua kecamatan pasti terdampak,” ujarnya. Hari mengatakan, beberapa petani di daerah yang rawan kekeringan air mulai beralih untuk menanam palawija, seperti jagung dan kedelai. Persediaan air yang kurang membuat hasil panen diprediksi menurun dibandingkan masa panen awal tahun lalu. Berkurangnya jumlah hasil panen petani juga secara otomatis
DOKUMEN RADAR JEMBER/JPNN
TARGET NAIK: Hamparan padi siap panen di Kaliwates, beberapa waktu lalu. Di musim kemarau ini, banyak petani yang beralih tanam palawija.
akan berimbas pada tingkat pendapatan petani. “Pasti berdampak pada profitabilitas petani. Seperti kedelai. Kalau sebelumnya biasanya tiga ton, mungkin berkurang menjadi 2,6 ton sampai 2,7 ton. Tidak signifikan, tetapi memang ada pengurangan,” akunya. Karena itu, dia mengimbau petani bisa menggunakan air dengan bijak. Pasalnya, kebutuhan air menjadi syarat mutlak di sektor pertanian. Meskipun banyak petani di daerah yang mulai menanam non padi, namun disperta masih optimistis dengan target yang ditetapkan Pemkab Jember. Menurut dia, tahun ini Jember me-
miliki target produksi padi sebanyak 1.030.000 ton. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan target 2014 sebesar 1 juta ton. “Tetapi doakan target produksi beras kita tercapai pada tahun 2015 ini,” harapnya. Disperta, lanjut dia, terus berusaha agar target produksi padi bisa tercapai. Karena itu, perbaikan sistem irigasi menjadi salah satu solusi untuk upaya mencapai target produksi tersebut. “Sawah petani memerlukan air yang cukup. Oleh sebab itu, program pemkab adalah memperbaiki saluran irigasi,” tandasnya. Meski demikian, dia mengatakan, program tersebut tidak bisa langsung
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 19 Agustus 2015
BERITA UTAMA
35
Sediakan Hadiah Total Rp 100 Juta n 20 NEGARA... Sambungan dari Hal 25
Co-Host Tabuhan Island Pro Kite Boarding, Jeroen Van Der Kooij, menjelaskan olahraga tersebut semakin digemari para pencinta olahraga air di dunia. Berdasar data International Kite Boarding Association, terdapat lebih dari 1,5 juta pemain kite boarding (kite surfing) di seluruh dunia. Pasar olahraga kite boarding itu akan terus berkembang. Hal itu harus dioptimalkan agar memberi manfaat bagi pariwisata Banyuwangi. Yang pasti bisa menggerakkan ekonomi masyarakat di
sekitar Pulau Tabuhan. ‘’Banyak manfaatnya bagi warga Bangsring dan Banyuwangi,” ungkap pria asal Belanda itu saat konferensi pers di Hotel Bangsring Breeze kemarin. Dia optimistis Pulau Tabuhan bakal menjadi lokasi idola bagi pencinta kite boarding. Sebab, laut di pulau tersebut mempunyai keistimewaan yang tak dimiliki wilayah lain. ‘’Kecepatan angin di sekitar Pulau Tabuhan mencapai 20-25 knot secara konstan sepanjang Mei sampai Oktober. Kecepatan angin itu sangat baik untuk bermain selancar layang dan selancar angin. Apalagi, lautnya juga
tanpa ombak,” jelasnya. Di Bali, kata Van Der Kooij, angin nyaris tak pernah bertiup dengan kecepatan di atas 15 knot. Kecepatan angin di Bali terlalu rendah, sehingga pencinta olahraga air itu membutuhkan paralayang dan layar yang lebih besar. ‘’Angin di Bali juga tidak konstan, makanya para peselancar layang dan angin lebih banyak menunggu,” bebernya. Dengan potensi alam itu, dia yakin even tersebut akan semakin diminati para peselancar dunia di masa-masa yang akan datang. ‘’Saya sudah datang ke banyak tempat di Asia untuk bermain selancar layang dan
tidak ada tempat sebagus Pulau Tabuhan. Pulau Tabuhan bisa jadi destinasi utama kite boarding di Asia Tenggara,” terangnya. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, even tersebut akan berdampak bagi perekonomian warga. Menurut dia, Pulau Tabuhan memang memiliki potensi besar di sektor pariwisata. ‘’Untuk itu, mari kita share di medsos, mulai FB, tweeter, dan sebagainya,” harapnya. Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama berjanji akan memberikan pengamanan dalam even tersebut. Pihaknya akan mendukung penuh demi kesuksesan even yang masuk
Dikeroyok saat Main Catur n PENGEROYOK... Sambungan dari Hal 25
Sistem peradilan anak diterapkan terhadap pemuda yang kini masih berusia 17 tahun lima bulan itu. Berdasar berita acara persidangan kemarin, Imam menghadapi pembacaan tuntutan dari jaksa penuntut umum (JPU). Dalam tuntutan yang dibacakan JPU Arief Romadoni tersebut, pemuda itu dituntut hukuman 4,5 tahun atas perbuatannya mengeroyok Eko
Farja hingga tewas pada 13 Juli lalu. JPU menilai perbuatan yang dilakukan Imam memenuhi unsur dalam Pasal 170 ayat 2 ke-3 KUHP dan Pasal 170 ayat 2 ke -1 KUHP. Pertimbangannya, JPU mempertimbangkan unsur pemberat, di antaranya perbuatan terdakwa menyebabkan nyawa orang lain melayang dan meresahkan masyarakat. Unsur peringan, Imam menyesali perbuatannya, masih di bawah umur, dan sopan selama
persidangan. Sidang yang dipimpin hakim Ketut Somansa tersebut ditunda dengan agenda pembacaan putusan. Sekadar diketahui, warga Dusun Rampan, Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, dihebohkan dengan penyerangan belasan orang bercadar pada Senin malam lalu (13/7). Belasan pria bercadar tiba-tiba menyerang tiga orang yang sedang asyik bermain catur. Akibatnya, Eko Farja, 23, pemuda Desa Cantuk, tewas mengenaskan.
Pengeroyokan itu terjadi sekitar pukul 23.00. Saat itu Eko dan dua temannya, Safaat, 24, dan Hendrik Ainur Rosid, 19, bermain catur di depan salon kecantikan tidak jauh dari kantor Desa Padang, Kecamatan Singojuruh. Entah dari mana datangnya, belasan orang tiba-tiba menyerang. Apesnya, Eko Farja menjadi bulan-bulanan pelaku. Dia tewas setelah mendapat perawatan medis di rumah sakit. (nic/c1/aif )
dalam kalender Banyuwangi Festival (B-Fest) 2015 itu. ‘’Semoga kegiatan ini sukses,” tandasnya. Kite boarding adalah olahraga air yang mengombinasikan beragam unsur, mulai selancar angin, selancar, dan paralayang. Bahkan, senam menjadi satu jenis olahraga yang diakomodasi. Teknisnya, para atlet atau pengendara di papan selancar dihubungkan dengan sebuah layang-layang paralayang. Para atlet akan berlomba melintasi air dan terkadang di udara. Para peselancar layang memanfaatkan angin dengan kekuatan besar yang terkontrol
untuk menaklukkan air dengan papan selancar kecil. Para atlet bisa terangkat dari air dan melayang-layang di udara lalu mendarat kembali ke papan selancar di atas air. Terdapat sejumlah gaya dalam kite boarding, seperti freestyle, free-ride, down winders, speed, course racing, wake style, jumping, dan kite surfing di ombak. Total hadiah Rp 100 juta disediakan Pemkab Banyuwangi dan sejumlah perusahaan besar di industri selancar, seperti Rip Curl, Rip Curl School of Surf, Best Kiteboarding, Airush, Huna Boards, Freedom Kiteboarding Magazine, dan Beach Hut and Surftime.
Ajang Tabuhan Island Pro Kite Boarding bakal diikuti peselancar layang dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Brazil, Inggris, Swedia, Finlandia, Belanda, Lithuania, Polandia, Rusia, Perancis, Spanyol, Jerman, Austria, Selandia Baru, Australia, Thailand, Singapura, dan Tiongkok. Beberapa peselancar Indonesia juga akan unjuk kemampuan. Sejumlah nama dipastikan hadir, seperti Dan Sweeney (juara Freestyle Kiteboarding dari Australia), Narapichit Pudja (juara kedua World Champion Race dan Asian Champion Race), dan Niklas Langseth (juara Freestyle Kiteboarding Swedia). (ton/c1/aif)
Dari Kawah Tetap Gunakan Pikulan n PENAMBANG... Sambungan dari Hal 25
Dibandingkan menggunakan pikulan, banyak penambang yang menyebut alat menyerupai gerobak itu lebih efisien dan memiliki daya angkut lebih banyak. “Kalau biasanya dua kali pulang pergi cuma dua kuintal. Ini sekali jalan bisa angkut tiga sampai empat kuintal,” ujar Dewo, seorang penambang. Troli tersebut didesain mempergunakan dua roda seukuran ban motor. Untuk menghindari slip, alat tersebut dilengkapi dua rem tromol di kedua sisinya. Meski sudah banyak digunakan, nyatanya alat pikul tetap berlaku. Turun menuju dapur kawah, penambang masih menggunakan pikulan sebagai alat angkut belerang. Selanjutnya, belerang dipindah ke troli yang sudah disiapkan di pinggir kawah. “Kalau ke bawah masih pakai pikulan,” imbuh Dewo. Untuk mempermudah peng-
NIKLAAS ANDRIES/RABA
LOKASI BLUE FIRE: Wisatawan memadati lokasi penambangan belerang di dekat kawah Gunung IJen, Senin pagi kemarin (17/8).
gunaan troli, para penambang membuat jalan sendiri. Jalan itu dibuat di sebelah jalur pendaki naik dan turun ke Ijen. Bedanya, rute baru tersebut disesuaikan troli. Dibandingkan jalur pendaki, jalur troli tersebut tidak terlalu curam.
Hanya saja, jalur tersebut masih terbatas. Jalur tersebut baru dari Paltuding hingga Pos Bunder. Jalur dari Pos Bunder hingga kawah Ijen belum ada. Alhasil, untuk menuju kawah, mereka harus berjalan bersama pendaki lain. (nic/c1/aif)
Pecat Satu Orang Guru Bolos BAYU SAKSONO/RABA
n GURU...
MEMANG BEDA: Limbah cangkang menumpuk di atas pasir putih kawasan Pantai Bekicot, Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorjo, Banyuwangi.
Sambungan dari Hal 25
Kerap Dikunjungi Warga di Hari Minggu
Jika guru sampai melakukan tindakan indisipliner, seperti jarang masuk, maka sertifikasi mereka bisa tidak diberikan. “Tahun ini sudah ada tiga guru yang diberhentikan tidak hormat karena tidak disiplin. Untuk menciptakan SDM yang baik, kita harus mempersiapkan guru yang berdedikasi dan
n PANTAI... Sambungan dari Hal 25
Nah, di situlah jalan satu-satunya yang paling mudah dilalui menuju Pantai Bekicot. Tim ekspedisi jelajah hanya butuh perjalanan sekitar 15 menit dengan jarak kurang-lebih 2 Km menuju pantai. Saat hendak menuju pantai tersebut, tim jelajah yang beranggota Pemimpin Redaksi JP-RaBa, Bayu Saksono, redaktur Ali Sodiqin, wartawan Taufik Ferdiansyah, dan fotografer Rendra Des Kurnia, tidak mengira, kalau pantai yang akan kami datangi itu pantai berpasir putih. Awalnya kami beristirahat di depan kantor Desa Bengkak, lalu mengetahui ada jalan ke arah timur. Kami yakin jalan tersebut akan berakhir di pantai. Jalan dari selatan kantor Desa Bengkak itu belum beraspal. Di kanan dan kiri terdapat kebun jagung dan sesekali rumah warga. Tentu saja debu beterbangan ketika mobil melintas di sana. Begitu sampai di pantai, sekilas kondisinya seperti pantai di perkampungan warga. Namun, setelah mendekat ke bibir pantai, pemandangan yang tersaji tidak biasa. Butiran pasirnya sangat halus berwarna putih. Karang-karang kecil bertebaran di pantai tersebut. Pantai Bekicot menjadi bukti kalau pantai dengan pasir berwarna putih tidak hanya terdapat di Ba-
nyuwangi Selatan. Pantai Bekicot adalah pantai berpasir putih yang ada di Banyuwangi Utara, selain pantai di Pulau Tabuhan dan pesisir kawasan Taman Nasional Baluran. Bisa dibilang, Pantai Bekicot adalah pantai dengan pasir putih dengan jarak paling dekat dengan pusat kota Banyuwangi. Yang paling unik, di sepanjang pantai di tas pasir putih banyak juga terdapat cangkang bekicot berserakan di atas pasir. Cangkang ini menjadi ciri khas tersendiri bagi Pantai Bekicot. Karena itu, sangat wajar bila warga setempat menyebut lokasi ini dengan Pantai Bekicot. ”Cangkang bekicot ini menambah daya tarik pemandangan indah pantai ini. Tapi harus pakai alas kaki kalau berjalan di pantai, cangkangnya lumayan tajam,” kata Pemred JP-RaBa, Bayu Saksono. Adanya cangkang bekicot yang berserakan di pantai ini tampaknya bukan terjadi secara alamiah. Cangkang ini ternyata memang sengaja dibuang oleh warga setempat di tepi pantai. Menurut beberapa nelayan setempat, dulu pernah ada warga sekitar yang memanfaatkan isi cangkang tersebut sebagai bahan makanan dan obat. ”Cangkang bekicot memang pernah banyak di sana, warga sekitar saat itu hanya memanfaatkan isinya,” kata Sukirno, warga pesisir Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Di jalan masuk menuju pantai
tampaknya terdapat sebuah tempat produksi bekicot. Cangkang-cangkang juga banyak terdapat di sebuah tempat di jalan masuk pantai tersebut. Selain pemandangan pasir putih dan cangkang, laut di pantai ini juga tampak terlihat lebih bersih dengan warna biru muda. Namun sayang, saat kami mengunjungi pantai, pemandangan indahnya biru laut tidak terlihat sempurna lantaran angin berembus sangat kencang. Tentu saja, ombak menjadi besar dan menggila. Hantaman ombak yang menderu-deru itu pun menjadikan warna air menjadi sedikit keruh. Sementara itu, pohon kelapa juga banyak berdiri di pinggir pantai. Tak jauh dari sana, tampak rerumputan yang tumbuh merata mengelilingi pohon kelapa yang tumbuh. Banyaknya pohon kelapa yang tumbuh di tepi pantai, bisa kami gunakan sebagai tempat berteduh dari sengatan matahari. Kapal-kapal nelayan juga tampak sedang sandar di sana pagi itu. Hal ini menandakan, kalau warga setempat banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Kapal nelayan diparkir menunjukkan cuaca sedang tidak bersahabat. Banyak nelayan yang stop melaut dan menunggu cuaca kembali bersahabat. Ridwan, warga Dusun Pesumur, Desa Bangkak, mengatakan kapal nelayan tersebut memang digunakan sebagai keperluan
mencari ikan. Ternyata, nelayan setempat juga memanfaatkan perahu untuk mengantar para wisatawan yang akan menuju Pulau Tabuhan. ”Satu orang harus bayar Rp 50 ribu untuk naik perahu ke Pulau Tabuhan pulang pergi. Kita sediakan juga life jacket,” kata Ridwan. Dia mengatakan, Pantai Bekicot biasanya hanya ramai saat liburan dan hari Minggu. Jumlah pengunjung juga tidak terlalu banyak. ”Paling-paling hanya warga sekitar sini yang datang ke pantai ini,” kata Ridwan. Nah, hal ini menandakan kalau Pantai Bekicot memang masih belum banyak diketahui oleh banyak orang. Padahal, pantai ini menyuguhkan pemandangan pantai yang begitu indah. Pantai dengan pasir berwarna putih. Dan yang paling istimewa lagi, Pantai Bekicot ini merupakan pantai dengan pasir putih dengan jarak paling dekat dengan kota Banyuwangi. ”Kalau mau foto dengan latar belakang pasir putih kita tidak perlu jauh-jauh lagi, ternyata di Desa Bengkak ada pantai dengan pasir berwarna putih,” kata fotografer tim jelajah, Rendra Des Kurnia. Indahnya Pantai Bekicot membuat kami enggan untuk meninggalkan pantai ini. Tapi kami sadar, perjalanan kami masih panjang. Yang pasti masih banyak juga pantai-pantai indah di sisi timur Pulau Jawa, khususnya di Banyuwangi yang belum kami kunjungi. (c1/bay/bersambung)
Tetangganya Biasa Memanggil Paman Tuh atau Pak Han n KERAP... Sambungan dari Hal 25
Namun, ia tetap mempersilakan Jawa Pos Radar Banyuwangi menunggu hingga suaminya datang. Ia juga enggan bercerita banyak mengenai Tuhan. Sesekali ia menengok halaman depan rumahnya, kemudian melihat jam dinding di ruang tamu. Tak lama kemudian, sayupsayup suara motor terdengar dari jarak beberapa meter. Husnul bersama dua anaknya yang sedari tadi menonton televisi langsung berdiri bersamaan. “Iku Bapak teko!” kata mereka bersamaan. Husnul segera memberitahu
kedatangan Jawa Pos Radar Banyuwangi kepada Tuhan yang tengah memarkir motornya yang bermuatan rumput tersebut. Pria murah senyum itu mengaku tidak tahu-menahu KTP miliknya sedang jadi perbincangan di media sosial. “Tidak tahu. Beberapa hari lalu memang ada polisi yang menelepon dan menanyakan nama saya. Sampai takut. Ternyata diajak bercanda,” ucapnya sembari terkekeh. Ia menjelaskan, beberapa hari lalu saat menyerahkan KTP untuk mengurus perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) motornya, seorang petugas berkali-kali mengonfir-
masi namanya. “Ya saya jawab seadanya. Memang itu nama saya,” katanya. Tuhan mengaku tidak terkejut atas ulah seorang petugas yang terkejut tersebut. Ia pernah mengalami hal yang sama sebelumnya ketika bekerja di Bali. “Banyak yang tanya di sana. Saya jawab seadanya juga. Bagaimana lagi, wong itu memang nama saya,” katanya. Meski demikian, warga sekitar rumahnya tidak pernah mempermasalahkan namanya yang unik tersebut. “Sudah biasa mereka. Saya dari kecil di sini. Biasanya orang-orang panggil Paman Tuh atau Pak Han,” ceritanya. Meski baru menyadari sedikit
keanehan namanya, Tuhan menganggap namanya wajar seperti nama orang pada umumnya. Seperti halnya nama keenam saudaranya yang juga wajar, yakni Juni, Alipah, Aisah, Ainan, Nasyiah, dan Isroti. Bungsu dari tujuh bersaudara itu tidak mengetahui apa alasan orang tuanya memberikan nama tersebut. Ia mengaku orang tuanya tidak pernah mengatakan secara khusus makna namanya. “Kedua orang tua saya sudah lama meninggal. Seingat saya beliau berdua tidak pernah mengatakan apa-apa tentang nama saya. Semuanya dianggap wajar,” tandasnya. (c1/aif)
inovatif,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi, Sih Wahyudi, mengatakan kategori pelanggaran guru di Banyuwangi dapat dibilang sedang. Sesuai PP Nomor 53, Sih menjelaskan bahwa yang bertanggung jawab terhadap kinerja guru adalah kepala SKPD. Termasuk pemberian sanksi. Jika pelanggaran tergolong berat, maka bupati yang berwenang
memberi hukuman. Sih menambahkan, selain pengawas dari Dinas Pendidikan, BKD juga menempatkan auditor kepegawaian, baik di dinas maupun sekolah. Mereka akan ikut memantau kinerja guru. “Banyuwangi masih kategori ringan dan sedang. Tahun ini kita juga memberhentikan satu guru dengan tidak hormat karena selama 45 hari tidak masuk sekolah,” ujarnya. (fre/c1/aif)
KECELAKAAN PETANG HARI: Korban dan pengendara motor (bawah) terkapar di trotoar jalan depan PT. 1368 Jl. Yos Sudarso, Klatak, Kalipuro, kemarin.
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
Pengendara Vixion Tabrak Pejalan Kaki KALIPURO - Seorang pejalan kaki ditabrak motor Yamaha Vixion dengan nomor polisi P 2687 EQ pukul 18.00 petang kemarin. Korban yang belum diketahui identitasnya itu terpental ke pinggir jalan dengan luka di kepala. Pengendara motor juga terpental ke pinggir jalan, tepatnya di seberang jalan depan kantor PT. 1368, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Klatak, Kalipuro. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, kecelakaan berawal saat pejalan kaki yang menyeberang dari timur jalan ke arah barat itu kurang hati-hati. Saat menyeberang di sisi barat Jalan Raya Yos Sudarso, korban yang diketahui adalah karyawan PT. 1368 tersebut langsung ditabrak motor Vixion yang dikendarai Theo Broma warga Olehan, Situbondo. ”Ibu itu (korban) itu menyeberang jalan dan langsung ditabrak Vixion,” ujar Nico, seorang warga di lokasi kejadian. Pengendara Vixion, Theo, mengatakan kecelakaan itu tiba-tiba saja terjadi. Dia memang sempat mengetahui ada
orang yang menyeberang, tapi sudah terlalu dekat. Karena tidak sempat mengerem kendaraannya, akhirnya seorang wanita yang sedang menyeberang tersebut ditabrak. ”Kaget saja tadi ada orang yang menyeberang dan langsung saya tabrak,” kata Theo sembari memegangi kakinya yang luka. Ibu tua yang ditabrak itu langsung dilarikan ke rumah sakit oleh warga sekitar yang melintas. Korban sepertinya sudah sekarat. Kepalanya banyak mengeluarkan darah. Sayang, petugas kepolisian baru datang setelah korban dilarikan ke rumah sakit.
Sementara itu, pengendara motor Vixion tidak mengalami luka cukup serius. Pengendara vixion hanya mengalami luka lecet. ”Tidak apa-apa, Mas, hanya terasa sakit di tangan,” kata Theo. Di depan PT. 1368 memang kerap terjadi kecelakaan. Bukan sekali ini saja memakan korban. Sebelumnya, sepeda motor melawan sepeda motor juga terlibat kecelakaan di lokasi tersebut. Pihak terkait perlu meninjau kembali keberadaan putaran jalan double way yang kerap memicu kecelakaan yang persis di depan pintu gerbang PT. 1368 itu. (tfs/c1/aif)
36
Jawa Pos Rabu 19 Agustus 2015
9 DESEMBER 2015
KAMPANYE
Beberkan Visi-Misi di Paripurna DPRD BANYUWANGI - Kampanye calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 akan berlangsung mulai 27 Agustus hingga 5 Desember 2015. Pelaksanaan kampanye itu akan diawali dengan penyampaian visi dan misi pasangan calon di depan rapat paripurna DPRD. Sebelum memasuki tahap kampanye, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi akan menetapkan pasangan calon. Peraturan Komisi Pemilihan Umum (P-KPU) Nomor 2 Tahun 2015 mengamanatkan, penetapan pasangan calon tersebut dilakukan pada 24 Agustus. Tiga hari berselang, rangkaian persiapan pesta demokrasi lima tahunan itu dilanjutkan dengan masa kampanye. Selain melakukan kampanye di hadapan publik, setiap pasangan calon akan diberi kesempatan menyampaikan visi-misi di hadapan wakil rakyat. Penyampaian visi-misi tersebut bakal dilaksanakan melalui rapat paripurna di kantor DPRD Banyuwangi. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Sekretariat DPRD untuk menjadwalkan pelaksanaan penyampaian visimisi pasangan calon. Edi mengaku belum mengetahui jadwal pasti penyampaian visi-misi pasangan cabup. “Pastinya setelah penetapan paslon pada 24 Agustus,” ungkap Edi kemarin (18/8). Seperti diketahui, dua pasangan kandidat telah resmi mendaftar sebagai cabup-cawabup di kantor KPU. Kandidat calon pertama yang mendaftar adalah pasangan incumbent Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyamoko. Keduanya mendaftarkan diri di kantor KPU pada 27 Juli lalu. Pasangan petahana yang mengusung jargon Dahsyat tersebut diusung dan didukung koalisi delapan parpol. Parpol pengusung dan pengusung Anas-Yusuf, antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Demokrat (PD). Sehari berselang, tepatnya 28 Juli giliran Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (Su-Si) mendaftarkan diri sebagai kandidat cabup-cawabup penantang calon incumbent. Pasangan penantang petahana itu diusung koalisi Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). (sgt/c1/afi)
DISOAL: Ketua Pokja Pendaaftar Cabup KPU, Suherman, menyalami kandidat cabup Partai GolkarHanura, Sumantri Soedomo, saat penyerahan berkas pendaftaran beberapa waktu lalu.
DOk.RaBa
Berkas Cabup Penuhi Syarat Panwaslih Panggil KPU untuk Klarifikasi BANYUWANGI - Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) memanggil Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi kemarin (18/8). Pemanggilan itu untuk dimintai klarifikasi atas laporan dugaan pelanggaran pendaftaran pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) yang disampaikan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) kepada Panwaslih. Keterangan dan klarifikasi kepada Panwaslih itu disampaikan Ketua Pokja Pendaftaran Cabup KPU, Suherman. Kepada Panwaslih, Suherman menjelaskan panjang-lebar tentang proses pendaftaran dan berkas yang diajukan masing-masing kandidat serta parpol pengusung. Intinya, proses pendaftaran pasangan cabupcawabup sudah memenuhi peraturan
yang berlaku. Bukan hanya menyangkut proses pencalonan dan kelengkapan administrasi pasangan calon, KPU juga membeber seluruh tahap yang telah dilalui hingga tahap pendaftaran cabup dan cawabup yang berakhir 28 Juli lalu. Suherman mengungkapkan, seluruh tahap pencalonan mulai persiapan hingga proses pendaftaran calon telah dilakukan. Dikatakan, pihak KPU mulai melakukan sosialisasi pilbup Banyuwangi sejak Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 terbit. Sosialisasi serupa juga dilakukan setelah Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2015 diterbitkan. Selain itu, KPU juga menggelar sosialisasi Perubahan Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015 tentang pencalonan menjadi Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015. “Kami juga telah mengumumkan pendaftaran calon sejak 14 Juli sampai
25 Juli melalui media massa cetak dan elektronik,” ujarnya. Suherman menambahkan, pihaknya juga membeber pelaksanaan pendaftaran pasangan cabup-cawabup yang dibuka sejak 26 Juli sampai 28 Juli lalu. Pada hari pertama pendaftaran tidak ada satu pun calon yang mendaftarkan diri ke kantor KPU. Di hari kedua dan ketiga masing-masing ada satu pasangan yang mendaftar, yakni pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo. Pihaknya juga telah menyampaikan kepada Panwaslih terkait surat keputusan (SK) partai politik (parpol) pengusung pasangan calon. Khususnya SK parpol yang memiliki kepengurusan ganda. Dijelaskan, KPU Banyuwangi mengacu Peraturan KPU Nomor 12 Tahun 2015. Khusus parpol yang memiliki kepengurusan ganda, SK partai tersebut harus ditandatangani kedua pimpinan parpol di tingkat pusat.
“Selain itu, nama kandidat yang diusung kedua kepengurusan itu juga harus sama,” bebernya. Untuk kasus kepengurusan ganda Partai Golongan Karya (Golkar), imbuh Suherman, kedua pengurus pusat parpol tersebut sama-sama mengusung pasangan Sumantri-Sigit. “Baik kubu Aburizal Bakrie maupun Agung Laksono, sama-sama mengusung pasangan Sumantri-Sigit,” tegasnya. Sementara itu, soal sejumlah anggota LSM yang menuding rekomendasi dewan pimpinan pusat (DPP) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) merupakan hasil scan, Suherman menegaskan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Banyuwangi telah melampirkan rekomendasi yang asli sebelum pendaftaran ditutup pukul 16.00 Selasa (28/7) lalu. “Prinsipnya, kami menekankan berkas yang disampaikan pasangan calon dan parpol pengusung benar dan asli,” tambahnya. (sgt/c1/afi)
FOTO-FOTO: HUMAS PEMKAB FOR RABA
AYO TINGKATKAN LAYANAN PUBLIK: Birokrasi dituntut untuk lebih meningkatkan kinerja dan pelayanan pada masyarakat di segala sektor.
MERIAH. Resepsi kenegaraan berlangsung meriah menampilkan berbagai seni budaya nusantara di Pendapa Shaba Swagata Blambangan.
Bupati Anas bersama Forpimda melaksanakan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan sebelum menghadiri upacara detik-detik kemerdekaan.
Malam Resepsi HUT RI ke 70 di Banyuwangi
Bupati Anas Ajak Birokrasi Wujudkan Kesejahteraan Rakyat RANGKAIAN perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 70 yang digelar Pemkab Banyuwangi berlanjut dengan kemeriahan malam resepsi di Pendapa Sabha Swagata, Senin malam (17/8). Semua elemen masyarakat mulai Forpimda, anggota DPRD, pimpinan partai, instansi vertikal, perbankan, pengusaha, kades, veteran, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), budayawan, dan masyarakat umum, bersama menikmati berbagai suguhan hiburan di malam pesta kemerdekaan tersebut. Beragam hiburan mengisi acara
yang berlangsung dengan meriah itu. Mulai tari-tarian, musik perkusi, paduan suara, lagu-lagu keroncong dan lagu kemerdekaan semuanya tampil dengan apik. Yang membanggakan, semua kegiatan diisi putra-putri Banyuwangi. Seperti musik perkusi yang dibawakan oleh Larlare Orkestra ‘Mupus Wangi’ dan paduan suara oleh SMAN 1 Kota Banyuwangi, serta tari-tarian tradisional khas Nusantara yang dilakukan para pelajar. Melengkapi suguhan malam itu juga ada persembahan lagu kemerdekaan yang menyentuh hati dari Keisya, siswi ke-
las 4 SDN Ketapang 1 dan pembacaan puisi oleh Dedy Mizwari, siswa difabel kelas 2 SDLB A. Bupati Abdullah Azwar Anas mengingatkan kembali makna dari tema besar HUT ke 70 RI “Ayo Kerja” yang telah ditetapkan secara nasional. Menurut dia, tema ini bukan hanya sekadar menganjurkan segenap rakyat untuk bekerja, tapi juga untuk menunaikan tanggung jawab pe-
mimpin kepada rakyat untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan rakyat. “Seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Banyuwangi memiliki kewajiban dan tanggung jawab menyejahterakan rakyat,” ajak Anas Anas juga memaknai tema gerakan nasional ayo kerja tahun ini dengan mengajak masyarakat untuk bekerja secara sungguh-sungguh sesuai dengan perannya masing-masing.
Mau berusaha keras, ikhtiar tanpa pernah henti. Anas juga memaknai merdeka dengan meningkatkan kesejahteraan. Kemerdekaan tanpa kesejahteraan belum-lah sempurna. “Sejahtera yang dimaksud tidak diukur dari banyaknya harta namun rasa berkecukupan, bersyukur dan mau berusaha gigih mewujudkan impiannya. Dan menjadi tugas seorang pemimpin untuk meningkatkan kesejahteraan warganya,” kata Anas. Peringatan hari kemerdekaan ke 70 Republik Indonesia, Banyuwangi menggelar serangkaian keg-
KOMPAK: Kapolres, Dandim, Danlanal, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri, Bupati dan Wakil Bupati berfoto bersama Paskibraka usai Upacara Penurunan Bendera di Taman Blambangan. MOMEN HANGAT: Hormati jasa para pejuang, Bupati Anas menyerahkan potongan tumpeng kepada salah seorang veteran.
MESRA: Bupati Anas dan istri Ipuk Festiandani dan jajaran Forpimda turut memeriahkan lomba Agustusan Balon Romantis.
GUYUB: Ribuan warga hadiri tasyakuran kemerdekaan masal yang digelar di sepanjang jalan Sri Tanjung.
iatan untuk memeriahkan moment istimewa bagi Bangsa Indonesia ini. Mulai dari acara silaturahim dengan para veteran, tasyakuran masal hingga upacara peringatan detik-detik proklamasi. Acara resepsi kemerdekaan kemarin malam ditutup dengan menyanyikan lagu umbul-umbul Blambangan secara bersama-sama. Anggota Paskibraka naik ke atas panggung bersama Bupati Anas dan anggota Forpimda lainnya. Usai bernyanyi, letupan firework menjadi penutup dari acara puncak peringatan hari kemerdekaan tersebut. (afi)