19 APRIL TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 25
Banyuwangi Jadi Lautan Sepeda n Ribuan Warga Gowes Keliling Kota BANYUWANGI - Ajang Banyuwangi City Tour and Race 2015 berlangsung spektakuler pagi kemarin (18/4). Ribuan orang asal berbagai elemen, mulai atlet balap sepeda profesional, forum pimpinan daerah (forpimda), pelajar, pegawai negeri sipil (PNS), karyawan swasta, hingga masyarakat umum, ikut ambil bagian dalam kegiatan bersepeda santai (fun cycling) keliling kota Banyuwangi tersebut. Tak pelak, kawasan Taman Blambangan yang menjadi lokasi start even tahunan yang digelar kali kedua itu menjelma menjadi lautan sepeda. Para peserta yang berasal dari seantero Banyuwangi dan peserta asal luar daerah telah memadati sekitar lokasi start sejak pukul 05.30 alias satu jam sebelum bendera start dikibarkan. Dalam sambutannya, Bupati Abdullah Azwat Anas mengatakan,
Banyuwangi City Tour and Race 2015 merupakan salah satu dari 38 even dalam rangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest) 2015. Even itu menjadi ajang pemanasan Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) yang akan dihelat 6 sampai 9 Mei mendatang. Selain menjadi ajang pemanasan ITdBI, kata Anas, Banyuwangi City Tour and Race 2015 digelar untuk mengakomodasi pencinta olahraga bersepeda yang tidak bisa ikut bertanding dalam ITdBI. ITdBI merupakan ajang balap sepeda bertaraf internasional yang hanya bisa diikuti pembalap profesional n Baca Banyuwangi...Hal 31 MASAL: Bupati Abdull a h Azwar Anas beserta Forpimda berada pada baris terdepan ajang funbike terbesar bertajuk Banyuwangi City Tour and Race saat melintas di Jalan PB Sudirman pagi kemarin. GALIH COKRO/RABA
BRCC Sapu Bersih Gelar SEMENTARA itu, Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) menahbiskan diri sebagai yang terbaik dalam Banyuwangi City Tour and Race 2015. Tim di bawah komando Guntur Priambodo itu menjadi juara umum dalam even balap sepeda tahunan itu. Bayangkan, para pembalap
BRCC mendominasi berbagai kelas. Pada kelas pemula, BRCC menempatkan dua pembalap naik podium, yaitu Rozaan Paksono dan Nizar Sufi Faisol, yang masing-masing meraih juara satu dan dua. Selain itu, BRCC juga berhasil menjadi the best kelas junior. Pembalap itu adalah Chendi
Septian. Pembalap tuan rumah satu itu berhasil mengalahkan Fajar Surya Hadi dari ISSI Malang dan Ardiansyah dari tim Prapanca Jakarta Selatan. Pada kelas perorangan eksekutif, pembalap BRCC merajai podium juara. Seperti pada eksekutif 30-35, Cendiawan Cahyono yang akrab disapa Wen Cen menjadi
yang terbaik. Dia finis di posisi terdepan dan unggul atas Heru Satrio dari Sidoarjo dan Liman dari SRBC A. Pada kelas eksekutif 36-40, BRCC juga berjaya. Kali ini prestasi manis itu diraih Untung yang sukses menjadi juara pertama n
Foto-foto lain BWI City Tour and Race, Baca Edisi Besok
Baca BRCC...Hal 31
GALIH COKRO/RABA
SENIOR: Azrul Ananda (kuning) dari SRBC ditempel ketat Guntur Priambodo (kanan) dari BRCC untuk race kelas eksekutif pagi kemarin.
Hasil BWI City Tour & Race 2015 Kelas pemula 1. Rozaan Paksono BRCC 2. Nizar Sufi Faisol BRCC 3. Rizki Dafa IRCC Probolinggo Kelas Women 1. Wielhel Mina Bali 2. Crismonita ISSI Malang 3. Finda Almira Kelas Junior 1. Chendi Septian BRCC 2. Fajar Surya Hadi ISSI Malang 3. Ardiansyah Prapanca jaksel sel Men Elite 1. Bambang Suryadi Probolinggo 2. Abdul Sholeh SAKB 3. Herwin Jaya Probolinggo Eksekutif 30-35 1. Cendiawan Cahyono BRCC 2. Heru Satrio Sidoarjo 3. Liman Santoso SRBC A 4. Muse BRCC 1 5. Rudi Sudarso Surabaya Eksekutif 36-40 1. Untung BRCC 1 2. Faturahman Situbondo 3. Aliong Bali 4. John Boemihardjo SRBC A 5. Azrul Ananda SRBC A Eksekutif 41 ke atas 1. Hariyadi BRCC 1 2. Zibenk BRCC II 3. Yudi Imam Situbondo 4. Morado BRCC III 5. Syaifullah Toha SRBC A Over All 1. Untung BRCC 1 2. Hariyadi BRCC 1 3. Cendiawan Cahyono BRCC 1 Tim Beregu 1. BRCC 1 (Guntur Priambodo, Cendiawan Cahyono / Wen Cen, Untung, Sandi, Hariyadi) 2. SRBC A (Azrul Ananda, Liman Santoso, John Boemihardjo, Syaifullah Toha) 3. Free Ride Surabaya
RENDRA KURNIA/RABA
DARI UDARA: Nyaris seluruh badan jalan dr Wahidin Sudirohusodo dan Jalan Diponegoro dipadati pencinta sepeda di Bumi Blambangan pagi kemarin.
Didik Hariyadi, Pembawa Aliran Kungfu Kera Sakti ke Banyuwangi
Ubah Pelajar Berandalan Jadi Siswa Penurut Nama perguruan IKSPI Kera Sakti mungkin terdengar kurang begitu familiar di telinga beberapa warga Banyuwangi. Tetapi, perguruan itu ternyata cukup eksis di Bumi Blambangan. Didik Hariyadi, 47, adalah orang pertama yang membawa aliran bela diri itu ke Banyuwangi. FREDY RIZKI, Rogojampi TEPAT di barat tikungan Terminal Rogojampi ada sebuah lokasi unik
yang ada tulisan “Monkey Kungfu, Padepokan Kera Sakti”. Di dalam tempat itu ternyata adalah sebuah tempat latihan bela diri beberapa remaja dan anak sekolah yang tinggal di Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi. Sebelum padepokan bela diri itu berdiri, ada sebuah kisah panjang yang dibawa suheng (sebutan untuk pelatih di Perguruan Kera Sakti) di tempat tersebut dan diceritakan kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Pada tahun 1986, sebelum menjadi suheng di perguruan Ikatan Keluarga Silat Putera Indonesia (IKSPI) Kera Sakti, Didik Hariyadi, 47, adalah seorang mahasiswa yang berkuliah di salah satu Universitas swasta di Kota Malang n Baca Ubah...Hal 31
Calon penerbang diuji berendam sehari semalam Apalagi pakai air hangat dengan bath up Sering tertipu pengekspor, penjual kelapa pilih pasar lokal Buah yang kerap bikin pusing kepala
FREDY RIZKI/RABA
ILMU KERA: Didik Hariyadi di depan Padepokan Kungfu Kera Sakti di Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi.
RADAR BANYUWANGI
26
POLITIK & PEMERINTAHAN
Jawa Pos Minggu 19 April 2015
Calon Penerbang Diuji Berendam Sehari-semalam
GERDA SUKARNO/RABA
MERANGKAK: Para taruna penerbang merangkak menuju daratan di Pantai Lanal Banyuwangi kemarin.
KALIPURO - Setelah lima hari melakukan pelatihan jungle and sea survival, pembekalan awal taruna penerbang Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi (LP3B) berakhir Jumat kemarin (17/4). Berakhirnya pelatihan tersebut ditandai dengan penyematan brevet kepada seluruh taruna di tepi pantai belakang Lanal Banyuwangi. Jungle and sea survival yang diikuti 21 taruna penerbang tersebut dimulai Senin (13/4) beberapa hari lalu. Pada hari pertama para taruna yang anggotanya juga terdiri atas polisi udara itu terlebih dahulu diberi pembekalan teori. Selanjutnya, peserta diberi tantangan bertahan hidup di pegunungan yang dingin dan keras. Intinya, mempraktikkan teori yang sudah diperoleh pada
tahap pertama. Tidak ketinggalan, pada tahap itu peserta harus mampu bertahan hidup di tengah hutan tanpa membawa bekal. ”Mereka tidak diperbolehkan membawa bekal apa pun. Jadi, mereka harus mencari makan sendiri di dalam hutan. Ada ular ya ular yang dimakan,” kata Koordinator Pembina dan Pelatih LP3B, Kapten Laut (T) Hari Handoko, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Setelah empat hari berada di dalam Hutan Selogiri, para taruna diberi pelatihan di laut sehari-semalam. Mereka dituntut pelatih bisa bertahan hidup dan beradaptasi dengan laut, misalnya mencari ikan dan tidur di laut dengan hanya menggunakan pelampung. Tujuannya, apabila suatu saat nanti kondisi seperti itu terjadi dalam tugas, mereka sudah siap. ”Para taruna
kita larung begitu saja di tengah laut. Mereka harus siap dengan kondisi seperti itu. Makanya kita beri latihan di laut selama 24 jam lebih,” tambah Hari. Sementara itu, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan mengatakan, pelatihan jungle and sea survival itu mengajarkan keterampilan yang wajib dimiliki para calon pilot. Dengan mengikuti pelatihan itu, para taruna diharapkan terbiasa jika menghadapi kondisi yang sama saat bertugas. ”Jadi pilot itu harus tenang. Kalau pilot tenang, penumpangnya juga tenang nanti. Semoga pelatihan yang diberikan pelatih bisa kalian terapkan selama bertugas nanti dan jangan sampai dilupakan,” tegas Wahyu kepada seluruh calon penerbang yang mengikuti upacara penutupan kemarin. (tfs/c1/aif)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Daihatsu Xenia
Mitsubishi Pajero
DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 htm/slv PMK hrg 136/137 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Mitsubishi Pajero Sp 5D (Jeep) tahun 2012 putih PMK hrg 285 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Honda Jazz
Toyota Innova
DIJUAL Honda Jazz GE8 1.5 tahun 09/011Merah muda mtl/abu-abu PMK hrg 169/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Toyota kjg Innova tahun 014/011 htm/slv PMK hrg 239/189 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Suzuki Ertiga
Gran Max
Polres Gandeng Lima Pilar Awasi Penerimaan Anggota Polri
Peserta Masuk Anggota Polri Tahun 2012 Pelamar Akpol : 132 pendaftar Lulus : 2 Orang Pelamar Bintara : 352 pelamar Lulus : 22 orang
BANYUWANGI - Terobosan besar dilakukan Polres Banyuwangi dalam membuka penerimaan anggota Polri untuk jenjang Akademi Polisi (Akpol), bintara, dan tamtama, tahun ini. Guna menciptakan proses penerimaan yang terbuka, akuntabel, dan meminimalkan kecurangan, kongkalikong, dan upaya tidak terpuji lain, panitia menggandeng lima unsur elemen masyarakat sebagai pengawas seleksi anggota Polri kali ini. Kelima unsur itu, di antaranya pemerintah daerah, DPRD Banyuwangi, Kemenag, LSM, dan wartawan. Mereka diharapkan bisa menjadi partner dan mitra bagi kepolisian untuk menciptakan proses seleksi yang terbuka, adil, dan akuntabel. Dilibatkannya kelima unsur itu tampak dari penandatanganan nota kesepahaman bersama yang ditandatangani di Rupatama Polres Banyuwangi kemarin. Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso mengatakan, lewat kerja bareng itu diharapkan tidak ada lagi suara sumbang saat penerimaan anggota Polri dibuka. Meski anak anggota polisi, bila nanti dinyatakan gagal tentu tidak boleh dipaksakan lulus. “Kami berharap semua pihak mengawasi pelaksanaannya nanti,” katanya. Tri Bisono menuturkan, grafis animo peserta masuk anggota Polri di Banyuwangi memang menunjukkan penurunan. Tahun 2012 ada 132 pendaftar dan hanya lulus dua. Di tingkat brigadir, ada 352 pelamar, hasilnya lulus 22 orang.
Tahun 2013 pelamar Akpol cuma 50 orang. Dari jumlah itu hanya lulus dua orang. Sedangkan brigadir, pelamar 250 orang dan lulus 11 orang. Tahun 2014 pendaftar Akpol mencapai 100 orang. Tetapi, tidak ada yang lulus. Sedangkan brigadir pendaftarnya mencapai 1.092 orang. Dari jumlah itu, 58 orang lulus, 50 di antaranya polwan. Tahun 2015 ini ada ketentuan khusus yang wajib diketahui para calon pelamar. “Satu pelamar hanya bisa mendaftar Akpol, bintara, ataukah tamtama. Jadi tidak bisa nyabang,” bebernya. Penerimaan anggota Polri tersebut dijadwalkan berlangsung mulai 8 April hingga 25 April mendatang. Pendaftaran di wilayah Banyuwangi akan dipusatkan di Mapolres Banyuwangi. (nic/c1/aif)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
STNK
SITUBONDO
Rumah Kebalenan
Lagoon Residence
Hlg STNK P 4765 VL an Bodi Dwikorjanto, Perum Brawijaya Asri B No. 6 RT.5/3, Kblnan
Lahan 5,6 hektar SHM
Tahun 2013 Pelamar Akpol : 50 orang Lulus : dua orang Pelamar Bintara : 250 orang Lulus : 11 orang Tahun 2014 Pendaftar Akpol : 100 orang Tidak ada yang lulus Pelamar Bintara : 1.092 orang Lulus : 58 orang lulus (50 polwan) Tahun 2015 Satu pelamar hanya bisa mendaftar Akpol, bintara, atau tamtama. Penerimaan dibuka mulai 8 April hingga 25 April. Pendaftaran di wilayah Banyuwangi dipusatkan di Mapolres Banyuwangi. Proses Penerimaan Diawasi Oleh: - Pemerintah daerah - DPRD - Kemenag - LSM - Wartawan *) Mereka diharapkan bisa menjadi partner dan mitra bagi kepolisian untuk menciptakan proses seleksi yang terbuka, adil, dan akuntabel.
Lokasi strategis, cluster housing, one gate system, unit ready stock, type 60+90, Jl.Yos Sudarso Bwi, Hub. 0333-7602936, 03337602937, 082331514338, 081287210938
Hlg STNK P 4269 WF an Padminingsih Subawati, Sasakbomo RT. 1/1, Mangir
Masih belum laku?
Hubungi: 0333-412224 DIJUAL rumah lok kebalenan/lugonto di jl. Raya Rogojampi/Genteng L 10x15 = 150M2 SHM bisa di beli dengan cash atau kredit dan juga bisa di sewa hrg nego Hub (0333) 631526 - 635176, 0811351148
Rumah Banyuwangi
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS,THN LAMA &TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PA5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 DAT, KENCANG • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA DIJUAL rumah & ruko L 10x15 = 150 M2 lok Banyuwangi utara pabrik Es bisa dobeli dengan cash atau kredit dan juga bisa disewa hrg nego Hub (0333) 631526-535176, 0811351148
Rumah Desa Balak
Dijual Lahan 5,6 hektar SHM, ada780 pohon mangga, lokasi di kalibagor situbondo cocok untuk program pemerintah, rumah sederhana hub.082315151405
Taft
Jual Taft Hiline Long 1994, Solar, Plat P, 55 Jt Nego, Mesin Ker ing, AC, CD Changer, Hub: 085731900000
BANYUWANGI Perum Permata Giri
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP
Ready Stock Gran Max, DP mli 10 Jt-an. Hub Hadi 081 233 432 555 / 0811 354 1818
Perum Taman Sutri DIJUAL tanah+bangunan L4x8 = 32 M2 + 10x15 = 150 M2 bisa di beli dengan cash atau kredit dan juga bisa di sewa SHM lok Ds Balak hrg nego hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Djl Rmh Perum Taman Sutri Indah 6B SutriSobo Jl. Ikan Layur LT/LB 189m2/120m2, IMB, SHM KM 2, KT 4, R.Tamu, R. Kluarga, Dapur, R. Cuci, Hub: 08179672208, Rp. 525 jt nego
Datsun Go Jual Datsun Go Baru DP 18 Jtan Bns:Vcm Clen, Vcr Hotel, Vcr Vriasi 081326612000 DIJUAL Suzuki Ertiga tahun 015/013 putih mtl PMK hrg 159/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Toyota AVZ/Agya DP 20 Jtan Tkr + Nw Camry, All Nw Alphard&Vellfire 082140721635
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
BERITA UTAMA
Minggu 19 April 2015
27
Ngaku Sekkab, Tipu Pensiunan PNS SITUBONDO - Harapan Achmad Buadi mendapatkan dana profesi pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) sia-sia. Betapa tidak, alih-alih mendapatkan dana tersebut, Buadi malah tertipu jutaan rupiah. Lelaki 65 tahun itu tertipu hingga Rp 4,5 juta karena diiming-imingi tunjangan pensiun oleh pejabat yang mengaku sebagai sekretaris Kabupaten (Sekkab) Situbondo. Dengan syarat, uang yang diminta
itu ditransfer terlebih dahulu. Benar, karena tertarik janji manis sekkab palsu itu, Buadi langsung mengirimkan uang melalui salah satu bank. Akan tetapi, yang terjadi malah sebaliknya. Tunjangan prestasi sebesar Rp 125 juta yang dijanjikan tak kunjung datang. Saat itulah pria asal Desa/ Kecamatan Jatibanteng itu sadar bahwa dirinya tertipu. Buadi pun segera melaporkan ke-
jadian yang menimpanya itu ke Polres Situbondo. ”Laporan dugaan penipuan dengan modus iming-iming dana profesi pensiunan itu sudah diterima dan kini dalam penyelidikan polisi,” kata Kasubbag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo, Sabtu (18/04) kemarin. Nanang membenarkan bahwa pelaku penipuan itu mengaku sebagai sekkab. ”Pelapor semakin yakin yang dialaminya adalah penipuan
setelah konfirmasi langsung kepada Sekkab Saifullah. Sesuai keterangan pelapor, sekkab memastikan bahwa program dana tunjangan profesi itu tidak ada,” ujar Nanang. Nanang mengatakan, penipuan itu berawal ketika pelapor menerima telepon dari terlapor. Melalui telepon, terlapor yang waktu itu mengaku sebagai sekkab menyampaikan bahwa pelapor akan menerima tunjangan dana profesi senilai Rp 125 juta.
Mendengar itu, korban langsung tergiur. Saat itu sekkab gadungan itu menyampaikan persyaratan mencairkan dana tunjangan profesi tersebut. ”Dengan dalih sebagai kontribusi, pelapor diminta mengirim uang senilai Rp 4,5 juta ke rekening atas nama Ika Yuliati,” imbuh Nanang. Atas kejadian tersebut, pelapor mengalami kerugian Rp 4,5 juta. (bib/c1/als)
Pelapor diminta mengirim uang senilai Rp 4,5 juta ke rekening atas nama Ika Yuliati sebagai biaya kontribusi tunjangan profesi.” Nanang Priambodo Kasubbag Humas Polres Situbondo
FREDY RIZKI/RaBa
TERUS KIRIM: Pengepul buah kelapa di Kalipuro memisahkan beberapa jenis kelapa sesuai ukuran.
Sering Tertipu Pengekspor, Penjual Kelapa Pilih Pasar Lokal KALIPURO - Komoditas buah kelapa di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, memang sering dijual ke luar Banyuwangi daripada di dalam kota. Tetapi, ternyata penjualan itu hanya sebatas di kawasan Jawa Timur. Para pengepul buah bersabut itu beralasan penjualan di dalam Provinsi Jatim lebih aman daripada dijual ke luar negeri. Di dalam provinsi, buah kelapa yang mereka jual kebanyakan dijual ke pasar tradisional, di antaranya pasar di Surabaya, Mojokerto, Kediri, Madiun, Tuban, dan Lamongan. Selain tempatnya sudah pasti, para pedagang pasar itu, menurut para pengepul, dianggap bisa dipercaya. Samsul Hidayat, 32, salah seorang
pengepul asal Desa Gombengsari mengatakan, lebih baik dijual ke pasar lokal daripada diekspor. Selain pengecekan kualitas kelapa ekspor yang terlalu ribet, para pedagang juga sering ditipu para pengekspor. Buah kelapa yang dipilih adalah buah dengan bentuk utuh dan tidak ada bekas tusukan. Kemudian, saat pengiriman, biasanya para pengekspor meminta barangnya disiapkan dulu. Namun, setelah di-packing lalu diangkut kapal, para pengekspor itu malah tidak ada kabar. “Saya pernah tertipu dua kontainer. Setelah diangkut, yang beli tidak bertanggung jawab,” ujar Samsul. Memang, menurut Samsul, keuntungan yang dijanjikan
pengekspor jauh lebih besar daripada harga pasaran. Kelapa jenis AB yang dibeli kepada petani dengan harga Rp 2.000 rupiah per butir dan dijual ke pasar seharga Rp 3.500 rupiah bila diekspor bisa mencapai Rp 5.000. Tetapi, Samsul menceritakan, banyak mafia yang bermain dalam dunia ekspor buah kelapa. Sehingga, dirinya dan beberapa pedagang lain di Desa Pesucen dan Kelurahan Kalipuro lebih memilih menjual kelapa ke pasar atau ke beberapa pabrik yang lokasinya masih bisa dijangkau. “Untungnya besar tapi risikonya juga besar. Jadi, mending dijual ke pasar. Paling cuma terlambat bayar, tapi pasti dibayar,” ungkapnya. (fre/c1/als)
5 0 B E SA R T A H A P T I GA C A L O N BUPA TI IDOL 2 01 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Michael Edy Heriyanto Ayub Hidayat Ficky Septalinda Munib Syafa’at Basuki Rahmat Toni Hartono Anton Sunartono Guntur Priambodo Agus Dani T
81 71 66 32 22 19 17 15 14
10 11 12 13 14 15 16 17 18
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Angka Wijaya 12 Mandiri Ratu Warang Agung 9 Teguh Sumarno 6 Ikhwan Arief 5 Agus Edy Riyanto 5 Arvy Rizaldi 3 Rindar Suhardiyansah 2 Soekardjo 2 Joni Subagyo 1
19 20 21 22 23 24 25 26
Satiyem Abdullah Azwar Anas Achmad Musta’in Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Tarmidi Ali Sodiqin
27 28 29 30 31 32 33 34
Bambang Purwanto Bambang Surtiyono dr. Faida Eko Susilo Nur Hidayat Fadjar Isnaini Heru Pratista Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso
0 0 0 0 0 0 0 0
35 36 37 38 39 40 41 42
Juliesetyo Puji Rahayu Masykur Ali Mufti Anam Neni Viantin Diyah Martiva Nurmansyah Samsudin Adlawi Sri Utami Faktuningsih Sugihartoyo
0 0 0 0 0 0 0 0
43 44 45 46 47 48 49 50
Sunarko Wijaya Syukran Makmun Hidayat Taufik Hidayat Umi Kulsum Waridjan Wiwik Pudjiati Yusuf Widyatmoko Zaenal Arifin Salam
0 0 0 0 0 0 0 0
AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP III (30 BESAR).
Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
1 0 0 0 0 0 0 0
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
RADAR BANYUWANGI
BUDAYA
30
Jawa Pos
Minggu 19 April 2015
SAJAK-SAJAK
Merdekaku Aku tiada arti Hanya diam Bersuara di hati Menghunuskan pedang Dan menutup mata Apa yang dibanggakan sekarang Derap kaki tiada henti Jika berhenti tubuh telah mati Nyala api Tak getir akan air Laksana semangatku Menembus dinding matahari Membakar kulit sendiri Jantung tak berupa Aku tersenyum terinjak Dengan negara di dada Aku telah merdeka NANI SUKMAWATI. Penikmat puisi.
Bukan Apa Asing, semua terasa asing, setiap tatapan mereka, penuh kedamaian, namun, tak bisa kutenteramkan hati... ya! bukan ini, ini kondisi yang mendesak dada, menyesak asap kepasrahan yang mendung, pada cita yang hanya tinggal nama...
Khansa, Sekolah TKN Pembina 6
AISYATIN KAMILA. Mahasiswi Fakultas Dakwah IAII Sukorejo.
Penantian di Ujung Jarum Oleh Oleh Putri Yayang Yuliyanti*
Titian bisa lapuk, janji bisa mungkir. Ingatkah Alan akan sebuah janji yang pernah ia lantunkan. Alan, tetaplah di sini berada di samping putri. Masih lupakah Alan atas semua janji indahnya yang mengatakan tak ada yang boleh menjatuhkan air mata Putri.Putri menyusuri jalan terjal penuh ranjau mematikan. Berharap Alan menantinya dengan sejuta pengobatan kerinduan. Sejak Alan pergi tiga tahun lalu, Putri tetap menunggunya dengan sedekap kerisauan dan segumpal pengharapan. Putri menanamkan bermiliar-miliar kepercayaan untuk Alan. Dengan berbekal sebuah keyakinan bahwa Alan menemuinya dengan payung biru. Jika para remaja mengatakan, “Aku mencintaimu sampai mati. Hanya maut dan badai yang dapat memisahkan kita.” Ungkapan itu tak berarti bagi Putri. Karena cinta tak akan pernah mati sekalipun orang yang dicintainya telah mati. Dan cinta tak dapat terpisahkan walau dengan badai atau kematian. Putri acapkali mendengar celoteh sahabatnya bahwa Alan telah mempunyai perempuan lain di Bandung; mengatakan Alan sudah tergoda dengan paras yang cantik gadis Bandung; dan juga menjadi sejoli yang serasi nan romantis. Tidak, putri tak pernah memercayai ungkapan itu. Karena putri yakin Alan di Bandung mencari uang untuk meminangnya. Dan menghidupinya setelah mereka menikah. Putri merasa tak kuat dengan desakan-desakan yang tumbuh dari sahabat-sahabatnya. Jingga tak menampakkan kecerahan dengan seulas senyum. Pohon nyiur melambai kini berubah menjadi patung tanpa seuntai kata. Seperti perasaan yang melanda Putri. Penuh kebimbangan, hingga membawa khayal tanpa arah. Yang Putri tahu ia goyah dengan perasaannya. Beribu-ribu pertanyaan muncul, di manakah Alan sebenarnya? Kenapa ia enggan datang? Hati Putri penuh kehancuran, terbakar layaknya api yang menjadi abu, tertiup angin menghilang tanpa jejak dan bekas. Menaungi seperti terpenjara dalam sebuah kata-kata ibunda tercinta “Putri, sudah selayaknya dirimu melepas masa lajangmu, menikahlah dengan Chan. Kenapa kau relakan hatimu berkarat demi Alan yang pergi entah ke mana.” Putri terkejut dengan perkataan ibundanya, bunda yang selalu mendukung hubunganya dengan Alan. Mengubah pola pikirnya. “Bunda, aku tetap mencintai Alan. Karena telanjur hatiku terbawa ke dalam koper Alan. Alanlah pencuri hati ini. Dia harus mengembalikannya dengan sebuah ikatan pernikahan.” Seketika bunda putri menyahut, “Anakku, lihatlah mata bunda, apakah bunda terlihat akan menjerumuskanmu dalam jurang kematian. Bunda tidak ingin Putri risau sepanjang detik. Tidakkah kau menikah dengan Chan yang sangat mencintaimu.” Putri terdiam tanpa sebaris kata. Putri mengerti dan tahu bahwa Chan sangat mencintainya. Chan rela memberikan jantungnya asalkan Putri tetap bernapas dengan kebahagiaan. Dengan lahar kerinduan Putri menatap mata bundanya, “Bunda...Bunda, jika Bunda ingin aku menikah dengan Chan, aku akan menikah dengannya. Tapi tunggulah aku setelah pulang dari Bandung. Aku akan mencari Alan. Bukankah cinta sejati harus dikejar. Jika memang Alan tak kembali, aku janji akan menikah dengan Chan, dengan hatiku yang kosong.” Mentari yang seharusnya tersenyum, menutup malas mulutnya. Sepertinya mentari enggan keluar dari koper putri yang akan menyusul cintanya di Bandung. “Putri izinkanlah aku berada di sampingmu. Izinkan aku melindungimu untuk menemui cinta sejatimu,” celoteh Chan yang membawakan koper putih Putri. Gerutu bunda Putri, “Ah, dia bilang cinta sejati. Mana mungkin dapat disebut cinta sejati. Jika berjuta-juta orang di sekitarnya menderita.” Putri yang ditemani Chan menaiki mobil sedan biru dengan berbagai perlengkapan untuk ke Bandung. Putri yang mengenakan baju merah kombinasi dengan hijab biru tak luput kalung dream catcher yang melilit lehernya, membuat Putri terlihat manis nan anggun. Tapi kecantikannya pudar dengan kekusutan yang terpampang di rupa Putri. **** Setiba di Bandung, Putri bagai tersambar petir. Alamat rumah Alan lenyap, hancur diterpa oleh tetesan air hujan. Hati Putri menangis hingga membuatnya sulit bernapas. Satu-satunya jalan menemui Alan telah menjadi abu yang
tertiup angin, menghilang tanpa jejak dan bekas. Chan memeluk pundak Putri. Menenangkan perasaan Putri dengan merelakan bahunya sebagai pelabuhan instan. “Putri, kamu tahu kan bahwa banyak jalan menuju Roma. Begitupun juga dengan cinta sejatimu. Ragamu dan raga Alan tak pernah berjauhan karena hatimu dan hati Alan sudah menyatu dalam ikatan benang merah,” gerutu Chan berusaha menenangkan kegalauan Putri. Putri menahan desakan tangisan, menahan sesak di dada dan melantunkan, “Chan, kenapa dirimu mendukung hubunganku dengan Alan. Bukannya kamu mencintaiku, menyayangiku. Bahkan, jika aku buta kau rela memberikan sebelah matamu untuk aku.” “Benar, Putri. Aku sangat mencintaimu. Aku memberikan sebelah mataku agar dirimu dapat melihat indahnya kehidupan. Dan dapat menemui cinta sejatimu.” Putri dan Chan larut dalam percakapan yang saling menenangkan hati masing-masing. Putri tak tahu lagi harus mencari Alan ke mana. Ia bagai manusia yang kehilangan kompas. Putri dan Chan berjalan menyusuri taman Kota Bandung. Duduk di antara hamparan bunga serta bersanding kursi biru yang panjang. “Putri tidakkah dirimu memakan sesuap nasi. Tubuhmu butuh energi yang sudah terkuras habis oleh tetesan-tetesan air mata,” tegur Chan yang memberi peringatan terhadap Putri. Dengan wajah pucat Putri menyahut celotehan, “Tidak Chan. Terima kasih. Chan...Chan apakah diriku berdosa jika menunggu Alan.” Chan terkejut dengan ucapan Putri. “Tidak, Putri. Dialah cinta sejatimu. Di sini aku hanya ajudan penyambutan cinta sejatimu. Cinta sejati akan datang tepat waktu. Jadi tunggulah cinta sejatimu hingga di alam keabadian. Percayalah cinta sejatimu pasti datang.” Putri berusaha tersenyum untuk membangkitkan semangat pencarian Alan. Putri berjalan menyusuri jalan setapak Bandung. Beri-
ringan dengan mega gelap yang akan tenggelam. Dengan setia Chan tak pernah sekalipun merasa lelah atau keluh kesah. Chan pernah berpikir, “Pria seperti apakah Alan itu. Hingga dapat mengikat jantung putri dengan simpul mati, dapat membius putri untuk menunggu selama ini”. Putri dan Chan berjalan menyusuri paving trotoar. Sontak terdengar suara gubrak... gubrak... prak, tubuh Putri terpental menghantam pohon beringin rindang. Tubuh Putri melayang bercucuran darah. Raga Putri tertabrak mobil Avanza silver. Chan berteriak minta tolong dan berlarian menggendong tubuh Putri. Membawa Putri ke rumah sakit tak jauh dari tempat kejadian. Saat berada dalam pelukan kedua tangan Chan, putri bergumam, “Tuhan jangan engkau ambil roh ini, sebelum menemukan cinta sejatiku Alan.” Gledek... gledek... srek suara ranjang rumah sakit yang terdorong oleh jari-jemari suster. Putri dengan wajah yang semakin pucat dengan darah yang bercucuran. Putri menggema dengan suara patah-patah, “Chan, terima kasih kau telah menemaniku menemui Alan. Hingga di ujung arwahku Alan enggan datang. Jika aku menutup mata, janganlah dirimu menangis, karena kebahagiaanmu bersama orang lain telah menunggumu. Aku tak memilihmu bukan berarti aku tak mencintaimu, tapi karena kau terlalu sempurna bagiku. Hingga aku tak mempunyai celah untuk melengkapi kekuranganmu. Aku tak dapat masuk dalam kehidupanmu”. Putri melirik dokter muda berpakaian jas sepanjang lutut dengan hem kotak-kotak berwarna silver. Putri menangis. Air matanya bercampur darah merah kental. Dokter yang menangani putri adalah Alan. Putri menahan rasa sakit yang mendera raganya Sontak kekuatan bicara muncul dari mulut yang terluka. Dengan suara terbata-bata serta kurang jelas, Putri menggumam, “Alan... kini engkau telah hadir. Terima kasih karena engkaulah dokter jiwa ini. Tapi sekarang carilah
wanita lain. Karena diriku tak pantas lagi untukmu.” Alan berusaha menahan air matanya di depan kekasihnya. “Putri kaulah wanita yang pantas itu. Izinkanlah aku memakaikan cincin ini. Kutepati janjiku yang akan meminangmu. Maafkanlah aku telah membuat kerinduan di kehidupanmu. Perlu kamu ingat Putri kekasihku, aku selalu mencintaimu.” “Alan terima kasih atas cintamu. Tapi bukan aku yang harus menerima cincin ini. Aku tak pantas lagi untuk wajahmu yang tampan dan kesetiaanmu.” Putri Berusaha melepaskan cincin yang baru dipasangkan oleh Alan. Tugas putri menunggu Alan di dunia telah usai. Putri bersyukur dia telah menjadi wanita yang setia dengan penuh kesabaran. Mata putri sayup malu, perlahan kelopak matanya mengatup. Suara gaduh Chan dan Alan menyelimuti ruang UGD. Tangisan membelah udara yang melintas. “Putri kenapa dirimu meninggalkanku. Haruskahku menikahi ragamu yang tak bernyawa. Aku yang salah, maafkanlah aku yang penuh dosa ini. Aku telah menggantungkanmu dengan kerinduan sepanjang hari. Kerinduan yang berperan sebagai samurai yang telah memenggal kepalamu. Aku tak menjemputmu bukan berarti aku tak mencintaimu. Aku datang kepadamu dengan cincin yang siap melingkar. Tapi bundamu mengusirku,” diiringi sesakan napas dan air mata yang melewati pipi putih Chan. Dengan nada rendah dan suara penuh kebijakan Chan merangkul pundak Alan yang sedang memeluk Putri. “Alan penantian kekasihmu sudah cukup. Kini harapannya, dirimu bahagia karenanya. Bahagia untuk dirinya. Semua telah berlalu, menyisakan percaan kenangan yang indah.” Alan dan Chan terlelap dengan memeluk raga putri yang tak bernyawa lagi. *) Siswa SMAN 1 Pesanggaran.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
BERITA UTAMA
Minggu 19 April 2015
31
Rutin Gowes 30 Menit Bikin Tubuh Sehat n BANYUWANGI... Sambungan dari Hal 25
“Ada banyak masukan yang kami terima. Banyak warga yang meminta diadakan even bersepeda untuk menampung mereka yang tidak bisa ikut ITdBI,” ujarnya. Menurut Anas, kegiatan Banyuwangi City Tour and Race tersebut juga dimaksudkan untuk mengajak masyarakat membiasakan pola hidup sehat dengan berolahraga sepeda. “Kebetulan juga hari ini (kemarin) merupakan peringatan Hari Diabetes Sedunia. Mudah-mudahan dengan bersepeda, masyarakat lebih sehat,” kata dia. Selepas Bupati Anas menyampaikan sambutan, kegiatan dilanjutkan pelepasan balon dan
GALIH COKRO/RABA
GALIH COKRO/RABA
SELEBRASI: Pembalap BRCC Banyuwangi, Hariyadi, memasuki garis finis di tanjakanTawonan, Dusun Jambu, DesaTamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, siang kemarin.
LERENG IJEN: Pembalap BRCC Banyuwangi, Untung, memasuki garis finis di Tawonan, Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, siang kemarin.
spanduk bertulisan Banyuwangi City Tour and Race. Setelah itu, pembalap Surabaya Road Bike Community (SRBC) yang sekaligus Direktur Utama Jawa Pos Koran, Azrul Ananda, didaulat mengibarkan bendera start. Begitu bendera start dikibarkan, Bupati Anas beserta istri, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko bersama istri, jajaran forpimda, dan ribuan peserta, langsung gowes berkeliling kota sembari menikmati suasana pagi di kota Banyuwangi. Sementara itu, sebelum lomba dimulai, masyarakat dihibur penampilan para freestyler sepeda motor yang beratraksi ekstrem di depan garis start. Tidak hanya itu, peserta dan penonton juga disuguhi tari jaranan cilik yang disajikan ra-
tusan murid pendidikan anak usia dini (PAUD) se-Kecamatan Banyuwangi. Selepas fun cycling, acara dilanjutkan dengan lomba balap sepeda kategori semi profesional dan profesional. Kategori semi profesional diikuti siswa SD, SMP, dan SMA se-Banyuwangi. Kategori profesional terbagi dalam kelas pemula, junior, executive, man elite, dan women elite. Meski digeber sebagai ajang pemanasan ITdBI, perhelatan Banyuwangi City Tour and Race kali ini dibanjiri pembalap profesional asal sejumlah daerah. Para pembalap sepeda asal Pengda ISSI Badung, Prapanca Jaksel, Surabaya Road Bike Community, dan atlet tim andalan Banyuwangi BRCC (Banyuwangi Road Cycling
Community) ikut bertanding. Ketua Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (ISSI) Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan, even Banyuwangi City Tour and Race tersebut digelar dalam rangka sosialisasi pola hidup sehat kepada masyarakat, khususnya melalui olahraga bersepeda. “Kami ingin menjadikan bersepeda bagian dari gaya hidup, bukan sesuatu yang eksklusif,” kata pria yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi tersebut. Menurut Guntur, bersepeda sama halnya dengan olahraga lari atau renang. Dengan bersepeda, kadar gula darah akan terjaga. “Olahraga rutin 30 menit, insya Allah kadar gula darah akan terkendali,” pungkasnya. (sgt/c1/bay)
Juara karena Kerja Sama Tim n BRCC... Sambungan dari Hal 25
Dia mengalahkan Faturahman dari Situbondo dan Aliong dari Bali. Di eksekutif 41 tahun ke atas, BRCC juga dominan. Tiga pembalap BRCC sukses naik podium, yaitu Hariyadi, Zibenk, dan Morado, yang masing-masing meraih juara 1, 2, dan 4. Di tingkat over all, BRCC tidak terbendung. Tiga pembalap BRCC sukses naik podium sebagai juara 1, 2, dan 3. Mereka adalah Untung, Hariyadi, dan Wen Chen. Khusus beregu, BRCC menjadi tim terbaik dan mengalahkan SRBC Surabaya.
Praktis, BRCC hanya kecolongan di dua kelas, yaitu women dan men elite. Di kelas women, juara pertama diraih Wielhel Mina dari Bali, Crismonita dari ISSI Malang, dan Finda Almira Dosalinda. Di kelas men elite, juara satu direngkuh Bambang Suryadi dari ISSI Probolinggo dan juara kedua diraih Abdul Shale dari SAKB. Posisi ketiga diraih Herwin Jaya dari ISSI Probolinggo. Tanda-tanda BRCC merajai di berbagai kelas itu terlihat sejak para peserta keluar dari kota Banyuwangi atau saat menuju ke arah Ijen. Saat itu para pem-
balap tuan rumah tampak meninggalkan rombongan besar. Rute tanjakan dimanfaatkan betul pembalap BRCC untuk lepas dari kawalan ketat pembalap lain. Seperti yang diungkapkan Rozaan Paksono yang finis di posisi terdepan di kelas pemula. ‘’Saya sudah sendirian sejak SMAN 1 Giri,” katanya. Bahkan, pembalap berusia 16 tahun itu sukses melewati para pembalap kelas lain yang lebih dulu berangkat. Tak ayal, laju sepeda dia tak terbendung dan finis tercepat di tanjakan Tawonan, Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Ketua BRCC, Guntur Priam-
bodo, tidak bisa membendung kegembiraan setelah timnya menjadi juara umum. Menurut dia, persiapan yang selama ini dibangun berbuah manis. ‘’Kepada teman-teman terima kasih. Ini prestasi yang luar biasa,” ungkapnya. Dia menjelaskan, salah satu modal besar BRCC juara adalah berkat kerja sama tim. Maka dari itu, kekompakan itu akan terus dibangun demi mengasah prestasi dalam berbagai even berikutnya. ‘’Prestasi ini perlu kita tingkatkan,” pungkas ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Banyuwangi itu. (ton/c1/bay)
Pengikut juga Dibekali Nilai-nilai Kehidupan n UBAH... Sambungan dari Hal 25
Pada dasarnya, Didik memang pernah mempelajari beberapa jenis bela diri, seperti karate dan silat. Sehingga, bentuk tubuhnya tampak berbeda dengan temanteman di kelasnya. Tubuh Didik tampak seperti seseorang yang sangat kuat. Ternyata itu memancing perhatian salah seorang temannya. Sambil mendekati Didik, temannya itu menantang Didik beradu bela diri. Didik yang merasa telah mumpuni bela diri pun tertantang. Akhirnya, mereka berdua pun sepakat beradu kekuatan di salah satu lokasi lapang di Kota Malang. Tak banyak bicara, keduanya pun langsung melayangkan serangan. Tetapi, alih-alih bisa melukai, kawannya tersebut langsung melakukan satu tendangan ke tubuh Didik yang langsung membuatnya tersungkur. Hanya dengan satu serangan itu, Didik tak sanggup bangkit lagi. Heran dengan kemampuan kawannya itu, Didik pun mencoba mencari tahu siapa lawannya itu. Berulang kali di desak menceritakan jati dirinya, tetap saja kawannya tersebut bungkam. Sampai-sampai Didik harus diam-diam mengambil dompet kawannya itu. Dari situlah Didik menemukan bahwa kawannya itu adalah seorang pendekar aliran Kungfu Kera Sakti. Karena telanjur ketahuan, akhirnya orang yang berhasil
menjatuhkan Didik dengan satu tendangan itu pun mau mengajarkan ilmunya. Bersama tiga temannya, Didik ditempa latihan keras selama satu tahun penuh, mulai teknik dasar, penggunaan benda keras, hingga tenaga murni. Sampai akhirnya Didik disumpah dan diminta mengembangkan aliran kungfu tersebut di tanah kelahirannya di Banyuwangi. Maka berangkatlah Didik pada tahun 1990 untuk membuka ektrakurikuler bela diri di SMA Blambangan yang saat ini menjadi SMK Pelayaran di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Banyuwangi. Sebelum berangkat, Didik diuji dahulu dengan pertarungan tangan kosong melawan empat jawara dari padepokan lain di Kediri, Lamongan, dan Sidoarjo. Di SMA Blambangan, Didik mengajari enam guru untuk mempelajari Kungfu Kera Sakti yang dibawanya. Tetapi, tidak lama setelah itu, terjadi guncangan di dalam perguruan yang awalnya berkembang di Kabupaten Madiun itu. Guru besar perguruan berlambang kera itu meninggal dunia, sehingga Didik pun harus meninggalkan perguruan yang dia kembangkan di tangan muridmurid yang baru dia ajari. “Waktu itu saya berpindah-pindah ke beberapa kota untuk mencari pekerjaan, karena waktu itu terminal kuliahnya,” kata Didik. Didik kembali lagi ke Banyuwangi pada tahun 2006. Saat itu dirinya masih belum berani mendirikan lagi perguruan
Kungfu Kera Sakti. Sampai suatu hari, saat Didik berjalan-jalan, dirinya melihat seseorang yang menggunakan baju dengan inisial Perguruan Kungfu Kera Sakti. Karena heran, orang itu dia hentikan. “Waktu itu saya heran ada orang menggunakan baju bertulisan Perguruan Kungfu Kera Sakti. Sebab, perguruan itu cukup tertutup dan tidak boleh jadi sombong-sombongan. Jadi, saya coba menantangnya,” cerita Didik. Tetapi, saat ditantang, orang yang ternyata seorang guru di SMK PGRI Rogojampi tersebut malah menanyakan identitas Didik. Begitu tahu siapa yang berdiri di hadapannya, guru SMK itu pun langsung memohon maaf dan mengatakan bahwa selama ini dirinya memang mencari Didik. Akhirnya, dia menyebarkan kabar keberadaan Didik itu di beberapa media sosial. Guru itu menceritakan bahwa seorang pendekar Perguruan Kungfu Kera Sakti asal Siliragung yang selama ini belajar di Kalimantan mengembangkan perguruan itu dari wilayah Banyuwangi Selatan. Setelah itu, Didik kembali membuka diri dan mau mengajarkan ilmunya di tempat tinggalnya di Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi. Didik akhirnya diangkat menjadi penasihat pengurus cabang perguruan di Banyuwangi. “Dengan dukungan teman-teman, saya kemudian mendirikan padepokan ini. Tempat saya ini selalu terbuka untuk orang yang mau belajar,” ujar Didik sambil menunjukkan beberapa tempat
latihannya. IKSPI Kera Sakti, kata Didik, beraliran bela diri kungfu China Hokkian yang berciri khas gerakan mirip kera. Tetapi, perkembangannya, bela diri itu bernaung di bawah IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), sehingga regulasinya mengikuti aturan silat. Saat ini ada sekitar 30 murid yang diajari monkey kungfu itu. Murid Didik kebanyakan adalah siswa usia sekolah dari SD hingga SMA, dan selalu melakukan regenerasi dari tahun ke tahun. Dalam memilih murid, pria yang sesekali menjadi pengajar bahasa Inggris itu mengaku tidak banyak syarat. Yang terpenting memiliki tekad kuat dan pastinya berkarakter. Sering kali Didik menceritakan bahwa banyak siswa SMK yang ingin bisa berkelahi. Untuk memberi pelajaran, biasanya Didik akan mengadu siswa yang senang tawuran dengan siswa yang tingkat bela dirinya tidak terlalu tinggi. “Saat siswa yang suka geng-gengan itu kalah, biasanya mereka malu, dan menyadari bahwa di atas langit masih ada langit lagi. Dari situ biasanya mereka akan berubah sikap menjadi lebih baik,” ujarnya. Di sela latihan, Didik selalu memasukkan nilai kehidupan agar para murid yang diajari itu tidak sembarangan bertindak dan menjadi manusia berguna. Jika ketahuan menyalahgunakan ilmunya, Didik tidak segan-segan mengeluarkan siswa itu dari perguruan. (c1/bay)
GERDA SUKARNO/RABA
JADI TONTONAN: Kerangka pesawat jenis Boeing 737-300 diangkut trailer di halaman parkir eks Giant Supermarket Jalan Basuki Rahmat Banyuwangi kemarin.
Pesawat Parkir di Supermarket BANYUWANGI - Ada pemandangan menarik di halaman parkir Hardy’s Supermarket (eks Giant Mart Banyuwangi) kemarin (18/4). Sebuah kerangka pesawat jenis Boeing 737-300 dipajang di halaman parkir supermarket tersebut. Rencananya, kerangka pesawat tersebut akan digunakan sebagai pusat edukasi dan wisata dirgantara di Banyuwangi. Kedatangan kerangka pesawat yang diangkut menggunakan tiga trailer dari Jakarta tersebut menarik perhatian masyarakat yang melintas di Jalan Basuki Rahmat Banyuwangi. Sebab, pemandangan pesawat terbelah di atas trailer semacam itu memang jarang dijumpai. Tidak sedikit masyarakat yang masuk ke dalam halaman parkir untuk sekadar melihat kerangka pesawat itu dari dekat. Bahkan, banyak juga masyarakat yang melakukan berpose dengan
latar belakang kerangka pesawat tersebut. Penanggung jawab bongkar muat pesawat itu, Sumaryo, 38, mengatakan bahwa tiga trailer yang mengangkut kerangka pesawat eks maskapai Batavia Air tersebut berangkat dari Jakarta pekan lalu. Mengingat muatan yang besar, mereka butuh waktu satu pekan untuk menuju Banyuwangi. Menurut Sumaryo, pesawat tersebut diambil langsung dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten. ”Panjang pesawat ini kalau digabung sekitar 33 meter. Ini pesawat bekas, datang di Banyuwangi Jumat jam sebelas malam (pukul 23.00). Katanya sih mau dibuat tempat rekreasi,” kata pria asal Jakarta tersebut. Sementara itu, Direktur Hardy’s Funzone, Setyanto Budhi Nugroho saat dikonfirmasi mengatakan, kerangka pesawat tersebut akan digunakan sebagai tempat edukasi dan wisata dirgantara di
Banyuwangi. Tentunya, pesawat bekas tersebut tidak dibiarkan begitu saja. Nanti akan dipoles hingga menyerupai pesawat sesungguhnya. Bahkan, pesawat itu akan tetap dilengkapi interior seperti aslinya. ”Insya Allah 1 Juni 2015 bisa beroperasi. Nanti di dalamnya akan kita pasang juga foto maupun tulisan tentang wisata Banyuwangi” kata Setyanto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Setyanto mengatakan, sampai saat ini pihaknya sudah memesan empat kerangka pesawat serupa. Satu di antara empat kerangka pesawat tersebut adalah yang di Banyuwangi ini, sementara tiga kerangka pesawat lainnya sudah berada di Bali. ”Kalau sudah jadi, pengunjung nanti bisa merasakan seperti berada di pesawat yang sebenarnya. Cuma bedanya, pesawat ini tidak bisa terbang,” pungkasnya. (tfs/c1/bay)
Warga Banyuwangi Divonis Mati di Saudi BANYUWANGI - Dua warga Banyuwangi dikabarkan akan menjalani eksekusi hukuman mati di Arab Saudi. Informasi yang diterima Jawa Pos Radar Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi baru mengantongi satu nama warga yang menghadapi vonis tersebut, yakni Lilik Binti Mas’ud. Sayang, identitas Lilik belum diketahui secara jelas hingga kemarin (18/4). Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, menuturkan kabar dua warga Banyuwangi tersebut didapat langsung dari
Badan Nasional Pelayanan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BNPPTKI). Alam mengakui, informasi yang diterima memang masih buram. BNP2TKI tidak menjelaskan secara rinci identitas dan alamat terduga vonis mati itu. Bahkan, seseorang lagi belum diketahui identitasnya sama sekali. “Informasi yang kami terima memang ada dua TKI asal Banyuwangi yang dijatuhi hukuman mati di Arab Saudi. Namun, yang satu lagi belum diketahui sama sekali identitasnya,” jelas Alam dihubungi melalui
telepon kemarin (18/4). Alam membeberkan, Lilik Binti Mas’ud dijatuhi vonis mati di Arab Saudi setelah diketahui membunuh suaminya asal Bangladesh, Muhammad Ilton. Kini Lilik binti Mas’ud sedang menjalani hukuman tahanan di Jeddah, Arab Saudi. Berdasar informasi yang didapat Dinsosnakertrans, Lilik sebenarnya bukan TKI. Lilik merupakan warga Banyuwangi yang sedang melaksanakan umrah. Tetapi, umrah tersebut ternyata sudah over stay. Dia juga tidak memiliki visa kerja di Arab Saudi. (cin/c1/bay)
Q Isi Ballot Asli dan kirim sebanyak - banyaknya ke : 1. Jawa Pos Radar Banyuwangi Jl. Yos Sudarso 89C Banyuwangi 2. Biro Genteng Ruko Madania Jl. KH Asyari 6 Genteng
I I I P
*Potong & kirim sebanyak-banyaknya ballot Asli. Batas pengiriman 9 Mei 2015.
Tahap 3 : (Lolos 30 besar)
Nama Calon Bupati Idol Pengirim Alamat
Q Waktu 2 April - 9 Mei 2015 Q Penjaringan 30 besar untuk lolos ke tahap 4 Q Penjaringan berdasarkan jumlah Ballot terbanyak yang terhitung oleh Panitia
: : :
A H A
T
5 0 B E SA R L O L O S T A H A P T I GA C AL ON BUPA T I IDOL 2 01 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Michael Edy Heriyanto Ayub Hidayat Ficky Septalinda Munib Syafa’at Basuki Rahmat Toni Hartono Anton Sunartono Guntur Priambodo Agus Dani T Angka Wijaya
81 71 66 32 22 19 17 15 14 12
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Mandiri Ratu Warang Agung Teguh Sumarno Ikhwan Arief Agus Edy Riyanto Arvy Rizaldi Rindar Suhardiyansah Soekardjo Joni Subagyo Satiyem Abdullah Azwar Anas
9 6 5 5 3 2 2 1 1 0
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Achmad Musta’in Achmad Taufiq Achmad Wahyudi Agung Mulyana Agus Tarmidi Ali Sodiqin Bambang Purwanto Bambang Surtiyono dr. Faida Eko Susilo Nur Hidayat
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Fadjar Isnaini Heru Pratista Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Juliesetyo Puji Rahayu Masykur Ali Mufti Anam Neni Viantin Diyah Martiva Nurmansyah Samsudin Adlawi
AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP II (50 BESAR).
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Sri Utami Faktuningsih Sugihartoyo Sunarko Wijaya Syukran Makmun Hidayat Taufik Hidayat Umi Kulsum Waridjan Wiwik Pudjiati Yusuf Widyatmoko Zaenal Arifin Salam
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ROAD TO
48 64
PORPROV JATIM V
HARII LAGI
BANYUWANGI
6-13 JUNI 2015
T I M P E L I P UT
32
Ali Nurfatoni
Galih Cokro
Sigit H.
Shulhan Hadi
Chien Julien
Dedy J.
Ferdiansyah
Niklaas A.
Fredy Rizki
Jawa Pos
Minggu 19 April 2015
JOKO SUFIYANTO
Buka Latihan di Taman Blambangan SETIAP Hari Minggu kita bisa melihat tim anggar Banyuwangi berlatih di Taman Blambangan. Padahal, olahraga anggar umumnya dilakukan di dalam ruangan. Hal itu merupakan upaya salah satu pelatih anggar, Joko Sufiyanto, untuk memperkenalkan olahraga asal Prancis itu kepada masyarakat Banyuwangi. Menurut Joko, hal tersebut merupakan salah satu upaya menarik minat masyarakat. “Karena ini cabor (cabang olahraga) baru di Banyuwangi, peminatnya masih jarang,” ujar Joko alumni STTS Surabaya itu. Latihan di Taman Blambangan itu, kata Joko, juga baik bagi atlet. Sebab, daya tahan tubuh mereka teruji. “Sengaja kami tempatkan di tempat yang agak panas, supaya mereka memiliki pengalaman berlaga di suasana berbeda,” katanya. Menurut Joko, persaingan antar kontingen diprediksi berlangsung sangat ketat. Apalagi, cabang anggar di Banyuwangi tergolong masih baru terbentuk. Tapi, imbuhnya, dengan semangat berlatih, misi tidak akan sulit diraih. Saat ini, pihaknya tengah menggembleng 12 atlet terbaik akan berlaga dalam ajang multi even itu. Rinciannya, enam atlet putra dan enam putri. ‘’Kita berusaha maksimal agar bisa membawa nama harum Banyuwangi,’’ pungkasnya. Sementara itu, pertandingan anggar akan digelar di Gedung Korpri Banyuwangi. Sesuai skedul acara, cabang anggar akan digelar selama tiga hari mulai tanggal 10 Juni. (cin/c1/als) GALIH COKRO/RaBa
Jagoan
MOHAMAD RAUL SETIAWAN SANTOSO
Sediakan Layanan Pijat untuk Atlet DI SETIAP pelatihan atlet kempo selalu ada anak didik Santoso yang keseleo. Jika sudah demikian, Ketua Persatuan Kempo Indonesia (Perkemi) Banyuwangi yang merangkap pelatih itu segera bertanggung jawab dengan cara mencarikan tukang pijat. “Hampir setiap usai latihan seperti itu, terutama atlet perempuan” ujar pria yang juga dosen di Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) itu. Tak jarang dia harus merogoh uang dari sakunya sendiri untuk membiayai layanan pijat anak didiknya. Keadaan tersebut, menurut Santoso, menunjukkan bahwa atlet yang ia didik berlatih dengan telaten dan sungguh-sungguh. “Kesungguhan mereka mencapai prestasi juga perlu diberi stimulan,” ungkapnya. Walaupun termasuk cabang olahraga (cabor) baru, sudah banyak prestasi yang diperoleh, di antaranya di Bali Open dan Jatim Open tahun lalu. Masing-masing mendapat dua emas dan dua perunggu. “Yang terbaru, saat kejurprov kemarin kami mendapat posisi di lima besar,” tutur pria yang menjadi guru olahraga di SMA PGRI Purwoharjo itu. Pada perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur nanti, target cabor kempo adalah satu emas, dua perak, dan tiga perunggu. “Tidak sepenuhnya mencapai target tidak apa-apa. Yang penting kami harus menorehkan prestasi untuk Banyuwangi,” tandasnya. (cin/c1/als)
CHIN JULLIEN/RaBa
Kangen Main di Porprov PEKAN Olahraga Provinsi (Porprov) itu memang ngageni. Itulah yang dirasakan mantan gelandang serang Persewangi Banyuwangi, Mohamad Raul Setiawan. Dua kali pemain yang dikenal memiliki free kick maut itu mengarungi ketatnya ajang dua tahunan itu bersama tim sepak bola Porprov Banyuwangi. Hasilnya, tim Porprov Banyuwangi berhasil mendulang medali perunggu di keikutsertaannya pertama di Surabaya tahun 2007 silam. Prestasi itu hingga kini belum pernah bisa diulang generasi sesudahnya. “Ya pernah di Surabaya sama di Malang waktu itu,” kenangnya. Meski Raul kini sudah memutuskan gantung sepatu. Pemain yang akrab dengan nomor tujuh itu rupanya masih terus memantau perkembangan persepakbolaan di Banyuwangi. Komunikasi dengan sesama mantan pemain masih terjalin hingga kini. Itulah yang memunculkan rasa kangen menggocek bola di lapangan. Momen yang tentu harus dipaskan dengan kesibukan baru Raul sebagai salah seorang pegawai swasta. Bapak satu anak itu tetap tidak bisa jauh dengan sepak bola. Porprov menjadi ajang yang tidak pernah dia lupakan. Ajang itu merupakan pertemuan pemain muda sepak bola Jawa Timur. Melalui ajang itu, keberhasilan pembinaan sepak bola sebuah daerah bisa diukur. Terkait Porprov di Banyuwangi, Raul memiliki harapan besar cabang sepak bola bisa berprestasi. “Dukungan selalu ada. Semoga Banyuwangi bisa berprestasi,” ujarnya. (nic/c1/als)
BAMBANG WAHYUONO
Tanamkan Spirit Totalitas Totalitas. Spirit itulah yang selalu ditanamkan Bambang Wahyuono kepada anak didiknya. Pelatih pencak silat Porprov Jatim V itu menekankan pentingnya selalu mengedepankan semangat dan kedisiplinan meraih prestasi. Caranya, lewat latihan rutin. Itu bisa menjadi salah satu bagian dalam meraih prestasi. Bambang pun mafhum dengan karakter dan watak anak didiknya. Diakuinya, setiap pribadi memiliki potensi yang tidak sama. Namun, dalam diri mereka pasti memiliki asa berprestasi. Itu menjadi tantangan baginya untuk bisa mengembangkan dan menyalurkan potensi dan bakat mereka. Totalitas dalam membentuk atlet yang prestasi memang tidak mudah. Bambang dituntut tampil baik sebagai pelatih dan orang tua bagi anak didiknya. Terkadang Bambang merasa tidak mentolo melihat peserta didik melahap menu latihan yang cukup berat. Tetapi, baginya itu adalah proses perjuangan. Sebab, tanpa kerja keras dan latihan ekstra, prestasi tidak mungkin diraih. “Mungkin saat latihan saya adalah pelatih. Di luar atau sesudahnya bisa jadi teman ngobrol dan lainnya,” ujarnya. Sebagai perwujudan kebersamaan, Bambang pun all out memberikan dukungan kepada anak didiknya yang bertanding. Tidak sendiri, dia bersama keluarga menjadi supporter yang siap menjadi penyemangat pesilat Banyuwangi yang tengah bertanding. (nic/c1/als)
DOK.RaBa
Didukung Oleh: KONI
JAWA TIMUR
KONI
BANYUWANGI
DOK.RaBa