Radar Banyuwangi | 19 Juli 2015

Page 1

Tahun

19 JULI TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 21

Lima Tahun Membangun Banyuwangi Bersama Bupati Anas dan Wabup Yusuf (4-Habis)

Perputaran Uang Wisatawan Tembus Rp 235 Miliar Dalam lima tahun terakhir ini Bupati Abdullah Azwar Anas sukses mendongkrak kunjungan wisatawan ke Bumi Blambangan. Melesatnya kunjungan wisata itu menimbulkan multiplier effect yang luar biasa

besar. Industri kreatif tumbuh, hunian hotel dan jumlah penumpang pesawat naik signifikan. PENGEMBANGAN dan promosi wisata yang gencar dilakukan Pemkab Banyuwangi dalam lima tahun ini sukses merangsang efek positif pada sektor perekonomian di

Bumi Blambangan. Kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banyuwangi mencapai 4,07 persen pada tahun 2014 n Baca Perputaran...Hal 27 DESTINASI WISATA: Kunjungan wisatawan ke Banyuwangi me lesat tajam. Salah satu tujuannya adalah Pulau Merah di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

DOK/RABA

Makan Bareng di Acara

Barong Ider Bumi

GLAGAH - Ritual adat Barong Ider Bumi kembali digelar warga Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, kemarin (18/7) n Baca Makan...Hal 27

Bandara Dibuka Kembali Setelah Tutup Delapan Hari

LAHAP: Beberapa anak dengan dandanan jaranan makan bersama di acara Barong Ider Bumi penuhi Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, siang kemarin (18/7). RENDRA KURNIA/RABA

BALIK GRATIS

Pendaftaran Dibuka sejak Kemarin BANYUWANGI - Bagi Anda yang ingin mudik secara aman, nyaman, dan tentunya gratis dengan tujuan akhir Surabaya, Anda bisa mengikuti program balik gratis yang digelar Yamaha berBareng 2015 sama Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kegiatan balik gratis ini juga didukung oleh GenArt percetakan dan Advertising Banyuwangi. Untuk menjadi peserta balik gratis bareng Yamaha ini, syaratnya cukup mudah. Pendaftar cukup menyerahkan foto kopi KTP dan STNK motor Yamaha tipe apa pun n Baca Pendaftaran...Hal 27

BANYUWANGI - Setelah sempat lumpuh dan ditutup delapan hari akibat erupsi Gunung Raung, Bandara Blimbingsari akhirnya dibuka kembali pagi kemarin (18/7). Semua jadwal penerbangan dari dan ke Banyuwangi kembali normal sejak kemarin. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas 3 Blimbingsari Banyuwangi, Sigit Widodo mengatakan, pembukaan bandara tersebut sesuai notice to airmen (notam) yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara C 0577/15.

“Sudah dibuka sejak Sabtu (18/7) pukul 06.00,” ujarnya. Sejak dikeluarkannya notam dari Dirjen Perhubungan Udara RI, seluruh aktivitas penerbangan di Bandara Blimbingsari kembali berjalan normal. Tiga jadwal penerbangan landing dengan mulus dan lancar di bandara yang diresmikan beroperasi pada 18 Desember 2010 lalu itu. “Pesawat Garuda dan Wings Air sudah landing dengan mulus,” imbuhnya. Hari pertama dibukanya bandara pasca-ditutup sejak Jumat (10/7) lalu, jumlah penumpang pesawat Wings Air dari Surabaya berjumlah 43 orang n Baca Bandara...Hal 27

RogojampiBanyuwangi Padat Merayap ROGOJAMPI - Ruas jalan raya utama jurusan Banyuwangi-Rogojampi padat merayap nyaris sepanjang hari kemarin (18/7). Kepadatan mulai terjadi di sekitar Jalan Raya Jember, Desa Dadapan, Kecamatan Kabat. Sejak dari Dadapan, kemacetan cukup panjang tak bisa terelakkan sepanjang lima kilometer (km). Arus kendaraan yang melintas dari wilayah Banyuwangi menuju Rogojampi hanya bisa merayap. Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, dari arah Banyuwangi kemacetan dimulai tepat di depan Masjid Baiturrohman, Desa Dadapan, Kecamatan Kabat. Kemacetan terus mengular sampai di wilayah dekat SPBU Labanasem, Kecamatan Kabat n Baca Rogojampi...Hal 27

RENDRA KURNIA/RABA

MERAYAP: Antrean panjang kendaraan di Jalan Raya Jember, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, siang kemarin.

Menyaksikan Adu Sound Ribuan Watt di Muncar

Jurinya Penonton, Juaranya yang Keras dan Enak Didengar Selain bertakbir, ada banyak cara dalam merayakan hari kemenangan. Salah satunya dengan mengadu kencang audio yang diangkut truk di Kecamatan Muncar. Seperti apa suasananya? DEDI JUMHARDIYANTO, Muncar

DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

BERGENGSI: Puluhan trailer berisi perangkat sound system beradu kualitas suara di Lapangan Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Kamis lalu (16/7).

SORE menjelang malam takbiran suara bergemuruh dan dentuman sound system menggema di seantero pesisir Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Suara bising itu berpadu angin timur yang sedang menjadi khas cuaca Kota Ikan tersebut. Suara tersebut bersumber dari puluhan truk yang mengangkut sound system berkekuatan ratusan ribu watt, yang berkeliling di jalanan Muncar. Menjelang magrib, truk-truk yang telah mondarmandir sejak dua hari sebelum Lebaran tersebut berkumpul untuk beradu kekuatan di Lapangan Desa Sumbersewu n Baca Jurinya...Hal 27

Keluarga besar Kembang Lambe mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H Mohon Maaf Lahir Batin


22

POLITIK & PEMERINTAHAN R A D A R

B A N Y U W A N G I

Sniper Jaga Baluran BANYUPUTIH - Mengantisipasi aksi kriminalitas selama arus mudik dan balik tahun ini, Polres Situbondo menyiagakan satu peleton penembak jitu. Mereka disiagakan di sejumlah kawasan rawan, terutama di sepanjang jalan Hutan Baluran, Kecamatan Banyuputih. Menurut Kapolres AKBP Hadi Utomo, penempatan sejumlah penembak jitu tersebut bertujuan memberikan keamanan kepada pemudik selama perjalanan. “Anggota kita pusatkan di Hutan Baluran, karena kawasan itu sangat rawan,” katanya. Dikatakan, penempatan satu pleton penembak jitu tersebut sudah dilakukan mulai lima hari lalu. Mereka akan terus bertugas hingga hari raya selesai. “H-7 hingga H+7 Hari Raya Idul Fitri,” imbuhnya. Disinggung apakah ada tambahan personel di sepanjang Jalur Pantura, AKBP Hadi Utomo menegaskan tidak ada penambahan. Itu karena Jalur Pantura hanya satu jalur. “Yang jelas akan lancar dan tidak ada penumpukan arus lalu lintas,” pungkasnya. Sementara itu, pihaknya menyebut Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2015 akan tetap bekerja. Pasukan yang sudah dibentuk ditugaskan secara bergantian guna menjaga pos dan jalan yang sudah ditentukan. Data yang berhasil dikumpulkan, aksi kriminalitas di Hutan Baluran memang jarang terjadi. Insiden perampokan terakhir kali terjadi sudah cukup lama, yaitu sekitar delapan bulan lalu. Saat itu kawanan penjahat merampok sebuah truk diesel bernopol DK 9444 AW yang mengangkut jeruk seberat 6,5 ton. Sopir truk bernama Gede Swastika dan kernetnya, Komang, asal Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, melapor ke Polres Situbondo. (rri/c1/als)

Terkena Abu, Petani Jeruk Merugi BANYUWANGI - Petani jeruk nipis di tiga kecamatan di Banyuwangi merugi puluhan juta rupiah, akibat tanaman jeruk nipis miliknya terkena dampak abu vulkanik gunung raung. “Buah jeruk nipis besem (nyaris busuk) semua,” ujar Suwito, 45 petani asal Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi. Puluhan hekater tanaman jeruk tersebut berada di Kecamatan Tegaldlimo, Purwoharjo, dan Bangorejo. Ketiga kecamatan di itu merupakan sentra petani buah jeruk di Banyuwangi. Kondisinya saat dipanen buahnya meninggalkan noda seperti flek hitam. Abu vulkanik yang menempel pada bagian buah tersebut, sebetulnya bisa dihilangkan dengan cara disiram air bersih. “Kalau harus disiram setiap hari buahnya juga malah cepat busuk,” katanya. Petani jeruk mengaku pasrah dengan kondisi itu. Padahal, untuk biaya

operasional tanaman jeruk nipis per hektare bisa mencapai Rp.35 juta. Walhasil, buah jeruk nipis terpaksa dipanen meski harus dibeli dengan harga murah. Jika harga normal jeruk nipis dihargai Rp.8500 per kilogram, kini merosot hingga Rp.6 ribu per kilogramnya. “ Kalau dari segi produktivitas masih tetap, hanya harganya jatuh akibat kondisinya sudah besem semua,” ungkap Lasimin,52, petani jeruk asal Purwoharjo. Dampak abu vulkanik raung juga dirasakan sejumlah tengkulak jeruk nipis asal Banyuwangi. Mereka

terpaksa membeli murah buah jeruk nipis dari para petani, lantaran kondisi buahnya nyaris busuk dan ada noda hitam. “ Dari satu ton, yang terbuang karena sortir sekitar 3 kuintal,” kata Supriyono, 35, pengepul jeruk nipis asal Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi. Meski menghargai murah jeruk nipis yang dibeli langsung dari petani itu, dia juga harus menanggung kerugian hingga puluhan juta rupiah akibat terlalu banyak jeruk yang tersortir dan tidak laku dijual ke pasar. (ddy/c1/als)

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

TOYOTA

Suzuki Karimun

Nissan Evalia

DIJUAL Suzuki karimun – estilo tahun 011/06 PMK htm hrg 87,5/80 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Nissan Grand Livina/evalia tahun 011/012 PMK pth/htm hrg 139/143 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Toyota Alphard

Daihatsu Xenia

DIJUAL Toyota Alphard/avanza tahun 05/013 PMK htm hrg 252,5/137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New xenia tahun 05/012/013 PMK slv/htm hrg 79/126/129 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.

Honda Jazz

NUR HARIRI/JPRS

BANYUWANGI

BANYUWANGI

STNK Hlg STNK P 5628 XC an Ahmad Mustofa, Dsn. Krajan RT. 2/1, Ds. Bareng, Kec. Kabat

Belakang RM Boga

Djl Rumah Blkng RM Boga Hrg 700 Jt Ng Bs KPR Bank, SHM dan IMB L 220 m, R. Tamu, R. Kluarga ber AC, T Utma 2 ber AC, KT Biasa 3 H: 081336159705/08123458339

Kos Rogojampi

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

DIjual Innova G Hitam Metalik Thn 2007 Nopol P Stbd Hrg Rp.130Juta Nego, Hub. 081336320164

Terima Kos Eksklusif & Terima Parkir Kendaraan Bermotor Dekat Sekolahan Dpn Stasiun Rogojampi Hub: 081 287 778 099 081 291 718 688

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Truk Mitsubishi Dijual Truk Mitsubishi Fuso 4 Unit Th ‘85, ‘82, Barang Bagus Hub: Hp. 081 336 601 179, 085 336 576 668

Promo Mobil Ramadhan Promo Mobil Ramadhan Honda Brio DP 17 Jt.an, Mobilio DP 17 Jt.an, Jazz DP 25 Jt.an Info Pemesanan Tunai/Kredit 081333210583 Frengki Honda Banyuwangi Sales Executive

PEMBERITAHUAN

Motor anda belum laku? Hubungi HP: 08123353502

J

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DIPILAH: Pekerja menyortir tanaman jeruk yang besem (nyaris busuk).

SEPI: Hutan Baluran, Kecamatan Banyuputih, cukup panjang. Di hutan ini terkadang ada pelaku kriminal yang menghentikan kendaraan.

BANYUWANGI

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Jawa Pos Minggu 19 Juli 2015

Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

DIJUAL Honda Jazz m/t / fortuner tahun 08/012 slv/htm hrg 117/277 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


BERITA UTAMA R A D A R

Jawa Pos

Minggu 19 Juli 2015

B A N Y U W A N G I

NUR HARIRI/JPRS

NYONYOR: Hendro (kanan), pelaku pemerasan, berhasil ditangkap dan digelandang ke Polres Situbondo.

Beraksi Malam Takbiran, Pelaku Pemerasan Benjut PANJI - Malam takbir masih saja ada orang berbuat jahat. Untungnya, polisi bergerak cepat dan berhasil menangkap pelaku. Dia adalah Hendro, pemuda asal Kampung Pesisir, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo. Pria 22 tahun itu berusaha memeras Yogi, 21, warga Desa/Kecamatan Besuki, di Jembatan Gladag Macan, Panji. Pemerasan itu terjadi sekitar pukul 11.30 ketika orang-orang yang bertakbir keliling sudah hampir habis. Hendro yang datang dari arah barat tiba-tiba berhenti di sekitar jembatan Gladak Macan. Mengetahui ada Yogi sedang duduk di atas sepeda motor, niat

jahat pria itu muncul. Pelaku mendekati korban dan meminta sejumlah uang. Mendengar permintaan itu, Yogi menolak dan hingga terjadi perkelahian. Merasa dirinya terancam, Yogi langsung berteriak minta tolong. Teriakan Yogi itu didengar kerumunan warga dan didengar polisi yang sedang berjaga di Pos Pelayanan Ketupat Semeru 2015. Tanpa ada yang mengomando, warga dan polisi langsung menangkap Hendro. Pria itu pun dihadiahi sejumlah pukulan oleh warga yang jengkel. “Sudah tahu malam hari raya masih mau minum,” kata salah seorang warga yang ikut

Lima Tahun Hilal tak Nongol di Kalbut MANGARAN - Memang gampang-gampang susah. Pengamatan hilal (bulan) untuk menentukan tanggal 1 Syawal kembali tak terlihat di Pantai Pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran, Kamis (16/7) lalu. Tidak terlihatnya hilal dari Kota Santri itu sudah berlangsung lima tahun terakhir. Ketua tim Badan Hisab Rukyat (BHR) Kabupaten Situbondo, Irfan Hilmi mengatakan, tidak terlihatnya bulan pada waktu matahari tenggelam disebabkan kondisi awan. “Tahun 2009 dari pantai ini hilal terlihat. Tetapi, kali ini kondisi awan terlalu tebal,” katanya. Dia menjelaskan, pengamatan terhadap hilal dilakukan selama 11 menit. Metode yang digunakan adalah ephimeris, baik secara ijtimak dan irtifak. Alat pantau yang digunakan adalah teleskop. Namun, hilal tetap tidak tampak. “Kita pasang beberapa alat pembantu dengan ketinggian yang berbeda serta perhitungan yang sudah disesuaikan. Tetapi masih

tetap tertutup awan,” terangnya di pesisir pantai Kalbut. Posisi hilal menurutnya ada di sisi kiri matahari dengan kondisi di atas ufuk (permukaan laut). “Kita pantau sejak ketinggian 3 derajat hingga turun per menit tidak terlihat. Posisi hilal berada 16 derajat dari arah barat, sedangkan matahari 21 derajat, jadi hilal ada di selatan matahari,” jelas Irfan Hilmi. Sementara itu, disinggung apakah benar penentuan awal puasa tahun ini, dia menyebut memang benar. Hanya saja, di pantai Kalbut tidak terlihat. “Awal Ramadan tidak terlihat, tapi setelah keesokan harinya kita coba ternyata terlihat. Kemudian kita hitung, hasilnya benar,” pungkanya. Data yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Situbondo, selain BHR Situbondo, pengamatan hilal di Pelabuhan Kalbut juga diikuti oleh beberapa perwakilan BHR dari kabupaten tetangga, di antaranya perwakilan dari Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, dan BHR Probolinggo. (rri/c1/als)

menangkapnya. Tak ingin terjadi amuk massa yang lebih besar, polisi dari Satsabhara Polres Situbondo dengan cepat menggelandangnya ke Mapolres Situbondo. Di hadapan polisi, pelaku mengaku aksi nekatnya untuk dijadikan tambahan buat beli minuman keras. Kasubah Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, setelah menangkap pelaku pemerasan pihaknya lang-

sung menjebloskannya ke sel tahanan polres. “Saat ini pelaku dimintai keterangan. Setelah itu langsung ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut,” katanya. Nanang menyebut, meski Hari Raya Idul Fitri pihaknya akan terus bekerja maksimal. Bahkan, di sejumlah tempat sudah disiapkan petugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban. “Pengamanan intensif tetap dilakukan selama hari raya,” pungkasnya. (rri/c1/als)

23


RADAR BANYUWANGI

BUDAYA

26

Jawa Pos

Minggu 19 Juli 2015

Hari Raya Fitri di Hotel Prodeo Oleh Mulyadi*

K

ETIKA anakku yang pertama lahir tanpa cacat, bahkan begitu sempurna bentuk tubuh dan parasnya nampak bagus, rambutnya, matanya, hidungnya, pipinya. Pokoknya, semua serba bagus. Maka tak ada salahnya jika kuberi nama Bagus Pratama Nugraha. Nama yang bagus, tetapi nama yang bagus itu membawa lakon hidup yang tidak enak. Hal itu sama sekali tak pernah kuduga. Satu hari, dua hari, satu minggu, tiga puluh hari, memang tidak apa – apa. Lebihtiga selapan, seratus delapan hari setelah diamong – amongi dengan nasi kulup, aku mulai mendengar orang – orang berolok – olok. Anaknya orang kelas bawah saja dinamakan terlalu baik. Namanya baik, tetapi bila tidak bisa membelikan baju yang baik, malah memalukan. Ada pula yang mengatakan “tak kuat membawa bagusnya nama. Apalagi besok kalau anaknya tidak tampan atau tingkah lakunya tak sebagus namanya, justru menjadi beban mental orang tuanya. Mbok ya memberi nama itu yang mengandung do’a sederhana walaupun memberi nama anak itu hak orang tua, namun perlu keseimbangan”. Hemm, sewot memang kalau didengarkan. Biar saja peduli apa. Meski orang tuanya masyarakat kelas teri siapa tahu besok ia menjadi anak yang bejo dan mulia. Hanya orang bicara semaunya, bicaralah sampai Banyuwangi Merak. Tetapi ternyata bukan hanya berhenti soal suara. Ketika anakku usia dua tahun dan sudah bisa berjalan, Bu Elly tetanggaku membeli kucing anggora yang besar. Kucing itu diberi nama “Bagus”. Tak bisa kubayangkan rasa dongkolku kepada Bu Elly tetapi hanya bisa kubatin. Orang kecil sepertiku mau apa. Beliau orang kaya sungguhan. Suaminya punya bintang berderet di pundaknya. Kedudukannya apa aku juga tidak tahu, yang jelas setiap Minggu sore berangkat dengan mobil dan Sabtu sore pulang .Kadang bersama para tamu yang berdasi. Setahuku rumahnya hanya empat orang yang menghuni. Bu Elly, suaminya, dan dua orang pembantunya. Aku kala tertentu datang ke rumahnya karena dipanggil pembantunya atas perintah bos-nya untuk membenahi genteng yang pecah atau bersih – bersih selokan di selatan pekarangannya. Tanaman buah naga yang berjajar di halaman samping nampak buahnya bergelantungan. Buah ini mulai bunga di bulan September. Bila hari raya konghucu, taku – tamunya yang datang kebanyakan warga Tionghoa. Mereka selalu dibawakan buah naga merah. Suatu saat aku tanya pembantunya, katanya Bu Elly itu satu – satunya anaknya telah meninggal dunia. Sekeluarga yang turut menjadi korban pesawat Hercules, jatuh di suatu tempat, sebelas tahun yang

lalu ketika akan mudik lebaran. Sebelumnya Bu Ellyzabet berdomisili di metropolitan kota Surabaya. Setahun yang lalu pindah ke kota kecil Genteng, dengan membeli rumah mewah di dekatku. Semenjak punya kucing, setiap hari Bu Elly gurau dengan piaraannya. Apalagi bila suaminya di rumah. Wah, sayangnya bukan main. Dimandikan, dicari kutunya, dibelai bulunya, diberi sampo sehingga bulunya tampak halus, bagus, mengkilap. Tidak hanya begitu, makanan pun sangat bergizi. Kerap kali diberi makanan jeroanayam, minumnya susu. Ya terserah memang orang berpunya, anakku saja minum susu jarang sekali. Hanya saja, mengapa kucing itu diberi nama dan dipanggil dengan Bagus, seperti panggilan anakku. Apa tidak ada nama lain? Yang sungguh menyakitkan hati , nama Bagus si kucing dikaitkan dengan nama anakku. Maksudnya, setiap Bu Elly memanggil kucingnya “Bagus, Bagus!” anakku mendengar dan keluar menuju suara panggilan. Maunya kudamprat saja.Tapi aku jadi pengecut, tak berani. Bagaimana tidak?, Bila ada pekerjaan, aku yang biasa dipanggil untuk benahi rumahnya.Tentu upahnya dapat kugunakan untuk kebutuhan pokok keluargaku. Malahan bila anakku bermain – main di halaman rumahnya, disambut dengan ramah dan hangat. Maklum, Bu Elly sudah tidak punya anak dan cucu lagi sekian tahun. Kuyakin beliau sangat rindu akan kehadiran bocah.Kehadiran anakanak mungkin bisa dijadikan hiburan penguak sepi. Demikian pula keberadaan binatang piaraan juga bisa dijadikan kesibukan dan hiburan. Anakku sering dibelikan oleh – oleh makanan bila Bu Elly keluar. Roti, wafer, snack sungguh disukai Bagusku. Bagaimana aku mau protes? Terpaksa kubendung saja segala kejengkelanku di bagian sisi hati saja. Memang kuakui, orang kecil sepertiku ini sering tersumbat oleh makanan, uang, baju. Loyo tanpa otot. Namun, lama – lama terpaksa tidak bisa mengendalikan emosiku. Laut ada pantainya, kesabaran ada batasnya. Pagi – pagi Bu Elly membawa mangkok berisi wafer yang sudah diberi susu, itulah kebiasaan sarapan pagi kucing. “Bagus, Bagus!”, kucing yang lagi cengkerama di paving halaman cari sinar matahari cepat mendekat. Tak ketinggalan anakku yang sedang bermain bola di samping rumah, lari menuju arah suara. “Ya Bu, saya”, dua makhluk yang berbeda kodrat itu duduk berjajar di depan Bu Elly yang membawa wafer susu. Dengan adil keduanya diberi wafer susu. Kucingnya makan dengan lahap, demikian dengan anakku. Melihat adegan seperti itu, hatiku seperti digedor pintunya. Tensiku naik dengan wajah cemberut aku mendatangi. “Bu Elly”, agak kasar kataku kepada perempuan itu. “Kalau begitu anakku, ibu sama-

kan dengan kucing, apa itu sudah pantas?”, Bu Elly menanggapi dengan tersenyum. “Disamakan dengan apa Dik, dengan wafer ini? Jangan salah paham ,Dik? Saya juga makan wafer ini kok, ini saya makan.”, sambil mengunyah wafer susu di mulutnya. “Ini kalau Dik Farid mau !” Aku jleg diam. Mau bicara apalagi, nyatanya Bu Elly sendiri juga makan bersama, aku juga malah ikut – ikut makan. Tapi dalam hati tetap mengeluh. Apa orang yang sudah tinggi tatanan berpikirnya seperti itu ya. Bu Elly juga punya piaraan lain, burung dara, ayam bekisar dan yang lain, semua dipelihara baik – baik. Kurang apa wanita istrinya orang terhormat itu. Luas pengalamannya, baik pribadinya. Bisa juga aku yang pendek jalan pikiran, atau memang terlalu sayang pada anakku yang masih satu itu. Semenjak peristiwa itu anakku sering bermain disana. Maklum, anak kalau sering diberi sesuatu yang enak pasti akan senang. Buat beliau tak apa – apa, hanya saja buatku tak rela jika anakku diberi makanan seperti makanan yang diberikan kucingnya. Berkali – kali aku harus meredam nafsu. Nyatanya makanan yang beliau berikan lebih baik dari yang kuberikan tiap hari. Sementara itu, Bagus anakku dengan Bagus kucingnya Bu Elly semakin akrab, Seringkali anakku bermain – main dengan kucing itu. Tertawa terbahak, lari berkejaran, melompat kesana – kemari. Bu Elly juga ikut tertawa, girang hatinya. Suasana menyenangkan menepis kesepian, tidak peduli dengan hatiku yang kadang cemburu, sewot. Lebih – lebih bila kucing itu buang tinja, tentu najis adanya menempel pada pakaian anakku. Sebenarnya aku ingin mengingatkannya, lagi – lagi suaraku hanya sampai di tenggorokan. Kawatir dikatakan santri kolot. Lagipula, tentu beliau pasti menerangkan kalau kucingnya dirawat, dimandikan tiap hari, memakai sampo berkelas dan sabun wangi, Kan terbalik,yang salah tingkah mmalah aku.Kadang orang sepertiku ini lebih baik diam walau sering pemikirannya baik dan benar. Lima hari sebelum puasa, pagi – pagi aku dipanggil Bu Elly disuruh mengecat tembok rumahnya. “Lima hari lagi akan puasa”, kata Bu Elly. “Kalau Dik Farid bisa menyelesaikan mengecat tembok, dinding semua sampai dapur belakang, saya beri upah lima ratus ribu sekaligus hadiah lebaran dariku”. “Makasih Bu”, kataku sambil memasang tangga berkaki empat. Cat dan kanvas kubawa ke atas tangga. Mulailah aku mengecat. Mestinya tembok ini belum waktunya dilipstiki lagi karena warnanya masih baru .Namun inginnya hari raya tembok berwarna tampak greng, cerah. Kuoles – oles tembok dengan warna pink sambil bersiul kecil,lagu

Banyuwangian.Siapa yang tidak senang, bekerja di tempat tidak panas, diberi upah bukan sewajarnya. UMR saja hanya lima puluh ribu sehari. Yang empat ratus ribu kuberikan ibunya Bagus, mungkin dibelikan kue hari raya. Seratus ribu kupegang. Bisa beli kaos “I LOVE BWI” dan “LAROS”(Lare Osing). Belum dapat satu sisi rumah, anakku menyusul. Kemudian mulai bermain dengan kucing Bu Elly. Seperti biasanya, Bu Elly memberi sarapan “Bagus” kucingnya. Tahu bila Bagus anakku ada disitu, Bu Elly masuk dapur lagi keluar membawa segelas susu. Separuh susu itu dituang di gelas lain, sebagian diberikan kucingnya, sebagian lagi diberikan Bagus anakku. Melihat itu, aku mengelus dada. Kelihatannya segar sekali susu yang diminum anakku. Minum bersama teman akrabnya, si kucing. Aku diam saja, sebenarnya ingin aku mengambil paksa gelas susu yang diminum anakku. Tapi kalau hal itu kulakukan, jelas menimbulkan masalah. Menyinggung perasaan Bu Elly, malah – malah sampai sakit hati. Upah lima ratus ribu melayang. Ya sudah, sekali ini saja aku melihat keadaan seperti ini. Besok anakku akan kularang bermain ke sini. Tangga kupindah ke sisi selatan rumah, aku mengecat lagi. Ketika itu Bu Elly keluar rumah sambil membawa sepiring nasi dan lauknya,serta jeroan hati ayam yang telah digoreng. Bu Elly meninggalkannya lalu masuk rumah lagi. Hatiku seperti diiris – iris melihat anakku memandang tajam isi piring itu. Nampaknya sangat ingin ikut menikmati, sambil sebentar – sebentar melihat ke dalam rumah. Tiba-tiba Bagus, anakku mengambil irisan lauk hati ayam di piring itu. Mak seet ,kemudian menyingkir. Kelihatannya “Bagus” kucing bu Elly tidak rela. Memandang tajam matanya kepada anakku dengan mengeong serta kumis dan matanya bergerak. Tak lama kemudian cepat melompat, menerkam ikan hati ayam yang ada di tangan anakku. Keduanya berebut. Mengamati kejadian itu, jantungku berdetak kencang. Darah naik sepontan.Aku merasa tidak bisa membelikan lauk ikan anakku. Heran merasakan tingkah laku anakku. Seketika itu aku turun tangga bersamaan dengan bertengkarnya Bagusku dan Bagusnya Bu Elly. Anakku menangis dan menjerit. Semua terlambat. Tangan anakku berdarah mengucur deras terkena cakaran kucing. Aku sudah lupa segala, yang terlihat hanya potongan kayu penyangga tangga. Kusambar dengan cepat dan lari menuju kucing yang terdiam dan mengeong–ngeong. Kamu harus mati! pikirku. Tapi kucing tingkahnya juga respontif, merasakan ada bahaya mengancam, lalu melarikan diri. Tak peduli lari ke dalam rumah,terus k kejar. Bu Elly gugup melihat tingkahku yang geram. Bu Elly berusaha menghadang lariku sambil berbicara umpatan. Aku tak bisa mendengarkan,

aku kalap. Beliau kudorong, menimpa tembok .Jatuh terkapar, pingsan. Langkahku terhenti sepontan. Pikiranku jadi semrawut. Tangisnya anakku segera kudekati. Sementara itu para pembantu Bu Elly berdatangan. “Ada apa, ada apa?!” Selanjutnya, aku tak tahu apa yang terjadi di rumah Bu Elly. Setahuku siang itu ada mobil membawa Bu Elly keluar. Nampaknya ke rumah sakit Al-Huda. Meski telah dibawa ke Puskesmas, malamnya anakku masih terus menangis. Tangannya masih terasa nyeri. Inginnya terus dibelikan ikan hati ayam. Hari – hari berikutnya masih juga rewel, sudah berkali dibujuk ibu,tapi belum juga lerai keinginannya. “Nanti sakitnya tambah parah”, tak juga menyurutkan niatnya.

Ternyata dibelikan ikan hati nenek. Neneknya dan saudara juga telah menjenguknya,mungkin Menik istriku memberi tahu juga pada ibunya. Esuk itu juga tidak berbeda dengan hari – hari kemarin, walau sudah dituruti kemauannya. Esuk ini aku terpaksa meninggalkan anakku yang masih sakit, sebab harus memenuhi panggilan ke kantor Polisi Genteng. Aku digugat oleh suami Bu Elly. Betapa terkejutnya hatiku, seperti gunung Raung yang mengeluarkan lava pijar. Gugatan itu sudah sampai di Pengadilan Negeri Banyuwangi. Aku didakwa akan menghabisi nyawa Bu Elly dengan potongan kayu penyangga tangga. Alat bukti itu sudah ada di ruang pengadilan. Dua pembantu Bu Elly pun juga sudah siap di situ sebagai saksi. Ketika ditanya aku menyam-

paikan apa adanya, semua kronologisnya. Apa kelakuanku terhadap Bu Elly di rumahnya itu bisa dikatakan mencoba menghilangkan nyawa Bu Elly? Aku buta hukum. Nyatanya, setelah disidang mendapat putusan hakim, dipenjara. Padahal tidak ada sama sekali niat membunuh. Memang kadang aku bingung, ada orang yang tidak melakukan tindak pidana karena terkena alat bukti bisa dipenjara. Kadang ada yang sesungguhnya pelaku utama karena tidak ada alat bukti, bisa bebas. Itulah dunia. Apakahaku, ceroboh, tak bisa mengendalikan diri. Diriku duduk bersimpuh di sudut ruang Hotel Prodeo. . . *) Guru SMP, SMA PGRI Cluring, Banyuwangi.


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Minggu 19 Juli 2015

BERITA UTAMA

Tinggi Asap 1.500 Meter ke Arah Utara

Sajikan Menu Khas Pecel Pitik n MAKAN... Sambungan dari Hal 21

n BANDARA... Sambungan dari Hal 21

Berselang 15 menit disusul pesawat Garuda Indonesia landing pukul 13.45 menurunkan 51 orang penumpang di Bandara Blimbingsari. Sementara itu, penumpang yang berangkat dari Banyuwangi ke Surabaya menggunakan pesawat Wings Air berjumlah 28 orang dan pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut dari Banyuwangi ke Surabaya hanya terisi 12 penumpang. Masih sepinya penumpang jasa angkutan udara tersebut diduga akibat masih banyaknya warga yang belum tahu bandara sudah dibuka lagi. “Kemungkinan jika kondisi normal dan tidak ada penutupan bandara lagi. Besok (hari ini, Red) akan terisi penuh,” terangnya. Diberitakan sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara menutup Lima Bandara di Jawa Timur dari aktivitas penerbangan pada Kamis (16/7) akibat terdampak abu vulkanik Gunung Raung. Penutupan lima bandara tersebut juga sudah diberlakukan sejak Jumat lalu (10/7) dan baru dibuka Sabtu kemarin (1/7).

DEDY JUMHARDIYANTO/RABA

TERBANG: Pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut penumpang dari Bandara Ngurah Rai, Bali, mendarat mulus di Bandara Blimbingsari sore kemarin (18/7).

Sementara itu, kondisi Gunung Raung Sabtu pagi hingga siang (18/7) pukul 12.00; cuaca mendung, angin tenang, dan asap kelabu tebal masih keluar dari kaldera Gunung dengan inten-

sitas sedang dan tekanan lemah. Tinggi asap mencapai 1.500 meter condong ke arah utara. “Tinggi asap ada peningkatan sekitar 500 meter, sementara gempa tremor mengalami ke-

cenderungan menurun dengan amplitudo 4-32 milimeter, dan rata-rata amplitudo dominan 22 milimeter,” tandas Petugas pengamat Gunung Raung, Burhan Alathea. (ddy/c1/bay)

Gelar Multieven Bertajuk B-Fest n PERPUTARAN... Sambungan dari Hal 21

Untuk menggenjot kunjungan wisata itu, Pemkab Banyuwangi menggelar multieven bertajuk Banyuwangi Festival (B-Fest). Beragam even, mulai even budaya lokal, sport, hingga kegiatan bernuansa sosial terangkum pada rangkaian B-Fest tersebut. Maklum, selain sebagai ajang konsolidasi budaya dan meningkatkan kepedulian publik, agenda tahunan itu juga bertujuan untuk promosi wisata Banyuwangi. Langkah lain dilakukan Pemkab Banyuwangi adalah mengoptimalkan potensi objekobjek wisata di Bumi Blambangan. Objek-objek potensial yang sebelumnya belum tergarap optimal kini ditata, misalnya Pantai Boom, Pulau Merah, dan lain-lain. Penataan objek-objek wisata itu pun berbuah manis. Pantai Boom yang dahulu kumuh, kini menjelma sebagai tempat yang asri dan menyenangkan. Sedang-

kan Pulau Merah kini menjadi salah satu jujugan favorit wisatawan. Bupati Anas mengatakan, jumlah wisatawan, baik wisatawan domestik (wisdom) maupun wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Banyuwangi naik signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 wisdom yang berkunjung ke kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini hanya sekitar 401.968 orang, pada tahun 2014 meningkat menjadi 1.955.308 orang. Tren serupa juga terjadi pada tingkat kunjungan wisman ke Banyuwangi. Jumlah wisman yang berkunjung ke Banyuwangi pada 2011 hanya 42.983 orang, naik menjadi 78.483 pada 2014. Berdasar survei independen Alvara Strategic Research, belanja wisman di Banyuwangi rata-rata mencapai Rp 3 juta per orang. Jika dikalkulasi, total perputaran uang dari wisman yang berkunjung ke Banyuwangi pada 2014 men-

capai Rp 235,4 miliar. Perputaran uang dari sektor pariwisata di Banyuwangi secara riil dipastikan lebih besar dari Rp 235,4 miliar. Sebab, angka itu belum termasuk uang yang dikeluarkan wisdom selama berada di Banyuwangi.. “Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Banyuwangi mencapai 4,07 persen pada 2014,” ujar Anas. Anas menjelaskan, multiplier effect Banyuwangi Festival, antara lain meningkatkan hunian hotel, tumbuhnya industri kreatif, dan meningkatnya jumlah penumpang pesawat di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebutkan, selama even Banyuwangi Festival digelar, hotelhotel selalu penuh pada akhir pekan. “Bahkan, pada tanggal ketika even B-Fest digelar, hotelhotel tersebut kekurangan kamar,” kata dia. Menurut Anas, hunian hotel

dari wisatawan meningkat sebesar 67,9 persen. Sedangkan penumpang pesawat di Bandara Blimbingsari meningkat seribu persen lebih, yakni dari 7.826 orang pada 2011 menjadi 87.742 orang pada 2014. Pihak DPRD mengapresiasi keberhasilan pembangunan sektor pariwisata tersebut. Kalangan dewan merekomendasikan agar pengembangan sektor pariwisata itu dilakukan dengan memperhatikan daya dukung lingkungan. Selain itu, DPRD juga mengusulkan agar Pemkab Banyuwangi melibatkan semua elemen masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata di Bumi Blambangan. “Bila perlu, pemkab menjalin kerja sama dengan investor nasional dalam pengelolaan objek wisata, sehingga Banyuwangi menjadi salah satu daerah tujuan wisata tingkat regional, nasional, bahkan mancanegara,” cetus Wakil Ketua DPRD, Ismoko. (c1/afi/habis)

Tidak Ada Piala Tetap Jadi Ajang Prestise n JURINYA... Sambungan dari Hal 21

Aparat keamanan pun sibuk memblokade akses masuk menuju tanah lapang yang bersebelahan dengan balai desa itu. Sembari menunggu waktu magrib dan saat takbiran tiba, para pemilik sound system memiliki tradisi mengadu kekuatan sound masingmasing. Dentuman musik dan suara dengan volume tinggi menjadi andalan masing-masing pihak. Secara bergantian dua truk disejajarkan dan memutar musik dengan nada mengentak. Para juri pun bersiap. Mereka adalah para pengunjung yang asyik mengikuti irama musik yang telah diputar. Satu per satu truk berjejer. Secara bergantian, dua truk itu memutar musik dengan kekuatan penuh. Dentuman musik dengan volume level tinggi menjadi senjata andalan sekitar 70 unit truk

pengangkut perangkat audio itu. “Pesertanya tahun ini meningkat dratis dibanding tahun lalu,” ujar Panitia Pelaksana, Anang Susiyono, 35, pemuda desa setempat. Tradisi tersebut murni diselenggarakan murni swadaya masyarakat tanpa bantuan Pemkab Banyuwangi. Acara tersebut awalnya hanya pesta kembang api dan takbir keliling yang rutin digelar tiap tahun sejak 1997. Namun, seiring berjalannya waktu, kini even tersebut menjadi tradisi yang melekat di masyarakat, terutama pemilik sound system. “Kami tidak mengundang. Mereka datang sendiri ketempat ini tiap tahun,” katanya. Festival sound system tahun ini diikuti 70 peserta yang datang dari Banyuwangi dan berbagai kota di Jawa Timur, Bali, dan Jawa Tengah. Mereka rela datang jauhjauh hanya untuk mengikuti adu kualitas sound sistem. “Panitia hanya menyediakan tempat dan

pengamanan,” terangnya. Terkait penjurian dalam ajang bergengsi tersebut, panitia tidak memiliki kriteria tertentu. Masingmasing peserta akan membunyikan sound system di lapangan tersebut sesuai keinginan. Mengenai kerusakan, panitia tidak bertanggung jawab. “Yang menilai penonton. Mana yang paling keras dan enak ditelinga, itulah yang jadi pemenang,” jelas pemuda Desa Sumbersewu itu. Ajang adu sound system tersebut justru menjadi ajang silaturahmi sejumlah pemilik sound system. Melalui kegiatan tersebut, mereka saling berbagi pengalaman. “Kita saling sharing mengenai kelengkapan dan peralatan sound system, itu aja kok,” ujar Prayitno, peserta dari Kabupaten Jember. Prayitno mengaku, tidak ada syarat tertentu untuk mengikuti festival sound system tersebut. Dia hanya menyiapkan kendaraan trailer dan merakit pe-

27

rangkat sound system ke dalam bak yang sudah dibuka. “Butuh empat hari merakit hingga jadi dan siap diadu,” katanya. Ajang adu sound system tersebut juga dinilai sangat positif, terutama bagi pemilik sound sistem. Selain bisa bertukar pengalaman, event tersebut juga dianggap bisa meningkatkan harga sewa sound system. “Warga yang nonton tahu sound yang bagus itu yang bagaimana,” terangnya. Untuk mengikuti kegiatan tersebut, pemilik sound system harus merogoh kocek puluhan juta rupiah. Hal itu untuk sewa trailer, akomodasi selama perjalanan, dan membeli bahan bakar minyak. Meski tidak mendapatkan hadiah uang, piagam, maupun trophy, mereka mengaku senang dan bangga. “Sebetulnya kalau pemkab tanggap, event ini bisa dikemas dengan bagus dan bisa menjadi daya tarik pariwisata baru di Banyuwangi,” tandasnya. (c1/bay)

Warga berkostum Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) juga turut meramaikan ritual yang dihelat setiap 2 Syawal kalender Hijriah tersebut. Sebelum diberangkatkan, iringiringan barong itu diawali tabuhan angklung dan gamelan. Ada pula penari yang membawakan tarian jaran goyang di atas panggung pemberangkatan. Selain itu, ada pula penari yang menggunakan kostum BEC bertema kebo-keboan. Tidak ketinggalan, ada ornamen gerbang pembuka atau lawang kori yang dihias bermacam hasil bumi. Ada yang memasang buah pisang di gerbang tersebut, ada pula kelapa, jagung, dan padi. Sekitar pukul 14.00 tradisi Barong Ider Bumi resmi dimulai. Dengan diawali lemparan beras sembur utik-utik yang dipimpin Sekretaris Kabupaten Banyuwangi, Slamet Karyono, rombongan pun mulai berjalan ke arah barat Desa Kemiren. Penonton yang dari awal menunggu pawai langsung berkerumun di tepi jalan desa itu. Sebagian penonton ikut berjalan kaki di belakang rombongan, sedangkan sebagian lainnya sibuk mengabadikan gambar setiap peserta iring-iringan. Di dalam rombongan ada beberapa anak yang menggunakan kostum pitikpitikan dan macan-macanan. Ada pula kaum perempuan yang menggunakan pakaian serba putih di belakang iringan kereta kuda yang dinaiki Sekkab Slamet dan Ny. Susy Karyono. Setelah berjalan kurang-lebih dua kilometer, rombongan pun tiba di depan Sanggar Genjah Arum yang dipercaya sebagai tempat mangku barong. Di sanggar tersebut mereka disambut suguhan berupa pisang dan kopi. Setelah beristirahat mereka kembali menuju tempat pemberangkatan di lawang kori. Di antara rombongan, terjadi perubahan penunggang kuda yang berada di depan kereta kuda. Dua kuda yang awalnya ditunggangi Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama dan

RENDRA KURNIA/RABA

MASAL: Warga memadati lokasi perhelatan tradisi Barong Ider Bumi di jalan Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, pukul 14.00 siang kemarin (18/7).

Kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi Agung diganti Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (p) Wahyu Endriawan dan Camat Glagah Setyo Puguh Widodo. Sesampai di gerbang keberangkatan, tikar-tikar langsung digelar warga sekitar. Tak menunggu lama, bakul berisi nasi panas dan nampan berisi menu pecel pitik langsung diletakkan di tengah. Setelah doa bersama, semua warga yang mengikuti kegiatan itu langsung menyantap kuliner khas Banyuwangi tersebut. Ketua panitia ritual tradisi Barong Ider Bumi, Suhaimi mengatakan, kegiatan tersebut adalah acara yang ke-141. Tradisi Barong Ider Bumi pertama kali diselenggarakan sekitar tahun 1840 saat Desa Kemiren dilanda pageblug atau wabah penyakit. “Semoga selama satu tahun ke depan masyarakat makmur dan terhindar dari penyakit,” kata Suhaimi.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda menambahkan, kegiatan tersebut adalah salah satu daya tarik Banyuwangi Festival (B-Fest). Masyarakat yang melakukan ritual, kata dia, benar-benar menghayati makna ritual tersebut. Sayang, festival yang sebenarnya dijadwalkan Minggu (19/7) itu diselenggarakan lebih awal satu hari, sehingga beberapa pihak tidak tahu. Termasuk, para wisatawan dan penggemar fotografi yang biasanya memenuhi sepanjang jalan Desa Kemiren tersebut. “Karena kegiatan ini murni ritual kebudayaan masyarakat, kita (pemerintah kabupaten) hanya bisa memfasilitasi, tanpa ikut terlalu banyak di dalamnya. Yang penting wisatawan yang hadir ikut menikmati berkah yang dibagikan masyarakat Desa Kemiren,” ujar Bramuda. (fre/c1/bay)

Siapkan Tiga Pos Pengamanan n ROGOJAMPI... Sambungan dari Hal 21

Sedangkan arus dari arah Rogojampi menuju Banyuwangi tampak lancar. Tidak diketahui secara pasti penyebab antrean panjang kendaraan itu. Namun, berdasar pantauan JP-RaBa, banyaknya kendaraan dari luar kota yang membuat arus tidak bisa lancar. Para pengendaranya tampak cukup hati-hati karena kurang memahami medan. Sehingga, kendaraan dari luar daerah itu melaju sangat pelan. Ditambah lagi, jumlah kendaraan besar yang menuju arah Banyuwangi lebih banyak daripada arah sebaliknya. Jalan di wilayah tersebut juga tampak menyempit, sehingga kendaraan tidak bisa menyalip dan melaju dengan leluasa. “Tidak ada penghalang. Saya pikir, ada tabrakan atau kendaraan mogok. Namun, ternyata tidak ada apa-apa, tapi memang

pengendaranya jalannya pelan semua,” kata Pujianto, 25, seorang pengendara asal Banyuwangi. Sementara itu, di Rogojampi kepadatan arus lalu lintas terjadi mulai Simpang Tiga Lincing hingga depan Terminal Rogojampi. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, kepadatan arus lalu lintas terjadi sejak siang di atas pukul 10.00 dan sore hari mulai pukul 15.00. Kendaraan roda empat pribadi mendominasi panjangnya antrean kendaraan mengular hingga satu km. Kendaraan roda dua masih bisa berjalan meski harus lewat di lajur kiri dan kanan mobil roda empat yang berderet. Selama pengamanan Operasi Ketupat, polisi menyiapkan tiga pos pengamanan di sepanjang jalan poros Rogojampi. Pos pertama di depan Terminal Rogojampi, kemudian pos di simpang tiga depan pasar, dan pos di simpang tiga depan Telkom Ro-

gojampi. “Kita beri pos tambahan dibantu personel Satpol PP dan TNI untuk mengurangi kemacetan dan mengatur lalu lintas,“ ujar Kapolsek Rogojampi Kompol Toha Choiri. Guna mengurangi kepadatan arus lali lintas, petugas kepolisian yang bertugas kewalahan mengurangi kepadatan arus lalu lintas di sepanjang jalur tersebut. Kepadatan arus lalu lintas terjadi pada siang dan sore hari. “Pada siang mungkin masih berangkat, dan sore hari ketika pulang,” terangnya. Kepadatan arus lalu lintas di hari kedua Lebaran tersebut diprediksi akibat warga yang bersilaturahmi antar kecamatan di Banyuwangi. Juga ada yang berekreasi ke sejumlah destinasi wisata di Banyuwangi. “Kalau arus balik Lebaran masih belum. Mungkin hari ke empat Lebaran baru mulai ada,” tandasnya. (ddy/fre/c1/bay)

Bawa Fotokopi STNK Yamaha n PENDAFTARAN... Sambungan dari Hal 21

Pendaftaran acara Balik Gratis Bareng Yamaha sudah dibuka mulai kemarin. Pendaftaran dapat dilakukan di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso No. 89C Banyuwangi. Panitia menyediakan tiga unit

bus gratis dengan kapasitas 155 kursi. Dijadwalkan pemberangkatan Balik Gratis Bareng Yamaha dilakukan dari kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi. “Ayo segera daftarkan teman, kerabat, atau keluarga Anda yang ingin mengikuti program tahunan balik gratis yang digelar Yamaha bersama Jawa Pos Radar Banyuwangi,” ujar

panitia Balik Gratis bareng Yamaha dan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Benny Siswanto. Untuk informasi dan pendaftaran dapat menghubungi kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi dengan nomor telepon (0333) 412224, atau kontak Mas Benny 082331102936 pada jam kerja. (*/c1/bay)

LOLOS 10 BESAR BUPATI IDOL 2015 411

394

287

269

266

192

180

137

93

68

Michael Edy Heriyanto

Abdullah Azwar Anas

Guntur Priambodo

Anton Sunartono

Eko Susilo Nur Hidayat

Basuki Rachmad

Neni Viantin Diyah Martiva

Angka Wijaya

Munib Syafa’at

Agus Dani T

53

52

50

46

39

13

0

0

0

0

Achmad Musta’in

Ficky Septalinda

Toni Hartono

Ikhwan Arief

Umi Kulsum

Soekardjo

Rindar Suhardiyansah

Agus Edy Riyanto

Fadjar Isnaini

Ipung Purwadi Qutbi


28 36

Jawa Pos Sabtu 19 11 Juli 2015 Minggu

Tips Cantik dari

VZ Skincare

ebaran adalah saat yang paling berbahagia di mana kita dapat berkumpul dengan keluarga dan kerabat jauh yang sedang mudik. Seiiring dengan itu, kita juga bersilaturrahmi ke kerabat di beberapa tempat membuat kita tidak dapat menghindari paparan sinar matahari, debu dan polusi udara di jalan yang akan mempengaruhi kondisi kulit kita. Sinar matahari mengandung ultraviolet A (UV A) dan Ultraviolet B (UV B) yang akan mempercepat proses penuaan dan hyperpigmentasi. Sehingga kulit akan tampak lebih gelap, lebih kasar, dan kurang elastis. Owner VZ Skincare dr Mufti Anam, Dipl Cibtac mengatakan, hampir semua orang ingin tampil prima. Untuk itu performance diri seharusnya tidak luput dari perhatian. Sehingga kita tampil cantik, sehat, dan menarik. Ada beberapa tips sederhana dan efektif yang mampu mempertahankan kecantikan kita. Antara lain hindari pemakaiaan kosmetik yang berlebihan. Bersihkan wajah dengan sabun wajah sehabis bepergian dan sebelum tidur, perlindungan dari ultraviolet dengan menggunakan pelembab dan sunblok cream. Serta mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan. Yaitu vitamin C, E, dan betacarotin. Selain itu olahraga yang teratur, jauhi stres, minum air putih mi-

L

ISTIMEWA

TERJANGKAU: Rumah Amaryllis yang memiliki tipe 80/110 dua lantai bisa didapatkan dengan harga promo dan free furniture serta cash back.

Mendut Regency

Rumah Dua Lantai Dilepas dengan Harga Terjangkau PULANG kampung sambil melirik peluang usaha, paling tepat memilih properti. Peluang usaha yang satu ini sudah diakui sangat prospek. Namun, jika tidak cerdas dalam memilih maka investasi yang ditanamkan juga akan melambat. Mendut Regency adalah salah satu jenis properti yang bergerak dibidang perumahan. Selain menawarkan hunian yang dari semua sisi layak, juga menawarkan tingkat investasi yang sangat cepat. Ya, kawasan Mendut yang berada di belakang Kantor Pemkab Banyuwangi ini sudah menjadi lokasi yang menawarkan investasi yang tinggi. Kehadiran Mendut Regency ternyata mampu mendongkrak daerah sekelilingnya. Maklum, hunian yang ada di Mendut Regency ini semuanya menawarkan standar

perumahan yang sehat, nyaman, aman, dan layak huni. Standar ini sudah sepenuhnya ada di Mendut Regency. Plus fasilitas yang ada di dalamnya. Maka, untuk meningkatkan nilai huni dan investasi tersebut, Mendut membuat dua tipe baru Amaryllis yang memiliki tipe 80/110 dan tipe Sakura 130/200. Kedua tipe baru ini memiliki dua lantai. Dengan harga yang sangat terjangkau dengan fasilitas yang sangat lengkap, dijamin harga kedua tipe ini akan memberikan investasi yang sangat cepat. Direktur Mendut Regency, H Sunardi mengatakan, konsep dua tipe baru ini adalah town house. Artinya, pengembang menyediakan tingkat fasilitas yang lebih kepada penghuninya. Misalnya, tingkat keamanan yang 24 jam dengan one gate system, jumlah unit terbatas

serta fasilitas pendukung lainnya seperti kolam renang, club house, serta ruang terbuka. “Untuk masa promo ini kami memberikan free furniture, set ruang tamu, special cash back, spesial hadiah langsung,” kata Sunardi kemarin. Sunardi mengatakan, desain dan bentuk rumah yang ditawarkan pada kedua tipe baru ini berbeda dari yang sudah ada di komplek Mendut. Lingkungan yang ter-cluster dengan view Gunung Ijen dan Pantai Boom di sisi timur akan menambah sisi eksotisnya. “Kami sebagai pengembang selalu memperhatikan lingkungan yang bagus dan tertata apik dengan sistem drainase yang sempurna,” ujarnya. Untuk penawaran harga promo ini, Anda dapat menghubungi 0333411700; 082244096666. (*/als)

Big Sale Notebook, Harga Miring Hanya 3 Hari MAJU Mapan memberikan promo notebook dengan harga super miring. Promo yang berlaku hanya tiga hari ini dimulai tanggal 20 hingga 23 Juli 2015. Ada banyak jenis merk yang bisa anda dapatkan dengan harga super spesial ini. Misalnya Acer Z1401 dc hdd500gb win8 dibandrol dengan harga Rp 3.650.000. Sementara ASUS 14” X453 dual core dibandrol dengan harga Rp 3.449.000. TOSHIBA C55B dual core 15” win8 dibandrol Rp 4.049.000. TOSHIBA C55D AMD E1 win8 d bandrol Rp 3.899.000. LENOVO S20-30 11’6” dual core di bandrol Rp 2.875.000. LENOVO 40-45 amd E1 14” di bandrol Rp. 3.349.000. LENOVO 40-30 dual core 14” win8 di bandrol Rp 3.375.000. LENOVO 40-70 core i3 14” di bandrol Rp 4.549.000. LENOVO 40-70 i3 vga AMD R5 di bandrol Rp 5.199.000. Asus X455LA core i3 d bandrol Rp 4.775.000. Asus A455LD core i3 VGA dibandrol Rp 5.299.000 Owner Toko MAJU MAPAN Herman Soetjahjo mengatakan semua notebook ini bisa dibeli secara cash maupun kredit melalui

nimal 8 gelas sehari. Serta kualitas tidur yang cukup (± 6 jam sehari). Dan, tidak lupa rutin menjalani perawatan wajah/facial treatment pada klinik kecantikan minimal satu bulan sekali. Pilih klinik yang bersih dan hygine. “Yang terakhir adalah bagaimana kita senantiasa mengembangkan potensi diri dan berpikir positif dan senantiasa tersenyum,

VZ Skincare yang berada di Jalan. S Parman 115 A, akan membantu anda tampil sehat, cantil dan senantiasa tersenyum. Informasi 081249732599, Pakis-Banyuwangi. Dalam suasana Lebaran ini, kami mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H. Mohon maaf lahir dan batin. Terima kasih atas kepercayaannya pada VZ Skincare,” kata Mufti. (*/als)

Yuk, Belanja Oleh-oleh Khas Banyuwangi BANYUWANGI – Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah telah tiba. Tercatat ada ribuan pemudik yang datang ke Banyuwangi untuk merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman. Sudah menjadi tradisi bagi perantau asal Banyuwangi, setelah merayakan Lebaran dan saat tiba untuk kembali ke tempat kerjanya diperantauan, mereka membawa kenang-kenangan atau untuk oleh-oleh yang akan diberikan kepada sahabat, teman, maupun tetangga di perantauan. Nah, dimana tempat yang tepat untuk berbelanja oleh-oleh? Tentu di Osing Deles Banyuwangi. Di sana Anda bisa mendapatkan bermacam-macam kaus, sweater, kaus polo (lacoste), kemeja, celana pendek, sandal maupun pernak-pernik souvenir yang semua bertema tentang Banyuwangi. “Ukuran mulai untuk anak-anak dan dewasa tersedia lengkap di sini,“ ujar Dr Zunita AKD, pemilik Osing Deles Banyuwangi. Zunita menambahkan, selama Lebaran, Osing Deles memberikan diskon 10 persen untuk semua produknya. Dan lebih menariknya lagi, setiap pembelanjaan senilai Rp 300 ribu, pengunjung akan mendapatkan gelas cantik khas Banyuwangi.

A RAHMATULLAH JHON FOR RABA

MENARIK: Produk Osing Deles konsisten mengangkat tema tentang keunikan Banyuwangi dalam setiap produknya.

“Silakan datang ke outlet kami di jalan KH Agus Salim no 12 (belakang kampus Universitas 17 Agustus) Banyuwangi. Selama Lebaran, kami buka mulai jam 8 pagi sampai jam 10 malam,“ pungkas Zunita. (*/als)

Keramik Tiongkok Cocok untuk Hiasan Rumah Saat Lebaran

SPEKTRA. Cukup dengan menyerahkan foto kopi KTP, maka Anda bisa mendapatkan notebook ini. Selain notebook, toko Maju Mapan juga menyediakan smart-

phone dengan harga promo. “Yang jelas harga dan kualitas kita jamin. Promo ini hanya terbatas tiga hari. Back to school,” ujar Herman. Informasi Jalan

Jaksa Agung Suprapto 68A-B (barat Stadion Diponegoro) Banyuwangi telepon 0333411500; 082331059578; PIN BB 541BBA57. (*/als)

BANYUWANGI – Aneka jenis keramik Tiongkok dengan kualitas bagus kini bisa Anda dapatkan di kantor BPW Sawerigading Banyuwangi depan Hotel Santika Banyuwangi. Keramik asli Tiongkok tersebut bisa Anda miliki untuk hiasan rumah. Keramik Tiongkok dengan berbagai model tersebut dijual dengan harga mulai Rp 50.000. BagiparapecintakeramikTiongkokbisadatanglangsung kekantorBPWSawerigadingBanyuwangi.KeramikTiongkok tersebutmemangberbagaimacammodelyangpasuntuk dikoleksi serta sangat cocok untuk hiasan rumah. BPW Sawerigading Banyuwangi juga membuka kantor cabang maupun perwakilan, dan untuk kantor cabang sudah tersebar di seluru kota yang ada di Banyuwangi. Sedangkan untuk kantor cabangnya ada di Jember Jalan Darmawangsa No.05 Telp.(0331) 714 101 atau 0819 3766 1119 Jember. Untuk kota Surabaya ada di Jalan Raya Sedati Ruko Pasar Wisata Blok E. No. 01-1A Sidoarjo Telp. 0878 5464 6522, sedangkan di Malang ada di Jalan Basuki Rahmat No. 01 Telp.(0341) 352 950. Atau ke 0819 3760 6900 Malang. Selain itu, di kantor BPW Sawerigading Banyuwangi

EKO BUDIYONO/JPRG

MENARIK: Keramik Tiongkok yang pas untuk hiasan saat Idul Fitri.

juga melayani biro perjalanan wisata ke berbagai daerah di Indonesia. Untuk bisa menikmati liburan dengan berwisata di Banyuwangi bisa datang lansung ke kantor Sawerigading Banyuwangi yang berada di Jalan Yos Sudarso Jajag, Banyuwangi, atau tepatnya di depan terminal Jajag dengan nomor telepon (0333) 396 323. (*/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.