Radar Banyuwangi | 1 Agustus 2015

Page 1

Tahun

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 1 AGUSTUS TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

20 Ribu Lembar Tiket Ludes Jalan Sehat HUT JP-RaBa Digeber Besok Pagi BANYUWANGI - Even spektakuler jalan sehat dalam rangka HUT ke-16 Jawa Pos Radar Banyuwangi bakal digeber Minggu besok (2/8). Jumlah peserta diprediksi sekitar 20 ribu orang. Mereka berasal dari berbagai kalangan. Ada pelajar, mahasiswa, pejabat, pesapon, pengusaha, TNI, Polri, lansia, dan masyarakat umum. Jalan sehat tersebut menyediakan hadiah utama sepeda motor Honda Beat Pop dan puluhan hadiah menarik lainnya. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas diagendakan hadir. Selain itu, pelatih Timnas U-23 Aji Santoso dan belasan mahasiswa Raja Manggala University of Technology Thanyaburi (RMUTT) Thailand juga menyatakan hadir n

U

Rute Jalan Sehat Minggu (2/8) Start: Pukul 06.00 Depan Gesibu Blambangan Q Jalan Sehat diberangkatkan oleh Bupati Abdullah Azwar Anas Q Peserta diperkirakan 20.000 orang dari berbagai kalangan Hadiah Utama: Q Sepeda Motor Honda Beat Pop dan Doorprize menarik lainnya

5 6

Keterangan :

4

1. Jl. Diponegoro 2. Jl. Veteran 3. Jl. R.A Kartini 4. Jl. Nusantara 5. Jl. D.I Pandjaitan 6. Jl. P.B Sudirman 7. Jl. Sasuit Tubun

3 7

F I N I S H

2

S T A R T

1

Baca 20 Ribu...Hal 35 GRAFIS: REZA FAIRUZ/RABA

Bodos Masuk Nominasi RaBa Heroes IKUT JALAN SEHAT: Karyawan PT. Windu Blambangan Sejahtera (WBS) Bulusan menukarkan kupon dengan tiket jalans ehat di kantor JP-RaBa, kemarin.

SIAPA yang tidak kenal Bodos? Itu lho pelawak Oseng asal Dusun Jatisari, Kelurahan Bomo, Kecamatan Rogojampi. Dia masuk dalam nominasi penghargaan RaBa Heroes 2015. Ya, pelawak yang selalu tampil bareng Ganjur dan Memet itu masuk nominasi penghargaan kategori seni dan budaya bersama dua seniman lain, yaitu penyair Abdul Kadir Zaelani alias Armaya, dan revolusioner musik Banyuwangian Triyano Adi alias Yons DD. Siapa yang berhak dinobatkan

CHIEN JULIEN/RABA

Suwarso alias Bodos

sebagai RaBa Heroes kategori seni dan budaya? Jawabannya baru akan

diketahui pada malam puncak peringatan HUT ke-16 Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) yang akan dilangsungkan di Hotel Ketapang Indah Minggu (2/8) malam. Selain seni dan budaya, kategori lain adalah pendidikan. Ada tiga nama yang menjadi kandidat, yaitu Ahmadi, KH. Ali Makki Zaeni, dan Mohammad Farid. Ahmadi adalah kepala sekolah MI Asy-Syawiyah, Dusun Kampung Baru, Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore n Baca Bodos...Hal 35

RAMADA KUSUMA/RABA

Kecamatan Darurat Kekeringan

Konser Lalare

Orkestra

BANYUWANGI - Malam ini Lalare Orkestra akan menyuguhkan penampilan terbaiknya dalam konser tunggal yang digelar sejak pukul 19.00 nanti malam di Gesibu Blambangan n Baca Konser...Hal 35

Malam Ini

SIAP TAMPIL: Lalare Orkestra melakukan geladi bersih di Gesibu Blambangan tadi malam.

ADA APA LAGI

Agustus Puncak Musim Kemarau

Perampok Papi Juan mulai Diadili

BANYUWANGI - Musim kemarau panjang diprediksi akan berlangsung lama. Memasuki bulan Agustus ini, intensitas hujan yang terjadi lebih jarang lagi dibandingkan bulan sebelumnya. Malahan, bulan Agustus ini merupakan puncak musim kemarau panjang tersebut. Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi dengan musim kemarau panjang tersebut, pihaknya menetapkan status keadaan darurat kekeringan di 9 kecamatan, yakni kecamatan mengklaim 9 Kecamatan Tegaldlimo, Tegalsari, Purwoharjo, Muncar, Sanggar, Gambiran, Kecamatan Bangorejo, Kalipuro, dan Wongsorejo. Dari 9 kecamatan tersebut, BPBD mengklaim desa yang berpotensi terkena dampak kekeringan sebanyak 28 desa. Prakirawan Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) Banyuwangi, Anjar Triono Hadi mengatakan, kemarau panjang itu adalah fenomena global n

BANYUWANGI - Sidang kasus pencurian disertai kekerasan yang menimpa keluarga pengusaha cold storage, Tjipta Soejarwo Tjoek, yang terjadi pada 19 April lalu mulai disidangkan perkaranya di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin. Dua terdakwanya, Bayu alias Sugiharto, 45, dan Imam Brekele, 43, duduk di kursi pesakitan n Baca Perampok...Hal 35

KUCUR KU UCUR

NG NGOPAI

Job Pertama Amputasi KHUSUS penanganan tulang manusia kerap dipercayakan kepada tukang urut. Pandangan tentang penanganan dokter yang selalu berkaitan dengan operasi membuat warga lebih memilih tukang pijat. Hal tersebut pernah menjadi pengalaman buruk bagi dr. Chairul Yahya, SpOT n Baca Job... Hal 35 FREDY RIZKI/RABA

Baca Agustus...Hal 35 RENDRA KURNIA/RABA

Lebih Dekat dengan Fadiyah Yulianti Penari Seblang Berusia 10 Tahun

Terpilih karena Roh Halus Menunjuk secara Langsung Ritual adat Seblang Olehsari kemarin berbeda dengan Seblang-Seblang sebelumnya. Bedanya ada pada penari seblang. Penari seblang tahun ini bisa dibilang merupakan penari termuda sepanjang sejarah Seblang Olehsari, Kecamatan Glagah. TAUFIK FERDIANSYAH, Glagah SEBLANG Olehsari selalu dilakukan setiap tahun. Tepatnya setelah Idul Fitri selama tujuh hari berturutturut. Seblang merupakan ritual adat

http://www.radarbanyuwangi.co.id

n Tegaldlimo n Tegalsari n Purwoharjo n Muncar n Pesanggaran n Gambiran n Bangorejo n Kalipuro n Wongsorejo Dari 9 kecamatan tersebut, BPBD mengklaim desa yang berpotensi terkena dampak kekeringan sebanyak 28 desa.

masyarakat Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, yang sudah dilakukan sejak zaman dulu setiap tahun. Ritual Seblang digelar masyarakat Desa Olehsari sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Mahaesa atas rezeki yang melimpah di desa tersebut. Selain itu, ritual Seblang juga digelar agar masyarakat Desa Olehsari sebagai ritual menolak bala (bencana), seperti pageblug, bencana alam, penyakit, dan lain sebagainya. Pada saat Jawa Pos Radar Banyuwangi menyaksikan ritual Seblang di hari terakhir kemarin, ritual Seblang pas sesi dodolan kembang dermo. Banyak masyarakat yang berebut kembang dermo tersebut n Baca Terpilih...Hal 35

Bulan Agustus puncak musim kemarau Pada bulan itu suhu politik diramal ikut naik! Dua pasangan cabup yakin lolos tes kesehatan Dan harus yakin ada yang kalah!

RENDRA KURNIA/RABA

KESURUPAN: Penari seblang membawa kembang dermo yang diperebutkan para penonton. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


POLITIK & PEMERINTAHAN RADAR BANYUWANGI

26

Jawa Pos Sabtu 1 Agustus 2015

OPTIMISTIS: Pasangan AnasYusuf (foto kiri) dan pasangan Sumantri-Sigit (foto kanan) saat mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi beberapa hari lalu.

RENDRA KURNIA/RaBa

Dua Kubu Yakin Lolos Tes Kesehatan BANYUWANGI - Hasil resmi tes kesehatan pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) belum dipublikasikan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi hingga kemarin (31/7) belum menerima hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soebandi, Jember. Meski hasil general check up

itu belum diketahui, dua kubu pendukung pasangan kandidat yang bakal bertarung pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 itu sama-sama optimistis jagoan mereka bakal lolos tes kesehatan. Seperti diutarakan tim penghubung (liaison officer/LO) pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko, yakni

Ahmad Hidayat. Pria yang juga mendampingi pasangan incumbent saat menjalani pemeriksaan kesehatan Rabu lalu (29/7) tersebut mengatakan, pihaknya berkeyakinan pasangan yang Anas-Yusuf bakal lolos tes salah satu syarat penetapan pasangan calon tersebut. “Kami berkeyakinan, Insya Allah Pak Anas dan Pak Yusuf lolos tes kesehatan,” ujarnya dikonfirmasi melalui telepon.

itu sesuai yang kami inginkan. Intinya, kami optimistis lolos pasangan Anas-Yusuf lolos tes kesehatan tersebut,” tegasnya. Senada dengan Dayat, optimisme serupa juga dilontarkan LO pasangan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo, Hamzah. Dikatakan, proses pemeriksaan berjalan lancar. Dia optimistis pasangan Sumantri-Sigit bakal lolos tes kesehatan tersebut. Menurut Hamzah, rangkaian proses general check up dilakoni pasangan Sumantri-Sigit mulai sekitar pukul 07.00 hingga 17.00 Kamis (30/7). “Tidak ada kendala berarti. Semua berjalan lancar. Kami yakin pasangan kami bakal lolos tes kesehatan

Dayat menuturkan, proses pemeriksaan kesehatan terhadap pasangan petahana itu berlangsung baik dan lancar. Rangkaian general check up, di antaranya uji laboratorium, pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorokan (THT), pemeriksaan mata, hingga tes psikologi berhasil dilalui Anas-Yusuf tanpa hambatan. “Kami berharap hasil pemeriksaan kesehatan

Rangsang Energi Kepemimpinan Positif Diklatpim IV Angkatan XLVI Resmi Ditutup LICIN - Setelah menjalani pendidikan selama 97 hari, Diklatpim Tingkat IV Pola Kemitraan angkatan XLVI di Balai Diklat, Desa Tamansari, Kecamatan kemarin (31/7), resmi ditutup. Diklatpim Tingkat IV Pola Kemitraan yang digadanggadang akan membawa perubahan signifikan bagi para individu birokrasi itu secara resmi ditutup Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono. Sekkab Slamet mengingatkan para peserta Diklatpim, sebagai pemimpin, mereka harus mampu memunculkan energi kepemimpinan positif dari dalam diri sendiri. Kesehatan organisasi sangat bergantung pada kesehatan mental para pemimpin dan pegawai. Jika peserta Diklatpim mampu memimpin dengan kualitas diri sendiri dengan kebiasaan kerja yang positif, bekerja produktif, bekerja loyal, dan integritas, berpikir positif, bekerja dengan emosi yang baik, dan bertindak profesional, maka organisasi

pasti akan berada pada tingkat kesehatan yang prima. Slamet juga berharap para peserta diklat menjadi salah satu tahap pengembangan kualitas aparatur untuk mewujudkan pemenuhan kompetensi jabatan struktural. Kepala Bidang Diklat Kepemimpinan Badan Kepegawaian dan Diklat Provinsi Jatim, Bagus Pujiono mengatakan, meski pelaksanaan Diklat masih perlu banyak penyempurnaan di sana-sini, pihaknya menilai sudah mulai banyak menunjukkan perubahan yang signifikan.“Hasil evaluasi dari para widya iswara menyatakan, ada beberapa peserta yang layak dijadikan proyek perubahan Diklatpim III. Biasanya tiap angkatan hanya tiga yang terbaik, tapi di angkatan itu ada enam peserta yang menduduki kualitas memuaskan,” kata Bagus. Adapun peserta yang menduduki peringkat 6 besar mendapatkan apresiasi khusus, antara lain Adityo Galih Satria (BAPPEDA) dengan judul proyek perubahan Peningkatan Penataan Tata Laksana Validasi Data Kemiskinan melalui Aplikasi Software. Peringkat kedua ada Mukhlisin (BKD) yang men-

gangkat Peningkatan Kualitas Pelayanan Pensiun PNS melalui Formulasi SK Bupati tentang Kuasa Penandatanganan dalam Mewujudkan Efektivitas Administrasi Kepegawaian.

Ilham Wahyudi (BAPPEDA) dengan proyek perubahannya tentang Penyusunan Roadmap Daya Saing Daerah melalui Peningkatan Potensi Lokal Daerah. (c1/afi)

tersebut,” kata dia. Ketua KPU Syamsul Arifin mengatakan, pihaknya belum menerima hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pihak RSUD dr. Soebandi, Jember. “Setelah hasil pemeriksaan kesehatan itu kita terima, akan kami sampaikan kepada masing-masing pasangan calon bersamaan dengan pemberitahuan hasil penelitian syarat pencalonan dan atau syarat calon pada 3 Agustus atau 4 Agustus,” cetusnya. Jika hasil penelitian ternyata ada persyaratan yang belum terpenuhi, parpol pengusung dan cabup-cawabup punya waktu tiga hari untuk melakukan perbaikan. Masa perbaikan itu berlangsung 4 hingga 8 Agustus. (sgt/c1/afi)

GM Pelindo Tanjungwangi Terima Penghargaan Lingkungan ACARA puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Provinsi Jawa Timur berlangsung semarak di alam terbuka Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (30/7). Dengan mengusung tema “Mimpi dan Aksi Bersama untuk Keberlanjutan Kehidupan di Bumi” sangat relevan karena saat ini ada sekitar 7,2 miliar manusia yang menghuni bumi. Hal ini menyebabkan tingginya kegiatan konsumsi dan produksi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menekan keberlanjutan sumber daya alam (SDA) dan kualitas lingkungan hidup.”Untuk itu, Peringatan Hari Lingkungan Hidup bertujuan untuk menegaskan komitmen dan aksi pengelolaan dan perlindungan terhadap lingkungan hidup,” kata Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf yang membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada pembukaan acara. Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau yang akrab dipanggil Pakdhe Karwo menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jawa Timur yang senantiasa peduli lingkungan. “Terutama kepada para pejuang lingkungan. Penghargaan ini juga sebagai dorongan semangat agar dapat menularkan kepedulian lingkungan kepada semakin banyak orang,” katanya. Ratusan pejuang lingkungan yang meraih penghargaan lingkungan hidup dalam momen tersebut datang dari berbagai kalangan, baik insan pribadi maupun instansi pemerintah, badan usaha, swasta, dan elemen masyarakat Jawa Timur. Di antaranya

AGENDA KOTA

Beasiswa Program Indonesia Pintar DESY Education memberikan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP), untuk dilatih dan dibekali Keterampilan Perhotelan, Pariwisata dan Bahasa Inggris secara Gratis untuk Pemda/i usia 16 – 21 tahun. Pendaftaran tanggal 1 s/d 5 Agustus 2015. Informasi lengkap : www.desyeducation.com, atau datang langsung ke Desy Education Jl. Hayam Wuruk 75-77 Giri, Banyuwangi Telp.(0333) 424476, HP. 085258036777, PIN: 740EB849, segera daftar, kuota terbatas. (*)

Bupati Idol Tahap VI

GM Pelindo Tanjungwangi Terima Penghargaan Lingkungan

ada 14 pelestari lingkungan hidup, 151 sekolah peraih penghargaan Adiwiyata, 28 pemenang Desa/Kelurahan Berseri, dan 5 kabupaten/kota pemenang penghargaan Penyusun SLHD (Status Lingkungan Hidup Daerah), yakni Kota Surabaya dan Pasuruan, serta Kabupaten Lumajang, Lamongan, dan Malang. Bidang maritim yang sedang menjadi fokus kerja Pemerintah Presiden Joko Widodo pun tak ketinggalan. BUMN Kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III melalui Pelabuhan Tanjung Wangi di Banyuwangi dan terminal logistik modern yakni Terminal Teluk Lamong di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, bahkan meraih penghargaan “Terbaik” di antara 25 perusahaan. Kedua penghargaan tersebut untuk kategori: Industri Pelaksana Pelaporan Pengelolaan Lingkungan Hidup Secara Konsisten Tahun 2015. Pakdhe Karwo menyerahkan langsung kedua Piagam Penghargaan Gubernur Jatim kepada Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Pelindo III Rahmat Satria dan General Manager Pelindo III Cabang Tanjung

L Isi Ballot Asli dan kirim sebanyak - banyaknya ke : 1. Jawa Pos Radar Banyuwangi Jl. Yos Sudarso 89C Banyuwangi 2. Biro Genteng Ruko Madania Jl. KH As yari 6 Genteng

Nama Calon Bupati Idol Pengirim Alamat

Wangi Bangun Swastanto. Pelindo III memenangi penghargaan lingkungan hidup karena konsisten rutin melaporkan RKL/RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan) setiap enam bulan sekali kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) terkait. Rahmat Satria mengatakan, Pelindo III membangun Terminal Teluk Lamong sebagai green port (pelabuhan dengan konsep hijau) pertama di Indonesia. “Untuk menjaga lingkungan di sekitar pelabuhan, kami melakukan berbagai aksi dengan berkoordinasi dengan BLH, misalnya penanaman ribuan mangrove dan pemberdayaan masyarakat sekitar pelabuhan,” jelas Rahmat. Selain konsisten melapor, format RKL/RPL Pelabuhan Banyuwangi pun sudah sesuai dengan standar BLH. “Kami juga rutin melakukan pemantauan lingkungan, seperti kualitas baku mutu air dan udara untuk menjaga agar tetap di atas ambang batas kondisi baik,” tambah Bangun Swastanto terkait usaha pelestarian lingkungan di instansinya. (*)

*Potong & kirim sebanyak-banyaknya ballot Asli. Batas pengiriman 22 Agustus 2015.

: : :

Edisi 1 Agustus

LOLOS 10 BESAR BUPATI IDOL 2015

*diterima paling lambat tanggal 2 Agustus 2015

13

145

151

11

51

125

28

2

0

20

Michael Edy Heriyanto

Abdullah Azwar Anas

Guntur Priambodo

Anton Sunartono

Eko Susilo Nur Hidayat

Basuki Rachmad

Neni Viantin Diyah Martiva

Angka Wijaya

Munib Syafa’at

Agus Dani T

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SABTU 1 AGUSTUS

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Sosialisasikan Alat Panen Baru SUBOH – Panen padi perdana di Desa Buduan, Suboh kemarin (31/7) berlangsung meriah. Sebab, selain melimpahnya hasil panen, warga dikenalkan dengan alat panen baru. Namanya Mini Combine Harvester. Hadir pada panen perdana yang bertempat di Dusun Buduan Utara, Desa Buduan, Ke-

camatan Suboh itu Komandan Kodim (Dandim) 0823 Situbondo, Poslan Situmorang dan jajaran Koramil Suboh. Tampak juga Kepala Dinas Pertanian Situbondo, Camat Suboh, Kapolsek Suboh serta kelompok tani dan mantri pertanian. Warga sekitar juga hadir untuk melihat secara langsung penggunaan alat pa-

nen yang disosialisasikan. Dalam kesempatan tersebut, Dandim Poslan Situmorang meminta kepada semua yang hadir agar meningkatkan sinergitas antara Koramil, pemerintah kecamatan, kelompok tani, pengawas pertanian lapangan (PPL) n Baca Sosialisasikan...Hal 28

FOTO-FOTO: HABIBUL ADNAN/JPRS

MEMUDAHKAN PETANI: Alat panen bantuan presiden RI dicoba kemarin. Dandim 0823, Poslan Situmorang (dua dari kiri); Camat Suboh Budi Hartono dan Danramil Suboh Kapten Kardiman (kanan) dalam acara panen perdana (foto kiri).

Jih Yoyok Memilih Pensiun Dini Padahal Masa Kerja PNS Masih Tujuh Tahun Lagi JEMBER - Meski masa pensiunnya masih kurang tujuh lagi lagi, namun itu tak mengurangi niatan H Yoyok Mulyadi untuk maju dalam pertarungan Pilkada Situbondo, 09 Desember mendatang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Kabupaten Situbondo ini merasa mantap untuk men-

KPU Mulai Verifikasi Berkas Calon

dampingi Dadang Wigiarto, sebagai wakil bupati. Yoyok mengaku tak khawatir meski harus memilih pensiun dini. “Kalau masa pensiun saya masih kurang tujuh tahun lagi, tetapi ini soal pengabdian kepada masyarakat, bismillah saya sudah bulat maju sebagai calon wakil bupati bersama Pak Dadang,” ucap dia, di sela- sela menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Daerah Soebandi Kabupaten Jember, Jumat (31/7) n

SITUBONDO – Untuk mengetahui kelengkapan berkas para pasangan calon bupati dan wakil bupati yang telah mendaftar, mulai hari ini (1/8), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Situbondo

Baca Jih Yoyok...Hal 28 JUMA’I/RADAR JEMBER

APA POLE

HARI TERAKHIR: Pasangan Dadang Wigiarto-Yoyok Mulyadi mengikuti tes kesehatan di RSUD dr. Seobandi Jember, kemarin (31/7).

Rumah Tukang Pijat Terbakar

NUR HARIRI/JPRS

PANJI - Rumah seorang tukang pijat terbakar, di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, kemarin (31/7). Rumah yang berada di lingkungan RT 3, RW 12 ini terbakar ketika pemiliknya, Tirto Cahyono, 29, sedang memenuhi panggilan memijat seseorang. Sekitar pukul 10.00 kepulan asap tiba-tiba keluar dari rumah korban. Beruntung warga sekitar, segera melihat asap tebal tersebut.

Warga yang mengetahui pertama kali langsung berteriak mengabarkan ada kebakaran. Suara keras warga kontan mengundang puluhan orang. Dari mereka ada yang memanggil Tirto Cahyono dan melaporkan kepada polisi serta petugas pemadam kebakaran. Sementara puluhan warga lain berusaha masuk dan menyiram api menggunakan air dengan alat-alat seadanya. Selang beberapa menit, mobil

damkar tiba di lokasi. Petugas pemadam langsung menarik selang dan menyemprotkan air ke arah kamar rumah Tirto Cahyono. Beruntung, api berhasil dipadamkan karena kondisinya tidak terlalu besar. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, insiden kebakaran itu mudah dipadamkan karena yang terbakar masih di dalam satu kamar n Baca Rumah...Hal 28

AMBRUK: Dapur rumah warga di Desa Sumberejo rusak setelah tertimpa pohon kelapa, Kamis (30/7) lalu.

Dapur Tertimpa Pohon Kelapa BANYUPUTIH - Angin kencang sempat melanda Kabupaten Situbondo beberapa hari terakhir. Akibatnya, sebuah dapur rumah milik Nadi, di Dusun Sukorejo, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, rusak berat. Dapur itu nyaris roboh setelah tertimpa pohon kelapa. Musibah yang dialami pria 62 tahun tersebut terjadi pada pukul 22.00 Kamis (30/7) malam. Untungnya saat kejadian seluruh penghuni rumah sedang tidak di dapur. Nadi dan keluarganya saat itu masih bersilaturahmi di rumah warga lain di desa setempat. Saat kejadian, angin yang berhembus di sekitar lokasi cukup kencang. Angin tersebut kemudian menumbangkan pohon kelapa yang ada di samping dapur rumah Nadi. Sayang, pohon kelapa yang berjarak sekitar 10 meter tersebut roboh mengenai dapur. Malam itu puluhan warga terkejut mendengar suara keras dari dapur rumah Nadi n Baca Dapur...Hal 28

KRIMINALITAS

NUR HARIRI/JPRS

MASIH SELAMAT: Kamar rumah milik Tirto Cahyono di Kelurahan Mimbaan terbakar, kemarin (31/7).

syarat pendaftaran, mutlak harus dilengkapi saat melakukan pendaftaran. Sedangkan syarat pencalonan bisa menyusul. “Untuk perbaikan berkas, pasangan calon diberikan kesempatan selama tiga hari. Yaitu mulai tanggal 04 sampai 06 Agustus nanti. Berkas-berkas yang belum lengkap kita kembalikan kepada balon untuk pembenahan,” ujar Badrus kemarin (31/7) n

melakukan verifikasi berkas pencalonan. Jika masih ditemukan ada kekurangan, maka lembaga penyelenggara pemilu yang berkantor di Jalan Cendrawasih ini masih memberikan waktu tiga hari untuk melengkapinya. Badrus, salah satu komisioner KPU Kabupaten Situbondo mengatakan, dalam pendaftaran bupati dan wakil bupati, ada syarat pendaftaran dan syarat pencalonan. Untuk

Baca KPU...Hal 28

Untuk saat ini penyidik masih menunggu hasil visum karena langsung dimintakan ke rumah sakit. Pastinya setelah saksi korban dimintai keterangan, dua pria yang dilaporkan juga akan dipanggil sebagai saksi.” IPDA Nanang Priambodo, Kasubag Humas Polres Situbondo

Siswi SMP Digarap Dua Pemuda PANARUKAN - Sungguh malang nasib seorang gadis berinisial NV, asal Desa Gelung, Kecamatan Panarukan. Bagaimana tidak, keperawanan anak nelayan berusia 14 tahun tersebut telah direnggut dua pria yang masih satu desa. Yakni, MM, 25, dan UG, 18. Kasus asusila terhadap anak di bawah umur ini terjadi Senin (27/7) lalu. Hanya saja baru dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Situbondo, kemarin (31/7). Pelapornya tidak lain adalah orang tua NV, bernama Pak Niwa, 50. Pencabulan terhadap NV diakui disebutkan terjadi di rumah MM. Bahkan, sebelum insiden tak senonoh itu dilakukan, MM dan UG melakukan pemaksaan terhadap NV yang telah diajak masuk ke rumah MM. Karena yang memaksa adalah dua pria, gadis ini tak bisa melawan hingga keperawanannya direnggut. Dalam laporannya, Niwa menyebut bahwa pemaksaan kasus asulila terhadap NV dilakukan si-

ang hari sekitar pukul 10.00. Saat itu, korban menyebut kondisi rumah MM sedang kosong dan hanya ada dua pelaku. Kondisi rumah yang sepi kemudian dijadikan kesempatan oleh MM dan UG menggagahi NV. Usai disetubuhi, NV diancam agar tidak cerita kepada siapa pun termasuk kepada orang tuanya. Namun, belakangan kasus pencabulan yang dialami NV dicurigai oleh keluarganya. Berdasar kecurigaan itu, keluarga NV langsung menayakan apa yang sebenarnya terjadi, karena setiap kali NV hendak buang air kecil dirinya merasa sakit. Setelah mendengar pengakuan NV, Niwa langsung mengajak putrinya melapor kepada polisi. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo menyebutkan, laporan kasus asusila sudah diterimanya. Bahkan, karena pelapor membawa serta anaknya kepada polisi, saat itu juga langsung dimintai keterangan n Baca Siswi...Hal 28

Kisah Robi Mahesa, Kondektur Bus yang di-Islamkan Kiai Kholil

Congkel Gembok Garasi, Gasak Motor

Sering Lewati Kota Santri, hingga Masuk Islam di Situbondo

SITUBONDO – Pelaku pencurian di perkampungan Paowan, Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, selasa (28/7) lalu terbilang cukup berani. Sebab, pelaku nekat mencongkel gembok garasi rumah korban. Kejadiannya sekitar pukul 01.30 dini hari. Korbannya, Saiful Bahtiar. Dari rumah korban, pelaku berhasil membawa kabur sepeda motor Yamaha Nopol P.5584 FD . Karena tidak ditemukan, korban langsung melaporkan ke Polres Situbondo. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan adanya laporan pencurian. Dia mengatakan, pihaknya masih mencari keberadaan pelaku. Berdasarkan keterangan pelapor, pada saat kejadian pelapor sedang tidur di rumahnya. Dia baru mengetahui sepeda motornya sudah raib pada pagi hari n

Percaya Allah dan yakin akan kebenaran Islam bukan hal yang mudah. Untuk pindah agama seperti Robi Mahesa Stiawan membutuhkan hati yang teguh.

Baca Congkel...Hal 28 http://www.radarbanyuwangi.co.id

NUR HARIRI, Situbondo. SALAT Jumat baru saja usai. Seluruh jamaah kemudian meninggalkan masjid Al-Abror yang terletak di barat Alun-alun Kota Situbondo. Setelah kondisi masjid sepi, tampak seorang pria tetap santai duduk di emperan masjid. Pria itu seakan tak mau meninggalkan masjid yang baru sa-

NUR HARIRI/JPRS

INGIN TERUS BELAJAR: Robi Mahesa Stiawan, pria asal Bloro yang masuk Islam di Situbondo, duduk di halaman masjid Al-Abror.

ja dibuatnya tempat bersujud. Nama pria tersebut Robi Mahesa Stiawan. Dia bahkan tidur-tiduran di emperan masjid. Dia berada di masjid Al-Abror cukup lama dan menunggu waktu Salat Ashar. Pria yang kini berusia 47 tahun tersebut merupakan seorang mualaf (orang yang baru masuk Islam). Dia sering singgah di masjid Al-Abror sejak tahun 2012 lalu. Padahal rumah asalnya di Kabupaten Bloro, Jawa Tengah. Sebelum tahun 2012, Robi sudah sering melintas di Kota Santri Situbondo. Hanya saja, dirinya sekedar lewat karena menjadi kondektur salah satu bus malam yang sering singgah di Situbondo. Di terminal bus, kadang-kadang di-

rinya sering berkomunikasi dengan warga Situbondo. Suatu ketika dirinya mendengar seorang tokoh di Situbondo yaitu Kiai Kholil As’ad Syamsul Arifin. Karena penasaran, dirinya berkunjung dan bersilaturahmi di sela-sela pekerjaannya. Kunjungan Robi kepada tokoh agama itu tampaknya tak hanya dilakukan di Pesantren Walisongo. Dia juga menjelajah di beberapa pondok pesantren, salah satunya di Pesantren Salafiah Syafiiyah, Sukorejo untuk sowan kepada Almarhum Kiai Ahmad Fawaid Asad Syasul Arifin. Suatu ketika, hati Robi bergejolak dan sering merasa tidak tenang n Baca Sering...Hal 28 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA

28

Jawa Pos

Sabtu 1 Agustus 2015

Diumumkan pada 24 Agustus n KPU... Sambungan dari Hal 27

Nah, untuk memastikan kelengkapan berkas para pasangan calon itu, mulai hari ini (1/8) KPU akan melakukan verifikasi selama tiga hari ke depan. ”Tanggal empat nanti kita akan kembalikan kepada paslon,” tambah Badrus Berdasarkan peraturan KPU (PKPU), lanjut dia, balon diberikan kesempatan memperbaiki berkasnya selama tiga hari. Itu terhitung sejak dikembalikan oleh KPU. Balon kemudian harus mengembalikan berkasnya yang sudah diperbaikinya pada tanggal 07 Agustus. Setelah dikembalikan, KPU akan melakukan verifikasi kembali. Untuk proses verifikasi kelengkapan berkas, KPU melakukannya selama tujuh hari. Berkas memenuhi syarat atau tidak akan diumumkan KPU pada tanggal 24 Agustus mendatang. ”Baru setelah itu penetapan bahwa dokumen sudah lengkap atau tidak,” terang Badrus kembali. Semua balon dipastikan akan melengkapi berkas pencalonannya. Sebab, pada saat daftar beberapa waktu lalu, ada beberapa persyaratan yang hanya dilampirkan saja. (bib/pri)

Setelah dikembalikan, KPU akan melakukan verifikasi kembali. Untuk proses verifikasi kelengkapan berkas, KPU melakukannya selama tujuh hari.” Badrus, Komisioner KPU

Hasil Panen Padi Cukup Memuaskan n SOSIALISASIKAN... Sambungan dari Hal 27

”Termasuk juga dengan pemerintah desa,” ujarnya. Poslan Situmorang menambahkan, peran semua pihak untuk mensukseskan program nasional menuju Indonesia swasem-

bada pangan sangat diperlukan. Menurutnya, tanpa adanya sinergisitas itu, tidak mungkin program nasional bisa tercapai Dia juga meminta kepada para petani untuk menggunakan alat panen yang telah diberikan. Sebab, alat panen yang diberikan oleh presiden RI itu akan sangat

memudahkan para petani. Ada beberapa kelebihan dari alat panen ini. Misalnya proses pemotongan padi lebih cepat. Lahan seluas satu hektare bisa dikerjakan delapan jam. Tenaga yang dibutuhkan juga tidak banyak. Cukup dikerjakan oleh dua orang saja. Selain itu juga

bisa meningkatkan hasil panen. Sebab dengan bantuan alat panen ini akan mengurangi kehilangan biji padi. Danramil Suboh, Kapten Kardiman mengatakan, pada panen kemarin, luas lahan yang dipanen seluas 1,6 hektare. Dia mengaku, hasil panen cukup

PNS Jangan Terpengaruh Konstalasi Pilkada n JIH YOYOK... Sambungan dari Hal 27

Yoyok mengaku mantap maju sebagai calon wakil bupati, karena didukung oleh keluarga serta ulama- ulama di Situbondo. “Ini soal keterpanggilan, dan kami dipercaya oleh ulama- ulama, untuk itulah saya

mantap maju,” akunya. Mengenai statusnya yang saat ini masih menjabat PNS, Yoyok mengaku sudah mengajukan surat pengunduran diri. “Saya sudah mengajukan pengunduran diri, dan saat ini sedang diproses di Badan Kepegawaian Nasional (BKN),” terangnya.

Sementara itu, Dadang Wigiarto, menjamin seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Situbondo, akan bersikap netral serta professional dalam pelaksanaan pilkada. “Saya sudah meminta kepada seluruh PNS tanpa terkecuali, untuk tetap bekerja sesuai dengan tupoksinya, dan ikut dalam

pilkada,” katanya. Menurut Dadang, PNS jangan sampai terpengaruh dengan konstalasi pilkada. “Harus fokus agar masyarakat tetap bisa dilayani secara maksimal. Saya menjamin semua PNS di Situbondo akan netral saat pilkada,” pungkasnya. (jum/jpnn/pri)

Kerugian Diperkirakan Capai Rp 5 Juta n RUMAH... Sambungan dari Hal 27

Api juga masih sedikit yang menjalar ke atap. Sehingga dengan semprotan air yang dicegah warga dan mobil Damkar, api berhasil dijinakkan. Setelah api padam, polisi melakukan olah

TKP di lokasi kejadian. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo menyebutkan, hasil olah TKP yang dilakukan petugas, kebakaran berasal dari sisa obat nyamuk bakar yang belum dimatikan. Obat nyamuk bakar tersebut pada mulanya membakar

kain di sekitar ranjang tempat tidur korban. Api selanjutnya membakar kasur dan menjalar ke atap rumah Tirto Cahyono. “Kebakaran karena obat nyamuk bakar. Bisa saja pemiliknya lupa mematikan padahal masih ada sisanya,” katanya. Dikonfirmasi secara terpisah,

Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Situbondo, Zainul Arifin menyebutkan, kerugian yang dialami korban akibat kebakaran mencapai sekitar Rp 5 juta. “Karena musibah yang tidak disangka, korban juga dapat bantuan,” ujarnya. (rri/pri)

Jangan Takut Hidup dan Mati n SERING... Sambungan dari Hal 27

Ditambahlagi dengan meninggalnya sang ibu yang menderita penyakit kangker. “Ibu saya meninggal tahun 2006. Sejak itu saya merasa bingung dan merasa salah setiap berbuat apapun,” katanya. Di tengah hatinya yang gundah, Robi tetap bertahan menjadi kondektur bus. Hingga pada saatnya di tahun 2012, dia menyatakan untuk kembali sowan kepada sejumlah kiai yang ada di Situbondo. “Setelah itu saya masuk Islam. Saya dibaiat kiai Kholil,” katanya.

Dia menyebutkan, dirinya masuk Islam bukan karena diajak kiai atau dipaksa seseorang. Akan tetapi karena kemauan hatinya sendiri. “Mungkin hidayah. Jadi saya tidak diajak, tidak disuruh, atau dipaksa orang. Saya datang sendiri ke kiai Kholil,” katanya. Setelah masuk Islam, Robi mengaku hatinya sudah tenang dan tidah bingung seperti sebelumnya. “Rumah di Bloro sudah tidak ada. Dijual untuk mengobati ibu yang sakit kangker. Kalau bapak sudah meninggal lama saat saya masih SMP. Sekarang saya pasrah dan akan tetap berusaha,” katanya. Robi menyebutkan, hidup

sebatang kara seperti dirinya tidaklah mudah. Apalagi keadaan materi hanya bisa dimakan setiap hari. Untuk memenuhi kebutuhannya, Robi terkadang membantu orangorang yang membutuhkan tenaganya. “Kadang ke pasar ngangkut barang, jadi kerja seadanya,” ujar Robi. Dia mengaku, selama ini sering singgah di masjid Al-Abror hanya untuk beribadah. Niatan dirinya untuk tinggal di masjid tidak ada. “Saya tidak tinggal di sini, tapi saya sering ke sini. Saya ke sini untuk mengingat bahwa saya masuk Islam di Situbondo,” terangnya. Keberadaannya di Situbondo

juga diakui untuk terus belajar ilmu agama Islam. “Para kiai pesan, kalau saya tidak tahu, tidak mengerti masalah agama atau tidak paham, jangan tanya ke sembarang orang. Katanya lebih baik datang ke kiai,” jelasnya. Robi berpesan, bahwa hidup di dunia hanya sekali. Jika diibaratkan, maka akan seperti rumput yang dicabut akan langsung mati. “Jangan takut hidup atau mati. Karena hidup harus selalu dijalani dengan baik dan mati pasti menghadang. Banyak ingat rasul dan banyak istigfar,” pungkas pria yang hobi mendengar lagu-lagu kenangan tersebut. (pri)

memuaskan, yakni 8,1 ton perhektare. ”Ini hasil yang lumayan. Cukup memuaskan para petani,” tambahnya. Menurut Kardiman, melimpahnya hasil panen di tempat ini berkat kerja sama se-

mua pihak. Baik sebelum petani melakukan penanaman maupun saat tanam hingga panen. Untuk mendapatkan hasil panen yang bagus ini, Koramil Suboh beberapa kali melakukan

sosilsasi dan penyuluhan kepada para petani. ”Hasil dari penyuluhan itu bisa kita lihat sekarang ini. Hasil panen petani cukup memuaskan,” pungkasnya. (bib/pri/*)

Penyidik PPA Tunggu Hasil Visum n SISWI... Sambungan dari Hal 27

“Pelapor dan korban sudah dimintai keterangan sementara. Selanjutnya mereka akan dipanggil lagi karena kasus ini langsung ditangani unit PPA (Perlindungan Perempuan dan

Anak) Satreskrim Polres Situbondo,” katanya. Nanang juga membenarkan pelaku yang dilaporkan ada dua orang. Jika nanti mereka terbukti melakukan pencabulan maka akan dijerat pasal 76 jo 81 Undang-undang (UU) nomor 35 tahun 2014, tentang per-

lindungan anak. “Untuk saat ini penyidik masih menunggu hasil visum karena langsung dimintakan ke rumah sakit. Pastinya setelah saksi korban dimintai keterangan, dua pria yang dilaporkan juga akan dipanggil sebagai saksi,” tegasnya. (rri/pri)

Korban akan Diberi Bantuan n DAPUR... Sambungan dari Hal 27

Setelah dipastikan, mereka terkejut melihat pohon kelapa roboh menghantam rumah seorang kakek tersebut. Para tetangga korban kemudian mencari pemilik rumah. Nadi yag diberi tahu segera pulang ke rumahnya. Dia langsung terkejut mengetahui dapurnya sudah ambruk. Lebih dari setengah genteng dapur terjatuh ser-

ta sejumlah kayu atap patah. Nadi mengaku saat kejadian dirinya tidak ada di dalam rumah. Mengetahui dapur rumahnya rusak parah, Nadi hanya bisa pasrah. “Diberitahu tetangga, saya tidak tahu kejadiannya karena saya ke rumah tetangga agak jauh. Pastinya dibetulkan, tapi nunggu punya uang dulu,” katanya. Dikonfirmasi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Zainul Arifin mengatakan, petu-

gas Pusdalops BPBD Situbondo langsung turun ke lokasi untuk melakukan pendataan serta membantu mengevakuasi pohon kelapa yang masih nyangkut di atap dapur korban. Disinggung mengenai bantuan kepada Nadi yang terkena musibah, Zainul menyebut setiap musibah akan diberi bantuan. “Semua musibah pasti diberi bantuan. Besarnya melihat kerusakan serta kerugian yang dialami korban,” jelasnya. (rri/pri)

Pencarian Tidak Membuahkan Hasil n CONGKEL ... Sambungan dari Hal 27

“Ketika korban bangun, sepeda motor miliknya sudah tidak ada di tempat. Garasi rumahnya sudah dalam keadaan terbuka. Sedangkan gemboknya rusak. Ada yang merusak,” terang Nanang.

Menurut Kanit Tipikor itu, pada saat kejadian korban tidak tahu sama sekali ada aksi pencurian di rumahnya. ”Mungkin karena terlalu nyenyak tidurnya. Sehingga suara garasi terbuka juga tidak didengar,” terangnya. Kata Nanang, setelah menerima laporan tersebut, aparat ke-

polisian langsung bergerak melakukan pencarian. Sayang sekali hingga berita ini ditulis, pencarian yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Nanang berharap, sepeda motor yang hilang tersebut segera bisa ditemukan. Akibat kejadian itu, pelapor mengalami kerugian Rp. 13 juta. (bib/pri) STNK Hlg STNK P2268FE an Saiful MaksumKp. Karang Tngah Rt04/02 Bungatan Stb

Berlaku untuk tanggal 1 - 2 Agustus 2015

LOLOS 10 BESAR BUPATI IDOL 2015 10

12

0

5

0

0

0

0

0

0

H. Dadang Wigiarto SH

H. Yoyok Mulyadi

Fathor Rakhman

Habib Muh. Abu Bakar

H. Ridwan Sudiharjo

Sumadin

Imam Hidayat

Rahmad SH. M.Hum

Hadi Wijono

Danial Maulana


Jawa Pos

BERAS IR 64 0

Sabtu 1 Agustus 2015

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

29

EKONOMI BISNIS R A D A R

DAGING SAPI

0

DAGING AYAM BROILER

0

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

0

KACANG KEDELAI LOKAL

0

CABAI RAWIT

CABAI BIASA

400

0

BAWANG MERAH

0

BAWANG PUTIH

0

0

400

9.600

11.700

10.400

115.000

32.000

18.500

9.500

8.600

41.000

18.200

16.200

16.000

Dinas PKP Siapkan 51 Unit Pompa Air Antisipasi Anjloknya Produksi Pertanian BANYUWANGI - Fenomena badai El Nino Moderat yang mengakibatkan musim panas berkepanjangan diprediksi akan berimbas pada sektor pertanian. Kekeringan yang berpuncak pada Oktober hingga November itu akan menyebabkan tanaman yang dalam masa pertumbuhan kekurangan air dan berujung pada gagal panen. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menetapkan sembilan kecamatan di Banyuwangi berpotensi tinggi mengalami kekeringan. Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (PKP) Banyuwangi segera melakukan langkah antisipatif untuk menghindari dampak buruk kekeringan. Kepala Dinas PKP Ikrori Hudanto

DOK. RABA

TETAP TUMBUH: Petugas BPJS Kesehatan Banyuwangi menjelaskan hak dan kewajiban kepada calon peserta beberapa waktu lalu.

Fatwa Haram MUI Belum Berpengaruh Peserta BPJS Kesehatan Tetap Tumbuh BANYUWANGI - Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan haram belum memberikan dampak di Banyuwangi. Antusias masyarakat di Kota Gandrung terhadap program

BPJS Kesehatan masih sama seperti sebelum ada fatwa haram. Kepala Bidang Pemasaran BPJS Banyuwangi, Edy Agus Riyanto menjelaskan, belum ada kejelasan dari pusat mengenai fatwa haram MUI. “Yang beredar saat ini di media adalah hasil rekomendasi ijtima’ (keputusan rapat) ulama Komisi Fatwa se-Indonesia tahun 2015. Dalam rapat tersebut tidak

disebutkan bahwa BPJS Kesehatan adalah haram. Namun, lebih jelasnya kami menunggu kejelasan direksi BPJS pusat yang sedang mengadakan audiensi dengan MUI,” katanya. Walau fatwa MUI itu sudah menyebar, kata Edy, tapi belum ada pengaruh signifikan. Minat peserta masih tumbuh dengan baik. Hingga saat ini tidak ada yang meng-cut

kepesertaan. Beberapa peserta dan calon peserta yang datang memang sempat ragu dan menanyakan mengenai fatwa MUI tersebut. Edy berharap masyarakat tidak terpengaruh fatwa MUI yang masih belum jelas tersebut. “Masyarakat tidak perlu ragu menggunakan jasa BPJS Kesehatan mengingat banyak manfaat yang didapat,” harapnya. (cin/c1/afi)

Mahasiswa Kediri Belajar Pertumbuhan Ekonomi BANYUWANGI - Ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Kadiri, Kota Kediri, datang ke Banyuwangi kemarin (31/7). Mereka bertandang ke kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini untuk menggelar praktik kuliah lapangan (PKL). Pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan menjadi alasan utama kedatangan rombongan mahasiswa yang berjumlah 250 orang tersebut. Pada kesempatan kali ini rombongan mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Kadiri tersebut juga menyempatkan diri berkunjung ke kantor Pemkab Banyuwangi. Kedatangan rombongan tersebut disambut hangat Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra, Wiyono di Aula Rempeg Jogopati,

SIGIT HARIYADI/RABA

BELAJAR: Ratusan Mahasiswa Universitas Kadiri di aula Rempeg Jogopati, kantor Pemkab Banyuwangi, kemarin.

kantor pemkab, di Jalan Ahmad Yani. Ketua rombongan, Budi Hariyanto, mengatakan itu merupakan

kali pertama Universitas Kadiri mengirim mahasiswa PKL di Bumi Blambangan. “Biasanya kami PKL

ke Bandung dan Jogjakarta. Baru kali ini kami ke Banyuwangi,” ujarnya ■

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Sales Dcr Sales Team Bwi Peng 3 Th UMR Sby Lam Ke Darmo Indah Timur 7/J21 Sby H3ndr4.W@gmail.com Hub: 031 7311173

Belakang RM Boga

Djl Rumah Blkng RM Boga Hrg 700 Jt Ng Bs KPR Bank, SHM dan IMB L 220 m, R. Tamu, R. Kluarga ber AC, T Utma 2 ber AC, KT Biasa 3 H: 081336159705/08123458339

Baca Dinas...Hal 33

Respiro Jaket Windproof 100 Persen

B

erkendara jarak jauh maupun jarak dekat dengan menggunakan sepeda motor penting bagi pengendara untuk memikirkan keselamatan. n. Selain helm yang menjadi syarat utama para pengendara motor, atriSTYLIS: but lain Jaket Respiro yang tidak cocok untuk pengguna kalah penmotor harian. ting yaitu penggunaan n atribut pakai-an penunjang g keamanan n seperti jaket, t, celana pan-jang, sarung g tangan, mauupun sepatu. Respiro seebagai merk rk yang fokus di bi dang pererlengkapan berkendara, ra, memiliki jaket ket motor yang 100 00 persen anti nti angin (windndproof) sehingga gga mampu memmbuat pengenendara motor tetap etap nyaman karena ena angin tidak langangsung menembus mbus dada. Selain anti angin, kelebihan ihan lain yang dimiliki miliki jaket motor Respiro antara lain bahan yang anti air (waterproof), reflector yang bisa menyala pada kondisi minim cahaya, desain teknologi sirkulasi udara, dan juga dilengkapi dengan protector pada bagian pundak dan sikulengan (khusus seri technical).

Owner Respiro Store Banyuwangi, Arief Gutomo mengatakan Banyuwangi merupakan daerah yang cocok untuk mengenakan produk-produk Respiro yang Resp sesuai dengan sesu kondisi cuacakond nya. Apalagi Respiro tidak hanya cocok untuk coc melengkapi l aktivitas berkentivit dara, namun dar juga untuk trajug veling di alam vel terbuka. b “Apalagi para travelag ler alam terbuka di Banyubu wangi semakin wa banyak mengiba ngat potensi ng wisata alam wi yang besar,” ya ujarnya. uj Arief mengakui antusias ak ma sya rakat m Banyuwangi B terhadap Reste piro cukup p ttinggi meski Banyuwangi B merupakan m kkota kecil. Selain jaket S motor, Respiro juga me nye diakan produk penunjang ISTIMEWA berkendara lainnya seperti base basela layer (pakaian dalam), celana riding, masker, sarung tangan, tank bag, dan masih banyak lagi. Untuk mengetahui dan melihat langsung produk Respiro, bisa kunjungi Respiro Store Banyuwangi di Jl. A. Yani No.70 (depan SD Brawijaya) telp 081252860006. (cin/afi/*)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Suzuki Karimun

Daihatsu Xenia

Grand Livina

DIJUAL Suzuki karimun – estilo tahun 011/06 PMK htm hrg 93,5/77,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New xenia tahun 2013 PMK htm mtl hrg 129 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Nissan Grand Livina/spin tahun 010/014 PMK pth/htm hrg 138,5/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Toyota Fortuner

Kijang Innova

Honda Jazz

Dijual Fortuner Th ‘011 G TRD, Putih, Manual (Solar) Nopol Cantik Hrg 340 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659126

DIJUAL Toyota Kjg Innova tahun 06/014 biru/htm (solar) hrg 137,5/137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Jazz GE8 1.5 S MT tahun 2012 PMK putih hrg 159 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

New Limo

Mitsubishi Colt

L300

Dijual 5 truk Mitsubishi tahun 2005 s/d 2011. Bak kayu, Dam, siap pakai dan istimewa. Hubungi 081350062501; 081349513231

Dijual L300 Th 011/012 Hrg 115/120 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659086

Belakang Ramayana

Djl Rumah+Kos-kosan 14 Pintu, L 475m2, SHM, Blkng Ramayana Bwi, Lokasi Pinggir Jln Warna Hijau Hadap Utara, Harga 1,25 M Nego H: 085100731772/085336242773

Rumah Rogojampi BANYUWANGI Sewa Rmh Baru Renovasi, Pnggr Jalan Depan Stasiun Rgjmpi, Lebar ± 8 m x panjang 18 m, Luas ±150 m2 Bisa Buat Usaha, Kantor, Bank, Supermarket. Hrg 35 Jt/Th NegoHub: 081291718688

mengatakan, jauh-jauh hari pihaknya sudah mempersiapkan langkah antisipasi kekeringan, di antaranya menyegerakan penyaluran bantuan pompa air. “Distribusi pompa air sebanyak 37 unit kami segerakan sebelum ada isu El Nino. Empat unit pompa air lagi akan segera kami distribusikan secepatnya,” tegasnya. Ikrori mengatakan, petugas penyuluh

Baca Mahasiswa...Hal 33

Marketing Dcri marketing waterboom gianyar bali, pria/wanita , pnmplan menarik, pnya spda motor, gaji Rp.2,5 Jt ++ (Syrt & ketentuan brlaku). Bg yg brminat serius, lamaran krm via email kmd.daikinbali@gmail.com

DOK. RABA

Ikrori Hudanto

lapangan (PPL) pertanian dituntut rutin memberikan laporan mengenai kondisi pertanian di lapangan setiap saat. “Kami meminta PPL memantau kondisi pertanian di wilayah terdampak kekeringan, mulai kondisi tanaman, luas tanaman terdampak, dan lainnya hingga kita bisa melakukan langkah cepat mengatasi masalah yang ada,” bebernya. Data sementara yang masuk hingga kemarin, di 17 kecamatan lahan padi seluas 14.920 hektare ada yang cukup dan ada yang kurang air. “Yang terbilang rawan sangat sedikit sekali, hanya Kecamatan Tegaldlimo. Namun, jauhjauh hari kami telah plot lahan tani di sana agar ditanami palawija, terutama kedelai,” ucapnya. Tidak hanya di Tegaldlimo, imbauan serupa diberlakukan di sejumlah titik rawan kekeringan ■

STNK Hlg STNK P 5800 VN an Trias Putri Handayani, Dsn. Kopen RT. 8/5, Ds. Gntngkulon Hlg STNK P 4818 VI an AlÀ Rachmawati, Jl. Letjen S. Hariyono No. 22 RT. 3/3

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Hlg STNK P 4683 ZH an BRI Cab. Banyuwangi, Jl. A. Yani No. 12, Bwi

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

NEW LIMO’2010 Ex Taxi Orenz 80Juta Nego H: Wonorejo Timur 99 Rungkut, 08126086869

Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.


SABTU 1 AGUSTUS TAHUN 2015

HALAMAN 32

Lima Desa Kekurangan Air Bersih Padi Stop Dulu, Tanam Palawija

TEGALDLIMO - Lima desa di wilayah Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, kini kekurangan air bersih. Sejumlah tandon air yang pernah dipasang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi sejak empat bulan terakhir tidak ada kiriman lagi. Untuk kebutuhan konsumsi, warga di lima desa itu terpaksa menggunakan air sumur yang terasa asin atau harus membeli. “Hasil pemetaan, ada lima desa yang kekurangan air bersih,” cetus Camat Tegaldlimo, Ahmad Laini, kemarin (31/7). Kelima desa yang kini membutuhkan air bersih itu, terang dia, adalah Desa Kalipait, Kendalrejo, Purwoagung, Kedunggebang, dan Desa Ringin Pitu. “Kelima desa itu memang sering kekeringan saat musim kemarau,” katanya. Menurut Camat Laini, di wilayah Kecamatan Tegaldlimo itu ada sembilan desa. Pada tahun anggaran 2013 lalu BPBD Banyuwangi pernah memberikan bantuan berupa tandon air bersih di empat desa terdampak kekurangan air bersih. “Saya belum tahu kalau sudah tidak dikirimi air oleh BPBD. Kami akan koordinasi lagi,” ujarnya. Darilimadesayangkekuranganairbersihitu,paling parahadalahDesaKalipait.Sejumlahtandonairbantuan BPBD tahun anggaran 2013 itu kini mangkrak karena tidak pernah diisi air bersih. “Sekitar empat bulanan (tandon) tidak diisi air lagi,” cetus Komariyah, salah seorang warga Dusun Purworejo, Desa Kalipait. Menurut Komariyah, di desanya ada tiga tandon air bersih, yakni di depan kantor Desa Kalipait, di depan rumah bidan Retik Setyarini, dan di Kampung Ndarungan, Dusun Purworejo, Desa Kalipait. “Kalau tandonnya diisi air, warga langsung berebut,” katanya sambil menunjuk ke arah tandon air di tepi jalan raya. Wargalain,Warsini,51,menyampaikanbahwatandon airbersihdiRT13,RW2,ataudepanrumahbidanRetik Setyarini, itu sudah lama tidak berfungsi ■ Baca Lima...Hal 33

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

TAK TERURUS: Anak-anak bermain di sekitar tandon air yang dilepas dari fondasinya di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, kemarin (31/7).

ADA APA LAGI

SEMENTARA itu, musim kemarau yang menyebabkan berkurangnya pasokan air membuat para petani di wilayah Kecamatan Tegaldlimo harus mengubah pola tanam. Agar bisa panen, mereka menanam palawija. Salah seorang petani asal Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, Adam, 65, mengaku mulai mengubah pola tanam dari menanam padi ke palawija. Hal itu dilakukan karena pada pertengahan tahun, biasanya terjadi kemarau. “Kalau sudah kemarau, sulit mendapatkan air,” katanya. Saat ini, terang dia, sebagian besar petani di Desa Kedunggebang, mulai menanam palawija, mulai kedelai, jagung, dan jenis lain. “Jika tanam padi bisa tidak tumbuh normal, karena air tidak akan cukup. Selain itu, habis dimakan tikus,” ungkapnya. Kali ini Adam memilih menanam jagung manis di sawahnya. Pilihan itu karena tanaman jagung manis panennya relatif cepat, yakni hanya butuh waktu 70 hari. Selain itu, harga jagung manis sedikit lebih mahal dibanding harga jagung biasa. “Jagung biasa itu sampai kering butuh empat bulan, dan harganya masih bisa jatuh,” katanya. Untuk lahan seperempat hektare miliknya, jelas dia, bisa panen hingga tiga ton jagung manis. Sementara harga jagung manis, saat ini sekitar Rp 2.500 per kilogram. Untuk ongkos produksi dan biaya operasional serta membeli benih, hanya habis sekitar Rp 1,3 juta. “Jika lagi beruntung, lumayan hasilnya,” jelasnya. Jika kondisi normal, terang dia, bisa panen hingga tiga ton jagung manis. Bila satu kilogram itu harganya Rp 2.500, maka bisa mengantongi sekitar Rp7,5 juta ■ Baca Padi...Hal 33

Beat Down mulai Digemari GENTENG - Para remaja di Kota Genteng mulai menggandrungi tarian beat down akhir-akhir ini. Hampir setiap sore mereka menggelar latihan di pelataran Kafe Delta, Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Dengan kostum kaus oblong dominasi warna hitam, para remaja itu meloncat-loncat dan berjingkrakjingkrak tidak beraturan. “Ini beat down, modelnya sangat mirip dengan break dance,” cetus Batistuta Arnaldo, 17, salah satu penggila beat down. Dibandingkan dengan break dance, terang dia, gerakan beat down secara ritme lebih tidak beraturan. Tarian break dance dikenal lebih santai dan sesuai irama. “Beat down itu gerakannya

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

KREATIF: Ali Umacharia dan kaktus buah naga karyanya di Dusun Tugung, Desa/ Kecamatan Sempu, Banyuwangi, kemarin (31/7).

Limbah Buah Naga Jadi Tanaman Hias SEMPU - Pohon buah naga yang sudah tua sering kali hanya dibuang sembarangan oleh para petani. Padahal, tanaman yang sudah menjadi limbah itu bisa dimanfaatkan menjadi tanaman hias yang cukup indah. Ali Umacharia, 50, asal Dusun Tugung, Desa/ Kecamatan Sempu, Banyuwangi, mampu mengolah tanaman buah naga yang sudah tidak berguna itu menjadi tanaman hias. Caranya, tanaman buah naga disambung dengan spesies kaktus yang memang tanaman hias. “Tinggal ditanam, ujungnya dibelah lalu disambung,” ujar Ali Umacharia. Proses okulasi (penyambungan) antara bibit kaktus dan pohon buah naga, terang dia, butuh proses sekitar satu minggu hingga lima belas hari. Jika penyambungan dilakukan dengan hati-hati dan berhasil, maka limbah buah naga tersebut bisa terlihat tumbuh menarik. “Saya sudah beberapa kali mencoba menyambungkan, dan semua berhasil,” katanya ■ Baca Limbah...Hal 33

terkesan ngawur,” katanya. Meski terkesan ngawur, jelas dia, tarian ini butuh latihan yang rutin. Jika tidak berlatih, penari bisa kecelakaan, seperti keseleo atau terkilir. “Kita sering latihan, biasanya juga latihan di RTH Maron,” ujarnya. Tarian beat down ini, jelas Arnaldo, termasuk baru di Kota Genteng. Tidak heran, saat menggelar latihan bersama banyak warga yang terheran. “Anggota komunitas masih puluhan orang, ada yang cewek juga,” cetusnya. Anggota komunitas beat down, Hisyam, 17, mengaku sempat mengalami kecelakaan ringan saat latihan. Saat itu, tangan kirinya terkilir. “Saya terus latihan, tangan pernah terkilir,” ujarnya. (sli/c1/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

WASPADA: Pengendara motor melintas di jembatan gantung Ringin Pitu, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (31/7).

Jembatan Gantung Memprihatinkan MUNCAR - Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Ringin Pitu, Kecamatan Tegaldlimo, dengan Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, ini sudah berumur puluhan tahun. Setiap hari, warga yang melewati jembatan tradisional itu cukup banyak. Jembatan berbahan dari bambu dengan panjang 50 meter lebih itu, tampaknya perlu mendapat perhatian dari pemerintah. Apalagi, jembatan itu menjadi jalur pendidikan, ekonomi, dan kebutuhan lainnya.

“Lewat sini (jembatan) lebih dekat, kalau memutar bisa lebih jauh sekitar 6 kilometer,” ujar Darun, 47, warga Dusun Sidomulyo, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, yang akan menuju ke Desa Ringin Pitu, Kecamatan Tegaldlimo. Menurut Darun, jembatan gantung itu usianya sudah lebih dari 50 tahun, dan kondisinya masih tetap sama. Sampai saat ini, belum ada rencana dari pemerintah untuk memperbaiki fasilitas umum tersebut. Jembatan

bambu itu sudah beberapa kali rusak. Untuk perbaikan, dilakukan warga dengan swadaya. “Yang banyak lewat jembatan ini anak sekolah, pedagang, dan warga lainnya,” katanya. Hal senada juga diungkapkan, Aisiyah, 53, warga Desa Ringin Pitu. Menurutnya, meski terbuat dari bambu jembatan gantung itu masih cukup kuat dan bisa dimanfaatkan warga. “Kadang saya juga takut lewat sini, tapi pelan-pelan asal selamat,” ungkapnya ■ Baca Jembatan...Hal 33

SHULHAN HADI/JPRG

TREN: Salah satu gerakan beat down yang diperagakan di Kafe Delta, Maron, Kecamatan Genteng, kemarin (31/7).

Amanah Nurish, Peneliti Pertama Agama Bahai di Asia Tenggara

Sering Bertemu Keturunan Banyuwangi di Forum Internasional Amanah Nurish, 28, warga RT 1, RW 7, Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, ini adalah salah satu peneliti agama minoritas. Selama ini mahasiswa S3 UGM Jogjakarta itu sudah malang-melintang di forum keberagaman dan keberagamaan internasional. SHULHAN HADI, Genteng AMANAH Nurish bisa menjadi teladan bagi para pelajar di Banyuwangi. Segudang

aktivitas mulai jurnalis hingga tenaga pendidik pernah dijalani. Selain itu, berkat ketekunan dan keseriusan dalam menempuh pendidikan, kajiannya seputar kepercayaan dan agama mengenai Bahai mendapat award of the best master thesis dari almamaternya The Center for Religious and Cross Cultural Studies (CRCS) di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta. Perempuan penghobi fotografi itu, peneliti Bahai pertama di Asia Tenggara. Saat Jawa Pos Radar Genteng berkunjung ke rumahnya, alumnus Yayasan Bustanul Makmur, Kebunrejo, Genteng, itu terlihat sibuk di meja kerjanya yang dipenuhi tumpukan buku berbahasa Inggris. Saat ditemui, perempuan yang masih suka

INTELEKTUAL: Nurish di sela-sela menyelesaikan monograf di rumahnya kemarin sore (31/7).

SHULHAN HADI/JPRG

sendiri itu sedang menyelesaikan bagian akhir monografnya tentang agama minoritas di Indonesia. Menurut penyuka lagu kendang kempul itu, karya yang ditulis dalam bahasa Inggris itu direncanakan terbit tahun ini. “Mohon doanya ya,” katanya. Amanah Nurish sampai saat ini masih menjadi anggota dari beberapa institusi riset di beberapa negara, di antaranya ARI (Asian Research Institute) yang bermarkas di National University of Singapore, APSA (Asian Pacific Sociological Association) Australia, dan ACSIS (American Council Study Of Islamic Society) di Amerika Serikat. Tidak hanya menjadi anggota, Nurish juga telah melakukan sejumlah riset,

sekaligus memaparkan hasil kerja ilmiahnya itu ke negara-negara tersebut. Sejak tahun 2010, telah mengikuti berbagai forum ilmiah internasional, salah satunya Peace Education and Human Rights di Utrecht University di Belanda, beberapa perguruan tinggi di Thailand, dan Amerika Serikat. Nurish juga pernah menjadi salah satu duta Indonesia dalam Indonesian Young Muslim Leader yang dilangsungkan di Leiden University, Belanda, pada 2011. “Alhamdulillah, beberapa forum pernah saya ikuti, terutama mengenai keberagaman dan keberagamaan,” ucapnya. Kegiatannya yang bergelut dengan kepercayaan minoritas, sering kali dirinya dianggap sebagai bagian dari komunitas tersebut ■ Baca Sering...Hal 33


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Sabtu 1 Agustus 2015

BLAMBANGAN RAYA

33

PG Glenmore Siapkan Lahan RTH

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

UBAH POLA TANAM: Petani menanam palawija di Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, kemarin.

Seperempat Ha Hasilkan 1 Ton Kedelai ■ PADI...

Sambungan adari Hal 32

DipotongbiayaoperasionalRp1,3juta,makapetani masihmenerimahasilbersihRp6,2juta.“Risikonya tidakterlalubesarsepertitanamanpadi,”ungkapnya.

Petani lainnya, Rodiyah, 37, warga Dusun Kutorejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, mengaku saat musim kemarau ini memilih menanam kedelai dengan sistem tumpang sari. Tanaman kedelai, itu ditanam di lahan yang sudah ditanami jeruk. “Tumpangsari sangat membantu,” katanya.

Dengan menanam kedelai, terang dia, dalam waktu tiga bulan, bisa mengantongi uang sekitar Rp 4 juta. Itu jika harga kedelai pada kisaran Rp 5.700 per kilogram. “Lahan seperempat hektare bisa hasilkan satu ton kedelai,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)

GLENMORE - Pembangunan Instalasi Pabrik Gula (PG) Terpadu Glenmore masih terus dilakukan. Tidak hanya pemasangan onderdil dan mesin pengolah tebu, pelaksana proyek Industri Gula Glenmore (IGG) juga memulai pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Direktur IGG, Ade Prasetyo mengatakan, lokasi RTH yang dibangun berada di utara pabrik. Tempat itu nanti juga difungsikan sebagai lokasi parkir kendaraan pabrik. “Nanti kendaraan bisa parkir di sana,” katanya. Konsep RTH yang dibangun ini banyak variasi. Lokasi itu didesain dengan mempertahankan pohon mahoni yang ada. Untuk menambah kesan hijau, desain tengah akan diberi tanaman hijau. “Mahoni dipertahankan, biar terlihat rimbun,” jelasnya. Selain RTH itu, lanjut dia, PGTG juga akan membangun RTH yang berisi sarana olahraga. RTH ini lokasinya berada di sebelah selatan

SHULHAN HADI/JPRG

LUAS: Lokasi yang akan dijadikan ruang terbuka hijau Pabrik Gula (PG) di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, kemarin (31/7).

kantor IGG. “Selatan untuk kantor juga tempat olahraga,” ujarnya. Selain menyiapkan lokasi RTH, pihaknya juga mempersiapkan pembuatan sumber air untuk kebutuhan pabrik. Air yang digunakan

nanti diambil dari air permukaan dengan memperhatikan semua aspek lingkungan. “Kita gunakan air permukaan, jadi tetap aman untuk kebutuhan pertanian,” cetusnya. (sli/c1/abi)

BPBD Siap Distribusikan 341 Tangki ■ LIMA...

Sambungan adari Hal 32

Karena jarang diisi air oleh petugas, tandon air berisi 2.200 liter itu oleh warga akhirnya diturunkan dari fondasi. “Kalau dibiarkan bisa rusak, makanya oleh warga diamankan,” dalihnya. Sementara itu, Kepala BPBD Banyuwangi, Kusiyadi, mengatakan di Kabupaten Banyuwangi ada sembilan kecamatan dan 28 desa yang berpotensi terjadi kekeringan dan kekurangan air bersih selama musim kemarau. Rinciannya, 6 desa

di Kecamatan Wongsorejo, 3 desa di Kecamatan Pesanggaran, 6 desa di Kecamatan Bangorejo, 5 desa di Kecamatan Tegaldlimo, dan satu desa di Kecamatan Muncar. Selain itu, lanjut dia, satu desa di Kecamatan Gambiran, 3 Desa di Kecamatan Tegalsari, satu desa di Kecamatan Purwoharjo, dan 2 desa di Kecamatan Kalipuro.“Jika ada laporan desa terdampak, baru kita akan suplai air bersih ke lokasi,” ujarnya. Sampai saat ini, terang dia, baru tiga kecamatan yang telah melaporkan terdampak kekeringan dan

kekurangan air bersih. Ketiga kecamatan itu adalah Kecamatan Wongsorejo, Muncar, dan Purwoharjo. “Khusus untuk Kecamatan Wongsorejo dan Purwoharjo sudah kita drop air bersih, sementara Kecamatan Muncar baru besok (hari ini) akan dikirim,” jelasnya. Mengenai kekurangan air bersih di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, pihaknya sudah memasukkan daerah itu sebagai kawasan terdampak. Hanya saja, sejauh ini masih belum ada laporan dari pihak kecamatan. “Ini baru saja camat Tegaldlimo telepon, lusa kita kirim,” janjinya.

Berdasar pemetaan desa terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih itu, jelas dia, BPBD hanya akan menyuplai kebutuhan dasar air bersih, yakni untuk kebutuhan konsumsi layak minum. Di beberapa daerah di Banyuwangi, untuk kebutuhan rumah tangga masih tersedia air, hanya rasanya tidak layak untuk dikonsumsi. “Kita siap didistribusikan 341 tangki air bersih untuk kebutuhan dasar air bersih dari PDAM yang sudah melalui uji kualitas layak konsumsi ke desa terdampak kekeringan,” tandasnya. (ddy/c1/abi)

Menulis Masalah Agama Minoritas Edisi English ■ SERING...

Sambungan adari Hal 32

Dan itu, dianggap menjadi risiko dari tugasnya. “Banyak yang mengira saya ini Bahai, karena sering berkumpul dengan Bahai. Padahal saya ini asli NU (Nahdlatul Ulama), besok (hari ini) saya juga akan berangkat ke arena Muktamar NU di Jombang,” katanya. Ketertarikan meneliti agama minoritas di Indonesia, membuat dirinya bisa menempuh beasiswa

untuk S2 dan S3 di UGM. Mengenai pilihannya ini, selain belum banyak dikaji oleh para peneliti, isu agama minoritas sering kali berujung pada kesulitan akses kelompok tersebut dalam memperoleh hak-hak layanan sipil di pemerintahan, seperti administrasi berupa KTP dan sejenisnya. Nurish menuturkan, kini komunitas Bahai itu kondisinya sudah jauh lebih baik, terutama di Banyuwangi. Kesadaran masyarakat terhadap perbedaan,

sudah cukup baik. “Kaum minoritas sudah diakui dan diterima,” ujarnya. Dari pengalamannya meneliti agama minoritas, banyak temuan yang menarik. Salah satunya, WNI yang tinggal di berbagai negara dan memiliki kepercayaan di luar enam agama yang diakui oleh pemerintah, semuanya memiliki kaitan dengan Banyuwangi. “Saya terakhir di Washington bertemu orang Indonesia yang menjadi pengikut Bahai. Leluhurnya katanya

Gunakan Teknik Okulasi Bibit ■ LIMBAH...

Sambungan adari Hal 32

Pohon buah naga dan kaktus, terang dia, adalah jenis tanaman yang sama-sama berduri dan berasal satu species kaktus. Sehingga, untuk penyambungan tidak terlalu sulit. Hanya saja, sebagian masyarakat masih belum begitu memahami tentang cara dan teknik

penyambungan tersebut. Limbah pohon buah naga yang sudah disambung dengan kaktus, juga bisa mendatangkan rupiah. Untuk satu tanaman hasil okulasi, bisa dijual mulai Rp 25 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung jenis species kaktus yang tumbuh. Hal itu merupakan salah satu peluang bisnis tanaman hias dengan memanfaatkan limbah.

Okulasi tanaman buah dengan tanaman hias tersebut, jelas dia, sangat mudah dilakukan dan tidak perlu membutuhkan lahan luas dan biaya besar. Tanaman hias ini, bisa dikembangkan di atas pot bunga dan diletakkan di dalam ruangan.“ Jika masyarakat bisa melakukan, maka tidak akan ada limbah pohon buah naga yang berserakan,” tandasnya. (ddy/c1/abi)

Banyak Batu Cadas di Bawahnya ■ JEMBATAN...

Sambungan adari Hal 32

Dari pantauan wartawan Jawa Pos Radar Genteng kemarin, kondisi jembatan bambu tersebut cukup memprihatinkan. Tiang jembatan terbuat dari bambu dan tampak

mulai mengering dan lapuk. Sementara pengaitnya, tali sling yang sudah berkarat. Pada bagian dasar jembatan, terbuat bambu memanjang yang diikatkan pada sling dan disangga tiang bambu. Sementara pada bagian atasnya, terbuat dari anyaman bambu.

Untuk melintas di atas jembatan bambu tersebut, warga harus pelanpelan. Apalagi, bila dilewati jembatan itu terus bergoyang bak perahu diterjang ombak. Di bawah jembatan dipenuhi batu cadas yang mengalir sungai dengan ketinggian sekitar empat meter. (ddy/c1/abi)

Petani Diimbau Tanam Palawija ■ DINAS...

Sambungan dari Hal 29

Dinas Pertanian mengimbau petani menanam tanaman yang tahan terhadap air. “Dianjurkan menanam palawija, seperti kedelai, jagung, ubi kayu, dan sebagainya,” katanya. Walau sudah diserukan menanam palawija, tapi di lapangan masih banyak petani yang acuh terhadap

imbauan tersebut. Padahal, dampaknya jelas. Menanam padi saat musim kemarau berkepanjangan berpotensi tinggi gagal panen. Rencana jangka panjang, kata Ikrori, pemerintah harus memperhatikan beberapa aspek untuk mengurangi dampak bencana kekeringan terhadap pertanian yang rutin terjadi setiap tahun itu. “Di samping penerapan pola tanam budi daya hemat air dan pemba-

ngunan embung irigasi, beberapa hal perlu diperhatikan untuk mengatasi ketersediaan air, antara lain penyelamatan sumber-sumber air,” bebernya. Ikrori menilai kekeringan yang rutin terjadi setiap tahun belum menunjukkan dampak signifikan. Meski demikian, pencegahan terhadap dampak itu harus dilakukan demi menggenjot produksi pertanian dan kesejahteraan petani. (cin/c1/afi)

Gaung Banyuwangi Ditingkat Nasional Bagus ■ MAHASISWA...

Sambungan dari Hal 29

Budi menuturkan, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang cukup tinggi, yakni mencapai 6,76 persen, menjadi salah satu pertimbangan universitas mengirim mahasiswa PKL di Banyuwangi. Selain itu, pendapatan per kapita penduduk kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini juga terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun.

Menurut Budi, gaung Banyuwangi di tingkat Jatim dan nasional benarbenar bagus. Perkembangan daerah dan perekonomian tumbuh signifikan. “Bahkan, kami lihat di media income per kapita Banyuwangi sudah melebihi Kabupaten Malang. Makanya kami ke sini (Banyuwangi) bersama mahasiswa FE. Kami ingin tahu bagaimana Banyuwangi menggerakkan pariwisata demi membangkitkan perekonomian,” tuturnya.

Seolah tidak ingin menyia-nyiakan kunjungan ke Banyuwangi, rombongan mahasiswa dan dosen pendamping tersebut berencana mengunjungi sejumlah objek wisata di Bumi Blambangan. Beberapa lokasi wisata yang bakal dikunjungi, antara lain Pantai Boom dan Pantai Pulau Merah. “Besok (hari ini 1/8) kami akan berkunjung ke pengalengan ikan PT. Pacific Harvest di Muncar,” tambahnya. (sgt/c1/afi)

orang Banyuwangi. Di Thailand juga sama, keberagamaan di Banyuwangi memang menarik,” ungkapnya. (c1/abi)

JALA: Martono, 49, menjaring ikan di sungai Dusun Kepatihan, Desa/Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin (31/7).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Berburu Ikan saat Sungai Surut CLURING - Memasuki musim kemarau, volume air di sejumlah sungai mulai surut. Itu oleh warga banyak dimanfaatkanuntukmencariikan.Selainmenguras,tidak sedikit warga yang mencari ikan menggunakan jala. Martono, 49, salah seorang warga Dusun Sumberwaru, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, mengaku setiap aliran sungai kecil, dia selalu mencari ikan menggunakan jala. “Saya senang mencari ikan, apalagi dengan jala ini,” katanya. Berburu ikan menggunakan jala dilakukan sejak

pagi dengan menyusuri sungai di Desa/Kecamatan Cluring itu. Dalam sehari dia bisa mendapat ikan dua kilogram. “Kalau ada yang beli saya jual, tapi sering saya makan sendiri,” ujarnya. Kali ini, terang dia, ikan air tawar di sungai sudah banyak berkurang dibanding sepuluh tahun silam. Ikan sulit didapat karena banyak warga yang mencari ikan menggunakan obat-obatan. “Menjaring ikan yang banyak didapat justru sampahnya, bukan ikan,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)


34

Jawa Pos

GERDA SUKARNO/RaBa

ULTAH: Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi menerima tumpeng ucapan selamat HUT ke-16 koran harian pagi terbesar Bumi Blambangan tersebut dari Adlibs Crew (Broadcaster Group) Banyuwangi kemarin.

ISTIMEWA

ISTIMEWA

DEDY/RaBa

BISA UNTUK GOWES: Hadiah tambahan untuk jalan sehat, satu unit sepeda gunung persembahan Auto 2000 Banyuwangi.

IKI LHO: Warga Kertosari, Alam Syahrir, menukar guntingan koran dengan tiket jalan sehat kemarin.

SILATURRAHMI: Agung Cahyono, 54, dan Budi, 50, warga Desa/ Kecamatan Asembagus, Situbondo menukarkan tiket jalan sehat ke kantor RaBa kemarin.

Sabtu 1 Agustus 2015

Ada yang Kirim Tumpeng, Ada yang Tukar Tiket SEMAKIN banyak saja kalangan yang mengucapkan selamat ulang tahun Jawa Pos Radar Banyuwangi ke-16. Siang kemarin (31/7), giliran Adlibs Crew (Broadcaster Group) Banyuwangi yang mengirim tumpeng ke redaksi JP-RaBa. Selain kiriman tumpeng, siang kemarin kantor redaksi JPRaBa juga ramai dikunjungi berbagai lapisan masyarakat. Mereka ingin menukar guntingan iklan jalan sehat dengan tiket yang disediakan di kantor surat kabat terbesar di Bumi Blambangan ini. Yang menarik, ada dua penukar tiket yang datang jauhjauh dari Kota Situbondo. Namanya Agung Cahyono, 54, dan Budi, 50, warga Desa/ Kecamatan Asembagus. Mereka sengaja menukarkan tiket jalan sehat HUT ke-16 Jawa Pos Radar Banyuwangi ke Banyuwangi. Jumlahnya sebanyak 15 tiket, di kantor Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi. “Saya sengaja datang langsung dari Situbondo untuk tukar tiket sekalian silaturahim dan mengucapkan ulang tahun untuk Jawa Pos Radar Banyuwangi,” cetus pelanggan dan pembaca setia asal Situbondo ini. Menurut ketua panitia jalan sehat, Benny Siswanto, penukaran tiket terakhir akan dilayani hari ini pukul 16.00 WIB. “Lebih dari jam itu, kami tidak menerima penukaran,” tutur pria bertubuh tambun ini. (ddy/als)

Banyuwangi, Kini Masamu! “BANYUWANGI” terkadang masih asing di telinga masyarakat, khususnya mereka yang tidak tinggal di Provinsi Jawa Timur. Sebab, Banyuwangi memang kurang dikenal oleh masyarakat. Banyuwangi dahulu lebih dikenal sebagian masyarakat sebagai daerah mistis. Sehingga, orang ketika mendengar kata Banyuwangi kesannya selalu mistis dan kurang bersahabat. Namun, yang perlu diketahui adalah karakter wilayah yang terletak di ujung paling timur Pulau Jawa ini menarik diketahui. Banyuwangi menyimpan segudang budaya. Kabupaten Banyuwangi selain menjadi perlintasan Jawa-Bali, juga merupakan daerah pertemuan berbagai jenis kebudayaan dari berbagai wilayah. Budaya masyarakat Banyuwangi diwarnai oleh budaya Jawa, Bali, Madura, Melayu, Eropa, dan budaya lokal

yang saling mengisi dan akhirnya menjadi tipikal yang tidak ditemui di wilayah mana pun di Pulau Jawa. Banyak kesenian tradisional khas Banyuwangi yang sangat terkenal, di antaranya jejer gandrung, seblang, janger, rengganis, hadrah kuntulan, patrol, kebokeboan, dan kebo-keboan. Juga terdapat banyak sekali music khas Banyuwangi. Selain itu, Banyuwangi juga memiliki banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi, mulai Pulau Merah, Pantai Boom, Watudodol, Teluk Ijo, Gunung Ijen, dan masih banyak lagi. Banyuwangi yang dulu lebih terkenal dengan daerah mistis, saat ini sudah berbenah dengan konsep yang lebih modern, tertata, tapi tidak keluar dari konsep penghijauan. Dahulu akses menuju Banyuwangi harus ditempuh dengan perjalanan darat 5 hingga 6 jam. Begitu

juga dengan konsep kesenian di Banyuwangi yang lebih tradisional. Selain itu, juga tempat wisata yang terkesan kumuh dan kurang terawat, sehingga menyebabkan para wisatawan kurang berkenan berkunjung. Seiring berjalannya waktu dan pergantian beberapa pemimpin daerah, konsep modernisasi pun tidak terelakkan dalam perubahan Kabupaten Banyuwangi. Di bidang kesenian muncul berbagai varian musik yang merupakan paduan tradisional dan modern, seperti kuntulan kreasi, gandrung kreasi, kendhang kempul kreasi, dan janger campursari, yang memasukkan unsur elekton ke dalam musiknya, dan menjadi kesenian popular di kalangan masyarakat. Selain itu, juga muncul Festival Ethno Carnival yang merupakan konsep karnaval dengan mengandalkan tema budaya asli Banyuwangi.

O L E H

ABISEKA ANORAGA * Selain itu, Banyuwangi juga memperbaiki daerah wisata, seperti Pulau Merah, Watudodol, Teluk Ijo. Kita pun bisa menikmati pemandangan pantai yang indah dan bagus di sana. Begitu pula di beberapa pantai lain yang menjadi andalan Kabupaten Banyuwangi. Selain pantai, di Banyuwangi kita bisa menikmati pemandangan alam Gunung Ijen yang dikenal dengan blue fire yang hanya ada dua di dunia. Dengan lokasi wisata yang tersebar di beberapa pelosok, pemerintah melakukan pembenahan agar tempat wisata menjadi lebih menarik, bersih, dan tertata, termasuk jalan menuju lokasi wisata. Sehingga, masyarakat atau wisatawan akan senang berkunjung

ke Banyuwangi. Demi mewujudkan Banyuwangi agar lebih dikenal masyarakat luas, infrastruktur dan akses menuju dan meninggalkan kota Banyuwangi kini bisa dilakukan melalui perjalanan udara. Kini jalur udara merupakan akses tercepat menuju Banyuwangi dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dari Surabaya ke Banyuwangi maupun Bali ke Banyuwangi. Demikian juga dengan tempat tinggal sementara. Saat ini beberapa hotel lama yang ada di Banyuwangi sudah direnovasi dengan baik, sehingga menjadi lebih terawat. Selain itu, juga ada pembangunan beberapa hotel baru termasuk hotel berbintang. Agenda yang digagas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mulai 2011 hingga sekarang, yakni Banyuwangi Festival (B-Fest), merupakan bentuk peran Pemerintah Kabupaten Banyuwangi

dalam mengenalkan Banyuwangi ke dunia luar. Banyuwangi Festival yang digelar sejak tahun 2011 itu merupakan agenda rutin Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Setiap tahun Banyuwangi Festival selalu menyajikan program festival yang berbeda dengan tidak meninggalkan kearifan lokal. Agenda yang terselenggara dalam Banyuwangi Festival dilakukan secara merata di seluruh pelosok kota Banyuwangi. Beberapa agenda yang selalu ada di setiap Banyuwangi Festival adalah Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), Gandrung Sewu, Tour Banyuwangi de Ijen, Jazz Festival, Festival Kuwung, dan pemilihan jebeng-thulik. Di tahun 2015 ini acara atau kegiatan yang dilaksanakan sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2015 ini B-Fest dilaksanakan lebih awal dan dikemas lebih variatif. Selain itu, bila

dilihat dari agenda yang ada, juga lebih menekankan aspek sosial yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, baik dari kalangan bawah, menengah, dan atas, seperti festival toilet bersih, bedah rumah, kali bersih, anak yatim, dan agenda yang menarik lain tanpa mengurangi konsep budaya. Dengan adanya B-Fest dan upaya mempercantik sudut kota Banyuwangi, maka pelancong atau wisatawan diperkirakan akan lebih banyak berkunjung ke Banyuwangi tanpa perlu mengingat julukan Banyuwangi dahulu sebagai kota mistis. Banyuwangi dahulu adalah yang lalu. Kini adalah masamu, masa terangmu, dan semoga berdampak pada masa depanmu yang lebih maju dan lebih berkambang lagi. Berkunjung ke Banyuwangi, Anda pasti ingin kembali. *) Pemuda Banyuwangi.

MEA Sudah di Depan Mata MASYARAKAT Ekonomi ASEAN (MEA) semakin dekat saja. Pasar tunggal ASEAN yang akan berlangsung akhir tahun 2015 itu merupakan tonggak bagi negara-negara ASEAN, di antaranya Indonesia. Akankah adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tiap-tiap negara ASEAN? Ataukah bahkan malah menjadi momok yang menakutkan bagi beberapa negara di ASEAN, khususnya bagi negara yang hanya menjadi target pasar? Semoga saja hal itu bisa diatasi melalui berbagai persiapan tiap-tiap negara dalam menyambut Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Kita ketahui bahwa yang termasuk kelompok negara-negara ASEAN, antara lain Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura,

Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos, dan Myanmar. Masing-masing negara memiliki perbedaan di bidang sosial-budaya, ideologi politik, dan ekonomi. Perbedaan tersebut yang menjadi fokus dalam penyatuan MEA. Tetapi, yang lebih dikhususkan lagi dalam bidang ekonomi. Seperti berenang dalam laut tanpa dasar, pembahasan di bidang ekonomi memang suatu hal yang tidak ada hentinya. Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan sasaran yang paling utama ekonomi regional Asia Tenggara dan penggambaran utama dalam bentuk pasar tunggal. Pasar tunggal tersebut merupakan kawasan ekonomi yang sangat kompetitif dalam mengembangkan produk masing-masing

negara, sehingga menjadikan pasar pengembangan ekonomi dan membantu distribusi produksi ekonomi di tiap-tiap negara. Sebagai pasar tunggal, pasar ASEAN memiliki luas sekitar 4,47 juta km persegi yang didiami lebih dari 600 juta jiwa dari 10 negara anggota. Adanya pasar tunggal itu indikasi arus bebas di negara ASEAN, yaitu barang, jasa, investasi, tenaga kerja, dan modal, serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN. Indikasi itu dijadikan sebagai tolok ukur dalam lalu lintas perdagangan tiap negara di ASEAN. Kesiapan Indonesia Menghadapi MEA Ibarat menanak, kita harus menanak sampai matang. Tujuannya, agar memuaskan si

O L E H

ENI NURMAYANTI * pemakan. Begitu juga dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, Indonesia harus mempersiapkan secara matang, baik dari segi sumber daya manusia (SDM) maupun dari segi kualitas produk yang dihasilkan. Namun, melihat kondisi sekarang apakah Indonesia sudah siap menghadapi MEA? Banyak pakar ekonomi yang mengatakan, “Dalam menghadapi MEA, Indonesia siap gak siap harus siap”. Padahal jika ditelusuri secara mendalam, infrastruktur belum memadai, masalah birokrasi ruwet, kualitas sumber daya manusia rendah, dan korupsi masih lantang-lantung di sana-sini. Itu

merupakan kondisi yang menggambarkan Indonesia belum siap dalam menghadapi MEA. Survei yang dilakukan Kamar Dagang Amerika Singapura (melibatkan 475 pengusaha senior Amerika) mengungkapkan bahwa 52 persen responden tidak percaya Masyarakat Ekonomi ASEAN dapat diwujudkan pada tahun 2015. Itu merupakan kekhawatiran atas kesiapan semua negara di ASEAN untuk memberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Selain itu, banyak instansi di kampus yang baru menggencarkan sosialisasi MEA mulai tahun 2014 dan 2015 awal. Bukankah keadaan seperti itu sangatlah mepet bagi masyarakat Indonesia dalam menyambut MEA. Padahal, diketahui bersama

MEA sudah diwacanakan beberapa tahun lalu. Selain itu, apakah masyarakat yang tinggal di pedesaan dan sangat pelosok sudah diberi bekal dalam menyambut MEA. Gembor-gembor datangnya MEA hanya disosialisasikan kepada masyarakat tertentu dan tidak menyeluruh ke semua masyarakat Indonesia. Padahal Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah dengan luas daerah dan populasi terbesar di antara negara-negara ASEAN lainnya. Jadi, sangat disayangkan jika persiapan dalam menghadapi MEA belum maksimal. Itu hal yang paling ditakutkan adalah masyarakat Indonesia hanya menjadi target pasar bagi negara-negara ASEAN lain dan mereka hanya berperan

sebagai pelaku konsumtif. Sementara itu, peran pemerintah dalam menghadapi MEA selain memberikan sosialisasi dan seminar-seminar berbasis MEA kepada masyarakat Indonesia, juga harus mengeluarkan kebijakankebijakan yang pro kepada rakyat dan bukan justru membebani rakyat Indonesia. Pro rakyat di sini maksudnya adalah kebijakan pro buruh dan pro usaha kecil. Sehingga, dengan dibukanya pasar bebas di ASEAN ini, rakyat kecil tidak akan menjerit dan meronta. Sosialisasi yang diberikan pemerintah seharusnya mengena kepada seluruh lapisan masyarakat, dari masyarakat golongan atas sampai masyarakat golongan yang paling bawah. *) Akademisi kampus.

Mengapa Kualitas Pendidikan dan Guru Rendah? PERINGATAN Hari Pendidikan Nasional memiliki makna yang sangat mendalam dan berarti serta menjadi momentum bagi semua insan pendidikan untuk melakukan refleksi. Peringatan hari pendidikan telah dilakukan sekitar tiga bulan lalu. Meskipun Indonesia sudah memperingati Hari Pendidikan Nasional untuk yang kesekian kalinya, ternyata kualitas generasi bangsa ini justru semakin terpuruk. Data penelitian internasional, kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat ke-64 dari 120 negara di seluruh dunia. Itu berdasar laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012. Sementara itu. Berdasar Indeks Perkembangan Pendidikan (Education Development Index, EDI), Indonesia berada pada peringkat ke-69 dari 127 negara pada 2011. Selain itu, mutu guru yang secara nasional memang

jadi persoalan mendasar berakibat pada rendahnya kualitas pendidikan. Hal itu juga tecermin dari survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Kualitas guru berada pada level 14 dari 14 negara berkembang. Hasil survei UNESCO itu sudah cukup menjadi acuan bahwa penanganan kualitas guru sangat urgen. Kondisi guru sungguh miris dan memprihatinkan, karena anggaran yang tersedot ke dunia pendidikan begitu besar dari tahun ke tahun. Pertanyaan mengapa sampai saat ini kualitas guru masih belum menunjukkan perbaikan? Sudahkah proses pembelajaran yang selama kita lakukan menyenangkan siswa? Tentu tak ada salahnya bila kita merefleksi kembali.

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sudahkah amanat itu dilaksanakan dengan baik? Jika jawabannya “ya”, mana buktinya? Kalau pun “belum”, mengapa? Pada umumnya rendahnya mutu guru sering kali dipandang sebagai penyebab rendahnya mutu pendidikan nasional. Pandangan itu dinilai tidak adil, karena banyak elemen yang terlibat dalam sistem pendidikan nasional, sedangkan guru hanyalah salah satu elemen yang ada. Meskipun pandangan itu kurang adil, kiranya pandangan itu cukup untuk dijadikan bahan refleksi semua pihak atas pentingnya peningkatan

O L E H

AJI JATMIKO * mutu guru. Peningkatan mutu guru diharapkan dapat berimbas pada peningkatan mutu sekolah. Menurut Saya, ada beberapa hal yang menyebabkan kualitas guru kita rendah. Pertama, kesejahteraan guru belum memadai. Tak sedikit guru PNS atau swasta honorer dan guru bantu yang masih membuka “lahan baru” dengan bekerja sampingan, seperti jual-beli barang, memberi les privat atau kegiatan lain. Hal itu menandakan bahwa guru kita masih bekerja keras memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan untuk keluarganya. Kalau sudah demikian, kapan kita dengan leluasa mengajar dan mendidik dengan baik jika waktu kita sudah banyak terbuang dengan aktivitas keseharian itu.

Dengan melihat kondisi seperti itu, lambat laun pemerintah pun memberikan angin segar dengan memberikan tunjangan profesi pendidik atau sertifikasi. Dengan sertifikasi guru telah terjadi perbaikan kesejahteraan, tapi ada konsekuensi administratif yang justru merepotkan guru dan perlu dikaji ulang. Semua guru harus dijamin kesejahteraannya. Melihat kondisi sebagian besar guru hari ini, kita seharusnya malu. Kita titipkan masa depan anak-anak kepada guru. Tetapi, kita tak peduli kepada nasib guru-guru itu. Nasib anak-anak kita serahkan kepada guru, tapi nasib guru amat jarang menjadi perhatian kita, terutama kaum terdidik, yang sudah merasakan manfaat keterdidikan. Kedua, sosialisasi guru yang tidak sempurna. Sosialisasi guru yang dimaksud di sini dikaitkan dengan pendidikan yang diperolehnya untuk mencapai keahl-

ian sebagai sarjana pendidikan. Pendidikan adalah salah satu unsur dalam proses sosialisasi seorang guru yang akan menentukan kualitas dan kompetensi guru. Semakin baik pendidikan yang ditempuh, maka akan semakin berkualitas guru tersebut. Begitu juga sebaliknya. Terkadang sebagian guru tidak memahami substansi keilmuan yang dimiliki maupun pola pembelajaran yang tepat diterapkan kepada anak didik. Sebaik apa pun kurikulum kalau tidak dilaksanakan secara tepat, maka akan biasa-biasa saja. Sebaliknya, di tangan guru-guru hebat kurikulum sederhana akan menghasilkan proses pembelajaran bermakna. Ibarat kata, kurikulum itu mobilnya dan guru adalah sopirnya. Guru harus bisa mengendarai mobil dengan tepat agar bisa mengarahkan penumpang (murid). Ketiga, pola pembinaan dan diklat guru yang minim. Jangan

banyak berharap bila guru tidak pernah meng-upgrade ilmunya. Oleh karena itu, perlu uji kompetensi, penilaian kinerja, dan diklat secara berkelanjutan dan berjenjang. Sehingga, kualitas para pendidik semakin meningkat. Guru-guru di setiap jenjang pendidikan perlu terus mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik melalui program pendidikan berijazah atau lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan nonformal. Keempat, minimnya budaya literasi menulis dan membaca. Keengganan guru membaca dan menulis berdampak serius terhadap pengembangan profesinya sebagai guru. Seharusnya guru berwawasan luas, memiliki sumber informasi yang up to date. Kalau tidak pernah belajar halhal baru, bisa-bisa murid akan lebih canggih dibanding gurunya. *) Guru SMPN 1 Suboh.


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 1 Agustus 2015

BERITA UTAMA

35

Tukarkan Guntingan Iklan dengan Tiket n 20 RIBU... Sambungan dari Hal 25

Kemarin (31/7) panitia terus mematangkan persiapan jalan sehat HUT JP-RaBa, termasuk memastikan rute yang akan ditempuh. Start dan finis di depan Gesibu Blambangan. Start pukul 06.00 dan finis hingga pengundian hadiah diperkirakan pukul 09.00. Rute yang dilewati adalah Jalan

Diponegoro (Depan Gesibu)Jalan Veteran-Jalan RA. KartiniJalan Nusantara-Jalan DI Panjaitan-Jalan PB. Sudirman-Jalan Satsuit Tubun-dan kembali ke Jalan Diponegoro. Hingga kemarin (1/9) hampir 20.000 tiket jalan sehat sudah keluar ke masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi mengikuti jalan sehat. Pihak panitia masih membuka lebar masyarakat yang ingin menukarkan potongan

iklan jalan sehat dengan tiket sampai pukul 12.00 hari ini. Panitia jalan sehat, Benny Siswanto mengatakan, dengan masih adanya waktu yang tersisa, pihak panitia mengimbau seluruh lapisan masyarakat yang ingin mengikuti jalan sehat segera menukarkan guntingan iklan dengan tiket jalan sehat di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi. ”Besok (hari ini) terakhir penukaran tiket. Kita akan kasih waktu kepada

masyarakat yang ingin menukarkan tiket ke kantor terakhir pukul 12.00,” kata pria yang akrab disapa Mas Benny itu. Cara menukar kupon cukup mudah, yaitu silakan gunting iklan jalan sehat yang tercetak di koran JP-RaBa lalu tukarkan dengan tiket jalan sehat. Benny menambahkan, penukaran guntingan iklan jalan sehat HUT JP-RaBa itu bisa dilakukan di kantor Jawa Pos Radar Bany-

Ada Penghargaan Khusus untuk Tokoh Seni n BODOS... Sambungan dari Hal 25

KH Ali Makki merupakan pengasuh Ponpes Bahrul Ulum, Parijatah Wetan, Kecamatan Srono. Terakhir adalah Mohammad Farid yang tak lain pendiri Banyuwangi Islamic School. Berikutnya adalah kategori sosial. Ada tiga nama yang menjadi kandidat. Pertama, dr. Bintari Wuryaningsih, pelopor Bank Sampah sekaligus pencetus berobat bayar sampah. Kedua, M. Jaiman Nur Khoifi, penyelamat

dan pelestari hutan mangrove di Teluk Pangpang. Terakhir, Wiyanto Haditanojo, pelestari penyu di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi. Kategori terakhir adalah bidang olahraga. Sama seperti kategori lain, ada tiga tokoh yang masuk dalam nominasi, yaitu Ayub Hidayat, ketua PASI sekaligus pelatih bola voli Banyuwangi; Guntur Priambodo, ketua ISSI dan ketua IPSI Banyuwangi; dan Bambang Wahyuono, pelatih pencak silat Banyuwangi. Menurut ketua panitia, Benny

Siswanto, RaBa Heroes 2015 merupakan wujud penghargaan dari Jawa Pos Radar Banyuwangi terhadap kiprah para tokoh tersebut. “Semoga penghargaan itu memicu tokoh-tokoh lain lebih peduli terhadap bidang yang mereka geluti saat ini,” ujar Benny. Dikatakan, seleksi untuk menentukan para kandidat itu berlangsung sangat ketat. “Penilaian kita dasarkan pada pengorbanan para kandidat demi kemajuan bidang yang mereka geluti. Hanya mereka yang mau berkorban dan mau menghidu-

pi saja yang berhak menerima penghargaan RaBa Heroes 2015,” ujar Benny. Selain pemberian RaBa Heroes 2015, JP-RaBa juga akan memberikan penghargaan khusus kepada beberapa kalangan yang dinilai memiliki andil besar dalam kemajuan bahasa daerah dan seni budaya Banyuwangi. “Penghargaan ini akan diberikan berbarengan dengan penganugerahan RaBa Heroes di Hotel Ketapang Indah Minggu (2/8) malam,” pungkas pria bertubuh tambun itu. (c1/c1/als)

Pelaku Kepincut Dua Pucuk Senpi n PERAMPOK... Sambungan dari Hal 25

Sidang yang diketuai majelis hakim Syafudin Zuhri itu mengagendakan pemeriksaan saksisaksi dalam perkara tersebut. Hadir empat saksi dalam perkara itu, termasuk korban, Rukmini Kusumawati dan Tjipta Soejarwo Tjoek. Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU), Sadiaswati, mendakwa kedua terdakwa dengan Pasal 365 KUHP. Dalam keterangannya, Rukmini membeberkan bagaimana dirinya menjadi korban kekerasan oleh pelaku yang menggarong rumahnya. Saat itu kaki dan tangannya diikat oleh pelaku. Dia diminta menunjukkan brankas tempat penyimpanan barang berharga. “Tapi saya ng-

gak kasih tahu soalnya Papi yang tahu kuncinya,” tuturnya. Kemudian, pelaku memindah korban ke sebuah kamar. Di sana perempuan itu ditinggal begitu saja. Sementara itu, pelaku yang masuk ke rumahnya mengacak-acak rumah korban. Selanjutnya, pelaku mengambil dua pucuk senjata di rumah yang beralamat di Dusun Palukuning, Desa Sumbersewu, Muncar, tersebut. Usai memeriksa keterangan saksi, JPU berencana akan kembali melakukan pemeriksaan saksi pekan depan. Sidang yang dipimpin majelis hakim asal Tulungagung itu ditunda hingga pekan depan. Sekadar mengingatkan, pencurian disertai kekerasan (curat) menimpa keluarga pengusaha cold storage, Tjipta Soejarwo

Tjoek, April lalu di Dusun Palukuning, Desa Sumbersewu, Muncar. Pelaku yang masuk ke kediaman pengusaha yang akrab disapa Papi Juan itu mengambil dua pucuk senjata laras panjang. Sayang, sebelum menikmati hasil kejahatannya, dua dari lima pelaku berhasil diamankan lebih-kurang enam jam usai kejadian. Keduanya adalah Bayu, 45, warga Desa Badean, Kabat, yang tidak lain adalah kepala keamanan setempat, dan Imam Brekele, 43, Dusun Tlogosari, Desa Jambewangi, Sempu. Barang bukti senapan laras panjang jenis Chis dan Reminton kini diamankan sebagai barang bukti. Aksi perampokan itu diotaki kepala keamanan setempat, Bayu. Sebelum diangkat jadi kepala keamanan, Bayu tercatat sebagai pecatan marinir.

Perampokan yang menimpa keluarga Papi Juan itu terjadi sekitar pukul 22.30. Saat itu kondisi rumah memang sepi. Dalam rumah di Dusun Palukuning, Desa Sumbersewu, Muncar, itu hanya ada istri Papi, Rukmini Kusumawati. Pelaku masuk ke dalam rumah lewat pintu. Sesampai di dalam rumah, pelaku segera melumpuhkan pemilik rumah. Tangan dan kaki Mami (sapaan akrab Rukmini Kusumawati) diikat. Mulutnya dilakban. Merasa aman, pelaku bergerilya di dalam rumah milik pengusaha ikan itu. Tetapi, bukan harta dan perhiasan yang menjadi target. Pelaku kepincut dua senapan milik Papi Juan. Puas mendapat buruannya, pelaku langsung kabur. Mereka kabur mengendarai mobil dan motor. (nic/c1/aif)

Ridho, kemarin. Ridho menambahkan, dalam konser Lalare Orkestra nanti, Emilia Contessa juga dijadwalkan akan hadir. Selain itu, Konjen Amerika juga siap hadir untuk menyaksikan konser Lalare Orkestra tersebut. Anak-anak sekolah dari berbagai lembaga di Banyuwangi juga siap menyaksikan anak-anak berbakat itu. Konser Lalare Orklestra yang digelar di Gesibu Blambangan itu terbuka untuk umum. Masyarakat yang ingin menyaksikan konser tunggal itu tidak perlu khawatir. Sebab, konser tersebut memang disuguhkan secara gratis untuk masyarakat Banyuwangi. ”Adanya konser Lalare Orkestra itu menunjukkan bahwa

pelaku seni, khususnya seni tabuh dan tari, di Banyuwangi tidak akan pernah habis,” jelas Ridho. Sementaara itu, jelang konser kemarin seluruh personel grup musik tradisional binaan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) itu melakukan latihan terakhir di aula SMPN 1 Banyuwangi sore kemarin. Setelah melakukan latihan, personel Lalare Orkestra itu pada malam harinya (kemarin) melakukan geladi bersih di Gesibu Blambangan dengan lighting layaknya tampil dalam konser sesungguhnya. Dalam latihan dan geladi bersih kemarin, personel Lalare Orkestra didampingi beberapa pelatih, yakni Sayun, Yon’s DD,

Ribut, Saiful, Ikhwan, Agus, dan Bu Kosih. Saiful, salah satu pelatih mengatakan anak didiknya sudah siap menyuguhkan penampilan terbaiknya dalam konser nanti. Terlihat dalam latihan kemarin kesalahan-kesalahan yang terjadi sudah sangat minim. Penampilan para personel Lalare Orkestra itu juga sudah terlihat lebih kompak, baik dari gerakan maupun tetabuhan yang mereka tampilkan. ”Anak-anak sudah siap menampilkan yang terbaik dalam konser besok (nanti). Masyarakat dan pelaku seni ikut berpartisipasi dan menonton penampilan mereka di Gesibu besok (nanti),” pungkas Saiful. (tfs/c1/aif)

uwangi di Jalan Yos Sudarso 89-C Banyuwangi. Penukaran tiket juga dilayani di kantor Biro JP-Radar Genteng di Jalan KH. Hasyim Asyari (Ruko Madania R-06) Genteng, Biro JP-Radar Situbondo di Jalan Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Radio VIS FM, dan Radio Bintang Tenggara. Sementara itu, selain masyarakat yang berpartisipasi dalam jalan sehat tersebut, beberapa instansi juga telah menyatakan ikut even jalan sehat tersebut. SMAN 1 Banyuwangi siap mengerahkan 300 murid. SMPN 1 Banyuwangi juga sama, mereka akan mengerahkan 300 pelajar untuk mengikuti jalan sehat tersebut. RSUD Blambangan tidak mau ketinggalan, 300 karyawan siap meramaikan jalan sehat HUT ke-16 JP-RaBa tersebut.

Terbaru, MTsN Banyuwangi berjanji akan mengerahkan 200 siswa-siswinya untuk mengikuti even tersebut. Satu lagi, SD Muhammadiyah Banyuwangi siap mengerahkan 100 siswa. ”Adira Finance beri 6 helm standar sebagai door prize dan Airolas bantu air mineral. Peserta dari Persatuan Perawat Nasional (PPNI) dan Dinas Kesehatan juga akan ikut mengerahkan pasukannya pada jalan sehat nanti,” kata salah satu panitia jalan sehat, Irwan Suryanto. Jalan sehat itu rencananya akan berlangsung pukul 06.00 hingga 09.00. Pembaca yang beruntung berpeluang membawa pulang hadiah utama satu unit Honda Beat Pop. Panitia juga menyediakan beberapa hadiah hiburan, seperti TV, DVD, lemari es, ponsel, dan sebagainya. ”Beli

koran Jawa Pos Radar Banyuwangi yang banyak. Gunting iklan jalan sehatnya, lalu tukarkan dengan tiket ke kantor. Semakin banyak tiket, semakin besar kesempatan mendapatkan hadiah,” ujar Benny. Sekadar tahu, jalan sehat tersebut didukung MPM Distributor, LP3B, Semen Puger, FIF Spektra, BPPT Banyuwangi, Bank UMKM Jawa Timur, Jasa Baruna Persada Grup, VZ Skin Care, PGRI Banyuwangi, PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, KaOsing, Variant Percetakan, Winner Digital Printing, Bismar Ponsel, Alam Indah Lestari (AIL), AUTO 2000, WINGS FOOD, Rumah Makan Ikan Bakar Pesona, PDAM Banyuwangi, PT. 1368 Banyuwangi, Adira Finance, Radio Bintang Tenggara, VIS FM, dan JTV Banyuwangi. (tfs/c1/aif)

Tinggi Gelombang 3 sampai 4 Meter n AGUSTUS... Sambungan dari Hal 25

Menurutnya, kemarau panjang itu hampir terjadi di seluruh Indonesia. Memasuki Agustus saat ini, kemarau akan semakin terasa dibandingkan bulanbulan sebelumnya. ”Agustus ini akan lebih kering karena akhir Agustus adalah puncak kemarau ini,” kata Anjar. Meski memasuki musim kemarau, tapi pihak BMKG mem-

prediksi potensi timbulnya hujan di Banyuwangi masih berpeluang. Namun, hal tersebut tergantung topografi wilayah di Banyuwangi. Jika topografi daerah di Banyuwangi lebih tinggi, maka peluang terjadinya hujan masih besar. ”Kalau di daerah pesisir sangat kecil peluang terjadinya hujan. Oktober kami prediksi kemarau akan berakhir,” tambah Anjar. Sementara itu, sejak beberapa hari lalu aktivitas gelombang

di Laut Selatan mengalami peningkatan cukup signifikan. Bahkan, tinggi gelombang mencapai 3-4 meter. Pihak BMKG juga mengimbau masyarakat nelayan, khususnya nelayan Laut Selatan, agar mewaspadai hal itu. Sebab, tinggi gelombang yang terjadi beberapa hari ke depan masih cukup tinggi. ”Gelombang tinggi itu terpantau masih terjadi dua sampai tiga hari ke depan,” pungkasnya. (tfs/c1/aif )

Alat Makin Canggih, Warga tak Usah Takut n JOB... Sambungan dari Hal 25

Dokter spesialis bedah ortopedi RSUD Blambangan itu harus mengamputasi kaki pasien pertamanya di Banyuwangi. Pasien yang merupakan pemain bola tersebut mengalami infeksi luka tulang setelah diurut. Sehingga, mau tidak mau dokter

yang pernah bertugas di wilayah darurat militer Aceh itu harus memotong kaki pasien. Padahal, jika dari awal luka tersebut ditangani medis, maka tidak akan separah itu. “Masyarakat lebih mempercayakan penanganan ke tukang pijat, nanti setelah parah baru dibawa ke kita. Jadi seringkali sudah terlambat saat ditangani,” ujar

pria berzodiak virgo itu. Dokter yang suka menghabiskan waktu luang dengan bermain futsal itu kini intens menyosialisasikan ke beberapa warga desa supaya memilih penanganan tulang secara medis. “Sekarang alat-alat dalam dunia bedah tulang jauh lebih canggih, jadi masyarakat tidak usah takut,” ujarnya. (fre/c1/aif)

Maskapai Garuda Tambah Siap Tampilkan yang Terbaik Penerbangan Awal September

n KONSER... Sambungan dari Hal 25

Ada 12 lagu yang akan disuguhkan Lalare Orkestra untuk menghibur tamu undangan dan para penonton yang hadir. Dalam konser Lalare Orkestra nanti, rencananya Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, jika tidak ada halangan akan datang untuk melihat secara langsung penampilan musisi tradisional cilik itu. Namun, jika memang bupati tidak bisa datang, pihak panitia akan menampilkan live video streaming yang nanti bisa dilihat bupati secara langsung. ”Insya-Allah bupati datang,” kata Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata Banyuwangi, Choliqul

Tiga Tahun ke Depan Tetap Menjadi Penari n TERPILIH... Sambungan dari Hal 25

Kembang itu dipercaya memiliki khasiat. Ada dua bunga dalam satu tangkai, yakni kembang wongso dan kembang pecari. ”Sesuai namanya, kembang wongso kembang pecari, ati hang nelongso biso o mari. Filosofinya seperti itu pada sesi ini,” kata Ketua Adat Seblang Olehsari, Ansori. Ritual Seblang Olehsari tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Yang membuat beda adalah penarinya. Tahun ini penari seblang masih berumur sangat belia, yakni 10 tahun. Fadiyah Yulianti namanya. Saat ini dia masih duduk di bangku sekolah dasar. Namun, selain karena memang sudah menjadi tugasnya menari seblang. Mau tidak mau dia pun harus menari seblang selama tujuh hari

berturut-turut. Ansori mengatakan, selain Dyah—panggilan akrab dari Fadiyah Yulianti—adalah keturunan penari seblang. Penunjukan dia sebagai penari seblang di tahun ini memang murni karena dialah yang ditunjuk roh halus sebelum pertunjukan Seblang digelar. ”Lima hari sebelum Seblang di Olehsari ada masyarakat yang kesurupan. Saat kesurupan itu dia memanggil nama Fadiyah Yulianti agar menari seblang pada tahun ini. Dyah adalah keturunan ke-23 seblang dari bapaknya,” kata Ansori. Mau tidak mau, pihak adat Seblang Olehsari harus menunjuk Dyah menari seblang pada waktu itu. Tanda-tanda kesurupan sebelum pertunjukan Seblang memang lumrah terjadi pada saat sebelum pementasan Se-

blang. ”Sebelum Seblang ini dimulai, pasti ada masyarakat Olehsari yang kesurupan. Petunjuk itu selalu keluar dari seorang yang kesurupan tersebut,” tambah Ansori. Dia mengatakan, sebenarnya penari seblang keturunan yang umurnya lebih tua dari Dyah masih banyak. Namun, karena petunjuk dari roh halus yang sudah menyebut mana Dyah untuk menarikan seblang pada tahun ini, pihak adat Seblang Olehsari akhirnya menunjuk Dyah sebagai penari. ”Alhamdulillah meski dia masih kecil. Dia mampu menjadi seblang. Tidak ada kendala selama ritual Seblang digelar,” terang Ansori. Penari seblang putri pasangan Ulik dan Miswati ini juga tidak pernah rewel maupun menangis saat ditunjuk untuk menari

seblang. Pihak adat Seblang Olehsari juga tidak menyangka sebelumnya bahwa Dyah yang terpilih menjadi penari seblang di tahun ini. ”Otomatis tiga tahun ke depan, Dyah ini tetap menjadi penari seblang,” jelas Ansori. Dengan masih belianya umur penari seblang kemarin, pada saat diarak keliling kampung hari terakhir Seblang kemarin pihak adat Seblang memutuskan untuk mengarak penari seblang dengan cara dijulang (dibopong). Hal ini dilakukan lantaran pihak adat Seblang Olehsari merasa kasihan karena penari seblang masih sangat kecil sekali. Hal ini juga bukan karena pihak panitia adat Seblang Olehsari mengubah tatanan adat yang sudah ada. Sebab, biasanya penari seblang harus berjalan kaki saat diarak keliling kampung. (c1/aif)

BANYUWANGI - Rencana PT. Garuda Indonesia menambah frekuensi penerbangan rute SurabayaBanyuwangi pergi-pulang (PP) tampaknya bakal segera terealisasi. Izin dari otoritas penerbangan udara sudah turun. Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, pun telah siap “menampung” pesawat yang melayani penerbangan tambahan yang dijadwalkan berlangsung pagi hari tersebut. Kepala Kantor Cabang Garuda Indonesia Banyuwangi, Ismu Gito Waluyo, mengatakan realisasi penambahan penerbangan rute Surabaya-Banyuwangi itu dijadwalkan mulai berlangsung awal September. Pesawat yang melayani penumpang dari Bandara Juanda, Surabaya, dijadwalkan landing di Bandara Blimbingsari pukul 07.00. Selanjutnya, pesawat tersebut akan tinggal landas dari bandara kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan itu menuju Surabaya pukul 07.30. Menurut Gito, pihaknya telah mengantongi izin penambahan frekuensi penerbangan tersebut. Sedianya, penambahan frekuensi itu diberlakukan sebelum Idul Fitri atau awal Agustus ini. Hanya saja, faktor alam memaksa pihak Garuda melakukan kajian lebih lanjut. Sebab, seperti diketahui, aktivitas Gunung Raung meningkat sejak beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, Garuda Indonesia perlu melakukan kajian, khususnya terkait imbas aktivitas vulkanik gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (dpl) tersebut. Sebab, imbuh Gito, semburan material vulkanik gunung di perbatasan Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, itu kerap kali mengakibatkan pembatalan penerbangan dari dan menuju Banyuwangi. “Pembatalan penerbangan yang terjadi akibat

DEDY/RABA

TAMBAH FREKUENSI TERBANG: Akibat penutupan Bandara Blimbingsari yang kerap terjadi akibat semburan debu vulkanik Gunung Raung, tingkat okupansi penumpang pesawat Garuda Indonesia turun sekitar sepuluh persen.

imbas aktivitas vulkanik Gunung Raung itu mempengaruhi selera masyarakat terhadap angkutan udara,” ujar ujarnya (31/7). Dia mencontohkan, akibat penutupan Bandara Blimbingsari dan pembatalan penerbangan yang kerap terjadi akibat semburan debu vulkanik Gunung Raung pada pertengahan Juli, tingkat okupansi penumpang pesawat Garuda Indonesia turun sekitar sepuluh persen. Ratarata okupansi penumpang yang biasanya mencapai 90 persen turun menjadi sekitar 80 persen. Gito menjelaskan, pembatalan penerbangan yang kerap terjadi secara tiba-tiba itu mengakibatkan masyarakat yang sedianya ingin memanfaatkan angkutan udara menuju Banyuwangi berpikir ulang. Apalagi, saat ini segmen bisnis untuk rute Surabaya-Banyuwangi maupun Denpasar-Banyuwangi mulai terbentuk. “Segmen bisnis itu membutuhkan tingkat kepastian yang tinggi. Maka pembatalan penerbangan yang beberapa kali terjadi cukup berpengaruh okupansi penumpang,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Bandara Blimbingsari, Sigit Widodo

mengatakan, bandara yang berlokasi di Desa Blimbingsari, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, tersebut siap “menampung” pesawat Garuda Indonesia yang melayani penerbangan rute Surabaya-Banyuwangi di pagi hari. Sebab, jam operasional bandara yang sebelumnya berlangsung mulai pukul 08.00 sampai pukul 16.00 itu kini telah diperpanjang menjadi pukul 07.00 sampai 16.00 per hari. Selain perubahan jam operasional bandara, kata Sigit, Bandara Blimbingsari tidak perlu melakukan persiapan khusus. “Karena jenis pesawat yang digunakan melayani penambahan frekuensi penerbangan itu sama dengan pesawat yang kini melayani rute dari dan menuju Bandara Blimbingsari, yakni pesawat ATR 72-600,” cetusnya. Seperti diketahui, Garuda Indonesia melayani penerbangan rute Surabaya-Banyuwangi dan Denpasar-Banyuwangi sejak 1 Mei 2014 lalu. Untuk melayani penumpang rute dari dan menuju Banyuwangi, maskapai papan atas tanah air itu mengoperasikan pesawat ATR 72-600 berkapasitas 70 penumpang. (sgt/c1/aif)


RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI

36

Jawa Pos Sabtu 1 Agustus 2015

PERSEWANGI

V

BALI UNITED

Duel Dua Tim Terluka

RENDRA KURNIA/RaBa

DI AMBANG JUARA: Mantan pemain Persewangi Benny Wahyudi (dua dari kiri) berusaha melewati dua pemain Indonesia All Star di Stadion Diponegoro kemarin. Arema menang telak 3-1.

3

AREMA CRONUS

V

INDONESIA

1

Singo Edan hanya Butuh Imbang BANYUWANGI - Arema tampaknya semakin dekat menuju juara turnamen Sunrise of Java Cup 2015. Dari dua kali laga, Ahmad Bustomi dkk meraih poin sempurna. Pada match day kedua kemarin (31/7), tim asuhan Suharno itu berhasil melibas Indonesia All Star dengan skor meyakinkan 3-1 dalam laga yang digeber di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, kemarin sore. Atas hasil itu, Arema hanya butuh hasil imbang untuk mengunci gelar dalam ajang turnamen edisi perdana tersebut. Meski begitu, mereka akan dijamu tuan rumah Persewangi pada tanggal 3 Agustus mendatang. Cristian Gonzalez kembali menjadi bintang dalam kemenangan Arema. Kali ini bomber tersebut mencetak dua gol masing-masing pada menit 41 dan 59. Satu gol lain disumbangkan Samsul Arif ketika pertandingan berjalan baru 18 menit. Indonesia All Star hanya mampu melesakkan satu gol. Itu pun melalui via titik putih yang dihasilkan Agung Prasetyo pada menit 6. Pertandingan berlangsung seru sepanjang 90 menit. Kedua tim saling jual-beli serangan. Indonesia All Star membuka keunggulan pada menit-menit awal. Rendi Irawan dijatuhkan di kotak terlarang. Akibatnya, wasit langsung menunjuk titik putih. Tendangan Agung Prasetyo sukses mengelabui Ahmad Kurniawan hingga akhirnya menjadi gol sekaligus mengubah skor menjadi 1-0 untuk Indonesia All Star. Namun, Arema berhasil menyamakan kedudukan. Heading Samsul Arif memanfaatkan kemelut di muka gawang Indonesia All Star berbuah gol. Gol itu membuat tensi pertandingan semakin tinggi. Tetapi, Arema lebih mendominasi permainan. Hasilnya, Cristian Gonzalez berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1 sekaligus gol terakhir di babak pertama. Gol itu berkat assist Samsul Arif yang bergerak di sisi kanan pertahanan Indonesia All Star. Usai turun minum, Arema masih mendominasi laga. Mereka menghasilkan banyak peluang jika dibandingkan Indonesia All Star. Cristian Gonzalez kembali menjadi momok bagi Indonesia All Star. Lepas dari kawalan lini belakang Indonesia All Star, dia melepaskan tendangan kaki kiri yang tidak mampu dibendung

Teguh Amirudin. Keunggulan tersebut berusaha dibalas Indonesia All Star. Tetapi, empat gol yang terjadi itu tetap tidak berubah hingga peluit panjang dibunyikan sebagai tanda berakhirnya pertandingan. Asisten pelatih Arema, Joko Susilo, mengaku puas atas hasil tersebut. Menurut dia, timnya

memang menerapkan rotasi pemain demi menjaga kebugaran. ‘’Ini memang buah rotasi,” katanya usai pertandingan. Meski hanya butuh hasil imbang saat bersua Persewangi, Arema tetap waspada. Sebab, Persewangi tentu akan bermain maksimal. ‘’Kita akan lakukan hal yang sama melawan Perse-

wangi,” tandasnya. Asisten pelatih Indonesia All Star, M. Zein Al-Hadad, menyebut Arema merupakan lawan yang tangguh. Dia menyebut, tanpa Evan Dimas memang sangat berpengaruh. ‘’Evan sedang ngurus administrasi untuk terbang ke Spanyol,” tandasnya. (ton/c1/als)

BANYUWANGI - Persewangi akan kembali menghadapi rintangan dalam turnamen Sunrise of Java Cup 2015. Kali ini Nanda Pradana dkk bakal dihadang Bali United Pusam di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, petang ini. Kick off pukul 19.10. The Lasblang (Laskar Blambangan), julukan Persewangi masih menjadi juru kunci tanpa poin. Sebab, Merah-hitam dipaksa menyerah saat bersua Indonesia All Star dengan skor tipis 1-0. Meski mengisi posisi dasar klasemen, tapi Persewangi masih ada kans memperbaiki posisi. Rintangan yang harus dilewati adalah mencuri poin saat menghadapi Bayu Gatra dkk dalam lanjutan SoJC 2015. Bali United Pusam memang satu level di atas Persewangi. Meski begitu, Persewangi kali ini diperkuat pemain yang tidak biasa. Khusus even tersebut, tim asuhan Nasrul Hariyono itu diperkuat pemain yang berlaga di ISL. Mereka yang berlaga di ISL, antara lain Ferdinand Sinaga, Yusuf Efendi, dan Slamet Nur Cahyo. Jika berkaca pada laga sebelumnya, Persewangi butuh perbaikan di lini tengah. Sebab, suplai bola ke lini depan selalu kandas. Sektor tengah masih kurang bertaji. Ferdinand Sinaga memang butuh dimanjakan. Sebab, dengan kecepatan yang dimiliki, dia bisa berbahaya. Tetapi, itu tidak terjadi saat Persewangi menghadapi Indonesia All Star pada match day pertama. Bahkan, dia sama sekali tidak menghasilkan peluang. Memang, Persewangi diang-

RENDRA KURNIA/RaBa

PELAMPIASAN: Stiker Persewangi Yusuf Efendi (kanan) berebut bola dengan bintrang Indonesia All Star Evan Dimas di laga perdana Rabu (29/7) lalu.

gap tim medioker (menengah ke bawah) jika dibandingkan tiga kontestan lain. Tetapi, hal itu tidak menyurutkan semangat pemain untuk bisa membalikkan prediksi. Dukungan publik menjadi napas tambahan bagi Persewangi ketika bertanding. Sebaliknya, Bali United Pusam juga masih terluka setelah dikalahkan Arema dengan skor 2-1. Dengan begitu, baik Persewangi maupun Bali United sama-sama terluka dan sama sekali belum mengantongi poin. Head coach Persewangi, Nasrul Hariyono, mengaku sudah melakukan evaluasi atas pertandingan perdana. ‘’Ada

beberapa catatan, kita sudah introspeksi,’’ katanya kemarin. Selain mengevaluasi tim, Nasrul juga menyebut telah mengetahui pola permainan Bali United Pusam. Kecepatan yang dibarengi bola-bola atas menjadi ancaman bagi Persewangi. ‘’Kita akan memberikan perlawanan demi hasil maksimal. Tentu kita ingin menang,” jelasnya. Pelatih Bali United Pusam, Indra Sjafri, mengatakan timnya memang kurang beruntung di laga perdana. Timnya siap menghadapi laga berikutnya dengan optimistis, termasuk melawan Persewangi. (ton/c1/als)

FOTO-FOTO: ISTIMEWA

PEDULI: Santunan terhadap anak yatim di Gudang Banyuwangi.

PT Mitra Maju Mapan Berbagi di Bulan Ramadan 1436 H

Marketing Iklan Jawapos Radar Banyuwangi:

BANYUWANGI - PT Mitra Maju Mapan sebagai salah satu perusahaan Distributor Semen Gresik untuk Area 6 dan 7 (Jember, Lumajang, dan Banyuwangi) lagi-lagi mengadakan kegiatan selama bulan Ramadan 1436 H lalu. Di setiap kabupaten, selama bulan Ramadan telah diadakan beberapa kegiatan. Antara lain buka bersama tukang, berbagi bersama anak yatim, berbagi dengan toko, dan berbagi bersama masjid-masjid. Pada tahun ini, PT Mitra Maju Mapan menambah satu program sosial lagi, yaitu“berbagi bersama anak yatim” yang nantinya akan diagendakan setiap tahunnya sama seperti program-program sosial sebelumnya. Sama seperti tahun sebelumnya, kegiatan sosial ini merupakan implementasi dari program-program yang telah disusun oleh PT Mitra Maju Mapan guna mencapai misi dari perusahaan dan secara eksplisit merupakan ajang promosi bagi Semen Gresik khususnya area 6 dan 7 yang merupakan area dari

GUYUB: Suasana buka puasa di salah satu rumah tukang Banyuwangi.

Distributor PT Mitra Maju Mapan. Kegiatan ini disambut meriah dan suka cita oleh para tukang, anak yatim, beberapa masjid, maupun beberapa toko yang mendapatkan bingkisan kecil dari PT Mitra Maju Mapan. Mereka berharap kegiatan ini akan dijalankan setiap tahunnya. Menurut Direktur Operasional PT Mitra Maju Mapan, Ibu Sri Minarni kegiatan sosial seperti ini tidak hanya dilakukan

pada bulan Ramadan, namun dilakukan juga pada saat Natal. Sehingga untuk tahun ini pada saat Natal PT Mitra Maju Mapan masih akan melakukan kegiatan sosial berupa pemberian parcel terhadap toko maupun sumbangan terhadap yayasan yatim piatu. Serta pada Hari Raya Idul Adha PT Mitra Maju Mapan juga ikut serta mengadakan kegiatan sosial sesuai syariat agama. (*/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.