JUMAT 1 JUNI
TAHUN 2012
33
Pendorong Perubahan dan Pembaruan
Dipukul Pakai Cobek, Lalu Digantung Reka Ulang Pembunuhan Juragan Kerupuk
WARDAN/RaBa
Nabrak Fuso di Pasuruan
GENTENG - Kasus pembunuhan Jane Ariswati alias Yeni dan Sherly Kurniawati, ibu dan anak asal Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, ternyata sudah direncanakan lebih dulu oleh para pelaku. Sebelum digantung, korban lebih dulu menerima perlakukan sadis. Mulai dipukul, disekap, hingga lehernya dijerat tampar plastik. Kronologis pembunuhan sadis itu kemarin diperagakan tiga tersangka. Mereka adalah Dimas Yudo Pranoto, 25, warga Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon; Bayu Trilakasana Putra, 21, warga Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, dan Yazid. Pembunuhan sadis itu memakan waktu satu jam ■ Baca Dipukul...Hal 43
CATATAN
ABDUL AZIZ/RaBa ABDUL AZIZ/RaBa
BERTERIAK: Yazid dan Bayu memeragakan cara mencekik leher Sherly.
Ijen Dibuka untuk Wisatawan Aktivitas Pariwisata Dibatasi Radius 1 Km
Oleh:
MH. Qowim
LEHER DIIKAT: Posisi kedua korban saat digantung pelaku menggunakan tampar plastik.
BANYUWANGI - Ada kabar gembira bagi masyarakat yang penasaran dengan keindahan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen. Mulai hari ini, lokasi wisata di Desa Jambu,
Kecamatan Licin, itu telah dibuka lagi untuk kepentingan wisata. Sebelumnya, selama lima bulan kawasan Gunung Ijen tertutup bagi wisatawan karena berstatus siaga dan waspada. Kabar dibukanya kembali Tempat Wisata Alam Kawah Ijen disampaikan oleh Kepala Bidang Konservasi Sum-
ber Daya Alam (KSDA) Wilayah III, Ir. Sunandar Trigunajasa N., melalui surat edaran yang dikirim ke kantor redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89C, kemarin. “Hari ini wisata Gunung Ijen kita buka secara terbatas,” ujar Sunandar dalam surat edarannya ■
Baca Batu...Hal 43
ELPIJI
Belum Ada Regulasi GALIH COKRO/RaBa
Baca Belum...Hal 43
BAGAIMANA INI...
■ Mulai 8 Desember 2011: Dari waspada naik siaga (level III). ■ Akhir Januari 2012-sampai awal Februari 2012 Aktivitas gunung api aktif tersebut menurun. ■ 8 Februari 2012 Status diturunkan dari siaga menjadi waspada. ■ 12 Maret 2012 Statusnya kembali dinaikkan menjadi siaga. ■ Mei 2012 Penurunan status dari siaga menjadi waspada (level III). ■ 1 Juni 2012 Ijen dibuka kembali untuk wisatawan.
Penambang Emas Edarkan Sabu-Sabu
SYAHDAN, kelulusan sekolah tingkat SMA diumumkan. Alhamdulillah hampir semua lulus, hanya tiga yang tidak lulus. Pengajian Tulisan Tidak Menggurui (TTM) prihatin atas itu. Namun demikian, kita harus tetap bersyukur, karena begitulah agama mengajarkan. Pun begitu, yang tidak lulus harus tetap bersyukur walau itu kepahitan. Maka tampillah sekolah-sekolah saling klaim. Katanya muridnya lulusan terbaik ■
subsidi 3 kilogram (kg) tampaknya masih akan berlangsung lama. Sebab, hingga saat ini belum ada regulasi yang mengatur hukuman bagi para pelaku penyalahgunaan gas bersubsidi tersebut. Sales Representative LPG Rayon VI Region V Pertamina, Herdi Surya Indrawan mengatakan, Pertamina tidak memberi hukuman apa pun kepada pelaku penyalahgunaan gas elpiji 3 kg. Sebab, sampai sekarang belum ada ketentuan hukum yang mengatur penyalahgunaan. Selama ini, ungkap Herdi, Peraturan Presiden (Perpres) 104 Tahun 2007 tidak mengatur hukuman bagi pelaku penyalahgunaan gas elpiji bersubsidi 3 kg ■
Buka Tutup Gunung Ijen
Baca Ijen...Hal 43
Batu Jadi Permata
BANYUWANGI - Penyalahgunaan gas elpiji ber-
SEMENTARA itu, dalam perjalanan dari Kota Pasuruan ke Malang, tepatnya di Kebun Raya Purwodadi, pikap yang mereka kendarai menabrak truk Fuso. Usai kecelakaan, ketiganya balik arah. Namun, sesampai di Wonorejo, mereka berhenti dan meninggalkan mobil itu di tepi jalan raya. Selanjutnya, ketiganya naik taksi menuju Terminal Arjosari Malang, lalu naik bus menuju Jember. Sampai di Jember, mereka naik kereta api jurusan Stasiun Banyuwangi Baru (Ketapang). Saat sampai di stasiun kereta api Kali Setail, Kecamatan Sempu, Yazid turun dan pulang ke rumahnya di Genteng. “Sedangkan Bayu dan Dimas terus melanjutkan perjalanan sampai akhirnya pada tanggal (26/5) keduanya kita tangkap di Hotel Ganeza di Jalan Subak I 2A, Kota Mataram, Lombok Barat,” ujar Kapolsek Genteng, Kompol Bambang Heru Koeswoto, ketika memimpin rekonstruksi kemarin ■ Baca Nabrak...Hal 43
GAYENG: Kadispendi Sulihtiyono (kanan) menyimak acara seminar dan bedah buku di aula RS Al Huda, Gambiran.
Dari Seminar dan Bedah Buku DLTB
Jadikan Agama Sebagai Spirit GAMBIRAN - Ada ajakan menarik dari Ketua Asosiasi Pabrik Kertas Indonesia, Misbahul Huda, saat menjadi narasumber dalam seminar bisnis di aula Rumah Sakit Al-Huda, Kecamatan Gambiran, Rabu kemarin (30/05). Dalam seminar dan bedah buku berjudul Dari Langit Turun ke Bumi (DLTB) tersebut, Misbahul Huda mengajak para peserta menjadikan agama bukan hanya sebagai ritualitas belaka. Pria lulusan Universitas Gajah Mada, Jogjakarta, itu juga mengajak
peserta menjadikan agama sebagai spirit dalam berbagai sisi kehidupan. Huda menuturkan, selama ini banyak orang yang masih menjadikan agama sebagai kegiatan ritual, dan sangat jarang yang menjadikannya sebagai spiritualitas dalam kepemimpinan di pemerintahan, perusahaan, dan berbagai sisi kehidupan. Sehingga, hal itu kemungkinan besar adalah penyebab mundurnya Indonesia dibanding negara lain ■ Baca Jadikan...Hal 43
KALIBARU - Satnarkoba Polres Banyuwangi terus menyatakan perang terhadap narkoba. Kemarin anak buah AKP Watiyo itu berhasil menangkap seorang pengedar berinisial KTN, 46, warga Dusun Tanjungrejo, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo. KTN sehari-hari adalah penambang emas tradisional di Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran. Dia ditangkap polisi saat melintas di jalan raya Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru. Dari tangannya, polisi menemukan narkoba jenis sabu-sabu (SS) seberat 3,44 gram. “SS itu disimpan di jaket dan saku ce-
lana,” ujar Kapolres AKBN Nanang Masbudi melalui Kasatnarkoba AKP Watiyo. Selain SS, juga ditemukan barang bukti (BB) lain berupa satu pipet kaca dan satu buah sumbu dibungkus tisu, satu buah tutup botol dengan dua lubang, dan satu buah handphone (HP) merek Nokia. Polisi juga menyita satu bungkus rokok, satu buah korek api, dan motor Honda Vario bernopol P 6004 YK. “Tersangka dan BB kita amankan di polres,” tandas Watiyo. KTN ditangkap sekitar pukul 20.00 di jalan raya Desa Kalibaru Manis ■ Baca Penambang...Hal 43
BARANG BUKTI: Peralatan untuk nyabu yang disita dari tersangka KTN, warga Kebondalem.
Sering Terbentur Regulasi Baca Halaman 34
AGUS BAIHAQI/RaBa
The Usingers Raih Juara Umum Drum Band Se-Jatim GALIH COKRO BUWONO/RaBa
AMBLES: Jalan Piere Tandean yang bolong oleh warga di tanami pohon jagung.
Jalan Bolong Ditanami Jagung BANYUWANGI - Hampir dua pekan ini jembatan di Jalan Piere Tandean, Banyuwangi, ambles. Bahkan, badan jalan yang setiap hari padat arus lalu-lintas (lalin) itu juga berlubang. Agar tidak membahayakan para pengguna jalan yang melintas, jalan yang berlubang karena jembatan amblas itu oleh warga ditanami pohon jagung. “Sudah dua minggu ini jalan ambles,” ujar Munah, salah satu penjual jangkrik di sekitar jalan yang bolong tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi, Mujiono, berjanji akan segera memperbaiki jalan rusak tersebut. “Hari ini akan kita cek dan langsung kita perbaiki,” janjinya. (abi/c1/aif) http://www.radarbanyuwangi.co.id
Jelang Kejuaraan Latihan Sampai Larut Malam The Usingers, begitu nama grup drum band yang satu ini. Beberapa hari lalu, grup drum band asal SD Negeri Model Banyuwangi itu memborong gelar juara pada KDS Display and Playpass Competition tingkat Jatim. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi
TIDAK ada prestasi dan kesuksesan yang datang begitu saja dari langit. Perlu tekad kuat, kesungguhan, dan kerja keras. Hal itu tergambar dari rekam jejak para personel The Usingers hingga sukses
berbicara banyak di kejuaraan drum band tingkat SD se-Jatim akhir bulan lalu. Setiap pekan, para personel grup drum band yang satu ini menggelar dua kali latihan, yakni Senin dan Kamis. Setiap berlatih, grup dengan 55 personel tersebut minimal melahap waktu selama dua jam. Tidak berhenti sampai di situ, setiap menjelang kejuaraan, seluruh personel The Usingers berlatih setiap hari. Bahkan, latihan yang dihelat pada siang hari tersebut kadang bisa berlangsung hingga malam hari. “Tetapi, karena kami memang suka drum band dan bertekad menampilkan kemampuan terbaik, kami melakoni (latihan) dengan senang hati,” ujar Firsta Yufi Amarta Putri, 11, gitapati The Usingers. Siswa kelas V B di SD yang saat ini
Penambang emas edarkan sabu-sabu
Pantesan siang malam nggak pernah istirahat.
Gunung Ijen dibuka lagi untuk wisatawan
Penambang belerang dijamin nggak bakal demo lagi deh!
SIGIT HARIYADI/RaBa
SARAT PRESTASI: Para personel The Usingers memamerkan belasan piala yang direbut dalam satu kejuaraan.
berstatus rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) tersebut menambahkan, rata-rata rekan-re-
kannya menggeluti drum band sejak masih TK ■
Baca Jelang...Hal 43 email: radarbwi@gmail.com/radarbwi@yahoo.com
COVER STORY
34 Awalnya Bingung Hadapi Kontraktor
Jumat 1 Juni 2012
Sering Terbentur Regulasi
GENTENG - Menghadirkan peMENGELOLA dua rumah sakit yang sama-sama besar dan mimpin dan pejabat berjiwa enterberada di dua kabupaten, bukanlah sesuatu yang mudah. prenuer di lembaga pemerintahan Namun, berkat semangat niat semata karena mencari Ridlo memang sangat penting. Dengan Allah Swt., semua hal itu bisa dilakukan oleh CEO Rumah begitu, akan lebih cepat memacu Sakit Al-Huda, Kecamatan Gambiran, dan RS Bina Sehat, percepatan pembangunan di sebuah Kabupaten Jember, dr. Faida MMRS. negara atau daerah. Awal ketika menerima amanat dari almarhum orang tuanya, Di sisi lain, idealisme menjadi pejabat Faida mengaku agak gamang melakukannya. Sebab, banyak yang ingin menerapkan gaya enterhal di luar pengalamannya yang harus dia hadapi. prenuer seringkali berbenturan dengan Salah satu contohnya, ketika akan membangun gedung regulasi yang dibuat pemerintah itu baru RS Al-Huda Gambiran. Bangunan dengan anggaran di sendiri. atas Rp 1 miliar lebih tersebut harus melalui Hal itulah yang disampaikan Kepala proses tender. Dinas Kesehatan H. Hariadji Sugito, Nah, ketika dia membuka iklan di surat SKM., MM., saat dibuka sesi tanya kabar mengenai rencana pembangunan jawab dalam seminar bisnis di RS Algedung tersebut, banyak CV dan PT yang Huda, Kecamatan Gambiran, Rabu datang untuk ikut proses tender. Sedang (30/5) lalu. di sisi lain, dia tidak pernah memiliki Menurut Hariadji, mengelola sepengalaman dan latar belakang sebagai buah perusahaan swasta bisa dikaseorang kontraktor. “Awalnya bingung takan lebih mudah dibanding juga ngadepi yang kayak gini. Tapi mengelola pemerintahan. “Kalau akhirnya bisa juga,” ujarnya. direktur perusahaan swasta meDia menegaskan, mengelola dua rulihat sesuatu yang kurang di pemah di dua kabupaten yang berbeda rusahaannya, dia bisa saja memang memiliki banyak tantangan. langsung ambil keputusan Namun dengan niatan kuat, dan untuk menutup sesuatu semangat menjalankan amayang kurang itu, nat almarhum orang tuakarena memang nya, semua dia jalani memiliki kesampai dua rumah sawenangan,” kit tersebut kini samatuturnya. sama besar. Namun, kata Hal ini tentu tidak dia, tentu berbelepas dari nilai-nilai da manakala spritual dan jiwa enseorang peterprenuer yang ditamimpin atau namkan orang tua pejabat pekepada Faida. merintah me“Kita ini jangan nghadapi hal gampang menyerah. serupa. MaSebab ada hadist nakala melihat nabi yang mengasesuatu yang takan, bahwa Allah kurang dalam tidak akan menguji instansi atau umatnya melebihi lembaganya, adabatas kemampuankalanya tidak bisa nya,” ujar Faida, saat langsung mediminta seorang ngambil kepupenanya seminar tusan. Sebab, ada untuk menceritakan regulasi yang harus pengalamannya hidiperhatikan. Sengga sukses mengehingga keputusan lola dua rumah sakit GALIH COKRO/RaBa yang diambil oleh besar. (azi/als) AKHIRNYA BISA: Direktur RS Al Huda dr. Faida MMRS.
GALIH COKRO/RaBa
REGiSTRASI: Peserta seminar bisnis mengisi data pendaftaran di RS Al Huda , Gambiran, Banyuwangi.
pejabat atau pemimpin tersebut tidak justru menjerumuskannya ke persoalan hukum. “Kita inginnya mengambil langkahlangkah untuk memacu program, namun ada regulasi yang harus kita perhatikan. Jadi mohon sharingnya,” tutur Hariadji, kepada Misbahul Huda, nara sumber seminar. Menanggapi pertanyaan tersebut, Misbahul Huda mengaku bisa memahami. Namun dengan semangat membangun daerah untuk mensejaterakan rakyat, regulasi bukanlah sebuah tantangan yang tak bisa dilalui. Apalagi, lanjutnya, dia melihat sosok Bupati Banyuwangi, H. Abdullah Azwar Anas, adalah pemimpin yang memiliki
jiwa spritualitas dan memiliki jiwa enterprenuer. “Saya yakin, beliau bisa mengatasi hal-hal seperti itu,” tuturnya. Sementara itu, menanggapi pertanyaan Hariadji, Bupati Anas juga menyampaikan hal serupa. Selama ini, tuturnya, banyak sekali yang ingin segera dilakukan pemerintah agar programprogramnya segera mungkin berjalan. Bahkan mencari tambahan dan mengembangkan program agar tujuan masyarakat sejahtera bisa segera tercapai. Namun di sisi lain, ada regalusi yang harus diperhatikan. Misalnya, kata bupati, pemerintah ingin rumah sakit milik daerah segera diperbaiki, begitu juga dokter spesialis sebanyak mungkin ada di rumah sakit pemerintah.
Tapi untuk melakukan hal itu, regulasinya tidak boleh buru-buru. Paling tidak untuk menganggarkan, harus menunggu persetujuan DPRD. “Banyak juga contoh-contoh lain. Kalau swasta, kita mungkin bisa enak. Saat melihat ada kekurangan, segera mungkin kita perbaiki. Kalau perlu saat ini juga,” tandasnya. Meski demikian, lanjut bupati, ada benturan regulasi tersebut hendaknya tidak menyurutkan langkah semua pihak untuk dijadikan kendala. “Namun harus terus berjalan, tetap melakukan terobosan. Sehingga program pemerintah bisa jalan. Meski untuk itu harus sabar dan ulet,” tandasnya. (azi/als)
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
KOMPAK: Kru VIS FM foto bersama pemenang lomba gerak dan lagu gemar makan ikan. Lomba ini digelar untuk menyemarakkan ulang tahun ke-11 Radio VIS FM Banyuwangi.
Semarak Ulang Tahun ke-11 Radio VIS FM
Dukung Program Pemkab, Lombakan Gemar Makan Ikan
ANGKAT PEREKONOMIAN: Pameran UMKM di sela-sela even VIS FM Stay On Giant.
RANCAK: Penampilan peserta lomba HUT VIS FM
BANYUWANGI - Puncak peringatan ulang tahun ke-11, Radio VIS FM Banyuwangi menggelar lomba gerak dan lagu gemar makan ikan. Acara yang digelar di halaman Giant Hypermarket pada 27 Mei itu dihadiri Bupati Abdullah Azwar Anas. Dalam sambutannya, bupati berharap, gerakan makan ikan ini tidak hanya sebagai lagu. Namun bisa menjadi sebuah gerakan rakyat yang ke depan bisa diterapkan oleh seluruh masyarakat Banyuwangi. “Di usianya ke-11 tahun ini, Radio VIS mulai membuat peran yang baik dalam kemajuan Banyuwangi,” kata Bupati Anas. Menurut Anas, di era globalisasi saat ini, pemerintah daerah bukan hanya membutuhkan pengkritik saja. Namun juga membutuhkan pihak yang mendukung keberhasilan pemerintah daerah. “Dalam artian, apabila program yang digulirkan pemerintah berhasil, maka diperlukan dukungan dari masyarakat,” kata Anas. Sedikitnya, 23 peserta yang berasal dari 24 kecamatan se-Banyuwangi turut memeriahkan lomba gerak dan lagu gemar makan ikan yang digelar Radio VIS FM. Para peserta menyuguhkan berbagai gerakan dan tarian yang diiringi jingle lagu gemar
makan ikan. Jingle ini merupakan salah satu program Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi. Dalam acara yang menyedot perhatian pengunjung Giant Hypermarket tersebut, dicari peserta dengan klasifikasi peserta kostum terunik, peserta tersemangat, serta peserta terbaik dalam mengeskpresikan jingle lagu gemar makan ikan. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi, Pujo Hartanto, mengatakan acara gemar makan ikan ini sebuah acara yang baik untuk menggugah animo masyarakat untuk selalu mengkonsumsi ikan. “Pasalnya, ikan merupakan salah satu makanan yang mengandung protein tinggi dan bagus untuk meningkatkan kecerdasan otak dan tubuh,” katanya. Pujo berharap, acara seperti ini bisa sering digelar. Sehingga masyarakat bisa lebih cenderung untuk mengkonsumsi makanan ikan. Dalam lomba tersebut, SMAN 1 Wongsorejo berhasil meraih juara pertama. Sedangkan juara favorit berhasil diraih peserta dari SD Lateng Banyuwangi, juara terunik diraih peserta dari Kecamatan Glagah, dan peserta tersemangat disabet perwakilan dari Kecamatan Siliragung. (*/als)
PENUH SEMANGAT: Suasana VIS FM Stay on Giant bersama Band Indie.
STAY ON GIANT:Talk show bersama PT. Jasa Raharja, Polres, dan RS.Yasmin.
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono. Redaktur Pelaksana: Syaifuddin Mahmud. Redaktur: Ali Sodiqin. Koordinator Liputan: Agus Baihaqi. Staf Redaksi: AF Ichsan Rasyid, Abdul Aziz, Niklaas Andries,Sigit Hariyadi (Banyuwangi), Edy Supriyono, Ali Nurfatoni (Situbondo). Fotografer: Galih Cokro Buwono. Editor Bahasa: Minhajul Qowim. Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis, Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja. Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Benny Siswanto. Iklan: Sidrotul Muntaha, Tomy Sila, Yusroh Abdillah. Administrasi Iklan: Yetty Maya Purwosari. Desain Iklan: Mohammad Isnaeni Wardan. Keuangan: Citra Puji Rahayu. Kasir: Anissa Windyah Sari. MENDORONG PERUBAHAN DAN PEMBARUAN Pemasaran: Gerda Sukarno Prayudha, Iwan Setiono, Samsuri (Situbondo). Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti. Perpajakan: Cici Irma Setyani. Administrasi Biro Situbondo: Dimas Ayu Dewi Fintari. Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Direktur: A. Choliq Baya. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Biro Genteng: Jalan Raya Jember nomor 36 Genteng, Telp: (0333) 845860. Biro Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982. Email: radarbwi@jawapos.co.id, radarbwi@yahoo.com, radarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Tarif Iklan Display: hitam putih Rp 22.500/mmk, berwarna depan Rp 35.000/mmk, berwarna belakang Rp 30.000/mmk, Iklan Baris Umum: Rp. 22.000/baris, Lowongan: Rp 50.000/baris, Sosial: Rp 15.000/mmk. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300. Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
35
Kamis 31 Mei 2012
Bongkar Jaringan Pencuri Bebek Libatkan Pelajar SMP dan SMA BDUL AZIS/RaBa
PEMBUKAAN: Jajaran muspida dan TP PKK Banyuwangi memukul kentungan sebagai tanda dibukanya kegiatan BBGRM.
Rp 250 Ribu untuk Pedagang Sayur SINGOJURUH - Pedagang sayur keliling atau biasa disebut mlijoan yang didominasi perempuan, memiliki arti penting bagi masyarakat yang bermukim jauh dari pasar. Meski hanya bermodal sepeda dan tempat sederhana untuk menaruh dagangan (tobos), mereka tetap bersemangat menjajakan dagangannya hingga pelosok. Nah, sebagai bentuk apresiasi terhadap para pedagang mli-
joan tersebut, Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Banyuwangi memberikan bantuan modal cuma–cuma sebesar Rp 250.000 per orang. Bantuan itu diserahkan langsung Ketua TP PKK Kabupaten Banyuwangi, Ny. Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, dan Bupati Abdullah Azwar Anas kepada 25 orang perempuan pedagang sayur keliling dalam puncak pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong
Masyarakat (BBGRM) IX dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-40 Kabupaten Banyuwangi tahun 2012 di Lapangan Desa Singojuruh (30/5) kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Ny. Dani Azwar Anas mengaku kagum kepada para perempuan yang memiliki banyak peran dalam rumah tangga. Sebab, selain sebagai ibu rumah tangga, mereka juga menjadi penopang ekonomi keluarga. “Saya
Sudah Amankan Barang Bukti CLURING - Polisi terus melakukan penyidikan terhadap tersangka pemerkosaan di Dusun Sempu, Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring. Hingga dua hari dijebloskan ke tahanan, polisi masih dalam proses mengumpulkan data untuk menuntaskan pemeriksaan, baik pemeriksaan Mat Naim, 55, maupun korban (Saritem). Namun demikian, polisi sudah berhasil menemukan sejumlah barang bukti. Barang bukti itu, antara lain pakaian yang dikenakan korban, sarung, dan kaus tersangka.” Barang bukti sudah kami dapatkan, sekarang sudah ada di mapolsek,” ujar Kapolsek Cluring, AKP Agung Setyabudi, kemarin. Menurut kapolsek, hasil visum menunjukkan bahwa korban memang berbadan dua. Korban yang protolan SD kelas tiga tersebut hingga kini masih berada di rumah budenya. Kini, pihak kepolisian juga mencari tahu keberadaan orang tua korban. “Kita cari tahu orang tuanya, meski mereka sudah bercerai,” katanya. Kapolsek Agung menegaskan, tersangka memang mengaku sebagai takmir masjid yang merangkap sebagai muadzin. Namun, melihat perjalanan hidup Mat Naim dalam berkeluarga, dia tergolong orang yang tidak harmonis. Sebab, kini dia sudah bercerai dengan istri pertamanya. ”Tahun 2008 lalu tersangka bercerai lalu menikah
lagi,” katanya. Dia adalah Mat Naim, Meski mengaku me55, warga Dusun Semnyesal, tapi tersangka pu, Desa Sarimulyo, sudah menyetubuhi Kecamatan Cluring. korban hingga beParahnya lagi, pria berapa kali. “Entah di beranak tiga tersebut mana hati nuraninya,” melampiaskan nafsu ujarnya. birahinya kepada gaDiberitakan sebedis yang mengalami ALI NURFATONI/RaBa lumnya, kasus pemerketerbelakangan Mat Naim kosaan yang menimpa mental (idiot). Akibat anak di bawah umur kembali perlakuan Mat Naim, korban terjadi. Yang ironis, kali ini pelaku sebut saja namanya Saritem, 16, adalah seorang takmir masjid. kini tengah hamil. (ton/c1/aif)
mengerti perjuangan ibu-ibu memang berat tapi saya minta agar ibu-ibu pantang menyerah dan tetap semangat dalam menjalani semua aktivitas,” harapnya Sementara itu, Asma, salah satu pedagang sayur keliling yang menerima bantuan, mengaku senang atas bantuan modal cuma–cuma itu. ”Modal ini saya gunakan untuk belanja dagangan dan memperbaiki tobos“ ucapnya. Asma mengaku setiap menjajakan dagangan, ia harus menempuh jarak tiga hingga lima kilometer dari pasar ke pelosok desa. Sekadar tahu, dalam puncak BBGRM dan Hari Kesatuan Gerak PKK tersebut juga diserahkan bantuan berupa lima ekor kambing kepada 5 dasawisma dan santunan anak yatim-piatu di Kecamatan Singojuruh. Selain itu, juga diserahkan penghargaan kepada juara lomba yang diselenggarakan tim penggerak PKK dan Pemkab Banyuwangi. Pada kegiatan tersebut juga digelar pameran UMKM, produk kerajinan, dan makanan olahan para tim penggerak PKK. (azi/c1/aif)
PURWOHARJO - Aparat Polsek Purwoharjo berhasil membongkar jaringan pencuri bebek di Dusun Jatimulyo, Desa Glagah Agung, Kecamatan Purwoharjo, kemarin. Mulai pencuri hingga penadah ditangkap satu per satu di rumahnya masing-masing. Bahkan, beberapa tersangka masih berstatus pelajar SMP dan SMA. Mereka adalah AS, 16, NZ, 16, LT, 17, dan OK, 16. Selain itu, polisi juga mencokok Irul, 20, Arif, 20, dan Puput, 20. Tidak luput dari sasaran, petugas juga menciduk Yulianto, 26, sebagai pelaku utama. Polisi juga membidik Sugianto, 36, yang notabene sebagai penadah barang curian tersebut. Sembilan tersangka tersebut tinggal di Kecamatan Purwoharjo, tepatnya di Desa Glagah Agung dan Desa Sidorejo. Tidak cukup sampai di situ, polisi masih mengembangkan kasus tersebut. Sebab, berdasar hasil pemeriksaan sementara, masih ada nama lain yang terlibat dalam jaringan tersebut. “Kita terus kembangkan. Hasil sementara, mereka menjual kepada orang di Kecamatan Muncar,” tegas Kapolsek Purwoharjo, AKP Trijoko Setyonarso, di markasnya kemarin. Para tersangka tersebut menjalankan aksi mulai akhir tahun 2011 hingga Mei tahun ini. Dalam lima bulan tersebut, korban Supadi, 61, mengaku
ALI NURFATONI/RaBa
DIJARING: Kapolsek Purwoharjo, AKP Trijoko Setyonarso, merilis komplotan pencuri bebek di Mapolsek Purwoharjo kemarin.
kehilangan 1.326 bebek. ‘’Mereka beraksi sudah lima bulanan, dan korban melapor sekitar sepekan lalu,” sebut kapolsek. Menurut Kapolsek Trijoko, aktor utama adalah Yulianto. Sebab, berdasar pengakuan tersangka, teman-temannya disuruh mengambil bebek di peternakan korban. ‘’Yang disuruh mengambil juga tahu bahwa itu bukan milik pelaku utama itu,’’ paparnya. Begitu juga penadah, terang dia, sudah mengetahui bahwa bebek tersebut merupakan hasil curian. Apalagi, penadah tersebut sudah berulang kali menerima barang curian tersebut.” Jadi, mereka tahu sama tahu bahwa bebek itu hasil kejahatan,” jelasnya. Oleh karena itu, lanjut dia, berdasar laporan korban, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan. Artinya, kasus tersebut akan tetap dilanjutkan hingga ke pengadilan walaupun sebagian dari
mereka masih di bawah umur. “Tetap kita lanjutkan. Itu demi supremasi hukum,” tandasnya. Tersangka yang masih di bawah umur, dalam proses penyidikan akan didampingi pengacara yang ditunjuk negara. “Nanti akan didampingi kuasa hukum yang ditunjuk negara,” katanya. NZ, 16, mengaku nekat mengambil bebek milik orang tersebut lantaran disuruh. Setiap kali mencuri, dia selalu bersama temannya.” Saya jual satu bebek harganya 25 ribu. Saya cuma dua kali ambil kok,” akunya. Diakui Sugianto, 36, awalnya dia memang tidak mengetahui bahwa bebek yang dia beli itu hasil curian. Namun, lambat laun dirinya sadar bahwa bebek tersebut curian.” Pertama ya tidak tahu, akhirnya saya tahu bahwa itu hasil curian,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. (ton/c1/aif)
PENDIDIKAN
36
Kamis 31 Mei 2012
26 Persen Lulusan Masuk PTN BERSIH: Suasana Gedung MAN Srono di jalan Raya Srono.
NAMA SISWA LULUS JALUR UNDANGAN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
NAMA DIAH ALFI LAILATU ZUHRIA HIKMATUSY SYAFAAT RIZKY MIFTAHUDIN F FIQIH VERDIAN LISA WIDAYANTI ULFATU MAHMUDAH MIFTAHUL JANNAH ABDUL RAHMAN TIKA WAHYUNI HANA HANIFAH FACHRUN NISAA’ DWI PS
UNIVERSITAS UNAIR SURABAYA YA UNEJ JEMBER UIN MALANG UIN MALANG TA UNY JOGJAKARTA UIN MALANG YA UNESA SURABAYA UN. BRAWIJAYA MALANG UNEJ JEMBER YA UNAIR SURABAYA UNEJ JEMBER
SRONO–Prestasi luar biasa diraih Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Srono. Tidak hanya seluruh siswa kelas XII lulus 100 persen di tahun 2012 ini. Tetapi, juga terjadi peningkatan yang signifikan terkait diterimanya lulusan MAN Srono di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur undangan. Pada tahun 2011 lalu hanya empat siswa yang diterima di PTN melalui jalur undangan. Tapi sejak MAN Srono di bawah bimbingan kepala sekolah Drs. H. Mujikan, MPdI, lulusan yang diterima di PTN melalui jalur undangan meningkat jadi 41 siswa. Sungguh kenaikan yang luar biasa, karena mencapai 10 kali lipat
dibanding tahun lalu. Kesuksesan tersebut tidak lepas dari upaya maksimal semua pihak, terutama para dewan guru. Sejak awal kelas X, MAN Srono sudah memberikan pelayanan khusus untuk bimbingan dan konseling (BK). Terutama kelas XII. Pelayanan BK itu dalam pemilihan program studi lanjutan untuk masuk perguruan tinggi. Langkah itu bertujuan mengarahkan, memberikan penjelasan sekaligus motivasi kepada siswa untuk memilih program studi atau perguruan tinggi mana yang cocok terhadap pengembangan diri siswa. “Dari 159 siswa kelas XII, 41 siswa diterima di PTN melalui jalur undangan. Berarti 26 persen lulusan MAN Srono yang
sudah diterima di PTN,” ungkap Mujikan di ruang kerjanya, kemarin. Awal bulan Oktober hingga April 2012 lalu, pelajaran tambahan berupa bimbingan belajar serta empat kali try out untuk menghadapi Ujian Nasional (Unas) telah membuahkan hasil. Peraih Nilai Ujian Nasional (NUN) tertinggi di MAN Srono adalah 54,30. Mujikan menambahkan, keberhasilan itu juga tidak lepas dari usaha dan doa yang dilaksanakan selama ini. Sebelum melaksanakan Unas, jauhjauh hari sebelumnya siswa kelas XII melaksanakan istighotsah beberapa kali. Bahkan yang terakhir istighotsah yang dilaksanakan di sekolah, juga melibatkan wali murid. (adv/irw)
KEPALA MAN SRONO: Drs. H. Mujikan, SPdI
NAMA SISWA YANG LULUS MELALUI PMDK DK NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
NAMA RUFAIDAH BAIQ ROFIQOH MOH. AFDHOLA AMALI ELLYS WAHYU NINGSIH MOCH. HENDRA LAKSMANA NUR AFIA FARAHITA UMI MAISYAROH LISTIANA EKA P. MAYASARI MOH. ALDITYA PRATAMA M. GUFRON RISA MASRUROH MARIA TRI ANITA
UNIVERSITAS STAIN JEMBER STAIN JEMBER STAIN JEMBER STAIN JEMBER STAIN JEMBER STAIN JEMBER STAIN JEMBER STAIN JEMBER STAIN JEMBER STAIN JEMBER STAIN JEMBER
ISTIMEWA
MEMBACA DOA MASAL: Istighotsah siswa MAN Srono menjelang UNAS di halaman sekolah.
MAN Srono Sediakan Asrama Putri
NAMA SISWA YANG LULUS MELALUI BIDIK DIK MISII NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NAMA Andri Alfian Rohman Anis Lestari Cindy oktarina Deffa Erlian Sari Dina Ridallah Elok Masturoh Husnia Aslina Fitria Anggaini Febriyanti Imroatul Janah Lia Istikhomah Listiana Eka Putri M M Irfan Afandi Maria Tri Anita Nur Afia Farahita Nur Khofifah Yunita Restu Evi Liana Syarifatul Mafifhoh Uci Alful Wahidah
UNIVERSITAS POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER R GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI GERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI POLITEKNIK NEGERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI JEMBER POLITEKNIK NEGERI JEMBER
HARUMKAN SEKOLAH : Siswa MAN Srono berhasil meraih Juara IV Lomba KIR se Jawa Timur.
MADRASAH Aliyah Negeri MADRA (MAN) Srono Sro sebagai salah satu sekolah di d bawah Kementerian prestasi Agama, mengedepankan me akademik dan akhlak mulia. Kedmenjadi salah satu prioritas uanya men pembelajaran. Dengan kata lain, pembelajar MAN Srono membentuk manusia yang cerdas iintelektual dan cerdas spiritual. Hal itu diimplementasikan dalam diim proses pembelajaran dengan jam pemb pembelajaran mata pelajaran umum sama dengan SMA. Sedangkan, pelajaran keagamaan berupa Alquran, keaga hadist, qih, aaqidah, akhlak, bahasa hadist fi fiqih Arab, dan SKI. Boleh dibilang sekolah di MAN Srono sama saja dengan SMA plus. Artinya, ilmu sains dapat, ilmu
agama juga dapat. Sekolah yang berlokasi di Jalan Raya Srono, itu tengah mengembangkan fasilitas gedung sekolah. Ruang pembelajaran juga bisa berfungsi untuk aula. MAN Srono juga dilengkapi laboratorium bahasa dan komputer. Menariknya, siswa MAN Srono bisa menggunakan laboratorium komputer dengan bebas setelah jam pelajaran usai. Kepala MAN Srono, Drs. H. Mujikan, MPdI bertekad mewujudkan MAN Srono lebih berprestasi dan lebih berakhlak mulia. Character building tidak hanya menjadi slogan. Tetapi, benar-benar diterapkan di MAN Srono. Salah satunya, setiap pagi hari sebelum proses belajar-mengajar dimulai, pembacaan ayat suci Alquran dilaksanakan bersama. Salat dhuha juga
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
SITUBONDO
BANYUWANGI
• Rumah Tengah Kota •
• Rumah Rogojampi •
• STNK •
• STNK •
• Mazda 323 ‘87 •
Dijual cpt rumah Jl. Satrian 62 Rogojampi, dpn Kelurahan Satrian Lemahbang. Hrg 250 jt (nego) TP, hub: 082141078882
Hlg SIM C & STNK Nopol P 2728 XN, an. Sulami, Krajan RT0502 Gentengwetan Gtg
Hlg STNK Nopol P 3791 EO, an. B. Titik Saleha, Pesisir Utara RT02/02 Kilensari Panarukan
Dijual Mazda 323 NB th ‘87 hijau siap pakai, harga nego. Hub:081559522110
• Rumah 2 Lantai • Djl rmh 2Lantai Jl. Adi Sucipto LT 1742m2 LB 600m2 Strategis Hub. 08123461944
• Brawijaya Regency • Dijual rumah, cocok untuk toko/usaha, lokasi strategis tengah kota, Jl. dr. Soetomo Banyuwangi minat serius, TP. Hub: 0333 7732234 081336717312 081249965811
• Jl. Basuki Rahmat • Jual LT+700m2, LB +400m2, Jl. Basuki Rahmat. H: 081233229516/081235206129
Djl cpt rumah baru di Perum Brawijaya Regency C-11 Bwi, LT 100/LB36, sdh direnov. Hub. 0817350774, 082132742009
• Elite Sutri Garden • Djl rmh tipe 90 & 140 di perum Elite Sutri Garden, kualitas bgunn sgt bgs, fas kolam renang. Hub: 081249400460 / 7722222
Hlg STNK Nopol P 6806 XF, an. Atmawi, Jl. Riau Gg Intan RT03/03 Lateng, Bwi
Hlg STNK Nopol P 5025 VF, an. Riyai, Wonoasih, Desa Bumi harjo, Glenmore.
BANYUWANGI
Hlg dompet isi STNK P 2772 ZB, KTP, SIM A + C Kartu Jamsostek, Asuransi Equity, ATM Mandiri, an. Benny Siswanto, Jl Ikan Banyar Gg Tenang 80 Kertosari Bwi. Brg siapa yg mnmukan hrp dikmbalikan & dbrikan imbalan.
Sarapan sehat dg Nutrisi utk Anda yg ingin naik/turun berat badan 3-30 Kg dg rasa: coklat, vanilla, bery. Garansi 30 hri uang kembali. Hub: 081336134758
Hlg STNK Nopol P 5808 WU, an. Pasca Oktavi Salasi, Jl. Progo No.26 RT03/02 Singonegaran
BANYUWANGI BANYUWANGI • Ruko Agus Salim • Dibangun/dijual Ruko 2 Lt (tinggal 1 unit) Jl. Agus Salim (blkg Untag) Banyuwangi Hubungi: 081233669969
• Ruko Genteng • Disewakan Ruko baru 2 lt, strategis, Jl. Gajah Mada Genteng, cocok u Bank, show room, dll. H: 081937664688, 03337757000
Diet sehat dg Jus bernutrisi, aman utk Ibu mnyusui, trn 3-6kg, Hub: 085236167944
• Dicari Gudang • Dcr Gudang L 1000 M2 ada PLN, truck bisa masuk, H: 081398980007/081808039007
Dijual Honda Genio tahun 1992 bln 12, biru, harga 62 juta, VR 17 jok kulit, audio. Hubungi: 08123454599 (jam kerja)
• Suzuki Grand Vitara ‘07 •
• Honda CRV ‘08 •
• Mitsubishi Kuda ‘02 •
Dijual Suzuki Grand Vitara tahun 07 JLX silver stone manual, harga 172.5 juta nego, cash/kredit /tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888.
Dijual Honda CRV tahun 08 silver matic 2.4 harga 272 jutanego, cash / kredit/ tukar tambah, hubungi 082142194111 – 081335897888
Dijual Mitsubishi Kuda VB 2W PL MT tahun 2002, hitam silver, harga 89,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Daihatsu Xenia ‘07 •
• Kijang Innova ‘04 •
• Honda Jazz ‘04 •
Dijual Daihatsu Xenia F600 RV tahun 2007 silver metalik, harga 107,5 juta nego, barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Toyota Kijang Innova E XW41 tahun 2004 silver metalik, harga 132,5 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Honda Jazz GD 3 1.5 IDSI MT tahun 2004 hitametalik, harga 119,5 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
• Tanah SHM 439m2 • Djl tanah L 439m2 + bangunan + 300m2 (Lt 2), Jl. Krakatau No. 35 Genteng Kulon, harga 700jt. H: 08122702021, 0811252563
• Tanah SHM 5370m2 •
Djl Ruko + Rumah L 143M2 SHM Lok. Simpang Tiga Parijatah Srono dpn Jln Rya Cck u usha, 0333-8910015-081233807515.
• Tanah SHM 442m2 •
Djl Segera Ruko 2 Lantai cck utk Resto sdh byk pelanggan, bth bana cpt. Hrg Nego. Dijual Tanah kebun sengon lokasi tepi jalan luas 4,5 Hektar. Serius Hub: 082143952200 / Pak Yono 081559584999
• Jus Bernutrisi •
Dijual 5 Kavling strategis, Jln Raya Kalipuro. Hubungi: 081334223999
Dijual tanah SHM L 5370m2, lok tepi Jl raya Ketapang Bwi. Hub: 031-71207267
• Ruko & Tanah •
• Naik/Turun Berat Badan •
• Kavling Strategis •
• Ruko + Rumah •
SITUBONDO
• Honda Genio ‘92 •
Hlg STNK Nopol P 2727 WB, an. Hj. Nunik Nugraheni, MA. Jl. Adi Sucipto 10 RT01/2 Sobo
Hlg STNK Nopol P 6867 XB, an. Suntoyo Effendhy, Jl. Bengawan Lingk. Gentengan RT02/3 Singotrunan
dilaksanakan setiap hari. Sekolah yang meraih prestasi di bidang karya ilmiah remaja tingkat Provinsi Jawa Timur dan Bali, serta juara II lomba catur antar MA se Jawa Timur beberapa waktu lalu, itu menyediakan ma’had atau asrama bagi siswi. Dengan daya tamping 40 orang, diharapkan siswi yang tempat tinggalnya jauh dari MAN Srono, bisa memanfaatkan fasilitas ma’had tersebut. “Tidak semua siswi bisa ditampung, karena akan diseleksi lebih dahulu,” kata Mujikan. Selain tempat tinggal jauh, hanya siswi yang minat yang bisa tinggal di ma’had. Salah satu bentuk kegiatan sore hari adalah pelajaran diniyah, yakni pendalaman tentang ilmu agama berupa qiroatul kutub atau belajar kitab. (adv/irw)
Djl tanah di blkg Perum Graha Family Klatak harga nego. Hub: 085257059545
• 5 Kavling • Jual 5 kavling siap bgn dpn Mayangsari Sukowidi msk 50m Bwi, Hub: 081336926646
• Penggilingan Padi • Djl Pnggilingan Padi (2 SHM) 895m2 + 3965m2 Ds Glagah.TnhSHM452m2KelPenganjuran.RmhSHM 250m2 Kel Penganjuran. hrg nego. H: 085331364555
PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan baris secara resmi di Radar Banyuwangi.
• Nissan Grand Livina ‘10 •
Dijual Nissan Grand Livina SV tahun 2010 abu-abu tua metalik, harga 157,5 juta nego barang istimewa, bisa cash/kredit, hubungi (0333) 631526 – 635176, 0811351148
OPINI
Jumat 25 Mei 2012
41
E-KTP
Perekaman Baru 272 Ribu Jiwa BANYUWANGI - Proses perekaman data kartu penduduk elektronik (e-KTP) hingga kemarin (31/5) baru menembus angka 272.656 jiwa. Angka itu belum mencapai 50 persen dari wajib KTP warga Banyuwangi yang menembus angka 1,5 juta jiwa. Target terakhir perekaman e-KTP pada Oktober mendatang. Sebelum Oktober itu, Pemkab Banyuwangi menargetkan perekaman data e-KTP sudah tuntas. “Kami meminta kecamatan yang hasil perekaman masih rendah untuk kerja lebih keras lagi,” ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Sudjani. Di beberapa kecamatan, pertumbuhan perekaman data e-KTP berlangsung cukup cepat. Sebaliknya, ada pula beberapa kecamatan yang pertumbuhannya sangat lambat. Karena itu, lanjut Sudjani, sisa waktu sekitar lima bulan harus benar-benar dimanfaatkan untuk menyelesaikan pengambilan data e-KTP. Jika ada kendala serius, Sudjani mewanti-wanti pihak kecamatan untuk menyampaikan kepada Dispendukcapil agar segera dicarikan solusinya. Menurut Sudjani, jumlah wajib KTP di Banyuwangi tergolongan besar dibanding beberapa daerah lainnya. Selain wajib KTP besar, Banyuwangi juga memiliki wilayah dengan penyebaran penduduk yang cukup luas. Untuk itu, proses pengambilan dan perekaman data e-KTP tidak bisa dilakukan seperti daerah yang wajib KTP-nya kecil. “Kita harus kerja keras untuk menuntaskan pengambilan data e-KTP itu,” ujar Sudjani. (afi/als)
PANCAROBA
Mark Down Harga dan Korupsi
GALIH COKRO/RaBa
ANGIN KENCANG: Para nelayan yang hendak melaut harus lebih berhati-hati.
Waspadai Puting-Beliung BANYUWANGI – Wilayah Banyuwangi saat ini sedang mengalami transisi dari musim kemarau ke musim penghujan (pancaroba). Namun demikian, hujan lokal dengan intensitas ringan masih berpotensi terjadi pada sore hingga malam hari. Selain itu, berdasarkan pengamatan Badan Meteroelogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, angin puting beliung juga masih berpotensi terjadi. Terutama jika hujan turun pada tengah hari sampai sore hari. “Kami mengimbau masyarakat waspada. Potensi terjadi angin puting beliung lebih terjadi pada daerah pegunungan yang gundul,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Banyuwangi, Atmaji Putro, kemarin (31/5). Atmaji menambahkan, pada pagi sampai siang hari, angin timur bertiup dengan kecepatan enam sampai sepuluh kilometer (km) per jam. Namun di sore hari, kecepatan maksimum angin tersebut bisa mencapai 25 km per jam. Tentu saja hal itu berpengaruh terhadap tinggi gelombang. Dijelaskan, tinggi gelombang di laut selatan Pulau Jawa mencapai 2 sampai 2,5 meter. Sedangkan ombak di Selat Bali yang beberapa hari lalu mencapai 2 meter, kini sudah turun menjadi 1 meter. “Tetapi, gelombang tinggi masih berpeluang terjadi, terutama jika angin kencang bertiup. Untuk itu, mereka yang beraktivitas di laut tetap harus waspada,” pungkasnya. (sgt/als)
MARK UP adalah pidana, nah bagaimana kalau mark down? Suatu hari ketika saya ke bengkel, di satu etalase bengkel ada setumpuk kertas. Ternyata sebuah brosur perumahan di Banyuwangi. Biasa saja, tidak ada yang istimewa. Setelah dicermati, ada satu hal yang menarik, yaitu ada rumah yang ditawarkan seharga Rp 85 juta. Rumah itu dinyatakan akan mendapat subsidi bunga KPR. Sehingga, bunganya hanya 7,25 persen, sangat jauh dari bunga KPR komersial yang di kisaran 12 persen. Bagi yang awam, itu hal yang biasa. Tetapi, bagi yang mengerti, pasti berpendapat bahwa iklan tersebut adalah indikasi awal pelanggaran yang dapat menimbulkan kerugian negara. Kalau benar-benar terjadi transaksi jual-beli, maka akan ada 4 kerugian negara. Pertama, rumah yang mendapat fasilitas likuiditas pembiayaan pembangunan (FLPP) adalah rumah pertama yang dimiliki, bertipe 36, dan harga maksimal Rp 70 juta. Sudah dapat disimpulkan bahwa rumah tersebut sebenarnya tidak berhak mendapat subsidi bunga KPR. Untuk mengelabui pihak bank, kemungkinan mereka mengatur akta jualbeli rumah, seolah-olah harga rumah tersebut di bawah Rp 70 juta. Pihak bank yang hanya melihat legal-formal, tentu meloloskan proses pengajuan KPR tersebut. Bunga KPR bank yang biasanya berkisar 12% terpangkas menjadi 7,25 %, karena sisanya ditanggung pemerintah. Semakin banyak pengembang menjual rumah bertipe tersebut, pasti akan semakin banyak kerugian negara yang timbul. Kedua, berdasar UndangUndang Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, Pasal 85 s.d. 93,
setiap perolehan hak atas tanah dan/atau bangunan (pembeli) akan dikenakan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) sebesar 5 persen dari nilai perolehan objek pajak dikurangi nilai perolehan objek pajak tidak kena pajak sebesar Rp 60 juta. Nilai perolehan objek pajak di sini seharusnya nilai riil, atau bisa juga menggunakan nilai NJOP PBB bila nilai transaksi tidak diketahui atau di bawah nilai NJOP PBB. Masalahnya, kalau nilai transaksi sengaja dikecilkan atau hanya disamakan dengan NJOP PBB, otomatis semakin sedikit uang BPHTB yang masuk ke kas negara. Bahkan, tidak akan ada pemasukan ke kas negara kalau mereka mengatur harga transaksi di bawah Rp 60 juta. Ketiga, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2008 tentang perubahan ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1994 tentang pembayaran pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, Pasal 4, disebutkan bahwa setiap penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/ atau bangunan akan dikenakan tarif sebesar 5%, kecuali atas pengalihan hak atas rumah sederhana dan rumah susun sederhana yang dilakukan wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan sebesar 1% (satu persen) dari jumlah bruto nilai pengalihan. Rumah sederhana yang dimaksud adalah rumah sederhana sehat dan rumah inti tumbuh yang mendapat fasilitas dibebaskan dari pengenaan pajak pertambahan nilai sesuai perundangundangan. Dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 31/PMK.03/2011 tentang pe-
O l e h
K. DINATA * rubahan kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 36/ PMK.03/2007 tentang batasan rumah sederhana, rumah sangat sederhana, rumah susun sederhana, pondok boro, asrama mahasiswa dan pelajar, serta perumahan lainnya, yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan pajak pertambahan nilai, bahwa yang dimaksud rumah sederhana adalah rumah yang pertama dimiliki, bertipe 36, dan harga maksimal Rp 70 juta. Berdasar hal tersebut, seharusnya rumah yang dijual pengembang tadi dikenakan tarif sebesar 5% dari harga jual, karena harga jualnya Rp 85 juta. Namun, apabila harga dalam akta jual beli di bawah Rp 70 juta, tentu pajak yang harus dibayar penjual hanya 1%. Keempat, apabila pengembang perumahan tersebut merupakan pengusaha kena pajak, yaitu pengusaha yang beromzet di atas Rp 600 juta setahun, sesuai Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 68/ PMK.03/2010 tentang batasan pengusaha kecil pajak pertambahan nilai, maka pengusaha tersebut wajib memungut pajak sebesar 10% dari setiap transaksi penjualan rumah tersebut. Apalagi, rumah yang dijual pengembang itu termasuk kategori rumah yang PPN-nya tidak dibebaskan karena harga jualnya lebih dari Rp 70 juta. Tetapi, sekali lagi, bila harga dalam akta jual beli dibuat di bawah Rp 70 juta, tentu PPN sebesar 10% itu akan menguap. Mengecilkan nilai transaksi dalam akta jual beli disinyalir sudah berlangsung lama, dan tidak hanya dilakukan para ok-
num pengembang properti, tapi juga oknum perorangan yang melakukan transaksi jual-beli tanah dan bangunan. Modus yang sering digunakan adalah membuat harga transaksi yang disamakan dengan harga NJOP PBB atau hanya dinaikkan sedikit di atasnya. Padahal, kalau mau jujur, hampir semua NJOP PBB itu jauh di bawah harga pasar yang sesungguhnya. Mungkin pemerintah berpikir kalau seluruh NJOP dinaikkan secara signifikan, semua masyarakat akan merasakan kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang juga signifikan. Ada konsep keadilan dalam aturan yang berlaku sekarang. Sebab, hanya mereka yang menerima keuntungan lebih (penjual dan pembeli) saja yang harus membayar pajak lebih tinggi. Namun, kenyataannya kecurangan seperti ini masih sering terjadi dan sulit terungkap, karena pihak-pihak yang terkait merasa saling diuntungkan. Penjual diuntungkan karena mereka akan lebih murah dalam membayar pajak penghasilan, sedangkan pembeli juga akan membayar BPHTB lebih rendah dari yang seharusnya. Demikian juga dengan notaris/PPAT, mereka tidak akan khawatir kehilangan klien, karena bisa menetapkan biaya yang tentu lebih murah. Apabila kecurangan seperti ini terus dibiarkan, tentu akan menimbulkan kerugian negara yang tidak sedikit. Pendapatan dari sektor pajak penghasilan, penerimaan BPHTB, dan PPN, pasti tidak akan maksimal. Jutaan bahkan miliaran rupiah yang seharusnya menjadi hak negara dan bisa digunakan membiayai pembangunan akan melayang begitu saja. Semestinya pihak-pihak berwenang harus lebih serius mengambil
tindakan demi menyelamatkan keuangan negara. Dalam mengatasi hal ini, pihak pajak (Dispenda dan Direktorat Jenderal Pajak) kejaksaan, dan kepolisian, seharusnya bersinergi dan mengesampingkan ego masing-masing. Sebab, menurut saya yang awam hukum ini, mengecilkan harga transaksi dalam sebuah akta jual-beli termasuk pidana. Dalam Pasal 266 ayat 1 Kitab Undang-Undang Pidana (KUHP) disebutkan bahwa barang siapa menyuruh memasukkan keterangan palsu ke dalam suatu akta otentik mengenai sesuatu hal yang kebenarannya harus dinyatakan akta itu, dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai akta itu seolah-olah keterangannya sesuai dengan kebenaran, diancam, jika pemakaian itu dapat menimbulkan kerugian, dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Selain itu, kecurangan seperti itu seharusnya masuk dalam kategori tindak pidana korupsi sesuai Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Sebab, perbuatan tersebut sudah memenuhi tiga unsur pidana korupsi, yaitu pelanggaran hukum, timbulnya kerugian negara, dan usaha menguntungkan diri sendiri atau orang lain. Kita sering melihat dan mendengar pejabat ditangkap aparat hukum karena terlibat korupsi pengadaan barang dengan modus “mark up” harga pembelian. Tapi, kita belum pernah melihat aparat hukum yang menangkap oknum-oknum yang melakukan ‘’mark down” harga transaksi dalam sebuah akta jual-beli. *) Pemerhati sosial & ekonomi di Banyuwangi.
Geliat Usaha Jagung Rebus Made In Jajag, Kecamatan Gambiran
Bahan dari Petani Lokal, Mampu Penuhi Stok se-Banyuwangi JAJAG – Dusun Yosowinangun, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, lebih dikenal dengan sebutan Klobotan. Julukan tersebut memang tidak lepas dari aktivitas pekerjaan yang digeluti warga setempat. Betapa tidak, mereka sudah puluhan tahun memilih usaha jualan jagung rebus. Hingga kemarin, usaha berjualan jagung rebus tersebut masih tetap eksis. Bahkan, geliat usaha ekonomi rakyat tersebut terus berkembang. Tidak tanggung-tanggung, jagung rebus made in Dusun Klobotan tersebut mampu memasok hampir semua kecamatan di Banyuwangi. Ya, jagung rebus hasil olahan warga tersebut memang dikenal dengan rasanya yang khas. Aroma
harum jagung muda tanpa bahan pengawet mengundang konsumen ketagihan. Karena itu, kini masyarakat dusun tersebut kompak melestarikan usaha yang menjadi komoditas utama perokonomian warga tersebut. Ada sekitar 35 orang yang menggeluti usaha jagung rebus tersebut. Mereka membentuk wadah Kelompok Masyarakat (Pokmas) Pajar, kepanjangan dari pedagang dan penjual Jagung rebus. Mengenai barang baku, mereka sengaja tidak mengambil barang dari pasaran. Mayoritas warga mengambil langsung dari para petani desa setempat. Satu kelompok mempunyai divisi masing-masing. ‘’Bahan-bahan tidak khawatir ke-
habisan, kita langsung dapat dari petani,’’ ujar Sugiono, ketua Pokmas Pajar, di rumahnya kemarin. Menurut dia, setiap orang mampu menghabiskan 250 jagung setiap hari. Tentu, setiap pedagang mempunyai stan area masing-masing. ’’Ada yang di Glenmore, Kalibaru, Genteng, kalau saya di Ketapang,’’ sebutnya. Mengenai laba, Sugiono menjelaskan, hasil yang didapatkan setiap hari 50 banding 50. Meski begitu, laba bersih yang dihasilkan sekitar 30 persen. ‘’Setiap hari kisaran Rp 30 hingga 40 ribu keuntungannya,’’ ujarnya sumringah. Kepala Desa Jajag, Suparno, sangat senang melihat aktivitas warganya itu. Sebab, pelaku usaha tersebut
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu, pihaknya akan terus memberikan semangat agar perekonomian warga terus meningkat. ’’Ini satu-satunya usaha yang ada di Banyuwangi,’’ katanya dengan bangga. Menurut dia, dengan usaha jagung rebus itu, ternyata mempunyai keuntungan ganda. Salah satunya, mereka ada yang memilih beternak sapi. ‘’Dari pada dibuang, warga sini memanfaatkan Kulit jagung untuk diberikan hewan piaraan,’’ ujarnya. Karena itu, kata dia, desanya disebut-sebut sebagai sentra jagung rebus di Banyuwangi. ‘’Saking banyaknya yang jualan jagung rebus, satu dusun ini saja sering disebut sentra jagung rebus,’’ katanya. (ton/als)
BERDAYA: Kepala Desa Jajag, Suparno (kiri), menunjukkan jagung rebus usai diolah di Dusun Yosowinangun, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, kemarin.
42
Jumat 1 Juni 2012
PENCAK SILAT
Dukung Kejuaraan Internasional BANYUWANGI - Wacana menggelar kejuaraan pencak silat yang ditelurkan dewan penasehat IPSI Banyuwangi, Asma’i Hadi, mendapat dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya dari petinggi Pengkab IPSI Banyuwangi. Sekretaris IPSI, Mukayin, mengatakan ide tersebut patut didukung semua pihak. Sebab, kejuaraan internasional bisa membuat atlet pencak silat Banyuwangi tertantang untuk lebih giat lagi berlatih. “Itu gagasan dan ide menarik,” kata Mukayin. Mukayin menjelaskan, pada dasarnya prestasi atlet silat Banyuwangi saat ini cukup statis. Maka, dengan kejuaraan pencak silat tingkat internasional itu, diharapkan bisa menjadi batu loncatan untuk meraih prestasi lebih tinggi. Selain itu, kata Mukayin, even tersebut bisa menjadi momen untuk pembibitan dan pengembalian prestasi cabang pencak silat. Meski demikian, IPSI masih melakukan kajian atas munculnya wacana tersebut. Terutama menyangkut venue dan biaya pelaksanaan. “Saat ini kita tengah mengkaji gagasan kejuaraan internasional tersebut,” pungkasnya. (nic/als)
KONI
GALIH COKRO/RaBa
DALAM PROSES: Para pekerja tengah menyelesaikan renovasi kantor KONI Banyuwangi kemarin.
Kantor Baru Mulai Direhab BANYUWANGI – Keinginan pengurus KONI Banyuwangi memiliki kantor sekretariat yang memadai bakal segera terkabul. Tanah dan bangunan milik Pemkab Banyuwangi yang ada di Jalan Penataran Banyuwangi kini menjadi kantor baru induk semang cabang olahraga di Banyuwangi. Saat ini, bekas kantor UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Banyuwangi itu sedang dalam tahap rehab. Dijadwalkan, paling lambat akhir tahun ini, gedung tersebut sudah bisa digunakan. Menggunakan dana dari APBD Banyuwangi proses pembangunan akan menyangkut masalah fisik. Beberapa bagian bangunan yang rusak dan kelengkapannya seperti meja serta kursi kini dalam proses pembangunan dan penataan. Sekretaris KONI, Budianto, mengatakan gedung tersebut diharapkan bisa menjadi tempat representatif bagi kegiatan KONI Banyuwangi. Sekaligus keberadaannya dapat menggantikan kantor KONI lama yang selama ini ini numpang di Gedung Gesibu Blambangan. “Kantor baru nanti lebih luas dan memadai,” katanya. Dibilang memadai, karena di kantor ini memiliki sejumlah ruangan berukuran cukup besar. Untuk pertemuan dengan pengurus cabor yang ada di Banyuwangi, menurut Budianto, bangunan ini diperkirakan cukup memadai. Apalagi, lokasinya yang strategis diharapkan bisa menopang kegiatan olahraga di Banyuwangi. “Semoga saja proses rehab ini tidak menemui kendala berarti. Sehingga, tahun depan pengurus KONI sudah bisa memakai kantor baru ini. (nic/als)
Pemain Minta Hearing
BANYUWANGI – Keinginan pemain Persewangi menyeret masalah gaji dan kontrak yang belum dibayar manajemen Persewangi ke kursi legislatif rupanya bukan isapan jempol. Kemarin, para pemain mengirim surat berisi permohonan hearing ke anggota DPRD Banyuwangi. Surat yang berisi permohonan mediasi antara DPRD dengan Persewangi beserta para pemain itu dijadwalkan digelar 4 Juni mendatang. Dalam surat tertanggal 31 Mei tersebut, pemain menuturkan keluh kesah yang dialami selama membela Persewangi. Persoalan yang dihadapi tim, seperti tertunggaknya gaji hingga masalah kontrak yang belum dibayar, juga dituangkan dalam surat tersebut. Mereka berharap upaya mediasi ini dapat membuat manajemen memenuhi hak para pemain. Tuntutan hearing ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan wakil Bupati Yusuf Widyatmoko Selasa (29/5) lalu. Dalam pertemuan tersebut, sepuluh pemain asli Banyuwangi mencurahkan segala uneg-unegnya. Termasuk persoalan gaji dan kontrak yang hingga kini belum dibayar. Mereka beralasan, belum dibayarnya gaji dan kontrak berdampak multi dimensi bagi pemain. Ekonomi rumah tangga menjadi terganggu. Beban hidup menjadi lebih
BELUM DIBAYAR: Legiun asing Persewangi asal Brazil, Victor da Silva, dihadang pemain Persbul Buol dalam kompetisi Divisi Utama PSSI di Stadion Diponegoro.
ALI SODIQIN/RaBa
berat akibat tidak adanya pemasukan. Wabup Yusuf Widyatmoko cukup apresiatif dengan kondisi yang dialami pemain. Dalam pertemuan tersebut, dia menjelaskan masalah ini harus segera diselesaikan dan dicarikan solusinya. Tujuannya agar pemain mendapatkan hak sesuai kewajiban yang telah dijalaninya. “Silakan bila pemain mau minta hearing dan menuntut haknya,” katanya.
Hal yang sama juga ditegaskan bendahara KONI Banyuwangi, Julisetyo Puji Rahayu. Dia berharap, elemen yang ada di DPRD bisa peka dengan kondisi yang dialami pemain. Dia pun meminta agar pertemuan yang diminta pemain Persewangi nanti bisa dihadiri oleh lintas komisi yang ada di DPRD. “Jika perlu semua unsur di DPRD hadir,” tegasnya. Hal senada juga diungkapkan
Forum Klub Dukung Pemain SEMENTARA itu, desakan pemain Persewangi terhadap manajemen agar membayar gaji dan kontrak mereka menuai banyak dukungan banyak pihak. Salah satunya disuarakan forum klub sepak bola Banyuwangi. Forum yang lahir di Genteng itu meminta agar pemain mendapat hak seperti apa yang telah disepakati antara pemain dan pihak manajemen sebelum kompetisi dilangsungkan. Suara dukungan itu disam-
paikan Mohamad Iqbal kemarin. Ketua forum klub sepak bola Banyuwangi itu mendukung penuh perjuangan pemain dalam meminta hak mereka yang belum dipenuhi manajemen. “Mereka sudah berlaku profesional, dan klub pun harus juga profesional,” ujarnya. Iqbal menegaskan, pihaknya siap memberi back up penuh atas perjuangan para pemain. Pria berambut gondrong itu juga siap mengawal upaya hea-
ring hingga pelaksanaan hasil pertemuan yang akan dijadwalkan melibatkan KONI, PSSI, Persewangi, dan Dinas Pemuda dan Olahraga tersebut. Menurut Iqbal, klausul kontrak pemain memang sangat penting. Sebab, di sana menjadi sandaran bagi pemain untuk menentukan nilai haknya. Itu pula yang harus menjadi bahan kajian untuk menentukan solusi dalam memenuhi hak pemain. (nic/als)
sekretaris KONI, Budianto. Bahkan, Budianto menyarankan agar pemain menempuh
jalur hukum jika upaya mediasi dengan pemkab maupun DPRD gagal.(nic/als)
Jumat 1 Juni 2012
BERITA UTAMA
43
HALAMAN SAMBUNGAN
Naik Level Siaga Sejak 18 Desember ■ IJEN... Sambungan dari Hal 33
Masih menurut Sunandar, melalui Surat Edaran (SE) Bernomor SE.290/BBKSDA.JAT-5/ 2012, Sunandar menyebut KWA Kawah Ijen dibuka secara terbatas setelah status Gunung Ijen turun dari siaga menjadi waspada. “Wisata kawah Ijen dibuka lagi mulai 1 Juni 2012 (hari ini),” tandasnya. Maksud TWA Kawah Ijen di-
buka secara terbatas adalah kegiatan pariwisata alam hanya dapat dilakukan sampai radius satu kilometer (km) dari kawah, atau maksimal sampai Pondok Bunder. “Dari Pondok Bunder tidak boleh naik lagi,” ungkapnya. Ada beberapa alasan KWA Kawah Ijen dibuka lagi, di antaranya melihat kegiatan wisatawan, penambang, dan mendukung pariwisata nasional. “Untuk menjaga keamanan dan keselamatan, maka dibuka seca-
ra terbatas,” cetus Sunandar. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Suprayogi, mengaku senang karena TWA Kawah Ijen dibuka kembali. “Saya belum dapat tembusan. Kalau memang benar (TWA Kawah Ijen dibuka), kami menyambut gembira,” kata Suprayogi. Bagi Kabupaten Banyuwangi, jelas dia, kawah Ijen merupakan salah satu potensi yang sangat tinggi di bidang pariwisa-
ta. Bahkan, Ijen termasuk salah satu segitiga berlian yang menjadi primadona pariwisata Banyuwangi. “Segitiga berlian itu adalah kawah Ijen, Plengkung, dan Sukamade,” sebutnya. Minat wisatawan domestik dan mancanegara ke kawah Ijen, lanjut dia, sangat tinggi. Tetapi, karena Gunung Ijen berstatus siaga, maka kegiatan wisata dan penambangan ditutup sementara. “Kami bersyukur sekali kalau mulai be-
sok (hari ini) sudah dibuka lagi untuk umum,” ujar pejabat yang akrab dipanggil Yogi itu. Pemkab Banyuwangi, masih kata dia, sangat memperhatikan potensi di KWA Kawah Ijen. Sarana infrastruktur, terutama jalan menuju kawah Ijen, akan diperbaiki. “Karena terbatasnya anggaran dalam APBD, perbaikan jalan tersebut akan dilakukan secara bertahap,” ujarnya. Sebelumnya diberitakan, sejak 18 Desember tahun lalu
status Gunung Ijen dinaikkan dari waspada (level II) menjadi siaga (level III). Akhir Januari sampai awal Februari 2012, aktivitas gunung api aktif tersebut menurun, sehingga 8 Februari statusnya diturunkan dari siaga menjadi waspada. Awal Maret, aktivitas Gunung Ijen kembali meningkat. Akibatnya, pada tanggal 12 Maret statusnya kembali dinaikkan menjadi siaga. KiniPusatVulkanologidanMitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ban-
dung menurunkan status Gunung Ijen. Penurunan status dari siaga (level III) menjadi waspada (level III) itu dilakukan karena temperatur kawah gunung dengan ketinggian 2,386 meter dari permukaan laut (dpl) tersebut turun. Alasan lain, sebulan terakhir intensitas kegempaan vulkanik, baik gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal, maupun tremor vulkanik, di gunung yang berlokasi di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso itu juga menurun. (abi/c1/aif)
Sempat Menginap di Hotel Menggosok Giok agar Gemilang
■ DIPUKUL...
Sambungan dari Hal 33
Awalnya, ketiga tersangka membunuh korban di dalam rumah dengan cara memukul, menyekap, menjerat, lalu menggantung korban menggunakan tampar. Hal itu tergambar jelas dalam rekonstruksi (reka ulang) yang dilakukan aparat Polsek Genteng mulai pukul 09.30 sampai 11.30, kemarin. Reka ulang itu berlangsung di rumah korban di Dusun Pandan, Desa Kembiritan. Sebelum beraksi, ketiga tersangka (Dimas, Bayu, dan Yazid) lebih dulu cangkrukan di tepi jalan, tepatnya di Jalan Makmur, Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon. Di tempat itu mereka curhat karena sama-sama kesal dan sakit hati atas ulah korban. Kemudian, ketiganya menyusun rencana jahat. Sekitar pukul 17.30, Bayu meminjam sepeda motor Jupiter milik rekannya yang sore itu ikut cangkrukan, yaitu Rahman Aldi. Begitu diperbolehkan, Yazid langsung menaiki kendaraan tersebut bersama Bayu menuju arah selatan. Keduanya berhenti di depan sebuah studio foto, tepatnya
di utara jalan raya Gajah Mada, Kecamatan Genteng. Di tempat itu, Bayu turun dan duduk-duduk di depan studio foto, sedangkan Yazid kembali lagi ke tempat cangkrukan menyusul Dimas. Nah, tak lama kemudian, keduanya menyusul Bayu. Begitu bertemu, giliran Dimas yang berposisi sebagai pengemudi. Yazid dibonceng di tengah dan Bayu paling belakang. Ketiganya meluncur menuju arah timur, tepatnya ke rumah korban untuk menjalankan rencana. Begitu sampai di depan rumah korban, Bayu mengetuk pintu gerbang, lalu masuk ke dalam menemui juragannya (Yeni). Kedatangan Bayu tak lain untuk menagih gajinya sebagai kernet yang belum dibayar selama tiga hari. Dimas membeli rokok di sebuah warung di utara jalan raya, depan rumah korban. Yazid menunggu di depan gerbang. Tak lama kemudian, keduanya menyusul masuk ke dalam. Ketiganya bertemu Yeni di ruang tamu. Dari sinilah rencana jahat itu dilaksanakan. Bayu berpura-pura menaruh tas kresek ke dapur. Tak lama kemudian, dia balik ke ruang tamu dan langsung memukul leher
Yeni dari belakang. Kontan bos kerupuk tersebut tersungkur. Begitu tersungkur, tubuh perempuan berusia 57 tahun itu langsung diseret ke dalam sebuah kamar oleh mereka. Di dalam kamar dan dalam posisi tengkurap, leher korban dicekik Bayu. Yazid bertugas menindih punggung korban dan Dimas memegangi kaki korban. Nah, ketika melakukan eksekusi, mendadak ketiganya dikejutkan teriakan Sherly dari ruang tamu. Melihat gadis tersebut berteriak, Yazid langsung keluar mengejar. Sampai di dapur, Yazid memukul kepala Sherly hingga tersungkur. Begitu tubuh perempuan tersebut tak berdaya, oleh Yazid dan Dimas langsung diseret ke gudang kerupuk. Selanjutnya, Dimas balik lagi ke kamar membantu Bayu menghabisi nyawa Yeni. Yazid, oleh Dimas disuruh pulang dulu. Dia khawatir pemilik motor curiga karena tak kunjung kembali. Lantaran belum mati, Bayu berdiri dan mengambil cobek batu di dapur, kemudian memukulkan cobek itu ke kepala Yeni. Saking kerasnya pukulan, benda itu pecah menjadi empat bagian.
Begitu Yeni sudah lemas tak berdaya, tubuhnya diseret ke gudang kerupuk. Di tempat itu, tubuh Yeni dan Sherly langsung digantung. Saat digantung, kedua korban masih belum meninggal. Setelah menggantung tubuh korban, Dimas dan Bayu balik lagi ke kamar mengambil BPKB mobil pikap bernopol P 8006 VO, tiga buah HP, dan uang Rp 21 juta. Namun, keduanya bilang ke Yazid hanya mengambil Rp 10 juta. Usai mengambil barang-barang tersebut, keduanya meninggalkan TKP dan membawa mobil pikap milik korban. Mobil itu langsung ditunggangi menuju arah Genteng, tepatnya ke pos kamling Jalan Makmur, tempat awal mereka cangkrukan. Begitu sampai di Jalan Makmur, Bayu dan Dimas bertemu Yazid dan rekan-rekannya yang lain. Selanjutnya, mereka makanmakan sampai puas. Setelah itu, ketiga tersangka bersama dua rekannya meluncur ke lokalisasi Sumberloh, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh. Keesokan paginya (22/05), ketiga tersangka yang sempat menginap di sebuah hotel di Genteng itu langsung kabur ke Probolinggo lalu ke Malang. (azi/c1/aif)
Dimas Pernah Jadi Sopir Yeni ■ NABRAK... Sambungan dari Hal 33
Sementara itu, jalannya rekonstruksi kemarin disaksikan ratusan warga. Mereka ingin melihat langsung bagaimana cara tersangka yang masih muda-muda itu menghabisi nyawa ibu dan anak. Praktis, Jalan Makmur, Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, dipadati warga. Meski siang itu sempat diguyur hujan, warga tak beranjak dari tempatnya. Seperti pernah diberitakan, kerja keras polisi mengungkap tragedi pembunuhan
ibu dan anak di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Selasa lalu (22/5) membuahkan hasil. Petugas reserse kriminal Polsek Genteng berhasil membekuk pelaku pembunuhan dengan korban Jane Ariswati alias Yeni, 57, dan anaknya, Sherly Kurniawati, 18, di sebuah hotel di Jalan Subak, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelakunya adalah Dimas, 20, dan Bayu, 20, warga Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Keduanya pernah bekerja kepada Yeni yang juga juragan kerupuk tersebut. Dimas pernah
menjadi sopir pengantar kerupuk, sedangkan Bayu merupakan kernet. Satu lagi pelaku bernama Yazid, warga Sawahan, Genteng Kulon, juga berhasil dibekuk. Tangal 24 Mei lau, tubuh Yeni dan Sherly, ditemukan tidak bernyawa di gudang rumahnya di Dusun Pandan, Desa Kembiritan. Saat ditemukan, ibu dan anak perempuan tersebut tewas dengan kondisi tubuh menggantung. Tali tampar warna biru menjerat leher kedua korban. Selain itu, kedua kaki dan tangan Sherly terikat tali rafia. Mulut gadis tersebut juga dijerat tali. (azi/c1/aif)
Butuh Sosok Berjiwa Entrepreneur ■ JADIKAN... Sambungan dari Hal 33
Bahkan, lanjut Huda, dalam survei sebuah lembaga internasional yang dilakukan setiap tahun, tercatat bahwa negara nomor satu yang menerapkan nilai-nilai Islam justru New Zealand. “Sedang Indonesia nomor seratus sekian,” tuturnya. Dibanding negara tetangga, se-
perti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, Indonesia jauh tertinggal. Padahal di sisi lain, kekayaan alam Indonesia sangat besar dibanding ketiga negara tetangga tersebut. “Mengapa Indonesia sekarang terpuruk? Jawabannya adalah faktor kepemimpinan,” tandasnya. Saat ini, lanjut Huda, Indonesia sangat membutuhkan pemimpin yang memiliki nilai-nilai aga-
ma, seperti kejujuran, ulet, pantang menyerah, dan terus bekerja memajukan Indonesia. “Indonesia butuh pemimpin yang punya jiwa spiritual,” tandasnya. Selain butuh pemimpin yang memiliki jiwa spiritual, Indonesia juga membutuhkan sosok pemimpin berkepribadian entrepreneur untuk mengejar ketertinggalan dengan negara lain. Sebab, dengan hadirnya para
pemimpin yang memiliki jiwa spiritual dan berkepribadian entrepreneur, Indonesia memiliki harapan maju. “Pemimpin yang seperti itu, lautan luas kusebrangi, gunung tinggi kan kudaki,” ujarnya mengutip sebuah syair lagu dangdut yang dipopulerkan Ona Sutra. “Jadi apa pun masalahnya, apa pun tantangannya, dia tidak akan menyerah,” tandasnya. (azi/c1/aif)
Regulasi hanya Sampai Agen ■ BELUM... Sambungan dari Hal 33
Perpres itu hanya mengatur penyediaan, pendistribusian, dan penetapan harga tabung gas elpiji 3 kg. Dalam Perpres 104 Tahun 2007 disebutkan, penyediaan dan distribusi tabung gas elpiji 3 kg hanya diperuntukkan rumah tangga dan usaha mikro. “Yang
memiliki hak mengonsumsi gas elpiji 3 kg hanya keluarga sejahtera C1,” ungkap Herdi. Oleh karena itu, selain keluarga sejahtera C1 tidak berhak menggunakan elpiji 3 kg. Lantaran belum ada payung hukum yang mengatur, Pertamina hanya berwenang mengendalikan penjualan. Pengendalian dilakukan agar pendistribusian elpiji bersubsidi
3 kg benar-benar tepat sasaran. Berdasar data konversi minyak tanah ke elpiji, warga Banyuwangi yang berhak mengonsumsi elpiji bersubsidi hanya sekitar 420 ribu kepala keluarga (KK). “Sekali lagi, restoran dan pedagang besar tidak berhak menggunakan elpiji bersubsidi,” ujar Herdi. Pemkab Banyuwangi juga tidak bisa berbuat banyak da-
lam menyelesaikan persoalan elpiji yang tidak tepat sasaran. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Hary Cahyo Purnomo mengatakan, pihaknya hanya bisa me-warning agen agar menertibkan penjualan gas bersubsidi itu. Sebab, regulasi pendistribusian gas bersubsidi hanya sampai tingkat agen. (afi/c1/aif)
Bawa Pulang Piala Wali Kota Malang ■ JELANG... Sambungan dari Hal 33
“Saya sendiri sudah mulai bermain drum band saat masih bersekolah di TK Model,” tutur bocah yang karib disapa Fia tersebut. Pernyataan Fia diamini dua rekannya yang bertugas sebagai mayoret. Mereka adalah Fitri Thalia Maharani Sembiring, 10, dan Sakina Mawardani, 11. Maharani yang oleh rekan-rekan sekolahnya lebih dikenal dengan nama Rani itu mengatakan, meskipun harus berlatih berjam-jam, dia dan rekan-rekannya sangat antusias. Menurut Rani, orang tuanya tidak pernah komplain saat dirinya latihan drum band di sekolah. Sebaliknya, mereka malah mendukung kegiatan positif putri kesayangannya itu. “Daripada saya menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat,” tuturnya. Menurut Sasa, berlatih keras sangat diperlukan dalam mengembangkan bakat. Tak heran, dia selalu antusias melahap
materi latihan dari sang pelatih. “Saya baru berlatih drum band saat kelas II SD. Makanya, saya selalu berlatih keras untuk mengejar ketertinggalan dibanding teman-teman,” paparnya. Nah, kerja keras para personel The Usingers tersebut benar-benar membuahkan hasil manis. Terbukti, dalam KDS Display and Plays Competition yang digelar untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Malang pada tanggal 25 sampai 27 Mei lalu, grup drum band yang satu ini berhasil keluar sebagai juara umum klasemen SD Brass se-Jatim. Brass adalah drum band yang menggunakan alat tiup, seperti terompet, melo, dan trombon. Bahkan, di kategori display (unjuk gelar), The Usinger menyapu bersih semua peringkat pertama, di antaranya the best marcing and maneuvering; kostum; analisis musik perkusi, gitapati (filed commander); dan mayoret (drum major). Gelar the best lain adalah display and showmanship; analisis musik tiup; color
guard (bendera); dan general effect display. “Pada lomba playpass (kirab), kita hanya kalah kostum. Selebihnya, kita raih semua the best,” ungkap pelatih The Usingers, Dofir. Dofir merinci, grup drum band binaannya meraih juara I playpass klasemen brass, dan berhak membawa pulang piala bergilir Playpass Wali Kota Malang. “Pada kejuaraan yang sama, kami juga Juara I Display dan berhak meraih piala bergilir Wali Kota Malang,” katanya bangga. Masih menurut Dofir, berlatih keras merupakan salah satu kunci utama keberhasilan The Usingers. “Peralatan yang kami miliki juga layak digunakan dalam lomba tingkat nasional,” paparnya. Sementara itu, Kepala SD Model Banyuwangi, Suhernik, berpesan agar semua pihak tidak puas dengan keberhasilan tersebut. Perlu usaha keras untuk meningkatkan prestasi yang telah diraih. “Keberhasilan ini akan kita evaluasi. Bagian apa yang butuh perbaikan, akan kita perbaiki,” janjinya. (c1/aif)
■ BATU... Sambungan dari Hal 33
Saling klaim boleh saja, bahkan itu penting, tapi jangan larut dalam klaim-klaim sesuatu yang tidak begitu penting dong. Lulus itu penting, tapi yang lebih penting adalah kehidupan setelah lulus. Menjadi yang terbaik juga penting, tapi yang lebih penting adalah kehidupan setelah menjadi yang terbaik. Percuma dong jika saat ini menjadi yang terbaik, tapi ujung-ujungnya hanya nganggur doang. Kenapa tidak ada sekolah yang klaim paling jujur unas dan siswanya tidak ada yang mencontek. Saya rasa tidak akan ada yang berani. Atau klaim bahwa semua alumninya mapan: misalnya 3245 alumni menjadi petani mapan, 327 menjadi juragan jengkol, 449 menjadi agen tasemak, 219 menjadi eksporter kepong (pupuk kompos), 114 menjadi produsen pacul, 304 menjadi juragan kerupuk, 50 menjadi pelawak, 578 juragan sego tempong, 1213 menjadi perajin gemparan dan kelompen. Mapan bukan berarti harus menjadi PNS, pejabat, atau hijrah dari desa ke kota. Seorang teman berkebangsaan Jepang, Akutagawa, mengatakan bahwa sekolahnya di Jepang selalu mendata semua alumni; di mana dan kerja apa mereka. Data itu selalu di-update tiap tahun. Jika ada yang belum bekerja, paguyuban alumni diminta mengusahakan pekerjaan untuk mereka sesuai kemampuan; bisa di perkantoran, industri, pertanian, maupun home industry assembling. Nah, apakah ada sekolah di negeri kita, di daerah kita, yang seperti itu; yang bertanggung jawab atas alumninya. Yang ada adalah saling klaim nilai kuantitas, bukan kualitas lulusan. Luputnya, banyak di antara kita yang menyangka inilah sekolah terbaik. Sekolah berstandar desa dan berstandar internasional tidaklah begitu penting, yang terpenting adalah kualitas lulusan dalam kehidupan nyata di masyarakat nanti. Ingat, perjalanan belum selesai, jangan mandek dan pongah sampai di sini karena merasa nilai sudah tinggi. “Revolusimu” belum selesai, karena “jembatan emas” ibu pertiwi masih menunggu di seberang sana. Idealnya, sekolah tidak hanya bertanggung jawab terhadap kelulusan semata, tapi juga bertanggung jawab atas kehidupan mereka di ma-
syarakat setelah lulus; bekerja di mana, menjadi apa, dan gajinya berapa. Ibarat pabrik pacul, perusahaan tetap bertanggung jawab atas pendistribusian pacul hingga konsumen; masyarakat tertarik ataukah tidak, berapa harganya, dan apa saja komplainnya. Bahkan, perusahaan wajib meneliti seberapa lama daya guna pacul tersebut di tangan konsumen. Jika pacul itu tidak diminati masyarakat karena modelnya gak karu-karuan dan kualitasnya modal-madul, berarti perusahaan gagal. Pun demikian dengan sekolah, jika alumninya tidak diminati masyarakat dengan berbagai alasan, berarti sekolah telah gagal mencetak sumber daya yang bernilai. Jangan menyamakan siswa yang lulus seperti burung yang terbang dari sangkar; sekali terbang bukan urusan kita lagi. Itu lembaga pendidikan model Barat, model Timur berbeda dong. Tujuan sekolah adalah “menggosok giok agar gilanggemilang dan mengubah batu menjadi permata”. Berat dan sulit memang, tapi itulah tujuan pendidikan, sehingga tidak heran jika guru di negeri ini disejajarkan dengan pahlawan. Sebab, tugas dan tanggung jawabnya sangat berat. Pendidikan Timur bergaya pesantren, bukan bergaya koboi. Tolok ukur keberhasilan pendidikan bukanlah seberapa tinggi dan pandai ilmu yang dimiliki, melainkan jadi apakah setelah keluar dari pesantren; apakah jadi orang alim, ulama, kiai, ulil amri, ataukah jadi maling. Itulah tolok ukur keberhasilan pesantren dalam mendidik para santri, bukan nilai saat lulus. Apalagi, dunia pesantren memang tidak mengenal nilai kelulusan, karena bukan itu esensi yang terpenting dalam pendidikan. Nah, ini minggu adalah hari yang paling mumet bagi ketiga siswa yang tidak lulus. Lulus penting, tapi lulus saja belum cukup. Lulus dengan nilai selangit juga bagus, tapi itu belum mampu membawa kita sampai kepada tujuan. Karena hidup tidak sebatas itung-itungan akademik, tidak hanya hitam di atas putih, pun tidak hanya urusan kertas. Tujuan Ki Hadjar Dewantara mendirikan lembaga pendidikan di Indonesia tentu tidak untuk ngurusi nilai rapor dan ijazah semata bukan? Apalagi, penelitian menyebutkan, EQ (emotional quotient) berperan besar dalam menentukan kesuksesan seseorang dibanding IQ (intelligence quotient). Nah, seharusnya sekolah lebih mendidik dan melatih EQ bukan? (mh.qowim@yahoo.co.id)
Dibeli dengan Harga Rp 5,1 Juta ■ PENAMBANG... Sambungan dari Hal 33
Sebelum ditangkap, dia baru mengambil SS di sekitar Gunung Kumitir. “Kita tangkap di tengah jalan raya saat naik motor dari arah Gunung Kumitir menuju Kalibaru,” ungkapnya. Ketika ditanya, KTN mengelak membawa SS. Tetapi setelah digeledah, dia tidak bisa berkutik karena ditemukan lima bungkus plastik SS seberat 3,44 gram. “Dari lima bungkus itu, tiga bungkus ada di saku jaket, dan dua bungkus
lainnya disimpan di saku celana,” beber Watiyo. Di hadapan polisi, KTN mengaku hanya diminta mengambilkan barang. Semua SS itu sebenarnya milik Mita, salah satu kenalannya di Glenmore. “Barang itu dari Dhani. Saya ketemu di Gunung Kumitir,” cetusnya. Dalam keterangannya, KTN mengaku bahwa SS seberat 3,44 gram itu dibeli seharga Rp 5,1 juta. Uang yang digunakan membeli adalah uang Mita. “Saat diminta membeli sabu ini, saya tidak dibayar Mita,”
akunya. KTN hanya mengaku diberi satu bungkus plastik SS sebagai upah. Tetapi, dirinya juga ngentit satu bungkus lagi. “Dua bungkus plastik di celana itu milik saya sebagai upah,” dalihnya. Selama tiga bulan, dia mengaku tiga kali diminta Mita mengambilkan barang haram tersebut. Sejak tiga bulan itu pula dirinya menggunakan kristal putih tersebut. “Saya biasanya diminta menemani Mita pakai sabu, tapi juga pernah sendirian,” akunya polos. (abi/c1/aif)
BADAN TERASA SEGAR BATUK BERKURANG LENDIR PUN HILANG BERKAT SUSU KAMBING MILKUMA SAAT ini, susu yang banyak dikenal dan beredar di masyarakat kita adalah susu sapi. Tapi ternyata, berbagai penelitian menyebutkan, dibandingkan dengan susu sapi, sesungguhnya susu kambing memiliki kandungan gizi yang lebih unggul, baik dari segi protein, energi, maupun lemak yang mendekati air susu ibu (ASI). Sayangnya, belum banyak masyarakat yang mengetahui manfaat susu kambing milkuma. Selain jarang menimbulkan alergi, susu kambing milkuma pun merupakan sumber Riboflavin, vitamin B yang penting untuk produksi energi. Riboflavin (vitamin B2) memainkan sedikitnya dua peran penting dalam produksi energi tubuh. Satu gelas susu kambing milkuma memasok 20,0% dari nilai harian Riboflavin. Manfaat susu kambing ini kini bisa diperoleh dalam Milkuma, minuman serbuk susu kambing yang diproses secara alami, tanpa pemanis buatan dan bahan pengawet. Bahan dasarnya adalah susu kambing peranakan ettawa segar dan Gula Aren. Siti Nuriah yang berusia 37 thn atau yang familiar di panggil Ibu Nur adalah salah seorang yang kini memilih Milkuma untuk mengatasi keluhan kesehatan yang sering dialaminya selama 1 tahun terakir ini. Ia menuturkan, batuk dan asma ini, sangat mengganggu aktifitasnya sebagai seorang petani, “Sebelumnya saya sering kali ke dokter. Tapi sekarang, saya minum Milkuma. Sudah 6 bulan saya minum dengan rutin, badan sekarang terasa lebih segar, batuk berkurang, lendir hilang.” Terang ibu 3 orang anak tersebut.
Warga Nganggring, Giri Kerto Turi, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut tak segansegan membagi pengalaman sehatnya dengan orang lain, “Mari kita sehat bersama Milkuma.” Ajaknya. Tanpa kita sadari, semakin tingginya usia seseorang, imunitas tubuh pun menjadi berkurang sehingga rentan terserang penyakit. Oleh karenanya, mulailah dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik, salah satunya adalah minum susu Milkuma 2 gelas sehari. Milkuma bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh. Fluorine yang terdapat dalam susu kambing milkuma bermanfaat sebagai antiseptik alami dan dapat membantu menekan pembiakan bakteri di dalam tubuh serta membantu pencernaan dan tidak menimbulkan dampak diare pada orang yang mengkonsumsinya. Selain diproses secara alami, pakan ternak yang diberikan pun organik, sehingga menghasilkan susu yang lebih sehat dan bermanfaat bagi kesehatan. Ditambah dengan kandungan Gula Aren bermutu tinggi sebagai pemanisnya, menjadikan Milkuma sebagai pilihan bijak untuk kesehatan. Milkuma sangat baik buat perokok, baik perokok aktif maupun pasif. Dapatkan informasi lengkap tentang Milkuma di www.milkuma.com. Saat ini Anda bisa mendapatkan Milkuma di Apotek2 juga Toko Obat terdekat dikota anda, atau hubungi, Jatim; 082120862055. Banyuwangi: 082141345607, Bangkalan: 085322748548, Sumenep: 082120862055, Situbondo : 082120862055. Depkes RI No. PIRT. 6.09.3328.01.395.
44
Jumat 1 Juni 2012
Ditabrak Motor, Pingsan
Wahana Tata Negara
BERJAYA DI BIDANG ANGKUTAN Bupati Situbondo, H. Dadang Wigiarto, baru-baru ini menerima penghargaan Wahana Tata Negara (WTN) angkutan tahun 2011 dari Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono (SBY). PENGHARGAAN yang diberikan kepada Bupati Situbondo itu berupa plakat dan sertifikat yang diserahkan Menteri Perhubungan, EE Mangindaan. Keberhasilan tersebut tak lepas dari kinerja sistem transportasi di Kota Santri yang dinilai baik. “Penghargaan ini berkat kerja keras semua pihak. Terutama kesadaran pengguna angkutan umum di jalan raya. Sebab, meski sistem sudah baik, namun jika tidak mendapat dukungan dari masyarakat, tentu tidak akan berjalan dengan baik,” ungkap Bupati Dadang. Karena itu, kata Dadang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat pengguna jalan dan transportasi.
“Utamanya jajaran kepolisian Polres Situbondo serta Dinas Perhubungan yang berperan aktif dalam upaya menata transportasi publik dengan baik,” terang Dadang. Ke depan, imbuhnya, jika penataan sarana transportasi semakin baik, maka nilai yang akan didapat Situbondo akan meningkat dan akan kembali mendapat piala. Tentu hal tersebut tidak mudah. Namun perlu ada beberapa pembenahan. Salah satunya adalah fungsi trotoar yang selama ini sebagian besar diisi pot-pot. Sehingga akan berpengaruh kepada pengguna jalan. “Dengan adanya pot-pot itu, justru keselamatan pengguna jalan malah terganggu,” terangnya. Menurut Dadang, terkait marka jalan dan rambu-rambu, menurut tim penilai ada yang dianggap salah tempat. Yakni di depan GOR Baluran. Seharusnya, kata dia, marka jalan itu ditempatkan di belakang halte. “Tetapi menurut kita ada perbedaan persepsi yang kita tidak mampu menggambarkan kebutuhannya. Jadi, masih banyak yang perlu kita evaluasi bersama,” lanjut Bupati Dadang. (adv/als)
NUR HARIRI/RaBa
PINGSAN: Selamet saat hendak dibawa ke RSUD dr. Abdur Rahem, Situbondo, kemarin.
PANARUKAN- Sebuah motor bernopol P 2745 EB milik Raihan, 41, warga Kecamatan Situbondo, menabrak sebuah becak yang dikendarai Selamet, 71, warga Desa Panarukan, Kecamatan Panarukan, di Jalan PB. Sudirman, kemarin (30/5). Kecelakaan di depan SMPN 1 Situbondo itu terjadi saat pengendara motor yang membawa rombong bakso itu melaju dari arah barat dengan kecepatan sekitar 50 kilometer per jam. Tiba-tiba ada becak menyeberangi jalan. Lantaran posisinya terlalu dekat, pengendara motor itu tidak bisa menghindar. Kecelakaan pun terjadi. Atas peristiwa tersebut, kedua korban langsung dibawa ke RSUD dr. Abdur Rahem oleh pihak kepolisian dan diselesaikan secara kekeluargaan. “Kami berdamai saja. Tidak perlu diperpanjang,” ujar Selamet lirih setelah sadar. (mg1/c1/als)
Eksekusi Dinilai Cacat Hukum Warga Datangi Kantor DPRD
SYAMSURI/RaBa
BIKIN BANGGA: Bupati Dadang (tengah) menunjukkan penghargaan WTN angkutan 2011 dari Presiden SBY di pendapa kabupaten kemarin.
Rampok Sikat Tiga Laptop KENDIT- Aksi perampokan kembali terjadi di wilayah hukum Polres Situbondo dini hari (31/5) kemarin. Aksi itu terjadi di rumah Bagus Sulaksono, 45, warga Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo. Perampok bercadar yang diperkirakan berjumlah tiga orang itu masuk melalui jendela belakang rumah korban. Setelah masuk, perampok langsung menodongkan pisau kepada Rina, 40, istri Bagus Sulaksono, yang tengah menyusui anaknya. “Jangan teriak, atau saya bunuh,” kata salah seorang perampok kepada Rina. Lantaran takut, Rina pun pasrah. “Saya takut sekali, Pak. Saya hanya pasrah saat ditodong pisau,” ujar Rina. Dalam aksi di rumah perawat Puskesmas Kendit itu, perampok berhasil menggasak uang sebesar Rp 2,2 juta, gelang emas
NUR HARIRI/RaBa
SEDIH: Polisi masih berjaga-jaga di rumah korban perampokan di Desa Klatakan, Kendit, kemarin.
seberat 4.8 gram, tiga laptop dan enam buah hand phone. Saat kejadian, suami Rina sedang tidur lelap. Padahal, salah seorang perampok sempat masuk ke kamar Bagus. Namun, Bagus mengaku tidak mendengar apa-apa. “Saya baru bangun setelah mereka sudah tidak ada. Itu pun istri
saya yang membangunkan,” kata Bagus kepada polisi. Kapolsek Kendit, AKP Suwaedi, yang datang ke lokasi langsung melakukan penyelidikan dan olah TKP. “Dini hari itu juga, setelah laporan masuk, anggota kami langsung melakukan pencarian,” kata AKP Suwaedi. (mg1/c1/als)
BUNGATAN - Perwakilan warga yang mendiami sembilan rumah yang dieksekusi di Desa/Kecamatan Bungatan mendatangi Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Situbondo kemarin (31/5). Mereka didampingi Kepala Desa Bungatan, Hermanto. Mereka datang untuk mengadukan bahwa keputusan Mahkamah Agung (MA) mengenai eksekusi sembilan rumah oleh Pengadilan Negeri (PN) Situbondo tersebut dinilai cacat hukum. Dengan membawa bukti-bukti baru, mereka meminta agar Komisi I DPRD tidak menutup mata terhadap eksekusi rumah yang didiami 13 kepala keluarga tersebut. Menurut Kades Bungatan, Hermanto, putusan MA itu tidak sesuai data dalam later C di desa. Sebab, ukuran tanahnya bukan 395 meter persegi melainkan 322 meter persegi. “Data di desa menunjukkan 322 meter, bukan 395 meter,” ujar Hermanto kepada Komisi I. Dalam eksekusi sembilan rumah tersebut, mereka menilai PN hanya mendengarkan data sepihak dari keluarga
NUR HARIRI/RaBa
MENGADU: Perwakilan warga yang mendiami sembilan rumah yang dieksekusi Rabu (30/5) lalu mendatangi Komisi I DPRD.
Maksum, selaku pihak penggugat. Sebab, tanah yang dieksekusi juga terdapat tanah yang sesungguhnya bukan merupakan warisan, melainkan murni hasil jual-beli. Tetapi, tanah tersebut juga terkena eksekusi. “Tanah yang dieksekusi itu juga ada tanah yang bukan warisan, melainkan beli sendiri,” kata Ira alias Murtiningsih. Oleh karena itu, mereka datang kepada Komisi I DPRD dengan maksud mendampingi kasus tersebut.
Komisi I DPRD, Syaiful Bahri mengatakan, pihaknya akan mendampingi para korban yang rumahnya dibongkar paksa itu hingga ada kejelasan. “Kami akan mendampingi kasus ini hingga ada kejelasan,” kata Syaiful kemarin. Syaiful menganjurkan agar para korban mengajukan gugatan balik. Tentu dengan disertai bukti-bukti baru. “Ini kasus hukum. Jadi, agar bisa diselesaikan, harus dilakukan gugatan balik,” pungkas Syaiful. (mg1/c1/als)