Rujukan Informasi TTerkini
KAMIS 1 OKTOBER TAHUN 2015
SEMINAR KESEHATAN
Eceran Rp.5.750
Jajal Kostum
Wajibkan Mahasiswa Stikes Ikut Seminar
Usingnese
STIKES (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan) Banyuwangi tertarik dengan seminar medis internasional yang digagas Jawa Pos Radar Banyuwangi. Sebagai bentuk dukungan terhadap acara tersebut, Stikes Banyuwangi akan mengirim ratusan mahasiswa untuk berpartisipasi mengikuti seminar yang digelar di Hall Blambangan, Hotel Ketapang Indah, pada 17 Oktober 2015 mendatang itu. DOK.RABA Ketua Stikes BanySoekardjo uwangi, Dr. H. Soekardjo, mengatakan seminar kesehatan ini wajib diikuti mahasiswanya n
Royal Weeding
HALAMAN 29
GIRI - Persiapan kostum peserta Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2015 dengan tema “Usingnese Royal Weeding” sudah sampai pada tahap penggunaan kostum dan kombinasi dengan tari-tarian. Kemarin (30/9) seluruh peserta BEC yang berjumlah 160 orang membawa kostum yang sudah usai mereka kerjakan ke indoor GOR Tawang Alun. Rata-rata setiap kostum yang dibawa setiap peserta sudah selesai dengan bentuk yang utuh. Hanya saja, belum ditambahi aksesori lain yang biasanya disambungkan ke kostum inti n Baca Jajal...Hal 39
WARNAWARNI: Sebanyak 160 peserta BEC kemarin menjajal kostum di Indoor GOR Tawangalun. Kostum dirancang sesuai tema Usingnese Royal Weeding.
Baca Wajibkan...Hal 39
GESAH BUDAYA
RENDRA KURNIA/RABA
SHARING: Asmai Hadi menyampaikan argumennya dalam serasehan budaya di Le Suki Resto kemarin.
Pentingnya Pelestarian Seni dan Budaya Lokal BANYUWANGI - Beberapa budayawan dari berbagai etnis berkumpul bersama di Le Suki Resto, Lingkungan Manggisan, Banyuwangi, Rabu (30/9) kemarin. Serasehan budaya bertajuk “Pelestarian Seni Budaya Lokal dalam Memperkuat Karakter Bangsa” itu dihadiri budayawan berbagai etnis di Banyuwangi. Mereka saling sharing untuk menyampaikan apa saja potensipotensi yang dimiliki setiap etnis di Bumi Blambangan. Dalam sarasehan budaya kemarin, yang menjadi pembicara adalah akademisi dari Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Drs. Subur Bahri. Dari pihak pemkab diwakili Kepala Kantor Kesbang dan Politik Banyuwangi, Djafri Yusuf n
RENDRA KURNIA/RABA
Balmon Segel Rakom Liar BANYUWANGI - Menjamurnya radio komunitas ilegal di Banyuwangi membuat Balai Monitor (Balmon) Provinsi Jawa Timur turun tangan. Bersama tim gabungan yang terdiri atas Kepolisian Daerah (Polda), Komando Daerah Militer (Kodam), Dinas Perhubungan (Dishub) Banyuwangi, dan Satpol PP, kemarin Balmon menyisir radio komunitas (rakom) yang tidak berizin. Penertiban radio ilegal kali ini fokus di
(29-30/9) Balmon Rakom Q Selasa-Rabu Jatim bersama tim gabungan. sweeping 18 radio komunitas. Marak, Q Sembilan radio di Rogojampi dan sembilan radio di Srono. Balmon Q Sebelas pemancar radio sebagai barang bukti Bergerak diamankan dan diangkut ke Surabaya. Q Lima radio disegel dan dua radio komunitas lainnya diminta untuk membuat surat pernyataan.
Baca Balmon...Hal 39
Q Balmon akan memanggil pemilik radio komunitas ilegal ke Surabaya dalam waktu dekat. Q Pelanggaran yang umumnya dilakukan rakom adalah belum menuntaskan izin, belum mendapat rekomendasi Dishub, menggunakan kanal diluar yang ditentukan (107,7, 107,8 dan 107,9)& melakukan kegiatan komersial GRAFIS: REZA FAIRUZ / RABA
Baca Pentingnya...Hal 39
HAJI
18 tempat kejadian perkara (TKP) di dua kecamatan. Di sekitar Rogojampi sebanyak sembilan TKP dan sembilan TKP di Kecamatan Srono . “Kali ini kita fokuskan di TKP yang dekat dengan bandara dulu. Soalnya pihak Bandara Blimbingsari sudah bolak-balik komplain ke kita,” beber Mujiyono, koordinator pejabat fungsional Balmon Surabaya, dikonfirmasi Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (30/9) n
1
Jasmas Rp 11,5 M Terancam Cancel
Dugem di Katil Berujung Bui
Siang itu Hariyono Ramzy naik sepeda motor menuju kuburan di dekat SMK di Cluring.
2 Tim Narkoba memantau gerak-gerik Hari di depan SMK. Mereka mendapati Hari on berat di bawah katil kuburan.
3
JUHDY FOR RABA
TIMBANG BERAT: Sebelum kembali ke Indonesia, koper jamaah haji ditimbang terlebih dulu.
Lagi, Satu Jamaah Meninggal Dunia MAKKAH - Kabar duka kembali menyelimuti jamaah haji Banyuwangi yang sedang menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Jamaah asal Desa/Kecamatan Blimbingsari atas nama Hanifah binti Yasir, 68, dilaporkan telah meninggal dunia Rabu (30/9) kemarin. Hanifah meninggal setelah terjatuh di kaLaporan mar mandi karena penyakit stroke yang dia derita kambuh. Juhdy Petugas medis jamaah haji Badari Makkah nyuwangi, dr. M. Nizam Fahmi, menyebutkan Hanifah sebelumnya hendak pergi ke kamar mandi di dalam maktab. Diduga karena stroke yang diderita kambuh, akhirnya Hanifah terjatuh dan tidak sadarkan diri n Baca Lagi...Hal 39
Begitu meninggalka n kuburan, tim Reskoba langsung menangkapn ya. Dari tangannya disita 10 paket sabu seberat 6,33 gram.
mankan, polisi berhasil menyita barang bukti 24 paket sabu-sabu seberat 13,42 gram, 26.723 pil treks, 48 butir pil dekstro, dan barang bukti lain. Profesi para pelaku beragam, mulai ibu rumah tangga, swasta, hingga mantan wartawan n
BANYUWANGI - Kalangan anggota DPRD Banyuwangi tampaknya tengah pening memikirkan realisasi bantuan yang disalurkan melalui program jaring aspirasi masyarakat (jasmas). Sebab, menyusul diterbitkannya Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 900/4627/SJ, mayoritas dana jasmas yang telah dianggarkan pada Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2015 tidak bisa dicairkan. Sekadar diketahui, SE Mendagri Nomor 900/4627/SJ itu merupakan penajaman Pasal 298 ayat (5) UndangUndang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah. Dalam SE tersebut ditegaskan, belanja hibah hanya dapat diberikan ke badan, lembaga, dan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang berbadan hukum Indonesia n
Baca Ngineks...Hal 39
Baca Jasmas...Hal 39
NIKLAAS ANDRIES/RABA
PANEN TANGKAPAN: Kapolres Bastoni Purnama didampingi Kasatnarkoba AKP Agung Setyo Budi dan Kasubag Humas AKP Subandi membeber barang bukti narkoba.
4 Setelah dikembangkan , polisi menangkap Purwanto alias Kenting, 38, warga Kradenan, Purwoharjo. Dari tangannya diamankan 30 butir pil ekstasi.
Ngineks di Kuburan Dicokok Polisi Tiga Bulan Amankan 20 Tersangka Narkoba BANYUWANGI - Peredaran narkoba di Banyuwangi dirasa cukup marak. Itu tampak dari hasil pengungkapan yang dila-
kukan Satuan Resnarkoba Polres Banyuwangi belum lama ini. Tercatat dalam kurun satu triwulan Polres Banyuwangi mengamankan sedikitnya 20 tersangka dari berbagai kasus penyalahgunaan narkoba. Dari puluhan tersangka yang dia-
GRAFIS: REZA FAIRUZ / RABA
Kondisi Terkini Bayi Malang yang Ditinggal Kabur Orang Tuanya di RSUD Blambangan
Infeksi Otak Sembuh, Tubuhnya semakin Montok Masih ingat bayi malang yang ditinggalkan orang tuanya (ortu) dalam kondisi koma di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Banyuwangi, pekan lalu? Kini kondisi bayi bernama Cahya Abraham Putra itu berangsur membaik. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi SUASANA ruang anak RSUD Blambangan, yakni Ruang Mas Alit, sangat tenang siang kemarin (30/9). Beberapa anak yang tengah menja-
http://www.radarbanyuwangi.co.id
SIGIT HARIYADI/RABA
MENGGEMASKAN: Cahya minum susu formula di kantor perawat, Ruang Mas Alit, RSUD Blambangan, kemarin.
lani perawatan di rumah sakit (RS) pelat merah itu tampak tengah terlelap. Ada yang tidur seraya rambutnya dibelai orang-orang terkasih, ada pula yang tidur pulas dengan bersandar di lengan ayahnya. Lain ruang perawatan, lain pula kantor perawat yang berlokasi persis di sebelah utara ruang tersebut. Beberapa perawat tampak sibuk. Ada yang menimang bayi, ada yang menyiapkan susu formula dalam botol, ada pula yang merapikan keranjang bayi yang terletak di ruang tersebut. Belakangan diketahui, bayi yang digendong perawat itu adalah Cahya. Bayi itu ditinggal sepasang laki-laki dan perempuan di RS milik Pemkab tersebut dalam kondisi koma Selasa pekan lalu (22/9) n
Jasmas DPRD Rp 11,5 M terancam cancel Wakil rakyat gigit jari! Ngineks di kuburan dicokok polisi Kualat sama para leluhur!
Baca Infeksi...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
RADAR SPORT
30
Jawa Pos
Kamis 1 Oktober 2015
Milan FC Gilas PSKM 4-1
DOK.RABA
ASET: Asskab Banyuwangi mengklaim mampu meraih prestasi di cabang futsal. Tampak pemain futsal Banyuwangi (tengah) saat berlaga di final Porprov.
Kayun Diambang Rekor Jika Selesaikan Tugas Ketua Asskab BANYUWANGI - Muhamad Kayun Rosyid Sholeh belum mengambil sikap menjelang berakhirnya masa jabatannya sebagai ketua Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi. Dia akan lengser sebagai nakhoda induk sepak bola Kota Gandrung pada akhir tahun 2016 mendatang. Ada beberapa catatan khusus mengenai kiprah tokoh asal Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, itu. Sebagai nakhoda, dia gagal menyelamatkan prestasi terbaik pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim selama dua edisi terakhir. Pada Porprov Jatim IV tahun
2013 lalu, tim sepak bola Banyuwangi gagal total. Masih di bawah koordinasi dia, prestasi buruk itu berlanjut pada edisi kelima yang digeber di kandang sendiri. Novan Charis dkk hanya finis di posisi keempat. Meski gagal, tapi Kayun mengklaim mampu membawa prestasi di cabor futsal. Keberadaan futsal di Banyuwangi semakin bergeliat dalam beberapa tahun terakhir. Prestasi puncak meraih medali perak dalam ajang multi even tahun 2015. Secara organisasi, Kayun merupakan tokoh sepak bola yang sanggup bertahan hingga satu periode. Dengan catatan, dia mampu bertahan hingga masa periode selesai tahun depan. Sedangkan, para pendahulunya gagal alias lengser di tengah jalan.
Sampai saat ini, Kayun memang masih belum memutuskan maju atau tidak pada periode berikutnya. Sikap samar itu membuat tim-tim internal Asskab Banyuwangi angkat bicara. Salah satunya disuarakan ketua Putra Setail, Sunjoyo Hadi, kemarin. Dia mengatakan, jika Asskab Banyuwangi harus berbenah. Sebab, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. ‘’Perhatian terhadap klub-klub masih kurang. Tapi Pak Kayun terhitung
GENTENG – Tim Milan FC cukup dijagokan meraih kampiun dalam Open Turnamen Genteng Cup 2015. Hal itu merujuk dari kiprah mereka dalam mengawali laga perdana di Stadion Maron, Genteng kemarin sore. Bayangkan, mereka tanpa kesulitan berarti sukses menggilas PSKM Kembiritan dengan skor meyakinkan 4-1. Gol-gol tersebut disumbangkan Viki Nambun, Yusuf Efendi dan Anis Mujiono. Nama pertama mencetak dua gol. Milan FC memang pantas dijagokan meraih juara dalam ajang tersebut. Betapa tidak, skuad mereka dihuni pemain dengan kualitas mumpuni. Nama-nama seperti Nanda Pradana, Arif Purnama, Anis Mujiono, Arif, Yusuf Efendi, Iwan Sampurno, Decky Rolias, Dadang dan Nasrul Kripik Hariyono membuat Milan FC cukup kuat. Milan FC di bawah bos KSP
ALI NURFATONI/RABA
TANGGUH: Skuad tim Milan FC berpose jelang menghadapi PSKM Kembiritan, di Stadion Maron, Genteng, kemarin sore.
Milan, Toni Hartono itu langsung menggebrak sejak awal-awal laga. Hasilnya, Yusuf Efendi sukses menceploskan si kulit bundar yang berujung gol. Gol yang dicetak punggawa Gresik United itu tidak lantas membuat Milan FC mengendurkan serangan. Dua gol Viki Nambun membawa Milan FC leading 3-0 di babak pertama.
Usai turun minum, Milan FC menambah keunggulan melalui kaki wing bek kiri, Anis Mujiono. Sedangkan, kubu lawan hanya mampu memperkecil ketertinggalan lewat gol striker mereka. Atas hasil itu, Milan FC melenggang ke babak 16 besar. Yang pasti, kiprah mereka sangat dinantikan pecinta sepak bola. (ton/*/als)
sukses kalau bertahan sampai satu periode. Sebab, ketua-ketua sebelumnya dilengserkan di tengah jalan,’’ kata tokoh sepak bola asal Sempu itu. Dia menyebut, memang harus ada perubahan di tubuh Asskab Banyuwangi pada periode mendatang. Asalkan, tokoh yang maju itu memiliki kapasitas yang tidak diragukan lagi. ‘’Kalau Pak Kayun tidak mampu lagi, lebih baik memang tidak mencalonkan lagi,� pintanya. (ton/c1/als)
Agenda Kota
Upacara Kesaktian Pancasila HARI ini (1/10) sekitar pukul 08.00, Bupati Abdullah Azwar Anas menjadi inspektur upacara Hari Kesaktian Pancasila di Taman Blambangan Banyuwangi. (*)
Guru SDK Petra Juara Nyanyi BANYUWANGI-MH. Bertha, guru Sekolah Dasar Kristen (SDK) Petra berhasil membawa pulang piala dari Dani Azwar Anas, istri Bupati Banyuwangi. Guru yang akrab disapa Mom Joni, itu meraih juara pertama dalam Lomba Karaoke Pop Nostalgia di Istana Gandrung Dadapan, Kecamatan Kabat, Minggu lalu (27/9). Bertha sukses bersaing dengan 70 peserta lainnya dalam even bergengsi, yang digelar Bina Vokalia dan Musika tersebut. Dia tampil memukau juri saat melantunkan tembang dari Titiek Puspa berjudul “Bing�. Tak ayal, guru bahasa Inggris itu dinobatkan sebagai juara pertama kategori lomba karaoke pop nostalgia. Dalam lomba yang memperebutkan piala Dani Azwar Anas itu, juga dilombakan karaoke dangdut nostalgia dan Pinguin Dance. Setelah sukses menjadi juara pertama, Bertha mengaku akan giat berlatih olah vokal. Rencananya, dia akan digembleng langsung oleh Inne Soeherman, pengelola Bina Vokalia dan Musika. Bahkan, Kepala sekolah SDK Petra Banyuwangi,
ISTIMEWA
GURU SDK PETRA: Edo, Ratna, Bertha (pegang piala), Silvy, Tri, Ida, dan Ade.
Edo Tambunan juga mempercayakan talenta para siswa kepada Inne. Saat ini, sejumlah siswa SDK Petra telah bergabung dengan junior class Bina Vokalia dan Musika. Edo Tambunan mengaku berupaya memberikan yang terbaik kepada anak-anak. Sekolah sangat mendukung guru yang berprestasi, seperti Bertha. Dukungan serupa juga diberikan oleh Djasmani, pengawas sekolah. “Kami juga mensupport siswa berprestasi, seperti Angel, siswi ke-
Sopir Gandeng DICARI CEPAT: Sopir Gandeng, Trailer, Kirim Jatim, Jateng, Jabar SIM B2 Umum, Borongan 081230628288 / 031-99001434
BANYUWANGI
Dijual Bahan Akik Fosil Mani Gajah Asli Hub: 087739752734/081215202005
All New Avanza
Toyota Innova
Daihatsu Xenia
Rogojampi ruko/rukan dijual perdana Sentra Sun Point ruko2.5lt lbr 4.5m hrg mulai 690jt (7unit) Hub.082.231.231.757 SunriseLand Property
DIJUAL All New Avanza tahun 013 S+E slv/htm PMK hrg 139/127 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Innova 014/06 PMK M/T htm (solar) SPTB hrg 237,5/177 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia tahun 013 htm PMK hrg 127 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Nissan Evalia
Mitsubitshi Pajero
DIJUAL Evalia / G Livina 011 PMK SPTB pth/htm hrg 137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Mitsubitshi Pajero Exeed tahun 011 htm PMK hrg 275 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Hlg STNK P 2812 EU an Ira Sylviana Jl. Anggrek 64 RT. 3/4 Patokan Situbondo
BANYUWANGI
PENGUMUMAN
Jl. MH. Thamrin
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
BANYUWANGI
Jl. Kalilo
Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Rogojampi
Hlg STNK P 463 VL an Nur Hidayat, Dsn. Krajan RT. 2/1, Ds. Gitik, Rogojampi
Akik Fosil Mani Gajah
! " ! # $ % &
Hlg STNK P 5971 ZJ an Endang Sustiyaningsih, Jl. R. Wijaya RT. 1/3 Kel. Giri
Hlg STNK P 5325 X an Arie Kristanto D, Jl. Kapten Piere Tendean No. 2 RT.4/1, Kepatihan
' ( ) ( # ) !* # &
BANYUWANGI
Hlg STNK P 481 YA an R. Ignatius Ardy Purwanto, Dsn.Yosowinangun RT. 8/3 Jajag
BANYUWANGI
Hlg STNK P 4641 X an Wiwik Rahayu, Griya Sobo Asri 2 D 18 RT. 3/7, Kel. Tukangkayu
BANYUWANGI
P/W 18-25 Th Jujur & Menarik SMU/D3 Gizi, Gj+Bns Pny Kndraan Hub: 087862292646
! " # $
BANYUWANGI
Hlg STNK P 5963 YH an Lusiana Nida Sampurna, Jl. Mawar RT. 3/2, Penataban,Giri
Hlg STNK P 9997 WL an Samsul Hadi, Dsn. Sukorejo RT. 1/2, Ds. Sukomaju, Srono
Staff
las V juara 3 Banyuwangi Idol tahun 2014,� ungkapnya kemarin. Ditambahkan, sekolah satu kompleks dengan PAUD dan TK Petra di Jalan Letjen Sutoyo No 38 itu berdiri pada tahun 1951. Tahun ini telah berulang tahun ke-64. Petunjuk dari yayasan yang menaungi, Yapendik GPIB, kata Edo, sekolah memberikan pelayanan yang terbaik. “Kami juga memberikan kenyamanan kepada siswa dan motivasi supaya punya nilai lebih,� tuturnya.(*)
J Wartawan
Dijual Cepat Ruko 2 Lantai Jl. Kalilo No. 4 Banyuwangi, 2 Kamar Tidur, 2 Kamar Mandi, 1 Ruang Tamu, Dapur, Listrik, PDAM, IMB, SHM Hub: 081233278499
Djl Ruko 2 Lantai u/ Usaha Jl. MH. Thamrin No. 47 Hrg 500 Jt H: 087791374965
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Kamis 1 Oktober
TAHUN 2015
Halaman 31
Koranna Oreng Situbendeh
Jadikan Kasus Salim Kancil Peringatan bagi Polisi SITUBONDO - Terbunuhnya Salim, seorang petani yang menolak tambang pasir ilegal di Lumajang, menggugah kepedulian warga Situbondo. Seperti kemarin (30/9), sekitar 40 warga yang tergabung dalam Forum Solidaritas Masyarakat Situbondo, mengutuk keras insiden kejam yang dialami pria yang tinggal di Kecamatan Pasirian itu. Aksi dipusatkan di perempatan Alunalun Kota Situbondo. Meski tidak menggunakan alat pengeras suara, aksi mereka mendapat perhatian dari ratusan orang yang melintas di jalan. Dalam aksinya, massa aksi yang tergabung dari kalangan mahasiswa, budayawan, serta warga Situbondo terus meneriakkan kecaman terhadap pelaku pembunuhan. Dari Alun-alun kota, massa aksi kemudian menuju perempatan sambil berorasi. Mereka meminta pihak kepolisian bisa lebih tegas menindak pelaku pembunuhan terhadap Salim serta pelaku penganiayaan kepada Tosan, teman Baca Jadikan...Hal 32 Salim n SOLIDARITAS: Aksi solidaritas untuk Salim yang dibunuh di Lumajang digelar di perempatan Alun-alun Kota Situbondo kemarin (30/9). NUR HARIRI/JPRS
Soroti Efektivitas Debat di TV
MUSIBAH
Debat Cabup-Cawabup Disiarkan Langsung SITUBONDO – Efektivitas debat kandidat calon bupati dan calon wakil bukan (cabupcawabup) Situbondo dipertanyakan. Sebab debat ditempatkan di luar Situbondo dan
NUR HARIRI/JPRS
AMBROL: Dapur rumah Apin di pesisir Desa Sumberanyar rusak akibat dihantam banjir rob kemarin (30/9).
Banjir Rob Rusak Dapur Warga BANYUPUTIH - Banjir rob terjadi di Dusun Nyamplung, RT 2 RW 2, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, kemarin (30/9). Akibatnya, dapur rumah milik Apin, 40, warga setempat ambrol dihantam ombak. Beruntung, insiden yang terjadi sekitar pukul 03.00 tersebut tidak merenggut korban jiwa. Sebab Apin dan keluarganya saat itu masih tidur di kamarnya masing-masing. Mereka dan warga sekitar rumahnya baru bangun setelah mendengar suara keras dari belakang rumah Apin. Data yang berhasil dikumpulkan, ombak besar terjadi sejak pukul 02.00 di saat warga sudah tidur pulas. Ombak terus-terusan menghantam rumah-rumah warga yang ada di pinggir pantai. Sekitar pukul 03.00, dapur rumah Apin kemudian jebol dihantam ombak n Baca Banjir...Hal 32
disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun televisi (TV) swasta di Surabaya. Hadi Priyanto, salah satu anggota DPRD Kabupaten Situbondo menegaskan, teknis debat sebenarnya bukan urusannya. “Namun, yang perlu dipertanyakan adalah efektivitas penyelenggaraan debat ini. Apakah bertujuan untuk siaran publik?
Artinya butuh chanel televisi atau murni kepentingan masyarakat,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Sebab, jika harus disiarkan di TV, luas jangkauan chanel seharusnya mudah sampai kepada masyarakat. ”Bagaimana jangakauannya itu, apakah (TV yang dipilih KPU Situbondo) bisa ke wilayah pelosok
Ajari Peserta Make Up Sendiri Ra Hamid Bakar Semangat Warga Penghuni Rutan SITUBONDO – Ada yang berbeda dalam pelaksanaan Best Situbondo Carnival (BSC) tahun ini. Sebab, penyelenggara mengadakan beauty class. Yaitu pelatihan khusus kepada peserta untuk memberikan ilmu pengetahuan tentang cara ber-make up. Shasa Natasya, even organizing (EO) Alfa Production menjelaskan, dengan adanya beauty class, peserta tidak hanya memiliki talenta fashion biasa. ”Tapi mereka juga bisa memiliki make up yang berkarakter,” ujarnya. Yang dimaksudkan dengan make up karakter, adalah peserta bisa bermake up sesuai dengan pakaian atau busana yang digunakan. Sebab dalam BSC nanti, peserta akan memakai baju yang bervolume. “Bukan hanya baju fashion biasa,” imbuh Shasa. Karena itulah, beauty class tidak hanya berfokus pada make up kecantikan. Tapi juga make up body painting n Baca Ajari...Hal 32
Fosil Maharana Bantu Pengadaan Air Bersih
HABIBUL ADNAN/JPRS
BEAUTY CLASS: Peserta BSC 2015 diberi pelatihan agar mampu melakukan make up sendiri.
Juara 1 Jawara SMK Tanding ke Jatim Marjhono/JPRS
PEMBUKAAN: Kadispendik DR. Fathor Rakhman (kiri) dalam acara sosialiasi dan pelatihan APE Rabu (30/09) kemarin.
Sosialisasi dan Latihan APE
SITUBONDO – Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo menggelar acara sosialiasi dan pelatihan penggunaan alat peraga edukatif (APE), Rabu (30/09) kemarin. Acara yang ditempatkan di Gedung KPRI Raung itu diikuti oleh kepala sekolah dan para dewan guru dari UPTD Pendidikan Kecamatan Panji, Mangaran dan Kapongan. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, Dr. Fathor Rakhman menyampaikan, bahwa acara yang dihadirinya tersebut dalam rangkan membantu sekolahsekolah untuk melancarkan kegiatan proses belajar-mengajar. Khususnya yang berkaitan dengan Kurikulum 2013. “Untuk kurikulum tahun 2013 ini lebih diarahkan membangun karakter siswa, membangun nalar agar siswa bisa menhttp:\\www.radarbanyuwangi.co.id
dan terpencil?” tegas Hadi. Jika bisa terjangkau ke masyarakat bawah, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebaiknya melakukan sosialisasi terlebih dahulu. ”Dikasih tahu kalu jam segini, ada debat. Bila perlu beri imbauan agar warga nonton di TV,” imbuhnya n Baca Soroti...Hal 32
coba melakukan penelitian yang tentunya harus di dukung sebuah media sarana yang bisa diaplikasikan khususnya di kelas I Sekolah Dasar (SD),” terangnya. Fathor Rakhman menyebutkan ada tiga APE. Pertama adalah alat peraga baca tulis Al-qur’an yang dilaksanakan di setiap sekolah. Kedua, KIT (Alat Praktek pendukung proses Belajar mengajar), dan yang ketiga adalah bahan ajar berupa matematik dan bahasa. “Sesuai Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2015 yang mendukung tentang terlaksanakan baca tulis al-Qur’an. Dengan tiga alat APE ini agar dapat di gunakan oleh kepala sekolah selaku pembina, dan guru kelas 1 serta guru agama di masingmasing Sekolah Dasar,” kata Fathor Rakhman. (pri/adv)
SITUBONDO – Tiga orang siswa akhirnya keluar sebagai juara dalam kejuaraan siswa berkarya (Jawara) yang digelar bidang pendidikan menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan. Acara ini diikuti sebanyak 72 siswa dari 24 SMK negeri dan swasta seKabupaten Situbondo. Juara 1 di bidang keahlian Bisnis dan Manajemen adalah Khlifatur Munawaroh dari SMKN 1 Panji. Juara I bidang Pariwisata diraih Dwi Cristina Novita Sari dari SMKN 1 Situbondo dan juara I di bidang keahlian teknologi dan rekayasa, diraih Rafi Ardiyanto dari SMKN 1 Situbondo. Kabid Dikmen Dispendik, Agus HP menerangkan, kegiatan Jawara merupakan salah satu upaya Dinas Pendidikan untuk terus memacu peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Situbondo. Melalui kegiatan yang ditempatkan di Aula STKIP PGRI Situbondo ini, setiap peserta mengapresiasikan hasil penelitiannya di depan juri. “Selain itu, mereka juga menunjukkan kebolehan
SITUBONDO – Peringatan hari ulang tahun (HUT) Forum Silaturahmi Mantan Tahanan dan Narapidana (Fosil Maharana) ke-9, digelar di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Situbondo, kemarin (30/9). Ratusan warga binaan spontan bergembira karena tempat yang mereka huni mendapat bantuan pengadaan air bersih. Bantuan air bersih berupa pengeboran diserahkan langsung oleh Pembina Fosil Maharana Jawa Timur, H Abdul Hamid Wahid M.Ag. Bantuan tersebut diterima Kepala Rutan Situbondo, Toro Wiyarto, di hadapan ratusan warga binaan. Toro mengaku, pihaknya senang karena mendapatkan bantuan pengeboran air. Sebab, selama ini air di dalam rutam masih kurang dari kebutuhan. Akibatnya, setiap ratusan warga binaan hendak
NUR HARIRI/JPRS
PEDULI: Dewan pembina Fosil Maharana, H Abdul Hamid Wahid, M.Ag menyalami warga Rutan Situbondo, kemarin (30/9).
mandi dan berwudlu, mereka harus antri lama. “Kalau kritis tidak. Hanya saja kran air tidak pernah mati karena debutnya kecil. Kami sebenarnya sudah pernah mengajukan bantuan ke pemerintah daerah, tetapi sampai sekarang tidak terealisasi,” kata Toro Wiyarto n Baca Ra Hamid...Hal 32
ISTIMEWA
LIBATKAN AKADEMISI: Tim Juri memberikan peni laian kepada masing-masing peserta Jawara saat mempresentasikan karya hasil penelitiannya.
dan keunggulannya masingmasing. Para siswa mampu menunjukkan potensi yang luar biasa yang dimilikinya,” papar Agus HP. Menurut dia, dalam setiap penampilan peserta, maka akan memotivasi dan mendorong prestasi baru. Baik itu di bidang akademik maupun non akademik serta entrepreneurship. Di samping itu, juga dapat memacu untuk menciptakan lapangan kerja baru. “Kegiatan ini berjenjang sampai ke tingkat nasional.
Untuk tahapan jawara diawali dengan tes tulis pengetahuan umum dan kewirausahaan, yang selanjutnya semua peserta diwajibkan mengikuti uji presentasi karya siswa. Untuk pelaksanaan uji presentasi, kita melibatkan akademisi sebagai tim jurinya,” jelas pria berkacamata tersebut. Agus menerangkan, tujuan kegiatan Jawara adalah untuk memberikan wadah bagi siswa SMK n Baca Juara...Hal 32 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RA D AR s i t u b ondo
afriCa Van java Beli HP Pakai Kertas, Ditangkap Polisi Panen Kacang Melimpah 32
Jawa Pos
JANGKAR – Hasil panen kacang tanah petani tahun ini melimpah. Seperti yang terlihat di Desa Palangan, Kecamatan Jangkar kemarin (28/9). Biji kacang yang dihasilkan cukup memuaskan para petani Herman, 45, salah satu petani membenarkan kalau hasil panen kacang tanah tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. ”Sekarang ini lebih bagus,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo. Dia mengatakan, dengan hasil panen ini tentu membuat petani sangat berbahagia. Menurutnya, hasil panen yang memuaskan akan membuat petani lebih semangat lagi dalam menanam kacang tanah pada tahun-tahun yang akan datang. ”Ini berkah bagi para petani,” terangnya. Beberapa orang kemarin terlihat langsung membeli kacang dari petani. Mereka melakukan transaksi langsung di sawah. Mereka membeli dalam jumlah banyak dan langsung di jual ke pengepul. Herman menerangkan, dari pengepul dijual dalam bentuk kacang basah. Setelah itu, pengepul kembali menjual dalam betuk kering. ”Dari pengepul biasanya di jual Rp.5000 per kilogram,” pungkasnya. (bib/pri)
HABIBUL ADNAN/JPRS
MEMUASKAN: Petani setelah panen kacang tanah di sawahnya masing-masing kemarin.
SITUBONDO - Pembeli HP Samsung milik Indah Wahyuning Suci, warga Desa Olean, Kecamatan Situbondo, berhasil ditangkap polisi, kemarin (30/9). Pria nekat itu adalah Izzat Abdullah Ziad Attamimi, 19, warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Kota Bondowoso. Dari tangan tersangka, polisi berhasil menyita HP Samsung S4 yang diduga hasil kejahatan atau milik Indah Wahyuning Suci. Selain Hp, polisi juga mengamankan sepeda motor Honda Spacy yang digunakan pelaku untuk melakukan aksi kejahatannya. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos radar Situbondo menyebutkan, Indah dan Izzat kenal pertama kali melalui Facebook. Dari media sosial itulah, pelaku menawar HP yang dijual korban. Kemudian, keduanya bertemu di pasar hewan Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Setelah bertemu, Izzat langsung langsung melihat kondisi HP yang akan dijual korban. Setelah semuanya dinyatakan bagus, Izzat langsung menyerahkan sebuah amplop yang sudah dilem. Menurut Izzat dalam amplop tersebut sudah disiapkan sejumlah uang pembelian sebesar Rp 3,8 juta seperti kesepakatan awal di Facebook.
Kamis 1 Oktober 2015
MENUNDUK: Izzat, pembeli Hp dengan uang kertas, hendak diperiksa di Polres Situbondo kemarin (30/9).
NUR HARIRI/JPRS
Usai memberikan amplop, Izzat langsung kabur menggunakan sepeda motor Honda Spacynya. Saat bersamaan, Indah membuka amplop dan melihat isinya adalah kertas biasa. Menyadarai dirinya sudah ditipu, Indah langsung berteriak, tetapi sayang tubuhnya diserempet dengan sepeda motor yang dikendarai pelaku. Akibatnya, korban kehilangan HP dan langsung melapor kepada polisi. Menurut Kanit Pidana Umum Polres Situbondo, Ipda Sadali, penangkapan pelaku berdasar dari keterangan korban yang mengenal pelaku lewat Facebook. Dari situ, nama Izzat dan alamatnya diketahui. “Setelah mendapat alamat tersangka, kami langsung mendatangi rumahnya di Bondowoso. Ternyata HP benar milik kor-
ban, tersangka langsung kami tangkap,” katanya. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto menegaskan, tersangka yang melakukan pencurian disertai kekerasan langsung ditahan. Itu dilakukan setelah barang bukti nya lengkap. “Setelah tersangka diperiksa penyidik, tersangka diduga kuat melakukan curas dan penipuan terhadap korban, jadi langsung kami tahan,” tegasnya. Diberitakan sebelumnya, Indah Wahyuning Suci, 18, warga Desa Olean, Kecamatan Kota Situbondo, jadi korban penipuan, di Desa Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Saat itu, Indah menjual Hp Samsung S4 kepada seorang pria. Sayang, dirinya dibayar dengan amplop berisi kertas dan diserempet sepeda motor oleh pelaku. (rri/pri)
Optimistis Diterima Masyarakat n SOROTI...
Sambungan dari Hal 31
Sebagai pendukung salah satu pasangan cabup-cawabup, Hadi mengakui masalah teknis debat memang menjadi ranah KPU. Menurutnya, jika dalam debat membutuhkan banyak undangan, maka de-
batnya itu seharusnya ditempatkan di ruang terbuka di Kabupaten Situbondo. ”Tapi kalau keinginannya dilihat di media, berarti harus lewat media,” kata Hadi. Terpisah, ketua KPU Kabupaten Situboondo, Joedo Fadjar Riawan mengatakan, keputusan siaran lewat TV itu sudah me-
lalui beberapa pertimbangan. ”Akhirnya kita sepakat menggunakan lembaga penyiaran yang bisa diakses oleh masyarakat se Kabupaten Situbondo. Terus yang bisa meng-cover adalah TV,” ujarnya. Dari beberapa stasiun TV yang ada, dibuatkan list. TV yang mana yang akan digunakan yang
disesuaikan dengan anggaran. ”Dari list yang kita buat, maka TV yang bersangkutan menjadi pilihan,” kata Joedo. Joedo sendiri yakin, debat kandidat melalui TV bisa efektif. Dia mengatakan, sosialisasi akan bisa berjalan dengan baik dan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. (bib/pri)
Berharap Polisi Menangani secara Adil n JADIKAN...
Sambungan dari Hal 31
“Ini tanah kami, jangan sampai ada lagi penambang ilegal yang mencabut nyawa orang. Cukup Salim Kancil yang dibunuh. Dia boleh mati, tapi jiwanya sudah tumbuh di hati kami masingmasing,” kata Irwan Rahday, salah seorang orator. Sambil terus ada yang berorasi, beberapa warga maju di depan massa untuk memperagakan teaterikal kekejaman pelaku pembunuhan. Dengan menggunakan simbol-simbol senjata tajam, kawanan pelaku pembunuhan tampak mendatangi Salim dan Tosan. Mereka tampak ada yang membacok Salim dan Tosan, menyetrum, memukul, serta ada pria yang berperan sebagai orang yang menggergaji leher Salim. Adegan yang dimainkan tanpa banyak persiapan ini mampu membius puluhan
orang yang melihat aksi mereka. Koordinator aksi, Muhammad Hasan mengatakan, aksi solidaritas sengaja digelar di Situbondo sebagai bentuk kepedulian terhadap Salim. Menurutnya, Salim menjadi bukti kekejian penambang pasir liar yang hanya memikirkan urusan perut. Padahal, Salim dan Tosan berusaha menolak karena daerah mereka sudah banyak yang rusak akibat tambang pasir ilegal. “Aksi ini kami lakukan agar kekejian yang dialami Salim tidak terjadi di Situbondo. Jadi ini adalah bentuk kepedulian kami kepada warga yang sebenarnya berjuang untuk kebaikan. Kami harap, polisi menanganinya dengan adil dan tidak pandang bulu,” katanya. Salah seorang mahasiswa, Abdul Wahid menambahkan, kasus pembantaian atau pembunuhan terhadap Salim harus bisa menjadi peringatan besar
HABIBUL ADNAN/JPRS
KOMPAK: Peserta BSC 2015 tampak bersama-sama saat pelatihan.
Peserta BSC 2 Akan Dinilai Dua Kali
n AJARI...
Sambungan dari Hal 31
Yang lebih penting dari beauty class adalah peserta tidak lagi tergantung pada perias. Sebab, mereka sudah dibekali dengan ilmu merias sendiri.
“Oleh sebab itulah, biaya lebih irit. Uang yang semula untuk perias bisa disimpan dan digunakan untuk memperbagus baju atau busananya,” ujarnya perempuan berjilbab tersebut. Yang berbeda juga dengan
BSC tahun lalu adalah sistem penilaian. Peserta dinilai dua kali. Dalam penilaian pertama, akan dinilai make up, kamera face dan kostum. Kemudian kedua ada penilaian untuk performance pada saat hari H pelaksanaan. (bib/pri)
Saatnya SMK Tunjukkan Prestasi NUR HARIRI/JPRS
TEATRIKAL: Aksi teatrikal di Alun-alun Situbondo menampilkan adegan penyiksaan Salim Kancil yang dibunuh di Lumajang.
bagi semua pihak. “Sebelum kejadian, Salim sudah meminta perlindungan polisi, tapi permintaannya tidak dianggap polisi yang ada di Lumajang. Maka ini menjadi peringatan bagi semua pihak,” ujarnya. Aksi yang dilakukan warga ini
berlangsung sekitar satu jam dengan pengawalan aparat kepolisian Polres Situbondo. Usai berorasi dan melakukan serangkaian aksi teaterikal, massa aksi kemudian kembali ke Alun-alun kota Situbondo untuk membubarkan diri. (rri/pri)
n JUARA...
Sambungan dari Hal 31
SMK untuk menunjukkan dan mempresentasikan kemampuan luar biasa yang dimiliki. Ini sekaligus untuk meyakinkan bahwa lulusan SMK siap memasuki dunia kerja dan mampu menciptakan lapangan kerja (enterpreunership)” ujar Agus.
Yang tak kalah pentingnya adalah, mempromosikan keberadaan dan potensi SMK kepada masyarakat, mendorong peningkatan kualitas lulusan SMK, mempromosikan kompetensi serta kemampuan yang luar biasa yang dimiliki siswa SMK dan sekaligus memberi apresiasi kemampuan yang luar biasa yang dimiliki oleh siswa SMK.
Agus menerangkan, siswa yang telah keluar sebagai juara dalam Jawara SMK akan mewakili kabupaten situbondo ke tingkat Provinsi. Diharapkam, mereka bisa tampil maksimal. Sehingga bisa meningkatkan citra SMK sebagai pilihan yang tepat sebagai pranata utama dalam pembentukan SDM yang kompeten di bidangnya. (pri/*)
Ra Rahmad Sawer Warga Binaan n Ra HAMID...
Sambungan dari Hal 31
Warga binaan rutan juga mengeluhkan jika selama ini ketersediaan air bersih di dalam Rutan Situbondo sering kali tidak mencukupi. “Kalau tengah malam air sering habis dibuat mandi sore warga binaan. Makanya kami senang sekali ada bantuan pengadaan air bersih di sini,” kata Evi, salah satu warga binaan. Warga binaan rutan mengaku selama ini perhatian pemerintah masih kurang terhadap kebutuhan pokok warganya di dalam Rutan. Padahal warga binaan mayoritas adalah warga lokal. “Warga binaan dari luar Situbondo hanya sekitar 5 persen, jadi kebanyakan dari Situbondo sendiri,” timpal Kasi Pengamanan Rutan, Andrie. Selain memberikan bantuan pengadaan air bersih, Fosil Maharana juga membakar semangat warga binaan. Sebab negara sudah cukup besar memberikan perhatiannya terhadap orangorang yang tersisih. Pembina Fosil Maharana Jawa Timur, Abdul Hamid Wahid mengatakan, warga binaan harus tetap memiliki semangat untuk menyiapkan kehidupan di masa mendatang. “Den-
ISTIMEWA
TUNJUKKAN KEBOLEHAN: Salah satu peserta Jawara mempresentasikan karya hasil penelitiannya di hadapan para juri.
NUR HARIRI/JPRS
DONATUR TETAP: Dewan pembina Fosil Maharana, H. Abdul Hamid Wahid, M.Ag, bersama petugas Rutan Situbondo kemarin (30/9).
gan semangat itu kami berharap warga binaan di sini terus menata dan menyiapkan masa depannya. Sehingga setelah bebas nanti tetap bisa diterima kembali di tengahtengah masyarakat. Jadi, ini murni kegiatan sosial, bukan kampanye,” terang pria yang juga menjadi salah satu calon bupati di Situbondo tersebut. Salah satu fungsionaris Fosil Maharana Jawa Timur, Jumanto menambahkan, kegiatan Fosil Maharana merupakan yang kedua
kalinya di Situbondo. “Kegiatan ini adalah yang kedua kalinya digelar Fosil Maharana di Rutan Situbondo. Sebelumnya kami juga pernah bikin acara di Rutan Situbondo ini,” kata pria yang sudah tiga kali keluar masuk penjara ini. Data yang berhasil dikumpulkan, perayaan HUT ke-9 Fosil Maharana yang digelar di Aula Rutan Situbondo berlangsung cukup ramai. Sebanyak 149 warga binaan dihadirkan dalam acara tersebut. Mereka dihibur dengan musik dangdut dan hiburan lawak. Warga binaan juga
diperkenankan bergoyang asalkan tetap tertib. Suasana Rutan semakin meriah setelah mantan Wakil Bupati Situbondo, Rahmad, memberikan uang saweran kepada warga binaan. Uang saweran diberikan kepada mereka yang bisa bergoyang cukup unik, serta kepada warga binaan yang mengingat pasal-pasal KUHP yang pernah menjerat mereka. “Saya ingatkan yang sudah hafal pasal-pasal tadi jangan sampai mengulangi perbuatannya,” kata Rahmad. (rri/pri)
Muspika Bantu Evakuasi Barang Warga n Banjir...
Sambungan dari Hal 31
Seketika Apin terbangun dan mendatangi dapurnya. Apin terkejut karena tembok dapurnya sudah tidak ada. Pandangannya kontan tembus ke tengah lautan. Mengetahui tembok dapurnya ambrol, Apin meminta keluarganya untuk beristirahat di tempat yang aman. Sementara Apin dengan dibantu warga lain berusaha menyelamatkan barang-barang berharga di dapurnya. “Saya sedang tidur Pak,
tidak tau persis kejadiannya, tiba-tiba suara keras terdengar ternyata dapur saya hancur,” kata Apin. Untuk penyebab banjir rob yang merusak dapur Apin diduga karena di lokasi setempat tidak ada penahan ombak atau tangkis yang permanen. Hal itulah yang membuat ombak menjebol tembok dapur rumah Apin. Akibat kejadian itu, kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai jutaan rupiah. Banjir rob yang terjadi di Dusun Nyamplung itu membuat
Muspika Kecamatan Banyuputih, BPBD Situbondo, langsung turun ke lokasi kejadian. Bersama warga mereka membantu mengevakuasi barang-barang milik korban yang tertindih reruntuhan tembok. Sementara itu, komandan koramil setempat, Kapten Inf Sunaryo meminta warga tetap berhati-hati, utamanya mereka yang rumahnya berada di pinggir pantai. “Yang jelas warga berharap ada bantuan tangkis. Jasi kami himbau masyarakat tetap waspada,” katanya. (rri/pri)
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
Kamis 1 Oktober 2015
B A N Y U W A N G I
POTENSI EKSPOR: Mantan Menko Maritim Indroyono Susilo (satu dari kiri) dan Bupati Abdullah Azwar Anas (satu dari kanan) mencicipi ikan oleng produksi Banyuwangi beberapa waktu lalu.
DOK. RABA
Jepang Inves Oleng Rp 50 M BANYUWANGI - Selama sembilan bulan nilai investasi yang masuk data base Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Banyuwangi tercatat sekitar Rp 950 miliar lebih. Angka investasi itu meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 916 miliar. Kepala BPPT Abdul Kadir melalui Kasubbid Kerja Sama Penanaman Modal, Khairul Anam, mengungkapkan total izin investasi yang dikeluarkan BPPT sampai September mencapai 1.402 unit atau meningkat dibanding tahun lalu yang hanya 1.209 unit. Rinciannya, investasi skala besar dengan nilai investasi Rp 10 miliar ke atas mencapai Rp 555 miliar dengan investasi sebanyak delapan unit. Jumlah kegiatan investasi skala besar meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya tujuh unit dengan nilai investasi Rp 542 miliar. Usaha yang berinvestasi skala besar rata-rata bergerak di bidang real estate, industri, konstruksi, makanan, dan minuman. Investasi skala menengah dengan nilai investasi Rp 500 juta hingga Rp 10 miliar turun menjadi Rp 161 miliar dari tahun lalu yang tercatat Rp 176 miliar. Walau nilai investasinya turun, tapi jumlah unit usaha meningkat jadi 144 unit dari 103 unit usaha. Sementara itu, nilai investasi skala kecil meningkat signifikan menjadi Rp 234 miliar dengan jumlah kegiatan 1.280 unit. “Tahun lalu kegiatan investasi skala kecil hanya 1.099 unit dengan
nilai Rp 198 miliar,” ungkap Anam. Dalam waktu yang tidak terlalu,
kata Anam, investasi besar dari Jepang dan Korea akan segera
masuk Banyuwangi ■ Baca Jepang...Hal 37
HIJAU CENTIL: Dharmawanita PDAM Banyuwangi beraksi Penduin Dance di Istana Gandrung.
PDAM FOR RABA
Persiapan Matang Banyak Juara Diraih BANYUWANGI – Setiap perlombaan pasti ada pemenang. Untuk meraih kemenangan atau juara perlu persiapan yang matang. Hal itu dibuktikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Banyuwangi yakni Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dalam lomba Karaoke dan Penguin Dance yang dilaksanakan 27 September kemarin, PDAM Banyuwangi mengirim tim andal untuk mewakili. Kegiatan yang memperebutkan trophy Ibu Festiandani Azwar Anas ini, PDAM mengikutkan kelompok karyawati dan kelompok Dharma wanita. Di lomba yang dihelat di Istana Gandrung ini, PDAM Banyuwangi tidak hanya membawa pulang satu piala saja. Tetapi tiga piala sekaligus berhasil diboyong. Di kategori Penguin Dance, kelompok Karyawati PDAM meraih Juara I sedangkan kelompok Dharma Wanita meraih juara 5 atau harapan 2. Sementara di kategori karaoke dangdut kenangan, Dharma Wanita PDAM berhasil meraih Juara 3. Menurut Pjs Direktur Utama PDAM Banyuwangi,
Drs Ayub Hidayat keberhasilan para Srikandi PDAM Banyuwangi ini tidak sekadar kebetulan namun sudah dipersiapkan secara matang. Sebelumnya, bertepatan dengan kegiatan Agustusan, diselenggarakan lomba intern di kalangan PDAM sendiri. Waktu itu, karyawati dan Dharma Wanita PDAM Banyuwangi mengikuti lomba karaoke dan senam goyang dumang. “Nah, pemenang lomba intern ini yang mewakili PDAM ke lomba di luar kantor,” ujar Ayub Hidayat. Sehingga tidak perlu persiapan secara mendadak, karena PDAM memiliki orang-orang bertalenta bagus. Di bidang pelayanan, masih menurut Ayub, PDAM Banyuwangi terus berbenah dan meningkatkan kualitasnya. Salah satunya adalah untuk pencatatan meter penggunaan air minum tidak lagi dicatat secara manual. PDAM memanfaatkan teknologi melalui gadget untuk pencatatan meteran. Sehingga bukti otentik sangat akurat dan persentase kesalahan data semakin kecil. (adv)
33
KAMIS 1 OKTOBER TAHUN 2015
HALAMAN 36
APA kata MEREKA
Siswa Harus Disiplin SEBAGAI wakil kepala SMPN 3 Muncar bidang kesiswaan, Purnomo rutin memantau para siswa di bidang kedisiplinan hampir setiap hari. “Disiplin itu sangat penting, dan siswa harus disiplin,” katanya. Dengan disiplin, para siswa akan bisa menghargai diri sendiri. Selain itu, siswa juga bisa menghargai orang lain. “Saya memantau para siswa agar kedisiplinan,” ujarnya. Upaya mengajari disiplin yang dia lakukan itu juga demi kepentingan siswa sendiri, terutama dalam peningkatan kualitas. “Alhamdulillah, apa yang kami lakukan mendapat dukungan penuh semua komponen sekolah,” katanya. (c1/abi)
FOTO-FOTO: DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
BERSEJARAH: Monumen Pancasila Jaya lengkap dengan relief kekejaman PKI di Lubang Buaya, Desa Cemetuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin (30/9).
Lubang Buaya tak Diminati THOMY SILA/JPRG
TAMBANG EMAS
ABDUL AZIZ/RABA
PEMBUKAAN: Dari kiri Manajer CSR PT. BSI., Musmin Nuryandi, Senior Manager External Affairs BSI, Ka Nen, dan Komandan TNI Marinir Lampon Mayor Rony A. Purba serta Kepala PKM Pesanggaran dr Roni.
Hadapi Pancaroba, BSI Gelar Pengobatan Gratis PESANGGARAN - PT Bumi Suksesindo (BSI) Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi kembali menyelenggarakan pengobatan gratis untuk warga. Tahun ini, kegiatan tersebut dilaksanakan selama sepekan dengan cara road show bertajuk Pekan Bakti Kesehatan (PBK) 2015. Ada 6 wilayah yang menjadi sasaran kegiatan ini, yaitu Dusun Pancer dan Dusun Silirbaru, Desa Sumberagung, Kampung Baru Lampon, Dusun Ringinsari, Desa Pesanggaran, Dusun Mulyoasri, Desa Sumbermulyo, Dusun Tembakur, Desa Sumbermulyo serta Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung. Senior Manager External Affairs BSI, Ka Nen mengatakan, kegiatan ini untuk membantu masyarakat menghadapi musim pancaroba. “Semoga kegiatan ini memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya di Kampung Baru Lampon, Dusun Ringinsari, Desa Pesanggaran, kemarin (30/9). Dalam tempo tiga hari pelaksanaan di tiga lokasi, sekitar 500 warga telah mengikuti kegiatan ini. (azi/bay)
CLURING - Monumen Lubang Buaya di Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring, Banyuwangi, tampaknya semakin tidak diminati. Setiap peringatan hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober, di tempat itu sepi kegiatan. Itu berbeda jauh dengan beberapa tahun lalu. Biasanya sejumlah elemen masyarakat menggelar kegiatan untuk menggenang kekejaman PKI yang telah membantai 62 Pemuda Ansor asal Muncar. “Biasanya ada pengajian,
istighotsah, dan doa bersama,” cetus Nuryadi, 50, salah satu tokoh masyarakat setempat. Monumen Pancasila Jaya itu, terang dia, dibangun tahun 1995-1996. Saat itu kepala Desa (Kades) Cluring dijabat Nursalam. Secara kebetulan, dirinya menjabat sekretaris desa (sekdes). Dalam pembangunannya, murni swadaya masyarakat. “Membangunnya habis Rp 10 juta,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi ■
MAUT: Nuryadi, 50, di depan tiga lubang di Dusun Cemetuk, Desa Cluring, Banyuwangi, kemarin (30/9). Lubang ini pernah digunakan aktivis PKI untuk mengubur 62 mayat.
Baca Lubang...Hal 37
Kebun Kelapa Concrong Kobong IGG Ajak Petani Memasok Tebu
ROGOJAMPI - Ketenangan warga Kampung Concrong, Dusun Rogojampi Utara, Desa/Kecamatan Rogojampi, sempat terganggu kemarin (30/9). Kebun kelapa dekat perkampungan penduduk terbakar. Tidak ada yang tahu persis penyebab terbakarnya ilalang kering di kebun kelapa milik warga Kabupaten Bondowoso itu. “Kebun kelapanya memang tidak terawat, banyak ditumbuhi ilalang hingga mengering,” cetus Irfan Hidayat, 42, warga setempat, kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Irfan mengaku melihat api yang cukup besar di kebun kelapa itu saat melintas. Dilihat ada asap yang membumbung tinggi. Karena penasaran, dia mendekati sumber asap tersebut. “Saya lihat api sudah membesar,” katanya ■ Baca Kebun...Hal 37
Bupati Puji Kebersihan RSUD Genteng
SHULHAN HADI/JPRG
BINCANG: Bupati saat berbincang dengan pasien di RSUD Genteng kemarin (30/9).
GENTENG - Bupati Abdullah Azwar Anas menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Genteng kemarin (30/9). Dalam kunjungan ini, dia memeriksa sejumlah ruangan di rumah sakit tersebut. Selama berada di RSUD Genteng, Bupati Anas juga berkeliling ke beberapa ruang perawatan dan bertemu dengan pasien dan keluarganya. “Saya puas dengan hasil sidak ini, nanti akan kita bahas dalam rapat,” kata Bupati Anas. Bupati Anas menyebut dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, pengelola RSUD Genteng telah melakukan upaya peningkatan mutu. Dan itu, dianggap lebih baik di banding sebelumnya. “Ada peningkatan,” ujarnya. Salah satu indikator yang terlihat secara jelas, terang dia, itu adalah penambahan tanaman di gedung baru. Dalam kunjungan yang dilakukan beberapa waktu lalu, tanaman bunga masih kurang. “Dibanding tahun lalu jauh,” jelasnya. Bupati Anas menyampaikan sidak yang dilakukan ini murni untuk meninjau rumah sakit. Secara kebetulan, ada kegiatan yang melewati rumah sakit plat merah itu. “Kita lewat dan mampir, sekarang rumah sakit bersih dan bagus,” katanya. Direktur RSUD Genteng, dr. Hj. Indah Sri Lestari, MMRS, mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan pembangunan gedung. Untuk pengelolaan taman, rumah sakit menambah tenaga karyawan untuk membantu dalam menangani kebersihan dan taman. “Kita tambah satu karyawan untuk kebersihan dan taman,” ucapnya. Kebersihan di RSUD Genteng, terang dia, menjadi perhatian serius. Apalagi, musim kemarau dan lokasi rumah sakit yang berada di pinggir jalan raya menyebabkan banyak debu. “Ini musim kemarau debunya cukup banyak, dan kita rutin bersihkan”katanya.(sli/adv/abi)
KALIBARU - Pabrik Gula Glenmore (PGG) akan mulai produksi tahun depan. Persiapan beroperasinya pabrik gula itu sudah mulai dilakukan dengan mengadakan sosialisasi kepada para petani tebu.
PT. Industri Gula Glenmore (IGG) bersama PTPN XII mengajak para petani menyuplai tebu ke PGG yang rencananya akan produksi mulai Agustus 2016 ■ Baca IGG...Hal 37
SHULHAN HADI/JPRG IRFAN HIDAYAT FOR JPRG
PANAS: Api membara di kebun kelapa di Kampung Concrong, Dusun Rogojampi Utara, Desa/Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, kemarin (30/9).
TAWARAN: PTPN XII dan pihak Industri Gula Glenmore (IGG) mengajak para petani kerja sama dalam produksi tebu dan gula di kantor Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, siang kemarin (30/9).
Supan Wijaya, Penggila Vespa asal Kecamatan Muncar
Promotor Reggae, Naik Vespa Keliling Nusantara Supan wijaya, 38, warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, ini pernah keliling Nusantara dengan naik Vespa. Pria yang biasa dipanggil Ki Sobo Paran itu juga dikenal promotor musik reggae Banyuwangi. DEDY JUMHARDIYANTO, Muncar PENCINTA motor Vespa tentu sudah tidak asing dengan sosok Supan Wijaya alias Ki Sobo Paran, 38. Lelaki kelahiran Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi itu juga pendiri Scooter Anak Pantai (Santai)), sebuah wadah bagi komunitas pencinta scooter Vespa di wilayah Kecamatan Muncar. Komunitas Santai didirikan pada tahun 1999. Hingga kini, jumlah anggotanya mencapai 70 orang. Mereka itu setiap Sabtu malam rutin berkumpul atau kopi darat (kopdar) di wilayah Jajag, Srono, dan Muncar. Saat kumpul bersama, mereka terlihat rukun. Bagi mereka, komunitas yang dibentuk itu perkumpulan pencinta damai, bukan geng motor apalagi preman. “Kami sering berkumpul dengan tempat pindah-pindah,” cetus Supan kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Komunitas Santai yang dibentuk itu, semua
SUPAN FOR JPRG
UNIK: Supan Wijaya, 38, dengan skuternya yang digunakan untuk keliling Nusantara.
penggila motor Vespa. Saking cintanya dengan Vespa, Supan pernah melakukan touring dengan keliling Nusantara dengan motor Vespa keluaran 1968 miliknya. Karena sering melakukan touring, bapak satu anak itu dijuluki Ki Sobo Paran oleh rekan-rekan komunitasnya. “Satu Vespa sejuta saudara,” ujarnya. Selama melakukan touring dengan Vespa antik kesayangannya itu, Supan tak pernah khawatir kelaparan, atau motornya mogok di tengah jalan. Maklum, komunitas Vespa ada di mana-mana. “Saya selalu membawa peralatan bengkel,” cetusnya.
Meski menempuh perjalanan jauh, Supan mengendarai Vespa tuanya itu dengan santai sembari menikmati indahnya alam Indonesia. “Namanya touring dengan motor tua ya harus santai, yang penting hati damai sambil menikmati perjalanan,” katanya. Kekhawatiran kehabisan bahan bakar selama perjalanan, tidak menjadi halangan. Apa lagi, makan dan tempat istirahat untuk melepas lelah saat melakukan perjalanan juga sudah tersedia di mana-mana. “Kalau tidur saya selalu di hotel Merah Putih, alias pompa bensin (SPBU),” tuturnya terkekeh kekeh ■ Baca Promotor...Hal 37
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Kamis 1 Oktober 2015
BLAMBANGAN RAYA
37
Maling Dibekuk saat Check In Bersama Pacar BANGOREJO - Diduga terlibat pencurian, Feri Andrianto, 25, warga Dusun Krajan, RT 4, RW 34, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, dibekuk anggota Polsek Bangorejo Senin malam lalu (28/9). Yang membuat geleng-geleng kepala, Feri yang termasuk residivis itu ditangkap polisi saat check in bersama pacarnya di Hotel Baru Indah (BI), Desa Jajag, Kecamatan Gambiran. “Kita tangkap di Hotel BI Jajag,” cetus Kapolsek Bangorejo AKP Watiyo melalui Kanitreskrim Aiptu Karjono kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Menurut Karjono, tersangka adalah maling spesialis warung dan korbannya sudah banyak. Dalam beraksi dia berpura-pura sebagai pembeli. “Pura-pura membeli, penjual lengah uang di kotak disikat,” katanya. Karjono menyebut penangkapan itu dilakukan setelah pemilik wa-
rung asal Desa/Kecamatan Bangorejo melaporkan tokonya dibobol maling. Hasil penyelidikan, pelaku mengarah kepada tersangka. ‘‘Kita dapat info pelaku check in di hotel, langsung kita gerebek,” ujarnya. Keterangannya, tersangka mengaku sudah beberapa kali melakukan pencurian di warung. Saat ditangkap, ada beberapa barang bukti (BB) yang disita, seperti ATM, STNK motor, KTP milik beberapa orang dengan alamat berbeda. “Dalam beraksi tersangka mengaku dibantu teman,” ungkapnya. Tersangka mengaku kenalannya itu, jelas dia, dikenal saat samasama berada di Lapas Banyuwangi. Sayang, teman tersangka itu belum berhasil ditangkap. “Saat mencuri di Desa Bangorejo, korban mengaku kerugiannya Rp 305 ribu,” ujarnya. (sli/c1/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
PENDAMPINGAN: Sebanyak 50 ibu rumah tangga dibekali kecakapan dan keterampilan di PKBM Mandiri Sejahtera, kemarin (30/9).
PKBM Latih Kecakapan Ibu Rumah Tangga
RESIDIVIS: Feri diamankan di Polsek Bangorejo kemarin (30/9).
SHULHAN HADI/JPRG
MUNCAR - Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Mandiri Sejahtera, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi ini patut diapresiasi. Sejak berdiri tahun 2007, PKBM Mandiri Sejahtera mampu menunjukkan eksistensinya dengan memberi kemanfaatan bagi lingkungan. Sedikitnya 50 ibu rumah tangga yang pernah putus sekolah, diberikan pelatihan dan pembekalan keterampilan membuat produk tata boga, seperti memproduksi petis dan makanan berbahan dasar ikan asin. “ Melalui kegiatan ini, ibu rumah tangga lebih percaya
diri dan terampil dalam menciptakan wira usaha baru,” ujar Direktur PKBM Mandiri Sejahtera, Achmad Baidhowi. Usai diberikan pelatihan dan pembekalan, para ibu rumah tangga berpenghasilan rendah itu juga akan didampingi untuk membuat kelompok. Sehingga, mereka bisa memproduksi makanan olahan hasil laut. “Harapannya bisa memberikan penghasilan tambahan bagi kelangsungan hidup berumah tangga dan lebih sejahtera,” katanya. Pelatihan yang dibuka oleh Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Masyarakat,
Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sunari, itu akan berlangsung selama dua bulan dengan pendampingan dari PKBM Mandiri Sejahtera. “Setelah bisa memproduksi, harus ada support dari pemerintah ,” katanya. Selama dua bulan itu, jelas dia, para ibu rumah tangga juga akan diberi pembekalan berupa etika bermasyarakat, keteladanan, kecakapan komunikasi, dan pentingnya menjaga lingkungan hidup. “Setelah diberi pembekalan, mereka akan memiliki rasa percaya diri dalam hidup bermasyarakat,” ujarnya. (ddy/*/abi)
Korea Investasi Peternakan ■ JEPANG...
Sambungan dari Hal 33
Kedua calon investor asing itu sudah memiliki izin prinsip dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI. Investor asal Jepang cukup agresif dibanding investor Korea untuk segera merealisasikan investasi. Investor asal Negeri Sakura rencananya akan investasi budi daya ikan sidat alias oleng dengan nilai Rp 50 miliar. Saat ini investor Jepang itu sedang proses pembebasan lahan seluas tiga hektare di Kecamatan Srono. “Mereka mulai konsultasi pengurusan izin lokal. Mereka juga sudah menggandeng kontraktor lokal untuk membangun konstruksi,” kata Anam.
Sementara itu, investor dari Korea rencananya akan berinvestasi di bidang peternakan di Kecamatan Kalibaru. “Mereka juga sudah dapat izin prinsip. Sebenarnya dalam izin yang tertera, mereka berinvestasi di wilayah Malang. Namun, belakangan dialihkan ke Banyuwangi,” ujarnya. Anam menambahkan, berdasar informasi dari BKPM, Jatim menjadi wilayah yang mendapat perhatian cukup tinggi dari penanam modal asing (PMA). Bukan tidak mungkin menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) banyak investor asing yang berinvestasi di Banyuwangi karena Banyuwangi akan memiliki Kawasan Industri. “Meski belum sepenuhnya rampung, beberapa perusahaan besar sudah indent lokasi di Kawasan Industri Wongsorejo,” tambah Anam. (cin/c1/afi)
Tiga Lubang Mengubur 62 Jenazah ■ LUBANG...
Sambungan adari Hal 36
SHULHAN HADI/JPRG
RUSAK: Kantor Desa Kajarharo belum diperbaiki sejak terbakar pada awal Mei 2015 hingga kemarin (30/9).
Balai Desa Kajarharjo Belum Dibangun KALIBARU - Nasib kantor Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, yang terbakar pada awal Mei 2015 lalu hingga kini masih belum jelas. Hingga kemarin (30/9), masih belum ada kabar, kapan fasilitas tersebut akan diperbaiki. Sebab, pemerintah desa setempat masih belum memiliki anggaran yang cukup untuk membangun kantor balai desa baru. Kepala Desa Kajarharjo, Suharto
mengatakan, saat ini desanya masih fokus pembangunan yang kecil dengan anggaran yang tidak besar. “Kita baru memperbaiki WC di samping musala yang rusak saat kebakaran itu,” katanya. Untuk pembangunan kantor desa yang terbakar, Suharto mengaku menunggu pencairan dana desa dari pemerintah. Saat ini, semua dokumen untuk pencairan dana sudah disiapkan. “Katanya
dana desa akan dicairkan,” ujarnya. Untuk memperbaiki kantor desa yang terbakar itu, terang dia, membutuhkan dana yang cukup besar. Saat dihitung, diperkirakan mencapai Rp 193 juta. Pembangunan kantor desa, akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pencairan. “Kita bangunnya tidak bisa langsung,” terangnya. Terkait hasil penyidikan kepolisian mengenai penyebab kebakaran,
Suharto mengaku sangat berharap diberi tahu hasilnya. “Kantor ini dibakar, itu yang bilang polisi sendiri, tapi siapa pelaku kami masih belum diberi tahu,” katanya. Camat Kalibaru, Edy Supriyono mengatakan, dana desa dari pemerintah pasti akan cair. Melalui dana itu, pembangunan kantor desa bisa dilakukan. “Sebentar lagi (cair), semua sudah siap,” ujarnya. (sli/c1/abi)
Sembunyikan Aneka Miras di Toko PURWOHARJO - Satuan Sabhara Polres Banyuwangi melakukan razia minuman keras (miras) di Banyuwangi Selatan. Kali ini sasarannya adalah wilayah Kecamatan Purwoharjo kemarin (29/9). Anggota Satuan Sabhara Polres Banyuwangi merazia rumah Nuryadi, 56, di Dusun Krajan, Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo. Setelah digeledah, petugas menemukan puluhan botol miras.
Rinciannya, ada 18 botol miras jenis anggur merah, 35 botol arak bali, satu botol merek Drum, dan dua botol miras merek Ice Land. Selain diduga ilegal, kadar alkohol dalam minuman keras itu juga melebihi ambang batas yang diperbolehkan. “Kadar
alkoholnya tinggi dan tidak ada izin penjualan,” beber Kasatsabhara Polres Banyuwangi AKP Sudarmaji. Razia itu digelar dengan melibatkan puluhan personel. Polisi berhasil menyita semua miras yang disimpan di toko milik Nuryadi. Terungkapnya
praktik jual-beli miras tanpa izin itu tidak lepas dari laporan masyarakat. Polisi banyak menerima keluhan dan laporan peredaran miras di wilayah Kecamatan Purwoharjo. Setelah diselidiki, sumber miras itu diduga berasal dari rumah Nuryadi. Usai digerebek, seluruh miras diangkut ke Polres Banyuwangi. Pemilik ratusan botol miras itu pun langsung dimintai keterangan. (nic/c1/bay)
Menurut Nuryadi, pembangunan monumen itu setelah para saksi dan pelaku sejarah masih ada, seperti almarhum Mardi Jamal, almarhum Mohammad Nurjanis, Nursalam, dan Maulan. Dari cerita mereka, di lokasi tempat penguburan masal itu didirikan monumen Pancasila Jaya. “Yang dikubur itu anggota GP Ansor dan NU dari
Muncar,” terangnya. Untuk menggambarkan kekejaman PKI itu, di monumen Pancasila Jaya itu juga dibuat biorama di bagian utara. Biorama itu dibuat berdasar keterangan para saksi sejarah. Di bagian depan berdiri lambang negara Burung Garuda berukuran besar. “Kejadian itu 18 Oktober 1965,” ungkapnya. Di belakang Garuda itu ada tiga lubang menyerupai kolam. Konon di tempat itulah mayat
para pemuda Ansor dikubur. Dua lubang kecil masing-masing dibuat mengubur 10 orang. Satu lubang cukup besar digunakan mengubur 42 jenazah. Tanah tempat didirikan monumen Pancasila Jaya itu milik almarhum Wonokaryo dan Rasinem. Kedua orang pemilik tanah itu kini dikubur di sekitar monumen. “Semoga keberadaan monumen ini tidak hanya untuk dikenang, tapi lebih dari itu,” harapnya. (ddy/c1/abi)
Dianjurkan Gunakan Lahan Kering ■ IGG...
Sambungan adari Hal 36
“Kami mengajak petani tebu di Kecamatan Glenmore dan Kalibaru kerja sama dengan PGG,” cetus Kepala Bagian Tanaman Semusim PTPN XII, Budi Kaloka kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Saat sosialisasi kepada para petani di kantor Kecamatan Kalibaru, Budi menyampaikan selama ini petani tebu rakyat mengirimkan hasil panen ke pabrik tebu di Kabupaten Situbondo, Jember, dan Lumajang. “Ini sifatnya kesepakatan kedua belah pihak,” katanya. Kepada para petani, Budi menjamin harga yang akan diberikan bisa bersaing dengan harga yang diberikan pabrik gula lain. “Kalau dibawa ke Glenmore jelas lebih bagus, lebih menguntungkan,”
ujarnya. Keuntungan itu, terang dia, bisa dilihat dari rendemen tebu lebih besar karena kondisi pabrik yang baru dan sistem instalasi lebih modern. Di samping itu, jarak yang cukup dekat juga bisa memangkas biaya angkut ke lokasi. “Kita menang di rendemen dan juga jarak angkutan,” ucapnya. Apalagi, jika nanti rendemen bisa mencapai sembilan, dipastikan keuntungan ada di tangan petani. Sebab, pembagian hasil ada di pihak petani. “Kalau rendemen sembilan, pembagiannya bisa 70:30 untuk petani,” terangnya. Ajakan yang dilakukan itu, jelas dia, bersifat tawaran kepada petani tebu agar mengalihkan pengiriman ke PGG. Bukan mengajak petani tebu mengubah persawahan dari tanaman padi ke ladang tebu.
“Lahan untuk tebu itu ada tipenya, kalau lahan produktif ya biar tetap jadi sawah,” ujarnya. Untuk menyuplai PGG, lanjut dia, PTPN XII telah menyiapkan lahan tebu di kawasan Kebun Jatirono di Kecamatan Kalibaru, Kebun Kalisepanjang di Kecamatan Glenmore, dan beberapa kebun lain. Lahan tebu rakyat untuk kuota tambahan dalam persiapan produksi. “Kebutuhan Pabrik Gula Glenmore itu mencapai 6.000 ton per hari,” ungkapnya. Sementara itu, Camat Kalibaru, Edy Supriyono, mengatakan saat ini lahan pertanian di wilayahnya memang banyak yang ditanami tebu. Tetapi, berapa kawasan merupakan kawasan persawahan murni. “Di Kajarharjo itu produktif padi, kita anjurkan tanam tebu di lahan kering saja,” ucapnya. (sli/c1/abi)
Pergi ke Mana-mana Bawa Peralatan Bengkel Diduga Akibat Puntung Rokok ■ PROMOTOR...
Sambungan adari Hal 36
Untuk melepas lelah, tidak perlu di atas kasur dan bantal yang empuk seperti di hotel berbintang. Beristirahat cukup, dilakukan di tempat yang nyaman dan aman. Selama istirahat, dia juga tidak khawatir kehilangan motor kesayangannya. “ Dari dulu mana pernah ada laporan kehilangan motor Vespa,” katanya. Jika motornya mogok, Supan membetulkan
sendiri. Kalaupun rusak berat dan ada spare part yang harus diganti, dia tinggal telepon teman komunitasnya. “Komunitas Vespa itu ada di mana- mana, asal punya kontak person bisa singgah ke tempat mereka,” jelasnya Komunitas Vespa, sebagian besar pencinta genre musik reggae. Sesuai aliran musiknya, komunitas ini juga mengikuti nada- nada reggae bernuansa cinta damai. Berpenampilan rambut panjang dan gimbal, ciri khas pencinta motor Vespa. Berpenampilan seperti itu,
bukanlah gaya urakan seperti asumsi masyarakat yang belum pernah mengenalnya. “Gaya kita memang seperti Bob Marley, tapi hati kita cintai damai,” terangnya. Pertunjukan konser musik reggae yang digelar di Banyuwangi baru-baru ini, tak lain adalah virus yang dibawa dari hasil keliling Nusantara dan bertemu dengan sesama komunitas Vespa. Dari situlah, Supan mengenal penyanyi reggae ternama, seperti Tony Q Rastafara dan Ras Muhammad. (c1/abi)
■ KEBUN...
Sambungan adari Hal 36
Agar tidak merembet ke perumahan penduduk, warga diajak gotong royong memadamkan api dengan alat seadanya, seperti menggunakan pelepah pisang dan menyiramkan air dengan ember. “Lokasi kebakaran dekat gardu listrik, jadi membahayakan,” ujarnya. Satu jam kemudian, jelas dia, mobil
pemadam kebakaran (damkar) dari Banyuwangi tiba di lokasi. Mereka pun ramai-ramai memadamkan api yang terus melebar dan membesar itu. “Damkar lama datang, karena memang jauh,” cetusnya. Kapolsek Rogojampi Kompol Toha Choiri saat dikonfirmasi mengatakan tidak ada korban jiwa dan kerugian materi atas kebakaran itu. Lokasi yang terbakar hanya ilalang kering dengan luas sekitar
100 meter persegi. “Masih aman dan api berhasil dipadamkan,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon seluler kemarin (30/9). Mengenai penyebab kebakaran, kapolsek menduga akibat masyarakat yang membuang puntung rokok sembarangan. Apalagi, lokasi terbakarnya ilalang itu tidak jauh dari tepi jalan raya. “Saya minta masyarakat tidak sembarangan membuang puntung rokok,” katanya. (ddy/c1/abi)
DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI
38
Jawa Pos
Kamis 1 Oktober 2015
Berobat, Nenek Terseret Ombak FREDY RIZKI/RaBa
UNIK: Marhadi, 61, bersama dengan kambing berkaki tiganya Aliando yang lahir pada Jumat (18/9) lalu.
Aliando Lahir Berkaki Tiga KALIPURO – Seekor kambing jantan milik salah seorang peternak di Dusun Krajan, Desa Tlemung, Kecamatan Kalipuro lahir dengan kaki yang hanya berjumlah tiga buah. Kambing jenis peranakan etawa (pe) berwana hitam putih yang kemudian dinamai Aliando ini tampak sehat dan lincah meski hanya memilik tiga buah kaki. Marhadi, 61, si pemilik kambing mengatakan jika kejadian ini adalah yang pertama terjadi di kampungnya. Padahal ada puluhan warga yang menurutnya memiliki kambing seperti dirinya. Aliando sendiri kata Marhadi lahir dari seekor Induk kambing Ettawa yang berumur dua tahun. Yang kemudian melahir dua ekor anak kambing berjenis kelamin jantan dan betina. Ketika Aliando lahir, Marhadi menceritakan jika saat itu sedang mendekati waktu sholat jumat. Dia pun heran ketika kambing yang seharusnya lahir berkaki empat
justru hanya tiga. Seketika saja kabar tersebut kata Marhadi tersebar cepat. Dan ratusan orang langsung mengerubung kandang kambing miliknya itu. Dua malam sebelum kambing itu lahir, Marhadi menceritakan jika dirinya bermimpi tentang adanya seorang wanita yang terus-terusan mengikutinya. Mimpi tersebutlah yang menurutnya menjadi pertanda lahirnya Aliando. “ Di mimpi saya sudah bilang kalau saya sudah punya istri, tapi perempuan itu terus mengikuti saya, sahari kemudian Aliando lahir,� kata Mahardi. Meski berprofesi sebagai penjual kambing, kakek 10 cucu itu mengaku tidak akan menjual kambingnya yang satu itu. Selain kasihan, dia mengatakan jika kambing seperti itu tidak akan laku terutama untuk kurban. “Biar sudah saya rawat sendiri, apalagi cucu saya senang, sampai diberi nama sendiri, nanti kalau sudah agak besar saya buatkan kurungan pribadi,� ujarnya. (fre/als)
TABANAN - Bermaksud mendapat kesembuhan dengan menanam diri dengan pasir pantai, Ni Nyoman Jagig, 60, malah terseret ombak di Pantai Nyanyi, Banjar Nyanyi, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Senin lalu (28/9). Musibah yang menimpa Jagig, berawal ketika peternak babi asal Banjar Den Uma, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, ini pergi ke pantai bersama suami, seorang anaknya, dan iparnya, sekitar pukul 10.00 menggunakan mobil Carry berwarna abu-abu. Tujuannya untuk melakukan terapi dengan mengubur tubuhnya di pasir pantai. Setibanya di pantai, korban sekeluarga terlebih dulu menghaturkan canang di pinggir pantai kemudian dilanjutkan dengan mengubur tubuhnya di pasir. Sedangkan suami dan anaknya menunggu di sebuah kubu. Usai melakukan hal tersebut, sekitar pukul 11.00 korban kemudian membersihkan sisa-sisa pasir di tubuhnya dengan mandi bersama iparnya, Ni Ketut Tingkeh, 45, di pesisir pantai yang jaraknya 50 meter dari tempatnya mengubur tubuh. Namun sayang, sedang asyiknya mandi korban malah terseret ombak. Padahal sang ipar sudah memperingatkan korban untuk tidak berlama-lama. “Korban mandinya memang agak ke dalam, dan sudah saya panggil agar selesai mandinya tetapi korban malah semakin ke dalam. Saat itu datang ombak yang lumayan besar dan menyeret korban,� terang Tingkeh yang masih shock dengan kejadian tersebut. Kejadian tersebut sontak membuat suami dan anaknya panik. Sang anak, I Nyoman Suaja, 45, kemudian mencoba menolong ibunya yang sempat melambaikan tangan, namun karena ombak terlalu besar dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan Suaja hampir ikut terseret ombak. Dirinya kemudian
DEWA RASTANA/RADAR BALI/JPNN
MEPEKELING: Keluarga korban saat menghaturkan pekeling di pinggir Pantai Nyanyi, Desa Beraban, Tabanan.
meminta bantuan kepada buruh proyek di pinggir pantai. Namun karena tidak direspons, dia kembali meminta bantuan ke warung yang ada di sekitar pantai. “Saya minta bantuan ke warung dan disuruh mencari orang yang punya perahu di Banjar Nyanyi. Nah saat itu juga saya langsung memberitahu petugas kepolisian yang kebetulan sedang bertugas di sekitar pantai,� ujar Suaja. Atas kejadian tersebut, Life Guard DTW Tanah Lot, tim Basarnas, SAR, dan
anggota kepolisian Polsek Kediri terjun ke TKP dan melakukan pencarian terhadap nenek dua orang cucu tersebut dengan menyisir pantai. Keluarga korban juga tidak tinggal diam mendapati korban yang belum ditemukan dengan menghaturkanĂ‚Â pakeling atau penebusanĂ‚Â berupa pejati, dan canang sari yang dihaturkan oleh pemangku. “Penebusan ini agar korban cepat ditemukan dalam kondisi apa pun,â€?
ungkap Putu Sutadarma, 36, yang merupakan sepupu korban. Sang suami, I Wayan Rinda, 65, terlihat masih shock, dan trauma atas kejadian tersebut. Saat ditemui Jawa Pos Radar Bali di kediamannya, Rinda tampak tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Dirinya juga menuturkan jika memang sering pergi ke pantai bersama sang istri untuk menanam tubuh karena istrinya menderita asam urat dan susah tidur pada malam harinya. (yes/jpnn)
Satu Tersangka dari Hotel Four Season Ubud DENPASAR - Kasus pernikahan sejenis --meski belakangan ternyata hanya melukat alias karma cleansing-- yang melibatkan pasangan sejenis, Tiko Mulyo asal Bogor dengan Joe Tully asal Amerika Serikat, pada 12 September lalu, makan korban. Setelah melakukan penyelidikan berhari-hari, penyidik Polres Gianyar akhirnya menetapkan pihak manajemen Hotel Four Season, Ubud, Gianyar, sebagai tersangka. Kepastian itu diakui Kabidhumas Polda Bali Kombes Hery Wiyanto kemarin. “Polres Gianyar telah menetapkan tersangka terkait kasus pernikahan sejenis, yaitu pihak manajemen hotel,� kata Kombes Herry Wiyanto. Satu nama yang menyandang status tersangka itu berinisial WS. “Yang bertanggung jawab adalah pelaksananya atau wedding organizer-nya.
Kami sudah merekonstruksi kasus ini. Kegiatan tersebut merupakan penistaan agama karena sudah menggunakan ritual-ritual keagamaan,� jelas Kombes Herry Wiyanto. Meski satu orang sudah resmi
ditetapkan sebagai tersangka, kasus tersebut masih terus didalami penyidik Reskrim Polres Gianyar. â₏œProsesnya masih berlanjut. Terakhir, para saksi ahli, termasuk ahli agama dilibatkan dalam kasus ini,
â₏œ ucapnya. Dijelaskan lebih lanjut bahwa untuk sementara Polres Gianyar belum melakukan penahanan terhadap tersangka WS yang dijerat dengan pasal 165 KUHP tentang penistaan agama.
Adapun ancaman hukumannya di atas 5 tahun penjara. Diketahui bahwa penahan tersangka akan dilakukan ketika sudah memenuhi syarat baik secara formil dan materiil. (ken/rdr/mus/jpnn)
PENELITI UNIBA: Dosen dan mahasiswa Uniba saat menerima hibah penelitian dari Ditjen Dikti beberapa waktu lalu
Forlap Dikti Nyatakan Uniba PTS Aktif Ada 243 Perguruan Tinggi Dinyatakan Non Aktif
, & -.
/ ! 0 !1 22 34 2 4
- , ' ,& &. /
" '
! " #$
" $* "
! " # $ %& '&
( ) * # $ ' +
%( )
% &&&%
)+ , &
BANYUWANGI—Mahasiswa Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) yang selama ini dibingungkan dengan status Perguruan Tinggi-nya, harus sudah bernafas lega. Sebab, secara resmi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, merilis 243 nama Perguruan Tinggi yang berstatus non aktif. Pengumuman ini dikeluarkan ini tertanggal 29 September 2015. Dan bisa langsung di akses melalui web: http:// www.kopertis12.or.id/2015/09/29/ daftar-nama-perguruan-tinggi-nonaktif-per-29-september-2015. Di web itu, bisa di unduh 243 kampus non aktif sesuai Forlap Dikti yang diakses per tanggal 29 September 2015 pukul 16:00 di forlap.dikti.go.id Ketua PPLP PT PGRI Banyuwangi Dr H Sadi mengatakan, di dalam forlap dikti tersebut disebutkan ada 243 Perguruan Tinggi (PT) yang dinyatakan non aktif. Dari ratusan PT yang dinonaktifkan tersebut tidak ada nama Universitas PGRI Banyuwangi yang selama ini diperbincangkan. Uniba sudah memenuhi persyaratan peraturan penyelenggaraan program studi/perguruan tinggi yang diberlakukan oleh Ditjen Kelembagaan IPTEKDIKTI, dan peraturan perundangundangan bidang pendidikan secara umum. “Dengan pengumuman ini sekaligus sebagai jawaban atas isu yang selama ini berkembang tentang status Uniba non aktif dan itu ternyata adalah tidak benar,� kata Sadi kemarin. Selama ini, kata Sadi, pihaknya tidak terlalu merespon tentang atas isu status non aktif ini, sebab selama ini proses belajar mengajar di Uniba berjalan lancar seperti biasanya. Jika Uniba dinyatakan non aktif maka tentunya tidak memperoleh layanan Ditjen Dikti dalam bentuk beasiswa, akreditasi, tidak boleh menerima mahasiswa baru, pen-
FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA /RaBa
BUKA WEB: Ketua PPLP PT PGRI Banyuwangi H Sadi mempersilakan masyarakat untuk mengecek di web dikti tentang status Uniba.
gurusan NIDN, sertifikasi dosen, hibah penelitian, partisipasi kegiatan Ditjen Kelembagaan IPTEKDIKTI lainnya, serta layanan kelembagaan dari Ditjen Kelembagaan IPTEKDIKTI. Serta tidak memperoleh akses terhadap basis data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi untuk pemutakhiran data (PT dan seluruh PRODI). Nyatanya selama ini semua fasilitas tersebut bisa kita dapatkan. Misalnya, tentang beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa serta dosen. Mereka mendapatkan dana hibah penelitian dari dikti. UNIBA memegang rekor dalam pengajuan proposal penelitian ke Dikti, jika tahun lalu hanya program studi Kimia yang mendapatkan, saat ini ada tiga program studi yang berhasil lolos dalam penjaringan pengajuan dana penelitian ini. Ketiga program studi ini adalah Bahasa Inggris, Teknik Mesin dan Kimia. Khusus masalah beasiswa ini, ada delapan kelompok mahasiswa Uniba yang mendapatkan dana hibah yang masingmasing kelompok mendapatkan Rp 14 juta. Selain mahasiswa, ada pula hibah penelitian dosen yang masing-masing menerima Rp 75 juta dan diterima oleh Ikhwanul Kirom dan Gatot Rubiono. Sementara ada pula hibah penelitian
untuk dosen bersaing yang dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama atas nama Drs Syaiful Hadi, Ikhwanul Kirom, Panji Sekar Pambudi; kelompok kedua atas nama Munir, Wiwin Indarti; sementara kelompok ketiga atas nama Abdul Somad, Sujari, Gatot Rubiyono. “Mereka ini mendapatkan salah satu layanan Ditjen Dikti berupa dana hibah penelitian, dengan salah satu layanan Ditjen Dikti ini maka tidak ada masalah dengan status,� ujarnya. Sadi menambahkan Uniba juga mendapatkan sertifikat dari Kopertis VII Jatim yang dikeluarkan tanggal 20 Mei 2015 serta ditandai tangani oleh Prof Dr Ir Suprapto, DEA. Dalam sertifikat itu, UNIBA dinyatakan sebagai PTS berprestasi pada empat bidang. Yaitu tata kelola kelembagaan dan kerjasama, pendidik dan tenaga kependidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta pembelajaran dan kemahasiswaan. “Maka sekali lagi, kami menyakinkan bahwa Uniba sudah memenuhi persyaratan peraturan penyelenggaraan program studi/perguruan tinggi yang diberlakukan oleh Ditjen Kelembagaan IPTEKDIKTI, dan peraturan perundang-undangan bidang pendidikan secara umum, termasuk ijazah-nya,� pungkasnya. (*/als)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Kamis 1 Oktober 2015
BERITA UTAMA
39
Gelar Aksi Bisu, AMBAK Tolak Bangkitnya PKI BANYUWANGI - Peringatan 50 tahun Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30SPKI) kemarin (30/9) diwarnai aksi bisu yang dilakukan sekelompok masyarakat yang menamakan dirinya sebagai Aliansi Masyarakat Banyuwangi Anti Komunis (AMBAK). Aksi bisu tersebut dilakukan selama dua jam sejak pukul 09.00 sampai 11.00 di beberapa sisi Simpang Lima, Banyuwangi. Selain berdiri terdiam, aliansi masyarakat yang terdiri atas belasan orang itu juga memasang poster di empat sisi jalan. Inti isi poster itu adalah menolak munculnya kem-
bali gerakan-gerakan komunisme di Bumi Blambangan. Koordinator Aksi, Aman Fathurohman, mengatakan aksi mereka bukanlah gerakan memusuhi keturunan PKI. Kata Aman, gerakan itu dilakukan untuk mengingatkan bahwa ideologi komunis tidak tepat berada di Banyuwangi. Terlebih jika ada beberapa orang yang ingin mendirikan kembali partai atau gerakan yang serupa dengan PKI. Sebab, menurut pria yang mengaku menjadi salah satu saksi sejarah G30S PKI itu, kondisi ketika terjadi gerakan itu sangat kacau.
FREDY RIZKI/RABA
DIAM: Sekelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai Aliansi Masyarakat Banyuwangi Anti Komunis (AMBAK) melakukan aksi bisu di Simpang Lima, Banyuwangi, kemarin (30/9).
Banyak terjadi pembunuhan yang dilakukan para simpatisan partai berlambang palu arit itu terhadap para pemuda Ansor
dan tokoh agama. “Ideologi komunis jelas bertentangan dengan Pancasila. Jika orang menginginkan berdirinya PKI
kembali, tentu melukai mayoritas warga muslim NU dan TNI yang 7 jenderalnya menjadi korban,” ujar Aman.
Pria yang selama aksi menggunakan kacamata hitam itu menginginkan masyarakat bersatu, baik yang keturunan PKI maupun bukan. Sebab, menurutnya pasca reformasi, semua warga negara memiliki hak yang sama. “Kami tidak membenci keturunannya. Setelah reformasi kita memiliki hak yang sama. Alangkah baiknya jika kita memikirkan kemajuan bangsa, bukan melakukan hal yang merusak,” tegasnya Ditambahkan salah seorang anggota aksi bernama Mustapha Kamal, bahwa Banyuwangi dulu menjadi basis PKI terbesar ke-3 di Jawa Timur setelah Su-
rabaya dan Madiun. Oleh karena itu, menurutnya gerakan itu harus ditegaskan dan diingatkan agar tidak merusak persatuan NKRI. “Kita sudah melihat mulai ada gerakannya perlahan-lahan, karena itu kita cegah dulu dengan mengingatkan masyarakat,” kata Mustapha. Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bangkesbangpol) Banyuwangi, Djafri Yusuf, mengapresiasi aksi tersebut. Apalagi, dilakukan secara tertib dan tidak anarkis. “Kita apresiasi untuk lebih meningkatkan kewaspadaan kita bersama,” kata Djafri. (fre/c1/aif )
Banyuwangi Paling Banyak di Jatim n BALMON... Sambungan dari Hal 29
Selama dua hari, yakni Selasa-Rabu kemarin, ada sebelas instrumen yang diamankan tim gabungan. Instrumen tersebut berupa pemancar radio yang dijadikan barang bukti (BB) oleh Balmon dan diangkut ke Surabaya. “Lima radio kita segel dan dua di antaranya membuat pernyataan,” ungkap Mujiono. Perlakuan berbeda tersebut tergantung kelengkapan administrasi yang telah dikantongi pemilik radio komunitas. Beberapa radio komunitas yang didatangi sudah memiliki surat pendukung, sehingga tidak perlu dilakukan penyitaan. Balmon hanya memberikan edukasi dan imbauan agar pemilik segera melanjutkan proses izin.
“Kami anjurkan mereka yang sedang mengajukan proses izin segera melanjutkan. Sementara itu, dua radio yang saat disambangi tidak ada pemiliknya, kita minta tetangga sekitar membuat surat pernyataan,” ungkapnya panjang-lebar. Tim dari provinsi melakukan pemeriksaaan peralatan radio komunitas sebagai suatu syarat kepemilikan izin frekuensi. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui suatu pemancar apakah ada pelebaran pita frekuensi dan mengganggu lingkungan sekitar ataukah tidak. Dikatakan Mujiono, selain pelanggaran dari segi administrasi, pelanggaran juga tampak jelas dari sisi frekuensi. Radio-radio komunitas yang ilegal mayoritas menggunakan frekuensi yang tidak pada tempatnya. Ada tiga kanal
yang diizinkan digunakan untuk radio komunitas, yakni107,7, 107,8, dan 107,9. Kenyataannya banyak radio komunitas yang menggunakan frekuensi di luar itu. “Tidak boleh menggunakan frekuensi di atas atau di bawah itu. Bertabrakan dengan pengguna frekuensi yang lain nanti,” tegas Mujiono. Selain dua pelanggaran teknis yang disebutkan di atas, berdasar pantauan Balmon, radio komunitas di Banyuwangi menyimpang dari konten yang ditentukan. “Misalnya radio komunitas pertanian yang lebih banyak berisi aktivitas karaoke. Memang di lapangan radio komunitas ini lebih banyak digunakan untuk karaoke. Tidak sesuai segmen yang diajukan,” ungkapnya. Parahnya lagi, kegiatan itu dikomersialkan. Dalam hal itu, Komisi Penyiaran
Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur yang berwenang menertibkan pelanggaran dari segi konten tersebut. Hal tersebut biasanya disampaikan KPID ketika menggelar sosialisasi bersama Balmon dan Dishub setempat. Diakui Muji, Banyuwangi merupakan daerah yang paling banyak terdapat radio komunitas ilegal di Jawa Timur. Mengingat wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang cukup banyak, ada sekitar 200 unit radio komunitas. Balmon mengatakan penertiban akan dilakukan secara bertahap. “Banyuwangi ini memang paling banyak. Sampai 200-an. Di wilayah kabupaten/kota lain tidak sampai 150. Menjamurnya radio komunitas komersial ini karena masyarakat menggunakan untuk mencari rupiah,” tandasnya. (cin/c1/aif)
Amankan 10 Paket Sabu dan 30 Ineks n NGINEKS... Sambungan dari Hal 29
Indikasi itu di antaranya tampak dari pengungkapan jaringan sabu-sabu dan ekstasi yang dilakukan Satuan Resnarkoba Polres Banyuwangi beberapa waktu lalu. Seorang mantan wartawan, Hariyono Ramzi, 40, warga Dusun Krajan, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, terpaksa diamankan polisi. Pria yang pernah dihukum dalam kasus narkoba itu ditangkap
di sebuah kuburan di Cluring. Dari tangannya, polisi mengamankan 10 paket sabu-sabu seberat 6,33 gram dan barang bukti lain. “Dia sudah pernah ditangkap dan diputus pengadilan 4,6 tahun penjara,” beber Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama melalui Kasatnarkoba AKP Agung Setyo Budi. Penangkapan Ramzy berkat kejelian petugas yang mengetahui adanya transaksi narkoba. Setelah diyakini kebenarannya, petugas mulai menyanggong pria itu di
dekat sebuah SMK di Cluring. Benar saja, petugas melihat seorang pria sedang berada di bawa peti mati (katil) di area perkuburan tidak jauh dari sekolah itu. Saat didatangi, Ramzy rupanya lagi on berat. Dia tidak bisa berbuat banyak saat petugas menggeledah tas yang dibawanya. Dari dalam tas itu, polisi menemukan 10 paket sabu. Setelah dikembangkan, polisi mendapat jejak asal usul sabu itu. Setelah disusun strategi meringkus target, polisi langsung berge-
rak. Tidak lama kemudian target yang dituju pun terpegang. Dia adalah Purwanto alias Kenting, 38, warga Dusun/Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Dari tangannya berhasil diamankan 30 butir pil ekstasi dan buku catatan penjualan sabu. Keduanya langsung digelandang petugas menuju Mapolres Banyuwangi. Berdasar pengakuannya, pil dan sabu itu diperoleh dari bandar di luar kota Banyuwangi. Identitas bandar itu kini masih dalam perburuan petugas. (nic/c1/aif)
Hari Ini Bergerak Menuju Jeddah n LAGI... Sambungan dari Hal 29
Mengetahui hal tersebut, pihak keluarga segera melaporkan kejadian itu kepada petugas haji di sana. Oleh petugas haji langsung diberi penanganan pertama untuk selanjutnya di bawa ke sektor enam. Namun, setelah beberapa saat menjalani perawatan di sektor enam, nyawa Hanifah tidak tertolong. Dokter yang merawat Hanifah di sektor enam menyatakan yang bersangkutan meninggal dunia memang karena stroke. ”Waktu kami bawa ke sektor kondisinya sudah tidak sadarkan diri. Ibu Hanifah meninggal pukul 06.45 Waktu Arab Saudi (WAS) kemarin,” terang Nizam.
Sebelumnya, Hanifah pernah menjalani perawatan di Rumah Sakit King Fahd. Namun, kondisinya berangsur membaik sehingga cukup dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah. Analisis dokter waktu itu menyebutkan Hanifah mengalami hipotensi dan syok septic. ”Selain karena sudah tua, Ibu Hanifah juga memang memiliki riwayat penyakit,” jelas Nizam. Sementara itu, kondisi jamaah atas nama Gatok Santoso, 60, asal Kecamatan Kabat, sudah berangsur membaik. Gatok sebelumnya memang harus menjalani perawatan di Rumah Sakit King Abdullah karena penyakit jantung. Pihak dokter menyebutkan, Gatok mengalami gangguan jantung yang disebut supra
ventrikel takikardi (SVT). Karena kondisinya dirasa sudah membaik, pihak dokter memperbolehkan jamaah haji asal Kecamatan Kabat tersebut untuk berkumpul dengan keluarga di maktab dan mempersiapkan diri pulang ke Tanah Air. ”Sebenarnya harus dioperasi jantung, tapi Pak Gatok menolak. Akhirnya hanya diberi obat-obatan saja dan alhamdullilah sudah boleh pulang,” tambahnya. Jamaah kemarin sudah banyak yang melakukan persiapan untuk kembali ke Tanah Air. Seluruh jamaah haji kemarin melakukan proses timbang koper yang hendak dibawa pulang ke Indonesia. Aturannya, berat setiap koper yang dibawa jamaah maksimal 32 kilogram. Kalau ada koper jamaah yang
melebihi berat maksimal itu, maka secara terpaksa koper harus dibongkar. ”Tadi (kemarin) ada koper jamaah yang beratnya 50 kg, tapi terus dibongkar oleh petugas,” terang petugas haji lain, Juhdy. Juhdy menambahkan, pada Kamis (1/10) mendatang, seluruh jamaah haji Banyuwangi bergerak menuju Jeddah untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya, pada Jumat (2/10) pukul 07.00 WAS atau sekitar pukul 11.00 WIB. Dijadwalkan, jamaah haji Banyuwangi tiba di Surabaya sekitar pukul 22.30 WIB. ”Kloter 8 berangkat pukul 07.00, satu jam kemudian kloter 9, selanjutnya kloter 10 yang berangkat ke Indonesia” pungkas Juhdy. (tfs/c1/aif)
Ibu Kapolres Bantu Keranjang Bayi n INFEKSI... Sambungan dari Hal 29
Setelah sepekan lebih menghilang, hingga kemarin laki-laki dan perempuan yang mengaku sebagai orang tua Cahya itu tidak kunjung kembali ke RSUD Blambangan. Cahya dirawat di RSUD Blambangan sejak Senin siang (21/9). Kali pertama datang, kondisinya sangat mengenaskan. Dia datang dalam kondisi koma, wajahnya membiru, dan tubuhnya mengalami kejang. Oleh tim medis, dia didiagnosis mengalami infeksi paru-paru (bronkopneumonia) dan radang selaput otak (meningitis). Meningitis itulah yang menyebabkan dia mengalami kejang dan koma. Sayang, saat bayi berusia lima bulan itu membutuhkan belaian dan dukungan moral dari orang-orang tercinta, sepasang laki-laki dan perempuan yang mengaku orang tuanya justru meninggalkan dia di RSUD Blambangan. Sejumlah saksi mata mengaku melihat keduanya naik angkutan umum di depan RS menuju arah barat.
Petugas kesulitan melacak jejak pasangan tidak bertanggung jawab tersebut. Sebab, keduanya sama sekali tidak membawa kartu identitas lantaran mengaku menjadi korban pencopetan saat akan pergi ke Bali. Kepada petugas RS, pihak laki-laki bernama Adi Sukma Wijaya, 21, mengaku berasal dari Sukoharjo, RT 1/RW1, Sukamakmur, Bogor. Di sisi lain, pihak RSUD Blambangan terus melakukan perawatan optimal terhadap bayi tidak berdosa itu. Tidak tanggungtanggung, selain dokter umum, pihak RS juga melibatkan dua dokter spesialis. Dua dokter spesialis yang dilibatkan melakukan menangani Cahya, antara lain dokter spesialis anak dan spesialis rehabilitasi medis. Singkat cerita, setelah menjalani perawatan di RSUD Blambangan, kondisi Cahya kini membaik. Perkembangan terbaru, infeksi paru-paru dan radang selaput otak bayi laki-laki itu telah dinyatakan sembuh. “Seandainya yang bersangkutan menjadi pasien umum, dia sudah bisa meninggalkan RS karena sudah sehat,” ujar Direktur RSUD
Blambangan, dr. Taufiq Hidayat, Sp.And. Sementara itu, Kepala Ruang Anak RSUD Blambangan, Evi Andayani, mengatakan setelah sekitar sepuluh hari menjalani perawatan, bobot tubuh Cahya naik satu kilogram (Kg). Kali pertama datang, bobot bayi tersebut 5,5 Kg, sedangkan kemarin sudah mencapai 6,5 Kg. “Anaknya sehat. Dia sangat suka minum susu. Dalam satu jam, dia bisa menghabiskan dua botol susu,” tuturnya. Menurut dia, hingga kemarin perawatan lanjut yang diperlukan agar kondisi Cahya benarbenar pulih hanya menghilangkan kaku otot. “Cahya sehat. Dia juga sudah menjalani fisioterapi dengan penanganan dokter spesialis rehab medis untuk menghilangkan kaku ototnya,” terangnya. Evi mengungkapkan, karena sudah sehat, Cahya tidak diletakkan di ruang perawatan anak sejak beberapa hari lalu. Dia diasuh para perawat di kantor perawat, Ruang Mas Alit RS, yang beralamat di Jalan Letkol Istiqlah tersebut. “Di ruangan ini ada 13 perawat. Kami semua sayang
bayi ini. Kalau dia sedang rewel, kami gantian menggendong dia,” cetusnya. Menurut Evi, sejak kali pertama masuk di ruang anak RSUD Blambangan, tidak sedikit warga yang datang untuk menjenguk bayi malang tersebut. Ada yang sekadar ingin tahu kondisi Cahya dari dekat, ada juga yang datang sembari membawa popok atau susu formula. “Ibu Kapolres, Ny. Mince Bastoni Purnama, memberi keranjang bayi. Setiap hari juga ada personel polisi yang menjenguk,” kata dia. Ditanya langkah lebih lanjut yang akan dilakukan, Evi mengaku pihak RSUD Blambangan telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi. Pihak Dinsosnakertrans Banyuwangi lantas berkoordinasi dengan Dinsos Jatim. “Menurut pihak Dinsosnakertrans, karena Cahya belum masuk usia sekolah dasar, dia harus diserahkan ke Dinsos Jatim. Saat ini (kemarin) pihak Dinsosnakertrans masih terus berkoordinasi dengan Dinsos Jatim,” pungkasnya. (c1/aif)
HARUS PUNYA IZIN: Tim Gabungan dari Balai Monitor saat melakukan pemeriksaaan peralatan radio komunitas di kawasan Rogojampi dan Srono kemarin (30/9).
DISHUB FOR RABA
Panitia Siapkan Tim Medis n JAJAL... Sambungan dari Hal 29
Selamet Rosidi, selaku pengarah make up dan kostum mengatakan rata-rata kostum peserta sudah jadi 45 persen. Tinggal menambahi volume kostum dan beberapa pernik supaya layak ditampilkan dalam sebuah carnival. Desainer yang juga beberapa kali ikut merancang kostum di Jember Fashion Carnival (JFC) itu menambahkan,
dirinya akan memastikan sampai detail terkecil harus ada. Tujuannya, supaya kesan kostum yang bertema pakaian pernikahan itu tidak kehilangan esensi. “Ada beberapa bagian, seperti bunga melati dan corak batik, yang perlu disesuaikan. Termasuk make up mereka,” kata pria yang akrab disapa Ocha tersebut. Oleh karena itu, sebelum ditampilkan pada presentasi tahap dua Kamis (8/10) mendatang, dirinya berharap para peserta sudah meram-
pungkan kostum-kostumnya. Banyuwangi, Ainur Rofiq, menambahkan selama presentasi tahap pertama kemarin (30/9) dirinya menyiapkan tim medis untuk memantau peserta. Beratnya kostum dapat membuat peserta mudah kelelahan. “Kita buat mereka terbiasa dulu dengan kostumnya, lalu dibiasakan sambil menari. Jadi, mereka bisa memperoleh gambaran saat penampilan nanti,” kata Rofiq. (fre/c1/aif)
Jatah Jasmas Anggota Rp 200 Juta n JASMAS... Sambungan dari Hal 29
Di sisi lain, sebagian besar jasmas anggota DPRD Banyuwangi disalurkan kepada kelompok masyarakat yang belum berbadan hukum. Informasi yang berhasil dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi, jumlah alokasi jasmas 50 anggota DPRD pada P-APBD 2015 mencapai Rp 11,5 miliar. Setiap anggota dewan mendapat alokasi jasmas untuk disalurkan kepada masyarakat sebesar Rp 200 juta, sedangkan alokasi jasmas untuk pimpinan dewan lebih besar dari nominal tersebut. Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, tidak menampik adanya alokasi jasmas yang tidak bisa dicairkan lantaran terbentur SE Mendagri dan UU Nomor 23 Tahun 2014 tersebut. Dikatakan, selama ini mayoritas jasmas disalurkan kepada kelompok masyarakat (pokmas), termasuk pokmas yang belum berbadan hukum. “Karena konstituen mayoritas tergabung dalam pokmas di bidang tertentu, mis-
alnya kesenian, kelompok-kelompok perekonomian, dan lain-lain,” ujarnya kemarin (20/9). Menurut Made, karena SE Mendagri tentang penajaman UU Nomor 23 Tahun 2014 itu mengamanatkan anggaran hibah dan bantuan sosial tidak boleh diserahkan kepada badan, lembaga, atau ormas yang tidak berbadan hukum, maka pemkab tidak boleh menabrak aturan tersebut. “Maka, untuk APBD 2016, alokasi jasmas akan diikutkan pos belanja modal atau kegiatan belanja. Contohnya, diikutkan perencanaan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), misalnya pembangunan jalan dan lain-lain,” kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut. Anggota DPRD yang lain, Syamsul Arifin, mengatakan pada PAPBD 2015 yang telah disahkan beberapa waktu lalu, anggota dewan seperti dirinya mendapat alokasi jasmas Rp 200 juta. Syamsul mengakui sebagian alokasi jasmas itu tidak sesuai SE Mendagri dan UU Nomor 23 Tahun 2015.
Namun demikian, tidak sedikit jasmas yang tetap bisa disalurkan karena memang dialokasikan untuk lembaga yang telah berbadan hukum. “Misalnya untuk pembangunan pesantren,” kata dia. Syamsul mengakui, regulasi SE Mendagri dan UU Nomor 23 Tahun 2014 itu cukup berpengaruh terhadap pengalokasian bantuan untuk masyarakat. Padahal, selama ini dana hibah yang disalurkan lewat jasmas tersebut berdampak signifikan terhadap masyarakat. “Misalnya, bantuan itu dijadikan stimulan untuk membangun masjid Rp 50 juta. Padahal, pembangunan masjid tersebut menghabiskan biaya minimal Rp 300 juta,” tutur politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut. Di sisi lain, selain menghambat pencairan jasmas anggota DPRD, regulasi tersebut juga mengakibatkan tersendatnya pencairan hibah dan bantuan sosial (bansos) oleh eksekutif. Di antaranya bantuan untuk program beasiswa Banyuwangi Cerdas dan bantuan untuk kelompok-kelompok kesenian. (sgt/c1/aif)
Getol Kembangkan Kearifan Lokal n PENTINGNYA... Sambungan dari Hal 29
Tidak hanya budayawan dari kalangan etnis Oseng yang hadir kemarin, budayawan dari kalangan etnis Madura, Mandar, Jawa, dan lain-lain juga membaur menjadi satu dalam sarasehan budaya kemarin. Sekretaris Dewan Kesenian Blambangan (DKB), Bambang
Lukito, menuturkan sarasehan budaya itu penting dilakukan. Dengan harapan, setelah sarasehan budaya itu timbul suatu pemikiran-pemikiran baru untuk pengembangan budaya lokal di Banyuwangi. Sebab, budaya lokal yang dimiliki suatu daerah sangat penting. ”Kelestarian budaya lokal kami kira sangat penting,” terang Bambang. Dia menambahkan, kesimpu-
lan terpenting dalam pembicaraan kemarin adalah pengembangan suatu daerah harus berdasar kebudayaan. Dalam bermimpi menjadi daerah yang maju, Banyuwangi harus lebih getol mengedepankan kearifan budaya lokal. ”Pembangunan suatu daerah memang harus diawali dari budaya. Kalau diawali dari ekonomi tentu akan rusak semua,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)
Narasumber Dr Roger Tan Choon Hian MBBS n WAJIBKAN... Sambungan dari Hal 29
Materi yang disampaikan pun sangat tepat, yaitu tentang fenomena gangguan ginjal dan solusinya. “Kami mewajibkan mahasiswa ikut seminar ini, karena ini sangat penting sebagai referensi keilmuan dari sang
dokter pakar ginjal,” ujarnya. Sementara itu, ketua pelaksana seminar, Bayu Saksono mengatakan, Jawa Pos Radar Banyuwangi akan menghadirkan narasumber Dr. Roger Tan Choon Hian MBBS dari Gleneagles Medical Centre Singapura. Seminar itu akan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga pukul 11
pada 17 Oktober mendatang. “Hingga hari ini pendaftar masih terus mengalir, maka jangan sampai tertinggal. Sebab, panitia menyiapkan tempat terbatas. Pendaftaran langsung di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi,” kata pemred Jawa Pos Radar Banyuwangi itu. (fre/c1/bay)
40
Jawa Pos Kamis 1 Oktober 2015
Tim Dahsyat Minta Su-Si Lebih Santun RENDRA KURNIA/RABA
INTIP LAWAN: Sekretaris Tim Pemenangan Dahsyat, Mandiri Ratu Warang Agung, melihat flier milik pasangan Su-Si sebelum penyerahan kemarin.
KPU Bagikan Baliho dan Flier BANYUWANGI - Dua kontestan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 akhirnya menerima sebagian jatah alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Serah-terima APK berupa baliho dan bahan kampanye berupa selebaran (flier) itu dilakukan di kantor KPU, Jalan Agus Salim, Banyuwangi, kemarin (30/9). Meski demikian, KPU belum menuntaskan kewajiban mengadakan APK dan bahan kampanye sebagaimana amanat Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015. Sebab, selain baliho, regulasi tentang kampanye itu mengamanatkan KPU memfasilitasi pengadaan APK berupa umbul-umbul dan spanduk belum diserahkan. Untuk bahan kampanye, selain selebaran, KPU juga diwajibkan mengadakan bahan kampanye berupa brosur, pamflet, dan poster. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar, mengatakan pada serah-terima kemarin, pihaknya menyerahkan satu unit baliho dan 618.835
lembar selebaran kepada masing-masing tim pemenangan paslon. “Sesuai Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015 dan kesepakatan bersama, dari alokasi lima unit baliho untuk masing-masing paslon, empat unit di antaranya telah dipasang. Satu unit diserahkan kepada masing-masing tim pemenangan untuk kepentingan kampanye,” ujarnya. Edi menambahkan, APK berupa spanduk dan umbul-umbul, serta bahan kampanye berupa poster, leaflet, dan pamflet akan segera memasuki tahap pencetakan. Sebab, pemenang lelang APK dan bahan kampanye tersebut sudah ada, yakni CV. Aneka Usaha Jember. Dikatakan, kesepakatan kedua kubu, sebelum dicetak masal, tim penghubung (liaison officer/LO) kedua paslon, KPU, dan Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih), akan melakukan pengecekan bersama-sama ke lokasi pencetakan. Itu dilakukan untuk memastikan APK dan bahan kampanye tersebut sesuai desain. “Sekaligus
untuk menghindari kesalahan pencetakan, sehingga bisa klir di depan. Kalau LO masing-masing paslon sudah oke, baru dicetak masal,” bebernya. Sekretaris Tim Pemenangan Su-Si, Hamzah A. Gani, mengatakan pada dasarnya flier yang pihaknya terima tidak sesuai desain yang diajukan. Khususnya menyangkut warna flier tersebut. “Warna hijaunya tidak sesuai. Kurang terang. “Tetapi, karena sudah telanjur jadi, kami menerima,” kata dia. Hanya saja, untuk APK dan bahan kampanye yang akan dicetak, imbuh Hamzah, harus sesuai spesifikasi agar tidak timbul masalah di kemudian hari. “Karena yang dipakai adalah duit negara, maka semua harus sesuai spesifikasi,” pintunya. Hamzah berharap proses pengadaan dan distribusi APK dan bahan kampanye selain yang telah diserahkan kemarin segera diselesaikan. “Kami berharap segera diselesaikan, paling lambat 20 Oktober,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
BANYUWANGI - Tudingan tim pemenangan pasangan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo tentang dugaan main mata antara pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengudang reaksi keras tim Dahsyat. Tim Pemenangan Dahsyat meminta tim Su-Si santun dalam berstatemen agar situasi kondusif di masyarakat tetap terjaga. Ketua Tim Pemenangan Dahsyat, I Made Cahyana Negara, mengatakan tudingan tim kampanye Su-Si bahwa lambatnya pengadaan alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye oleh KPU disebabkan adanya main mata dengan pasangan Dahsyat sangat tidak beralasan. Pengadaan dan distribusi APK dan bahan kampanye yang berlangsung lambat itu bukan hanya merugikan pihak Su-Si, tapi juga pihak Dahsyat. Sebab, jika APK dan bahan kampanye terdistribusi lebih cepat, calon akan semakin dikenal. Tingkat partisipasi pemilih juga akan semakin tinggi. “Jadi, kedua kubu sama-sama dirugikan,” ujarnya kemarin (30/9). Hanya saja, Made mengakui pihaknya tidak ingin berburuk sangka menanggapi lambatnya pengadaan atribut kampanye itu. Menurut dia, dalam pengadaan APK dan bahan kampanye, ada prosedur yang harus dipenuhi. “Jangan sampai pengalaman masa lalu, ada anggota KPU yang tersandung pidana, menjadi terulang,” cetusnya. Made berharap, KPU segera menunaikan kewajiban mengadakan APK dan bahan kampanye tersebut tanpa menabrak peraturan yang berlaku. Made juga berharap tim kampanye Su-Si sama-sama mewujudkan pilbup yang sejuk, damai, dan santun. “KPU harus mematuhi semua regulasi yang ada. Tetapi, kami berharap
JELANG G PURNA PUR RNA BAKTI BAK KTI ko Yusuf Widyatmo ti a p u B l ki a W sAzwar Ana Bupati Abdullah
PANEN: Bupati Anas didampingi Kepala Dinas PKP Ikrori Hudanto dan anggota Forpimka Gambiran secara simbolis memanen padi kemarin.
Wabup Yusuf Pamitan Tokoh Lintas Agama SRONO - Kegiatan sarasehan peningkatan peran petugas keagamaan dalam menjaga kamtibmas dan kondusivitas wilayah yang digelar di pendapa Kecamatan Srono Selasa lalu (29/9) menjadi ajang pamitan Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widyatmoko. Dalam kesempatan itu, Wabup Yusuf menyampaikan permohonan maaf kepada tokoh lintas agama di Kecamatan Srono jika selama lima tahun ini ada kesalahan. Selain pamitan,Yusuf juga menyampaikan perkembangan Banyuwangi sejak awal menjabat hingga masa jabatannya berakhir. “Banyuwangi sudah lebih baik. Kami mohon tetap dijaga dan ditingkatkan kerukunan
antar umat beragama,” pesannya. Selama menjabat sebagai wakil bupati Banyuwangi mendampingi Bupati Abdullah Azwar Anas, Yusuf mengaku sudah melayani rakyat dan menciptakan situasi aman dan kondusif sehingga investasi meningkat. “Pada tahun 2010 angka kemiskinan mencapai 20,7 persen, kini tinggal 9,5 persen,” ungkap Yusuf. Yusuf berharap tokoh lintas agama tetap menjaga dan meningkatkan situasi kondusif daerah menjelang dan saat pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati. “Siapa pun yang dipilih masyarakat harus tetap damai dan mendukung pemerintahan terpilih,” ajak Yusuf. (ddy/c1/afi)
PAMITAN: Wakil Bupati Yusuf saat membuka sarasehan di Pendapa Kecamatan Srono Selasa lalu. DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
pengadaan APK dan bahan kampanye bisa dipercepat jika memungkinkan,” kata dia. Seperti diberitakan, Ketua Tim Pemenangan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (SuSi), Ali Firdaus, mendatangi kantor Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi Selasa (29/9). Dia datang untuk mengadukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dinilai sengaja mengulur waktu terkait pengadaan alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye. Menurut Firdaus, sebagai pasangan penantang calon incumbent, pihaknya merasa sangat dirugikan dengan berlarut-larutnya masalah pengadaan APK dan bahan kampanye tersebut. Sebab, meskipun tahap kampanye sudah dibuka sejak 27 Agustus lalu, pihaknya belum bisa melakukan sosialisasi dan pengenalan calon yang diusung secara optimal. “Karena APK dan bahan kampanye yang difasilitasi KPU sampai saat ini (kemarin) belum rampung,” ujarnya. Firdaus menuding KPU sengaja mengulurulur waktu pengadaan dan pendistribusian APK dan bahan kampanye tersebut. Indikasi itu didasari kenyataan bahwa meskipun KPU telah mengadakan bahan kampanye berupa selebaran, tapi hingga Selasa selebaran itu belum didistribusikan kepada tim sukses. “KPU main-main rupanya. Jika seperti ini terus, kami meminta Panwasih mengeluarkan rekomendasi pilbup Banyuwangi ditunda atau dimulai lagi sejak awal. Dengan catatan APK dan bahan kampanye sudah harus rampung sejak awal,” kata dia. Dia juga menuding KPU main mata dengan pasangan calon incumbent, Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat). (sgt/c1/afi)
20 Oktober 2010 - 20 Oktober 2015
20 HARI LAGI
Bantu Petani dengan Mesin Pertanian Rp 8,63 Miliar GAMBIRAN - Bupati Abdullah Azwar Anas menyerahkan peralatan mesin pertanian senilai Rp 8,63 miliar kepada sejumlah kelompok tani di persawahan Desa/Kecamatan Gambiran kemarin (30/9). Bantuan alat pertanian itu adalah dua unit rice transplanter (mesin penanam padi), 28 combine harvester (pemanen kombinasi), 32 power tresher multiguna (perontok padi), 57 pompa air, dan 143 traktor roda dua. Selain menyerahkan peralatan mesin pertanian, Bupati Anas juga mengikuti kegiatan panen raya di Kecamatan Gambiran. Kegiatan panen raya di lahan milik gabungan Kelompok Tani Margo Utomo itu merupakan hasil program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP PTT) dengan sistem jejer legowo. Bupati Anas mengatakan, bantuan tersebut digerojok agar kinerja para petani bisa semakin meningkat. “Bantuan alat seperti ini diberikan tiap tahun dengan skala dan sasaran berbeda. Pemberian bantuan mesin pertanian merupakan sinergi dengan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ujar Anas saat secara simbolis kemarin.
Anas menambahkan, dalam empat tahun terakhir Pemkab Banyuwangi telah membangun dan merehabilitasi 1.087 titik irigasi. Selain itu, bantuan benih dan pendampingan juga dilakukan. “Kami baru merekrut 29 tenaga penyuluh pertanian untuk melengkapi penyuluh yang sudah ada. Kita semua ingin sektor pertanian tetap survive dan unggul. Banyuwangi juga mengatur pengendalian lahan pertanian yang tercantum di Perda Tata Ruang agar bisa menekan laju konversi lahan,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (PKP), Ikrori Hudanto, mengatakan total luas panen padi di Banyuwangi dari 2010-2014 rata-rata 119.005 hektare (ha) per tahun. Produksi padi dari tahun 2010– 2014 rata-rata 784.147 ton per tahun. Sepanjang Januari s/d September 2015, luas panen mencapai 106.154 ha, produktivitas padi di Banyuwangi mencapai 65,28 kuintal per hektare. “Produktivitas padi sawah rata-rata 6,5 ton per hektare. Itu melebihi produktivitas padi Jatim yang 5,98
ISTIMEWA
BANGGA: Bupati Anas saat menguji coba alat pemanen padi usai menyerahkan bantuan kemarin.
ton per hektare maupun nasional 5,13 ton per hektare,” ungkap Ikrori. Ikrori menjelaskan, kegiatan panen raya padi kali ini merupakan bukti keberhasilan petani Banyuwangi menggunakan sistem tanam jejer legowo. Sistem jejer legowo adalah pola tanam yang menggunakan dua kosong atau empat kosong. Artinya, ada ruang kosong setiap dua atau empat baris padi, sehingga perawatannya lebih mudah, sirkulasi udara bebas, dan pendeteksian penyakit bisa dilakukan lebih dini. Selain itu, jumlah batang padi yang ditanam juga lebih banyak. “Dengan sistem ini hasil panen petani jauh lebih tinggi. Dalam satu hektare bisa mencapai 72,53 kuintal, lebih tinggi dibanding sistem konvensional yang hanya 65,28 kuintal per hektare,” kata Ikrori. Panen raya di Kecamatan Gambiran ini, kata Ikrori, dilaksanakan delapan kelompok tani dengan total lahan 111 hektare. Sebelumnya, pemerintah juga telah memberikan sejumlah sarana produksi GP PTT, di antaranya benih padi, pupuk urea, NPK, pupuk organik, pestisida, dan biaya tanam untuk tiap kelompok tani dengan luas lahan satu hektare. (c1/afi)