20 DESEMBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 29
ADA APA LAGI
Jual Sapi Majikan untuk Bayar Utang BANYUWANGI – Aswaton alias Naim, 50, warha Dusun Rejosari, Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi ini harus berurusan dengan polisi. Gara-garanya, tugas dan amanah yang diberikan majikan untuk menjaga empat ekor sapi tidak dijalankan dengan baik. Sebaliknya, Naim justru mengembat sapi yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya. Tak ayal, perbuatan Naim membuat korbannya, Dwi Wicaksono dibuat mencakmencak. Maklum, usai mengembat hewan ternak milik Dwi, tersangka Naim sempat kabur beberapa tempat. Namun siang kemarin (19/12), dia tidak betah hidup dalam pelarian akhirnya pulang ke kampung halaman. Mengetahui Naim ada di rumah, polisi dibantu masyarakat langsung mengepung rumah pelaku. Di depan polisi yang menangkapnya, dia mengakui terus terang semua perbuatannya. Empat ekor sapi yang dititipkan Dwi, semuanya telah dijual untuk membayar utang dan memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Tak dinyana, tak hanya empat ekor sapi milik Dwi Wicaksono yang diembat Naim n Baca Jual...Hal 35
EKONOMI
RENDRA KURNIA/RABA
TUTUP JALAN : Sebuah pohon tumbang disapu angin di Jalan Brawijaya tepatnya di Lingkungan Gapangan, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi, kemarin.
Galakkan Kembali Sistem Minapadi BANYUWANGI - Untuk meningkatkan produksi ikan di Banyuwangi, Dinas Perikanan segera mencanangkan program intensifikasi gerakan minapadi. Yakni sistem pemeliharaan ikan yang terintegrasi dengan penanaman padi di sawah (mix farming). “Rencananya program ini akan dimulai tahun depan,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Pudjo Hartanto melalui Kabid budidaya Perikanan, Suryono Bintang Samudra beberapa waktu lalu. Program tersebut selain menguntungkan petani dari segi pendapatan, juga membantu mengatasi hama tanaman. Hal tersebut karena simbiosis mutualisme yang terjadi antara padi dan ikan. “Ikan di sawah bisa memakan hama. Kotoran ikan bisa diserap padi sebagai nutrisi,” ungkapnya. Ikan yang dibudi-dayakan bisa sejenis lele, nila maupun tombro. Ada tiga pola penanaman mina padi, yakni Tumpangsari yakni sistem pembudidayaan ikan bersama padi, kemudian Penyelang atau membudidayakan di sawah pada sela musim tanam dan Palawija atau budi daya ikan bersama tanaman palawija. Sistem minapadi sudah diterapkan oleh sejumlah petani di Banyuwangi. Namun rencananya, Dinas kelautan akan mengembangkan sistem minapadi seluas 115 hektare di sejumlah wilayah yang memiliki sumber daya air cukup. “Salah satu syarat minapadi ini adalah ketersediaan air yang cukup. Jika melihat potensi wilayah, rencananya minapadi akan dikembangkan di daerah sentra air cukup seperti Glenmore, Kalibaru, Tegalsari, Sempu, Singojuruh dan lainnya,” ungkapnya n
Banyak Pohon Tumbang Angin Kencang Merata di Bumi Blambangan BANYUWANGI – Angin kencang kembali melanda wilayah Banyuwangi siang kemarin (19/12). Saking kuatnya angin yang menerpa, beberapa pohon di pinggir jalan roboh di beberapa lokasi. Kondisi angin kencang seperti ini nyaris merata di segenap penjuru Bumi Blambangan siang kemarin.
Salah satunya, seperti yang terjadi di Jalan Brawijaya, Lingkungan Gapangan, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi. Sebuah pohon berukuran besar di sisi barat jalan tumbang dan menutup Jalan Brawijaya. Pohon besar yang tumbang di pinggir jalan ini terjadi sekitar pukul 14.30 ini juga menghantam sebuah lampu penerangan jalan umum (LPJU) di tengah jalan. Karena tidak kuat menahan beban pohon, membuat LPJU tersebut juga roboh. n
TUMBANG : Pohon santan ambruk di depan kantor DKP Jalan Wijaya Kusuma Banyuwangi kemarin.
Baca Banyak...Hal 35 DWI HARTONO FOR RABA
Belum Daily Operation BANYUWANGI - Setelah soft opening 15 Desember 2015 lalu, kapal cepat Marina Srikandi belum melakukan daily operation (beroperasi harian melayani penumpang). Marketing Marina Srikandi Banyuwangi, Angga Chrissanto mengatakan, belum adanya jadwal layanan pelayaran secara harian karena penumpang segmen perorangan di Banyuwangi masih rendah. “Sementara ini penumpang yang menunjukkan antusias tinggi adalah penumpang grup,” ujarnya ditemui kemarin (19/12) n
Baca Galakan...Hal 35
KUCUR
Baca Belum...Hal 35
NGOPAI
Seperti Taman Surga OLAHRAGA merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Banyuwangi, Muhamad Pua Jiwa di waktu senggang. Selain untuk menjaga kondisi badan agar tidak mudah sakit, olahraga bisa dikatakan sebagai hobinya sejak masih kecil dulu. ”Semua olahraga saya sukai n Baca Seperti...Hal 35 TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
FREDY RIZKI/RABA
SUMBER INSPIRASI: Mendikbud Anies Baswedan disambut para guru di RTH Maron, Genteng, Banyuwangi, sore kemarin (19/12).
Mendikbud Minta Guru Lebih Inspiratif
GENTENG – Belasan ribu guru dari seantero Kabupaten Banyuwangi menyemut di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, siang kemarin (19/12). Selain datang untuk menghadiri undangan untuk memperingati hari guru dan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI), ribuan guru tersebut juga ingin bertemu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Anies Baswedan sore itu n Baca Mendikbud...Hal 35
Rohili-Suharyati, Pasutri Produsen Perangkat Seni di Alasmalang
Spesialis Produsen Omprog, Piawai Bikin Kepala Barong Pasangan suami istri (pasutri) Rohili Iswanto, 49, dan Suharyati, 42, adalah pasangan seniman serbabisa. Mereka mengelola sanggar di Dusun Garit, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Yang menarik, semua kostum dan properti sanggar seni itu ternyat diproduksi sendiri oleh pasutri ini. CHIN JULLIEN/RABA
CHIEN JULLIEN, Singojuruh http://www.radarbanyuwangi.co.id
FREDY RIZKY / RABA
MENUJU BALI: Kapal Marina Srikandi bertolak dari Pelabuhan Boom Banyuwangi kemarin (19/12)
BARONG: Rohili Iswanto dan Suharyati bersama produk mereka di Dusun Garit, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, kemarin (19/12)
PASUTRI pemilik sanggar seni di Kecamatan Singojuruh ini memang serasi. Keduanya sama-sama memiliki bakat dan kecintaan terhadap seni. Suharyati adalah penari gandrung terop. Dia sudah mulai menari sejak berusia belasan tahun. Sedangkan suaminya, Rohili Iswanto merupakan anak seorang seniman. Mereka mengikat janji suci pernikahan pada tahun 2000 lalu. Sejak saat itu, mereka membuka sanggar seni sekaligus memproduksi sendiri kostum peraga seni. Bekal pengalaman yang mereka miliki bersama, dirasa cukup untuk memulai usaha tersebut. Awalnya mereka hanya memproduksi kostum penari gandrung n
Mendikbud Minta Guru Lebih Inspiratif Tentu yang Bisa Digugu dan Ditiru Tiga Jenis SIM C Segera Diberlakukan Peringatan Bagi yang Punya Moge
Baca Spesialis...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
BERITA UTAMA
30
Segera Berlakukan Tiga Jenis SIM C BANYUWANGI – Pengguna kendaraan roda dua wajib memiliki surat izin mengemudi (SIM) sesuai spesifikasi kendaraannya mulai tahun depan. Sebab, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) akan menerapkan tiga jenis SIM sesuai dengan besaran kapasitas mesin motor. Tiga jenis spesifikasi SIM untuk motor itu antar lain SIM C, SIM C1, dan SIM C2. “SIM C yang nantinya diterbitkan, disesuaikan dengan kapasitas mesin. Ada tiga jenis SIM yang akan mulai diberlakukan,” terang Kasatlantas Polres Banyuwangi AKP Samirin. Dia menjelaskan, kategori SIM C biasa akan diberlakukan untuk spesifikasi kendaraan dengan mesin berkapasitas kurang dari 250 cc. Sedangkan motor dengan mesin berkapasitas mesin 250 cc hingga 500 cc, pengemudinya wajib memiliki SIM C1. Untuk kendaraan roda dua dengan mesin gede berkapasitas lebih dari 500 cc, penunggangnya wajib melengkapi diri dengan SIM C2. Untuk lebih mengena dalam
GIRI – Pada umumnya Hari Ibu diperingati dengan berbagai kegiatan yang melibatkan kaum hawa. Namun, pemandangan berbeda yang terlihat di Taman Kanak-kanak Islam (TKI) Al Qomar. Bersamaan dengan penerimaan rapor siswa, sekolah mengimbau kepada ayah, papa, alias bapak yang mengambilnya kemarin (19/12). Lho kok memperingati Hari Ibu, namun melibatkan bapakbapak? Menurut Kepala TKI Al Qomar, Kurnia Azizah, SPd tidak hanya sekadar memperingati namun sekolah memiliki tujuan yang lebih dalam dan luas. Dengan peran dari Ayah, anak merasa bangga bahwa kedua orang tuanya peduli terhadap mereka. Biasanya, yang tahu keadaan tingkah polah anak, perkembangan anak baik di sekolah maupun di rumah adalah ibu. Sedangkan ayah hanya focus mencari nafkah, menurut Kurnia Azizah. Namun menurut penelitian, umumnya anak yang dekat dengan ayah akan
RENJDRA KURNIA/RABA
dengan mesin ber-cc besar, termasuk motor gede (moge). Selain itu, kesempatan tersebut juga akan dimanfaatkan untuk sosialisasi soal
Minggu 20 Desember 2015
Peringati Hari Ibu Libatkan Bapak-bapak
REGULASI BARU: Pengendara motor gede wajib mengantongi SIM C2, sedangkan motor berkapasitas mesin kecil cukup SIM C.
penggunaannya, Satlantas Polres Banyuwangi akan menggiatkan sosialisasi tiga jenis SIM C tersebut. Dalam menyosialisasikan aturan baru soal tiga jenis SIM C anyar ini, Satlantas Polres Banyuwangi akan menggandeng komunitas pemilik sepeda motor dengan kapasitas mesin besar hingga masyarakat umum. ‘’Regulasi tiga macam SIM pengendara motor ini akan berlaku tahun 2016,’’ ujarnya. Kasatlantas Samirin menambahkan, komunitas motor besar tersebut memang banyak. Apalagi di Banyuwangi juga terdapat banyak pemilik kendaraan roda dua
Jawa Pos
SIM D yang diperuntukkan khusus untuk penyandang disabilitas. Sebab hingga kini, belum banyak peminat SIM D di Bumi Blambangan. (nic)
AG E N DA KOTA
Seed Hypnosis & Magnetism PELATIHAN spektakuler dalam membangkitkan kekuatan supernormal dalam diri, kuasai energy magnetism, sukses dalam bisnis & rahasia jadi guru hipnotis andal (untuk hiburan, marketing, pengobatan, dll). Jadwal pelatihan Situbondo 26 Desember 2015, Banyuwangi 27 Desember 2015. Info selengkapnya hubungi LBPI Kata Hati nomor telepon 082338870040.(*)
GERDA SUKARNO/RABA
KALI INI BEDA : Rapor siswa TK Islam Al Qomar harus diambil oleh ayah kemarin.
memiliki kecerdasan. Apalagi kalau kedua orang tuanya sama-sama peduli, hal ini akan berpengaruh pada perkembangan sikap anak di lingkungannya. Pengambilan rapor ini diawali dengan penjelasan umum untuk wali murid. Dengan begitu, diharapkan para Ayah lebih paham dan mengerti tentang perkembangan anak di usia emas. Menariknya lagi, setelah pemaparan umum, setiap ayah diwajibkan menulis surat “cinta” kepada istri sebagai seorang ibu. “Bukannya ingin mencampuri rumah tangga, namun melalui surat cinta ini ayah diharapkan bisa
memberikan kasih saying lebih kepada keluarga,” ujar Azizah. Tidak hanya banting tulang, kata Azizah, peran ayah mencari nafkah terkadang sedikit mengabaikan kebutuhan anak. Karena ada banyak hal menarik seperti bermain dengan ayah, belajar dengan ayah, atau sekadar jalan-jalan dengan seluruh anggota keluarga. Terakhir, sebelum ditutup dengan pembagian rapor masing-masing siswa, setiap ayah menerima cenderamata. Tali asih tersebut bukanlah dari sekolah, namun hasil pembelajaran siswa yang diwujudkan dengan karya. (*/bay)
Alumni Sekolah Tinggi Perikanan Dukung Techno Park BANYUWANGI - Corps Alumni Akademi Usaha Perikanan (AUP)/ Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta (Coral) mendukung pengembangan Techno Park (taman teknologi) di Banyuwangi. Pernyataan dukungan itu disampaikan dalam acara reuni yang berlangsung mulai kemarin (19/12). Reuni Coral dipusatkan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Sebanyak 270 peserta mengikuti acara reuni tersebut. Ada yang berasal dari Jakarta dan Lampung. Tetapi, peserta terbanyak dari Jawa Timur. Rangkaian acara diawali dengan kegiatan transplantasi terumbu karang di Pantai Bangsring. Kepala BPPP Banyuwangi I Wayan Suarya, APi, MSi dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa rang-
kaian acara reuni diawali dengan pelestarian lingkungan karang di laut. Lokasinya sengaja dipilih di perairan Pantai Bangsring. Kelompok Nelayan Mina Bahari, yang juga binaan BPPP, berhasil mengelola Pantai Bangsring menjadi wisata bawah laut dan rumah apung. “Menanam karang ini menjadi masalah lingkungan yang krusial karena manusia sebagai pelaku perikanan makin banyak, sehingga menjadi ancaman,” terang Wayan. Pemanfaatan Techno Park di BPPP, lanjut dia, juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan reuni Coral. Salah satunya dalam bidang budidaya sidat. Anggota Coral yang kini sukses menjadi pengusaha bidang perikanan bisa menanamkan investasinya. “Siapa yang mau menanamkan modal? Nah, pengusaha dari kalangan alumni sudah sanggup untuk memanfaat-
IRWAN/JP-RABA
REUNI CORAL: Kepala BPPP I Wayan Suarya (pegang megaphone) memberikan sambutan sebelum penanaman terumbu karang di Pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, pagi kemarin (19/12).
kan Techno Park,” ungkap Wayan. Salah satunya Arifin, yang mengaku mendukung Techno Park. Khususnya dalam hal pelestarian terumbu karang. Dahulu pengusaha peri-
kanan hanya bisa menangkap ikan, kata dia, tetapi sekarang juga melestarikan lingkungan laut. Alumni dari berbagai daerah siap mengelola Techno Park di Banyuwangi. Pen-
gusaha pengelola perikanan juga bersedia bergabung. “Pelestarian ini sebagai balancing. Eksploitasi juga pelestarian sesuai tema reuni; Peduli Alumni AUP/STP, Laut Lestari,” imbuhnya. Selain Arifin, R. Sugianto dari Lampung juga siap membantu pembersihan kolam air Techno Park untuk budidaya sidat. Dia telah menemukan teknologi membersihkan kolam dengan media Zeolit Clinoplitolit. “Kolam akan diberi lapisan batu dari gunung yang telah berumur ratusan tahun,” paparnya. Dukungan senada dilontarkan Dr. Bambang Suprapto dari Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo. Hasil inovasi teknologi dosen melalui penelitian dalam bentuk terapan bisa dipakai untuk Techno Park. Bambang mengapresiasi pelestarian lingkungan dengan menanam te-
rumbu karang sebagai rumah ikan. “Kemandirian yang dibentuk BPPP untuk masyarakat nelayan merupakan ending dari kegiatan Techno Park,” cetusnya. Sementara itu, dukungan Lies Soeito, pengusaha tuna dalam bentuk menyerap tenaga laut dan survei. Tenaga yang dihasilkan BPPP diserap untuk BUMN Perikanan Samudera Besar di Benoa. Selama ini, BUMN yang bergerak di usaha tuna itu menyerap tenaga yang dicetak BPPP melalui diklat Ankapin, Atkapin, dan BST. Selain mengikuti rangkaian acara di BPPP, hari ini ratusan peserta reuni Coral juga mengunjungi Gunung Ijen. Mereka menikmati keindahan kawah dan alam sekitarnya. “Acara ini sekaligus mempromosikan pariwisata di Banyuwangi,” pungkas Wayan.(*)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Honda CRV
Innova
Alphard
Dijual New CRV Hitam, Manual/Matic Th 013/011. Hrg 310/240 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hub: 082142194111
DIJUAL Innova tahun 014/012/06 M/T G/V hrg 235/225/175 juta nego PMK hrg 237/177/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Alphard / All New Avanza tahun 06/013 slv/htm PMK hrg 229/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
All New Terios / Xenia
Grand Livina
Chevrolet
DIJUAL All New Terios / xenia tahun 013 htm/slv PMK hrg 139/127 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Grand Livina / Terero Kingroad tahun 011/010 htm PMK hrg 139/99 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Chevrolet Captiva M/T diesel /spin tahun 012/014 pth PMK hrg 230/139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
STNK
BANYUWANGI
AKBAR KONSTRUKSI KAN AHLI MENGERJA
BAJA BERAT
Antara Lain :
DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL
081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.
BANYUWANGI
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
Rmh djl LT.280;LB.187 IMB,1RTM,1RKL,3KMT, 1KMakan, K.Mandi dlm&luar, gudang,garasi. Bag.blkg cor siap ditingkat.Lok 400m timur Hotel Santika.Hrg Rp 600jt nego.H 081937676945;0333421127(sore)
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Belakang TMP
Hlg STNK P 3362 VE an Moch. Erwin, Jl. Basuki Rahmat I/23 RT. 5/2, Bwi
Tanah dijual luas 335 m2 dibelakang TMP Banyuwangi. Hub : 0811394175 - 08123484149
Hlg STNK P 6259 WE an Mulyono, Perum Gurit Permai RT. 4/1, Ds. Pengantigan
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Rumah Hotel santika
Hlg STNK P 2025 VL an Sudriman, Jl. Karimun Jawa 14 RT. 4/4, Lateng
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Hlg STNK P 5434 VA an Liwon, Jl. Brawijaya Gg. Makning Kel. Kebalenan Hlg STNK P 5702 YT an Untung Hariadi, Lingk. Kalipuro Asri RT. 4/1, Kalipuro
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
SITUBONDO Jl. Anggrek Djl Rmh LT 420,SHM, Anggrek Gg 4/I, Strtgs, 1 RT,2RK, 5 KT, 3 KM, R.Mkn,Dpr,Gdg, TP
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
42
Jawa Jawa Pos Pos Jawa Pos
Minggu Minggu 13 20 Desember Desember 2015 2015
31
Sabtu 21 November 2015
Pasangan Belum Punya Anak, Belum Tentu Salah Istri TOHA/RABA
NIKMAT SEKALI: Pengunjung Aamdani Garden saat mencoba ikan bakar garden Aamdani Restaurant.
Suguhan Malam, Ikan Bakar Garden Aamdani AAMDANI memang mengerti selera pengunjungnya. Tidak heran jika pelanggan setianya selalu betah jika ingin menikmati sajian makan siang maupun di malam, bahkan diantaranya menggunakan tempat ini untuk menjamu mitra dan relasinya. Dari pantauan koran ini, setidaknya hanya ada di Aamdani yang memiliki tiga restaurant dalam satu lokasi dengan menu berbeda dan koki yang berbeda
pula. Dijamin ketiga koki ini akan memberikan pilihan citra rasa berbeda. Salah satunya di Garden Aamdani yang memberikan menu khas, salah satunya ikan bakar khas garden Aamdani. Ada banyak jenis seafood di sini. Olahan ikan bakar khas garden Aamdani memiliki kekhasan tersendiri. Pertama, ikan yang dipilih dibakar lalu setelah masak, maka ikan bakar tersebut di taruh diatas daun pisang, langkah berikutnya di panggang
diatas api. Setelah masak, maka, hidangan ikan bakar garden Aamdani siap dihidangkan. Dengan disandingkan bumbu dan sambal cukup pedas, maka olahan ini sangat pantas jika dimakan bersamasama. So, ajak keluarga dan mitra anda memenuhi selera khazanah kuliner di Aamdani Restaurant di Jalan Yos Sudarso (500 meter) utara lampu merah Sukowidi Banyuwangi. (*/als)
UMKM Butuh Modal? Mikro BRI Syariah Solusinya BANYUWANGI – “Pembiayaan Mikro BRI Syariah fokus ke sasaran para pelaku UMKM. Kami memiliki produk Mikro 25 iB dengan pagu Rp 5 juta hingga 25 juta, tanpa jaminan,“ ujar Aris Budianto, Pimpinan Cabang BRI Syariah Banyuwangi. Aris menambahkan, bahwa produk Mikro BRI Syariah juga bisa meng-cover pembiayaan hingga Rp 500 juta dengan jangka waktu hingga 60 bulan. “Jaminan berupa sertifikat atau BPKB, tidak perlu SIUP dan cukup dibuktikan dengan surat keterangan usaha dari desa atau kelurahan,“ jelasnya. Dengan sistem murabahah, program ini merupakan solusi terbaik untuk pembiayaan kebutuhan modal kerja atau investasi. Syaratnya pun cukup mudah, yakni nasabah berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah dan memiliki usaha tetap yang sesuai dengan prinsip Syariah. Yusuf, 50, salah satu nasabah menyatakan bahwa produk Mikro BRI Syariah memiliki banyak keuntungan. Pemilik toko Yusuf Konveksi di Pasar Banyuwangi tersebut mengaku memanfaatkan pembiayaan Mikro Rp 500 juta untuk modal usaha. “Prosesnya mudah dan cepat. Selain itu margin (bunga) sangat kecil. Sehingga sangat cocok bagi para pelaku UMKM seperti saya
KETIKA kelahiran si kecil tak kunjung datang, maka biasanya yang disalahkan adalah pihak istri. Sehingga pemeriksaan yang dilakukan lebih dititiktekankan pada pihak perempuan. Sedang suami terkadang enggan melakukan pemeriksaan. Definisi pasangan infertil adalah pasangan suami istri yang sudah menikah minimal selama satu tahun, melakukan aktivitas seksual secara teratur, dan tidak menggunakan kontrasepsi, tetapi tidak terjadi kehamilan. Kapan sebenarnya pasangan infertil perlu memeriksakan diri? Untuk pasangan muda, minimal satu tahun setelah menikah sedang untuk pasangan dengan usia istri melebihi 30 tahun, maka minimal 6 (bulan) setelah menikah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pasangan infertil adalah suami dan istri perlu memeriksakan diri. Selain itu, suami dan istri perlu saling mendukung, membina kesabaran dan saling pengertian, karena keberhasilan biasanya memerlukan waktu relatif lama, yaitu beberapa bulan sampai tahun. Penyebab kasus infertil, bisa disebabkab pihak istri. Bisa pula pihak suami atau bisa juga keduanya. Adapun penyebab terjadinya infertilitas pada pria adalah karena produksi sperma tidak normal, hambatan pada
ISTIMEWA
BERI SOLUSI: Karyawan Klinik Amour Genteng siap mencari penyebab pasangan sulit memiliki anak.
saluran sperma, disfungsi seksual, penyakit systemic, bahan toksik, dll. Pemeriksaan yang perlu dilakukan meliputi pemeriksaan analisa sperma dan pemeriksaan penunjang. Misal: hormonal, genetic (kromosom) dan darah/ urin. Jika Anda termasuk pasangan infertil maka langkah awal yang harus dilakukan adalah pemeriksaan Analisa Sperma (AS) pada suami. Karena pemeriksaan ini tidak butuh waktu
lama, biaya terjangkau dan tdk menyakitkan. Nah, kalau hasil analisa sperma dinyatakan normal, baru dilakukan pemeriksaan pada istri. “Untuk memperoleh informasi lebih lanjut kunjungi Klinik Amour Jl. KH Hasyim Ashari Genteng, Banyuwangi. Telepon 0333845005, HP 082232338166,” kata Direktur Marketing dr. Andriyani Taufiq, MMRS, Dipl Cibtac. (*)
Weekend Paling Pas, Ya di Coffeezone DIAN EFFENDI/JP-RABA
TAMBAH MODAL: Yusuf (tengah) pemilik salah satu toko konveksi di Pasar Banyuwangi, merasa terbantu dengan pembiayaan dari BRI Syariah.
ini,“ jelas Yusuf. Untuk informasi lebih lengkap, silakan datang langsung ke Kantor Cabang BRI Syariah Banyuwangi di Jalan A Yani No. 95
Banyuwangi. KCP Rogojampi, Jl Raya Rogojampi, Komplek Pertokoan Centra Niaga. KCP Genteng, Jl Wahid Hasyim No 11 Genteng. (*/als)
PERSIAPAN MAULID NABI: Pedagang endog-endogan di Pasar Banyuwangi sudah mulai menjamur jelang datangnya Maulid Nabi.
GENTENG – Menikmati waktu libur bersama keluarga, teman maupun dengan relasi bisnis, tidak ada salahnya bila datang di Coffeezone Banyuwangi yang berada di Jalan Diponegoro 364, Genteng, Banyuwangi. Coffeezone Banyuwangi menyediakan menu kopi khas Indonesia. Dengan suasana yang nyaman, sangat pas untuk bersantai sambil menikmati kopi dan menu makanan kekinian dengan alunan live music yang menambah suasana semakin fresh. Coffeezone satu-satunya di Banyuwangi yang menyajikan berbagai aroma khas kopi dengan harga yang sangat bersahabat. Coffeezone Banyuwangi buka setiap hari pukul 10.00 pukul 22.00. Selain menu kopi asli Indonesia yang menjadi andalan Coffeezone, juga menyediakan alternatif bagi penyuka minum teh, cokelat, yoghurt, dan soda. Selain itu, Coffeezone tersedia berbagai macam snack dan makanan kekinian seperti pancake, waffle, aneka bebek saus telur asin, dan cheesy sauce. (*/abi)
RENDRA KURNIA/RABA
Penjual Kembang Kertas Muludan mulai Marak BANYUWANGI – Jelang datang Maulid Nabi ini, pedagang kembang kertas untuk endogendogan mulai menjamur. Berbagai macam jenis kembang kertas mulai dijajakan di pinggir jalan oleh para pedagang. Seperti halnya yang ada di Pasar Banyuwangi ini, sejak dua hari yang lalu mulai banyak pedagang kembang kertas untuk Maulid Nabi mulai mangkal untuk menunggu pembeli. Ahmad Yuto, 28 salah satu pedagang kembang kertas ini mengatakan, meski Maulid Nabi masih cukup lama datang, sejauh ini sudah banyak masyarakat yang membeli kembang kertas untuk endog-endogan kepada dirinya. Namun, jumlahnya masih belum significant. ”Baru dua hari ini kami jualan, tapi lumayan sudah banyak yang membeli,” katanya. Banyak macam kembang kertas yang dijual oleh Yuto ini. Ada yang berbentuk contong biasa, berbentuk bunga mawar, burung,
kotak, dan lain sebagainya. Untuk menambah daya tarik, dirinya juga menjual tempat telur untuk Maulid Nabi ini dengan bentuk barong-barongan. ”Kalau yang biasa lebih laris, karena lebih murah. Yang bentuk barong ini biasanya anak-anak yang beli,” jelasnya. Untuk harga juga bervariasi, tergantung bentuk dari kembang kertas yang dibeli. Kembang kertas dengan bentuk biasa dia jual eceran dengan harga Rp 1.000. Namun, jika pembeli ingin mengambil dalam jumlah banyak, dia menghitung satu biji kembang kertasnya dengan harga Rp 600. ”Per ikat itu isi 100 kembang kertas. Itu saya jual Rp 60 ribu,” terang Yatno sambil menunjuk kembang kertas model biasa. Sampai saat ini menurutnya, penjualannya masih bisa dibilang normal. Dia memprediksi banyak masyarakat akan membeli kembang kertas untuk Maulid Nabi saat mendekati tanggal 12 Maulid (kalender Islam) nanti. (tfs/als)
New Year Eve m a s q u e r a d e
Room Rate:
Include :
Start From IDR 1.500.000 (3 Day 2 Night)
Gala Dinner 31th December
Additional Ticket IDR 300.000
BBQ Party On The Beach
p a r t y
Entertaint: Band | Fun Game | Door Prize | DJ Party On The Beach | Fire Work Jl. Gatot Subroto km.6 Banyuwangi 68421 East Java, Indonesia. Tel: +62 333 422280 (hunting),422281, 424760 Fax: +62 333 423597 www.ketapangindahhotel.com info@ketapangindahhotel.com
RADAR BANYUWANGI
BUDAYA
34
Jawa Pos
Minggu 20 Desember 2015
Kerukunan di Tengah Perbedaan Agama INDONESIA merupakan negara yang majemuk. Tentu kita semua sekapat dengan hal itu. Tidak hanya majemuk berdasar suku dan bahasa, tapi juga majemuk berdasar agama dan keyakinan. Indonesia bisa dikatakan cukup beruntung, karena di tengah kemajemukan itu masyarakat Indonesia senantiasa tetap rukun. Coba tengok negara-negara lain yang selalu terlibat konflik. Beruntung hal tersebut tidak terjadi di Indonesia. Meski terkadang ada gejolak yang muncul, tapi gejolak tersebut tidak seperti yang terjadi di negara-negara lain. Masyarakat Indonesia umumnya mampu menjalin kerukunan di tengah kemajemukan. Namun demikian, kita harus tetap waspada karena provokasi negatif bisa datang kapan saja dan dari mana saja. Provokasi yang juga perlu kita waspadai adalah sentimen negatif terhadap suku dan agama. Jangan sampai kerukunan yang telah terjalin di negara ini, termasuk di Banyuwangi, lenyap akibat isu perbedaan agama. Sebab, negara melalui Pasal 29 UUD 1945 telah menjamin kebebasan seluruh rakyat
Indonesia dalam beragama dan menjalankan perintah agama. Pada Pasal 29 ayat 1 dijelaskan bahwa ideologi negara Indonesia adalah ketuhanan yang Mahaesa. Oleh karena itu, segala kegiatan di negara ini harus berdasar ketuhanan yang mahaesa. Kemudian, pada Pasal 29 ayat 2 dijelaskan bahwa negara menjamin kemerdekaan setiap warga dalam memilih agama dan kepercayaan masing-masing tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. Selain itu, setiap warga negara berhak melakukan perintah agama yang diyakininya. Sementara itu, dalam konteks keberagaman bangsa Indonesia, cara Nabi Muhammad dalam mengelola perbedaan dapat digunakan sebagai pelajaran. Disebutkan dalam sejarah bahwa Nabi Muhammad pernah hijrah dari Makkah ke Madinah. Sebagaimana diketahui, di Madinah selain ada kaum muslim, juga ada orang-orang Yahudi yang terdiri atas tiga suku besar, yaitu Quraizhah, an-Nadhir, dan Qainuqa. Selain itu, juga ada kaum Nasrani. Demi menggalang kerukunan antar
suku dan pemeluk berbeda warna kulit keyakinan tersebut, dan bahasa, juga Nabi Muhammad berbeda pendapat mengumpulkan dan pemikiran. Selain itu, secara mereka untuk bermusyawarah dan pribadi kita dilamerumuskan kehirkan dengan dua sepakatan-kesepatangan; kanan dan katan untuk menjadi kiri. Juga dengan pedoman hidup dua kaki; kanan dan bersama, yang lebih kiri. Pun dua telinga; kanan dan dikenal dengan sebutan Piagam Makiri. Coba bayangdinah. kan jika manusia Oleh Meski penduduk dilahirkan ke dunia Chairul Anam* Madinah berbedadengan dua tangan beda, tapi hak dan tapi kiri semua, atau kewajiban mereka sama; sama-sama dua tangan kanan semua. Bayangkan mendapat rasa aman dan damai, jika manusia dilahirkan dengan dua serta tidak merasa takut dan sedih. kaki tapi kanan semua, atau dua Terlepas dari semua itu, kita kaki kiri semua. Tentu hasilnya akan memang harus menyadari bahwa sangat sulit dibayangkan. Hidup perbedaan adalah hal yang lumrah menjadi tidak seimbang, dan manusia dan wajar. Bahkan, ada istilah per- tidak akan terlihat serasi. bedaan adalah sunatulloh. Sebab, Oleh karena itu, bisa saya sampaikan perbedaan sudah ditampakkan bahwa perbedaan, baik disengaja Tuhan kepada diri kita semua sejak maupun tidak, ternyata melahirkan lahir. Kita dilahirkan dengan jenis keserasian dan keindahan. Saya kelamin laki-laki dan perempuan, pernah mendengar sebuah syair berbeda-beda bangsa dan suku, Arab yang sangat menarik tapi lupa
penyairnya. Isinya kurang-lebih: Seandainya bulan setiap hari purnama, maka dia tak kan pernah dirindukan para penyair. Jika kerlip bintang di langit semua sama, maka tidak akan ada yang terpukau memandangnya. Jika suara gemericik air senada, maka dia tidak akan bisa menenangkan jiwa. Syair tersebut seolah menyiratkan bahwa ternyata perbedaan adalah kekuatan besar, perbedaan adalah rahmat, yang ternyata selalu melahirkan keindahan. Lalu, kita bisa membayangkan sendiri bagaimana jika hari tanpa siang dan malam atau alunan musik tanpa tangga nada. Bisakah penyanyi legendaris Indonesia, Rhoma Irama, bernyanyi dengan indah? Begitulah hakikat perbedaan. Dengan perbedaan pola pikir masing-masing orang, kita pun bisa banyak belajar dari berbagai sudut pandang. Kita pun menjadi semakin cerdas. Sebagai penutup tulisan ini, saya ingin menyampaikan bahwa Tuhan telah menunjukkan perbedaan kepada kita sejak lahir, bahkan menitipkan perbedaan itu kepada
diri kita masing-masing sebagai rahmat. Ternyata perbedaan hadir di muka bumi bukan karena keinginan manusia, tapi diciptakan Tuhan. Perbedaan diciptakan Tuhan bersamaan dengan penciptaan kehidupan. Tentu kita sepakat tidak ada satu pun ciptaan Tuhan di muka bumi ini yang tidak bermanfaat. Tangan kanan diciptakan Tuhan dengan tugas dan keistimewaan tersendiri. Begitu pula tangan kiri, dia diciptakan Tuhan dengan tugas dan keistimewaan sendiri. Kedua tangan kita diciptakan berbeda dan memiliki tugas berbeda tapi saling melengkapi. Itu adalah rahmat yang diciptakan Tuhan. Oleh karena itu, kita harus memaknai perbedaan dengan bijak. Mari kita terus menjaga kerukunan di tengah perbedaan keyakinan dan agama. Selalu waspada terhadap upaya provokatif yang bisa melenyapkan kerukunan yang telah tercipta selama ini. *) Ketua Umum HMI Banyuwangi.
Dukun Tarji Oleh El. Cavega Terasu
M
ATA Tarji merah dikuasai amarah. Dengan mudah ditendangnya beberapa pemuda yang mencoba menghalangi niatnya. 10 orang pengikut setianya bersikap waspada menghalau masyarakat Kampung Beringin yang mulai berdatangan dengan wajah penuh emosi. “Camkan! Akan kubakar surau ini. Kalian hanya akan melihat puing-puingnya saja.” Tarji menatap tajam wajah penduduk yang mulai berdatangan. “Sadar, Abah. Istigfar.” Wulan-anak sulung Tarji- mencoba membujuk. “Anak sundal! Berani kau menghalangi bapakmu ini, Si Beni pacarmu akan kugorok!” Tarji bersikukuh. Di tangannya sudah siap obor dan minyak tanah. Lelaki berusia lima puluh tahunan itu tertawa terbahak. Tatapan matanya sinis menatap penduduk yang mulai merangsek ingin mencegah tapi terhalang pengikut setianya. “Kalian hewan melata tak tahu diri!” teriak Tarji. Satu jiliken minyak tanah dilempar ke arah surau dibarengi dengan obor yang menyala-nyala. Tak lama kebakaran pun mulai menggenapi malam yang terasa kian panas. Tarji tersenyum puas. Mendengus sebal, lalu pergi meninggalkan kerumunan yang sedang panik. Di ujung pertigaan, seorang pemuda bersorban menatap Tarji penuh emosi. Giginya bergemeletuk. Saat ini dirinya hanya bisa melihat tanpa daya. Bagaimanalah, dukun sakti itu adalah ayah dari wanita yang sangat dicintainya. *** Bara itu terinjak Tarji. Tiba-tiba saja otak di kepalanya serasa mendidih. Benar-benar sakit. Perlahan bara itu berubah menjadi api. Melahap kampung halamannya. Kerongkongan dukun tersohor itu seolah tercekat. Lidah kelu. Slide rekaman jejak hidupnya terpampang jelas bagai video yang baru saja diambil. “Tidak!” teriak Tarji. Keringat mengalir di tengkuknya. Hanya mimpi. Ya, mimpi yang sama. Sudah hampir seminggu terus mendatangi. Bahkan sebelumnya lebih seram. Suara-suara gaib hadir menyuruh hal mustahil baginya. Tarji duduk termenung. Bara api tadi masih nyata terasa. Dilihatnya telapak kaki seksama. Dia tercekat, ternyata gosong dan sangat menyakitkan. Siapakah yang berani mengguna-gunainya hingga membuat sangat tersiksa begini? Tidak! Bukankah dirinya adalah dukun paling sakti? Tidak akan ada yang mampu mengungguli. Jadi apa artinya semua ini? Hening. Tarji merasa resah dan gelisah. Suatu perasaan yang baru baginya. Sekejap firasat itu datang bagai lesatan panah dari ujung langit. Dukun sakti tersebut berdiri tegak, lalu melangkah dengan agak terpincang ke arah ruangan khusus tempat pasiennya biasa diberi wejangan tentang syarat-syarat agar keinginan mereka terkabul. Tarji menatap kemenyan dan beberapa benda pusaka miliknya. Hati lelaki tua itu berdesir. Tiba-tiba kebimbangan meraja. Benarkah langkah yang akan diambilnya ini? Tapi sungguh, dia sudah tidak tahan dengan teror mimpi yang terus mendatanginya. “Somad, Bangun!” Tarji membangunkan murid kepercayaannya yang sedang terlelap dalam mimpi. “I-iya, Abah Guru. Ada apa?” Somad terlonjak kaget setengah sadar. “Aku memerlukan bantuanmu. Bangunkan temanmu semua. Ini sangat penting.” “Ta-tapi, Bah. Ini kan sudah larut malam. Lagipula kita tidak sedang memiliki pasien.” “Jangan banyak cingcong, lakukan saja perintahku.” Tanpa menyela lagi Somad langsung lari ke kamar temanteman seperguruannya. Setelah semua bangun langsung berkumpul mengelilingi Tarji dengan takzim. Rasa penasaran menelikung mereka. “Aku sengaja mengumpulkan kalian semua di sini. Ada tugas penting yang harus kita lakukan besok pagi. Sudah hampir seminggu wangsit datang dari Sang Pemilik Alam. Masuk ke alam mimpi dan sangat membuatku resah. Sepertinya harus secepatnya dilakukan.” “Tugas apakah itu, Abah Guru? Kami siap mendukung dan membantu,” ucap Teja, salah satu murid Tarji yang paling muda. “Besok pagi kita harus membakar mesjid terbesar di kampung ini.” “Apa?” “Kalian kaget? Bukan itu saja tugas kalian, tapi ada lagi hal yang tidak kalah penting dengan semua itu.” “Apa Abah Guru tidak salah? Baru kemarin malam kita membakar surau tempat mengaji, masa besok harus ditambahi dengan mesjid. Kami tidak dapat membayangkan kemarahan masyarakat kampung kita. Mereka masih emosi, pasti akan tambah marah. Apa mampu kita menghalanginya?” Somad menatap lemah ke arah gurunya. “Keputusan ini sudah bulat. Kalau kalian menolak, si-
lahkan keluar dari sini.” Tarji bersikukuh. Semua pengikutnya membisu. Mereka begitu menghormati gurunya dan sangat setia, tetapi hal ini sangat berat dijalani. Selama ini masyarakat memang makin banyak yang berdatangan meminta bantuan Tarji. Namun, walau hati mereka sudah dipenuhi syirik, tetap saja saat mesjid yang dipertaruhkan dan akan dibakar di depan mata penduduk, pasti kemarahan tidak dapat dielakkan lagi. “Apa tidak ada jalan lain, Abah? Mungkin saja itu hanya bunga tidur semata.” Tarji tidak menjawab, dia mendengus kesal karena diragukan. Penuh kekesalan di sodorkan telapak kakinya yang sedikit gosong. Para muridnya menatap heran. “Bah, kakinya kenapa?” “Inilah mimpi yang kalian ragukan tersebut. Luka ini didapatkan dari sebuah mimpi. Masihkah kalian menyangsikan semuanya?” bentak Tarji. merasa diremehkan.
“Kami percaya, Abah Guru.” Semuanya serempak menjawab. Mata mereka menatap takjub ke arah kaki gurunya. “Setelah pembakaran mesjid selesai, kalian harus mengubah ruangan khusus ini menjadi sebuah area pemujaan.” “Area pemujaan bagaimana maksudnya?” Somad mengerutkan kening, tidak mengerti. “Area pemujaan untuk semua pasien yang minta tolong ke sini, juga untuk kita semua.” Semua pengikut Tarji terdiam. Walaupun ada hal yang mengganjal, tapi lebih memilih bungkam. Mereka tahu sifat gurunya yang keras. *** Waktu Dzuhur sudah hampir habis, tapi mesjid Kampung Beringin masih sepi. Jamaahnya sibuk dengan urusan masing-masing. Bahkan, adzan saja kadang tidak terdengar. Tidak jauh dari sana tampak seorang pemuda bersorban
sedang bermesraan dengan kekasihnya. “Abang Dzuhuran dulu ya, Neng.” “Iya, Bang. Wulan masih dapet, jadi belum bisa menemani.” Gadis berkerudung coklat tampak malu-malu. Lelaki bersorban tersebut melangkah tergesa. Dia keasyikan pacaran hingga tidak sadar waktu dzuhur tinggal lima menit lagi. Saat dirinya berniat menyalakan kran air dan berwudlu, matanya terbelalak kaget. Di bagian kanan mesjid api menyala penuh kedigdayaan. Sekelompok orang yang sangat dikenalnya sedang membakar bagian lainnya. “AWAS BANG BENI, API!” Gadis berkerudung coklat menghambur ke arah pujaan hatinya. Beni terperanjat, tidak menyangka Wulan malah mendatanginya. Belumlah reda keterkejutannya, usuk kayu yang sudah terbakar jatuh dari langit-langit bangunan. Beni menutup mata. Yakin dirinya akan tertimpa kayu tersebut. Sedetik, lima detik, dia tidak merasakan apapun. Perlahan membuka mata. Tiba-tiba saja kerongkongannya tercekat, Wulan telah menyelamatkannya. Gadis itu terluka. Refleks, lelaki bersorban tersebut membopong gadis pujaannya. Matanya memerah karena asap bercampur kesedihan. *** “Kenapa kalian hanya diam? Cepat bereskan kemenyan dan keris-keris itu, ganti dengan ini.” Tarji membentak murid-muridnya. Wajah semua muridnya kebingungan. Apakah gurunya telah gila? Hanya bisa saling tatap. Tidak percaya atas apa yang sedang terjadi di hadapan. “Apa kalian sudah tidak mau menuruti perintahku? Ayo cepat kita ubah ruangan khusus ini jadi tempat pemujaan!” “Tapi Bah, saya tidak mengerti kenapa kita harus memasang ini? Untuk apa? Bukankah tidak memerlukannya?” Somad memberanikan diri bertanya. “Bodoh! Justru ini sangat diperlukan. Kita juga harus memuja-Nya sama seperti pasien kita.” “Maksud abah?” “Mulai saat ini, siapapun yang datang ke sini untuk meminta pertolongan, harus melakukan pemujaan. Aku sudah semakin tua.” Tarji menghela napas panjang. “Terkadang aku merindukan Kampung Beringin seperti saat dulu masih kecil.” Mata dukun sakti itu nanar. Menerawang jauh. Pelan tapi pasti, hatinya terketuk dengan mimpimimpi yang mendatanginya. Para murid Tarji mematuhi ucapan gurunya. Mereka membereskan semua. Mengubah ruangan khusus menjadi tempat pemujaan. *** Para penduduk Kampung Beringin gempar. Mesjid besar milik mereka telah lebur menjadi abu. Kemarahan itu menjadi-jadi. Tapi apalah daya? Keberanian hanya sampai di lidah. Tempat Tarji sepi. Masyarakat marah dengan kelakuan dukun tersebut . Tetapi dengan berjalannya waktu, mereka mulai melupakan, lalu kembali memakai jasa dukun untuk usahanya. Ada yang berubah di rumah Tarji. Para pengikut yang biasa bertampang suram dengan pakaian kotor dan seadanya, kini berubah lebih bersih. Wajah mereka lebih bercahaya. “Apa-apaan ini, Bah? Kenapa kami harus melakukan ritual ini?” Salah satu pelanggan Tarji marah-marah. Menendang satu ember air bersih dan suci. “Kalau kau tidak mau, silahkan pergi. Kami tidak rugi kehilangan pasien sepertimu.” Dengan tenang Tarji merapihkan ember miliknya. Lalu pergi membasuh wajahnya dengan air suci. “Dasar dukun sinting!” Pelanggannya membanting pintu, meninggalkan kediaman dukun sakti tersebut. *** Di sebuah gubuk kayu, seorang pemuda bersorban duduk menghadap lelaki renta. Kemarahan sudah mendekam lama di hatinya. “Aku ingin aki melenyapkannya, bukankah dia dulu muridmu? Pasti mudah.” “Sabar, kita harus tenang menghadapinya. Apa kau membawa boneka yang kupesan?” “Tentu saja. Ini bonekanya, Aki.” Lelaki renta mengucapkan mantra. Asap kemenyan makin pekat. Dia memejamkan mata, kedua tangannya memegang sebilah belati tajam. Bress! Bress! Bress! Belati tajam menghunjam tepat di ulu hati boneka. Pemuda bersorban tersenyum senang. *** Malam merangkak naik, tepat saat pukul dua belas malam, Tarji menjerit, dadanya terasa sakit. Darah segar menyembur. Maut menjemputnya. *** Ruangan khusus itu begitu bersih. Sajadah terhampar rapih. Jenazah Tarji disholatkan murid-muridnya dengan khusyuk *) Penulis novel Rendezvous.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Minggu 20 Desmeber 2015
BERITA UTAMA
35
Siaga dan Siap Buka Tutup Pelabuhan n BANYAK... Sambungan dari Hal 29
Beruntung, karena pohon tum bang ini tidak sampai menyebabkan korban jiwa. Jalan sedang sepi saat pohon tumbang melanda.
Namun, karena pohon tumbang ini melintang di tengah jalan membuat arus lalu lintas di Jalan Brawijaya sempat tertutup. Kendaraan yang melintas pun terpaksa harus berhenti sejenak sampai pohon selesai dievakuasi. Petugas Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi dibantu warga juga tampak memotong pohon yang melintang. Petugas Satlantas Polres Banyuwangi pun datang untuk mengatur laju kendaraan agar tidak terjadi kemacetan. Tidak hanya itu, sebelumnya
pohon tumbang juga dikabarkan terjadi di Kantor Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi. Pohon santan berukuran besar yang ada di dalam kompleks kantor DKP Banyuwangi itu tumbang saat angin kencang melanda. Sontak, tumbangnya
Siap Bahas PP Guru Honorer n MENDIKBUD... Sambungan dari Hal 29
Begitu tiba di tengah lapangan sekitar pukul 15.00, Mendikbud Anies Baswedan langsung diserbu oleh para guru yang rata-rata perempuan. Beberapa kali, petugas protokol harus menghalau para guru yang berebut untuk berfoto selfie bersama menteri berusia 46 tahun tersebut. Setelah panitia mengumumkan melalui pengeras suara, barulah para guru yang mengerumuni Mendikbud pelan-pelan menjauh dan kembali ke tempat duduknya. Acara peringatan hari guru dan ulang tahun PGRI tersebut dihadiri oleh Pejabat Bupati Banyuwangi, Zarkasi, Ketua PGRI Banyuwangi, Teguh Sumarno, Ketua PGRI Jatim, Ichwan Sumadi, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono, serta jajaran Forpimda Banyuwangi. Setelah disuguhi berbagai macam sambutan khas Banyuwangi seperti lagu umbul-umbul Blambangan dan tari Jejer Gandrung, Mendikbud Anies langsung dihujani berbagai pertanyaan dan komentar oleh Ketua PGRI Banyuwangi Teguh Sumarno. Dalam sambutannya, Teguh mengucapkan beberapa poin. Di antaranya, kebingungan pemecahan Kemenristek Dikti dengan
Kemendikbud, yang dirasakan menimbulkan kesulitan untuk berkoordinasi. Selain itu, Teguh juga menanyakan nasib honorer K2 di Banyuwangi. Teguh Sumarno memaparkan, banyak sekali honorer K2 berstatus non PNS di Banyuwangi. Selain itu, Banyuwangi membutuhkan guru dalam jumlah yang tidak sedikit. Terakhir, Teguh juga menyinggung tentang gaji guru agama yang banyak belum terbayar. “Kita harap ada perhatian lebih bagi menteri terutama untuk Banyuwangi, karena sudah banyak prestasi yang ditorehkan di dunia pendidikan oleh para guru. Karena itu, kita harapkan program-program baik Menteri bisa mendukung keluhan kami,� kata Teguh. Menteri Anies Baswedan pun langsung menanggapi melalui sambutannya. Dia menerangkan, masalah guru agama sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kementerian Agama RI. Namun, dia berjanji akan meneruskan pesan tersebut kepada Menteri Agama. Kemudian terkait pengangkatan K2, Anies berjanji juga akan membantu. “Semua masalah ini akan kita bawa ke Jakarta dan kita carikan jalan keluar, tapi kita minta untuk sabar karena ada yang prosesnya lama dan ada juga yang cepat,� ujarnya. Selain itu, di hadapan sekitar
14.000 guru dari jenjang TK hingga SMA tersebut, Mendikbud Anies turut memotivasi para guru untuk menjadi guru inspiratif. Menurutnya untuk mendukung peningkatan sumber daya manusia di Indonesia, maka guru adalah garda terdepan. Anies juga berpesan, agar para guru dapat memotivasi siswanya. Karena mungkin murid yang saat ini mereka ajar, akan menjadi orang besar dalam kurun waktu 30 tahun hingga 40 tahun mendatang. Dan jika mereka nanti menjadi generasi yang memajukan Indonesia, maka gurulah yang paling berjasa memajukan Indonesia melalui murid yang dididiknya. “Kekayaan terbesar bangsa ini bukanlah minyak atau hasil tambang, tapi manusia itu sendiri yang dibentuk oleh para guru,� jelas Anies. Usai memberikan sambutan, Mendikbud Anies langsung melanjutkan perjalanan meninjau salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK). Sebelum meninggalkan acara, para guru kembali memanfaatkan momen untuk dapat berfoto bersama sang menteri. Meski berdesakan, Anies tampak terus mengumbar senyum kepada para guru. Sementara itu, terkait nasib guru honorer yang saat ini,
Mendikbud Anies mengatakan, dirinya masih harus berkomunikasi dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara – Reformasi Birokrasi (MenpanRB). Karena saat ini, menurutnya program Kemendikbud lebih ke arah sosialisasi terkait pengembangan program pendidikan. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu juga menjelaskan, bahwa secara nasional jumlah guru sudah cukup. Namun penyebaran guru masih tidak merata. Sebagian ada yang terkonsentrasi di satu daerah secara berlebihan. Sedangkan sisanya, ada daerah yang masih kekurangan guru. Karena itu, selain berkonsultasi dengan Kemenpan-RB untuk pengangkatan guru honorer, Kemendikbud memiliki program guru garis depan untuk meratakan persebaran guru. Dia menjelaskan, dari program tersebut, para guru berpengalaman yang bersedia ditempatkan di lokasi jauh, dengan infrastruktur yang kurang baik. Kemudian mau memiliki komitmen untuk mengajar dengan maksimal dalam jangka panjang. “Untuk tahun depa,n kita kembangkan program tersebut. Jadi mereka yang nantinya ikut kita jadikan guru permanen, jadi status CPNS nya ditempatkan di wilayah guru tersebut mengajar,� terang Anies Baswedan. (fre/bay)
Segmen Penumpang Perorangan Rendah n BELUM... Sambungan dari Hal 29
Kapal cepat rute BanyuwangiBali pp ini lebih sering mengantar penumpang berkelompok yang rata-rata memiliki tujuan wisata. Marina Srikandi membatasi penumpang grup minimal 40 orang. Angga mengatakan, pihaknya akan mengatur jadwal keberangkatan setiap minggu. “Penumpang perorangan ada. Kebanyakan diisi turis wisman (wisatawan mancanegara)� ujarnya.
Seperti yang tampak kemarin, puluhan penumpang lokal tampak siap bertolak ke Bali. Mereka terdiri dari penumpang berkelompok dan perorangan. Ada juga penumpang turis asing. “Mereka memanfaatkan jasa Marina Srikandi agar mencapai Bali lebih cepat. Untuk menghindari kepadatan lalu lintas jalur darat,� jelasnya. Menurutnya antusias masyarakat lokal sebenarnya tinggi. Hal itu terbukti dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan
oleh masyarakat. Hanya, mereka masih ragu menjajal kapal cepat. “Kebanyakan mereka takut mabuk laut,� selorohnya. Angga menjelaskan, Marina Srikandi sangat menjamin keamanan dan kenyamanan penumpangnya. Kapal cepat Marina Srikandi dilengkapi dengan safety kit yang menjamin keamanan penumpang. Hal itu juga ditunjang dengan kapten dan kru berpengalaman di bidang yang sama. Penumpang tidak perlu khawatir selama perjalanan
karena mendapatkan fasilitas yang membuat nyaman. Dia menegaskan, kapal cepat Marina Srikandi terbuka untuk semua kalangan. Lebih tepatnya masyarakat yang membutuhkan akses cepat menuju Denpasar sekitarnya. Dengan kecepatan 35 hingga 40 knot, perjalanan Banyuwangi-Denpasar jalur darat bisa dipangkas menjadi 2,5 jam. Kapal Marina Srikandi berkapasitas 130 orang ini selanjutnya bersandar di Pelabuhan Serangan. (cin/bay)
Lebih Memilih Tenis Lapangan n SEPERTI... Sambungan dari Hal 29
Mulai sepak bola, berenang, lari dan bulu tangkis. Tapi saat ini saya lebih suka tenis lapangan, olahraga ini cocok dengan usia-
usia seperti saya,� ujar pria kelahiran Flores, 31 Desember 1958 ini. Sejak hijrah ke Bumi Blambangan pada tahun 2001, dia langsung merasa betah untuk tinggal di Banyuwangi. Menu-
rutnya, Banyuwangi sangat berbeda sekali dengan daerah kelahirannya. Tentunya jauh lebih baik dibandingkan dengan Flores. Yang paling menonjol adalah segi keamanan, Banyuwangi cenderung lebih aman
dibandingkan dengan Flores menurutnya. �Sumber daya alam yang ada di Banyuwangi juga sangat bagus-bagus. Di sini seperti taman surga,� pungkas bapak dua anak yang tinggal di Kecamatan Genteng ini. (tfs/bay)
pohon ini membuat jalan Wijaya Kusuma yang ada di kawasan GOR Tawang Alun tertutup. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian, saat pohon tumbang jalanan sedang sepi. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, angin kencang melanda Banyuwangi sejak siang. Namun, bedanya saat angin kencang kemarin kondisi cuaca sedang cerah tidak mendung seperti biasanya. Informasi yang diperoleh Jawa
Pos Radar Banyuwangi, kejadian pohon tumbang juga terjadi di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran karena angin yang menerpa begitu kencang. �Di Jajag juga ada pohon tumbang,’ ujar salah seorang petugas BPBD saat mengevakuasi pohon di Jalan Brawijaya. Sementara itu, meski angin cukup kuat, hal ini tidak sampai mempengaruhi arus lalu lintas kapal penyeberangan di Selat Bali. Pihak Pelabuhan Ketapang
masih menganggap angin yang terjadi siang itu tergolong normal. Laju angin masih dianggap belum membahayakan bagi kapal-kapal yang menyeberang di kawasan ini. �Di Selat Bali masih aman untuk jalur pelayaran. Pelabuhan tidak kami tutup, tapi kalau memang anginnya dirasa membahayakan bagi kapal, tentu akan kami tutup pelabuhan demi keselamatan,� ujar Kepala KUPP Kelas III Ketapang, Ispriyanto melalui wakilnya, Widodo. (tfs/bay)
Terlibat Penggelapan Kambing n JUAL... Sambungan dari Hal 29
Beberapa ekor kambing milik warga Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi ternyata juga raib di tangannya. Semuanya pun lenyap dengan modus yang sama, yakni dijual dan uangnya dipakai untuk keperluan pribadi. Hingga kemarin, polisi masih menyelidiki kemungkinan ada
korban lain selain Dwi Wicaksono. Sebab diketahui selama ini, tersangka sering kali menerima penitipan hewan ternak. Jika benar, maka bisa dipastikan korban penggelapan ternak ini bisa merambat ke korban lainnya. Untuk kepentingan penyidikan, tersangka kini meringkuk di sel tahanan Polsek Kalipuro. Dia terancam dikenai pasal 372, junto
378 KUHP, dengan ancaman maksimal empat tahun penjara. Polisi kini juga tengah memburu pelaku penadah barang hasil kejahatan. Sebab menurut pelaku dia sudah menjual sapi itu kepada seseorang seharga Rp 30 juta.“Begitu tahu ternaknya dijual, korban langsung meradang dan melaporkannya ke kami,� beber Kapolsek Kalipuro AKP Supriyadi. (nic/bay)
Tetap Fokus Revitalisasi Tambak Udang n GALAKAN... Sambungan dari Hal 29
Untuk mewujudkan program minapadi ini, Suryono mengatakan dirinya segera berkoordinasi dengan Dinas Pertanian guna mengintegrasikan kelompok pertanian (poktan), kelompok budidaya ikan (pokdakan) dan himpunan petani pengguna air (HIPPA). Dengan integrasi yang baik antara tiga kelompok tersebut kendala di lapangan seperti kekurangan air, dan keamanan bisa diatasi bersama. “Kendala yang paling pokok sebenarnya adalah keamanan. Karena ikan terletak
di sawah terbuka rentan pencurian. Belum lagi masyarakat yang memanen ikan dengan cara yang tidak ramah lingkungan seperti potas dan alat setrum,� ungkapnya. Sementara itu program untuk memberdayakan perikanan di Banyuwangi salah satunya adalah revitalisasi tambak. Luasan tambak bongkor yang akan direvitalisasi ada 610 hektare. Revitalisasi dilakukan bertahap. Pada tahun 2015, tambak bongkor tersebut bisa direvitalisasi seluas 210 hektare. Sisanya seluas 400 hektare akan diselesaikan hingga tahun 2020. “Revitalisasi ini bertahap, 210 hektare itu target kami tahun 2015. Alhamdulillah
tercapai. Sedang sisanya kami target selesai tahun 2020 nanti,� katanya. Namun, dari sisa seluas 400 hektare itu, Suryono mengatakan yang akan digarap hingga 2020 adalah 200 hektare saja. Dengan demikian dari target pokok revitalisasi tambak seluas 610 hektare Banyuwangi, pada tahun 2020 nanti diharapkan rampung 410 hektare. Mengapa demikian sebab, 200 hektare tambak saat ini dimanfaatkan budidaya ikan. Sedangkan Dinas Perikanan fokus merevitalisasi tambak yang difungsikan budi daya udang. Harapannya produksi udang akan semakin meningkat. (cin/bay)
Amankan Bandar dan Pengedar Trex BANYUWANGI – Peredaran obat keras alias daftar G di Banyuwangi semakin mengkhawatirkan. Seringnya polisi menangkap pengedar dan bandar rupanya belum memberikan efek jera bagi para pelakunya. Setidaknya ini dengan penangkapan tiga pelaku yang dilakukan oleh aparat Polsek Bangorejo dan Satnarkoba Polres Banyuwangi Jumat lalu (19/12). Puluhan ribu obat berhasil diamankan aparat kepolisian. Barang bukti paling besar disita petugas Satnarkoba Polres Banyuwangi berasal seorang bandar asal Dusun Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. Dia diketahui bernama Alvian, 38. Dari tangannya, polisi mengamankan 26.260 butir pil trek, 1.639 dextro, serta
920 butir tramadol. Semua bukti kejahatannya itu ditemukan petugas di rumah Alvian. Kasatnarkoba Polres Banyuwangi AKP Agung Setyabudi mengatakan pelaku sudah lama menjadi incaran petugas. Dia diduga menjadi Bandar bagi pengedarnya di wilayah Banyuwangi selatan. “Kita sudah lama pantau dia. Sekarang setelah ada bukti baru ditangkap,� katanya. Dalam modusnya, obat langsung dikirim ke rumah tersangka. Namun saat ditemukan, dia sempat mengaku lupa dan tidak mengakui obat yang ditemukan di rumahnya. Dia berkilah bila obat itu salah kirim. Setelah meringkus Alvian, dua pelaku pengedar obat keras lainnya berhasil ditangkap. Bahkan satu orang pelaku adalah
perempuan yakni Dian Nova, 32, warga Dusun Tamansuruh, Desa Bangorejo. Sementara satu pelaku lainnya Fitra Oka Sugianto, 22, warga Dusun Pasembon, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo. Dari kedua pelaku polisi mengamankan 346 butir pil dextro dan 46 butir pil trex. Keduanya ditangkap aparat Polsek Bangorejo. Kedua tersangka ini ditangkap saat berboncengan naik sepeda motor di kawasan Jajag, Kecamatan Gambiran. Malam itu keduanya baru saja melakukan transaksi di Dusun Gunungsari, Desa Bangorejo. “Sengaja kita buntuti dari Bangorejo. Rupanya arah kendaraan yang dikendarai dua pelaku menuju Jajag. Di tengah jalan kita hentikan, pas digeledah kita temukan bukti itu,� terang AKP Watiyo.(nic/bay)
90 Persen Biaya Hidup Ditopang Dunia Seni Kawah Ijen Butuh Wisata Sekunder n SPESIALIS... Sambungan dari Hal 29
Mulai dari omprog (mahkota penari gandrung) hingga pakaian penari gandrung. “Awalnya suami saya membetulkan omprog milik saya yang sedang rusak. Ternyata bisa. Kami pun berpikir, kenapa tidak produksi (kostum gandrung) sekalian,� ujar Suharyati. Usaha kostum gandrung itu pun mengalami peningkata. Ketika pesanan omprog dan pakaian penari gandrung laris, mereka berdua kewalahan. Karena mereka tidak memiliki pekerja saat itu. Sebenarnya saat itu, Suharyati sudah merekrut beberapa orang pekerja. Namun hasil omprog buatan anak buahnya tidak sehalus buatannya. Pasutri ini mengaku cukup tegas dalam hal kualitas. Terpaksa, mereka tidak menggunakan jasa orang lain untuk membantu memproduksi
kostum gandrung. “Sebenarnya kita ini sangat-sangat butuh. Apalagi sekarang yang saya kerjakan tidak hanya omprog. Tetapi kalau mempekerjakan anak muda, ya begitu. Banyak yang tidak serius,� tutur Rohili. Seiring berjalannya waktu, usaha mereka berkembang memproduksi penutup kepala untuk janger, barong, hingga kostum berupa hewan. Namun yang paling laris hingga saat ini adalah kostum penari gandrung. Kostum gandrung buatannya laris dipesan oleh Ikawangi (Ikatan Keluarga Banyuwangi) di daerah lain. Bahkan, beberapa komunitas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Thailand, Hongkong, dan Qatar, pun menjadi klien Rohili dan Iswanto. Yang terbaru, kostum gandrung buatannya dibeli oleh seorang mahasiswa asal Belanda yang sedang menempuh
pendidikan di Indonesia. Penjualan kostum gandrung sempat surut ketika masa kuntulan berjaya. Untungnya, pasutri ini tidak hanya bergantung pada produk gandrung. Mereka juga menjual barong-barongan, kostum macan-macanan, kostum seni janger, hingga membuat ogoh-ogoh. Semuanya masih diproduksi di rumah sendiri dan dikerjakan oleh mereka berdua. “Saya ini bukannya tidak mau mempekerjakan orang. Tapi orang bekerja itu rata-rata terburu pingin dapat uang. Tidak peduli bagaimana hasil pekerjaan mereka,� tegas Rohili. Aktor terbaik pada Festival Janger tahun 2000 ini mengatakan, bisa dibilang 90 persen kebutuhan ekonomi keluarga ditopang oleh bidang kesenian. Sayangnya, persaingan ketat sanggar seni yang ada, membuat mereka
sedikit terkucil. Bahkan, Suharyatik mengatakan pemerintah daerah tidak pernah melibatkan sanggar seni mereka dalam pementasan seni. “Padahal katanya, setiap sanggar seni di Banyuwangi akan mendapat giliran untuk tampil. Nyatanya kita tidak pernah dipanggil. Sekarang siapa yang dekat, dia yang dapat,� keluhnya. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, pasutri ini juga berniat untuk melestarikan kesenian budaya daerah. Mereka mengaku tetap prihatin dengan kondisi anak muda yang mulai acuh dengan kesenian daerah. Selain merekrut anggota sanggar seni, Rohili juga memperkenalkan kesenian daerah melalui produksi perangkat kesenian. “Tak kenal maka tak sayang. Kami mengenalkan kesenian dan budaya pada anak muda melalui pengerjaan alat seni yang mudah. Nanti bertahap,� katanya.(bay)
LICIN – Ketika situasi Kawah Ijen mengalami perubahan geografis karena aktivitas vulkanologis, kondisi ini membuat wisatawan terutama domestik dan asing harus mengurungkan niatnya mendaki. Padahal, para wisatawan itu sudah mempersiapkan perjalanan mereka dari jauh hari sebelumnya. Berdasar catatan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Jawa Timur, objek wisata yang menjadi jujukan wisatawan saat mengunjungi kawah Ijen masih seputar Blue Fire dan panorama. Kepala BKSDA Wilayah 3 Jatim, Sunandar Trigunajasa mengatakan, jika tiba-tiba Gunung Ijen mengalami erupsi atau mengeluarkan gas beracun, maka otomatis objek tersebut tidak dapat dinikmati. Padahal di sekitar tempat wisata alam Kawah Ijen sendiri, ada cukup banyak potensi
yang bisa diambil. Baik wisata alam maupun wisata edukasi. Karena itu, kata Sunandar, Kawah Ijen membutuhkan objek wisata sekunder sebagai alternatif. Sehingga ketika Kawah Ijen mengalami masalah, wisatawan tetap bisa menikmati objek wisata pendukung lainnya. “Di sini ada berbagai satwa, seperti lutung, kemudian ada juga banyak flora endemik yang tidak ditemukan di tempat lain, mungkin kalau tempat wisata di sekitar Licin, Banyuwangi atau Kawah Wurung, Bondowoso bisa dimaksimalkan , wisatawan bisa memanfaatkan tempat wisata sekunder,� jelas Sunandar. Dia menambahkan, saat ini bukan masalah lagi kabupaten mana yang mengembangkan wisata Gunung Ijen. Terlebih setelah ada pengukuhan dari Kementerian Pariwisata sebagai Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional (KSPN). “Kalau ada pengembangan pariwisata dari dua kabupaten tersebut, banyak manfaatnya bagi kita, terutama bagi masyarakat, kalau mereka ikut dipekerjakan akan mengurangi risiko perusakan alam karena manusia,� ujarnya. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M Yanuarto Bramuda mengatakan, pengembangan di sekitar tempat wisata alam Kawah Ijen sudah masuk dalam grand design pengembangan Ijen. Termasuk lokasilokasi penopang seperti resort, tempat parkir, kereta gantung serta taman flora dan fauna. Saat ini menurutnya tinggal menunggu instruksi dari Kementerian Pariwisata RI, mengenai pembagian tugas untuk pembangunan maupun pengelolaan grand design tersebut. (fre/bay)
36
Jawa Pos
Minggu 20 Desember 2015
Serunya Membelah Hutan Licin FOTO-FOTO: GERDA SUKARNO/RABA
PATROLI HUTAN: Tim jelajah yang terdiri dari personel Perhutani Banyuwangi Barat, kru Jawa Pos Radar Banyuwangi dan anggota Polres Banyuwangi foto bersama usai menaklukkan medan hutan kecamatan Licin.
MENJELAJAH hutan dengan menggunakan motor trail bukan perkara gampang. Dibutuhkan skill dan stamina yang mumpuni. Sebab, rute jalan setapak dengan medan yang sulit jelas menguras energi. Tapi, jalan yang super sulit dan terjal itu justru semakin seru. Para penghobi adventure tampaknya tidak bakal menemukan sensasi kalau lintasan hanya datar. Serunya menjelajah hutan dengan motor trail itu menjadi pengalaman bagi kru Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) saat membelah hutan kawasan BKPH Licin, Banyuwangi, akhir pekan lalu (12/12). Acara jelajah hutan itu dilakukan bersama puluhan personel dari Kuasa Pemangku Hutan (KPH) Banyuwangi Barat dan sejumlah anggota Polres Banyuwangi. Penjelajahan sekaligus patroli hutan itu berlangsung sejak pagi hingga siang. Ya, menggunakan motor trail di medan sulit memang penuh tantangan. Bisa jadi resiko insiden kecelakaan kerap kali terjadi. Tapi, insiden itu tidak sampai fatal. Sebab, pengendara mengutamakan safety penuh sebelum memulai penjelajahan. Pengalaman terjatuh dari motor saat berada di tengah hutan itu dialami BIKIN ADEM: Di kanan-kiri jalan yang dilewati, menjulang pepohonan pinus, damar, dan mahoni.
SELFIE DULU: Ki-ka, penulis Ali Nurfatoni, Pemred Bayu Saksono, dan Wapemred Syaifuddin Mahmud.
RUTE MASIH ASING: Tim jelajah hutan Licin berjalan beriringan untuk menjaga anggota tidak tercecer.
dua orang saat melewati BKPH Tamansari, kala itu. Salah satu kru JP-RaBa, Ramada Kusuma akhirnya meringis kesakitan setelah terpental dari motor. Laju kendaraan yang dia kendarai oleng saat melewati jalur menanjak. ‘’Kalau tidak jatuh, berarti kurang sensasi,’’ ujarnya sambil tertawa lepas. Pada kesempatan itu, hutan yang dijajaki itu adalah kawasan BKPH Licin yang meliputi RPH Tamansari dan Kluncing. Kegiatan membelah hutan itu dipimpin langsung Administratur Perhutani Banyuwangi Barat, Prihono Mardi. Untuk menjangkau kawasan hutan itu dibutuhkan waktu lima jam dengan jarak tempuh hanya sekitar 25 kilometer. Namun demikian, ada beberapa pos khusus untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan alam yang asri. Kawasan hutan itu terlihat masih sangat perawan. Nyaris tidak ada lahan yang gundul. Sebab, selama ini warga ikut andil dalam menjaga dan melakukan reboisasi agar hutan tetap terlindungi dengan baik. Para pengendara benarbenar menikmati sensasi alam di hutan yang terdiri dari hutan lindung dan produksi itu. Suhu udara yang cukup dingin membawa sensasi alam luar biasa. Menakjubkan. (ton/als)
Tak Kenal Medan Bisa Tersesat MEMBELAH hutan dengan menggeber motor trail memang penuh sensasi. Lebih sensasi lagi manakala medan yang dilalui cukup terjal. Ya, khusus kawasan hutan Licin, bukan sembarang kendaraan bisa melintas. Perlu motor desain khusus agar bisa menaklukkan ganasnya hutan yang masih lebat itu. Jangan coba-coba masuk dalam hutan tanpa pengawalan khusus. Bisa diprediksi siapa saja bisa tersesat. Mengingat, jalur yang dilalui di hutan itu penuh simpangan. Hal itu yang disadari betul Pemimpin Redaksi (Pemred) JP-RaBa, Rahman Bayu Saksono. Hal itu setelah menjelajah hutan di kawasan Licin itu. ‘’Mulai tadi mutermuter masih di wilayah sini saja,’’ katanya. Suara deru mesin yang digeber terdengar menggema saat di tengah hutan. Manakala ada satu pengendara yang tertinggal dari rombongan masih bisa dimonitor. Setiap pengendara menggunakan seragam standar keselamatan. Semua merasa happy sejak masuk di hutan yang didominasi pohon pinus dan Damar itu. Sebagian rombongan memang sudah biasa membelah hutan tersebut. Sehingga, mereka paham betul tentang kondisi di
lapangan. Termasuk mengetahui seluk beluk dan rute yang bakal dilalui. Maka dari itu, sebagian personel memilih untuk mencari jalur tersendiri. Namun, tidak sampai memisah dan lepas dari rombongan terlalu jauh. Yang perlu dipahami bersama, kegiatan adventure bersama-sama itu bisa menghilangkan rasa penat. Pikiran yang galau bisa lebih tenang. Manfaat alami itu muncul saat mendapatkan suguhan pemandangan yang menakjubkan selama ngetrail berlangsung. Bagi penghobi pemula, penjelajahan sekitar 5 jam itu cukup melelahkan. Tapi, bagi sebagian orang, catatan waktu tersebut masih terhitung biasa. Seperti yang diungkapkan Administrator Perhutani Banyuwangi Barat, Prihono Mardi. ‘’Ini belum seberapa, masih belum apa-apa,’’ ujarnya sambil tertawa. Sedianya, penjelajahan hutan itu akan menembus hingga finis di hutan kawasan Songgon. Tapi, rencana itu terpaksa ditunda. ‘’Lain kali kita akan jajaki hutan lain,’’ janjinya di sela-sela istirahat bersama di kediaman ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Mega. (ton/als)
DINGIN: Dibutuhkan spesifikasi khusus agar motor tetap andal menjelajah seluruh areal hutan.
JATUH BANGUN: Tim jelajah harus ekstra waspada karena jalanan licin dan penuh jebakan.