Rujukan Informasi Terkini
RABU 20 JANUARI TAHUN 2016
Eceran Rp.5.750
Mayat Membusuk di Sungai
Pria Bertato Dibunuh Jasad seorang pria bertato ditemukan dekat areal tanaman tebu di pinggir Jalan Desa Duwet, Kecamatan Panarukan. Pria bernama Andre Zulkarnaen, 34, warga Desa Sumberkolak, itu diduga korban pembunuhan. Semula warga mengira pria tersebut korban kecelakaan.
Warga Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, dikagetkan dengan penemuan mayat di sungai Senin malam (18/1). Kondisi mayat tersebut gosong di sekujur tubuh.
DEDY JUMHARIYANTO/RABA
HALAMAN 25
BACA RADAR GENTENG
NUR HARIRI/RABA
BACA RADAR SITUBONDO
Istriyono Terancam Vonis Mati Kasus Suami Habisi Nyawa Istri di Banjarsari
RENDRA KURNIA/RABA
PERINGATI MAULID NABI: Rombongan pembawa ratusan ancak dan puluhan jodang berjalan menuju depan kantor Pemkab Banyuwangi. Rombongan start dari depan kantor Disbudpar dan dari depan kantor Kecamatan Banyuwangi (atas). Tarian kundaran ikut memeriahkan Festival Endhog Maulid kemarin (bawah).
Jalan Kota
Kronologi Istriyono Menghabisi Nyawa Istrinya 1
BANYUWANGI - Tabir tragedi kematian Sugiatik, 35, warga Dusun Tembakon, Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, yang diduga tewas bunuh diri mulai dibuka di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin. Terdakwa kasus itu, Istriyono, 42, yang juga suami Sugiatik, kemarin mulai diadili. Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) Hary Utomo tersebut, Istriyono didakwa pasal berlapis. Dakwaan primer, dia didakwa melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana n
Sabtu 10 Oktober 2015, Sugiatik ditemukan meninggal secara tidak wajar. Tubuhnya tergantung pada seutas tali di dalam kamar rumahnya.
2
3
Baca Istriyono...Hal 35
Usai memandikan anaknya, Istriyono mendatangi Sugiatik, yang sedang sakit kepala di dalam kamar.
PenuhAncak dan
Jodang
BANYUWANGI - Jalan utama pusat kota Banyuwangi menjelma menjadi lautan ancak dan jodang plus kembang endhog sore kemarin (19/1). Dua rombongan pembawa ratusan ancak dan puluhan jodang berjalan dari dua penjuru menuju di depan kantor Pemkab Banyuwangi. Jalan utama di pusat Kota Penyu semakin meriah lantaran rombongan pembawa ancak dan jodang yang berjalan dari arah utara, tepatnya dari depan kantor Disbudpar n
5
Baca Jalan...Hal 35 NIKLAS/RABA
S I DA N G P E R DA N A : I s t r i yo n o mendengarkan dakwaan JPU di PN Banyuwangi kemarin.
Kematian sadis Sugiatik itu rupanya sudah direncanakan Istriyono yang juga suami korban.
Untuk menghilangkan alibi telah membunuh, Istriyono pura-pura memeluk istrinya dan menangis. Tetangga kanan kiri menyangka Sugiatik tewas gantung diri. Akhirnya terungkap kalau kematian Sugiatik akibat dibunuh oleh suaminya sendiri.
4
Perempuan yang sedang duduk bersandar di tembok ini kemudian dicekik oleh suaminya. Sutriyno kemudian menjerat leher istrinya dengan tali tampar.
REZA FAIRUZ/RABA
KUCUR KUCU UR
NGO NGOPAI
Lebih Banyak Momong Cucu KESIBUKAN sebagai ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi tidak membuat Nuraini Anggraini lupa keluarga di rumah. Terlebih dengan hadirnya cucu pe rempuan yang baru berumur 18 bulan, dirinya lebih betah di rumah n Baca Lebih...Hal 35
RENDRA KURNIA/RABA
IDI Bersama Dinkes Siap Berpartisipasi KALIPURO - Pihak-pihak yang berpartisipasi dalam even Banyuwangi Discovery yang diselenggarakan pada 30 Januari 2016 semakin bertambah. Setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi yang siap berpartisipasi, kali ini giliran Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi yang siap berpartisipasi menyukseskan even yang diikuti 12.000 siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6, sekolah dasar (SD) se-Banyuwangi itu n Baca IDI...Hal 35
RENDRA KURNIA/RABA
PASTIKAN BUKA STAN: Pengurus IDI dan perwakilan Dinkes Banyuwangi membahas persiapan Banyuwangi Discovery di Seblang Room kantor JP-RaBa kemarin.
KALIPURO - Sebanyak 1.780 ekor burung berkicau berbagai jenis diamankan petugas kepolisian di pintu keluar Pelabuhan ASDP Ketapang Selasa (19/1) dini hari kemarin. Ribuan burung tersebut terpaksa diamankan lantaran pemiliknya tidak bisa menunjukkan dokumen dari Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) dan Balai Karantina Hewan. Data yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, ribuan burung berbagai jenis itu milik Muzakar, 58, warga Gelogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, NTB n Baca Polisi...Hal 35
Kerja Keras Yusuf Widodo Menggembleng Atlet-atlet Selam Andal
Datangkan Empat Alat Scuba dari Luar Negeri Olahraga selam di Banyuwangi tetap eksis. Hingga kemarin latihan terus digalakkan dalam kondisi apa pun. Sang pelatih, Yusuf Widodo, berobsesi melahirkan atletatlet selam yang andal dan profesional. ALI NURFATONI, Banyuwangi KAWASAN GOR Tawang Alun, Banyuwangi cukup ramai kemarin sore. Banyak pelajar nongkrong di stan-stan warung dekat lokasi tersebut. Para pelajar itu masih menggunakan seragam sekolah.
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Polisi Gagalkan Penyelundupan Ribuan Burung
Banyak juga para pelajar yang berolahraga, salah satunya olahraga sarat prestasi, yaitu olahraga selam di kolam renang GOR Tawang Alun. Mereka rata-rata berusia belia hingga remaja. Bahkan, ada di antara mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) kelas II. Meski usia dini, jangan diragukan tentang prestasinya menyelam. Sebagian mereka berada di kolam renang yang belum lama ini direnovasi itu. Sebagian lain terlihat berbaris sambil melakukan peregangan otot. Ya, ternyata olahraga menyelam itu harus didahului peregangan otot di darat. Setelah peregangan otot di darat beberapa menit, mereka langsung menceburkan diri ke kolam n Baca Datangkan...Hal 35
Polisi gagalkan penyelundupan ribuan burung berkicau Anggap saja “bonus� siaga satu teroris! Istriyono terancam hukuman mati Tergantung hakimnya, mainmain apa serius!
ALI NURFATONI/RABA
SEMANGAT:Atlet selam melakukan latihan di kolam renang GOR Tawang Alun sore kemarin. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
OLAHRAGA Cabor Biliar Ngaplo RADAR BANYUWANGI
26
Tak Dapat Bantuan Gara-gara Belum Mengantongi SK BANYUWANGI - Induk olahraga biliar, Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Banyuwangi, harus menelan pil pahit tahun 2016 ini. Mereka dipastikan tidak mendapatkan asupan ‘’gizi’’ dari pemerintah. Alasannya, cabang olahraga (cabor) tersebut sampai saat ini belum mengantongi pengesahan melalui surat keputusan (SK) POBSI Provinsi Jawa Timur. Walaupun struktur telah berdiri, tapi kepengurusan belum terbentuk secara definitif. Padahal, POBSI Banyuwangi resmi
berdiri pada Maret 2015 lalu. Namun, hingga saat ini cabor tersebut belum disahkan. Oleh karena itu, cabor tersebut belum tercatat sebagai anggota KONI Banyuwangi. Meski belum mengantongi SK, sebetulnya para atlet biliar Banyuwangi tampil dalam perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V Juni tahun lalu. Hanya, saat itu para atlet biliar itu ditangani langsung KONI Banyuwangi. Sekadar diketahui, nasib POBSI Banyuwangi kian pelik. Para atlet biliar tidak bisa tampil dalam berbagai even regional setelah Porprov Jatim tuntas. Seperti yang terjadi pada kejuaraan daerah (kejurda) Jatim beberapa waktu lalu. Jika dicermati, para atlet tetap eksis dalam berlatih. Meski eksis, cabor tersebut
tetap mendapatkan jatah dana pembinaan dari APBD 2016. ‘’Kita sudah tidak dapat bantuan pembinaan karena belum dapat SK,” ujar Sekretaris POBSI Banyuwangi, Try Sudaryono, kemarin (19/1). Try akan melakukan pengecekan ulang mengenai masalah tersebut. Sebab, sebelumnya, POBSI Banyuwangi telah mengajukan permohonan terkait berdirinya cabor itu. “Tapi, kok sampai hilang. Itu yang kita perlu telusuri,” tuturnya. Karena belum ada kepastian, Try mengaku akan melakukan pembahasan internal. Paling tidak ada solusi mengenai masalah tersebut. ‘’Kita akan kumpulkumpul, karena ini menyangkut persoalan olahraga. Kasihan atlet tidak bisa tampil dalam kejuaraan atas nama Banyuwangi,” bebernya. (ton/c1/bay)
Jawa Pos
Rabu 20 Januari 2016
DOK.RaBa
SURAM: Atlet biliar Banyuwangi saat tampil di Porprov Jatim V di aula Untag Banyuwangi tahun 2015 lalu.
PENGUMUMAN KEDUA LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN Menunjuk pengumuman lelang pertama pada tanggal 05 Januari 2016 dan berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan RI No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Wilis Putra Utama, dengan perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jember akan melaksanakan Penjualan di muka umum/lelang pada : Hari / Tanggal : Rabu / 03 Februari 2016 Pukul : 10:00 WIB Tempat : KPKNL Jember Jalan Slamet Riyadi Nomor 344A, Jember
DOK.RaBa
SISWA: Salah satu laga LPI di Lapangan Maron Genteng tahun lalu.
Liga Pelajar Bakal Digeber 15 Februari BANYUWANGI - Liga sepak bola antar-pelajar bertajuk Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi akan segera diputar. Seperti perhelatan sebelumnya, ajang LPI akan digeber secara serentak di empat lokasi. Sedianya, kompetisi yang melibatkan pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA, itu akan digelar mulai 15 Februari 2016. Hal itu diungkapkan pelaksana tugas kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Plt Kadispora) Banyuwangi melalui Kepala Bidang (Kabid) Olahraga Dispora, Marhen Yono, kemarin (19/1). Dia menjelaskan, tim-tim pelajar bakal bersaing memperebutkan Piala Bupati Banyuwangi. Oleh karena itu, setiap sekolah harus segera mempersiapkan diri untuk tampil di ajang itu. ‘’Bakal seru,” katanya. Di tingkat SMA, juara bertahan SMAN 1 Purwoharjo jelas berupaya mati-matian kembali
meraih hasil terbaik tahun ini. Upaya mempertahankan juara itu tentu tidak mudah. Tim SMAN 1 Rogojampi tentu ingin membalas kekalahan saat final yang digeber di Lapangan Maron, Kecamatan Genteng, tahun lalu. Gara-gara kalah di babak final itu, tim asal zona II itu harus menjadi runner up untuk kedua kali. Sebab, pada 2014 silam SMAN Rogojampi juga dipaksa menyerah saat menghadapi tim SMAN 1 Banyuwangi. Saat itu tim asuhan Nursyamsi itu tertunduk via adu penalti. Tahun ini pasti mereka ingin melepas gelar yang diraih selama dua tahun sebelumnya. Yang menarik, even kali ini tidak ada batas usia asalkan pemain yang bersangkutan merupakan siswa aktif. “Bebas usia sesuai catatan kebijakan kepala sekolah masing-masing,” kata Marhen. (ton/c1/bay)
AKBAR KONSTRUKSI KAN AHLI MENGERJA
1. Terhadap Jaminan Milik Debitur SUKO MULYONO, berupa : • Sebidang tanah pertanian SHM No. 669 seluas 3675 M2, Surat Ukur Nomor : 00132/2008 tertanggal 29-10-2008, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, atas nama 1. Maksum, 2. Supiyati. Harga limit lelang sebesar Rp. 100.000.000,- dan uang jaminan adalah Rp. 30.000.000,2. Terhadap Jaminan Milik Debitur IHSAN FAUZI, berupa : • Sebidang tanah beserta bangunan SHM No. 427/Sisa seluas 359 M2, Gambar Situasi Nomor : 5672 tertanggal 13-06-1994, Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, atas nama Ihsan Fauzi. Harga limit lelang sebesar Rp. 130.000.000,dan uang jaminan adalah Rp. 39.000.000,3. Terhadap Jaminan Milik Debitur SUTRISNO HADI, berupa : • Sebidang tanah beserta bangunan SHM No. 292 seluas 140 M2, Gambar Situasi Nomor : 5034/1983 tertanggal 06-12-1983, Desa Mojopanggung, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, atas nama Sutrisno Hadi. Harga limit lelang sebesar Rp. 125.000.000,- dan uang jaminan adalah Rp. 37.500.000,4. Terhadap Jaminan Milik Debitur HENNY CHRISTININGSIH, berupa : • Sebidang tanah pertanian SHM No. 1760 seluas 204 M2, Surat Ukur Nomor : 00030/2009 tertanggal 18-05-2009, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, atas nama Henny Christiningsih. Harga limit lelang sebesar Rp. 35.000.000,- dan uang jaminan adalah Rp. 10.500.000,5. Terhadap Jaminan Milik Debitur SUMAI, berupa : • Sebidang tanah pertanian SHM No. 323 seluas 3.650 M2, Surat Ukur Nomor : 00009//2012 tertanggal 29-05-2012, Kelurahan Macanputih, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, atas nama Suma’i. Harga limit lelang sebesar Rp. 100.000.000,dan uang jaminan adalah Rp. 30.000.000,Syarat-syarat Lelang : 1. Peserta Lelang wajib menyetor uang jaminan sesuai tersebut diatas ke rekening atas nama : RPL 131 KPKNL Jember Untuk Lelang Nomor 143.0009894476 pada PT Bank Mandiri Cabang Jember Alun-Alun, yang sudah efektif selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum pelaksanaan lelang dengan mencantumkan nama penawar dan obyek lelang yang akan di tawar. 2. Penyetoran uang jaminan tidak boleh dilakukan melalui ATM, SMS banking, atau Internet Banking. 3. Pemenang lelang wajib melunasi seluruh harga lelang dan bea lelang paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah lelang ke rekening tersebut diatas, apabila tidak dilunasi, maka pemenang lelang dianggap wanprestasi dan uang jaminan akan disetorkan ke kas negara. 4. Peserta lelang yang telah menyetor uang jaminan dan tidak melakukan penawaran, minimal sama dengan harga limit, maka akan dikenakan sanksi tidak boleh mengikuti lelang di wilayah kerja Kanwil DJKN Jawa Timur selama 3 (tiga) bulan. 5. Pemenang lelang diwajibkan membawa asli dan foto copy identitas diri (SIM/ KTP), NPWP, dan materai. 6. Bagi peminat dapat melihat obyek yang akan di lelang pada alamat tersebut di atas dan semua obyek dijual dalam kondisi apa adanya dan semua cacat dan kekurangannya, serta peminat lelang diharapkan untuk memeriksa obyek lelang sebelum mengikuti lelang. 7. Penawaran dilakukan secara lisan dengan harga naik-naik. 8. Apabila karena suatu hal terjadi pembatalan/penundaan terhadap salah satu atau beberapa barang/obyek lelang tersebut diatas, pihak-pihak yang berkepentingan/ peminat lelang tidak dapat melakukan tuntutan dalam bentuk apapun kepada KPKNL Jember dan PT. BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi. 9. Syarat-syarat lain ditentukan pada saat lelang 10.Keterangan lebih lanjut dapat diperoleh di PT. BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi, Jl PB Sudirman No. 154 Banyuwangi telpon : 0333 - 425777 Peringatan : Kepada para debitur dan pemilik jaminan, pembayaran hanya dapat dilakukan melalui PT. BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi, JL. PB. Sudirman 154 Banyuwangi Tlp. (0333) 425777 / HP. 082301753533
Banyuwangi, 20 Januari 2016 ttd PT. BPR Wilis Putra Utama
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
All New Xenia
Innova Solar
Honda Brio
Toyota Fortuner
BANYUWANGI
Tanah 611m2
BAJA BERAT
Djl Tanah SHM Luas 611 m2, Ada Bangunan Semi Permanen, LB 18X8 m Tanpa Perantara, Lok. Jl. Lingk Lalangan Ds. Rejosari Hrg 125 Jt Nego H: 085204588246
Antara Lain :
DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL
081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI
DIJUAL All New Xenia / Terios tahun 013/013 htm PMK hrg 122,5 / 142,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Innova (solar) / All New Avanza tahun 013/06/013 htm/pth PMK hrg 225 / 170 /128,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Honda Br io built up tahun 013 htm/pth PMK hrg 123,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Fortuner 2.5 M/T / Alphard tahun 011/06 htm / abu2 PMK hrg 267,5 / 226,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
KIA Picanto
Toyota Innova
Honda New CRV
BANYUWANGI Espass Djl Mobil Espass Th 96, Istmw, Ungu Mtlk Siap Pakai Plat DK, 38,5 Jt H:081338415837
D I J UA L K I A P i c a n t o t a h u n 0 1 3 putih PMK hrg 99 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Dijual Innova Thn 09 disel silver hrg 176 jt nego bisa cash & kredit atau tukar tambah HB : 08123453975
Dijual New CRV Thn 013/011 manual/ matic hitam hrg 305/225 jt nego bisa cash & kredit atau tukar tambah HB: 082142194111
Rumah Jl. Tengiri
Dijual Rumah Luas 240 m2, Lt Atas 4 Kmr, Lt Bawah 3 Kmr, Garasi. Bisa dibuat Kos2an, Lokasi Jl. Tengiri Sekitar MAN Bwi Hrg Rp. 777 Juta Nego Hub: 082382689998
Dump Truk Dijual Dump Truk Mits 125 HD 2 Unit 12/13 Hubungi 081358339500
BANYUWANGI The Lagoon
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.
Disewakan Ruko The Lagoon, Jl. Yos Sudarso No. 7&8 B.Wangi perbuah 35 Jt Min 3 Th Berminat Hub: 0811348054
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
STNK Hlg STNK P 2478 VK an Andini Ratna Wulandari, Lingk.Payaman RT.1/2, Kel.Giri
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Mau pasang lowongan? Hubungi HP: 08123353502
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
J Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
J Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
J Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
rabu 20 januari
TAHUN 2016
Gugatan pilbup
Putusan Sela Diprediksi Masih Pekan Depan SITUBONDO – Putusan sela hakim Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan Perselisihan Hasil Pemilu (PHP) Pilkada Kabupaten Situbondo kemungkinan besar masih akan dilaksanakan pekan depan. Ini karena, hingga kini belum juga ada panggilan dari MK. Eko Kintoko Kusumo, kuasa hukum Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo menerangkan, sampai dengan Hari Jum’at (22/1) mendatang, tidak ada jadwal untuk Kabupaten Situbondo n Baca Putusan...Hal 28
Halaman 27
Mayat Bertato di Kebun Tebu Diduga Korban Pembunuhan PANARUKAN - Puluhan warga
dikejutkan dengan penemuan mayat pria bertato di dekat areal tanaman tebu, pinggir Jalan Desa Duwet, Kecamatan Panarukan, kemarin (19/1). Korban tewas diduga
kuat sebagai korban pembunuhan. Dia adalah Andre Zulkarnaen, 34, warga Dusun Dam Bantungan, RT 1 RW 1 Desa Sumberkolak, keca matan setempat.
Kuatnya dugaan bahwa Andre Zulkarnaen menjadi korban pembunuhan, karena terdapat sejumlah luka di kepalanya. Di bagian wajah korban hanya terlihat luka
memar. Namun, di bagian belakang kepalanya terdapat luka terbuka yang diduga terkena pukulan benda tumpul n Baca Mayat...Hal 28
ISTIMEWA
BERPOSE: Kuasa hukum KPU, Eko K Kusumo menjelang pelaksanaan sidang di MK.
Kriminalitas
Residivis Jambret Bawa Kabur Motor BUNGATAN Samsul Arifin, 25, residivis jambret asal Desa/ Kecamatan Banyuglugur masih belum juga bertaubat meski sudah pernah dipenjara. Baru beberapa bulan keluar dari penjara, pria ini kembali ditangkap polisi karena mencuri sepeda motor milik seorang warga, kemarin (19/1). Sebelum ditangkap, Samsul Arifin bermain ke Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan n Baca Residivis...Hal 28
NUR HARIRI/JPRS
DIDUGA DIBUNUH: Puluhan warga melihat dari jarak dekat jasad Andre Zulkarnaen yang ditemukan tergeletak pinggir jalan Desa Duwet, kemarin (19/1).
Pelamar Petugas Sensus Ekonomi BPS Kecewa SITUBONDO – Sejumlah pelamar petugas sensus ekonomi di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Situbondo kemarin (19/01) merasakan kecewaan mendalam. Sebab, mereka harus membawa pulang surat lamarannya lantaran BPS tidak bisa lagi menerima pelamar dengan dalih pendaftaran sudah ditutup. Tak Pelak, sekitar 20 pelamar yang sudah datang tak bisa menerima begitu saja keadaan tersebut. Sebab, mengacu pada surat pengumuman pembukaan pendaftaran, lamaran mereka seharusnya masih bisa diterima. ”Pendaftaran masih dibuka sampai dengan hari ini (19/1),” kata Wahyu Ningsih, salah satu pelamar. Akan tetapi dalam kenyataannya, petugas menolak surat lamaran yang sudah mereka sodorkan. Berdasarkan keterangan dari petugas, pendaftaran ditutup hingga pukul 09.00 kemarin. ”Karena kami daftar di atas pukul 09.00, maka kami tidak bisa diterima,” terangnya. Padahal, melalui pengumuman yang didapatkan, BPS tidak mencantumkan pendaftaran ditutup sampai dengan pukul 09.00. ”Kalau tahu ditutup pukul 09.00, kami pasti pagi-pagi sudah ada di sini,” kata perempuan asal Kecamatan Bungatan itu. Namun yang aneh, meski BPS memutuskan sudah tidak bisa menerima para pelamar, akan tetapi ada petugas BPS yang ternyata menerima para pelamar lain meski mendaftar di atas pukul
NUR HARIRI/JPRS
HENDAK VISUM: RN, mahasiswi hamil diajak polisi ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo usai melaporkan kasus persetubuhan di Polres Situbondo, kemarin (19/1).
Hamil Enam Bulan, Mahasiswi Lapor Polisi HABIBUL ADNAN/JPRS
BALIK KUCING: Para Pelamar kecewa karena mereka tidak bisa daftar sebagai petugas sensus ekonomi.
09.00. Wahyu mengaku melihat sendiri ada beberapa orang masih diterima sebagai pelamar. ”Sampai dengan pukul 11.30 tadi saya lihat ada yang diterima,” katanya.
apa pole
Abdul Hamid, pelamar yang lain mengaku kecewa dengan penutupan pendaftaran itu. Dia berpendapat, petugas menutup pendaftaran seenaknya saja tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
”Tidak ada pemberitahuan kalau akan ditutup pukul 09.00,” ujarnya. Hamid berharap kepada pihak BPS untuk bisa kembali menerima para pendaftar n Baca Sejumlah...Hal 28
BUNGATAN - Kian banyak saja remaja yang hamil di luar nikah, kemudian melapor ke polisi karena sang pacar enggan bertanggungjawab. Setelah menimpa IT, 17, cewek asal Desa Landangan, Kecamatan Kapongan, kali ini menimpa RN, warga Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan. Perempuan 18 tahun itu, kemarin (19/01) datang ke Polres Situbondo didampingi sejum-
lah keluarganya. RN melalui kerabatnya berinisial LL, 36, melaporkan pacarnya sendiri. Terlapor adalah JH, 21, warga Lingkungan Karangasem, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota Situbondo. Dalam laporannya, RN yang menempuh kuliah semester 7 di salah satu perguruan tinggi di Situbondo menyebut sudah lama berpacaran dengan JH n Baca Hamil...Hal 28
Bukit di Desa Duwet Diduga Bekas Benteng Kerajaan Majapahit
Di Dalam Tanah Banyak Ditemukan Struktur Batu Bata
NUR HARIRI/JPRS
PELAJAR SMK: Dio Joko Santoso dilaporkan hilang oleh keluarganya di Polres Situbondo, kemarin (19/1).
Siswa SMK Menghilang SITUBONDO - Seorang pelajar Kota Santri dilaporkan hilang oleh keluarganya di Polres Situbondo, kemarin (19/1) n Baca Siswa...Hal 28
Kabupaten Situbondo memiliki banyak situs yang diduga kuat peninggalan bersejarah. Sebut saja sebuah bukit yang ada di tengah persawahan Desa Duwet, Kecamatan Panarukan. Tempat tersebut disinyalir ada kaitannya dengan Kerajaan Majapahit wilayah timur HABIBUL ADNAN, Panarukan Sepintas, bukit kecil itu terlihat biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Lokasinya berada di tengah persawahan di Dusun Bugur, Desa Duwet, Kecamatan Panarukan. Hanya berjarak 50 meter dari jalan
HABIBUL ADNAN/JPRS
PENINGGALAN SEJARAH: Irwan, Humas LSM Whirabumi menunjukkan struktur batu-bata yang ditemukan di bukit tanah di Desa Duwet.
desa setempat. Karena itu, untuk menjangkau tempat tersebut sangat mudah. Bukit kecil itu disebut-sebut sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Sehingga, sarat makna sejarah. Itu terlihat dari benda yang ada di sekitar bukit. Cukup dengan menggali tanah beberapa centimeter saja, langsung terlihat struktur batu-bata berukuran jumbo dengan panjang sekitar 32 centimeter dan lebar 20 centimter. Tikah, salah seorang warga mengatakan, seingatnya, dahulu dataran di sekitar lokasi itu terdapat dataran tinggi yang berbentuk memanjang. Akan tetapi dalam perkembangannya, banyak bagian yang digali warga untuk dijadikan area persawahan. ”Sehingga yang tersisa bukit kecil itu saja,” katanya n Baca Di Dalam...Hal 28
RA D AR s i t u b o n do
afriCa Van java
28
Jawa Pos
Rabu 20 Januari 2016
Tidak Ada Jadwal untuk Situbondo n putusan...
Sambungan dari Hal 27
”Karena itu, kami pastikan tidak akan dilaksanakan mingguminggu ini,” terangnya. Dengan alasan itu juga, semua pihak, baik pemohon, termohon, dan pihak terkait memutuskan untuk kembali ke Situbondo dulu. Mereka baru akan kembali lagi ke Jakarta setelah ada panggilan dari MK. Eko sendiri memperkirakan, putusan sela akan dilaksa nakan hakim MK antara Hari Senin sampai dengan Selasa pekan depan. ”Hari Senin dan seterusnya. Pokoknya minggu depan,” tam-
bah Eko. Dia mengaku tidak tahu alasan penundaan yang begitu lama. Akan tetapi dia memperkirakan karena alasan banyaknya gugatan yang harus ditangani MK. ”Ini hanya pendapat saya pribadi,” katanya. Terkait dengan penundaan ini, hal itu sudah menjadi kewenangan penuh hakim MK. Makanya, Eko mengatakan, semua pihak harus tetap bersabar. ”Harus lebih bersabar menunggu dan jangan berpikiran yang tidaktidak,” harapnya. Eko berpendapat, tidak ada bedanya putusan sela ditunda atau tidak. Baginya, hal tersebut sama saja. Sebab, MK pasti akan
memberikan keputusan berdasarkan bukti-bukti yang ada. ”Tidak akan berpengaruh dengan keputusan MK,” terangnya. Sekedar tahu, penundaan putusan sela di MK ini merupakan yang kali kedua. Sedianya, putusan sela dilaksanakan pada Hari Senin (18/1) lalu. Akan tetapi saat itu ternyata tidak ada jadwal untuk Situbondo. Waktu itu, putusan sela diperkirakan dilaksanakan antara Hari Selasa (kemarin) dan Rabu besok (21/1). Akan tetapi karena tidak ada panggilan hingga Hari Jum’at mendatang, otomatis tidak ada agenda putusan sela untuk Pilkada Situbondo pekan ini. (bib/pri)
Mengaku Tidak Berniat Mencuri n residivis...
Sambungan dari Hal 27
NUR HARIRI/JPRS
DIBUNGKUS: Polisi mengevakuasi jasad Andre Zulkarnaen yang ditemukan tewas di pinggir jalan Desa Duwet, kemarin (19/1).
Diduga Kuat Dibunuh di Tempat Berbeda n mayat...
Sambungan dari Hal 27
Kasus dugaan pembunuhan ini masih terus diselidiki Polres Situbondo. Pagi kemarin, jasad korban langsung dibawa ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo untuk diotopsi. Itu dilakukan setelah polisi melakukan identifikasi dan olah TKP (tempat kejadian perkara). Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto yang turun ke lokasi menyebutkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah Andre Zulkarnaen benar korban
pembunuhan atau bukan. “Diduga kuat ini memang korban pembunuhan. Namun, untuk memastikannya kami masih melakukan penyelidikan,” tegasnya. Data yang berhasil dikumpulkan, jasad Andre Zulkarnaen ditemukan kali pertama sekitar pukul 04.00 dini hari oleh seorang petani bernama Ahsan, warga setempat. Kabar ini dengan cepat menyebar dari mulut-ke mulut. Puluhan warga Desa Duwet dan sekitarnya kontan banyak yang datang ke TKP. Selang beberapa saat
kemudian, polisi juga tiba di lokasi kejadian. “Jam 01.00 saya ke sawah untuk mengairi padi. Saya lewat sini, tapi (mayat) masih tidak ada. Setelah saya ke sawah lagi jam 04.00, baru mayat itu ada,” ujar pria yang juga menjadi Kepala Dusun Krajan, Desa Duwet ini. Pada saat ditemukan, kaki korban tertutup daun tebu kering. Selain itu, tepat di bagian bawah kepala korban ada batu yang ukurannya hampir sama dengan kepala korban. Andre Zulkarnaen sempat diduga korban kecelakaan karena ter-
jatuh dari sepeda motor Honda Grand Nopol P 3190 BZ yang dikendarainya. Namun, dugaan ini lemah karena di TKP tidak ada tanda-tanda terjadinya kecelakaan. Lokasi ditemukannya jasad korban pembunuhan, diduga kuat hanya sebagai tempat pembuangan saja. Pelaku diduga membunuh korban di tempat lain dan membuangnya ke areal tebu untuk menghilangkan jejak. Sebab, darah yang keluar dari kepala korban di lokasi kejadian tergolong minim. (rri/pri)
Penutupan Pendaftaran Dicantumkan di Web n Sejumlah...
Sambungan dari Hal 27
Dia juga meminta agar proses rekrutmen dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. ”Jangan ada titipan lah,” katanya. Sementara itu, pihak BPS masih belum dimintai komentar. Ketika wartawan koran ini meminta konfirmasi, pegawai BPS sedang ada rapat. ”Masih ada rapat, coba saja lihat di dalam kalau tidak percaya,” kata salah satu petugas jaga. Wartawan koran ini mencoba kembali meminta konfirmasi
beberapa waktu kemudian. Waktu itu, jarum jam menunjukkan pukul 01.30. Akan tetapi berdasarkan keterangan dari salah satu staf, rapat masih berlangsung. Informasi yang didapatkan dari salah satu petugas, BPS telah mencantumkan tenggang waktu penerimaan pelamar. Sumber tersebut mengaku, pukul 09.00, pelamar sudah tidak bisa diterima. Sayangnya, jam penutupan pendaftaran hanya dicantumkan di web. Bukan pada surat pengumuman yang telah diedarkan. (bib/pri)
HABIBUL ADNAN/JPRS
KECEWA: Para Pelamar petugas sensus ekonomi tidak bisa mendaftar karena lewat dari pukul 09.00.
Polisi Meminta Visum untuk Korban n hamil...
Sambungan dari Hal 27
“Sudah sejak kelas tiga SMA pacarannya,” kata RN memberikan keterangan kepada polisi. Hubungan antara RN dan JH selanjutnya semakin dekat. Sehingga keduanya melampaui batas. Yaitu, berhubungan badan. Bahkan di hadapan
polisi, RN mengaku hubungan badan yang dia lakukan dengan JH sudah terjadi beberapa kali. Akibat hubungan badan dengan pacarnya itu, RN kemudian hamil. Sejak itu, RN meminta JH bertanggungjawab. Namun, RN tidak mau dan terus menghindar. “Dia tidak mau bertanggungjawab,” imbuhnya.
Data yang berhasil dikumpulkan, hamilnya RN ini sudah pernah dimediasi oleh pemerintahan desa. Kepala Desa Pasir Putih, Syainal Arifin menurut pelapor juga sempat mendatangi rumah SH. Namun, SH dan orang tuanya menolak, dengan alasan menunggu hasil tes DNA. Dikonfirmasi, Kasubag Humas
Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, kasus persetubuhan tersebut langsung ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Situbondo. “Untuk hari ini kami memin takan visum korban. Jadi kasus ini langsung ditangani PPA setelah melapor di SPKT,” tegasnya. (rri/pri)
Berharap Diprioritaskan jadi Cagar Budaya n di dalam...
Sambungan dari Hal 27
Dari informasi yang pernah didengar dari para pendahulunya, Tikah mengaku, bukit tersebut menyimpan nilai sejarah. Bahkan, berdasarakan cerita dari nenek moyangnya, tempat itu memiliki hubungan yang erat dengan Kerajaan Majapahit. ”Diduga bekas benteng kerajaan,” ujarnya. Dia menambahkan, di beberapa bagian sekitar persawahan, sering ditemukan struktur batubata. Akan tetapi ditemukan sudah berserakan. ”Sudah banyak yang berantakan karena menjadi persawahan dan permukiman,” kata Tikah. Irwan Rakhday, Humas LSM Wirabhumi mengatakan, bukit tersebut diperkirakan masuk situs Patukangan yang disebut blok bugur. ”Ini merupakan area situs cagar budaya dari masa kejayaan Kerajaan Majapahit Timur,” terang Irwan.
HABIBUL ADNAN/JPRS
BENDA KUNO: Batu bata ukuran jumbo mudah didapatkan di bukit Dusun Bugur.
Pria asal Desa/Kecamatan Asembagus itu menerangkan, jika ditarik garis lurus, blok bugur ini berada sekitar tiga kilometer dari arah utara situs Patukangan blok pesarean. ”Jadi dahulunya memanjang. Jadi tidak salah keterangan yang diberikan warga,” katanya. Irwan juga membenarkan kalau tempat ini sering ditemukan benda-benda antik khas tempo
dulu. Misalnya pernah dilaporkan adanya temuan patung wanita. Pernah ditemukan juga artefak lainnya berupa keramik cina, peralatan berbahan tembikar, pipisan batu dan umpak rumah. Menurut Irwan, melihat sejarahnya, beberapa tahun yang lalu, di sekitar daerah tersebut juga kerap jadi sasaran pemburu barang antik selama bertahun-tahun. Banyak yang
mendatanginya untuk mencari barang-barang langka. Berdasarkan kenyataan itu, Irwan berharap, lokasi tersebut dapat segera diprioritaskan menjadi situs cagar budaya yang teregistrasi secara resmi. Apalagi saat ini di Kabupaten Situbondo sudah memiliki peraturan daerah (Perda) Cagar Budaya. ”Segera dilakukan penelitian oleh ahlinya,” pungkasnya. (pri)
Samsul berencana menonton sebuah pentas musik, namun urung terlaksana. Dia selanjutnya kembali pulang dengan menunggu bus umum dipinggir jalan. Samsul cukup lama menunggu bus. Dia selanjutnya melihat seorang warga yang mengendarai Sepeda RX King Nopol P 3300 TA yang melaju dari arah timur berhenti di warung depan SPBU, Kembangsambi, Pasir Putih. Pemilik sepeda motor kemudian berjalan kaki masuk ke dalam rumah saudaranya. Kesempatan untuk berbuat jahat tampaknya masih menggoda pemuda ini. Dirinya mengetahui jika kunci setir sepeda motor RX King tertinggal di tempatnya. Pelan-pelan, Samsul mulai berjalan ke arah sepeda motor yang akan men-
jadi sasaran aksi jahatnya. Begitu sampai, Samsul langsung menghidupkan sepeda motor dan membawa kabur ke arah barat. Bunyi keras dan khas yang dikeluarkan kenalpot RX King membuat pemiliknya mendengar. Begitu dilihat sepeda motornya tidak ada, pria ini berteriak maling. Korban dan warga sekitar selanjutnya melakukan pengejaran terhadap Samsul. Usaha korban dan warga tidak sia-sia. Sebab Samsul tidak bisa menghilangkan jejak lantaran diikuti warga. Sebagian warga kemudian telepon polisi. Samsul selanjutnya tertangkap setelah dihadang olek polisi. Samsul sempat diamuk massa hingga wajahnya babak belur. Beruntung sebelum terjadi hal yang lebih buruk, polisi membawanya ke Mapolsek Bungatan. Dari tangan pelaku, polisi tidak hanya mengamankan sepeda motor yang dicurinya. Namun,
polisi juga menyita sebuah pisau. Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, Samsul ditahan di sel Polsek Bungatan. Menurut Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo menyebutkan, Samsul Arifin baru beberapa bulan terakhir keluar dari penjara. “Pelaku ini residivis. Dia baru saja keluar penjara setelah kasus penjambretan yang dilakukan bulan Agustus 2014 lalu. Sekarang dia ditangkap karena mencuri sepeda motor,” paparnya. Sementara itu, Samsul mengaku tidak berniat mencuri sepeda motor RX King tersebut. Namun, pengakuan Samsul tidak dipercaya begitu saja. “Saya tidak berniat mencuri. Pada saat menunggu bus ada sepeda motor RX King lengkap dengan kuncinya. Saya dekati tidak ada pemiliknya, jadi saya bawa kabur,” katanya memberikan keterangan kepada polisi. (rri/pri)
Dio Sempat Berjanjian dengan Seseorang n siswa...
Sambungan dari Hal 27
Dia adalah Dio Joko Santoso, 17, siswa SMKN 2 Situbondo. Siswa ini tinggal di Dusun Krajan, Desa Olean, Kecamatan Kota Situbondo. Menurut kakak korban, Nur Aini, adiknya sudah menghilang sekitar satu pekan ini. Awalnya, Dio Joko Santoso keluar dari rumahnya sebelum pukul 05.00 hari Rabu (13/1) yang lalu. “Saya tidak tahu keluarnya dia. Saya tahu jam 05.00 pagi sudah tidak ada,” katanya. Sejak itu, Nur Aini mencari keberdaan Dio. Namun, dirinya tidak pulang ke rumah hingga keesokan harinya. “Saya cek dia di sekolahnya, tapi tidak masuk sekolah. Jadi saya bingung dan terus mencarinya,” papar perempuan berkerudung
tersebut di Polres Situbondo. Upaya pencarian yang dilakukan Nur Aini tidak hanya ke sekolahnya. Dia dan keluarganya juga pulang ke rumah asal. Yaitu, di Desa Kayu Mas, Kecamatan Arjasa. Di rumah orang tuanya, Dio Joko Santoso juga tidak ditemukan. Nur Aini menceritakan, sebelum menghilang dirinya sempat di bonceng oleh Dio dengan sepeda motor. Pada saat itu Dio marah karena diduga tidak mau sepedanya diboncengi oleh Nur Aini. “Tapi pada waktu saya bonceng, saya mendengar dia telepon orang. Sepertinya dia janjian, saya tidak tau pastinya,” ujar Nur. Bahkan, setelah menghilang dari rumahnya, Dio juga sempat komunikasi dengan temannya. Akan tetapi, setelah itu tidak ada rkomunikasi lagi. “Sudah saya tanya juga ke teman-teman dia,
tidak ada yang tahu. Semoga saja Dio ditemukan atau pulang ke rumah sendiri,” papar Nur sambil menyebut Seminggu terakhir Dio tidak pernah masuk ke sekolah. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, Dio pergi dari rumahnya tanpa membawa sepeda motor. Dia hanya membawa sekitar dua setel pakaian. Laptop, tablet dan sebuah telepon genggam. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengaku sudah menerima laporan keluarga korban. Dikatakan, polisi juga akan membantu mencari keberadaan Dio. “Kami berupaya melakukan pencarian terhadap pelajar yang hilang. Semoga saja dia selamat dan bisa secepatnya ditemukan,” katanya. (rri/pri)
Tahapan Pilkades Mulai Akhir Mei SITUBONDO – Pemkab Situbondo sudah mulai merancang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). ditetapakan pada akhir Mei 2016, tahapan pemilihan orang nomor satu di desa itu sudah bisa dimulai. Pernyataan ini disampaikan Kabag Pemerintah Pemkab Situbondo, Dhimyati. Dia menerangkan, waktu yang dirancang itu sudah tepat. Dhimyati mengatakan, jika akhir Mei sudah dimulai, maka pemilihan kades diperkirakan dilaksanakan pada Bulan Juni nanti. Dengan begitu, Kades terpilih nantinya akan dilantik oleh bupati terpilih. Dia berpendapat, pelaksanaan
Pilkades tidak akan terkendala dengan sengketa Pilkada yang masih berlangsung hingga saat ini. Dhimyati memperkirakan, semua tahapan sudah rampung sampai dengan tahapan Pilkades dimulai. Dhimyati meminta kepada seluruh desa untuk bersiap-siap menyambut pesta demokrasi tingkat desa tersebut. Dia juga berharap kepada masyarakat agar memilih Kades sesuai dengan hati nurani mereka. Perlu diketahui, biaya penyelenggaraan Pilkades akan ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD). Kepastian tentang hal ini setelah anggota DPRD Kabupaten Situ-
bondo mengesahkan peraturan daerah (Perda) Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Kades pada tahun 2015 lalu. Salah satu poin dalam Perda tersebut dijelas, bahwa seluruh pembiayaan ditanggung APBD. Dengan demikian, dalam pembiayaan, tidak ada yang dibebankan kepada calon Kades. Besaran biaya yang akan digelontorkan daerah untuk kepentingan ini akan disesuaikan dengan jumlah penduduk maupun geografis dari desa tersebut. Desa yang memiliki penduduk lebih besar, biaya yang akan diberikan lebih besar juga. Besarannya antara Rp.3050 juta. (bib/pri)
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
Rabu 20 Januari 2016
BERAS IR 64 0
GULA PASIR
MIGOR CURAH
0
0
DAGING SAPI
DAGING AYAM BROILER
0
0
29
B A N Y U W A N G I
TELUR AYAM RAS 300
KACANG KEDELAI IMPOR
KACANG KEDELAI LOKAL
0
CABAI RAWIT
0
CABAI BIASA
BAWANG MERAH
600
1800
16.600
31.400
800
10.600
12.500
9.200
109.000
26.800
21.600
8.600
7.600
34.200
BAWANG PUTIH 400
25.600
HORTIKULTURA
ISTIMEWA SHULHAN HADI/JPRG
LARIS: Petani melakukan penimbangan sebelum dikirim ke Malang.
Pedagang Buru Kubis Glenmore GLENMORE - Produksi kubis Banyuwangi menarik perhatian pedagang luar daerah. Para pedagang memburu kubis hasil petani Banyuwangi karena kualitasnya unggul dibanding daerah lain. Suyat, pedagang kubis dari Bondowoso, menuturkan produksi kubis Kecamatan Glenmore cukup berkualitas. Itu bisa dilihat dari hasil tanam di lahan seluas 1,5 hektare yang mencapai 24 ton lebih. Selain itu, harga yang muncul juga cukup bagus, yakni Rp 2.000 per kilogram. Harga itu jauh lebih mahal dibandingkan kubis dari Magetan yang hanya Rp 1.000 per kilogram. “Di sini masih cukup bagus,” terangnya. Meski hasilnya bukan nomor satu dibanding daerah lain, tapi dia sengaja memilih kubis dari Glenmore karena paling bisa memenuhi permintaan pasar. “Ini kualitasnya standar, harganya malah paling mahal,” jelasnya. Menurut Muhyi, harga tertinggi kubis selama ini bisa mencapai Rp 6.000 per kilogram. Saat ini dengan kualitas yang sama di Medan harganya malah lebih rendah, yakni hanya Rp 500 per kilogram. Namun, dirinya memilih mengambil di Glenmore karena lebih dekat dengan pasar Malang. “Kubis ini kita kirim ke Malang. Kalau ambil di sini hitungannya masih masuk,” ucapnya. Paiman, salah seorang pedagang, mengatakan proses penanaman kubis di Glenmore cukup mudah. Menurut dia, hampir tidak ada kendala berarti. “Penanaman mudah, tidak terlalu banyak kendala,” ucapnya. (sli/c1/afi)
SIMBOLIS: Pemimpin cabang BNI Banyuwangi, Efrizal, menyerahkan KUR senilai Rp 100 juta pada debitur disaksikan Menteri BUMN, Rini Soemarno, dan Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni, beberapa waktu lalu.
BNI Salurkan KUR Lebih Cepat 2015 Salurkan KUR Rp 3 Triliun kepada 12.200 Debitur BANYUWANGI - PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Persero optimistis penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tahun 2016 akan
terealisasi lebih cepat berkat turunnya suku bunga KUR menjadi 9 persen. BNI menargetkan penyaluran KUR tahun 2016 mencapai lebih dari Rp 10 triliun. Penyaluran KUR BNI tahun 2016 mulai dilakukan secara simbolis di Pabrik Gula Glenmore, Banyuwangi, Rabu (13/1) lalu yang disaksikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, dan Direktur Utama BNI,
Achmad Baiquni. Achmad Baiquni mengatakan, BNI optimistis penyaluran KUR pada 2016 semakin meningkat berkat suku bunga yang semakin ringan. Selain itu, BNI telah terbukti mampu menyalurkan KUR secara signifikan hanya dalam waktu yang singkat pada tahun 2015. Tahun lalu BNI menyalurkan KUR mulai Agustus 2015 hingga akhir tahun dengan
realisasi KUR yang tersalurkan lebih dari Rp 3 triliun. “Jumlah itu meningkat lebih dari 70 persen dibandingkan penyaluran KUR tahun 2014,” katanya. Baiquni menjelaskan, tahun 2015 BNI dapat menyalurkan KUR kepada lebih dari 12.200 debitur dengan nilai lebih dari Rp 3 triliun. KUR tersebut terserap di seluruh wilayah Indonesia ■ Baca BNI...Hal 35
Pedagang Tolak Pajak untuk Pemotongan Sapi
CHIN JULLIEN/RABA
SEMOGA TURUN: Pedagang sapi sedang menunggu pelanggan di Pasar Banyuwangi kemarin (19/1).
PACKAGING: Proses pengantongan pupuk urea di Unit Pengantongan dan Distribusi (UPD) Pupuk Kaltim Banyuwangi kemarin.
BANYUWANGI - Pedagang sapi dan daging sapi di Banyuwangi memprotes dan menolak rencana pemerintah pemberlakuan pajak pemotongan hewan sapi sebesar 10 persen dari harga pembelian sapi. Rencana Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI itu dinilai memberatkan dan akan mencekik pedagang sapi dan pedagang daging sapi. Jika pemerintah ngotot memberlakukan pajak 10 persen itu, maka dampaknya akan langsung dirasakan rakyat. Sebab, pemberlakuan pajak 10 persen itu akan menyebabkan harga daging naik. Menurut para pedagang, pemerintah mestinya melihat kondisi di lapangan sebelum menerapkan kebijakan. Apalagi, kondisi keuangan rakyat masih kembang kepis dan tidak mungkin menaikkan harga daging sapi.
Jika harga langsung dinaikkan, maka para pedagang sapi dan pedagang daging sapi dipastikan akan mendapat keluhan pertama dari rakyat. “Harga daging sapi sekarang Rp 115 ribu sampai Rp 120.000 per kilogram sudah sulit laku. Apalagi, kalau pajak itu diberlakukan. Pasti ada gejolak antara pedagang dan pembeli,” ujar Abdul Muhyi, 23, pedagang daging sapi di Pasar Banyuwangi. Muhyi mengaku mendapatkan informasi dari media bahwa Kemenkeu RI berencana memberlakukan peraturan wajib pajak 10 persen dari harga sapi untuk tiap pemotongan hewan. “Kenapa jualan daging harus kena pajak. Sekarang saja harganya sudah mahal karena pemotong menaikkan biaya potong,” keluhnya. (cin/c1/afi)
TOHA/RABA
KULIAH TAMU: STIKES Banyuwangi menggelar kuliah tamu dengan materi wawasan kebangsaan dan bela negara.
Gelar Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan CHIN JULLIEN/RABA
UPD Salurkan 500 Ribu Ton Pupuk Urea Banyuwangi Kebagian 62 Ribu Ton BANYUWANGI - Pada tahun 2015 PT. Pupuk Kaltim Cabang Banyuwangi menyalurkan pupuk urea 523.401 metrik ton. Jumlah itu meningkat 23 persen dibanding tahun 2014 yang hanya 425.000 metrik ton. Kepala Bagian (Kabag) Unit Pengantongan dan Distribusi (UPD) Pupuk Kaltim Banyuwangi, Rachmansyah, mengatakan ketersediaan pupuk tersebut tergantung pengajuan wilayah kerja UPD Pupuk Kaltim. “Tergantung pengajuan pemerintah di wilayah kerja kita. Wilayah kerja kita meliputi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur,” ujar Rachmansyah kemarin (19/1).
Permintaan terbanyak berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Walau permintaan terbesar dari NTB, tapi Pupuk Kaltim tidak mengabaikan wilayah lain. Selama ini Banyuwangi menjadi prioritas utama penyaluran pupuk. “Prioritas utama kita jelas Banyuwangi. Wong kita pengantongannya di sini, kita bertekad jangan sampai ada kelangkaan pupuk di sini,” bebernya. Walau ada komitmen tidak ada kelangkaan, kata Rachmansyah, kelangkaan bisa saja terjadi jika distribusi tersendat. Biasanya distribusi tersendat akibat faktor cuaca atau hal tak terduga yang terjadi pada transportasi. Faktor lain berasal dari petani karena menggunakan pupuk subsidi melebihi batas
yang ditentukan. Akibatnya, penggunaan pupuk bersubsidi tidak merata dan habis sebelum akhir tahun. Pihaknya tidak memiliki kewenangan mendatangkan pupuk dari pusat produksi. Rachmansyah menjelaskan, UPD Pupuk Kaltim Banyuwangi hanya bertugas mengantongi pupuk curah yang diproduksi PT. Pupuk Kaltim yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur. Pupuk yang diterima sesuai pengajuan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) dari pemerintah wilayah kerja UPD. Terkait kebutuhan pupuk di Banyuwangi tahun 2015, Pupuk Kaltim mendistribusikan 62.235 ton pupuk jenis urea. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada 2014 yang hanya 62 ribu ton. (cin/c1/afi)
BANYUWANGI—Sebanyak 700 mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Banyuwangi mendapat materi wawasan kebangsaan dan bela negara pada Selasa (19/1) di Auditorium STIKES Banyuwangi. Acara ini dihadiri Dandim 0825 Banyuwangi Letkol (Inf) Roby Bulan; Seksi Teritorial Kodim 0825 Kapten (Inf) Bambang Mujiono; Kasatnarkoba AKP Agung Setia Budi. Ketua STIKES Banyuwangi Dr H Soekardjo, S.Kep, MM mengatakan, kuliah tamu dengan materi wawasan kebangsaan dan bela negara merupakan upaya STIKES mendukung gerakan bela negara yang digagas pemerintah beberapa bulan lalu. Materi ini sangat penting, karena perlu karena nilai-nilai kebangsaan mulai terkikis. Empat pilar kebangsaan itu (Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika). “Kondisi seperti sekarang ini banyak paham-paham radikal yang setiap saat bisa masuk kepada siapa pun. Justru dengan kuliah tamu ini kami ingin memagari mahasiswa STIKES agar terhindar dari pahampaham yang keblinger itu,” kata ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum Muhammadiyah Banyuwangi itu. Dandim 0825 Banyuwangi Letkol (Inf) Roby Bulan mengatakan, mahasiswa merupakan generasi penerus yang dapat menjaga dan melindungi bangsa dan negaranya. Maka dari itu, mereka perlu
TOHA/RABA
CINDERAMATA: Ketua SIKES Dr H Soekardjo memberikan vandel kepada Dandim 0825 Banyuwangi Letkol (Inf) Roby Bulan kemarin. mendapatkan suatu bimbingan sekaligus pembekalan berkaitan dengan wawasan kebangsaan untuk bisa mencintai bangsa dan negaranya.“Menanamkan wawasan kebangsaan bagi generasi muda seperti mahasiswa sangat dibutuhkan saat ini, agar bangsa Indonesia, putra-putri bangsa bisa lebih mengenal secara mendalam akan negaranya sendiri,” katanya. Kasatnarkoba AKP Agung Setia Budi menjelaskan kuliah umum yang bertema penyalahgunaan narkoba, akan
menambah pengetahuan sekaligus pembelajaran bagi mahasiswa STIKES. Narkoba menjadi induk dari kejahatan. Saat ini Polres Banyuwangi akan terus memberantas bahaya narkoba di seluruh kalangan masyarakat. “Saya harap mahasiswa tidak terjerumus dalam bahaya narkoba selama menjalani perkuliahan. Dan lebih fokus terhadap kegiatan-kegiatannya di kampus, tanpa terjerumus ke dalam hal-hal yang berbaur dengan narkoba,” ungkapnya. (*)
RABU 20 JANUARI TAHUN 2016
HALAMAN 32
Mayat Membusuk Ditemukan di Dasar Jurang ROGOJAMPI – Mayat berkelamin laki-laki dengan tubuh sudah membusuk, ditemukan warga dengan posisi terlentang di dasar sungai yang ada di Dusun Krajan, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Senin sore (18/1). Lokasi penemuan mayat berupa jurang dengan kedalaman sekitar lima meter, sempat membuat warga dan aparat kepolisian kesulitan untuk melakukan evakuasi. Jenazah korban, itu baru berhasil diangkat pada Selasa dini hari (19/1). Mayat yang tidak diketahui identitasnya atau Mr X, kali pertama ditemukan oleh Mahmud, 45, dan Samsi, 32, keduanya warga Desa Kaotan, Kecamatan Rogojampi. Pada Senin (18/1), sekitar pukul 15.00, keduanya mencari madu dengan melintas di atas sungai Kedung Kolong. “Kami sedang mencari sarang tawon untuk diambil madunya,” terang Mahmud. Saat melewati sungai Kedung Kolong, Mahmud melihat ada benda yang mirip manusia dengan posisi terlentang dasar sungai yang cukup dalam ■
Kronologis Penemuan Mayat
3 Pada pukul 21.00 Samsi
menyampaikan pada Kadus Krajan, Desa Kedaleman, Kamsani. Kamsani langsung melaporkan ke polsek.
Organ Tubuh Ada yang Hilang
4 Polisi dan puluhan warga menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.
1 Mahmud dan Samsi pukul 15.00 mencari sarang lebah di sungai Kedung Kolong
5 Butuh waktu tiga jam untuk
melakukan evakuasi karena lokasi curam, terjal, dan gelap.
2 Kaget melihat ada orang meninggal di dasar sungai dan langsung pulang.
Baca Mayat...Hal 33
GRAFIS: REZA RAIRUZ/RABA
ADA APA LAGI
SEMENTARA ITU, hasil pemeriksaan petugas forensik RSUD Blambangan menyebut, kondisi tubuh mayat lelaki yang tidak ada identitasnya itu, sudah membusuk hingga sulit untuk diidentifikasi. “Mayatnya sudah membusuk,” terang dokter forensik RSUD Blambangan, dr. Solakhudin. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, terang dia, ada penyumbatan pembuluh darah pada kepala. Dan itu, diduga karena adanya benturan benda tumpul. “Ada bekas benturan benda tumpul pada kepala,” katanya. Apakah benturan benda tumpul pada bagian kepala itu sebagai penyebab meninggalnya korban?, Solakhudin menyebut masih perlu pendalaman. “Bisa saja karena benturan benda tumpul pada kepala itu,” duganya. Solakhudin menyebut, jasad tubuh Mr X yang ditemukan meninggal di dasar sungai Dusun Krajan, Desa Kedaleman, itu bukan hanya membusuk ■ Baca Organ...Hal 33
Jabatan Kades Genteng Kulon Lowong
POLSEK SEMPU FOR JPRG
DITANGKAP: Kedua tersangka judi cap jie kie oleh polisi diamankan beserta BB, kemarin (19/1).
Polisi Obrak Judi Cap Jie Kie SEMPU –Arena judi cap jie kie di Dusun Mangli, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, digerebek oleh anggota polsek setempat, Minggu malam (17/1). Dalam operasi itu, dua warga yang diduga sebagai pejudi berhasil ditangkap. Kedua pelaku yang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka itu, itu adalah Slamet Manik, 60, warga Dusun Tapak Lembu, Desa Temuasri, Kecamatan Sempu, dan Eko Santoso, 43, asal Dusun Mangli, Desa Karangsari. “Kedua tersangka kita amankan di polsek,” cetus Kapolsek Sempu, AKP Jaenur Holiq ■ Baca Polisi...Hal 33
EKONOMI
GENTENG - Masa bakti Kepala Desa (Kades) Genteng Kulon, Darwinarko, berakhir Senin malam lalu (18/1). Sayang, habisnya masa jabatan kades itu tidak segera ditindaklanjuti dengan penggantian dan penempatan Pj kades. Akibat kekosongan jabatan kades, warga mulai bingung karena tidak ada pelayanan kepada publik di kantor desa. Daroji, 46, warga RT 4-RW 5 Dusun Kopen, mengatakan berakhirnya masa jabatan kades seharusnya segera ada seorang Pj kades. Pengisian jabatan yang lowong oleh seorang penjabat itu penting demi memudahkan pelayanan kepada masyarakat. “Ya seperti ini percuma, kita minta tanda tangan kepada siapa,” ujarnya. Daroji menambahkan, meski masih ada
KOSONG: Desa Genteng Kulon sepi kegiatan pelayanan sejak siang kemarin.
SHULHAN HADI/JPRG
kemungkinan sekretaris desa (sekdes) bisa memberikan tanda tangan untuk pelayanan, tapi kewenangan sekdes sangat terbatas. “Sekdes itu berlaku sebagai apa?” ujarnya.
Menurut Daroji, pemerintah kecamatan diharapkan segera menyikapi persoalan kekosongan jabatan kades tersebut dengan cepat. Dengan begitu, masyarakat bisa mendapat
pelayanan seperti hari biasa. “Pihak pemerintah kecamatan bagaimana ini?” ucapnya. Sementara itu, suasana pelayanan di kantor Desa Genteng Kulon terlihat normal kemarin (19/1). Staf desa, M. Sholeh, yang juga menjabat sebagai Kaur Umum Desa Genteng Kulon mengatakan, Desa Genteng Kulon mengalami kekosongan pimpinan. “Pj-nya belum ada,” terangnya. Sholeh menyebut, warga yang datang ke kantor desa hanya memerlukan pelayanan administrasi biasa kemarin. Beberapa berkas milik warga memang bisa ditandatangani sekdes, tapi hal lain memang tidak bisa dilakukan. “Kalau urusan nikah dan tanah seharusnya ditandatangani Pj kades. Kalau SKCK dan surat undangan masih bisa ditandatangani sekdes,” jelasnya. (sli/c1/bay)
Siswi Bolos Sekolah Terjaring Razia Dipergoki Bersama 4 Pemuda di Kos GENTENG – Polsek Genteng bersama Satpol PP Kecamatan Genteng, menggelar razia tempat koskosan yang ada di Kota Genteng kemarin (19/1). Dalam operasi penertiban itu, empat orang pemuda, seorang cewek, dan seorang siswi dipergoki sedang berada di tempat kos.
Siswi yang masih berseragam sekolah SMA swasta di Kecamatan Genteng, itu diduga sedang bolos sekolah. Sebab, saat razia itu digelar masih menunjukkan pukul 09.00. Untuk pemeriksaan, empat pemuda dan satu siswi itu dibawa ke Polsek Genteng. Keempat pemuda yang terjaring razia itu, itu adalah Candra Prasetya, 23, dan Renaldi Wardana, 17, keduanya warga Dusun Kaliputih, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng; M. Fadillah, 18,
asal Dusun Stembel, Desa/Kecamatan Gambiran; dan Agung Pratama, 23, warga Dusun Gedangan, Desa Genteng Wetan. Sedang siswi SMA yang digaruk, itu adalah LS, 16, dan satu perempuan lagi Lina, 23. “Saya tidak sengaja main di kosan itu,” dalih Candra Prasetya. Candra mengaku pada pukul 05,00, dia akan pergi Jember. Setiba di depan SPBU Curahtangi, Desa Setail, Kecamatan Genteng, sepedanya mogok ■ Baca Siswi...Hal 33
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
RAMPUNG: Pintu gerbang Balai Latihan Kerja (BLK) di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (19/1).
Konsultan Menyayangkan Problem Upah Pekerja SHULHAN HADI/JPRG
LUAS: Pengerjaan proyek los baru di Pasar Pedotan, Desa Kebondalem sudah selesai pengerjaannya, kemarin (19/1).
Pasar Subuh Dipindah BANGOREJO – Meski sudah selesai pengerjaannya, bangunan untuk los pasar di Pasar Pedotan, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, hingga kini masih belum dipakai. Para pedagang, berharap pasar itu segera dioperasikan ■
SHULHAN HADI/JPRG
Baca Pasar...Hal 33
TERTUTUP: Empat pemuda dan siswi yang terjaring razia diberi pembinaan dengan disaksikan orang tuanya, kemarin (19/1).
Menengok Pos Petugas Terminal Wiroguno, Genteng
Jadi Jujugan Para Wisatawan, Minim Peta Lokasi Wisata Terminal Wiroguno, di Desa Setail, Kecamatan Genteng, hampir 10 tahun ini mengkrak. Tapi, para petugas di terminal itu masih tetap bekerja. Mereka, kini menempati pos yang ada di pintu masuk terminal. Di tempat itu, setiap hari para petugas memantau bus dan menarik retribusi. SHULHAN HADI, Genteng SEORANG lelaki paro baya, terlihat sibuk berkomunikasi menggunakan handy talky. Pria yang mengenakan pakaian berwarna abu-abu itu, adalah Asmuni, 58, yang
SHULHAN HADI/JPRG
SEDERHANA: Asmuni bersama Rahman di pos Dishub Terminal Wiroguno, Genteng, menunggu bus yang melintas, kemarin (19/1).
keseharian sebagai koordinator Terminal Wiroguno, Genteng. Siang kemarin (19/1), Asmuni bersama Abdul Rahman, 32, salah satu pegawai negeri sipil (PNS) yang juga dinas di Terminal Wiroguno. Setiap hari Asmuni menghabiskan waktu bersama anak buahnya secara bergantian di pos yang ada di Desa Setail itu. Di tempat itu pula, hampir 10 tahun ini dilakukan penarikan retribusi sebesar Rp 1.200 pada bus yang melintas. “Tugas saya itu meliputi kebersihan terminal, keamanan, dan penarikan karcis pada bus,” terang Asmuni. Pekerjaan di pos, itu dilakukan mulai pukul 05.30 hingga pukul 14.00. Rutinitas yang harus dijalani itu, sering kali memunculkan rasa bosan. Tapi sebagai PNS, itu tidak boleh terjadi. “Setiap hari ya di pos ini,” katanya ■ Baca Jadi...Hal 33
MUNCAR - Mencuatnya kasus upah tukang dan kuli bangunan yang belum dibayar pada proyek pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) akhirnya didengar pihak konsultan proyek. Sayang, problem upah pekerja yang belum dibayar pada proyek pembangunan gedung BLK di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, itu bukan wewenang pihak konsultan. Salah seorang konsultan proyek BLK, Andi Irawan, mengakui masalah honor pekerja bangunan tersebut sepenuhnya merupakan tanggung jawab pihak kontraktor pelaksana. Sebab, konsultan se-
bagai tim leader dalam pembangunan BLK hanya sebatas melakukan pengawasan biaya, pengawasan mutu bangunan, dan pengawasan waktu. “Saya tidak tahu masalah itu,” terang Andi Irawan saat dikonfirmasi melalui telepon seluler kemarin (19/1). Selaku konsultan, Andi menyatakan sangat menyayangkan pihak kontraktor yang belum memenuhi hak-hak para pekerja itu. Terlebih, kata dia, para pekerja tersebut adalah buruh yang setiap hari harus memenuhi kebutuhan hidup keluarga masing-masing ■ Baca Konsultan...Hal 33
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 20 Januari 2016
BLAMBANGAN RAYA
33
Sudah Membusuk, Wajah Sulit Dikenali ■ MAYAT...
Sambungan adari Hal 32
“Jurangnya itu sangat dalam, sekitar lima meteran,” ungkap Mahmud pada Jawa Pos Radar Genteng, Senin malam (18/1). Karena penasaran, Mahmud mengajak Samsi, temannya, untuk memastikan dengan cara mendekati barang misterius itu. Setelah posisinya dekat, keduanya terkejut karena yang dilihat itu memang manusia yang sudah meninggal dan membusuk. Mayat
itu, juga sudah mengeluarkan bau yang tidak sedap. “Kami takut dan langsung pulang,” ujarnya. Karena rasa takut itu, keduanya tidak berani menyampaikan penemuan mayat itu pada warga. Baru pada pukul 21.00, Samsi menyampaikan ada mayat lelaki di jurang sungai kepada Kepala Dusun (Kadus) Krajan, Desa Kedaleman, Kamsani,40. Saat itu juga, Kamsani melaporkan kepada Polsek Rogojampi. Dari laporan itu, sejumlah anggota Polsek Rogojampi yang di-
pimpin langsung Kapolsek Rogojampi, Kompol Toha Choiri, meluncur ke lokasi kejadian. Untuk sampai di lokasi, petugas harus berjalan kaki sejauh 400 meter dengan menyeberangi sungai dan melewati persawahan. “Jalannya susah, penerangan hanya pakai lampu senter,” terang Kadus Krajan, Desa Kedaleman, Kamsani. Bersama puluhan warga yang penasaran dan ingin tahu kabar ada penemuan mayat, polisi akhirnya sampai di lokasi kejadian. Posisi mayat yang berada di dasar
sungai dengan kedalaman sekitar lima meter, ternyata tidak mudah untuk dilakukan evakuasi. Apalagi, lampu penerangan juga sangat minim. Bukan hanya itu, medannya cukup curam dan terjal. “Mayatnya juga sudah membusuk dan bau,” terangnya. Warga yang sempat melihat jasad mayat bernasib malang itu, sempat menduga korban itu diduga dibakar. Dugaan itu, karena tubuhnya terlihat gosong. “Seperti bekas dibakar, badannya gosong semua,” cetus Tohariyah, 50, salah satu
warga sekitar. Berita penemuan mayat itu, ternyata sangat cepat menyebar. Selama menunggu evakuasi, ratusan warga dari Desa Kedaleman dan Kaotan berjubel di sekitar lokasi. Di antara warga, ada yang nekat ikut turun ke dasar jurang. Setelah menunggu hampir tiga jam lamanya, baru sekitar pukul 00.05 pada Selasa (19/1), jenazah korban berhasil dievakuasi dari
dasar sungai. Untuk sementara, jasad yang sudah dimasukkan dalam kantong jenazah itu dimasukkan dalam ambulans milik Puskesmas Gitik, Kecamatan Rogojampi, dan dibawa ke RSUD Blambangan. “Jenazah kita kirim ke RSUD Blambangan untuk di otopsi,” terang Kompol Toha Choiri. Pada saat penemuan itu, Kapolsek mengaku belum bisa memastikan
penyebab meninggalnya korban yang jenazahnya ditemukan di dasar sungai Kedung Kolong, Dusun Krajan, Desa Kedaleman. “Kita menunggu hasil otopsi,” dalihnya. Jika dilihat dari ciri-ciri fisik, jelas dia, mayat kelamin laki-laki itu berumur sekitar 50. Karena kondisi sudah membusuk, wajah dan ciriciri tubuhnya tidak bisa dikenali. “Diperkirakan sudah meninggal sejak dua minggu lalu. (ddy/abi)
Dianggap Bukan Mandor, Disebut Sub Kontraktor ■ KONSULTAN...
Sambungan adari Hal 32
“Mestinya persoalan ini segera dikoordinasikan dan diselesaikan dengan baik,” cetusnya. Sementara itu, perwakilan kontraktor yang kerap berada di lokasi proyek BLK, H. Darmanto, tidak memungkiri adanya persoalan upah pekerja yang belum dibayar itu. Secara umum, kata Darmanto, proyek BLK memang sudah rampung. Saat ini proyek tersebut hanya menyisakan proses finishing. “Kami tidak menyalahkan siapa pun, dan ini akan menjadi bahan evaluasi kami bersama,” ujar Darmanto saat dihubungi via
telepon seluler kemarin (19/1). Sementara itu, Sudomo Akbar yang mengaku sebagai humas proyek pembangunan BLK mengatakan, persoalan tersebut masih dikoordinasikan dengan penanggung jawab proyek. Sudomo juga mengaku, kedua orang yang disebut sebagai mandor, yakni Gunadi dan Apidik, bukanlah mandor. Dia adalah sub kontraktor atau tukang borong kerja. “Artinya, mereka bukan pekerja harian,” ujar Sudomo Akbar. Pihak kontraktor juga menyatakan proyek itu masih butuh finishing atau service. “Mereka bukan pekerja harian, melainkan pemborong kerja yang masing–masing memiliki
karyawan. Dalam waktu dekat, upah para pemborong kerja itu akan segera diberikan,” janjinya. Seperti diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan gedung BLK di bekas lahan kebun kelapa milik Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) di Muncar sudah rampung. Namun, gedung yang didanai APBN senilai Rp 9,5 miliar itu masih meninggalkan masalah. Puluhan pekerja mengaku belum dibayar. “Dua minggu terakhir belum dibayar,” terang Gunadi, 40, salah satu mandor pekerja. Gara-gara upah belum dibayar, Gunadi tidak berani pulang ke rumahnya. Sebab, banyak pekerja mendatangi rumahnya untuk me-
nanyakan upahnya. “Saya sampai menjual motor untuk nalangi bayaran para tukang dan kuli,” ujarnya. Gunadi yang mendapat borongan mengerjakan pagar keliling BLK dan pengecatan mempunyai anak buah sekitar 50 orang. Dari 50 pekerja tersebut, jumlah total upah yang belum dibayar pihak kontraktor senilai Rp 52 juta. Sementara itu, mandor pekerja lain bernama Apidik, 53, juga mengalami problem yang sama. Anak buahnya sebanyak 40 tukang dan kuli yang mengerjakan proyek pengaspalan jalan juga belum dibayar. Apidik menyebut upah pekerjanya yang belum dibayar senilai Rp 42 juta. (ddy/c1/bay)
itu, anggota turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan. “Kami sempat terkecoh, gudang terlihat sepi,” katanya. Sekitar pukul 21.00, sejumlah warga terlihat berdatangan ke lokasi. Di tempat itu, mereka terlihat mulai main judi cap jie kie. “Warga yang datang lumayan banyak, di sekitar lokasi cukup gelap,” ungkapnya. Di gudang kosong itu, terang dia, tidak ada lampu penerangan. Jaringan listrik, semua sudah diputus. Dalam bermain judi, para pelaku itu hanya menggunakan lampu
charge emergency. “Saat pelaku mulai main judi, langsung kita gerebek,” ungkapnya. Kedatangan polisi, ternyata diketahui oleh para pelaku. Mereka, juga langsung semburat. Hanya dua pelaku Slamet Menik dan Eko Santoso yang berhasil ditangkap. “Pelaku kabur semua, hanya dua yang berhasil kita tangkap,” terangnya. Dari lokasi kejadian, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti (BB) berupa dua lembar kantong hitam tempat menampung uang hasil judi, papan jie kie plus
kantongnya, lampu charge emergency merek Yamaha, selembar beberan bergambar cap jie kie, tikar, dua bola, tiga kayu pengganjal papan taruhan, dan uang tunai Rp 600 ribu. “Semua BB kita amankan di polsek,” terangnya. Dari keterangan kedua pelaku, judi cap jie kie di lokasi itu sudah berlangsung sejak tiga bulan lalu. Lokasinya sangat sepi dan tertutup. Pada gudang itu, ada pintu khusus yang dibuat untuk kabur para pelaku. “Pintu khusus itu terbuka terus,” katanya. (ddy/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
MEMBUSUK: Mr. X dimasukkan ke mobil ambulans untuk dilakukan otopsi di RSUD Blambangan, Selasa dinihari (19/1).
Gudang Kosong dan Disediakan Pintu untuk Kabur Tubuh Gosong Bukan karena Dibakar
■ POLISI...
Sambungan adari Hal 32
Menurut Kapolsek, Slamet yang ditangkap di lokasi kejadian itu diduga sebagai bandar. Sedang pelaku lain, Eko, digaruk karena ikut main judi. “Kedua tersangka masih kita periksa di polsek,” cetus Kapolsek pada Jawa Pos Radar Genteng. Arena judi di gudang kosong yang ada di Dusun Mangli, Desa Karangsari, digerebek setelah mendapat informasi dari warga. Dari laporan
Wisatawan Banyak Tanya Lokasi Pulau Merah ■ JADI...
Sambungan adari Hal 32
Asmuni mengaku sudah melakoni pekerjaannya ini sejak tahun 2011. Selama bertugas itu, jumlah bus yang melintas mengalami penyusutan. “Dulu bus itu sangat banyak, sekarang banyak berkurang, hari ini baru ada 15 bus,” terangnya. Selain menarik retribusi bus, setiap hari juga harus memastikan kebersihan dan kerapuhan terminal. Meski sudah lama Terminal Wiroguno tidak difungsikan lagi, kebersihan harus tetap dijaga. “Untuk kebersihan, kita mempekerjakan dua orang,” terangnya. Yang tidak kalah pentingnya itu adalah keamanan. Untuk keamanan ini, harus di pastikan steril dari kegiatan balapan motor di dalam terminal. “Kita pastikan tidak ada balapan di dalam terminal, kalau di luar itu sudah lain, tanggung jawab saya di dalam terminal,” cetusnya. Di luar kegiatan dan tanggung
Para Pemuda dan Siswi Diberikan Pembinaan ■ SISWI...
Sambungan adari Hal 32
“Saya panggil teman-teman untuk membantu, lalu main ke tempat kos dan tidur,” dalihnya. Ketika sedang tidur itu, terang dia, LS datang dan bergabung bersamanya. Di tempat kos itu, dirinya tidak melakukan apa-apa. “Saya hanya tiduran, LS juga kenal dengan teman-teman ini,” cetusnya. Kapolsek Genteng, Kompol Sumartono, mengatakan para pemuda dan siswa yang terjaring razia itu hanya dilakukan pembinaan. Orang tua dari para pemuda itu, juga dipanggil. “Orang tua kita hadirkan biar mengetahui anaknya bolos sekolah,” katanya. Razia tempat kos yang dilakukan ini, sebenarnya operasi rutin untuk kontrol terhadap sejumlah tempat kos yang ada di sekitar Kota Genteng. “Kita periksa tempat kos yang cukup banyak di Kota Genteng,” cetusnya. (sli/abi)
jawabnya sebagai petugas di terminal Wiroguno, keberadaannya di pos sering menjadi jujugan para wisatawan yang kebingungan jalur wisata di Banyuwangi. Biasanya, mereka berhenti dan menanyakan sejumlah lokasi wisatadi kawasan Banyuwangi Selatan. “Banyak yang tanya ke Pulau Merah,” sebutnya. Setiap ada wisatawan yang kebingungan, itu hanya bisa dijelaskan secara lisan. Sebab,
dukungan materi wisata seperti peta dan brosur tidak ada di tempatnya. Sebenarnya, pos yang ditempati itu lebih baik jika memiliki peta wisata atau brosur yang berkaitan dengan destinasi wisata di Kota Gandrung. “Kayaknya butuk peta wisata dan brosur,” katanya. Saat ini keramaian dan kesibukan dalam bertugas, dirasakan sedikit berbeda dengan tempat yang dulu. Bus yang semakin
sedikit, menjadi salah satu faktor rasa jenuh itu. “Saat saya di Rogojampi, yang saya pantau truk, ramai sekali, di sini sepi,” terang Abdul Rahman. Satu-satunya obat untuk menghibur saat rasa jenuh datang, dengan memanfaatkan warga yang menunggu kedatangan bus untuk diajak ngobrol. “Kalau bosan jelas ada, tapi kita siasati dengan ngobrol bareng orang-orang yang ada di sini,” ucapnya. (abi)
■ ORGAN...
Sambungan adari Hal 32
Tapi, sebagian organ pada perut sudah banyak yang hilang. “Perutnya bolong, organ banyak yang yang hilang,” ujarnya. Dengan serius Solakhudin mengaku tidak tahu hilangnya organ tubuh yang hilang itu.
Yang pasti, tubuh korban sudah membusuk. “Tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuhnya,” ungkapnya. Mayat yang ditemukan sudah membusuk itu, jelas dia, diduga sudah meninggal sejak 20 hari lalu. Tubuh korban yang gosong, itu bukan karena bekas dibakar. “Proses alamiah pada tubuh yang mulai membusuk memang seperti gosong,” cetusnya.(ddy/abi)
Pedagang Pasar Subuh Menolak Pindah ke Dalam ■ PASAR...
Sambungan adari Hal 32
Los pasar yang belum difungsikan itu, karena belum ada serah terima dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Diperindagtam) Banyuwangi selaku pemilik bangunan kepada Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) selaku pengelola pasar. Kepala Disperindagtam Kabupaten Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo, melalui kepala bidang (Kabid) Perdagangan, HM. Sudjoko, mengatakan los pasar yang sudah selesai pembangunannya itu diupayakan untuk segera diope-
rasikan. Dalam waktu dekat, pihaknya akan segera membuka kegiatan pasar tersebut. “Kita akan kirim surat ke dispenda, agar pasar bisa segera digunakan,” katanya. Menurut Sudjoko, pengoperasian los pasar itu direncanakan sudah dimulai sebelum pergantian bulan ini. “Kita berharap warga bisa memaksimalkan penggunaan los pasar yang baru kita bangun itu,” ujarnya. Los pasar yang baru ini, lanjut dia, bisa dimanfaatkan oleh para pedagang pasar subuh yang selama ini bertempat di sisi utara jalan simpang empat Pedotan. Selain untuk ketertiban, keberadaan pasar tidak mengganggu arus lalu lintas. “Pedagang subuh kita
pindah di pasar,” terangnya. Rencana untuk memindah para pedagangdipasarsubuh,tampaknya tidak akan berjalan mulus. Sejumlah pedagang,banyakyangmenolakkarena jualan di pinggir jalan raya dianggap lebih efektif. “Jualan di jalan dianggap lebihmudahmelayanipembeli,”terang koordinatorPasarPedotan,Sukiman. Pemindahan para pedagang di pasar subuh dari jalan ke dalam los pasar, dianggap akan mengurangi jumlah pembeli yang datang. Untuk itu, pihaknya berharap langkah itu dilakukan setelah dilakukan sosialisasi. “Lagian los pasar belum bisa ditempati karena belum ada penyerahan,” katanya. (sli/abi)
DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI
34
Jawa Pos
Rabu 20 Januari 2016
Saluran Kesilir Dikeruk Ulang WULUHAN – Kurang maksimalnya air yang sampai ke hilir sawah petani, membuat Dinas PU Pengairan Jember melakukan pengerukan saluran dengan menggunakan alat berat Senin lalu (18/1). Pengerukan saluran yang mulai dangkal itu didukung petani, Dinas Pertanian Jember, Dinas Pengairan Jember. Pengerukan dilakukan mulai dari hulu yang sudah mulai dangkal dengan lumpur bekas banjir. Pengerukan walet di saluran Kesilir itu dengan mengerahkan satu alat berat dan puluhan dump truk. Menurut Kabid Operasional Dinas PU Pengairan Jember, Ali Mukarom, pengerukan saluran yang setelah dilaku-
kan oleh petani dan masyarakat selama dua hari sudah berhasil. Tetapi masih kurang maksimal dan belum sesuai dengan kebutuhan tanaman yang ada di sawah di bagian hilir. Masalahnya, kata Ali Mukarom, luas sawah yang ada di bagian hilir di tiga bagian itu ada 2639 hektare . Selama dilakukan bersih-bersih saluran oleh petani, debit airnya hanya 900 liter/ detik. Padahal kebutuhan air untuk pertanian paling tidak harus 4000 liter/ detik. Karena itu, Dinas PU Pengairan terpaksa melakukan pengerukan ulang dengan menggunakan alat berat. Selain itu dibantu dengan puluhan
dump truk untuk membuang walet yang ada di saluran Kesilir. Puluhan truk itu dari dinas pengairan, dinas pertanian, serta bantuan instansi lain. Untuk kelancaran proses pengangkutan walet yang dikeruk dilakukan secara bergantian. “Sedikitnya ada 15 truk yang siap beroperasi secara bergantian,” ujarnya. Yang menjadi kendala selama ini, lanjut Ali, lumpur yang dikeruk tidak bisa dibuang di kanan kiri saluran. Karena ada jalan dan sisi kanan ada permukiman warga. “Sehingga kalau normal pengerukan ini bisa berjalan selama sepuluh hari,” ujar Ali.(jum/rul/jpnn/bay)
JUMAI/ RADAR JEMBER
DIKEDUK: Alat berat mengeruk saluran Gunung Manggar, Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Jember, kemarin.
Kekeringan, Banteng Masuk Sawah
JUMAI/RADAR JEMBER
PERIKSA JEJAK: Muspika Wuluhan dan petugas BKSDA Wilayah III Jember memeriksa jejak banteng di persawahan Dusun Kepel, Desa Lojejer, Wuluhan, Jember, kemarin.
ADA APA LAGI
HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER
KURANG RAPI: Papan reklame di salah satu sudut kota Jember.
Reklame Kurang Tertata JEMBER – Pemasangan reklame, khususnya banner dan spanduk, sudah saatnya ditata oleh Pemkab Jember. Meski tersedia beberapa lokasi pemasangan spanduk, tapi masih banyak yang dipasang sembarangan. Sehingga, mengurangi keindahan kota. Maraknya spanduk yang ditata di sembarang tempat tidak hanya monopoli daerah kota, melainkan juga terjadi di hampir semua kecamatan. “Pemasangan itu sebenarnya sudah diatur dalam peraturan daerah,” kata Rahman Anda, kabid Tata Kota dan Pedesaan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Jember. Semrawutnya spanduk yang bertebaran di kota, diakui dia mengurangi keindahan kota. Namun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena penertiban reklame bukan wilayahnya, melainkan Dinas Pendapatan (Dispenda) Jember. Untuk pemasangan spanduk, dia mengatakan, sudah saatnya dilakukan penataan dan penentuan lokasinya. Terutama spanduk yang tidak berizin, harus diturunkan. Tetapi, khusus papan reklame resmi, sebelum didirikan biro reklame, ada tim dari berbagai SKPD yang melakukan kajian. Misalnya, dispenda, dinas PU bina marga, PU CKTR dan sebagainya. Tim tersebut mengkaji berbagai aspek sebelum dikeluarkan izin mendirikan bangunan (IMB). “Jadi yang masuk dalam tim menyurvei pemasangan reklame,” tambahnya. PU CKTR, kata dia, lebih berfungsi dalam menentukan penempatan papan reklame. Misal, tidak menempatkan papan reklame di tempat yang mengganggu masyarakat atau merusak keindahan kota. “Seperti tidak memasang di trotoar,” ungkapnya. Dia menjelaskan, pendirian papan reklame tidak kaku. Jika dianggap merusak keindahan kota, bisa dipindah ke lokasi lain. Sebab, penataan kota harus lebih baik dan tidak terganggu oleh papan reklame. Terpisah, mengenai semrawutnya pemasangan spanduk reklame, Nunung Nuring Hayati, pengamat tata kota Jember mengatakan, hal itu disebabkan lokasi yang dipakai khusus pemasangan spanduk masih minim. (gus/har/jpnn/bay)
WULUHAN – Para petani yang memiliki sawah di Dusun Kepel Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember, terganggu dengan turunnya sejumlah banteng dari hutan Grintingan. Banteng yang diduga masih kecil itu turun ke persawahan milik warga akhir pekan lalu. Informasi di lapangan menyebutkan, awalnya benteng yang keluar dari hutan milik Perhutani itu tiga ekor pada Jumat pekan lalu (15/1). Namun keesokan harinya, terlihat lagi seekor banteng yang masih kecil masuk ke persawahan warga. Keluarnya beberapa banteng dari hutan Grintingan itu diduga untuk mencari minum. Meski di Jember sudah sering hujan, di Kecamatan Wuluhan selama ini jarang turun hujan. “Di Wuluhan masih jarang hujan,” ujar Sukawi, ulu-ulu atau pengatur air irigasi setempat. Para petani, kata Sukawi, untuk mendapatkan air harus membuat sumur dan membuat penampungan dari mulsa (plastik penutup tanah) di sawah. Air dipompa dengan mesin disel. Banteng tersebut rupanya masuk ke sawah yang ada penampungan airnya. Di sawah tersebut tengah ditanami cabai. Untuk menanam cabai, petani memang harus memakai mulsa. Di mulsa plastik itulah terlihat bekas kaki banteng terlihat oleh petani. Setelah puas minum di penampungan itu, jejak banteng terlihat mengarah ke kebun tebu yang tidak jauh dari sawah tersebut. Selanjutnya jejak kaki banteng tidak terlihat lagi karena tanah di sekitar sawah yang ditanami cabai tersebut kering. Diduga, banteng tersebut masih berada di kebun tebu yang berada di atas tanah Desa Lojejer yang berjarak 30 meter dari sawah yang ditanami cabai tersebut. Adanya banteng yang keluar dari hutan dan masuk ke persawahan warga itu lantas dilaporkan ke BKSDA Wilayah III di Jember. Selanjutnya, kemarin petugas BKSDA bersama Muspika Wuluhan dan Kades Lojejer turun ke lokasi. Sukawi mengakui, di dalam hutan Grintingan sudah tidak ada sumber air. Karena tidak menemukan air di dalam hutan, banteng tersebut keluar hutan dan mencari sumber air di persawahan warga. Dari jejak kaki yang ada, diduga usia banteng tersebut baru enam bulan. Biasanya, lanjut dia, jika banteng sudah mendapatkan makanan atau air, dia akan kembali ke habitatnya. Karena itu, warga desa masih akan terus melakukan pemantauan. (jum/har/jpnn/bay)
Nemu Arca Berumur 6.000 Tahun JEMBER – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB)diJemberkembalimenemukanbeberapa peninggalan sejarah dan purbakala. Barang yang ditemukan adalah arca primitif Polinesia, keris naga, tombak dan tungku. Ketiga benda itu memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi. Arca primitif ditemukan di Desa Candijati Kecamatan Jelbuk pada akhir Desember 2015 lalu. ”Banyak yang tidak mengetahui jika termasuk peninggalan sejarah. Padahal nilai history-nya sangat tinggi,” kata Kepala BPCB di Jember, Didik Purbandrio. Arca itu telah diduga pada masa neolitikum, yakni sekitar 6000 tahun lalu. ”Sehingga, ribuan tahun lalu, sudah ada kegiatan peribadatan di Jember. Ini hanya untuk pemujaan warga saja. warga membentuk arca itu sesuka mereka,” tambahnya. Melihat cagar alam yang berpotensi seperti itu, pihaknya langsung membawa ke lokasi yang lebih aman, yakni ke tempat konservasi cagar alam. Selain itu, ada juga tungku yang
dibuat dari besi dengan teknik cor peninggalan masa Belanda. “Benda itu ditemukan di dekat SMPN 11 Jember,” ujar Didik. Menurutnya, sekolah tersebut awalnya sekolah keputrian, sehingga juga ditetapkan sebagai cagar budaya yang berbentuk bangunan. Di dalamnya terdapat tujuh tungku peninggalan masa Kolonial. “Dua tungku kita bawa kesini (cagar budaya alam, Red), limanya ada di sana,” tambah Didik. Menurut Didik, tungku itu bisa diketahui jika memiliki nilai sejarah yang kuat setelah dilihat dari berbagai referensi. Biasanya, tungku yang dibuat oleh masyarakat terbuat dari tanah liat yang fungsinya sebagai alat masak. Peninggalan sejarah lain yang ditemukan adalah sebuah keris naga adalah peninggalan kerajaan Majapahit. Benda itu merupakan hibah dari masyarakat dari Kecamatan Gumukmas. “Jika dilihat sekilas, keris itu ditempa pada masa kerajaan Majapahit,” tegasnya. (gus/hdi/jpnn/bay)
HERU PUTRANTO/RADAR JEMBER
CAGAR BUDAYA: Arca primitif Polinesia ditemukan di Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Jember.
37 Perwira Polres Jember Turun ke Berbagai Sekolah
Menjadi Irup, Sampaikan Materi Cegah Radikalisme Tidak seperti biasanya, 37 orang perwira pertama (pama) di Polres Jember turun gunung. Mereka datang ke berbagai sekolah di seluruh Jember untuk menjadi inspektur upacara (irup). Ada apa? HARI SETIAWAN, Jember UPACARA bendera di SMKN 5 Jember di Jubung, Sukorambi, kemarin (18/1) terasa istimewa. Sebab, yang menjadi irup bukan kepala sekolah atau wakilnya maupun jajaran dewan guru. Tetapi, yang menjadi irup upacara setiap Senin itu adalah AKP Nopta Histaris Suzan. Perwira yang menjadi Kasatlantas Polres Jember itu berdiri di podium yang biasa diisi pimpinan sekolah atau guru. Upacara bendera di 37 sekolah, baik SMP maupun SMA di berbagai daerah di Jember kemarin memang benar-benar istimewa. Semua Kapolsek di Jember yang berjumlah 30 orang menjadi irup di SMP
RADAR JEMBER
TURUN KE SEKOLAH: Kasatlantas Polres Jember AKP Nopta Histaris Suzan menjadi inspektur upacara di SMKN 5 Jember.
atau SMA yang ada di wilayah kerjanya. Tujuh kepala satuan (kasat) fungsi di Polres Jember juga menjadi irup di sejumlah sekolah. Kegiatan ini merupakan bagian dari salah satu program utama Kapolres Jember,” ujar Kabagops Polres Jember Komisaris Kusen Hidayat. Biasanya, setiap Senin Kapolres Jember AKBP M. Sabilul Alif berkeliling ke sejumlah sekolah untuk menjadi irup bendera. Lalu, dia menyampaikan arahan yang
relevan dengan pelajar. Penekanannya adalah mencegah terjadinya kenakalan remaja, seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan sebagainya. Apakah ada kaitan turunnya puluhan perwira polisi ke sekolah dengan aksi terorisme yang belakangan marak? “Secara khusus tidak ada. Tapi, itu menjadi salah satu materi yang juga disampaikan agar tidak mudah terhasut oleh kelompok radikal,” jawab Kusen.
Tentu saja persoalan radikalisme bukan satu-satunya materi utama dalam amanat irup pada peserta upacara. Para irup dadakan itu juga diminta berpesan kepada para pelajar agar tidak mudah dikecoh oleh penganut aliran sesat, semacam Gafatar. “Dengan komunikasi yang baik, tidak ada sekat antara polisi dengan pelajar, diharapkan ini menjadi early warning system bagi Polri,” katanya. (hdi/jpnn/bay)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 20 Januari 2016
BERITA UTAMA
35
Galang Dana untuk Penderita Hydrocephalus BANYUWANGI - Penderita hydrocephalus, Hadiah Restu Angelia, 5, yang saat ini menjalani perawatan di RSUD Blambangan menggugah perhatian kalangan mahasiswa. Kemarin (19/1) perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi melakukan penggalangan dana di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di lampu merah Sukowidi. Penggalangan dana yang dimulai pukul 11.00 hingga 14.00 tersebut mampu mengumpulkan dana Rp 1,29 juta. Dana tersebut akan segera diserahkan kepada keluarga Hadiah secepatnya. Ketua BEM Untag Banyuwangi, Siti Nur Cholisah, mengatakan aksi penggalangan
dana itu tidak hanya untuk bocah asal Bulusan tersebut, tapi juga untuk warga penderita gondok asal Dusun Karang Sari, Segobang, Kecamatan Licin. “Dana ini juga akan dibagikan kepada Ibu Rukaiyah, penderita gondok asal Licin. Dia menderita penyakit gondok sejak 2010 dan belum pernah menerima bantuan apa pun, baik dari desa maupun pemerintah setempat,” ujarnya. Sebelumnya, pihaknya mendapat informasi mengenai kondisi Rukaiyah dan Hadiah dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Untag. Kemudian, dia melakukan kunjungan dan konfirmasi ke Pemerintah Desa Segobang. Pemerintah desa setempat membenarkan
GALANG PEDULI: Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 melakukan penggalangan dana untuk penderita hydrocephalus dan penderita penyakit gondok asal Segobang. ISTIMEWA
bahwa belum ada bantuan apa pun untuk istri Hadir tersebut.
Cholisah menambahkan, dana yang akan diserahkan masih akan ditambahi
dari pihak universitas senilai Rp 1,2 juta. “Mereka juga mendapat dukungan
dari universitas berupa dana Rp 1,2 juta. Nanti akan kita gabungkan dengan hasil penggalangan lalu dibagi dua untuk Rukaiyah dan Hadiah,” bebernya. Meski sedikit, dia berharap dana tersebut membantu meringankan beban finansial kedua penderita penyakit tersebut. Selebihnya, Cholisah berharap aksi penggalangan dana itu menggugah kepedulian pemerintah dan masyarakat Banyuwangi. Selama ini pemberian bantuan kepada warga kurang beruntung jauh dari kata tepat sasaran. “Misalnya, kasus Bu Rukaiyah ini. Tetangganya yang memiliki rumah lebih bagus justru mendapatkan bantuan beras miskin (raskin),” tandasnya. (cin/c1/aif)
Bilang Tetangga, Istrinya Mati Gantung Diri n ISTRIYONO... Sambungan dari Hal 25
Bila terbukti bersalah, maka hukuman seumur hidup, bahkan hukuman mati, siap menunggu. Dalam dakwaan subsider, Istriyono didakwa melanggar Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Bila pasal itu terbukti, Istriyono bisa mendekam di sel tahanan paling lama 15 tahun penjara. Guna membuktikan kedua pasal tersebut, jaksa telah memanggil beberapa saksi. Salah seorang saksi mengaku sempat mendengar teriakan Istriyono dari dalam rumah. Saat
dirinya masuk ke rumah terdakwa, dia melihat Istriyono sudah menggendong istrinya dari belakang. Teriakan terdakwa itu juga mengundang kehadiran warga lain. Sebelum kejadian, para saksi tidak mendengar adanya ributribut antara terdakwa dan korban. Terkait kabar soal utang-piutang, saksi juga tidak tahu. Untuk menguak lebih dalam kasus itu, anak korban rencananya akan dihadirkan dalam sidang agar memberikan keterangan. Sebab, ada dugaan bocah itu mengetahui ikhwal kasus yang membuat nyawa Sugiarti melayang. “Karena anak-anak, maka
sidang akan dipisah dan tertutup,” ujar Ahmad Rasyid, hakim yang menyidangkan perkara itu. Sabtu 10 Oktober 2015 Sugiatik ditemukan meninggal secara tidak wajar. Tubuhnya tergantung pada seutas tali di dalam kamar rumahnya di Dusun Tembakon, Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah. Mayat tersebut kali pertama ditemukan suaminya, Istriyono, 42, sekitar pukul 05.30. Dalam reka ulang yang digelar polisi, ditemukan ada unsur perencanaan dalam kasus kematian Sugiatik. Indikasi itu tampak dari tali tampar yang digunakan menjerat leher korban.
Saat itu pelaku sengaja mempersiapkan tali dari plastik. Tali maut itu diambil dari belakang rumahnya yang sebelumnya berfungsi sebagai tali jemuran. Tali itu sempat dibawa masuk ke dalam rumahnya. Setelah itu dia membangunkan anaknya, Abdul Manik, 7. Bocah yang masih berusia tujuh tahun itu dimandikan di kamar mandi di belakang rumahnya. Saat anaknya mandi, Istriyono mendatangi istrinya, Sugiatik, yang sedang sakit kepala di dalam kamar. Perempuan yang sedang duduk bersandar di tembok itu langsung dicekik suaminya. Tidak
Berharap Bisa Ringankan Hadiah dan Rukaiyah n IDI... Sambungan dari Hal 25
Pagi kemarin Ketua IDI Banyuwangi, dr. Nuraini Anggraini, beserta anggota IDI, yakni dr. Rezekiyanti dan dr. Nira Ista Dewi, datang ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi melaksanakan rapat pematangan Banyuwangi Discovery. Perwakilan Dinkes Banyuwangi, dr. Kurnianto dan dr. Anggraeni, juga hadir dalam rapat pematangan kemarin. Rapat yang digelar di Seblang Room kemarin juga dihadiri Direktur JP-RaBa, Samsudin Adlawi. Rapat kemarin lebih
banyak membahas acara Banyuwangi Discovery. Pihak IDI juga memastikan akan mengerahkan anggotanya untuk menyukseskan even Banyuwangi Discovery tersebut. Selain pemeriksaan kesehatan gratis terhadap peserta yang hadir oleh Dinkes dan IDI, pihak Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi juga siap melaksanakan kegiatan donor darah kepada siapa saja yang ingin mendonorkan darahnya. dr. Rezekiyanti, perwakilan IDI Banyuwangi yang juga Direktur Donor Darah PMI Banyuwangi, menyatakan siap membuka stan
donor darah di depan kantor pemkab pada 30 Januari mendatang. ”Kita akan siapkan stan khusus bagi siapa saja yang mau donor darah, terutama para guru dan wali murid yang mengikuti even tersebut,” ujarnya. Direktur JP-RaBa, Samsudin Adlawi, mengatakan dengan adanya pemeriksaan gratis dan donor darah dari pihak Dinkes dan IDI itu diharapkan bisa mengisi waktu kosong para pengantar dan para guru yang mengikuti even itu. Samsudin berharap IDI dan Dinkes melakukan sosialisasi kepada seluruh peserta yang hadir terkait
gangguan kesehatan yang menonjol di Banyuwangi selama ini. Banyuwangi Discovery akan diselenggarakan pada 30 Januari 2016 mendatang. Even yang sudah diselenggarakan selama tiga kali itu akan diikuti lebih dari 12.000 siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 sekolah dasar (SD) se-Banyuwangi di depan kantor Pemkab Banyuwangi. Banyuwangi Discovery merupakan even yang bertujuan mengenalkan potensipotensi yang dimiliki Banyuwangi, baik budaya, pariwisata, maupun kesenian, kepada anak-anak sedini mungkin. (tfs/c1/aif)
Diserahkan ke Balai Karantina Hewan n POLISI... Sambungan dari Hal 25
Burung yang dikemas dalam 51 boks tersebut hendak dikirim ke Surabaya menggunakan bus Titian Mas jurusan Lombok-Surabaya. Setelah melewati Pelabuhan Padang Bai, Bali, ribuan burung itu dihentikan aparat gabungan di Pelabuhan ASDP Ketapang sekitar pukul 00.20 dini hari kemarin. Dari 1.780 burung yang diamankan itu jenisnya bermacam-macam. Kepada petugas, Muzakar mengatakan burung tersebut berjenis kepodang, baby kepodang, burung kacamata, manyar, emprit, dan lain-lain. Bus Titian Mas yang mengangkut ribuan burung itu dihentikan aparat di pintu keluar pelabuhan setelah menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk menggunakan KMP Dharma Labitra. Kapolsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi (KPT), AKP Hadi Siswoyo, mengatakan penangkapan yang dilakukan itu merupakan hasil dari Tiada Hari Tanpa Razia (THTR) yang dilaku-
POLSEK KPT FOR RABA
TIDAK BERDOKUMEN: Burung berkicau yang akan diselundupkan diamankan petugas kepolisian di pintu keluar Pelabuhan ASDP Ketapang dini hari kemarin.
kan petugas. Apalagi, saat ini kawasan pelabuhan masih siaga satu pasca teror bom di Jakarta beberapa hari lalu. Awalnya polisi tidak curiga sama sekali dengan bus Titian Mas yang akan keluar dari pelabuhan tersebut. Namun, saat beberapa petugas gabungan kepolisian memeriksa bagasi bus, petugas
mencurigai tumpukan boks. Saat diperiksa, ternyata puluhan boks tersebut berisi ribuan burung berkicau berbagai jenis. Tanpa disangka, pemilik burung tersebut tidak bisa menunjukkan dokumen yang sah dari BKSDA dan Balai Karantina Hewan sebagai syarat pengiriman hewan ke luar daerah. ”Secara hukum hewan ini boleh
dipasarkan. Namun, pemilik tidak bisa menunjukkan dokumen pengiriman secara lengkap,” tegas Hadi. Hadi menegaskan, meski burung-burung yang dikirim tersebut termasuk hewan yang tidak dilindungi dan boleh dipasarkan, pemilik burung harus tetap memiliki dokumen pengiriman dari BKSDA dan Balai Karantina Hewan. Hal ini bertujuan mengantisipasi kemungkinan burung-burung tersebut terjangkit virus yang bisa menular kepada manusia dan hewan lain. ”Setelah kita amankan, burung itu kami serahkan ke Balai Karantina Hewan Ketapang untuk dikembalikan lagi ke Lombok, NTB,” pungkasnya. Sekadar diketahui, keberhasilan petugas menggagalkan penyelundupan burung berkicau itu tidak lepas dari informasi yang diperoleh aparat dari pihak BKSDA NTB. Setelah mendapati kabar tersebut, petugas kepolisian langsung memperketat pengamanan di pintu keluar pelabuhan dan ternyata mendapat hasil yang diharapkan. (tfs/c1/aif)
Kadang Berlatih di Pantai Boom dan Cacalan n DATANGKAN... Sambungan dari Hal 25
Mereka terlihat sangat paham tentang skenario berlatih. Setelah menceburkan diri ke kolam, mereka dituntut menjaga stamina selama berada di dalam air. Fisik di kolam tentu berbeda dengan di darat. Peregangan otot di kolam nyaris serupa dengan berenang pada umumnya. Terlihat sejumlah atlet ngosngosan setelah berlatih selama 15 menit. Langkah berikutnya, mereka mulai menggunakan alat, seperti snorkeling dan scuba. Khusus alat scuba hanya dua atlet yang menggunakan. Sebagian besar atlet tidak memiliki alat tersebut. Usut punya usut, satu unit alat scuba itu harganya mahal. ‘’Harganya satu unit Rp 18 juta,”
kata pelatih selam Banyuwangi, Yusuf Widodo, kemarin. Harga itu, jelas dia, di luar ongkos kirim. Alat itu harus diimpor dari luar negeri, seperti China dan Ukraina. “Dari Ukraina memang mahal, tapi kualitasnya jos,” kata personel TNI AL Banyuwangi itu. Namun, bukan berarti peralatan yang mahal itu membuat intensitas latihan menurun. Sebaliknya, para atlet harus tetap berlatih keras hingga mampu memberikan prestasi bagi Banyuwangi. “Saat ini kita memang masih memiliki empat alat scuba,’’ sebutnya. Hanya saja, dua di antara empat itu dimakan usia. Sebab itulah, jika tampil dalam berbagai kejuaraan di level regional hingga nasional, dua alat tersebut tidak bisa digunakan. “Kalah kelas
sama yang lain,” bebernya. Saat ini, masih kata dia, olahraga selam harus terus meningkat. Selama sepekan hanya dua kali libur latihan. “Seminggu (sepekan, red) anak-anak latihan selama lima hari. Itu rutin,” tukasnya. Dibutuhkan ketelatenan dalam melatih para atlet itu. Kadangkadang sebagian atlet ada yang cerewet, utamanya usia dini. “Ya namanya anak-anak, wajar saja. Kita harus mengarahkan mereka berlatih yang benar,” paparnya. Yusuf Widodo memang dikenal sebagai pelatih yang konsekuen. Bahkan, dia nyaris tidak pernah absen mendampingi para atlet selama latihan berlangsung. Itu berlangsung sejak tahun 2008. ‘’Kalau anak-anak dibiarkan, bisa bubar,” katanya. Dengan mimik serius, dia me-
nyebut melatih itu harus penuh keikhlasan. Sebab, tugas itu sangat mulia demi mengantarkan anakanak Banyuwangi berprestasi. ‘’Ini bagian dari pengabdian,” bebernya. Para atlet itu bukan hanya berlatih di kolam renang semata. Untuk mengatasi kejenuhan, kadangkadang tim pelatih membawa mereka ke tempat lain, seperti Pantai Boom, Pantai Cacalan, dan Taman Blambangan. ‘’Biar ada suasana baru, latihan fisik juga diperlukan,” kata lelaki yang doyan berkacamata hitam itu. Olahraga selam ada dua kategori, yaitu selam di kolam renang dan menyelam di laut. Berbeda dengan berenang, atlet selam pasti biasa berenang. Sebaliknya, perenang belum tentu bisa menyelam. (c1/aif)
berhenti di sana, pelaku menjerat leher istrinya itu menggunakan tampar yang sudah dipersiapkan. Tidak hanya satu lilitan, Sugiatik diduga tewas karena kehabisan napas akibat tiga lilitan tali tampar. Tragisnya, saat Istriyono
menghabisi nyawa istrinya itu disaksikan anaknya. Mengetahui hal itu, dia pun membuat skenario sandiwara. Dia memeluk korban dan menangis. Istriyono pun segera minta tolong kepada warga.
Kepada warga yang datang menolong, Sutriyono bilang istrinya itu meninggal dunia karena gantung diri. Berdasar reka ulang itu diperoleh gambaran bahwa kematian Sugiatik sudah direncanakan Istriyono. (nic/c1/aif)
Tahun Ini Pemkab Gelar 40 Festival n JALAN... Sambungan dari Hal 25
Sedangkan dari arah selatan (depan kantor Kecamatan Banyuwangi), tersebut berjalan diiringi tari rodat. Tarian bernuansa Islam itu disajikan ratusan penari yang mengenakan kostum aneka warna. Setelah sekitar 20 menit berjalan, kedua rombongan kirab ancak dan jodang tersebut sampai di depan kantor pemkab dalam waktu bersamaan. Setelah bertemu di depan kantor pusat pemerintahan di Bumi Blambangan, kedua kelompok penari rodat itu bergabung menjadi satu. Lantas, mereka menari bersama di hadapan para pejabat, ketua, dan pengurus Dewan Kesenian Blambangan (DKB), serta masyarakat umum yang tumpek-blek di depan kantor pemkab. Even bertajuk Festival Endhog
Maulid tersebut digelar Pemkab Banyuwangi dalam rangka mem peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 Hijriah. Selain diisi arak-arakan ancak dan jodang, kegiatan tersebut juga diisi pembacaan Barzanji dan ceramah agama oleh KH. Mahrus Ali. Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Wiyono, yang mewakili Penjabat (Pj) Bupati Zarkasi mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad diharapkan bukan sekadar rutinitas belaka. Lebih dari itu, umat muslim diharapkan mampu menyerap dan mengamalkan keteladanan Rasulullah Muhammad SAW. “Momentum Maulid Nabi hendaknya dijadikan sarana introspeksi diri. Sudahkah kita mengikuti keteladanan Rasulullah Muhammad SAW?” ujarnya. Wiyono menambahkan, ke-
giatan yang diprakarsai 28 kepala kelurahan se-Banyuwangi kemarin itu merupakan salah satu rangkaian Banyuwangi Festival 2016. Menurut dia, kualitas dan item kegiatan dalam rangkaian B-Fest 2016 tidak akan kalah dibandingkan ajang B-Fest 2015. “Jika tahun lalu rangkaian B-Fest terdiri atas 38 even, tahun ini akan ada sekitar 40 even,” kata mantan kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi tersebut. Sementara itu, usai penyampaian sambutan Pj bupati, rangkaian kegiatan dilanjutkan ceramah oleh KH. Mahrus Ali. Setelah mendengarkan ceramah, acara ditutup selamatan nasi ancak. Seluruh hadirin dipersilakan menyantap nasi pada ancak yang telah disiapkan pihak kelurahan dan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) se-Banyuwangi. (sgt/c1/aif)
Harus Tetap Menjaga Profesional n LEBIH... Sambungan dari Hal 25
”Sekarang jarang keluar rumah, lebih banyak momong cucu di rumah. Menyenangkan, karena lucu anak kecil itu,” kata perempuan kelahiran Bandung
13 Oktober 1956 itu. Ibu tiga anak dan dua cucu itu berharap kepada seluruh dokter di Banyuwangi agar tetap menjaga profesionalisme dalam bekerja. Ketua IDI Banyuwangi sejak 2013 itu juga berharap agar para dokter lebih mengayomi masyarakat
yang membutuhkan. Terlebih, dengan adanya program BPJS yang saat ini sudah berjalan, para dokter harus lebih baik dalam melayani pasien. ”Harus tetap profesional,” pungkas dokter yang tinggal di Kecamatan Muncar itu. (tfs/c1/aif)
ISTIMEWA
KUNJUNGAN KERJA: (dari kiri) Menteri BUMN, Rini Soemarno; CEO WSY, Aryanto Purwadi; Dirut PTPN 12, Irwan Basri; saat teken PKS KUR antara BNI dan PTPN 12.
Potensi Penyaluran KUR masih Terbuka n BNI... Sambungan dari Hal 29
Khusus Jawa Timur yang dikelola Kantor BNI Wilayah Surabaya, penyaluran KUR pada 2015 mencapai Rp 476,5 miliar. Itu didistribusikan kepada 2.022 debitur, baik debitur KUR mikro, KUR retail, dan KUR TKI. Pada penyerahan simbolis di Banyuwangi yang dilakukan di depan Menteri BUMN, ada sebelas debitur KUR yang mendapatkan pinjaman baru, yaitu lima debitur asal Banyuwangi dengan nilai KUR senilai Rp 840 juta, lima debitur asal Jember dengan nilai KUR sebesar Rp 550 juta, dan satu
debitur dari Probolinggo senilai Rp 300 juta yang diserahkan secara simbolis oleh Pemimpin Cabang BNI Banyuwangi, Efrizal. Penyaluran KUR di Jawa Timur cenderung mengalir ke sektorsektor yang menyerap tenaga kerja atau sektor produktif, yaitu industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan. Potensi penyaluran KUR di Jawa Timur masih terbuka. Salah satunya adalah para petani tebu yang berada di bawah binaan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN). Penyaluran KUR BNI tidak hanya tumbuh dari sisi nominal kreditnya, tapi juga mengalami peningkatan kualitas kredit yang ditandai dengan
menurunnya non-performing loan (NPL). BNI optimistis penyaluran KUR pada tahun 2016 akan semakin baik berkat bunga yang lebih rendah dan kondisi perekonomian yang akan membaik. Efrizal menambahkan, saat ini BNI Banyuwangi memiliki enam outlet, yaitu satu kantor cabang utama dengan lima kantor cabang pembantu di Genteng, Muncar, Jl. Banterang, Rogojampi, dan Jajag. Rencananya pada 2016 akan membuka satu outlet Kantor Kas Ketapang. “Selain itu, BNI Banyuwangi juga memiliki 64 ATM yang terdiri atas ATM tunai, nontunai, dan setoran,” pungkasnya. (cin/c1/afi)
PEMERINTAHAN RADAR BANYUWANGI
36
Jawa Pos Rabu 20 Januari 2016
ICHSAN/RaBa
OVERLOAD: Tempat pembuangan akhir (TPA) Sampah Bulusan, Kecamatan Kalipuro seluas 1,5 hektare sudah overload, saat ini tinggi tumpukan sampah sudah mencapai 10 meter dari permukaan tanah.
TPA Bulusan Ditambah 2 Ha Untuk Atasi Overload Tempat Pembuangan Sampah BANYUWANGI- Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) mengusulkan tambahan lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, seluas dua hektare. Pengajuan tambahan lahan TPA Bulusan itu dilakukan karena lokasi alternatif lain selalu ditolak warga. Kepala DKP Arief Setiawan mengungkapkan, anggaran pembebasan lahan tambahan TPA Bulusan itu sudah masuk APBD 2016. Hanya
saja, Artief mengaku tidak mengetahui berapa anggaran pengadaan lahan yang disiapkan pemerintah. “DKP hanya mengusulkan penambahan lahan. Anggaran pembebasan disiapkan oleh Bagian Perlengkapan,” ungkap Arief. Arief menyebutkan, rencana pengembangan TPA Bulusan itu akan dilakukan ke arah timur. Warga yang tinggal di timur TPA secara sukarela mengajukan diri kepada DKP siap membebaskan lahan kepada pemerintah daerah. “Jadi bukan DKP yang meminta warga, tapi warga yang berinisiatif membebaskan lahannya,” ujar Arief.
Sebenarnya, lanjut Arief, warga yang tinggal di sisi barat TPA juga bersedia lahannya dibebaskan. Hanya saja, sementara ini pembebasan difokuskan pada lahan di sisi timur TPA. Lahan warga di sisi barat, kata Arief, akan menjadi prioritas setelah lahan sisi timur berhasil dibebaskan. Dalam membebaskan lahan itu, Pemkab Banyuwangi tidak melakukan sendiri melainkan dilakukan Badan Pertanahan Nasional (BPN) bersama Pemprov Jatim. “Pemkab Banyuwangi hanya menyediakan anggaran pembebasan,” kata mantan kabag humas itu. Arief berharap pengadaan lahan tambahan
PDCI lebih efektif daripada akselerasi. Yang membuat PDCI lebih sesuai, siswa tidak ditekan seperti kelas akselerasi karena mereka mengikuti waktu ujian dan pembelajaran yang sama dengan kelas reguler. Kemudian, ada tes IQ yang memastikan bahwa siswa tersebut benar-benar masuk kategori cerdas istimewa. Jika dalam kelas akselerasi siswa diberi materi yang telah dipadatkan dan harus menyesuaikan materi tersebut, maka di kelas PDCI siswa bisa mempelajari materi sesuai kemampuan mereka. “Untuk angkatan 2015/2016 semua sudah menggunakan sistem kredit semester (SKS). Yang reguler umumnya menyelesaikan 24 SKS dalam satu semester, sedangkan yang PDCI 38 SKS. Jadi, PDCI tetap memperoleh materi yang sama dengan kelas reguler. Hanya saja, ada sebagian materi dari semester selanjutnya yang mereka pelajari,” jelas Maksun. Sistem ujian kelas PDCI seba-
tidak bisa menampung pembuangan sampah. Operasional TPA Bulusan saat ini dipaksakan karena tidak ada TPA lain. “Mestinya TPA Bulusan sudah menjadi zona nonaktif sampah. Tetapi, sampai sekarang masih tetap operasional,” katanya. Untuk tetap mengoperasikan TPA Bulusan itu, banyak cara yang dilakukan DKP. Salah satu cara adalah membuang tumpukan sampah lama ke lokasi lain agar bisa menampung sampah baru. “Jika pembebasan bisa direalisasikan tahun ini, maka luas TPA Bulusan akan bertambah jadi 3,5 hektare dari semula hanya 1,5 hektare,” tambah Arief. (c1/afi)
Anggaran ADD Cair Februari
Kelas PDCI Lebih Efektif daripada Akselerasi BANYUWANGI - Berdasar Permendikbud 64/2014 sejak tahun ajaran 2015/2016 kelas akselerasi mulai dihapus dan diganti kelas pendalaman minat. Di bawah Kementerian Agama Banyuwangi, ada dua sekolah, yaitu MTSN 1 Banyuwangi dan MTSN Srono, yang masih menerapkan kelas akselerasi pada tahun ini. Kedua sekolah itu juga membuka kelas Peserta Didik Cerdas Istimewa (PDCI). Setelah satu semester berjalan, hilangnya kelas akselerasi yang sempat disesalkan banyak pihak diganti kelas PDCI. Wakasek Kurikulum MTSN Banyuwangi, Mohamad Makmun, menjelaskan kelas akselerasi di sekolahnya sudah tinggal generasi terakhir yang akan lulus pada April tahun ini. Sejak awal tahun ajaran 2015/2016, Makmun, mengatakan berdasar Permendikbud sekolahnya sudah tidak lagi membuka kelas akselerasi, dan diganti kelas PDCI. Setelah berjalan satu semester,
itu terealisasi tahun ini. Kemungkinan besar proses perluasan lahan akan lebih mudah karena warga sudah bersedia lahannya dibebaskan. Arief menyebutkan, rencana pembangunan TPA baru sudah direncanakan empat tahun lalu. Hanya saja, rencana itu tidak bisa direalisasikan karena lahan TPA yang dipilih Pemkab Banyuwangi selalu ditolak waraga sekitar. “Kita sudah menganggarkan empat kali APBD, tapi gagal terserap,” jelasnya. Pembangunan TPA baru, kata Arief, merupakan kebutuhan mendesak Pemkab Banyuwangi. Sebab, TPA Bulusan sudah overload
FREDY RIZKI/RaBa
CERDAS ISTIMEWA: Siswa semester 2 kelas Peserta Didik Cerdas Istimewa (PDCI) MTSN 1 Banyuwangi saat melakukan proses pembelajaran kemarin (18/1).
gian sama dengan kelas reguler. Hanya saja ada tambahan materi dari semester dua yang dikerjakan pada ujian akhir semester pertama. Sebab, ada sebagian materi semester dua yang dipelajari siswa PDCI. Maksun menambahkan, untuk me-refresh siswa kelas PDCI, dalam sekali waktu sekolah mengadakan studi lapangan. Jadi, siswa PDCI dapat belajar di luar kelas. Maksun menambahkan, merekrut siswa kelas PDCI memang lebih susah. Kriteria minimal siswa PDCI harus memiliki IQ 130. “Agak sulit memang merekrut siswa cerdas istimewa. Kita sediakan kuota 20 siswa
tapi hanya terisi 17 siswa. Tapi dengan sistem ini kita tetap bisa mengejar kelulusan siswa dalam waktu dua tahun, sama seperti kelas akselerasi,” terangnya. Sementara itu, Plt Kepala MTSN 1 Banyuwangi, Faiz Abadi, menambahkan dengan sistem kelas PDCI dia berharap dapat melayani siswa sesuai kemampuan mereka. Berdasar Permendikbud 64/2014, kelas pendalaman minat harus memberikan beban belajar sesuai kemampuan siswa. “Kita mengedepankan IQ tapi tetap mengimbangi ESQ. Buktinya, para siswa PDCI ini sering tiba lebih pagi untuk salat Duha berjamaah di musala,” kata Faiz. (fre/c1/aif)
BANYUWANGI - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPM-PD) minta pemerintah desa segera merampungkan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)2016. Sebab, APBDes menjadi salah satu syarat pokok pencairan anggaran alokasi dana desa (ADD) dan bantuan Dana Desa (DD) dari APBN. Kepala BPM-PD Suyanto Waspo Tondo W. menyebutkan, ada tiga syarat pokok yang wajib dipenuhi pemerintah desa untuk mencairkan ADD dan DD. Selain APBDes, pemerintah desa harus melampirkan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2016 dan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) pelaksanaan ADD dan DD tahun 2015. “Tanpa dokumen itu, ADD dan DD tidak bisa dicairkan,” kata Suyanto. Suyanto menyebutkan, jika desa sudah merampungkan syarat pencairan, maka ADD akan cair mulai Februari. Desa yang lebih cepat menyelesaikan syarat pencairan, maka ADD akan lebih cepat cair. “Saat ini kita sedang menyelesaikan pe-
Saat ini kita sedang menyelesaikan penyusunan RKASKPD. Insyaallah Februari sudah rampung,” Suyanto Waspo Tondo W Kepala BPM-PD
nyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Perangkat Daerah (RKA-SKPD). Insyaallah Februari sudah rampung,” ujar pria yang akrab disapa Yayan. Oleh karena itu, untuk dana ADD bisa dicairkan mulai bulan depan. Pencairan Dana Desa (DD) tahap pertama akan dimulai pada April. “Transfer anggaran DD tahap pertama ke kas daerah baru bulan April,” katanya. Perlu diketahui, Anggaran Bantuan Keuangan Desa (BKD) yang akan diterima desa tahun 2016 dipastikan naik signifikan
dibanding tahun lalu. Sebab, dua komponen anggaran BKD yang disediakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) naik drastis. Dua komponen BKD itu adalah bantuan Alokasi Dana Desa (ADD) dari APBD dan Bantuan Dana Desa (BDD) dari APBN. Jatah anggaran ADD dari APBD 2016 naik menjadi Rp 83 miliar lebih dari ADD tahun 2015 senilai Rp 69 miliar. Jatah BDD naik menjadi Rp 134 miliar lebih dari tahun sebelumnya Rp 59 miliar. Pada APBN 2016 jatah BDD yang diterima Banyuwangi melonjak 100 persen lebih. Jika digabung menjadi satu, anggaran ADD dari APBD dan BDD APBN yang menjadi komponen BKD mencapai Rp 217 miliar lebih. Tahun lalu jumlah total BKD dari APBD dan APBN hanya sekitar Rp 128 miliar. Tahun lalu jumlah minimal BKD yang diterima desa senilai Rp 619 juta dan paling besar Rp 794 juta. Tahun ini jumlah BKD yang akan diterima desa naik drastis di atas Rp 1 miliar. (c1/afi)
Menengok Pembahasan Raperda DPRD Banyuwangi
Raperda Ikon dan Perlindungan Budaya Dimerger Sisa sembilan rancangan peraturan daerah (raperda) Program Peraturan Daerah (Properda) 2015 menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi kalangan anggota DPRD. Dalam rangka menuntaskan tunggakan pengesahan produk hukum tertinggi daerah tersebut, dewan akan melakukan adendum Properda 2016 hari ini (20/1). SIGIT HARIYADI, Banyuwangi ADENDUM Properda 2016 dilakukan untuk memasukkan tujuh di antara sembilan sisa Properda 2015 yang belum dibahas hingga akhir tahun lalu. Tiga di antara tujuh raperda yang bakal dimasukkan dalam Properda 2016 usul anggota dewan, sedangkan empat yang lain merupakan raperda usul eksekutif. Dua raperda yang juga merupakan sisa
Properda 2015 bakal digabung dengan raperda lain. Salah satunya raperda ikon Banyuwangi. Raperda yang satu itu akan digabung dengan raperda perlindungan budaya dan masyarakat adat Banyuwangi. Ketua Badan Pembentuk Peratu ran Daerah (BPPD) DPRD Banyuwangi, Khusnan Abadi, mengatakan peng gabungan materi raperda ikon Banyuwangi itu dilakukan dengan pertimbangan muatan materi raperda tersebut sempit. “Ada usul dari Pak Punjul Ismuwardoyo yang juga merupakan unsur Dewan Kesenian Blambangan (DKB), karena muatan raperda ikon tersebut sempit, maka digabung dengan raperda perlindungan budaya dan masyarakat adat Banyuwangi,” ujarnya. Selain raperda ikon Banyuwangi, ada satu raperda sisa Properda 2015 yang juga akan digabung dengan raperda yang masuk Properda 2016. Namun, Khusnan mengaku tidak ingat judul raperda tersebut. Khusnan merinci tujuh raperda yang akan dimasukkan dalam adendum Pro-
perda 2016 meliputi raperda tentang Badan Koordinasi Antardesa (BKAD), raperda tentang tata kelola air, dan raperda pengelolaan wisata. Tiga raperda tersebut merupakan usul anggota DPRD. “Naskah akademik (NA) tiga raperda tersebut sudah siap,” kata politikus PKB tersebut. Raperda usul eksekutif yang akan dimasukkan pada adendum kali ini meliputi raperda tentang rencana detail tata ruang kecamatan (RDTRK) Wongsorejo, RDTR pelabuhan dan perkotaan Banyuwangi, rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), dan raperda tentang perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI). “Izin substansi dari gubernur terkait RDTR pelabuhan dan perkotaan Banyuwangi sudah turun,” tuturnya. Khusnan menambahkan, raperda tentang RPJMD Banyuwangi wajib dibahas. Sebab, RPJMD tersebut memuat program-program bupati dan wakil bupati periode 2016-2021. “Jadi, raperda RPJMD akan dibahas setelah pelantikan calon bupati dan wakil bupati terpilih hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015,” pungkasnya. (c1/afi)
DOK. RaBa
SINERGI: Pimpinan DPRD bersama eksekutif menandatangani berita acara pengesahan raperda dalam rapat paripurna tahun lalu.