Rujukan Informasi Terkini
SABTU 21 NOVEMBER TAHUN 2015
HALAMAN 33
Eceran Rp.5.750
Cabup Abdullah Azwar Anas Jadi Pembicara Tunggal Rateknas Kepala BPS di Batam
Efektifkan Pembangunan, Bakal Perkuat Basis Data BANYUWANGI - Akurasi data menjadi bekal bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan. Tanpa data yang tepat, pembangunan daerah tak akan berjalan optimal. Akurasi data penting agar pembangunan efisien dan efektif. Jika data simpang-siur, pasti pembangunan tak optimal, dan itu berarti tak efisien. “Padahal, pemerintah daerah dituntut efisien dan efektif dalam bergerak mengingat adanya keterbatasan anggaran dan SDM,” ujar calon bupati Abdullah Azwar Anas yang baru saja diundang menjadi pembicara tunggal dalam Rapat Teknis Nasional (Rateknas)
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten/Kota se-Indonesia pada Selasa (17/11) di Batam. Anas diundang lantaran selama menjabat dinilai berhasil memanfaatkan basis data BPS untuk kepentingan program pembangunan daerah. Anas mengatakan, dalam setiap perencanaan pembangunan, pemerintah daerah dihadapkan pada dua keterbatasan. Pertama, keterbatasan waktu. Sebab, masa jabatan kepala daerah hanya lima tahun. Kedua, keterbatasan sumber daya, baik anggaran maupun SDM. Dengan keterbatasan tersebut, jika
tak ditunjang data yang akurat, program pembangunan bisa bias dan tidak tepat sasaran. “Oleh karena itu, penting bagi daerah mempunyai dan mendapat pasokan data yang akurat guna menetapkan prioritas pembangunan. Sehingga, dengan segala keterbatasan waktu, anggaran, dan SDM, bisa tetap menghasilkan langkah cepat dengan multiplier effect yang luas,” beber Anas. Jika terpilih dalam pilkada mendatang, Anas berjanji akan memperkuat basis data, sehingga program pembangunan semakin terarah n
PERKUAT BASIS DATA: Abdullah Azwar Anas (kiri) saat menerima cenderamata dari BPS usai menjadi pembicara Rateknas Kepala BPS se-Indonesia di Batam Selasa lalu (17/11).
Baca Efektifkan...Hal 43
ISTIMEWA
SANTOSO FOR RABA
PUTARAN PERTAMA: Dua pasangan cabup, Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widytamoko (kiri) dan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo, dalam debat cabup di Gedung Wanita Paramitha Kencana, Banyuwangi, tadi malam.
Debat Putaran Pertama Cukup Seru Dahsyat Beber Keberhasilan, Su-Si Kritisi Pendidikan BANYUWANGI - Dua pasangan calon (paslon) peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 beradu visi-misi dan program kerja secara terbuka tadi malam (20/11). Pada debat putaran pertama yang difasilitasi
Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut, dua pasang kontestan me maparkan strategi dan komit men di bidang pen didikan, pengentasan ke misGI A L RI kinan, budaya, A H kesehatan, dan pertanian. Kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh pasangan Abdullah
18
Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) dan Sumantri SoedomoSigit Wahyu Widodo (Su-Si) untuk menarik dukungan masyarakat. Debat tersebut dipimpin dua panelis yang berasal dari kalangan akademisi, yakni Teguh Sumarno dan Mohammad Hasyim. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sekitar 200 orang hadir di lokasi debat, yakni Gedung Wanita Paramitha Kencana, Banyuwangi n
Adu Visi-Misi Dua Pasangan Calon Dahsyat Q 50 orang penuhi kuota pendukung Q Memaparkan keberhasilan menurunkan angka putus sekolah selama memimpin Banyuwangi 2010-2015 Q Penanggulangan kemiskinan harus fokus. Tidak boleh dikira-kira
Su-Si Q 50 orang penuhi kuota pendukung Q Kritisi pendidikan di Bumi Blambangan cenderung menjadi alat kekuasaan Q Memerangi kemiskinan karena di Banyuwangi masih banyak masyarakat miskin
Baca Debat...Hal 43 REZA FAIRUZ/RABA
LOMBA FOTO
Jembatan Baru Kramasan Sudah Nyambung WONGSOREJO - Proses pembangunan jembatan Kramasan di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Wongsorejo, hampir memasuki babak akhir. Saat ini proses pembangunan jembatan yang memang dikenal rawan kecelakaan itu memasuki tahap 94 persen. Ditargetkan, tanggal 31 Desember mendatang pengerjaan jembatan itu akan benar-benar selesai dan bisa difungsikan pada awal Januari tahun depan n Baca Jembatan...Hal 43 SIAP DICOR: Proyek pembangunan jembatan Kramasan, Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Wongsorejo, ditargetkan selesai 31 Desember 2015.
BENNY SISWANTO/RABA
IKUT PAMERAN: Foto-foto terbaik pilihan dewan juri mulai hari ini dipamerkan di Hardy’s Mall Banyuwangi.
100 Foto Terbaik Mejeng di Hardy’s BANYUWANGI - Seratus foto terbaik lomba foto Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi bekerja sama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi mulai dipamerkan hari ini. Sesuai rencana, pameran digelar di Hardy’s Mall yang beralamat di Jalan Basuki Rachmat, Banyuwangi n Baca 100 foto...Hal 43
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
Kerja Keras Ahmad Sulamto Mengembalikan Kejayaan Peternak Sapi Perah Tamansari
Pernah Bangkrut, Ngutang Bank, Kini Bangkit Lagi Trauma dengan kegagalan ternak sapi perah membuat peternak Desa Tamansari tidak tertarik melanjutkan usaha mereka. Padahal, sebelumnya mereka memiliki ekonomi yang makmur berkat usaha tersebut. Ahmad Sulamto bertekad memperbaiki keadaan dan membangkitkan kembali kejayaan ternak sapi perah di Tamansari. CHIN JULLIEN, Licin
http://www.radarbanyuwangi.co.id
HIGH QUALITY: Sulam (kanan) menunjukkan produksi susu di depan gedung cooling unit Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
HMI tuntut independensi KPU dan Panwaslih Perlu ditegur biar jalannya tidak melenceng! Cak Untung ajak anggota polisi bertobat Bisa jadi sudah terlalu banyak dosadosanya...
CHIN JULLIEN/RABA
TIGA tahun lalu Desa Taman Sari, Kecamatan Licin, pernah menjadi sentra susu sapi perah yang mem-
produksi ribuan liter susu per hari. Sayang, kondisi tersebut hanya bertahan dua tahun. Padahal, bisnis
tersebut sebenarnya sangat menjanjikan bagi masyarakat setempat n Baca Pernah...Hal 43 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
radar sport Kapolres Borong Seribu Tiket RADAR Banyuwangi
34
Jawa Pos
BANYUWANGI - Perhatian Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, terhadap dunia sepak bola ternyata luar biasa. Betapa tidak, dia turun langsung ke lapangan untuk menyaksikan latihan perdana Persewangi di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Kamis (19/11) lalu. Kehadiran orang nomor satu di korp Bhayangkara Banyuwangi itu memberikan suntikan semangat bagi para pemain. The Lasblang, julukan Persewangi, pun diharapkan bisa tampil maksimal saat
menghadapi Persebaya pada 29 November mendatang. Pertandingan yang memperebutkan Trofi Kapolres Banyuwangi itu dianggap menjadi titik awal kebangkitan sepak bola di Kota Gandrung. Kapolres Bastoni sangat berharap besar ajang tersebut berjalan lancar dan sukses. Selain memberikan motivasi terhadap pemain, Kapolres Bastoni juga berinisiatif memborong tiket pertandingan. Tiket tersebut akan disebar kepada keluarga
anggota Polres Banyuwangi. ‘’Saya beli seribu tiket untuk keluarga anggota,” ungkap Bastoni kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dia menyebut, jumlah itu sesuai data anggota Polres Banyuwangi yang mencapai seribu personel. Harapannya, tiket itu diberikan kepada keluarga anggota masing-masing. ‘’Biar keluarga anggota bisa nonton,” terangnya. Kapolres Bastoni memberikan pertimbangan keluarga anggota Polres Banyu-
Sabtu 21 November 2015
wangi itu ditempatkan di satu tribun. Mereka akan menggunakan atribut Polri agar tampak kompak. ‘’Nanti mereka akan memberikan dukungan kepada tim yang bertanding,” tukasnya. Sesuai agenda, Kapolres Bastoni akan membuka langsung pertandingan dua kesebelasan itu. Tidak menutup kemungkinan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, akan hadir dalam pertandingan Merah-Hitam versus Bajul Ijo yang dimulai pukul 15.00 itu. (ton/c1/als)
ALI NURFATONI/RaBa
LATIHAN PERDANA: Striker Persewangi, Ikrom Syafi’i (kiri), berebut bola dengan Nur Cahyo di Stadion Diponegoro kemarin.
Kerangka Tim mulai Terbentuk BANYUWANGI - Persewangi telah siap menghadapi Persebaya 29 November mendatang. Hingga kemarin (20/11) para pemain masih melakukan latihan di Stadion Diponegoro, Banyuwangi. Mereka yang berlatih itu merupakan pemain panggilan. Semua pemain yang dipanggil menyatakan siap mengikuti latihan. Pemain yang dipanggil itu merupakan pemain pilihan. Namun, tidak semua pemain yang mengikuti latihan tersebut terjaring. Mereka akan dikurangi sesuai kebutuhan tim. Pengamatan di lapangan pada latihan kedua kemarin, tim pelatih telah memiliki kerangka tim untuk menghadapi Green Force, julukan Persewangi. Nama-nama yang masuk kerangka tim itu akan diputuskan hari ini (21/11). Pernyataan itu diungkapkan pelatih Persewangi, Ribut San-
toso, kemarin. Dia menjelaskan, kerangka tim telah terbentuk. ‘’Pasti ada yang kita coret,” terangnya usai memimpin latihan kemarin. Karena kerangka tim sudah terbentuk, maka pemain akan dikumpulkan untuk mengikuti training center (TC). Sedianya, mereka akan menggunakan Wisma PDAM Banyuwangi sebagai mes khusus menghadapi Persebaya. ‘’Minggu malam anak-anak kumpul di mes dan Senin sudah ready TC,” tukasnya. Sesuai petunjuk manajemen, para pemain itu akan melakukan perjanjian kerja sama dengan manajemen. Tentu saja, kedua belah pihak memiliki kewajiban dan hak yang harus dipatuhi bersama. ‘’Tim ini profesional. Kita harus jalankan dengan profesional,” tegas Asisten Manajer Persewangi, Ardiansyah. (ton/c1/als)
Agenda kota
Paguyuban Tionghoa Lomba Lagu Oseng Menyambut Hari Jadi Banyuwangi ke-244, Paguyuban Tionghoa se-Kabupaten Banyuwangi menggelar lomba karaoke lagu daerah Banyuwangi. Untuk usia 40 tahun ke atas pa/ pi. Digelar Minggu (13/12) pukul 13.00 di Café VW/Fafan. Jl Raya Jember KM.7 Dadapan-Kabat. Pendaftaran Rp 100 ribu. Pendaftaran Eddy 085102631173; Akong 082140262676. (*)
AKBAR KONSTRUKSI
BANYUWANGI
N
KA AHLI MENGERJA
BAJA BERAT
Antara Lain :
DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Toyota Yaris
Honda Brio
Isuzu Panther
DIJUAL Toyota Yaris/all new Avanza tahun 2010 pth/htm PMK hrg 139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Honda Mobilio/Brio satya tahun 2014 pth PMK hrg 167/117 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Daihatsu Terios
Truck Fuso
DIJUAL Terios/All New Xenia tahun 013 htm PMK hrg 139/119 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Truck Fuso tahun 81/82/83/84/85 hrg 75/77,5/80/82,5/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Marketing
STNK Hlg STNK P 6653 YJ an Hairul Anwar, Perum Villa Bukit Mas II/18 RT. 2/2, Giri
Staff / Karyawan
Hlg STNK P 6428 ZA an Moh. Sholeh Thoyyib, Jl. Bunyu No. 46 RT. 3/1, Lateng
Dibutuhkan Staff Untuk Posisi Cook L/P, SMA/Sdrjt, Pengalaman Min 2 Th, Bawa/Kirim Lamaran Ke Ijen Resort and Villas Ds. RanduagungLicin-Banyuwangi H: 081558104576
Hlg STNK P 4183 XM an Suminah, Dsn. Krajan RT. 01/01, Ds. Glagah, Kec. Glagah Hlg STNK P 5139 X an Amalia Salisa, Jl. Cendrawasih No. 110, Kel. Pakis Guren Hlg STNK P 2411 YL an Nur Aminah, Dsn. Krajan RT. 1/6, Ds. Pakistaji, Kabat
Staff / Karyawan Bth Mdsk u/cab PT. Mandiri CH Bwi, P/W Max.28 Th. Pnddkn Min SMU/K-Srjana u/ pss:Spv 5,Konsultan 5, Recept 3, CS2, Adm 5, Gdng 10,QC 6, OB 4.Siap Training 3 Bln Gj UMK-3 Jt. Lmrn Lsng Ke Bag. HRD Jl. Hos Cokroaminoto No.81(Dpan SMA 1 Giri) Plng Lmbt 26 Nov 2015 Jam 10.00-14.00 wib
Hlg STNK L 1360 VH an Teguh Prasetio, Simo Gunung Barat Tol 2-A/18, Surabaya
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
Dijual/Dikontrakkan Ruko The Lagoon Jl. Yos Sudarso Blok 7/8 B.wangi Hub: Drs. Heldiansyah Nawawi 0811348054
!
Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Honda CRV
Dijual New CRV tahun 013 hitam hrg 310 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 08214219411
Mitsubishi Pajero
Rumah atau Mobil Anda Belum Laku? Pasang Saja
IKLAN JITU
0333 412224
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Dijual Honda CRV silver matic 2000cc tahun 2005, super istimewa. Hubungi 0811351093
DIJUAL Mts Pajero Exeed tahun 2010 htm PMK hrg 269 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
radarbwi@gmail.com
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Honda CRV
BPKB
BANYUWANGI Ruko The Lagoon
Dijual Touring th 011 hitam hrg 165 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 08123453975
Hlg BPKB P2411 YL an Nur Aminah, Dsn. Krajan RT. 1/6, Ds. Pakistaji, Kabat
Mau pasang lowongan? Hubungi HP: 08123353502
PURWOHARJO - BANYUWANGI
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
BANYUWANGI
Dbthkn Mrktng Properti Lam Jl. Yos Sudarso 99 Bwi/permatabanyuwangi_99@yahoo.co.id
081 234 555 255
VITOP JAYA
BANYUWANGI
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
sabtu 21 November
Halaman 35
TAHUN 2015
NUR HARIRI/JPRS
NUR HARIRI/JPRS
DIPERIKSA: Sukirman (kanan) korban penganiayaan dan seorang saksi memberikan keterangan di hadapan penyidik Polres Situbondo, kemarin (20/11).
KOOPERATIF: Firman (kiri) pelaku penganiayaan didampingi pengacaranya, Zainuri Gazali sebelum ditahan polisi, di Polres Situbondo, kemarin (20/11).
Polisi Tahan Penganiaya Sukirman Firman Sebut Pemukulan Tidak di Ponpes Wali Sanga SITUBONDO – Polres Situbondo membuktikan diri jika akan mengambil langkah tegas terhadap pelaku pemu
kulan terhadap Sukirman. Kemarin (20/11), lembaga penegakan hukum yang berkantor di Jalan Ahmad Yani tersebut menahan Firman, warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota, yang masih tetangga Sukirman. Penahanan terhadap Firman dilakukan polisi setelah melakukan serangkaian pemeriksaan kepada Sukirman dan Firman. Selain itu penahanan juga
dilakukan berdasar keterangan saksi serta hasil visum yang sebelumnya dimintakan ke rumah sakit. Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Riyanto menjelaskan, Firman cukup kooperatif karena sebelumnya menyerahkan diri kepada polisi. “Terlapor kemarin menyerahkan diri dan hari ini terlapor ditetapkan tersangka. Kemudian setelah dilakukan gelar
tersangka langsung ditahan berdasar beberapa bukti,” tegasnya. Disinggung apakah selain Firman ada pelaku lain atau tidak, Kasatreskrim masih belum bisa memastikan. “Dari hasil penyidikan, pemukulan hanya diakui oleh satu orang saja. Apakah ada keterlibatan orang lain masih belum (terungkap hingga kini),” pungkasnya n Baca Polisi...Hal 36
apa pole
Tak Terima Gambar Kiai Kholil Dirobek SEMENTARA itu, kronologi pemukulan versi Firman ini lebih jauh dijelaskan Ketua Tim Kuasa Hukum Firman, Zainuri Gazali. “Waktu datang, saya sampaikan ke Firman ja ngan ditutup-tutupi, karena
orang berani berbuat harus bertanggungjawab. Kalau me muk ul akui memukul, tapi jangan mengakui yang tidak dilakukan,” katanya memulai pembicaraan n Baca Tak Terima...Hal 36
Pastikan Tutup Lokasi Mesum Jalan Tembus PANARUKAN - Perbuatan mesum di kalangan pemuda dan pelajar, menjadi perhatian serius Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Situ bondo. Kawasan yang dijadikan lokasi mesum di perbukitan Jalan Raya Tembus, Desa Sumber kolak, Kecamatan Panarukan,
dipastikan akan langsung ditutup oleh aparat penegak perda tersebut. Bersama belasan anggotanya, Kepala Sat pol PP, Agung Win toro, kemarin (20/11) langsung mendatangi lokasi yang dijadi kan tempat mesum tersebut n Baca Pastikan...Hal 36
HABIBUL ADNAN/JPRS
MENYULUT MASALAH: Inilah pintu kios milik H. Hamim yang dicoret menggunakan cat semprot.
Kesal Kios Dicoret Nama Paslon PANJI – Pintu kios milik H.Hamim, warga Desa Mimbaan, Kecamatan Panji dicoret menggunakan cat semprot dengan nama salah satu pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati. Hal ini dipermasalahkan oleh sang pemilik kios. Hamim menerangkan, dirinya sangat menyayang kan perbuatan tersebut. Sebab, dengan tindakan itu bisa menyulut konflik di tengah-tengah masyarakat. ”Jelas saya sangat menyayangkan perbuatan mereka ini,” terangnya, ketika ditemui di rumahnya. Dia mengaku kiosnya bertuliskan nama salah satu paslon sekitar dua hari yang lalu. Akan tetapi Hamim mengaku tidak tahu siapa pelakunya n Baca Kesal...Hal 36
NUR HARIRI/JPRS
MELAPOR: Abu Zairi memberikan keterangan kepada penyidik di Polres Situbondo.
Ingin Anak Jadi TNI, Tertipu Rp 120 Juta SITUBONDO - Penipuan ber modus rekrutmen anggota TNI AD kembali terjadi di Situbondo. Korbannya adalah Abu Zairi, 52, warga Kampung Wirakrama, Desa/Kecamatan Arjasa. Dalam laporannya kemarin (20/11), pria yang ingin anaknya jadi anggota TNI AD tertipu hingga mencapai Rp 120 juta. Pelaku yang diduga menipu Abu Zairi berinisial AG, 55, warga Ma
lang. Pelaku menjalankan aksinya dengan sejumlah orang lainnya. Sebelum dilaporkan, pelaku ini sempat akan menyelesaikan se cara kekeluargaan. Sayang, AG hanya janji-janji dan uang yang sudah disetor kepada pelaku tidak dikembalikan. Kasus penipuan ini terjadi be berapa bulan yang lalu. Pada saat itu Abu Zairi ingin anaknya men jadi perwira di TNI AD. Abu Zairi
mendaftarkan putranya di Akademi Militer (Akmil). Nah, sebelum anak korban dinyatakan lolos atau tidak, AG menghubungi Abu Zairi. Pelaku mengiming-imingi bahwa dirinya bisa meloloskan anak Abu Zairi. Mendapat tawaran yang demi kian, Abu Zairi kontan tergiur. AG kemudian meminta Abu Zairi untuk bertemu di bandara Juanda Surabaya n Baca Ingin...Hal 36
Perjalanan Hidup Pencipta dan Pelestari Tari Remo Trisnawati (1)
Tak Lulus SD, Sejak Bocah Ikut Ibu Ngamen di Jalanan Sejak kecil Trisnawati biasa hidup menjadi pengamen. Tarian yang dimainkan selama mengamen merupakan karyanya sendiri dan ciptaan ibunya. Kini tariannya diakui dunia. NUR HARIRI, Panji. Trisnawati duduk santai di halaman rumahnya sambil ngerumpi dengan sejumlah tetangganya. Sehari-harinya, wanita pencipta tari itu sama seperti ibu-ibu rumah tangga pada umumnya. Sesekali dirinya tertawa mendengar cerita orang yang duduk di sampingnya. Trisnawati cukup heran me lih at kedatangan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, ke rumahnya yang terletak di
Kelurahan Mimbaan, Keca matan Panji. Wanita berusia 53 tahun ini bahkan mengira jika yang datang ada pemuda yang ingin bertanya tentang tarian yang diciptakannya. “Tahu dari mana rumah saya di sini, apa mau belajar tari. Ayo masuk ke rumah. Duduk dulu sebentar,” katanya, seraya pamit kepada tetangganya dan masuk ke dalam rumah yang baru dikontraknya sekitar setahun yang lalu. Sambil menawarkan hidangan, kue dan minuman, Trisnawati langsung menjelaskan beberapa tarian yang diciptakannya. Se belum tariannya dikenal oleh dunia, kisah hidupnya cukup menyedihkan. Ibunya asli Ba nyuwangi. Sedangkan dirinya lahir di Situbondo dan besar di jalan-jalan karena dibawa ibunya mengamen n Baca Tak Lulus...Hal 36
NUR HARIRI/JPRS
ASLI SITUBONDO - Trisnawati memperagakan salah satu gerakan Tari Remo Trisnawati, di rumah kontrakannya di Kelurahan Mimbaan.
NUR HARIRI/JPRS
TEDUH: Kasat Pol PP, Agung Wintoro bersama anggotanya melakukan cek lokasi yang dijadikan tempat mesum di sekitar jalan tembus, Desa Sumberkolak, kemarin (20/11).
RA D AR s i t u b o nd o
afriCa Van java Sukirman Mengaku Dipukul di Pesantren 36
Jawa Pos
n polisi...
Sambungan dari Hal 35
Pengamatan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, seharian kemarin polisi tampaknya me lakukan pemeriksaan secara
marathon. Tak hanya kepada Sukirman, terduga pelaku pen ga niayaan juga dimintai keterangannya. Di hadapan penyidik, Sukir man mengaku bahwa dirinya dikeroyok oleh dua orang
lebih. Sebelumnya, Sukirman dijemput oleh empat orang dari pos kamling setelah dituduh melakukan perobekan stiker pasangan calon bupati dan wakil bupati. Bahkan, yang menarik, salah satu dari empat orang
yang menjemputnya menurut Sukirman mengaku sebagai seorang wartawan. “Orang yang menjemput saya ada yang mengaku sebagai wartawan, tapi saya tidak tahu dia siapa, wartawan apa? Ciri-
Korban Tak Pernah Bertemu Kiai Kholil n tak terima...
Sambungan dari Hal 35
Mantan anggota DPRD Jatim ini meneruskan, terjadinya pemukulan yang dilakukan Firman kepada Sukirman, ka rena Sukirman diduga kuat melakukan perobekan gambar pasangan calon bupati dan wakil bupati dan gambar kiai. “Beberapa malam itu, pelaku pengrusakan sudah diintai. Setiap gambar dipasang selalui hilang. Ada indikasi orang itu yang melakukan, karena tidak ada bukti, Firman menegur Su kirman,” imbuh pria asal Desa/ Kecamatan Jangkar ini. Nah, pada waktu itu, Sukir man menurut Zainuri Gazali tertangkap tangan memegang gambar paslon dan merobeknya. Di situ, sempat terjadi adu mu lut sampai Firman mengaku gambar yang dirobek untuk ditunjukkan kepada orang tuanya. “Korban mengaku mengambil dan tidak mau me
rusaknya. Tetapi gambar itu diambil untuk contoh ibunya (Sukirman) di rumah,” jelasnya. Setelah itu, keduanya berpisah. Sekitar satu jam kemudian, Firm an mendatangi rumah Sukirman dan bertemu istrinya. Istrinya menyebut suaminya biasa ada di pos kamling. Begitu Firman menemui Sukirman di pos, Sukirman disebut-sebut tidak mengakui perbuatan perobekan stiker. Dari situ, Firman serta dua orang teman nya mengajak Sukirman untuk meminta maaf kepada kiai. Tanpa disuruh dan tidak di ket ah ui Kiai Kholil, Firm an berinisiatif untuk menghadap kan Sukirman kepada kiai Kholil. Sukirman selanjutnya dibonceng menuju Ponpes Wali Songo, untuk meminta maaf kepada kiai. “Ini tidak ada hubungannya dengan kiai (Kholil). Sampai sekarang ini kiai tidak tahu Sukirman itu seperti apa, karena malam itu tidak bertemu dengan
kiai,” kata Zainuri. Zainuri menjelaskan, dalam pemeriksaan di lapangan, Firman mengaku memukul berkali-kali karena kesal dengan Sukirman. Kekesalan itu karena dirinya tidak terima melihat gambar kiai yang dicintainya dirobek Sukirman. “Siapa saja yang memukul, hanya Firman,” paparnya. Mengenai lokasi pemukulan, Zainuri kembali menegaskan lokasinya tidak di Ponpes Wali Sanga. Akan tetapi, Firman memukul Sukirman di sebuah bendung (pintu air irigasi), yang lokasinya jauh dari pondok pesantren. “Pemukulan benar dilakukan, tapi lokasinya tidak di pondok dan tidak ada kaitan dengan pondok,” katanya. Disinggung mengenai upaya selaku kuasa hukum Firman, Zainuri mengaku dirinya akan melakukan upaya maksimal. Tujuannya, sanksi hukum yang diterima Firman agar sesuai
dengan kesalahannya. “Jangan kemudian orang mencubit dan memukul dihukum satu tahun misalnya. Saya tegaskan Firman ini bukan santri dan bukan pengurus pesantren. Tapi Firman warga biasa yang sering menghadiri pengajian Kiai (Kholil) dimana-mana. Dia selalu mendeklarasikan sangat mencintai sosok kiai,” urai Zainuri yang dududk di samping Firman. Zainuri menambahkan, ti dak ada pemukulan atau peng aniayaan di dalam Ponpes Wali Sanga. Sebab, pada dini hari itu hanya beberapa menit menunggu kiai dan tidak bertemu dengan kiai. “Jika ada pengakuan (Sukir man) dipukuli di pondok, itu sama sekali tidak ada. Pe mukulan itu diakui oleh Fir man saat di jalan. Kenapa (Su kirman) dibawa ke pondok, ini inisiatif murni Firman dan tidak ada kaitannya dengan kiai,” pungkasnya. (rri/pri)
cirinya kurus tinggi, itu saja. Saya hanya tahu kepada Firman,” kata Sukirman didampingi dua pengacaranya, yaitu Yudistira dan Ilham. Dini hari itu, Sukirman ke mudian dibawa ke arah timur. Dirinya dibawa masuk ke areal Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Sanga, Kelurahan Mim baan, Kecamatan Panji. Dia di masukkan ke salah satu ruangan yang menurutnya berlokasi di belakang sebuah koperasi. Dalam ruang itu, Sukirman mengaku dipukul sambil dipak sa agar dirinya mengaku sebagai pelaku perobekan. Akibat pe mukulan, Sukirman terluka di beberapa bagian tubuhnya hingga berdarah. “Baju saya yang penuh darah diganti.
Ganti bajunya di kamar mandi. Setelah subuh (sekitar pukul 04.30) saya dijemput oleh tiga orang, kemudian dibawa ke panwas,” terang Sukirman. Dikonfirmasi secara terpisah, pelaku pemukulan Firman yang didampingi pengacaranya, Zainuri Gazali, tidak mengelak jika dirinya memukul Sukir man. Namun pemukulan itu diakuinya sebagai inisiatif pribadi dan tidak dilakukan di dalam Pondok Pesantren Wali Sanga. “Saya memukul dia berkalikali. Saya akui semuanya kepada penyidik. Tapi saya memukulnya dibendung (pintu air irigasi), bukan di Pondok Pesantren Wali Sanga seperti yang ramai di bicarakan orang,” tegas Firman,
Sabtu 21 November 2015
kemarin (20/11). Firman menambahkan, diri nya nekat memukuli Sukirman karena telah merusak dan merobek gambar KHR Moch. Kholil As’ad, pengasuh Ponpes Wali Sanga. “Sudah dua bulan saya meng awasinya. Setiap gambar yang dipasang selalu hilang. Waktu itu saya pergoki sendiri saat Su kirman mengambil gambar itu. Makanya saya bawa dia agar meminta maaf kepada kiai. Jujur saya menangis melihat gambar kiai dirobek. Tapi se mua ini inisiatif saya sendiri. Tidak disuruh kiai, bahkan kiai tidak tahu, jadi ini tidak ada hubungannya dengan Ponpes Wali Sanga,” terang Firman. (rri/pri)
Tersebut Termasuk Tindak Pidana Umum n kesal...
Sambungan dari Hal 35
“Waktu itu saya ada di luar kota. Saya baru tahu pagi harinya,” ungkap Hamim. Sebenarnya, dia ingin melapor kan tindakan pencoretan pintu kiosnya. Sebab, hal itu mem buat dirinya resah. ”Saya juga dirugikan. Saya ingin pelakunya
bertanggung jawab,” ujar Hamim. Dalam pandangannya, apa yang dilakukan orang yang tidak dikenal itu termasuk perbuatan yang tidak baik. Menurut Ha mim, etika dalam berpolitik te tap harus dikedepankan. ”Kalau seperti ini bukan santunnya namanya,” tambah Hamim. Terpisah, Murtafik Badaluddin Lopa, komisioner Panitia
Pengawas Pemilihan Kabupaten (Panwaskab) Situbondo tidak mau komentar banyak tentang hal itu. ”Itu bukan ranahnya Panwas,” ujar Murtafik. Dia menerangkan, kejadian tersebut termasuk tindak pidana umum. Karena itulah, jika harus menempuh jalur hukum, seyogyanya dilaporkan ke Polres Situbondo. (bib/pri)
Agar Tak Menjadi Tempat Mesum n pastikan...
Sambungan dari Hal 35
Bahkan, dia langsung meminta agar anggotanya menutup lokasi yang pemandangannya cukup indah tersebut. “Kami sengaja mengecek lo kasi, di mana informasi masya rakat kalau di tempat ini sering dijadikan tempat mesum. Makan ya, setelah kita cek, lokasi ini akan langsung kami tutup,” kata Agung Wintoro, di perbukitan pinggir Jalan Tembus, kemarin. Pihaknya berterima kasih kepad a masyarakat yang su dah memberikan informasi. Adanya praktik yang mengarah kepada tindakan asusila terse but menurutnya dilarang sesuai norma agama maupun Pera turan Daerah (Perda) Situbondo. “Mereka yang mesum di tem pat umum melanggar Perda Nomor 3 tahun 1972 tentang menimbulkan keresahan di masyarakat serta Perda nomor 27 tahun 2004 tentang praktik pelacuran,” jelasnya. Meski tidak mengetahui siapa pelakunya, baik pelacur atau pun pelajar, namun itu tetap mengganggu masyarakat. Untuk itu, pihaknya akan mengambil langkah pencegahan agar per
NUR HARIRI/REPRO
DIREKAM: Salah satu video pelajar mesum yang terjaring razia warga di Jalan Tembus Desa Sumber Kolak Panarukan.
buatan mesum di tempat terse but tidak terjadi kembali. “Kita akan menempatkan ang
gota, di mana jam-jam yang biasanya tempat itu dijadikan tempat praktik mesum,” ujarnya.
Disinggung mengenai bentuk penutupan, pihaknya masih membicarakan hal itu secara internal. Tujuannya, sekali di tutup lokasi yang cukup teduh tersebut tidak lagi digunakan menjadi tempat praktik mesum. “Apakah nantinya akan di pasang spanduk atau jalan menuju ke tempat itu ditutup, masih kita bicarakan, yang jelas lokasi ini ditutup,” tegas Agung. Bagaimana jika ada pasangan mesum yang tertangkap basah melakukan mesum di tempat itu? Agung menjawab akan me nindak berdasarkan hukum atau Perda. “Kita bawa ke kantor dan kita akan kerjasama dengan kepolisian. Kalau tidak bisa ditipiring, ya proses pidana yang lain,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Desa Sumber kolak, Kecamatan Panarukan, mengaku resah. Keresahan warga karena lokasi perbukitan di belakang salah satu stasiun televisi swas ta itu marak digunak an aksi mesum kalangan pemuda dan pelajar. Untuk membuktikan maraknya aksi mesum, warga sekitar yang bosan menegur langsung, bahk an ada yang merekam adegan dua pasangan mesum. (rri/pri)
Dengan Rp 100 Juta Dijanjikan Lolos n ingin...
Sambungan dari Hal 35
Sebab, AG akan memperte mukan pelaku dengan seseorang yang cukup berperan di Akmil. Setelah sepakat, Abu Zairi yang hendak berangkat ke bandara, kembali dihubungi AG. Pria ini meminta agar AG mentransfer uang sebesar Rp 20 juta sebelum bertemu orang yang berpengaruh di Akmil tersebut. Abu Zairi dan AG kemudian bertemu di bandara Surabaya. AG langsung mengajak Abu
Zairi untuk terbang ke Jakarta. Di sana dirinya dipertemukan dengan seseorang berinisial HD. AG menjelaskan kepada Abu Zairi bahwa HD adalah salah satu pasukan pengawal presiden (Paspampres). Di Jakarta, ketiganya langsung ceck in hotel. Setelah berbincangbincang panjang lebar mengenai ujian Akmil yan g ditempuh anaknya, HD kemudian meminta uang sebesar Rp 100 juta. HD dan AG selanjutnya berjanji anak Abu Zairi akan langsung lolos menjadi anggota TNI.
Usa i t ra n sa k s i d i h o t e l Jakarta itu, Abu Zairi pulang ke rumahnya. Dia hanya menunggu pengumuman kelulusan Akmil, sesuai petunjuk HD dan AG. Sayang, begitu kelulusan Akmil diumumkan, nama anak Abu Zairi tidak ada alias tidak lolos. Dari sini Abu Zairi kemudian sadar bahwa dirinya sudah menjadi korban penipuan. “Saya sangat kecewa dengan perbuatan terlapor dan teman-temannya. Para pelaku sudah mencoreng nama baik TNI. AG yang mengantar saya. HD mengaku sebagai Paspamres
Jusuf Kalla. Dengan uang Rp 100 juta katanya dia sanggup meloloskan anak saya di Akmil, tapi ternyata bohong,” katanya Abu Zairi. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan laporan penipuan dengan modus rekrutmen anggota TNI tersebut. “Sekarang kasusnya masih didalami petugas. Kalau terlapor terbukti melakukan penipuan pasti akan dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi,” katanya. (rri/pri)
1981 Bergabung Ludruk Gangsing Wargo Santoso n tak lulus...
Sambungan dari Hal 35
“Seingat saya, mungkin saya menari mulai kelas tiga SD. Saya tidak lulus SD. Jadi mulai saat itu, saya sudah belajar menari. Pokoknya saya ikut mengamen di jalan-jalan dengan ibu saya,” kata Trisnawati sambil men yebut bahwa ibunya sudah meninggal dunia. Bersama ibunya, Trisnawati terus belajar tari. Dia sengaja ikut bersama ibunya karena sudah tidak lagi memiliki uang untuk sekolah. Apalagi, sejak dirinya lahir, orang tuanya sudah tidak punya rumah. Sementara bapak Trisnawati sudah terlebih dahulu meninggal.
“Sejak orang tua laki mening gal, ibu memutuskan untuk jadi pengemen. Karena mau pulang ke Banyuwangi sudah tidak ada siapa-siapa. Jadi waktu itu tetap hidup dikontrakkan,” paparnya. Beberapa tahun kemudian, setelah usia Trisnawati mengin jak usia belasan tahun, dirinya mulai lihai bergoyang. Bahkan, dia memberanikan diri untuk menjadi pengamen sendiri. Hampir setiap sudut jalan di Situbondo, perempatan kota dan desa dia singgahi. Sesekali, dirinya hanya beristirahat sehari dalam satu Minggu. Suatu ketika, Trisnawati di undang oleh seorang warga agar bermain menjadi penari di salah satu ludruk. Trisnawati
menerimanya dan sejak itu, dia menjadi penari yang sering diundang oleh acara-acara warga, sejenis walimatul urs dan khitan. “Saya kemudian berg abung den gan “Ludruk Gangsing Wargo Santoso,” sekitar tahun 1981,” ujarnya. Dalam permainan ludruk, anehnya Trisnawati tidak mau menari dengan tarian lain. Dirinya tetap menari dengan tarian yang dia ciptakan bersa ma ibunya. Bahkan, sejak itu Trisnawati mulai menuliskan berbagai macam tarian yang d i c i p t a k a n n y a k e d a l a m sebuah buku. Bertahun-tahun dirinya me nulis bentuk dan nama tarian yang dibuatnya sendiri. Be
gitu semuanya selesai, tarian ciptaannya semakin enak diton ton dan diakui oleh seniman lokal yang ada di Situbondo. “Jadi nama setiap gerakan saya tulis, sehingga ada permulaan tari dan ada penutupannya,” papar Trisnawati. Begitu semua tarian dianggap nya lengkap, serangkaian tarian tersebut kemudian dinamai dengan nama dirinya, yaitu Tari Remo Trisnowati. Tarian ini tanpa diketahui dirinya, dikenal oleh sejumlah pecinta seni. Tak hanya di Situbondo, sejumlah pecinta seni yang ada di Jawa Timur bahkan mempelajari tarian yang sudah ditulisnya tanpa diketahui Trisnawati. (pri/bersambung)
HABIBUL ADNAN/JPRS
RAKOR: Beberapa pihak terkait membicarakan tentang penertiban APK liar di Kantor Panwaskab, kemarin.
Senin Panwaskab Targetkan Seluruh APK Liar Bersih SITUBONDO – Keberadaan alat peraga kampanye (APK) liar pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Situbondo men jadi perhatian khusus Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten (Panwaskab) Situbondo. Lem baga ad hoc ini memastikan Senin (23/11) besok, seluruh APK liar sudah bersih. Hal tersebut menjadi salah satu kesepakatan Panwaskab saat melakukan rapat koordinasi (Rakor) bersama beberapa pihak terkait, kemarin (20/11). ”Tadi kita rapatkan untuk menyikapi masih banyaknya APK liar,” terang Agus Tjahjono Basoeki, Ketua Panwaskab Situbondo. Beberapa instansi yang ikut Rakor anatara lain, perwakilan polres, seperti Kasat Intel, Kasat Reskrim, dan Kasat Sabhara. Had ir juga dari Kodim 0823 Situbondo, Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) serta dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo. Agus menerangkan, dalam penertibannya nanti, seluruh elemen yang ikut rapat akan ikut melakukan penertiban. Di masing-masing kecamatan akan digerakkan oleh Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam). ”Panwascam akan berkoordinasi dengan kepolisian di polsek, serta Satpol PP. Tim dari Paslon juga ikut men dampingi,” terang Agus. Agus menerangkan, pener tiban dilaksanakan karena APK liar di Situbondo masuk katagori sangat banyak. Dia mengaku, jajarannya sering menemukan APK ilegal tersebut di beberapa titik. Padahal, keberadaannya membuat masyarakat resah. Selain itu, APK liar juga bisa
menjadi pemicu konflik di te ngah-tengah masyarakat. Agus mengaku, konflik karena APK liar sudah terjadi beberapa kali. ”Makanya mulai Senin harus bersih, tidak ada yang boleh mengganggu dan meresahkan masyarakat,” terang Agus. Sementara itu, dalam pener tiban yang akan dilakukan, bukan hanya APK yang tidak difasilitasi KPU saja yang akan dicopot. APK yang dibuat oleh penyelenggara Pilkada juga akan ditertibkan. Itu jika APK yang difasilitasi KPU melebihi jumlah yang ditentukan. Misalnya jika ada spanduk yang lebih dari tiga buah. Maka, akan langsung diturunkan. Sebab, berdasarkan peraturan KPU (PKPU), spanduk masingma s i ng d e sa ya ng b o l e h terpasang hanya dua spanduk. Selebihnya termasuk APK liar dan harus ditertibkan. (bib/pri)
Siswa Kelahi, Orang Tua Lapor Polisi SITUBONDO – Perkelahian yang melibatkan dua siswa di salah satu sekolah negeri di Kecamatan Panji berujung laporan ke Polres Situbondo. Ialah Herman Yuwantoko, orang tua dari salah satu siswa yang melaporkan perkelahian ke polisi. Pria asal Desa Curah Jer u, kecamatan Panji itu melaporkan AS dengan tindak pidana peng aniayaan terhadap anak di bawah umur. Pelapor melapor ke polisi karena anaknya, Hafizh Miftahuddin, menjadi korban perkalihan. Hafizh mengalami luka di beberapa bagian wajahnya.
Kasubag Humas Polres Situ bondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan tentang adanya laporan tersebut. Nanang mengatakan, polisi masih mempelajari laporan pelapor lebih mendalam. Berdasarkan keterangan pe lap or, perkelahian tersebut berm ula ketika korban dan terlapor terlibat perselisihan. Perselisihan itu yang mengaki batkan terlapor mengolok-olok korban dengan menyebut nama orang tua korban. ”Dan terjadi saling pukul antara keduanya,” terang Nanang.
Peristiwa itu terjadi pada jam istirahat. Pada saat itu korban membeli es di belakang sekolah. Dari sinilah korban dan terlapor berpapasan. ”Keduanya berkelahi meng gunakan tangan kosong. Aki batnya, korban mengalami luka lebam pada pelipis sebelah kanan dan alis sebelah kanan,” kata Nanang kembali. Menurut Nanang, terlapor bisa dikenai dengan tindak penganiayaan anak di bawah umur. Hal tersebut sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 C nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. (bib/pri)
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
BERAS IR 64
Sabtu 21 November 2015
GULA PASIR
0
MIGOR CURAH
DAGING SAPI
100
0
DAGING AYAM BROILER
0
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR 0
200
KACANG KEDELAI LOKAL 0
CABAI RAWIT
11.400
CABAI BIASA
BAWANG MERAH 0
600
100
10.300
37
B A N Y U W A N G I
BAWANG PUTIH 0
600
9.200
107.000
27.400
17.700
8.800
8.100
9.800
8.900
15.400
18.800
RENDRA KURNIA/RABA
MAKANAN KHAS: Wali Kota Bogor Bima Arya mencicipi makanan khas Banyuwangi di lounge pelayanan publik Pemkab Banyuwangi.
Wali Kota Bogor Belajar Pengembangan Pariwisata BANYUWANGI - Keberhasilan Banyuwangi memacu pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun belakang ini, membuat penasaran Wali Kota Bogor Bima Arya untuk datang ke Bumi Blambangan. Untuk mengobati rasa penasaran itu, Bima datang ke Banyuwangi bersama sejumlah pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sejak Selasa malam (17/11). Kedatangan rombongan lantas diterima Pejabat (Pj) Bupati Zarkasi dan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono di lounge pelayanan publik kantor Pemkab Banyuwangi Rabu lalu (18/11). Saat berada di lounge pelayanan publik tersebut, Bima melihat langsung berbagai fasilitas yang menunjang transparansi pengelolaan keuangan daerah secara online. Bukan itu saja, dia juga melihat tayangan promosi wisata Banyuwangi dan berbagai pembangunan fisik yang dilakukan pemerintah daerah ujung timur Pulau Jawa ini. Wali Kota Bima ingin datang ke Banyuwangi bermula saat dirinya mendengar pemaparan mantan bupati Abdullah Azwar Anas tentang kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Dia mengaku kerap kali bertemu dalam satu forum bersama mantan bupati Banyuwangi periode 2010-2015 tersebut. Menurut Bima, pada berbagai forum tersebut Anas nyaris selalu memaparkan kondisi terkini Banyuwangi. “Semakin saya mendengar pemaparan Mas Anas, saya semakin ingin datang ke Banyuwangi. Ternyata, setelah saya datang langsung ke Banyuwangi, apa yang dipaparkan Mas Anas sesuai dengan aslinya,” ujarnya. Menurut dia, saat memimpin Banyuwangi Anas berhasil terhindar dari jebakan Quick Wins. Dari kacamata dia, Anas tidak terjebak pada hal-hal yang bersifat instan, misalnya tidak hanya mempercantik kota. “Mas Anas banyak melakukan perubahan sistemik, mulai pembinaan kepegawaian, digitalisasi akuntabilitas publik, dan lain-lain. Wajar jika pertumbuhan ekonomi Banyuwangi terus naik dan mendapat banyak penghargaan karena berbagai prestasinya,” pujinya. Bima mengaku pihaknya ingin belajar banyak dari Banyuwangi. Terutama belajar tentang pertumbuhan ekonomi dan pelayanan publik yang dia nilai sudah sangat baik. “Kita juga ingin belajar pengelolaan pariwisata. Strategi pariwisata Banyuwangi perlu kita contoh,” cetusnya. Sementara itu, Pj Bupati Zarkasi, mengatakan bukan kali ini saja Banyuwangi menjadi jujugan kunjungan kepala daerah atau pemerintah daerah lain. Menurut Zarkasi, hal itu mengaktualisasikan bahwa para aparatur sipil negara (ASN) di Banyuwangi telah bekerja secara profesional. Selain itu, imbuh Zarkasi, keterlibatan publik dalam pembangunan di Bumi Blambangan sangat baik. “Untuk masyarakat Banyuwangi, jangan sampai kita ternina-bobokkan. Pertahankan prestasi ini,” seru pria yang juga pernah menduduki posisi Pj Bupati Jember tersebut. (sgt/c1/afi)
PASAR BEBAS ASEAN
HUMAS FOR RABA
KREATIF: Pj. Bupati Zarkasi menyerahkan patung penari ganderung kepada Dirjen IKM Kemenperin RI Euis Saedah kemarin.
Era MEA, Rakyat Harus Produktif BANYUWANGI - Direktur Jenderal (Dirjen) IKM Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI, Dra. Euis Saedah, berkunjung ke Banyuwangi kemarin (20/11). Kedatangan Euis itu dalam rangka memberikan pembekalan kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM) Banyuwangi dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015. Euis mengatakan, menghadapi MEA, masyarakat harus produktif dan memiliki bekal yang kuat agar bisa bersaing dengan produk dan SDM yang datang dari luar negeri. Menjadi salah satu tugas pemerintah untuk memberikan bekal bagi rakyat dalam menghadapi iklim persaingan yang mau tidak mau pasti akan dihadapi. “Kegiatan kita gelar untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia IKM dalam menghadapi MEA yang sudah di depan mata,” kata Euis saat acara penutupan bimtek wirausaha IKM di aula Hotel Ketapang Indah Jumat (20/11). Selain itu, lanjut Euis, bimtek itu juga digelar untuk melahirkan wirausahawan baru di bidang industri. Pada saat pemerintah semakin sulit menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat, maka cara itu menjadi salah satu solusi untuk mendorong agar rakyat memiliki bekal berwirausaha. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo, mengungkapkan ada lima bidang keahlian yang bisa diikuti para peserta, yakni pelatihan servis AC/kulkas, pelatihan kerajinan tas, pelatihan pembuatan kripik buah naga, dan makanan olahan lain, pelatihan pengolahan limbah kayu, serta pelatihan konveksi dan sablon. Pelatihan yang diselenggarakan Kemenperin itu, kata Hary, menjadi bagian dari pengembangan IKM di Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi juga memiliki program pengembangan wirausaha yang sampai saat ini telah melahirkan ribuan wirausahawan baru. “Program ini bersinergi dengan program pelatihan keterampilan IKM daerah,” ujar Hary. (c1/afi)
DOK. RABA
MINTA KESEJAHTERAAN NAIK : Buruh perpusahaan perkebunan di Banyuwangi menggelar aksi demo menuntut kesejahteraan di gedung DPRD beberapa waktu lalu.
Usulkan UMK 2016 Rp 1,54 Juta BANYUWANGI - Dewan Pengupahan Kabupaten (DPK) sudah menyelesaikan pembahasan usulan kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) tahun 2016. Hanya saja, hingga dikirim ke Gubernur Jatim Soekarwo, DPK masih merahasiakan jumlah kenaikan UMK yang akan diberlakukan pada tahun 2016. Walau DPK sudah merampungkan pembahasan usul UMK, tapi pekerja memiliki pertimbangan lain berapa UMK yang layak diterapkan tahun depan. Berdasar survei kebutuhan hidup layak (KHL) yang
dilakukan pekerja, UMK Banyuwangi tahun 2016 sebesar Rp 1,5 juta. Sekretaris Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Banyuwangi, Dadang, mengatakan angka UMK itu disampaikan pada saat rapat dengan DPK. Angka tersebut merupakan estimasi dari kalkulasi komponen-komponen penentu upah minimal. “Kami usulkan minimal Rp 1,5 juta,” ucapnya dikonfirmasi melalui seluler kemarin (20/11). Menurut Dadang, meski usul SPSI hanya Rp 1,5 juta, tapi Pemkab Banyuwangi
mengusulkan UMK Rp 1.546.000 kepada Gubernur. Angka tersebut merupakan kesepakatan pemerintah daerah, pengusaha, dan para pekerja. Dadang mengatakan, angka tersebut sudah sesuai harga kebutuhan hidup saat ini. Ia berharap gubernur bisa merealisasikan usul DPK tersebut. Sementara itu, sekretaris DPK, Toyib Kamino, mengatakan kepastian angka UMK akan diumumkan pada Senin (23/11) mendatang. Angka yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi bisa lebih rendah atau bisa lebih tinggi daripada yang telah
diusulkan Banyuwangi. Seluruh pihak diminta bersikap dewasa dalam memahami kondisi yang ada. Penentuan usul UMK Banyuwangi tahun 2016 patut diapresiasi. Pasalnya, dalam menentukan nilai usul tidak ada tarik ulur, sehingga angka yang disampaikan kepada gubernur hanya satu. Sementara itu, UMK Banyuwangi yang ditetapkan gubernur tahun ini tampaknya diterapkan dengan baik. Dia berharap tahun depan seluruh pihak tertib dalam menjalankan UMK yang telah disepakati. (cin/c1/afi)
Rumuskan Roadmap Pemberdayaan Warga Pantai BANYUWANGI - Selama ini ada kesan warga pesisir di Indonesia sebagai masyarakat dengan kesejahteraan rendah. Program yang dikucurkan pemerintah selama ini tidak cukup ampuh dalam mengangkat kesejahteraan warga pesisir. Salah satu penyebabnya, program dan penelitian yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir belum tepat sasaran. Kenyataan itu mengusik Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia (HAPPI) Jawa Timur mendorong warga pesisir bangkit dan lebih sejahtera. Bersama Untag Banyuwangi, Konsorsium Mitra Bahari RC Jawa Timur, dan Pemkab Banyuwangi, HAPPI Jatim menggelar semiloka nasional dan festival pesisir dalam rangka pemberdayaan masyarakat pesisir kemarin. Semiloka itu digelar untuk penyusunan roadmap pemberdayaan masyarakat pesisir. Roadmap itu disusun oleh akademisi dan instansi terkait dari berbagai wilayah di Jawa Timur dan siapa pun yang berperan dalam rangka pengabdian masyarakat. Semula mereka mencari rumusan masalah umum yang timbul di kalangan masyarakat pesisir. “Kita tidak hanya fokus tentang pembahasan lingkungan, tapi juga karakter dari masyarakat pesisir di tiap-tiap daerah,” ujar ketua Panitia Semiloka tersebut, Ervina Wahyu. Dalam penyusunan roadmap itu, para peserta menyampaikan kondisi masalah
CHIN JULLIEN/RABA
PESISIR: Ketua HAPPI Jawa Timur, Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D (kanan) dengarkan paparan peserta di Aula Minak Jinggo, kemarin.
yang sebenarnya di lapangan. Mulai masalah umum seperti Sumber Daya Masyarakat (SDM) pesisir yang rendah hingga rendahnya perhatian masyarakat terhadap lingkungan yang berkelanjutan. Program pengembangan masyarakat pesisir tidak hanya memperhatikan aspek lingkungan dan SDM. Tetapi, juga aspek psikologis masyarakat. Dalam hal ini kesiapan masyarakat diajak berkembang. Ketua HAPPI, Daniel M. Rosyid, menga-
takan melalui masalah yang disampaikan, dia berharap pihak yang hadir bisa mendapatkan petunjuk menyusun roadmap. “Kita harus bisa mencari hubungan sebab-akibat masalah di masyarakat pesisir,” katanya. Roadmap yang sudah tersusun akan menjadi rekomendasi pemerintah provinsi, terutama dalam hal penganggaran. Harapannya dengan adanya roadmap ini, terobosan baru dibuat lebih konkret untuk
kabupaten/kota sesuai kondisi kelautan masing-masing. Banyuwangi sebagai wilayah dengan garis pantai terpanjang di Jawa Timur dipilih HAPPI sebagai tuan rumah semiloka. Selain itu, besarnya geliat pariwisata yang melibatkan pesisir juga menjadi perhatian HAPPI untuk menyampaikan edukasi bagaimana caranya meskipun pariwisata maju tapi lingkungan tetap terjaga. (cin/c1/afi)
SABTU 21 NOVEMBER TAHUN 2015
HALAMAN 40
Tanaman Kopi Dibabat, Lapor Polisi GLENMORE-Tidak terima tanaman kopi miliknya di lahan petak 5i, RPH Pecinan, BKPH Genteng, KPH Banyuwangi Selatan, dilakukan oleh sejumlah warga yang diduga suruhan oknum anggota polisi berinisial EA, Legiman, 52, dan M. Rifai, 46, keduanya warga Dusun Krikilan, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, nekat lapor ke Propam Polres Banyuwangi. Keduanya tidak terima tanaman kopi yang sudah berumur setahun itu, dibabati tanpa ada pemberitahuan pada dirinya. “Lahan me-
mang milik Perhutani, tapi saya menyewa,” terang Legiman, 52. Legiman mengaku di petak 51 RPH Pecinan, BKPH Genteng, mengelola lahan seluas tiga hektare. Untuk mengelola lahan itu, telah menyewa pada Perhutani sebesar Rp 7 juta. “Lahan itu saya tanami kopi,” ungkapnya. Tanpa ada pemberitahuan, jelas dia, tanaman kopi itu tiba-tiba dibabat oleh sejumlah warga yang mengaku anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) ■ Baca Tanaman...Hal 37
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
PELESTARIAN: Nelayan dan Pokmaswas menanam rumah ikan dari rumbai-rumbai di teluk biru, kemarin (20/11).
Pasang Rumbai untuk Rumah Ikan MUNCAR-Sejumlah nelayan bersama Kelompok Masyarakat Pengawas Gerakan Muncar Rumahku (Pokmaswas Gemuruh), melakukan penanaman rumah ikan di sekitar Teluk Biru, wilayah perairan Muncar kemarin (20/11). Pokmaswas Gemuruh selama ini konsisten dalam
melakukan penjagaan, pengawasan, dan pelestarian lingkungan, terutama di sekitar perairan Teluk Biru yang merupakan kawasan konservasi berbasis komunitas. “Kami melakukan pelestarian ini sejak tahun 2012,” cetus Ketua Pokmaswas Gemuruh, Ismail. Pelestarian lingkungan yang dilakukan, tidak hanya
menanam terumbu karang dengan pembuatan stupa mini, tapi juga membuat rumah ikan yang terbuat dari bambu dan rumbai-rumbai dari tali plastik. “Rumbai-rumbai ini tempat untuk menempelnya telur ikan,” ujarnya ■ Baca Pasang...Hal 41 SHULHAN HADI/JPRG
MENGADU: Legiman (kanan) dan M. Rifai, pemilik tanaman kopi yang diduga dibabati warga atas suruhan oknum polisi, kemarin (21/11).
BAGAIMANA INI... PRASEJAHTERA: Kondisi rumah Sutris di Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, yang ditempati bersama keluarganya, kemarin (20/11).
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
TAK LAYAK : Gambar Presiden SBY dan Wapres Budiono masih terpampang di kantor KUA Songgon, kemarin (20/11).
SBY dan Budiono SONGGON- Sudah setahun Presiden Joko Widodo, dan Wakil Presiden (Wapres) Yusuf Kalla menjabat. Tapi, Kantor Urusan Agama (KUA) Songgon masih belum memajang fotonya. Ironisnya, kantor itu malah memasang Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan Wapres Budiono. Bagaimana ini. (ddy/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
Pemegang BPJS Keluhkan Layanan Kesehatan GENTENG-Pelayanan kesehatan bagi pemegang kartu Jamkesmas, ternyata masih belum maksimal. Salah satu warga kurang mampu, mengaku harus membayar hingga Rp 13 juta saat anaknya menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Genteng.
Warga dari keluarga miskin yang bernasib malang itu, adalah Sutrisnio, asal Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. “Anak meninggal, tagihan di rumah sakit sampai Rp 13 juta,” terang Sutrisno. Sutrisno mengaku sebelumnya pernah dua
kali berobat dan tidak dikenakan biaya. Tapi saat berobat yang kali ketiga, semaunya berubah. Perubahan itu, karena dirinya mangkir dari kontrol. “Saat itu saya ke Jember, jadi tidak kontrol,” ucapnya. Pada 2 November 2015, kondisi kesehatan
anaknya kembali kambuh hingga harus masuk ICU. Semua proses administrasi dilakukan untuk pengobatan anaknya itu. “Kondisi terus melemah dan akhirnya anak saya meninggal,” katanya ■ Baca Warga...Hal 41
Menyusuri Puslatpur 7, Lampon, Kecamatan Pesanggaran
Nikmati Keindahan Alam sambil Latihan Menembak Lokasi Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) 7, Lampon, di Desa/Kecamatan Pesanggaran, menyimpan banyak peninggalan sejarah. Kondisi alam berupa pantai dengan laut lepas dan pegunungan, ternyata cukup asyik untuk dibuat wisata. AGUS BAIHAQI, Pesanggaran SUNGAI Gonggo yang ada di sebelah barat markas Puslatpur 7, Lampon, Desa/Kecamatan Pesanggaran, airnya terlihat cukup tenang. Beberapa perahu milik nelayan, tampak bersandar di pinggiran sungai.
WAHYU NUGROHO/JPRG
EKSOTIK: Panorama hutan mangrove dan pegunungan di Puslatpur 7, Lampon, Pesanggaran.
Para nelayan yang ada di pesisir Pantai Lampon, selama ini menambatkan perahunya di sungai Gonggo itu. Di pantai dengan pasir yang bersih, hampir tidak terlihat ada perahu yang parkir. Bukan dilarang, tapi cukup berisiko dengan ombak Laut Selatan yang dikenal cukup ganas. Arah jarum jam menunjukkan pukul 13.30. Suasana di muara pada hilir sungai Gonggo tampak sepi. Tidak terlihat ada aktivitas nelayan. Sebuah speedboat yang mengangkut tiga anak yang masih berusia sekolah SMP, terlihat meluncur dengan kecepatan sedang dari arah utara. “Sering wisatawan minta diantar jalan-jalan,” cetus Kapten (Mar) Venny T Wuaten, Wakil Komandan Detasemen Latih (Wadan Dentih) Intel Antiteror, Puslatpur 7, Lampon. Setelah membersihkan speedboat yang baru dipakai, Venny mengajak menyusuri sungai Gonggo. Ternyata luar biasa, alam yang selama ini dipakai
untuk latihan perang Taifib, pasukan khusus Marinir, menyimpan panorama yang cukup eksotik. Di bagian selatan, terlihat laut lepas Samudera Hindia. Di sebelah barat tampak pegunungan yang menjulang tinggi, begitu juga di bagian utara. Tanaman hutan mangrove yang tumbuh subur di pinggir sungai Gonggo, membuat lokasi itu semakin mempesona. Saat menikmati panorama sungai Gonggo, mendadak speedboat berhenti. Ada lima nelayan mencari ikan dengan cara menjaring pakai jala. Dalam mencari ikan, kelima nelayan itu terjun ke sungai dengan kedalaman air hingga leher. “Pak, tolong hati-hati kalau jaring ikan,” cetus salah satu anggota Marinir pada salah satu nelayan. Hutan dan tanaman mangrove yang dibuat latihan perang di Puslatpur 7, Lampon, itu hampir semua milik KPH Perhutani Banyuwangi Selatan ■ Baca Nikmati...Hal 41
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Sabtu 21 November 2015
BLAMBANGAN RAYA
41
Arena Judi Remi Digerebek
SHULHAN HADI/JPRG
PENAWARAN: Ali menunjukkan kelinci jenis rex kepada calon pembeli, kemarin (20/11).
Kelinci Laris Manis mulai Rp 100 Ribu GLENMORE-Usaha peternakan kelinci, ternyata cukup lumayan. Meski sepi, penghasilannya tergolong masih tinggi. Dalam sebulan, mereka itu bisa mengantongi hasil sekitar Rp 3 juta. Dengan penghasilan itu, para peternak kelinci di tepi jalan raya Jember, Dusun Wadung Kamidin, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, kini terus bertahan. “Warga
yang lewat banyak tertarik,” cetus Murtado Ali, 47, salah satu peternak kelinci. Menurut Ali, kelinci yang diternak dan dijual itu beraneka jenis, mulai dari kelinci lokal, angora, dan rex atau bulu karpet. Harga kelinci itu, untuk indukan berkisar Rp 100 ribu. “Kalau ukurannya masih kecil, ya bisa berkurang,” katanya. Ali menyebut, kelinci yang dijual
itu semuanya dari Banyuwangi. Driinya, tidak pernah mengambil kelinci dari luar daerah. “Kami mengambil dari berbagai daerah di Banyuwangi,” ungkapnya. Penjualan kelinci, jelas dia, itu paling ramai saat menjelang Lebaran hingga sesudah Lebaran. Pada hari normal seperti ini, pembeli tetap ada. Dalam sebulan, omzet yang didapatkan dari
usaha jualan kelinci ini rata-rata sekitar Rp 3 juta. “Sehari selalu ada yang membeli, meski hanya satu,” ujarnya. Ali mengaku tidak sulit beternak kelinci. Salah satu yang dihindari, pemberian pakan sayur yang masih basah, terutama untuk kangkung. “Pakan dari kangkung kita tunggu sampai layu, kalau tidak bisa mencret,” terangnya. (sli/abi)
Tangkapan Ikan Lemuru Melimpah MUNCAR-Para nelayan Muncar kini mulai tersenyum. Sejak sebulan terakhir ini, ikan hasil tangkapannya cukup melimpah. Ikan yang paling banyak tertangkap itu terutama untuk jenis lemuru dan layang. Ikan yang berhasil ditangkap oleh para nelayan itu, mencapai 50 ton dalam sehari. “Ikan lemuru sekarang ini yang paling banyak, hampir semua nelayan memburu lemuru,” terang H. Hasan Basri, salah satu tokoh nelayan Muncar. Menurut Hasan Basri, untuk kapal slereg yang bekerja memburu ikan di tengah laut, hanya dalam semalam saja mampu menangkap tiga hingga lima ton lemuru. “Satu kapal dapat tiga ton lemuru,” katanya. Untuk harga ikan lemuru, Hasan menyebut agak menurun. Untuk ikan lemuru kecil yang biasanya dibuat tepung, harganya mulai Rp 2.000 per kilogram hingga Rp 3.000 per kilogram. “Kalau lemuru besar untuk sarden, harganya Rp 5.000 per kilogram,” ungkap ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Banyuwangi. Nelayan menyambut musim ikan lemuru dengan suka cita. Apalagi, ini setelah dilaksanakan ritual petik laut. “Harga ikan lemuru ini sedang turun, kalau tidak melimpah harga lemuru sampai Rp 9.000 per kilogram,” cetusnya. Meski harganya hanya Rp 5.000 per kilogram,
Sambungan adari Hal 40
Warga itu, mengaku disuruh oleh oknum polisi itu. “Tanaman kopi dibabati pada bulan September 2015,” katanya. Kedua korban mengaku sempat menemui Supiyono, salah satu warga yang ikut membabati tanaman kopi miliknya. Dalam pengakuannya, disampaikan kalau tindakannya itu atas suruhan Asper Perhutani dan oknum anggota polisi. “Dia (Dupiyono)
■ PASANG...
Sambungan adari Hal 40
■ WARGA...
Sambungan adari Hal 40
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
MELIMPAH: Ikan lemuru hasil tangkapan nelayan diangkut truk untuk dikirim ke pabrik tepung, (20/11).
nelayan masih bersyukur dan diuntungkan. Sebab, hasil tangkapan masih di atas ratarata. “Hasil tangkapan naik dibanding sebelum ada petik laut,” katanya. Sementara itu, petugas Perikanan Muncar, Abidin, mengatakan beberapa hari ini ikan
mengaku,” terangnya. Yang lebih menyedihkan, lanjut Legiman, tanaman kopi yang sudah dibabati itu selanjutnya dibakar. Sehingga, semua tanaman miliknya telah rusak. “Katanya akan ditanami jagung,” ungkapnya. Atas kejadian itu, Legiman dan Rifai mengaku mengalami kerugian cukup besar. Padahal, untuk mengelola lahan milik Perhutani itu telah mengeluarkan uang yang tidak sedikit. “Saya juga membayar Rp 7 juta untuk sewa lahan pada Perhutani,” cetusnya.
hasil tangkapan nelayan meningkat dibanding bulan lalu. Jika bulan lalu hanya berkisar 30 ton per hari, kini naik hingga 50 ton sampai 60 ton per hari. “Semoga ini pertanda baik bagi nelayan Muncar, sudah empat tahun ikan lemuru tidak muncul,” tandasnya. (ddy/abi)
Atas kejadian itu, kedua korban mengaku mengadu ke LSM Yasra Siar Dinamika Indonesia. Selanjutnya, pengaduan itu diteruskan ke Polres Banyuwangi. “Saya sudah dimintai keterangan oleh Provos Polres,” kata Rifai yang diiyakan oleh Legiman. Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, melalui Kasubag Humas, AKP Subandi, mengaku ada laporan warga terkait pembabatan tanaman kopi itu. “Akan kita tindak lanjuti, ini masih mengumpulkan data,” katanya.
Mengenai dugaan keterlibatan anggota polisi dalam pembabatan tanaman kopi, Subandi mengaku belum bisa memastikan. “Laporan memang ada, tapi kalau itu (oknum polisi) saya masih belum baca,” ungkapnya. Subandi menyampaikan akan melakukan langkah sesuai dengan aturan yang ada. Dalam kasus ini, berkomitmen dengan menindaklanjuti laporan dengan sebaik mungkin. “Tadi Propram mengadakan penyelidikan,” ucapannya. (sli/abi)
Sambungan adari Hal 40
“Lahan yang kita pakai untuk latihan, itu luasnya sekitar 50 hektare,” terang Komandan Puslatpur 7, Lampon, Mayor (Mar) Ronny A Purba. Daerah yang menjadi lokasi latihan tempur bagi pasukan elite Marinir, itu berada di hutan, sungai Gonggo, dan laut selatan. Semua lokasi itu, berada di sekitar markas Puslatpur 7, Lampon. “Kalau sedang latihan di laut, ya disuruh berenang di laut selatan,” katanya. Lokasi sekitar markas Puslatpur 7, Lampon, itu termasuk tempat bersejarah. Berjarak sekitar satu kilometer ke arah barat dari markas Marinir itu, ada gua peninggalan penjajah Jepang. “Gua berhadapan dengan laut,” ujarnya. Tidak jauh dari gua, ada bangunan kuno yang juga peninggalan Jepang. Bangunan itu, semasa Jepang berkuasa dibuat untuk barak. “Bangunan bekas barak peninggalan Jepang, hingga kini masih cukup baik,” cetusnya. Semua tempat bersejarah yang ada di sekitar markas Puslatpur 7, Lampon, itu terbuka untuk umum. Semua warga yang ingin mengetahui sejarah masa lalu, dan sisa-sisa peninggalan para penjajah, bisa datang ke Lampon. “Kita buka untuk wisata,” terangnya. Hanya saja, ada beberapa waktu tertentu di lokasi yang dibuat untuk latihan perang bagi pasukan elite Marinir, itu dinyatakan tertutup. “Kalau sedang ada pendidikan atau latihan, semua lokasi ini tertutup, bukan hanya
ujarnya. Saat polisi datang ke lokasi, sejumlah warga ada yang mengetahui dan langsung semburat. Sehingga, hanya ada dua orang yang berhasil ditangkap. “Di warung orangnya cukup banyak, hanya dua yang berhasil kita tangkap,” cetusnya.
Pada Jawa Pos Radar Genteng, kedua tersangka mengaku melakukan perjudian itu atas ajakan temannya yang kini menjadi buron. “Saya diajak makan sama ND, ya saya ikut,” terang Wagiran sambil mengaku dua kali bermain kartu remi di warung itu. (sli/abi)
lautan,” katanya Rumah ikan yang terbuat dari bambu dan tali, jelas dia, hanya menghabiskan anggaran sekitar Rp100 ribu. Dan itu lebih murah dibanding menanam terumbu karang dari stupa. “Siapa pun yang berkunjung, wajib menanam terumbu karang atau membawa rumah ikan sebagai bentuk pelestarian,” ujarnya. Warga yang berkunjung ke wilayah konservasi Teluk Biru, juga dibatasi. Tidak semua bisa
langsung diangkut menuju kawasan konservasi tersebut. “Semua orang yang akan berkunjung, kita siapkan jaket pelampung,” terangnya. Dengan adanya kawasan konservasi Teluk Biru itu, diharapkan para nelayan muda sebagai generasi penerus mempunyai peran dan tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan. “Kita ingin tempat ini menjadi tempat wisata edukasi, sejauh ini kita lakukan murni dari swadaya masyarakat,” tandasnya.(ddy/abi)
Kades Minta BPJS Ikut Menelusuri
Latihan Menembak dengan Naik Speed Boat ■ NIKMATI...
SHULHAN HADI/JPRG
BEKUK: Wagiran (kanan) dan Suryadi diamankan di Polsek Bangorejo, kemarin.
Warga yang Berkunjung Dibatasi Penanaman rumah ikan itu, terang dia, dilakukan secara swadaya. Untuk bisa mencapai titik teluk biru, harus menempuh perjalanan sekitar dua jam dengan menggunakan kapal perahu nelayan. Penanaman rumah ikan yang di lakukakan Pokmaswas dan para nelayan muda itu sekitar 250 rumah ikan. “Rumah ikan ini media paling mudah dan murah dalam menjaga ekosistem ikan di
Polres Akui Ada Laporan Pembabatan ■ TANAMAN...
BANGOREJO-Diduga dibuat untuk bermain judi, warung milik Pak Lik, di Dusun Kedungagung, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, digerebek oleh anggota polsek setempat kemarin (20/11). Dua warga yang diduga ikut main judi, berhasil ditangkap. Kedua pejudi yang kini dijebloskan ke ruang tahanan polsek, itu adalah Wagiran alias Teplung, 45, warga Dusun Kedungagung, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, dan Suryadi, 24, asal Dusun Pasembon, Desa Sambirejo. Dari tangan mereka, polisi menyita barang bukti (BB) berupa dua set kartu remi. Kapolsek Bangorejo, AKP Watiyo, melalui Kanitreskrim Aiptu Gatot KS, mengatakan terbongkarnya permainan judi itu setelah ada warga yang melapor ke polsek. “Ada laporan dari warga, kita langsung bergerak,” katanya. Setelah dilakukan penyelidikan, terang dia, warung milik Pak Lik itu ternyata sedang banyak orang. Di antara mereka, ada yang bermain kartu remi dan diduga sambil main judi. “Warung itu kita gerebek,”
WAHYU NUGROHO/JPRG
PUAS: Latihan menembak dengan senjata SS1 dan pistol di Puslatpur 7, Lampon.
wisatawan, warga sekitar juga tidak boleh masuk,” ungkapnya. Bermain di sekitar markas Puslatpur 7, Lampon, tanpa bermain senjata, rasanya juga tidak lengkap. Selama menyusuri sungai, telah disediakan dua senjata laras panjang dan pistol. “Ada aturan dalam penggunaan senjata dan menembak,” kata Kapten (Mar) Venny T Wuaten, memandu penggunaan senjata. Untuk penembak pemula, saat menembak tidak boleh sambil berjalan. Bila naik speedboat, posisinya juga harus berhenti. “Ingat, ini senjata tidak boleh dibuat mainan,” cetus Venny sambil
menyerahkan senjata laras panjang jenis Senapan Serbu (SS) 1. Sebelum memulai menembak, dua anggota Marinir memasang sasaran berupa balon. Balon dengan warna-warni, ditaruh di bibir sungai. “Harus tenang, bila bidikan sudah pas, langsung tembak,” ujar Venny. Sebenarnya bukan kali ini saja mengikuti latihan menembak atau latihan perang. Tapi, latihan menembak sambil naik speedboat, itu pengalaman pertama dan ternyata cukup menyenangkan. Meski tiga kali tembakan tidak ada yang tembus, tapi tetap puas. (*)
Kepala Desa Genteng Kulon, Darwinarko, membenarkan jika salah satu warganya ada yang kesulitan dalam pengurusan layanan kesehatan. “Warga kami itu pemegang BPJS,”
katanya pada Jawa Pos Radar Genteng. Untuk membantu warganya itu, Darwinarko berharap pada BPJS untuk menelusuri ini. Karena sebelumnya, mereka tidak mengalami hambatan dalam menggunakan layanan ini. “Yang saya tanyakan itu, kenapa setelah tiga
kali harus bayar,” katanya. Kepala desa meminta hak-hak warganya yang memang memiliki layananbisadiberikansecarabaikdan prosedural. “Yang penting itu kita memintahak-hakmerekasebagaipesertaBPJS,perkaramenyalahiprosedur itu risikonya,” ucapnya. (sli/abi)
42
Jawa Pos
Sabtu 21 November 2015
Di Warung Nelayan Bisa Lihat Sunrise
ISTIMEWA
MENJANJIKAN: Grand Hills Villa yang terletak di bukit Ketapang sangat dengan fasilitas terminal bus, stasiun kereta, dan pelabuhan penyeberangan.
Miliki Segera Grand Hills Villa GRAND Hills Villa dengan pemanda ngan selat Bali adalah satu-satunya yang ada di Banyuwangi. Lokasinya sangat strategis, yakni di atas bukit Kapuran Ketapang. Sangat dekat dengan terminal bus, stasiun kereta, dan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Rupanya, pengembang sangat jeli dalam melihat lokasi ini. Tidak heran 46 villa yang dibangun kini tinggal 5 unit dan Kondotel yang dibangun sebanyak 12, sekarang tinggal 10 unit. “Di sini juga
disediakan fasilitas kolam renang,” kata pemilik grand Hills Villa, Fafan Luika. Memiliki villa dan kondotel Grand Hills Villa ini tidak hanya cocok untuk dihuni sendiri namun juga untuk investasi jangka panjang. Pesatnya perekonomian dengan ditunjang tingkat kunjungan pariwisata yang meningkat, maka memiliki villa dan kondotel ini sangat memberikan peluang usaha yang menjanjikan. Kelebihan grand Hills Villa ini adalah pemandangan yang jika dilihat dari atas
bukit tampak sangat indah. Lalu lalang kapal dengan rute Ketapang-Gilimanuk juga menjadi sajian sendiri. Apalagi saat malam hari. Kerlap kerlip lampu nan jauh di Pulau Dewata akan memberikan suasana mesra. Apalagi angin yang setiap saat menerpa penghuni menambah sensasi tersendiri. Untuk memiliki Villa dan kondotel ini bisa langsung menghubungi Fafan Luika 081333565758; 081999565758; 081803556688. (*/als)
Servis Motor di Istana Ban Banyak Untungnya BANYUWANGI – Ingin tahu dimana tempat servis sepeda motor dengan kualitas layanan terbaik? Jawabannya hanya di bengkel Istana Ban Banyuwangi. Selain memiliki tenaga mekanik yang andal, bengkel ini juga menyediakan spare part kendaraan dan menjual aneka merk ban terlengkap. Khusus penggantian ban, bengkel ini juga sudah memiliki alat canggih, yakni Tire Changer yang menjamin velk sepeda motor Anda tidak rusak saat proses pemasangan ban. “Untuk penggantian ban, kami berikan layanan free nitrogen gratis selama setahun. Selain itu, kami akan mendiskon hingga 25 persen. Sehingga harga dijamin lebih mu-
DIAN EFFENDI/JP-RaBa
TAMBAH RAMAI:Mulai awal November lalu, Istana Ban menambah layanan servis sepeda motor segala merk.
rah,“ jelas Revin, Manager Ope rasional Istana Ban Banyuwangi. Selain itu, ada juga program diskon hingga 15 persen khusus pembelian spare part, dan bonus kaus cantik untuk pembelian paket ban dan oli. Bengkel yang terletak di Jalan PB Sudirman No 14 ( Sebelah Selatan Bank UOB Buana) Perliman Banyuwangi itu juga memberikan gratis Welcome Drink kepada setiap pelanggan yang datang. “Ruang tunggu ber AC dengan fasilitas free Wifi dan channel TV Internasional juga kami sediakan,“ tambah Revin. Untuk layanan pelanggan dan informasi silakan hubungi Revin 082336611512, dan telepon di (0333) 415206. (*/als)
PESONA pariwisata Banyuwa ngi memang seharum namanya, promosi gencar yang dilakukan Pemkab Banyuwangi sungguh terlihat hasilnya. Misalnya, Jumat (21/11) kemarin, sebanyak 51 rombongan wisatawan dari Surabaya naik kereta api malam menuju Bumi Blambangan. Kedatangan mereka selama tiga hari itu memang untuk berlibur menikmati panorama Banyuwangi yang selama ini dipromosikan. Turun dari stasiun kereta api Ketapang, tempat yang pertama dituju adalah Warung Nelayan Watudodol. Berada pagi hari dengan suasana yang sangat cerah dengan deburan ombak selat bali, turis lokal ini begitu menikmatinya. Sunrise pun bisa dilihat disini dan tidak perlu jauh-jauh untuk melihatnya. “Wah ternyata benar, Banyuwangi memiliki panorama yang indah. Saya pikir untuk melihat sunrise harus ke Bromo, ternyata di Banyuwangi bisa dilihat. Tidak perlu susah-susah naik gunung. Cukup di warung nelayan Watu Dodol,” kata salah seorang pengunjung. Perwakilan pengelola Warung Nelayan Watu Dodol, Rizki mengatakan warung nelayan Blambangan Watudodol setiap saat selalu menjadi jujugan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Selain rombongan dari bus pariwisata, travel, juga kendaraan pribadi
TOHA/RaBa
MENU PAGI: Turun dari stasiun kereta api, rombongan dari Su rabaya langsung menuju warung nelayan Blambangan Watudo dol, Jumat (21/11) kemarin pukul 06.00.
memilih warung ini menjadi tempat untuk melepas penat selama di jalan. “Kami menawarkan masakan sea food dan aneka masakan khas lain, selain tempat yang memang berada di pinggir laut selat Bali. Mungkin karena
tempatnya nyaman mereka lebih memilih warung ini,” ujarnya. Warung nelayan Blambangan Watudodol juga bisa digunakan untuk berbagai acara. Untuk reservasi tempat bisa menghubungi 0333511123. (*/als)
RENDRA KURNIA/RaBa
HANYA DI SINI: Selain memiliki desain menarik dalam setiap produknya, outlet Osing Deles juga memberikan kenyamanan bagi pengunjung.
Produk Osing Deles Tidak Dijual Online BANYUWANGI – Kaus Banyuwangi, Osing Deles, tidak menjual secara online dan hanya dijual di outlet resminya di Jalan KH Agus Salim No 12 Banyuwangi, dan di Jalan Juanda No.70 Jajag. Pihak Osing Deles menyampaikan beberapa alasan kenapa produknya tidak dijual secara online. “Yang paling utama karena kami ingin para
pembeli dari luar daerah bisa berkunjung ke Banyuwangi. Agar mereka juga mengunjungi destinasi wisata kita,“ jelas Dr Zunita AKD, owner Osing Deles. Selain alasan itu, ada hal yang tak kalah pentingnya, yaitu untuk menjaga keaslian produk Osing Deles. Karena saat ini sering ditemukan transaksi belanja online abal-abal yang banyak merugikan konsumen.
Agar tetap menarik minat pelanggan untuk datang ke otletnya, manajemen Osing Deles juga telah membentuk tim promosi melalui media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Manager Promosi Osing Deles Febriana mengatakan, strategi promosi semacam itu ternyata sangat bagus untuk menggaet pelanggan muda. (*/als)
Nikmatnya Kerang-Kepiting Bakar Obor Pawon
TOHA/RaBa
PROMO KHUSUS: Perumahan Bunga Residence tidak hanya pas untuk dihuni, namun juga pas untuk investasi.
Bunga Residence Diskon Up to Rp 10 Juta BUNGA Residence memberikan program khusus dalam kepemilikan rumah. Program big sale yang diberikan untuk menyambut Hari Jadi Banyuwangi ke-244 ini berupa diskon up to Rp 10 juta. Tentu saja program ini hanya berlaku hingga Desember 2015. Waktu yang terbatas ini harus dijadikan alternatif utama saat memutuskan membeli hunian. Apalagi, setiap saat harga properti setiap saat selalu mengalami kenaikan.
“Untuk saat ini kami tidak menaikkan harga, namun diskon up to Rp 10 juta kami berikan khusus untuk yang membeli rumah di sini,” kata Pengelola Bunga Residence, Murdi Santoso. Pria yang juga aktif di HIPMI ini menjelaskan, Bunga Residence menyediakan dua tipe pilihan, yaitu tipe 36/84 dan 47/112. Kedua tipe ini bisa dimiliki dengan KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) dengan
bunga yang bersaing dengan angsuran Rp 600 ribuan. Tidak hanya itu, Bunga Residence juga memberikan fasilitas lain seperti pembuatan pagar depan, pagar belakang dan dapur. “Jadi Anda tidak perlu memikirkan biaya lagi saat hendak menghuni rumah ini,” ujar sekretaris REI Banyuwangi ini. Bagaimana dengan fasilitas khusus dan fasilitas umumnya? Anda pun tidak khawatir. Sebab, Bunga Residence telah me-
nyediakannya. Tidak terkecuali tempat ibadah seperti masjid, yang berdiri kokoh di tengahtengah permukiman. Masjid bundar ini menjadi salah satu maskot Bunga Residence. “Untuk keamanan 24 jam dengan one gate system. Informasi, Kantor Pemasaran Bunga Residence Blok C-06 Jl Brawijaya Banyuwangi (Utara Polres Banyuwangi) telepon 081249095454; 081337915154; 082330434029. (*/als)
BANYUWANGI – Restoran Obor Pawon seakan tiada henti menyajikan menu-menu baru yang menggugah selera. Kini, restoran yang terletak di sebelah barat patung perliman Banyuwangi itu mempersembahkan menu baru, kerang dan kepiting bakar. “Kelezatannya tiada banding. Proses memasaknya sangat khas dengan cara dibakar secara ala mi. Dengan proses itu, kerang dan kepiting semakin lezat,“ ujar Indra, warga Songgon yang sengaja datang ke restoran ini bersama temannya. Selain proses racikan bumbunya yang khas, Obor Pawon juga memiliki jenis kerang yang berbeda dari resto lain. “Sehingga rasanya dipastikan juga lebih nikmat dan beda,“ jelas Indra Wibowo, owner Obor Pawon. Menurut Indra, Obor Pawon juga memiliki jenis kepiting bakau, bahkan dihari-hari tertentu juga menyediakan kepit-
RENDRA KURNIA/RaBa
SANTAI: Pengunjung Obor Pawon Resto, saat menikmati sajian kerang dan kepiting bakar.
ing jumbo dengan bobot 5 ons hingga 1,5 kg per ekor. “Nah, kalau jenis kepting jumbo cocok disantap bersama keluarga, teman, atau relasi,“ ujarnya. Saat ini Obor Pawon juga telah mempercantik bagian-bagian tertentu dari bangunannya. Jika dilihat dari depan, pintu masuk resto didesain menggunakan pondok bambu. Uniknya, be-
ragam kerajinan tradisional khas Oseng seperti Kukusan dan Ereg sengaja dipajang untuk mempercantik ruang dalam restoran ini. “Selain itu, kami juga menyediakan ruang khusus bagi perokok. Sehingga pengunjung bisa memilih ruangan mana yang ingin dipilih,“ pungkas Indra Wibowo. (*/als)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Sabtu 21 November 2015
BERITA UTAMA
43
Jalannya Debat Dijaga Dua SSK Dalmas n DEBAT... Sambungan dari Hal 33
Masing-masing kandidat mengisi penuh kuota 50 kursi pendukung yang disiapkan KPU Banyuwangi. Di deretan pendukung Dahsyat tampak hadir
pimpinan atau pengurus delapan parpol pengusung dan pendukung paslon nomor urut 1 tersebut. Di kubu Su-Si, pimpinan dan pengurus dua parpol pengusung, yakni Golkar dan Hanura, hadir. Selain pendukung kedua paslon, para unsur penyelenggara pemilu,
termasuk jajaran KPU dan Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih), juga hadir dalam ajang yang akan ditayangkan JTV Banyuwangi pada 25 November mendatang tersebut. Acara tersebut dibuka Ketua
KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin, sekitar pukul 19.30. “Ini forum bagi kedua paslon untuk mema parkan visi-misi. Maka, manfaatkanlah forum ini sebaikbaiknya untuk menarik dukungan masyarakat,” serunya. Kepada masyarakat Banyu-
Libatkan Tomas dan Kades dalam Pendataan n EFEKTIFKAN... Sambungan dari Hal 33
“Kami cukup fokus soal data karena sudah merasakan betul manfaatnya. Misalnya soal pengentasan kemiskinan, kami meminta data bisa didetailkan di tiap kecamatan. Detail itu penting karena karakteristik tiap kecamatan berbeda-beda, sehingga solusi di tiap kecamatan juga berbedabeda. Dengan pendekatan itu, kemiskinan di Banyuwangi yang dulu di level 20 persen, tahun 2014 kemarin bisa turun drastis menjadi 9,5 persen,” kata Anas. Berawal dari data yang akurat, sejumlah program yang digeber di masa kepemimpinan Anas juga berhasil meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat setempat
dari Rp14,97 juta pada 2010 menjadi Rp33 juta pada 2014 berdasar perhitungan ter baru BPS. Sementara itu, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Banyuwangi juga naik dari Rp23,56 triliun menjadi Rp 40,48 triliun untuk periode yang sama. Selain data statistik dari BPS, Anas menceritakan, ketika menjabat dirinya rutin meminta data perbankan untuk mendapatkan data terbaru penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), dan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL). Statistik perbankan menjadi indikator pergerakan ekonomi masyarakat. “Saya jadi tahu kecamatan mana yang tumbuhnya bagus, dan mana yang agak lambat. Sehingga bisa ada solusi-solusi. Alhamdulillah ini efektif.
Contohnya, kredit bermasalah yang sebelum 2010 dulu hampir 5 persen, kini bisa ditekan di level 2 persen. Artinya, ekonomi bergerak dan pelaku usaha yang menjadi debitur bank lancar dalam membayar kewajiban,” ujar Anas. Saat dirinya menjabat sebagai bupati, Pemkab Banyuwangi telah menandatangani kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk penyediaan data dalam menunjang pembangunan di Banyuwangi. Kerja sama itu telah ditindaklanjuti dengan berbagai koordinasi teknis dan dukungan penuh saat BPS akan melakukan survei, pendataan, maupun pemutakhiran data. Bahkan, Anas mengundang kepala desa, tokoh masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan untuk dipertemukan
dengan jajaran BPS Banyuwangi ketika melakukan kegiatan pendataan, seperti saat BPS akan melakukan pemutakhiran basis data terpadu (PBDT) pada Mei 2015 lalu. “Mengapa kepala desa dan tokoh-tokoh informal penting dilibatkan dalam pendataan? Itu karena mereka memahami kondisi masyarakat, mereka bisa memberikan data yang akurat tentang warganya agar data yang diperoleh lebih valid, tepercaya, dan sesuai kondisi riil,” tutur Anas. Oleh karena itu, Anas berjanji akan memperluas pelibatan jajaran desa dan para tokoh informal seperti tokoh agama untuk mendukung pendataan berbagai indikator di masyarakat jika kembali terpilih sebagai Bupati Banyuwangi. (*/c1/aif)
Jembatan Lama Tidak Dibongkar n JEMBATAN... Sambungan dari Hal 33
Saiun Purwanto, salah satu pelaksana proyek bagian logistik, mengatakan saat ini para pekerja masih fokus memasang cover slab atau dek plat di jembatan tersebut. Selain itu, para pekerja saat ini sibuk memasang kerangka besi yang nanti akan dicor pelat lantai dasar. ”Sudah hampir selesai. Berdasar persentase sudah 94 persen,” kata pria asal Lamongan itu. Selanjutnya, setelah pemasangan cover slab dan cor lantai dasar jembatan selesai dilak-
sanakan, proses selanjutnya adalah pengecoran lantai di tengah jembatan. Saiun menambahkan, jembatan Kramasan sudah terlihat nyambung antara sisi utara dan selatan sejak satu bulan lalu. ”Kira-kira satu bulan lagi dari sekarang jembatan ini sudah selesai. Tepatnya tanggal 31 Desember ditarget harus selesai,” tambahnya. Jika nanti jembatan Kramasan yang baru itu sudah beroperasi, jembatan lama tidak akan dibongkar. Bangunan lama tetap dibiarkan karena digunakan sebagai akses ke Puskesmas Wongsorejo. ”Yang lama tidak
akan dibongkar,” terangnya. Pembangunan jembatan Kramasan itu di bawah naungan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Provinsi Jawa Timur dengan nomor kontrak KU. 08.09/1303/498623.05/2015. Yang bertindak sebagai kontraktor adalah PT. Galory Jasa Sarana dan Konsultan Supervisi PT. Adiyasa Decicon, menggunakan biaya senilai Rp 9.591.612.000. Proyek pembangunan jembatan Kramasan di Dusun Krajan, Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, dikebut sejak April
lalu. Pembangunan jembatan yang menghubungkan jalur satusatunya Situbondo-Banyuwangi itu diharapkan bisa mengurangi angka kecelakaan yang sering terjadi di atas jembatan Kramasan yang berbentuk S tersebut. Nanti jembatan itu akan dibangun dengan panjang jembatan sekitar 70 meter dari arah selatan ke utara. Lebar jalan di atas jembatan sekitar 10 meter, termasuk trotoar untuk pejalan kaki. Struktur jembatan yang baru nanti balok beton. ”Jembatan ini mampu dilintasi kendaraan dengan tonase 50 ton,” pungkas Saiun. (tfs/c1/aif)
Berobsesi Membuka Destinasi Wisata Ternak Sapi n PERNAH... Sambungan dari Hal 33
Bisa dibilang meski beternak sapi perah adalah pekerjaan sampingan bagi sebagian penduduk, tapi itu merupakan sumber pendapatan tetap mereka. Ahmad Sulamto, 43, salah satu peternak sapi perah di Dusun Ampelgading berusaha membangkitkan kembali pamor sapi perah di desanya. Mulanya sapi perah adalah aset bagi setiap penduduk setempat. Ia yakin usaha sapi perah sangat prospektif sebagai alternatif penghasilan tetap. Apalagi, iklim di Ampelgading cocok bagi sapi perah. Pria yang akrab dipanggil Sulam itu pun membulatkan tekad, apalagi kondisi perekonomian penduduk setempat tidak menentu dari hasil kerja serabutan. Sayang, membangkitkan minat penduduk setempat untuk kembali beternak sapi bukan perkara mudah. “Mereka sudah trauma dengan kegagalan. Bahkan, sudah banyak yang ancang-ancang menjual sapi perah mereka,” ujar pria yang juga bekerja di Perkebunan PT. Lidjen itu. Dengan pendekatan yang edukatif, Sulam mengajak sisa-sisa peternak sapi perah kembali aktif
memerah sapi. Pada pertengahan tahun 2014 sebanyak 22 peternak yang semula nonaktif bergairah kembali menjalankan bisnis sapi perah. Mereka membentuk kelompok ternak sapi perah yang diberi nama Ijen Makmur. Upaya menghidupkan kembali usaha ternak sapi perah yang sudah ambruk itu sempat dicibir beberapa pihak. Apalagi, Sulam tidak memiliki modal untuk memulai semua itu. Ia sempat putus asa saat meminta bantuan kepada beberapa pihak, termasuk kepada pemerintah daerah. “Sempat minta bantuan kepada pemerintah daerah, tapi saat itu tidak bisa. Alhamdulillah saya ada channel yang mau membantu dari Lumajang. Tapi dia tidak bisa memberikan bantuan modal,” bebernya. Sulam pun memberanikan diri ngutang bank Rp 50 juta. Dana tersebut dia gunakan membeli satu unit cooling unit atau mesin penyimpan susu sapi, membangun gedung sederhana beserta instalasi air dan listrik. Gedung itu berada di rumah orang tua Sulam di Dusun Ampelgading. Di situlah susu sapi yang disetorkan para peternak ditampung. Sementara itu, kandang sapi tidak terpusat di satu titik. Kandang sapi itu berada di rumah masing-
masing peternak. Awalnya, para peternak yang telah bergabung dengan kelompok itu tidak begitu yakin. Apalagi, produksi sapisapi peliharaan mereka minim. Alhasil, dari 22 peternak yang rata-rata memiliki satu hingga dua ekor sapi hanya menghasilkan 300 liter susu sapi. Meski demikian, pangsa pasar sudah jelas. “Lagi-lagi jalan dimudahkan dengan beberapa kawan saya. Susunya dibeli orang Rusia yang tinggal di Bali,” kata Sulam. Seiring perawatan yang intensif, produksi susu sapi semakin bertambah, tapi pangsa pasar mereka stagnan. “Pembelian dari orang Rusia itu tidak bertambah, sedangkan susunya terus bertambah. Lalu sisanya mau dikemanakan?” ucapnya. Akhirnya, ia memutar otak dan menemukan jaringan yang bisa menghubungkannya dengan industri makanan dan minuman skala multinternasional, Nestle. Per liter susu sapi dibeli seharga Rp 4.000. Hal itu menjadi bukti bahwa susu sapi asal Ampelgading memiliki kualitas sangat baik. Sebab, susu sapi yang masuk Nestle diseleksi cukup ketat. “Susu kita sangat baik,’’ kata Sulam. Sulam dkk sangat intens merawat sapi perah. Iklim di wilayah Licin yang sangat baik sangat menunjang
pengembangan sapi perah. “Indikasi bahwa susu sapi kita high quality adalah tingkat cemaran bakteri di bawah standar Nestle, kebersihan, dan total solid (TS) susu selalu di atas 12,” imbuhnya. Yang menggembirakan lagi, selama setahun produksi susu sapi bisa meningkat dari ratarata 300 liter per hari menjadi 1.200 liter per hari. Kemudian, hal tersebut menjalar pada tingkat kesejahteraan peternak. Dengan kepastian pasar, peternak tidak takut lagi karena penghasilan sudah pasti. Diungkapkan Sulam, setiap sepuluh hari sekali peternak bisa mengambil keuntungan pasti rata-rata Rp 600.000 per orang. “Melihat hasil yang pasti, banyak peternak yang mau menambah jumlah sapi. Semakin banyak menghasilkan sapi kan semakin besar hasilnya,” ucapnya. Ia berharap masyarakat sekitar Dusun Ampelgading juga tertarik mengembangkan sapi perah. Bahkan, ia berharap suatu saat Desa Tamansari menjadi salah satu destinasi wisata yang menawarkan pemandangan ternak sapi. Untuk mewujudkan obsesi itu, Sulam sudah mengomunikasikan dan menyusun rencana bersama perangkat Kecamatan Licin. (c1/aif)
wangi, khususnya para calon pemilih, Syamsul mengingatkan agar mereka menyaksikan, dan mencermati, serta merekam program-program yang disampaikan masing-masing paslon. “Setelah itu, mari berbondongbondong datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk memanfaatkan hak pilih pada 9 Desember mendatang,” ajaknya. Pasangan Anas yang mendapat kesempatan pertama menjawab pertanyaan panelis tentang dunia pendidikan di Banyuwangi me nga takan, sumber daya manusia memiliki peran sangat penting dalam pembangunan daerah. Pria yang menjabat bupati Banyuwangi periode 2010-2015 itu membeber keberhasilannya menekan angka putus sekolah di Bumi Blambangan. Angka putus sekolah jenjang SD dan MI turun dari 0,04 persen menjadi 0,02 persen serta angka putus sekolah jenjang SMA dan SMK turun
dari 1,01 persen menjadi 0,57 persen. Pernyataan Anas itu langsung dibalas “serangan” dari cabup Sumantri. Dia mengaku mendapat laporan dari wali murid bahwa biaya pendidikan di Banyuwangi terlalu tinggi. Sumantri juga menuding pendidikan di Bumi Blambangan cenderung menjadi alat kekuasaan. Pernyataan Sumantri tersebut dijawab Anas dengan tegas. Dia menegaskan bahwa semasa menjadi bupati Banyuwangi, dirinya telah mengeluarkan edaran tidak boleh ada pungutan di sekolah. “Kami juga telah menerapkan program Siswa Asuh Sebaya (SAS) dan Beasiswa Banyuwangi Cerdas yang telah mengantarkan 600 anak miskin berprestasi ke jenjang perguruan tinggi. Selain itu, ada pula beasiswa anak yatim berprestasi dan beasiswa bagi anak yang hafal Quran,” bebernya. Sementara itu, di bidang
penanggulangan kemiskinan, Sumantri mengatakan selama ini tingkat kemiskinan di Banyuwangi diklaim terus berkurang. Tetapi, berdasar penelusuran pihaknya, masih banyak masyarakat miskin di Bumi Blambangan. “Maka, kemiskinan itu akan terus kami perangi,” cetusnya. Sementara itu, Anas mengaku tidak ingin mengkritik apa yang disampaikan pesaingnya dalam pilbup Banyuwangi tersebut. “Tetapi, bagi kami, penanggu langan kemiskinan harus fokus. Tidak boleh dikira-kira,” kata dia. Jalannya debat cabup tadi malam berlangsung tertib. Meski begitu, Polres Banyuwangi tetap menerjunkan anggota. Sedikitnya dua SSK (satuan setingkat kompi) Dalmas diturunkan. Pengamanan itu dipimpin langsung Kabagops Kompol Sujarwo. Akses masuk ke arena debat dijaga cukup ketat. (sgt/c1/aif)
Pengunjung Hardy’s Boleh Menilai Foto n 100 FOTO... Sambungan dari Hal 33
Pameran dibuka pukul 10.00 pagi ini oleh pejabat Dinas PU Pengairan Banyuwangi dan beberapa perwakilan Jawa Pos Radar Banyuwangi. ”Besok (hari ini) pameran resmi kita buka sampai tanggal 23 November,” kata Kepala Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Masyarakat PU
Pengairan, Donny Arsilo Sofyan. Donny menambahkan, seluruh peserta lomba bisa hadir ke Hardy’s Mall untuk menyaksikan karya-karya terbaik para fotografer Banyuwangi. Pameran dibuka untuk umum. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui foto wisata air, konservasi, dan saluran irigasi yang ada di Banyuwangi, bisa datang langsung ke Hardy’s sejak pukul 10.00. ”Silakan datang ke Hardy’s untuk lihat pameran foto. Bawa teman
sebanyak-banyaknya,” ajak Donny. Tidak hanya sekadar pameran, seratus foto yang dipamerkan itu akan dipilih satu terbaik. Pengunjung Hardy’s yang melihat pameran diberi kesempatan memilih foto dengan cara menempelkan pin yang disediakan panitia. ”Foto yang paling banyak mendapatkan pin, itu yang akan jadi pemenang favorit,” tambahnya. (tfs/c1/aif)
Dari Siswa, Oleh Siswa, untuk Siswa n INVESTASI... Sambungan dari Hal 44
Setelah itu, tim pemburu tributa yang terdiri dari lintas elemen bergerak secara masif menyisir semua wilayah Banyuwangi. Anggota tim yang berjumlah ribuan orang tersebut berasal dari lintas elemen, mulai pejabat Dinas Pendidikan (Dispendik), camat, tenaga pendidik, relawan, hingga ketua RT dan RW. Warga yang tinggal di desa terpencil, bahkan mereka yang bertempat tinggal di tengah perkebunan tidak luput menjadi sasaran program ini. Masingmasing anggota tim pemberantasan tributa turun ke lapangan dua hari dalam sepekan. Mereka menjadi pembimbing dalam gerakan masal warga belajar yang diikuti 26.157 orang di antara 47.335 jiwa penyandang tributa tersebut. Upaya pemberantasan buta aksara tersebut membuahkan hasil manis. Terbukti, hingga awal 2015 ini jumlah penyandang buta aksara telah turun drastis menjadi nyaris nol persen dari total penduduk Bumi Blambangan. Di sisi lain, Tim Pemburu Anak
Putus Sekolah juga digerakkan untuk mencari dan menyelesaikan pendidikan anak-anak yang tidak bisa melanjutkan sekolah. Tim ini menjadi instrumen pelengkap dalam rangka penanggulangan siswa putus sekolah di Bumi Blambangan. Alhasil, angka putus sekolah di Banyuwangi terus menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun. Untuk tingkat SD/MI, angka putus sekolah menurun dari 0,05 persen pada 2011 menjadi 0,03 persen pada 2013. Pada tingkat SMP/MTs, angka putus sekolah mencapai 0,48 persen pada 2011, lalu turun menjadi 0,42 persen pada 2013. Dan di level SMA/SMK/MA, angka putus sekolah turun dari 1,01 persen pada 2011 menjadi 0,83 persen pada 2013. Sementara itu, keterlibatan masyarakat dalam menyukseskan program pembangunan di Banyuwangi juga sangat terasa pada program SAS. Melalui Gerakan SAS, siswa yang berasal dari keluarga mampu secara ekonomi ambil bagian untuk ikut membantu siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Secara berkala, di setiap sekolah para siswa menggalang dana
secara sukarela. Ada yang menyumbang sebesar Rp 1.000, Rp 2.000, atau Rp 5.000. Tidak ada paksaan dari siapa pun dan dari pihak mana pun. Dana yang terkumpul itu lantas digunakan untuk membantu biaya pendidikan teman sekolahnya yang berasal dari keluarga kurang mampu. Pada awal diluncurkan tahun 2011 silam, di akhir tahun total dana yang terkumpul dari Gerakan SAS mencapai 293 juta. Setahun berselang, total dana yang terkumpul naik signifikan menjadi Rp 1,6 miliar pada tahun 2013. Jumlah siswa penerima manfaat program inovasi yang satu ini tidak bisa dibilang sedikit. Hingga 2013, Total penerima manfaat Gerakan SAS mencapai 6.000 siswa asal 309 sekolah yang tersebar di seantero Banyuwangi. Pengelolaan program ini dilakukan dari siswa, oleh siswa, dan untuk siswa. Jadi, selain bermanfaat bagi ribuan siswa penerima bantuan, ada sisi positif yang tidak kalah besar yang bisa diraih melalui Gerakan SAS tersebut. Sisi positif itu adalah peningkatan kepedulian di kalangan generasi muda. (sgt/ c1/afi/ bersambung)
Janji Memajukan Muncar n ANAS SAPA... Sambungan dari Hal 44
Anas menyampaikan, kawasan pesisir Muncar sudah mengalami perubahan signifikan. “Dulu saya masuk Muncar kotor dan kumuh, sekarang sudah mulai tertata dan baik,” katanya di hadapan puluhan tokoh masyarakat. Jika ditakdirkan kembali memimpin Banyuwangi 2015-2021,
Anas berjanji terus memajukan Muncar dengan memadukan kawasan pesisir sebagai kawasan wisata. Ke depan, para wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi harus dibawa ke Muncar dan membeli oleh-oleh berupa ikan asin, petis, sarden ikan, dan hasil laut lain yang dikemas dengan baik. “Syaratnya harus bersih, jadi saya minta nelayan dan warga harus bersama-sama menjaga kebersihan
lingkungan dan pantai. Kalau masih kotor dan bau, saya yakin wisatawan enggan datang ke Muncar,” jelasnya. Jika kawasan pelabuhan dan pesisir Muncar bisa kembali ditata dengan baik dan bersih, maka bukan tidak mungkin Muncar akan menjadi jujugan wisatawan domestik dan mancanegara sebagai alternatif wisata bahari di Banyuwangi. (ddy/c1/afi)
Cak Untung Ajak Anggota Polisi Bertobat BANYUWANGI - Mantan Kapolda Jawa Timur sekaligus Ketua Purnawirawan Polri (PP) Irjen Pol (Purn) Untung S. Rajab berkesempatan bertatap muka langsung dengan anggota Polres Banyuwangi kemarin. Dalam pertemuan yang digelar di Gedung Bhayangkara tersebut, mantan Kapolwil Besuki itu memberikan tausiyah kepada anggota Polri. Cak Untung—panggilan akrabnya—meminta purnawirawan dan polisi yang masih aktif bertobat. Dia menekankan agar semua anggota bekerja sesuai hukum yang berlaku. Ke depan, dia tidak ingin mendengar ada anggota nakal yang merugikan institusi. Sebagai mantan polisi, Untung tentu mengerti betul bagaimana kinerja polisi. Karena itu, dia mengajak para purnawirawan dan polisi aktif bertobat. “Sang Pencipta itu suka orang bertobat. Kiai dan polisi pasti punya salah, dan hukum tobat itu fardu ain. Bagi Tuhan mengampuni dosa hamba merupakan urusan kecil,” tambahnya.
BERI TAUSIYAH: Untung S. Rajab saat memberikan ceramah di Gedung Bhayangkara kemarin.
NIKLAAS ANDRIES/RABA
Di sisi lain, Untung juga menyentil tentang tingginya angka perceraian di kalangan anggota polisi. Dalam kasus ini, dia meminta anggota dan Bhayangkari menerima jodoh yang telah digariskan Tuhan sebagai pendamping hidupnya. “Punya suami yang giginya maju diterima saja. Anggap itu takdir yang harus dijalani dan disyukuri,” cetusnya disambut ger-geran hadirin. Dia mengaku heran melihat banyak polisi mencari istri dan suami atas pilihannya sendiri. Nyatanya malah justru sering bercerai. Itu berbeda dengan orang zaman dulu yang menikah atas perjodohan orang tua. “Kamu nikah sama dia, Le! Walau dijodohkan, tapi jarang yang bercerai karena orang tua meridai,” ujarnya. Acara yang berlangsung 5 jam itu juga dihadiri sejumlah perwira dan bintara di Polres Banyuwangi. Acara itu merupakan wujud komunikasi dan soliditas yang ditunjukkan kepolisian saat dan sesudah bertugas. (nic/c1/aif)
44
Jawa Pos Sabtu 21 November 2015
Anas Sapa Warga Pesisir Muncar
ICHSAN/RaBa
NAIK PERAHU: Cabup Abdullah Azwar Anas naik perahu untuk berbaur dengan sejumlah nelayan saat menurunkan ikan hasil tangkapan kemarin.
MUNCAR - Menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015, calon bupati Abdullah Azwar Anas menyapa masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir Muncar kemarin (20/11). Dalam kampanye dialogis itu, calon incumbent itu menemui sejumlah elemen masyarakat Muncar. Setiba di Kecamatan Muncar, Anas memilih Pasar Muncar sebagai lokasi pertama yang dikunjungi. Selain bertemu warga dan pedagang pasar, Anas juga menggelar ritual rutin santunan anak yatim di pasar. Setelah puas berbincang dengan masyarakat di Pasar Muncar, Anas yang didampingi istrinya, Ny. Dani Azwar Anas, ganti bertemu para nelayan di Brak Kalimoro, Desa Kedugrejo, Kecamatan Muncar. Kedatangan mantan bupati itu mendapat sambutan antusias para nelayan. “Kami mendukung penuh Pak Anas terpilih lagi jadi Bupati Banyuwangi,”
ujar Mohammad As’adi, 52, salah satu nelayan Muncar. Menurut As’adi, selama Anas memimpin Banyuwangi, banyak perubahan besar yang terjadi, tidak terkecuali di Kecamatan Muncar. Program pembangunan pelabuhan dan tempat pelelangan ikan merupakan bukti nyata yang dilaksanakan Anas. “Pak Anas sudah terbukti. Kinerja dan kepemimpinannya harus kita dukung,” tegasnya. Setelah menemui nelayan, Anas ganti menemui kalangan buruh di PT. Sumbernyala Samudra. Kedatangan Anas itu disambut meriah karyawan dan pemilik pabrik pengalengan ikan terbesar di Muncar itu. Usai bertemu ratusan buruh, Anas menunaikan salat jamaah Jumat di Masjid AlIkhlas, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, dan melanjutkan silaturahmi dengan alim ulama dan masyarakat Muncar di kediaman Abah Abdillah di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar n Baca Anas Sapa...Hal 43
HMI Tuntut Independensi KPU BANYUWANGI - Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Banyuwangi turun ke jalan kemarin (20/11). Para mahasiswa tersebut menyerukan independensi anggota penyelenggara pemilu demi terwujudnya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 yang bersih, jujur, dan adil. Aksi damai kali ini diawali long march dari depan kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) menuju kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sesampai di kantor yang berlokasi di Jalan Agus Salim, Banyuwangi, itu mahasiswa langsung menggelar orasi seraya membentangkan spanduk dan poster seruan netralitas dan independensi penyelenggara pemilu. Selain itu, mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal. Dua aktivis yang tubuhnya dilumuri cat hitam dan putih menari-nari di depan kantor lembaga penyelenggara pemilu tersebut. Cat putih melambangkan kesucian dan kedamaian, sedangkan cat hitam merupakan simbol politik uang, kampanye hitam, dan anarkisme. “Kami
ingin pilbup berjalan damai, jujur, dan adil, serta terhindar dari politik uang, kampanye hitam, dan tindakan anarkis,” ujar Ketua HMI Banyuwangi, Chairul Anam. Setelah menggelar orasi, para aktivis mahasiswa tersebut menyuarakan tuntutan mereka di hadapan komisioner KPU Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar. Edi dengan tegas menyatakan semua anggota KPU siap melaksanakan tugas sebagai penyelenggara pemilu dengan independen dan tidak memihak salah satu pasangan calon (paslon). Selanjutnya, para aktivis mahasiswa melanjutkan aksi menuju kantor Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwalih) Banyuwangi. Kali ini mereka mendesak para komisioner lembaga pengawas pemilu tersebut melakukan pengawasan ketat terhadap seluruh tahap pilbup. Anam mengatakan, Panwaslih harus bersikap netral dan independen. Panwaslih juga harus bertindak tegas terhadap anggota penyelenggara pemilu maupun paslon dan tim sukses yang melakukan pelanggaran. “Jangan
INDEPENDEN: Komisioner KPU, Edi S. Anwar, menemui aktivis HMI yang menggelar aksi damai mendesak independensi dan netralitas penyelenggara pemilu di depan kantor KPU kemarin.
SIGIT HARIYADI/RABA
tebang pilih dalam melakukan penindakan. Siapa pun yang melakukan pelanggaran, harus ditindak,” tegasnya. Selain itu, Anam menyerukan seluruh masyarakat tidak terpancing dengan politik uang. Dia menam-
bahkan, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi melakukan pengawasan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan kali ini. “Sebagai mahasiswa, kami pun siap ikut melakukan pengawasan partisipatif pilbup,” kata dia.
Ketua Panwaslih Banyuwangi, Atim Hariyadi, mengatakan pihaknya me ngapresiasi aksi damai dan seruan pilbup berintegritas yang disuarakan kalangan kader HMI tersebut. “Kami meminta seluruh lapisan ma-
Matangkan Persiapan Debat Siaran Langsung BANYUWANGI - Debat calon bupati dan wakil bupati putaran ketiga terus dimatangkan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama tim sukses dua pasangan cabup menggelar rapat teknis dengan tim TvOne Jakarta. Ketua KPU Syamsul Arifin mengatakan, rapat teknis itu untuk membicarakan persiapan debat publik pada 30 November 2015. Menurut Syamsul, debat cabup putaran ketiga akan disiarkan secara langsung di TvOne. “Kita menggelar
SIGIT HARIYADI/RaBa
TEKNIS: Tim TvOne menggelar rapat teknis persiapan siaran langsung debat cabup dengan KPU dan tim pasangan calon kemarin.
debat tiga putaran. Putaran pertama tidak kita siarkan secara langsung. Putaran kedua dan ketiga kita siarkan secara live,” ujar Syamsul. Karena disiarkan langsung, maka pihaknya mempersiapkan secara matang agar acara itu menarik dan bisa dicerna secara luas warga Banyuwangi. Tim TvOne secara khusus datang ke Banyuwangi untuk mempersiapkan acara debat secara langsung itu. Pada debat putaran kedua dan ketiga, pasangan calon dan timnya akan diboyong ke Surabaya dan Jakarta. Hanya saja, jumlahnya dibatasi. Masing-masing pasangan calon hanya boleh membawa 50 orang. (c1/afi)
syarakat, termasuk mahasiswa ikut serta mengawasi pelaksanaan setiap tahap pilbup. Jika menemukan indikasi pelanggaran, jangan segan-segan melapor kepada panwas,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Selamat & Sukses MUSYAWARAH WILAYAH IX PPNI
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
DPW PROPINSI JAWA TIMUR TGL 20 s/d 21 NOVEMBER 2015
FORUM DEWAN PENGURUS KOMISARIAT PPNI SE-KABUPATEN BANYUWANGI
Inovasi Cabup Abdullah Azwar Anas saat Menjabat Bupati Banyuwangi 2010-2015 (3)
Investasi SDM Lewat Berbagai Inovasi Bidang Pendidikan Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi satu agenda besar Pemkab Banyuwangi di era kepemimpinan Abdullah Azwar Anas. Berbagai program inovasi digulirkan, mulai Beasiswa Banyuwangi Cerdas, Gempita-Perpus, hingga Pelatihan Bahasa Asing Berbasis Desa. SEHEBAT apa pun pembangunan dilakukan di Banyuwangi, tapi jika tidak ditopang sumber daya manusia (SDM) berdaya saing tinggi, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama, kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini akan tertinggal dari daerah lain. Prinsip tersebut diterapkan Abdullah Azwar Anas semasa menjabat Bupati Banyuwangi periode 2010-2015 lalu. Tak heran, berbagai program inovasi di sektor pendidikan yang merupakan peranti penyiapan SDM berkualitas digalakkan di Bumi Blambangan.
Sebagai contoh, pemkab menggulirkan program Beasiswa Banyuwangi Cerdas dengan sokongan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Tidak main-main, alokasi anggaran untuk program Beasiswa Banyuwangi Cerdas tersebut terus merangkak naik seiring dengan peningkatan APBD Banyuwangi. Pada 2011, anggaran yang dialokasikan hanya Rp 788 juta, tahun 2012 sebesar Rp 1,8 miliar, pada 2013 mencapai Rp 2,07 miliar dan sebesar Rp 2,85 miliar pada tahun 2014.
Dok/RaBa
Selama menjabat bupati, Abdullah Azwar Anas rajin mengunjungi sekolahsekolah untuk memantau program inovasi pendidikan.
Hasilnya, sejak diluncurkan pada 2011, lebih dari 500 siswa telah diantarkan hingga jenjang pendidikan tinggi. Anas tidak hanya mengandalkan dana APBD untuk menopang berbagai inovasi bidang pendidikan tersebut. Sebaliknya, pemkab di bawah kepemimpinan Anas berhasil mendorong keterlibatan publik dalam memajukan dunia pendidikan kabupaten paling timur Pulau Jawa ini. Sebagai contoh, ribuan warga ikut ambil bagian sebagai relawan Gerakan Masyarakat Pemberantasan Tributa dan Pengangkatan Murid Putus Sekolah (Gempita-Perpuas) di seluruh pelosok Banyuwangi. Selain itu, anak-anak sekolah yang berasal dari keluarga mampu ikut peduli dengan menyisihkan uang jajan untuk membantu biaya pendidikan teman sekolah yang berasal dari keluarga kurang
mampu melalui program Siswa Asuh Sebaya (SAS). Program Gempita Perpus digulirkan sebagai tindak lanjut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan, jumlah penduduk buta aksara di Banyuwangi pada tahun 2011 mencapai 59.985 jiwa. Hal itu mengakibatkan Banyuwangi masuk zona merah buta aksara di Provinsi Jawa Timur. Berbagai upaya menekan jumlah penyandang buta aksara itu telah dilakukan. Hasilnya, berdasar pendataan ulang BPS, jumlah penyandang buta aksara di Banyuwangi pada 2013 turun drastis menjadi 47.335 jiwa. Komitmen kuat untuk memberantas buta aksara kembali dibuktikan Anas dengan menerbitkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 4 Tahun 2014 tentang Gempita-Perpus n Baca Investasi...Hal 43