Rujukan Informasi Terkini
RABU 21 OKTOBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
Festival Ngopi Sepuluh Ewu
Pesta Penutup
Masa Jabatan
GLAGAH - Kampung adat Oseng di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, menjelma menjadi lautan kopi tadi malam. Ribuan orang menyemut menghadiri Festival Ngopi Sepuluh Ewu. Ngopi gratis itu berlangsung di sepanjang jalan utama desa tersebut. Masing-masing rumah yang berdiri di sepanjang jalan desa adat
Banyuwangi itu dilengkapi pondok mirip kopi, lengkap meja, kursi, lengkap teko, dan cangkir berisi kopi seduhan yang masih panas. Total ada sekitar 300 Kg bubuk kopi yang disediakan panitia untuk diseduh dalam sebuah cangkir dan diminum secara bersama-sama n
FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/RABA
Baca Pesta...Hal 39
SEKALI SEDUH KITA BERSAUDARA: Warga Kemiren menyajikan kopi dan jajan khas untuk tamu yang datang (bawah). Pemilik Sanggar Genjar Arum Iwan Subekti menyerahkan cangkir kopi kepada Abdullah Azwar Anas disaksikan pejabat pemkab, tadi malam (atas).
HALAMAN 29
Dilepas Karena tak Cukup Bukti Tiga Pelaku Perusakan Markas BSI
BANYUWANGI - Tiga warga kontra tambang emas Tumpang Pitu yang sempat diamankan di Mapolres Banyuwangi akhirnya dilepas. Mereka tidak sampai
ditahan karena tidak cukup bukti mereka melakukan perusakan fasilitas pertambangan milik PT. Bumi Suksesindo (BSI) Senin lalu (19/10). Tiga warga kontra tambang yang dilepas itu berinisial BD, RK, dan SY. Mereka tercatat sebagai warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran n Baca Dilepas...Hal 39
NIKLAAS ANDRIES/RABA
BERAKHIR DAMAI: Perwakilan warga menyampaikan unek-uneknya dalam dialog dengan PT BSI di Mapolres Banyuwangi siang kemarin.
Anas Resmi Tinggalkan Pendapa Sabha Swagata BANYUWANGI - Sekitar pukul 23.00 tadi malam (20/10) Bupati Abdullah Azwar resmi meninggalkan Pendapa Shaba Swagata Blambangan. Anas bersama keluarganya meninggalkan rumah dinas satu jam sebelum masa jabatannya habis. Setelah tidak tinggal di Pendapa, Anas menempati rumah pribadinya di Lingkungan Baluk, Kebalenan, Banyuwangi n Baca Anas...Hal 39
KUCUR
NGOPAI
Kangen Tanah Kelahiran SETELAH dinobatkan sebagai juara satu dalam ajang pencarian bakat di salah satu stasiun televisi swasta tanah air n Baca Kangen...Hal 39
Dari Lombok Dikirim ke Malang
2
4
Petugas mencurigai isi bagasi bus Titian Mas Nopol EA 7777 BF jurusan Lombok-Malang ketika keluar dari pelabuhan.
3
Setelah digeledah, dalam bagasi tersebut berisi 435 ekor burung pleci dan daging katak hijau seberat 70 Kg
Saya mau istirahat sejenak, tapi beberapa acara sudah menunggu di beberapa kota� Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi
Polisi akhirnya mengamankan pemilik beserta burungnya ke markas KPT. Keberadaan burung tersebut tidak dilengkapi surat dari Balai Karantina.
1 Polisi KPT menggelar razia rutin di pintu keluar PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang. GRAFIS: REZA FAIRUZ / RABA
Sembunyikan Burung Pleci Dalam Bagasi
KALIPURO - Ratusan ekor burung pleci diamankan petugas Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi (KPT) pukul 06.30 Selasa (20/10) kemarin. Pengamanan itu dilakukan lantaran ratusan ekor burung tersebut tidak memiliki dokumen pengiriman yang lengkap dari Balai Karantina. Ratusan burung berasal dari Lombok tersebut rencananya akan dikirim ke Ma-
lang melalui Pelabuhan ASDP Ketapang, Kalipuro. jumlah burung yang hendak dikirim ke Malang tersebut sekitar 435 ekor berjenis pleci. Ratusan ekor burung tersebut ditempatkan dalam sebuah keranjang yang dimasukkan ke dalam karung. Selain ratusan ekor burung, polisi juga mengamankan daging katak hijau seberat 70 Kg
yang dikemas dalam 7 styrofoam. Pemilik hewan tak berdokumen tersebut diketahui bernama Idham, 40, warga Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemiliknya mengaku membawa burung tersebut tersebut dari Pulau Lombok menuju Malang menggunakan bus n Baca Sembunyikan...Hal 39
Melihat dari Dekat Kontes Kopi Spesialti Indonesia VII
Stok Minimal 1 Ton, Jawara Langsung Go Internasional Lilis Darawangi DEDY JUMHARDIYANTO/RABA
http://www.radarbanyuwangi.co.id
Konsumsi kopi telah menjadi gaya hidup masyarakat global. Indonesia punya posisi strategis dalam percaturan kopi di dunia. Kualitas kopi Nusantara merupakan yang terbaik di dunia. Nah, 137 kopi terbaik tanah air tersebut diikutkan Kontes Kopi Spesialti Indonesia (KKSI) ke-7 di Banyuwangi.
PAKAR KOPI: Juri dari Belanda Paul Dehan sedang menilai sajian kopi dalam kontes kopi spesialti di Pendapa Sabha Swagata Senin kemarin (19/10).
Seperti lirik lagunya Ello, pergi untuk kembali... Tak cukup bukti, tiga pendemo BSI dilepas Kalau yang ini dilepas demi situasi dan kondisi!
RENDRA KURNIA/RABA
SIGIT HARIYADI, Banyuwangi SUASANA di pelataran belakang Pendapa Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, terasa tak seperti biasa
Anas resmi tinggalkan pendapa
siang kemarin. Puluhan orang berkumpul di rumah Oseng yang berada di kompleks rumah dinas Bupati Banyuwangi tersebut, tepatnya
di teras rumah Oseng, rumah tradisional suku asli Bumi Blambangan. Suara sraaat-srruut menyerupai “maaf� orang pilek yang tengah men-
ghirup ingus yang menyumbat hidung terdengar cukup keras dari kerumunan tersebut n Baca Stok...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
radar sport RADAR Banyuwangi
30
Jawa Pos
Rabu 21 Oktober 2015
Jajaki Turnamen Usia Dini BANYUWANGI - Pembinaan atlet usia dini belum sepenuhnya dijalankan dengan baik. Padahal, itu menjadi salah satu fondasi dalam menggapai keberhasilan di bidang olahraga. Hal itu yang belum dijalankan Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi dalam beberapa tahun terakhir. Terbukti, tim sepak bola kelompok usia (KU) nyaris tanpa prestasi.
Padahal, jika dikelola dengan baik, tidak sedikit bakal lahir pemain bertalenta. Tim-tim yang tersebar di berbagai daerah hingga pelosok desa perlu mendapatkan perhatian serius. Yang marak selama ini adalah turnamen antar kampung (tarkam). Pertandingan tarkam memang menyita perhatian pencinta sepak bola. Sebab, tidak sedikit tim yang diperkuat
pemain top tanah air. Tetapi, ajang tersebut dianggap belum menyentuh keberhasilan pembinaan. Oleh karena itu, pada pengujung tahun ini Asskab Banyuwangi bakal menggelar turnamen dua kelompok usia. Turnamen usia dini itu terdiri atas dua kategori, yaitu U-12 dan U-14. Hal itu diungkapkan Ketua Asskab Banyuwangi, Muhamad
Kayun Rosyid Sholeh, kemarin. ‘’Kita memang akan melakukan turnamen usia dini,” katanya. Dia menjelaskan, ajang tersebut akan dipusatkan di lapangan Sumbersari, Kecamatan Srono. Turnamen itu akan digeber selama tiga hari mulai 6-8 November. ‘’Turnamen Piala Asskab ini sudah kita rancang jauh-jauh hari,’’ tandasnya. Bagi Asskab, lanjut dia, turnamen pada usia
dini memang diperlukan. Hal itu sekaligus untuk menggairahkan semangat sepak bola di desa-desa. ‘’Sepak bola harus eksis,” tegasnya. Menurut dia, banyak klub dan SSB di Banyuwangi. Oleh karena itu, turnamen sangat penting. ‘’Kita sudah siapkan trofi dan dana pembinaan. Pemain terbaik dan top skor akan kita beri reward khusus,” janjinya. (ton/c1/als)
Lagi, Arin Nahda Tambah Koleksi Medali BANYUWANGI - Salah satu perenang andalan Banyuwangi, Arin Nahda Zhafira, kembali meraih prestasi. Yang terbaru, perenang cilik itu sukses mendulang lima medali pada Kejurkab Piala Bupati Lumajang tahun 2015. Rinciannya, tiga medali emas, satu perak, dan dua perunggu. Tiga medali emas itu direngkuh pada nomor 50 meter gaya kupu-kupu, 100 meter gaya kupukupu, dan 200 meter gaya ganti perorangan. Satu medali perak sebagai simbol juara kedua disabet dari nomor lomba 50 meter gaya punggung. Sementara itu, dua medali perunggu diraih pada nomor lomba 100 meter gaya punggung dan 200 meter gaya bebas. Prestasi itu bisa dijadikan modal bagi Arin dalam menyongsong Pekan Olahraga Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (POR SD/MI) yang digeber di Tulungagung bulan depan.
Tentu saja, dia bisa dijadikan andalan bagi Banyuwangi dalam ajang dua tahunan itu. Sebab, kiprah dia selama ini menjanjikan. Salah satunya meraih tiga medali emas pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Makassar pada Agustus lalu. Nama lain yang sukses meraih juara dalam Piala Bupati Lumajang adalah Shelly yang meraih satu medali perak pada nomor lomba 50 meter gaya dada. Salsa mengemas satu emas pada nomor lomba 50 meter gaya dada. Deva menyusul dengan meraih satu medali emas pada nomor lomba 100 meter gaya dada dan satu perak pada 50 gaya dada. Dengan begitu, kontingen renang Banyuwangi mampu mengumpulkan lima medali emas, tiga perak, dan dua perunggu. Ketua Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Banyuwangi, I Gede Eka Damayasa, menjelaskan bahwa prestasi itu tidak gampang. Sebab, even tersebut diikuti para perenang dari klub-klub se-Jawa Timur.
Sebetulnya, jumlah atlet yang berlaga dalam even tersebut cukup banyak. Mereka tersebar di berbagai klub renang di Banyuwangi, antara lain SBSC, SCC, dan Lumba Lumba Blambangan. ‘’Kebanyakan memang atlet pemula,” kata Gede. Yang penting, lanjut Gede, para atlet bisa menguji kemampuan dan menambah jam terbang dalam mengikuti ajang tersebut. Sehingga, mereka bisa berlatih keras lagi. ‘’Anak-anak punya motivasi untuk itu,’’ tukasnya. (ton/c1/als)
Fasilitas SKB Bagi Pembayar Pajak
Dok. RaBa
BERTALENTA: Arin Nahda Zhafira sukses meraih lima medali pada Piala Bupati Lumajang.
PASI Sumbang Atlet Terbanyak Jatim BANYUWANGI - Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Banyuwangi terus melahirkan atlet potensial. Bahkan, induk cabor atletik itu sukses berkontribusi besar dalam kemajuan prestasi atletik di Jatim. Ada empat atlet Kota Gandrung untuk proyeksi PON Jabar tahun 2016. Tiga di antaranya telah menjadi skuad Puslatda Jatim. Satu lainnya masih berjuang dan ditentukan berdasar hasil Kejurnas Atletik Jabar Open yang digelar bulan depan. Tiga atlet yang menghuni Puslatda Jatim proyeksi PON Jabar tahun 2015 itu adalah Yudi Dwi Nugroho, Dedi Irawan, dan Nikmatul Nafiah. Yudi Dwi Nugroho masuk Puslatda Jatim setelah lolos melampaui limit waktu pada Sea Games 2015. Dedi irawan dan Nikmatul Nafiah lolos limit waktu pada kejurnas atletik di Jakarta. Kiprah Prila Satwati Nanda
akan ditentukan pada Kejurnas Atletik Jabar Open 2015. Yang pasti, kontribusi empat atlet untuk Pra-PON Jatim itu menjadikan cabor atletik sebagai yang terbanyak diisi atlet dari Banyuwangi. ‘’Penentuan lolos atletik itu diukur dari limit waktu,” ungkap Ketua PASI Banyuwangi, Ayub Hidayat, kemarin. Nah, tiga atlet Banyuwangi sudah memastikan menjadi bagian skuad Pra-PON Jatim dalam PON Jabar 2016. Satu atlet masih akan ditentukan pada Kejurnas Atletik Jabar Open di Jabar bulan depan. ‘’Tiga atlet kita sudah fix perkuat Jatim pada PON Jabar nanti,” terangnya. Tentu saja, semua atlet tersebut diharapkan mampu memberikan prestasi hebat di kancah nasional. ‘’Semoga empat atlet kita bisa tampil di PON Jabar, karena mereka juga menjadi kebanggaan Banyuwangi,” ujar direktur PDAM Banyuwangi itu. (ton/c1/als)
STNK
SITUBONDO
Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan Account Representative Saudara di Kantor Pelayanan Pajak dimana Saudara terdaftar atau hubungi Kring Pajak 1500200. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III.
Perum Kalipuro Asri
Suzuki Ertiga
All New Xenia
Grand Livina / Evalia
Lingk. Parse Dawuhan
Dijual Tanah SHM 3.120 M2 Macanputih Kabat arah ke Licin Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Dijual T/B SHM 120/90 M2 Perum Kalipuro Asri BWI Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Dijual cepat Rumah Modern Minimalis PLN Gg. 1 Rt.II/Rw.II Ling. Parse Dawuhan LT:198, LB:138 3KT, 2KM Garasi IMB SHM Hub. 085640256802 / 081356354608
Luas 335 m2
Jl. Yos Sudarso
Dijual Tanah luas 335m2 SHM. diblkg TMP Banyuwangi Hub. 0811394175
Djl LT ± 14.000 m2 Jl. Protokol Yos Sudarso Bwi Hub. 085230531870
DIJUAL Suzuki Ertiga/karimun tahun 013/06/011 htm/pth PMK hrg 139/79/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 htm/pth PMK hrg 118,5/128,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Grand Livina/evalia tahun 011/013 htm/pth PMK hrg 137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Mitsubishi Pajero
Daihatsu Grand Max
Nissan Grand Livina
DIJUAL Mitsubishi Pajero sprot GLX 4x4 tahun 012 htm km 60 ribu (solar) m/t PMK hrg 277,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Daihatsu Grand Max tahun 013 slv/ pth PMK hrg 99,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
NISSAN Pesta DP Ringan Grand Livina DP Awal 41 juta.an menjadi 16 juta.an Hubungi Dian 085 204 927 775
Gintangan Dijual T/B SHM 359/250 M2 gintangan rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Gladag
Radar Situbondo
Dijual T/B SHM 110/110 M2 gladag rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Ketapang Masih belum laku? Hubungi HP: 08123353502
ucapnya. Even perlombaan di luar sekolah merupakan ajang menjajal kemampuan sekaligus mengasah. Jovencia Aileen Chiuputra mewakili sepuluh siswa yang berhasil meraih penghargaan tersebut mengatakan piala yang diperoleh akan dijadikan pemicu semangat untuk mengejar prestasi lainnya. “Saya ingin mengajak temanteman untuk belajar lebih giat lagi. Jadi lebih banyak yang menyumbang piala untuk sekolah,” kata gadis kelas lima SD ini. Gadis berkacamata ini berhasil meraih dua piala dalam lomba bahasa Inggris. (cin/*/als)
Macan Putih
0333 412224
0333 845860
memberi apresiasi positif terhadap mereka. Dia berharap, prestasi mereka bisa meningkatkan prestasi berikutnya sekaligus memicu kawankawan lainnya dalam mengejar prestasi akademik maupun non akademik. Suster Inago sendiri secara pribadi sangat bangga dan berterimakasih kepada orang tua wali murid yang terus mendukung perkembangan anak di luar waktu sekolah. “Meski tidak didampingi oleh sekolah, ternyata orang tua sangat antusias menghantarkan anaknya untuk mencoba kemampuan diluar sekolah,”
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Radar Genteng
B A N Y U WA N G I – S e n i n (19/10) lalu, Sekolah Dasar Katolik (SDK) Santa Maria memberikan piala kepada siswa berprestasi. Para siswa tersebut adalah mereka yang berhasil meraih piala di berbagai ajang lomba. Ada sepuluh siswa berprestasi yang berasal dari kelas 3, 4 dan 5. Total ada 15 piala yang berhasil digondol siswa SDK Santa Maria. “Bahkan, satu siswa ada yang memperoleh dua hingga tiga piala,” ujar Kepala SDK Santa Maria Sekolah, Suster Inigo Spm. Rata-rata mereka menjuarai bidang Bahasa Inggris dan lomba mewarnai. Suster Inigo
BANYUWANGI
Hlg STNK P 6315 YA an Tities Chrislinda, Lingk. Kamp. Baru RT. 4/1 Kel. Bulusan
0338 671982
SDK Santa Maria Panen Piala
Pemotong/Pemungut pajak tidak melakukan pemotongan dan/atau pemungutan PPh untuk setiap transaksi yang merupakan objek PPh yang tidak bersifat final apabila telah menerima fotokopi SKB yang telah dilegalisasi oleh KPP tempat Wajib Pajak menyampaikan SPT Tahunan. Permohonan legalisasi fotokopi SKB diajukan secara tertulis kepada Kepala KPP tempat Wajib Pajak menyampaikan kewajiban Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan, dengan persyaratan : a. menunjukkan asli SKB; b. menyerahkan bukti penyetoran PPh Final 1% berdasarkan PP 46 Tahun 2013 untuk setiap transaksi yang akan dilakukan dengan Pemotong/ Pemungut berupa Surat Setoran Pajak (SSP) lembar ke-3 yang telah mendapatkan validasi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN), kecuali untuk transaksi yang dikenai Pemungutan PPh Pasal 22 atas impor, pembelian bahan bakar (minyak, gas, pelumas), pembelian hasil produksi industri (semen, kertas, baja, otomotif dan farmasi) atau pembelian kendaraan bermotor di dalam negeri; c. mengisi identitas Wajib Pajak Pemotong/Pemungut PPh dan nilai transaksi pada kolom yang tercantum dalam SKB; d. ditandatangani oleh Wajib Pajak, atau dalam hal permohonan ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 Undang-Undang KUP.
BANYUWANGI
Hlg STNK P 6663 WA an Sujono, Dsn. Pasinan RT. 4/2, Singojuruh
Radar Banyuwangi
CHIN JULLIEN/RaBa
PATUT DICONTOH: Para siswa SDK Santa Maria yang mendapat juara dalam bebe rapa even berpose dengan piala yang mereka peroleh kemarin (19/10).
BANYUWANGI
Hlg STNK P 5827 YA an Yuliani, Jl. Sumbing No. 58 RT. 1/2, Kel. Singotrunan
Informasi Promo & Pemasangan Iklan, Hubungi:
Permohonan SKB diajukan untuk setiap pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21, Pasal 22, Pasal 22 Impor, dan/ atau Pasal 23 dan berlaku sampai dengan berakhirnya Tahun Pajak yang bersangkutan.
BANYUWANGI
Hlg STNK P 6829 XH an Lansianah, Krajan RT. 3/2, Ds. Pesucen , Kalipuro
Hlg STNK P 3438 YD an Lila Susanti, Dsn. Krajan RT. 3/4, Ds. Rogojampi
Bagi Wajib Pajak yang membayar Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 1% berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013, mendapatkan fasilitas berupa pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan PPh oleh pihak lain yang tidak bersifat final, sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2013. Pembebasan dari pemotongan dan/atau pemungutan PPh oleh pihak lain diberikan melalui Surat Keterangan Bebas Pemotongan dan/atau Pemungutan Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu yang untuk selanjutnya disebut Surat Keterangan Bebas (SKB). Permohonan SKB diajukan secara tertulis kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Wajib Pajak menyampaikan kewajiban Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan, dengan persyaratan : a. telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Tahun Pajak sebelum Tahun Pajak diajukan permohonan, untuk Wajib Pajak yang telah terdaftar pada Tahun Pajak sebelum Tahun Pajak diajukannya Surat Keterangan Bebas; b. menyerahkan surat pernyataan yang ditandatangani Wajib Pajak atau kuasa Wajib Pajak yang menyatakan bahwa peredaran bruto usaha yang diterima atau diperoleh termasuk dalam kriteria untuk dikenai Pajak Penghasilan bersifat final disertai lampiran jumlah peredaran bruto setiap bulan sampai dengan bulan sebelum diajukannya Surat Keterangan Bebas, untuk Wajib Pajak yang terdaftar pada Tahun Pajak yang sama dengan Tahun Pajak saat diajukannya Surat Keterangan Bebas; c. menyerahkan dokumen-dokumen pendukung transaksi seperti Surat Perintah Kerja, Surat Keterangan Pemenang Lelang dari Instansi Pemerintah, atau dokumen pendukung sejenis lainnya. d. ditandatangani oleh Wajib Pajak, atau dalam hal permohonan ditandatangani oleh bukan Wajib Pajak harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 Undang-Undang KUP.
Dijual T/B SHM 255/150 M2 ketapang Kalipuro Barat Pom Bensin Kapuran Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
Olehsari
Jl. Raya Kabat
Djl Tanah Pnggr Jalan Raya Olehsari Luas 400 m2, SHM, Hub: 087806620001 TP
Djl Tnh L 1600m2 (20x80) Jl. Raya Kabat Rogojampi H. 2,5 jt/m2 Ng H: 087802186847
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
HATI-HATI Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SELASA 21 OKTOBER
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
HALAMAN 31
Jangan Pasang Atribut Calon di Tabung Elpiji Imbauan tersebut kemarin (19/10) disampaikan Kanit Ekonomi Satuan Intel Polres Situbondo, Aiptu Hendro dalam acara sosialisasi pembinaan bagi pemilik pangkalan dan agen elpiji di Kota Santri. “Momen Pilkada sangat sensitif. Masalah kecil bisa memantik konflik,” katanya. Dia menerangkan, jika ada pema-
SITUBONDO – Pemilik pangkalan dan agen elpiji tiga kilogram di Situbondo diwanti-wanti untuk tidak memasang atribut pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati dalam bentuk apapun di tabung gas elpiji maupun di kendaraan pengangkut. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
sangan atribut alat kampanye pada tabung gas elpiji, bukan tidak mungkin akan ada perlawanan dari lawan. Hal tersebut bisa berdampak terhadap pengrusakan angkutan dan lain sebagainya. ”Stiker yang sangat kecil pun jangan sampai dipasang,” terangnya lagi Selain bisa menyulut konflik,
lanjut Hendro, dampak lainnya adalah penuruan omzet penjualan elpiji. Pendukung pasangan calon tertentu bisa saja tidak akan membeli elpiji yang terdapat atributatribut kampanye paslon yang tidak didukungnya. Jika sudah terjadi penurunan omzet, dampakanya kepada agen atau pe-
milik pangkalan. Mereka akan mengalami kerugian besar dari segi penjualan. ”Sekali lagi, dalam momen ini saya meminta agar tidak memasang atribut kampanye paslon. Ini agar tidak berdampak pada turunnya omzet penjualan atau pengerusakan angkutan oleh simpatisan lawan,” terang Hendro lagi.
Acara pembinaan dimulai pukul 09.00 di ruang pertemuan Inspektorat Kabupaten Situbondo. Dalam kesempatan itu, ada sekitar 40 pemilik pangkalan dan agen elpiji se-Situbondo yang hadir. Mereka diberi kesempatan menyampaikan permasalahan yang dihadapi n Baca Jangan...Hal 32
Tahun Depan BSC Angkat Tema ‘Baluran’ Pompa PDAM Rusak Akibat Listrik Sering padam
JADI REPOT: PDAM memberikan pelayanan pengiriman air dengan tangki kepada masyarakat yang ada di perumahan ISMU karena pompa rusak akibat listrik yang sering padam.
SITUBONDO – Sering padamnya aliran listrik di sejumlah titik di kawasan kota dan sekitarnya, merugikan banyak pihak. Tak terkecuali, tersendatnya layanan suplai air perusahaan daerah air minum (PDAM). Direktur PDAM Situbondo, Djamal Fajri menerangkan, aliran listrik yang sering padam akhir-akhir ini telah mengakibatkan rusak dan pecahnya pompa air di daerah Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. “Tepatnya di jalur Perumnas Istana Mutiara (ISMU),” terangnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo, kemarin (20/10). Akibat kejadian tersebut, masyarakat pelanggan PDAM tidak terlayani kebutuhan airnya selama dua hari. Sehingga, PDAM pun harus mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat yang ada di perumahan ISMU dengan sistem pengiriman tangki air n Baca Pompa...Hal 32
SITUBONDO - Gaung Best Situbondo Carnival (BSC) 2015 hingga saat ini masih hangat diperbincangkan. Sebab, event besar yang dimiliki Kabupaten Situbondo ini benar-benar menjadi kebanggaan masyarakat Kota Santri. Shasa Natasya sebagai event organizer (EO) Alfa Production mengaku sengaja mengusung tema “Asapok Ombek” dalam pagelaran BSC 2015. “Bagi saya, ini mengekpresikan dari sebuah kehidupan masyarakat yang ada di pesisir Situbondo, kemudian dikemas dalam entertaint carnival. Jadi, begitu nyata,” terangnya. Pengangkatan tema dari kearifan lokal inilah yang pada akhirnya membedakan BSC dengan pelaksanaan carnival-carnival di daerah lainnya. Misalnya saja, di BSC menggunakan kerang sebagai identitas utama rancangan busana. “Nah, yang begini ini hanya ada di Situbondo. Ketika tahun ini kita sudah mengangkat tema tentang kehidupan laut, tahun depan kita angkat tentang flora dan fauna di Taman Nasional Baluran. Kita angkat melalui tema ‘Amazing Of Baluran’,” tegasnya. BSC menjadi ajang apresiasi dan menghargai karya seniman-seniman lokal. Dengan munculnya even BSC, telah banyak ditemukan desainer-desainer lokal potensial. Mereka mampu menghasilkan maha karya gemerlap kostum carnival yang membuat setiap orang yang melihatnya berdecak kagum n Baca Tahun...Hal 32
Shasa Natasya EDY SUPRIYONO/JPRS
HABIBUL ADNAN/JPRS
Akbid Ibrahimy Lantik 33 Bidan BANYUPUTIH - Akademi Kebidanan Ibrahimy di Pondok Pesantren Salafiyah-Syaifi’iyah (P2S2) Sukorejo, kemarin (20/10) menggelar angkat sumpah dan pelantikan lulusan ke –V. Sebanyak 33 mahasiswa yang telah dinyatakan lulus mengikuti proses pendidikan, resmi menyandang predikat bidan.
Itu sekaligus ditandai dengan penyematan tanda anggota Ikatan Bidan Indonesia (IBI) kepada Lulusan ke-V Akbid Ibrahimy. Mereka juga mendapatkan sejumlah atribut IBI. Pengangkatan sumpah dilakukan di Auditorium Putra P2S2 Sukorejo. Usai penyematan tanda anggota
IBI, acara dilanjutkan dengan acara penyerahan penghargaan kepada lulusan terbaik. Sebelum penutupan acara, dilakukan penyerahan cindera mata kepada Ketua Ikatan Bidan Indonesia Propinsi Jawa Timur oleh Pimpinan Yayasan, KHR. Achmad Azaim Ibrahimy n Baca AKBID...Hal 32 EDY SUPRIYONO/RABA
RAYAKAN HUT KE-51: Pengurus DPD Partai Golkar Situbondo pimpinan Rachmad dan sejumlah kader melakukan ziarah ke TMP, pagi kemarin.
Kado Terindah Perayaan HUT ke-51 Untuk Partai Golkar dan Kader Loyal STIMEWA
TENAGA PROFESIONAL: Mahasiswa Akbid Ibrahimy yang telah diangkat sumpah dan dilantik berpose usai acara.
SITUBONDO – Kebahagiaan ganda dirasakan pengurus dan kader DPD Golkar Situbondo pimpinan Rachmad , kemarin (20/10). Selain merayakan hari ulang tahun (HUT) Partai Golkar yang ke-
51 tahun, mereka juga menerima kabar gembira tentang kemenangan gugatan Golkar Munas Bali atas SK Menkumham yang diterbitkan untuk Munas Ancol. Ketua DPD Partai Golkar Situbondo, Rachmad menegaskan, jika kemenangan gugatan Golkar pimpinan ARB (Abu Rizal Bakri)
adalah Kado istimewa untuk HUT Partai Golkar ke-51. “Golkar Munas Bali (ARB) menang di Pengadilan Tinggi Jakarta. MA (Mahkamah Agung) telah memenangkan gugatan Munas Bali atas SK menkumham yang diterbitkan untuk Munas Ancol,” terang Rachmad. Kata dia, MA telah me-
mutuskan SK Menkumham atas Munas Ancol tidak sah. Selain itu, mewajibkan Menkumham untuk menerbitkan SK Mnunas Bali. “Jadi sekali lagi ini kado terindah untuk HUT Golkar ke- 51 dan kaderkader yang loyal,” tandas mantan Wakil Bupati Situbondo tersebut n Baca Kado...Hal 32
Anggota Fatayat Digembleng di “Three In One” BUNGATAN – Pengurus Cabang (PC) Fatayat NU Situbondo menggelar acara ‘three in one’. Melalui kegiatan yang ditempatkan di kawasan Pantai Pasir Putih, Kecamatan Bungatan selama tiga hari ini, dilaksanakanlah training of trainer (TOT), pelatihan kewirausahaan dan raker (rapat kerja). Acara ‘Three In One’ diikuti sekitar 80 orang peserta. Mereka terdiri dari ketua dan sekretaris PAC Fatayat
se-Kabupaten Situbondo dan pengurus cabang. Selama tiga hari berturutturut, tepatnya sejak 16 – 18 Oktober mereka berada di Pasir Putih. Kegiatan dimulai pukul 07.00 dan baru selesai pukul 21.00. Ketua PC Fatayat NU Situbondo, Zeiniye menerangkan, pelaksanaan TOT bertujuan agar pengurus PAC bisa memahami materi keorganisasian. “Makanya kami mendatangkan trainer dari
Surabaya, yaitu Ibu Endang Wahyuni dengan materi keorganisasian,” terangnya. Acara ini kemudian dikombinasikan dengan outbond. Ada juga materi kepemiminan yang disampaikan oleh Nyai Hj. Juwairiyah, M.Pd. Para peserta juag diberi materi ke-NU-an, kefatayatan. Materi ini disampaikan langsung oleh tim dari Fatayat NU Kabuaten Situbondo. Untuk materi kewirausahaan dan motivator panitia
sengaja mendatangkan Herbalis Toga Hitan dari Malang, yaitu Mujiarsih, MM. “Dari pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan semua PAC se-Situbondo bisa melakukan konsolidasi dan mempunyai jiwa wirausaha,” kata Zeiniye. Untuk pelaksanaan raker, lanjut dia, untuk melakukan dan merumuskan program kerja PC Fatayat NU selama dua tahun ke depan n Baca Anggota...Hal 32
ISTIMEWA
NYAMAN: ‘Kedai Piss Bro’ berada di Jalan Kenanga tepat di sebelah timur Kantor DPRD Kabupaten Situbondo selalu dipenuhi pengunjung.
Kedai ‘Piss Bro’ Tempat Tongkrongan Segala Usia
ISTIMEWA
POSE BERSAMA: Pengurus cabang Fatayat NU Situbondo bersama pengurus PAC usai pelaksanaan Three In One selama tiga hari di Pantai Pasir Putih.
SITUBONDO - Welcome to ‘Kedai Piss Broo’. Tongkrongan masa kini di Kota Situbondo. Letaknya sangat strategis. Sebab, berada di sebelah kantor DPRD dan perkantoran, sekolah, dan stadion. Sehingga, bisa menjadi tempat berkumpulnya semua usia mulai dari anak-anak, kawula muda, sampai orang dewasa. Konsep ‘Kedai Piss Broo’ sengaja didesain sedikit berbeda dengan cafe pada umumnya.
‘Kedai Piss Bro’ lebih spesifik dengan satu menu yang berbahan dasar pisang. Menu andalannya adalah pisang kribo dengan berbagai topping. Menu lainnya tentu tak kalah enaknya. Suasana kedai begitu santai dengan konsep vintage atau peduli dengan barangbarang daur ulang. Barangbarang tersebut telah diubah menjadi barang bernilai seni tinggi. Sehingga, membuat
suasana di dalamnya begitu nyaman. Dengan diiringi dengan alunan musik yang cozy, dan harga yang sesuai kantong, ini sangat pas bagi Kota Situbondo. ‘Kedai Piss Broo’ bisa dijadikan referensi bagi tempat kongkow-kongkow komunitas-komunitas yang ada di Kota Situbondo. Untuk kontak person bisa menghubungi ponsel nomor 082 234 684 16. (adv)
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
Rabu 21 Oktober 2015
BERAS IR 64 0
GULA PASIR
MIGOR CURAH
0
0
DAGING SAPI
DAGING AYAM BROILER
1000
400
33
B A N Y U W A N G I
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
0
0
KACANG KEDELAI LOKAL
CABAI RAWIT
0
CABAI BIASA
BAWANG MERAH 0
200
BAWANG PUTIH 0
200
10.000
11.400
9.900
109.000
24.800
17.200
8.900
8.100
9.200
5.600
15.400
19.600
Tanah Retak Ancam Tanaman Palawija BANYUWANGI - Musim kemarau yang masih berlangsung dengan intens tinggi mengancam pertumbuhan palawija. Ribuan hektare lahan yang ditanami palawija retak-retak karena kekurangan air. Kondisi tanah retak itu mempengaruhi pemenuhan nutrisi tanaman yang diambil dari tanah. Akibatnya, tanaman akan menjadi layu bahkan bisa mati. Di Kecamatan Rogojampi dan sekitarnya tampak sejumlah lahan yang dibiarkan setelah proses panen selesai karena kekurangan air. Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Banyuwangi, Sapuan, mengatakan petani pesimistis melihat kondisi cuaca saat ini. Mereka yang sudah panen cenderung tidak menggarap lahan hingga musim hujan tiba ■ Baca Tanah...Hal 39
RENDRA/RABA
AKIBAT PANAS: Akibat cuaca panas yang ekstrem, beberapa lahan pertanian mengalami retak-retak karena kekurangan air.
BWI Jadi Bahan Diplomasi Ekonomi BANYUWANGI - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menilai Banyuwangi sebagai salah satu daerah dengan kemajuan ekonomi sangat luar biasa di Indonesia. Untuk melihat kemajuan ekonomi Banyuwangi, Kemenlu mengirim enam diplomat pendidikan madya guna meng-cross check berbagai capaian Banyuwangi. Direktur Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu), Kemenlu, Nana Yuliana, mengatakan Kemenlu saat ini tengah memprioritaskan diplomasi ekonomi dalam membangun
hubungan dengan dunia internasional. Pada diplomasi itu, Kemenlu fokus di tiga bidang, yakni pariwisata, perdagangan, dan investasi. “Untuk mengembangkan diplomasi ekonomi kami membutuhkan banyak input dari berbagai daerah di Indonesia yang berpotensi dipromosikan. Karena itulah kami datang ke Banyuwangi agar dapat pengetahuan banyak tentang berbagai kemajuan daerah ini,” kata Nana saat bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas di lounge Pemkab Banyuwangi kemarin (20/10).
Potensi yang dimiliki Banyuwangi beragam. Di bidang pariwisata, misalnya, ada destinasi unggulan Pulau Merah, Gunung Ijen, dan beragam even Banyuwangi Festival. Di bidang perdagangan ada berbagai produk unggulan UMKM lokal. Setelah mendapatkan berbagai wawasan tentang beragam potensi daerah, para diplomat yang datang ke Banyuwangi itu akan membantu mempromosikan potensi tersebut di negara lokasi mereka akan ditempatkan. “Baik menarik kunjungan wisatawan ke sini maupun mem-
Istana Ban
Diskon 25 Persen untuk Semua Ban BANYUWANGI – Istana Ban Banyuwangi memberikan diskon spesial hingga 25 persen untuk setiap pembelian semua merek ban sepeda motor. “ Kami tetap memberikan jaminan harga termurah, terlengkap, dengan kualitas layanan terbaik untuk pelanggan, “ tandas Revin, Manager Operasional Istana Ban Banyuwangi. Beberapa pelanggan juga mengaku puas dengan pelayanan dari Istana Ban. Seperti yang diungkapkan Rusiyadi,38, asal Giri, Banyuwangi. Dia mengaku, proses penggantian ban relatif cepat dan aman. “Sangat cepat, selain itu velg tidak lecet. Soalnya tidak di congkel” jelasnya. Seperti diketahui, Istana Ban memiliki alat pengganti ban yang canggih. Dengan alat Tire Changer lebih memberikan keamanan dan kecepatan saat penggantian ban. Tak hanya itu, bengkel yang terletak di Jl PB Sudirman No 14 Banyuwangi ( Sebelah Selatan Bank UOB Buana) Perliman Banyuwangi ini memiliki ruang tunggu ber AC dengan fasilitas Free Wifi gratis sehingga pelanggan tidak jenuh
DIAN EFFENDI/JP-RABA
KOMPLIT: Selain menjual ban, Istana Ban juga melayani pembelian spare part.
saat menunggu proses penggantian ban. “ Kami juga menjual spare part dan oli dengan program diskon yang spesial, juga dapatkan kaus cantik untuk pembelian paket oli dan
ban,” ujar Revin. Untuk layanan pelanggan dan informasi hubungi, Revin 082336611512, (0333) 415206. (*)
promosikan investasi di Banyuwangi. Melalui diplomasi ekonomi ini kami mencoba berperan meningkatkan ekonomi daerah ” kata Nana. Sebanyak enam diplomat yang datang ke Banyuwangi tersebut, kata Nana, merupakan peserta pendidikan sekolah staf dinas luar negeri angkatan ke 55, Kemenlu. Pada program itu ada 29 peserta yang menjalani pendidikan yang disebar ke enam daerah, di antaranya Banyuwangi, Solo, Malang, dan Wakatobi. Para diplomat yang datang ke Banyuwangi tersebut sebelumnya telah bertugas di berbagai negara,
seperti Swiss, Mesir, Amerika, dan Belanda. “Mereka akan kembali ditempatkan di negara-negara sahabat untuk melaksanakan tugas diplomatik,” ujar Nana. Bupati Abdullah Azwar Anas mengaku sangat senang dengan kunjungan pendidikan Sesdilu Kemenlu untuk menggali berbagai potensi di Banyuwangi itu. Terlebih, Kemenlu akan ikut mempromosikan potensi Banyuwangi di berbagai negara. “Ini akan menambah promosi Banyuwangi, dan harapan akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke sini,” kata Anas. (c1/afi)
RABU 21 OKTOBER TAHUN 2015
HALAMAN 36
ADA APA LAGI
Perahu Nelayan Menabrak Karang Satu Tewas, Satu Hilang, dan Satu Selamat
Satu nelayan lagi hingga Selasa sore (20/10) keberadaannya masih belum diketahui. “Tiga nelayan itu masih satu keluarga,” cetus Abdul Hamim, 43, salah MUNCAR - Kecelakaan satu kerabat korban. laut hingga menelan korNelayan yang diteban jiwa terjadi di sekitar mukan tewas itu adalah perairan Muncar Senin Sutik, 25, dan yang malam (19/10). Sebuah selamat Agus Komarodin, perahu yang dinaiki tiga 27. Nelayan yang belum nelayan menabrak batu karang di sekitar pantai Ombak Menggila diketahui nasibnya adalah Suwarno, 55. Semua warga Gumuk Kantong, Desa Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Sumbersewu, Kecamatan Muncar. Dalam kecelakaan itu, satu nelayan Kecamatan Muncar ■ Baca Perahu...Hal 37 ditemukan tewas dan satu lainnya selamat.
SHULHAN HADI/JPRG
TITIAN: Salah satu siswi mencoba berjalan di atas tali yang terhubung di dua sisi sungai kemarin (20/10).
Latih Keseimbangan BANGOREJO - Puluhan siswa MTs Al-Futuhiyah, Desa Sambirejo, Kecamatan Bangorejo, menggelar ketangkasan meniti tali di Sungai Pekalen Sampean, Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, kemarin (20/10). Para siswa satu per satu meniti tali untuk menyeberangi sungai. Tidak sedikit siswa yang terpeleset dan tercebur ke sungai. “Ini untuk pembekalan fisik dan mental bagi siswa sebelum ikut kemah bersama,” cetus M. Husna Arif, 25, salah satu pembina. Meski tidak dilombakan, para siswa terlihat serius dalam meniti tali hingga seberang. “Ini bagus untuk melatih keberanian siswa,” ungkapnya. (sli/c1/abi)
SHULHN HADI/JPRG
KETAT: Sejumlah personel Brimob tiba di pantai Pulau Merah untuk mengamankan area tambang Tumpang Pitu kemarin (20/10).
Satu Kompi Brimob Jaga Tumpang Pitu DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
DIEVAKUASI: Jenazah Sutik ditemukan warga di pantai Gumuk Kantong, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar.
PESANGGARAN - Sehari setelah aksi massa menolak penambangan emas di Gunung Tumpang Pitu, wilayah Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, kondisi mulai berangsur normal kemarin (20/10). Tetapi, aparat
kepolisian terlihat masih siaga di sekitar area tambang itu. Malahan, kepolisian meningkatkan pengamanan dengan mendatangkan satu kompi Brimob dari Polda Jatim ■ Baca Satu...Hal 37
Warga dan BSI Sepakat Gencarkan Sosialisasi Tambang
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
RUKUN: Warga dan penonton makan menggunakan ancak sebelum ritual adat Keboan dimulai Minggu pagi (18/10).
Di Balik Tradisi Keboan di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi
Makan Nasi Ancak Bersama Simbol Kerukunan dan Kebersamaan Ritual adat Keboan sebagai upacara bersih desa di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Sampai saat ini ritual itu masih terus dilestarikan. Oleh warga, tradisi itu diyakini bisa mendatangkan berkah bagi petani. Apa saja yang dilakukan dalam ritual itu? DEDY JUMHARDIYANTO, Rogojampi SEPANJANG jalan di Dusun Sukodono dan Dusun Krajan, Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, pagi itu tidak seperti biasa. Hampir di setiap sudut jalan dipenuhi hiasan berupa gapura poro bungkil atau gapura yang terbuat dari bambu yang dihias hasil bumi petani, seperti pisang, pepaya, umbi-umbian, dan aneka buah. Gapura poro bungkil itu bukan sekadar hiasan, tapi memiliki arti yang sangat dalam. Hasil bumi seperti buah dan umbi-umbian yang dipajang itu harus berasal dari petani setempat dan hasil panen yang terbaik. Di sudut simpang tiga dan simpang empat ada kubangan lumpur atau biasa disebut goyangan dengan ukuran sekitar dua meter kali tiga meter. Di tempat itulah warga yang kesurupan mendadak menceburkan diri dan berguling-guling bertingkah layaknya kerbau. Sebelum upacara ritual itu dilaksanakan, masyarakat melaksanakan selamatan ancak dan doa bersama
di sepanjang jalan desa setempat. Sejak pagi warga menyiapkan beberan alias tikar dan karpet sebagai alas duduk sambil menikmati hidangan yang telah disiapkan. Dalam selamatan itu, semua warga yang sudah hadir diajak berdoa bersama dan langsung menyantap makanan. Tak lupa, sejumlah awak media yang melakukan peliputan wajib ikut makan pagi bersama. Meski malumalu, sejumlah penonton membaur seperti sudah akrab layaknya keluarga sendiri. “Selamatan ini simbol kebersamaan dan kerukunan sesama warga dan antarwarga,” cetus Sugiono, 50, tokoh warga Dusun Sukodono, Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi. Selamatan warga bersama pengunjung itu bentuk penghormatan warga Desa Aliyan kepada para penonton yang sudah datang sejak pagi. Di sisi lain, selamatan itu juga bentuk sedekah dari para petani kepada seluruh warga. “Sebelum penonton ritual Keboan ider bumi, stamina sudah baik dan tidak lapar,” katanya. setelahwarga dan penonton menikmati nasi di wadah bernama ancak, satu per satu warga setempat mulai kerasukan roh gaib yang diyakini roh leluhur desa setempat. Warga yang kesurupan itu awalnya berguling-guling di jalan dan berlari mencari kubangan lumpur. Meski dalam kondisi tidak sadar, kebo jadi-jadian itu tetap terkendali dengan pengawasan sejumlah keluarga dan kerabat. Para perempuan menenteng ember yang digunakan untuk mencari air dan mengusap wajah sang kebo jadi-jadian itu agar tidak belepotan lumpur. Setiap lelaki yang kesurupan, para istri, anak kerabat, dan keluarga, dengan setia menemani ■ Baca Makan...Hal 37
BANYUWANGI - Protes warga terkait keberadaan tambang emas di kawasan Tumpang Pitu yang ditangani PT. Bumi Suksesindo (BSI) akhirnya menemui jalan tengah. Dalam proses mediasi dan dialog yang digelar di Mapolres Banyuwangi kemarin, kedua belah pihak akhirnya menemui satu kata damai. Permasalahan terkait izin dan kekhawatiran analisis dampak lingkungan yang selama ini terkesan tidak transparan akhirnya bisa diterima perwakilan warga yang hadir. Mereka bisa legawa dengan hasil rapat yang dipimpin Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama. Hadir juga Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Banyuwangi, Abdul Kadir; Kepala Lingkungan Hidup Banyuwangi, Khusnul Khotimah; Kepala Dishub Suprayogi; Direktur BSI Cahyono Seto; Kapolsek Pesanggaran AKP Sudarsono, serta perwakilan massa yang kontra tambang BSI. Pertemuan ini pun menegaskan bahwa keberadaan tambang emas di Tumpang Pitu adalah legal karena telah mengantongi izin dari Kementerian Kehutanan. Terkait keberadaan ijin itu sendiri disampaikan oleh Abdul Kadir selaku Kepala BPPT Banyuwangi. Dalam pertemuan tersebut, mantan wakil bupati di era Samsul Hadi ini menjelaskan bahwa sejauh ini PT BSI telah mengantongi 194,7 hektare lahan untuk melakukan produksi. “Status hutan di sana telah berubah dari hutan lindung menjadi hutan produksi. Luas hutan yang dirubah statusnya itu mencapai 1.942 hektar. Namun PT BSI hanya diperkenankan melakukan aktivitas pertambangan
NIKLAAS ANDRIES/RABA
PEMAPARAN: Kepala BPPT Banyuwangi Abdul Kadir mempresentasikan perizinan tambang Tumpang Pitu.
di 194,7 hektare. Ini karena lahan pengganti belum semuanya tersedeia,” bebernya. Hal itu tentu saja berpengaruh terhadap pola penambangan yang digunakan. Proses penambangan mineral wajib menggunakan sistem underground atau pengeboran bila kawasan yang ditambang termasuk hutan lindung. Tapi, lanjut Kadir, pola penambangan bisa dilakukan secara terbuka bila itu hutan produksi. Terkait masalah analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), Kepala Lingkungan Hidup Banyuwangi, Khusnul Khotimah, mengakui bila BSI sudah mengantongi izin eksploitasi. Proses keluarnya amdal sudah melalui tahapan yang benar. “Uji publik juga sudah dilakukan bahkan tim ahli sudah turun melakukan uji sample air laut. Semuanya sudah pada jalurnya,” ujarnya.
Tentu saja penjelasan ini langsung mendapat respons perwakilan masyarakat yang hadir. Mereka sebetulnya sejak lama ingin mendapatkan penjelasan yang terbuka dan tranparan terkait penambangan di Tumpang Pitu. “Mestinya sejak awal ini dilakukan. Pemda dan BSI harus rutin menggelar sosialisasi terbuka pada warga sehingga tidak memicu terjadinya unjukrasa,” cetus salah satu perwakilan warga. Direktur BSI Cahyono Setyo mengaku pertemuan dengan warga ini akan menjadi perhatian pihaknya. Termasuk di antaranya soal sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat setempat. “Sebetulnya sosialisasi sudah dilakukan. Tapi mungkin belum terprogram. Ke depan akan kami susun langkah sosialisasi lanjutan,” tegasnya. (nic/adv/aif)
NIKLAAS ANDRIES/RABA
DIALOGIS: Warga sekitaran Tumpang Pitu menggelar dialog di Aula Dhira Brata Polres Banyuwangi kemarin.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 21 Oktober 2015
BLAMBANGAN RAYA
37
Nilai Anas-Yusuf Penuh Inovasi
MELOMPONG: Suasana di pantai Pulau Merah selama dua hari terakhir terlihat sepi kemarin (19/10).
SINGOJURUH-Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko, dinilai oleh keluarga besar SMAN Darussholah, Singojuruh, cukup berhasil dalam memimpin Kabupaten Banyuwangi. Selama lima tahun memimpin, pasangan AnasYusuf dianggap penuh semangat dalam membangun daerah yang berjuluk Sun Rise of Java itu. “Kami menyampaikan terima kasih atas keberhasilan
Pantai Pulau Merah Jadi Sepi PESANGGARAN - Lokasi wisata pantai Pulau Merah yang biasanya ramai, selama dua hari ini mendadak sepi. Di sekitar pantai hampir tidak terlihat pengunjung yang bermain ombak dan pasir. Deretan payung wisata yang terpasang di sepanjang pantai digulung semua. Dari puluhan payung, tidak satu pun payung yang disewa pengunjung. “Dua hari ini sepi,” cetus Ali Mabrur, salah satu anggota lifeguard Pulau Merah. Pengunjung Pulau Merah yang sepi itu, terang
dia, sebenarnya tidak ada hubungannya dengan aksi warga yang menggelar demo penolakan tambang emas. Itu memang sudah biasa. “Pulau Merah itu ramai kalau hari libur atau ada kegiatan,” katanya. Suasana di Pulau Merah semakin sepi, jelas dia, karena para pekerja dan karyawan penambangan emas PT. BSI libur setelah ada aksi. “Biasanya karyawan tambang emas banyak yang berseliweran, karena libur ya tidak ada,” terangnya. Saat pengunjung sepi, sejumlah anggota lifeguard
berkumpul untuk membahas pengamanan pengunjung. Apalagi, pada Minggu (18/10) ada dua pengunjung yang digulung ombak. “Sebenarnya sudah kita bantu, cuma dua pengunjung itu tidak bisa bahasa Indonesia, ngertinya hanya bahasa Madura,” terangnya. Kedua pengunjung asal Probolinggo yang diketahui bernama Irfan dan Habsi itu selamat setelah ditolong petugas lifeguard lifeguard.. “Kami membahas dua pengunjung itu. Kita menolong kerepotan karena terkendala bahasa,” cetusnya. (sli/c1/abi)
ini,” cetus kepala SMAN Darussholah, Singojuruh, H. Muchomad Rifai. Menurut Rifai, pe merintahan Anas-Yusuf yang berakhir 20 Oktober 2015, dianggap penuh dengan inovasi dan prestasi. Sehingga, selama lima tahun ini Kabupaten BanyuK wangi bisa lebih baik. “Semoga ini menjadi amal salih,” katanya diamini ketua komite SMAN Darussholah, H. Syafii Mustofa, dan pengasuh pondok pesantren Darussholah, KH. Nur Fauzie.(adv/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
Pekerja Tambang Emas Diliburkan ■ SATU...
Sambungan adari Hal 36
Semua anggota lengkap senjata laras panjang itu ditempatkan di sekitar pantai Pulau Merah. Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, melalui Kasubag Humas Polres Banyuwangi, AKP Subandi, mengatakan pengerahan personel Brimob itu untuk memperkuat pengamanan yang telah siaga sebelumnya. “Ini untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi massa lanjutan,” katanya. Semua anggota Brimob itu, terang dia, akan bertahan di sekitar pantai Pulau Merah hingga suasana dipastikan kondusif seperti semula. “Tergantung kondisinya, mungkin sekitar tiga hari,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Sementara itu, meski suasana di sekitar penambangan
emas Tumpang Pitu sudah berangsur normal, sejumlah warga masih terlihat sering berkumpul di simpang tiga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Mereka masih terus mengawasi truk material proyek tambang emas. “Truk dikawal polisi,” cetus Rohman, 26, salah seorang warga setempat. Poster bertulisan penolakan terhadap tambang emas Tumpang Pitu masih terpasang di sekitar simpang tiga tidak jauh dari kantor Kecamatan Pesanggaran itu. Aktivitas pekerja tambang emas tampak lengang. Pekerja yang biasa berseliweran di lapangan siang kemarin tidak terlihat. Tetapi, suasana di kantor tambang emas PT. BSI di dekat pintu masuk Pulau Merah tidak beda dengan hari biasa. “Aktivitas di lapangan sementara memang diliburkan sambil menunggu suasana kondusif,” terang Abdul, salah satu karyawan PT. BSI. (sli/c1/abi) RENDRA/JP-RABA
Tim SAR, Nelayan, dan BPSK Tunggu Pengaduan Konsumen Keluarga Sisir Laut-Pantai DUDUK TERDEPAN: Sembilan anggota BPSK Banyuwangi siap menyelesaikan sengketa konsumen.
■ PERAHU...
Sambungan adari Hal 36
“Suwarno itu bapaknya. Agus itu anak kandung Suwarno, dan Sutik menantu Suwarno,” terangnya. Menurut Hamim, ketiga nelayan yang masih satu keluarga itu berangkat dari pelabuhan ikan Muncar sekitar pukul 21.00 naik perahu jenis pakisan. Mereka mencari ikan di sekitar perairan Gumuk Kantong, wilayah Desa Sumbersewu. “Satu jam kemudian ada kabar perahu menabrak karang,” ungkapnya. Gara-gara menabrak batu karang itu, jelas dia, lambung perahu bocor dan air laut masuk ke perahu. Air laut banyak yang masuk, akhirnya perahu miring dan nyaris karam. Karena perahu tidak normal, Agus Komarudin langsung melompat ke laut sambil memeluk jeriken kosong sebagai pelampung. Sementara itu, Suwarno dan Sutik masih bertahan di perahunya. “Agus selamat sampai ke tepi laut,” imbuhnya.
Setiba di tepi laut, Agus yang kebetulan tunawicara itu menyampaikan kepada warga bahwa perahunya mengalami kecelakaan. “Berdasar keterangan Agus, Pak Suwarno sempat mendarat, tapi kembali ke tengah laut untuk mencari menantunya (Sutik),” terangnya. Kasat Pol Air Banyuwangi, AKP Basori Alwi, melalui Kanit Pol Air Muncar, Aiptu Bambang Supriyanto, mengatakan pihaknya baru mendapat laporan pada Selasa (20/10) sekitar pukul 03.00. Laporan itu langsung disampaikan ke Satpol Air Banyuwangi dan melakukan pencarian. “Kita mencari dengan perahu karet dan menyisir pantai,” katanya. Pencarian petugas yang dibantu warga dan keluarga korban membuahkan hasil. Sekitar pukul 08. 45, Sutik berhasil ditemukan di pantai dengan kondisi sudah meninggal. Jenazah korban langsung diangkat ke darat dan dikirim ke rumahnya menggunakan mobil ambulans. “Jenazah Sutik langsung kita kirim
Dipercaya Hasil Panen Akan Melimpah ■ MAKAN...
Sambungan adari Hal 36
Punggung yang kesurupan itu diikat kain sabuk sebagai pegangan jika mendadak berontak dan berlari ke kubangan. “Tidak pernah mengamuk atau adu jotos seperti kesurupan pada jaranan,” ujarnya. Prosesi ritual Keboan semakin meriah saat kerbau jadi-jadian itu melaksanakan ritual ider bumi. Itu dilakukan dengan iringan gamelan khas Keboan yang terdiri atas empat jenis alat musik, di antaranya kenong, gong, kendang, dan kecrek. “Gamelan khas Keboan itu namanya gamelan Keboan,” cetus tokoh warga Dusun Sukodono, Desa Aliyan lainnya, Suyitno, 47. Iring-iringan Keboan yang melakukan ider bumi itu juga dimeriahkan kesenian khas Banyuwangi, seperti hadrah, kuntulan, gandrung, dan visualisasi Dewi Sri lengkap kereta kencana yang penuh hiasan hasil panen, seperti padi dan palawija. Dewi Sri merupakan simbol kesuburan dan kemakmuran petani. Cipratan air yang dilakukan warga ke berbagai arah sambil bersorak di sepanjang jalan dalam ritual ider bumi menggambarkan kegembiraan masyarakat menyambut pesta rakyat adat Keboan. Seluruh warga, tua
muda, laki, dan perempuan, berjalan mengikuti iring-iringan prosesi ider bumi dan menari-nari dengan Keboan yang kesurupan. Anehnya, rasa takut masyarakat kepada beberapa warga yang kesurupan tidak tampak sama sekali. Malahan, mereka beriring dan berdekatan sambil menyiramkan air untuk membersihkan lumpur yang mengotori wajah manusia kerbau itu. Tradisi itu ditutup dengan kegiatan ngurit (menyebar) benih padi. Sebelum jadi rebutan penonton, benih padi itu terlebih dahulu digilas tubuh kerbau jadijadian. Benih padi yang didapat dalam ritual itu dipercaya bisa membuat hasil panen melimpah. Selain itu, juga terhindar dari serangan hama wereng dan penyakit padi lainnya. “Benih padi ini bisa dicampur benih uritan yang ditebar saat musim tanam,” jelasnya. Selain berebut benih padi yang digilas tubuh Keboan, warga juga berebut beras pitung penawar (tujuh penawar) yang dipercaya bisa mengobati segala jenis penyakit, seperti santet, sihir, dan penyakit lain. “Tentu bisa sembuh atas berkat dan izin Allah,” terang Suyitno. (c1/abi)
ke rumahnya,” terangnya. Hingga Selasa siang (20/10) tim SAR dari Satpol Air Banyuwangi dibantu keluarga korban dan nelayan masih melakukan pencarian di sekitar pantai Gumuk Kantong. Pencarian dilakukan di dua arah, yakni berjalan di sekitar pantai dan menggunakan perahu. “Perahu yang dinaiki korban sudah dievakuasi dan ditarik menggunakan kapal lain menuju dermaga pelabuhan Muncar,” katanya. (ddy/c1/abi)
BANYUWANGI-Sehari usai pelantikan, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Banyuwangi langsung siap menerima pengaduan konsumen. Mereka akan bertugas selama periode lima tahun hingga tahun 2020. Tugas utama BPSK adalah menyelesaikan sengketa konsumen di luar pengadilan. Sembilan anggota BPSK itu akan bertugas menyelesaikan sengketa konsumen sesuai Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No 350/ MPP/ Kep/ 12/ 2001. Mereka adalah unsur pemerintahan terdiri dari Taufik Rohman, MSi; dr. H. Kurniyanto; dan Legimin, SAP. Unsur konsumen terdiri dari Totok
Budiantoro, SSos; Saleh, SH; dan Ali Sakroni, SE. Sedangkan unsur pelaku usaha diwakili oleh Ainur Rofik, ST, MM; Dra. Hj. Tatiek Risbiyanti; dan Ir. Saiful Bachri, SE, MSi. Para anggota itu akan menjalankan fungsi sebagai penyelesai sengketa di luar pengadilan melalui tata cara konsiliasi, mediasi, dan arbitrasi. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi Ir. Hary Cahyo Purnomo, MSi mengakui, akhir-akhir ini banyak konsumen dirugikan oleh produk-produk perusahaan. Konsumen sebagai pihak yang lemah dalam transaksi perdagangan. Untuk itu, pemerintah menerbitkan undang-undang (UU) yang khusus
mengatur hak-hak konsumen, yakni UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. “Undang-undang ini mengatur hak-hak konsumen dan produsen, sehingga masingmasing pihak terlindungi secara hukum,”katanya. Meski ada UU perlindungan konsumen, lanjut Hary, masih banyak produsen yang nekad mengelabui konsumen. Akibatnya terjadi sengketa antara konsumen dan produsen. Nah, konsumen diberikan pilihan untuk menentukan bentuk penyelesaian sengketa di luar pengadilan melalui BPSK. “Penyelesaian oleh BPSK menggunakan mekanisme alternatif dispute resolution, yaitu konsiliasi, mediasi, dan arbitrasi,” papar Hary.(*)
.
38
.
Inspirasi
Jawa Pos
Rabu 21 Oktober 2015
Lebih Dekat dengan Drs. Lukman Hakim, Camat Rogojampi
Selalu Keluyuran di Luar Jam Dinas Mengemban amanat sebagai seorang camat, bagi Drs. Lukman Hakim tak cukup sekadar bekerja di belakang meja. Meski di dalam struktur pemerintahan berjubel puluhan pegawai yang mengurusi bermacam pekerjaan di kantor Kecamatan Rogojampi, tapi pria kelahiran 21 Maret itu merasa kurang puas jika belum mengetahui kondisi riil pelaksanaan tata pemerintahan dan kondisi warga di 18 desa di bawah kendalinya. Dalam kunjungannya itu, Lukman jarang dia melakukannya saat jam kerja. Biasanya dia datang ke desa di
waktu pagi, terkadang juga dia lakukan di malam hari. “Kalau pada jam kerja tugas di kantor sangat banyak dan tidak bisa ditinggalkan,“ ujar Lukman kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (20/10). Akibat kebiasaannya itu, tak jarang membuat kalang kabut kepala desa
atau perangkat yang tak mengetahui kedatangan mantan camat Sempu itu. Bisa dipastikan sebelum datang dia tidak pernah membocorkan jadwal kedatangannya ke desa-desa yang akan dia kunjungi. Sebenarnya, niat Lukman adalah mengecek sejauh mana tingkat kedisiplinan para perangkat desa sebagai pelayan masyarakat dan menjalankan program-program pemerintah. Selain itu, dia juga ingin mengetahui secara langsung kondisi masyarakat di desa yang menjadi sasaran sidaknya. “Banyak sekali hal-hal penting yang saya ketahui tentang permasalahan yang ada di desa, jika saya tidak turun langsung, mungkin saya tidak akan men-
getahuinya,“ jelasnya. Saat berada di desa yang dikunjungi, Lukman biasanya bersilaturahmi ke rumah kepala desa, rumah perangkat desa, atau ke tokoh masyarakat. Di sana, dia langsung memberi masukan tentang temuan-temuannya, atau memberi solusi-solusi atas permasalahan yang dilaporkan kepadanya. Setelah satu tahun memimpin Rogojampi, kini kecamatan yang 8 desanya akan pindah ke Kecamatan Blimbingsari itu jika dilihat dari segi pelayanan publik cukup mengalami peningkatan. Kalau dulu kotak saran di kantor kecamatan penuh dengan surat keluhan dari masyarakat, kini kotak itu jarang menerima komplain dari warga. (*/c1/als)
UNTUK RAKYAT: Bersama Fositogamas, Camat Lukman sering mengadakan kegiatan sosial.
FOTO-FOTO: DIAN EFFENDI/JP-RaBa
Pasar juga Jadi Sasaran
TOTAL: Saat berada di Pasar Rogojampi, Camat Lukman Hakim selalu mengingatkan pedagang untuk selalu menjaga kebersihan.
Selain rajin sidak ke desadesa, Pasar Rogojampi menjadi salah satu tempat yang paling sering disambangi Camat Rogojampi, Drs. Lukman Hakim. Saat sidak ke pasar terbesar di dapil 2 itu, hal pertama yang dilakukan Lukman Hakim adalah mengingatkan petugas parkir agar selalu menata kendaraan dengan teratur. Kepada pedagang, hal yang terus-menerus dia ingatkan adalah menjaga kebersihan pasar. “Kalau pasar bersih, pasti ramai pembeli dan nanti keuntungan pasti banyak,” ujar Lukman kepada salah satu pedagang buah di lorong masuk Pasar Rogojampi kemarin (20/10). Meski sering dia mengingatkan akan pentingnya kebersihan, tapi terkadang banyak pedagang di Pasar Rogojampi yang masih belum peduli. “Harus ditelateni, karena menumbuhkan kesadaran itu memang tidak semudah membalikkan telapak tangan,“ jelas Lukman. Namun, Lukman mengaku
tidak pernah putus asa untuk terus memberi kesadaran kepada para pedagang maupun pengunjung pasar untuk bersama-sama menjaga kebersihan. Bahkan, beberapa kali Lukman bersama jajaran pegawai Kecamatan Rogojampi, muspika, tokoh masyarakat, dan pedagang pasar mengadakan kegiatan nyapu bareng dan bersih-bersih pasar. Kegiatan semacam ini menurutnya lebih mengena karena dirinya bisa langsung memberi contoh dan tidak terkesan hanya sekadar memerintah. Berkat ketelatenannya membina pedagang Pasar Rogojampi untuk terus menjaga kebersihan, banyak pejabat teras negeri ini, seperti Menteri Perdagangan, Thomas T. Lembong, yang berkunjung ke Pasar Rogojampi bersama Bupati Abdullah Azwar Anas pada Sabtu (10/10) lalu. Bahkan, Presiden Jokowi pernah berkunjung ke pasar ini saat kampanye pilpres tahun lalu. (*/c1/als)
Tentang
Lukman Nama Drs. Lukman Hakim Lahir Banyuwangi, 21 Maret 1967 Alamat Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu Jabatan Camat Rogojampi Istri Nur Latifah Anak 1. Aulia Rahmatika, 20 2. Sulthon Hidayatullah, 14 Pendidikan 1. MI Sempu 2. SMP Muhammadiyah 7, Sempu 3. SMA Negeri 3 Jember 4. Universitas Jember, Jurusan Pendidikan Kemasyarakatan.
Ingin Sulap Pasar Sapi Jadi RTH Ada hal menarik disampaikan Ketua Fositogamas Rogojampi, H. Nanang Nur Ahmadi. Saat ditanya mengenai rancangan ke depan membangun kota Rogojampi, tokoh Nahdlatul Ulama itu membeberkan keinginan warga Rogojampi yang berhasil diserap Fositogamas bersama Camat Drs. Lukman Hakim. Di antaranya adalah keinginan warga Rogojampi memiliki RTH (ruang terbuka hijau). Menurut Nanang,
yang paling tepat dan strategis adalah menambah fungsi pasar sapi yang berada di Desa Gitik menjadi RTH. “Itu tempat yang paling layak. Selain berada di tengah kota, saat ini Pasar Sapi itu hanya buka setiap hari Rabu. Di hari lain tidak dimanfaatkan dengan baik,“ jelas Nanang. Mantan ketua Persewangi ini menambahkan, jika pasar sapi ditambah fungsinya menjadi RTH, dipastikan tidak akan mengganggu fungsi utama
sebagai pasar hewan. Justru, tempat itu akan menjadi bersih dan indah. Malahan, imbuh Nanang, PKL yang selama ini berjubel di sepanjang jalan utama kota Rogojampi bisa dipindah ke sana. Selain itu, fungsi Terminal Rogojampi yang kini seolah mati malah akan semakin ramai. “Kita sudah mengusulkan kepada bupati. Semoga bupati periode mendatang bisa merealisasikan keinginan warga Rogojampi,“ harap Nanang. (*/c1/als)
Gandeng Fasitogamas demi Kemajuan Rogojampi Kerja keras Camat Rogojampi, Drs. Lukman Hakim, tampaknya mendapat dukungan berbagai kalangan, terutama para tokoh berpengaruh yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat (Fositogamas) Kecamatan Rogojampi. Bahkan, setiap kebijakan yang rancang Camat Lukman, sebelumnya selalu dikoordinasikan kepada Fositogamas. “Biasanya saya mengusulkan rancangan kebijakan, atau sebaliknya Fositogamas yang mengusulkan ide-idenya kepada saya,“
jelas Lukman Hakim. Wujud dan kegiatan nyata yang sudah dilakukan Camat Rogojampi bersama Fositogamas, di antaranya adalah menggelar kegiatan santunan anak yatim dan orang tidak mampu, mengadakan kegiatan kerja bakti, kegiatan pengobatan gratis dan kegiatan yang bermanfaat lainnya. “Pengurus dan anggota Fositogamas juga sering bertemu Pak Camat (Rogojampi). Biasanya kita kumpul setelah salat Subuh, kadang di rumah saya, di rumah Pak Ami Santoso atau di rumah anggota lainnya,”
ujar H. Nanang Nur Ahmadi, ketua Fositogamas Rogojampi yang juga tokoh Nahdlatul Ulama. Peran Fositogamas juga untuk menjalin kegiatan kerukunan antar umat seagama dan antar umat beragama. Menurut H. Nanang, Fositogamas Rogojampi berisi lintas tokoh. “Ibaratnya kami adalah miniatur Indonesia. Anggota kami terdiri dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu. Ada NU, Muhammadiyah, LDII, dan tokoh masyarakat lain,“ ujar pendiri SMK NU Rogojampi itu. (*/c1/als)
TURUN LANGSUNG: Camat Rogojampi Drs Lukman Hakim mengecek kebersihan Pasar Rogojampi.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Rabu 21 Oktober 2015
BERITA UTAMA
39
Warga Butuh Penjelasan dari PT BSI n DILEPAS... Sambungan dari Hal 29
Ketiganya sempat diinapkan ke Polres Banyuwangi karena dicurigai sebagai pelaku perusakan markas PT. BSI. Tidak ditahannya tiga orang tersebut dibenarkan Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama. Dia mengatakan status mereka hanya sebatas saksi. “Mereka hanya
kita mintai keterangan. Tetapi, bukti-bukti yang mengarah terhadap aksi perusakan kurang kuat. Warga juga beriktikad baik mengganti kerusakan karena sadar peristiwa itu terjadi akibat aksi yang digelar Senin kemarin,’’ tegasnya. Keputusan memulangkan BD, RK, dan SY, itu juga diamini Direktur PT. BSI Cahyono Seto. “Masalah hukum menjadi ke-
wenangan aparat. Masalah kemarin hanya persoalan komunikasi yang kurang intens. Ini yang akan kita bangun bersama warga,” kata Cahyono. Dikatakan, soal diproses atau tidak tentu itu menjadi kewenangan kepolisian. Kalau toh ditemukan bukti perusakan, itu menjadi kewenangan kepolisian. Sebab, insiden yang berlangsung di PT. BSI itu bukan merupakan
delik aduan melainkan pidana. “Jadi, pihak BSI menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian,’’ tandas Cahyono. Sementara itu, untuk menjaga kondusivitas pertambangan di kawasan Tumpang Pitu yang sedikit terganggu belakangan ini, kepolisian akhirnya menerjunkan satu satuan setingkat kompi (SSK) Brimob di lokasi tersebut.
Kehadiran mereka menggantikan personel Sabhara Polres Banyuwangi yang sebelumnya mengamankan lokasi tersebut dari unjuk rasa warga setempat. Suryanto, perwakilan warga, menilai pihaknya hanya butuh penjelasan tentang kegiatan tambang yang dilakukan PT. BSI. Demo Senin kemarin meletup karena tidak adanya penjelasan.
“Persoalannya sudah selesai. Warga datang ke Polres Banyuwangi hanya ingin tahu tentang perkembangan kegiatan tambang BSI. Kita hanya butuh sosialisasi,” cetusnya. Sekadar mengingatkan, pasca demonstrasi kontra tambang di kantor PT. BSI, aparat Polres Banyuwangi mengamankan tiga pelaku demonstrasi. Mereka berinisial BD, SY, RK. Keti-
ganya diamankan setelah aparat kepolisian yang melakukan pengamanan di kantor baru PT. BSI di Petak 13 Rowo Jambe, Desa Sumbergaung, menemukan bukti perusakan yang diduga dilakukan oknum pengunjuk rasa. Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Muhammad Wahyudin Latif yang langsung memimpin penangkapan tersebut. (nic/c1/aif)
Pj Bupati Dilantik 2 November Sajikan Kopi dan Jajan Khas n ANAS... Sambungan dari Hal 29
Sebelum resmi meninggalkan Pendapa Shaba Swagata Blambangan pada siang harinya Bupati Anas masih melakukan aktivitas pemerintahan di kantor Pemkab Banyuwangi dan menghadiri sejumlah kegiatan yang sudah lama terjadwal. Anas meninggalkan ruang kerjanya di lingkungan Pemkab Banyuwangi sekitar pukul 16.00 setelah mengemas barang-barang pribadinya. Sebelum meninggalkan ruang kerjanya, Anas sempat melakukan perpisahan dengan sejumlah wartawan yang selama ini ngepos di lingkungan sekretariat daerah. Sebelum memungkasi kegiatan kedinasan sebagai Bupati Banyuwangi pada acara Festival
Kopi Sepuluh Ewu di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Anas melakukan perpisahan dengan pimpinan SKPD di pendapa pada sore hari. “Setelah tidak menjabat bupati, maunya istirahat sejenak tapi beberapa acara sudah menunggu di beberapa kota,” ujar Anas kemarin. Anas mengungkapkan, meski tidak lagi menjabat bupati, tapi aktivitasnya tetap padat. Dalam dua minggu ke depan ada beberapa acara di Jakarta, Solo, Bandung, Surabaya, dan beberapa kota lain. “Saya sudah menyampaikan bahwa sudah tidak menjabat bupati lagi, tapi beberapa pengundang tetap memaksa saya harus hadir,” katanya. Sementara itu, pelantikan Pj Bupati Zarkasi hingga kemarin sore belum ada kepastian. Hasil rapat koordinasi Kabag Humas
dan Protokol Juang Pribadi dengan tim protokol Pemprov Jatim menghasilkan dua alternatif waktu pelantikan Pj bupati Banyuwangi. Juang mengungkapkan, alternatif pertama pelantikan akan digelar pada 22 Oktober 2015 besok. Namun, alternatif pertama itu masih menunggu keputusan Gubernur Jatim Soekarwo. “Kalau pelantikan digelar 22 Oktober, ada empat Pj bupati yang akan dilantik, termasuk Pj bupati Banyuwangi,” kata Juang. Alternatif kedua, lanjut Juang, pelantikan Pj bupati akan digelar pada 2 November 2015. Kalau Pj bupati dilantik pada 2 November, maka akan ada beberapa Pj bupati dan Pj wali kota yang akan dilantik. “Protokol provinsi masih minta persetujuan gubernur. Kalau setuju dilantik 22 Oktober, maka Pj
bupati Banyuwangi ikut dalam acara itu,” katanya. Selama belum ada pelantikan Pj bupati, kata Juang, aktivitas pemerintahan di Banyuwangi akan dikendalikan Sekkab Slamet Kariyono sebagai pelaksana harian (Plh) bupati Banyuwangi. Kalau pelantikan Pj bupati digelar 22 Oktober, maka Sekkab Slamet akan memegang jabatan Plh bupati selama satu hari. “Kalau Pj bupati dilantik 2 November, maka sebelum Pj bupati dilantik akan dikendalikan Plh bupati,” tambah Juang. Calon Pj bupati Banyuwangi, Zarkasi, belum mau berkomentar banyak tentang jabatan barunya. Kepala Bapemas Jatim itu mengaku akan segera melaksanakan tugas sebagai Pj bupati Banyuwangi setelah resmi dilantik Gubernur Jatim. (c1/afi)
Lilis Paling Suka Rujak Soto n KANGEN... Sambungan dari Hal 29
Lilis Darawangi lebih sering tinggal di Jakarta. Hal itu membuat dirinya kangen tanah kelahirannya, yakni Banyuwangi. “ Untungnya masih banyak sau-
dara di Jakarta dan masih sering dapat job nyanyi di Banyuwangi,” ujar artis kelahiran Dusun Sumberjambe, Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, itu. Keberadaan Bandara Blimbingsari dinilai sangat membantu dirinya dalam memper-
cepat perjalanan pulang guna mengobati rasa kangen dengan Kabupaten berjuluk The Sunrise Of Java ini. “Saya paling suka dan kangen bakso dan rujak soto,” tutur wanita kelahiran 30 tahun silam itu. Lilis datang ke Banyuwangi
Minggu lalu (18/10). Dia hadir bersama tiga artis nasional Bintang Pantura, Kiki dan Erna Parvez. Ketiga artis itu berkolaborasi dengan penyanyi papan atas Banyuwangi dalam rangka HUT Partai Demokrat di AIL Rogojampi Minggu lalu. (ddy/c1/aif)
Dari NTB Hendak Dikirim ke Malang n SEMBUNYIKAN... Sambungan dari Hal 29
Penangkapan burung tak berdokumen itu berawal saat petugas melakukan patroli rutin di pintu keluar PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang pagi kemarin. Mencium aroma mencurigakan, petugas menghentikan bus Titian Mas dengan nomor polisi EA 7777 BF jurusan Lombok– Malang. Benar, saat dilakukan penggeledahan, petugas menemukan barang bukti ratusan ekor burung tak berdokumen dan puluhan kilogram daging katak. Setelah diamankan dan dibawa ke Polsek KPT untuk pemeriksaan, ternyata pengiriman burung tersebut tidak dilengkapi surat dari Balai Karantina. Kapolsek KPT, AKP Hadi Siswoyo, melalui Kanitreskrim Iptu Suryono Bhakti menuturkan, setelah melakukan pemeriksaan dan ditemukan bahwa pengiriman ratusan burung tersebut tidak berdokumen, pihak Polsek KPT langsung berkoordinasi dengan Balai
Karantina Hewan Pelabuhan Ketapang untuk dibuatkan berita acara penolakan pengiriman burung tak berdokumen tersebut. ”Ratusan burung dan daging katak tidak berdokumen tersebut kami serahkan kembali kepada pemilik untuk dikembalikan ke tempat asal di Lombok,” kata Suryono. Pentingnya surat dokumen dari Balai Karantina Hewan Pelabuhan Ketapang kepada para pengirim hewan itu untuk mengetahui bahwa hewan yang dikirim ke luar pulau tersebut memang benar-benar hewan yang sehat. Pengamanan hewan tak berdokumen itu untuk mengantisipasi virus-virus yang biasanya dibawa hewan jenis unggas. ”Kalau tidak ada dokumen kami takut hewan-hewan yang dikirim itu membawa virus,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)
n PESTA... Sambungan dari Hal 29
Yang terasa istimewa, Festival Ngopi Sepuluh Ewu tersebut juga dihadiri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Dia datang didampingi wakilnya, Yusuf Widyatmoko, serta jajaran kepala SKPD. Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Samsudin Adlawi juga hadir di tengahtengah ribuan warga yang ikut ngopi gratis. Pemilik sanggar Genjah Arum, Iwan Subekti, beserta kepala Desa Kemiren juga hadir. Festival Ngopi Sepuluh Ewu tahun ini merupakan ketiga kalinya digelar. Festival pertama digelar pada tahun 2013 lalu. Pada tahun 2013 festival tersebut bertajuk Festival Seribu Kopi. Karena dirasa peminat dan warga yang datang pada festival tersebut sangat banyak, akhirnya sejak tahun 2014 diganti menjadi Festival Ngopi Sepuluh Ewu. Tajuk tersebut bertahan hingga sampai ini. Acara festival tahun ini dimulai pukul 20.00. Sebelum membuka festival, Anas lebih dulu melakukan peresmian art shop Osing Kemiren yang lokasinya di sebelah barat pertigaan Desa Kemiren. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti sebagai tanda bahwa art shop tersebut telah diresmikan. Dengan penuangan kopi pertama ke dalam cangkir, Anas akhirnya membuka festival. Bagi Anas, festival kali ini terasa istimewa karena bersamaan dengan masa jabatannya sebagai Bupati Banyuwangi habis. Kemarin (20/19) merupakan hari terakhir Anas yang berduet dengan Yusuf Widyatmoko menjabat bupati Bany-
RENDRA KURNIA/RABA
FOTOGRAFER: Festival kopi tahun ini juga digelar lomba fotografi. Objek yang dilombakan tentang kehidupan masyarakat Kemiren dan Festival Ngopi Sepuluh Ewu.
uwangi periode 2010-2015. Tak salah jika Festival Ngopi Sepuluh Ewu tersebut menjadi pesta penutup masa jabatan mereka. Anas dalam sambutannya mengatakan, Festival Ngopi Sepuluh Ewu merupakan teladan yang cukup baik bagi masyarakat lain. Sebab, dalam festival tersebut meski warga Kemiren tidak kaya semua, tapi mereka bisa menyuguhkan kopi secara gratis kepada masyarakat yang datang. “Orang Kemiren ini suhuh dan gupuh terhadap warga daerah lain yang datang. Ini bisa jadi teladan. Festival ini juga sebagai ajang silaturahmi bagi warga Desa Kemiren dengan warga lain,” kata Anas. Festival Ngopi Sepuluh Ewu kemarin berlangsung sangat meriah. Jumlah warga yang datang semakin meningkat dibanding tahun lalu. Warga tampak menikmati seduhan kopi yang disediakan warga Kemiren secara gratis itu. Uniknya, seluruh warga yang datang menikmati kopi dengan cangkir yang sama. Sebab, hampir seluruh warga Desa Kemiren memiliki cangkir
kopi yang serupa. “Seluruh warga Kemiren ini pasti punya cangkir kopi. Minimal satu kepala keluarga (KK) punya satu lusin kopi. Warga sudah menggoreng kopi sejak kemarin (19/10),” ujar Supri, salah satu warga Kemiren. Selain itu, pada festival kopi tahun ini juga diadakan lomba fotografi. Objek foto yang dilombakan adalah tentang kehidupan masyarakat Kemiren dan Festival Ngopi Sepuluh Ewu. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, Festival Ngopi Sepuluh Ewu di desa adat Suku Oseng menyajikan kopi dan aneka jajan pelengkap kopi gratis untuk semua pengunjung. Siapa pun yang berkunjung ke Desa Kemiren malam itu dipersilakan meminum kopi tradisional kebanggaan masyarakat setempat secara cuma-cuma alias gratis. Tidak hanya itu, dalam Festival Ngopi Sepuluh Ewu kemarin jajan tradisional juga disuguhkan untuk masyarakat yang datang. Ada keripik gadung, ketan, pisang rebus, serabi, lanun, lupis, dan klemben. (tfs/c1/aif)
Berpotensi Gagal Panen n TANAH... Sambungan dari Hal 33
DIKIRIM KE MALANG: Burung pleci tak berdokumen ini hendak diselundupkan ke Pulau Jawa Selasa (20/10) kemarin. TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
“Beberapa bulan ini minim hujan. Kebutuhan air petani tidak tercukupi,” katanya. Jika sampai akhir bulan hujan tak kunjung turun, dipastikan produksi palawija, seperti sayuran, akan turun. Di beberapa wilayah lahan yang seharusnya bisa menghasilkan palawija terpaksa dibiarkan karena tanah tidak bisa digarap. Kondisi tanah sudah tidak memungkinkan. Pemupukan juga terkendala karena panas cukup ekstrem. “Pemupukan tidak baik dilakukan di bawah suhu seperti sekarang
ini. Nanti tanamannya rusak,” katanya. Sebenarnya kekurangan air bisa diatasi dengan menggunakan pompa air. Sayang, tidak semua petani bisa melakukan hal tersebut karena terkendala biaya. Bagi beberapa kelompok petani yang sudah mendapat bantuan bisa menggunakan pompa air secara bergiliran. Petani yang belum menjadi anggota kelompok harus menyewa pompa air dengan tarif yang cukup mahal. Penyewaan alat memakan biaya sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta. Akibatnya, biaya produksi petani membengkak. Kepala Dinas Pertanian Ke-
hutanan dan Perkebunan (Dinas PKP) Banyuwangi, Ikrori Hudanto mengatakan kelompok petani harus berkoordinasi dengan kooperatif. “Artinya harus ada komunikasi yang positif. Selama ini banyak kita temui kelompok yang tidak akur. Hal itu mempengaruhi pemanfaatan alat bantuan tani,” katanya Bantuan pemerintah yang disalurkan kepada kelompok petani terbatas. Ikrori berharap kelompok tani yang sudah mendapat bantuan pompa bisa berbagi manfaat dengan kelompok tani yang belum dapat bantuan. (cin/c1/afi)
Rasa Kopi Indonesia Lebih Enak dan Lebih Kuat n STOK... Sambungan dari Hal 29
Setelah didekati ternyata suara itu adalah suara delapan orang yang tengah nyeruput kopi. Cara mereka nyeruput kopi memang tak lazim. Namun, belakangan diketahui, itu adalah cara para pakar mengamati cita rasa kopi. Mereka sengaja menyedot kopi tersebut keras-keras agar cairan kopi tersebut menutup semua bagian lidah. Lidah bagian depan mengecap rasa manis, bagian samping kiri dan kanan depan mengecap rasa asam, bagian kiri dan kanan mengecap rasa asin, sedangkan bagian pangkal mengecap rasa pahit. Dengan demikian, kopi tersebut bisa dirasakan dengan cermat. Maklum, kali ini Banyuwangi dipilih sebagai lokasi Kontes Kopi Spesialti Indonesia. Final kontes yang kali ketujuh digelar di tanah air tersebut ditempatkan di Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Kontes yang diselenggarakan Asosiasi Eksporter dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI) tersebut digelar untuk mencari kopi-kopi terbaik asal seluruh penjuru Nusantara. Ada 137 sampel kopi yang diikutkan kontes tahun ini. Sampel-sampel kopi itu dikirim para pekebun kopi se-Indonesia. Rinciannya, 76 sampel kopi arabika dan 61 sampel kopi robusta.
Nah, penilaian yang dilaksanakan di pendapa Kabupaten Banyuwangi tersebut dilakukan untuk menilai 40 sampel kopi yang lolos penjaringan awal. Masing-masing terdiri atas 20 sampel kopi arabika dan robusta. Jurinya tidak sembarangan. Mereka merupakan pakar kopi tanah air. Selain pakar kopi lokal, panitia juga menghadirkan dua dewan juri asing, yakni Mirella Cielek asal Jerman dan Paul Dehan asal Belanda. Pemilihan juri asal Jerman dan Belanda tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, dua negara tersebut merupakan importer terbesar kopi Indonesia. Sebab, selain berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 10 juta, jawara kontes kopi tersebut juga akan dipromosikan ke luar negeri. Sementara itu, penilaian kopi terbaik dalam KKSI VII terdiri atas sepuluh unsur. Jenis kopi arabika, penilaiannya meliputi fragrance (keharuman), flavor (rasa), aftertaste (sisa rasa), acidity (keasaman), uniformity (keseragaman), balance (keseimbangan), clean up (kebersihan), sweetness (kemanisan), dan overall (penilaian secara keseluruhan). Penilaian kopi robusta meliputi fragrance, flavor, aftertaste, salt/acid, bitter/sweet, keseragaman, keseimbangan, clean up, sweetness, dan overall. Salah satu juri, Setiawan Subekti, mengatakan sangat sulit menentukan kopi yang berhak menjadi jawara kontes
kali ini. Taster kopi internasional asal Banyuwangi tersebut menjelaskan, rata-rata kualitas kopi yang ikut tes sangat baik, sehingga sulit menemukan kopi yang terbaik di antara 20 kontestan yang melenggang ke final tersebut. Salah satu dewan juri lain, Pranoto Soenarto, menambahkan kopi asal Indonesia adalah yang terbaik di dunia. Salah satu kopi Indonesia yang paling digemari di dunia adalah kopi arabika. “Kopi arabika Indonesia adalah kopi spesialti, bukan kopi sembarangan,” ujar pria yang juga ketua Kompartemen AEIKI tersebut. Statemen Pranoto tersebut ternyata tidak jauh berbeda dengan hasil penjurian. Terbukti, skor pemenang kontes kopi kali ini, baik kopi arabika maupun robusta, sangat ketat. Selisih poin juara I sampai III sangat tipis. Kategori kopi arabika, juara I diraih John Sentis asal Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, dengan 87,52 poin. Juara II dan III diraih Eti Sumiti asal Bandung, Jawa Barat (Jabar), dengan 87,16 poin, dan Bambang Sriyono asal Bondowoso dengan 87,09 poin. Sementara itu, kategori kopi robusta, juara I kembali disabet John Sentis asal Manggarai Timur dengan jumlah poin 89,03. Juara II ditempati Sukarjan asal Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), dengan 88,85 poin, dan juara III diraih Jalil asal Kepahyang, Bengkulu, dengan 87,96 poin.
Menurut Pranoto, Indonesia merupakan negara penghasil kopi nomor tiga terbesar di dunia. Luas lahan tanaman kopi di tanah air mencapai 1,3 juta hektare dengan produktivitas rata-rata sebanyak 800 kilogram per Ha per tahun. Jika dikalkulasi, total produksi kopi Indonesia dalam setahun mencapai 1.040.000 ton. Dari jumlah tersebut, 400 ribu ton di antaranya terserap pasar ekspor. “Pemenang kontes kali ini akan kami promosikan ke mancanegara. Karena itu, kopi yang diperkenankan mengikuti kontes harus ada pasokan minimal satu ton. Jadi, begitu ada permintaan, stok tidak kosong,” kata dia. Dikonfirmasi terkait keberhasilan merengkuh double winner Kontes Kopi Spesialti VII, pembina pekebun kopi Manggarai, Dr. Surip Mawardi, mengatakan pada dasarnya kopi Manggarai terkenal sejak lama, baik kopi robusta maupun kopi arabika. Namun, pada mulanya harga kopi Flores sangat rendah dibandingkan harga yang berlaku di pasar internasional, khususnya di pasaran New York, Amerika Serikat. Beberapa tahun lalu harga kopi dari Flores terdiskon sekitar 60 persen dibandingkan harga di pasaran New York. Tetapi, berkat perbaikan mutu, saat ini kopi dari Flores termasuk kopi premium, harganya plus lima sampai sepuluh persen dari harga di pasaran New York.
Dikatakan, cita rasa kopi dari Flores sangat spesifik. Hal itu dipengaruhi beberapa hal, salah satunya iklim yang cenderung kering. Selain itu, di saatsaat tertentu kopi di wilayah Flores terpengaruh dampak angin dingin dari Australia. “Karena itu, pada saat perkembangan buah, terjadi pemasakan yang bagus,” tuturnya. Sementara itu, Paul Dehan mengatakan rasa kopi Indonesia lebih enak dan lebih kuat dibandingkan kopi asal negara lain. Owner Beans Coffee di Belanda itu mengaku sering mengimpor bahan baku kopi dari Indonesia, misalnya dari Sumatera, Jabar, dan Jatim. Paul mengaku setiap tahun ratarata mengimpor satu kontainer sampai 1,5 kontainer kopi dari Indonesia. Selain dari tanah air, dia juga mengimpor kopi dari beberapa daerah lain. “Karena bahan baku kopi di sini (Indonesia) sudah didapat,” tuturnya. Sementara itu, kontes kopi spesialti kali ini diharapkan mampu mendorong para pekebun kopi meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi mereka. Sebab, produktivitas kopi Indonesia jauh tertinggal daripada dua negara penghasil kopi terbesar di dunia, yakni Brazil dan Vietnam. Bidang Penelitian Kopi PPKKI, Pujiantio, mengatakan produktivitas kopi di Brazil rata-rata mencapai 8 ton per Ha per tahun, sedangkan produktivitas kopi Vietnam rata-rata 2,3 ton per Ha
per tahun. “Dibandingkan dengan produktivitas kopi Indonesia yang hanya sekitar 800 Kg per Ha per tahun, tentu masih sangat jauh,” kata dia. Dikatakan, sebenarnya PPKKI telah menemukan banyak varietas kopi dengan produktivitas tinggi di atas 2,5 ton per tahun. Petani yang ingin menanam kopi dengan produktivitas tinggi tersebut bisa menanam di berbagai daerah di tanah air. Hanya saja, kemampuan produksi kopi dengan produktivitas tinggi tersebut bisa menurun jika praktik penanaman dan perawatannya kurang baik. Dia mencontohkan, sebagian besar pekebun kopi tidak melakukan pemupukan. Kalaupun ada, rata-rata pupuk yang digunakan hanya 250 Kg per Ha per tahun. “Padahal, idealnya pemupukan kopi sebanyak 1 ton per tahun,” terangnya. Menurut Pujianto, jika dibudi daya dengan baik, kopi bisa memberikan keuntungan yang menjanjikan bagi para pekebun. Dia mencontohkan, harga kopi robusta saat ini sekitar Rp 20 ribu per Kg. Jika satu Ha lahan bisa menghasilkan 2,5 ton kopi, dalam setahun pekebun bisa meraup uang sebanyak 50 juta. “Sedangkan harga kopi Arabika sekitar Rp 60 ribu. Jika produktivitas kopi mencapai 2,5 ton per tahun, silakan hitung sendiri berapa rupiah yang diraup pekebun,” pungkasnya. (c1/aif)
40
Jawa Pos Rabu 21 Oktober 2015
KPU Lelang Surat Suara Rp 1,3 M
Coblosan
Pemilih Bisa Pindah TPS BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi menggelar rapat koordinasi (rakor) membahas pemilih pindahan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 kemarin (20/10). Rakor kali ini dilakukan untuk memastikan tidak ada warga yang tidak bisa menggunakan hak pilih hanya gara-gara persoalan teknis. Rakor yang digeber di kantor KPU, Jalan Agus Salim, Banyuwangi, tersebut diikuti personel divisi sosialisasi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Bumi Blambangan. Rakor itu perlu dilakukan mengingat pada pesta demokrasi memilih bupati dan wakil bupati periode 2016-2021 tersebut, pemilih tidak bisa serta merta menyalurkan hak pilih di tempat pungutan suara (TPS) lain, selain di TPS tempatnya terdaftar. Agar bisa menyalurkan hak konstitusional di TPS lain, calon pemilih harus memiliki formulir A-5 atau formulir pemilih pindahan. “Warga Banyuwangi yang tengah menjalani rawat inap di rumah sakit, warga yang tengah menjalani masa hukuman di rumah tahanan (rutan), dan masyarakat yang bekerja atau belajar di lokasi yang jauh dari tempat tinggalnya, bisa menggunakan hak pilih di TPS setempat,” ujar Komisioner KPU, Suherman. Syarat agar calon pemilih bisa menyalurkan hak pilih di TPS lain, mereka harus menggunakan formulir A-5. Cara untuk mendapatkan formulir A-5 tersebut, kata Suherman, calon pemilih bisa menghubungi Panitia Pemungutan Suara (PPS) di desa tempatnya berasal hingga H minus 3 coblosan mendatang. Menurut Suherman, saat menghadap ke PPS, calon pemilih atau keluarga calon pemilih tersebut harus menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP). PPS akan melihat apakah warga yang akan pindah TPS itu sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb1). “Jika terdaftar dalam DPT atau DPTb-1, PPS akan memberikan surat keterangan pindah memilih di TPS lain. Dengan surat A-5 tersebut pemilih bisa menyalurkan hak pilih di TPS yang dituju,” paparnya. Sesuai Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2015, ungkap Suherman, pemilih pilbup 2015 terdiri merupakan penduduk yang terdaftar pada DPT, DPTb-1, dan penduduk yang terdaftar dalam DPT atau DPTb-1 tetapi pindah memilih di TPS lain. “Sedangkan warga yang tidak terdaftar dalam DPT maupun DPTb-1, mereka bisa memilih dengan menunjukkan KTP Banyuwangi. Dengan catatan, mereka harus menggunakan hak pilih di TPS setempat sesuai domisili KTP tersebut,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Hari Ini, UPL Buka Penawaran
SIGIT HARIYADI/RABA
SYUKUR: Muhamad Hidayat didampingi sejumlah pengurus dan dewan penasihat DPD Golkar Banyuwangi meniup lilin HUT Golkar ke-51 kemarin.
Bertekad Makin Solid dan Kuat DPD Golkar Gelar Syukuran HUT ke-51 BANYUWANGI - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golongan Karya (Golkar) ke-51 dirayakan dengan cara sederhana tapi sarat makna pagi kemarin (20/10). Sebagai ungkapan rasa syukur, jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Banyuwangi menggelar selamatan potong tumpeng di markas partai berlambang pohon beringin tersebut. Sebelum potong tumpeng, para pengurus DPD Golkar melakukan tabur bunga di Taman Makam
Pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria. Selain itu, pengurus DPD bersama simpatisan Golkar juga melakukan bersih-bersih kantor DPD Golkar Banyuwangi sejak Kamis pekan lalu (8/10). Ketua DPD Golkar Banyuwangi, Muhamad Hidayat, mengatakan melalui HUT Golkar ke-51, pihaknya bersama jajaran pengurus DPD bertekad mewujudkan partai Golkar Banyuwangi menjadi partai kuat, modern, profesional, dan mandiri. “Sehingga Partai Golkar bisa berpartisipasi maksimal pada pembangunan Banyuwangi,” ujarnnya. Peringatan HUT Golkar ke-51 kemarin seluruh pengurus DPD,
Pimpinan Kecamatan, Pimpinan Desa dan dewan pertimbangan Golkar Banyuwangi, di antaranya Ketua Dewan Pertimbangan Dr Nuhradi dan Sarjono Hadi Atmojo (anggota) hadir. Tidak hanya itu, sejumlah simpatisan juga hadir dalam acara tersebut. Pada kesempatan tersebut Hidayat juga menyatakan jajaran DPD Golkar, hingga ke tingkat Pimpinan Desa siap memenangkan pasangan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (Su-Si) pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. “Kita siap bahumembahu memenangkan pasangan Su-Si,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
BANYUWANGI - Setelah menyelesaikan tender pengadaan alat peraga kampanye (APK) senilai Rp 2,6 miliar, kini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi melakukan tender pengadaan surat suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 senilai Rp 1,309 miliar. Dokumen lelang pengadaan surat suara itu sudah masuk kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Banyuwangi. Sekretaris ULP Rahmat Basuki mengatakan, pengumuman pasca kualifikasi lelang tersebut sudah dibuka 13 Oktober sampai 16 Oktober lalu. Selanjutnya, download dokumen pengadaan dibuka mulai 13 Oktober sampai kemarin (20/10). “Pemberian penjelasan lelang sudah dilakukan pada Jumat lalu (16/10),” ujarnya. Tahap lebih lanjut, upload dokumen penawaran dilakukan pada 17 Oktober sampai hari ini (21/10). Pembukaan dokumen penawaran akan dilakukan pukul 10.00 hari ini (21/10). Pengumuman pemenang akan dilakukan Jumat (23/10) setelah dilakukan evaluasi penawaran, evaluasi dokumen kualifikasi,
dan pembuktian kualifikasi. Sekretaris KPU Banyuwangi, A. Faruq Eriyono, mengatakan, setelah penandatanganan kontrak, pihak rekanan memiliki waktu menyelesaikan pencetakan surat paling cepat 15 hari. “Jumlah surat suara yang dibutuhkan sesuai jumlah daftar pemilih tetap (DPT) plus 2,5 persen surat suara cadangan,” terangnya. KPU telah menetapkan DPT pilbup pada 2 Oktober lalu dalam rapat pleno terbuka. Jumlah DPT yang ditetapkan mencapai 1.304.745 orang. Jumlah surat suara cadangan pilbup kali ini mencapai 32.619 lembar (2,5 persen kali 1.304.745). Nah, jika dikalkulasi, jumlah surat suara yang dibutuhkan pada penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan tersebut mencapai 1.337.364 lembar. (sgt/c1/afi)
PMI & YKI Operasi 200 Pasien
Katarak foto-foto: RENDRA KURNIA/RaBa
PELAYANAN BERKUALITAS: Proses operasi mata katarak di dalam bus klinik mata.
TES PENGLIHATAN: Seorang pasien menguji penglihatan didampingi tenaga medis dari PMI Banyuwangi.
HARUS TELITI: Petugas YKI Bali sedang memeriksa tensi darah, gula darah, dan tekanan bola mata pasien.
BANYUWANGI - Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi bersama Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI) Denpasar, Bali, menggelar bakti sosial operasi katarak dan pembagian kacamata gratis kemarin (20/10). Bertempat di kantor PMI, ratusan pasien antre untuk mendapatkan pelayanan gratis. Dalam kegiatan bakti sosial tahun ini, PMI dan YKI menargetkan pelayanan pemeriksaan mata terhadap 2.000 pasien. Rinciannya 1.800 orang pelayanan pemeriksaan gratis dan 200 orang lainnya tindakan operasi katarak. Jumlah itu meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya berkisar 1.500 pasien dan 160 orang operasi mata katarak. “Tahun pertama bakti sosial digelar di Banyuwangi dua tahun lalu hanya ada 700 pasien yang terlayani dengan 150 pasien operasi katarak. Meningkatnya jumlah pasien menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mata meningkat,” ujar Senior Manager YKI Bali, Wayan Sukajaya. Dalam meningkatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan mata pihaknya menyediakan tiga dokter spesialis mata dan 23 tenaga medis pendamping. Dia menegaskan,
kualitas pelayanan diutamakan meski gratis. Kegiatan bakti sosial pemeriksaan mata kali ini sedikit unik dengan kehadiran dua unit bus klinik mata sebagai tempat dilaksanakannya operasi katarak. “Ini merupakan upaya kami mempercepat pengentasan kebutaan di masyarakat dengan cara jemput bola,” katanya. Wayan menjelaskan, program pemeriksaan mata secara gratis yang dilakukan pemerintah berjalan kurang optimal karena masyarakat cenderung pasif. Oleh karena itu, pihaknya berinovasi untuk menciptakan klinik mata mobile. Dengan begitu, ia berharap kebutaan masyarakat bisa cepat dientas. Wakil Ketua PMI Banyuwangi, Nurhadi, mengatakan bakti sosial pemeriksaan dan operasi katarak gratis kali ini mempertimbangkan kekurangan-kekurangan pada pelaksanaan dua periode lalu. “Kami mengevaluasi pelaksanaan baksos tahun lalu. Alhamdulillah beberapa pelaksanaan baksos tahun ini lebih tertib dibanding sebelumnya,” ujarnya. Nurhadi berharap baksos ini dilaksanakan rutin setiap tahun. Semoga semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan kesem-
patan gratis tersebut. Bupati Abdullah Azwar Anas yang berkesempatan hadir dalam acara tersebut menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung program pelayanan kesehatan itu.“Pemkab dan PMI tidak mungkin bisa bekerja sendiri tanpa bantuan pihak lain. Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini,”ujarnya Kegiatan baksos pelayanan kesehatan mata dan operasi katarak gratis ini dilaksanakan selama lima hari sejak tanggal 20 hingga 24 Oktober. Pelayanan dilaksanakan secara bertahap. Hari pertama kemarin periksa mata dilakukan terhadap 700 pasien, operasi katarak 45 orang, pembagian kacamata gratis 461 orang, dan pemberian obat kepada 340 orang. “Mata palsu juga diberikan kepada empat orang,” ujar Nurhadi. Sisanya akan ditangani pada hari-hari berikutnya. Sekadar informasi, pelaksanaan bakti sosial ini akan berakhir pada 24 Oktober. 2.000 pasien akan dilayani secara bertahap selama empat hari. Kegiatan bakti sosial ini meliputi screening pemeriksaan kesehatan mata gratis, pemberian kaca mata, dan obat mata, serta operasi katarak gratis. (cin/c1/afi)
BERI SEMANGAT: Bupati Anas merangkul pasien anak dengan bola mata tidak utuh saat melakukan peninjauan pelayanan kemarin.
BERJUANG UNTUK MELIHAT: Pasien dibantu kerabat mendatangi kegiatan bakti sosial pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis. Pasien didominasi lansia.