22 NOVEMBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 29
Garuda Stop Rute Denpasar-BWI Okupansi Penumpang Terus Menurun ROGOJAMPI - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia menghentikan rute penerbangan DenpasarBanyuwangi. Keputusan tidak terbang itu berlaku sejak Selasa lalu (17/11). Praktis, dengan penutupan itu tak ada lagi layanan transportasi udara rute Denpasar-Banyuwangi dan sebaliknya.
Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, menurunnya jumlah penumpang menjadi alasan pihak maskapai berlambang burung biru itu meniadakan penerbangan ke Pulau Dewata. General Manager Garuda Indonesia wilayah Banyuwangi, Ismu Gito Waluyo, mengatakan alasan penu tupan rute tersebut terkait komersial teknis. Secara detail, penyelenggaraan rute penerbangan dari dan menuju Bali sudah tidak
sesuai harapan pihak maskapai. Dari 72 sheet yang disediakan Garuda, maksimal hanya terisi 70 sampai 80 persen untuk tujuan Denpasar. Rute Denpasar ke Banyuwangi lebih parah lagi, jumlahnya lebih sedikit. Bahkan, jumlah penum_ pang pernah hanya sepuluh orang. Padahal, biaya operasional penerbangan tersebut cukup tinggi dan tidak sebanding jika okupansi penumpang serendah itu n
MASIH DIKAJI ULANG: Maskapai Garuda Indonesia sejak 17 November lalu menghentikan penerbangan rute DenpasarBanyuwangi (PP).
Baca Garuda...Hal 35
DOC/RABA
Ekonomi Biru Peluang Besar Pembangunan
JOHN RAHMATULLOH FOR RABA
RAMAI: Pengunjung Pantai Boom antusias menyaksikan kesenian angklung di amphitheater Pantai Boom tadi malam (atas). Grup angklung dari Sanggar Musik Semebyar, Kelurahan Penganjuran, mengobati kerinduan penonton akan musik angklung.
Padang Ulanan Nonton Angklung
Penonton Padati Amphitheater Boom BANYUWANGI - Untuk menghidupkan kembali tradisi padang ulanan yang sudah mati suri, Dewan Kesenian Blambangan (DKB) menggelar pertunjukan seni di amphitheater Pantai Boom Sabtu (21/11) malam n
BANYUWANGI - Rangkaian Semiloka Nasional dan Festival Pantai ke-1 berlanjut kemarin (21/11). Ke giatan yang diselenggarakan Himpunan Ahli Pengelola Pesisir Indonesia (HAPPI) Jawa Timur bersama Konsorsium Mitra Bahari (KMB) dan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) tersebut dilanjutkan dengan kegiatan seminar bertajuk Ekonomi Biru. Even yang dihadiri mahasiswa dan unsur pemerintah provinsi tersebut, hadir Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, Ridho Batubara.Rektor Untag 1945 Banyuwangi, Tutut Hariyadi, yang berkesempatan membuka seminar tersebut menuturkan, Ekonomi Biru merupakan bisnis modern yang menawarkan peluang perkembangan ekonomi. Namun, pihaknya memiliki tanggung jawab bagaimana caranya memanfaatkan lingkungan secara optimal dengan tetap memprioritaskan kelestarian lingkungan.
Tutut berharap melalui rangkaian semiloka seperti festival foto pesisir dan seminar bisa mengangkat kesadaran masyarakat tentang arti penting kepentingan lingkungan yang berkelanjutan. Banyuwangi dengan kondisi garis pantai terpanjang di Jawa Timur telah menghasilkan produk-produk yang berkontribusi menyumbangkan manfaat ekonomi pada pembangunan daerah. Dengan program-program pemberdayaan masyarakat, kelautan, dan perikanan, juga turut mengurangi angka pengangguran. Pihak yang mendapat keuntungan tidak boleh lalai menjaga kelestarian lingkungan. Sementara itu, Ridho Batubara mengatakan, pengelolaan kelautan dan perikanan untuk manfaat ekonomi di Jawa Timur, khususnya di Banyuwangi, masih perlu dikembangkan lebih luas. Menurutnya, Banyuwangi sudah baik dalam mengelola perikanan, tapi belum optimal mengembangkan kelautan n Baca Ekonomi...Hal 35
Baca Padang...Hal 35
CHIN JULLIEN/RABA
CINDERAMATA: Rektor Tutut Hariyadi (tiga dari kiri) menyerahkan plakat kepada Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia, Ridho Batubara, di aula Untag 1945 Banyuwangi kemarin (21/11).
Belanja sambil Lihat Pameran Foto BANYUWANGI - Seratus foto terbaik hasil penilaian para juri Lomba Foto Pengairan resmi dipamerkan di Hardy’s Mall Banyuwangi mulai kemarin (21/11). Ruang pamer dikonsep 2 0 terbuka dengan dominasi warna hijau 1 dan biru di sudut mal yang beralamat 5 di Jalan Basuki Rachmat, Banyuwangi, Foto Pengairan tersebut n Baca Belanja...Hal 35
DUEL BERDARAH
LIHAT KARYA FOTO: (Dari kiri) Store Manager Hardy’s Mall, Suwi Adyana; Sekretaris PU Pengairan, Dwiyo Tamtomo; Direktur JP-RaBa, Samsudin Adlawi; dan Donny Arsilo Sofyan, usai membuka pameran foto pengairan kemarin.
Baru Tetapkan Satu Tersangka LICIN - Penyidik Reskrim Polsek Licin bergerak cepat mengusut kasus duel berdarah di Dusun Randuagung, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, yang terjadi pertengahan bulan November lalu. Setelah memeriksa saksi-saki, penyidik menetapkan satu tersangka dalam insiden berdarah di tengah sawah tersebut. Tersangka kasus dugaan penganiayaan itu adalah Khaeropin, 44, warga Desa Segobang, Kecamatan Licin. Dia diduga penyebab luka gores senjata tajam yang dialami Payumin, 65, dan Siswandi, 44 n Baca Baru...Hal 35
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
Mengikuti Simposium Internasional Onkologi di Singapura (1)
Belajar, Liputan, Sekaligus Coba-coba Hunting Narasumber Jawa Pos Radar Banyuwangi mendapat undangan spesial dari Asian American Medical Group (AAMG). Wartawan koran ini diajak mengikuti simposium internasional onkologi yang dihelat AAMG di Rumah Sakit Gleneagles, Singapura, Sabtu kemarin (21/11). Berikut laporan Bayu Saksono dari Negeri Singa.
kali ini, merupakan kesempatan kali ketiga bagi saya untuk menimba ilmu di Singapura. Debut seminar medis internasional pertama yang saya ikuti adalah Mount Elizabeth Hospital Annual Medical Seminar (MEH-AMS) edisi tahun 2012 lalu. Saat itu, panitianya adalah Rumah Sakit Mount Elizabeth Orchard Singapore. Berikutnya, kesempatan kedua datang lagi untuk ikut seminar di Negeri Singa pada tahun 2104 lalu. Saat itu, panitianya adalah Mount Elizabeth Hospital Novena atau lebih populer disebut rumah sakit Novena n
ONKOLOGI adalah spesialisasi ilmu kedokteran yang berkonsentrasi pada diagnosis, penanganan, dan pencegahan tumor dan kanker. Undangan simposium
KLINIK: Bayu Saksono di WS Law Women Clinic & Laparoscopic Surgery Centre, kompleks Novena Specialist Centre, Singapura.
Ngutil 10 baju di mal tertangkap Satpam Bukan lagi ngutil, tapi sudah merampok! Police line Green Diamond dilepas Awas, tersangkanya jangan sampai lepas!
Baca Belajar...Hal 35
ISTIMEWA
http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
BERITA UTAMA
30
Jawa Pos
Minggu 22 November 2015
HARI ANAK
Siswa PAUD Suarakan Sepuluh Hak Anak BANYUWANGI - Ratusan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Inklusif Cerdas ramai-ramai datang ke kantor DPRD Banyuwangi, Jumat kemarin (20/11). Mereka datang ke kantor dewan untuk menyuarakan 10 hak anak sebagaimana konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ditetapkan pada 20 November 1989 lalu. Menariknya, ratusan anak tersebut datang ke kantor wakil rakyat dengan mengenakan pakaian adat dan pakaian profesi. Bukan itu saja, para siswa yang sebagian di antaranya merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK) itu juga menari gandrung di hadapan tiga anggota DPRD yang menemui mereka. Tiga anggota dewan itu antara lain, Neny Viantin Diyah Martiva, Atiqoh Hamid, dan Siti Mafrochatin Ni’mah. Para siswa PAUD Cerdas datang ke kantor dewan dalam rangka memperingati Hari Anak Universal yang diperingati setiap 20 November. Di kantor dewan mereka dipersilakan berkeliling ke sejumlah ruangan “inti” kantor wakil rakyat tersebut, antara lain ruang rapat paripurna dan ruang rapat khusus. Sementara itu, sepuluh perwakilan siswa PAUD menyuarakan sepuluh hak anak di depan tiga anggota dewan di ruang rapat khusus DPRD Banyuwangi. Sepuluh hak anak tersebut antara lain, hak untuk bermain, hak untuk mendapatkan pendidikan, perlindungan, nama (identitas), status kebangsaan, makanan, akses kesehatan, rekreasi, kesamaan, dan hak memiliki peran dalam pembangunan. Di akhir acara, para siswa PAUD tersebut melepaskan balon yang berisi cita-cita mereka ke udara. Kepala PAUD Cerdas, Patmawati, mengatakan pihaknya memilih mengajak anak-anak mengunjungi kantor DPRD dalam rangka peringatan hari anak universal kemarin. Alasannya, anakanak usia dini tersebut perlu mengetahui lingkungan sekitar sekolah mereka. Kebetulan, PAUD Cerdas berlokasi hanya beberapa ratus meter dari kantor wakil rakyat tersebut. (sgt/aif)
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
DIGEMBOK: Pintu gerbang tempat dugem Green Diamond di Watudodol terkunci rapat setelah digerebek polisi karena jadi ajang pesta sabu-sabu.
Police Line Green Diamond Dilepas KALIPURO - Penyegelan tempat dugem Green Diamond (GD) oleh Satnarkoba Polres Banyuwangi akhirnya berakhir kemarin. Lokasi yang sempat dipasangi garis polisi selama sepekan itu akhirnya dibuka kembali. Dicopotnya garis larangan melintas itu seiring rampungnya proses pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian. Selain mencopot garis polisi, beberapa barang berharga milik penghuni GD, seperti mobil dan lain-lain, juga dikembalikan kepada pihak keluarga. Barang-barang itu meski sempat
diamankan, sama sekali tidak tersangkut perkara yang dijalani tersangka IS alias Lg yang kini berurusan dengan polisi sejak Rabu lalu (11/11). Kasatnarkoba Polres Banyuwangi AKP Agung Setyo Budi mengakui garis polisi di Green Diamond sudah dilepas. Bahkan, beberapa barang milik IS juga sudah dikembalikan kepada pihak keluarga. “Garis polisinya sudah dicopot dan barang yang tidak ada perkara dikembalikan kepada keluarga,” katanya. Di sisi lain, pencopotan garis polisi ini
diapresiasi kuasa hukum IS, Sri Wuryanti. Menurutnya, pemeriksaan kliennya sudah hampir rampung. Dengan dilepasnya larangan melintas itu juga akan menjadi harapan baru bagi beberapa pekerja yang menggantungkan hidupnya di sana. Seperti diberitakan sebelumnya, di kawasan Hotel Watudodol dan tempat dugem Green Diamond, polisi mengamankan sedikitnya lima orang yang diduga sebagai pemakai, pengedar, dan Bandar narkotika jenis sabu-sabu dan ganja. Dua orang ditangkap di Hotel Watudodol.
Tiga orang lainnya ditangkap di kawasan Green Diamond Diskotek. Dari kamar hotel polisi mengamankan satu paket sabu-sabu seberat 0,44 gram, hand phone, timbangan digital, satu bendel plastik klip, dan sebuah pipet kaca. Setelah dikembangkan, polisi pun akhirnya mendapatkan sejumlah nama. Lewat sebuah penggerebekan, sebuah ruangan 06 di Green Diamond diobrak polisi. Dari sini polisi mendapatkan Wib, 44, warga Jalan Bedadung 22, Jember n Baca Police...Hal 35
Polisi Gulung Jaringan Pil Koplo Agung BANYUWANGI - Ini perkembangan terbaru tertangkapnya bandar pil koplo asal Pesanggaran, Agung Bayu Prasetya, 33. Setelah kasus itu dikembangkan,
kemarin (20/11) Satnarkoba Polres Banyuwangi menangkap jaringan Agung. Tersangkanya adalah Pintorowarno alias Erpin, 38, warga Dusun Kampungbaru, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. Erpin ditangkap di perempatan Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Jaraknya 50 meter dari Mapolsek Purwoharjo. Dia ditangkap sesaat setelah
melakukan transaksi jual-beli pil dekstro dan pil trek dengan Agung Bayu Prasetyo. Polisi memburunya setelah memastikan ada barang bukti di tangan pria itu. Dalam kasus tersebut, Erpin diduga sebagai perantara. Pemilik barang masih sama seperti pengakuan Agung, yakni seseorang yang tinggal di Jember. “Barang itu diserahkan pemiliknya
kepada Erpin di Dusun Curahjati, Desa Grajagan. Dari sana kemudian disalurkan lagi ke Agung,” beber AKP Agung Setyo Budi, Kasatnarkoba Polres Banyuwangi. Dalam perkara itu, penyidik mengenakan Pasal 196 sub Pasal 197 UU RI No. 3 Tahun 2009 tentang kesehatan. Dari tangan Erpin polisi mengamankan 34 butir pil treks, 2.990 butir pil dekstro, dan sebuah motor.
Sebelumnya, polisi berhasil menciduk Agung Bayu di Perum Griya Asri Blok G-1 Pesanggaran di rumahnya. Petugas berhasil menemukan 82 butir pil trihexyphenidil, 154 butir pil dekstro, satu unit HP Oppo dan uang tunai Rp 250 ribu. Kini kedua pelaku sama-sama mendekam di tahanan Mapolres Banyuwangi. (nic/c1/aif)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Staff / Karyawan
STNK & BPKB
Toyota Yaris
Honda Brio
Isuzu Panther
Dibutuhkan Staff Untuk Posisi Cook L/P, SMA/Sdrjt, Pengalaman Min 2 Th, Bawa/Kirim Lamaran Ke Ijen Resort and Villas Ds. RanduagungLicin-Banyuwangi H: 081558104576
Hlg STNK P 6653 YJ an Hairul Anwar, Perum Villa Bukit Mas II/18 RT. 2/2, Giri
BANYUWANGI
DIJUAL Toyota Yaris/all new Avanza tahun 2010 pth/htm PMK hrg 139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Honda Mobilio/Brio satya tahun 2014 pth PMK hrg 167/117 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Mitsubishi Fuso
Daihatsu Terios
Truck Fuso
DIJUAL Terios/All New Xenia tahun 013 htm PMK hrg 139/119 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Truck Fuso tahun 81/82/83/84/85 hrg 75/77,5/80/82,5/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Erpin Diringkus Dekat Mapolsek Purwoharjo SIGIT HARIYADI/RABA
MASA DEPAN: Ratusan siswa PAUD Cerdas melepas balon berisi cita-cita di depan para anggota DPRD Banyuwangi di halaman kantor dewan, Jumat kemarin (20/11).
AKBAR KONSTRUKSI KAN
AHLI MENGERJA
BAJA BERAT
Antara Lain :
DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL
Hlg STNK P 2411 YL an Nur Aminah, Dsn. Krajan RT. 1/6, Ds. Pakistaji, Kabat Hlg STNK L 1360 VH an Teguh Prasetio, Simo Gunung Barat Tol 2-A/18, Surabaya
Djl 1 Unit Fuso Mitsubishi ‘82 Hubungi 081231457220
Dijual 2 Unit Dump Truk Mitsubishi 125 HD 12/13 Hub: 081358339500
PURWOHARJO - BANYUWANGI
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.
!
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Dijual/Dikontrakkan Ruko The Lagoon Jl. Yos Sudarso Blok 7/8 B.wangi Hub: Drs. Heldiansyah Nawawi 0811348054
Honda CRV
Dijual New CRV tahun 013 hitam hrg 310 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 08214219411
Mitsubishi Pajero
Rumah Anda BELUM PASANG SAJA email : radarbwi@gmail.com
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Honda CRV
BANYUWANGI
Radar Ba nyu wangi menghimbau un tuk was pada dan ber hati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda me nerima tele pon, SMS dengan mengatas nama kan petugas dari Radar Banyu wa ngi maka segera kon fir masi ke Radar Ba nyu wangi (0333) 412224. Ra dar Banyuwa ngi tidak ber tang gung jawab atas semua transaksi yang ter jadi selain pema sa ngan iklan secara res mi di Radar Banyuwangi.
• PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PA5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 DAT, KENCANG • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Dijual Touring th 011 hitam hrg 165 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 08123453975
Ruko The Lagoon
Dump Truk
081 234 555 255
VITOP JAYA
Hlg BPKB P 2689 VG an Mulyadi Kosasih, Lingk. Krajan RT. 1/4, Kel. Giri
J Wartawan
LAKU
IKLAN JITU
0333 412224
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Dijual Honda CRV silver matic 2000cc tahun 2005, super istimewa. Hubungi 0811351093
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
DIJUAL Mts Pajero Exeed tahun 2010 htm PMK hrg 269 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
42
31
Jawa Pos Jawa Pos
Minggu 22 November 2015
N A R I A G N E P O T LOMBAbFuOpati banyuwangi piala , dan Irigasi”
SAKSIKAN!! PAMERAN
00
21-23
N OV E M B E R 2 0 1 5
DINAS PU. PENGAIRAN BANYUWANGI
Hardys Mall
servasi “Wisata Air, Kon
Foto Terbaik
Sabtu 21 November 2015
B A N Y U WA N G I
08.00 - 22.00 WIB
Fastec Sediakan Alat Safety Lengkap
TOHA/RABA
JALAN LEBAR: Tatanan rumah dan lingkungan Bunga Residence sangat apik dan elegan. Jalan yang luas memberikan kenyamanan tersendiri bagi para penghuninya.
Dihuni Nyaman, Untuk Investasi pun Oke Bunga Residence tetap Paling Menguntungkan TERBATASNYA mencari hunian di lokasi perkotaan membuat sebagian pengembang berputar otak untuk mencari lahan baru. Tingginya harga tanah yang meningkat tajam menjadikan beberapa pengembang harus berpikir ulang. Namun, tidak dengan pengembang Bunga Residence. Perumahan yang berlokasi di Jalan Brawijaya (utara Polres) Banyuwangi ini memberikan lahan seluas 5,5 hektare untuk kawasan hunian yang ideal bagi penghuninya. Kawasan ini masuk dalam pengembangan tata ruang kota baru sehingga dari segi investasi juga sangat mengun tungkan. Sebagai bahan
pertimbangan, jika beberapa tahun lalu harga rumah dikawasan ini masih Rp 85 juta, kini sudah meningkat tajam. Penghuninya pun menyadari jika membeli rumah di Bunga Residence ini sebuah investasi emas. “Saya membeli rumah disini tiga tahun lalu, saat perumahan masih baru. Dulu harganya masih murah, sekarang ada yang menawar tinggi tetapi tidak saya berikan. Saya niat untuk tinggal di sini, selain sangat nyaman,” jelas Januarianto salah seorang penghuni, sekaligus karyawan bank BUMN di Banyuwangi. Sementara itu, Pengelola Bunga Residence Murdi Santoso mengatakan ada sesuatu hal yang membuat penghuni betah tinggal disini. Salah satunya adalah lingkungannya yang sehat. Selain
itu, setiap pembeli diperkenankan memilih desain rumah sesuai selera, bahkan setiap pembeli didampingi untuk memilih desain rumah yang diinginkan. Tidak hanya itu, konsumen tidak perlu lagi direpotkan dengan membangun taman, pagar dan dapur, sebab pengembang telah membangunnya menjadi satu paket. “Tinggal masuk aja, tidak perlu menambahnambah lagi. Fasilitas umum dan khusus pun sudah kita buatkan, sebuah masjid dengan desain modern pun sedang kami bangun. Apalagi selama bulan November dan Desember ada diskon hingga Rp 10 juta,” cetusnya. Informasi lebih lanjut hubungi Kantor Pemasaran Bunga Residence Blok C-06 Jl Brawijaya telepon 081249095454; 081337915154; 082330434029. (*/als)
PUTRA Jaya Fastec-Toko dengan konsep one stop shopping untuk semua kebutuhan rumah semakin lengkap saja. Salah satunya yang tersedia adalah alat pelindung diri (safety). Alat-alat berstandar untuk melindungi diri dan mengurangi risiko kerja saat mengerjakan proyek ini tersedia di toko ini. Manager Putra Jaya Fastec Andi mengatakan tersedianya alat-alat safety ini adalah untuk mengimbangi pengerjaan proyek yang ada di Banyuwangi. Sebagaimana diketahui, jika pembangunan yang ada di Banyuwangi meningkat, baik itu hotel, dermaga, maupun pembangunan sarana dan prasarana lainnya. Oleh sebab itu, alat-alat safety yang berfungsi untuk melindungi diri dan mengurangi risiko kerja harus dimiliki oleh setiap perusahaan dan wajib dipakai oleh pekerja. Misalnya, Safety Helmet; Sabuk Keselamatan (safety belt); Sepatu Karet (sepatu boot); Sepatu pelindung (safety shoes); Sarung Tangan; Tali Pengaman (Safety Harness); Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff ); Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses); Masker (Respirator); Pelindung wajah (Face Shield) dan Jas Hujan (Rain Coat). “Nah semua alat-alat safety itu tersedia disini dengan standar kualitas SNI,” ujarnya kemarin. Andi menambahkan sebagai pusat penjualan berbagai macam peralatan hardware alat teknik, bangunan, Putra Jaya hadir memberikan kelengkapan untuk berbagai keperluan tersebut.
Kualitas Pekerja Hotel Harus Mampu Bersaing
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
PEMBUKAAN: Workshop pelatihan bidang kepariwisataan oleh Kementerian Pariwisata di Hotel Slamet kemarin.
Untuk kualitas barang tidak usah diragukan. Sebab, bahan-bahan yang digunakan berbeda dari
yang ada di toko lain. . Informasi Jl Yos Sudarso No. 17 telepon 0333413928. (*/als)
Dinkes Perketat Izin Apotek Baru
PARIWISATA
BANYUWANGI – Seluruh perwakilan hotel yang ada di Banyuwangi berkumpul di Hotel Selamet, Sabtu (21/11), pagi kemarin untuk menghadiri workshop penyusunan kurikulum dan modul pelatihan di bidang kepariwisataan. Tidak hanya perwakilan dari hotel, para siswa-siswi yang bersekolah di bidang kepariwisataan juga hadir dalam workshop yang digelar oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI ini. Perwakilan Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Kemenpar, Teguh Hari Susanto mengatakan, workshop ini penting dilakukan. Mengingat pertumbuhan pariwisata di Banyuwangi khususnya juga sedang menggeliat. Dengan menggeliatnya sektor kepariwisataan yang ada di Banyuwangi perlu juga diimbangi dengan kemampuan bekerja di atas standar bagi para pelaku wisata di Banyuwangi. ”Pelaku wisata itu bisa house keeping, cleaning service hotel, pemandu wisata, pemandu surfing dan lain sebagainya. Melalui workshop ini, diharapkan mereka nanti mendapatkan sertifikasi ketenagakerjaan di bidang kepariwisataan,” jelas Teguh. Dia menambahkan, pentingnya seluruh tenaga kerja wisata untuk memiliki sertifikasi di bidang kepariwisataan ini juga untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan datang di tahun 2016 mendatang. Dengan dimilikinya sertifikasi tersebut, bisa dikatakan pelaku wisata asal Indonesia mampu bersaing dengan pelaku wisata dari luar negeri. ”Semua tenaga kerja di bidang pariwisata Indonesia harus mampu bersaing, lisensi ini sangat penting,” tambahnya. Teguh melihat, sektor pariwisata saat ini yang bisa dikatakan sudah mulai maju bukan hanya karena Banyuwangi dekat dengan Bali saja. Melainkan, sektor wisata di Banyuwangi ini juga dirasa memiliki keunikan. Perpaduan budaya tradisional yang kental dan wisata alam yang sangat memesona di Banyuwangi juga menjadikan ciri tersendiri bagi Banyuwangi dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Timur. (tfs/c1/als)
TOHA/RABA
BER-SNI: Alat-alat keselamatan kerja bisa didapatkan di Putra Jaya Fastec di Jalan Yos Sudarso (100 meter) utara lampu merah Sukowidi Banyuwangi
Marak Kasus Penyalahgunaan Obat
FREDY RIZKI/RABA
MAU SEKOLAH: Salah seorang siswi berkebutuhan khusus yang bersekolah di SDN 3 Karangrejo.
ABK Didata untuk Ikut Sekolah BANYUWANGI - Jumlah siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) yang ada di Banyuwangi berdasar data afirmasi berkisar sekitar 0,7 persen dari populasi penduduk Banyuwangi. Akan tetapi, berdasar data yang dicatat oleh Dinas Pendidikan Banyuwangi, hanya 36 persen dari jumlah siswa ABK itu yang sudah mau bersekolah. Sisanya masih tetap berada di rumah dan belum tersentuh pendidikan. Karena itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, melalui Dispendik mengupayakan untuk bisa menjangkau para siswa ABK tersebut. Dengan cara pendataan menyeluruh yang dilakukan sekolah, UPTD Pendidikan, Kelompok Dasa Wisma PKK serta kecamatan agar dapat menemukan siswa ABK yang belum bersekolah. Jika siswa yang ditemukan itu memiliki ketunaan
tunggal, maka dia bisa disekolahkan di sekolah inklusif. Sedangkan untuk ABK yang memiliki ketunaan ganda, akan dirujuk ke pendidikan luar biasa terdekat. Hal ini agar memperoleh penanganan yang lebih maksimal. “Yang kita cari ABK dalam usia sekolah, jadi kita upayakan dalam pendataan ini mereka mau untuk bersekolah, jadi tidak ada lagi anak-anak ketunaan yang dibiarkan di rumah,” ujar Hamami, Kepala Bidang TK dan SD Dispendik Banyuwangi. Salah satu kendala untuk menemukan para ABK menurut Hamami adalah karena mereka ini disembunyikan oleh orang tuanya akibat rasa malu. Padahal dengan penanganan yang tepat, ABK dapat digali potensinya seperti anak-anak normal lainnya. Selain itu alasan karena jarak sekolah luar biasa (SLB) terdekat cukup
jauh dari rumah membuat para orang tua enggan menyekolahkan anaknya. Oleh karena itu, dengan pendataan ini dia berharap dapat menyosialisasikan kepada para orang tua jika saat ini setiap sekolah harus menyelenggarakan pendidikan inklusif. Sehingga tidak perlu jauh-jauh ke SLB, siswa ABK dapat disekolahkan di sekolah umum. Terkait biaya, Hamami pun menjamin seluruh biaya pendidikan siswa dapat digratiskan. Terlebih, kabupaten Banyuwangi sendiri telah mendeklarasikan diri sebagai kabupaten inklusif yang mendukung pendidikan untuk ABK. “Di APBD sudah dianggarkan untuk sekolah ABK, target kita angka partisipasi murni siswa ABK dapat menyentuh 99 persen sampai tahun depan,” kata Hamami. (fre/c1/als)
BANYUWANGI - Banyaknya kasus penyalahgunaan obat di tengah masyarakat Banyuwangi dalam beberapa waktu terakhir mengundang perhatian Dinas Kesehatan Banyuwangi untuk bertindak. Apotek yang dianggap menjadi salah satu tempat peredaran obat di masyarakat akan diperketat perizinannya. Karena selama ini beredarnya beberapa jenis obat disinyalir akibat kurangnya pengawasan dari Apotek itu sendiri. Kepala Dinkes Banyuwangi, Widji Lestariono, melalui Kabid Pelayanan Kesehatan dan Farmasi, Mujito, mengatakan pengawasan peredaran obat memang berada di bawah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Namun, untuk pengawasan tempat penjualan itu ada di bawah Dinas Kesehatan. Karena itu, melihat maraknya peredaran obat daftar G dan daftar W yang di salahgunakan, pihaknya berencana memperketat izin apotek baru. Jadi untuk apotek baru yang akan berdiri harus benar-benar memastikan ketersediaan apoteker, bukan hanya surat izin praktik apoteker (SIPA)-nya saja. Karena selama ini, kata Mujito, para apoteker ini tidak dipekerjakan secara optimal di beberapa apotek. Sehingga pelayanan beberapa jenis obat dilayani oleh pelayan yang menjaga apotek, dan pengawasannya kurang maksimal. Ditambahkan, berdasar data wilayah yang sering terjadi penyalahgunaan obat, dia akan berkoordinasi dengan pihak
DOK.RABA
Mujito
BPOM untuk mengawasi apotek yang sudah ada serta toko obat setempat. Jika nanti diketahui asal obat yang disalahgunakan oleh masyarakat adalah apotek tertentu, maka Dinkes akan memberikan teguran. “Kita bisa berikan teguran tertulis sampai pencabutan izin. Memang, dalam beberapa jenis obat seperti golongan trihexyphenidyl (trex) yang masuk golongan bebas terbatas peredarannya tetap perlu pengawasan,” ujar Mujito. Obat jenis dextromethorphan (dextro) yang digunakan untuk mengobati batuk, menurutnya, sudah dicabut peredarannya. Sehingga jika ada yang menjual dapat dipastikan itu adalah penjualan dari pasar gelap. Dengan pengawasan terhadap apotek baru dan yang sudah ada itu pun, Mujito berharap dapat membantu menekan angka penyalahgunaan obat. Terutama di kalangan pelajar yang selama ini sering terjerat kasus. “Kita juga selalu mengadakan pertemuan dengan ikatan apotek di Banyuwangi jika ada kasus penyalahgunaan obat, harapannya nanti mereka lebih memaksimalkan peran apotekernya supaya lebih terawasi,” ungkapnya. (fre/c1/als)
RADAR BANYUWANGI
BUDAYA
34
Jawa Pos
Minggu 22 November 2015
Pengadilan Massa Oleh Kazuhana El Ratna Mida*
K
AU tahu, kenapa kami memilih melakukannya? Memukul, menendang, menghujat bahkan mencemoohnya dengan sejuta kata kasar. Ah, kau pasti tidak tahu. Kami sangat yakin. Kau hanya tahu halhal istimewa dari sudut pandangmu. Tapi, kau tetap harus tahu, sesungguhnya kami sudah hilangkan kepercayaan akan keadilan di sini. Jadi inilah jalan terakhir yang kami pilih. Agar kau tahu. Agar dunia tahu. ~*~ Johan dan Ali menghela napas. Menatap lelaki setengah baya yang saat ini ingin menghujat. Mereka tahu lelaki itu sangat marah melihat kejadian yang ada. Berani-beraninya, mereka melakukan tindakan gegabah membuat kacau keadaan yang ada. “Apa yang kalian pikirkan? Dia bisa meninggal seketika,� ucapnya dengan galak. “Yah, kami tahu. Andai Bapak tidak datang, mungkin kami telah menjadi pembunuh.� Johan berucap tanpa rasa takut yang menyelimuti. Pak Kardi—lelaki setengah baya itu menatap mereka tajam. Menggiring, menuju tempat pengap yang memuakkan. Yah, inilah nasib Johan dan Ali, ketika berani melakukan konspirasi; kerjasama menghakimi secara massa. Tapi, mereka tidak menyesal, malah merasa bangga karena memiliki keberanian untuk menunjukkan suara hati yang selama ini terpendam. Sayangnya mereka tetap gagal. “Lihatlah! Ini hasil sikap kalian yang sewenang-wenang, menghukum tanpa adanya aturan,� ucap Pak Kardi dengan masam. “Makanya, jangan asal keroyok, sembarangan orang,� lanjutnya dan berlalu pergi. “Jadi maksudnya, selain dengan kliennya, kita bisa bebas melakukan pengadilan massa? Bebas menghukum siapa saja yang kita suka?� Johan menatap Ali. “Mungkin,� ucap Ali lalu tertawa mengejek. ~*~ Sekitar jam setengah delapan malam, setelah waktu Isya’. Saat itu Johan dan Ali sedang asyik mengobrol. Menikmati malam saling menceritakan pengalaman yang terjadi siang hari yang cukup melelahkan. Berbicara ke sana ke mari, sesekali tertawa lepas menghilangkan sedikit beban. Beban tentang rusaknya moral penduduk di muka bumi yang hampir menjangkit semua belahan dunia. Serta maraknya kejahatan terutama kasus seorang anak gedongan yang suka berulah. Kabarnya dia sudah pernah membunuh seseorang dan kerap melakukan pelecehan seksual. Tapi yah, karena banyak uang dia bisa bebas dan berkeliaran. Berbeda dengan rakyat kecil karena kesalahan seujung kuku langsung dilibas dengan banyak tuntutan tak wajar. Bahkan yang tak bersalah pun bisa kena imbasnya. Difitnah dijebloskan ke jeruji besi. Dunia ini semakin rusak dan tidak memiliki pegangan yang kokoh untuk dijadikan sandaran. Entah pada siapa mereka harus percaya. Semakin lama, kepercayaan yang mereka tanam semakin hilang dengan berjalannya arus waktu yang ada. Aparat yang seharusnya melindungi rakyat malah bersembunyi di ketiak kuasa uang. Tidak ada yang bisa diandalkan. Kacau, dunia terasa aneh, penuh kejanggalan dan ketidakadilan. Bumi dan langit semakin terlihat jelas dalam kenyataan. Keegoisan pun semakin merajalela. Keharmonisan yang tercipta semakin lama mengikis orang-orang yang ada. Nah, saat sedang asyik bercengkerama itu, suara jeritan terdengar di telinga Johan dan Ali. Mereka pun saling memandang, lalu mengangguk dan segera berlari ke sumber asal suara. Sepi, tidak ada siapa pun. Johan menengok ke kanan dan ke kiri. Pun dengan Ali. Tapi hasilnya nihil. Padahal mereka yakin, asal suara itu dari sini. “Lepaskan, aku mohon.� Sebuah suara terdengar memasuki gendang telinga Johan. Ketakutan. “Dari sana!� Ali menunjukkan sebuah rumah tua yang lama tidak terpakai. “Tolong!� Mereka pun bergegas ke sana. Mengamati apa yang sebenarnya terjadi. Teriakan seseorang itu semakin jelas terdengar. “Ayo, masuk!� Mereka melangkah, lalu memeriksa keadaan yang ada. Berjalan mengendap-endap menuju suara yang tadi didengar. Suara itu terdengar ketakutan. Seolah bertanda ingin lari menjauh dari tempat ini dengan segera. Tapi kenapa?
Apa yang sebenarnya terjadi? Mereka masih menebaknebak. Lalu sebuah teriakan membuat Johan dan Ali, langsung berlari. Mereka melihat seseorang yang rambutnya awutawutan dan menangis karena ketakutan. Sedang baju itu compang camping karena hampir dirusak tangan setan. Mereka tercengang. Siapa sangka, mereka melihat kejadian ini. Tanpa komando, mereka langsung menyuruh wanita itu menyingkir dari keributan ini. Sedang mereka memukul, menendang, bahkan mencaci, itulah yang selanjutnya terjadi. Yang langsung dibalas dengan berteriak juga. Makian, bahkan menyumpahi Johan dan Ali akan segera masuk penjara. Akan mendapat ganjaran yang setimpal. Namun, karena rasa marah yang sudah sampai puncak Johan dan Ali tidak memedulikan ancamannya. Biar saja mereka masuk penjara. Mereka hanya berhasrat untuk melenyapkan orang itu dengan segera. Perbuatannya sungguh mencoreng kepercayaan yang mereka berikan padanya. Memalukan. Bagaimana mungkin dia melakukan hal sekeji itu? Dia hampir mencelakai Asiah gadis lugu yang dijadikan pembantu. Gadis yang tidak tahu bahwa dia telah masuk dalam lubang macan yang sungguh menakutkan. Un-
tunglah mereka datang tepat waktu. Kalau terlambat sedikit saja, Asiah akan habis dicabik-cabik layaknya binatang. Rusak dan tidak lagi punya harga yang mahal. “Siapa kalian? Jangan campuri urusanku! Dia pembantuku, sudah sewajarnya melayani majikannya.�Dia tersenyum sombong. Bug! Johan menendangnya. Panas rasanya mendengar setiap kata yang diucapkannya. Memang Asiah hanya pembantu, tapi apakah dia tidak layak dikatakan sebagai manusia? Kenapa malah disamakan dengan binatang yang bebas diapakan saja. Sungguh miris hati mereka menyaksikan kenyataan ini. Bug! Sekali lagi, kali ini Ali yang memberikan pukulan kuat yang membuat wajahnya babak belur. Darah segar mengalir dari mulutnya. Terlihat dia sangat kesakitan juga kelelahan. Mereka memanfaatkan waktu itu untuk terus menyerangnya. Namun, saat mereka sudah hampir membunuhnya, suara sirine polisi datang. Mereka menangkap Johan dan Ali. Lalu menolong dia yang terkapar. Asiah, entah bagaimana nasibnya. Mereka tadi telah menyuruhnya pergi dahulu agar menenangkan diri dari kejadian itu. Mungkin dia telah kembali ke rumah orang yang mereka pukuli. Mengambil barang lalu pergi. Kasihan Asiah, sebulan lalu, dia pernah bertemu dengan Johan
dan Ali, lalu bercerita tentang kehidupan yang dijalani. Dia ke kota katanya untuk memperbaiki nasib yang dimiliki. “Aku senang, Mas. Akhirnya mendapat pekerjaan di sini,� ucapnya suatu hari. Sayangnya Johan dan Ali tidak tahu pada tahu siapa Asiah bekerja saat itu. Gadis itu tidak banyak cerita soal majikannya hanya bersyukur sudah bisa bekerja. Andai sebelumnya tahu, mereka akan melarang Asiah bekerja di sana. Demi keselamatannya. Majikan Asiah itu sungguh berbahaya. Dia memiliki banyak catatan hitam yang diketahui warga namun ditutup aparat karena kekuasaan. Ah, entahlah. Seperti kata lelaki itu, Johan dan Ali kini berdiri di sini— di penjara yang pernah dikatakannya. Uang memang sangat berkuasa. Tidak memedulikan keadilan yang penting ada uang untuk menutup mulut yang ada. Dia datang dengan wajah lebam di mana-mana, sambil menatap benci, dia menyuruh Pak Kardi memasukkan mereka segera. “Lihat, bukan! Kalian tidak ada apa-apanya. Kalian hanyalah seujung kuku.� Dia tertawa terbahak. Johan ikut tertawa. “Kau juga hanya seujung kuku di mata Tuhan,� lirih Ali berucap. Itulah nasib mereka pada akhirnya. Orang yang mereka pukuli menang dan mereka kalah. Mau bagaimana lagi, mereka tidak ada memiliki kekuatan untuk melawan kuasanya. Uang mereka hanya cukup untuk makan sehari-hari, berbeda dengan dia yang dengan gampang mengambil dari bank yang bisa beranak pinak sendiri. Mereka ditertawakan, karena kebodohan yang telah terjadi. “Dasar? Makanya pikir dulu, kalau mau hakim sendiri. Lihatlah akibatnya seperti ini,� Pak Kardi ikut mengejek. Kau sama saja dengan dia. Hanya tunduk pada indahnya limpahan uang yang kau terima. Kau akan bersikap ramah dan membantu jika ada uang di muka. Namun, kau akan bersikap berbeda ketika yang datang adalah para orang tak berada. Kau akan malas membantu malah menyuruhnya menyerah. Johan mengomentari dalam hati. Tentang lemahnya hukum yang ada di negeri ini. Ada apa ini? Kenapa semua ini terjadi? Di manakah sebenarnya ada keadilan yang tidak dibeli. Ali pun bertanya-tanya dalam hati. Sayangnya mereka tidak akan bisa melakukan apa-apa untuk menegakkan keadilan di negara ini. Sampai dua minggu kemudian ada sebuah berita yang mengguncang. Pengadilan massa menjawab keresahan Johan dan Ali, menunjukkan tegaknya keadilan dengan cara lain. ~*~ Ternyata lelaki itu tidak jera setelah kejadian itu. Dia kembali membuat ulah yang sama. Membawa wanita lain yang dipilihnya. Setelah puas menyalurkan nafsu bejat dan membunuh si wanita, dia berniat pergi. Tapi, ternyata sekumpulan warga telah mencegatnya. Mereka lebih banyak. Bahkan mereka juga lengkap dengan senjata yang menemani. Dia menatap takut, dan berjalan mundur. Ancaman yang dikatakannya tidak menciutkan nyali warga yang telah menggunung. Kesabaran yang mereka simpan sudah tidak lagi bisa dibendung. Mentang-mentang memiliki backing yang bisa digunakan sewaktu-waktu, dia bebas melakukan apa yang dia mau. “Bunuh saja! Biar tahu rasa. Dasar tidak bermoral!� teriak warga. Mereka memukul, menendang, seperti yang telah Johan dan Ali lakukan dulu. Mereka mencaci lebih kasar dari yang mereka katakan. Kemarahan yang memuncak memang bisa membuat siapa saja lupa daratan. Dia meminta ampun, namun tidak dihiraukan warga yang telah semakin gelap mata. Mereka berpikir dia harus dibunuh saja. Kalau dibiarkan hidup dia bisa mengambil banyak mangsa lagi. Lalu .... Jreb! Darah segar kelar dari tubuh yang tidak berdaya itu. Dia tak lagi bernapas karena pengadilan massa yang sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan jahat yang telah dilakukan selama ini. Tabir yang selama ini ditutupi terbuka nyata karena tercium media massa. BERITA KORAN PAGI INI. “Semua kejahatannya sudah terungkap. Anak seorang pejabat dengan inisial AN, ditemukan telah meregang nyawa karena pengadilan massa yang sudah tidak tahan lagi dengan kelakuannya. Adanya backing kuat yang melindungi membuatnya berbuat sesuka hati; pembunuhan dan pelecehan seksual.� *) Alumnus Unisnu Jepara tinggal di Jepara.
SAJAK WAHYU HIDAYAT
Gemuruh Gelombang di Red Island memanggilmu, serupa gemuruh gelombang Red Island sepasang kabut berpindah haluan gula bercampur kelapa muda menetas manis di bibir perempuan dari jauh, memanggilmu dijawab oleh punggungmu, yang berlalu— saat orang-orang berlarian, menyantap manisan bermain kasti, dan berfoto selfie kobaran angin beradu dengan Umbulumbul Belambangan yang berdering dari smartphone seseorang rehat di atas papan selancar, di bibir pantai
teringat puisi Alfa Anisa, penyair muda dari Blitar: “kesetiaan hanya milik orang-orang yang siap terluka.� di Red Islan tempat kaukucak dadaku, dulu.
Perjamuan Pendek tuhan mempertemukan mataku dan matamu yang bisu malam itu. dan aku mencoba mengakrabi tubuhmu dengan bahasa-bahasa ragu. mungkin dengan tatapan paling khayal. mungkin bukan. malam melarut. wajah-wajah berwarna buram. lampion mengambang dengan cahaya
bimbang. sementara laron-laron tak kunjung datang.
dan malam yang gigil.
rambutmu adalah laut. dan aku perahu yang gamang. angin mendorongku pergi. ombakmu melambai-lambai. kubayangkan dirimu yang menolakku. aku terjungkal. badai tak kenal diam.
kini kupandangi potretmu, sebagai ayat yang ingin terus kubaca di tengah waktu yang makin membuta.
aku berlari, menenteng fotomu sambil membayangkan kau kekasihku. langit kota menatapku; pohon-pohon beton semakin angkuh; lampu-lampu berkedip dan jatuh di tanah basah. hujan berlalu. aku masih berlari. membungkus dada dengan selembar surat penolakanmu. o, alisa, aku menerka arah topimu, mengabaikan mata angin dan jarak yang panjang
Hanya manusia pasrah digiling kisah saat itu
Kalender berganti wajah Atap-atap rumah berwarna pudar
Lagu-lagu yang dulu Adalah peristiwa gugur nan lamur
Surat kabar dan koran terdiam Ditumpuk, digulung dan dibuang
Kita bukan pengeja waktu, tuan Hanya pelamun sunyi yang tepekur
Sejarah berlalu Kesedihan ditulis oleh tangan lain
Foto-foto yang dulu Adalah fakta-fakta
Kita buka dan pandangi album kenangan --kita rasai dada yang justru pejal
Sebagai tubuh yang sempat bersama Dan usia terus jauh--mengujung
Sore semakin berkabut Masjid-masjid membunyikan ayatayat kudus
aku berlari, dan hujan terus berlalu.
di tempat dimana tuhan pernah mempertemukan mataku dan matamu yang bisu—malam itu betapa kini hanya tersisa bangkubangku sunyi; sepi.
Segala yang Berlalu : bagimu, yang pernah bersatu
Di sebuah kelak, tuan Kita tatap senja yang jatuh di halaman belakang Sakura menggigil dan gugur Teratai menganak di pojok kolam
Blokagung, 21 Juli 2015
Angin kecil pergi membawa debu Jendela memburam bisu
*Wahyu Hidayat, aktif di Teater Das ’51 dan Komunitas Sastra Tobong Karya.
Kita bukan pengeja waktu
Kita bukan pengeja waktu Tetapi insan lugu yang khusyuk menunggu
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Minggu 22 November 2015
BERITA UTAMA
Optimalkan Rute Surabaya-Banyuwangi n GARUDA... Sambungan dari Hal 29
Kondisi tersebut, lanjut Gito, diperparah dengan dampak erupsi Gunung Raung dan Anak Rinjani yang berlangsung beberapa waktu lalu. Banyak penumpang— terutama wi sa tawan dari mancanegara—yang membatalkan penerbangan mereka. “Beberapa penumpang dari Jepang dan Australia membatalkan pesanan tiket karena khawatir dampak erupsi, sehingga banyak kerugian yang kita tanggung pada tahun ini,” beber Gito. Setelah melakukan evaluasi terhadap potensi rute penerbangan
dalam satu tahun, akhirnya keputusan menutup rute Banyuwangi-Denpasar dan Denpasar-Banyuwangi dijalankan. Meski begitu, kata Gito, keputusan itu masih bisa ditinjau ulang. Sebab, perusahaannya memiliki kebijakan mengevaluasi struktur penerbangan pada winter dan summer atau sekitar Oktober hingga April dan April hingga Oktober. Jika dalam evaluasi tersebut diketahui potensi bisnis Banyu_ wangi dan Bali membaik, bukan tidak mungkin rute BanyuwangiDenpasar (PP) akan kembali dihidupkan. “Kita butuh dukungan banyak pihak agar dapat terselenggara dengan baik, baik
dari pelaku usaha, wisatawan, maupun pemerintah daerah,” harapnya. Sementara itu, untuk tetap mengoptimalkan jalur penerbangan, pihaknya sedang mengevaluasi penerbangan Surabaya-Banyuwangi (PP) supaya dapat ditambahkan menjadi dua kali dalam sehari. Sebab, berdasar pengamatannya, kecenderungan penumpang menuju ibu kota Provinsi Jawa Timur jauh lebih tinggi daripada ke Denpasar. Sebagaimana diketahui, penerbangan perdana Garuda rute Denpasar-Banyuwangi dibuka pada 1 Mei 2014. Pesawat berangkat dari Denpasar pukul 07.00 WITA
dan tiba di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, pukul 06.45 WIB. Selanjutnya, pesawat bertolak dari Banyuwangi pukul 07.15 WIB. Pesawat tersebut mendarat di Surabaya pukul 07.55 WIB. Sementara itu, rute SurabayaBanyuwangi-Denpasar dilayani dengan nomor penerbangan GA-4300. Pesawat yang melayani rute baru tersebut dijadwalkan berangkat dari Bandara Juanda, Surabaya, pukul 08.30 dan tiba di Banyuwangi pukul 09.20. Dari Bumi Blambangan, pesawat melanjutkan perjalanan ke Pulau Dewata pukul 09.50 dan tiba di Denpasar pukul 11.30 WITA. (fre/c1/aif)
Pin Terbanyak Jadi Pemenang Favorit n BELANJA... Sambungan dari Hal 29
Pameran itu dibuka Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan, Dwiyo Tamtomo, didampingi Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi, dan disaksikan Store Manager Hardy’s Mall Banyuwangi, Suwi Adyana. Event tersebut merupakan even kedua Lomba Foto Pengairan yang digelar Dinas PU Pengairan Banyuwangi. Menurut Dwiyo, lomba tahun ini lebih meriah dibanding sebelumnya. Itu terbukti dari antusias para peserta yang mengumpulkan lebih dari dua foto. Sekadar diketahui, dari 155 peserta beragam kategori, terkumpul 443 lembar foto dengan tema konservasi, wisata air, dan irigasi. Melalui lomba foto pengairan itu, PU Pengairan menyosialisasikan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian potensi pengairan di Banyuwangi. “Masyarakat harus berpartisipasi menjaga ketersediaan air di Banyuwangi,” kata Dwiyo. Meski tugas utama Dinas PU Pengairan fokus pada irigasi, menurut Dwiyo, itu penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa menjaga sumber air membutuhkan ke-
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
MERIAH: Sekretaris PU Pengairan, Dwiyo Tamtomo membuka pameran foto di Hardy’s Mall Banyuwangi, kemarin.
terlibatan masyarakat. Tidak hanya menjaga kuantitas, masyarakat juga diminta menjaga kualitas air. Sebab, air dengan kuantitas yang cukup tanpa kualitas yang baik tidak akan bermanfaat secara optimal bagi kehidupan. Dwi mengungkapkan, ketika musim panas berlangsung kemarin, debit air di Banyuwangi selalu menurun. Namun, melalui foto-foto yang diberikan peserta, Banyuwangi memiliki banyak sumber air. “Bahkan, pada musim kering begini teman-teman bisa menemukan sumber air yang mungkin Dinas Pengairan belum
tahu,” ucapnya. Melalui pameran foto yang diletakkan di tempat umum itu, masyarakat diharapkan memahami arti menjaga kuantitas dan kualitas sumber air. Kepala Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Masyarakat PU Pengairan, Donny Arsilo Sofyan, menyerukan kepada peserta lomba agar berkunjung ke stan pameran. Itu untuk mengetahui apakah foto peserta terjaring dalam seratus foto terbaik yang dipamerkan ataukah tidak. Tidak hanya sekadar pameran foto, nanti seratus foto terbaik itu akan dipilih satu karya terbaik. Para pengun-
jung Hardy’s yang melihat pameran diberi kesempatan memilih foto yang dianggap terbaik dengan cara menempelkan pin yang disediakan panitia ke fotofoto favorit pengunjung. Pameran itu akan dilaksanakan hingga 23 November. Foto yang paling banyak mendapatkan pin akan menjadi pemenang favorit. Oleh karena itu, satu karya foto yang paling banyak mendapatkan pin akan mendapat piagam dan piala. Pihak panitia juga akan menentukan satu karya yang layak menjadi juara favorit versi mereka. Penyerahan hadiah akan dilaksanakan di Gedung Korpri pada 24 November. Donny menambahkan, seratus foto terbaik juga akan dipamerkan di Gedung Korpri agar masyarakat umum turut menyaksikan karya foto peserta. “Nanti ruang pameran di sini (Hardy’s) akan kita bawa ke sana (Gedung Korpri) dengan konsep yang lebih menarik,” katanya. Momen penyerahan hadiah itu terbuka untuk umum. Sementara itu, dari seratus foto akan dijaring menjadi 15 pemenang yang dibagi menjadi tiga kategori. Di tiap kategori ada lima pemenang, yakni kategori pelajar, mahasiswa, dan umum. Total hadiah yang disediakan mencapai Rp 45 juta. Pemenang juga akan mendapat piala bupati. (cin/c1/aif)
Khaeropin Tidak sampai Ditahan n BARU... Sambungan dari Hal 29
“Dia sudah dipanggil dan diperiksa sebagai tersangka,” beber AKP Jupriyadi, Kapolsek Licin. Meski sudah dijadikan tersangka, pria itu tidak sampai ditahan. Pertimbangannya, Khaeropin yang didampingi kuasa hukumnya saat pemeriksaan
masih memerlukan penyembuhan trauma di kepala. Selain menyebabkan Payumin dan Siswandi kelengar, Khaeropin juga babak belur mendapat jotosan Siswandi. Bahkan, kasus penganiayaan yang dialami Khaeropin sudah masuk meja kepolisian. Pemeriksaan pun sempat dilakukan oleh kepolisian. Hanya saja, Payumin dan Siswandi tidak bisa
melanjutkan pemeriksaan karena ingin didampingi kuasa hukum. Dijadwalkan, Senin (23/11) besok pemeriksaan atas keduanya kembali dilanjutkan. Sekadar mengingatkan, warga di Dusun Randuagung, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, geger pada Rabu (11/11). Itu setelah Payumin, 65, ditemukan terkapar dengan luka sabetan senjata tajam di bagian
leher di sebuah sungai dekat sawahnya. Ternyata dia baru saja berduel melawan Khaeropin. Sementara itu, Siswandi, anak Payumin, yang berusaha menolong ayahnya bernasib nyaris sama. Dia kena sabetan parang di tangan dan jari. Sementara itu, Khoeropin memar terkena bogem Siswandi. (nic/c1/aif)
35
Sudah Baik, tapi Belum Optimal n EKONOMI... Sambungan dari Hal 29
Ia mencontohkan, pengembangan tersebut bisa berupa pembentukan wisata bahari hingga konservasi dan memanfaatkan pulau-pulau kecil. Langkahnya meliputi bersih pulau dan transplantasi terumbu karang. “Tentu saja meliputi pembangunan infrastruktur, seperti listrik dan air bersih di sekitar laut, pembangunan dermaga jetty, solar packed dealer nelayan (SPDN), dan sebagainya,” bebernya. Kementerian berperan melakukan intervensi pada perkembangan kelautan daerah dengan langkah menyusun regulasi mengenai Pengembangan kawasan kelautan dan perikanan
terintegrasi (PK2PT), menyusun business plan dan road map sentra bisnis perikanan rakyat. “Kami juga akan memberikan bantuan permodalan usaha perikanan rakyat,” tegasnya. Kementerian Kelautan juga memiliki tugas memastikan penyediaan infrastruktur produktif dari kementerian dan lembaga. Ia menyebutkan beberapa contoh bantuan infrastruktur berupa Jetty Apung yang berada di Pulau Salah Nama, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara. Yang terpenting, tugasnya adalah melaksanakan pendampingan dan pelatihan. Ketua HAPPI Jawa Timur Daniel M. Rosyid mengatakan, kegiatan semiloka tersebut membahas pembangunan masyarakat pesisir
dalam perspektif lima tahun ke depan untuk mewujudkan Ekonomi Biru. Kalangan peneliti dari HAPPI seluruh Jawa Timur sharing mengenai hasil penelitian pengabdian masyarakat. “Kegiatan ini sebagai tanggung jawab para peneliti. Sasaran kami, melalui kegiatan semiloka, pemanfaatan kelautan menjadi gerakan budaya yang bermula dari anak muda,” katanya. Di sisi lain, pihaknya juga bertanggung jawab memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai perbaikan dan pemeliharaan ekosistem laut yang telah rusak. “Melalui pendekatan yang baik, kita sampaikan kepada masyarakat pesisir, justru pemeliharaan lingkungan akan bermanfaat bagi kita berupa nafkah,” katanya. (cin/c1/aif)
Semakin Malam Tambah Ramai n PADANG... Sambungan dari Hal 29
Dalam pertunjukan seni tadi malam, kesenian angklung dari Sanggar Musik Semebyar, Kelurahan Penganjuran, pimpinan Subowo dan Sapawi, tampil menghibur penonton. Dalam pertunjukan pentas seni kemarin, Ketua DKB Samsudin Adlawi, Wakil Ketua DKB Hasan Basri, Dewan Pembina DKB Setiawan Subekti dan Purwadi alias Kang Pur juga hadir menyaksikan kesenian angklung tersebut. Tidak ketinggalan, pelukis senior S. Yadi K beserta budayawan Banyuwangi lain membaur bersama penonton yang sangat antusias. Ketua DKB Samsudin Adlawi mengatakan, pertunjukan seni yang digelar tersebut bertujuan menghidupkan kembali tradisi yang dulu pernah dilakukan masyarakat Bumi Blambangan. Sebab, dulu Pantai Boom tidak hanya sebagai tempat wisata, tapi juga terkenal sebagai tempat berkumpul dan bercengkerama sambil menikmati pertunjukan seni. “Tahun 70-an pertunjukan seni di Pantai Boom masih eksis saat padang bulan tiba. Kita ingin menghidupkan kembali itu,” ujar Samsudin. Direktur Jawa Pos Radar
Banyuwangi itu juga mengapresiasi antusiasme pengunjung Pantai Boom yang menyaksikan pertunjukan angklung itu. Hal itu menandakan bahwa masyarakat Banyuwangi memang rindu kesenian-kesenian Banyuwangi, khususnya yang ditampilkan di Pantai Boom. ”Pantai Boom ini dulu memang sebagai tempat berkesenian, tapi saat ini rasanya kurang dimanfaatkan untuk berkesenian. Masyarakat yang menonton sangat antusias. Itu menandakan masyarakat Banyuwangi memang haus pertunjukan seni,” kata Samsudin. Melihat antusiasme penonton sangat tinggi, ke depan pertunjukan seni saat padang bulan itu akan rutin dilaksanakan. Beberapa kesenian akan ditampilkan di Pantai Boom ini untuk mengobati rindu masyarakat Banyuwangi dan juga untuk menghidupkan kembali tradisi padang ulanan yang dulu pernah ada. ”Berkesenian itu bukan sekadar untuk ekonomi saja. Tetapi, berkesenian itu adalah bagian dari kehidupan,” jelas Samsudin. Dalam pertunjukan seni angklung tadi malam, beberapa lagu Banyuwangi lawas disajikan, seperti lagu “Petetan”, “Mawar Kapuronto”, “Kembang Galengan” dan lain sebagainya. Bahkan, mantan pentolan Patrol
Orkestra Banyuwangi (POB), Yon’s DD, juga menyumbangkan suara emasnya dengan menyanyikan lagu Gelang Alit ciptaan almarhum Fatrah Abal. Hudori, salah satu pengunjung asal Kelurahan Banjarsari, sangat bangga dengan adanya pertunjukan seni tradisional di Pantai Boom itu. Dengan semakin sering dan banyaknya seni tradisional seperti ini, menurutnya akan menumbuhkembangkan minat generasi muda belajar dan ikut serta dalam berkesenian tradisional Banyuwangi. Selain itu, seni tradisi di Pantai Boom ini juga untuk mengisi kekosongan di Pantai Boom yang sementara ini hanya terkenal sebagai tempat wisata. ”Kalau ada acara begini, semangat kedaerahan Banyuwangi-nya pasti akan muncul. Kalau bisa, setiap malam Minggu ada acara begini di Pantai Boom,” pungkas pria yang juga berkecimpung di kesenian angklung Banjarsari itu. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, semakin malam penonton acara tersebut semakin ramai. Penonton tidak hanya dari kalangan orang tua, anakanak muda yang menikmati malam mingguan di Pantai Boom juga ikut menonton dan larut dalam irama musik angklung yang berkumandang di amphitheater. (tfs/c1/aif)
Dari Tangan IS Disita 11,26 Gram Sabu n POLICE... Sambungan dari Hal 30
Dia kedapatan membawa satu paket sabu dengan berat 0,35 gram, serta satu kapsul ekstasi seberat 0,21 gram lengkap dengan dua buah sekrop plastik untuk mengonsumsi sabu. Dalam pengakuannya, Wib mengaku mendapatkan barang itu dari kenalannya di Surabaya. Pengirimannya pun diakui lewat jasa kurir. Masih di lokasi yang sama, polisi mengamankan Hot,
warga Desa Badean, Kecamatan Kabat. Pria yang masuk dalam buruan petugas ini ditangkap di ruang 09 Green Diamond. Barang bukti satu paket sabu seberat 0,85 gram dan sebuah BlackBerry disita aparat dari tangan pelaku. Dari sinilah ikhwal keterlibatan IS mulai terkuak. Hot mengaku mendapatkan barang itu dari IS yang tidak lain adalah pemilik Green Diamond tersebut. Polisi yang mendapati informasi itu langsung menyanggong rumah yang berada tidak jauh dari
tempat usahanya. Benar saja, saat diperiksa, polisi menemukan narkoba jenis sabu-sabu dan ganja. Sabu yang diamankan mencapai empat paket ganja seberat 11, 26 gram, dan tiga paket ganja seberat 210 gram. Selain itu juga diamankan satu paket biji ganja kering seberat 0,45 gram dan 6 kapsul ekstasi. Selain itu petugas turut menemukan 26 pipet kaca, 2 buah bong, sebuah timbangan digital, hand phone, dan 11 lembar bukti transfer senilai Rp 15 juta. (nic/c1/aif)
Ajang Kumpul Pakar Medis dari Asia dan Amerika Pasien Gangguan Jiwa Dapat Modal n BELAJAR... Sambungan dari Hal 29
Nah, simposium kali ini seperti agak berbeda dengan dua episode seminar medis sebelumnya. Lokasinya kali ini adalah RS Gleneagles. Panitianya juga beda yakni AAMG yang ruang lingkupnya Asia dan Amerika. Selain itu, narasumbernya tidak lagi diisi para pakar kedokteran dari Singapura seperti seminarseminar sebelumnya. Saat melihat rundown kegiatan, ternyata banyak pula pakar kedokteran dari benua Amerika yang juga jadi narasumber. AsianAmerican Medical Group kali ini menghadirkan ahli medis dari University of Pittsburgh Medical Centre (UPMC) Amerika Serikat. Ada juga narasumber dari Princess Margaret Hospital, Toronto, Kanada. Sedangkan narasumber dari Singapore berasal dari Khoo Teck Puat Hospital (KTPH) yang merupakan rumah sakit terbesar milik pemerintah Singapura, . Ada juga pakar dari Parkway Cancer Centre (PCC), pembicara dari Asian American Liver Centre (AALC), dan narasumber dari Asian American Radiation Oncology (AARO). Melihat latar belakang para narasumber, tentu simposium ini sangat menarik untuk menambah wawasan di bidang kesehatan. Namun lebih dari itu, acara se-
UNIK: Deretan koper tamu dan meja front office berbentuk tumpukan koper di Hotel Jen, Tanglin, Singapura.
BAYU SAKSONO/RABA
macam ini juga menjadi ajang bertemunya para pakar medis dari berbagai negara. Biasanya pula, acara semacam itu juga dimanfaatkan para manager pemasaran jaringan rumah sakit internasional untuk ikut nimbrung bertemu di Singapore. Selain itu, ada juga sejumlah wartawan dari beberapa negara yang dapat kesempatan meliput acara ini. Biasanya, kalangan jurnalis diberi kesempatan atau sesi khusus -meski biasanya tidak lama-, untuk melakukan tour melihat fasilitas terbaru rumah sakit yang jadi host simposium. Sesingkat apa pun waktunya, kami akan berusaha memanfaatkan peluang singkat di luar
jadwal simposium yang superpadat ini, untuk hunting merayu pakar yang mau ‘’ditarik’’ ke Banyuwangi. Seperti yang sudah dilakukan tim Jawa Pos Radar Banyuwangi bulan lalu (17/10). Saat itu JP-RaBa sukses mengundang pakar ginjal DR Roger Tan Choon Hian MBBS dari Gleneagles Hospital Singapore untuk berbagi pengetahuan di Banyuwangi. Siapa tahu, kali ini kami cobacoba berusaha dapat kolega baru yang berhati mulia, agar bersedia berbagi pengalaman dan transfer pengetahuan untuk masyarakat Bumi Blambangan. Bismillah, mudah-mudahan berhasil, mudah-mudahan semua urusan lancar di Singapura.
Akhirnya, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-854 sukses mendarat di Bandara Internasional Changi. Setelah urusan imigrasi selesai, bagasi beres, saya menuju Hotel Jen di Jalan Cuscade nomor 1A, di daerah Tanglin. Banyak koper menumpuk di front office hotel bintang empat ini. Tidak hanya koper milik para tamu. Tapi meja front office memang didesain unik berbentuk tumpukan koper kuno. Hmmm, ada-ada saja. Setelah urusan check in hotel selesai, saya langsung tancap gas keliling menemui beberapa kolega di bidang medis di kawasan ‘’Medical City’’ di Novena. (bersambung)
BANYUWANGI - Pemprov Jatim ikut prihatin dengan banyaknya orang gila (orgil) yang hidup dalam pasungan. Sebagai langkah kepedulian, pemprov akan memberikan modal usaha kepada keluarga orgil. Bantuan tersebut sedianya sebagai uang makan dan modal usaha bagi pasien gangguan jiwa yang direhabilitasi pemerintah dan dinyatakan sembuh. Tahun ini pasien gang guan jiwa yang dipasung mencapai 22 orang. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi Dinkes Banyuwangi, Mujito, mengatakan 12 orang yang mengalami gangguan jiwa itu berasal dari Desa Kebaman, Srono, kemudian Desa Sumberberas, Muncar, dan Desa Badean, Kabat.
Namun, pada pertengahan tahun, dari jumlah 12 itu berhasil direhabilitasi 11 orang, tersisa satu orang dari Tegaldlimo yang masih belum mau dilepaskan oleh keluarganya. Dalam dua bulan terakhir Dinkes mendapatkan laporan dari beberapa puskesmas mengenai keberadaan sepuluh penderita gangguan mental yang masih dipasung oleh anggota keluarganya. Sehingga, pekerjaan rumah untuk melepaskan pasien gangguan jiwa yang terpasung menurut Mujito menjadi bertambah lagi. Sampai saat ini pihaknya masih mencari data riil lokasi dan nama penderita gangguan jiwa yang dipasung. Rencananya, sebelum akhir November para penderita gangguan jiwa itu
sudah bisa diatasi. Program dari Pemprov Jatim yang akan memberikan biaya makan dan modal usaha dapat menjadi daya tarik bagi keluarga. Meskipun selama ini pasien gangguan jiwa sudah dijamin— mulai penjemputan dari rumah, biaya rumah sakit jiwa, hingga obatnya—pihak keluarga masih enggan melepas. Hal itu disebabkan pihak keluarga masih harus memikirkan makanan bagi pasien tersebut saat berada di tempat rehabilitasi jiwa. “Yang paling sulit melepaskan pasien gangguan jiwa ini dari pihak keluarga. Kadang mereka mau melepas pasungan lalu memberikan ke kita. Tapi mereka tidak mau menerima lagi,” terang Mujito.(fre/c1/aif)
Ngutil 10 Baju di Mal Tertangkap BANYUWANGI - Komplotan spesialis pengutil pakaian di mal yang kerap beraksi di Banyuwangi dibekuk polisi kemarin. Sayang, dari penangkapan itu polisi hanya berhasil menciduk satu pelaku. Dia adalah Suryanto, 37, warga Kelurahan Mentian, Kecamatan Prajurit Kulol, Mojokerto. Dari tangannya, polisi mengamankan 10 potong baju. Aksinya yang mencurigakan berhasil diendus petugas keamanan mal yang beralamat di Jalan Adi Sucipto tersebut. Ceritanya,
saat itu Suryanto dan seorang rekannya yang kini masih buron memilih baju yang di-display. Kemudian, baju pilihan itu dijajal pelaku di kamar ganti. Di situlah kejahatan pelaku dijalankan. Baju yang akan dicoba itu dimasukkan ke dalam baju yang digunakan pelaku. Untuk menghindari kecurigaan petugas keamanan, keduanya berpencar. Namun, di parkiran mal tersebut petugas keamanan menghentikan langkah Suryanto. Selain gerakgeriknya mencurigakan, tubuhnya
juga terlihat gendut akibat baju yang dimasukkan di dalam pakaian. Setelah dicek ternyata ada sepuluh baju yang masih ada label harganya. Temuan itu langsung dilaporkan ke Mapolsek Banyuwangi. Pengakuannya, Suryanto ternyata tidak sendirian. Seorang temannya berhasil kabur setelah masuk kamar ganti. Akibat kejadian itu, pemilik mal mengaku mengalami kerugian Rp 3,1 juta. “Pasal yang dijeratkan 363 KUHP,” tegas AKP Ketut Redana, Kapolsek Banyuwangi. (nic/c1/aif)
36
Jawa Pos
Jumat 20 November 2015
Asyiknya Bercocok Tanam Tanpa Tanah HIDROPONIK merupakan istilah budi daya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa tanah. Fungsi air adalah menggantikan tanah dalam memenuhi kebutuhan tanaman. Kebutuhan air pada sistem hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budi daya tanaman dengan media tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien. Jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air terbatas. Menanam dengan sistem hidroponik awalnya untuk menjawab kebutuhan pertanian di lahan sempit. Selain itu, penggunaan media terbatas juga menjadi kekhasan cara bercocok tanam ini. Hal itu menjadikan hidroponik sebagai gaya bertani urban (urban farming). Namun, kini hidroponik tidak hanya menjadi dominasi warga di kota besar yang meminati bertani. Kini, warga di desa pun mulai mencoba. Hasil yang cukup bagus dan keasyikan yang muncul juga menjadi salah satu alasan banyak warga menekuni
pertanian tanpa menggunakan media tanah tersebut. Bahkan, kini terobosan terbaru yang menggabungkan hidroponik dan perikanan yang disebut aquaponik sudah mulai dilakukan. Pertanian aquaponik telah menjangkiti pelaku hidropinik di beberapa daerah. Salah satu selebriti nasional yang getol mempromosikan kegiatan ini adalah Mark Sungkar. Menurut artis yang ngetop di era 90-an itu, sistem aquaponik bisa membuahkan dua manfaat sekaligus. “Kalau aquaponik ini gabungan hidroponik dan perikanan. Medianya bisa penanaman di atas aquarium,” terangnya. Aquaponik sebenarnya bisa dibilang ada sejak lama. Masyarakat Indonesia mengenal minapadi, yakni penanaman padi di sawah yang dibarengi dengan memelihara ikan. “Di Indonesia sudah ada sejak dulu. Itu sudah kehendak Tuhan, yakni minapadi. Bedanya aquaponik tidak membutuhkan media tanah,” jelasnya. (sli/c1/als)
TINGGAL AMBIL: Sayur mayur yang ditanam secara hidroponik mampu menghasilkan sayur segar siap panen.
FOTO-FOTO: SHULHAN HADI/RABA
BERTANI URBAN: UMI sedang memeriksa kondisi bibit sayur yang ditanam dengan menggunakan net pot berbahan gelas plastik bekas kemasan minuman.
Tersedia Sayur Segar Tiap Saat
SHULHAN HADI/RABA
GETOL: Mark sungkar memberikan penjelasan mengenai terobosan aquaponik dalam seminar di Cempaka Hill hotel Patrang, Sabtu (15/11) lalu.
SHULHAN HADI/RABA
MURAH-MERIAH: Media bercocok tanam dengan sistem hidroponik.
Perlu Memperhatikan Perlengkapan UNTUK memulai bercocok tanam hidroponik, beberapa perlengkapan ini perlu disiapkan terlebih dahulu. Menanam dengan metode ini memang untuk lahan yang minim tanah dan kondisi terbatas. Beberapa alat standar harus disiapkan agar hasil yang diperoleh bagus. Sebagai pengganti media tanah, petani menggunakan media bernama rock wool untuk menempatkan bibit atau biji tanaman yang akan ditanam. Bahan itu seperti serat berwarna kekuningan. Biasanya di pasaran dijual seharga Rp 20 ribu. Untuk menghemat rock wool ini nanti bisa dipotong potong sesuai kebutuhan. Jika enggan membeli rock wool buatan pabrik, warga bisa mengganti dengan serat serabut kelapa yang dipadatkan. Setelah bibit sudah ditempatkan pada rock wool, wadah yang digunakan untuk menyimpannya disebut net pot, yakni pot yang dengan celah-celah di bawahnya. Fungsi net pot ini mirip seperti poly bag dalam pertanian umum. Harga satu lusin pot ini mulai Rp 10 ribu. Tergantung merek dan ukuran. Warga juga bisa memanfaatkan bekas kemasan gelas air minum sebagai net pot. Celah pada net pot ini berguna
SHULHAN HADI/RABA
CANGKUL: Nawawi menunjukkan mata bor yang digunakan untuk melubangi pipa, mata bor ini tak ubahnya seperti cangkul.
untuk jalur masuk nutrisi makanan yang dipompa dari air. Biasanya, jika tanaman masih kecil, untuk menunjang penyerapan nutrisi, sehelai kain flannel ditambahkan agar penyerapan air semakin baik. Yang tidak kalah penting sekaligus menjadi ciri khas penanaman ini, yaitu penggunaan pipa sebagai jalur penyaluran air nutrisi yang dipompakan. Pipapipa ini dirangkai sedemikian
rupa, sehingga memudahkan air yang dipompa menjangkau semua tanaman yang ada. Pot-pot yang telah dipasang tersebut ditempatkan di bagian pipa dengan melubangi pipa menggunakan mata bor khusus pertanian hidroponik. Umumnya, mata bor untuk keperluan itu dijual satu set dengan ukuran berbeda. Harga di pasaran mulai Rp 100 ribu. (sli/c1/als)
TANPA TANAH: Penanaman bibit dengan menggunakan rock wool. Rock wool kemudian diletakkan di tet pot dan siap ditanam.
BANYAK orang mulai tertarik bercocok tanam hidroponik. Model pertanian urban ini awalnya dihidupkan untuk warga yang tinggal di kota dan sulit akses. Namun, saat ini warga di pelosok desa mulai tertarik. Banyak alasan yang mendasari mereka tertarik, salah satunya kemudahan melakukan perawatan dan sensasi rekreatif saat merawat. Saat ini kegiatan ini telah menyebar di berbagai daerah. Beberapa daerah di Jember dan Banyuwangi telah memulai cocok tanam ini sejak beberapa waktu silam Citra Wafiatul Muna, 24, mahasiswi FKIP Unej, adalah salah satu yang merasakan manfaat dan keasyikan bercocok tanam sistem hidroponik. Menurutnya, menanam dengan model tersebut relatif mudah dan nyaman. Nyaris hambatan yang dia alami tidak ada. Satu-satunya hambatan ketika sedang turun hujan. “Kalau ada hujan itu hambatannya,” ucapnya. Sementara itu, Nawawi, 51, PNS yang tinggal di Sukorambi mengatakan, banyak manfaat yang dia dapatkan
dari bercocok tanam hidroponik. Salah satunya, kemudahan mendapatkan sumber sayuran sehat dan bisa didapat setiap saat. “Kalau anak-anak bisa petik sendiri, rasanya senang,” ucapnya. Tidak hanya di lingkungan kota, Umi Miadah, 39, warga RT 1 RW 3 Dusun Krajan 2, Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, juga sudah melakukannya. Sudah sejak bulan Puasa lalu dia mencoba menanam sayuran menggunakan sistem hidroponik di halaman rumahnya. Menurutnya, hasil yang didapat lumayan memuaskan dan bisa memenuhi kebutuhan dapur. “Saya menanam sayur sejak Puasa. Sudah panen beberapa kali. Hasilnya juga bisa dijual,” ucapnya. Penanaman menggunakan sistem hidroponik menurutnya tidak kalah bagus. Bahkan, selama menanam, hasil yang diperoleh lumayan baik. Tanaman sempat terganggu saat ada hujan abu erupsi Gunung Raung beberapa waktu lalu. “Tanaman lumayan bagus, hanya saja ketika ada abu Raung kemarin agak rusak,” ungkapnya. (sli/c1/als)