Rujukan Informasi Terkini
KAMIS 22 OKTOBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 29
Festival Ngopi Sepuluh Ewu
RENDRA KURNIA/RABA
UNJUK RASA NELAYAN: Nelayan berorasi di depan kantor Pemkab Banyuwangi. Sebagian dari mereka juga menggelar teatrikal tentang larangan menangkap lobster dan rajungan yang dikeluarkan Menteri Susi Pudjiastuti.
Ratusan Nelayan Turun ke Jalan n Datangi Pemkab, Tolak Larangan Menangkap Lobster dan Rajungan BANYUWANGI - Ratusan nelayan lobster asal Lampon, Pancer, dan Rajegwesi, menggelar unjuk rasa di depan kantor Pemkab Banyuwangi siang kemarin (21/10). Mereka mendesak Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Susi Pudjiastuti mencabut Peraturan Menteri KP Nomor 1 Tahun 2015 tentang larangan penangkapan lobster, kepiting, dan rajungan. Demonstrasi itu dilakukan sekitar 400 nelayan dari wilayah Banyuwangi Selatan. Mereka diangkut truk bak terbuka dan motor. Selama demo,
sebagian nelayan menggelar aksi teatrikal dan orasi menyoal larangan menangkap lobster, kepiting, dan rajungan. Mereka menilai peraturan Menteri KP tersebut sangat merugikan nelayan. Sebab, peraturan tersebut mengatur batas minimal ukuran lobster yang boleh ditangkap, yakni minimal ukuran delapan sentimeter n
Tuntutan Demo Nelayan Q Mereka mendesak Menteri Susi Pudjiastuti mencabut Peraturan Menteri KP Nomor 1 Tahun 2015 tentang larangan penangkapan lobster, kepiting, dan rajungan Q Peraturan tersebut mengatur batas minimal ukuran lobster yang boleh ditangkap, yakni minimal ukuran delapan sentimeter Q Selama ini nelayan yang mengandalkan penghasilan dari hasil berburu anak lobster alias benur Q Gara-gara aturan tersebut nelayan tidak berani berburu lobster. Mereka kini banyak yang menganggur
Q Penghasilan menangkap benur jauh lebih tinggi dibandingkan hasil menangkap ikan jenis lain. Harga benur usia lima hari bisa mencapai Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per ekor. Dalam sehari, nelayan bisa meraup keuntungan Rp 3 juta.
Baca Ratusan...Hal 39
GEDUNG JUANG
Demo Militer lalu Joget Bareng KALIPURO - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Soeharso dengan nomor lambung 990 kembali sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi kemarin. Datangnya kapal yang identik dengan rumah sakit berjalan ke Banyuwangi itu mengangkut 777 prajurit pendidikan pertama tamtama (Dikmata) dan 96 siswa Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin). Mereka melakukan latihan berlayar dari Surabaya ke Banyuwangi. Para prajurit TNI AL tersebut juga melakukan bakti sosial di Banyuwangi, seperti bedah rumah,
tanam pohon, penyuluhan ke nelayan di Muncar, bersih-bersih sungai, dan aksi sosial lain. Begitu turun dari KRI dr. Soeharso, seluruh prajurit berjalan kaki dari Pelabuhan Tanjung Wangi menuju lapangan Stasiun Banyuwangi Baru. Di sana mereka melakukan demo keahlian militer n
Kades Badean Diganjar 1,4 Tahun Penjara Kasus Pungli Uang Prona BANYUWANGI - Nasib Kepala Desa nonaktif Badean, Mohamad Ikhsan, sebagai terdakwa kasus pungutan liar Prona semakin jelas. Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor Surabaya kemarin, pria yang akrab disapa Ikhsan itu dijatuhi vonis penjara selama 1,4 tahun n
Baca Demo...Hal 39
Baca Kades...Hal 39 TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
RENOVASI: Gedung Juang yang terletak di Jalan Veteran, Kelurahan Kepatihan, mulai dibongkar Rabu lalu (14/10).
TURUN DARI KAPAL: Prajurit TNI AL melakukan hormat senjata di Pelabuhan Tanjung Wangi, Kalipuro, kemarin. Selama berada di Banyuwangi , mereka melakukan latihan militer.
Kades Terjerat Prona n Terdakwa M.Ikhsan (Kades non-aktif Badean) n Vonis 1,4 tahun denda Rp 50 juta n Masih menyatakan pikir-pikir terkait putusan hakim n Sebelumnya oleh JPU dituntut 2 tahun n Ditetapkan tersangka sejak Oktober 2014. Total uang yang terkumpul dari hasil pungli Rp 50 jutaan. Uang itu diduga digunakan untuk kebutuhan pribadi.
Dibangun Tiga Lantai BANYUWANGI - Gedung Juang yang beralamat di Jalan Veteran, Banyuwangi, mulai berbenah. Sejak Rabu lalu (14/10) gedung tempat berkumpulnya para pejuang itu mulai direnovasi. Pembongkaran dilakukan karena kondisinya sudah tidak layak huni. Sesuai rencana, Gedung Juang yang baru akan dibangun tiga lantai. Renovasi itu digelontor dengan dana awal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) senilai Rp 2,6 miliar n Baca Dibangun...Hal 39
RAMALAN CUACA
Kemarau sampai Bulan Desember BANYUWANGI - Pada Oktober ini wilayah Banyuwangi dan sekitarnya masih kemarau. Panas menyengat dirasakan warga Banyuwangi, terlebih pada siang hari. Berdasar data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, pada siang hari suhu udara di Banyuwangi bisa mencapai 33° celsius. Suhu udara tersebut tertinggi pada bulan Oktober ini n Baca Kemarau...Hal 39
RENDRA KURNIA/RABA
Aprilia dan Liling, Kakak-Adik Relawan Penyelamat Anjing
Demi Nyawa Anjing Rela Blusukan ke Gorong-gorong Kecintaan Apriliana Rosalita Panggabean, 37, terhadap anjing membuatnya tidak tega melihat banyaknya mamalia itu berkeliaran tak terurus. Begitu melihat anjing telantar, ibu tiga anak itu langsung membawanya pulang dan dirawat. FREDY RIZKI, Banyuwangi
http://www.radarbanyuwangi.co.id
SEKILAS tak tampak bahwa rumah bercat biru di Jalan Airlangga, Kelurahan Sobo, Banyuwangi, itu adalah sebuah tempat pengumpulan puluhan jenis anjing tak bertuan yang sering berkelia-
CHIEN JULIEN/RABA
PENYAYANG ANJING: Apriliana dan Liling memberi makan anjing di halaman belakang rumahnya kemarin.
ran di Banyuwangi. Barulah setelah memasuki halaman belakang rumah yang dikelilingi pagar tembok itu terlihat berbagai jenis anjing yang dikurung dan sebagian dilepaskan bebas. Pemilik rumah, Apriliana Rosalita Panggabean, mengatakan binatangbinatang itu adalah anjing yang ditemukan tak terurus, bahkan hendak dibunuh warga karena dianggap mengganggu. Aprilia atau yang akrab disapa Ocha itu mengaku sejak kecil memang sangat menyukai mamalia tersebut. Sementara itu, adiknya, Liling, 34, sudah terbiasa merawat anjing yang baru lahir sampai dewasa. Tak tanggung-tanggung, Ocha mengatakan bisa sampai belasan anjing yang diurus n
Pagu Rp 1,309 M hanya ditawar Rp 236 juta Yang nawar lagi kesurupan! Suhu udara panas sampai Desember Tensi politik diramal juga ikut naik!
Baca Demi...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
radar sport FKC Bubar, Bentuk Program Beli Lebih Banyak Lebih Murah di Hardys Paguyuban Cabor RADAR Banyuwangi
30
Jawa Pos
Kamis 22 Oktober 2015
Diburu Pedagang, Diserbu Ibu-ibu yang Berbelanja Cerdas
BANYUWANGI - Forum Ketua Cabor (FKC) Banyuwangi yang cukup lama terbentuk dianggap vakum. Hal itu memantik reaksi anggota. Puncaknya, wadah organisasi tersebut akhirnya resmi dibubarkan kemarin (21/10). Dengan begitu, maka koordinator FKC Banyuwangi, Yanuar Pribadi, kini resmi berakhir. Meski bubar, kalangan pengurus cabor membuat wadah baru dengan nama Paguyuban Cabor. Hal itu tertuang dalam berita acara rapat pengurus cabor di kantor KONI Banyuwangi kemarin sore. Selain dihadiri pengurus cabor, Ketua Umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi, juga ada di tengah-tengah rapat pembahasan tersebut. Setelah disepakati Paguyuban Cabor terbentuk, para anggota merekomendasi Mukayin sebagai koordinator Paguyuban Cabor. ‘’Kami ucapkan selamat kepada Pak Mukayin sudah dipercaya menjadi koordinator,” ungkap Ketum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi. Pada kesempatan itu Yanuar Pribadi berhalangan hadir.
BANYUWANGI - Banyak cara masyarakat dalam menyiasati krisis ekonomi global yang terjadi saat ini. Salah satunya adalah melalui konsep belanja cerdas, menghitung setiap rupiah yang dikeluarkan dengan baik. Hardys yang telah dikenal luas masyarakat Bali dan Jawa Timur sebagai pusat belanja murah menyikapi hal ini dengan menghadirkan kembali Program Beli Lebih Banyak Lebih Murah (BLBLM) atau grosir. Program yang awalnya dikhususkan untuk pelaku Usaha Mikro Kecil seperti warung, kios dan toko kelontong ini, kini dihadirkan untuk menjadi solusi bagi masyarakat khususnya Pelanggan Setia Hardys dalam mensiasati krisis. Hal ini disampaikan oleh Ketut Semaradana, Head Of Operation HardysRetail pada Rabu (21/10) kemarin di Head Office GH Holdings, Jalan Tukad Pakerisan 100X, Panjer, Denpasar. Menurut Semara, Pelanggan Setia Hardys bisa memanfaatkan program ini untuk mendapatkan produk dengan harga yang jauh lebih murah sehingga bisa menghemat pengeluaran. Melalui program ini, Pelanggan Setia bisa mendapatkan harga lebih murah untuk pembelian produk
ALI NURFATONI/RaBa
SERIUS: Mukayin (tengah) terpilih menjadi koordinator Paguyuban Cabor di kantor KONI Banyuwangi kemarin.
Namun demikian, para pengurus cabor telah merumuskan bahwa Forum Ketua Cabor dianggap berakhir. Sebab, FKC juga dibentuk bersama kalangan pengurus cabor. Koordinator Paguyuban Cabor, Mukayin, mengaku kaget saat dirinya didapuk menjadi koordinator. Tetapi, dia tidak
bisa mengelak setelah semua anggota meminta dirinya menjadi yang di depan. ‘’Intinya, Paguyuban Cabor ini dimaksudkan sebagai wadah silaturahmi dan upaya peningkatan pembinaan atlet,” sebutnya. Sesuai namanya, Paguyuban Cabor sangat penting. ‘’Wadah ini bisa dijadikan sarana me-
nampung dan memperjuangkan aspirasi anggota dengan baik,” kata Mukayin. Sekretaris IPSI Banyuwangi itu menambahkan, Paguyuban Cabor memang menjadi harapan bersama. ‘’Kita harus komitmen bersama memajukan dunia olahraga. Tidak ada yang lain,” pungkasnya. (ton/c1/als)
ISTIMEWA
PROMO: Belanja di Hardys lebih banyak lebih murah.
dengan jumlah tertentu. “Contohnya minyak goreng cemara 1 L, jika membeli 6 pcs bisa menghemat sampai dengan Rp. 300/ pcs sedangkan jika membeli 12 pcs hemat sampai dengan 583/ pcs, begitu juga dengan harga barang-barang di Deptstore yang hemat hingga Rp. 2.000/ pcs,” ujarnya. Director of Merchandise Mega Esti Roh Ani, SE., menambahkan Hardys berkomitmen tinggi untuk memberikan solusi masyarakat dalam menghadapi krisis ekonomi global, melalui pengadaan barang-barang substitusi dengan harga murah. Dijelaskan Mega, saat ini Program Beli Lebih Banyak Lebih Murah selain dimanfaatkan oleh pengelola warung, pemilik kios atau toko kelontong, juga diserbu oleh ibu-ibu yang dituntut cerdas mengelola keuangan
keluarga. “Pertumbuhan penjualan kami harapkan terus meningkat positif sampai akhir tahun melalui program ini,” ujarnya. Ditemui terpisah, Ir. Gede Agus Hardyawan selaku Presiden Direktur sekaligus founder Grup Hardys Holdings mengaku langsung turun tangan untuk melakukan berbagai upaya dan strategi untuk memastikan Hardys bisa hadir sebagai salah satu solution maker dalam konteks memberikan pelayanan dan alternatif barang-barang kebutuhan Pelanggan Setia Hardys. “Kami bersama seluruh direksi dan manajemen akan bekerja keras untuk bisa memberikan solusi pelayanan dan harga terbaik yang saat ini lebih dibutuhkan oleh pelanggan setia dan masyarakat,” pungkasnya. (*/als)
23 Kecamatan Ikuti Festival Kali Bersih
n Masih banyak Warga Membuang Sampah di Aliran Sungai
FOTO-FOTO: BENNY SISWANTO/RaBa
SENGAJA DIBUANG KE SUNGAI: Sampah dalam kresek yang dite mukan di salah satu lokasi yang dikunjungi tim juri pada saat mo nitoring dan pembinaan kali bersih. DIALOG: Tim juri Festival Kali Bersih menggali informasi aktivitas warga di senjang aliran sungai.
BANYUWANGI-Dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan keindahan sungai atau kali yang ada di wilayah Banyuwangi, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi menggelar Festival Kali Bersih 2015. Festival Kali Bersih yang dicanangkan Bupati Banyuwangi pada bulan April 2015 lalu tersebut. Merupakan terobosan pemerintah kabupaten Banyuwangi dalam rangka meningkatkan kepedulian masyarakat Banyuwangi agar ikut peduli menjaga keberadaan sungaisungai di Banyuwangi. Kegiatan Festival Kali Bersih diikuti oleh 23 kecamatan yang ada di wilayah Banyuwangi. Sungai atau kali yang dilombakan keberadaannya adalah berada di area lingkungan kegiatan masyarakat yang dilewati aliran sungai. Sungai yang dimaksud adalah yang bukan merupakan wilayah atau dibawah naungan pengelolaan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi dan Dinas Pekerjaan Umum
STNK
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Hlg STNK P 5827 YA an Yuliani, Jl. Sumbing No. 58 RT. 1/2, Kel. Singotrunan
Macan Putih
Perum Kalipuro Asri
Dijual Tanah SHM 3.120 M2 Macanputih Kabat arah ke Licin Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Dijual T/B SHM 120/90 M2 Perum Kalipuro Asri BWI Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Hlg STNK P 6663 WA an Sujono, Dsn. Pasinan RT. 4/2, Singojuruh Hlg STNK P 3438 YD an Lila Susanti, Dsn. Krajan RT. 3/4, Ds. Rogojampi Hlg STNK P 6315 YA an Tities Chrislinda, Lingk. Kamp. Baru RT. 4/1 Kel. Bulusan Hlg stnk P2527EM an Hasanuddin kp. pangabinan tmr rt06/02 smbrejo-bsuki-stb Hlg STNK P 3570 EY an Binti Nguyasaroh, Kp. Bataan RT. 1/2 Kalimas,Besuki,Stb
BANYUWANGI Depan Puritama Djl lahan dpn puritama sblh R.mkan surya psr.putih L365 hrg.nego H:0811301405 Informasi Promo & Pemasangan Iklan, Hubungi:
Radar Banyuwangi
0333 412224 Radar Situbondo
0338 671982 Radar Genteng
0333 845860
SITUBONDO
Olehsari
Luas 335 m2
Djl Tanah Pnggr Jalan Raya Olehsari Luas 400 m2, SHM, Hub: 087806620001 TP
Dijual Tanah luas 335m2 SHM. diblkg TMP Banyuwangi Hub. 0811394175
Masih belum laku? Hubungi HP: 08123353502
Jl. Raya Kabat Djl Tnh L 1600m2 (20x80) Jl. Raya Kabat Rogojampi H. 2,5 jt/m2 Ng H: 087802186847
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
VITOP JAYA
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Pengairan Banyuwangi. Kepala Plt. BLH Banyuwangi Husnul Chotimah mengatakan pada medio bulan September kemarin, tim juri Festival Kali Bersih melakukan monitoring dan pembinaan kepada peserta festival kali bersih. “Tim juri melihat berbagai upaya yang dilakukan masyarakat terhadap kelangsungan sungai, pemanfaatan dan upaya penghijauannya,” jelas Husnul. Tim juri festival kali bersih terdiri dari gabungan berbagai unsur. Yakni, dari unsur BLH Banyuwangi, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Banyuwangi, Dinas Kesehatan Banyuwangi, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi dan dari LSM Maskot Pengabdi Lingkungan Banyuwangi. Husnul mengungkapkan kriteria penilaian festival kali bersih kali ini yakni meliputi kondisi fisik sungai atau kali yang keberadaannya berhubungan langsung dengan masyarakat, tingkat partisipasi masyarakat, pemanfaatan sungai dan publikasi program kali bersih yang dicanangkan. (*/als)
BUKAN TEMPATNYA: Sampah limbah rumah tangga yang dibuang langsung seenaknya di bibir jembatan.
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Suzuki Ertiga
All New Xenia
Grand Livina / Evalia
DIJUAL Suzuki Ertiga/karimun tahun 013/06/011 htm/pth PMK hrg 139/79/89 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia tahun 013/014 htm/pth PMK hrg 118,5/128,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Grand Livina/evalia tahun 011/013 htm/pth PMK hrg 137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Mitsubishi Pajero
Daihatsu Grand Max
Nissan Grand Livina
DIJUAL Mitsubishi Pajero sprot GLX 4x4 tahun 012 htm km 60 ribu (solar) m/t PMK hrg 277,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Daihatsu Grand Max tahun 013 slv/ pth PMK hrg 99,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
NISSAN Pesta DP Ringan Grand Livina DP Awal 41 juta.an menjadi 16 juta.an Hubungi Dian 085 204 927 775
Lingk. Parse Dawuhan Dijual cepat Rumah Modern Minimalis PLN Gg. 1 Rt.II/Rw.II Ling. Parse Dawuhan LT:198, LB:138 3KT, 2KM Garasi IMB SHM Hub. 085640256802 / 081356354608
BANYUWANGI Gintangan Dijual T/B SHM 359/250 M2 gintangan rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Gladag Dijual T/B SHM 110/110 M2 gladag rogojampi Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
Ketapang Dijual T/B SHM 255/150 M2 ketapang Kalipuro Barat Pom Bensin Kapuran Info Hub (0333) 425777/082301753533 Dijual Melalui Lelang
HATI-HATI Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
KAMIS 22 OKTOBER
Koranna Oreng Situbendeh
TAHUN 2015
HALAMAN 31
KH Zuhri Zaini: Jaga Kerukunan Jelang Pilkada Sekaligus Tegaskan Restui Pencalonan Ra Hamid SITUBONDO – Meningkatnya tensi politik menjelang pelaksanaan Pilkada Situbondo, pada 9 Desember mendatang, mengundang perhatian KH Zuhri Zaini. Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Jadid Paiton Probolinggo itu mengimbau, agar semua warga Situbondo tetap menjaga kerukunan dan kondusifitas. Masyarakat Situbondo diminta tidak mudah terpancing isu-isu yang tidak benar. Termasuk isu pencalonan Abdul Hamid Wahid bersama A Fadil Muzakki, yang dikabarkan tidak mendapatkan restu dari keluarga besar Ponpes Nurul Jadid. “Isu pencalonan Abdul Hamid tidak direstui keluarga pesantren Nurul Jadid itu tidak benar. Tapi jangan sampai kita menyalahkan orang-orang yang menyebarkan isu tersebut. Kita semua harus tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan mengedepankan akhlakul karimah,”kata KH Zuhri Zaini n Baca KH Zuhri...Hal 32 FOTO-FOTO: ISTIMEWA
PENGAJIAN UMUM: KH Azaim Ibrahimy hadir dalam rangka acara Haul Syeikh Abdul Qadir Jailani dan para masyayikh, kemarin (20/10) malam (foto kiri). Ribuan jamaah memenuhi kegiatan yang ditempatkan di Dusun Kandang, Desa Olean, Kecamatan Situbondo itu. (foto kanan)
Tahan 2 Tersangka Korupsi PNPM Tidak ada kata terlambat mengejar kesuksesan untuk masa depan, terus disiplin dan bekerja keras.”
SITUBONDO - Kejaksaan Negeri (kejari) Situbondo menahan dua tersangka kasus dugaan korupsi dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), kemarin (21/10). Dua orang itu adalah Lutfil Amin, mantan Ketua Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) PNPM dan Sek-
retarisnya, Novi Lidiastutik. UPK PNPM Desa Langkap, Kecamatan Besuki tersebut langsung dijebloskan ke Rumah Tanahan Negara (Rutan) kelas II B Situbondo. Lutfil Amin dan Novi Lidiastutik masuk ke penjara sekitar pukul 14.30, dengan didampingi dua orang jaksa.
Pengacara kedua tersangka serta keluarga Novi Lidiastutik tampak mengantar hingga ke pintu masuk rutan. Salah seorang Jaksa, Ida, SH. mengatakan, keduanya dititipkan di Rutan Situbondo karena perkaranya sudah P-21 n Baca Tahan...Hal 32 NUR HARIRI/JPRS
Tidak Lagi Dihitung Berturut-Turut
Irma Oktafiah
PNS Nakal Akan Mudah Kena Sanksi
SMKN 2 Situbondo
PENDIDIKAN
Guru Garis Depan Diberi Tempat Tinggal SITUBONDO – Kabupaten Situbondo menjadi salah satu kabupaten yang mendapatkan program pemenuhan guru garis depan (GGD). Mereka yang terjaring sebagai GGD nantinya akan mendapat kan fasilitas khusus dari pemerintah. Hal tersebut diungkapkan kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten S i t u b o n d o, Fa t h o r Rakhman. Dia mengatakan, ada fasilitas yang akan diberikan DOK/JPRS oleh negara. ”Misalnya Fathor Rakhman dengan diberikan tempat tinggal,” ujarnya. Fathor menerangkan, fasilitas berupa tempat tinggal akan diberikan di lokasi yang tidak jauh dari tempatnya bertugas. Karena itulah, kata Fathor, penjaringannya dilakukan lebih ketat. ”Misalnya IP (indeks prestasi) minimal 3,0. Selain itu, juga harus memiliki sertifikat pendidik,” terangnya n Baca Guru...Hal 32
MAK TAK LAH SUDAH
SEDIH: Novi Lidiastutik bergegas masuk ke Rutan Situbondo, kemarin (21/10).
NUR HARIRI/JPRS
BERBAUR: Salah seorang anggota polisi duduk bersama warga yang akan membeli kosmetik di Desa Semiring, Kecamatan Mangaran, kemarin (21/10).
Ajak Ibu-ibu Awasi Kosmetik Palsu MANGARAN - Banyak ibu rumah tangga yang biasa ngerumpi sambil berbelanja peralatan kecantikan. Untuk menghindari peredaran kosmetik palsu, beberapa polisi langsung turun menemui mereka, kemarin (21/10). Seperti yang terjadi di Desa Semiring, Kecamatan Mangaran. Seorang anggota polisi Polsek Mangaran nekat berbaur dengan ibu-ibu. Dia adalah Bripka
Busrakamal yang membawa misi ajakan agar ibu-ibu juga ikut memberikan informasi peredaran kosmetik palsu. Di hadapan ibu-ibu, Busrakamal juga menjelaskan bahayanya kosmetik palsu. Selain itu, jika kosmetik palsu tetap beredar akan merugikan negara. “Harus dilihat apakah kosmetik itu legal atau tidak, kalau palsu berarti tidak bayar pajak. Kalau merusak kulit,
pengedarnya juga tidak akan bertanggung jawab,” katanya. Selain memastikan barang legal atau tidak, ibu-ibu yang suka berbelanja juga diminta untuk memastikan kebenaran perusahaan kosmetik. “Sejauh ini di Situbondo khusus kosmetik memang tidak ada penipuan, untuk jaga-jaga sebaiknya hati-hati kalau beli online,” imbuhnya n Baca Ajak...Hal 32
SITUBONDO – Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak lagi bisa seenaknya tidak masuk kerja. Peraturan Pemerintah (PP) nomor 53 tahun 2010 sangat tegas mengatur disiplin PNS. Lima kali tidak masuk kerja, langsung mendapatkan sanksi ringan berupa teguran secara lisan. Jika tidak masuk kerja 16 kali, sanksinya cukup berat. Yaitu bisa penundaan kenaikan gaji berkala (KGB) satu tahun. Dan jika absen sebanyak 21 kali, sanksinya berupa penundaan kenaikan pangkat (KP) satu tahun. Bahkan, jika tidak dinas selama 26 kali, PNS bisa turun tingkat selama satu tahun. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Situbondo melalui Kabid Pengembangan dan Mutasi (Bangsi), Buchari mengatakan, ketentuan sanksi tersebut bukan dihitung berturut-turut. ”Misalnya bulan ini tidak masuk empat kali, terus bulan datang tidak masuk lagi, dan setelah dihitung mencapai 26 kali tidak masuk, maka pangkatnya langsung turun,” terangnya.
HABIBUL ADNAN/JPRS
BUCHARI
Inilah yang membedakan dengan peraturan sebelumnya. Sebab, dalam PP nomor 32 tahun 1979 tentang disiplin pegawai negeri, ketentuan sanksi tersebut dihitung berturut-berturut. Jika tidak berturut-turut, maka tidak bisa mendapatkan sanksi. ”Artinya, PP 53 tahun 2010 ini lebih tegas,” terang Buchari lagi. Bagaimana cara mengetahaui tingkat kedisiplinan PNS tersebut? Buchari mengaku, di beberapa instansi sudah memiliki finger print. Sayangnya, finger print tersebut belum online. Sehingga hanya bisa terpantau langsung di instansi masing-masing. ”Tapi setiap bulan ada laporan presensi bulan ke BKD,” terangnya lagi n Baca Tidak...Hal 32
Pengakuan Rahmat Hidayat, Napi yang Kabur dari Rutan
Tak Tenang, Melihat Polisi Lalu Lintas Pun Ketakutan NUR HARIRI/JPRS
PASRAH: Herman tersangka kasus penipuan dan penggelapan menunggu giliran untuk diperiksa penyidik di Polres Situbondo, kemarin (20/10).
Diringkus Polisi saat Datang ke Mapolres SITUBONDO - Tim Anti Bandit Satreskrim Polres Situbondo kali ini tak perlu repot-repot untuk membekuk pelaku penipuan dan penggelapan sepeda motor. Sebab, cukup dipanggil ke Polres, pelaku datang. Polisi pun tinggal menangkapnya n Baca Diringkus...Hal 32 http:\\www.radarbanyuwangi.co.id
Hidup dalam pelarian tidak sekali pun membuat Rahmat Hidayat tenang. Selain hidup berpindahpindah tempat, nara pidana kasus curanmor ini selalu dihantui rasa takut, karena merasa dikejar-kejar polisi. NUR HARIRI, Situbondo DENGAN raut wajah malu Rahmat Hidayat keluar dari sel tahanan Polres Situbondo, Kamis (15/10) lalu. Pria asal Desa/Kecamatan Jangkar ini memilih terus-terusan menundukkan kepalanya saat dikeler menuju kendaraan tahanan untuk kembali menghuni Rutan Situbondo. Iya, sehari sebelumnya dia baru saja diringkus Tim Resmob Polres Situbondo setelah
NUR HARIRI/JPRS
DIPENJARA LAGI: Rahmat Hidayat dikeler dari tahanan polres oleh petugas Rutan Situbondo belum lama ini.
melarikan diri dari Rutan selama empat bulan. Sambil menunggu administrasi pe-
nyerahan selesai, pria 25 tahun ini sempat diwawancarai oleh wartawan koran ini.
Selama masa pelarian, Rahmat mengaku banyak hal yang dialaminya. Empat bulan hidup di jalanan bukan waktu yang singkat, apalagi harus menyamar dan terus bersembunyi. Pria yang dihukum karena kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) ini menjelaskan, setelah dirinya sempat bersyukur karena bisa lolos dari tahanan. Usai melarikan diri dari Balai Latihan Kerja (BLK) Situbondo, Rahmat langsung ke Asembagus dan bertolak ke Surabaya dengan naik kendaraan umum. “Waktu petugas lengah saya naik MPU ke Asembagus. Dari sana saya langsung naik bus ke arah Surabaya,” kata pria yang divonis 15 bulan penjara atas kasus curanmor yang dilakukannya. Beberapa hari setelah kabur dari rutan, Rahmat belum bisa berbuat banyak n Baca Tak Tenang...Hal 32 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SITUBONDO
AFRICA VAN JAVA
32
Jawa Pos
Kamis 22 Oktober 2015
Anggap Pemkab Anak Tirikan Seni-Budaya SITUBONDO- Para seniman Kota Santri mengeluh. Sebab, mereka mengaku kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah (Pemkab). Hal tersebut disampaikan Misjo, salah satu seniman asal Situbondo. Kurangnya perhatian Pemkab itu bisa dilihat dari anggaran yang diterima Dewan Kesenian Daerah yang sangat minim. Dia mengaku, anggaran yang
diberikan sangat jauh dari kebutuhan seniman. Apalagi untuk mengembangkan seni. ”Bandingkan dengan Dewan Riset Daerah (DRD), sangat jauh sekali,” terangnya. Dengan kenyataan itu, menurut Misjo, Pemkab kurang serius menghidupkan kesenian yang ada di Situbondo. Bahkan, terangnya, di tengah geliat para seniman, Dewan Kesenian malah terkesan menjadi anak
tiri pemerintah. Bagi Misjo, para seniman bisa hidup tanpa harus Pemerintah. Artinya, mereka tidak terlalu tergantung dengan pemerintah. Akan tetapi, kehadiran Pemerintah tetap diperlukan. ”Agar kesenian terus hidup dan mampu bersaing dengan kesenian modern,” terangnya lagi. Inilah salah satu penyebab para seniman kesulitan dalam melestarikan budaya
lokal. ”Padahal kebudayaan itu merupakan aset yang tak ternilai,” terang seniman senior di Situbondo itu. Lebih jauh Misjo menegaskan, saat ini banyak kesenian lokal nyaris punah. Hal semacam itu sangat disayangkan. Sebab, beberapa tahun terakhir ini memang ada geliat menghidupkannya kembali. ”Namun, upaya tersebut masih kurang optimal,” pungkasny. (bib/pri)
HABIBUL ADNAN/JPRS
BAHAS DATA PEMILIH: KPU saat Rakor DPT dengan pihak terkait di Kantor Bupati, kemarin
Pemkab Siap Bantu Polemik DPT NUR HARIRI/JPRS
DIGIRING: Lutfil Amin (baju putih) didampingi pengacaranya Abd. Rahman Saleh memasuki Rutan Situbondo kemarin (21/10).
Pengacara Akan Lakukan Pembelaan Maksimal n TAHAN... Sambungan dari Hal 31
“Keduanya ditahan sesuai undang-undang, itu saja,” katanya, usai menitipkan kedua tersangka kepada petugas rutan. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, keduanya ditahan setelah polisi melimpahkan kasus keduanya ke kejaksaan. Penyidik tindak pidana korupsi (Tipikor) Polres Situbondo, melimpahkan Lutfil Amin dan Novi Lidiastutik sekitar pukul 10.00. Usai melewati pemeriksaan, keduanya langsung ditahan. Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Situbondo,
Priya Agung Jatmiko membenarkan penyerahan dan penahanan kedua tersangka dari penyidik tipikor. Menurutnya, Lutfil Amin dan Novi Lidiastutik merupakan seplitan perkara Supriyatin, tersangka korupsi PNPM yang sudah dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor, Surabaya. Dua tersangka yang baru ditahan itu diduga membuat kerugian negara sebesar Rp 70 juta. Sedangkan Suprihatin, bendahara UPK PNPM yang kini menjalani proses sidang, diduga korupsi lebih dari Rp 600 juta. Dugaan korupsi ini terjadi sejak mereka menjadi UPK PNPM dari tahun 2001 hingga
2007 silam. “Untuk dua tersangka, kerugiannya sekitar sebesar Rp 70 juta. Ini seplitan perkara Suprihatin,” terang Priya Agung. Disinggung mengenai modus korupsi yang dilakukan kedua tersangka, Priya Agung menjelaskan, mereka tidak menyotorkan penerimaan uang setoran dari kelompok simpan pinjam. “Uang setoran tersebut tidak dimasukkan ke kas PNPM, melainkan digunakan untuk kepentingan pribadi,” katanya. Akibat ulah kedua tersangka dan Supriyatin, kerugian dugaan korupsi dana PNPM di Desa Langkap, Kecamatan Besuki, diperkirakan mencapai sebesar
Rp 700 juta. Kini, kedua tersangka yang baru ditahan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kepada wartawan koran ini, Novi Lidiastuti mengaku tidak tahu kronologis keuangan PNPM yang diduga terjadi korupsi tersebut. “Saya tidak tahu, semua dicatat (uang masuk dan keluar) bendahara,” ujarnya. Sementara itu, pengacara kedua tersangka, Abdur Rahman Saleh mengaku pihaknya akan melakukan pembelaan dengan maksimal. “Pasti akan melakukan pembelaan, terutama pada saat sidang nanti,” kata pria asal Jangkar tersebut. (rri/pri)
SITUBONDO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo siap membantu mencarikan jalan keluar terkait dengan daftar pemilih tetap (DPT). Pemkab siap memback up hal-hal yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal tersebut terungkap saat rapat koordinasi (Rakor) KPU dengan pihak terkait di kantor bupati kemarin (21/10). Diantaranya Pj Bupati, sekretaris daerah (Sekda) dan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD), dan panitia pengawas pemilihan kabupaten (Panwaskab). ”A ga r p e l a k s a naa n s u kses Pemkab siap membantu. Pemkab sudah menginstruksikan kepada camat, kepala desa
hingga jajaran ke bawah agar mempermudah membuat surat domisili. Ada perintah khusus,” terang Dini Noor Aini, salah satu anggota KPU Situbondo. Dini sendiri mengaku masih ada permasalahan terkait dengan DPT. Misalnya ada penduduk Situbondo yang tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Kepala Keluarga (NKK). Akan tetapi dari Rakor yang sudah dilakukan, Dini mengaku sudah ada titik temu. Termasuk dengan Panwaskab yang sebelumnya membuat rekomendasi agar DPT diperbaiki lagi. Seperti yang diketahui, Panwaskab sempat menolak hasil penetapan DPT pada rapat pleno tanggal 2 Oktober lalu.
Sebab, ditemukan sekitar 17 ribu data pemilih bermasalah. Karena itulah pengawas Pilkada itu membuat rekomendasi kepada KPU. Dari jumlah data bermasalah tersebut, Panwaskab menemukan adanya NIK dan NKK invalid. Bahkan ada juga NIK dan NKK warga luar daerah dipergunakan sebagai identitas pemilih Situbondo. Berdasarkan hasil rapat pleno penetapan DPT oleh KPU beberapa waktu lalu, jumlah DPT Pilkada Situbondo sebanyak 505. 222 pemilih. Jumlah ini berkurang sekitar 3. 752 pemilih dari jumlah daftar pemilih sementara (DPS) yang sebelumnya mencapai 508.974 pemilih. (bib/pri)
Juga Beri Arahan Pencegahan Kejahatan n AJAK... Sambungan dari Hal 31
Dikonfirmasi secara terpisah, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan adaya anggota polisi yang mendatangi ibu-ibu tersebut. “Polisi yang berbaur dengan warga keban-
yakan Bhabinkamtibmas. Selain menjaga di desa itu, polisi juga wajib memberikan arahan pencegahan tindak kejahatan,” katanya. Jika para ibu rumah tangga memahami produk legal dan ilegal, maka akan bisa menekan angka kejahatan. S e b a b, p e l a ku k e ja h a t a n
menurutnya tidak memandang siapa orangnya termasuk jabatan. “Banyak kasus penipuan dari hal kecil sampai besar. Korbannya juga variatif, ibu rumah tangga, pedagang sampai polisi juga ada. Makanya pendekatan seperti ini penting,” pungkasnya. (rri/pri)
datangani oleh kepala dinas. Artinya, jika PNS mendapatkan sanksi pemberhentian, cukup dengan tandatangan pemberhentian dari kepala Dispendik. Karena itulah, Fathor berpesan kepada para guru lebih bertanggung jawab dengan tugasnya. Jangan sampai seenaknya. ”Misalnya mentang-mentang ada guru sukwan, terus yang PNS tidak masuk,” ujar Fathor Untuk realisasi peraturan
tersebut, Fathor merencanakan ada absen finger print online di setiap sekolah. Sehingga guru yang nakal langsung terpantau dari absen tersebut. Untuk saat ini, ujarnya, Dispendik hanya menunggu laporan dari masyarakat maupun kepala sekolah. ”Akan tetapi biasanya kepala sekolah menutup-nutupi,” pungkas orang nomor satu di lingkungan Dispendik Kabupaten Situbondo itu. (bib/pri)
Pengajian Ditutup Dengan Doa Kiai Muzakki Finger Print Online di Tiap Sekolah
n KH ZUHRI...
Sambungan dari Hal 31
Pesan tersebut disampaikan langsung Kiai Zuhri melalui HP milik Mas Fahmi AHZ, putra kedua KH Abdul Haq Zaini, kepada ribuan jamaah pengajian umum dalam rangka Haul Syeikh Abdul Qadir Jailani dan Para Masyayikh, di Dusun Kandang Desa Olean Kecamatan Situbondo, kemarin (20/10) malam. Sontak saja, pernyataan Kiai Zuhri langsung disambung pekikan Allahu Akbar oleh para jamaah. Meski tidak hadir langsung, namun pernyataan Kiai Zuhri yang disampaikan melalui loadspeaker telepon seluler dan diteruskan dengan mikrofon pengeras suara, cukup membuat ribuan jamaah yang hadir di acara pengajian menjadi maklum dan puas. “Saya mohon maaf kepada hadirin dan panitia pengajian, saya tidak bisa hadir langsung karena kesehatan saya sedang terganggu. Karena itu, saya sengaja mengutus Kiai Romzi
untuk hadir mewakili saya,”tutur Kiai Zuhri yang juga paman Ra Hamid, Cabup Situbondo nomor urut 2, saat mengawali pembicaraannya. Pantauan koran ini menyebutkan, acara pengajian umum dalam rangka haul Syeikh Abdul Qadir Jailani dan Para Masyayikh itu dijubeli ribuan jamaah. Mereka tumplek blek di jalan Dusun Kandang Desa Olean, yang malam itu sengaja dialihkan sementara untuk pelaksanaan pengajian umum tersebut. Saking membludaknya, ribuan jamaah tidak hanya ruas jalan raya saja. Tetapi juga meluber hingga ke pekarangan-pekarangan rumah warga sekitar. Selain KH Romzi Al Amiri Mannan yang mewakili KH Zuhri Zaini, pengajian umum juga dihadiri oleh pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, KH Azaim Ibrahimy; dan pengasuh Ponpes Al-Qodiri Jember, KH Muzakki Syah. Ribuan jemaah tampak cukup khidmat saat ketiga kiai kharismatik itu secara bergantian menyampaikan pidatonya.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Azaim lebih banyak mengupas tentang pentingnya peringatan tahun baru Hijriyah. Salah satunya, untuk menggairahkan semangat, keinginan, dan niat untuk melakukan perubahan. “Kita harus terus mengaji semangat, keinginan, dan niat untuk merubah diri dari keadaan yang tidak baik menjadi baik, dari amaliyah yang masih kurang, dari ibadah yang tidak bagus, menjadi amaliyah dan ibadah lebih baik lagi,” tandas Kiai Azaim. Lebih dari itu, Kiai Azaim juga menyampaikan, agar para jamaah terus bersambung (dekat) dengan para ulama dan wali Allah. Sebab, ulama dan para wali Allah itulah, yang meneruskan perjuangan Nabi Muhammad SAW. Kiai Azaim juga menuturkan, jika sampainya Islam ke nusantara, khususnya tanah Jawa, melalui perjuangan walisongo. Itu semua tidak lepas dari perintah Rasulullah yang disampaikan kepada Sunan Ampel pada saat mondok di Madinah. Dari Sunan Ampel kemudian
diteruskan oleh santri-santri beliau, hingga sampai kepada KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri, dan ulama lainnya. “Para ulama itu kemudian bermusyawarah untuk menjaga ajaran wali songo, dalam menghadapi kelompok-kelompok yang dengan mudah mengkafirkan orang lain, dan semacamnya. Hingga beliaubeliau sepakat untuk meminta petunjuk kepada KH Kholil Bangkalan. Dari sinilah kemudian didirikan Jam’iyah Nahdlatul Ulama’. Karena itu NU harus terus dijaga,” pesan Kiai Azaim. Acara pengajian itu lalu ditutup dengan doa oleh KH Muzakki Syah. Namun sebelumnya, Kiai yang juga Imam Manaqib Syeikh Abddul Qadir Jailani itu juga berpesan, untuk menuju kesuksesan warga Situbondo hendaknya selalu menjaga kesabaran dalam menghadapi setiap keadaan. Di samping terus dekat dengan para wali Allah yang dikenal lebih memiliki kesabaran. (pri)
n TIDAK... Sambungan dari Hal 31
Secara khusus, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Situbondo, Fathor Rakhman menekankan kepada guru PNS agar lebih rajin. Sebab, khsusus untuk disiplin PNS di dunia pendidikan, Dispendik akan lebih tegas. Fathor mengatakan, sanksi yang akan diberikan kepada guru PNS cukup hanya ditan-
Sudah Mengirimkan Kebutuhan Guru n GURU... Sambungan dari Hal 31
Program pemenuhan guru ini adalah program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI. Program GGD diperuntukkan bagi daerah terdepan, terluar,
tertinggal (TTT). Di Provinsi Jawa Timur, ada empat Kabupaten yang mendapatkan masuk daerah TTT. Yaitu Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bangkalan, dan Kabupaten Sampang. Pemenuhan GGD akan terealisasi tahun 2015 ini. Karena itulah, sekitar Desember nanti sudah ada pengangkatan. Diperkirakan Bulan Nopember sudah bisa dilaksanakan tes seleksi guru. ”Berapa kebutuhannya
saya kurang paham. Estimasi kirakira kuota tidak terlalu banyak dan ini terbuka untuk umum,” terang Fathor lagi. Minggu-minggu ini, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Situbondo bersama Dispendik akan segera mengirimkan kebutuhan guru di Kabupaten Situbondo. Formasinya akan diusulkan ke pemerintah pusat melalui surat pengantar dari gubernur Jawa Timur. (bib/pri)
Ditangkap saat Berada di Probolinggo Diduga Kerja Sama Dengan Temannya n TAK TENANG... Sambungan dari Hal 31
Dirinya hanya bisa bersembunyi hingga bertemu salah seorang temannya yang merupakan pengamen. Dari situ, Rahmat memutuskan untuk menjadi pengamen sambil menghindari kejaran polisi. Saat berada di lingkungan pengamen, kehadiran Rahmat pun sudah menimbulkan kecurigaan temannya. Sebab, wajahnya seperti selalu gusar. Bahkan ada temannya yang bertanya mengapa seperti orang bingung. “Teman-teman heran, saya kalau mengamen lihat ke kanan-ke kiri, katanya seperti orang bingung,” kata Rahmat.
Meski ditanya berkali-kali, namun Rahmat tetap berusaha menyembunyikan kebingungannya. Narapidana yang kabur bulan Juni yang lalu ini terus ikut menjadi pengamen. “Jadi ikut sama teman, dia pergi ke mana saja saya ikut. Sampai ke Jawa Barat saya ikut,” katanya. Menjadi pengamen otomatis hidup Rahmat berpindahpindah. Rahmat benar-benar menjalani hidup layaknya anak jalanan. Dirinya mencari rezeki bersama teman. Hasilnya dibagi rata dengan temannya sesama pengamen. Selama pelar iannya itu, uang re ceh yang didapat banyak atapun sedikit tak kemudian membuat Rah-
mat senang. Dalam benaknya masih terlintas bahwa ada polisi yang pasti mencarinya. Pikiran itu terus membayangi hidupnya selama empat bulan. Bahkan, saat dirinya tidur sering kali terbangun karena takut ada polisi yang menggerebeknya. “Kadang-kadang lihat polisi lalu lintas saja takut. Padahal tidak kenal, jadi waktu lari tidak ada enaknya. Pikiran bingung dan susah terus,” terang pria yang kabur pada saat masih menjalani empat bulan masa hukuman penjara tersebut. Hidup menjadi pengamen di jalanan menurutnya tidak banyak menghasilkan uang. Sebab, uang yang didapat hanya cukup untuk makan sehari-hari tanpa
bisa ditabung. Rahmat kemudian kembali ke Jawa Timur dan mendatangi rumah seseorang di Probolinggo. Ke d at a n ga n R a h mat k e Probolinggo ternyata diendus polisi. Pada waktu dirinya santai dan tidur-tiduran di rumah saudaranya, dia digerebek polisi. “Saya ditangkap di Probolinggo, jadi saya langsung nyerah tidak melawan,” paparnya. Kini Rahmat harus kembali ke Rutan Situbondo untuk menjalani masa tahanan. Jika Rahmat dulu tidak kabur, maka setidaknya sudah ada waktu empat bulan yang dilewati. Namun, karena dirinya kabur Rahmat harus bersabar menjalani masa hukuman sekitar sepuluh bulan lagi. (pri)
n DIRINGKUS... Sambungan dari Hal 31
Usut punya usut pelaku ternyata tidak tahu jika sebelumnya telah dipolisikan. Sehingga, dengan tanpa rasa was-was dia pun datang ke Mapolres Situbondo, Senin (20/10) lalu. Pria itu adalah Herman, 28, warga Desa/Kecamatan Kapongan. Ceritanya, Herman sudah menggelapkan sepeda motor Honda Beat Nopol P 5287 FE, milik Arik Trisyanto, 30, warga Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan. Awalnya, Herman mengaku hanya ingin meminjam sepeda motor karena akan membeli rokok. Arik yang meminjamkan sepeda motor kepada Herman
pun menunggu di pinggir jalan tempat mereka nongkrong. Sayang, Herman tidak kunjung kembali lagi. Di cari ke rumahnya pun, Herman tidak kelihatan batang hidungnya. Herman sendiri setelah berhasil membawa sepada motor Arik, memilih langsung memberikannya kepada seorang temannya berinisial RS. Oleh RS, sepeda motor tersebut dibawa kabur. Merasa ada yang tidak beres, Arik memilih datang ke Polres Situbondo untuk melapor. Berdasar itu, polisi kemudian memanggil Herman. Pelaku yang tidak merasa kalau dirinya sudah dipolisikan ini langsung datang ke polres. Herman langsung terkejut karena begitu datang, dirinya langsung diringkus poli-
si. “Saya tidak tahu kalau mau ditangkap,” katanya di ruang pidana umum. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Herman mengaku jika sepeda tersebut langsung dibawa kabur RS. “Motornya (Arik) memang saya pinjam dan saya bawa kabur. Kalau sekarang sudah dibawa kabur teman saya,” ujar pria yang sehari-harinya jadi sopir tersebut. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan penangkapan terhadap Herman. “Pelaku diduga kerja sama dengan temannya yang masih kabur. Temannya sekarang ditetapkan DPO,” kata Nanang. (rri/pri)
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
Kamis 22 Oktober 2015
BERAS IR 64 0
10.000
GULA PASIR 0
MIGOR CURAH
DAGING SAPI
0
11.400
9.900
0
109.000
DAGING AYAM BROILER
0
24.800
33
B A N Y U W A N G I
TELUR AYAM RAS 200
17.000
KACANG KEDELAI IMPOR
KACANG KEDELAI LOKAL
0
0
8.900
8.100
CABAI RAWIT
CABAI BIASA
0
9.200
BAWANG MERAH
0
0
5.600
BAWANG PUTIH 0
15.400
19.600
Bangun Pasar Induk Rp 65 Miliar BANYUWANGI - Untuk mempertahankan dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi segera membangun pasar induk. Rencananya pasar induk itu akan dibangun di lahan Pasar Banyuwangi dengan nilai proyek Rp 65 miliar. Rencana pembangunan pasar induk itu
disampaikan mantan Bupati Abdullah Azwar Anas saat menggelar perpisahan dengan para wartawan di ruang kerjanya Selasa (20/10). Anggaran pembangunan pasar induk itu sudah masuk Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016 yang sudah disahkan DPRD. Anas mengungkapkan, pasar induk itu akan
dibangun tiga lantai. Lantai paling bawah digunakan untuk parkir kendaraan pedagang dan pengunjung pasar, lantai dua untuk transaksi jual-beli dan lantai tiga difungsikan untuk gedung teater atau hall pertemuan. “Pasar induk akan dilengkapi gedung teater,” kata Anas ■ Baca Bangun...Hal 39
Kapolres Resmikan Samsat Payment Point Genteng
RENDRA KURNIA/RABA
PASAR INDUK: Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong saat mengunjungi Pasar Banyuwangi beberapa waktu lalu.
FOTO-FOTO: RENDRA/RABA
NARASUMBER: Prof Suprapto saat memberikan materi tentang Pekerti di UNIBA yang dihadiri oleh seluruh dosen.
Ketua Kopertis Kunjungi UNIBA, Beri Materi Pekerti BANYUWANGI—Dosen dituntut memiliki tenaga pendidik serta kompetensi profesional, pedagodik, dan kepribadian sosial. Kompetensi profesional itu di antaranya harus memiliki kemampuan merancang program pembelajaran dalam jangka pendek dan jangka satu semester. Maka dari itu Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA) bekerja sama dengan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah VII Jawa Timur menggelar Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) pada Selasa (20/10) di Kampus UNIBA. Pemateri yang hadir adalah Ketua Kopertis VII Jatim Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA. Dalam pemaparannya, Prof Suprapto mengatakan program pelatihan Pekerti ini merupakan program yang dirancang Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk meningkatkan kompetensi pedagogik para dosen. Selain harus menguasai dasar komunikasi dan keterampilan mengajar, dosen juga dituntut bisa melaksanakan pembelajaran berdasar paradigma baru di perguruan tinggi, merancang, dan melaksanakan evaluasi hasil belajar mahasiswa. “Pekerti ini ditujukan bagi para dosen yang belum mendapatkan sertifikat pekerti agar bisa meningkatkan kompe-
SERIUS: Para dosen UNIBA mengikuti pelatihan menguasai dasar komunikasi dan keterampilan mengajar.
tensi di bidang pengajaran,” ujarnya. Sementara itu, Rektor UNIBA Drs H Teguh Sumarno, MM mengatakan banyak hal yang sudah dicapai UNIBA. Secara kelembagaan banyak jalinan kerja sama yang sudah dilakukan bersama Kopertis. “Salah satunya lewat pelatihan ini,” kata rektor Teguh. Rektor berharap peran dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utamanya, dosen harus bisa mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan–teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. “Dosen harus mampu memberikan dampak positif terhadap perguruan tinggi dan mengubah pendekatan instruksional dari teaching university menjadi learning university,” pungkasnya. (*)
GENTENG-Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, meresmikan Samsat Payment Point Plus Plus Plus di kantor Cabang Bank Jatim Genteng kemarin (21/10). Samsat Payment Point itu, membuka pelayanan mulai pukul 08.00 hingga pukul 20. 00. Dalam peresmian itu, selain Kapolres AKBP Bastoni Purnama juga hadir kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Banyuwangi, Suprayogi; kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Jatim; koordinator Dinas Pendapatan Provinsi Jatim di Jember; perwakilan dari PT. Jasa Raharja (Persero Jember); pimpinan Bank Jatim Banyuwangi, dan Forpimka Genteng. Pendirian Samsat Payment Point Genteng itu merupakan implementasi dari program kerja kantor bersama Samsat Banyuwangi tahun 2015, dan mendapat persetujuan dari tim pembina Samsat Jawa Timur. Dengan diresmikan Samsat Payment Point Plus Plus Plus di kantor Bank Jatim Genteng, itu merupakan komitmen pelayanan kantor bersama Samsat Banyuwangi untuk memberikan pelayanan pada masyarakat, terutama yang ada di wilayah Kecamatan Genteng dan sekitarnya. Samsat Payment Point Plus Plus Plus itu, bisa melayani empat kecamatan, yakni Kecamatan Genteng, Tegalsari, Gambiran, dan Sempu. Selain itu, Samsat Payment Point Genteng ini terwujud karena kesamaan visi dan misi, serta hubungan dan kerja sama yang baik antara para stakeholder, antara lain Polres Banyuwangi, Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur di Banyuwangi; PT. Jasa Raharja (Persero), dan Bank Jatim Banyuwangi. Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, dalam sambutannya mengatakan Samsat Payment Point Genteng itu juga membuka pelayanan pada hari Sabtu. Bukan hanya itu, Samsat Payment Point Genteng juga melayani pencetakan STNK untuk kendaraan roda dua. “Untuk bisa memberikan pelayanan cepat dan tepat,” katanya. Dalam acara itu, Kapolres meminta pada para petugas yang telah ditunjuk untuk bekerja secara profesional dengan memberi pelayanan yang baik, sesuai standar pelayanan dan peraturan yang berlaku. “Ini untuk memberi pelayanan yang baik pada masyarakat,” ujarnya. Ditambahkan oleh Kasatlantas Polres Banyuwangi, AKP H. Samirin, menyampaikan dibukanya Samsat Payment Point Genteng itu bisa meningkatkan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat. “Dengan dibukanya Samsat Payment Point Genteng, dapat bermanfaat dan memudahkan masyarakat dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor dan pengurusan surat-surat kendaraan bermotor,” cetusnya. (adv/abi)
FOTO-FOTO: EKO BUDIYONO/JPRG
RESMI: Kapolres AKBP Bastoni Purnama memotong pita sebagai tanda beroperasinya Samsat Payment Point Genteng, kemarin (21/10).
SEMPURNA: Kapolres AKBP Bastoni Purnama mengecek petugas pelayanan Samsat Payment Point Genteng usai peresmian, kemarin (21/10).
PEMBUKAAN: Kapolres AKBP Bastoni Purnama bersama perwakilan dari Jasa Raharja, Dinas Pendapatan Provinsi Jatim, kepala Dishubkominfo, Suprayogi, Kapolsek Genteng Kompol Sumartono, dan undangan, kemarin (21/10). KOMPAK: Kapolres AKBP Bastoni Purnama foto bersama undangan dari Bank Jatim, Jasa Raharja, Dinas Pendapatan Provinsi Jatim, Dishubkominfo, dan Kasatlantas AKP H. Samirin, kemarin (21/10).
KAMIS 22 OKTOBER TAHUN 2015
HALAMAN 36
HARI SANTRI
SHULHAN HADI/JPRG
KEMANUSIAAN: Anggota tim SAR yang menyisir perairan Muncar masih belum berhasil menemukan Suwarno kemarin siang (21/10).
BELAJAR: Para santri belajar bersama menelaah kitab kuning di salah satu ruang pesantren kemarin (21/10).
Pondok Pesantren Butuh Perpustakaan GENTENG - Peringatan Hari Santri Nasional ternyata ditanggapi dingin para santri. Mereka beraktivitas seperti biasa dan tidak menyiapkan acara khusus. Para santri itu sudah tahu 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional. Itu seperti terlihat di Pondok Pesantren Raudlatut Thalabah, Desa Setail, Kecamatan Genteng. Kegiatan belajar dan mengajar berjalan seperti biasa. “Kami tahu besok (hari ini) hari santri, kami tetap belajar seperti biasa,” cetus Khairul Mukti, 19, salah satu santri. Santri lain, Hadi Mas Maulana, 18, menyampaikan perhatian pemerintah terhadap santri tidak boleh sekadar menetapkan hari santri. Tetapi, perhatian lain juga perlu dilakukan. “Sekarang ini jarang dikunjungi mobil perpustakaan, padahal kami perlu,” cetus santri asal Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, itu ■ Baca Pondok...Hal 37
ADA APA LAGI
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
Sisir Pantai Gumuk Kantong Tim SAR Terus Mencari Nelayan yang Hilang MUNCAR - Upaya pencarian Suwarno, 55, nelayan asal Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, terus dilakukan hingga kemarin (21/10). Nelayan tersebut hilang setelah perahunya karam
karena menghantam batu karang di sekitar perairan Gumuk Kantong, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar. Tim Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Jember datang dan langsung bergabung dengan anggota Satpol Air bersama para nelayan. Mereka bahu-
membahu mencari nelayan yang hilang tersebut. Hingga sore kemarin upaya pencarian itu masih belum membuahkan hasil. Komandan Tim Basarnas Jember, Satrio Nuridanto, mengatakan tim SAR dibantu relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Banyuwangi, Satpol Air, dan TNI AL telah berupaya menyisir perairan Muncar. “Kita masih belum berhasil menemukan,” katanya. Pencarian itu, terang dia, dilakukan sejak pukul 15.30 pada Selasa sore (20/10) dengan menyisir sepanjang pantai Gumuk Kantong di Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, dan sekitar lokasi kejadian ■ Baca Sisir...Hal 37
SHULHAN HADI/JPRG
MENGHIBUR: Mahmudi duduk di samping barang dagangannya sambil menunggu pembeli di Desa Genteng Wetan kemarin (21/10).
Jualan Alat Musik sambil Menghibur GENTENG - Hampir tiga tahun terakhir Mahmudi, 60, warga Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, ini jualan aneka alat musik di pinggir jalan simpang tiga atau traffic light di desanya. Alat musik tradisional yang dijual itu adalah ketipung, saron, jimbe, dan alat musik lain dengan ukuran mini. “Saya mendapatkan barang dari Karanganyar, Jawa Tengah,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Mahmudi mengaku, meski alat musik yang dijual itu bukan khas Banyuwangi, tapi hampir setiap hari ada yang beli. Para pengendara yang melintas biasanya berhenti dan membeli. “Lumayan, bisa menghasilkan,” ujarnya. Dengan bentuk dan warna yang unik, terang dia, alat musik yang dia jual itu sering menjadi perhatian warga yang melintas. Tidak jarang warga berhenti untuk sekadar memainkannya. “Biasanya abang becak sering dolanan (main),” cetusnya. Selama jualan ini, terang dia, dalam sehari penghasilannya tidak menentu. Tetapi, biasanya penghasilannya mencapai Rp 100 ribu per hari. “Kalau sepi, kita tunggu sambil bermain musik, dan itu bisa menghibur warga,” ungkapnya. (sli/c1/abi)
Jambret Babak Belur Dihajar Massa Digerebek Warga saat Bermesraan ROGOJAMPI - Penjambretan terjadi di jalan raya Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Selasa malam (20/10). Korbannya adalah Dwi Rani Cahyani, 23, warga Dusun Popongan, Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat. Dalam aksi kejahatan itu, satu dari dua pelaku berhasil ditangkap. Pelaku yang mengaku bernama Abu Hasan, 31, warga Buleleng, Provinsi Bali, sempat menjadi bulan-bulanan warga hingga babak belur. Terkait proses hukum, tersangka langsung dibawa ke ruang tahanan Polsek Rogojampi. Aksi kejahatan itu terjadi sekitar pukul 20.00. Saat kejadian, korban yang mengendarai motor Honda Beat saat melintas di jalan raya Desa Gitik tiba-tiba dipepet dua lelaki yang mengendarai motor Yamaha Xeon bernomor polisi DK 3252 NT. “Saya kira teman, karena sempat menyapa dan motornya mepet,” terang Dwi Rani Cahyani. Rani mengaku, sebelum kejadian dirinya baru mengantar makalah ke salah satu teman di Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi. “Saat pulang dari rumah teman, saya dijambret,” cetus mahasiswi Uniba itu ■ Baca Jambret...Hal 37
SRONO - Rangga Prasantara, 20, asal Dusun Melik Wetan, Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono, ini tampaknya benar-benar apes. Saat bercumbu mesra dengan pacarnya berinisial DN, 15, di salah satu kamar rumahnya tiba-tiba digerebek warga Senin malam (18/10). Orang tua DN yang ikut menggerebek bersama warga tentu tidak terima dengan ulah Rangga. Malam
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
DIAMANKAN: Abu Hasan di Polsek Rogojampi kemarin (21/10).
itu juga dia melapor ke Polsek Srono. Berdasar laporan itu, Rangga langsung dijemput polisi. Perbuatan itu bermula saat pasangan remaja itu jalan-jalan naik motor. Selanjutnya, Rangga mengajak DN yang masih kelas X SMA itu pulang ke rumahnya. “Kebetulan rumah Rangga sepi,” terang Kapolsek Srono, AKP Ali Masduki ■ Baca Digerebek...Hal 37
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Kamis 22 Oktober 2015
BLAMBANGAN RAYA
37
PENDIDIKAN
Pemdes dan Lemdes Dilatih Kelola Anggaran ROGOJAMPI - Pemerintah desa (Pemdes) dan lembaga desa (Lemdes) se wilayah Kecamatan Rogojampi, mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan di hall AIL, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, kemarin (21/10). Dalam acara itu diikuti 125 peserta dari para kepala desa (kades), sekretaris desa (Sekdes), dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), LPMD, dan perangkat desa se Kecamatan Rogojampi. Untuk narasumber dari Badan pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM PD) Banyuwangi, bagian pemerintahan, bagian hukum, dan inspektorat Pemkab Banyuwangi.
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
DILATIH: Para kades, sekdes, dan BPD mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan lemdes di Hall AIL, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, kemarin (21/10).
Camat Rogojampi, Lukman Hakim, mengatakan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan
Lemdes itu merupakan bagian peningkatan sumber daya manusia (SDM) bagi seluruh pemerintah
dan lembaga di tingkat desa. Tujuannya, menyelamatkan anggaran di tingkat desa. “Kita ingin program sesuai harapan dan tepat sasaran, tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaan penggunaan anggaran,” katanya. Apalagi, terang dia, ke depan desa juga akan mengelola dana yang cukup signifikan mulai dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). Jika tidak dilakukan pembekalan dan pelatihan, dikhawatirkan terjadi kekeliruan dan penyerapan anggaran tidak maksimal. “ Kita akan terus mendampingi agar pengelolaan anggaran desa sesuai sasaran,”ujarnya. (ddy/*/abi)
DIAN EFFENDI/RABA
KOMPAK: Para jawara lomba baca puisi dan musik tradisi berfoto bersama panitia di SMP Negeri 3 Rogojampi.
Sukses Gelar Lomba Baca Puisi dan Musik Tradisi Peringatan Sumpah Pemuda di SMPN 3 Rogojampi ROGOJAMPI – Lomba baca puisi dan musik tradisi tingkat SD dan MI se Kabupaten Banyuwangi yang dilaksanakan SMP Negeri 3 Rogojampi berlangsung sukses. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari berturut-turut 20 sampai 21 Oktober kemarin itu dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda. Kepala SMP Negeri 3 Rogojampi, Mohammad Djaeroni MPd mengatakan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari bulan sastra dan bahasa itu. Berbagai lomba tersebut ber-
tujuan untuk memberi ruang yang lebih luas bagi murid SD untuk menyalurkan bakat seni dan sastra. “Selain untuk menambah jam terbang, kegiatan ini juga bisa untuk meningkatkan budi pekerti para peserta. Karena melalui bahasa yang indah, dapat membentuk anak memiliki jati diri ke-Indonesiaan,“ jelasnya. Ketua Panitia kegiatan, Yeti Chotimah MPd menambahkan, pihaknya juga mendatangkan Sayun Sisiyanto dari Dewan Kesenian Blambangan (DKB) dan Moh Zaini dari Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi sebagai juri musik tradisi. Sedangkan untuk juri lomba baca puisi adalah Pramu
Sukarno, tokoh sastra Banyuwangi. Dalam acara grand final kemarin (21/10), SD Negeri 2 Blambangan, Kecamatan Muncar berhasil menjadi juara lomba musik tradisi. Lomba baca puisi diraih Santa Sabila R dari MI Rogojampi. Sementara itu, kegiatan ini juga mendapat pujian dari seniman Sayun Sisiyanto dan Moh Zaini. Jika kegiatan seperti ini sering diadakan, kata Sayun, maka akan bermunculan banyak wiyogo di Banyuwangi. “ Bahkan Lalare Orkestra dengan mudah mendapat tambahan wiyogo. Bukan sesuatu hal yang mustahil untuk Banyuwangi bisa menggelar festival seribu wiyogo, “ harap Sayun. (adv)
Ayo Ikuti Seminar dan Pelatihan Jadi Pengusaha Sukses Hanya 5 Menit, Anda Bisa Jadi Pengusaha Tour dan Travel SHULHAN HADI/JPRG
LEMBAH: Salah satu warga melintas di jalur menuju lokasi tambang emas Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kemarin (21/10).
Aktivitas Tambang Emas Sudah Kembali Normal PESANGGARAN - Aktivitas tambang emas yang dikelola PT. BSI di Gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, mulai normal lagi kemarin (21/10). Para pekerja yang sempat diliburkan karena ada aksi protes dari warga yang kontra tambang emas sudah mulai bekerja lagi. Suasana di sekitar pantai Pulau Merah sudah mulai ramai. Meski
demikian, anggota Brimob dari Polda Jatim masih terlihat siaga di sekitar Gunung Tumpang Pitu. “Hari ini (kemarin) sudah kembali normal,” ucap Staf Humas PT BSI, Fajar Isnaini. Para pekerja tambang emas, terang dia, kini juga sudah mulai bekerja seperti biasa. “Terkait kondisi keamanan, saya pastikan aman dan kondusif,” cetus Kapolsek Pesanggaran, AKP Sudarsono,
kepada Jawa Pos Radar Genteng. Kapolsek mengaku anggota Brimob memang masih disiagakan di sekitar lokasi tambang emas. Satu kompi personel Brimob itu disebar di beberapa titik. “Anggota Brimob itu menjaga keamanan,” ungkapnya. Pada Rabu (21/10) kemarin, jelas dia, memang ada pergerakan massa dari pantai Pancer, Desa Sumberagung, menuju Banyuwangi. Tetapi,
aksi itu tidak ada kaitan dengan aksi protes tambang emas pada Senin (19/10). “Itu aksi nelayan terkait larangan mencari benur,” katanya. Di tempat terpisah, Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono, menyampaikan telah melakukan komunikasi dengan masyarakat. Warga dan pihak tambang juga telah berkomunikasi dengan baik. “Hubungan sudah membaik,” sebutnya. (sli/c1/abi)
Pencarian Dilakukan hingga Hari ke Tujuh ■ SISIR...
Sambungan adari Hal 36
“Kita manuver beberapa kali dan sisir tepi pantai hingga malam hari, tapi hasilnya nihil,” ujarnya. Karena larut malam, terang dia, pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan Rabu pagi (21/10). Dengan dibantu keluarga korban, penyisiran hari kedua dilakukan ke arah utara hingga Pantai Bomo di Desa Bomo, Kecamatan Rogojampi, atau sekitar lima mil dari lokasi kejadian. “Belum berhasil juga, lalu kita belok arah mengikuti arah arus laut ke timur dan selatan hingga Sembulungan,” terangnya.
Selama berada di perairan teluk Sembulungan, petugas mulai curiga dengan sampah yang berada di lautan. Pasalnya, sampahsampah itu bergerak mengikuti arah arus air laut. “Setelah beberapa kali penyisiran, ternyata masih belum berhasil ditemukan juga,” ungkapnya. Terik matahari yang menyengat membuat tim SAR yang melakukan penyisiran harus menyerah dan merapat ke pantai. “Kita istirahat sambil evaluasi dan kita akan terus melakukan pencarian sampai hari ke tujuh,” jelasnya. Kedatangan tim Basarnas ke lokasi disambut antusias keluarga
korban. Bersama tim SAR, mereka terus melakukan pencarian dengan jalan kaki dan perahu karet. “Kami sudah berupaya sekuat tenaga. Semoga (Suwarno) lekas ditemukan,” ujar Abdul Hamim, 43, salah satu saudara Suwarno. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, kecelakaan laut hingga menelan korban jiwa terjadi di sekitar perairan Muncar Senin malam (19/10). Sebuah perahu yang dinaiki tiga nelayan menabrak batu karang di sekitar pantai Gumuk Kantong, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar. Dalam kecelakaan itu, satu nelayan ditemukan tewas dan satu
lainnya berhasil selamat. Satu nelayan lagi hingga Selasa sore (20/10) keberadaannya masih belum diketahui. “Tiga nelayan itu masih dalam satu keluarga,” cetus Abdul Hamim, 43, salah satu kerabat korban. Nelayan yang ditemukan tewas itu adalah Sutik, 25, dan yang selamat Agus Komarodin, 27. Nelayan yang belum diketahui nasibnya adalah Suwarno, 55. Semua warga Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. “Suwarno itu bapaknya, Agus itu anak kandung Suwarno, dan Sutik menantu Suwarno,” terangnya. (ddy/c1/abi)
Tas Ditarik, Korban Terjatuh ■ JAMBRET...
Sambungan adari Hal 36
Menurut Rani, pelaku sepertinya sudah membuntutinya. Saat jalan raya ramai, dua lelaki itu memepet motornya. Motor Yamaha Xeon itu seperti akan menyalip dari arah kiri. “Tas yang saya bawa di tangan kiri ditarik, saya jatuh,
tapi orang itu juga jatuh,” ungkapnya. Saat terjatuh dari motor itu, korban mengaku masih sadar. Malahan, dirinya melihat salah satu pelaku mengambil tas yang dia bawa. “Saya langsung teriak jambret, warga yang ada di lokasi segera berdatangan dan mengejar kedua pelaku,” bebernya.
Satu dari dua pelaku itu akhirnya berhasil ditangkap warga. Warga yang sudah tidak sabar langsung menghajarnya hingga babak belur. Beruntung, polisi segera tiba di lokasi kejadian. “Saat kami datang, pelaku sudah babak belur dihajar massa, dan langsung kami amankan ke polsek,” cetus Kapolsek Rogojampi, Kompol Toha Choiri.
Kepada polisi, tersangka mengaku baru pulang kerja dari Kabupaten Lumajang dan akan pulang ke Buleleng, Bali. Dia mengaku tidak punya niat menjambret tas milik korban. “Saya disuruh Pras (temannya yang kabur),” dalihnya seraya mengaku baru kali itu menjambret dan uang sakunya tinggal Rp 150 ribu. (ddy/c1/abi)
Diamankan untuk Hindari Amuk Warga ■ DIGEREBEK...
Sambungan adari Hal 36
Tanpa diketahui pasangan remaja itu, gerak-geriknya dibuntuti warga, termasuk orang tua DN. Malahan, saat keduanya masuk kamar juga diawasi. “Saat keduanya lagi
bermesraan di kamar, oleh warga digerebek,” ungkapnya. Untuk menghindari amukan massa, Rangga langsung diamankan ke rumah salah satu rumah warga. Orang tua korban langsung meluncur ke polsek untuk lapor. “Kami mengambil tersangka di rumah warga,” terang
Kanitreskrim Polsek Srono, Ipda Karyadi. Keterangan tersangka, keduanya mengaku berpacaran sejak 29 Maret 2015. Selama pacaran, mereka telah melakukan persetubuhan sebanyak 10 kali. “Dua kali di rumah korban dan delapan kali di rumah tersangka,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)
Pengakuan terhadap Pendidikan Pesantren ■ PONDOK...
Sambungan adari Hal 36
Kepala Madrasah Diniyah Raudlatut Thalabah, Yasrono, 27, menyampaikan mobil perpustakaan yang bisanya datang ke pesantrennya sudah dua tahun terakhir tidak berkunjung. Meski di pesantren ada perpustakaan, mobil milik perpustakaan daerah
itu dianggap sangat penting. “Dua tahun ini tidak ada mobil perpustakaan yang datang,” ucapnya. Sementara itu, satu pengurus Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Endik el Mudhofar, mengatakan momen hari santri itu bisa dijadikan sebagai momen pengakuan Kementerian Agama (Kemenag) terhadap pendidikan di pesantren.
“Saat ini ijazah pesantren hanya ditandatangani RMI,” terangnya. Padahal sebelumnya, jelas dia, Kemenag juga mencantumkan tanda tangan di ijazah tersebut. Meski tanda tangan itu tidak mempengaruhi hasil belajar, tapi itu bentuk pengakuan lembaga negara atas pesantren. “Itu bentuk pengakuan dari pemerintah,” katanya. (sli/c1/abi)
BANYUWANGI - Setelah sukses menggelar lebih dari 100 kota di seluruh Indonesia, Seminar Tour and Travel Revolution kini hadir di Banyuwangi. Seminar akan dihelat di hotel Santika Banyuwangi pada 22 Oktober 2015, mulai pukul 17.00. Sedangkan pada 24 Oktober 2015 5 mendatang, seminar kembali digelar di hotel Istana na Jember pukul 13.00, dengan pembicara Indra Setiawan, wan, SE, CT, CPS, Trainer Laris MMBC Indo Akademi yang sukses membina ratusan distributor dan ribuan agen di seluruh eluruh Indonesia Dalam seminar ini, Anda akan belajar ajar bagaimana cara mudah jadi kaya raya melalui bisnis tour and travel investasi dengan modal minim. im. Bagaimana cara punya peternakan uang “passive e income” yang bisa bekerja 24 jam. Dan, cara ikut tour our dan umrah gratis malah dapat duit, bagaimana cara ara buka kantor cabang di kota lain gratis malah dapat pat duit. Seminar ini cocok untuk karyawan, an, pengusaha, PNS, ibu rumah tangga, dokter, mahasiswa, swa, pensiunan, dan siapa saja yang ingin jadi suksess melalui bisnis tour and travel. Berapa modal untuk bisa punya bisnis isnis tour and travel sendiri dengan Lini bisnis snis tiket pesawat, umrah dan haji plus, rental mobil, kereta api, tour wisata, voucher hotel, PPOB, cargo dan lain-lain. Anda tidak akan pernah membayangkan bahwa buka usaha tour and travel semudah dan semurah ini. Pulang ng seminar dijamin bisa punya bisnis tour and travel
sendiri. Investasi ikut seminar ini hanya Rp. 100.000. Jika datang berdua Rp.150.000 untuk dua orang, langsung mendapat voucher umrah senilai Rp 1,5 juta tanpa diundi (untuk 20 orang pendaftar pertama). Dan, kesempatan memenangkan door prize gratis tour China, Samsung Note V, dan hadiah menarik lainnya. Ingat, seat terbatas hanya 75 orang promo spesial hari ini tiket hanya Rp 50.000 terbatas 10 orang pendaftar pertama. Caranya, ketik Daftar SMS ketik: RADAR (spasi) Kota (spasi)_Nama (spasi)_NoHP kirim ke 08155550888. Seminar ini Terselenggara di dukung oleh MMBC INDO Cab. Pasuruan, Bank OCBC NISP, Ardansteam.com, Lion Express, Toko Buku Gramedia, Samsung. (adv)
Indra Setiawan ISTIMEWA
R A D A R B A NYUW A NGI
daerah sekitar Dua Pelayan Warung Tewas Kesetrum
38
Jawa Pos
Bagus supriadi/radar jember/JPNN
PUPUK NASIONALISME: Program Kader Kesatuan Bangsa Indonesia di Jember yang mirip dengan bela negara diikuti pelajar SMA.
Jember Dipercaya Latih Bela Negara JEMBER – Jember mendapat kehormatan dalam program bela negara yang diinisiasi Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Sebab, Jember dipercaya sebagai daerah penyelenggara bela negara dan mengirim calon pelatih bela negara. Selain Jember, di Jatim ada dua daerah lain yang mendapat kehormatan serupa. Yakni, Malang dan Magetan. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol)
Jember Widi Prasetyo mengatakan, program bela negara merupakan kewajiban setiap warga negara yang tercantum dalam UU. Setelah Indonesia merdeka, semangat perjuangan generasi muda mulai luntur. Selain itu, ke depan tantangan Indonesia semakin kompleks. Seperti masuknya budaya luar yang tidak terbendung. Jika pemuda tidak dikenalkan dengan budaya sendiri, akan lupa dengan negaranya. “Sehingga
ini benteng bagi mereka agar tetap kenal dengan nilai-nilai negaranya sendirinya,” ujar Widi. Ketika Kemenhan dipercaya membentuk kader bela negara, dia menegaskan, Jember siap menerima. Sebab, bagi bakesbangpol program tersebut tidak asing lagi. Sebelum Kemenhan membuat program bela negara, bakesbangpol sudah membuat program serupa sejak 2014 yang bernama Kader Kesatuan Bangsa Indonesia (KKBI) tingkat
pelajar SMA. “Isi yang disampaikan juga tidak jauh beda dengan bela negara,” tandasnya. Saat ini, kata dia, sudah ada 2.300 pelajar yang lulus dalam KKBI. Mereka berasal dari angkatan I hingga XI. “Karakter mereka dibentuk melalui pelatihan itu,” tambahnya. Dalam KKBI, dia menjelaskan, peserta mendapat penanaman semangat nasionalisme, budaya, wawasan nusantara, dan lainnya. (gus/har/jpnn)
Agenda kota
Desy Test TOEFL di Hotel Santika
Kiai Muzakki di Cantuk
DESY EDUCATION kembali menggelar Test TOEFL ITP, pada hari Sabtu tanggal 31 Oktober 2015 bertempat di Ijen Room, Hotel Santika Banyuwangi. Informasi lengkap: www.desyeducation.com, atau datang langsung ke TOEFL Center, Ruko Karibia Jl. Jaksa Agung Suprapto 39 Banyuwangi Telp. (0333) 424476, HP. 085258036777, PIN: 740EB849, Dapatkan Free TOEFL Preparation dan Info Beasiswa Studi Luar Negeri. Segera daftar, kuota terbatas. (*)
Ikuti dan hadiri dzikir akbar dan pengajian umum dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam 1437 H di Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, pada hari Jumat, 23 Oktober 2015 Pukul 19:00. Pembicara KH. Achmad Muzakki Syah dan Ny.Hj. Siti Halimah Muzakki Syah, Pengasuh PP Al-Qodiri Jember. (*)
Sobo Asri
BANYUWANGI - Sebanyak 125 warga lingkungan Karanganom, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, kini memiliki jamban/WC baru. Ini setelah salah satu pengembang perumahan di bawah bendera PT Sobo Asri menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada warga sekaligus menyerahkan santunan anak yatim. Penyerahan secara simbolis dilakukan pada Rabu (21/10) yang dilangsung disaksikan Camat Banyuwangi Abdul Aziz Hamidi, disaksikan Lurah Karangrejo Ambyah, SP, Dinas Kesehatan, Ka PKM Kertosari drg Wahyu Primawati, M. Ap, Forum Pimpinan Kecamatan Banyuwangi. Menariknya, penyerahan CSR ini juga dihadiri lurah se-Kecamatan Banyuwangi dan warga sekitar. Dalam sambutannya, Lurah Karangrejo Ambyah SP mengucapkan terima kasih atas perhatian pengembang property PT Sobo Asri yang telah peduli terhadap warga lingkungan Karanganom Kelurahan Karangrejo. Kelurahan terdapat 3.061 Kepala Keluarga (KK), dan 1.000 diantaranya belum memiliki jamban sendiri. Mereka masih menggunakan sungai dan fasilitas umum saat melakukan hajat besarnya. Besarnya jumlah warga yang tidak memiliki jamban ini juga berdampak pada segi kesehatan dan keselamatan bagi warga. Bahkan gara-gara melakukan hajat besar di sungai sempat membawa dua korban jiwa warga. “Maka dengan adanya jamban ini mudahmudahan tidak terjadi hal tersebut, dan saya mengucapkan kepada H Sulistiyono bersama Ny Hj Dayu Ummu Kholisyah atas kepeduliannya kepada warga sekitar,” kata Lurah Ambyah kemarin. Hal senada juga dikatakan oleh Camat Banyuwangi, Abdul Aziz Hamidi turut memberikan apresiasi kepada H Sulistiyo-
JEMBER – Dua pelayan sebuah warung soto di Jl Cenderawasih, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Jember, sekitar pukul 16.30 Selasa (20/10) lalu ditemukan meninggal dunia di kamar mandi. Diduga kedua korban meninggal karena kesetrum listrik. Saat ini polisi melakukan penyelidikan kasus ini. Korban bernama Watik, 35, warga Lingkungan Cangkring, Kelurahan Jember Lor, Patrang; dan Sumarni, 37, warga Lingkungan Tegal Batu, Kelurahan/ Kecamatan Patrang. Menurut Saryati, saksi sekaligus rekan kerja korban, saat itu Watik hendak salat ashar. “Setiap mau salat, dia pasti mandi dulu,” katanya. Saat Watik mandi di belakang, Saryati mengaku saat itu tengah duduk bersama Sumarni. Tiba-tiba terdengar teriakan Watik yang meminta tolong dari kamar mandi. Mendengar
teriakan itu, Sumarni beranjak dari duduknya dan bergegas menuju kamar mandi. Saat itulah Sumarni yang berniat menolong Watik langsung memegang tubuhnya. Naas, Sumarni saat itu ikut kesetrum dan tewas seketika di lokasi kejadian. “Melihat keduanya kesetrum saya tidak berani mendekat. Kemudian saya langsung lari dan meminta pertolongan warga,” ungkap Saryati. Menurut dia, saat itu Watik dalam kondisi telanjang bulat. “Kemungkinan saat itu dia sudah mandi sebelum akhirnya kesetrum,” kata Saryati. Tak lama berselang, warga yang mendengar teriakan minta tolong langsung bergegas menuju lokasi. Warga berkerumun hingga jalan yang berada di selatan Stadion Notohadinegoro ini macet. Warga langsung mematikan
Kamis 22 Oktober 2015
aliran listrik dan mengevakuasi mayat korban dari kamar mandi. Beberapa menit kemudian, petugas dari Polsek Patrang dan Polres Jember tiba di lokasi kejadian. Usai melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi, mayat korban dibawa ke RSD dr Soebandi Jember untuk diotopsi. Kematian kedua korban ini meninggalkan duka mendalam bagi rekan kerja dan keluarga. Bahkan salah satu keluarga sempat ada yang mengamuk sebelum akhirnya pingsan. Menurut H. Munasir, pemilik warung, kedua korban selama ini terbilang rajin. “Kerjanya bagus dan sangat rajin,” katanya. Kapolsek Patrang AKP Veibe Ponombam melalui Kanitreskrim Ipda Agus Sutriyono membenarkan kejadian itu. Sejauh ini, pihaknya masih menyelidiki peristiwa tersebut. (jum/har/jpnn)
Berkas Kapolsek Pemeras 16 Turis Rampung DENPASAR- Masih ingat kasus yang membuat Kapolsek Kuta, Kompol Ida Bagus Dedy Janurtha, harus lengser dari jabatannya? Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, penyidik Propam Polda Bali saat ini telah merampungkan berkas perkara terkait dugaan pemerasan terhadap 16 warga Australia yang dilakukan kapolsek dengan enam orang anggotanya pada Februari 2015 lalu. Kabid Humas Polda Bali Kombes Hery Wiyanto membenarkan rampungnya berkas perkara tersebut. “Berkasnya sudah selesai dan sudah diserahkan oleh penyidik Bid. Propam kepada Ankum (atasan yang berhak menghukum,red), dalam hal ini
Kapolresta Denpasar,” jelasnya. Ditanya mengenai jadwal sidang, Wiyanto menjawab bahwa waktu pelaksanaan sidang dilakukan sebulan dari penyerahan berkas. “Kemungkinan akhir bulan ini. Sidangnya di Polresta Denpasar berkaitan dengan kode etik dan disiplin,”ungkapnya. Seperti pemberitaan sebelumnya, Kompol Januartha diduga kuat menyalahgunakan wewenangnya selaku Kapolsek Kuta. Bersama enam orang anggotanya, mantan Kapolsek Seririt, Buleleng itu melakukan pemerasan terhadap 16 wisatawan Australia yang tengah berlibur di Bali. Tindakan memalukan ini terungkap setelah para korban membeberkan ke-
jadian memalukan itu di sebuah media online Australia, Fairfax Media. Dibeberkan bahwa para turis diperas oknum polisi Polsek Kuta sebesar 25.000 dolar atau setara Rp 250 juta. Peme rasan terjadi saat belasan Aussie tersebut menggelar tarian telanjang (striptease) di salah satu restoran di Seminyak, pada 26 Februari 2015 lalu. Yang menggelitik dari kasus ini adalah semula Januartha membantah memeras, namun dalam hasil pemeriksaan diketahui bahwa dirinya kecipratan uang haram tersebut. Buntutnya, Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto mencopot jabatan Januartha dan digantikan Kompol I Wayan Sumara. (ken/rdr/dot/jpnn)
Bangun 125 Jamban Warga Karanganom SIMBOLIS: Dari kiri Hj Dayu Ummu Kholisyah, H Sulistiyono, perwakilan warga dr Kurnianto, Lurah Ambyah saat penyerahan jamban kepada warga lingkungan Karanganom, Kelurahan Karangrejo, kemarin.
FOTO-FOTO: TOHA/RaBa
no bersama Ny Hj Dayu Ummu Kholisyah. Kepedulian pengusaha akan kesehatan warga adalah salah satu sinergi program antara Pemkab Banyuwangi dengan pihak swasta. Kondisi masih banyaknya warga yang masih belum memiliki jamban sendiri juga sangat disesalkan oleh camat Banyuwangi. Padahal jamban adalah salah satu persepsi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Saya sengaja mengajak lurah seKecamatan Banyuwangi agar caracara seperti menggandeng pihak swasta dilakukan oleh Kelurahan lain. Saya mengucapkan terima kasih atas kepeduliannya,” ujar Camat Aziz. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi
CINTA SESAMA: Acara juga diselingi dengan santunan anak yatim.
melalui Kabid PLPM dr Kurnianto menambahkan kegiatan ini adalah bentuk kesadaran terhadap sanitasi. Pembangunan jamban ini tidak lain adalah untuk merubah pola hidup bersih dan sehat. Dan Dinkes berharap warga yang belum memiliki jamban harus segera membuatnya. Namun cara-cara seperti yang dilakukan di lingkungan Karanganom ini sangat luar biasa, maka model dengan menggandeng pengusaha bisa dilakukan. “Ini luar biasa, dan kami mengucapkan terima kasih kepada H Sulistiyono bersama Ny Hj Dayu Ummu Kholisyah yang sudah peduli terhadap kesehatan warga,” katanya. Sementara itu, H Sulistiyono dan
SERAH TERIMA: Warga Ling. Karanganom me nerima besi, semen, dan bahan bangunan disak sikan H Sulistiyono dan Ny Hj Dayu Sulistiyono.
Ny Hj Dayu mengatakan kegiatan ini adalah bagian dari CSR PT Sobo Asripengembangan property. Dengan dibangunnya jamban ini pihaknya berharap agar warga sekitar bisa hidup sehat, lingkungan bersih sehat tidak berbau, dan tidak mencemari sumber air di sekitarnya, dan tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular penyakit diare, kolera, disentri, typus, dll. “Mudah-mudahan jamban ini bisa bermanfaat dan teman-teman pengusaha lain bisa peduli terhadap warga yang belum memiliki jamban,” kata pengusaha yang juga membedah rumah Danang D2 ini. (*/als)
HADIR: Camat Abdul Aziz dan Forpimcam bersama lurah se-Kecamatan Banyuwangi hadir menyaksikan pemberian CSR PT Sobo Asri.
PEDULI KESEHATAN: H Sulistiyono dan Ny Hj Dayu Sulistiyono membangun 125 jamban warga lingkungan Karanganom, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi.
PEDULI: H Sulistiyono memberikan sambutan.
SAMBUTAN: Lurah Ka rangrejo Ambyah.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Kamis 22 Oktober 2015
BERITA UTAMA
39
Pendapatan Nelayan Turun Drastis n RATUSAN... Sambungan dari Hal 29
Padahal, di sisi lain, selama ini banyak nelayan yang mengandalkan penghasilan dari hasil berburu anak lobster alias benur. Nah, sejak Peraturan Menteri KP itu diberlakukan, para nelayan mengaku kesulitan memasarkan hasil tangkapan mereka. Dalam aksi kali ini massa yang berasal dari wilayah Lampon, Pancer, dan Rajegwesi, tersebut membentangkan spanduk berisi kecaman kepada Menteri KP, Susi Pudjiastuti. Salah satu spanduk bertulisan sarkasme, yakni “Susi (Suka Sensasi) Bikin Rakyat Mati”.
Dalam orasinya, salah satu demonstran mengatakan, nelayan berharap Menteri Susi tidak hanya membuat larangan tanpa memberi solusi agar rakyat tidak terperosok ke jurang kemiskinan. “Selama ini kehidupan nelayan kurang sejahtera. Tetapi, berkat mencari benur, kehidupan nelayan terangkat. Nah, sekarang menangkap benur dilarang. Apakah pemerintah bangga jika rakyat jatuh miskin,” ujarnya di depan gerbang kantor Pemkab Banyuwangi. Dalam aksinya, demonstran kompak menyuarakan Menteri Susi turun dari jabatan. Mereka menuding Menteri Susi adalah “pemain”
lobster terbesar. “Susi tidak tahu diri. Padahal, dia sendiri merupakan pemain lobster terbesar di negeri ini,” ujar sang orator. Puas berorasi, perwakilan demonstran dipersilakan masuk ke kantor pemkab. Mereka ditemui Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Banyuwangi, Wiyono, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Pudjo Hartanto, di lounge pelayanan publik kantor pemkab. Tokoh nelayan Pancer, Sunar, mengatakan penangkapan benur dilakukan nelayan menggunakan jaring tradisional. Proses penangkapannya pun ramah lingkungan
dan tidak merusak terumbu karang. “Lobster biasanya bertelur di terumbu karang. Setelah telur menetas, sebagian bertahan di terumbu karang, sisanya turun ke pasir. Jaring nelayan hanya bisa menangkap benur yang turun ke pasir,” jelasnya. Sunar menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi jika Menteri Susi melarang penangkapan lobster yang tengah bertelur. Namun, sekali lagi, para nelayan sangat dirugikan dengan peraturan yang melarang penangkapan benur. “Padahal, selama ini dengan adanya (penangkapan) benur, pengangguran di Pancer berkurang,” kata dia.
Tokoh nelayan Lampon, Suharsono, menambahkan mayoritas benur tangkapan nelayan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Salah satu negara tujuan ekspor benur yang terbesar adalah Vietnam. “Dengan adanya Peraturan Menteri KP Nomor 1 Tahun 2015, eksporter benur malah ditangkap. Jika eksporter ditangkap, otomatis hasil tangkapan nelayan tidak laku,” tuturnya. Dia mengaku, penghasilan menangkap benur jauh lebih tinggi dibandingkan hasil menangkap ikan jenis lain. Menurut dia, harga benur usia lima hari bisa mencapai Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per ekor. Dalam sehari, nelayan bisa meraup keuntungan Rp 3 juta. “Jika menangkap ikan lain, misalnya layur, paling besar
pendapatan nelayan Rp 200 ribu per orang per hari,” bebernya. Oleh karena itu, imbuh Suharsono, nelayan berharap penangkapan dan ekspor benur kembali diperbolehkan. Sementara itu, Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Wiyono, mengatakan pemkab tidak memiliki kewenangan mencabut peraturan Menteri KP Nomor 1 Tahun 2015. Meski demikian, dia mengaku pemkab akan memfasilitasi nelayan menyampaikan keluhan kepada Kementerian KP. Hal senada dilontarkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Pudjo Hartanto. Dikatakan, pihaknya akan membuat surat pengantar penolakan nelayan itu. “Nelayan yang menolak Peraturan Menteri tersebut bisa membubu-
hkan tanda tangan di surat penolakan tersebut,” tegasnya. Di sisi lain, Pudjo mengatakan, benur yang diekspor tersebut bukan untuk kebutuhan konsumsi saat ini. Sebaliknya, di negara tujuan ekspor, benur asal Indonesia itu ditebar ke laut, sehingga pasokan lobster di negara itu sangat banyak. “Ini pinter-pinternya negara pengimpor benur,” pungkasnya. Sementara itu, usai berdemo di depan kantor pemkab, massa melanjutkan aksinya di kantor DPRD Banyuwangi. Di kantor wakil rakyat, demonstran ditemui salah satu pimpinan dewan, Ismoko. Wakil ketua DPRD asal Partai Golkar ini mengaku akan meneruskan aspirasi nelayan tersebut kepada pemerintah pusat. (sgt/c1/aif)
Sempu dan Songgon Hujan Lebih Awal n KEMARAU... Sambungan dari Hal 29
RENDRA KURNIA/RABA
DISEMPROT AIR: Usai demo militer, prajurit TNI AL berjoget di lapangan Stasiun Banyuwangi Baru.
Sampaikan Pentingnya Bela Negara n DEMO... Sambungan dari Hal 29
Demo keahlian militer itu menyedot animo masyarakat Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, untuk menyaksikan aksi prajurit TNI AL itu. Warga berbondongbondong menyaksikan aksi demo militer yang dilakukan prajurit TNI AL. ”Padahal, tentaranya masih siswa baru tapi kemampuannya sudah oke,” ujar Hendra, warga Desa Ketapang, yang menyaksikan demo militer kemarin. Usai demo militer, ratusan prajurit itu langsung dihibur musik dangdut oleh artis lokal Banyuwangi. Tak sedikit para tentara
baru tersebut ikut berjoget. Komandan Kobangdikal, Laksamana Muda (Laksda) TNI Tri Wahyudi Sukarno, mengatakan kedatangan para prajurit itu merupakan latihan berlayar ke Banyuwangi yang pertama kali. Banyuwangi dipilih menjadi tempat sandar lantaran KRI dr. Soeharso adalah salah satu KRI di Armada Republik Indonesia Timur (Armatim). Selain itu, Banyuwangi juga dirasa sering disandari kapalkapal perang yang melakukan patroli. ”Pemilihan Banyuwangi ini juga karena jarak yang sangat dekat dengan Surabaya,” kata Tri Wahyudi Sukarno kepada JPRaBa kemarin.
Dia menambahkan, latihan berlayar sangat penting dilakukan agar para prajurit tersebut tidak kaget saat melaksanakan tugas. Pelatihan yang diberikan kepada prajurit saat berada di atas KRI meliputi pelatihan navigasi, tentang mesin, tentang bongkar muat mesin, dan lain sebagainya. Hal khusus atau aturan selama berada di dalam KRI mulai tidur sampai bangun tidur harus diketahui para prajurit. ”Ini merupakan praktik dari teori yang mereka dapat di sekolah,” tambahnya. Tri juga menyampaikan tentang pentingnya jiwa bela negara dimiliki seluruh komponen ma-
syarakat. Dia mengatakan, jiwa bela negara tidak hanya harus dimiliki militer. Jiwa bela negara, menurut Tri, juga harus dimiliki seluruh warga di Indonesia. ”Sebagai warga negara yang sadar, seluruh warga harus memiliki jiwa bela negara yang melekat,” tegasnya. Sekadar tahu, KRI dr. Soeharso yang membawa ratusan prajurit TNI AL dan siswa Polimarin itu sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi sejak Selasa (20/10) sore. Setelah melakukan kegiatan sosial di Banyuwangi selama dua hari, rencananya mereka akan berlayar ke Surabaya hari ini. (tfs/c1/aif)
Target Rampung Tiga Bulan Lagi n DIBANGUN... Sambungan dari Hal 29
Sekretaris Dewan Harian Cabang (DHC) 45, Ahmad Touwil Firdaus, mengatakan renovasi Gedung Juang itu sudah direncanakan sejak lama oleh pengurus DHC 45. Bahkan, pengusulan pembangunan Gedung Juang itu sudah diajukan kepada pemerintah tiga tahun lalu. Namun, baru tahun ini anggaran pembangunan Gedung Juang cair. ”Alhamdulillah, tahun ini sudah terealisasi,” kata Touwil. Selain itu, pembangunan kembali Gedung Juang itu dirasa perlu dilakukan. Mengingat, bangunan Gedung Juang itu sudah sangat tua dan memang
perlu direnovasi. Tembok gedung banyak yang retak. Perlu diketahui, bangunan tersebut sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. ”Renovasi ini memang perlu dilakukan agar tidak membahayakan orang yang berkunjung ke Gedung Juang,” tambahnya. Touwil berharap setelah direnovasi, nanti Gedung Juang lebih layak digunakan. Selain itu, Gedung Juang diharapkan bisa dijadikan sebagai monumen nilai luhur budaya bangsa yang diperjuangkan oleh para veteran. Nanti Gedung Juang ini akan tetap dijadikan sebagai Pancasila Center di Banyuwangi. ”Ini pertama kali Gedung Juang di-
rombak total. Kalau sebelumnya hanya sekadar perbaikan-perbaikan,” tuturnya. Dia menjelaskan, Gedung Juang yang awalnya hanya satu lantai akan diubah menjadi tiga lantai. Bangunan utama berada di depan. Sementara itu, bangunan di bagian belakang atau utara akan dirombak menjadi dua lantai. Meski dirombak total, ornamenornamen asli di Gedung Juang akan tetap dipertahankan. ”Bangunan ini juga nanti tetap mempertahankan kearifan lokal Banyuwangi. Mungkin ya atapnya nanti seperti rumah Oseng,” jelas Touwil. Touwil menambahkan, target pembangunan Gedung Juang tersebut dengan dana awal Rp
2,6 miliar akan selesai tiga bulan ke depan. Dia memperkirakan, Gedung Juang tersebut selesai secara keseluruhan satu tahun mendatang. ”Tergantung anggaran dari pemerintah. Kalau cepat, ya selesainya cepat. Tapi mudah-mudahan anggarannya lancar,” tambahnya. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, para pekerja masih sibuk membongkar bangunan Gedung Juang yang lama untuk proses renovasi selanjutnya. Kemarin, para pekerja juga masih melakukan pembongkaran atap. ”Masih proses bongkar. Setelah selesai semua, baru proses membangun,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)
Sibuk Merawat 40 Anjing Kecil n DEMI... Sambungan dari Hal 29
Anjing-anjing yang dirawat tidak semua anjing peliharaan. Sebagian anjing itu dia dapatkan di jalanan alias anjing tak terawat. Di Banyuwangi Ocha baru mulai melakukan aktivitasnya sebagai penyelamat anjing terhitung sejak Juli. Di luar aktivitas mereka sebagai pengurus gereja dan pengusaha asuransi, Ocha dan Liling berkeliling mencari anjing yang telantar. Terkadang mereka menemukan di jalan, di parit, dan di tempat sampah. Rata-rata anjing yang mereka temukan dalam kondisi kurus, kelaparan, dan dipenuhi luka. Bulu-bulunya pun sudah banyak yang rontok karena dipenuhi kutu. Jika menemukan anjing semacam itu, Ocha akan langsung berbagi tugas dengan adiknya untuk merawat, mulai membersihkan luka, memandikan, sampai memberi makan. Yang jelas, anjing yang dia temukan akan dirawat sampai benar-benar sehat, bagaimanapun caranya.
“Anjing ini terbilang binatang yang setia dan penurut, dapat menjadi sahabat manusia. Sayang, banyak yang ditelantarkan, dibuang, dan dibiarkan tidak terurus,” kata Ocha. Wanita kelahiran Jakarta itu pun mengakui bahwa pekerjaan yang mereka lakukan tidaklah mudah. Kadang sekadar mencari anjinganjing telantar dia harus melihat ke gorong-gorong atau mencari ke tempat pembakaran sampah. “Rata-rata kondisi anjing yang kita temukan kritis. Sempat waktu itu ada tiga ekor kita ambil dari bak sampah siap bakar, sepuluh ekor di GOR, dan sebelas ekor di gorong-gorong Sukowidi. Rata-rata ini anjing yang tidak diinginkan si pemilik,” sahut Liling sambil memberi makan puluhan anjingnya. Untung saja warga yang memahami pekerjaan mereka selalu membantu apa yang dibutuhkan Liling dan Ocha. Seperti saat ada temuan anjing liar baru, para tetangga akan menghubungi mereka. Begitu juga ketika mereka membutu-
hkan obat dan makanan bagi anjing-anjing yang mereka pelihara. Kawan-kawan komunitas pencinta anjing akan ikut mencarikan solusi atas masalah kakak-beradik itu. Seperti saat Ocha membutuhkan makanan anjing, kawannya dari komunitas pencinta anjing memberikan jalan supaya menemui beberapa pengusaha rumah makan dan penjual daging di pasar tradisional. Tulangtulang layak konsumsi yang ada mereka ambil kemudian diolah menjadi makanan anjing. “Selama ini makanan kita gak ada yang beli, gratis. Tulangan yang tidak terpakai dan masih layak konsumsi kami ambil di sejumlah pasar dan restoran. Ya, tentu kami membuka diri bagi siapa saja yang ingin menjadi donatur bagi anjing-anjing yang kita tampung,” jelas Ocha. Saat ini sudah ada sekitar 40 anjing yang dirawatnya di belakang rumah. Anjing-anjing itu terdiri atas berbagai jenis. Ada anjing kampung, kintamani, bahkan beberapa jenis bagus,
seperti pitbull, chihuahua long hair mix, herder, dan siberian husky juga ada. Ocha memberi nama anjing-anjing yang telah diselamatkan dengan sebutan yang unik, di antaranya Lorenzo, Melly, Chitoz, Chiko, Ajag, Golden, Dalmation-Dalminti, BleckyBlecka dan Frangky-Frengka. Jika kondisi anjing yang mereka rawat sudah membaik dan sehat, Ocha memperbolehkan orang mengadopsi. Dia menuturkan, sampai saat ini sudah lima ekor anjing yang diadopsi. Tetapi, adopsi anjing itu hanya akan mereka lakukan jika sang calon pemilik lolos beberapa syarat dan ketentuan yang telah mereka tentukan, seperti kelayakan dan sikap calon pengadopsi. “Minimal kita tahu latar belakang keluarga, apakah pencinta anjing sejati ataukah tidak, dan bagaimana lingkungan mereka. Setelah itu, kita lakukan kunjungan mendadak dua bulan sekali. Mereka tidak perlu membayar, hanya perlu merawat dengan kasih sayang,” kata Ocha. (c1/aif )
Prakirawan BMKG Banyuwangi, Yustoto Windiarto, mengatakan panasnya udara di Banyuwangi itu bukan semata-mata akibat musim kemarau. Penyebab lain adalah letak matahari yang berada di selatan garis ekuator. Dengan kondisi itu, otomatis seluruh daerah di Indonesia yang letaknya di selatan ekuator mengalami hal yang sama seperti di Banyuwangi. ”Tidak hanya Banyuwangi, karena matahari cenderung berada di selatan ekuator. Daerah lain yang ada di selatan ekuator juga mengalami hal yang sama,” kata Yustoto. Dia menyebut, musim kemarau akan terus berlangsung sampai beberapa bulan ke depan, tepatnya sampai Desem-
ber. Namun, Banyuwangi bagian barat akan mengalami musim penghujan terlebih dahulu dibandingkan daerah lain. Pada November dasarian III atau setelah tanggal 20 November, diperkirakan akan mulai diguyur hujan. ”Banyuwangi barat, seperti Sempu, Songgon, Kalibaru barat, Kalipuro barat, Pesanggaran, dan Licin barat, akan lebih awal mengalami musim penghujan. Diprediksi diguyur hujan akhir November,” bebernya. Sementara itu, Banyuwangi kota dan sekitarnya akan memasuki musim penghujan pada Desember dasarian III atau sekitar tanggal 20 Desember ke atas. Datangnya musim penghujan di wilayah Banyuwangi tergantung topografi daerah itu. Jika topografi daerah itu lebih
tinggi, maka peluang terjadinya hujan akan lebih cepat. Yustoto menambahkan, suhu udara di Banyuwangi sejak Oktober ini juga mengalami peningkatan. Berdasar data BMKG, dibandingkan bulan September, suhu udara di Banyuwangi kini cenderung meningkat atau semakin panas. ”Oktober ini suhu udara di siang hari bisa mencapai 33,4° celsius. Malam juga terasa gerah,” tambahnya. BMKG memprediksi, dengan lokasi matahari di sebelah selatan garis ekuator, tekanan rendah di selatan garis ekuator juga semakin bertambah. Hal itu bisa mengakibatkan peningkatan gelombang laut di laut selatan Banyuwangi. ”Bulan OktoberNovember ini gelombang laut diprediksi meningkat,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)
Uang Pungli Terkumpul Rp 50 Juta n KADES... Sambungan dari Hal 29
Selain dikenai pidana penjara, Ikhsan juga diwajibkan membayar denda Rp 50 juta. Bila tidak bisa membayar dia wajib menggantinya dengan kurungan selama dua bulan. Hakim Tipikor menilai terdakwa dianggap bersalah melanggar Pasal 11 dan 15 UndangUndang Tindak Pidana Korupsi. Putusan yang dijatuhkan
terhadap Ikhsan sejatinya lebih ringan daripada tuntutan jaksa penuntut umum. Dalam tuntutannya, jaksa menuntut Ikhsan dengan hukuman dua tahun penjara dan denda Rp 50 juta subsider tiga bulan kurungan. Menanggapi putusan tersebut, Ikhsan yang didampingi kuasa hukumnya masih pikirpikir. Dalam tempo tujuh hari ke depan, Ikhsan diberi kesempatan mengajukan banding atau tidak. “Sudah ada putusannya. Dia (Ik-
hsan) masih pikir-pikir,” beber Arif Romadoni, JPU yang menangani kasus Ikhsan. Sekadar mengingatkan, Ikhsan didakwa melakukan pungli Program Nasional Agraria (Prona) Desa Badean, Kecamatan Kabat. Dia ditetapkan sebagai tersangka sejak Oktober 2014. Besaran pungutan beragam. Total uang yang terkumpul mencapai Rp 50 jutaan. Uang itu diduga digunakan untuk kebutuhan pribadi. (nic/c1/aif)
Gunakan Arsitek Modern Berbasis Lokal n BANGUN... Sambungan dari Hal 33
Pasar induk Banyuwangi itu akan dibangun dengan wajah yang lebih bersih dan sentuhan arsitek modern. Selain berfungsi sebagai pasar induk, juga akan difungsikan sebagai pasar tradisional kota Banyuwangi. Itu diproyeksikan sebagai salah satu daya tarik wisata. Selain dekat dengan taman kota dan fasilitas lain, pasar tra-
disional itu akan menjadi ciri khas Banyuwangi. Oleh karena itu, Pemkab Banyuwangi akan mendesain pembangunan pasar induk itu dengan sentuhan arsitek modern berbasis potensi lokal Banyuwangi sebagai ciri khas daerah. Perlu diketahui, Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong saat berkunjung ke Banyuwangi mengapresiasi rencana penataan pasar induk Banyuwangi. Menurut dia, penataan parkir dan kebersihan
harus menjadi prioritas pasar tradisional. Dia juga mengapresiasi kebijakan Pemkab Banyuwangi yang pro terhadap pedagang kecil dengan tidak mengizinkan pasar modern bertambah. Selama era Bupati Anas, Banyuwangi telah memproteksi pasar rakyat agar tidak tergerus pasar modern. Caranya, merevitalisasi sejumlah pasar tradisional agar lebih bersih dan tertata. (cin/c1/afi)
Vonis Brekele Klop dengan JPU BANYUWANGI - Dua terdakwa pencurian disertai kekerasan terhadap keluarga pengusaha cold storage, Tjipta Soejarwo Tjoek, yakni Sugiarto alias Bayu, 45, dan Imam Brekele, 43, dijatuhi vonis hukuman penjara kemarin. Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin, keduanya diganjar 22 bulan dan 14 bulan penjara oleh majelis hakim. Ketua majelis hakim Syaifudin Zuhri berpendapat, berdasar keterangan saksi dan alat bukti yang terungkap selama persidangan berlangsung, kedua terdakwa dinyatakan bersalah melanggar Pasal 356 KUHP. Menanggapi putusan tersebut, terdakwa yang didampingi kuasa hukumnya mengaku masih pikirpikir untuk menentukan langkah hukum berikutnya. Meski demikian, putusan yang dijatuhkan hakim asal Tulungagung itu sedianya lebih ringan daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Dalam tuntutannya, jaksa menuntut Sugiarto alias Bayu dengan hukuman 24 bulan penjara. Itu artinya hakim mendiskon masa hukuman pria itu selama dua bulan penjara. Imam Brekele dituntut JPU dengan hukuman 14 bulan penjara. Dalam putusannya,
hukuman yang dijatuhkan klop dengan tuntutan yang disampaikan JPU. Mempertimbangkan putusan tersebut, majelis hakim menyampaikan beberapa hal yang meringankan dan memberatkan perbuatan terdakwa. Pertimbangan yang meringankan, terdakwa bersikap sopan selama persidangan. Yang memberatkan, perbuatan terdakwa itu meresahkan masyarakat. Sidang itu akhirnya ditutup majelis hakim dan menunggu keputusan terdakwa apakah menerima ataukah banding atas putusan tersebut. Sekadar mengingatkan, insiden perampokan di rumah pengusaha Tjipta Soedjarwo Tjoek terjadi pada 19 April lalu. Saat itu terdakwa bersama pelaku lain merampok rumah pengusaha cold storage di Dusun Palukuning, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar. Saat pelaku masuk, mereka hanya mendapati istri pengusaha itu di dalam rumah. Kaki dan tangan perempuan itu diikat pelaku. Dia diminta menunjukkan brankas tempat penyimpanan barang berharga. Kemudian, pelaku memindah korban ke sebuah kamar. Di sana perempuan itu ditinggal begitu saja, dan pelaku mengacak-acak rumah korban.
Selanjutnya, pelaku mengambil dua pucuk senjata di rumah di Dusun Palukuning, Desa Sumbersewu, Muncar, tersebut. Sayang, sebelum menikmati hasil kejahatannya, dua dari lima pelaku berhasil diamankan lebih-kurang enam jam usai kejadian. Keduanya adalah Bayu, 45, warga Desa Badean, Kabat, yang tidak lain adalah kepala keamanan setempat, dan Imam Brekele, 43, Dusun Tlogosari, Desa Jambewangi, Sempu. Barang bukti senapan laras panjang jenis Chis dan Reminton diamankan sebagai barang bukti. Aksi perampokan itu diotaki kepala keamanan setempat, Bayu. Sebelum diangkat jadi kepala keamanan, Bayu tercatat sebagai pecatan marinir. Perampokan yang menimpa keluarga Papi Juan itu terjadi sekitar pukul 22.30. Saat itu kondisi rumah memang sedang sepi. Di rumah di Dusun Palukuning, Desa Sumbersewu, Muncar, itu hanya ada istri Papi, Rukmini Kusumawati. Bukan harta dan perhiasan yang menjadi target pelaku. Pelaku kepincut dua senapan milik Papi Juan. Puas mendapatkan buruannya, pelaku langsung kabur. Mereka kabur mengendarai mobil dan motor. (nic/c1/aif)
40
Jawa Pos Kamis 22 Oktober 2015
DOK.RaBa
GAMBARAN SUARA PILBUP : Puluhan pekerja sedang melipat kertas suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) di Banyuwangi tahun 2014 lalu.
Surat Suara hanya Ditawar Rp 236 Juta Pagu Anggaran Rp 1,309 Miliar BANYUWANGI - Proses lelang surat suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 memasuki babak krusial. Dari 47 perusahaan yang mengambil dokumen lelang, enam perusahaan sudah memasukkan penawaran kepada Unit Layanan Pengadaan (ULP) Banyuwangi. Seperti halnya tender alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye beberapa waktu lalu, nominal penawaran lelang surat suara kali ini jauh di bawah nilai pagu paket. Nilai pagu Rp 1,309 miliar. Namun, dua calon
rekanan berani mengajukan penawaran di bawah Rp 300 juta. Sekretaris ULP Banyuwangi, Rahmat Basuki, mengatakan pihak perusahaan yang mengajukan penawaran terendah adalah PT. Pura Barutama. Perusahaan tersebut mengajukan penawaran sebesar Rp 236,62 juta. Peringkat kedua terendah ditempati PT. Jasuindo Tiga Perkasa (Tbk) dengan nominal penawaran Rp 276,83 juta. PT. Peruri Wira Timur berada di urutan ketiga terendah dengan nilai penawaran sebesar Rp 377,76 juta. Posisi keempat ditempati Perum Percetakan Negara RI dengan penawaran sebesar Rp 426,7 juta. Urutan kelima dan keenam penawaran
terendah masing-masing di tempati PT. Mutiara Permata Bangsa (Rp 1,221 miliar) dan CV. Media Bosjawai (Rp 1,238 miliar). Menurut Rahmat, perusahaan penawar terendah belum tentu ditetapkan sebagai pemenang tender surat suara pilbup kali ini. Pihak ULP akan melakukan evaluasi untuk menentukan apakah semua syarat yang dibutuhkan sudah terpenuhi ataukah tidak. “Saat evaluasi, kita akan mencocokkan spesifikasi teknis dan kelengkapan pendukung lain, misalnya bukti kepemilikan mesin dan sarana pendukung lain,” kata dia. Hanya saja, imbuh Rahmat, satu di antara tiga perusahaan
dengan penawaran terendah kemungkinan besar dapat ditetapkan sebagai pemenang. Tiga perusahaan dengan nilai penawaran terendah itu akan dievaluasi terlebih dahulu. Sesuai peraturan presiden, evaluasi dilakukan terhadap satu calon pemenang tender dan dua peru-
sahaan sebagai cadangan. “Jadi, kemungkinan satu di antara tiga penawar terendah itu menjadi pemenang lelang karena telah dievaluasi terlebih dahulu. Kalau di antara peringkat satu sampai tiga sudah dievaluasi dan ditemukan pemenang, perusahaan lain yang juga mengaju-
kan penawaran tidak dilakukan evaluasi,” paparnya. Jika mengacu jadwal yang ditetapkan, kata Rahmat, tahap evaluasi dilakukan sejak kemarin sampai 27 Oktober mendatang. Namun, kenyataannya proses evaluasi tersebut bisa selesai lebih cepat atau
lebih lambat dibanding jadwal. Itu tergantung tingkat kerumitan dokumen yang dievaluasi. “Tetapi, karena surat suara Pilbup Banyuwangi 2015 sifatnya mendesak, kami akan memaksimalkan waktu. Mudah-mudahan proses evaluasi bisa dipercepat,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)
Pj Bupati Zarkasi Dilantik Siang ini BANYUWANGI - Kekosongan jabatan bupati Banyuwangi setelah ditinggal lengser Bupati Abdullah Azwar Anas tidak berlangsung lama. Sebab, Gubernur Jatim Soekarwo siang ini (22/10) akan melantik Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Jatim, Drs. Zarkasi Msi, sebagai pejabat (Pj) bupati Banyuwangi di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Pelantikan Zarkasi itu dilakukan bersamaan dengan pelantikan Pj Bupati Mojokerto, M. Ardi Prasetyawan; Pj Wali Kota Pasuruan, Wibowo Ekoputro; dan Jarianto sebagai Pj bupati Trenggalek. Zarkasi akan memegang jabatan Pj bupati Banyuwangi hingga pelantikan bupati Banyuwangi hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Sesuai tahap yang ditetapkan KPU, jika hasil pilbup 2015 Banyuwangi melahirkan sengketa perselisihan hasil pemilihan (PHP) di Mahkamah Konstitusi (MK), maka pengusulan pengesahan pengangkatan pasangan calon bupati terpilih akan dilakukan pada 13 Februari hingga 14 Maret 2016. Jika hasil
RENDRA/RaBa
Zarkasi
pilbup tidak ada permohonan PHP, maka pengusulan pengesahan pengangkatan pasangan calon bupati terpilih dilakukan lebih cepat, yakni pada 23 hingga 29 Desember 2014. Artinya, Zarkasi akan memegang jabatan Pj bupati Banyuwangi hingga Maret 2016 jika hasil pilbup ada sengketa PHP di MK. Namun, jika hasil pilbup tidak ada sengketa PHP, maka jabatan Pj bupati hanya akan bertahan hingga akhir Desember 2015. Persiapan pelantikan Zarkasi
sudah dilakukan protokol Pemprov Jatim dan Protokol Pemkab Banyuwangi sejak dua hari lalu. Bagian Humas dan Protokol Pemkab Banyuwangi sudah menyebar undangan untuk beberapa pejabat terkait agar ikut menyaksikan pelantikan Zarkasi sebagai Pj bupati Banyuwangi. Kabag Humas dan Protokol Pemkab Banyuwangi, Juang Pribadi, mengungkapkan tidak semua pejabat di lingkungan Pemkab Banyuwangi diundang untuk menghadiri undangan pelantikan di Gedung Grahadi Surabaya. Pejabat dari Banyuwangi yang diundang adalah anggota forum pimpinan daerah (forpimda) bersama istri, pimpinan DPRD bersama istri, pimpinan komisi dan fraksi DPRD Banyuwangi. Kalangan pejabat eksekutif yang diundang adalah Sekkab Slamet Kariyono bersama istri, tiga asisten sekkab, kepala bakesbangpol, kepala bagian umum, kepala bagian pemerintahan, dan kepala bagian humas dan prokol. “Undangan sudah kita kirim, tapi belum dapat kepastian apakah mereka bisa hadir,” ujar Juang Pribadi tadi malam. (c1/afi)
Kenalkan Pilbup Lewat Jalan Sehat BANYUWANGI - Untuk menge jar target partisipasi pemilihan bupati dan wakil bupati (pilbup) tahun 2015 di atas 70 persen, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan sejumlah kegiatan bersama calon pemilih. Salah satu kegiatan yang segera digelar adalah kegiatan jalan sehat di lima daerah pemilihan (dapil) di Bumi Blambangan. Rangkaian jalan sehat itu bakal diawali di Dapil Banyuwangi V, tepatnya di Kecamatan Kalibaru pada Minggu 1 November mendatang. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Sosialisasi KPU Banyuwangi, Jamaludin, mengatakan setelah digelar di Ke-
camatan Kalibaru, jalan sehat serupa akan dilakukan setiap Minggu secara berturut-turut di empat dapil lain. Jalan sehat di Dapil Banyuwangi IV akan diselenggarakan di Kecamatan Gambiran, Dapil Banyuwangi III dipusatkan di Kecamatan Muncar, dan Dapil Banyuwangi II di Kecamatan Singojuruh. “Puncak kegiatan jalan sehat dilakukan di Dapil Banyuwangi I, tepatnya di Kecamatan Banyuwangi,” ujarnya kemarin (21/10). Jamaludin menambahkan, peserta jalan sehat itu berasal dari unsur penyelenggara pemilu dan tim kampanye kedua pasangan calon (paslon). Selain
itu, KPU juga mengundang masyarakat umum untuk ambil bagian dalam kegiatan jalan sehat tersebut. “Jalan sehat ini gratis. Dalam setiap kegiatan jalan sehat juga akan ada panggung hiburan,” kata dia. Menurut Jamaludin, kegiatan jalan sehat dilakukan sebagai media mengenalkan Pilbup Banyuwangi 2015 kepada masyarakat. Lewat kegiatan tersebut diharapkan semakin banyak masyarakat yang mengetahui pelaksanaan pilbup bakal digelar tahun ini. “Sehingga partisipasi pemilih meningkat dibandingkan pemilu sebelumnya,” pungkasnya. (sgt/c1/afi/*)
FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/RaBa
FASILITAS BARU: Direktur RSUD Blambangan dr. Taufiq Hidayat menyampaikan laporan pembangunan 10 poliklinik.
10 Poliklinik RSUD Blambangan Diresmikan BANYUWANGI - Gedung poliklinik milik RSUD Blambangan diresmikan Bupati Abdullah Azwar Anas Selasa lalu (20/10. Ruangan klinik yang terdiri atas 10 poli tersebar di dua lantai yang difungsikan sebagai tempat perawatan pasien rawat jalan. Sebelum pembangunan, semua ruangan poli itu berada di satu lantai gedung rumah sakit. Dengan 10 pelayanan, ruangan poli sangat sempit dan berjubel, membuat pasien kurang nyaman. Setelah direhab dan direnovasi, ruangan poliklinik tidak lagi berdesakan karena sudah dipisah. Empat poli di lantai bawah, dan enam poli di lantai kedua. “Front office yang melayani loket pasien terlihat mewah dan luas. Begitu juga untuk para lansia, difabel yang ingin berobat telah disediakan fasilitas penunjang,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas saat meresmikan gedung poliklinik. RSUD Blambangan menempati lahan seluas 2.400 meter persegi dan mulai direnovasi pada tahun 2012. Pembangunannya dilakukan secara bertahap mulai dari pembangunan ruang poliklinik dan pelayanan menjadi dua lantai, hingga fasad depan RSUD. Saat ini, lantai I RSUD terdapat 4 klinik dan ruang farmasi. Sementara lantai atasnya terdapat ruang dokter, klinik mata, THT, Umum, Gigi, Farmasi, Penyakit Dalam,
TEKEN: Bupati Abdullah Azwar Anas menandatangani pra sasti peresmian Poliklinik RSUD Blambangan, Selasa lalu.
Jiwa dan kantor. Anggaran yang digunakan untuk membangun gedung poli ini sebesar Rp 7,7 miliar. Fasad yang berada di depan RSUD Blambangan pun kini terlihat apik. Bangunannya terlihat modern, dengan landscape rumput mewarnai halaman depan RSUD. Selain bangunan yang bagus dan bersih, terdapat petugas front office yang siap menyapa pasien dan keluarga yang datang ke RSUD. Anas juga meminta kepada manajemen rumah sakit agar membenahi manajemen pelayanan rumah sakit. Mulai dari
kehadiran dokter, perawatan pasien, hingga waktu tunggu pasien pelayanan. “Yang paling penting kedatangan dokter harus tepat waktu, jangan sampai pasien sudah menunggu dokter belum ada. Kalau sekarang para dokter sudah lumayan tepat waktu,” cetus Bupati Anas. Selain meresmikan poliklinik, Bupati Anas juga menandatangani Memorandum of understanding (MoU) dengan Universitas Islam Malang (Unisma). MoU ini berisi kerja sama antara RSUD Blambangan dengan Unisma sebagai RS Je-
jaring Pendidikan Kedokteran Unisma. Jadi setiap sarjana kedokteran yang akan lulus menjadi dokter bisa dikirim ke RSUD Blambangan untuk memperkaya penanganan kasuskasus penyakit. “Dengan MoU ini, rumah sakit pemerintah akan memiliki tenaga dokter yang lebih banyak. Karena yang menjadikan seorang dokter itu hebat bukan dari sekolahnya justru dari rumah sakit di mana mereka menemukan banyak kasus medis. Ini yang akan memperkaya keilmuan mereka. Mudah-mudahan dengan MoU ini akan lahir dokter-dokter muda profesional,” ujar Rektor Unisma, Prof. Dr. Maskuri, Msi usai penandatanganan MoU. Direktur RSUD Blambangan, dr. Taufiq Hidayat menambahkan, dengan peresmian 10 poliklinik ini dia mengharapkan dapat memberi layanan maksimal kepada masyarakat. Supaya tidak ada lagi kesan malas ketika harus berobat ke rumah sakit umum. Selain itu, serupa dengan Unisma ke depan kerja sama dengan perguruan tinggi ini akan ditingkatkan dengan sejumlah fakultas kedokteran perguruan tinggi di Indonesia, di antaranya Unair dan Udayana. “Mungkin tahun depan kita sudah bisa lakukan MoU-nya, tentunya dengan kerja sama ini bisa meningkatkan grade rumah sakit dari tipe C ke tipe B,” ujar dr. Taufiq. (fre/c1/afi)