Radar Banyuwangi | 23 November 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SENIN 23 NOVEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Pilkada; Panggung Negarawan atau Pecundang SEJARAH itu akan tercetak pada 21 Desember 2015. Sejarah bagi dua kabupaten sekaligus: Banyuwangi dan Situbondo. Sejarah itu berupa penetapan bupati-wakil bupati pertama dalam pilkada serentak di Indonesia. Masyarakat di dua kabupaten bertetangga itu tentunya ingin menjadi bagian dari sejarah tersebut.

MAN

Keinginan seperti itu wajar. Sebab, mereka memang terlibat langsung proses sejarah itu: sebagai pemilih. Ya, pada 21-22 Desember 2015 KPU Banyuwangi dan Situbondo akan menetapkan pasangan bupati-wakil bupati terpilih. Itu sesuai tahapan pilkada yang termaktub dalam PKPU (Peraturan

NAHNU

Oleh SAMSUDIN ADLAWI 40

"Berburu" PSK di Eks Lokalisasi 1

KUCUR

2

Seluruh lokalisasi PSK di Banyuwangi sudah ditutup sejak setahun lalu. Ada sebelas lokalisasi yang ditutup aparat.

Pasca-penutupan, eks lokalisasi itu terus dipantau Satpol PP. Sabtu malam kemarin (21/11) aparat gabungan menyisir empat lokalisasi. Sebab, ada informasi sebagian lokalisasi mulai bergeliat lagi.

3

Komisi Pemilihan Umum) Nomor 2 tahun 2015. Tidak ada yang bisa melanggar tahapan penting itu. Kecuali satu. Satu-satunya makhluk yang bisa membatalkan sejarah emas itu bernama: PHPU. Jika ada paslon (pasangan calon) yang kalah mengajukan permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU)

ke MK (Mahkamah Konstitusi). Batallah sejarah itu tercipta. Bukan batal sih. Tertunda. Tentunya, masyarakat tidak ingin sejarah emasnya tertunda sampai pada 12 Februari – 13 Maret 2016. Pascaputusan sidang MK. Terlalu lama. Sejarah yang tertunda tak begitu maknyus rasanya ■ Baca Pilkada;...Hal 39

4

Petugas menyisir eks lokalisasi Padang Pasir, Sumberloh, Bomo Waluyo, dan Gempol Porong. Di Padang Pasir, petugas dapat tiga PSK dan seorang pria hidung belang.

Mereka yang kena razia dibawa ke kantor Satpol PP Banyuwangi untuk diberikan pembinaan. Selanjutnya mereka dipulangkan ke ke rumah masing-masing.

NGOPAI

DEVI AYU PERMATASARI

Banting Setir Jadi Pendidik LAMA berkecimpung di dunia tarik suara tidak serta-merta membuat Devi Ayu Permatasari, 22, terlena. Meski boleh dibilang cukup nyaman dengan profesinya sebagai penyanyi, dara berzodiak Sagitarius itu akhirnya memilih melanjutkan cita-citanya sebagai seorang pendidik. Setelah bekerja di beberapa tempat, akhirnya alumnus SMAN 1 Banyuwangi itu memilih terjun ke dunia pendidikan sebagai pengajar ■

REZA FAIRUZ/RABA

Lokalisasi Bergeliat Lagi Satpol PP Jaring 3 PSK dan Pria Hidung Belang

Baca Banting... Hal 39

BANYUWANGI – Sejak resmi ditutup, seluruh lokalisasi pekerja seks komersial (PSK) di Banyuwangi seolah tiarap. Para mucikari dan pemilik wisma tidak berani beroperasi karena takut berurusan dengan aparat penegak hukum. Setelah sekian lama ditutup, diam-diam sejumlah eks lokalisasi mulai berani buka lagi. Untuk memberikan efek jera, Sabtu malam kemarin (21/11) Satpol PP kembali menyisir sejumlah eks lokalisasi. Hasilnya, Satpol PP berhasil menjaring tiga PSK dan satu pria hidung belang. Mereka terjaring razia di eks Lokalisasi Padang Pasir, Kecamatan Rogojampi. Mereka harus rela menginap di kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) lantaran kedapatan beroperasi di eks lokalisasi Padang Pasir ■

SIGIT HARIYADI/RABA

Baca Lokalisasi...Hal 39

JANGAN DIULANGI: Tiga PSK dan satu pria hidung belang menjalani pendataan dan pembinaan di kantor Satpol PP Banyuwangi dini hari kemarin.

FREDY RIZKI/RABA

ADA APA LAGI

FREDY RIZKI/RABA

TUNGGU EVAKUASI: Warga bergerombol di sekitar lokasi penemuan mayat Mbah Sum,75, di Dusun Banjarwaru, Desa Kelir, Kalipuro, sore kemarin.

Empat Hari Mbah Sum Membusuk di Jurang KALIPURO – Warga Dusun Banjarwaru, Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro sore kemarin (22/11) digegerkan insiden penemuan mayat perempuan tua yang membusuk di tengah jurang. Kondisi mayat yang sudah mengelupas sebagian kulitnya itu awalnya sempat membuat warga bingung karena tidak ada satupun yang mengenalinya. Setelah salah seorang warga mengaku kehilangan familinya, akhirnya mayat wanita yang dikenal dengan panggilan Mbah Sum itu diketahui ■ Baca Empat...Hal 39

Anas Panen Dukungan

GAYENG: Abdullah Azwar Anas (pegang mikrofon) didampingi istri berbincang santai dengan para netizen di kediaman pribadinya di Lingkungan Baluk, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi kemarin.

Netizen

SIGIT HARIYADI/RABA

Mengikuti Simposium Internasional Onkologi di Singapura (2)

Klinik dr Benjamin Dilengkapi Tea Set Maker Sebelum simposium internasional onkologi yang digagas Asian American Medical Group (AAMG) di RS Gleneagles dimulai, BAYU SAKSONO berkeliling di ‘’Medical City’’ Novena, Singapura, untuk bertemu beberapa pakar medis. Berikut laporannya. DARI Jen Hotel di kawasan Tanglin, saya langsung menuju ke Novena Cluster. Beberapa kalangan di Singapura menyebut Novena sebagai kampung medis alias medical city. Di kawasan ini memang

http://www.radarbanyuwangi.co.id

BANYUWANGI - Sekitar 200 masyarakat pengguna internet alias netizen asal seantero Banyuwangi berkumpul di kediaman calon bupati Abdullah Azwar Anas, Lingkungan Baluk, Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi, kemarin (22/11). Pada kesempatan ini, para netizen yang berasal dari berbagai latar belakang tersebut menyampaikan saran, masukan, dan unek-unek demi Banyuwangi ke depan yang lebih baik. Acara yang dikemas dengan tajuk Kopdar Netizen Bareng Dahsyat tersebut berlangsung gayeng ■ Baca Anas...Hal 39

BAYU SAKSONO/RABA

UNIK: Aneka tea set di ruang kerja dokter Benjamin Chua di klinik Vascular and Endovascular Surgery Centre lantai 7 gedung Novena Specialist Centre Singapura.

terdapat beberapa rumah sakit besar. Dari tahun ke tahun, beberapa rumah sakit terus membangun gedung baru dan menambah fasilitas. Banyak pula spesialis yang dulu membuka klinik di lokasi lain, kini mulai hijrah ke Novena. Khoo Teck Puat Hospital (KTPH) yang merupakan rumah sakit terbesar milik pemerintah Singapura juga berlokasi di Novena. Namun yang paling menarik perhatian kami adalah Novena Specialist Centre milik jaringan Mount Elizabeth Hospitals. Yang pertama kami datangi adalah WS Law Women’s Clinic and Laparoscopics Surgery Centre. Klinik ini milik dokter Law Wei Seng MBBS MRCOG, pakar pembedahan atau operasi dengan hanya satu lubang kecil (laparoskopi) ■

Garuda stop terbang, Disbudpar akan temui manajemen Jangan lupa disiapkan jurus rayuan maut!

Debat putaran pertama, Su-Si menyerang, Dahsyat beber prestasi Masyarakat bisa menilai, mana yang layak dipilih!

Baca Klinik...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI

30

Jawa Pos

Senin 23 November 2015

Laros Jenggirat Siap Merahkan Stadion Borong 2000 Lembar Tiket

ALI NURFATONI/RABA

UJUNG TOMBAK: Mantan striker Presegres Gresik United Yusuf Efendi (kiri) kembali bergabung ke Persewangi.

BANYUWANGI – Persewangi bakal mendapatkan suntikan spirit baru jelang menghadapi Persebaya 29 November mendatang. Betapa tidak, ribuan suporter fanatik mereka akan tumplek blek di Stadion Diponegoro, demi mendukung Persewangi bertanding. Kepastian itu ditegaskan Ketua Umum Laros Jenggirat, Ikhwan Arief, kemarin. Dia menegaskan, suporter akan memadati tribun stadion pada pertandingan memperebutkan tropy Kapolres Banyuwangi itu. ‘’Kita kerahkan kekuatan penuh demi mendukung Persewangi,’’ ungkapnya. Dia menjelaskan, saat ini para suporter tuan rumah terus merapatkan barisan dalam menyongsong laga tersebut. Menurut dia, kehadiran ribuan suporter nanti bisa membantu Persewangi meraih kemenangan. ‘’Kita akan merahkan stadion,’’ tukasnya. Dia menyebut, laga Persewangi melawan Persebaya itu bisa

menjadi awal kebangkitan sepak bola di Banyuwangi. Oleh karena itu, para suporter sudah tidak sabar untuk menyaksikan laga tersebut. ‘’Kita akan beli dua ribu tiket khusus suporter,’’ katanya. Meski mengerahkan kekuatan penuh, dia menegaskan pihaknya berkomitmen untuk bertindak sportif di dalam dan luar stadion.

Dalam kondisi apapun, Laros Jenggirat tetap mengedepankan nilai-nilai sportivitas. ‘’Kami akan buktikan kalau suporter menjaga kedamaian,’’ tukasnya.

Perlu dicatat, Laros Jenggirat siap menyambut kehadiran Bonek, suporter Persebaya dengan suka cita. Selama ini, tutur dia, kedua suporter itu memiliki sejarah yang sama dalam perkembangan sepakbola di tanah air. ‘’Kita pastikan pertandingan nanti sangat heroik dan spektakuler,’’ tandasnya. (ton/als)

Friendly Match

PERSEWANGI versus PERSEBAYA 29 NOVEMBER 2015

Muhammadiyah Milad ke-103

Diawali Jalan Sehat, Santunan hingga Pengobatan Gratis BANYUWANGI - Pengurus cabang Muhammadiyah Banyuwangi menggelar rangkaian Milad Muhammadiyah ke-103 pada Sabtu (21/11). Rangkaian milad ini diawali dengan jalan sehat bersama. Dengan mengambil start Masjid Besar Ahmad Dahlan Banyuwangi, peserta jalan sehat ini dilepas oleh Camat Banyuwangi Abdul Aziz Hamidi didampingi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi Syuhadak Asy’ari, Ketua Pimpinan cabang Muhamamdiyah Banyuwangi Ainur Rofiq, ST, MM. Dalam sambutannya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi Syuhadak Asy’ari mengatakan, dalam milad-nya ke-103, ini Muhammadiyah mengangkat tema besar “Gerakan Islam Mencerahkan Keadaban Bangsa”. Tema ini sebagai wujud pencerahan bagi bangsa yang semakin tertatihtatih keluar dari problematikanya. “Gerakan Islam yang

ISTIMEWA

START: Peserta jalan sehat milad Muhammadiyah ke-103 dilepas Camat Banyuwangi Abdul Aziz.

dimaksud adalah Gerakan Islam yang berkemajuan dan ini tentunya akan membantu Muhammadiyah dalam mewujudkan cita-citanya dalam memberikan pencerahan bagi bangsa Indonesia,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Pimpinan cabang Muhamamdiyah Banyuwangi Ainur Rofiq, ST, MM mengatakan, rangkaian

AKBAR KONSTRUKSI KAN

AHLI MENGERJA Antara Lain :

DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Staff / Karyawan

Mitsubishi Pajero

Toyota Yaris

Honda Brio

Isuzu Panther

DIJUAL Mts Pajero Exeed tahun 2010 htm PMK hrg 269 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Toyota Yaris/all new Avanza tahun 2010 pth/htm PMK hrg 139 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Mobilio/Brio satya tahun 2014 pth PMK hrg 167/117 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI

Daihatsu Terios

Truck Fuso

DIJUAL Terios/All New Xenia tahun 013 htm PMK hrg 139/119 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Truck Fuso tahun 81/82/83/84/85 hrg 75/77,5/80/82,5/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

BANYUWANGI Ruko The Lagoon Dijual/Dikontrakkan Ruko The Lagoon Jl. Yos Sudarso Blok 7/8 B.wangi Hub: Drs. Heldiansyah Nawawi 0811348054

Iklankan Semua Produk Anda di Harian

Jawa Pos Radar Banyuwangi

081 234 555 255

Telp. 0333-412224

PURWOHARJO - BANYUWANGI

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Dump Truk Dijual 2 Unit Dump Truk Mitsubishi 125 HD 12/13 Hub: 081358339500

P A K E T H E M A T

J Wartawan

Honda CRV

Mitsubishi Fuso

PAHE 110rb

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Dijual Touring th 011 hitam hrg 165 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 08123453975

Djl 1 Unit Fuso Mitsubishi ‘82 Hubungi 081231457220

2 baris / 7x muat

Harga sudah termasuk PPN 10%

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

CALL CENTER

Radar Banyuwangi

0333 412224 Radar Situbondo

0338 671982 03 Radar Genteng Ra R

0333 845860 03

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Dijual New CRV tahun 013 hitam hrg 310 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb. 08214219411

Promo ini tidak termasuk iklan lowongan Khusus untuk tanah, rumah, mobil, percetakan, salon, tokoh bangunan, bengkel, toko baju/sepatu, anekakebutuhan, restoran, pengobatan Jadwal pemuatannya berurutan, tidak boleh berganti materi

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

titusi. Artinya Muhammadiyah akan mengawal hasil perundang-undangan yang telah dibuat oleh DPR, apabila ada yang kurang berpihak kepada rakyat maka Muhammadiyah akan mengawalnya. “Misalnya, pengelolaan migas dan sumber daya alam,” ujar Kabag Administrasi dan Keuangan RSI Fatimah ini. (*)

Dibutuhkan Staff Untuk Posisi Cook L/P, SMA/Sdrjt, Pengalaman Min 2 Th, Bawa/Kirim Lamaran Ke Ijen Resort and Villas Ds. RanduagungLicin-Banyuwangi H: 081558104576

BAJA BERAT

VITOP JAYA

milad ini sudah digelar sejak September lalu diberbagai cabang Muhammadiyah, di cabang Kota Banyuwangi digelar jalan sehat, pengobatan gratis, serta santunan kepada abang becak. Dikatakan, dalam usianya yang menuju abad ke-2 ini, Muhammadiyah akan lebih berkhidmat dengan jihad kons-

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


senin 23 November

Halaman 31

TAHUN 2015

Istimewa

PEDULI SESAMA: Calon Wabup Situbondo, Jih Yoyok (kiri) bersama Bu Sumarni di lokasi rumahnya yang baru saja habis dilalap si jago merah, kemarin.

Istimewa

AMUNISI BARU: Sebanyak 17 PAC Hanura menyerahkan surat pernyataan dukungan terhadap pasangan HAFASS, diterima langsung KH Abdul Hamid Wahid.

Jih Yoyok Bangun Rumah Janda Terbakar Belasan PAC Hanura Merapat ke HAFASS ARJASA - Calon Wakil Bupati (Cawabup) Situbondo Ir H. Yoyok Mulyadi mengunjungi Bu Sumarni, warga Kecamatan Ajasa yang menjadi korban kebakaran, kemarin (22/11). Jih Yoyok

(panggilan akrab H Yoyok) memastikan membangun kembali rumah janda berumur 65 tahun tersebut. Yoyok tidak datang sendirian. Dia didampingi sejumlah orang dekatnya

ke rumah Sumarni di Dusun Timur Corah, Desa Kedungdowo. “Yang perlu dicatat, saya datang bukan untuk kampanye n  Baca Jih Yoyok...Hal 32

SITUBONDO – Konstelasi po­li­tik di Situbondo menjeang pe­laksanaan Pilkada, pada 9 Desember mendatang, masih terus diwarnai berbagai keju­ tan. Setelah puluhan pengurus dari

17 PAC PKB men­ya­t akan eksodus ke PPP dan mendukung pencalonan KH Abdul Hamid Wahid – LH Fadil Muzakki Syah. Kali ini, langkah serupa juga dilakukan belasan Pengurus

Anak Cabang (PAC) Partai Hanura Situbondo. Sedikitnya, terdapat sebelas PAC dan sejumlah pengurus DPC Hanura n  Baca Belasan...Hal 32

Truk Bahan Bangunan Guling KENDIT - Truk Fuso muatan bahan bangunan bernopol P 8864 U S, mengalami kecelakaan tunggal, di Jalan Raya Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, kemarin (22/11). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Sopir truk Imam, 43, warga Kabupaten

Banyuwangi hanya mengalami luka lecet. Data yang berhasil dikumpulkan, bahan bangunan tersebut hendak dikirim ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Truk pada mulanya melaju dari arah barat ke timur, dengan kecepatan sedang. Maklum, muatan kendaraan cukup berat karena

seluruhnya material bangunan. Tidak disangka, begitu truk melintas di lokasi kejadian, tiba-tiba ban truk bagian belakang sebelah kiri pecah. Seketika, bagian belakang truk langsung anjlok. Setelah truk berhenti, truk Fuso tersebut langsung terguling ke kiri jalan.

Pada waktu bersamaan, Imam langsung berpegangan kemudi truknya. Imam sudah tak bisa menghindari truknya terguling. Dia memang selamat, namun seluruh bahan bangunan tumpah ke pinggir jalan n  Baca Truk...Hal 32

SYAMSURI/JPRS

MERIAH: Sekitar 2000 peserta pagi kemarin memeriahkan pelaksanaan Fun Bike yang digelar Disperklut Situbondo.

Disperklut Funbike dan Tebar 5.000 Bibit Kerapu

dinkes

Istimewa

BERKOMITMEN: Kepala Dinas Kesehatan, Abu Bakar Abdi meluncurkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Ruang Pertemuan, 26 Oktober, lalu.

Sosilisasikan Kawasan Tanpa Rokok SITUBONDO – salah satu strategi untuk menurunkan angka orang sakit dan angka kematian adalah dengan cara mengubah prilaku masyarakat atau penerapan pola hidup sehat. Selain itu, meningkatkan kerja yang optimal, mewujudkan kualitas udara yang sehat dan bersih bebas dari asap rokok. Nah, untuk kepentingan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, melaui Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat dan Kemitraan menggelar sosialisasi kawasan tanpa rokok (KTR). Kegiatan ini telah digelar sejak 26 Oktober lalu. Pesertanya diikuti sebanyak 50 orang. Mereka terdiri dari sekretaris dan kepala bidang Dinas Kesehatan, 15 orang kepala seksi dan sub bagian lingkungan dinas kesehatan. Hadir juga Kepala UPTD Gudang Farmasi kabupaten, Kepala UPTD Laboratorium kesehatan daerah, 17 programmer promkes dan UKBM puskesmas, dua orang dari rumah sakit di seluruh Kabupaten Situbondo, perwakilan Dinas Pendidikan, Kantor KB, Bagian Hukum Setdakab, BKD, KLH, Dispendukcapil, SMAN 1 Situbondo, SMPN 1 Situbondo dan satu orang dari forum Kota Sehat Kabupaten Situbondo. Sosialisasi KTR yang dikemas dengan ceramah dan diskusi telah dilaunching langsung oleh Kepala Dinas kesehtan situbondo, Abu Bakar Abdi pada 26 Oktober di ruang pertemuan dr. H. Ribut Junaedy. Diharapkan, dengan adanya kawasan tanpa rokok, paling tidak bisa menurunkan angka perokok dan mencegah perokok pemula. “Yang paling utama adalah mewujudkan generasi muda yang sehat,” ungkap Abu Bakar Abdi. Abu Bakar merasa perlu untuk mengawali langkah tersebut dari lingkungannya sendiri, yakni di Lingkungan Dinas Kesehatan. Misalnya, dengan memasang poster himbauan, pembuatan media atlerik, isinya: kawasan tanpa rokok, “ stop rokok “ udara segar. “Selain itu kita juga melakukan sosialisasi bahaya merokok kepada kelompok potensial seperti organisasi wanita dan anak sekolah, melalukan promosi lewat media lokal atau radio sport serta menyebarkan stiker himbauan setiap ada kegiatan,” imbuh Abu Bakar Abdi Kepala Seksi Promosi kesehatan dan UKBM, M. Zaenal Arifin, S.KM menambahkan, konsumsi rokok dan tembakau merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya berbagai penyakit tidak menular seperti kardiovaskuler, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, kanker paru, kanker mulut, dan kelainan kehamilan n  Baca Sosialisasikan...Hal 32

Istimewa

SAMBUTAN: GM PT PJB UP Paiton, Abu Hasan (tengah) bersama Kepala SMAN 1 Besuki, Drs Nurhidayat Yuliadi M.PD (kiri), dalam pembukaan kegiatan kemah bakti lingkungan JSPN.

Kemah Bakti Lingkungan JSPN 2015 BESUKI - Sekolah Berbu­ d a y a L i n g ku n g a n t e l a h menjadi gagasan yang men­ g e ­m u k a s e b a g a i s a ra n a pen­j embatan antara tuju­ an peningkatan mutu pen­ didikan dan tujuan perbaikan tatakelola sekolah yang baik dan berkelanjutan. Hal ini mendasari kerjasama para

pihak antara CSR PT PJ­B UP Paiton bersama sepuluh L e m b a g a Sekolah seKabupaten Situbondo dan Probolinggo yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Pem­

bangkit Nusan­tara (JSPN) n  Baca Kemah...Hal 32

SITUBONDO – Peringatan Hari Nusantara ke-13 oleh Dinas Perikanan dan Kelautan (Disperklut) Kabupaten Situbondo kemarin (22/11) dimeriahkan dengan acara fun bike. Dalam kesempatan tersebut, peserta juga melepas kurang lebih 5.000 benih ikan kerapu di Pantai Pathek. Kepala DKP Situbondo, Eko Prayudi mengaku, ada beberapa jenis benih ikan kerapu yang ditebar. Seperti benih jenis Ikan Kerapu Certang dan Cantang. Orang nomor satu di ling­ kungan DKP Situbondo itu mengatakan, tujuan dari pe­lak­ sanaan fun bike untuk me­­nana­ mkan rasa cinta masyarakat terhadap laut. ”Kita berharap masyarakat akan semakin

terdorong mencintai laut, cinta budaya bahari,” ujarnya. Menurut Eko, kecintaan pada laut tidak boleh berhenti pada slogan-slogan tertentu. Sebab dengan cara itu, sumber daya yang ada di laut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. ”Kita akan terus tingkatkan program-progam kita, terutama di bidang perikanan dan ke­lautan,” katanya. E ko m e l a n ju t k a n , b i b i t Ikan Kerapu yang ditebar itu harus dijaga dengan baik. Sehingga dengan adanya bibit tersebut, laut Situbondo tidak akan kekurangan ikan yang disebabkan oleh penangkapan ikan berlebihan yang meng­ ganggu keseimbangan ekologi laut (over fishing) n  Baca Disperklut...Hal 32


R A D A R s i tu b o n d o

afriCa Van java

32

Jawa Pos

Senin 23 November 2015

Bagikan Baju Pelampung ke Nelayan

NUR HARIRI/JPRS

NAIK KAPAL: Kapolres Situbondo, AKBP Puji Hendro Wibowo (kiri) memberikan jaket kepada seorang nelayan di Perairan Kalbut.

MANGARAN - Jelang musim angin barat, polres Situbondo mengumpulkan puluhan nelayan di Pelabuhan Kalbut, Kecamatan Mangaran, belum lama ini. Kepentingannya, untuk mendapat peringatan akan datangnya angin barat. Tak hanya itu, polisi juga memberikan life jaket atau baju pelampung untuk para nelayan. Kasatpol Air Polres Situbon­do, AKP Lukman Hadi mengatakan, pihaknya sengaja mengumpulkan puluhan nelayan. Setiap nelayan agar memahami bahaya dan pantangan di tengah laut selama bekerja. “Karena itu para nelayan

dikumpulkan dan diberi life jaket. Tujuannya, untuk menjaga keselamatan mereka selama bekerja,” katanya. Dia menjelaskan, baju pelampung yang dibagikan sedikitnya ada 50 buah. Life jaket tersebut diberikan kepada para nelayan khususnya yang melakukan p enangkapan ikan secara tradisional. Yaitu kepada sejumlah nelayan yang menggunakan kapal motor dan selerek. “Ada sekitar 50 life jaket yang kita sediakan. Seluruhnya diberikan kepada nelayan tradisional,” jelasnya. Dalam pembagian life jaket

ini langsung dipimpin Kapolres Situbondo, AKBP Puji Hendro Wibowo. Menurutnya baju pelampung sengaja diberikan untuk menjaga keselamatan nelayan. “(Secara moral) kita berkewajiban. Karena negara kita merupakan negara maritim dan bahari yang banyak nelayannya,” paparnya. Ditegaskan, nelayan pencari ikan juga menjadi perhatian pihak kepolisian. Perhatian i t u u t a ma nya d a l a m ha l keselamatan kerja nelayan di laut. Life jaket menurutnya merupakan alat yang sangat penting bagi nelayan saat

melaut mencari ikan. Dengan alat tersebut, maka para nelayan tidak khawatir lagi saat melaut. “Apalagi pada bulan Nopember ini, angin barat mulai kencang,” tegasnya. Data yang berhasil dikumpulkan, demi mencegah terjadinya kecelakaan di laut, pihaknya bekerja sama dengan BMG serta intansi lain. Tujuannya untuk mengetahui secara dini prediksi cuaca. “Akan memberikan bantuan penyuluhan tentang penangkapan ikan yang baik, agar tangkapan ikan lebih melimpah dan nelayannya tetap selamat saat melaut,” pungkasnya. (rri/pri/*)

Ratusan Putri Baluran Deklarasi Jadi Relawan n belasan...

Sambungan dari Hal 31

juga memilih merapat ke HAFASS (Hamid – Fadil Situ­ bondo Sejahtera)Pernyataan sikap mereka itu disampaikan langsung di kantor DPC PPP Situbondo, Minggu (22/11) kemarin. Sikap belasan PAC dan seba­ gian pengurus DPC Hanura melabuhkan dukungannya ke­pada paslon nomor urut 2 itu, bukan tanpa alasan. Di an­t aranya, karena pasangan Hamid – Fadil dinilai lebih memiliki kemampuan untuk me­m ajukan Kabupaten Si­ tubondo. “Sejak awal, kami pengurus PAC-PAC ini sudah menyatakan sikap mendukung HAFASS. Karena kemampuan dan penga­ lamannya, kami optimistis pa­ sa­n gan Hamid – Fadil akan mampu melakukan perubahan di Situbondo ke arah yang lebih baik dan berkualitas,” tegas Har­d i Susanto, Ketua PAC Hanura Panji. Sikap belasan PAC ini tentu saja bertentangan dengan sikap politik DPC Hanura, yang telah menjatuhkan dukungannya kepada paslon lain. Namun, oleh sebelas PAC dan sebagian pengurus DPC, sikap DCP itu justru dinilai menyalahi keten­tuan pa r t a i . S ebab, sikap politik diambil tanpa melibatkan selu­r uh jajaran pengurus DPC dan PAC Hanura di Situbondo. “Si­k ap politik DPC itu hanya melibatkan sebagian kecil pengurus saja.

Saya sebagai Bapilu (Badan Pemenangan Pemilu) DPC Hanura Situbondo juga tidak pernah diajak bicara masalah sikap politik tersebut,” timpal Armito. Sikap politik DPC Hanura men­

Pernyataan sikap politik se­ be­las PAC dan sejumlah pe­ ngu­rus DPC Hanura, diterima langsung oleh Cabup KH Abdul Hamid Wahid, di kantor DPC PPP Situbondo. Menurut Gus Hamid –sapaan akrabnya, ber­

Istimewa

DUKUNGAN: Sekitar 600-an perempuan lintas elemen di Kecamatan Banyuputih mendeklarasikan diri sebagai relawan HAFASS.

dukung paslon lain itu, sambung Armito, justru mengu­a tkan tekadnya bersama be­la­san PAC Hanura untuk ikut bergabung dalam mesin politik HAFASS. Armito bahkan langsung meng­ instruksikan, agar sebelas PAC Hanura se­ge­ra melakukan ma­ nu­ver un­tuk membantu upaya pemena­ngan paslon HAFASS, di kecama­tannya masing-masing. “Siap, kami sanggup membantu meme­nangkan HAFASS. Kami tidak takut sanksi yang akan diberikan oleh DPC. Sekalipun bentuknya pemecatan,” tegas Syaiful, Ketua PAC Hanura Jangkar.

gabungnya belasan PAC Partai Hanura tersebut, tentu akan menambah kekuatan HAFASS. Sehingga, pihaknya semakin optimistis dapat memenangkan Pilkada Situbondo, pada 09 Desember mendatang. “Bergabungnya mereka dengan HAFASS, karena cenderung ada kesamaan visi dan misi dalam melihat kebutuhan Kabupaten Situbondo. Yakni, kebutuhan kepada perubahan ke arah yang lebih baik dan berkualitas,” tandas pria yang dua kali menjabat anggota DPR RI tersebut. Sementara itu, sehari sebelum­

nya, juga terdapat 600-an pe­ rem­p uan lintas elemen di Kecamatan Banyuputih, yang mendeklarasikan diri sebagai relawan HAFASS. Para perempuan yang menamakan diri Putri Baluran itu juga men­ yatakan kesiapannya untuk memenangkan paslon HAFASS yang diusung PPP dan Partai Gerindra. Acara deklarasi Putri Baluran itu digelar di Ponpes As-Salam asuhan KH Abdullah Tsabit Thoha, di Dusun Bindung De­ sa Sumberanyar Kecamatan Banyuputih. “Kami kalangan perempuan tidak ingin hanya berpangku tangan. Kami juga mengingin­ kan perubahan dan kesejahtera­ an. Karena itu, kami siap tu­run lapangan untuk ikut meme­ nang­k an HAFASS,” tandas ak­tivis Putri Baluran, Nyai Hj Uswatun Hasanah, sambil terus memekikkan salam 2 jari. Gus Hamid yang ikut hadir da­ lam acara deklarasi itu sem­pat dibuat tertegun, dengan ting­ ginya antusias dan banyaknya jumlah relawan perempuan yang hadir. Menurut cucu pen­­diri Ponpes Nurul Jadid Paiton – Probolinggo itu, acara deklarasi itu benar-benar di luar perkiraannya. “Saya sam­­p aikan banyakbanyak terima kasih. Mudahmu­­dahan apa yang kita ci­tacitakan bersama, untuk men­ jadikan Kabupaten Situbondo lebih baik dan sejah­tera, akan selalu mendapatkan ridho dari Allah,” ucap Gus Hamid, yang langsung diamini ratusan relawan Putri Baluran. (pri)

NUR HARIRI/JPRS

GARA-GARA BAN PECAH: Truk pengangkut bahan bangunan terguling di Jalan Raya Kecamatan Kendit, kemarin (22/11).

Lalu Lintas Tak Sampai Macet n truk...

Sambungan dari Hal 31

Imam mengaku, dirinya sama sekali tidak menyangka truk yang disopiri akan terguling. Sebab, sejak perjalanan dari Surabaya, tidak ada kendala apapun. “Ban truk pecah, jadi truk langsung miring dan terguling,” kata Imam memberikan keterangan

kepada polisi. Kecelakaan tunggal ini juga beruntung tidak membuat kemacetan panjang. Sebab, tumpahnya bahan bangunan ke pinggir jalan. Sementara kabin truk hanya setengahnya saja yang sempat menutupi jalan raya. Kemacetan hanya terjadi pada waktu evakuasi kendaraan truk. Dikonfirmasi, Kanit Laka

satlantas Polres Situbondo, Ipda Sutanto membenarkan kelakaan tersebut tersebut. Menurutnya, truk terguling murni karena salah satu ban belakang pe­cah. “Tadi kami langsung mener­ junkan beberapa personil ke lokasi. Tidak ada kemacetan panjang, hanya pada saat eva­ kuasi kendaraan saja,” katanya. (rri/pri)

Fun Bike Diikuti Kabupaten Tetangga n disperklut...

Sambungan dari Hal 31

”Dengan ikan bertambah, overfising bisa kita hindari,” terangnya lagi.

Sementara itu, dalam pelak­ sanaan fun bike kemarin, peserta yang ikut tidak hanya dari Kabupaten Situbondo saja. Akan tetapi dari kabupaten tetangga juga ikut berpartisipasi.

Seperti dari Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Kabupaten Banyuwangi. ”Seluruhnya kita perkirakan 2000 orang,” pungkas Eko. (bib/ pri/adv)

usia 35 tahun sampai dengan 69 tahun. Ini menunjukkan bahwa akibat rokok dapat membunuh lebih dari lima juta orang setiap tahunnya. Jika hal ini berlanjut terus, maka diproyeksikan akan terjadi dua kali lipat kematian pada tahun 2020. “Makanya, perlu ditangani secara serius,” tegas Zaenal Arifin. Untuk itu, apa yang menjadi gagasan Dinas kesehatan, yaitu KTR merupakan tanggung seluruh komponen bangsa.

Baik itu individu, masyarakat, parlemen, maupun pemerintah, untuk melindungi generasi sekarang maupun yang akan datang. Penetapan dan pengembangan KTR perlu diwujudkan secara bersamasama. “Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya komitmen bersama dari lintas sektor dan berbagai elemen akan sangat mempengaruhi keberhasilan KTR,” pungkas Zaenal. (pri/adv)

Bu Sumarni Berterima Kasih ke Jih Yoyok Perlu Komitmen Bersama Lintas Sektor n jih yoyok...

Sambungan dari Hal 31

Ini murni untuk urusan kema­ nusiaan,” terang Jih Yoyok di sela-sela kunjungannya. Iya, pria yang mendampingi Cabup Dadang Wigiarto tersebut selama ini memang dikenal cukup aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Sebelum menca­ lonkan sebagai calon wakil bupati pun, Jih Yoyok memang sudah dikenal sebagai orang yang dermawan kepada sesama. Menurut pria asal Dusun Tanjung Pasir, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran tersebut, dirinya terpanggil

untuk hadir langsung setelah mendengar kabar bahwa warga yang rumahnya terbakar adalah seorang janda tua. “Ini merupakan sikap dan bentuk kepedulian saya se­ba­gai warga Situbondo kepada Bu Sumarni. Karena korban statusnya sebagai janda tua dan membutuhkan uluran tangan kita. Makanya, setelah saya melihat langsung keadaan Bu Sumarni, saya putuskan untuk membangun kembali rumah korban,” tegas Jih Yoyok. Yang menarik, Bu Sumarni akan memiliki rumah yang be­nar-benar baru. Jika sebe­ lumnya, dia memiliki rumah dari anyaman bambu, maka Jih

Yoyok membangunan rumahnya menjadi perma­nen. Semua biaya pembangunan itu ditanggung secara pribadi oleh Jih Yoyok. Mantan kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Situbondo tersebut meminta kepada korban yang rumahnya terbakar untuk tetap bersabar mendapat mu­ sibah.” Saya berharap kepada keluarga untuk tetap bersabar dalam menghadapi cobaan. Selain itu, saya juga meminta kepada korban untuk terus bertawakal kepada Allah SWT atas musibah ini,”pintanya. Sementera itu, korban kebaka­ ran, Bu Sumarni mengaku sa­

ngat berterima kasih karena sudah dikunjungi Jih Yoyok. Dia tak pernah menyangka bahwa orang yang datang ke rumahnya yangterbakar tersebut adalah calon wakil bupati Situbondo dengan nomor urut tiga. ”Awalnya, saya tak menyangka ji­ka yang berkunjung ke sa­ya adalah Pak Jih Yoyok. Ma­ka­­ nya, saya dan keluarga sa­­ n­g at berterima kasih su­d ah dikunjungi Pak Jih Yo­y ok. Apa­l agi, beliau akan mem­ ba­n gun kembali rumah sa­ya yang terbakar,” kata Bu Su­ marni de­ngan Bahasa Ma­dura, matanya tampak berkacakaca.(pri)

Sekolah Berkarakter dan Berbudaya Lingkungan n kemah...

Sambungan dari Hal 31

Melalui tema Program “Bangkit Sekolah Berkarakter dan Berbudaya Lingkungan, PT PJB UP Paiton memberi kontribusi positif pada dunia pendidikan. Kali ini JSPN dan CSR PT PJB kembali menggelar event edukasi berupa Kemah Bakti Lingkungan dengan tema Perkotaan, Industri, Pesisir dan Kawasan Mangrove yang dipusatkan di SMAN 1 Besuki Kabupaten Situbondo. Kegiatan ini digelar selama empat hari, sejak Kamis 19 No­pember hingga Minggu 22 Nopember 2015. Sebelumnya, telah digelar kemah serupa bertema Hutan dan Pegunungan serta Sawah dan Pedesaan di Kabupaten Probolinggo. Kegiatan eventual ini meru­ pakan jejaring tema dan integ­rasi pendidikan lingkungan dalam kurukulum di sekolah. Sehingga, memberi suasan belajar yang nyaman bagi siswa tanpa harus selalu berada di dalam kelas.

ISTIMEWA

UNTUK LINGKUNGAN: kegiatan eksplorasi ekologi pantai dan kawasan mangrove di wilayah Obyek Vital Nasional PLTU Paiton.

Hal senada disampaikan oleh General Manager PT PJB UP Paiton, Abu Hasan, agar menjadikan kompleks PLTU Paiton juga menjadi sumber informasi dan pengetahuan bagi sekolah khususnya anggota JSPN. “Sekolah-sekolah anggota JSPN telah kami jadikan bagian penting dalam perkembangan perusahaan kami, maka kami beri kesempatan seluasnya

agar datang berkunjung kepada perusahaan kami sebagai salah satu sumber pengetahuan di luar kelas”, kata Abu Hasan. Alasan dipilihnya SMAN 1 Besuki sebagai tuan rumah kegiatan kemah bakti lingkungan JSPN karena partisipasi sekolah ini dalam persiapan kompetisi sekolah Adiwiyata tingkat Propinsi tahun 2016 nanti. Berbagai prestasi sekolah di

tingkat daerah menjadi modal utama dalam mengikuti ajang kompetisi ditingat propinsi. O leh sebab itu SMAN 1 Be­­s uki bersama lembaga SekolaKONANG (Sanggar Belajar Tatakelola Lingkungan) dan melalui kontribusi CSR PT PJB UP Paiton membangun kesepahaman (MOU) dalam asistensi dan penyiapan sekolah adiwiyata tahun 2016. (pri/adv)

n sosialisasikan...

Sambungan dari Hal 31

“Penyakit-penyakit tidak menular tersebut saat ini merupakan penyebab kematian utama di dunia termasuk di negara indonesia,” katanya. Menurut Zainal, konsumsi tambakau atau rokok membu­ nuh satu orang setiap detik, membunuh separuh masa hidup perokok. Yang mengerikan, separuh perokok mati pada

Obat Nyamuk Bakar Rumah Janda ARJASA - Rumah seorang janda yang tinggal seorang diri, di Dusun Timur Corah, RT 1 RW 2, Desa Kedung Dowo, Kecamatan Arjasa ludes terbakar kemarin (22/11). Beruntung, kebakaran di rumah Sumarni, 55, itu tidak merenggut korban jiwa. Dirinya selamat karena saat kejadian tidak berada di luar rumah. Amukan si jago merah tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 pagi. Saat itu Sumarni sudah keluar rumah karena bekerja menjadi buruh tani, di desa setempat. Dirinya baru tahu rumahnya terbakar setelah tetangga Sumarni memberitahunya. Data yang berhasil dikumpul­ kan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, malam hari sebelum rumahnya terbakar, Sumarni biasa menyalakan obat nyamuk bakar. Pagi harinya sebelum berangkat kerja, Sumarni tidak mematikan sisa obat nyamuk bakar yang nyalakannya apakah sudah mati atau tidak. Diduga kuat obat nyamuk bakar itulah yang membakar be­berapa barang yang ada di dekatnya. Api

NUR HARIRI/JPRS

TAK TERSISA: Rumah Sumarni, di Desa Kedungdowo ludes terbakar kemarin (22/11).

kemudian men­jalar ke beberapa barang lain termasuk tempat tidur milik Sumarni. Kebakaran terus mem­besar tanpa diketahui warga di sekitar rumahnya. Api tersebut selanjutnya membakar dinding bambu hingga ke atap. Begitu kepulan asap membumbung tinggi, war­ ga sekitar baru mengetahui jika ada rumah kebakaran. Warga langsung berteriak meminta tolong dan kabar kebakaran ini sampai ke petugas pemadam. Sayang, rumah korban de­ ngan cepat dilalap si jago me­ rah. Apalagi, rumah Sumarni hanya terbuat kayu dan bambu. Hanya sekitar 30 menit, api

menghabiskan seluruh bangu­ nan rumah beserta isinya. Pe­ tu­gas pemadam yang tiba di lokasi pun hanya memadamkan sisa-sisa pi dari reruntuhan rumah Sumarni. “Tinggal tiang rumahnya saja, yang lain habis,” kata Ipunk, salah seorang anggota BPBD Situbondo. Dikonfirmasi, Kepada Badan Penanggulangan Bencana Da­e rah (BPBD) Situbondo, Zainul Arifin menyebutkan, kebakaran disebabkan obat nyamuk bakar yang ti­d ak di­­m atikan. Sementara ke­ rugian akibat kebarakan, di­ perkirakan mencapai sekitar Rp 10 juta. (rri/pri)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

BERAS IR 64

Senin 23 November 2015

GULA PASIR

0

MIGOR CURAH

0

0

DAGING SAPI

DAGING AYAM BROILER

0

TELUR AYAM RAS

0

KACANG KEDELAI IMPOR 0

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

11.400

9.200

107.000

27.200

CABAI BIASA

0

0

100

10.300

33

B A N Y U W A N G I

BAWANG MERAH 0

BAWANG PUTIH 0

600

18.000

8.800

8.100

10.600

9.200

15.400

18.800

Disbudpar akan Temui Manajemen Garuda Terkait Stop Terbang Rute Denpasar-Banyuwangi BANYUWANGI – Kabar stop terbang rute DenpasarBanyuwangi (PP) oleh maskapai Garuda Indonesia langsung disikapi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi. Tak ingin rute udara satu-satunya dari Pulau Bali ke Banyuwangi itu hilang, Disbudpar berencana mengadakan pembicaraan langsung dengan pihak Garuda Indonesia, termasuk membantu promosi transportasi jalur udara menuju Banyuwangi. Plt. Kepala Disparbud, MY Bramuda kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi menjelaskan, jumlah wisatawan dari Bali menuju Banyuwangi lewat

transportasi udara memang tergolong kecil. Tidak sebesar mereka yang datang menggunakan travel, trooper, atau mobil sewaan. Meski begitu, ketiadaan rute penerbangan itu akan membuat alternatif transportasi menuju Banyuwangi akan berkurang. Padahal, jalur udara jauh lebih cepat daripada jalur darat maupun jalur laut dengan speed boat. Karena itu Bramuda berencana melakukan pertemuan sebelum akhir November ini dengan pihak maskapai Garuda Indonesia untuk mencari solusi. “Harapan kami jalur udara DenpasarBanyuwangi (PP) bisa aktif kembali. Kita upayakan pembicaraan supaya transportasi udara bisa diselenggarakan kembali. Kalau memang Garuda tidak bisa, kita upayakan alternatif maskapai lain,” terangnya ■ Baca Disbudpar...Hal 37

Berhenti Merokok atau Impotensi DOK. RABA

SEPI PEMINAT: Karena penumpang terus merosot, PT Garuda Indonesia akhirnya menghentikan rute penerbangan Banyuwang-Denpasar Bali (PP).

BRI Cairkan Kredit Mikro Rp 1, 07 Triliun BANYUWANGI – Bank BRI Banyuwangi (Persero) mencatat kinerja positif dalam penyaluran kredit mikro tahun ini. Hingga Oktober, realisasi penyaluran kredit mikro mencapai Rp 1,07 triliun, ada peningkatan Rp 165 juta atau sekitar 18,2 persen dari tahun lalu. Periode yang sama tahun lalu, penyaluran kredit mikro mencapai Rp 909 miliar. Jumlah debitur juga meningkat 9,8 persen dari 59.209

menjadi 65.033 orang. Pimpinan Cabang BRI Banyuwangi, Puguh Puji Wibowo mengatakan, peningkatan tersebut sesuai dengan komitmen BRI yang fokus pada penyaluran kredit mikro kecil dan menengah. “Ini merupakan upaya BRI untuk membantu perkembangan perekonomian rakyat melalui usaha mikro,” ujarnya. Menurut Puguh, peran usaha mikro dalam pembangunan tidak bisa dielakkan. Pasalnya

ketika perekonomian nasional goyah karena gejolak ekonomi global, ekonomi mikro menjadi penopang. BRI sebagai bank yang ditunjuk pemerintah pusat untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) lebih besar dibanding bank lainnya siap membantu nasabah yang sudah memiliki usaha maupun nasabah yang baru memulai usaha ■ Baca BRI...Hal 37

KEBANYAKAN pria menganggap merokok membuat mereka terlihat lebih jantan. Nyatanya sebaliknya, merokok bisa menjadi musuh nomor satu bagi kejantanan pria. Banyak penelitian membuktikan, bahan-bahan kimia dalam setiap isapan rokok bisa menyebabkan impotensi atau disfungsi ereksi (DE). Menurut Direktur Prevention Reseach Center di Yale University School of Medicine Dr David Katz, merokok mempercepat seseorang terkena risiko atherosclerosis, yaitu penyakit akibat terbentuknya plak di dinding arteri sehingga arteri menjadi lebih tebal dan menyumbat peredaran darah. Jika sumbatan tersebut terjadi pada bagian penis, terjadilah gangguan ereksi. “Mungkin pria sulit meninggalkan rokok karena tidak takut dengan ancaman penyakit jantung atau kanker paru-paru. Akan tetapi, jika sudah berkaitan dengan kejantanannya, semoga ini akan memotivasi mereka untuk membuang rokoknya,” harap Katz. Menurut riset American Heart Associations Annual Conference on Cardiovasculer Disease Epidomiology and Prevention, pada 2003 dilaporkan 3.764 pria dari Tiongkok usia sekitar 47 tahun ke atas yang menghabiskan 20 batang rokok sehari memiliki risiko terkena impotensi hingga 60 persen dibandingkan pria yang tidak pernah merokok.

Secara umum, pria merokok 30 persen lebih rentan terkena impotensi ketimbang yang bukan perokok. Australia juga mencatat hasil yang hampir sama, yaitu dari 8.400 pria usia 16–59 tahun, terungkap bahwa yang dalam sehari menghabiskan satu pak atau kurang, 24 persennya kedapatan kesulitan menjaga ereksi ketimbang yang tidak merokok. Sementara itu, pria yang mengisap lebih dari satu pak, 39 persennya akan lebih mudah terkena impotensi ketimbang yang tidak merokok. Para remaja sebaiknya juga berpikir ulang jika mereka terus merokok, efek perusakan dalam tubuh akan terus berlanjut dan semakin parah saat mereka dewasa. Sebenarnya, semakin cepat seseorang berhenti merokok, risiko impotensi bisa dihindari. Namun, jika efeknya sampai pada gangguan ereksi atau impotensi, tidak ada pilihan lain kecuali segera berobat ke dokter agar hubungan suami-istri kembali normal. On Clinic Indonesia adalah jaringan layanan kesehatan yang dapat membantu mengatasi disfungsi seksual pria, yaitu impotensi dan ejakulasi dini, yang ditangani oleh dokter-dokter berpengalaman dengan tingkat keberhasilan tinggi yang menjunjung tinggi kerahasiaan dan privasi pasien. (*)

Informasi lebih lanjut, hubungi 1500-001 (pulsa lokal), SMS: 085 5105 0005, PIN: 29FD2F5F, WA: 081314922776, www.onclinic.co.id, : On Clinic Indonesia : @onclinic_id Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik.

Tiga Srikandi Menangkan Hadiah Utama Simpedes BRI BANYUWANGI – PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Banyuwangi menyerahkan tiga unit mobil kepada pemenang undian Simpedes. Tiga nasabah yang beruntung adalah, Umayah dari BRI unit Gambiran, Kecamatan Genteng, Sunarmi dari BRI unit Kebundalam, Kecamatan Bangorejo, dan Yatemi dari BRI unit Glagah Agung, Kecamatan Pesanggaran. Hadiah utama tersebut merupakan hasil undian program tabungan Simpedes dan diserahkan langsung dalam acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) di Taman Blambangan Sabtu kemarin (21/11). Pimpinan BRI Cabang Banyuwangi, Puguh Puji Wibowo kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi mengatakan, pada acara PRS tahun ini, BRI Banyuwangi menyerahkan tiga hadiah utama sekaligus. “Hadiah utama satu unit sebenarnya sudah diundi semester pertama lalu. Tapi kita serahkan bersamaan dengan pemenang semester kedua. Bertepatan dengan pemenang lainnya,” ujarnya. Puguh menjelaskan, hadiah diundi pada nasabah simpedes yang paling banyak menyimpan dana di Bank BRI. Simpedes BRI adalah simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan dengan bentuk rupiah yang dilayani di kantor cabang pembantu unit BRI. “ Setoran dan penarikan tidak dibatasi jumlahnya sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku,” katanya. Pengundian hadiah Simpedes pertama sebagai program loyalitas. Nasabahnya adalah seluruh nasabah Simpedes BRI Cabang Banyuwangi yang berasal dari satu kantor cabang, dua kantor cabang pembantu, 44 BRI unit, 13 kantor teras dan dua teras mobil. Sementara itu, acara pesta rakyat rutin tahunan ini digelar untuk menghibur masyarakat setempat dan nasabah dengan beragam kesenian seperti barongsai, leang-leong dan kesenian daerah seperti kuntulan dan gandrung. Malamnya acara dilanjutkan dengan penampilan artis-artis lokal seperti Wandra dan Suliyana. Dalam acara ini juga tersedia aneka kuliner murah dan produk-produk unggulan yang dijajakan kepada warga yang datang ke stand-stand PRS. Puguh mengatakan pedagang yang mengisi stand adalah nasabah mikro binaan BRI. Melalui acara ini, BRI ingin menunjukkan serta memberi apresiasi pada nasabah yang sedang membangun usaha skala mikro . “Acara ini merupakan salah satu bentuk pelayanan terhadap konsumen yang loyal sebagai wujud apresiasi kepada nasabah BRI Cabang Banyuwangi,” tandasnya. (cin/afi)

HADIAH UTAMA : Suasana pengundian simpedes dengan disaksikan petugas dan penjabat notaris.

http://www.radarbanyuwangi.co.id

FOTO-FOTO: GERDA SUKARNO/RABA

LEPAS BALON : Jajaran Muspida bersama pimpinan BRI Cabang Banyuwangi membuka resmi acara Pesta Rakyat Simpedes

BERJUBEL: Pesta Rakyat Simpedes juga dimeriahkan artis artis papan atas Banyuwangi.

BAWA PULANG: Nasabah Simpedes BRi yang beruntung mendapatkan hadiah mobil.

CERIA: Karyawan BRI Cabang Banyuwangi ikut dalam lomba lomba tradisional.

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


halaman 36

Senin 23 november

Tahun 2015

BPJS

Tak Kuat Bayar RS, Sutrisno Jual Rumah GENTENG-Masih ingat dengan Sutrisno, warga Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, pemegang kartu BPJS yang masih dikenakan biaya hingga Rp 13 juta lebih saat anaknya dirawat di rumah sakit. Bapak dua anak yang bekerja sebagai buruh itu, akhirnya menjual rumahnya de­­­m i membayar bia­­y a pengobatan di rumah sakit. “Ka­ sihan sekali, ru­ m a h nya samp a i dijual, saya dengar laku Rp 40 juta,” cetus Kepala Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Fathoni. Menurut Fatoni, Sutrisno itu salah satu warganya yang kurang mampu. UnSHULHAN HADI/JPREG tuk membayar biaya Fatoni selama perawatan anaknya di rumah sakit yang habis Rp 13 juta itu sudah tidak mampu. “Satu-satunya yang dimiliki rumah dan dijual itu,” katanya. Para tetangga, terang dia, kini banyak yang iba. Jika rumah itu sudah dijual, keluarga itu akan tinggal di mana. Apalagi, salah satu anaknya masih sekolah SD. “Anaknya itu masih kecil,” ujarnya. Sementara itu, Sutrisno saat dikonfirmasi mengakui telah menjual rumah untuk membayar biaya perawatan anaknya. “Sudah dibeli oleh orang Genteng, saya juga sudah diberi uang muka,” katanya. Nasib Sutrisno ini seperti jatuh tertimpa tangga. Putrinya, Rahimatuzzuhro, 22, akhirnya meninggal setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit. Setelah ditinggal putri kesayangannya, biaya perawatan membengkak hingga harus menjual rumah. “Saya hanya bisa pasrah,” cetus Feri Wahyu Ari, 28, menantu Sutrisno yang juga suami Rahimatuzzuhro. Feri mengaku sudah mendatangi BPJS untuk menanyakan biaya perawatan yang membengkak ini. Tapi, pihak BPJS tidak bisa membantu karena batas waktu pengaduan sudah melebihi tiga hari. “Saat itu kami tidak sempat terpikirkan, karena sedang berduka,” katanya n  Baca Tak Kuat...Hal 37

SHULHAN HADI/JPRG

RAMAI TANGKAPAN: Ratusan motor terjaring razia diamankan di halaman Polsek Genteng, kemarin malam (21/11).

Jaring 153 Motor Pelanggar Lalin GENTENG-Aparat Polsek Genteng tampaknya sudah tidak mau kompromi dengan para pelanggar lalu lintas (Lalin). Sebanyak 153 motor, diamankan di polsek karena dianggap melanggar ketertiban Lalin, Sabtu malam (21/11).

Ratusan motor yang diamankan di polsek itu, terjaring dalam operasi penertiban yang dilakukan di depan polsek dan Ruang Ter­buka Hijau (RTH) Maron, Desa Genteng Ku­lon, Kecamatan Genteng. “Ini penertiban ru­tin,” cetus Kapolsek Genteng, Kompol H. Sumartono.

Dalam penertiban yang dilakukan pada Sabtu malam (21/11) itu, ada 153 motor yang terjaring razia. Dari jumlah itu, 37 motor diamankan karena protolan. Sedang sisanya, pemilik kendaraan tidak membawa surat kelengkapan. “Banyaknya motor yang

terjaring, menunjukkan kesadaran masyarakat di Genteng dalam mematuhi Lalin pada malam hari masih minim,” katanya. Kapolsek menyatakan razia yang dilakukan ini bukan operasi malam Minggu n  Baca Jaring...Hal 37

Gelar Misa Membawa Hasil Bumi ke Gereja

Ada apa lagi

GENTENG-Gereja Katolik Kristus Raja, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, menggelar tradisi unduh-unduh kemarin (22/11). Dalam acara itu, umat yang menggelar misa membawa hasil bumi ke gereja. Dalam misa yang dipimpin

Ro­mo Sabbas dan Frater Devit tersebut, untuk musik pe­ngi­ ring paduan suara dan nya­nyian gereja, panitia menggu­nakan seperangkat alat musik gamelan yang didatangkan langsung dari Stasi Glenmore n  Baca Gelar...Hal 37

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

PROSESI: Ketua STAIDU, Dr. Noor Chozin Askandar memindah kuncir pada wisudawati didampingi ketua I, KH. Abdur Rauf, MPdI, dan ketua III, Yusuf Nuris, M.Hum, kemarin (22/11).

STAIDU Banyuwangi Wisuda Sarjana ke-2 MUNCAR-Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum (STAIDU) menggelar wisuda sarjana ke-2 kemarin (22/11). Prosesi wisuda dilaksanakan dalam sidang senat terbuka yang digelar di kampusnya

dalam kompleks Pondok Pesantren Manbaul Ulum, Mbrasan, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Dalam acara wisuda sarjana yang ke-2 ini, STAIDU Banyuwangi itu

telah mewisuda 25 sarjana baru. Mereka itu telah dinyatakan lulus dan telah selesai dalam menyelesaikan Program Studi (Prodi) Ekonomi Syariah n  Baca Staidu...Hal 37

SHULHAN HADI/JPRG

KHIDMAT: Suasana misa dengan iringan gamelan di gereja Kristus Raja, Desa Genteng Wetan, kemarin (22/11).

Melihat Ritual Mantu Kucing di Desa Grajagan

Layaknya Pengantin Lengkap dengan Kembang Mayang SHULHAN HADI/JPRG

AJAIB?: Pohon petai di halaman Pondok Pe­ santren Mabadiul Ihsan ini setiap hari menge­ luarkan air seperti gerimis, kemarin (22/11).

Pohon Petai Menangis TEGALSARI-Pohon petai yang tumbuh di halaman Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, memiliki fenomena yang unik. Belakangan ini, pohon itu mampu mengeluarkan gemercik air. Fenomena ini terlihat semakin jelas saat pagi dan petang. Padahal, kondisi batang pohon petai itu cukup kering. Tetesan air dari ranting dan daun tidak pernah berhenti. Warga banyak yang datang untuk melihat, sebagian dari mereka menyebut pohon petai itu seperti menangis. Salah seorang keluarga pesantren, Rahmatullah, mengatakan tetesan air yang jatuh itu berasal dari daun pohon. Dan itu, perlu diteliti secara ilmiah karena ada keterkaitan dengan air. “Ya ini bisa menyerap air, berarti kan bagus. Belum lagi air yang dihasilkan cukup banyak,” katanya. (sli/abi)

SAKSIKAN!! PAMERAN

00

Foto Terbaik

Warga Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo mempunyai tradisi unik. Setiap musim kemarau panjang, mereka menggelar mantu kucing atau menikahkan kucing. Kegiatan itu, juga rutin digelar setiap Suro untuk bersih desa. DEDY JUMHARDIYANTO, Purwoharjo Pagi itu suasana di Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo cukup ramai. Para petani, pengurus Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), perangkat desa, dan sesepuh adat berkumpul di salah satu tokoh masyarakat. Dengan berpakaian serba hitam dan me­ ngenakan udeng khas Banyuwangi, mereka sibuk mempersiapkan ritual mantu kucing. Dua kucing yang akan dinikahkan, ditangkap dan dimasukkan dalam kerangkeng. Dalam ritual itu, kucing jantan diberi nama

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

RITUAL: Pemangku adat bersama warga menceburkan kucing jantan dan betina ke sumber air di Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kamis (19/11).

Bejo, dan kucing betina diberi nama Seneng Lestari. Kedua kucing piaraan, Kusnadi, 50, ketua HIPPA yang ada di dusun tersebut.

N A R I A G N E P O T O LOMBAbFupati banyuwangi piala , dan Irigasi” vasi

ser “Wisata Air, Kon

Setelah dimasukkan kerangkeng, kedua kucing berlainan jenis itu diarak dengan keliling kampung.

Seneng Lestari si kucing betina di bawa oleh Liswati, seorang staf desa yang berdandan layaknya pengantar pengantin. Sedang Bejo, si kucing jantan, dibawa oleh ketua HIPPA, Kusnadi. Layaknya pengantin pada umumnya, iring-iringan pengantin kucing itu juga disertai kembar mayang. Di belakang iring-iringan mempelai ku­ cing, sejumlah penabuh gamelan (wiyogo) memainkan gamelan musik jaranan. Iri­ ngan musik gamelan itu, mulai dari rumah tokoh adat hingga lokasi pernikahan di di sumber air Umbul. Sumber air Umbul yang dibuat lokasi perni­ kahan kucing, merupakan mata air yang terletak di Dusun Curahjati, Desa Grajagan. Sumber air itu, lokasinya berbatasan antara lahan warga dan hutan milik KPH Perhutani Banyuwangi Selatan. Dan sumber air itu, satu-satunya mata air yang masih mengalir di musim kemarau panjang ini. Alirannya, kini dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari. Suara gamelan jaranan yang mengiringi arak-arakan pengantin kucing, mengundang perhatian warga n  Baca Layaknya...Hal 37

21-23

N OV E M B E R 2 0 1 5

Hardys Mall B A N Y U WA N G I

08.00 - 22.00 WIB

DINAS PU. PENGAIRAN BANYUWANGI


R ADA R genteng

Jawa Pos

Senin 23 November 2015

Blambangan Raya

37

Dirazia karena Tidak Berhelm dan Ugal-ugalan n Jaring...

Sambungan dari Hal 36

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

KREATIF: Sejumlah anak-anak menonton layangan bapang di tengah persawahan Desa Kedungasri, kemarin (22/11).

Adu Kreasi Layangan Bapang TEGALDLIMO-Adu kreasi layangan di persawahan Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, cukup menarik perhatian warga kemarin (22/11). Puluhan layangan dengan ukuran besar, dihias warna-warni Layangan yang mengikuti lomba, ba­ nyak diberi aneka lukisan dengan warnawarni. Layangan yang dianggap paling baik, oleh panitia diberi hadiah. “Lomba layangan ini rutin dilaksanakan setiap tahun,” cetus Sunaryo, 40, salah satu panitia lomba layangan. Menurut Sunaryo, adu kreasi la­ yangan ini digelar untuk menyambut

musim tahun. Untuk kali ini, sudah dilaksanakan yang ke-11. “Kita pilih lokasi di sawah karena banyak yang tidak bisa digarap,” dalihnya. Dalam adu kreasi itu, tidak semua la­ yangan buatan warga bisa terbang. Meski terlihat bagus, tapi saat terbang dianggap kurang bagus, maka layangan itu juga tidak bisa menang. “Jika sudah terbang, layangan akan tampak meliuk-liuk indah di angkasa, itu yang bagus,” katanya. Layangan yang penuh lukisan dan warna-warni itu, ternyata untuk pembuatan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Layangan itu dihias mulai dari

variasi warna, gambar, lampu hias, dan sendaren (pita suara). Untuk bisa menang, harus dibuat menarik. “Butuh dinamo di baling – baling sebagai sumber listrik untuk lampu hias di layangan,” terang Bagus, 25, salah satu peserta lomba layangan. Pada lomba adu kreasi layangan itu, juga dilakukan doa bersama sebagai wujud syukur atas hasil yang melimpah. Usai doa, mereka minum dawet bersama. “Semoga lekas turun hujan, dan petani bisa garap sawahnya,” tandas Sunarko, 36, salah satu panitia lomba layangan. (ddy/abi)

Wisudawan Terbaik Diraih Laili Nur Amalia n Staidu...

Sambungan dari Hal 36

Ketua STAIDU, Dr. Noor Chozin Askandar, S.H. M.Ag, mengatakan keberadaan STAIDU merupakan jawaban atas tantangan zaman masa kini. Di samping pondok pesantren sebagai lembaga yang mencetak generasi berakhlakul karimah, STAIDU ini salah satu pilihan dari disiplin ilmu yang mema­ dukan pola pendidikan tradi­ sional dan modern. Kehadiran perguruan tinggi dengan pola metodologi mo­ dern, dapat diterapkan de­ngan positif. Sehingga, kehadiran para sarjana dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan menumbuhkan potensi di tengah masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kita tidak saja mencetak produk yang berkualitas, tetapi akan mening­katkan proses pembelajaran yang berkualitas. Harapan-

nya lulusan STAIDU mampu menjadi agen perubahan problematika so­ sial ekonomi di masyarakat,” ujarnya. Para orang tua wi­ sudawan, kata dia, jangan ragu deng­ DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG an kualitas dari lulusan STAIDU. Alumni TERTIB: Para wisudawan memasuki ruang lembaga Yayasan rapat terbuka senat STAIDU kemarin. Manbaul Ulum Ba­ Sebagai lembaga besar yang nyuwangi itu sudah diakui. “Kami ucapkan selamat, semoga ilmu menaungi 10 lembaga pendidik­ yang diperoleh dapat berman- an formal, mulai PAUD hingga faat dan menjadi bekal dalam perguruan tinggi di Banyuwangi, masih kata dia, Yayasan Mankehidupan,” cetusnya. Ketua satu Yayasan Manbaul baul Ulum mempunyai mimpi Ulum, Banyuwangi, Drs. KH besar, yakni ikut serta mencerWahidin, menyampaikan teri- daskan kehidupan bangsa de­ ma kasih pada wali wisudawan ngan dukungan penuh dari unit yang telah mempercayakan pen- lembaga yang dinaungi. Kualitas dari lulusan pada didikan putra dan putrinya di Yayasan Manbaul Ulum. “Semo- semua unit pendidikan di Yaya­ ga jerih payah ibu bapak menjadi san Manbaul Ulum, mampu catatan amal baik dan dibalas menunjukkan prestasi dengan gagasan yang cemerlang di te­ oleh Allah SWT,” katanya.

ngah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. “ Hasil karya Anda ditunggu oleh masyarakat, jika kualitas lulusan ini baik maka otomatis masyarakat akan mengakui jika kualitas lulusan lembaga Manbaul ulum ini memang berkualitas,” tegasnya disambut tepuk tangan hadirin Mimpi besar selanjutnya, lanjut dia, sarjana lulusan STAIDU mampu menjadi motor penggerak dan pemacu ekonomi syariah di bumi Nusantara dengan menjunjung nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan profesionalisme. “Semua bekal disiplin ilmu sudah didapatkan, tinggal bagaimana mengimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya. Dalam wisuda sarjana yang ke-2 itu, STAIDU Banyuwangi juga memberikan penghargaan kepada wisudawan terbaik yang diraih Laili Nur Amalia, 26, de­ ngan nilai indeks prestasi komulatif (IPK), 3,74.(ddy/adv/abi)

Sebagai Wujud Syukur kepada Tuhan n Gelar...

Sambungan dari Hal 36

“Ini misa yang istimewa,” cetus salah satu pengurus Gereja Raja, Ade Setijo K. Menurut Ade, misa yang dilakukan itu bersamaan dengan ulang tahun gereja. Untuk merayakan, umat menggelar tradisi unduhunduh, yakni membawa aneka hasil bumi. “Ini wujud syukur

pada Tuhan,” katanya. Jamaah gereja, terang dia, ba­ nyak yang bukan petani atau tidak memiliki tanaman hasil bumi. Bagi umat itu, bisa mengganti dengan menyumbang uang. “Kalau dulu unduhunduh itu semua membawa hasil bumi, sekarang banyak yang mengganti uang,” ujarnya. Penggunaan alat musik gamelan dalam misa kali ini, jelas dia, itu me-

mang disengaja. Itu dilakukan agar keberadaan gereja bisa semakin dekat dengan tradisi masyarakat dan jamaah. “ Biar etnik saja, apalagi juga bagus,” ucapnya. Persiapan gamelan sebagai pe­ ngiring paduan suara di gereja, itu awalnya cukup sulit. Tapi setelah dilakukan latihan, semuanya bisa diatasi. “Ya syukur saat pelaksanaan bisa berjalan baik, padahal saat latihan agak mengkhawatir-

kan,” jelasnya. Salah satu jamaah misa, Joko, mengaku melalui kegiatan ini dirinya berharap semua bisa semakin mensyukuri nikmat dan anugerah yang diberikan Tuhan kepada umat manusia. “Lewat unduh-unduh ini kita bisa mensyukuri semua anu­ gerah, kesehatan, dan rezeki. Yang penting semua bisa rukun dan damai,” harapnya. (sli/abi)

Acara Diakhiri Makan Tumpeng bersama n Layaknya...

Sambungan dari Hal 36

Warga yang berada di dalam rumah, langsung keluar begitu mendengar suara musik jaranan. “Di samping untuk minta hujan, ritual ini juga bagian dari bersih dusun,” cetus Kusnadi, Ketua HIPPA Curahjati. Setelah berkeliling kampung,

iring-iringan pengantin kucing dengan jalan kaki itu menuju sumber air Umbul yang berada di ditengah sawah dan pinggir hutan. Di tempat itulah, pasa­ ngan pengantin itu dinikahkan oleh sesepuh adat, Supriyono, 65. Prosesi pernikahan, dilakukan dengan pembacaan doa-doa. Usai dinikahkan, pengantin baru itu diceburkan ke sumber air Umbul.

Sorak sorai mengiringi pele­ pasan pasangan pengantin ke sumber air. Bersamaan dengan itu, sejumlah warga mengambil air dan menyiramkan ke warga lain. Setelah prosesi mantu kucing berakhir, acara dilanjutkan de­ ngan tumpangan, yakni doa bersama dan makan tumpeng. “Ini tradisi yang sudah berlangsung turun temurun,” cetus Supriyono.

Warga meyakini ritual mantu kucing tersebut dapat membawa berkah dengan turun hujan. Warga yang cukup banyak mengikuti acara ini, bisa meningkatkan silaturahmi antar warga. “Semoga setelah acara ini segera turun hujan, dan ritual ini harus tetap dilestarikan seba­ gai bagian dari warisan budaya leluhur,” tandasnya. (abi)

Princess Cilik Juara Disney Festival BANYUWANGI-Kecil-kecil cabai rawit. Pepatah itu pas untuk menggambarkan empat anak berprestasi ini. Mereka adalah para princess yang berhasil meraih juara sekaligus the best costume dalam Disney Festival, 8 November 2015 lalu. Lomba tersebut diadakan oleh Bina Vokalia dan Musika di Sun East Mall Genteng. Siapakah mereka? Maura Yefanica sukses menyabet juara pertama kategori A dengan busana Princess Belle. Siswi SDN Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi itu juga memperoleh gelar the best costume. Meski baru berusia tujuh tahun, Maura telah mengoleksi 30 tropi juara di rumahnya. Putri pasangan Rudi Yani Wibowo dan Yeni Sulistyowati itu sering meraih juara dalam lomba fashion, mena­ri, dan fotogenik. Yang ini juga tidak kalah berprestasi. Naura Salwa Sabilillah, juara pertama kategori B. Dengan mengenakan busana Princess Elsa, Naura berhasil menyabet gelar the best costume. Siswi SDN 1 Cluring ini sering menjuarai lomba fashion dan menari. Tak ayal, meski baru berusia delapan tahun, putri pasangan

IRWAN/JP-RaBa

PRINCESS: Dari kiri Andien, Putri, Naura, dan Maura di Bina Vokalia dan Musika kemarin pagi (22/11).

Dodik Herwanto dan Holis Erliana ini telah memiliki 31 tropi juara. Prestasi serupa juga ditorehkan Putri Ana Ramadani, siswi SDN 5 Tapanrejo, Kecamatan Muncar. Dengan memperagakan busana Princess Belle, putri pasangan

Asnanto dan Munawaroh ini meraih juara 2 kategori B. Dia juga dianugerahi predikat the best costume. Di usia yang baru delapan tahun, prestasinya di dunia fashion, fotogenik, dan menyanyi sudah tidak diragukan lagi.

Kini empat tropi telah menghiasi ruang tamu di rumahnya. Andien Feriska Safira juga memiliki segudang prestasi di dunia fashion dan fotogenik. Siswi SDN 4 Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi ini sukses meraih juara 3 kategori B dan the best costume. Meski baru berumur delapan tahun, Andien tampak anggun mengenakan busana Princess Rapunzel dalam Disney Festival. Saat ini, putri pasangan Sigit Sudarsana dan Rosyda itu telah mengoleksi 13 tropi juara. Inne Suherman, pengelola Bina Vokalia dan Musika mengatakan, anakanak itu sangat berbakat. Terbukti, mereka terpilih sebagai juara dalam Disney Festival di Sun East Mall, 8 November 2015 lalu. “Juri tidak salah memilih mereka,” tegasnya. Ditambahkan, anak-anak itu memiliki multi talenta. Bakat di banyak bidang itu membuat mereka memiliki banyak prestasi. Ada yang bisa fashion, menari, fotomodel, bahkan menyanyi. “Bakat-bakat dari anakanak itu perlu diasah agar semakin berkembang, sehingga bertambah prestasinya,” cetus Inne. (*)

Tapi, yang dilakukan itu razia untuk penertiban dalam berlalu lintas. “Operasi siang dan malam, targetnya semua bisa tertib lalu lintas,” ujarnya. Pemilihan waktu operasi di

malam hari, lanjut dia, karena masyarakat banyak yang melakukan pelanggaran di malam hari. Mereka mengabaikan keselamatan dengan tidak mengenakan helm dan sering ugal-ugalan. “Kalau siang ba­ nyak yang tertib, kalau malam banyak yang melakukan pelang-

garan,” ungkapnya. Selain penertiban Lalin, dalam operasi yang dilakukan itu juga memburu kendaraan motor yang onderdilnya tidak standar, se­perti knalpot brong, ban kecil, dan protolan. “Untuk motor dengan onderdil tidak standar akan kita amankan,” ancamnya. (sli/abi)

Mengaku Berobat Tiga Kali n Tak Kuat...

Sambungan dari Hal 36

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, pelayanan kese­ hatan bagi pemegang kartu Jamkesmas, ternyata masih belum maksimal. Salah satu warga kurang mampu, mengaku harus membayar hingga Rp 13

juta saat anaknya menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Genteng. Warga dari keluarga miskin yang bernasib malang itu, adalah Sutrisnio, asal Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. “Anak meninggal, tagihan di rumah sakit sampai Rp 13 juta,” terang

Sutrisno. Sutrisno mengaku sebelumnya pernah dua kali berobat dan tidak dikenakan biaya. Tapi saat berobat yang kali ketiga, semaunya berubah. Perubahan itu, karena dirinya mangkir dari kontrol. “Saat itu saya ke Jember, jadi tidak kontrol,” ucapnya.(sli/abi)

Jalur Udara Jauh Lebih Cepat n Disbudpar...

Sambungan dari Hal 33

Selama jalur udara terhenti, pihaknya akan memaksimalkan moda transportasi wisata darat. Menurut Bram, karakter wisatawan mancanegara berbeda dengan wisatawan lokal. Karena wisatawan asing jika memiliki tujuan satu destinasi wisata, maka wisatawan itu hanya pergi ke sana. Berbeda dengan wisatawan lokal yang akan berjalan ke beberapa destinasi wisata dalam satu waktu. “Kalau turis asing misalnya melihat blue fire Gunung Ijen, mereka akan langsung datang pada malam harinya. Sedangkan jadwal pesawat dari Denpasar masih siang hari, jadi mereka memilih jalur darat,” ujar Bram. Selain travel wisata dan bus, transportasi kereta api kini menjadi pilihan yang cukup diper-

hitungkan bagi wisatawan, baik asing maupun lokal. Mereka yang berangkat dari Surabaya maupun dari Bromo, Probolinggo cukup banyak yang meng­gu­ nakan kereta api. “Kita belum bisa kalkulasi secara rinci kerugian ditiadakan jalur transportasi udara dari Bali. Yang jelas kalau dilihat memang mereka yang data ke sini (Banyuwangi) lebih sedikit. Kita akan coba membantu mempromosikan di Bali, jika jalur udara jauh lebih cepat,” pung­kasnya. Diberitakan sebelumnya, maskapai penerbangan Garuda Indonesia menghentikan rute penerbangan Denpasar-Banyuwangi. Keputusan tidak terbang itu berlaku sejak Selasa lalu (17/11). Praktis, dengan penutupan itu tak ada lagi layanan transportasi udara rute Denpasar-Banyuwangi dan sebaliknya.

Menurunnya jumlah penum­ pang menjadi alasan pihak maskapai berlambang burung biru itu meniadakan penerbangan ke Pulau Dewata. General Manager Garuda Indonesia wilayah Banyu­ wangi, Ismu Gito Waluyo, mengatakan alasan penutupan rute tersebut terkait komersial teknis. Secara detail, penyelenggaraan rute pener­bangan dari dan menuju Bali sudah tidak sesuai harapan pihak maskapai. Dari 72 sheet yang disediakan Garuda, maksimal hanya terisi 70 sampai 80 persen untuk tujuan Den­pasar. Rute Denpasar ke Banyuwangi lebih parah lagi, jumlahnya lebih sedikit. Bahkan, jum­lah penumpang pernah hanya sepuluh orang. Padahal, biaya operasional penerbangan tersebut cukup tinggi dan tidak sebanding jika okupansi penumpang serendah itu. (fre/aif)

Realisasi KUR BRI Lampui Target n BRI...

Sambungan dari Hal 33

“Ini merupakan komitmen kami untuk membantu mening­ katkan kinerja usaha mereka yang harapannya berlanjut hingga pembangunan ekonomi daerah,” ucapnya. Untuk meningkatkan pelayanan pada nasabah mikro, BRI memperluas jaringan kerja baik berupa unit kerja baru dan jaringan elektronik. Kantor unit BRI hingga saat ini mencapai

44 unit dan 13 kantor teras yang menyasar pedagang nasabah. Selain itu, BRI memiliki dua unit teras mobil BRI yang bergerak fleksibel. Dalam rangka mendekatkan layanan pada para nasabah mikro BRI menjalin kerja sama dengan para agen BRIlink Mikro. “Saat ini tercatat 272 agen BRIlink mikro aktif yang tersebar di wilayah Banyuwangi,” ucapnya. Sementara itu, peningkatan simpanan mikro juga mengalami peningkatan 10 persen secara

year on year dengan nominal meningkat Rp 130 miliar. Simpanan mikro pada Oktober tahun lalu mencapai Rp 1,19 triliun tahun ini mencapai Rp 1,33 triliun. Begitu juga debitur meningkat dari 277.701 menjadi 319.264 orang. Kinerja positif juga ditunjukkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). “Target kami bisa menya­ lurkan Rp 14 miliar tahun ini. Tapi per Oktober tahun ini sudah mencapai Rp 21 miliar lebih dengan angka kredit bermasalah masih terjaga,” tambahnya. (cin/afi)


42 38

Jawa Pos

Senin 21 23 November 2015 Sabtu

Diraya Serah Terima Kunci User Pertama UNTUK pertama kalinya seorang user menerima penyerahan kunci rumah usai menandatangani surat jual beli dengan pihak Diraya Residential. Tepat pada hari Jumat, 20 November 2015 sekitar pukul 17.00, pasangan suami istri (pasutri), bernama Mahfud Guruh Budiawan dan Ardiana Pradipta Hamzah, mendapatkan penyerahan kunci rumah Salvia, Type 50 dengan luas lahan 96 meter persegi. General Manager PT. Diraya Anggun Persada, Mifta Basha Asmar. SE, dengan didampingi Pimpinan Cabang Pembantu Bank Jatim Pesanggaran, yaitu R. Agoes Tjahjono, menyerahkan langsung kunci kepada pihak pembeli. “Ini pembeli pertama yang langsung menerima kunci rumah, dan langsung bisa menempatinya,” jelasnya. Ditambahkan pula oleh Mifta, sapaan akrab dari general manager Diraya Residential ini, bahwa usai penyerahan kunci perdana, akan beruntun dise-

WAHYU NUGROHO/JPRG

SIMBOLIS: Pasutri, Mahfud Guruh Budiawan dan Ardiana Pradipta Hamzah saat menerima kunci rumah yang dibeli di perumahan Diraya Residential.

rahkan pula kunci rumah yang lain kepada pembeli. “Akses jalan masuk ke Diraya Residential sudah hotmik makanya banyak yang mau mengambil kunci rumah,” pungkasnya.

Untuk pembelian perumahan bisa dengan tunai maupun kredit, hubungi segera Kantor Pemasaran Diraya Residential, Jln. Diponegoro No. 42, Genteng. atau hubungi telepon: 081234992999. (*/als)

Coffeezone Banyuwangi Dibuka Hari Ini PENCINTA KAOSING: Keluarga ini memborong kaus KaOsing sebagai bukti kegandrungannya terhadap kaus KaOsing.

KaOsing Makin Digandrungi Pembeli KAUS KaOsing masih menjadi idola masyarakat. Tidak hanya orang Banyuwangi, tapi juga orang luar Bumi Blambangan. Khusus bagi orang luar Kota Gandrung, kunjungan mereka terasa ada yang kurang jika belum mengunjungi outlet KaOsing. Bagi mereka, kaus etnik yang di outlet KaOsing di Jalan Ahmad Yani 93 C Banyuwangi (50 meter arah selatan kantor Pemkab Banyuwangi) cocok untuk oleh-oleh. ‘’Ini pas sekali untuk suvenir. Oleh-oleh

buat keluarga di rumah maupun sahabat di daerah asal,’’ kata beberapa pembeli dari luar daerah. Selain selalu ada yang baru, desaindesain lama KaOsing menurut mereka sangat khas. Terasa sekali rasa Banyuwangi. ‘’Tidak ada di tempat lain,’’ tambahnya seraya menegaskas dirinya sudah berkunjung ke beberapa toko kaus di kota berjuluk The Sunrise of Java. Penilaian itu tidaklah berlebihan. Sebab, tim kreatif KaOsing tidak asal

merancang desain untuk dicetak di kaus. Mereka lebih dulu melakukan riset. Seperti desain terbaru yang diluncurkan KaOsing. Desainnya sangat sederhana. Tapi di balik desain yang sederhana itu ada ruh Banyuwangi yang kental. Desainnya hanya bertulisan ‘’BANYUWANGI”. Tapi sejatinya dari tulisan satu kata itu juga bisa dibaca BWI. Tagline Banyuwangi yang sangat ngetop itu. Anda penasaran? Silakan datang langsung ke outlet KaOsing. (*)

Baru, Resto Aamdani Garden SATU tempat tiga restaurant dan hanya ada di Aamdani Restaurant. Rumah makan yang berada di Jalan Yos Sudarso Sukowidi Banyuwangi ini mengerti betul bagaimana menyemarakan lidah pengunjungnya dengan aneka masakan yang sungguh menggoyang lidah. Yang baru adalah Aamdani Garden. Seperti pada umumnya, konsep resto garden ini juga tersedia tempat indoor dengan atap langit dan cahaya bintang yang berkerlap kerlip, disatu sisi sudut juga ada ratusan burung dengan suaranya yang menambah syahdu. Owner Aamdani restaurant Suprafti mengatakan konsep Aamdani adalah cukup makan disini, semuanya tersedia, tidak perlu kemana-mana. Selain masakan khasnya, seafood, Aamdani Garden menyediakan menu bebek dan ayam kampung. Sementara jika anda ingin cangkrukan maka Aamdani menyediakan kedai kopi

GENTENG - Hari ini (23/11), Coffeezone resmi membuka cabang di Banyuwangi. Tidak sekedar grand opening, dalam acara tersebut juga akan diisi dengan berbagai macam acara untuk memeriahkan kedai kopi. Hal ini demi menarik perhatian calon pelanggannya. Ada band performance, stand up komedi Banyuwangi, dan produk knowledge akan kopi indonesia dan kuis berhadiah. Coffeezone merupakan brand kopi lokal asli Indonesia yang berdiri pada 10 Juni 2010 di Surabaya. Didirikan oleh Budi Imanto dan secara konsisten mengusung kampanye penggunaan biji kopi Indonesia berkualitas untuk konsumsi negeri sendiri. Coffeezone berkonsep baru yang menggabungkan gaya hidup dengan minuman kopi Indonesia yang berkualitas tinggi. Gerai Coffeezone Banyuwangi berlokasi di Jalan Diponegoro No 364 Genteng, Banyuwangi. Ini merupakan gerai ke-23 dari Coffeezone yang sudah tersebar di seluruh Indonesia dan sekaligus sebagai gerai ke-3 di Jawa Timur. Sebelum Banyuwangi, Coffeezone terlebih dahulu hadir di Surabaya. Menurut dr Asiah Aswin, mit-

EKO BUDIYONO/JPRG

NYAMAN: Suasana Coffeezone yang hari ini resmi dibuka.

ra Coffeezone sekaligus pemilik gerai Coffeezone Banyuwangi, bahwa Coffeezone dapat menjadi alternatif tempat berkumpul para komunitas dan anak muda di Banyuwangi yang kreatif dan inovatif. ”Bahkan, di sini juga menyediakan sarana untuk para eksekutif muda untuk mengadakan private meeting bersama relasi bisnis,” ucapnya. Public Relations & Promotion Manager Coffeezone Indonesia, Mamborama, berharap merk lokal kopi Indonesia berkualitas ini bisa diterima di Banyuwangi dan memberikan suasana baru bagi alternatif gaya hidup anak muda dan eksekutif muda Ba-

nyuwangi. Coffeezone Banyuwangi buka setiap hari pukul 10 siang hingga 22.00 WIB. Selain menu kopi asli Indonesia yang menjadi andalan Coffeezone, juga menyediakan alternatif bagi penyuka minum teh, cokelat, yoghurt, dan soda. Selain itu Coffeezone juga ada berbagai macam snack dan makanan kekinian seperti pancake, waffle, aneka bebek saus telur asin dan cheesy sauce. Suasana Coffeezone menarik, menyenangkan, dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Aroma dan nikmatnya kopi dapat diseduh bersama teman, keluarga, dan orang-orang tercinta. (*/als)

Awarding Diundur 25 November

TOHA/RABA

LOKASI NYAMAN: Makan malam di Resto Aamdani Garden bersama keluarga, sahabat dan mitra pilihannya bisa di tempat ini.

yang terletak di sudut selatan. Tersedia menu serba Rp 10 ribuan. Sangat cocok untuk semua kalangan yang ingin menghabiskan malam dengan suasana yang cozy. “Tidak perlu kemana-mana, cukup

di Aamdani, semuanya bisa dibuat,” kata pengusaha permata ini. Dikatakan, Aamdani restaurant ini buka 24 jam dengan fasilitas tempat parkir yang luas, mampu menampung ratusan pengunjung,

,cocok untuk berbagai acara resmi maupun santai. Harganya pun sangat terjangkau. Masakannya pun dijamin halal dan higienis. Untuk pemesanan menu bisa melalui 0333411789. (*/als)

Kaca Film Excellent Lebih Safety CARA memilih kaca film untuk mobil yang bagus sangat penting, fungsi utama tak hanya untuk mereduksi panas dari luar, kaca film ini dapat dipakai untuk penampilan mobil biar lebih modif maupun elegan. Kenali juga fungsi utama dan jenis, terlebih bagian depan, lalu cocokan dengan warna, misal kaca film untuk mobil warna putih ataupun lainya. Untuk yang memiliki mobil baru, kaca film adalah komponen penambahan yang harus dipasang. Tidak heran apabila dealer senantiasa berikan komponen ini pada konsumennya. Barangkali, beberapa orang belum tahu jika kaca film mempunyai peran safety. Jadi tidak sebatas mereduksi sinar yang masuk, tetapi dapat berikan perlindungan waktu kaca pecah disebabkan terbentur

benda tajam. Nah, karenanya ada kaca film maka pecahan kaca bakal terus merekat pada window film. Pengemudi serta penumpang di dalamnya, otomatis bakal lebih terlindungi. Nah, Excellent Window Film Protection adalah solusi praktis untuk mengontrol panas dan sinar matahari yang optimal untuk mobil Anda. Memberikan tingkat kenyamanan maksimum, mampu menahan panas (infra red) yang melewati kaca jendela hingga 90%. Selain itu, dengan menggunakan Excellent, Anda akan terhindar pecahan kaca. Jadi Excellent Windows ini sangat

BANYAK PILIHAN: Kaca film Excellent memberikan kenyamanan saat berkendara. Jangan remehkan perannya sebab kanker kulit bisa mengintai pengendara.

aman melindungi diri anda. Kaca film Excellent bisa Anda beli di Aguung Variasi, Jalan A. Yani 84 telepon (0333) 413226, Banyuwangi. (*/als)

BANYUWANGI – Antusias pengunjung pameran lomba foto kerja bareng Jawa Pos Radar Banyuwangi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi di Hardy’s Mall sangat tinggi. Hampir semua kalangan silih berganti datang melihat hasil karya seratus foto terbaik pilihan tim juri. Beberapa bule juga tidak ketinggalan untuk menyaksikan hasil-hasil foto jepretan para peserta yang dipamerkan ini. Pameran foto ini resmi dibuka sejak hari Sabtu (21/11), kemarin dan akan ditutup pada tanggal 23 November 2015 (hari ini). Tidak hanya sekadar pameran foto. Nantinya seratus foto terbaik yang dipamerkan ini akan dipilih satu hasil karya terbaik. Para pengunjung Hardy’s yang melihat pameran diberi kesempatan untuk memilih foto pilihannya dengan cara menempelkan pin yang disediakan panitia ke fotofoto favorit pengunjung. Foto yang paling banyak mendapatkan pin akan menjadi pemenang favorit. Untuk itu satu hasil karya foto yang paling banyak mendapatkan pilihan dari pengunjung Hardy’s akan mendapatkan piagam dan piala. Pihak panitia juga akan menentukan satu karya yang layak menjadi juara favorit versi mereka. Sementara itu, sejak resmi dibuka kemarin, pameran foto ini memang menarik minat pengunjung Hardy’s Mall yang sedang berbelanja. Tidak sedikit mereka yang terkagum-kagum akan hasil karya para fotografer ini. Bule mancanegara dari

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

SEMUA KALANGAN: Hampir semua kalangan masyarakat antusias untuk menyaksikan pameran lomba foto di Hardy’s kemarin

Australia juga sangat antusias untuk menyaksikan pameran foto yang digelar di dalam Hardy’s sisi selatan ini. Tidak lupa, para bule ini juga menancapkan sebuah pin sebagai tanda pilihan foto favorit yang mereka pilih. Kepala Seksi Kerjasama dan Pemberdayaan Masyarakat PU Pengairan, Donny Arsilo Sofyan menambahkan, karena tanggal 24 November 2015 nanti bertepatan dengan kirab piala Adipura milik Banyuwangi, maka awarding dan pengumuman foto diundur menjadi tanggal 25 November 2015 nanti. Mengenai tempat dan waktu pelaksanaan tetap di Gedung Korpri mulai pukul 15.00. ”Awarding kami undur. Pameran besok (hari ini) ditutup, buruan datang ke Hardy’s Mall untuk lihat dan pilih foto-foto pengairan terbaik ini sebelum pameran ditutup,” serunya. Lebih lanjut, penyerahan hadiah

akan dilaksanakan di gedung Korpri pada tanggal 25 November. Donny mengatakan, seratus foto terbaik juga akan dipamerkan di sana agar masyarakat umum bisa turut menyaksikan karya foto peserta. ”Nanti ruang pameran di sini akan kita bawa Gedung Korpri dengan konsep yang lebih menarik,” katanya. Sementara itu, dari seratus foto akan dijaring menjadi 15 pemenang yang dibagi menjadi tiga kategori. Yakni masing-masing lima pemenang untuk kategori pelajar, mahasiswa dan umum. Total hadiah yang disediakan mencapai Rp 45 juta. Pemenang juga akan mendapatkan piala bupati. ”Momen penyerahan hadiah terbuka untuk umum. Sebelum awarding dmulai juga ada diklat fotografi dari Yuyung Abdi Jawa Pos, ini bisa diikuti oleh seluruh peserta lomba foto,” pungkasnya. (tfs/aif)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Senin 23 November 2015

BERITA UTAMA

39

Kalau Tidak Kapok Bakal Dibawa ke Pengadilan ■ LOKALISASI...

Sambungan dari Hal 29

Bukan itu saja, “kedok” tiga PSK itu nyaris dipastikan terbongkar di hadapan keluarga masingmasing. Sebab, untuk memberikan efek jera, petugas memulangkan mereka ke rumah masing-masing. Razia kali ini digeber petugas gabungan sejak pukul 20.30 Sabtu sampai pukul 00.15 kemarin

(22/11). Aparat dari unsur Satpol PP, Polres Banyuwangi, Kodim 0825, dan Sub Denpom Banyuwangi melakukan penyisiran di empat eks lokalisasi, yakni eks Lokalisasi Padang Pasir, Kecamatan Rogojampi; eks Lokalisasi Sumberloh, Kecamatan Singojuruh; eks Lokalisasi Bomo Waluyo, Kecamatan Srono, dan eks Lokalisasi Gempol Porong, Kecamatan Cluring. Hasilnya, petugas menciduk tiga

PSK dan satu pria hidung belang di eks Lokalisasi Padang Pasir. Tiga PSK tersebut masing-masing berinisial Ms, 38, warga Kecamatan Songgon, Banyuwangi; Rm, 38 asal Bondowoso, dan Ft, 33 asal Situbondo. Sedangkan pria hidung belang yang ikut terjaring razia adalah SR, 52, warga Banyuwangi. Usai melakukan penyisiran di eks Lokalisasi Padang Pasir, petugas gabungan bergerak ke eks Lokalisasi

Sumber Loh. Di eks lokalisasi prostitusi terbesar di Bumi Blambangan tersebut, petugas tidak mendapati satu pun PSK yang beroperasi. Selanjutnya, petugas menyisir eks lokalisasi Bomo Waluyo dan Gempol Porong. Sama halnya dengan di eks Lokalisasi Sumberloh, razia di kedua eks lokalisasi tersebut nihil tangkapan. Menariknya, usai melakukan penyisiran di eks Lokalisasi Bomo

Dukungan Netizen Bisa Jadi Pelecut ■ ANAS...

Sambungan dari Hal 29

Bahkan bukan hanya netizen asal seantero Bumi Blambangan, tidak sedikit pula warga asal luar daerah yang tengah menempuh ilmu di Banyuwangi menyempatkan diri datang di acara tersebut. Salah satu netizen, Mar’atus Soliha asal Kecamatan Cluring mengatakan, pariwisata Banyuwangi saat ini semakin dikenal di tingkat nasional bahkan internasional. Salah satunya karena peran media sosial. “Tetapi ada dampak negatif yang harus ditangani, misalnya tingginya tingkat perceraian karena media sosial tersebut,” ujarnya. Sedangkan Netizen asal Majalengka mengatakan, selain membangun bandara, dia meminta Anas jika kembali terpilih sebagai bupati untuk memperhatikan sarana transportasi lain, misalnya revitalisasi terminal, kereta api, dan lain-lain. Menjawab pernyataan, masukan, dan saran netizen, Anas menjelaskan, salah satu penyebab tingginya tingkat perceraian adalah berpisahnya keluarga karena salah satu pihak

harus bekerja di luar daerah. Karena itu, cara efektif untuk meminimalkan tingkat perceraian adalah dengan memecahkan problem ekonomi. Jika lapangan pekerjaan tercukupi dan penghasilan masyarakat layak, satu alasan untuk bercerai sudah terpecahkan. “Pembekalan keagamaan juga tidak kalah penting untuk mengatasi tingginya tingkat perceraian tersebut,” kata dia. Sedangkan di bidang transportasi, Anas mengatakan, saat ini akses transportasi masal semakin mudah. Salah satu contohnya, sudah tersedia bus jurusan Jajag-Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. “Ke depan kita juga akan memiliki terminal pariwisata terpadu yang berlokasi di sebelah Hotel Santika. Terminal itu akan terintegrasi dengan pasar rakyat atau pusat oleh-oleh khas Banyuwangi,” terangnya. Sementara itu, di akhir acara, Anas memimpin para netizen tersebut menyanyikan lagu sarat makna yang dipopulerklan grup band D’Massiv, yakni “Jangan Menyerah”. Dikonfirmasi usai acara, Anas mengatakan, acara tersebut meru-

pakan ide kalangan netizen yang sudah sejak lama ingin bertemu dengan dirinya. Para netizen tersebut lantas membentuk komunitas yang berasal dari berbagai latar belakang. “Mereka ingin bertemu dengan kami karena komunikasi via internet luar biasa. Sebenarnya pendaftar sudah lebih dari 600 orang, tetapi karena ada hal-hal teknis, maka sangat dibatasi. Sehingga yang datang sekitar 200 orang,” bebernya. Anas mengaku, para netizen telah berkontribusi positif karena mereka terus menyebarkan informasi positif tentang Banyuwangi. Dari pertemuan tersebut, Anas mengaku mendapat ide ke depan akan membentuk rumah-rumah kreatif. “Di situ akan ada relawan yang bekerja untuk keperluan masyarakat. Misalnya ada relawan rumah baca, dan lainlain,” kata dia. Anas mengatakan, posisi anak muda semakin strategis, bukan hanya karena jumlahnya yang terus meningkat, tapi juga kemampuannya yang semakin baik dalam mewarnai pembangunan daerah. Ia mengungkapkan, data menunjukkan populasi anak muda berusia

15- 39 tahun di Banyuwangi mencapai lebih dari 35 persen dari jumlah penduduk. Anak-anak muda tersebut, lanjut Anas, saling terhubung dalam interaksi di internet. Apalagi di Banyuwangi telah dipasang wifi di ruang-ruang publik sehingga memudahkan mereka untuk saling terkoneksi. Anas menyampaikan terima kasih atas dukungan netizen. Namun bagi dia, yang jauh lebih penting adalah para netizen tersebut terus menyebarkan informasi positif tentang Banyuwangi. “Sehingga informasi positif tersebut dapat menginspirasi banyak orang untuk maju bersama,” terangnya. Sementara itu, anggota tim sukses Dahsyat, Mufti Anam mengatakan, dukungan dari kalangan anak muda tersebut akan menjadi pelecut semangat bagi pasangan Anas-Yusuf. “Dengan dukungan berbagai elemen masyarakat, jika kembali dipercaya menjadi bupati dan wakil bupati Banyuwangi lima tahun ke depan, Anas-Yusuf akan terus melakukan perbaikan layanan publik yang lebih baik,” pungkasnya. (sgt/aif)

Medan Menuju Lokasi Cukup Sulit ■ EMPAT...

Sambungan dari Hal 29

Kali pertama yang menemukan mayat adalah Rohman, 30, warga Dusun Banjarwaru yang sedang mencari kayu bakar. Lokasi pencaian kayu itu memang jarang dilewati warga karena posisinya cukup curam. Rohman menceritakan, pukul 15.30 dia mencium bau tidak sedap dari dekat batuan besar. Benar saja, saat ditengok, ada sesosok mayat dalam posisi menghadap ke atas dan kaki tertekuk membusuk di antara bebatuan. Rohman pun langsung menghubungi kepala dusun setempat untuk melaporkan adanya temuan

mayat. Laporan itu diteruskan ke kepala desa. Berita penemuan mayat itu langsung menyebar. Dalam sekejab, sekitar lokasi penemuan mayat dipadati warga. Warga tidak berani mendekat karena lokasi yang curam serta bau yang menyengat. Hanya sesekali saja warga laki-laki dan remaja yang penasaran turun untuk melihat langsung. Awalnya, warga tidak mengetahui identitas mayat tersebut. Mereka hanya bisa memastikan jika mayat itu berjenis kelamin perempuan, terlihat dari bentuk tubuh dan pakaian. Di tengah kerumunan massa itu, tiba-tiba ada seorang pria tua yang mengaku kehilangan salah

satu anggota keluarganya. Dia mengatakan, jika kakaknya Sumiati,75, sudah empat hari tidak pulang ke rumah. Setelah turun dan memastikan langsung, barulah pria bernama Ahyar, 65, itu mengakui jika mayat tersebut adalah kakaknya. “Sudah empat hari ini hilang. Dia juga sudah pikun. Terakhir ketemu hari Kamis pagi kemudian saya tinggal ke sawah. Waktu kembali lagi sudah tidak ada di kasurnya. Mungkin mau menyusul saya,” cerita Ahyar yang tinggal di RT 02 Dusun Banjarwaru. Hingga berita ini ditulis pukul 18.00, mayat masih belum dievakuasi. Sulitnya medan membuat warga harus menunggu tim medis sebelum

melakukan evakuasi. “Kita sudah menghubungi Puskesmas untuk mendatangkan ambulans. Kalau evakuasinya malam kita sediakan lampu,” kata Alfian, Kepala Desa Kelir. Kapolsek Kalipuro AKP Supriyadi ditemui di lokasi penemuan mayat mengatakan, setelah dievakuasi, mayat tersebut akan dibawa ke rumah sakit untuk divisum. Ditanya penyebab kematian, Supriyadi menegaskan murni karena korban terjatuh. “Kita sudah minta persetujuan keluarga untuk dilakukan otopsi. Kebetulan ada yang langsung mengakui sebagai keluarganya. Yang jelas kita tunggu tindakan medis dulu,” tandas Supriyadi. (fre/aif)

Bangga dengan Asosiasi Beranggota Empat Orang ■ KLINIK...

Sambungan dari Hal 29

Sasarannya khusus untuk penyakit khusus pada organa genitalia (reproduksi wanita). Karena menyasar pasien khusus perempuan, ruangan klinik di lantai 8 gedung ME Novena Specialist Centre ini ditata sangat menarik. Warna interior ruangan didominasi warna pink dan warna ungu muda. Ruang tunggu pasien juga disediakan banyak buku seputar perempuan, buku parenting, hingga buku seni. Pendingin ruangan juga dilengkapi parfum sejenis aroma terapi yang bisa membuat pasien merasa lebih rileks. Namun sayang, dokter Law Wei Seng kebetulan tidak ada di kliniknya. Saat itu, dia sedang melakukan operasi pasien. Ketika kami keluar dari klinik, tak disangka dokter Law sedang berjalan di lorong. Ah, kebetulan sekali. Akhirnya, dokter Law mengajak kami kembali ke kliniknya untuk berbincang-bincang di kliniknya. Pada intinya, dokter Law tetap berpeluang untuk diundang ke Indonesia. Dia mengaku sangat terbuka untuk berbagi pengalaman dan transfer pengetahuan dengan masyarakat Indonesia. Namun, jadwal kegiatan menangani pasien dokter muda ini sangatlah padat. Tak apalah, yang penting alamat email dan nomor telepon sudah di tangan. Tuntas ngobrol di klinik WS Law di lantai 8 gedung ME Novena Specialist Centre, kami bergeser ke lantai 7. Pada klinik nomor 38 di level 7 gedung ini, kami hendak menemui dokter Benjamin Chua MBBS MHSc FRCEd. Dokter Benjamin merupakan senior konsultan dan direktur medis pada klinik Vascular and Endovascular Surgery Centre. Namun sayang, dokter Benjamin juga sedang menangani pasien. Meski begitu, kami tetap disambut hangat oleh Fauziah Vieweger, Senior Admin Executive di klinik tersebut. Bahkan, Fauziah mengajak saya berkeliling masuk seluruh ruang di klinik tersebut. Untuk ukuran kita di Indonesia, setiap ruangan di klinik ini terasa lumayan sempit. Meski begitu, penataan ruangan sangat efisien. Dari setiap ruangan klinik ini, saya membayangkan sosok dokter Benjamin adalah figur yang unik. Dia selalu meminta peralatan kerjanya diatur secara otomatis. Mulai dari alat pemeriksaan, alat analisis, scan, hingga lampu pun harus dipaang sensor otomatis. Tak perlu memencet tombol, cukup gerakkan tangan di depan lampu, akhirnya lampu

ISTIMEWA

ULTAH: Bayu Saksono (kanan) dan dokter Kannan Kaliyaperumal di restoran Jepang lantai dasar Hotel OAsia Singapura.

menyala sendiri. Demikian pula saat mematikannya, cukup gerakkan tangan di depan lampu, langsung padam sendiri. ‘’Its expensive toys (itu mainan yang sangat mahal),’’ ujar Fauziah Vieweger seraya menunjuk alat pemeriksaan vascular sebesar kotak mesin fotokopi di ruang pemeriksaan. Sedangkan ruang konsultasi di klinik dokter Benjamin juga tak kalah unik. Tepat di belakang kursi dokter Benjamin terdapat jendela lebar dengan view gedung Novena Medical Centre. Tepat di depan jendela terdapat aneka jenis tea set dan pembuat teh. Ada juga keran air bersih di sebelah kiri deretan alat pembuat teh itu. Rupanya, dokter yang satu ini adalah penggila teh. Tak jarang di meracik sendiri teh di ruang kerjanya. Nah, puas berkeliling klinik bedah vascular dan endovascular, kami mampir sejenak ke klinik bariatric di lantai 11. Di sana ada dokter Foo Check Siang yang sudah saya kenal sebelumnya. Dokter spesialis bedah usus untuk pelangsingan tubuh ini sangat antusias. Lelaki yang hobi bersepeda ini mengaku masih penasaran dengan kawah Gunung Ijen. Sebab tahun lalu, dia sudah menjajal tanjakan lereng Gunung Ijen, namun tidak bisa naik ke kawah. ‘’It is difficult to hike when I use cycling shoes (sangat sulit berjalan mendaki kalau sedang memakai sepatu cycling),’’ ujarnya. Tak lama kemudian, dokter Foo mengajak makan siang di hari terakhir sebelum kami

terbang kembali ke Indonesia. Dia masih ingin ngobrol panjang lebar di waktu dan tempat yang lebih nyaman. Setelah itu, kami pamit untuk melanjutkan ‘’perburuan’’ mencari kenalan-kenalan baru kalangan pakar medis di Negeri Singa. Hari itu juga, kami juga janji ketemu dengan dokter Kannan Kaliya Perumal MBBS Mmed FRCS FAMS yang merupakan pakar spesialis pembedahan ortopedi foot & ankle. Dia memiliki klinik bernama Centre for Orthopedics Pte Ltd di kompleks ME Novena Specilist Centre level 10. Namun, dokter Kannan tidak mau ditemui di kliniknya. Dia malah mengajak kami untuk makan di restoran Jepang lantai dasar gedung Hotel Oasia Singapore. Dokter Kannan sangat antusias menjelaskan ilmu yang dikuasainya. Dan dia juga siap berbagi pengalaman dengan masyarakat Indonesia. Sambil menyantap aneka masakan Jepang, Kannan menceritakan apa yang dilakukan setiap hari. Dia sejauh ini memang berkutat dengan masalah operasi bedah tulang mulai dari masalah lutut, tulang belakang, kaki dan engkel. Dia juga dikenal sebagai dokter spesialis masalah operasi penangan cedera pada atlet atau olahragawan. Dokter Kannan juga mengaku punya segelintir ‘’anak didik’’ di Indonesia. Dia mengaku beberapa kali ke Bandung untuk mengajar beberapa dokter. Kini sudah ada empat orang dokter spesialis bedah cedera olahraga di Indonesia yang jadi mitra binaannya. Empat dokter itu pun sudah membentuk semacam asosiasi dokter penanganan cedera olahraga Indonesia. ‘’Meskipun sedikit, tetapi asosiasi ini bagus,’’ ujarnya. Dokter Kannan sangat terbuka dan siap berbagi informasi. Dia juga siap dikontak melalui email maupun langsung whats apps untuk menjelaskan seputar masalah operasi cedera pada olahragawan. Sambil menikmati makanan, kami pun saling bercerita tentang diri masing-masing. Acara makan sore itu juga diikuti Lily Tjong (Senior Operations Manager) di klinik dokter Kannan. Tak disangka, Lily tiba-tiba nyeletuk bahwa hari itu adalah hari ulang tahun dokter Kannan ke-38. Oalah...., ternyata sang pakar ini masih 38 tahun. Kami pun spontan memberikan ucapan selamat. Saya juga minta tolong waitres untuk memotret kami bersama di momen spesial itu. ‘’Saya sudah 38 tahun, tapi saya merasa masih berusia 29 tahun’’ ujar Kannan. (bersambung)

Waluyo dan Gempol Porong, aparat gabungan kembali melakukan razia di eks Lokalisasi Sumberloh. Hasilnya pun sama, tidak ada PSK yang beroperasi. Kepala Seksi (Kasi) Penyidik dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai, mengatakan razia digelar untuk melaksanakan amanat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2014 tentang ketenteraman dan ketertiban umum.

Dikatakan, tiga PSK dan satu pria hidung belang tersebut digiring ke kantor Satpol PP untuk menjalani pendataan dan pembinaan. Selanjutnya, mereka diwajibkan menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. Setelah itu, untuk menambah efek jera, empat orang yang terjaring razia tersebut tidak segera dilepas. Mereka diinapkan di markas Satpol PP hingga pagi kemarin. “Pagi ini

(kemarin) mereka kami pulangkan ke daerah masing-masing dan kami kembalikan kepada pihak keluarga,” cetusnya. Ripai menegaskan, jika di kemudian hari kedapatan kembali membuka praktik atau menggunakan jasa layanan prostitusi, maka Satpol PP akan melakukan tindakan tegas. “Jika di kemudian hari melakukan tindakan serupa, akan kami bawa ke pengadilan,” pungkasnya. (sgt/aif)

Negarawan Harus Siap Menang dan Siap Kalah ■ PILKADA;...

Sambungan dari Hal 29

Sebenarnya gampang kok untuk mencegah munculnya PHPU. Syaratanya hanya satu: sikap kenegarawanan paslon. Sikap seperti itu pastinya dimiliki oleh dua paslon di pilkada Banyuwangi dan tiga paslon yang bertarung di Situbondo. Rakyat yakin aka hal itu. Saya apalagi. Mana mungkin mereka bisa dicalonkan kalau bukan negarawan. Pasalnya, sikap negarawan merupakan syarat mutlak bagi seorang pemimpin. Mulai lurah/ kades, camat, bupati/wali kota, sampai presiden haruslah seorang negarawan. Kalau bukan negarawan lalu apa bedanya dengan rakyat yang dipimpinnya. Apa itu negarawan? Banyak definisi soal negarawan. Jumlahnya sampai belasan. Tapi tidak perlu dibahas semua di sini. Menghabiskan banyak space. Saya bisa dimarahi redaktur kolom Man Nahnu, nanti. Ha ha ha.... Saya kutip beberapa saja ya. Terutama yang kontekstual dengan tema ini. OK. Negarawan itu selalu memikirkan nasib rakyat dan daerahnya. Dalam scope yang lebih luas: negarawan selalu memikirkan nasib bangsa dan negaranya. Tidak mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok politiknya. Kepentingan rakyat dan daerah di atas segala-galanya. Mangkanya, pada sosok seorang negarawan sejati melekat sikap rendah hati. Termasuk akan dengan rendah menerima hasil dari sebuah proses politik menuju tahta kekuasaan. Apa pun hasil pilkada yang diikutinya akan diterimanya dengan lapang dada. Menang tidak membuatnya sombong. Kalah tidak kalap. Sikap lapang dada itu muncul karena kecerdasan. Sebagai negarawan, paslon yang akan dipilih pada 9 Desember mendatang pasti sudah memelototi tahapan demi tahapan pilkada. Setiap menemukan permasalahan dalam setiap tahapan yang dilalui, pasti paslon itu akan langsung menyampaikan protes. Protesnya juga disampaikan secara cerdas. Mendatangi KPU atau Panwas. Bukan sebaliknya, menyimpan pelanggaran

demi pelanggaran yang ditemukannya sebagai senjata. Senjata itu akan dikeluarkan jika dirinya kalah. Sebagai bahan PHPU ke MK. Lain ceritanya kalau si paslon itu menang. Pasti senjata tersebut akan disimpan rapat-rapat. Bila perlu ditimbun dalam lapisan bumi ke tujuh. Biar tidak ada yang tahu dan mencium aromanya. Perbuatan seperti itu hanya dimiliki oleh para pecundang. Pengecut. Padahal, rakyat berharap paslon yang bertarung di pilkada adalah para gentleman. Sosok yang jika melihat/menemukan sesuatu akan langsung diungkap saat itu juga. Ia berharap ketika itu juga masalah yang ditemukan bisa diselesaikan. Tidak (sengaja) dibiarkan berlarut-larut. Seorang negarawan jiwanya sangat Qur’ani: faidza faraghta fanshab. Tidak membiarkan waktu kosong terbuang percuma. Proses harus terus berjalan. Dalam proses pasti ada permasalahan. Dan, permasalahan itu harus segera diselesaikan. Wa ba’du. Sekali lagi, tindakan tidak sportif bukanlah sikap negarawan. Negarawan itu harus “siap menang dan siap kalah’’.Seperti termaktub dalam pakta integritas yang biasanya ditandatangani oleh para paslon sebelum coblosan dimulai. Sayang sekali, masih banyak ikrar “siap menang siap kalah” itu hanya indah di atas kertas. Fakta membuktikan, banyak paslon yang kalah tidak siap menerima kekalahannya. Mereka mengajukan PHPU ke MK. Dan, sebagian besar PHPU itu gugur karena bukti-bukti yang disertakan terkesan asal-asalan. Kalau sudah begitu masyarakat pun menilai, pengajuan PHPU sekadar untuk tombo isin. Parahnya, PHPU itu diatasnamakan pemilih. Padahal, mayoritas pemilih bersikap lebih dewasa: setelah mencoblos gambar paslon selesai urusan. Seperti apa pun hasilnya harus dihormati. Sebab, ia sudah dipilih oleh mayoritas pemilih. Toh, setelah paslon terpilih, mereka menjadi bupati-wakil bupati semua rakyat. Bukan bupati-wakil bupati yang telah memilihnya saja. Itulah hakikat pelajaran demokrasi yang kita pelajari sejak SD sampai kuliah. Sepakat? (kaosing93@gmail.com, @AdlawiSamsudin)

Senang Lihat Murid Bisa Membaca ■ BANTING...

Sambungan dari Hal 29

Masih berstatus sebagai mahasiswi jurusan pendidikan guru sekolah dasar, Devi kini mulai mengajar sebagai guru honorer di SDN 3 Karangrejo. Perlahan wanita yang juga menggeluti bisnis Olshop itu merasa menemukan dunianya yang

telah hilang. Apalagi, ketika dirinya harus mengajar siswa-siswi inklusif di sekolah tersebut. Dia merasa menjadi manusia yang benar-benar bermanfaat bagi orang lain. Terlebih jika dia mampu membuat murid yang sebelumnya tidak bisa membaca menjadi lancar membaca. Apalagi, jika siswa tersebut adalah anak berkebutuhan khusus. “Rasanya lebih senang daripada dapat honor menyanyi,” ujar sulung dua bersaudara itu. (fre/c1/aif)

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

RAMAI: Sebanyak 40 tukik dilepas bersama-sama di Pantai Boom oleh rombongan HAPPI Jatim, pagi kemarin.

Rombongan HAPPI Lepas Tukik BANYUWANGI – Sebanyak 40 ekor tukik yang diselamatkan oleh yayasan penyu Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) dilepasliarkan oleh rombongan Himpunan Ahli Pengelola Pesisir Indonesia (HAPPI) Jawa Timur dan beberapa mahasiswa. Tidak hanya itu, setelah melakukan pelepasan tukik, mereka juga menuju tempat penangkaran penyu di Desa Ketapang, Kalipuro dan selanjutnya menuju Bangsring Underwater (Bunder), Wongsorejo untuk menikmati keindahan terumbu karang. Pelepasliaran 40 ekor tukik kemarin dialksanakan tepat pukul 06.00 pagi kemarin. Sebelum mereka melepasliarkan tukik, terlebih dahulu para rombongan diberikan sedikit paparan mengenai penyu-penyu yang menetas di Banyuwangi. Dan beberapa paparan mengenai pentingnya kelestarian penyu ini, utamanya yang ada di Banyuwangi. Setelah paparan diberikan, barulah mereka melepasliarkan tukik. Tampak, mereka juga sangat terkagum-kagum dengan adanya penyu yang menetas di Pantai Boom ini. Sebab, biasanya penyu-penyu itu menetas di sebuah pantai yang dalam keadaan sepi atau sepi pengunjung. Hal

ini tidak berlaku bagi penyu yang mendarat di Pantai Boom. Meski pantai yang ada di tengah kota Banyuwangi ini sangat ramai, penyu-penyu yang bertelur di sana juga tidak kalah ramainya. ”Ini yang unik saya kira, belum tentu ada di tempat lain,” ujar ketua panitia semiloka HAPPI Jatim, Agus Subianto. Karena masih penasaran, rombomgan pun bergerak menuju tempat penangkaran tukik yang ada di Jalan Gatot Subroto, Desa Ketapang, Kalipuro. Selanjutnya, tidak hanya penasaran tentang tukik. Seluruh rombongan HAPPI Jatim ini juga penasaran dengan terumbu karang yang ada di Bunder, Desa bangsring, Wongsorejo yang digalakaan oleh nelayan setempat. Agus menambahkan, dengan adanya pelestarian tukik dan terumbu karang yang dilakukan oleh swasta di Banyuwangi merupakan suatu hal yang luar biasa. Ditambah lagi, kegiatan positif yang dilakukan ini juga bisa bertahan lama hingga sekarang menjadi prestasi tersendiri bagi para pegiat lingkungan. ”Patut diacungi jempol pelestarian tukik dan terumbu karang di Banyuwangi ini saya kira,” pungkasnya. (tfs/aif)


40

Jawa Pos Senin 23 November 2015

CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015

SA T

BA N Y U WA N G I I KT YA MU BHA K T I P RA J A

GOLPUT BUKAN PILIHAN, JANGAN LUPA RABU 9 DESEMBER 2015!

KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

Prof Nur Salam Terpilih Ketua DPW PPNI Jatim Muswil PPNI Jatim dan Seminar Nasional Berjalan Sukses

SAMBUTAN: Ketua Panitia Pelaksana Muswil ke 1X PPNI Propinsi Jatim, Supriyadi Bintoro, S.Kep.,Ns.,MM.Kes.

BANYUWANGI – Musyawarah Wilayah (Muswil) Persatuan Perawat Nasional (PPNI) Jawa Timur, yang digelar di Hotel Santika, Banyuwangi pada tanggal 20-21 November berlangsung sukses. Ketua Panitia Pelaksana Muswil ke 1X, Supriyadi Bintoro, S.Kep.,Ns.,MM.Kes, mengatakan, selain sebagai wahana pertanggungjawaban pengurus DPW PPNI Jatim periode 2010-2015, kegiatan tersebut juga berhasil menyusun dan merumuskan berbagai program untuk periode 2016-2020. Pada Muswil tersebut para peserta berasal dari PPNI se Jatim juga berhasil memilih Ketua DPW PPNI Jatim untuk periode 2016-2020, yaitu Prof. Nur Salam, M.Nurs (Horn). Nur meraih 74 suara dari total 129 suara yang diperebutkan, sedang rival terberatnya atau calon incumbent DR Achmad Yusuf, S.Kep.MM.Kes, meraih 50 suara, dan sisanya tidak sah dan abstain. “Alhamdulillah acara berjalan sukses, dan ini semua berkat kerja sama semua pihak baik di kepanitiaan maupun para stake holder,” tuturnya. Pada kesempatan tersebut, Supriyadi yang juga Ketua DPD PPNI Banyuwangi

FOTO-FOTO abdul aziz/RaBa

BERPRETASI: Perawat berprestasi Hadi Kusairi, S.Kep.,SKM.,MM.Kes., menerima penghargaan dari Ketua DPW PPNI Jatim, Prof. Nur Salam, M.Nurs (Horn) di Kampung Budaya Oseng Kemiren pada malam keakraban.

itu menyempatkan diri mengajak para peserta untuk mengenal lebih banyak tentang Banyuwangi, salah satunya de­ ngan menggelar malam keakraban di Kampung Osing Kemiren. “Selain malam keakraban juga ada pemberian penghargaan kepada perawat berprestasi, yaitu Bapak Hadi Kuasairi S.Kep.,SKM.,MM.Kes., dari Ketua DPW PPNI Jatim,” tuturnya.

KOMPAK : Ketua Panitia Seminar, Sugiyanto, S.Kep.,Ns., Ketua DPP PPNI., Harif Fadilah, S.Kep.,SH.,M.Hum.,dan DR. Achmad Yusuf, S.Kep.,M.Kes. , serta moderator Eko Prabowo, S.Kep.,Ns.M.Kes.

Hadi Kusairi yang menerima penghargaan tersebut mengaku banyak terima kasih kepada DPW PPNI Jatim, karena telah memberikan apresiasi kepada anggotanya yang dinilai berprestasi. “Penghargaan ini sekaligus menjadi salah satu bekal saya untuk memaparkan program SAKINA ke PBB,” tuturnya. Sementara itu Pj Bupati Drs. Zarkasi,

KOMPAK: Jajaran panitia seminar nasional keperawatan foto bersama sebelum acara dimulai.

MALAM KEAKRABAN : Ketua DPP PPNI. Harif Fadilah, menyanyikan lagu khas Banyuwangi didampingi Ketua DPW PPNI Jatim Prof. Nur Salam, M.Nurs (Horn) dan Ketua DPD PPNI Banyuwangi, Supriyadi Bintoro, S.Kep.,Ns.,MM.Kes.

BERI APRESIASI: Pj. Bupati Banyuwangi, Drs. Zarkasi M.Si., memberi pengarahan sekaligus membuka kegiatan.

berharap kegiatan Muswil tersebut bisa berjalan baik dan lancar serta bisa memilih Ketua DPW PPNI Provinsi Jatim yang STAF., yaitu siddiq, tabligh, amanah dan fathonah. “Kami juga berharap peserta bisa lebih lama lagi di Banyuwangi untuk mengunjungi objek-objek wisata yang indah, rugi kalau hanya sebentar di Banyuwangi,” ujar Zarkasi saat menyampaikan sambutan. Selain menggelar Muswil, kegiatan itu juga dirangkai dengan acara seminar nasional keperawatan di Hotel Baru Indah, Jajag, Kecamatan Gambiran. Ketua Panitia Seminar Nasional, Sugiyanto, mengatakan, jumlah peserta mencapai 2000 orang. Peserta seminar berasal dari semua perawat se, perawat dari Kabupaten Jember, Situbondo dan Bondowoso, Institusi pendidikan kepearawatan seperti Akes Krikilan, Glenmore, Stikes Banyuwangi, Universitas Bakti Indonesia, Cluring, Fakultas Keperawatan Unej Jember, dan Fakultas Keperawatan Unmuh, Jember. Untuk itu, selaku ketua panitia, pihaknya menyampaikan banyak terima ksih kepada semua peserta yang berasal dari berbagai kabupaten dan institusi pendidikan tersebut, serta para panitia dan stake holder. “Terima kasih Khusus juga kepada seluruh ketua komisariat PPNI se Banyuwangi. Kami berharap seluruh anggota PPNI lebih kompak dan berperan aktif dalam kegiatan organisasi,” harap Sugiyanto. (azi)

AKTIF: Peserta seminar nasional keperawatan mengajukan pertanyaan kepada dua nara sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.