Radar Banyuwangi | 24 Maret 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SELASA 24 MARET TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

Gerak Gemulai

Tarian Tag

Mbok Dlimo BANYUWANGI - Tim tari Sanggar Dewi Sekar Taji asal Muncar resmi terpilih mewakili Banyuwangi dalam ajang Festival Karya Tari (FKT) 2015 tingkat Jawa Timur. Setelah dinilai juri, Sanggar Dewi Sekar Taji berhasil mengalahkan Sanggar Pelangi Budaya dari Kalipuro. Dua sanggar tari tersebut merupakan pilihan berdasar Festival Karya Tari 2013 lalu. Tim juri terdiri atas Dewan Kesenian Blambangan (DKB) dan Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar). Selama penilaian di Pelinggihan Disbudpar Banyuwangi, dua sanggar tersebut menampilkan tarian andalan masing-masing. Tarian yang disajikan bertema cerita rakyat. Tim tari sanggar Dewi Sekar Taji menampilkan tari legenda rakyat berjudul ”Tag Mbok Dlimo” n Baca Gerak...Hal 35 PUKAU DEWAN JURI: Penari dari sanggar tari Dewi Sekar Taji memeragakan tarian berjudul Tag Mbok Dlimo di Pelinggihan Disbudpar Banyuwangi kemarin (23/3). GALIH COKRO/RABA

Pemilik Mokong, Pol PP Meradang 1 Pukul 10.00, puluhan personel Satpol PP di-back up polisi dan TNI mendatangi bangunan rumah milik Pak Canu di Jalan Kepiting, Sobo, Banyuwangi.

2

Bangunan itu dianggap melanggar aturan karena berdiri di atas lahan milik PT KAI tanpa dilengkapi izin sah.

3

Tiga Kali Layangkan Teguran

Petugas langsung mengeluarkan barang-barang dari dalam rumah. Tidak ada perlawanan dari pemilik rumah.

1. Teguran pertama dilayangkan pada 25 Oktober 2013 2. Teguran kedua 7 November 2013 3. Teguran ketiga 9 Desember 2013. 4. 12 Maret 2015, Satpol PP telah melayangkan surat pemberitahuan pembongkaran. Sayang, surat teguran tersebut diabaikan oleh pemilik rumah.

5 4

Begitu barang-barang sudah dikeluarkan, Satpol PP langsung membongkar bangunan rumah yang berlokasi di pinggir jalan tersebut.

Aset-aset milik Canu yang berada di dalam rumah selanjutnya diamankan di kantor Satpol PP.

PO L PO L

ISI

ISI

GRAFIS:REZARABA

Satpol PP Bongkar Paksa Rumah n Melanggar Aturan, Berdiri di Atas Lahan Milik PT KAI BANYUWANGI - Puluhan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) membongkar paksa satu unit rumah hingga nyaris rata tanah kemarin (23/3). Pembongkaran paksa dilakukan lantaran bangunan yang berlokasi di Jalan Kepiting, Lingkungan Wonosari, RT 3/RW3, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi,

itu berdiri di atas lahan milik PT. Kereta Api Indonesia (KAI) tanpa dilengkapi izin sah. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan, pembongkaran paksa yang dilakukan petugas Satpol PP tersebut mendapat pengawalan ketat personel TNI/Polri n

GALIH COKRO/SIGIT HARIYADI/RABA

Baca Satpol PP...Hal 35

TAK ADA PERLAWANAN: Personel Satpol PP mengeluarkan barang-barang milik Pak Canu. Begitu barang-barang sudah keluar, rumah tersebut langsung dirobohkan.

Kondektur PO Setiawan Dituntut 2 Tahun Shubuh Dzuhur Ashar

Maghrib Isya

04:15 11:35 14:49 17:37 18:47

KUCUR K UCUR

NG NGOPAI

Banyuwangi Surga Dunia DUA kali datang ke Banyuwangi, Allan Schneitz baru bisa merasakan keelokan kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Jika sebelumnya dia melihat Banyu wangi adalah batu loncatan menuju Bali, kali ini pandangan pria asal Finlandia itu berubah 180 derajat n

Kasus Kecelakaan Maut Yang Menewaskan 5 Orang BANYUWANGI - Masih ingat kecelakaan maut yang menewaskan lima orang di kawasan Jalan Raya Situbondo-Banyuwangi, tepatnya di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, awal tahun 2015 lalu? Insiden kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus PO Setiawan melawan mobil travel itu kini sudah bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. Malahan, perkaranya sudah pada tahap pembacaan tuntutan oleh jaksa penuntut umum (JPU). Mariyono, 44, kondektur bus sekaligus terdakwa dalam perkara ini, kemarin (23/3) dituntut hukuman dua tahun penjara. Selain pidana penjara, pria yang aslinya bertugas sebagai kondektur juga dikenai sanksi denda. Dalam tuntutannya, JPU Budi Cahyono menjatuhkan denda Rp 500 ribu subsider dua bulan kurungan. Pria asal Dusun Sukorejo, Desa Karangsuko, Trenggalek, itu dianggap lalai hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.

NIKLAAS ANDRIES/RABA TEGANG: Mariyono mendengarkan tuntutan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Budi Cahyono di PN Banyuwangi kemarin.

JPU Budi Cahyono mendasarkan tuntutannya kepada terdakwa Mariyono dengan pasal 310 ayat 4 Undang-Undang

Baca Kondektur...Hal 35

Hindari Bumbu Mengandung Zat Kimia BANYUWANGI - Panitia Festival Sego Tempong 2015 menganjurkan calon peserta menghindari penggunaan bumbu yang mengandung zat kimia. Hal itu disampaiP e s e r t a kan saat temu bersama harus pan- teknik peserta Festival dai menc- Sego Tempong ari cara bagaimana di aula Dinas Koperasi dan sa yuran tetap segar Usaha Mikro Kecil dan Menketika disajikan” engah (DinkopIrfan UMKM) BanyKabid Kelembagaan Dinkop-UMKM uwangi kemarin (23/3). Dalam memilih bumbu, seperti garam dan terasi, peserta diimbau menjauhi zat kimia n Baca Hindari...Hal 35

Beny Mustafa Kemal, Mantan Pekerja Tambang yang Kini Jadi Loper Koran

Kuasai Tiga Bahasa, Inggris, Jerman, dan Prancis

Baca Banyuwangi... Hal 35

FREDI/RABA

CARI NAFKAH: Beny saat menjajakan koran di Stasiun Karangasem, Banyuwangi, pekan lalu.

Tidak semua loper koran miskin ilmu. Beny Mustafa Kemal contohnya. Meski kesehariannya menjajakan koran, lelaki berusia 66 tahun itu mampu menguasai tiga bahasa asing, yakni Inggris, Jerman, dan Prancis. CHIN JULLIEN, Banyuwangi

CHIN JULLIEN/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Nomor 22 Tahun 2009 tentang angkutan lalu lintas dan jalan n

Festival Sego Tempong

JARUM jam sudah menunjuk pukul 05.00 pagi itu. Calon penumpang kereta api di Stasiun Karangasem mulai berlalu-lalang. Ada yang sedang memeriksa barang bawaan, ada pula yang hanya sekadar duduk santai di ruang tunggu. Sebagian calon penumpang ada yang antre di depan loket. Beberapa calon penumpang yang hendak masuk ruang tunggu berhenti sejenak di pintu masuk guna membeli koran Jawa Pos Radar Banyuwangi edisi hari itu yang dijual pria paro baya di sekitar pintu masuk. Pukul 05.15 penumpang bergegas menuju peron dan naik ke gerbong kereta yang sudah stand by. Lima belas menit kemudian, tepat pukul 05.30, kereta Tawang Alun jurusan Kota Malang tersebut berangkat. Beny Mustafa Kemal, loper koran yang setiap hari menjajakan koran di ka-

wasan itu, beranjak 30 menit usai keberangkatan kereta. “Saya mau segera geser ke Lampu Merah Penataban,” ujar pria yang genap berusia 66 tahun pada Jumat 20 Maret 2015 kemarin. Pria yang tinggal di Jalan Supriyadi, RT 01, RW 02, Kelurahan Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi, itu berniat menjajakan koran yang belum terjual di sekitar Lampu Merah Penataban. Begitulah aktivitas Beny setiap pagi. Tidak ada yang istimewa dari sosok Beny. Namun, siapa sangka pria beranak empat itu ternyata menguasai tiga bahasa asing, yakni Inggris, Jerman, dan Prancis. Beny telah lama mendapatkan kemampuan tersebut sejak bergabung dengan perusahaan pengeboran minyak milik asing sebagai interpreter atau penerjemah bahasa n

Kondektur bus PO Setiawan dituntut 2 tahun Nyawa 5 orang cuman ”dihargai” segitu, murah sekali! 140 jabatan dibiarkan kosong Ayo siapa yang mau ikut lelang!

Baca Kuasai...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

26

POLITIK & PEMERINTAHAN CERMIN DIRI

Semoga Bukan Edisi Terakhir

L

OGO International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) resmi di-launching di Pantai Boom, Banyuwangi, Minggu (22/3) lalu. Launching logo baru itu sebagai pertanda bakal digelarnya even balap sepeda yang bakal diikuti para cyclist dari berbagai negara pada 6 hingga 9 Mei mendatang. ITdBI yang masuk dalam kalender tahunan Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI) kategori 2.2 itu merupakan kali keempat digelar di Banyuwangi. ITdBI kali pertama digelar pada 2012 saat Abdullah Azwar Anas baru satu tahun menjabat sebagai bupati Banyuwangi. Berturut-turut even itu digelar pada 2013 dan 2014. Terlepas dari unsur promosi pariwisata yang menyelubungi agenda balap internasional itu , yang pasti ITdBI saat ini sudah menjadi trade mark bagi Banyuwangi. Hampir semua cyclist, baik lokal Indonesia maupun mancanegara, menunggu-nunggu jadwal pelaksanaan ITdBI setiap tahun. Pembalap lokal Bumi Blambangan pun kebagian berkah. Kini banyak atlet balap sepeda dadakan bermunculan. Mereka yang dulu tak menyukai olahraga gowes kini ramairamai bersepeda. Booming-nya olahraga itu juga didukung kepedulian Pemkab Banyuwangi yang menyediakan jalanan khusus bagi penghobi gowes. Di jalan-jalan protokol kini dengan mudah kita jumpai garis kuning dan gambar orang bersepeda. Tak hanya itu, klub-klub balap sepeda pun mulai bermunculan bak jamur di musim hujan. Beragam even balap pun digelar di Banyuwangi, mulai BMX hingga Audax. Para penjual sepeda pun ketiban berkah. Dagangan mereka laris manis seiring semakin digandrunginya olahraga bersepeda. Pertanyaannya sekarang, masihkah ITdBI digelar tahun depan? Bisa ya, bisa juga tidak. Mengapa demikian? Itu karena ITdBI tidak bisa dilepaskan dari ambisi Abdullah Azwar Anas yang ingin mempromosikan pariwisata Banyuwangi di kancah internasional. Jangan heran ITdBI selalu finis di tempat-tempat wisata, seperti Pulau Merah dan Kawah Ijen. Persoalannya, masa jabatan Anas sebagai bupati akan berakhir 20 Oktober mendatang. Jika dia maju lagi dalam pilkada dan terpilih kembali, masih mungkin ITdBI bakal kembali digelar. Namun, jika Anas hanya ditakdirkan satu periode menjadi bupati, maka sangat tidak mungkin ITdBI bakal digelar. Semoga ITdBI tahun ini bukan edisi terakhir. Siapa pun bupati Banyuwangi periode mendatang, para cyclist dan pencinta balap sepeda berharap ITdBI tetap digelar. (*)

SNMPTN 2015

Prestasi Alumni Jadi Pertimbangan BANYUWANGI - Perguruan tinggi negeri (PTN) tahun ini akan memberikan pertimbangan khusus pada sekolah menengah yang lulusannya berprestasi di PTN tersebut. Selain akreditasi sekolah dan nilai ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), prestasi senior akan menjadi pertimbangan khusus diterimanya peserta seleksi masuk PTN. Plt Kepala Dinas Pendidikan, Sulihtiyono, melalui Kasi Pendidikan SMP, Sutikno mengungkapkan, bagi sekolah yang memiliki alumni dengan prestasi akademik yang baik di PTN akan mendapat pertimbangan berbeda. Karena sekolah tersebut dianggap mampu menghasilkan output yang baik. Prestasi senior itu akan menjadi nilai tambah bagi adik kelasnya DOK.RaBa yang ikut mendaftar di PTN yang Sulihtiyono sama. “Semisal ada siswa yang mendaftar di PTN A, kemudian PTN tersebut akan melihat apakah ada kakak kelas siswa tersebut yang berkuliah di sana berprestasi, maka juniornya akan mudah diterima,” jelas Sutikno n Baca Prestasi...Hal 35

Jawa Pos Selasa 24 Maret 2015

140 Jabatan tanpa Pejabat BANYUWANGI - Walau Bupati Abdullah Azwar Anas sudah beberapa kali melakukan rolling pejabat struktural, tapi sampai saat ini masih banyak jabatan yang kosong tidak terisi. Berdasar data Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD), jumlah job yang kosong hingga tahun 2015 mencapai 140 kursi. Jabatan yang tidak terisi tersebar merata pada jabatan eselon II hingga empat. Jabatan eselon II berjumlah 10 kursi, eselon III/b sembilan kursi, eselon IV/a 76 kursi, dan jabatan eselon IV/b sebanyak 45 kursi. Jabatan eselon II hanya diisi pejabat pelaksana tugas (plt). Eselon III dan

Jabatan Kosong tanpa Pejabat 1. 2. 3. 4.

Eselon II Eselon III/b Eselon IV/a Eselon IV/b

JUMLAH

= = = =

10 kursi 9 kursi 76 kursi 45 kursi

=

140 kursi

IV sebagian dirangkap dengan bidang atau seksi lain. Sementara itu, eselon IV sebagian besar kosong. Kepala BKD Sih Wahyudi menjelaskan, pengisian jabatan eselon II masih menunggu turunnya Peraturan Pemer-

intah (PP) dari UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Sedangkan untuk jabatan eselon III dan IV, sengaja dikosongkan untuk efisiensi anggaran. Walau banyak jabatan eselon III dan IV yang kosong, kata Sih Wahyudi, tapi tidak sampai mengganggu kinerja pelayanan masyarakat. Sebab, Pemkab Banyuwangi sudah menerapkan e-kinerja untuk memaksimalkan pelayanan publik. Beberapa jabatan eselon II yang kosong meliputi kepala Dinas Pendidikan, kepala Dinas Kesehatan, kepala Badan Lingkungan Hidup, kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, kepala Dinas Koperasi dan

UKM, kepala Satpol PP, dan beberapa staf ahli bupati. Selama ini beberapa jabatan kosong itu dijalankan sekretaris dinas yang merangkap sebagai pelaksana tugas kepala dinas atau kepala badan. Jumlah jabatan eselon III dan IV yang diatur dalam Perda Nomor: 6 Tahun 2011 tentang organisasi perangkat daerah (OPD) mencapai 885. Rincian meliputi jabatan eselon III/a 69 kursi, eselon III/b 120 kursi, eselon IV/a 536 kursi dan eselon IV/b sebanyak 160 kursi. Dengan demikian, dari 885 job eselon III dan IV yang terisi hanya sekitar 745 kursi. Yang 140 kursi lainnya masih kosong tanpa pejabat definitif. (c1/afi)

FREDY RIZKI/RaBa

SEBAR VIRUS: Direktur Lazuardi Islamic School Haidar Ali mempaparkan konsep dreaming school di depan ratusan guru di Ballroom, Hotel Santika, kemarin.

Dorong Penerapan Sistem Dream School BANYUWANGI - Konsep pendidikan dengan cinta yang digunakan Finlandia menjadi sistem pendidikan terbaik di dunia. Salah seorang pakar pendidikan asal Finlandia, Allan Schneitz, menyebarkan konsep pendidikan dengan cinta itu kepada sekitar 450 guru, kepala sekolah, dan pengawas pendidikan di Hotel Santika kemarin (23/3). Dalam kesempatan itu, Allan membeberkan penerapan sistem dream school kepada para guru. Sistem pendidikan dream school atau sekolah impian dengan konsep kurikulum pendidikan dengan cinta kasih akan menjadi proyek pendidikan masa depan di Indonesia. Allan Schneitz mengaku sudah melakukan memorandum of understanding (MOU) dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam pengembangan proyek ini. Dalam beberapa bulan terakhir ada perwakilan kepala sekolah dari Indonesia yang dikirim untuk belajar di Finlandia.

Sekolah yang akan kerja sama dengan proyek dream school adalah Lazuardi Global Islamic School. Sekolah Lazuardi Global Islamic School akan memadukan kurikulum 2013 (K13) dengan konsep pengajaran dari kurikulum dream school. Hasil perpaduan dari dua kurikulum tersebut menghasilkan siswa yang termotivasi dalam belajar dan berkreasi tanpa paksaan. “Agar pendidikan lebih menarik tanpa bingkai yang memasung kreativitas, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar, with joy learning, you actually have a good motivation (dengan pembelajaran yang menyenangkan, Anda akan memiliki motivasi yang bagus),” kata Allan. Allan memaparkan konsep dream school dengan konsep membuka semua ide siswa. Kemudian, menampungnya tanpa memberikan batas-batas yang bisa mengurung imajinasi dari siswa. Direktur dari Lazuardi Islamic School, Sayed Haidar Ali menjelaskan, penerapan

kurikulum pendidikan dari Finlandia tersebut dapat berjalan dengan baik di sekolahnya. Di Banyuwangi sendiri sekolah Lazuardi ada masih di tingkat SD. Yang terpenting, kata Haidar, adalah mengurangi beban dari siswa. Selama ini cukup banyak beban yang ditanggung siswa seperti tugas PR, UTS, UAS dan UN. Selain ini banyak sekali metode pengajaran yang membuat siswa harus terpaku pada sebuah jawaban. Padahal menurut Haidar, dalam kehidupan nyata tidak semua pertanyaan memiliki jawaban yang pasti. “Sistem kurikulum yang ada sudah baik dan tidak ada masalah, hanya saja penerapannya terburuburu, akan menjadi semakin baik jika banyak tes-tes yang mengekang siswa dikurangi,” kata Haidar. Lazuardi di Banyuwangi, ungkap Haidar, akan menjadi sekolah pertama yang menerapkan konsep dream school. Ke depan, dirinya berharap sekolah

lainnya terutama yang gurunya mengikuti sharing mulai menerapkan dream school seperti yang dilakukan Lazuardi. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, tujuannya mengundang pakar pendidikan tersebut adalah membuat jalan pintas untuk pendidikan Banyu-

wangi. Jika menunggu kebijakan dari pusat terlalu mahal jika harus mengirim guru ke Finlandia. “Meski tidak bisa menerapkan semuanya, setidaknya ada beberapa hal dari sistem pendidikan di Finlandia yang bisa ditiru atau diterapkan di Banyuwangi,” ujar Anas (fre/c1/afi)

K LAS EM E N SE M E N T A RA P E R O L E H A N SUA RA CA L ON BUPA T I IDOL 2 01 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Ficky Septalinda Angka Wijaya Guntur Priambodo Rindar Suhardiyansah Arvy Rizaldi Abdullah Azwar Anas Toni Hartono Mufti Anam Bambang Surtiyono Anton Sunartono Basuki Rahmat

116 112 121 95 53 38 36 30 29 23 22

12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Ayub Hidayat Mandiri Ratu Warang Agung Michael Edy Heriyanto Umi Kulsum Ikhwan Arief Neni Viantin Diyah Martiva Joni Subagyo Sugihartoyo Sunarko Wijaya Eko Susilo Nur Hidayat

21 19 19 19 16 13 12 11 11 11

22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.

Ali Sodiqin Waridjan Munib Syafa’at Zaenal Arifin Salam Soekardjo Heru Pratista Syukran Makmun Hidayat Agus Dani T Agus Edy Riyanto Bambang Purwanto

10 9 9 9 7 6 6 3 3 3

32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.

Nurmansyah Samsudin Adlawi Achmad Musta’in Achmad Wahyudi Fadjar Isnaini dr. Faida Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Satiyem Sri Utami Faktuningsih

3 3 2 1 1 1 1 1 1 1

42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.

Taufik Hidayat Teguh Sumarno Yusuf Widyatmoko Agus Tarmidi Juliesetyo Puji Rahayu Wiwik Pudjiati Achmad Taufiq Agung Mulyana Ahmad Fauzan Eko Sukartono

1 1 1 1 1 1 0 0 0 0

52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61.

Hermanto Husin Matamin Masykur Ali Nanang Nur Ahmadi Saiful Bahri Sumantri Soedomo Supono Syaifunnar Wahyudi, SE Yusuf Noeris

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP II (50 BESAR).

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SELASA 24 MARET

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Pencurian Kayu Jati Belum Terbukti SITUBONDO – Pemeriksaaan saksi-saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU), kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo, kemarin (23/3). Setidaknya ada tiga hal menarik dalam sidang dakwaan pelanggaran UU 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan, kali ini. Sidang, dibuka oleh ketua majelis hakim Kadek Dedy Arcana. Sidang berlangsung sejak sekitar pukul 10.00 pagi sampai 15.30 sore. Setidaknya saksi yang dihadirkan JPU ada enam orang dengan profesi yang berbeda-beda. Masing-masing dari mereka adalah Subakri, 42, kepala dusun Kristal. Eny alias P Safitri, keponaan Asiyani. Nina alias Rusli, saudara sepupu Asiyani. Dwi Kurniadi, Kepala Desa Jatibanteng. Dwi Agus Pratikno, anggota polisi yang ikut mengamankan kayu jati. Dan terakhir adalah saksi ahli bidang kehutanan, Dinas Pertanian Situbondo, Hartono, 41. Fakta persidangan yang cukup menarik disampaikan oleh tiga orang saksi. Mereka adalah Eny alias P Safitri, Dwi Kurniadi, dan Hartono. Dalam memberikan kesaksiannya, mereka menyampaikan beberapa hal yang selama ini belum muncul dalam persidangan. Saksi Eni alias Pak Safitri yang dihadirkan JPU adalah penguasa lahan yang sebelumnya milik Asiyani dan dijual kepada orang tuanya. Saksi ini menyebut bahwa di lahannya milik Asiani memang terdapat tanaman pohon

ANGKAT TANGAN: TANGAN: Kondisi Nenek Asiyani masih sehat di awal sidang.

Lahan itu dijual ke ke orang tua saya (Pak bukos alias Asmat). Di lahan ada 60 tanaman jati. Waktu mau dijual ada tiga jati yang dipotong. Nenek Asiyani memang minta tiga pohon jati untuk dibuat lencak.” Pak Safitri, Saksi

jati. Meski demikian, dirinya tidak mengetahui apakah kayu jati yang dimiliki Asiyani berasal dari lahan itu atau milik Perhutani. “Lahan itu dijual ke ke orang tua saya (Pak bukos alias Asmat). Di lahan ada 60 tanaman jati. Waktu mau dijual ada tiga jati yang dipotong. Nenek Asiyani memang minta tiga pohon jati untuk dibuat lencak,” terangnya n Baca Pencurian...Hal 28

LEMAH:: Mistiana LEMAH memeluk Asiyani yang kondisinya drop saat mengikuti sidang di PN.

JPU Hadirkan Enam Orang Saksi SEMENTARA itu Pemeriksaaan saksi-saksi untuk membongkar modus pencurian kayu jati yang dilakukan Nenek Asyani di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo, hasilnya belum jauh berbeda dengan sidang sebelumnya. Para saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU), tidak ada yang bisa membuktikan pencurian dua pohon jati milik

Perhutani di petak 43 F, kawasan hutan produksi, Dusun Kristal, Desa/Kecamatan Jatibanteng. Sidang hanya berkutat pada kepemilikan atau penguasaan tujuh batang kayu jati. Kayu yangg dimiliki Asiyani memang didakwa berasal dari dua pohon jati yang hilang di lahan Perhutani. Dan, itulah yang berusaha dibuktikan kemarin n Baca JPU...Hal 28

D ea n h

Drop, Sidang Diskors 1 Jam FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/JPRS

ASUPAN TENAGA: Asiyani minum teh hangat untuk memulihkan kondisinya yang lemas.

KONDISI nenek Asiyani yang sedang mendengarkan keterangan saksi, tiba-tiba drop dalam ruang sidang, di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo kemarin (23/3). Belakangan baru diketahui, itu terjadi lantaran perempuan 63 tahun tersebut hanya mengisi pe-

rutnya dengan segelas air putih sejak pagi. Mengetahui keadaan tersebut, Ketua Mejelis Hakim, Kadek Dedy Arcana, menghentikan pemeriksaan saksi. Dia pun menskors atau menghentikan sidang sementara n Baca Drop...Hal 28

Petani Tambak Udang Dipolisikan Belajar layaknya mendayung ke hulu, jika tak maju, maka akan terhanyut.” Yatik Amanda

HABIBUL ADNAN/JPRS

BERAKTIFITAS: Para karyawan perusahaan air minum di Desa Talakandang terlihat sibuk Jukir

ILUSTRASI: EDY S/JPRS

Pinjam Uang dengan Jaminan Mobil Orang SITUBONDO – Berbagai cara dilakukan untuk bisa melakukan penipuan. Kali ini, modusnya meminjam uang dengan menggunakan mobil sebagai jaminan. Yang jadi masalah, mobil yang dijadikan jaminan itu adalah milik orang. Seperti yang dilakukan IR, warga Kabupaten Jember. Dia meminjam uang kepada Hahan Prihandoko, warga Keluarahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Namun, Sampai waktu yang telah dijanjikan, pria berumur 38 tahun tersebut tidak kunjung melunasi uang pinjaman tersebut. Akibatnya, Hahan mengalami kerugian materi hingga Rp.35 juta. Atas kejadian tersebut, korban memilih melapor ke Polres Situbondo. Laporan masuk pada tanggal 10 Maret lalu. Dia melaporkan telah terjadi tindak pidana penipuan yang dilakukan Ir. Kasubag Humas Polres Situbondo, IPDA Nanang Priambodo membenarkan adanya laporan tersebut. ”Kita akan menyelidiki laporan tersebut lebih dalam,” ujarnya. Perwira polisi berkumis tebal itu mengatakan, awal mula kejadian terjadi ketika terlapor mendatangi rumah Hahan. Waktu itu, IR menyampaikan keinginannya untuk meminjam uang. Untuk meyakinkan Hahan bahwa tidak akan tidak melunasi pinjamannya, IR menawarkan satu unit mobil New Avanza sebagai jaminan atas hutangnya itu. Hahan pun percaya dengan terlapor n

Silahkan kita buktikan di pengadilan. Kalau mereka bisa menunjukkan buktibukti, silahkan.” Mawardi, Pemilik Tambak

Jatim itu adalah Mawardi dan Atika. Kedua orang ini sudah mendapatkan panggilan dari Polda. Kabarnya, kedua warga tersebut ju-

ga segera mengikuti proses persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Situbondo. Mawardi, salah satu pemilik lahan, ketika ditemui kemarin (23/03) membenarkan tentang pemanggilan dirinya oleh Polda jatim. Dia mengaku heran dengan laporan yang tertuju kepada dirinya. ”Jelas heran. Kok kita yang dilaporkan,” ujarnya. Meski demikian, dia mengatakan akan mengikuti proses hukum. ”Silahkan kita buktikan di pengadilan n Baca Petani...Hal 28

Ketua RT Berdalih Tidak Ada Masalah Pengeboran Air untuk Usaha Air Kemasan di Desa Talkandang SITUBONDO – Polemik keberadaan pengeboran sumur untuk menyuplai usaha air minum di Desa Talkandang, Kecamatan Kota menuai pro kontra. Ini terbukti, sesama warga lingkungan RT 04, RW 01, Desa Talkandang, namun mem-

BUKTI: Atika memegang keterangan tertulis dari Surahwan, mantan Kades Desa Pecinan tentang tidak pernah ada transaksi jual beli tanah.

berikan pernyataan yang berbeda. Seperti yang disampaikan Ketua RT 04, RW 01, Desa Talkandang, Ahmad. Dia menegaskan tidak ada gejolak warga terkait dengan keberadaan sumur bor. ”Mayoritas warga menerima,” ujarnya melalui telepon seluler. Sebab, kata dia, tidak ada imbas yang berdampak terhadap warga sekitar dengan adanya sumor bor milik usaha air kemasan n Baca Ketua...Hal 28 HABIBUL ADNAN/JPRS

Abdul Mujib, Bocah Penderita Penyakit Kanker Kronis Ganas

Bernapas Lalui Leher, tak Bisa Bicara Seumur Hidup Penyakit yang diderita Abdul Mujib Terbilang Langka. Diumurnya yang masih belasan tahun, dia menderita kanker kronis ganas. MEMPRIHATINKAN: Mujib bersama ayahnya, Zainurrahman ditemui di rumahnya, belum lama ini.

HABIBUL ADNAN, Kapongan

Baca Pinjam...Hal 28 HABIBUL ADNAN/JPRS

http://www.radarbanyuwangi.co.id

MANGARAN – Kasus pemindahtanganan lahan tambak udang yang disewakan warga di Desa Pecinan, Kecamatan Mangaran tampaknya akan semakin meruncing. Sebab, warga yang merupakan pemilik lahan kini malah berurusan dengan hukum. Pasalnya, PT. Margasari Surabaya sebagai perusahaan yang disebut-sebut menguasai lahan tambak, kini dikabarkan telah mempolisikan sejumlah warga ke Polda Jawa Timur dengan laporan melakukan penyerobotan lahan. Warga yang dilaporkan ke Polda

RAMBUTNYA tinggal beberapa helai saja. Benjolan berukuran besar kembung-kempis di leher sebelah kirinya. Persis di tenggorokannnya, dibuatkan lubang sebesar ibu jari. Begitulah kondisi Abdul Mujib, bocah berusia 12 tahun. Putra pasangan Zainurrahman dan Saituna itu menderita penyakit kanker kronis ga-

nas di sekitar lehernya. Sudah delapan bulan bocah yang berasal dari Dusun Nyior Cangka, Desa Kesambirampak, Kecamatan Kapongan itu menderita penyakit tersebut. Akan tetapi hingga kini, tidak ada tanda-tanda kesembuhan. Padahal, terhitung sudah empat kali dilakukan operasi di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Malang. Dari pengakuan Zainurrahman, ayah dari Mujib, ada empat macam kanker yang menyerang putranya itu. ”Tapi saya tidak tahu kanker apa saja itu namanya. Yang pasti ada di daerah tenggorokan semua,” paparnya. Sesuai penjelasan yang didapatkannya dari dokter, kata Zainu-

rahman, penyakit yang diderita Mujib termasuk penyakit langka. ”Saya sudah lima tahun bertugas di sini (RSSA). Tapi belum menemukan penyakit begini,” kata Zainurrahman menirukan ucapan salah satu dokter RSSA kepadanya. Dari pengakuan dokter itu, dirinya tidak pernah menemukan kanker seganas seperti yang dialami Mujib. Jikapun ada, paling diderita oleh orang dewasa yang sudah berusia 40-60 tahun. Kondisi Mujib kini sangat memprihatinkan. Akibat dari penyakitnya itu, Mujib dipastikan bisu seumur hidupnya. Itu karena dalam operasi yang sudah dilakukan, pita suaranya diangkat n Baca Bernapas...Hal 28 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

28

AFRICA VAN JAVA Saksi Berikutnya dari Kuasa Hukum Jawa Pos

n PENCURIAN...

diangkut, nenek Asiyani sudah memberitahukan kepadanya. Pria ini juga menyebut bahwa untuk dugaan kasus ilegal loging yang dihadapi Asiyani sudah pernah dimediasi dengan sejumlah pihak. Bahkan dirinya juga memberi tahu bahwa kayu diambil di lahan Asiyani sesuai pengakuan terdakwa. “Saya melihat kayunya sendiri. Termasuk ini sisa-sisanya. Sebenarnya saya sudah pernah melakukan mediasi, ketemu Pak Sawin dan pihak polsek. Tapi tidak ada titik temu” kata Kurniadi. Sementara itu, hal mengejutkan juga datang dari pengakuan saksi ahli yang dihadirkan JPU. Dia adalah Hartono yang menjadi saksi ahli sesuai dengan berita acara pemeriksaan (BAP) polisi. Saksi ini diutus

Sambungan dari Hal 27

Kemudian, Kepala Desa Jatibanteng, Dwi Kurniadi menyebut, kayu jati yang diangkut Asiyani memang tidak dilengkapi surat. Kayu tersebut juga tidak memiliki ijin potong. “Untuk mengangkut memang tidak ada surat, jadi saya tugaskan pak kampung (Subakri) agar mengawal,” katanya. Kades ini membeberkan alasannya mengapa menyuruh Subakri mengawal pengangkutan kayu jati milik Asiyani ke rumah Sucipto. Dia mengaku tidak berani mengeluarkan surat

BANDINGKAN KAYU: Saksi, JPU, dan kuasa hukum terdakwa membandingkan kayu jati di meja majelis hakim, kemarin (23/3).

RENDRA KURNIA/JPRS

karena pemotongan kayu milik Asiyani sudah lama terjadi. “Saya tidak berani membuat su-

rat, karena ditebangnya kayu sudah lama. Sedangkan saya baru satu tahun menjadi kepala desa.

Makanya saya minta kadus kawal Bu Asiyani,” bebernya, seraya menyebut 15 hari sebelum

Polisi Juga Tak Tahu Asal-usul Kayu n JPU... Sambungan dari Hal 27

Sayang, sebanyak enam saksi yang dihadirkan JPU, tidak ada yang mampu membuktikan mengapa kayu yang hilang dari petak 43 F sampai ada di tangan atau dikuasai Asiyani. Diantara saksi yang dihadirkan JPU kemarin (23/3) masing-masing adalah Subakri, 42, kepala dusun Kristal. Nina alias Rusli, saudara sepupu Asiyani. Dwi Agus Pratikno, anggota polisi yang ikut mengamankan kayu jati. Saksi subakri Mengaku bahwa dirinya dimintai tolong Asiyani untuk mengawal pengangkutan

kayu jati tanpa surat tersebut. Saksi ini tidak tahu secara pasti kayu yang dimiliki Asiyani didapat dari mana. “Ukuran kayu kurang dari 50 centi meter,” katanya. Untuk saksi Nina alias Bu Rusli, juga menjawab datar. Dirinya tidak mengetahui secara pasti apakah kayu jati milik Asiyani merupakan miliknya sendiri atau merupakan kayu jati yang hilang di petak 43 F, milik Perhutani. Tak hanya dua saksi tersebut, tiga saksi lain juga tidak mengetahui modus pencurian. Saksi Eny alias P Safitri, keponaan Asiyani. Dwi Kurniadi, Kepala Desa Jatibanteng. Dan saksi ahli bidang kehutanan, Dinas Pertanian Situbondo, Hartono, 41, juga tidak

mengetahuinya. Mereka hanya tahu, bahwa kayu tersebut adalah milik Asiyani, tanpa mengetahui berasal dari mana. Bahkan, seorang anggota polisi Jatibanteng, Brigadir Dwi Agus Pratikno, yang ikut menyita kayu jati juga tidak tahu mengapa Asiyani memiliki kayu jati. Dirinya, hanya mengetahui setelah ada laporan dari pihak Perhutani. Begitu mendapat laporan, dirinya ikut mengecek ke lokasi hilangnya pohon. Beberapa hari kemudian, pihak Perhutani bersama Agus mendatangi rumah Sucipto dan mengambil sejumlah kayu yang diduga berasal dari dua pohon yang hilang di tempat serkel kayu

n DROP... Sambungan dari Hal 27

“Sidang kita hentikan sementara dan nanti kembali dilanjutkan. Sidang diskors selama satu jam. Pukul 14.30 sidang dilanjutkan,” kata hakim Kadek Dedy Arcana, sambil meminta agar peserta sidang memanfaatkan waktu skors untuk melaksanakan salat. Asiyani yang nampak pucat, kemudian segera dibawa ke luar ruang sidang. Tak sampai jauh, begitu melewati pintu sam-

“Saya tidak bisa makan, tidak enak. Kalau minum masih mau, minum air putih,” katanya. Kepada wartawan koran ini, Asiyani mengaku akan terus mengkuti sidang, meski kondisi kesehatannya tidak pulih benar. “Biar cepat selesai, jadi saya ikut terus,” terangnya menggunakan Bahasa Madura. Data yang berhasil dikumpulkan, Asyani alias Buk Muaris yang tinggal di Perumahan Banjir, Desa/Kecamatan Jatibanteng sempat berbicara den-

n KETUA... Sambungan dari Hal 27

“Suplai air ke sumur warga tetap normal,” tandas Ahmad. Tentang adanya gejolak warga yang memprotes, Ahmad mengaku tidak tahu menahu. “Saya tidak tahu itu,” terangnya. Sementara itu, Muji, 70, salah satu warga mengungkapkan, salah satu kesalahan pendirian usaha air kemasan adalah pihak perusahaan tidak pernah melibatkan warga setempat. Ketika sumur bor belum dibuat, hanya beberapa warga yang diajak bermusyawarah. ”Hanya ada lima orang yang diajak bermusyawarah, termasuk saya. Waktu itu ketua RT yang datang ke rumah saya,” ujarnya. Mantan sekretaris RT itu mengatakan, dirinya ingat betul ketika musyawarah dilakukan. ”Saya catat di buku harian saya. Kami berlima rembuk pada tanggal 14 April 2012,” terangnya sambil menunjukkan buku lusuh tersebut. Saat itu, ketua RT menyampaikan tentang akan ada pengebo-

gan nada marah sebelum sidang diskors. Saat itu, sidang berjalan dengan agenda meminta keterangan saksi, dari anggota Polsek Jatibanteng, Brigadir Agus Pratikno. Saksi Agus merupakan satusatunya anggota polisi yang ikut menyita kayu jati milik Asiyani, di tempat serkel kayu milik Sucipto, di Dusun Secangan, Desa/Kecamatan Jatibanteng. Ketika Agus tengah memberikan keterangannya, kondisi fisik Asiyani drop hingga sidang ditunda. (rri/pri)

n BERNAPAS... Sambungan dari Hal 27

Selain itu, dalam menghirup napas, dia juga tidak seper-

SITUBONDO TANAH Dijual Lahan 5,6 Hektar. SHM. Ada 780 Pohon Mangga, Lokasi di Kalibagor Situbondo. Cocok untuk Program pemerintah Rumah Sederhana. Hub. 082 315 151 405

RUMAH Djl.Rmh LB 100m2 LT 700m2 Tengah Kota Situbondo Strategis Hub 085236941208

Karena mulutnya tidak lagi berfungsi, Mujib hanya bisa mengkonsumsi benda cair. Seperti susu. Itupun dimasukkan melalui bagian perut yang sudah dilubangi. Makanan-makanan dimasukkan menggunakan spet. Kondisi ekonomi Zainurrahman sangat memprihatinkan. Demi kesembuhan putra tunggalnya itu, dia rela menjual harta miliknya. Sapinya sudah melayang. Hutangnya menumpuk. ”Sekarang tinggal sepeda motor yang saya miliki. Yang lain sudah terjual semuanya,” ujar lelaki yang berprofesi sebagai kernet itu. Kendaraan roda dua itu pun akan segera melayang. Sepeda motor Honda Astrea Grand itu juga akan dijual Zainurrahman. ”Paling laku (terjual) Rp.1,5 juta,” katanya. Memang, untuk biaya perawatan Mujib sudah ditanggung semua. Bermodalkan Jamkesda,

RENDRA KURNIA/JPRS

SIBUK: Pekerja di perusahaan air minum kemasan Talkandang.

ran sumur bor. Dari kelima orang itu, hanya Muji yang tidak setuju. ”Karena sedikit saya paham, kalau ini (air) milik negara,” terang lelaki bertubuh tinggi kurus itu. Oleh karena itulah, di hadapan keempat warga itu, Muji menyarankan agar tidak dibuatkan sumur bor. Akan tetapi dalam kenyataannnya, keempat orang tersebut tidak menghiraukan sarannya.”Sehingga pada per-

temuan selanjutnya saya tidak mau hadir. Saya diundang beberapa kali, tidak pernah mau ikut musyawarah,” jelasnya. Sementara itu, di lokasi perusahaan kemasan air minum hingga kemarin (23/03) masih terlihat ada aktifitas. Ada beberapa kendaraan pengangkut air kemasan yang keluar masuk lokasi. Terlihat juga aktifitas beberapa karyawan. (bib/pri)

Lahan Tambak Disewakan 20 Tahun n PETANI...

Dokter Sebut Sebagai Penyakit Langka ti orang kebanyakan. Bukan pada lubang hidung atau mulutnya dia bernapas. Untuk selama-lamanya dia bernapas melalui lehernya yang sudah dilubangi. ”Kalau mulut dan hidungnya tidak berfungsi,” kata Zainurrahman. Hal itu juga akibat dari operasi yang dilakukan. Pita saluran pernapasanya ikut diangkat. ”Untuk mengangkat tumor yang ditenggorokannya harus diangkat semua,” ujar Zainurrahman kembali.

Bila SKAU tidak ada, maka boleh hanya dengan nota atau surat keterangan. Jika SKAU dan nota tidak ada. Maka warga yang bersangkutan bisa menggunakan tanda bukti kepemilikan lahan seperti sertifikat, kerawangan, atau yang lain. “Bisa SKAU, bisa nota. Bisa juga pakai bukti kepemilikan lahan,” pungkasnya. Dengan selesainya keterangan saksi ahli ini, hakim Kadek Dedy Arcana kemudian menunda sidang dan dilanjutkan Kamis (26/3) mendatang. Agenda sidang selanjutnya, giliran saksi yang dihadirkan oleh kuasa hukum terdakwa Asiyani. “Saya beri kesempatan dua kali sidang. (Saksinya) jangan satu kampung, tapi dipilih saja,” kata hakim Kadek, seraya menutup sidang. (rri/pri)

Pertemuan Selanjutnya Tak Hadir

milik Sucipto. “Waktu itu dengan Pak Sawin, Mis (Misyanto Efendi), Sayadi, dan saya,” katanya. Agus menyebut, sebelum kayu yang diduga merupakan bagian dari dua pohon jati yang hilang, sudah dilihat dan dicocokkan. “Menyamakan kayu dengan tonggak sudah,” ujarnya, sambil menyebut bahwa dirinya tidak ikut mengambil sampel kayu dari lahan Perhutani yang dihadirkan dalam ruang sidang. Sekedar tahu, pihak pelapor meyakini kayu jati dari tangan Asiyani merupakan bagian dua pohon jati yang hilang di petak 43 F. Itu berdasar pertimbangan warna kayu, corak, serta gubal kayu. (rri/pri)

Hadirkan Saksi Anggota Polsek Jatibanteng ping barat ruang sidang, Asiyani yang dipapah anaknya Mistiana, langsung duduk di lantai teras ruang sidang. Tak lama kemudian, Asiyani memilih untuk merebahkan badannya di lantai di pangku putri bungsunya. Asiyani mengaku jika dirinya lemah karena tidak enak makan. Sebelum mengikuti sidang, nenek yang didakwa melanggar UU 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan tersebut hanya mengkonsumsi air mineral.

oleh Dinas Pertanian, tetapi keahliannya hanya sebatas membedakan surat-surat untuk kayu jati hutan atau milik pribadi. “Kayu dicocokkan, dari segi corak, warna, lacak tunggak (mencocokkan kayu yang diduga curian dengan batang pohon), corak persis. Tapi kami tidak memutuskan kayu itu sama dengan tunggak,” katanya. Dia menyebut selama ini dirinya bekerja untuk menjalankan manajemen administrasi bentuk-bentuk surat. Bukan kemudian, bertugas untuk menentukan kayu. “Bagian mengeluarkan Surat keterangan Asal Usul (SKAU) kayu,” terangnya. Dalam mengurus surat sah pemotongan kayu atau mengangkut kayu, Hartono menyebut bisa menggunakan SKAU.

Selasa 24 Maret 2015

Sambungan dari Hal 27

Kalau mereka bisa menunjukkan bukti-bukti, silahkan,” terang Mawardi. Dia optimistis, hingga kini warga adalah pemilik sah terhadap tanah seluas 81 hektare itu. Sebab, warga bisa menunjukkan bukti kepemilikan. Misalnya dengan adanya nomor patok dan letter C. Selain itu, kepemilikan warga juga dikuatkan dengan keterangan tertulis dari mantan Kades Desa Pecinan, Surahwan. Kades yang terakhir menjabat pada tahun 1990 itu menerangkan kalau

biaya perawatan di RSSA malam digratiskan. Akan tetapi bukan berarti tidak akan mengeluarkan biaya. Berbulan-bulan tinggal di Kota Malang, otomatis biaya hidup Zainurrahman bersama Mujib sangat besar. Bukan hanya itu, selama berada di Kota Apel, Mujib tidak hanya melakukan perawatan di RSSA Malang. Dia pernah melakukan pengobatan alternatif beberapa kali. Sudah puluhan juta rupiah yang dihabiskan dalam pengobatan ini. Apa yang dialami Mujib ini ternyata tidak banyak yang tahu. Untuk kalangan pemerintah, hanya Kades Kesambirampak yang mengetahuinya. Itulah yang membuat dia tidak pernah mendapatkan bantuan dalam pengobatan. ”Hanya pernah dapat bantuan dari teman-teman sekolahnya,” pungkas Zainurrahman. (pri)

pada periodenya tidak pernah ada transaksi jual beli tanah. Keterangan tertulis dari Surahwan itu sudah dipegang warga. ”Ini buktinya. Saya sudah pegang photo copiannnya,” terang Mawardi kembali. Diberitakan sebelumnya, puluhan petani tambak udang di Desa Pecinan, Kecamatan Mangaran resah. Tanah yang disewakan kepada pengelola tambak sudah dipindahtangankan kepada pihak ketiga, yaitu PT. Margasari Jaya Surabaya. Sedangkan Pemindahan hak kepemilikan tersebut tanpa sepengetahauan warga pemilik

lahan. Warga hanya menyewa lahan kepada pemilik tambang sebelumnya. Yaitu Mu’in, pengusaha keturunan Tionghoa. Lahan tersebut disewakan selama 20 tahun, yaitu dari tahun 1973-1993. Kini, waktu sewa sudah habis. Akan tetapi lahan tersebut sudah dipindahkan kepada pihak lain. Ketika petani tambak akan mengelola tanahnya, perangkat desa melarang. Dengan dalih tanah tambak udang sudah diperjualbelikan. Sedangkan buku kerawangan desa sebanyak 37 lembar yang tidak lain adalah milik lahan tersebut sudah hilang. (bib/pri)

Pinjam Uang Rp 35 Juta n PINJAM... Sambungan dari Hal 27

Pelapor kemudian memberikan pinjaman uang sebesar Rp 35 juta. Belakangan diketahui ternyata mobil jaminan tersebut bukan milik terlapor. Melainkan milik orang lain.

Saat ditanya beberapa kali tentang status mobil tersebut, IR tidak pernah memberikan penjelasan yang memuaskan. Dia selalu berbelit-belit. ”Waktu ditagih uang yang dipinjam, terlapor juga selalu menghindar,” tambah Nanang. Nanang menerangkan, jika

apa yang dilaporkan itu benar, terlapor akan dikenai tindak pidana penipuan. ”Hal itu sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 KUHP,” pungkasnya. (bib/pri)

PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP 2 No. Nama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

H. Yoyok Mulyadi H. Dadang Wigiarto SH Habib Sholeh AL Muhdlar Fathor Rakhman H. Muhammad Habib Muh. Abu Bakar H. Fahrudi Hadi Wijono KH. Saiful Islam Zainuri Ghazali Rahmad SH. M.Hum Zainiye

Skor 577 285 248 218 74 25 6 3 3 3 2 2

No. Nama 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

Jamaluddin Agus Rajana Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Danial Maulana Didiet Soebagyo John Hari Santoso Fathor Rasjid Fauzan Masruwi H Zuhri Nirwana Hadi Prianto

Skor 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

No. Nama 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.

Hj Umi Kulsum HM Rofiq KH Abdul Hamid KH Syaiful Muhyi Khalilurahman Ningsih MS. Rudi Afiyanto Mahmudi Baijuri Muhyiddin Khotib Moh. Jufri Slamet Basuki Soeroso

Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

No. Nama 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.

Sofwan Hadi Sukarso Sumadin Sunardi Demokrat Syaifullah Umar Said Bainu Ali Imron Taufoqurrahman Nyai. Masudah KH. Mursyid Romli Sigit Prasetyo Imam Hidayat

Skor

No.

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.

Nama Saiful Bahri Suharto Binar Fatah Yasin Kumudawati Lora Fadoil Lora Malung Lora Zakky Rahmad O. W. (Khing) Widigdyo Sayonara Supriyono SH. M.Hum Yuli Asiska

Skor 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


MIGOR CURAH 0

0

200

10.200

DAGING SAPI

9.800

DAGING AYAM BROILER

600

0

GULA PASIR

10.600

104.000

24.400

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

100

0

BERAS IR 64

Selasa 24 Maret 2015

B A N Y U W A N G I

15.500

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT 1600

0

Jawa Pos

29

EKONOMI BISNIS R A D A R

9.600

8.600

24.000

B-FEST

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

0

BAWANG PUTIH 0

400

11.800

24.800

13.400

Sarankan Modal Awal Rp 8 Miliar Pansus Minta SKPD Tingkatkan Koordinasi BANYUWANGI - Panitia Khusus (Pansus) DPRD Banyuwangi mulai intens melakukan pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) pendirian PT. Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Syariah. Untuk menyempurnakan draf raperda yang disampaikan eksekutif tersebut, pansus menggelar rapat bersama instansi terkait kemarin (23/3). Pansus raperda pembentukan BPR Syariah menilai ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam draf raperda tersebut. Salah satunya, menyangkut modal awal BPR yang ditetapkan senilai Rp 2 miliar. Ketua Pansus Raperda Pembentukan PT. BPR Syariah DPRD, A. Munib Syafaat mengatakan, salah satu tujuan pembentukan BPR Syariah adalah meningkatkan perekonomian masyarakat. “Kami mendukung. Tetapi ada beberapa yang perlu dikoreksi bersama-sama. Misalnya menyangkut payung hukum, sistem, dan produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Ada payung hukum yang sudah kedaluwarsa tetapi masih dicantumkan,” ujar pria yang karib disapa Gus Munib tersebut. Gus Munib mengatakan, berkaca pada pertumbuhan ekonomi Banyuwangi serta animo masyarakat terhadap BPR Syariah tersebut, modal awal sebesar Rp 2 miliar itu dirasa kurang. “Ada saran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), modal awal PT. BPR Syariah sebesar Rp 8 miliar. Tetapi ini belum kita fix-kan,” kata dia.

Gus Munib berharap, BPR Syariah yang akan dibentuk tersebut benar-benar menjalankan usaha sesuai prinsip syariah. Politikus PKB tersebut juga mengingatkan agar PT. BPR Syariah yang merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut dijalankan dengan baik. “Beberapa kali dibentuk BUMD, tetapi keuangannya kurang beres. Misalnya PT. Pelayaran Banyuwangi Sejati (PBS). Jangan sampai niat yang baik ini justru menjadi sesuatu yang tidak baik,” cetusnya. Wakil Ketua Pansus, Handoko menambahkan, berdasar hasil pembahasan bersama instansi terkait, Pansus menyarankan eksekutif melakukan koordinasi yang baik dalam menyusun suatu raperda. “Pada pertemuan tadi (kemarin) sepertinya tim eksekutif kurang koordinasi. Antara SKPD yang satu dengan yang lain tidak sinkron,” ungkapnya. Handoko menuturkan, Bagian Perekonomian selaku leading sector pembentukan raperda tersebut terkesan kurang koordinasi dengan SKPD lainnya. (sgt/c1/afi)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Toyota Fortuner

Daihatsu Xenia

Kijang Innova

D I J U A L To y o t a F o r t u n e r / L G X t a hun 013/01/02/03 (solar) PMK hrg 292,5/100/105/110 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual New Xenia 2012 Tipe X Hitam 1300 cc Hrg 122 Jt Nego, Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659126

Dijual Innova Tipe G 2012/2011, Solar/ Bensin, Abu-abu, Hitam, Slv. Hrga Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659086

Nissan Evalia

Daihatsu Xenia

DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 139,5/138,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia/Terios tahun 013/014/012 PMK slv hrg 136/138/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Toyota Avanza

Suzuki Ertiga

DIJUAL All New Avanza/Innova tahun 013/011/014 (solar) PMK htm/slv hrg 138,5/187,5/239 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki Ertiga/estilo tahun 013/011/06 PMK pth/htm hrg 139,5/93,5/81,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Mitsubishi Fighter

Kijang Innova

Dijual Truk Mitsubishi Fighter Tahun 1994, Bak Panjang 8 Meter Tlp. 081 336 744 005

Dijual Innova Th 2005 Solar, Silver Hrg 155 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082 142 194 111

DOK. RABA

UNGGULAN: Buah naga salah satu potensi unggulan buah lokal Banyuwangi yang memiliki prospek cerah.

Gelar Festival Buah Lokal BANYUWANGI - Upaya mengoptimalkan potensi buah lokal, Pemkab Banyuwangi akan menggelar festival buah lokal. Beberapa komoditas buah lokal, seperti durian, buah naga, jeruk, manggis, pisang, melon, semangka, pepaya, dan jambu bakal dipamerkan dan dijajakan dalam festival tersebut. Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Dispertahutbun)Banyuwangi, Ikrori Hudanto mengatakan, Festival Buah Lokal digelar untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa Banyuwangi memiliki potensi buah lokal yang sangat besar. “Festival ini digelar untuk menunjukkan betapa besar potensi buah lokal Banyuwangi. Ayo budayakan makan buah, khususnya buah lokal,” serunya. Selama pelaksanaan Festival Buah Lokal, bermacam jenis buah-buahan unggulan akan ditampilkan. Tidak hanya dipamerkan, buah-buahan itu juga dijajakan di sepanjang stan yang telah disiapkan. Dari berbagai jenis hortikultura buah lokal yang ada di Banyuwangi, buah naga kini tengah menjadi primadona masyarakat. Kualitas buah naga Banyuwangi sangat baik. Produktivitasnya pun tinggi. Terlebih, buah naga tidak mengenal musim panen, jenis buah yang satu ini akan terus berproduksi sepanjang tahun. Produksi buah naga Banyuwangi terus menanjak dari tahun ke tahun. Pada tahun 2012 produksi buah naga Banyuwangi sebanyak 12.936 ton. Produksi buah naga Banyuwangi meningkat signifikan di tahun 2014, yakni mencapai 16.631 ton. Sedangkan selama 2014 produksi buah naga di kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini melesat menjadi 28.819 ton. (sgt/c1/afi)

CHIN JULLIEN/RABA

KONSULTASI: Seorang wajib pajak (WP) berkonsultasi dengan staf Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPPP) Banyuwangi kemarin (23/3).

Target 72 Persen, Baru Setor 28 Persen Deadline Setor SPT Tinggal 7 Hari BANYUWANGI - Tujuh hari menjelang batas akhir penyampaian surat pemberitahuan (SPT) wajib pajak (WP) orang pribadi (OP) pada 31 Maret, jumlah pelapor pajak masih minim. Dari total 69.037 WP OP di Banyuwangi, yang menyerahkan SPT baru 28,94 persen atau sekitar 12.149 WP. Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPPP) Banyuwangi menargetkan 72,5 persen dari total 69.037 WP OP menyampaikan SPT. Namun, hingga kemarin (23/3) WP yang menyerahkan SPT belum separonya. Kepala KPPP Dadang Suwangsa melalui Kasi Pelayanan Djoko Purwanto

Perum Permata Giri

mengatakan, kepatuhan penyampaian SPT WP OP sangat rendah. Tahun lalu WP OP yang melaporkan SPT hanya 54 persen dari target 72,5 persen. Guna meningkatkan kepatuhan, kata Djoko, pihaknya terus melakukan strategi untuk memenuhi target tahun ini. Beberapa langkah yang telah dilakukan adalah menyebar surat pemberitahuan kepada setiap instansi sejak awal tahun.“Kami bekerja keras agar bisa mencapai target sebelum batas waktu yang ditentukan,” ujar Djoko. Walau batas akhir penyerahan SPT tinggal beberapa hari, namun Djoko optimistis bisa memenuhi target yang ditetapkan. Djoko menyarankan WP melakukan pelaporan melalui sistem online melalui program layanan e-filing.

STNK

Pelaporan SPT online lebih praktis dan menghemat waktu. “Jadi warga ber-NPWP tidak perlu datang ke kantor, bisa melaporkan di mana saja asal terkoneksi dengan internet,” katanya. Djoko mengingatkan WP yang terlambat atau tidak melaporkan SPT akan mendapat sanksi. Sesuai yang tertera dalam Pasal 7 Undang-Undang (UU) Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), WP OP akan dikenakan denda Rp 100.000 sedangkan untuk WP Badan akan dikenakan lebih besar, yakni Rp 1.000.000. Penyampaian SPT WP badan akan terakhir pada 30 April. Hingga 20 Maret kemarin baru 9,97 persen atau 440 WP dari 4.413 WP badan yang sudah melaporkan SPT tahunan. (cin/c1/afi)

BANYUWANGI

Hlg STNK P 3043 WO an Rizki Sanda Sugianto, Dsn. Krajan RT. 2/4, Ds. Gentengkulon

Nissan Datsun Go

Hlg STNK P 2348 K an Indra Gunawan Dwi S, Perum Pakis Jalio B-13, Kel. Sumberrejo Hlg STNK P 3411 YD an Indra Gunawan Dwi S, Jl. A. Yani No. 110 R Kel. Tamanbaru Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

Hlg STNK P 6879 VD an Aripi, Dsn. Karangsari RT. 2/3, Ds. Kedaleman, Rogojampi

Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015

Hlg STNK P 2325 YO an Bina Yuda Dwi Herawati, Jl. Ikan Hiu RT. 2/1, Kel. Kertosari

Nissan Grand Livina Belut Sawah Dicari Belut Sawah/Budidaya dlm Jumlah Besar yg Berminat Hub: 081232301338

BANYUWANGI

Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015

Djl Tnh SHM 40 Are, Lks Pnggr Jln Arh Kawah Ijen, Dkt Polsek Bwi H: 081234638675

Desa Alasmalang

Nissan Navara

Djl Sawah L 11.800 m2, SHM, Lok. Ds. Alasmalang Kec. Singojuruh h: 081338406914

Desa Pasinan Djl Sawah L 1765 m2, Lok. Ds. Pasinan Kec. Singojuruh Hrga Nego Hub: 081338406914

Open Indent All New Nissan Navara Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015

Datsun Admin, Sales dan Checker BTH SGR: 1) Admin: berpengalaman, menarik, jujur, mampu bekerja dlm tekanan. 2) Sales: mampu bekerja dlm tim, memiliki kendaraan sendiri, mampu mengejar target. 3) Checker: jujur, teliti & mampu bekerja dlm tekanan. Kirimkan CV ke UD. Wisma Jaya Jalan Adi Sucipto No. 43 Banyuwangi

Sales/Kurir

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Dbthkn sales/kurir pnglmn tdk diutamakan yg pntg giat & niat bekerja gaji pokok+uang transport kirim lmrn ke Jl KH. Hasyim asyari blkg BPR Nusamba Gtg Hb/sms 082144907888/081353814414

Promo Datsun DP 17 Jtn @2 Jtn s/d 7 Th, Voucher 1 Jt dll, Proses Cpt 081231989992

Nissan X-Trail Dijual X Trail 2.5 Silver Th 2014 KM 2000, Nopol Cantik Atas Nama Sendiri, Kondisi Masih Baru Rp. 395 Jt. Hub: 081252168888

Toyota Avanza Promo Avanza Minggu ini DP 25 Juta. an atau Angsuran 2,5 Jutaan, Langsung Hub. 081 333 210 583 Frengki Toyota, Jujur, Amanah, Ikhlas

Pregio Dijual Mobil Pregio 2005 Hrg Rp. 80 Juta, Nego Hub: 081358192679

Honda Miliki Mobil Honda Impian hny dg DP 30Jtan, bunga 0 %, tenor s/d 7 th. info lnjt hub Mahira Honda 082330446271 / 087802136888

Nissan X - Trail

Staff Gudang & OB Perush ternama butuh 2 staff gudang. Syarat SLTA sdrjt; 1 OB min SMP. Pria usia max 25thn. Gaji UMK. Lamaran kirim email ke ktragmbwi@gmail.com. Max 20 Maret 2015

SIGIT HARIYADI/RABA

A. Munib Syafaat

Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015

Nissan Juke Revolt Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015

Nissan New March All New Nissan March Discount Besar Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION” di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015

INFO MOBIL MOTOR Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.


SELASA 24 MARET TAHUN 2015

HALAMAN 32

SEHAT: Kak Qim Qim mengajak peserta putra pemanasan sebelum mengikuti tantangan bola paralon di Bumi Perkemahan Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, kemarin (23/3).

SHULHAN HADI/JPRG

Peserta Gelombang Dua Melonjak GLENMORE - Pelaksanaan perkemahan East Java Scout Challenge (ESJC) 2K15 yang digelar di bumi perkemahan Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, memasuki gelombang kedua kemarin (23/3). Dibanding gelombang pertama, peserta gelombang kedua kali ini jauh lebih banyak. Gelombang kedua, peserta berasal dari delapan Kwartir Ranting (Kwaran) Pramuka, yakni Kwaran Pramuka Pesanggaran, Siliragung, Bangorejo, dan Purwoharjo. Ada juga peserta yang datang dari Kwaran Pramuka Tegadlimo, Muncar, Srono, dan Cluring. Selama dua hari, mereka akan beradu ketangkasan dan kreativitas untuk memperebutkan tiket menuju babak selanjutnya di tingkat Provinsi Jatim. “Untuk gelombang kedua ini, peserta lebih banyak dibanding yang

ADA APA LAGI

HASYIM ISKANDAR FOR JPRG

Keliling Jual Terompet PERJUANGAN kakek ini patut dijadikan teladan. Meski sudah berusia lanjut, tapi dia tetap mau bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan naik sepeda pancal, kakek tersebut jualan terompet berkeliling Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, kemarin. (mg1/c1/abi)

pertama,” cetus Kak Roziqon, 46, salah satu panitia urusan tapak kemah (kavling area). Adanya lonjakan peserta dibanding gelombang pertama, jelas dia, panitia sudah mengantisipasi. Untuk gelombang kedua ini, mencapai 1.450 peserta yang tersebar dalam 72 regu putra dan 73 regu putri. “Pada gelombang pertama itu hanya 1.230 peserta,” katanya. Untuk menampung peserta yang melonjak ini, jelas dia, pelatih Pramuka yang akrab disapa Kak RZ ini menyatakan kalau panitia telah menyiapkan tujuh kavling tambahan untuk tenda peserta.

“Untuk kavling area tidak ada masalah,” jelasnya. Mengenai kavling tenda gelombang kedua, Kak RZ mengaku masih aman. Namun untuk gelombang ketiga, pihaknya akan membuat tambahan denah karena peserta diprediksi semakin banyak lagi. “Gelombang ketiga lebih banyak, diperkirakan lokasi ditambahkan ke timur,” cetusnya. Peserta yang melonjak pada gelombang kedua, tidak menjadi masalah bagi panitia bagian juri tantangan Winning Eleven. Karena semua prosedur kegiatan, telah dijadwal dengan ketentuan waktu dan

ROGOJAMPI - Operasi kendaraan bermotor yang digelar di depan kantor Camat Rogojampi membuat arus lalu lintas di pusat kecamatan itu padat merayap kemarin (23/3). Bahkan, jalannya razia itu membuat arus lalu lintas kerap tersendat. Kendaraan di sekitar lampu merah Lincing, Desa/Kecamatan Rogojampi, terlihat semrawut. Meski lampu sudah menyala merah, semua kendaraan masih nekat jalan. “Kalau operasi kendaraan depan kantor kecamatan (Rogojampi), jalan pasti macet,” keluh Donny, 34, salah seorang sopir mobil penumpang umum (MPU). Bila polisi menggelar razia kendaraan di

depan kantor Kecamatan Rogojampi, arus lalu lintas memang terganggu. Pengendara motor dan mobil yang datang dari arah selatan, setiba Jembatan Lugonto, Desa/Kecamatan Rogojampi harus memperlambat kendaraannya. Sebab, kendaraan sudah menumpuk. Apalagi, kendaraan yang datang dari arah utara juga bertemu di jalan raya simpang empat depan Kantor Pos Rogojampi dan berdekatan dengan Jembatan Lugonto. “Setiap Senin jalanan ramai. Ini petugas malah menggelar razia di pusat kota, jalan ya jadi macet,” kata Donny yang asal Desa Rogojampi itu ■

SEMRAWUT: Arus lalu lintas di jalan raya simpang tiga Lincing, Desa/ Kecamatan Rogojampi, padat merayap siang kemarin (23/2).

Baca Razia...Hal 33

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Bupati Resmikan Masjid Baitul Muslimin

Pengedar Sabu Ompak Songo Divonis 6 Tahun

Baca Pengedar...Hal 33

SHULHAN HADI/JPRG

NASIONALISME: Peserta putri antre mengambil undian tantangan lagu Indonesia Raya di Bumi Perkemahan Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, kemarin.

Razia Kendaraan, Lalin Rogojampi kian Semrawut

HUKUM

MUNCAR - Vonis penjara selama enam tahun dijatuhkan kepada Imam Asrofi alias Pocong, 29, warga Jalan Ompak Songo, Desa Kedungrejo, Muncar. Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi menyatakan pengedar asal Muncar itu bersalah atas kepemilikan dua klip sabu seberat 0,27 gram. Terdakwa Imam Asrofi dianggap terbukti bersalah melanggar ketentuan Pasal 114 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika ■

aturan. “Tidak masalah (peserta melonjak), semua kan sudah terjadwal,” terang, Luluk, 20, salah satu Sangga Kerja EJSC 2K15 ini. Dengan peserta yang semakin banyak, para juri justru akan semakin berpengalaman. Buktinya, mereka akan memberi permainan kecil sebelum acara dimulai. “Kita kasih permainan, biar rileks dan santai,” ujar Qim Qim, 29, salah satu juri tantangan bola paralon. Untuk hari pertama kemarin, semua peserta mengikuti berbagai tantangan yang dilakukan secara kelompok. Di antara tantangan itu seperti tantangan Paralon, Lempar Bola, English Corner, dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (P2GD). Selain itu, mereka juga menghadapi tantangan Bari Berbaris (BB), Musik, Physical Exercise, Bola Piring, dan Menggambar. (sli/c1/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/PRG

DIRESMIKAN: Bupati Abdullah Azwar Anas menandatangani prasasti peresmian Masjid Baitul Muslimin Minggu malam (22/3).

GENTENG - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, meresmikan Masjid Baitul Muslimin di Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Minggu malam (22/3). Peresmian itu dirangkai pengajian umum bersama KH. Abdul Gofar dari Rogojampi. Masjid Baitul Muslimin yang diresmikan bupati itu dibangun sejak 2003 secara swadaya. Proses pembangunannya, masjid itu menghabiskan dana sekitar Rp 500 juta. “Saya sangat mengapresiasi pembangunan masjid ini,” cetus Bupati Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya. Apresiasi yang diberikan bupati itu, karena masjid yang dibangun cukup megah itu dilakukan secara swadaya. Dengan gotong royong, masyarakat mampu membangun tempat ibadah yang cukup besar. “Semoga keberadaan masjid ini akan menjadi pusat kegiatan dakwah,” harap bupati ■

BLAM tees, Kaus Yang Digandrungi Warga Banyuwangi BLAM tees yang menjadi salah satu destinasi wisata oleh-Oleh kaus khas Banyuwangi, merupakan produk yang sengaja khusus mengusung tema tentang wisata, budaya, dan segala potensi kota berjuluk The Sunrise Of Java. Tujuan utamanya adalah ikut mempromosikan Banyuwangi dan menyukseskan Gerakan I Love Banyuwangi yang digagas Pemkab Banyuwangi melalui merchandise-merchandise unik khas dari Kota Gandrung. Di antaranya adalah kaus, polo T-shirt, jaket, udheng thulik, dan berbagai aksesori unik lainnya. Semua itu tersedia di outlet BLAM tees. ‘’Semua produk tersebut dibanderol dengan harga yang sangat merakyat, karena orientasi kami adalah produk

non-komersial.’’ tutur Djuwita Devi, manager BLAM tees. Menurut Devi, produknya sangat eksklusif karena semua proses dari bahan mentah, labeling, hingga packaging, diproses sendiri dan dikerjakan tenaga-tenaga terampil lare-lare asli Banyuwangi. ‘’Ini membuktikan bahwa SDM dan tenaga-tenaga terampil Banyuwangi memiliki kemampuan sebanding dengan kota-kota berkembang lainnya,’’ pungkas alumnus Magister Kenotariatan Universitas Airlangga Surabaya tersebut. Informasi lebih lanjut, silakan akses website www.kaosbwi.com dan facebook : kaos banyuwangi (blam tees). Atau hubungi Call center 087755761787. (adv)

Baca Bupati...Hal 33 ISTIMEWA

Menengok Pabrik Jamu yang Digerebek Direskrim Polda

Pemilik Punya Tiga Pabrik, Mayoritas Pekerja Perempuan Rekonstruksi penggerebekan pabrik jamu rumahan yang diduga menggunakan campuran obat kimia di Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Kamis sore (19/3) menggemparkan warga sekitar. Sebab, sebelumnya, mereka tidak tahu pabrik itu digerebek polisi. Bagaimana situasi pabrik jamu tersebut kini? DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DEDY JUMHARDIYANTO, Muncar DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

GERBANG: Lokasi pabrik jamu Tawon Klanceng di Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

GUDANG berukuran besar yang dikelilingi pagar cukup tinggi di Dusun Sum-

TRADISIONAL: Botol dan kardus menumpuk di gudang pabrik jamu milik Atut Kamis lalu (19/3).

berayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, terlihat sepi. Pintu gerbang tampak digembok dan diberi

segel warna kuning bertulisan “polisi”. Wargayangtinggaldisekitargudang,kiniseperti curiga bila ada orang yang tidak dikenal datang

ke tempat itu. Mereka mengira orang asing itu polisi yang sedang menyamar ■ Baca Pemilik...Hal 33


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Selasa 24 Maret 2015

BLAMBANGAN RAYA

33

Paving RTH Gendoh Ambles

SHULHAN HADI/JPRG

JUMBO: Komponen alat pemasak tebu mulai berdatangan diangkut trailer di lokasi Pabrik Gula Terpadu Glenmore kemarin (23/3).

PG Terpadu Glenmore Datangkan Alat Masak Tebu GLENMORE - Peralatan untuk Pabrik Gula Terpadu Glenmore (PGTG) terus berdatangan. Komponen untuk mesin olah tebu dan konstruksi pendukung lain sudah banyak yang menumpuk di lokasi pabrik gula di lahan PTPN XII Kebun Kalirejo, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, itu. Iring-iringan trailer yang mengangkut alat masak tebu itu tiba di lokasi pabrik kemarin malam (22/3). Saat ini semua komponen untuk pabrik gula itu sudah di-

kumpulkan. Di lokasi itu, satu barak sudah berdiri lengkap atap dan dinding. Beberapa tiang berukuran besar dan tinggi yang akan digunakan sebagai tiang gudang sudah banyak berdiri. Wakil Manajer Industri Gula Glenmore IGG, Sutejo, 63, menyampaikan komponen pabrik itu sebagian besar dikirim secara terpisah. Selanjutnya, dirakit di lokasi rencana pabrik. Tetapi, ada juga yang sudah dirakit di Gresik kemudian dikirim ke Ba-

nyuwangi. “Ada yang setengah jadi, seperempat jadi lalu dikirim dan dirangkai ke sini (Glenmore),” jelasnya. Untuk pembangunan pabrik gula ini, jelas dia, pihaknya tetap memprioritaskan pembangunan komponen pendukung, seperti gudang. “Itu untuk gudang gula,” sambil menunjuk ke sejumlah tiang yang berdiri dengan ukuran besar dan tinggi. Para sopir trailer yang membawa komponen untuk pabrik gula itu

SEMPU - Bangunan pada kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lapangan Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, sudah mulai rusak. Paving pada pelataran RTH, terutama yang berdekatan dengan jalan raya terlihat sudah banyak yang ambles. Salah seorang warga sekitar, Aini, 30, mengatakan, pasangan paving yang rusak itu sebenarnya sudah cukup lama. Tapi, sejak sering turun hujan, kerusakan semakin parah. “Genangan air di tepi jalan dan dilewati kendaraan melebihi tonase, membuat paving merosot dan mrotol,” katanya. Pasangan paving di RTH banyak ambles dan merotol, itu membuat pemandangan jadi tidak menarik. Selain itu, paving yang telah rusak itu juga bisa membahayakan pengguna jalan yang melintas. “Saya heran, sudah lama kok tidak segera diperbaiki,” ujar Hadi Siswanto, 42, salah satu pedagang di sekitar RTH itu. Siswanto menyebut, pasangan paving yang rusak itu disebabkan karena tanah bagian bawah longsor tergerus air hujan dan genangan air. Dan itu, jelas dia, membuat pasangan paving ikut merosot. “Banyak pengunjung datang dengan naik motor dan mobil, paving semakin ambles,” terangnya. Untuk perbaikan paving itu, jelas dia, sebenarnya tidak terlalu rumit. Paving itu tinggal ditata ulang sesuai dengan bentuk pasangan semula. Hanya saja, warga tidak tahu harus melapor kepada siapa. Sebab, tidak ada pihak

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

RONTOK: Kondisi paving di RTH Gendoh, Kecamatan Sempu, yang kini ambles kemarin (23/3).

yang berani mengklaim sebagai pengelola RTH. “Kami mau memperbaiki takut salah, mending

dibiarkan saja. Pavingnya itu masih utuh dan kuat,” cetusnya. (ddy/ c1/abi)

mengaku harus ekstra hati-hati. Selain harus waspada karena di jalan banyak orang, juga waspada dengan aturan lalu lintas. “Semalam teman saya ada yang kena tilang, karena yang dibawa itu dianggap terlalu besar,” cetus Agus, 37, salah satu sopir trailer. Guna mengantisipasi kemungkinan terburuk di jalan, Agus mengaku memilih waktu perjalanan pada malam hari. “Kita jalan pada malam biar sepi,” dalihnya. (sli/c1/abi)

Lampu Merah Kerap Diterobos ■ RAZIA...

Sambungan dari Hal 32

Keluhan senada juga disampaikan, Wanto, 49, warga Desa Rogojampi. Menurut Wanto, setiap hari jalan raya di pusat Kota Rogojampi itu nyaris selalu macet.

“Ini malah ada operasi, jalanan jadi semakin macet,” cetusnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, kepadatan arus lalu lintas di jalan raya Rogojampi itu terjadi mulai sekitar pukul 09.00 hingga pukul 10.30. Yang paling

parah, itu di jalan raya simpang tiga Lincing. Tidak sabar dengan antrean yang panjang, sejumlah pengendara motor dan mobil tetap jalan meski lampu lalu lintas menyala merah. Karena tidak saling pengertian sesama pengendara, tidak jarang

para pengguna jalan itu pun terjadi adu mulut. Anehnya, meski arus lalu lintas semrawut itu tidak ada satu pun anggota polisi yang datang. Padahal, simpang tiga Lincing itu hanya berjarak sekitar 100 meter dengan Mapolsek Rogojampi. (ddy/c1/abi)

Tanda Tangan Dilanjutkan Tabuh Beduk ■ BUPATI...

Sambungan dari Hal 32

Dalam sambutannya itu, Bupati Anas berpesan dengan peresmian masjid ini masyarakat sekitar bisa memakmurkan masjid dengan istiqomah menunaikan ibadah

salat secara berjamaah. Selain itu, setiap keluarga muslim bisa memperkuat ketahanan keluarga, seiring dengan semakin banyaknya ditemukan penderita HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi. Ketua takmir masjid Baitul Muslimin, Ali Mustofa, mengatakan

dengan diresmikan masjid ini, pengurus akan memakmurkan masjid, salah satunya dengan mengadakan kegiatan pengajian akbar dalam memperingati hari besar Islam. Usai acara peresmian dan penandatanganan prasasti, Bupati Anas

yang didampingi Forpimka Genteng menabuh beduk sebagai tanda peresmian masjid sudah dilakukan. “Setelah diresmikan, semoga jamaahnya lebih banyak dan tidak justru tambah maju safnya,” cetus KH. Abdul Ghofar dalam tausiyahnya. (ddy/adv/c1/abi)

Sudah Tiga Kali Menjual Sabu-sabu ■ PENGEDAR...

Sambungan dari Hal 32

Selain pidana penjara, terdakwa juga dikenai denda Rp 1 miliar subsider satu bulan kurungan. Meski demikian, putusan yang diberikan itu lebih ringan daripada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). Dalam tuntutannya, JPU menuntut Imam Asrofi dengan hukuman

delapan tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider tiga bulan kurungan. Beberapa pertimbangan yang memberatkan dan meringankan dikemukakan majelis hakim. Pertimbangan yang memberatkan, perbuatan terdakwa bertentangan dengan semangat pemerintah dalam pemberantasan narkoba. Yang meringankan, terdakwa bersikap sopan selama persidang-

an, berterus terang, dan menyadari kesalahannya. Menanggapi putusan itu, terdakwa menerima vonis atas dirinya tersebut. “Putusan itu diterima karena ini sudah fair bagi kami,” ujar Tomy Yudianto, kuasa hukum Imam Asrofi. Imam Asrofi sendiri ditangkap tim Reserse Narkoba Polres Banyuwangi pada 12 Agustus 2014 lalu. Dia ditangkap bersama rekannya,

Fathurodi, di sebuah rumah di Desa Sukopuro, Kecamatan Srono. Dari penangkapan itu diamankan dua paket sabu seberat 0,27 gram. Dalam persidangan terungkap, Imam Asrofi sudah tiga kali menjual sabu kepada Fathurodi. Barang terlarang itu diserahkan langsung kepada temannya itu. Sekali transaksi serbuk kristal itu dihargai Rp 300 ribu per paket. (nic/c1/bay)

Mobil Keluar-Masuk Sudah Biasa ■ PEMILIK...

Sambungan dari Hal 32

Rasa curiga dari warga itu, setelah tahu kalau pabrik jamu milik Atut, asal Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, itu pada awal Maret 2015 digerebek oleh anggota Direskrim Polda Jatim. Saat polisi menggerebek pabrik jamu tradisional itu karena diduga menggunakan campuran obat kimia, tidak ada warga sekitar yang tahu. Iringan-iringan mobil yang keluar dan masuk ke lokasi pabrik, dianggap biasa saja oleh warga. Baru pada Kamis sore (19/3), warga mengetahui setelah ada polisi yang berpakaian dinas dan preman kembali datang untuk melakukan rekonstruksi. Sebagian warga sekitar pabrik, berhamburan keluar rumah untuk menyaksikan penutupan pabrik jamu terbesar di Kecamatan Muncar itu. Warga sekitar pabrik yang tidak tahu ada penggerebekan itu, karena selama ini aktivitas pabrik sangat tertutup. Apalagi, pintu gerbang dan pagar

pada pabrik jamu setinggi empat meter itu juga jarang dibuka. “Saya saja tidak pernah masuk, sampai sekarang juga tidak tahu isinya itu seperti apa,” cetus Sugimin, 32, salah seorang warga yang rumahnya di samping pabrik jamu tersebut. Lahan pada pabrik jamu itu, luasnya sekitar seperempat hektare. Kemarin siang (20/3), lampu depan pintu gerbang terlihat masih menyala. Warga sekitar, sebenarnya sudah mengetahui kalau dibalik tingginya pagar itu pabrik jamu Tawon Klanceng. Itu karena banyaknya kendaraan yang masuk dan keluar membawa botol. “Ada warga yang tanya pada karyawannya, katanya membuat jamu,” terangnya. Pabrik jamu Tawon Klanceng di Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas, itu sudah beroperasi sejak lima tahun lalu. Warga sekitar tidak pernah tahu pasti pemilik jamu tradisional tersebut. “Warga tahunnya milik Pak Atut, dan warga sini tidak pernah ada yang merasakan jamunya,” ungkapnya. Keberadaan gudang pabrik jamu tersebut,

selama ini tidak pernah dipersoalkan warga. Karena dianggap tidak berdampak terhadap lingkungan sekitar. “Warga sekitar sini (sekitar pabrik), tidak ada yang bekerja di pabrik itu,” terang Ny. Sain, 58, warga sekitar lainnya. Pekerja di pabrik jamu tradisional itu jumlahnya sekitar 30 orang dan hampir semua perempuan muda. Mereka berasal dari luar Dusun Sumberayu. “Karyawannya banyak yang berasal dari desa lain,” ungkapnya. Pabrik jamu yang digerebek polisi itu tidak hanya di Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas. Akan tetapi, juga pabrik jamu di Desa Tapanrejo dan Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. “Dari keterangan karyawan, yang ditutup itu juga pabrik jamu di Tapanrejo dan Tembokrejo,” jelasnya. Jamu yang diproduksi oleh pabrik di Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas, ini tidak ada yang beredar di lingkungan pabrik. Jamu dalam kemasan botol itu dikirim ke berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Bali, Sulawesi, hingga Kalimantan. (c1/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

BUKTI: Contoh pesanan bordir ITdBI 2014 pesanan Agus yang digarap konveksi milik H. Anwar Musa.

Dispora Temui Pemilik Konveksi ROGOJAMPI - Utang atribut International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014 tampaknya mulai ada titik terang. Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Plk Kadispora) Banyuwangi, Wawan Yadmadi, akhirnya menemui pemilik konveksi Gardyn, H. Anwar Musa, di rumahnya di Dusun Rogojampi Utara, Desa/Kecamatan Rogojampi, kemarin (23/3). Dalam pertemuan singkat itu, Kadispora Wawan menyatakan kedatangannya ke rumah Anwar itu tidak ada kaitannya dengan pemberitaan di media. Dia mengaku mampir setelah pulang ke rumahnya yang kebetulan juga di Rogojampi. “Saya pulang untuk makan siang, lalu mampir,” dalih Wawan kepada Jawa Pos Radar Genteng. Kepada Anwar, Wawan mengaku telah melakukan penelusuran pemesanan atribut yang dilakukan

Agus tersebut. Hasilnya, Dispora tidak pernah memesan atribut ITdBI 2014 pada konveksi asal Rogojampi tersebut. Sehingga, dalam persoalan pemesanan kaus bertema ITdBI 2014 itu tidak ada kaitannya dengan Pemkab Banyuwangi, terutama Dispora Banyuwangi. “Saya tidak nyaman dengan kondisi dan pemberitaan ini, padahal kami tidak melakukan hal itu (pemesanan atribut),” tegas Wawan. Meski tidak ada kaitannya dengan dinas yang dipimpin, Wawan mengaku akan memfasilitasi dengan mempertemukan kedua belah pihak, dalam hal ini Anwar selaku pemilik konveksi dan Agus selaku pemesan atribut ITdBI. “Saya sudah kontak dengan Pak Agus, paling lambat besok (hari ini) akan dibayar,” jelasnya. Sesuai hasil klarifikasi yang dilakukannya, hingga Senin kemarin (23/3) Agus masih berada

di Surabaya. Tanggungan utang yang harus dibayar bukan Rp 14 juta. “Kalau berapa jumlahnya saya tidak tahu, monggo bukti-buktinya saling ditunjukkan biar tidak ada pihak yang dirugikan,” katanya. Mendapat lampu hijau itu, Anwar mengaku berterima kasih pada Dispora Banyuwangi. Meski menurut Wawan tidak ada kaitannya dengan Dispora, akan tetapi Dispora masih mau memfasilitasi untuk mempertemukan dengan Agus, orang yang telah memesan atribut itu. “Semoga apa yang dijanjikan tidak meleset lagi, dan dibayar lunas,” ujarnya. Diberitakan sebelumnya, pemilik konveksi Gardyn, H. Anwar Musa asal Rogojampi, merasa menjadi korban atas pengerjaan atribut ITdBI 2014. Sebab, pengerjaan atribut yang dipesan oleh Agus masih menyisakan utang sekitar Rp14 juta. Akibat dari peristiwa itu, dia terancam rugi. (ddy/c1/abi)

Meninggal Tahun 1994, Jual Tanah Tahun 2012 SILIRAGUNG - Erry Janto,70, warga Desa/Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, yang lama menetap di Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, mengaku kaget melihat lahan warisan orang tuanya tiba-tiba pindah tangan. Erry mengaku tidak pernah menjual tanah warisan tersebut. Yang membuatnya heran, tanah yang pernah disewa kantor Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kecamatan Pesanggaran itu dijual Muhi pada tahun 2012. Padahal, menurut Erry, Muhi yang tinggal tidak jauh dari lahannya itu sudah meninggal dunia 1994 lalu. “Ini kan aneh. Masa orang yang sudah meninggal dunia masih bisa menjual tanah,” ungkapnya. Erry menduga ada pemalsuan terkait jual-beli lahan miliknya itu. Apa-

SHULHAN HADI/JPRG

BUKTI: Erry Janto menunjukkan berkas kepemilikan lahan di Desa Siliragung kemarin (19/3).

lagi, data mengenai kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) ada yang berbeda. “Ini akan kami bawa ke polisi,” ancamnya. Kepala Desa (Kades) Siliragung,

Masori, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa sekitar tahun 1970 di lahan itu didirikan Gedung Dikbud. Saat itu Kecamatan Siliragung masih menjadi satu dengan Kecamatan Pesanggaran. “Tapi mengenai asal-usul, saya tidak tahu,” katanya. Menurut Masori, lahan yang diklaim milik Erry itu memang gandeng dengan tanah milik almarhum Muhi. Terkait kepemilikan tanah, jelas dia, lahan itu dulu sudah diserahkan kepada pembeli melalui persetujuan para guru yang berperan sebagai penyewa lahan. Kades mengaku lupa dengan jual-beli tanah itu. Terkait tanda tangan dirinya saat penjualan tanah, dirinya tidak ingat. “Masalah ini sekarang ditangani LKBH PGRI,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. (sli/c1/abi)


RADAR BANYUWANGI

KESEHATAN

38

Jawa Pos

Selasa 24 Maret 2015

Tips Diet Aman Bagi Penderita Ginjal Kronis RSAH Gelar PKMRS di Ruang Hemodialisa GENTENG - Rumah Sakit Al Huda Genteng memiliki cara diet aman dan nyaman bagi penderita ginjal. Hal itu terungkap saat acara Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS) atau promosi kesehatan di Rumah Sakit (PKRS) yang digelar di ruang Hemodialisa RS Al Huda, Senin (23/3). Menurut Manajer Instalasi Gizi RS Al Huda, Riena Dhewi L, S.Gz. keadaan malnutrisi atau kekurangan zat gizi sering kali terjadi pada penderita penyakit ginjal kronis ataupun gagal ginjal. “Baik yang menjalani pengobatan konservatif, hemodialisa maupun peritoneal dialysis,” ujarnya. Untuk itu, kata dia, seorang pen-

derita penyakit ginjal kronik dan keluarganya harus memahami komposisi nutrisi yang dikonsumsi. Ini untuk menjaga keseimbangan dan mempertahankan status nutrisi secara optimal dan memperlambat progresivitas penyakit ginjal kronis. Hal senada disampaikan dr Jamal SpPD, penanggung jawab pelayanan Hemodialisa RS Al Huda. Dikatakan, kondisi uremia atau peningkatan kadar ureum dalam darah, seringkali mengakibatkan gangguan mual, muntah, dan tidak adanya nafsu makan. Hal ini bisa mengakibatkan kurangnya asupan makanan dan kurang darah atau anemia. “Sedangkan proses hemodialisa maupun peritoneal dialysis sendiri bisa mengakibatkan hilangnya zatzat gizi yang diperlukan oleh tubuh seperti protein. Ini dikarenakan adanya gangguan penyerapan zat

ISTIMEWA

BERBAGI TIPS: Ahli Gizi RS Al Huda berbagi tips diet aman bagi penderita penyakit ginjal kronis di Ruang Pelayanan Hemodialisa.

gizi dan diare akibat pertumbuhan bakteri berlebihan pada usus halus,” lanjutnya. Oleh karena itu, menurut dia, perlu dipertimbangkan terapi nutrisi dengan komposisi nutrisi yang memenuhi kebutuhan penderita pada pasien penyakit ginjal kronis. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan dan mempertahankan status nutrisi secara optimal dan memperlambat progresivitas penyakit ginjal kronis. “Diet harus selalu menjadi bagian dari terapi penyakit ginjal kronis,” tegasnya. Menariknya, dalam acara kemarin, Riena juga sempat membagikan tips khusus bagi penderita penyakit ginjal kronik. “Kebutuhan zat gizi pada penderita penyakit ginjal kronik sangat tergantung pada kondisi penderita. Diet yang diberikan pun

Radang Gusi, Wagira Didiagnosis Kena Tumor JEMBER – Perjuangan Wagira, penderita tumor di bagian wajah, asal RT 3 RW 3 Dusun Krajan Kidul Desa Yosorati, Sumberbaru, untuk sembuh masih perlu jalan panjang. RSD dr. Soebandi merekomendasikan agar perempuan 50 tahun itu dirawat di Surabaya. Hal itu terungkap setelah Wagira melakukan pemeriksaan kesehatan ke RSD dr. Soebandi Jember kemarin (23/3). Wagira dibawa dengan ambulans Puskesmas Sumberbaru beserta petugas kesehatan. Selain itu, ada sejumlah keluarga yang mendampingi beserta beberapa anggota Komisi D DPRD Jember. Hasil pemeriksaan Wagira baru keluar sekitar pukul 15.00. Usai mendapatkan hasil pemeriksaan, sejumlah keluarga tampak lunglai. “Mesti dibawa ke Surabaya,” ujar Ahmad Syahri, ketua RT yang juga tetangga Wagira, yang kemarin mendampingi di rumah sakit. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, RSD dr. Soebandi Jember tidak sanggup menangani penyakit yang diderita Wagira karena peralatannya tidak mendukung. Dia tidak tahu peralatan apa yang disebut tidak mendukung tersebut. Syahri menuturkan, dari

ISTIMEWA

PASRAH: Wagira mendatangi RSD dr. Soebandi Jember untuk pemeriksaan kondisi kesehatannya yang terus memburuk kemarin.

penjelasan yang disampaikan pihak rumah sakit kepada keluarga, kondisi Wagira sangat parah dan terlambat mendapat penanganan medis. “Katanya sudah mengeras. Tulang-tulangnya sudah membesar, sehingga sini ndak berani,” ungkapnya. Pihak keluarga sebelumnya sempat menanyakan bagaimana proses penanganan medis di Surabaya. Wagira diminta untuk datang ke spesialis tulang leher untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Keluarga Wa-

gira sudah diberikan surat rujukan untuk membawa Wagira ke Surabaya menjalani pengobatan yang lebih maksimal. “Apakah bisa sembuh atau tidak, dokter tadi tidak bisa menjamin. Kami hanya bisa berdoa,” ujarnya, menirukan penuturan tim medis RSD dr Soebandi. Karena itu, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk kembali ke Sumberbaru. Soal kapan dibawa ke Surabaya, Syahri masih belum bisa memastikan karena menunggu

MISTERIUS: Jasad korban saat dibawa pulang oleh keluarga setelah dilarikan ke kamar mayat RSD dr Soebandi Jember. JUMAI/RADAR JEMBER

Kakek Tewas Telanjang JEMBER – Warga Dusun Krajan Kidul Desa Rambigundam Kecamatan Rambipuji Senin (23/3) pagi pukul 05.00 gempar. Pasalnya warga mengetahui sosok mayat laki-laki dalam kondisi telanjang bulat tergeletak di pinggir rel kereta api. Tepatnya di Dusun Krajan Kidul Desa Rambigundam Kecamatan Rambipuji. Setelah dicek di lokasi ditemukan dompet milik korban dan diketahui korban bernama Sadin 70 warga Dusun Gumukerang Desa/Kecamatan Ajung. Belum diketahui penyebab kematian korban, karena ditubuhnya tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Sementara sejumlah barang milik korban diantaranya sepeda motor Honda Beat P 2833 MB, dompet hitam berisi uang Rp 3,33 juta serta pakaian korban berada tak jauh dari tubuh korban. Diketahui, lokasi ditemukannya mayat korban selama ini sebagai tempat mangkalnya sejumlah PSK. Namun, hingga kini belum diketahui jelas penyebab kematian korban. Polisi masih mlakukan penyelidikan secara intensif. Selanjutnya, mayat korban langsung dibawa ke kamar mayat RSD dr Soebandi Jember untuk diotopsi. Itu dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Namun pihak keluarga menolak otopsi tersebut. Kapolsek Rambipuji AKP Nurhadi Suseno melalui Kanit Reskrim Aiptu Eko Yulianto menjelaskan dugaan sementara korban meninggal akibat serangan jantung. “Dugaan dokter juga begitu, korban kemungkinan meninggal karena serang jantung. Itu sih dugaan saja,

karena keluarga menolak saat mayat korban akan diotopsi,” kata Eko. Menurut keterangan keluarga, lanjut Eko, korban pamit dari rumah sekitar pukul 19.00 Minggu malam (22/3). (jum/aro/jpnn)

hasil musyawarah dengan sejumlah pihak. Sementara itu, koran ini belum bisa mengonfirmasi pihak RSD dr Soebandi Jember terkait hasil pemeriksaan pada Wagira. Sebab, sore kemarin kondisi rumah sakit sudah sepi. Sementara itu, siang hari sempat bertemu dengan dr Hendro Sulistiono, salah seorang dokter RSD dr Soebandi, yang memeriksa penyakit Wagira. Dia memastikan bahwa penyakit yang dialami oleh Wagira adalah

tumor. “Tetapi kita bisa belum tahu, apakah itu jenis tumor ganas atau tumor jinak. Yang kita khawatirkan adalah penyebaran tumor itu,” ungkapnya, seusai memeriksa Wagira. Hasil diagnois sementara, penyebab tumor dari radang gusi yang diderita Wagirah sebelumnya. Berawal dari radang gusi, jika dibiarkan terlalu lama bisa berakibat fatal. “Untuk kasus Wagira, bukan hanya daging yang ikut terangkat ke atas, tetapi juga tulang di wajah,” tandasnya. Selain diakibatkan radang gusi, lanjut dia, penyakit itu bisa disebabkan faktor genetik yang menyertai. Di tahap awal yang paling penting mengembalikan fungsi anggota tubuh Wagira kembali normal. Sebab, akibat tumor di bagian wajah ini kemampuan pengelihatan, pernapasan, serta mengunyah makanan sudah terganggu. Dikhawatirkan, dengan semakin membesarnya tumor akan menggangu pasien dalam bernapas dan makan. Sementara itu, Isa Mahdi, anggota Komisi D DPRD Jember yang kemarin mendampingi Wagira meminta RSD dr Soebandi berupaya maksimal memberikan pengobatan hingga

bersifat individual,” paparnya. Pengaturan diet yang tepat, lanjut dia, akan membuat penderita nyaman dan dapat mengurangi keluhan serta komplikasi. “Penderita gagal ginjal sebaiknya menghindari konsumsi makanan yang mengandung garam tinggi, seperti makanan yang diawetkan. Beberapa buah-buahan dan sayuran juga harus dibatasi. Tapi jangan kuatir dengan beberapa alternatif komposisi menu, penderita gagal ginjal tetap dapat mengkonsumsi makanan dengan nyaman dan aman,” pungkasnya. Bagi yang memerlukan informasi lebih detil mengenai diet penyakit ginjal kronis secara tepat dan benar, bisa datang langsung dan berkonsultasi ke klinik gizi RS Al Huda di Jalan Gambiran nomor 225 Genteng, Banyuwangi. (*/als)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Selasa 24 Maret 2015

BERITA UTAMA

35

Empat Belas Peserta Sudah Mendaftar Lomba Taman Kantor Ditutup Hari Ini BANYUWANGI - Pendaftaran Lomba Taman Kantor 2015 ditutup hari ini (24/3). Hingga kemarin sudah ada 14 calon peserta dari instansi negeri dan swasta. Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi, Arief Setiawan, selaku penyelenggara lomba mengimbau agar semua instansi memberikan tanggapan positif dan turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. “Ya lomba ini merupakan instruksi

bupati sebagai evaluasi sejauh mana program-program lingkungan diterapkan pada instansi,” jelas Arief. Setiap instansi berkewajiban menindaklanjuti program lingkungan yang telah dibuat bupati sebagai tolok ukur kesuksesan program tersebut. Lomba ini terbuka untuk instansi negeri dan swasta non-sekolah. Pendaftaran bisa dilakukan di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi di Jalan Yos Sudarso 89 C dan di kantor DKP Banyuwangi, Jalan Wijaya Kusuma 102. Tahap lomba akan dimulai dari penyerahan dua foto taman ukuran postcard (4R)

dari sudut pandang yang berbeda. Foto tersebut akan diseleksi berdasar kriteria penilaian. Kriteria penilaian meliputi keanekaragaman jenis tanaman, kerapian bentuk vegetasi, estetika taman, persentase tanaman berbunga terhadap luas tanaman, gradasi warna bunga, keberadaan pohon dikotil, kebersihan taman, dan terakhir aspek inovasi dan kreativitas. Meski diberikan kebebasan berinovasi dan inovasi, kata Arief, peserta harus tetap memperhatikan kriteria penilaian lain. Sebab, kriteria yang disebutkan tersebut merupakan keterpaduan untuk membentuk taman yang sempurna. Arief

menambahkan, akan lebih baik jika taman memiliki nilai edukasi, seni, dan bermanfaat. “Tentunya taman tidak hanya sebagai penghias mata saja, tapi memiliki manfaat ekologis,” katanya. Setelah foto diseleksi, lanjut Arief, akan dilakukan penilaian tahap kedua, yakni melakukan tinjauan langsung ke lokasi. Ketika tinjau lapangan kesesuaian foto dan eksisting taman akan diperhatikan. “Tinjauan langsung akan kita lakukan pada 26 dan 27 Maret. Pemenangnya akan kami umumkan hari berikutnya di Festival Buah Lokal di Taman Blambangan,” kata Arief.(cin/c1/aif)

BENNY SISWANTO/RABA

SEGERA DAFTAR: Peserta lomba taman mendaftar di kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (23/3)

Tiga Kali Abaikan Surat Teguran n SATPOL PP... Sambungan dari Hal 25

Tidak hanya itu, petugas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait juga terjun memantau penertiban rumah yang sekaligus digunakan sebagai toko tersebut. Bangunan yang berdiri di bahu

jalan berlangsung tanpa perlawanan. Saat petugas datang, Pak Canu, pemilik rumah tidak berada di kediamannya itu. Petugas pun tanpa kesulitan membongkar rumah yang dibangun permanen tersebut. Kepala Satpol PP Banyuwangi, Nuril Falah mengatakan, penertiban dilakukan untuk menegak-

kan aturan yang berlaku. Sebelum melakukan penertiban, Satpol PP telah berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kelurahan Sobo, RT dan RW setempat, pemilik bangunan, serta instansi terkait lainnya. “Pembongkaran terpaksa kami lakukan agar ketertiban umum terjaga dengan baik,” ujarnya.

Dikatakan, selain untuk menegakkan peraturan, pembongkaran paksa dilakukan lantaran tanah tersebut berdiri di lahan PT. KAI tanpa dilengkapi izin sah. “Sebenarnya kami berkeinginan pemilik rumah ini melakukan pembongkaran secara mandiri. Surat teguran sudah kami layangkan sebanyak tiga

Saksi Bilang Mariyono tak Punya SIM n KONDEKTUR... Sambungan dari Hal 25

“Tuntutannya dua tahun penjara dan denda Rp Rp 500 ribu (subsider dua bulan kurungan),” ujar Budi Cahyono usai persidangan di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin. Menanggapi tuntutan jaksa, Mariyono tidak akan melakukan pleidoi (pembelaan). Dia hanya meminta majelis hakim memberikan putusan yang seringanringannya. Terdakwa menilai dirinya merupakan tulang punggung keluarga dan mengakui kesalahannya.

Sidang yang diketuai majelis hakim Ahmad Rasyid ini akhirnya ditunda dengan agenda pembacaan putusan. Sekadar mengingatkan, saat kejadian diduga laju kedua kendaraan melaju kencang. Ini setidaknya terlihat dari posisi akhir gigi persneling PO. Setiawan yang berada pada gigi lima. Di lokasi kejadian juga tidak ditemukan adanya bekas akibat pengurangan kecepatan. Hal yang sama dilakukan oleh sopir travel. Kendaraan yang melaju dari Bali ini diduga dalam kecepatan tinggi. Saat kejadian, travel berusaha mendahului se-

buah mobil Jazz yang ada di depannya. Berhubung tidak nutut, sopir bingung akan membanting setir ke kanan atau ke kiri. Sementara, dari arah depan melaju bus PO. Setiawan dengan kecepatan tinggi. Selain mengagendakan pembacaan tuntutan, sidang kemarin juga memeriksa sejumlah saksi. Saksi yang dihadirkan di antaranya dari kepolisian dan pihak bus PO. Setiawan. Dalam keterangannya, terdakwa diketahui tidak memiliki SIM. Mariyono memegang kendali setir bus setelah seluruh penumpang usai istirahat. Kala itu, bus

Setiawan jurusan TrenggalekMalang-Denpasar bernomor polisi AG 7192 UA mengangkut 35 orang penumpang. Bus melaju dari arah Situbondo menuju Banyuwangi. Sampai di jalan raya Desa Bengkak, bus bertabrakan dengan sebuah travel bernomor polisi DK 1624 DS yang mengangkut 19 orang. Korban tewas adalah sopir minibus Kusnadi, 44, warga Asembagus, Situbondo, dan empat penumpang minibus dari Sumenep. Mereka adalah Mardiyah, 60, Ismiyah Nur Afifa, 16, Afri Farika, 14, dan Munawali, 50. (nic/c1/aif )

Peserta Bisa Inovasi Menu Tambahan n HINDARI... Sambungan dari Hal 25

“Mau garam halus atau kasar, yang penting kualitasnya baik dan mengandung yodium,” jelas Kepala Dinkop-UMKM, Alief Kartiono, melalui Kabid Kelembagaan Koperasi, Irfan. Pemilihan terasi juga dianjurkan yang bebas zat rodhamin. Zat tersebut, menurut Irfan, biasanya tampak pada terasi yang berwarna kemerahan. Kriteria penilaian juga akan merambah pada kesegaran sayur-mayur dan orisinalitas rasa lauk pauk saat penyajian. Seperti diketahui, sayuran pokok yang menjadi persyaratan adalah sayur terong, bayam hijau, labu siam atau manisah, timun dan daun kemangi. “Peserta harus pandai mencari cara bagaimana sayuran tetap segar ketika disajikan,” ucap Irfan. Lauk-pauk yang wajib disajikan adalah telur dadar, tempe, tahu, dan ikan asin. Empat lauk tersebut dianjurkan dimasak dengan bumbu original. Hal itu agar nuansa sederhana sego tempong

GALIH COKRO/RABA

TEMU TEKNIK: Panitia dan juri menjelaskan pelaksanaan Festival Sego Tempong kepada calon peserta di aula Dinkop-UMKM Banyuwangi kemarin (23/3).

tetap terlihat. Sebab, kata Irfan, kuliner khas Banyuwangi yang satu itu memang sederhana dari segi sayur dan lauknya. Di luar bahan pokok yang menjadi persyaratan tersebut, peserta bisa melakukan inovasi dengan menu tambahan lain. “Bisa berinovasi dengan sayur atau lauk lain, yang penting sayur dan lauk pokok yang disebutkan harus ada karena akan masuk kriteria penilaian,” jelas Irfan.

Terkait penyajian, peserta dibebaskan berinovasi seunik mungkin. Yang jelas, nasi, sayur, dan laukpauk, disediakan di satu wadah. Khusus sambalnya diletakkan terpisah menggunakan piring atau mangkuk kecil. “Sambalnya diletakkan terpisah, karena akan dicicipi juri,” katanya. Tidak lupa kebersihan stan peserta juga menjadi perhatian juri. Untuk itu, panitia menganjur-

kan peserta membawa fasilitas pendukung kebersihan, seperti tempat sampah dan tisu. Peserta diberi kebebasan menghias stan lebih menarik. Sementara itu, waktu pendaftaran diperpanjang hingga H-1 pelaksanaan festival. Hal itu dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang belum sempat mendaftar hingga hari ini. (cin/c1/aif)

Dipecat Gara-gara Salah Tafsir Kata Stein n KUASAI... Sambungan dari Hal 25

Namun, beberapa tahun belakang ini Beny jarang menggunakan kemampuannya tersebut secara penuh. Sesekali hanya ia gunakan untuk menyapa turis asing yang berada di stasiun. “Pekerjaannya dulu memang membutuhkan kemampuan berbahasa asing,” ujar Beny. Putus kuliah saat semester dua pada tahun 1966, ia segera mencari pekerjaan untuk bisa menghidupi dirinya sendiri. Beruntung, pendidikan tingkat SMA ia habiskan di Methodist English School yang fokus pada bahasa Inggris dan Prancis. Pria asal Palembang itu memutuskan hengkang dari Universitas Trisakti jurusan hukum lantaran orang tuanya meninggal. Tiga tahun kemudian, ia menemukan pekerjaan untuk menutupi biaya hidup. Tahun 1969 Beny diterima di perusahaan asing milik WNA asal Amerika yang bergerak di bidang pengeboran minyak. “Waktu itu lokasi awalnya di Palembang, kemudian berpindah ke Jambi

dan Pekanbaru,” beber Beny. Usai kontraknya habis selama setahun, ia berpindah ke perusahaan yang bergerak di bidang yang sama. Hanya saja lokasinya di Kalimantan. Karirnya kian membaik. Pada tahun 1970 dia pindah ke Timur Tengah dan Beny masih diandalkan menjadi interpreter oleh pemilik perusahaan. Selama tiga tahun perusahaannya melenggang di beberapa negara, di antaranya Saudi Arabia, Kuwait, Iraq, dan Iran. Setelah masa kontrak habis, Beny memutuskan kembali ke tanah air. Pulang ke tanah air, dia memutuskan bekerja di pabrik baja Krakatau Steel yang berada di Cilegon, Banten. “Waktu itu bos saya orang Jerman. Meskipun kami berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, tapi kadang dia mencampur dengan bahasa Jerman,” kenangnya. Dari situlah Beny belajar bahasa Jerman. “Bahasa Jermannya memang tidak selancar bahasa Inggris,” kata pria yang menggemari lagu-lagu The Beatles itu.

Tahun kedua bekerja di sana, Beny membuat kesalahan fatal akibat miskomunikasi dengan bosnya. Kala itu bosnya memerintahkan Beny pergi ke batu-batuan. Namun, Beny justru melaksanakan perintah yang berbeda dari apa yang dimaksud bosnya. “Beny, please go to the stein right now,” kata Beny menirukan perintah bosnya waktu itu. “Saya kira stein yang dimaksud di situ adalah mandor bagian mekanik. Kebetulan chip mechanic saat itu namanya Stein juga, jadi saya pergi ke sana. Mister Stein bingung saat saya temui. Ya saya bilang, kalau saya disuruh atasan saya. Mister Stein tertawa dan menghubungi bos saya, kemudian saya disuruh kembali ke tempat,” ceritanya sembari tertawa. Di tempatnya semula, bosnya telah menunggu dengan wajah marah. Mereka sempat berdebat sebentar. “Ya, saya bilang mengapa tidak mengatakan batu menggunakan bahasa Inggris saja, yakni stone. Mana tahu saya kalau stein itu artinya juga batu. Itu kan bahasa Jerman,” cerita-

nya lagi. Kemudian, tanpa basabasi bosnya memerintahkan Beny menemui bagian personalia. “Saya dipecat,” tambahnya. Beberapa tahun kemudian, ia hijrah ke Surabaya dan bekerja di perusahaan konstruksi bangunan. Saat itu, Beny kebingungan mencari pekerjaan. Sedikit nekat, ia mendatangi proyek bangunan dan mendatangi mandor pelaksana pembangunan. “Alhamdulillah, ternyata mereka masih membutuhkan tenaga,” katanya. Hingga terakhir ia dinobatkan menjadi pengawas pembangunan. Tahun 1980 karirnya di Surabaya usai. Ia mencoba peruntungan di Jawa Tengah. Beny menghabiskan tahun 1990-an sebagai pegawai sipil di Datasemen Polisi Militer (Denpom) Solo. Awal tahun 2000-an dia kembali ke Banyuwangi. “Sempat nganggur sampai tahun 2005. Tapi syukurlah, anak-anak sudah menamatkan kuliah,” katanya. Kemudian, pada tahun 2007 ia bergabung menjadi loper dari salah satu agen Koran Jawa Pos Radar Banyuwangi hingga hari ini. (c1/aif)

kali, sudah pemberitahuan pembongkaran pun sudah kami layangkan. Tetapi sampai saat ini (kemarin) tidak diindahkan. Akhirnya kami melakukan pembongkaran paksa,” beber Nuril. Nuril menuturkan, aset-aset milik Canu yang berada di dalam rumah saat penertiban dilakukan diamankan di kantor Satpol PP. “Kami mengimbau Pak Canu datang ke kantor Satpol PP untuk mengambil barang-barang miliknya yang kami amankan,” harapnya. Kepala Seksi (Kasi) Penyidik dan Penindakan Satpol PP Banyuwangi, Ripai mengatakan, jauh sebelum melakukan pembongkaran, pihaknya telah melayangkan surat teguran kepada Canu. Surat teguran pertama dilayangkan pada 25 Oktober 2013, surat teguran kedua dikirim pada 7 November 2013, dan surat teguran ketiga diberikan kepada Canu pada 9 Desember 2013. Selain itu, pada 12 Maret 2015 lalu, pihak Satpol PP juga

telah melayangkan surat pemberitahuan pembongkaran. Sayang, surat teguran tersebut diabaikan oleh pemilik rumah. Tidak hanya itu, sebelum membongkar paksa rumah milik Canu tersebut, Satpol PP telah melakukan gelar perkara bersama sejumlah instansi terkait, di antaranya kepolisian, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPT-PM), dan PT. KAI. “Semua yang hadir saat gelar perkara setuju pembongkaran dilakukan,” beberanya. Masih menurut Ripai, selain alasan dibangun di atas lahan milik PT. KAI tanpa izin, pembongkaran dilakukan untuk menegakkan amanat UndangUndang (UU) Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34 Tahun 2006 tentang jalan, serta Peraturan Daerah (Perda) Nomor 14 Tahun 2011 tentang retribusi izin tertentu. Mengacu PP Nomor 34/2006 tersebut, jelas

Ripai, bangunan harus mundur sejauh tujuh meter dari bahu jalan. “Sedangkan rumah yang kami tertibkan ini dibangun di bahu jalan,” tandasnya. Dikonfirmasi di tempat yang sama, Kepala Kelurahan Sobo, Mufid mengatakan, pihaknya sudah memfasilitasi pertemuan antara Canu, Satpol PP, dan perwakilan PT KAI. Lurah Mufid juga mengaku telah mengimbau Canu untuk meninggalkan rumah yang dibangun secara tidak sah tersebut. Bahkan, menurut Mufid, pihaknya sudah menyampaikan kepada Canu bahwa Pemerintah Kelurahan Sobo akan membantu membayar kontrak rumah selama satu tahun. Jika Pak Canu bersedia pindah dari rumah tersebut, imbuh Mufid, Satpol PP juga menyatakan siap membantu membayarkan kontrak rumah yang bersangkutan selama setahun. “Tetapi Pak belum ada respons dari Pak Canu,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Usung Tema Legenda Rakyat n GERAK... Sambungan dari Hal 25

Tim sanggar tari Pelangi Budaya dari Kalipuro menyajikan tarian berjudul ”Andelan Ron Kluwih”. Kabid Kebudayaan Choliqul Ridha menuturkan, pelaksanaan FKT tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. “Tahun ini ketentuan dari provinsi, tarian yang dibawakan peserta mengusung tema legenda rakyat dari daerah masing-masing,” kata Ridha. Sebelum melakukan seleksi, Disbudpar bersama pihak terkait mendiskusikan tema cerita rakyat yang akan diusung

perwakilan Banyuwangi. Salah seorang tim penilai, Sayun Siswanto mengatakan, berdasar kriteria penilaian juri, tim tari dari sanggar Dewi Sekar Taji memiliki ketepatan dari segi kualitas penari atau peraga. “Memang diutamakan peraga memiliki ketepatan dengan peran yang dibawakan di dalam tarian,” ujar ketua komisi musik DKB tersebut. Lebih lanjut Sayun mengatakan, dua tim tersebut telah menyajikan tarian dengan baik. Baik penyajian, tata iringan, maupun koreografinya. “Semuanya baik, tapi kami harus pilih yang lebih

baik. Tarian ini mengusung tema legenda rakyat. Ada sedikit unsur drama, maka kualitas peraga dan koreografinya kami utamakan,” ujarnya. Kepala Sanggar Tari Dewi Sekar Taji, Sutaji, merasa senang timnya bisa terpilih. Ia bertekad memberikan penampilan yang terbaik. Sutaji juga mengimbau tim tarinya agar lebih giat berlatih. Persiapan make up, busana, dan koreografer, akan ia mantapkan sebelum melangkah ke FKT Surabaya Mei mendatang. “Sangat senang sekali, siapa yang tidak ingin tampil di ajang bergengsi ini,” tandas Sutaji. (cin/c1/aif)

Ketagihan Kopi Sanggar Genjah Arum n BANYUWANGI... Sambungan dari Hal 25

Ketika diajak Bupati Abdullah Azwar Anas melihat destinasi wisata di Banyuwangi, pakar pendidikan asal Finlandia itu mengaku terkejut. Baginya, Banyuwangi tak ubahnya surga dunia. Suhunya bersahabat,

masyarakatnya ramah, dan kulinernya enak. Tetapi, di antara semua itu ada satu hal yang paling disukai Allen. Apa itu? Kopi asli Banyuwangi yang diracik langsung di Sanggar Genjah Arum, Glagah, membuat laki-laki dengan postur 185 centimeter itu ketagihan. Di Finlandia, kata Allen, kopi men-

jadi minuman wajib, seperti Vodka di Russia. “Great copy, very kind people, its reconciling me before back home (kopinya enak, masyarakatnya ramah, ini memberikan rasa damai sebelum pulang ke rumah),” akunya ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi di Ballroom, Hotel Santika Banyuwangi, kemarin. (fre/c1/aif)

Masih Sisakan Satu Pertandingan n GAGAL... Sambungan dari Hal 36

Maka dari itu, SDN 1 Rogojampi dituntut untuk bisa mengalahkan SDN 1 Setail. Tak ayal, SDN 1 Rogojampi langsung menggebrak sejak kick off. Mereka tampil dominan sepanjang laga. Namun, serangan yang dibangun gagal karena rapatnya pertahanan SDN 1 Setail. Nah, upaya untuk memenangkan pertandingan tampaknya sudah ada di depan mata. Hans

ball pemain SDN 1 Setail di area sendiri membuat wasit menunjuk titik putih untuk SDN 1 Rogojampi yang terjadi di masa injury time. Tapi, dewi fortuna masih belum berpihak kepada SDN 1 Rogojampi. Arah bola hasil eksekusi penalti melebar ke sisi kanan gawang SDN 1 Setail. Sesaat setelah itu, peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan tidak mengubah kedudukan imbang kosong kosong. Praktis, dengan hasil itu, am-

bisi SDN 1 Rogojampi untuk lolos ke semifinal pun tertutup. Hal itu menyusul SDN 1 Setail yang sanggup menahan imbang pemimpin klasemen grup A, MI Daru Huda Banyuwangi dengan skor kacamata kemarin sore. Meski masih menyisakan satu laga, SDN 1 Rogojampi tetap tidak bisa menghindarkan dari kegagalan lolos. Jika menang di laga pemungkas melawan SDN 1 Kradenan, perolehan poin mereka tetap masih di bawah SDN 1 Setail. (ton/c1/als)

Ingin Diterima di PTN harus Kerja Keras n PRESTASI... Sambungan dari Hal 26

Menurut Sutikno, beberapa sekolah menengah di Banyuwangi sudah memiliki jalinan dengan PTN yang ada, baik melihat akreditasi sekolah maupun kualitas output yang dihasilkan. Saat ditanya mengenai PTN dan Politeknik Negeri yang ada di Banyuwangi, Sutikno menjawab

ada pertimbangan khusus untuk calon mahasiswa asal Banyuwangi. Meskipun faktor tes, baik melalui seleksi nasional maupun ujian mandiri tetap ada, tapi ada kuota khusus yang dipersiapkan. Biasanya ada sekitar 20 persen kursi yang disediakan oleh PTN dan politeknik negeri untuk mahasiswa lokal Banyuwangi. Kadispendik Sulihtiyono me-

nambahkan, siswa yang ingin diterima di PTN harus bekerja keras. Selain melalui SNMPTN, nilai dari ujian nasional (UN) juga akan menjadi pertimbangan PTN untuk menerima mahasiswa. “Meski ada pertimbangan dari alumni dan akreditasi, tapi tidak ada jaminan kuota, jadi siswa harus tetap belajar agar bisa menembus SNMPTN,” kata Sulihtiyono. (fre/c1/afi)


RADAR BANYUWANGI

OLAHRAGA

36

Jawa Pos

Selasa 24 Maret 2015

SEPAK BOLA

Seleksi Tahap Awal Terjaring 44 Pemain BANYUWANGI - Seleksi pemain untuk tim sepak bola Banyuwangi masih terus berlangsung. Ratusan pemain mengikuti proses penjaringan untuk bisa menembus tim dalam menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur V, Juni mendatang. Proses seleksi pemain itu tetap di bawah arahan Ribut Santoso sebagai pelatih kepala. Penjaringan pemain itu dipusatkan di Lapangan Sraten, Kecamatan Cluring, sejak Kamis (19/3) lalu. Kini, kerangka tim terus mengerucut menjadi 44 orang. Wajah lama masih mendominasi dalam penjaringan tersebut. Salah satunya Novan Charis. Eks pilar Persewangi dua musim lalu itu berpeluang untuk lolos dalam skuad dalam tim. Sebab, usianya masih 21 tahun yang merupakan batas akhir usia untuk level Porprov. Keputusan dia untuk pindah haluan ke liga amatir pada musim DOK.RaBa lalu itu menjadi nilai plus. Sebab, Ribut Santoso jika masih bertahan di Persewangi, praktis peluang untuk membela panji-panji sepak bola Banyuwangi pada Porprov V Jatim akan tertutup. Sekadar tahu, pada musim lalu, dia membela Banyuwangi United (BU) untuk berkiprah di Liga Nusantara. Sebaliknya, ada beberapa pemain muda berbakat yang membela Persewangi pada musim lalu. Namun, gara-gara sudah tampil di level professional, pemain yang bersangkutan gagal karena kendala regulasi. Tercatat ada tiga pemain yang bisa dijadikan momentum bagi tim sepak bola Banyuwangi dalam ajang dua tahun itu. Mereka adalah Sukarno Andi Wijaya, M. Nizar, dan M. Robi Kristiawan. Saat ini nasib Sukarno Andi Wijaya tidak jelas. M. Nizar memilih bergabung ke Badung FC dan M. Robi serius di Persewangi. Sementara itu, beberapa nama yang masuk dalam seleksi tahap pertama itu juga sudah memiliki pengalaman. Persebarannya yaitu di tiga tim yang berlaga di Liga Nusantara, baik di Persewangi Muda, Banyuwangi United dan Banyuwangi Putra. Misalnya, posisi kiper yaitu Samsul, Rio dan Andre. Tiga penjaga gawang itu merupakan pemain yang masuk dalam skuad Persewangi Muda. Selain itu, juga ada nama Oky Setiawan Hambali, Fery Kadir, Viky, dan Nanang Sinyo. Banyuwangi Putra, misalnya, Imam Banda Nidji. Pelatih tim sepak bola Porprov Banyuwangi, Ribut Santoso mengungkapkan, jika persaingan untuk masuk dalam skuad memang ketat. Sebab itulah, setiap pemain dituntut untuk menunjukkan kualitas di atas lapangan. ‘’Seleksi ini tidak main-main, main jelek, jelas akan dicoret,” tandasnya. (ton/c1/als)

ALI NURFATONI/RaBa

BUTUH IMBANG: Pemain SMAN 1 Purwoharjo (merah) hanya butuh hasil imbang agar lolos ke semifinal di laga terakhir melawan SMK PGRI Banyuwangi sore ini.

Ambisi SMA Muha Terkubur GENTENG - SMA Muhammadiyah 2 (Muha) Genteng gagal meraup poin saat menjamu SMAN 1 Rogojampi dalam Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi di laga pemungkas kemarin. Tim asuhan Nur Cahyo itu justru menelan kekalahan empat gol tanpa balas. Tak ayal, situasi itu membuat semifinalis musim lalu itu terancam gagal lolos. Hasil itu membuat SMA Muha Genteng hanya mengantongi 3 poin dari tiga laga. Tiga poin itu diraih saat bersua dengan SMK PGRI Banyuwangi. Dalam laga perdana itu mereka sukses melibas tim asal zona 1 itu lima gol tanpa balas. Tetapi, tren positif itu terhenti dalam laga

kedua saat bertemu SMAN 1 Purwoharjo dengan skor 2-0. Alih-alih mencari kemenangan di laga ketiga, mereka juga dikandaskan juara edisi tahun 2013, SMAN 1 Rogojampi. Dengan catatan itu, peluang runner up zona IV itu sepenuhnya belum tertutup. Hanya saja, peluang lolos sangat tipis. Mereka tinggal menunggu hasil SMAN 1 Purwoharjo dengan tim juru kunci, SMK PGRI Banyuwangi, yang digelar sore ini. SMAN 1 Purwoharjo hanya butuh hasil imbang untuk mengisi satu slot di babak semifinal. Tetapi, secara materi, kualitas tim asuhan Budi Santoso itu di atas kertas bisa meladeni SMK PGRI Banyuwangi yang sudah menelan dua kekalahan dengan

kebobolan sembilan gol. Sebab itulah, SMAN 1 Purwoharjo enggan bermain aman dalam laga terakhir itu. Sebab, setelah SMA Muha Genteng menelan kekalahan, semangat juara grup zona III itu berlipat ganda. ‘’Anak-anak sangat bersemangat,” tukas pelatih SMAN 1 Purwoharjo, Budi Santoso. Sementara itu, SMAN 1 Rogojampi sudah dipastikan melenggang mulus sebagai juara grup B dengan nilai sempurna. Tim asuhan Nur Syamsi itu menggenggam tiket ke semifinal setelah menorehkan catatan gemilang dengan tiga kemenangan. ‘’Target kami juara,” tegas kepala SMAN 1 Rogojampi, Yaseni.

Di grup A, juara bertahan SMAN 1 Banyuwangi akhirnya memastikan lolos ke semifinal. Hal itu menyusul kemenangan kedua dalam partai terakhir kemarin. Tim besutan Roni Nurdiansyah itu mengandaskan perlawanan SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi dengan skor 2-0. Hasil itu membuat juara zona 1 itu memimpin sementara klasemen grup A. tapi, posisi itu bisa digusur jika SMAN 2 Genteng sanggup meraup poin dalam laga terakhir melawan juru kunci, MAN Pesanggaran yang digelar pada Rabu besok. Hasil imbang juga sudah cukup membuat SMAN 2 Genteng memimpin klasemen dengan tujuh poin. (ton/c1/als)

Gagal Menang, SDN 1 Rogojampi Tersingkir ALI NURFATONI/RaBa

GAGAL: Bola dari titik penalti pemain SDN 1 Rogojampi gagal berujung gol saat bersua SDN 1 Setail di masa injury time dalam laga yang digeber di Stadion Maron, Genteng, Jumat lalu.

GENTENG - Rangkaian pertandingan Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Banyuwangi semakin seru menjelang penutupan babak delapan besar. Sebab, persaingan tim dalam perebutan lolos ke semifinal semakin sengit. Maka dari itu, lolos ke babak empat besar harus ditentukan di babak pemungkas. Untuk tingkat SD, upaya SDN 1

Rogojampi untuk mendulang poin penuh di laga kedua tak berjalan mulus. Tim asal zona II itu harus mengakhiri laga dengan skor kacamata saat bertemu tuan rumah, SDN 1 Setail di Stadion Maron, Genteng, Jumat lalu. SDN 1 Rogojampi dituntut untuk bisa menang dalam laga kedua itu. Mengingat, mereka gagal meraup

poin penuh di laga perdana saat bertemu dengan MI Darul Huda, Banyuwangi. Saat itu, skor 1-2 untuk keunggulan tim zona 1. Sebaliknya, SDN 1 Setail sukses memetik tiga angka di laga perdana. Saat itu, tuan rumah sukses mengandaskan SDN 1 Kradenan dengan skor tipis 2-1 n Baca Gagal..Hal 35


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.