Radar Banyuwangi | 24 Maret 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SELASA 24 MARET TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

Gerak Gemulai

Tarian Tag

Mbok Dlimo BANYUWANGI - Tim tari Sanggar Dewi Sekar Taji asal Muncar resmi terpilih mewakili Banyuwangi dalam ajang Festival Karya Tari (FKT) 2015 tingkat Jawa Timur. Setelah dinilai juri, Sanggar Dewi Sekar Taji berhasil mengalahkan Sanggar Pelangi Budaya dari Kalipuro. Dua sanggar tari tersebut merupakan pilihan berdasar Festival Karya Tari 2013 lalu. Tim juri terdiri atas Dewan Kesenian Blambangan (DKB) dan Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar). Selama penilaian di Pelinggihan Disbudpar Banyuwangi, dua sanggar tersebut menampilkan tarian andalan masing-masing. Tarian yang disajikan bertema cerita rakyat. Tim tari sanggar Dewi Sekar Taji menampilkan tari legenda rakyat berjudul ”Tag Mbok Dlimo” n Baca Gerak...Hal 35 PUKAU DEWAN JURI: Penari dari sanggar tari Dewi Sekar Taji memeragakan tarian berjudul Tag Mbok Dlimo di Pelinggihan Disbudpar Banyuwangi kemarin (23/3). GALIH COKRO/RABA

Pemilik Mokong, Pol PP Meradang 1 Pukul 10.00, puluhan personel Satpol PP di-back up polisi dan TNI mendatangi bangunan rumah milik Pak Canu di Jalan Kepiting, Sobo, Banyuwangi.

2

Bangunan itu dianggap melanggar aturan karena berdiri di atas lahan milik PT KAI tanpa dilengkapi izin sah.

3

Tiga Kali Layangkan Teguran

Petugas langsung mengeluarkan barang-barang dari dalam rumah. Tidak ada perlawanan dari pemilik rumah.

1. Teguran pertama dilayangkan pada 25 Oktober 2013 2. Teguran kedua 7 November 2013 3. Teguran ketiga 9 Desember 2013. 4. 12 Maret 2015, Satpol PP telah melayangkan surat pemberitahuan pembongkaran. Sayang, surat teguran tersebut diabaikan oleh pemilik rumah.

5 4

Begitu barang-barang sudah dikeluarkan, Satpol PP langsung membongkar bangunan rumah yang berlokasi di pinggir jalan tersebut.

Aset-aset milik Canu yang berada di dalam rumah selanjutnya diamankan di kantor Satpol PP.

PO L PO L

ISI

ISI

GRAFIS:REZARABA

Satpol PP Bongkar Paksa Rumah n Melanggar Aturan, Berdiri di Atas Lahan Milik PT KAI BANYUWANGI - Puluhan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) membongkar paksa satu unit rumah hingga nyaris rata tanah kemarin (23/3). Pembongkaran paksa dilakukan lantaran bangunan yang berlokasi di Jalan Kepiting, Lingkungan Wonosari, RT 3/RW3, Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi,

itu berdiri di atas lahan milik PT. Kereta Api Indonesia (KAI) tanpa dilengkapi izin sah. Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di lapangan, pembongkaran paksa yang dilakukan petugas Satpol PP tersebut mendapat pengawalan ketat personel TNI/Polri n

GALIH COKRO/SIGIT HARIYADI/RABA

Baca Satpol PP...Hal 35

TAK ADA PERLAWANAN: Personel Satpol PP mengeluarkan barang-barang milik Pak Canu. Begitu barang-barang sudah keluar, rumah tersebut langsung dirobohkan.

Kondektur PO Setiawan Dituntut 2 Tahun Shubuh Dzuhur Ashar

Maghrib Isya

04:15 11:35 14:49 17:37 18:47

KUCUR K UCUR

NG NGOPAI

Banyuwangi Surga Dunia DUA kali datang ke Banyuwangi, Allan Schneitz baru bisa merasakan keelokan kabupaten berjuluk Sunrise of Java ini. Jika sebelumnya dia melihat Banyu wangi adalah batu loncatan menuju Bali, kali ini pandangan pria asal Finlandia itu berubah 180 derajat n

Kasus Kecelakaan Maut Yang Menewaskan 5 Orang BANYUWANGI - Masih ingat kecelakaan maut yang menewaskan lima orang di kawasan Jalan Raya Situbondo-Banyuwangi, tepatnya di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, awal tahun 2015 lalu? Insiden kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus PO Setiawan melawan mobil travel itu kini sudah bergulir di Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi. Malahan, perkaranya sudah pada tahap pembacaan tuntutan oleh jaksa penuntut umum (JPU). Mariyono, 44, kondektur bus sekaligus terdakwa dalam perkara ini, kemarin (23/3) dituntut hukuman dua tahun penjara. Selain pidana penjara, pria yang aslinya bertugas sebagai kondektur juga dikenai sanksi denda. Dalam tuntutannya, JPU Budi Cahyono menjatuhkan denda Rp 500 ribu subsider dua bulan kurungan. Pria asal Dusun Sukorejo, Desa Karangsuko, Trenggalek, itu dianggap lalai hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan orang lain meninggal dunia.

NIKLAAS ANDRIES/RABA TEGANG: Mariyono mendengarkan tuntutan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Budi Cahyono di PN Banyuwangi kemarin.

JPU Budi Cahyono mendasarkan tuntutannya kepada terdakwa Mariyono dengan pasal 310 ayat 4 Undang-Undang

Baca Kondektur...Hal 35

Hindari Bumbu Mengandung Zat Kimia BANYUWANGI - Panitia Festival Sego Tempong 2015 menganjurkan calon peserta menghindari penggunaan bumbu yang mengandung zat kimia. Hal itu disampaiP e s e r t a kan saat temu bersama harus pan- teknik peserta Festival dai menc- Sego Tempong ari cara bagaimana di aula Dinas Koperasi dan sa yuran tetap segar Usaha Mikro Kecil dan Menketika disajikan” engah (DinkopIrfan UMKM) BanyKabid Kelembagaan Dinkop-UMKM uwangi kemarin (23/3). Dalam memilih bumbu, seperti garam dan terasi, peserta diimbau menjauhi zat kimia n Baca Hindari...Hal 35

Beny Mustafa Kemal, Mantan Pekerja Tambang yang Kini Jadi Loper Koran

Kuasai Tiga Bahasa, Inggris, Jerman, dan Prancis

Baca Banyuwangi... Hal 35

FREDI/RABA

CARI NAFKAH: Beny saat menjajakan koran di Stasiun Karangasem, Banyuwangi, pekan lalu.

Tidak semua loper koran miskin ilmu. Beny Mustafa Kemal contohnya. Meski kesehariannya menjajakan koran, lelaki berusia 66 tahun itu mampu menguasai tiga bahasa asing, yakni Inggris, Jerman, dan Prancis. CHIN JULLIEN, Banyuwangi

CHIN JULLIEN/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Nomor 22 Tahun 2009 tentang angkutan lalu lintas dan jalan n

Festival Sego Tempong

JARUM jam sudah menunjuk pukul 05.00 pagi itu. Calon penumpang kereta api di Stasiun Karangasem mulai berlalu-lalang. Ada yang sedang memeriksa barang bawaan, ada pula yang hanya sekadar duduk santai di ruang tunggu. Sebagian calon penumpang ada yang antre di depan loket. Beberapa calon penumpang yang hendak masuk ruang tunggu berhenti sejenak di pintu masuk guna membeli koran Jawa Pos Radar Banyuwangi edisi hari itu yang dijual pria paro baya di sekitar pintu masuk. Pukul 05.15 penumpang bergegas menuju peron dan naik ke gerbong kereta yang sudah stand by. Lima belas menit kemudian, tepat pukul 05.30, kereta Tawang Alun jurusan Kota Malang tersebut berangkat. Beny Mustafa Kemal, loper koran yang setiap hari menjajakan koran di ka-

wasan itu, beranjak 30 menit usai keberangkatan kereta. “Saya mau segera geser ke Lampu Merah Penataban,” ujar pria yang genap berusia 66 tahun pada Jumat 20 Maret 2015 kemarin. Pria yang tinggal di Jalan Supriyadi, RT 01, RW 02, Kelurahan Penganjuran, Kecamatan Banyuwangi, itu berniat menjajakan koran yang belum terjual di sekitar Lampu Merah Penataban. Begitulah aktivitas Beny setiap pagi. Tidak ada yang istimewa dari sosok Beny. Namun, siapa sangka pria beranak empat itu ternyata menguasai tiga bahasa asing, yakni Inggris, Jerman, dan Prancis. Beny telah lama mendapatkan kemampuan tersebut sejak bergabung dengan perusahaan pengeboran minyak milik asing sebagai interpreter atau penerjemah bahasa n

Kondektur bus PO Setiawan dituntut 2 tahun Nyawa 5 orang cuman ”dihargai” segitu, murah sekali! 140 jabatan dibiarkan kosong Ayo siapa yang mau ikut lelang!

Baca Kuasai...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.