Radar Banyuwangi | 25 Agustus 2015

Rujukan Informasi Terkini

SELASA 25 AGUSTUS TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

981 JCH Dilepas Bupati Besok Pagi Langsung Terbang ke Madinah BANYUWANGI – Suasana haru mewarnai pemberangkatan 981 jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi, tadi malam. Calon tamu Allah itu diberangkatkan di depan kantor Pemkab Banyuwangi pukul 21.00 menggunakan 22 bus. Mereka berangkat menuju asrama haji Sukolilo untuk selanjutnya diterbangkan menuju Jeddah.

Sebanyak 981 calon haji itu tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 8,9, dan 10. Rombongan calon haji itu dilepas Bupati Abdullah Azwar Anas serta para kerabat calon haji. Yang membuat haru, ketika bus berangkat dari garis start, para pengantar melambaikan tangan ke arah jamaah yang berada di dalam bus.

Tak sedikit pula dari rombongan pengantar itu ada yang meneteskan air mata. ”Semoga sampai ke Tanah

FOTOGENIK

TKM Khodijah Daftar 9 Peserta BANYUWANGI - Pendaftaran lomba fotogenik anak nuansa merah-putih HUT kemerdekaan yang diadakan Jawa Pos Radar Banyuwangi akan ditutup siang ini pukul 13.00. Bagi putra-putri Anda yang ingin bergaya lucu dan asyik lewat media foto dalam even fotogenik bernuansa kemerdekaan segeralah mendaftarkan diri.

Semakin banyak peserta yang mendaftarkan diri ikutan even fotogenik nuansa merah-putih yang mendaftar langsung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi maupun JP-Biro Genteng dan JP-Biro Situbondo n

Suci dengan kondisi selamat dan tidak ada rintangan. Semoga pula menjadi haji yang mabrur,’’ ujar Budi Wiyono, pria asal Kelurahan Sobo yang turut mengantarkan kerabatnya naik haji tahun ini.

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, dari depan kantor Pemkab Banyuwangi, 981 JCH dalam kondisi sehat untuk berangkat menunaikan rukun Islam yang ke lima di Tanah Suci.

Mereka pun kemudian diangkut 22 unit bus yang diiringi satu bus cadangan dan tiga ambulans dari Dinas Kesehatan Banyuwangi.

Para JCH selanjutnya langsung diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Sebelumnya, koper yang berisi barang bawaan para JCH telah diberangkatkan ke asrama haji terlebih dahulu dengan pengawalan dua petugas Kemenag n Baca 981...Hal 35

Baca TKM...Hal 35

INFRASTRUKTUR

FOTO-FOTO:RENDRA KURNIA/RABA

LABAIKA ALLAHUMA LABAIK: Pelepasan ratusan JCH di depan kantor Pemkab Banyuwangi tadi malam diwarnai penuh haru dan isak tangis.

Hipmi Segera Galang Dana

RENDRA KURNIA/RABA

DIKEBUT: Untuk mengurangi kemacetan, jalan Rogojampi-Banyuwangi dilebarkan 2,75 meter.

Jalan Raya Kabat Dilebarkan 2,75 M KABAT – Sudah sebulan ini Jalan Raya Jember di Kecamatan Kabat diperlebar. Pengerjaan proyek pelebaran jalan Rogojampi-Kota Banyuwangi itu dilakukan mulai pertigaan Dadapan menuju ke selatan sampai utara lapangan Kedayunan, Kecamatan Kabat.

Sampai saat ini proses pengerjaan jalan dengan lebar 2,75 meter yang menggunakan Anggaran Pemerintah Belanja Negara (APBN) masih terus berlangsung. Dari informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, proyek pelebaran jalan tersebut akan dilakukan di sisi barat dan timur jalan n Baca Jalan...Hal 35

KUCUR

NGOPAI

Selamatkan Telur Penyu BERTUGAS sebagai kepala Resor Sukamade, Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) sudah dilakoni B.C Suhartono sejak tahun 2000 lalu. Sebelum menjadi Kepala Resor Sukamade, Hartono—panggilan akrabnya— lebih banyak bertugas di hutan TNMB di Kecamatan Kalibaru n

BANYUWANGI – Dua hari setelah dilantik, Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Banyuwangi langsung bergerak cepat. Hipmi akan segera mengagendakan programprogram kerja yang telah dibentuk.

Salah satunya, dalam jangka pendek Hipmi akan menggalang dana untuk mengisi kas keuangan melalui konser musik. Konser musik tersebut rencananya akan dilaksanakan bulan depan. Konser tersebut, akan diisi oleh penyanyi nasional serta dihadiri oleh kalangan pengusaha n Baca HIPMI...Hal 35 RENDRA KURNIA/RABA

GELAR PASUKAN: Jajaran Forpimda memeriksa pasukan pengamanan Pilbup di Taman Blambangan, kemarin.

Amankan Pilbup, Sebar 850 Personel Puluhan GTT BANYUWANGI - Polres Banyuwangi siap all out mengamankan seluruh tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Bukan hanya mengamankan para kandidat yang bakal bertarung pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut, korps baju cokelat siap mengamankan personel dan kantor penyelenggara pilbup, kantor parpol, hingga sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang ajang pemilihan pemimpin Banyuwangi periode 2016-2021 tersebut n

Kekuatan Pengamanan Pilbup Jumlah personel yang diterjunkan Tahapan kampanye Masa tenang Pemungutan dan penghitungan suara Penetapan hasil penghitungan suara Pelantikan

: 450 personel : 215 personel : 850 personel : 450 personel : 500 personel Sasaran pengaman

Q Rumah paslon, rumah anggota penyelenggara Q lokasi pemungutan suara, lokasi pelantikan, kantor parpol, dan tempat-tempat rawan gangguan keamanan yang lain pilbup, kantor KPU, kantor Panwaslih, Analisa keamaman TPS Q Secara umum kondisi TPS Q Meski demikian, polisi akan memprioritaskan pengamanan di TPS-TPS se-Banyuwangi aman. terpencil, misalnya di Kalibaru, Pesanggaran dan Wongsorejo

Baca Amankan...Hal 35

Wadul DPR

BANYUWANGI – Merasa tidak dianggap sebagai guru di sekolahannya, kemarin (24/8) puluhan guru tidak tetap (GTT) dan pendidik tidak tetap (PTT) dari SMKN 1 Kalipuro mengadu ke kantor DPRD. Sudah empat tahun lamanya para pengajar ini mengabdikan diri, namun mereka merasa tidak ada perhatian dari pemerintah.

Bahkan, sampai saat ini mereka tidak memperoleh Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) untuk memperjelas status mereka.

Setelah sekolah melakukan pembangunan, para GTT dan PTT ini tersingkir dengan semakin berkurangnya jam mengajar bagi mereka. Kedatangan para pengajar kemarin diterima langsung oleh anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi n Baca Puluhan...Hal 35

Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (13)

Hunting Sunrise di Solong, Beri Makan Ikan di Cacalan Tim ekspedisi jelajah pantai Timur Jawa kali TAUFIK FERDIANSYAH, Kalipuro ini mengunjungi dua pantai sekaligus di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Pantai PANTAI Solong berada di Kampung Solong, Lingkungan Tanjung, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Mudah Solong dan Pantai Cacalan. untuk menuju pantai ini n Baca Hunting...Hal 35

Baca Selamatkan...Hal 35

Anas-Sumantri resmi bertarung dalam Pibup Pertarungan yang tidak seimbang!

Puluhan GTT dan PTT SMKN 1 Kalipuro wadul DPRD

RENDRA KURNIA/RABA

Seperti biasa aspirasinya cukup ditampung!

REAL SUNRISE OF JAVA: Mentari terbit di Pantai Solong, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

RENDRA KURNIA/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com

RADAR BANYUWANGI

RADAR SPORT

26 AGENDA KOTA

Karnaval Pelajar dan Umum HARI ini (25/8) sekitar pukul 13.00, Bupati Abdullah Azwar Anas akan melepas peserta Pawai Karnaval pelajar dan umum di depan Kantor Pemkab Banyuwangi. Setelah itu, sekitar pukul 19.00, Bupati Anan akan melakukan penandatanganan KUA PPAS di DPRD Banyuwangi. (*)

SEPAKBOLA

DOK.RABA

BUKA-BUKAAN: Febrian Sofiandi saat masih membela Persewangi dua musim lalu.

Skandal Match Fixing Persewangi Bukan Sekali

Jawa Pos

Selasa 25 Agustus 2015

Even Vakum, PDBI Bidik TOT BANYUWANGI – Cabang olahraga (cabor) Drum Band Banyuwangi patut berbangga.

Sebab, olahraga tersebut semakin digandrungi. Bahkan, peminat mulai dari kalangan anak-anak hingga beranjak dewasa.

Hal itu berkaca pada tingkat kepemilikan peralatan drumband yang ada di berbagai sekolah. Mulai dari sekolah Taman Kanakkanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Tentu saja, hal itu menjadi salah satu potensi besar yang dimiliki cabor drum band Banyuwangi. Maka wajar jika cabor drum band tidak terlalu sulit untuk mencari atlet dengan talenta tinggi. Apalagi, atlet yang direkrut berdasar hasil seleksi ketat.

Sekretaris Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Banyuwangi, Hanif Irianto mengungkapkan, jika agustusan memang momen yang cukup sibuk bagi para atlet.

Hanya saja, mereka tampil membela sekolah dan grup instansi masing-masing. ‘’Kita sementara melepas mereka mem-

bela grup sendiri-sendiri,’’ katanya.

Praktis, tidak ada agenda yang menjadi prioritas cabor drum band. Bahkan, kegiatan justru akan vakum hingga beberapa bulan ke depan. ‘’Sarannya ketua umum, sementara ini vakum dulu,’’ terangnya.

Mengenai alasannya, Hanif memaparakan, jika even drum band selalu menyita banyak orang untuk menyaksikan penampilan grup drum band. Pengerahan massa itu selalu terlihat dalam berbagai even. ‘’Kegiatan sementara break dulu karena saat ini momen politik,’’ jelasnya.

Meski vakum dalam kegiatan lapangan, kata dia, tapi waktu yang berjalan itu tetap bakal dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya dengan menggelar pelatihan pelatih atau training of trainer. ‘’Pelatihan bagi pelatih menjadi agenda paling dekat,’’ tandasnya.

Tujuan pelatihan itu, masih kata dia, agar pelatih bisa menyamakan persepsi berkaitan dengan drum band. Yang pasti, jelas dia, pelatihan itu sangat perlu bagi perkembangan dan kemajuan prestasi drum band di Banyuwangi. (ton/als)

DOK.RABA

MULAI DIMINATI: Hampir setiap sekolah kini memiliki grup drumband.

BANYUWANGI – Persepakbolaan Nasional dianggap telah bangkit setelah bergulirnya Piala Kemerdekaan.

Turnamen yang melibatkan tim-tim Divisi Utama itu hingga kemarin masih terus berlangsung sejak kick off pada tanggal 15 Agutus lalu.

Tapi sayang, momen tersebut tidak dimanfaatkan baik oleh Persewangi. Sebab, The Lasblang (Laskar Blambangan), julukan Persewangi memutuskan absen dalam ajang yang diputar tim transisi PSSI bentukan Menpora, Imam Nahrawi, itu.

Padahal, secara finansial, Tim Merah Hitam tidak perlu ambil pusing. Sebab, match fee yang disediakan cukup besar. Pada fase penyisihan setiap tim mendapatkan jatah Rp 50 juta untuk sekali bertanding.

Persewangi pun dianggap mengalami degradasi finansial. Apalagi, munculnya dugaan skandal pengaturan skor yang terjadi pada musim kompetisi 2013 lalu. Kasus itu justru diungkapkan kapten kedua Persewangi, Febri Sofyandi yang blak-blakan mengungkapkan skandal tersebut di media televisi swasta nasional.

Febri Sofyandi terang-terangan menyebut jika pertandingan Persewangi pernah dijual. Salah satunya saat bersua PPSM Magelang. Saat itu, Persewangi menelan kekalahan dengan skor 1-0. Kata Febri, setiap pemain mendapatkan jatah Rp 2 juta. Selain pemain, manajemen juga dianggap ikut terlibat.

Tentu saja, aksi tidak sportif itu membuat nama Persewangi hancur. Meski begitu, salah satu pengurus Persewangi, Sunjoyo Hadi pun ikut bersuara. Dia menegaskan, tidak tahu sama sekali dengan kecurangan yang dilakukan Persewangi.

‘Saya merasa kena imbas. Saya pastikan, saya tidak terlibat dalam pengaturan skor,’’ katanya.

Untuk itu, dia mendukung penuh sikap Febrian Sofyandi yang membuka skandal match fixing di hadapan publik itu. Bahkan, dia menduga masih ada pertandingan lain yang dijual oleh Persewangi. ‘’Silakan ditelusuri, masih ada kasus lain. Saya yakin bukan hanya satu pertandingan yang dijual,’’ kata pengurus Persewangi yang mengundurkan diri setahun lalu itu. (ton/als)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Kulkas 2 Pintu

Truk Mitsubishi

Datsun Situbondo

Toyota Fortuner

Djl Kulkas 2 Pintu Panasonic Ex Hadiah Hrga 2,5 Jt Hub: 085335734023

Djl Dump Truk Mtsbishi Cunter 125 HDV Th ‘12&’13, Mulus, Cpt BU H: 081358339500

BANYUWANGI

BANYUWANGI

STNK

Kebun Sengon

Dapatkan Datsun Go+& Go Panca Harga mulai 90 jtan, DP mulai 13 Jutan/ angsuran 2jtan promo terbaik dari datsun Situbondo info Reza 085330522444 / 081937628089

Dijual Fortuner TRD 2012, Solar, Manual Putih Harga Rp. 330 Juta Nego Bisa Cash dan Kredit atau Tukar Tambah Hub. 082142194111

Hlg STNK P 3213 WH an Robby Darmady, Jl. Jend. Sudirman No.33 RT. I/I, Panderejo

Dijual Kebun + Sengon L 2,2 H, Pendarungan Kabat Hub: 081232770876

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Hlg STNK P 4731 EJ an Nisin Fauzi almt ds.cemara rt05/02 Situbondo

SITUBONDO

Suzuki Ertiga

Honda Jazz

Hlg STNK P 6361 W an Muliyawan, Lingk. Klatakan RT. 3/1, Kel. Klatak

Lahan L.5.6 H

Dijual Suzuki ertiga th 2013 silver GL istw hrg 151 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb 08123453975

Dijual Honda jazz RS 10 Pth/Htm manual/matic hrg 174/164 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb 082331659126

SITUBONDO

BANYUWANGI

Jl. Pelabuhan kalbut Dijual Rumah, SHM, Luas Tanah 537 m2, Luas Bangunan 120 M2, Jl. Pelabuhan Kalbut Desa Semiring, Mangaran Situbondo Harga 250 Jt Nego CP. 081336301199

BANYUWANGI Perum Permata Dswkn/Dkntrkn Perum Permata Bwi (2 Kmr) Jl. Yos Sudarso 99 Bwi H: 081220799993

BANYUWANGI Rumah Rogojampi

Dswkn Rumah+Toko Rp. 27,5 Jt/Th, Cck Buat Bank, Koperasi, Kantor dll, Pnggr Jln Raya Dpn Stasiun Rgjmpi (Kmr 3+Toko) Hub: 081287778099/081291718688

Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatas nama kan pe tugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfir masi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Djl Lhan L.5.6Ha ada phn mangga 780bh umr.8th ccok utk program rmh.se derhana pemerintah SHM H: 082332573333

Motor anda belum laku?

Hubungi HP: 08123353502

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers.

SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999.

Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207.

Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi

Selasa 25 Agustus

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Halaman 27

PNS, Perangkat Desa, Honorer, Terjaring Razia SITUBONDO - Razia gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan Dinas Pendidikan Situbondo digelar, pagi kemarin (24/8).

Setidaknya enam orang pegawai terjaring razia karena keluyuran saat jam masuk kerja.

Dari enam pegawai tersebut, tiga orang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), satu honorer, dan dua orang perangkat desa. PNS yang kepergok keluyuran tersebut adalah Tolak Edi, pegawai Kecamatan Kendit; Hanif Fitri, pegawai Kecamatan Kota; dan Syamsul Arifin, pegawai pengairan.

Honorer yang terjaring razia adalah Aryono Cahyadi. Sedangkan dua perangkat desa, Suhalis dan Rifka Amalia.

Data yang berhasil dikumpulkan, razia digelar di beberapa lokasi di Situbondo. Diantaranya di Pasar Mimbaan Baru, Kecamatan Panji, sejumlah pertokoan, termasuk di pertokoan KDS. Tak hanya di pusat keramaian, ternyata petugas gabungan juga menyisir beberapa warung di pinggir-pinggir jalan.

Kasi Penyidikan dan Penindakan Sat Pol PP, Sutikno mengatakan, keenam pegawai yang terjaring seluruhnya langsung didata oleh oleh petugas tentang indentitas dan tempat bekerjanya. “PNS atau pegawai di bawah pemerintah kabupaten yang keluyuran saat jam efektif, maka akan kami datangi dan kami beri peringatan,” katanya.

Tak hanya itu, selain mendata pegawai yang nakal, petugas gabungan juga meminta mereka menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. “Data dan surat pernyataan akan kami serahkan kepada instansi yang menangani masing-masing n  Baca PNS, Perangkat...Hal 28

NUR HARIRI/JPRS

KEPERGOK BELANJA: Seorang pegawai menulis surat pernyataan karena ketahuan berada di pertokoan KDS Situbondo saat jam kerja, kemarin (24/8).

Pilbup Resmi Diikuti Tiga Calon

Haji

NUR HARIRI/JPRS

TERHARU: Puluhan pengantar haji melambaikan tangan ke arah bus yang dinaiki calon jamaah haji, di jalan raya depan Pemkab Situbondo, Minggu (23/8) malam.

Dua Batal ke Tanah Suci SITUBONDO – Sebanyak 451 calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Situbondo diberangkatkan ke tanah suci Makkah, Minggu (23/8) malam. Keberangkatan jamaah ini berkurang dua orang, dari total kuota sebanyak 453 orang, seperti yang telah ditetapkan pemerintah sebelumnya.

Dua orang yang gagal berangkat adalah Suryono, warga Kecamatan Besuki dan Indarto, warga Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan. Dua jatah kursi CJH itu tidak bisa digantikan oleh jamaah cadangan. Sebab, keduanya tidak jadi berangkat pada detik-detik akhir.

Menurut Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kementrian Agama (Kemenang) Situbondo, Muntahib, keduanya jamaah itu gagal berangkat karena ada udzur pribadi.

“Pak Suryono tidak berangkat karena kondisinya sakit.

Sedangkan Pak Indarto mundur dari jadwal keberangkatan kali ini karena dia ingin berangkat haji bersama istrinya tahun depan,” katanya n  Baca Dua Batal...Hal 28

SITUBONDO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten secara resmi kemarin (24/8) mengumumkan tiga pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati yang akan berlaga dalam pemilihan Bupati (Pilbup) Situbondo, 09 Desember mendatang. Ketiganya telah dinyatakan lolos memenuhi semua persyaratan sebagai calon bupati (cabup) dan wakil bupati (cawabup).

Mereka adalah Faqih Gufran H.Untung yang diusung koalisi ‘Situbondo Hebat’ (PDI Perjuangan dan Partai Demokrat). Kedua, Hamid Wahid - Fadil Muzaki Syah, paslon yang diusung PPP dan Gerindra.

Paslon ketiga adalah pasangan yang diusung PKB dan NasDem, Dadang

Jih Yoyok Terima Surat Pensiun Dini HABIBUL ADNAN/JPRS

PENETAPAN: Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Joedo Fadjar Riawan didampingi seluruh komisioner membacakan surat keputusan, kemarin.

Wigiarto-Yoyok Mulyadi. ”Jadi tiga pasangan cabup-cawabup yang telah mendaftar ke KPU beberapa waktu lalu, kini sudah resmi menjadi peserta dalam Pilbup

nanti,” ujar Joedo Fadjar Riawan, Ketua KPU Kabupaten Situbondo dalam pres rilisnya kepada sejumlah wartawan, sore kemarin n  Baca Pilpub...Hal 28

SITUBONDO – H Yoyok Mulyadi, calon wakil bupati yang berpasangan dengan Dadang Wigiarto, kini sudah tidak lagi menyandang predikat PNS (pegawan negeri sipil). Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Situbondo itu telah mengantongi surat pensiun dini.

Dengan demikian, Yoyok kini menyandang status pensiun muda. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Situbondo, Yoyok sudah menerima surat pensiun dini, beberapa hari sebelum penetapan pasangan calon bupati – wakil bupati n  Baca Jih Yoyok...Hal 28

Gerindra Mulai Panasi Mesin Partai Untuk Menangkan Ra Hamid-Ra Fadil SITUBONDO – Pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten Situbondo mulai memanasi mesin politiknya untuk kemenangan pasangan calon (Paslon) bupati - wakil bupati, Hamid Wahid Zaini - Fadil Muzaki Syah. Itu terlihat dengan dilaksanakannya konsolidasi partai, belum lama ini.

Ketua DPC partai Gerindra Kabupaten Situbondo, KH. Mursyid Romli mengatakan,

konsolidasi tersebut membicarakan langkah-langkah pemenangan. ”Bukan hanya pemenangan Pilkada, tapi juga termasuk Pileg 2019 nanti,” ujarnya Dia mengatakan, acara tersebut mengumpulkan pengurus PAC dan ranting di tujuh kecamatan wilayah barat. ”Nanti akan diikuti untuk wilayah tengah dan wilayah timur,” tambahnya.

Terpisah, Sekretaris DPC Partai Gerindra, Jainur Ridho mengatakan, acara tersebut bertujuan untuk menyatukan langkah seluruh jajaran kepengurusan partai n  Baca Gerindra...Hal 28

ISTIMEWA

TURBA: (dari kiri) Jainur Ridho, Ra Hamid dan Kiai Mursyid Ramli dalam acara konsololidasi Partai Gerindra, belum lama ini.

RS Mitra Sehat Rayakan HUT Pertama Gelar Perlombaan dan Pengobatan Gratis PANJI - Rumah Sakit Mitra Se­hat memperingati hari ulang tahun (HUT) pertamanya sebagai pelayan masyarakat dalam bidang kesehatan. Perayaan ini diharapkan agar rumah sakit yang ada di Desa Curahjeru, Kecamatan Panji, ini semakin baik dan lebih dekat dengan masyarakat.

Puncak perayaan HUT Pertama RS Mitra Sehat dilakukan Minggu (23/8) lalu, dengan menggelar jalan sehat dan sejumlah perlombaan. Acara ini dihadiri Bupati Dadang Wigiarto dan sejumlah pejabat di Pemkab Situbondo. Termasuk pejabat di jajaran Muspida, Muspika. Karyawan puskesmas serta beberapa instansi yang berkaitan dengan rumah sakit juga hadir.

Rangkaian perlombaan untuk memeriahkan HUT Pertama RS Mitra Sehat diselenggarakan secara bertahap, beberapa hari sebelumnya. Peserta perlombaan melibatkan langsung masyarakat sekitar rumah sakit.

Ada warga lingkungan di delapan RT yang terlibat sebagai peserta perlombaan.

Sejumlah perlombaan untuk orang dewasa yang digelar diantaranya adalah balap karung, lomba balapan membawa geddheng di atas kepala. Untuk anak-anak lomba kelereng dan makan kerupuk, http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

FOTO-FOTO: Istimewa

AKRAB: Owner RS Mitra Sehat, Imam Hidayat (kanan) bersama Bupati Dadang Wigiarto (tengah) dan Dandim 0823 dalam acara jalan sehat, Minggu (23/08) lalu.

UNIK: Pelaksanaan lomba panjat pinang memeriahkan HUT RS Mitra Sehat dilakukan di tengahtengah sungai.

Owner RS Mitra Sehat, Imam Hidayat menerangkan, selain menggelar perlombaan, pihaknya juga melakukan se-

rangkaian bakti sosial. Diantaranya adalah pengobatan pasien khususnya yang tidak mampu sebanyak 25 orang dari ling-

kungan sekitar. “Termasuk juga memberikan bantuan sembako kepada 150 warga,” terangnya n  Baca RS Mitra...Hal 28 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com

R A D A R si t u bondo

afriCa Van java

28

Jawa Pos

Selasa 25 Agustus 2015

Melihat Potensi Kebun Kopi Rakyat di Kayu Mas, Kecamatan Arjasa

Hasil Melimpah, Petani Memilih Menjual ke Bondowoso Bagi penikmat kopi, menyebut kopi Kayu Mas saja, sudah terasa nikmat. Apalagi menyerumputnya. Namun, ketenaran kopi ‘Kayu Mas’ berbanding terbalik dengan kesejahteraan para petaninya.

Kok bisa?

HABIBUL ADNAN, Arjasa Lelaki tua itu terlihat begitu menikmati pemandangan tanaman kopi miliknya. Tumbuhan setinggi bahu orang dewasa itu terlihat hijau ranau.

Sesekali, lelaki beruban itu mengeluselus dedaunnya yang lebar. Lelaki itu adalah salah satu petani kopi Kayu Mas, namanya Suaibah.

Pohon kopi di Kayu Mas, di Keca-

matan Arjasa tumbuh begitu subur.

Seolah-olah siap memanjakan siapa saja yang memandangnya. Sayang sekali, kekayaan alam Situbondo ini ternyata tidak bisa dimaksimalkan dengan baik. Buktinya, petani lebih banyak menjual buah kopinya ke Bondowoso. Padahal, setiap kali panen, hasilnya selalu melimpah.

Suaibah membenarkan kalau sebagian besar petani lebih banyak menjual kopinya ke kabupaten te­ tang­ga. Dia mengakui, hal itu dila­ kukan karena Bondowoso berani membeli dengan harga yang lebih mahal. ”Kekayaan kita dinikmati daerah lain. Tapi harus bagaimana lagi,” imbuhnya.

Kata dia, jika buah kopi dibeli Kabupaten Bondowoso, perkilogramnya dihargai Rp.7.500. Sedangkan jika dibeli oleh orang Situbondo,

paling mahal berharga Rp.7.200 perkilogram. ”Bahkan kurang dari Rp.7 ribu juga ada. Makanya lebih banyak dibawa ke Bondowoso,” terangnya Dia mengaku, jika hasil panen kopi dijual ke Situbondo, malah akan merusak harga. Petani yang sudah mematok harga buah kopinya dengan harga tertentu, kerap mengalami kekecewaan. Karena ada petani lain yang menjual dengan harga yang lebih murah dari harga yang telah ditentukan.

Karena alasan itulah, beberapa petani mengaku dengan terpaksa menjual hasil perkebunan kopinya ke kabupaten yang dikenal dengan sebutan Kota Tape itu. ”Bondowoso berani beli mahal karena sudah bisa mengolah kopi dengan baik,” ujar Suaibah

Suaibah mengaku, Sebenarnya, petani sangat berharap semua hasil pertaniannya bisa dijual di daerah sendiri. Sebab, dengan begitu, akan memajukan Kabupaten Situbondo. ”Tapi pemerintah kurang perhatian,” katanya Suaibah mencontohkan, tidak adanya koperasi yang bisa memberikan jaminan kepada para petani. Seharusnya, koperasi kopi dibuatkan oleh pemerintah. Dengan cara itu, semua hasil pertanian kopi langsung diambil oleh koperasi tersebut Selain itu, selama ini pembinaan kepada petani juga tidak maksimal.

Bahkan, tahun ini pelatihan budidaya kopi tidak pernah dilakukan. ”Kalau tahun-tahun dulu ada. Padahal dengan pelatihan budidaya yang sudah dilakukan, hasil kopi sudah bagus,” pungkas Suaibah. (pri)

Rekanan Bantah Pakai Material Bekas

Kemarau Panjang, Hati-hati Kebakaran SITUBONDO – Musim kemarau yang masih melanda Kabupaten Situbondo membuat sejumlah tempat kering. Seperti di tempat-tempat lapang yang ditumbuhi rerumputan. Bisa dipastikan sudah tidak bisa ditemukan rerumputan hijau.

Hal ini tentu sangat rawan terjadinya kebakaran lahan.

Oleh karena itulah, masyarakat seharusnya jangan sampai sembrono membakar sampah semabarangan. Lebih-lebih di tempat-tempat kering.

Himbauan ini kemarin (24/8) disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Zainul Arifin. Dia meminta kepada masyarakat jangan sampai membakar sampah sembarangan. ”Hal itu sangat berbahaya,” ujarnya.

Jika pun harus membakar sampah di tempat-tempat kering, sebaiknya jangan langsung ditinggal. Akan tetapi dijaga untuk mengantisapasi meluasnya lalapan api. ”Ditunggu dulu sampai api padam,” tambahnya.

Zainul juga berharap agar jangan sampai membuang sampah secara sembarangan. Hal ini juga potensi terjadinya kebakaran lahan. Sebab, bukan tidak mungkin ada masyarakat yang membakar sampah tersebut.

Kata dia, hal ini harus betul-betul dipahami. Sebab, musim kemarau masih panjang. Zainul memperkirakan musim hujan baru tiba sekitar bulan desember mendatang. (bib/pri)

HABIBUL ADNAN/JPRS

RAWAN KEBAKARAN: Kondisi lahan di salah satu tempat di Kecamatan Banyuputih yang sudah kering .

Polisi Kerahkan Dua Pleton n pilbup...

Sambungan dari Hal 27

Joedo menyebutkan, penetapan tiga pasang nama cabup-cawabup yang akan berlaga dalam pesta demokrasi tahun ini, sudah tertuang dalam surat keputusan KPU nomor 032/KPU.sit/VIII/2105. ”Mereka telah memenuhi persyaratan pencalonan dan persyaratan calon, sehingga berhak sebagai peserta pemilihan bupati dan wakil bupati 2015,” terang Joedo waktu membacakan surat keputusan itu

Pembacaan surat Keputusan KPU, dibacakan di Kantor KPU Kabupaten Situbondo. Selain dibacakan di depan anggota kepolisian, pengurus partai beserta sejumlah wartawan, KPU juga menempelkannya di papan pengumuman KPU. Joedo menerangkan, surat tersebut juga sudah dikirimkan ke semua paslon. Pengiriman surat dibersamakan oleh KPU dengan pembacaan surat keputusan. ”Waktu kita membacakan, petugas langsung berangkat mengantarkannya,” ujar

lelaki asal Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan itu Pada kesempatan tersebut, KPU juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak.

Sebab, suksesnya tahapan yang sudah dilaksanakan, berkat dukungan dan bantuan dari semua pihak. ”Kami berharap dukungan tersebut terus berlanjut sampai dengan penyelesaian tahapan pelantikan nanti,” ucap Joedo mengakhiri pembacaan surat keputusan penetapan.

Sementara itu, meski pembacaan surat keputusan dilakukan

secara terbatas, kepolisian Polres Situbondo tetap mengerahkan dua peleton personel kepolisian untuk pengamanan. ”Sekecil apa pun potensi kerawanan, kita pasti memperhitungkan,” ujar Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo.

Dia menjelaskan, potensi kerawanan pada penetapan calon adalah pergolakan masa ketika ada balon yang tidak lolos sebagai calon. ”Tiap tahapan kami memang selalu memprediksi kerawanan,” kata perwira polisi berkumis tipis itu. (bib/pri)

Tidak Ada Masalah Dengan Pencalonan n Jih Yoyok...

Sambungan dari Hal 27

Kepala BKD, Ahmad Yulianto menerangkan, surat tersebut sudah turun dan diterima langsung oleh yang bersangkutan.

“Surat pensiun dini tersebut turun langsung dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI. Dari BKN, langsung diserahkan kepada pengaju Dalam hal ini Pak Yoyok Mulyadi,” kata Yuli,

kemarin (24/8).

Diterangkan, BKD sendiri mengetahui surat pensiun dini untuk Yoyok Mulyadi sudah turun karena SKPD yang dipimpinnya itu juga mendapatkan tembusan dari BKN. Sebab itulah, sudah tidak ada masalah dengan pencalonan Yoyok yang mengincar kursi orang nomor dua di lingkungan Pemkab Situbondo.

Yuli mengaku, surat tersebut diterima beberapa hari yang lalu.

Dia sendiri mengaku tidak ingat hari dan tanggal berapa. ”Tapi prosesnya tidak lama kok. Tidak sampai satu bulan, sudah turun,” katanya.

Jika ada pihak yang ingin mempertanyakan status Yoyok sebagai pegawai negeri sipil (PNS), Yuli meminta agar langsung menanyakannya kepada yang bersangkutan. ”Ada baiknya langsung. Sebab BKD hanya menerima tembusan saja,” pungkasnya. (bib/pri)

n Gerindra...

Sambungan dari Hal 27

HABIB/JPRS

SOLID: Pertemuan konsolidasi Partai Gerindra dihadiri pengurus PAC dan ranting di tujuh kecamatan wilayah barat.

Hamid-Ra Fadil. Sebab, setelah mendapatkan perintah dari pusat, usaha memenangkan paslon ini harus diperjuangkan secara maksimal. ”Gerindra pro aktif memenangkan calon yang kita usung dalam pilkada ini,” tambahnya.

Dia mengatakan, selaku pengurus partai, dirinya yakin Kabupaten Situbondo akan mengalami banyak perubahan

di bawah kepemimpinan Ra Hamid. Kata Jainur, keyakinan tersebut bukan tanpa alasan.

Diantaranya, pengalaman Ra Hamid menjadi anggota DPR RI selama dua periode. Kata dia, hal itu akan menjadi modal berharga untuk membawa kota santri menuju perubahan. ” Sudah banyak contohnya. Mantan anggota dewan pusat yang menjadi kepala daerah bisa

MLANDINGAN - Dugaan penggunaan material batu bekas yang digunakan membangun drainase di Desa Alasbayur, Kecamatan Mlandingan, mendapat tanggapan dari pelaksana proyek, yakni CV Padang Pasir. Ditegaskan, kabar tersebut berhembus diduga karena ada kesalahpahaman saja.

Sebab, tidak ada penggunaan material bekas dalam pelaksanaan proyek bernilai ratusan juta rupiah tersebut. Termasuk pengurangan volume pekerjaan akibat adanya plengsengan drainase yang tidak dibongkar.

Owner CV Padang Pasir, H Abdul Ghafur menerangkan, drainase lama yang tidak dibongkar itu memang ada. Yakni, di halaman rumah Ridowi. “Namun, kalau drainase lama (di rumah Ridowi) dibongkar, rumahnya ikut roboh, siapa yang mengganti kalau roboh. Akhirnya ini tidak dibongkar, tapi diganti ke volume lain,” katanya melalui telepon seluler.

Dikatakan, ada banyak hal yang dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan pihak desa sebelum melaksanakan proyek. “Bahan-bahan mate-

HABIBUL ADNAN/JPRS

memberikan perubahan yang lebih baik,” katanya.

Dia mencontohkan dengan beberapa daerah yang kini dipimpin oleh mantan anggota DPR RI. Daerah-daerah tersebut sudah mengalami kemajuan pusat.

Seperti dua kabupaten tetangga, Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. ”Kita lihat sekarang perubahannya. Karena kepala daerahnya pernah menjadi anggota DPR RI,” pungkasnya.

Untuk kesuksesan pencalonan Ra Hamid dan Ra Fadhil, kata Jainur, pihaknya akan segera membuka posko pemenangan di wilayah barat, tengah dan timur dalam waktu dekat. Sebab, majunya Ra Hamid dan ra Fadhil banyak mendapat respon positif.

“Tidak sedikit warga yang siap ditempati secara cuma-cuma, bahkan mereka meminta agar rumahnya bisa untuk posko pemenangan Ra Hamid,” ungkapnya. (bib/pri)

Dia menegaskan, di lokasi sebenarnya tidak ada masalah.

Karenanya, Dia meminta agar orang yang menduga adanya pemakaian bahan bekas langsung turun ke lokasi pembangunan drainase. “Di lapangan sebenarnya tidak ada apa-apa, walaupun ada pengalihan, tetapi volume tetap tidak berkurang, justru warga mendukung. Kalau ingin lihat datang langsung ke sini,” pungkasnya.

Data yang berhasil dikumpulkan, beberapa pihak tetap meminta agar Dinas Cipta Karya tetap turun ke lokasi secara resmi, untuk melakukan pengecekan secara langsung.

Tujuannya agar bisa menentukan apakah kontraktor pelaksana proyek pembangunan drainase menggunakan material bekas atau sebaliknya.

Diberitakan sebelumnya, pembangunan drainase di Dusun Alasbayur Bawah, Desa Alasbayur, Kecamatan Mlandingan, diduga dilakukan dengan batu bekas dari sisa drainase lama.

Pembangunan saluran drainase juga tidak dilakukan seluruhnya.

Sebab, ada bangunan lama yang tidak dibongkar. (rri/pri)

n PNS, Perangkat...

ASIK MAKAN: Petugas gabungan memberi peringatan kepada pegawai yang kepergok makan di Jalan Desa Sumberkolak, Panarukan.

Sambungan dari Hal 27

Kalau di bawah naungan BKD kita serahkan ke BKD, kalau di bawah pendidikan kita serahkan Dinas Pendidikan,” terangnya.

Penyerahan data pegawai yang keluyuran saat jam efektif masuk kerja, menurut Sutikno juga akan dilayangkan kepada Bupati Situbondo. “Kami menjalankan tugas, kalau ada kepentingan harus keluar kantor, sebaiknya membawa surat

NUR HARIRI/JPRS

tugas,” ujarnya.

Namun untuk razia kali ini, PNS, perangkat desa serta honorer seluruhnya tidak ada yang

menjalankan tugas. Mereka keluar untuk berbelanja di pasar, KDS, serta ada juga yang sedang makan di warung. (rri/pri)

Hari Ini Terbang dari Surabaya ke Makkah Sambungan dari Hal 27

Ahmad Yulianto

rial proyek itu dibeli dari warga desa setempat. Misalnya, batu dan pasir. Makanya saya heran ketika disebut menggunakan bahan bekas,” paparnya.

Opik pegawai Dinas Cipta Karya yang merupakan warga setempat menjelaskan, penggunaan batu bekas memang ada. Akan tetapi volumenya hanya sedikit. “Untuk bahan bekas, yang satu sisi memang desa yang mengerjakan tahun 80-an secara swakelola. Pada waktu mau dikerjakan, tidak boleh sama patinggi (kepala desa) karena butuh dana untuk masjid, tapi volumenya sedikit,” katanya sambil menyebut bahwa yang memediasi persolatan tersebut adalah dirinya.

Sementara itu, konsultan proyek, Dian Mega mengaku langsung turun ke lokasi begitu mendengar kabar ada penggunaan bahan bekas. Namun, setelah dicek sama sekali tidak ada penyimpangan proyek. “Saya kontrol dari awal sudah sesuai semua. Pengadaan material sudah sesuai. Walaupun ada pengalihan pengerjaan, warga ada yang tidak mau, namun tetap dialihkan volumenya,” katanya.

Tidak Ada Yang Bawa Surat Tugas

n Dua Batal...

Berbekal Pengalaman Anggota DPR RI ”Kegiatan ini kita lakukan untuk memanasi mesin politik partai dulu,” terangnya Selain dihadiri pengurus partai, simpatisan dan tim sukses, kegiatan yang ditempatkan di salah satu rumah makan ini juga dihadiri oleh Ra Hamid selaku calon bupati. Dalam kesempatan tersebut, Ra Hamid menyampaikan kesiapannya untuk memajukan kabupaten Situbondo. ”Beliau menyampaikan karena bagaimana pun, ketika menjadi anggota DPR RI dulu, maju dari Situbondo. Jadi beliau mempunyai tanggung jawab untuk memberikan perubahan yang lebih baik bagi Situbondo,” kata Jainur kembali Karena alasan mulia itulah, lanjut dia, Gerindra mempunyai tanggung jawab besar untuk memenangkan pasangan Ra

HABIBUL ADNAN/JPRS

POTENSIAL: Suaibah menunjukkan hasil tanaman kopinya.

Muntahib menjelaskan, proses pemberangkatan CJH dibagi menjadi tiga lokasi. Situbondo timur di tempatkan di Pondok Pesantren Salafiah Syafiiyah, Sukorejo dan Polsek Kecamatan Banyuputih. Untuk bagian tengah di tempatkan di Pemkab Situbondo, dan di wilayah barat di Alun-alun Kecamatan Besuki.

“Di wilayah timur ada tiga bus, di Kota ada enam bus, dan di barat ada dua bus. Jadi semuanya ada sebelas bus ditambah satu bus untuk cadangan,” terang Muntahib, sambil menyebut bahwa Kepala Kemenag Situbondo sudah lebih dulu berada di Surabaya.

Pantauan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Ribuan warga yang mengantar CJH ke Pemkab Situbondo sudah memadati jalan raya protokol sejak pukul 19.00. Lokasi Kantor Sekretariat

Pemkab sudah disterilkan lebih dulu oleh aparat gabungan yang terdiri dari kepolisian Polres Situbondo, Kodim 0823, Dinas Perhubungan, Satpol PP, serta beberapa instansi lainnya.

Tidak sedikit CJH dan kelyarganya dari yang meneteskan air mata kebahagiaan sambil berpelukan. Kesempatan ini tak berlangsung lama. Hanya beberapa menit, CJH diharuskan masuk ke dalam bus yang sudah disiapkan di halaman belakang pemkab.

Setelah seluruhnya berkumpul, termasuk rombongan dari Situbondo timur, proses pelepasan keberangkatan haji dilakukan. Diantaranya doa bersama serta sambutan pemerintah Kabupaten Situbondo yang disampaikan langsung oleh Bupati Dadang Wigiarto.

“Perhatian pemerintah setidaknya menjadi semangat bagi semua calon jamaah haji.

Kemudian yang terpenting

semoga ibadahnya diterima dan menjadi haji yang mabrur,” kata Dadang Wigiarto, di hadapan CJH yang sudah berada di dalam bus.

Dadang juga berharap agar 541 orang yang diberangkatkan tidak hanya berdoa untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Akan tetapi, sebagai warga Situbondo juga di harapkan agar mendoakan Kota Santri agar selalu diberi perlindungan dan dijauhkan dari musibah. Usai memberikan sambutan, pelepasan keberangkatan haji ditutup dengan doa bersama yang di pimpin KHR Ahmad Kholil As’ad.

Sebanyak sembilan bus itu kemudian berangkat menuju asrama haji di Surabaya, bersama dua bus yang ada di Besuki. Para jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) enam dan tujuh rencananya bakal terbang dari Surabaya ke Makkah pada Selasa (25/8) hari ini. (rri/pri)

Berharap ke Depan Lebih Baik Lagi n RS Mitra...

Sambungan dari Hal 27

Imam menerangkan, puncak kegiatan Ultah dilaksanakan Minggu (23/8) lalu. Dalam puncak acara ini digelar dua kegiatan yaitu jalan sehat dan panjat pinang. Yang menarik, panjat pinang dilakukan di ten-

gah sungai. Hadiahnya macammacam. Diantaranya dua lemari es, tiga televisi, lemari pakaian, megicom, setrika, sepeda gunung, serta puluhan hadiah menarik lainnya. “Untuk acara yang dua ini pesertanya dari umum,” katanya.

Imam Hidayat berharap, de­ ngan HUT-nya yang pertama,

ke depan Rumah Sakit Mitra Sehat bisa lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Rumah Sakit Mitra Sehat terus membutuhkan saran dan masukan untuk pelayanan agar semakin meningkat. Kami juga akan memberikan pelayanan yang terbaik,” pungkasnya. (rri/adv)

Jawa Pos

BERAS IR 64 0

Selasa 25 Agustus 2015

GULA PASIR 100

29

EKONOMI BISNIS R A D A R

MIGOR CURAH

DAGING SAPI

0

1000

DAGING AYAM BROILER

0

B A N Y U W A N G I

TELUR AYAM RAS 100

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

0

0

9.300

8.500

CABAI RAWIT 0

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

1800

200

21.400

13.600

BAWANG PUTIH 200

9.600

11.300

10.300

112.200

31.000

18.900

53.200

16.600

Harga Daging Ayam Fluktuatif BANYUWANGI – Setelah mengalami kenaikan harga pada Lebaran lalu hingga Rp 38 ribu per kilogram, harga daging ayam broiler di pasaran menunjukkan tren menurun.

Walau sudah turun, namun harga daging ayam masih fluktuatif dalam kisaran Rp 36 ribu hingga Rp 32 ribu.

Setelah cukup lama bercokol di harga Rp 38 ribu, saat ini harga daging ayam sudah turun jadi Rp 34 ribu. Beberapa hari kemudian turun

lagi menjadi Rp 30 ribu. Dalam akhir pekan lalu hingga awal pekan ini, mulai bergerak naik lagi menjadi Rp 32 ribu per kilogram.

Salah seorang pedagang, Sutimah, 47 mengatakan, kenaikan harga daging ayam beberapa waktu lalu tersebut karena stok daging dari pengepul berkurang. Pada hari-hari normal, Sutimah mendapat suplai daging ayam 1,3 kuintal dan kini hanya mendapat kiriman satu kuintal

saja per hari. “Tetapi jika stok dari pengepul sudah normal harganya turun kembali,” ujar Sutimah.

Sutimah mengungkapkan, penjualan mengalami penurunan sejak harga daging ayam Rp 34 ribu.

Pengusaha kuliner banyak mengurangi pembelian karena harganya tinggi.

Sementara itu, salah seorang peternak ayam broiler Fathorrosi mengatakan, kenaikan harga daging

ayam di pasaran tersebut masih wajar. Kenaikan terjadi karena harga pakan dan day old chicken (doc) atau bibit ayam juga naik.

“Harga Rp 30 hingga Rp 32 ribu di pasaran itu berdasar kalkulasi kenaikan harga pakan atau harga DOC,” ujar peternak ayam asal Glagah, Fathorrosi.

Sejak Lebaran lalu, serapan bibit ayam berkurang ■ Baca Harga...Hal 33

Rupiah Melemah, Industri Batik Tertekan BANYUWANGI – Kegiatan produksi industri kecil dan menengah (IKM) di Banyuwangi mulai terkena dampak pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS. Sejumlah perajin batik mengeluhkan lonjakan harga bahan baku pewarna dan kain batik.

Meroketnya bahan baku industri batik sebagai dampak kenaikan kurs dolar terhadap rupiah yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini. “Lonjakan harga paling terasa terjadi pada bahan baku pewarna dan kain batik,” ungkap salah seorang pelaku IKM batik, Hani Lonjakan harga pewarna cukup variatif. Lonjakan paling tinggi terjadi pada bahan baku warna ekstrem seperti biru dan merah yang naik sekitar 30 persen lebih. “Pewarna KNR atau biru dari Rp 200 ribu naik jadi Rp 350 ribu. Pewarna SR atau merah naik jadi Rp 175 ribu dari sebelumnya Rp 120 ribu,” ujar Hani.

Sedangkan harga kain batik, lanjut Hani, naik menjadi Rp 9.500 dari harga normal Rp 8.000 atau ada kenaikan sekitar Rp 1.500 per meternya. Meroketnya harga bahan baku pembuatan batik berdampak pada biaya produksi.

Walau sejumlah bahan baku naik, namun pelaku industri batik tidak bisa serta merta menaikkan hasil produksi batik. “Kita tidak bisa langsung menaikkan harga. Itu akan menurunkan minat beli konsumen,” ujarnya.

Untuk mengatasi lonjakan harga bahan baku, beberapa pelaku IKM melakukan langkah inovatif dengan menambah corak atau warna baru pada batik. “Dengan begitu konsumen tidak heran jika harga batik naik. Karena kita memang menawarkan sesuatu yang baru pada batik tersebut,” ujarnya.

Hani mengakui kondisi tersebut tidak membuat produksi atau omzet pengusaha anjlok. Sebaliknya, kegiatan industri batik di Banyuwangi saat ini sedang malah sedang melonjak.

Sekretaris Asosiasi Usaha Batik Banyuwangi, Firman Syauqi mengungkapkan, batik khas Banyuwangi tidak hanya laris di kalangan masyarakat lokal, tetapi juga mulai diminati masyarakat di kota-kota besar. (cin/afi)

FREDY RIZK/RABA

SUMRINGAH: Dwi Desy Kurniawati, 15, siswi kelas 10 Mipa SMAN 1 Giri memperoleh sebuah sepeda kayuh dari Kepala Sekolah dan guru-gurunya di halaman sekolahnya, kemarin (24/8).

Agar Tak Terlambat, Sekolah Beri Bantuan Sepeda GIRI – Komitmen SMAN 1 Giri agar siswa-siswinya tidak terganggu dengan faktor di luar sekolah dan dapat serius belajar ditunjukkan dengan perhatian khusus.

Kemarin (24/8) sekolah tersebut memberikan sebuah sepeda kayuh kepada salah satu siswinya yang selama ini harus berjalan kaki untuk berangkat sekolah.

Awalnya, siswi bernama Dwi Desy Kurniawati, 15, tersebut pernah sekali terlambat datang ke sekolah. Saat itu Kepala SMAN 1 Giri, Mujib menanyakan alasan keterlambatannya. Rupanya, siswi kelas 10 Mipa tersebut sebelum berangkat ke sekolah terlebih dahulu membantu ibunya mem-

RENDRA KURNIA/RABA

BATIK LOKAL: Perajin batik senior sedang menyelesaikan pekerjaan order batik di salah satu rumah produksi batik lokal Banyuwangi kemarin.

persiapkan dagangannya.

Setelah itu dia harus berjalan kaki sejauh lima kilometer untuk menuju sekolahnya dari kawasan Kelurahan Tamanbaru sampai SMAN 1 Giri. Dwi sendiri mengatakan jika dirinya tidak mau merepotkan orang tua dan teman-temannya. Sehingga siswi kelas 10 itu lebih memilih jalan kaki ke sekolah.

Melihat hal itu, Mujib kemudian mengajak rekan-rekan sesama guru untuk menyisihkan sebagian rezeki mereka untuk membeli sepeda kayuh bagi muridnya itu. Bahkan, salah satu kepala sekolah di salah satu SMA di Lombok, NTB yang

mendengar rencana itu pun ikut menyumbang. Hasilnya, sebuah sepeda kayuh berwarna merah muda dapat terbeli untuk diberikan kepada Dwi. Saat diserahkan di hadapan teman-temannya, Dwi tampak bahagia. Beberapa kali dia menyalami kepala sekolahnya yang memberikan hadiah tersebut.

“Kita baru dikatakan merdeka jika sudah membantu orang lain, saya harap ini tidak berhenti di sini, saya ingin semua siswa dapat belajar dengan tenang tanpa terpikir faktor lain, entah itu uang saku, kendaraan, koskosan atau masalah lainnya,” ujar Mujib. (fre/*/als)

SELASA 25 AGUSTUS TAHUN 2015

HALAMAN 32

ADA APA LAGI

Dua Pengendara Motor Ninja Tewas Kecelakaan di Tikungan Maut Kaligondo

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

RENDAH: Kabel telepon di Dusun Cemoro, Desa Balak, Kecamatan Songgon, menggelayut hanya setinggi satu meter kemarin (24/8).

Kabel Telepon Rawan Hilang SONGGON - Kabel telepon di Dusun Cemoro, Desa Balak, Kecamatan Songgon, ini rawan hilang. Betapa tidak, kabel telepon yang lepas dari tiang telepon itu, menggelayut hingga ketinggian hanya tinggal satu meter.

Kabel itu berada di tepi jalan raya dekat persawahan dan jauh dari permukiman warga. Jika malam hari, di lokasi itu sangat gelap karena minimnya lampu penerangan jalan. “Kabel lepas dari tiangnya itu sudah lama,” ujar Pangky, 27, salah seorang pemuda Dusun Cemoro.

Kabel telepon yang lepas dari tiang, itu cukup panjang. Warga terpaksa harus menaruh kabel telepon itu ke ranting pohon agar tidak mengganggu. “Belum ada perbaikan, lepas tiga tiang,” ungkapnya.(ddy/abi)

BAGAIMANA INI...

SHULHAN /JPRG

RUSAK PARAH: Kondisi motor Kawasaki Ninja yang dikendarai kedua korban saat diamankan di Polsek Genteng kemarin (24/8).

GENTENG - Kecelakaan tunggal yang menyebabkan dua orang pengendara motor Kawasaki Ninja tewas, terjadi tikungan tajam RT 20, RW 6, Dusun/Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, kemarin malam (24/8).

Kedua korban yang bernasib tragis itu adalah Khoirudin, 35, warga RT 23, RW 4, Desa Kemuning, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo, dan Bayu Pramandika, 23, asal RT 2, RW 5, Dusun Jatinom, Desa Kaligrenjeng, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar.

Dalam kecelakaan itu, kedua korban itu mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala dan luka pada beberapa bagian tubuhnya.

Karena lukanya itu, Khoirudin meninggal di lokasi kejadian. Sedang temannya, Bayu Pramandika meninggal setelah sempat dirawat

di RSUD Genteng. “Kedua korban luka parah di bagian kepala,” cetus Kapolsek Genteng, Kompol Sumartono, melalui Kanitlantas, Iptu Indah Citra Fitriani.

Kecelakaan yang merenggut dua korban itu, terjadi pada Minggu, sekitar pukul 23.30. Saat itu, motor Kawasaki Ninja warna hijau dengan nomor polisi S 4148 QM, melaju dengan kecepatan tinggi dari arah timur. “Dari keterangan saksi motor dari timur dengan kecepatan tinggi,” katanya.

Diduga Khoirudin yang menjadi joki tidak hafal kondisi jalan. Setiba di lokasi kejadian yang jalannya menikung tajam, motornya terus melaju hingga keduanya jatuh dan terpental. “Jatuh dari motor karena tidak bisa menguasai motor saat

melewati tikungan tajam,” ungkapnya.

Saat kecelakaan itu, jelas dia, Khoirudin sempat terpental dan masuk ke sungai dengan kedalaman sekitar delapan meter. Korban itu, oleh warga ditemukan meninggal di lokasi kejadian.

Sedang temannya, Bayu, tersangkut di penahan jembatan dengan luka yang cukup parah. Kedua korban, oleh warga dan polisi dilarikan ke RSUD Genteng. “Bayu meninggal di rumah sakit,” ujarnya.

Sementara motor Kawasaki Ninja yang dinaiki korban, rusak cukup parah. Pada bagian depan dan belakang, terlihat hancur. “Motor kita amankan di polsek, untuk kedua korban dikirim rumahnya,” katanya.

Menurut Kanitlantas, lokasi kejadian berupa jalan tikungan tajam itu memang rawan kecelakaan. Selama ini, di daerah yang menjadi batas dengan Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, sering terjadi kecelakaan. “Kami berharap para pengguna jalan untuk berhati-hati di sekitar lokasi kejadian,” harapnya. (sli/abi)

Terpeleset, Nelayan Muncar Hilang di Laut MUNCAR - Satu lagi nelayan Muncar dikabarkan hilang saat bekerja di tengah laut Senin pagi kemarin (24/8). Kali ini, nelayan yang mengalami kecelakaan itu adalah Wiradi, 50, warga Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Korban ini hilang di sekitar perairan Karangente, selatan Pantai Plengkung, wilayah Kecamatan Tegaldlimo. Saat kejadian, Wiradi bersama belasan temannya yang naik kapal slerek akan pulang ■ Baca Terpeleset...Hal 33

1 Wiradi berlayar mencari ikan

Petaka di Tengah Samudera

bersama belasan temannya.

3 Tiba-tiba, kakinya terpeleset dan jatuh ke laut.

2 Saat subuh, Wiradi duduk

mengambil air wudu di laut.

4 Kapal langsung memutar balik, tapi korban sudah hilang.

REZA FAIRUZ/RABA

RADAR BANYUWANGI

Agustusan Purwoharjo Gelar Pawai Budaya AGUS BAIHAQI/JPRG

Air Menetes di Ruang Perawatan GENTENG - Ruang perawatan kelas III di RSUD Genteng, tampaknya kurang mendapat perhatian.

Salah satu ruang pasien di lantai dasar, terlihat plafonnya rusak. Ironisnya, meski gedung itu berlantai dua tapi dari plafon itu air terus menetes.

Bila tidak segera diperbaiki, plafon yang bocor itu tentu sangat membahayakan pasien dan keluarga yang menunggu. Air dari tetesan, bisa membuat pembesuk terpeleset. (abi)

PURWOHARJO - Kantor Kecamatan Purwoharjo menggelar pawai budaya kemarin (24/8). Acara yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-70, itu berlangsung meriah.

Dengan start di lapangan Desa Karetan dan finis di lapangan Purwoharjo, Camat Purwoharjo, Zen Kostolani, bersama anggota Forpimka Purwoharjo dan para kepala desa ikut turun jalan. Tidak lupa, siswa SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA se Kecamatan Purwoharjo, juga ikut dalam acara itu.(*/abi)

WAHYU NUGROHO/JPRG

JIWA PATRIOT: Kepala Desa Sempu, Lailatul Qomariyah (kiri) didampingi ketua panitia karnaval, Sunjoyo Hadi dan panitia kompak menyukseskan perayaan karnaval di desanya, kemarin (24/8). (*/abi)

EKO BUDIYONO/JPRG

MERIAH: Camat Kastolani (tengah) dan ketua panitia, Suprayogi, dan Danramil Purwoharjo, kemarin (24/8).

EKO BUDIYONO/JPRG

BUDAYA: Para siswa SMPN 2 Purwoharjo mengusung Macan Putih dalam pawai budaya untuk HUT Kemerdekaan RI ke-70, kemarin (24/8).(*/abi)

Nyoto Prayitno, Kolektor Uang Antik dan Kuno Asal Genteng

Uang Javanese Dibeli Warga Negara Belanda Rp 7 Juta Nyoto Prayitno yang tinggal di RT 1, RW 1, Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamtan Genteng sejak masih duduk di SMP suka mengumpulkan uang aneh, mulai dari uang salah cetak (misprint), seri istimewa, hingga uang melengkung. Semua uang unik itu dikumpulkan dalam album khusus.

SHULHAN HADI, Genteng TIDAK sulit untuk menemukan rumah Nyoto Prayito. Letaknya berada persis di sebelah utara Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Tidak banyak yang mengetahui, jika ayah dua anak yang kesehariannya bekerja di salah satu BPR di Banyuwangi itu

seorang kolektor uang antik dan kuno.

Halaman facebook yang dikelola, kini telah menjadi jujugan sekitar 11.000 penggemar uang kuno dan antik dari berbagai daerah di Banyuwangi dan Indonesia. Malahan, ada juga pengunjung laman media sosial yang berasal dari luar negeri.

Saat wartawan Jawa Pos Radar Genteng berkunjung ke rumahnya, Nyoto Prayitno menunjukkan sebuah album berisi koleksi puluhan jenis uang kuno Indonesia sejak masa pra kemerdekaan.

Dengan telaten, pria yang biasa disapa Nyoto itu memperlihatkan koleksi uang dari edisi paling lama, yaitu lembaran uang yang dikeluarkan Javanese.

Seorang warga Belanda pernah datang ke rumahnya, karena penasaran dengan uang yang dikeluarkan Javanese itu. Saat itu, kebetulan sedang berlibur di daerah Kecamatan Kalibaru dan Glenmore.

“Bule itu mencari rumah saya,” katanya.

Warga Belanda itu ternyata sedang napak tilas kakeknya. Dulunya, kakek orang Belanda itu seorang tentara dan pernah ikut menjajah In-

UANG SALAH: Nyoto Prayitno menunjukkan uang pecahan Rp 500, Rp 50 ribu, dan Rp 100 ribu, yang misprint jadi koleksinya, kemarin (24/8).

SHULHAN HADI/JPRG

donesia. “Orang Belanda itu katanya belum punya dan ingin membeli, saya tawarkan Rp 7 juta, ternyata mau,” ungkapnya.

Selain mata uang yang sudah tidak berlaku alias kuno, Nyoto juga memiliki banyak uang edisi terbaru tapi mengalami kesalahan dalam pencetakan (misprint) dan uang yang memiliki nomor seri istimewa. “Itu juga banyak diburu oleh kolektor uang,” katanya.

Uang dengan nomor istimewa itu, seperti memiliki nomor seri RHY 17 08 45. Sedang uang yang mengalami misprint, seperti uang pecahan Rp 50 ribu yang mengalami kesalahan pencetakan dengan bagian tepi yang tidak sesuai ukuran. “Ini uangnya masih berlaku, tapi coba diamati nomor seri istimewa,” ujarnya sambil menunjukkan uang pecahan Rp 100 ribu.

Jika dijual uang salah cetak untuk pecahan Rp 50 ribu, itu bisa laku hingga Rp 1 juta. Harga itu akan terus meningkat seiring semakin lama usia uang tersebut ■ Baca Uang...Hal 33

SAMBUNGAN

Jawa Pos

Selasa 25 Agustus 2015

BLAMBANGAN RAYA

33

TKI Sugiayem Belum Bisa Pulang TEGALSARI - Sugiayem, 40, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, belum bisa dipulangkan hingga kemarin (24/8). Sugiayem masih sedang menjalani perawatan di General Hospital Taoyuan, Taiwan hingga saat ini.

Pada 8 Juli 2015 lalu, petugas dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan sejumlah otoritas ketenagakerjaan dari Pos Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI), LSM Ketenagakerjaan Garda Buruh Migran Indonesia, dan Bumiwangi datang ke kantor Desa Karangdoro untuk menyelesaikan pemberkasan persyaratan pemulangan Sugiayem.

Tapi hingga kemarin, kabar pemulangan TKI itu belum ada kejelasan lagi. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Kabupaten Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat mengatakan, pihaknya masih

menunggu kabar dari kementerian terkait. “Kita menunggu keputusan dari kementerian,” katanya.

Yang pasti, terang dia, Pemkab Banyuwangi sudah mempersiapkan semua keperluan Sugiayem bila telah tiba. “Kita sudah siap menampung, ruang untuk perawatan di RSUD Blambangan sudah disiapkan,” ujarnya.

Sementara itu, anggota DPR RI, Nihayatul Wafiroh, yang sempat menjenguk Sugiayem di Taiwan mengatakan dari informasi yang didapat kendala dalam pemulangan TKI itu karena belum adanya maskapai yang menyanggupi untuk mengangkut Sugiayem. “Maskapai belum ada yang mau,” ucapnya.

Hal itu berkaitan dengan kondisi Sugiayem yang dinilai masih terlalu rentan dan lemah. “Karena kondisi yang belum stabil, jadi maskapai tampaknya tidak mau ambil risiko,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.(sli/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

NGETEM: Bus Damri jurusan Muncar - Madura parkir dan menaikkan penumpang di jalan raya pelabuhan timur BCA Muncar kemarin (24/8).

Bus Damri tak Masuk Terminal MUNCAR - Keberadaan Terminal Muncar tampaknya belum berfungsi maksimal. Tidak semua kendaraan angkutan umum, mau masuk ke terminal yang berlokasi di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar.

Kendaraan angkutan yang tidak mau masuk ke terminal itu, seperti mobil penumpang umum (MPU) jurusan Srono-Muncar. Malahan, bus Damri jurusan Muncar-Madura, sejak belasan tahun lalu melakukan aktivitas bongkar dan muat penumpang di luar terminal. “Setiap

sore ada dua hingga tiga armada bus Damri ngetem di timur BCA Muncar,” terang Suripno, 45, salah seorang warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar.

Kepala Desa Kedungrejo, H. Abdurrachman, mengaku sudah berulang kali menegur petugas dinas perhubungan di terminal Muncar terkait persoalan MPU yang ngetem di jalan dan tidak masuk terminal. Malahan, juga pernah menegur sopir bus. “Tapi masih saja,” katanya.

Akibat seringnya bus parkir di tepi jalan raya

itu, beberapa pohon penghijauan yang ditanam sering mati karena ditabrak. “MPU dan bus tidak tertib, padahal kalau masuk terminal akan membuat ramai dan menumbuhkan perekonomian warga,” ungkapnya.

Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, dua armada bus Damri menunggu penumpang di luar terminal, yakni di tepi jalan raya sebelah timur BCA dan di kantor TNAP Alas Purwo Desa Kedungrejo. Armada bus Damri itu berangkat pukul 16.00 dan pukul 16.30. (ddy/abi)

Ramai-ramai Semprot Tanaman TEGALSARI - Para petani di daerah Kecamatan Tegalsari, kini lagi ramai-ramai melakukan penyemprotan pada tanaman padinya. Langkah ini dilakukan, untuk mengantisipasi serangan hama yang sering muncul saat tanaman mulai berbuah.

Tanaman padi itu rawan serangan hama saat tanaman mulai berbuah hingga panen.

“Hama yang sering menyerang itu kerak daun,” cetus Wahyat, 35, salah satu petani di Desa/ Kecamatan Tegalsari.

Salah satu cara untuk mengantisipasi serangan hama itu, terang dia, dengan melakukan penyemprotan. Risikonya, bila terlalu sering disemprot akan berpengaruh dengan hasil panen. “Kalau harga gabah murah, petani pasti gelisah,” katanya.

Petani lainnya, Rahman, 29, asal Desa/Kecamatan Pesanggaran mengaku mulai menyiapkan cara untuk mengatasi penyakit tanaman padinya.

Biasanya, saat biji mulai muncul, serangan hama juga bermunculan. “Hama sering muncul menjelang panen,” ungkapnya.

Sambungan adari Hal 32

“Terpeleset dan jatuh ke laut,” cetus Ahmad Suri, 43, teman korban.

Menurut Suri, kecelakaan di tengah laut itu terjadi sekitar pukul 04.00. Saat itu, korban berniat mengambil air wudu di laut dengan duduk di pinggir kapal slerek. Ketika akan wudu, kakinya terpeleset dan jatuh ke laut. “Saat jatuh ke laut sempat teriak minta tolong, tapi ketika kapal memutar, sudah tidak ada,” ungkapnya.

Suri menyebut, kapal slerek pemburu Sinar Kumala milik H. Suhairi, 60, warga Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, yang dinaiki korban, sempat berputarputar untuk mencari bersama kapal pencari ikan lainnya. Tapi, upaya itu tidak membuahkan hasil.

“Kami mencari cukup lama, tapi tidak ketemu juga,” ujarnya.

Saat kecelakaan itu terjadi, tidak ada yang tahu. Para nelayan yang ada di kapal itu, semuanya sedang terlelap tidur, kecuali nakhoda kapal yang masih terus berkonsentrasi menjalankan kapal. “Saat itu saya juga tidur, dan kaget ada yang berteriak minta tolong, lampu langsung dihidupkan,” ungkapnya.

Pada wartawan Jawa Pos Radar Genteng, Suri menyampaikan saat perjalanan pulang dari menangkap ikan di laut itu, cuaca cukup bersahabat dan ombak di tengah lautan juga tenang. “Kemungkinan terseret arus air laut yang sangat kuat,” katanya.

Setelah beberapa jam melakukan pencarian di tengah laut, para nelayan ini memutuskan pulang.

Setiba di pelabuhan, mereka langsung menuju ke kantor Pos Polisi Air untuk melaporkan hilangnya teman mereka. “Kita akan berkoordinasi dengan Satpol Air Banyuwangi, TNI AL, dan Basarnas untuk melakukan pencarian nelayan yang hilang ini,” cetus Kanit Pol Air Muncar, Aiptu Bambang Supriyanto.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya akan mengabarkan pada para

Harga Daging Sapi masih Stabil ■ HARGA...

Sambungan dari Hal 29

Selain itu harganya juga naik. Jika biasanya satu kardus yang berisi 100 bibit dihargai Rp 500 ribu, kini naik menjadi Rp 600 ribu. “Sebenarnya bukan berkurang, lebih tepatnya distribusi kurang lancar. Pengiriman bibit ayam tidak tepat waktu. Akibatnya

ayam yang siap dipanen berkurang meski tetap mencukupi permintaan,” bebernya panjang lebar.

Sedangkan daging sapi relatif stabil.

Saat Lebaran lalu, harga daging sapi berkisar antara Rp 120 hingga Rp 130 ribu per kilogram. Setelah Lebaran, harga kembali normal menjadi Rp 100 hingga Rp 110 ribu per kilogram.

Pedagang daging sapi, Abdul Muhyi

mengatakan, harga daging sapi tidak terpengaruh oleh isu kelangkaan daging sapi nasional. Pada saat Lebaran Idul Adha, harga daging sapi diperkirakan akan tetap stabil namun penjualan akan turun “Harga daging sapi masih stabil. Lebaran haji kemungkinan turun karena banyak warga yang potomh hewan qurban,” katanya. (cin/afi)

Enggan Koleksi Koin karena Mudah Ditiru ■ UANG...

SHULHAN HADI/JPRG

ANTISIPASI: Petani menyemprotkan obat untuk mencegah hama di persawahan Mojoroto, Desa/ Kecamatan Tegalsari, kemarin (24/8).

Menurutnya, jika hama itu datang dan menyerang tanaman padi, maka kerugian petani berlipat. “Panen hasilnya bagus, kadang

masih belum untung karena harga anjlok, apalagi kalau tanaman terserang hama,” cetusnya. (sli/abi)

Duduk di Tepi Perahu untuk Ambil Wudu ■ TERPELESET...

RENDRA KURNIA/RABA

NAIK TURUN: Pedagang daging ayam potong di Pasar Banyuwangi sedang melayani pelanggan kemarin.

nelayan yang ada di sekitar perairan Muncar untuk ikut melakukan

pencarian. “Akan kita umumkan agar para nelayan ikut membantu

mencari nelayan yang hilang itu,” ungkapnya. (ddy/abi)

Sambungan adari Hal 32

“Kalau uang sudah tidak berlaku, maka harganya akan semakin mahal di kalangan kolektor,” cetusnya.

Nyoto termasuk kolektor uang kuno yang cukup disegani. Melalui fan page yang dikelola, di waktu luangnya selalu berusaha menjawab sejumlah pertanyaan dari para kolektor. Di antara pertanyaan yang sering muncul, mengenai uang melengkung.

Untuk uang melengkung, ditegaskan kalau itu uang mainan dan bukan uang asli. Maksudnya, Bank Indonesia tidak pernah mengeluarkan uang jenis tersebut. “Kertas itu bisa melengkung karena jenis kertas saja, itu bukan uang asli,” ucapannya sembari menaruh uang di atas telapak tangannya.

Dalam mengoleksi uang, Nyoto sengaja hanya menyimpan pecahan uang kertas. Untuk uang koin, sengaja tidak dipilih karena mudah ditiru dan cukup sulit mengetahui tingkat keasliannya. “Kalau koin mudah dicor, nanti diberi gambar siapa,” terangnya.

Hobi mengoleksi uang koin dan antik yang ditekuni oleh suami almarhumah Syafia itu, berawal saat dirinya mengikuti jambore nasional di Sibolangit, Medan, Sumatera Utara, pada tahun 1977. Saat itu, dirinya masih duduk di bangku SDN di Kecamatan Kapongan, Situbondo.

Di arena jambore nasional tahun 1977 itu, Bank Indonesia memamerkan koleksi uang berbagai bentuk di bumi perkemahan yang diikuti peserta dari seluruh Indonesia. Dari pengalaman itu, Nyoto tertarik dan mencoba untuk berburu uang. Uang kuno pertama yang didapat berasal dari rumah neneknya. “Saya main ke rumah nenek, lalu saya cari-cari dan menemukan uang kuno,” katanya.

Koleksi uang antik dan kuno yang dimiliki Nyoto, kini cukup banyak. Bila ditaksir nilainya sekitar Rp 500 juta. Tujuan mengoleksi uang itu, ayah Ryan Crissandi Putra, 25, dan Sherin Laudira Septania, 16, itu mengaku untuk belajar sejarah dan kenangan bagi anak dan cucu pada hari esok. “Tujuan koleksi untuk belajar sejarah,” ujarnya. (abi)

RADAR BANYUWANGI

Agustusan

34

Jawa Pos

Selasa 25 Agustus 2015

Maskot Burung

Inilah Merdeka Sebenarnya

Menuju Sekolah Mandiri SDN Model yang telah meraih Adiwiyata Nasional dipamerkan dalam karnaval kemarin (24/8). Kepala SDN Model, Lusiana, bertekad menjadikan SD-nya sebagai sekolah mandiri.

Karnaval sepeda hias untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-70 kemarin (24/8) berlangsung meriah. Ribuan siswa SD dan SMP tumplek-blek dalam acara yang digelar di depan kantor Pemkab Banyuwangi Tak hanya menampilkan kostum kepahlawanan, para peserta menampilkan hasil bumi, budaya lokal, hingga mengusung tema keunggulan setiap sekolah.

Tidak hanya di depan pemkab, di sejumlah kecamatan di Banyuwangi, seperti Purwoharjo, Sempu, dan lainnya juga menggelar karnaval Agustusan. Berikut sebagian suasana karnaval yang berhasil direkam lensa JP-RaBa. (*/als)

Jafier Arka Syawalullah, putra pasangan Ragil Saptono Hadi dan Ari Fitri, adalah siswa SDN Model kelas 3A. Dia memperagakan budaya asli Banyuwangi, Barong Osing, dalam karnaval kemarin.

Becak Gowes Guru SDIT Alqomar kecamatan Giri juga aktif mendampingi peserta yang berjumlah 50 siswa berpartisipasi di karnaval sepeda.

Kasek Pun Ikut Karnaval Kepala SMAN 1 Purwoharjo, Rodiwanto (tengah) ikut turun bersama siswanya dalam karnaval HUT RI yang digelar Kecamatan Purwoharjo kemarin (24/8).

Tak kurang dari 1.000 siswa SMAN 1 Purwoharjo ikut memeriahkan karnaval. (*)

Sekolah Berbasis Lingkungan

Suguhkan Miniatur Buah Lokal SDN 4 Singotrunan yang tergabung dalam Guslah 02 Kecamatan Banyuwangi menampilkan hasil sumber daya alam lokal. Seperti buah naga, manggis, dan lainnya.

Tim SMPN 3 Banyuwangi mengangkat tema Eco School sebagai implementasi sekolah yang diasuh Wahyu Handayani itu untuk mewujudkkan Sekolah Adiwiyata yang berbasis ramah lingkungan.

KESEHATAN SIGAP: Keluarga besar RS Al-Rohmah Jajag ikut berpartisipasi dalam gerak jalan yang digelar di Kecamatan Gambiran.

ISTIMEWA

RS Al-Rohmah Jadi Regu Kehormatan Peringatan HUT RI di Gambiran GAMBIRAN - Rumah Sakit AlRohmah Jajag tak ketinggalan dalam memeriahkan HUT RI ke70. Sejumlah kegiatan Agustusan diikuti. Antara lain mengikuti gerak jalan yang diadakan Kecamatan Gambiran sebagai regu kehormatan, serta mengadakan kegiatan khitanan untuk masyarakat yang kurang mampu.

Lewat kegiatan gerak jalan dan khitanan masal ini, merupakan salah satu bentuk parti-

sipasi dalam rangka merayakan HUT RI ke-70.

Saat ini, Rumah Sakit Al-Rohmah memberikan beberapa layanan. Yaitu UGD 24 jam, ruang HCU, rawat inap, Poliklinik terdiri dari Poli Anak buka pukul 13 WIB s/d selesai, dan Poli Kandungan buka setiap hari pukul 12.00 Wib s/d selesai.

Sedangkan Poli Paru buka tiap Selasa dan Kamis pukul 12.00 s/d selesai, Poli Gigi buka setiap hari Pukul 09.00 s/d 12.00, Poli Orthopedi/Tulang buka tiap Selasa dan Kamis pukul 16.00 – 18.00 WIB, serta Poli Bedah buka setiap Selasa

dan Kamis pukul 14.00-15.00.

Sementara itu, Poli Fisioterapi buka setiap Jumat pukul 16.00 s/d selesai, Poli Umum buka setiap Senin s/d Sabtu pukul 07.00 s/d 14.00. Sedangkan pelayanan penunjang laboratorium, foto rontgen dan konsultasi gizi, apabila membutuhkan informasi lebih lanjut hubungi nomor telepon: (0333) 397267.

“Atau silakan datang langsung ke RS Al-Rohmah di Jalan Ahmad Yani No 37 Jajag, Gambiran, Banyuwangi,” ujar dr. Yesi Kurnia Daliyanti, Direktur RS Al-Rohmah. (*/als)

Proses Daftar Kian Cepat dan Mudah

PESANGGARAN-Rumah Sakit Umum (RSU) Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore, menggelar bakti sosial. Dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-70, melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara gratis di beberapa daerah seperti di Kecamatan Pesanggaran, Purwoharjo, Bangorejo, dan Glenmore.

Selain menggelar pemeriksaan kesehatan secara gratis, di setiap kecamatan itu RSU Bhakti Husada, Krikilan, juga mengikutkan karyawan sebagai peserta gerak jalan. “Pemeriksaan kesehatan secara gratis itu saat ada gerak jalan, dan RSU Krikilan juga ikut gerak jalan,” cetus kepala RSU Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmorem dr. Zunita Ahmadah Kusuma Dewi.

Gerak jalan yang telah diikuti oleh karyawan RSU Bhakti Husada, Krikilan, sekaligus bakti sosial dengan pemeriksaan kesehatan secara gratis itu,

GRATIS: Petugas medis RSU Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore saat melayani warga dalam pemeriksaan kesehatan gratis di Kecamatan Pesanggaran.

ISTIMEWA

pada 20 Agustus di Kecamatan Pesanggaran, 21 Agustus di Kecamatan Purwoharjo, 22 Agustus di Kecamatan Glenmore, dan terakhir di Kecamatan Bangorejo pada 23 Agustus 2015. “Ini bentuk pengabdian RSU Krikilan pada masyarakat dan negara,” katanya.

Zunita mengaku bangga bakti

sosial yang digelar itu, mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Di setiap acara pemeriksaan kesehatan, selalu dibanjiri warga yang ingin memeriksakan kesehatannya.

“Bila masyarakat membutuhkan pemeriksaan lanjutan, kami disarankan untuk periksa ke rumah sakit Krikilan tanpa

dipungut biaya,” ungkapnya.

Bakti sosial dengan pemeriksaan kesehatan secara gratis oleh RSU Bhakti Husada Krikilan mendapat apresiasi positif dari para camat yang ditempati.

“Kegiatan RSU Krikilan ini sangat membantu, kami sangat terima kasih,” cetus Camat Pesanggaran, Didik Joko Suhono. (*/abi)

Cuaca Ekstrem Picu Asma Kambuh

BPJS Kesehatan BANYUWANGI – Menyikapi semakin tingginya animo masyarakat untuk menjadi peserta program jaminan kesehatan nasional (JKN), BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi terus berupaya meningkatkan pelayanan. Salah satunya dengan mempercepat proses pendaftaran bagi calon peserta.

Langkah yang ditempuh di antaranya dengan memperbanyak kegiatan sosialisasi. “Hasil sosialisasi itu, calon pendaftar yang datang rata-rata sudah membawa persyaratan yang lengkap,“ ujar Edy Agus Riyanto, Kasi Kasi Pemasaran dan Kepesertaan BPJS Kesehatan Banyuwangi.

Manfaat sosialisasi ini diakui oleh Sugianto, 46, salah satu pendaftar dari Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng.

Dia mengaku pernah mengikuti sosialisasi program BPJS di gereja tempatnya beribadah. Dari sosialisasi itu, dia paham akan manfaat dan proses pendaftaran untuk menjadi peserta. “Saya hanya butuh waktu satu jam untuk mengantri dan melakukan proses pendaftaran. Dua minggu berikutnya saya datang lagi untuk mengambil kartunya,“ jelasnya.

RS Krikilan Gelar Pemeriksaan Gratis

ISTIMEWA

CEKATAN: Suasana pelayanan pendaftaran kepesertaan program JKN di kantor BPJS Kesehatan Cabang Banyuwangi, Senin kemarin (24/8).

Nah, bagaimana untuk warga yang ingin mendaftar tapi dalam kondisi sakit atau ada kendala lainnya? BPJS Kesehatan Banyuwangi juga memberikan kemudahan. Caranya, warga bisa meminta bantuan salah satu dari anggota keluarga yang tercatat di kartu Keluarga (KK) atau anggota keluarga terdekat dengan menunjukkan bukti KK saat pendaftaran.

Selain itu, warga juga diperbolehkan meminta bantuan kepada perangkat desa/kelurahan setempat. “Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bila ada

warga yang tidak memiliki anggota keluarga lain atau buta aksara. Perangkat Desa cukup membawa surat tugas dari Kades/Lurah. Tapi bila tidak ada halangan, lebih baik datang sendiri,“ tandas Edy. Rata-rata setiap hari kantor BPJS Kesehatan mampu melayani sedikitnya 200 pendaftar.

Jika persyaratan komplit, ratarata hanya butuh waktu maksimal 1 jam untuk antri dan menyelesaikan proses pendaftaran dan hanya butuh waktu sekitar 15 menit untuk mengabil kartu BPJS yang sudah jadi. (*/als)

GENTENG – Cuaca ekstrem yang melanda Banyuwangi beberapa hari terakhir ini perlu diwaspadai. Pada malam hari udara sangat dingin bisa mencapai 17°C. Sementara siang hari sangat panas (34°C).

Ditambah dengan masih adanya abu sisa erupsi Gunung Raung beberapa waktu lalu dan hembusan angin yang kencang, hal ini berdampak pada kesehatan masyarakat.

Utamanya bagi mereka yang mengidap penyakit saluran nafas kronis seperti asma.

Manajer klinik rawat jalan RS Al Huda Genteng, dr Soegeng HP, MMRS mengatakan, asma adalah penyakit kronis (berlangsung lama) yang ditandai oleh sesak napas, batuk disertai bunyi ngik-ngik (mengi/bengek). “Hal itu dikarenakan adanya penyempitan dan sumbatan pada pembuluh darah yang mengalirkan oksigen ke paru-paru dan rongga dada sehingga membuat saluran udara terhambat,” ujarnya.

Dikatakan penyakit asma tidak mengenal umur. Sekitar 80% penyakit asma menyerang anak-anak dan 20% menyerang orang dewasa. “Disamping adanya faktor genetik/ turunan, alergi merupakan penyebab utama pemicu timbulnya gejala asma yaitu alergi makanan, buah-buahan tertentu (nanas, rambutan, anggur dll), bulu binatang (kucing, burung dll) serta cuaca (dingin, panas) dan debu,” ungkapnya.

“Bila gejala asma menyerang, pertama

ISTIMEWA

PLONG: Setelah dinebulizer, nafas menjadi lebih plong.

tenangkan penderita, berikan tempat yang cukup lapang, berikan posisi yang nyaman (tinggikan kepala dengan 2-3 bantal), berikan atau bantu menggunakan obat semprot atau inhaler yang biasa dipakai, cobalah mengajak penderita untuk bernapas perlahan-lahan dan dalam, usahakan untuk memberikan ventilasi udara yang

cukup. Jika 3 menit tidak ada perbaikan bawa segera ke Rumah Sakit terdekat agar segera mendapatkan pertolongan,’’ jelasnya.

Seperti disampaikan Ibu Sulis, asal Srono, yang mengantar putranya Ananda, 11, untuk nebulizer di klinik fisioterapi RSAH Genteng karena asmanya kambuh. “Anak saya mengidap asma sejak usia 4 tahun. Bila terlalu capek, kena debu dan cuaca dingin seperti ini, seringkali membuat asmanya kambuh.

Sebenarnya sudah saya periksakan ke dokter terdekat, tapi tetap tidak berkurang.

Kasihan kalau sudah sesek seperti dicekik, bibirnya sampai membiru. Karena sudah tiga hari tidak membaik, ini tadi saya periksakan ke klinik rawat jalan RSAH. Oleh dokter diberi obat dan disarankan untuk dilakukan penguapan (nebulizer). Dan begitu mendapatkan penanganan dengan diuap. Alhamdulillah nafasnya langsung longgar,” ujar Sulis lega.

Sugeng menambahkan, sebenarnya penyakit asma bisa dicegah agar tidak sering kambuh. Yaitu dengan mengatur pola hidup seimbang dan sehat. “Menjaga kondisi tubuh dari perubahan cuaca yang terkadang tidak menentu. Mengatur pola makan, rutin berolah raga, jauhi rokok dan minuman beralkohol serta menjaga kebersihan di sekitar lingkungan rumah dan gunakanlah masker bila beraktivitas di luar rumah,” pungkasnya. (*/als)

RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Jumat 25 Agustus 2015

BERITA UTAMA

35

Dokumen JCH Tidak Ada Masalah n 981...

Sambungan dari Hal 25

Selain itu para petugas berjumlah sembilan orang yang terdiri dari dokter, perawat, ketua rombongan dan pembimbing ibadah pun telah berangkat terlebih dahulu menggunakan transportasi udara. Sehingga saat JCH tiba di Surabaya nanti, para pendamping ini telah tiba

terlebih dahulu dan siap menjaga masing-masing kloter.

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama Banyuwangi, Muklis mengatakan, awalnya ada seorang jamaah yang mengalami penyempitan kandung kemih. Tetapi setelah ditangani oleh dokter, jamaah tersebut sudah kembali sehat. Penyakit yang diderita oleh jamaah ter-

sebut tampaknya penyakit kambuhan yang biasa diderita jamaah saat hendak berangkat haji.

Terkait dokumen-dokumen para JCH, semuanya sudah tuntas pada hari terakhir sebelum pemberangkatan. Sebelumnya, dua orang jamaah membawa kopernya sendiri ke Surabaya.

Berdasarkan data terakhir, satu orang lagi membawa sendiri

kopernya ke Surabaya.

Para JCH asal Banyuwangi, menurut Muklis, masuk ke gelombang pertama. Sehingga hitungannya mereka tiba cukup awal di Madinah. Dia menjelaskan, setelah tiba di Madinah nanti mereka akan menjalankan salat arbain di Masjid Nabawi selama sembilan hari.

Mereka akan dipandu oleh Petugas Tim Pemandu Haji

TPS Terpencil Dapat Perhatian Khusus n AMANKAN...

Sambungan dari Hal 25

Hal itu terungkap pada Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Blambangan di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi pagi kemarin (24/8). Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama memimpin langsung apel yang diikuti ratusan personel Polri, TNI AD, TNI AL, Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan sejumlah instansi terkait lain tersebut.

Pada kesempatan itu Kapolres Bastoni mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat turut serta menciptakan dan men-

jaga situasi kondusif di Banyuwangi. Dia menekankan, kepolisian siap mengamankan seluruh tahapan Pilbup Banyuwangi 2015, mulai tahap pendaftaran pasangan calon (paslon), penetapan paslon, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, hingga pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih.

Sementara itu, sasaran pengamanan dalam rangka pilbup kali ini meliputi rumah paslon, rumah anggota penyelenggara pilbup, kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), kantor Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih), lokasi pemungutan suara, lokasi pelantikan, kantor parpol, dan

tempat-tempat rawan gangguan keamanan yang lain. Selain itu, masing-masing kandidat, penyelenggara pemilu, tim sukses, dan seluruh masyarakat Bumi Blambangan juga tak luput menjadi sasaran pengamanan. Pengamanan juga dilakukan terhadap barang atau kendaraan, kapal maupun pesawat yang digunakam sebagai sarana dan prasarana pilbup.

Sedangkan jumlah personel yang diterjunkan disesuaikan dengan tahapan pesta demokrasi kali ini.

Rinciannya, sebanyak 450 personel ditugaskan mengamankan tahap kampanye, 215 personel ditugaskan mengamankan masa tenang, pemungutan dan peng-

hitungan suara diamankan 850 personel, penetapan hasil penghitungan suara 450 personel, dan pelantikan 500 personel.

Sementara itu, Kapolres Bastoni mengaku secara umum kondisi tempat pemungutan suara (TPS) se-Banyuwangi aman.

Meski demikian, pihaknya akan memprioritaskan pengamanan di TPS-TPS terpencil, misalnya di wilayah Kecamatan Kalibaru, Pesanggaran, dan Wongsorejo.

Sebab, TPS yang berlokasi di tempat terpencil berpotensi kurang terpantau oleh saksi paslon. “Sehingga perlu mendapat perhatian khusus untuk mengantisipasi kecurangan,” ujarnya. (sgt/aif)

Akan Kumpulkan Pengsuaha Pemula n HIPMI...

Sambungan dari Hal 25

Ketua BPD HIPMI Banyuwangi, Suhartatik mengungkapkan, kas HIPMI akan diisi dari berbagai kegiatan internal. “Nantinya kas Hipmi akan kami himpun dari hasil kewirausahaan kami,” ujarnya.

Program lainnya akan mengundang pembicara nasional

untuk memberi motivasi pada pengusaha-pengusaha muda.

“Kami akan mengundang motivator bisnis nasional untuk memberikan wawasan bisnis sekaligus menyuntikkan semangat kepada pengusaha pemula,” terang Suhartatik usai pelantikan BPD HIPMI Banyuwangi di Pendapa Sabha Swagatha Sabtu lalu (22/8).

Ia juga akan segera mengumpulkan pengusaha pemula untuk memfasilitasi aspirasi serta kendala mereka. “Hipmi tidak hanya mendengarkan keluhan, tetapi juga membimbing, memantau dan mengarahkan,” papar Suhartatik.

Ia melihat banyak pengusaha pemula yang sangat potensial terutama di bidang Informasi Teknologi (IT). Namun banyak

yang terkendala dalam pengajuan kredit permodalan. “Tidak hanya itu, kami juga akan memberikan solusi. Sebab, badan Hipmi ini terdapat pengusahapengusaha senior dari berbagai sektor. Nantinya kami akan menjadi mitra pengusaha-pengusaha pemula sehingga terjadi akselerasi pengusaha antarsektor,” tandasnya. (cin/aif)

Jumlah GTT dan PTT Ada 11 Orang n PULUHAN...

Sambungan dari Hal 25

Setelah selesai menyampaikan unek-uneknya, para GTT dan PTT kemudian pulang. Arifin Salam, Ketua Komisi IV DPRD mengatakan, tuntutan para guru ini adalah ingin diperjelas statusnya. Rencananya Rabu besok (26/8) dirinya akan me-

manggil Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) dan Dinas Pendidikan untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Nanti kita carikan solusinya karena mereka secara tidak langsung adalah guru perintis di SMKN 1 Kalipuro,” terangnya.

Hendro, salah seorang GTT menegaskan, jika dirinya tidak meminta muluk-muluk dengan di-

jadikan PNS. Dirinya hanya ingin pemerintah memperhatikan mereka yang sejak awal ikut merintis sekolah tersebut. Saat ini, selain jam mengajar mereka dikurangi banyak PNS yang diletakkan di sana. Sehingga secara perlahan mereka pun tersingkir. “Kita tidak tahun kenapa NUPTK Kita tidak terbit, entah karena moratorium atau PP no 48 tahun 2005, tapi

yang jelas kami inta perhatian, karena dulunya kamilah yang pertama kali di sana. Kami minta solusi,” tegasnya.

Jumlah GTT dan PTT yang tidak jelas statusnya, menurut Hendro, mencapai 11 orang. Namun, jumlahnya bertambah seiring semakin besarnya sekolah yang mengajarkan teknik pelayaran itu. (fre/aif)

Habitat Asli Belasan Spesies Capung Lokal n HUNTING...

Sambungan dari Hal 25

Jarak dari pusat kota ke arah utara hanya sekitar 7 Kilometer (Km). Untuk menuju pantai ini, jika kita melewati Jalan Yos Sudarso atau tepatnya hanya 100 meter arah selatan dari kantor Radar Banyuwangi, lalu ada sebuah jalan masuk ke arah timur.

Nah, itulah jalan termudah menuju Pantai Solong.

Dulu, untuk menuju Pantai Solong pengunjung cukup jalan lurus saja ke timur bisa langsung menjumpai sebuah pantai. Tapi kini, jalan untuk menuju pantai sudah ditutup karena ada sebuah bangunan yang menutup jalan untuk menuju pantai.

Jangan khawatir, meski sudah ditutup, masih tetap ada jalan berbelok untuk menuju pantai.

Setelah mentok melintasi permukiman warga Kampung Solong, tim ekspedisi memilih untuk melewati jalan lain di sebelah utara dari jalan kampung tersebut. Akhirnya, tim ekspedisi menemukan jalan ke arah timur untuk menuju pantai. Namun, jalan untuk menuju pantai hanya bisa dilewati kendaraan roda dua serta pejalan kaki.

Sampai di Pantai Solong, tim ekspedisi mendapatkan suguhan pemandangan yang begitu memesona di pagi buta itu. Apa itu?

Apalagi kalau bukan sunrise alias momen matahari terbit.

Ternyata, menikmati sunrise di Pantai Solong sangat menarik.

Mungkin, inilah yang namanya real Rhe Sunrise of Java. Terlebih saat momen tersebut diabadikan pada sebuah jepretan kamera.

Warna kuning keemasan khas sunrise begitu menyala. Matahari yang baru saja muncul dari permukaan bumi juga sangat terlihat begitu bulat sempurna. Dinginnya pagi itu pun berangsur hilang, karena hangat sinar Sang Surya yang mulai merangkak naik. Pemandangan terlihat lebih menarik, air laut yang surut dengan gelombang

Indonesia (TPHI) dan Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) yang keduanya berasal dari Kemenag Banyuwangi, kecuali untuk kloter 10. “Umumnya salat 40 waktu, sekitar 8 hari tetapi karena mengantisipasi adanya masalah. Jadi kita tambah satu hari.

Itu sudah menjadi syarat bagi jamaah termasuk berdoa ke Ar-Raudhah,” jelasnya.

JCH asal Banyuwangi berjumlah 981 orang. Sebelum berga-

bung dengan jamaah haji lain yang sudah tiba di Tanah Suci, mereka akan dikumpulkan di Asrama Haji Sukolilo untuk diperiksa syarat-syarat administrasi dan kesehatannya.

Dari ketiga kloter CJH asal Banyuwangi, hanya kloter 8 dan 9 yang penuh. Kloter 10 hanya terisi 91 jamaah. Sisanya diisi CJH asal Kabupaten Jember dan Surabaya. Sehingga, kloter 10 tidak didampingi petugas dari Dinas Kesehatan dan Kemen-

terian Agama Banyuwangi. Mereka akan didampingi petugas asal Kabupaten Jember.

Rombongan JCH sampai asrama haji Sukolilo, Surabaya diperkirakan pukul 07.00 pagi ini. Rabu besok (26/8) pukul 04.30, kloter 8 berangkat dari Bandara Juanda. Berikutnya pukul 06.30 kloter 9 disusul kloter 10 yang diberangakatkan pukul 08.30 menuju Madinah menggunakan Saudi Arabia Airlines (SAA). (fre/aif)

Material Bangunan Ganggu Pengendara n JALAN...

Sambungan dari Hal 25

Namun, saat ini proses pengerjaan pelebaran jalan masih berlangsung di sisi timur saja. ”Iya, akan diperlebar sisi timur jalan maupun barat jalan. Masing-masing selebar 2,75 meter,” kata Aal, salah satu pekerja proyek pelebaran jalan.

Dia menambahkan, panjang jalan yang akan diperlebar ini

nantinya sejauh 1.300 meter atau 1,3 km. Menurutnya, proyek pelebaran jalan ini sudah berlangsung sejak satu bulan yang lalu. Dan targetnya, proyek pelebaran jalan ini akan berlangsung sampai bulan November mendatang. ”Awal November harus selesai,” imbul Aal. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, proyek pengerjaan pelebaran jalan yang dikerjakan PT. Ridhatama Bah-

tera Konstruksi itu masih berlangsung di sisi timur jalan saja.

Pengaspalan juga masih belum berlangsung, tanah yang ada di samping jalan aspal masih terlihat dikeruk oleh alat berat.

Sisi barat jalan yang telah dikeruk oleh alat berat juga ditutup oleh tali agar pengendara jalan tidak melintasi jalan tersebut.

Tumpukan material di pinggir jalan kadang menganggu kendaraan yang lewat. (tfs/aif)

Penyu Hijau Kerap Mendarat n SELAMATKAN...

Sambungan dari Hal 25

Jelas sangat berbeda hutan di Kalibaru dengan hutan di Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran. Bedanya, saat berdinas di Resor Sukamade dia setiap hari bisa melihat penyu bertelur di Pantai Sukamade. Sebab, pantai ini memang tempat

mendarat penyu yang hendak bertelur. Ada empat jenis penyu yang biasa mendarat di Pantai Sukamade, ada penyu belimbing, hijau, lekang, dan penyu sisik. ”Tapi yang sering mendarat di sini (Pantai Sukamade) adalah penyu hijau,” kata kepala resor yang tinggal di Desa Sarongan tersebut.

Menurut bapak tiga anak ke-

lahiran Semarang 22 November 1959 itu banyak manfaat jika ikut menyelamatkan penyu. Penyelamatan telur penyu selain untuk penyu itu, ternyata juga bermanfaat bagi manusia. ”Tukik-tukik yang kita selamatkan dan kemudian kita lepas ini terbukti sudah bisa menjadi daya tarik wisata selain keindahan Pantai Sukamade,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)

Wajib Sertakan Foto Copi Akta Kelahiran n TKM...

DAFTARKAN ANAK: Elisa Bintari didampingi suaminya mendaftarkan Kharisma Silva Gida Syah Putri ikut even fotogenik, kemarin.

Sambungan dari Hal 25

Kemarin, TKM Khodijah 2 Rogojampi mendaftarkan 9 siswa didiknya untuk mengikuti even fotogenik kemerdekaan dalam rangka memeriahkan HUT ke-70 Republik Indonesia.

Syarat mengikuti fotogenik ini cukup mudah. Peserta wajib menyerahkan foto terbaru ukuran 4R yang belum pernah dilombakan. Registrasi peserta untuk 1 foto cukup membayar Rp. 30.000, 3 foto Rp. 70.000 dan jika 5 foto cukup bayar Rp. 100.000.

Jangan lupa menyerahkan fotocopi akta kelahiran 1 lembar.

Dikatakan Benny, busana atau seragam yang dikenakan oleh peserta lomba fotogenik tidaklah

BENNY SISWANTO/RABA

harus berwarna merah-putih.

Peserta bisa menggunakan busana dengan warna lain selain putih dan merah. “Yang terpenting adalah busana tersebut mencerminkan nuansa kemerdekaan dan juga adanya pernik-pernik merahputih” jelas Benny.

Benny mempersilakan peserta bisa memakai alat bantu, misalnya tongkat atau sejenisnya jika perlu untuk menambah nuansa atau

histori tentang ekspresi semangat kemerdekaan yang akan ditampilkan peserta. “Silakan memakai alat bantu jika diperlukan, asalkan jangan berlebih” ungkap Benny.

Segera daftarkan putra-putri Anda sekarang juga, untuk informasi lengkap dapat menghubungi nomor telepon (0333) 412224 atau kontak person Benny di nomor 082 33 11 02 936. (*/aif)

Penetapan Calon Sudah Sesuai Prosedur n ANAS-SUMANTRI...

Sambungan dari Hal 36

RENDRA KURNIA/RABA

MURAH: Pengunjung bisa memberi makan ikan di kolam tepi Pantai Cacalan, Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

laut yang begitu tenang menambah indahnya pagi itu.

Sinar matahari yang bersinar terlihat memantul di air laut yang tenang di Pantai Solong. Gemerlap warna kuning keemasan pun terlihat berkilau memantul di atas air maupun bebatuan yang ada di air laut. Luar biasa sunrise di Pantai Solong yang begitu indah.

Pagi itu juga terlihat banyak seorang pemancing yang sedang mencari ikan di Pantai Solong.

Karena air laut waktu itu surut.

Banyak juga pemancing yang berjalan lebih ke tengah laut untuk mencari ikan. Mereka sengaja memulai perburuan sejak matahari belum terbit.

Sementara itu, matahari semakin lama semakin meninggi, rasa panas dari terik matahari pun mulai muncul menggantikan hangatnya matahari pagi itu. Setelah duduk di pantai berpasir hitam, kami pun memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar pantai. Di sekitar lokasi ini banyak terdapat pohon kelapa.

Rerumputan pun tumbuh dengan subur di sekitar pantai. Yang menjadi perhatian di pantai ini, ternyata ada sebuah aliran air yang menuju pantai. Informasinya, aliran air tersebut adalah aliran limbah pabrik tidak jauh dari Pantai Solong. Sangat disayangkan jika memang benar itu adalah limbah pabrik. Apapun alasannya, yang namanya limbah pabrik jelas bisa merusak biota laut.

Akhirnya, panas matahari kian menyengat. Tim ekspedisi pun

memutuskan untuk pergi dari Pantai Solong. Kami pun memutuskan bergeser ke Pantai Cacalan. Pantai ini terletak di Lingkungan Sukowidi, Kecamatan Kalipuro. Jalan untuk menuju pantai ini ada di sebelah utara sekitar 500 meter dari pertigaan lampu merah Sukowidi. Ada sebuah jalan ke timur, atau lebih tepatnya jalan untuk menuju PT Lundin, nah di situlah Pantai Cacalan berada.

Pantai Cacalan memang sudah dikenal sejak dulu sebagai tempat para muda-mudi bersantai.

Saat tim ekspedisi jelajah datang di pantai Cacalan juga banyak muda-mudi berjalan di pantai.

Banyak juga pengunjung keluarga datang ke pantai untuk sekadar rekreasi.

Karakter Pantai Cacalan hampir sama seperti Pantai Solong.

Sepanjang tepi terdapat pohon kelapa. Banyak juga pohon waru tumbuh di pinggir pantai. Banyaknya pohon di pinggir pantai juga menambah suasana sejuk khas pantai. “Kita istirahat sejenak di Pantai Cacalan,” kata Pimred JP-Raba, Bau Saksono.

Sembari menikmati makanan ringan dan minuman di satusatunya warung di Pantai Cacalan, kami menikmati suara deburan ombak yang menepi di bibir pantai. Warung ini juga menyediakan pellet (pakan ikan) dalam kemasan plastik. Harganya sangat terjangkau, hanya Rp 1.000 per bungkus dengan bobot sekitar satu ons.

Tak jauh dari warung terdapat kolam ikan berair tawar, yang mungkin sedikit berasa asin. Di dalamnya terdapat ratusan ekor ikan, gemuk-gemuk dan doyan makan. Sekali dilempar butiran pellet, gerombolan ikan itu langsung berebut. Cukup mengasyikkan memberi pakan ikan di kolam ini.

Sedikit jauh ke arah timur, terdapat sebuah gazebo di pinggir pantai. Dibandingkan beberapa tahun lalu, pantai cacalan memang sedikit rapi saat ini. Pihak swasta juga sedikit memberikan sentuhan agar pantai ini sedikit rapi. Lampu bewarna warni juga tampak terpasang di sebuah café tepi pantai ini.

Oh ya, Pantai Cacalan juga banyak capung yang hinggap maupun beterbangan di sekitar pantai. Terlebih di pantai ini juga ada aliran sungai kecil yang mengalir ke pantai. Airnya bersih, dengan air yang bersih itu juga menandakan memang banyak spesies capung lokal di Pantai Cacalan.

“Capung di sini juga banyak jenisnya. Mungkin ada belasan.

Sangat bagus kalau difoto,” kata fotografer Rendra Des Kurnia yang juga anggota komunitas pencinta dragonfly itu.

Setelah sekian lama bersantai, rasa lelah pun mulai hilang.

Akhirnya kami pun teringat, bahwa masih banyak pantai lain yang belum didata. Tim akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan untuk menuju lokasi berikutnya. (bay/ bersambung)

Penetapan pasangan calon itu dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) KPU Nomor 32/Kpts/KPUKab/014.329662/VIII/2015. Melalui SK tersebut, KPU menetapkan pasangan Anas-Yusuf yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Nasional Demokrat (NasDem), dan Partai Amanat Nasional (PAN) sudahmemenuhi syarat sebagai cabupcawabup.

Dalam SK yang ditandatangani ketua dan empat komisioner KPU, pasangan SumantriSigit yang diusung Partai Golongan Karya dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) juga dinyatakan memenuhi syarat sebagai pasangan cabup-cawabup. “Pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dan

Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo secara resmi dinyatakan sebagai cabup-cawabup,” ujar Ketua KPU, Syamsul Arifin saat membacakan SK didampingi empat komisioner KPU yang lain.

Syamsul menambahkan, setelah dua pasangan calon ditetapkan, maka keduanya berhak mengikuti seluruh tahap pilbup selanjutnya. Termasuk dua agenda terdekat, yakni penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) kampanye damai yang bakal digelar hari ini (25/8) dan pengundian nomor urut pasangan calon besok pagi (26/8). “Agenda terdekat lain adalah penyampaian visi-misi pasangan cabup-cawabup di hadapan rapat paripurna DPRD pada pukul 13.00 Rabu mendatang (besok),” tambahnya Ketua Panwaslih, Atim Hariyadi menegaskan keputusan KPU tersebut telah sesuai dengan re-

gulasi yang ada. Sesuai hasil verifikasi yang dilakukan Panwaslih, dua pasangan calon memenuhi semua persyaratan pencalonan dan syarat calon seperti yang diamanatkan Undang-Undang (UU) dan Peraturan KPU. “Termasuk rekomendasi dari Partai Hanura kepada pasangan Su-Si yang diduga hasil scan. Pihak Hanura telah menyerahkan rekomendasi yang asli sebelum pendaftaran ditutup,” pungkasnya.

Dengan penetapan dua pasangan cabup sebagai peserta pilbup, maka secara otomatis Banyuwangi bisa terhindar dari penjaringan ulang calon bupati dan penundaan pilbup hingga 2017. Dengan demikian, pasangan calon incumbent Anas-Yusuf dan calon penantang Sumantri-Sigit Wahyu Widodo akan bertarung untuk berebut pengaruh hati rakyat Banyuwangi pada 9 Desember 2015. (sgt/afi)

Kami Sangat Paham Peta Lapangan n SU-SI...

Sambungan dari Hal 36

Pria yang berpasangan dengan cawabup Sigit Wahyu Widodo, itu mengaku optimistis menang melawan pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko yang notabene merupakan pasangan cabup-cawabup incumbent. “Kami optimistis menang.

Karena kami sangat paham peta di lapangan,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Berbeda dengan Sumantri, Anas memilih memberikan tanggapan yang lebih soft. Bukannya mengutarakan optimisme memenangkan pilbup untuk kali kedua, dia justru menyuarakan harapan agar Pilbup Banyuwangi bisa berjalan demokratis. “Harapan kami, tahun

ini rakyat Banyuwangi lebih merdeka dalam menyalurkan aspirasinya,” harapnya.

Selain itu, Anas juga menekankan agar birokrasi di Bumi Blambangan tidak cawe-cawe urusan dukung mendukung calon. “Berkali-kali saya menekankan birokrasi tidak boleh terlibat politik praktis. Birokrasi harus mengutamakan pelayanan publik,” tegasnya.

Di sisi lain, baik Sumantri maupun Anas sama-sama menyampaikan apresiasi terhadap KPU Banyuwangi. Kedua calon merasa telah memenuhi semua persyaratan yang diamanatkan peraturan perundang-undangan terkait pesta demokrasi kepala daerah tersebut.

Sumantri mengatakan, pihaknya

mengapresiasi kerja KPU yang akhirnya menetapkan pasangan Sumantri-Sigit sebagai cabupcawabup. “Kami mengapresiasi kerja KPU. Kami sudah berusaha melengkapi persyaratan yang dibutuhkan. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak meloloskan pasangan Sumantri-Sigit,” tuturnya.

Senada dengan Sumantri, Anas mengatakan pihaknya telah memenuhi syarat-syarat sesuai ketentuan yang berlaku, baik persyaratan pencalonan maupun syarat calon. “Kami mengapresiasi kerja KPU. Mudah-mudahan KPU dan Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) melaksanakan tugas dengan baik dan profesional,” tambahnya. (sgt/afi)

36

Jawa Pos Selasa 25 Agustus 2015

9 Desember 2015

Koalisi gemuk tidak otomatis menang.

Justru yang ramping seperti koalisi kami ini yang bisa gesit. Kami sudah menyiapkan strategis pemenangan pilbup” Sumantri Soedomo Cabup Penantang

Semakin banyak yang bergabung, semakin baik. Mudahmudahan ini menjadi bagian dalam upaya kita bersama membangun Banyuwangi yang lebih baik” Abdullah Azwar Anas Cabup Incumbent

GRAFIS REZA/RaBa

Anas-Sumantri Resmi Bertarung Banyuwangi Lolos dari Ancaman Penundaan Pilbup BANYUWANGI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi menetapkan calon bupati dan calon wakil bupati (cawabup), Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) dan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (Su-Si) kemarin (24/8). Penetapan pasangan Dahsyat dan Su-Si sebagai

peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 itu dilakukan dalam rapat pleno yang diikuti semua komisioner KPU yang berlangsung di ruang kerja Ketua KPU Syamsul Arifin.

Penetapan Dahsyat dan Su-Si sebagai peserta pilbup dilakukan sekitar pu-

kul 15.30 kemarin. Penetapan pasangan calon disaksikan langsung ketua dan komisioner Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi, tim pemenangan kedua kubu, Kapolres Banyuwangi, Komandan Pangkalan TNI Angkatan laut (Danlanal), Kepala Kejaksaan negeri (Kajari), dan perwakilan Badan Kesatuan Bangsa dan Polirik (Bakesbangpol) Banyuwangi n  Baca Anas-Sumantri...Hal 35

Su-Si Yakin Menang, Dahsyat Ingin Rakyat Merdeka Memilih SEMENTARA itu, tanggapan berbeda dilontarkan kedua calon bupati (cabup) yang bakal berlaga pada Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati (Pilbup) 2015 menyusul penetapan pasangan calon (paslon) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi sore

kemarin (24/8). Cabup Sumantri Soedomo mengaku siap bertarung memenangkan Pilbup n  Baca Su-Si...Hal 35