Radar Banyuwangi | 25 Maret 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

RABU 25 MARET TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

Ekspedisi Budaya Bekas Kerajaan Blambangan Kuno di Watukebo, Wongsorejo (1)

Temukan Bata Bertulisan Huruf China Jawa Pos Radar Banyuwangi kembali melakukan ekspedisi. Tahun ini tim ekspedisi menjelajah hutan belantara di wilayah Wongsorejo. Fokus tim ekspedisi adalah melacak jejak situs peninggalan kerajaan Blambangan kuno sebagai cikal-bakal Banyuwangi. Berikut jejak-jejak ekspedisi yang dimulai Minggu (22/3) lalu. MOBIL yang kami tumpangi meluncur dari kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi (RaBa) tepat pukul 07.00. Rombongan tim terdiri atas enam orang. Mereka adalah Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi Samsudin Adlawi, Pemimpin Redaksi Bayu Saksono, Syaifuddin Mahmud, Gerda Sukarno, MH. Qowim, dan

PEDISI Taufik Ferdiansyah. Sekitar satu jam perjalanan dari kota Banyuwangi, tim ekspedisi berhenti sejenak di sekitar Pasar Bajulmati untuk

bertemu anggota ekspedisi dari Wongsorejo. Sampai di pertigaan Pasar Bajulmati, rombongan RaBa langsung disambut tokoh masyarakat Wongsorejo. Salah satunya adalah Kepala Dusun (Kadus) Tangkup, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Jumadi. Dari Pasar Bajulmati, rombongan meluncur ke hutan jati, masuk Dusun Tangkup, Desa Watukebo n Baca Temukan...Hal 35

FOTO-FOTO:GERDA/RABA

ukuran besar yang diyakini PENINGGALAN SEJARAH: Tim ekspedisi mengangkat bata Tangkup, Desa Watukebo, Dusun jati hutan di kuno ngan Blamba n kerajaa alan peningg sebagai an di kawasan itu (atas). ditemuk juga jumbo an berukur bata dari Wongsorejo (bawah). Pondasi

Pensiunan Tentara Edarkan Sabu Shubuh Dzuhur Ashar

Maghrib Isya

04:14 11:34 14:49 17:36 18:46

KUCUR

NGOPAI

Usia Senja masih Terus Berkarya IBU dua anak ini memang tidak pernah berhenti berjuang. Ketika kedua anaknya sudah sukses dan lepas dari tanggung jawabnya, Sukanti Swastikawanti, 57, masih terus berkarya. Alasannya sederhana, mantan Kepala Kantor Pelabuhan Kalbut itu memang tidak bisa berdiam diri lama-lama. “Saya memang tidak bisa berdiam diri,” ujar ibunda Kepala Bandara Blimbingsari, Andi Suryaka, ini n

Sepekan Gulung Empat Tersangka Narkoba BANYUWANGI - Penyalahgunaan narkoba di Kota Gandrung kian memprihatinkan. Pelakunya berasal dari hampir semua komponen masyarakat, di antaranya pensiunan TNI yang diduga sebagai pengedar narkoba jenis sabu-sabu. Oknum pensiunan TNI itu adalah Nitis Sutrisno, 59, warga Dusun Terongan, Desa Kebunrejo, Kecamatan Kalibaru. Dia ditangkap tim Resnarkoba Polres Banyuwangi di rumahnya Minggu (22/3) kemarin. Dari penangkapan itu, polisi mengamankan dua paket sabu seberat 0,53 gram, timbangan, bong, yang tunai Rp 11,355 juta, dan buku catatan. Selain mengamankan Nitis Sutrisno, polisi juga berhasil menciduk peng-

GALIH COKRO/RABA

TANGKAPAN BESAR: Tersangka kasus sabu-sabu diekspose di Mapolres Banyuwangi, kemarin.

edar sabu-sabu dalam jumlah cukup besar. Pelaku diketahui bernama Imam Stafii, 35, warga Dusun Rabasan Barat,

Desa Parsen, Kecamatan Socah, Bangkalan n Baca Pansiunan...Hal 35

Tangkapan Sabu dalam Sepekan Nitis Sutrisno, 59 n Warga Dusun Terongan, Desa Kebunrejo, Kalibaru n Ditangkap di rumahnya Minggu (22/3). BB 0,53 gram ss, timbangan, bong. n Uang tunai Rp 11,355 juta

Imam Syafii, 35 n Warga Desa Parsen, Socah, Bangkalan. n Ditangkap di Benculuk. n BB satu paket sabu seberat 20,86 gram, hand phone, dan plastik merah

Azwar Anas, 29 dan Abdus Soleh 38 n Keduanya Warga Desa Sepanjang, Glenmore n Ditangkap di jalan menuju Perkebunan Tegalharjo, Glenmore. n BB satu paket sabu seberat 0,25 gram.

Baca Tak... Hal 35

FESTIVAL SEGO TEMPONG

Satu Peserta Wajib Sajikan Tiga Porsi BANYUWANGI - Aula Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinkop-UMKM) Banyuwangi kembali disesaki calon peserta Festival Sego Tempong kemarin (24/3). Kali ini calon peserta yang mengikuti temu teknik dari kategori C dan D yang terdiri atas satuan kerja perangkat daerah (SKPD), perbankan, instansi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta organisasi wanita. Kepala Dinkop-UMKM, Alief Kartiono, mengimbau para peserta mengenakan busana adat saat pelaksanaan festival tanggal 28 Maret nanti. Hal ini dilakukan untuk memunculkan kekhasan sego tempong sebagai kuliner daerah. “Tentu suasana akan lebih berbeda jika peserta menggunakan pakaian adat yang digunakan jebeng-thulik Banyuwangi ini,” jelas Alief. Tidak hanya peserta yang mengenakan pakaian khas daerah. Tamu undangan juga harus mengenakan pakaian adat. Bedanya pakaian adat yang dikenakan undangan bukan busana yang biasa digunakan jebeng-thulik, tapi baju adat Banyuwangi yang berwarna hitam-hitam. Alief juga mengingatkan peserta agar menggunakan penutup kepala. “Untuk penutup kepala variatif, bisa menggunakan penutup kepala jenis apa saja,” ujarnya n Baca Satu...Hal 35

Charles Schiefer, Warga Amerika yang Peduli Kebersihan Banyuwangi

Jalan Santai Keliling Kota Sembari Pungut Sampah GERDA SUKARNO/RABA

Empat tahun tinggal di Banyuwangi, Charles Schiefer, 58, mampu memberikan teladan yang baik kepada masyarakat sekitar. Lima hari dalam sepekan dia rutin keliling kota untuk berolahraga seraya memungut sampah. SIGIT HARIYADI, Banyuwangi LANGIT di atas kota Banyuwangi tampak cerah pagi itu (23/3). Meski jarum jam masih menunjuk pukul 10.15, suhu udara di Kota Penyu ini cukup panas. Dalam kondisi demikian, seorang bule tengah berjalan santai

http://www.radarbanyuwangi.co.id

SIGIT HARIYADI/RABA

LAYAK JADI CONTOH: Charles memungut sampah saat melintas di wilayah Sobo, Banyuwangi, Senin lalu (23/3).

di wilayah Kelurahan Sobo, Kecamatan Banyuwangi. Dandanan laki-laki itu cukup keren. Tubuhnya berbalut setelan T-shirt warna putih dan celana pendek warna biru. Sepatu sport plus kaca mata hitam yang dia kenakan semakin membuat tampilan pria tersebut semakin oke. Namun, ada yang terkesan “mengganjal” di pandangan. Tangan laki-laki itu menenteng tas kresek warna merah. Tidak jarang dia membungkuk mengambil sesuatu yang berserakan di tepi jalan yang dia lewati. Dia tidak segan menyeberang jalan untuk mengambil plastik yang berserakan di atas tanah. “Turis itu memang sering mengambil sampah, Mas n

Golkar Banyuwangi dapat prioritas pengesahan DPP Begitu disahkan langsung gelar PAW! Pensiunan tentara edarkan sabu-sabu Kali ini lebih santai, jalani pensiun di penjara!

Baca Jalan...Hal 35 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

POLITIK & PEMERINTAHAN DPD PG Dapat W Prioritas 26

Jawa Pos

Rabu 25 Maret 2015

CERMIN DIRI

Saatnya Mengeksplore Wongsorejo

ONGSOREJO merupakan kecamatan paling utara di Banyuwangi. Wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Kabupaten Situbondo. Beberapa tahun lalu masyarakat Bumi Blambangan mungkin memandang sebelah mata Wongsorejo. Ada beberapa alasan, mengapa Wongsorejo dahulu kurang begitu ‘’dianggap’’ oleh investor. Yang pertama, kondisi alam wilayah tersebut dirasa kurang subur. Tanahnya relatif lebih kering daripada lahan di Banyuwangi Selatan. Selain sumber daya alam kurang diminati, kultur warga Wongsorejo lebih homogen alias kurang beragam. Namun, itu stigma yang pernah menancap dalam pandangan sebagian warga Bumi Blambangan. Namun, kondisi dulu tentu beda jauh dengan sekarang. Kalau ada yang pernah bilang Wongsorejo daerah minus, atau Wongsorejo itu daerah terbelakang, apalagi bilang Wongsorejo miskin, mereka salah besar. Dari sisi pertanian, Wongsorejo merupakan kawasan penghasil cabai terbesar di Bumi Blambangan. Beberapa musim saja harga cabai membaik, petani jutawan atau mungkin miliarder cabai pun bermunculan dari Wongsorejo. Apalagi, tidak lama lagi bakal beroperasi Waduk Bajulmati yang akan mengairi ribuan hektare lahan pertanian di Wongsorejo. Dari sisi industri, Wongsorejo sudah lama ditetapkan sebagai kawasan industri. Kawasan industri terpadu Wongsorejo bakal beroperasi dalam waktu dekat. Sudah banyak investor melirik kawasan industri yang disokong Pelabuhan Tanjung Wangi itu. Nah, dari sisi budaya, Wongsorejo ternyata menyimpan peran penting dalam sejarah perkembangan Bumi Blambangan. Kawasan tersebut ternyata menyimpan banyak peninggalan sejarah lama yang jarang terkuak sebelumnya. Karena itu, Jawa Pos Radar Banyuwangi ingin menunjukkan kekayaan budaya yang pernah berjaya di perbatasan Banyuwangi-Situbondo itu. Karena bila tidak dipaparkan kepada publik, situs bersejarah itu bukan mustahil akan dilupakan, bahkan mungkin saja akan hilang ditelan perkembangan zaman. Dengan menampilkan bekas peninggalan kejayaan dan kekayaan budaya di Banyuwangi Utara tersebut, diharapkan muncul kepedulian melestarikan situs bersejarah tersebut. Dengan menampilkan sisi kekayaan budaya itu, tentu semakin melengkapi khazanah kekayaan wilayah Wongsorejo. Ya, inilah saatnya pembuktian Wongsorejo adalah kawasan yang komplet. Saatnya kita mengeksplore Wongsorejo. (*)

Pengesahan dari DPP Golkar SIGIT HARIYADI/RABA

KENANG-KENANGAN: Bupati Anas menyerahkan suvenir kepada ketua rombongan anggota MPR RI, Zainut Tauhid, kemarin.

Bekali Guru 4 Pilar Demokrasi Lima Anggota MPR RI Turun ke BWI BANYUWANGI - Ribuan guru se-Banyuwangi mendapatkan penyegaran pemahaman nilainilai empat pilar demokrasi dari sejumlah anggota MPR RI di Pendapa Sabha Swagata kemarin (24/3). Anggota MPR RI yang datang adalah Zainut Tauhid Sa’adi (F-PPP), H. Hamka Haq (FPDIP), Anton Sukartono Suratto (FPD), Sri Wulan (FGerindra), dan Ahmad Subadri dari unsur DPD RI.

Ketua PGRI Banyuwangi Husin Mattamin mengatakan, terselenggaranya kegiatan pemahaman empat pilar itu merupakan implementasi dari perjanjian kerja sama (MoU) antara MPR RI dan pengurus besar PGRI pusat tentang implementasi empat pilar demokrasi, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Husin menambahkan, sosialisasi itu menjadi penyegaran kembali bagi para guru tentang nilai-nilai empat pilar demokrasi. Guru pun diharapkan bisa lebih menghayati materi terse-

but dan bisa menyampaikannya kembali kepada para siswa di sekolah. “Kita ingin materi ini terus dipegang dengan kuat oleh para guru dan bisa disampaikan kembali kepada para siswa secara lengkap,” imbuh Husin. Ketua tim sosialisasi empat pilar demokrasi MPR RI, Zainut Tauhid mengatakan, Banyuwangi dipilih sebagai lokasi pertama kegiatan sosialisasi empat pilar karena tim sosialisasi MPR RI ingin memulai dari daerah yang berprestasi di bidang pembangunan n Baca Bekali...Hal 35

BANYUWANGI - Selangkah lagi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Banyuwangi versi Munas Ancol segera mendapat pengesahan dari DPP Partai Golkar. Surat permohonan surat keputusan (SK) pengesahan DPD hasil rapat Hotel Minak Jinggo sudah masuk agenda DPP. Ketua DPD Partai Golkar versi Munas Ancol H. Muhammad Hidayat mengatakan, dua minggu lalu permohonan SK pengesahan sudah dikirim ke Jakarta. Hanya saja, surat permohonan itu tidak langsung diproses karena ada beberapa syarat administrasi yang kurang. “DPP mengembalikan permohonan kita yang pertama untuk dilakukan perbaikan. Hasil perbaikan itu sudah minggu lalu kita kirim lagi ke Jakarta,” ungkap Hidayat.

Menurut Hidayat, proses SK pengesahan DPD Golkar Banyuwangi masuk agenda prioritas DPP setelah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Ham RI. Dalam beberapa hari ke depan, SK pengesahan DPD Golkar Kota Gandrung akan turun. “Permohonan kita langsung dibaca Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono. Karena itu, salah DPD yang dapat prioritas,” katanya. Saat ini, DPP Partai Golkar sedang melakukan konsolidasi internal setelah turunnya SK pengesahan dari Kementerian Hukum dan Ham RI. Selain Banyuwangi, beberapa DPD lain sudah bergabung dengan DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol setelah mengetahui SK dari Kementerian Hukum turun. Di Banyuwangi, lanjut Hidayat, beberapa pimpinan kecamatan (PK) sudah menyatakan resmi bergabung dengan pihaknya n Baca DPD PG...Hal 35

AGENDA KOTA

Hadiri Panen Raya HARI ini, Rabu (25/3) pukul 08.00 WIB Bupati Abdullah Azwar Anas menghadiri panen raya bersama masyarakat Dusun Paluagung, Desa Kendalrejo, Kecamatan Tegaldlimo. Setelah itu, pukul 09.00 WIB, peresmian penggunaan gedung unit donor darah UDD PMI Banyuwangi, tempat Jl. Mawar, Penataban, Giri. (*)

INFO SUARA PEMBACA Anda punya permasalahan dengan pelayanan publik? Silakan tulis uneg-uneg melalui suara pembaca Radar Banyuwangi di email artikelradarbwi@gmail.com

K LAS EM E N SE M E N T A RA P E R O L E H A N SUA RA CA L ON BUPA T I IDOL 2 01 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

Eko Susilo Nur Hidayat Angka Wijaya Guntur Priambodo Ficky Septalinda Rindar Suhardiyansah Arvy Rizaldi Basuki Rahmat Abdullah Azwar Anas Toni Hartono Mufti Anam Bambang Surtiyono

211 143 121 116 95 53 44 38 36 30 29

12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Soekardjo Munib Syafa’at Anton Sunartono Ayub Hidayat Mandiri Ratu Warang Agung Michael Edy Heriyanto Umi Kulsum Ikhwan Arief Neni Viantin Diyah Martiva Joni Subagyo

29 25 23 21 19 19 19 16 13 12

22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.

Sugihartoyo Sunarko Wijaya Ali Sodiqin Waridjan Zaenal Arifin Salam Heru Pratista Syukran Makmun Hidayat Agus Dani T Agus Edy Riyanto Bambang Purwanto

11 11 10 9 9 6 6 3 3 3

32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.

Nurmansyah Samsudin Adlawi Achmad Musta’in Achmad Wahyudi Fadjar Isnaini dr. Faida Ipung Purwadi Qutbi Joko Santoso Satiyem Sri Utami Faktuningsih

3 3 2 1 1 1 1 1 1 1

42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51.

Taufik Hidayat Teguh Sumarno Yusuf Widyatmoko Agus Tarmidi Juliesetyo Puji Rahayu Wiwik Pudjiati Achmad Taufiq Agung Mulyana Ahmad Fauzan Eko Sukartono

1 1 1 1 1 1 0 0 0 0

52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61.

Hermanto Husin Matamin Masykur Ali Nanang Nur Ahmadi Saiful Bahri Sumantri Soedomo Supono Syaifunnar Wahyudi, SE Yusuf Noeris

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

AYO, KIRIM BALLOT DUKUNGAN SEBANYAK-BANYAKNYA AGAR CALON BUPATI FAVORIT ANDA LOLOS KE PENJARINGAN TAHAP II (50 BESAR).

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Archdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Iklan: Yusroh Abdillah Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


RABU 25 MARET

27

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Dua Pemilik Tambak Jadi TSK

Curi Celana Dalam, Dihukum Percobaan Enam Bulan

Sejak Kemarin Jalani Sidang di Pengadilan

SITUBONDO – Kasus pencurin celana dalam yang dilakukan Cung Yadi, 42, disidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo, kemarin (23/03). Karena kecilnya kerugian yang diderita korban, pelaku hanya dikenai sidang tindak pidana ringan (Tipiring). Ada dua kasus yang disidangkan. Yaitu, kasus pencurian yang dilakukan Cung Yadi. Satu lagi, kasus pemukulan yang dilakukan Hafid Ayub Wahyudi, 35, kepada Cung Yadi. Hafid adalah suami dari perempuan yang celana dalamnya dicuri oleh Cung Yadi. Untuk kasus pemukulan, majelis hakim menjatuhkan hukuman 14 hari dengan masa percobaan tiga bulan. Hafid dijerat dengan pasal 352 tentang penganiayaan ringan. Sedangkan untuk pencurian celana dalam yang dilakukan Cung Yadi divonis dengan hukuman dua bulan penjara dengan masa percobaan enam bulan n

SITUBONDO – Warga pemilik lahan tambak udang di Desa Pecinan, Kecamatan Mangaran benar-benar berurusan dengan hukum. Kemarin (24/03) mereka harus menyelesaikan masalahnya di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo. Iya, Mawardi dan Atika, dua nama diantara tiga puluh warga pemilik lahan, kemarin memenuhi panggilan Pengadilan Negeri (PN) Kabupaten Situbondo untuk mengikuti sidang. Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian Polda Jawa Timur. Dalam persidangan kemarin, hakim belum memutuskan apa-apa. Sebab, terdakwa tidak membawa saksi. Sidang dijadwalkan dilaksanakan pada 31 maret nanti. Usai sidang, Atika mengatakan, ada banyak

Ada banyak hal yang perlu dipertanyakan. Misalnya terkait laporan yang langsung ke Polda Jatim. Ini ganjil. Sebab, jika memang harus dilaporkan ke polisi, bisa dilaporkan ke Polres Situbondo. Kasus ini kan ada di sini. Kenapa kok langsung ke Polda.” Atika, Tersangka

keganjilan dalam kasus yang menjeratnya itu. ”Ada banyak hal yang perlu dipertanyakan,” ujar perempuan berjilbab tersebut. Misalnya terkait tentang laporan yang langsung ke Polda Jatim. Hal itu dinilai ganji n Baca Dua...Hal 28

Baca Curi...Hal 28

DINILAI ANEH: Mawardi dan Atika mengikuti persidangan di PN Kabupaten Situbondo kemarin.

NUR HARIRI/JPRS

TENGGELAM: Jasad siswi SDN 3 Desa Wonokoyo, Rini Septi Wahyuni, dikerumuni puluhan warga yang mengaji di rumah duka, Dusun Sumberwaru, Desa Wonokoyo, kemarin (24/3).

RENDRA KURNIA/JPRS

PEGANG BB: Cung Yudi usai menjalani sidang di PN Situbondo, kemarin.

RINI YULIARSIH

Ingin Jadi Pebisnis SETELAH menempuh pendidikan strata satu (S1), Rini Yuliarsih memiliki obsesi akan langsung terjun ke dunia bisnis. Dia berkeinginan menjadi pebisnis yang tersohor. Akan tetapi bisnis yang dijalankan Yuli bukan bisnis biasa n Baca Ingin...Hal 28

Siswi Tewas Saat Mandi di Dam KAPONGAN – Rini Septi Wahyuni, 9, siswi SDN 3 Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, tewas terseret arus sungai, kemarin (24/3). Tenggelamnya siswi kelas IV ini diduga karena lepas dari pengawasan guru bernama Hosnan, 36. Sebab, saat korban dan belasan siswa lain mandi, guru yang mengajak siswa bermain ke sungai, itu disebut-sebut sedang asik memancing. Insiden tragis yang dialami Rini tak hanya terjadi di hadapan belasan siswa. Namun, juga disaksikan langsung

oleh saudara kembarnya, Rina Septi Wahyuni, 9. “Mandi sama siswa lain dan gurunya hanya ada satu. Rini adik saya,” kata Rina kakak korban, saat berada di rumah duka, RT 2 RW 4, Dusun Sumberwaru, Desa Wonokoyo. Data yang diperoleh wartawan koran ini menyebutkan, pada Selasa pagi belasan anak dari kelas IV hingga kelas VI mendatangi Dam Arbaman, yang berlokasi di Dusun Dawuhan, Desa Wonokoyo. Jarak antara Dam dengan SDN 3 Wonokoyo hanya sekitar 500 meter n Baca Siswi...Hal 28

RENDRA KURNIA/JPRS

Heran Kenapa Masih Dipersoalkan Polemik Pengeboran dan Usaha Air Minum Kemasan SITUBONDO – Komisi III DPRD Kabupaten Situbondo menilai izin pengeboran dan tempat usaha air minum kemasan yang ada di Desa Talkandang, Kecamatan Kota sudah prosedural. Sebab itulah, tidak ada yang perlu dipermasalahkan lagi. Menurut politisi Partai Hanura tersebut, Komisi III telah menindaklanjuti sejumlah warga yang merasa keberatan dengan berdirinya perusahaan air minum kemasan di RT 04, RW 01, Dusun Talkandang Timur. “Saat itu pengaduan langsung dipimpin H Ghafur,” terangnya. Hanya saja, lanjut Nizar, setelah komisi III mengkroscek, seluruh proses prosedur administrasi, mulai dari ijin lingkungan dan lain sebagainya sudah dilalui melalui proses yang benar. Sebab itulah, tidak ada yang perlu dipermasalahkan lagi terkait keberadaan tempat usaha air minum kemasan. ”Kami heran ini,

Ada sebagian kecil yang tidak setuju. Yang tidak setuju itu kemudian diprovokasi M. Nizar oleh orangorang yang punya kepentingan. Silahkan tanyakan apa kepentingan mereka?” DOK/JPRS

kenapa masih dipermasalahkan,” imbuh Nizar. Jika warga beralasan keberadaan perusahaan berdampak kekeringan, Nizar memandang pada musim kemarau debit air di seluruh Situbondo akan mengurang. Itu terjadi hampir diseluruh tempat n Baca Heran...Hal 28

Minta Guru Diproses Hukum SEMENTARA itu, pihak keluarga meminta polisi bertindak tegas. Sebab, mereka menduga tewasnya Rini Septi Wahyuni terjadi akibat keteledoran guru yang saat itu mendampingi para siswa mandi di dam. Permintaan agar guru bernama Hosnan diproses hukum disampaikan ibu kandung korban, Misyati n Baca Minta...Hal 28

SUNGAI BESAR: Di dam Arbaman, Dusun Dawuhan, Desa Wonokoyo ini, Rini tewas tenggelam, pagi kemarin (24/3). HABIBUL ADNAN/JPRS NUR HARIRI/JPRS

KDRT

Dipukul Suami, Istri Pilih Lapor Polisi SITUBONDO – Apa yang dialami SD ini harus menjadi pelajaran bagi lelaki yang lain. Bagaimana tidak, gara-gara memukul istrinya, dia kini harus berurusan dengan hukum. Ini setelah sebelumnya, sang istrim RJ melaporkannya ke polisi. SD dilaporkan melakukan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). SD dan RJ adalah pasangan suami istri (Pasutri) yang menikah sejak DOK.JPRS tahun 1994 lalu. IPDA Nanang P. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan tentang adanya laporan tersebut. Dia mengatakan, laporan masuk ke Polres Situbondo pada minggu (15/03) lalu n Baca Dipukul...Hal 28 http://www.radarbanyuwangi.co.id

ISTIMEWA

HUT SWAT KE-2: Peserta Guerilla Warfare berpose bersama sebelum acara dimulai di Puslatpur Marinir, Karangtekok, Kecamatan Banyuputih. Acara ini digelar selama dua hari.

Gelar Guerilla Warfare di Puslatpur Cara SWAT Peringati HUT ke-2 BANYUPUTIH – SWAT (Situbondo Wargame Airsoft Team) membuat acara khusus untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT)-nya yang kedua. Yakni, dengan menggelar Guerilla Warfare selama dua hari di Pusat Latihan Tempur Marinir T.12, Karang Tekok, Kecamatan Banyuputih.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu-Minggu (21-22/03) itu diikuti oleh sekitar seratus peserta. Mereka datang dari Kabupaten Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Lumajang, Bali, Probolinggo, Surabaya, Malang, Solo dan Situbondo. Acara dibuka oleh Pasiops Puslatpur Baluran 5, Mayor Hariyadi n Baca Gelar...Hal 28

Kusnadi, Pembentuk Batu Cincin yang Banyak Belajar dari Buku

Akui Waktu Pembuatan Lebih Singkat, Hasil Lebih Bagus Kusnadi adalah satu dari sekian banyak pembentuk batu cincin yang ada di Kabupaten Situbondo. Namun, ada yang berbeda dari sosok Kusnadi terkait dengan profesinya tersebut. HABIBUL ADNAN, Asembagus TREND batu akik bukan hal baru. Beberapa tahun yang lalu, pengguna cincin yang terbuat dari batu sudah pernah menjamur. Begitu juga dengan profesi sebagai pembentuk batu. Jauh-jauh hari, sudah banyak orang yang memiliki keahlian pada bidang yang satu ini.

HABIBUL ADNAN/JPRS

AHLINYA: Kusnadi melakukan aktifitas membentuk batu mulia.

Dengan begitu, tidak ada yang istimewa dari profesi tersebut. Sudah banyak orang yang memiliki keahlian memodif batu menjadi cincin. Tapi, Kusnadi mungkin saja berbeda dengan pembentuk batu lainnya. Bedanya, profesi sebagai pembuat cincin batu itu tidak hanya keahlian bawaannya. Tapi pengetahuannya tersebut juga banyak didapatkan dari hasil membaca buku. Iya, lelaki asal Desa/Kecamatan Asembagus itu mengaku, sebelum menekuni aktifitasnya, dia belajar dari buku Rahasia Batu Permata, karya Han Sam Kay. Lewat buku inilah, dia banyak tahu ilmu batu. Misalnya tentang batu apa saja yang memiliki kualitas bagus.

Cara membentuk batu agar memiliki makna filosofi juga didapat dari buku yang dibelinya pada tahun 1987 itu. Bagi Kusnadi, dengan cara membaca buku tersebut, pengetahuannya tentang batu semakin bertambah. Banyak hal-hal baru yang didapatkan. Sehingga, Kusnadi mampu menjawab pertanyaan terkait masalah batu. ”Setiap kali ada pertanyaan, saya sesuaikan dengan ada didalam buku,” kata lelaki asli Sumenep, Madura itu. Selain itu, dari hasil bacaan tersebut, Kusnadi mengaku hasil karyanya berbeda. Waktu membentuk batu lebih singkat n Baca Akui...Hal 28 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA Pandang Dampak Sosial Ekonomi Polisi Masih Menyelidiki

28

Jawa Pos

n HERAN...

Sambungan dari Hal 27

n SISWI... Sambungan dari Hal 27

Begitu sampai di Dam Arbaman, belasan siswa langsung nyebur. Mereka mandi di sekitar bendungan dengan didampingi Hosnan, seorang guru IPA kelas VI. Sayang, ketika para siswa mandi, Hosnan disebut malah memancing ikan yang jaraknya sekitar 50 meter di atas tempat mandi siswa. Tidak disangka, pada waktu belasan siswa mandi dan ditinggal mancing oleh gurunya, Rini Septi Wahyuni terseret arus sungai. Rini tenggelam di bawah gorong-gorong pembagi

air irigasi yang menuju ke sawah-sawah. Saat tenggelam di gorong-gorong, sejumlah siswa yang tahu langsung berteriak minta tolong. Sebagian siswa laki-laki saat itu sempat menarik tubuh korban yang tenggelam di bawah pintu air. Tetapi upaya sebagian siswa untuk menolong korban sia-sia. Arus sungai tidak mampu mereka lawan dan tubuh Rini ikut terus masuk ke goronggorong saluran irigasi sawah. Upaya penolongan terhadap Rini yang dilakukan siswa SD dibenarkan salah seorang saksi mata, Asanjaya,16, yang saat itu berada di atas dam. “Waktu itu

sempat ditolong siswa lain tapi tidak kuat. Gurunya saya lihat sempat lari, tapi karena jaraknya jauh tidak nutut. Rini kemudian tenggelam dan menghilang di gorong-gorong,” katanya. Kabar tenggelamnya Rini dengan cepat menyebar dari mulut ke mulut. Selain siswa yang berusaha mencari, sejumlah warga sekitar juga ikut melakukan pencarian. Sementara Hosnan tidak ikut meneruskan pencarian karena diamuk oleh sejumlah warga. Sekitar satu jam pencarian, jasad Rini berhasil ditemukan oleh Swarkus, 50, warga Dusun Dawuhan. Korban ditemukan

dijarak sekitar 300 meter dari Dam Arbaman. Bersama pihak kepolisian, jasad Rini langsung dievakuasi ke Puskesmas Kapongan, untuk dilakukan otopsi. Jasad Rini selanjutnya diserahkan kepada keluarganya. Ketika sampai di rumah duka, pihak keluarganya histeris melihat anaknya sudah tidak bernyawa. Kapolsek Kapongan, AKP Bahtiar Teguh menyebut pihaknya masih melakukan penyelidikan atas insiden tenggelamnya siswi SDN 3 Wonokoyo tersebut. “Masih dilakukan penyelidikan. Kami juga perlu cek lokasi,” katanya. (rri/pri)

”Bukan masalah dampak dari itu (perusahaan air minum kemasan),” tegasnya. Nizar juga mengaku kalau komisi III sudah turun langsung kepada warga. Komisi III menanyakan secara langsung pendapat warga sekitar. ”Ada sebagian kecil yang tidak setuju. Yang tidak setuju

Sambungan dari Hal 27

“Saya minta gurunya di proses, karena membuat anak saya meninggal,” teriak Misyati sambil menangis. Kalimat disampaikan Misyati berulang-ulang di tengah ratusan pelayat yang berada di rumahnya, RT 2 RW 4, Dusun Sumberwaru, Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan. Tak hanya menangis sedih. Ibu korban juga sempat mengamuk karena tidak terima anaknya meninggal dunia. Sambil meminta agar gurunya diproses, Misyati kemudian jatuh dan tidak sadarkan diri alias pingsan. “Ini gurunya yang teledor, makanya dia (Misyati) minta gurunya diproses,” kata Pak Een, saudara Misyati sambil memeluk Rina, kakak Rini yang tewas. Data yang dihimpun warta-

wan koran ini menyebutkan, refresing yang dilakukan siswa SDN 3 Wonokoyo di Dam Arbaman, Dusun Dawuhan, Desa Kapongan, sudah biasa dilakukan. Hal ini disampaikan oleh Kepala SDN 3 Wonokoyo, Sucahyo. “Namanya musibah kan gak tahu. Tadi ada sekitar 15 anak yang ikut. Kami harap ke depan (musibah ini) tidak terjadi lagi,” kata Sucahyo. Sementara, guru yang mendampingi para siswa, Hosnan, mengaku tidak tahu mengapa siswa kelas IV dan V ikut ke sungai. Padahal, dirinya hanya mengajak anak-anak kelas VI, setelah mengajar pelajaran IPA. Hosnan menyebut, siswa di kelas VI ingin refreshing karena baru selesai mengikuti try out. Mereka pun diajak ke Dam Arbaman. “Hanya kelas VI. Tahutahu murid kelas IV dan kelas V juga ikut. Saya tahu waktu di jalan,” kata Hosnan.

Belasan siswa yang sampai di sungai kemudian langsung mandi. Pelajar pria dan wanita disebutnya mandi di dam yang sama tetapi di lokasi yang berbeda. Ketika mandi itulah, Rini tenggelam di pintu air saluran irigasi sawah dan terseret masuk ke dalam gorong-gorong. Ketika Rini tenggelam, belasan siswa berteriak minta tolong. Sayang jarak yang cukup jauh membuat Hosnan tidak dapat menolong korban. “Saya tidak sempat menolong, karena jarak agak berjauhan, sekitar 50 meter. Tahu ada siswi tenggelam, saya sempat mencari ke pintu air,” ujar Hosnan. Upaya pencarian Hosnan hanya selesai di pintu air dam tersebut. Sebab, sejumlah warga yang datang ke lokasi mengamuk Hosnan dan nyaris menghakiminya. Hosnan kemudian memilih kabur dari lo-

n CURI... Sambungan dari Hal 27

Perbuatan Cung Yadi dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan telah memenuhi unsur pasal 364 KUHP tentang pencurian ringan. Nilai kerugiannya Rp 100 ribu. ”Jika dalam masa percobaan selama enam bulan terdakwa melakukan kejahatan lagi, maka akan langsung dijatuhi hukuman dua bulan ditambah sanksi hukuman kejahatan yang dilakukan,” kata ketua majelis hakim, I Ketut Darpawan. Melalui sidang Tipiring, pe-

kasi dan menyerahkan diri ke Mapolsek Kapongan. “Saya lari karena mau diamuk warga. Saya langsung ke sini (Mapolsek kapongan) untuk meminta perlindungan,” kata Hosnan, kepada wartawan. Kasus tenggelamnya siswi ini langsung mendapat perhatian kepolisian. Selain aparat dari Polsek Kapongan, Kasat reskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto juga turun ke lokasi. “Kita lakukan olah TKP serta mengumpulkan keterangan saksi-saksi dulu,” kata Riyanto, sambil menyebut guru yang mendampingi siswa juga akan dimintai keterangan. Riyanto menegaskan, apabila nanti ada kelalaian dari Hosnan, maka bisa saja akan diproses secara hukum. “Kita dalami dulu, kalau ada kelalaian pasti ada sanksi,” pungkas pria yang pernah bertugas di Polres Pasuruan tersebut. (rri/pri)

Sambungan dari Hal 27

Sebab, kata Atika, jika memang harus dilaporkan ke polisi, bisa dilaporkan ke Polres Situbondo. ”Kasus ini kan ada di sini. Kenapa kok langsung ke Polda,” terangnya Hal lain yang dinilai ganjil tentang penetapan dirinya sebagai tersangka.. Sebab, dalam pentetapan Mawardi dan Atika sebagai tersangka, kepolisian belum melakukan gelar perkara.

”Memang sudah beberapa kali memenuhi penggilan. Tapi gelar perkara belum. Tiba-tiba sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ini kan aneh,” ujarnya Mawardi, tersangka yang lain mengatakan, dirinya sebagai warga pemilik lahan yang sah akan terus memperjuangkan haknya itu. Dia mengatakan, warga agar terus mencari keadilan. Diberitakan sebelumnya, puluhan petani tambak udang di Desa Pecinan, Kecamatan Mangaran belum lama ini bergejolak.

Penyebabnya, lahan tambak milik warga yang disewakan kepada sudah dipindahtangankan. Sedangkan Pemindahan hak kepemilikan tersebut tanpa sepengetahauan warga pemilik lahan. Warga hanya menyewa lahan kepada pengelola tambak sebelumnya, yaitu Mu’in, pengusaha keturunan Tionghoa. Lahan tersebut disewakan selama 20 tahun, yaitu dari tahun 1973-1993. Kini, waktu sewa sudah habis. Akan tetapi lahan tersebut sudah dipindahkan ke-

n INGIN... Sambungan dari Hal 27

“Bisnis yang lebih mengedepankan hukum-hukum Islam,” ujar perempuan yang lahir 03 Juli 1993 itu. Dalam pandangan Rini, berbisnis tidak hanya mengedepankan keuntungan usaha semata. Tetapi bisnis yang tetap

Sambungan dari Hal 27

”Biasanya pada zaman dulu, membentuk batu menghabiskan waktu. Karena saya membaca buku, selesainya lebih cepat,” terangnya. Akan tetapi, kebanyakan haSITUBONDO TANAH Dijual Lahan 5,6 Hektar. SHM. Ada 780 Pohon Mangga, Lokasi di Kalibagor Situbondo. Cocok untuk Program pemerintah Rumah Sederhana. Hub. 082 315 151 405

RUMAH Djl.Rmh LB 100m2 LT 700m2 Tengah Kota Situbondo Strategis Hub 085236941208

sil bacaannya itu sudah banyak yang dilupakan. Ilmu yang didapatkan dari bacaan banyak yang hilang seiring dengan bertambahnya usia. ”Percuma kalau bertanya tentang isi buku itu. Lebih baik cari saja bukunya,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Situbondo yang bertanya tentang isi buku yang dibaca Kusnadi. Dia sendiri mengaku, ilmu yang didapatkannya itu tidak seberapa. Lebih-lebih sekarang ini ketika banyak orang yang menggemari batu. Baginya, perkembangan pengetahuan tentang batu meningkat drastis. ”Yang saya baca dulu sudah tidak cocok untuk zaman sekarang,” terangnya

Tertangkapnya Cung Yadi terjadi pada hari Rabu (11/03) jam 18.30 WIB. Dua buah celana dalam milik Puji yang dijemur di samping rumahnya hilang. Warnanya merah muda dan biru. “Tapi sebelum itu celana dalam saya memang sering hilang. Mungkin jumlahnya sudah lebih dari 30 buah. Malah setelah ketemu, Pak Cung mengembalikan sembilan buah celana dalam milik saya yang dicuri sebelumnya. Semuanya saya serahkan polisi untuk dijadikan barang bukti,” timpal istri Hafid, Puji Setio Rahayu. (bib/pri)

memperhatikan aturan-aturan usaha. “Yaitu aturan yang sesuai dengan syari’at Islam,” tambahnya. Baginya, melalui dunia usaha, seorang muslim akan lebih kuat. Dengan begitu, terjun di dunia usaha, otomatis akan lebih banyak yang bisa dilakukan kepada masyarakat. Menurut Yuli, saat ini banyak

kaum muslim yang terjun dalam dunia bisnis. Akan tetapi tidak sedikit dari mereka tidak memperhatikan aturan-aturan yang ada. “Malah melanggar kaidahkaidah itu. Padahal di dalam Islam sudah dijelaskan semua aturan-aturan berbisnis,” pungkas pengagum Dahlan Iskan itu. (bib/pri)

Siswa SMP-SMA Bisa Gabung SWAT n GELAR... Sambungan dari Hal 27

Suasana Guerilla Warfare benar-benar hidup. Maklum, skenario dibuat langsung oleh Marsal. Misalnya, peserta dibagi menjadi beberapa tim. Mereka yang melakukan konvoi, tiba-tiba di tengah perjalanan dihadang oleh kelompok militan yang terlibat kontak senjata hebat. Ada juga skenario mempertahankan pos-pos logistik agar tidak direbut oleh lawan. Yang lebih mencekam saat Guerilla Warfare dilakukan pada malam hari dalam keadaan gelap gulita. “Kita bersyukur karena peserta sangat puas. Ini juga tak lepas dari medan yang digunakan sangat mendukung, bahkan sesuai dengan standart internasional,” terang Ketua SWAT, Vigo Aldino. Dia menerangkan, untuk memperingati HUT yang ke-

pada pihak lain. Ketika petani tambak akan mengelola tanahnya, perangkat desa melarang. Dengan dalih tanah tambak udang sudah diperjual belikan. Sedangkan buku kerawangan desa sebanyak 37 lembar yang tidak lain adalah milik lahan tersebut sudah hilang. PT. Margasari Surabaya perusahaan yang disebut menguasai lahan tambak memilih melaporkan warga ke Polda Provinsi Jatim. Mereka dilaporkan melakukan penyerobotan lahan. (bib/pri)

Semua Keluarganya Punya Keahlian Sama n AKUI...

nyidik Polsek Kota Situbondo yang menjadi pengganti JPU menghadirkan tiga orang saksi. Diantaranya, Hafid Ayub Wahyudi, 35 dan istrinya, Puji Setio Rahayu, 33. Hafid mengaku jika celana dalam istrinya memang sering hilang sejak setahun terakhir. Puncaknya, dia memergoki Cung Yadi, yang masih bertetangga, sebagai pelakunya. Cung sempat mengelak. Namun, akhirnya mau mengakui perbuatannya setelah dikasari Hafid. Termasuk dengan memukul bagian kepala Cung Yadi.

Banyak Muslim Terjun ke Bisnis

Disewakan Selama 20 Tahun n DUA...

Nizar juga memandang dampak sosial ekonomi kepada masyarakat. Menurutnya, keberadaan perusahaan air minum itu telah memperbaiki ekonomi masyarakat. ”Kalau ada tendesnsi secara pribadi, jangan dibawa kepada persoalan yang akan mengganggu masyarakat. Ini juga akan mengganggu peningakatan PAD,” pungkasnya. (bib/pri)

Yang Hilang Lebih 30 Celana Dalam

Kabur Karena Akan Diamuk Warga n MINTA...

itu kemudian diprovokasi oleh orang-orang yang punya kepentingan. Silahkan tanyakan apa kepentingan mereka?” ujarnya. Oleh karena itulah, Nizar berharap agar warga lebih obeyektif dan cerdas dalam melihat dan menanggapai suatu persoalan. ”Kalau ini memang ini sesuai prosedur, kenapa harus dipermasalahkan. Justru kami akan melindungi,” ujarnya

Rabu 25 Maret 2015

Bagi Kusnadi, semuanya ada ilmunya. Dan ilmu tersebut harus diambil dari ahlinya. Ilmu tentang batu, sangat tepat sekali jika dipelajari dari Ham Sam Kay. Tokoh yang pernah keliling dunia untuk meneliti masalah batu mulia. ”Kita tidak mungkin bisa menulis angka 2 dan 3 tanpa mengetahui angka satu. Artinya, semuanya harus dipelajari,” tukasnya. Kusnadi mengaku, profesi membentuk batu mulia bukan hal baru dalam hidupnya. Sebab, hampir semua anggota keluarganya memiliki keahlian yang sama. Sama-sama bisa membentuk batu cincin. ”Bapak saya dulu juga jadi pembentuk batu,” pungkasnya. (pri)

ISTIMEWA

NEMBAK: Peser ta Guerilla warfare beraksi di medan tempur.

dua, SWAT sengaja menggelar kegiatan yang berbeda dari tahun sebelumnya. “Dengan kegiatan ini kita ingin mempererat tali persaudaraan antar komunitas airsoft,” ujar Vigo. Selain itu, komunitas yang berada di bawah naungan POR-

GASI (Persatuan Olahraga Airsoft Seluruh Indonesia) ini berkomitmen ingin kian mensosialisasikan olah raga airsoft kepada kalangan airsofter Indonesia dan masyarakat pada umumnya. “Jadi ini bukan hanya sekedar permainan saja, tapi di sini kita bisa juga melatih mental, fisik, fikiran dan mempererat persaudaraan sesama airsofter. kegiatan even ini juga sebagai ajang silahturahmi antar sesama komunitas airsofter,” imbuhnya. Yang perlu digarisbawahi, kata Vigo, bahwa kegiatan wargame airsoft adalah salah satu dari kegiatan olahraga. Sebab itulah, bagi siswa-siswi SMP, SMA di Kabupaten Situbondo atau pun di luar Situbondo yang berminat bergabung SWAT Situbondo selalu membuka diri. “Kami setiap minggu mengadakan latihan di eks 514 Kotakan mulai pukul 08.00 pagi sampai selesai,” imbuh Vigo. (pri/*)

Istri Alami Luka Lecet dan Lebam n DIPUKUL... Sambungan dari Hal 27

Nanang menjelaskan, aksi pemukulan oleh SD itu berawal ketika terlapor baru pulang kerja. Entah apa penyebabnya, terlapor dan istrinya terlibat adu mulut hebat. Puncaknya, SD naik pitam. Emosi yang sudah memuncak tidak bisa dibendung. Tanpa ampun, SD pun langsung melayangkan

pukulan kepada istrinya. Meski memukul menggunakan tangan kosong, namun itu mampu membuat JR mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya. Seperti memar pada wajah dan luka lecet. Lebih jauh, Nanang mengatakan, pihaknya akan menyelidiki kebenaran laporan tersebut. Polisi juga akan mempelajari keterang dari laporan yang didapatkan nanti.

“Yang pasti, sesuai keterangan yang ada dalam laporan, terlapor telah melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Jika terlapor terbukti melakukan perbuatannya, terlapor akan dikenai pasal 44 Undang-undang nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan KDRT,” tandas Kasubaghumas. (bib/pri)

PEROLEHAN SKOR SEMENTARA BUPATI IDOL TAHAP 2 No. Nama H. Yoyok Mulyadi H. Dadang Wigiarto SH Habib Sholeh AL Muhdlar Fathor Rakhman H. Muhammad Habib Muh. Abu Bakar H. Fahrudi Hadi Wijono KH. Saiful Islam Zainuri Ghazali Rahmad SH. M.Hum Zainiye

Skor 577 285 274 218 74 25 6 3 3 3 2 2

No. Nama 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.

Jamaluddin Agus Rajana Aqiq Zaman Badrus Sholeh Bashori Shanhaji Danial Maulana Didiet Soebagyo John Hari Santoso Fathor Rasjid Fauzan Masruwi H Zuhri Nirwana Hadi Prianto

Skor 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

No. Nama 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.

Hj Umi Kulsum HM Rofiq KH Abdul Hamid KH Syaiful Muhyi Khalilurahman Ningsih MS. Rudi Afiyanto Mahmudi Baijuri Muhyiddin Khotib Moh. Jufri Slamet Basuki Soeroso

Skor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

No. Nama 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48.

Sofwan Hadi Sukarso Sumadin Sunardi Demokrat Syaifullah Umar Said Bainu Ali Imron Taufoqurrahman Nyai. Masudah KH. Mursyid Romli Sigit Prasetyo Imam Hidayat

Skor

No.

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60.

Nama Saiful Bahri Suharto Binar Fatah Yasin Kumudawati Lora Fadoil Lora Malung Lora Zakky Rahmad O. W. (Khing) Widigdyo Sayonara Supriyono SH. M.Hum Yuli Asiska

Skor 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0


0

10.200

MIGOR CURAH

DAGING SAPI

0

GULA PASIR 0

9.800

10.600

PARIWISATA

DAGING AYAM BROILER

0

BERAS IR 64

0

104.000

24.400

TELUR AYAM RAS

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

0

Rabu 25 Maret 2015

B A N Y U W A N G I

0

15.500

CABAI RAWIT

9.600

CABAI BIASA

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

400

1000

0

Jawa Pos

29

EKONOMI BISNIS R A D A R

0

200

8.600

23.000

12.000

24.400

13.400

JKN masih Diikuti 567 Perusahaan

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

RAMAI: Pengunjung mendaki Gunung Ijen pada libur Hari Raya Nyepi Sabtu lalu (21/3).

Pengunjung Gunung Ijen Membeludak LICIN - Objek wisata Gunung Ijen masih menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan domestik (wisdom) dan mancanegara. Pada liburan Nyepi beberapa hari lalu, Ijen menjadi jujugan wisatawan. Jumlah pengunjung pun membeludak dibandingkan hari biasa. Jumlah pengunjung yang memadati kawasan wisata alam Gunung Ijen meningkat drastis. Jumlah wisdom saat liburan Nyepi lalu mencapai 2.418 orang. Sementara itu, turis asing jumlahnya 52 orang. ”Jumlah tersebut meningkat dibandingkan hari-hari biasanya,” ujar Kepala Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah V Banyuwangi, Pujiadi Pujiadi menuturkan, wisdom yang mengunjungi kawasan wisata Gunung Ijen tidak hanya dari Banyuwangi. Wisatawan lokal luar Banyuwangi juga mendominasi membeludaknya pengunjung Gunung Ijen itu. ”Iya, dari luar kota juga banyak yang datang ke Gunung Ijen mulai Jumat sampai Minggu kemarin. Dari Bali juga banyak yang ke sini,” tuturnya. Banyaknya pengunjung Ijen dari Bali bukan tanpa sebab. Selain liburan Nyepi, mereka memilih mengunjungi Gunung Ijen karena ingin menikmati fenomena alam berupa blue fire. Jarak Bali dan Banyuwangi yang begitu dekat menjadi salah satu alasan mengunjungi Gunung Ijen. ”Mulai semalam (Sabtu malam/21/3) saya sudah sampai di Gunung Ijen. Di Bali tidak ada aktivitas saat Nyepi. Saya muslim jadi tidak merayakan Nyepi,” kata Rudi, pengunjung asal Singaraja, Bali. Meski pendakian malam masih ditutup—karena meningkatnya gas beracun—larangan itu tidak menyurutkan niat pengunjung Ijen untuk melihat blue fire yang konon hanya ada dua di dunia. Para pengunjung tetap setia menunggu dibukanya pintu masuk menuju Kawah Ijen pada pukul 04.00. ”Karena baru di buka pukul 04.00 subuh, jadi kita harus segera berangkat juga waktu pintu dibuka biar tetap bisa melihat blue fire,” terang Rahmat, pengunjung asal Mojokerto. (tfs/c1/aif)

BANYUWANGI - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) resmi berlaku sejak 1 Januari 2014. Walau sudah satu tahun diberlakukan, tapi hingga saat ini belum semua perusahaan di Banyuwangi mendaftarkan karyawannya menjadi peserta JKN. Berdasar data di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Banyuwangi, dari 1.770 perusahaan, baru sekitar 567 perusahaan atau sekitar 50 persen yang telah mendaftarkan karyawannya jadi peserta JKN. Sedangkan 1.203 perusahaan masih belum melindungi karyawannya dengan program JKN. Manajemen Pemasaran BPJS, Edi Agus Riyanto mengatakan, pihaknya mengalami banyak kendala untuk mengajak perusahaan melaksanakan amanat UU Nomor: 24 Tahun 2011 itu. Salah satu kendalanya adalah mencari data riil jumlah perusahaan di Banyuwangi. “Data yang kami peroleh dari instansi terkait terkadang tidak sesuai dengan yang ada di lapangan,” ujar Edy. Data yang dimiliki BPJS Kesehatan, lanjut Edy, setelah dilakukan cross check di lapangan, ternyata beberapa perusahaan itu sudah tidak beroperasi lagi. Apalagi, kata Edy, perusahaan yang terdata merupakan perusahaan anak cabang. “Kalau perusahaan anak cabang milik BUMN, peserta JKN ditanggung dari pusat langsung,” katanya. Meskipun banyak kendala, kata Edy, pihaknya akan terus mencari data terbaru di instansi yang menyediakan data lebih update. “Kami akan berkoordinasi dengan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) agar dapat data perusahaan yang masih beroperasi,” jelas Edy. Selain dengan BPPT, BPJS Kesehatan juga akan koordinasi dengan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinkop UMKM). Target BPJS Kesehatan tidak hanya badan

CHIN JULLIEN/RABA

AMANAT UU: Petugas BPJS Banyuwangi sedang melayani pendaftaran peserta JKN di kantor BPJS Banyuwangi kemarin.

usaha skala besar, tapi juga skala menengah dan kecil. Kendala yang dihadapi adalah kesadaran

badan usaha melaksanakan amanat UU itu cukup rendah. “Kami sebar undangan ke badan usaha agar ikut menyosialisasikan. Kami

akan menjelaskan mengenai dasar hukum BPJS, aturan main, hak-kewajiban, dan prosedur,” tambah Edy. (cin/c1/afi)

Grup Alila Bangun Hotel Bintang Empat Berkonsep Resort dengan Nilai Investasi Rp 50 Miliar BANYUWANGI - Tidak lama lagi Hotel bintang empat akan hadir di Banyuwangi. Kali ini jaringan Hotel Alila akan membangun hotel bintang empat dengan konsep resor di dekat Pantai Solong, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro. Proses perizinan pembangunan Hotel Alila Banyuwangi di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) sudah rampung. “Pembeba-

Perum Permata Giri

STNK

san lahan dan proses perizinan sudah clear semua. Sekarang tinggal bangun saja,” ungkap Kepala BPPT Abdul Kadir. Berdasar dokumen permohonan izin yang masuk BPPT, Hotel Alila Banyuwangi akan dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare dengan nilai investasi sekitar Rp 50 miliar. Hotel Alila direncanakan akan membangun sekitar 116 kamar dengan view Selat Bali. Proses pembangunan Hotel Alila saat ini sudah mulai dilakukan dengan beberapa kegiatan. Salah satu yang sedang dikerjakan adalah pe-

BANYUWANGI

Hlg STNK P 3043 WO an Rizki Sanda Sugianto, Dsn. Krajan RT. 2/4, Ds. Gentengkulon

Dijual rumah Perum Permata Giri AA-2 Jl Raden Wijaya Giri. LT/LB; 231M2/70M2, SHM. KM, KT 3, ruang tamu, ruang keluarga. Hub 08123292997 TP

Jalan Riau Djl mrh rmh bsr dlm kota jl. Riau 57 Lateng BWI. LT/LB 150m2/SHM.KM, KT.3, R.tamu, R.Kluarga, dpr+r.mkan, R.sholat, Garasi, Loteng Jemuran H. 0853 3109 8393

Hlg STNK P 6879 VD an Aripi, Dsn. Karangsari RT. 2/3, Ds. Kedaleman, Rogojampi

GALIH COKRO/RABA

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Toyota Fortuner

Nissan Evalia

Daihatsu Xenia

D I J U A L To y o t a F o r t u n e r / L G X t a hun 013/01/02/03 (solar) PMK hrg 292,5/100/105/110 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Grand livina/evalia tahun 011/013 PMK htm/pth hrg 139,5/138,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia/Terios tahun 013/014/012 PMK slv hrg 136/138/148,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Suzuki Ertiga

Toyota Avanza

Suzuki Ertiga

Dijual Suzuki Ertiga Putih, Gx Manual Th 2012 Hrg 148 Jt, Nego, Bisa Cash & Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082331659086

DIJUAL All New Avanza/Innova tahun 013/011/014 (solar) PMK htm/slv hrg 138,5/187,5/239 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Suzuki Ertiga/estilo tahun 013/011/06 PMK pth/htm hrg 139,5/93,5/81,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Mitsubishi Fighter

Kijang Innova

Dijual Truk Mitsubishi Fighter Tahun 1994, Bak Panjang 8 Meter Tlp. 081 336 744 005

Dijual Innova Th 2005 Solar, Silver Hrg 155 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082 142 194 111

Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015

Hlg STNK P 2325 YO an Bina Yuda Dwi Herawati, Jl. Ikan Hiu RT. 2/1, Kel. Kertosari Hlg STNK P 2775 YE an Ferra Indri Hapsari, Jl. Ikan Sepat No. 02 RT. 3/3, Karangrejo

Nissan Grand Livina

Hlg STNK P 5015 YB an Sugiyanto, Dsn. Krajan RT. 2/5, Ds. Rogojampi Hlg BPKB P 4105 WU an Masruroh, Cendrawasih 5 RT. 2/4, Ds. Gentengkulon

BANGUN AKSES: Aktivitas land clearing proyek pembangunan hotel Alila sedang berlangsung hingga kemarin.

Nissan Datsun Go

Hlg STNK P 2348 K an Indra Gunawan Dwi S, Perum Pakis Jalio B-13, Kel. Sumberrejo Hlg STNK P 3411 YD an Indra Gunawan Dwi S, Jl. A. Yani No. 110 R Kel. Tamanbaru

magaran dan land clearing (pembukaan lahan) yang akan menjadi lokasi pembangunan hotel. Informasi yang diterima koran ini, ground breaking pembangunan Hotel Alila akan dilaksanakan pada April mendatang. Kehadiran Hotel Alila tersebut menambah jumlah hotel bintang setelah Hotel Blambangan dan Hotel Santika beroperasi. (c1/afi)

Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015

Datsun Promo Datsun DP 17 Jtn @2 Jtn s/d 7 Th, Voucher 1 Jt dll, Proses Cpt 081231989992

BANYUWANGI

Honda

Djl Tnh SHM 40 Are, Lks Pnggr Jln Arh Kawah Ijen, Dkt Polsek Bwi H: 081234638675

Miliki Mobil Honda Impian hny dg DP 30Jtan, bunga 0 %, tenor s/d 7 th. info lnjt hub Mahira Honda 082330446271 / 087802136888

Desa Alasmalang Djl Sawah L 11.800 m2, SHM, Lok. Ds. Alasmalang Kec. Singojuruh h: 081338406914

Desa Pasinan Djl Sawah L 1765 m2, Lok. Ds. Pasinan Kec. Singojuruh Hrga Nego Hub: 081338406914

Sales/Kurir Dbthkn sales/kurir pnglmn tdk diutamakan yg pntg giat & niat bekerja gaji pokok+uang transport kirim lmrn ke Jl KH. Hasyim asyari blkg BPR Nusamba Gtg Hb/sms 082144907888/081353814414

Staff Gudang & OB VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. HRG 375.000/195.000 • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PA5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 DAT, KENCANG • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PERAPAT VGN WANITA • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Perush ternama butuh 2 staff gudang. Syarat SLTA sdrjt; 1 OB min SMP. Pria usia max 25thn. Gaji UMK. Lamaran kirim email ke ktragmbwi@gmail.com. Max 20 Maret 2015

Nissan X-Trail

PEMBERITAHUAN Sehubungan dengan ma kin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Ba nyu wangi un tuk was pada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konÀrmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.

Dijual X Trail 2.5 Silver Th 2014 KM 2000, Nopol Cantik Atas Nama Sendiri, Kondisi Masih Baru Rp. 395 Jt. Hub: 081252168888

Nissan Navara Open Indent All New Nissan Navara Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015

Pregio Dijual Mobil Pregio 2005 Hrg Rp. 80 Juta, Nego Hub: 081358192679

INFO MOBIL MOTOR Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.

Nissan X - Trail Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015

Toyota Avanza Promo Avanza Minggu ini DP 25 Juta. an atau Angsuran 2,5 Jutaan, Langsung Hub. 081 333 210 583 Frengki Toyota, Jujur, Amanah, Ikhlas

Nissan New March All New Nissan March Discount Besar Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION” di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015

Nissan Juke Revolt Ready Stock khusus warga banyuwangi Kunjungi Pameran terlengkap “NISSAN DATSUN EXHIBITION”di Sun East Mall Genteng Banyuwangi Tgl 20 -30 Maret 2015


RABU 25 MARET TAHUN 2015

HALAMAN 32

Menangis ketika Rumah Dieksekusi

SHULHAN HADI/JPRG

ANGKAT: Anggota Regu Cobra dari Gudep SDN 1 Sumbersewu, Kecamatan Muncar, berjingkrak dengan mengangkat salah satu anggota yang memegang piala kemarin (24/3).

Gudep Pedesaan Kembali Merajai EJSC 2K15 BANYUWANGI - Kejutan kembali terjadi pada puncak pelaksanaan East Java Scout Challenge (EJSC) 2K15 gelombang kedua di Bumi Perkemahan Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, kemarin (24/3). Dalam kegiatan itu gugus depan (gudep) sekolah pedesaan justru yang menjadi juara. Regu Aster dari Gudep SD Katolik Sang Timur Curahjati, Kwartir Ranting (Kwaran) Purwoharjo, dan regu Cobra dari Gudep SDN 1 Sumbersewu, Kwaran Muncar, berhasil menyingkirkan ribuan peserta lain. Regu Aster yang digawangi Alia Amanda Febri W, 12, dan Kezia Orlin Winata, 11, menjadi pemenang Quiz bowl untuk kategori regu putri. Kemenangan itu cukup mengejutkan karena kedua finalis telah ditinggal pulang regunya. “Kami tidak menduga bisa menang,” ujar Kak Afandi, 29, pembina Gudep SD Katolik Sang Timur. Regu Aster keluar sebagai juara ini setelah mengantongi skor 100, dan itu mengalahkan dua regu lain dari Gudep SDN 1 Purwoharjo, dan SDN 1 Tembokrejo yang keduanya hanya memperoleh 60 skor. Untuk regu putra, secara menge-

jutkan Gudep SDN 1 Sumbersewu dari Kwaran Muncar, terpilih menjadi juara pertama dengan skor 85. Gudep ini berhasil mengungguli dua regu dari Gudep MI Aljazari dengan skor 65, dan SD Muhammadiyah Tembokrejo dengan skor 60. Usai diumumkan sebagai pemenang, dua anggota regu Cobra, Bagus Priambudi, 10, dan Novandi Syahrul Fanani, 12, oleh teman-temannya langsung diangkat sambil membawa piala juara. “Kita ini ikut hanya partisipasi, dan Alhamdulillah bisa juara,” kata Farid Agus Suwandoko, 29, pembina Regu Cobra. Salah satu juri dalam tantangan quiz bowl, Kak Masul Hadi, 27, mengatakan, regu yang lolos untuk mengikuti tantangan quiz bowl pada EJSC 2K15 putaran kedua ini, jumlahnya lebih banyak dari putaran pertama. “Gelombang pertama itu regu putri yang lolos cuma 36 regu, sekarang ada 55 regu,” terangnya. Kemeriahan dan padatnya kegiatan di arena East Java Scout Challenge 2K15, ternyata menguras tenaga dan kesiapan fisik baik peserta maupun panitia. “Banyak peserta sakit karena telat

makan,” cetus Ahmad Syaifudin, 25, petugas medis yang siaga di lokasi perkemahan itu. Selain itu, jelas dia, ada beberapa peserta yang mengalami sesak napas. Untuk melayani para peserta, pihaknya telah menghabiskan oksigen sebanyak dua tabung. “Ini kita habis dua,” ujarnya sambil menunjuk tabung oksigen. Untuk panitia ternyata juga banyak yang datang ke posko kesehatan. Mereka itu, mengeluhkan sakit kepala. Hal itu, terjadi karena panitia banyak mengeluarkan energi ekstra selama kegiatan berlangsung. “Panitia mungkin capek, tapi tidak dirasakan,” ungkapnya. (sli/c1/abi)

GLENMORE - Eksekusi lahan dan bangunan milik Roy Arafat, 30, warga RT 2, RW 5, Dusun Sepanjang Wetan, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, berlangsung panas kemarin siang (24/3). Keluarga Roy Arafat yang selama ini menguasai lahan dan bangunan itu mencoba menghalangi petugas juru sita Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi yang akan melakukan eksekusi. Istri Arafat, Nur Hayati, 30, berdiri di depan pintu bangunan yang selama ini dijadikan toko tersebut. Perempuan muda yang saat itu mengenakan kaus kuning itu berdiri kukuh dengan mata berkaca-kaca. Atas sikapnya itu, sejumlah petugas dari unsur polisi wanita (polwan) terpaksa bersikap tegas. Nur Hayati, oleh polisi, dibawa ke menjauh dari bangunan tersebut. Nur Hayati sempat menolak dan meronta saat dibawa keluar dari objek sengketa tersebut. Tetapi, petugas tidak mau kalah dan terus membawa perempuan itu menjauh. “Jangan, jangan,” kata Nur Hayati kepada petugas. Sebelum eksekusi itu dilakukan, tim dari PN Banyuwangi yang dipimpin Panitera Irwan Jaya sempat melakukan mediasi kepada pihak pemohon, yakni Ahmad, 52, yang masih tetangga Arafat. Dalam mediasi tersebut, pihak Arafat yang diwakili pengacaranya Ribut Puryadi SH meminta penangguhan eksekusi. Sebab, pihaknya masih mengajukan proses hukum terkait sengketa lahan dan bangunan itu. “kita sudah ajukan gugatan perlawanan eksekusi,” kata Ribut Puryadi. Selain itu, terang dia, pihaknya juga telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Dengan demikian, menurut Ribut, seharusnya eksekusi itu dilakukan sampai ada putusan tingkat pertama ■ Baca Menangis...Hal 33

SHULHAN HADI/JPRG

SEDIH: Nurhayati ditenangkan polisi karena mencoba menghalangi eksekusi bangunan di Desa Sepanjang, Kecamatan Genteng, kemarin (24/3).

Ratusan Petani Hadiri Rice Expo DuPont TEGALDLIMO-Acara Rice Expo DuPont Edufarm yang di gelar di lapangan Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, berlangsung meriah, kemarin (24/3). Sebanyak 800 petani perwakilan dari kelompok tani andalan di Kabupaten Banyuwangi, hadir dalam acara itu. Acara yang di kemas dalam peningkatan hasil panen petani tersebut, mendapat sambutan dari para petani yang hadir. DuPont juga memperkenalkan produk bibit padi P33 yang akan memberi hasil panen tinggi bagi para petani. Selain itu, dalam tour roadshow teknologi tersebut para petani yang hadir juga di beri pengetahuan bagaimana cara yang tepat dan benar dalam melakukan penyemprotan. Sehingga, bisa terhindar dari efek obat yang disemprotkan, dan tanaman padi bisa menghasilkan yang maksimal. Bukan itu saja, para petani juga di kenalkan fungsida Acapela System yang mampu mengendalikan berbagai penyakit, dan menjadikan daun bendera lebih hijau dan sehat. Acara yang di laksanakan selama dua hari itu, DuPont mengenalkan produk terbarunya. Selain itu, juga melakukan pembinaan pada para petani mengenai cara mengatasi tanaman yang selama ini banyak terserang penyakit potong leher. Marketing Manager DuPont Indonesia, Arya Yudas, mengatakan kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang digelar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para petani yang ada di Indonesia. Untuk acara ini, pihaknya kerja sama dengan Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Disperhutbun) Banyuwangi

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

FOTO-FOTO: EKO BUDIYONO/JPRG

BANGGA: Tim DuPont foto bersama Camat Ahmad Laini; Kapolsek AKP Hery Purnomo; Danramil Kapten (Inf) Sunyoto; dan Marketing Manager Arya Yudas; dan Distributor area Jatim, Bali, dan Lombok, Andreas Hami Jaya.

dan Pemerintah Kecamatan Tegaldlimo.“Untuk meningkatkan kesejahteraan petani dalam meningkatkan produktivitas padi,” katanya. Menurut Arya, bibit padi P33 itu hasil panennya bagus dan bisa mengoptimalkan pembentukan malai, dan akan lebih banyak malai yang produktif. “Mengoptimalkan pertumbuhan padi sehingga menjadi lebih padat dan berisi,” terangnya. Dengan acara ini, Arya berharap bisa memberikan manfaat bagi para petani dalam meningkatkan produktivitas padi, dengan memilih bibit padi yang telah terbukti hasilnya. “Saya berharap para petani bisa membedakan hasil panen dengan bibit lokal dengan menanam

KOMPAK: Marketing Manager Arya Yudas; Distributor wilayah Jatim, Bali, dan Lombok, Andreas Hami Jaya (pakai baju biru) bersama Forpimka Tegaldlimo.

memakai bibit padi P33 dan diberikan fungsida acapela syatem dari DuPont,” harapnya. Camat Tegaldlimo, Ahmad Laini yang hadir bersama Forpimka berharap dengan kegiatan ini bisa meningkatkan produktivitas padi, khususnya di Kecamatan Tegaldlimo. Dan itu mendukung program Pemerintah Banyuwangi dalam peningkatan ketahanan pangan. “Bisa mendukung dan menyukseskan ketahanan pangan di Banyuwangi,” ungkapnya. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Purwatini, mengaaku senang dengan kegiatan ini. Pihaknya, sangat mendukung dengan kegiatan tersebut. Dengan kegiatan seperti ini, para petani akan lebih paham bagaimana cara menggunakan obat dan bagaimana cara yang aman dalam melakukan penyemprotan. “Kegiatan ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya. (adv/abi)

PERESMIAN: Camat Tegaldlimo Ahmad Laini memotong pita dalam peresmian gubuk petani, kemarin (24/3).

SIAGA: Jamak, 65, (paling kanan) bersama dua petugas keamanan kebun lain di pos penjagaan tengah kebun Afdeling Lider kemarin (24/3).

Mengikuti Kegiatan Petugas Keamanan Kebun Bayu Kidul

Ditemui Genderuwo Sudah Biasa, Takut kalau Ketemu Maling Menjadi petugas keamanan di sebuah perkebunan ternyata tidak mudah. Selain harus keliling kebun yang luas, mereka harus bersahabat dengan sejumlah makhluk halus. Bagaimana kerja mereka? DEDY JUMHARDIYANTO, Songgon SIANG itu jarum arloji saya masih menunjuk pukul 13.00. Mendung hitam menggelayut di langit hingga cuaca seperti gelap. Tidak lama rintik hujan mulai turun, dan saya langsung tancap gas menaiki perbukitan, membelah hutan, dan kebun tebu. Saya mencoba bertahan sambil menambah gas motor. Dengan pakaian yang sudah basah kuyup, saya akhirnya menyerah dan mencari tempat untuk berteduh. Apalagi, tubuh juga sudah mulai menggigil karena kedinginan. Dari jauh terlihat ada pos penjaga keamanan kebun. Sebenarnya, pos itu lebih pas disebut gubuk karena tergolong sederhana. Ukuran tiga meter kali tiga meter, atap dari asbes yang disangga kayu. Di pos itu hanya ada dua buah kursi panjang dengan tinggi sekitar setengah meter. Di pos keamanan itu ada seorang lelaki tua berbaju doreng yang sedang berteduh. “ Saking pundi Dik, monggo pinarak lenggah meriki,” (Dari mana Adik, silakan duduk di sini),” ujar lelaki tua itu menggunakan bahasa Jawa. Keramahan kakek itu membuat saya sedikit trenyuh. Dan kami pun akhirnya ngobrol panjang. Lelaki tua yang mengaku bernama Jamak, 65, ter-

nyata salah satu petugas keamanan Perkebunan Bayu Kidul, wilayah Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. “Saya sudah kerja di kebun ini sejak 1966,” kata bapak empat anak dengan delapan cucu itu. Jamak mengaku sudah hafal dengan seluk beluk kebun yang dijaga itu. Selama 49 tahun menjadi petugas keamanan, hampir setiap hari mengitari areal kebun yang memiliki luas sekitar 2.600 hektare tersebut. Saat asyik mengobrol, dua petugas keamanan kebun lainnya, Sugiyono, 52, dan Hartono, 43, datang dan langsung bergabung. Keduanya, baru selesai berkeliling mengitari kebun tanaman durian yang kini mulai berbuah lebat. Selama musim buah-buahan, mereka tambah sibuk dengan bergantian keliling mengawasi tanaman. “Kalau musim buah seperti ini, hampir dua jam sekali kita keliling untuk mengawasi,” cetus Jamak Di antara petugas keamanan kebun, Jamak paling senior. Tidak heran, jika atas pengabdiannya pada kebun itu kakek kelahiran tahun 1950 ini selalu menjadi panutan dan disegani. Apalagi, teman satu angkatan, Suharyoso, kini sudah menjadi kepala bagian umum perkebunan. Meski di usianya yang sudah senja, Jamak yang asli kelahiran Afdeling Lider, Desa Sumberarum, ini masih menikmati profesinya sebagai petugas keamanan kebun. Malahan, dia merasa lebih tenang saat jaga di kebun ketimbang di dalam rumah. “Kalau di rumah sumpek, enak di kebun bisa dengar suara burung dan alam,” ujarnya. Menjadi penjaga perkebunan, selain mengamankan aset kebun. Tentu yang tak kalah penting adalah menjaga hasil kebun agar lebih maksimal ■ Baca Ditemui...Hal 33


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Rabu 25 Maret 2015

BLAMBANGAN RAYA

33

BPD Minta segera Cairkan Dana ADD GENTENG - Pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) yang kurang dari ketentuan berpengaruh terhadap pembangunan di tingkat desa. Bahkan, itu juga bisa mengancam kegiatan operasional pemerintah desa. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) kini juga harus ekstra hati-hati untuk menyetujui anggaran yang akan digunakan untuk desa. “Dana ADD itu yang dipakai untuk membangun desa, tapi hanya dicairkan 40 persen,” cetus ketua BPD Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Rudi H. Latif. Menurut Rudi, dana untuk ADD se-Kabupaten Banyuwangi itu besarnya mencapai Rp 147 miliar. Dari anggaran sebesar itu, yang dicairkan pemerintah baru Rp 61

miliar. “Jatah desa kecil pasti semakin kecil. Itu kasihan sekali,” katanya sambil menyebut bahwa desanya hanya mendapat Rp 290 juta. Rudi menyebut, dari dana ADD senilai Rp 290 juta itu, untuk kebutuhan operasional di kantor desa, seperti Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa (TPAPD), insentif RT dan RW, kepala desa, posyandu dan kegiatan lain, hanya tersisa Rp 28 juta. “Sisanya itu untuk kegiatan dan akomodasi sangat kurang,” keluhnya. Selama ini, jelas dia, desa mendapat beban lebih. Tapi, perhatian dan dukungan pemerintah pada desa kurang. Buktinya, dana ADD yang hanya dicairkan 40 persen. “Tanggungan desa itu sudah banyak, termasuk warga miskin yang

THOMY SILA/JPRG

OLAH LAHAN: Para petani memberi kapur dan menabur pupuk di lahan yang akan ditanami melon kemarin (24/3).

Kenalkan 60 Varietas Melon MUNCAR - Jambore nasional komoditas melon yang akan digelar pada 15 Juni 2015 di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, akan menjadi ajang unjuk gigi para petani di Kabupaten Banyuwangi. Pada Jambore Nasional itu para petani akan memperkenalkan 60 varietas melon. Saat ini persiapan untuk menyambut acara itu sudah mulai dilaksanakan dengan mengolah lahan yang akan dijadikan lokasi menanam melon. “Kegiatan awal kita olah lahan. Nanti pada 7 sampai 10 April kita tanam perdana 60 varietas melon,” cetus koordinator lapangan, Ali Imron. Camat Muncar, Yusdi Irawan, mengatakan sangat mendukung penuh kegiatan Jambore Nasional komoditas melon tersebut. Sebab, itu demi kemajuan petani, khususnya di Kecamatan Muncar.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan dinas pertanian,” katanya. Kepala Bidang (Kabid) Hortikultura, Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Disperhutbun) Banyuwangi, Saifullah, menyampaikan Jambore Nasional ini digelar setelah melihat perkembangan melon dan semangka yang cukup baik, terutama empat tahun terakhir. “Permintaan melon dan semangka juga bagus,” terangnya. Mengenai Jambore Nasional dilaksanakan di Muncar, Saifullah menyebut karena di daerah penghasil ikan terbesar di Indonesia itu dikenal sebagai sentra semangka dan melon. Para petani mengetahui pasar dan connecting dengan teknologi PPD. “Kita juga bisa mengetahui varieties melon yang cocok untuk tekstur lahan tertentu,” ungkapnya. (c1/abi)

Sudah Dilelang pada November 2013 ■ MENANGIS...

Sambungan dari Hal 32

“Kalau kami yang menang, gagal semua eksekusi ini,” ujarnya. Ahmad selaku pemenang lelang dan pemohon eksekusi, mengaku eksekusi ini dilakukan karena dirinya sudah memenuhi semua ketentuan. Apalagi, dirinya dengan keluarga Roy Arafat tidak ada masalah dan selama ini baik-baik saja. “Amanaman saja, kita baik saja,” cetusnya. Sementara itu, Panitera Irwan Jaya menyampaikan pelaksanaan eksekusi ini dilakukan karena sudah memenuhi persyaratan. “Eksekusi ini dibuktikan dengan kutipan risalah lelang dan sertifikat,” terangnya. Kepada pihak termohon, jelas dia, jika akan melakukan perlawanan hal itu bisa dilakukan. Hanya saja, itu harus melalui proses hukum dan tidak melalui upaya fisik. Selain itu, jika suatu saat ada produk hukum baru, maka itu juga akan disikapi. “Ini kita melakukan keputusan yang sekarang,

kalau mau melawan bisa melalui proses hukum,” jelasnya. Asisten Manajer Permodalan Nasional Madani (PNM) Banyuwangi, Darwis Hari Pondang, 32, mengatakan lelang atas lahan dan bangunan ini dilakukan karena Roy Arafat telah mangkir dari ketentuan yang telah disepakati, dan telah menunggak selama tiga bulan. Segala proses yang dilakukan, sudah berdasar ketentuan yang ada. “Proses lelang sudah sesuai prosedur,” ujarnya. Pada intinya, jelas dia, pelelangan dilakukan karena Roy Arafat memiliki urusan dengan pihak PNM dan mengharuskan PNM melakukan lelang terhadap aset senilai Rp 100 juta lebih. Setelah pengumuman di media, Ahmad mengikuti lelang dan menang. “Lelang ini sendiri telah dilakukan pada November 2013,” terangnya. Dalam eksekusi kemarin, Polres Banyuwangi menerjunkan pasukannya. Selain itu, juga ada dari polsek, koramil, dan anggota Satpol PP Kecamatan Glenmore. (sli/c1/abi)

Tak Mengancam Nyawa, Maksimal Menggoda atau Usil ■ DITEMUI...

Sambungan dari Hal 32

Itu seperti menjaga tanaman cengkih, kayu, dan jenis tanaman lainnya. Yang paling rawan terutama saat musim buah seperti saat ini, buah durian, jambu, manggis, pisang, serta tanaman berbuah lainnya harus dijaga mulai pagi, siang, dan malam hari. Khusus selama musim buah, personel di setiap pos jaga ditambah kekuatannya. Jika hari biasa hanya dijaga dua orang personel, saat musim buah seperti ini setiap pos dijaga empat orang. Menjadi petugas keamanan di perkebunan, yang wajib dimiliki itu adalah keberanian. Jika tidak, akan merepotkan teman yang lainnya. Namun, rata-rata petugas keamanan perkebunan itu

semuanya pemberani. Mereka sudah siap dengan risiko dan konsekuensinya. Gangguan usil dari genderuwo, pocongan, sundel bolong, dan segala jenis makhluk halus itu sudah biasa. Tidak jarang, saat asyik mengobrol bersama, tiba-tiba salah seorang teman itu mendadak hilang entah ke mana. Namun keesokan paginya, sudah kembali lagi seperti biasa. “Kalau ditemui sering, dan itu sudah biasa tidak kaget,” cetusnya. Ancaman gangguan yang paling ditakuti oleh para penjaga keamanan, itu justru gangguan dari sesama manusia yang sengaja berniat mencuri. Sebab, itu bisa mengancam nyawanya. “Kalau jin lelembut itu hanya usil dan menggoda saja, tapi kalau manusia bisa mengancam nyawa kita,” dalihnya. (c1/abi)

SHULHAN HADI/JPRG

KURANG: Rudi H. Latif menunjukkan perhitungan kebutuhan operasional desa dan dana ADD di Genteng kemarin (24/3).

sakit dan tidak masuk ke BPJS, itu larinya juga ke desa,” ungkapnya. Saat ini, lanjut dia, seluruh BPD di Kabupaten Banyuwangi pusing

menyikapi masalah dana ADD ini. Tapi, banyak yang tidak mengerti harus bersikap bagaimana. Salah satu langkah yang dilakukan

dalam waktu dekat, konsultasi dan mengirim surat kepada DPRD Banyuwangi untuk hearing. “Kita besok kirim surat ke DPRD, atas nama BPD,” cetusnya. Ketua Asosiasi Kepala Desa Kabupaten Banyuwangi (Askab), Agus Tarmidzi, mengatakan saat pembahasan di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM dan PD), cairnya dana ADD yang hanya 40 persen, itu karena kabupaten dalam kondisi transisi. Meski demikian, Askab berharap bisa ditutupi dengan pemenuhan dana dari PAK. Selain itu, pada 2016 nanti, Askab meminta kabupaten bisa memenuhi minimal 10 persen dari jumlah dana perimbangan dikurangi DAK. “Akan

kita sampaikan agar mendapat dari PAK,” tegasnya. Kepala BPM dan PD Kabupaten Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, saat dikonfirmasi mengatakan kekurangan 60 persen dari dana ADD itu karena keterba-

tasan dari kemampuan kas daerah. Langkah yang telah dilakukan, jelas dia, mengusulkan pemenuhan kekurangan angka tersebut dari berbagai sumber yang bisa dipakai. “BPM telah mengusulkan PAK,” cetusnya. (sli/c1/abi)

Cara Pembayaran Pajak Penghasilan Orang Pribadi MALANG KOTA – Self assessment system adalah salah satu sistem yang diterapkan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam pelaporan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (PPh OP) dimana Wajib Pajak diberikan kepercayaan sendiri untuk menghitung, membayar dan melaporkan SPT Tahunan PPh OP. Demi memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak, DJP membuat sistem pembayaran secara elektronik melalui aplikasi Billing System. Billing System adalah layanan pembayaran pajak secara elektronik yang memudahkan Wajib Pajak dalam membayar pajak. Billing System diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-26/PJ/2014 Tentang Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik. Wajib Pajak dapat melakukan pembayaran/penyetoran pajak dengan sistem pembayaran pajak secara elektronik untuk seluruh jenis pajak, kecuali pajak dalam rangka impor yang diadministrasikan pembayarannya oleh Biller Dirjen Bea dan Cukai; dan pajak yang tata cara pembayarannya diatur secara khusus. Pembayaran/penyetoran pajak meliputi pembayaran dalam mata uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat. Pembayaran dalam mata uang Dollar Amerika Serikat hanya dapat dilakukan untuk Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25, PPh Pasal 29 dan PPh yang bersifat Final yang dibayar sendiri oleh Wajib Pajak yang memperoleh izin untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat. Transaksi pembayaran/penyetoran pajak dapat dilakukan melalui Teller Bank/Pos Persepsi, ATM, Internet Banking dan EDC dengan menggunakan Kode Billing. Atas pembayaran/ penyetoran pajak, Wajib Pajak menerima Bukti Penerimaan Negara (BPN) sebagai bukti setoran. BPN diterbitkan dalam bentuk dokumen bukti pembayaran yang diterbitkan Bank/Pos Persepsi, untuk pembayaran/penyetoran melalui Teller dengan Kode Billing; struk bukti transaksi, untuk pembayaran melalui ATM dan EDC; dokumen elektronik, untuk pembayaran/penyetoran melalui internet banking; dan teraan BPN pada SSP/SSP PBB, untuk pembayaran melalui Teller Bank/Pos Persepsi dengan menggunakan SSP/SSP PBB. Apabila penghitungan pajak dalam SPT Tahunan PPh OP anda kurang bayar, anda dapat melakukan pembayaran atas pajak kurang bayar tersebut melalui Teller Bank/Pos Persepsi, ATM, Internet Banking dan EDC dengan menggunakan Kode Billing. Untuk mengurangi antrian di bank anda dapat membayar melalui Billing System. Untuk mendapatkan Billing ID daftarkan diri anda di situs http://sse.pajak.go.id. Anda akan mendapatkan kode Billing setelah login pada situs tersebut, kemudian masukkan kode Billing pada ATM atau Internet Banking dan kode NTPN untuk PPh Pasal 29 dan masukkan jumlah kekurangan pajak yang terutang. Notifikasi dari Internet Banking maupun struk ATM merupakan bukti pembayaran pajak yang sah sebagai pengganti Surat Setoran Pajak. (adv) Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan Account Representative Saudara di Kantor Pelayanan Pajak dimana Saudara terdaftar atau hubungi Kring Pajak 1500200. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III.


RADAR BANYUWANGI

34

DAERAH SEKITAR

Jawa Pos

Rabu 25 Maret 2015

Gubernur Izinkan Rapat di Hotel

JUMAI/RADAR JEMBER/JPNN

KAPAN KAPOKNYA?: Kapolsek Sumbersari Kompol Imam Sunarno mengumpulkan sembilan pasangan mesum yang terjaring dalam razian di Jl Nias, Sumbersari. Mereka didampingi pula orang tua masing-masing.

Berduaan di Kosan, Mahasiswa Ditangkap JEMBER – Polsek Sumbersari kembali menggaruk pasangan mesum di kawasan kampus. Kali ini bukan sepasang seperti sebelumnya, namun langsung sembilan pasang. Razia dipimpin Kapolsek Sumbersari Kompol Imam Sunarno, kemarin (24/3) pukul 01.30. Target razia adalah kos-kosan di Jl Nias I No 11, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari. Razia dilakukan setelah ada laporan masyarakat yang resah dengan ulah para pasangan bukan mahram tersebut. Saat razia dilakukan, sejumlah petugas langsung menyebar dan berjaga di setiap sudut koskosan. Hal itu dilakukan agar tidak ada pasangan mesum yang

kabur. Dalama razia itu juga melibatkan ketua RT setempat. Ketika salah satu kamar diketuk petugas, penghuninya yang belum tidur terlihat kebingungan. “Ada yang mengintip dari dalam kamar kos. Saat mengetahui petugas datang, lampunya dimatikan,” kata petugas. Bahkan, ada salah satu pasangan yang bersembunyi di dalam lemari. Mereka pun hanya tertunduk malu saat petugas menemukan tempat persembunyiannya. Setelah semua kamar dirazia, para pasangan mesum ini digelandang ke Mapolsek Sumbersari. Di mapolsek, mereka didata dan sempat diapelkan di halaman Mapolsek Sumbersari. Bah-

ISTIMEWA

DISITA: Petugas Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim melakukan penyitaan terhadap aset PT IMMS di Jl Arowana, Jember, kemarin.

Kejati Sita Aset PT IMMS JEMBER – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim bersama dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember kemarin (24/3) mendatangi kantor PT Indo Modern Mining Sejahtera (IMMS) di Jl Arowana 91, Lingkungan Gebang Waru, Kelurahan Kebonagung, Kaliwates. Kejaksaan melakukan penyitaan terhadap sejumlah aset milik perusahaan yang melalukan penambangan di pasir besi Lumajang. Sejumlah aset yang disita dipasang pita bertuliskan Kejaksaan RI. Tim kejaksaan yang turun ke lapangan berasal dari Satuan Khusus Pemberantasan Korupsi. Kegiatan penyitaan ini dilakukan sekitar pukul 11.00. Mereka langsung mendatangi kantor yang diduga kantor induk PT IMMS. Lokasi penyitaan tidak terlihat dari jalan. Saat di lokasi, tim tidak bertemu dengan pihak staf PT IMMS karena hanya ditemui penjaga kantor. Petugas sempat kesulitan melihat-lihat tempat alat berat. Setelah masuk ke belakang rumah, terlihat hamparan tanah yang sangat luas. Kabarnya, luasnya sekitar 8 hektare. Di sinilah petugas menemukan sejumlah alat berat yang terparkir di tanah lapang itu. Dari pantauan di lokasi, satgas kejaksaan melabeli barang bukti dengan pita plastik merah bertuliskan Kejaksaan RI. Hal itu menandakan bahwa barang tersebut dalam pengawasan pihak kejaksaan untuk kepentingan penyidikan. Sempat terjadi adu mulut antara petugas kejaksaan dengan penjaga. Mereka beralasan jika tidak semua alat itu milik PT IMMS. “Ini bukan alatnya IMMS.

Harus dibedakan mana barang juragan saya dengan barang milik Pak Hasan (alias Lam Cang Son, pemilik PT IMMS, Red),” ujar penjaga tersebut. Namun, petugas bergeming. Mereka tetap memasang pita penyitaan di berbagai peralatan tersebut. Petugas beralasan, meskipun alat berat itu bukan atas nama PT IMMS, tapi dimungkinkan dipergunakan untuk penambangan pasir besi di berbagai lokasi di Lumajang. “Bisa jadi alat ini digunakan untuk menambang. Jadi tetap diamankan,” tutur salah seorang petugas yang tidak bersedia disebutkan namanya. Pemasangan pita pun dilakukan di sejumlah alat berat dan berbagai mesin yang ada di lokasi tersebut. Barang-barang yang disita dan dipasang pita, antara lain backhoe serta mesin penyedot pasir. Selain itu ada pipa yang masih terbungkus rapi yang kemungkinan belum terpakai. Ada pula genset. Barang-barang itu berada di halaman terbuka di samping utara rumah. Petugas juga menyita mobil Nissan Terrano. Usai melakukan penyitaan, petugas sempat berkoordinasi dengan penjaga rumah tersebut. Petugas sempat meminta keterangan orang yang berjaga di lokasi. Hingga siang kemarin, koran ini kesulitan mendapatkan keterangan resmi terkait penyitaan yang dilakukan Kejati Jatim tersebut. Sejumlah petugas yang hadir memilih bungkam soal penyitaan tersebut. “Kami hanya mendampingi,” ujar M. Hambaliyanto, kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Jember. (ram/har/jpnn)

kan, Kapolsek mendatangkan Kiai Misrawi, pengurus PCNU Jember untuk memberikan siraman rohani kepada sembilan pasangan yang terjaring dalam razia tersebut. Atas kejadian itu, Misrawi mengaku sangat miris. Apalagi yang terjaring sebagian besar adalah mahasiswa yang nantinya akan menjadi calon pemimpin. Dia meminta semua pihak ikut berperan aktif agar peristiwa seperti ini tidak terus terjadi. “Ajaran agama ini harus ditanamkan kuat-kuat kepada mahasiswa. Nah sekarang kampus di Jember hanya memberikan pelajaran agama satu semester. Kalau sudah be-

gitu, salah siapa coba?” jelas Misrawi, usai memberikan siraman rohani. Selain itu, kecanggihan tekhnologi juga berperan besar mengubah perilaku seseorang hingga menjurus ke seks bebas. “Contohnya internet. Rata-rata para mahasiswa itu sudah pernah menonton blue film melalui internet. Jika sudah menonton, tentunya ada rasa ingin mencoba melakukan,” jelas Misrawi. Sementara itu, Kompol Imam Sunarno kemarin langsung memanggil para orang tua dari sembilan pasangan mesum tersebut. Mereka dikumpulkan di mapolsek dan langsung diberi pembinaan. (jum/har/jpnn)

JEMBER – Kabar bahwa Gubernur Jatim Soekarwo mengizinkan pemerintah daerah di wilayah Jatim menggelar rapat di hotel langsung disambut baik Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Jember. Mereka mengatakan, tanpa ada kegiatan dari pemerintah selama tiga bulan terakhir, pendapatan hotel merosot hingga 40 persen dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini diungkapkan oleh Tegoeh Soeprajitno, ketua PHRI Jember saat ditemui di sela-sela acara pertemuan rutin PHRI Jember kemarin (24/3). Dia mengatakan, langkah Gubernur Jatim Soekarwo yang menyetujui untuk rapat di hotel disambut antusias pengusaha hotel. “Kami sudah mendapatkan lampu hijau dari rapat PHRI Jatim di Malang beberapa waktu lalu,” ujarnya. Setelah pertemuan itu, pihaknya selalu berkoordinasi dengan DPD PHRI Jatim. Namun, memang tidak semua rapat boleh dilakukan di hotel. “Hanya rapat dengan minimal peserta 100 orang,” ungkap Tegoeh. Namun, diakui dia, kebijakan

gubernur itu melegakan bagi kalangan perhotelan. Sebab, napas hotel sebagiannya dari kegiatankegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Jika tidak, lanjut dia, bisa-bisa hotel gulung tikar karena tidak ada yang menginap di hotel. Bahkan, sejak diberlakukan larangan rapat oleh Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terkait larangan rapat di hotel sempat membuat pengusaha hotel kembang kempis. “Efeknya lumayan, hotel menjadi sepi. Bahkan pendapatan mengalami penurunan hingga 40 persen,” akunya. Sebab, setiap tiga bulan hampir selalu ada kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah. “Biasanya kan ada rapat kerja dan sebagainya,” kata Tegoeh. Sejak diberlakukan larangan rapat di hotel, hampir semua pemesanan tempat harus dibatalkan. Dia mengatakan, pembatalan ini terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun lalu. Dengan adanya rapat di hotel, hunian kamar itu terkatrol. Hunian kamar baru meningkat di momen tertentu, seperti ketika ada Bu-

lan Berkunjung ke Jember (BBJ). Namun, kata Tegoeh, PHRI kini tengah gencar-gencarnya bekerjasama dengan Kantor Pariwisata Jember untuk menggelar sejumlah even. “Kami usahakan setiap bulan ada even. Ini juga untuk menggairahkan hotel di Jember,” tandasnya. Dia berharap, dalam waktu dekat industri perhotelan kembali bergairah. Dirinya sangat mendukung upaya kantor pariwisata untuk menertibkan sejumlah hotel dan rumah makan yang ada di Jember. Sehingga semua pengusaha bisa tertib dalam menjalankan usahanya di Jember. Wida Yanti, anggota PHRI lainnya menuturkan, sikap tegas pemerintah juga sangat diperlukan agar persaingan perhotelan di Jember sehat. Wida mengkritik banyaknya hotel berbintang yang menggunakan tarif hotel melati, sehingga persaingan menjadi tidak sehat. “Seharusnya disesuaikan dengan porsinya masing-masing,” kritik Wida. Sehingga, semua hotel memberikan harga sesuai dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan. (ram/har/jpnn)

Dirgantara Aviation Hadir di Banyuwangi BANYUWANGI – Kebutuhan akan tenaga kerja di bidang perhubungan udara saat ini masih tinggi. Tidak hanya pilot atau penerbang, namun tenaga kerja pendukung juga memegang peranan penting di perhubungan udara. Seperti pramugari atau air crew dan manajemen transportasi udara atau ground staff. Untuk menjawab tantangan tersebut, di Banyuwangi telah hadir Dirgantara Aviation. Dirgantara Aviation yang beralamat di Jl. Brawijaya, Komplek Ruko Brawijaya No 1 dan 2 Banyuwangi merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan pramugari/pramugara dan manajemen transportasi udara. Kelebihan yang ditawarkan Dirgantara Aviation adalah gedung milik sendiri dengan fasilitas training yang nyaman dan lengkap. Instruktur pelatihan adalah tenaga ahli di masingmasing bidang. Seperti instruktur pramugari dari maskapai terkenal. Head Master sekaligus Owner Dirgantara Aviation Sukanti Swastikawati, SH, MM, menuturkan lembaga pelatihan dan pendidikan ini sudah bekerja sama dengan berbagai maskapai yang ada di Indonesia dan memiliki jaringan pada berbagai

ISTIMEWA

ANGKATAN I: Siswa Dirgantara Aviation siap bersaing di dunia perhubungan udara.

bandara. “Dirgantara Aviaton menyiapkan tenaga yang siap bersaing,” ujar Sukanti. Dan, tambah Sukanti, yang perlu digaris bawahi, Dirgantara Aviaton merupakan sekolah termurah dibandingkan sekolah-sekolah sejenis di Indonesia. Pendidikan dan pelatihan di Dirgantara Aviation membutuhkan waktu tujuh bulan, yakni empat bulan teori dan tiga bulan untuk praktek. Namun ada yang perlu diperhatikan bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ingin melanjutkan pendidikan di Dirgantara Aviation. Ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi. Di antaranya tinggi

badan minimal 160 untuk wanita dan 165 untuk pria. Umur maksimal 24 tahun. Bisa berbahasa Inggris aktif dan pasif serta bisa mengoperasikan komputer. “Ini adalah standar yang diberikan oleh dunia kerja dan harus dipenuhi. Seperti syarat kesehetan dan fisik, berupa tidak berkacamata, gigi tidak berlubang dan lainnya merupakan standar. Jadi sebelum masuk pelatihan, syaratsyarat tersebut harus dipenuhi terlebih dahulu, tidak dapat dipaksakan,” pungkasnya. Informasi bisa menghubungi nomor telepon 0333-415359, hand phone 08123237486 atau mengunjungi website: www. dirgantaraaviation.com. (*/als)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Rabu 25 Maret 2015

BERITA UTAMA

35

Terpilih Sepuluh Foto Terbaik Lomba Taman Kantor BANYUWANGI - Pendaftaran lomba taman kantor ditutup pukul 12.00 kemarin (24/3). Begitu ditutup, tim juri dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Jawa Pos Radar Banyuwangi, dan Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Dispertahutbun) langsung menyeleksi foto yang diserahkan peserta. Dari 38 instansi yang terdaftar, terpilih sepuluh foto yang masuk babak kedua. Sepuluh instansi tersebut adalah kantor TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi, kantor Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), PT. Adiguna Putra, Rumah Sakit Yasmin, dan kantor Kecamatan Tegalsari. Selain itu, kantor DKP, kantor Keca-

matan Sempu, kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), kantor Badan Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Bakesbangpol), dan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Ketua panitia lomba taman kantor, Bayu Hadiyanto, mengatakan sepuluh instansi tersebut dipilih berdasar visual foto yang diserahkan. “Sementara diseleksi keindahan taman melalui foto,” ujarnya. Sepuluh instansi yang disebut itu memiliki kesempatan mengikuti tahap penilaian berikutnya. Penilaian di lapangan didasarkan atas beberapa kriteria. “Ya, kami akan meninjau langsung untuk menyesu-

CHIN JULLIEN/RABA

LANGSUNG DINILAI: Tim juri dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Jawa Pos Radar Banyuwangi, dan Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Dispertahutbun) menyeleksi foto yang dikirim peserta.

aikan foto dengan keadaan taman,” ungkapnya. Pada penilaian tahap

dua itu, panitia akan menerjunkan sepuluh tim juri ke lapangan sesuai

jumlah instansi terpilih. Adapun yang akan dinilai, di antaranya keanekaragaman jenis tanaman, kerapian bentuk vegetasi, estetika taman, persentase tanaman berbunga terhadap luas taman, gradasi warna bunga, keberadaan pohon dikotil, kebersihan taman, dan inovasi si empunya taman. Bayu mengimbau kepada pihak instansi terpilih untuk mempersiapkan taman sesuai kriteria. “Sebaiknya instansi terpilih bersiap menyesuaikan kriteria yang disebutkan,” ujarnya. Penilaian tahap dua akan dilakukan pada 26-27 Maret mendatang. Sekadar mengingatkan, lomba ter-

sebut merupakan bentuk evaluasi pemerintah kabupaten (pemkab) terhadap seluruh instansi, baik negeri maupun swasta nonsekolah, yang berdiri di Banyuwangi sejauh mana program-program lingkungan yang lama dicanangkan pemkab diterapkan. Kepala DKP Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan, lomba tersebut dilakukan sebagai tolok ukur kesuksesan program tersebut. “Ya, lomba ini dilakukan untuk mengevaluasi program lingkungan yang sudah dilakukan, seperti Sedekah Oksigen, Banyuwangi Green and Clean, Banyuwangi Berkebun, dan sebagainya,” pungkasnya. (cin/c1/aif)

Bata Diambil Orang Situbondo dan Bondowoso n TEMUKAN... Sambungan dari Hal 25

Begitu turun dari mobil, tim berjumlah sepuluh orang langsung masuk hutan jati. Pak Kadus ditemani tiga orang. Mereka dikenal sebagai pemburu batubatuan di wilayah Wongsorejo. Begitu memasuki hutan jati, kami disuguhi pecahan porselen yang berserakan di tanah. Kawasan hutan jati itu ternyata banyak menyimpan peninggalan-peninggalan sejarah kerajaan. Ada pecahan mangkuk, pecahan piring beling, gerabah, dan uang kepeng. Bahkan, batubata berukuran besar juga berserakan di kawasan hutan jati seluas sekitar sepuluh hektare tersebut. Tidak sulit menemukan bendabenda bersejarah tersebut. Sebab, benda-benda tersebut berserakan di atas tanah di hutan jati. ”Baru dua tahun lalu kami tahu bahwa di sini banyak pecahan benda-benda lama,” kata Ke-

pala Dusun Badolan, Desa Bajulmati, Jumadi, yang juga ikut dalam rombongan ekspedisi. Rombongan pun melanjutkan perjalan ke arah barat. Sama seperti penemuan pertama, tim ekspedisi tidak hanya disuguhi pemandangan kayu jati milik Perhutani. Tim ekspedisi terus disuguhi pecahan-pecahan porselen, pecahan tembikar, dan pecahan batu bata berukuran besar. Artefak-artefak itu tampak keleleran di jalan hutan yang kami lintasi. Kemudian, tim berhenti sejenak di sebuah bekas galian waduk. Di sana tim menemukan tumpukan batu-bata berukuran besar dengan jumlah yang lebih banyak. ”Ayo kita jalan lagi agak ke barat. Di sana ada tumpukan batu bata lagi yang belum hancur dan masih tertata,” teriak Jumadi. Selanjutnya, rombongan menyusuri semak-semak yang menjalar di sebuah tebing kecil bekas galian. Dengan penuh keyakinan,

Pak Kadus langsung menunjuk satu titik berupa tumpukan batubata kuno yang masih tertimbun tanah. Tanpa basa-basi tim pun membersihkan tebing tersebut. Ternyata prediksi Pak Kadus benar. Satu titik yang ditunjuk tersebut ternyata berisi tumpukan batu bata berukuran besar. Berdasar tumpukan batu-bata itu, kami semakin yakin di kawasan itu memang dulu pernah ada peradaban. ”Batubata ukurannya besar, sekitar 30 cm x 20 cm,” timpal Jumari, angoota tim ekspedisi. Kadus Jumadi mengatakan, dulu batu-bata tersebut sangat mudah dijumpai dan memang jumlahnya banyak. Dirasa mempunyai nilai sejarah, batu-bata tersebut banyak yang mencuri. Namun, yang mencuri adalah orang-orang luar kota. ”Banyak diambili orang-orang Bondowoso dan Situbondo,” tambah Jumadi. Selanjutnya, tim merangsek lebih ke dalam hutan jati. Setelah menempuh perjalanan satu

kilometer, kami menemukan dua buah gundukan yang di bawahnya diduga terdapat sisa-sisa bangunan. Sebab, gundukan tanah tersebut bentuknya sangat presisi dan sangat tertata rapi. Di sekitar gundukan tersebut tim ekspedisi tidak sulit menemukan pecahan-pecahan porselen, tembikar, dan bendabenda kuno lain. Sama seperti saat tim pertama kali masuk ke dalam hutan. Benda-benda kuno tersebut berserakan begitu saja. Bahkan, tim ekspedisi sempat menemukan protolan gigi. Entah itu gigi binatang ataukah gigi manusia masih belum bisa dipastikan. Ukuran gigi tersebut sangat besar. Yang paling mengejutkan lagi, tim ekspedisi menemukan pecahan batu-bata yang terdapat tulisan China. Hal tambah meyakinkan tim ekspedisi bahwa di kawasan hutan itu terdapat bekas peninggalan bersejarah. Sementara itu, MH. Qowim, salah satu anggota ekspedisi se-

Transaksi Pakai Sistem Ranjau n PENSIUNAN... Sambungan dari Hal 25

Dia ditangkap di jalan raya Jember Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Dari tangannya, polisi mengamankan satu paket sabu seberat 20,86 gram, hand phone, dan plastik merah. Pelaku kini diamankan bersama di rumah tahanan Mapolres Banyuwangi untuk proses hukum lebih lanjut. Total dalam sepekan, polisi mengamankan empat orang tersangka dengan barang bukti total mencapai 21,64 gram. Dua tersangka lain adalah Azwar Anas,

29, warga Dusun Sepanjang Kulon, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmorel, dan Abdus Soleh, 38, warga Dusun Sidomulyo, Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore. Keduanya dibekuk di jalan menuju Perkebunan Desa Tegalharjo, Glenmore, dengan barang bukti satu paket sabu seberat 0,25 gram. Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Soemiharso didampingi Kasatnarkoba Polres Banyuwangi AKP Agung Setyo Budi membenarkan bila ada oknum pensiunan TNI yang ditangkap atas perkara tersebut.

“Benar dia ditangkap. Tetapi, dia sudah tidak aktif lagi alias pensiun,” tegasnya. Dalam perannya, Nitis diduga sebagai pengedar di wilayah Kalibaru. Bahkan, untuk mendukung transaksinya, pria yang sudah pensiun sejak 2009 silam itu melengkapi diri dengan timbangan dan buku catatan. Semua transaksi keuangan sabu dicatat di sana. Polisi kini masih menyelidiki asal-usul sabu yang diperjualbelikan Nitis. Dugaan sementara, sabu yang diperoleh berasal dari Surabaya. Dia menda-

patkannya dengan model ranjau. Lalu, bagaimana dengan Imam Syafii? Pelaku yang satu ini diduga merupakan pengedar di wilayah Benculuk. Lokasi penangkapannya hampir mirip dengan tersangka sebelumnya, Ongko Wijoyo, yang ditangkap dengan barang bukti 20 gram sabu-sabu. Polisi kini masih menyelidiki kebenaran asal-usul sabu-sabu yang diamankan dari tangan Imam. Sebab ada dugaan kendali penjualan sabu itu dikendalikan pemiliknya yang ada di luar Banyuwangi. (nic/c1/aif)

Hari Ini masih Buka Pendaftaran n SATU... Sambungan dari Hal 25

Meski diwajibkan, busana tidak menjadi kriteria penilaian. Kriteria penilaian adalah cara penyajian, cita rasa, dan presentasi. Dalam kompetensi 28 Maret

nanti, peserta diminta membuat tiga porsi sego tempong. Satu porsi untuk dinilai, sedangkan sisanya dimakan bersama. “Jadi dalam agenda Festival Sego Tempong nanti ada waktu makan bersama. Kita juga akan mengajak masyarakat

yang hadir menikmati sego tempong buatan peserta,” tutur Alief. Opening ceremony akan menampilkan tari kreasi sego tempong karya koreografer kawakan, Subari Sofyan. Sebelum kompetisi dimulai, peserta akan menyaksikan demo masak sego tempong oleh chef Marinka yang

akan datang sebagai tamu dan juri kehormatan dalam festival tersebut. Sementara itu, pendaftaran peserta masih dibuka hingga hari ini. Hal itu, kata Alief, untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang belum sempat mendaftar. (cin/c1/aif)

Di Amerika, Buang Sampah Sembarangan Didenda Rp 2,5 Juta n JALAN... Sambungan dari Hal 25

Hampir setiap hari,” ujar salah satu warga sekitar kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Penasaran dengan apa yang dilakukan laki-laki tersebut, wartawan koran ini berlari menghampirinya. “Saya tidak suka melihat sampah yang berserakan,” ujar pria yang belakangan diketahui bernama Charles Schiefer itu. Charles mengaku, kegiatan memungut sampah itu dia lakukan lima hari dalam sepekan. Tepatnya hari Senin sampai Jumat. “Sambil berolahraga jalan kaki keliling kota, saya mengambil sampah yang dibuang tidak pada tempatnya,” kata Charles sembari pamit melanjutkan perjalanan. Singkat cerita, Jawa Pos Radar Banyuwangi berhasil menemukan kediaman pria asal Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) tersebut, yakni di Jalan Letnan Sulaiman Nomor 52, Kelurahan Kebalenan, Kecamatan Banyuwangi. Rupanya sudah sekitar empat tahun terakhir dia tinggal di Bumi Blambangan. Di rumah itulah wartawan koran ini punya banyak waktu berbincang. Setelah sebulan tinggal

di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini, Charles mendapati banyak sampah, mulai tas kresek, botol plastik bekas, hingga gelas plastik bekas yang berceceran. Prihatin dengan kondisi yang demikian, Charles berinisiatif membawa pulang sampahsampah yang dia temukan tersebut. “Saya pikir Indonesia adalah negara yang sangat indah. Sayang, terlalu banyak orang yang membuang sampah tidak pada tempatnya,” kata dia. Bahkan, imbuh Charles, banyak orang yang membuang sampah di depan rumahnya sendiri. “Mungkin mereka pikir itu adalah sesuatu yang alamiah. Di AS juga ada orang yang seperti itu, tapi persentasenya sangat kecil,” ungkapnya. Charles sebenarnya merasa bangga dengan tempat tinggalnya di Banyuwangi. “Tetapi akan sulit untuk bangga jika setiap orang buang sampah sembarangan,” tuturnya. Dia mencontohkan, masyarakat AS cenderung enggan buang sampah tidak pada tempatnya. Selain melanggar hukum, risiko yang ditanggung pun cukup berat. Jika tindakan buang sampah itu diketahui polisi, orang yang membuang sampah harus mem-

bayar denda setara Rp 2,5 juta. Nah, di Banyuwangi, kata Charles, sebenarnya ada banyak area daur ulang sampah. Namun, hanya orang-orang tertentu yang senang mengumpulkan barangbarang bekas untuk didaur ulang. “Di rumah saya, 95 persen sampah bisa didaur ulang. Saya membuat kompos sendiri. Bagi saya itu bagus, karena saya tidak perlu membeli kompos. Kompos itu saya manfaatkan untuk memupuk tanaman di rumah saya,” kata dia. Pria yang hobi snorkeling, memancing, dan berwisata di hutan itu mengaku, beberapa waktu lalu berkunjung ke Pemuteran, Bali. Seraya snorkeling, Charles membawa tas. “Saya mengambil sampah yang ada di laut. Dalam sekejap, tas saya sudah penuh dengan sampah plastik,” ujarnya prihatin. Sekitar tahun 2003 Charles berkunjung ke kawasan Rinca, sekitar Pulau Komodo. Dia melihat banyak sampah di Pantai Pink itu. Sampah-sampah itu dia naikkan ke perahu. “Saya tidak tahu sampah itu akan diapakan oleh pemilik perahu tersebut. Tetapi, saya berpesan kepada pemilik perahu agar sampah itu diletakkan di tempat yang semestinya,” terangnya. Khusus di Banyuwangi, Charles

mengaku kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini kini jauh lebih bersih dibanding kali pertama dia datang sekitar empat tahun lalu. “Dulu sampah di mana-mana. Tetapi, sekarang lebih bersih. Pantainya juga. Saya mendengar “wali kota”nya membersihkan pantai,” terang pria berperawakan tinggi tersebut. Bagi Charles, kebersihan Banyuwangi yang meningkat tersebut merupakan kemajuan positif. “Sekarang Banyuwangi lebih bersih. Itu bagus. Tetapi kita tidak boleh berhenti. Kita harus terus menjaga kebersihan,” ajaknya. Charles mengatakan, mengeluh bukan jalan keluar. Karena itu, meski kegiatan memungut sampah yang dia lakukan adalah sesuatu yang kecil, tapi dia merasa sudah melakukan sesuatu yang benar. “Kita jangan jadi bagian dari masalah, tapi harus menjadi bagian dari solusi,” cetusnya. Menurut Charles, meminimalkan emisi karbon sangat penting bagi warga Banyuwangi dan Indonesia. Apalagi, Indonesia adalah negara kepulauan. Sebab, menurut dia, emisi karbon menjadi salah satu penyebab pemanasan global. “Jika kutub utara mencair, air laut akan naik. Dataran Anda akan menyempit,” pungkasnya. (c1/aif)

kaligus anggota Dewan Kesenian Blambangan (DKB), menduga situs tersebut merupakan peninggalan Blambangan kuno. Berdasar wujud batu bata yang ditemukan, dia menduga situs di Desa Watukebo tersebut lebih tua ketimbang situs Keraton Macan Putih di Desa Gombolirang, Kecamatan Kabat. Itu didasarkan atas bata yang ditemukan di Watukebo sudah banyak yang membatu. Menurutnya, itu berbeda dengan bata-bata yang ditemukan di Desa Gombolirang. Dugaan lain yang mengindikasikan situs di Desa Watukebo lebih tua, peradaban di Desa Watukebo itu lepas dari catatan sejarah. Berbeda dengan Keraton

Macan Putih yang tercatat dalam sejarah, baik itu dalam bentuk babad maupun mitos. Jika peradaban di Desa Watukebo itu lebih muda daripada peradaban di Keraton Macan Putih, maka paling tidak peradaban tersebut akan tercatat dalam sejarah. Paling tidak juga, tambah MH. Qowim, Belanda akan mencatatnya, terutama lokasi dan nama kerajaannya. “Jadi, pantas kalau situs di Desa Watukebo itu disebut sebagai situs Blambangan kuno, sampai ditemukan bukti yang menyanggahnya. Meskipun demikian, ini sebatas dugaan yang perlu dibuktikan dengan penelitian mendalam. Terkait hasil analisis tentang berbagai artefak yang ditemukan,

tidak bisa dipaparkan saat ini karena memerlukan uji laboratorium untuk menganalisis kadar karbon. Bentuk, bahan, dan ornamen yang masih tersisa juga perlu diteliti,” kata peneliti bahasa Oseng tersebut. Namun, patut disayangkan karena sebagian situs di Desa Watukebo tersebut telah menjadi lembah. Beberapa alat berat beberapa waktu lalu mengeduk lokasi itu. Konon, hasil kedukan lahan yang masuk wilayah hutan jati itu digunakan menguruk Waduk Bajulmati. “Sangat disayangkan,” kata Samsudin Adlawi, direktur RaBa yang juga ketua DKB. (tfs/ aif/c1/bersambung)

Pernah Dijuluki Srikandi Perhubungan Laut n TAK... Sambungan dari Hal 25

Puluhan tahun mengabdi di Kementerian Perhubungan tidak membuat Sukanti kehabisan tenaga. Beberapa bulan menjelang pensiun, tenaganya masih dibutuhkan untuk menjadi dosen di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Surabaya. Baru beberapa

bulan bertugas, ia mengundurkan diri. “Ya karena aktivitas dosen itu kurang begitu aktif menurut saya. Anak-anak juga mendukung,” ujar perempuan yang pernah dijuluki Srikandi Perhubungan Laut karena menjadi wanita pertama yang menjabat kepala pelabuhan di Indonesia itu. Tidak berhenti di situ, wanita

kelahiran 22 November 1957 itu mendirikan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk pramugaripramugara dan manajemen transportasi udara di Jalan Brawijaya, depan Mapolres Banyuwangi. Sukanti bertekad memajukan geliat penerbangan di Banyuwangi melalui lembaga yang ia dirikan tersebut. (cin/c1/aif )

Tenis Meja Gantian dengan Bulu Tangkis n 6 CABOR... Sambungan dari Hal 36

Selain itu, tenis meja menunggu giliran pasca pertandingan bulu tangkis tuntas, dan senam menunggu perlombaan angkat berat, angkat besi dan binaraga berakhir. Langkah itu ditempuh agar semua atlet bisa tertampung di tempat penginapan yang layak.

Intinya, tempat penginapan digunakan bergantian. ‘’Itu solusi yang akan kita usulkan ke KONI Jatim,” ungkap ketua umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi. Menurut dia, arena pertandingan setiap cabor berbeda. Namun, sebagian cabor memiliki akomodasi penginapan yang sama. ‘’Makanya, ada beberapa

cabor yang dipertandingkan lebih dulu sebelum pembukaan dimulai,’’ tandasnya. Karena itu, beberapa cabor harus mengalah dan tidak bisa mengikuti acara pembukaan. Tapi, semua cabor dari semua kontingen tetap bisa mengikuti closing ceremony. ‘’Kalau penutupan, semua bisa mengikuti,’’ pungkasnya. (ton/c1/als)

18 PK Gabung DPD Versi Munas Ancol n DPD PG... Sambungan dari Hal 26

Hingga saat ini sudah ada 18 PK dari 24 PK yang menyatakan bergabung dengan kepengurusan DPD Golkar versi Munas Ancol. Selain soal SK pengesahan DPD, kata Hidayat, DPP Partai Golkar juga memberikan perhatian serius pada Golkar Banyuwangi karena termasuk daerah yang akan meng-

gelar pemilu bupati (pilbup) serentak tahap pertama. Walau mendapat perhatian khusus, namun DPP Golkar belum ada sikap resmi tentang calon bupati Banyuwangi. Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, kader senior Partai Golkar menggelar pertemuan dengan sejumlah pimpinan kecamatan di Hotel Minak Jinggo, Kecamatan Glenmore. Pertemuan itu menghasilkan keputusan untuk memben-

tuk DPD Partai Golkar versi Munas Ancol pimpinan Ketua Umum Agung Laksono. Pada kesempatan itu pula, para kader senior Partai Golkar juga sepakat memilih Muhammad Hidayat sebagai ketua DPD dan beberapa pengurus lainnya. Hasil pertemuan itu, lalu dikirim ke Jakarta untuk mendapat pengesahan DPP Partai Golkar. (c1/afi)

Empat Pilar Bisa Cegah Paham Radikal n BEKALI... Sambungan dari Hal 26

“Kami sudah lama mendengar tentang perkembangan pembangunan Banyuwangi. Karena itulah kita datang ke sini,” ujar Zainut Tauhid. Zainut mengungkapkan dipilihnya guru sebagai sasaran sosialisasi karena guru merupakan kelompok strategis yang memiliki kompetensi dalam meneruskan nilai-nilai demokrasi. “Kita harapkan para guru yang menerima sosialisasi ini bisa menyampaikan pada muridmuridnya dengan baik,” ujarnya. Zainut menambahkan, salah satu tujuan dilakukannya sosia-

lisasi ini untuk mengingatkan kembali bahwa bangsa Indonesia memiliki nilai dasar yang luhur yang disepakati dalam kehidupan berbangsa dan negara. Yakni Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai landasan hukum negara, NKRI sebagai bentuk negara dan bhinneka tungal ika sebagai semboyan Indonesia. “Ini telah kita sepakati bersama dan harus menjadi pijakan bersama,” cetus Zainut. Nilai-nilai empat pilar demokrasi tersebut, lanjut Zainut, apabila dihayati dengan benar juga bisa menjadi senjata yang ampuh dalam melawan pahampaham yang mengikis nasiona-

lisme. Seperti arus globalisasi yang kebablasan dan pahampaham radikal atas nama agama. “Penguatan nilai-nilai empat pilar demokrasi bisa mencegah globalisasi kelewat batas maupun paham-paham yang salah,” ungkapnya. Bupati Abdullah Azwar Anas menyambut baik kegiatan sosialisasi empat pilar demokrasi ini. Bupati Anas berharap dengan kegiatan ini bisa memberikan pemahaman para guru semakin baik. Apalagi guru juga berperan sebagai katalisator penting bagi murid-muridnya “Kami harap kegiatan ini bisa berjalan baik dan sesuai sasaran,” harap Anas. (sgt/c1/afi)


RADAR BANYUWANGI

OLAHRAGA

36

Rabu 25 Maret 2015

6 Cabor Tanding Bergiliran

PERSEWANGI

Libas Pra-PON Bali 9-0 BANYUWANGI - Sampai saat ini Persewangi masih dilanda krisis finansial. Hingga kemarin, belum ada perkembangan positif untuk mengatasi problem akut tersebut. Tak ayal, kiprah The Lasblang (Laskar Blambangan) dalam Kompetisi Divisi Utama diragukan. Meski persoalan pendanaan kian tak jelas, tapi Persewangi tetap ngotot siap untuk menatap kompetisi kasta kedua Liga Indonesia itu. Bahkan, setelah gagal menjajal Arema Malang, kini MerahHitam mengalihkan fokus untuk menggelar uji coba melawan tim lain. Cuma, lawan yang akan dihadapi masih di bawah level. Kali ini, Persewangi akan menghadapi tim pra-PON Bali. Hasilnya, tim asuhan Bagong Iswahyudi itu menang besar dalam laga yang digeber di Lapangan Sembulung, Kecamatan Cluring, Sabtu lalu itu. Meski begitu, kemenangan besar itu tidak bisa dijadikan acuan Persewangi dalam menghadapi kompetisi Divisi Utama pada musim ini. Sebab, persaingan di kompetisi kasta kedua itu dinilai sangat ketat. Mengingat, separo dari 60 tim dipastikan degradasi ke Liga Nusantara. Pelatih Persewangi, Bagong Iswahyudi, menyebut kemenangan besar itu tidak bisa dijadikan referensi. Menurutnya, kualitas pemain tim pra-PON Bali masih di bawah level timnya. ‘’Bukan lawan sepadan,’’ katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin. Persewangi sejauh ini melakukan persiapan demi menjaga stamina dan kekompakan tim. Hal itu dianggap bagus demi menjaga peluang untuk tetap bertahan pada musim depan. (ton/c1/als)

Jawa Pos

Gara-gara Jumlah Akomodasi tak Mencukupi GALIH COKRO/RaBa

OPTIMISTIS: (Dari kiri) Pourseye Digola Khair dari tim TPT, M Taufik dari tim BRCC, dan Zargari Amir dari RTS saat berebut kom 1 di Sragi, Songgon. BRCC bertekad tampil lebih baik dalam ITdBI tahun ini.

BRCC Serius Tatap ITdBI BANYUWANGI - Perhelatan akbar balap sepeda bertajuk International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) akan digeber Mei 2015 mendatang. Oleh karena itu, tuan rumah akan kembali menghadapi ujian berat dalam ajang yang masuk kalender badan balap dunia itu. Ajang balap sepeda edisi IV itu akan direncanakan dimulai tanggal 6 hingga 9 Mei mendatang. Pada ITdBI edisi ketiga digeber pada tanggal 16 hingga 19 Oktober lalu. Rute yang ditempuh adalah sejauh 622 Kilometer (Km) dengan empat etape. Ajang tersebut merupakan agenda Union Cycliste Internationale (UCI). Pada edisi ketiga itu, para pembalap yang terjun tersebar di 14 negara, yaitu Prancis, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Iran, Spanyol, Malaysia, Filipina, Australia, Belanda, Brunei Darussalam, Denmark, dan Indonesia. Mereka tergabung dalam 20 tim

yang terdiri atas 14 tim luar negeri dan 6 tim dalam negeri. Saat itu tim Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) hanya naik podium di kelas tertentu. Tentu saja prestasi itu akan ditambah pada edisi tahun ini. Tim continental yang akan berkompetisi di ajang tersebut, di antaranya Aisan Racing Team (Jepang), Tabriz Petrochemical Team, Pishgaman Yazd Cycling Team (Iran), Matrix Powertag (Jepang), Singha Infinite Cycling Team (Thailand), TSR Continental Team (Iran), Pegasus Continental Cycling (Indonesia), dan Team 7 Eleven Road Bike Philippines (Filipina). Timnas negara lain yang turut bertanding, antara lain Malaysia National Team dan Denmark National Team. Adapun tim Indonesia yang akan bertanding, antara lain Pegasus Continental Cycling Team, Banyuwangi Road

Cycling Community, dan United Bike Kencana (UBK). Dalam perhelatan itu, pembalap asal Prancis, Pouly Peter, yang tergabung bersama Singha Infinite Thailand menjadi juara. Pembalap satu itu masuk finis unggul jauh dalam catatan waktu tercepat selama empat etape. Sukses tersebut menjadi rekor dalam perhelatan ITdBI karena mampu mematahkan dominasi Iran. Menengok sejarah itu, tentu kalangan pembalap Iran yang dikenal sebagai raja tanjakan masih penasaran. Tentu saja, kalangan pembalap tersebut tampaknya ingin balas dendam pada edisi berikutnya. Tim tuan rumah, BRCC Banyuwangi bertekad menunjukkan tajinya demi mengangkat nama besar Banyuwangi. ‘’Kita bertekad untuk tampil lebih baik pada tahun ini,’’ tegas ketua BRCC Banyuwangi, Guntur Priambodo. (ton/c1/bay)

BANYUWANGI - Sejumlah permasalahan terkait persiapan Banyuwangi menjadi host Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V/2015 mulai muncul. Yang paling mencolok adalah terkait kesiapan venue dan akomodasi. Sampai saat ini tidak sedikit venue yang masih dalam tahap pengerjaan, seperti renovasi kolam renang, pemasangan lampu, dan pavingisasi Stadion Diponegoro, lapangan atletik GOR Tawang Alun, dan penambahan fasilitas di sirkuit BMX Muncar, serta pembangunan sirkuit downhill di jalan menuju Gunung Ijen. Pelaksana proyek tampaknya harus kerja keras agar bisa menyelesaikan venue yang bakal dijadikan arena pertandingan dalam hajatan akbar itu. Jika meleset, maka pelaksanaan ajang multi even itu terancam amburadul. Selain masalah venue, akomodasi penginapan juga masih belum fix. Seperti proyek rumah susun sewa (rusunawa) di Kelurahan Klatak, Kalipuro, dan Dormitory atlet di Jalan Gajah Mada, Giri. Saat ini dua mega proyek yang dibangun pada tahun 2014 itu masih belum ready

karena masih setengah jadi. Masalah akomodasi penginapan memang cukup pelik bagi Banyuwangi. Bahkan, KONI Jatim menyebut Banyuwangi masih kekurangan akomodasi untuk menampung semua atlet. Kekurangan itu menembus angka sekitar 1.700-an atlet. Wajar jika KONI Jatim meragukan kesiapan Banyuwangi dalam menyukseskan ajang dua tahunan yang digeber tanggal 6-13 Juni mendatang itu. Tetapi, KONI Banyuwangi memiliki rumus baru agar semua atlet bisa tertampung. Tetapi, strategi baru itu membuat sebagian cabang olahraga (cabor) tidak bisa mengikuti opening ceremony. Sebab, beberapa cabor itu memulai pertandingan sehari-dua hari setelah pembukaan. Tercatat, ada enam cabor yang harus gigit jari karena tidak ikut memeriahkan acara pembukaan, yaitu cabang karate, selam, wushu, yudo, bulu tangkis dan senam. Pemicunya, keenam cabor itu terpaksa mengawali pertandingan paling akhir gara-gara akomodasi bergantian dengan cabor lain. Rinciannya, cabang karate harus menunggu pertandingan atletik selesai, selam terpaksa harus menantikan cabang renang tuntas, dan wushu menunggu berakhir pertandingan taekwondo n Baca 6 Cabor...Hal 35

Gedung UDD PMI Diresmikan Hari Ini Dilengkapi Mesin Pengolahan Darah yang Lebih Canggih

BANTUAN: Yusuf Widyatmoko memberikan pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil.

PENDONOR: Kabag Administrasi Umum PNI Slamet Hariyanto diperiksa petugas PMI sebelum donor.

BANYUWANGI - Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Banyuwangi punya gedung baru. Lokasinya ada di Jalan Mawar Nomor 34 Penataban Banyuwangi. Dengan gedung baru ini, maka semua aktivitas kegiatan PMI yang berkaitan dengan unit donor darah akan dialihkan gedung baru ini. Ketua PMI Banyuwangi Yusuf Widyatmoko, S.Sos mengatakan, gedung baru PMI ini adalah salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan PMI kepada masyarakat Banyuwangi. Dimana setiap saat kebutuhan akan darah selalu meningkat. Di tahun 2014 jumlah produksi darah sebanyak 16.668 kantong untuk kebutuhan 14 Rumah Sakit/Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)/Rumah Bersalin (RB), 6 klinik dan beberapa puskesmas inap. Jumlah ini pun tidak bisa mencukupi 100% kebutuhan darah Banyuwangi. Karena semakin meningkatnya kebutuhan darah itu, maka harus diikuti dengan kualitas darah yang sesuai dengan kebutuhan. “Oleh sebab itu PMI Banyuwangi juga telah membenahi sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan gedung yang lebih mewadai sehingga dibangunlah gedung baru Unit Donor Darah (UDD) yang lebih representatif,” kata pria yang juga Wakil Bupati Banyuwangi ini. Yusuf menyebutkan, sarana dan prasarana baru yang ada di UDD ini adalah tersedianya alat pengolahan darah terbaru yang bisa men-screening empat penyakit, seperti HIV, Hepatitis B dan C, Syphilis. Proses pengolahan komponen darah ini juga meliputi darah lengkap,

SAMBUTAN: Wakil Ketua PMI H Nurhadi saat di seminar implementasi pendidikan karakter di Aula Diknas kemarin. DIRESMIKAN: Gedung baru UDD PMI Banyuwangi memiliki sarana dan prasarana baru yang lebih memadai.

cell darah merah, liquid plasma dan trombosit. “Alat-alat baru ini akan memberikan kualitas darah yang sangat baik dan siap diberikan kepada pihak yang membutuhkan,” ujarnya kemarin. Sementara itu, Wakil Ketua PMI Banyuwangi Dr. H. Nurhadi, MM mengatakan, pembukaan gedung UDD ini diresmikan pada hari ini, Rabu (25/3). Sebelum diresmikan pengurus PMI Banyuwangi menggelar beberapa kegiatan. Seperti pada Senin (23/3) di Balai Desa Licin, Kecamatan Licin, menggelar bulan bakti PMI yang kegiatannya meliputi khitanan masal, stimulan jamban sehat dan penyuluhan gizi hamil. Keesokan harinya pada hari Selasa (24/3) digelar seminar implementasi pendidikan karakter melalui kegiatan donor darah generasi muda

FOTO-FOTO: TOHA/RaBa

yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Banyuwangi. Narasumber yang dihadirkan adalah Prof Dr Prijono, MPH dari Universitas Airlangga Surabaya, dr Robby Nur Aditya dari UDD PMI Pusat Jakarta serta Ketua MUI Banyuwangi KH Moh Yamin, LC. Seminar ini dibuka oleh Sekretaris Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Drs H Dwi Yanto. Menurut dia, untuk mencukup kebutuhan darah PMI Banyuwangi telah berbuat banyak hingga menjemput bola diberbagai kesempatan, ker-

BUATAN PERANCIS: Mesin uji saring darah bisa mendeteksi darah apakah ada penyakitnya atau tidak.

CANGGIH: Mesin pengolahan darah akan memberikan kualitas darah yang baik.

SIAP PAKAI: Petugas UDD PMI Banyuwangi menunjukkan darah hasil pengolahan. SAMBUTAN: Yusuf Widyatmoko saat menghadiri bulan bakti PMI di Balai Desa Licin, Senin (23/3).

PENDIDIKAN KARAKTER: Rangkaian kegiatan peresmian gedung UDD PMI digelar seminar di Aula Diknas, Selasa (24/3).

jasama dengan lintas instansi pun dilakukan. Program ini dikatakan berhasil, karena mendapat sambutan masyarakat, yang ditunjukkan banyaknya pendonor baru. “Ya, melalui program jemput bola ke masyarakat ini, maka banyak pendonor baru menyumbangkan darahnya bagi yang membutuhkan. Sehingga program ini berhasil. Ini dilakukan untuk menjaring semakin banyak orang, khususnya anak muda untuk mau mendonorkan darahnya,” kata Dwi Yanto kemarin. (*/als)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.