Rujukan Informasi Terkini
SENIN 25 MEI TAHUN 2015
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
Lebih Tepat Disebut Pawai Budaya SABTU (23/5) kemarin, masyarakat Banyuwangi mendapat tontonan jalanan gratis: pawai taaruf. Acara pembuka MTQ XXVI Jatim itu menampilkan kafilah dari 38 kota/ kabupaten se-Jatim. Iring-iringan peserta pawai mengular. Menyusuri sepanjang jalan dari depan kantor Pemkab Banyuwangi (start)
sampai di Taman Blambangan (finish). Masyarakat membawa pulang dua catatan penting sepulang menyaksikan pawai taaruf tersebut. Yang mengerti sedikit bahasa Arab merasa terkecoh. ’’Loh, ini pawai taaruf atau pawai budaya?’’ Begitu kira-kira komentar singkat mereka.
MAN
NAHNU Oleh SAMSUDIN ADLAWI 16
Secara bebas kata taaruf bisa dimaknai sebagai ’’perkenalan’’. Atau, ’’saling mengenal’’. Dalam bingkai definisi seperti itu, mereka –termasuk saya-- membayangkan akan melihat dari dekat para peserta MTQ yang berbaris rapi dalam devile masing-masing kabupaten/kota. Nyatanya tidak seperti itu. Sama sekali tidak
tampak para qari/qariah, peserta syahril Quran, peserta karya tulis ilmiyah Alquran, peserta lomba kaligrafi, dan seterusnya. Sebaliknya, yang tampak justru hanya barisan mobil hias. Sebagian konvoi mobil hias itu diiringi atraksi seni ■ Baca Lebih...Hal 39
Nilai Lomba Hari Pertama MHQ 10 Juz Asal Probolinggo Nganjuk Sidoarjo Lamongan Banyuwangi
Nilai 95.50 94.00 94.00 92.50 89.50
Tilawah Anak Nama Asal Adziyraatul Luthfyah Lumajang Ach. Nur Faizin Banyuwangi Nurul Fauziah Malang Sinta Nur Azizah Zain Banyuwangi Abdullah Alvin Jauhar Lamongan
Nilai 90.00 88.00 87.75 87.50 87.50
Tilawah Tuna Netra Nama Asal Supriadi Madiun Imam Wahyudi Malang M. Nasiruddin Sumenep Dyah Dinik Wahyuni Malang Sholikhah Probolinggo
Nilai 89.00 87.50 85.00 81.00 78.00
Nama Syaiful Anam M.Hafidh Nur Azizi Dinatul Qoyimah M Imaduddin Rajaby Khusniyatur Rofiqoh
sumber: mtqjatim.com GRAFIS: REZA/RABA
Shubuh Dzuhur Ashar
04:07
11:20
KUCUR
14:41
Maghrib
Isya
17:12
18:25
NGOPAI
Pariwisata Berkembang Sangat Pesat MESKI tidak tinggal di Banyuwangi, perkembangan di Banyuwangi selalu diikuti oleh Prof. Dr. H. Ahmad Zahro. Guru Besar UIN Sunan Ampel, Surabaya ini mengakui kalau Banyuwangi sangat maju pesat ■ Baca Pariwisata... Hal 39
RENDRA KURNIA/RABA
Pernik MTQ
GALIH COKRO/RABA
IKUT DEFILE: Kafilah dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur mengikuti opening ceremony MTQ Jatim XXVI di Taman Blambangan, Sabtu malam kemarin (23/5).
Kualitas Peserta Hampir Merata Terlambat, Kafilah Ngawi Nyaris Didiskualifikasi BANYUWANGI – Hari pertama Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang dipusatkan di sepuluh tempat
FREDY RIZKI/RABA
Sumuk, Juri Lepas Toga PANASNYA ruangan aula Dinas Pendidikan Banyuwangi pada saat berlangsung penyisihan kategori Qiraat Sab’ah di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Jawa Timur XXVI rupanya tak sanggup ditahan para dewan hakim siang itu ■ Baca Sumuk,...Hal 39
Cerdas Cermat (LCC) Alquran yang berlangsung di Aula Universitas 1945 (Untag) Banyuwangi, kemarin. Persaingan peserta untuk menajdi yang terbaik berlangsung sengit. Enam belas regu dari kabupaten/ kota tersebut bersaing ketat untuk mendapatkan
poin tinggi dari sepuluh dewan hakim. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (24/5), peserta regu tersebut berfikir keras untuk menjawab paket soal yang telah disediakan ■ Baca Kualitas...Hal 39
Soekarwo: MTQ Jadi Sarana Syiar Islam GENDERANG MTQ Jatim XXVI di Banyuwangi resmi ditabuh. Perhelatan akbar yang satu ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Jatim, Soekarwo di lapangan Taman Blambangan, Banyuwangi, Sabtu malam (23/5). MTQ menjadi sarana syiar Islam untuk mengajak masyarakat pada kebaikan dan kedamaian. MTQ juga menjadi perekat harmoni dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. ”Dengan akhlak yang terjaga, kesejahteraan bisa semakin dekat,” ujarnya. Dia berharap, MTQ tidak hanya dilakukan sebatas kegiatan rutin, tetapi juga menjadi sarana bagi warga Jatim untuk menjadi pribadi yang lebih baik. ”Kami berharap ajaran serta prinsipprinsip yang ada di Alquran bisa diimplementasikan dalam kehidupan seharihari,” ujar pria yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut ■ Baca Soekarwo:...Hal 39
MASIH GRES: Empat buah kipas didatangkan ke Aula Dinas Pendidikan Banyuwangi untuk menyejukkan para juri yang kepanasan, kemarin (24/5)
kemarin berlangsung seru. Masingmasing peserta dari berbagai kafilah di Jatim menampilkan yang terbaik. Dewan juri pun memberikan penilaian yang hampir sama di antara peserta yang tampil, kemarin. Seperti yang terlihat di arena Lomba
GALIH COKRO/RABA
BEREBUT YANG TERBAIK: Peserta karya tulis ilmiah Alquran sibuk menulis dalam mesin ketik di Aula Flamboyan SDN Model, kemarin.
Satu Venue MTQ Pindah Tempat GALIH COKRO/RABA
HARUS OBYEKTIF: Dewan hakim sibuk menilai peserta MHQ 1 Juz tilawah & MHQ 5 juz tilawah di Aula Besar SDN Model, kemarin.
SEJUMLAH temuan kurang menggembirakan didapati Bupati Abdullah Azwar Anas saat memantau pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Jatim XXVI di Banyuwangi kemarin (24/5). Selain disuguhi kenyataan satu venue kegiatan yang kurang oke, Bupati Anas juga mendapati temuan makanan untuk para kafilah terlambat datang.
Tak ayal, Bupati Anas langsung melakukan rapat mendadak bersama Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono dan para asisten sekretariat daerah (setda) Banyuwangi. Bupati ingin permasalahan itu cepat diselesaikan agar tidak meninggalkan kesan negatif Banyuwangi ■ Baca Satu...Hal 39
Di Usia Senja Ibu-ibu Ini masih Semangat Belajar Alquran dari Nol
Bisa Baca Satu Ayat Tak Malu Berjingkrak di Depan Suami Ibu-ibu paruh baya ini mengaku baru bisa membaca Alquran ketika memasuki usia 50 tahun lebih. Dengan waktu delapan jam selama dua bulan, mereka langsung fasih membaca Alquran. Bahkan sekarang mereka memasuki tahap mengartikan atau tafsir Alquran. Inilah kisahnya.
HINGGA AKHIR: (kiri ke kanan), Irianingsih, Suswati, Siti Ruqoiyah, dan Siti Suparmi di perhelatan lomba yang diselenggarakan salah satu pesantren di Banyuwangi, kemarin.
Dikabarkan dihukum pancung, Lilik akhirnya pulang Kapok jadi TKI, pulang kampung untuk selamanya..
Perbup rampung, bantuan keuangan desa segera cair Pencairannya dirapel bareng THR Lebaran saja!
CHIN JULLIEN, Banyuwangi CHIN JULLIEN/RABA
MESKI sudah paruh baya, tekad ibu-ibu yang murni menjalani pekerjaan sebagai ibu rumah tangga ini tidak pernah pudar untuk mentadabburi Alquran (memahami makna-makna http://www.radarbanyuwangi.co.id
lafal Alquran). Pengakuan tiga orang saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin mereka akan terus belajar Alquran hingga akhir hayat. Mereka tergabung dalam kelompok
pengajian ”Metode Membaca Alquran Delapan Jam Mulai Dari Nol”. Masing-masing dari mereka memiliki pengalaman yang menarik sebelum bisa melafalkan ayat-ayat suci Alquran seperti sekarang ini.
Seperti Suswati, 52, misalnya. Warga asal Kelurahan Pengantigan, Kecamatan Banyuwangi ini sejak belia tidak bisa membaca ayat-ayat suci yang tertuang dalam Alquran ■ Baca Bisa...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com