Radar banyuwangi | 26 Agustus 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

RABU 26 AGUSTUS TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 25

Tuhan tak Mau Ganti Nama BANYUWANGI - Nama Tuhan B me mendadak heboh. Warga Dusun Krajan, Desa Kluncing, Kecamatan Kra Licin, itu menggetarkan jagat InLic donesia. Lantaran menyandang don nama Tuhan, sejumlah pihak menam rasa terusik. MUI Jatim pun menras desak pria yang sehari-hari sebagai des

pekerja bangunan itu mengganti atau menambahi namanya. Sayang, desakan itu diabaikan pria berusia 43 tahun tersebut. Dia bersikukuh tetap menyandang nama itu karena pemberian orang tua sejak kecil n Baca Tuhan...Hal 35

Hendaknya pria yang berprofesi sebagai tukang bangunan tersebut mengganti namanya dengan nama yang lebih layak. Sebaiknya diganti atau ditambahi namanya agar lebih beradab...

Diganti nama? Wah bagaimana ya. Ini kan nama pemberian orang tua saya. Toh, saya tidak pernah melakukan kejahatan dengan nama saya ini

Ganti Nama Harus Lewat Pengadilan HEBOH warga Banyuwangi bernama Tuhan memang sudah santer terdengar akhirakhir ini. Bahkan, kehebohan orang bernama Tuhan itu tidak hanya menggemparkan warga lokal Banyuwangi, tapi juga diketahui masyarakat Indonesia secara luas. Media elektronik dan cetak nasional pun banyak yang memberitakan warga Banyuwangi berusia 43 tahun bernama Tuhan tersebut. Hal itu membuat pria yang beralamat di RT01/RW02 Dusun Krajan, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Banyuwangi, itu semakin terkenal. Bahkan, menurut informasi yang diperoleh, Tuhan saat ini sedang berada di Jakarta untuk memenuhi undangan wa-

Tuhan

wancara salah satu stasiun televisi swasta. Adanya warga Banyuwangi yang memiliki nama Tuhan itu, menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, dinilai kurang baik secara etika agama. Sebab, Tuhan selama ini dikenal dengan zat yang sangat diagungkan umat Islam. Selain itu, MUI juga mengimbau Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Dispendukcapil) menarik kartu identitas (KTP) agar pemilik nama Tuhan itu tidak bisa mengakses layanan pemerintah sampai nama Tuhan itu diganti atau ditambah n

Tuhan harus mengurusnya ke Pengadilan Negeri (PN) untuk mendapatkan surat penetapan ganti nama atau tambah nama

Baca Ganti...Hal 35

Sudjani

M. Yamin

ILUSTRASI: REZA FAIRUZ/RABA

Langsung Dapat Gelang Identitas Haji KUCUR UCUR

NGOPAI NGOP NGO OPAI

Janji Akan Kembali DATANG kali pertama ke Banyuwangi, musikus kelas internasional, Andre Hehan u s s a , langsung terkesan dengan keindahan kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Oleh karena itu, setelah perform pada even Jazz Ijen Banyuwangi Sabtu malam lalu (22/8), pria kelahiran Ujung Pandang tersebut menegaskan pasti akan kembali berkunjung ke Banyuwangi. Andre mengatakan, Banyuwangi memiliki banyak destinasi wisata yang sangat menawan n Baca Janji...Hal 35

RENDRA/RABA

ALI NURFATONI/RABA

TANPA ASAP : Gunung Raung tampak cerah kemarin. Saat ini, status Raung diturunkan dari siaga menjadi waspada kemarin.

Status Raung Turun Jadi Waspada SONGGON - Aktivitas Gunung Raung menunjukkan perkembangan positif. Hujan debu yang melanda kawasan Banyuwangi beberapa waktu lalu kini tidak lagi terjadi. Bahkan, status gunung terbesar di Pulau Jawa itu turun dari siaga level III menjadi waspada level II. Kepastian penurunan level satu tingkat di atas normal itu ditetapkan Senin sore kemarin (24/8). Hal itu ditegaskan Kepala Pos Pengamatan Gunung Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin n Baca Status...Hal 35 TIDAK BERGELIAT: Kondisi puncak Gunung Raung saat dipotret beberapa waktu lalu sebelum status siaga.

SURABAYA - Setelah diberangkatkan bersama di depan kantor Pemkab Banyuwangi, sebanyak 981 jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi sampai di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, subuh kemarin. Seluruh JCH Banyuwangi yang terbagi dalam kloter 8, 9, dan 10, itu langsung mendapat gelang identitas di aula Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Pukul 07.00 kemarin gelang identitas jamaah sudah diterima seluruh JCH Banyuwangi. Pukul Laporan 16.00 kemarin seluruh JUHDI JCH Banyuwangi juga dari surabaya telah mendapat materi dan pemantapan serta pengenalan ketua regu atau rombongan haji yang akan mendampingi mereka di Tanah Suci nanti. Salah seorang petugas haji Banyuwangi, Juhdi, mengatakan tidak ada kendala berarti dalam proses pemberangkatan JCH Banyuwangi kemarin. Hanya saja, dalam proses pemberangkatan kemarin ada salah satu jamaah yang tergabung dalam kloter 8 asal Banyuwangi sedikit terhambat lantaran masalah usia dan kesehatan. Satu jamaah tersebut harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu di Rumah Sakit (RS) Sukolilo, Surabaya n Baca Langsung...Hal 35

ISTIMEWA

Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (14)

Pulau Tikus Dihuni 8 KK di Pantai Boom Tim ekspedisi jelajah Pantai Timur Jawa kali ini berada di Pantai Boom, Kelurahan Mandar, Banyuwangi. Kawasan ini terdapat pulau kecil yang populer dengan sebutan Pulau Tikus.

Kader balela memang layak dipecat! Warga tangkap anjing liar penggigit kambing

TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi PANTAI Boom. Siapa yang tidak kenal nama pantai ini. Hampir semua warga Banyuwangi mengenal dan pernah mengunjungi Pantai Boom. Pantai ini berada di pusat kota Banyuwangi. Itu menjadikan pantai ini menjadi tujuan wisata masyarakat. Pantai ini masuk wilayah Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi. Karena ada di pusat kota, menuju pantai ini pasti sangat mudah n Baca Pulau...Hal 35 http://www.radarbanyuwangi.co.id

DPW PPP Situbondo pecat Gus Faqih

Asli anjing, bukan jadi-jadian!

PKL:Pedagang balon dan kacang godok mencari peruntungan di Pantai Boom, Banyuwangi. RENDRA KURNIA/RABA

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR BANYUWANGI

RADAR SPORT

26

Jawa Pos

Rabu 26 Agustus 2015

Pesan Moral dari Pelajar

KONI

BANYUWANGI - Kompetisi sepak bola nasional masih belum digulirkan pasca PSSI dibekukan Menpora, Imam Nahrawi. Masalah tersebut ternyata menyedot perhatian kalangan pelajar. Para pelajar pun bersuara agar pertikaian antara Menpora versus PSSI segera berakhir. Salah satu pesan itu terlihat dalam karnaval di Desa/Kecamatan Sempu kemarin. Sejumlah pelajar membawa poster bertulisan agar Menpora dan PSSI segera berdamai. Gara-gara pertikaian di tingkat elite itu, sepak bola nasional semakin terpuruk. Masa depan sepak bola nasional pun suram. Apalagi, tidak ada lagi agenda tim nasional (timnas) pasca pembekuan itu. Diperparah lagi dengan FIFA yang memberikan sanksi kepada Indonesia garagara kompetisi mandek. Padahal, sepak bola menjadi olahraga paling favorit di tanah air, bahkan di dunia. Banyak orang yang menggantungkan hidup dari sepak bola. Para pemain muda, seperti pelajar, juga memiliki cita-cita menjadi pemain hebat di masa yang akan datang. (ton/c1/als)

ALI NURFATONI/RABA

EVALUASI: Para pengurus cabor saat menggelar pertemuan di kantor KONI Banyuwangi kemarin.

Prestasi Melorot, Tiga Cabor Di-warning BANYUWANGI - Prestasi kontingen Banyuwangi pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015 berada diperingkat ketujuh dalam klasemen akhir. Capaian itu membuat target yang dicanangkan KONI Banyuwangi meleset dua strip. Sebab, misi kontingen Banyuwangi adalah masuk lima besar dalam ajang multi even itu. Meski begitu, capaian posisi ketujuh itu lebih baik dari edisi sebelumnya tahun 2013 yang hanya masuk peringkat ke sebelas. Meski lebih baik, ternyata ada beberapa cabang olahraga (cabor) yang prestasinya menurun dari perhelatan sebelumnya. Setidaknya ada tiga cabor yang melorot dalam mendulang prestasi. Tiga cabor itu adalah atletik, panahan, bola voli indoor. Pada Porprov IV di Madiun, cabor panahan mendulang 2 emas, dan 1 perak. Tetapi, saat berlaga di kandang sendiri, prestasi mereka melorot dengan hanya menyumbang 2 perak dan 2 perunggu. Cabor atletik pada ajang yang sama hanya meraih 1 emas, 2 perak, dan 4 perunggu. Padahal, tim atletik Banyuwangi mendulang 1 emas, 5 perak, dan 3 perunggu. Sedangkan, cabor voli indoor meraih 1 medali perak pada edisi ke empat tahun 2013 lalu. Tapi prestasi itu tidak mampu diperbaiki. Bahkan, tim bola voli putra-putri Banyuwangi tumbang dan gagal meraih medali. Padahal, tiga cabor tersebut digadang-gadang bisa lebih baik daripada edisi sebelumnya. Karena prestasi menurun itu, KONI Banyuwangi memberikan peringatan kepada tiga cabor tersebut.(ton/c1/als)

Pedoman Teknis terkait PTKP Baru

PESAN MORAL: Sejumlah pelajar membawa pesan agar kisruh sepak bola nasional segera berakhir dalam karnaval di Desa/Kecamatan Sempu. ALI NURFATONI/RABA

Tujuh Perguruan Gabung Pengkab IPSI BANYUWANGI - Cabang Olahraga (Cabor) Pencak Silat Banyuwangi menunjukkan perkembangan positif. Kemajuan itu terlihat dari berbagai sisi. Salah satunya prestasi yang terus diukir. Pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015, skuad pesilat di bawah binaan Guntur Priambodo itu menggondol 2 medali emas, 3 perak, dan 1 perunggu. Prestasi itu meningkat daripada even serupa tahun 2013 lalu. Saat itu duta pesilat Kota Gandrung hanya mengumpulkan 1 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Para atlet itu merupakan distribusi dari sejumlah perguruan di bawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Oleh karena itu, persaingan antar pesilat itu sangat kompetitif. Yang pasti, setiap perguruan berupaya menempatkan wakil agar bisa menembus tim inti di bawah IPSI atas nama Banyuwangi. Kenaikan prestasi itu yang mengundang setiap perguruan untuk eksis. Yang terbaru

KOMPAK: Tim silat dan pelatih pada Porprov Jatim V tercatat sebagai wakil berbagai perguruan.

ALI NURFATONI/RABA

jumlah perguruan yang masuk IPSI kembali bertambah. Kali ini jumlahnya mencapai 24 perguruan. Hal itu ditegaskan sekretaris umum IPSI Banyuwangi, Mukayin usai rapat evaluasi cabor di kantor KONI Banyuwangi, kemarin. ‘’Perguruan yang bergabung di IPSI bertambah lagi,’’ terangnya. Dia menjelaskan, jika bergabungnya sejumlah perguruan itu jelas berpotensi baik bagi kemajuan silat di Banyuwangi.

Sebagai induk organisasi, IPSI akan tetap mengawal perkembangan silat di setiap perguruan masing-masing. ‘’Sejauh ini, eksis semua,’’ tandasnya. Wakil sekretaris IPSI Banyuwangi, Hidayatur Rahman menyebut ada tujuh perguruan yang baru bergabung, yaitu Budi Suci Blambangan, Persaudaraan Rasa Tunggal, Jaya Muda, Budi Pakerti Bunga Arum, Almukarom, Walet Putih, dan Satya Wira Nanggala. ‘’Tujuh per-

guruan itu sudah gabung IPSI,” jelasnya. Dengan begitu, tujuh perguruan itu bergabung dengan perguruan lain yang sebelumnya bergabung di IPSI. Perguruan itu adalah Suaka Pasung Laksa, Harimau Terbang, Pagar Nusa, Panca Saksi, dan Merak Putih. Persinas Asad, Kujang Padjajaran, Perisai Diri, dan IKS Kera Sakti. Tapak Suci, Panca Bela, Singo Wongso, Persaudaraan Setia Hati Terate, Merpati Putih, Pamur, PSGL dan Tawang Alun. (ton/c1/als)

MENINDAKLANJUTI terbitnya PMK-122/PMK.010/2015 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2015, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengeluarkan PER-32/PJ/2015 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi. Dikeluarkannya Perdirjen tersebut menjawab pertanyaan beberapa pihak yang terkait langsung dengan perubahan besarnya PTKP, antara lain pemberi kerja dan bendahara umum/instansi pemerintah. Mereka adalah pihak yang berkewajiban menghitung, memotong, menyetorkan dan melaporkan PPh Pasal 21/Pasal 26 atas penghasilan yang diterima oleh karyawan atau PNS yang bekerja di instansinya. Pertanyaan muncul di kalangan pemberi kerja/bendahara dikarenakan walaupun PMK-122/PMK.010/2015 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak diterbitkan 29 Juni 2015, namun PTKP baru ini berlaku mulai 1 Januari 2015. Pertanyaan yang timbul adalah mengenai tindakan yang harus diambil terhadap penghasilan karyawan periode Januari – Juni 2015 yang sudah dihitung, dipotong dan disetor dengan menggunakan PTKP yang lama Beberapa hal yang dijelaskan dalam PER-32/PJ/2015 : a) Perhitungan dan Penyetoran PPh Pasal 21 serta pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21 untuk Masa Pajak Juli-Desember 2015 dihitung dengan menggunakan PTKP berdasarkan PMK-122/PMK.010/2015 b) PPh Pasal 21 untuk Masa Pajak Januari-Juni 2015 yang telah dihitung, disetor, dan dilaporkan dengan menggunakan PTKP berdasarkan PMK-162/ PMK.011/2012 (PTKP yang lama) dilakukan pembetulan SPT Masa PPh Pasal 21 c) Dalam hal terdapat kelebihan setor (pada poin b) maka dapat dikompensasikan mulai Masa Pajak Juli 2015 sampai dengan Desember 2015 d) Dengan berlakunya PER-32/PJ/2015 maka PER-31/ PJ/2012 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi dinyatakan tidak berlaku. Informasi lebih lanjut dapat berkonsultasi dengan Account Representative Saudara di Kantor Pelayanan Pajak dimana Saudara terdaftar atau hubungi Kring Pajak 1500200. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III.

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


Rabu 26 Agustus

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Halaman 27

DPW PPP Pecat Gus Faqih Habibul Adnan/JPRS

PROSPEK: Salah satu lahan milik petani di wilayah Kecamatan Kendit yang ditanami Bawang Merah. Meski harga belum sesuai yang diharapkan, namun petani tetap diharpkan terus meningkatkan kualitas hasil panen bawangnya.

Kembangkan Kawasan Varietas Bawang SITUBONDO – Potensi tanaman bawang merah di Kabupaten Situbondo sangat menjanjikan. Namun, selama ini hasilnya belum memuaskan petani. Sebab, itu tidak diikuti dengan bagusnya harga di pasaran.

Seperti yang dikatakan oleh Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Situbondo, Agus Fauzi. Dia mengatakan, harga bawang di pasaran tidak berpihak kepada petani bawang merah. Ironisnya, petani

apa poleh

tidak bisa berbuat apa-apa dengan keadaan tersebut. Agus mencontohkan, harga untuk bisa kembali modal (BEP) bawang merah Rp 7 ribu perkg. Akan tetapi harga yang di pasaran saat ini hanya

Rp 6 ribu. ”Petani ada di bawah terus. Mereka tidak bisa berkutik,” ungkap Agus. Karena itulah, untuk mengantisipasi keadaan tersebut terus terjadi, n  Baca Kembangkan...Hal 28

Faqih sudah lama menjadi kader partai, namun tindakan tegas tetap harus dilakukan. ”Kita tidak memandang lamanya. Siapa saja yang tidak sesuai dengan ketentuan partai, akan dipecat,” tambahnya. Gus Faqih dipandang indspli­ ner karena telah mecalonkan diri sebagai calon bupati dengan menggunakan kendaraan partai lain. ”Terkait adanya kader yang mencalonkan dari partai lain, kami menganggap itu sikap indisipliner. Maka kami sudah tegas pada rapat DPW untuk mencabut keanggotaan beliau,” jelasnya. Dengan dicabutnya keanggotaan tersebut, secara tegas Mahfudh meminta kepada Gus Faqih untuk tidak mengatasnamakan PPP dalam pencalonannya n  Baca DPW PPP...Hal 28

Menyaru Kontraktor, Sikat Motor PANJI – Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan menghadapi kian beragamnya modus kejahatan yang terjadi akhir-akhir ini. Pagi kemarin (25/9), seorang pria misterius membawa kabur sepeda motor milik pedagang batu bata. Aksi penipuan ini dilakukan setelah pelaku berpura-pura menjadi pembeli batu bata. Pria yang menjadi korban penipuan adalah Rudiyanto, warga

Dusun Pengkepeng, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji. Akibatnya, pedagang berusia 33 tahun tersebut kehilangan sepeda motor Honda Beat Nopol P 5459 FH. Kasus penipuan ini bermula saat ada pria berkaos kuning yang mendatangi rumah Rudiyanto. Pria yang datang menaiki becak tersebut berpura-pura jadi seorang kontraktor yang akan membeli bata milik Rudi-

yanto sebanyak 20 ribu bata. Begitu keduanya sepakat, pria misterius itu mengajak Rudiyanto ke lokasi pengiriman di areal persawahan Desa Curah Jeru, Kecamatan Panji. Di lokasi itu, pelaku menunjukkan sebuah gudang yang disebut sebagai lokasi pengiriman. Usai melihat gudang, pelaku mengajak Rudiyanto ke toko bangunan milik Pak Agus untuk memesan semen n  Baca Menyaru...Hal 28

NUR HARIRI/JPRS

KELELAHAN: Tengku Abu Nawab Saab, turun dari sepeda pancal dan singgah di DPRD Situbondo, kemarin (25/8).

Pengembara Sumatera Tiba di Kota Santri SITUBONDO - Kabupaten Situbondo sangat menarik di mata Tengku Abu Nawab Saab, seorang pengembara asal Desa Pulau Gambar, Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Serdan Bedagai, Propinsi Sumatra Utara. Begitu masuk ke Kota Santri, pria ini sempat menangis dan takjub melihat keindahan pantainya. Pria 36 tahun yang masih bujangan tersebut singgah di kantor DPRD Situbondo, siang kemarin (25/8). Kedatangannya ke gedung wakil rakyat dengan menggunakan sepeda ontel, lengkap berserta tas berisi pakaian. Maklum, perjalanan Tengku, sangat jauh karena mengelilingi seluruh kabupaten di Indonesia n  Baca Pengembara...Hal 28

http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

SITUBONDO – Pencalonan KH. Faqih Gufran (Gus Faqih) sebagai calon bupati dari PDI Perjuangan dan Partai Demokrat berdampak terhadap karier politiknya di DPC PPP Situbondo. Pasalnya, pengasuh salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mangaran itu kini telah dikeluarkan dari kepengurusan struktural partai berlambang ka’bah tersebut. Kepastian pemecatan Gus Faqih disampaikan Sekretaris DPW PPP Jawa Timur, A. Mahfudh Busiri,”Gus Faqih kita pecat dan tidak lagi menjabat sebagai Ketua MPC (majelis pimpinan cabang),” ujar Mahfudh kepada sejumlah wartawan, Senin (24/8) lalu. Pemecatan dilakukan karena PPP memandang Gus Faqih telah melakukan tindakan indisipliner. Sehingga, meski Gus

NUR HARIRI/JPRS

PASRAH: Rudiyono, pedagang bata melapor di Polsek Panji karena sepeda mtoronya dibawa kabur pria misterius, kemarin (35/8).

HABIBUL ADNAN/JPRS

DIBERHENTIKAN: Pengurus DPW PPP didampingi sejumlah pengurus DPD menyampaikan pemecatan Gus Faqih sebagai ketua MPC PPP.

Larang Paslon Kerahkan Massa SITUBONDO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Situbondo hari ini (26/08) akan melaksanakan rapat pleno terbuka pengambilan nomor urut pasangan calon (paslon) bupati-wakil bupati di Gedung Bhayangkara ‘Jananuraga’. Para paslon diimbau untuk tidak mengerahkan massa. Imbauan yang disampaikan KPU ini demi keamanan acara. Sebab, lembaga penyelenggara pemilu yang berkantor di Jalan Merak tersebut melihat ada indikasi, sejumlah paslon akan mengerahkan massa. Badrus, salah satu anggota KPU Kabupaten Situbondo menerangkan, larangan paslon

membawa massa sudah disampaikan pada saat KP U melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan paslon dan partai pengusung, belum lama ini. ”Itu sudah kita sepakati bersama,” tambah pria yang menjabat sebagai Divisi Teknis Penyelenggaraan, Humas dan Sosialisasi KPU itu. Menurut Badrus, KPU hanya menyiapkan sekitar 200 undangan. Sehingga, hanya undangan yang diperbolehkan masuk ke lokasi rapat pleno terbuka. Di luar undangan, tidak diperbolehkan masuk. ”Selain undangan kita serahkan kepada pihak keamanan,” tambah Badrus n  Baca Larang...Hal 28

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


R A D A R s i t u b ondo

afriCa Van java

28

dah sering muncul. Seperti di salah satu tempat di Panji, timur kejaksaan, lapangan Kapongan,” tambahnya. Hal tersebut juga ditemukan di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Situbondo yang lain. Seperti di wilayah barat Kota San­ tri. ”Juga saya kira seperti itu. Ba­ nyak pasar dadakan,” kata Zuhri. Tentu, hal tersebut tidak boleh dibiarkan. Sebab, akan merusak tata kota. Oleh karena itulah, pemerintah tidak boleh tinggal diam dengan fenomena tersebut. ”Bukan berarti mereka disuruh pergi,” tambahnya. Namun, difasilitasi pasar hewan yang representatif. Yaitu pasar yang tidak hanya buka pada hari-hari pasar. ”Tapi ada pasar yang tetap bisa melayani kebutuhan peternak kita,” terang

Rabu 26 Agustus 2015

DPRD Panggil SKPD Pengguna Anggaran

Perlu Pasar Hewan yang Representatif SITUBONDO - Perkembangan usaha masyarakat dalam bidang peternakan harus menjadi perhatian khusus pemerintah. Misalnya, transaksi jual-beli kambing atau unggas milik masyarakat yang terus meningkat. Ini tidak seimbang dengan ketersediaan pasar hewan yang ada. Padahal, untuk peternakan jenis ini, setiap hari selalu ada yang melakukan jual-beli. Sedangkan pasar yang mampu memfasilitasinya, masih sangat minim. ”Makanya sering kita temukan pasar hewan di tempat-tempat bebas,” ujar Zuhri, anggota DPRD Kabupaten Situbondo. Dia mengaku sering menemukan masyarakat yang melakukan transaksi jual beli kambing di tempat-tempat umum. ”Bukan hanya pada hari-hari pasar, su-

Jawa Pos

Proyek yang Diduga Memakai Material Bekas

HABIBUL ADNAN/JPRS

TIDAK LAYAK: Kondisi pasar hewan di Desa Sumberkolak yang dinilai tidak bisa memfasilitasi daya jual masyarakat

politisi Golkar tersebut. Jika difasilitasi, tidak hanya akan menguntungkan kepada peternak saja. Akan tetapi pemerintah daerah juga akan kena berkah pasar hewan. ”Akan menguntungkan semua. Termasuk pemerintah karena ada sumber PAD (pendapatan asli daerah),” katanya lagi. Zuhri berpendapat, pasar yang sudah ada ini kenyataannya

tidak represntatif. Seperti lokasinya yang sulit dijangkau. Begitu juga dengan jarak dengan peternak yang lebih jauh. ”Termasuk pasar hewan di Sumberkolak itu. Saya kira dipindah saja. Tujuan awal dulu memang karena ada kepentingan untuk menumbuhkan kawasan disana. Tapi kenyataannya tidak tumbuh-tumbuh,” pungkasnya. (bib/pri)

SITUBONDO - Setelah me­­­­­­­­­­laku­­­­ kan sidak ke beberapa proyek pembangunan in­frastruktur beberapa waktu lalu, Komisi III DPRD akan segera memanggil satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pengguna anggaran. Itu dilakukan terkait adanya beberapa temuan di lapangan. Salah satunya adalah adanya proyek yang mengambil material dari luar Situbondo. Misalnya pengambilan matevrial sampai ke Paiton, Probolinggo. Inilah yang akan segera dibicarakan dengan komisi yang membidangi pembangunan itu dengan sejumlah SKPD. Muhammad Nizar, salah satu anggota komisi III mengatakan, pemanggilan SKPD itu untuk memperjelas sejauh mana program pembangunan yang sedang dilakukan. ”Kita akan

panggil mereka semua. Hearing ini akan dilakukan pada minggu-minggu ini,” terangnya. Menurutnya, masalah material ini menjadi pembahasan yang akan dibahas. SKPD akan dimintai keterangan agar bisa memastikan salah satu unsur material yang didapatkan dari mana. ”Apakah legal atau ilegal. Inilah yang akan kita bicarakan,” tambah Nizar. Jikan ilegal, Komisi III akan mengkoordinasikan dengan pi-

hak terkait. ”Kalau ada indikasi ilegal, pasti akan berkoordinasi dengan pihak tekait,” ujar politisi partai Hanura itu. Lebih jauh, Nizar menjelaskan, untuk proyek yang sudah mulai, dan masih ditemukan beberapa permasalahan, akan didesak untuk melakukan perubahan. ”Apa yag sudah ada di lapangan, semua akan diformat ulang,” ujarnya. Sedangkan yang belum dimulai, akan dipastikan dulu dari mana saja material didapatkan. Dengan cara begitu, dalam pengerjaannya tidak terjadi permasalahan yang berkaitan dengan material. ”Sebelum dimulai, harus pasti dulu,” katanya. Nizar menerangkan, semua itu dilakukan demi kelancaran pembangunan infrastruktur yang ada di Kabupaten Situbondo. Dia berharap agar jangan sampai menyisakan masalah. ”Sebab, jika dilaksanakan dengan cara-cara yang tidak sesuai, pasti akan menghasilkan yang tidak baik,” pungkasnya. (bib/pri)

disinggahinya. Tengku mengaku, perjalanan dirinya keliling Indonesia hingga sampai di Kota Santri hanya untuk mencari ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah budaya yang ada di Situbondo. “Di sini orangnya ramah, saya lihat warganya tidak apatis,” imbuhnya. Disinggung mengenai kondisi alam Situbondo, Tengku menyebut bahwa ada potensi alam yang bisa dikembangkan secara pesat. Salah satunya adalah pantai yang sangat panjang bisa saja disulap untuk memanjakan pengendara yang melintas. “Pantainya bagus, hanya saja tidak semuanya terawat dengan baik,” ujarnya sambil mengaku

sempat menikmati indahnya pantai Pasir Putih yang ada di Kecamatan Bungatan. Tengku berharap, apa ke­ku­ rangan yang selama ini dilihat­ nya bisa menjadi masukan un­tuk pemerintah. Salah satu­ nya kembali menggalakkan pro­gram pengentasan kemiskinan. “Sudah 70 tahun, kalau bisa pengemis dihilangkan da­lam artian diberdayakan,” pungkasnya. Data yang berhasil dikumpulkan, Tengku mulai menjelajah sejak tahun 2003 hingga tahun 2011. Pengembaraannya kemudian kembali dimulai sejak 25 Mei 2015 lalu. Dia melakukan perjalanan ke sejumlah kabupaten yang dulu sudah pernah disinggahinya. (rri/pri)

HABIBUL ADNAN/JPRS

Muhammad Nizar

Gus Faqih tak Tahu Dipecat Kembali Mengembara Sejak 25 Mei n DPW PPP...

Sambungan dari Hal 27

Gus Faqih juga dilarang membawa atribut apapun yang berkaitan dengan PPP. Gus Faqih, ketika dihubungi Jawa Pos Radar Situbondo

(JPRS) malah mengaku tidak tahu dengan pemecatan dirinya itu. ”Pemecatan apa ya? Saya tahu sekarang ini,” ujarnya melalui sambungan telepon seluler (Ponsel), kemarin (25/8). Secara pribadi, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan

Masjid Indonesia tersebut mengaku tidak mempermasalahkan pemecatan dirinya. Bagi dia, hal itu menjadi hak partai. ”Disilahkan, saya tidak mau komentar banyak. Masing-masing punya hak,” tambahnya. Akan tetapi dia sendiri sangat

menyayangkan tidak adanya konfirmasi dari partai. Seharusnya, dirinya selaku kader yang sudah lama di PPP, ada pemberitahuan secara langsung. Baik itu dengan cara tertulis maupun secara lisan. ”Malahan saya tahu dari jenengan,”pungkasnya. (bib/pri)

Berharap Tidak Terjadi Kericuhan n Larang...

Sambungan dari Hal 27

Begitu juga dengan teknis pengamanan, KPU menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. ”Mau ditempatkan dimana, itu kita serahkan semua. Apa di jalan raya atau bagaimana, sudah diatur polisi,” terangnya. Terpisah, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, untuk

pengambilan nomor urut, pihaknya mengerahkan tingkat pengamanan lebih tinggi. Dia mengaku, Polres Situbondo mengerahakn tiga pleton anggota kepolisian. Nanang mengatakan, tingkat kerawanan pada pengambilan nomor urut juga lebih tinggi. Sebab, berpotensi terjadi gesekan antar pendukung paslon. ”Makanya personel yang kita kerahkan lebih besar,” tambahnya.

Di jalan PB Sudirman, polisi juga menerapkan jalan satu arah. Kendaraan yang melintas di sepanjang jalan ini, hanya dilewati kendaraan dari arah timur. Sedangkan kendaraan dari arah barat langsung diarahkan menuju ke utara. Yaitu akan diarahkan ke jalan WR. Supratman Nanang juga mengaku, polisi sudah memiliki persiapan khusus mengatasi potensi-potensi kerawanan. ”Kita sudah siap.

Kami sudah melaksanakan latihan khusus untuk mengatasi kerawanan pada tahapan Pilkada,” terangnya Meski begitu, Nanang berharap, pengambilan nomor urut paslon berjalan dengan lancar. Dia juga meminta kepada seluruh pendukung untuk tidak membuat kericuhan. ”Mari kita sama-sama menjaga keamanan demi ketertiban dan keamanan,” pungkasnya. (bib/pri)

Kasus Masuk Penipuan dan Penggelapan n Menyaru...

Sambungan dari Hal 27

Setelah sampai di toko bangunan Desa Curah Jeru, pelaku mengajak salah satu pegawai toko untuk melihat gudang yang sebelumnya ditunjukkan kepada Rudiyanto. Ajakan itu juga dengan alasan yang sama, yaitu agar barang yang dipesan dikirim ke gudang. Sementara Rudiyanto ditinggal pelaku di toko bangunan. Serangkaian aksi penipuan berjalan dengan mulus, hingga pelaku dan salah satu pegawai

toko sampai di gudang. Nah, di gudang yang ternyata bukan milik pelaku ini, pegawai toko bangunan ditinggal dengan alasan menjemput pemilik sepeda motor dan mengambil kunci gudang. Siapa sangka, pelaku yang cukup lihai membawa kabur sepeda motor milik Rudiyanto. Sekitar 30 menit kemudian, pegawai toko bangunan dan Rudiyanto sama-sama curiga ada yang tidak beres. Pegawai toko itu selanjutnya kembali ke tempat kerjanya. Datangnya pegawai kontan membuat

n Kembangkan...

pemerintah daerah saat ini sedang mengembangkan kawasan varietas bawang merah. Bahkan, dengan berkembangnya program dari pemerintah, ke depan juga direncanakan ada pasar khusus bawang. ”Diharapkan ke depan, asosiasi yang ada, bisa jadi jembatan antara pasar dengan petani,” kata Agus. Dengan cara itu, diharapkan harga akan tetap berpihak kepada para petani. Sehingga, petani bawang akan lebih semangat lagi dalam mengembangkan tanaman bawang. ”Ini kita akan terus usahakan agar harga tetap berpihak,” katanya

SITUBONDO

banyuwangi

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

Datsun Situbondo

Toyota Fortuner

Dapatkan Datsun Go+& Go Panca Harga mulai 90 jtan, DP mulai 13 Jutan/ angsuran 2jtan promo terbaik dari datsun Situbondo info Reza 085330522444 / 081937628089

Dijual Fortuner TRD 2012, Solar, Manual Putih Harga Rp. 330 Juta Nego Bisa Cash dan Kredit atau Tukar Tambah Hub. 082142194111

Dijual Kebun + Sengon L 2,2 H, Pendarungan Kabat Hub: 081232770876

BANYUWANGI

BANYUWANGI

situbondo

Suzuki Ertiga

Honda Jazz

Dijual Suzuki ertiga th 2013 silver GL istw hrg 151 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb 08123453975

Dijual Honda jazz RS 10 Pth/Htm manual/matic hrg 174/164 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb 082331659126

Sambungan dari Hal 27

Jl. Pelabuhan kalbut

Kulkas 2 Pintu

Truk Mitsubishi

Dijual Rumah, SHM, Luas Tanah 537 m2, Luas Bangunan 120 M2, Jl. Pelabuhan Kalbut Desa Semiring, Mangaran Situbondo Harga 250 Jt Nego CP. 081336301199

Djl Kulkas 2 Pintu Panasonic Ex Hadiah Hrga 2,5 Jt Hub: 085335734023

Djl Dump Truk Mtsbishi Cunter 125 HDV Th ‘12&’13, Mulus, Cpt BU H: 081358339500

Hlg STNK P 3433 WR an Mulyati, Dsn. Krajan 1 RT. 2/3, Ds. Gambiran, Gambiran

Banyuwangi

BANYUWANGI Rumah Rogojampi Dswkn Rumah+Toko Rp. 27,5 Jt/Th, Cck Buat Bank, Koperasi, Kantor dll, Pnggr Jln Raya Dpn Stasiun Rgjmpi (Kmr 3+Toko) Hub: 081287778099/081291718688

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

Imbau Tak Pakai Pupuk Cair

kaburnya pelaku. Sayang, usahanya sia-sia dan pria berkaos kuning sudah menghilang. “Setelah itu saya langsung melapor ke sini,” pungkas Rudiyanto saat berada di Polsek Panji. Dikonfirmasi, Kanit Reskrim Polsek Panji, Ipda Sutrisno membenarkan laporan Rudiyanto yang menjadi korban penipuan tersebut. “Laporan korban langsung kita tindak lanjuti dan beberapa petugas memburu pelaku. Kasus ini bukan pencurian akan tetapi masuk penipuan dan penggelapan,” katanya. (rri/pri)

Perum Permata

VITOP JAYA

Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Tengku mengaku bahwa dirinya cukup terkesan singgah di Situbondo. Akan tetapi ada hal yang membuatnya sedih, karena insiden di kota lain juga banyak terjadi di Situbondo. Yaitu, banyaknya orang yang masih menjadi pengemis. “Padahal kita Sudah merdeka 70 tahun, tapi masih tetap ada pengemis. Saya menangis, kenapa rakyat Indonesia masih ada yang ngemis. Berarti program pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah belum berhasil,” katanya sambil menyebut bahwa merebaknya pengemis hampir merata di kabupaten yang pernah

Rudiyanto terkejut karena tidak datang bersama pria yang membawa sepeda motornya. Kepada wartawan Jawa Pos Radar Situbondo, Rudianto mengaku tidak menyangka jika dirinya akan bernasib sial. “Dia itu ngaku kontraktor datang ke rumah saya. Katanya pesan bata 20 ribu dan dikirim ke gudang di sekitar sawah Desa Curah Jeru, ternyata orangnya bawa kabur sepeda motor saya,” katanya. Dengan beberapa orang yang ada di toko bangunan, Rudiyanto sempat berusaha mencari

Dswkn/Dkntrkn Perum Permata Bwi (2 Kmr) Jl. Yos Sudarso 99 Bwi H: 081220799993

• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

Sambungan dari Hal 27

Agus mengaku, jenis tanah di Situbondo sangat cocok untuk ditanami bawang. Oleh karena itulah, dia meminta agar ada kesadaran dari petani untuk menjaga kualitas lahannya. Salah satu caranya adalah dengan menggunkan pupuk alami. ”Jangan terlalu banyak menggunakan pupuk anorganik. Apalagi sampai menggunakan pupuk cair. Itu jelas merusak lahan petani,” terangnya. Masalah penggunaan pupuk juga menjadi kendala tersendi­ ri bagi pemerintah dalam pengembangan kawasan varietas bawang. Sebab, banyak lahan petani yang sudah terkena pupuk anorganik dan pupuk cair.

BANYUWANGI

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.

n Pengembara...

Hlg STNK P 4692 YF an Jumahar, Dsn. Karanganyar RT. 1/3, Ds. Bajulmati, Wngsrjo Hlg STNK P 6911 YJ an Halimah, Dsn. Krajan RT. 3/1, Ds. Pengatigan, Rogojampi Hlg STNK P 2380 YC an Sudibyo, Dsn. Bangunrejo RT. 3/2, Ds. Alasmalang, Sngjrh Hlg STNK P 3386 WP an Pemda Kab. Banyuwangi, Jl. A. Yani No. 100, Bwi Hlg STNK P 6665 YA an Agus Sudarsono, Prm.Tidar Blok CC RT. 4/1, Kel. Pengantigan Hlg STNK P 5218 ZF an Abd Komar Drs. H, Jl. Nusa Indah 50 RT. 1/2, Boyolangu Hlg STNK P 2498 VF an Imron Santoso Jl. Kiyai Saleh No.71 rt02/03 BWI

Kebun Sengon

“Inilah yang menyebabakan tanah menjadi rusak. Makanya, kami berharap agar petani mengurangi penggunaan pupuk cair. Petani diharapkan menggunakan pupuk alami yang bisa tetap menjaga kualitas tanah,” tegasnya. Agus mengaku, petani di Situbondo masih banyak yang menggunakan pupuk cair. Terutama bagi mereka yang menyewa lahan. ”Dampak penggunaan pupuk memang cepat. Namun, lahan kemudian butuh waktu minimal sepuluh tahun untuk kembali menyuburkannya. Itupun jika menggunakan pupuk organik secara berturut-turut,” pungkasnya. (bib/pri)

Lahan L.5.6 H Djl Lhan L.5.6Ha ada phn mangga 780bh umr.8th ccok utk program rmh.sederhana pemerintah SHM H: 082332573333

Motor anda belum laku? Hubungi HP: 08123353502


RABU 26 AGUSTUS TAHUN 2015

HALAMAN 32

BAGAIMANA INI...

SHULHAN HADI/JPRG

ABAIKAN PERINGATAN: Sampah plastik banyak bertebaran di depan pintu masuk Stadion Jajag, Kecamatan Gambiran, kemarin (25/8).

Stadion Jajag Kotor GAMBIRAN - Kondisi Stadion Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, terkesan kumuh. Di depan stadion terlihat sampah plastik berserakan. Tidak hanya itu, sisa pembakaran sampah di tempat itu membuat tempat olahraga itu semakin kotor. Ironisnya, botol minuman keras (miras) jenis anggur juga banyak di sekitar stadion. Semua itu tentu disayangkan karena stadion itu berdekatan dengan kantor Desa Jajag dan tidak jauh dari kantor Kecamatan Gambiran. (sli/c1/abi)

KRIMINALITAS

Mantan Manajer KSP Dijebloskan Sel SRONO - Setahun buron, Arif Wahyudi, mantan manajer Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Dana Tunggal Perkasa, di Dusun Pekulo, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, akhirnya dijemput anggota Polsek Srono kemarin (25/8). Arif yang tercatat sebagai warga Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi, itu dilaporkan ke polisi pada April 2014 karena diduga menggelapkan dana anggota. “Saat akan ditangkap, tersangka kabur ke Bali,” terang Kapolsek Srono, AKP Ali Masduki ■ Baca Mantan...Hal 33

ADA APA LAGI

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

JEBAKAN: Anjing liar yang diduga memakan kambing milik warga terperangkap jebakan di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, kemarin (25/8).

Warga Tangkap Anjing Liar Diduga Menggigit Mati Kambing Warga TEGALDLIMO - Teka-teki penyebab meninggalnya belasan kambing milik warga di Dusun Purworejo, Desa Kalipait, dan di Dusun Pondok Asem, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, dengan cara mengenaskan tampaknya mulai terungkap. Seekor anjing liar akhirnya terperangkap dalam jebakan yang telah dipasang warga Desa Kalipait kemarin (25/8). Diduga anjing liar warna hitam yang berhasil ditangkap itu, termasuk anjing yang selama ini telah menyerang kambing milik warga.

Serangan

Anjing

Liar

Sejumlah warga yang sudah tidak sabar langsung menghajar anjing liar itu hingga tewas kemarin (25/8). “Sejak kambing banyak yang mati, kita membuat perangkap,” cetus Sunardi, 31, salah satu warga Dusun Purworejo,

Desa Kalipahit. Sejak kambing warga banyak yang mati dengan ciri ada gigitan pada leher dan bagian tubuh lain, warga menjadi resah. Setiap hari harus giliran jaga kampung. “Kami yakin anjing liar yang kami tangkap itu yang telah menggigit kambing kami,” katanya. Saat jaga itu warga yang memasang jebakan berupa tali yang sudah dipasang di dekat kandang kambing. Perangkap itu oleh warga terus dipantau. Begitu mengetahui ada anjing liar yang masuk dalam perangkap, warga langsung menangkap dan memukuli ramai-ramai hingga anjing liar itu tewas. “Anjing liar itu termasuk kuat, meski sudah dipukuli ramai-ramai tapi

tidak mati, akhirnya ditembak,” ungkapnya. Tertangkapnya seekor anjing liar itu disambut suka-cita warga, terutama yang memiliki kambing piaraan. Dengan matinya anjing liar itu, diharapkan tidak ada lagi kambing yang mati misterius. “Semoga tidak ada lagi anjing liar yang datang,” cetus Habib, 44, warga Dusun Purworejo, Desa Kalipahit. Meski anjing liar itu sudah tertangkap dan ditembak mati, warga masih tetap memasang perangkap lain di sekitar kandang kambing. Mereka khawatir masih ada anjing liar lain yang berkeliaran. “Kita masih khawatir dan akan terus berjaga, meski sudah ada anjing yang tertangkap,” katanya. (ddy/c1/abi)

Protes Gudang, Warga Datangi Kantor Camat GAMBIRAN - Sejumlah warga yang tinggal di sekitar bangunan gudang di RT 1, RW 6, Dusun Krajan 2, Desa/Kecamatan Gambiran, mendatangi kantor Kecamatan Gambiran kemarin (25/8). Dengan didampingi Sekretaris Desa Gambiran, Yusuf Arfi, mereka mengadukan bangunan tanpa izin di kampungnya. Rombongan warga itu diterima Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Gambiran, Budi Susanto. “Warga selama ini resah, bangunan itu sering membuat bising,” cetus Sunarko, 46, salah satu warga yang

SHULHAN HADI/JPRG

ANTIK: Guci yang ditemukan Wagirin disimpan di rumahnya di Dusun Cemetuk, Desa Cluring, Banyuwangi, kemarin (25/8).

Temukan Guci Berisi Koin Kuno CLURING - Sebuah guci kuno dengan tinggi sekitar 60 centimeter ditemukan warga di persawahan Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kemarin (25/8). Saat ditemukan, guci itu berisi puluhan keping koin kuno. Orang yang menemukan guci berikut uang koin itu adalah Wagirin, warga RT 1, RW 3, Dusun Cemetuk, Desa Cluring. “Ditemukan saat mencangkul di sawah,” cetus Darsinah, 55, istri Wagirin. Menurut Darsinah, hampir setiap hari suaminya mencangkul di sawah. Tetapi, selama ini tidak pernah menemukan barang antik. “Saya kaget saat diberi tahu ada guci berisi uang kuno,” katanya. Saat dibawa pulang, terang dia, guci itu penuh tanah yang mengeras. Mengambil uang yang tersimpan di dalamnya susah. “Ini mulanya penuh tanah, lalu kita bersihkan, di dalamnya ada uang pecahan,” terangnya. Karena penasaran, Darsinah sempat mengoles satu uang kuno itu untuk dilihat motifnya. Setelah dibersihkan,ternyataberhurufTiongkok.(sli/c1/abi)

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

RELAWAN: Tim Basarnas melakukan koordinasi di Pos TNI AL Muncar di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (25/8).

Basarnas Turun ke Perairan Muncar MUNCAR - Pencarian Wiradi, 50, nelayan asal Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, yang hilang di laut saat akan pulang dari mencari ikan masih terus dilakukan para nelayan lain. Tim Badan Search and Rescue (Basarnas) juga datang untuk ikut mencari nelayan yang hilang di sekitar perairan Karangente di selatan Pantai Plengkung, wilayah Kecamatan Tegaldlimo, itu. Rombongan Basarnas yang dipimpin Serka Irwan Feri, tiba di Muncar sekitar pukul 13.00

kemarin (25/8). Mereka datang mengendarai mobil Basarnas lengkap perahu karet. “Kita dapat laporan nelayan hilang dari Satpol Air Muncar, juga Tim SAR, dan berita di media,” cetus komandan tim Basarnas, Serka Irwan Feri. Menurut Serka Irwan, tim Basarnas dari Jember yang datang ini beranggota tujuh personel. Setiba di Muncar langsung melakukan koordinasi dengan Kanitpolair Muncar dan Pos TNI AL untuk menggali informasi lebih banyak ■ Baca Basarnas...Hal 33

rumahnya berdampingan dengan bangunan liar. Warga di sekitar bangunan, terang dia, juga risi dengan pemilik bangunan dan pegawainya yang terus bekerja. Padahal, tempat itu oleh Satpol PP Banyuwangi sudah disegel dan ditulisi menyalahi sempadan. “Terkesan menyepelekan pemerintah,” katanya. Menurut Sunarko, warga sebenarnya sudah lama kesal dengan pengerjaan bangunan yang disebut Satpol PP ilegal itu. Warga harus bersabar karena saat ditutup paksa oleh Satpol PP saat itu Bulan Puasa ■ Baca Protes...Hal 33

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

SHULHAN HADI/JPRG

MASIH BERHARAP: Wirani, 48, adik korban menangis setelah mengetahui kakaknya hilang tenggelam di perairan Muncar, Senin lalu (24/8).

MELURUK: Sekdes Gambiran, Yusuf Arfi (tiga dari kiri), bersama warga mendatangi kantor Camat Gambiran untuk mengadukan bangunan liar di daerahnya kemarin (25/8).

Mengenal Calon Jamaah Haji Termuda dan Tertua Banyuwangi

Wahab Hasbullah Berangkat Bersama Keluarga, Sanusi Ajak Istri Dari 891 Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Banyuwangi yang sudah berangkat ke Makkah pada Senin malam (24/8), Muhamad Wahab Hasbullah, 18, asal Dusun Ngadirejo, Desa Bulurejo, Kecamatan Purwoharjo, tercatat sebagai anggota jamaah termuda. Sedang Sanusi, 91, warga Dusun Sumbersuko, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, sebagai CJH tertua. DEDY JUMHARDIYANTO-SHULHAN HADI, Purwoharjo SUASANA di Pondok Pesantren Darul Falah di Dusun Ngadirejo, Desa Bulurejo, Kecamatan

SHULHAN HADI/JPRG

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

TERMUDA: Muhammad Wahab Hasbullah bersama ayahnya, KH. Ihsanudin, di rumahnya Senin lalu (24/8).

TEKAD: Sanusi bersama istrinya, Dalilah, di rumahnya Dusun Sumbersuko, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung.

Bangorejo, siang itu terlihat ramai. Sejumlah warga kampung terlihat banyak berdatangan. Sejumlah mobil banyak parkir di halaman pesantren. Rumah yang berada di utara masjid paling banyak didatangi warga. Rumah itu kediaman pengasuh Pesantren Darul Falah, KH. Ikhsanudin. Pada Senin (24/8), sang kiai akan berangkat haji ke Makkah. “Berangkat bersama tiga anak saya,” cetus kiai Ikhsanudin. Ketiga anak sang kiai yang berangkat haji itu adalah Muhammad Adib Mubarok, 22; Muhammad Hasan Abdillah, 20; dan Muhammad Wahab Hasbullah,18. Dari ketiga putranya, Hasbullah ternyata CJH termuda di Banyuwangi. “Saya malah tidak tahu Hasbullah jadi yang termuda,” katanya. Kiai Ikhsanudin bukan kali pertama naik haji. Alumnus Pondok Pesantren Manbaul Ulum, Mbrasan, Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar, itu kali pertama naik haji bersama ibu kandungnya, Marsinah, pada tahun 1982. “Naik haji kedua

bersama istri pada tahun 2003,” ujarnya. Setahun kemudian, yakni pada tahun 2004, kembali naik haji dengan mengajak anak sulungnya, Muhamad Ali Masud. Pada tahun 2005 kembali naik haji, tapi hanya sendirian. “Tahun ini Alhamdulillah bisa naik haji lagi bersama tiga anak saya, termasuk Hasbullah,” ungkapnya. Untuk berangkat haji bersama tiga putranya, Kiai Ikhsanudin mengaku sudah mendaftar pada tahun 2009. Saat itu tanaman jeruk miliknya panen melimpah dengan hasil bagus. “Uang dari panen jeruk itu kita buat daftar haji,” ujarnya. Muhammad Wahab Hasbullah yang tercatat sebagai CJH termuda di Kabupaten Banyuwangi, mengaku sempat kaget. Sebab, dirinya tidak menyangka akan menjadi yang termuda. “Tidak menyangka bisa jadi termuda,” cetusnya. Alumni MTs Darul Ulum, Sumberberas, Muncar, itu juga mengaku terkejut saat dikabari orang tuanya berangkat haji ■ Baca Wahab...Hal 33


RADAR BANYUWANGI

34

Jawa Pos

Agustusan

Rabu 26 Agustus 2015

Jawa Pos

29

Selasa 25 Agustus 2015

SMAN 1 Bangorejo

Ajak Cintai Banyuwangi BANGOREJO-Pawai budaya HUT Kemerdekaan RI ke-70 di Kecamatan Bangorejo, berlang sung semarak kemarin (25/8). Dalam acara itu, peserta dari SMAN 1 Ba ngo rejo, sempat men curi per hatian dari penon ton. Dengan mengusung tema Babat Bumi Blambangan, para siswa SMAN 1 Bangorejo mampu menyuguhkan berbagai atraksi baik tari maupun busana khas batik Banyuwangi. “Dengan tema itu, diharapkan para siswa mengetahui cikal bakal negeri Blambangan, sehingga bisa lebih mencintai Banyuwangi,” cetus kepala SMAN 1 Bangorejo, Dwiyanto Budhiono.(*/abi)

EKO BUDIYONO/JPRG

ANGGUN: Salah satu penampilan siswa SMAN 1 Bangorejo bersama kepala SMAN 1 Bangorejo, Dwiyanto Budhiono dalam pawai budaya, kemarin (25/8).

THOMY SILA/JPRG

SIAP KERJA: Peserta SMAN 1 Srono dengan menyuguhkan beragam budaya bangsa, kemarin (25/8).

SMAN 1 Srono

Lestarikan Budaya Bangsa SRONO-Untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-70, SMAN 1 Srono menerjunkan ratusan siswanya dalam pawai budaya Nusantara yang digelar kantor Kecamatan Srono kemarin (25/8). Dalam acara itu, mereka mengangkat keragaman budaya bangsa.

Kepala SMAN 1 Srono, Imam Suudi, mengatakan melalui pawai budaya Nusantara ini, pihaknya ingin memperkenalkan aneka budaya pada para siswa. “Untuk menumbuhkan kecintaan pada bangsa melalui pengenalan budaya,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, dengan karnaval yang mengambil start di Desa Kebaman dan finish di Desa Sukonatar, itu juga untuk pelestarian budaya bangsa. “Kami ingin nguri-nguri budaya, semua guru dan murid ikut dalam pawai budaya Nusantara ini,” ujarnya. (adv/abi)

IRWAN/JP-RABA

FOTO BERSAMA: Para juara lomba cipta menu berpose dengan Ketua TP-PKK Kabupaten Dani, Minuk, Ny Slamet Karyono, dan Ketua Bhayangkari Ny Bustomi (empat di tengah) dan Kepala KKP (paling kiri).

EKO BUDIYONO/JPRG

THOMY SILA/JPRG

OGOH-OGOH: Peserta dari SMPN 2 Purwoharjo mengusung ogoh-ogoh Macan Putih, Senin (24/8).

SEMANGAT: Camat Srono Nafiul Huda (tiga dari kiri) bersama Kapolsek, Danramil, kepala UPTD Pendidikan, dan panitia karnaval, kemarin (25/8).

SMPN 2 Purwoharjo

Kecamatan Srono

Jawara Agustusan

Gelar Karnaval

PURWOHARJO-Peserta SMPN 2 Purwoharjo dalam pawai budaya HUT Kemerdekaan RI ke-70, yang digelar kantor Kecamatan Purwoharjo pada Senin (24/8), sempat mencuri perhatian penonton. Dengan mengambil tema pelangi budaya di atas bumi SMPN 2 Purwoharjo, sekolah itu menerjunkan

645 siswa. Mereka menampilkan berbagai budaya yang ada di bumi Blambangan, salah satunya ogohogoh Macan Putih. “Kami bangga dengan kreasi para siswa, selama ini siswa banyak berprestasi seperti juara sepak bola dan bola voly,” cetus kepala SMPN 2 Purwoharjo, Supriyono. (*/abi)

THOMY SILA/JPRG

BUDAYA: Peserta MTsN Srono sebelum berangkat mengikuti karnaval, kemarin.

MTsN Srono

SRONO-Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-70, Pemerintahan Kecamatan Srono mengelar karnaval budaya kemarin (25/8). Dalam acara itu, peserta dari siswa SD/ MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan umum. Karnaval dengan star Desa Ke-

baman dan finis di lapangan Desa Sukonatar, itu berlangsung meriah. Sepanjang perjalanan yang dilalui peserta karnaval, terlihat ribuan warga berjubel. “Kita ingin memeriahkan HUT Kemerdekaan RI di Kecamatan Srono ini dengan sebaik mungkin,” cetus Camat Srono, Nafiul Huda. (adv/abi)

THOMY SILA/JPRG

SRIKANDI BLAMBANGAN: Peserta SMPN 1 Srono dalam karnaval di Kecamatan Srono, kemarin (25/8).

SMPN 1 Srono

Kenalkan Perjuangan Pahlawan BWI Banyak Pejuang Wanita SRONO - Penampilan para siswa pahlawan dan perjuangannya. MTsN Srono dalam karnaval menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-70, mendapat sambutan luar biasa dari pengunjung kemarin (25/8). Dengan mengambil tema pawai nusantara perjuangan, sekolah itu mengerahkan 150 siswa dan 60 guru. Kepala MTsN Srono, Muhamad Suyuti, mengatakan dalam karnaval ini sekolahnya menampilkan sosok

“Kami ingin mengenalkan pada siswa dan masyarakat tentang perjuangan para pahlawan,” katanya. Dengan karnaval ini, terang dia, sekolah juga ingin membangkitkan semangat para siswa MTsN Srono untuk lebih giat dalam belajar. Sebab, para pahlawan dalam berjuang penuh dengan pengorbanan. (adv/abi)

SRONO-Karnaval yang digelar kantor Kecamatan Srono, berlangsung meriah kemarin (25/8). Dalam acara itu, peserta SMPN 1 Srono menampilkan beragam budaya. Dengan kostum perjuangan, Gandrung, dan Banyuwangi Etho Carnival (BEC) menambah semarak acara itu. Kepala SMPN 1 Srono, H. Muha-

mad, mengatakan dalam kegiatan ini sekolahnya sengaja mengambil tema budaya dan perjuangan. Itu untuk mengingatkan dan mengenalkan pada para siswa dan masyarakat tentang arti perjuangan, di mana di Belambangan pernah terjadi peperangan. “Banyuwangi banyak pejuang wanita seperti Sayuwiwit,” katanya. (*/abi)

Beli Rumah di Bunga Residence Korting hingga Rp 8 Juta BANYUWANGI-Bunga Residence menawarkan program khusus untuk anda yang ingin memiliki rumah idaman di kawasan Jalan Brawijaya ini. Setiap pembelian rumah disini anda mendapat diskon mulai Rp 2,5 juta hingga Rp 8juta. Promo kemerdekaan ini hanya berlaku hingga 31 Agustus 2015. Pengelola Bunga Residence Murdi Santoso mengatakan sebagai ungkapan syukur atas Kemerdekaan RI ke-70 ini pihaknya memberikan korting khusus bagi anda yang ingin menghuni rumah di Bunga Residence.“Program ini hanya berlaku selama Agustus ini,” kata pengusaha muda ini. Murdi menjelaskan saat ini Bunga Residence telah menambah perluasan huniannya. Jika sebelumnya tahap pertama dan kedua sukses dipasarkan, kini perumahan ini membuka lahan barunya seluas 2,5 hektar untuk pengembangan barunya. Pengembangan tahap ketiga ini setidaknya ada 171 rumah yang akan dibangun dengan berbagai type. Salah satunya adalah type 36. Khusus type perumahan bersubsidi ini pihaknya memberikan angsuran ringan, selain itu pilihan tenor waktu kredit pun diberikan hingga 20 tahun. “Angsuran ringan tetap tidak berubah selama masa pengangsuran,” kata pria yang juga sekretaris REI Banyuwangi itu. Murdi menjelaskan ada beberapa kelebihan memilih Bunga Residence sebagai tempat hunian. Salah satunya adalah akses jalan yang begitu dekat dengan pusat kota, lokasi yang memberikan

TOHA/RABA

LEBIH NYAMAN: Bunga Residence menawarkan program uang muka dan angsuran ringan hinga akhir masa kredit. keuntungan investasi yang sangat cepat. Dari pengamanan 24 jam one gate system juga menjadi fasilitas umumnya pun, Bunga Residence tidak salah satu keunggulannya. Informasi lebih lanjut kalah dengan perumahan lainnya, seperti akses silakan menghubungi Kantor Pemasaran di Jalan jalan yang sangat lebar sehingga ketika terjadi Brawijaya Banyuwangi Bunga Residence Blok C salipan mobil pun lebih nyaman, area kawasan 06 telepon telepon 082330434029; 081249095454; hijau, taman bermain, area olahraga, system 081337915154. (*/als)

KKP Lombakan Cipta Menu

Beras Cerdas

KANTOR Ketahanan Pangan (KKP) Kabupaten Banyuwangi menggelar Lomba Cipta Menu Berbasis Sumber Daya Lokal 2015 di Gedung Wanita Paramitha Kencana, kemarin (25/8). Kegiatan yang menekankan orientasi konsumsi yang “Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA)” itu merupakan pengembangan beras cerdas sebagai pangan met Karyono, pokok alternatif berbaampingi Minuk, Ny Sla : Dani Azwar Anas did NU ME T LIA han baku Mocaf (Modan Ny Bustomi. dified Cassava Flour). Lomba yang disaksikan hatan, Ketua Tim Penggerak serta cerdas untuk pembangunan nutrisi, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) ekonomi, dan kesejahteraan rakyat,” sebutnya. Kabupaten Banyuwangi Dani Azwar Anas itu diikuti Ditambahkan, lomba cipta menu itu bertujuan 24 TP-PKK kecamatan. Peserta menghidangkan aneka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang menu dari bahan baku Mocaf. Hidangan mereka pentingnya konsumsi pangan beragam, bergizi, dinilai oleh empat juri dari Hotel Santika Chef Reza, seimbang, dan aman. Selain itu, mendorong dan Debby Endah dari SMK Sritanjung, Sri Handayani meningkatkan kreativitas masyarakat dalam medari Pokja III Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi, ngembangkan atau menciptakan menu B2SA berbasis dan Frida Herdiyana dari Persatuan Ahli Gizi (Persagi) sumber daya lokal. Kemudian membangun budaya Banyuwangi. Hasilnya, perwakilan Kecamatan Giri keluarga untuk mengkonsumsi aneka ragam jenis menyabet juara I. Posisi kedua ditempati perwakilan pangan dengan porsi seimbang. “ Harapannya, deKecamatan Siliragung disusul Kecamatan Genteng. ngan lomba tersebut masyarakat, khususnya peserta Sedangkan juara harapan I diraih Kecamatan Gambiran bisa berkreasi untuk menciptakan dan mengembangkan disusul Banyuwangi dan Pesanggaran. resep menu makanan B2SA serta bisa diterapkan Kepala KKP Kabupaten Banyuwangi Dewa Made sebagai menu keluarga setiap hari,” harap Made. Wicaksana mengatakan, beras masih mendominasi Dalam sambutannya Ketua TP-PKK Kabupaten pola konsumsi masyarakat. Sementara sumber kar- Banyuwangi Dani Azwar Anas mengucapkan selamat bohidrat lain yang dulu dikonsumsi semakin tergeser kepada para pemenang lomba cipta menu. Kenapa oleh perubahan gaya hidup. Sedangkan konsumsi menggunakan bahan beras cerdas? Menurutnya, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan umbi- beras cerdas berbahan dari ketela berbentuk seperti umbian masih rendah. “Oleh karena itu, perlu di- beras, sehingga membantu mengatasi masalah tingkatkan supaya mendapatkan pola konsumsi penurunan produksi padi akibat lahannya berkurang. pangan sehat, yang dikenal dengan istilah beragam, Dani juga meminta TP-PKK kecamatan untuk melihat bergizi, seimbang, dan aman,” terangnya. program Banyuwangi Berkebun di utara kolam renang Salah satu solusinya adalah beras cerdas. Menurut GOR Tawang Alun. Sebab, program tersebut meneMade, beras cerdas adalah beras terbuat dari tepung rapkan prinsip 3E, yakni ekologi, ekonomi, dan edukasi. singkong atau disebut Mocaf. Yang menarik, ada “Program Banyuwangi Berkebun bisa dicontoh lima konsep kecerdasan di dalamnya. Apa saja? dengan pemanfaatan lahan pekarangan rumah “Cerdas dalam bahan baku, cerdas dalam proses, sebagai tempat berkebun,” saran istri Bupati Abdullah cerdas cara masak, cerdas dalam pemanfaatan kese- Azwar Anas tersebut. (*)


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Rabu 26 Agustus 2015

BLAMBANGAN RAYA

33

Empat Kali Tiduri Siswi SMP SRONO - Berakhir sudah petualangan Widodo, 22, pemuda asal Dusun Persil, Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono. Setelah tiga bulan menjadi buron dalam kasus pencabulan anak di bawah umur, akhirnya dia berhasil ditangkap polsek setempat Senin(24/8). Tersangka yang ditangkap di tempat persembunyiannya di daerah Monang Maning, Bali, itu kini sementara dijebloskan ke ruang tahanan polsek sambil menjalani pemeriksaan petugas. “Tersangka baru kita tangkap,” cetus Kapolsek Srono, AKP Ali Masduki, melalui Kanitreskrim Ipda Karyadi. Dugaan perbuatan cabul dengan

korban berinisial DK, 14, salah satu siswi SMP di wilayah Kecamatan Srono, itu terjadi pada 13 Mei 2015 di rumah korban. “Saat kejadian dipergoki kakek korban,” terang Karyadi. Tidak terima cucunya diperlakukan tidak senonoh, kakek korban melapor ke polsek. Sayang, tersangka kabur dan menghilang. Baru tiga bulan kemudian polisi mendapat kabar pelaku bersembunyi di Bali. “Ada informasi pelaku di Bali. Kita langsung meluncur dan menangkapnya,” katanya. Hasil pemeriksaan, tersangka mengaku empat kali meniduri korban. Empat kali itu dilakukan di rumah korban dan rumah pelaku. “Tersangka masih kita periksa,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)

ISTIMEWA

BALITA SEHAT: Para juara berfoto dengan Kepala Puskemas Tapanrejo, Ketua PKK, dan Koordinator KIA.

Lombakan Balita Sehat ISTIMEWA

DIAMANKAN: Widodo dijebloskan ke ruang tahanan Polsek Srono Senin lalu (24/8).

Minta Tegas biar Tahu Bekingnya ■ PROTES...

Sambungan adari Hal 32

“Warga harus menahan diri,” sebutnya. Warga menuding pemilik bangunan yang nekat melanjutkan pembangunan meski sudah ditutup Satpol PP karena ada orang kuat di belakangnya. “Pemerintah harus bertindak tegas, sehingga bekingnya biar kelihatan,” pintunya.

Warga lain, Tulus, mengatakan saat minta tanda tangan kepada warga untuk keperluan izin, pemilik bangunan mengelabui warga. “Mereka pernah minta tanda tangan, tapi kertasnya ditutupi,” cetusnya. Menyikapi pengaduan warga itu, Sekcam Gambiran, Budhi Susanto, menegaskan semua proses administrasi yang menjadi tanggung jawab kecamatan telah dilakukan. Dia membantah jika ada oknum atau pihak di tingkat kecamatan

yang menjadi backing kegiatan itu. “Yang jelas habis ini kita akan lapor ke bupati mengenai kegiatan pada bangunan itu,” ucapnya. Terkait eksekusi bangunan, semua itu menjadi kewenangan dan tanggung jawab Satpol PP. “Kami berharap warga untuk bisa menahan diri dan selalu berkoordinasi apabila menemukan laporan baru terkait kegiatan di lapangan,” harapnya. (sli/c1/abi)

Terjerat Kasus yang Sama di Bali ■ MANTAN...

Sambungan adari Hal 32

Selama berada di Pulau Dewata itu, terang dia, tersangka Arif Wahyudi bekerja di sebuah pabrik di Kabupaten Badung. Di tempat kerjanya itu ternyata dia diduga juga mela-

kukan penggelapan dana dan dipolisikan. “Hukumannya hampir habis, lalu kita jemput,” katanya. Keperluan pemeriksaan, terang dia, sementara tersangka dijebloskan ke ruang tahanan polsek. Saat ini polisi masih melengkapi berkas dengan memanggil sejumlah saksi.

“Tersangka itu dulu dilaporkan Anis dan Ridwan, warga Banyuwangi,” ujarnya. Menurut kapolsek, modus penggelapan dana milik anggota itu adalah dengan melakukan pengajuan pinjaman fiktif kepada manajemen. Selain itu, uang angsuran dari

anggota banyak yang tidak disetorkan ke manajemen koperasi. “Korbannya diduga banyak,” cetusnya. Tersangka ini kabur ke Bali setelah mendengar ada anggota yang melapor ke polisi. Di Bali dia bekerja di salah satu pabrik di wilayah Kabupaten Badung. (ddy/c1/abi)

Terpeleset saat Ambil Air Wudu ■ BASARNAS...

Sambungan adari Hal 32

Sebelum melakukan pencarian, jelas dia, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan keluarga nelayan yang hilang itu, termasuk dengan nakhoda kapal, pemilik kapal, dan nelayan yang ikut di kapal pencari ikan itu. “Kita akan gali informasi lebih dalam, sekaligus koordinasi titik kejadian saat

Pendengaran Sudah Jauh Berkurang karena Faktor Usia ■ WAHAB...

Sambungan adari Hal 32

Sebab, sebelumnya tidak pernah diberi tahu. “Penuh kejutan. Ini haji bersama bapak dan dua kakak,” ungkapnya. Kondisi yang tidak beda terlihat di rumah Sanusi, 91, di RT 3, RW 2, Dusun Sumbersuko, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung. Di rumah itu terlihat ramai karena banyak tetangga yang datang. “Bapak ini naik haji sudah yang kedua, pertama tahun 1988,” cetus Marsilah, 41, salah satu putri Sanusi. Saat kali pertama naik haji, Sanusi saat itu hanya sendiri. Yang kedua ini dia mengajak Dalilah, 66, istrinya. Sesuai daftar tunggu, tiga tahun lalu Sanusi sebenarnya sudah bisa berangkat haji yang kedua. Tetapi karena ingin bareng dengan istrinya, terpaksa diundur. “Bapak tidak mau berangkat dulu, katanya ingin bareng ibu,” ungkap Marsilah, seraya menyebut pendengaran bapaknya berkurang karena usianya sudah lanjut. Meski sudah berusia lanjut, tapi kondisi Sanusi terlihat sehat. Malahan, menurut keluarga, kesehatan dan fisik Sanusi lebih baik dibanding istrinya. “Bapak sebenarnya tidak masuk KBIH, tapi karena usianya sepuh, akhirnya diajak KBIH, biar ada yang memantau,” katanya. Pilihan tidak ikut KBIH karena dianggap sudah berpengalaman naik haji. Sehingga, apa yang harus dilakukan selama melaksanakan rukun Islam yang kelima itu sudah paham. “Dulu kan sudah pernah haji,” dalih Sanusi. (c1/abi)

nelayan itu jatuh, juga kronologis kejadian,” ungkapnya. Bukan hanya itu, jelas dia, pihaknya akan menggali informasi titik jatuhnya korban melalui bantuan Google maps. “Kita diskusikan dengan tim, sebelum memutuskan melakukan pencarian besok (hari ini),” katanya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, satu lagi nelayan Muncar dikabarkan hilang saat

bekerja di tengah laut, Senin pagi (24/8). Kali ini nelayan yang mengalami kecelakaan itu adalah Wiradi, 50, warga Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Korban ini hilang di sekitar perairan Karangente, selatan Pantai Plengkung, wilayah Kecamatan Tegaldlimo. Saat kejadian, Wiradi bersama belasan temannya yang naik kapal slerek akan pulang.

“Terpeleset dan jatuh ke laut,” cetus Ahmad Suri, 43, teman korban. Menurut Suri, kecelakaan di tengah laut itu terjadi sekitar pukul 04.00. Saat itu, korban berniat mengambil air wudu di laut dengan duduk di pinggir kapal slerek. Ketika akan wudu, kakinya terpeleset dan jatuh ke laut. “Saat jatuh ke laut sempat teriak minta tolong, tapi ketika kapal memutar, sudah tidak ada,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)

MEMPERINGATI HUT RI ke-70, Puskesmas Tapanrejo mengadakan lomba balita sehat ceria, pada 22 Agustus 2015. Lomba bertema “Generasi Sehat dan Cerdas Tumpuan Masa Depan Bangsa”, itu dipelopori koordinator KIA Indun Djuharijah, SST serta didukung RSIA Bhakti Mulia, PT Sari Husada, dan Kalbe Nutrition. Acara itu dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Muncar beserta staf. Lomba diikuti sekitar 150 peserta. Mereka terbagi dalam tiga kriteria umur yakni 6-18 bulan, 18-36 bulan, dan 36-72 bulan. Peserta dari wilayah Puskesmas Tapanrejo meliputi Desa Tapanrejo, Blambangan, dan Tambakrejo.

Peserta antusias mengikuti lomba. Hal itu tampak saat tahap penilaian, baik penilaian asupan gizi, pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan gigi, serta penilaian perkembangan balita. Tim juri selektif dalam menentukan pemenang karena para peserta sangat berpotensi. Namun tim juri berpatokan pada total scoring akhir serta kelengkapan data KMS. Juara I umur 6-18 bulan adalah Aditya Januarta Pratama. Juara I umur 18-36 bulan adalah RanggaWisnu. Juara I umur 36-72 bulan adalah Zelisin Nursaskia. Hadiah diserahkan oleh kepala Puskesmas Tapanrejo. Ketiga pemenang akan mewakili lomba di tingkat kabupaten. (*/bay)


RADAR BANYUWANGI

Agustusan

34

Jawa Pos

Rabu 26 Agustus 2015

Banyak Tonjolkan Budaya Lokal KARNAVAL pelajar dan umum dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung meriah kemarin. Tema perjuangan kemerdekaan nasional dan daerah ditampilkan seluruh kontingen. Dalam pawai kemarin, selain menampilkan tema kemerdekaan

dan budaya lokal Banyuwangi juga banyak peserta yang menampilkan kostum berbahan dasar koran. Booming batu akik di masyarakat akhir-akhir ini juga dijadikan sebuah tema oleh para peserta pawai karnaval kemarin. Berikut sebagian suasana karnaval yang terekam lensa Jawa Pos Radar Banyuwangi. (*)

Visualisasi Tempoe Doeloe

Berikan Nuansa Berbeda Perankan Penjajah Belanda M Adilla MP, siswa SMPN 1 Banyuwangi, yang juga putra dari Supriyadi pemilik Pesona Ijen memerankan penjajah Belanda dalam fragmen singkat perjuangan pejuang AL dalam mempertahankan Bumi Blambangan.

Kepala SMP Negeri 1 Licin, Drs Subiyanto MPd (kanan) bersama murid-muridnya pada kegiatan karnaval Desa Licin, Kecamatan Licin, kemarin (25/8). Mereka mampu memberikan nuansa berbeda kepada ribuan penonton.

Acintya Anugrahana Maitri, putri Administratur KPH Banyuwangi Selatan, Agus Santoso, menjadi salah satu putri yang memvisualisasikan tokoh zaman kerajaan Blambangan tempoe doeloe.

Menyaru Jadi Petani Kepala Desa Licin, Akhmad Sugiono (kiri) tampil layaknya seorang petani tua. Di tahun pertama kepemimpinannya, dia langsung menggebrak dengan kegiatan karnaval kemarin (25/8) yang diikuti lebih dari 2.000 peserta.

Nuansa Biru dan Putih RENDRA KURNIA/RaBa

Jadi Maskot Sekolah

Guru SMPN 5 Banyuwangi tetap mendampingi siswa dalam berpawai sepanjang jalan protokol Banyuwangi. Pahlawan tanpa tanda jasa tersebut tidak kenal lelah hingga mencapai garis finis di taman Blambangan.

Deyyana Aulia Hakim, salah satu peserta karnaval yang dinobatkan sebagai maskot sekolahnya. Dea juga pernah menyandang Jebeng Banyuwangi. Saat ini, Dea saat ini tengah mempersiapkan diri di ajang Banyuwangi Batik Festival.

Guru-Guru Pun Turut Serta Dalam rombongan peserta karnaval SMPN 1 Banyuwangi, dewan guru tidak mau ketinggalan memeriahkan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-70 ini. Dikepalai Samsudin Ali, sekolah yang beralamat di Jalan A Yani 74 Banyuwangi tersebut berhasil melambungkan nama sekolah.

Hasil Program Non akademik Bikin Kagum Penonton Penampilan peserta karnaval dari Dusun Gumuk Batur, Desa Licin, Kecamatan Licin, kemarin (25/8). Mereka mampu membuat decak kagum ribuan penonton di sepanjang jalan yang dilalui karnaval.

Dedi Irawan, salah satu siswa SMPN 5 Banyuwangi digambarkan dalam karnaval merupakan hasil dari progam non akademik. Dedi telah mengharumkan nama sekolah hingga tingkat provinsi.

Andalan Sekolah Marching Band SMPN 3 Banyuwangi berpenampilan prima dengan nuansa biru putih.

Apik dan Rancak Mendukung program Pemkab Banyuwangi, yakni jeding rijig, tidak hanya menjaga kebersihan toilet sekolah. Tapi juga merangkainya menjadi sebuah tari yang apik dan rancak.

Maskot Banyuwangi Penari Gandrung yang ditampilkan siswi SMPN 1 Banyuwangi adalah perwujudan sekolah yang bangga dan turut melestarikan budaya lokal.

Kompak Berbaju Adat FOTO-FOTO: GERDA SUKARNO/RaBa

Camat Bangorejo Hardiono (dua dari kanan), Sekcam Hartono (paling kanan), kepala SMAN 1 Bangorejo Dwiyanto B, dan Danramil Kapt. Saifur Rohim dalam pawai budaya HUT Kemerdekaan RI ke- 70, kemarin (25/8).

Tampilkan Putri Muslimah

Berpredikat Sekolah Pantai Indonesia

Putri Lingkungan

Kepala SMAN 1 Giri dengan berkostum Wali Songo mendampingi siswa dalam karnaval pelajar. SMAN 1 Giri yang dinobatkan sebagai Sekolah Model untuk kalangan SMA juga mendapatkan predikat Sekolah Pantai Indonesia (SPI).

Siswi SMPN 3 Banyuwangi yang terdiri dari Sindi kelas VII, Diva dan Clarisa kelas VIII serta Umi, Reina, Dina siswa kelas IX yang menjadi duta sekolah untuk mengkampanyekan kebersihan dan pelestarian lingkungan.

Salah satu program MTsN Banyuwangi adalah menjadikan siswa yang berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia. Seperti yang digambarkannya dalam karnaval kemarin. Peserta dari MTsN Banyuwangi menampilkan baju busana muslim.


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Rabu 26 Agustus 2015

BERITA UTAMA

35

Pawai Karnaval Nuansa Budaya Lokal BANYUWANGI - Karnaval pelajar dan umum dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung meriah. Tema perjuangan kemerdekaan nasional dan daerah ditampilkan seluruh kontingen yang mengikuti karnaval Selasa (25/8), kemarin. Pawai karnaval pelajar, mahasiswa, dan umum kemarin start di depan kantor Pemkab Banyuwangi pukul 13.00 kemarin. Dari start seluruh kontingen menyusuri rute ke arah utara melewati Jalan Ahmad Yani, Jalan dr. Sutomo, dan finis di Taman Blambangan. Ada sekitar 24 kontingen dari pelajar, mahasiswa maupun umum yang

mengikuti pawai kemarin. Mereka menyuguhkan tema yang berbeda-beda. Tentu tema yang diusung adalah tema kemerdekaan, misalnya perjuangan kemerdekaan nasional dan daerah, proklamasi, pembangunan, Bineka Tunggal Ika, masa reformasi, prestasi sekolah beserta prestasi kebudayaan, dan kearifan lokal yang dimiliki Banyuwangi khususnya. Dalam pawai kemarin, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Wabup Yusuf Widiyatmoko, Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama, Kajari Banyuwangi Anak Agung Sayang Adyana, beserta jajaran Forpimda Banyuwangi hadir dalam pelepasan peserta pawai karnaval kemarin. Bupati, Kapolres dan Kajari Banyuwangi

juga bertindak sebagai pengibar bendera start pertanda pawai dimulai. Bupati Anas dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi pawai karnaval tersebut. Selain itu, pawai karnaval itu bisa menggugah semangat kita menuju Indonesia yang lebih maju. ”Ini adalah wujud refleksi kecintaan kita sebagai warga negara Indonesia terhadap perjuangan nenek moyang kita terdahulu,” kata Anas. Urutan pertama pawai karnaval kemarin adalah kontingen pembawa bendera dari pelajar SMAK Hikmah Mandala. Kemudian, disusul drum band dari Akademi Kelautan Banyuwangi (AKABA). Selanjutnya,

kontingen dari pelajar SMPN 5 Banyuwangi yang menampilkan teatrikal perjuangan pahlawan Banyuwangi, yakni Sayu Wiwit, menumpas penjajah. Dalam pawai kemerdekaan kemarin selain menampilkan tema kemerdekaan dan budaya lokal Banyuwangi juga banyak peserta yang menampilkan kostum berbahan dasar koran. Booming batu akik di masyarakat akhir-akhir ini juga dijadikan sebuah tema oleh para peserta pawai karnaval kemarin. Sementara itu, pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, dengan adanya pawai karnaval kemerdekaan itu masyarakat Banyuwangi tumplek-blek di jalan protokol yang dilewati peserta. (tfs/c1/aif)

RANCAK: tarian seblang ikut memeriahkan karnaval pelajar dan umum kemarin.

RENDRA KURNIA/RABA

Tidak Layak Menyandang Nama Tuhan Dispendukcapil tak Berhak Menarik n TUHAN... Sambungan dari Hal 26

Bungsu enam bersaudara itu menegaskan tidak akan mengubah namanya. “Di ganti? Wah bagaimana ya. Ini kan nama pemberian orang tua saya,” ujar Tuhan dihubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa) via ponsel siang kemarin. Saat berbincang dengan JPRaBa, Tuhan mengaku sedang berada di Jakarta untuk memenuhi permintaan wawancara salah satu stasiun televisi swasta. Tuhan mengatakan, selama ini tidak ada masalah dengan namanya tersebut. “Toh saya tidak pernah melakukan kejahatan dengan nama saya ini,” tambahnya. Tuhan menganggap ia memiliki nama yang wajar seperti nama

manusia lainnya. Sebelum ada pemberitaan media mengenai namanya, ia mengatakan hidupnya berjalan dengan normal tanpa ada yang mempermasalahkan namanya. “Saya dari kecil di Kluncing. Tetangga tahu saya dari lahir memiliki nama Tuhan. Saya biasa dipanggil nama Pak Tuh atau Pak Han,” jelasnya. Ia mengaku tidak mudah mengubah nama. Menurutnya, nama itu pemberian orang tua yang merupakan amanah. Jika harus mengganti nama, Tuhan mengatakan harus melakukan selamatan sesuai adat desa. “Waktu memberi nama saya, orang tua melakukan selamatan. Jika sekarang harus ganti nama, itu berarti saya harus mengulang dari awal dan mengubah hidup saya,” ungkapnya. Jawaban tersebut tentu ber-

beda dengan jawaban yang pernah diterima JP-RaBa ketika bertandang ke rumahnya 14 Agustus 2015 lalu. Kala itu JPRaBa menanyakan bagaimana kalau namanya diganti karena menimbulkan kontroversial, dengan tersenyum Tuhan menjawab “Ya kalau memang harus diubah ya diubah saja,” ujarnya sambil tersenyum. Terkait kontroversi nama Tuhan tersebut, MUI Banyuwangi juga angkat bicara. Ketua MUI Banyuwangi, Muhammad Yamin, mengaku tidak setuju alasan Tuhan enggan mengganti atau mengubah nama. Ia menyarankan hendaknya pria yang berprofesi sebagai tukang bangunan tersebut mengganti namanya dengan nama yang lebih layak. “Tidak selayaknya nama Tuhan digunakan oleh siapa pun. Sebab,

kata Tuhan merupakan kata yang dimaslahatkan seluruh umat beragama. Baiknya disesuaikan (namanya). Diganti atau ditambahi namanya agar lebih beradab,” jelas Yamin dikonfirmasi melalui seluler kemarin. JP-RaBa merupakan media pertama yang memberitakan sosok Tuhan. Tuhan menganggap wajar nama pemberian orang tuanya sejak lahir tersebut. Ia menjelaskan namanya tidak ada bedanya dengan nama dari keenam saudaranya, yakni Juni, Alipah, Aisah, Ainan, Nasyiah, dan Isroti. Suami Husnul Hotimah itu tidak pernah menanyakan arti nama dirinya kepada kedua orang tuanya hingga meninggal dunia. “Seingat saya orang tua saya tidak pernah menyinggung apa pun tentang nama saya,” tandasnya kala itu. (cin/c1/aif)

Visa untuk Empat JCH Belum Turun n LANGSUNG... Sambungan dari Hal 26

Ada juga 4 JCH Banyuwangi di kloter 9 yang tidak bisa berangkat pada tanggal 26 Agustus 2015 lantaran visa belum turun. ”Yang berisiko tinggi langsung diperiksa di RS itu atas nama Halimah, 79, warga Kecamatan Tegalsari. Tetapi, insya-Allah ibu Halimah tetap bisa berangkat,” kata Juhdi. Setelah proses pembagian identitas dan pengenalan ketua regu, kemarin pukul 18.00 seluruh JCH melakukan pengajian bersama di Masjid Agung Sukolilo. Kemudian, pukul 19.00 mereka melakukan pemantapan manasik haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. ”Setelah manasik, kita makan dan istirahat. Kemudian, pukul 23.30 JCH bersiap menuju bandara untuk berangkat ke Tanah Suci,” pungkas Juhdi yang juga ketua kloter 9 tersebut. Sekadar tahu, sebanyak 981 JCH Banyuwangi terbagi dalam tiga kloter, yakni kloter 8, 9, dan 10. Kloter 8 terdiri atas 450 jamaah, kloter 9 juga 450 jamaah. Semua asal Banyuwangi. Khusus kloter 10 berjumlah 93 jamaah asal Banyuwangi. Dalam kloter 10 tersebut jamaah haji Banyuwangi bergabung dengan jamaah dari Kabupaten Pacitan dan Jember. (tfs/c1/aif)

TIDAK ADA KENDALA: Jamaah calon haji Banyuwangi antre mendapatkan pembagian gelang identitas di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, pagi kemarin.

Sambungan dari Hal 26

Apa tanggapan Dispendukcapil atas desakan MUI tersebut? Kepala Dispendukcapil Banyuwangi, Sudjani, mengatakan pihaknya tidak bisa menahan atau menarik KTP Tuhan seperti imbauan MUI tersebut. Menurutnya, kepemilikan nama seseorang adalah sebuah hak setiap warga negara Indonesia. ”Kita tidak bisa kalau disuruh menarik atau menahan KTP Tuhan selama pe-

n STATUS... Sambungan dari Hal 26

‘’Pukul 15.00 status Gunung Raung turun menjadi waspada,” ungkapnya. Gempa tremor yang terjadi selama beberapa pekan terakhir tidak sebesar sebelumnya. Pada saat aktivitas tinggi, gempa tremor yang terekam dalam seismograf sampai 32 milimeter. Tetapi, saat ini nyaris

n PULAU... Sambungan dari Hal 26

Banyuwangi, Tuhan harus membawa persyaratan, seperti KTP, kartu keluarga (KK), Ijazah, dan akta kelahiran. Jika memang akan diubah atau diganti, nanti di akta kelahiran Tuhan akan muncul sebuah catatan pinggir yang menerangkan bahwa nama Tuhan sudah diubah atau diganti dengan nama baru. ”Setelah mendapatkan surat penetapan dari PN, surat itu bisa langsung dibawa ke kantor Dispendukcapil untuk mengurus pergantian nama di data-data yang dia (Tuhan) miliki,” pungkas Sudjani. (tfs/c1/aif)

mendekati normal. Gunung Raung berstatus siaga terhitung sejak 29 Juni lalu. Selama berstatus siaga, puncak gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan asap tebal. Selain gemuruh, hujan abu juga melanda sejumlah kawasan di Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. Bahkan, gara-gara abu vulkanik itu sejumlah pe-

nerbangan di Jawa Timur dan Bali terpaksa dibatalkan. Dengan aktivitas yang melegakan itu, warga merasa gembira. Sebab, fenomena alam yang terjadi selama Gunung Raung berstatus siaga menyebabkan warga, terutama di kawasan lereng Raung, gelisah. Tetapi, selama beberapa hari ini aktivitas warga kembali normal. (ton/c1/aif )

Andre: Banyuwangi Itu Keren n JANJI... Sambungan dari Hal 26

Termasuk Pulau Merah dan sejumlah pantai lain di sepanjang pesisir timur Pulau

Jawa ini. Selain keindahan alamnya, dia juga mengaku terkesan dengan keindahan kota Banyuwangi. “Banyuwangi itu keren. Pasti orangnya yang mem-

buat semuanya jadi keren. Kalau tahu seperti ini, waktu seminggu bisa tidak cukup untuk menikmati keindahan Banyuwangi,” ujarnya. (sgt/c1/aif )

Polisi-Panwas Tidak Perlu Repot Mengawasi Sambungan dari Hal 36

Diusulkan Ganti Nama Menjadi Pulau Wangi

milik nama tersebut tidak keberatan dengan nama tersebut,” kata Sudjani kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dia pun memberikan tata cara apabila memang Tuhan ingin mengganti nama atau menambah namanya di KTP. Jika memang pemilik nama Tuhan akan mengganti nama, Tuhan harus mengurusnya ke Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi terlebih dahulu untuk mendapatkan surat penetapan ganti nama atau tambah nama. Syaratnya, jika datang ke PN

Aktivitas Warga Kembali Normal

n SIAP DIPILIH...

JUHDI FOR RABA

Jika kita dari Simpang Lima, silakan menuju Jalan dr. Sutomo hingga Taman Blambangan. Dari traffic light Taman Blambangan belok ke utara hingga bundaran PLN di Jalan Banterang, lalu belok ke timur ke Jalan Nusantara. Semua kendaraan bisa masuk ke Pantai Boom. Nah, di situlah jalan satusatunya menuju Pantai Boom. Dulu Pantai Boom adalah sebuah pelabuhan yang sangat penting di Banyuwangi. Hal itu dibuktikan dengan bekas-bekas dermaga pelabuhan yang masih ada tersisa. Bekas bangunan gudang penyimpanan kelapa di sana, juga menandakan di Pantai Boom memang dulu adalah sebuah kegiatan penting, khususnya pelabuhan pengiriman kopra. Saat ini aktivitas pelabuhan masih ada tapi tidak terlalu ramai. Aktivitas bongkar-muat ikan nelayan tapi masih terlihat di Pantai Boom sampai sekarang. Sampai saat ini pantai ini masih menjadi salah satu tujuan berkumpul para kawula muda di Banyuwangi. Selain itu, biasanya pada Minggu pagi pantai ini ramai dikunjungi warga Banyuwangi. Pantai Boom memang masuk kawasan PT. Pelindo III Cabang Tanjung Wangi. Namun, sejak beberapa tahun lalu, pihak Pemkab Banyuwangi sudah meneken nota kesepahaman dengan PT Pelindo III untuk melakukan pengembangan Pantai Boom. Hasilnya, Pantai Boom lebih

n GANTI...

Bastoni meminta pasangan calon dan tim sukses melaksanakan kampanye menarik simpati masyarakat menggunakan cara-cara cerdas, santun, baik, dan tidak menjelek-jelekkan pasangan lain. “Kami juga akan bekerja sama dengan panitia pengawas (panwas) dan kejaksaan. Kami tidak segan menindak pelanggaran pidana pada Pilbup Banyuwangi 2015,” tegasnya. Cabup incumbent, Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya berharap pilbup kali ini menjadi momentum pelaksanaan pesta demokrasi yang baik dan sukses. Dia berharap pilbup berjalan demokratis, aman, dan

damai. “Mudah-mudahan pilbup menjadi forum yang baik agar masyarakat dapat menyalurkan hak pilih secara demokratis,” ujarnya didampingi cawabup Yusuf Widyatmoko. Calon penantang Sumantri Soedomo berharap situasi kondusif di Banyuwangi terjaga hingga coblosan berlangsung 9 Desember. Dia menyatakan telah berkomitmen untuk taat asas dalam menjalani pesta demokrasi lima tahunan kali ini. “Polisi dan Panwas tidak perlu repot-repot mengawasi kami. Kami akan menaati semua peraturan,” kata dia didampingi Cawabup Sigit Wahyu Widodo. Pada kesempatan tersebut Sumantri menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Anas-Yusuf selama lima tahun terakhir. Hanya saja, dia menilai

masih ada potensi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Bumi Blambangan. Dia mencontohkan, Banyuwangi memiliki banyak sumber air, misalnya di wilayah Kecamatan Licin dan Glagah. Namun, perikanan air tawar kurang tergarap. “Padahal, kalau dioptimalkan, maka akan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi gizi masyarakat. Itu penting untuk investasi sumber daya masyarakat (SDM),” kata dia. Sumantri mengaku siap beradu gagasan dengan pasangan petahana yang notabene telah terbukti membawa Banyuwangi maju dalam lima tahun terakhir. “Kami siap beradu gagasan dengan pasangan Anas-Yusuf,” tegasnya. (sgt/c1/afi)

Pencairan Dana Dalam Proses n DANA KAMPANYE... Sambungan dari Hal 36 RENDRA KURNIA/RABA

TERTATA: Kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, dipotret dari udara.

tertata saat ini. Jalan menuju pantai juga sudah dipaving. Di pantai Boom juga sudah terdapat taman yang menarik. Amphitheater telah dibangun di kawasan pantai ini. Warungwarung yang dulu tidak tertata, kini sudah dikumpulkan dalam satu bangunan yang rapi. Hal itu bertujuan agar Pantai Boom terlihat lebih bersih. Lampu penerangan juga telah terpasang di Pantai Boom, agar pada malam hari pantai ini lebih nyaman dikunjungi warga. Di tepi pantai, saat ini juga sudah terdapat beberapa deretan payung sewaan yang bisa digunakan oleh pengunjung bersantai. Oh iya, di Pantai Boom ini juga menjadi tempat penyu abu-abu (penyu lekang) mendarat pada musim bertelur. Di pantai ini juga terdapat sebuah penangkaran

tukik (anak penyu) yang dikelola para relawan Banyuwangi Sea Turtle Foundation. Masyarakat juga sering yang melakukan pelepasan tukik di pantai ini. Sementara itu, kawasan Pantai Boom juga terdapat sebuah pulau kecil. Pulau itu hanya berpenghuni 8 kepala keluarga (KK). Masyarakat biasa menyebut pulau itu dengan sebutan Pulau Tikus. Dari data terakhir, luas pulau tersebut sekitar 18 hektare (ha). ”Data terakhir memang 18 ha, tapi sekarang sudah berkurang karena terkena abrasi air laut,” kata Kepala Kelurahan Kampung Mandar, Bambang Purwanto. Untuk menuju Pulau Tikus hanya bisa dilewati melewati jalur laut menggunakan perahu. Namun jika air laut sedang surut, warga penghuni Pulau Tikus bisa menyeberang air surut

dengan jalan kaki. ”Di Pulau tikus masyarakatnya ada yang berkebun, nelayan, dan juga beternak kambing. Pulau itu sudah berpenghuni sejak 20 tahun lalu,” tambah Lurah Bambang. Sejauh ini, kata Bambang, nama kawasan itu memang disebut Pulau Tikus. Tapi nama tersebut dirasa kurang baik dan rencananya akan diganti oleh masyarakat sekitar dengan sebutan Pulau Wangi. ”Ke depan memang akan kita ganti nama pulau itu agar terkesan lebih bagus. Kita akan berkoordinasi dengan Pak Camat,” terang Bambang. Setelah menggali informasi tentang Pulau Tikus yang ada di Pantai Boom, tim ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. (c1/bay/bersambung)

Slamet menambahkan, pencairan dana hibah untuk KPU tersebut akan direalisasikan dalam waktu dekat. “Insya Allah dalam waktu dekat akan terealisasi. Tim anggaran Pemkab Banyuwangi

telah melakukan pembahasan bersama KPU,” cetusnya. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Djafri Jusuf, menjelaskan sesuai prosedur, penambahan dana hibah KPU tersebut telah diajukan kepada pemkab. Tambahan dana hibah itu dimasuk-

kan dalam APBD Perubahan 2015. “Tetapi, ada Permendagri yang memperbolehkan pencairan dana hibah pilbup mendahului pengesahan APBD perubahan. Jadi, pencairan dana hibah kepada KPU sudah diproses dan segera cair,” tambah Djafrie. (sgt/c1/afi)

Dua Pemuda Dituntut 15 Bulan BANYUWANGI - Dua pengedar dan pengguna pil trihexypenidyl asal Kabat dituntut hukuman penjara selama satu tahun tiga bulan oleh jaksa penuntut umum (JPU). Keduanya adalah Ahmad Khoiri, 21, warga Desa Kedayunan, Kecamatan Kabat, dan Arif Dermawan, 19, warga Perum Permata Indah, Desa Dadapan, Kecamatan Kabat. Mereka dianggap bersalah melanggar Pasal 196 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Selain dikenai tuntutan pidana penjara selama satu tahun tiga bulan,

keduanya juga dikenakan sanksi tambahan berupa denda. Nominalnya sebesar Rp 1 juta. Bila tidak dibayar, maka terdakwa wajib menggantinya dengan pidana kurungan selama dua bulan lamanya. Dalam tuntutan yang dibacakan JPU Ari Dewanto tersebut, JPU juga mempertimbangkan beberapa alasan yang memberatkan dan meringankan tuntutan atas diri terdakwa. Yang memberatkan, perbuatan keduanya meresahkan dan tidak sejalan dengan program pemerintah dalam pemberantasan narkoba. Pertimbangan yang mering-

ankan, terdakwa bersikap sopan, belum pernah dihukum, dan masih berusia muda. Menanggapi tuntutan tersebut, keduanya sepakat mengajukan pleidoi dalam persidangan berikutnya. “Mohon keringanan Pak Hakim,” pinta Ahmad Khoiri. Sekadar mengingatkan, penangkapan atas diri terdakwa dilakukan polisi sekira bulan Maret lalu. Ahmad Khoiri ditangkap dengan barang bukti 40 pil trihexypenidyl. Arief Dermawan ditangkap polisi atas kepemilikan 100 butir pil trihexypenidyl. (nic/aif)


36

Jawa Pos Rabu 26 Agustus 2015

9 Desember 2015

RENDRA KURNIA/RABA

JAGA KEDAMAIAN : Pasangan Cabup Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko dan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (baju putih) mengangkatkan tangan bersama Forpimda usia deklarasi Pilbup damai di Gedung Korpri kemarin.

Siap Dipilih dan Siap Tidak Dipilih

BANYUWANGI - Sehari setelah ditetapkan sebagai kontestan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015, pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) dan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (Su-Si) langsung mendeklarasikan komitmen pemilu damai kemarin

(25/8). Kedua pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) itu menyatakan siap dipilih dan tidak dipilih pada coblosan 9 Desember 2015 mendatang. Deklarasi kesepakatan damai yang difasilitasi Polres Banyuwangi itu berlangsung di Gedung Korpri. Selain berkomitmen siap dipilih

dan siap tidak dipilih, kedua pasangan kandidat juga menyatakan siap melaksanakan pilbup dengan jujur, adil, santun, dan bermartabat. Kedua pasangan calon juga sepakat tidak mengangkat isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Tidak hanya itu, pasangan Dahsyat dan Su-Si juga berkomitmen siap kerja

sama dengan polisi dan aparat TNI dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif. Kedua kontestan pilbup 2015 itu juga menyatakan mendukung sepenuhnya tindakan tegas aparat hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni

Purnama, mengatakan kesepakatan tersebut merupakan kegiatan moral untuk melaksanakan pilbup secara jujur, bersih, aman, dan tertib. “Dalam setiap pesta demokrasi, pasti ada yang dipilih dan yang tidak dipilih. Maka dari itu, setiap kandidat harus siap dipilih sekaligus harus siap tidak dipilih,” ujarnya n  Baca Siap Dipilih...Hal 35

Dana Kampanye Rp 7 M Bisa Dipakai Sebelum Pengesahan APBD Perubahan 2015 BANYUWANGI - Kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 akan berlangsung 27 Agustus hingga 5 Desember 2015. Walau tersisa waktu dua hari lagi, tapi Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum memiliki anggaran pelaksanaan kampanye. Dalam hibah anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk pelaksanaan pilbup Rp 39,9 miliar yang sudah masuk rekening KPU belum meng-cover pelaksanaan kampanye calon. UU tersebut baru terbit

setelah APBD 2015 disahkan. Lantaran UU terbit setelah pengesahan APBD, maka KPU tid a k m e ngu su l k a n anggaran pelaksanaan kampanye. Dalam UU Nomor 8 Tahun 2015 disebutkan, pengadaan alat peraga kampanye (APK) pilbup masing-masing pasangan calon dibiayai APBD dan difasilitasi KPU. Untuk melengkapi kebutuhan anggaran pilbup, KPU mengusulkan tambahan anggaran pada pembahasan APBD perubahan

2015 sebesar Rp 7 miliar. Hanya saja, usul tambahan Rp 7 miliar dalam APBD perubahan itu belum disahkan menjadi Perda APBD Perubahan 2015. Akibatnya, KPU kelimpungan mencari anggaran untuk pengadaan APK pesta demokrasi lima tahunan itu. Walau belum memiliki anggaran, tapi KPU tetap bisa menggelar kampanye sesuai jadwal 27 Agustus hingga 5 Desember 2015 mendatang. Berdasar Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 44 Tahun 2015, KPU bisa mencairkan usul anggaran tambahan Rp 7 miliar walau APBD perubahan belum disahkan DPRD. Dalam Permendagri 44 Tahun 2015 dise-

CHIN JULLIEN/RaBa

WANITA KARIR: Penasihat GOW Banyuwangi, Ny. Ipuk Festiandani Azwar Anas, didampingi Ny. Minuk Yusuf Widiyatmoko menyerahkan potongan nasi tumpeng keadaan dr. Agus Ali Fauzi usai acara talk show di Gedung Korpri Senin kemarin (24/8).

Menghindari Stres, Wanita Harus Pertebal Rasa Syukur BANYUWANGI - Gabungan Organisasi Wanita (GOW) menggelar acara talk show peningkatan kualitas pemberdayaan perempuan melalui peningkatan harkat dan derajat kesehatan perempuan di Gedung Korpri Senin (24/8) kemarin. Dalam kesempatan itu, anggota GOW diserukan mempertebal rasa syukur agar terhindar dari stres yang ditimbulkan oleh masalah kehidupan yang makin kompleks. Dalam talk show itu GOW menghadirkan dr. H. Agus Ali Fauzi PGD. Pall. Med dari Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD dr. Soetomo. Agus menyatakan, mensyukuri segala yang ada mampu mengurangi risiko stres dan penuaan dini. “Bersyukur bisa dari mana saja. Masih diberi hidup, kesehatan, lulus ujian melawan nafsu, diberikan kepercayaan bekerja, masih ada kesempatan sukses dan kenikmatan lainnya,” katanya Agus menyampaikan, perkem-

bangan sosial ekonomi dan teknologi dunia semakin pesat dan menuntut manusia untuk berupaya keras mencari keseimbangan. Fenomena ini membuat manusia khususnya kaum perempuan, membutuhkan banyak energi untuk berpikir dan mengatur pemenuhan kebutuhan keluarga yang kian hari kian besar. “Tanpa disadari hal tersebut sering menyeret kaum wanita pada kehidupan dunia yang instan dan kurang toleran,” ujar Agus. Menurut Agus, sebagian kelompok masyarakat mengambil jalan pintas, salah langkah dan salah sikap dalam menyelesaikan persoalan. Jika tidak dibarengi rasa syukur atas pemberian rezeki dari Allah, maka akan terbawa arus globalisasi tanpa batas yang berakibat ketegangan dan stress. “Itu akan mempengaruhi penampilan kesehatan kaum perempuan,” bebernya panjang lebar. Ketua GOW Banyuwangi, Ny. Minuk Yusuf Widiatmoko

berharap paparan yang disampaikan Dr Agus memberikan dampak positif terhadap keluarga besar GOW. Menurutnya, kesehatan perempuan memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung pembangunan manusia seutuhnya baik mental maupun spiritual. “Perempuan memiliki jam kerja yang luar biasa dari pagi hingga pagi lagi. Dengan beban kerja kaum perempuan yang sangat kompleks tersebut, kita harus meluangkan waktu untuk memperhatikan kesehatan kita sendiri,” katanya. Penasihat GOW, Ny. Ipuk Festiandani Azwar Anas berharap 350 wanita anggota GOW mampu menyebarluaskan wawasan yang didapat dalam acara talk show kepada perempuan di sekitarnya. “Semoga perempuan Banyuwangi bisa lebih inovatif, kreatif menghasilkan karya dan membentuk kesejahteraan keluarga serta berperan aktif terhadap masalah sosial sehingga,” harap Ipuk. (cin/c1/afi)

butkan, pemerintah daerah yang belum menganggarkan pendanaan pemilihan dalam APBD atau telah menganggarkan dalam APBD tapi belum sesuai standar kebutuhan, dapat menganggarkan pendanaan kegiatan pemilihan mendahului penetapan P-APBD. Dengan dasar tersebut, Pemkab Banyuwangi kini sedang memproses pencairan dana hibah tambahan kepada KPU. Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Arifin, berharap pencairan dana hibah tersebut segera direalisasikan. Dengan demikian, tender pengadaan APK pilbup 2015 bisa segera dilakukan. “Jika anggaran telah tersedia, tender pengadaan baliho, spanduk, dan

umbul-umbul, bisa segera dilakukan,” ujar Syamsul kemarin (25/8). Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono mengatakan, khusus dana hibah KPU ada ketentuan Permendagri yang memperbolehkan pencairan dana tersebut mendahului pengesahan APBD perubahan, yakni melalui perubahan peraturan bupati tentang penjabaran APBD yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan peraturan daerah (raperda) tentang P-APBD. “Saat ini usul tambahan anggaran dari KPU sebesar Rp 7 miliar tersebut tengah diproses di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD),” ujarnya kemarin n  Baca Dana Kampanye...Hal 35


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.