Radar Banyuwangi | 26 Oktober 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SENIN 26 OKTOBER TAHUN 2015

Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29

Menjadi Bagian Sejarah Baru Indonesia SEJARAH baru segera lahir. Satu setengah bulan lagi. Sejarah baru demokrasi Indonesia. Pemilukada (pilkada) serentak. Rakyat di 269 daerah di Indonesia akan memilih calon pemimpin mereka: gubernur, bupati, dan wali kota. Hari bersejarah itu adalah Rabu, 9 Desember 2015. Kita (rakyat Banyuwangi dan Situbondo) patut

MAN

bangga. Menjadi bagian dari sejarah baru tersebut. Bukan hanya sebagai saksi. Tapi terlibat langsung di dalamnya. Sebagai pelaku aktif. Sebagai pemilih. Atau, menjadi yang dipilih. Yang pula hak pilih dan dipilih, tentunya. He he he.... Mereka yang belum cukup umur untuk memilih pun patut bersyukur. Bakal mendapat pelajaran

NAHNU

Oleh SAMSUDIN ADLAWI 36

demokrasi. Bakal tahu seperti apa kualitas pesta demokrasi yang dilakukan para seniornya. Dari pelajaran itu, siapa tahu, kelak bisa melahirkan teori demokrasi baru. Yang lebih bagus. Lebih hemat. Lebih bermartabat. Peluang seperti itu sangat terbuka lebar. Lima tahun ke depan – atau malah tidak sampai lima

tahun - zaman sudah berubah signifikan. Bahkan sangat frontal. Tanda-tandanya sudah mulai kelihatan. Sudah muntub-muntub saat ini. Khususnya di bidang teknologi. Boleh jadi, lima tahun yang akan datang kita tidak perlu repot-repot datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) ■ Baca Menjadi...Hal 39

Kobaran Api ke Arah Barat ■ Penyebab Kebakaran Lereng Merapi Masih Misterius

TELEKOMUNIKASI

KALIPURO – Kebakaran hutan di lereng Gunung Merapi makin meluas. Kobaran api malah merembet ke arah barat, tepatnya di kawasan hutan Lindung Banyuwangi Utara. Malam hari, api yang membakar kawasan hutan lindung tersebut terlihat jelas

dari wilayah Ketapang. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD, Eka Muharam Suryadi mengatakan, dari pantauan di Perkebunan Selogiri bahwa api sampai sekarang masih terlihat membara ■ Baca Kobaran...Hal 39

MEMBARA: Kobaran api yang menjilat kawasan hutan lindung Gunung Merapi terlihat jelas pada malam hari.

Marak Tower Ilegal Legal : 300 unit Liar : Sekitar 170 unit Q Yang legal berpotensi menghasilkan retribusi sebesar Rp 3 miliar per tahun Q Yang ilegal tidak memberikan kontribusi ke PAD Q Tower bodong tidak mengantongi izin gangguan (HO) maupun Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Q Hampir semua tower yang tidak berizin diurus oleh pihak ketiga Q Untuk mendirikan tower, pemilik rela menyewa lahan dengan tarif Rp 100 hingga Rp 150 juta per tahun ketimbang membeli tanah GRAFIS: REZA FAIRUZ/RABA

170 Tower Seluler Terindikasi Bodong

Hanguskan 1 Ha Hutan Lindung

BANYUWANGI – Menara atau tower telekomunikasi yang didirikan tanpa izin tentunya merugikan banyak pihak. Dari segi ekonomi, pemerintah daerah dirugikan karena tower tidak berizin tidak memberikan pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banyuwangi. Padahal retribusi tower cukup besar. Saat ini saja, berdasar penghitungan pemerintah, tower legal sekitar 300 unit yang ada di Banyuwangi berpotensi menghasilkan retribusi sebesar Rp 3 miliar per tahun. Dengan besaran retribusi plus minus dua persen per unit. Data dari satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi, ada sekitar 170-an tower tak berizin yang tersebar di wilayah Banyuwangi. Rata-rata mereka tidak mengantongi izin gangguan (HO) maupun Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dari pemerintah ■

KEBAKARAN yang terjadi di Gunung Merapi juga melalap kawasan hutan lindung Perhutani Banyuwangi Utara. Dari informasi yang diperoleh, kawasan hutan lindung Perhutani Banyuwangi Utara yang terbakar luasanya mencapai 1 hektare lebih ■ Baca Hanguskan...Hal 39

Baca 170 Tower...Hal 39 RENDRA KURNIA/RABA

HUT JATIM

Masuk Pelabuhan Ketapang Bakal Antre Panjang

Adam Disergap Saat Transaksi Sabu-sabu

KALIPURO – Dermaga movable bridge (MB) I dan II di Pelabuhan ASDP Ketapang maupun Gilimanuk ditutup sejak pukul 07.00 pagi ini. Penutupan dilakukan karena pihak PT Indonesia Ferry (Persero) ASDP akan memulai proses pembangunan penambahan kapasitas dermaga dari kekuatan tonase 20 ton menjadi 40 ton. Imbas dari penutupan itu kendaraan yang hendak menyeberang ke Bali diprediksi bakal antre lebih lama. Penumpukan kendaraan juga bakal memadati parkiran ASDP, bahkan bisa mengular sampai jalan raya. Untuk memberikan rasa nyaman kepada pengguna kapal, pihak ASDP harus bisa mengatur arus kemacetan nantinya ■

KETAPANG - Anggota Satreskoba Polres Banyuwangi kembali dapat tangkapan tersangka narkoba. Kali ini petugas meringkus Adam alias Adak, 38, warga Dusun Rowo, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro. Pria yang pernah kesandung kasus narkoba itu diringkus di sebuah warung nasi di sekitaran Pelabuhan Landing Craft Mesin (LCM) Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Sabtu kemarin (24/10) pukul 14.30. Ketika ditangkap, Adam hendak bertransaksi narkoba jenis sabu-sabu (SS) dengan pembeli. Diam-diam, aksi Adam diintai aparat Satreskoba Polres Banyuwangi ■

FREDY/RABA

Baca Masuk...Hal 39

PENUH CAHAYA: Tarian janger mengawali pembukaan peringatan HUT Pemprov Jatim di Lapangan Kecamatan Glagah kemarin malam.

Apresiasi Kesenian Janger GLAGAH – Puncak pergelaran seni dan budaya sebagai wujud partisipasi Banyuwangi dalam peringatan HUT Provinsi Jawa Timur ke-70 kemarin malam (24/10) ditandai dengan pergelaran janger. Tak ketinggalan, para wakil rakyat dari DPRD I Jatim ikut menyapa masyarakat di Lapangan Kecamatan Glagah. Sebelum pergelaran janger dari Grup Sastra Dewa pimpinan Temu dimulai, anggota DPRD Jatim dari Fraksi PPP, Fauzan, memberikan sambutan di hadapan masyarakat ■ Baca Apresiasi...Hal 39

http://www.radarbanyuwangi.co.id

RENDRA KURNIA/RABA

TUTUP SEBULAN PENUH: Mulai hari ini, dermaga MB II Pelabuhan ASDP Ketapang ditutup sementara untuk proses rehabilitasi.

Baca Adam...Hal 39

Cak Dikin, Seniman Oseng yang Ngetop di Surakarta

Masih Penasaran dengan Keajaiban Seni Kuntulan Nama Cak Dikin memang sudah tidak asing lagi bagi penggemar hiburan lawak tradisional dan Campursari. Ketika pariwisata Banyuwangi menggeliat, pria kelahiran Srono 51 tahun silam ini semakin sering pulang ke kampung halamannya. FREDY RIZKI, Glagah PRIA dengan nama asli Sujarno ini memang terlihat unik. Meski berpindahpindah tempat tinggal sejak dari Banyuwangi, lalu ke Jayapura dan menetap di Solo, naluri seninya tak pernah luntur.

Dia pun tetap dapat mengembangkan bakatnya dalam menciptakan lagu dan melawak. Bahkan, ketika diundang ke Banyuwangi saat bertepatan dengan even Banyuwangi Festival, Cak Dikin tak sedikitpun kehilangan daya seninya. Justru dia merasa hal ini sebagai kesempatan mengenal Banyuwangi lebih dalam. Menjadikan sebagian dari apa yang dia lihat sebagai inspirasinya untuk menciptakan karya. Maklum saja, karya-karya penyanyi yang memiliki enam orang anak ini lebih condong ke arah genre campursari yang membawa budaya khas Jawa. Bukan Bahasa Oseng atau budaya Suku Oseng yang menjadi entitas warga Banyuwangi. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, selepas mengisi acara peringatan HUT

Provinsi Jatim ke-70 di Kecamatan Glagah, Cak Dikin menceritakan jika semua bakat seninya berasal dari lingkungannya, yaitu masyarakat Srono. Bahkan pria yang sempat menikahi seorang seniman Gandrung ini menceritakan dirinya sudah menguasai hampir berbagai jenis alat musik tradisional Banyuwangi seperti saron, kendang dan kenul sejak dirinya masih duduk di bangku kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah. Bakatnya terus berkembang, bahkan setelah dirinya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Pendidikan Jayapura pada tahun 1986. Budaya masyarakat Banyuwangi yang gemar bercanda menjadi inspirasinya saat mulai membuat grup lawak di Jayapura ■ Baca Masih...Hal 39

Zarkasi sambangi sa pendapa d dan ruang kerj kerja Dijamin langsung kerasa kerasan!

Masu Masuk pelabuhan pelab bakal antre panja panjang Semak Semakin antre semakin banyak setoranny setorannya!

Cak Dikin TULUS HARJONO FOR RABA

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI

30

Jawa Pos

Senin 26 Oktober 2015

Manajemen tak Sehat, Sulit Diminati Sponsor BANYUWANGI – Persewangi memiliki kans besar untuk menjadi tim hebat. Asalkan, kondisi finansial The Lasblang (Laskar Blambangan) sehat. Sebaliknya, jika kondisi finansial tidak berubah, sulit bagi tim kebanggaan rakyat Banyuwangi itu berkibar di pentas nasional. Kiprah tim Merah-hitam diprediksi tidak akan jauh beda dengan kondisi sebelumnya. Sampai saat ini, Persewangi masih dikendalikan Hari Wijaya. Sebagai ketua Persewangi, dia enggan melepas nahkoda. Padahal, di bawah kendali dia, Persewangi dilanda berbagai persoalan. Dugaan skandal match fixing yang melibatkan Persewangi mencuat. Bahkan, mencuatnya kasus pengaturan skor itu diungkapkan

mantan kapten Persewangi, Febrian Sofyandi. Bukan hanya itu, menunggak gaji terhadap pemain justru dianggap hal yang wajar. Hari Wijaya berdalih jika kondisi tersebut bukan hanya melibatkan Persewangi, melainkan juga menimpa klub di Indonesia. Dengan faktor itulah, maka Persewangi bakal kesulitan mencari sponsor. Karena pihak sponsor jelas tidak mau kalau prestasinya biasa-biasa saja. Hal itulah yang diungkapkan Ardiansyah, Public Relations Superintendent PT. Terminal Petikemas Surabaya, kemarin. Dia mengungkapkan, kalau pengelolaan Persewangi tidak profesional. ‘’Saya melihat, Persewangi kurang prospeck bagi sponsor,’’ katanya. Sebetulnya, jelas dia, banyak pihak yang

ingin memberikan support untuk Persewangi. Namun, setelah dicermati, pengelolaan Persewangi kurang bagus. ‘’Percuma kalau masih dikelola amatir, bisa rugi,’’ terangnya. Dia mengaku bisa memberikan jalan agar Persewangi diminati sponsor. Tapi, dia tidak bisa menjamin dalam kondisi Persewangi seperti saat ini. ‘’Kalau ada perubahan, kita siap melakukan langkah terbaik untuk Persewangi,’’ jelas pria asal Banyuwangi itu. Oleh karena itu, masih kata dia, satu-satunya jalan agar Persewangi bisa berkibar adalah adanya reformasi. Dia berpandangan, Banyuwangi memiliki segalanya untuk Persewangi. ‘’Lha ini Banyuwangi sudah hebat, Persewangi masih kocarkacir,’’katanya. (ton/als)

FREDY RIZKI/RaBa

LEBIH TINGGI: Atlet karate saat berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim, Juni lalu.

Amura Siap Bertolak ke Rawamangun Ikuti Indonesia Karate Festival BANYUWANGI - Perguruan beladiri Amura Karate Do Indonesia Banyuwangi siap-siap berangkat ke ibu kota. Setelah mengikuti Kejurnas Karate Piala Gubernur Jatim yang digeber di Jombang belum lama ini, tim karate asuhan Joko Triadni itu akan

mengikuti kejuaraan dengan level lebih tinggi. ‘’Kita terus lakukan pembinaan,’’ ujar ketua Amura Karate Do Indonesia Banyuwangi, Joko Triadni, kemarin. Bahkan, Joko menyebut, timnya kini siap menatap dalam kejuaraan karate internasional di GOR Rawamangun, Jakarta, pada pertengahan November 2015 mendatang. ‘’Kita pastikan

ikut,’’ jelasnya. Menurut dia, even bertajuk Indonesia Karate Festival itu akan dijadikan momentum bagi perguruan bela diri Amura Banyuwangi. Misi yang utama adalah tetap mengejar trofi medali dalam hajatan bergengsi itu. ‘’Berbagai negara akan tampil, momentum itu akan kita manfaatkan sebaik mungkin,’’ tandasnya. (ton/c1/bay)

Kini Tubuhku Ramping dan Semakin Cling

BENNY SISWANTO/RaBa

AKREDITASI: Plt. Kepala BLH Banyuwangi, Husnul Chotimah (tengah) didampingi Susy Lahtiani dan Taufik Hidayat asesor dari Komite Akreditasi Nasional Jakarta saat membuka persiapan assesmen UPTB BLH Banyuwangi kemarin (22/10).

Komite Akreditasi Nasional Assesment UPTB BLH Banyuwangi

AYU nama wanita yang cantik dan manis kilogram. Kedua, perawatan setrika body ini berusia 36 tahun. Saat membaca salah yaitu mengecilkan perut (body) satu kali satu harian Jawa Pos grup ini tentang profil terapi langsung turun lingkaran tubuh satu New Nias 4, Ayu langsung tertarik. Maklum hingga 10 cm. Ketiga, setrika wajah yaitu dia memiliki keluhan bekas luka dikaki mengencangkan wajah dan membentuk dan merasa agak kelebihan berat badan wajah. Keempat, memutihkan wajah untuk menghilangkan flex dan lalu dia pun mencoba tejerawat. Lima, memutihkan rapi di New Nias 4. tubuh dan menghilangkan Saat itu, Ayu langsung bekas luka, terapi rambut mengikuti terapi penururontok (botak), juga terapi nan berat badan dan setrika rambut uban serta terapi body, benar saja saat terapi memperbesar payudara. itu berat badannya langsung Gardenia Nias Sauna juga turun 2kg, lingkaran perut melayani spa mata, spa biberkurang 2cm;2cm;3cm. bir, spa tangan, perut, leher Dan kemudian dilanjutkan serta beberapa massage. dengan paket bekas luka. “Kami menggunakan teknoDan memang benar, bekas logi Galvanic Body Shaping lukanya akhirnya memudar Ayu Age LocI,� katanya. dan kulitnya pun menjadi Untuk mendapatkan perawatan ini, Garputih bersih dan kinclong. Dan pegal-pegal dipersendian kakinya hilang sejak dia terapi denia Nias Sauna memberikan diskon secara rutin di New Nias 4. “Kini saya tam- mulai 10 hingga 50 persen. Datang dan pil percaya diri karena tubuh saya menjadi kunjungi langsung ke All New Nias di Pelangsing dengan berat badan mencapai ideal rum Gardenia Blok G-165 (depan Fitnes yakni 55kg dengan tinggi 155, lingkar perut Center) Jalan S. Parman Banyuwangi buka pukul 10.00-19.00. Telepon 087862546210; berkurang 7cm;8cm;7cm,� kata Ayu. Sementara itu, Owner Gardenia Nias 081353318838. All New Nias Denpasar di Sauna, Andriyani, SH,M.Hum mengatakan Jalan Mertanadi 97X Kerobokan Kuta Bali; pihaknya memiliki lima perawatan, yaitu Serta di Jalan Gunung Sangiang 23D Padang penurunan berat badan, satu kali terapi Sambian Denpasar; cabang lainnya di Jalan langsung bisa turun satu hingga empat Teruna Jaya Delod Puri Kediri Tabanan. (*)

BANYUWANGI-Sebagai unit institusi yang berperan dalam penyediaan jasa dan data kualitas lingkungan, UPTB Laboratorium Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Banyuwangi ke depan akan terus meningkatkan kinerjanya. UPTB Laboratorium Lingkungan BLH Banyuwangi berupaya menjadi laboratorium lingkungan yang terpercaya sesuai kaidah Good Professional Laboratory Practice (GPLP) dalam SNI ISO/IEC 17025:2008. Guna tercapainya tujuan tersebut, UPTB laboratorium lingkungan BLH Banyuwangi melaksanakan Assesment akreditasi laboratorium lingkungan pada tanggal 23 – 24 Oktober 2015 lalu, bertempat di kantor BLH Banyuwangi dihadiri oleh tim Asesor dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) Jakarta. Tim Asesor yang beranggotakan Susy Lahtiani dan Taufik Hidayat melakukan assesmen lapangan kepada personil UPTB Laboratorium Lingkungan BLH Banyuwangi mulai dari Manajer

Puncak (MP), Manajer Mutu (MM), Manajer Teknis (MT), Analis hingga petugas pelayanan. Plt. Kepala BLH Banyuwangi, Husnul Chotimah selaku Manajer Puncak (MP) laboratorium, mengatakan tim Asesor Komite Akreditasi Nasional akan mengecek kelengkapan dokumen, memotret dan melihat kesesuaian persyaratan teknis dan manajemen, hingga penerapan sistem mutu di UPTB Laboratorium Lingkungan BLH Banyuwangi sebagai syarat untuk akreditasi. Husnul menjelaskan, UPTB Laboratorium Lingkungan BLH Banyuwangi mempunyai kebijakan memberikan pelayanan pengujian yang didukung dengan integritas teknis, komitmen tinggi dan profesional. Misinya, melaksanakan uji kualitas lingkungan sebagai salah satu dasar kebijakan BLH Kabupaten Banyuwangi, mendukung pelaksanaan pengendalian, pemantauan dan pengkajian kualitas lingkungan beserta penegakan hukum lingkungan.

UPTB Laboratorium Lingkungan BLH Banyuwangi membuka layanan berupa pengambilan contoh dan analisis atau pengujian parameter kualitas lingkungan. Yakni, uji kualitas Air Badan Air, uji kualitas Air Limbah Industri, uji kualitas Air Limbah klinis (kesehatan), uji Kualitas Air Limbah Domestik. Ke d e p a n U P T B L a b o rat o r i u m Lingkungan BLH Banyuwangi berkeinginan memperluas matriks ruang lingkup pengujian dengan melayani uji kualitas udara Ambient, Emisi sumber tidak bergerak, uji tingkat kebisingan dan uji tingkat getaran mekanis. Sementara itu, tim Asesor Susy Lahtiani mengungkapkan, bila UPTB Laboratorium Lingkungan BLH Banyuwangi tahun ini mendapat pengakuan akreditasi dari KAN sebagai Laboratorium Penguji (LP). Maka, laboratorium ini akan menjadi satu-satunya Laboratorium Lingkungan yang terakreditasi di wilayah eks Karesidenan Besuki meliputi Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso dan Lumajang. (*/als)

BANYUWANGI

SITUBONDO

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Depan Kampus UBI

Depan Puritama

Honda Jazz

Suzuki Ertiga

Toyota Fortuner

Nissan Datsun Go+

Toyota Kijang

Dijual Tanah Strategis Luas 76.280 m, SHM, Dpn Kampus UBI Jl. Raya Srono, Sraten Berminat Hub: 0811351308 / 08533678256

Djl lahan dpn puritama sblh R.mkan surya psr.putih L365 hrg.nego H:0811301405

Jazz ‘05 vtec AT 94 Jt Htm Plat L Sgt Bgs TV/ DVD/Camera, Pajak Baru 085102853738

Dijual Ertiga GL Th ‘012, Abu-abu Istimewa Hrga 132 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 08123453975

Dijual Toyota Fortuner Diesel Manual Th ‘012 TRD, Putih, Nopol Cantik Hrga 322,5 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111

Datsun Go+ Panca Promo DP Ringan , DP Mulai 14 Jutaan Hubungi Melinda 081 232 327 111 PIN BB 26393CC5

Jual Kijang Solar Th 2002 Akhir Plat: N & Th 1997 Abu-abu Plat P Body Kaleng Brg Istw, STNKPanjangDua-duanyaHub:081336666171 / 081358937333

Olehsari Djl Tanah Pnggr Jalan Raya Olehsari Luas 400 m2, SHM, Hub: 087806620001 TP

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

! !

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


SENIN 26 OKTOBER

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

HALAMAN 31

Memilih Lapor ke KPK Disiplin akan membuatmu mampu berpikir sebelum bertindak.” Sofi Zulfiana

Kegiatan Bongkar Ratun 2013, Anggaran Rp 15 Miliar Lebih SITUBONDO – Kegiatan bongkar ratun (pengadaan bibit tebu) di Kabupaten Situbondo tahun

2013 lalu, dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Perusahaan pemenang lelang sebesar Rp 15 miliar lebih diduga main mata dengan enam kelompok petani tebu rakyat (KPTR). Diduga kuat penyaluran dana bongkar ratun disunat dalam jumlah yang tidak kecil. Karena itulah, Ketua LSM Buser, Ahmad Jaelani

memilih melaporkannya kepada KPK, kemarin (25/10). Pria asal Kecamatan Jangkar itu menyebut ada sejumlah hal yang janggal. Sehingga uang negara tidak seluruhnya digunakan sesuai peruntukannya. “Dari dana bongkar ratun sebesar 15.744.000.000 tidak seluruhnya digunakan n Baca Memilih...Hal 32

SIAP BEBER DATA: Ahmad Jaelani menunjukkan surat yang dilayangkan ke KPK, kemarin (25/10).

NUR HARIRI/JPRS

Tiga Truk Kecelakaan, Seorang Sopir Tewas

MACET: Suasana evakuasi dump truk dan dua truk tebu di di jalan Pesanggrahan, kemarin (25/10).

NUR HARIRI/JPRS

RESOLUSI JIHAD

HABIBUL ADNAN/JPRS

KOBARKAN SEMANGAT: KHR. Ahmad A z a i m I b r a h i my m e m p e rd e n g a r k a n sambutan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo didampingi ketua Yayasan Kalimasada (baju putih).

Ajak Santri Sukorejo Bela Negara BANYUPUTIH – Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo tidak bisa hadir pada acara peringatan 70 tahun resolusi jihad NU di Pondok Pesantren Salafiyah Syaf’iyah (P2S2) Sukorejo, Sabtu (24/10) lalu. Akan tetapi Gatot tetap memberikan sambutannya pada acara tersebut n Baca Ajak...Hal 32

JANGKAR – Tabrakan beruntun antara dump truk dan dua truk pengangkut tebu terjadi di Jalan Raya pantura, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Jangkar, kemarin (25/10). Akibatnya, satu orang tewas di lokasi kejadian. Korban tewas adalah sopir dump truk Nopol P 8067 UV, Busir Hariyanto, 41, warga Dusun Trebungan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan. Truk yang dikendarai korban ini langsung bertabrakan dengan truk tebu Nopol DK 8167 JW, yang dikemudina Agil, warga Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran Sedangkan satu truk lainnya yang terlibat kecelakaan adalah truk tebu nopol N 9814 YA, yang dikemudikan Maulid Hasan, warga Desa Walidono, Kecamatan Prajekan, Bondowoso. Agil dan Hasan hanya mengalami luka ringan di tubuhnya. Data yang berhasil dikumpulkan, sekitar pukul 13.00, dump truk tersebut datang dari arah barat melaju kencang ke arah timur. Dari arah berlawanan terdapat dua truk yang mengangkut tebu jalan beriringan. Truk yang

disopiri Agil hendak ke PG Panji sedangkan truk yang di kemudikan Maulid Hasan akan menuju ke PG Prajekan. Dari arah barat tersebut, dum truk kosong yang melaju dengan kecepatan kemudian meyalip truk lain. Sayang, pada waktu dump truk menyalip, ban sebelah kanan tiba-tiba meletus. Dump truk langsung oleng ke kanan dan bertabrakan dengan truk yang dikemudikan Agil. Tak hanya itu, truk yang ditumpangi Agil juga dihantam truk tebu dari belakang. Kerasnya benturan, membuat tiga truk sama-sama mengalami rusak di bagian depan. Namun kerusakannya tidak separah dengan dump truk. Akibatnya, Busir Hariyanto tergencet moncong truk. Kpalanya pecah dan sejumlah tulang badannya patah. Pria yang hendak mengisi pasir di Banyuputih ini langsung tewas di lokasi kejadian. Salah seorang saksi yang ada di lokasi kejadian, Hadi mengatakan, kondisi korban yang tergencet di moncong truknya sangat tragis n Baca Tiga...Hal 32

Gandeng Muslimat NU, Kiai Hamid Beri Santunan SITUBONDO – KH Abdul Hamid Wahid hadir dalam acara peringatan Tahun Baru Islam 1437 H dan Hari Sosial Muslimat NU, Sabtu (24/10) lalu. Acara yang digelar di Aula Serba Guna Perusda Pasir Putih, Bungatan ini merupakan kerjasama antara PC Muslimat NU Situbondo dengan LSM Tri Guna Bakti Surabaya. Kiai Hamid yang hadir bersama istri dalam kapasitasnya sebagai pengurus Tri Guna Bhakti. Meski demikian, usai acara, banyak anggota muslimat NU yang mengajaknya berfoto bersama sambil menunjukkan salam dua jari. Itu sebagai simbol dukungan kepada pria yang merupakan calon bupati dengan nomor urut dua tersebut. LSM Tri Guna Bakti Surabaya didirikan pada Tahun 1992 ozleh LH Imron Hamzah dan KH Wahid Zaini dan H Nilam. Tujuannya untuk melakukan aktifitas sosial kependidikan kepada pesantren dan NU. Selain Kiai Hamid, pengurus di dalamnya ada Nyai Imron Hamzah, KH Hasan Basri, Nyai Hj Djuwairiyah Fawaid n Baca Gandeng...Hal 32

ISTIMEWA

SALAM DUA JARI: Anggota Fatayat Situbondo berpose bersama KH Abdul Hamid yang hadir bersama istri dalam acara peringatan Tahun Baru Islam 1437 H dan Hari Sosial Muslimat NU, Sabtu (24/10) lalu.

Nasim Khan: Situbondo Cocok Jadi Kota Gula

ISTIMEWA

Nasim Khan

http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

BANYUPUTIH – Usulan julukan baru untuk Kabupaten Situbondo kembali muncul. Kali ini disampaikan Nasim Khan, anggota DPR RI asal Situbondo. Julukan tersebut adalah ‘Kota Gula’. Inisiatif itu disampaikan Nasim Khan disela-sela mendampingi kunjungan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Mariani Soemarno ke Pabrik Gula (PG) Asembagus, Kamis (22/10) lalu. ”Situbondo sangat pantas menjadi kota gula,” ujarnya. Karena itulah, menurut anggota DPR RI dapil Jatim 3 itu, tidak berlebihan jika Situbondo disematkan dengan julukan baru tersebut. Dia menilai, potensi tebu di Situbondo menjadi peluang yang bisa terus dikembangkan. H a l t e r s e bu t j u g a d i d u k u n g dengan keberadaan empat PG di Situbondo. Seperti PG Asembagus, PG Panji, PG Olean dan PG Wringin Anom.”Keempat PG ini membutuhkan perhatian dari seluruh pihak. Lebih-lebih pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” terangnya. Untuk pengembangan PG-PG

yang ada di Situbondo, Nasim berjanji, sebagai orang yang lahir dan besar di Kota Santri, dirinya siap menjadi jembatan masyarakat. ”Sebagai wakil rakyat di pusat, saya siap menyampaikan aspirasi masyarakat untuk pengembangan PG yang ada,” terangnya. Sebab, tanpa adanya perhatian lebih dari pemerintah, hal tersebut akan sulit terwujud. Potensi tebu di Situbondo hanya akan menjadi formalitas saja. ”Tidak ada artinya jika pemerintah tidak mendukung,” kata Nasim Khan Selama ini, Nasim Khan menilai, perhatian pemerintah terhadap PG sudah cukup makasimal. Lebih-lebih pemerintah daerah Situbondo pada masa kepemimpinan bupati Dadang Wigiarto periode sebelumnya.”Terus terang, selama ini berkat pak Dadang. Jadi kami sangat ber terima kasih,” ujarnya. Sementara itu, usia menghadiri acara di PG Asembagus kamis lalu, Nasim Khan juga langsung mendampingi menteri Rini menuju Pondok Pesantren Salafiya Syafi’iyah (P2S2), Sukorejo. Disana Nasim Khan

HABIBUL ADNAN/JPRS

BERTEMU TOKOH: Nasim Khan (paling kanan) waktu mendampingi menteri BUMN, Rini Mariani Soemarno di P2S2, Sukorejo, kamis (22/10) lalu.

menemani Menteri pada acara peresmian Jurusan baru SMK 2 Ibrahimy Sukorejo, yaitu jurusan agrobisnis tanaman dan perkebunan. Nasim Khan menjelaskan, perjalanannya tersebut memang cukup panjang. ”Perjalanan bersama Ibu Menteri ini memang rangkaian kirab Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober,” terangnya. Dalam rangkain perjalanan kirab

tersebut, Nasim Khan mengadakan silaturrahmi kepada para Ulama serta tokoh yang ada di Kabupaten Situbondo. Seperti bersilaurrahmi langsung dengan KHR. Kholil As’ad dan KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy. Kepada kedua tokoh paling berpengaruh di Situbondo ini, Nasim Khan meminta didoakan agar amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota DPR RI. (bib/pri/adv)

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SITUBONDO

AFRICA VAN JAVA Temukan Mayat Perempuan Membusuk 32

Jawa Pos

Diduga Kuat Jadi Korban Pembunuhan ARJASA – Mayat Mrs. X ditemukan membusuk di areal kebun kopi, Dusun Pedati, Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa, siang kemarin (25/10). Jasad perempuan yang dikubur tidak manusiawi tersebut diduga jadi korban pembunuhan. Diduga Mrs. X ini sudah meninggal sekitar satu minggu yang lalu. Dia ditemukan kali pertama oleh warga sekitar yang sedang melintas di areal kebun. Warga yang tidak mau disebutkan namanya itu mencium bau busuk saat berjalan di semaksemak kebun kopi. Sumber bau busuk yang menyengat itu kemudian dicari. Siapa sangka, begitu mendekati lokasi kejadian, warga melihat

ada dua kaki yang terlihat diantara tanah bekas galian. Warga tersebut kontan terkejut dan berlari untuk memberi tahu warga sekitar. Warga kemudian melaporkan penemuan mencurigakan itu ke Mapolsek setempat. Polisi yang dipimpin Kapolsek Arjasa, AKP Supadi turun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Usai menyelidiki beberapa lokasi kejadian, polisi bersama warga kemudian menggali tanah yang di atasnya tampak kaki korban. Dalamnya lubang yang dipakai mengubur Ms. X tidak mencapai satu meter. Jasad korban kemudian diangkat dan dibawa ke mobil polisi. Hingga jasad korban di bawa ke rumah sakit, identitasnya masih belum diketahui. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Ra-

dar Situbondo menyebutkan, kondisi Mrs. X tersebut mengalami luka di bagian leher. Selain dikubur secara tidak manusiawi, keadaan itulah yang semakin menguatkan dugaan bahwa korban dibunuh. Salah seorang perawat yang enggan disebutkan namanya menyebut, luka pada leher korban seperti diiris atau digorok benda tajam. Namun untuk memastikannya pelaku dibunuh atau tidak, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo menyebutkan, jasad korban langsung dibawa ke RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. “Sampai sekarang identitasnya belum. Petugas masih memintakan visum terkait tewasnya korban,” katanya. (rri/pri)

Senin 26 Oktober 2015

NUR HARIRI/JPRS

MEMBUSUK: Jasad Ms. X digali sebelum diangkat di sekitar kebun kopi, Desa Kayumas, kemarin (25/10).

Pelaku Curi Sapi Lolos Meski Dikepung Warga PANARUKAN - Pencurian sapi milik Romji, 40, membuat heboh warga Dusun Pareyaan Selatan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, dini hari kemarin (25/10). Puluhan warga dan polisi sempat memburu pelaku pencurian. Namun sayang, upaya itu tidak berhasil menangkap pelaku. Kasus pencurian hewan (curwan) ini terjadi sekitar pukul 00.30. Pelaku diketahui mengenakan topeng atau penutup wajah. Pria mistrius itu berjalan di areal persawahan Dusun Pareaan sambil menarik sapi dan membawa sebilah celurit. Aksi maling yang diduga lebih dari satu orang tersebut diketahui Misrawi, warga setempat. Dini hari itu, Misrawi sedang sedang mengairi sawahnya. Namun karena sendirian, Misrawi tidak berani untuk berteriak

maling. Apalagi posisi sawahnya cukup jauh dari rumah warga. Tak hanya itu, pelaku bertopeng sempat mendekati Misrawi. Pelaku mengatakan akan memberikan rokok asalkan Misrawi tidak memberitahu kepada siapapun. Lantaran ketakutan, Misrawi berjanji tidak memberitahukan apa yang dilihatnya. Setelah pelaku berjalan cukup jauh dengan sapi curiannya, Misrawi langsung berlari ke rumahrumah warga. Dia tidak bisa merahasiakan apa yang dilihat. Misrawi memberitahu sejumlah warga bahwa ada pencuri sapi yang kepergok di sawahnya. “Saya kaget, tiba-tiba pencuri berpakaian serba hitam dan pakai muncul di depan saya. Dia bilang jangan diberitahu orang dan akan memberi rokok,” karena takut saya sanggupi,” katanya.

NUR HARIRI/JPRS

MEMBURU MALING: Warga dan polisi berkumpul di sekitar kandang sapi di Desa Sumberkolak, dini hari kemarin (25/10).

Dengan kompak, warga setempat lalu langsung memburu pelaku. Beberapa warga dini hari itu juga melapor kepada polisi. Warga dan polisi sempat melakukan pengejaran kepada pria yang sempat kepergok Misrawi. Sayang, upaya pengejaran kepada pelaku tidak berhasil. Kasat Sabhara Polres Situbondo, AKP Hariyono bersama anggota polres segera terus melakukan pengejaran ke beberapa lokasi.

Bahkan, pihaknya tak hanya menyebar anak buahnya, beberapa anggota Polsek Panarukan juga dilibatkan untuk mengejar pelaku. Kasus ini pun terus diselidiki oleh pihak kepolisian. “Warga dan anggota sudah melakukan pengepungan. Termasuk jalan yang mungkin dilewati sudah ada petugas, namun pencurinya berhasil lolos,” terang kasat Sabhara Polres Situbondo, AKP Hariyono, di lokasi kejadian. (rri/pri)

Berharap Segera Ditangani oleh KPK n MEMILIH... Sambungan dari Hal 31

Banyak sekali pengadaan yang tidak sesuai,” katanya. Dia menjelaskan, program bongkar ratun tahun 2013 itu dilelang oleh Dinas Perkebunan Jawa Timur. Pemenang lelang pengadaan tebu pola 2 di Situbondo dimenangkan sebuah perusahaan yang kantornya beralamat di Palu.

Perusahaan pemenang lelang itulah yang mendistribusikan dana yang diterimanya kepada enam KPTR di Kabupaten Situbondo. Nah, dugaan kasus korupsinya terletak pada pemanfaatan dana di masingmasing KPTR. Ahmad Jaelani menerangkan, dari KPTR ada yang diduga tidak mensosialisasikan bongkar ratun. Selain itu, beberapa KPTR hanya menerima sebagian saja pengadaan

BIKIN HEBOH: Sejumlah warga melihat pria jasad Mr. X yang tewas di Alun-alun Situbondo, dini hari kemarin (25/10).

bibit tebu. “Selain KPTR yang tidak menyosialisasikan, beberapa KPTR diduga melaksakannya tidak sesuai program. Misalnya ada KPTR yang menerima bantuan 500 hektare, tetapi bibit tebu yang dikirim hanya untuk sekitar 60 hektare,” paparnya. Tak hanya itu, KPTR lain juga diduga main mata dengan perusahaan. “Ada juga KPTR yang dialokasikan menerima ban-

NUR HARIRI/JPRS

Mr.X Tergeletak di Alun-Alun SITUBONDO – Seorang pria tanpa identitas tewas di Alunalun Situbondo, dini hari kemarin (25/10). Tidak ada yang mengetahui bagaimana tewasnya Mr. X tersebut. Jasad korban kali pertama ditemukan beberapa anak muda yang masih nongkrong di sekitar Alun-alun. Penemuan mayat ini kontan membuat puluhan orang terkejut. Mereka berkerumun untuk memastikan siapa sebenarnya jasad pria yang tergeletak di lantai timur bangunan gasibu itu. Say-

ang, tidak satupun orang yang mengenali wajah Mr. X tersebut. Sebelum dinyatakan tewas, beberapa anak muda yang nongkrong sebelumnya menyangka Mr. X sedang mabuk. Namun, karena sudah lama dilihat tetap tidak bergerak, mereka kemudian mendekatinya. Anak-anak muda langsung terkejut karena pria yang tergelatak itu sudah tidak bernapas. Salah seorang saksi, Robin mengatakan, sejak ditemukan tewas, tidak ada orang yang mengetahui pria itu datang dari

mana. Bahkan, hingga beberapa pemuda yang nongkrong di beberapa tempat dipanggil, tetap saja tidak ada yang mengetahuinya. “Dia dari mana tidak tahu, orang-orang juga tidak ada yang kenal,” ujarnya. Adanya jasad Mr. X di Alunslun ini kemudian dilaporkan anak-anak muda kepada polisi. Beberapa petugas yang datang kemudian melakukan olah TKP untuk memastikan apakah pria tersebut mati karena dibunuh atau mati sendiri. (rri/pri)

tuan bibit tebut untuk 400 hektare tetapi yang dikirim hanya sekitar 10 persen yaitu 40-an hektare. Ada juga KPTR Aneka Tamanan diduga tratun,” papar pria tersebut. Jaelani menegaskan, laporan dugaan korupsi pada program bongka ratun tersebut sudah dilayangkan ke KPK. Dia berharap, kasus ini segera ditangani karena dugaan kerugian negara sangat besar. (rri/pri)

KOBARKAN SEMANGAT: KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy menceritkan tentang resolusi jihad NU oleh para Ulama

Diduga Dump Truk Melaju Cepat n TIGA... Sambungan dari Hal 31

Sebab, kabin truk depan nyaris lengket hingga ke bak belakang truk. “Kondisi kendaraannya parah, Mas. Ini sampai sekarang korbannya dibawa ke rumah sakit,” katanya. Selain membuat satu orang tewas dan dua orang luka-luka, kecelakaan tersebut juga mengakibatkan macet jalur Pantura. Polisi yang tiba di lokasi langsung mengatur arus lalu lintas, setelah mengevakuasi ketiga korban. Kanit Laka Satlantas Polres Situbondo, Ipda Sutanto mengatakan kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan. Hasil olah TKP sementara, kecelakaan diduga karena dump truk melaju terlalu cepat. “Untuk penyebab pasti masih diselidiki, saat ini petugas masih mengevakuasi korban dan kendaraan,” katanya. (rri/pri)

HABIBUL ADNAN/JPRS

Sidang Dihadiri Oleh Seluruh Ulama n AJAK... Sambungan dari Hal 31

NUR HARIRI/JPRS

REMUK: Kondisi dump truk usai bertabrakan dengan truk tebu di jalan Pesanggrahan, kemarin (25/10).

Kiai Hamid Pengurus Tri Guna Bakti n GANDENG... Sambungan dari Hal 31

Peringatan Tahun Baru Islam 1437 H dan Hari Sosial Muslimat NU dimeriahkan dengan pagelaran pasar murah. Dalam momentum ini disiapkan sebanyak 820 paket sembako murah. Selain itu, PC Muslimat NU Situbondo juga memberikan santunan kepada anak yatim dan lansia. “Ada 820 paket berisi 4 kg be-

ras dan 2 liter minyak goreng. Harganya Rp 30 ribu. Selain itu kami juga memberikan santunan kepada 18 anak yatim dan 36 orang lansia,” kata Umi Salamah, Ketua panitia saat dikonfirmasi di sela-sela acara. Selain dihadiri Kiai Hamid, acara ini juga dihadiri KH Iskandar dari Kementerian Sosial mewakili Khofifah Indar Prawansyah; dan PJ Bupati Situbondo, Zainal Muhtadien. (pri)

ISTIMEWA

PERAYAAN: Kiai Hamid (dua dari kanan) hadir dalam peringatan HUT Fatayat NU.

Melalui telekonference (wawancara jarak jauh), Gatot memberikan semangat kepada para santri dan seluruh yang hadir. Dia meminta kepada santri untuk ikut berjuang membela bangsa dan negara ini. Dia mengatakan, peran ulama dan santri dalam melawan penjajah puluhan tahun silam, menjadi bukti bawah ulama memiliki peran penting terhadap tegaknya bangsa dan negara ini. ”Saya mengajak semuanya, marilah kita berkarya dan berbuat untuk bangsa ini,” terangnya. Orang nomor satu di jajaran TNI itu juga menyampaikan permohonan maafnya karena tidak bisa hadir secara langsung. Gatot mengaku tidak bisa ikut memperingati 70 tahun resolusi jihad NU karena ada tugas negara yang tidak bisa ditingggalkannya. ”Mohan maaf Kiai (KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy) saya tidak bisa hadir. Salam sama semuanya, salam kepada para santri. Saya yakin mereka (santri) akan menjadi penerus dan generasi yang bisa diandalkan,” terang Gatot sembari menutup pembicaraanya. Sementara itu, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, pengasuh P2S2

mengatakan, peristiwa resolusi jihad adalah peristiwa bersejarah di bangsa ini. ”Dimana pada tanggal 22 oktober 1945 ada resoluis jihad NU. Maka beberpa waktu lalu pemerintah kita meresmikan 22 oktober menjadi Hari Santri,” terangnya. Kiai Azaim menerangkan, apa yang terjadi 70 tahun silam itu perlu dijadikan sebagai bahan perenungan bersama. Dengan cara itu, semangat juang para ulama terdahulu bisa dirasakan lagi. ”Setidaknya kita merasakan suasana batin waktu itu,” katanya. Menantu KHR. Ahmad Fawaid As’ad itu menjelaskan, resolusi jihad NU lahir pada saat negara ini sedang berkecamuk. Yang dimana waktu itu para pejuang sedang habis-habisan mempertahankan keutuhan bangsa dan negara. ”Saat itu bangsa dalam keadaan genting,” ujarnya. Dalam kondisi demikian, para Ulama tampil. Pada 22 Oktober 1945, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan sidang yang dihadiri oleh seluruh ulama dan konsult tanah Jawa di Surabaya. ”Pertemuan dibuka Rais Akbar PBNU, KH Hasyim Asy’ari yang kemudian menyerukan seruan yang terkenal dengan resulosi jihad,” terangnya. Seruan itu berisi tentang ajakan

agar semua rakyat Indonesia ikut berjuang melawan penjajah. Diserukan bahwa mempertahankan dan menegakkan negara termasuk kewajiban. ”Betapa besar hasrat umat Islam dan ulama untuk mempertahankan dan menegakkan agama dan kedaulatan negara,” pungkas Kiai Azaim. (bib/pri)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

BERAS IR 64

Senin 26 Oktober 2015

GULA PASIR

0

25

MIGOR CURAH

DAGING SAPI

25

DAGING AYAM BROILER

10.000

11.375

9.875

TELUR AYAM RAS

50 1000

110.000

33

B A N Y U W A N G I

KACANG KEDELAI IMPOR 275

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

225

CABAI BIASA

300

25

24.750

17.125

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

150

100

15.250

19.500

400

8.625

7.875

8.500

6.000

Beli Produk Lokal Sama Dengan Bela Negara

CHIN JULLIEN/RABA

CINTA NEGARA: Pengunjung car free day ikut tanda tangan di spanduk Beli Indonesia Bela Indonesia kemarin (25/10).

Kaji Ulang Kebijakan Pajak dan Perizinan Daerah Yang Memberatkan Dunia Usaha BANYUWANGI – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mengharapkan pemerintah daerah tidak mengeluarkan kebijakan fiskal yang mempersulit pengusaha. Selama ini, pemerintah daerah dinilai Kadin sering mengeluarkan kebijakan fiskal yang berbenturan dengan kebijakan moneter sehingga mempengaruhi inflasi. Permintaan itu disampaikan tim ahli Kadin Jawa Timur, Edy Juwono Selamet dalam rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) lima kabupaten dengan Bank Indonesia (BI) Jatim di Aula Minak Jinggo kantor Pemkab Banyuwangi (22/10). “Kebijakan fiskal daerah yang menekan pengusaha akan

http://www.radarbanyuwangi.co.id

mempengaruhi angka inflasi. Harga-harga akan ikut naik,” bebernya. Agar inflasi terus terkendali, lanjut Edy, maka kebijakan perpajakan dan perizinan yang dikeluarkan pemerintah daerah harus benarbenar ramah dengan dunia usaha. Untuk itu, Edy berharap beberapa kebijakan pemerintah daerah tentang pajak dan izin yang memberatkan dunia usaha agar dikaji ulang. Selain itu, Edy juga berharap pemerintah daerah melibatkan Kadin dalam rakor TPID setiap daerah. Keterlibatan Kadin dalam TPID diharapkan bisa memberikan edukasi guna mempermudah kebijakan fiskal yang akan dilakukan pemerintah daerah. Dalam rakor bersama tersebut, Kadin juga bisa memberikan solusi untuk mengatasi kendala-kendala yang kerap dialami pelaku usaha. (cin/afi)

BANYUWANGI – Untuk menggugah kesadaran warga mencintai produk lokal, Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) Banyuwangi menggelar kampanye beli Indonesia kemarin (25/10). Selama ini, sudah muncul stigma di sebagian warga bahwa produk impor lebih baik dari produk lokal Indonesia. Padahal, secara tidak langsung munculnya stigma itu telah menurunkan kesadaran warga cinta tanah air. “Dalam konteks yang lebih lokal lagi, di Banyuwangi warga banyak yang memenuhi kebutuhan hariannya di supermarket ketimbang pasar tradisional,” ujar Ketua IIBF Banyuwangi, Suhariyanto dalam acara kampanye

Beli Indonesia di kegiatan Car Free Day (CFD). Tidak hanya kampanye Beli Indonesia, IIBF juga melaksanakan aksi nyata yang bersifat persuasif. Di antaranya gerakan belanja di warung-warung milik warga, belanja di pasar tradisional, berwisata dalam negeri, mendorong industri rumah tangga, menghindari penggunaan mata uang asing dalam bertransaksi hingga menjadikan lingkungan sebagai captive. “Untuk anggota IIBF, kami memiliki aksi rutin belanja Rp 100 ribu produk lokal setiap bulan,” ujar Suhariyanto. Suhariyanto menjelaskan, produk

lokal yang dimaksud adalah produk yang dimiliki oleh orang Indonesia dan diproduksi di Indonesia. Membeli produk Indonesia bukan karena lebih baik atau karena lebih murah namun karena milik bangsa sendiri. “Membeli produk Indonesia berarti membela martabat dan kejayaan bangsa,” tegasnya. Selain melakukan kampanye beli Indonesia, kegiatan itu dilanjutkan dengan pemantapan Sumber Daya Manusia (SDM) pengusaha lokal. Yakni melalui mentoring pada pengusaha pemula maupun pengusaha kolaps. Pembenahan pada pertumbuhan bisnis lokal merupakan

fokus program. Pengusaha yang bergabung akan mendapat edukasi mengenai kewirausahaan, investasi maupun kualitas manajemen. Saat ini ada sekitar 75 anggota IIBF yang terdiri dari pengusaha pemula, pengusaha kolaps maupun mahasiswa. Tidak hanya memberikan edukasi bisnis, anggota juga menumbuhkan kebersamaan antar pengusaha. “Kita saling dukung, saling support berkolaborasi, dan bangun konsorsium. Karena di sini tidak hanya pengusaha yang masih eksis saja tetapi pengusaha yang sudah kolaps agar bangkit lagi,” kata Suhariyanto. (cin/afi)

Berhenti Merokok atau Impotensi KEBANYAKAN pria menganggap merokok membuat mereka terlihat lebih jantan. Nyatanya sebaliknya, merokok bisa menjadi musuh nomor satu bagi kejantanan pria. Banyak penelitian membuktikan, bahan-bahan kimia dalam setiap isapan rokok bisa menyebabkan impotensi atau disfungsi ereksi (DE). Menurut Direktur Prevention Reseach Center di Yale University School of Medicine Dr David Katz, merokok mempercepat seseorang terkena risiko atherosclerosis, yaitu penyakit akibat terbentuknya plak di dinding arteri sehingga arteri menjadi lebih tebal dan menyumbat peredaran darah. Jika sumbatan tersebut terjadi pada bagian penis, terjadilah gangguan ereksi. “Mungkin pria sulit meninggalkan rokok karena tidak takut dengan ancaman penyakit jantung atau kanker paru-paru. Akan tetapi, jika sudah berkaitan dengan kejantanannya, semoga ini akan memotivasi mereka untuk membuang rokoknya,” harap Katz. Menurut riset American Heart Associations Annual Conference on Cardiovasculer Disease Epidomiology and Prevention, pada 2003 dilaporkan 3.764 pria dari Tiongkok usia sekitar 47 tahun ke atas yang menghabiskan 20 batang rokok sehari memiliki risiko terkena impotensi hingga 60 persen dibandingkan pria yang tidak pernah

merokok. Secara umum, pria merokok 30 persen lebih rentan terkena impotensi ketimbang yang bukan perokok. Australia juga mencatat hasil yang hampir sama, yaitu dari 8.400 pria usia 16–59 tahun, terungkap bahwa yang dalam sehari menghabiskan satu pak atau kurang, 24 persennya kedapatan kesulitan menjaga ereksi ketimbang yang tidak merokok. Sementara itu, pria yang mengisap lebih dari satu pak, 39 persennya akan lebih mudah terkena impotensi ketimbang yang tidak merokok. Para remaja sebaiknya juga berpikir ulang jika mereka terus merokok, efek perusakan dalam tubuh akan terus berlanjut dan semakin parah saat mereka dewasa. Sebenarnya, semakin cepat seseorang berhenti merokok, risiko impotensi bisa dihindari. Namun, jika efeknya sampai pada gangguan ereksi atau impotensi, tidak ada pilihan lain kecuali segera berobat ke dokter agar hubungan suami-istri kembali normal. On Clinic Indonesia adalah jaringan layanan kesehatan yang dapat membantu mengatasi disfungsi seksual pria, yaitu impotensi dan ejakulasi dini, yang ditangani oleh dokter-dokter berpengalaman dengan tingkat keberhasilan tinggi yang menjunjung tinggi kerahasiaan dan privasi pasien. (*)

Informasi lebih lanjut, hubungi 1500-001 (pulsa lokal), SMS: 085 5105 0005, PIN: 29FD2F5F, WA: 081314922776, www.onclinic.co.id, : On Clinic Indonesia : @onclinic_id Pelayanan bisa diberikan dalam bentuk konsultasi via telpon dengan team medis bila ada pasien yang malu, sibuk atau tidak punya waktu datang ke klinik.

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


halaman 36

Senin 26 Oktober

Tahun 2015

Kebo-keboan Agar Panen Melimpah SINGOJURUH-Upacara ritual Kebo-keboan yang digelar di Dusun Krajan, Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh berlangsung meriah kemarin (25/10). Ribuan warga yang datang dari berbagai daerah di Kota Gandrung, tumplek-blek di lokasi yang padat penduduk itu. Sebelum ritual itu dilaksanakan, salah seorang penonton mendadak kesurupan dengan mengerang dan berguling-guling di jalan simpang empat yang ada di kampung itu. Para penonton lain yang berjubel menanti Kebo-keboan datang, langsung semburat. Penonton yang kesurupan itu, diduga mengambil poro bungkil (sejumlah hasil bumi) yang ada di gapura. Padahal, rombongan Kebo-keboan dan Dewi Sri yang diperankan warga belum melintas. “Kami mohon penonton tidak mengambil, apalagi merusak gapura poro bungkil yang terpasang, sebelum dilewati Kebo-keboan,” cetus Sarpin, salah satu panitia melalui pengeras suara. Upacara adat Kebo-keboan di Desa Alas Malang, ini dimulai sekitar pukul 10.00. Tapi, sejak pukul 06.30 sejumlah penonton sudah banyak yang berdatangan. Malahan, mereka juga rela menunggu meski terik matahari yang cukup panas. Kerumunan massa mendadak berlarian setelah 25 pasang warga yang berdandan layaknya kerbau, datang sambil menyeruduk warga yang memenuhi rute jalan ider bumi. Dengan tetap dikendalikan petani, kerbau jadi-jadian itu terus berjalan mengelilingi empat penjuru batas dusun. “Saya penasaran, baru kali ini nonton Kebo-keboan, ternyata seru juga,” ujar Eki Jery, 30, penonton asal Kelurahan/Kecamatan Giri. Usia ritual ider bumi dengan keliling kampung empat penjuru batas dusun, 25 pasang Kebokeboan mendapat pemberkatan dari Dewi Sri, yang diperankan oleh gadis pilihan di dusun setempat. Selanjutnya, Kebo-keboan itu melaksanakan ritual ngurit (tebar benih padi) di jalan simpang empat Dusun Krajan dan di persawahan yang sudah disiapkan. Puncak ritual Kebo-keboan yang digelar untuk bersih desa itu, sejumlah penonton harus kejarkejaran dengan kerbau jadi-jadian untuk mengambil benih padi yang disebar oleh Dewi Sri n  Baca Kebo-Keboan...Hal 33

perjudian

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

RITUAL: Dewi Sri memberkati Kebo-keboan sebelum ritual ngurit di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, kemarin (25/10).

Santri-Warga Blokagung Salat Istisqa Minta Turun Hujan dan Sumber Air TEGALSARI-Ribuan santri pondok pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, menggelar salat istisqa kemarin (25/10). Salat sunah yang diikuti warga sekitar itu, digelar di lapangan milik pesantren. Dalam salat istisqa yang dilak-

sanakan usai salat duhur itu, sedikitnya 2.000 santri putra dan warga yang kebanyakan mengenakan surban itu terlihat cukup khusu. Di antara dua khotbah, jamaah secara bersamaan melakukan gerakan memindah surban dari pundak satu ke pundak lainnya. “Kita salat sunah untuk minta hujan,” cetus KH. Aly Asyiqin, salah satu pengasuh pondok pesantren Darussalam. Menurut kiai Asyiqin, melalui salat istisqa memohon kepada

Allah agar kekeringan yang cukup panjang ini bisa segera berakhir. Ditegaskan, salat sunah berjamaah yang dilaksanakan ini bukan semata-mata minta hujan. “Salat istisqa ini tidak hanya minta hujan, tapi juga berdoa agar sumber air yang jelek bisa jadi bagus,” katanya. Kiai Asyiqin menyampaikan dalam pelaksanaan salat istisqa ini, santri yang dilibatkan hanya santri atau warga dari kalangan laki-laki n  Baca Santri...Hal 33

SHULHAN HADI/JPRG

INTERAKTIF: Anggota FPKB DPR RI Nihayatul Wafiroh menjelaskan mengenai KB dan SPUD kepada peserta sosialisasi di hall hotel BI, Jajag, Sabtu (24/10).

SHULHAN HADI/JPRG

BB: Ayam jago dan 13 motor yang diduga milik peju­ di diamankan di Polsek Bangorejo, kemarin (25/10).

Ajak Mahasiswa Ikut Sosialisasi SPUD

Sabung Ayam Digerebek BANGOREJO-Diduga dibuat untuk bermain judi, arena sabung ayam di dekat persawahan Dusun Yudomulyo, Desa Ringin Telu, Kecamatan Bangorejo, sekitar pukul 14.00, digerebek oleh anggota polsek setempat kemarin (25/10). Dari lokasi itu, polisi berhasil mengamankan Bejo, 70, salah satu warga yang diduga ikut main judi. Selain itu, juga menyita sejumlah barang bukti (BB) berupa 13 unit sepeda motor beraneka jenis, satu ayam jago, timba, dan kain. “Tersangka dan BB kita amankan di polsek,” cetus Aiptu Mulyadi, anggota Polsek Bangorejo. Terbongkarnya arena sabung ayam yang didu­ga untuk main judi, itu bermula saat polisi me­lak­ sanakan patroli rutin n  Baca Sabung...Hal 33 SHULHAN HADI/JPRG

kebakaran

KERING: Para santri dan warga Dusun Blokagung, Desa Karangdoro doa bersama usai salat istisqa di lapangan, kemarin (25/10).

GAMBIRAN-Ratusan mahasiswa dari sejumlah Perguruan Tinggi (PT) di daerah Banyuwangi Selatan bersama para tokoh masyarakat, pegawai KUA Kecamatan Gambiran, mengikuti sosialisasi tentang Keluarga Berencana (KB) di hall hotel Baru Indah (Bi) Jajag, Kecamatan Gambiran Sabtu (24/10. Acara yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, dengan narasumber anggota FPKB DPR RI, Nihayatul Wafiroh, itu juga hadir kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (BPP dan

KB) Banyuwangi, H. Muhamad Pua Jiwa. Dalam paparannya dengan menggunakan media seni budaya, Nihayatul Wafiroh mengupas tentang program KB. Selain itu, sosialisasi tentang Stop Pernikahan Usia Dini (SPUD). “Kami sengaja melibatkan para mahasiswa dalam sosialisasi KB karena sering melakukan kegiatan bersama masyarakat,” cetus Nihayatul Wafiroh. Salah satu kegiatan dari para mahasiswa bersama masyarakat, terang dia, adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) n  Baca Ajak...Hal 33

Jika Santri Putri Darussalam Diberi Kebebasan Masuk ke Asrama Putra

Santri Putra Digiring ke Lapangan, Petugas Keamanan Super Ketat ISTIMEWA

GOTONG ROYONG: Warga berusaha memadam­ kan api yang membakar rumah Nur Hadi di Dusun Kopen, Desa Kradenan, kemarin (25/10).

Dapur Habis Terbakar PURWOHARJO-Warga Dusun Kopen, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, sempat dibuat geger kemarin (25/10). Saat ditinggal pergi, rumah milik Nur Hadi, 45, nyaris ludes dilalap si jago merah. Kebakaran yang menimpa rumah Nur Hadi, itu terjadi sekitar pukul 11.00. Di siang bolong itu, warga melihat api berkobar di rumah korban. “Warga yang melihat api membakar rumah korban, langsung berteriak dan berusaha memadamkan,” cetus Kapolsek Purwoharjo, AKP Ali Ashari n  Baca Dapur...Hal 33

Setiap Muharam ada momen istimewa bagi para santri di pondok pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Pada tanggal 10 Muharram, para santri putri diberi kesempatan untuk melihat isi asrama putra. SHULHAN HADI, Tegalsari Di lingkungan pondok pesantren Darussalam, Blokagung, asrama putri merupakan kawasan terlarang untuk dikunjungi santri putra. Hanya orang-orang tertentu saja, yang bisa masuk dan berada di lokasi itu. Demikian juga sebaliknya, para santri putri ‘haram’ masuk ke asrama santri putra. Selain aturan yang cukup kuat dengan dijaga oleh petugas khusus. Dua lokasi itu

dipisahkan oleh pagar dengan ketinggian hampir empat meter. Pihak keamanan pesantren, sangat protektif dalam urusan ini. Kondisi ini, tentu juga berlaku di semua pesantren yang ada di tanah air. Meski pengamanan dan aturan super ketat. Bukan berarti para santri tidak bisa melihat atau masuk ke asrama putra. Di pondok pesantren terbesar di Kabupaten Banyuwangi, itu ada tradisi santri putri bisa berkeliling dan masuk ke asrama putra. Waktunya, pada malam 10 Suro (Muharram) di tahun hijriyah. Untuk menyambut kedatangan para santri putri, sebelum malam 10 Suro semua santri putra biasanya membersihkan asramanya. Semua sampah yang berserakan di sekitar kamar dibersihkan, termasuk pakaian yang biasanya banyak bergelantungan. Tradisi malam bebas untuk berkunjung ke asrama putra, ternyata dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para santri putri n  Baca Santri...Hal 33

MEDIS FOR JPRG

FREE : Sejumlah santri putri memanfaatkan waktu kunjungan ke asrama putra dengan menyusuri lorong asrama, Kamis malam (22/10).


R A D A R genteng

Jawa Pos

Senin 26 Oktober 2015

Blambangan Raya 37 Zikir Akbar Berharap Hujan RENDRA KURNIA/RaBa

JADI TONTONAN: Kebo-keboan cilik menghalau penonton yang mau mengambil benih padi di sawah, kemarin (25/10).

Bertuah, Warga Berebut Benih Padi n Kebo-Keboan...

Sambungan dari Hal 32

Mereka harus rela beleprotan lumpur, bahkan mandi lumpur dan dibanting sang kerbau saat mengambil benih padi yang dipercaya bisa menyuburkan tanamannya itu. “Benih padi ini bertuah, untuk mendapatkan harus susah payah,” ujar Sulistiyono, 30, salah satu Desa/ Kecamatan Singojuruh. Benih padi yang disemai dalam ritual Kebo-keboan itu, diyakini bisa mendatangkan berkah bagi pemiliknya. Apa-

lagi, jika benih padi itu disemai bersamaan dengan benih padi lainnya, maka hasil panen akan melimpah dan terhindar dari segala jenis hama dan penyakit. Ketua panitia Kebo- keboan, Indra Gunawan, mengatakan ritual ider bumi Kebo-keboan itu merupakan bagian dari rangkaian bersih Desa Alas Malang. Sebelum tradisi ini dilaksanakan, diawali selametan pambuko satu Suro dan akan diakhiri dengan selametan jenang Suro. Ritual yang dilaksanakan itu, jelas dia, sebagai bentuk rasa syukur masyarakat karena hasil

panen yang melimpah selama setahun terakhir. “Hasil panen itu kita sedekahkan melalui ritual bersih desa ini,” katanya. Sebelum ritual ider bumi Kebo-keboan, masyarakat Desa Alas Malang menggelar tradisi ater-ater atau mengantar makanan kepada keluarga, kerabat, dan saudara yang ada di luar desa. Itu, sebagai simbol perginya dewi kemakmuran atau Dewi Sri keluar Desa Alas Malang. “Semua warga sedakoh makanan pada tetangga,” terangnya. Usai melaksanakan ater-ater itu, jelas dia, esok harinya di-

laksanakan ritual Kebo-keboan. Untuk tradisi ini, dimulai de­ ngan penanaman palawija di tengah jalan yang dibuat rute ider bumi. “Tanaman di tengah jalan itu diambil dari sawah dan kebun warga, akan diberkati oleh Dewi Sri dan Kebonkeboan,” ungkapnya. Melalui ritual Kebo-keboan itu, masih kata dia, warga berharap musim panen di tahun mendatang bisa mendapat berkah dengan hasil yang melimpah. “Kegiatan ini merupakan tradisi yang mengandung spiritual dan ritual,” tandasnya. (ddy/abi)

Warga Desa Grajagan Kirab Gunungan PURWOHARJO-Ratusan warga Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, menggelar tradisi kirab gunungan dan ambang (ancak) keliling kampung dan berjalan menuju ke makam leluhur desa setempat kemarin (25/10). Acara itu, merupakan puncak haul ke-7 leluhur Desa Grajagan. Dalam kirab itu, sekitar 500 ambeng diarak mengelilingi Dusun Grajagan Pantai dan Dusun Kampung Baru, Desa Grajagan. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur para petani dan nelayan yang selama ini diberi keberkahan hasil panen dan tangkapan ikan. “Ini juga bentuk penghormatan kepada leluhur,” cetus Supariyanto, salah satu tokoh pemuda setempat. Warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan nelayan, terlihat kompak dan rukun. Para ibu rumah tangga membawa ancak, sedang para lelaki menggotong ancak agung yang berhiaskan tanaman hasil pertanian. Ritual yang rutin digelar setiap tahun, itu semakin semarak saat ratusan ambeng diarak keliling kampung dengan diiringi marching band. Selanjutnya, diarak ke makam leluhur Desa Grajagan yang berada di area

SINGOJURUH-Musim kemarau berkepanjangan yang melanda Kabupaten Banyuwangi, mengundang reaksi dari masyarakat. Warga Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh menggelar pengajian umum dan zikir akbar untuk berharap berkah dan minta hujan. Ribuan warga yang datang dari penjuru desa di Kabupaten Banyuwangi, tampak hening dan larut dalam lantunan zikir dan doa. Meski harus duduk di tengah jalan dengan alas tikar seadanya, mereka tetap khusyuk menyimak ceramah agama dan zikir yang dipimpin pengasuh pondok pesantren Al Qodiri, Jember, KH. Achmad Muzakki Syah. Dalam ceramahnya, Kiai Muzakki berpesan agar umat Islam di Banyuwangi tetap menjaga persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antar umat beraga-

n Santri...

Sambungan dari Hal 32

Sebab, itu sesuai dengan aturan yang ada. “Jamaah putri apalagi yang masih muda, itu kurang dianjurkan,” cetus

adik ipar Rais Syuriah PCNU Banyuwangi, KH. Ahmad Hisyam Syafaat itu. Sementara itu, salah satu warga yang tinggal di sekitar pondok pesantren Darussalam, Ulin Nuha, 30, mengatakan salat is-

tisqa itu buka hal baru di lingku­ ngan pesantren. Setiap kemarau panjang, para santri bersama warga selalu melaksanakan salat minta hujan itu. “Sekarang ini kemarau panjang, panasnya juga luar biasa,” katanya. (sli/abi)

Melalui program KKN, diharapkan para mahasiswa bisa berkampanye soal KB dan SPUD. “Banyak program lain yang sering dilakukan para mahasiswa,” cetusnya. Sementara itu, kepala Balai Diklat KKB Jember, Edy Aries Manto, mengatakan selama ini banyak melakukan sosialisasi demi menyiapkan ketahanan keluarga. Salah satunya, melalui

pembentukan kelompok bina yang disesuaikan dengan jenjang umur, seperti bina balita, bina remaja, dan bina lansia. “Kelompok bina balita itu supaya bisa mendidik anak sejak lahir hingga usia lima tahun,” terangnya. Pembentukan kelompok ini, terang dia, agar keluarga bisa mendidik anaknya sesuai de­ ngan kebutuhan dan bisa tumbuh secara alami. “Untuk so­ sialisasi ini kami sering bekerja sama dengan anggota DPR RI,

kali ini dengan ibu Nihayatul Wafiroh,” cetusnya. Salah satu peserta sosialisasi SPUD dan KB, Silvia Ulva, menyampaikan meski sudah beberapa kali mengikuti sosialisasi, tapi sosialisasi kali ini terasa be­da. Penyampaian melalui pen­ dekatan seni dan budaya seperti lawak, memudahkan peserta untuk mengingat materi yang disampaikan. “Biasanya presentasi dengan proyektor, tapi ini pakai pelawak, terasa semakin dekat saja,” ucapnya. (sli/adv/abi)

Satu Pejudi Bisa Ditangkap

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

sung menikmati semua ancak yang dibawa. “Makan ancak dan gunungan agung ini akan mendapat berkah, apalagi telah dipanjatkan doa bersama,” cetus Khoirul Anam, tokoh pemuda Desa Grajagan lainnya. Menurut Anam, ritual 500 ambeng itu di ikuti lebih dari 500 warga Desa Grajagan. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun di bulan Suro, sekaligus haul Mbah Karso Wono Samudro dan Mbah Ratih (istri pertama) dari

laksanakan, para jamaah diajak untuk selawatan bersama sambil memberi santunan pada anak yatim. “Semoga sepulang dari pengajian ini, segera turun hujan, yang sakit segera sembuh, yang banyak utang segera lunas dan bisa meningkatkan amal ibadah,” pesan Kiai Muzakki.(ddy/abi)

Mendidik Anak Sampai Usia Balita Sambungan dari Hal 32

tanah pusaka Grajagan. Untuk menuju ke tanah pusaka yang dianggap tanah leluhur, warga harus melewati sungai selebar tujuh meter. Untuk menyeberang, satu per satu warga naik ke atas perahu jukung secara bergantian. “Harus antre, karena hanya ada satu perahu,” terangnya. Setiba di makam leluhur, warga menggelar doa bersama yang dipimpin ulama setempat. Setelah doa, warga lang-

ma. Saat musim kemarau, warga dilanda kesulitan air bersih. Petani tidak bisa menggarap lahan sawahnya. “Semua harus tetap rukun, semoga Allah segera menurunkan hujan dan tidak lagi kesulitan air,” ujar kiai Muzakki yang diamini ribuan jamaah. Sebelum zikir bersama itu di-

Setiap Kemarau Selalu Salat Istisqa

n Ajak... ADAT: Warga memanggul gunungan ancak berisi hasil bumi pertanian menuju ke makam leluhur Desa Grajagan, kemarin (25/10).

DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG

KHIDMAD: Ribuan warga berzikir dan berdoa meminta kese­la­ matan dan berkah turun hujan.

leluhur, sekaligus lurah pertama di Desa Grajagan. Selain itu, di lokasi tanah pusaka itu juga terdapat makam leluhur lain, di antaranya Mbah Rekso Wono Samudro, lurah ke dua Desa Grajagan. Selain itu, juga ada makam Mbah Nembok, Kiai Agung Wilis atau suami Mbah Nembok, Kiai Lambang Sukmo, Mbah Barak, Mbah Ilham, Mbah Zaenal Arifin, dan Mbah Dono. “Dulu di tanah pusaka itu berupa perkampungan penduduk,” ungkapnya.(ddy/abi)

n Sabung...

Sambungan dari Hal 32

Saat berkeliling desa itu, ada laporan warga kalau sabung ayam di Dusun Yudomulyo, Desa Ringin Telu, dibuat untuk main judi. “Dari laporan warga, kita langsung bergerak,”

katanya. Kedatangan anggota polisi ke lokasi sabung ayam, membuat warga kelabakan. Mereka, langsung semburat dengan meninggalkan ayam jago dan motornya. “Kita datang, warga langsung kabur, kita kejar hanya ada satu yang tertangkap,” cetusnya.

Kapolsek Bangorejo, AKP Watiyo, menyampaikan proses penyidikan dalam perkara perjudian ini akan difokuskan pada tersangka yang tertangkap. “Yang tertangkap itu akan kita proses, untuk belasan motor milik para pejudi, akan kita amankan dulu,” katanya.(sli/abi)

Lupa Matikan Api Tungku Dapur n Dapur...

Sambungan dari Hal 32

Menurut Kapolsek, saat ru­ mahnya itu terbakar, Nur Hadi sedang tidak ada di rumah. Dengan peralatan apa adanya, warga gotong royong memadamkan api. Warga ketakutan api yang telah membakar dibagian dapur,

merembet ke rumah tetangga. “Warga menyemprotkan air dengan selang,” terangnya. Berkat kerja keras warga, api yang sudah mulai membesar itu, 30 menit kemudian berhasil dipadamkan. “Bangunan yang terbakar hanya bagian dapur saja, kerugian sekitar Rp 25 juta,” ungkap Kapolsek.

Ditanya sumber api, Kapolsek menyebut api yang membakar dapur rumah milik Nur hadi, itu diperkirakan dari sisa api di tungku dapur. Saat memasak, korban itu menggunakan tungku. “Mungkin dikira sudah mati, ternyata masih belum mati dan membakar ini,” ujarnya.(ddy/abi)

Setiap Kamar Ada Foto Pengasuh Pondok n Santri...

Sambungan dari Hal 32

ISTIMEWA

ISLAMI : Kepala Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, Siti Kholiswatin (berjilbab), turut serta dalam pawai obor memperingati Hari Santri, Jum’at lalu (23/10).

Pawai Obor Meriahkan Hari Santri di Desa Dadapan KABAT – Hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober dirayakan dengan meriah oleh warga Desa Dadapan, Kecamatan Kabat, jum’at malam lalu (23/10). Dalam peringatan itu digelar pawai obor keliling kampung yang diikuti oleh ratusan santri dan warga setempat. Kirab yang mengambil start di halaman Balai Desa Dadapan tersebut juga diramaikan penampilan kesenian hadrah, terbang dan drumband. Sedangkan pembawa obor dilakukan oleh para santri dari 10 TPQ, Perangkat Desa, Lembaga Desa, guru ngaji dan warga.

Kepala Desa Dadapan, Siti Kholiswatin, menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah rutin dilakukan oleh warga Dadapan untuk memperingati datangnya bulan Muharram. “ Untuk acara kali ini kita buat lebih meriah karena sekaligus untuk memperingati hari santri,” ujarnya. Sementara itu, Koordinator TPQ se Desa Dadapan, Achmad Rosidi, 40, mengapresiasi kegiatan ini, menurutnya, acara seperti ini bisa menambah kekompakan warga dan merupakan bentuk Ukhuwah Islamiyah. Dia berharap diwaktu mendatang kegiatan ini

tidak sekedar berbentuk acara seremonial tapi harus diwujudkan dengan kerja nyata untuk membangun desa. Rangkaian peringatan hari santri kali ini ditutup dengan pelaksanaan santunan yatim piatu yang dilaksanakan di Masjid Jami’ Desa Dadapan. Ada 33 anak yatim piatu yang menerima santunan yang dilakukan pada Sabtu malam (24/10) lalu. “ Dana santunan tersebut merupakan hasil dari sumbangan warga yang dikoordinir oleh Yayasan Yatim Piatu Darul Yatama, “ pungkas Moh Ilham,42, Sekretaris Desa Dadapan sekaligus Ketua Panitia. (*)

Para santri putri terlihat bukan hanya berjalan-jalan di sekitar asrama, tapi juga banyak yang blusukan masuk ke gotaan (kamar). Canda tawa, terdengar dari santri putri. “Tumben bersih ya, biasanya kotor,” cetus salah satu santri putri. Pada malam santri putri bebas masuk asrama putra, jangan harap bisa bertemu dengan santri putra. Sebelum para santri putri datang, semua santri putra dikumpulkan di lapangan untuk menggelar selawatan. Untuk memastikan asrama putra kosong dan siap untuk dikunjungi, petugas keamanan memeriksa semua sudut. “Semua sudut gotaan kita periksa, jangan ada santri putra nekat sembunyi agar bisa ketemu santri putri,” cetus Zakaria al Ansori, 27, salah satu petugas keamanan. Selain memeriksa santri putra yang sembunyi, pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas keamanan itu untuk memastikan hiasan yang ada di kamar patut untuk dilihat. Jika hiasan berupa gambar atau pernakpernik yang dinilai tidak layak,

maka akan disensor. “Kalau ada gambar yang kurang baik ya kita lepas, biasanya ada foto santri saat bercanda seperti hanya memakai sarung,” ujarnya. Tidak hanya gambar, petugas keamanan juga memastikan tidak ada makanan yang ditinggal, baik itu disengaja maupun tidak oleh penghuni kamar. “Kita tidak mau ambil risiko, kita juga tidak tahu itu makanan apa, sudah berapa lama, pokoknya harus bersih,” katanya. Setelah seluruh lokasi dipastikan aman, giliran petugas santri putri mengawali kunjungan. Ini dilakukan untuk memastikan keberadaan kamar aman. “Petugas keamanan santri putri juga akan memeriksa, sebelum para santri masuk asrama putra,” ungkapnya. Tidak hanya soal keamanan, soal kenyamanan pengunjung pun menjadi perhatian pihak keamanan. Salah satu yang tidak terlupakan adalah memasang peringatan seperti di lokasi yang licin di beberapa sudut. “Peringatan licin selalu kita buat,” cetusnya. Pemeriksaan yang cukup ketat sebelum ada kunjungan santri putri itu, karena pernah terjadi

santri putra bersembunyi di salah satu ruangan. Tujuannya, sebenarnya hanya ingin melihat santri putri dari dekat. “Dulu katanya ada yang sembunyi, tapi sekarang jangan harap bisa,” ucapnya. Sementara itu, Zulfi Zumala Dwi Andriyani, salah satu pihak Ndalem yang ikut kunjungan sekaligus sebagai tim juri mengatakan, dari tahun ke tahun, Pelaksanaan malam kunjungan asrama putra bagi santri putri, itu selalu menarik dan banyak ditunggu oleh para santri putri. Karena para santri putri, bisa masuk dan melihat secara langsung kondisi asrama putra. “Semua kamar selalu ada foto pengasuh, 15 pengasuh pesantren ada semua, itu yang membuat khas,” terang Hj. Zulfi Zumala Dwi Andriyani, salah satu pengurus pondok pesantren Darussalam. Untuk malam kunjungan tahun ini, setiap kamar memiliki hiasan yang hampir sama. Kebanyakan, mereka mengambil tema haji dan Go Green. Santri juga lebih banyak menggunakan bahan daur ulang untuk menghias kamarnya. “Kamarnya semakin baik, kalau sekarang lebih tematik,” jelasnya. (abi)


DAERAH SEKITAR Kotak Suara Mulai Didistribusikan RADAR BANYUWANGI

38

Jawa Pos

PENDIDIKAN

Senin 26 Oktober 2015

Maksimalkan Peran Keluarga

BANYUWANGI - Berdirinya Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga sebagai cabang baru di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) langsung memberikan imbas ke daerah. Sekitar 50 lembaga pendidikan mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) TK, SD, SMP, SMA ,SMK hingga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dilibatkan dalam sosialisasi awal di Banyuwangi kemarin (24/10). Kepala Seksi Pendidikan Normal dan Informal (PNF) Nasrodin menjelaskan, Direktorat Pembinaan Pendidikan Kebudayaan akan memaksimalkan peran orang tua dalam pendidikan siswa. Dengan tujuan beberapa hal negatif yang selama ini terjadi di kalangan siswa, seperti narkoba, perkelahian, seks bebas, dan kekerasan, bisa dicegah. Tidak hanya sekolah, orang tua juga harus mengawasi tumbuh kembang siswa. Salah satu program yang akan ditangani oleh direktorat ini seperti mulai teknis prosedur kedatangan peserta didik ke sekolah, orang tua yang mengantar siswa, MOS, ekstrakurikuler, dan lain sebagainya. “Intinya, orang tua bukan hanya mengurusi pembayaran sekolah tetapi juga tumbuh kembang anaknya. Pergaulannya serta permasalahan yang dihadapi,” terang Nasrodin. Di Banyuwangi sendiri, kata Nasrodin, akan dirintis 50 lembaga pendidikan di seluruh jenjang, baik negeri maupun swasta. Sedangkan enam lembaga dari yang 50 tersebut akan dijadikan percontohan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan SMK. (fre/c1/bay)

JUMAI/ RADAR JEMBER/JPNN

DIDISTRIBUSIKAN: Dikawal polisi, petugas menurunkan kotak dan bilik suara untuk pilkada wilayah Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.

JEMBER – Kotak suara Pilkada 2015 sudah mulai didistribusikan, termasuk di Kecamatan Tempurejo dan Kecamatan Ambulu. Kotak suara sudah diterima PPK (panitia pemilihan kecamatan) setempat pagi kemarin (23/10). Proses distribusinya, mendapat pengawalan penuh Polres Jember. Pantauan Jawa Pos Radar Jember, semenjak keberangkatan dari KPU Jember, distribusi itu mendapat pengawalan anggota polres. Dari anggota polres, berlanjut ke anggota masingmasing polsek. Pengawalan ini bentuk komitmen Polres Jember untuk turut serta mengawal Pilkada 2015. “Kami berkomitmen mengawal proses pilkada ini. Sesuai prosedur, kami akan kerahkan dua pertiga kekuatan Polres Jember,” ujar Kapolres AKBP Sabilul Alif. Usai diterima anggota PPK, kotak suara itu lantas disimpan ke gudang penyimpangan di belakang rumah dinas camat. Dalam pengiriman itu, selain kotak suara, KPU mendistri-

busikan bilik suara juga. Ketua Panwascam Tempurejo, Ahmad Faisol mengungkapkan, pengiriman tersebut merupakan tahap pertama. Pihaknya sebagai pengawas harus mengetahui seluruh proses pilkada kali ini. Termasuk pengiriman logistik. “Kami bertugas mengawasi, saat ini adalah pengiriman logistik berupa bilik suara dan kotak suara, nanti berlanjut ke pengiriman surat suara,” ujarnya. Dijelaskan, di wilayah Tempurejo, ada dua TPS jauh dari kecamatan dan rawan. Yakni TPS 13, 14, 15, dan 16 di Dusun Bandealit, Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo. Selain itu juga ada di TPS 26 s/d 28 di Dusun Kalibajing, Desa Curahtakir, Kecamatan Tempurejo. “Dengan adanya pengawalan, kami tidak khawatir saat KPU melakukan proses distribusi pengiriman di berbagai wilayah yang rawan tersebut,” ungkap petugas di wilayah yang memiliki 8 desa dan 178 TPS tersebut. (jum/hud/c1/sh/jpnn)

Rektor UNIBA: Wisudawan Harus Punya 4 Kompetensi Mahasiswa Penerima Hibah Penelitian dari DIKTI

Agar Lulusan Bisa Lebih Cakap BANYUWANGI - Sebanyak 742 mahasiswa sarjana strata satu (S1) Universitas PGRI Banyuwangi (UNIBA) menjalani wisuda Sabtu (24/10) lalu. Mahasiswa-mahasiswi yang menjalani wisuda ini berasal dari delapan fakultas. Yakni Teknik, Elektro, Biologi, Kimia, Matematika, Sejarah, PPKN, Bahasa Inggris, BK, dan Olahraga. Hadir dalam wisuda itu, di antaranya Ketua PGRI Jatim Drs. H. Ichwan Sumadi, M.M, Ketua PPLP PGRI Banyuwangi Dr H Sadi, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono, perwakilan Forpimda serta sejumlah mitra dan wali mahasiswa. Rektor UNIBA Drs H Teguh Sumarno mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli dalam membangun Uniba. Diakui, membangun dan membina Perguruan Tinggi sangat sulit. Namun karena ada dukungan PGRI Jatim dan Pengurus Besar PGRI, maka UNIBA akan semakin mantap melangkah ke depan. Rektor juga berpesan agar para lulusan bisa terus menjunjung tinggi etika dan kecakapan. Rektor juga menggarisbawahi beberapa kompetensi yang harus dimiliki para wisudawan. Salah satunya adalah kompetensi profesional. Kompetensi profesional berkaitan dengan kecakapan keilmuan yang menjadi tanggungjawab ilmiah yang menyangkut konsep, implementasi, dan formulasi metodologis. “Saya sangat berharap wisudawan bisa terus menjunjung tinggi nama baik kampus, dan memahami betul kompetensi-kompetensi yang menjadi syarat ketika menjadi seorang guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial,” kata Rektor Teguh. Selain menekankan pada empat kompetensi tersebut, Rektor Teguh juga berharap lulusan UNIBA nantinya mampu memiliki mental baja dan memiliki integritas mulia ditengah persaingan dunia yang semakin ketat. “Kesarjanaan bukanlah sesuatu yang tanpa makna, kesarjanaan adalah investasi skill, harapannya adalah Anda semua bisa menjadi insan yang mampu berpikir strategis, dan mengembangkan strategi-strategi efektif untuk mewujudkan harapan dan cita-cita,” kata Teguh yang juga Ketua PGRI Banyuwangi ini. UNIBA, kata dia, tengah berupaya menjadi lembaga pendidikan yang memiliki reputasi pendidikan berkualitas. UNIBA juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh civitas akademik untuk terus berkompetisi di bidangnya masing-masing dengan mendorong mahasiswa untuk selalu aktif, kritis dan kreatif dalam setiap kegiatan baik kokurikuler maupun ekstrakurikuler serta mendorong para dosen untuk selalu dapat menciptakan penemuan-penemuan baru dan mengembangkan inovasi-inovasi yang berguna bagi masyarakat. “Dan ini telah memberikan hasil yang nyata, dimana penelitian mahasiswa dan dosen UNIBA telah diapresiasi dengan dikucurkannya dana hibah penelitian,” cetus Teguh. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono meminta peran UNIBA dapat membantu pemerintah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) terampil di Banyuwangi. Ini upaya Pemerintah Daerah untuk menjawab tantangan SDA yang semakin ketat. “Keberadaan UNIBA merupakan salah satu bagian dari upaya bersama mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil dan berkualitas. Melalui pembangunan pendidikan berkesinambungan peningkatan SDM Banyuwangi dapat terlaksana,” ujar Sulihtiyono. (*/als)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Rudi Hartono dana hibah Rp. 8.781.000 2. Nurkasyati dana hibah Rp. 6.187.000 3. Qurotul A’yun dana hibah Rp. 8.662.000 4. Ahmad Aji Santoso dana hibah Rp. 8.167.000 5. Rudi Harwanto dana hibah Rp. 8.910.000 6. Muji Purwanto dana hibah Rp. 11.088.000 7. Giyat Purnomo dana hibah Rp. 9.652.000 8. Dedi Irawan dana hibah Rp. 6.930.000

IPK Tertinggi Menurut Prodi

FOTO-FOTO: RENDRA KURNIA/RaBa

SAKRAL: Rektor UNIBA Drs H Teguh Sumarno memberikan selamat kepada wisudawan.

1. Chairul Umam (IPK 3.79) 2. Badi’ah Abdat (IPK 3.78) y 3. Irmayani Latifah (IPK 3.62) 4. Anindita Puspa N. (IPK 3.70) 5. Endang Sri W. (IPK 3.83) 6. Mariah Ulfa W. IPK (3.63) 7. Dwi Sinta P. (IPK 3.58) 8. Ayu Qurota A’yun (IPK 3.69) 9. Rudi Harwanto (IPK 3.49) 10. Ahmad Jazuli ((IPK 3.61))

Penjaskes & Rekreasi Pend. Bahasa Inggris g & Konseling g Bimbingan PPKn Pendidikan Sejarah Matematika Biologi Kimia Teknik Mesin Teknik Elektro

APRESIASI: Ketua PGRI Jatim H Ichwan Sumadi turut menyalami wisudawan yang memiliki IPK tinggi. KOMPAK: Rektorat, Dekan UNIBA saat mengikuti prosesi wisuda di Aula UNIBA.

MENYIMAK: Dari kiri, Ketua PGRI Jatim H Ichwan Sumadi, Kadispendik Sulihtiyono dan Sekretaris PPLP PT PGRI Siswaji turut hadir dalam acara wisuda.

LULUS: Sebanyak 742 mahasiswa UNIBA sarjana S1 dari 8 fakultas mengakhiri studinya.

SELAMAT: Kadispendik Sulihtiyono menyalami wisudawan.

Festival Kali Bersih Jadi Agenda Tahunan BLH Banyuwangi

Kecamatan Singojuruh Juara Festival Kali Bersih 2015

JUARA KALI BERSIH: Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyerahkan secara simbolis hadiah seekor sapi kepada Camat Singojuruh Nanik Machrufi disaksikan Wakil Bupati Yusuf Widiatmoko, pada saat acara Ngopi Sepuluh Ewu di desa Kemiren kecamatan Glagah lalu (20/10).

BANYUWANGI-Predikat terbaik pertama Festival Kali Bersih diraih Kecamatan Singojuruh. Sungai Kali Badeng layak menjadi yang terbaik. Selain sungainya bersih, juga memiliki tata kelola penghijauan yang baik dan ditunjang pula kepedulian dan partisipasi masyarakat yang berada di sepanjang aliran sungai. Acara penyerahan hadiah para pemenang Festival Kali Bersih dilakukan bersamaan dengan kegiatan Festival Ngopi Sepuluh Ewu yang dilaksanakan di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, pada 20 Oktober 2015 lalu. Sungai Kali Badeng yang berada di Singojuruh ini berhasil menjadi yang terbaik setelah menyisihkan peserta dari 22 kecamatan yang ikut dalam pro-

Pemenang Kali Bersih Juara 1 Kali Badeng, Kecamatan Singojuruh Juara 2 Kali Badeng, Kecamatan Songgon Juara 3 Kali Panduman Kecamatan Tegalsari gram kegiatan Festival Kali Bersih tahun 2015 yang digelar BLH Banyuwangi. Plt. Kepala BLH Banyuwangi, Husnul Chotimah mengatakan, keberhasilan sungai Kali Badeng meraih predikat

terbaik merupakan hasil kepedulian warga serta adanya dukungan dan arahan dari pemerintah Kecamatan Singojuruh. “Selain sungai bersih, juga adanya program kreatif yang dicanangkan dan keberhasilan pokja bersama warga yang ikut peduli terhadap kebersihan dan penghijauan di sepanjang aliran sungai,“ jelas Husnul. Husnul berharap, dengan adanya festival Kali Bersih bisa menggugah kesadaran bahwa sungai wajib dipelihara dan dijaga dengan baik. Bagi warga yang berada di sepanjang aliran sungai agar terus melakukan penghijauan dan tidak membuang sampah sembarangan. “Jadikan sungai layaknya beranda rumah depan kita sendiri yang terjaga kebersihannya,” pungkas Husnul. (*/als)

FOTO-FOTO: TULUS HUMAS PEMKAB FOR RABA

SAMPAI JUMPA TAHUN DEPAN: Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas foto bersama Camat Songgon, Wagianto, Camat Singojuruh, Nanik Machrufi, dan Camat Tegalsari, Hariono peraih tiga terbaik Festival Kali Bersih tahun 2015.


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Senin 26 Oktober 2015

BERITA UTAMA

39

Kebakaran Hutan Rutin Setiap Tahun ■ KOBARAN...

Sambungan dari Hal 29

Untuk arah api, menurut Eka, saat ini menuju ke arah barat atau tepatnya menuju arah kawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). ”Api cenderung menuju ke atas gunung,” kata Eka. Dia menambahkan, kebakaran hutan yang terjadi ini sangat jauh dari permukiman warga. Pihaknya memperkirakan, jarak titik api dengan kawasan perkebunan Selogiri dan Pasewaran ada sekitar 10 Km jauhnya. Meski cukup jauh

pihaknya masih melakukan pemantauan untuk mengantisipasi api menjalar dan mendekat ke permukiman warga. ”Untuk memadamkan mungkin sangat sulit. Kita hanya memantau dari dekat agar api tidak menjalar ke permukiman warga, tapi sangat jauh sekali saya kira jaraknya,” tambahnya. Penyebab kebakaran bisa karena bahan pohon, ranting, maupun dahan yang mengering. Eka juga menduga kalau kebakaran lahan hutan ini juga diakibatkan karena kelalaian manusia . Sebab, sangat

tidak mungkin sekali hutan tersebut membakar dirinya sendiri tanpa adanya pemicu api. ”Kawasan yang terbakar jarang dilewati manusia. Tapi bukan tidak mungkin kebakaran ini disebabkan kelalaian manusia,” tuturnya. Sampai saat ini. Api juga masih membakar kawasan hutan lindung di Gunung Merapi. Intensitas api yang membakar kawasan hutan lindung ini juga tergantung kekuatan angin dan arah angin yang berembus setiap harinya. Laporan BPBD menyebut, kobaran api pada sejak pagi hari kemarin (25/10),

terpantau lebih mengecil dan berubah arah ke arah barat. Intensitas api berbeda pada malam sebelumnya (24/10) yang terpantau membesar. Karena pada malam itu, angin yang berembus juga sangat kencang. Sementara pemicu kebakaran seperti alang-alang maupun ranting pohon yang mengering juga banyak. ”Yang terbakar ini kebanyakan alang-alang yang sudah mengering. Kebakaran di Gunung Merapi ini setiap tahun selalu terjadi.” pungkasnya. (tfs/aif)

Perhutani Bantah Sengaja Dibakar ■ HANGUSKAN...

Sambungan dari Hal 29

Namun, api yang melalap di kawasan hutan lindung Perhutani tersebut sampai saat ini terpantau sudah padam karena api bergerak menuju ke arah barat atau menuju pucuk Gunung Merapi. Administratur Perhutani Banyuwangi Utara, Artanto membenarkan bahwa kawasan hutannya terbakar. Namun, dia memastikan bahwa api yang melalap kawasan hutan lindung Perhutani Banyuwangi Utara telah padam sejak pukul 03.00 (25/10), subuh kemarin. ”Api bergerak menuju ke arah barat. Kawasan hutan perhutani memang terbakar. Tapi sekarang (kemarin) dari pantauan petugas di lapangan api sudah padam,” kata Artanto kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin. Asisten Perusahaan (Asper) Bajulmati

Perhutani Banyuwangi Selatan, Danang Samsul Arifin yang turun ke lapangan untuk memantau kebakaran mengatakan, area hutan lindung yang terbakar adalah kawasan hutan alam sekunder. Di kawasan tersebut banyak terdapat ilalang yang telah mengering yang membuat bara api menjadi lebih besar dan cepat menghilang. ”Luas lahan yang terbakar masih belum bisa dipastikan, karena masih tertutup kabut. Akses untuk menuju titik api juga sulit. Kalau 1 hektare yang terbakar saya kira juga lebih,” kata Danang. Danang menambahkan, kebakaran hutan yang terjadi di kawasan Perhutani Banyuwangi Utara ini terpantai sejak Sabtu (24/10) pukul 20.00. Api juga terpantau sangat jelas dari pusat kota Banyuwangi. Saat dirinya bersama petugas lainnya mendekat ke lokasi titik api pagi kemarin, api sudah terpantau mulai mengecil dan kemudian mengilang. Api juga terlihat mulai bergerak ke arah barat atau

lebih tepatnya ke arah kawasan BKSDA ataupun kawasan KPH Bondowoso. Menurutnya, titip api yang membakar hutan di Gunung Merapi ini sangat jauh sekali dengan permukiman penduduk yang ada di sekitar hutan. Hal ini dirasa masih belum membahayakan penduduk sekitar hutan apabila ada kebakaran seperti saat ini. ”Permukiman paling dekat dengan titip api ini di Dusun Pringgondani, Desa Watukebo, Wongsorejo. Tapi jaraknya jauh sekali, 10 Km lebih,” tuturnya. Ditanya penyebab terbakarnya hutan yang biasa terjadi setiap tahun di Gunung Merapi ini, Danang menampik bahwa kebakaran lahan ini memang sengaja dilakukan untuk membuka lahan pertanian atau perkebunan. Namun, dirinya menduga kebakaran ini selain karena memang musim kemarau panjang yang terjadi juga karena ada kelalaian dari manusia itu sendiri. (tfs/aif)

Masih Ada Waktu untuk Istikharah ■ MENJADI...

Sambungan dari Hal 29

Cukup duduk manis di rumah atau di kantor. Atau di mana saja. Cukup menekan keypad di telepon genggam atau komputer untuk memilih pasangan calon bupatiwakil bupati yang disukai. Beres. Tidak seperti sekarang. Bayangkan, untuk proses yang hanya satu menit, pemilih harus pergi ke TPS. Tidak efisien. Buang-buang waktu. Juga duit. Miliaran rupiah ‘dibuang’ untuk cetak kertas suara, alat peraga kampanye, dan kebutuhan pemilukada lainnya. Sudah begitu pemerintah harus memutuskan hari coblosan sebagai hari libur. Benar-benar tidak produktif. Pada hari coblosan anak-anak kita kehilangan waktu belajar di sekolah. Perusahaan dan kantor kehilangan jam produktifnya. Sekali lagi hanya melakukan coblosan yang tidak sampai satu menit. Sekali lagi, kita berharap banyak. Generasi

muda kita bisa menciptakan sistem pemilihan yang lebih efisien. Meski masih konvensional, kita berharap coblosan 9 Desember mendatang berjalan lancar. Bermutu tinggi. Ya prosesnya. Ya hasilnya. Prosesnya sekarang sudah dimulai. para paslon (pasangan calon) sudah melakukan kampanye. Baik menggunakan jatah kampanye resmi dari KPU selaku panitia. Maupun kampanye ‘tidak resmi’. Inisiatif sendiri. Baik oleh paslon maupun hanya tim suksesnya. Seperti diketahui, Pemilukada 2015 Banyuwangi punya dua paslon: Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko bersaing dengan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo. Sedangkan Situbondo tiga paslon. Yakni, paslon KH. Abdul Hamid Wahid-Kiai Fadil Muzakki Syah, H. Dadang Wigiarto-H. Yoyok Mulyadi, dan KH. Abdullah Faqih Ghufron-H. Untung. Karena sudah resmi dicalonkan, berarti mereka merupa-

kan orang-prang terbaik. Setidaknya di mata parpol yang mengusungnya. Masak parpol tega membohongi rakyat dengan menyodorkan calon tidak baik untuk dipilih. Masak parpol pengusung me-make up figur tidak bermutu menjadi seolaholah bermutu. Tega nian. Jangan sampai terjadilah. Kasihan rakyat. Sebagai pemilih, rakyat juga harus kritis. Jangan sampai salah pilih. Jangan terbuai janji-janji palsu. Harus pintar membaca mana janji gombal dan mana janji yang tulus dari hati. Pemilih yang cerdas biasanya juga tahu calon pemimpinnya yang bermutu dan tidak bermutu. Bermutu intelektualnya. Bermutu akhlaknya. Bermutu kesalehan sosialnya. Prinsinya, sebagai pemilih kita harus memilih yang terbaik di antara yang baik. Bukan memilih yang baik di antara yang jelek. Atau, bahkan memilih yang jelek di antara yang terjelek. Secara logika, ketika diminta memilih calon pemimpinnya, orang cen-

derung akan memilih figur yang lebih dari dirinya. Itu naluriyah. Manusia punya kecenderungan akan memercayakan amanatnya kepada orang yang dipercaya. Orang punya kecenderungan akan menitipkan masa depan kepada figur yang dipercaya punya kemampuan di atas dirinya. Rasanya, kecil sekali kemungkinan ada orang akan memilih figur yang kualitasnya di bawah kita. Kalaupun terjadi, pasti hal itu disebabkan oleh sesuatu yang memaksanya untuk tidak jujur pada dirinya. Masak kita senaif itu? Masih ada waktu. Satu setengah bulan. Masih ada waktu untuk ‘membaca’ figur-figur yang akan kita pilih. Masih ada waktu untuk merenung. Masih ada waktu untuk istikharah. Mudah-mudahan kita semua mendapat petunjuk dari Allah Swt: paslon yang jelek itu jelek adanya dan paslon baik tampak baik adanya. Aamiiin.... (kaosing93@gmail.com, @AdlawiSamsudin)

Lima Kapal Tidak Beroperasi ■ MASUK...

Sambungan dari Hal 29

Manajer Operasional PT Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto mengatakan, penutupan ini penting dilakukan agar proses rehabilitasi penambahan kapasiatas muatan dermaga bisa berjalan dengan lancar. Wahyudi menambahkan, penutupan dua dermaga MB ini dilakukan sejak pukul 07.00 hari ini atau sejak kapal sandar terakhir setelah pukul 07.00. Untuk hari ini, dermaga yang pertama kali ditutup adalah dermaga MB II yang ada di Ketapanag maupun di Gilimanuk. Jika proses rehabilitasi dermaga di MB II selesai, baru dilanjutkan dengan proses rehabilitasi dermaga MB I. ”Pengerjaan bergantian. Awal MB II dulu, selanjutnya MB I. Penutupan ini sampai tanggal

10 Desember 2015,” tambahnya. Mantan pejabat pelabuhan ASDP Gilimanuk ini menuturkan, rehabilitasi yang dilakukan terhadap dermaga MB I dan II ini merupakan rehabilitasi secara keseluruhan. Baik rehabilitasi dari segi jembatan maupun hidrolis yang ada di dermaga MB. Rehabilitasi total ini dilakukan demi mendukung upaya ASDP pusat yang ingin memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna jasa pelayaran Ketapang-Gilimanuk. ”Hidrolis nanti diganti,” cetusnya. Dengan tidak beroperasinya dua dermaga MB I dan II selama kurang lebih 46 hari ini, pihak ASDP Ketapang telah berkoordinasi dengan pihak Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) dan pihak Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Banyuwangi tentang penyesuaian jadwal pemberangkatan kapal ferry. Jumlah kapal yang

beroperasi rencananya juga akan dikurangi saat dua MB ditutup. Jika hari bisa jumlah kapal yang operasi baik kapan motor penumpang (KMP) maupun kapal jenis landing craft tank (LCT) ada sekitar 32 kapal, dengan ditutupnya dua dermaga ini nanti ada sekitar 5 kapal yang akan diberhentikan sementara operasinya. Untuk dermaga ponton dan MB yang ada di Pelabuhan ASDP Ketapang biasanya beroperasi 17 kapal, saat ada penutupan dermaga ini hanya ada 12 kapal yang beroperasi. Sementara untuk kapal di Pelabuhan LCM Ketapang tidak ada pengurangan. ”Jumlah kapal berkurang. Mudah-mudahan para pengguna jasa bisa paham kalau nanti terjadi antrean. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan,” pungkasnya. Sekadar diketahui, rehabilitasi dermaga MB I dan II Pelabuhan

ASDP Ketapang dan Gilimanuk dari kekuatan 20 ton ke 40 ton ini juga sebagai bentuk antisipasi ramainya kendaraan jelang liburan tahun baru mendatang. Dengan penambahan kapasitas berat maksimal dermaga itu, pengguna jasa penyeberangan, khususnya truk-truk besar, jika akan memiliki pilihan yang lebih banyak untuk menyeberang ke Pulau Bali atau sebaliknya. Jika biasanya truk-truk besar hanya bisa melewati dermaga LCM Ketapang atau Gilimanuk, jika penambahan jumlah tonase dermaga MB itu selesai, maka truk-truk besar itu bisa menuju Bali melalui dermaga MB. ”Kalau kapasitas sudah bertambah, para pengguna jasa penyeberangan punya pilihan cukup banyak untuk menuju Bali maupun sebaliknya,” ujar GM PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, M. Yusuf Hadi. (tfs/aif)

FREDY RIZKI/RABA

WAKIL RAKYAT: Fauzan (tengah) bersama Makmullah Harun, Sujarwo Arkat (duduk), dan dr. Agung Mulyono membuka pergelaran seni dan budaya di Lapangan Kecamatan Glagah, kemarin malam.

Dihadiri Anggota DPRD I Jatim ■ APRESIASI...

Sambungan dari Hal 29

Dia didampingi dr. Agung Mulyono dari Fraksi Demokrat dan tiga anggota dewan lainnya. Fauzan memberikan apresiasi terhadap kesenian lokal Banyuwangi yang terus lestari meski zaman terus berkembang. Apalagi yang ditampilkan adalah seni janger yang saat ini sudah mulai jarang ditemui. “Masyarakat Banyuwangi sudah cerdas dalam membantu pemerintah memajukan budayanya. Ke depan harus bisa lebih peka mempertahankan budaya dan memanfaatkan menjadi industri wisata yang baik,” kata

Fauzan Dalam kesempatan itu, Fauzan menyampaikan dua program dari Provinsi Jawa Timur, yaitu program Linkage dan program pengurangan disparitas masyarakat. Kedua program itu digunakan untuk meningkatkan tingkat perekonomian di Jawa Timur yang menyentuh semua daerah, termasuk Banyuwangi. Program Linkage digunakan untuk mempermudah kredit UMKM baik di BPR Jatim maupun Bank Jatim. Sedangkan program pengurangan disparitas sosial masyarakat yang bernilai Rp 2 triliun digunakan untuk mengurangi jenjang ekonomi seluruh masyarakat Jawa Timur. “Kita juga

Operator Telekomunikasi Harus Lebih Kooperatif ■ 170 TOWER...

Sambungan dari Hal 29

Kepala Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu (BPPT) Banyuwangi Abdul Kadir melalui sekretaris BPPT Supriyadi mengatakan, ilegalnya sebuah tower karena tidak ada kejelasan pemilik. “Hampir semua tower yang tidak berizin itu diurus oleh pihak ketiga,” jelasnya. Parahnya, orang yang mengurus itu lebih dari satu dan tidak keterkaitan antara bidang yang satu dengan yang lain. “Misalnya bagian kontraktor hanya mengurusi pembangunan fisik tower. Sedangkan yang mengurus izin lain lagi. Parahnya mereka tidak saling kenal walau menjadi pengurus tower yang sama. Akhirnya timbul kerancuan,” beber Supriyadi Pihaknya juga menemukan fakta yang membingungkan di lapangan. Untuk mendirikan tower, pemilik rela menyewa lahan dengan tarif Rp 100 hingga Rp 150 juta per tahun ketimbang membeli tanah. “Ini yang saya heran. Rata-rata tower ini sewa tanah. Bukan beli. Tarif sewanya mahal. Belum lagi bayar komisi untuk masyarakat,” ucapnya. Akibatnya ketika masa sewa tanah

habis, sering terjadi polemik antar warga dan pemilik tower. Yang sering terjadi adalah massa melaporkan pihak pemilik tower dengan alasan tidak mendapat restu dari masyarakat atau melanggar tata lokasi. Selama memiliki izin resmi dari pemerintah dan tidak ada perubahan bangunan, dijelaskan Supriyadi tidak perlu persetujuan dari masyarakat. Izin kepada masyarakat sekitar tower hanya sekali saat pendirian tower. “Meski peraturan dari pusat menyatakan izin tower berlaku selamanya, namun peraturan daerah mengimbangi dengan perpanjangan izin setiap lima tahun sekali. Hal ini untuk melaksanakan pengawasan dan pengendalian,” katanya. Sesuai Perda (peraturan daerah) No 14 Tahun 2011, izin tower diperpanjang setiap lima tahun sekali. Hal ini untuk mengantisipasi adanya perubahan fisik maupun nonfisik pada menara telekomunikasi. Memang, saat mengajukan pendirian tower, prosedur yang harus dilewati selain melengkapi syarat administrasi pada pemerintah adalah mendapat persetujuan warga sekitar tower. Dalam hal ini, pendiri tower harus mengantongi rekomendasi dari

Sambungan dari Hal 29

Ketekunannya pada bidang seni terus berkembang hingga dirinya mendapat tugas belajar untuk berkuliah di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (ISI) Surakarta. “Waktu saya di Solo saya sering beberapa kali membawakan lagu Banyuwangi supaya orang sana terbiasa mendengar, tetapi sekarang banyak lagu Banyuwangi yang malah populer di sana, dari kaset-kaset yang dijual,” jelasnya. Usai menyelesaikan kuliahnya, Cak Dikin mengundurkan diri sebagai PNS. Jiwa seninya yang semakin tak terbendung membuatnya ingin menceburkan diri lebih dalam ke dunia lawak dan campursari. Apalagi banyolan dan

tembang-tembangnya menjadi populer di kalangan masyarakat Surakarta. Cak Dikin pun semakin mantap meninggalkan jabatannya sebagai seorang PNS berpangkat eselon IV menjadi seorang seniman. “Jadi orang itu kalau sudah mantep sama satu hal ya harus fokus, jangan kesana kemari. Selain itu harus punya prinsip bunglon. Jadi dimana pun berada bisa menyesuaikan,” kata Cak Dikin. Pemkab Banyuwangi yang sering mengundang pelantun lagu mendem wedokan ini dalam setiap kesempatan membuat Cak Dikin merasa bungah. Karena sebagai putra asli Banyuwangi dirinya merasa senang dapat ikut menghibur masyarakat Banyuwangi. Ketika disinggung kemungkinannya kembali ke Banyuwangi, Cak Dikin mengatakan kalau

rezekinya sudah berada di Surakarta. Meski begitu pria yang kini menetap di Boyolali ini bertekad akan ikut mempromosikan budaya Banyuwangi. Menurutnya, ketika pemerintah sudah begitu memperhatikan kesenian dengan menghidupkan kembali semua kebudayaan yang ada, bukan hal yang sulit untuk memperkenalkan budaya Banyuwangi. Saat ditanya mengenai kebudayaan Banyuwangi yang cukup melekat diingatannya, Cak Dikin mengaku hingga kini dia masih terpesona dengan seni kuntulan. Selain filosofinya yang unik, sulit menemukan notasi dalam alat musik kuntulan. “Tidak bisa ditiru notasinya, mungkin itu sudah dorongan perasaan pemainnya. Sampai saat ini saya masih bingung bagaimana mengurainya,” ujar lulusan SMA 17 Agustus Srono itu. (aif)

warga sekitar, RT/RW, kepala desa hingga camat. “Itu dilengkapi asuransi kecelakaan bagi warga. Ada satu saja dari komponen tersebut yang tidak memberikan izin, BPPT tidak bisa menerbitkan HO maupun IMB,” tegasnya. Kemunculan menara-menara ilegal ini ditakutkan akan merusak tatanan ruang suatu wilayah. Dikatakan Supri, jarak tower dengan permukiman minimal 500 meter. “Bukan karena radiasinya. Radiasi terletak pada pemancar yang dipucuk tower dan itu tidak berbahaya untuk makhluk yang berada dibawah tower. Yang bahaya kalau tower itu roboh. Maka akan mengenai permukiman warga,” katanya. Meski membatasi pertumbuhan pendirian tower, tidak bisa dipungkiri, keberadaan menara telekomunikasi suatu daerah juga sangat penting untuk keberlangsungan komunikasi. Menara telekomunikasi ini berfungsi untuk menyebar sinyal. “Kita butuh teknologi tetapi harus tetap prosedural. Ke depan kami berharap operator telekomunikasi lebih kooperatif. Agar keberadaan tetap terjaga, kami imbau agar mereka menggunakan satu tower untuk bersama,” tandasnya. (cin/aif)

Asal Sabu dari Teman Medaeng ■ ADAM...

Rela Tinggalkan PNS Demi Kesenian ■ MASIH...

butuh dukungan masyarakat supaya program-program ini dapat dirasakan lebih jauh untuk masyarakat di daerah,” ujarnya. Sementara itu, acara janger humor baru dimulai sekitar pukul 23.00. Pelawak plus penyanyi campur sari, Cak Dikin, pun tak ketinggalan menghibur ratusan warga yang hadir malam itu. “Peringatan ini adalah penghargaan terhadap eksistensi budaya Banyuwangi. Tanggal 14 November mendatang kita juga berkesempatan menampilkan kirab budaya dalam perayaan yang sama,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda. (fre/aif)

POLRES BANYUWANGI FOR RABA

MENDEKAM DI POLRES: Adam alias Adak bersama barang bukti narkoba dan peralatan untuk nyabu.

Sambungan dari Hal 29

Saat ditangkap, Adam mengaku baru saja membeli sabu-sabu dari pria berinisial RD yang dikenalnya di Rutan Medaeng Surabaya beberapa waktu lalu. Sayang, ketika diinterogasi petugas, Adam mengaku tidak tahu identitas lengkap pemasoknya. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, dari penangkapan Adam, polisi menyita sejumlah barang bukti narkoba. Antara lain dua paket sabu dengan berat 0,11 gram, dua buah pipet, satu bong, tiga korek api, satu unit HP Samsung, serta uang tunai Rp 400 ribu. Barang bukti lainnya berupa satu gulung alumunium foil dan seutas benang kasur. “Seluruh barang bukti yang kami sita kita abwa ke Polres. Harapan kami, BB tersebut bisa menjadi tambahan untuk menjerat tersangka dalam kasus kepemelikan dan peredaran narkoba,” tegas Kasatreskoba Polres Banyuwangi, AKP Agung Setyo Budi melalui Kasubag Humas AKP Subandi. Pihaknya masih terus mengembangkan tertangkapnya Adam. Dari pemeriksaan awal, pihaknya yakin sabu-sabu itu tidak hanya dikonsumsi sendiri. “Sabu itu hendak diedarkan kepada jaringannya di Banyuwangi. Yang bersangkutan kita tangkap usai menerima pasokan barang dari pemasok yang dikenalnya di Surabaya,” imbuh Subandi. Polres bukan hanya menangkap Adam. Sebelumnya, aparat Satreskoba bersama Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjungwangi (KPT) juga membekuk Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus narkoba Polresta Malang asal Gilimanuk, Jembrana, Bali. Tersangkanya adalah Kadek Suparta, 38. “Pelaku kita tangkap di pintu masuk Pelabuhan ASDP Ketapang saat hendak menyeberang ke Bali,’’ kata Subandi. (aif)


40

Jawa Pos Senin 26 Oktober 2015

PJ Bupati

Hari Libur, Zarkasi Sambangi Pendapa dan Ruang Kerja BANYUWANGI- Diam-diam, Pj Bupati Zarkasi mulai beraktivitas di Banyuwangi pada Jumat hingga Sabtu lalu (24/10). Hanya saja, Zarkasi harus kembali lagi ke Surabaya pada Sabtu malam karena Minggu pagi kemarin (25/10) harus mengikuti sejumlah kegiatan dinas bersama Gubernur Jatim Soekarwo. Selama dua hari di Banyuwa­ ngi, Zarkasi tidak banyak me­ lakukan aktivitas selain hanya melaksanakan tugas-tugas rutin sebagai Bupati Banyuwangi. “Agenda saya selama di Banyuwangi belum banyak. Hanya silaturahmi saja dengan internal Pemkab Banyuwangi,” ujar Zarkasi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi tadi malam. Selesai melaksanakan beberapa kegiatan dinas di Surabaya, kata Zarkasi, dirinya akan segera kembali ke Banyuwangi lagi untuk melaksanakan beberapa keDOK.RaBa giatan pemerintahan yang sudah Zarkasi menunggu. Yang jelas, Senin hingga Selasa, Zarkasi masih berada di Surabaya untuk mengikuti kegiatan pemerintahan di Gedung Negara Grahadi dan Kodam V/Brawijaya. “Besok (hari ini,red) saya akan menerima penghargaan Jatim Investment dari Pak Gubernur di Grahadi,” ujar Zarkasi. Kabag Humas dan Protokol Juang Pribadi menambahkan, kedatangan Pj Bupati Zarkasi Jumat dan Sabtu lalu diterima Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono. Selama di Banyuwangi, Zarkasi mengunjungi Pendapa Shaba Swagata Blambangan sebagai rumah dinas Bupati Banyuwangi. Selama bertugas sebagai Pj Bupati Banyuwangi, kata Juang, rencananya Zarkasi akan tinggal di Pendapa Shaba Swagata Blambangan. Selain mengunjungi Pendapa Shaba Swagata Blambangan, Zarkasi juga mengunjungi Kantor Pemkab Banyuwangi. Selama berada di kantor Pemkab Banyuwangi, selain melihat ruang kerja akan ditempati juga melihat beberapa ruang lain. Tidak hanya itu, Zarkasi juga menyempatkan diri untuk berkenalan dengan beberapa staf sekretariat daerah. Juang mengungkapkan, setelah tuntas melaksanakan kegiatan di Surabaya, Pj Bupati Banyuwangi akan melaksanakan beberapa kegiatan di Banyuwangi. Selain melakukan kegiatan bersama warga, langkah pertama yang akan dilakukan Zarkasi adalah melakukan perkenalan dengan pimpinan SKPD. Acara perkenalan dengan pimpinan SKPD itu, kata Juang, akan dilakukan secara bertahap. Rencananya, acara perkenalan dengan kepala dinas, kepala badan, dan kepala kantor akan dilakukan bersamaan. Sedangkan untuk para camat akan digelar sendiri secara khusus. “Pada upacara peringatan hari sumpah pemuda, pak Pj bupati direncanakan akan menjadi inspektur upacara,” tambah Juang. (afi)

APK Rusak Akan Diganti n Pemasangan Tuntas BANYUWANGI–KomisiPemilihanUmum (KPU) akhirnya menuntaskan kewajiban melakukan pengadaan dan pemasangan alat peraga kampanye (APK) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Tiga jenis APK, yakni baliho, umbulumbul, dan spanduk sudah terpasang di lokasi-lokasi strategis yang tersebar di seantero Bumi Blambangan. Sesuai Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015, pengadaan dan pemasangan tiga jenis APK tersebut dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan difasilitasi KPU. Jumlah baliho yang difasilitasi lembaga penyelenggara pemilu tersebut sebanyak lima lembar per pasangan calon (paslon) untuk seluruh wilayah Banyuwangi. Pemasangan baliho tersebut telah rampung dikerjakan sekitar sebulan lalu.

Selain itu, KPU juga berkewajiban memfasilitasi pengadaan dan pemasangan umbul-umbul sebanyak 20 lembar per paslon per kecamatan. Sedangkan jumlah spanduk yang difasilitasi KPU sebanyak dua lembar per paslon per desa dan kelurahan. Berbeda dengan baliho yang pengadaannya dilakukan langsung pihak rekanan, penentuan perusahaan pemenang tender pengadaan umbul-umbul dan spanduk dilakukan melalui proses lelang. Paket lelang dengan nilai pagu sebesar Rp 2,606 miliar tersebut dimenangkan CV Aneka Usaha, Jember dengan nilai penawaran sebesar Rp 1,094 miliar. Sesuai kesepakatan antara KPU, rekanan, dan tim sukses kedua paslon, pemasangan APK dilakukan secara bertahap tanpa harus menunggu proses pencetakan rampung dilakukan. Nah, karena itu, pihak rekanan

mulai melakukan pemasangan spanduk dan umbul-umbul secara bertahap sejak 7 Oktober 2015. Hingga akhirnya, pihak rekanan menuntaskan pemasangan APK tersebut kemarin. Pemasangan umbul-umbul dan spanduk yang kali terakhir dilakukan itu berada di wilayah Kecamatan Banyuwangi. “Pemasangan spanduk telah selesai. Saat ini (kemarin) pihak rekanan melakukan pemasangan umbul-umbul di jalan Brawijaya, Banyuwangi. Dengan demikian, pemasangan APK di seluruh wilayah Banyuwangi sudah tuntas,” ujar Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar. Selain dipasang di tempat-tempat strategis di Bumi Blambangan, sebagian APK diserahkan kepada tim kampanye paslon. Jumlah baliho yang diserahkan kepada masing-masing tim sukses paslon seban-

yak satu lembar, umbul-umbul sebanyak 25 lembar, dan spanduk sebanyak lima lembar. “Sesuai kesepakatan, sebagian APK diserahkan kepada tim sukses untuk digunakan saat mereka menyelenggarakan kampanye,” kata Edi. Disinggung soal sejumlah APK yang mulai rusak, Edi menjelaskan, khusus APK yang rusak karena faktor alam, akan dilakukan perbaikan oleh pihak rekanan. Sebab dalam kontrak diatur masa perawatan selama satu bulan. “Kalau memang ditemukan APK yang rusak karena faktor alam, akan dilakukan perbaikan oleh rekanan,” cetusnya. Di sisi lain, Edi tidak menampik adanya sejumlah APK yang rusak karena ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab. “Misalnya ada APK yang rusak karena tangan jahil, ada juga laporan beberapa APK yang hilang,” pungkasnya. (sgt/afi) BERSAING: Spanduk bergambar pasangan Dahsyat dan Su-Si terpasang di simpang tiga jalan MH Thamrin, Kelurahan/ Kecamatan Giri kemarin. RENDRA KURNIA/RABA

Serahkan Bahan Kampanye Pasangan Calon SEMENTARA itu, selain telah menuntaskan pengadaan dan pemasangan alat peraga kampanye (APK), Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah menunaikan kewajiban memfasilitasi pengadaan bahan kampanye pasangan cabup Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) dan pasangan Sumantri Soedomo- Sigit Wahyu Widodo (Su-Si). Puluhan kardus berisi bahan kampanye berupa pamflet dan brosur (leaflet) telah tiba di kantor KPU, jalan Agus Salim, Banyuwangi, Sabtu malam (24/10).

Tender pengadaan APK dan bahan kampanye Pilbup 2015 dimenangkan oleh CV Aneka Usaha Jember. Sabtu malam kemarin, pihak rekanan sudah menyerahkan 618.835 lembar brosur dan 618.835 pamflet untuk pasangan Dahsyat dan Su-Si. Selain itu, rekanan juga sudah menyerahkan 50 ribu lembar poster bergambar dua pasangan. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar mengatakan, sesuai Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015, bahan kam-

panye yang difasilitasi KPU paling banyak sejumlah kepala keluarga (KK). Sedangkan jumlah KK di Banyuwangi mencapai 618.835. Dia menjelaskan, ada bahan kampanye lain yang datang bersamaan dengan kedatangan 618.835 brosur dan pamflet tersebut. Bahan kampanye tersebut berupa 50 ribu lembar poster milik pasangan Dahsyat dan Su-Si. “Sebenarnya KPU menyediakan 300 ribu lembar poster untuk masing-masing paslon. Sebanyak 250 ribu lembar di

antaranya sudah diserahkan beberapa hari lalu. Jadi, 50 lembar poster yang datang tersebut merupakan sisa pengadaan yang belum diserahkan kepada tim kampanye masing-masing paslon,” jelasnya kemarin. Edi menambahkan, bahan kampanye yang telah tiba di kantor KPU tersebut akan dibagikan kepada masing-masing tim kampanye paslon. “Kalau tidak ada hambatan, bahan kampanye tersebut akan kami bagikan besok (hari ini, 26/10),” pungkasnya. (sgt/afi)

FOTO-FOTO: TOHA/RaBa

KHIDMAT: Ketua STIKES DR H Soekardjo bersama ketua Prodi STIKES saat baru memasuki acara wisuda di AULA STIKES.

Pasar Meningkat, STIKES Buka D3 Farmasi Peraih IPK Tertinggi D3 Keperawatan 1. Dita Silvi Oktaviani 2. Ni Kadek Aprilia Sugiyanti 3. Yanuar Yostan Ali Akbar

IPK 3.53 IPK 3.51 IPK 3.46

Peraih IPK Tertinggi D3 Kebidanan 1. Vina Yunita Sari 2. Eviny Kamila 3. Slamet Santoso

IPK 3.58 IPK 3.48 IPK 3.45

PINDAH TALI: Ketua STIKES DR H Soekardjo saat mewisuda salah seorang wisudawati dari 106 wisudawan pada Sabtu (24/10).

SEMATKAN PIN: Ketua IBI Banyuwangi memasang PIN kepada salah seorang wisudawan D3 Kebidanan.

n Sambutan Ketua STIKES Dalam Sidang Senat ke-21 BANYUWANGI - Sebanyak 104 mahasiswa dari program studi Ahli Madya Keperawatan dan Ahli Madya Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kese­ hatan (STIKES) Banyuwangi di wisuda pada Sabtu (24/10). Sejumlah undangan dan mitra hadir untuk menyaksikan moment bersejarah bagi lulusan STIKES yang telah mengakhiri masa belajarnya. Ketua PPNI Jatim Achmad Yusuf, S.Kep., M.K; Ketua PPNI Banyuwangi NS Supriyadi Bintoro, M.Mkes; Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jatim Sutjiati Dwi Handayani, S.Pd, SST; Ketua IBI Banyuwangi U. Werdiningsih, SKM, MPH hadir dalam acara wisuda. Hadir juga perwakilan Forpimda, perwakilan Kopertis VII Jatim, Ketua Perwakes Wayan Artha, dan penasehat hukum STIKES Sugihartoyo, SH, MH. Ketua STIKES Banyuwangi, Dr H Soekardjo, S.Kep, MM mengucapkan selamat kepada mahasiswa/mahasiswi STIKES D3 Kebidanan dan D3 Keperawatan. Wisuda ini sebagai akhir proses belajar di Perguruan Tinggi, namun begitu ikatan sebagai alumni STIKES harus tetap dibentuk kuat agar tali silaturahmi tetap berjalan dengan baik. “Selamat dan mudah-mudahan ilmu yang didapatkan selama menempuh kuliah bisa berguna untuk kemaslahatan orang banyak. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada wali mahasiswa dan masyarakat umum yang telah memercayakan putra-putrinya menempuh kuliah di STIKES,” kata mantan Ketua PPNI Banyuwangi ini.

Ketua STIKES: DR H Soekardjo, MM Dikatakan, tantangan Keperawatan dan Kebidanan selalu menjadi tantangan dalam menjalankan profesinya. Terutama saat memasuki dunia kerja. Selama ini banyak program strategis yang dikembangkan STIKES dalam rangka mempersiapkan lulusan yang berkualitas. Salah satunya program penjaminan mutu pada seluruh aspek kegiatan pendidikan melalui penetapan standar mutu berdasar standar nasional pendidikan tinggi. “Melalui program ini, seluruh kegiatan pendidikan yang dilakukan berdasar standar yang ditetapkan sehingga diharapkan lulusan STIKES dapat diterima pasar,” kata pria yang pernah dinobatkan sebagai tokoh Top Figure Innovative 2014 itu. STIKES juga berusaha menjawab tantangan pasar, maka dibukanya program studi D3 Farmasi adalah salah satu untuk memenuhi kebutu-

han pasar tersebut. Prospek kuliah di program studi (prodi) Farmasi masih sangat cerah. Karena bidang kerjanya sangat luas. Beberapa tempat memerlukan tenaga farmasi antara lain di Kementerian Kesehatan, Puskesmas dan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Mereka juga bisa di bidang industri dan perdagangan yang menjadi penjamin mutu, standar keamanan dan kualitas produk makanan, obat-obatan maupun kosmetik. “Dan saat ini, STIKES telah membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru prodi D3 Farmasi hingga 31 Oktober,” kata Soekardjo. Soekardjo menambahkan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan di STIKES, maka pihaknya berupaya menjadikan perguruan tinggi (PT) ini sebagai PT yang taat azas. Hasilnya, STIKES mendapat penghargaan sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang berprestasi pada empat bidang penilaian yaitu; Tata Kelola Kelembagaan & Kerja sama, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat serta pembelajaran dan kemahasiswaan. Dari 333 PTS ada 65 PTS yang mendapat piagam penghargaan dari Kopertis. Dari 65 PTS itu STIKES Banyuwangi berada di urutan nomor 15 dan jika di ranking dari status Sekolah Tinggi maka STIKES mendapat ranking tiga, setelah Kediri dan Malang. “Pencapaian ini sekaligus pengakuan dari Kopertis tentang apa yang sudah kami lakukan,” ujarnya. (*)

CALON TENAGA KESEHATAN: Lulusan STIKES dibekali ilmu kesehatan yang siap dipasarkan.

SAKSI: Wali mahasiswa STIKES turut hadir menyaksikan putra putrinya di wisuda.

TEKEN: Ketua PPNI Jatim Achmad Yusuf, S.Kep., M.K membubuhkan tanda tangan sesaat menyumpah wisudawan D3 Keperawatan.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.