Rujukan Informasi Terkini
SABTU 26 SEPTEMBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 33
Yuk, Nonton Gandrung Sewu! 6 PENA 10
2.
RI
BANYUWANGI - Pergelaran spektakuler Gandrung Sewu untuk kali keempat bakal digeber pukul 14.00 siang ini di Pantai Boom.
Tarian kolosal itu melibatkan 1.208 penari. Mereka akan menghibur tamu undangan dan masyarakat Banyuwangi yang menonton even Parade Gandrung Sewu tersebut. Festival Gandrung Sewu tahun ini mengusung tema Podho Nonton n
BL
H
2013 SE
Siang Ini di Pantai Boom, Libatkan 1.208 Penari
A N G SUB
U
Baca Yuk...Hal 43
OLEH H. Abdullah Fauzi*
Podho Nonton
1.
RI
0 PENA 20
RANCAK: Grup musik tradisional Lalare Orkestra bakal tampil sebagai pembuka dalam Festival Gandrung Sewu siang ini.
DR
A
GA
N
N
2014 TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
UNG M AR
S
INSTRUMENNYA sederhana berupa kendang dan terbang (rebana), serta kostum dan gerak tarinya juga sederhana. Ternyata kesenian yang awal munculnya tanpa identitas itu menitikberatkan pada syair/puisi yang dimusikalisasi n
Lalare Orkestra sebagai Pembuka SEMENTARA itu, selain dari segi tema yang menyebabkan beda dengan sebelumnya, ada lagi yang berbeda dalam Festival Gandrung Sewu tahun ini. Lalare Orkestra
yang merupakan grup musik tradisional anak-anak Banyuwangi itu juga tampil dalam perhelatan agenda tahunan tersebut n
Baca Podho...Hal 42
Baca Lalare...Hal 43
GELADI BERSIH: Ribuan penari dari kalangan pelajar menjalani latihan terakhir di Pantai Boom Banyuwangi sore kemarin.
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
KONSER
Lihat Peluang Berdirinya Fakultas Kedokteran Dua Dirjen Kunjungi Kampus Unair
Judika INSTAGRAM
Judika Siapkan Kejutan Malam Ini ROGOJAMPI - Penyanyi sekaligus aktor papan atas tanah air, Judika, bakal manggung di pentas Agro Wisata Alam Indah Lestari (AIL) Rogojampi malam ini. Dalam konser bertajuk Rock and Love yang diprakarsai Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Banyuwangi itu, artis yang pernah mendapat Indonesian Movie Awards tahun 2009 itu siap memberikan kejutan n Baca Judika...Hal 43
GIRI - Kampus Universitas Airlangga (Unair) di Banyuwangi kedatangan tamu istimewa kemarin. Dua pejabat dari Kementerian Pendidikan Nasional mengunjungi kampus yang beralamat di Kecamatan Giri tersebut. Mereka adalah Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Prof. Djoko Santoso, dan Dirjen Kelembagaan IPTEK dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti, Prof. Pradono Suwigyo. Kedatangan dua profesor itu untuk melihat efektivitas kampus Unair yang telah berdiri lebih dari satu tahun. Didampingi Bupati Abdullah Azwar Anas, dua pejabat tersebut melihat-lihat situasi kampus yang berdiri di Jalan Wijaya Kusuma tersebut. Selanjutnya, mereka mendengarkan paparan dari Direktur Unair Tjitjik Srie Tjahjandari n Baca Lihat...Hal 43
FREDY RIZKI/RABA
LIHAT KONDISI RIIL: Prof. Pradono Suwigyo (kanan) dalam paparan perkembangan Unair PDD Banyuwangi kemarin (25/9).
Pergantian Kepemimpinan Tidak Mengubah Unair
SEMENTARA itu, Bupati Anas mengatakan, meski nanti ada perubahan kepemimpinan di Banyuwangi, proyek pengembangan Unair PDD tidak akan terhenti. Sebab, selain sudah
ada beberapa hal yang disiapkan, keberadaan kampus Unair Pendidikan Diluar Domisili di Banyuwangi sangat dibutuhkan masyarakat n Baca Pergantian...Hal 43
Muhammad Nasir, Spesialis Jagal Sapi Mengamuk
Sehari Bisa Sembelih 100 Kambing dan Tujuh Sapi Setiap sapi yang hendak disembelih pada momen Idul Adha tidak semua dalam kondisi tenang. Muhamad Nasir, salah seorang jagal yang tinggal di Kelurahan Pengantigan, cukup terlatih menangani sapi yang mengamuk sebelum disembelih. FREDY RIZKI, Banyuwangi SEJAK usia 13 tahun Muhamad Nasir, 50, sudah menjadi pemotong ayam di salah satu tempat penjualan ayam potong di dekat rumahnya di
Kelurahan Singotrunan. Setiap hari pria yang berpenampilan nyentrik itu mengaku biasa diminta memotong ayam sampai 100 ekor. Lingkungannya yang memang dipenuhi warga yang berprofesi sebagai jagal membuat Nasir muda kala itu cukup mudah mempelajari teknik menyembelih hewan. Kemudian, ketika dirinya menginjak bangku sekolah menengah atas (SMA), Nasir mulai mencoba menjadi jagal hewan yang lebih besar, yaitu kambing dan sapi. Tak butuh waktu lama, Nasir pun lihai menyembelih hewan-hewan tersebut. Tak hanya itu, dia juga rajin mengikuti pelatihan yang diadakan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Karangrejo, Banyuwangi n
Panwaslih awasi ketat kontrak pengadaan APK Jangan sampai ada yang sekali pakai langsung rusak!
SENJATA: Muhamad Nasir, jagal sapi asal Kelurahan Pengantigan, bersama koleksi pisaunya yang digunakan menyembelih.
Penyelenggara pilkada harus jaga jarak dengan paslon Terlalu mepet bisa kena semprit!
Baca Sehari...Hal 43 FREDY RIZKI/RABA
http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
RADAR SPORT
34 PENCAK SILAT
Jawa Pos
Sabtu 26 September 2015
Ovilia Resmi Gabung Djarum ALI NURFATONI/RABA
TEGANG: Salah satu pesilat mendapatkan instruksi dari ofisial sebelum bertanding di Padepokan PSHT Desa/ Kecamatan Cluring kemarin (25/9).
Ratusan Pesilat Berebut Podium BANYUWANGI - Ratusan pendekar dari organisasi silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Banyuwangi bakal bertarung dalam Kejuaraan Krida Siswa PSHT tahun 2015. Mulai kemarin pertarungan antar-pesilat tersebut dimulai. Ajang tersebut dipusatkan di Padepokan PSHT, Desa/ Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Para pesilat dari berbagai ranting atau kecamatan bakal unjuk gigi dalam ajang yang akan berakhir pada Minggu (27/9) mendatang itu. Ajang tersebut dijadikan momentum bagi PSHT untuk kekuatan dengan prestasi. Sebagaimana diketahui, PSHT Banyuwangi menahbiskan diri sebagai juara umum dalam kejurkab antar perguruan yang digagas IPSI Banyuwangi. Bukan hanya sekali, PSHT yang berdiri tahun 1922 itu menjadi juara umum selama beberapa tahun terakhir. Meski begitu, PSHT ternyata masih minim dalam memberikan kontribusi atlet dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015. Dalam hajatan akbar itu, PSHT Banyuwangi hanya meloloskan dua atlet dalam seleksi ketat. Meski hanya dua atlet, tapi satu pesilat PSHT Banyuwangi mampu memberikan satu medali emas untuk IPSI Banyuwangi dalam ajang multi-even yang digeber Juni lalu. Dengan modal itu, PSHT Banyuwangi berusaha untuk menyuplai kuota lebih besar. Selain itu, tentu saja kiprah atlet PSHT harus lebih baik. Visi itu dianggap tidak mudah lantaran persaingan akan semakin ketat. Sekretaris panitia Krida Siswa PSHT Banyuwangi tahun 2015, Suyanto menyebut bahwa even tersebut diikuti ratusan pesilat muda. ‘’Ada 280 siswa PSHT yang ambil bagian,’’ terangnya. Dia menjelaskan, ada beberapa kelas yang dipertandingkan dalam ajang tersebut. Yang pasti, kata dia, even tersebut difungsikan untuk menjaring atlet berbakat. ‘’Memang langkah penjaringan atlet kita mulai lagi agar proses regenerasi berjalan dengan baik,” pungkas lelaki yang juga guru olahraga itu. (ton/c1/bay)
BANYUWANGI - Ovilia Riza Wulandari digadang-gadang bakal menjadi pebulu tangkis masa depan. Hal itu menyusul keberhasilan atlet tersebut lolos dalam grand final audisi umum PB Djarum Kudus yang digelar beberapa waktu lalu. Atas kesuksesan itu, dia berhak mendapatkan beasiswa PB Djarum Foundation 2015. Tentu saja, mau tidak mau Ovilia harus pergi dari sekolah asalnya, SMPN 1 Cluring. Sebelumnya, siswa kelas VII itu tidak serta merta langsung bisa out dari sekolah. Sebab, ada proses regulasi yang mengharuskan dia bisa mutasi ke sekolah lain. Untuk proses mutasi, minimal atlet binaan PB Sari Agung Kecamatan Genteng itu harus menyelesaikan studinya satu semester. Itu artinya, atlet asal Desa Taman Agung, Cluring itu harus menunggu menyelesaikan semester awal yang dijadwalkan pada Desember mendatang. Tapi belakangan, atlet berusia 12 tahun itu tetap pergi tanpa menunggu proses studi selesai minimal satu semester. Kemarin (25/9), Ovilia langsung menuju Kudus untuk menimba ilmu dan bergabung di skuad PB Djarum. Kepala sekolah SMPN 1 Cluring, Sudarman tidak menampik jika siswa tersebut akhirnya harus pergi lebih cepat dari jadwal sebelumnya. ‘’Ya Ovilia memang sudah kami lepas,’’ katanya dalam pelepasan resmi kemarin. Mengenai proses mutasi, Sudarman menyebut, jika kepindahan siswanya itu menuju Kudus itu memang dipermudah. Sebab, sekolah yang dituju bukan sekolah negeri. ‘’Ovilia pindah di sekolah swasta,’’ jelasnya. Dengan begitu, maka ada beberapa catatan khusus sebagai bekal Ovilia. Sekolah, kata dia, cukup memberikan rekomendasi dan bukti tertulis jika yang bersangkutan memang benar selama ini menempuh pendidikan di SMPN 1 Cluring. ‘’Kita bekali nilai ulangan harian selama belajar di sekolah sini,’’ papar sekretaris PGRI Banyuwangi, itu. Sekolah, kata dia, merasa kehilangan atas kepergian Ovilia. Tapi, hal itu dianggap sebagai keputusan terbaik demi karir siswanya itu dalam dunia bulutangkis. (ton/c1/bay)
GRAFIS:REZA FAIRUZ/RABA
Ovilia Riza Wulandari BADAN PERTANAHAN NASIONAL
PENGUMUMAN
Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuwangi
( (Tentang g Sertipikat p Hilang) g) No. 1222/300.3.35-10/IX/2015
Jl. Dr. Sutomo No. 54 Telp. (0333) 421097, 416140, 413388 Banyuwangi. Faximile (0333) 416140 Kode Pos 68411 Untuk mendapatkan Sertipikat baru sebagai pengganti sertipikat Pendaftaran Tanah, dengan ini diumumkan bahwa :
yang hilang berdasarkan ketentuan pasal 59 ayat 2 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang
No.
Nama / Alamat Pemohon
Jenis dan Nomor Hak
NIB
Terdaftar Atas Nama
Tanggal Pembukuan
1
2
3
4
5
6
Letak Tanah : a) Jl / Lingk b) Desa / Kel c) Kecamatan
7
Keterangan 8
1. SURAJI Dsn. Cawang, Rt.: 3 Rw.: 1, Desa Benelankidul Kec. Singojuruh Kab. Banyuwangi
Hak Milik No. 00726
00738
SURAJI
07-11-2007
a.b. Kedaleman c. Rogojampi
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Rabu Tgl. 16-09-2015
2. EKA RAHMANDA FS Berdasarkan Surat Pernyataan Tgl. 09-09-2015 Jl. Letjen S. Parman V/47 Lingk. Krajan Timur, Rt.: 2 Rw.: 1, Kel. Sumbersari, Kec. Sumbersari Kab. Jember
Hak Milik No. 00834
00843
Haji AHMAD FAUZI
08-02-2004
a.b. Mangir c. Rogojampi
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Rabu Tgl. 16-09-2015
00163
ROBBY SULISTIO HANDOKO, Sarjana Ekonomi
28-01-2013
3. ROBBY SULISTIO HANDOKO, SE Hak Milik Jl. Jaksa Agung No. 68, Rt.: 1 Rw.: 3, No. 00117 Kel. Penganjuran, Kec. Banyuwangi Kab. Banyuwangi
a.b. Bulusan c. Kalipuro
Surat Pernyataan Di Bawah Sumpah / Janji Hari Rabu Tgl. 16-09-2015
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal ini , bagi mereka yang merasa berkeberatan dapat mengajukan keberatan-keberatan kepada kami dengan disertai alasan dan bukti yang kuat, Jika setelah 30 (tiga puluh) hari tidak ada keberatan terhadap permohonan penggantian sertipikat diatas, maka sertipikat pengganti akan diterbitkan dan berlaku sah menurut hukum dan sertipikat yang dinyatakan hilang tidak berlaku lagi. Banyuwangi, 23 SEP 2015 KEPALA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANYUWANGI HARYONO SAROSO, SH., MHum. NIP. 19591225 199103 1 001
KAPAN UTANG LUNAS + NAMBAH RUMAH TANPA UTANG ?? IKUTI SEMINAR CARA CERDAS NAMBAH RUMAH TANPA UTANG, BERSAMA EKO S, MURID Bp CIPTO JUNAEDY SUDAH puluhan tahun kerja, tapi belum bisa nambah rumah tanpa utang ? TAHUN INI SISA 3 BULAN, JANGAN DIBUANG LAGI, Jagolah Beli Rumah Tanpa Utang. Kapan berani pilih rumah idaman ? Yuk tatap muka dimentor-i, karena ibarat belajar setir mobil pun perlu tatap muka, tidak bisa hanya per sms. Ikuti seminar terbesar dan terpopuler di Indonesia : “Cara Cerdas Nambah Rumah Tanpa Utang”, bersama Eko S, murid Bp Cipto Junaedy. Eko S, adalah mantan karyawan sederhana yang sekarang sudah punya Tower Kondotel di Bali senilai ratusan milyar : The Voir, Tanpa Utang. Kalau mantan karyawan sederhana saja bisa, seharusnya anda juga bisa, sibuk apa saja selama ini? Seminar ini gratis, diadakan hari ini Sabtu 26 September 2015, di Hotel Santika Jl S. Parman no. 15, Banyuwangi. Ada dua pilihan sesi, yaitu, sesi 1 jam 10.00 dan sesi 2 jam 14.00. Untuk mendaftar, ketik SMS : Daftar_Pilihan Sesi_Nama_
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
e 081 357 311 Banyuwangi ke rbatas. Free 979. Gratis, terbatas. konsumsi. h murid Eko S adalah dy, yaitu Bp Cipto Junaedy, n develpencetak ribuan g, sudah oper tanpa utang, iga yang diakui pihak ketiga gi, perberkaliber tinggi, aih rekor duniaa MURI sebagai Pelopor Tanpa g erahi Utang, dianugerahi Man of The Yearr 2011 awan, oleh forum wartawan, diakui Gramedia sebeller, agai Mega Best Seller, konsisten dan ter08. populer sejak 2008. ago Jangan hanya jago aja, nambah umur saja, jagolah nambah ng. rumah tanpa utang. rDatang dan berjumpa, agar ketularan nambah rumah tanpa utang. MURID BP CIPTO JUNAEDY: Ibu Noer, ibu rumah tangga sudah bisa punya kompleks perumahan sendiri, Tanpa Utang
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
SABTU 26 SEPTEMBER
TAHUN 2015
Halaman 35
Koranna Oreng Situbendeh
Jaga Jarak dengan Paslon Hidup bahagia dengan saling mencocokkan diri, bukan bertengkar dan merasa benar sendiri.”
SITUBONDO – Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten (Panwaskab) Situbondo berharap penyelenggara Pilkada menjaga jarak dengan pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati. Jangan sampai ada penyelenggara yang ikut
dukung-mendukung salah satu Paslon. Hal tersebut disampaikan Ketua Panwaskab Situbondo, Agus Tjahjono, Basoeki. Menurutnya, sangat tidak wajar jika penyelenggara menyatakan dukungannya n Baca Jaga...Hal 36
Tidak wajar jika penyelenggara mendukung salah satu paslon. jangan sampai Berkomunikasi. Harus tetap jaga jarak.” Tjahyono Basoeki Ketua Panwaskab Situbondo
Lutfi Amin Mundur SEMENTARA itu, Lutfi Amin memilih mengungdurkan diri dari keanggotaan Panitia Pemilihan Suara (PPS) Desa Langkap, Kecamatan Besuki. Ini setelah sebelumnya dia dilaporkan ke Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Besuki n Baca Lutfi...Hal 36
Silsilatul Faidah SMKN 1 Situbondo
KURBAN
ISTIMEWA
KURBAN: Rumah Tahfidz Darul Qur’an Kamis (24/09) lalu sembelih sepuluh ekor kambing.
Berkurban Sepuluh Ekor Kambing PANJI- Rumah Tahfidz Darul Qur’an, Kamis (24/09) lalu melaksanakan penyembelihan hewan kurban sebanyak sepuluh ekor kambing. Acara semacam ini sudah menjadi tradisi di yayasan yang beralamat di Desa Trebungan, Kecamatan Panji tersebut. Selanjutnya, daging-daging kambing yang telah dibungkus tersebut diberikan kepada para fakir miskin yang ada di sekitar. Diharapkan pada saat perayaan Idul Adha mereka bisa bergembira dengan menikmati daging kurban. (pri/*)
ISTIMEWA
DIDAMPINGI KIAI KHOLIL: Kehadiran DR. Artidjo Alkostar ke Pesantren Wali Sanga untuk memberikan kuliah umum kemarin.
Ditanya Hukum Orang yang Tuduh Koruptor
PANJI –Hakim Agung, DR. Artidjo Alkostar sore kemarin (25/09) hadir ke Pondok Pesantren Wali Sanga di Kelurahaan Mimbaan, Kecamatan Panji. Pria yang menjabat sebagai Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung RI itu mem-
berikan kuliah umum kepada ribuan santri pesantren yang diasuh oleh KHR Mohammad Kholil As’ad tersebut. Yang menarik, saat sesi tanya jawab, ada santri yang bertanya tentang fenomena yang sekarang terjadi di Kabupaten Si-
tubondo. “Bagaimana jika ada orang yang memvonis kepada orang lain sebagai tersangka. Padahal, belum ada penetapan hukum. Bahkan, dia membayar orang untuk berdemo. Apakah ini ada sanksi hukumnya?” tanya santri bernama
Menanggapi pertanyaan yang demikian Artidjo menjawabnya dari dua sudut pandang. “Dalam ajaran agama, menuduh tanpa didasari bukti yang bisa dipertanggungjawabkan, itu namanya fitnah n Baca Ditanya...Hal 36
Kena Gendam di Pasar Mimbaan Baru PANJI -Dayu Senoaji Agus Purnomo, 30, karyawan Indomobil asal Bondowoso, jadi korban dugaan gendam. Pria ini langsung melaporkan kasus yang dialaminya di Pasar Mimbaan Baru, Kecamatan Panji, ke Mapolres Situbondo, kemarin (25/9). Penipuan yang diduga disertai mistis ini berawal dari datangnya seorang lelaki ke showroom mobilnya di Bondowoso. Pria tersebut mengaku bernama Rizal dari Situbondo dan berpura-pura menjadi calon pembeli mobil. Setelah pelaku berbincang lama dengan korban, Rizal meminta Dayu Senoaji untuk datang ke Situbondo. Sebab, obrolan harga serta konsultasi pembelian mobil belum selesai. Keesokan harinya, Dayu Senoaji datang ke pasar Mimbaan Baru untuk menemui calon nasabahnya. Setelah keduanya bertemu, Rizal dan Dayu Senoaji mulai membicarakan harga mobil. Dayu Senoaji menjelaskan dari awal, jika pembelian dilakukan secara cas, kredit, dan sebagainya. Rizal yang mendengar penjelasan Dayu Senoaji, menunjukkan ketertarikan dan berjanji akan membeli mobil.
NUR HARIRI/JPRS
MELAPOR: Dayu Senoaji usai melaporkan kepada polisi terkait sepeda motornya yang dibawa kabur orang tak dikenal. Syamsuri/JPRS
Siapa sangka, aksi jahat Rizal mulai dilakukan. Sambil berjanji manis, Rizal berpura-pura meminjam sepeda motor Dayu Senoaji untuk mengambil uang kepada istrinya yang sudah berada di bank. Mendapat permintaan itu, Dayu Senoaji sebenarnya sudah menolak. Namun, dirinya tiba-tiba memberikan kontak sepeda motor miliknya. “Saya heran, kok bisa kontak sepeda motor saya berikan. Pa-
dahal saya sudah tidak mau. Saya hanya melihat dia bawa sepeda motor. Setelah lama saya baru ingat. Saya seperti tidak sadar,” kata Dayu kepada wartawan dari Jawa Pos Radar Situbondo. Dayu Senoaji baru merasa bahwa apa yang dialaminya adalah penipuan setelah beberapa menit berlalu. Dia sempat menunggu Rizal yang meminjam sepedanya n Baca Kena...Hal 36
Diikuti Sebanyak 16 Klub SMA/SMK SITUBONDO – Kodim 0823 Situbondo menggelar kejuaraan sepak bola antar pelajar ‘Dandim Cup 2015’. Kegiatan yang akan digeber di lapangan Stadion Mohammad Saleh ini sore kemarin (25/09) secara resmi dibuka oleh Dandim 0823 Situbondo, Let Inf Polsan Situmorang yang diwakili Kasdim Mayor Inf Teguh Wignyono S.IP. Hadir dalam upacara pembukaan turnamen Dandim Cup 2015, PLT Bupati Situbondo, Syaifullah MM; Wakil Ketua DPRD, Rudi Afianto; Ketua Komisi I DPRD, Fathorahman Msi; Ketua PSSI, Zainul Arifin; Mantan Wakil Bupati, Rahmad SH MHUM, Mantan rektor Unars, Hadi Wijono; Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Tulus Prijatmadji; dan Kepala Dikmen Dispendik, Agus HP. Dalam sambutannya, Ketua PSSI http:\\www.radarbanyuwangi.co.id
Istimewa
BERPOSE: Sejumlah panitia bersama peserta turnamen pada saat acara pembukaan Dandim Cup 2015 sore kemarin.
KabupatenSitubondo,ZainulArifin mengucapkan banyak terimakasih kepada Dandim 0823 Situbondo. “Kita sangat mengapresiasi pelaksanaan turnamen Dandim Cup 2015 antar pelajar sekabupaten Situbondo ini,” terangnya. Sementara itu, Dandim 0823 Situbondo, Let Inf Polsan Situ-
morang di kesempatan yang berbeda menerangkan, ‘Dandim Cup 2015’ digelar untuk memperingati HUT TNI ke70. “Yang tak kalah pentingnya adalah mencari bibit bibit muda sepak bola di Kabupaten Situondo,” paparnya n Baca Diikuti...Hal 36
SIMBOLIS: Wakil Ketua KORPRI Situbondo, Dr. Fathor Rakhman (kiri) menyerahkan sapi kurban kepada PLH Bupati, Syaifullah, kemarin (24/09).
Tiap Hari “Nabung” untuk Berkurban Tahun Ini Bisa Sembelih 22 Sapi dan 26 Kambing SITUBONDO – Datangnya Hari Raya Idul Adha tak disia-siakan Pemkab Situbondo melalui Korp Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) untuk menunaikan ibadah kurban. Tahun ini, ada 22 ekor sapi dan 26 ekor kambing yang disembelih untuk kemudian didistribusikan kepada masyarakat. Penyembelihan dilakukan di sejumlah titik. Di lapangan belakang Kantor sekretariat Pemkab Situbondo, ada enam ekor sapi dan 12 ekor kambing yang disembelih. Sedangkan sisanya disembelih di RSUD Besuki, Dinas Kesehatan, PU Cipta Karya, Dinas Koperasi, PP Wali Songo, Mesjid Jamik Al Abror dan PP Salafiyah-Safi’iyah Sukorejo. PLH Bupati Situbondo, H. Syaifullah menerangkan, penyerahan penyembelihan sapi dan kambing ke pesantren untuk memudahkan pendistribusian kepada masyarakat. Termasuk juga penyembelihan yang dilakukan sejumlah Dinas “Kita berharap tahun depan, jumlah kurban lebih meningkat dibandingkan tahun ini. Sehingga, kian banyak masyarakat yang bisa menikmati daging
Syamsuri/JPRS
GOTONG ROYONG: Sejumlah warga sekitar kantor sekretariat Pemkab ikut ambil bagian untuk memotong-motonghewan korban dan mendistribusikannya.
kurban,” kata Syaifullah. Dia menerangkan, pengurus KORPRI punya kiat jitu agar dana untuk kepentingan kurban terus meningkat. Khusus para staf, kabag, kasubag melakukan iuran setiap hari dengan menaruh di dalam kotak. “Makanya diharapkan SKPD yang lain dapat mencontoh kalau perlu menyisakan gajinya dengan niatan berkurban,” pungkasnya.
Diterangkan, berkurban merupakan kegiatan keagamaan yang dicontohkan langsung oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS. “Betapa ikhlasnya Nabi Ibrahim sampai bersedia melakukan penyembelihan tehadap anaknya. Apalagi kita sebagai umat yang beriman, kalau kita ada niatan, insyaallah akan bisa tercapai meski dengan cara mengumpulkan sedikit demi sedikit,” imbuhnya. (pri/adv)
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
R A D A R s i tubondo
36
afriCa Van java
Rejeki Bagi Pedagang Kulit Hewan Kurban PANJI - Berkah hari raya Idul Adha tidak hanya dirasakan oleh warga yang mendapatkan pembagian daging kurban. Di Situbondo, pedagang dadadakan yang membeli kulit hewan kurban juga banyak yang muncul. Salah satunya seperti di jalan Madura, Kecamatan Panji. Seorang pedagang dadakan, Fahim, 38, mengaku, sehariharinya dirinya bukanlah pedagang kulit hewan. Namun, banyaknya warga yang melaksanakan ibadah kurban membuatnya tertantang untuk berbisnis kulit hewan. “Saya bukan pedagang asli, hanya pedagang dadakan. Saya kerja di sini karena momennya sedang lebaran, setelah itu tidak dagang lagi,” kata Fahim, yang tinggal di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Dawuhan, Situbondo tersebut. Baginya, perbedaan hari raya antara Muhammadiyah dan NU, atau beberapa organisasi keagamaan Islam lainnya, tetap memberikan berkah baginya. “Saya buka mulai Rabu, Kamis, dan Jumat. Kalau ramai lagi mungkin Sabtu besok buka, tapi lihat-lihat kondisi,” terangnya. Dikatakan, kulit hewan kurban yang dia beli adalah kulit sapi, kambing, dan domba. Harga kulit akan dipengaruhi oleh besar kecilnya ukuran. Khusus untuk sapi dia membeli harga perkilogram sebesar Rp 15 ribu. “Harganya bisa menjadi murah kalau kondisi kulit hewan rusak. Maksudnya pasetan atau irisan kulit hewan banyak yang sobek, itu akan murah. Jadi kalau super harganya saya berani ambil sampai Rp 60 ribu,” terangnya. Ratusan kulit hewan yang di-
NUR HARIRI/JPRS
MASIH RAMAI: Kulit kurban dari berbagai tempat ditumpuk di Jalan Madura kemarin (25/9).
belinya akan dijual kepada siapapun. Sejauh ini menurutnya ada saja warga yang membeli untuk alat tabuh bedug. Tetapi pembeli yang seperti ini akan memilih kulit yang kondisinya super. “Ada saja orang yang beli. Selama harganya masih bagus ya saya jual. Tapi warga yang beli hanya sedikit. Sisanya langsung kami jual ke pabrik,” paparnya,
Komunikasi pun Jangan Sampai Terjadi n JAGA...
Sambungan dari Hal 35
Jangan sampai menyatakan dukungan kepada salah satu paslon bupati. Karena itulah, Panwaskab menghimbau agar jangan sampai ada penyelenggara yang ditemukan dan terbukti menyatakan dukungannya pada Pilkada tahun ini. Bila perlu, terangnya, jangan sampai melakukan komunikasi dengan tim sukses, maupun paslon tertentu. ”Artinya harus tetap
menjaga jarak,” ujarnya. Jika ada penyelenggara yang ditemukan mendukung salah satu Paslon, sanksinya sangat berat sekali. Bisa diberhentikan dan mendapat sanksi moral. ”Itu sudah diatur dalam undangundang nomor 8 tahun 2015 tentang penyelenggaraan Pilkada,” tambah Agus. Masalah penyelenggara yang ikut dukung-mendukung, akan dilaporkan langsung ke Dewan Kehormatan Pilkada. ”Berarti sudah melangggar sumpah janjinya,” pungkasnya. (bib/pri)
sambil menyebut kulit hewan yang tidak robek kebanyakan dibuat menjadi jaket, sedangkan kulit yang ada sobeknya dibuat menjadi sepatu. Menjadi pedagang kulit hewan, Fahim berpesan agar pandai mengikuti harga pasar. Jika tidak, bisa saja perusahaan akan membeli dengan harga yang sama atau lebih murah. “Harus
berani memprediksi dan tahu harga pasar. Kalau tidak, pasti rugi,” pesannya. Fahim bersyukur, dia dan empat saudaranya bisa mendapatkan untung yang cukup besar selama tiga hari menjadi pedagang dadakan. Selama hari raya kurban ini, dirinya bisa mengirim sekitar seribuan kulit hewan. (rri/pri)
Pengganti PPS Diatur PKK n LUTFI...
Sambungan dari Hal 35
Karena secara terang-terangan telah mendukung salah satu pasangan (paslon) bupati dan wakil bupati Situbondo. Dihubungi wartawan koran ini kemarin (25/9), dia mengaku sudah mengundurkan diri sebagai anggota PPS pada 23 September lalu. ”Langsung membuat surat pengunduran diri,” terangnya melalui telepon seluler. Karena itulah, dia mengatakan, tidak mempermasalahkan jika ada yang melaporkan dirinya. Surat pengunduran dirinya telah dikirimkan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). ”Sudah saya kirimkan. Nanti PPK yang akan meneruskan,” tambahnya lagi. Lutfil Amin mengatakan, ada beberapa alasan dirinya mengundurkan diri sebagai penyelenggara Pilkada. Salah satunya adalah faktor kesibukan. ”Jadi saya tidak memiliki waktu. Saya khawatir tidak bisa maksimal,”
terangnya. Lutfil Amin juga mengaku sudah dipanggil oleh Panwascam Besuki. ”Saya jelaskan kalau saya sudah mengundurkan diri,” tambahnya. Terpisah, Ketua KPU Kabupaten Situbondo, Joedo Fadjar Riawan mengatakan tidak ada permasalahan ada jajaran penyelenggara yang mengundurkan diri. Yang penting alasannya logis dan pengunduran dirinya sesuai dengan prosedur. Prosedur pengunduruan diri sudah diatur. Jika itu PPS, maka harus diusulkan lewat PPK. Penyelenggara tingkat kecamatan inilah nantinya yang akan meneruskan ke KPU. ”Setelah itu, tinggal dicarikan penggantinya,” kata Joedo lagi. Dia menerangkan, untuk pengganti PPS juga akan dikoordinasikan dengan PKK. ”Nanti akan diusulkan oleh kepala desa. Prosedurnya memang seperti itu,” pungkasnya. (bib/pri)
Bangga Kepada Pesantren di Situbondo n DITANYA...
Sabtu 26 September 2015
Pencuri Buang Sepeda Motor Curian KENDIT - Pelaku curanmor membuang motor hasil curiannya di hutan, Desa/Kecamatan Kendit, kemarin (25/9). Pelaku yang belum diketahui identitasnya itu diduga sudah kebingungan, karena tidak bisa menjual sepeda motor yang digasaknya. Data yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menyebutkan, sepeda motor Nopol P 2420 EG itu adalah milik Wade, 41, warga Desa Paowan, Kecamatan Panarukan. Sepeda motor tersebut hilang sekitar pukul 20.30, Kamis (24/9) lalu. Insiden hilangnya kendaraan kesayangtan Wade terjadi pada saat korban memarkir sepeda motornya di halaman rumahnya. Dia masuk ke dalam rumahnya dan tidak mengambil kontak sepeda motor yang menggantung di lubang kunci. Pada waktu korban masuk ke dalam rumahnya, pelaku pencurian diduga menjalankan aksinya. Sepeda motor berwarna hitam kombinasi pink kemudian dibawa kabur oleh seorang pria misterius. Dari dalam rumahnya, Wade bahkan sempat melihat ada seorang pria bercadar menaiki sepeda motor. Tetapi dirinya tidak curiga kalau sepeda motor yang dikendarai lelaki tersebut adalah miliknya. Beberapa saat kemudian,
DITEMUKAN: Sepeda motor milik Wade yang sempat dicuri berhasil dibawa kembali dari dalam hutan di Desa/ Kecamatan Kendit kemarin (25/9) NUR HARIRI/JPRS
setelah Wade keluar dari rumahnya dirinya baru sadar bahwa sepeda motor yang dikendarai lelaki bercadar adalah miliknya. Seketika, Wade berteriak minta tolong dan berusa melakukan pengejaran bersama warga. Namun, upayanya itu tidak berhasil dan Wade memilih untuk langsung melapor ke Polsek Panarukan. Polisi yang menerima laporan, malam itu juga melakukan pencarian. Namun, hasilnya tetap saja tidak menemukan pelaku. “Hilangnya malam hari sewaktu korban masuk ke dalam rumah untuk mengambil uang. Setelah keluar sepedanya sudah hilang,” kata Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo. Dikatakan, pelaku pencurian bisa saja masih kelas teri. Sebab,
waktu selama itu pelaku belum bisa mengalihkan barang curian kepada orang lain. “Pelaku diduga masih baru. Kalau ketemu pasti kita tangkap,” imbuhnya. Pelaku yang diduga masih baru tersebut juga diduga tidak memiliki jaringan untuk menjual sepeda motor. Sehingga setelah waktu pagi tiba, pelaku langsung membuang sepeda motor curiannya di dalam hutan, Desa/ Kecamatan Kendit. Sepeda yang di parkir di dalam hutan itu kemudian ditemukan oleh warga sekitar yang mencari kayu. Warga curiga karena ada sepeda motor di dalam hutan tanpa ada pemiliknya. Pencari kayu bakar itu akhirnya melaporkan adanya sepeda motor yang ditinggal di hutan, ke Polsek Kendit. (rri/pri)
Kakek Renta Tewas Terpanggang Api BANYUPUTIH – Nasib tragis menimpa Munasik, warga Dusun Sukorejo, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, senin malam (21/9) lalu, sekitar pukul 22.00. Pria yang usianya diperkirakan lebih dari seratus tahun itu tewas setelah rumahnya terbakar. Seluruh tubuhnya hangus terbakar api. Bilal keponakan korban mengaku, api berawal dari lampu teplek. Pada waktu kejadian, korban yang berusia satu abad lebih empat tahun itu sedang tertidur di rumahnya. Entah bagaimana ceritanya, lampu yang berbahan minyak tanah itu tumpah. Dari sinilah petaka bermula. Api dari lampu teplek langsung menjalar ke pagar rumah korban yang terbuat dari anyaman daun kelapa. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, gubuk kecil tersebut rata dengan
HABIBUL ADNAN/JPRS
KAKU: Jasad korban setelah seluruh tubuhnya terbakar api
tanah. Sedangkan korban sudah terbujur kaku. ”Tidak ada warga yang tahu. mungkin karena letak rumah di tengah kebun,” ujar Bilal. Iya, Munasik diketahui sudah tewas oleh istrinya, Kartini 90, setelah pulang dari pengajian. Teriakan histeris Kartini inilah
yang membuat warga sekitar berdatangan ke lokasi kejadian. Warga datang dalam kondisi rumah sudah rata dengan tanah. ”Sehingga kami tidak bisa berbuat apa-apa,” terang Bilal kembali. Tidak berselang lama, anggota kepolisian Polsek Banyuputih langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). ”Sete;ah kita melakukan ola TKP, besar kemungkinan kebakaran terjadi karena lampu teplek yang tumpah,” terang AKP Aryo Pandanaran, Kapolsek Banyuputih. Aryo mengatakan, malam itu juga, korban langsung dievakuasi ke rumah saudaranya di Dusun Bindung, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih, ”Keluarga menolak untuk di lakukan visum,” pungkasnya. (bib/pri)
Berharap Pelaku Terekam CCTV n Kena...
Sambungan dari Hal 35
Sayang, nasabah mobil yang mengaku jagal hewal tersebut tak kembali lagi. Rizal berharap, sepeda mot-
ornya bisa ditemukan dan Rizal bisa ditangkap. “Mungkin pelaku sempat terekam CCTV saat datang ke Showroom Indomobil di Bondowoso. Semoga saja,” pungkasnya. Kasubag Humas Polres Si-
tubondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan laporan karyawan mobil tersebut. “Laporannya sudah masuk dan sekarang masih kasunya di dalami penyidik,” katanya. (rri/pri)
Jangan Lewatkan Kesempatan Emas n Diikuti...
Sambungan dari Hal 35
Dia menerangkan, ‘Dandim Cup 2015’ akan diikuti oleh 16
klub dari SMA dan SMK se-Kabupaten Situbondo. Turnamen dimulai tanggal 25 September 2015. “Kepada seluruh penggemar
sepak bola di Situbondo jangan lewatkan kesempatan emas ini, mari kita bangkitkan kembali dunia persepakbolaan Situbondo,” Ajak Polsan. (pri/*)
MAU DALAM 30 HARI UTANG LUNAS + NAMBAH RUMAH TANPA UTANG ?? IKUTI SEMINAR CARA CERDAS NAMBAH RUMAH TANPA UTANG, BERSAMA EKO S, MURID Bp CIPTO JUNAEDY
Sambungan dari Hal 35
Tentu tidak boleh,” terangnya. Untuk menghadapi orang yang suka menuduh apalagi sampai mengerahkan orang untuk berdemo, kata Artidjo, juga bermacammacam. Ada yang menyerahkan kepada Allah. Karena cepat atau lambat, orang yang beragama biasanya memiliki keyakinan bahwa Allah akan memberikan balasan yang setimpal. “Ada juga yang melihat-lihat dulu, itu yang nyoal atau yang menuduh, selevel tidak dengan kita? Kalau tidak selevel, ngapain ditanggapi. Kalau ditanggapi berarti kita tak jauh beda dengan dia. Biarin saja, ya anggap saja sebagai orang gila,” cetus Artidjo disambut tawa ribuan santri yang mengikuti seminar umum tersebut. Sedangkan dari kacamata hukum positif, pihak yang berhak menyematkan predikat tersangka adalah aparat penegak hukum. Itu pun, minimal harus ada dua alat bukti permulaan yang cukup. Pejabat negara asal Kecamatan Jangkar itu hadir ke Pesantren Wali Sanga sekitar pukul 15.00. Dia diterima langsung oleh KHR
Jawa Pos
ISTIMEWA
BERI KULIAH: Hakim Agung, DR. Artidjo Alkostar (kiri) dan KHR. Moh. Kholil As’ad (kanan) di Pondok Pesantren Wali Sanga, Kelurahaan Mimbaan, Panji, sore kemarin (25/09).
Mohammad Kholil dan Ketua Yayasan Wali Sanga, Danial Maulana. “Kita sengaja mengundang Bapak Artidjo untuk memberikan kuliah umum kepada para santri dengan tema menegakkan keadilan sebagai kewajiban asasi,” kata Danial. Di depan para santri, Artidjo banyak bercerita tentang perjalanan kariernya. Dia juga memotifasi para santri untuk senantiasa menjaga keimanan-
nya. Sebab, hanya dengan itu, mereka akan tercegah dari perbuatan tercela. Artidjo mengaku bangga dengan Pesantren Wali Sanga dan Pesantren Sukorejo. Sebab, dua lembaga keagamaan itu terus menjadi benteng moral bagi generasi-generasi muda. “Saya sangat salut dengan para kiai. Tidak seperti para politisi yang mengambil apa yang menjadi hak-hak rakyat. Makanya,
kalau ada tersangka cengengesan, menentang hukum, itu sengaja saya incar,” tegas Artidjo, kembali disambut tawa peserta. Sehingga, begitu mereka mengajukan upaya hukum, dan kemudian tahu yang menangani adalah Artidjo, para koruptor biasanya memilih menarik kembali berkasnya.”Bagi saya tidak ada alasan pemaaf untuk mengasihani koruptor,” terangnya. (pri)
Sudah puluhan tahun kerja, tapi belum bisa nambah rumah tanpa utang ? TAHUN INI SISA 3 BULAN, JANGAN DIBUANG LAGI, Jagolah Beli Rumah Tanpa Utang. Kapan berani pilih rumah idaman ? Yuk tatap muka dimentor-i, karena ibarat belajar setir mobil pun perlu tatap muka, tidak bisa hanya per sms. Ikuti seminar terbesar dan terpopuler di Indonesia : “Cara Cerdas Nambah Rumah Tanpa Utang”, bersama Eko S, murid Bp Cipto Junaedy. Eko S, adalah mantan karyawan sederhana yang sekarang su- Murid Bp Cipto Junaedy: Eko S, sudah bisa punya Tower dah punya Tower Kondotel Kondotel Voir Bali, Tanpa Utang di Bali senilai ratusan milyar : The Voir, Tanpa Utang. Kalau Sesi_Nama_Banyuwangi ke Gramedia sebagai Mega Best mantan karyawan sederhana 081 357 311 979. Gratis, ter- Seller, konsisten dan terpopuler sejak 2008. saja bisa, seharusnya anda batas. Free konsumsi. Jangan hanya jago nambah juga bisa, sibuk apa saja seEko S adalah murid Bp Cipto umur saja, jagolah nambah lama ini? Seminar ini gratis, diadakan Junaedy, yaitu pencetak ri- rumah tanpa utang. Datang dan berjumpa, agar hari ini Sabtu 26 September buan developer tanpa utang, 2015, di Hotel Santika Jl S. sudah diakui pihak ketiga ketularan nambah rumah Parman no. 15, Banyuwangi. yang berkaliber tinggi, per- tanpa utang. Ada dua pilihan sesi, yaitu, aih rekor dunia MURI sebagai sesi 1 jam 10.00 dan sesi 2 Pelopor Tanpa Utang, diajam 14.00. Untuk mendaftar, nugerahi Man of The Year 2011 ketik SMS : Daftar_Pilihan oleh forum wartawan, diakui
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
BERAS IR 64 0
Sabtu 26 September 2015
GULA PASIR
MIGOR CURAH
0
DAGING SAPI
0
DAGING AYAM BROILER
0
37
B A N Y U W A N G I
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
0
KACANG KEDELAI LOKAL
0
CABAI RAWIT
0
CABAI BIASA
BAWANG MERAH
0
400
200
10.100
10.400
9.600
110.000
27.800
BAWANG PUTIH 0
200
18.300
8.900
8.100
22.800
14.200
14.700
18.400
Sudah Pasang Empat Belas Ribu Titik LPJU BANYUWANGI - Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Pemkab Banyuwangi berhasil memasang 14 ribu lampu penerangan jalan umum (LPJU). Untuk menghidupkan ribuan LPJU itu, pemerintah daerah menggelontor anggaran Rp 2,2 miliar hingga Rp 2,3 miliar setiap bulan. Anggaran Rp 2,3 miliar itu disediakan untuk membayar tagihan rekening listrik. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) sebagai pengelola LPJU terus berupaya melakukan penghematan agar pemasangan LPJU lebih luas. Kepala DKP Arief Setiawan mengatakan, pihaknya terus melakukan langkah penghematan dengan mengganti sistem abunemen menjadi sistem meterisasi. Meski anggaran untuk meterisasi setiap desa terbatas, yakni hanya 20 desa per tahun, pihaknya mengupayakan adanya keterpaduan antara anggaran desa dan swadaya masyarakat. “Kita tetap memeterisasi, tapi sebagian dilanjutkan masyarakat. Mereka memeterisasi abunemen yang mereka pasang. Jadi target meterisasi
CHIN JULLIEN/RABA
JALAN NASIONAL : Untuk jalan poros nasional Pemkab Banyuwangi sudah memasang sekitar 5000 titik lampu penerangan jalan umum dari Kecamatan Wongsorejo-Kalibaru.
Harga Elektronik Naik 50 Persen Dampak Pelemahan Rupiah atas Dolar AS BANYUWANGI - Barang elektronik paling terpukul penguatan dolar yang hingga sudah menyentuh angka Rp 14 ribu lebih. Komponen elektronik yang sebagian besar berasal dari impor membuat harga barang elektronik melambung tunggu. Akibat melambungnya komponen bahan baku itu, harga barang elektronik meningkat hingga 50 persen. Seperti harga tabung pemancar yang semula Rp 23 juta kini menjadi Rp 30 juta lebih per unit. Ketua Bidang Informatika Kamar Dagang Industri (Kadin) Banyuwangi, Syaiful Hisyam mengatakan, rata-rata pedagang elektronik tidak berani mengambil produk baru karena harga terlampau mahal. “Pedagang tidak berani order produk baru karena takut rugi dan tidak laku karena mahal,” ujar Hisyam. Untuk mendapatkan produk baru, pedagang elektronik menawarkan program indent. Langkah itu didambil karena pedagang
ilegal masyarakat. “Kami upayakan setiap tahun LPJU ilegal ditertibkan PLN,” katanya. Empat belas ribu LPJU yang sudah terpasang tersebar di jalan poros nasional, jalan poros provinsi, jalan ibu kota kecamatan dan pedesaan-perkotaan. “Penerangan LPJU sudah kami lakukan hampir di setiap kecamatan,” ujarnya. Arief mengungkapkan, LPJU jalan poros nasional sudah hampir tersambung. Ke depan pemerintah akan melakukan pemasangan lampu solar cell. Yakni lampu penerangan jalan yang mengandalkan sinar matahari. Pemasangan lampu solar cell sudah dilakukan beberapa tahun lalu. Namun karena lokasi kurang aman, komponen lampu tersebut kerap dimanfaatkan secara pribadi masyarakat. Untuk memaksimalkan manfaat LPJU yang jarang digunakan, DKP memasang lampu-lampu hias sekaligus memberikan nuansa yang berbeda pada wajah kota. Pemasangan lampu hias dalam rangka mempercantik ibu kota kabupaten dan ibu kota kecamatan. (cin/c1/afi)
Harga Cabai Rawit Anjlok BANYUWANGI - Dalam sepekan terakhir harga cabai rawit di tingkat pengecer anjlok menjadi Rp 30 ribu dari sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram. Harga di tingkat petani juga turun dari Rp 30 ribu menjadi Rp 20 ribu. Salah seorang petani cabai rawit, Syaiful Fatah, 48 mengatakan, anjloknya harga cabai rawit karena panen melimpah. Melimpahnya produksi cabai rawit itu menye-
babkan harga cabai anjlok cukup signifikan. “Biasanya di tingkat pedagang bisa Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu. Tergantung jarak distribusinya,” beber Fatah. Fatah mengungkapkan, sejumlah petani memberanikan diri menambah biaya operasional untuk menyewa pompa air. “Harga sewanya lumayan besar. Tetapi, tidak apa agar keperluan air tanaman tercukupi agar hasil
tanam stabil,” katanya. Dijelaskan Fatah, beberapa petani bekerja sama untuk menyewa pompa air. Saat petani menaikkan cost produksi, harga cabai rawit malah turun. Harga cabai merah besar masih stagnan di posisi Rp 20 ribu per kilogram. Harga bawang putih masih normal di kisaran Rp 19 ribu. Harga bawang merah murah; Rp 14 ribu dari sebelumnya Rp 40 ribu. (cin/c1/afi)
DOK. RABA
IMPOR: Bahan baku impor menjadi penyebab utama melonjaknya harga beberapa barang elektronik.
tidak mau ambil risiko. Tidak hanya itu, pedagang juga tidak berani memberi kepastian harga karena harga yang ditentukan pabrik selalu berubah. Demikian juga urusan garansi tidak semudah biasa. Untuk menggunakan hak garansi, konsumen harus mengajukan klaim berkali-kali. “Mereka mempertahankan produk lama dan berusaha menghabiskan produk yang lama terlebih dahulu,” kata Hisyam kemarin. (cin/c1/afi)
DIAN EFFENDI/JP-RABA
LENGKAP: Istana Ban buka setiap hari hingga jam 7 malam, sehingga pelanggan yang berprofesi sebagai karyawan bisa mengganti ban usai pulang kerja.
LPG 12 kg masih Dijual Rp 150 ribu BANYUWANGI - PT. Pertamina menurunkan harga elpiji 12 kg sejak 16 September lalu. Walau harga sudah turun, tapi di Banyuwangi beberapa pengecer masih menjual elpiji berwarna biru tersebut dengan harga Rp Rp 146 hingga 150 ribu per tabung. Salah seorang pengecer gas LPG di Banyuwangi, Rohimah, mengaku masih menjual elpiji 12 kg dengan harga Rp 150 ribu per tabung. “Saya masih jual segitu. Wong kulakannya di agen
189 desa yang ada hampir terpenuhi,” ujar Arief. Upaya lainnya adalah dengan membatasi pemasangan jenis lampu yang boros. Misalnya saja, pada program LPJU pedesaan penggunaan lampu hemat energi kapasitas 50 hingga 72 watt lebih diutamakan ketimbang lampu merkuri dengan kapasitas 250 hingga 400 watt. “Atau menggunakan lampu LED agar penggunaannya lebih tahan lama dan efisien,” kata Arief lagi. Selain itu, DKP juga memperhatikan urgensi pemanfaatan LPJU pada suatu tempat. Upayaupaya yang dilakukan DKP itu berhasil melakukan penghematan hingga Rp 100 hingga Rp 200 juta per bulan. Untuk memaksimalkan penghematan, pihaknya juga melakukan inventarisasi bersama PLN terkait abonemen liar. Selama empat tahun ini, dikatakan Arief, pemerintah tidak memiliki data valid mengenai abunemen atau meterisasi yang terpasang. Fakta di lapangan, banyak LPJU yang menggunakan abonemen yang dipasang secara
Istana Ban Tetap Jual Harga Murah Meski Semua Harga Naik
saja masih Rp 146 hingga Rp 146.500 ribu,” ujar Rohima. Rahima mengaku tidak mengetahui ada penurunan harga dari Pertamina. Padahal, Pertamina telah menetapkan harga LPG 12 kg di wilayah Jawa Timur turun sekitar Rp 6.400 per tabung di tingkat agen. Assistant Manager External Marketing Operation V, Heppy Wulansari, mengatakan wajar jika masih ada perbedaan harga. (cin/c1/afi)
BANYUWANGI – Semakin memburuknya kondisi perekonomian nasional menyebabkan harga onderdil kendaraan melambung tinggi. Tak terkecuali dengan harga ban sepeda motor. Revin, Manager Operasional Istana Ban Banyuwangi mengungkapkan kondisi perekonomian saat ini berdampak besar terhadap penjualan onderdil dan ban sepeda motor. Meski demikian, Revin tak serta merta menaikkan harga ban yang dijualnya. “ Jangan khawatir, Justru Istana Ban akan memberikan diskon hingga 25 persen untuk pembelian semua merek dan jenis ban,“
BANYUWANGI
Jl. Kalilo
jelasnya. Istana Ban yang terletak di di Jl PB Sudirman No 14 Banyuwangi ( Sebelah Selatan Bank UOB Buana) Perliman Banyuwangi menjual semua jenis ban untuk sepeda motor jenis trail, motor sport, moge (motor gede), vespa, motor bebek, dan matic, seperti merk Michelin, Battlax, FDR, IRC, Corsa, Federal, Swallow, dan Aspira. Khusus pembelian spare part juga mendapat diskon hingga 15 persen. “ Dan kita juga akan berikan kaus cantik khusus pembelian paket ban dan oli, “ ungkap Revin. Untuk layanan pelanggan dan informasi hubungi, Revin 082336611512, (0333) 415206. (*)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Hlg STNK P 4926 WF an Dianita Ayu Lestari, Dsn. Krajan RT. 4/3 Ds. Kemiren, Glagah
All New Avanza
Toyota Innova
Daihatsu Xenia
DIJUAL All New Avanza tahun 013 S+E slv/htm PMK hrg 139/127 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Innova 014/06 PMK M/T htm (solar) SPTB hrg 237,5/177 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia tahun 013 htm PMK hrg 127 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Nissan Evalia
Mitsubitshi Pajero
DIJUAL Evalia / G Livina 011 PMK SPTB pth/htm hrg 137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Mitsubitshi Pajero Exeed tahun 011 htm PMK hrg 275 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Hlg STNK P 3904 XO an Hj. Astiana, Dsn. Wadungdolah RT. 6/2, Ds. Kaligondo,
Dijual Cepat Ruko 2 Lantai Jl. Kalilo No. 4 Banyuwangi, 2 Kamar Tidur, 2 Kamar Mandi, 1 Ruang Tamu, Dapur, Listrik, PDAM, IMB, SHM Hub: 081233278499
BANYUWANGI Rogojampi
Mendut Hijau Regency Djl Rumah Mendut Hijau Regency LT 200 m2 LB 180 m2, 3 KT, 2KM H: 087755688373
Jl. MH. Thamrin Djl Ruko 2 Lantai u/ Usaha Jl. MH. Thamrin No. 47 Hrg 500 Jt H: 087791374965 Rogojampi ruko/rukan dijual perdana Sentra Sun Point ruko2.5lt lbr 4.5m hrg mulai 690jt (7unit) Hub.082.231.231.757 SunriseLand Property
Motor anda belum laku? Hubungi HP: 08123353502
BANYUWANGI Akik Fosil Mani Gajah
Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.
Dijual Bahan Akik Fosil Mani Gajah Asli Hub: 087739752734/081215202005
SABTU 26 SEPTEMBER TAHUN 2015
HALAMAN 40
Peserta Surfing Competition Meningkat
IDUL ADHA
ISTIMEWA
PEDULI: Jamaah yasin-tahlil dan pengajian Rodhotul Hasanah memotong ternak kurban di Dusun Kampung Baru, RW 2, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi.
Jamaah Rodhotul Hasanah Potong Kurban GAMBIRAN - Jamaah yasin-tahlil dan pengajian Rodhotul Hasanah Dusun Kampung Baru, RW 2, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, pada hari raya Idul Adha ini menggelar penyembelihan hewan Kurban, Kamis (24/9). Dipusatkan di halaman musala Al Hikmah yang ada di kampung itu, jamaah dengan kaum ibu itu berkurban satu ekor sapi dan 19 ekor kambing. “Penyembelihan hewan kurban dilakukan usai salat Id,” cetus pengurus musala dan ketua jamaah yasin, Sukarman. Menurut Sukarman, menyembelih hewan kurban itu sudah menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan di kampungnya. Hewan kurban yang disembelih itu berasal dari dua kelompok pengajian dan sumbangan dari perorangan. “Daging kurban kita bagikan ke seluruh warga yang ada di RW 2, dan warga kurang mampu sekitar,” katanya. Untuk penyembelihan dan pembagian hewan kurban, terang dia, semuanya dikerjakan oleh warga dan dibantu penuh oleh anggota jamaah pengajian Rodhotul Hasanah yang diketuai Ny Sujari. “Semua kegiatan peringatan hari besar Islam untuk RW 2 kita pusatkan di musala Al Hikmah ini,” pungkasnya. (*/abi)
PESANGGARAN - Pembukaan International Surfing Competition di pantai Pulau Merah, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, berlangsung meriah kemarin sore (25/9). Aneka kesenian dan musik disuguhkan sebelum prosesi pembukaan dilaksanakan. Kesenian Reog Ponorogo, aneka tari, dan senam bersama oleh ratusan siswa taman kanak-kanak (TK) di Kecamatan Pesanggaran, menambah keramaian acara. Penampilan artis papan atas Banyuwangi, Demy, dan seniman reggae juga ikut menyemarakkan pembukaan even akbar tersebut. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi, yang tidak bisa hadir untuk membuka lomba surfing itu tidak membuat acara pembukaan menjadi surut. “Mohon maaf Bapak Menpora Imam Nahrawi tidak bisa hadir karena harus bertemu Bapak Presiden,” cetus Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, dalam sambutannya. Kepada para undangan dan surfer internasional, Bupati Anas menyampaikan akan terus melakukan pengembangan lokasi wisata Pulau Merah dan lainnya, seperti Pulau Tabuhan dan Pantai Mustika. Pengembangan itu dilakukan dengan berwawasan alam dan lingkungan. “ Biarlah masyarakat menikmati pantai dengan pohon-pohon yang tetap hijau,” katanya. Bupati juga berharap Perhutani bersinergi dalam melakukan pengembangan dengan
mengutamakan pembangunan food court dan resort dengan mengutamakan wawasan lingkungan berbahan baku alam seperti bambu. “Resor dari bangunan yang aman (bambu), pembangunan toilet, dan food court ini cukup mendesak,” ujarnya. Untuk pengelolaan wisata Pulau Merah, bupati minta mencontoh pengelolaan Pantai Boom. Selama tiga tahun ini Pantai Boom telah berubah cukup baik. “Insya Allah orang Pulau Merah bisa lebih baik dari orang di Pantai Boom,” ungkapnya. Pembukaan International Surfing Competition berlangsung cukup meriah. Semua anggota forpimda, jajaran Direksi Perhutani, dan semua pejabat Pemkab Banyuwangi kompak hadir. Sementara itu, dibanding tahun lalu, kompetisi surfing di pantai Pulau Merah kali ini pesertanya lebih banyak. Surfer dari 16 negara telah hadir untuk mengikuti beberapa perlombaan yang dimainkan. Para surfer itu ada yang sudah pernah ikut tahun lalu, tapi juga banyak wajah baru. (sli/ c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
SIAP TANDING: Surfer berjalan mengusung board di Pantai Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran, kemarin.
Perhutani Siap Kembangkan Wisata Ramah Lingkungan PESANGGARAN - Pesatnya perkembangan wisata di Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, tidak lepas dari komitmen jajaran direksi Perhutani selaku pemangku kawasan. Dalam acara pembukaan International Surfing Competition di pantai Pulau Merah, Direktur Komersial Kayu Nonkayu, Agus Setya Prastawa, mengatakan saat ini wisata Pulau Merah banyak diminati masyarakat. “Itu bisa dilihat dari banyaknya pengunjung,” katanya. Dengan didampingi Kepala Divisi Regional Perhutani Jatim, Andi Purwadi; Adm KPH Banyuwangi Selatan, Agus Santoso; dan GM Wisata Wijasling II Jatim, Hendi Satiarto, Agus Satya menyampaikan akan terus mengembangkan wisata, apalagi lokasi wisata yang berpo-
tensi itu cukup banyak. Dalam pengembangan lokasi wisata itu, lanjut dia, salah satunya dengan melengkapi fasilitas penunjang bagi pengunjung, seperti toilet dan sejumlah sarana penunjang lain. “Pengunjung yang banyak ini perlu didukung, seperti penyediaan toilet dan lainnya,” cetusnya. Terkait komitmen Pemkab Banyuwangi dalam pengembangan wisata berbasis alam dan lingkungan, Agus menyampaikan itu senada dengan semangat dan konsep yang diusung Perhutani. Selama ini, terang dia, komitmen yang dibangun Perhutani dalam pengembangan wisata adalah mengutamakan kelestarian lingkungan. “Perhutani itu konsepnya Eko Wisata. Kita memang harus ramah terhadap lingkungan,” ungkapnya. Yang disampaikan Agus Setya itu mendapat dukungan penuh jajaran di bawahnya. Administratur (adm) KPH Perhutani Banyuwangi Selatan, Agus Santoso, mengatakan gagasan yang menjadi rencana kerja Perhutani itu akan ditindaklanjuti dengan sungguhsungguh. “Apa yang disampaikan bapak direktur merupakan konsep yang cocok, dan itu akan kita kembangkan di lapangan,” katanya. (sli/*/c1/abi)
EKONOMI SHULHAN HADI/JPRG
KOMPAK: Direktur Komersial Kayu Nonkayu, Agus Setya Prastawa (tiga dari kanan), Bupati Anas (tengah), dan pejabat Perhutani, usai pembukaan lomba surfing di Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran, sore kemarin (25/9).
Rayakan Idul Adha dengan Makan di Jalan TEGALSARI - Ribuan siswa Madrasah Aliyah (MA) Mambaul Huda, bersama para santri pondok pesantren Mambaul Huda, Krasak, Desa/Kecamatan Tegalsari, dan warga sekitar menggelar makan bersama di jalan yang ada di depan sekolahnya kemarin sore (25/9). Acara yang sengaja digelar dalam rangka merayakan hari raya Idul Adha 1436 H itu, mendapat sambutan luar biasa dari warga sekitar. “Kami ingin siswa, santri, dan warga bisa membaur,” cetus kepala MA Mambaul Huda, Krasak, Muhyidin DP. Melalui makan bersama dalam
SHULHAN HADI/JPRG
KIRIM KE BALI: Petani memilah melon di persawahan Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, kemarin (25/9).
Harga Melon semakin Anjlok TEGALSARI - Para petani melon di wilayah Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, mengeluhkan harga melon yang semakin turun. Apalagi, saat ini musim panen buah melon berbarengan dengan panen di Jawa Tengah. Salah satu petani melon dari Dusun Balokan, Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, Joni, 40, mengatakan saat ini panen melon di sawah miliknya di Desa Karangdoro sebenarnya cukup bagus. Tetapi, harga di pasaran kurang bagus. “Kualitas melon sangat bagus,” katanya. Joni menyebut harga buah melon itu paling tinggi hanya Rp 3.500 per kilogram. Dan harga itu, terang dia, cenderung akan menurun lagi. “Untuk merawat buah melon itu modalnya habis Rp 20 juta,” ujarnya. Dengan modal sebesar itu, terang dia, jika dihitung dari hasil panen diperkirakan tidak cukup. Sebab, hasil panen melon miliknya itu paling tinggi mencapai 10 ton. Sehingga, hasil kotor diperkirakan hanya Rp 30 juta. “Saya memperkirakan hasil panen hanya capai Rp 30 juta, itu belum dikurangi macam-macam,” ungkapnya. Untuk menghindari kerugian lebih besar, Joni mengaku buah melon miliknya akan dijual ke sejumlah pasar yang ada di Bali. “Kalau dikirim ke Jawa Tengah jelas kurang maksimal hasilnya, makanya kita kirim ke Bali,” cetusnya. (sli/c1/abi)
rangka Idul Adha ini, terang dia, para siswa dan santri bisa mengerti dan paham tentang kehidupan bermasyarakat. “Para siswa dan santri bisa mengerti tentang pentingnya hidup bermasyarakat,” kata pria yang biasa disapa Gus Muhyi ini. Makan bersama ini, lanjut dia, baru kali pertama dilaksanakan. Rencananya, ini akan menjadi agenda tahunan dan dilaksanakan setiap hari raya korban. “Alhamdulillah mendapat respons baik dari masyarakat dan Forpimka Tegalsari,” ujar jebolan UIN Sunan Kalijaga, Jogjakarta itu. (adv/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
STOP DULU: Perahu milik para nelayan diparkir di sekitar pesisir pantai Satelit, Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (25/9).
Nelayan Dihantui Angin Kencang MUNCAR - Sejumlah nelayan di pesisir pantai Muncar sejak dua hari terakhir ini banyak yang tidak bekerja. Mereka takut melaut karena cuaca tidak bersahabat. Angin sangat kencang dan ombak cukup besar. Salah satu nelayan asal Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Abdur Rohiem, 47, mengatakan di Laut Selatan sepekan terakhir cuaca sangat buruk. Di tengah laut angin sangat kencang dan ombak cukup tinggi. “Perahu tidak ada yang berani melaut,
tapi kapal slerek tetap jalan,” katanya. Rochiem menyebut sangat berisiko bila nekat bekerja mencari ikan hingga ke tengah laut. Angin besar yang disertai ombak tinggi itu sangat berbahaya bagi nelayan kecil. “Risikonya cukup besar bila nekat,” ujarnya. Nelayan lain, Mad Jais, 55, mengaku memilih tidak berlayar dan menunggu cuaca membaik. Apalagi, cuaca itu berubah-ubah. “Kalau perahu kecil melaut bisa tenggelam diterjang ombak yang tinggi itu,” ungkapnya. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng,
Jumat siang kemarin (25/9) ratusan nelayan yang ada di ujung timur Pulau Jawa itu memilih memarkir perahu dan kapal di tepi laut. Angin kencang juga terasa hingga ke bibir pantai. Perahu nelayan yang sudah diikat kuat dengan tali, terlihat masih terombang-ambing oleh kencangnya angin dan ombak yang cukup besar. Selama nelayan tidak bekerja, ada yang memperbaiki jaring. “November mungkin ombak sudah mulai kecil dan agak tenang,” katanya. (ddy/c1/abi)
EKO BUDIYONO/JPRG
GUYUB: Para siswa MA Mambaul Huda, Krasak, Tegalsari menggelar makan bersama dengan warga di jalan desa, kemarin sore (25/9).
Ahmad Priyono, Pencipta Lagu Banyuwangi Kabarmu Kini
Lagu Grajagan Dirilis 42 Kali, Job Sepi Jualan Akik Nasib para pencipta lagu Banyuwangi sering tidak semoncer penyanyinya. Seperti yang dialami Ahmad Priyono, 44, warga Dusun Sukorejo, Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh. Lagunya yang berjudul ‘’Grajagan’’ sempat booming, tapi bagaimana kehidupannya kini? DEDY JUMHARDIYANTO, Singojuruh Gerajagan Banyuwangi, Raino bengi seng tau sepi Lanang wadon hang nekani, Ngilangaken susahe ati.
Lungguh reng pasir-pasiran, sembur-semburan, geredoan Ambi mengan selodoran, Lanang wadon uber-uberan ITU sepenggal lagu Banyuwangi berjudul Grajagan karya Ahmad Priyono, 44, asal Dusun Sukorejo, Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh. Lagu yang pernah hits pada tahun 1998 itu kali pertama dinyanyikan artis kendang kempul, Yuliatin. Sebagian besar warga Kota Gandrung tidak asing dengan lagu tersebut. Hampir semua radio dan konser musik tidak pernah ketinggalan memutar dan menampilkan lagu karya Ahmad Priyono itu. “Sekarang agak sepi,” cetus Ahmad Priyono saat ditanya seputar musik daerah. Dibanding era 1990-an hingga awal tahun 2000an, Priyono menyebut kegiatannya di dunia musik mulai berkurang. Sejak dua bulan lalu dia
JIWA SENI: Ahmad Priyono (kiri) berjualan akik di atas mobil pikap di Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Minggu lalu (20/9).
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
menekuni jualan batu akik dengan cara keliling menggunakan mobil pikap. “Ada batu bongkahan
dan olesan,” cetus bapak dua anak itu. Priyono mengaku usaha yang ditekuni ini
sebenarnya tidak sengaja. Saat berada di Papua untuk membuat album Banyuwangi, ada warga Banyuwangi yang tinggal di Bumi Cenderawasih itu memberi oleh-oleh berupa batu bongkahan asli Papua. “Saya sudah menolak, tapi dipaksa untuk membawa, katanya sangat bermanfaat kalau sampai di Banyuwangi,” kenangnya. Meski dirasa cukup berat untuk membawa batu bongkahan itu, Priyono tetap membawa pulang hingga sampai di rumahnya. Tanpa disangka, setiba di kampung halamannya batu akik yang masih berupa bongkahan itu banyak diserbu penggila akik. “Saya tidak tahu jika di Banyuwangi ternyata sudah booming batu akik,” katanya. Karena tidak paham dengan harga batu akik, oleh-oleh dari kenalannya di Papua itu dijual murah. Meski sudah habis terjual, pesanan batu akik terus mengalir ■ Baca Lagu...Hal 41
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Sabtu 26 September 2015
BLAMBANGAN RAYA
41
KAPAN UTANG LUNAS + NAMBAH RUMAH TANPA UTANG ?? IKUTI SEMINAR CARA CERDAS NAMBAH RUMAH TANPA UTANG, BERSAMA EKO S, MURID Bp CIPTO JUNAEDY
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
MARAK: Perahu nelayan di Pantai Grajagan penuh alat tangkap benur berupa jaring dan tapas kelapa yang dibentuk menyerupai kipas kemarin (25/9).
Perburuan Benur kian Menggila PURWOHARJO - Perburuan benur semakin merajalela. Para nelayan di wilayah Pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, hingga Pantai Pencer, Kecamatan Purwoharjo, kini banyak yang memburu benih lobster tersebut. Meski sudah ada larangan keras dari Kementerian Perikanan dan Kelautan (Kemenpriklut) RI, tapi para nelayan tak peduli. Para pencari benur ternyata malah semakin banyak. Mereka biasanya berburu pada malam hari dengan bantuan lampu dan alat tangkap berupa jaring, tapas kelapa, dan kertas semen yang dibentuk melingkar menyerupai kipas. “Nelayan memang banyak yang mencari benur,”
cetus Jumari, salah satu nelayan Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. Para nelayan di pesisir Pantai Grajagan banyak memilih berburu benur karena mudah didapat dan tidak memerlukan biaya besar. Selain itu, hasilnya juga sangat menguntungkan. “Alat tangkapnya juga ramah lingkungan,” dalihnya. Larangan menangkap benur lobster, jelas dia, dianggap tidak menyejahterakan nelayan. Itu sangat bertentangan dengan kondisi di lapangan. Dengan menangkap benur, nelayan bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga. “Apa pemerintah tidak senang melihat nelayan sejahtera, bisa beli motor dan perahu tanpa harus
meminta bantuan,” cetus tokoh nelayan Grajagan itu. Dampak maraknya penangkapan benur lobster, kini tempat pelelangan ikan (TPI) Grajagan sepi aktivitas jual-beli ikan segar. Sebagian besar nelayan kini mulai beralih mencari benur lobster. Menanggapi maraknya nelayan yang berburu benur lobster itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Disperiklut) Banyuwangi, Pudjo Hartanto, mengaku sudah menyampaikan secara menyeluruh mulai sosialisasi hingga larangan menangkap benur, sesuai Peraturan Menteri (Permen) Perikanan dan Kelautan RI nomor 1/PERMENKP/2015 tentang penangkapan
lobster, kepiting, dan rajungan. Menyikapi nelayan yang semakin banyak menangkap benur, Pudjo menyebut kuncinya bukan pada nelayan yang menangkap benur, tetapi eksporter yang membeli dan mengirim benur lobster ke luar negeri. Jika ada pengetatan dan pemutusan mata rantai pengiriman benur lobster tersebut, maka secara otomatis benur lobster tidak laku, dan nelayan tidak akan berburu benur lagi. “Kuncinya ada di wilayah kerja karantina ikan, pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan. Kalau masih laku dan bisa dikirim, selamanya nelayan akan terus berburu benur lobster,” katanya. (ddy/c1/abi)
PELESTARIAN: Siswa TK Al-Qomar memberi makan tukik di lokasi penangkaran BSTF di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, pagi kemarin (25/9).
FOTO-FOTO: TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
Siswa TK Al-Qomar Beri Makan Tukik KALIPURO – Sebanyak 122 siswa PAUD dan TK Islam AlQomar memberi makan tukik (anak penyu) di tempat penangkaran penyu Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF) di Jalan Gatot Subroto, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, pagi kemarin (25/9). Ikut membaur bersama mereka, rombongan 20 anak berkebutuhan khusus (ABK) TK Edelweiss dari jalan Progo Banyuwangi yang juga ikut memberi makan tukik. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, terutama terhadap kelestarian penyu di Banyuwangi. Sebelum memberi makan tukik, siswa terlebih dahulu disuguhi video tentang jenis-jenis penyu di Banyuwangi oleh tim relawan BSTF yang didukung Jawa Pos Radar Banyuwangi. Wakil Kepala TK Islam Al-Qomar, Umaroh mengatakan, kegiatan memberi makan tukik ini sebagai bentuk pembelajaran melalui pen-
PEDULI: Beberapa anak berkebutuhan khusus TK Edelweiss berpose setelah memberi makan tukik di penangkaran BSTF kemarin.
dekatan sains. Dengan praktik langsung seperti ini, diharapkan siswa mengetahui secara langsung proses perawatan maupun jenis penyu yang mendarat di Banyuwangi. Umaroh menambahkan, pengetahuan sejak dini terhadap kelestarian lingkungan, khususnya penyu dirasa sangat penting. Sebab, anak-anak ini merupakan generasi penerus bangsa yang yang peduli lingkungan utamanya penyu. ”Selain untuk ilmu pengetahuan, dengan memberi makan tukik ini
Prihatin Lagu Sekarang Kurang Berisi Pesan Moral ■ LAGU...
Sambungan adari Hal 40
Hingga akhirnya, dia mulai menjalankan bisnis barunya sebagai penjual batu akik. “Saya pesan batu langsung dari Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera,” ujarnya. Dua bulan berjualan batu akik, dirasa cukup membantu rumah tangganya. Dengan dibantu dua orang pekerja, bisnisnya dijalani seperti berjualan video compact disc (VCD) dengan berkeliling ke pusat keramaian, seperti di Pasar Genteng dan Pasar Rogojampi. Aktivitas berjualan batu akik tersebut, merupakan kegiatan sampingan. Sebab, saat ini job sebagai pencipta lagu dan bermain musik elektone masih sepi. Totalitas, Priyono dalam dunia seni budaya tidak pernah luntur. Selain bisa memainkan berbagai jenis alat musik, pria ini juga memiliki seperangkat alat musik tradisional lengkap dengan barong dan ogoh-ogoh untuk arak-arakan anak khitanan. “Dalam segala kehidupan selalu ada seni,” katanya. Sebelum menciptakan lagu berjudul Grajagan yang dirilis pada tahun 1998 silam. Priyono menciptakan lagu Getun. Lagu Getun
itu diciptakan usai ayahnya yang bernama Tarmidi meninggal dunia. Dua bulan setelah menciptakan lagu Getun, baru diciptakan lagu Grajagan. Saat itu, dirinya menghibur diri dengan mengunjungi pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo pada tahun 1997. Lagu Grajagan hasil karyanya itu memikat salah satu perusahaan rekaman dari Surabaya dan langsung direkam dengan penyanyi kendang kempul Yuliatin. “Saat itu masih kaset pita, belum ada VCD,” kenangnya. Begitu kaset keluar, album tersebut langsung booming dan diminati para pencinta musik kendang kempul Banyuwangi. Apalagi, saat itu peranti perangkat pemutar musik masih tape biasa. “Pantai Grajagan saat itu juga masih ramai dikunjungi warga,” katanya. Dengan pesatnya perkembangan industri rekaman lokal, dan berbagai kemudahan dan kecanggihan teknologi penciptaan lagu, Priyono mengaku prihatin dengan lagu-lagu Using yang kini mulai mengesampingkan norma dalam kehidupan bermasyarakat. Kini, lagu ciptaannya sudah mencapai 48 lagu dan yang sudah direkam 35 lagu. (c1/abi)
diharapkan anak-anak lebih bisa mencintai sesama makhluk ciptaan Allah lainnya,” pungkasnya. Sementara itu, kegiatan memberi makan tukik kali ini diikuti anakanak dengan antusias. Anak-anak berkebutuhan khusus yang ikut memberi makan tukik juga tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Bahkan, banyak anak yang ingin kembali lagi memberi makan tukik, meski waktu pemberian makan telah usai pagi itu. (tfs/bay)
SUDAH puluhan tahun kerja, tapi belum bisa nambah rumah tanpa utang ? TAHUN INI SISA 3 BULAN, JANGAN DIBUANG LAGI, Jagolah Beli Rumah Tanpa Utang. Kapan berani pilih rumah idaman ? Yuk tatap muka dimentor-i, karena ibarat belajar setir mobil pun perlu tatap muka, tidak bisa hanya per sms. Ikuti seminar terbesar dan terpopuler di Indonesia : “Cara Cerdas Nambah Rumah Tanpa Utang”, bersama Eko S, murid Bp Cipto Junaedy. Eko S, adalah mantan karyawan sederhana yang sekarang sudah punya Tower Kondotel di Bali senilai ratusan milyar : The Voir, Tanpa Utang. Kalau mantan karyawan sederhana saja bisa, seharusnya anda juga bisa, sibuk apa saja selama ini? Seminar ini gratis, diadakan hari ini Sabtu 26 September 2015, di Hotel Santika Jl S. Parman no. 15, Banyuwangi. Ada dua pilihan sesi, yaitu, sesi 1 jam 10.00 dan sesi 2 jam 14.00. Untuk mendaftar, ketik SMS : Daftar_Pilihan Sesi_Nama_Banyuwangi ke 081 357 311 979. Gratis, terbatas. Free konsumsi.
ah murid Bp Cipto Eko S adalah u pencetak ribuan Junaedy, yaitu npa utang, sudah developer tanpa diakui pihak ketiga yang berkaeraih rekor dunia liber tinggi, peraih ai Pelopor Tanpa MURI sebagai gerahi Man of The Utang, dianugerahi h forum wartawan, Year 2011 oleh edia sebagai Mega diakui Gramedia onsisten Best Seller, konsisten er sedan terpopuler jak 2008. ya Jangan hanya h jago nambah umur saja, jagolah nambah rumah tanpa utang. Datang d a n b e rjumpa, agar ketularan nambah rumah tanpa utang. MURID BP CIPTO JUNAEDY: Rosi, ibu rumah tangga, sudah bisa punya kompleks perumahan sendiri di Jakarta, Tanpa Utang
Pancer Digarap dari Sisi Laut PESANGGARAN - Pengembangan pelabuhan ikan di Pantai Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, sudah dimulai dengan ditandai pemasangan tiang pancang di sekitar pantai kemarin (25/9). Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Disperiklut) Kabupaten Banyuwangi, Pudjo Hartanto, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kelautan, Widiarto, mengatakan saat ini pembangunan di kawasan Pantai Pancer memang telah dimulai. Pengelolaan kegiatan itu masih menjadi wewenang pihak provinsi. “Itu kegiatan provinsi,” katanya. Dalam rencana pengembangan nanti, terang dia, semua aspek yang berada di pelabuhan Pancer akan disempurnakan. Baik yang berada di darat maupun di sisi lautnya. Diperkirakan, proses itu membutuhkan waktu tiga tahun. “Nanti ditata di laut dan di darat,” jelasnya. Menurut Widiarto, beberapa poin yang termasuk dalam pengembangan nanti adalah perbaikan sistem penyediaan bahan bakar untuk nelayan. “Itu nanti pengisian BBM untuk nelayan juga diperbaiki, termasuk musala,” ujarnya. Terkait hak kepemilikan kawasan, Widiarto menegaskan pihak provinsi dan kabupaten saat ini sedang melakukan upaya pengurusan hibah. Untuk itu, dalam pengembangan ini pembangunan di sisi laut di dulukan. Hal itu karena secara undang-undang (UU) kawasan laut berada dalam pengelolaan provinsi. Sementara untuk proses hibah yang saat ini sedang diproses, merupakan kawasan daratnya. (sli/c1/abi)
SHULHAN HADI/JPRG
PASANG: Pemasangan tiang pancang untuk pengembangan pelabuhan Pancer mulai dilakukan di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, kemarin (25/9).
radar banyuwangi
opini
42
Jawa Pos
Sabtu 26 September 2015
Cabup-Cawabup Dambaan Guru Gaung pilbup semakin dekat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur telah merekapitulasi 45 bakal pasangan calon bupati/wali kota yang mendaftar di 19 daerah di Jatim. Rencananya, pilbup serentak akan digelar pada 9 Desember 2015 mendatang. Banyuwangi dan Situbondo adalah dua kabupaten di ujung timur Pulau Jawa yang telah siap mengusung cabup dan cawabup pada pesta demokrasi serentak tersebut. Di berbagai daerah dan media massa atau cetak, kita sudah melihat banyak alat peraga yang telah disebarkan, di antaranya baliho, spanduk, reklame, stiker, dan selebaran lain. Itu bagiand ari tahap pilbup serentak. Selain menyebarkan alat peraga yang telah difasilitasi KPU, masing-masing pasangan calon juga berlomba-lomba membujuk dan meyakinkan calon pemilih agar memilih dan mendukung mereka. Selain memaparkan visi dan misi, mereka juga memberikan janji dan bantuan dana atau bantuan lain dalam rangka mengembangkan daerah. Dengan catatan, jika nanti mereka terpilih sebagai bupati dan wakil bupati. Salah satu sasaran yang paling empuk
bagi pasangan calon bupati dan wakil bupati adalah para guru. Kenapa guru? Jawabannya adalah karena guru memiliki tingkat solidaritas yang sangat tinggi. Solidaritas guru sangat tinggi, sehingga tidak mudah diombang-ambing atau dipecah belah oleh siapa pun. Hal itu bisa dilihat dari banyaknya guru yang tergabung dalam organisasi profesi guru, seperti PGRI, IGI, MGMP, KKG, dan kelompok guru lain. Selain itu, guru juga memiliki tingkat kecerdasan dan emosional yang tinggi. Artinya, guru tidak mudah dibohongi dan tidak mudah diajak berpolitik praktis. Guru yang cerdas akan selalu menjaga diri dari hal-hal yang melemahkan profesi dan kode etik mengajar. Kalau ada teman guru yang mengalami permasalahan tertentu, tentu para guru akan bahumembahu membantu mengatasi kesulitan teman tersebut. Bagaimanapun guru akan tetap memegang teguh solidaritas, berpikir cerdas sebelum bertindak, dan menjaga keharmonisan sesama guru. Guru memiliki kesamaan nasib dalam mengajar dan mendidik siswa. Terkait fenomena pilbup, apa sebenarnya yang diinginkan guru kepada
Oleh:
Aji Jatmiko * calon pemimpin kepala daerah. Menurut saya, ada beberapa keinginan guru yang perlu menjadi perhatian besar para calon. Pertama, kesejahteraan guru. Banyak guru yang masuk kategori belum sejahtera. Tak sedikit guru PNS atau swasta honorer dan guru bantu yang masih membuka “lahan baru” dengan
bekerja sampingan, seperti jual-beli barang, memberi les privat, dan kegiatan lain. Hal itu menandakan bahwa guru kita masih perlu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan keluarga. Kalau sudah demikian, kapan guru bisa leluasa mengajar dan mendidik dengan baik jika waktunya banyak terbuang untuk aktivitas lain. Dengan melihat kondisi seperti itu, para pasangan calon bupati dan wakil bupati harus bisa mencari solusi. Kedua, pembinaan dan diklat guru harus ditingkatkan. Sebab, selama ini hal tersebut minim dilakukan. Jangan banyak berharap bila guru tidak pernah meng-upgrade ilmunya. Oleh karena itu, para pasangan calon yang terpilih nanti perlu mengadakan kegiatan yang mampu menunjang peningkatan profesionalisme guru, seperti mengadakan kegiatan uji kompetensi, penilaian kinerja, dan diklat secara berkelanjutan dan berjenjang. Sehingga, kualitas para pendidik semakin meningkat. Guru-guru di setiap jenjang pendidikan perlu terus diberi pendidikan dan pelatihan, baik melalui program pendidikan berijazah maupun pendidikan nonformal.
Ketiga, guru mendambakan kemudahan birokrasi. Kini pemerintah dan daerah harus berpacu dengan waktu dalam menata rencana-rencana strategis. Pemerintah daerah, khususnya, harus membuka selebar-lebarnya pintu kebijakan yang memungkinkan keterlibatan semua komponen bangsa untuk ambil bagian, terutama para praktisi pendidikan. Sebab, praktisi pendidikan merupakan ujung tombak pembangunan. Namun, sebagian guru masih merasa birokrasi yang ada saat ini masih mbulet. Beberapa contoh, keterlambatan dalam hal mengurus kenaikan tingkat dan pangkat, minimnya mengikuti diklat atau pengembangan diri lainnya, pencairan sertifikasi guru yang sering terlambat akibat kurang berkas atau data, menyebabkan para guru harus berpikir ekstra dan meluangkan waktu untuk melengkapi berkas yang belum ada. Belum lagi adanya pungutan-pungutan yang kurang wajar dengan dalih demi memudahkan urusan yang dibebankan kepada guru. Tak sedikit guru yang kecewa dengan keadaan seperti itu. Saat ini adalah saat yang tepat bagi para calon bupati dan
wakilnya untuk merumuskan kebijakan yang menguntungkan dan memudahkan guru. Kebijakan normatif terhadap kemudahan dalam memberikan izin belajar, kuliah S1, S2, dan S3, atau tugas belajar lain, kepada insan-insan pendidikan dan para pegawai berprestasi di daerah perlu terus dilakukan demi peningkatan intelektual. Sebagaimana amanat PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, terutama Pasal 59, bahwa salah satu hal yang harus dilakukan pemerintah daerah dalam menyusun rencana kerja tahunan di bidang pendidikan adalah memprioritaskan program peningkatan status guru sebagai profesi. Alhasil, jika kemudahan itu diberikan kepada guru, niscaya para guru akan lebih semangat dalam meningkatkan karir dan mengembangkan profesi. Kalau guru sudah berhasil atau sukses, bupati dan wakilnya pasti akan terangkat pula namanya berkat kesuksesannya membantu para guru. Semoga menjadi bupati dan wakil bupati yang didambakan guru. *) Guru SMPN 1 Suboh.
Syair Lain yang Bersinergi adalah Seblang Lukinto n podho...
Sambungan dari Hal 33
Podho Nonton pudhak sempal reng lelurung ya pendhite pudhak sempal lembeyane poro putro kejolo reng kedhung liwung jolone jolo sutro tampange tampang kencono Kembang Menur melik-melik reng bebentur sun siram alum sun petik mencirat ati lare angon paculono gumuk iku tandurono kacang lanjaran sak unting kanggo perawan Kembang Gadhung sak gulung di towo sewu nora murah nora larang hang towo wong adol kembang barise reng temenggungan dipayungi payung agung lakonane membat mayun Kembang Abang selebrang tibo reng kasur Mbah Teji balenono sun anateni reng paseban dhung Ki Demang mangan-nginum sleregan wong ngunus keris gendham gendhis buyar abyur (NN)
Bait pertama puisi Podho Nonton disebut sebagai prasemon dan berlatar belakang peristiwa tahun 1767. Namun, tim penulis buku yang pernah membahas hal tersebut, yakni Fatrah Abal, Hasnan Singodimayan, MK. Soeroso, H. Andang CY., dan Sutejo Hanafi, tidak menyertakan ilustrasi bahwa peristiwa pada tahun 1767 itu adalah pergolakan, kekacauan, dan perompakan perdagangan di Selat Bali dekat Ulupangpang. Dijelaskan, setahun kemudian (1768) VOC mendirikan benteng di Ulupangpang yang difungsikan untuk menjaga keamanan di Selat Bali. Menurut penyair-penyair Banyuwangi, termasuk H. Andang CY, puisi Podho Nonton dilatarbelakangi peristiwa kerja paksa pembuatan jalan darat di masa Daendles tahun 1800. Tetapi, menurut saya, puisi Podho Nonton dilatarbelakangi peristiwa 11 Oktober 1772. Kala itu benteng Bayu sebagai pusat pertahanan Mas Rempeg atau Jogopati digempur dari berbagai penjuru oleh VOC akibat dendam pertempuran sepekan mulai 14 hingga 20 Desember 1771 di Tegal Perangan, Songgon. Pertempuran sepekan itu menelan banyak korban di kedua belah pihak. Lalu, pada 11 Oktober 1772 masyarakat yang masih bertahan di sekitar
benteng Bayu berusaha melawan dengan sisa-sisa kemampuan. Karena kalah segalanya, baik jumlah pasukan maupun peralatan, masyarakat Bayu banyak yang gugur. Leher mereka dipenggal kemudian kepalanya di tancap-tancapkan di pagar sepanjang jalan desa. Ada pula yang diikat bergelantungan di pohon-pohon. Tercatat sebanyak 2.505 orang menyerahkan diri pada 7 November 1772. Mereka dibawa ke Ulupangpang kemudian diikat, dibanduli pemberat, dan akhirnya ditenggelamkan di dekat benteng Ulupangpang. Oleh karena itu, bait pertama Puisi Podho Nonton itu lebih dekat sebagai “pengingat” terhadap sepak terjang balas dendam VOC yang biadab itu. Bait berikutnya memiliki judul sendiri, yakni Kembang Menur. Itu diambil dari baris pertama masingmasing bait seperti halnya puisi para penyair Jerman. Jika diterjemahkan secara bebas, bait ke dua berarti: bunga melati/ bunga melati/ tampak jelas di pagar-pagar tembok/ kusiram layu/ kupetik hati serasa lenyap/ wahai anak gembala/ cangkulilah bukit itu/ tanami kacang panjang/ segenggam untuk perawan. Perlu diketahui, awal pembangunan hutan Tirtogondo menjadi pusat ibu kota Banyuwangi tahun 1774 mem-
butuhkan banyak tenaga kerja. VOC menangkapi rakyat yang terpencar di pedalaman pasca lumpuhnya Bayu. Mereka dipekerjakan dengan imbalan sekadarnya. Bahkan, sering mendapat perlakuan kasar. Melik-melik ring bebentur. Itu bisa diartikan “menggoda hati dengan rasa benci dan dapat menimbulkan rasa ingin melawan tetapi tidak berani”. Namun demikian, mereka tetap bekerja meski hatinya remuk. Hal itu disimbolkan dengan kalimat: Sun siram alum. Saat itu rakyat bersiasat ; tetap bekerja meskipun menanggung beban yang amat berat. Tetapi, saat kerja itu mereka sekaligus mencari kawankawan seperjuangan yang selama ini terpisah-pisah. Sebagian hasilnya secara diam-diam juga disalurkan kepada rekan-rekannya yang masih bertahan hidup di pedalaman itu. Dalam hati, mereka masih membela
Blambangan. Dalam syair Podho Nonton terdapat diksi “kembang gadhung”. Kembang secara umum memiliki makna sesuatu yang indah. Namun, “kembang gadhung” artinya justru sebaliknya. “Kembang gadhung” merupakan ironisasi dari suatu keadaan yang tampak indah tapi menyimpan racun. Lalu, siapa yang di anggap racun? Adalah orangorang yang mematahkan semangat juang bangsa demi keuntungan diri, keluarga, dan kelompok. Sementara itu, bait Kembang Abang menunjukkan garis tegas yang membatasi kelompok mana pejuang sejati, mana yang pura-pura, dan mana yang telah berkhianat. Bunga merah bermakna pejuang yang masih menjunjung tinggi semangat. Bait tersebut juga bermuatan ajakan mengingat kembali sosok Mas Rempeg atau Jogopati yang berwibawa.
Perang sepekan yang sangat dramatis di Tegal Perangan, Songgon, menyisakan ketakutan yang amat dalam bagi VOC. Kemudian, baris-baris akhir bait Kembang Abang merupakan lambang komando. Jika Ki Demang berpesta pora, itu lambang orang yang sedang terlena dan lengah karena kenikmatan dan kesenangan yang sedang di-”gauli”. Jika salah seorang dari pejuang sejati sudah menghunuskan keris, itu artinya tanda melakukan penyerbuan dengan tekad baja tanpa ragu dan basa-basi. Apa pun risikonya, meski harus hancur lebur, maka itu lebih baik. Syair lain yang bersinergi dengan Podho Nonton adalah Seblang Lukinto. Syair dalam Seblang Lukinto merupakan ajakan bergerilya. *) Staf Kebudayaan Disbudpar Kab. Banyuwangi.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Sabtu 26 September 2015
BERITA UTAMA
43
Prosesi Lempar Jumrah Tetap Berlanjut MAKKAH - Petugas haji Banyuwangi kembali memastikan bahwa jamaah haji asal Bumi Blambangan tidak ada yang menjadi korban tragedi Mina. Meski banyak memakan korban, prosesi lempar jumrah tetap dilanjutkan. Jamaah haji Banyuwangi juga tetap melaksanakan prosesi lempar jumrah.
Petugas haji Banyuwangi, Juhdy, memastikan jamaah haji Banyuwangi memang tidak ada yang menjadi korban, baik korban meninggal maupun lukaluka. informasi yang dia peroleh, seluruh jamaah haji Banyuwangi yang telah melaksanakan lempar jumrah dalam kondisi sehat. ”Alhamdulillah setelah kami cek,
jamaah Banyuwangi selamat semua. Keluarga yang ada di tanah air kami imbau untuk tetap tenang,” jelas Juhdy. Juhdy menambahkan, pada saat musibah Mina terjadi memang ada satu jamaah yang dilaporkan hilang. Hilangnya jamaah haji yang bernama Satonah itu juga membuat khawa-
tir para petugas haji dan keluarga Ibu Satonah yang berada di Makkah dan Indonesia. Sebab, Ibu Satonah dikira menjadi Laporan korban tragedi Juhdy Mina. ”Tapi bedari Makkah berapa jam ke-
mudian Ibu Satonah ditemukan petugas. Dia hanya tersesat,” jelas Juhdy. Sekadar diketahui, dalam aturannya, seluruh jamaah haji Indonesia memang dilarang melakukan lempar jumrah pukul 08.00 hingga 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS) pada 10 Zulhijah, dan pukul 11.00 – 15.00
pada tanggal 11-13 Zulhijah. ”Jadwal lempar jumrah jamaah haji Indonesia di luar jam tersebut. Jalan yang sempat terjadi musibah sudah dibuka kembali untuk jamaah,” pungkasnya. Sementara itu, kondisi cuaca di Mina kemarin masih sangat panas. Suhu udara di Mina tercatat 38-40° Celsius. Namun,
meski panas begitu menyengat, masih belum ada laporan jamaah haji Banyuwangi mengalami sakit parah. ”Kondisi kesehatan Mayoritas jamaah alhamdulillah sehat. Jamaah yang agak sakit kami imbau diwakilkan saat melakukan lempar jumrah,” terang petugas haji lain, dr. Nizam. (tfs/c1/aif)
Dari Pintu Masuk Sebaiknya Jalan Kaki Bawakan Dua Buah Lagu n YUK... Sambungan dari Hal 33
Agar tampil kompak, seluruh peserta parade mengikuti geladi bersih di Pantai Boom sore kemarin (25/9). Seluruh komponen pada Festival Gandrung Sewu, seperti penari gandrung, drama teater, penabuh, dan Lalare Orkestra, mengikuti geladi bersih kemarin. Geladi bersih kali ini berjalan lancar. Banyak masyarakat yang menyaksikan geladi bersih tersebut. Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda, mengatakan geladi bersih merupakan pemantapan akhir dari seluruh komponen pertunjukan Gandrung Sewu hari ini. Pada geladi bersih kemarin, persiapan yang telah dilakukan sudah 98 persen. ”Pada geladi bersih ini (kemarin) sudah final. Artinya, kami sudah siap,” kata Bram.
Dia menambahkan, pada perhelatan Festival Gandrung Sewu tahun ini pihaknya telah menyeleksi lebih dari 5.000 penari gandrung di setiap kecamatan. Akibat keterbatasan tempat pertunjukan, akhirnya dari 5.000 penari gandrung yang mengikuti seleksi, hanya diambil sekitar 1.200 penari. ”Total pastinya ada 1.208 penari. Nanti kami juga akan memberikan penghargaan kepada penari gandrung senior, tapi identitasnya masih kami rahasiakan untuk surprise,” jelasnya. Pada parade Gandrung Sewu kali ini beberapa tamu undangan akan hadir untuk menyaksikan tari kolosal gandrung sebagai alat perjuangan mengusir penjajah. Tamu yang dipastikan hadir adalah dari Kementerian Pariwisata, pejabat Pemprov Jatim, dan beberapa tamu undangan dari kabupaten lain, seperti Tangerang, Palu, Malang
Sidoarjo, dan lain sebagainya. ”Dirjen Kebudayaan, Kacung Marijan, memastikan hadir,” kata Bram. Pada Festival Gandrung Sewu tahun ini, tema yang diusung adalah Podho Nonton. Podho nonton sejatinya merupakan tembang wajib pertunjukan Gandrung. Tema ini diangkat karena syair Podho Nonton mengandung makna heroisme dan perjuangan yang sangat berat dari para pendahulu di Bumi Blambangan ketika melawan penjajahan Belanda. Dalam perhelatan kali ini akan ditampilkan adegan kondisi Banyuwangi yang subur dan makmur sekitar tahun 1771. Tibatiba Belanda datang dan memorak-morandakan desa dan hasil tani milik rakyat. Dalam kondisi yang tertindas tersebut, para petani bangkit dan melakukan perlawanan. Hingga akhirnya pecahlah pe-
rang awal antara penduduk Pribumi dan kolonial. Di masa peperangan tersebut lalu muncul tokoh-tokoh yang menjadi motor penggerak perlawanan terhadap penjajah, yakni Rempeg Jogopati dan Sayu Wiwit. ” Sayu Wiwit rencananya akan diperankan Denada, tapi yang bersangkutan tidak bisa hadir karena masih opname,” terang Bram. Pihaknya berpesan kepada seluruh masyarakat yang hadir agar tidak memarkir kendaraannya di area Pantai Boom. Hal itu agar tidak menyebabkan kemacetan usai pertunjukan. Masyarakat yang membawa kendaraan diimbau memarkir kendaraan di Taman Blambangan atau di sekitar Kampung Mandar. ”Kapasitas parkir di dalam Pantai Boom sangat minim. Agar tidak macet, penonton lebih baik jalan kaki saja dari pintu masuk Pantai Boom,” pungkasnya. (tfs/c1/aif)
Harus Ada 18 Dosen dan RS Pendidikan n LIHAT... Sambungan dari Hal 33
Para kepala sekolah dan dosen Unair juga hadir dalam paparan tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono dan Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, Samsudin Adlawi, juga hadir dalam paparan progress perkembangan Unair Pendidikan Diluar Domisili (PDD) selama dua semester tersebut. Usai paparan, Prof. Pradono mengatakan, secara fisik dan rasio dosen di Unair PDD Banyuwangi berjalan baik. Keseriusan Pemkab Banyuwangi mendukung berjalannya pendidikan tinggi di Unair Bany-
uwangi juga dianggap tepat. Kedatangannya ke kampus Unair itu, kata Pradono, sengaja untuk melihat kondisi riil di lapangan. Sebab, selama ini banyak kabupaten yang telah berusaha menghadirkan lembaga pendidikan tinggi seperti PDD, akademi komunitas (AK) atau politeknik. Namun, karena tidak seriusnya pemerintah yang menangani, lembaga tersebut berujung pada kemacetan dan akhirnya terbengkalai. “Karena itu kita datang langsung untuk melihat bagaimana komitmen pemerintah daerah kemudian melihat keseriusan Unair, apakah sudah memberi dosen dengan proporsi yang tepat,” ujarnya.
Meski secara pemaparan kondisi Unair cukup baik, akan tetapi pria asal Banyuwangi itu mengatakan masih akan tetap memantau perkembangan dari Unair Surabaya. Apalagi di tengah pemaparan, Bupati Anas sempat menagih janji kepada Unair untuk menyediakan fakultas kedokteran di Banyuwangi. hal tersebut tertuang dalam nota kesepahaman antara Unair dan Kabupaten Banyuwangi. “Kalau memang pemkab dan Unair konsisten, rencana pembangunan fakultas kedokteran bisa kita siapkan persyaratannya. Yang jelas harus ada 18 dosen dan rumah sakit (RS) pendidikan untuk mendukung
hal itu,” jelasnya. Dia berharap dengan berdirinya Unair PDD Banyuwangi ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Banyuwangi secara keseluruhan. Karena secara tidak langsung, baik sekolah menengah maupun perguruan tinggi swasta (PTS) akan mengimbangi perkembangan dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada. “Status Unair juga masuk dalam salah satu Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), sehingga kualitasnya juga baik. Kita juga menuntut supaya kualitas PDD dan Unair di Surabaya setara,” tegas Pradono. (fre/c1/aif )
Bupati Berharap Ada Kelas Magister n PERGANTIAN... Sambungan dari Hal 33
Kehadiran Unair sangat memudahkan lulusan SMA di Banyuwangi yang ingin melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi. Kemudian, jika bisa berkembang dengan adanya kelas magister, pastinya akan memudahkan para pegawai negeri sipil (PNS) melanjutkan jenjang pendidikan. Sehingga, hal
itu akan menjadikan pengembangan Unair tetap berjalan. “Semoga meskipun nanti berganti kepemimpinan tetap ada konsistensi melanjutkan program yang baik. Umumnya pemimpin daerah tidak mau melanjutkan program dari pemimpin sebelumnya. Insya-Allah untuk Unair berbeda karena ini bertujuan mengembangkan pendidikan tinggi di Banyuwangi,” tegas Anas.
Dia berjanji, beberapa pengembangan terkait kebutuhan Unair—terutama terkait lahan— bisa mulai diselesaikan pada tahun 2016 mendatang. Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, Prof. Djoko Santoso, menyampaikan bahwa PDD Unair di Banyuwangi dapat menjadi mandiri jika komitmen pemerintah dan swasta dalam
mengembangkannya cukup kuat. Dia berharap, meskipun masa pemerintahan Bupati Anas berakhir tidak akan mengganggu pengembangan Unair PDD Banyuwangi. “Ada 39 perguruan tinggi bermasalah di daerah seperti PTS yang dinegerikan, politeknik atau akademi komunitas. Semoga Banyuwangi tidak, karena perjuangan mendirikannya tidak sederhana,” tandas Djoko. (fre/c1/aif)
Tekuni Batu Akik, Ingin Berhenti Jadi Jagal n SEHARI... Sambungan dari Hal 33
Pelatihan itu meliputi latihan cara menyembelih, menguliti hewan, dan membagi potonganpotongan dagingnya. Kemudian, dirinya ikut menjadi salah satu jagal di RPH itu. Kemudian, pekerjaan itu menjadi pilihan yang diseriusi bapak empat anak tersebut. Tak hanya di sekitar kota Banyuwangi saja, keahliannya yang terkenal cepat dalam menyembelih itu membuatnya sering diminta mengatasi hewan-hewan korban di beberapa desa, seperti Segobang, Licin, Galekan, Wongsorejo, dan Rogojampi. Nasir menceritakan, dirinya sering diminta untuk menaklukan kasus sapi-sapi yang mengamuk ketika hendak disembelih. Salah satu yang dia ingat adalah ketika dia harus menaklukan sapi Limosin milik mantan Bupati Samsul Hadi. Sapi Limosin yang marah itu membuat hampir semua orang kocar-kacir. Dan tinggallah dirinya bersama sapi itu di tempat yang saat ini menjadi Islamic Center. Sapi Limosin yang berbobot nyaris satu ton itu mengejarnya ke mana-mana. Sampai akhirnya, dia menemukan sebuah pohon santan yang tidak terlalu tinggi. Begitu dipanjat, rupanya sapi itu ikut meloncat-loncat. Kesempatan itu pun digunakan
untuk mengikat tanduk si sapi dengan tali ke dahan pohon. Seketika itu juga Nasir menggunakan pisau kecil yang selalu dibawanya untuk menyembelih si sapi. “Jadinya disembelih sambil berdiri, karena sudah tidak mungkin untuk ditaklukan, semua orang sama jagal yang lain sudah lari,” ceritanya. Belum lama juga, Nasir melaksanakan tugas yang nyaris mirip dengan peristiwa itu ketika Idul Adha 24 September 2015, yaitu, ketika dia diminta menaklukkan seekor sapi bali di Kelurahan Temenggungan. Sapi berwarna cokelat yang berdasar istilah Nasir dalam kondisi kesetanan itu benar-benar tidak bisa ditaklukkan. Sampai-sampai polisi sudah menyiapkan senapan jika memang tidak bisa dijinakkan. Nasir yang berpikir jika si sapi ditembak maka tidak akan ada warga yang mau memakan dagingnya akhirnya pun meminta polisi bersabar sebentar. Dengan pengalamannya menaklukkan sapi Limosin beberapa waktu lalu, Nasir pun mencoba menggiring sapi ke arah pohon yang dipanjatnya. Setelah beberapa kali si sapi menabraki kandang ayam di sekelilingnya, sapi itu kemudian masuk ke jebakan tali yang dibuat Nasir. Setelah terikat, pria yang sudah memiliki satu cucu itu pun langsung menyembelih leher si sapi bali tersebut. “Sama
seperti yang Limosin, sapi ini saya sembelih dalam kondisi berdiri, tapi yang ini lebih galak, karena dari matanya sudah membesar, semua orang yang dia lihat langsung diseruduk,” ceritanya. Melihat cara Nasir menyembelih, anak kelima dari enam bersaudara itu pun mengaku sering mendapat cibiran dari beberapa orang, terutama tokoh agama. Sebab, Nasir sering menggunakan pisau berukuran kecil dan sedang untuk menyembelih hewan. Padahal, umumnya orang menyembelih hewan kurban menggunakan pisau besar. “Pernah saya dikira tidak berdoa karena menyembelih 100 kambing dan tujuh sapi dalam waktu satu hari. Kalau tidak salah di polres waktu itu. Saya bilang kalau saya ini Islam. Saya juga paham doa-doanya, dari kecil saya sudah diajari cara menyembelih sesuai syariat,” ungkap Nasir. Kemudian, dia beranjak dan menunjukkan kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi beberapa pisau miliknya. Ada sekitar empat pisau; tiga pisau berukuran sedang dan satu pisau berukuran kecil. Nasir menunjukkan, ukuran pisaunya sering membuat orang ragu. Padahal, dia mengatakan ketajaman pisau menjadi kunci keberaniannya memotong hewan dalam waktu singkat. Dia berani bertaruh bahwa tidak semua orang menyembelih dengan sekali sayatan. Pisau-
nya yang dianggap kecil itu mampu mengiris leher hewan kurban hanya dalam sekali gerakan. “Dari dulu saya gunakan ini, kelihatannya kecil, tapi ini jenis pisau spider buatan Jerman. Dulu saya beli Rp 750 ribu. Sesuai hukum Islam, saya menyembelih dengan sekali sayatan, tidak perlu yang besar, yang penting tenggorokan dan urat yang di kanan-kiri putus,” jelasnya sambil menirukan gerakan menyayat. Nasir mengingatkan, sapi juga makhluk hidup. Ketika akan disembelih seharusnya dibuat tenang agar sapi tidak ketakutan dan marah. Sebab, jika sapi melihat temannya disembelih dan mencium bau darah, pasti akan panik dan kesetanan. “Sapi itu tahu sebenarnya ketika diikat, mau disembelih, cuma kita saja yang tidak tahu bahasanya sapi,” kata Nasir. Meski sudah menjadi mata pencariannya, Nasir mengaku ingin sekali berhenti menjadi jagal. Pria yang juga memiliki usaha kerajinan batu akik dan air brush itu menjelaskan bahwa sering muncul rasa tidak tega di hatinya. Terlebih ketika sapi yang akan disembelih berulang kali meneteskan air mata. Seolaholah Nasir dapat mendengarkan kesedihan yang disampaikan sapi tersebut. “Sebenarnya ingin berhenti, tapi sudah menjadi mata pencarian untuk anak istri,” ungkapnya. (c1/aif)
n LALARE... Sambungan dari Hal 33
Lalare Orkestra akan tampil sebagai musik pembuka dalam Festival Gandrung Sewu 2015. Plt. Kepala Disbudpar Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda, menuturkan adanya Lalare Orkestra itu memang membuat beda dengan Festival Gandrung Sewu dengan tahun-tahun sebelumnya. Lalare Orkestra yang bertindak sebagai musik pemuka Gandrung Sewu
hari ini akan menyajikan dua buah lagu, yakni Pantai Boom dan Gandrung Sewu. ”Lalare Orkestra sebagai opening,” kata Bram. Bram menambahkan, Lalare Orkestra merupakan jawaban atas kekhawatiran pemerintah akan hilangnya penabuh musik tradisional Banyuwangi. Mayoritas personel Lalare Orkestra yang merupakan anak-anak adalah sebuah harapan bagi pemerintah dan masyarakat Banyuwangi bahwa pemusik
tradisional Banyuwangi tidak akan habis. ”Ini adalah bibitbibit penabuh yang kita miliki,” tambahnya. Sekadar diketahui, Lalare Orkestra merupakan grup musik tradisional binaan Dewan Kesenian Blambangan (DKB). Lalare Orkestra ini bisa dijadikan wadah baru bagi anak-anak Banyuwangi untuk menggeluti dan melestarikan musik tradisional yang dianggap mulai ditinggalkan. (tfs/c1/aif)
Cicipi Menu Pecel Pitik n JUDIKA... Sambungan dari Hal 33
Judika dan crew berada di Kota Gandrung sejak siang kemarin. Dia menjejakkan kaki di Bumi Blambangan pukul 12.45. Begitu turun dari pesawat di Bandar Udara Blimbingsari, Judika disambut jajaran pengurus Hipmi Banyuwangi. Dari Bandara Blimbingsrai, rombongan Judika diarak keliling kota Banyuwangi. Artis asal Su-
matera Utara itu juga berkesempatan bermain futsal dengan pengurus Hipmi. Judika juga sempat mencicipi kuliner asli Banyuwangi, pecel pitik. Acungan dua jempol ditunjukkan selepas menyantap makanan tersebut. “Pedasnya mantap dan pas, Bro. Saya suka ini,” ujarnya saat makan siang di AIL kemarin. Ditanya tentang konser nanti malam, Judika menyatakan siap tampil all out di menghibur penonton. Khusus konser ma-
lam ini, dia sudah mempersiapkan kado spesial untuk masyarakat Banyuwangi. Penasaran? Judika meminta agar masyarakat Banyuwangi datang dan menyaksikan konsernya langsung di AIL. Tiketnya bisa dipesan di AIL dan kantor Hipmi Banyuwangi di Jalan Kepiting, Banyuwangi. Tiket yang dijual bervariasi, ada yang Rp 1 juta, Rp 500 ribu, Rp 300 ribu, Rp 100 ribu, dan Rp 30 ribu. (nic/c1/aif )
Panwaslih Belum Tahu Pemenang Tender n SATU BULAN... Sambungan dari Hal 44
Sementara itu, informasi yang dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, proses lelang APK dan bahan kampanye memasuki tahap pengiriman berkas pemenang kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk diterbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ). Tender pengadaan media sosialisasi pasangan calon (paslon) dengan pagu sebesar Rp 2,606 miliar, itu dimenangkan CV Aneka Usaha. Perusahaan yang beralamat di
Jalan Manggar 167, Jember itu mengajukan penawaran senilai Rp 1,094 miliar. Dikonfirmasi terkait proses lelang tersebut, Lilikh mengaku belum mengetahui perusahaan pemenang tender. Panwaslih belum tahu perusahaan pemenang tender. “Informasinya, penandatanganan dilakukan hari ini (kemarin). Yang pasti, Panwaslih akan mengawasi sampai ke pada pihak rekanan. Termasuk memantau proses produksi untuk memastikan semua APK dan bahan kampanye sesuai spesifikasi,” tegasnya. Sekretaris Unit Layanan Peng-
adaan (ULP) Banyuwangi, Rahmat Basuki mengaku ada beberapa sanggahan dalam proses penetapan tender APK senilai Rp 2,606 miliar. Dalam sanggahan dikirim peserta tender disebutkan bahwa pemenang tender termasuk perusahaan kecil dan tidak memenuhi syarat sebagai pemenang tender. Hanya saja, kata Rahmat, sanggan itu tidak terbukti. Karena sanggahan tidakterbukti,makapemenang tender tidak ada perubahan, yakni CV. Aneka Usaha. Tahap penandatanganan kontrak bakal dilakukan pada Senin depan (28/9). (sgt/c1/afi)
Optimistis Pemilih Ganda Klir n REKAP... Sambungan dari Hal 44
Sebab, Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi menemukan indikasi pemilih bermasalah tersebut sebanyak 52 ribu orang lebih. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) DPT KPU Banyuwangi, Suherman mengatakan, setelah masa perbaikan DPS berakhir, PPS akan melakukan rekapitulasi
daftar pemilih hasil perbaikan mulai hari ini (26/9) sampai Senin mendatang (28/9). Selanjutnya, rekapitulasi di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dijadwalkan berlangsung mulai 29 September sampai 30 September. “Sedangkan rekapitulasi di tingkat KPU dijadwalkan berlangsung 1 Oktober sampai 2 Oktober. Hasil rekapitulasi DPS di tingkat KPU itu akan ditetapkan menjadi DPT,” ujarnya. Suherman mengaku optimis-
tis persoalan pemilih ganda akan klir pada tahap rekapitulasi DPS. Sebab, selain mengandalkan tanggapan masyarakat, jajaran KPU juga memanfaatkan Sistem Administrasi Daftar Pemilih (Sidalih) yang berlaku secara nasional. “Melalui Sidalih itu, pemilih yang terdaftar ganda akan terlihat secara gamblang, by name by address, sehingga bisa langsung diperbaiki,” tegasnya. (sgt/c1/afi)
JANGAN KALAH DARI DARI IBU RUMAH TANGGA, JAGOLAH NAMBAH RUMAH TANPA UTANG IKUTI SEMINAR CARA CERDAS NAMBAH RUMAH TANPA UTANG, BERSAMA EKO S, MURID Bp CIPTO JUNAEDY SUDAH puluhan tahun kerja, tapi belum bisa nambah rumah tanpa utang ? TAHUN INI SISA 3 BULAN, JANGAN DIBUANG LAGI, Jagolah Beli Rumah Tanpa Utang. Kapan berani pilih rumah idaman ? Yuk tatap muka dimentor-i, karena ibarat belajar setir mobil pun perlu tatap muka, tidak bisa hanya per sms. Ikuti seminar terbesar dan terpopuler di Indonesia : “Cara Cerdas Nambah Rumah Tanpa Utang”, bersama Eko S, murid Bp Cipto Junaedy. Eko S, adalah mantan karyawan sederhana yang sekarang sudah punya Tower Kondotel di Bali senilai ratusan milyar : The Voir, Tanpa Utang. Kalau mantan karyawan sederhana saja bisa, seharusnya anda juga bisa, sibuk apa saja selama ini? Seminar ini gratis, diadakan hari ini Sabtu 26 September 2015, di Hotel Santika Jl S. Parman no. 15, Banyuwangi. Ada dua pilihan sesi, yaitu, sesi 1 jam 10.00 dan sesi 2 jam 14.00. Untuk mendaftar, ketik SMS : Daftar_Pilihan Sesi_Nama_Banyuwangi ke 081 357 311 979. Gratis, terbatas. Free konsumsi. Eko S adalah murid Bp Cipto Junaedy, yaitu pencetak ribuan developer tanpa utang, sudah diakui pihak ketiga yang berkaliber tinggi, peraih rekor dunia MURI sebagai Pelopor Tanpa Utang,
hi Man of The dianugerahi Year 2011 oleh forum n, diakui wartawan, Gramedia sebagai Mega Bestt Seller, konsisten dan terjak 2008. populer sejak Jangan hanya bah umur jago nambah ah nambah saja, jagolah pa utang. rumah tanpa Datang dan berjumetularan pa, agar ketularan umah nambah rumah ng. tanpa utang.
MURID BP CIPTO JUNAEDY: Ria, ibu rumah tangga sudah bisa punya kompleks perumahan sendiri, Tanpa Utang
44
Jawa Pos Sabtu 26 September 2015
DPT Pilbup
Tuntaskan sebelum Coblosan Bupati Abdullah Azwar Anas berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) menuntaskan semua persoalan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebelum hari pencoblosan. Anas optimistis KPU bisa menyelesaikan pemilih yang terdaftar ganda maupun pemilih dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) invalid. Menurut Anas, persoalan DPT harus segera klir. Dengan demikian, saat menjelang dan hari H coblosan, tidak ada warga yang seharusnya memiliki hak pilih tapi tidak terdaftar sebagai pemilih. Begitu pula sebaliknya, setiap warga yang berhak memiliki hak pilih tidak menggunakan hak suaranya lebih dari satu kali. “Sehingga tidak ada lagi calon pemilih terdaftar DOK.RaBa ganda seperti halnya yang disAbdullah Azwar Anas ampaikan Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) beberapa waktu lalu,” ujar Anas Kamis kemarin (24/9). Anas mengaku optimistis KPU dapat menuntaskan masalah pemilih yang diduga terdaftar ganda tersebut. Sebab, menurut dia KPU sudah berpengalaman menyelenggarakan hajatan demokrasi, baik tingkat kabupaten, provinsi, maupun tingkat nasional. “Kami yakin KPU sudah berpengalaman. Kami yakin KPU bias menuntaskan persoalan daftar pemilih ini dengan baik,” katanya. (sgt/c1/afi)
pemerintahan
RENDRA KURNIA/RaBa
HANYA BALIHO: Satu-satunya alat peraga kampanye pasangan cabup dan cawabup yang terpasang baru lima baliho.
Satu Bulan tanpa Spanduk Kampanye Pasangan Cabup Berlangsung
Rendra Kurnia/RaBa
PENDATAAN DESA: Perwakilan fraksi menyampaikan pandangan dan sikap terhadap pendapat bupati tentang perda BUMDes.
Optimalkan PADes lewat BUMDes BANYUWANGI - Legislatif dan eksekutif setuju raperda Pedoman Tata Cara Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Persetujuan legislatif itu tecermin dalam sikap dan pandangan fraksi terhadap pendapat Bupati Abdullah Azwar Anas tentang diajukannya perda BUMDes pada rapat paripurna DPRD Rabu lalu (23/9). Tujuh fraksi di DPRD menyatakan sepakat melanjutkan pembahasan raperda BUMDes. Fraksi Partai Demokrat, selain menyetujui, juga mengusulkan adanya penambahan. “Yang perlu diatur lebih lanjut dalam perda BUMDes jatuh pailit, siapa yang harus menyelesaikan. Kemudian isi materinya harus memuat hak dan kewajiban, tata cara, sumber permodalan, dan lain-lain,” kata juru bicara fraksi Partai Demokrat, Handoko. Tidak itu saja, kata Handoko, karena BUMDes sangat strategis, legislatif mendorong eksekutif terus mendorong pengelolaan bantuan Alokasi Dana Desa (ADD) dan hasil pajak dimaksimalkan. Itu penting karena modal awal BUMDes berasal dari APBDes. Fraksi Partai Demokrat juga mendorong pendirian BUMDes harus didasarkan pada kebutuhan objektif desa, tidak hanya ikut-ikutan atau berdasar tren yang berlaku di tempat lain. “Intinya kami mengharapkan BUMDes ini dapat terealisasi sesuai mekanisme yang ada dan tepat sasaran. Sehingga BUMDes yang ada saat ini lebih berkembang dan dapat mendukung perekonomian Banyuwangi,” tandasnya. Juru Bicara BPPD, Syamsul Arifin, mengatakan penyusunan raperda itu bertujuan agar desa mampu menggali potensi sumber-sumber pendapatan asli desa (PADes). “BUMDes harus dikelola secara profesional agar dapat meningkatkan PADes sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya Senin lalu. Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko membacakan tanggapan bupati atas diajukannya raperda tersebut. Kali ini, Wabup Yusuf menyampaikan beberapa masukan, termasuk penambahan dasar hukum. Yusuf juga menyampaikan, masa jabatan pelaksana operasional BUMDes bisa diatur lewat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART). Wabup Yusuf mengatakan, penyusunan perda tentang BUMDes ini sekaligus dimaksudkan agar pemanfaatan dana desa aman. “Pemanfaatan dana desa harus ada batas yang jelas. Kasihan jika di kemudian hari ada masalah hukum,” tambah Yusuf. (sgt/c1/afi)
BANYUWANGI - Masa kampanye pasangan calon bupati (cabup) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) genap sudah berlangsung 30 hari atau satu bulan. Selama satu bulan masa kampanye berlangsung, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi tampaknya gagal menyediakan alat peraga kampanye (APK) dan bahan kampanye bagi pasangan cabup secara utuh seperti amanat UU 8 tahun 2015 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) 7 tahun 2015. Hingga kemarin, KPU baru menyiapkan lima baliho bagi pasangan cabup. Sementara, APK lainnya seperti umbul-umbul dan spanduk dan beberapa bahan kampanye lain belum disediakan.
Dalam UU 8 tahun 2015 Pasal 65 ayat (2), kampanye difasilitasi KPU kabupaten/kota yang didanai APBD. Dalam Pasal 28 ayat (1) PKPU 8/2015 disebutkan, KPU kabupaten/kota memfasilitasi pembuatan dan pemasangan alat peraga kampanye. Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) mengaku sudah mendorong percepatan proses pengadaan APK pasangan cabup. Panwaslih juga mengaku sudah mengawasi seluruh proses pengadaan APK dan bahan kampanye yang difasilitasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Panwaslih akan mengawal proses penandatanganan kontrak, pengerjaan pengadaan, hingga berapa jumlah APK dan bahan kampanye yang dicetak oleh rekanan,” ujar Komisioner Panwaslih, Lilikh Maslikah.
Menurut Lilikh, Panwaslih telah melakukan pengawasan pengadaan APK dan bahan kampanye, khususnya baliho dan selebaran (flier) yang telah lebih dulu dikerjakan. “Baliho sudah dipasang. Sedangkan flier belum dibagikan kepada tim sukses kedua pasangan calon. Kami berkoordinasi dengan KPU
untuk segera mendistribusikan bahan kampanye yang sudah jadi tersebut. Karena tahap kampanye sudah dimulai 27 Agustus, . Berarti sudah satu bulan berlalu,” ujarnya kemarin (25/9). Lilikh mengaku pihaknya mendorong KPU untuk mempercepat pengadaan APK dan bahan kampanye sebagaimana amanat Per-
aturan KPU Nomor 7 Tahun 2015. Sesuai Peraturan KPU tentang kampanye tersebut, APK yang pengadaannya difasilitasi KPU antara lain, baliho, umbul-umbul, dan spanduk. Sedangkan bahan kampanye yang difasilitasi KPU di antaranya, selebaran, brosur, pamphlet, dan poster n Baca Satu Bulan...Hal 43
Rekap Hasil Perbaikan DPS BANYUWANGI - Berakhir sudah masa perbaikan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 kemarin (25/9). Selanjutnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan rekapitulasi hasil perbaikan berjenjang. Rekapitulasi hasil perbaikan DPS itu akan mulai hari ini (26/9) hingga 2 Oktober mendatang. Hasil rekapitulasi perbaikan DPS di tingkat KPU akan ditetapkan sebagai Daftar Pe-
milih Tetap (DPT) Pilbup 2015. Sebelumnya KPU Banyuwangi telah menetapkan DPS pada 2 September lalu. Jumlah DPS Pilbup Banyuwangi 2015 yang ditetapkan melalui rapat pleno terbuka itu mencapai 1.319.578 jiwa. Setelah ditetapkan, KPU mengumumkan DPS melalui Panitia Pemungutan Suara (PPS) di 217 desa dan kelurahan se-Bumi Blambangan. Pengumuman DPS untuk mendapat tanggapan masyarakat itu digelar sejak 10 September sampai 19 September
lalu. Setelah diumumkan, PPS melakukan perbaikan DPS mulai 20 September sampai kemarin. Perbaikan DPS tersebut dilakukan KPU untuk melaksanakan amanat Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015. Selain itu, perbaikan dilakukan dalam rangka mensterilkan daftar pemilih dari para calon pemilih bermasalah. Baik pemilih yang ditengarai terdaftar ganda maupun pemilih dengan nomor induk kependudukan (NIK) invalid n Baca Rekap...Hal 43