Rujukan Informasi Terkini
KAMIS 27 AGUSTUS TAHUN 2015
Pecah Kaca Mobil di Kabat dan Cungking Pukul 17.30 Pecah kaca mobil Xenia terjadi di Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat. Dalam aksinya, pelaku merusak kaca mobil dengan cara memecahnya. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian material sekitar Rp 2 juta
HALAMAN 29
Eceran Rp.5.750
Pecah Kaca Kambuh Lagi n Sehari Tiga Mobil Parkir Digarong n Pelaku Gasak Uang Rp 30 Juta dan Laptop BANYUWANGI - Setelah sempat tiarap selama berbulan-bulan, spesialis pelaku pecah kaca mobil kembali beraksi. Dalam sehari kemarin (26/8) tiga mobil yang sedang parkir di pinggir jalan digarong kawanan penjahat. Satu mobil hanya dipecah kacanya, sedangkan dua mobil diacak-acak isinya. Dalam
kejadian itu, pelaku berhasil menggondol sejumlah uang tunai dan barang-barang elektronik. Maraknya pecah kaca mobil itu setidaknya menjadi ”PR” bagi Kapolres AKBP Bastoni Purnama. Sejak dia bertugas di Banyuwangi belum satu pun ada pelaku pecah kaca yang tertangkap.
Pecah Kaca Mobil Depan Kantor BPPT Pukul 18.30 Pelaku beraksi di Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Giri. Mski berhasil memecah mobil, pelaku tidak berhasil menjarah isi kendaraan.
1
Diperoleh informasi, tiga kejadian pecah kaca tersebut nyaris bersamaan. Hanya dalam tempo tiga jam tiga kejadian tersebut berlangsung. Itu artinya masyarakat, khususnya pemilik mobil, wajib ekstra waspada dan tidak meninggalkan benda berharga di dalam mobil. Aksi kejahatan pecah kaca mobil dimulai di wilayah Kecamatan Kabat. Sebuah mobil Daihatsu Xenia yang diparkir di
2
Pukul 20.00 Ali Zulkarnain, 37, hendak belanja minuman di Indomaret Jalan A. Yani Banyuwangi.
Baca Pecah...Hal 39
4
3 Dia pun memarkir kendaraan persis di depan kantor BPPT Banyuwangi
depan sebuah rumah di Desa Pakistaji digarong pelaku. Pelaku berhasil merusak kaca mobil dengan cara memecahnya sekira pukul 17.30. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian lebih-kurang Rp 2 juta. Selang satu jam kemudian, pelaku beraksi di Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri. Sayang, meski berhasil memecah mobil korban, pelaku tidak berhasil menjarah isi kendaraan n
Saat kembali, Ali mendapati mobil Hyundai warna merah itu sudah bolong kacanya di bagian kiri belakang
Akibat kejadian itu, Ali mengalami kerugian lebih-kurang Rp 30 juta. Ponsel dan laptop yang tersimpan di mobil juga raib
REZA FAIRUZ/RABA
Nama Aslinya Ali Tohan KUCUR CUR
NGOPAI
Tunggu Buku Ekspedisi TEMPAT-tempat baru sering menciptakan kesenangan baru bagi seseorang. Sebab, setiap tempat memiliki keunikan yang terkadang mempengaruhi pikiran. dr. Dina Utami Sp.PA n
LICIN - Ini masih seputar sosok Tuhan, warga Desa Kluncing, Kecamatan Licin, yang bikin heboh karena namanya tersebut. Berdasarkan penelusuran Jawa Pos Radar Banyuwangi (JPRaBa), ternyata Tuhan memiliki nama lain yang familiar di kalangan masyarakat Desa Kluncing. Nama tersebut diketahui merupakan nama lengkap mer Pak Tuhan yang sebenarnya. Hal tersebut disampaikan beberapa masyarakat setembeb pat saat JP-RaBa bertandang ke kkantor Desa Kluncing kemarin (26/8). Nama lengkap mar Tuhan yang saat ini tengah Tuh menjadi trending topic namen sional adalah Ali Tohan n sion Baca Nama...Hal 39
RENDRA KURNIA/RABA
RUMAH TUHAN: Di bangunan inilah Tuhan beserta istri dan dua anaknya tinggal.
Tanda Tangan Paman Tuhan juga Unik WARGA RT01/RW02, Dusun Krajan, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, bernama Tuhan memang sudah menggemparkan khalayak luas. Bisa dibilang saat ini Tuhan sudah tenar berkat namanya tersebut n
Baca Tunggu...Hal 39
Baca Tanda...Hal 39
FREDY RIZKI/RABA TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
OPERASI PEKAT
NYELENEH: Tanda tangan Mawaid, paman Tuhan yang tertera pada KTP (kanan). Tanda tangan milik Tuhan (kiri).
Dia Bukan Tuhan, tapi Tohan
OLEH MH. Qowim
ADA satu hal menarik, bahkan sangat menakjubkan. Satu-satunya di dunia. “Tuhan ternyata hidup di Banyuwangi”. Begitulah adagium yang berkembang dengan cepat akhir-akhir ini. Ada seseorang bernama Tuhan di Banyuwangi. Tersirat makna, ternyata orang Banyuwangi sangat berani. Berani menamai anaknya dengan leksim yang sangat tabu, yakni “Tuhan” alias
Sang Pencipta alias Sang Hyang Widi Washa. Mungkin hanya orang Banyuwangi yang berani menamai anaknya seperti itu. Saya secara pribadi sangat terkejut. Jangankan menyamai nama sang pencipta, seseorang bernama “Nabi dan Malaikat” saja mungkin tidak ada di Banyuwangi. Itu satu dari sekian kata yang dianggap tabu jika dijadikan nama. Saya khawatir ada oknum
tertentu yang merasa tersinggung dengan nama itu. Atas dasar itulah akhirnya saya melakukan penelusuran akademis. Dalam perjalanan, saya bergumam; sudah lebih 15 kali saya melakukan penelitian lapangan ke berbagai desa berpenutur bahasa Oseng monolingual, belum pernah saya mendapati leksim nama yang “antik” seperti itu n Baca Dia...Hal 39
Empat JCH Gagal Berangkat SURABAYA - Jamaah calon haji (JCH) asal Banyuwangi yang tergabung dalam kloter 8, 9, dan 10, kemarin (26/8) berangkat dari Bandara Juanda Surabaya menuju Tanah Suci. Sayang, empat CJH harus menunda keberangkatan karena tim dokter menyatakan mereka tidak layak pergi. Pelaksana Tugas (Plt) Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Banyuwangi, Muhamad Jali, melaporkan situasi tersebut dari Surabaya. Sebelumnya diberitakan, satu jamaah masuk dalam kondisi risiko tinggi (risti). Ternyata ditambah tiga orang lagi yang dinyatakan tidak bisa berangkat. Mereka adalah Kamsidi, Muzawarah, dan Titis. Ketiganya, menurut Jali, menderita diabetes tinggi dan hemoglobin (HB)-nya rendah. Sehingga, tim dokter Rumah Sakit Haji Sukolilo belum memberikan izin mereka terbang. Terkait nasib mereka, Jali menegaskan, para JCH itu akan tetap diberangkatkan pada penerbangan selanjutnya n Baca Empat...Hal 35
Mereka yang Gagal Berangkat n Siti Halimah (sakit) Purwoharjo n Kamsidi (sakit) Tegalsari n Muzawarah (sakit)) Genteng n Titis (sakit) Muncar Empat JCH tersebut ada yang menderita diabetes tinggi dan hemoglobin (HB rendah. Tim dokter Rumah Sakit Haji Sukolilo belum memberikan izin mereka terbang. Take off dari Juanda Rabu pagi (26/8). Perjalanan memakan waktu sekitar 10 jam sampai Jeddah. Kloter 8 yang berangkat pukul 04.30 Kloter 9 06.30 Kloter 10 pukul 08.30 Masing-masing jamaah dapat living cost 1.500 real Saudi Arabia Riyal (SAR). Jika dikurs-kan dengan rupiah sekitar Rp 5,6 juta.
NIKLAAS ANDRIES/RABA
MEMABUKKAN: Petugas Sabhara menunjukkan miras milik Rubinah.
Dapat Arak Bali dan Mansion GLAGAH - Keamanan dan ketertiban masyarakat jelang pilbup menjadi harga mati bagi aparat kepolisian. Untuk mewujudkan itu, jajaran Polres Banyuwangi pun giat menggelar operasi penyakit masyarakat n Baca Dapat...Hal 39
Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (15)
Mangrove Tumbuh Lebat di Muara Pulau Santen Tim ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa kali ini meng-explore Pulau Santen di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Ada apa saja di pesisir ini?
Rakyat tak butuh visi dan janji, cukup harga pangan murah!
TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi DARI Pantai Boom tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi yang didukung Toyota Auto 2000 Banyuwangi terus bergerak mengunjungi pantai lain di Kecamatan Banyuwangi. Kali ini tim ekspedisi jelajah mengunjungi Pulau Santen. Posisi Pulau Santen sebenarnya tidak jauh ketika disusuri melalui garis pantai dari kawasan Boom, Banyuwangi. Namun, secara administrasi pemerintahan, Pulau Santen beda kelurahan dengan Pantai Boom n Baca Mangrove...Hal 39
Dahsyat dan Su-Si beberkan visi
Aksi kejahatan pecah kaca mobil kambuh lagi Uji nyali untuk kapolres baru!
LANSIA: Warga berjemur sambil menikmati suasana mentari terbit di pantai Pulau Santen, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi. RENDRA KURNIA/RABA
http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com