27 DESEMBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
HALAMAN 25
Kapal Mabes Polri Patroli di Selat Bali BANYUWANGI - Operasi Lilin Semeru 2015 tidak hanya fokus pengamanan jalur darat. Tim gabungan Satpolair Polres Banyuwangi bersama Ditpolair Baharkam Mabes Polri juga melaksanakan patroli rutin di Selat Bali kemarin (26/12). Patroli bersama di kawasan perairan itu dipimpin langsung Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama. Start pengamanan Natal dan tahun baru di jalur laut itu diawali dari Pelabuhan Tanjung Wangi. Tiga unit kapal dikerahkan, yakni Kapal Polisi (KP) Perkutut dengan nomor lambung 3000 milik Mabes Polri, KP X-1033, dan KP 1060 milik Satpolair Polres Banyuwangi, bergerak beriringan menuju Pelabuhan ASDP Ketapang. KP Perkutut yang ditumpangi Kapolres Bastoni beserta sejumlah pejabat utama polres melaju di posisi paling depan dikawal KP X-1033 dan KP 1060. Kapal yang dikomandani Iptu Antonius Trias itu mendekati Pelabuhan ASDP Ketapang dan langsung merapat ke KMP Tiga Anugerah n Baca Kapal...Hal 31 Kapal Ditpolair Baharkam Mabes Polri menyisir Selat Bali kemarin. RENDRA KURNIA/RABA
PERNIKAHAN
Calon Pengantin Wajib Screening BP4 BANYUWANGI - Tingginya angka perceraian yang terjadi di Banyuwangi membuat pihak Kementerian Agama memikirkan formula yang tepat untuk menurunkan angka perceraian tersebut. Rencananya, pada tahun 2016 nanti, peraturan screening dari Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) akan kembali diadakan sebagai prasyarat calon pengantin. Kepala Kemenag Banyuwangi, Santoso, menuturkan Banyuwangi menjadi salah satu kabupaten di Indonesia yang menjadi sampel bagi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) terkait tingginya angka perceraian. Dengan kata lain, Banyuwangi masih menjadi perhatian nasional terkait masalah tersebut. Pihaknya pun akan menunggu data dari Balitbang yang akan digunakan untuk memetakan perceraian di Banyuwangi. Termasuk cara yang tepat untuk menanganinya. Tahun 2015 pihaknya baru saja mengawali gerakan sosialisasi kepada pelajar tingkat atas di SMK dan SMA n
Sejumlah Ruas Jalan Ditutup Malam Tahun Baru Siapkan 690 Personel BANYUWANGI - Mendekati momen malam tahun baru 2016, Polres Banyuwangi dan aparat keamanan lain sudah mempersiapkan antisipasi gangguan keamanan dan kemacetan arus lalu lintas. Dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, sedikitnya 690 personel keamanan gabungan diturunkan di Bumi Blambangan pada malam tahun baru nanti.
Personel pengamanan itu terdiri atas unsur organisasi kemasyarakatan (ormas), personel Linmas, TNI, dan Polri. Agar perayaan tahun baru nanti benar-benar maksimal, polisi berencana menutup sejumlah akses menuju kota Banyuwangi. Penutupan beberapa ruas jalur itu dilakukan karena adanya car free night di malam tahun baru. Pengalihan rute kendaraan itu demi mengurangi penumpukan kendaraan yang diprediksi akan terjadi saat pergantian tahun mendatang n
Areal Parkir di Malam Tahun Baru 2016 n Kantong Parkir Taman Blambangan : v Jalan sekitar Pecinan v Jalan Kiai Saleh v Jalan Sritanjung (depan Pendapa) v Jalan Nusantara (arah Pantai Boom) v Jalan DI Panjaitan
Baca Sejumlah...Hal 31
Buron Kasus Rusuh Bali Ngumpet di Purwoharjo
Baca Calon...Hal 31
ADA APA LAGI
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
MENGALIR: Kendaraan roda dua masih terlihat mengalir menuju Bali di Pelabuhan ASDP Ketapang kemarin.
Mobil Pribadi Terus Mengalir ke Bali FREDY RIZKI/RABA
ISOLASI: Pasien gangguan jiwa di ruang perawatan Puskesmas Licin.
Pasien Gangguan Jiwa Didominasi Usia Muda LICIN - Pasien gangguan jiwa yang dirawat di Puskesmas Licin, Kecamatan Licin, Banyuwangi, cenderung meningkat setiap bulan. Kapasitas maksimal rawat inap puskesmas, yakni 30 pasien, pun nyaris selalu penuh. Dari jumlah total 343 pasien hingga November 2015 lalu, ternyata sebagian besar didominasi pasien berusia muda. Kepala Puskesmas Licin, Kholid, mengakui bahwa pasien gangguan jiwa yang dirawat umumnya adalah pasien berusia di bawah 27 tahun n Baca Pasien...Hal 31
KALIPURO - Antrean panjang kendaraan yang akan menyeberang ke Bali di Pelabuhan ASDP Ketapang sudah tidak tampak lagi kemarin (26/12). Namun, kendaraan yang menuju Bali masih terus mengalir hingga sore kemarin. Pergerakan kendaraan yang menuju Bali melalui Pelabuhan ASDP Ketapang, Kecamatan Ka-
lipuro, Banyuwangi, terpantau masih didominasi mobil pribadi. Tidak sedikit kendaraan roda dua yang terlihat bergerak menuju Pulau Bali kemarin. Berdasar data ASDP Ketapang, kendaraan roda empat yang menuju Bali sudah mengalami penurunan, yakni sekitar 4.985 unit n Baca Mobil...Hal 31
Penyeberang dari Ketapang Kemarin n Mobil : 4.985 unit. n Sepeda motor : 2.892 unit. n Penumpang pejalan kaki : 35.784 orang. Penyeberang dari Gilimanuk Kemarin n Mobil : 3.717 unit. n Sepeda motor: 2.605 unit. n Penumpang pejalan kaki : 27.776 orang.
BANYUWANGI - Siapa sangka salah satu pelaku kerusuhan yang menyebabkan tiga nyawa melayang di Denpasar pada 17 Desember 2015 lalu ternyata bersembunyi di Bumi Blambangan. Tim gabungan Resmob Polres Banyuwangi bersama Polresta Denpasar dan Polda Bali berhasil meringkus Didik, warga Dusun Curah Pecak, Desa/Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Jumat malam lalu (25/12). Didik ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam insiden berdarah di Jalan Teuku Umar, Denpasar, Bali, 17 Desember lalu. Namun, sejauh mana keterlibatan Didik dalam kasus kerusuhan di Jalan Teuku Umar, Denpasar, itu masih diselidiki. Usai ditangkap di rumahnya, pria berperut buncit itu langsung dilayar menuju Polda Bali n Baca Buron...Hal 31
SUMBER: PT ASDP INDONESIA FERRY CAB.KETAPANG
Menelusuri Peredaran Video Mesum Made In Licin
Terkuak karena Kostum, Beredar lantaran Ponsel Dijual
RENDRA KURNIA/RABA
satu itu, ragam informasi bisa ditransfer secara gratis dan tentu dengan cepat. Tidak terkecuali untuk memindah file sebuah video dalam ponsel. Apalagi, setelah tersiar dan beredar video mesum yang diduga diperankan pelajar tingkat SMP di Kecamatan Licin. Tidak mudah mendapatkan video berdurasi tiga menit itu. Banyak orang yang mengaku tidak punya saat diminta mentransfer video yang diduga direkam di sebuah kebun di Kecamatan Licin itu. Ada kecenderungan masyarakat takut mentransfer film itu karena takut tentang aturan peredaran video porno. Asal tahu saja, video panas made in Licin itu tidak seperti video porno yang biasa beredar n
BUKTI: Petugas menggelar rilis kasus film asusila denganTKP Kecamatan Licin.
Baca Judul...Hal 31
Video mesum menggoyang Desa Segobang, Kecamatan Licin, Banyuwangi. Film pendek berdurasi hampir tiga menit itu beredar luas lewat telepon seluler. Pemainnya yang diduga pelajar itu menarik animo masyarakat untuk menyaksikannya. Seperti apa gambarannya. NIKLAAS ANDRIES, Licin TELEPON seluler (ponsel) yang memiliki fasilitas Bluetooth mungkin kini tengah menjadi idola warga Kecamatan Licin. Lewat saluran yang
http://www.radarbanyuwangi.co.id
n Kantong Parkir Jalan A Yani : v Jalan Borobudur v Jalan Penataran v Jalan Letjen Sutoyo v Jalan Candi Jawi v Jalan Ngurah Rai v Jalan RW Monginsidi (Hotel Kumala) v Jalan Joko Dolog
DPO kasus rusuh Bali sembunyi di Purwoharjo Banyak tempat ngumpet di tengah kebun buah naga dan jeruk Malam tahun baru, banyak ruas jalan ditutup Turunin saja hujan deras, dijamin tidak ada kemacetan
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR BANYUWANGI
BERITA UTAMA
26
Jawa Pos
Minggu 27 Desember 2015
Baru Diperbaiki setelah 8 Bulan MUNCAR-Ruang belajar di SMK Miftahul Ulum, Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, yang ambruk saat pelaksanaan ujian nasional pada April 2015, lalu, akhirnya mulai diperbaiki kemarin (25/12). Pengerjaan untuk renovasi itu tidak hanya pada dua ruang belajar yang ambruk. Tapi juga penyelesaian dua ruang belajar baru yang berada di sampingnya. “Semua ada empat ruang belajar yang kita perbaiki,” cetus Ketua Yayasan Miftahul Ulum, Sudirman Jufri. Menurut Sudirman, dana dalam perbaikan itu berasal dari bantuan yayasan, komite, dan masyarakat. Selain itu, juga mendapat bantuan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. “Bantuan dari dinas pendidikan provinsi hanya untuk satu ruang belajar,” katanya. Pembangunan ruang belajar di lantai dua SMK Miftahul Ulum itu ditargetkan tuntas pada awal tahun 2016. Selama ruang belajar ambruk, proses belajar dan mengajar di pindah ke gedung milik MTs Miftahul Ulum. “Untuk sementara siswa kita pindah,” terang Kepala SMK Miftahul Ulum, H. Sayyidi. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, pelaksanaan ujian nasional di SMK Miftahul Ulum, Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, sempat terganggu. Salah satu ruang yang akan dibuat untuk ujian mendadak ambruk. Meski tidak ada korban jiwa , tapi atas kejadian itu membuat para guru kelimpungan. Sebab, ruang belajar yang ambruk itu hanya beberapa jam sebelum dipakai ujian. “Satu ruangan yang ambruk itu untuk 18 siswa yang mengikuti ujian nasional,” cetus Wakil kepala SMK Miftahul Ulum, Mahmud.(ddy/abi) DIPERBAIKI: Setelah delapan bulan rusak, ruang belajar di lantai dua SMK Miftahul Ulum, Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, akhirnya mulai diperbaiki, kemarin (25/12).
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
ADA APA LAGI
Jalan Raya Desa Wringinpitu Menganga TEGALDLIMO-Kondisi jalan raya di Dusun Bayatrejo, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, ini sudah lama retak dan menganga. Dan itu sangat membahayakan bagi pengendara sepeda motor. Jalan raya hotmix yang menghubungkan Desa Wringinpitu dan Desa Tegaldlimo itu retak bukan kali ini saja. Jalan yang pecah cukup lebar itu, diduga karena kontur tanah yang labil. “Tanahnya gerak, jadi mudah rusak,” cetus Solihan, 42, salah satu warga setempat. Selain tanah yang labil, terang dia, jalan raya itu retak karena musim kemarau yang berkepanjangan. Karena cuaca yang panas membuat tanah kering hingga pecahpecah. “Tanah kering hingga aspal jadi pecah,” katanya. Meski lubang pada jalan raya itu cukup besar, Solihan menyebut sampai saat belum ada yang celaka. Meski demikian, jalan itu sangat membahayakan, terutama pengendara sepeda motor. “Sangat berbahaya itu pada malam hari, lampu penerangan juga minim,” sebutnya.(ddy/abi)
Penumpang Pesawat Penuh Maskapai Belum Tambah Extra Flight ROGOJAMPI - Moda transportasi udara di Banyuwangi sepertinya cukup diminati masyarakat menjelang libur Natal dan tahun baru ini. Berdasar data yang dirilis pihak Bandara Blimbingsari sejak H-2 Natal kemarin (23/12), okupansi penumpang dinyatakan penuh 100 persen. Hal itu dibuktikan dengan begitu penuhnya ruang tunggu berisi penumpang yang terdiri atas bermacam usia. Kepala Bandara Blimbingsari, Yogi Suradiningrat, mengatakan sesuai perkiraannya, pada tanggal 23-24 atau H-2 dan H-1 Natal, jumlah penumpang akan bertambah. Meski begitu, jumlah tersebut tidak tampak cukup banyak n Baca Penumpang...Hal 35
AKBAR KONSTRUKSI KAN
AHLI MENGERJA
FREDY RIZKI/RABA
SESAK: Suasana ruang tunggu Bandara Kelas III Blimbingsari mendekati Natal dan tahun baru kemarin.
BANYUWANGI
Rumah Hotel santika
BAJA BERAT
Antara Lain :
DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL
081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI
ROGOJAMPI Ruko Jl. Raya Kepatihan
Ruko The Lagoon
Dikontrkkn Ruko (Dpn Mitra Sprmrkt) Jl. Raya Kepatihan Rgjmpi H: 081331760428
Dikontrakkan Ruko The Lagoon Jl. Yos Sudarso Blok 7/8 B.Wangi H: 0811348054
ROGOJAMPI
SITUBONDO
Rogojampi Kota
Datsun Situbondo
Rmh djl LT.280;LB.187 IMB,1RTM,1RKL,3KMT, 1KMakan, K.Mandi dlm&luar, gudang,garasi. Bag.blkg cor siap ditingkat.Lok 400m timur Hotel Santika.Hrg Rp 600jt nego.H 081937676945;0333421127(sore)
SITUBONDO Rumah Situbondo
Djl Rumah Minimalis Rogojampi Kota 150 Jt Nego Hub: 085259769941
IKLAN JITU
0333 412224
email : radarbwi@gmail.com
ROGOJAMPI Djl Rumah Jl. Sucipto Gang Mawar Melati RT 1/2 No. 22 Stb Uk. Tanah 500 m2, 5 Kmr Tdr, 2 KM Mandi, Garasi, Mushollah, TP, Harga 900 Jt Nego H: 08123458629/0812348319
Tanah Jl. Raya Gladag
Gebyar Akhir Tahun & Tahun Baru Dapatkan Promo Menarik Free Ace Diskon DP Ringan Atau Angsuran Ringan Info Produk & Pemesanan: Reza 085330522444
Djl Tnh L 355 m2,TP,Jl. Raya Gladag Rgjmpi Sblh Kop. Bimantara H:081331760428
BANYUWANGI
J
PA K E T H E M AT
Dijual 2 Unit Dump Mits Carter 125 HD 12/13 081358339500 BU
SITUBONDO STNK Hlg STNK P 6119 FH an Desi Muji R. Kp. Bringin rt 02/01 Ds Langkap Besuki Stb
JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIMHP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS
Masih belum laku? Hubungi HP: 08123353502
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
PAHE
Dump Truck
• OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, PAPOSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + DAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, IMPO• PERAPAT VGN WANITA TEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI& PERMANN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS,VG PROGOMIE SP,VGN GETAR,VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
RUMAH ANDA B E L U M LAKU? PASANG SAJA
VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING.
VITOP JAYA
BANYUWANGI
J Wartawan
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
PENGUMUMAN Sehubungan dengan makin maraknya aksi penipuan yang memanfaatkan iklan jitu di Koran Radar Banyuwangi kami himbau kepada masyarakat terutama pemasang iklan jitu di Radar Banyuwangi untuk waspada dan berhati-hati. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak ber tanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
110rb 2 baris / 7x muat Harga sudah termasuk PPN 10% Syarat & Ketentuan Berlaku
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Minggu 27 Desember 2015
27
Produksi Madu Turun 70 Persen Musim Hujan, Kuncup Bunga Sulit Mekar
ALI NURFATONI/RABA
PENUH GENGSI: Pertandingan Kejurkab Bulutangkis Djarum Foundation 2015 hari ini memasuki babak delapan besar di Graha Bakti Sport Center, Genteng.
Belum Ada Kejutan, Unggulan tak Terbendung 8 Besar Mulai Digeber Pagi Ini, Semifinal Sore BANYUWANGI – Arena Kejuaraan Bulu Tangkis Banyuwangi Djarum Foundation tahun 2015 menjadi ajang pertaruhan bagi para atlet. Meski begitu, pebulutangkis unggulan masih membuktikan kualitasnya di atas lapangan. Betapa tidak, para atlet sidit satu ini masih belum terbendung dan meraih kemenangan. Seperti yang ditorehkan Rendra dari Sari Agung Genteng. Meski turun di kelas usia 19 tahun putra, tapi dia sanggup melewati hadangan Feri dari Speed Muncar. Namun, dia harus hati-hati pada babak berikutnya. Sebab, mantan pebulutangkis yang beberapa kali keluar sebagai juara dalam berbagai ajang itu bakal menghadapi Giolat yang notabene juara pada Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) tahun 2015. Pebulutangkis dari klub Rimbaya Benculuk itu mengempaskan Okky dari PB Pemda Banyuwangi. Pada pertandingan lain, Dony dari
Bimantara Purwoharjo juga menjadi unggulan pada kelas 19 tahun. Rama asal PB Pemda juga melaju dengan sempurna setelah mengalahkan Arnof dari Sari Agung, Genteng. Marco dari Rimbaraya Benculuk juga bisa menjadi pesaing ketat pada kategori taruna itu. Pebulutangkis asal Rimbaya Benculuk itu menaklukkan Keni. Selain itu, laju Andy dari Sari Agung Genteng belum terhenti setelah mengandaskan Sahrul delegasi Satya Karana,
Genteng. Aditya Rico juga menjadi pesaing kuat di kelas usia 19 tahun itu. Dia sukses mengalahkan Sodik dari PB Pemda. Pada kelas anak-anak atau usia 12 tahun putri, nama-nama seperti Dewi Sayekti, Wilda, Sintiya, Eva, Mega, Sindy, Nabila dan Octavia juga berhasil sukses melewati rintangan dengan baik. Sedangkan, pada kelas usia dini putri, sejumlah pebulutangkis andalan juga masih belum terhenti. Mereka adalah Natasya, Rani, Putri. Ajeng, Chelsia, Yuriko, Mega, dan Lili. Selain tunggal, kategori ganda pra usia dini yaitu pasangan Farhan/Rafa, Dira/Sena, Rafi/Fadan, Nadif/Natasya dan Rafli/Iqbal juga melaju ke babak berikutnya. Sementara itu, semua pertandingan terus memasuki babak krusial. Mulai pagi ini bakal dilangsungkan partai delapan besar. Selanjutnya, laga semifinal langsung digeber pada sore hari ini malam. ‘’Besok baik tunggal dan ganda akan dipertandingkan babak perempat final mulai pagi,’’ tukas ketua panitia Jainul, kemarin.(ton/als)
Harga Telur Ayam Turun Usai Maulid BANYUWANGI - Sehari setelah puncak perayaan maulid nabi Muhammad SAW pada 24 Desember lalu, harga telur ayam tingkat eceran mengalami penurunan. Harga telur ayam ras tersebut turun sebesar delapan persen atau Rp 2.000 per kilogram. Harga telur ayam ras yang mencapai Rp 25.000 menjadi Rp 23.000. Menurut informasi yang diberikan pedagang, penurunan harga telur tersebut tidak ada hubungannya dengan permintaan. Sebab, hingga puncak perayaan maulid nabi hingga natal, permintaan masih tinggi. Nasrawi, 45, mengatakan telur adalah komoditas pokok yang paling labil harganya selain cabai.“Bisa sehari sekali harga telur berubah,” ucapnya. Penurunan harga telur saat ini dianggap belum signifikan. Sebab, harga telur masih berada di atas Rp 20.000. Normalnya telur diecer dengan harga Rp 17.000 per kilogram. Pedagang memprediksi harga telur bertahan mahal hingga akhir tahun. “Bisa juga turun
RENDRA KURNIA/RABA
MASIH MAHAL: Harga telur yang sempat melejit hingga Rp 25 ribu, berangsur turun. Kemarin harganya menjadi Rp 23 ribu.
drastis. Biasanya harga telur naik atau turun sedikit-sedikit tapi sering,” jelasnya. Permintaan telur tingkat pedagang masih tinggi. Misnayah, 37, pedagang lainnya mengatakan permintaan meningkat 100 persen sejak tanggal 18 Desember lalu. Biasanya dalam dua hari telur laku maksimal 15 kilogram. Namun kini sehari dirinya bisa menjual telur hingga 30 kilogram bahkan lebih. Dia memprediksi permintaan akan tetap tinggi hingga akhir tahun. “Maulid nabi kan biasanya berlangsung sebulan. Mungkin saja pembelian masih terus tinggi,” tandasnya. (cin/als)
LICIN – Musim hujan yang menjadi berkah bagi para petani ternyata tak dirasakan bagi para pengusaha madu lebah di kaki Gunung Ijen. Intensitas hujan yang terus meninggi justru membuat bunga-bunga yang berada di sekitar tempat peternakan lebah menjadi basah. Akibatnya para lebah tidak bisa menghasilkan madu secara maksimal. Ferdiansyah, 26, salah seorang penjual madu lebah di Dusun Jambu, Desa Tamansari, Licin mengatakan jika sejak musim hujan datang produksi madu menurun sampai 70 persen. Jika dalam keadaan normal satu kotak sarang lebah bisa menghasilkan madu hingga 2,5 kilogram, kali ini hanya bisa menghasilkan 0,5 kilogram. Karena jumlah dari produktivitas lebah menurun, Ferdi pun memilih tidak memanen dulu madu tawon miliknya. Sebab, menurutnya dengan jumlah saat ini hanya cukup digunakan untuk konsumsi si lebah sendiri. “Biar saja sudah tidak di panen dulu, kalau di panen nanti lebahnya
CHIEN JULLIEN/RABA
MINIM SINAR MATAHARI: Peternak menunjukkan sarang lebah di peternakan lebah Dusun Jambu, Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
mati karena makanan mereka tidak ada,” terang Ferdi. Adanya hujan sebenarnya menurut Ferdi bagus bagi pertumbuhan bunga, akan tetapi jika tidak ada panas matahari, bunga tidak bisa mekar dengan baik dan menghasilkan madu. Padahal saat musim hujan ini yang bertepatan dengan libur panjang akhir tahun permintaan madu dari pelanggan kata Ferdi cukup banyak. Baik dari wisatawan domestik maupun asing. Untung saja, kata Ferdi, dirinya memiliki simpanan madu yang dipanen dari bulan sebelumnya.
Ia sengaja tidak menjual ke pabrik karena menurutnya lebih menguntungkan menjual madu langsung ketimbang dijual pabrik. Namun, jika bunga tetap tidak bisa mekar secara maksimal sampai satu bulan ke depan, Ferdi berencana akan memindahkan kotak-kotak sarang lebah miliknya agar lebah bisa mencari madu dari bunga yang tumbuh baik. “Saya masih ada dua blung (drum) madu ukuran satu kintalan, jadi masih ada yang dijual. Madu asli juga awet. Mau sampai dua tahun disimpan, rasanya tidak akan rusak,” kata Ferdi. (cin/als)
UNWTO Undang BWI Presentasi Wisata BANYUWANGI – Perkembangan Kabupaten Banyuwangi di bidang pariwisata rupanya turut menarik perhatian dari dunia Internasional. Organisasi Pariwisata Dunia PBB/United Nations World Tourism Organization (UNWTO) yang melihat perkembangan tersebut, mengundang Kabupaten Banyuwangi untuk mempresentasikan sistem pengelolaan pariwisata di Madrid, Spanyol pada 18 Januari 2016 mendatang. Plt. Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda mengatakan, Banyuwangi dipercaya oleh Kementerian Pariwisata RI untuk mewakili Indonesia dalam lomba terkait inovasi pemerintah dalam mengembangakan pariwisata dan budaya. Bramuda menambahkan, selama delapan tahun menjadi peserta lomba yang diselenggarakan UNWTO tersebut, Indonesia belum pernah sama sekali menyabet juara. Karena itu, kali ini dengan kinerja Banyuwangi dalam mengembangkan pariwisata dan budaya daerah, Kemenpar pun berharap ada hasil yang berbeda dalam presentasi nanti. “Dalam
undangan tersebut hanya dua negara yang presentasi, termasuk Indonesia yang diwakili kita, tapi nanti kita akan be-
rusaha memperoleh hasil maksimal agar dapat juara,” kata Bramuda n Baca UNWTO...Hal 31
RADAR BANYUWANGI
BUDAYA
30
Jawa Pos
Minggu 27 Desember 2015
Biar Tidak Masuk Neraka Oleh Ken Hanggara*
WAJAH itu tidak asing. Seperti terbenam di kepala saya, dulu, beberapa tahun silam. Hanya saja, saya tidak terlalu yakin. Maka saya duduk saja, sambil menyesap kopi, atau sesekali meladeni omongan Japri, teman saya—soal politik ibu kota tak berguna—serta tentu saja, mencuri pandang ke seberang. Pagi baru datang. Matahari menepis wajah itu. Beberapa mobil mulai melintas dan saya terlindung dari tingkah pola mengamati. Sebatang sigaret terselip di bibir. Sekejap terseret ke masa lalu, suatu masa ketika sering kali hati kembang kempis melihat tubuh seorang gadis. Dia, wajah itu, tak sadar sepasang mata saya meng-copy setiap detailnya ke dalam otak. Mencari pembeda dari masa lalu. “Korek?” Japri menyodorkan pemantik. “Hmm.” “Ya gitu, seperti katamu, orang gampang ngomong. Kalau disuruh ngurus, emang bisa?” Pemilik warung menanggapi opini Japri sebelumnya. Jempolnya mengacung. Saya geser duduk. Mereka ngobrol dan saya justru tidak ingin obrolan itu selesai, atau berharap makanan Japri tidak habis-habis dalam waktu dekat, paling tidak sampai wajah itu pergi dari situ, meski saya tidak ikut terlibat obrolan. Kata saya, biarlah politik urusan orang Jakarta. Biasanya saya juga malas bicara. Duduk lima belas menit di sini, menemani Japri makan mie rebus, sebelum pulang dan membenamkan diri dalam mimpi. Kadang saya makan, kalau semalam tidak bawa bekal. Tetapi saya lebih suka melepas lelah setelah jaga malam di sebuah pabrik sebagai satpam dengan kopi atau rokok. Japri bilang, “Gak nafsu makan di pos.” Saya masa bodoh. Mau di mana pun, yang penting halal, ya saya makan. Sebagai satpam, semua selalu mungkin bagi saya. Misalnya tidur di tempat penuh nyamuk—karena kulit kebal. Jaga malam menguras tenaga, tapi melatih fisik saya. Sudah dua tahun saya begini. Seringnya, saat Japri dan pemilik warung ngobrol, diam-diam saya hibur mata dengan pemandangan di seberang sebelum balik ke kost. Dan saya, tanpa seragam satpam, setiap pagi, duduk di tempat yang sama seakan-akan saya adalah anjing nyasar. Tapi saya sangat menikmati. Saya sesekali berharap waktu berhenti, atau sekalian Japri dan pemilik warung itu membeku, lalu saya bisa menjamahi setiap wajah yang ada di depan losmen sepuasnya sampai magrib, dan malamnya persis pukul 21.00, saya tidak berangkat kerja karena kecapekan. Tapi itu tidak pernah terjadi. Japri dan waktu tidak pernah beku dan saya pun harus memadamkan rokok bila teman saya selesai makan. Biasanya, jika siang tiba, saya datangi wajah-wajah pelepas dahaga ke tempat kost mereka. Tentu saja, karena saya belum pernah menikah. Entah berapa kali pengamatan ke losmen semacam ini berakhir di kamar busuk dengan kasur tipis yang lembap, plus dinding bercoreng gambar-gambar tidak senonoh. Tidak saya hitung, karena saya mati rasa. Kata Japri, ketika pelacur merayu saya pun, tak ada sedikit kata rayu dari saya, meski saya suka. Tinggal masuk, kerjakan, bayar, dan pulang. Itulah saya. Kaku dan ganas, sindir seorang germo. Tapi pagi ini berbeda. Wajah itu, pertama melihat, menarik perhatian. Saya tidak lagi merasa cabul, bahkan mendadak rasa malu meraupi kepala. Saya menggigil dan menutup kecemasan dengan sesapan kopi nyaris tanpa jeda. Kalau saja Japri sadar, bisa malu saya. Dan bingung apa yang mesti saya bilang? Suatu kali wajah itu: tirus, hidung mancung, dan mata sipit, mampir ke kehidupan saya. Tapi, saya tidak berani memastikan apa perempuan yang duduk di muka losmen itu, bangunan yang jika dilihat dari sini persis barang rombeng, benar adik sahabat lama saya atau bukan. Sebelas tahun lebih, pergi tanpa pulang, lupa tanah asal, menghapus satu per satu orang-orang dari masa lalu. Lagi pula, bukankah banyak wajah semacam itu? Santoso, nama sahabat saya itu, tidak tahu batang hidungnya. Terakhir saya lihat, digiring polisi akibat membunuh tetangga. Itu sebelas tahun lalu. Di hari yang samalah saya pindah ke sini, bekerja dan bekerja apa saja, yang halal, lalu menabung entah untuk apa dan siapa, sampai lupa saya pernah lahir dan besar di suatu tempat. Dulu bersama Santoso, yang saya kenal sejak SD, saya biasa mbajing. Ragam ilmu kriminal kelas teri saya pela-
jari darinya, semuanya. San, begitu saya biasa manggil, juga mengajari saya merokok di sebuah kompleks kuburan Cina, sampai ketahuan Bapak dan kami dihajar. Meski bapak polisi—ini yang membikin saya, di masa dewasa, suka merenung lalu menangis—saya ketagihan nyuri. Bersama San, barang-barang ragam level masuk ke kantong dan dijual untuk mabuk dan main perempuan. Tentu saja, kami lebih hati-hati. Pengalaman ketangkap basah waktu merokok kami jadikan guru. Dan kami makin buta. Suatu ketika, saat main ke rumah San, saya mulai sadar bahwa selama ini, adik San yang saya tahu bernama Tini, ternyata cantik. Waktu itu kami sudah SMA dan Tini baru SMP kelas dua. Saya tentunya kenal Tini, gadis berparas kempong dengan belek yang selalu awet di sudut mata,
juga gigi keropos akibat air minum buruk yang mereka ambil dari sumur tetangga. Semua tentang Tini di masa kecilnya, hilang menjelang remaja. Pelan dan pasti, saya jatuh cinta. Terang saja saya rasa Tuhan membenamkan wajah itu di kepala, lalu pagi ini, detik ini, jahitan di otak saya longgar dan isinya tumpah semua. Di antara segala yang tumpah, cuma satu yang saya ambil: wajah itu. Tapi saya tidak yakin. Kalau benar pemilik wajah itu Tini, sungguh besar perubahannya. Ia yang saat SMA—terakhir saya lihat sebelum merantau—sudah cantik, kini jauh lebih cantik. Dan kalau memang itu benar Tini, adik Santoso, saya rasa saya bukanlah anjing nyasar. Sesekali saya pikir, di balik seragam satpam yang saya kenakan, untuk apa semua ini? Pekerjaan ini, dengan
gaji yang lumayan buat hidup seorang diri, mana muaranya? Saya bisa saja hengkang dan jadi bajingan, seperti dulu. Saya juga bisa saja membunuh seorang pejabat—yang Japri benci—lalu uangnya saya bagikan ke semua orang miskin di kota ini. Tapi, antara dua jalan: satpam dan Robin Hood gadungan, saya rasa tak ada bedanya. Hidup saya toh tanpa arah. Suatu kali Japri pernah bilang, “Makanya cari istri, Bro!” Saya diam memikirkan itu. Istri? Bahkan, kuburan Ibu di kampung tidak sekali-kali saya tengok. Juga, Bapak yang terakhir saya tahu numpang di rumah Mbak Siti, kakak tertua saya, tidak saya tahu kabarnya. Mau kawin sama siapa? Siapa yang mau pada saya, lelaki yang dibuang keluarga karena beteman dengan pembunuh? Saya kira ini problemnya. Sebab saya merasa diri sebagai anjing nyasar; tak punya satu pun manusia. Bahkan saya tak yakin, saya benar-benar manusia. *** Mie rebus Japri habis. Usai bersendawa, kira-kira 2-3 menit kemudian, ia menguap. Kami bayar sesuai total. Lalu jalan ke utara, ke arah rumah kost. Saya dan Japri tinggal di kawasan beda, meski satu desa. Dia memilih tempat yang agak bersih, karena kost dengan istri dan dua anak. Dan saya, seperti saya bilang, apa pun tempatnya, di mana pun, selalu mungkin. “Ada yang baru.” Japri menjawil pinggang saya. Pura-pura tak acuh. Saya bilang, tidak kali ini. Bosan dan mau istirahat. Tapi teman saya maksa dan akhirnya wajah itu saya pandangi lagi. Wajah tirus di muka losmen yang persis Tini. Saya sudah niat, nanti malam, karena libur, saya tanya orang losmen di mana perempuan itu tinggal, lalu saya temui dia dan bicara. Saya rebus niat itu sampai matang, tapi tidak kunjung matang. Tunggu saja, nanti malam mungkin matang. Begitulah saya menggodok niat yang mendadak terbit lima menit lalu. Saya tidak sadar Japri sudah hilang ke salah satu gang. *** Perempuan itu menghampiri saya. “Sendirian nih?” Sebatang sigaret, tinggal separuh, saya sentil. Masuk tong sampah. Belum saya temui penjaga losmen, perempuan itu lebih dulu muncul. “Yuk...” Ia menggandeng saya masuk. Saya diam seperti anjing di tangan majikan. Di lobi, penjaga sudah hafal. Langsung lempar kunci dan kepala saya mendadak pusing. Kamar itu letaknya di lantai dua. Tidak ada lift, melainkan mendaki beberapa anak tangga, yang membikin si perempuan melekatkan tubuh pada saya tanpa bicara lagi. Saya tanya nama. Dijawab pendek, “Lucy.” Tentu saja, pikir saya, kalau pakai nama aslimu, tidak bakal laku. Saya tidak tertawa oleh fakta itu, tapi wajah ini, dilihat dari dekat, benar-benar persis. Tahi lalat di jidat. Dulu Tini pernah diantup tawon di kebun dan saya gosok kepalanya yang bengkak selama San cari bantuan. Bayangan masa itu kembali; telapak tangan meraba jidat, menggosok, berbisik, “Sshh... Sabar ya, Tin.” Mendadak lidah saya kelu dan saya seekor anjing tanpa lidah. Saya digiring masuk kamar, duduk di ranjang, bersitatap dengan seorang pelacur. Ia tidak tahu kota ini mengubah saya. Tapi saya tahu, wajahnya ada di masa lalu. Kami tidur tanpa kata-kata, selain desah dan lenguh panjang. Setelahnya saya pulang dan menangis. Saya tidak tahu apa saya pengecut ataukah ini pengaruh masa lalu. Dulu, di mata San, saya melihat cahaya. Bukan hidayah. Cahaya setan, saya kira. Kenakalannya menular pada saya lewat tatap matanya. Dan malam ini, kejadian serupa terulang. Di matanya, ada San. Dan saya menjadi liar sebagaimana ketika saya menemui pelacur-pelacur sebelumnya. Saya tak lagi sangsi ialah Tini, meski akhirnya tak lagi terpikir menikahinya. Tidak ada Tini yang dulu, yang semasa SMA membuat hati kembang kempis. Dari penjaga losmen saya tahu esoknya, bahwa dia melacur karena kampungnya kebakaran. Dia tidak punya siapa-siapa. Kakaknya bunuh diri di penjara, sehingga ia terpaksa hidup dengan satusatunya yang ia punya. Saya langsung ke rumah Japri. Kepadanya saya bilang, bahwa saya memang perlu nikah dan belajar jadi manusia. Biar tidak masuk neraka. *) Penulis puisi, cerpen, novel, dan esai.
Siluet Senja Oleh Khilma Vita Nurmayasari
KAU tau tentang siluet senja yang membawa netra menuju kemanjaan duniawi yang tak pernah kau duga? Aku akan menceritakan kisah siluet senja yang membawa seorang gadis remaja menjadi lupa akan jati dirinya. Konon siluet senja pernah menjelma menjadi laki-laki muda yang mempesona. Laki-laki itu kerap mengiris bibirnya menjadi manis untuk dirasa. Aku tak begitu paham tentang cerita kuno klasik yang diceritakan Ayah dan Bunda ketika aku dalam orok. Konon jika kau memandang langit senja tanpa baju di matamu kau akan melihat lakilaki tampan yang mengiris bibirnya hingga kau menyeringai ingin menghampirinya. Tapi ingatlah, kau harus berhati-hati dengannya. Laki-laki itu akan membawamu membelah langit beserta isinya. Kau akan lupa segala hal yang dilarang oleh agama. Aku kerap mendengar selentingan kabar yang tak kusangka dari daun mulut yang tak berdosa. Konon gadis itu kerap duduk dan menatap langit senja tanpa menggunakan baju dimatanya. hingga kedua mata mereka bertemu dan saling bertukar irisan bibir manis mereka. Awalnya aku tak menyangka gadis itu terjebak di dalam perangkap laki-laki tampan namun sangat berbahaya. Tatapan itu berujung disebuah kedai kopi
tua; duduk berdua, berbicara berdua, dan menghabiskan senja berdua. Kau akan membayangkan betapa romantisnya mereka. Canda menjadi pemecah keheningan senja. Setelah pertemuan itu aku kerap mendengar gadis itu menangis diujung bukit tua yang menjadi tempatnya menghabiskan penghujung senja dengan menatap sendunya mentari dari singgah sana. Jika kau menatap siluet senja kau juga akan menemukan seorang gadis yang tengah duduk dibangku bukit yang tengah menangis mencari jati dirinya. Baiklah akan ku ceritakan tentang kemalangan gadis senja yang menangis diantara siang dan malam. Dari cerita-cerita yang tak pernah kau duga barangkali kau akan mendengarkan suara-suara sedu sedan yang berada diantara bukit diujung jalan braga ketika senja. Pertemuan itu bermula dari saling melempar senyum dan melempar sapa. Aku tak tau pasati, tapi yang jelas mereka akhirnya bertemu di penghujung senja yang pekat akan kerinduan yang membara. Pertemuan itu di habiskan oleh mereka duduk berdua di kursi kedai kopi tua dekat bukit pembawa cinta. Laki-laki tampan itu akhirnya membuka daun mulutnya dan berbicara merayu gadis senja dengan nada manja. “Kau tau arti dari sebuah senja?” Begitu katanya. “Tidak. Apa kau mempunyai arti khusus?” Timpalnya. Laki-laki itu memutar matanya mencoba
mencari-cari jawaban romantis untuk menjawab pertanyaan dari gadis yang berada di depannya. “Apa kau takut dengan kegelapan?” Lakilaki itu malah memberi pertanyaan yang melenceng jauh dari apa yang seharusnya ia katakan. “Tidak.Aku tidak takut dengan kegelapan.” “Apa kau tidak akan menangis?” “Untuk apa?” “Cerita ini akan membuatmu berderai air mata, namun itupun jika kau memang sangat perasa.” Kemudian laki-laki itu membuang tawa. Gadis itu mencoba mencerna perkataan laki-laki tampan di depannya. Matanya membulat sedikit-sedikit ia paham akan ucapan laki-laki itu yang tak henti-hentinya menggodanya dengan nada-nada manja. “Jika kau datang di bukit sana dan kau menatap siluet senja tanpa ada seorangpun yang menemanimu kau akan terpana dengan pesona laki-laki yang keluar di antara siluet senja.” Laki-laki itu bercerita dengan sedikit menyengir dan tersenyum masam. “Bahkan jika aku memandang dengan penuh kebencian apa aku juga akan melihat lakilaki tampan pembawa senyum itu?” Gadis itu mengankat alis kirinya memastikan kebenaran akan pertanyaannya. “Laki-laki itu akan selalu keluar setiap senja mulai menghilang, jadi kau akan tetap menemuinya.”
“Apa benar seperti itu?” “Jika kau tidak percaya, aku akan membawamu di ujung bukit dan melihat senja bersama denganku.” Laki-laki itu mengulum senyum memberi isyarat keyakinan kepada gadis yang bernama Pioline yang duduk menemaninya. Namun memang benar, senja selalu datang di saat matahari mulai lelah memancarkan sinarnya. Tidak ada yang tau kapan sang surya akan selalu menemani manusia di atas kerasnya hidup yang membawanya menjadi manusia yang lalai akan anugrah dan kenikmatan yang di berikan sang maha pencipta. Sore itu Pioline gadis yang kerap duduk di atas bukit dan menatap senja kembali datang dan menunggu laki-laki tampan yang di temuinya di kedai kopi awal mereka jumpa. Setiap hembusan angin yang menerpa rambutnya menjadi hal yang di sukainya. Sekalikali tangannya menyilakkan rambut pirangnya yang di terpa angin yang tak berdosa dan di sematkan di balik telinganya. Hingga sore telah perpulang ke peraduannya laki-laki itu tak kunjung datang dan membawanya melihat siluet senja. Pioline mulai gundah dan bola matanya mulai resah mencari-cari daun bibir yang di tunggunya. Matanya mulai nanar. Hatinya mulai memanas, bahkan tak henti-hentinya ia berjalan ke sana kemari, menoleh ke sana kesini mencari-cari laki-laki yang memberi janji-janji yang tak seharusnya diingkari. Bahkan semenjak
laki-laki yang duduk di kedai kopi dan menceritakan tentang senyum tampan kemunculan tentang laki-laki di antar siluet senja, kemunculannya tak di temukan kembali. Pioline berlari menghampiri kedai kopi awal mereka berjumpa, memesan kopi yang sama dan duduk di kursi yang sama ia berharap kedatangannya dapat bertemu kembali denga laki-laki yang menceritakan tentang siluet senja. Namun, kedatangan gadis itu menjadi tanda tanya seorang wanita paruh baya yang menjadi pelayan di kedai di penghujung bukit tua. Faktanya semenjak kedatangan gadis itu pertama kali ia tak pernah berbicara dengan siapapun dan anehnya dia bahkan memesan dua kopi yang di letakkan di depannya seolah ia tengah berbicara dengan seorang yang menemaninya. Semua yang dilakukan Pioline hanyalah halusinasi seorang gadis malang yang tengah mencari jati dirinya, yang kerap menghabiskan hidupnya di atas bukit tua dan menatap siluet senja yang akhirnya membawanya ke dunia ilusinya. Tidak ada laki-laki pembawa senyum manis di antara siluet senja, namun jika laki-laki itu benar mencintaimu apa adanya dan tak menyuruhmu duduk manis menunggu kedatangannya, kau akan menemukan senyum manis yang terukir dari bibirnya dan ketulusan hatinya pula yang akan menjadi siluet senjamu sendiri. Semoga. *) Siswa SMAN 1 Pesanggaran.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Minggu 27 Desmeber 2015
BERITA UTAMA
31
Warga Diimbau Tidak Menyalakan Petasan n SEJUMLAH... Sambungan dari Hal 25
Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama mengatakan, pada pengamanan tahun baru ada sekitar 690 personel gabungan
yang akan melakukan pengamanan. Personel pengamanan itu merupakan gabungan dari berbagai unsur, seperti kepolisian, TNI, dan ormas. “Kita berharap perayaan tahun baru berjalan lancar,� katanya.
Kapolres Bastoni berharap konsentrasi massa di kota Banyuwangi berkurang. Hiburan tahun baru diharapkan disebar di beberapa titik sehingga merata. Jika hiburan merata, maka masa tidak akan ke kota untuk mera-
yakan malam tahun baru. Selain berharap hiburan tahun baru merata di beberapa lokasi, polisi akan memberlakukan pengalihan arus selama tahun baru. Sejumlah jalan protokol di dalam kota dipastikan akan
Cegah Terorisme, Blusukan ke Semua Kapal n KAPAL... Sambungan dari Hal 25
Begitu posisi dua kapal telah merapat, Kapolres AKBP Bastoni Purnama bergegas menyusuri dek kapal pengangkut penumpang yang menunggu giliran sandar di Pelabuhan ASDP Ketapang didampingi Kasatpolair Polres Banyuwangi, Basori Alwi, beserta rombongan. Di KMP Tiga Anugerah, Kapolres Bastoni langsung menapaki tangga ke lantai dua di dalam kapal. Rombongan langsung me nu ju ruangan nakhoda untuk melakukan sidak. Pada sidak kali ini Kapolres Bastoni menanyakan tentang
situasi pelayaran kepada nakhoda, terutama terkait arus, kendala cuaca, dan kesiapan armada. Begitu mendapat jawaban yang memuaskan, rombongan bergerak menyusuri ruang penumpang. Selanjutnya, kapolres juga cek perairan ke perairan Watudodol. Di lokasi tersebut tim mengawasi suasana liburan di Grand Watudodol yang biasa melayani wisata bahari ke Pulau Menjangan, Bali. Kepadatan pengunjung di pantai yang terkenal dengan sebutan Pantai Klopoan itu terlihat dari tengah perairan. AKBP Bastoni Purnama menegaskan, patroli laut tersebut bertujuan memastikan kesiapan
armada kapal dan keselamatan penumpang selama operasi Lilin Semeru 2015. Patroli laut tidak hanya digelar sekali ini. Rencananya petugas akan melakukan patroli laut secara rutin, hingga pengamanan liburan Natal dan Tahun Baru tuntas 2 Januari 2016 mendatang. �Selat Bali menjadi jalur padat saat libur tahun baru. Ditpolair Mabes Polri mengerahkan satu kapal cepat untuk pengamanan penyeberangan,� kata Bastoni. Mengantisipasi antrean kendaraan jelang tahun baru, Polres Banyuwangi meminta pengelola pelabuhan menunda jadwal penghentian operasional kapal
dis terilkan dari kendaraan bermotor. Pengguna jalan dari arah selatan akan diarahkan ke kiri atau Jalan Kepiting hingga tembus simpang empat Lateng. Pengguna jalan di Jalan Diponegoro akan diarahkan ke kiri. Pengendara dari simpang tiga Untag akan diarahkan ke Jalan Agus Salim. Pengendara dari arah utara atau Sukowidi
akan dibelokkan ke Jalan Argopuro. Pengguna jalan yang melewati Jalan Basuki Rahmat akan dibe lokkan ke Jalan MH. Thamrin. Da lam mendukung kegiatan car free night tersebut, ada beberapa kan tong parkir yang telah di siapkan (data kantong parkir se leng kapnya lihat grafis).
Selebihnya, Kapolres Banyuwangi meminta agar masyarakat merayakan malam tahun baru dengan wajar. Dia menyarankan agar pengendara tidak kebutkebutan di jalan agar tidak mengganggu pengguna jalan. Terlebih lagi, warga diimbau tidak menyalakan petasan dan bahan lain yang berpotensi mengganggu masyarakat. (nic/c1/bay)
LCT untuk mengangkut penumpang di Selat Bali. Hal itu dilakukan agar antrean kendaraan tidak terlalu mengular di kawasan Pelabuhan Ketapang. �Kita meminta kapal LCT tetap beroperasi hingga malam tahun baru, sehingga antrean tak terjadi di Ketapang,� tegas kapolres. Pihaknya juga meminta tujuh dermaga di Ketapang dioperasikan. Selama Operasi Lilin Semeru 2015, hanya angkutan sembako yang diprioritaskan menyeberang ke Bali. �Angkutan selain sembako kita minta minggir dulu. Ini antisipasi antrean panjang di Ketapang agar tidak terjadi,� pungkas kapolres. (tfs/c1/bay)
Libatkan Pengusaha dan Penyuluh Agama n CALON... Sambungan dari Hal 25
Dengan materi seputar pernikahan, seperti risiko pernikahan muda, tanggung jawab suami istri dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dibawakan oleh petugas dari KUA dan penyuluh dari Kemenag. Tahun 2016 nanti pihaknya akan kembali menerapkan syarat kepada calon pengantin berupa screening dari BP4 untuk memperoleh sertifikat. Dia berharap,
dengan cara seperti itu para calon pengantin lebih mengetahui apa yang akan mereka kerjakan dan bagaimana mereka bertanggung jawab di dalam pernikahan. Dalam screening dari BP4 ada beberapa pengetahuan dan pembekalan terhadap kesiapan calon pengantin, seperti pengetahuan hukum negara terkait pernikahan, hukum agama sesuai keyakinan calon pengantin, dan tata cara kepengurusan dokumendokumen. Selain itu, ada pengetahuan
tentang bagaimana hubungan suami-istri seharusnya berjalan, baik rukun nikah, maupun hak dan kewajiban suami dan istri. Dia berharap, penerapan kembali peraturan tersebut berdampak pada berkurangnya angka perceraian. “Kita sudah coba cara sosialisasi untuk pelajar SMA dan SMK di wilayah Cluring. Ke depan kita juga akan libatkan pengusaha dan penyuluh agama. Dinas Kesehatan juga kita libatkan,� kata Santoso. Sementara itu, terkait faktor
yang menimbulkan tingginya angka perceraian, Santoso melihat saat ini bervariasi. Meskipun masih seputar masalah ekonomi dan perceraian, tapi seiring perkembangan zaman, faktor tersebut meluas dengan berbagai macam jenis. “Masalah ekonomi seperti akibat istri bekerja di luar negeri, sehingga gajinya lebih besar daripada suami serta perselingkuhan melalui media sosial menjadi salah satu penyebab perceraian,� bebernya. (fre/c1/aif)
ASDP Operasikan Semua Armada n MOBIL... Sambungan dari Hal 25
Sementara itu, kendaraan roda empat dari Bali menuju Pulau Jawa terdata sekitar 3.717 unit. Kendaraan roda dua yang menuju Pulau Bali sekitar 2.892 unit. Sebaliknya, motor yang datang dari Bali terdata sekitar 2.605 unit. Jumlah penumpang pejalan kaki juga sudah mengalami penurunan, yang
menuju Bali hanya sekitar 35.784 orang. Penumpang pejalan kaki yang menuju Jawa tercatat sekitar 27.776 orang. Jumlah tersebut jelas berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Sebelumnya, jumlah penumpang sangat membeludak. Jumlah kendaraan dan penumpang yang menuju Pulau Bali maupun yang menuju Pulau Jawa sangat banyak. Tren penurunan jumlah
kendaraan itu diprediksi karena puncak arus libur Natal sudah terjadi saat macet total tiga hari lalu. Seperti diberitakan sebelumnya, Pelabuhan Ketapang berpeluang akan ramai dipadati pengguna jasa karena liburan masih berlangsung. “Prediksi tetap, puncak arus liburan akan terjadi mendekati tahun baru 2016, yakni 28-30 Desember 2015 mendatang,� kata Wahyudi, manajer operasional PT. ASDP
Indonesia Ferry Ketapang. Wahyudi menambahkan, meski pelabuhan sudah tampak sepi kemarin, pihaknya tetap mengoperasikan seluruh dermaga di Pelabuhan ASDP Ketapang, termasuk dermaga MB III. Jumlah kapal yang beroperasi juga masih sama seperti hari sebelumnya, yakni 34 unit kapal, dengan rincian 25 jenis kapal motor penumpang (KMP) dan 9 jenis landing craft tank (LCT). (tfs/c1/bay)
Tetap Menggunakan Jadwal Biasa n PENUMPANG... Sambungan dari Hal 30
Sebab, pada hari-hari biasa, nyaris semua seat tujuan dan dari Banyuwangi nyaris penuh.Dari 72 seat yang disediakan, Yogi melihat rata-rata 69 kursi terisi penumpang.
Terlebih sejak jalur BanyuwangiBali (PP) tidak lagi dijalankan. Akan tetapi, meski animo penumpang yang menggunakan jasa pesawat cukup tinggi, Yogi mengatakan belum ada laporan akan ada penerbangan tambahan atau extra flight. Sehingga, kemungkinan
penumpang harus menyesuaikan dengan jumlah kursi yang disediakan. “Animonya tinggi hampir 100 persen kursi terisi pada H-2 Natal ini, tapi belum ada info penambahan pesawat,� terang Yogi. Secara terpisah General Manager Garuda Indonesia wilayah Banyu-
wangi, Ismu Gito Waluyo, ketika ditanya tentang extra flight pada musim liburan ini mengatakan, belum ada rencana penambahan. Saat ini pihaknya masih menggunakan jadwal biasa. “Rute dari maupun ke Banyuwangi tidak ada extra flight,� tandas Gito. (fre/c1/aif)
Keluarga Berharap ML Bisa Sekolah Lagi n TERKUAK... Sambungan dari Hal 25
Video itu justru mengundang tawa. Maklum, isi video itu lebih banyak guyonan daripada adegan inti. Bukan itu saja, cita rasa Oseng sangat kentara dalam film tersebut. Pemeran pria dan perempuannya sama-sama berbahasa Oseng. Beberapa kali kedua pemeran itu bercakap-cakap menggunakan bahasa Oseng. Dari bahasa itulah yang membuat banyak pihak yakin bahwa video itu diperankan orang Banyuwangi. Tengok saja, bagaimana keduanya bercakapcakap untuk merahasiakan hubungan terlarang itu. Perempuan dalam film itu pun takut ketahuan orang saat sedang berduaan di kebun itu. ‘’Engko tah ono wong menek kelopo (nanti lho ketahuan karena ada orang memanjat pohon kelapa),� ujar ML dalam video tersebut.
Selain itu, nuansa Oseng juga terpampang jelas di kostum pemeran perempuan. Ada tulisan ‘’I Love Lare Oseng� di dada kaus perempuan itu. Ada juga identitas sekolah di kaus tersebut. Perkembangan terkini, polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas dua pemeran video mesum tersebut. Itu berawal dari orang tua korban yang lapor polisi karena tidak terima anak perempuannya dicabuli. Dalam kasus tersebut, ada dua laporan yang diterima polisi. Pertama adalah kasus dugaan pencabulan, yang kedua adalah kasus peredaran video mesum. Selain memproses kasus pencabulan yang diduga dilakukan BH terhadap pacarnya yang masih di bawah umur itu, polisi juga berhasil mengungkap identitas pemeran dalam video mesum tersebut. Keduanya adalah ML, 16, siswi kelas tiga sebuah SMP di Licin, dan BH, 22, kekasih siswi
tersebut. BH kini diketahui sedang bekerja di Bali. Petugas yang mendapati alamatnya segera menjemputnya. Kepada polisi, BH mengaku bahwa ide pembuatan film biru itu inisiatif dirinya. Dia sengaja merekam adegan terlarang itu untuk kenang-kenangan. Saat itu sama sekali tidak terlintas dalam benaknya menyebarkan adegan intim yang dilakukannya bersama ML itu. Nyatanya, dua hari setelah pembuatan rekaman adegan itu, BH memperlihatkan video pendek itu kepada dua temannya. BH pun rela mentransfer video terlarang itu kepada temannya dengan janji file video itu akan dihapus setelah ditonton. Dasar apes, ponsel yang digunakan merekam adegan porno itu akhirnya dijual kepada temannya. Sialnya lagi, BH lupa menghapus film dewasa yang dia perankan itu. �Ponsel itu
pindah tangan dan kemudian tersebar,� jelas Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Stevie Arnold Rampengan. Lain halnya dengan ML. Sejak video intimnya beredar luas, dia sudah disanksi oleh pihak sekolah. Itulah yang membuat pihak keluarga, terutama kuasa hukumnya, trenyuh. “Kasusnya memang jalan, tapi kami ingin agar ML bisa sekolah lagi,� ujar Mohamad Sugiyono, kuasa hukum ML, saat berada di Mapolsek Licin. Atas perbuatannya itu, BH berpeluang terancam dijerat tiga undang-undang sekaligus. Pertama, undang-undang perlindungan anak. Kedua, dia bisa dijerat undang-undang informasi dan teknologi (IT). Yang terakhir, dia bisa dijerat pasal tentang pornografi. “BH bisa dijerat tiga aturan itu sekaligus,� beber Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama. (c1/bay)
RENDRA KURNIA/RABA
DIKIRIM: Petugas mengawal ketat Didik sebelum berangkat ke Bali kemarin.
Terlibat Penganiayaan di Purwoharjo n BURON... Sambungan dari Hal 25
Dia diduga pulang ke Banyuwangi untuk bersembunyi dari petugas. Selain masuk daftar pencarian orang (DPO) Polda Bali atas kerusuhan tersebut, Didik juga masuk DPO dalam kasus penganiayaan di Kecamatan Purwoharjo pada Maret 2015. Ceritanya, kekerasan yang dilakukan Didik dialami Jafar Tri Admaja, 40, warga Dusun Ngadirejo, Desa Bulurejo, Keca-
matan Purwoharjo. Kejadian itu berlangsung saat Jafar sedang nongkrong di warung kopi depan sebuah diler motor. “Dia memukul menggunakan sapu dan helm hingga korban mengalami sejumlah luka dan memar di jari kelingking dan kepala belakang,� papar Kasatrekrim Polres Banyuwangi, AKP Stevie Arnold Rampengan, kemarin (26/12). Kasus penganiayaan tersebut dilaporkan Jafar ke Mapolsek Purwoharjo. Usai menerima laporan, petugas berupaya mela-
Berharap Jadi Contoh Negara Lain n UNWTO... Sambungan dari Hal 27
Sebelum dipanggil untuk berpartisipasi dalam lomba itu, Bram mengatakan jika Banyuwangi sudah mengirimkan program inovasi dalam bentuk tulisan narasi berjudul “Four Winning Strategies, Key To The Success of Developing Suitainable Tourism in Indonesia�. Di mana di dalamnya berisi ulasan bagaimana pemerintah dapat mengebangkan
pariwisata Banyuwangi dengan Banyuwangi festival untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan budaya. Kemudian inovasi dari dalam berupa peleburan ekosistem SKPD sehingga dapat keluar dari ego sektoral. Sehingga proses pengembangan dan perizinan untuk pariwisata di Banyuwangi tidak terlalu sulit. Hal tersebut menurut Bram menjadi kunci dari pendorong pertumbuhan pariwisata di Banyuwangi.
Bram pun optimistis nantinya dapat menyampaikan presentasi dalam diskusi panel tersebut dengan baik. Sehingga nantinya apa yang sudah dikembangkan Pemerintah Banyuwangi dalam hal pariwisata dapat menjadi contoh bagi negara lain. “Perkembangan kita disorot karena dalam waktu singkat bisa meningkatkan potensi ekonomi, pariwisata dan budaya secara bersamaan, dan itulah yang akan kita bawakan nanti,� kata Bram. (fre/als)
Dampak Narkoba dan Pergaulan Sosial n PASIEN... Sambungan dari Hal 25
Jumlah pasien muda lebih dari 50 persen dari total pasien yang ada. Bahkan, ada juga pasien yang usianya seumuran siswa sekolah menengah atas. Jumlah pasien berusia muda tersebut secara bertahap terus meningkat. Tren peningkatan pasien sakit jiwa usia muda tersebut diamati berdasar proporsi pasien di ruangan perawatan. Seperti di ruangan perawatan yang berisi 10 pasien pria yang masuk pada bulan Desember 2015 ini. Delapan di antara pasien di ruangan tersebut berusia di bawah 25 tahun. Saat baru tiba Kholid mengatakan bahwa pasien gangguan jiwa berusia muda itu memiliki tanda gangguan bermacam-macam. Tanda tersebut meliputi mengamuk, berhalusinasi, dan terkadang terdiam dan tidak merespons komunikasi. Setelah dirawat dalam tempo dua hingga tiga pekan, pasien-pasien tersebut dapat diajak berkomunikasi lebih baik. Terkait perawatan, Kholid menjelaskan prosedurnya sama dengan pasien jiwa umumnya.
Mereka terlebih dulu masuk UGD, kemudian diisolasi di ruang pediatric intensive care unit (PICU). Selanjutnya, mereka dipindahkan ke ruang perawatan. Selama proses berlangsung, pasien akan coba dihilangkan dari beberapa tanda gangguan jiwa, seperti gejala emosi tidak normal, halusinasi, kehilangan hasrat melakukan aktivitas normal, dan perilaku yang berlebihan. Hingga akhirnya mereka dapat kembali melakukan aktivitas normal, lalu bisa diajak bersosialisasi lagi dengan masyarakat. “Secara umum jumlah pasien gangguan jiwa terus meningkat, terutama usia muda. Hanya saja tidak semua bisa kita tampung karena keterbatasan ruang dan SDM,� terang Kholid. Penyebab meningkatnya pasien berusia muda itu, kata Kholid, cukup bervariasi. Namun, kasus yang banyak ditangani kali ini, sangat dipengaruhi faktor lingkungan dan keluarga. Termasuk, dampak narkoba dan pergaulan sosial. Selain itu, di dalam keluarga terdapat tekanantekanan terhadap anak muda tersebut, baik tekanan terkait pendidikan maupun pekerjaan.
kukan penangkapan. Sayang, pelaku sudah kabur ke Bali. Tak dinyana, setelah sembilan bulan melarikan diri ke Pulau Dewata, dia pulang ke rumahnya di Kecamatan Purwoharjo. Sayang, upaya itu tercium petugas. Selain terganjal kasus kekerasan di Bali, Didik juga harus siap menjalani proses hukum kasus penganiayaan di Banyuwangi. “Saat ini dia dibawa ke Bali untuk kasus lain yang dilakukan di sana,� imbuh perwira polisi berdarah Manado itu. (nic/c1/bay)
Ke depan, Kholid mengimbau agar orang tua lebih peka terhadap anak-anaknya. Tidak hanya memenuhi materi, tapi juga memahami kebutuhan anak. Termasuk, tidak takut membawa anaknya periksa ke layanan kesehatan jiwa jika menemukan tanda-tanda yang berbeda. Hal tersebut dapat mencegah perkembangan psikologis yang buruk bagi anak tersebut. “Kalau anak sudah mulai banyak diam, kemudian aktivitasnya banyak yang terbengkalai, tidak mau mandi dan makan, itu perlu dicurigai,� ujarnya. Dengan pemeriksaan dini, selain dapat mencegah perkembangan psikologis yang tidak baik juga dapat mencegah orang tua melakukan pemasungan terhadap anak-anak mereka yang terlambat terdeteksi. “Tahun depan jaminan kesehatan untuk pasien masalah jiwa dari masyarakat kurang mampu akan di-sharing bersama pemerintah provinsi. Itu akan meringankan biaya bagi mereka. Fasilitas kita pun mumpuni menangani pasien seperti itu, jadi tinggal kesadaran mau memeriksakan,� kata Kholid. (fre/c1/bay)
32
Jawa Pos
Minggu 27 Desember 2015
Satu dari 9 Pemuja Yang Mulia Kongco LAZIMNYA ciri khas yang melekat pada bangunan klenteng. Warna merah nyang cukup dominan dikombinasi dengan warna kuning dan hijau cukup kental mewarnai Kelenteng TikLiong Tian. Keberadaannya juga diperkaya dengan ornamen naga terpasang di tiap pilar bangunan. Ada 16 patung dewa di sini. Di bagian depan ada sepasang ciok sai (singa). Masuk kedalam terdapat altar Tian, Men Shen dan Hou shen (sebelah kanan bangunan). Masuk ke bangunan utama di sana terdapat altar Utama yaitu altar Yang Mulia Kongco Tan Hu Cin Jin. Ada juga pengawalnya, Co fu wei dan Yo fu wei. Di sana juga ada altar Xuan Tian Xang Tie. Di belakang altar utama terdapat altar tiga guru agung yakni altar Budha, altar Thai Sang Lo Cin, dan altar Nabi Konghuchu. Selain itu disana juga terdapat beberapa Shen Ming yaitu Kwan Kong, Fu Tek Chen Zhen, Tu Ti Kong atau TuTi Bo, He He Erl Xian, Bodhisatva, 18 arahat. Yang menjadi khas dan keunikan tersendiri dalam Kelenteng Tik Liong Tian adalah tentunya keberadaan Yang Mulia Kong
Co Tan Hu Cin Jin. Sosoknya merupakan Shen Ming setempat bagi masyarakat lokal. Banyak cerita dan cerita rakyat yang berkembang mengenai Yang Mulia Kong Co. Tetapi bagi sebagian umat Tri Dharma, yang perlu di ingat bukanlah hal-hal yang telah dilakukannya. Melainkan tetapi ajaran beliau yang banyak di resap oleh umatnya yang banyak diingat dalam diri Yang Mulia Kong Co. Dalam sebuah bait tulisan yang tertera di rupang/patung pengawal Yang Mulia Kong Co menunjukkan sifat Kongco yang sangat bijak. Ini dapat diartikan Kong Co sangat jelas dan tegas membedakannya mana kejahatan dan mana kebaikan. Sikap tegas yang dapat diambil dari Yang Mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin adalah senantiasa berbuat baik. Itu dilakukannya dengan senantiasa menanamkan kebajikan. Sebab kebaikan akan melahirkan karma baik. Sehingga kebajikan dapat membuat hidup menjadi lebih baik. Dan, Kong Co sangat tidak suka orang yang berbuat jahat. (nic/als)
PENGURUS KLENTENG TIK LIONG TIAN FOTO-FOTO: ISTIMEWA
KHIDMAT: Saat upacara umat Tri Dharma secara khusyuk melaksanakan ritual di Klenteng Tik Liong Tian
100 TAHUN KLENTENG TIK LIONG TIAN
1. Alm. Liem Swie Giok (periode 1958-1963) 2. Alm. Liem Swie Hong (periode 1963-1966) 3. Alm. Hong Twan Kie (periode 1966-1970) 4. Alm. Oei Siong Khay (periode 1970-1977) 5. Alm. Tau Hid (Li Tiauw Xie) (periode 1977-1998) 6. Leman Christanto (periode 1998-2011) 7. Gunarso, S.E. (periode 2011-2013) 2011 2013) 8. Linggawati Wijaya (2014-sekarang....)
ISTANA RAJA BIJAK Keanekaragaman agama dan kepercayaan di Banyuwangi memang tak terbantahkan. Kemajemukan masyarakat inilah yang menjadi ciri khas Bumi Blambangan dalam keseharian masyarakatnya. TIDAK terkecuali perkembangan agama Tri Dharma yang turut menjadi bagian dari perkembangan sejarah dan peradaban di Banyuwangi. Kelenteng Klenteng Tik Liong Tian adalah satu dari sembilan tempat untuk memuja Yang Mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin yang tersebar di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Lombok. Merunut usianya, Klenteng Tik Liong Tian menempati urutan kedelapan dari sembilan tempat tersebut. Klenteng tertua dipegang oleh TITD Hoo Tong Bio yang ada di Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi. Oleh masyarakat Rogojampi dan umat Tri Dharma, tempat ini mendapat sebutan Klenteng Tik Liong Tian. Saudara muda Klenteng Hoo Tong Bio itu tahun ini genap berusia 100 tahun atau satu abad. Lokasinya yang berhadapan langsung dengan Pasar Rogojampi cukup membuat tempat ini begitu familiar. Dalam sejarah pemberian nama Tik Liong Tian mengandung makna yang teraman dalam. Kata Tik bisa diartikan dengan bijak atau bijaksana. Sedangkan liong bisa berarti simbol kebesaran raja.
GUYUB: Pengurus klenteng saat mempersiapkan tandu kirab bagi Kong Co.
Dan, Tian bermakna istana. Dari namanya dapat disimpulkan kelenteng ini menjadi sebuah istana kebesaran untuk raja yang bijaksana. “Itulah asal usul namanya,” ujar Edi Suprapto, salah satu pengurus klenteng. Sejarahnya, kelenteng ini merupakan tempat persembahyangan pribadi milik Liem Kim Hong. Tempat ini mulai digunakan sebagai tempat ibadah mulai 1915. Liem Kim Hong sendiri merupakan
seorang pedagang sekaligus tokoh spiritual. Permulaan klenteng ini berdiri tidak lepas dari ilham atau wangsit yang diterimanya. Dalam mimpinya, dia diminta datang ke Watudodol. Mimpinya tersebut menjadi kenyataan. Di mana dia menemukan dua benda yang menyerupai arca. Arca batu itu diyakini memiliki kekuatan aura supranatural seperti tergambar dalam mimpinya.
Batu ini pun dibawanya pulang. Energi yang terpancar dalam batu tersebut diyakini merupakan energi murni dari Yang Mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin (Chen Fu Zhen Ren). Batu itu pun kemudian diletakkan di altar pemujaan. Perwujudan mimpi Liem inilah yang kemudian berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Rogojampi yang aman dan damai. Di rumah Liem Kim Hong, kemudian dia membuat sebuah altar pemujaan. Banyak masyarakat dan umat Tri Dharma yang kemudian datang ke rumah Liem Kim Hong. Mereka ada yang datang untuk berdoa dan meminta langsung keberkahan langsung dari Yang Mulia Kong Co Tan Hu Cin Jin di sini. Perkembangan dan dinamika penganut Tri Dharma di Rogojampi akhirnya membuat Liem Kim Hong berinsiatif membangun kuil. Rumah yang menjadi satu dengan kuil kemudian diserahkan kepada masyarakat Tionghoa. Maka sejak tahun 1958 rumah dan kuil pribadi Liem Kom Hong menjadi sebuah klenteng umum. Dalam perkembangannya, kelenteng ini terus berkembang dan mengalami beberapa kali pemugaran. Kelenteng Tik liong Tian sekarang memiliki bangunan khas umumnya Kelenteng plus dengan segala pernak-pernik yang ada. Ornamen naga terpasang di tiap pilar bangunan, di sertai sepasang ciok sai (singa) di depan. Masuk kedalam terdapat altar Tian, Men Shen dan Hou shen (sebelah kanan bangunan). (nic/als)
BERSEJARAH: Awal mula berdirinya Klenteng Tik Liong Tian merupakan tempat ibadat pribadi.
Sering Jadi Jujukan Masyarakat Umum SELAIN menjadi aset budaya yang memiliki nilai histori cukup tinggi di Banyuwangi, Klenteng Tik Liong Tiang juga kerap menjadi jujukan bagi masyarakat, khususnya Rogojampi dan sekitarnya. Tidak hanya penganut Tri Dhamra, masyarakat umum juga kerap datang dengan berbagai keperluan dan maksud di kelenteng ini. Satu alasan masyarakat datang diantaranya terkait keberadaan jiamsi. Jiamsi sendiri merupakan kumpulan santra yang berisi nasehat dan pengalaman di masa lampau. Media ini digunakan untuk mengetahui peruntungan dengan mempergunakan bambu berukuran kecil.
Di klenteng ini terdapat 28 jiamsi. Ada dua macam jiamsi yang terdapat di dalam klenteng ini. Jiamsi pertama tentang kehidupan dan seluk beluk manusia. Jiamsi kedua adalah untuk obat. Keduanya membuat klenteng ini juga menjadi jujukan masyarakat tidak hanya umat Tri Dharma tetapi juga masyarakat umum. Bahkan seperti tempat serupa di Probolinggo yang kerap didatangi nelayan, kelenteng ini juga kerap didatangi masyarakat untuk keperluan untuk meminta doa dan berkah sebelum melakukan aktivitas. Tujuannya agar diberikan keselamatan dan keberkahan. (nic/als)
WATUDODOL: Umat Tri Dharma menapaktilasi berdirinya Klenteng Tik Liong Tian