Radar Banyuwangi | 28 November 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 28 NOVEMBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 33

Angkat Kisah

Ande-ande

Lumut

BANYUWANGI - Dewan Kesenian Blambangan (DKB) menepati janji untuk terus menampilkan tradisi Padang Ulanan di amphitheater Pantai Boom, Banyuwangi. Kali ini giliran seni teater Kusuma dari SMKN 1 Banyuwangi yang unjuk kebolehan di pentas terbuka Pantai Boom tadi malam (27/11). Belasan siswa menampilkan seni teater kontemporer dengan lakon berjudul Andeande lumut. Penonton yang datang terbilang lebih banyak dibandingkan pentas Padang Ulanan akhir pekan lalu. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi tadi malam, penonton masih didominasi kaum muda. Tidak sedikit penonton dewasa beserta keluarga menyaksikan pertunjukan teater tadi malam n Baca Angkat..Hal 43 PADANG ULAN ASLI: Sinar rembulan menyinari kawasan amphitheater Pantai Boom saat pementasan lakon Andeande Lumut yang dimainkan grup teater Kusuma tadi malam.

RENDRA KURNIA/RABA

Memulai Adalah Tantangan.. Mewujudkan adalah Perjuangan.. (Cara Baru ber-Partai)

ADA APA LAGI

Selisih 1 Suara Bisa Menang BANYUWANGI - Dua pasangan calon (paslon) dan tim sukses masing-masing kandidat tampaknya bakal mengerahkan segenap kekuatan untuk menghadapi coblosan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 9 Desember mendatang. Sebab, sesuai regulasi, pesta demokrasi lima tahunan kali ini hanya akan berlangsung satu putaran. Oleh karena itu, paslon dan tim sukses tidak perlu menyimpan kekuatan untuk PILBUP BANYUWANGI 2015 menghadapi pilbup putaran kedua atau bahkan putaran ketiga. Sebaliknya, siapa pun yang memperoleh suara terbanyak pada coblosan 9 Desember mendatang bisa ditetapkan sebagai paslon terpilih n

Tentang Rekap Hasil Suara

Baca Judul...Hal 43

Q Mengacu Q Selisih satu suara Q Apabila perolehan suara Q Jika persebaran Peraturan pun, paslon kedua paslon sama di tingkat KPU Nomor peraih suara banyak, maka kecamatan 11 Tahun terbanyak bisa penentuan paslon masih sama, 2015 hanya ditetapkan terpilih akan dilakukan maka dilihat berlangsung sebagai berdasar persebaran persebaran satu putaran. pemenang perolehan suara di perolehan suara apabila wilayah terluas secara di tingkat desa Q Siapa yang pasangan yang berjenjang. memperoleh Q Jika masih mendapatkan suara Q Misalnya kedua paslon sama, ditentukan suara lebih terbanyak sama-sama mendapat berdasar rendah tidak akan suara sebanyak 500 ribu, persebaran mengajukan ditetapkan maka paslon terpilih suara tingkat Perselisihan sebagai didasarkan persebaran tempat Hasil Pemilihan paslon perolehan suara di pemungutan Umum (PHPU) terpilih tingkat kecamatan suara (TPS)

1

2

REZA FAIRUZ/RABA

RENDRA KURNIA/RABA

DIPAGAR BESI: Jalan menuju Lingkungan Sumbersuko, Kelurahan Penganjuran, sudah tidak bisa lagi dilintasi kendaraan.

Warga Protes Penutupan Jalan BANYUWANGI - Satu-satunya akses menuju RW 01, Lingkungan Sumbersuko, Kelurahan Penganjuran, Banyuwangi, ditutup oleh pihak Hotel Rahayu yang beralamat di Jalan dr. Soetomo. Penutupan jalan itu dilakukan karena pihak hotel mengklaim jalan tersebut adalah tanahnya. Penutupan jalan itu ternyata tidak dikehendaki warga. Warga sekitar hotel protes agar jalan itu dibuka kembali n Baca Warga...Hal 43

BAHASA OSENG

Seminar Mengulas Perbedaan Leksikon BANYUWANGI - Eksistensi Bahasa Oseng sebagai bahasa daerah Banyuwangi dirasa meredup beberapa tahun belakangan. Upaya pemerintah daerah melestarikan bahasa daerah tersebut melalui Pera turan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 mengenai kewa jiban satuan pendidikan tingkat SD dan SMP mengajarkan bahasa Oseng SYAIFUDDIN M /RABA sebagai muatan lokal Bambang Lukito (mulok) terganjal peraturan gubernur (pergub) n Baca Seminar...Hal 43

Abanda Herman dan Guy Junior Tiba Siang Ini

Kasus Duel Berdarah di Pesucen KALIPURO - Tidak lama setelah ditetapkan sebagai tersangka, pelaku tunggal kasus penganiayaan, Moh. Noso alias Nosok, 54, langsung ditahan Polsek Kalipuro Kamis (26/11) kemarin. Kepada Istri Nosok itu penyidik, Nosok saksi satu-satumelakukan penga niayaan nya. Setelah kepada Makkaki Maksum sum, 61, yang terbentur temtak lain adalah te ta ngganya bok dam dan sendiri lantaran berdarah, istri emosi karena ditegur Mak- Nosok berteriak sum saat dirinminta tolong ya mengalihkan ketakutan,” aliran air menuju sawahnya. AKP Supriyadi Kapolsek KaKapolsek Kalipuro lipuro, AKP Supriyadi, melalui Kanitreskrim Aiptu Ahmad Hendrika menegaskan, berdasar keterangan saksi, luka yang dialami Maksum di kaki kanan tersebut bukan karena sabetan senjata tajam n

BANYUWANGI – Setiba di Banyuwangi Kamis (26/11) lalu, Alan Nabire alias Alan Engkong langsung bergabung dengan pemain Persewangi lainnya. Bahkan, kemarin, Alan Nabire sudah berlatih. Selain Alan, satu pemain asing lagi yang datang siang kemarin. Dia adalah kiper Persipura Jayapura, Yoo Jaehoon. Dua legiun asing itu memastikan akan memperkuat Persewangi dalam menghadapi Persebaya di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Minggu besok (29/11). Kehadiran dua legiun asing itu bukan yang terakhir. Sebab, ada dua pemain luar negeri yang akan tiba di Banyuwangi. Mereka adalah Abanda Herman, eks punggawa Persija Jakarta, dan Guy Junior, mantan bomber Mitra Kukar. Keduanya telah sepakat membela Persewangi sesuai match fee yang diberikan. Tentu saja, total empat pemain asing itu bisa dijadikan jaminan bahwa Persewangi bisa tampil mengejutkan dalam menghadapi Persebaya nanti n Baca Abanda...Hal 43 LANGSUNG KLIK: Alan Nabire alias Alan Engkong (tengah) berlatih bersama pemain Persewangi kemarin.

Baca Nosok...Hal 43 RENDRA KURNIA/RABA

Arif Indaka, Alumnus IPB yang Getol Budi Daya Jamur Tiram

Bantu Buruh Pemetik Kacang Lebih Sejahtera Sudah setahun terakhir Arif Indaka, 30, berusaha mengembangkan budi daya jamur tiram di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah. Salah satu keinginannya adalah memperluas usaha, sehingga bisa lebih banyak menampung tenaga kerja warga Desa Seblang tersebut. FREDY RIZKI, Glagah BUDI Daya jamur tiram mungkin sudah mulai dikenal masyarakat Banyuwangi sejak tiga tahun silam. Secara perlahan, produk olahan jamur—

http://www.radarbanyuwangi.co.id

Nosok Langsung Ditahan

mulai cah jamur hingga jamur krispi— mulai merambah rumah makan dan pedagang kaki lima Banyuwangi. Arif Indaka mengikuti perkembangan dengan menjadi salah satu pembudi daya jamur bernama latin Pleurotus ostreatus tersebut. Berbekal pelajaran dari kakaknya yang sudah terlebih dulu menggeluti usaha jamur di Malang, lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu memberanikan diri memulai usaha di wilayah Kelurahan Tukangkayu. Awalnya, dia mengalami kegagalan. Tetapi, melihat pasar jamur yang terus meningkat, Arif memberanikan diri melanjutkan usahanya itu. Kemudian, dia menemukan cara yang tepat dalam mengembangkan jamur berwarna putih itu n Baca Bantu...Hal 43

Tim labfor Polda turun ke Tumpang Pitu Usut juga provokator kerusuhan! Selisih satu suara bisa langsung menang Kalau suaranya sama diundi pakai hompimpah saja!

FREDY RIZKI/RABA

TAK MAU GAGAL: Arif Indaka dikelilingi jamur tiram hasil budi daya di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


radar sport RADAR Banyuwangi

34

DARI NEGERI GINSENG: Setiba di Banyuwangi kemarin, Yoo Jaehoon menyempatkan diri berkunjung ke kantor redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Guntu

Jawa Pos

Sabtu 28 November 2015

Suporter Siapkan Kado Istimewa untuk Kapolres SEMENTARA itu, pertan­ dingan Persewangi melawan Persebaya diprediksi akan dipadati penonton. Apalagi, dua tim memiliki basis suporter yang militan. Persewangi memiliki basis suporter Laros Jenggirat. Persebaya memiliki suporter yang loyal, yaitu Bonek. Sebagai tuan rumah, Laros Jenggirat akan turun full mendukung Persewangi dalam pertandingan tersebut. Persebaya juga akan didukung ribuan Bonek. Dua basis suporter itu merupakan ‘’sahabat seperjuangan’’. Dengan begitu, Laros Jenggirat bakal menyambut dengan suka cita kehadiran Bonek. Bahkan, dijadwalkan, Bonek akan mulai merapat ke Banyuwangi Sabtu besok. Puncaknya, Bonek akan tiba Minggu siang. Nah, ajang tersebut memang bisa dijadikan awal kebangkit­ an sepak bola di Banyuwangi. Apalagi, Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, men-

dukung total ajang tersebut. Kapolres Bastoni telah mem­­ be­r ikan harapan besar pada kebang­kitan sepak bola di Bumi Blambangan. Maka dari itu, pa­r a suporter berjanji akan memberikan kado istimewa kepada mantan Kapolres Tulung Agung itu. ‘’Kita akan berikan kejutan untuk kapolres,’’ ungkap Ketua Laros Jenggirat, Ikhwan Arief, kemarin. Menurut dia, Kapolres Bastoni sangat peduli terhadap sepak bola. Orang nomor satu di lingkungan Polres Banyuwangi itu mampu menambah spirit bagi kemajuan sepak bola di Banyuwangi. ‘’Bapak kapolres menjadi idola baru bagi maniak sepak bola Banyuwangi,” tukasnya. Dia enggan menyebut tentang kado istimewa untuk Kapolres Bastoni itu. Yang pasti, kado tersebut bakal menjadi momen kebangkitan sepak bola Banyuwangi. “Kita tunggu saja nanti kejutannya di stadion,” pungkasnya. (ton/c1/als)

PT Sumber Cipta Multiniaga

RENDRA KURNIA/RaBa

Yoo Jaehoon Janji All Out BANYUWANGI - Manajemen Persewangi membuktikan janjinya bakal mendatangkan pemain dengan kualitas mumpuni. Tidak tanggung-tanggung, pemain yang direkrut adalah Yoo Jaehoon yang notabene penjaga ga­wang yang mengantarkan Persipura ke semifinal Liga Champions Asia tahun 2014 lalu. Kemarin (27/11) pemain asal Korea Selatan itu telah mendarat di Bumi Blambangan. Dia sengaja didatangkan

ke Banyuwangi untuk memperkuat Persewangi menghadapi Persebaya di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Minggu besok (29/11). Tentu saja, kehadiran Jae­hoon itu akan membakar spirit mengalahkan Bajul Ijo, julukan Persebaya, dan sekaligus meraih Trofi Kapolres Banyuwangi. Kedatangannya ke Banyuwangi mem-

buktikan bahwa Persewangi tidak main-main dalam laga menghadapi Green Force nanti. Pemain yang pernah membela Persipura selama empat tahun itu bisa diandalkan dalam mengawal gawang Persewangi. Setelah tiba di Ba­ nyu­wangi, dia melakukan safari. Salah satunya berkunjung ke kantor Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-Ra-

Ba), Jalan Yos Sudarso 89C, Banyuwangi. Di kantor media terbesar di Banyuwangi itu, dia disambut Direktur JP-RaBa, Samsudin Adlawi dan sejumlah karyawan. Setelah melakukan kunjungan itu, dia berlatih ringan di Gym Gardenia. Sebagai pemain profesional, dia me­ ngaku siap tampil all out dalam pertan­ dingan melawan Persebaya. ‘’Ya nanti saya akan tampil maksimal,” terangnya usai melakukan latihan ringan kemarin. (ton/c1/als­)

PT Sumber Cipta Multiniaga adalah perusahaan yang telah berhasil menangani distribusi rokok kretek terkemuka dan berkualitas tinggi di seluruh wilayah Indonesia seperti Djarum Super, Djarum Black, Super MILD, LA Lights & berbagai merk lain. Nilai-nilai ketekunan, semangat untuk terus maju, kekompakan dalam tim, integritas dan professional menjadi kekuatan perusahaan kami.

PROMOTER - CANVASER Bertanggungjawab untuk melaksanakan penggarapan wilayah yang menjadi tanggung jawabnya melalui kegiatan penjualan dan pelaksanaan program peningkatan penjualan.

Kualifikasi Minimal :

Pria, usia maximal 27 tahun Pendidikan minimal SMA atau sederajat Bersedia ditempatkan di wilayah Jawa Timur Berminat dan menyukai bekerja di lapangan Memiliki SIM A / C

Jika anda tertarik untuk bergabung dalam tim kami, silahkan mengirimkan lamaran lengkap ke :

PT. SUMBER CIPTA MULTINIAGA BANYUWANGI JEMBER PROBOLINGGO

: Jl. Brawijaya No.38 Banyuwangi : Jl. Letjen S. Sutoyo No.36 Jember : Jl. Prof DR Buya Hamka 16 Lawean Probolinggo

Tulis nomor HP yang bisa di Hubungi pada lamaran anda Lamaran maksimal di terima tgl 12 Desember 2015. Hanya kandidat yang terpilih yang akan kami hubungi.

Agenda kota Giri, Banyuwangi Telp.(0333) 424476, HP. 085258036777, Kemdikbud Gelar Uji www.desyeducation.com. (*) Kompetensi Perhotelan Paguyuban Tionghoa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di Jakarta Bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Desy Education Lomba Banyuwangian Banyuwangi akan menggelar Uji Kompetensi Perhotelan. Acara tersebut akan digelar Senin, 30 November 2015, Pukul 07.00 s/d selesai, bertempat di Hotel Santika Banyuwangi. Kegiatan ini dihadiri oleh Asesor Akreditasi Perhotelan BAN PNF, Kemdikbud RI Handoyo Saputro, M.Si, M.MPd dan Ketua Lembaga Sertifikasi Kompetensi Perhotelan Indonesia (LSK PI) Dra. Nurmawati Napitupulu M.Pd dari Jakarta. Informasi lengkap hubungi: Desy Education, Jl. Hayam Wuruk 75-77

AKBAR KONSTRUKSI KAN

AHLI MENGERJA

BAJA BERAT

Antara Lain :

DINDING KACA / SOFT RON ALUMUNIUM COMPOSIT PANEL / ALUCOPAN / ACP JENDELA PINTU KACA / KARTEN WOLT GUDANG / PABRIK POM BENSIN TERAS / KANOPI RUMAH SEKOLAH / AULA PAGAR TERALIS, DLL

081 234 555 255 PURWOHARJO - BANYUWANGI

Menyambut Hari Jadi Banyuwangi ke-244, Paguyuban Tionghoa se-Kabupaten Banyuwangi menggelar Lomba Karaoke lagu daerah Banyuwangi. Untuk usia 40 tahun ke atas pa/pi. Digelar Minggu (13/12) pukul 13.00 di Café VW/Fafan. Jl Raya Jember KM.7 Dadapan-Kabat. Pendaftaran Rp 100 ribu. Pendaftaran Eddy 085102631173; Akong 082140262676. (*)

BANYUWANGI

BANYUWANGI

SRONO

STNK

Rogojampi Indah Concrong

Rumah + Gudang

Dijual 2 Unit Rumah di perumahan Rogojampi Indah Concrong LB/LT 84/89 dan 80/85 lok strategis investasi masa depan bagus jalan menuju bandara Hub. 081 358 832 078

Djl Rumah+Gudang Eks Pabrik Kerupuk 55, Lokasi Dsn Umbul Rejo, Bagorejo, Srono, L 842 m, SHM, Fslts Air, PLN, Garasi Mobil Hubungi: Didik Hp. 087791342339, 081338734319

Hlg STNK P 3721 VH an Imam Hafidi, Jl. Ikan Tongkol Gg. I/03 RT. 1/4, Kel. Kertosari Hlg STNK P 6453 WG an Yunita Hariyanto, Dsn. Krajan RT. 5/5, Ds. Kebaman, Srono Hlg STNK P 2362 ZM an Abdul Haris Nasution, Jl. Letjen Sutoyo SM No. 12 RT. 1/2, T. Kayu Hlg STNK P 3571 X an Samijah, Lingk. Cungking RT. 4/1, Kel. Mojopanggung Hlg STNK P 2083 YJ an Drs EC. Suwarnoto, Perum GGM Blok ST 19 RT. 5/4, Klatak

BANYUWANGI

ROGOJAMPI

Rumah Rogojampi

Ruko The Lagoon Dijual/Dikontrakkan Ruko The Lagoon Jl. Yos Sudarso Blok 7/8 B.wangi Hub: Drs. Heldiansyah Nawawi 0811348054

JUAL Rp. 595 Jt/SEWA 19,5 Jt/Thn Rumah Bisa Buat Usaha Lokasi Strategis Depan Stasiun Rogojampi TANPA PERANTARA 081291718688, 08121068792

BANYUWANGI Mitsubishi Fuso Djl 1 Unit Fuso Mitsubishi ‘82 Hubungi 081231457220

Dump Truk Dijual 2 Unit Dump Truk Mitsubishi 125 HD 12/13 Hub: 081358339500

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

 Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

 Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

 Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


sabtu 28 November

Halaman 35

TAHUN 2015

Diikuti 53 Kontingen HUT SMAN 1 Panarukan Gelar Turnamen Bola Voli Bupati Cup XVII SITUBONDO – SMAN 1 Pa­na­ rukan belum lama ini merayakan hari ulang tahun (HUT)-nya yang ke-25. Salah satu acara untuk memeriahkan momentum spe­sial ini adalah menggelar

SEREMONIAL: Kedispendik, DR Fathor Rakhman menyerven Bola Voli sebagai tanda pembukaan turnamen di SMAN 1 Panarukan.

turnamen bola voli Bupati Cup ke-XVII tingkat SMP/MTS se-eks karesidenan Besuki. Acara yang dilaksanakan 17 – 19 Nopember 2015 ini dibuka Ke­pala Dinas Pendidikan Ka­ bu­paten Situbondo, DR Fathor Rakhman, Selasa, (17/­11) la­­ lu di lapangan olah raga SMA Negeri 1 Panarukan. Pem­bu­ kaan ditandai dengan aksi Ka­ dispendik menyerven bola voly ke tengah lapangan n  Baca Diikuti...Hal 36

ISTIMEWA

Pola Pikir sesuai Tuntutan Jaman

Setiap orang memiliki cara sendiri-sendiri untuk memberikan yang terbaik bagi lingkungan pendidikannya. Seperti yang dilakukan para kepala sekolah di Kabupaten Situbondo ini. Sekecil apapun yang telah mereka perbuat, namun mereka telah melakukan langkah nyata untuk menjadikan sekolahnya jauh lebih baik lagi.

ARJASA - Banyak guru yang biasanya ketinggalan jaman dengan kemajuan teknologi atau yang lain. Herman Hidayat, M.Pd. Kepala SMPN 1 Arjasa menekankan agar pola pikir guru ikut berkembang. Tujuannya, pola pikir peserta didik juga bisa berkembang sesuai dengan dunia modern. Di hari guru ini menurutnya semua pihak harus melakukan perubahan pola pikir. Baik itu orang yang memiliki wewenang sebagai pengambil kebijakan di bidang pendidikan atau praktisi yang bekerja di lapangan. “Yang terpenting adalah perubahan pola pikir untuk memberikan yang terbaik kepada siswa demi kemajuan bangsa,” ujarnya n  Baca Pola...Hal 36

Kuasai Pelajaran dengan Dukungan ITE ASEMBAGUS - Guru ha­rus benar-benar siap se­ga­lanya. Demi men­ cerdaskan anak di­dik, seorang gu­r u me­ nurut Ke­pa­la SMPN 2 Asembagus, Su­har­ jono, M.Pd n  Baca Kuasai... Hal 36

Suharjono, M.Pd. Kepala SMPN 2 Asembagus

Herman Hidayat, M.Pd. Kepala SMPN 1 Arjasa

Tanamkan Sikap Religius melalui Pesantren Sekolah ASEMBAGUS – SMPN 1 Asem­bagus memang bukan sekolah agama. Akan tetapi bukan be­rarti pe­ la­jaran agama dipandang se­­­be­­lah mata. Apa­la­­gi di­ abai­kan. Sekolah yang kini dikepalai oleh Mo­ hamad Arif ini bahkan memiliki pesantren sekolah n  Baca Relegius... Hal 36 Mohamad Arif Kepala SMPN 1 Asembagus

Guru Teladan Perkembangan Budaya Drs. Sugeng Priyanto, M.Pd Kepala SMPN 1 Sumbermalang

Mengupayakan Keakraban Siswa dan Warga SUMBERMALANG - Salah satu efektifitas belajar mengajar adalah keakraban antara guru dan siswa. Di SMPN 1 Sumbermalang, ternyata tidak cukup sampai di situ. Di sekolah yang memiliki 419 siswa, itu juga harus akrab dengan warga sekitar. Dalam memperingati Hari Guru Nasional tahun 2015, Kepala SMPN 1 Sumbermalang, Drs. Sugeng Priyanto, M.Pd. menyebutkan, keakraban memiliki motivasi tersendiri bagi siswa n  Baca Terjalin...Hal 36

SITUBONDO - Teladan guru men­jadi pengaruh besar bagi perkembangan kebudayaan siswa. Dalam peringatan hari guru, Ke­pala SMKN 1 Situ­ bondo n  Baca Guru...Hal 36

Umar Said, M.Pd. Kepala SMKN 1 Situbondo

Tata Lingkungan agar Siswa Nyaman Belajar SITUBONDO – SMPN 4 Situbondo berdiri di lahan yang tidak terlalu luas. Karena itu wajar jika Fathollah selaku Kepala sekolah terus berusaha menata lingkungan lembaga pendidikan yang dipimpinnya. Sebab, dengan lokasi yang terkesan sempit, bukan tidak mungkin siswa akan tidak nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) n  Baca Tata...Hal 36 Fathollah Kepala SMPN 4 Situbondo

Pendidikan yang Membantu Siswa SUBOH - Kepala SMPN 1 Suboh, Moh. Fadli, M. Pd. sangat bersemangat memberantas ke­ tertinggalan anak. Menurutnya, mencerdaskan anak bangsa menjadi bagian untuk mengen­tas anak dari ketertinggalan kemajuan jaman. “Hari guru, bagaimana pendidikan ini dapat membantu siswa, uta­ma­ nya dalam memberantas anakanak yang masih ke­ tinggalan. Karena ada saja anak yang bi­­asanya masih ter­ tinggal,” kata Moh. Fadli, M. Pd n  Baca Pendidikan...Hal 36 Moh. Fadli, M. Pd Kepala SMPN 1 Suboh


RA D AR s i t u b o nd o

afriCa Van java

36

Jawa Pos

Sabtu 28 November 2015

Protes Tabloid ke KPU SITUBONDO – Amirul Mustafa kemarin (27/11) mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Yang menarik, Ketua Asosiasi Penambang Situbondo (APSI) itu datang menggunakan be cak dan berdandan ala tukang becak. Amir mengatakan, tujuan ke­ data­ngannya untuk melaporkan beberapa temuan terkait dengan Pilkada di Kota Santri. Dari temuan selama ini, KPU selaku penyelenggara Pilkada terkesan melakukan pembiaran. Dia mencontohkan tentang adanya tabloid milik salah satu pasangan calon (paslon). Amir berpendapat, itu menjadi bukti KPU melakukan diskriminasi. ”Ada perbedaan perlakukan yang dilakukan oleh KPU. Padahal ini jelas merugikan

paslon yang lain,” terangnya. Pria yang tinggal di Jalan PB. Sudirman itu mengatakan, terkait tabloid, dia menuduh ada keterlibatan KPU. ”Tabloid ini sudah beredar di masyarakat. Saya temukan di pasar dan di beberapa SKPD (satuan ker­ ja perangkat daerah). Ik­lan kampanye ini tidak ba­g us. Padahal iklan menjadi kewe­ ngan KPU dan dibiayai oleh APBD,” terangnya. Marwoto, salah satu Komi­ sioner KPU Situbondo yang menemui Amir mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut. Sedangkan masalah tabloid salah sa­t u paslon, KPU akan mempe­ lajarinya terlebih dahulu. Dia juga memastikan tidak ada diskriminasi KPU. (bib/pri)

SEPERTI TUKANG BECAK: Amir waktu diterima komisioner KPU kemarin.

HABIBUL ADNAN/JPRS

SMAN 1 Panarukan Jadi Sekolah Model 300 n diikuti...

Sambungan dari Hal 35

Ikut menyaksikan dalam pem­ bukaan ini, sejumlah pejabat Dinas Pariwisata, Budaya, Pe­ muda dan Olahraga, Danramil dan Camat Panarukan, Komite

SMA Negeri 1 Panarukan, serta seluruh warga SMA Negeri 1 Panarukan. Selain itu, 30 kontingen voli put­ra dan 23 kontingen voli putri SMP/MTs dari Kabupaten Jember, Bondowoso dan Situ­ bondo juga ikut serta. Upacara

diawali dengan laporan Ketua Panitia Penyelenggara, Novi Koes­b udianto, S.Pd kepada Kadispendik yang sekaligus bertindak sebagai pembina upacara. Hasil pertandingan: juara I bola voli Putra diraih SMP Negeri 5

Situbondo, juara II SMP Negeri 1 Prajekan, Juara III SMP Negeri 1 Kendit dan Juara IV SMP Negeri 1 Jember. Untuk pertandingan Volly putri juara I SMP Negeri 1 Jember, juara II SMP Negeri 5 Situbondo, juara III SMP Negeri 1 Prajekan sedangkan juara IV

Pemerintah Harus Perhatikan Pendidikan n pola...

Sambungan dari Hal 35

Herman Hidayat, menjelaskan perubahan pola pikir harus dilakukan semua guru. Sebab, tanpa diikuti perkembangan jaman yang modern ini, maka cara-cara belajar mengajar akan tetap monoton. Akibatnya, peserta didik bisa jenuh dan

sulit menerima pelajaran dari seorang guru. “Terutama guru, mengubah pola pikir sesuai tuntutan jaman sangat penting,” tegasnya. Lebih jauh, pria yang memim­ pin sekolah dengan 350 siswa lebih, itu menjelaskan, dengan perkembangan pola pikir sesuai kemajuan jaman, maka akan bisa memberikan pendidikan

terbaik bagi siswa. “Ingin se­ ko­lah bisa aman, sehat, ra­mah, dan yang terpenting menye­ nangkan,” paparnya. Dengan sekolah yang bi­ sa disu­l ap menjadi menye­ nangkan, ma­ka perstasi siswa akan mun­cul. “Kalau gurunya baik, sistem belajar-mengajar baik, dan semuanya bisa se­ dang, maka bakat siswa akan

muncul,” katanya. Herman Hidayat, berha­rap pemerintah terus memperha­ tikan dunia pendidikan. Sebab, peserta didik merupakan gene­ rasi penerus bangsa. “Untuk se­kolah, kami ingin ke depan ada perbaikan sekolah. Karena bangunan sekolah kami termasuk bangunan lama,” pungkasnya. (rri/pri)

Setiap Tahun Siswa Terus Bertambah n tata...

Sambungan dari Hal 35

Fathollah mengatakan, la­ han tersebut akan terus dita­ta sesuai dengan standar pen­g­e­ lolaan. Seperti dengan menyem­ purnakan lingkungan belajar, menata lingkungan di luar ke­

las, dan lain sebagainya. ”Apa yang dirasa kurang bagus, kita benahi,” ujarnya. Menurut Fathollah, keber­ sihan tetap menjadi prioritas utama. Jika dengan lahan yang sempit, terus kebersihan tidak terjaga, akan membuat sekolah menjadi tidak kondusif.

”Kita menata lingkungan serapi mungkin sehingga mendukung KBM,” katanya. Dia menambahkan, dengan lingkungan yang bersih, maka akan tercipta lingkungan belajar yang sehat. Sehingga, siswa pun tidak terganggu dengan lingkungan yang seperti itu,”

katanya. Fathollah berharap, ke depan ada penambahan lahan yang lebih luas lagi untuk SMPN 4 Situbondo. Sehingga KBM bisa berjalan semakin baik. ”Sebab, setiap tahun siswa kita terus bertambah,” pung­ kasnya. (bib/pri)

”Kita kerja sama dengan Pondok Pesantren Salafiyah Syaf’iyah Sukorejo,” terangnya. Arif menerangkan, mata pe­ la­jaran agama di kelas tetap di­­ adakan. Pelajaran agama te­tap dipertahankan sesuai de­ngan kurikulum. ”Pesantren Se­ko­ lah fokus pembelajaran Al-

Quran. Ba­ik hafalan, membaca dan pemahaman Al-Quran,” katanya. Kegiatan itu dilaksanakan dua kali dalam satu pekan. Yaitu pada Hari Kamis dan Hari Sabtu. ”Khusus hari itu anak pulang sampai sore hari,” katanya. Itu semua termasuk aspek

yang berkaitan dengan reli­ giusitas. Aspek-aspak lain juga tetap dikembangkan. Seperti aspek cinta tanah air dan glo­ balisasi. ”Aspek cinta tanah air siswa menyanyikan lagu-lagu kabangasaan.SedanganGlo­balisasi kami ada English Community,” pungkas Arif. (bib/pri)

SMP Negeri 2 Panarukan. Untuk Pemain Terbaik Putri, Helen Put­e ri Ramadhani dari SMP Negeri 5 Situbondo. Mereka men­dapatkan piala bergilir dan tetap dari Bupati, Sertifikat dan Dana Pembinaan. Menurut Novi Koesbudianto, kegiatan turnamen diseleng­gara­ kan dalam rangka peringa­tan Dies Natalis SMA Negeri 1 Panarukan yang ke-25. Tuju­annya, untuk mendapatkan bibit-bibit unggul bola voli. “Kita harapkan ke depan

mereka mampu menjadi pemainpemain terbaik di Kabupaten Situbondo maupun di tingkat provinsi dan nasional,” papar Novi. Yang tak kalah pentingnya, lanjut dia, kegiatan turnamen bola voli bertujuan memberikan pelatihan terhadap anak-anak OSIS SMA Negeri 1 Panarukan. “Mereka kita beri keterampilan dan pengalaman dalam menge­ lola suatu even. Dari sana, di­ ha­rap­kan pengalaman tersebut

dapat bermanfaat di kemudian hari,” terangnya. Selain turnamen bola voli juga diadakan bazar pendidikan dan hasil produksi tiap-tiap kelas sesuai dengan amanat dan program sekolah model. “Jadi sejak Bulan Agustus 2015 SMA Negeri 1 Panarukan ditunjuk oleh Diraktorat Pendidikan Menengah untuk menjadi Sekolah Model 300 dari selu­ ruh SMA se Indonesia,” kata Novi. (pri/adv)

Tugas Guru Memang Berat n kuasai...

Sambungan dari Hal 35

wa­jib me­ng­uasai pelajaran. Ini disampaikan, ka­re­na terkadang ada guru yang masih malasmalasan. Sehingga, kurang menguasai saat mengajar siswa. Apalagi, di Hari Guru, setidak­ nya harus menjadi bahan in­ tro­peksi diri oleh seorang gu­ ru. Apa saja yang selama ini dirasa masih kurang, menurut pria yang memimpin sekolah dengan 325 siswa ini harus bisa diperbaiki. Tujuannya, tak lain demi kualitas peserta didik yang merupakan generasi bangsa. “Hari guru, kita jadikan

sebagai moment evaluasi untuk meningkatkan kompetensi guru agar profesional. Memili­ ki kepribadian yang handal dan sikap sosial yang tinggi,” ka­­ta pria yang tinggal di Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus tersebut. Tidak hanya itu, guru juga ha­­r us menyiapkan sarana pen­d ukung yang memadai. Misalnya, sarana ITE yang bisa menjadi salah satu alat untuk mematangkan pelajaran yang menjadi keahlian guru. “Kita untuk guru tidak hanya siap dengan satu jenis buku. Tetapi harus ada perbandingan agar pelajaran yang dipegang semakin matang, bisa didukung

dengan sarana ITE yang me­ madai,” kata Suharjono, M.Pd. s a m ­b i l m e n y e b u t s e k o ­ lahnya baru saja mendapat penghargaan Adiwiyata. Dia menjelaskan, menjadi guru merupakan pekerjaan yang berat. Karenanya, per­ hatian pemerintah tidak bo­leh putus demi menunjang ke­ berlangsungan belajar me­nga­jar di sekolah. “Tugas guru memang berat, tetapi harus tetap di­ emban dengan baik. Untuk harapan kepada pemerintah, dengan hari guru ini harus tetap ada perhatian, terutama mereka yang belum sejahtera,” pungkasnya. (rri/pri)

English Community untuk Hadapi Globalisasi Pencak Silat Ekstakurikuler Unggulan

n tanamkan...

Sambungan dari Hal 35

Pesantren sekolah merupakan sarana yang secara khusus memberikanmatapelajaranagama kepada para siswa. Mohamad Arif mengatakan, kegiatan ini sudah berjalan ham­pir satu tahun.

Juara Harapan Lomba Jurnalistik Nasional n pendidikan...

Sambungan dari Hal 35

Dikatakan oleh kasek yang yang memiliki 600 siswa itu, seorang guru harus melak­ sanakan tugasnya dengan baik sesuai kurikulum yang ada. Tak hanya itu, guru harus bisa membangun karakter anak demi

menghadapi masa depan nanti. “Guru harus bisa membangun karakter siswa. Era teknologi ini harus dimanfaatkan dengan baik, dengan meninggalkan yang buruk,” katanya. Selain dari pribadi guru, jiwa seorang pendidik menurut Moh. Fadli harus terbuka. Dengan be­g itu, siswa didik juga bisa

mem­b erikan usulan kepada gurunya. “Kreatifitas unggulan di sekolah kami yaitu jurnalistik. Kami juara harapan di tingkat nasional. Dengan begitu, di se­ kolah sudah ada majalah hasil kreasi siswa,” paparnya. Dengan majalah itu, siswa bisa menulis kritikan serta usulan kepada sekolah. Di samping

itu, sekolah memberikan kebe­ basan kepada siswa untuk ber­­ kreatifitas. “Sementara majalah yang diberi nama Ma­ha Karsa ter­ bit dua kali da­lam setahun,” pung­kas pria, sambil menyebut un­tuk prioritas bangunan di sekolahnya yaitu penambahan ruang kelas baru. (rri/pri)

Kembali pada Keikhlasan Seorang Guru n guru...

Sambungan dari Hal 35

Umar Said, M.Pd. tertarik untuk membahas keteladanan guru yang kaitannya erat dengan kenakalan peserta didik. Menurutnya, perkembangan budaya sekarang khusunya un­­­tuk kalangan pelajar sangat memprihatinkan. Bahkan, ada beberapa sikap dan prilakunya yang tidak mencerminkan pe­l ajar. Itu semua menurut Umar Said, M.Pd. berpulang

kepada guru yang menjadi pendidiknya. “Apa yang kita lihat akhirakhir ini sangat miris, budaya kenakalan sebagian pelajar sudah sangat memprihatinkan. Saya berharap ada keteladanan dari bapak-ibu guru. Yang saya maksudkan, tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan atau mengajar saja, tetapi le­bih dari itu. Membimbing, me­ m­b ina, merubah pola pikir anak-anak menjadi lebih baik,” terangnya. Pria yang tinggal di perbukitan

Desa Kotakan, Kota Situbondo itu menegaskan, untuk era yang serba maju ini siswasiswi membutuhkan contoh lang­s ung dari seorang gu­r u. Dengan memberikan kete­ ladanan disertai usaha-usaha memberikan pendidikan yang baik, maka proses belajarm e­­n­gaja r a k a n b e r ha s i l . “Jadi keteladanan itu patut dicontohkan dari bapak ibu guru,” tegasnya. Umar Said, M.Pd juga meng­ aku bahwa kesejahteraan guru bukan satu-satunya faktor

untuk mencetak siswa yang baik. Sebab, kesejahteraan guru tanpa dibarengi dengan niat yang iklas, akan sama saja hasilnya. Bahkan, moral anak didik bisa saja terlupakan. “Kesejahteraan bukan sa­tusatunya jawaban untuk mem­ berikan pendidikan yang baik. Menurut saya, pendidikan ya­ ng berkualitas lebih kembali kepada keikhlasan seorang guru. Mengabdi untuk mem­ be­r ikan keteladanan kepada anak didik kita,” pungkas Umar Said, M.Pd. (rri/pri)

n mengupayakan...

Sambungan dari Hal 35

“Setiap sekolah berbeda-be­ da, kalau di sekolah kami ada keakraban antara guru, siswa, serta masyarakat sekitar,” katanya. Keakraban itu menurutnya bisa menjaga profesionalitas guru. Bahkan, siswa juga bisa semakin rajin. “Dengan begitu, kompetensi guru harus terus dipacu agar semakin baik. Dan siswa giat belajar. Sementara warga sekitar sekolah terutama para orang tua atau wali murid,

secara tidak langsung akan memberikan pengawasan kepada siswa,” paparnya. Sugeng menjelaskan, dalam proses belajar mengajar sarana prasana harus lengkap. Baik da­ri fasilitas sekolah, maupun kesiapan guru yang mengajar. “Di sekolah kami butuh ruang ke­las baru dan guru, karena se­lama ini masih kurang. Den­ gan sarana dan prasarana yang mendukung, maka belajar me­ nga­jar di sekolah akan semakin maksimal dan baik,” imbuhnya. Pria yang tinggal di Desa/

Kecamatan Besuki tersebut menjelaskan, guru yang m e m­b e r i k a n p e n d i d i k a n harus memiliki terobosan. Tidak hanya di dalam kelas, di luar sekolah juga harus bisa memberikan kegiatan yang membuat siswa semakin betah dan kerasan di sekolah. “Kegiatan extrakulikuler yang unggulan adalah pencak silat, drum band, dan sepak takraw. Untuk catur kemarin sekolah kami mendapat juara satu putri, di Situbondo,” pungkas Sugeng. (rri/pri)

Rumah Pengasuh Majelis Zikir Dibondet PANJI - Puluhan warga heboh mendengar suara ledakan, dini hari kemarin (27/11). Rumah KH. Abdus Syukur alias Samato, 65, di Dusun Moncel, Desa Juglangan, Kecamatan Panji menjadi sasaran pelemparan dua bondet oleh orang tak dikenal. Beruntung, ledakan bondet tidak melukai siapa pun. Peristiwa terjadi sekitar pukul 00.00, di saat Samato sedang ada di Jember. Sementara ke­ lu­arga dan tetangganya sudah beristirahat dan tidur. Di sekitar lokasi, hanya ada satu warga yang masih terjaga dan menyaksikan langsung meledaknya dua boncet tersebut. Pelemparan bondet oleh orang misterius itu kontan menjadi perhatian polisi. Beberapa

aparat dari Polsek Panji lang­ sung menggelar olah TKP. Hasil sementara dua bondet dilempar seseorang dari areal kebun mangga yang berlokasi di selatan bangunan atau tempat majelis dzikir Barokatul Qodiri. Bondet kemudian meledak di pohon mangga dan meledak di lantai keramik, halaman rumah Samato. Dari olah TKP, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya serpihan batu berukuran seperti bola pimpong, plastik warna hitam dan kuning, yang diduga sebagai pembungkus bahan peledak serta serpihan batu. Meng ena i m o tif p elem ­ paran, polisi belum menyim­ pulkannya. Polisi hanya memastikan bahan peledak

NUR HARIRI/JPRS

HERAN: Beberapa warga melihat bekas ledakan bondet di lantai keramik depan rumah Samato, kemarin (27/11).

se­jenis potas yang identik dengan bondet. “Bahan peledak jenis potas, identik dengan bondet. Motif belum diketahui, karena masih dalam penyelidikan,” paparnya sambil menyebut kepolisian akan memeriksa sejumlah saksi. (rri/pri)


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Sabtu 28 November 2015

BERAS IR 64 0

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

DAGING SAPI

0

0

DAGING AYAM BROILER

TELUR AYAM RAS

0

37

B A N Y U W A N G I

0

KACANG KEDELAI IMPOR

KACANG KEDELAI LOKAL

0

CABAI RAWIT

0

CABAI BIASA

0

BAWANG MERAH

0

BAWANG PUTIH 0

200

10.300

11.400

9.000

107.000

27.600

18.000

8.800

8.100

15.200

9.400

16.000

18.600

DOK. RABA

ANGKUTAN BARANG: Pada akhir Desember pemerintah melarang kapal LCT mengangkut penumpang. Walau dilarang mengangkut penumpang, tapi kapal LCT tetap boleh beroperasi di Selat Bali.

Kapal LCT Tetap Boleh Operasi di Selat Bali

KALIPURO - Akhir Desember 2015 merupakan hari terakhir kapal jenis landing craft tank (LCT) melayani penumpang di jalur pelayaran Ketapang-Gilimanuk. Walau dilarang mengangkut penumpang, tapi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI tetap mengizinkan kapal jenis LCT beroperasi di Selat Bali. Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (LLASDP) Kemenhub RI, Eddy Gunawan, memastikan kapal LCT masih boleh beroperasi pada awal tahun.

TENAGA KERJA

UMK Beratkan Pengusaha ASOSIASI Pengusaha Indonesia (Apindo) Banyuwangi menilai upah minimum kabupaten (UMK) tahun 2016 sebesar Rp 1,599 juta yang ditetapkan Gubernur Jatim Soekarwo tidak ideal. Walau tidak frontal, kalangan pengusaha memberikan sinyal cukup berat untuk melaksanakan UMK itu karena kondisi perekonomian tidak mendukung. Ketua Apindo Banyuwangi, Hadi Pitoyo, mengatakan kondisi perekonomian yang tidak stabil seperti ini besaran upah yang ditetapkan gubernur itu cukup memberatkan pengusaha. Hanya saja, Pitoyo menolak memberikan komentar lebih jauh tentang besaran UMK Banyuwangi yang telah ditetapkan. Apindo, lanjut Pitoyo, akan pasrah atas ketetapan UMK baru itu. Menurut dia, sejumlah usaha sektor riil di Banyuwangi terpengaruh kondisi perekonomian nasional. Usaha yang saat ini sedang prima adalah usaha sektor wisata. “Sektor usaha terdorong perkembangan wisata saat ini,” katanya. Pitoyo belum memutuskan apakah akan meminta penangguhan terkait ketetapan angka UMK tahun 2016 itu. Bersama komponen dewan daerah lain, yakni pekerja dan pemerintah, dia masih akan berkoordinasi sebelum UMK diberlakukan ■ Baca UMK...Hal 43

Hanya saja, kapal LCT tidak boleh mengangkut penumpang dan hanya boleh mengangkut kendaraan dan barang. Eddy menegaskan, setelah tanggal 31 Oktober 2015 nanti pemerintah tidak akan melarang kapal jenis LCT beroperasi. Hanya saja, sejak awal tahun nanti pemerintah akan membatasi fungsi kapal LCT, yang biasanya bisa mengangkut penumpang tidak boleh lagi. “Penumpang yang dimaksud adalah sopir dan kernet kendaraan,” tegas Eddy. Menurut Eddy, larangan itu diberlakukan

bukan untuk mematikan pelaku usaha yang memiliki kapal jenis LCT. Namun, LCT tidak boleh mengangkut penumpang atas pertimbangan keamanan dan keselamatan. ”Misi kita bukan mematikan pengusaha LCT. Keselamatan pelayaran itu paling penting,” ujar Eddy kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Eddy menambahkan, keputusan larangan kapal jenis LCT mengangkut penumpang itu sudah final. Pihak operator kapal diharapkan kooperatif menaati aturan tersebut. Jika masih ada kapal jenis LCT yang mengangkut

135 THL Dispenda Mundur dari BPJS Bayar Klaim Kematian Rp 1,2 M BANYUWANGI - Selama 10 bulan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Banyuwangi membayar klaim kematian peserta senilai Rp 1,27 miliar. Realisasi klaim kematian yang dibayarkan itu jauh lebih besar daripada nilai premi kematian yang masuk. Kepala BPJS Ketenagakerjaan, Dodit Isdiyono, mengatakan klaim jaminan yang dibayar kepada peserta lebih dari 120 persen. Meski terbilang minus, BPJS Ketenagakerjaan tetap harus membayar karena sudah menjadi kewajiban sebagai lembaga yang ditunjuk pemerintah memberikan jaminan terhadap tenaga kerja. Dodit mengaku, terus mendorong instansi swasta dan instansi pemerintah mendaftarkan para pekerjanya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Pada peringatan Hari Kesehatan

CHIN JULLIEN/RABA

KLAIM KEMATIAN MINUS: Suasana pelayanan peserta di kantor BPJS Ketenagakerjaan.

Nasional (HKN) lalu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab), Slamet Kariyono, sudah minta semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang memiliki honorer segera didaftarkan

sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Sementara itu, sebanyak 135 tenaga harian lepas (THL) Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) mengundurkan diri sebagai

Buncis Rp 14 Ribu, Wortel Impor Rp 24 Ribu Harga Sayuran Terus Meroket BANYUWANGI - Harga sayur-mayur di pasaran terus naik. Sayur buncis melonjak drastis menjadi Rp 14 ribu dari dua hari sebelumnya yang hanya Rp 8 ribu per kilogram. Lonjakan harga buncis tersebut berbarengan dengan minimnya stok di pasaran. Pedagang dan konsumen mengeluhkan lonjakan harga sayur buncis tersebut. “Bagi ibu rumah tangga harga buncis segini ya sangat mahal. Pengaruh dengan uang belanja,” ucap salah seorang warga, Nuriyah. Perempuan yang rutin mengonsumsi sayuran buncis itu mengaku, kenaikan harga sayuran belakangan ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Selain mahal, pedagang dan konsumen juga kesulitan mendapat stok buncis untuk memuhi permintaan pasar. Tidak hanya buncis, sayuran lain yang mulai langka adalah sayur kubis. Biasanya stok kubis bisa mencapai dua kuintal. Namun, sekarang maksimal hanya dapat 20 kilogram dari distributor. Akibat meroketnya harga beberapa sayur itu, para pedagang mulai kehilangan konsumen. Sebagian besar konsumen sayur menunda pembelian dalam jumlah banyak karena mahal. Sejak Oktober daya beli masyarakat terus turun. Normalnya dua kuintal kubis bisa dia jual dalam waktu tiga hari. “Ini 20 kilo saja susah habis. Satu minggu masih sisa banyak,” ungkap Misnawati, salah seorang pedagang sayur. Sementara itu, harga sayur kubis mencapai Rp 9.000 per kilogram. Normalnya harga kubis hanya Rp 3.000. Wortel impor yang tadinya turun dari Rp 30 ribu menjadi Rp 18 ribu per kilogram, kemarin naik lagi jadi Rp 24 ribu.

penumpang, pihak Kantor Unit Pelabuhan Penyeberangan (KUPP) tidak boleh mengeluarkan surat persetujuan berlayar (SPB). Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, Novi Budiyanto, mengatakan semua operator kapal LCT mengaku siap menaati keputusan pemerintah. Gapasdap menyambut baik diizinkannya kapal LCT tetap beroperasi, walau tidak boleh mengangkut penumpang. ”Secara prinsip kami mendukung. Sudah ada empat kapal KMP baru yang bergabung dengan kami,” kata Novi. (tfs/c1/afi)

BELI SAYUR: Seorang pembeli sedang memilih sayuran di Pasar Banyuwangi kemarin.

CHIN JULLIEN/RABA

Misnawati mengaku terpaksa menaikkan harga karena harga kulakan dari distributor naik. “Mungkin produk impor dari negara asalnya berkurang,” ucapnya. Satu bulan ini permintaan atas wortel impor cukup tinggi. Permintaan tinggi karena banyak pengusaha rumah makan yang menawarkan menu macam-macam berbahan dasar sayuran. Pergerakan harga cabai rawit dua pekan ini menunjukkan tren kenaikan. Setelah naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp

12 ribu per kilogram Oktober lalu, kini naik lagi menjadi Rp 15 ribu pada awal November lalu. Sejak dua hari lalu harga cabai rawit kembali meningkat jadi Rp 20 ribu. Kenaikan harga kebutuhan pokok, seperti beras dan gula, juga mulai mengkhawatirkan. Pantauan di lapangan, harga beras medium mulai naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu per kilogram. Harga beras premium naik menjadi Rp 13 ribu dari sebelumnya Rp 12 ribu. (cin/c1/afi)

peserta BPJS Ketenagakerjaan. Mereka memutuskan mencairkan uang jaminan hari tua (JHT) senilai Rp 1,4 juta per peserta. Total JHT honorer Dispenda yang dicairkan sekitar Rp 198 juta dan akan diterima oleh 135 THL. Kepala Dispenda Soedirman mengatakan, mundurnya ratusan THL Dispenda sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan merupakan keputusan THL sendiri. Mereka memutuskan berhenti karena keberatan uang iuran yang dibayarkan ke BPJS Ketenagakerjaan. “Gaji mereka saat ini sangat minim, hanya Rp 750 ribu,” katanya. Sudirman mengaku, tidak bisa mengintervensi keputusan para THL tersebut. Tahun depan pihaknya mengupayakan upah THL naik menjadi Rp 1 juta. Dalam pembahasan APBD 2016, usul kenaikan upah THL sudah masuk. Jika usul itu terwujud, maka pihaknya akan mewajibkan seluruh THL menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan kembali. “Manfaat asuransi bagi pekerja sangat besar,” katanya. (cin/c1/afi)


SABTU 28 NOVEMBER TAHUN 2015

HALAMAN 40

SHULHAN HADI/JPRG

PERIKSA: Anggota tim labfor dari Polda Jatim memeriksa bangunan milik PT. Bumi Suksesindo (BSI) yang terbakar kemarin (27/11).

Labfor Polda Jatim Turun Tangan Pemkab Undang Perangkat Desa

PESANGGARAN - Aparat kepolisian tampaknya tidak mau membiarkan aksi perusakan dan pembakaran fasilitas milik PT. BSI. Polda Jatim menerjunkan tim laboratorium forensik (labfor) ke tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, itu kemarin (27/11). Didampingi anggota dari Polres Banyuwangi, tim labfor dari Polda Jatim itu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sejumlah titik yang rusak akibat kerusuhan Rabu (25/11) lalu. Di antara lokasi yang diselidiki adalah di sekitar Pos 13, Pos 1, dan gudang yang terbakar di Pos 4. “Tim Labfor Polda Jatim turun untuk melakukan penyelidikan penyebab kebakaran,” cetus Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, melalui Kasubag Humas AKP Subandi. Subandi menyebut, ada beberapa titik yang diperiksa tim labfor dari polda itu ■ Baca Labfor...Hal 41

SEMENTARA itu, aksi massa di kawasan pertambangan emas Gunung Tumpang Pitu “memaksa” Pemkab Banyuwangi turun tangan. Pemkab menggelar pertemuan dengan perwakilan aparat Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, pagi kemarin (27/11). Pertemuan yang dipimpin langsung Penjabat

ISTIMEWA

MEDIASI: Para tokoh masyarakat dan tokoh agama di Kecamatan Siliragung dan Pesanggaran diundang ke Pendapa Sabha Swagata Blambangan kemarin (27/11).

(Pj) Bupati Banyuwangi, Zarkasi, itu dijadikan media mencari solusi terbaik terkait aksi anarkis di lokasi pertambangan emas yang dikelola PT. Bumi Suksesindo (BSI) tersebut. Sebanyak 25 aparat desa yang terdiri atas kepala desa dan kepala dusun hadir dalam pertemuan itu. Pj. Bupati Zarkasi didampingi sejumlah pejabat Pemkab Banyuwangi, di antaranya Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra, Wiyono dan Kepala Badan Perizinan dan Pelayanan Terpadu (BPPT-PM), Abdul Kadir ■ Baca Pemkab...Hal 41

KERAJINAN

Jenazah Miski Disambut Hujan Tangis TKI yang Ditemukan Membusuk di Taiwan

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

KREATIF: Slamet Rahmat (kanan) memoleskan anti gores ke permukaan miniatur gandrung kemarin (26/11).

Suvenir Gandrung Banjir Pesanan ROGOJAMPI - Perajin suvenir gandrung Banyuwangi kini mulai kebanjiran pesanan. Permintaan miniatur gandrung itu yang paling banyak berupa gantungan kunci dan tempat bolpoin ■ Baca Suvenir...Hal 41

MUNCAR - Jenazah Miski Yatayes, 42, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, yang membusuk di salah satu pelabuhan di Taiwan dipulangkan ke rumah keluarga kemarin (27/11). Kedatangan peti jenazah itu langsung disambut hujan tangis keluarga, tetangga, dan kerabat, yang sudah lama menunggu. Peti jenazah korban tiba di rumah duka dengan dibawa mobil ambulans milik Unit Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UP3TKI) Surabaya. Mobil jenazah itu tiba di rumah keluarga korban di Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, sekitar pukul 07.30. “Kami bersyukur jenazah kakak kami masih bisa dipulangkan ke kampung halaman,” ujar Anwar Sanusi, 45, Adik ipar korban.

Setelah satu jam disemayamkan di rumah duka, jenazah di bawa ke musala Miftahul Huda yang tak jauh dari rumah duka untuk disalatkan. Selanjutnya, jenazah Miski dimakamkan di pemakaman umum setempat. “Korban itu dari keluarga yang tidak mampu. Rumah yang ditempati juga bukan milik pribadi,” ujar Kepala Dusun Krajan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Widiantoro, 51. Istri korban Supiyati, 40, syok berat dengan kabar suaminya meninggal. Seharian kemarin ibu dua anak itu belum bisa dikonfirmasi karena lemas dan hanya tidur di kamarnya. “Istrinya tidak bisa ditemui,” terang salah satu kerabat korban. Meninggalnya korban saat bekerja di Taiwan itu mengundang keprihatinan Warga Muslim Indonesia Taiwan–Ikatan Keluarga Banyuwangi (WMIT Ikawangi). Mereka memberikan santunan kepada keluarga yang diserahkan oleh Ketua WMIT-Ikawangi, Krishnadi, 41 ■ Baca Jenazah...Hal 41

SHULHAN HADI/JPRG

TWO IN ONE: Suasana kegiatan belajar-mengajar kelas III dan IV dalam satu ruangan tanpa sekat di SDN 8 Barurejo, Kecamatan Siliragung.

Mengunjungi SDN 8 Barurejo, Kecamatan Siliragung

Gedung di Tengah Hutan, tanpa Listrik dan Sinyal SDN 8 Barurejo, Kecamatan Siliragung, atau sering disebut SDN Mbaung, termasuk sekolah terpencil. Gedung sekolah itu berada di tengah hutan milik KPH Perhutani Banyuwangi Selatan. Fasilitas di sekolah itu, semua serba terbatas. SHULHAN HADI, Siliragung

PERJALANAN menuju SDN 8 Barurejo, Kecamatan Siliragung, cukup menantang. Saat Jawa Pos Radar Genteng akan menuju sekolah itu, banyak warga yang tinggal di tepi hutan menyarankan melewati jalan besar agar tidak tersesat. Demi menghemat waktu dan jarak, memang ada jalur khusus melalui jalan setapak di tengah hutan. Jalan itu hanya bisa dilalui kalau tidak hujan. Saat hujan jalannya penuh lumpur dan sungai meluap. Maklum, jalur alternatif itu berupa jalan tanah melewati dua sungai. Dengan memanfaatkan jalur alternatif itu, Jawa Pos Radar Banyuwangi

bisa memangkas jarak sekitar tiga kilometer. Serba terbatas tapi tidak menyurutkan semangat. Seperti itulah kondisi yang pas untuk menggambarkan suasana belajar-mengajar di SDN 8 Barurejo, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Sekolah itu bisa disebut cukup terpencil. Dari kantor Desa Barurejo, sekolah itu berjarak sekitar 17 kilometer, atau berjarak sekitar 28 kilometer dari kantor Kecamatan Siliragung. Menuju sekolah itu harus melewati jalan makadam dan tanah, sebelum akhirnya melewati jalur alternatif berupa jalan setapak di tengah hutan ■ Baca Gedung...Hal 41

BERDUKA: Jenazah Miski Yatayes diusung ke masjid untuk disalatkan kemarin pagi (27/11).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 28 November 2015

BLAMBANGAN RAYA

Pasukan Ditarik bila Situasi Kondusif ■ LABFOR...

Sambungan adari Hal 40

Yang pasti, tim labfor itu memeriksa semua lokasi yang rusak dan terbakar akibat aksi massa kontra tambang emas. “Ini dari pagi hingga sore belum selesai,” katanya. Mengenai hasil penyelidikan dan pemeriksaan tim labfor, Subandi mengaku masih belum mengetahui. Sebab, tim masih bekerja dan akan mengolah hasil

olah TKP. “Nanti hasilnya akan kita sampaikan ke publik,” cetusnya. Subandi menegaskan, dalam aksi massa hingga terjadi perusakan dan pembakaran itu tidak ada warga yang diamankan. Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. “Semua masih kita selidiki,” katanya. Suasana di lokasi sekitar tambang emas di Gunung Tumpang Pitu kemarin (27/11) tampak normal. Meski demikian, aparat kepolisian,

TNI AD, dan TNI AL, terlihat masih siaga penuh. “Anggota tetap kita siagakan,” ungkapnya. Subandi menyebut aparat keamanan disebar di beberapa titik di sekitar Gunung Tumpang Pitu. Selain ditempatkan di sejumlah titik, anggota juga ada yang melakukan patroli. “Kita juga kerahkan K9,” katanya. Ditanya kapan anggota kepolisian akan ditarik, Subandi mengaku belum tahu. Yang pasti, bila kondisi

di sekitar lokasi tambang emas yang dikelola PT. BSI itu sudah kondusif, semua akan ditarik. “Kita menunggu sampai kondusif,” cetusnya. Sementara itu, pihak PT. BSI selaku pelaksana penambangan emas hingga sore kemarin (27/11) belum bisa dimintai keterangan. “Kita tidak berani memberi informasi. Semua langsung dari Jakarta,” ucap Humas PT. BSI, Musmin Nuryandi. (sli/c1/abi)

Zarkasi Minta Masyarakat Colling Down ■ PEMKAB...

Sambungan adari Hal 40

Juga ikut hadir Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam), Hari Cahyo Purnomo. Zarkasi mengatakan, pertemuan itu untuk menampung aspirasi warga Pesanggaran terkait pengoperasian tambang emas Tumpang Pitu. Dialog itu dilakukan sebagai upaya pemerintah menyatukan dan mencarikan solusi terkait aksi massa di kawasan Gunung Tumpang Pitu. Kepada para aparat desa yang hadir, Zarkasi meminta semua menyampaikan unek-unek dengan apa adanya. Sehingga, pemkab bisa membantu menyampaikan unek-unek itu kepada pihak terkait. “Percayalah, kami akan membantu mencarikan win-win solution atas masalah ini. Perusahaan penambangan setelah ini harus duduk bareng dengan masyarakat guna mendapatkan solusi,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, Zarkasi juga meminta aparat desa menenangkan warganya sambil mencari solusi atas permasalahan yang ada. Para aparat diminta bisa menjaga kondusivitas

wilayah masing-masing. “Pada hakikatnya tambang emas itu untuk kemakmuran masyarakat. Kalau bisa beroperasi dengan baik, toh kembalinya kepada rakyat Banyuwangi,” jelasnya. Sementara itu, Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra, Wiyono, menegaskan pemkab akan melakukan pendekatan humanis dan tetap mengedepankan kesejahteraan warga untuk mencari solusi yang diinginkan warga sekitar. “Intinya, kami ingin agar warga sejahtera. Kami juga ingin warga sekitar memperoleh manfaat lebih atas beroperasinya tambang emas itu. Misalnya, ada upaya pemberdayaan terhadap warga di sana. Kami janji akan berusaha memfasilitasi yang menjadi kemauan warga terhadap PT BSI,” ujar Wiyono. Dalam dialog yang berlangsung gayeng tersebut, sejumlah aparat desa langsung menyampaikan aspirasinya kepada Pemkab Banyuwangi. Salah satunya adalah Pj Kades Sumberagung, Suryanto. Dia meminta jaminan bahwa tidak akan ada lagi penangkapan terhadap warga Pesanggaran. “Kami juga meminta agar BSI tidak melakukan aktivitas

dulu sampai BSI bisa menyosialisasikan secara gamblang tentang operasional tambang,” pintanya. Setelah menggelar pertemuan dengan aparat desa se-Kecamatan Pesanggaran, pemkab menggelar agenda serupa sore kemarin. Pertemuan kali ini diikuti sejumlah tokoh masyarakat (tomas) dan tokoh lintas agama (toga) dari Kecamatan Pesanggaran dan Kecamatan Siliragung. Dalam pertemuan tersebut, PJ Bupati Zarkasi mengatakan tomas dan toga memiliki pengaruh yang besar karena menjadi panutan masyarakat. Terkait aksi massa yang terjadi di areal tambang Tumpang Pitu, Zarkasi berharap mereka bisa mendinginkan suasana dengan memberikan pengertian dan informasi yang tepat kepada warga. “Saya sangat mengerti dengan suasana yang sedang terjadi. Namun, selagi kita mencari solusinya, saya minta tolong tokoh agama dan tokoh masyarakat mengajak masyarakat cooling down. Jangan terpancing emosi atas isu agar tidak lagi timbul gejolak,” ujar Zarkasi. (sgt/c1/abi)

Tubuh Korban Membusuk di Pelabuhan ■ JENAZAH...

Sambungan adari Hal 40

“Kami sangat menyayangkan tidak hadirnya petugas dari Dinsosnakertras Banyuwangi di rumah duka,” ujar Krishnadi.

Diberitakan harian ini sebelumnya, korban ditemukan meninggal dunia saat bekerja sebagai ABK di Pelabuhan Singkang Chekong, Thaitung, Taiwan. Korban ditemukan warga Taiwan sudah meninggal dengan tubuh membusuk pada Jumat lalu (13/11).

Saat ditemukan, diduga korban sudah meninggal seminggu sebelumnya. Saat ditemukan, TKI asal Banyuwangi itu sudah membusuk. “Saya dapat informasi dari rekan buruh migran Indonesia (BMI) di Taiwan,” terang Krishnadi, 41, ketua WMIT-Ikawangi Banyuwangi. (ddy/c1/abi)

Satu Gantungan Kunci Dibanderol Rp 7.500 ■ SUVENIR...

Sambungan adari Hal 40

Salah satu perajin miniatur gandrung, Slamet Rahmat, 40, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Rogojampi, mengatakan meningkatnya order miniatur gandrung itu terjadi sepekan terakhir. “Yang banyak dipesan gantungan kunci dan tempat bolpoin. Miniatur gandrung dalam kaca masih ada, tapi agak jarang,” katanya. Gantungan kunci miniatur gandrung dan barong sebagian besar dipesan untuk buah tangan saat acara resepsi pernikahan dan

khitanan. Selain itu, harga gantungan kunci miniatur gandrung cukup terjangkau. “Satu gantungan kunci hanya Rp 7.500,” ungkapnya. Tempat bolpoin yang terdapat miniatur gandrung dan kendang kini juga mulai banyak dipesan. Para pemesan umumnya warga Banyuwangi yang berada di luar kota, seperti Malang, Bali, Jakarta, dan Bandung. “Order meningkat sekitar 30 persen,” imbuhnya. Pemesanan kerajinan miniatur gandrung tersebut diprediksi akan terus meningkat hingga menjelang peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) dan sejumlah kegiatan yang diseleng-

Genset Tidak Mampu Hidupkan Pengeras Suara ■ GEDUNG...

Sambungan adari Hal 40

Dengan kondisi itu, sekolah yang biasa di sebut SDN Mbaung itu tertutup dari dunia luar. SDN 8 Barurejo berada di sebuah perkampungan dengan penduduk puluhan kepala keluarga (KK). Kampung yang berada di wilayah Dusun Sumberurip, Desa Barurejo, itu lebih populer dengan sebutan Kampung Mbaung. Kampung Mbaung yang jauh dari keramaian dan berada di tengah hutan itu menyebabkan fasilitas yang ada sangat terbatas. Di perkampungan itu belum ada listrik PLN. Sebagai alat penerangan, warga menggunakan mesin genset. Itu pun baru hidup pukul 17.00. Tidak hanya itu, peranti komunikasi berupa telepon juga cukup sulit digunakan. Di SDN 8 Barurejo itu ada tujuh guru, termasuk kepala sekolah. Dari tujuh guru itu, yang asli orang Mbaung hanya satu orang, yakni Nur Cahyono. Selebihnya dari desa dan kecamatan lain. “Di sini tidak ada listrik,” cetus Nur Cahyono. Meski termasuk sekolah terpencil, jumlah siswa di sekolah itu cukup lumayan. Dari kelas I hingga kelas VI ada 92 siswa. “Siswa rata-rata ya 90 anak setiap tahun. Yang sekolah hanya warga Mbaung,” ungkapnya. Bila ingin melaksanakan upacara atau senam menggunakan pengeras suara, itu yang sering menjadi

masalah. Genset berukuran kecil milik sekolah sering tidak mampu menghidupkan tape dan amplifier. “Kalau olah raga ya lari-lari di tengah hutan,” cetusnya. Masalah yang dihadapi sekolah saat tersebut adalah terbatasnya ruang belajar. Sekolah itu memiliki dua gedung dengan enam ruang belajar. Dari sejumlah ruang yang ada, yang digunakan belajar siswa hanya tiga ruang. Tiga ruang lain; satu ruang untuk kantor, dan dua ruang sedang diperbaiki. “Sekarang setiap ruang digunakan oleh siswa dua kelas,” terang Nur Alami, salah satu guru SDN 8 Barurejo. Semua siswa yang belajar di tiga ruang itu masuk pagi. Sehingga, dua kelas masuk dalam satu ruang secara bersamaan. Yang memprihatinkan, satu ruang yang digunakan oleh siswa dua kelas itu tanpa ada pembatas. “Dalam satu ruang setiap hari ada dua guru, ngajarnya ya bareng,” terangnya. Lantaran tanpa sekat, tidak jarang kedua guru yang seharusnya mengajar siswa malah menjadi wasit bagi siswa. Sebab, para siswa yang berbeda kelas itu kerap saling ejek dan jahil. “Anak-anak sering tukaran,” ungkapnya. Siswa dua kelas dalam satu ruang itu harus pulang bersamaan. Bila kelas III dan IV yang belajar dalam satu ruang itu ada yang pulang, maka yang lain juga ikut pulang. “Misalnya kelas III dipulangkan, anak kelas IV ikut pulang,” cetusnya sambil geleng-geleng kepala. (c1/abi)

garakan Pemkab Banyuwangi. “Hari-hari ini permintaan terus meningkat,” ujarnya. Dengan sepuluh karyawan, Slamet mengaku mampu menyelesaikan miniatur gandrung dalam jumlah banyak. Khusus gantungan kunci, sehari bisa memproduksi 100 biji. Tempat bolpoin bisa selesai 15 pasang. “Bahan baku tidak ada kesulitan,

karena terbuat dari resin yang dicampur katalis,” terangnya. Membuat kerajinan miniatur gandrung dibutuhkan ketelitian, kejelian, dan kesabaran. Tahap yang paling sulit adalah pewarnaan atau make up gandrung. “Alatnya pakai kuas kecil, jadi harus punya naluri rias wajah agar gandrung tampak cantik,” katanya. (ddy/c1/abi)

41

Bimtek Guru Olahraga Siap Hadapi K13 GAMBIRAN-Untuk meningkatkan kopetensi guru olahraga, sebanyak 30 guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (MGMP PJOK) SMP Banyuwangi mengikuti pelatihan bimbingan teknis (Bimtek) yang digelar di SMPN 1 Gambiran. Bimtek yang akan dilaksanakan selama delapan hari itu, dibagi menjadi dua kegiatan. Empat hari pertama, diisi kegiatan untuk peningkatan guru menghadapi kurikulum 2013 (K13). Dalam kegiatan itu, para peserta Bimtek banyak membahas penilaian tindakan kelas (PTK). Sedang empat hari berikutnya, dilaksanakan kegiatan di luar gedung dengan berbagai kegiatan praktek lapangan, di antaranya pelatihan tentang sepak bola.

EKO BUDIYONO/JPRG

KOMPAK: Para Guru Olahraga SMP se Banyuwangi foto bersama saat mengikuti Bimtek, kemarin (27/11).

Dalam kegiatan itu, para peserta diharuskan mengumpulkan artikel dan karya tulis ilmiah. Ketua panitia Bimtek, Sugiarto, mengatakan kegiatan ini t untuk meningkatkan mutu kerja para guru

di bidang mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. “Para guru ini nantinya siap menghadapi era global, dan lebih siap menghadapi kurikulum 2013 dan PTK,” katanya. (*/abi)


42

Jawa Pos

Sabtu 28 November 2015

SUASANA SEGAR: Grand Hills Villa di bukit Kapuran, Ketapang, memberikan kenyamanan untuk dihuni dan investasi. View selat Bali menjadi nilai jual tinggi.

TOHA/RaBa

ISTIMEWA

BANGGA KAOSING:Yang satu pilih desain ‘’EMONG’’, satunya pilih ‘’Cengkaruk Wedang Kopi Isuk Kecaruk Bengi Ngipi’’.

KaOsing Jadi Jujugan Penelitian OSENG makin membuat orang jatuh hati. Makin banyak orang luar Banyuwangi yang ingin mengenal Oseng lebih dekat. Setelah mengenal adat, seni, tradisi, dan bahasanya, mereka ingin mengabadikannya. Selain dalam bentuk foto dan film, mereka juga mencari dokumen tentang Oseng dalam bentuk yang lain. Mereka pun datang ke outlet KaOsing. Di outlet yang terletak di Jalan Ahmad Yani 93C Banyuwangi (50 meter arah

selatan kantor Pemkab Banyuwangi) mereka bisa memilih kekayaan budaya Oseng dalam bentuk kaus. Ya, mereka menganggap, outlet KaOsing seperti perpustakaan budaya Oseng khususnya dan Banyuwangi umumnya. ‘’Di sini (outlet KaOsing) kami bisa mengenal Oseng dan Banyuwangi lebih dekat lagi. Sebab, desain kaus-kausnya sa­ ngat etnik. Sangat Banyuwangi. Sangat Oseng,’’ ujar beberapa pengunjung. Bukan hanya wisatawan yang terus

berdatangan ke outlet KaOsing. Sejumlah peneliti bahasa dan budaya Oseng juga bertandang ke outlet KaOsing. Mereka meneliti desain-desain di kaus KaOsing yang mengangkat tematema etnik khas Bumi Blambangan. Masyarakat Kota Gandrung sendiri juga makin bangga terhadap KaOsing. Terbukti, hampir setiap hari mereka secara bergiliran mampir ke KaOsing. Tentu saja, pulangnya membawa kaus yang diidamkannya. (*)

Semen Puger Punya Cerita Menarik Berhadiah Total Rp 5 Juta

DOK.RaBa

Menlu Kwok

PUNYA cerita menarik saat menggunakan semen puger? Jika ada, segera kirim melalui email radarbwi@ gmail.com. Sebab pihak Semen Puger akan memberikan uang tunai Rp 5 juta untuk 10 pengirim cerita menarik seputar Semen Puger. Jika Anda belum memiliki cerita tersebut, tidak ada salahnya mengenal dengan membeli Semen Puger. Dengan begitu Anda pasti akan mengetahui bagaimana Semen Puger. Perwakilan Semen Puger Banyuwangi, Menlu Kwok mengatakan, even cerita menarik ini adalah bagian dari edukasi masyarakat terhadap Semen Puger. Semen ini memiliki dua kemasan dalam kantong dengan berat 40 kg, dan 50 kg. Untuk harganya pun dijamin

bersaing dengan yang lainnya. Mi­ salnya kemasan 40 kg dijual Rp 48 ribu dan kemasan 50 kg Rp. 60 ribu, cukup ekonomis. Menurut dia, secara kualitas Semen Puger sama dengan semen lainnya. Dan Semen Puger telah dinyatakan lulus berdasarkan hasil Laporan Pengujian dari Kemen­ terian Perindustrian RI, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik. Tidak hanya itu, sebagai pabrik senantiasa menguji mutu secara berkala untuk memastikan kualitas Semen Puger. “Kalau pemerintah sudah memberikan SNI, artinya barang ini mutunya sudah di atas ketentuan. Sudah boleh dipakai untuk membangun bangunan umum. Dan hingga saat ini semen ini dipakai dalam berbagai proyek pemerintah maupun swasta, mulai irigasi, perumahan hingga bendungan,” pungkasnya pengurus HIPMI Banyuwangi ini. (*/als)

Fasilitas Diraya Residential Kian Lengkap GENTENG - Diraya Residential, satu-satunya perumahan di Kecamatan Genteng, yang menggunakan konsep perumahan modern, kini semakin mudah dijangkau. Fasilitas pendukung berupa jalan utama menuju lokasi perumahan sudah beraspal hotmik. Sehingga dengan akses jalan hotmik tersebut semakin membuat Diraya Residential sangat strategis. Karena dengan dibangunnya jalan ini, akan bisa menghubungkan langsung antara Desa Genteng Wetan, dengan wilayah Dusun Maron, Desa Gentengkulon, dan juga Kecamatan Sempu. Menurut Principal Diraya Ang-

Wahyu Nugroho/JPRG

MULUS: Jalan menuju lokasi perumahan Diraya Residential kini sudah beraspal hotmik.

gun Persada, Dhama Andrea Praputra, jika jalan yang di hot­ mik panjang total 550 meter,

yang terbagi menjadi dua macam lebar jalan, untuk jalan yang lebarnya 5 meter sepan-

jang 30 meter. Sedangkan sisanya lebar 4 meter hingga sampai perumahan Diraya Residential. “Selain itu untuk dinding penahan jalan sekarang dalam proses pembangunan,” tuturnya. Tidak hanya itu saja, masih menurut Dhama Andrea Praputra yang akrab disapa Rea ini, nanti pada bulan Januari tahun depan akan dilanjutkan lagi pembangunan jalan hotmik hingga tuntas. “Total panjang jalan yang dihotmik1,3 kilometer,” pungkasnya. “Diraya Building berada di Lt. 2 Jl. Hasanudin No. 81 GentengBanyuwangi Telp. 0333-845583 Hp. 081234992999”. (*/als)

Servis Motor di Istana Ban Dijamin Puas BANYUWANGI – Komitmen menjaga mutu pelayanan dan memberi kepuasan kepada pelanggan sudah menjadi kewajiban bagi seluruh karyawan Bengkel Istana Ban, Banyuwa­ ngi. Oleh karena itu, berbagai inovasi terus dikembangkan untuk terus membuat pelanggan merasa terpuaskan dengan layanan yang mereka miliki. Seperti halnya saat pertama kali toko ban ini dibuka. Manajemen langsung menggebrak dengan memberi diskon untuk pembelian ban, spare part dan oli. Bahkan sampai saat ini progam diskon tersebut tetap berlaku. Di awal bulan November lalu, unit layanan servis sepeda motor juga dibuka setelah melihat respon dari pelanggan yang menginginkan layanan servis sepeda motor dengan konsep

cepat dan hemat waktu. Seperti yang diungkapkan oleh Rohman Afandi, 30, warga Kelurahan Sobo, Banyuwangi. Dia mengaku sengaja membeli ban baru di bengkel ini karena tertarik dengan program diskon. “Sebelumnya saya cek harga di toko lain, Ternyata harga ban baru di Istana Ban jauh lebih murah,” jelas Rohman. Rohman juga merasa puas dengan layanan servis sepeda motor di Istana Ban. “Meka­nik­ nya cekatan, sehingga tak perlu membuang banyak waktu,” tam­bah Rohman. Seperti diketahui, Bengkel Istana Ban menjual aneka ragam ban dengan diskon hingga 25 persen dan diskon spare part hingga 15 persen. “Nah, khusus paket pembelian ban dan oli, pelanggan langsung mendapat hadiah

DIAN EFFENDI/JP-RaBa

PELANGGAN SETIA: Setiap pelanggan yang datang, Istana Ban menyediakan welcome drink dan fasilitas WiFi gratis.

kaus cantik,” ujar Revin, Manager Operasional Istana Ban. Bengkel yang terletak di Jalan PB Sudirman No 14 ( Sebelah Selatan Bank UOB Buana) Perliman Banyuwangi menyediakan gratis Welcome Drink. “ Ruang tunggu ber

AC dengan fasilitas free Wifi dan channel TV Internasional juga kami sediakan,“ pungkas Revin. Untuk layanan pelanggan dan informasi silahkan hubungi, Revin 082336611512, (0333) 415206. (*/als)

Villa Tinggal 5 Unit, Kondotel Tersisa 12 Unit LOKASINYAyangstrategismembuat Grand Hills Villa banyak dilirik oleh banyak pembeli, baik lokal maupun investor yang berasal dari luar Banyuwangi. Ini dibuktikan dengan sisa unit villa dan kondotel yang semakin terbatas. Pengembang Grand Hills Villa Fafan Luika mengatakan dari 46 villa yang dibangun kini tinggal 5 unit dan Kondotel yang dibangun sebanyak 12, sekarang tinggal 10 unit. Banyaknya villa dan kondotel yang terjual ini menunjukkan jika konsep bangunan seperti ini sudah mulai dicari. Namun diakui tidak banyak pengembang yang bisa sukses menjual jenis villa dan kondotel. Hal yang harus diperhatikan adalah sisi lain yang ditawarkan, seperti view/

pemandangan, serta lokasi yang memiliki daya adventure. “Dan Grand Hills Villa ini memiliki kategori yang dicari oleh pembeli, setidaknya ini menurut pengakuan mereka,” kata Ketua Organda Banyuwangi itu. Fafan mengatakan villa dan kondotel yang ada pemandangan selat Bali satu-satunya adalah Grand Hills Villa ini. Lokasinya sangat strategis, yakni di atas bukit Kapuran Ketapang. Sangat dekat dengan terminal bis, stasiun dan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk. Memiliki villa dan kondotel Grand Hills Villa ini tidak ha­ nya cocok untuk dihuni sendiri namun juga untuk investasi jangka panjang. Pesatnya perekonomian dengan ditunjang

tingkat kunjungan pariwisata yang meningkat, maka memiliki villa dan kondotel ini sangat memberikan peluang usaha yang menjanjikan. Kelebihan grand Hills Villa ini adalah pemandangan yang jika dilihat dari atas bukit tampak sangat indah. Lalu lalang kapal dengan rute KetapangGilimanuk juga menjadi sajian sendiri. Apalagi saat malam hari. Kerlap kerlip lampu nan jauh di Pulau Dewata akan memberikan suasana mesra. Apalagi angin yang setiap saat menerpa penghuni menambah sensasi tersendiri. Untuk memiliki villa dan kondotel ini bisa langsung menghubungi Fafan Luika 081333565758; 081999565758; 081803556688. (*/als)

Lezatnya Kerang Bakar Obor Pawon BANYUWANGI – Menu baru Kerang Bakar Obor Pawon memang memiliki rasa yang lezat. Diproses secara hygienis de­ ngan proses pembakaran alami membuat menu baru ini sangat digemari oleh penikmat masakan seafood. “Selain diracik dengan bumbu istimewa khas Obor Pawon. Jenis kerang kami berbeda dari jenis kerang yang dijual ditempat lain,” tandas Indra Wibowo, pemilik Restoran Obor Pawon. Sajian lezat menu ini juga diimbangi dengan larisnya menu baru yang lain, yakni Kepiting Bakar. “Jenis kepiting yang kami miliki lebih empuk dan banyak dagingnya,” tambah Indra. Dengan bumbunya yang khas, mirip seperti saus padang, de­ ngan kuahnya yang manis membuat kepiting bakar khas Obor Pawon juga menjadi buruan penikmat kuliner. “Kami juga memiliki jenis kepiting jumbo dengan bobot

RENDRA KURNIA/RaBa

GUGAH SELERA: Menu Kerang Bakar Obor Pawon menjadi menu baru terlaris di restoran ini.

5 ons hingga 1,5 kg per ekor, cocok dinikmati bersama keluarga dengan harga yang terjangkau,“ tambah Indra. Sekadar tahu, Restoran yang terletak di sebelah barat patung perliman Banyuwangi itu telah

mempercantik disain bangun­ annya dengan beragam kerajinan tradisional Banyuwangi. Dan menyediakan ruang khusus bagi perokok, sehingga pe­ ngunjung bisa memilih ruangan mana yang ingin dipilih. (*/als)

Malam Minggu Paling Asyik di Coffeezone GENTENG – Coffeezone merupakan brand kopi lokal asli Indonesia yang berdiri pada tanggal 10 Juni 2010 di Surabaya. Kini, Coffeezone telah hadir di Banyuwangi untuk memberikan nuansa aru bagi para penikmat kopi. Gerai Coffeezone Banyuwangi yang berlokasi di Jalan Diponegoro No. 364 Genteng, Banyuwangi, merupakan gerai ke-23 dari Coffeezone yang sudah tersebar di seluruh Indonesia dan sekaligus sebagai gerai ke-3 di Jawa Timur. Sebelum Banyuwangi, Coffeezone terlebih dahulu hadir di Surabaya. Gerai Coffeezone Banyuwangi dapat menjadi alternatif tempat berkumpul para komunitas dan anak muda di Banyuwangi yang kreatif dan inovatif. Bahkan, di sini juga menyediakan sarana untuk para eksekutif muda untuk mengadakan private meeting bersama relasi bisnis. Coffeezone Banyuwangi juga dilengkapi de­ ngan adanya free WiFi serta ruangan ber-AC. Bukan itu saja Coffeezone Banyuwangi ju­g a memberikan kesempatan untuk berolah vo­ cal. Karena di Coffeezone juga ada live mu­ sic,makanya buruan nikmati acara santai ha­nya di Coffeezone Banyuwangi, Jalan Diponegoro 364 Genteng. Coffeezone Banyuwangi buka setiap hari pukul 10 siang hingga 22.00 WIB. Selain menu kopi asli Indonesia yang menjadi andalan Coffeezone, juga menyediakan alternatif bagi penyuka minum teh, cokelat, yoghurt, dan soda. Coffeezone juga ada berbagai macam snack dan makanan kekinian seperti pancake, waffle, aneka bebek saus telur asin, dan cheesy sauce.

EKO BUDIYONO/JPRG

TEMPAT NONGKRONG BARU: Aneka minuman kekinian bisa didapatkan di Coffeezone, Genteng, Banyuwangi.

Suasana Coffeezone menarik dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Menyenangkan, serta aroma nikmatnya kopi dapat diseduh bersama teman, keluarga, dan orang-orang tercinta. (*/als)


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 28 November 2015

BERITA UTAMA

43

Rekap Tingkat Kabupaten 16 sampai 18 Desember n JUDUL... Sambungan dari Hal 33

Komisioner Divisi Teknik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, Suherman, mengatakan sesuai Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2015 tentang rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil penghitungan

suara, tepatnya Pasal 49 ayat (1), paslon terpilih adalah paslon yang memperoleh suara terbanyak. “Selisih satu suara pun, paslon peraih suara terbanyak bisa ditetapkan sebagai pemenang apabila pasangan yang mendapatkan suara lebih rendah tidak mengajukan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU),” ujar-

nya kemarin (27/11). Bahkan, apabila perolehan suara kedua paslon sama banyak, imbuh Suherman, sesuai Pasal 49 ayat (2) Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2015, maka penentuan paslon terpilih akan dilakukan berdasar persebaran perolehan suara di wilayah terluas secara berjenjang. “Misalnya kedua paslon sama-

sama mendapat suara sebanyak 500 ribu, maka paslon terpilih didasarkan persebaran perolehan suara di tingkat kecamatan. Jika persebaran di tingkat kecamatan masih sama, maka dilihat persebaran perolehan suara di tingkat desa. Jika masih sama, ditentukan berdasar persebaran suara tingkat tempat pemungutan suara (TPS),”

Emosi karena Aliran Air Dialihkan n NOSOK... Sambungan dari Hal 33

Luka itu akibat kaki Maksum terbentur tembok dam saat duel dengan Nosok. ”Istri Nosok itu saksi satu-satunya. Setelah kaki Maksum terbentur tembok dam dan berdarah, istri Nosok berteriak minta tolong ketakutan. Tapi akhirnya mereka berdua pulang ke rumah,” kata Hendrika kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Kepada penyidik, Nosok mengakui perbuatannya. Akan tetapi, penganiayaan tersebut dilakukan tidak direncanakan. Sebab, pe-

nganiayaan yang dilakukan terhadap Maksum tersebut terjadi lantaran Nosok emosi ditegur Maksum. ”Aksi pelaku ini karena emosi sesaat,” tambahnya. Hendrika menuturkan, saat mencebur-ceburkan kepala Maksum ke dalam dam, Nosok juga memukul kepada Maksum hingga pelipis sebelah kanan dan bibir bawah Maksum memar dan terluka. Pada saat duel terjadi, kaki Maksum terbentur tembok dan menyebabkan luka robek cukup serius. ”Kami pastikan kembali luka di kaki kanan Maksum itu bukan karena bacokan.

Luka yang dialami Maksum itu murni akibat pukulan tangan Nosok. Tidak ada sajam yang kami temukan,” tegasnya. Diberitakan sebelumnya, garagara rebutan air sawah, dua petani bernama Maksum dan Nosok, warga Dusun Padang Baru, Desa Pesucen, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, terlibat duel Selasa malam lalu (24/11). Akibat kejadian itu, satu petani bernama Maksum mengalami luka cukup serius di kaki kanan. Sempat tersiar kabar kaki Maksum itu terluka karena dibacok Nosok. Akan tetapi, polisi memastikan luka itu akibat

terbentur tembok dam. Merasa menjadi korban penganiayaan, Maksum malam itu juga langsung melaporkan musibah yang menimpanya. Oleh pihak Polsek Kalipuro langsung ditindaklanjuti, tepatnya pada Rabu (25/11), malam kemarin Nosok ditangkap di rumahnya. Dalam penyelidikan itu, Nosok mengakui telah melakukan penganiayaan terhadap Maksum karena emosi setelah ditegur. ”Pelaku kami jerat Pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan. Ancaman hukumannya dua tahun penjara,” pungkas Hendrika. (tfs/c1/aif)

Sepeda Motor Tidak Bisa Lewat n WARGA... Sambungan dari Hal 33

Warga tidak menghendaki jalan itu ditutup lantaran mereka menganggap jalan tersebut adalah jalan satu-satunya keluar-masuk kampung menuju Jalan dr. Soetomo. Sejak jalan itu ditutup, warga setempat pun harus memutar lebih jauh untuk menuju jalan raya. Puncaknya Selasa lalu (24/11) warga melakukan protes dan mendatangi hotel milik Dewi Pamungkas tersebut. Aksi spontan warga itu meletus sekitar pukul 12.00 Selasa lalu. Tanpa dikomando, mereka berteriak agar jalan itu kembali dibuka. Emosi warga pecah setelah melihat jalan satu-satunya yang biasa dilalui warga itu malah ditutup menggunakan pintu berbahan besi. ”Jalan ini sejak puluhan tahun lalu sudah menjadi akses satu-satunya warga menuju jalan besar. Kalau ditutup begini mau lewat mana lagi. Kita harus memutar lewat Gang Koes Plus.

Itu sangat jauh,” ujar Ketua RW 01, Lingkungan Sumbersuko, Joko Supriyo. Joko menjelaskan, keluhan warga itu sebenarnya sudah lama disampaikan. Warga mengeluh melihat jalan ditutup menggunakan material proyek hotel, sehingga warga kesulitan melintas. Di lokasi itu juga ada pengumuman terkait tumpukan material proyek hotel yang terpasang sejak 26 Oktober 2015 itu. Isinya, warga diminta menggunakan jalan alternatif karena ada material proyek renovasi hotel. Warga mendesak jalan itu difungsikan seperti semula. Sebab, sebelum hotel itu berdiri, jalan tersebut memang sudah menjadi akses warga ke jalan raya. Jalan tersebut menghubungkan rumah sekitar 150 KK dengan jalan raya. Mereka tersebar di tiga RT. ”Pihak hotel tidak bermusyawarah dulu dengan warga sebelum menutup jalan ini,” ujar Joko. Tidak adanya musyawarah dari pihak hotel dengan warga, dirasa

Joko itu sebagai bentuk arogansi. Warga hanya diberi tahu melalui banner yang terpampang di dekat hotel bahwa warga diimbau mencari jalan alternatif lain jika ingin menuju Lingkungan Sumbersuko. ”Dulu papan pemberitahuan itu warnanya dorengdoreng tentara begitu. Warga malah menjadi emosi saat itu karena merasa diintimidasi. Apa mentang-mentang suami aparat jadinya semena-mena kepada warga,” jelas Joko. Jalan yang ditutup tersebut fungsinya sangat vital bagi warga RW 01, Lingkungan Sumbersuko. Selain harus memutar jika keluar kampung, sejak jalan itu ditutup, warga yang biasa melakukan aktivitas di sungai pun kesulitan menuju sungai. ”Intinya, warga menuntut jalan itu dibuka. Kita juga sudah tahu hotel ini hanya digunakan short time-an saja. Selama ini warga juga menutup mata. Tapi pihak hotel kok semena-mena ya menutup akses warga. ” timpal Arif Anwar, warga setempat.

Meski diprotes warga setempat, tampaknya pihak Hotel Rahayu bersikeras tetap akan menutup jalan itu. Tahu protesnya tidak digubris, warga berjanji akan melakukan aksi lagi dan berharap jalan dibuka lagi untuk umum. ”Sudah ada 106 warga yang membuat pernyataan tertulis terkait penutupan jalan itu. Kami akan berjuang agar jalan dibuka kembali sampai titik darah penghabisan,” tegas Joko. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, tampak jalan menuju Lingkungan Sumbersuko dari Jalan dr. Soetomo memang ditutup untuk umum. Warga yang akan menuju perkampungan harus memutar dan mencari jalan alternatif lain. Tampak juga para pekerja bangunan membangun pintu pagar besi. Jalan di belakang hotel juga tampak ditutup. Pihak hotel hanya memberikan akses pejalan kaki selebar kurang-lebih setengah meter. Sepeda motor dan mobil dipastikan tidak bisa melintasi jalan tersebut. (tfs/c1/aif)

jelasnya. Di sisi lain, mengacu pada Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015, setelah proses pemungutan dan penghitungan suara di tingkat TPS pada 9 Desember, Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) wajib menyampaikan hasil penghitungan suara tersebut kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) di hari yang sama. Selanjutnya, PPS memiliki waktu mulai 9 sampai 10 Desember untuk menyampaikan hasil penghi_ tungan suara di TPS-TPS di wilayah kerjanya kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Rekapitulasi di tingkat PPK dan penyampaian hasil rekapitulasi suara kepada KPU dilakukan mulai 10 sampai 16 Desember. Rekapitulasi di tingkat kabupaten bakal

n SEMINAR... Sambungan dari Hal 33

Peraturan tersebut mewajibkan seluruh kota/kabupaten di Jawa Timur mengajarkan bahasa Jawa atau Madura sebagai muatan lokal. Akibatnya, pelajaran bahasa Oseng tidak lagi diajarkan di sekolah-sekolah. Melihat kondisi itu, Dewan Kesenian Blambangan (DKB) telah mengirim nota protes kepada gubernur Jawa Timur beberapa waktu lalu. Dalam nota tersebut disampaikan beberapa alasan keberatan masyarakat Banyuwangi yang diwakili DKB terkait pergub tersebut. Salah satu keberatannya, Banyuwangi memiliki perda mengenai mulok bahasa Oseng yang diberlakukan sejak tahun 2007. Perda itu tidak boleh dinafikan oleh gubernur. Selain itu, bahasa Oseng jelasjelas bukan dialek melainkan

bahasa. Sekretaris DKB, Bambang Lukito, mengatakan melalui nota protes tersebut DKB meminta pergub tersebut direvisi dan mempertimbangkan sejumlah bahasa daerah di kabupaten dan kota seluruh Jawa Timur. Namun, protes tersebut belum mendapat tanggapan dari pemerintah provinsi. Akhirnya, bersama Dinas Pendidikan, DKB berinisiatif menggelar “Seminar Nasional Bahasa Oseng”. Seminar tersebut akan dijadikan ajang mengungkap perbedaan bahasa Jawa dan bahasa Oseng oleh para ahli di bidang linguistik. Narasumber yang dihadirkan adalah para akademisi yang telah meneliti perbedaan bahasa Oseng dan bahasa Jawa bertahun-tahun. Selain itu, juga dihadirkan ahli bahasa dari Balai Bahasa Jawa Timur di Surabaya, yakni Puspa Ruriana. Bambang yang merupakan

ketua panitia seminar nasional tersebut menyebut, dalam seminar tersebut perbedaan bahasa Jawa dan bahasa Oseng akan diungkap. Sehingga, nanti akan terlihat jelas perbedaan bahasa Jawa dan bahasa Oseng itu. “Rencananya, seminar itu akan digelar di Pendapa Sabha Swagata Blambangan pada 7 Desember 2015,” ucap Bambang. Seminar tersebut bersifat nasional dan akan dihadiri anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dan pemerhati bahasa Oseng dari kalangan akademisi. Selain itu, seminar itu juga diikuti guru bahasa yang mengajar di SD dan SMP di Banyuwangi. Bambang mengatakan, seminar tersebut bertujuan mempertegas perbedaan bahasa Oseng dan bahasa Jawa secara akademis. “Bahasa Oseng harus diajarkan ke generasi muda. Salah satunya

melalui pengajaran di sekolah tingkat SD dan SMP. Itu agar bahasa Oseng terus eksis,” ucapnya. Dia menambahkan, dalam seminar tersebut juga akan dibahas mengenai desakan masyarakat Banyuwangi yang menginginkan adanya Hari Bahasa Oseng. Terkait hal itu, DKB memfasilitasi para pemerhati untuk mendiskusikan penetapan Hari Bahasa Oseng itu. “Hasil diskusi dalam seminar itu akan disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan gubernur Jawa Timur sebagai landasan akademis dalam merevisi pergub tersebut,” katanya. Bambang menegaskan, seminar tersebut merupakan bentuk kepedulian DKB bersama masyarakat Banyuwangi dalam mempertahankan eksistensi bahasa Oseng, bukan eksistensi diri sendiri dan kelompok tertentu. (cin/c1)

Sekali Panen Dapat 30-40 Kg Jamur n BANTU... Sambungan dari Hal 33

Salah satu caranya, mencampurkan beberapa bahan ke media tanam jamur itu, seperti serbuk kayu sengon, tepung jagung, dedak, air gula, dan kalsium. Dia juga berusaha menghindari beberapa faktor yang bisa mengganggu kesehatan bibit jamur, seperti gangguan bakteri di sekitar media. Setelah beberapa lama usahanya dirasa lancar, Arif memindah tempat budi dayanya itu ke wilayah Desa Olehsari, Kecamatan Glagah. Ketika itu yang ada di pikirannya adalah bagaimana mengembangkan budi daya sambil mengajari warga sekitar. Jadi, selain memperoleh lokasi, dia ingin menambah produksi jika banyak warga yang ikut melakukan budi daya. Arif pun merancang pengembangan usaha jamur tiram agar sesuai kondisi cuaca sekitar. Saat Jawa Pos Radar Banyuwangi

mendatangi lokasi budi daya, Arif memperlihatkan secara singkat proses pengembangan jamur sejak bibit hingga layak panen. Dia menunjukkan sampel bibit jamur yang diberinya nama F0. Sebelum memindahkan bibit itu ke media campuran yang dibungkus poly bag, Arif terlebih dulu menyemprot seluruh ruangan dengan alkohol demi menjamin tidak ada bakteri yang masuk. Setelah alat pengambil bibit yang terbuat dari besi itu dibakar, barulah bibit dipindahkan ke dalam media. Secepat kilat Arif langsung menutup ujung media dengan tutup plastik. “Kalau sampai kemasukan bakteri bisa gagal nanti bibit jamurnya. Harus steril semuanya. Seharusnya ruangannya juga tidak boleh terlalu terbuka seperti ini,” terang Arif. Setelah proses itu, kata Arif, tinggal menunggu tahap inokulasi bibit agar menyebar ke seluruh media. Biasanya dibutuhkan

waktu sekitar 45 hari hingga seluruh media berwarna putih itu dipenuhi bibit jamur. Selama menunggu jamur mengembang, Arif harus rajin membersihkan tempat penyimpanan, termasuk menjaga kelembapan suhu di dalam tempat penyimpanan antara 22 sampai 28 derajat Celcius. Jika berhasil, sarjana matematika itu menjelaskan jamur akan tumbuh lebar dan bagus. Namun, jika gagal, bisa jadi di tengah jalan jamur itu berhenti tumbuh atau malah mati. “Harus rajin membersihkan tempat penyimpanan, ya disapu, dan disemprot alkohol. Soalnya bakteri tetap bisa masuk meskipun sudah ditutup,” kata Arif. Dalam melakukan budi daya itu, Arif mengaku dibantu dua wanita yang tinggal tidak jauh dari lokasi. Dua orang bernama Dwi, 35, dan Atik, 60, itu dibayar dengan upah Rp 15 ribu per setengah hari. Dulu kedua orang itu adalah buruh pemetik kacang

seperti kebanyakan warga sekitar. Mereka hanya dibayar Rp 4.500 setiap hari. Sejak dia membuka tempat budi daya, kedua orang itu tak lagi menjadi buruh pemetik kacang. Bahkan, ada beberapa orang lagi yang ingin bekerja kepadanya. Namun, Arif baru bisa memberikan pekerjaan musiman, yakni ketika dirinya memproduksi banyak. Dia berharap bisa mengembangkan budi dayanya lebih besar lagi supaya semakin banyak tenaga kerja yang terserap. Arif mengatakan, harga jamur tiram cukup bagus, yaitu sekitar Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu per kilogram. Dalam sehari, saat panen, dia mengaku mampu memproduksi 30 sampai 40 kilogram. “Beberapa warga kadang ikut kerja, seperti mengangkut serbuk kayu dan membungkus media. Nanti kalau mereka mau belajar, saya harap mereka bisa melakukan budi daya sendiri,” terangnya. (c1/aif)

kukan perbaikan permohonan antara 21 sampai 24 Desember. Tahap selanjutnya, verifikasi permohonan dijadwalkan berlangsung 24 sampai 27 Desember. Penyelesaian sengketa dan putusan PHPU dilakukan antara 18 Desember 2015 sampai 12 Februari 2016. Penetapan paslon terpilih pasca putusan MK dijadwalkan antara 12 Februari 2016 sampai 13 Maret 2016. Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2015 juga mengamanatkan pengusulan pengangkatan paslon terpilih apabila tidak ada PHUP bisa dilakukan antara 23 sampai 29 Desember 2015. Apabila ada PHPU, pengusulan pengangkatan paslon terpilih dijadwalkan antara 13 Februari sampai 14 Maret 2016. (sgt/c1/aif)

Berguna Mengasah Mental Siswa n ANGKAT... Sambungan dari Hal 33

Pelatih teater Kusuma, Ismirdianto, me ngatakan merupakan sebuah penghormatan tersendiri bagi teater asuhannya tampil pada pentas Padang Ulanan tersebut Sebab, selama ini di Banyuwangi seni teater belum banyak diberi kesempatan tampil mengisi acara-acara di luar sekolah. ”Minat banyak dari anak sekolah. Hanya, kesempatan tampil seperti ini bagi kesenian teater di Banyuwangi masih sangat kurang,” kata pria yang akrab disapa Faiz itu. Dalam pertunjukan teater tadi

malam, tema yang diangkat adalah cerita rakyat Ande-ande Lumut. Dalam cerita tersebut, Panji Asmorobangun yang menjadi tokoh utama bertemu perempuan cantik dari kerajaan lain yang tak lain adalah jodohnya. Perempuan itu bernama Klenting Kuning. Dalam pentas teater tadi malam, para pemain menyajikan sedikit komedi untuk menghibur para penonton yang hadir. Aksi jenaka siswa SMKN 1 Banyuwangi itu ternyata mampu membuat gelak tawa para penonton yang hadir di amphitheater Pantai Boom tadi malam. Tidak hanya seni tater, beberapa budayawan yang tergabung dalam DKB tadi malam juga mem-

bacakan bait-bait puisi yang disambut tepuk tangan penonton. Faiz menambahkan, seni teater tidak ubahnya seni drama seperti halnya janger dan ketoprak. Para pelaku seni teater berakting layaknya seorang tokoh yang dia perankan. Menurutnya, seni teater bagi anak-anak sekolah sangat penting. Dengan bermain teater, mental anak bisa terbangun dan anak-anak lebih berani tampil di muka umum. ”Selain berkesenian, mental anak-anak akan terasah dengan main teater. Karena mereka kan tampil di depan banyak orang. Itu bagus sebagai bekal dirinya di masa depan,” pungkasnya. (tfs/c1/bay)

Saatnya Unjuk Prestasi n ABANDA... Sambungan dari Hal 33

Manajer Persewangi, Iwan Rudiyanto, menyebut empat pemain asing itu telah diikat kontrak untuk sekali bertanding. Dia menegaskan, nilai match fee yang diberikan di luar match fee sebesar Rp 25 juta yang telah dicairkan untuk tim.

Dia berharap kehadiran pemain papan atas nasional itu mampu membangkitkan semangat publik Banyuwangi. Termasuk, bisa dijadikan contoh bagi pemain lokal. ‘’Kualitas mereka sudah jelas,’’ kata tokoh asal Muncar itu. Dia menegaskan, Persewangi saat ini berusaha bangkit. Nah, proses kebangkitan Persewangi

itu sedang dimulai. ‘’Ini momen yang tepat bagi kita untuk menunjukkan prestasi,” tukasnya. Pada bagian lain, publik sangat antusias menyaksikan pertandingan yang dimulai pukul 15.00 itu. Untuk menyaksikan laga akbar itu, penjualan tiket akan dibuka di loket stadion sejak pagi pada hari H. (ton/c1/als)

Pengusaha Boleh Ajukan Penangguhan n UMK... Sambungan dari Hal 37

Seminar bakal Dihadiri Anggota DPD RI

dilangsungkan antara 16 sampai 18 Desember. Nah, apabila paslon yang mendapat perolehan suara lebih sedikit tidak mengajukan PHPU ke Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap hasil rekapitulasi di tingkat kabupaten, maka penetapan paslon terpilih akan dilakukan pada 21 sampai 22 Desember. “Penetapan paslon terpilih bisa dilakukan apabila sampai 3 kali 24 jam setelah rekapitulasi di tingkat KPU tuntas tidak ada pengajuan PHPU,” terang Suherman. Jika paslon yang kalah mengajukan PHPU, maka pengajuan permohonan sengketa kepada MK bisa dilakukan antara 18 sampai 21 Desember. Paslon yang mengajukan permohonan PHPU diberi kesempatan mela-

Seperti diketahui, UMK yang akan diberlakukan tahun depan yang ditetapkan Gubernur Jawa Timur Nomor 68 Tahun 2015 tentang upah minimum kabupaten (UMK) di Jawa Timur tahun 2016 untuk Kabupaten Banyuwangi Rp 1.599.000 lebih tinggi Rp 99.000 daripada yang diusulkan

dewan pengupahan daerah. Karena tidak semua perusahaan mampu menerapkan pemberian upah sesuai UMK, pemerintah memberikan kesempatan bagi perusahaan yang tidak mampu agar mengajukan penangguhan. Permohonan dilayangkan paling lambat sepuluh hari sebelum tanggal berlakunya upah minimum. Biasanya permohonan penangguhan tersebut

didasarkan atas kesepakatan pengusaha dan pekerja. Perusahaan yang keberatan melaksanakan UMK itu harus bersedia di audit oleh Dinas Sosial, Ketenagakerjaan, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans). Tujuan audit tersebut adalah mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar upah para pekerja. (cin/c1/afi)

Tiga Nelayan masih Buron Ami “Raja” Bom Ikan Pernah Dihukum WONGSOREJO - Satpolair Banyuwangi masih terus mengembangkan tertangkapnya Amirudin alias Ami, 50, “raja” bom ikan asal Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo. Tiga nelayan komplotan Ami masih dalam pen_ carian petugas Polair. Kemarin (27/11) Kasatpolair AKP Basori bersama anak buahnya mengobok-obok tempat persembunyian tiga rekan Ami di Wongsorejo. Sayang, pencarian belum membuahkan hasil. Kasatpolair AKP Basori Alwi mengatakan, pelaku pengeboman ikan yang tertangkap di perairan Bangsring ada dua, yakni Ami dan Munir. “Munir bukan saksi. Dia tertangkap lebih dulu. Setelah kita kembangkan akhirnya mengarah kepada Ami,’’ kata Basori

dihubungi tadi malam. Diungkapkan juga, tersangka Ami pernah terlibat kasus serupa di Situbondo. Dia pernah ditangkap petugas Polair ketika menangkap ikan menggunakan potasium. “Tersangka cukup li hai menjalankan aksinya. Ketika kita kejar, kapalnya justru ditenggelamkan. Tiga rekannya langsung kabur ke daratan,’’ beber mantan Kasatpolair Situbondo itu. Untuk mendalami adanya kelompok dan jaringan Ami yang saat ini masih beroperasi, pihaknya terus mengembangkan penangkapan warga Dusun Possumur, Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, tersebut. Untuk mempersempit ruang gerak jaringan Ami, Satpolair langsung menggiatkan kembali operasi rutin di perairan. Kegiatan patroli yang sudah dilakukan jangkauan dan intensitasnya ditingkatkan.

“Pelabuhan rakyat juga kita awasi,’’ imbuhnya. Diberitakan sebelumnya, perairan Selat Bali belum steril dari ulah pelaku bom ikan. Sebagian nelayan masih menggunakan potasium untuk menangkap ikan. Pelakunya bukan orang baru. Rusaknya ekosistem laut itu akibat ulah pemain lama. Sebut saja Amirudin alias Ami, 50. Dia adalah pemain lama bom ikan. Ami yang merupakan warga Dusun Possumur, Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, itu pernah berurusan dengan polisi dalam kasus serupa. Dia pernah dihukum akibat ulahnya mengebom ikan menggunakan potasium. Untuk kesekian kalinya “raja” bom ikan asal Bengkak itu ditangkap polisi karena menangkap ikan menggunakan potasium. Ami menggunakan bondet alias bom ikan dalam memburu ikan. (nic/c1/aif)

Ketut Somanasa Jadi Hakim Mediator BANYUWANGI - Sidang gugatan empat pengacara Banyuwangi yang dimotori Amrullah dkk terhadap KPU, bupati Banyuwangi, dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk), kembali digelar di Pengadilan Negeri Banyuwangi kemarin. Tidak seperti sidang sebelumnya, pada sidang kali ini pihak tergugat, yakni KPU dan bupati, hadir memenuhi panggilan. Diwakili kuasa hukumnya, sidang yang diketuai majelis hakim Putu Endru Sonata itu mengagendakan penunjukan hakim mediasi dalam perkara tersebut. Adalah Ketut Somanasa menjadi hakim mediasi yang akan menjadi

penengah dalam perkara gugatan itu. Dengan penunjukan itu, otomatis majelis sidang akan menunggu hasil mediasi yang melibatkan semua pihak yang beperkara dalam gugatan itu. “Harapannya tentu bisa diselesaikan lewat mediasi ini,” ujar Endru Sonata sembari menutup sidang gugatan tersebut kemarin. Sementara itu, Amrullah ditemui usai persidangan mengatakan tetap akan menggugat. Dia ingin pilkada ditunda karena masalah daftar pemilih tetap (DPT) bermasalah. Berdasar temuannya, DPT yang bermasalah jumlahnya tidak hanya puluhan. DPT bermasalah yang

ditemukan sekitar 41.566 orang. Dijelaskan, dalam DPT temuannya itu terdapat 41.566 nomor induk kependudukan (NIK) yang terindikasi ganda. Hal itu yang membuatnya semakin yakin KPU harus menunda pelaksanaan pilkada sampai masalah DPT itu selesai. “Kalau tidak, nanti rakyat yang rugi. Pilkada bisa dua kali,” ujarnya. Menindaklanjuti temuannya itu, Amrullah akan segera melayangkan laporan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Adalah KPU dan Panwas Banyuwangi yang akan menjadi objek laporan. (nic/c1/aif)


44

Jawa Pos Sabtu 28 November 2015

Cetak Surat Suara Tuntas Nanti Malam Dikirim ke Banyuwangi

ICHSAN/RaBA

PEDULI: Anas bersama istri, Ny. Ipuk Festiandi, mengunjungi art shop kerajinan bambu di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Rabu lalu.

Anas Serap Aspirasi Pelaku UMKM BANYUWANGI - Jelang debat calon bupati (cabup) putaran ketiga 30 November mendatang, cabup Abdullah Azwar Anas melakukan serap aspirasi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM). Selain mengunjungi pasar tradisional, Anas juga mendatangi sentra kerajinan di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi. Kedatangan Anas di sentra kerajinan Desa Gintangan itu mendapat sambutan meriah warga dan pelaku UMKM. Anas yang ditemani istri, Ipuk Festiandani, menyapa dan mendatangi art shop kerajinan sepanjang jalan di Desa Gintangan. Desa Gintangan dikenal sebagai sentra kerajinan berba­ sis bambu. Tangan-tangan masyarakat Gintangan mahir mengkreasi bambu menjadi beragam benda multifungsi, mulai

dari peralatan dapur, tempat kue, vas bunga, caping, lampion, hingga kap lampu. Salah satu art shop kerajinan bambu yang dikunjungi Anas adalah Hamid Jaya Handicraft. Art shop yang berada di sisi barat kantor Desa Gintangan itu merupakan salah satu art shop terbesar di Gintangan. “Setiap bulan kita bisa memproduksi 1.000 –1.500 buah kerajinan,” ungkap pemilik art shop, Hamid. Data yang dilansir pemerintah Desa Gintangan, 75 persen dari 6.700 warga Gintangan menjadi perajin bambu. Penghasilan para perajin berkisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per bulan. Selain perajin bambu, di Desa Gintangan juga mulai muncul perajin berbasis kain, mulai sarung pantai, mukena, sampai pakaian bermotif batik dan bordir.

Salah satu perajin yang ditemui Anas adalah Hj. Ismiyah. Perempuan berkerudung tersebut mengaku telah menekuni produk fashion sejak tahun 2000. “kita sudah memakai mesin jahit listrik. Jadi produksinya bisa lebih banyak dan bagus. Sekarang kita bisa mengekspor ke Italia dan New Zealand,” Aku Ismiyah. Ismiyah mengaku memiliki 500 karyawan. Mereka semua warga Desa Gintangan. Mulai tukang mewarnai kain, menjahit, hingga membordir, adalah warga Gintangan. “Setiap hari minimal kita mengeluarkan cost produksi Rp 5 juta,” ungkap Ismaiyah. Anas mengaku senang dengan bergeliatnya para pengusaha kecil dan menengah berbasis home industry itu. “Penguatan usaha mikro, kecil, dan mene­ ngah, merupakan komitmen kita. Ke depan, kami akan terus

meningkatkannya,” ujar Anas. Menurut Anas, meningkatkan UMKM bisa dilakukan dengan dua cara; penguatan sektor finansial dan nonfinansial. Penguatan finansial adalah membantu penguatan modal. Penguatan nonfinansial dengan pemberian pendidikan, pelatihan, dan peningkatan mutu. “Kita akan terus meningkatkan jalur distribusi produk UKM tersebut ke luar negeri agar hasil jualnya lebih meningkat,” kata Anas. Komitmen Anas memberdayakan UKM terlihat dari kinerja kebijakan Pemkab Banyuwangi selama lima tahun. Pada tahun 2013 Banyuwangi mendapatkan penghargaan nasional Satya Lancana Wirakarya dan tahun 2014 meraih Paramadhana Madya Nugraha dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (c1/afi)

KPU Jatim Pantau Logistik Pilbup BANYUWANGI - Komisioner KPU Jatim, Choirul Anam, turun gunung ke Banyuwangi kemarin (27/11). Dia datang untuk memastikan kesiapan logistik Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 agar pesta demokrasi lima tahunan tersebut berjalan lancar dan sukses. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi saat berada di kantor KPU Banyuwangi, Anam ditemui langsung Ketua KPU Syamsul Arifin dan Komisioner Divisi Teknis KPU Banyuwangi, Suherman, serta Sekretaris KPU Banyuwangi, A. Faruq Eriyono. Sejurus kemudian, Anam dan jajaran KPU Banyuwangi mengecek langsung kesiapan logistik pilbup di gudang kantor yang berlokasi di Jalan Agus

SIGIT HARIYADI/RABA

CEK LANGSUNG: Komisioner KPU Jatim Choirul Anam didam­ pingi komisioner KPU Banyuwangi memantau keberadaan lo­ gis­tik pilbup di kantor KPU Banyuwangi kemarin.

Salim, Banyuwangi, tersebut. Pada kesempatan itu Anam mendapati beberapa jenis logistik pilbup sudah diset per tempat pemungutan suara (TPS) dan siap didistribusikan ke Panitia Pemi­ lihan Kecamatan (PPK). Namun

demikian, logistik utama pilbup, yakni surat suara belum sampai di kantor KPU Banyuwangi. “Surat suara diketahui belum sampai di kantor KPU. Tetapi sudah terjadwal,” ujarnya. Anam mengaku optimistis su-

rat suara Pilbup Banyuwangi akan tiba di Bumi Blamba­ngan sesuai jadwal. Selain itu, saat sampai di Banyuwangi, surat suara tersebut sudah dalam kondisi terlipat, sehingga memudahkan jajaran KPU di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. “Ketika sampai di Banyuwangi, tinggal dilakukan pengesetan per TPS,” tuturnya. Selain untuk memastikan kesiapan logistik pilbup, Anam datang ke Banyuwangi dalam rangka mengecek proses bim­ bingan teknis (bimtek) kepada jajaran KPU di tingkat bawah, terutama di tingkat Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS). “Proses bimtek harus dilakukan sesuai standar yang kita tentukan,” cetusnya. (sgt/c1/afi)

AT

S

CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2015

BA N Y U WA N G I I KT YA MU BHA K T I P RA J A

GOLPUT BUKAN PILIHAN, JANGAN LUPA RABU 9 DESEMBER 2015!

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUWANGI

BANYUWANGI - Surat suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 tuntas dicetak kemarin (27/11). Setelah menyelesaikan proses cetak, PT. Pura Barutama seba­ gai pemenang tender tinggal menyelesaikan proses finishing 1,3 juta lembar lebih surat suara. Hal itu diketahui saat komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar, bersama komisioner Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi mendatangi perusahaan yang berlokasi di Jalan AKBP Agil Kusumadya 203, Kudus, tersebut Kamis (26/11) hingga kemarin. Edi menjelaskan, proses fi­

ni­s hing itu meliputi pemotongan, pe­ lipatan, dan sortir, surat suara pilbup. Setela h selu r u h pro­ses pengerjaan tuntas, surat suara bergambar pasa ­ ngan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) dan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyuwidodo (Su-Si) itu akan langsung diki­ rim ke Banyuwangi. Pengiriman surat suara dari Kudus menuju Banyuwangi dijadwalkan dilakukan nanti malam (28/11). “Surat suara tersebut ditargetkan sampai di Banyuwangi pada 29 sampai 30 November,” kata Edi dikonfirmasi via sambungan telepon kemarin Ketua KPU Syamsul Arifin me­ ngatakan, KPU bersama aparat keamanan telah menyiapkan

personel untuk me­ ngawal pengiriman surat suara menuju Bumi Blambangan. Dua staf KPU dan dua personel kepoliI AG sian sudah berangIL R HA kat menuju Kudus tadi malam. “Mereka akan mengawal pe­ ngiriman surat suara dari Kudus sampai Banyuwangi,” cetusnya. Sekadar diketahui, PT. Pura Barutama ditetapkan sebagai pemenang lelang terbuka surat suara Pilbup Banyuwangi 2015. Perusahaan yang satu itu mengajukan penawaran terendah, yakni Rp 236,62 juta dari nilai pagu paket senilai Rp 1,309 miliar. Sesuai kontrak, perusahaan yang satu itu berkewajiban melakukan pencetakan sekaligus pelipatan surat suara Pilbup Banyuwangi 2015. (sgt/c1/afi)

11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.