Radar Banyuwangi | 28 Oktober 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

RABU 28 OKTOBER TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 49

Wanita Depresi Terjun ke Laut 2

Pukul 11.15, saat kapal akan sandar di dermaga ASDP Ketapang, tiba-tiba Tinari meloncat ke laut

HARI ini diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Banyak kisah sukses para pemuda Kota Gandrung yang patut dijadikan inspirasi bagi kita semua. Mereka pantang menyerah di tengah badai krisis yang menerpa negeri ini. Siapa saja mereka? Selengkapnya baca HALAMAN 58 & 60

HARI SANTRI

KALIPURO - Kawasan Pelabuhan ASDP Ketapang geger siang kemarin. Seorang penumpang kapal, Tinari, 50, melakukan aksi nekat dengan cara melompat dari atas kapal yang ditumpangi. Perempuan itu melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke laut n Baca Wanita...Hal 59

3

Pikiran Kalut, Loncat ke Laut

Inspirasi Kiprah Pemuda

Gagal Bunuh Diri, Diselamatkan Kru Kapal Aksi nekat Tinari itu diketahui dua kru kapal, yakni Erick Raharjo dan Andang Maulana

1 Pukul 09.10, Tinari berangkat dari Gilimnauk naik KMP Gilimanuk II menuju Pelabuhan ASDP Ketapang

4 Mengetahui ada penumpang nyebur ke laut, keduanya langsung menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan Tinari yang sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri

KMP GILIMANUK II

5 Setelah dievakuasi ke atas kapal, Tinari dibopong menuju Pos Kesehatan di Pelabuhan ASDP Ketapang

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

PINGSAN: Tinari digotong kru kapal dan petugas kepolisian menuju pos kesehatan ASDP Ketapang.

6

SIGIT HARIYADI/RABA

SERUKAN PERDAMAIAN: Pimpinan Pusat GP Ansor, Abdullah Azwar Anas, memberikan kuliah umum memperingati resolusi jihad ke-70 dan Hari Santri Nasional Minggu lalu (25/10).

Beruntung nyawanya berhasil diselamatkan, meski air yang masuk ke dalam tubuh Tinari cukup banyak

Ansor dan Banser Ikuti Kuliah Umum

GRAFIS: REZA FAIRUZ / RABA

BANYUWANGI - Memperingati resolusi jihad ke-70 dan Hari Santri Nasional 2015, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser Banyuwangi menggelar apel akbar dan kuliah umum Minggu lalu (25/10). Melalui kegiatan itu para kader Ansor diharapkan mampu menjaga ukhuwah insaniyah alias persaudaraan antar sesama umat n

Taat Dapat Helm Gratis, Melanggar Kena Tilang

Baca Ansor...Hal 59

RENOVASI DERMAGA

BANYUWANGI - Ada hukuman dan penghargaan yang diberikan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Banyuwangi kepada pengguna jalan yang melanggar dan taat berlalu lintas. Itu ditunjukkan dalam Operasi Zebra Semeru 2015 yang digelar di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Wisma Raga Satria sore kemarin. Polisi memberikan sanksi dan hadiah khususBagi pengguna jalan yang melanggar, polisi langsung memberi sanksi tilang. Bagi pengguna jalan yang taat aturan, petugas memberikan helm gratis n Baca Taat...Hal 59

BPBD FOR RABA

SUDAH PADAM: Lahan Perkebunan Pasewaran di lereng Gunung Merapi setelah mengalami kebakaran beberapa hari lalu.

Lahan Perhutani Seluas 10 Ha Ludes RENDRA KURNIA/RABA

DATANGKAN ALAT BERAT: Proses rehabilitasi dermaga MB II di Pelabuhan ASDP Ketapang sudah mulai dikerjakan kemarin.

Antrean di Gilimanuk Mengular Sejauh 3 Km KALIPURO - Penutupan dermaga MB di Pelabuhan ASDP Ketapang dan Gilimanuk telah dimulai sejak Senin kemarin (27/10). Penutupan dermaga itu dilakukan karena pihak ASDP melakukan proses rehabilitasi dermaga MB I dan II di Pelabuhan ASDP Ketapang maupun Gilimanuk. Pada rehabilitasi pertama, dermaga MB II yang terlebih dahulu ditutup n Baca Antrean...Hal 59

Kebakaran Hutan di Lereng Gunung Merapi KALIPURO - Kebakaran yang terjadi di kawasan hutan lindung lereng Gunung Merapi, Kecamatan Kalipuro, sudah ber-

Desa Bangunsari termasuk desa pelosok di Kecamatan Songgon. Selama ini warga sekitar menggantungkan hidup dari perkebunan kelapa yang tumbuh subur di kawasan tersebut.

PERMUKIMAN warga di desa itu tampak sepi siang itu. Hal itu serupa dengan kondisi jalanan desa tersebut. Lalu lalang kendaraan tidak seramai di kawasan kota. Sesekali terdengar suara burung yang bersahut-sahutan. Akses jalan menuju desa itu memang lumayan parah. Mayoritas ruas jalan

Baca Lahan...Hal 59

RENDRA KURNIA/RABA

OPERASI ZEBRA: Polisi Lalu Lintas memberi helm kepada pengendara sepeda motor yang membawa anaknya tanpa mengenakan helm, sore kemarin.

Tebang Pohon Kelapa Dikenai Pungutan Rp 10 Ribu

ALI NURFATONI, Songgon

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharam Suryadi, memastikan kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Merapi sudah padam sejak Minggu (25/10) beberapa hari lalu n

Geliat Petani Kelapa di Desa Bangunsari, Songgon

henti. Padamnya api yang membakar hutan lindung tersebut diakibatkan bahan bakar pemicu kebakaran di lereng Gunung Merapi itu telah habis. Pihak Perhutani Banyuwangi Utara menyebut, total lahan yang terbakar dalam kebaran itu mencapai 10 hektare.

GANTUNGAN HIDUP: Misdi tengah menyumbat kelapa di halaman rumahnya di Desa Bangunsari, Songgon. Buah kelapa menjadi primadona bagi warga setempat.

dalam kondisi rusak. Sebagian memang sudah diaspal, tapi ternyata 90 persen ruas jalan di desa itu dalam kondisi rusak. Cuaca saat itu memang panas menyengat. Namun, semilir angin yang berembus mampu membangkitkan energi tambahan. Mayoritas lahan di desa itu adalah kawasan perkebunan. Itu perkebunan bukan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perseroan melainkan lahan milik warga. Yang paling banyak adalah pohon kelapa. Ya, pohon kelapa memang tumbuh subur di daerah tersebut. Oleh karena itu, keberadaan pohon kelapa itu merupakan salah satu sumber utama mata pencarian warga setempat n

Akibat kebakaran hutan, lahan Perhutani seluas 10 Ha ludes Yang penting kayunya tidak dijarah!. Taat berkendara dapat helm gratis, melanggar kena tilang Tilangnya bisa dinego!

Baca Terbang...Hal 59 ALI NURFATONI/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI

50

Jawa Pos

Rabu 28 Oktober 2015

Kubu HW Krisis Kepercayaan SIAP MENYAMBUT: Suporter Laros Jenggirat bakal mendukung penuh jika Persewangi benar-benar beruji coba melawan Persebaya 1927.

Publik Antusias, Laros Beri Dukungan Total BANYUWANGI - Kabar adanya rencananya Persewangi versi Nanang Nur Achmadi menggelar laga uji coba melawan Persebaya 1927 disambut suka cita berbagai elemen masyarakat Banyuwangi. Sebab, duel kedua tim itu bisa menjadi laga paling menarik dan ditunggu publik. Apalagi, Persewangi dan Persebaya memiliki sejarah serupa dalam perkembangan sepak bola di tanah air. Bahkan, suporter Persewangi yang identik dengan Laros Jenggirat memiliki kesamaan visi dan misi dengan suporter Persebaya 1927, Bonek. Hal itulah yang mendasari manajemen Persewangi membidik Persebaya sebagai lawan tanding dalam laga uji coba itu. Sebab, suporter kedua tim bersahabat. Dengan begitu,

pertandingan bisa berjalan dengan baik di dalam dan luar stadion. Jika benar terealisasi, maka suporter Laros Jenggirat mengapresiasi betul laga uji coba itu. Apresiasi itu ditegaskan Ketua Umum Laros Jenggirat, Ikhwan Arief, kemarin. ‘’Pasti kita sangat mendukung total agenda uji coba itu,” katanya. Dikatakan, Persewangi harus terus eksis di kancah nasional. Karena itulah, agenda uji coba itu bisa menjadi langkah maju bagi Persewangi di masa yang akan datang. ‘’Ini bagus bagi kemajuan Persewangi,” paparnya. Yang menggembirakan, Persewangi bakal dihuni pemain lokal Banyuwangi. Menurut dia, kualitas pemain asli Kota Gandrung sepadan dengan pemain non-lokal. ‘’Jadi, pe-

AGENDA KOTA IKUTILAH lomba pop singer tingkat SMP, MTs/SMA/ SMK& umum se-Kabupaten Banyuwangi. Pendaftaran hingga (7/11) di sekretariat Zona Enterprise Perum Kebalenan Baru 1 Blok B7 Banyuwangi. Total hadiah Rp 9 juta, piagam, dan doorprize. Babak penyisihan (5/11) dan audisi (7/10) di Dispar Banyuwangi. Materi lomba, lagu wajib, lagu pilihan. Informasi hubungi Ibu Rahayu 082336395000; Mbak Ester 085204240179; Mbak Emi 082336611990. (*)

HIPMI Gelar Rakor HARI ini Rabu (28/10) HIPMI Banyuwangi menggelar rapat koordinasi program kerja di Hall Santika Hotel Banyuwangi pukul 08.00. (*)

BANYUWANGI

No. 1.

Jenis Kendaraan Dinas

Jumlah

Harga Minimum

Mobil Type Kijang KF 83 SPR Merk Toyota tahun 2003 warna silver metalik nomor polisi P.1226 VB

1 (satu) unit

Rp. 46.592.250,-

Ketentuan Lelang : 1. Lelang dilaksanakan dihadapan Pejabat Lelang Kelas II Wilayah Jabatan Jember ARIEF JUNIAR HARDIAWAN, SH dengan cara penawaran semakin meningkat, pada: Hari/Tanggal : Kamis, 05 November 2015 Pukul : 09.00 WIB sampai dengan selesai Tempat : Ruang rapat kantor PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cab. Tanjung Wangi Jl.Raya Situbondo Banyuwangi 2. Barang/obyek yang dilelang dapat dilihat kondisinya/cek fisik pada hari Senin tanggal 02 November 2015 mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB di Kantor PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Wangi, Jl.Raya Situbondo Banyuwangi. 3. Pendaftaran Calon Peserta Lelang dilakukan dengan cara menyetorkan uang jaminan sebesar 100% (seratus persen) dari harga minimum obyek lelang selambat-lambatnya pada hari Selasa tanggal 03 November 2015 dengan cara menyetorkan/transfer ke rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) atas nama ARIEF JUNIAR HARDIAWAN, SH Pejabat Lelang Kelas II dengan nomor rekening : 0581.01.000317.30.4. 4. Penetapan Pemenang Lelang oleh Pejabat Lelang bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. 5. Pada waktu pelaksanaan lelang, peserta lelang wajib membawa bukti setor uang jaminan kepada pejabat lelang. Banyuwangi, 28 Oktober 2015 PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG TANJUNG WANGI PANITIA LELANG KENDARAAN DINAS CP. 0333 - 510636

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Honda Jazz

Suzuki Ertiga

Toyota Fortuner

Nissan Datsun Go+

Toyota Kijang

Dijual Ertiga GL Th ‘012, Abu-abu Istimewa Hrga 132 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 08123453975

Dijual Toyota Fortuner Diesel Manual Th ‘012 TRD, Putih, Nopol Cantik Hrga 322,5 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111

Datsun Go+ Panca Promo DP Ringan , DP Mulai 14 Jutaan Hubungi Melinda 081 232 327 111 PIN BB 26393CC5

Jual Kijang Solar Th 2002 Akhir Biru Plat: N & Th 1997 Abu-abu Plat P Body Kaleng Brg Istw, STNK Panjang Dua-duanya Hub: 081336666171 / 081358937333

Toyota Kijang Innova

Daihatsu Xenia

Alphard

Toyota Terios

DIJUAL Toyota Kjg Innova tahun 014 (solar) htm mtl PMK hrg 235 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL All New Xenia tahun 013 putih PMK hrg 126,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Alphard tahun 06 MZG slv PMK hrg 242,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Terios tahun 013 hitam PMK hrg 139,5/102,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Depan Kampus UBI

Hlg STNK P 2826 VE an Joko Pangrukti Sarjono, Jl. Ikan Cakalang No. 9 RT. 2/1

Jazz ‘05 vtec AT 94 Jt Htm Plat L Sgt Bgs TV/ DVD/Camera, Pajak Baru 085102853738

Hlg STNK P 8223 VB an Bosowa Trading Inter, PT Jl.Yos Sudarso RW 00/00, Ketpng

Olehsari

BANYUWANGI

Hlg STNK P 9642 VA an Bosowa Trading Inter, PT, Jl.Yos Sudarso RW. 00/00, Ktpng

Djl Tanah Pnggr Jalan Raya Olehsari Luas 400 m2, SHM, Hub: 087806620001 TP

Depan Puritama

Hlg STNK P 2343 VG an Ika Nahrowi, Dsn. Krajan RT. 1/2, Ds. Kalirejo, Kec. Kabat

Djl lahan dpn puritama sblh R.mkan surya psr.putih L365 hrg.nego H:0811301405

Hlg STNK P 3771 EM an Farliyanto Tribungan Tmr. rt 03/02 Mlandingan stb

DIJUAL Truck Fuso tahun 81/82/83/84/85 hrg 75/77,5/80/82,5/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Hlg STNK P 4859 XJ an Herma Herpiana, Dsn. Pasinan Barat RT. 4/1, Ds. Singojuruh

BANYUWANGI CCTV CV Global CCTV Menerima Pasang dan Servise CCTV Hub/SMS 08121626627

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Truck Fuso

SITUBONDO

Hlg STNK P 8994 VA an Bosowa Trading Inter, P. Jl. Yos Sudarso RW. 00/00, Ktpng

Hlg STNK P 4391 VL&SIM C an Miswati, Dsn. Krajan RT. 1/2, Ds. Bengkak, Wngsrjo

Persewangi terus berkembang. Harapannya, dukungan yang mengalir membawa angin segar dan prestasi. ‘’Kita siap merahkan stadion pada pertandingan nanti,” pungkasnya. Sebagai catatan, Persewangi yang satu ini pernah berlaga di kompetisi Divisi Utama IPL pada musim 2012 lalu. Namun, karena tidak diakui PSSI, mereka gagal berkiprah lagi. Hal yang sama terjadi di tubuh Persebaya 1927 yang berlaga di IPL. Serupa dengan Persewangi, mereka tidak diakui PSSI. Tetapi, kali ini Persebaya kembali bangkit. (ton/c1/als)

PENGUMUMAN LELANG II KENDARAAN DINAS NOMOR : 02/PPL/X-2015

Dijual Tanah Strategis Luas 76.280 m, SHM, Dpn Kampus UBI Jl. Raya Srono, Sraten Berminat Hub: 0811351308 / 08533678256

Hlg STNK P 3246 WV an Senam, Ds, Karangharjo RT. 2/3, Ds. Temuasri, Sempu

kompeten. Artinya, orang yang mengelola Persewangi itu harus profesional, kredibel, dan akuntabel serta mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah. ‘’Persewangi ini aset Banyuwangi,’’ tegasnya. Agus tidak ragu menyebut sosok yang memiliki kriteria itu adalah Michael Edy Hariyanto. Owner AIL Rogojampi itu telah terbukti dalam mengembangkan prestasi Persewangi. ‘’Pak Michael itu sudah teruji. Michael Is Back, itu harapan publik,’’ katanya. Nah, sebagai forum lembaga kepala desa, jelas Agus, Askab siap memberikan support untuk Persewangi jika sudah ada reformasi. Sebaliknya, jika tidak ada perubahan, maka Askab juga tidak akan memberikan dukungan total. ‘’Catat baik-baik itu, Persewangi tidak akan maju kalau tetap seperti ini,’’ tandasnya. (ton/als)

PELABUHAN INDONESIA III CABANG TANJUNG WANGI BANYUWANGI

Hlg STNK P 4055 XL an Tyas Tri Handayani, Perum Kalirejo Permai,Jl. Durian No.9

Hlg STNK P 8158 VB an Bosowa Trading Inter, PT, Jl.Yos Sudarso RW. 00/00, Ktpng

lantang adalah ketua Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab), Agus Tarmidi. Dia menyatakan, jika kepengurusan Persewangi saat ini mengalami krisis kepercayaan. Menurut Agus, mengamati perkembangan di lapangan, diketahui jika HW Cs sulit diterima keberadaannya dalam mengelola Persewangi. ‘’Karena mereka dianggap tidak professional dalam mengelola Persewangi,’’ sindir Kepala Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, itu. Dengan begitu, jelas dia, semestinya HW segera bersikap dengan mengundurkan diri sebagai ketua Persewangi. Sebab, pria asal Genteng itu dulu dipilih atas rekomendasi klubklub anggota. ‘’Jangan merasa Persewangi itu milik pribadi, itu salah besar,’’ tegasnya. Dia berpandangan, jika tim bisa menjadi hebat jika dikelola oleh orang-orang yang

Kantor PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Wangi Banyuwangi mengundang untuk mengikuti pelelangan terbuka atas kendaraan dinas roda 4 sebagaimana pada kolom tabel di bawah ini :

Lomba Pop Singer se- BWI

STNK

main kita harus diberdayakan,” papar pembina kelompok nelayan Samudra Bakti, Bangsring, Wongsorejo, itu. Laros Jenggirat, jelas dia, bisa memberikan garansi pertandingan tersebut berjalan lancar dan sukses. Lantaran Laros Jenggirat memiliki kedekatan dengan suporter Bonek, maka Laros Jenggirat siap menyambut kehadiran mereka dengan tangan terbuka. “Suporter Bonek adalah saudara kami,” tandasnya. Sebagai suporter fanatik Persewangi, masih kata Ikhwan, Laros Jenggirat berharap agar

BANYUWANGI – Polemik yang terjadi dalam kepengurusan Persewangi Hari Wijaya (HW) masih terus bergulir. Jika kisruh tersebut terus berlanjut, maka bisa berdampak negatif terhadap perkembangan sepak bola di Banyuwangi. HW terus disorot karena dianggap tidak mampu meraih prestasi The Lasblang (Laskar Blambangan). Alih-alih prestasi, di bawah komando HW, Persewangi justru disinyalir terlibat pengaturan skor pada kompetisi Divisi Utama tahun 2013 lalu. Skandal match fixing itu jelas menjadi pukulan telak bagi Banyuwangi. Sebab, Persewangi merupakan tim yang lahir dan besar di Banyuwangi. Hingga saat ini, Persewangi menjadi aset berharga yang harus diselamatkan. Persoalan itu mengundang perhatian berbagai kalangan. Salah satunya yang bersuara

Iklankan Semua Produk Anda di Harian

Jawa Pos Radar Banyuwangi

Telp. 0333-412224

Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


EKONOMI BISNIS R A D A R

Jawa Pos

Rabu 28 Oktober 2015

BERAS IR 64 0

GULA PASIR

MIGOR CURAH

0

DAGING SAPI

0

TELUR AYAM RAS

DAGING AYAM BROILER

0

0

KACANG KEDELAI IMPOR 0

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

11.400

9.900

109.000

25.200

17.100

8.900

CABAI BIASA

0

BAWANG MERAH 0

200

10.000

53

B A N Y U W A N G I

8.100

200

200

8.800

6.600

BAWANG PUTIH 0

15.400

19.600

Membaca Realisasi Penyerapan Anggaran Belanja SKPD (2)

Belanja Bappeda Baru 57 Persen, Dishubkominfo 62 Persen Tutup buku tahun anggaran 2015 bakal dilakukan 14 Desember mendatang. Meski tahun anggaran hanya tinggal hitungan hari, tingkat penyerapan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masih minim. Akankah realisasi itu tertumpu di akhir tahun anggaran, ataukah akan kembali ke kas daerah dalam bentuk sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa)? REALISASI surat perintah pencairan dana (SP2D) tertanggal 20 Oktober 2015, realisasi penyerapan anggaran beberapa SKPD masih berada di kisaran 60 persen. Hanya Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang dananya telah terserap di atas 76 persen. Salah satu instansi yang penyerapan anggarannya masih minim adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

LAYANAN PUBLIK: Warga antre menunggu giliran pelayanan administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Banyuwangi beberapa waktu lalu.

DOK. RABA

SKPD yang satu ini baru menyerap Rp 8,984 miliar di antara total anggaran belanja yang mencapai Rp 15,604 miliar.

Jika dikalkulasi, sisa anggaran belanja Bappeda yang masih belum terserap mencapai Rp 6,619 miliar. Dengan kata lain, sisa anggaran yang

belum terserap tersebut mencapai 42,42 persen atau hampir separo dari total anggaran. Realisasi penyerapan anggaran di Dinas

Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) sedikit lebih baik dibandingkan Bappeda. Sampai 20 Oktober lalu realisasi pencairan anggaran SKPD yang satu ini telah mencapai 62,70 persen. Total anggaran belanja Dishubkominfo pada tahun 2015 mencapai Rp 19.955 miliar. Dari angka sebesar itu, anggaran sebanyak Rp 12,512 miliar telah terealisasi. Rinciannya, realisasi anggaran belanja tidak langsung (gaji pegawai) sebesar Rp 6,119 miliar dan realisasi belanja langsung serta belanja tidak langsung non gaji sebesar Rp 6,392 miliar. Berlanjut ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Total anggaran belanja Dispendukcapil pada tahun anggaran 2015 sebesar Rp 6,5345 miliar. Jumlah anggaran yang sudah direalisasikan mencapai Rp 4,023 miliar atau sebesar Rp 61,58 persen. Realisasi belanja tidak langsung Dispendukcapil mencapai Rp 2,076 miliar atau 77,48 persen dari total anggaran belanja tidak langsung senilai Rp 2,68 miliar ■ Baca Belanja...Hal 57

Dana Desa Sudah Cair Rp 47,9 Miliar BANYUWANGI - Pencairan bantuan keuangan desa (BKD) yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) berupa dana desa di Banyuwangi menunjukkan perkembangan menggembirakan. Hingga 23 Oktober 2015, jumlah dana desa yang ditransfer dari rekening kas daerah ke rekening kas desa telah mencapai Rp 47,91 miliar. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono mengatakan pada tahun 2015 ini total APBN yang dikucurkan untuk dana desa se-Banyuwangi sebesar Rp 59,888 miliar. Dana tersebut ditransfer ke kas daerah Banyuwangi dalam dua periode. Dari jumlah Rp 59,888 miliar tersebut, dana desa yang telah ditransfer ke rekening kas desa-desa di Bumi Blambangan mencapai Rp 47,91 miliar. Sama halnya dengan transfer dana dari APBN, pencairan dana desa ke rekening kas desa itu juga dilakukan dalam dua periode.

Sekkab Slamet menuturkan, pada pencairan tahap pertama sebesar 50 persen dari total dana transfer APBD tersebut, jumlah dana yang telah terserap alias telah ditransfer ke rekening kas desa mencapai 96,53 persen. Di antara jumlah 189 desa se-Banyuwangi, ada 183 desa yang telah mencairkan dana desa tahap pertama tahun 2015. “Enam desa yang belum menyerap dana desa itu terkendala tiga hal, yakni Rencana Pembangunan Jangka Desa (RPJMDes), Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) yang belum rampung,” ujarnya kemarin (27/10). Slamet menambahkan, dari enam desa yang belum mencairkan dana desa tahap pertama tahun 2015 tersebut, empat desa di antaranya telah dalam proses pencairan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). “Sedangkan dua desa yang lain masih dalam proses menuntaskan APBDes,” cetusnya.

Sedangkan untuk pencairan tahap II, kata Slamet, jumlah anggaran yang telah ditransfer ke rekening kas desa sampai 23 Oktober telah mencapai 22,74 persen. Pencairan tahap II bisa dilakukan jika Surat Pertanggungjawaban (SPj) dana desa tahap pertama sudah diserahkan. Menurut Slamet, untuk memfasilitasi pemerintah desa dalam rangka pencairan dana desa, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM-Pemdes) telah membuka klinik konsultasi desa. Klinik konsultasi desa itu buka setiap hari. Pada Senin sampai Jumat, klinik konsultasi desa dibuka mulai pukul 07.00 sampai 21.00. Sedangkan pada Sabtu dan Minggu, klinik konsultasi itu buka mulai pukul 10.00 sampai 14.00. “Meski demikian, jika ada hal-hal yang sangat urgent, aparat desa bisa langsung telepon ke BPM-Pemdes, pasti dilayani,” terangnya. Tingkat penyerapan dana desa di Bumi Blambangan tersebut

SIGIT HARIYADI/RABA

SAPA PUBLIK: Cabup Anas menyapa sejumlah warga di RSUD Blambangan (kiri) dan Cabup Sumantri ikut memeriksa kesehatan sapi di Pasar Hewan Pendotan, Kecamatan Bangorejo.

Anas ke RSUD, Sumantri Kunjungi Pasar Sapi BANYUWANGI - Dua Calon Bupati (Cabup) Abdullah Azwar Anas dan Sumantri Soedomo mulai melakukan aktivitas bersama publik kemarin (27/10). Anas berkunjung ke RSUD Blambangan, sementara Soemantri mengunjungi Pasar Hewan Pedotan, Kecamatan Bangorejo. Mantan orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi tersebut sengaja datang bersama sang istri, Ny. Ipuk Festiandani Azwar Anas, untuk menjenguk Ny. Nur Aenah, 62, warga Jalan Asahan, Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri. Nur Aenah merupakan ibunda mantan ajudan Anas semasa menjabat bupati, Fathurahman. Anas bersama sang istri memberikan semangat kepada Nur Aenah. Selain itu, Anas juga terlihat mendoakan agar proses operasi amputasi dua jari Nur Aenah berjalan lancar. Usai menjenguk Nur Aenah, Anas malah “digeruduk” sejumlah pengunjung rumah sakit pelat merah tersebut. Mereka ingin berfoto bersama Anas. Bahkan, saat hendak meninggalkan RSUD Blambangan, beberapa pengunjung masih mengikuti Anas sekadar mengambil foto pria yang juga mantan anggota DPR RI tersebut.

Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, Anas mengaku sengaja datang ke RSUD Blambangan untuk menjenguk ibunda Fathurahman. “Fathur lama bekerja bersama saya. Saat ini (kemarin)

ibunya sakit dan jarinya harus diamputasi. Saya datang ke sini (RSUD Blambangan) untuk menjenguk,” ujarnya. Sementara itu, ditanya soal persiapan kampanye dalam

rangka Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015, Anas mengaku dirinya memilih tidak melakukan kampanye terbuka ■ Baca Anas...Hal 57

masuk empat besar di antara 38 kabupaten dan kota se-Jawa Timur (Jatim). “Kami berharap, selain tingkat penyerapan yang baik, artinya dana desa bermanfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat desa, pertanggungjawabannya juga harus baik, artinya tepat waktu dan benar,” harapnya. Sementara itu, tingkat penyerapan satu pundi-pundi keuangan desa yang lain, yakni Alokasi Dana Desa (ADD) yang berasal dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi 2015 mencapai Rp 61.9 miliar. Hingga 23 Oktober 2015, jumlah ADD tahap pertama yang telah ditransfer ke kas desa mencapai 96,67 persen. Dana tersebut disalurkan kepada 186 di antara total 189 desa se-Banyuwangi. Sementara itu, pencairan ADD tahap kedua baru mencapai 19,33 persen dan disalurkan untuk 35 desa se-Bumu Blambangan. “Transfer ADD cenderung lambat karena adanya Perubahan APBD 2015. Karena itu, desa juga memerlukan waktu untuk melakukan perubahan APBDes,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)


RABU 28 OKTOBER TAHUN 2015

HALAMAN 56

SUMPAH PEMUDA

SHULHAN HADI/JPRG

SEMANGAT: Para siswa berbaris di halaman kantor Desa Sumbermulyo kemarin (27/10).

Latihan Baris-berbaris PESANGGARAN - Peringatan Hari Sumpah Pemuda tampaknya terlihat semarak di daerah pelosok. Seperti yang dilakukan kalangan pelajar di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, kemarin ■ Baca Latihan...Hal 57

Bayi Mengapung di Sungai Diduga Lahir Prematur dan Sengaja Dibuang

Kronologi Temuan Bayi di Kali

SILIRAGUNG - Warga yang tinggal di sekitar sungai Kalibaru, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, sempat geger siang kemarin (27/10). Salah satu warga di daerah itu menemukan bayi perempuan yang mengapung di sungai. Orang yang pertama kali menemukan bayi itu adalah Kadiyem, 60 ■

Kadiyem mencuci di sungai Kalibaru, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung.

5 Temuan bayi dilaporkan perangkat desa, lalu diteruskan ke Polsek Siliragung.

1 4

2 Kadiyem melihat benda mengapung seperti bangkai ayam.

Posisi ari-ari bayi sudah terputus, diduga lahir secara prematur.

3 Setelah diamati, ternyata yang mengapung adalah bayi perempuan mungil berbobot 1,5 Kg.

Baca Bayi...Hal 57

REZA FAIRUZ/RABA

SHULHAN HADI/JPRG

BERADU: Peserta tiban beradu ketangkasan dengan cara menghindar dari cambukan yang dilepas lawan mainnya di Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, kemarin (27/10).

Gelar Tradisi

Tiban untuk Minta Hujan

BANGOREJO - Warga Desa Kebondalem, Dengan menggunakan bambu yang sudah Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, menggelar dibuat cambuk, peserta tiban terlihat saling tradisi tiban kemarin (27/10). Ritual yang menyerang dengan diawasi wasit. Agar tertib, digelar untuk minta hujan itu dilaksanakan menyerang itu dilakukan secara bergantian. di pelataran bekas pabrik di Desa Kebondalem. “Hari ini (kemarin) saya ikut tujuh kali,” cetus Tradisi tiban itu ternyata mengundang Nur Atim, 60, warga Desa Temurejo, Kecamatan perhatian warga. Sejak digelar pada Kamis Bangorejo. (22/10) ratusan warga dari berbagai daerah Meski sudah berusia lanjut, Atim mengaku KEKERINGAN banyak yang datang. Di antara warga itu ada tidak gentar menghadapi lawan yang usianya yang sekadar menonton, tapi juga tidak sedikit yang turun jauh lebih muda. Ikut tiban tidak memiliki syarat khusus. ke gelanggang untuk ikut main. “Sebelum main, saya wudu dulu biar suci,” ungkapnya.

Panitia tiban, Rekso Menggolo, 70, mengatakan tiban kali ini diselenggarakan di tempat yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Itu dilakukan agar pelaksanaannya berlangsung lebih ramai. “Tahun kemarin di lapangan, sekarang di pinggir jalan biar ramai,” cetusnya. Tiban yang digelar itu, terang Rekso, merupakan ritual yang sudah berlangsung turun-temurun dari moyangnya. Tradisi itu dilakukan setiap musim kemarau panjang. “Darah yang keluar itu pertanda akan ada hujan,” katanya ■ Baca Gelar...Hal 57

Gitik Sesaji Diarak Keliling Kampung DIKOSONGKAN: Panitera PN Banyuwangi mengeksekusi rumah dan toko milik Rohimah di Dusun Krajan, Desa Kebaman, kemarin (27/10).

MUNCAR - Para nelayan Muncar akan menggelar tradisi petik laut pagi ini (28/10). Gitik (perahu kecil) berisi sesaji yang akan digunakan upacara ritual yang selalu digelar setiap 15 Suro diarak keliling kampung kemarin (27/10). Kirab gitik sesaji dilakukan setelah perahu kecil itu terisi sesaji berupa hasil bumi, seperti sayuran, palawija, buah-buahan, dan umbi-umbian. Setelah dibawa keliling kampung, gitik disimpan di Pelabuhan Satelit, Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Dalam kirab dengan keliling kampung juga ada pawai dengan berpakaian ala Banyuwangi Ethno Carnival (BEC). Ribuan warga berjejer di pinggir sepanjang jalan yang dilewati rombongan pembawa gitik ■

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Baca Gitik...Hal 57

PETIK LAUT: Sesaji petik laut dikirab keliling kampung di Kecamatan Muncar, Banyuwangi, kemarin (27/10).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

Rumah dan Toko Dikosongkan SRONO - Pengadilan Negeri (PN) Banyuwangi melakukan eksekusi rumah dan toko di Dusun Krajan, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, kemarin (27/10). Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian dari Polres Banyuwangi dan polsek setempat, eksekusi berjalan lancar.

Panitera PN Banyuwangi, Irwan Jaya, mengatakan objek kasus sengketa berupa rumah dan toko itu terjadi sejak tahun 2012 dan dinyatakan incracht oleh Pengadilan Tinggi (PT) Jatim pada tahun 2013. Objek sengketa rumah dan toko itu milik Rohimah, 60, dan Susiyati, 55 ■ Baca Rumah...Hal 57

Melihat Pencarian Suwarno, Nelayan yang Hilang di Laut

Keluarga Stop Melaut, Tidak Pernah Tinggalkan Pantai Sudah sepekan ini Suwarno, 55, nelayan asal Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, hilang setelah perahunya karam lantaran menabrak karang di sekitar pantai Gumuk Kantong, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar. Sepekan ini pula keluarganya terus mencari bersama tim SAR dan para nelayan. DEDY JUMHARDIYANTO, Muncar SIANG itu sengatan sinar matahari di sekitar pantai Gumuk Kantong, Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar, menyengat. Ombak di laut tampak kejar-kejaran diterpa angin pantai

yang cukup kencang. Dua lelaki yang terlihat kelelahan duduk di atas batu di sekitar pantai. Kedua lelaki itu terus memandangi laut yang terbentang luas. Tidak jelas apa yang dipikirkan, tapi tatapan matanya tampak kosong. Kedua lelaki itu adalah Jumari, 56, dan Agus Komarudin, 27. Jumari adalah adik ipar Suwarno sedangkan Agus Komarodin adalah anak kandung Suwarno yang juga korban selamat saat perahu yang ditumpangi karam karena menabrak batu karang Senin malam (19/10). Sejak Suwarno hilang, Jumari hampir tidak pernah meninggalkan pantai Gumuk Kantong. Setiap hari pria paro baya itu menyisir sepanjang pantai Gumuk Kantong untuk mencari kakak iparnya tersebut. Batu karang dan tirem laut yang banyak di sekitar pantai seolah tidak dia pedulikan. Tanpa mengenakan baju dengan kepala dibungkus tas kresek, kakek satu cucu itu terus mencari hingga telapak kakinya penuh luka. “HP (hand phone)

tidak pernah mati, biar mudah untuk komunikasi dan menerima informasi,” cetus Jumari. Bukan hanya Jumari, Agus Komarudin tidak kalah semangatnya. Anak kandung Suwarno yang juga korban selamat dalam petaka Senin malam (19/10) setiap hari juga ikut melakukan pencarian. Meski tim SAR sudah menghentikan pencarian, pihak keluarga masih terus melakukan pencarian dengan menyisir pantai. Mereka yakin pencarian setelah hari ketujuh akan ada tanda-tanda. “Kalau memang sudah meninggal, setelah tujuh hari biasanya akan ada firasat mimpi,” kata Jumari. Sejak hari kedua pencarian, keluarga yang ikut melakukan penyisiran cukup banyak. Keluarga Suwarno yang dari Kabupaten Jember, Kecamatan Kalibaru, dan Glenmore, berdatangan dan ikut melakukan pencarian. Mereka berkumpul di pantai menemani Agus dan Jumari ■ Baca Keluarga...Hal 57

SETIA: Jumari (kiri) dan Agus Komarudin (kanan) beristirahat di tepi pantai Gumuk Kantong, Desa Sumbersewu, Kecamatan Mucnar, kemarin (27/10).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Rabu 28 Oktober 2015

BLAMBANGAN RAYA

57

Anas Tidak Akan Kampanye Terbuka ■ ANAS...

Sambungan dari Hal 53

“Saya akan lebih banyak melakukan kampanye dialogis dan mendatangi konstituen, termasuk menghadiri undangan-undangan yang sudah terjadwal cukup padat,” kata dia. Anas mencontohkan, setelah dari RSUD Blambangan kemarin, dirinya akan menghadiri pertemuan Musyawarah Wilayah Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) seBanyuwangi di Srono. Malam harinya, kata Anas, dia akan menghadiri salah satu acara di Rogojampi. Dia menegaskan, dengan me-

lakukan kampanye dialogis dan mendatangi konstituen, maka dirinya akan mendapat banyak masukan dan bahan untuk menyusun program jika kembali dipercaya menjadi Bupati Banyuwangi. “Saya tidak mengambil kampanye rapat akbar,” pungkasnya seraya tersenyum. Selain mengunjungi pasar hewan, Sumantri juga mengunjungi beberapa pasar tradisional di daerah pemilihan (dapil) empat. Dalam kesempatan itu, Sumantri menyapa para pedagang di pasar subuh Purwoharjo. Di pasar subuh tersebut Sumatri berdialog langsung dan menam-

pung keluhan warga terkait dengan sarana pasar. Dari Pasar Purwoharjo, Sumantri melanjutkan kegiatan kunjungan di beberapa pasar tradisional di Kecamatan Bangorejo. Menurut Sumantri, sarana dan prasarana Pasar Hewan Bangorejo perlu diperhatikan. ”Saya lihat pasar tradisional tersebut perlu saluran irigasi supaya para pedagang juga tidak lagi mengemasi barang dagangannya ketika musim hujan, sedangkan untuk pasar hewan ini perlu adanya plesterisasi supaya tidak berdebu sehingga para pedagang nyaman dan hewanpun juga butuh kenyamanan,” kata Sumantri. (sgt/sli/c1/afi)

Awalnya Dikira Bangkai Ayam DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

■ BAYI...

DIPERKETAT: Pengurus HIPPAM dan pekerja PDAM menjaga mata air Lungun di Dusun Derwono, Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, kemarin (27/10).

Sambungan adari Hal 56

Debit Mata Air Lungun semakin Menipis

Saat itu nenek itu pergi ke sungai mencuci pakaian. “Saat ditemukan mengapung di sungai, bayi itu sudah meninggal dunia,” ujar Kapolsek Siliragung, AKP Bakin. Kapolsek Bakin menyebut, saat ditemukan bayi berkelamin perempuan itu telanjang bulat. Dengan berat 1,5 kilogram dan panjang 40 centimeter, ari-arinya terlihat sudah putus. “Diduga bayi itu lahir prematur,” katanya. Keterangan kepada polisi, terang kapolsek, Kadiyem tidak menyangka

SONGGON - Saluran air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang sering mampet di Desa/ Kecamatan Rogojampi ternyata karena Sumber Lungun, Dusun Derwono, Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, mulai kekurangan air. Air yang dialirkan ke wilayah Desa/ Kecamatan Rogojampi itu berasal dari Sumber Lungun. Bila sumber air itu debitnya berkurang, maka akan berpengaruh terhadap saluran air PDAM. “Debit air berkurang karena kemarau,” cetus Plt. Direktur PDAM Banyuwangi, Ayub Hidayat. Selama aliran PDAM sering mampet, terang Ayub, untuk menyuplai kebutuhan air minum di wilayah Kecamatan Rogojampi, pihaknya melakukan beberapa langkah. Salah satunya, menyuplai tandon air di sumber Lungun dengan menyedot langsung dari sumber lain di sekitarnya. Air dari sumber air disedot

dan dimasukkan ke tandon pipa milik PDAM. “Kita gunakan dua mesin pompa penyedot air. Itu sudah beroperasi sejak sebulan lalu,” katanya saat dihubungi via telepon seluler kemarin siang (27/10). Selain itu, terang dia, pihaknya juga menyuplai kebutuhan air bersih dengan mengirim mobil tangki ke daerah pelanggan yang kebutuhan airnya belum tercukupi. “Kita juga masih berupaya mengebor sumur untuk menambah suplai air ke pipa pelanggan,” jelasnya. Petugas PDAM, terang dia, selama 24 jam jaga secara bergantian di Sumber Lungun, Dusun Derwono, Desa Balak. Para penjaga itu berkewajiban memantau debit air di tandon yang disalurkan ke pipa PDAM. “Tidak bisa tidur, karena mesin penyedot harus dipantau bahan bakarnya,” ujar Daris Iswanto, 45, salah satu petugas PDAM yang jaga. Untuk menjaga selama 24 jam,

para penjaga mempersiapkan diri dengan mendirikan tenda kecil dari terpal. Mereka, juga memasang lampu penerangan. “Sehari semalam dijaga terus agar airnya tidak telat,” katanya. Musim kemarau tahun ini, terang dia, dianggap lebih parah dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu, debit air di Sumber Lungun tidak sampai kekurangan. “Kita tidak sampai menyedot dari sumber air lainnya,” ujarnya. Akibat krisis di sumber air, sejumlah petani juga mulai resah. Mereka juga ikut menjaga mata air di sekitar Sumber Lungun. Itu dilakukan agar sumber lainnya tidak disedot untuk disalurkan ke tandon pipa PDAM. “ Sudah ada batasan, agar sama-sama bisa teraliri,” terang Daris. Diberitakan sebelumnya, warga Desa/Kecamatan Rogojampi banyak yang resah karena kesulitan mendapat air bersih. Selama ini,

mereka mengandalkan air untuk kebutuhan rumah tangga dari air PDAM. “Yang tidak punya sumur, harus menumpang ke tetangga,” cetus H. Qi Sudiharjo, 34, salah seorang warga di Dusun Lugonto, Desa/Kecamatan Rogojampi. Selama aliran PDAM mampet, terang dia, petugas PDAM memang sering menyuplai air bersih dengan menggunakan mobil tangki. Tapi, suplai itu tidak dilakukan setiap hari. “Suplai bergantian dengan kampung lain, sedang kebutuhan air bersih itu setiap hari,” katanya. Tidak hanya di Dusun Lugonto, Desa Rogojampi. Kesulitan air juga dirasakan warga Dusun Prejengan, Desa/ Kecamatan Rogojampi. Di kampung ini, banyak warga yang menumpang di tetangga untuk mandi. “Kalau masak pakai air galon,” terang Hamzah, 30, salah seorang warga Dusun Prejengan, Desa Rogojampi. (ddy/c1/abi)

Masih Ada Anggaran Belum Terserap ■ BELANJA...

Sambungan dari Hal 53

Sebaliknya, anggaran biaya langsung SKPD yang satu ini baru mencapai Rp 1,947 miliar alias 50,52 persen dari total belanja langsung sebesar Rp 3,854 miliar. Untuk Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Beren-

cana (BPP-KB), total anggaran belanja instansi yang satu ini sebesar Rp 13.936 miliar. Jumlah anggaran yang telah terealisasi sebesar Rp 9,362 miliar atau 67,18 persen. Meski realisasi anggaran BPP-KB sudah cukup tinggi, nominal anggaran yang masih ngendon di SKPD tersebut masih mencapai Rp 4,574 miliar.

Sedangkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), total anggaran belanja instansi tersebut sebesar Rp 11.873 miliar. Nominal anggaran yang sudah terserap sebesar Rp 7,185 miliar atau 60,52 persen. Rincian penyerapan anggaran Disbudpar tersebut terdiri dari anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp 1,688 miliar, sedangkan

realisasi belanja langsung sebesar Rp 5,946 miliar. Sementara itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi telah berhasil menyerap anggaran belanja hingga sebesar Rp 76,06 persen. Total anggaran belanja Dispora Rp 13,252 miliar, sedangkan yang sudah terserap Rp 10,079 miliar. (sgt/c1/afi/bersambung)

Semua Nelayan Tidak Diperkenankan Melaut ■ GITIK...

Sambungan adari Hal 56

“Ini meriah sekali. Baru kali ini petik laut di laksanakan di Pantai Satelit,” cetus Juhairiyah, 34, warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo. Sebelum dilaksanakan petik laut, para nelayan menggelar pengajian akbar. Selain itu, mereka juga menggelar istighotsah di pelabuhan tempat gitik disimpan. “Setelah di doakan, gitik sesaji dilarung. Semoga hasil tangkapan nelayan melimpah dan berkah,” kata Sugeng, 43, salah satu nelayan Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo. Untuk menyambut petik laut yang akan dilaksanakan hari ini, sejumlah nelayan di Pantai Satelit, mempercantik dan menghias kapal dan perahu. Mereka terlihat sibuk mengecat permukaan kapal agar tampak lebih bagus. Selain itu, kapal yang biasa

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DOCKING TRADISIONAL: Nelayan mengisi waktu istirahat melaut dengan memperbarui cat sisi samping dan bawah body kapal di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi, kemarin (27/10).

digunakan bekerja mencari ikan di tengah laut juga diberi aksesori, seperti pita dan diberi perangkat sound system. “Setiap petik laut, kapal harus tampak baru, karena tahun baru (tahun baru

Hijriah) jadi semangat baru,” terang Asbollah, 31, nelayan lain. Menjelang upacara petik laut, semua nelayan tidak diperkenankan melaut. Sejumlah nelayan

banyak yang memperbaiki kapal dan perahu agar siap bekerja usai petik laut dilaksanakan. “Tidak bekerja ya memperbaiki kapal,” cetusnya. (ddy/c1/abi)

Tak Bisa Melunasi Utang di Bank ■ RUMAH...

Sambungan adari Hal 56

Kasus itu dipicu utang-piutang Rohimah dan Susiyati. Sertifikat tanah rumah dan toko milik Rohimah itu dijadikan agunan di bank.

Singkat cerita, Rohimah tidak bisa melunasi tanggungan di bank sebesar Rp 150 juta, dan lahan tersebut akhirnya dilelang. “Pemenang lelang atas nama David,” katanya. Eksekusi berjalan aman dan lancar berkat kesadaran tergugat, Rohimah dan keluarga. Mereka pasrah

dan menerima kenyataan pahit hingga rumahnya harus dikosongkan. Perabotan rumah pun diangkut truk untuk dipindahkan ke rumah saudaranya. “Sebetulnya tidak rela, tapi mau bagaimana lagi,” ujar Rohimah saat ditemui di sela-sela eksekusi kemarin (27/10). (ddy/c1/abi)

Gerakan Sudah Ditentukan Panitia ■ LATIHAN...

Sambungan adari Hal 56

Untuk menyambut hari besar nasional itu, sejumlah siswa SMA latihan baris-berbaris di halaman kantor Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi,

kemarin (27/10). Salah satu siswa, Arif Aminoto, 17, mengatakan beberapa hari terakhir serius latihan baris-berbaris untuk lomba dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda yang digelar di sekolahnya. “Latihan PBB (pendidikan baris-berbaris) untuk lomba,” katanya.

Siswa kelas XII SMAN Pesanggaran itu menyampaikan, PBB yang dilaksanakan itu berbeda dengan gerak jalan pada peringatan HUT Kemerdekaan. Sebab, gerakannya sudah ditentukan panitia. “Ini ada hormat dan buka-tutup barisan,” cetusnya.

Sementara itu, anggota karang taruna Desa Sumbermulyo, Taufiqurrahman, 25, menyampaikan saat ini para pemuda banyak yang melupakan Sumpah Pemuda. “Kami sebenarnya ingin menggelar upacara, tapi pada sibuk dengan kegiatan pilbup,” katanya. (sli/c1/abi)

akan menemukan bayi yang sudah meninggal itu. Saat melihat ada benda aneh yang mengapung di sungai, dikira itu bangkai ayam. “Setelah diamati, ternyata itu bayi lalu diambil,” ujarnya. Penemuan bayi itu oleh Kadiyem dilaporkan kepada warga dan diteruskan kepada perangkat desa. Laporan itu diteruskan ke Polsek Siliragung. “Ada laporan penemuan bayi, kita langsung menuju lokasi,” ungkapnya. Jenazah bayi itu, lanjut kapolsek, selanjutnya dibawa ke Puskesmas Siliragung. Keterangan petugas medis, bayi itu diduga lahir

prematur. “Diperkirakan lahir saat kandungan masih berumur tujuh bulan,” jelasnya. Untuk mencari orang tua bayi, anggota polsek mengumpulkan perangkat desa. Sejumlah bidan dan ibu hamil didatangi untuk dimintai keterangan. “Kami sedang mintai keterangan para bidan dan ibu hamil,” ujarnya. Kapolsek menduga, bayi yang ditemukan Kadiyem mengapung di sungai itu sengaja dibuang orang tuanya. Pelaku sepertinya juga tidak jauh dari lokasi penemuan. “Pelaku sepertinya sudah biasa ke sungai,” katanya. (sli/c1/abi)

Asal Berani, Boleh Main ■ GELAR...

Sambungan adari Hal 56

Rekso menyebut semua warga boleh mengikuti ritual tiban. Panitia tidak menentukan syarat khusus terhadap warga yang akan ikut. “Asal berani, boleh ikut main,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Demi keamanan dan keselamatan, imbuh dia,

panitia menganjurkan peserta memakai helm. Selain itu, panitia juga menyiapkan pelandang (juri) untuk mengatur permainan. “Yang boleh dicambuk itu bawah kepala hingga pusar,” terangnya. Pelaksanaan waktu tiban, masih kata dia, mengikuti jadwal azan, yakni dimulai setelah azan duhur dan berakhir bila terdengar suara azan asar. “Kita belum tentu sampai kapan, tapi kalau turun hujan tiban langsung bubar,” cetusnya. (sli/c1/abi)

Bikin ’’Posko’’ Tenda Darurat di Tepi Pantai ■ KELUARGA...

Sambungan adari Hal 56

Bahkan, mereka membuat tenda darurat untuk berteduh, istirahat, makan, dan minum. Untuk pencarian Suwarno ini, para nelayan tampak kompak. Nelayan yang tinggal di sekitar pantai Duaraan, Kalimati, Sampangan, Kalimoro, dan Satelit, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, ikut melakukan pencarian. Saat mencari ikan di tengah laut juga sambil melakukan pencarian. Sejak malam petaka itu, Jumari dan Agus Komarudin memutuskan berhenti melaut. Dua lelaki ini fokus melakukan pencarian Suwarno. “Kalau masih hidup,

di mana orangnya, jika sudah mati di mana jasadnya,” cetus Jumari dengan mata berkaca-kaca. Kedua keluarga Suwarno itu sepertinya merasa kehilangan. Sampai kemarin keduanya belum mau makan dan minum. Agus, seolah menyesal telah meninggalkan ayah kandung dan kakak iparnya, Sutik, di perahu. Saat kejadian, ayah dan kakak iparnya masih berpegangan pada kayu perahu yang saat itu dilihat belum karam. Setelah berhasil menepi dan meminta pertolongan, kedua orang yang dicintai itu sudah tidak ada. “Agus masih trauma dan menyesal. Dia terus meratap dan kadang menangis sendiri,” ujar Abdul Hamim, salah satu kerabatnya. (c1/abi)


58

Sumpah Pemuda

Jawa Pos

Rabu 28 Oktober 2015

Para

Penantang

Krisis

PPM Bangkitkan Semangat Pemuda Hari Sumpah Pemuda memiliki makna mendalam bagi Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Banyuwangi. Sebagai organisasi kepemudaan, peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2015 dimanfaatkan PPM sebagai tonggak kebangkitan semangat pemuda untuk membangun bangsa dan negara yang tengah didera banyak musibah ini. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPM Kabupaten Banyuwangi Made Maharta mengatakan, PPM adalah organisasi kemasyarakatan pemuda yang bersifat kekeluargaan. PPM merupakan wadah berhimpun bagi putra-putri veteran Republik Indonesia beserta keturunannya. “Tentunya yang memiliki hubungan kesejahteraan inspirasi dan koordinasi dengan Legiun Veteran Republik Indonesia dan merupakan bagian dari keluarga besar TNI/Polri,” paparnya. PPM berfungsi sebagai sarana dalam proses pewarisan, pelestarian, serta pembudayaan jiwa, semangat, dan nilai-nilai 45. Menurut Made, hal itu sebagai perwujudan kesetiaan kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu,

PPM merupakan wahana perjuangan dan pengabdian dalam mencapai cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945. “Perekat persatuan dan kesatuan, pengemban hakikat tatanan baru dan merupakan bagian dari Sishankamrata,” imbuh Made. Sekretaris DPC PPM Kabupaten Banyuwangi Akhmad Touwil Firdaus menambahkan, PPM bertujuan mempertahankan, mengamankan, dan membudayakan Pancasila dan UUD 1945. Selain itu, mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Tujuan lainnya, imbuh dia, menumbuhkembangkan kualitas anggota sebagai generasi penerus perjuangan bangsa yang handal dan berwawasan kebangsaan. Tentunya, untuk berperan serta dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila. PPM juga ingin meningkatkan kesejahteraan anggota. “Termasuk menjalin kerjasama dengan segenap kekuatan bangsa dari terciptanya persatuan dan kesatuan nasional,” pungkasnya. (*)

Dhama Andra Paputra Principal Diraya Group

Harus Miliki Spirit Membangun Sumpah pemuda memiliki makna cinta tanah air. Cinta tanah air itu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Terus berkarya dengan menggali potensi daerah. Pemuda itu harus memiliki spirit membangun, inspiratif, dan inovatif. Pemuda itu bisa membaca peluang dan mengutamakan aset lokal sehingga bisa unggul. Menciptakan lapangan kerja yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain. Pemuda itu bisa menjadi pelopor dalam perkembangan suatu daerah. (*)

Atiqoh Hamid Anggota DPRD Banyuwangi

Fikhi Friviandi

Perbedaan Semakin Kuat

Pengusaha Resto

Pemuda Indonesia seharusnya menjadikan tekad tumpah darah satu sebagai dasar mempertahankan marwah bangsa di mata dunia. Tekad berbangsa satu sebagai pemacu dan pemicu rasa sehati, senasib, dan seperjuangan dalam upaya menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar. Tekad berbahasa satu sebagai semangat karena dengan ragam bahasa yang dimiliki, justru pemuda punya pilihan bahasa yang kaya dengan ciri khas budaya daerah masing-masing. Sehingga, jika pun itu dianggap perbedaan, maka justru dengan perbedaan ini, pemuda Indonesia semakin kuat. Cahaya semangatmu pemuda, adalah cahaya bangsa ini. Bangkitmu pemuda, maka bangkit pula-lah Indonesia. Merdeka! (*)

Harus Diterapkan Dikehidupan Fikhi Friviandi, pengelola resto kerang Bang Jono, memiliki kesan mendalam tentang arti sumpah pemuda. Menurut mahasiswa Universitas Indonesia semester akhir ini, semangat sumpah pemuda harus dikembalikan pada diri masingmasing. Nilai-nilai sumpah pemuda perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-haru dengan memahami dan menyadari kemajemukan. (*)

Ana Annisa Anggota Komisi II DPRD Banyuwangi

Ferdy Elfian, SE

Karir Jangan Jadi Belenggu

Pengusaha

Ayo, Lestarikan Budaya Daerahmu

Meski memiliki tugas menumpuk di kantor, sebagai wakil rakyat harus tetap seimbang menjalankan pekerjaan di rumah. Karir jangan dijadikan belenggu untuk memenuhi pekerjaan rumah tangga, semuanya harus berjalan dengan balance. (*)

Bung Hatta dan Syahrir, seandainya mereka masih hidup pasti mereka menangis melihat semangat nasionalisme pemuda Indonesia sekarang yang selalu mementingkan kesenangan dan selalu mementikan diri sendiri. Hal ini terbukti pemuda terhegemoni dengan globalisasi, kegiatan kegiatan yang seperti “run colour” itu lebih diminati pemuda pemudi karena mereka hanya berefouria dan diadopsi dari kebudayaan asing, masih adakah pemuda yang memikirkan kearifan lokal daerahnya sendiri. “Pemuda harus terus diberdayakan untuk memajukan budaya bangsa. Pemuda dituntut lebih aktif menjaga kelestarian budaya lokal sebagai wujud kecintaan atas keanekaragaman budaya di seluruh Nusantara. Bangkitlah pemuda, lestarikan budaya daerahmu.” (*)

Toni Hartono KSP Milan

Harus Giat Usaha Indonesia itu didirikan oleh para pemuda, dan masa depan bangsa ada di tangan para pemuda. Makanya, para pemuda harus giat dalam usaha dan mampu menunjukkan karyanya. (*) FOTO-FOTO: DOK.RaBa


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Rabu 28 Oktober 2015

BERITA UTAMA

59

Bekuk Spesialis Jambret Perempuan BANYUWANGI - Tim Jataranras Polres Banyuwangi meringkus pelaku kejahatan spesialis penjambretan malam kemarin. Pelaku adalah Untung Purnomo, 33, warga Tanjung Karang, Bandar Lampung. Pria tersebut berhasil dibekuk di sekitar Jalan Raya Rogojampi saat akan beraksi di wilayah Rogojampi. Dari tangan pelaku,

polisi mengamankan barang bukti motor Honda Vario bernopol P 3274 ZF, HP Asus Zen Fone 2 Z008D, HP 2600C2, sebuah dompet yang diduga milik salah seorang korban. Selain beraksi di Banyuwangi, Untung Purnomo diduga juga menjadi pelaku kejahatan serupa di Jember dan beberapa kota lain. “Kasus penangkapan

ini terus kami kembangkan untuk mencari lokasi yang pernah menjadi tempat kejahatan pelaku,” beber AKP Muhamad Wahyudin Latief, Kasatreskrim Polres Banyuwangi, kemarin. Pelaku tertangkap atas laporan salah seorang korban, Cici Febriani, warga Tegaldlimo. Perempuan itu menjadi korban jambret saat melintas di Jalan

Kepiting awal Oktober lalu. Mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta itu menjadi korban kejahatan sekitar pukul 20.00. Atas keterangan korban, polisi melakukan penelusuran keberadaan pelaku. Berbekal ciri khusus yang dibeberkan korban, petugas langsung menemukan titik terang. Saat akan beraksi malam kemarin, Untung

kepergok petugas. Saat dibekuk, pelaku sempat melawan. Dia mengelak tuduhan petugas. Namun, setelah diperlihatkan sejumlah barang bukti dan alat bukti yang mengarah kepadanya, Untung tidak bisa berkutik. Dia pun akhirnya menyerah dan mengakui perbuatannya. Untuk mengelabui petugas, pelaku menyewa rumah warga

untuk tinggal. Latief menuturkan, pelaku diduga telah beraksi di sekitar Jalan Kolonel Sugiono. Bahkan, pria bertato itu juga pernah melakukan aksi serupa di Jalan Jember, tidak jauh dari Rumah Sakit Islam Fatimah Banyuwangi. Penangkapan tersebut melengkapi penangkapan tersangka sebelumnya, Abu Hasan, 38.

Warga Buleleng, Singaraja, itu bahkan sempat dimassa hingga babak belur setelah terjatuh saat membawa kabur barang hasil jarahan. Polisi kini mengembangkan penangkapan keduanya. Diduga, keduanya merupakan sindikat kejahatan dengan modus jambret antarkota. Sasaran keduanya sama, yakni perempuan. (nic/c1/aif)

Gerak-geriknya Mencurigakan sejak di Kapal n WANITA... Sambungan dari Hal 49

Beruntung, nyawa wanita asal Dusun Cempoko, Desa/Kecamatan Senduro, Lumajang, itu berhasil diselamatkan lantaran diketahui kru kapal. Tinari berhasil diselamatkan saat terombang-ambing di tengah laut sekitar 15 menit setelah menceburkan diri ke laut. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, sehari-hari Tinari bekerja di Bali sebagai juru masak para tukang bangunan di Sanur, Bali. Aksi konyol Tinari itu dilakukan lantaran yang bersangkutan diduga mengalami depresi karena permasalahan rumah tangga. Sekitar pukul 09.10 Tinari berangkat dari Pelabuhan Gilimanuk menumpang KMP Gilimanuk II menuju Pelabuhan ASDP

Ketapang. Saat kapal sudah akan sandar di dermaga Pelabuhan ASDP Ketapang atau tepatnya di titik koordinat 8.08’462” LS 114.24’407 Selat Bali, tiba-tiba Tinari meloncat ke laut dari KMP Gilimanuk II sekitar pukul 11.15. Aksi nekat Tinari itu diketahui dua kru kapal, yakni Erick Raharjo dan Andang Maulana. Karena mengetahui ada penumpang nyebur ke laut, mereka berdua melaporkan kejadian tersebut kepada nakhoda kapal. Selanjutnya, dua orang tersebut menceburkan diri ke laut untuk menyelamatkan Tinari yang sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Sekitar 15 menit dilakukan evakuasi ke atas kapal, Tinari yang dalam keadaan lemas itu akhirnya dibopong menuju Pos Kesehatan di Pelabuhan ASDP Ketapang sesaat setelah kapal

sandar untuk dilakukan pertolongan pertama. Beruntung, nyawa Tinari berhasil diselamatkan, meski air yang masuk ke dalam tubuh Tinari cukup banyak. ”Korban shock. Setelah kita pijat jantungnya, yang bersangkutan langsung sadar,” ujar Yanuar, petugas kesehatan pelabuhan. Andang Maulana, 38, salah satu kru kapal, mengatakan dirinya sudah mengetahui gerakgerik mencurigakan Tirani saat berada di atas kapal. Sebab, korban selalu duduk di bagian pinggir kapal dan itu sangat tidak diperbolehkan karena berbahaya. Andang pun menegur Triani agar tidak duduk di pinggir. ”Setelah saya tegur, ibu itu masuk ke dalam bus lagi. Tidak lama setelah saya tegur, ada penumpang teriak minta tolong karena mengetahui ibu itu tadi nyemplung ke

laut,” tutur Andang kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Kepada JP-RaBa Tinari mengelak dikatakan akan melakukan aksi bunuh diri. Dia mengaku hendak mengambil sandalnya yang ada di bawah, kemudian terjatuh ke laut. Namun, setelah diam sejenak dia menceritakan bahwa dia sedang diterpa masalah keluarga. ”Ada masalah dengan suami dua tahun lalu,” ujar ibu dua anak itu. Kanitreskrim Polsek Kawasan Tanjung Wangi, Iptu Suryono Bhakti, membenarkan kejadian percobaan bunuh diri tersebut. Korban nekat melakukan aksinya lantaran sedang mengalami masalah dengan suaminya di Bali. ”Ibu itu (Tinari) nekat loncat ke laut karena depresi. Dia sedang ada masalah dengan keluarganya,” terang Suryono. (tfs/c1/aif)

TAUFIK FERDIANSYAH/RABA

EVAKUASI: Polisi KPT dan petugas pelabuhan memberikan pertolongan kepada Tinari setelah melompat ke perairan Selat Bali, kemarin.

Hutan Gumuk Kunci juga Terbakar Renovasi Dermaga Makan Waktu 22 Hari n LAHAN...

Sambungan dari Hal 49

Padamnya api di lereng Gunung Merapi itu karena ilalang kering yang menjadi pemicu utama kebakaran benar-benar habis. ”Api sudah padam, asapnya juga langsung hilang. Yang terbakar ini lahan kering, jadi asap juga cepat hilang,” terang Eka. Padamnya api di lereng Gunung Merapi itu selain karena bahan bakar pemicu kebakaran, yakni ilalang kering, sudah habis juga karena terbantu penyekatan lahan yang dilakukan pihak Perhutani. Penyekatan itu menyebabkan api tidak menjalar lebih jauh dan mendekati pemukiman warga. ”Selain ilalang kering, tanaman bambu juga terbakar,” tambahnya. Pantauan tim BPBD Banyuwangi

di lapangan, ilalang kering di kawasan penyekatan di lereng Gunung Merapi memang sudah benar-benar habis terbakar. Namun, ilalang kering di luar penyekatan terlihat masih banyak. ”Di luar batas penyekatan yang dibuat oleh Perhutani itu ilalang keringnya masih ada. Tapi mudah-mudahan tidak ada lagi kebakaran,” katanya. Wakil Kapala Administratur Perhutani Banyuwangi Utara, Fajar Arif Wicaksono mengungkapkan, dalam kebakaran hutan lindung di lereng Gunug Merapi itu lahan Perhutani yang terbakar mencapai 10 hektare. Fajar menyebut, di lahan yang terbakar tersebut tidak terdapat tumbuhan yang memiliki nominal rupiah yang cukup berarti. Karena secara keseluruhan, api hanya me-

lalap ilalang-ilalang kering. Ditanya apa penyebab kebakaran hutan lindung di lereng Gunung Merapi itu, pihaknya menduga akibat kelalaian manusia yang melakukan aktivitas di sekitar lereng gunung. Arif menyebut, di lereng Gunung Merapi tersebut memang banyak dijumpai warga yang mencari lebah hutan dengan cara dibakar. ”Kalau siapa-siapanya yang membuat pemicu api kami tidak bisa menyebutkan, karena itu sulit sekali. Dugaan kami memang karena kelalaian manusia. Yang pasti memang karena cuaca panas ekstrem ini membuat lahan menjadi kering dan mudah terbakar,” terang Fajar kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Lebih lanjut, meski api sudah padam, pihaknya tetap akan ber-

koordinasi dengan BPBD Banyuwangi untuk melakukan pemantauan di sekitar Gunung Merapi agar kebakaran hutan tidak kembali terjadi. ”Penyekatan juga terus kami lakukan agar jika terjadi kebakaran, api tidak meluas ke mana-mana,” pungkasnya. Sementara itu, setelah api yang melalap sebagian lereng Gunung Merapi dilaporkan telah padam, kebakaran hutan juga terjadi di kawasan hutan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP). Masih belum diketahui secara pasti berapa luas lahan yang terbakar di lahan hutan TNAP tersebut. ”Yang terbakar hutan di Gumuk Kunci, Desa Ringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo. Berdasar laporan petugas di lapangan, api sudah teratasi,” pungkas Eka Muharam. (tfs/c1/aif )

Sehari Menilang 40 Pelanggar n TAAT... Sambungan dari Hal 49

Ada sekitar 25 helm yang diberikan kepada pengguna jalan yang taat asas berlalu lintas. “Pengguna jalan yang taat kami beri helm gratis. Helmnya ada yang untuk dewasa dan anak-anak,” beber AKP Samirin, Kasatlantas Polres Banyuwangi, kemarin. Anak-anak juga mendapat perhatian karena sering kali pengguna kendaraan mengabaikan keselamatannya. Dengan menggunakan helm, diharapkan bisa

mengurangi risiko bila terjadi insiden di jalan raya. Pemberian helm bagi pengguna jalan ini bukan tanpa alasan. Samirin menuturkan, kebanyakan pelanggaran yang terjadi di jalan, khususnya roda dua, didominasi penggunaan helm yang tidak standar. Ke depan, anak-anak yang tidak pakai helm juga bisa disanksi tilang. Oleh karena itu, pemberian helm ini sekaligus untuk merangsang peningkatan kesadaran berlalu lintas. “Ke depan bila tidak pakai helm saat membawa anak bisa

kita tilang,” tegasnya. Upaya kepolisian itu tentu saja mendapat respons positif pengguna jalan. Siswaji, salah satu pengguna jalan, bersyukur bisa mendapatkan helm dari pak polisi. Sebab, helm yang dia gunakan sudah usang. “Syukur dapat helm gratis. Helm saya memang sudah waktunya ganti,” ujar pria yang membawa dus di atas motornya itu. Sembari memberikan helm gratis, petugas tidak sungkansungkan menerapkan aturan berupa tilang. Rata-rata dalam

Operasi Zebra yang digelar kepolisian mulai 22 Oktober lalu, dalam sehari petugas telah mengeluarkan 30 hingga 40 surat tilang. Selain didominasi kendaraan roda dua, Samirin menyebut penggunaan kendaraan angkutan barang mengangkut orang juga mendominasi pelanggaran di jalan raya. “Selama Operasi Zebra kali ini pelanggaran yang menonjol adalah terkait helm dan angkutan barang untuk mengangkut orang,” pungkasnya. (nic/c1/aif)

n ANTREAN... Sambungan dari Hal 49

Ditutupnya dermaga MB II di Ketapang dan Gilimanuk itu menyebabkan kendaraan yang akan masuk ke dalam kapal harus menunggu lebih lama. Akibatnya, antrean terlihat di halaman parkir Pelabuhan ASDP Ketapang. Imbas penutupan dermaga MB II yang juga dilakukan di Pelabuhan ASDP Gilimanuk itu menyebabkan antrean kendaraan mengular ke jalan raya sejauh 3 Km Senin (26/10) malam kemarin. Manajer Operasional PT. Indonesia Ferry ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto, mengatakan saat ini dermaga yang ditutup adalah dermaga MB II, baik di Ketapang maupun di Gilimanuk. Pihaknya menyadari imbas penutupan dua dermaga itu mengakibatkan keterlambatan masuknya kendaraan menuju kapal di pelabuhan. Sebab, dengan ditutupnya dermaga MB II, hanya dermaga ponton dan dermaga MB I yang beroperasi. Wahyudi menambahkan, antrean kendaraan di Pelabuhan ASDP Ketapang memang belum terjadi secara signifikan. Kepadatan kendaraan, terutama truk dan bus, hanya terjadi di halaman parkir pelabuhan. Antrean kendaraan yang terjadi di Pelabuhan Gilimanuk terjadi lantaran pola masuk kendaraan, terutama truk dari Bali, secara bersamaan terjadi pada sore hari sampai malam. ”Tadi malam (26/10) di Gili-

manuk antre kendaraan sampai keluar pelabuhan ke daerah Cekik atau sekitar 3 Km dari pelabuhan. Kalau di Ketapang masih belum ada antrean panjang, hanya di dalam halaman parkir,” jelasnya. Untuk mengantisipasi apabila terjadi antrean panjang di pelabuhan, pihak ASDP Ketapang telah menyiapkan sebuah opsi penjualan tiket untuk truk berukuran sedang bisa dilakukan di Pelabuhan LCM Ketapang. Sebab, selama ini tiket truk berukuran sedang hanya dijual di Pelabuhan ASDP Ketapang. Selain itu, karena kapal yang beroperasi di dermaga MB I dan ponton yang awalnya 17 kapal menjadi 12 kapal, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar kapal-kapal besar lebih diutamakan beroperasi. ”Kalau kapal besar lebih banyak beroperasi, kepadatan kendaraan bisa cepat terurai,” kata Wahyudi. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pelabuhan ASDP Ketapang, sebuah alat berat sudah terlihat di dermaga MB II Ketapang. Para pekerja juga sudah ada untuk melakukan proses pembongkaran beberapa bagian di dermaga MB II. Jalan masuk menuju dermaga MB II sudah ditutup. Kendaraan dan penumpang yang hendak menuju Pulau Bali hanya bisa melewati dua dermaga, yakni dermaga MB I dan dermaga ponton. Wahyudi menambahkan, proses rehabilitasi pembangunan

dermaga MB II tersebut akan selesai dalam jangka waktu 22 hari terhitung sejak Senin lalu. Setelah dermaga MB II di Pelabuhan ASDP Ketapang dan Gilimanuk selesai, proses rehabilitasi dermaga akan dilanjutkan pada dermaga MB I. Otomatis setelah dermaga MB II yang ditutup, selanjutnya MB I yang ditutup. ”Dampak dari penutupan dermaga ini memang membuat pengguna jasa agak lama masuk kapal. Tetapi, ini merupakan sebuah pilihan yang perlu dilakukan demi kelancaran ke depan,” pungkasnya. Sekadar diketahui, rehabilitasi dermaga MB I dan II Pelabuhan ASDP Ketapang dan Gilimanuk dari kekuatan 20 ton ke 40 ton itu juga sebagai bentuk antisipasi ramainya kendaraan jelang liburan tahun baru mendatang. Dengan penambahan kapasitas berat maksimal dermaga itu, pengguna jasa penyeberangan, khususnya truk-truk besar, jika akan memiliki pilihan yang lebih banyak untuk menyeberang ke Pulau Bali atau sebaliknya. Jika biasanya truk-truk besar hanya bisa melewati dermaga LCM Ketapang atau Gilimanuk, jika penambahan jumlah tonase dermaga MB itu selesai, maka truk-truk besar itu bisa menuju Bali melalui dermaga MB. Rehabilitasi yang dilakukan sejak hari Senin (26/10) lalu itu ditargetkan akan benar-benar selesai pada 10 Desember 2015 mendatang. (tfs/c1/aif)

ukhuwah insaniyah alias persaudaraan antar sesama umat dan bisa menjaga semangat toleransi antar umat beragama. “Sehingga Indonesia tetap sejuk dan damai. Karena persaudaraan yang kuat itu menjadi modal berharga bagi bangsa Indonesia,” kata dia. Selain itu, Anas berpesan kepada anak-anak muda agar memanfaatkan informasi teknologi untuk mengakses berita dan ilmu pengetahuan. Dia juga meminta kalangan pemuda menyebarkan informasi positif tentang Indonesia ke seluruh penjuru dunia. “Mudah-mudahan kegiatan semacam ini bisa membuat Indonesia lebih damai,” harapnya. Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Banyuwangi, Syukron M.

Hidayat, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari ikhtiar dalam rangka menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa resolusi jihad adalah bagian dari perjuangan kiai dan ulama. Menurut Syukron, dalam konteks saat ini jihad yang bisa dilakukan adalah memerangi kebodohan dan kemiskinan. Jihad juga bisa dilakukan dalam upaya membawa masyarakat lebih sejahtera, makmur, dan adil, serta bersatu padu dalam bingkai NKIRI, Pancasila, dan UUD 1845. “Selama ini Ansor telah melakukan jihad tersebut, seperti melalui pelatihan dan pengaderan. Termasuk melalui pelatihan ekonomi dan pendirian koperasi,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)

Harganya Stabil, Janur Jadi Primadona Jihad Memerangi Kemiskinan n TERBANG...

Sambungan dari Hal 49

Berkat adanya pohon kelapa itu, roda ekonomi warga terus bergerak. Selama ini warga sekitar menggantungkan hidup dengan berkebun kelapa. Wajar jika desa itu dikenal sebagai lumbung kelapa. Hal itu terlihat dari jumlah pohon kelapa yang tumbuh subur di desa itu. Buah kelapa memang menjadi sektor primer untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar. Selain buah kelapa, sektor ekonomi lain juga terangkat, seperti membuat gula merah dan pemasok kulit kelapa yang dijadikan keset. Hasil lain dari keberadaan pohon kelapa di desa itu adalah janur. Selama ini janur menjadi prima-

dona bagi warga setempat. Sebab, harganya lumayan stabil jika dibandingkan yang lain. Selama itu, janur dipasarkan di Bali. Saking banyaknya pohon kelapa, banyak yang menjadi pengepul kelapa dan janur di desa itu. Selama ini para pengepul buah kelapa itu hampir setiap hari mendapatkan pasokan dari para petani. Buah kelapa itu dikirim di berbagai daerah di Jawa. Biasanya, para pengepul tidak langsung mengirim buah kelapa itu secara gelondongan. Kulit kelapa itu disumbat lebih dulu demi efisiensi. ‘’Kalau mau dikirim, disumbat dulu kulitnya,’’ kata Misdi, salah satu tukang sumbat kelapa. Setelah disumbat, buah kelapa itu dimuat dalam bak truk. Selanjutnya, dikirim sesuai per-

mintaan pasar. ‘’Salah satu pasar buah kelapa adalah Bojonegoro,’’ sebut kepala desa setempat, Sugiyo. Karena pohon kelapa itu merupakan aset besar, pihak desa memberi perlindungan. Agar pohon kelapa tumbuh pesat, pihak desa menerbitkan peraturan desa (perdes). ‘’Kita buatkan perdes khusus,” jelas Sugiyo. Jika ada penebangan pohon, termasuk pohon kelapa, maka akan dikenakan pungutan Rp 10 ribu. Aturan itu untuk melindungi para petani agar tidak menjual pohon kelapa secara masal. ‘’Ini aset warga kita yang harus dilindungi. Kalau pohon yang sudah tidak produktif bisa ditebang dan diganti yang baru,” tambah Sugiyo.

Menurut Sugiyo, aktivitas warga dalam mengembangkan potensi daerah di desa itu terus meningkat. Roda perekonomian dari hasil pohon kelapa itu memang luar biasa. ‘’Semua yang ada di pohon kelapa itu berguna,’’ jelasnya. Dia menyebut, warga banyak yang menggeluti usaha membuat gula merah. Selama ini hasil buah tangan warga itu mampu mencukupi permintaan berbagai daerah Banyuwangi. ‘’Sementara ini untuk kebutuhan pasar lokal di Banyuwangi,’’ terangnya. Sementara itu, kulit kelapa yang telah mengering dijadikan keset lantai. Sayang, warga setempat belum ada yang menjadi perajin keset berbahan dasar kulit kelapa itu. (c1/aif )

n ANSOR... Sambungan dari Hal 49

Apel akbar digeber di halaman Gedung Wanita Paramitha Kencana, Banyuwangi. Setelah apel, rangkaian peringatan resolusi jihad dan Hari Santri Nasional tersebut dilanjutkan kuliah umum oleh Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, Abdullah Azwar Anas. Anas mengatakan, melalui peringatan Hari Santri Nasional dan resolusi jihad ke-70, dirinya berharap seluruh kader Ansor bisa menjaga semangat kebangsaan. “Menjaga NKRI merupakan salah satu semangat resolusi jihad,” ujarnya. Karena itu, dia berharap kader Ansor dan kelompok-kelompok kepemudaan yang lain menjaga


60

Sumpah Pemuda

Jawa Pos

Rabu 28 Oktober 2015

Saatnya Kaum

Muda Berdaya

Para

Penantang

Krisis

Peringatan hari sumpah pemuda di mata pengusaha muda, dr Mufti Anam bermakna mendorong kiprah anak muda agar menjadi solusi atas permasalahan dan tantangan bangsa, khususnya di bidang ekonomi. Dulu kaum muda bersatu dalam rangka menggerakkan perubahan untuk kemerdekaan bangsa, hari ini sumpah pemuda mesti dimaknai sebagai sarana mengajak seluruh kaum muda untuk menjadi jangkar bagi perekonomian nasional menghadapi tantangan krisis global. Menurut Anam, perekonomian nasional terus melambat, baik karena dorongan faktor eksternal maupun internal. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2015 hanya sebesar 4,67 persen, melambat dari periode yang sama tahun lalu (year on year) sebesar 5,12 persen. Di sisi lain, kata Anam, tantangan berat juga menghadang dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah di depan mata. Menghadapi beragam tantangan tersebut, kaum muda harus terus bersiasat. Salah satu strategi penting yang perlu disadari kaum muda, ungkap Anam, adalah menjaga penguasaan pasar dalam negeri. Kaum muda harus menyadari potensi perdagangan antarprovinsi atau pulau yang sangat besar di Indonesia. Indonesia punya lebih dari 240 juta jiwa. Bahkan, dalam beberapa sisi,

dr Mufti Anam

pasar dalam negeri lebih menarik ketimbang pasar luar negeri. Pasar dalam negeri inilah yang harus dimenangkan karena 40 persen populasi ASEAN berada di Indonesia. “Sesungguhnya pertempuran Masyarakat Ekonomi ASEAN ini ada di Indonesia,” katanya. Komitmen integrasi ekonomi nasional bisa dimulai dari kaum muda (pengusaha muda) untuk menyatukan seluruh potensi. Kaum muda harus bekerja sama agar bisa menguasai pasar dalam negeri yang superbesar dari serbuan barang impor. Spirit menggerakkan ekonomi bukan berarti kita hanya berpikir keuntungan semata. Kaum muda yang bergerak di dunia usaha harus membuang jauh pola pikir yang mengutamakan laba belaka. Konsep usaha yang bisa didorong kaum muda adalah pengembangan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Selain itu, lanjut Anam, isu penting yang perlu diingatkan kembali dalam peringatan sumpah pemuda adalah kesiapan menghadapi jendela dan bonus demografi selama rentang 2020-2035. Bonus demografi adalah kondisi di mana struktur penduduk di sebuah negara didominasi penduduk usia produktif. Disebut bonus karena dalam kondisi seperti itulah biasanya sebuah negara akan tingginya angka penduduk berusia muda itu, beberapa pakar demografi memperkirakan Indonesia akan mulai memasuki masa jendela demografi pada 2020, dan akan berlanjut hingga tahun 2035. “Bonus demografi ini bisa dipastikan hanya satu kali dialami sebuah negara dalam kurun waktu ratusan tahun,” ungkap CEO Anam Capital ini. Karena itulah, tambah Anam dalam momentum peringatan sumpah pemuda ini, kaum muda wajib sadar dan berdaya untuk terus menempa diri agar bisa menjadi jangkar dan penentu masa depan bangsa. (c1/afi)

FOTO-FOTO: DOK.RaBa

Obor Untuk Berkarya AINUR Rofiq, ST, MM dibesarkan dalam sebuah organisasi kemahasiswaan. Alumnus Akademik Teknik Electro Medis Departemen Kesehatan RI ini adalah salah satu saksi sejarah Bangsa Indonesia saat zaman reformasi bergulir tahun 1998. Maka di hari Sumpah Pemuda yang jatuh hari Rabu (28/10) ini, mantan Ketua Umum Sekber Senat Mahasiswa Akademik Kesehatan seDKI Jakarta itu memaknai hari bersejarah tersebut sebagai obor semangat menegaskan cita-citanya. “Semangat perjuangan tahun 1998 adalah untuk menyelamatkan bangsa ini, karena saat itu telah terjadi krisis kepercayaan,” kata kepala Bagian Administrasi dan Keuangan RSI Fatimah Banyuwangi itu. Saat ini semangat menegaskan cita-citanya itu diimplementasikan dengan

berkarya. Dia menyalurkan karya melalui bidang sosial, mulai menangani rumah sakit, menjadi anggota badan penyelesaian sengketa konsumen Banyuwangi, hingga aktif di organisasi Badan Wakaf Indonesia. Di organisasi keagamaan, ayah yang memiliki lima anak itu juga didaulat menjadi ketua Cabang Muhammadiyah Banyuwangi dan menjadi dosen tetap UNTAG Banyuwangi. “Saya terinspirasi dengan seorang tokoh penentu sejarah dunia, John F. Kennedy, dalam pidato inaugurasinya sebagai presiden AS, Jangan tanyakan apa yang diberikan negara kepadamu, tetapi tanyakanlah apa yang dapat Anda berikan kepada negara. Maka saya memilih terus berkarya,” pungkas direktur Klinik Khotijah PKU Muhammadiyah Muncar itu. (*)

Sukses Tidak Harus Tua 87 TAHUN silam putra-putri terbaik bangsa melakukan ge­ rakan penyatuan satu tekad dan cita-cita sebagai wujud harapan bangsa. Pengalaman dan kejadian buruk sering membuat seseorang menjadi pasif, apatis dan sulit untuk bangkit, tapi hal itu tidak berlaku bagi Rindar Suhar­diansyah. Indonesia punya masa kelam, masa itu membuat putra-putri menjadikan keadaan itu sebagai tungku besar yang membakar semangat dan perjuangan, untuk terus bangkit dan berkarya demi Indonesia yang bermartabat. Kawan berjuang tidak harus mengangkat senjata atau tombak, memang matahari masih terbit di sebelah barat hari ini, perjuanganmu sudah berbeda. Berjalannya waktu pemuda telah memiliki banyak kesempatan dan pilihan untuk

Mandiri Ratu Warang Agung Ketua DPD PKS Banyuwangi

Para pemuda adalah Hikmatus syuyukh wa hammatus syabab. Artinya, bijaknya bagai orang tua, tetapi semangatnya seperti anak muda Pemuda ideal bangsa adalah pemuda yang sadar akan kondisi bangsa dan negaranya. Sehingga dia bisa menempatkan dirinya serta mengambil yang terbaik untuk menjadi pemuda ideal bagi bangsa dan negara, yaitu pemuda yang selalu memberikan ide-ide segar serta kontribusi positif bagi peningkatan kualitas hidup dan kemanusiaan yang

ada di sekitarnya. Untuk itu, pemuda harus memiliki tiga unsur, yakni patriotisme alias memiliki nasionalisme atau cinta tanah air yang kuat, kreatif alias penuh ide dan inovasi, serta solid menjaga kesatuan dan persatuan masyarakat di sekitarnya atau tidak menganggap diri dan kelompoknya paling benar, melainkan sebagai elemen yang memiliki peluang saham kebaikan di lingkungannya. (sgt/afi)

M. Sahlan Anggota DPRD Banyuwangi

“Saya memaknai Sumpah Pemuda adalah semangat, komitmen, dan panggilan jiwa pemuda untuk terus meningkatkan kapasitas personal agar terus berkarya dan berprestasi. Karena dengan cara itulah pemuda bisa berkontribusi terhadap bangsa dan negara, bukan disibukkan aktivitas yang hedonis.”

I Made Cahyana N. Ketua DPRD Banyuwangi

“Sumpah Pemuda merupakan kristalisasi semangat cita-cita berdirinya negara Indonesia. Artinya, setelah bangsa Indonesia merdeka, pemuda masa kini harus berkarya dan berpartisipasi membangun bangsa, daerah, dan lingkungan sekitar.”

berbuat berbeda saat tahun 1928. Belajar arti tentang sebuah persatuan dan kesatuan dari seekor semut yang lemah, namun akan begitu kuat mengangkat benda ratusan kali dari berat badannya, ketika semut itu dalam bentuk segerombolan. Ingatlah orang bijak selalu menyalahkan dirinya sehingga ia mampu berubah dengan tidak menyalahkan keadaan dan orang lain, itulah orang mulia. Menunggu adalah pekerjaan membosankan serta menggelisahkan. “Saya teringat cerita Yunani kuno yang mampu mewujudkan hal yang mustahil menjadi mungkin dengan melakukan yang terbaik, orientasi pada nilai karya dan keyakinan akan tangan Tuhan,” kata Rindar. “Sukses itu memang terlihat membahagiakan, tapi sayang jalan menuju itu sangat menyiksa, itu namanya perjuangan. Pemuda bermimpilah ambillah keputusan dan bersungguh-sungguh karena sukses tidak harus menunggu tua,” pungkas pengelola Resto Daipoeng ini. (*)

Ficky Septalinda Ketua Komisi I DPRD Banyuwangi

“Sumpah pemuda bagi saya merupakan tugas untuk meneruskan perjuangan untuk Indonesia, khususnya untuk Banyuwangi dengan cara bekerja untuk rakyat. Ada tiga hal yang menjadi pedoman saya, yakni kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas.”


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.