Rujukan Informasi Terkini
SENIN 28 SEPTEMBER TAHUN 2015
Eceran Rp 5.750 HALAMAN 29
Welcome Newcomers: Festival Santri TAHUN INI, Banyuwangi Festival (B-Fest) 2015 menampilkan 38 event. Terbanyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Salah satu event baru yang masuk kalender B-Fest 2015 adalah Festival Santri. Mendengar namanya orang langsung sibuk dengan pikiran dan perasaannya sendiri. Ya. Selama ini orang hanya tahu bahwa santri
MAN
terbiasa hidup eksklusif. Dalam lingkungan pesantren. Terpisah dari dunia luar. Lalu apanya yang difestivalkan? Materi festivalnya tidak jauhjauh amat dari dunia santri. Tentu saja. Seperti kompetisi baca kitab (kuning), menulis khat alias kaligrafi. Sepak bola api –olah raga yang ngetrend di kalangan pesantren-- termasuk cabang
NAHNU
Oleh SAMSUDIN ADLAWI 32
yang meramaikan. Selain juga bola volly. Semua agenda Festival Santri dipusatkan di Kecamatan Genteng: RTH Maron, SMAN 1 Genteng, dan MAN Genteng (Ma’had Al Qasyimi). Pagi kemarin, Kota Genteng terasa sangat ‘nyantri’. Ada gerak jalan santri. Saat yang berbarengan juga digelar jalan sehat bagi
masyarakat umum. Keduanya bukan kegiatan biasa. Tidak semajasnya. Sebab, atribut yang dipakai peserta sangat nyantri. Peserta, khususnya gerak jalan, mengenakan pakaian bebas. Ada yang pakai sarung. Bersandal jepit. Bahkan, ada yang pakai terompa. Unik ■ Baca Welcome...Hal 39
Uniba Punya Dua Rektor Dua Kubu Saling Klaim Paling Sah
HAJI
Hari Ini Mulai Tawaf Ifadah MAKKAH – Setelah beberapa hari terakhir jamaah haji melakukan prosesi lempar jumrah di Mina, sejak kemarin jamaah haji sudah kembali lagi ke maktab masing–masing para jamaah. Selanjutnya, mereka akan melaksanakan ibadah tawaf ifadah, yang rencananya akan dilaksanakan sejak hari ini ■ Baca Hari...Hal 39
BANYUWANGI – Prahara menerpa kampus Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba). Kampus yang beralamat di Kertosari itu tengah dilanda dualisme kepemimpinan. Kubu Sadi mengakui rektor yang sah adalah Teguh Sumarno. Sebaliknya, kubu Heru Ismadi menganggap rektor yang sah adalah Eko Listiwikono. Menariknya, dua kubu itu mengklaim paling sah memimpin kampus biru (sebutan kampus Uniba). Ketua Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Persatuan Guru Republik Indonesia (PPLP PT PGRI) Banyuwangi, Sadi menjelaskan, sampai saat ini penyelenggaraan pendidikan tinggi di Uniba masih lancar. Bahkan dirinya menjamin jika ijazah yang dikeluarkan Uniba tetap berlaku. Sadi menegaskan, sampai saat ini tidak ada keputusan tertulis dari Kopertis VII maupun TUNJUKKAN BUKTI: Sadi dalam jumpa pers Kemenristek-Dikti mengenai tidak sahnya ijazah yang dikeluarkan Uniba. di kampus Uniba kemarin.
“Awal September lalu kita bertemu langsung dengan Prof. Padono, jika memang ijazah keluaran kampus kita dinyatakan tidak sah, pastinya saat itu dia akan memperingatkan kita,” jelas Sadi. Pernyataan Sadi itu menjawab isu terkait dengan tidak berlakunya ijazah yang dikeluarkan Uniba sejak tahun 2014. Hal ini merujuk statemen Dirjen Kelembagaan dan Iptek Kemenristek-Dikti, Prof. Padono Suwignyo yang mengatakan jika kemelut dualisme kepemimpinan dapat membuat kampus tersebut tidak bisa mengeluarkan ijazah. Sadi menjelaskan, beberapa kronologi terkait berita yang selama ini meresahkan masyarakat terutama mahasiswa Uniba. Awalnya ada pihak yang meragukan keBEBER BUKTI: Heru Ismadi absahan dari kepengurusannya ■ menunjukkan salinan Putusan Baca Uniba...Hal 39
PN Banyuwangi, kemarin.
RENDRA KURNIA/RABA
FREDY RIZKI/RABA
JUDIKA PUKAU PENONTON: Judika tampil memukau di panggung Alam Indah Lestari (AIL), Sabtu malam kemarin (26/9). Judika manggung di AIL dalam rangka konser amal yang digelar Hipmi Banyuwangi.
ROGOJAMPI – Konser musik bertajuk Judika Rock N Love di Agro Wisata Alam Indah Lestari (AIL) Karangbendo, Kecamatan Rogojampi berlangsung meriah, Sabtu malam kemarin (26/9).
SIHIR Konser yang dipromotori Hipmi Cabang Banyuwangui tersebut dipadati ribuan Judika Holic, sebutan fans judika. Ribuan Judika Golic yang sudah menunggu sejak pukul 19.00 sempat dibuat
PENONTON
penasaran karena artis jebolan ajang pencarian bakal Indonesian Idol musim kedua itu tak kunjung muncul dipanggung kendati musik intro lagu hampir berakhir. Riuh Judika Holic langsung histeris
ketika Judika muncul dari belakang panggung sembari bernyanyi lagu berjudul Bukan Rayuan Gombal yang merupakan single pertama Judika ■ Baca Judika...Hal 39 FOTO-FOTO: AGUS SANTOSO FOR RABA
SURFING
Senangnya Kusniyah setelah Dapat Penghargaan Pelestari Gandrung
Pengunjung Tertib, Panitia Puas PESANGGARAN – Perhelatan kompetisi surfing berkelas internasional di Pulau Merah resmi berakhir, sore kemarin. Dibanding tahun sebelumnya, pelaksanaan kali ini bisa dibilang lebih tertib ■ Baca Pengunjung...Hal 39
Ngeroso Ono Hang Ngereken Kadung Gedigi Dalam perhelatan Festival Gandrung Sewu Sabtu kemarin (26/9), dua gandrung senior yakni Kusniyah, 65, dan Poniti ,66 mendapatkan penghargaan dari Pemkab Banyuwangi. Dua wanita itu dianggap telah berdedikasi melestarikan tarian gandrung. TAUFIK FERDIANSYAH, Kabat
RENDRA KURNIA/RABA
MENUNGGANG OMBAK: Seorang surfer ketika bermain ombak Pulau Merah kemarin. http://www.radarbanyuwangi.co.id
KUSNIYAH, salah satu gandrung senior yang mendapatkan penghargaan langsung dari Bupati Abdullah Azwar Anas dan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Kebudayaan dan Pen-
didikan Dasar Menengah (Kemenbud Dikdasmen) Prof. Dr. Kacung Marijan, MA, sempat menangis terharu saat penghargaan itu diberikan. Saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi di rumahnya yang ada di RT01/RW01 Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Kabat, Kusniyah mengaku merasa terhormat saat dirinya dipanggil ke depan panggung untuk memperoleh penghargaan tersebut. Air matanya pun tidak sanggup dia bendung saat penghargaan tersebut diserahkan kepadanya. ”Terenyuh, ingat waktu dulu-dulu. Terima kasih atas penghargaannya, ngeroso ono hang ngereken kadung gedigi (merasa ada yang peduli kalau begini)’” ucap Kusniyah terisak-isak ■ Baca Ngeroso...Hal 39
Kampus Uniba punya dua rektor Sulit menilai mana yang asli, mana tandingan!
Ketum PPP turun gunung sukseskan Dahsyat Semoga saja mesinnya tidak ngadat di tengah jalan!
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
PAMER PENGHARGAAN: Kusniyah saat berada di rumahnya di Desa/Kecamatan Kabat. email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
RADAR SPORT RADAR BANYUWANGI
30
Jawa Pos
Senin 28 September 2015
62 Tim Ramaikan Perintis Cup 1 Srono
RAMADA KUSUMA/RaBa
PERCAYA DIRI: Para pembalap BRCC bersama Ketua BRCC Guntur Priambodo (kanan). Mereka akan berlaga di arena Tour de Singkarak 3-11 Oktober nanti.
BRCC Usung Misi Khusus Dalam Tour de Singkarak 2015 BANYUWANGI – Tim balap sepeda, Banyuwangi Road Cycling Community (BRCC) menjadi salah satu tim andalan Indonesia yang dipercaya tampil dalam dalam Tour de Singkarak (TdS) tahun 2015. Sebab, bukan sembarang tim yang dipilih untuk mengikuti balap sepeda kelas dunia itu. Bayangkan, even tersebut diikuti 24 tim dari 36 negara. Lima diantaranya, termasuk BRCC menjadi bagian tim asal Indonesia yang dipilih Persatuan Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI). Even tahunan itu akan berlangsung mulai tanggal 3- 11 Oktober nanti. Ajang balap sepeda internasional itu akan menempuh jarak 1.343,1 kilometer (km) yang terbagi dalam sembilan etape dengan melewati 18 kabupaten/kota di Sumatera Barat. Mendapatkan kepercayaan penuh dari PB ISSI itu, BRCC pun berambisi meraih hasil terbaik dalam ajang tersebut. Paling tidak, mampu masuk nominasi dalam tim terbaik dalam negeri. Demi menjaga persaingan memperebutkan juara, para pembalap BRCC dituntut untuk bisa menjaga performa. Bukan hanya itu, pembalap yang masuk skuad BRCC merupakan pembalap pilihan. Ketua BRCC, Guntur Priambodo pun melakukan serangkaian tes untuk menentukan pembalap yang masuk tim. Salah satunya melakukan seleksi pembalap yang berakhir kemarin. ‘’Kita telah menemukan kerangka tim dengan pembalap yang berkualitas,’’ jelasnya, kemarin. Meski begitu, ada beberapa pembalap yang harus ditentukan melalui serangkaian tes. Untuk itu, diberlakukan penjaringan melalui seleksi yang berlangsung ketat. ‘’Saat ini, tim sudah terbentuk dan siap untuk berangkat,’’ tandas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan itu. Tim balap sepeda BRCC yang bakal berjuang dalam TdS tahun 2015 itu adalah Bambang Suryadi, Herwin Jaya, Nandra
Eko Wahyudi, Muhamad Taufik, Budi Santoso, Rendra Bayu, dan Eko Setiawan. Dua nama terakhir merupakan pembalap yang lolos dalam seleksi tahap akhir yang berlangsung kemarin. Selain melakukan seleksi, Guntur Priambodo juga menga-
jak semua keluarga besar BRCC untuk mengikuti latihan bersama (Latber) kemarin. Rute yang dilalui dengan trek lurus hingga menanjak dan sampai finis di Jambu, Licin. Usai finis, para pembalap terbaik mendapatkan trofi kemenangan. (ton/*/als)
ALI NURFATONI/RaBa
SIMBOLIS: Forpimka Srono, Asskab Banyuwangi dan panpel turnamen Perintis Cup 1 Srono bersama-sama membuka turnamen di Stadion Wirabumi, Srono, kemarin sore.
mengingatkan agar setiap kontestan menjunjung tinggi sportivitas. ‘’Mari kita bersama-sama membina sepak bola dengan baik, kita harus mengedepankan fair play,’’ serunya. Sementara itu, duel antara
juara LPI Banyuwangi, SMAN 1 Purwoharjo tampil sebagai pemenang saat bersua dengan Banyuwangi United dengan skor 1-0. Gol semata wayang tim asuhan Budi itu dicetak Ahmad Widiono pada babak pertama. (ton/*/als)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
All New Avanza
Toyota Innova
Daihatsu Xenia
DIJUAL All New Avanza tahun 013 S+E slv/htm PMK hrg 139/127 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Innova 014/06 PMK M/T htm (solar) SPTB hrg 237,5/177 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia tahun 013 htm PMK hrg 127 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Nissan Evalia
Mitsubitshi Pajero
DIJUAL Evalia / G Livina 011 PMK SPTB pth/htm hrg 137,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Mitsubitshi Pajero Exeed tahun 011 htm PMK hrg 275 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Sambut Milad, Muhammadiyah Genteng Khitan 30 Anak GENTENG-Dalam rangka menyambut Milad Persyarikatan Muhammadiyah yang ke-106 tahun, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Genteng, bekerjasama dengan Rumah Sakit Ibu Dan Anak (RSIA) PKU Muhammadiyah Rogojampi, dan Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah, Majelis Sosial dan Majelis Kesehatan Muhammadiyah Genteng, menggelar acara Khitanan Bersama, Minggu (27/9) kemarin. Acara yang dihadiri oleh 30 orang anak yang telah mendaftar sebelumnya, dimulai pada jam 8 pagi dan selesai pada jam 11 siang itu juga. Ketua panitia Khitanan Bersama, Bapak H. Puji Heru Pranoto mengatakan, bahwa acara seperti ini telah rutin dilaksanakan oleh PCM Genteng dari tahun ke tahun. “Acara sosial ini kami selenggarakan setiap tahun pada bulan Dhulhijah atau beberapa hari setelah Hari Raya Idul Adha,” tandasnya. “Kami tidak membeda-bedakan tingkat sosial anak-anak yang dikhitan. Se-
HANDRI IRAWAN FOR RaBa
MEJENG DULU: Sesepuh dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Genteng bersama peserta khitan, sebelum prosesi khitan dimulai.
mua kami perlakukan sama,” tambahnya. “Oleh karena itu, acara ini tidak kami namakan khitanan masal, tetapi Khitan Bersama. Sehingga terkesan lebih dalam kebersamaan,” cetus Puji. Dalam acara ini, setiap anak yang dikhitan mendapatkan baju muslim, sarung, kopiah, sandal selop, dan bingkisan dari panitia. Yang menarik dalam kegiatan ini, terdapat 2 anak mualaf yang ikut dikhitan. “Alhamdulillah, kami sudah turut menyempurnakan kewajiban kedua anak muallaf tersebut dengan mengk-
BANYUWANGI Rogojampi
Jl. Kalilo
Test TOEFL Bulan Oktober
Dijual Cepat Ruko 2 Lantai Jl. Kalilo No. 4 Banyuwangi, 2 Kamar Tidur, 2 Kamar Mandi, 1 Ruang Tamu, Dapur, Listrik, PDAM, IMB, SHM Hub: 081233278499 Rogojampi ruko/rukan dijual perdana Sentra Sun Point ruko2.5lt lbr 4.5m hrg mulai 690jt (7unit) Hub.082.231.231.757 SunriseLand Property
DESY EDUCATION kembali menggelar Test TOEFL ITP, pada hari Sabtu tanggal 10 hingga 17 Oktober 2015 bertempat di Desy Education. Informasi lengkap: www. desyeducation.com, atau datang langsung ke Ruko Karibia, Jl. Jaksa Agung Suprapto 39 Banyuwangi Telp.(0333) 424476, HP. 085258036777, PIN: 740EB849, Dapatkan Free TOEFL Preparation dan Info Beasiswa Studi Luar Negeri. Pendaftaran ditutup 3 Oktober 2015. (*)
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
hitannya,” tambah Puji. Ketua PCM Genteng Ainur Rofiq, M.Pd menyatakan kegiatan seperti ini merupakan tanda seorang anak dipersiapkan untuk memasuki kehidupan selanjutnya. Khitan adalah kewajiban seorang muslim untuk bersiap-siap menjadi pribadi muslim dewasa seutuhnya. “Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim, sebagai umat Nabi Muhammad SAW kita juga harus mengikutinya,” cetus Rofiq. Insya Allah ditahun-tahun mendatang acara seperti ini akan terus dilaksanakan. (*/als)
BANYUWANGI
AGENDA KOTA
J
SRONO – Geliat pertandingan sepak bola dalam turnamen di Banyuwangi kian semarak. Salah satu yang menyita perhatian adalah open turnamen bertajuk Perintis Cup 1 Srono tahun 2015. Bagaimana tidak, jumlah kontestan yang memastikan tampil untuk meramaikan ajang tersebut mencapai 62 tim. Tentu saja, persaingan berburu trofi bergengsi itu sangat ketat. Kemarin, Perintis Cup 1 Srono tahun 2015 itu resmi dibuka. Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Kecamatan Srono kompak hadir dalam even yang dipusatkan di Stadion Wirabumi, Kecamatan Srono itu. Ketua Asosiasi PSSI Kabupaten (Asskab) Banyuwangi, Muhamad Kayun Rosyid Sholeh dan sekretarisnya, M Khoirul Abas juga hadir dalam opening ceremony tersebut. Ketua panitia Perintis Cup 1 Srono tahun 2015, Alif Burhanudin mengungkapkan, jika even tersebut digagas demi kemajuan sepak bola. ‘’Turnamen ini kita gagas demi kemajuan sepak bola Banyuwangi,’’ ungkapnya. Dia menjelaskan, jika kondisi sepak bola yang rancu tidak menyurutkan semangat membangun sepak bola dari bawah. Oleh karena itu, dia
Mendut Hijau Regency Djl Rumah Mendut Hijau Regency LT 200 m2 LB 180 m2, 3 KT, 2KM H: 087755688373
Jl. MH. Thamrin BANYUWANGI
Djl Ruko 2 Lantai u/ Usaha Jl. MH. Thamrin No. 47 Hrg 500 Jt H: 087791374965
Akik Fosil Mani Gajah Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
J Wartawan
Dijual Bahan Akik Fosil Mani Gajah Asli Hub: 087739752734/081215202005
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: M. Fatah Yasin Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
J
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
Jawa Pos
31
RADAR BANYUWANGI
Senin 28 September 2015
YOU NEED NOTHING MORE Polytron Rocket ponsel pintar terbaru dengan prosesor quadcore yang cepat dan responsif. Desain keren yang nyaman di genggam, juga memberikan kesan kokoh dan mantap. Dengan banyak pilihan warna sesuai lifestyle anda.
R2506
Upgradable Android lollipop
R2501 s v )03 $ISPLAY s -PIX !& -PIX CAMERA s 1UADCORE X 'HZ
Customer care: 0-800-1-100999
|
www.polytron.co.id
s v )03 /'3 $ISPLAY s -PIX !& -PIX CAMERA
4 x 1.3 GHZ
Powerful Processor
8GB ROM + 1GB RAM
Responsive Application
R2452 s v )03 $ISPLAY s -PIX -PIX CAMERA s 1UADCORE X 'HZ
R2403 s v $ISPLAY s -PIX -PIX CAMERA s 1UADCORE X 'HZ
Polytron
@PolytronIndo
SENIN 28 SEPTEMBER
TAHUN 2015
HALAMAN 32
Koranna Oreng Situbendeh
Gapoktan dan APTI Satukan Suara ke Da-Di
ISTIMEWA
SALAM TIGA JARI: Pengurus GAPOKTAN dan APSI bersama calon bupati Dadang Wigiarto dalam salah satu kesempatan, belum lama ini.
SITUBONDO – Ratusan anggota gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) memutuskan untuk meleburkan diri. Langkah ini dilakukan terkait dengan gerakan yang akan mereka ambil dalam pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati, 09 Desember nanti. Yudi Eka Panata SE, pengurus APTI menerangkan, peleburan APSI dan Gapoktan setelah sebelumnya melakukan rapat koordinasi. “Rapat kita gelar di rumah Abdurrahman, salah seorang anggota Gapoktan dan APTI di Desa/Kecamatan Suboh,” terang alumni Pesantren Nurul Jadid tersebut. Dalam pertemuan itu diputuskan, jika mereka sepakat untuk mendukung dan memenangkan paslon cabupcawabup Dadang Wigiarto – Yoyok Mulyadi (Da-Di) dalam Pilkada Situbondo. Alasannya, keduanya merupakan paslon ideal yang berpengelaman di bidang birokrasi. “Pertemuan agenda awalnya dalam rangka silaturrahmi. Kemudian rapat koordinasi (rakor) untuk membahas peleburan seluruh kelompok tani, mulai kelompok tani, tembakau, horti, pangan dan kehutanan. Alhamdulillah, kita sudah memutuskan langkah yang akan kita tempuh pada 09 Desember nanti,” tegasnya. Menurut dia, Gapoktan dan APTI mempunyai anggota yang jumlahnya tidak sedikit. Mereka tersebar di tujuh kecamatan di wilayah barat Kabupaten Situbondo. ”Kita ingin memberikan kesempatan kepada pasangan Pak Dadang – Yoyok untuk melanjutkan rencana pembangunan ideal yang belum terealisasi. Kami yakin Kabupaten Situbondo akan lebih baik,”pungkasnya. (pri)
Guru Honorer Hamil Diperkosa Jangan hina pribadi anda dengan kepalsuan, karena dialah mutiara diri anda yang tak ternilai.” Desi Ratnasari SMKN 1 Situbondo
ARJASA - Kasus asusila kembali terjadi di Kabupaten Situbondo. Kali ini guru honorer salah satu MTs jadi korbannya. Dia berinisial SB, 21, asal Desa Bayeman, Kecamatan Arjasa yang kini hamil sudah tiga bulan. Dalam laporannya ke SPKT Polres Situbondo, korban menyebut dirinya digagahi pelaku berinisial TR, 35, yang tak lain adalah tetangganya sendiri. Awal mulanya, korban diminta datang kerumah pelaku pada Bulan April 2015 lalu. Kondisi rumah pelaku yang sepi dijadikan kesempatan untuk menggagahi korban. TR disebutsebut langsung menarik SB ke dalam kamarnya. Korban yang berstatus sebagai guru honorer sempat menolak namun dirinya tak kuasa karena terus dipaksa.
Korban akhirnya tak memiliki pilihan lain karena diancam. Insiden kali kedua, justru terjadi di rumah SB. Pada waktu malam, pelaku masuk ke rumah korban. Pelaku mengancam akan membuat korban malu jika tidak mau melayani nafsu bejatnya. Korban merasa ketakutan dan hanya bisa pasrah. Kasus asusila yang dilakukan TR kepada SB dilakukan sebanyak lima kali hingga korban hamil. Perbuatan bejat TR akhirnya terungkap, setelah keluarga SB mengetahui perut korban membesar. Setelah ditanya, SB mengaku jika dirinya selama ini diperkosa oleh TR. Mendengar pengakuan SB, keluarganya langsung melapor kepada polisi dengan didampingi Kepala Desa (Kades) setempat. “Kami masih berkoordinasi
dengan petugas kepolisian. Sebab kalau laporan pencabulan, usia korban sudah cukup dewasa, pemerkosaan ini sudah terjadi hingga lima kali. Jadi agak repot mas, jadi pak polisi masih mencari pasal yang pas untuk proses hukumnya,” kata Agustini Rahayu, Kades Bayeman. Dirinya membawa korban untuk melaporkan perbuatan asusila dengan harapan agar TR mendapat pelajaran yang setimpal. Selain itu kasus ini juga bisa menjadi contoh bagi warga lain jika perbuatan yang demikian adalah bejat. “Saya yakin kasus asusila akan terulang lagi kalau tidak ada tindakan,” pungkasnya. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan adanya warga
NUR HARIRI/JPRS
TIDAK TERIMA: Keluarga oknum guru yang hamil mendampingi laporan ke polres Situbondo.
yang melaporkan kasus asusila tersebut. “Benar laporan. Tetapi masih sebatas konsultasi terkait
hukumnya, jadi bagaimanapun tetap kami layani,” katanya. (rri/ pri)
Dinkes Potong Satu Sapi untuk Berbagi SITUBONDO- Momen Hari Raya Idul Adha dimanfaatkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo dengan memotong hewan kurban. Pemotongan satu ekor sapi di Dinkes dilaksanakan Jum’at (25/9) lalu. Kepala Dinkes Kabupaten Situbondo, Abu Bakar Abdi mengatakan, pemotongan hewan kurban sebagai bentuk kepedulian Dinkes dengan sesama. Sebab, daging kurban tidak hanya dibagikan kepada para karyawan di lingkungan Dinkes saja. ”Tapi juga kita bagikan kepada para tukang becak,” ujarnya.
Dia mengatakan, masyarakat miskin yang rumahnya tidak jauh dengan kantor Dinkes juga dibagikan daging hewan kurban. Hal itu, terang Abu Bakar, sebagai bentuk kepedulian satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang dipimpinnya kepada masyarakat tidak mampu. ”Warga sekitar sini juga kita bagikan daging,” terangnya lagi. Abu Bakar menambahkan, tahun ini, tema kurban yang diangkat ”Saatnya berbagi dan memberi”. Baginnya, tema tersebut diangkat karena sudah saatnya pemerintah lebih peduli lagi
dengan masyarakat. Bagi Abu Bakar, dengan berbagi pada idul Adha ini, diharapkan hubungan baik terus terbina. Baik itu dengan seluruh karyawan, maupun dengan masyarakat sekitar. Menurutnya, Idul Adha adalah momen yang tepat untuk memperbaiki hubungan baik antar sesama muslim. Sehingga ke depan, hubungan pemerintah, dalam hal ini Dinkes dengan masyarakat tetap terjalin. ”Kami tidak ingin ada jarak dengan masyarakat,” pungkasnya. (bib/ pri/*)
SYAMSURI/JPRS
SIMBOLIS: Kepala UPTD Panarukan, Nur Hidayat menggunting pita, didampingi Kepala SDN 1 Sumber Kolak (kiri) me-launching Kelas Komputer, Sabtu (26/09) lalu.
UPTD Panarukan Launching Kelas Komputer PANARUKAN - Unit Tenaga Tehnis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Panarukan melaunching kelas komputer di SDN 1 Sumberkolak, Sabtu (26/09), lalu. Ini dilakukan sebagai upaya untuk terus memotivasi peningkatan mutu pendidikan di wilayah kerjanya. Yang menarik, pemenuhan sarana dan prasarana di kelas komputer SDN 1 Sumberkolah, 80 persen dibantu oleh wali murid. “Sedangkan sisanya, 10 persen dari dewan guru dan sepuluh persen lagi partisipasi dari sekolah,” ungkap Kepala UPTD Panarukan, Nur Hidayat. Menurut dia, Komputer yang sudah ada sebanyak 159 unit. Sehingga suHABIBUL ADNAN/JPRS
BERBAGI: Kepala Dinkes, Abu Bakar Abdi (pakai topi) bersama beberapa karyawan sebelum membagaikan daging kurban, jum’at (25/9) lalu.
dah bisa digunakan secara maksimal oleh siswa-siswi SDN 1 Sumberkolak. Mereka akan didampingi langsung guru pembimbing yang sudah handal di bidang IT. “Saya sebagai Kepala UPTD Panarukan memberikan apresiasi yang sangat luar biasa terhadap sekolah ini. Meski jauh dari kota, namun tak kalak dibandingkan dengan sekolah-sekolah favorit yang ada di Situbondo, baik dari sisi kebersihan maupun kebersamaan dari semua pihak,” Imbuh Nur Hidayat. Sehingga dengan begitu, lulusan siswa-siswi SDN 1 Sumberkolak dipastikan sudah siap bersaing di era IT seperti sekarng ini. Selain itu, SDN inti
tersebut juga menjadi sekolah rujukan. Khususnya, dalam melaksanakan kelas komputer di Kecamatan Panarukan. “Ini yang pertama kali SDN yang ada di Panarukan memberikan kemampuan anak didiknya dalam pengetahuan IT secara keseluruhan sejak kelas I hingga kelas VI,” ujar Nur Hidayat. Sebagai Kepala UPTD, kata Nur Hidayat, pihaknya akan memberikan reward terhadap sekolah-sekolah yang mampu meraih prestasi baik itu di bidang akademik maupun non akademik. “Semoga SDN 1 Sumberkolak yang membuat kelas komputer ini akan bisa ditiru oleh sekolah-sekolah lainnya,” pungkas Nur Hidayat. (pri/*)
JELANG G PURNA PUR RNA BAKTI BAK KTI
20 Oktober 2010 - 20 Oktober 2015
ko Yusuf Widyatmo ti a p u B l ki a W sAzwar Ana Bupati Abdullah Jawa Pos
R A D A R
Senin 28 September 2015
23
33
HARI LAGI
B A N Y U W A N G I
Harapkan NU Punya Perguruan Tinggi SEMPU- Bupati Abdullah Azwar Anas bertemu pimpinan dan pengasuh pondok pesantren (ponpes) Banyuwangi di Ponpes Al-Mubarok Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu Sabtu lalu (26/9). Pertemuan itu berlangsung dalam acara rutin yang digelar Majelis Musyawarah Pengasuh Pesantren (MMPP) Banyuwangi. Dalam kesempatan itu, Bupati Anas menyampaikan progress pembangunan Banyuwangi dalam lima tahun terakhir ini. Menurut Anas, NU dan pondok pesantren memiliki kontribusi cukup besar untuk mengangkat citra Banyuwangi. “Doa warga NU dan Pondok Pesantren untuk kemajuan Banyuwangi cukup dahsyat sehingga
SILATURAHMI: Bupati Abdullah Azwar Anas disambut sejumlah pimpinan ponpes dalam acara MMPP di Desa Jabiwangi, Kecamatan Sempu Sabtu lalu.
ISTIMEWA
Banyuwangi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,� ujar Bupati Anas. Karena itu, Bupati Anas mendorong warga NU dan pondok pesantren untuk terus aktif terlibat dalam kemajuan pembangunan Banyuwangi. Ada banyak cara yang bisa dilakukan NU dan pesantren untuk ikut memajukan Banyuwangi. Pada kesempatan itu, Anas berharap NU Banyuwangi segera memiliki perguruan tinggi (PT). Saat ini, NU sudah memiliki lembaga pendidikan mulai dari TK hingga tingkat SMA dan rumah sakit. “Tinggal perguruan tinggi NU saja yang belum punya. Harapan kami, NU Banyuwangi segera memiliki perguruan tinggi,� harapnya.
Pertemuan dengan jajaran pimpinan pesantren juga dimanfaatkan Bupati Anas untuk menyampaikan aturan baru tentang penyaluran bantuan dana hibah dan dana sosial anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Sesuai aturan UU 23 tahun 2014, dana hibah atau dana sosial hanya boleh diberikan kepada lembaga yang memiliki badan hukum. Bupati Anas mengaku sudah menerima surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk memberlakukan aturan UU 23 tahun 2014 itu. Karena itu, lembaga yang tidak memiliki badan hukum tidak dapat menerima bantuan hibah atau bantuan sosial dari APBD. (afi)
40 Lingkungan Kurangi Sampah 70 Persen BANYUWANGI – Salah satu program unggulan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) adalah program recycle, reduce, dan reuse (R3). Tujuan program 3R adalah mengurangi volume sampah yang terus bertambah. Melalui program ini, DKP menargetkan untuk mengurangi sampah rumah tangga 70 persen. Selama ini, sekitar 70 hingga 80 persen sampah berasal dari sampah rumah tangga. Kepala DKP mengungkapkan, untuk menyukseskan program R3 itu, DKP menyasar kader sampah dari kalangan ibu rumah tangga. Melalui kelompok Dasa Wisma (Dawis) dan pendirian Bank Sampah sukses mengurangi volume sampah rumah tangga. Hingga tahun 2015 ini, kata Arief, sudah ada sekitar 40 lingkungan yang berhasil mengurangi sampah hingga 70 persen di kawasan Kecamatan
Banyuwangi dan sekitar kota. Program ini menjadi pancingan bagi kecamatan lain yang berada di luar kecamatan Banyuwangi. Meski demikian kecamatan lain juga dilibatkan dalam hal sosialisasi program peduli lingkungan. Hasilnya, sejumlah kecamatan seperti Kabat, Genteng, Kalibaru, Glenmore dan beberapa kecamatan lain sudah mendirikan Bank Sampah. Bank Sampah juga digalakkan di sekolah-sekolah. Bank Sampah tidak hanya andal mengelola sampah organik dan an organik tetapi bisa memberikan pelayanan kepada nasabah. Meski Bank Sampah tidak murni profit, tapi lebih banyak nilai sosial. “Namun kami tetap berharap Bank Sampah bisa menjadi tambahan penghasilan untuk mereka yang terlibat di dalamnya,� katanya. Walau banyak program kebersihan
lingkungan diluncurkan, kata Arief, namun kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan masih rendah. Karena itu, DKP akan terus kerja keras untuk menjalankan program guna merangsang kepedulian warga menjaga kebersihan lingkungan. “Masyarakat masih bergantung pada petugas kebersihan,� ujarnya. Fasilitas kebersihan yang disediakan pemerintah membuat masyarakat manja. Sosialisasi program 3R terus digelar untuk membangun kesadaran masyarakat akan arti penting pengelolaan sampah. Setiap kesempatan sosialisasi pemberian motivasi pada masyarakat, pihaknya selalu melibatkan peran camat, lurah/ kepala desa atau tokoh yang memiliki perhatian dan kepedulian tinggi terhadap lingkungan. (cin/afi)
CHIN JULLIEN/RABA
PARTISIPASI: Salah satu komposter yang ada di kawasan Stendo Kelurahan Tukang Kayu. Untuk mengurangi sampah, pemerintah berharap masyarakat terlibat aktif dalam pengelolaan sampah.
* !+ !,*- . * / *0+ *-
" # $ % & ' ( ) "
! " # $%& $%&' $ ( # ( ( # ( ( ) # ! !
&# ' ( ) (* +,, - #
! " #" $ %
, , #"
* !+ !,*- . * / *0+ *-
.
.
.
.
.
!
" # $
%
.
http://www.radarbanyuwangi.co.id
email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
halaman 36
Senin 28 September
Tahun 2015
IAI Darussalam, Blokagung, Tegalsari
Wisuda 233 Sarjana, Akan Buka Program S2
Rektor IAIDA: Ahmad Munib Syafaat.
PROFESIONAL: Para mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam praktik pengambilan gambar di Taman Sritanjung Banyuwangi.
KREATIF: Aneka kerajinan masyarakat dalam KKN PAR yang dilaksanakan para mahasiswa IAIDA di Kecamatan Licin.
TEGALSARI-Institut Agama Islam (IAI) Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, hari ini mengukuhkan 233 mahasiswanya menjadi sarjana. Pengukuhan itu, dilaksanakan dalam sidang senat terbuka di halaman kampus yang ada di tengah kompleks pondok pesantren Darussalam, Blokagung. Dari 233 mahasiswa yang diwisuda itu, berasal dari Fakultas Tarbiyah, Dakwah dan Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis Islam, dan Fakultas Pendidikan. “Mahasiswa yang diwisuda ini dari enam program studi (prodi),” cetus Rektor IAI Darussalam, Ahmad Munib Syafaat. Menurut rektor yang biasa di sapa Gus Munib ini, IAI Darussalam ini merupakan peningkatan status yang sebelumnya dikenal STAIDA. Itu berdasar surat keputusan (SK) Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama (Kemenag) RI, nomor 6266 tertanggal 5 Nopember 2014. Setelah peningkatan SK peningkatan status itu, terang dia, pada Mei 2015, juga terbit izin tiga prodi baru, yakni Pendidikan Bahasa Arab, Bimbingan dan Konseling Islam, dan Perbankan Islam. “Jadi sekarang ini di IAI Darussalam ada sembilan prodi,” ungkapnya. Dengan peningkatan status itu, lanjut dia, IAI Darussalam, Blokagung, juga melakukan pembenahan dan peningkatan mutu. Saat ini, tujuh dosen di IAI Darussalam sedang menyelesaikan pendidikan S3 di UGM Jogjakarta, Universitas Brawijaya (UB) Malang, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Universitas Negeri Jember (Unej), dan di IAIN Sunan Ampel Jember. “Ini untuk peningkatan kualitas para dosen, kita menargetkan dua tahun lagi bisa membuka program S2,” katanya. Gus Munib menyebut, para
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
SENAT IAIDA: Pimpinan IAI Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari saat wisuda ke-10 tahun 2014 lalu.
dosen IAI Darussalam, Blokagung, selama ini cukup aktif melakukan penelitian melalui kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi dan pemerintah pusat. “Sekarang sedang menggarap dua penelitian nasional,” cetusnya. Dengan bangga Gus Munib menyampaikan, satu hal yang tidak ada di perguruan tinggi (PT) lain di Kabupaten Banyuwangi, ini adalah dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan menggunakan model Participatory Action Research (PAR). “Melalui KKN PAR ini para mahasiswa IAI Darussalam menggerakkan masyarakat untuk membangun desa dan membuka usaha dari hasil potensi desa,” ungkapnya. Untuk pengembangan kampus, lanjut dia, gedung IAI Darussalam dengan tiga lantai yang ada, ternyata masih belum mencukupi. Atas bantuan dari pemerintah pusat, saat ini IAI Darussalam sedang membangun gedung perkuliahan empat lantai dengan anggaran Rp 12, 4 miliar. “Kita juga membangun asrama mahasiswa,” ungkapnya.(*/abi)
Fakultas Tarbiyah
Prodi: 1. Manajemen Pendidikan Islam (MPI) 2. Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fak. Dakwah dan Komunikasi Islam Prodi: 1. Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) 2. Bimbingan dan Konseling Islam BKI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Prodi : 1. Ekonomi Syariah (Esy) 2. Perbankan Syariah (Psy) Fakultas Pendidikan Prodi : 1. Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) 2. Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia 3. Pendidikan Matematika (PM)
MEGA PROYEK: Gedung perkuliahan empat lantai yang sedang digarap dengan anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp 12,4 miliar.
ILMIAH: Empat dosen IAI Darussalam memaparkan hasil penelitian di Bapeda Banyuwangi.
SMK 17 Agustus 1945 Cluring
Gembleng Mental Siswa dengan Tadarus dan Istighosah CLURING-Sebagai sekolah nasionalis, SMK 17 Agustus 1945 Cluring terus melakukan pembinaan mental untuk para siswanya. Pendidikan keagamaan, menjadi perhatian serius di sekolah swasta terbesar di Kabupaten Banyuwangi itu. Untuk pelajaran agama, diberikan sesuai dengan agama yang dianut oleh para siswa. Setiap pelajaran agama, akan diajar oleh guru yang sesuai dengan agamanya. “Kita ada guru agama Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan Budha,” cetus kepala SMK 17 Agustus 1945 Cluring, Widodo. Setiap guru agama, terang dia, diminta untuk memberi pendalaman khusus pada para siswa sesuai dengan agamanya. “Pendidikan agama ini di SMK 17 Agustus Cluring mendapat perhatian serius,” katanya. Bagi para siswa yang beragama Islam, terang dia, di sekolahnya ada pelajaran tambahan. Sebelum mengikuti pelajaran, para siswa diminta untuk mengikuti
MEGAH: Hotel Education milik SMK 17 Agustus 1945 Cluring dalam tahap penyelesaian.
kuliah Subuh. “Semua siswa yang beragama Islam wajib ikut kuliah subuh itu,” ujarnya. Materi untuk kuliah Subuh ini, terang dia, bukan hanya ceramah agama, tapi ada tadarus Alquran dan istighosah. Semua kegiatan itu, dilaksanakan di musala sekolah. “Kita ingin menciptakan mental siswa dengan dasar agama,” ungkapnya. Untuk hari raya Idul Adha yang jatuh pada Kamis (24/9), terang dia, SMK 17 Agustus 1945 Cluring mengadakan salat Id bersama di sekolah. Hampir semua siswa yang beragama Islam, ternyata juga bisa datang. “Salat Id bersama di sekolah itu juga bagian dari pembelajaran pada siswa,” cetusnya. Usai salat Id, jelas dia, dilakukan penyembelihan hewan korban. Untuk tahun ini, sekolah dengan 2.000 siswa itu menyembelih satu ekor sapi dan tiga ekor kambing. “Hewan korban itu oleh para siswa dibagikan ke warga yang ada di sekitar sekolah,” katanya. (adv/abi)
Mencetak Siswa Berkualitas
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
KOMPAK: Kepala SMK 17 Agustus 1945 Widodo (dua dari kanan) bersama para wakil kepala dan pengurus sekolah.
BERBAGI: Para siswa menyerahkan seekor sapi dan tiga ekor kambing untuk korban pada kepala SMK 17 Agustus 1945 Cluring Widodo, Kamis (24/9).
RELIGIUS: Para guru, karyawan, dan siswa SMK 17 Agustus 1945 Cluring melaksanakan salat Idul Adha di sekolahnya, Kamis (24/9).
SEMENTARA itu, SMK 17 Agustus 1945 Cluring yang berlokasi di Jalan Karangrejo, Desa/Kecamatan Cluring, merupakan sekolah swasta terbesar di tingkat Kabupaten Banyuwangi. Dengan jumlah peserta didik yang mencapai 2.000 orang, SMK 17 Agustus 1945 memiliki enam kompetensi keahlian, yakni teknik komputer dan jaringan (TKJ), teknik kendaraan ringan (TKR), akuntansi (AK), pemasaran (PM), akomodasi perhotelan (APH), dan administrasi perkantoran (APK). “Semua prodi (program studi) itu peminatnya banyak,” cetus kepala SMK 17 Agustus 1945 Cluring, Widodo. Menurut Widodo, di sekolah para siswa tidak hanya diberi teori dan praktik di laboratorium. Tapi, mereka juga diberi pembelajaran
untuk usaha. “Fasilitas untuk pembelajaran usaha lengkap, ada toko, bengkel, laboratorium komputer, dan kini tengah membangun hotel education,” terangnya. Widodo menyebut semua prodi yang ada di sekolahnya memiliki usaha produksi (UP) sendiri. Setiap UP, juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. “Warga bisa belanja di toko sekolah, bila motor rusak bisa disservice di bengkel sekolah,” katanya bangga. Dengan berbagai fasilitas dan UP itu, jelas dia, maka para siswa akan memiliki kemampuan lebih. Apalagi, saat ini sekolahnya memiliki 162 mitra kerja usaha yang menampung siswa untuk praktik kerja industri. “Siswa yang lulus sudah ditunggu oleh mitra kerja itu,” cetusnya. (adv/abi)
RA D AR g e n t e n g
Jawa Pos
Senin 28 September 2015
Blambangan Raya
37
Ingin Jadi CPNS, Tertipu Rp 119 Juta n Dijanjikan CPNS di Dinas Kesehatan SRONO-Merasa tertipu karena tidak cerita, korban ini menyerahkan uang segera diangkat menjadi calon pegawai hingga mencapai Rp 119 juta. “Uang itu negeri sipil (CPNS), Suherman, 35, warga katanya untuk lobi-lobi,” ungkapnya. Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Saat menyerahkan uang, terang dia, ST Kecamatan Tegalsari, mendatangi Polsek menyampaikan dirinya akan menjadi Srono, Sabtu malam (26/9). CPNS itu pada tahun 2015. Tapi Pada polisi Suherman melNIPUA hingga akhir September 2015, E N apa yang dijanjikan itu tidak aporkan ST, 45, warga Dusun/ P Desa Kebaman, Kecamatan ada kepastian. “Sampai sekaSrono, yang mengaku bisa rang masih belum jelas, lalu memasukkan menjadi CPNS lapor ke polsek ini,” katanya. pada Dinas Kesehatan (Dis Dalam pengurusan CPNS ini, kes) Banyuwangi, diduga terang dia, ST tidak sendirian. telah menipu. “Saya rugi Rp Tapi ada temannya berinisial 119 juta,” katanya. JH yang ada di Jakarta. Sebagai Dugaan penipuan dengan pelengkap laporan, korban menydalih menjadi CPNS di Diskes erahkan tiga bukti pembayaran pada ini, terjadi pada November 2014. polisi. “Ada dua orang saksi,” ungkapnya. Saat itu, ST menyampaikan bisa membantu Kapolsek Srono, AKP Ali Masduki, saat menjadi CPNS asal mau menyediakan dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih uang pelicin. “Dengan uang pelicin, kat- memeriksa saksi korban. Untuk mengunganya bisa menjadi pegawai negeri di bagian kap dugaan penipuan ini, pihaknya masih kesehatan,” ujarnya. akan melakukan penyelidikan. “Kasus ini Tergiur dengan omongan ST itu, Suher- sudah kita terima, dan masih dalam proses man berupaya mencari uang. Singkat lidik,” katanya. (ddy/abi)
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
TERTIPU: Korban penipuan CPNS, Suherman mengadu ke Polsek Srono, Sabtu malam (26/9).
TPI Satelit Muncar Tidak Berfungsi MUNCAR-Kondisi tempat pelelangan ikan (TPI) Satelit di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, mengenaskan. Sejak dibangun pada tahun 2013, hingga kini belum pernah difungsikan. Para nelayan yang tinggal di sekitar TPI itu menyebut, sebelum dibangun tidak pernah diajak komunikasi. Sehingga, gedung yang dibangun menggunakan dana APBD sebesar Rp 500 juta itu terkesan tidak berguna. “Nelayan tidak pernah minta dibangun,” cetus Fathurrahman, 47, salah satu tokoh nelayan setempat. Bagi para nelayan, TPI Satelit itu bukan kebutuhan mendesak. Yang paling penting bagi nelayan, terang dia, alat tangkap perahu dan pembangunan dermaga. “Nelayan di Satelit ini ada 130 orang, kalau menjual ikan harus
MANGKRAK: TPI Satelit di Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, sejak dibangun pada tahun 2013 belum pernah difungsikan, kemarin (27/9).
Jenazah Sulihatun Langsung Dikubur
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
ke TPI Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. “Nelayan tidak ada yang menjual ikan di TPI Satelit,” ungkapnya. Setiap harinya, lanjut dia, nelayan itu setelah menyandarkan perahu dan kapal, langsung
mengangkut ikan hasil tangkapan menggunakan becak motor (betor) menuju TPI Brak Kalimoro. “Ongkos angkut satu keranjang dengan isi 170 kilogram ikan Rp 20 ribu,” terangnya. Selama ini TPI Satelit oleh ne-
layan digunakan untuk tempat memperbaiki jaring. Apalagi, di tempat itu juga jarang ada petugas perikanan dan kelautan yang masuk kantor. “Kantornya ada, tapi jarang ada petugasnya,” jelasnya. (ddy/abi)
Uji Talenta JT di Kampus Untag BANYUWANGI - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi menjadi tuan rumah seleksi talenta semifinalis Jebeng Thulik 2015. Sebanyak 25 pasang calon Jebeng Thulik (JT) 2015 mengikut seleksi tahap semifinal tersebut. Setiap peserta diminta unjuk kebolehan talentanya di panggung auditorium kampus Untag, kemarin (27/9). Unjuk talenta kemarin berlangsung meriah. Seluruh semifinalis all out mengeluarkan segala kemampuan dan bakatnya di hadapan tim juri. Ada yang menampilkan bakat seni, seperti menari, menyanyi, teater, dan memainkan alat musik. Bahkan ada juga menyampaikan telling story. Tak hanya menjadi tuan rumah. Untag juga berencana memberikan beasiswa pendidikan kepada para juara yang terpilih menjadi Jebeng Thulik 2015. Jika mereka melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Untag, maka Jebeng Thulik yang terpilih akan mendapatkan beasiswa kuliah. “Untag senantiasa mendukung kegiatan Jebeng Thulik setiap tahun, sebab ini bagus dalam rangka membentuk generasi muda yang berkarakter,” kata Drs. Subur Bahri, MSi, wakil rektor III Untag. Dalam kegiatan final nanti, Untag juga
PJT for JP-RaBa
SEMIFINAL: Peserta pemilihan Jebeng Thulik diuji bakatnya di auditorium Untag, kemarin (27/9).
masih akan menjadi sponsor. Dukungan material akan diberikan untuk panitia pemilihan Jebeng Thulik 2015. Kata Subur, Untag akan selalu mendukung kegiatan anak muda yang positif. Termasuk men-
jadi tuan rumah ajang seleksi bakat. “Ini bukti kepercayaan masyarakat kepada Untag sebagai kampus taat asas, berprestasi, dan berwawasan kebangsaan,” cetusnya. (*)
Heboh, Lomba Karaoke-Dance Ibu-Ibu
BANYUWANGI-Meriah dan gembira. Dua kata itulah yang pas untuk menggambarkan suasana lomba karaoke dan Pinguin Dance di Istana Gandrung Dadapan, Kecamatan Kabat, kemarin (27/9). Betapa tidak, para ibu yang menjadi peserta tampak antusias dan all out tampil di atas panggung lomba. Dengan penuh rasa percaya diri, mereka adu suara merdu dan kekompakan gerak senam layaknya artis. Maklum, mereka berebut juara agar bisa membawa pulang piala dari Dani Azwar Anas, istri Bupati Banyuwangi. Lomba karaoke nostalgia pop dan dangdut serta Pinguin Dance itu diadakan oleh Bina Vokalia dan Musika Banyuwangi. Sebelum lomba dimulai Dani Azwar Anas menyanyikan lagu berjudul “Keliru” yang biasa dinyanyikan Ruth Sahanaya. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyuwangi itu tidak bernyanyi sendiri. Dani tampil didampingi Minuk Yusuf Widyatmoko, istri Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko. Susi Slamet Karyono, istri Sekda Slamet Karyono, yang mengetuai Dharma Wanita Kabupaten Banyuwangi juga turut bernyanyi. Mereka bertiga tampak kompak melantunkan tembang tersebut. Tak ayal, aplaus dari ibu-ibu yang hadir langsung membahana di ruang lantai 2 Istana Gandrung. Sementara itu, sebanyak 70 peserta bersaing menyanyikan lagu-lagu nostalgia dalam irama pop dan dangdut. Sedangkan, Pinguin Dance diikuti 15 grup. Mereka berasal dari berbagai
DEDY JUMHARDIYANTO/ JPRG
DIKUBUR: Jenazah Sulihatun dipikul tetangga dan kerabat saat akan dimakamkan, Sabtu (26/9).
Kecamatan Rogojampi. Juara kedua Ratna dari PKK Ketapang disusul Ny Suyitno dari PDAM. Posisi juara harapan I ditempati Srimunah dari PKK Kecamatan Glagah. Disusul Ny Fery dari Bhayangkari Polsek Muncar dan harapan ketiga Yeni. Ada pun juri yang menilai lomba karaoke adalah Budi Virgo, Wiwin Andayani, dan Ritma ISTIMEWA Nindita. TRIO: Dani Azwar Anas (tengah) menyanyi bersama Mi Sementara itu, juara nuk dan Susi di Istana Gandrung, kemarin (27/9). pertama Pinguin Dance direbut regu PDAM. organisasi wanita dan instansi. Di antaranya, Juara kedua dimiliki oleh regu Perwosi dan PDAM, Persani, Perwosi, Bank Jatim, Yayasan ketiga regu Bank Jatim. Juri yang menilai Gerontologi Abiyoso, PKK, dan Bhayangkari. lomba Pinguin Dance adalah instruktur senam Kategori karaoke nostalgia pop dimenangsenior Dra. Hj. Tatiek Waluyo. kan MH. Bertha, guru SDK Petra sebagai juara Inne Soeherman, pengelola Bina Vokalia pertama. Juara kedua diraih Yuni Ambarwati dan Musika mengatakan, lomba untuk para dari Wanita Kosgoro. Sedangkan juara ketiga ibu itu dalam rangka ajang refreshing dan disabet Yetty Nurhidayati dari Bank Jatim. Posilaturahmi. Selain itu, ajang ekspresi sisa-sisa sisi juara harapan I diduduki Endang Murni dari bakat yang terpendam. “Saya berterima kasih Perwosi, disusul Deasy Rawung dari Pelti, dan kepada Pak Bambang, yang telah memberikan ketiga Sri dari Kecamatan Kota Banyuwangi. fasilitas di Istana Gandrung. Tentunya, terima Juara pertama kategori karaoke nostalgia kasih juga Bu Dani, Bu Minuk, dan Bu Susi dangdut direngkuh Yuli Mulyani dari PKK Slamet Karyono,” katanya. (*)
TKI yang koma di Taiwan MUNCAR-Jenazah Sulihatun, 48, tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Sidomulyo RT 6, RW 1, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, yang meninggal di rumah sakit Thai Ta Iyen, Taiwan, tiba di rumah keluarga, Sabtu pagi (26/9). Dengan diantar mobil milik Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI) Surabaya, jenazah Sulihatun tiba pukul pukul 06.00. Saat jenazah datang, putra semata wayang, Ali Imron, 22, langsung menangis histeris. Imron yang sempat menunggu ibunya selama lima hari di
rumah sakit Taiwan itu, tidak bisa menyembunyikan rasa kesed ihannya. “Sakit peradangan otak dan sudah sangat parah, kata dokter kemungkinan bertahan hidup sangat tipis,” cetus Ali Imron. Kepala bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Kabupaten Banyuwangi, Joko Sugeng Raharjo, mengatakan proses pemulangan jenazah Sulihatun dibantu oleh pihak Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan agency Taiwan. Proses pemulangan TKI kali ini terbilang singkat karena ada kabar Sulihatun meninggal pada hari Rabu lalu (23/9),
proses pemulangan langsung dilakukan, dan Sabtu pagi (26/9) jenazah sudah tiba di Banyuwangi. “Pemulangan tidak ada biaya, karena sudah dibantu pihak agency dan KDEI yang bekerja sama dengan Disosnakertrans Banyuwangi,” terangnya. Joko menyebut status ketenagakerjaan Sulihatun itu resmi, meski pihak yang telah memberangkatkan sudah tidak diketahui keberadaannya. “Status menjadi TKI resmi, hak-hak segera kami upayakan,” janjinya. Jenazah Sulihatun yang dimasukkan peti itu, setiba di rumah duka langsung disalati. Selanjutnya, dikirim ke tempat pemakaman umum yang ada di desanya. (ddy/abi)
DAERAH SEKITAR RADAR BANYUWANGI
38
Jawa Pos
Senin 28 September 2015
Siswa SMK Muha 6 Digembleng Jurnalistik ROGOJAMPI – Ratusan siswa SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi mengikuti pelatihan jurnalistik Sabtu (26/9) lalu. Kegiatan yang digelar di Ruang Serbaguna sekolah setempat, dihadiri Kepala SMK Muhmmadiyah 6 Rogojampi Inonu Thamiya, dan Pemred Jawa Pos Radar Banyuwangi Rahman Bayu Saksono, Wapemred Syaifudin Mahmud, serta Redaktur Ali Sodiqin. Dalam sambutannya, Kepala SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi, Inonu Thamiya mengaku bersyukur atas terselenggaranya pelatihan jurnalistik tersebut. “Kami bangga dan senang bisa kerjasama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi,� katanya. Hasil dari pelatihan jurnalistik tersebut, lanjut Ino-
TK AL ISRYAD 2 KETAPANG for RaBa
KELILING KAMPUNG: Diawali kirab Idhul Adha dan penyembelihan hewan kurban yang dilaksanakan Sabtu (26/9) di TK Al Irsyad 2 Ketapang.
Pawai Dulu, Lalu Berkurban KALIPURO – Taman Kanak-kanak (TK) Al Irsyad 2 Ketapang tidak mau ketinggalan untuk memperingati hari besar Islam. Terutama Idul Adha. Di sekolah yang berlokasi di Ketapang ini, pelaksanaan peringatan Idul Adha dilaksanakan pada Sabtu (26/9) lalu. Menurut Kepala TK Al Irsyad 2 Ke-
tapang, Rustianah,MPd pelaksanaan hari Sabtu dikarenakan masih dalam hari Tasrik. Juga memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar berkurban. “Menanamkan nilai-nilai agama sejak dini,� ujar Rustianah. Kali ini TK Al Irsyad 2 Ketapang menyembelih 1 ekor sapi dan 4 ekor kambing. (*)
FOTO-FOTO: DIAN EFENDI/RaBa
PEMBUKA: Kepala SMK Muhmmadiyah 6 Rogojampi, Inonu Thamiya (dua dari kiri) saat membuka pelatihan Sabtu (26/9) lalu.
GAYENG: Wapemred JPRaBa Syaifudin Mahmud menjelaskan materi seputar jurnalistik.
nu Thamiya, sekolah akan menggelar pelatihan menulis. Selanjutnya akan terus dikembangkan dengan membuat
mading dan buletin sekolah. “Kami ingin agar anak-anak mampu menulis dengan baik,� paparnya. (ddy/adv/als)
ISTIMEWA
AKTIF: Komite TK Al Irsyad 2 Ketapang memotong daging hewan kurban.
Ditimbang Sebelum Dibagi-bagikan Panitia bersama guru TK dan SD Islam Al Qomar Banyuwangi menimbang daging hewan kurban sebelum dibagikan kepada yang berhak. Pelaksanaan penyembelihan dilakukan pada Sabtu (26/9) lalu. Tahun ini, sekolah ini berkurban sebanyak 1 ekor sapi dan 18 ekor kambing. (*)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1:
! "
35;4 # 37;5 # 8;3 # 4;2 # 2;1 # :# 4;2 # 2;1 # :# 6;3 #
.1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 .1:
6;5 24;9 1:;6 2;4 3;4 1 1 21;2 28;3 :;7
# # # # # # # # # #
8;5 13;8 3;1 1;5 :;8 22;3 23;8 1: 16;2 :
# # # # # # # # # #
% & ) & + , $ - $ . / 0 ) ) $ " - % & )
)1 )2 )3 )4 )5 )6 )7 )8 )9 )1:
$
% & ' $ " ( & $ ) & % & % $% * +
) $
TOP TEN
! " # $
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Senin 28 September 2015
BERITA UTAMA
39
Sadi: Rektor yang Sah Teguh Sumarno ■ UNIBA...
Sambungan dari Hal 29
Sejak tanggal 13 Maret 2014, kepengurusannya diakui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Menggantikan kepengurusan sebelumnya yang dipimpin Heru Ismadi yang diberhentikan oleh Pengurus Besar (PB) PGRI karena dianggap tidak sejalan dengan mereka. “Kepengurusan kita sah berdasarkan SK tersebut. Sebagai pengurus antarwaktu, kita dikukuhkan oleh PGRI Provinsi Jatim. SK itu sempat
digugat oleh kubu Pak Heru, namun ditolak oleh PTUN Surabaya,” ungkap Sadi. Permasalahan masih berlanjut dengan munculnya gugatan oleh kelompok Heru dan Ilyas Karnoto. Mereka mengaku sebagai pemilik PGRI di Pengadilan Negeri Banyuwangi. Gugatan dengan nomor register 192/Pdt.G/2015/PN.Bwi itu merujuk pada gugatan pembatalan akta notaries Nomor: 31 Tahun 2014 yang dibuat oleh Notaris Achmad Munif. Dimana dalam gugatan tersebut Notaris Achmad Munif (tergugat 1), Dr.H. Sadi,
MM (tergugat 2), Drs. Siswadji (tergugat III), Drs. Murdiyanto (tergugat IV), Drs. Mislan, MPd (tergugat V), Drs. Teguh Sumarno sebagai tergugat VI dan PGRI Jawa Timur juga tercantum dalam gugatan tersebut. Sadi menjelaskan, selama dalam proses persidangan, pihak notaris yaitu Achmad Munif tidak pernah hadir. Sehingga pengadilan memutuskan pada 3 Agustus 2015 jika akta milik Munif tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat. Sebelas hari kemudian, yaitu tanggal 14 Agustus pihaknya
mengajukan banding. Tak lama pada tanggal 18 Agustus 2015 sang Notaris, Munif ikut mengajukan banding. Dan sampai saat ini, proses tersebut masih dalam pemeriksaan tingkat banding oleh Pengadilan Tinggi Jawa Timur. “Intinya yang dibatalkan oleh pengadilan adalah akta notaries, dan prosesnya masih berlangsung. Dengan SK MENKUMHAM Nomor: AHU-112.AH.01.08 Tahun 2014 legalitas penyelenggaraan Universitas PGRI Banyuwangi di bawah kepengurusan kita masih sah,” tegas Sadi.
Produk Uniba Sejak 2014 Tidak Lagi Berlaku PENGURUS PPLP PT PGRI periode masa bakti 2011-2016 pimpinan Heru Ismadi juga angkat bicara terkait dualisme kepemimpinan Uniba. Dijelaskan Heru, sejak dikeluarkannya putusan Pengadilan Negeri Banyuwangi nomor : 192/pdt.6/2015/PN.Bwi, seluruh produk yang dikeluarkan Uniba, baik rektor, ijazah dan jajaran pengurus Uniba, dinyatakan tidak sah. Sebab, kepengurusan PPLP PT PGRI antarwaktu pimpinan Sadi yang melantik rektor beserta pengurus Uniba lainnya sudah tidak sah sejak putusan itu diumumkan. Meski keputusan bersifat serta merta tersebut masih naik banding oleh pihak Sadi, Heru mengatakan bahwa keputusan itu sudah bisa dijalankan. Itulah yang membedakan antara putusan serta merta dengan pidana lainnya. Dijelaskan, saat ini pihaknya tinggal menunggu S.O.P dari Pengadilan Tinggi Negeri Surabaya, untuk melakukan eksekusi terhadap Uniba yang saat ini
diduduki oleh Sadi Cs. “Akta Notaris No 31 tahun 2014 adalah dasar kepengurusan PPLP PT PGRI kepemimpinan Sadi termasuk SK Menkumham yang dia miliki. Jika itu tidak laku, maka keseluruhan tidak akan sah,” tegas Heru Heru mengaku bisa memahami jika imbas dari putusan itu akan menimbulkan efek domino yang cukup panjang. Di antaranya yang menjadi korban adalah mahasiswa. Mereka khawatir jika ijazahnya tidak dapat digunakan. Serta karyawan dan pengajar yang mungkin akan kehilangan pekerjaan. Dia menambahkan, jika statemen dari Dirjen Kelembagaan dan Iptek Kemenristek-Dikti, Prof Padono Suwignyo yang mengatakan bahwa ijazah dari Uniba sejak tahun 2014 tidak sah adalah benar. Jika nantinya pihak Sadi Cs bisa memahami kesalahan yang mereka buat, dia menjamin tidak akan mempermasalahkan mengenai ijazah. Begitu pula dengan pengajar dan karyawan yang saat ini bekerja di Uniba. Mereka tidak
akan disingkirkan apalagi dipecat dari pekerjaannya. Langkah yang dia ambil adalah demi PGRI dan Uniba sendiri. Bukan untuk kepentingan pribadinya. Jika nantinya pengurus PLP PT PGRI Banyuwangi pimpinan Sadi tetap ngotot, Heru akan tetap menyoal masalah ijazah maupun kepegawaian. “Saya sering memperoleh fitnah jika saya ingin membawa aset Uniba untuk saya miliki secara pribadi. Saya tegaskan lagi tidak ada maksud lain kecuali untuk Uniba. Jika mereka (kubu Sadi) masih berlarut-larut kita terpaksa mengeleminir semua yang mereka lakukan seperti penegasan ijazah yang tidak laku,” tegasnya. Saat ini pihaknya tetap berkordinasi dengan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) VII dan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk mengantisipasi masalah ijazah. Korrdiansi ini semata untuk mencari jalan keluar apakan ijazah yang sudah beredar harus ditarik atau tetap dianggap berlaku sesuai kebijakan Dikti. (fre/aif)
Terkait isu dualisme kepemimpinan di internal Uniba, Sadi menyangkal hal itu. Dia pun menunjukkan jika sampai saat ini Rektor sah masih Teguh Sumarno yang diangkat oleh pengurus PPLP PT PGRI Banyuwangi yang sah. Sedangkan pengangkatan Eko Listiwikono sebagai rektor Uniba oleh kubu Heru Ismadi, ditanggapi Sadi dengan santai. Dia menyampaikan, jika rektor yang diangkat oleh pengurus yang tidak sah maka statusnya jika tidak sah. “Di Uniba rektornya hanya satu, yaitu Teguh Sumarno. Tidak ada sengketa di kampus ini. Semua dosen yang ada mendukungnya,” kata Sadi. Sadi juga menjelaskan, terkait kabar Kopertis yang telah membekukan PDPT Uniba karena masalah rasio dosen. Setelah Kopertis datang langsung ke Uniba, status tersebut menurutnya langsung dicabut. “Rasio kita sekarang 1 banding 13,4 , sudah melebihi batas minimal, tapi kita masih diberi waktu sampai akhir Desember untuk memenuhinya.
Jadi mahasiswa dan masyarakat tidak perlu khawatir, kita lakukan yang terbaik untuk Uniba,’’ jelas Sadi sambil menunjukkan data dari website Dikti. Sementara itu, kuasa hukum LKBH PGRI Banyuwangi Moh. Amrulloh SH menegaskan, hasil putusan Pengadilan Negeri Banyuwangi adalah membatalkan Akta Notaris Nomor 31 tahun 2014 yang dibuat oleh Achmad Munif yang sampai saat ini masih banding dan pemeriksaan tingkat banding oleh Pengadilan Tinggi Jatim. Menurut dia, legalitas penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Uniba tidak pernah dibatalkan oleh Pengadilan Negeri Banyuwangi dan legalitas penyelenggaraan tersebut berdasarkan SK Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-112.AH.01.08 Tahun 2014 yang dikeluarkan tanggal 7 Maret 2014. Sehingga berdasarkan SK tersebut Uniba di bawah kepemimpinan Dr. Sadi, MM dan Teguh Sumarno adalah sah sebagai penyelenggara pendidikan tinggi,
termasuk produk-produk, ijazah, dll. Sehingga tidak benar isu yang berkembang saat ini yang menyatakan ijazah Uniba mulai tahun 2014 tidak sah. “Menurut kami putusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum mengikat atau inkracht sehingga putusan tidak bisa dijalankan atau dilaksanakan meskipun ada putusan serta merta yang mendahuluinya,” beber pengacara muda ini. Sementara itu, di tengah klarifikasi yang diberikan oleh Sadi, Ketua PB PGRI, Sulistyo turut berpendapat melalui telepon. Orang nomor satu di organisasi guru di Indonesia tersebut mengatakan keprihatinannya akan desas-desus yang menyerang Uniba. Dia pun meyakinkan jika telah mengklarifikasi permasalahan tersebut ke Dikti. “Meski status notaris dinyatakan tidak sah, akan tetapi hal tersebut tidak berpengaruh pada status hukum penyelenggaraan kegiatan pendidikan di Uniba. Kami berharap masyarakat tidak resah” terang Sulis. (fre/aif)
Evaluasi Harus Dilakukan dengan Jujur DEDY/RABA
■ WELCOME...
Sambungan dari Hal 29
Keunikan itu yang membuat Festival Santri layak masuk kalender B-Fest. Meski begitu, untuk tahuntahun berikutnya masih perlu ada pembenahan. Penyempurnaan. Terutama soal manajemen acaranya. Selain juga eventnya. Harus lebih kreatif lagi. Meski namanya Festival Santri, kegiatannya harus dilaksanakan secara profesional. Harus dijauhkan dari kesan ala kadarnya. Sudah saatnya, santri bisa membuat acara yang tertib dan bagus. Kreatif. Bukan hanya Festival Santri. Panitia sejumlah event dalam B-Fest juga harus melakukan evaluasi. Itu menjadi keharusan. Alasannya satu: B-Fest harus naik kelas. Dari kegiatan lokal menjadi kelas nasional. Bahkan, internasional. B-Fest mulai ditonton tidak hanya masyarakat Bumi Blambangan. Rombongan dari luar
kota dan bahkan luar provinsi mulai berdatangan ke Banyuwangi. Menonton event-event B-Fest. Pun wisatawan asing. Fakta itu sangat menggembirakan. Tapi gembira terlalu lama tidak baik. Malah bikin terlena. Itu sebabnya, evaluasi tetap harus dilakukan. Evaluasi menyeluruh. Panitia induk B-Fest saya yakin sudah punya catatan terhadap event-event B-Fest yang sudah digelar. Setiap event pasti punya nilai plus dan minus. Nah, setelah semua jadwal gelaran B-Fest dituntaskan, panitia induk harus segera melakukan rapat evaluasi. Evaluasi harus dilakukan dengan jujur. Jangan, maaf, hanya membuat laporan yang membuat bupati senang. Padahal, nilai eventnya merah. Alangkah bagus jika mengundang juga pihak luar (yang mengerti tentang event) sebagai tamu. Sebagai pemberi second opinion. Penilai pembanding.
Pihak luar tentu lebih obyektif dalam memberi penilaian. Sebab, bebas dari kepentingan. Bisa jadi, pihak luar akan memberi advise beberapa event dalam B-Fest harus dihilangkan. Alasannya, nilainya merah. Kurang feasible. Terlalu monoton. Dari tahun ke tahun nyaris sama. Tidak ada kreativitas. Atau, ada event yang masih layak digelar tapi penyelenggaraannya dijarangkan. Tidak setahun sekali. Melainkan cukup dua atau bahkan tiga tahun sekali. Pertimbangannya, antara lain, masyarakat bosan. Bisa juga, akan ada pihak luar yang memberi catatan dengan garis bawah tebal soal kualitas audio. Dan masih banyak lagi tentunya. Tinggal menunggu kerendahan hati panitia induk B-Fest. Pastinya, catatan dan saran-saran dari pihak luar itu, sekali lagi, penting. Panitia induk B-Fest tinggal menyocokkan dengan penilaian yang sudah mereka buat (kalau
ada, hehe). Kalau perlu data dan nilainya diadu. Jangan seperti kebanyakan panitia event. Mereka umumnya tebal telinga. Antipati. Antrikritik. Bukannya berterima kasih dan berbenah, mereka malah meneror orang yang mengkritik. Padahal, masukan yang disampaikan sangat obyektif. Tidak hanya itu. Disampaikan dengan tulus. Demi kebaikan dan perbaikan event yang sama tahun depan. Gampang sekali melihat panitia yang terbuka. Mau menerima kritik. Cukup dengan melihat event yang digelar. Jika kualitas event dan pelaksanaanya lebih baik dari tahun sebelumnya, berarti panitianya arif. Sebaliknya, jika perangkat dan kualitas eventnya kurang lebih sama dengan tahun sebelumnya, hampir dipastikan panitianya bebal. Antrikritik. Sangat menyedihkan. (*) (kaosing93@gmail.com, @AdlawiSamsudin)
Dampingi 20 Jamaah Risiko Tinggi ■ HARI...
Sambungan dari Hal 29
Sekadar tahu, tawaf ifadah adalah prosesi mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali dimulai dari memberi salam kepada Hajar Aswad dan diakhiri dengan salam pula kepadanya. Tawaf ifadah merupakan salah satu rukun haji. Seorang yang tanpa melakukan tawaf ifadah dirasa masih belum sah dikatakan sebagai haji. Waktunya mulai dari tanggal
10 Zulhijjah (hari raya) sampai tidak ada batas tertentu atau setelah prosesi lempar jumrah. dr. Nizam Fahmi menyampaikan, sebagian jamaah yang telah melaksanakan nafar akhir kemarin kembali ke maktab untuk beristirahat dengan berjalan kaki. Untuk jamaah yang memiliki usia lanjut dan risiko tinggi, jamaah diangkut dengan menggunakan bus. ”Saya tadi (kemarin) mendampingi jamaah risiko tinggi sebanyak 20
orang di dalam bus,” jelasnya. Pada perjalanan kembali ke maktab kemarin, sebagian jamaah yang berjalan kaki lebih dahulu datang ke maktab dibandingkan dengan jamaah yang naik bus. Hal ini disebabkan, karena arus lalu lintas di sana sedang macetmacetnya. Jadi untuk jamaah yang naik bus harus bergerak merayap menunggu antrean. ”Yang naik bus agak lama sampainya karena jalan lagi macet,” tuturnya.
Sementara itu, setelah sampai di maktab, jamaah diinstruksikan untuk lebih banyak beristirahat saja. Jamaah juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang membuat kesehatan mereka menjadi lemah, karena prosesi tawaf ifadah juga sangat membutuhkan tenaga yang cukup ekstra. ”Jamaah harus istirahat untuk mempersiapkan diri menjalankan tawaf ifadah besok (hari ini),” pungkasnya. (tfs/aif)
NAIK PANGGUNG: Pengurus Hipmi nyanyi bersama dengan Judika di panggung AIL Rogojampi Sabtu malam kemarin.
Dapat Kaus dari Judika Holic ■ JUDIKA...
Sambungan dari Hal 29
Penonton yang duduk di tribun VVIP dan VIP langsung berebut berjabat tangan dan berfoto bersama. Dengan suara khas ngerock yang melengking, penyanyi dengan nama Judika Nalon Abadi Sihotang ini, membuat semua penonton terlena dan ikut bernyanyi. “Halo Banyuwangi piye kabare? Ini adalah pertama kali saya manggung di Banyuwangi. Saya sangat senang sekali bisa tampil di sini dan bisa menikmati kuliner nasi Tempong,” sapa Judika usai menyanyikan lagu pertamanya. Suasana pun semakin meriah tatkala Judika menyanyikan lagu berjudul Setengah Mati Merindu. Penonton pun semakin dibuat terbuai dengan suasana malam dan alunan lagu-lagu galau. Saat bernyanyi, Judika sesekali dia mengajak penonton bernyanyi dengan mengacungkan mikrofon ke arah penonton.
Tepuk tangan semakin meriah tatkala Judika me-medley lagu Indonesia dan barat, yakni Kangen dari Dewa 19 dan You All I Need dari White Lion. Judika juga dibuat terkejut dengan salah seorang fans perempuan nekat naik panggung dengan memberikan setangkai bunga mawar merah. Tidak itu saja, Judika juga sempat kagum dengan kaus Judika Holic Banyuwangi yang kreatif membuat kaus bergambar dirinya. “ Saya saja belum punya lho kaus itu,” ujar Judika. Demi artis pujaannya, salah satu fans rela melepas kaus itu dan memberikannya pada Judika untuk dipakai pada penampilannya malama itu. Penonton kembali dibuat berjingkrak, saat menyajikan lagu Separuh Nafas, Judika turun dari panggung, berkeliling dan mengajak beberapa penonton bernyanyi bersama. Kegalauan pun berlanjut, saat vokalis Mahadewa ini kembali
mengajak penonton bernyanyi Mama Papa Larang. Suasana mendadak berubah, saat Judika meminta semua penonton berdiri dan bergoyang bersama sembari menyanyikan lagu Oplosan dalam Bahasa Jawa dan Bahasa Batak. “ Ayo semua berdiri,” pinta Judika. Malam itu, Judika berhasil membuat penonton yang galau menjadi menyenangkan. Untuk memeriahkan suasana, Judika mengajak penonton bernyanyi bersama-sama dengan lagu berjudul Bukan Dia Tapi Aku. Dan konser yang berlangsung satu setengah jam itu ditutup dengan Aku Yang Tersakiti. Salah satu penonton, Eva, 26 mengaku sangat puas melihat konser Judika yang kali pertama digelar di Banyuwangi. Apalagi, dalam kesempatan itu juga bisa melihat langsung dari dekat artis pujaannya. “Sayangnya band pembuka terlalu lama dan kurang menghibur,” tandasnya. (ddy/aif)
Tinggal di Rumah Ukuran 5x5 Meter ■ NGEROSO...
Sambungan dari Hal 29
Penghargaan tersebut memang sangat pantas diberikan kepada Kusniyah yang dianggap sebagai pelestari gandrung. Meski saat ini dia tidak menari gandrung lagi, sampai saat ini dia masih aktif menyanyi dalam pertunjukan gandrung jika ada tanggapan dari panggung ke panggung. Hal ini bisa dilihat dari padatnya jadwal yang dia punya di rumahnya pada bulan ini. ”Masih aktif sampai sekarang, tapi hanya nyinden (menyanyi) gandrung saja,” ujarnya. Karena kondisi fisiknya yang sudah menurun, sejak sepuluh tahun yang lalu Kusniyah sudah tidak lagi menari gandrung. Bahkan, meski saat ini kakinya patah karena terjatuh dari panggung saat tanggapan di Desa Sarongan, tidak menyurutkan semangat dia untuk melestarikan gandrung meski hanya sebagai penyinden saja dalam pertunjukan gandrung. Suara merdu khas cengkok gandrung yang dia miliki membuat para pemilik grup-grup gandrung masih butuh jasa Kusniyah untuk menyanyikan lagu-lagu gandrung dalam pertunjukan gandrung. ”Ya tidak hanya gandrung, kadang juga menyanyi di jaranan dan kuntulan,” katanya. Ibu dua anak kelahiran Banyuwangi, 13 Maret 1950 ini menceritakan, awal mulanya dia terjun di dunia gandrung dulu berawal dari imbauan dari saudaranya untuk ikut menari gandrung di tempat kelahirannya yang ada di Desa Pengantigan, Kecamatan Rogojampi. Meski bukan berada pada keluarga seni terlebih itu gandrung, ternyata bakat nggandrung yang dimiliki oleh Kusniyah
tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain pandai menari gandrung, ternyata bakat menyanyi gandrung dengan cengkok gandrung yang khas pun dapat dia kuasai. Dia mengingatingat, sejak lulus SD dia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah dan menekuni dunia gandrung. Sejak itulah, dia mulai dikenal dan tanggapan gandrung mulai ramai dia terima dengan grup gandrung yang dia ikuti. Tentunya banyak pengalaman berharga selama dia menjadi penari gandrung. Dia pun ingat saat menjadi penari gandrung banyak laki-laki yang ingin menjadi pendamping hidupnya. Kusniyah mengatakan, saat muda dulu ada seorang keturunan Tionghoa yang tergila-gila kepadanya karena keahliannya menjadi seorang penari gandrung. Namun, dia menolaknya karena alasan keluarga yang tidak merestui hubungannya. ”Dulu penari gandrung itu dambaan laki-laki. Dia (orang keturunan Tionghoa) sempat memberikan saya beberapa baju,” kenang Kusniyah. Gandrung dulunya memang sebuah tontonan yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat. Dia pun masih ingat, begitu banyaknya penonton jika dia dan grup gandrungnya mentas. Hal ini dirasa sangat berbeda dengan zaman sekarang. Saat ini penonton gandrung sudah berkurang meski tanggapan gandrung masih kerapa ada. Selain itu, prosesi pada pertunjukan gandrung mulai banyak berubah. Misalnya saja dalam bentuk nyanyian, tarian dan alat musik yang mengiringi gandrung juga dirasa mulai berubah. Hal ini dikhawatirkan bisa mengurangi nilai keaslian dari gandrung itu sendiri. ”Saya pernah tanggapan gandrung, tapi alat musiknya ada ketipung dan organnya. Sangat disayangkan
sekali,” kata Kusniyah. Meski tergolong gandrung senior, Kusniyah barus tahun ini melihat hiruk pikuk Festival Gandrung Sewu yang sudah digelar sejak tahun 2011 itu. Sebelumnya, dia hanya mendengar saja dari mulut ke mulut kalau di Pantai Boom selalu ada Gandrung Sewu. Namun, baru kali ini Kusniyah menyaksikan Festival Gandrung Sewu karena dia sebagai undangan. ”Baru tahun ini saya lihat. Kagum sekali sekarang banyak penari gandrung. Tapi gerakan tarinya masih kurang nggandrung. Seperti asal menari saja,” kritik Kusniyah. Meski begitu, dia juga sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi untuk melestarikan gandrung melalui Festival Gandrung Sewu. Hal ini dirasa bisa mencegah kepunahan penari gandrung yang dimiliki oleh Banyuwangi. Gandrung yang merupakan ikon kota Banyuwangi dia harapkan akan terus lestari sampai masa yang akan datang. ”Tapi ingat, jadi gandrung itu tidak hanya menari. Gandrung juga harus pandai menyanyi,” tegasnya. Sekadar diketahui, Kusniyah saat ini tinggal di rumahnya berukuran kurang lebih 5x5 meter yang ada di Desa/Kecamatan Kabat. Rumah tersebut berdiri di atas tanah PT. Kereta Api Indonesia (KAI). Dia pun harus siap jika sewaktu-waktu untuk pergi dari rumahnya jika tanah tersebut dipergunakan untuk keperluan PT. KAI. Di rumah tersebut dia tinggal dengan keponakan dan anak angkatnya. Pekerjaan dia satu-satunya saat ini hanyalah sebagai penyinden gandrung saja. ”Penghasilan ya dari nyanyi saja. Kalau tidak ada tanggapan, yo terpaksa sing adang (terpaksa tidak masak nasi),” pungkasnya. (aif)
SHULHAN/RABA
VIEW LAUT: Bupati Anas bersama peserta surfing ketika naik podium di Pulau Merah, kemarin.
Tahun Depan Lokasinya Pindah ■ PENGUNJUNG...
Sambungan dari Hal 29
Dari pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, panitia terlihat lebih matang menyiapkan antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan laut. Selama tiga hari pelaksanaan, nyaris tidak ada insiden laut yang menimpa pengunjung. Insiden yang muncul hanya berupa pengunjung yang menginjak bulu babi sat akan menyebeang ke pulau. Pada hari pertama, insiden ini menimpa dua pengunjung dari Jakarta. Kemudan di hari kedua menimpa pengujung dari Kecamatan Purwoharjo dan satu pengunjung dari Jember. Satu peserta surfing juga sempat membentur karang, namun insiden ini tidak sampai meneyebabkan cedera serius. Mereka bisa menapat penangana yang cepat dari tim kesehatan. “ Insiden ada Mas, tapi kecil dan bisa di atasi,” ucap Nanang Teguh, apoteker sekaligus humas
medical center di lokasi acara. Dari sisi keamaan laut, dipastikan selama event berlagsung juga tanpa kejadian pengunjung tenggelam. Menurut Danposal TNI AL Pancer, aparat keamanan di laut meliputi BPBD, Polair dan Marinir serta Koramil bisa kerjasama dengan baik. “Sore ini kapal kita naikkan, aman terkendali. Tidak ada pengunjung yang terlibat insiden,” ucapnya. Dari sisi kelancaran arus lalu lintas kendaraan yang masuk ke Pulau Merah juga tergolong tertib. Kapolsek Pesanggaran AKP Sudarsono mengatakan, rencana pengaturan arus lalau lintas bisa diatasi dengan baik. “ Lha ini buktinya, ramai tapi tidak semrawut,” ucapnya. Tingkat kunjungan selama event juga cuku baik. Suroato, salah satu anggota pokmas wisata Pulau Merah mengatakan, berdasarkan jumlah tiket yang masuk sejak hari pertama ludes di atas angka 1500. Angka itu belum termasuk pengunjung yang masuk tanpa melalui pintu utama. “Ya kalau kemarin- kemarin tiketnya
saja lebih dari 1500, kita belum total semua,” ucapnya. Hal tersebut juga disampaikan PLt. Kadispora Banyuwangi, Wawan Yadmadi selaku leading sector even tersebut. Dalam laorannya, Wawan menyampaikan pelakanaan even ini bisa berjalan baik atas perencanaan dan kerjasama antar pihak baik jajaran pemerintahan di tingkat lokal maupun masyarakat. “Tepuk tangan untuk Forpimka Pesanggaran,” ucapnya. Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan secara umum acara surfing tahun ini lebih tertata dari tahun sebelumnya. “ Saya rasa tahun ini lebih baik dari sebelumnya,” terangnya. Untuk acara kompetisi surfing ke depan, pihaknya berencana akan menggeser lokasi ke pantai lain. Hal ini dilakukan untuk memacu pantai-pantai lain agar bia lebih berkembang dan meningkat. “ Selanjutnya mungkin akan diselenggarakan di Grajagan atau Pantai Mustika,” tandasnya. (sli/aif)
40
Jawa Pos Senin 28 September 2015
DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BANYUWANGI
ALI SODIQIN/RABA
KONSOLIDASI : Romahurmuziy bersama Ketua DPW PPP Jatim Musyaffa dan pengurus DPP PPP lainnya saat berkunjung kantor redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi tadi malam.
Mengucapkan
Mesin Politik PPP Bisa Diandalkan Ketua Umum PPP Turun Gunung Sukseskan Dahsyat ROGOJAMPI – Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Surabaya, Romahurmuziy alias Romy datang ke Banyuwangi kemarin (27/9). Dia datang ke Bumi Blambangan untuk memastikan seluruh mesin partai bergerak memenangkan pasangan yang didukung partai berlambang kakbah tersebut, yakni Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat). Romy mengatakan, dirinya berharap seluruh warga PPP bersatu memenangkan pasangan Anas-Yusuf. Apalagi, beberapa waktu lalu telah terbit Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT-TUN) yang memastikan hanya ada satu
kepengurusan PPP, yakni hasil Muktamar Surabaya. “Karena itu, sudah saatnya semua warga PPP kembali bersatu,” ujarnya dikonfirmasi di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Menurut Romy, arah dukungan kepada pasangan incumbent tersebut didasari beberapa pertimbangan. Menurut dia, Anas-Yusuf memiliki visi yang sama dengan PPP. Selain itu, Anas merupakan salah satu dari sedikit bupati di Indonesia yang mengangkat potensi lokal ke tingkat nasional. Romy menambahkan, Anas memiliki prestasi yang diakui di tingkat nasional, itu terbukti dari banyaknya penghargaan yang diraih kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini. Pertimbangan lain, kata Romy, Anas adalah sosok muda seperti halnya dirinya. Meski masih muda, Anas memiliki energi yang luar biasa untuk mengembangkan daerah di ujung timur
SELAMAT DATANG
KETUA UMUM PPP H. IR. ROMAHURMUZIY, MT Di Acara Konsolidasi Partai
Pulau Jawa ini. “Ini tidak dimiliki kepala daerah lain di Indonesia. Karena itu, dukungan ini sekaligus bagian dari apresiasi PPP kepada Pak Azwar Anas,” kata dia. Ditanya soliditas PPP dalam menghadapi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015, Romi menegaskan, dirinya sangat yakin PPP Banyuwangi solid. Bahkan, dia mengaku mesin pemenangan PPP bisa diandalkan untuk ikut serta memenangkan pasangan Dahsyat. “Mesin pemenangan kita bisa diandalkan,” cetusnya. Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PPP Syamsul Arifin menambahkan, PPP sangat solid dalam menghadapi Pilbup 2015. “Sebagai contoh, dari 214 pengurus ranting seBanyuwangi yang diundang dalam rapat konsolidasi tadi (kemarin), hampir 90 persen hadir,” tambahnya. (sgt/afi)
Untuk Pemenangan Dahsyat
H. Fauzan, SPd, MM
Syamsul Arin, SH.
KETUA
SEKRETARIS
Festival Santri Banyuwangi
Gelar
Jalan Sehat
Bersarung, GENTENG-Ribuan santri dari puluhan pondok pesantren yang ada di Kabupaten Banyuwangi, mengikuti Festival Santri yang digelar Pemkab Banyuwangi bersama Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Banyuwangi di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Kegiatan bernuansa religi yang digelar pada 26 dan 27 September 2015 itu, secara resmi di buka oleh Bupati Banyuwangi, H Abdullah Azwar Anas, Sabtu malam (26/9). Usai pembukaan, langsung digelar lomba sepak bola api yang dilaksanakan di lapangan Maron. Memasuki hari kedua kemarin (27/9), Festival Santri dengan agenda jalan sehat dan gerak jalan bersarung berlangsung semarak. Dengan dilepas oleh kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Sulihtiyono, ribuan santri dan warga tampak membaur menyusuri rute dengan start dan finish di RTH Maron. Dalam jalan sehat itu Bupati Banyuwangi, H Abdullah Azwar Anas ikut jalan bersama ketua PCNU, KH Masykur Aly, para kepala dinas, para camat, dan kepala desa di wilayah Kecamatan Genteng. “Ayo, jalan,” cetus kepala Dispendik, Sulihtiyono saat melepas jalan sehat.
Ribuan Santri Adu Pintar
Pada acara itu, Bupati Anas, mengatakan kegiatan ini merupakan ikhtiar dari Pemkab Banyuwangi untuk mengangkat dan memunculkan tradisi yang ada di pesantren, khususnya di Kabupaten Banyuwangi. Bagaimana pun, budaya pesantren sangat mempengaruhi dalam perkembangan masyarakat Banyuwangi. “Salah satu budaya yang cukup mempengaruhi masyarakat Banyuwangi itu budaya pesantren,” katanya. Dalam Festival Santri ini, terang dia, pihaknya memunculkan berbagai kegiatan yang menjadi kebiasaan para santri di pesantren, seperti lomba pidato, menelaah kitab kuning, termasuk juga olahraga. Untuk membingkai ciri khas itu, dalam festival ini panitia sengaja menjadikan sarung sebagai ikon.“Salah satu budaya pesantren itu
SANTRI: Bupati Anas didampingi kepala Dispendik Sulihtiyono sebelum jalan sehat dengan start dan finish RTH Maron, Kecamatan Genteng, kemarin (27/9).
sarungan, dan itu salah satu budaya Indonesia yang baik,” ucapnya. Anas berharap melalui festival ini para santri bisa semakin bangga dan bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya di pesantren. “Masyarakat pesantren mempunyai kebanggaan menjadi santri,” harapnya. Festival santri ini, terang dia, akan digelar setiap tahun. Untuk tahun depan, pemerintah akan berupaya melakukan penilaian terhadap capaian yang dimiliki pesantren, terutama di bidang inovasi dan ekonomi. “Kita akan ada penilaian pesantren inovatif dan koperasi terbaik di lingkungan pesantren,” cetusnya. Kepala Dispendik Banyuwangi, Sulihtiyono, mengatakan untuk Festival Santri ini pemkab menggandeng RMI NU Banyuwangi. Kerja sama ini, nanti akan dilanjutkan dalam berbagai hal, salah satunya mengenai wajib belajar formal di lingkungan pesantren. “Ke depan pesantren yang tidak ada ijazah formal kita dorong untuk mendirikan,” ucapnya. Untuk monitoring kegiatan pendidikan di pesantren, Dispendik bekerja sama dengan Kemenag akan melakukan pemantauan proses pendidikan di pesantren. “Kami berharap para santri bisa menyelesaikan sekolah diniyah dan sekolah secara formal,” ujarnya. Sementara itu, panitia Festival Santri, Syaifudin Zuhri, menyampaikan pada acara ini diikuti 1.209 santri yang berasal dari 36 pondok pesantren yang ada di Kabupaten Banyuwangi. “Para peserta kita inapkan di ma’had al Qasyimi,” katanya. Untuk lomba dalam Festival Santri ini, terang dia, adalah khitobah bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab; hafalan Alquran, membaca kitab, kaligrafi, dibaiyah, menulis sejarah pondok pesantren, sepak bola api, gerak jalan sarungan, voly sarungan, dan lainnya. (sli/adv/abi)
Foto-foto : SHULHAN HADI-WAHYU NUGROHO/JPRG
MENYEMUT: Bupati Anas, Wabup Yusuf Widyatmoko, ketua PCNU, Masykur Aly, dan para kepala SKPD membaur dengan santri dan masyarakat dalam jalan sehat bersarung, kemarin (27/9).
TRADISI PESANTREN: Kepala Dispendik Sulihtiyono melepas jalan sehat yang diikuti ribuan santri dan warga, kemarin (27/9).
UJI NYALI: Peserta dalam pertandingan sepak bola api sempat membuat tontonan menarik bagi warga, kemarin malam.
SANTAI: Regu santri putra dalam gerak jalan bersarung sambil membawa kitab, kemarin (27/9).
MENGGAYA: Salah satu regu santri putri dalam lomba gerak jalan pada Festival Santri, kemarin (27/9).