Radar Banyuwangi | 29 Agustus 2015

Page 1

Rujukan Informasi Terkini

SABTU 29 AGUSTUS TAHUN 2015

Eceran Rp.5.750

HALAMAN 33

Musim Kampanye tanpa Alat Peraga Pasang APK Cabup, KPU Tunggu Anggaran BANYUWANGI - Hingga musim kampanye pasangan calon bupati (cabup) tiba, tambahan anggaran pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati (pilbup) 2015 sebesar Rp 7 miliar belum cair. Akibatnya,

Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak bisa memasang alat peraga kampanye (APK) untuk dua pasangan cabup (paslon) Abdullah Azwar Anas-Yusuf dan Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo. Pihak KPU beralasan, APK pasangan cabup belum dipasang karena belum melakukan tender pengadaan. Sementara tender

pengadaan belum digelar karena anggaran untuk belanja APK tersedia pada anggaran hibah pilbup tahap pertama Rp 39,9 miliar. Tahap kampanye sudah digeber sejak Kamis lalu (27/8). Hanya saja KPU belum memasang satu pun APK pasangan calon (paslon) yang seharusnya difasilitasi lembaga penyelenggara pemilu terse-

but. Pada pilbup kali ini pengadaan beberapa jenis APK difasilitasi KPU dan dibiayai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) seperti yang diatur dalam Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015 tentang kampanye pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, dan atau wali kota dan wakil wali kota.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar mengaku belum memasang APK pasangan calon yang bakal berlaga pada pilbup 2015. “Saat ini (kemarin, 28/8), pengadaan APK dalam proses, yakni baliho masingmasing paslon dan selebaran atau flier,” ujarnya n

Saat ini usul tambahan anggaran dari KPU sebesar Rp 7 miliar tersebut tengah diproses di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah”

Baca Musim...Hal 43

Tampak Depan Tampak Belakang Tampak Samping

Spesifikasi Temuan Harta Karun

Slamet Kariyono Sekkab Banyuwangi

Ukuran benda Bahan Berat Warna Tampak depan

Tampak belakang

GERMINJAL

Tampak samping

: 5,5 cm X 8 cm : Sementara diprediksi terbuat dari tembaga : 500 gram : Emas : Terdapat gambar presiden pertama RI, Ir Sukarno dan angka 1818 : Terdapat tulisan LM Ir Soekarno dan lambang Garuda Pancasila. Di bawah lambang Garuda Pancasila terdapat tulisan BI dan angka 99,9% : Terdapat tulisan 24 K yang menunjukkan kadar kualitas emas. Ada juga tulisan Gold di sisi emas REZA FAIRUZ/RABA

Warga Penasaran Lihat Harta Karun

AIR SUCI WATUDODOL: Ratusan orang bertelanjang dada menunggu guyuran air suci dari seorang kiai di Ketapang. Tak jauh dari sumber air inilah harta karun Sukarno ditemukan.

Serbu Rumah Rudi di Bangsring

FREDY RIZKI/RABA

SEGAR: Penjual jamu gendong melayani pegawai pemkab yang ingin mencicipi jamu tradisional kemarin.

Untuk Geliatkan Pengobatan Herbal

WONGSOREJO - Kabar temuan benda mirip harta karun Sukarno oleh Rudiawal Harianto, 33, warga Dusun Paras Putih, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, menimbulkan banyak reaksi dari masyarakat. Kemarin (28/8) puluhan orang bergantian mendatangi rumah pria yang seharihari bekerja sebagai pencari timah tersebut. Karena khawatir ada yang mencuri barang itu, Rudi pun terpaksa menyembunyikan benda tersebut. Hanya kepada beberapa orang yang dia percaya saja dia menunjukkan. Rudi tetap tidak mau sembarangan menempatkan barang antik tersebut. Dia mengaku masih menunggu pihak pemerintah yang mau datang ke tempatnya n Baca Warga...Hal 43

DOK.RABA

Gulung Jaringan Judi Togel Online

BANYUWANGI - Sekitar 1.200 orang yang terdiri atas petugas pemkab, pegawai SKPD, petugas kecamatan, dan pihak sekolah, kemarin (28/8) beramai-ramai mengikuti Gerakan Minum Jamu Tradisional (Germinjal). Jamu tradisional, seperti beras kencur, temulawak, kunci suruh, dan kunir asem, disediakan di halaman Pemkab Banyuwangi yang diracik 98 penjual jamu gendong. Meski tak lagi menjadi minuman favorit, tapi sepertinya para pegawai tersebut tidak ingin melewatkan kesempatan meminum jamu. Mereka mencoba satu per satu jamu yang mungkin sebelumnya belum pernah mereka rasakan. Ada yang masih disediakan dalam bentuk serbuk dan kristal serta ada juga yang tinggal minum n

Omzet Sehari Rp 5 Juta BANYUWANGI - Perkembangan teknologi rupanya dimanfaatkan pelaku kriminal untuk memuluskan aksi. Seperti penangkapan dua pejudi toto gelap (togel) yang dilakukan aparat Polres Bany-

uwangi belum lama ini. Dalam beraksi, para tersangka menggunakan jaringan internet. Mereka adalah Hariyono, 35, dan Edi Wahyono, 32. Keduanya warga Kelurahan Sumberejo, Banyuwangi n Baca Gulung...Hal 43

Baca Untuk...Hal 43

PROSTITUSI

Baru Seorang PSK yang Datang BANYUWANGI - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi bersiap menjemput kedatangan 32 pekerja seks komersial (PSK) asal Banyuwangi yang terkena imbas penutupan Begitu para PSK lokalisasi di Papua. Dinsos sudah tiba, kesehatan menerima surat mereka langsung dari Dinas Sosial diperiksa. Mengin- Papua terkait kedatangan 32 PSK gat Papua meruasal Banyuwangi pakan daerah tersebut. Sayang, belum penyebaran penyadisebutkan kakit HIV/AIDS terpan mereka akan tinggi di Indonesia” merapat ke Bumi Blambangan. Alam Sudrajat “Mereka (PSK) Kepala Dinsosnakertrans tersebut terlebih dahulu akan diterima di Pemprov Jawa Timur. Setelah itu, diantar ke daerah masing-masing,” ujar Kepala Dinsosnakertrans Alam Sudrajat saat dikonfirmasi kemarin (28/8) n Baca Baru...Hal 43

JUHDI FOR RABA

MUMPUNG SEPI: Jamaah calon haji dari Banyuwangi berbelanja suvenir di sudut kota Madinah.

Suhu 47 Derajat Hujan Lebat MADINAH - Ada kejadian menarik saat jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi berada di Madinah, Arab Saudi. Kamis (27/8) pukul 19.24 Waktu Arab Saudi atau sekitar 23.24 WIB terjadi hujan sangat lebat. Padahal, saat hujan turun malam itu, suhu di Madinah mencapai 47° celcius. dr. Nizam, salah satu petugas haji asal Banyuwangi, melaporkan hujan tersebut menyebabkan JCH Banyuwangi sedikit kaget dan takjub. Bagaimana tidak, dengan

suhu panas yang seperti itu ternyata hujan bisa turun di Madinah. Turunnya hujan tersebut mampu mengurangi rasa panas yang dirasakan JCH di Madinah. ”Turunnya hujan ini bisa mengurangi suhu panas yang kita rasakan,” terang dr. Nizam. Dia menambahkan, dengan suhu yang begitu menyengat n Baca Suhu...Hal 43

Laporan NIZAM dari Madinah

NIKLAAS ANDRIES/RABA

DIBEBERKAN: Tersangka judi online beserta barang bukti diekpose di Mapolres Banyuwangi kemarin.

Ekspedisi Jelajah Pantai Timur Jawa (17)

Lebih Populer Pantai Cemara daripada Nama Pantairejo Tim ekspedisi jelajah Jawa Pos Radar Banyuwangi didukung Toyota Auto 2000 Banyuwangi kali ini mengunjungi Pantai Cemara di Dusun Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi. TAUFIK FERDIANSYAH, Banyuwangi

PANTAI ini dulu dikenal dengan nama Pantai Rejo. Namun, saat ini pantai yang masuk Dusun Pantairejo, Kelurahan Pakis, Banyuwangi, itu lebih dikenal dengan sebutan Pantai Cemara. Bukan tanpa alasan pantai itu lebih dikenal dengan nama Pantai Cemara. Sebab, di sepanjang pantai banyak sekali pohon cemara yang lebat seperti hutan n

Dari 32 PSK, baru seorang yang datang Pulang untuk bertobat atau pindah tempat? Pasang APK cabup, KPU tunggu anggaran

Baca Lebih...Hal 43

Bisa ditalangi dengan gadaikan BPKB!

TERTATA: Gazebo kayu dibangun di tengah hamparan pasir Pantai Cemara, Dusun Pantairejo, Kelurahan Pakis, Banyuwangi. RENDRA KURNIA/RABA

http://www.radarbanyuwangi.co.id

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


Jawa Pos

BERAS IR 64

Sabtu 29 Agustus 2015

GULA PASIR

0

MIGOR CURAH

0

9.800

37

EKONOMI BISNIS R A D A R

DAGING SAPI

0

11.300

10.300

TELUR AYAM RAS

DAGING AYAM BROILER

0

0

112.200

B A N Y U W A N G I

KACANG KEDELAI IMPOR

0

32.000

0

18.900

9.300

KACANG KEDELAI LOKAL

CABAI RAWIT

0

8.500

0

CABAI BIASA 0

55.000

21.400

BAWANG MERAH

BAWANG PUTIH

0

0

13.400

17.200

APBD-P Disepakati Rp 3,007 Triliun Eksekutif dan Legislatif Teken KUPA-PPAS 2015 BANYUWANGI - Dalam kurun waktu lima tahun Pemkab Banyuwangi berhasil mendongkrak kekuatan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dua kali lipat. Pada awal Bupati Abdullah Azwar Anas menjabat tahun 2010, kekuatan APBD hanya sekitar Rp 1,4 triliun. Pada tahun terakhir Bupati Anas menjabat nilai APBD melonjak menjadi Rp 3 triliun lebih. Nominal anggaran APBD itu sudah disepakati eksekutif dan legislatif dalam pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) APBD-Perubahan

UNIK: Menteri Perdagangan Saleh Husin (tiga dari kiri) bersama jajaran petinggi Holcim dan tamu kehormatan memukul kentungan menandai peresmian pabrik II di Desa Merkawang, Kecamatan Tambakboyo, kemarin (24/8). RENDRA KURNIA/RABA

SEPAKAT: Suasana rapat paripurna DPRD penandatanganan kesepakatan KUPA PPAS 2015 antara legislatif dan eksekutif Senin Malam kemarin.

Tahun 2015. Dalam KUPA-PPAS yang teken bersama itu, total anggaran dalam APBD-P tahun

ini ditargetkan mencapai Rp 3,007 triliun. Pendapatan daerah pada APBD-P

tahun ini diproyeksi meningkat sebesar Rp 278,275 miliar ■ Baca APBD-P...Hal 41

Rencana uji pasar Pertalite di Banyuwangi Q Pertalite akan di distribusi pada pertengahan atau akhir September Q 15 SPBU menjadi tempat penjualan perdana pertalite di Banyuwangi Q Harga pertalite Rp 8500 per liter Q Harga Premium Agustus Rp7500 Q Harga Pertamax Agustus Rp 9.600 Q RON Pertalite 90-9 atau Q RON Premiun 88 Q RON Pertamax 92 Q Jika animo masyarakat tinggi, Pertalite akan di roll out ke seluruh SPBU di Banyuwangi.

REZA FAIRUZ/RABA

BBM Pertalite Masuk Banyuwangi Mulai Bulan September KALIPURO - Marketing Operation Region (MOR) V PT Pertamina (Persero) berencana menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di Banyuwangi pada September depan. Untuk memastikan penjualan produk baru itu mendapat respons pasar, Pertamina saat ini memetakan uji pasar BBM jenis

pertalite di Banyuwangi. Asisten Manajer External Relation Pertamina MOR V, Heppy Wulansari, mengungkapkan bahwa tidak ada halangan pertalite didistribusikan ke Banyuwangi pertengahan atau akhir September. Dalam masa uji pasar, BBM pertalite akan dijual di 15 dari 37 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) “Kita masih mapping lokasi distribusi,” ujar Heppy

BANYUWANGI

SITUBONDO

Cari Tambahan Modal

Jl. Pelabuhan Kalbut

Kami Cari Tmbhn Modal u/ Usaha dg Sistim Bagi Hasil Per Bln 081336524718 Tdk SMS

Cari Kontrakan Ruko Kami Cari Kontrakan Ruko Yg Bisa Dibayar Bulanan 081238304634 Tdk SMS

Dijual Rumah, SHM, Luas Tanah 537 m2, Luas Bangunan 120 M2, Jl. Pelabuhan Kalbut Desa Semiring, Mangaran Situbondo Harga 250 Jt Nego CP. 081336301199

saat dikonfirmasi Rabu kemarin (26/8). Dalam uji pasar tersebut, Pertamina akan mengevaluasi animo masyarakat terhadap produk tersebut. “Akan kita kaji. Jika setiap hari menunjukkan tren kenaikan, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat pertalite akan kita roll out ke seluruh SPBU yang ada (di Banyuwangi),” bebernya ■

Harapan Menteri Perdagangan pada Peresmian Pabrik II Holcim TUBAN – Pukulan kentungan menandai diresmikannya pabrik kedua PT Holcim Indonesia Tbk di Desa Merkawang, Kecamatan Tambakboyo, kemarin (24/8). Menteri Perindustrian Saleh Husin yang menabuh kali pertama. Setelah itu diikuti para petinggi Holcim serta tamu kehormatan lainnya. Mereka, antara lain, Presiden Komisaris Holcim Indonesia Kuntoro Mangku Subroto, presiden direktur Holcim Indonesia Gary Schutzm, Bupati Tuban Fathul Huda, dan sejumlah petinggi Pemprov Jatim. Direktur Jawa Pos Radar Bojonegoro Zahidin dan direktur radar se-Jawa Timur juga hadir. Pemukulan sarana komunikasi tradisional pada peresmian pabrik semen ber-

kapasitas 1,7 juta ton per tahun tersebut terbilang unik. Umumnya, seremonial peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan pemukulan gong. Usai pemukulan kentungan, Saleh Husin menandatangani prasasti peresmian. Dalam sambutannya, Menteri Perindustrian mengatakan, saat ini kondisi bisnis semen memang sedang lesu. Secara nasional, permintaan semen tahun ini turun rata-rata 3,3 persen dibanding kondisi yang sama tahun lalu. “Namun, dengan pertumbuhan permintaan semen selama lima tahun terakhir sebesar 9,1 persen per tahun, ke depan bisnis semen masih akan cerah,” kata dia. Karena itu, butuh sinergi yang baik antara dunia industri dan pemerintah. Utamanya, untuk membuka iklim usaha dan investasi yang baik. Menteri Saleh Husin berpesan kepada manajemen PT. Holcim untuk konsisten pada industri hijau, yakni industri yang memper-

hatikan lingkungan. “Saya yakin Holcim tetap konsisten karena sudah terbukti dengan banyaknya penghargaan yang diterima,’’ tambah dia. Pabrik baru itu, kata Saleh Husin, akan semakin mendukung produksi untuk memenuhi kebutuhan semen nasional. Sebab, dengan tambahan pabrik baru itu, total produksi semen Holcim di Tuban bisa mencapai 3,4 juta ton per tahun. Dengan produktivitas dan kegiatan di daerah, dia meminta Holcim untuk berkontribusi menjadi penggerak peningkatan ekonomi daerah. ‘’Salah satunya dengan CSR-nya atau dengan perekrutan tenaga kerjanya. Optimalkan pemakaian produk dalam negeri pada setiap pengadaan barang dan jasa,” pintanya. Menteri Saleh Husin juga memberikan apresiasi kepada Pemprov Jawa Timur dan Pemkab Tuban, sehingga bisa terwujud pabrik di Tuban. ”Terus kembangkan iklim kemitraan yang saling menguntungkan,” tandasnya. (ono/ds)

Baca BBM...Hal 41

BANYUWANGI

Rumah Rogojampi

Dswkn Rumah+Toko Rp. 27,5 Jt/Th, Cck Buat Bank, Koperasi, Kantor dll, Pnggr Jln Raya Dpn Stasiun Rgjmpi (Kmr 3+Toko) Hub: 081287778099/081291718688

Perum Griya Mahkota Jual 2 Unit Rmh Tipe 36 Perum Griya Mahkota Kr. Rejo Bwi LT 103 dan 91 m2, Hrg 230 Jt 2 unit, TP, Hub: 087806620001 Iklan Radar Banyuwangi akan membantu anda dalam mempromosikan perusahaan, usaha anda. Pasang dan dapatkan harga menarik untuk pemasangan iklan mobil dan motor. Info dan pemesanan bisa menghubungi Toha HP: 08123353502.

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

BANYUWANGI

Jl. Batur

Suzuki Ertiga

Suzuki Ertiga

Honda Jazz

DIJUAL Suzuki Ertiga/karimun tahun 013/06 pth htm PMK hrg 143,5/77,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Dijual Suzuki ertiga th 2013 silver GL istw hrg 151 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb 08123453975

Dijual Honda jazz RS 10 Pth/Htm manual/matic hrg 174/164 jt nego bisa cash/kredit atau tukar tambah Hb 082331659126

Truk Mitsubishi

Daihatsu Terios

Honda Freed

DIJUAL Daihatsu Terios/xenia tahun 012/013 htm/pth PMK hrg 153,5/127 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Honda Freed/mobilio tahun 012/015 htm PMK hrg 165/155 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Datsun Situbondo

Truck Fuso

Chevrolet Spin

Dapatkan Datsun Go+& Go Panca Harga mulai 90 jtan, DP mulai 13 Jutan/ angsuran 2jtan promo terbaik dari datsun Situbondo info Reza 085330522444 / 081937628089

DIJUAL Truck Fuso tahun 81/82/84 PMK hrg 75/77,5/80/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

DIJUAL Chevrolet spin tahun 014 htm/ pth PMK hrg 143,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148

Djl Sgr Tanah SHM L 775 m2 ada rmh ±300 m Blkng Suzuki Motor Jl. Batur 22, Singotrunan H: 085203287226/085230625412

SITUBONDO Lahan L.5.6 H Djl Lhan L.5.6Ha ada phn mangga 780bh umr.8th ccok utk program rmh.sederhana pemerintah SHM H: 082332573333

Djl Dump Truk Mtsbishi Cunter 125 HDV Th ‘12&’13, Mulus, Cpt BU H: 081358339500

BANYUWANGI Hlg STNK P 9434 VBk KIR an Retno Herlina Jl. Trunojoyo No. 46 RT. 4/2, Sobo

VIMAX KAPSUL & VIMAX OIL KANADA, BRKHASIAT UTK MEMPERPANJANG DAN MEMPER BSR Mr. P PRIA DGN CPT, KUAT, KERAS, THN LAMA & TANPA EFEK SAMPING. • OBAT MATA, MIN/PLUS, KATARAK, RABUN • PENINGGI BDN, KAPSUL UTK MENAMBAH • PEMBESAR PAYUDARA, MONTOK, POSTUR TUBUH + TINGGI IDEAL 1 BLN + PADAT, KENCANG 5-10 CM TANPA EFEK SMPING 185.000 • PENGHILANG BKS LUKA LAMA/BARU • PELANGSING BADAN 1 MINGGU TRN 2-3 • PENUMBUH RAMBUT BOTAK KG TANPA EFK SMPING 175.000 • PERONTOK BULU YG TDK DISUKAI • KING COBRA USA, OBT L.SYAWAT, • PERAPAT VGN WANITA IMPOTEN, EJAKULASI DINI 155.000 • PEMUTIH SELANGKANGAN/KETIAK • PEMUTIH SLRH BADAN/MUKA 165.000 • VAKUN ALAT PEMBSR PENIS 375.000 • PEMERAH BIBIR ALAMI & PERMANEN BUAT LELAKI VIAGRA USA/CINA, CIALIS, VG PROGOMIE SP, VGN GETAR, VGN SUARA, WNS GETAR, VNS MJU MUNDUR, VNS 2 KEPALA, RING PENGGELI

VITOP JAYA

Diharapkan Jadi Penggerak Ekonomi Daerah

JL. SONGGON 15 ROGOJAMPI – BWI ST BONDO BISA DIKIRIM HP. 082 333 79 4444 PESAN DI ANTAR ONGKOS GRATIS

New Limo New Limo ‘2010 Ex Taxi Harga 72 Jt, Bisa Kredit Hub: 085732460900

SITUBONDO


Sabtu 29 Agustus

Koranna Oreng Situbendeh

TAHUN 2015

Halaman 35

Menyimak Informasi LPPD Kabupaten Situbondo Tahun 2014 (2)

Angka Putus Sekolah Rendah, Angka Melanjutkan Tinggi Pada Tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Situbondo melaksanakan 25 urusan wajib Pemerintahan. Diantaranya adalah di urusan pendidikan dan kesehatan. Sebagian capaiannya sudah seratus persen bahkan mampu melebihi target. Di urusan Penyelenggaraan urusan pendidikan berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: Di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), keikutsertaan siswa pada tahun 2014 cukup tinggi. Yaitu, sebesar 111,05 persen. Hal ini dapat dilihat dari

jumlah siswa pada jenjang TK/ RA/penitipan anak yaitu sejumlah 31,677 siswa. Sedangkan jumlah anak di Kabupaten Situbondo yang berusia empat sampai dengan enam tahun, adalah sejumlah 28.524 orang. Jumlah penduduk berusia 15 tahun yang bisa membaca/

menulis cukup tinggi. Yaitu, 97,77 persen. Pada tahun 2014, Jumlah penduduk berusia 15 tahun yang bisa membaca/menulis sebanyak 489.411 jiwa, dari jumlah penduduk berusia 15 tahun sebanyak 500.594 jiwa. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, SMA/SMK/MA/Paket C. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, SMA/SMK/ MA/Paket C. Peningkatan ini merupakan salah satu keberhasilan Pemkab Situbondo. Dimana

Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang SD/MI/Paket A pada tahun 2013 sebesar 96,38 persen berhasil meningkat menjadi 96,39 persen pada tahun 2014. Sedangkan untuk Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/ Paket B pada tahun 2013 sebesar 84,67 persen berhasil ditingkatkan menjadi 84,83 persen pada tahun 2014. Untuk Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/ Paket C juga berhasil ditingkatkan dari 59,65 persen pada tahun 2013 menjadi 59,66 persen pada tahun 2014 n  Baca Angka Putus...Hal 36

CINTA ANAK: Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto dan Ny Hj Umi Kulsum menyalami siswa PAUD dan TK dalam perayaaan hari anak nasional di Alunalun Kota Situbondo. Istimewa

Tim Gabungan Tertibkan Baliho Paslon Hari Ini Akan Copot Gambar di Becak dan Mobil SITUBONDO - Seluruh baliho liar bergambar pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati (cawabup) Situbondo diturunkan, kemarin (28/8). Penertiban dilakukan tim gabungan yang terdiri dari Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih), Satpol PP, Dishub, Kepolisian, serta KPU Situbondo. Bersih-bersih baliho liar tersebut dilakukan secara serentak di 17 kecamatan yang ada di Situbondo. Sasarannya tidak hanya baliho yang berdiri di pinggir-pinggir jalan. Akan tetapi, di kantor-kantor pemerintahan juga diturunkan tim gabungan. Pengamatan wartawan koran ini, baliho yang dibersihkan bukan hanya baliho yang bergambar pasangan calon. Akan tetapi baliho dan banner kegiatan pemerintah bergambar calon incumbent yang sudah kadaluarsa juga diturunkan. Ketua Panwaslih Kabupaten Situbondo, Agus Cahyono Basuki mengatakan, pembersihan baliho liar dilakukan mulai Jumat (28/8) kemarin n  Baca Tim Gabungan...Hal 36

Ilmu adalah bekal kehidupan dimasa yang akan datang. Mohammad Irham SMKN 1

pilbup

Minta Juru Parkir Jaga Keamanan Kendaraan PANJI - Tempat-tempat keramaian biasanya dijaga juru parkir (jukir). Meski demikian, itu tak menjamin keamanan. Lokasi yang ada jukirnya, masih saja ada sepeda motor yang hilang dicuri maling. Karenanya, polisi meminta agar jukir juga ikut menjaga keamanan kendaraan. Seperti kemarin (28/8), beberapa polisi melakukan dialog dengan sejumlah jukir yang ada di Situbondo. Salah satunya, di pasar tradisional Mimbaan Baru serta pasar sekitar polsek, Kecamatan Panji. Beberapa jukir diajak ngobrol polisi agar bertanggung jawab sampai warga yang memakir sepeda motor mengambilnya n  Baca Minta Juru...Hal 36

NUR HARIRI/JPRS

DIALOG: Salah satu anggota polisi di kecamatan Panji berbincang dengan juru parkir, kemarin (28/8).

http:\\www.radarbanyuwangi.co.id

NUR HARIRI/JPRS

DITURUNKAN: Petugas Satpol PP mencopot banner bergambar salah satu calon Bupati Situbondo, di pintu masuk RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, kemarin (28/8).

Bantah Material Proyek Dibeli dari Luar Daerah SITUBONDO – Temuan adanya proyek pembangunan infrastruktur yang mengambil material dari luar Kabupaten Situbondo dibantah Asosiasi Penambang Situbondo (Apsi). Sebab, dari beberapa proyek yang ada, semuanya mengambil material dari dalam Kabupaten Situbondo Ketua Asosiasi Penambang Situbondo (Apsi), Amirul Mustafa berani memastikan tidak

ada material yang ‘diimpor’ dari luar daerah. ”Semua berasal dari pelaku usaha sektor material di Kabupaten Situbondo. Baik itu batu ataupun pasir,” ujarnya, kemarin (28/7). Amir mengatakan, dari beberapa proyek tersebut, sebelum mulai dikerjakan, sudah ada kontrak jual beli material dengan penambang yang sudah memiliki ijin n  Baca Bantah...Hal 36

HABIBUL ADNAN/JPRS

MATERIAL SITUBONDO: Para pekerja menger­ja­ kan bangunan RSUD Besuki, beberapa waktu lalu.

KPU Tantang IRDes Gelar Data SITUBONDO – Komisi pemilihan umum (KPU) Kabupaten Situbondo mempertanyakan hasil survai masyarakat tentang Pilkada yang dilakukan oleh Institute for Regional Development and Studies (IRDeS) Kabupaten Situbondo. KPU bahkan menantang untuk melakukan gelar data. Lembaga penye­ l e n g­g a r a p e m i l u yang berkantor di Jalan Merak tersebut menilai hasil survey IRDeS tidak masuk a­k al. Misalnya terkait dengan survey yang menghasilkan HABIBUL A/JPRS 40 persen masyaraBadrus kat belum terdaftar sebagai calon pemilih. Persentase yang cukup fantastis itu dipandang mengada-ada. ”Saya tidak yakin. Saya berani gelar data dengan IRDeS. Kalau misalkan lima persen itu mungkin masih ada kekeliruan dan semacamnya n  Baca KPU Tantang...Hal 36

email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com


R A D A R si t u b ondo

afriCa Van java

36

Jawa Pos

Sabtu 29 Agustus 2015

Bocah Jatuh ke Selokan

Sewa Mobil, Terus Menghilang

SITUBONDO – Sejumlah warga di sekitar pelaksanaan kegiatan pembangunan saluran drainase­di wilayah Kota dibuat kesal. Sebab, satu-dua hari terakhir ini tidak ada aktifitas pengerjaaan. Itu yang terjadi di jalan Cempaka, Kelurahan Patokan, Kecamatan Kota hingga kemarin (28/08). Yang ironis, banyak material berserakan di tepi jalan raya yang sangat mengganggu pengguna jalan. Angga, salah satu warga di Jalan Cempaka menyebutkan, berserakannya material di tepi jalan sangat merugikan warga. “Tadi ada mobil yang bemper depannya menghantam batu cukup besar materialan proyek,” ungkapnya.

SITUBONDO – Hati-hati melakukan akad sewa dan sejenisnya. Bagaimana jika penyewa tidak memenuhi tanggungannya selama akad sewa berlangsung. Yang lebih ironis, bagaimana bagaimana jika penyewa tiba-tiba menghilang. Keadaan itulah yang dialami Badrut Tamam, warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan. Lelaki kelahiran Jember itu beberapa waktu lalu menyewakan mobil Suzuki Ertiga Nopol P.1113 EB kepada AG, 45. Dalam perkembangannya, AG tidak pernah menyerahkan uang sewa kepada pemilik mobil. Bahkan, pelaku juga semakin sulit dihubungi. Mobil yang disewakan itu juga menghilang.

Jika dibiarkan demikian, maka tidak menutup kemungkinan akan memakan korban baru. “(proyek) Ini sudah dua hari tidak dikerjakan. Tapi bahanbahannya dibiarkan berserakan begini. Entah apa maunya,” imbuh pria yang masih betah membujang tersebut. Fathor, warga lainnya mengungkapkan, keadaan lainnya yang cukup membahayakan dari pelaksanaan pembangunan drainase tersebut adalah dibiarkannya saluran drainase tanpa penutup. Ini karena sebagian besar penutupnya yang berupa lantai cor-coran masih dalam tahap pengerjaan dan pengeringan. “Kemarin (27/08) ada anak

HABIBUL A/JPRS

TERPELESET MATERIAL PROYEK: Seorang bocah sebelum terjatuh ke se­lo­kan yang terekam CCTV konter HP.

yang jatuh masuk ke dalam selokan saat ikut ibunya ke konter Hand Phone. Beruntung lukanya tidak parah, namun kepalanya benjol karena terbentur dinding drainase,” ungkapnya.

Sebab itulah, dia berharap pelaksana proyek pembuatan saluran drainase memperhatikan keadaan tersebut. Sehingga, tidak merugikan orang lain. (bib/pri)

Karena itulah Badrut Tamam belum lama ini melaporkan kejadian tersebut ke Polres Situbondo. Dalam laporannya, terlapor dilaporkan telah melakukan tindak pidana penggelapan. Pelapor meminta agar polisi mencari keberadaan terlapor. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan tentang adanya laporan tersebut. Dia mengatakan, pihaknya masih melakukan pencarian terhadap terlapor. ”Semoga pelakunya segera tertangkap,” ujar Nanang Berdasarkan keterangan pelapor, akad sewa tersebut sudah berlangsung cukup lama. Awalnya, terlapor tetap memberikan

uang sewa Rp 500 ribu secara rutin tiap bulan. ”Perjanjian memang seperti itu. Yaitu menyerahkan uang Rp 500 ribu tiap bulan,” kata Nanang. Akan tetapi lama kelamaan, terlapor malah tidak pernah memberikan uang sewa. Bahkan, terlapor juga sulit dihubungi. Dicari ke rumahnya beberapa kali juga tidak pernah ditemukan. ”Mobil yang disewa itu juga tidak ada,” terang Nanang. Akibat kejadian itu, pelapor mengalami kerugian sebesar Rp 100 juta lebih. Jika terlapor terbukti melakukan perbuatannya, terlapor bisa dikenai dengan tindak pidana penggelapan. Hal tersebut sebagaimana dimaksud dalam pasal 372 KUHP. (bib/pri)

Mengunjungi Perumahan Resettlement di Kecamatan Panji

Mayoritas Warga Jadi Tukang Becak dan Pemungut Sampah Kerusuhan etnis Madura dengan Dayak beberapa tahun silam, membuat sejumlah warga Sampit, Provinsi KalimantanTengah mengungsi ke Situbondo. Lalu, apa saja cerita hidup mereka setelah selama 12 tahun ada di Kabupaten Situbondo. NUR HARIRI, Panji Deretan rumah terlihat berjejer cukup asri dengan tanaman bunga ala kadarnya. Di halaman rumah yang lebarnya hanya cukup untuk dilewati sepeda motor, itu tampak beberapa ibu rumah tangga sedang duduk-duduk santai. Mereka bergurau dengan bahasa Madura yang sudah berlogat Situbondo. Saling berhadapan dan sesekali terdiam. Suara tawa mereka tak lagi terdengar karena digantikan suara anak-anak kecil bermain layang-layang. Begitu wartawan Jawa Pos Radar Situbondo menghampirinya, ibu-ibu ini langsung tanggap dan mempersilahkan duduk. Halaman rumah yang saling berhadapan kontan ramai orang dan mereka kembali meneruskan obrolan. Cerita yang keluar dari mereka mengisyaratkan banyaknya perjuangan hidup yang

dijalani di perumahan Resettlement yang ada di Kelurahaan Mimbaan, Kecamatan Panji. Tidak terasa, mereka sudah meninggalkan kampung halaman di Sampit, Kalimantan tengah selama 12 tahun. Warga Perumahan Resettlement yang berada di sekitar bukit ini bahkan sudah banyak yang memiliki anak. Sebagian, bahkan ada yang memiliki cucu. Waktu 12 tahun seakan cukup cepat setelah beberapa tahun lalu mereka mencari perlindungan hingga sampai di Situbondo. Sejak tahun 2003 silam, puluhan warga harus tinggal di perumahan yang lokasinya cukup jauh di timur Perumahan Panji Permai. Kehidupan mereka kala itu seperti orang yang baru lahir karena termasuk orang baru di Situbondo. Dengan adanya program pemerintah, warga kemudian mendapatkan hak guna menempati rumah yang ukurannya hanya sekitar 3 x 5 meter. Di rumah itulah, mereka berjuang hidup hingga bertahan sampai sekarang. Selama 12 tahun tinggal di Situbondo, warga Perumahan Resettlement harus banting tulang untuk bisa bertahan hidup dan menafkahi kebutuhan keluarganya. Segala macam pekerjaan akhirnya mereka sentuh lantaran tidak ada lowongan pekerjaan bagi mereka. Kaum pria kebanyakan menjadi Tukang Becak dan sesekali menjadi kuli bangunan bila ada yang mengajak. Sedangkan, be-

NUR HARIRI/JPRS

GUYUP: Ibu-ibu di Perumahan Resettlement, Kecamatan Panji bersantai di halaman rumahnya. Mereka hidup rukun dan tenang.

berapa orang perempuan ada yang berkerja menjadi pemulung. “Di sini ada 55 kepala keluarga. Paling banyak orang disini jadi

Hanya Dibatasi Sepuluh Mobil n Tim Gabungan...

Sambungan dari Hal 35

“Hari ini kita mulai penertiban. Semuanya berdasarkan ketentuan KPU, maka semua kita turunkan. Panwas yang merekomendasi kemudian eksekutornya Satpol PP, dengan dibantu sejumlah tim gabungan dari kepolisian Dishub,” katanya. Dikatakan, seluruh gambar orang, termasuk incumbent akan diturunkan jika kegiatan-

nya sudah selesai. Akan tetrapi bila program masih berjalan, maka dibiarkan dan pada saatnya nanti akan ditertibkan. “Baliho yang kegiatannya masih berjalan atau belum dilaksanakan tidak dicopot, tapi itu hanya sampai tanggal 6 September mendatang,” imbuhnya. Disinggung apakah pembersihan banner hanya dilakukan sekali, Agus Cahyono Basuki menengaskan, pembersihan banner liar akan terus dilaku-

kan hingga selesai masa pemilihan bupati. “(Penertiban banner) akan terus kita lakukan, mudah-mudahan masyarakat sadar dan mau menurunkan sendiri,” katanya. Mantan Kabag Hukum Pemkab Situbondo ini menyatakan, banyaknya banner pasangan calon yang beredar, tidak mungkin bisa diselesaikan dalam satu hari. Karenanya, pembersihan akan dilakukan secara bertahap. “Besok kita akan buka gambar paslon yang ada di becak,

mobil, dan yang lain. Hari ini masih peringatan, khususnya bagi kendaraan,” ujarnya. Untuk kendaraan, Agus menjelaskan bahwa mobil yang boleh ditempeli gambar, masing-masing paslon dibatasi sepuluh unit mobil. Jenis kendaraan, nomor polisi, serta surat-suratnya sudah harus didaftarkan ke KPU Situbondo. “Kalau melanggar, mobil mereka akan ditilang polisi, karena sepuluh unit mobil sudah harus terdaftar,” tegasnya. (rri/pri)

Bayi Lahir Hidup Sebanyak 10.204 Orang n Angka Putus...

Sambungan dari Hal 35

Rendahnya Angka Putus Sekolah (APS) SD / MI, SMP/ MTs, dan SMA/SMK/MA pada tahun 2014 di Kabupaten Situbondo merupakan salah satu keberhasilan Pemkab Situbondo dalam penyelenggaraan urusan pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari data jumlah putus sekolah tahun 2014 pada tingkat SD/MI. Yaitu. Sebanyak 74 orang dari 61.541 siswa pada tahun ajaran ajaran sebelumnya atau sebesar 0,12 persen. Untuk tingkat SMP/MTs yang putus sekolah sebanyak 160 orang dari 32.363 siswa pada tahun ajaran sebelumnya atau sebesar 0,49 persen dan untuk tingkat SMA/SMK/MA yang putus sekolah pada tahun 2014 menjadi 65 orang atau 0,25 persen dari 25.666 siswa. Tingginya angka kelulusan baik di tingkat SD/MI, SMP/ MTs, dan SMA/SMK/MA di Kabupaten Situbondo juga merupakan salah satu keberhasilan dari Pemkab Situbondo dalam melaksanakan urusan pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah lulusan pada tingkat SD/ MI yaitu sebesar 100 persen. Jumlah lulusan SMP/MTs sebanyak 9.056 siswa dari 9.059 siswa atau sebesar 99,97 persen dan untuk tingkat SMA/SMK/ MA jumlah lulusan sebanyak

7.174 siswa dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 7.180 siswa atau sebesar 99,92 persen. Jumlah angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs di Kabupaten Situbondo cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMP/MTs sebanyak 11.735 siswa. Sedangkan jumlah lulusan pada jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya sebanyak 9.609 siswa atau sebesar 122,13 persen. Jumlah angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA di Kabupaten Situbondo juga cukup tinggi. Ini dapat dilihat dari jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMA/SMK/MA sebanyak 9.545 siswa, sedangkan jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs pada tahun ajaran sebelumnya yaitu sebanyak 9.056 siswa atau sebesar 105.40 persen. Jumlah guru pada tahun 2014 yang berijasah kualifikasi S1/D-IV sebanyak 9.037 orang dari keseluruhan jumlah guru SD/MI, MTs, SMA/SMK/MA sebanyak 14.230 orang atau sebesar 63,51 persen. Sementara itu, penyelenggaraan urusan kesehatan berdasarkan indikator kinerja kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut: Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani di Kabupaten Situbondo cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan

definitif sebanyak 3.725 orang dari jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan sebanyak 3.725 orang. maka capaian kinerjanya sebesar 100 persen. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Situbondo cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah ibu bersalin yang ditolong sebanyak 10.270 orang dari jumlah seluruh sasaran ibu bersalin sebanyak 14.680 orang maka capaian kinerjanya sebesar 69,96 persen. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Imunization (UCI) di Kabupaten Situbondo cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah desa/kelurahan UCI sebanyak 115 desa/kelurahan, dari jumlah seluruh desa/kelurahan yaitu sebanyak 136 desa/kelurahan maka capaian kinerjanya sebesar 84,56 persen. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan di Kabupaten Situbondo cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah balita gizi buruk yang mendapat perawatan di sarana pelayanan kesehatan sebanyak 792 orang dari jumlah seluruh balita gizi buruk yang ditemukan sebanyak 792 orang maka capaian kinerjanya sebesar 100 persen. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah penderita

baru TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati selama 1 tahun sebanyak 781 orang dari jumlah perkiraan penderita baru TBC BTA (+) sebanyak 1.213 orang. Maka capaian kinerjanya sebesar 64,39 persen. Cakupan penemuan dan penanganan penderita DBD di Kabupaten Situbondo cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP selama 1 tahun sebanyak 679 orang dari jumlah penderita DBD yang ditemukan sebanyak 679 orang, maka capaian kinerjanya 100 persen. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di Kabupaten Situbondo cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata I sebanyak 349.389 orang dari jumlah seluruh masyarakat miskin di Kabupaten Situbondo sebanyak 219.345 orang. Maka, capaian kinerjanya sebesar 159,29 persen. Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Situbondo cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kunjungan bayi yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar sebanyak 9.487 orang dari jumlah seluruh bayi lahir hidup sebanyak 10.204 orang, maka capaian kinerjanya sebesar 92,97 persen. (bersambung/*/edy supriyono)

tukang becak dan pemulung,” kata, Nurmawati, 43, warga setempat. Perempuan yang biasa disapa Bu Evi ini

menyebutkan, pekerjaan jadi Tukang Becak untuk para lelaki menjadi pilihan karena tidak butuh keahlian yang lebih. Asalkan kuat, seorang lelaki bisa saja mengayuh jadi Tukang Becak. “Kalau ada pekerjaan lain, becaknya ditinggal, kerja lainnya. Tapi dari dulu kerjanya serabutan. Yang menetap satu dua,” imbuhnya. Bu Evi menceritakan, para ibu rumah tangga yang ada di perumahan banyak yang menganggur. Itu diakuinya karena tidak ada kegiatan seperti home industri atau usaha kerajinan yang bisa dikerjakan di rumah. “Tidak ada kerajinan apa-apa di sini. Kalau ibu-ibu ada yang bikin warung,” ujarnya. Mengenai pendidikan anak, Evi menjelaskan bahwa hampir semua anak di perumahan resettlement bersekolah. Akan tetapi, setelah mereka lulus sekolah dasar (SD) biasanya berhenti lantaran tidak ada biaya untuk melanjutkan. “Kalau anak sekolah semua, tapi setelah SD banyak yang berhenti. Untuk air dan listrik bagus, tidak pernah ada kendala. Jadi kalau yang itu dibantu pemerintah,” pungkasnya. Deretan rumah warga yang terdiri dari lima gang tersebut sejauh ini kondisinya aman. Bahkan, warga sekitar tetap saling kerja sama untuk membangun kampungnya. Untuk kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya umum seperti giliran ronda, biasanya dimusyawarahkan di musala yang ada di tengah perumahan. (pri)

Belum Tahap Pemutakhiran Data n KPU Tantang...

Sambungan dari Hal 35

Tapi, ini saya tidak yakin,” ujar Badrus, anggota KPU Kabupaten Situbondo. Jika mencapai 40 persen masyarakat yang belum terdaftar, berarti ada ratusan ribu orang yang belum didatangi petugas. Dan hal tersebut sangat tidak mungkin. Itu karena dalam melakukan pencocokan dan penelitian (coklit), petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) turun secara langsung ke rumah-rumah. ”Masing-masing rumah ditempeli stiker pemilih berbasis KK (kepala keluarga). Jadi, kalau dalam satu rumah ada dua KK, itu ditempeli dua stiker KK,” terang Badrus kepada Jawa Pos Radar Situbondo.

Karena itulah, Badrus juga mempertanyakan metode survei tersebut. Termasuk juga kapan IRDeS mulai melakukan survey. ”Metode penelitiannya seperti apa. Saya khawatir tidak tahu tahapan,” katanya. Meski demikian, kata Badrsu, KPU tetap berterimakasih kepada IRDeS yang telah melakukan survei. Sebab hal itu bentuk partisipasi masyarakat terhadap pemilihan bupati dan wakil bupati. Akan tetapi alangkah baiknya temuan itu berdasarkan data. ”Kalau misalkan ada sekian ratus ribu yang belum terdaftar, siapa saja namanya. Ayo ditunjukkan,” tambah Badrus. Oleh sebab itu, dia meminta IRDeS lebih hati-hati dalam melakukan pendataan. Dikhawatirkan ada orang yang memi-

liki niat tidak baik. Misalnya bertujuan memperburuk suasana. Untuk tahapan pemutakhiran data, hingga kini masih belum dimulai. Coklit dari data yang sudah ada di DP4 memang sudah selesai. Akan tetapi masih dipleno di tingkat panitia pemungutan suara (PPS). Setelah itu, akan dipleno di tingkat kecamatan dan KPU. Pleno oleh KPU ini nantinya akan menghasilkan data pemilihan sementara (DPS). Jika masih ada kekurangan maupun kesalahan, masih mungkin untuk direvisi dan ditambah. ”Siapa yang tidak masuk di DPS. Silahkan dilihat dan dicocokkan. Itu nanti ada pleno lagi untuk menuju daftar pemilih tetap (DPT),” pungkas Badrus. (bib/pri)

Batu Koral Dibeli dari Probolinggo n Bantah...

Sambungan dari Hal 35

”Pelaku usaha batuan ini banyak tersebar, seperti yang manual. Terutama yang dekat dengan lokasi penambangan,” tambahnya . Termasuk juga proyek pembangunan RSUD Besuki. Menurut Amir, materialnya diambilkan dari salah satu penambangan di Kecamatan Banyugulugur. ”Jadi tidak ada yang diambilkan dari luar,” terang Amir kembali. Sementara itu, terkait dengan

rencana pemanggilan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) oleh komisi III DPRD, Amir mendukung penuh. ”Untuk memastikan legalitas ketersediaan material, saya kira itu langkah yang baik,” katanya kembali. Amir menambahkan, Apsi sendiri akan terus mengawasi pelaksanaan pembangunan proyek. Dia juga berani memastikan ketersediaan material tetap terpenuhi. Itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya proyek yang mengambil material dari luar daerah Beberapa waktu lalu, komisi

III DPRD Kabupaten Situbondo melakukan sidak ke sejumlah proyek infrastruktur. Hasilnya, komisi yang membidangi pembangunan itu menemukan pelaksana proyek yang mengambil material dari luar Kabupaten Situbondo. Yang ditemukan adalah proyek pembangunan rumah sakit Besuki. Misalnya, koral yang diambil dari Paiton, Kabupaten Probolinggo. Hal inilah yang akan menjadi stressing Komisi III. Komisi III mendorong agar memberdayakan kekayaan alam sendiri. (bib/pri)

Jangan Hanya Ambil Uang Parkir n Minta Juru...

Sambungan dari Hal 35

Langkah polisi ini dilakukan karena banyak tukang parkir yang tergolong nakal. Pada saat sepeda motor diparkir, mereka tidak begitu memperhatikan. Sehingga, sepeda motor bisa saja dicuri seseorang. Nah, bila ada sepeda motor hilang, kerap kali jukir yang nakal tidak bertanggung jawab. Namun, meski para jukir kurang memperhatikan kendaraan warga yang diparkir, para jukir tetap saja meminta uang

parkir. Hal inilah yang dirasa tidak sepadan karena sepeda motor yang di parkir masih banyak yang tidak dijaga keamananya. Lantaran itulah polisi langsung turun melakukan pendekatan dengan berdialog. Polisi tidak hanya meminta jukir menjaga keamanan kendaraan di tempat parkir. Akan tetapi mereka juga diminta agar menginformasikan hal mencurigakan kepada polisi. Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo mengatakan, langkah persuasif kepada para jukir sengaja di-

lakukan polisi. itu karena beberapa kasus pencurian sepeda motor terjadi di beberapa lokasi yang ada juru parkirnya. “Jadi semua jukir diminta ikut menjaga keamanan, kami minta agar mereka tidak hanya mengambil uang parkir,” katanya. Dengan merangkul jukir di beberapa lokasi, kasus pencurian sepeda motor diharapkan akan menurun. “Untuk mengantisipasi kasus curanmor terus kita carikan langkah baru dan terobiosan agar angkanya menurun,” pungkas Nanang. (rri/pri)


RADAR BANYUWANGI

RADAR SPORT

34 KONI Ajukan Rp 1 M pada PAK APBD BANYUWANGI - Cabang olahraga (cabor) dituntut menunjukkan prestasi. Sebab, prestasi menjadi bukti eksistensi bahwa proses pembinaan berjalan dengan baik. Maka dari itu, prestasi bisa menjadi bukti bahwa olahraga di Banyuwangi semakin berkembang. Untuk menjadi juara, butuh perjuangan yang tidak mudah. Tentu saja, pengorbanan tenaga bahkan kehilangan dana dianggap biasa. Bukan hanya itu, latihan keras pasti menyita waktu. Dengan jerih payah itu, KONI Banyuwangi tidak tinggal diam. Induk organisasi semua cabor itu berencana memberikan apresiasi kepada cabor yang telah membawa nama harus Banyuwangi. Salah satunya melalui kucuran dana pembinaan. Tentu, setiap cabor mendapatkan jatah yang bervariasi. Yang membedakan besar dan kecil DOK.RABA dana pembinaan itu tergantung Bambang Wahyudi prestasi yang telah di ukir. Sehingga, dana hibah itu tepat sasaran. KONI Banyuwangi sedang mengusulkan dana pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) tahun 2015. Kali ini, dana yang diusulkan berkisar Rp 1 miliar. ‘’Kita mengusulkan lebih dari Rp 1 miliar,” ungkap Ketua Umum KONI Banyuwangi, Bambang Wahyudi, kemarin. Menurut Bambang, dana tersebut akan diperuntukkan cabor. Namun, jelas dia, tidak semua cabor mendapatkan dana pembinaan itu. “Ada tiga cabor yang tidak berhak dapat pembinaan itu,’’ papar dia. Tiga cabor itu adalah Hoki, Biliar, Aeromodeling. Dasarnya, tiga cabor itu belum genap setahun. Malah, ada yang masih belum ada yang definitif. ‘’Di luar itu, dana kita salurkan kepada cabor yang berhak,’’ tandasnya. Mengenai pembagian, masih kata dia, ada beberapa catatan khusus mengenai nominal. Yang pasti, pertimbangan awal adalah prestasi yang diukir setiap cabor selama tahun 2015. “Jadi, pertimbangan pertama bukan hanya soal kuota,” paparnya. (ton/c1/bay)

Bridge dan Biliar Jadi Sorotan BANYUWANGI - Cabang olahraga (cabor) yang tidak menunjukkan prestasi memang pantas menjadi sorotan. Padahal, keberadaan mereka cukup lama berdiri dan resmi menjadi naungan KONI Banyuwangi. Tapi, ternyata kiprah mereka tidak bisa dibanggakan. Justru, keberadaan cabor lama itu dipecundangi dengan cabor yang baru. Bahkan, ada sembilan cabor yang langsung menunjukkan bukti dalam berbagai even. Yang paling terlihat jelas adalah kiprah dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V yang digeber Juni lalu. Sembilan cabor itu langsung move on dengan menyabet medali. Fakta itu tampaknya bisa dijadikan referensi bagi cabor lama namun gagal. Sembilan cabor baru yang sukses pada ajang multi even itu yaitu tarung derajat, gulat, voli pantai, kempo, hoki, anggar, dayung, dan menembak. Sebagai catatan, sebagian cabor itu ada yang baru tampil dalam ajang multi even. Bahkan, sembilan cabor itu bisa meledak pada edisi berikutnya. Asalkan proses pembinaan terus ditingkatkan. Tentu saja, hal itu sangat berdampak baik bagi kemajuan olahraga Banyuwangi. Tapi, juga ada cabor baru yang masih dianggap belum bisa berbicara banyak dalam even serupa dua tahun mendatang. Dari catatan KONI, ada tiga cabor yang masih belum berpotensi mendulang medali dalam ajang serupa di Gresik Lamongan nanti. Tiga cabor itu adalah bridge, aeromodeling, dan biliar. Dasarnya, tiga cabor itu tidak bisa membawa hasil manis pada Porprov di Banyuwangi. Maka dari itu, tiga cabor itu harus segera berbenah. Wakil Ketua Bidang Humas KONI Banyuwangi, Joko Purnomo, mengingatkan agar semua cabor fokus pembinaan. Tidak ada yang bisa dibanggakan kecuali prestasi. “Jadi, cabor baru yang belum berprestasi, masih ada waktu untuk mempersiapkan diri,” tukasnya. (ton/c1/bay)

Jawa Pos

Sabtu 29 Agustus 2015

Jadwal Gerak Jalan Tradisional Kategori 8 Km Peserta : Tingkat SD Waktu : Pukul 07.00 Start - Finish : Pertigaan Dormitory, Jalan Gajah Mada Rute : Jalan Gajah Mada, Jalan Brawijaya, Jalan Adi Sucipto, Jalan Ahmad Yani, Jalan Dr Soetomo. Taman Blambangan.

Kategori 17 Km & 45 Km Peserta : SMP dan Wanita (17 Km) Waktu : Pukul 13.00 Start - Finish : Lapangan Benculuk-Bank Rani Rogojampi Rute : Lapangan Benculuk, Srono, Rogojampi. Kategori 45 Km Peserta : SMA dan Umum (45 Km) Waktu : Pukul 15.00 Start - Finish : Lapangan Gambiran – Bank Rani Rogojampi Rute : Lapangan Gambiran, Cluring, Srono, Rogojampi. REZA FAIRUZ/RABA

Hari Ini Gerak Jalan Tradisional BANYUWANGI - Gerak Jalan Tradisional akan berlangsung meriah hari ini (29/8). Ajang tahunan itu akan menjadi suguhan spektakuler bagi warga Banyuwangi di pengujung momen peringatan Agustusan. Ada tiga kategori yang dilombakan dalam ajang tersebut, yaitu kategori 8 Km, kategori 17 Km, dan kategori 45 Km. Tiga kategori itu mengawali start berbeda di berbagai titik. Kategori 8 Km diikuti pelajar sekolah dasar dan madrasah ibtidaiah (SD-MI) se-Banyuwangi. Titik start dimulai dari pertigaan Dormitory Atlet Jalan Gajah Mada menuju ke Taman Blambangan, Banyuwangi. Rute yang dilewati adalah Jalan Gajah Mada, Jalan Brawijaya, Jalan Adi Sucipto, Jalan A. Yani, kemudian melintasi Jalan dr. Soetomo, dan finis di Taman Blambangan. Pada gerak jalan tingkat SD ini, lomba akan dimulai pada pukul 07.00 pagi ini. Sedangkan, kategori 17 Km mengawali lomba dari Lapangan Benculuk, Kecamatan Cluring, dan finis di depan Bank Rani, Kecamatan Rogojampi. Peserta melibatkan regu SMP dan kelompok beregu perempuan. Peserta akan diberangkatkan pada pukul 13.00 siang ini. Sementara itu, pada kategori 45 Km, peserta yang ikut meramaikan adalah pelajar tingkat SMA dan peserta umum. Kali ini peserta akan berangkat pada pukul 15.00 dengan mengambil start dari lapangan Desa/Kecamatan Gambiran dan finis di depan Bank Rani, Rogojampi. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar

RENDRA KURNIA/RABA

REGU PUTRI: Peserta gerak jalan tingkat kecamatan di Jalan raya Srono dua pekan lalu.

Anas dijadwalkan membuka tim peserta pada kategori 45 Km. Istri Bupati Anas, Ipuk Festiandani, didapuk mengibarkan bendera sebagai tanda pemberangkatan pada kategori 17 Km. Pada kategori 8 Km, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Karyono dijadwalkan membuka even itu. Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik), Sulihtiyono, juga akan mendampingi pemberangkatan regu pertama tingkat SD. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi, Wawan Yadmadi, menjelaskan rute gerak jalan tradisional kali ini memang berbeda jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Praktis, hanya tingkat SD yang tidak ada perubahan seperti tahuntahun lalu. Menurut Wawan, ada berbagai per-

timbangan mengenai rute yang berbeda, khususnya pada kategori 17 Km dan kategori 45 Km. Jika sebelumnya semua finis di Taman Blambangan, kali ini finis di Kecamatan Rogojampi. ‘’Saat memasuki jalur poros Rogojampi-Banyuwangi, kadang kita tidak bisa membedakan mana peserta dan tidak. Ada banyak kendaraan yang lalu lalang, sehingga muncul kemacetan,’’ urainya. Dia menambahkan, agar hal itu tidak terulang kesemrawutan semacam itu, rute akhirnya diputuskan diubah. Kendaraan besar seperti truk dari arah Jember bisa melewati jalur Genteng, Singojuruh, Rogojampi, kemudian tembus ke Kabat dan Banyuwangi tanpa hambatan. ‘’Kita mengedepankan sport culture,” jelasnya. Dalam momen itu, peserta juga akan mendapatkan suguhan menarik di titik-

titik tertentu. Para peserta akan disambut dengan musik tradisional seperti gamelan di berbagai lokasi. “Jadi, gerak jalan tradisional ini penuh dengan makna budaya lokal,” tandasnya. Oleh karena itu, masih kata dia, dengan jadwal dan rute yang ditetapkan itu, setidaknya warga Banyuwangi sudah tahu. Artinya, warga sudah paham di mana dan kapan untuk stand by untuk menyaksikan parade gerak jalan. ‘’Kami paham betul, momen gerak jalan ini sangat ditunggu masyarakat,” ujarnya. Apalagi, banyak yang ikut meramaikan dalam gerak jalan tradisional itu. Kategori SD diikuti sekitar 700 regu, kategori 17 Km diikuti sekitar 225 regu, dan kategori 45 Km diramaikan sekitar 100 peserta. Khusus kategori 45 Km, selain beregu juga ada peserta individu. (ton/c1/bay)

agenda kota

Sore Gerak Jalan, Malam Nonton Konser BUPATI Abdullah Azwar Anas dijadwalkan melepas gerak jalan tradisional kategori 45 Km di lapangan Desa Gambiran pada pukul 15.00 sore ini (29/8). Setelah itu, Bupati Anas akan menghadiri peace full concert di RTH Maron Genteng pukul 18.00.(*)

Seminar Entrepreneur 2015 BONGKAR rahasia sukses bisnis tour dan travel, bisnis dahsyat saat ini tanpa ribet dan sangat aplikatif. Jangan lewatkan seminar di Hotel Santika Jalan Letjen S Parman 15 Banyuwangi pada Sabtu, 29 Agustus 2015 pukul 15.0. HTM/kontribusi Rp. 50.000 door prize tiket pesawat, pendaftaran via SMS ketik: NAMA-KOTA-RADAR BANYUWANGI kirim ke 0822 8382 7006.(*)

INFO SUARA PEMBACA Anda punya permasalahan dengan pelayanan publik? Silakan tulis uneg-uneg melalui suara pembaca Radar Banyuwangi di email artikelradarbwi@gmail.com

Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja J

Direktur: Samsudin Adlawi Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani

Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.

J Wartawan

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrdhiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.

Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.

J

Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300

Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi


HALAMAN HALA AM MA AN

SABTU 29 AGUSTUS STUS TAHU TAHUN 2015

40

APA kata MEREKA AHMAD SUYUTI

HJ. LAILATUL KHOMARIAH

Pacu Pengembangan Diri BELUM genap empat bulan memimpin MTsN Srono, Ahmad Suyuti, 47, melakukan banyak gebrakan. Sebagai sekolah yang dijadikan pilot project Kurikulum 2013 (K13) di wilayah kerja Besuki, optimalisasi kegiatan pembelajaran sudah dia lakukan. Pengembangan diri para siswa terus dipacu, baik di bidang akademis maupun nonakademis. “Saya ingin menciptakan madrasah yang berwawasan Adiwiyata,” kata

Ahmad Suyuti yang baru dilantik sebagai kepala MTsN Srono pada 13 Mei 2015. Suyuti mengaku, tidak mudah membawa madrasah menjadi sekolah yang berwawasan Adiwiyata. Salah satu kendalanya tempat tidak memadai. Dengan melanjutkan program pendahulunya, Suyuti mulai menata lingkungan sekolah. Taman dan beberapa fasilitas sekolah dilengkapi demi terwujudnya j keinginan itu. “Kami ajak semua bekerja,” b ungkapnya. (c1/abi)

Hilangkan Bayang-bayang Suami SEBAGIAN kalangan masih banyak yang menganggap remeh kemampuan perempuan. Padahal hal itu tidak sepenuhnya benar.Perempuan itu memiliki kemampuan yang sama dengan kaum lelaki. “Saya selalu mengajak bahwa perempuan harus bisa maju,” cetus Kepala Desa Sempu, Hj. Lailatul Khomariah, 53. Saat terpilih sebagai kepala desa, Khomariah sempat risi dengan bayang-bayang suaminya, Sumadi Sastro. Maklum, dirinya terpilih sebagai

kades menggantikan suaminya yang sudah habis masa jabatannya. Khomariah mengaku lebih berhasil dibanding suaminya. Saat ada ribut-ribut dengan warga pasar, semua bisa diatasi dengan ngobrol bareng. “Sudah 15 tahun tidak pernah ada karnaval, sekarang bisa saya adakan. Lebih berhasil saya, tho,” ujarnya sambil tertawa. (c1/abi)

THOMY SILA/JPRG

WAHYU NUGROHO/JPRG

TKI Bagorejo Meninggal di Abu Dhabi DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

PERTOLONGAN: Budiman yang mengalami luka serius dimasukkan ke mobil ambulans di jalan raya Sempi, Rogojampi, kemarin (28/8).

Pengendara Motor Ndelosor ROGOJAMPI - Kecelakaan tunggal terjadi di selatan Jembatan Lugonto, Desa/Kecamatan Rogojampi, siang kemarin (28/8). Budiman, 53, warga Dusun Sempi, Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, tiba-tiba jatuh dari motor Yamaha Mio yang dikendarai. Sejumlah kendaraan di belakangnya terpaksa berhenti mendadak. Sebab, korban jatuh di tengah jalan raya dengan

DITOLONG: Warga mengangkat tubuh Budiman yang tergeletak di jalan raya Sempi, Rogojampi, kemarin (28/8).

arus lalu lintas cukup ramai. “Tiba-tiba jatuh dari motor,” cetus Supiyanto, warga Desa Rogojampi. Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 13.00. Saat itu korban yang naik motor Yamaha Mio dengan nomor polisi P 3974 X melaju dari arah selatan. “Naik motor sendirian tibatiba jatuh ke jalan,” ungkapnya ■

PENDIDIKAN

Baca Pengendara...Hal 41

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

SRONO - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Banyuwangi yang meninggal di luar negeri terus bertambah. Kali ini pahlawan devisa bernasib malang itu adalah Rohimah binti Madi Kholil, warga Dusun Krajan, RT 01 - RW 05, Desa Bagorejo, Kecamatan Srono. Perempuan berumur 55 tahun itu dikabarkan meninggal bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-70 tanggal 17 Agustus 2015 lalu. “Ibu Rohimah itu bekerja di Abu Dhabi (Uni Emirat Arab),” cetus Kepala Dusun Krajan, Desa Bagorejo, Supiyanto, 47. Menurut Supiyanto, sebelum meninggal, Rohimah sempat menghubungi keluarganya dan ingin balik ke Indonesia. Tetapi, kepulangannya terkendala kesehatan yang tidak memungkinkan naik pesawat. “Rohimah kurus,

katanya komplikasi,” ungkapnya. Dua hari setelah menghubungi keluarganya, terang Supiyanto, tepatnya pada 17 Agustus 2015 keluarga mendapat kabar dari Abu Dhabi bahwa Rohimah meninggal dunia. “Sakitnya sudah lama. Ingin pulang tidak ada maskapai yang mau membawa,” cetusnya. Tetangga Rohimah di Desa Bagorejo, Lutfi Hakim, 37, menyampaikan jenazah Rohimah sebenarnya akan dipulangkan ke Banyuwangi. Atas saran pemuka agama setempat, keluarga korban akhirnya menyepakati jenazah almarhumah dimakamkan di tempatnya bekerja di Abu Dhabi. “Keluarga korban sudah ikhlas dimakamkan di sana (Abu Dhabi),” katanya ■ Baca TKI...Hal 41

Terpaksa Dipanen Lebih Awal SRONO - Puluhan hektare (ha) tanaman padi di wilayah Kecamatan Srono terancam gagal panen karena diserang hama. Serangan hama itu cukup bervariasi, mulai wereng, potong leher, dan hama xantomonas. Salah satu petani di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Syarofah, 45, mengatakan serangan hama tersebut cukup parah. Sehingga, tanaman padi miliknya terpaksa harus dipanen lebih awal. “Kalau tidak lekas dipanen, bisa tidak panen,” katanya. Meski dipanen belum waktunya, terang

dia, hasil panen menurun. Bobot gabah menurun drastis karena diserang oleh hama tersebut. “Penghasilan pada panen kali ini jelas menurun,” ujarnya. Serangan hama itu, terang dia, kini terus menyebar. Tanaman padi yang biasanya dipanen pada usia tiga bulan lebih, kini dipanen lebih cepat. “Biasanya sekali panen dapat 30 karung, sekarang hanya dapat 10 karung,” keluhnya Petani lainnya, Hasyim Wahid, 37, asal Dusun Pekiringan, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, mengungkapkan tanaman padi yang terserang hama, itu

ciri-cirinya batang terlihat hijau, tapi pada leher ada bercak kecokelatan dan membusuk. Selanjutnya, leher padi patah dan bulir padi gabug (kosong). Bila itu tidak diatasi, maka hasil panen akan turun hingga 50 persen atau bahkan puso (gagal panen). Hama potong leher itu disebabkan oleh jamur pyricularia grisea. “ Hama ini sangat cepat menular bila kelembapan tinggi, apalagi ada tiupan angin kencang. Dalam kurun waktu enam hingga sepuluh jam, spora akan menginfeksi jaringan tanaman,” ungkapnya. (ddy/c1/abi)

ISTIMEWA

INTERAKTIF: Nihayatul Wafiroh menguji keberanian siswa dengan naik pentas kemarin (28/8).

Pelajar SMK Punya Modal CLURING - Anggota Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, datang ke SMK 17 Agustus 1945 Cluring kemarin (28/8). Kedatangan wakil rakyat itu untuk sosialisasi penempatan dan perlindungan tenaga kerja. Acara yang digelar oleh LP3TKI Jawa Timur bersama Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Banyuwangi, Nihayatul Wafiroh banyak memberi semangat pada siswa agar lebih giat belajar. “Anak SMK itu punya potensi tinggi,” cetus politisi PKB itu ■ Baca Pelajar...Hal 41

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

PANEN DINI: Meski belum saatnya, petani terpaksa memanen padi di Dusun Pekiringan, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, Banyuwangi, kemarin (28/8).

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

DIMEDIASI: Perwakilan warga Dusun Krajan dan Dusun Simbar dipertemukan di kantor Desa Tampo kemarin (28/8).

Warga Desa Tampo Akhirnya Damai CLURING - Konflik warga Dusun Simbar dan Krajan, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, berakhir damai kemarin (28/8). Itu setelah perwakilan kedua dusun itu dipertemukan Kapolsek Cluring, AKP Nyoman Supartha, di kantor Desa Tampo. Kepada perwakilan dusun itu, kapolsek berharap kedua pihak bisa menyelesaikan dengan baik. Apalagi, masih satu desa. “Saya berharap ini yang pertama dan terakhir,” kata kapolsek kepada para perwakilan dusun. Setelah kedua pihak sepakat damai, mereka diminta membuat perjanjian disaksikan Kepala Desa Tampo, Suparno. “ Ini perjanjian damai. Kalau masih berlanjut dan kembali terulang, langsung akan kami tindak tegas,” ancam kapolsek. Sejumlah warga menilai, Kepala Desa Tampo, Suparno, dianggap

lamban dalam menyelesaikan masalah antardusun. Meski sudah berulang kali didesak, kepala desa terkesan enggan menyelesaikan. “Seharusnya Pak Lurah bisa memediasi lebih cepat, tidak membiarkan berlarut-larut, apalagi itu dalam acara desa,” kata Abidin, 35, salah satu tokoh pemuda Dusun Krajan, Desa Tampo. Warga sangat menyayangkan sikap kepala desa yang sepertinya sengaja membiarkan. “Kalau kami tidak ngluruk kantor desa, masalah ini akan berlanjut, untung ada kepolisian,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Tampo, Suparno, enggan memberikan keterangan. Bahkan, dia menunjukkan sikap yang terkesan dingin dan kurang bersahabat. (ddy/c1/abi)

Mengikuti Tradisi Baritan di Desa Balak, Songgon

Kompak Makan Nasi Ancak dan Berdoa di Pinggir Jalan Ritual keagamaan yang dilaksanakan warga Desa Balak, Kecamatan Songgon, tergolong unik. Mereka menggelar doa bersama di sepanjang pinggir jalan secara berkelompok. Acara yang dilaksanakan setiap tahun itu diakhiri makan bersama nasi ancak. DEDY JUMHARDIYANTO, Songgon SORE itu, sepanjang jalan raya Desa Balak, Kecamatan Songgon, terlihat ramai. Sejumlah warga tampak membeber tikar di pinggir jalan jurusan Rogojampi-Songgon. Bukan hanya kaum lelaki, para ibu juga banyak yang datang bersama anak-anaknya. Dengan mengenakan pakaian yang bersih dan

rapi, mereka duduk berkelompok. Kaum lelaki, banyak yang mengenakan sarung dan kopiah. Mereka juga ada yang menggelar tikar memanjang. Tidak kalah sibuk kaum perempuan datang membawa tumpeng yang dibawa dengan ancak. Makanan itu, selanjutnya ditaruh di tengah tikar dan warga mengelilingi. Sesaat mereka terlihat diam sambil mendengar pengarahan dari imam masjid melalui pengeras suara. Tepat pukul 16.45, imam masjid melalui pengeras suara memimpin doa. Warga yang sudah duduk di atas tikar pada jalan raya, dengan khidmat mendengar sambil mengamini. “Semoga desa kita dijauhkan dari ancaman bencana dan marabahaya, masyarakat diberikan kesejahteraan,” kata imam masjid. Usai doa dipanjatkan, warga langsung menyantap menu nasi yang ada dalam wadah berupa ancak. Selama makan bersama itu, mereka tampak rukun dan penuh keakraban. Anak-anak dan orang tua di desa itu membaur. “Setelah berdoa dan makan,

DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG

RUKUN: Warga berkumpul di pinggir jalan dalam tradisi Baritan di Dusun Tampak Bayan, Desa Balak, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Kamis sore (27/8).

dilanjutkan jamaah salat Magrib,” ujar Nuning Febriyani, 31, salah seorang ibu rumah tangga asal Dusun Tampak Bayan, Desa Balak. Baritan yang digelar warga itu bukan hanya dinikmati oleh warga setempat. Warga dari berbagai desa lainnya yang kebetulan melintas, diminta berhenti untuk ikut menikmati tumpeng secara bersama. “Selamatan ini sekaligus memupuk kerukunan antar sesama warga,” katanya Selamatan kampung yang digelar itu bersamaan denganperingatanHUTKemerdekaanRIke-70.Selain itu,turunnyastatusGunungRaungdariSiagamenjadi Waspada. “Sekalian selamatan sebagai rasa syukur KemerdekaandanRaungyangsudahtidakmenyemburkan abu,” cetus kepala Desa Balak, Ribut Santoso. Ritual Baritan yang dilaksanakan warga itu, tradisi yang digelar setiap memperingati Kemerdekaan RI. Dan itu, digelar setiap tahun. “Gunung Raung telah memberi manfaat besar bagi masyarakat, di antaranya sumber air yang jernih sepanjang masa,” ungkapnya. (c1/abi)


SAMBUNGAN

Jawa Pos

Sabtu 29 Agustus 2015

BLAMBANGAN RAYA

41

Sakit Parah, Maskapai Enggan Mengangkut ■ TKI...

Sambungan adari Hal 40

Menurut Lutfi, almarhumah adalah seorang janda dua anak dari tiga kali pernikahan. Dia sudah bekerja di luar negeri sejak lima tahun lalu. “Sudah lama bekerja di Abu Dhabi, sekitar lima tahun,” ujarnya. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kabupaten Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, membenarkan ada TKI asal Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, yang meninggal di luar negeri.

Berdasar catatan di kantornya, terang Syaiful Alam, korban berangkat dari Banyuwangi pada tahun 2002 melalui pengerah jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang beralamat di Malang. “Tapi PJTKI itu kini sudah tutup karena bangkrut,” terangnya. Rencananya, terang Alam, staf dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) RI akan berkunjung ke rumah keluarga Rohimah di Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, hari ini (29/8). “Besok pagi (pagi ini, Red) ada staf Kemenaker akan ke rumah TKI itu,” katanya. (ddy/c1/abi)

Pengendara Motor Diduga Mengantuk ■ PENGENDARA...

Sambungan adari Hal 40

Korban yang jatuh sendiri dari motornya itu sempat menyebabkan arus lalu lintas di jalur utama Banyuwangi-Jember itu macet sesaat. Warga yang ada di sekitar lokasi segera turun ke jalan untuk

SHULHAN HADI/JPRG

KESEPAKATAN DAMAI: Para pemuda yang terlibat bentrokan dipertemukan di Polsek Bangorejo kemarin (28/8).

Tawuran, Kawanan Pemuda Dipanggil Polsek Bangorejo BANGOREJO - Polsek dan Koramil Bangorejo memanggil sejumlah pemuda asal Desa Kebondalem dan Ringin Telu, Kecamatan Bangorejo, karena terlibat tawuran usai menonton konser di lapangan Desa Kebondalem pada Kamis (27/8). Di antara pemuda yang dipanggil itu adalah Luluk Riswanto, 29, dan Eko Siswanto dari Desa Kebondalem. Pemuda Desa Ringin Telu yang dipanggil adalah Budiyono, 36, dan

Mutiari yang mewakili Supriyono asal Dusun Palorejo, Desa Te m b o k r e j o, Kecamatan Muncar. Para pemuda yang terlibat tawuran hingga mengganggu masyarakat pada pukul 17.00 itu dipanggil ke polsek guna dicarikan solusi. “Kalian memilih damai apa diteruskan, kami ingin meredam agar

tidak berkepanjangan,” cetus Kapolsek Bangorejo, AKP Watiyo. Mendengar ketegasan dari kapolsek itu, para pemuda yang sempat bertikai itu mulanya hanya diam. Tetapi, tidak lama kemudian mereka memilih damai. “Disepakati damai di sini, tidak ada suara-suara lain di luar,” kata mantan Kasat-

narkoba Polres Banyuwangi itu. Meski kedua pihak sudah menyatakan damai, kepolisian bersama anggota koramil akan tetap mengawasi. Mereka dikenakan wajib lapor ke polsek. “Kami berupaya meredam setiap gejolak yang ada,” ujarnya. Menurut kapolsek, tawuran para pemuda usai melihat konser musik itu diduga akibat mabuk. “Kita akan razia semua toko yang diduga menjual miras,” katanya. (sli/c1/abi)

Pembiayaan Daerah Diproyeksi Rp 334 M ■ APBD-P...

Sambungan dari Hal 37

Jika pada APBD induk tahun 2015 pendapatan daerah ditetapkan hanya Rp 2,394 triliun, pada APBD-P kali ini pendapatan daerah diproyeksi meningkat menjadi sebesar Rp 2,672 triliun atau naik 11,55 persen. Sementara itu, pendapatan daerah pada APBD-P 2015 diproyeksi mencapai Rp 3,007 triliun. Angka ini naik sebesar Rp 434, 838 miliar atau 16,84 persen dari anggaran belanja daerah pada APBD 2015 sebesar Rp 2,572 triliun. Sedangkan pembiayaan daerah pada KUPA-PPAS APBD-P tahun

Konsumsi Premium Menurun 12 Persen ■ BBM...

Sambungan dari Hal 37

Sasaran PT. Pertamina, lanjut Happy, adalah pengguna BBM premium yang ingin beralih menggunakan BBM dengan kualitas lebih tinggi. Hasil evaluasi Pertamina, sejauh ini terdapat ketimpangan cukup jauh antara penggunaan dua jenis BBM tersebut. Selama ini memang ada gap antara penggunaan premium dan pertamax, baik dari segi kualitas maupun harga. Seperti diketahui, BBM premium memiliki kualitas research octane number (RON) 88 dengan harga Rp 7 ribu lebih per liter. Sementara itu, BBM pertamax dengan kualitas yang lebih tinggi, yakni RON 99, harganya Rp 9 hingga Rp 10 ribu per liter. “Tinjauan di lapangan, ternyata banyak pengguna premium yang ingin beralih ke pertamax, tapi terkendala harga. Nah, konsumen tersebut yang menjadi pangsa pasar pertalite,” katanya. Pertalite merupakan alternatif bagi konsumen yang ingin menggunakan bahan bakar lebih berkualitas daripada premium. Seperti diketahui, pertalite memiliki kualitas di atas premium tapi di bawah pertamax dengan RON 90-91. “Nanti pertalite dijual seharga Rp 8500 per liter,” ungkap Happy. Lebih lanjut, Heppy mengatakan, konsumsi BBM premium menurun hingga 12 persen. “Pertamax juga mengalami penurunan sekitar 1 persen. Kami masih mengkaji penyebab penurunan apakah karena harga ataukah yang lain,” tandasnya. (cin/c1/afi)

2015 diproyeksi sebesar Rp 334,447 miliar. Wakil Ketua DPRD Ismoko mengatakan, kebijakan umum perubahan untuk pembiayaan daerah tahun anggaran 2015 bertujuan untuk menjaga kesinambungan kemampuan fiskal daerah. Itu dilakukan dengan cara meningkatkan manajemen pembiayaan daerah dalam rangka akurasi, efektivitas, dan provitabilitas sumber-sumber pembiayaan. “Sehingga fungsi pembiayaan daerah sebagai penyeimbang antara sisi pendapatan dan belanja daerah secara makro menjadi berimbang, tidak mengalami defisit atau surplus,”

ujarnya membacakan ringkasan hasil pembahasan antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD dengan Tim Anggaran Pemkab Banyuwangi. Bupati Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya mengatakan, tambahan belanja pada APBD-P 2015 mengalami perubahan selama proses pembahasan antara Banggar DPRD dan Tim Anggaran eksekutif. Tambahan belanja tersebut naik dari proyeksi awal sebesar Rp 433,14 miliar menjadi Rp 434,8 miliar, atau naik Rp 1,69 miliar. Dikatakan, perubahan itu dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap perubahan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional dan

global yang akan berdampak pada stabilitas sistem keuangan, laju pertumbuhan ekonomi serta pengangguran dan kemiskinan di Banyuwangi. Upaya antisipasi tersebut dilakukan dengan memfokuskan program yang memiliki multiplier effect dan mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. “Contohnya, memprioritaskan pembangunan infrastruktur, terutama jalan, bidang kesehatan dan pendidikan. Sementara pembangunan gedung yang tidak prioritas kita hold dan kita alihkan untuk beasiswa dan program kemiskinan yang lain,” pungkasnya. (sgt/c1/afi)

membantu. “Motornya tidak ada apa-apa, korban hanya luka pada kepala, wajah, dan bibir,” jelasnya. Kebetulan saat kejadian ada mobil ambulans dari RSNU Mangir, Kecamatan Rogojampi. Korban yang merintih kesakitan itu, langsung dibawa ke rumah sakit tersebut. “Mungkin karena pusing atau mengantuk,” kata Supiyanto. (ddy/c1/abi)

Sejak Awal Dibekali Keahlian ■ PELAJAR...

Sambungan adari Hal 40

Anggota DPR RI yang biasa di sapa Ndok Nik itu menyampaikan, selaku anggota DPR RI Komisi IX yang di antaranya membidangi ketenagakerjaan, dirinya merasa perlu menularkan pengetahuan kepada generasi muda saat ini. “Para pelajar harus paham dan sadar dengan tantangan yang akan dihadapi, seperti MEA,” kata keponakan pengasuh

Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari itu. Potensi yang dimiliki SMK saat ini, jelas dia, jauh lebih baik dan bersaing dalam menghadapi persaingan global. Adanya penjurusan dan keterampilan terapan, menjadi salah satu keunggulannya yang dimiliki para siswa SMK. “Mereka terdidik, sejak awal menguasai beberapa skill, ini bisa dijadikan modal untuk ke depan,” ungkapnya.(sli/adv/abi)

Langsing dan Bugar Bersama New Nias 4 PENGUSAHA restoran ini bernama Ni Nyoman Mulyani, 48. Saat membaca salah satu harian pagi Jawa Pos group tentang perawatan yang dilakukan oleh New Nias 4, dia langsung tertarik untuk mendatangi New Nias 4. Dalam konsultasinya, Ni Nyoman bermasalah dengan berat badan dan kelebihan lemak di daerah perut, dan bermasalah pada asam urat, serta kolesterol tinggi. Saat itu, berat badannya mencapai 79 Kg, dan lingkar perut 98 cm – 103 cm – 106 cm. Saat itu pula, Ni Nyoman langsung menjalani program penurunan berat badan dan setrika body. Benar saja, saat terapi sekali, berat badannya langsung turun dan lingkar perutnya turun 4cm, 4cm, 4cm. Mulai saat itu, Ni Nyoman langsung percaya dengan sekali terapi di New Nias 4 langsung turun. Bahkan saat terapi yang kedua, berat badan turun 6 Kg, lingkar perut turun 7cm, 6cm, 6cm. Anehnya sejak saat itu, asam urat dan kolesterol pun turun drastis, pusing-pusing saat bangun tidur pun lenyap, kembali bugar.“Kini tubuh saya kembali bugar, dan saat ini saya mencoba program lain yaitu bleaching wajah, agar kulit wajah semakin putih dan kinclong,” kata Ni Nyoman. Sementara itu, Owner Gardenia Nias Sauna, Andriyani, SH,M.Hum mengatakan pihaknya memiliki lima perawatan, yaitu penurunan berat badan, satu kali terapi langsung bisa turun satu hingga empat kilogram. Kedua, perawatan setrika body yaitu mengecilkan perut (body) satu kali terapi, langsung turun lingkaran tubuh 1 cm hingga 10 cm. Ketiga, setrika wajah yaitu mengencangkan wajah dan membentuk wajah. Keempat, memutihkan wajah untuk menghilangkan

flex dan jerawat. Lima, memutihkan tubuh dan menghilangkan bekas luka, terapi rambut rontok (botak), juga terapi rambut uban serta terapi memperbesar payudara. Gardenia Nias Sauna juga melayani spa mata, spa bibir, spa tangan, perut, leher serta beberapa massage. “Kami menggunakan teknologi Galvanic Body Shaping Age LocI,”katanya. Untuk mendapatkan perawatan ini, Gardenia Nias Sauna memberikan diskon mulai 10 hingga 50 persen. Datang dan kunjungi langsung ke All New Nias di Perum Gardenia Blok G-165 (depan Fitnes Center) Jalan S. Parman Banyuwangi buka pukul 10.00-19.00. Telepon 087862546210; 081353318838. All New Nias Denpasar di Jalan Mertanadi 97X Kerobokan Kuta Bali; Serta di Jalan Gunung Sangiang 23D Padang Sambian Denpasar; cabang lainnya di Jalan Teruna Jaya Delod Puri Kediri Tabanan. (*)


RADAR Banyuwangi

opini

42

Jawa Pos

Sabtu 29 Agustus 2015

”Tuhan” Dalam Keberagamaan Kita

Tenaga Kerja

Nama Bapak Tuhan akhirakhir ini menjadi perbincangan nasional. Keanehan namanya yang identik dengan kata ganti Sang Maha Pencipta itu banyak diberitakan media cetak dan elektronik, baik lokal maupun nasional. Keunikan nama warga RT 01 RW 02, Dusun Krajan, Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Banyuwangi, itu mendadak terkenal. Tentu saja setiap sesuatu yang menjadi pembicaraan khalayak ramai akan mengundang tanggapan. Ada beragam tanggapan dari masyarakat. Salah satunya adalah dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Banyuwangi. Sebagaimana diberitakan di harian Jawa Pos Radar Banyuwangi (26/8) kemarin, MUI mendesak Pak Tuhan agar mengganti namanya dengan dalih etika dalam penamaan. Bahkan, desakan tersebut juga disertai ancaman pencekalan terhadap hal-hal administratif kenegaraan, seperti kartu tanda penduduk (KTP). Sebelum menanggapi lebih jauh desakan MUI tersebut, menarik kiranya menilisik akar kata “tuhan”. Kata “tuhan” berasal dari bahasa Jawa kuno. Itu merupakan bagian dari doktrin atau ajaran agama Kapitayan (agama penduduk Jawa kuno). Dalam ajaran Kapitayan, menyebut suatu dzat yang bersifat ilahiah menggunakan istilah “Tu” atau “To”, yang bermakna daya gaib yang bersifat adikodrati.

Dedy/RaBa

proyek BLK: Puluhan pohon kelapa milik Pemkab Ba­nyu­ wangi di Desa Kendungrejo, Kecamatan Muncar, ditebang.

BLK Dilengkapi 9 Workshop Keahlian BANYUWANGI - Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat, pemerintah pusat dan Pemkab Banyuwangi berupaya memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pemberian bekal keahlian. Salah satunya melalui pendirian balai latihan kerja (BLK) di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, yang direncanakan beroperasi pada 2016. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Banyuwangi Alam Sudrajat mengatakan, tantangan semakin berat bagi angkatan kerja di Banyuwangi, terutama menjelang diberlakukannya MEA mendasari Pemkab Banyuwangi mengajukan usul kepada Kementerian Ketenagakerjaan agar mendirikan BLK pada 2013. Usul tersebut mendapat sambutan positif dengan pembangunan BLK yang terealisasi pada 2014. “Kementerian Ketenagakerjaan merespons dengan cepat usul daerah dengan melakukan pembangunan BLK di 2014. BLK yang dibangun di Banyuwangi ini tipe A atau tipe tertinggi yang levelnya nasional,” kata Alam. Alam menjelaskan, pembangunan tahap pertama telah dilakukan pada tahun 2014. Dalam pembangunan tersebut dibangun satu kantor dan satu gedung workshop untuk keahlian otomotif. Selanjutnya, pada Agustus 2015 ini dilanjutkan pembangunan BLK tahap dua dengan dana dari APBN senilai Rp 9,4 miliar. Dana tersebut untuk membangun tiga gedung workshop, yakni workshop keahlian pariwisata, pertanian, dan tekstil. Selain itu juga untuk membangun gedung kelas teori dan pembangunan pagar. “Ada sembilan workshop keahlian yang dibangun hingga selesai. Mulai dari otomotif, pariwisata, tekstil, hingga workshop terkait bidang pertanian,” imbuh Alam. BLK ini diperuntukkan bagi mereka yang berada dalam usia angkatan kerja produktif dan belum memiliki pekerjaan maupun ingin meningkatkan keahlian yang dimiliki. Untuk setiap kelas workshop bisa menampung 40 orang peserta. “Selama mengikuti pendidikan di BLK peserta tidak perlu mengeluarkan biaya alias gratis,” ujar Alam. Setelah beroperasi, kata Alam, nanti para peserta BLK tidak hanya mendapatkan pelatihan keterampilan dan keahlian, tapi juga mendapatkan sertifikat keahlian sesuai bidang yang dipilih. “Keahlian dan keterampilan itu bisa menjadi bekal untuk berwirausaha, sedangkan sertifikat bisa menambah portofolio saat melamar pekerjaan,” ujar Alam. Untuk pembangunan BLK ini, Pemkab Banyuwangi menghibahkan tanah seluas 9,9 hektare di Desa Kedungrejo, Muncar. Pembangunan gedung dan fasilitasnya menggunakan dana APBN dari pemerintah pusat. Nanti BLK akan berada di bawah pengelolaan Kementerian Ketenagakerjaan. (cin/c1/afi)

Tu lazim disebut dengan nama Sanghyang Tunggal yang memiliki dua sifat, yaitu kebaikan dan ketidakbaikan. Sifat ketidakbaikan tersebut disebut dengan nama Sang Manikmaya. Sedangkan “Tu” yang bersifat kebaikan disebut Tu-han atau dikenal pula dengan sebutan Sanghyang Wenang (Agus Sunyoto: 2012). Berdasar asal-usul istilah “tuhan” tersebut dapat dipahami bahwa istilah tersebut mengandung pemahaman dzat ilahiah yang bersifat kebaikan. Hal itu dalam doktrin dan ajaran Islam dapat disamakan dengan nama-nama Allah yang baik (asmaul husna), di antaranya Malik (Yang Mahakuasa), Rahim (Yang Maha Penyayang), Rohman (Yang Maha Pengasih), Qudus (Yang Maha Suci), Birru (Yang Maha Baik) dan lain sebagainya. Penggunaan nama lain Allah (asmaul husna) tersebut sebagai nama orang menjadi hal yang lumrah dalam tradisi masyarakat Indonesia. Namun, kenapa MUI tidak memperkarakannya? Padahal, penggunaan nama tersebut lebih spesifik menggunakan simbol-simbol ajaran Islam ketimbang penggunaan nama “tuhan” yang berasal dari tradisi non-Islam. MH. Qowim dalam harian Jawa Pos Radar Banyuwangi (27/8) juga memaparkan bahwa polemik nama bapak Tuhan tak lebih hanya permasalahan linguistik belaka. Atau lebih tepatnya masalah perbedaan

O l e h

Ayung Notonegoro * antara pengejaan dalam bahasa Oseng (bahasa ibu Pak Tuhan) dan sistematika penulisan yang menggunakan standar bahasa Indonesia. Perbedaan tersebut kerap kali menimbulkan kesalahpahaman.

Keberagamaan Kita

Terlepas dari masalah linguistik sebagaimana dipaparkan di atas, keisengan—untuk tidak menyebut kesembronoan—MUI dalam mengeluarkan pernyataan (atau seringkali dianggap fatwa), menunjukkan sesuatu yang cukup serius dalam keberagamaan masyarakat kita. Meminjam istilah KH. Mustofa Bisri, ada semacam gejala “ketidak-percaya-diri-an” dalam beragama. Entah atas nama etika ataukah lain sebagainya, penggunaan nama “Tuhan” atau bahkan nama “Allah” sekalipun tidak

akan menimbulkan masalah dalam kehidupan beragama masyarakat. Sebagaimana terbukti secara empiris, Pak Tuhan yang sudah 43 tahun menggunakan nama yang tak lazim tersebut tidak pernah mendapatkan keanehan tertentu. Tak ada seorang tetangga pun yang mengkultuskannya atau bahkan menyembahnya. Nama tersebut pun tak lantas membuat Pak Tuhan memproklamasikan sebagai representasi Sang Maha Pencipta. Desakan MUI tersebut tak lebih dari bentuk “ketidak-percaya-diri-an” dalam beragama. Lebih jauh, desakan penggantian nama Pak Tuhan merupakan bagian dari gejala beragama yang lebih menekankan pada simbol dan istilah. Sebagaimana banyak muncul dewasa ini, perilaku beragama yang hanya menekankan pada simbolistikformalistik belaka. Dan tak jarang hal-hal yang substantif dalam beragama justru ditinggalkan. Misalnya dengan mengusung simbol dan istilah khilafah, seolah telah memperjuangkan dan menegakkan agama Islam secara kaffah. Padahal, sejatinya mereka hanya berkutat pada simbol dan istilah. Sebab, substansi bernegara dalam Islam sejatinya tidak terletak pada penamaan negara khilafah, demokrasi, ataukah monarki. Tetapi, substansi bernegara dalam Islam berada pada bagaimana menyejahterakan rakyat. Sementara bagian substantif dari

kehidupan beragama, yakni memperjuangkan kesejahteraan rakyat, pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan, abai mereka lakukan. Keberagamaan yang substantif inilah yang justru urgen dikedepankan oleh masyarakat beragama di Indonesia ini, termasuk oleh MUI. Bagaimana caranya MUI sebagai salah satu lembaga keagamaan yang legitimatif di Indonesia ini mengeluarkan pernyataan dan fatwa yang mampu memberikan solusi dalam mengentas bangsa dari beragam permasalahan yang mendera. MUI, tentunya dalam perspektif keislaman, merumuskan langkah-langkah kongkret bagaimana mengentas rakyat dari impitan ekonomi, menyelamatkan generasi muda dari degradasi moral, dan beragam permasalahan urgen lain, saya kira lebih ditunggu umat Islam Indonesia. Daripada repot-repot mengomentari dan mendesak Pak Tuhan ganti nama. Sebagai penutup tulisan ini, tak salah kiranya jika kita kembali merenungkan pernyataan almarhum Gus Dur, sang guru bangsa, dalam konteks keberagamaan yang lebih substantif, yaitu keberagamaan yang lebih menekankan pada kemaslahatan umat manusia. “Kalau kamu bisa berbuat baik untuk semua manusia, orang tidak akan bertanya apa agamamu.” *) GUSDURian Banyuwangi.

Asyik Makan Siang, Honda Vario Raib SITUBONDO - Pencuri sepeda motor terus beraksi di Situbondo. Kali ini sepeda motor Honda Vario Nopol P 6751 FD, hilang di tempat parkir atau di halaman warung Bebek Locot, Jalan Sucipto, Kota Situbondo, kemarin (28/8). Korban pencurian itu adalah Dadang Gunawan, warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kota Situbondo. Pria 41 tahun tersebut sebelumnya datang ke Warung Bebek Locooot untuk makan, sekitar pukul 11.00. Begitu sampai di halaman warung, dia memarkir sepeda motornya berjajar dengan beberapa kendaraan lain. Usai memarkir pria itu memesan makanan dan duduk di warung. Dadang Gunawan selanjutnya menikmati makanan yang dia pesan. Kedatangan Dadang ke warung itu diduga sudah diintai oleh kawanan maling. Setelah korban memarkir sepeda, pencurinya mulai mendekati lokasi. Setelah dirasa aman, pelaku menggasak sepeda motor Vario dengan merusak kunci setir. Dadang selesai makan sekitar pukul 11.45.

Dia menengok ke halaman tempat sepeda motornya diparkir. Siapa sangka, sepeda Vario warna merah kesangannya sudah tidak ada. Dadang kontan terkejut dan beranjak pergi ke halaman. Kasus pencurian sepeda motor ini mengejutkan sejumlah warga yang ada di sekitar lokasi. Sayangnya, satu dari warga tidak ada yang mengetahui siapa pencuri sepeda motor milik Dadang. Saat itu korban sempat berusaha mencari dan mengejar pelaku. Namun upayanya sia-sia. Sebab, malingnya sudah menghilang. Dadang Gunawan kemudian melaporkan kasus tersebut kepada polisi. beberepa petugas juga sempat melakukan pencarian, akan tetapi pelakunya belum tertangkap. Dikonfirmasi, Kasubag Humas Polres Situbondo, Ipda Nanang Priambodo membenarkan hilangnya sepeda motor di halaman parkir Warung Bebek Locooot tersebut. “Laporannya sudah kami terima, sampai saat ini petugas tetap melakukan pengejaran. Untuk kerugian korban diperkirakan sekitar Rp 17 juta. (rri/pri)

NUR HARIRI/JPRS

POJOK: Sepeda motor milik Dadang hilang di halaman parkir warung Bebek Locooot di Jalan Sucipto, Situbondo.

Agustusan RADAR BANYUWANGI

SMAK Hikmah Mandala

Pembiasaan Makan Nonberas

ISTIMEWA

Perkawinan Minak Jinggo

NUANSA KERAJAAN: Tim Bakso dan Mie Ayam 008, Desa Setail, Kecamatan Genteng, dengan tema Perkawinan Minak Jinggo, akan mengikuti pawai budaya tingkat umum yang digelar Pemerintah Kecamatan Genteng, Minggu besuk (30/8).

GERDA SUKARNO/RaBa

SEREMPAK: Siswa SMAK Hikmah Mandala dan SMPK Santo Yusuf berbaur menikmati makanan umbi-umbian dan kentang yang dilakukan setiap hari Jumat di sekolah masing-masing.

BANYUWANGI – Krisis sumber energy, salah satunya sumber pangan mungkin segera terjadi beberapa puluh tahun kemudian. Namun saat ini sudah harus diantisipasi. Ketergantungan beras sebagai makanan pokok cukup membuat persediaan beras semakin menipis. Apalagi harganya yang semakin tinggi. Untuk itu, Sekolah Menengah Atas Khatolik (SMAK) Hikmah Mandala kemarin me- launching diversifikasi makanan non beras dan non gandum. Sebagai antisipasinya, umbi-umbian, talas, kentang sebagai alternative penggantinya. Menurut Kepala SMAK Hikmah mandala, Romo Catur Wibawa, setiap hari Jumat akan dibiasakan makan bersama dengan bahan pokok non beras dan non gandum. “Hal ini untuk membiasakan dan mengenalkan kepada siswa bahwa Indonesia terutama Banyuwangi memiliki hasil pangan yang melimpah. Di antaranya jagung, pisang, umbi-umbian dan lain sebagainya,” katanya. (*)

GERDA SUKARNO/RaBa

KENALKAN: Kepala SMAK Hikmah Mandala, Romo Catur Wibawa mencontohkan makanan non beras dan non gandum kepada siswa, seperti Ketela, Kentang, Umbi-umbian,Talas dan lains sebagainya.


RADAR BANYUWANGI

Jawa Pos

Sabtu 29 Agustus 2015

BERITA UTAMA

43

Sekkab: Usulan Anggaran masih Diproses n MUSIM... Sambungan dari Hal 33

Edi menuturkan, pengadaan sejumlah APK yang lain belum bisa dilaksanakan lantaran pihaknya masih menunggu pencairan dana hibah APBD yang diajukan KPU pada Perubahan APBD 2015. “Sedangkan untuk pengadaan baliho dan flier sudah dianggarkan pada pengajuan hibah APBD 2015 lalu,” jelasnya. Sekadar diketahui, Peraturan

KPU Nomor 7 mengamanatkan pengadaan APK dan bahan kampanye difasilitasi KPU. APK yang difasilitasi KPU berupa baliho, billboard, dan videotron paling besar ukuran 4 meter (m) kali 7 m paling banyak lima unit untuk masing-masing paslon untuk wilayah kabupaten. Selain itu, KPU juga diamanatkan mengadakan umbul-umbul paling besar ukuran 5 m kali 1,15 m paling banyak 20 buah untuk setiap paslon untuk setiap keca-

matan. Pengadaan APK lain yang difasilitasi KPU adalah spanduk. Spanduk dalam rangka kampanye pilbup kali ini dibatasi paling besar ukuran 1,5 meter kali 7 meter dan maksimal dua unit untuk setiap pasangan kandidat untuk setiap desa atau kelurahan. Sedangkan bahan kampanye yang pengadaannya difasilitasi KPU antara lain, selebaran paling besar ukuran 8,25 centimeter (cm) kali 21 cm, brosur (leaflet) paling besar ukuran 21 cm kali 29,7 cm, serta

poster paling besar ukuran 40 cm kali 60 cm. “Pengadaan bahan kampanye yang difasilitasi KPU tersebut maksimal sebanyak kepala keluarga (KK) di Banyuwangi,” kata Edi. Sementara itu, selain APK dan bahan kampanye yang difasilitasi KPU, paslon maupun tim pemenangan punya kesempatan mengadakan bahan kampanye sendiri. Bahan kampanye yang diperbolehkan diadakan paslon atau tim kampanye itu antara lain, kaus, topi, mug, kalender, kartu

Edi Dapat Keuntungan 30 Persen n GULUNG... Sambungan dari Hal 33

Peran kedua tersangka menjadi pengecer sekaligus pengepul. Memanfaatkan situs internet, keduanya mampu meraup jutaan rupiah dalam sehari. Namun, aksinya berhasil dihentikan jajaran Satreskrim Polres Banyuwangi. Untung dan Edi kini pun meringkuk di sel tahanan Mapolres Banyuwangi. “Keduanya sudah kami tahan,” ujar AKBP Bastoni Purnama, Kapolres Banyuwangi, kemarin. Atas penangkapan itu, polisi mengamankan buku rekap togel, hand phone yang digunakan mengakses internet, dan sebuah rekening. Keduanya

mampu mengumpulkan omzet hingga Rp 5 juta dalam sehari. Dari pemeriksaan yang dilakukan polisi, keduanya diduga merupakan jaringan judi togel Jawa-Bali. Untung bertindak sebagai pengecer togel. Uang hasil jualannya disetor kepada Edi. Kemudian, Edi menyetorkan uang hasil taruhan nomor buntut itu kepada Eka. Eka adalah seorang bandar judi togel di Bali. Dalam menginput nomor taruhan, mereka memanfaatkan internet. Situs yang berhasil dilacak menjadi arena perjudian adalah totojitu. Di situs tersebut nomor pemesan dan angka hoki yang keluar setiap hari diumumkan.

Keduanya sudah lama menjadi incaran polisi. Namun, kelihaian mereka dalam beraksi membuat mereka selalu lolos dari pantauan. Namun, lewat laporan masyarakat, aksi keduanya berhasil dihentikan polisi. Tim Resmob melakukan penangkapan dengan berpurapura menjadi pembeli. Dari penangkapan Untung, polisi mendapati bukti pemesanan nomor togel. Kemudian, polisi mengembangkan ke tersangka lain, yakni Edi. Di hadapan penyidik, Edi mengaku mendapat persentase 30 persen dari nominal setoran. Selain Untung dan Edi, polisi juga meringkus pemain judi

togel lain. Mereka adalah Bahrudin, 63, warga Dusun Kampunglor, Desa Sukojati, Kabat; Suwarso, 54, warga Dusun Krajan, Desa Dadapan, Kabat; Mohamad Sodiq, 38, warga Perum Klatak, Kalipuro; Abdul Hamid, 41, warga Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi; dan Sofyan Hadi, 34, warga Tukang Kayu. Dibandingkan dua tersangka lain, modus yang digunakan mereka masih konvensional. Pelaku ditangkap bersama barang bukti delapan hand phone, uang Rp 812 ribu, kertas togel, buku togel, dan ATM. Setiap pekan mereka bisa menghasilkan omzet hingga Rp 5 juta. (nic/c1/aif )

Ajak Masyarakat Back to Nature n UNTUK... Sambungan dari Hal 33

Sarinem, 45, salah seorang pedagang jamu gendong mengaku sejak pagi buta sudah mempersiapkan jamu-jamunya untuk acara tersebut. Jamu yang dia jual selalu dalam keadaan fresh. Sebab, dia selalu menyiapkan tanaman-tanaman herbal sesaat sebelum dibuat. “Nggodok-nya minimal dua jam. Tanamannya juga yang masih segar biar khasiatnya tidak hilang,” ujar wa-

nita asal Solo tersebut. Di antara para penikmat jamu itu, ada juga beberapa cyclist yang mampir ikut menikmati obat tradisional tersebut. Mereka langsung menuju stan penyedia jamu terdekat dan memesan beras kencur. “Berdasar pengalaman, beras kencur yang paling cepat untuk loading kebutuhan karbohidrat di dalam tubuh, bisa juga untuk antioksidan,” kata Guntur Priambodo, seorang cyclist yang juga kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi.

Sementara itu, gerakan meminum jamu tersebut rencananya akan menjadi kegiatan rutin di setiap kantor pemerintahan di Banyuwangi. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam), Hary Cahyo, menganggap ketergantungan masyarakat terhadap obat kimia sudah cukup tinggi. Dengan adanya jamu, dia berharap bisa mengurangi ketergantungan tersebut dan membawa manusia kembali ke alam.

Selain itu, dengan gerakan Jumat Minum Jamu semoga banyak yang memperoleh manfaat. Seperti banyaknya penanaman tanaman obat, bergeraknya industri jamu dan usaha kecil lainnya. “Program ini kita lakukan bersama asosiasi jamu dan Dinas Kesehatan. Selain bisa mengajak masyarakat back to nature, juga bisa membuat masyarakat mencintai minuman obat khas Indonesia. Banyuwangi juga memiliki jamu khas, yaitu jamu kelor,” kata Hary. (fre/c1/aif)

Menolak Didampingi Petugas n BARU... Sambungan dari Hal 33

Untuk mempersiapkan kedatangan mereka, Alam mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan beberapa instansi terkait. Sehingga, begitu para PSK tiba, kesehatan mereka akan langsung diperiksa. “Mengingat Papua merupakan daerah penyebaran penyakit HIV/AIDS tertinggi di Indonesia,” katanya.

Selain pemeriksaan kesehatan, para PSK juga akan diberi pembinaan supaya tidak kembali ke profesi awal. Alam mengaku memiliki data lengkap PSK yang akan kembali ke Banyuwangi. Jadi, setelah dibina nanti, mereka dapat langsung dipulangkan. “Tapi kita cek dulu kesehatannya, kemudian diberi pembekalan supaya mereka bisa diterima masyarakat dengan usaha yang baru. Jangan sampai menjadi

PSK lagi,” harapnya. Terkait permodalan bagi para PSK tersebut, Alam mengatakan akan berkoordinasi dengan SKPD lain. Sebab, kemungkinan yang menangani masalah ini bukan hanya Banyuwangi, tapi juga daerah lain di Jawa Timur. Hingga kemarin, baru satu PSK asal Banyuwangi yang menginjakkan kaki di Jawa Timur. “Pemulangan PSK dari Papua ini memang dilakukan bertahap.

Kemungkinan sisanya masih berada di Papua dan menunggu giliran pulang hari berikutnya,” bebernya. Informasinya, satu PSK itu akan pulang dari Surabaya menggunakan angkutan kereta api. “Dia minta dibelikan tiket kereta menuju Banyuwangi dan menolak didampingi petugas. Kami akan segera memantau alamat PSK tersebut dan menunggu kedatangan yang lain,” katanya. (fre/cin/c1/aif)

Singgahi Warung Rujak Buah Tepi Laut n LEBIH... Sambungan dari Hal 33

Tim ekspedisi bergerak dari Pantai Sobo melewati jalur lintas selatan menuju Pantai Cemara. Tidak lama untuk sampai di Pantai Cemara, karena hanya berjarak sekitar 2 kilometer (Km) ke selatan. Saat menuju Pantai Cemara, tim ekspedisi melewati sebuah perkampungan kecil. Meski sudah ada papan penunjuk jalan berbahan kayu ke ”Pantai Cemara”, tapi kami masih ragu apakah pantai itu bisa dilewati mobil ataukah tidak. Sebab, jalan menuju pantai selain tidak beraspal, lebar jalan menuju Pantai Cemara juga lumayan sempit. Akhirnya, tim ekspedisi pun tetap mencoba untuk masuk untuk menuju pantai. Ternyata jalan tersebut bisa dilewati dengan kendaraan Toyota New Fortuner bermesin diesel 2500 cc yang lumayan bongsor, sayang kami tidak menemukan lahan yang luas untuk memutar balik kendaraan kami. Sebab, jalan menuju pantai hanya satu arah. Samping-samping jalan berdiri dengan kokoh tembok-tembok yang sepertinya adalah tembok dari tambak udang. ”Pulangnya terpaksa harus mundur ini kendaraannya,” kata Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi, Bayu Saksono. Kami pun bergegas untuk menuju Pantai Cemara. Untuk menuju pantai ini, kami melewati jembatan kecil sepanjang 50 meter. Di sisi kiri kanan jembatan warna biru itu terdapat muara sungai. Meski sudah dekat dengan laut, namun laut masih belum bisa kami lihat. Kami hanya bisa melihat lebatnya pohon cemara yang tumbuh kawasan ini. Setelah beberapa meter berjalan

RENDRA KURNIA/RABA

TEDUH: Deretan pohon cemara udang cukup nyaman untuk naungan di sekitar Pantai Cemara, Dusun Pantairejo, Pakis, Banyuwangi.

dari jembatan beton biru, akhirnya kami menginjakkan kaki di hamparan pasir tepi pantai. Angin semilir dengan sejuk menyapa kedatangan kami. Gratis memang untuk menuju pantai ini, namun jika membawa kendaraan roda dua, pengunjung harus membayar jasa parkir Rp 1.000. Meski sama berpasir hitam seperti pantai-pantai sebelumnya, tapi Pantai Cemara memiliki perbedaan yang mencolok dari pantai lainnya. Tumbuh lebatnya pohon cemara ini memang menjadi nilai plus sekaligus ciri khas tersendiri.

Tampaknya, cemara udang itu memang sengaja ditanam oleh kelompok nelayan setempat. Kini, kawasan itu bisa dikatakan sebagai hutan cemara yang berjejer rapi. Para pengunjung yang datang di pantai ini kebanyakan tidak hanya menikmati pemandangan di bibir pantai. Banyak juga pengunjung yang datang untuk sekadar bersantai di bawah rindangnya pohon cemara. Tidak sedikit pula yang mengabadikan foto di sekitar pohon cemara tersebut. Di bibir pantai, meski pantai ini terkenal sebagai tempat wi-

sata, ternyata juga banyak sekali perahu yang sandar. Perahuperahu tersebut milik nelayan setempat. Namun, saat kami berada di bibir pantai ini, kami tidak menemui kapal akan pergi melaut karena kebetulan cuaca tidak bersahabat siang itu. Kami hanya menemui beberapa nelayan yang sedang mencari ikan di muara sungai dekat pantai. Mereka mencari ikan dengan menggunakan jaring lempar. Tampaknya mencari ikan di muara sungai memang untuk mengisi waktu kosong selagi libur melaut. ”Dari pada tidak ada kegiatan, mendingan njaring ikan di sini (muara). Di sini ada ikan nila, mujaher, wader dan banyak lagi,” kata seorang nelayan. Oh iya, Pantai Cemara ini juga ternyata sering dijadikan tempat favorit penyu untuk bertelur. Masyarakat setempat pun membentuk kelompok masyarakat yang bertugas untuk menyelematkan telur penyu yang menetas. Sementara tukik dari telur yang diselamatkan tadi akan kembali dilepas liarkan kembali ke tengah laut oleh masyarakat setempat. Setelah beberapa lama berkeliling di sekitar pohon cemara dan bibir pantai yang ada di Pantai Cemara. Kami pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di warung rujak di Pantai cemara. Meski cuaca panas, segar dan pedasnya rujak buah yang kami nikmati, ternyata lumayan bisa mengusir rasa lelah yang rasakan selama perjalanan hari itu. Rasa lelah itu pasti, tapi kami masih tetap bersemangat. Pantai-pantai lain masih banyak yang belum dikunjungi. Selanjutnya, giliran pantai di Kecamatan Kabat yang akan dijelajahi. (c1/ bay/bersambung)

nama, dan lain-lain. Paslon juga diperbolehkan mengadakan stiker paling besar ukuran 10 cm kali 5 cm. “Hanya saja, sesuai ketentuan, apabila di konversi dalam bentuk uang, nilai per unit kampanye bahan kampanye yang diadakan oleh paslon atau tim sukses itu maksimal sebesar Rp 25 ribu,” pungkasnya. Untuk melengkapi kebutuhan anggaran pilbup, KPU mengusulkan tambahan anggaran pada pembahasan APBD perubahan 2015 sebesar Rp 7 miliar. Hanya saja, usul tambahan Rp 7 miliar dalam APBD perubahan itu belum disahkan menjadi Perda APBD Perubahan 2015. Walau APBD perubahan belum disahkan, namun anggaran tambahan yang diajukan KPU bisa dicairkan. Berdasar Peraturan

Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 44 Tahun 2015, KPU bisa mencairkan usul anggaran tambahan Rp 7 miliar walau APBD perubahan belum disahkan DPRD. Dalam Permendagri 44 Tahun 2015 disebutkan, pemerintah daerah yang belum menganggarkan pendanaan pemilihan dalam APBD atau telah menganggarkan dalam APBD tapi belum sesuai standar kebutuhan, dapat menganggarkan pendanaan kegiatan pemilihan mendahului penetapan P-APBD. Dengan dasar tersebut, Pemkab Banyuwangi kini sedang memproses pencairan dana hibah tambahan kepada KPU. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono mengatakan, khusus dana hibah KPU ada ketentuan Permendagri yang

memperbolehkan pencairan dana tersebut mendahului pengesahan APBD perubahan, yakni melalui perubahan peraturan bupati tentang penjabaran APBD yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan peraturan daerah (raperda) tentang P-APBD. “Saat ini usul tambahan anggaran dari KPU sebesar Rp 7 miliar tersebut tengah diproses di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD),” ujarnya beberapa waktu lalu. Slamet menambahkan, pencairan dana hibah untuk KPU tersebut akan direalisasikan dalam waktu dekat. “Insya Allah dalam waktu dekat akan terealisasi. Tim anggaran Pemkab Banyuwangi telah melakukan pembahasan bersama KPU,” cetusnya. (sgt/c1/afi)

Lokasi Penemuan Dekat Air Suci n WARGA... Sambungan dari Hal 33

“Banyak yang ingin lihat, masih warga desa-desa sekitar Wongsorejo, tapi belum ada dari pemerintah. Saya takut ada yang mengambil,” kata Rudi dihubungi tadi malam. Temuan logam mirip emas yang diyakini harta Bung Karno itu menggegerkan warga Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejou. Harta karun tersebut ditemukan seorang nelayan bernama Rudiawal Harianto, 33, nelayan asal Dusun Paras Putih, Desa Bangsring. Harta karun tersebut berupa sebatang logam berwarna keemasan dengan gambar presiden pertama RI, Sukarno. Barang antik seberat 500 gram itu ditemukan Rudi di dasar laut tak jauh dari patung gandrung Watudodol, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, sebulan lalu. Menurut beberapa sumber, harta karun Sukarno tersebut tergolong barang gaib yang sangat sulit ditemukan. Keberadaannya hanya bisa diketahui orang-orang yang secara garis keturunan diberi amanah menjaga harta tersebut. Rudi menemukan benda tersebut saat hendak mencari timah sisa pancing yang nyantol di perairan Watudodol. Maklum, kawasan itu kerap dijadikan tempat memancing ikan. Tak sedikit pancing nelayan yang kecantol batu karang. Nah, sisasisa timah itulah yang dicari

Rudi di perairan tersebut. Saat mencari timah itu Rudi dikejutkan seonggok benda aneh di tengah pasir dasar laut. Setelah diambil dan diamati ternyata benda aneh itu kepingan logam mirip emas bergambar Sukarno. Ketika hendak mengambil benda tersebut, Rudi melihat ada batu empat warna dan keris di sisinya. Tetapi, pria berkulit gelap itu mengaku tidak berani mengambil benda yang lain. Sebelum menemukan batangan logam tersebut, dia mengaku bermimpi ditemui salah satu pamannya yang telah meninggal. Di dalam mimpinya itu si paman berpesan boleh mengambil batangan berwarna emas, tapi tidak boleh mengambil yang lain. Kabid Kebudayaan Disbudpar Banyuwangi, Choliqul Ridha mengaku belum melihat temuan milik Rudi secara langsung. Jika memang berniat menyerahkan kepada negara, sebaiknya Rudi membawa benda tersebut ke Disbudpar Banyuwangi agar bisa diperiksa langsung oleh tim ahli. “Segera bisa dibawa ke sini, karena kami ada tim ahli yang bisa memeriksa keaslian benda tersebut, supaya tidak ada kesalahpahaman,” ujarnya. Seorang Tim Ahli Cagar Budaya Banyuwangi, Bonavita Budi Wijayanto, kemarin langsung mendatangi kantor Dinas Budaya dan Pariwisata Banyuwangi begitu mendengar kabar tersebut. Rupanya pria tersebut ber-

maksud mengklarifikasi kebenaran kabar temuan harta karun Sukarno oleh warga Desa Bangsring. Pria yang biasa dipanggil Totok itu mengatakan dirinya menjamin 100 persen bahwa temuan di Pantai Watudodol itu bukan emas atau barang purbakala. Sementara itu, lokasi penemuan harta karun berupa kepingan logam bergambar Sukarno itu tak jauh dari sumber air Watudodol. Tempat tersebut ”dikeramatkan” sebagian orang. Biasanya, usai melakukan upacara Melasti, umat Hindu mengambil tirta di mata air Watudodol yang muncul dari batu. Pantai Watudodol dipercaya memiliki ikatan dengan Bali sejak zaman Majapahit. Pengambilan air suci ini merupakan akhir dari rangkaian Melasti. Selain umat Hindu, sumber air Watudodol juga diyakini bisa menolak bala dan menyucikan jiwa dan raga. Setiap tahun baru Hijriah (Suro), puluhan masyarakat dan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Yayasan Al-Hikam Banyuwangi juga menggelar mandi di sumber air di sekitar Pantai Watudodol tersebut. Peserta tidak hanya datang dari Banyuwangi, tapi juga dari luar kota. Pesertanya juga beragam latar belakang. Ada jaksa, pengusaha, birokrat, tentara, dan guru. Mereka bertelanjang dada menunggu guyuran air dari pengasuh dan pembina ponpes tersebut. (fre/c1/aif)

Jamaah Tidak Ada yang Sakit n SUHU... Sambungan dari Hal 33

seluruh JCH Banyuwangi kemarin diimbau tetap menggunakan pelindung kepala saat keluar hotel. Selain itu, pihaknya juga mengimbau seluruh JCH membawa semprotan air jika bepergian untuk disemprotkan ke bagian wajah agar tetap lembap. ”Tapi Alhamdulillah tidak ada JCH Banyuwangi yang sampai dirujuk ke RS karena suhu ini. Hanya menjalani pemeriksaan medis saja di maktab,” tambahnya. Pemeriksaan yang dilakukan para JCH meliputi cek tekanan darah, cek kadar gula, cek kadar kolesterol, dan asam urat. Pemeriksaan itu untuk memastikan bahwa kesehatan JCH asal Banyuwangi tidak terganggu. ”Petugas juga datang ke kamarkamar jamaah untuk memastikan kebersihan. Karena itu sangat pengaruh terhadap kesehatan. Alhamdulillah, sementara ini sehat,” pungkasnya. Sementara itu, kemarin JCH Banyuwangi masih berada di Madinah untuk mengunjungi beberapa tempat-tempat bersejarah. Kemarin seluruh JCH Banyuwangi melakukan salat Jumat di Masjid Nabawi berjamaah. ”JCH saat ini (kemarin) masih ziarah di sekitar Masjid Nabawi, antara lain Raudho, Bakik, Masjid Syaidina Ali, Masjid Syaidina Umar, Masjid Syaidina Abu Bakar, dan Masjid Mustajab. Sebagian JCH ada yang belanja dan jalan-jalan,” terang Juhdi, petugas haji lainnya. (tfs/c1/aif)

JUHDI FOR RABA

HUJAN DERAS: Jamaah menghindari guyuran hujan di sekitar Masjidilharam.


44

Jawa Pos Sabtu 29 Agustus 2015

9 Desember 2015

Tahap Pilbup

Belum Ada yang Gelar Kampanye BANYUWANGI - Tahap kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015 telah digeber sejak 27 Agustus lalu. Walau musim kampanye sudah digeber, tapi hingga kemarin (28/8) belum ada pasangan calon bupati maupun tim sukses yang menggelar kampanye. Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar, mengatakan tahap kampanye dibuka sejak tiga hari pasca penetapan calon, yakni 27 Agustus hingga 5 Desember mendatang. Artinya, paslon dan tim sukses diperbolehkan melakukan kampanye terbatas, misalnya kampanye tatap muka, pertemuan terbatas, dan kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan yang berlaku. “Walau sudah boleh menggelar kampanye terbatas, tapi belum ada yang melaksanakan kampanye,” ujar Edi kemarin (28/8). Selain itu, paslon dan tim sukses memiliki kesempatan menggelar kampanye rapat umum. Masing-masing kandidat diberi jatah menggelar rapat umum sebanyak satu kali. “Karena kampanye rapat umum maksimal hanya satu kali per pasangan kandidat, kampanye akbar itu akan dilakukan menjelang akhir masa kampanye,” kata dia. Edi menambahkan, sesuai regulasi Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2015, KPU Banyuwangi juga akan memfasilitasi penayangan iklan kampanye di media massa. Penayangan iklan kampanye di media massa cetak dan elektronik tersebut dilakukan selama 14 hari sebelum masa tenang pilbup Banyuwangi kali ini. “Sedangkan masa tenang akan berlangsung pada 6 Desember sampai 8 Desember. Coblosan Pilbup Banyuwangi 2015 akan dilaksanakan 9 Desember,” sebut Edi. Sementara itu, kedua kubu tim pemenangan pasangan cabup Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) dan Sumantri SoedomoSigit Wahyu Widodo (Su-Si) bersepakat baru mulai melaksanakan kampanye pada 1 September mendatang. Kesepakatan itu tercapai pada forum rapat koordinasi persiapan kampanye yang digelar KPU Banyuwangi sore kemarin. Hasil kesepakatan tersebut lantas dituangkan dalam berita acara yang disaksikan KPU, Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi. “Tim kami dan Tim Dahsyat telah bersepakat memulai tahap kampanye pada 1 September,” ujar ketua I tim sukses pasangan Su-Si, Hamzah. (sgt/c1/afi)

rendra kurnia/RaBa

SEGERA DITURUNKAN: Gambar Bupati Abdullah Azwar Anas yang terpasang di sejumlah puskesmas segera diturunkan untuk menindaklanjuti rekom Panwaslih.

SKPD Diminta Turunkan Gambar Pemkab Janji Sterilkan Baliho Bupati Anas BANYUWANGI - Pemkab Banyuwangi bergerak cepat menindaklanjuti rekomendasi Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Panwaslih) Banyuwangi dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) dikumpulkan agar mencopot atau menutup gambar Bupati Abdullah Azwar Anas dan atau Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko yang terpampang pada baliho sosialisasi program pemerintah daerah kemarin (28/8). Asisten Administrasi Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda), Choirul Ustadi men-

gatakan, Dispendik dan Dinkes merupakan dua instansi yang paling banyak memiliki baliho program kerja yang mencantumkan gambar bupati dan atau wakil bupati. “Dispendik dan Dinkes sudah diinstruksikan melepas baliho tersebut,” ujarnya dikonfirmasi via sambungan telepon kemarin (28/8). Selain baliho di lingkungan Dispendik dan Dinkes, imbuh Ustadi, pihaknya menginstruksikan jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpolm PP) untuk mencopot baliho yang memampang gambar bupati dan atau wabup. “Selain Dispendik dan Dinkes, baliho program pemkab yang mencantumkan gambar bupati dan wabup adalah milik Bagian Humas dan Protokol,” kata dia. Sejak kemarin Satpol PP sudah mulai bergerak melakukan pencopotan baliho tersebut.

Hanya saja, langkah pencopotan belum bisa dilakukan Satpol PP secara optimal lantaran tenaga aparat penegak peraturan daerah (perda) itu masih terbagi dengan persiapan gerak jalan tradisional yang akan diselenggarakan hari ini. “Insya Allah secepatnya baliho bergambar bupati dan atau wabup tersebut sudah steril,” pungkasnya. Seperti diberitakan kemarin, kubu calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu Widodo (Su-Si) meminta Panwaslih mencopot atau menurunkan gambar bupati atau wakil bupati pada baliho-baliho sosialisasi program Pemkab Banyuwangi. Alasannya, pasangan incumbent tersebut kini kembali mencalonkan diri pada pesta demokrasi memilih bupati dan wakil bu-

pati periode 2016-2021. Anggota DPRD asal Partai Golongan Karya (Golkar), Ruliyono mengatakan, Panwaslih harus secepatnya menurunkan gambar bupati dan atau wabup yang terpasang di sekolah dan fasilitas publik yang lain. Sebab, KPU Banyuwangi sudah menetapkan pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko (Dahsyat) yang merupakan pasangan petahana maupun pasangan Su-Si sebagai kontestan Pilbup Banyuwangi 2015. Ruliyono mengatakan, permintaannya tersebut bukan merupakan protes, melainkan seruan agar pesta demokrasi lima tahunan kali ini berjalan fair. “Dengan demikian, kedua paslon punya kesempatan yang sama untuk meraih simpati publik,” ujarnya. (sgt/c1/afi)

Drive Band Tampil di Peacefull Concert BANYUWANGI – Setelah Jazz Ijen, masyarakat Banyuwangi kembali disuguhi perhelatan konser musik dengan menghadirkan grup band papas atas Drive. Konser yang dibalut dalam Banyuwangi Peacefull Concert, Merajut Budaya Nusantara ini akan digelar di Lapangan Maron Genteng, Sabtu (29/8) pukul 18.30 WIB. Grup band yang melejit dengan hits Bersama Bintang ini akan

tampil dengan membawakan hits-histnya dan lagu-lagu terbarunya. Drive yang beranggotakan Tirta Adila, Saleh Budi Raharjo, Ilamsyah Dyego Pramata dan Adi Sukarno Bawono akan menyapa fansnya di Banyuwangi. Yang istimewa, dalam konser

ini mantan vokalis Drive, Anji akan turut hadir membawakan lagu-lagu Drive. Koordinator even, Sudirman mengatakan, tema Merajut Budaya Nusantara ini diangkat dengan tujuan untuk mengingatkan kembali bahwa Banyuwangi adalah bagian dari budaya Nusantara. Untuk itu, dalam acara nanti juga akan ditampilkan beberapa khazanah budaya nusantara lainnya. (sgt/afi)

Menteri Perindustrian RI Saleh Husein bersama dengan Presiden Komisaris PT Holcim Indonesia Tbk Kuntoro Mangkusubroto. Executive Committee LafargeHolcim Ian Thackwray, Bupati Tuban KH.Fathul Huda, bersama dengan manajemen PT Holcim Indonesia serta undangan lainnya berfoto bersama usai penandatanganan prasasti peresmian Pabrik Tuban.

Hadir Makin Dekat, Membangun Bersama Masyarakat SEJARAH industri persemenan terus mengalami perubahan seiring perubahan yang terjadi di semua aspek kehidupan. Perubahan akan terus terjadi tanpa pernah berhenti. Seiring berjalannya waktu, dua line pabrik semen PT Holcim Indonesia Tbk telah berdiri di Tuban, Jawa Timur. Dibangun sejak 2010, dengan menerapkan nilai-nilai perusahaan; Kekuatan (Strenght), Kinerja (Performance), dan Semangat (Passion), pabrik diselesaikan tepat waktu. Pabrik Holcim di Tuban ini dibangun dengan teknologi tinggi dan ramah lingkungan dan telah melampaui kapasitas terpasang yang ditargetkan. Berlokasi 2,5 Km dari Pantai Utara, 35 Km dari pusat Pemerintahan Kabupaten Tuban, pabrik dioperasikan oleh karyawan yang kompeten dan berpengalaman, menerapkan standar keselamatan yang tinggi dan manajemen lingkungan yang terpadu. Dalam proses pembangunannya, pabrik ini melibatkan ribuan masyarakat sekitar dan bahkan dalam operasionalnya, pabrik ini dioperasikan oleh putra-putra terbaik Tuban. Keberadaan Holcim di Tuban tak lepas dari dukungan Pemerintah Daerah dan masyarakat Tuban. Pemberdayaan masyarakat melalui beragam program CSR dilakukan untuk memban-

Membangun Bersama

Menteri Perindustrian RI Saleh Husein berfoto bersama dengan para karyawan PT Holcim Indonesia Tbk Pabrik Tuban dengan latar belakang pabrik yang hijau sesaat usai peresmian

tu memberikan nilai tambah dan membentuk masyarakat yang berdaya dan mandiri. Menandai dioperasikannya pabrik Tuban, Menteri Perindustrian Saleh Husein mengapresiasi dengan meresmikannya Senin 24 Agustus 2015. Peresmian ini semakin memperkuat komitmen PT Holcim Indonesia Tbk untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara dengan mewujudkan visi dan misi secara berkesinambungan. Kehadiran pabrik baru telah memberikan harapan dan semangat baru “Hadir Makin Dekat, Membangun Bersama untuk Masyarakat.”


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.