Rujukan Informasi Terkini
KAMIS 29 OKTOBER TAHUN 2015
Eceran Rp.5.750
Tipikor Selidiki Dana Panwas
INSIDEN KETAPANG
RENDRA KURNIA/RABA
REVOLUSI MENTAL: Pelajar SMA mengenakan pakain adat Nusantara dalam upacara Sumpah Pemuda di Taman Blambangan kemarin.
Prihatin Asap, Tanam Pohon Sawo RENDRA/RABA
MEMBAIK: Tinari terlihat sehat kembali setelah sempat terjun ke perairan Selat Bali Selasa lalu (27/10).
Tinari Boleh Pulang KALIPURO - Tinari, 50, perempuan yang gagal bunuh diri dengan cara meloncat dari kapal langsung pulang ke rumahnya di Lumajang. Pasca-insiden nyebur laut itu, kondisinya berangsur membaik. Sebelum pulang ke Lumajang, Tinari sempat menjalani perawatan di Pos Kesehatan Pelabuhan ASDP Ketapang karena kondisinya lemah akibat air laut yang masuk ke dalam tubuhnya cukup banyak n Baca Tinari...Hal 39
SERTIJAB DANDIM
HALAMAN 29
BANYUWANGI - Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-87 Kemarin (28/10) ditandai dengan penanaman pohon oleh Penjabat (Pj) Bupati Banyuwangi Zarkasi di Taman Blambangan. Penanaman pohon sawo blambangan itu selaras dengan tema besar peringatan Sumpah Pemuda, yakni Revolusi Mental untuk Kebangkitan Pemuda Menuju Aksi “Satu Untuk Bumi� n
Panggil Saksi, Ada Dugaan Penyimpangan Keuangan BANYUWANGI - Diam-diam penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Banyuwangi menyelidiki dugaan penyimpangan dana hibah untuk Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslulu) Gubernur 2013. Sejumlah saksi sudah dikorek keterangannya. Para saksi adalah para mantan panwaslu ketika Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013 lalu. Para saksi yang telah diperiksa adalah anggota panwaslu Kecamatan Cluring dan Singojuruh. Sedianya, kemarin penyidik memanggil saksi dari panwaslu Kecamatan Srono. Sayang, ditunggu sampai siang, saksi tidak menunjukkan tanda-tanda hadir memenuhi panggilan penyidik. Padahal, pemeriksaan diagendakan dilakukan pukul 09.00 n Baca Tipikor...Hal 39
Baca Prihatin...Hal 39
Bidik Korupsi Panwaslu
Zarkasi Langsung Konsolidasi Internal
Dasar penyelidikan Q Laporan masyarakat yang menemukan an penyimpangan dana panwaslu tahun 2013 Tahap penyelidikan Q Tipikor memeriksa saksi-saksi. Sejumlah saksi yang telah diperiksa dari Cluring dan Singojuruh Q Sedianya kemarin penyidik memeriksa saksi dari Srono. Ditunggu sampai siang tidak datang Dugaan penyimpangan Q Mark up sewa mobil, pengecatan kantor, dan bimtek. Diduga penyimpangan itu masih banyak Versi Kasatreskrim Q Pemanggilan itu bukan dalam ra rangka angk gkka pemeriksaan, melainkan undangan kepolisian lebih berisi terkait klarifikasi atas masalah pengaduan penggunaan dana panwaslu
BANYUWANGI - Penjabat (Pj) Bupati Banyuwangi, Zarkasi, memanfaatkan kesempatan pertama bertemu para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebagai ajang konsolidasi internal kemarin (28/10). Melalui konsolidasi tersebut, dia berharap bisa menyamakan frekuensi dalam rangka melanjutkan pembangunan di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini n Baca Zarkasi...Hal 39
KODIM 0825 FOR RABA
DANDIM LAMA DAN BARU: Roby Bulan (kiri) dan Mangapul Hutajulu usai sertijab.
Roby Bulan Gantikan Mangapul Hutajulu BANYUWANGI - Tongkat komando Dandim 0825 Banyuwangi berpindah tangan. Pejabat lama Letkol (Inf) Mangapul Hutajulu digantikan Letkol (Inf) Roby Bulan sejak Senin lalu (19/10). Prosesi serah-terima jabatan (sertijab) dilaksanakan di Makorem 0823 Baladhika Jaya, Malang. Â Â Roby Bulan adalah lulusan Akmil 1997 Sebelumnya dia menjabat sebagai Pabandya Dik Spers di Kodam Jaya. Secara normatif, tentara asal Aceh itu akan memimpin komando tertinggi di Kodim 0825 selama dua tahun ke depan n Baca Roby...Hal 39
KUCUR
NGOPAI
Lemparan Telur Ultah MOMEN Sumpah Pemuda 28 Oktober kemarin menjadi kenangan tak terlupakan bagi AKP Muhamad Wahyudin Latief. Pria yang m e n ja b a t sebagai Kasatreskrim Polres Banyuwangi itu mendapat serangan mendadak dari beberapa anak buahnya di lingkungan korps reserse n Baca Lemparan...Hal 39
http://www.radarbanyuwangi.co.id
SEDEKAH OKSIGEN: Pj Bupati Zarkasi menanam pohon sawo di Taman Blambangan, kemarin. Penanaman pohon ini dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda. RENDRA KURNIA/RABA
GRAFIS: REZA FAIRUZ / RABA
Pengusaha Muda Siap Hadapi MEA BANYUWANGI - Para pengusaha muda diajak bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan modal berani berkompetisi. Hal itu dikatakan Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Pemkab Banyuwangi, Wiyono, saat membuka rapat koordinasi (Rakor) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di hall Hotel Santika, Banyuwangi, kemarin. Di hadapan puluhan anggota HIPMI dan perwakilan perbankan, Wiyono menegaskan HIPMI memiliki peran yang sangat strategis. Oleh karena itu, HIPMI harus belajar bagaimana negara lain bisa sukses dalam persaingan global. “Selain memperkuat jaringan, pengusaha muda harus membangun sifat kompetitif,’’ tegas Wiyono n
MENYIMAK: Pembina HIPMI Michael Edi Hariyanto dan Samsudin Adlawi saat menghadiri rakor HIPMI di Hotel Santika Banyuwangi kemarin. Berita lainnya baca HALAMAN 38
Baca Pengusaha...Hal 39 TOHA/RABA
Mengenang Kepergian Sutrisno, Juru Kunci Klenteng Hoo Tong Bio
Kuasai Doa untuk Tao, Buddha, dan Konghucu Sutrisno alias Akong, juru kunci (biokong) Klenteng Hoo Tong Bio, K , mengembuskan napas terakhir pada Selasa (20/10) lalu. Kepergian Akong untuk selamanya A itu menimbulkan kehilangan cukup mendalam bagi kkeluarga besar pengurus kklenteng tertua di Tanah Jawa tersebut. FREDY RIZKI, Banyuwangi
Pencetakan surat suara dikerjakan 15 hari Meleset sehari bisa masuk bui!
JURU KUNCI: Akong membersihkan tempat persembahyangan di Klenteng Hoo Tong Bio ketika masih hidup.
Tipikor selidiki dana Panwas Pilgub 2013 Ayo tebak jadi perkara atau jadi rasan-rasan!
DOK. RABA
ONG Kok Yu, kepala kantor Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio, tampak bersantai sore itu. Wajahnya
terlihat kusut. Kepergian Akong beberapa hari lalu masih membekas di ingatan Ong Kok Yu. Kakek tersebut telah kehi-
langan salah satu instrumen dalam harmonisasi kehidupan klenteng n Baca Kuasai...Hal 39 email: radarbwi@gmail.com / beritaraba@gmail.com
radar sport Dukungan Maniak Bola kian Meluas RADAR Banyuwangi
30
Jawa Pos
BANYUWANGI - Antusiasme maniak bola Bumi Blamban gan dalam menyambut rencana duel akbar yang melibatkan Persewangi kubu Nanang Nur Ahmadi melawan Persebaya 1927 ternyata sangat besar. Ber bagai dukungan terus mengalir dan kian meluas dalam men
yongsong laga uji coba yang digeber di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, itu. Even tersebut memang di tunggu publik. Apalagi, tim yang diundang merupakan tim hebat yang memiliki sejarah besar dalam perkembangan sepak bola tanah air.
Persewangi versus Persebaya 1927 memang hanya duel ber tajuk friendly match. Tetapi, kehadiran Persebaya di Kota Gandrung menjadi nilai plus. Kehadiran mereka sangat di tunggu publik. Ketua Umum Laros Jenggi rat, Ikhwan Arief, menegaskan
bakal all out mendukung dan menyukseskan even akbar itu. Mereka akan menyambut baik kehadiran Bonek, suporter Persebaya 1927. Ajang tersebut bisa menjadi hiburan menakjubkan bagi publik. Wajar jika berbagai pi hak menyambut positif rencana
digelarnya laga ekshibisi itu. Kalangan pengusaha juga merespons baik ajang tersebut, salah satunya diungkapkan Moh. Subur. Owner sebuah percetakan di Genteng itu menanggapi den gan baik. “Kita sambut penuh suka cita,” terangnya kemarin. Dia menjelaskan, Persewangi memang menjadi ikon Banyu wangi. Oleh karena itu, Persewan
gi jangan sampai vakum. “Kalau Persewangi terus eksis, bisa bagus bagi daerah,” paparnya. Meski bertajuk laga uji coba, tapi pertandingan itu bisa menggairahkan semangat ber olahraga, khususnya sepak bola. Sebab, selama ini sepak bola memang paling populer. ‘’Yang pasti Persewangi harus bangkit. Itu harapan publik,”
Kamis 29 Oktober 2015
katanya. Dia mencermati, laga uji coba itu bisa dijadikan momentum bagi Persewangi untuk bangkit. Tidak adanya kompetisi mem buat publik dahaga pertand ingan sepak bola di stadion. ‘’Cepat atau lambat Persewangi akan bersinar, tidak boleh redup dalam kondisi apa pun,” harap nya. (ton/c1/als)
DOK.RaBa
JARING TALENTA: Di pengujung tahun ini IPSI berencana menggelar kejuaraan pencak silat antarpelajar se-Banyuwangi.
Tarungkan Pendekar SD hingga SMA IPSI Gelar Kejurkab Antarpelajar BANYUWANGI - Ikatan Pen cak Silat Indonesia (IPSI) Banyu wangi terus menatap program
besar di pengujung tahun 2015 ini. Dalam waktu dekat, induk cabor perguruan silat itu akan kembali menggelar kejuaraan pencak silat antarpelajar. Tidak tanggung-tanggung, ajang tersebut melibatkan pe
Agenda Kota
Lomba Pop Singer se-BWI IKUTILAH lomba pop singer tingkat SMP, MTs/SMA/SMK& umum se-Kabupaten Banyuwangi. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 1-2 November 2015 di sekretariat Zona Enterprise Perum Kebalenan Baru 1 Blok B7 Banyuwangi. Temu teknik dan pengambilan nomor peserta Kamis (5/11) pukul 10.00 di Dispar. Audisi untuk umum hari Sabtu (7/11), SMP/SMA Minggu (8/11). Untuk temu teknik saat babak semifinal dige lar Senin (9/11), semifinal Rabu (11/11) pukul 19.00. Materi lomba, lagu wajib, lagu pilihan. Untuk biaya pendaftaran Rp 75 ribu. Informasi hubungi Ibu Rahayu 082336395000; Mbak Ester 085204240179; Mbak Emi 082336611990. Total hadiah Rp 9 juta, piagam dan doorprize. (*)
STNK Hlg STNK P 4055 XL an Tyas Tri Handayani, Perum Kalirejo Permai,Jl. Durian No.9 Hlg STNK P 4859 XJ an Herma Herpiana, Dsn. Pasinan Barat RT. 4/1, Ds. Singojuruh Hlg STNK P 4617 X an Yoyok Achmad Wahyudi, Dsn. Krajan RT. 3/1, Ds.Rogojmpi
BANYUWANGI
lajar mulai tingkat SD/MI, SMP, hingga SMA se-Banyuwangi. Rencananya ajang tersebut akan digulirkan pada Desember men datang. Meski masih menyisakan dua bulan lagi, tapi segala persiapan terus dimatangkan. Hal itu di dasari atas keberadaan jumlah perguruan silat yang bergabung di IPSI sepanjang tahun 2015 ini. Jika sebelumnya anggota perguruan silat di bawah IPSI Banyuwangi hanya 18 anggota, kini jumlah itu berkembang menjadi 24 anggota. Dengan be gitu, bisa diprediksi jumlah atlet yang bakal bertarung akan lebih banyak dibandingkan ajang se belumnya. Hal itu yang diakui sekretaris IPSI Banyuwangi, Mukayin, kemarin. Dia menyampaikan, jumlah pesilat yang akan ber tanding diprediksi akan membe ludak. ‘’Sebelumnya saja peserta
banyak, besok ini bisa lebih banyak lagi,” terangnya. Sekadar mengingatkan, pada edisi sebelumnya, jumlah peser ta yang berebut juara tercatat sebanyak 846 pesilat. Jumlah itu terdiri atas pesilat tingkat SMP dan SMA. Itu artinya, minus kontestan SD. ‘’Kalau dengan SD, pasti jauh lebih banyak,” paparnya. Oleh karena itu, jelas dia, se tiap perguruan akan dilaku kan seleksi ketat. Hal itu demi efisiensi waktu yang digulirkan. ‘’Kita sudah menggelar kejurkab sampai sepuluh hari karena peserta membeludak,” tukasnya. Yang pasti, masih kata dia, IPSI Banyuwangi memang telah me miliki program rutin setiap ta hun. Atas petunjuk Ketua Umum IPSI Banyuwangi, Guntur Pri ambodo, agenda kejuaraan itu harus tetap dilaksanakan dalam kondisi apa pun. (ton/c1/als)
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
BANYUWANGI
Suzuki Ertiga
Toyota Fortuner
Nissan Datsun Go+
Toyota Kijang
Dijual Ertiga GL Th ‘012, Abu-abu Istimewa Hrga 132 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 08123453975
Dijual Toyota Fortuner Diesel Manual Th ‘012 TRD, Putih, Nopol Cantik Hrga 322,5 Jt Nego Bisa Cash/Kredit atau Tukar Tambah Hb. 082142194111
Datsun Go+ Panca Promo DP Ringan , DP Mulai 14 Jutaan Hubungi Melinda 081 232 327 111 PIN BB 26393CC5
Jual Kijang Solar Th 2002 Akhir Biru Plat: N & Th 1997 Abu-abu Plat P Body Kaleng Brg Istw, STNK Panjang Dua-duanya Hub: 081336666171 / 081358937333
Toyota Kijang Innova
Daihatsu Xenia
Alphard
Toyota Terios
DIJUAL Toyota Kjg Innova tahun 014 (solar) htm mtl PMK hrg 235 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL All New Xenia tahun 013 putih PMK hrg 126,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Alphard tahun 06 MZG slv PMK hrg 242,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
DIJUAL Terios tahun 013 hitam PMK hrg 139,5/102,5 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
Honda Jazz
Depan Kampus UBI
Jazz ‘05 vtec AT 94 Jt Htm Plat L Sgt Bgs TV/ DVD/Camera, Pajak Baru 085102853738
Dijual Tanah Strategis Luas 76.280 m, SHM, Dpn Kampus UBI Jl. Raya Srono, Sraten Berminat Hub: 0811351308 / 08533678256
Truck Fuso
Olehsari
Hlg STNK P 4391 VL&IM C an Miswati, Dsn. Krajan RT. 1/2, Ds. Bengkak, Wngsrjo
Djl Tanah Pnggr Jalan Raya Olehsari Luas 400 m2, SHM, Hub: 087806620001 TP
Hlg STNK P 5385 WD an Ani Lidayani, Ds. Balak RT. 4/4, Songgon
situbondo
Hlg STNK P 5949 ZC an Hermijanto, Dsn. Garit RT. 1/2, Ds. Alasmalang Hlg STNK P 2447 WB an Saipul Hidayat, Dsn. Kampung Tengah RT. 1/2, Ds. Sukojati Hlg STNK P 5549 ZJ an Ike Nur Jannah, Ds. Kluncing RT. 2/2, Licin, Bwi
Butuh Pasang Iklan OTOMOTIF PROPERTI ANEKA KEBUTUHAN
email : radarbwi@gmail.com
?
Radar Banyuwangi
JITU
0333 412224
CALL CENTER
Radar Situbondo
0338 671982 Radar Genteng
0333 845860
Depan Puritama DIJUAL Truck Fuso tahun 81/82/83/84/85 hrg 75/77,5/80/82,5/125 juta nego brg istw bisa cash/kredit hub (0333) 631526 – 635176, 0811351148
BPKB
Djl lahan dpn puritama sblh R.mkan surya psr.putih L365 hrg.nego H:0811301405
BANYUWANGI
Hlg BPKB P 5019 YA an Drs. Mansur, Jl. Karimun Jawa No. 74 RT. 5/4, Kel. Lateng
SIM & STNK
Hlg BPKB P 7000 UY an Mujiatno, Jl. Karimun Jawa No. 61 RT. 4/4, Kel. Lateng
Hlg SIM C & A, STNK P 2031 XH an Suseno, Dsn. Karanganyar RT. 3/3, Wngsrjo
Hlg BPKB P 7000 UW an Mujiatno, Jl. Karimun Jawa No. 61 RT. 4/4, Kel. Lateng
Hlg STNK P 4740 XH an Suseno, Dsn. Karanganyar RT. 3/3, Wngsrjo
CV Global CCTV Menerima Pasang dan Servise CCTV Hub/SMS 08121626627
HATI-HATI
Hlg BPKB P 5030 V an Suriyanto, Jl. Gunung Srawet No. 80 A RT. 3/2, Singotrunan
Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Rahman Bayu Saksono Wakil Pemimpin Redaksi/Korlip: Syaifuddin Mahmud Redaktur: Ali Sodiqin, A.F. Ichsan Rasyid Staf Redaksi: Sigit Hariyadi, Niklaas Andries, Ali Nurfatoni, Chien Jullien Anisa, Taufik Ferdiansyah, Fredy Rizki Manunggal Fotografer: Galih Cokro Buwono Editor Bahasa: Minhajul Qowim Lay Out/Grafis: Khoirul Muklis (Koordinator), Cahya Heriyanto, Ramada Kusuma Atmaja
CCTV
Pemasaran dan Pengembangan Usaha: Elly Irwan Suryanto, Gerda Sukarno Prayudha Iklan: Sidrotul Muntaha, Dian Effendi Administrasi Iklan: Fitria Arifiana Event: Benny Siswanto Keuangan: Citra Puji Rahayu Kasir: Widi Ukiyanti, Piutang: Anissa Windyah Sari Administrasi Pemasaran: Anisa Febriyanti Perpajakan: Cici Irma Setyani Corporate Lawyer Jawa Pos Group: Dr. Harris Arthur Hedar SH MH Direktur: Samsudin Adlawi
Wartawan Radar Banyuwangi dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita.
Radar Banyuwangi menghimbau untuk waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi. Bila Anda menerima telepon, SMS dengan mengatasnamakan petugas dari Radar Banyuwangi maka segera konfirmasi ke Radar Banyuwangi (0333) 412224. Radar Banyuwangi tidak bertanggungjawab atas semua transaksi yang terjadi selain pemasangan iklan secara resmi di Radar Banyuwangi.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Agus Baihaqi Staf Redaksi: Shulhan Hadi, Dedy Jumhardiyanto Pengembangan Usaha: Abdul Aziz Iklan: Thomy Sila Acrhdiansyah, Eko Budiyono Pemasaran: Wahyu Nugroho Administrasi: Titin Wulandari Kantor Genteng: Ruko Madania, Jl Hasyim Asy’ari No 06 Genteng Telp : (0333) 845860
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Edy Supriyono Staf Redaksi: Nur Hariri, Habibul Adnan Fotografer: Rendra Des Kurnia Lay Out/Grafis: Pemasaran: Samsuri Administrasi: Dimas Ayu Dewi Fintari Kantor Situbondo: Jl. Wijaya Kusuma No. 60 Situbondo, Telp : (0338) 671982.
Wartawan Radar Banyuwangi dibekali dengan kartu pers yang dikenakan selama bertugas.
Penerbit: PT Banyuwangi Intermedia Pers. SIUPP:1538/SK/Menpen/SIUPP/1999. Alamat Redaksi/Iklan: Jl. Yos Sudarso 89 C Banyuwangi, Telp: (0333) 412224-416647 Fax Redaksi: 0333-416647, Fax Iklan/Pemasaran: (0333) 415153, Website: www.radarbanyuwangi.co.id. Email: radarbwi@gmail.com, beritaraba@gmail.com, artikelradarbwi@gmail.com. Rekening: Giro Bank Mandiri Nomor Rekening 1430002019030. Surabaya: Yamin Hamid, Graha Pena Lt .15, Jl Ahmad Yani 88 Telp. (031) 8202259 Fax. (031) 8295473. Jakarta: Gunawan, Jl Raya Kebayoran Lama 17, Telp (021) 5349311-5, Fax. (021) 5349207. Percetakan: Temprina Media Grafika, Jl Imam Bonjol 129 Jember Telp (0331) 320300
Materi iklan/advertorial di luar tanggung jawab Radar Banyuwangi
EKONOMI BISNIS R A D A R
Jawa Pos
Kamis 29 Oktober 2015
BERAS IR 64 0
GULA PASIR 100
MIGOR CURAH 100
DAGING SAPI
DAGING AYAM BROILER
0
TELUR AYAM RAS
KACANG KEDELAI IMPOR
0
KACANG KEDELAI LOKAL
0
CABAI RAWIT
11.300
9.800
109.000
25.800
CABAI BIASA
0
BAWANG PUTIH
BAWANG MERAH
200
600
10.000
33
B A N Y U W A N G I
0
0
200
17.100
8.900
8.100
9.000
6.400
15.400
19.600
Penjualan Rumah Mewah Anjlok Rumah Sederhana Ikut Stagnan
RENDRA KURNIA/RABA
KRISIS EKONOMI: Sejak pertengahan tahun, penjualan rumah segmen menengah ke atas turun drastis karena terpukul krisis ekonomi.
BANYUWANGI - Walau pemerintah tidak mengakui secara jujur bahwa Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi, tapi dampak krisis itu benar-benar dirasakan sejumlah elemen masyarakat. Salah satu elemen masyarakat yang terkena pukulan krisis ekonomi itu adalah pengembang perumahan kelas menengah ke atas. Sejak satu tahun terakhir sejumlah pengembang di Banyuwangi harus mengetatkan ikat pinggang karena tren penjualan rumah terus merosot. Tidak hanya penjualan perumahan elite yang terus melorot, penjualan perumahan segmen sederhana juga stagnan karena krisis ekonomi nasional. Pengembangan perumahan Mendut Regency, H. Sunardi, mengatakan year to month omzet penjualan turun hingga 30 persen. Tahun sebelumnya penjualan rata-rata laku satu hingga dua unit dalam satu bulan, tapi dalam beberapa bulan ini tidak ada penjualan sama sekali. “Akhirakhir ini makin sulit. Tidak hanya di Banyuwangi, informasi dari beberapa kawan di luar daerah juga begitu,” ucapnya dikonfirmasi kemarin (27/10). Untuk menarik konsumen,
kata Sunadi, pihaknya sudah melakukan promosi dengan berbagai program menarik, tapi belum mendapat respons. Menyikapi situasi pasar yang tidak menentu, pengembang segmen menengah ke atas belum berani mengambil langkah inovatif lain untuk meningkatkan penjualan. “Kita wait and see agar terhindar atas risiko kerugian,” kata Sunardi. Kebutuhan pasar rumah menengah ke atas dengan kisaran Rp 600 juta lebih di Banyuwangi, kata Sunardi, sebenarnya cukup bagus. Pembelian rumah mewah bukan untuk investasi tapi menjadi primary needs. “Tapi karena kondisi perekonomian sedang lesu, konsumen banyak menunda pembelian rumah,” katanya. Berbeda dengan kelas menengah ke atas, perumahan sederhana atau kelas menengah ke bawah masih aman walau penjualannya stagnan. Salah satu developer perumahan kelas sederhana di Banyuwangi, Suhartatik, mengatakan tren penjualan rumah sederhana stagnan. Rumah sederhana tipe 36 masih diburu kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tingginya minat masyarakat terhadap rumah tipe tersebut disebabkan harganya terjangkau ■ Baca Penjualan...Hal 37
Pasar Kendaraan Niaga Tumbuh BANYUWANGI - Walau pasar otomotif melemah dalam beberapa bulan terakhir, tapi pasar kendaraan niaga masih cukup menjanjikan. Meski terjadi pelambatan, tapi penjualan kendaraan niaga masih terus tumbuh. Sales Manager Tata Motors Banyuwangi, Ivan Alexander, mengatakan kebutuhan kendaraan niaga warga Banyuwangi terus meningkat seiring membaiknya perekonomian daerah. “Pasar mobil niaga di Banyuwangi sangat prospektif,” kata Ivan. Konsumen kendaraan niaga menunjukkan minat tinggi karena hemat bahan bakar. “Mobil diesel banyak diminati karena biaya perawatan dan operasional lebih murah dibanding mobil bensin,” ucapnya. Sejak dibuka Januari lalu, penjualan di dealer Tata Banyuwangi dari bulan ke bulan mengalami pertumbuhan sekitar 15 persen. Pihaknya menarget bisa menjual mobil minimal 100 unit dalam sebulan. Demikian pula dengan kendaraan niaga roda tiga. Walau pasar kendaraan niaga roda tiga sempat menurun, tapi tidak begitu signifikan. “Pembelian motor niaga terus tumbuh seiring tingginya mobilitas masyarakat yang berdagang,” ujar Owner Dealer Viar Banyuwangi, Jemmy Sundoyo.
RENDRA KURNIA/RABA
MASIH LESU: Penjualan roda empat rata-rata mengalami penurunan sepanjang tahun ini. Tampak seorang customer menyimak penjelasan sales diler Datsun Banyuwangi.
Sementara itu, penjualan kendaraan roda empat segmen menengah masih lesu. Penurunan penjualan mencapai 10 hingga 15 persen per bulan. Seperti yang terjadi pada penjualan kendaraan roda empat mereka Nisan. Normalnya rata-rata penjualan produk Datsun setiap bulan mencapai 30 hingga 40 unit. Namun, sejak awal tahun penjualan mencapai 15 hingga 20 unit per bulan.
Pada semester pertama Nisan mencatat penjualan mencapai 180 unit dengan varian yang paling banyak laku adalah Grand Livina dan Datsun. “Untuk mendongkrak penjualan, kita memberikan beberapa program kepada costumer mulai pemberian free lucky dip hingga penurunan uang muka,” ujar Key Account Head Nissan-Datsun Banyuwangi, Sandi Panji. (cin/c1/afi)
TOILET BERSIH JEDING RIJIG
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN BANYUWANGI
Tularkan Jeding Rijig Jadi Kultur
D
inas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Banyuwangi menyerahan hadiah pada pemenang Lomba Toilet Bersih Jeding Rijig di gedung GOR Tawang Alun kemarin (28/10). Mereka yang berhasil meraih hadiah penghargaan berasal dari instansi pendidikan mulai tingkat taman kanak-kanak hingga SMA sederajat. Selain itu, ada juga kategori pondok pesantren, kampung, dan kantor kecamatan. Mereka dianggap Jeding mampu memenuhi kualifikasi toilet bersih yang ditentukan, yakni bersih, harum, nyaman dan sehat. Kepala DKP Arief Setiawan mengatakan, festival toilet bersih itu diharapkan bisa lebih merakyat dan populer di masyarakat. “Bukan hanya sekadar populer tapi bisa mempengaruhi
perilaku masyarakat agar lebih peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar, mulai toilet rumah, sekolah, kantor, hingga tempat ibadah,” ujarnya. Masyarakat jangan hanya bisa membangun toilet baru, tapi bagaimana harus bisa memelihara toilet yang layak dan memiliki nilai kebersihan tinggi hingga nyaman digunakan. “Ini penting untuk mengubah mindset masyarakat membangun budaya toilet bersih,” Rijig katanya. Ke depan, DKP akan merencanakan perluasan gerakan Toilet Bersih Jeding Rijig hingga ke tiap elemen masyarakat. Jika sebelumnya gerakan itu diikuti rumah tangga dan kantor pelayanan, tahun depan menyasar instansi vertikal dan perkebunan. (cin/c1/afi)
Daftar Pemenang Lomba Jeding Rijig 2015
CHIN JULLIEN/RABA
BERHASIL: Kepala DKP Banyuwangi, Arief Setiawan, menyerahkan piagam penghargaan kepada salah satu pemenang Toilet Bersih Jeding Rijig.
JADI PANUTAN: Kepala DKP Banyuwangi, Arief Setiawan, berpose bersama seluruh pemenang tiap kategori lomba Toilet Bersih Jeding Rijig di gedung GOR Banyuwangi kemarin (28/10).
Kategori RT Juara 1: RT 3 RW 1 Dusun Silirsari Desa Kesilir Juara 2: RT 1 RW 8 Dusun Darungan Desa Tegalarum Juara 3: RT 1 RW 1 Krajan Tamansari Kategori TK Juara 1: TK Rahmatullah Juara 2: TK Aisiyah Temuguruh Juara 3: TK Darul Fallah Kategori SD Juara 1: SDN 1 Bagorejo Juara 2: SDN 4 Penganjuran n Juara 3: SDN 4 Kabat Kategori SMP Juara 1: SMP Katholik Saint Yoseph Juara 2: SMPN 1 Gambiran Juara 3: SMPK Agustinus Karetan
Kategori SMA Juara 1: SMAN 2 Genteng Juara 2: SMKN 1 Banyuwangi Juara 3: SMAN 1 Purwoharjo Kategori Ponpes Juara 1: Ponpes Nur Cahaya Penataban Juara 2: Ponpes Modern Gontor 5 Rogojampi Juara 3: Ponpes Bustanul Makmur 1 Genteng Kategori Kantor Kecamatan Juara 1: Kantor Kecamatan Glagah Juara 2: Kantor Kecamatan Wongsorejo Juara 3: Kantor Kecamatan Pesanggaran
REZA FAIRUZ/RABA
KAMIS 29 OKTOBER TAHUN 2015
HALAMAN 36
Warga Rogojampi Salat
Minta Hujan ROGOJAMPI - Umat Islam yang tinggal di beberapa desa di wilayah Kecamatan Rogojampi mengikuti salat Istisqa pagi kemarin (28/10). Salat
minta hujan itu dilaksanakan di lapangan Dusun Lugjag, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi ■ Baca Warga...Hal 37
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
KHUSYUK: Warga melaksanakan salat Istisqa di lapangan Lugjag, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, pagi kemarin (28/10).
KEKERINGAN
PCNU Serukan Salat Istisqa
SHULHAN HADI/JPRG
Masykur Aly
GENTENG - Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan warga banyak yang resah. Sungai dan sumur telah banyak yang kering. Para petani pun pusing karena kesulitan mengaliri sawahnya. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuwangi banyak menerima pengaduan dari warga mengenai kelangkaan air ■ Baca PCNU...Hal 37
Pembuang Bayi masih Misterius
SHULHAN HADI/JPRG
SEPI: Lokasi bantaran sungai Kalibaru tempat bayi ditemukan warga di Dusun Senepo Lor, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, kemarin (28/10).
SILIRAGUNG - Aparat kepolisian masih harus bekerja keras mengungkap pembuang bayi berkelamin perempuan di sungai Kalibaru, Dusun Senepo Lor, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, pada Selasa siang (27/10). Hingga kemarin (28/10) polisi belum berhasil mengungkap. Malahan, aparat kepolisian belum mengendus jejak pelaku. “Kita masih terus melakukan penyelidikan,” cetus Kapolsek Siliragung AKP Bakin. Yang kini tengah dilakukan dalam upaya mengungkap pembuang bayi itu, terang dia, adalah terus melakukan pendataan para ibu yang mengandung. “Kita memang
masih belum menemukan pelaku, tapi pendataan (perempuan hamil) sudah jalan,” katanya. Selain melakukan pendataan terhadap ibu hamil, terang dia, pihaknya juga telah minta keterangan sejumlah saksi di sekitar lokasi ditemukan bayi. Tetapi, warga banyak yang tidak tahu. “Keterangan warga masih belum menunjukkan pelaku,” ujarnya. Camat Siliragung, Didik Suharsono, mengaku pihaknya ikut membantu mencari pelaku dengan melakukan koordinasi dengan para aparat desa hingga kepala dusun. “Kami terus melakukan koordinasi dengan kepala desa dan kepala dusun,” Baca Pembuang...Hal 37 terangnya ■
SMAN 2
Genteng
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
GAYENG: Wapimred Jawa Pos Radar Banyuwangi, Syaifuddin Mahmud, memberikan materi pada pelatihan jurnalistik di SMAN 1 Srono kemarin (28/10).
Belajar Bersama Menulis Berita SRONO - SMAN 1 Srono (Smaron) punya cara sendiri dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-87 kemarin (28/10). Sekolah itu menggelar workshop jurnalistik bersama awak redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi (JP-RaBa). Sekitar seratus siswa tampak serius mengikuti materi pelatihan jurnalistik itu. Tetapi, mereka sesekali tertawa lebar saat para narasumber, seperti Pemimpin Redaksi (Pimred) JP RaBa, Bayu Saksono; Wakil Pimred Syaifudin Mahmud; Redaktur Ali Shodiqin, dan layoutman Ramada Kusuma, melempar joke-joke segar. Kepala SMAN 1 Srono, Imam Suudi, saat membuka workshop jurnalistik mengatakan, kegiatan itu diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan bulan bahasa. “Kita juga launching majalah Sinergis yang dikelola siswa,” katanya. Menurut Imam, selain workshop jurnalistik, sekolahnya
juga menggelar berbagai lomba, seperti baca puisi, lomba membaca berita, dan lomba majalah dinding. “Kami bangga dan senang bisa kerja sama dengan Jawa Pos Radar Banyuwangi,” katanya. Dengan workshop jurnalistik tersebut, lanjut Imam, diharapkan bisa lebih menggali dan meningkatkan potensi serta kemampuan anak didik, terutama kreativitas dalam menulis dan membuat majalah. “Ke depan majalah siswa Sinergis yang kami launching ini bisa lebih baik lagi dalam hal isi dan tampilan sesuai kaidah jurnalistik,” ujarnya. Workshop jurnalistik yang berlangsung sekitar empat jam itu diisi materi menulis berita, fotografi, dan layout. Dalam pelatihan itu, peserta yang beruntung mendapat hadiah khusus dari JP-RaBa. “Kita sediakan door prize, makanya peserta harus bersemangat,” kata Kepala Biro Jawa Pos Radar Genteng, Agus Baihaqi. (ddy/c1/abi)
Sulit Cari Tempat Angon Bebek
SHULHAN HADI/JPRG
TERPENGARUH: Mad Effendi menjaga bebek yang baru menetas di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, kemarin (28/10).
BANGOREJO - Sejumlah peternak bebek pedaging di Dusun Sukomukti, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, kini merasa resah. Musim kemarau yang panjang membuat usahanya terancam. Gara-garanya, peternak kesulitan mencari lokasi berair sebagai tempat angon (penggembala, red) bebek. Salah satu peternak bebek pedaging, Mad Effendi, 60, mengatakan musim panas ini menyebabkan debit air sungai di kampungnya mengering. Air di sumur miliknya juga menyusut. “Susah cari air,” katanya kemarin (28/10). Menurut Effendi, pertumbuhan bebek akan lebih baik jika air melimpah. Dengan pertumbuhan yang baik, bobot bebek akan lebih bagus dan berpengaruh terhadap harga jual. “Bebek itu senang bermain di air,” ujarnya. Meski usaha ternak bebek terancam karena musim kemarau, tapi soal distribusi masih stabil. Setoran ke luar daerah, seperti Surabaya dan Pasuruan, hingga kini masih normal. “Setiap dua hari kirim ke Surabaya mencapai 3.000 ekor,” terangnya. Terkait harga bebek pedaging, masih kata dia, saat ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan sebelumnya. “Sekarang ini harga bebek sekitar Rp 19 ribu setiap kilogram,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. (sli/c1/abi)
FOTO-FOTO: EKO BUDIONO/JPRG
BHINEKA TUNGGAL EKA: Para siswa SMAN 2, Genteng dengan pakaian adat bersama kepala sekolah, Istu Handono (tengah), ketua panitia, Ponidi dan Diana Hendarwati, kemarin (28/10).
Gelar Pemilihan Duta Aryasuta dan Maheswari GENTENG - Upacara bendera yang digelar SMAN 2 (SMADA) Genteng, berbeda dengan hari biasa kemarin (28/10). Dalam upacara peringatan hari Sumpah Pemuda ke-87, semua siswa sekolah ini mengenakan aneka pakaian adat Indonesia. Dengan mengenakan pakaian adat, para siswa membacakan teks Sumpah Pemuda secara bersama-sama. Selain itu, dalam upacara ini juga di-launching motto SMAN 2 Genteng yaitu Aryasuta GarmestaPrasayaKiranaMaheswari, yang artinya anak-anak yang pandai bersinar bak mentari lambang kebahagiaan di masa depan. Motto itu dibacakan oleh kepala SMAN 2 Genteng, Istu Handono. Bukan hanya itu, mereka juga melaunching tagline SMAN 2 Genteng, yaitu Unggulin Budoyo Raharjane Projo. Dalam peringatan hari Sumpah pemuda itu juga diadakan pemilihan duta SMAN 2 Genteng, Aryasuta dan Maheswari, duta HIV/ AIDS, duta budaya, duta bahasa, duta lingkungan hidup, duta ketertiban, dan tenaga relawan sekolah. “Juga ada audisi band,” ujar kepala SMAN 2 Genteng, Istu Handono. Menurut Istu, kegiatan yang digelar ini merupakan rangkaian peringatan dies natalis SMAN 2 Genteng yang ke-24. Itu merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun.
JAWARA: Para juara pemilihan duta putra dan putri, Aryasuta dan Maheswari kemarin (28/10).
“Dengan peringatan Sumpah Pemuda diharapkan bisa membangkitkan rasa nasionalisme para pemuda untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan, mengaktualisasi sesuai dengan bidangnya masing–masing,” harapnya. Ketua panitia, Ponidi menyampaikan, pe-
KOMPAK: Tim pelaksana hari Sumpah Pemuda SMAN 2 Genteng, (dari kiri) Ponidi, Diana Hendarwati, I Ketut Renen, dan Muntaadib, kemarin (28/10).
ringatan hari Sumpah Pemuda yang dilakukan dengan berbagai kegiatan, ini bisa memberi ruang kepada siswa yang selama ini memiliki bakat non akademik. “Untuk mengasah bakat anak-anak, ini juga persiapan Jebeng Thulik,” cetusnya. (adv/abi)
KESEHATAN: Siswa yang terpilih sebagai Duta HIV/AIDS mendapat penjelasan dari tim Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Banyuwangi.
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Kamis 29 Oktober 2015
BLAMBANGAN RAYA
37
SMP Tri Bakti
Tegaldlimo
THOMY SILA/JPRG
KHIDMAT: Siswa SMP Tri Bakti Tegaldlimo mengenakan pakaian adat saat upacara Sumpah Pemuda kemarin.
Peringati Sumpah Pemuda, Kenakan Baju Adat DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
DIKIRAB: Warga nelayan mengarak gitik sesaji di sekitar Pantai Duaraan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, siang kemarin (28/10).
Warga Luar Daerah Memadati Muncar MUNCAR - Upacara petik laut yang diselenggarakan para nelayan di Kecamatan Muncar pagi ini tampaknya akan berlangsung meriah. Warga dari luar daerah, seperti Surabaya dan Madura, mulai berdatangan di Pelabuhan Muncar kemarin (28/10). Warga dari luar daerah itu datang bersama anggota keluarga. Mereka ramai-ramai ke Muncar untuk melihat petik laut dengan menyewa bus. “Kami setiap tahun carter bus, kebetulan punya keluarga di Muncar,” cetus Siti Asiyah, 54, salah
seorang pengunjung asal Kabupaten Sumenep, Madura. Tradisi petik laut di Muncar, terang dia, adalah upacara petik laut yang paling meriah dibanding daerah lain di Jawa dan Madura. Selain kekompakan dan kerukunan masyarakat, rangkaian kegiatannya juga sangat banyak dan menghibur. “Di Muncar itu seminggu sebelum petik laut sudah ramai, beda dengan tempat lain,” katanya. Warga lain, Rohidi, 43, asal Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, mengaku sudah datang ke Muncar bersama
istri dan anak sejak Senin malam (26/10). “Kami ingin ikut larung sesaji. Ingin ngalap berkah,” cetusnya. Sementara itu, jelang larung sesaji yang akan dilaksanakan siang ini (29/10), para nelayan dari Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, menggelar kirab sesaji dengan mengelilingi kampung dan pantai. Iring iringan pawai gitik sesaji itu dimeriahkan gamelan khas Madura dan diikuti seluruh nelayan hingga memadati jalan raya. Kirab gitik sesaji itu menjadi hiburan bagi warga. Usai dikirab,
gitik sesaji diletakkan di pelabuhan Muncar untuk didoakan. “Usai didoakan, esok pagi (hari ini) kita larung,” ujar H. Harun, salah seorang tokoh nelayan Muncar. Petik laut tahun ini tampaknya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab, petik laut dengan larung sesaji itu akan dilakukan di dua tempat. Selain di pelabuhan Muncar, Desa Kedungrejo, petik laut juga akan dilaksanakan di Pelabuhan Satelit di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. (ddy/c1/abi)
Siti Atminah, Juara 1 Pemuda Pelopor Banyuwangi 2015
Kampanye Hidup Sehat dari PKK hingga Pengajian Siti Atminah, 17, siswi kelas XII IPA III, SMAN 1 Srono, ini terpilih sebagai juara 1 lomba pemuda pelopor bidang pendidikan tingkat Kabupaten Banyuwangi. Bagaimana kiprahnya? DEDY JUMHARDIYANTO, Srono PERINGATAN Hari Sumpah Pemuda tahun 2015 ini menjadi hari yang bersejarah bagi Siti Atminah, 17. Siswi kelas XII IPA III, SMAN 1 Srono, itu ditetapkan sebagai pemuda pelopor bidang pendidikan tingkat Kabupaten Banyuwangi. Dalam lomba pelopor pemuda yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi itu, putri pasangan Bakri dan Sariyati asal Dusun Plembangrejo, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, itu juga dinyatakan juara 1 bidang pendidikan. Penghargaan berupa piagam atas prestasinya itu diserahkan langsung Pj Bupati Banyuwangi, Zarkasi, dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Taman Blambangan kemarin (28/10). Perasaan haru, senang, dan bangga, berkecamuk dalam dada cewek itu. “Agak degdegan saat diumumkan, yang melihat banyak, sih,” cetus Siti Atminah. Menjadi juara 1 pemuda pelopor dalam bidang pendidikan tingkat kabupaten itu bukan hal yang mudah. Meraih prestasi itu dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan, “Sebetulnya saya jadi pelopor pendidikan di bidang kesehatan itu dengan tulus dan ikhlas tanpa mengharap penghargaan atau embel-embel apa pun,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng di sekolahnya kemarin. Sehari-hari Siti Atminah sebenarnya tidak beda dengan siswa SMAN 1 Srono lain. Hanya saja, dia tergolong aktif di kegiatan ekstrakurikuler, terutama Pramuka. “Saya ikut Pramuka Saka Bhakti Husada, jadi lebih fokus dalam bidang kesehatan,” cetus cewek kelahiran 18 Januari 1998 itu. Selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, Siti banyak bertemu dan berkumpul dengan tim medis di puskesmas. Di bawah binaan Puskesmas Wonosobo, dia banyak belajar pola hidup bersih dan sehat. Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman, muncul ide menularkan kepada keluarga dan lingkungan.
TEGALDLIMO - Peringatan hari Sumpah Pemuda yang ke-87, di SMP Tri Bakti Tegaldlimo dilakukan dengan upacara bendera kemarin (28/10). Dalam acara itu, para siswa dan guru mengenakan pakaian aneka adat. Para siswa, guru, dan anggota komite sekolah kompak hadir dalam upacara tersebut. Bertindak sebagai inspektur upacara, Kapolsek Tegaldlimo AKP Hery Purnomo. “Sumpah Pemuda itu cukup bermakna bagi siswa,” cetus anggota komite SMP Tri Bakti, Sujiyo. Menurut Sujiyo, Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 merupakan awal bersatunya bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku.
Makanya, dalam upacara ini semua siswa dan guru diminta untuk berpakaian adat yang ada di Indonesia. “Ada pakaian adat Madura, Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan pakaian khas Banyuwangi,” katanya. Peringatan hari Sumpah Pemuda, terang dia, tidak hanya mengenang, tapi perlu menggali makna dan manfaat bagi generasi sekarang dan yang akan datang. “Kemerdekaan itu bisa diraih dengan persatuan, dan persatuan itu dari Sumpah Pemuda itu,” ujarnya. Indonesia terdiri berbagai ragam suku, budaya, dan bahasa. Melalui Sumpah Pemuda, semuanya bisa disatukan dengan bahasa, bangsa, dan tanah air Indonesia. (adv/abi)
Serangga Mantis Andalan Fotografer GENTENG - Tidak mau ketinggalan dengan para penghobi daerah lain, para fotografer di Kota Genteng dan sekitarnya kini tengah sibuk menyiapkan ajang tahunan Hunting Akbar Makro Nusantara (HAMN) yang akan dilakukan serentak. Koordinator HAMN Banyuwangi, Ade Setijo K., 40, mengatakan HMAN 2015 merupakan even bersama para fotografer makro di seluruh Indonesia. Tahun ini akan dipusatkan di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Para fotografer daerah bisa melaksanakan kegiatan serupa dengan waktu yang bersamaan. “Kita di daerah juga bisa buat acara sendiri,” katanya. Menurut Ade, tahun ini Banyuwangi mendapat kesempatan menggelar HAMN sendiri. Rencananya, di Banyuwangi lokasinya dipusatkan di Genteng. “Tahun lalu fotografer Banyuwangi harus merapat ke Jember, sekarang kita buat acara sendiri,” ujarnya. Dipilih kota Genteng sebagai lokasi even, Ade menyampaikan, karena kota terbesar di Kabupaten Banyuwangi itu memiliki nilai lebih. Apalagi, di daerah itu serangga mantis yang mudah didapat. “Ada tiga jenis warna yang bisa kita dapatkan, pink, putih,
SHULHAN HADI/JPRG
UJI COBA: Fotografer Genteng sedang memotret mantis di Delta Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, sore kemarin (28/10).
dan kuning,” jelasnya. Mantis itu, terang dia, salah satu serangga yang bisa dijadikan objek foto dengan berbagai model sesuai yang diinginkan fotografer. “Dari empat kategori, nature, art, stage, dan ekstrem, setidaknya mantis bisa membantu,” ungkapnya.
Sementara itu, Deni Anggriawan, 25, salah satu anggota Komunitas Photography Arek Genteng dan Sekitarnya (Kopi Anget) mengatakan, untuk mengikuti HAMN itu dirinya mengandalkan mantis sebagai objek foto makro. “Kita punya mantis liar di sini,” katanya. (sli/c1/abi)
Uang Muka Rumah Menengah Turun Menjadi 10 Persen ■ PENJUALAN...
DEDY JUMHARDIYANTO/JPRG
PRESTISIUS: Siti Atminah menunjukkan piagam juara 1 Pemuda Pelopor 2015 kepada Kepala SMAN 1 Srono, Imam Suudi, kemarin (28/10).
Program yang diluncurkan Pemkab Banyuwangi dan kegiatan yang dicanangkan puskesmas itu banyak diketahui melalui kegiatan Pramuka Saka Bhakti Husada. Pengetahuan itu selanjutnya disosialisasikan kepada keluarga dan lingkungan, juga kepada teman sekolah. “Saya banyak memberi informasi pentingnya pola hidup bersih dan sehat,” katanya. Beberapa program yang disosialisasikan kepada teman sekolah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya, di antaranya bahaya buang air besar di sungai, bahaya merokok dalam rumah atau ruangan, dan pentingnya cuci tangan pakai sabun (CTPS). Semua program itu dijelaskan secara jelas dan gamblang kepada teman, keluarga, kerabat, dan para tetangga yang dia temui. “Saya sampaikan mulai di pertemuan PKK hingga jamaah pengajian,” jelasnya. Tidak mudah menjelaskan materi pentingnya pola hidup bersih dan sehat tersebut. Apalagi, yang diberi penjelasan sudah dewasa hingga orang tua. Sementara itu, dirinya masih anak bau kencur yang duduk di bangku SMA. “Jika pola hidup bersih dan sehat dilakukan masyarakat, maka akan lahir generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas,
dan berkualitas,” ungkapnya. Berawal dari kebiasaan bersosialisasi dengan masyarakat itu, dia ditunjuk mengikuti lomba pemuda pelopor tingkat kabupaten untuk mewakili Kecamatan Srono. Puncaknya pada Jumat (23/10) dia diminta membuat proposal dan materi untuk presentasi di Dispora Banyuwangi. “Saya juga diminta mengurus persyaratan,” katanya. Setelah melalui seleksi cukup ketat dengan presentasi yang sangat serius, dirinya kaget saat ditetapkan sebagai juara 1 pemuda pelopor bidang pendidikan. “Saya dikabari menjadi juara itu baru tadi malam (kemarin malam) pukul 21.00, dan diminta ikut upacara Hari Sumpah Pemuda di Taman Blambangan,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Prestasi gemilang itu disambut bangga oleh Kepala SMAN 1 Srono, Imam Suudi, bersama seluruh dewan guru. Prestasi itu tentu menjadi kebanggaan bagi sekolah. “Kami bangga dengan prestasi yang diraih ini,” ujar kepala SMAN 1 Srono, Imam Suudi. Selama ini Siti Atminah dianggap siswa yang aktif di bidang akademik dan nonakademik. “Semoga setelah ini akan lahir prestasi-prestasi lain di SMAN 1 Srono,” harapnya. (c1/abi)
Sambungan dari Hal 33
Sekaligus masuk dalam program rumah subsidi pemerintah atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). “Faktor utama belanja perumahan sederhana oleh masyarakat tentu saja karena harganya terjangkau dengan kemampuan finansialnya,” jelasnya. Selain harganya terjangkau, kata ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Banyuwangi itu, kemudahan mengajukan kredit perumahan rakyat (KPR) pada perbankan menjadi alasan
konsumen perumahan kelas menengah ke bawah. Tahun ini Bank Indonesia (BI) menurunkan ketentuan down payment (dp) atau uang muka lebih rendah dari 30 persen jadi 10 persen. Selain itu, suku bunga juga ikut turun dari 7,5 persen menjadi 5 persen dengan waktu pelunasan yang lebih lama, yakni 25 tahun. “Pengembang perumahan sederhana merancang strategi penjualan efektif untuk mendorong omzet penjualan meningkat,” katanya. Perlu diketahui, harga perumahan FLPP yang ditentukan pemerintah maksimal Rp 110,5 juta per unit. Di lapangan, pengembang mematok harga rata-rata Rp 80 hingga 90 juta per unit. (cin/c1/afi)
Pendataan Wanita Hamil Terus Berlanjut ■ PEMBUANG...
Sambungan adari Hal 36
Penelusuran Jawa Pos Radar Genteng di sekitar lokasi penemuan bayi, tempat Kadiyem menemukan bayi di sungai itu setiap hari digunakan warga untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK). Hanya, lokasinya agak jauh dengan perumahan penduduk hingga terkesan sepi. Salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi penemuan bayi, Marem, 60, mengatakan pelaku yang tega membuang bayi berkelamin perempuan itu diduga bukan warga sekitar. “Orang sekitar sini tidak ada yang
hamil,” katanya. Marem menduga bayi itu dibuang di jembatan yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi penemuan. “Dibuang dari jembatan lalu mengapung,” duganya. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, warga yang tinggal di sekitar sungai Kalibaru, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, geger Selasa siang (27/10). Salah satu warga di daerah itu menemukan bayi berkelamin perempuan yang mengapung di sungai. Orang yang kali pertama menemukan bayi malang itu adalah Kadiyem, 60. Saat itu nenek itu pergi ke sungai untuk mencuci
pakaian. “Saat ditemukan mengapung di sungai, bayi itu sudah meninggal,” cetus Kapolsek Siliragung, AKP Bakin. Kapolsek menyebut, saat ditemukan, bayi berkelamin perempuan itu telanjang bulat. Dengan berat 1,5 kilogram dan panjang 40 centimeter, ari-arinya sudah putus. “Diduga bayi itu lahir prematur,” katanya. Keterangan kepada polisi, terang dia, Kadiyem tidak menyangka akan menemukan bayi yang sudah meninggal. Saat melihat ada benda aneh yang mengapung di sungai, itu dikira bangkai ayam. “Setelah diamati ternyata bayi lalu diambil,” ujarnya. (sli/c1/abi)
Ekonomi Lesu karena Petani Nihil Panen Hati-hati dengan Puntung Rokok ■ WARGA...
Sambungan adari Hal 36
Salat Istisqa yang digagas Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Rogojampi itu diikuti ribuan jamaah, mulai siswa SMP/ MTs, SMA/SMK, kepala sekolah, guru, kepala desa, hingga anggota ormas Islam di Kecamatan Rogojampi. “Salat Istisqa ini pertama
yang kami gelar di tingkat kecamatan. Tujuannya, memohon ampunan dan meminta turunnya rahmat berupa hujan,” cetus Ketua MWCNU Rogojampi, H. Nanang Nur Achmadi. Menurut Nanang, tahun ini dampak musim kemarau sangat dirasakan warga Kecamatan Rogojampi. Akibat kemarau berkepanjangan, sejumlah petani tidak bisa
bercocok tanam dan ratusan hektare sawah terpaksa dibiarkan kering. Makanya petani tidak bisa panen dan tidak ada penghasilan. “Roda perekonomian di pasar lesu, karena petani tidak panen,” jelasnya. Tidak hanya itu, dampak musim kemarau tahun ini, sejumlah mata air di beberapa sumber mulai kering. Sumur warga juga banyak yang kering, sehingga warga
kesulitan mendapatkan air bersih. “Warga harus mencari air dengan jarak yang jauh,” cetusnya. Dengan zikir dan memohon ampunan serta salat Istisqa ini, lanjut dia, semoga lekas turun rahmat berupa hujan. Sehingga, ladang dan sawah yang mulai kering bisa subur lagi. “Apakah semua ini cobaan ataukah peringatan, kita ambil hikmahnya,” katanya. (ddy/c1/abi)
■ PCNU...
Sambungan adari Hal 36
Apalagi, persediaan air bersih semakin menipis. “Kemarau ini cukup panjang,” cetus Ketua PCNU Banyuwangi, KH. Masykur Aly. Hasil musyawarah para kiai dan pengurus PCNU, terang dia, warga Nahdliyin disarankan melakukan salat Istisqa. “Mari kita tobat bersama dan minta segera turun hujan,” katanya. Sebelum salat Istisqa, Masykur meminta warga
NU mengawali dengan puasa terlebih dahulu. Hal itu sesuai syariat yang disunahkan. Salat itu diharapkan dilakukan bersama-sama. “Berkoordinasi dengan elemen masyarakat dan pemerintahan setempat,” harapnya. Kepada Jawa Pos Radar Genteng, Masykur mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan kebakaran lebih berhati-hati sekaligus melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi kebakaran. “Harus lebih hati-hati, puntung rokok dan bahan yang mudah terbakar agar diwaspadai,” pintanya. (sli/c1/abi)
38
Sumpah Pemuda
Jawa Pos
Kamis 29 Oktober 2015
Para
Penantang
Krisis
Michael Edi Hariyanto
Majunya Bangsa
Tergantung Pemuda PEMUDA adalah asset bangsa yang sangat mahal. Kema juan atau kehancuran bangsa ini terletak pada pemuda. Kenyataannya, para pemuda saat ini masih banyak yang terlibat penyalahgunaan narkoba. “Ayo bangkit pemu daku, hindari narkoba!,” kata Ketua Partai Demokrat Banyuwangi ini. (*)
Wendriawanto
Usung Semangat Pluralisme
Menlu
SEMANGAT plularisme menjadi semangat sumpah pemuda. Namun saat ini semangat plularisme sudah mulai mengendur. Jika tidak segera dibenahi maka sangat rawan terjadi disintegresi bangsa. Padahal Indo nesia terdiri dari suku, agama dan ras. Keberagaman ini dibingkai dalam Bhinneka Tunggal Ika. “Seluruh elemen bangsa harus belajar bagaimana mengelola perbedaan. Perbedaan itu adalah hal yang wajar,” kata Wen driawanto anggota DPRD Partai Demokrat Banyuwangi ini. (*)
Jati Diri Jangan Sampai Luntur JATI diri merupakan identitas yang tidak boleh hilang dari jiwa satu bangsa. Jati diri bangsa tentu saja terbentuk bersamaan dengan lahirnya suatu bangsa. Maka jika kita ingin mengetahui, bagaimana jati diri bangsa ini sejak lahirnya, kita juga harus menelusuri sejarahnya. Bangsa akan menjadi maju bila para pemudanya memiliki sikap nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. “Realitas saat ini juga menunjukkan adanya sebuah keprihatinan mendalam terhadap cita-cita bangsa yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, Pembukaan UUD 1945 dan Pancasila,” kata Menlu, Distributor Semen Puger per wakilan Banyuwangi. (*)
Nihayatul Wafiroh
Ade Setiawan
Anggota FPKB DPR RI
Ketua OSIS SMAN 1 Srono
Syaikh Musthofa Al Gholayain dalam kitabnya Idzotunnasyi, mengatakan, pemuda itu pe mimpin masa depan, di tangan pemuda semua urusan masyara kat. Makanya, generasi muda perlu dididik agar menjadi gen erasi ulul albab. Generasi yang hatinya sensitif, otaknya kreatif, dan hidupnya produktif. Perin gatan sumpah pemuda merupak an moment untuk mengingatkan pemuda atas tanggungjawabnya. Ayo maju terus pemuda! (*)
Mo m e ntum Sumpah Pemuda harus digelorakan dan diisi dengan kegiatan positif dan bermanfaat. Se bab, itu bekal dalam pengem bangan potensi diri, salah satunya dengan lomba mem baca puisi, lomba memb aca berita, dan mengikuti pelatihan jurnalistik. Semua itu, untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme dalam setiap jiwa pelajar. (*)
Juang Pribadi Ketua Generasi Muda (GM) FKPPI Banyuwangi
Semangat persatuan dan kesatuan yang digaungkan melalui ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 lalu masih relevan diterapkan oleh generasi muda masa kini. Mari kita menjaga semangat persatuan dan kesatuan tersebut. Singkirkan berbagai perbedaan, baik suku, ras, agama, maupun antargolongan untuk bersama-sama membangun daerah serta bangsa dan negara yang kita cintai bersama-sama ini. (*)
HIPMI Rancang Even BWI Business Expo
SHARING: Asisten Administrasi Pem bangunan dan Kesra Pemkab Banyuwangi, Wiyono memberikan sambutan.
BANYUWANGI-- Rapat koordinasi (Rakor) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) di Hall Hotel Santika Banyuwangi, Rabu (28/10) kemarin, menghasilkan program kerja strategis. Sembilan bidang dan kompartemennya mempresentasikan program kerja yang akan dilaksanakan setahun kedepan. Raker ini dibuka oleh Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Pemkab Banyuwangi, Wiyono. Ketua panitia rakor, Dede Abdul Ghany mengatakan, rakor ini merupakan bentuk konsolidasi organisasi agar tiap bidang lebih bersinergi dengan harapan kreatif, produktif dan memberikan kontributif. Dengan rakor ini setiap bidang-bidang memiliki kegiatan unggulan. Ketua BPC HIPMI Banyuwangi, Suhartatik menjelaskan, sebagai lembaga aspirasi bagi para pengusaha muda dari berbagai bidang usaha, maka raker HIPMI Banyuwangi ini berkeinginan menciptakan kebersamaan pengusaha muda dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). HIPMI juga bertekad meningkatkan kontribusinya bagi ekonomi rakyat mulai dari penyerapan tenaga kerja hingga pendampingan bagi UKM. “Momentum rakerda ini akan menjadi wadah konsolidasi serta merumuskan program yang kongkrit,”kata pengembang perumahan ini. Suhartatik menambahkan, dalam tiga tahun ke depan HIPMI Banyuwangi berencana membangun organisasi ini melalui tiga strategi. Yaitu mengembangkan setiap potensi yang dimiliki anggota dan pengurusnya; bekerjasama dengan Pemkab Banyuwangi dalam membangun kewirausahaan muda dan pemula; serta melakukan
FOTO-FOTO: TOHA/RaBa
RAKER PERTAMA: Dari kiri, Bendahara Umum Ferdy Elfian, Ketua HIPMI Suhartatik, Sekretaris Umum Dede Abdul Ghany, dan OC Raker Ainur Rofiq saat pembukaan raker kemarin.
sinergisitas antar wirausahawan, akademisi, lembaga keuangan untuk kepentingan bersama. “Dari tiga strategi itu diharapkan banyak pengusaha muda yang naik kelas, dari pengusaha kecil menjadi menengah dan dari pengusaha lokal menjadi nasional,” ujarnya. Program unggulan lainnya, dalam tiga tahun
ke depan HIPMI juga berencana merekut 500 wirausahawan baru. Tidak hanya itu, HIPMI juga berencana menggelar Banyuwangi Bisnis Forum (BBF) dan Banyuwangi Business Expo (BBE). “Di event itu semua pelaku usaha bisa sharing dan merencanakan kemajuan bisnisnya masingmasing,” pungkasnya.
KOMPAK: Pengurus HIPMI Banyuwangi berfoto bersama usai raker kemarin di Hotel Santika Banyuwangi.
PRESENTASI: Salah seorang anggota HIPMI, Hisyam sedang membacakan program kerja.
DUKUNGAN: Pembina HIPMI turut hadir memberikan motivasi kepada pengurus HIPMI.
Sementara itu, rakor HIPMI pertama ini dihadiri pembina HIPMI, seperti Michael Edi Hariyanto, Samsudin Adlawi, Supriyadi, Rizky Halim, Aminoto; Wendriawanto, H Ismail, Santoso. Hadir juga Dinas Koperasi, Disperindagtam. Juga mitra perbankan diantaranya Bank Jatim, BNI, Bank Syariah Mandiri dan BTN. (*/als)
RADAR BANYUWANGI
Jawa Pos
Kamis 29 Oktober 2015
BERITA UTAMA
39
Diduga Terjadi Banyak Mark Up Anggaran n TIPIKOR... Sambungan dari Hal 29
Hingga siang, pemeriksaan belum juga dilaksanakan. Dikonfirmasi terkait adanya pemeriksaan ketiga saksi dari panwaslu kecamatan terkait perkara korupsi dana sekretariat panwaslukab, Kasatreskrim
Polres Banyuwangi AKP Muhamad Wahyudin Latief sedikit mengelak. Menurutnya, pemanggilan itu bukan dalam rangka pemeriksaan. Undangan kepolisian itu lebih berisi klarifikasi atas masalah pengaduan atas penggunaan dana panwaslukab. Latief membenarkan adanya
pengaduan yang masuk terkait penggunaan dana panwaslukab yang diduga diselewengkan. Dasar pihaknya menindaklanjuti laporan itu adalah informasi dari masyarakat. Hanya saja, sejauh ini pihaknya masih dalam rangka penyelidikan. “Kami masih melakukan pengumpulan data terkait pengaduan yang
masuk,’’ ujarnya. Perwira asal Kendal itu menyebut penyelidikan tersebut belum rampung. Nanti bila ditemukan bukti dan alat bukti yang kuat, tentu statusnya akan segera ditingkatkan menjadi penyidikan. ”Mudah mudahan bisa diangkat ke arah penyidikan kalau ada bukti
kuat,” imbuh Latief. Diperoleh keterangan, sebenarnya kasus dugaan penyimpangan dana hibah paswas pilgub tersebut sudah lama mencuat. Kala itu pelapor melaporkan kasus itu ke kejaksaan. Sayang, ditunggu perkembangan penyelidikannya, tidak jelas penyelesaiannya.
Merasa kesal tidak ada respons dari kejaksaan, pelapor ganti mengadu ke Polres Banyuwangi. Diam-diam, penyidik Tipikor memanggil sejumlah saksi untuk mengkroscek laporan masyarakat tersebut. Dalam laporan itu disebutkan telah terjadi manipulasi dana dan anggaran, mulai sewa mo-
bil, rapat bimtek, hingga pengecatan kantor panwaslu. Intinya, yang dilaporkan dalam pembukuan tidak sesuai fakta di lapangan. “Ada semacam mark up anggaran. Sewa mobil semestinya sekian ratus ribu, dalam kuitansinya di-mark up,’’ ungkap sumber koran ini yang tidak mau disebut namanya. (nic/c1/aif)
Kerja Keras, Kerja Cerdas, dan Kerja Ikhlas Apresiasi Gerakan Sedekah Oksigen n PRIHATIN...
n ZARKASI...
Sambungan dari Hal 29
Sambungan dari Hal 29
Konsolidasi yang digeber di Pendapa Sabha Swagata Blambangan itu dihadiri Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono. Para kepala SKPD, direktur rumah sakit umum milik pemkab, camat, dan lurah se-Banyuwangi, juga hadir dalam pertemuan tersebut. Zarkasi mengatakan, dirinya merasa mendapat kehormatan ditugaskan di Banyuwangi. Sebab, di Bumi Blambangan dirinya berkumpul dengan orang-orang hebat yang telah mampu membawa berbagai kemajuan. “Saya bersyukur. Kehormatan bagi saya ditempatkan di kabupaten yang tengah meroket,” ujarnya. Dikatakan, pertemuan kemarin merupakan permulaan konsolidasi dirinya dengan seluruh jajaran Pemkab Banyuwangi. Selain itu, pertemuan tersebut digelar untuk menyamakan frekuensi agar dia bisa bekerja seirama dengan jajaran pemkab. “Konsolidasi ini sekaligus untuk menyatukan hati kita sebelum memulai kerja bersama,” kata pria yang juga menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Provinsi Jatim tersebut. Menurut Zarkasi, sebagai Pj bupati, dia mengemban dua tugas utama yang diamanatkan
RENDRA KURNIA/RABA
SAMAKAN FREKUENSI: Para kepala SKPD menyalami Pj Bupati Zarkasi usai rapat konsolidasi di Pendapa Sabha Swagata Blambangan kemarin.
Gubernur Jatim, Soekarwo. Pertama, Zarkasi didaulat memastikan terlaksananya pelayanan dasar yang baik bagi masyarakat. Tugas utama yang lain adalah memfasilitasi terselenggaranya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Zarkasi menambahkan, dirinya bersama jajaran pemkab akan berupaya menyelenggarakan pelayanan dasar berjalan baik. Pelayan dasar yang dimaksud, antara lain bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan terjaminnya ketersediaan bahan pokok di Bumi
Blambangan. “Untuk itu, ada tiga hal yang akan saya lakukan, yakni kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas,” tutur pria yang juga pernah dipercaya menduduki posisi Pj bupati Jember tersebut. Dalam rangka memfasilitasi terselenggaranya pilbup Banyuwangi yang baik, lancar, dan kondusif, Zarkasi mengaku dalam waktu dekat akan bersilaturahmi dengan forum pimpinan daerah (forpimda), tokoh agama, dan tokoh masyarakat. “Ini merupakan salah satu cara membangun kebersamaan dan suasana kondusif demi meny-
ukseskan pilbup,” terangnya. Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono mengatakan, segenap jajaran Pemkab Banyuwangi siap mendukung program yang dijalankan Pj Bupati Zarkasi. Hal itu sejalan dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2002 dan Peraturan Daerah (Perda) Banyuwangi tentang organisasi perangkat daerah (OPD). “Birokrasi di Banyuwangi sangat kondusif. Kami terbiasa bekerja bersama. Kami siap mendukung program-program bupati,” pungkasnya. (sgt/c1/aif)
Cetak Generasi Muda Entrepreneur n PENGUSAHA... Sambungan dari Hal 29
Dia menambahkan, dalam pasar bebas itu, semua pihak diberi kebebasan melakukan persaingan. Tidak ada pembatasan apa pun. Siapa yang
ingin bersaing dipersilakan masuk ke pasar tersebut secara langsung. “Fenomena ini harus disikapi dengan cepat oleh pengusaha. Jangan sampai pengusaha Banyuwangi menjadi penonton di daerahnya,” pesan Wiyono.
Hal senada juga dikatakan Ketua Pembina HIPMI Banyuwangi, Michael Edi Hariyanto. Menurut Miechael, strategi menghadapi MEA salah satunya adalah mencetak generasi muda entrepreneur. Mencetak generasi itu meru-
pakan pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. “Generasi muda itu sebagai agen pembaru. Saya yakin 10-15 tahun ke depan para pemudalah yang akan menjadi pemimpin di sektor ini,” tegas pengusaha pupuk itu. (*/c1/aif )
Hutajulu Ditarik ke Kodam V Brawijaya n ROBY... Sambungan dari Hal 29
Kepala Staf Kodim 0825 Mayor Darmanto menerangkan, pergantian tersebut sudah resmi berjalan. Surat keputusan sebenarnya sudah keluar 29 Agustus 2015 lalu. Ketika dikonfirmasi
Jawa Pos Radar Banyuwangi, Darmanto mengatakan atasannya tersebut sedang mengikuti penutupan TMMD di Lumajang. Menurut Darmanto, Dandim yang baru masih melanjutkan Sistem Perencanaan Pengendalian Pembinaan Teritorial (Sisrendabinter) Kodim 0825 dari
periode sebelumnya. Sehingga, program yang dijalankan Dandim yang baru melanjutkan program sebelumnya. “Sisrendabinter dirancang setiap lima tahun sekali. Tahun ini kebetulan yang terakhir. Jadi tahun depan baru dirancang lagi dari komando atas,” terangnya. Ditanya tugas baru Mangapul
Hutajulu setelah tidak menjabat Dandim 0825, Darmanto mengatakan mantan atasannya itu kini bertugas di Kodam V Brawijaya sebagai perwira menengah (pamen). Belum diketahui apa jabatan Hutajulu selanjutnya karena masih menunggu perintah komando atas. (fre/c1/aif)
Jangan Bersandar di Pinggir Kapal n TINARI... Sambungan dari Hal 29
Kanitreskrim Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi, Iptu Suryono Bhakti, mengatakan Tinari sudah diperbolehkan kembali pulang ke Lumajang karena kondisi kesehatan Tinari sudah membaik. Tinari diperbolehkan pulang ke Lumajang sore hari setelah dia mendapat perawatan tim medis di pos kesehatan pelabuhan. ”Setelah diberi perawatan oleh tim medis, Ibu Tinari kembali pulang ke Lumajang,” kata Suryono kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.
Menanggapi kejadian itu, pihak PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang kembali mewanti-wanti seluruh pengguna jasa pelayaran agar tidak sandar di pagar kapal saat kapal berlayar. Sebab, meski sudah ada larangan tertulis di dalam kapal, masih banyak penumpang kapal yang sandar di pinggir kapal. Operator kapal pun diimbau tidak segan menegur penumpang yang bandel dan sandar di pinggir kapal saat kapal berlayar. Manajer Operasional PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto, mengatakan meski aksi yang dilaku-
kan Tirani adalah sebuah aksi bunuh diri, yakni loncat dari kapal, tapi pihaknya tetap mengimbau seluruh pengguna jasa tidak sandar di pinggir kapal agar tidak terjatuh ke laut. ”Penumpang lebih baik duduk di kursi yang sudah disediakan pihak kapal. Ini juga demi keselamatan,” tuturnya. Diberitakan sebelumnya, kawasan Pelabuhan ASDP Ketapang geger Selasa (27/10) siang kemarin. Seorang penumpang kapal, Tinari, 50, melakukan aksi nekat dengan cara melompat dari atas KMP Gilimanuk II yang ditumpangi dari Pelabuhan
ASDP Gilimanuk tujuan Ketapang. Perempuan itu melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke laut. Beruntung, nyawa wanita asal Dusun Cempoko, Desa/Kecamatan Senduro, Lumajang, itu berhasil diselamatkan lantaran dia diketahui kru kapal sekitar pukul 11.15. Tinari berhasil diselamatkan saat terombangambing di tengah laut sekitar 15 menit setelah menceburkan diri. Saat diselamatkan, kondisi Tinari sudah tidak sadarkan diri dan lemas karena air laut yang masuk ke dalam tubuhnya cukup banyak. (tfs/c1/aif)
Jenazah Akong Dibawa ke Surabaya n KUASAI... Sambungan dari Hal 29
Biasanya saat sore seperti itu Sutrisno atau Li Sin Wen yang meninggal karena terpeleset di dekat pintu kantor tempat persembahyangan selalu menyeduh teh dan diletakkan di altar tempat persembayangan. Tetapi, kali ini Kok Yu tak melihat aktivitas itu lagi. Akong telah meninggalkan klenteng untuk selamanya. Kok Yu masih mengingat bagaimana setiap pagi biokong yang sudah mengabdikan hidupnya selama lebih dari sepuluh tahun itu selalu datang pagi hari. Setelah menyeduh teh, Akong membaca koran Seribu Pulau (Jien Tao Rek Pao) yang dibawanya dari rumah. Saking asyiknya
baca koran berbahasa Mandarin itu, Akong tertidur sambil duduk di tempat persembayangan. “Kalau bosan, kadang dia ke sini menonton televisi. Kadang nonton acara bulu tangkis atau olahraga lain. Selebihnya menjalankan rutinitas, biasanya dia memimpin persembahyangan dan menemani orang yang minta jiamsi,” kenangnya. Semasa hidup, meski jarang berbicara dengan Kok Yu, Akong adalah orang yang luar biasa. Berbagai doa ritual tiga agama, yaitu Tao, Buddha, dan Konghucu, dihafal dengan baik oleh Akong. Sehingga, saat dia tiada, banyak orang yang bingung. Sebab, tak hanya sembahyang saja yang dipimpin Akong, umat yang mau membuka usaha dan menikah
juga bertanya kepadanya. “Akong ini bisa menghafal banyak doa. Dia juga hafal paritta dalam bahasa Sansekerta. Jadi, sepertinya sulit mencari yang seperti ini lagi. Kelenteng juga jadi sepi,” beber Kok Yu. Cerita berbeda disampaikan Abbas, satpam penjaga klenteng. Selama hidup, Akong adalah orang yang menarik diajak diskusi. Saking seringnya, sesekali Abbas beradu pengetahuan sejarah dengan Akong. Yang kalah dalam pengetahuan itu mendapat hukuman dan Akong sering kalah. “Kadang saya punya pengetahuan baru dari buku yang saya baca, Akong tidak tahu. Yang kalah biasanya membelikan jeruk,” kenang Abbas. Berbeda dengan kenangan Ke-
tua TITD Hoo Tong Bio, Oei Sioe San. Wanita yang akrab disapa Susan itu juga merasa kehilangan mendalam atas kepergian Akong. Dia tahu Akong sebenarnya diminta menghabiskan masa tuanya di Surabaya bersama istri dan anak-anaknya. Tetapi, Akong menolak dan lebih memilih menghabiskan hidupnya di klenteng untuk menjadi biokong. Sehingga, ketika Akong meninggal, keluarganya membawa jenazah Akong ke Surabaya. “Pengabdiannya tidak diragukan. Luar biasa untuk klenteng. Dia sampai menolak permintaan keluarganya. Dia juga hafal banyak doa dan tata cara ritual. Jadi, kehilangan yang besar buat kita. Pasti sulit mencari penggantinya,” kata Sioe San. (c1/aif)
Dalam upacara kemarin, Zarkasi membacakan sambutan Menpora di hadapan siswa sekolah yang mengenakan pakaian adat 34 provinsi di Indonesia. Dalam sambutan itu, Zarkasi menyampaikan perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu tantangan terbesar bagi para generasi muda. Perkembangan teknologi layaknya dua mata pisau, bisa membawa pengaruh negatif dan positif yang sulit diawasi. Jika tidak bisa mengambil sisi baiknya, maka bisa jadi generasi muda akan menjadi orang-orang pragmatis dan individualistis.
“Teknologi harus dikuasai, tapi jangan tinggalkan budaya kita. Perkuat nasionalisme dan patriotisme dalam diri kita. Budayalah yang membuat bangsa ini menjadi kuat,” pungkas Zarkasi. Usai upacara, Zarkasi melakukan aksi penanaman pohon bersama anggota forpimda sekaligus memberikan penghargaan kepada beberapa pemuda pelopor. “Ini merupakan simbol peduli dan perhatian besar terhadap lingkungan. Apalagi, kita semua tahu dan prihatin atas bencana kabut asap yang terjadi saat ini yang mengakibatkan pasokan oksigen semakin berkurang. Semoga program yang telah dirintis pemkab selama ini bisa mengembalikan suplai oksigen,” kata Zarkasi.
Dia menambahkan, pembangunan sebuah wilayah harus mengikuti konsep pembangunan berkelanjutan (sustainability development). Oleh karena itu, pembangunan suatu daerah harus memperhatikan pengelolaan SDA yang ada. Program Pemkab Banyuwangi sejak 2013 yang telah menelurkan gerakan Sedekah Oksigen, yaitu sebuah gerakan yang mengajak masyarakat aktif menanam pohon di lingkungan sekitar, sudah sangat relevan dengan konsep tersebut. Ditambah, Banyuwangi menjadi jawara Lomba Penanaman Satu Miliar Pohon yang saat itu diserahkan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. (fre/c1/aif)
Wajah Latief Penuh Tepung n LEMPARAN... Sambungan dari Hal 29
Sejumlah anak buahnya menghujani tepung, air, dan telur. Mendapat serangan mendadak, perwira polisi asal Kendal, Jawa Tengah, tersebut hanya mesammesem. Latif justru merasa senang atas apresiasi yang diperlihatkan anak buahnya tersebut. Gara-gara dikerjai anak buahnya itu, wajah Latief tidak karuan. Wajahnya terlihat putih berbalut tepung. Usut punya usut, ternyata serangan sporadis
yang dilakukan saat jam istirahat itu menandai ulang tahun Latief yang ke-32. “Anak-anak memberikan surprise. Padahal, ultah saya sudah saya rahasiakan. Eh mereka tetap tahu saja,’’ ujarnya sembari tersenyum. Baginya, ulang tahun kali ini terasa spesial. Selain berbarengan dengan momentum Sumpah Pemuda, ultah kemarin tanpa rencana sama sekali. Semua berjalan tanpa diketahui olehnya. Tak dinyana, meski mengaku tidak tahu, dirinya sempat mencium gelagat men-
curigakan. Makanya sebelum serangan itu dilakukan, dirinya ingin pulang ke rumah. Nyatanya skenario teman-teman reskrim berhasil membuatnya tertahan di kantor. Imbasnya, serbuan tepung, air, dan telur, mengenai sebagian besar wajah dan tubuhnya. Di usia ke-32, Latief berharap doa dari semuanya. Dia ingin lancar dalam pekerjaan, rezeki, dan keinginannya dikabulkan. “Selain itu, semoga senantiasa diberi kesehatan,” tandasnya. (nic/c1/aif)
Menurun Dibanding Tahun 2015 n VERIFIKASI... Sambungan dari Hal 40
Komposisi APBD 2016 yang disahkan rapat paripurna DPRD meliputi, pendapatan daerah diproyeksi sebesar Rp 2,504 triliun. Rinciannya, pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 307,162 miliar, dana perimbangan sebesar Rp 1,47 triliun, dan lainlain pendapatan yang sah sebesar Rp 727,01 miliar. Sedangkan pos belanja pada APBD 2016 diproyeksi mencapai Rp 2,802 triliun. Sedangkan penerimaan pembiayaan daerah pada APBD 2016 diproyeksi mencapai 297,531 miliar. Sepintas, kekuatan belanja APBD 2016 menurun dibandingkan dengan tahun 2015. Tahun 2015, kekuatan belanja APBD
setelah perubahan mencapai Rp 3 triliun lebih, sementara pada akhir pembahasan APBD 2016 kekuatan belanja hanya Rp 2,802 triliun. Pada pembahasan APBD 2016 dilakukan, target penerimaan DAU dan DAK dari APBN belum masuk karena APBN 2016 belum disahkan. Pada saat tim anggaran DPRD dan eksekutif membahas APBD 2016, pemerintah bersama DPR RI juga sedang membahas anggaran pendapatan dan belanja tahun 2016. Karena pembahasan APBN belum rampung, maka belum diketahui secara berapa besar angka DAU dan DAK yang akan diterima Banyuwangi tahun 2016. “Karena proses verifikasi di gubernur sudah rampung, maka pelaksanaan kegiatan APBD
bisa dilakukan mulai Januari 2016,” ujar Slamet Kariyono. Setelah proses verifikasi APBD rampung, maka tahap selanjutnya, seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) akan fokus menyelesaikan dokumen rencana kerja anggaran (RKA) 2016. Penyusunan RKA SKPD ditarget tuntas Desember agar penyerapan anggaran dan lelang proyek-proyek pembangunan bisa dimulai Januari mendatang. Penyerapan anggaran dan pelaksanaan pembangunan yang dilakukan sejak Januari itu akan mendorong roda perekonomian di Bumi Blambangan berjalan sejak awal tahun. Dampak lebih lanjut, tren pertumbuhan ekonomi Banyuwangi dapat terjaga di tengah tren perlambatan ekonomi nasional dan global. (c1/afi)
Maling Ponsel Babak Belur KALIPURO - Julaeni, 38, warga Desa/Kecamatan Griyorejo, Kabupaten Gresik, babak belur setelah menjadi bulan-bulanan warga. Aksinya mencuri ponsel dari seorang pemilik warung di sekitar Warung Panjang, Desa Ketapang, Kalipuro, diketahui oleh pemilik warung. Atas aksi nekatnya itu, Julaeni pun harus mendekam di balik jeruji besi Polsek Kalipuro untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, Julaeni yang seorang diri itu nyangkruk di sebuah warung milik Yudiasari Dewi, 30, di kawasan Warung Panjang, Desa Ketapang, Kalipuro, sejak malam hari. Nah, saat pagi menjelang sekitar pukul 05.00 (28/10), saat areal Warung Panjang sepi pengunjung dan pemilik warung lengah, Julaeni mengambil HP merek Advan milik Yudiasari Dewi yang tergeletak di sebuah meja di dalam warung. Setelah berhasil mengambil HP tersebut, Julaeni berniat kabur karena HP yang dia incar sejak malam hari itu sudah ada di tangan. Pemilik warung yang hendak mengambil HP di atas meja pun kaget karena HP tersebut tidak ada bersamaan dengan hilangnya Julaeni dari warungnya. Dia pun mencurigai pelanggannya tersebut, kemudian dia keluar warung untuk mengejar pelaku dibantu warga sekitar.
TAUFIK FERDIANSYAH/RABA
DIHAJAR: Julaeni diamankan anggota Polsek KPT dan Polsek Kalipuro setelah gagal mencuri HP di sekitar Warung Panjang,kemarin.
Setelah beberapa menit melakukan pengejaran, akhirnya Yudiasari yang dibantu beberapa warga setempat itu menemukan Julaenio sedang sembunyi di sebuah gudang minyak kelapa sawit tidak jauh dari areal Warung Panjang. Setelah digeledah warga, ternyata HP milik Yudiasari berada di tangan Julaeni. Tanpa panjang-lebar, warga yang geram dengan aksi Julaeni itu langsung menghajarnya beramai-ramai hingga wajah pelaku bengkak. Beruntung, aksi main hakim yang dilakukan oleh warga itu diketahui anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Petugas langsung
mengamankan pelaku pencurian HP itu dari amukan warga yang sudah kalap. Barang bukti sebuah HP Advan pun diamankan petugas untuk proses penyelidikan. ”Agar tidak menjadi bulanbulanan warga, pelaku kita amankan beserta alat bukti,” kata Kapolsek KPT, AKP Hadi Siswoyo, melalui Kanitreskrim Iptu Suryono Bhakti. Suryono mengatakan, akibat aksi pelaku, korban mengalami kerugian material senilai Rp 500 ribu. Saat ini pelaku sudah dilimpahkan ke Polsek Kalipuro karena aksi Julaeni itu terjadi di wilayah hukum Polsek Kalipuro. ”Proses selanjutnya, pelaku sudah kami serahkan ke Polsek Kalipuro,” pungkasnya. (tfs/nic/c1/aif)
40
Jawa Pos Kamis 29 Oktober 2015
Surat Suara Dicetak di Kudus UPL Umumkan Pemenang Tender
Dok/RaBA
SPECIMEN: Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dwi Anggaraini menunjukkan surat suara Pilpres 2014. Surat suara Pilpres ini akan menjadi contoh pencetakan surat suara Pilbup Banyuwangi 2015.
Rekanan Ditarget Kerja 15 Hari SEMENTARA itu, meski pemenang lelang sudah diumumkan, tapi KPU tidak serta-merta melakukan pen andatanganan kontrak pengadaan dan pelipatan surat suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2015. Selain masa sanggahan terhadap hasil lelang masih berlangsung, KPU juga masih menunggu pihak calon rekanan menyetorkan jaminan pengerjaan ke pihak perbankan. Sekretaris KPU, A. Faruq Eriyono mengatakan, pihaknya akan mener bitkan surat penunjukan penyedia
barang/jasa (SPPBJ) jika pemenang le lang sudah benarbenar ditetapkan. Artinya, pemenang lelang surat suara tersebut sudah lo los dari sanggahan. “Karena setelah pemenang diu mumkan masih ada masa sanggahan,” ujarnya Selasa (27/10). Bukan hanya itu, sebelum me nerbitkan SPPBJ, KPU juga harus
memastikan pihak p e r u sa haa n p e menang lelang me nyetorkan jaminan pengerjaan kepada bank. “Setelah itu semua terpenuhi, baru diterbitkan SPB BJ dan dilanjutkan penandatanganan kontrak,” cetusnya. Menurut Faruq, dalam doku men kontrak tersebut diatur waktu pengerjaan proyek pengadaan surat suara Pilbup 2015.
Dikatakan, pihak rekanan memiliki waktu paling cepat sepuluh hari dan paling lambat 15 hari menuntaskan pencetakan dan pelipatan logistik inti pesta demokrasi lima tahunan kali ini. Ketua KPU Banyuwangi, Syam sul Arifin, menambahkan siapa pun pemenang lelang pengadaan surat suara pilbup Banyuwangi, pihaknya berharap pencetakan berjalan tepat waktu. “Hasilnya pencetakan pun kami harapkan sesuai standar yang ditentukan,” harapnya. (sgt/c1/afi)
BANYUWANGI - Setelah melalui proses evaluasi penawaran, dokumen kualifikasi, dan pembuktian kualifikasi perusahaan, Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Banyuwangi mene tapkan PT. Pura Barutama sebagai pemenang tender surat suara pilbup 2015 dengan penawaran terendah Rp 236.623.930 Selasa kemarin (27/10). ULP memberikan kesempatan empat hari kepada peserta tender yang ber maksud mengajukan sanggahan hasil lelang tersebut. Masa sanggah hasil lelang dibuka mu lai kemarin sampai pukul 10.00 Jumat (30/10). Tahap selanjutnya, KPU akan menerbitkan surat penunjukan penyedia barang/jasa (SPBBJ). Mengacu jadwal yang ditetapkan, SPBBJ itu akan diter bitkan pada Senin mendatang (2/11). Dengan penetapan PT. PURA Baru tama sebagai pemenang, maka pen cetakan surat suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2015 dipas tikan bakal dilakukan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Penentuan perusahaan yang bakal dipercaya melakukan pencetakan dan pelipatan surat suara pesta demokrasi lima tahunan kali ini dilakukan melalui prosedur lelang. Proses lelang dilakukan secara ter buka oleh ULP Banyuwangi dengan nilai pagu paket yang ditetapkan KPU Rp 1,309 miliar. Meski pagu yang ditetapkan
bernilai miliaran rupiah, tapi sejumlah perusahaan berani banting harga. Dua perusahaan mengajukan penawaran di bawah Rp 300 juta, yakni PT. Pura Barutama sebesar Rp 236.623.930. PT. Jasuindo Rp 276.834.272 dan PT. Peruri Wira Timur mengajukan penawaran Rp 377.763.100. Ketua KPU Banyuwangi, Syamsul Ari fin, berharap proses lelang, pencetakan, dan pelipatan surat suara, hingga dis tribusi surat suara, berjalan lancar. “Be gitu juga dengan seluruh tahap pilbup Banyuwangi yang lain. Semoga semua berjalan lancar dan aman,” pungkasnya. Seperti diberitakan, hibah anggaran pelaksanaan Pilbup Banyuwangi 2015 senilai Rp 46,99 miliar dipastikan tidak akan terpakai 100 persen. Beberapa pagu anggaran pengadaan barang dan jasa kegiatan pilbup yang disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyu wangi ada penghematan besar-besaran setelah dilakukan lelang. Seperti anggaran pengadaan alat peraga kampanye (APK) senilai Rp 2,606 miliar. Setelah dilakukan lelang, ternyata kebutuhan anggaran pen gadaan APK itu tidak sampai Rp 2,606 miliar melainkan hanya Rp 1,094 miliar. Tidak hanya pengadaan APK, angga ran pengadaan surat suara juga ditawar murah. KPU menetapkan pagu ang garan pengadaan surat suara senilai Rp 1,309 miliar. Dalam proses lelang beberapa rekanan hanya menawar di bawah Rp 300 juta untuk mengerjakan pengadaan 1.337.364 lembar surat suara coblosan itu. (sgt/c1/afi)
pemerintahan
Verifikasi Lancar, APBD 2016 Start Januari BANYUWANGI - Pelaksanaan kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ta hun 2016 dipastikan akan lebih cepat dari tahun sebelumnya. Itu terjadi setelah proses verifi
kasi APBD 2016 yang dilakukan Gubernur Jatim Soekarwo berja lan mulus dan tidak ada koreksi mendasar sehingga tidak perlu ada perubahan dari pengesahan paripurna DPRD.
Pembahasan dan pengesahan APBD 2016 dilakukan DPRD ber sama eksekutif sebelum Bupati Abdullah Azwar Anas lengser dari jabatan. Puncak pembahasan dilakukan dalam rapat paripurna
DPRD dengan agenda tunggal pengesahan draf Perda APBD menjadi Perda APBD 2016 pada 8 Oktober 2015 lalu. Setelah disahkan dalam par ipurna DPRD, tim anggaran
eksekutif langsung mengirim raperda APBD 2016 kepada Gu bernur Jatim untuk dilakukan verifikasi. Setelah dilakukan proses verifikasi selama dua minggu, Perda APBD 2016 lang
sung mendapat persetujuan gubernur untuk diundangkan pada lembaran daerah. “Alhamdulillah proses verifi kasi APBD 2016 berjalan lancar dan tidak banyak perubahan.
Sebagian besar pak gubernur setuju dengan Perda APBD yang kita sampaikan,” ungkap Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono n Baca Verifikasi...Hal 39
Membaca Realisasi Penyerapan Anggaran Belanja SKPD (3-Habis)
Dijatah Rp 59,6 M, Baru Terserap Rp 25,2 M Garis finis penyerapan anggaran tahun 2015 sudah di depan mata. Sayang, realisasi penyerapan anggaran belanja sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) masih minim. Menarik ditunggu apakah sisa waktu yang ada berhasil dioptimalkan SKPD. PERATURAN Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapa tan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 telah terbit pada 1 Oktober lalu. Melalui P-APBD tersebut nominal anggaran belanja ham pir seluruh SKPD mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding Namun, di sisi lain, peningka tan anggaran itu belum diim bangi tingkat penyerapan yang optimal. Setidaknya itu terbukti dari rekapitulasi realisasi surat perintah pencairan dana (SP2D) per tanggal 20 Oktober lalu. Salah satunya Dinas Pendapa tan (Dispenda). Total anggaran yang dialokasikan pada SKPD yang merupakan instansi peng hasil pendapatan asli daerah (PAD) ini mencapai Rp 27.681 miliar. Sampai 20 Oktober lalu, nominal anggaran belanja yang telah direalisasikan sebesar Rp 17,151 miliar atau 61,96 persen. Realisasi anggaran belanja
DOK.RaBa
BERANTAS HAMA : Salah kegiatan Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan yang dilakukan pada tahun 2015 adalah membakar padi yang terserang hama
Dispenda tersebut sebagian besar berada pada pos ang garan belanja tidak langsung atau gaji pegawai. Dari total anggaran belanja tidak lang sung sebesar Rp 12,774 miliar, nominal yang telah terserap mencapai Rp 9,006 miliar (70,5 persen). Sedangkan realisasi be lanja langsung dan belanja tidak langsung non-gaji sebesar 54,64 persen. Dari anggaran senilai Rp 14,907, yang telah terserap sebesar Rp 8,145 miliar. Persentase penyerapan angga ran belanja Dinas Pertanian, Ke hutanan, dan Perkebunan (PKP) jauh lebih kecil dibandingkan Dispenda. Dari total anggaran belanja sebesar Rp 59,659 miliar, yang telah direalisasikan Dis pertahutbun sebesar Rp 25,276 miliar. Artinya, tingkat realisasi anggaran instansi yang satu ini belum mencapai 50 persen, tepatnya 44,04 persen.
Dinas Kelautan dan Perikan an (Dislutkan) telah mampu melakukan penyerapan ang garan belanja yang dianggar kan pada P-APBD 2015 sebesar 69,3 persen. Dari total anggaran sebesar Rp 13,279 miliar, nomi nal yang telah terserap sampai 20 Oktober mencapai Rp 9,203 miliar. Realisasi belanja tidak lang sung Dislutkan sebesar Rp 1,937 miliar alias 76,07 persen dari jumlah anggaran belanja sebe sar Rp 2,547 miliar. Sedangkan realisasi anggaran belanja lang sung dan belanja tidak langsung non-gaji mencapai 67,7 persen, yakni dari jumlah anggaran sebesar Rp 10,732 miliar, telah terserap sebesar Rp 7,265 miliar. Sementara itu, realisasi ang garan belanja Pemerintah Keca matan Purwoharjo menempati posisi teratas dibandingkan 23 kecamatan lain di Banyuwangi.
Dari total anggaran sebesar Rp 2,147 miliar, hingga 20 Oktober telah terserap sebesar Rp 1,596 miliar. Dari nominal tersebut, real isasi belanja langsung sebe sar Rp 354,599 juta atau 67,54 persen dari anggaran sebesar Rp 525 juta. Anggaran belanja tidak langsung Pemerintah Ke camatan Purwoharjo sebesar Rp 1,622 miliar dan telah terserap sebesar Rp 1,241 miliar. Menariknya, meski tidak ma suk tiga besar persentase total realisasi penyerapan anggaran belanja pemerintah kecamatan se-Banyuwangi, Pemerintah Kecamatan Pesanggaran jus tru menduduki posisi puncak khusus pada realisasi anggaran belanja langsung. Dari nomi nal anggaran belanja langsung sebesar Rp 455 juta, yang sudah terserap mencapai Rp 328,794 juta alias 72,26 persen. Padahal, persentase total real isasi anggaran belanja Pemer intah Kecamatan Pesanggaran hanya berada di posisi keempat, yakni sebesar Rp 1,342 miliar atau 73,82 persen dari total anggaran belanja senilai Rp 1,818 miliar. Di sisi lain, Pemerintah Ke camatan Tegalsari menempati posisi paling buncit dalam uru san realisasi anggaran belanja hingga 20 Oktober tahun ini. Dari total anggaran sebesar Rp 1,925 miliar, yang sudah terserap sebesar Rp 1,237 miliar atau 64,30 persen. Artinya, anggaran belanja Pemerintah Kecamatan Tegal sari masih ngendon sebesar Rp 687,428 juta. (sgt/c1/afi/habis)
Mantapkan Wawasan Kebangsaan Dosen MAKNA Hari Sumpah Pemuda yang diperingati Rabu (28/10) kemarin, sejalan dengan visi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi. Tiga kalimat Sumpah Pemuda sangat berkaitan dengan visi Untag yang berwawasan kebangsaan. Menurut Rektor Untag Banyuwangi, Drs. Tutut Hariyadi, MSi, jiwa pemuda hendaknya didasari empat konsensus dasar. Keempat konsensus dasar tersebut adalah Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Jiwa persatuan dan kesatuan harus tertanam dalam diri pemuda. NKRI juga harus dijaga sampai kapan pun. “Tugas generasi muda menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta keutuhan NKRI, sehingga tidak sampai tercerai berai,” cetusnya. Ditambahkan, pemuda sebagai generasi
penerus harus membekali diri dengan pengetahuan dan ketrampilan yang cukup. Harapannya, kata Tutut, pemuda mampu berkompetisi dengan tenaga kerja dari negara lain. Apalagi, sebulan lagi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan diberlakukan. “Generasi muda harus menjaga dirinya jangan sampai terkena hal-hal negatif, yang bisa merusak masa depannya,” pesannya. Saat ini, lanjut Tutut, Untag sudah membentuk tim pemantapan wawasan kebangsaan. Tim tersebut akan memberikan pembekalan kepada para dosen. Sebab, dosen yang akan berhadapan langsung dengan mahasiswa. Jadi, dosen harus dimantapkan terlebih dahulu, baru kemudian mentransfer kepada mahasiswa. “Saat ini sedang dirintis dan digodok materinya apa saja,” imbuhnya. (*)